kAUM lANjUt USiA - Transcultural Mental Health Centre
Transcription
kAUM lANjUt USiA - Transcultural Mental Health Centre
Kesehatan dan kesejahteraan kaum lanjut usia dalam masyarakat kita Health & Wellbeing of Older People In Our Community Indonesian © Hak Cipta Transcultural Mental Health Centre, 2007 Hak Cipta dilindungi oleh Undang Undang. Dilarang memproduksi kembali bagian apa pun dari publikasi ini atau mengirimkan dalam bentuk apa pun dengan cara apa pun, baik dengan elektronik, mekanik, photocopy, facsimile, rekaman atau apa saja lainnya tanpa ijin terlebih dahulu dari Director, Transcultural Mental Health Centre. Terbitan perdana 2007 oleh: Transcultural Mental Health Centre ISBN 1 74080 0893 Exemplar tambahan dapat diperoleh dari: Resources Officer Transcultural Mental Health Centre Locked Bag 7118 Parramatta CBD BC NSW 2124 Australia Phone: Fax: Email: Situs Web: (02) 9912 3850 (02) 9840 3319 tmhc@swahs.health.nsw.gov.au www.dhi.health.nsw.gov.au/tmhc Kutipan yang dianjurkan: Kesehatan dan kesejahteraan kaum usia lanjut dalam masyarakat kita. Sydney: Transcultural Mental Health Centre, 2007. Design & typeset oleh: www.loveitdesign.com.au Dicetak oleh: Kesehatan dan kesejahteraan kaum lanjut usia dalam masyarakat kita Kaum lanjut usia dalam masyarakat kita dapat menikmati kehidupan yang berkualitas, bermakna dan membawa kesejahteraan. Kesehatan dan kesejahteraan mereka amat penting dalam masyarakat kita, karena kaum lanjut usia mempunyai peninggalan sejarah dalam saling berbagi pengalaman. Orang tua dan kakek nenek kita dapat mempengaruhi nilai-nilai setiap generasi dengan berbagi pengetahuan dan pengalaman. Walaupun demikian, kebijaksanaan yang diperoleh dalam usia tua terkadang dapat terpengaruh oleh kesepian dan depresi karena faktor-faktor seperti kehilangan kemandirian dan ketergantungan yang lebih besar pada orang lain. memberikan nasihat praktis bagi kaum lanjut usia dan sanak keluarga mereka tentang cara terbaik untuk mengatasi hambatan terhadap kesehatan yang baik dan kesejahteraan, seperti kesepian, isolasi dan depresi. Brosur ini bertujuan untuk memberikan berbagai informasi tentang beberapa cara untuk memahami tantangan terhadap kesehatan dan kesejahteraan kaum lanjut usia dalam masyarakat kita. Brosur ini Dalam brosur ini kami menulis kisah Aisyah dan Sumito – dua orang lanjut usia yang telah mengatasi kesepian, isolasi dan depresi dengan mengambil langkah-langkah aktif untuk meningkatkan kehidupan mereka. 3 aisyah Aisyah berusia 75 tahun dan tiba di Australia dari Indonesia 55 tahun yang lalu. Sebagai seorang ibu rumah tangga ia bangga dan memelihara rumahnya dengan amat rapi. Dua tahun yang lalu, Ali suaminya meninggal dunia. Sejak itu Aisyah merasa sedikit kehilangan. Ali dan Aisyah telah menikah selama 55 tahun dan kini setelah dia tidak ada lagi, Aisyah merasa cukup kesepian. Ketiga anak perempuan Aisyah sangat sibuk karena pekerjaan mereka dan Aisyah tidak 4 bertemu dengan mereka sesering yang ia inginkan. Aisyah mempunyai tetangga-tetangga baru, tetapi mereka tidak berbahasa Indonesia. Ia tidak percaya diri ketika berbicara dalam bahasa Inggris dan terkadang Aisyah tida berbicara dengan siapapun selama beberapa hari. Meskipun ia coba menjaga rumahnya tetap rapi, artritis yang dideritanya akhirakhir ini sering kambuh dan ia semakin sulit mengerjakan segala pekerjaan yang biasanya dilakukannya di rumah. Banyak kaum lanjut usia mungkin merasa khawatir akan berseorang diri. Ketika mereka masih muda, mereka mungkin lebih percaya diri untuk keluar seorang diri. Bahkan walaupun mereka telah lama tinggal di Australia, mereka terlupa kata-kata yang benar saat berbicara dengan orang lain jika tidak sering berbahasa Inggris. Meskipun demikian, rintangan bahasa bukanlah satu-satunya alasan mereka merasa agak kesepian and terisolasi. Alasan-alasan lain mungkin termasuk rasa takut akan perubahan dalam masyarakat dewasa ini atau tantangan masa pensiun. Takut akan kejahatan yang berkaitan dengan orang lain seringkali “digembargemborkan” oleh media dan pada kenyataannya tidak terjadi sebanyak yang digambarkan oleh media. Masa pensiun mungkin sulit, terutama bagi pria yang sudah lanjut usia. Mereka telah bekerja keras sepanjang hidup dan tidak tahu apa yang akan mereka lakukan untuk menghabiskan waktu setelah pensiun. Mereka merindukan pergaulan dengan rekan sekerja mereka dan merindukan uang yang diperoleh. Di samping itu, perasaan berharga sebagai tiang rumah tangga atau pencari nafkah keluarga mungkin mempengaruhi harga diri mereka. 5 sumito Sumito berusia 69 tahun dan berasal dari Indonesia. Ia tiba di Australia bersama keluarganya 40 tahun yang lalu. Sumito bekerja di sebuah pabrik setempat selama 36 tahun dan ketika perusahaannya mengatakan bahwa ia harus pensiun ketika mencapai usia 65 tahun, Sumito merasa kecewa. Ia belum banyak menabung untuk pensiunnya. 6 Rekan-rekan kerja Sumito juga orang Indonesia, sehingga ia tidak menghadapi kesulitan berbicara dengan mereka. Dalam masa pensiunnya Sumito tidak tahu apa yang harus dilakukan. Ia mempunyai banyak waktu dan juga pernah harus meminta uang dari anak-anaknya, karena uang pensiunnya kecil. Sumito sangat merindukan rekan-rekannya dan menghadapi kesulitan untuk mendapatkan teman-teman baru yang berbahasa Indonesia. Isolasi dan kesepian yang dirasakan oleh kaum lanjut usia dapat membawa ke masalah-masalah yang lebih besar jika tidak diatasi dan ditangani dengan benar. Isolasi dapat muncul dalam berbagai bentuk, termasuk isolasi budaya. Hal ini dapat mempengaruhi kaum lanjut usia yang berasal dari latar belakang budaya dan bahasa yang berlainan karena kemampuan bahasa Inggris yang hilang atau terbatas, serta kebiasaan budaya yang berlainan. aisyah Aisyah mulai merasa amat kesepian dan terisolasi di rumahnya sendiri. Tidak ada orang untuk diajak bicara dan terkadang ia terlalu takut keluar rumah. Ia mulai marah dan jengkel terhadap almarhum suaminya karena telah meninggalkannya seorang diri dan ia sering bicara pada foto suaminya serta membayangkan suaminya dapat mengerti dan mendengar penderitaannya. Ia merasa penderitaannya itu tidak akan pernah hilang! 7 sumito Istri Sumito mulai mengeluh kepadanya bahwa ia menyebabkan rumahnya berantakan dan tidak membantunya untuk merapikannya. Ia senang keluar untuk berbelanja dengan anak perempuannya dan Sumito tidak tahu mau ke mana. Setelah sementara waktu Sumito mulai merasa depresi dan mulai banyak minum alkohol. Hal ini menyebabkan istri Sumito amat marah. Mereka mulai terus bertengkar dan Sumito mulai merasa putus asa – bahkan merasa bahwa lebih baik ia mati! 8 Ada banyak faktor yang menyumbang pada perasaan depresi dan kesepian yang mungkin dirasakan oleh sebagian kaum lanjut usia. Ini termasuk: •Menghadapi rasa kehilangan – kehilangan pasangan atau kehilangan persahabatan. •Masa pensiun – dapat sulit untuk menyesuaikan diri dengan banyak waktu senggang. •Kehilangan kemandirian – sulit untuk menerima kenyataan untuk tergantung pada orang lain. •Masalah keuangan, tekanan keluarga atau kesehatan. •Rintangan bahasa dan budaya: para cucu tidak dapat atau tidak ingin berbicara dalam bahasa kakek nenek mereka, yang dapat menimbulkan hambatan budaya dan bahasa. •Rasa diterima Budaya Australia dapat terlihat amat berbeda dari budaya “negara asal” seseorang. Sebagian orang yang datang ke sini ketika mereka lebih muda mungkin merasa kehilangan rasa diterima – mereka mungkin merasa tidak diterima di Australia dan mungkin merasa tidak diterima di negara asal mereka. Anak-anak yang meningkat dewasa menjadi amat mandiri dan seringkali yang sudah lanjut usia, terutama mereka yang pindah ke sini serta mengalami banyak kesulitan untuk pindah ke Australia, mungkin merasa tidak lagi dihargai atau dihormati. Anak-anak mereka mungkin mempunyai nilai-nilai yang berbeda dan orang tua mungkin merasa tidak dihargai lagi. 9 Terkadang anggota keluarga dapat merasa bahwa mereka bergulat melawan masalahmasalah mereka sendiri – misalnya masalah pekerjaan atau keuangan. Seringkali mereka merasa tidak mempunyai cukup waktu untuk berbakti kepada sanak keluarga mereka yang lebih tua. Terkadang, anak-anak kurang menyadari mereka perlu lebih pengertian, sabar dan memberikan perhatian kepada kebutuhan orang tua atau kakek neneknya. Anak-anak perlu berada dekat dengan mereka dan mendengarkan dengan baikbaik, walaupun tidak selalu sependapat. 10 Jika perasaan kesepian, depresi dan terisolasi saudara lanjut usia tidak hilang, anggota keluarga harus mempertimbangkan mendapatkan perawatan bagi yang tersayang. sumito Sumito tidak merasa bahwa pergi ke dokter akan membantunya. Apalagi, ia merasa hidupnya telah selesai! Kaum lanjut usia yang mungkin merasa depresi, resah atau kesepian harus berusaha untuk berbicara dengan teman-teman dan keluarga mereka tentang apa yang mereka rasakan. Anggota keluarga harus mengingat bahwa kaum lanjut usia mungkin tidak senang meminta bantuan karena mereka mungkin merasa sebagai suatu beban. Keluarga mungkin perlu mengambil langkah pertama dan mendapatkan informasi tentang kelompok-kelompok pendukung atas nama yang tersayang. Penting agar anggota keluarga mengakui bahwa orang tua mereka dapat merasa depresi dan tidak menganggapnya sebagai bagian yang normal dalam proses penuaan. Seorang pastor atau pekerja masyarakat dapat membantu – kini terdapat banyak pekerja masyarakat yang dapat berbicara bahasa lain selain bahasa Inggris, sehingga kebanyakan orang dalam masyarakat kita dapat mencari bantuan dan berbicara kepada seseorang dalam bahasanya sendiri. Pekerja masyarakat dwibahasa dan dwibudaya juga mengerti kebutuhan berbagai budaya selain berbagai bahasa. Walaupun pada mulanya mungkin dapat terasa canggung bagi seseorang yang mencari bantuan untuk berbicara kepada orang asing tentang bagaimana perasaan mereka, akan membantu untuk memahami bahwa mereka ini adalah profesional dan segala informasi tetap rahasia. Kita tidak perlu malu jika kadangkadang kita perlu meminta sedikit bantuan. 11 Bagi anggota keluarga kaum lanjut usia yang mungkin kurang sehat dari segi fisik, juga tersedia banyak pelayanan khusus perawatan lanjut usia dan pekerja kesehatan spesialis. Pelayanan setempat ini membantu mengatur kelompok-kelompok sosial, pengangkutan atau peralatan mobilitas, seperti kursi roda. Pusat kesehatan masyarakat setempat mempekerjakan orang yang dapat berbicara berbagai bahasa dan pelayanan juru bahasa juga tersedia. Pelayananpelayanan ini gratis. 12 Rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat, pusat sumber daya migran atau dokter setempat Anda dapat merujuk Anda kepada pelayanan tersebut. Mereka dapat mengatur kunjungan dari spesialis atau perawat ke rumah Anda dan membantu Anda mengakses perawatan dan dukungan terbaik menurut kebutuhan Anda. Beberapa orang lanjut usia mungkin keberatan berbicara dengan dokter atau spesialis perawatan kesehatan karena mereka takut akan diberi tahu bahwa mereka harus pindah ke panti jompo. Mereka sering ingin tinggal di rumah sendiri. Namun, banyak pelayanan ini menawarkan bantuan bagi orang-orang seperti mengantarkan makanan dari waktu ke waktu atau melakukan perbaikan rumah, seperti jalur landai supaya lebih mudah bergerak. Bantuan mungkin juga tersedia untuk tugas rumah supaya anggota keluarga dapat beristirahat sebentar. 13 Ada banyak hal praktis yang dapat membantu orang lanjut usia yang merasa tertekan untuk mengatasi masalah-masalah mereka. Meminta bantuan dari teman atau keluarga untuk pengangkutan, perbelanjaan atau dihubungkan dengan kelompok setempat, dapat membantu orang yang mungkin merasa kesepian atau sedih untuk mengatasi masalahnya. Dengan keluar dan berkenalan dengan teman baru, hidup dapat mulai terasa jauh lebih positif dan berarti. 14 Walaupun pada mulanya tampaknya sulit, menjadi giat secara sosial dapat amat membantu seseorang merasa lebih baik. Kelompok sosial dapat amat bersenang-senang bersama, mencoba hobi baru dan banyak tertawa. Dengan mengikuti kelompok dari usia yang sama dan berpartisipasi dalam kegiatankegiatan kelompok yang menyenangkan, kaum lanjut usia dapat mulai merasa seperti mereka diterima lagi – dan mengalami semangat hidup dan kebahagiaan. sumito Sumito menjadi begitu depresi sehingga ia tidak lagi berbicara dengan orang lain dan hanya tetap di rumah sepanjang hari. Istrinya begitu khawatir sampai ia mengambil keputusan untuk bertemu dengan seorang pekerja sosial di Pusat Sumber Daya Migran terdekat. Pekerja sosial memberi tahu tentang kelompok khusus pria yang bertemu setiap minggu di pusat masyarakat kota madya setempat. Sumito sebenarnya tidak ingin pergi karena ia tidak yakin hal ini akan dapat menyebabkannya merasa lebih baik. Akhirnya, Sumito mengambil keputusan untuk mencobanya. Ia sangat heran melihat bahwa banyak pria dalam kelompok tersebut yang seperti dirinya sendiri dan ia mendapat banyak teman baru. Ada banyak hal baru untuk dicoba dan Sumito sendiri mempelajari banyak hobi baru, seperti membuat mainan kayu yang dijual dan uangnya disumbangkan kepada kelompok pria tersebut. Beberapa pria dalam kelompok tersebut melakukan pekerjaan sukarela di panti jompo juga – Sumito mencobanya juga dan ternyata ia senang sekali membantu orang lain yang kesepian, uzur* dan sakit. Sumito dapat memahami bagaimana perasaan mereka karena ia sendiri baru saja merasa demikian juga. Ia merasa dibutuhkan dan penting. Setelah beberapa bulan, Sumito kini menjadi pemimpin kelompok tersebut dan bertanggung jawab atas mengatur kegiatankegiatan untuk kelompok. Istrinya sekarang mengeluh suaminya terlalu sibuk dan ia tidak mempunyai cukup waktu bersamanya! 15 aisyah Aisyah pergi ke dokter untuk obat artritis dan masalah tidur, tetapi terlalu malu untuk member tahu kepada dokter tersebut tentang perasaan kesepian dan depresinya. Kemudian, dokternya merasa khawatir tentang Aisyah dan mengunjungi Aisyah di rumahnya. Dokter tersebut dapat melihat bahwa ia cukup kesepian dan depresi karena jarang sekali ingin menatap atau berbicara dengannya. Ia tidak makan dengan benar dan berat badannya amat menurun. Dokter menelepon anak perempuan Aisyah dan memberikan rujukan kepada Tim Penilaian Perawatan 16 Lanjut Usia setempat. Mereka berkunjung ke rumah Aisyah dan berbicara dengannya dalam bahasa Indonesia tentang perasaannya dan mendiskusikan cara-cara yang dapat memperbaiki situasinya. Aisyah khawatir karena ia menganggap bahwa mungkin mereka ingin mengirimnya ke panti jompo. Ia ingin tetap tinggal di rumahnya sendiri. Tim Penilaian Perawatan Lanjut Usia mengatur untuk membangun beberapa jalur landai di rumah Aisyah . Aisyah setuju bahwa jalur landai tersebut merupakan ide yang bagus karena naik tangga sering memperburuk artritis di lututnya. Terkadang Aisyah menerima kiriman makanan di rumahnya dan ia berteman baru dengan orang yang mengantar makanan ke rumahnya. Anak perempuan Aisyah diberi tahu tentang kelompok sosial setempat dengan kelompok usia yang sama dengan Aisyah. Mereka bertemu setiap minggu di Pusat Warga Lanjut Usia setempat dan mereka berbahasa Indonesia. Bus mini masyarakat menjemput Aisyah dan membawanya ke sana setiap minggu supaya ia dapat menghadiri pertemuan kelompok. Aisyah mendapat banyak teman baru dan mereka mengobrol tentang rumah mereka di Indonesia dulu, keluarga mereka dan kenangan indah tentang orang yang tersayang. Pekerja sosial juga berbicara dengan anak perempuan Aisyah tentang bagaimana mereka dapat membantu dengan menghubungi ibu mereka lebih sering. Mereka sekarang bergiliran membawa Aisyah keluar bersama cucunya sebagai acara khusus sekeluarga. Aisyah kini lebih senang. Ia terkadang masih mempunyai kenangan sedih tetapi ia kini memikirkan segala yang baik dalam hidupnya – keluarganya, teman barunya dan orang baik hati yang membantunya setiap minggu. Ia tidak lagi merasa kesepian atau sedih. 17 Terdapat banyak sumber daya untuk memperoleh bantuan dan dukungan yang tersedia untuk kaum lanjut usia. Yang penting adalah memperoleh dukungan dan informasi yang benar, dan jangan takut untuk meminta bantuan jika Anda merasa mungkin diperlukan sendiri atau untuk yang tersayang. Dokter keluarga akan dapat memberi tahu Anda tentang berbagai pelayanan perawatan di rumah dan dalam masyarakat, pelayanan kesehatan spesialis dan kesejahteraan masyarakat serta pelayanan dukungan bagi kaum lanjut usia di daerah Anda. Anda tidak perlu mendapatkan surat rujukan dari dokter untuk mengakses pelayananpelayanan tersebut. Siapa saja dapat membuat rujukan, termasuk diri Anda sendiri. 18 Pekerja masyarakat setempat Anda akan dapat memberikan informasi lebih lanjut kepada Anda dan Anda selalu dapat meminta seseorang yang berbicara dalam bahasa pilihan Anda. Jika Anda menginginkan informasi lebih lanjut tentang Pelayanan Perawatan Lanjut Usia atau Anda ingin berkonsultasi dengan seseorang dalam bahasa Anda sendiri tentang kesehatan dan kesejahteraan kaum lanjut usia, Anda dapat menghubungi Pusat Kesehatan Mental Silang Budaya di Sydney pada nomor (02) 9912 3850. Kesehatan dan kesejahteraan kaum usia lanjut dalam masyarakat kita juga dalam bentuk buku kecil dan kaset audio, serta tersedia dalam bahasa-bahasa sebagai berikut: B. Arab, B. Kroasia, B. Inggris, B. Yunani, B. Italia, B. Spanyol, B. China, B. Polandia, B. Tagalog, dan B. Vietnam. Exemplar tersedia di: Resources Officer Transcultural Mental Health Centre Locked Bag 7118 Parramatta CBD BC NSW 2124 Australia Tel: (02) 9912 3850 (pada jam kantor) www.dhi.health.nsw.gov.au/tmhc