skripsi pdf - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Transcription
skripsi pdf - Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, PROMOSI, KEPERCAYAAN MEREK, DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO SOUL. (Studi pada pengguna Yamaha Mio Soul di wilayah Ciputat) Oleh : SUKRON NAPIAN NIM : 208081000065 MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013 SURAT PERNYATAAN Nama Mahasiswa : Sukron Napian Nim : 208081000065 Jurusan : Manajemen Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang lain. Apabila terbukti skripsi ini plagiat atau replikasi, maka skripsi ini dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan serta gelarnya dibatalkan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian hari menjadi tanggung jawab saya. Ciputat, 14 Mei 2013 Yang Menyatakan Sukron Napian ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kualitas produk, promosi, kepercayaan merek dan kepuasan konsumen terhadap keputusan pembelian. (studi kasus pengguna Yamaha Mio soul di Ciputat). Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60 responden dan menggunakan metode convenience sampling. Penelitian ini menggunakan metode analisis uji regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas produk, promosi, kepercayaan merek dan kepuasan konsumen berpengaruh signifikasi terhadap keputusan pemebelian. Uji kualitas data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan uji validitas dan reliabilitas sedangkan untuk pengujian hipotesis pada penelitian ini amenggunakan uji koefisien determinasi, uji F dan uji t. Hasil uji regresi linier berganda dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel kualitas produk, promosi, kepercayaan merek, dan kepuasan konsumen terhadap keputusan pembelian. Dalam peneliatian ini juga diketahui bahwa kepercayaan merek memiliki pengaruh paling positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Kata kunci :Kualitas produk, Promosi, Kepercayaan merek, Kepeuasan konsumen dan Keputusan pembelian iii ABSTRACT The purpose this study was to analyze the quality product, promotion, trust in abrand and customer satisfaction to purchase decision. (a case study on consumers of Yamaha Mio Soul motor cycle in Ciputat). The total samples in this research are 60 respondents and use convenience sampling method. This research used multiple linear analysis. The result of this study indicate that have quality product, promotion, trust in a brand and customers satisfaction significant impact on purchase decision.the quality test of data used in this study are test of validity and realibility test. Meanwhile in testing the hypotesis of this reserch uses the coefficient of determination test, F test and t test. Multiple linier regresion test result can be concluded that there is significant influence of quality product, promotion, trust in brand, customers satisfaction on purchase decision. In this research , also known that trust in a brand have most positive and significant influence to purchase decision. Keywords : Quality product, Promotion, Trust in a brand, Customers satisfaction and Purchase decision. iv KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr, wb. Alhamudulillahhirobbil alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Promosi, Kepercayaan Merek, dan Kepuasan Konsumenterhadap Kepuatusan Pembelian sepeda motor Yamaha Mio Soul (Studi Kasus pengguna sepeda motor Yamaha Mio Soul di wilayah Ciputat). Skirpsi ini disusun dalam rangka melengkapi tugas memenuhi syarat guna mencapai gelar sarjana ekonomi jenjang pendidikan strata satu program studi manajemen pemasaran pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah. Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, penulis menyadari bahwa penulis tidak dapat menyelesaikan karya ini tanpa bantuan, dukungan, bimbingan, dan pengarahan yang tak terhingga dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga dari : 1. Kedua Orang Tua, Ibu yang tak pernah berhenti melimpahkan perhatian dan mencurahkan kasih sayang yang tak dapat dibalas dengan apapun. Ayah yang banyak memberi dukungan, perhatian dan materi, tapi semoga karya kecil ini dapat sedikit membahagiakan Ayah dan Ibu. 2. Dr. Yahya Hamja, P.hD selaku pembimbing I, atas semua bimbingan, arahan, dan petunjuknya selama saya menulis dan menyelesaikan skripsi ini. 3. Ade Suherlan, S.E, MM, MBA selaku pembimbing II, atas semua bimbingan, arahan, dan petunjuknya selama saya menulis dan menyelesaikan skripsi ini. 4. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atas semua curahan ilmu bantuan dan pelayanannya. 5. Kakak saya yang selalu menginggatkan. v 6. Pimpinan dan staff perpustakaan umum dan perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta atas pelayanannya yang sangat membantu penulis dalam memperoleh buku-buku referensi dalam penyusunan karya ilmiah ini.... 7. Sahabat-sahabat sepermainan (Farizt/”Rogay”, Heri Siswanto, Ahmad Rizal, Henry/”Tole”, Muhammad Abdul Rohman/”Omen”, Mundir, Roby Gunawan, Fahrino, Syarif, Ahmad Hidayat dll) Maaf yang tidak disebutkan,. Semoga kita dapat meraih kesuksesan amin. 8. Serta untuk pihak-pihak lain yang turut membantu, yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Saya ucapkan terima kasih. Penulis menyadari masih banyaknya kekurangan dalam penulisan skripsi ini, oleh karena itu, penulis mohon kritik dan saran yang sifatnya memangun dari pembaca sekalian. Wassalammu’alaikum Wr. Wb Ciputat,14 Mei 2013 Penulis Sukron Napian vi DAFTAR ISI COVER Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ................................................... i Lembar Pengesahan skripsi............................................................................. ii Lembar pengesahan komprehensif.................................................................. iii Abstrak .......................................................................................................... iv Abstrak .......................................................................................................... v Kata Pengantar............................................................................................ vi Daftar Isi..................................................................................................... viii Daftar Tabel................................................................................................ xiii Daftar Gambar ........................................................................................... xvi BAB I : PENDAHULUAN a. Latar Belakang......................................................................... 1 b. Perumusan Masalah ................................................................... 8 c. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian ................................................................... 8 2. Manfaat Penelitian................................................................. 9 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA a. b. c. Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran ........................................................ 10 2. Bauran Pemasaran.............................................................. 10 3. Konsep Pemasaran ............................................................. 11 Kualitas produk 1. Pengertian Kualitas ............................................................ 11 2. Pengertian produk .............................................................. 12 3. Klasifikasi produk .............................................................. 13 4. Tujuan dan pemakaiannya .................................................. 14 5. Dimensi Kualitas produk .................................................... 16 Promosi 1. Pengertian promosi ............................................................... 18 2. Alat promosi penjualan utama............................................... 20 vii d. e. f. BAB III a) Alat Promosi Konsumen ......................................... 20 b) Alat Promosi Perdagangan ....................................... 23 c) Alat Promosi Bisnis ................................................. 24 3. Tujuan promosi penjualan .................................................. 25 4. Bauran pemasaran ............................................................... 27 Kepercayaan Merek 1. Pengertian Kepercayaan Merek ........................................ 29 2. Pembentuk Kepercayaan .................................................. 31 3. Faktor yang Mempengaruhi kepercayaan Merek .............. 32 Kepuasan konsumen 1. Pengertian Kepuasan konsumen ...................................... 33 2. Model konseptual Kepuasan Pelanggan............................ 37 Keputusan pembelian 1. Pengertian Keputusan pembelian ..................................... 41 2. Peran konsumen dalam keputusan pembelian .................. 44 g. Penelitian Terdahulu................................................................ 45 h. Kerangka Pemikiran .............................................................. 48 i. Hipotesis Penelitian................................................................. 48 : METODOLOGI PENELITIAN a. Ruang lingkup penelitian....................................................... 50 b. Metode penentuan sampel .................................................... 50 c. Metode pengumpulan data 1. Data primer...................................................................... 51 2. Data sekunder.................................................................. 51 d. Metode analisis 1. Uji Validitas dan Reliabilitas 2. a) Validitas ................................................................. 52 b) Reliabilitas .............................................................. 54 Analisis regresi berganda........................................... 55 3. Uji Asumsi klasik a) Uji normalitas data ................................................. 56 viii b) Multikoloneritas ...................................................... 57 c) Autokorelasi ............................................................ 58 d) Heteroskedastisitas ................................................. 59 4. Uji Hipotesis a) Uji t (Parsial) ........................................................... 60 b) Uji F (Simultan) ...................................................... 61 5. Operational variabel ...................................................... 62 BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN a. Gambaran umum objek penelitian ............................................ 66 b. Hasil dan pembahasan 1. Demografi responden ................................................... 69 2. Uji kualitas data a. Uji reabilitas dan validitas 1). Realibilitas ............................................................ 70 2). Validitas ................................................................ 71 b. Hasil try out realibilty dan validitas 1) Kualitas produk ................................................. 72 2) Promosi .............................................................. 73 3) Kepercayaan merek ............................................ 74 4) Kepuasan konsumen .......................................... 75 5) Keputusan Pembelian ......................................... 76 c. Distribusi frekuensi pernyataan kuisoner 1) Kualitas produk ................................................. 77 2) Promosi .............................................................. 83 3) Kepercayaan merek ............................................ 86 4) Kepuasan konsumen .......................................... 90 5) Keputusan Pembelian ......................................... 95 3. Uji asumsi klasik a. Uji normalitas data ............................................. 98 b. Uji korelasi ......................................................... 100 c. Uji Autokorelasi ................................................. 102 ix d. Uji Multikoloneritas ........................................... 103 e. Uji Heteroskedastisitas ........................................104 f. Koefisien determinasi ..........................................105 g. Uji regresi linier berganda ...................................105 h. Uji (t) persial ................................................ i. BAB V 108 Uji (f) simultan ................................................. 110 : KESIMPULAN DAN IMPLIKASI c) Kesimpulan ..................................................................... 112 d) Implikasi........................................................................... 112 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 115 LAMPIRAN................................................................................................. 117 x DAFTAR TABEL Tabel Halaman 4.1 Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin......................... 69 4.2 Distribusi responden berdasarkan usia ....................................... 70 4.3 Hasil Try out realibilitas kualitas produk .................................. 73 4.4 Hasil Try out validitas kualitas produk ...................................... 73 4.5 Hasil Try out realibilitas promosi .................................. 74 4.6 Hasil Try out validitas promosi ...................................... 74 4.7 Hasil Try out realibilitas kepercayaan merek............................. 76 4.8 Hasil Try out validitas kepercayaan merek................................. 76 4.9 Hasil Try out realibilitas kepuasan konsumen............................ 77 4.10 Hasil Try out validitas kepuasan konsumen ............................... 77 4.11 Hasil Try out realibilitas keputusan pembelian.......................... 78 3.12 Hasil Try out validitas keputusan pembelian.............................. 78 4.13 Memiliki mesin yang mempunyai daya tahan tinggi .................. 79 4.14 Keunikan mesin yang ditawarkan ................................................ 79 4.15 Keunikan warna yang ditawarkan ............................................... 4.16 Mesin yang stabil dalam pemakaian jarak jauh............................. 80 4.17 Mudah diperbaiki ketika terjadi kerusakan .................................. 81 4.18 Kesesuaian produk yang sesuai dengan yang ditawarkan ........... 81 4.19 Produk yang ditawarkan sesuai dengan standar yang diterapkan. 82 4.20 Tahan dalam setiap kondisi cuaca ............................................... 82 4.21 Umur mesin yang lam ................................................................ 83 xi 80 4.42 Kenyamanan dalam berkendara .................................................. 83 4.43 Kelengkapan fitur yang sesuai .................................................... 84 4.44 Mutu produk yang terjamin .......................................... .............. 84 4.45 Iklan memberikan informasi akan produk ................................... 85 4.46 Memberikan potongan harga atau diskon .................................... 86 4.47 Adanya pemberian hadiah atau suvernir pada setiap pembelian produk ...................................................................... 86 4.48 Memiliki kemampuan dalam menarik konsumen ....................... 87 4.49 Memiliki kelebihan dalam segmentasi pasar ............................... 87 4.50 Iklsn dapat dimengerti dan cukup menarik ................................ 88 4.51 Merek kompeten dari waktu ke waktu .............................. 88 4.52 Merek mempunyai reputasi yang baik ....................................... 89 4.53 Integritas merek yang baik ........................................... 90 4.54 Merek mempunyai reputasi yang baik........................................ 90 4.55 Merek mempunyai slogan pada produknya................................ .. 91 4.56 Merek sudah mempunyai pengalaman ......................................... 91 4.57 Manfaat yang didapat .................................................................. 92 4.58 Produk memberikan mutu dan kualitas yang tinggi ................ 92 4.59 Karyawan tanggap dengan keinginan dan keadaan konsumen . 93 4.60 Kemampuan perusahaan dengan serius dalam memecahkan Masalah yang dihadapi konsumen ............................................ 94 4.61 Adanya rasa bangga dalam menggunakan produk merek Yamaha. 94 4.62 Merek Yamaha adalah merek nomoer satu bagi saya ............... xii 95 4.63 Adanaya rasa kepuasan tersendiri jika menggunakan produk Yamaha 95 4.64 Adanya jaminan pada setiap produknya ................................... 96 4.65 Proses yang cepat dalam mendapatkan produk Yamaha........ 96 4.66 Kebutuhan akan produk ............................................................ 97 4.67 Adanya informasi dalam pencarian produk .............................. 97 4.68 Adanya rasa percaya akan kualitas merek ................................. 98 4.69 Pertimbangan harga dan lokasi .................................................. 99 4.70 Kepuasan konsumen terhadap produk ...................................... 99 4.71 Correlation .................................................................................. 102 4.72 Pengujian hubungan antar sub variabel ...................................... 104 4.73 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................ 104 4.74 Hasil Uji Multikoloneritas ........................................................... 105 Koefisien determinasi ................................................................. 107 4.75 Hasil regresi linier berganda ........................................................ 107 4.76 Hasil Uji t .................................................................................... 110 4.77 Hasil Uji f .................................................................................... 113 xiii DAFTAR GAMBAR Lampiran Halaman 1 10 Type motor terlaris sepanjang 2011 2 2 Data penjualan Honda Vario dan Mio Soul GT 2 3 Bauran pemasaran 28 4 Kepercayaan atribut manfaat 32 5 Model kepuasan dan ketidak puasan konsumen 36 6 Kerangka pemikiran 47 7 Conton pernyataan untuk jawaban “setuju” 51 8 Normal P-P Plot of Regression Standarized Residual 93 9 Histogram 94 10 One Sample Kolmogrov Smirnov 94 xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda. Masih terdapat banyak faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Produsen perlu memahami perilaku konsumen terhadap produk atau merek yang ada di pasar, selanjutnya perlu dilakukan berbagai cara untuk membuat konsumen tertarik terhadap produk yang dihasilkan. Saat ini banyak sekali bermunculan merek sepeda motor dengan berbagai model, desain memberikan kualitas yang bagus dan harga yang cukup bersaing, untuk menghadapi persaingan tersebut produk Yamaha selalu menciptakan penemuan-penemuan baru yang mana disesuaikan dengan perkembangan jaman dan keinginan dari masyarakat agar produknya tetap laku produk yang ditawarkan oleh perusahaan dapat menjadi salah satu pembentukan motivasi, persepsi dan sikap konsumen dalam melakukan pengembalian keputusan pembelian, disamping itu kemudahan untuk mendapatkan alat transportasi jenis sepeda motor ini sangat mudah karena program pemberian kredit bisa dilakukan dengan uang muka yang terjangkau oleh semua lapisan masnyarakat. 1 No. Urut 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 10 Type motor terlaris sepanjang 2011 Merk/tipe Jumlah Yamaha Mio CW 1.018.148 unit Honda Beat CW 1.016.019 unit Honda Vario Techno 632.788 unit Yamah Vega ZR DB 510.823 unit 451.714 unit Honda Supra X125 CW Yamaha Mio Soul 338.258 unit Honda Revo Fit 317.398 unit Yamaha Jupiter Z CW 305.081 unit Honda Blade 273.624 unit Honda Vario CW 272.668 unit Gambar 1. Sumber : Data AISI motor Indonesia 2011 Hasil dari data AISI sepanjang tahun 2011, 10 tipe motor terlaris 6 diantaranya diisi oleh Honda dan sisanya 4 tipe dipegang oleh Yamaha. Urutan 1, 2, dan 3 dipegang segmen skutik. Paling laris Mio CW (1.018.148 unit) kemudian disusul tipis oleh Beat CW (1.016.019 unit). Selisihnya cuma 2.129 unit. Vario Techo di urutan ke-3 dengan total 632.788 unit. meskipun jumlah tipe motor Honda yang masuk 10 besar lebih banyak dibanding Yamaha, tapi untuk skutik terlaris sepanjang 2011 masih dipegang oleh Mio CW. Dan bebek terlaris sepanjang 2011 masih digenggam oleh Vega ZR disc brake. Data penjualan Honda Vario 110 CW dan Yamaha Mio Soul GT No. Urut Merk/tipe Jan Feb Mar 1 Honda Vario 110 CW 27.411 19.864 24.479 2 Yamaha Mio Soul 17.378 17.635 10.215 3 Yamaha Mio Soul GT 2.024 Gambar 2. Sumber : Data AISI motor Indonesia tahun 2012 Mengenai persaingan Honda dan Yamaha dari segi penjualan motor matik pada januari hingga maret 2012. Honda Vario lebih banyak terjual 2 dibandingkan dengan Yamaha Mio soul. Pada tahun 2012, bahkan Mio Soul tinggal terdistribusi sekitar 17 ribuan unit per bulan. Lalu bersamaan dengan lahirnya Soul GT maka Mio Soul perlahan dimatikan. Mungkin bulan April ini adalah terakhir Mio Soul dipasarkan. Sedangkan Soul GT sebenarnya bulan Maret lalu sudah mencatatkan distribusi, tapi pasti belum maksimal. (Data AISI:2012). Melalui riset ini peneliti ingin mengetahui alasan kepada pengguna sepeda motor Yamaha Mio Soul didaerah Ciputat dalam memilih menggunakan sepeda motor Yamaha Mio Soul dibandingkan dengan menggunakan sepeda motor merek lain yang sejenis, dan dari variabel yang ada mana yang paling mempengaruhi terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio Soul. Dalam proses penyampaian produk kepada pelanggan dan untuk mencapai tujuan perusahaan yang berupa penjualan produk yang optimal, maka kegiatan pemasaran dijadikan tolak ukur oleh setiap perusahaan. Sebelum meluncurkan produknya perusahaan harus mampu melihat atau mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Sehingga sudah sewajarnya jika segala kegiatan perusahaan harus selalu dicurahkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan kemudian konsumen akan memutuskan membeli produk tersebut dan pada akhirnya tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba akan tercapai. Kualitas produk memiliki dampak langsung pada kinerja produk oleh karena itu kualitas berhubungan erat dengan nilai dan keputusan pembelian 3 dari konsumen, dalam arti sempit kualitas bisa didefinisikan sebagai ”bebas dari kerusakan”, kualitas berarti kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya ; termasuk keawetan, keandalan, ketepatan, kemudahan dipergunakan dan diperbaiki. Kualitas harus diukur dari segi persepsi atau tanggapan dari pembeli, kualitas merupakan peluang untuk bersaing. (Kotler:2002). Bagian yang penting dari instrumen pemasaran adalah pesan yang dikomunikasikan kepada calon pembeli melalui berbagai unsur yang terdapat dalam program promosi. Promosi penjualan, salah satu kunci dalam kampanye pemasaran secara intensif yang berbeda, kebanyakan jangka pendek, yang dirancang untuk menstimulasi pembelian produk khusus atau layanan yang lebih cepat dan lebih besar oleh pelanggan atau perdagangan (Philip Kotler, Swee Hoong Ang, Siew Meng Leon, dan Chin Tiong Tan, 2005:369). Salah satu unsur paduan pemasaran yang paling tepat adalah pengolahan produk dan promotion mix dengan menggunakan kombinasi iklan, sales promosi dan personal selling. Menurut Rina (2009:30), promosi merupakan intensif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari suaatu produk atau jasa. Kegiatan promosi sepeda motor Yamaha diantaranya dapat dilakukan melalui periklanan, pemberian hadiah, potongan harga, dan personal selling. Sejalan dengan hal diatas keputusan konsumen dalam pembelian sepeda motor Yamaha dapat dipengaruhi oleh stimuli atau rangsangan pemasaran 4 seperti kualitas produk, promosi melalui iklan yang menarik, diskon, hadiah. Selain itu desain turut mempengaruhi keputusan pembelian (Kotler.2002). Untuk lebih memperkenalkan produknya, Yamaha gencar melakukan kegiatan promosi untuk menarik minat beli konsumen, diantaranya membuat iklan melalui media cetak ataupun elektronik, menyebarkan selebaran kepada masyarakat, mengadakan pertunjukan musik, mengadakan service gratis bagi pengguna sepeda motor Yamaha, dan lain-lain, iklan didasari pada informasi. Menurut Sodik (2004) mengembangkan model perilaku konsumen dengan menetapkan tiga faktor yang berpengaruh terhadap perilaku konsumen. Faktor pertama yang berpengaruh pada konsumen adalah stimuli. Stimuli menunjukkan penerimaan informasi oleh konsumen dan pemprosesan informasi terjadi saat konsumen mengevaluasi informasi dari periklanan, teman atau dari pengalaman sendiri. Pengaruh kedua berasal dari karakteristik pribadi konsumen meliputi persepsi, sikap, manfaat serta karakteristik konsumen (demografi, kepribadian, dan gaya hidup). Pengaruh yang ketiga respon konsumen yaitu hasil akhir dari proses keputusan konsumen dan suatu pertimbangan yang menyeluruh dari semua faktor diatas. Penetapan merek menjadi isu utama yang terpenting dalam strategi pemasaran produk, hal ini dikarenakan dalam mengembangkan produk bermerek membutuhkan investasi pemasaran yang besar dan dalam jangka waktu yang panjang, khususnya dalam hal promosi dan kemasan yang memerlukan biaya sangat besar, nama merek yang baik dapat menambah keberhasilan suatu produk. Selain itu merek juga merupakan stimuli yang 5 akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Stimuli adalah semua komunikasi secara fisik, visual atau herbal yang dapat mempengaruhi respon individual. Uun Uniyati (2009:2). Kehidupan masyarakat modern saat ini turut mempengaruhi pola perilaku masyarakat dalam pembelian. Kehidupan modern seringkali diitentukkan dengan gaya hidup yang selalu mengikuti trend atau perkembangan jaman. Dalam kondisi seperti ini, keputusan memilih merek turut berperan dalam gaya hidup modern, sehingga keinginan untuk membeli produk yang bermerek turut mewarnai pola konsumsi seseorang. Lannon (1996) dalam Muafi (2003) menambahkan bahwa, “kehidupan masyarakat modern memiliki implikasi pada peran merek, artinya konsumen tidak sekedar menginginkan produk, tetapi juga merek”. Merek yang telah mapan biasanya dijadikan simbol sebagai suatu produk yang sukses, sehingga ekuitas merek turut berpengaruh terhadap kondisi emosional konsumen. Kepuasan adalah tingkat perasaan seorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang dirasakan dibandingkan dengan harapan, jadi tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan harapan, pelanggan dapat mengalami salah satu dari tiga tingkat kepuasan secara umum. Kalau kinerja dibawah harapan, pelanggan kecewa, kalau kinerja sesuai harapan, pelanggan puas. Kalau kinerja melebihi harapan, pelanggan puasa, senang atau gembira. Philip Kotler (2002:52). Menciptakan suatu harapan kepada pelanggan dilihat pada pengalaman membeli pelanggan dimasa lalu, pendapat rekan dan kolega, dan informasi 6 serta janji pemasar dan pesaing. Kotler dan Armstrong, (2004:793). Kepuasan atau ketidak puasan konsumen terhadap produk akan memberi umpan balik berupa tingkah laku setelah pembelian. Apabila konsumen puas, ia mungkin akan mungkin membeli lagi produk tersebut dikemudian hari. Konsumen yang puas juga cenderung memberitahukan hal-hal yang baik mengenai produk itu kepada kawan dan kerabatnya. Seorang konsumen yang tidak puas memberi umpan yang berbeda, Ia mungkin mencari berbagai informasi tentang pembelian, atau bahkan menjelek-jelekan produk tersebut kepada kerabatnya. Perusahaan itu akan membedakan apakah pembeli akan membeli kembali produk dan membicarakan hal-hal yang menguntungkan atau tidak menguntungkan tentang produk tersebut dengan orang lain. Keputusan pembelian merupakan suatu proses pengambilan keputusan yang dilakukan untuk menetapkan kebutuhan akan barang dan jasa yang perlu dibeli serta mengidentifikasi, mengevaluasi dan memilih diantara alternatif merk. Konsumen cenderung membeli produk yang disukainya dari segi merek yang paling disukainya, dan tugas dari produsen adalah memenuhi keinginan konsumen guna menarik konsumen untuk membeli produk mereka untuk mencapai tujuan organisasi. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, PROMOSI, KEPERCAYAAN MEREK DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK YAMAHA MIO SOUL” 7 B. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah variabel kualitas produk berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen terhadap produk Yamaha Mio Soul? 2. Apakah variabel promosi berpengaruh secara parsial signifikan terhadap keputusan pembelian terhadap produk Yamaha Mio Soul? 3. Apakah variabel kepercayaan merek berpengaruh secara parsial signifikan terhadap keputusan pembelian terhadap produk Yamaha Mio Soul? 4. Apakah variabel kepuasan konsumen berpengaruh secara parsial signifikan terhadap keputusan pembelian produk sepeda motor Yamaha Mio Soul? 5. Apakah variabel kualitas produk, promosi, kepercayaan merek dan kepuasan konsumen berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk sepeda motor Yamaha Mio Soul? C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. Dengan demikian, penelitian ini merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi tentang keputusan pembelian konsumen pada produk sepeda motor Yamaha Mio Soul. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk sepeda motor Yamaha Mio Soul. b. Untuk menganalisis pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian 8 konsumen pada produk sepeda motor Yamaha Mio Soul. c. Untuk menganalisis pengaruh kepercayaan merek terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk sepeda motor Yamaha Mio Soul. d. Untuk menganalisis pengaruh kepuasan konsumen terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk sepeda motor Yamaha Mio Soul. e. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk, promosi, kepercayaan merek dan kepuasan konsumen terhadap keputusan pembelian konsumen pada produk sepeda motor Yamaha Mio Soul. 2. Manfaat Penelitian Hasil dari penelitian ini diharapkan akan mempunyai manfaat, yaitu: a. Bagi peneliti Sebagai tugas akhir sebagai syarat lulus, bahan pembelajaran dan penelitian untuk membandingkan teori yang dipelajari di akademisi dengan keadaan lapangan yang sebenarnya. b. Bagi perusahaan Merumuskan hasil analisis dan mengemukakan beberapa saran sebagai alternatif pemecahan masalah perusahaan c. Bagi Universitas Sebagai bahan tambahan informasi serta refrensi bagi teman-teman yang ingin melanjutkan penelitian. d. Bagi masnyarakat Sebagai bahan pertimbangan dalam membeli produk. 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian dan Konsep Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pencapaian dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. Kotler, (2002 :7). Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dengan menciptakan, menyerahkan dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang uggul. Kotler dan Keller (2008 :6). Menurut Jhon E. Kennedy dan R. Dermawan Soemanegara (2006:13) mendefinisikan pemasaran adalah sekumpulan rancangan kegiatan yang saling terkait untuk mengenali kebutuhan konsumen, mengembangkan, mendistribusikan, mempromosikan serta menetapkan harga yang tepat dari sebuah produk dan layanan untuk mencapai kepuasan dari konsumen. 2. Bauran pemasaran Bauran pemasaran menurut Kotler dan Amstrong (2008:62.A) kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Berbagai kemungkinan ini dapat dikelompokan menjadi empat kelompok variabel yang disebut "empat P": Product (produk), 10 Price (harga), Place (tempat), dan Promotion (promosi). 3. Konsep pemasaran. Menurut Dharmmesta dan Irawan, (2000:10) bahwa konsep pemasaran adalah suatu falsafah bisnis yang menyatakan bahwa kepuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Dari konsep pemasaran diatas jelaslah bahwa perusahaan harus mampu memberikan kepuasan kepada konsumennya dengan mengetahui apa yang menjadi kebutuhannya agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang. Konsep pemasaran menurut Basu Swatha, (2000:181) Adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Konsep ini menyatakan bahwa pemasaran keinginan pembeli adalah syarat utama bagi kelangsungan hidup perusahaan, segala kegiatan peruasahaan dibidang produksi, teknik, keuangan dan pemasaran diarahkan pada usaha untuk mengetahui keinginan pembeli. B. Kualitas produk 1. Pengertian kualitas Menurut Kotler dan Amstrong, (2004) kualitas adalah karakteristik dari produk dalam kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan dan bersifat laten. Kualitas dalam pandangan konsumen adalah hal yang mempunyai ruang lingkup tersendiri yang berbeda dengan kualitas dalam pandangan produsen saat mengeluarkan 11 suatu produk yang biasa dikenal kualitas sebenarnya. Kualitas produk dibentuk oleh beberapa indikator antara lain kemudahan penggunaan, daya tahan, kejelasan fungsi, keragaman ukuran produk, dan lain-lain. Nugroho Setiadi, (2003) Menurut Juran dalam Yamit, (2002:7). Mendefinisikan kualitas produk sebagai kesesuaian terhadap spesifikasi. Menurut Goetsh Davis dalam Yamit, (2002:9). Memberikan definisi kualitas produk lebih luas lagi cakupannya yaitu kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang memenuhi atau melebihi harapan. Selain itu menurut Goetsh Davis dalam Yamit (2002:9) juga menekankan bahwa kualitas produk bukan hanya menekankan pada aspek hasil akhir yaitu produk dan jasa tetapi juga menyangkut kualitas manusia, kualitas proses, dan kualitas lingkungan. Sangatlah mustahil menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas tanpa melalui manusia dan proses yang berkualitas. Meurut Herliyanah (2008:26) mendefinisikan kualitas adalah “ The Quality of product or service is a customers perception o the degree to which the product or service meetshis expectations”. (Kualitas barang dan jasa adalah persepsi konsumen yang ada pada suatu produk atau jasa yang sesuai harapan konsumen). 2. Pengertian produk Produk menurut Kotler dan Amstrong, (2008:337.B) produk adalah semua yang ditawarkan kepada pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Produk menurut Saladin, (2002:70) Produk adalah 12 segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi dan yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan. Termasuk dalam pengertian produk, yaitu : objek secara fisik, pelayanan, orang, tempat, organisasi, gagasan atau bauran dari semua wujud diatas. 3. Klasifikasi Produk Klasifikasi suatu produk yang dikemukakan ahli pemasaran, diantaranya pendapat yang dikemukakan oleh Kotler. Menurut Kotler, (2002:451), produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu: a. Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu : 1) Barang Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya. 2) Jasa Jasa merupakan aktifitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual (dikonsumsi pihak lain). Seperti halnya bengkel reparasi, salon kecantikan, hotel dan sebagainya. Kotler dan Amstrong, (2008:337.A) juga mendefinisikan jasa sebagai berikut: Jasa adalah bentuk produk yang terdiri dari dari aktivitas, manfaat, atau kepuasan yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan. 13 b. Menurut Saladin (2002:72) Berdasarkan karakteristik atau sifat produk dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu : 1) Barang tahan lama (durable goods) Barang tahan lama yaitu barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak sekali pemakaian. Contoh: Mobil, Lemari es, Mesin cuci, dan lain sebagainya. 2) Barang tidak tahan lama (non durable goods) Barang tidak tahan lama yaitu barang yang berwujud yang biasanya dikonsumsi satu atau beberapa kali. Contohnya lemari es, mesin cuci, pakaian dan lain-lain. 3) Jasa (Service) Jasa yaitu kegiatan, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dibeli. Contohnya Salon kecantikan, tukang cukur, dan lain sebagainya. 4. Berdasarkan tujuan atau pemakainya Didasarkan pada siapa konsumennya dan untuk apa produk itu dikonsumsi, maka produk diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: a. Barang konsumsi (consumer’s goods) Menurut Saladin, (2002:73) barang konsumsi yaitu barang yang dipergunakan oleh konsumen akhir atau rumah tangga dan tidak dikomersilkan artinya untuk keperluan konsumsi akhir dan tidak dibisniskan. Klasifikasi barang konsumsi menurut Kotler dan Amstrong 14 (2008:269.B) 1) Produk kebutuhan sehari-hari (convenience product) adalah produk yang sering dan segera dibeli pelanggan, dengan usaha pembandingan dan pembelian yang minimum 2) Produk belanja (shopping product) adalah produk konsumen dimana pelanggan dalam proses pemilihan dan pembelian secara karakteristik membandingkan produk tersebut berdasarkan kecocokan, kualitas harga dan gaya. 3) Produk khusus (speciality product) adalah produk konsumen dengan karakteristik unik atau identifikasi merek dimana sekelompok pembeli signifikan bersedia melakukan usaha pembeli khusus. 4) Produk yang tak dicari (unsought product) adalah produk konsumen yang tidak dikenal konsumen tetapi biasanya konsumen tidak pernah berpikir untuk membelinya. b. Barang industri (industrial’s goods) Menurut Saladin, (2002:74) barang industri adalah barangbarang yang dibeli untuk diproses lebih lanjut atau dipergunakan untuk menjalankan bisnis artinya bahwa barang industri ini diproduksi untuk membuat barang lain dan untuk dibisniskan. Menurut Kotler dan Amstrong, (2008:270.A), ”barang industri adalah produk yang dibeli oleh individu dan organisasi untuk pemrosesan lebih lanjut untuk digunakkan dalam menjalankan bisnis. 15 Klasifikasi barang industri menurut Saladin, (2002:74). 1) Barang dan suku cadang (materials and parts) yaitu barang-barang yang seluruhnya masuk kedalam bahan jadi. 2) Barang modal (capital items) yaitu barang-barang berat atau barang modal. Berbicara mengenai produk maka aspek yang perlu diperhatikan adalah kualitas produk. Menurut Amerika untuk kualitas ( American Society for Quality) dalam Kotler dan Amstrong, (2008:273.A) mendefinisikan kualitas sebagai karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuanya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau tersirat. Siemens juga mendefinisikan. Kualitas adalah ketika pelanggan kembali dan produk kita tidak kembali. Menurut Kotler dan Armstrong, (2008:272.A) arti dari kualitas produk adalah karakteristik atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau diimplikasikan. 5. Dimensi Kualitas Produk Menurut Kotler dan Armstrong, (2008:272.A) kualitas produk mempunyai dua dimensi, yaitu : a. Kualitas kinerja adalah kemampuan produk untuk melaksanakan fungsinya, yang memberikan kenyamanan lebih dan tahan lama. b. Kualitas pemastian yaitu bebas dari kerusakan dan konsisten dalam menghantarkan tingkat kinerja yang ditargetkan. Menurut Philip Kotler, (2002:391), terdapat 7 dimensi kualitas 16 produk meliputi: a. Kinerja (performance) Karakteristik dari produk inti b. Keistimewaan tambahan (features) Yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap, misalnya kelengkapan interior dan eksterior seperti dash board, system, power steering, dan sebagainya. c. Kehandalan (reliability) Yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai, misalnya motor tidak sering ngadat, macet, rewel, dan rusak. d. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications) Yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya standar keamanan dan emisi terpenuhi, seperti ukuran as roda untuk truk tentunya harus lebih besar daripada mobil sedan. e. Daya tahan (durability) Berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan. Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis penggunaan mobil. f. Service Ability: Meliputi kecepatan, kompentensi, kenyamanan mudah direparasi, dan penanganan keluhan memuaskan. g. Estetika (asthethic) Yaitu daya tarik produk terhadap panca indra. Misalnya bentuk fisik mobil yang menarik, model, desain yang artistik, warna, dan lain-lain. 17 C. Promosi 1. Pengertian promosi. Pengertian menurut Kotler dan Amstrong (2008:63.A) adalah “promosi adalah aktivitas menyampaikan manfaat produk dan membujuk pelanggan membelinya”. Sedangkan pengertian menurut Saladin (2002:123) promosi adalah suatu komunikasi informasi penjualan dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa promosi sebagai alat bantu untuk mengidentifikasi produk, sebagai alat untuk menghimbau pembeli dan sebagai alat untuk meneruskan informasi dalam proses pengambilan keputusan pembeli. Definisi promosi penjualan menurut American Marketing Association (AMA) dalam Setiadi, (2003:256), yaitu: Sales promotion is media and non media marketing pressure applied for a predetemined, limited period of time in order to stimulate trial, increase consumer demand or improve product quality. Definisi diatas menunjukan bahwa promosi penjualan mengandung pengertian yakni upaya pemasaran yang bersifat media dan non media untuk merangsang coba-coba dari konsumen, meningkatkan permintaan dari konsumen atau untuk memperbaiki kualitas produk. Hal yang terpenting yaitu, bahwa upaya pemasaran melalui promosi penjualan dilakukan dalam jangka pendek. Dua teori perilaku konsumen yang 18 berkaitan dengan promosi penjualan adalah level of adaptation dan treshold level. Tingkat adaptasi (level of adaptation) akan terjadi pada konsumen jika promosi penjualan dilakukan terlalu sering. Konsumen akan terbiasa dengan promosi penjualan sehingga respon terhadap kegiatan promosi penjualan akan cenderung sama dengan respon terhadap kegiatan yang bukan promosi penjualan. Tingkat ambang batas (treshold level) merupakan batas konsumen akan mempunyai respon terhadap suatu aktivitas tertentu. Treshold level yang dibutuhkan untuk bisa menarik perhatian konsumen semakin tinggi jika promosi penjualan dilakukan secara terus menerus. Periode yang terbatas dalam promosi penjualan biasanya disertai oleh iming-iming yang lebih biasanya. Oleh karena itu, Wells, Burnett dan Moryarty (1998) dalam Setiadi, (2003) mengatakan bahwa promosi penjualan menawarkan insentif ekstra agar konsumen melakukan tindakan. Potongan harga, hadiah, program berkelanjutan adalah insentif ekstra agar konsumen mau melakukan tindakan, paling tidak mempunyai perhatian terhadap produk yang ditawarkan. 2. Alat Promosi Penjualan Menurut Kotler, (2002:323) promosi penjualan terdiri atas berbagai jenis koleksi alat-alat intensif, sebagian besar jangka pendek yang dirancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu yang lebih cepat atau lebih banyak oleh konsumen atau pedagang. Menurut Kotler, (2002:323) alat-alat promosi penjualan meliputi : 19 a. Alat Promosi Konsumen. Alat promosi konsumen utama mencakup contoh produk (sample), kupon, pengembalian uang tunai, kumpulan harga, bingkisan premium, pemasangan iklan khusus, penghargaan pelanggan, pameran dan demonstrasi di titik pengembalian, dan kontes, undian berhadiah, dan permainan. 1) Contoh produk (sample) Contoh produk (sample) adalah tawaran produk sejumlah tertentu produk untuk percobaan. Pemberian contoh merupakan cara yang paling efektif tetapi paling mahal untuk memperkenalkan produk baru. Banyak contoh diberikan gratis bagi pihak lain, perusahaan menagih sebagian kecil harga untuk menutup biayanya. Contoh produk mungkin disampaikan dari pintu ke pintu, dikirim melalui surat, disebarkan ditoko, dilampirkan pada produk lain, atau ditampilkan dalam iklan. Kadang-kadang contoh produk digabungkan kedalam kumpulan contoh produk yang kemudian dapat digunakan untuk mempromosikan produk dan layanan lain. 2) Kupon Kupon adalah sertifikat yang memberi pembeli penghematan ketika mereka menggunakan produk yang sudah ditentukan. Kebanyakan konsumen menyukai kupon, Kupon dapat merangsang penjualan merek yang sudah dewasa atau mempromosikan percobaan awal merek baru. Namun demikian, sebagai akibat dari 20 kesemerawutan kupon, akibat banyak kupon yang ditawarkan, tingkat pengembalian kupon ke perusahaan telah menurun dalam tahun-tahun terakhir. Dengan demikian, kebanyakan perusahaan barang konsumsi besar menerbitkan lebih sedikit kupon dan membidik kupon tersebut secara lebih seksama. 3) Tawaran pengembalian uang atau rabat Tawaran pengembalian uang atau rabat adalah seperti kupon kecuali bahwa pengurangan harga terjadi setelah pembelian bukannya di gerai eceran. Konsumen mengirimkan “bukti pembelian” kepada pabrikan, yang kemudian mengembalikan sebagian uang dari harga pembelian itu melalui surat wesel pos. 4) Kemasan dan harga potongan Kemasan dan harga potongan juga disebut cents of deals menawarkan kepada konsumen penghematan dari harga regular produk. Potongan harga diberikan oleh produsen secara langsung dan ditempel dilabel atau kemasan. Kemasan dengan harga potongan dapat berupa kemasan tunggal yang dijual dengan harga yang diturunkan atau dua produk yang berhubungan dikaitkan bersama. Kemasan dengan harga potongan sangat efektif bahkan lebih efektif dari pada kupon dalam merangsang pembelian jangka pendek. 21 5) Bingkisan Bingkisan adalah barang yang ditawarkan secara gratis atau dengan harga rendah sebagai insentif untuk membali produk, yang bekisar mulai dari mainan yang dimasukkan ke dalam produk anak-anak sampai kartu telephone, compact disc dan CD-ROM komputer. Bingkisan mungkin muncul di dalam kemasan, diluar kemasan, atau melalui surat. 6) Barang iklan khusus Barang iklan khusus adalah barang yang berguna yang dicetaki nama pemasangan iklan yang diberikan sebagai hadiah kepada konsumen. Barang khusus tersebut mencakup pena, kalender, gantungan kunci, korek api, tas belanja, topi, pengikat data, TShirt, dan cangkir kopi. Barang seperti itu dapat sangat efektif. 7) Hadiah pelanggan Hadiah pelanggan adalah uang tunai atau hadiah lain yang ditawarkan atas penggunaan regular produk atau jasa tertentu perusahaan. 8) Promosi dititik penjualan Promosi dititik penjualan mencakup pameran dan demonstrasi yang terjadi dititik pembelian atau titik penjualan 9) Kontes, undian berhadiah dan permainan Kontes, undian berhadiah dan permainan memberi pelanggan kesempatan untuk memenangkan sesuatu, seperti uang tunai, 22 perjalanan, barang, dengan mengandalkan nasib baik atau usaha tambahan. Kontes menuntut konsumen mengirimkan masukan lagu pendek, tebakan, saran untuk dinilai oleh panel yang akan memilih entry terbaik. Permainan menampilkan sesuatu kepada konsumen nomor bingo, huruf yang hilang setiap kali mereka membeli, yang mungkin dapat atau mungkin tidak dapat membantu mereka memenangkan hadiah. b. Alat Promosi Pedagangan. Promosi perdagangan dapat membujuk perantara perdagangan supaya menjual merek, memberinya ruang dirak, mempromosikannya dalam pemasangan iklan, dan mendorong kepada konsumen. Ruang rak begitu langka dewasa ini sehingga pabrikan sering harus menawarkan potongan harga, tunjangan, jaminan membeli kembali, atau barang gratis kepada para pengecer dan pedagang besar supaya bersedia menempatkan produk-produknya dirak dan mempertahankan di sana. Pabrikan menggunakan beberapa alat-alat promosi perdagangan. Banyak alat promosi yang digunakan untuk promosi konsumen kontes, premium, dan pameran dapat juga digunakan sebagai promosi perdagangan. Atau pabrikan mungkin menawarkan diskon langsung atas daftar harga setiap bungkus yang dibeli selama satu periode tertentu. Tawaran itu mendorong dealer membeli dalam jumlah besar atau menjual barang baru. Dealer dapat menggunakan diskon untuk 23 menikmati laba, untuk pemasangan iklan, atau untuk pengurangan harga bagi pelanggannya. Pabrikan juga menawarkan tunjangan, biasanya potongan yang besar perbungkus sebagai imbalan atas kesepakatan pengecer karena menampilkan produk pabrikan dalam cara tertentu. Tunjangan pemasangan iklan memberikan kompensasi kapada pengecer karena mengiklankan produk tersebut. Tunjangan pameran memberikan kompensasi kepada pengecer karena pengecer menggunakan pameran khusus untuk produk pabrikan. c. Alat Promosi Bisnis. Perusahaan membelanjakan miliaran dolar setiap hari tahun untuk promosi kepada pelanggan industri. Promosi bisnis itu digunakan untuk menghasilkan pelopor bisnis, mendorong pembelian, mendorong penghargaan kepada pelanggan, dan memotivasi tenaga penjualan. Promosi bisnis mencakup banyak alat yang sama dengan yang digunakan dalam promosi konsumen atau promosi dagang. Di sini, kita memusatkan perhatian pada dua alat promosi bisnis utama tambahan konvensi dan pameran dagang dan kontes penjualan. Banyak perusahaan dan asosiasi perdagangan mengorganisasikan konvensi dan pameran dagang untuk mempromosikan produk mereka. Perusahaan yang menjual kepada industri menunjukan produk mereka di pemeran perdagangan. Pemasok banyak menerima banyak manfaat, seperti peluang untuk menemukan pelopor penjualan baru, mengontak 24 pelanggan, memperkenalkan produk baru, bertemu dengan pelanggan baru, menjual lebih banyak kepada palanggan yang ada, yang mendidik pelanggan mengenai publikasi dan materi audio visual. Pameran pedagangan juga membantu perusahaan menjangkau banyak calon pelanggan yang tidak terjangkau melalui tenaga penjualan mereka. Kontes penjualan adalah kontes bagi tenaga penjualan atau dealer untuk memotivasi peningkatan kinerja penjualan mereka selama satu periode tertentu. Kontes penjualan memotivasi dan mengakui jasa mereka yang berprestasi tinggi, yang mungkin menerima perjalanan wisata, hadiah uang tunai atau hadiah lain. Banyak memberikan penghargaan berupa poin yang bisa dikumpulkan atas tingkatan kinerja tertentu, yang penerima dapat tukarkan dengan berbagai hadiah. Menurut Kotler dan Amstrong (2004 : 662). Kontes penjualan berhasil sangat baik ketika dikaitkan dengan tujuan penjualan yang dapat diukur dan dapat dicapai (seperti menemukan pelanggan baru, menghidupkan kembali pelanggan lama, atau meningkatkan profitabilitas pelanggan). 3. Tujuan Promosi Penjualan Tujuan dilakukannya suatu promosi pada perusahaan-perusahaan menurut Fandy Tjiptono, (2002:221) dalam bukunya strategi pemasaran adalah sebagai berikut: Tujuan 25 utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujukserta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. Sementara itu Rossiter dan Percy dalam Fandy Tjiptono (2002:222) dalam bukunya strategi pemasaran mengklasifikasikan tujuan promosi sebagai efek komunikasi sebagai berikut: a. Mengumpulkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan (Category Need) b. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada konsumen ( brand awareness) c. Mendorong pemilihan suatu produk (brand attired) d. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand purchase facilitation) e. Menanamkan citra produk dan perusahaan (positioning) Tujuan promosi menurut Saladin (2002:136) yaitu mengenalkan produk kepada masnyarakat untuk membeli dan memakai produk tersebut. Selain itu promosi juga dilakukan dengan tujuan mengenalkan kepada masnyarakat atau konsumen supaya produk yang telah diproduksi sampai ketarget sesuai dengan segmen. Menentukan promosi penjualan Saladin (2002:136) 1) Tujuan umum bersumber pada tujuan komunikasi pemasaran yaitu untuk mempercepat respon. 2) Tujuan khusus 26 a) Bagi konsumen yaitu untuk mendorong konsumen antara lain untuk lebih banyak menggunakan produk, membeli produk dalam unit yang besar, mencoba merek yang dipromosikan, dan untuk menarik pembeli merek lain yang bersaing dengan produk yang sedang dipromosikan. b) Bagi pengecer yaitu membujuk pengecer untuk menjual produk baru, menimbun lebih banyak persediaan barang, mengingatkan kembali ketika sedang tidak musim, dan memperoleh jalur pengecer baru. c) Bagi warga yaitu untuk memberi dukungan atau produk model baru, untuk merangsang merek mencari pelanggan baru, dan mendorong penjualan di musim sepi. 4. Bauaran Promosi Bauran promosi (Promotion Mix) Kotler dan Amstrong (2008:116.A) disebut bauran promosi komunikasi pemasaran (Marketing Communication Mix) perusahaan merupakan panduan spesifik iklan, promosi penjualan, hubungan masnyarakat penjualan personal dan sarana pemasaran langsung yang digunakan perusahaan untuk mengkomunikasikan nilai pelanggan secara persuasif dan membangun hubungan pelanggan. Definisi lima sarana promosi utama sebagai berikut : a. Periklanan (Advertising): Semua bentuk terbayar presentasi nonpribadi dan promosi ide, barang, atau jasa dengan sponsor tertentu. b. Promosi penjualan (Sales promotion): Membangun hubungan baik 27 dengan citra perusahaan yang baik dan menangani atau menghadapi rumor, berita, dan kejadian tidak menyenangkan. c. Hubungan masnyarakat (Public relation): Membangun hubungan baik dengan berbagai kalangan untuk mendapatkan publisitas yang diinginkan, membangun, citra perusahaan yang baik dan menangani atau menghadapi rumor, berita, dan kejadian tidak menyenangkan d. Penjualan Personal (Personal selling): Presentasi pribadi oleh wiraniaga perusahaan untuk tujuan menghasilkan penjualan dan membangun hubungan pelanggan. e. Pemasaran langsung (Direct Marketing): Hubungan langsung dengan konsumen individual yang ditargetkan secara cermat untuk memperoleh respon segera dan membangun hubungan pelanggan yang langgeng penggunaan surat langsung, telepon, televisi respon langsung, e-mail, internet, dan sarana lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan konsumen tertentu. Bauran Pemasaran Produk Ragam Kualitas Desain Fitur Nama Merek Kemasan Layanan Promosi Iklan Penjualann pribadi Promosi penjualan Hubungan masnyarakat Pelanggan sasaran Positioning yang diharapkan Gambar 3. Harga Daftar Harga Diskon Potongan Harga Periode pembayaran persyaratan kredit Tempat Saluran Cakupan Pemilahan Lokasi Persediaan Transportasi Logistik Sumber: P. Kotler dan G. Amstrong (2008 :62) 28 D. Kepercayaan merek 1. Pengertian Kepercayaan merek Menurut Luarn dan Lin (2003) dalam Erna Ferrinadewi (2008:147) kepercayaan adalah sejumlah kenyakinan spesifik terhadap integritas (kejujuran pihak yang dipercaya dan kemampuan menempati janji). Benevolence (perhatian dan motivasi yang bertindak sesuai dengan kepentingan yang mempercayai mereka). Competency (kemampuan pihak yang dipercaya untuk melaksanakan kebutuhan yang mempercayai) dan predictability (konsistensi perilaku pihak yang dipercaya). Menurut Achroll dalam Erna Ferrinadewi (2008:147) dalam dunia bisnis. Kepercayaan antar perusahaan (buyer-seller) membantu dalam menentukan indikator-indikator yang berkaitan dengan kinerja seperti jangkauan pertukaran informasi, penyelesaian masalah bersama, kepuasan atas hasil-hasil aktivitas yang dilakukan dan mungkin besarnya motivasi dalam implementasi hasil-hasil keputusan adanya kepercayaan akan menciptakan rasa aman dan kredibel dan mengurangi persepsi konsumen akan resiko dalam pertukaran. Menurut Gurviez dan Korchia (2003) dalam Aulia Damayanti (2010:27) dari sudut pandang konsumen kepercayaan merek merupakan variabel psikologis yang mencerminkan sejumlah akumulasi asumsi awal yang melibatkan kredibilitas, integritas, dan benevolence, yang dilekatkan pada merek tetentu. Menurut Lau dan Lee dalam Tjiptono (2007:392). Kepercayaan 29 pada merek (trust in a brain) sebagai kesediaan atau kemauan konsumen untuk mempercayai atau mengandalkan merek dalam situasi (segala resikonya) karena ada harapan bahwa merek bersangkutan akan memberikan hasil positif bagi konsumen, Menurut Delgado (2004) dalam Erna Ferrinadewi (2008:150) kepercayaan merek adalah harapan akan kehandalan dan intense baik merek. Berdasarkan definisi ini kepercayaan merek mereflesikan dua komponen penting yakni brand reliability dan brand intentions. Brand reliability atau kehandalan merek yang bersumber pada keyakinan konsumen bahwa produk tersebut mampu memenuhi nilai yang dijanjikan atau dengan kata lain persepsi bahwa merek tersebut mampu memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen. Brand reliability merupakan hal essensial bagi terciptanya kepercayaan terhadap merek karena kemampuan merek memenuhi nilai yang dijanjikan akan membuat konsumen menaruh rasa yakin akan kepuasan dimasa depan. Sedangkan brand intention didasarkan pada keyakinan konsumen bahwa merek tersebut mampu mengutamakan kepentingan konsumen ketika masalah dalam konsumsi produk muncul secara tidak terduga. Erna Ferrinadewi (2008:151). 2. Pembentuk Kepercayaan Menurut John C. Mowen dan Michael Minor (2002:313) kepercayaan konsumen (consumer belief) adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat tentang objek, atribut dan manfaatnya. Objek (objects) dapat berupa produk, orang, perusahaan dan segala sesuatu dimana seseorang memiliki kepercayaan dan sikap. Atribut 30 (atribute) adalah karakteristik atau fitur yang mungkin dimiliki atau tidak dimiliki oleh objek.Manfaat (benefit) adalah hasil positif yang diberikan atribut kepada konsumen. a. Kepercayaan atribut objek Kepercayaan atribut objek yaitu pengetahuan sebuah objek memiliki atribut khusus yang disebut kepercayaan atribut objek. Kepercayaan atribut objek menghubungkan sebuah atribut dengan objek, seperti seseorang, barang atau jasa, melalui kepercayaan atribut objek konsumen menyatakan apa yang mereka ketahui tentang sesuatu dalam hal variasi atribuatnya. b. Kepercayaan atribut manfaat Kepercayaan atribut manfaat yaitu seseorang mencari produk dan jasa yang akan menyelesaikan masalah-masalah mereka dan memenuhi kebutuhan mereka, dengan kata lain memiliki atribut yang akan memberikan manfaat yang dapat dikenal. Kepercayaan atribut manfaat merupakan persepsi konsumen tentang seberapa jauh sebuah atribut tertentu menghasilkan atau memberikan manfaat tertentu. c. Kepercayaan objek manfaat Kepercayaan objek manfaat merupakan persepsi konsumen tentang seberapa jauh produk, jasa orang tertentu yang akan memberikan manfaat tertentu. 31 Gambar 4. Kepercayaan Atribut Manfaat Manfaat Atribut Objek 3. Faktor yang Mempengaruhi Kepercayaan Merek. Menurut Lau dan Lee (1999:44) dalam penelitian Aulia Damayanti (2010:187) terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Ketiga faktor ini berhubungan dengan tiga entitas yang tercakup dalam hubungan antara merek dan konsumen. Adapun tiga faktor tersebut adalah merek itu sendiri, perusahaan pembuat merek, dan konsumen. Hubungan ketiga faktor tersebut dengan kepercayaan dapat digambarkan sebagai berikut: a. Brand characteristic mempunyai peran yang sangat penting dalam menetukan pengambilan keputusan konsumen untuk mempercayai suatu merek. Karakteristik merek yang berkaitan dengan kepercayaan merek meliputi dapat diramalkan, mempunyai reputasi dan kompeten. b. Company characteristic yang ada dibalik suatu merek juga dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan konsumen terhadap merek tersebut. Pengetahuan konsumen tentang perusahaan yang ada dibalik merek suatu produk merupakan dasar awal pemahaman konsumen terhdap merek suatu produk. Karakteristik ini meliputi reputasi suatu perusahaan, motivasi perusahaan yang diinginkan, dan integritas suatu perusahaan. 32 c. Costumer brand characteristic merupakan dua kelompok yang saling mempengaruhi. Oleh sebab itu, karakteristik konsumen merek dapat mempengaruhi kepercayaan terhadap merek. Karakteritik ini meliputi kemiripan antara konsep emosional konsumen dengan kepribadian merek, kesukaan terhadap merek, dan pengalaman terhadap merek. E. Kepuasan konsumen 1. Pengertian kepuasan konsumen. F.Tjiptono (2004:349) Kata „kepuasan atau satisfaction‟ berasal dari bahasa latin “satis” (artinya cukup baik, memadai) dan “faction” (melakukan atau membuat). Secara sederhana kepuasan dapat diartikan sebagai „upaya pemenuhan sesuatu‟ atau „membuat sesuatu memadai‟ namun, ditinjau dari prepekstif perilaku konsumen, istilah „kepuasan pelanggan‟ lantas menjadi sesuatu yang kompleks. Kotler dan Amstrong (2004:10). Kepuasan pelanggan tingkatan dimana anggapan kinerja (perceived performance) produk akan sesuai dengan harapan seorang pembeli. Bila kinerja produk jauh lebih rendah dibandingkan dengan harapan pelanggan, pembelinya tidak puas. Bila kinerja sesuai dengan harapan atau memlebihi harapan, pembelinya merasa puas atau merasa amat gembira. Kotler (2000) dalam F.Tjiptono (2004:350) kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah menbandingkan kinerja atau hasil yang ia rasakan dibandingkan dengan harapanya. Kepuasan 33 pelanggan dirumuskan sebagai evaluasi purnabeli, dimana persepsi terhadap kinerja alternatif produk atau jasa yang dipilih memenuhi atau melebihi harapan sebelum pembelian. Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2008:8.B), pelanggan membentuk ekspetasi tentang nilai dan kepuasan yang akan diberikan berbagai penawaran pasar dan membeli berdasarkan ekspetasinya itu. Pelanggan yang puas akan membeli lagi dan memberitahu orang lain tentang pengalaman baik mereka. Pelanggan yang tidak puas sering berganti ke pesaing dan menjelek-jelekan produk yang mereka beli kepada orang lain. Pemasar harus berhati-hati dalam menetapkan tingkat ekspetasi yang tepat, jika mereka menetapkan ekspetasi terlalu rendah, mereka mungkin memuaskan pelanggan yang membeli produk itu tetapi gagal menarik cukup banyak pembeli. Jika pemasar menaikan ekspetasi terlalu tinggi, para pembeli akan kecewa. Nilai dan kepuasan pelanggan merupakan kunci untuk mengembangkan dan menata hubungan pelanggan. Dalam pengujian kepuasan pelanggan dibutuhkan suatu manajemen hubungan pelanggan (costumer relationship management-CRM), yang dimana dalam manajemen hubungan pelanggan adalah keseluruhan proses membangun dan memelihara hubungan pelanggan yang menguntungkan dengan menghantarkan nilai dan kepuasan yang unggul. Proses ini berhubungan dengan semua aspek untuk meraih, mempertahankan, dan menumbuhkan pelanggan. Kotler dan Armstrong (2008:15.B). 34 Definisi kepuasan pelanggan dapat diklasifikasikan ke dalam lima kategori pokok yakni: a. Prespiktif definist normatif: Perbandingan antara hasil (outcome) aktual dengan hasil yang secara kultural dapat diterima. b. Ekuitas keadilan : Perbandingan perolehan atau keuntungan yang didapatkan dari pertukaran sosial. Bila perolehan tersebut tidak sama, maka pihak yang dirugikan akan tidak puas. c. Standar normatif : Perbandingan antara hasil aktual dengan ekspetasi standar pelanggan (yang dibentuk dari pengalaman dan keyakinan mengenai tingkat kinerja yang seharusnya ia terima dari merek tersebut). d. Keadilan prosedural : Kepuasan merupakan fungsi dari keyakinan atau persepsi konsumen bahawa ia diperlakukan secara adil. e. Atribusional : kepuasan tidak hanya ditentukan oleh ada tidaknya diskonfirmasi harapan, namun diskonfirmasi. 35 juga oleh sumber penyebab Model kepuasan atau ketidakpuasan konsumen Pemakaian/ konsumsi produk Harapan akan kinerja/ kualitas produk Konfirmasi/diskonfir masi harapan Evaluasi kinerja/ kualitas produk Respon emosional Atribusi penyebab kinerja produk Evaluasi terhadadap keadilan pertukaran Kepuasan/ketidakpuasan pelanggan Gambar 5. Sumber: Fandi.Tjiptono (2004:350) Menurut Handi Irawan (2003) dalam Rina (2009:37), lima faktor yang menentukan kepuasan pelanggan adalah: a) Kualitas Produk. Konsumen atau pelanggan akan merasa puas bila hasil evaluasi menunjukan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas. Beberapa dimensi yang berpengaruh dalam membentuk kualitas produk adalah performance, conformance, reliability, durability, feature, dan lain. b) Kualitas Pelayanan. Komponen pembentuk kepuasan pelanggan ini terutama untuk industri jasa. Pelanggan akan merasa puas apabila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang diharapkan. Dimensi kualitas ini meliputi lima dimensi yaitu reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangible. c) Faktor Emosional 36 Konsumen yang merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu akan cenderung menpunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan bukan dari kualitas produk tersebut tetapi self esteem atau social value yang membuat pelanggan menjadi puas terhadap merk tertentu. d) Harga. Produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai value yang lebih tinggi kepada pelanggannya. e) Biaya dan Kemudahan. Pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa akan cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut. 2. Model konseptual kepuasan pelanggan. Sejumlah teori dan model konseptual telah dikemukakan dan digunakan untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan. Diantaranya yaitu, Expected Discofirmation Model, Equity theory, Attribution theory, Experientially based affectife felling, Assimilationcontrast theory, Opeenent procces theory serta model atesenden dan konsekuensi kepuasan pelanggan. F.Tjiptono (2004:356) a. Expected Discofirmation Model (model dikonfrmasi harapan) Mendifinisikan kepuasan pelanggan sebagai evaluasi yang 37 memberikan hasil dimana pengalaman yang dirasakan sama baiknya (sesuai) dengan yang diharapkan, b. Equity theory (model tradisional) Dikenal pula dengan istilah keadilan distributif literatur sosiologi. Berusaha mengoprasionalisasikan prinsip utama pertukaran (exchange). c. Attribution theory Mengidentifikasikan proses yang dilakukan seseorang dalam menentukan penyebab aksi atau tindakan dirinya, orang lain, dan objek tertentu. Teori atribusi menyatakan bahwa ada tiga tipe atrribusi pelanggan terhadap kejadian atau peristiwa yang tidak diharapkan. (yakni service encounter yang tidak diharapkan). Ketiga dimensi tersebut terdiri dari beberapa hal sebagai berikut: 1) Causal attribution. Bila terjadi kesalahan, pelanggan segera menilai siapa yang salah atau patut disalahkan, jika pelanggan menyimpulkan bahwa perusahaanlah yang salah, maka mereka akan sangat mungkin merasa tidak puas. Sebaliknya, apabila pelanggan membebankan sebagian kesalahan kepada diri mereka sendiri, maka ketidakpuasan mereka cenderung akan berkurang. Sebagai contoh, pelanggan yang keliru mengisi formulir klaim asuransi dan sangat tidak puas dengan proses keterlambatan pemrosesan klaim tersebut akan berkurang rasa tidak puasnya, manakala ia menyadari bahwa ia juga ikut bertanggung jawab atas keterlambatan tersebut. 38 2) Control attribution Pelanggan menilai apakah insiden ketidakpuasan berada dalam kendali pemasar atau tidak. Sebagai contoh, penumpang pesawat akan cenderung akan sangat tidak puas terhadap keterlambatan penerbangan bila mereka yakin bahwa penyebabnya adalah kelalaian pihak penyedia jasa dan bukan akibat gangguan cuaca yang berada di luar kendali mereka. 3) Stability attribution Pelanggan akan menilai apakah kejadian ini akan terulang kembali atau tidak. Jika pelanggan menilai bahwa insiden tersebut cenderung bisa terulang kembali, maka ketidakpuasanya bisa tambah besar. d. Experientially based affectife felling Pendekatan Experensial berpandangan bahwa tingkat kepuasan pelanggan dipengaruhi perasaan positif dan negatif yang diassosiasikan pelanggan dengan barang atau jasa tertentu setelah pembelinya. Dengan kata lain, selain pemahaman kognitif mengenai diskonfirmasi harapan, perasaan yang timbul dalam proses purna beli juga mempengaruhi perasaan puas atau tidak puas. e. Assimilation contrast theory Menurut teori ini, konsumen mungkin menerima penyimpangan (deviasi) dari ekspetasinya dalam batas tertentu. Apabila produk atau jasa yang dibeli dan dikonsumsi tidak terlalu berbeda dengan apa yang 39 diharapkan pelanggan, maka kinerja produk atau jasa akan diasimilasi atau diterima dan produk atau jasa bersangkutan akan dievaluasi secara positif (dinilai memuaskan). f. Opeenent procces theory Teori ini berusaha menjelaskan mengapa pengalaman konsumen yang pada mulanya sangat memuaskan cenderung dievaluasi kurang memuaskan pada kejadian berikutnya. Dasar pemikiranya adalah bahwa organisme akan beradaptasi dengan stimuli di lingkunganya, sehingga stimuli berkurang intensitasnya sepanjang waktu. g. Model atesenden dan konsekuensi kepuasan pelanggan Berdasarkan analisis terhadap 50 studi empiris (terdiri atas 44 artikel publikasi dan 6 disertasi) , Syznmanski dan Henard (2001) dalam Fandi. Tjiptono (2004:361) mengemukakan model antesenden dan konsekuensi kepuasan pelanggan. Atesenden kepuasan meliputi (1) ekspetasi pelanggan (sebagai antisipasi kepuasan); (2) diskonfirmasi ekspetasi (ekspektasi berperan sebagai pembanding untuk kinerja); (3) kinerja (performance); (4) affect dan (5) equity (penilaian konsumen terhadap keadilan distributif, prosedural, dan interaksional). 40 F. Keputusan pembelian. 1. Pengertian keputusan pembelian Keputusan pembelian menurut Schiffman Kanuk (2004:547) dalam Hattane Samuel, Annette Veronica Kosasih dan Hellen Novia (2007) adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan, Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan. Pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian produk atau jasa diawali oleh adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan dan keinginan untuk menyadari adanya masalah selanjutnya, maka konsumen akan melakukan beberapa tahap yang pada akhirnya sampai pada tahap evaluasi pasca pembelian. Bambang Pranto (2008). Menurut Kotler (2002) Keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan produk sudah yang sudah dikenal oleh masnyarakat Sebelum konsumen memutuskan untuk membeli, biasanya konsumen melalui beberapa tahap terlebih dahulu yaitu, (1) pengenalan kebutuhan, (2) pencarian informasi. (3) evaluasi alternatif, (4) keputusan membeli atau tidak, (5) perilaku pasca pembelian. Namun dalam pembelian yang lebih 41 rutin, konsumen sering kali melompati atau membalik beberapa tahap ini. a. Pengenalan kebutuhan (need Recognition) Proses membli dimulai dengan pengenalan kebutuhan dimana pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli akan merasakan perbedaan antara keadaan yang nyata dan keadaan yang diinginkanya. Jika kebutuhan tersebut diketahui, maka konsumen akan segera memahami adanya kebutuhan yang belum perlu segera dipenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhanya, serta kebutuhan-kebutuhan yang sama-sama harus segera dipenuhi. b. Pencarian informasi (Information Search) Seorang konsumen yang sudah tertarik mungkin mencari lebih banyak informasi tapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen kuat dan produk yang dapat memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan akan membelinya. Konsumen dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber antara lain: 2) Sumber pribadi: Keluarga, teman , tetangga, dan kenalan. 3) Sumber komersil: Iklan, wiraniaga, agen, kemasan, pajangan. 4) Sumber publik: Media massa, organisasi penilaian konsumen. 5) Sumber pengalaman: penangganan, pemeriksaan, dan penggunaan produk. c. Evaluasi Alternatif ( Evaluation of Alternaitives) Tahap dari keputusan pembeli, yaitu ketika konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam 42 perangkat pilihan. Pengevaluasian ini tidak dapat terpisah dari pengaruh sumber-sumber yang dimiliki (waktu, uang, dan informasi) maupun resiko keliru dalam pemilihan. d. Keputusan membeli (Purchase) Setelah tahap-tahap sebelumnya dilakukan, sekarang tiba saatnya bagi pembeli untuk mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Jika dianggap bahwa keputusan yang diambil adalah membeli, maka pembeli akan menjumpai serangkaian keputusan yang menyangkut jenis produk, merek, penjual, kuantitas, waktu pembelian, dan cara pembayaran. e. Tingkah laku Pasca pembelian (Post Purchase Behavior) Tahap dari keputusan pembelian yaitu ketika konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas. Ada kemungkinan bahwa pembeli memiliki ketidaksesuaian sesudah ia melakukan pembelian karena mungkin harganya yang dianggap terlalu mahal, atau mungkin karena tidak sesuai dengan keinginan. 2. Peran konsumen dalam keputusan pembelian Keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen dipengaruhi oleh berbagai faktor, demikian pula konsumen terbentuk karena pengaruh lingkungan. Buchari Alma (2004:96). a. Kebudayaan (culture) Kebudayaan diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya 43 dengan demikian selera seseorang individu akan menyikapi pola selera yang dilakukan oleh nenek moyangnya. b. Kelas sosial (social class) Ini merupakan kelompok masnyarakat yang mempunyai tingkat tertentu, yang memiliki nilai dan sikap yang berbeda dari kelompok tingkatan lain. c. Keluarga (Family) Keluarga merupakan lingkungan terdekat dengan individu dan sangat mempengaruhi nilai-nilai serta perilaku seseorang dalam mengkonsumsi barang tertentu. d. Klub-klub (Refrensi group) Klub-klub seperti ini ialah klub arisan ibu-ibu, klub olahraga, klub rekreasi, klub profesi, refrensi grup ini bisa merupaka grup primer, sekunder atau pemberi inspirasi. Grup primer adalah para anggota yang saling berkomunikasi satu sama lain. Grup sekuder adalah organisasi yang tidak terlalu banyak berinteraksi tatap muka dengan individu, seperti organisasi serikat pekerja, organisasi keagamaan, organisasi profesi dan lainya.Sedangkan grup aspirasi adalah seseorang yang memberi aspirasi pada individu untuk melakukan sesuatu. 44 G. Penelitian Terdahulu No. 1. 2. Peneliti (tahun) Bambang Pranoto (2008) Judul Penelitian Analisis harga dan produk keputusan membeli bermotor Variabel yang diteliti pengaruh 1. Harga (X1) kualitas 2. Kualitas produk (X2) terhadap konsumen 3. Keputusan pembelian (Y) kendaraan Metodelogi Peneltian Sampel: konsumen yang ingin berniat mau membeli sepeda motor . Metode analisis data menggunakan regresi linier berganda. Tri Pengaruh strategi 1. Strategi promosi midnight sale (X1) Sudarwanto promosi midnight sale (2009) terhadap keputusan 2. Keputusan pembelian (Y) pembelian. Sampel: orang-orang yang berkunjung ke PT. Giant Hypermart, Surabaya Metode analisis data menggunakan regresi linier berganda. 3. Azizah Karim (2011) Pengaruh pelayanan 1. Pelayanan purna jual (X) purna jual terhadap tingkat kepuasan 2. Kepuasan konsumen konsumen dalam membeli Yamaha Mio pada PT. Thamrin Brothers. Sampel : konsumen yang akan membeli sepeda motor Yamaha Mio Pada PT. Thamrin Brothers Metode analisis data menggunakan regresi linier berganda. 45 Hasil penelitian Hasil penelitian menunjukan bahwa konsumen membeli roda dua benar-benar memperhatikan produk yang mempunyai nilai standar kualitas yang tinggi.sedangkan bagi konsumen soal harga dipengaruhi dari kualitas produk tersebut. Hasil peneliatian bahwa hasil promosi Midnight sale berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen di Gyant Hypermart Surabaya. Dengan adanya faktor- faktor yang mempengaruhi purna jual terhadap kepuasan konsumen didapat R square sebesar 27,4 % dan selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain seperti citra perusahaan, kualitas produk, harga produk dan pesaing lainnya yaitu sebesar 72,6 4. Anton A Peran kepercayaan 1. Kepuasan pada merek (X1) setiawan merek dan kepuasan (2008) konsumen dalam 2. Kepercayaan pada merek (X2) menjelaskan loyalitas 3. Loyalitas pada merek merek (y) Sampel : mereka yang berusia 16-50 di kota Surakarta. Pertimbanganya mereka yang sudah punya persepsi tentang telpon gengam Metode analisis data menggunakan regresi linier berganda. 5. Sumani (2006) Pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan kartu prabayar IM3 1. Kualitas produk (X1) 2. Kepuasan pelanggan (Y) Populasi : semua pengguna kartu prabayar IM3 pada mahasiswa prodi manajemen angkatan 2005 yang kuliah UNIM, UNIMAS dan STIE Al Anwar di Mojokerto Metode analisis data menggunakan regresi linier berganda. 46 % dengan tingkat signifikan 0,000. Hasil penelitian bahwa kepercayaan konsumen pada perusahaan merupakan salah satu faktor yang penting dalam membangun usaha pada loyalitas pada merek Hasil penelitian bhwa kualitas produk berpengaruh parsial dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan kartu prabayar IM3 H. Kerangka pemikiran. Perkembangan industri otomotif ini mengalami perkembangan sehingga perusahaan harus mampu siap untuk berjuang dengan pesaing- pesaingnya khususnya persaingan industri motor yang semangkin ketat berbagai produk baru diluncurkan demi memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. untuk bisa menghadapi hal tersebut, perusahaan dituntut untuk lebih memperhatikan perilaku konsumen yang setiap saat berubah karena banyaknya variabel-variabel yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam membeli barang dan jasa. Dalam penelitian ini penulis ingin menganalisa variabel kualitas produk, promosi, kepercayaan merek, dan kepuasan konsumen terhadap keputusan pembelian produk sepeda motor Yamaha Mio Soul. Adapun variabel bebas dan variabel terikat pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Kualitas produk 2. Promosi 3. Kepercayaan merek 4. Kepuasan konsumen 5. Keputusan pembelian 47 Dari variabel-variabel tersebut maka dapat digambarkan kerangka berfikir ( Theoretical framework) sebagai berikut : Kualitas produk(X1) Promosi (X2) Kepercayaan Merek (X3) Kepuasan konsumen (X4) Keputusan pembelian (Y) Uji Reliabilitas Dan Validitas Uji Asumsi Klasik 1. 2. 3. 4. Uji Normalitas Data Multikulineritas Autokorelasi Heterokedasitisitas 1. Koefisien Determinasi 2. Uji Regresi Linier berganda 1. Uji t (persial) 2. Uji F (Simultan) Kesimpulan dan implikasi Gambar 6. Kerangka pemikiran I. Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran maka hipotesis pada penelitian ini adalah : 1. Ho : Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kualitas produk secara parsial terhadap keputusan pembelian produk Yamaha Mio Soul. Ha : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kualitas produk 48 secara parsial terhadap keputusan pembelian produk Yamaha Mio Soul. 2. Ho : Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Promosi secara parsial terhadap keputusan pembelian produk Yamaha Mio Soul. Ha : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Promosi secara parsial terhadap keputusan pembelian produk Yamaha Mio Soul. 3. Ho : Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kepercayaan merek secara parsial terhadap keputusan pembelian produk Yamaha Mio Soul. Ha : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kepercayaan merek secara parsial terhadap keputusan pembelian produk Yamaha Mio Soul. 4. Ho : Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kepuasan konsumen secara parsial terhadap keputusan pembelian produk Yamaha Mio Soul. Ha : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kepuasan konsumen secara parsial terhadap keputusan pembelian produk Yamaha Mio Soul. 5. Ho : Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kualitas produk, Promosi, Kepercayaan merek, dan Kepuasan konsumen secara simultan terhadap keputusan pembelian produk Yamaha Mio Soul. Ha : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kualitas produk, Promosi, Kepercayaan merek, dan Kepuasan konsumen secara simultan terhadap keputusan pembelian produk Yamaha Mio Soul. 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh kualitas produk, promosi, kepercayaan merek, dan kepuasan konsumen terhadap keputusan pembelian produk sepeda motor Yamaha Mio Soul. Adapun tempat penelitian ini dilakukan di sekitar wilayah ciputat waktu pelaksanaanya pada bulan april 2012 sampai penyelesaian penulisan skripsi, dengan menentukan target sasaran terhadap Pengguna atau konsumen sepeda motor Yamaha Mio Soul. B. Metode Penentuan Sampel Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik convenience sampling merupakan teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden untuk di jadikan sampel atau peneliti memilih orang-orang terdekat saja. Syofian Siregar (2010:148). Menurut sugiono (2000:77). Convenience sampling adalah teknik penetuan sampel berdasarkan kebetulan. Yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Sedangkan untuk ukuran sample penelitian menurut Roscoe dalam buku research methods for business (Sugiono, 2000:52) menyatakan bahwa ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai 500, makin besar tingkat kesalahan maka akan semakin kecil jumlah sampel yang diperlukan, dan sebaliknya, makin kecil 50 tingkat kesalahan, maka akan semangkin besar besar jumlah anggota sampel yang diperlukan. C. Metode Pengumpulan Data Metode penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data Primer a. Angket (kuesioner) Yaitu dengan cara penyebaran kuisioner terhadap elemen sampel dari suatu populasi kuisioner berisi pertanyaan yang berkaitan dengan tujuan penelitian dan harus diisi oleh responden. b. Wawancara (interview) Yaitu dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada pihak-pihak yang terkait dengan produk yang diteliti. 2. Data Sekunder a. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mepelajari hasil-hasil karya ilmiah, literatur dan buku-buku yang berkaitan dengan topik penelitian tersebut. b. Penelitian lapangan (Field Research) Dalam penelitian lapangan peneliti langsung mengumpulkan data dan informasi terhadap obyek penelitian. 51 D. Metode Analisis Kuisioner penelitian ini menggunakan skala likert, menurut Syofian Siregar (2010:138). Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu. Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan dari variabel menjadi sub variabel, dari sub variabel dijabarkan menjadi sub indikator yang dapat diukur. Akhirnya sub indikator dapat dijadikan tolak ukur untuk membuat suatu pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Contoh pernyataan untuk jawaban “setuju” Keterangan SS : Sangat setuju S : Setuju RR : Ragu ragu TS : Tidak setuju STS : Sangat tidak setuju Gambar 7 Nilai 5 4 3 2 1 Alternatif jawaban pada skala likert tidak hanya tergantung pada jawaban setuju atau penting. Alternatif jawaban dapat berupa apapun sepanjang mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang suatu objek jawaban, misalnya baik senang tinggi atau puas, dan lain-lain. 1. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Validitas Validitas atau kesahihan adalah menunjukan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (valid measure if it succesfully measure the phenomenon) Syofian Siregar (2010:162). Dalam 52 suatu penelitian yang bersifat deskriptif, maupun eksplanitif yang melibatkan variabel atau konsep yang tidak bisa diukur secara langsung masalah validitas tidak sederhana, didalamnya juga menyangkut penjabaran konsep dari tingkat teoritis sampai empiris (indikator), namun bagaimana tidak suatu instrumen penelitian harus valid agar hasilnya dapat dipercaya. Menurut American psychological Association (1985) dalam Ety Rochaety, Ratih Tresna, dan H. Abdul Madjid Latief, (2009: 57), ada tiga tipe validitas, yaitu: 1) Content validity `Content validity adalah satu satunya tipe validitas yang menggunakan pembuktian secara logika dan bukan secara statistik. Suatu tes atau pengukuran dikatakan memiliki content validity apabila tes atau pengukuran tersebut memberikan gambaran yang memadai mengenai domain konseptual yang dirancang untuk alau ukur tersebut. 2) Criterion-related validity Criterion-related validity berkaitan dengan relasi suatu alat tes dengan kritesia yang telah ditentukan. Ada dua tipe Criterion-related validity, yaitu: a. Concurent validity yang menentukan hubungan antara hasil pengukuran dengan keadaan sekarang. 53 b. Predictive validity yang menunjukan pada apa yang kiranya dapat terjadi diwaktu yang akan datang, jadi suatu hubungan antara hasil pengukuran suatu alat tes dengan keadaan yang akan datang. Hubungan antara suatu tes alat pengukuran dengan suatu kriteria biasanya digambarkan dengan nilai korelasi, yang disebut koefisien validitas yang lebih besar dari 0,60 dan koefisien validitas yang berkisar antara 0,30 - 0,40 dapat dianggap cukup tinggi. 3) Construct validity Construct validity adalah metode validitas yang digunakan untuk melihat hubungan antara hasil pengukuran suatu alat tes dengan konsep yang dimilikinya. Jadi construct validity menyangkut masalah theoritical construct yang menjadi dasar dalam penyusunan tes. Pengukuran construct validity merupakan proses yang terus berlanjut sejalan dengan perkembangan konsep mengenai sifat atau aspek yang diukur. b. Reliabilitas Reliabitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsiten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat penggukur yang sama pula. Uji Reliabilitas alat ukur dapat dilakukan secara eksternal maupun imternal. Secara eksternal, pengujian dapat dilakukan test-retest, Equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal, reliabilitas alat ukur 54 dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Syofian Siregar (2010 : 162) Uji reliabilitas sebenarnya adalah alat ukur untuk mengukur suatu kuisoner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisoner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Imam Ghozali (2011:47). Menurut Sugiono (2000:110) reliabel adalah instrumen yang digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Alat ukur panjang dari karet adalah contoh instrumen yang tidak reliabel atau konsisten. 2. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda merupakan regresi linier dengan menggunakan sebuah variabel terikat (Y) dihubungkan dengan dua atau lebih variabel bebas (X1, X2) persamaan dari regresi linier berganda adalah sebagai berikut : Y= a + b 1x1 + b2x2 + b3x3 +b4 x4 + e Keterangan : Y = keputusan pembelian a = bilangan konstanta b = koefisien regresi X1 = Kualitas produk X2 = Promosi X3 = Kepercayaan merek X4 = Kepuasan konsumen e = Error Menurut Agus Widarjono (2010:16) ada dua pendekatan di dalam mengestimasi persamaan regresi berganda, yaitu : 55 1. Secara menyeluruh (simultan). Metode ini dilakukan dengan memasukan semua variabel independen kemudian baru dievaluasi variabel independen mana yang berpengaruh (signifikan) terhadap variabel dependen. 2. Secara bertahap (stepwise). Metode ini dilakukan dengan menyeleksi secara otomatis hanya dengan varibel-variabel independen yang berpengaruh terhadap variabel dependen. 3. Uji Asumsi Klasik Sebelum pengujian hipotesis, juga diuji apakah terdapat penyimpanan asumsi klasik, diantaranya : a. Uji Normalitas data Menurut Imam Ghozali (2011:160). Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable atau penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengansumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. 1). Analisis grafik adalah salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat garis histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi norrmal. Namun uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan 56 dilengkapi dengan uji statistik. 2). Analisis statistik yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametik KolmogorovSmirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis: H0: Data residual berdistribusi normal Ha: Data residual tidak berdistribusi normal. b. Multikoloneritas Menurut Imam Ghozali (2011:105). Uji multikoloneritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilaikorelasi antar sesame variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikoloneritas didalam model regresi adalah sebagai berikut: 1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi varibel dependen. 2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0.90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikoloneritas. 57 3) Multikoloneritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawanya (2) variance inflation factor (VIF). kedua ukuran ini menunujukan setiap varibel independen manakah yang dijelaskan oleh varibel independen lainya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/tolerance). Nilai yang umum dipakai untuk menujukan adanya multikoloneritas adalah nilai Tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan VIF ≥ 10. c. Autokorelasi Menurut Imam Ghozali (2011:110). Uji autokorelasi bertujuan untuk apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada priode t dengan kesalahan penganggu pada priode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinmakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu yang berkaitan satu sama lainya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan penganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainya. Hal ini sring ditemukan pada data runtut waktu (time series) karena “gangguan” pada seorang individu atau kelompok cenderung mempengaruhi “gangguan” pada individu atau kelompok yang sama pada priode berikutnya. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokrelasi. 1) Uji Durbin-Watson (DW test) hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya 58 intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag diantara variabel independen. 2) Uji Lagrage Multipler (LM test) digunakan untuk sampel besar diatas 100 observasi. Uji ini memang lebih tepat digunakan dibandingkan uji DW terutama bila sampel yang digunakan relative besar dan derajat autokorelasi lebih dari satu. d. Heteroskedastisitas Menurut Imam Ghozali (2011:139). Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain tetap maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisits atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili beberapa ukuran (kecil, sedang dan besar). Ada cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas. 1) Melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada atau tidaknya dapat dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y predisi -Y sesungguhnya) yang telah di studentized. 59 Dasar analisis: a) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka menidikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Uji Hipotesis a. Uji – T (Parsial) Menurut Agus membuktikan apakah Widarjono variabel (2010:25) independen digunakan secara untuk individu mempengaruhi variabel dependen. Ada dua hipotesis yaitu hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha). Hipotesis nol (Ho) merupakan angka dari nilai parameter sampel. sementara hipotesis alternatif (Ha) merupakan lawan dari hipotesis nol. Di dalam melakukan uji t ini peneliti harus menentukan apakah menggunakan uji satu sisi atau uji dua sisi. Uji hipotesis satu sisi dipilih jika kita mempunyai dasar teori atau dugaan yang kuat sebaliknya uji dua sisi dipilih peneliti jika peneliti tidak mempunyai landasan teori atau dugaan awal yang kuat. Misalnya kita mempunyai regresi berganda dengan dua variabel independen dengan estimator β1 sebagai berikut : 60 dan β2. Adapun prosedur langkahnya Membuat hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) utuk β1 1) Jika hipotesis negatif, maka digunakan uji hipotesis sisi negatif Ho : β1 = 0 Ha : β1 < 0 2) Jika hipotesis posotif, maka digunakan uji hipotesis satu sisi positif Ho : β1 = 0 Ha : β1 > 0 3) Jika hipotesis bisa positif maupun negatif, maka digunakan uji hipotesis dua sisi Ho : β1 = 0 Ha : β1 ≠ 0 b. Uji – F (Simultan) menurut Agus Widarjono (2010:22). Uji F digunakan mengevaluasi semua pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Uji F ini bisa dijelaskan dengan menggunkan analisis varian (analysis Of variance = ANOVA). Prosedur uji F untuk menguji apakah koefisisen regresi (β1 dan β2) di dalam regresi berganda secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen Y sebagai berikut: 1. Membuat hipotesi nol (H0) dan hipotesis alternatif (Ha) sebagai berikut: H0 : β1 = β2 = . . . .= βk = 0 Ha : β1 ≠ β2 ≠ . . . . ≠ βk ≠ 0 2. Mencari nilai F hitung dan nilai F kritis dari tabel distribusi F. Nilai 61 F kritis berdasarkan besarnya α dan df dimana besarnya ditentukan oleh numerator (k-1) dan df untuk denominator (n-k). Nilai f hitung dicari dengan formula sebagai berikut: 𝑹𝟐 /(𝐤 − 𝟏) F= 𝟏 − 𝑹𝟐 /(𝐧 − 𝐤 − 𝟏) Dimana 𝑅2 adalah koefisien determinasi. n = jumlah observasi dan k adalah jumlah parameter estimasi termasuk konstanta. (intersep) 3. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahi apakah semua variabel independen secara bersama sama (stimultan), dapat mempengaruhi terhadap variabel dependen. Apabila F hitung > F-tabel maka (Ho) ditolak dan (Ha) diterima, artinya variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Apabila F-hitung < F-tabel maka (Ho) diterima dan (Ha) ditolak, artinya variabel independen secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 5. Operational Variabel Variabel-variabel dalam penelitian ini : a. Variabel bebas Variabel - variabel bebas dalam penelitian ini adalah Kualitas produk (X1), Promosi (X2), Kepercayaan merek (X3) dan Kepuasan konsumen (X4) yang merupakan faktor penting yang mempengaruhi dalam keputusan pembelian konsumen. 62 b. Variabel Terikat Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keputusan pembelian (Y) yang merupakan penilaian terhadap variable-variabel sebelumnya. Operational Variabel No 1 Variable Dimensi Kualitas 1. Kinerja produk (performance) (X1) Philip Kotler (2002:.391) , 2. Fitur (features) 3. Kehandalan (Reliability) 4. Kesesuaian (convermance) 5. Daya tahan (durability) 2 Promosi (X2) Kotler dan Amstrong (2008.A) 6. Service Abillty 7. Estetika (Asthethic) 1. Periklanan 2. Promosi penjualan 3. Personal selling Indikator Ukuran 1. Memiliki mesin yang mempunyai daya tahan tinggi. Ordinal 2. Keunikan desain motor yang ditawarkan 3. Keunikan warna yang ditawarkan 4. Mesin yang dimiliki stabil dalam pemakaian jarak jauh. 5. Mudah diperbaiki ketika terjadi kerusakan 6. Kesesuaian produk yang sesuai dengan yangditawarkan. 7. Produk yang ditawarkan sesuai dengan standar yang diterapkan. 8. Tahan dalam setiap kondisi cuaca 9. Umur mesin yang lama 10. Kenyamanan dalam berkendara 11. Kelengkapan fitur yg sesuai. 12. Mutu produk terjamin. 13. Iklan memberikan informasi akan produk. 14. Memberikan potongan harga atau diskon 15. Adanya pemberian hadiah atau suvernir pada promosi penjualan. 16. Memiliki kemampuan dalam menarik kustomer. 17. Memiliki kelebihan dalam 63 Ordinal No 3 4 Variable Dimensi 4. Pemasaran langsung Kepercayaa 1. Karakteristi merek n merek (X3) (Aulia Damaynti. 2001) 2. Karakteristik perusahaan Kepuasan konsumen (X4) (Rina, 2009) 3. Karakteristik konsumen 1. kualitas pelayanan 3.faktor emosional 4.Harga/jaminan 5. Biaya & kemudahan 5 Keputusan 1. Pengenalan kebutuhan pembelian (Y) 2. Pencarian (Kotler. informasi 2002) 3. Evaluasi Indikator Ukuran memilih segmentasi pasar. 18. Informasi dapat dimengerti dan cukup menarik. 19. Merek kompeten dari waktu ke waktu 20. Merek mempunyai reputasi yang baik Ordinal 21. Integritas merek yang baik 22. Merek mempunyai reputasi yang baik 23. Merek mempunyai slogan pada produknya 24. Merek sudah mempunyai pengalaman 25. Manfaat yang didapat. 26. Produk memberi mutu dan kualitas yang tinggi 27. Karyawan tanggap dengan keinginan dan keadaan konsumen. 28. Kemampuan perusahaan dengan serius dalam memecahkan masalah yang dihadapi konsumen. 29. Adanya rasa bangga dalam menggunakan merek Yamaha. 30. Merek Yamaha adalah merek nomor satu bagi saya. 31. Adanya rasa kepuasan tersendiri jika menggunakan produk Yamaha. 32. Adanya jaminan pada setiap produknya. 33. Proses yang cepat dalam mendapatkan produk Yamaha. 34. Kebutuhan akan produk (keinginan atau selera konsumen) 35. Sumber pribadi (keluarga teman dan tetangga). Sumber komersial (iklan, poster dan lain lain). 36. Adanya rasa percaya akan 64 Ordinal Ordinal No Variable Dimensi alternative 4. Pembelian produk 5. Tingkah laku pasca pembelian Indikator kualitas merek 37. Pertimbangan harga dan lokasi. 38. Kepuasan konsumen terhadap produk. 65 Ukuran BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran umum objek penelitian. Pada awal berdiri Yamaha dikenal sebagai produsen piano dengan nama perusahaanya Nippom Garki Company Ltd di Hamamatsu, Shizuoka. Perusahaan ini dipimpin oleh Torakutsu Yamaha pada masa perang dunia II. Perusahaan ini ikut berperan dalam produksi penggadaan peralatan pesawat terbang dengan memproduksi baling-baling pesawat untuk armada angkat laut Jepang. Setelah perang dunia II selesai, pabrik piano dan peralatan pesawat terbang mengalami banyak kerusakan dan beberapa diantaranya hancur akibat perang tersebut. Dari pengalamannya dalam rekayasa logam untuk pembuatan piano dan pengecoran material logam peralatan pesawat, maka perusahaan ini dapat membuat logam yang kokoh dan ringan. Pada awal tahun 50 an perusahaan Yamaha memutuskan untuk terjun kebidang otomotif roda dua setelah perusahaan ini dipimpin oleh Genichi Kawakami ( Yamaha Motor’s first President ) Yamaha Motor Co. Ltd didirikan pada tanggal 1 Juni 1995 dengan karyawan sebanyak 274 orang dengan kapasitas produksi sekitar 200 unit perbulan. Pada produksi pertama Yamaha Motor Co. Ltd terinspirasi oleh bentuk dan type sepeda motor DKW RT215 buatan Jerman sepeda motor ini memiiki spesifikasi single cylinder 2 stroke dengan 125cc . Selanjutnya pada tahun yang sama (1995) Yamaha YA-I atau oleh penggemarnya di Jepang disebut sebagai “Atakumbo” atau red dragonfly memenangkan kejuaraan kelas 125cc yaitu kejuaraan Mt, Fuji Ascent Race dan kejuaraaan Asoma Race Highland. 66 Seiring dengan popularitas dikejuaraan balap tersebut. Selanjutnya pada tahun 1956 YA1 ditingkatkan kapasitasnya menjadi 175cc. Diantara beragam alat transportasi, sepeda motor menempati peran utama dalam sendi kehidupan untuk menunjang pembangunan dan menempati kebutuhan saat itu. Yamaha memutuskan untuk beroperasi di Indonesia tanggal 6 Juli 1974. Riset menunjukan pasar di Indonesia telah lama diperhitungkan sebagai salah satu pasar dimasa depan terbentang luas, karena Yamaha mengutamakan kualitas, kesempurnaan produk tanpa henti, termasuk aspek pelayanan pada konsumen , hal ini dibuktikan dengan penganugrahan sertifikat ISO 9001 pada bulan Agustus 2001 yang lalu. Menempati usia 37 tahun, Yamaha Indonesia bertekad untuk memberikan yang terbaik kepada setiap leader dan konsumen agar menjadi “semangkin didepan” investasi dalam fasilitas manufaktur dan fasilitas pendukung yang terus dikembangkan membuktikan tingginya konsumen kami untuk mencapai sasaran: a) Fasilitas produksi seluas lebih dari 300.000 m2. b) Fasilitas lebih dari 6000 teknisi dan staf yang terlatih. c) Tiga jalur perakitan yan beroperasi selama 24 jam. d) Kapasitas produksi lebih dari 3000 sepeda motor perhari. e) Dukungan fasilitas penunjang yang lengkap : penelitian pengembangan, pelatihan khusus dan fasiitas penunjang modern. f) Investasi suku cadang yang besar dan lengkap. Berdasarkan data penelitian dan informasi dari pasar, Yamaha selalu mengutamakan kebutuhan dan keinginan konsumen untuk memenuhi permintaan akan gaya yang dinamis yang merupakan ciri khas generasi muda sedunia. Kami terus 67 memperbaiki visi dengan memanfaatkan keunggulan teknologi bagian penelitian dan pengembangan. Kami bertanggung jawab dalam mempersiapkan langkah yang diperlukan untuk merealisasikan visi ini menjadi kenyataan. Dibantu dengan sistem komputerisasi yang tercanggih tim professional kami memastikan bahwa setiap jenis motor yang dihasilkan telah didesain sesuai dengan perkembangan zaman serta mereflesikan kualitas modern dan dinamis. Sejalan dengan keinginan konsumen, mesin yang handal menjadi jantung setiap setiap sepeda motor Yamaha. Kualitas dan performa setiap mesin ditentukan oleh pelaksanaan perakitan oleh teknisi yang berpengalaman, dengan menggunakkan alat dan perlengkapan modern, disertai prosedur pengontrolan kualitas yang ketat pada setiap tahap perakitanya. ISO 9001 Yamaha terhadap kualitas dan jaminan konsumen yang dibuktikan dengan keberhasilan perusahaan daam meraih ISO 9001. Untuk memenuhi persyaratan ISO 9001, maka setiap proses manufaktur harus mengikuti pedoman mutu yang telah dibakukan. Pedoman ini mengatur semua aspek prosedur, perencanaan dan instruksi kerja yang mutlak harus dilaksanakan dengan tepat, sehingga mutu setiap produksi tetap terpelihara. Kualitas kami tidak hanya sebatas selesai produksi saja yang terpenting adalah memastikan bahwa seluruh produk dapat tiba ditempat tepat pada waktunya dan dalam kondisi yang sama baik seperti pada saat meninggalkan pabrik, baik pengiriman melalui darat, laut maupun udara. Standar dan efisiensi yang tinggi diterapkan dalam kualitas pengemasan kami, sejak tahun 1974 kami telah memproduksi lebih dari 5.000.000 sepeda motor. 68 Yang menjadi bukti nyata dari kualitas produk kami adalah kesuseksesan kami dipasar internasional dan partisipasi kami secara penuh dalam jaringan penjualan Yamaha secara global. Disamping itu penyaluran kami dari tahun ke tahun didalam mengekspor sepeda motor dan suku cadang kenegara-negara Eropa, Amerika Latin, Afrika dan lainya. Semangkin menetapkan reputasi Yamaha di dunia sebagai produsen sepeda motor dengan peforma dan kualitas yang tinggi. a. Ekspor ke empat benua b. Lebih dari 30 negara c. CKD (Completely knockdown) d. Suku cadang. B. Hasil dan Pembahasan 1. Demografi Responden. Tabel 4.1 akan menunjukkan distribusi responden berdasarkan jenis kelamin. Dalam penelitian ini, responden laki-laki berjumlah 42 responden atau 68% dari total responden. Sedangkan responden perempuan hanya terdapat 18 responden atau hanya 38% dari total responden. Hal ini menggambarkan bahwa pengguna sepeda motor Yamaha Mio Soul yang menjadi responden dalam penelitian ini sebagian besar adalah berjenis kelamin laki-laki, dimana responden tersebut dipilih secara acak. Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Keterangan Jumlah Presentase Laki – Laki 42 68% Perempuan 18 38% Jumlah 60 100% (Sumber: Data primer yang telah diolah) 69 Tabel 4.2 menunujukan responden yang berumur di bawah 20 tahun berjumlah 15 orang, responden yang berumur 20 - 25 tahun berjumlah 24 orang, responden yang berumur 25 - 30 tahun berjumlah 17 orang, responden yang berumur 30 – 35 berjumlah 3 orang dan responden yang berumur di atas 35 tahun berjumlah 1 orang. Hal ini menggambarkan bahwa responden yang dipilih secara acak tersebut paling banyak adalah responden yang berumur 20 - 25 tahun. Hal ini berarti kebanyakan pengguna sepeda motor Yamaha Mio Soul yang menjadi responden adalah yang memiliki usia produktif. Tabel 4.2 menunjukkan perhitungan ini. Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Kelompok Usia <20 20 < 25 25 < 30 30 < 35 > 35 Laki – Laki 11 16 12 2 1 4 8 5 1 0 15 24 17 3 1 Jumlah 42 18 60 Perempuan Jumlah (Sumber: Data primer yang telah diolah) 2. Uji Kualitas Data a. Uji Reliabilitas dan Validitas 1. Reliabilitas Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menguji konsistensi dari responden melalui pertanyaan untuk menguji konsistensi dari responden melalui pertanyaan yang diberikan, hasil dari pengujian reliabilitas digunakan untuk mengetahui apakah instrument penelitian yang dipakai dapat digunakan berkali-kali pada waktu 70 yang berbeda. Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur kuisoner yang merupakan indikator dari dari variabel atau konstruk. Suuatu kuisoner dapat dikatakan reliabel atau handal jika jawaban responden terhadapa pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali.2011:47). Dalam pengujian ini, peneliti menggunkan metode statistikCronbach Alpha dengan spesifikasi yang digunakan sebesar 0,6 dimana jika nilai Cronbach Alpha dari suatu variabel lebih besar dari 0,6 maka butir pertanyaan yang diajukan dalam pengukuran instrumen tersebut memiliki reliabiltas yang memadai sebaiknya jika nilai Cronbach Alpha dari suatu variabel lebih kecil dari 0.6 maka butir pertanyaan tersebut tidak realibel (Ghozali.2011:42). 2. Validitas. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Imam ghozali, 2011:52). Instrumen yang valid adalah alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Instrumen yang reliabel berarti instrumen tersebut bila digunakan berapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. (Sugiyono, 2008: 109-110). Untuk mengukur validitas dapat diliat dari kolom Correlated item-Total correlated yang dihasilkan dari dari setiap pernyataan pada tabel anti imege matric. 71 Jika hasil Correlated item-Total correlated > 0.5 maka pertanyaan dianggap valid Singgih santoso (2007). Sebelum kuisoner diberikan kepada 60 responden, penulis melakukan try out terhadap 20 responden dengan memberikan 39 butir pertanyaan untuk menguji tingkat validitas dan reliabilitas dari seluruh pernyataan tersebut. Kuisoner dibagi menjadi lima variabel utama yaitu, kualitas produk, promosi, kepercayaan merek, kepuasan konsumen dan keputusan pembelian, kuisoner dilakukan setelah penulis melakukan try out terhadap 20 responden. Berikut ini adalah hasil try out yang diberikan kepada 20 responden dengan 38 butir pertanyaan yang dibagi menjadi lima variabel utama yaitu kualitas produk, promosi, kepercayaan merek, kepuasan konsumen dan keputusan pembelian. b. Hasil Try Out Reliability dan validitas 1. Kualitas produk (KP) Tabel 4.3 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .710 12 Tabel 4.4 Corrected Item – Total Correlation Keterangan KP1 .691 Valid KP2 .674 Valid KP3 .482 Valid 72 KP4 .517 Valid KP5 .593 Valid KP6 .688 Valid KP7 .702 Valid KP8 .678 Valid KP9 .658 Valid KP10 .574 Valid KP11 .715 Valid KP12 .688 Valid (Sumber: Data primer yang telah diolah) Dari hasil output dapat dilihat dari butir pertanyaan kualitas produk, promosi, kepercayaan merek, kepuasan konsumen dan keputusan pembelian semua nilai r hitung lebih besar dari 0,3 dan juga nilai total Cronbach Alpha lebih besar dari nilai Alpha yaitu Cronbach Alpha > 0,6 maka dapat disimpulkan bahawa semua butir pertanyaan dari instrument kualitas produk adalah Valid dan Reliabel 2. Promosi (P) Tabel 4.5 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .685 6 Tabel 4.6 Corrected Item – Total Correlation Keterangan P1 .645 Valid P2 .638 Valid P3 .682 Valid P4 .742 Valid P5 .739 Valid P6 .651 Valid 73 (Sumber: Data primer yang telah diolah) Dari hasil output dapat dilihat dari butir pertanyaan kualitas produk, promosi, kepercayaan merek, kepuasan konsumen dan keputusan pembelian semua nilai r hitung lebih besar dari 0,3 dan juga nilai total Cronbach Alpha lebih besar dari nilai Alpha yaitu Cronbach Alpha > 0,6 maka dapat disimpulkan bahawa semua butir pertanyaan dari instrument promosi adalah Valid dan Reliabel. 3. Kepercayaan merek (KM) Tabel 4.7 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .723 6 Tabel 4.8 Corrected Item – Total Correlation Keterangan KM1 .761 Valid KM2 .803 Valid KM3 .715 Valid KM4 .688 Valid KM5 .753 Valid KM6 .674 Valid (Sumber: Data primer yang telah diolah) Dari hasil output dapat dilihat dari butir pertanyaan kualitas produk, promosi, kepercayaan merek, kepuasan konsumen dan keputusan pembelian semua nilai r hitung lebih besar dari 0,3 dan juga nilai total Cronbach Alpha lebih besar dari nilai Alpha yaitu Cronbach Alpha > 0,6 maka dapat disimpulkan bahawa semua butir pertanyaan dari instrument kepercayaan merek, adalah Valid dan Reliabel. 74 4. Kepuasan konsumen (KK) Tabel 4.8 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .715 9 Tabel 4.9 Corrected Item – Total Correlation Keterangan KK1 .741 Valid KK2 .702 Valid KK3 .649 Valid KK4 .564 Valid KK5 .703 Valid KK6 .688 Valid KK7 .691 Valid KK8 .674 Valid KK9 .642 Valid (Sumber: Data primer yang telah diolah) Dari hasil output dapat dilihat dari butir pertanyaan kualitas produk, promosi, kepercayaan merek, kepuasan konsumen dan keputusan pembelian semua nilai r hitung lebih besar dari 0,3 dan juga nilai total Cronbach Alpha lebih besar dari nilai Alpha yaitu Cronbach Alpha > 0,6 maka dapat disimpulkan bahawa semua butir pertanyaan dari instrument kepuasan konsumen adalah Valid dan Reliabel. 75 5. Keputusan pembelian Tabel 5.0 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .744 5 Tabel 5.1 Corrected Item – Total Correlation Keterangan KPL1 .748 Valid KPL2 .784 Valid KPL3 .654 Valid KPL4 .517 Valid KPL5 .718 Valid (Sumber: Data primer yang telah diolah) Dari hasil output dapat dilihat dari butir pertanyaan kualitas produk, promosi, kepercayaan merek, kepuasan konsumen dan keputusan pembelian semua nilai r hitung lebih besar dari 0,3 dan juga nilai total Cronbach Alpha lebih besar dari nilai Alpha yaitu Cronbach Alpha > 0,6 maka dapat disimpulkan bahawa semua butir pertanyaan dari instrument keputusan pembelian adalah Valid dan Reliabel. b. Distribusi Frekuensi Pernyataan Kuisoner. Pengaruh Kualitas produk, Promosi, Kepercayaan merek, dan Kepuasan konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio Soul akan dilihat dari indikator masing-masing variabel. Berikut adalah hasil output kuisoner yang diberikan kepada responde. 76 1.Kualitas produk (X1) Tabel 4.4 Memiliki mesin yang mempunyai daya tahan tinggi. KP1 Frequency Valid Percent Valid Percent Cumulative Percent TS 4 6.7 6.7 6.7 RR 7 11.7 11.7 18.3 S 28 46.7 46.7 65.0 SS 21 35.0 35.0 100.0 Total 60 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 28 responden menjawab setuju, selain itu sebanyak 21 responden menjawab sangat setuju, 7 responden mengatakan ragu-ragu, dan 4 responden menjawab tidak setuju. Bahwa Yamaha Mio Soul memiliki mesin yang mempunyai daya tahan tinggi. Tabel 4.5 Keunikan mesin yang ditawarkan. KP2 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent STS 1 1.7 1.7 1.7 TS 5 8.3 8.3 10.0 RR 10 13.3 13.3 23.3 S 29 55.0 55.0 68.3 SS 19 33.7 33.7 100.0 Total 60 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 29 responden menjawab setuju, sebanyak 19 responden menjawab sangat setuju, 10 responden mengatakan ragu-ragu, 5 responden menjawab tidak setuju dan 1 77 responden yang menjawab sangat tidak setuju. Bahwa Yamaha Mio Soul memiliki keunikan mesin yang ditawarkan. Tabel 4.6 Keunikan warna yang ditawarkan. KP3 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent TS 3 5.0 5.0 5.0 RR 8 13.3 13.3 18.3 S 30 50.0 50.0 68.3 SS 19 31.7 31.7 100.0 Total 60 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 30 responden menjawab setuju, sebanyak 19 responden menjawab sangat setuju, 8 responden mengatakan ragu-ragu, dan 3 responden menjawab tidak setuju. Bahwa Yamaha Mio Soul memiliki keunikan warna. Tabel 4.7 Mesin yang dimiliki stabil dalam pemakaian jarak jauh. KP4 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent TS 5 7.0 7.0 7.0 RR 11 18.3 18.3 28.3 S 26 56.7 56.7 75.0 SS 19 29.0 29.0 100.0 Total 60 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 26 responden menjawab setuju, sebanyak 19 responden menjawab sangat setuju, 78 11 responden mengatakan ragu-ragu, dan 5 responden menjawab tidak setuju. Bahwa Yamaha Mio Soul mesin yang dimiliki stabil dalam pemakaian jarak jauh. Tabel 4.8 Mudah diperbaiki ketika terjadi kerusakan. KP5 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent STS 1 5.7 5.7 1.7 TS 7 13.3 13.3 20.0 RR 12 19.0 19.0 40.0 S 27 48.3 48.3 78.3 SS 13 15.7 15.7 100.0 Total 60 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 27 responden menjawab setuju, sebanyak 13 responden menjawab sangat setuju, 6 responden mengatakan ragu-ragu, 7 responden menjawab tidak setuju, dan 12 responden yang menjawab sangat tidak setuju. Bahwa Yamaha Mio Soul mudah diperbaiki ketika terjadi kerusakan. Tabel 4.9 Kesesuaian produk yang sesuai dengan yang ditawarkan. KP6 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent TS 5 7.0 7.0 15.0 RR 9 18.3 18.3 33.3 S 25 45.0 45.0 78.3 SS 17 21.7 21.7 100.0 Total 60 100.0 100.0 79 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 25 responden menjawab setuju, sebanyak 17 responden menjawab sangat setuju, 9 responden mengatakan ragu-ragu, dan 5 responden menjawab tidak setuju. Bahwa Yamaha Mio Soul memiliki kesesuaian produk yang sesuai dengan yang ditawarkan. Tabel 4.10 Produk yang ditawarkan sesuai dengan standar yang dterapkan. KP7 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent TS 4 6.7 6.7 6.7 RR 7 11.7 11.7 18.3 S 28 46.7 46.7 65.0 SS 21 35.0 35.0 100.0 Total 60 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 28 responden menjawab setuju, sebanyak 21 responden menjawab sangat setuju, 7 responden mengatakan ragu-ragu, dan 4 responden menjawab tidak setuju. Bahwa produk Yamaha Mio Soul sesuai dengan standar yang diterapkan pemerintah. Tabel 4.11 Tahan dalam setiap kondisi cuaca. KP8 Frequency Valid Percent Valid Percent Cumulative Percent STS 1 1.7 1.7 1.7 TS 4 8.3 8.3 10.0 RR 7 13.3 13.3 23.3 27 45.0 45.0 68.3 S 80 SS 21 31.7 31.7 Total 60 100.0 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 27 responden menjawab setuju, sebanyak 21 responden menjawab sangat setuju, 7 responden mengatakan ragu-ragu, 4 responden menjawab tidak setuju, dan 1 responden yang menjawab sangat tidak setuju. Bahwa Yamaha Mio Soul tahan dalam setiap kondisi cuaca. Tabel 4.12 Umur mesin yang lama. KP9 Frequency Valid Percent Cumulative Percent Valid Percent TS 3 5.0 5.0 5.0 RR 11 13.3 13.3 18.3 S 27 50.0 50.0 68.3 SS 19 31.7 31.7 100.0 Total 60 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 27 responden menjawab setuju, sebanyak 19 responden menjawab sangat setuju, 11 responden mengatakan ragu-ragu, dan 3 responden menjawab tidak setuju. bahwa umur mesin Yamaha Mio Soul tahan lama. Tabel 4.13 Kenyamanan dalam berkendara. KP10 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent TS 4 6.7 6.7 6.7 RR 7 11.7 11.7 18.3 28 46.7 46.7 65.0 S 81 SS 21 35.0 35.0 Total 60 100.0 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 28 responden menjawab setuju, sebanyak 21 responden menjawab sangat setuju, 4 responden mengatakan ragu-ragu, dan 4 responden menjawab tidak setuju. Bahwa Yama Mio Soul motor yang nyaman saat dikendarai. Tabel 4.14 Kelengkapan fitur yang sesuai. KP11 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent STS 1 1.7 1.7 1.7 TS 5 8.3 8.3 10.0 RR 8 13.3 13.3 23.3 S 27 45.0 45.0 68.3 SS 19 31.7 31.7 100.0 Total 60 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 27 responden menjawab setuju, sebanyak 19 responden menjawab sangat setuju, 8 responden mengatakan ragu-ragu, 5 responden menjawab tidak setuju, dan 1 responden yang menjawab sangat tidak setuju. Bahwa Yamaha Mio Soul memiliki kelengkapan fitur yang sesuai. Tabel 4.15 Mutu produk yang terjamin. KP12 Cumulative Frequency 82 Percent Valid Percent Percent Valid TS 3 5.0 5.0 5.0 RR 13 13.3 13.3 18.3 S 25 50.0 50.0 68.3 SS 19 31.7 31.7 100.0 Total 60 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 25 responden menjawab setuju, sebanyak 19 responden menjawab sangat setuju, 13 responden mengatakan ragu-ragu, dan 3 responden menjawab tidak setuju. bahwa mutu produk Yamaha Mio Soul terjamin. 2. Promosi (X2) Tabel 4.16 Iklan memberikan informasi akan produk. P1 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent TS 3 3.3 3.3 3.3 RR 10 7.0 7.0 8.3 S 27 53.3 53.3 61.7 SS 20 37.3 37.3 100.0 Total 60 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 27 responden menjawab setuju, sebanyak 20 responden menjawab sangat setuju, dan 10 responden mengatakan ragu-ragu, 3 responden menjawab tidak setuju. Bahwa iklan Yamaha Mio Soul memberikan informasi akan produk 83 Tabel 4.17 Memberikan potongan harga atau diskon. P2 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent TS 4 2.7 2.7 2.7 RR 12 28.4 28.4 28.4 S 24 37.0 37.0 37.0 SS 20 33.3 33.3 100.0 Total 60 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 24 responden menjawab setuju, sebanyak 20 responden menjawab sangat setuju, sebanyak 12 responden menjawab ragu-ragu dan 4 responden yang menjawab tidak setuju. Bahwa Yamaha memberikan potongan harga atau diskon pada pembelian Yamaha Mio Soul. Tabel 4.18 Adanya pemberian hadiah/ suvernir pada promosi penjualan. P3 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent TS 5 5.7 5.7 1.7 RR 13 21.8 21.8 21.8 S 25 46.3 46.3 46.0 SS 17 28.0 28.0 100.0 Total 60 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 25 responden menjawab setuju, sebanyak 17 responden menjawab sangat setuju, sebanyak 13 responden menjawab ragu-ragu dan 5 responden menjawab tidak 84 setuju. bahwa adanya pemberian hadian atau suvernir pada pembelian Yamaha Mio Soul. Tabel 4.19 Memiliki kemampuan dalam menarik kustomer. P4 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent TS 2 3.3 3.3 3.3 RR 11 5.0 5.0 8.3 S 24 53.3 53.3 61.7 SS 23 38.3 38.3 100.0 Total 60 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 32 responden menjawab setuju, sebanyak 23 responden menjawab sangat setuju, 11 responden mengatakan ragu-ragu, dan 2 responden menjawab tidak setuju. Bahwa Yamaha mio Soul memiliki kemampuan dalam menarik kustomer. Tabel 4.20 Memiliki kelebihan dalam memilih segmentasi pasar. P4 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent STS 3 2.1 2.1 3.1 TS 7 8.3 8.3 8.3 RR 9 18.7 18.7 28.0 S 24 42.3 42.3 36.3 SS 17 30.7 30.7 100.0 Total 60 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 24 responden menjawab setuju, sebanyak 17 responden menjawab sangat setuju, 85 9 responden mengatakan ragu-ragu, 7 responden menjawab tidak setuju dan 3 responden menjawab sangat tidak setuju. Bahwa Yamaha Mio Soul memiliki kelebihan dalam segmentasi pasar. Tabel 4.21 Iklan dapat dimengerti dan cukup menarik. P6 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent TS 2 3.3 3.3 3.3 RR 2 3.3 3.3 6.7 S 29 48.3 48.3 55.0 SS 27 45.0 45.0 100.0 Total 60 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 29 responden menjawab setuju, sebanyak 27 responden menjawab sangat setuju, 2 responden mengatakan ragu-ragu, dan 2 responden menjawab tidak setuju. bahwa iklan Yamaha Mio Soul dapat dimengerti dan cukup menarik. 3. Kepercayaan merek (X3) Tabel 4.22 Merek kompeten dari waktu ke waktu. KM1 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent STS 2 3.3 3.3 3.3 TS 6 8.3 8.3 6.7 RR 9 5.0 5.0 11.7 S 27 50.0 50.0 61.7 SS 16 38.3 38.3 100.0 86 Total 60 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 27 responden menjawab setuju, sebanyak 16 responden menjawab sangat setuju, 9 responden mengatakan ragu-ragu, 6 responden menjawab tidak setuju, dan 2 responden yang menjawab sangat tidak setuju. Bahwa Merek kompeten dari waktu ke waktu. Tabel 4.23 Merek mempunyai reputasi yang baik. KM2 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent STS 3 5.0 5.0 5.0 TS 3 5.0 5.0 10.0 RR 3 5.0 5.0 15.0 S 24 40.0 40.0 55.0 SS 27 45.0 45.0 100.0 Total 60 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 24 responden menjawab setuju, sebanyak 27 responden menjawab sangat setuju, 3 responden mengatakan ragu-ragu, 3 responden menjawab tidak setuju. dan 1 responden yang menjawab sangat tidak setuju. bahwa merek Yamaha mempunyai reputasi yang baik. 87 Tabel 4.24 Integritas merek yang baik. KM3 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent STS 2 3.3 3.3 3.3 TS 2 3.3 3.3 6.7 RR 3 5.0 5.0 11.7 S 30 50.0 50.0 61.7 SS 23 38.3 38.3 100.0 Total 60 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 30 responden menjawab setuju, sebanyak 23 responden menjawab sangat setuju, 3 responden mengatakan ragu-ragu, 2 responden menjawab tidak setuju, dan 2 responden yang menjawab sangat tidak setuju. Bahwa integritas merek Yamaha yang baik . Tabel 4.25 Merek mempunyai reputasi yang baik KM4 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent STS 3 5.0 5.0 5.0 TS 1 1.7 1.7 6.7 RR 1 1.7 1.7 8.3 S 32 53.3 53.3 61.7 SS 23 38.3 38.3 100.0 Total 60 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 32 responden menjawab setuju, sebanyak 23 responden menjawab sangat setuju, 1 responden mengatakan ragu-ragudan 1 responden menjawab tidak setuju, dan 3 88 responden yang menjawab sangat tidak setuju. Bahwa merek mempunyai reputasi yang baik. Tabel 4.26 Merek mempunyai slogan pada produknya. KM5 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent STS 1 1.7 1.7 1.7 TS 1 1.7 1.7 3.3 S 34 56.7 56.7 60.0 SS 24 40.0 40.0 100.0 Total 60 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 34 responden menjawab setuju, sebanyak 24 responden menjawab sangat setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, dan 1 responden yang menjawab sangat tidak setuju. bahwa merek Yamaha mempunyai slogan pada produknya. Tabel 4.27 Merek Yamaha sudah mempunyai pengalaman yang cukup lama. KM6 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent STS 3 5.0 5.0 5.0 TS 3 5.0 5.0 10.0 RR 3 5.0 5.0 15.0 S 24 40.0 40.0 55.0 SS 27 45.0 45.0 100.0 Total 60 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 24 responden menjawab setuju, sebanyak 27 responden menjawab sangat setuju, 89 3 responden mengatakan ragu-ragu, 3 responden menjawab tidak setuju. dan 1 responden yang menjawab sangat tidak setuju. bahwa merek Yamaha sudah mempunyai pengalaman yang cukup yang lama. 4. Kepuasan konsumen (X4) Tabel 4.28 Manfaat yang didapat. KK1 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent STS 2 3.3 3.3 3.3 TS 2 3.3 3.3 6.7 RR 3 5.0 5.0 11.7 S 30 50.0 50.0 61.7 SS 23 38.3 38.3 100.0 Total 60 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 30 responden menjawab setuju, sebanyak 23 responden menjawab sangat setuju, 3 responden mengatakan ragu-ragu, 2 responden menjawab tidak setuju, dan 2 responden yang menjawab sangat tidak setuju. Bahwa Yamaha Mio Soul memberikan manfaat dalam penggunaannya. Tabel 4.29 Produk memberi mutu dan kualitas yang tinggi. KK2 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent STS 4 6.7 6.7 6.7 TS 3 5.0 5.0 11.7 RR 1 1.7 1.7 13.3 90 S 27 45.0 45.0 58.3 SS 25 41.7 41.7 100.0 Total 60 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 25 responden menjawab setuju, sebanyak 27 responden menjawab sangat setuju, 1 responden mengatakan ragu-ragu, 3 responden menjawab tidak setuju, dan 4 responden yang menjawab sangat tidak setuju. Bahwa produk Yamaha Mio Soul memberikan mutu dan kualitas yang tinggi. Tabel 4.30 Karyawan tanggap dengan keinginan dan keadaan konsumen. KK3 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent STS 1 5.0 5.0 5.0 TS 2 1.7 1.7 6.7 RR 15 1.7 1.7 8.3 S 25 53.3 53.3 61.7 SS 17 38.3 38.3 100.0 Total 60 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 25 responden menjawab setuju, sebanyak 17 responden menjawab sangat setuju, 15 responden mengatakan ragu-ragu, 2 responden menjawab tidak setuju, dan 1 responden yang menjawab sangat tidak setuju. Bahwa karyawan Yamaha tanggap dengan keinginan dan keadaan konsumen. 91 Tabel 4.31 Kemampuan perusahaan dengan serius dalam memecahkan masalah yang dihadapi konsumen. KK4 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent STS 1 1.7 1.7 1.7 TS 1 1.7 1.7 3.3 S 34 56.7 56.7 60.0 SS 24 40.0 40.0 100.0 Total 60 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden atau sebanyak 34 responden menjawab setuju, sebanyak 24 responden menjawab sangat setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, dan 1 responden yang menjawab sangat tidak setuju. Bahwa perusahaan memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah yang dihadapi konsumen. Tabel 4.32 Adanya rasa bangga dalam menggunakan produk merek Yamaha. KK5 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent STS 1 1.7 1.7 1.7 TS 1 1.7 1.7 3.3 RR 3 5.0 5.0 8.3 S 27 45.0 45.0 53.3 SS 28 46.7 46.7 100.0 Total 60 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 27 responden menjawab setuju, sebanyak 28 responden menjawab sangat setuju, 92 3 responden mengatakan ragu-ragu, 1 responden menjawab tidak setuju, dan 1 responden yang menjawab sangat tidak setuju. Bahwa Adanya rasa bangga dalam menggunakan produk merek Yamaha. Tabel 4.33 Merek Yamaha adalah merek nomor satu bagi saya. KK6 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent TS 1 1.7 1.7 1.7 RR 12 3.3 3.3 5.0 S 26 53.3 43.3 48.3 SS 21 41.7 51.7 100.0 Total 60 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 26 responden menjawab setuju, sebanyak 31 responden menjawab sangat setuju, 12 responden mengatakan ragu-ragu, dan 1 responden menjawab tidak setuju. Bahwa Merek Yamaha adalah merek nomor satu bagi saya.. Tabel 4.34 Adanya rasa kepuasan tersendiri jika menggunakan produk Yamaha. KK7 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent STS 1 1.7 1.7 1.7 TS 5 8.3 8.3 10.0 RR 8 13.3 13.3 23.3 S 27 45.0 45.0 68.3 SS 19 31.7 31.7 100.0 Total 60 100.0 100.0 93 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 29 responden menjawab setuju, sebanyak 21 responden menjawab sangat setuju, 6 responden mengatakan ragu-ragu, dan 4 responden menjawab tidak setuju. Bahwa Adanya rasa kepuasan tersendiri jika menggunakan produk Yamaha. Tabel 4.35 Adanya jaminan pada setiap produknya. KK8 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent TS 4 6.7 6.7 6.7 RR 6 10.0 10.0 16.7 S 29 48.3 48.3 65.0 SS 21 35.0 35.0 100.0 Total 60 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 29 responden menjawab setuju, sebanyak 21 responden menjawab sangat setuju, 6 responden mengatakan ragu-ragu, dan 4 responden menjawab tidak setuju. Bahwa Yamaha memberikan jaminan pada setiap produknya. Tabel 4.36 Proses yang cepat dalam mendapatkan produk Yamaha. KK9 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent TS 3 5.0 5.0 5.0 RR 7 11.7 11.7 16.7 S 31 51.7 51.7 68.3 SS 19 31.7 31.7 100.0 Total 60 100.0 100.0 94 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 31 responden menjawab setuju, sebanyak 19 responden menjawab sangat setuju, 7 responden mengatakan ragu-ragu, dan 3 responden menjawab tidak setuju. Bahwa Proses yang cepat dalam mendapatkan produk Yamaha. 5. keputusan pembelian (Y) Tabel 4.37 Kebutuhan akan produk. KPL1 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent STS 2 3.3 3.3 3.3 TS 2 3.3 3.3 6.7 RR 3 5.0 5.0 11.7 S 30 50.0 50.0 61.7 SS 23 38.3 38.3 100.0 Total 60 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 30 responden menjawab setuju, Selain itu sebanyak 23 responden menjawab sangat setuju, 3 responden mengatakan ragu-ragu, 2 responden menjawab tidak setuju, dan 2 responden yang menjawab sangat tidak setuju. dengan kebutuhan akan produk Yamaha. Tabel 4.38 Adanya informasi dalam pencarian produk. KPL2 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent STS 4 6.7 6.7 6.7 TS 3 5.0 5.0 11.7 RR 1 1.7 1.7 13.3 95 S 27 45.0 45.0 58.3 SS 25 41.7 41.7 100.0 Total 60 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 27 responden menjawab setuju, sebanyak 25 responden menjawab sangat setuju, 1 responden mengatakan ragu-ragu, 3 responden menjawab tidak setuju, dan 4 responden yang menjawab sangat tidak setuju. dengan adanya informasi dalam produk Yamaha. Tabel 4.39 Adanya rasa percaya akan kualitas merek. KPL3 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent STS 3 5.0 5.0 5.0 TS 1 1.7 1.7 6.7 RR 1 1.7 1.7 8.3 S 32 53.3 53.3 61.7 SS 23 38.3 38.3 100.0 Total 60 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 32 responden menjawab setuju. itu sebanyak 23 responden menjawab sangat setuju, 1 responden mengatakan ragu-ragu, 1 responden menjawab tidak setuju, dan 3 responden yang menjawab sangat tidak setuju. adanya rasa percaya akan kualitas produk Yamaha. 96 Tabel 4.40 Pertimbangan harga dan lokasi. KPL4 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent STS 1 1.7 1.7 1.7 TS 1 1.7 1.7 3.3 S 34 56.7 56.7 60.0 SS 24 40.0 40.0 100.0 Total 60 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 24 responden menjawab setuju, sebanyak 34 responden menjawab sangat setuju, 1 responden menjawab tidak setuju, dan 1 responden yang menjawab sangat tidak setuju. dengan pertimbangan harga dan lokasi pembelian produk Tabel 4.41 Kepuasan konsumen terhadap produk. KPL5 Cumulative Frequency Valid Percent Valid Percent Percent STS 3 5.0 5.0 5.0 TS 3 5.0 5.0 10.0 RR 3 5.0 5.0 15.0 S 22 36.7 36.7 51.7 SS 29 48.3 48.3 100.0 Total 60 100.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa 60 dari seluruh responden, sebanyak 22 responden menjawab setuju, sebanyak 29 responden menjawab sangat setuju, 3 responden mengatakan ragu-ragu, 3 responden menjawab tidak setuju, dan 3 97 responden yang menjawab sangat tidak setuju. Bahwa konsumen puas terhadap produk Yamaha. 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data Data-data bertipe skala sebagai pada umumnya mengikuti asumsi distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti suatu data asumsi normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap yang bersangkutan. Dengan demikian, analisis statistika yang pertama harus digunakan dalam rangka analisis data adalah analisis statistik berupa uji normalitas data. Gambar 8 Dari grafik di atas dapat dilihat dari hasil output SPSS menunjukan adanya titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebaran titik- 98 titik data searah mengikuti garis diagonal, maka dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal dan layak digunakan. Dalam penelitian ini digunakan pengujian histogram untuk menunjukkan adanya normalitas, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan pengujian histogram. Gambar 9 Dari grafik histogram tampak bahwa residual terdistribusi secara normal dan berbentuk simetris tidak menceng kekanan atau kekiri, dan untuk lebih meyakinkan peneiliti, maka kita uji dengan Kolmogrov-Smirnov dengan hasil seperti in 99 Gambar 10 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa,,b 60 .0000000 .55695561 .071 .071 -.065 .553 .720 Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Terlihat dari tabel di atas bahwa nilai K-S sebesar 0.553 dengan nilai signifikasi jauh di atas 0.05 (0.720 > dari 0.05) yang berarti nilai residual terdistribusi secara normal atau memenuhi asumsi klasik. b. Uji Korelasi Uji korelasi dianalisis secara statistik dengan menggunakan rumus pearson product momen dengan bantuan SPSS 17.0 diperoleh hasil seperti pada tabel berikut: Tabel 4.42 Correlations TKP TKP Pearson Correlation TP 1 Sig. (2-tailed) N TP TKM .255 .004 60 60 Pearson Correlation .155 1 Sig. (2-tailed) .236 N TKM Pearson Correlation 60 60 ** ** .361 Sig. (2-tailed) N 100 .799 .005 .000 60 60 TKK ** .361 .005 60 ** .799 TKPL ** .671 .000 60 ** .618 ** .338 .008 60 ** .740 .000 .000 .000 60 60 60 1 ** .978** .000 .000 60 60 60 .830 ** TKK Pearson Correlation .671 Sig. (2-tailed) N .618 .000 ** .338 Sig. (2-tailed) N ** .830 .000 60 TKPL Pearson Correlation ** ** 60 ** .978 ** .824 .000 60 .740 1 .000 60 60 ** 1 .824 .008 .000 .000 .000 60 60 60 60 60 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai korelasi antara variabel. Angka koefisien bertanda positif (+) menunjukan bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut bersifat berbanding lurus, artinya peningkatan satu variabel akan diikuti oleh peningkatan variabel lain. Menurut Suwarno (2007:35) untuk penentuan kapasitas berdasarkan : 0,00 ≤ p < 0,25 = hubungan (korelasi) sangat lemah dan bisa diabaikan 0,25 ≤ p < 0,50 = hubungan (korelasi) cukup 0,50 ≤ p < 0,75 = hubungan (korelasi) kuat 0,75 ≤ p < 1 = hubungan (korelasi) kuat. Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotesis sebagai berikut: Ho : tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel Ha : ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel Pengujian berdasarkan uji probabilitas adalah sebagai berikut : Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05 maka Ha ditolak. Berdasarkan hasil pengujian diatas, maka dapat disimpulkan tabel yang terdapat dibawah ini : 101 Tabel 4.43 Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel Hubungan Koefisien Korelasi Kategori Probabilitas Kesimpulan Cukup 0,004 Signifikan Cukup 0,005 Signifikan Sangat kuat Cukup 0,000 Signifikan 0,008 Signifikan Sangat kuat Sangat kuat Sangat kuat Sangat kuat Sangat kuat Sangat kuat 0,000 Signifikan 0,000 Signifikan 0,000 Signifikan 0,000 Signifikan 0,000 Signifikan 0,000 Signifikan Kualitas Produk (X1) dengan 0,255 Promosi (X2) Kualitas produk (X1) dengan 0,361 kepercayaan merek (X3) Kualitas produk (X1) dengan 0,671 kepuasan konsumen (X4) Kualitas produk (X1) dengan 0,338 Keputusan pembelian (X5) Promosi (X2) dengan 0,799 kepercayaan merek (X3) Promosi (X2) dengan kepuasan 0,618 konsumen (X4) Promosi (X2) dengan Keputusan 0,740 pembelian (x%) Kepercayaan merek (X3) dengan 0,830 kepuasan konsumen (X4) Kepercayaan merek (X3) dengan 0,978 keputusan pembelian (X5) Kepuasan konsumen (X4) 0,824 dengan Keptusan pembelian (X5) (Sumber: Data primer yang telah diolah) c. Uji Autokorelasi Menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antar variabel pengganggu (e1) pada periode sebelumnya (e1-1). Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson. Tabel 4.44 Hasil Uji Autokorelasi b Model Summary Model 1 R R Square .862a Adjusted R Std. Error of the Square Estimate .844 a. Predictors: (Constant), TKK, TP, TKP, TKM b. Dependent Variable: TKPL 102 .835 .577 Durbin-Watson 1.971 Tabel diatas menyatakan hasil uji Durbin Watson sebesar 1.971 dengan taraf signifikasi 0,05. Jumlah sampel 60 (n) dan jumlah varabel 4 (k=4), maka di table Durbin Watson (dl=1.44) dan (du=1.72) Dengan demikian sesuai dengan tabel tersebut, oleh karena nilai DW 1.971 lebih besar dari batas (du=172) dan kurang dari 4 - 1.72 (4-du) maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi dalam model regresi linier berganda ini, terbebas dari asumsi klasik statistik autokeorelasi dan model ini layak untuk digunakan. d. Uji Multikulineritas Uji multikolineritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel inndependen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model atau terdapat hubungan yang kuat diantara variabel independen di dalam model. Tabel 4.46 Hasil Uji Multikolineritas Coefficientsa Collinearity Statistics Model 1 Tolerance VIF .408 2.451 .341 2.933 TKM .166 6.010 TKK .152 6.572 (Constant) TKP TP ( a. Dependent Variable: TKPL Sumber: Data primer yang telah diolah ) 103 Berdasarkan pada tabel terlihat bahwa nilai tolerance tidak kurang dari 0,10 dan nilai Varian Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10, analisis ini dapat disimpulkan bahwa model regresi linier berganda terbebas dari asumsi klasik statistik dan dapat digunakan dalam penelitian. e. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas menunjukan bahwa variasi variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Pada heteroskedestisitas kesalahan yang terjadi tidak secara acak tetapi menunjukan hubungan yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel. Berdasarkan : Gambar 11 Hasil Uji Heteroskedastisitas Pada gambar 11 menunjukan titik tidak terjadi pola tertentu yang teratur seperti bergelombang, melebar, dan menyempit. Sesuai dengan pedoman uji heteroskedastisitas, maka dalam penelitian ini tidak terjadi heteroskodesitas. Hal ini dibuktikan dengan grafik plot diatas yang tidak membentuk pola tertentu yang teratur sehingga penelitian ini layak dilakukan pengujian lebih lanjut. 104 f. Koefisien determinasi Model Summaryb Model R R Square .862a 1 Adjusted R Std. Error of the Square Estimate .844 .835 Durbin-Watson .577 1.971 a. Predictors: (Constant), TKK, TP, TKP, TKM b. Dependent Variable: TKPL Dari tampilan output diatas besarnya Adjust R2 adalah 0.835, hal ini berarti 84.4% variasi keputusan pembelian (TKPL) yang dapat dijelaskan oleh empat variabel independen kualitas produk (TKP), promosi (TP), kepercayaan merek (TKM), dan kepuasan konsumen (TKK). Sedangkan sisanya (100% 83.5% = 17.5%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model. g. Uji Regresi Linier Berganda Tabel 4.47 Hasil Regresi Linier Berganda Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1 B Standardized Coefficients Std. Error 2.890 1.028 .119 .044 -.165 TKM TKK (Constant) TKP TP Beta t Sig. 2.811 .007 .338 2.739 .008 .059 -.125 -2.798 .007 .827 .051 1.003 16.090 .000 .088 .042 .136 2.088 .041 a. Dependent Variable: TKPL Pada output ini, dikemukakan nilai koefisien dari persamaan regresi dalam kasus ini, persamaan regresi berganda yang digunakan adalah: 105 Y= 2.890 + 0.119x1 - 0.165x2 + 0.827x3 + 0.088x4+ e Keterangan : Y = keputusan pembelian a = bilangan konstanta b = koefisien regresi X1= Kualitas produk X2 = Promosi X3= Kepercayaan merek X4 = Kepuasan konsumen e = Error Pada regresi berganda ini merupakan model terbaik, karena variabel independen yang dimasukan dalam persamaan regresi merupakan variabel yang memberikan pengaruh terhadap variabel dependenya. Dari model regresi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Konstanta sebesar 2.890 menyatakan bahwa, jika tidak ada Kualitas produk (X1), Promosi (X2), Kepercayaan merek (X3), Kepuasan konsumen (X4), maka besarnya keputusan pembelian (Y) adalah sebesar 2.890. 2. Koefisien regresi X1 (Kualitas produk) sebesar 0,119 menyatakan bahwa setiap adanya penambahan 1 satuan variabel kualitas produk maka dapat menyebabkan penambahan atau pengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) sebesar 0,119. Nilai koefisien regresi pada variabel kualitas produk bertanda positif, artinya terdapat pengaruh positif atau searah antara kualitas produk (X1) dengan keputusan pembelian (Y). 3. Koefisien regresi X2 (Promosi) sebesar -0,165 menyatakan bahwa setiap adanya penambahn 1 satuan variabel promosi 106 maka dapat menyebabkan penurunan atau pengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) sebesar -0,165. Nilai koefisien regresi pada variabel promosi bertanda negatif, artinya terdapat pengaruh negatif atau berbanding terbalik antara promosi (X2) dengan keputusan pembelian (Y). 4. Koefisien regresi X3 (Kepercayaan merek) sebesar 0,827 menyatakan bahwa setiap adanya penambahan 1 satuan variabel kepercayaan merek maka dapat menyebabkan penambahan atau pengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) sebesar 0,827. Nilai koefisien regresi pada variabel kepercayaan merek bertanda positif, artinya terdapat pengaruh positif atau searah antara kepercayaan merek (X3) dengan keputusan pembelian (Y). 5. Koefisien regresi X4 (kepuasan konsumen) sebesar 0,088 menyatakan bahwa setiap adanya penambahan 1 satuan variabel kepuasan konsumen maka dapat menyebabkan penambahan atau pengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) sebesar 0,088. Nilai koefisien regresi pada variabel kepuasan konsumen bertanda positif, artinya terdapat pengaruh positif atau searah antara kepuasan konsumen (X4) dengan keputusan pembelian (Y). Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat dijelaskan bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian (Y) adalah variabel kepercayaan merek (X3) yang memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,827. 107 h. Uji persial ( Uji t ) Pengujian hipotesis secara parsial dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Hasil hipotesis dalam pengujian ini adalah: Tabel 4.48 Hasil Uji t Coefficientsa Unstandardized Coefficients B Model 1 Std. Error 2.890 1.028 .119 .044 -.165 TKM TKK (Constant) TKP TP a. Standardized Coefficients Beta t Sig. 2.811 .007 .338 2.739 .008 .059 -.125 -2.798 .007 .827 .051 1.003 16.090 .000 .088 .042 .136 2.088 .041 Dependent Variable: TKPL Berdasarkan pada tabel hasil Uji t di atas, dan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing- masing variabel independen secara parsial (individual) terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut: 1. Menguji signifikasi variabel Kualitas produk (X1) Terlihat bahwa t hitung koefisien Kualitas produk adalah 2.739, sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α= 0,05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t tabel, dan df = 58 (didapat dari rumus (n-2), dimana n adalah jumlah data, 60-2=58). Didapat dari tabel t maka (ttabel) adalah 1.671. Variabel Kualitas produk memiliki nilai p-value 0,008 < 0,05 artinya signifikan, sedangkan t hitung > 108 tabel (2.739 > 2.001). Maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien kualitas produk terdapat pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, jika dilihat dari nilai thitung>ttabel (2.739>1.671) dapat disimpulkan secara parsial kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian . 2. Menguji signifikasi variabel Promosi (X2) Terlihat bahwa t hitung koefisien Promosi adalah -2.798, sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α= 0,05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t tabel, dan df = 58 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 60-2=58). Didapat dari tabel t maka (ttabel) adalah 1.671. Variabel Promosi memiliki nilai p-value 0,007 < 0,05 artinya signifikan, sedangkan thitung <ttabel (-2.798 < 1.671). Maka Ho diterima dan Ha ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien promosi terdapat pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, jika dilihat dari nilai thitung<ttabel (-2.798 < 1.671) dapat disimpulkan secara parsial variabel promosi berpengaruh negatif terhadap keputusan pembelian. 3. Menguji signifikasi variabel Kepercayaan merek (X3) Terlihat bahwa t hitung koefisien Kepercayaan merek adalah 16,090, sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α= 0,05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t tabel, dan df = 58 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 60-2=58). Didapat dari tabel t maka (ttabel) adalah 1.671. 109 Variabel kepercayaan merek memiliki nilai p-value 0,000< 0,05 artinya signifikan, sedangkan t hitung> ttabel (16.090 > 1.671). Maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien kepercayaan merek secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. 4. Menguji signifikasi variabel Kepuasan konsumen (X4) Terlihat bahwa t hitung koefisien Kepuasan konsumen adalah 2.088, sedang ttabel bisa dihitung pada tabel t-test, dengan α= 0,05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t tabel, dan df = 58 (didapat dari rumus n-2, dimana n adalah jumlah data, 60-2=58). Didapat dari tabel t maka (ttabel) adalah 2.001. Variabel kepuasan konsumen memiliki nilai p-value 0,041 < 0,05 artinya signifikan, sedangkan t hitung> ttabel (2.088> 1.671). Maka Ho ditolak dan Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien kepuasan konsumen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. i. Uji F-hitung (Uji simultan) Pengujian hipotesis secara simultan bertujuan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel berikutnya. Hasil hipotesis dalam pengujian ini adalah: 110 Tabel 4.49 Hasil Uji F ANOVAb Model 1 Sum of Squares Regression Residual Total Df Mean Square 496.548 4 124.137 18.302 55 .333 514.850 59 F 373.053 Sig. a .000 a. Predictors: (Constant), TKK, TKP, TP, TKM b. Dependent Variable: TKPL Pada tabel analisis varian (anova) ditampilkan hasil Uji F yang dapat dipergunakan untuk mempredikisi kontribusi aspek-aspek variabel Kualitas produk, Promosi, Kepercayaan merek dan Kepuasan konsumen terhadap variabel keputusan pembelian. Dari perhitungan didapat nilai Fhitung sebesar 373.053. dengan tingkat signifikasi sebesar 5% dan df1 = 4 dan df2 = 55, didapat dari tabel F maka nilai ftabel = 2.54 karena nilai fhitung (373.053) > ftabel (2.54) maka dapat disimpulkan bahwa keempat variabel independen yaitu Kualitas produk, Promosi, Kepercayaan merek, dan Kepuasan konsumen dengan signifikasi memberikan kontribusi yang besar terhadap variabel Keputusan pembelian. Sehinga model regresi yang didapat layak digunakan untuk mempredikisi. Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. 111 BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis pengaruh kualitas produk, promosi, kepercayaan merek dan kepuasan konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio Soul di daerah Ciputat, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara parsial ditemukan bahwa variabel Kualitas produk terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. 2. Secara parsial ditemukan bahwa variabel Promosi terdapat pengaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. 3. Secara parsial ditemukan bahwa variabel Kepercayaan merek terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. 4. Secara parsial ditemukan bahwa variabel Kepuasan konsumen terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. 5. Secara simultan ditemukan bahwa variabel Kualitas produk, promosi, keperayaan merek dan kepuasan konsumen terdapat pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. B. Implikasi Variabel kualitas produk (X1) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil ini sama dengan peneliti yang terdahulu yang dilakukan oleh Bambang Pranoto (2009). Penelitian ini berjudul 112 “pengaruh harga dan kualitas produk terhadap keputusan konsumen membeli kendaraan bermotor”. Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa kualitas produk memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Dengan demikian bahwa kualitas produk yang ada pada sepeda motor Yamaha Mio Soul sudah baik. Variabel promosi (X2) memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil ini berbeda dengan peneliti terdahulu yang dilakukan oleh Kwok dan Uncles (2002) dalam Halomoan (2008:42), yang menyatakan bahwa promosi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pembelian ulang.Dengan didukung teori oleh teori Olson dan Peter (2002;193) mengatakan bahwa kekacauan promosi dapat terjadi dikarenakan jumlah promosi meningkat tajam sehingga keefektifan strategi promosi dapat dimentahkan oleh kekacauan promosi. Kekacauan juga mempengaruhi strategi promosi lainya, khususnya strategi penjualan. Dalam penelitian ini menunjukan bahwa promosi sepeda motor Yamaha Mio Soul yang dilakukan disekitar wilayah ciputat kurang efektif. Variabel kepercayaan merek (X3) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Anton A Setiawan (2008) yang meneliti tentang pentingnya kepercayaan merek sebagai pembentuk komitmen dalam konsep relationship marketingyang memberikan penjelasan tentang kepercayaan merek. Dalam penelitian tersebut kepercayaan merek memberikan jangka waktu hubungan konsumen dengan penyedia jasa, artinya semangkin seorang 113 percaya pada sebuah merek maka ia mempunyai komitmen untuk melakukan hubungan jangka panjang dengan penyedia barang atau jasa. Dengan demikian bahwa konsumen mempunyai kepercayaan pada merek Yamaha terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio Soul di sekirtar wilayah Ciputat. Variabel kepuasan konsumen (X4) memiliki pengaruh positif dan signifikan. Hasil ini sesuai dengan peneliti terdahulu yang dilakukan oleh Lori Molinari, et al (2008:368) yang mengatakan bahwa kepuasan konsumen memiliki hunbungan yang positif dan signifikan terhadap intesitas pembelian ulang. Dengan demikian bahwa kepuasan konsumen terhadap produk Yamaha dapat mempengaruhi keputusan pembelian sepeda motor Yamaha Mio Soul. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat dijelaskan bahwa variabel paling dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian adalah variabel kepercayaan merek yang memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.827. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Anton A Setiawan (2008). Yang mengatakan bahwa kepercayaan merek memberikan jangka waktu hubungan konsumen dengan penyedia jasa, artinya semangkin seorang percaya pada sebuah merek maka ia mempunyai komitmen untuk melakukan hubungan jangka panjang dengan penyedia barang atau jasa. 114 DAFTAR PUSTAKA Buchari Alma. 2004. Manajemen pemasaran dan pemasaran jasa. Alfabeta. Bandung. Damayanti Aulia. 2010 “Pengaruh kepuasan konsumen dan kepercayaan merek terhadap loyalitas merek”. Dharmamesta dan Irawan. 2000. “Perilaku beralih merek konsumen dalam pembelian produk otomotif”. Jurnal ekonomi dan bisnis Indonesia. Vol 14.3.h73-88. Diana Anastasia dan Tjiptono. “Prinsip dan dinamika pemasaran”, 2000. Ferinadewi Erna. “merek dan psikologi konsumen”. 2008. Ferrinadewi Erna. “Atribut produk yang dipertimbangkan dalam pembelian kosmetik dan pengaruhnya pada kepuasan konsumen di Surabaya” (eds.1), Manajemen dan Kewirausahaan (Vol. 7, No. 2). Surabaya: Universitas Kristen Petra, 2005. Ghozali Imam. 2011. “Aplikasi analisis multivariate dengan program IBM SPSS 19”. Semarang: Uniersitas Diponegoro. Hamid. Abdul. “Buku Panduan Penulisan Skripsi”, FEIB UIN Pres. Grafika Karya utama, Jakarta, 2007. Halomoan. Ricardo. “Pengaruh promosi penjualan terhadap ekuitas merek dan intensi membeli konsumen pada bisnis ritel”. Universitas Indonesia. Depok. 2006. Hattane Samuel, Annete Veronica Kosasih dan Hellen Novi. 2007 .Consumer Behavior, Seventh edition . Upper Sandle River: Prentice Hall International. Inc Herliyanah 2008. “ Analisis hubungan antara faktor harga, kualitas, kesediaan produk, dan minat konsumen pada produk sepatu adidas di Semarang”. Skripsi. UGm Http// Data AISI motor indonesia. John C Mowen, dan Michael Minor. 2002. Perilaku Konsumen. Jakarta: Erlangga Kennedy E jhon dan R Dermawan Soemanegara. 2006 “Marketing Comunication” taktik dan strategi. Penerbit PT. Bhuana ilmu popular Jakarta Barat. 115 Kotler. 2002 . Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium 2. Jakarta. Prehalindo. Kotler dan Swee Hong Ang. Siew Meng Leong dan Chin Tiong Tan. Manajemen pemasaran sudut pandang Asia. Indeks . jakarta 2005 Kotler dan Keller. “Manajemen pemasaran” edisi 12, Cetakan Kedua. PT Indeks Jakarta, 2008. Kotler dan Amstrong. “Dasar-dasar pemasaran”, edisi 9, jilid 1, PT Indeks Gramedia Group, Jakarta, 2004. Kotler dan Amstrong. “Prinsip-prinsip pemasaran”, edisi 12, jilid 1, PT Indeks Gramedia Group, Jakarta, 2008.A. Kotler dan Amstrong. “Prinsip-prinsip pemasaran”, edisi 12, jilid 2. PT Indeks Gramedia Group, Jakarta, 2008.B. Kwok. S dan Uncles. M. “Sales Promotion Effectiveness”. University of New South Wales, 2002. Muafi. 2003. “Telaah Bisinis” Volume 4. No . Juli 2003. Akademi Manajemen perusahaan YKPN. Yogyakarta. Pranoto Bambang. “Pengaruh harga dan kualitas produk terhadap keputusan konsumen membeli kendaraan bermotor” 2008. Rina. 2009. “Pengaruh kualitas produk, kualitas pelayanan dan promosi terhadap kepuasan pelanggan serta dampaknya pada loyalitas pelanggan” (study kasus pada pengguna Flexi. PT. Telkom. Jakarta Utsra. Rochaety Ety. Tresnaty Rati dan H. Abdul Latief . “Metode penelitian bisinis dengan aplikasi spss”. Edisi revisi Jakarta . penerbit Mitra Wacana Media. 2009. Setiadi. “Perilaku konsumen, konsep dan implikasi untuk strategi dan penelitian pemasaran”. edisi 1, cetakan ke 3. 2003. Saladin . “Intisari pemasaran dan unsur-unsur pemasaran”, 2002. Sugiono. “Metode penelitian bisinis”. CV. Alfabeta, Bandung, 2005. Sofyan A Anton. “peran kepercayaan pada merek dan kepuasan dalam menjelaskan loyalitas pada merek”. 2008. 116 Sodik. Nur 2004. Analisa keberhasilan persepsi konsumen pada negara asal (Country of orgin) terhadap kualitas dan harga produk otomotif (Survey) terhadap konsumen di kota Surakarta. Jurnal bisnis dan manajemen. Vol 4. No 1. Mei 2004. Swatha Basu, Ibnu Sukotjo. “Pengantar Bisnis Modern” edisi 3. Penerbit Liberty Yogyakarta. Cetakan ke 8. Juli, 2000. Siregar Syofian “Statistika deskriptif untuk penelitian”. 2010. Sudarwanto. Tri. “Pengaruh Strategi promosi Midnight sale terhadap keputusan pembelian” Surabaya , 2009. Tjiptono Fandy. “Manajemen Jasa”. Yogyakarta: Andi Offset, 2004 Uniyati. Uun, 2009. “Analisis pengaruh atribut-atribut dan kepercayaan merek terhadap kepuasan pelanggan serta dampanya pada loyalitas pelanggan”. (Studi kasus pada konsumen indomie di kelurahan Karang Tengah. Lebak Bulus. Jakarta Selatan). Widarjono Agus. “Analisis statistika multivarial terapan”. 2010. Yamit Zulian. “Manajemen Kualitas Produk dan jasa”. Yogyakarta: Ekonesia. 2002. www. AISI motor Indonesia.com. www.Google.com 117 LEMBAR ANGKET/KUESIONER Kepada Yth Saudara/i Assalamu a’laikum Wr.Wb. Salam sejahtera untuk kita semua, yang telah diberikan nikmat pada hari ini untuk dapat berjumpa dengan saudara sekalian. Dengan ini saya sampaikan kepada Saudara sekalian bahwa, saya Sukron Napian dengan nomor induk mahasiswa 208081000065, jurusan manajemen pemasaran, fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta bermaksud meneliti tentang Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Promosi, Kepercayaan Merek, dan Kepuasan Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Produk Yamaha Mio Soul. Studi kasus pada pengguna Yamaha Mio Soul di daerah ciputat, dalam penelitian ini merupakan pelengkap tugas akhir. Dalam rangka tugas akhir yang dimaksud, saya memohon agar sudih kiranya untuk meluangkan waktu mengisi daftar isian atau memberi jawaban yang telah disediakan pada lembar pertanyaan dalam kuesioner ini dengan sejujurnya, karena kualitas hasil penelitian ini sangat bergantung dari partisipasi dalam pengisian angket. Atas bantuan dan kesediaan saudara dalam pengisian ini, secara tulus saya ucapkan terima kasih. Hormat saya, Sukron Napian 118 Identitas Responden 1. Nama Responden : 2. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan 3. Usia : a. < 20 Tahun b. 20<25 Tahun c. 25<30 Tahun d. 30<35 Tahun e. > 35 Tahun 4. Apakan kegiatan sambilan (side job) anda sehari-hari: a. Bekerja b. Tidak Bekerja c. Pelajar / Mahasiswa 6. Berapakah rata-rata uang saku/pendapatan anda dalam satu bulan a. < Rp. 500.000 b. Rp. 500.000 – 800.000 c. Rp. 800.000 – 1.000.000 d. > Rp 1.000.000PETUNJUK PENGISIAN A. Berikan tanda Tick Mark (√ ) pada setiap jawaban saudara. B. Setiap pertanyaan berikut ini terdiri atas lima pilihan jawaban : STS : Sangat Tidak Setuju TS : Tidak Setuju R : Ragu S : Setuju SS : Sangat Setuju 119 : Variabel Bebas : Kualitas produk (X1) No 1 STS Pernyataan Sepeda motor Yamaha Mio Soul merupakan produk sepeda motor Yamaha yang mempunyai kemampuan mesin yang handal 2 Sepeda motor Yamaha Mio Soul mempunyai spesifikasi keunikan yang berbeda dengan motor merek lain yang berbeda. 3 Sepeda motor Yamaha Mio Soul yang ditawarkan memiliki keserasian warna yang tinggi. 4 Mesin sepeda motor Yamaha Mio Soul stabil dalam pemakaian jarak jauh. 5 Sepeda motor Yamaha Mio Soul memiliki suku cadang yang lengkap ketika terjadi kerusakan. 6 Sepeda motor Yamaha Mio Soul yang ditawarkan memiliki kelengkapan fitur yang cukup lengkap. 7 Motor Yamaha Mio Soul handal sesuai dengan standar kendaraan motor umumnya. 8 Sepeda motor Yamaha Mio Soul memiliki kehandalan dalam setiap kondisi cuaca. 9 Produk sepeda motor Yamaha Mio Soul kehandalan mesin yang tahan lama. 120 TS R S SS 10 Produk sepeda motor Yamaha Mio Soul merasa aman dan percaya diri ketika dikendarai. 11 Motor Yamaha Mio Soul mempunyai kesesuaian atau kecocokan antara desain produk dengan aplikasi atau fitur produk yang ditampilkan. 12 Mutu produk sepeda motor Yamaha Mio Soul terjamin kualitasnya Promosi (X2) No 13 STS Pernyataan Iklan sepeda motor Yamaha Mio Soul yang ditayangkan memberikan gambaran dan informasi produk yang ditawarkan.. 14 Ssetiap pembelian Yamaha Mio Soul perusahaan memberikan potongan harga atau diskon. 15 Apakah setiap pembelian Yamaha Mio Soul memberikan hadiah/suvernir yang unik. 16 Karyawan Yamaha memiliki kemampuan dalam menarik minat konsumen. 17 Yamaha Mio Soul memiliki segmentasi pasar yang sudah jelas. 18 Iklan yang ditampilkan dapat 121 TS R S SS dimengerti dan cukup menarik konsumen. Kepercayaan merek (X3) No 19 Pernyataan STS TS R S SS STS TS R S SS Yamaha selalu kompeten dari waktu ke waktu 20 Yamaha mempunyai reputasi yang baik dimata manyarakat. 21 Yamaha mempunyai integritas yang baik. 22 Yamaha mempunyai reputasi yang baik. 53 Produk Yamaha sesuai dengan slogan ”semangkin didepan” 24 Yamaha sudah mempunyai pengalaman yang cukup lama. Kepuasan Konsumen (X4) No 25 Pernyataan Nilai manfaat / kegunaan yang saya dapatkan sesuai dengan apa yang dibayar. 26 Sepeda motor Yamaha Mio Soul memiliki mutu atau kualitas yang baik. 27 Karyawan perusahaan Yamaha tanggap dengan keinginan dan keadaan konsumen. 28 Kemampuan perusahaan dengan serius dalam memecahkan masalah yang dihadapi konsumen. 29 Adanya rasa bangga dalam 122 menggunakan merek Yamaha. 30 Yamaha merupakan merek nomor satu bagi saya. 31 Adanya rasa kepuasan tersendiri jika menggunakan produk Yamaha. 32 Jaminan yang diberikan perusahaan Yamaha berjangka waktu panjang yakni 3 tahun. 33 Proses yang cepat dalam mendapatkan ptoduk Yamaha. Keputusan pembelian (Y) No 34 STS Pernyataan Yamaha Mio Soul merupakan kebutuhan sepeda motor yang tepat bagi anda 35 Adanya informasi dari pihak lain tentang produk melalui iklan televisi, majalah, koran dan lainlain untuk membeli Yamaha Mio Soul. 36 Merasa yakin dan percaya akan kualitas merek Yamaha. 37 Yamaha Mio Soul memiliki harga yang sesuai dengan kualitas produk. 38 Setelah menggunakan produk Yamaha Mio Soul sesuai dengan keinginan anda. 123 TS R S SS Kualitas Produk (X1) KP1 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 3 3 4 5 5 4 4 5 5 KP2 4 4 5 4 3 4 4 4 3 4 5 5 3 5 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 3 4 5 5 5 4 4 5 5 KP3 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 3 4 4 5 5 5 4 5 5 KP4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 3 3 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 2 3 2 2 3 KP5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 3 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 2 3 3 2 2 3 KP6 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 3 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 3 3 2 2 3 124 KP7 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 3 3 4 5 5 4 4 5 5 KP8 4 4 5 4 3 4 4 4 3 4 5 5 3 5 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 3 4 5 5 5 4 4 5 5 KP9 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 3 4 4 5 5 5 4 5 5 KP10 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 3 3 4 5 5 4 4 5 5 KP11 4 4 5 4 3 4 4 4 3 4 5 5 3 5 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 3 4 5 5 5 4 4 5 5 KP12 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 3 4 4 5 5 5 4 5 5 51 50 59 49 48 48 51 50 42 49 53 54 48 56 58 54 57 46 48 57 57 52 50 48 57 54 50 51 54 57 41 46 54 53 53 48 42 51 54 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 2 3 2 2 3 3 2 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 3 5 2 3 3 2 2 3 2 1 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 2 2 4 4 4 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 4 2 3 2 4 3 2 3 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 2 3 2 2 3 3 2 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 2 3 3 2 2 3 2 1 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 3 3 2 2 3 3 2 3 Promosi (X2) P1 P2 P3 P4 P5 P6 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5 5 4 5 4 5 125 30 28 29 28 33 30 28 28 26 28 30 34 28 35 29 35 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 2 3 2 2 3 3 2 3 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 2 3 3 2 2 3 2 1 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 3 3 2 2 3 3 2 3 47 47 44 44 42 49 42 44 44 48 47 53 35 30 35 26 28 36 31 23 33 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 3 3 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 1 2 5 5 1 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 1 1 4 1 2 2 1 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 1 1 5 5 5 1 2 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 1 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 3 3 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 3 3 3 2 2 3 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 3 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 2 2 3 2 2 3 126 34 31 32 35 33 31 30 28 29 35 34 30 28 28 23 27 30 33 33 28 30 34 33 34 29 32 31 28 29 28 32 33 35 28 24 20 21 21 26 22 12 5 2 5 2 5 5 5 5 5 5 2 5 3 1 3 2 2 3 27 19 31 Kepercayaan Merek (X3) KM1 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 3 3 3 4 4 5 KM2 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 5 KM3 KM4 KM5 KM6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 3 3 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 3 4 5 5 127 26 24 25 24 28 26 24 24 22 24 27 29 24 30 25 30 29 27 27 30 28 26 26 24 25 30 29 25 25 25 20 23 26 28 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 1 2 5 5 1 5 2 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 1 1 4 1 2 2 1 2 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 1 1 5 5 5 1 2 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 1 5 2 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 3 3 3 2 2 3 3 1 3 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 2 2 3 2 2 3 2 2 3 29 24 26 29 29 29 25 27 27 24 25 24 27 28 30 24 20 16 20 19 21 17 11 22 17 26 Kepuasan Konsumen (X4) KK1 KK2 KK3 KK4 KK5 KK6 KK7 KK8 KK9 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 3 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 128 38 36 37 36 42 39 36 36 34 36 42 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 3 3 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 1 1 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 1 1 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 3 3 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 3 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 3 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 1 129 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 3 3 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 1 1 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 1 1 44 36 45 38 45 44 40 40 44 42 40 39 36 37 45 44 38 36 36 29 35 38 42 43 36 39 43 43 44 37 41 41 36 37 36 43 43 45 36 26 22 1 2 5 5 1 5 2 5 4 1 2 2 1 2 5 5 5 5 5 1 2 5 5 5 5 5 5 5 1 5 2 5 3 3 2 2 3 3 1 3 2 3 2 2 3 2 2 3 Keputusan Pembelian (Y) KPL1 KPL2 KPL3 KPL4 KPL5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 21 20 20 20 23 22 20 20 19 20 21 24 20 25 21 25 24 23 22 25 23 22 22 20 20 25 25 21 20 130 1 2 5 5 1 5 2 5 4 1 2 2 1 2 5 5 5 5 5 1 2 5 5 5 30 27 33 25 15 34 29 41 3 3 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 1 2 5 5 1 5 2 5 4 3 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 1 1 4 1 2 2 1 2 5 5 4 3 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 1 1 5 5 5 1 2 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 1 5 2 5 5 3 3 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 3 3 3 2 2 3 3 1 3 20 17 19 21 23 24 20 22 24 24 24 20 22 23 20 21 20 23 23 25 20 15 14 18 16 19 15 8 20 15 23 131 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa,,b Most Extreme Differences Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. 132 60 .0000000 .55695561 .071 .071 -.065 .553 .720 Correlations TKP TKP Pearson Correlation TP 1 .255 Sig. (2-tailed) .004 N TP TKM 60 60 Pearson Correlation .155 1 Sig. (2-tailed) .236 N TKM Pearson Correlation 60 60 ** ** .361 Sig. (2-tailed) .005 .000 60 60 ** ** N TKK Pearson Correlation .671 Sig. (2-tailed) .799 .618 .000 N TKPL Pearson Correlation Sig. (2-tailed) .000 TKK ** .361 .005 .671 .000 60 ** .799 TKPL ** 60 ** .618 ** .338 .008 60 ** .740 .000 .000 .000 60 60 60 1 ** .830 ** .978 .000 .000 60 60 60 ** 1 .830 .000 ** .824 .000 60 60 60 60 60 .338** .740** .978** .824** 1 .008 .000 .000 .000 60 60 60 60 N 60 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Model Summaryb Model R R Square .862a 1 Adjusted R Std. Error of the Square Estimate .844 .835 .577 a. Predictors: (Constant), TKK, TP, TKP, TKM b. Dependent Variable: TKPL Coefficientsa Collinearity Statistics Model 1 Tolerance VIF .408 2.451 .341 2.933 TKM .166 6.010 TKK .152 6.572 (Constant) TKP TP a. Dependent Variable: TKPL 133 Durbin-Watson 1.971 Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1 B Standardized Coefficients Std. Error Beta 2.890 1.028 .119 .044 -.165 TKM TKK (Constant) TKP TP t Sig. 2.811 .007 .338 2.739 .008 .059 -.125 -2.798 .007 .827 .051 1.003 16.090 .000 .088 .042 .136 2.088 .041 a. Dependent Variable: TKPL ANOVAb Model 1 Sum of Squares Regression Residual Total Df Mean Square 496.548 4 124.137 18.302 55 .333 514.850 59 a. Predictors: (Constant), TKK, TKP, TP, TKM b. Dependent Variable: TKPL 134 F 373.053 Sig. .000a Reliability Statistics Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's N of Items Alpha .710 N of Items 12 .715 9 Reliability Statistics Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .685 Cronbach's Alpha 6 N of Items .744 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items .723 6 135 5
Similar documents
skripsi fakultas ekonomika dan bisnis universitas diponegoro
12. Kepada semua pihak yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu ...
More information