Persetujuan an tara Pemerintah Republik Indonesia dan
Transcription
Persetujuan an tara Pemerintah Republik Indonesia dan
w ~ PUBL INDONESIA Persetujuan an tara Pemerintah Repu blik Indonesia dan Pemerintah Republik Federal Jerman mengenai Kerjasama Teknik Tahun 2007 -2- Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Federal Jerman dalam semangat hubungan bersahabat yang terjalin antara Republik Indonesia dan Republik Jerman, berkeinginan untuk memperkokoh dan mengintensifkan hubungan bersahabat tersebut melalui Kerjasama Teknik dalam semangat kemitraan, menyadari bahwa pemeliharaan hubungan tersebut merupakan dasar dari Persetujuan ini, bermaksud untuk memberikan kontribusi pada pembangunan sosial dan ekonomi di Republik Indonesia. merujuk pada Summary Record of Discussion mengenai Komitmen Awal dalam K{;rjasama Teknik tanggal 29 Maret 2007 dan Summary Record perundingan antar pemerintah tanggal 2 Oktober 2007, dengan menerapkan hukum dan peraturan perundungan-undangan serta prosedur kegiatan Kerjasama Teknik yang berlaku di negara masing-masing, telah menyetujui hal-hal sebagai berikut: Pasal 1 (1) Sesuai dengan Persetujuan pada tanggal 9 April 1984 antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Federal Jerman tentang Kerjasama Teknik, proyek-proyek berikut ini wajib dilaksanakan dalam kerangka kerjasama Persetujuan ini: 1. Program Kehutanan (Bantuan untuk Kementerian Kehutanan), -32. Program Lingkungan Hidup/Perubahan lklim (Bantuan untuk Kementerian Lingkungan Hidup ), 3. Program untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam pelaksanaan the Heart ofBorneo Initiative, 4. Perpanjangan Local nnd Regional Economic Development (LRED), 5. Program Kejuruan. 6. Pelaksanaan Undang-Undang tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, 7. Penguatan Lembaga-Lembaga Keuangan mikro, 8. Program Desentralisasi dan Tata Pemerintahan yang Baik, 9. Analisa dan Formulasi Kcbijakan dalam Sektor Kesehatan, 10. Lembaga lndonesia-Jerman, 11. Local and Regional Economic Development (LRED) di Jawa Tengah, 12. Dukungan terhadap Tata Pemerintahan yang Baik. Jika setelah dilakukan penelitian proyek-proyek tersebut dinilai telah memenuhi syarat untuk rliberikan bantuan. (2) Untuk proyek-proyck y1ng dijelaskan dalam ayat (1) di atas Pemerintah Republik Federal Jerman wajib menyediakan kontribusi dengan biaya seudiri sebesar EUR 31.000.000 (tiga puluh satu juta euro) dalam bentuk personil, pemusukan dan apabila dimungkinkan, kontribu~i keuangan. Pembagian keseluruhan pendanaan untuk masing-masing proyek diatur paua Lamp iran dati Persetujuan ini. Hal ini akan dibebankan pada Deutsche Gesellschaft for Technische Zusammenarbeit (GTZ) GmbH dengan pelaksanaan proyek yang tclah dijdaskan pada ayat (I) di atas. 1':, ~ -4- (3) Pemerintah Republik Indonesia wajib menjamin bahwa setiap proyek diberikan suatu anggaran terperinci yang terpisah untuk menjamin kelancaran pelaksanaan dan wajib memastikan bahwa lembaga yang ditunjuk dengan penerapan sebagaimana diatur pada Lampiran atas Persetujuan ini harus menyediakan kontribusi yang dibutuhkan untuk proyek sebagaimana diatur dalam ayat ( 1) diatas. Kontr~ibusi ini wajib meliputi personil, pemasukan dan apabila dimungkinkan, kontribus·i keuangan. (4) Proyek-proyek yang dijelaskan dalam ayat (I) di atas dapat diganti dengan proyek-proyek lain atas persetujuan antara P·emerintah Republik Federal Jerman dan Pemerintah Republik Indonesia. (5) Komitmen-komitmen untuk proyek-:proyek sebagaimana tersebut pada ayat (1) di atas dan untuk Kerjasama Teknik sebagaimana tersebut pada ayat (2) di atas akan batal tanpa penggantian j ika pelaksanaan dan persetujuan-persetujuan keuangan yang diatur dalam Pasal 2 Perjanjian ini tidak tercapai dalam jangka waktu 8 (delapan) tahun setelah komitmen tersebut dibuat. Apabila, komitmen-komitmen tersebut dilakukan tahun ini, tanpa menge&i'ngkan ketentuan ayat 4 diatas, maka t·enggat waktunya adalah 31 Desember 2015. Jika, dalam peri ode terse but, pelaksanaan dan persetujuan keuangan dapat dicapai hanya untuk sebagian k:omitmen, klausula pembatalan ini hanya berlaku untuk jumlah yang tidak tercakup da1am perjanjian terse but. Pasal2 Rincian dari proyek-proyck sebagaimana dijelaskan pada Pasal 1 ayat (1) dari Persetujuan ini dan terhadap kontribusi serta kewajiban-kewajibannya wajib cantumkan pada persetujuan pelaksanaan tersendiri dan, apabila dimungkinkan, persetujuan keuangan, yang hacus dicapai antara institusi-institusi yang berwenang atau akan diberi wewenang sesuai Pasal 1 ayat (2) dan ayat (3) dari Persetujuan ini dengan pelaksanaan proyek-proyek. Pelaksanaan dan persetujuan keuangan ini wajib tunduk pada hukum dan peraturan Federal Jerman. perund~ng-undangan yang berlaku di Republik -5Pasa13 (I) Pemerintah Republik Indonesia wajib membebaskan bahan-bahan, kendaraan bermotor, barang-barang, perleRgkapan, suku cadang yang disediakan untuk proyekproyek sebagaimana tercantum pada J>asaf 1 ayat (1) Persetujuan ini atas nama dan pembiayaan dari Pemerintah Republik Federal Jerman dari lisensi-lisensi, bea cukai, pajak pelabuhan, bea ekspor dan impor dan pungutan-pungutan resmi lainnya serta biaya pergudangan, dan wajib memastikan bahwa masuknya barang-barang tersebut dilakukan oleh pihak Bea Cukai dengan segera. (2) Pemerintah Republik Indonesia wajib membebaskan GTZ dari segala pajak dan pungutan-pungutan resmi lainnya yang berlaku di Pemerintah Republik Indonesia dalam hubungannya dengan pemenuhan dan pelaksanaan persetujuan keuangan sebagaimana dirujuk pada Pasal 2 di atas. Pembebasafl pajak ini waj ib berlaku sesuai hukum dan peraturan perundangan-undangan perpajakan Indonesia dan wajib diberikan selama jangka waktu berlakunya Persetujuan ini.. Pasa14 (I) Kontribusi sebesar EUR 3.000.000 (tiga juta euro) dalam bentuk personil, pemasukan dan apabila dimungkinkan, kontribusi. keuangan sebagaimana d1atur dalam Persetujuan antara Pemerintah Republik Federal Jerman dan Pemerintah Republik Indonesia mengenai Kerjasama Teknik Tahun 2005 tanggal 3 Mei 2007 untuk proyek Pembangunan Kapasitas, Sektor Transportasi, wajib diprog(am kern bali dan digunakan untuk proyek Program Peningkatan Sistem Transportasi di Kota-Kota Menengah, hila setelah dilakukan penelitian dinilai telah memenuhi syarat untuk diberikan bantuan. (2) Kontribusi sebesar EUR 500.000 (lima ratus ribu euro) dalam bentuk personil, pemasukan dan apabila dimungkinkan, kontribusi keuangan sebagaimana diatur dalam Persetujuan antara Pemerintah Republik Federal Jerman dan Pemerintah Republik Indonesia mengenai Kerjasama Teknik tahun 2002 tanggal 4 Oktober 2005 untuk proyek Penguatan Kapasitas Manajemen Kementerian Kehutanan Indonesia, harus diprogram kembali dan digunakan untuk proyek Kajian dan Dana Ahli yang 4*(/&% 4*(/&% -7- Lampiran dari Perjanjian antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemer:inta'h Republik Federal Jerman menge·nai Kerjasama Teknik tahun 2007: No. Proyek Lembaga Mitra Indonesia Komitmen dalam Juta Euro I. Program Kehutanan (Bantuan Kemcnterian Kehutanan 3,5 Kementerian Lingkungan 5,0 untuk Kementerian Kehutanan) 2. Program Lingkungan Hidup/Perubahan Iklim Hidup (Bantuan untuk Kementerian Lingkungan Hid up) 3. Program untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam Kementerian Kehutanan 2,5 Badan Perencanaan 1,5 I pelaksanaan the Heart of Borneo Initiative 4. Perpanjangan LRED (Local and Regional Economic Development) 5. Program Kejuruau Pembangunan Nasional (BAPPENAS) 3,0 Kementerian Pendidikan Nasional - - r-- 6. Pelaksanaan Undang-Undang tentang Larangan Praktek Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Monopoli dan Persaingan Mahkamah Agung (MA) 0,5 Usaha Tidak Sehat - 7. Penguatan Lem bag a-Lem baga Keuangan mikro 8. Desentralisasi dan Tata Pemerintahan yang Baik Kementerian Keuangan r---- 1,5 Bank lndonesia Akan ditentukan kemudian 3,0 -8- 9. Analisa dan Formulasi Kementerian Kesehatan 2,0 Kementerian Pendidikan 3,0 Kebijakan dalam Sektor Kesehatan I C. Lembaga Indonesia-Jerman Ndsional - ll. Local and Regional Economic Badan Perencanaan Development (LRED) di Jawa Pembangunan Nasional Tengah 12. Dukungan terhadap Tata Pemerintah yang Baik i 3,0 (BAPPENAS) 2,5 Kementerian PenaayagunaanAparatur Negara I -~ PUBLIK INDONESIA Abkommen zwischen der Regierung der Republik Indonesien und der Regierung der Bundesrepu blik Deutschland ii ber Technische Zusammenarbeit 2007 -2Die Regierung der Republik Indonesien und die Regierung der Bundesrepublik Deutschland im Geist der bestehenden freundschaftlichen Bezi.ehungen zwischen der Republik Indonesien und der Bundesrepublik Deutschland, im Wunsch, diese freundschafttichen Beziehungen durch partnersehaftliche Technische Zusammenarbeit zu festigen und zu vertiefen, im Bewusstsein, dass die Aufrechterhaltung dieser Beziehungen die Grundlage di,eses Abkommens ist, in der Absicht, zur sozialen und wirtschaftlichen Entwicklung m der Republik Indonesien beizutragen, unter Bezugnahme auf das Protokoll tiber die vorweggenommene Zusage der Technischen Zusammenarbeit vom 29. Marz 2007 und unter Bezugnahme auf das Protokoll der Regierungsverhandlungen vom 2. Oktober 2007, in Anwendung der fur Tatigkeiten der Technischen Zusammenarbeit im jeweiligen Land geltenden Gesetze, sonstigen Rechtsvorschriften und Vcrfahren- sind wie folgt Ubereingekommen: Artikel 1 (1) In Ausflihrung des Abkommens vom 9. April 1984 zwischen der Regierung der Republik Indonesien und der Regierung der Bundesrepublik Deutschland tiber Technische Zusammenarbeit werden folgende Vorhaben im Rahmen dieses Abkommens gefdrdert: - 3- 1. ,Umwelt-!Forst-Programm (Untersttitzung fur das Forstministerium)''; 2. ,Umwelt-/Klimawandel-Programm (U nterstlitzung fiir das Umweltministerium)"; 3. ,Programm zur UnterstUtzung der indonesischen Regierung bei der Durchfuhrung der Heart of Borneo Initiative"; 4. ,Erweiterung von LRED (lokale und regionale Winschaftsentwicklung)"; 5. ,Berufsbildungsprogramm"; 6. ,Umsetzung des indonesischen Wettbewerbsrechts"; 7. ,Starkung kleiner Finanzinstitutionen"; 8. ,Dezentralisierung/Good Governance Programm"; 9. ,Politikanalyse und Politikformulierung im Gesundheitssektor"; l 0. ,lndonesisch-deutsches lnsthut (JGI)"; 11. ,Lokale und regionale Wirtschaftsentwicklung (LRED) in Zentral-Java"; 12. ,Unterstlitzung einer am Gemeinwohl orientierten Regierungsfuhrung"; wenn nach Prlifung die Forderungswlirdigkeit dieser Vorhaben festgestellt worden ist. (2) Die Regierung der Bundesrepublik Deutschland stellt fur die in Absatz 1 genannten Vorhaben auf ihre Kosten Personal- und Sachleistungen sowie gegebenenfalls Finanzierungsbeitrage im Gesamtwert von 31.000.000,-- EUR (in Worten: einunddreif3ig Millionen Euro) zur Verfugung. Die Aufteilung des Gesamtbeitrags auf die einzelnen Vorhaben wird in der Anlage zu diesem Abkommen -4- geregelt. Sie beauftragt mit der Durchtuhrung der in Absatz l g,cnannten Vorhaben die Deutsche Gesellschaft fur Technische Zusammenarbeit (GTZ) GmbH. (3) Die Regierung der Republik Indonesien gewahr.teistet eine eig,ene aufgeschliisselte Haushalts,planung zur Sicherung einer stetigen Durchftlhrung der jeweiligen Vorhaben und steUt sicher, dass die von ihr mi~t der Durchtuhrung zu beauftragenden Institutionen die fllr die in Absatz I genannten Vorhaben notwendigen Leistungen erbringen. Diese Leistungen umfassen Personal- und Sachleistungen sowie gegebenenfalls Finanzierungsbeitrage. (4) Die in Absatz I bezeichneten Vorhaben konnen im Einvernehmen zwischen der Regierung der Bundesrepublik Deutschland und der Regierung der Republik lndonesien durch andere Vorha:ben ·ersetzt werden. (5) Die Zu~agen flir die in Absatz l genannten Vorhaben und den in Absatz 2 genannten Betrag der Technischen Zusammenarbeit entfallen ersatzlos, soweit n·icht innerhalb von acht Jahren nach dem Zusagejahr die in Artikel 2 genannten Durchflihrungs- sowie gegebenenfaUs Finanzierungsvcrtrage geschlossen werden. Flir die Zusagen dieses Jahres endet dicse Frist, unbeschadet der Regelung in Absatz 4, mit Ablauf des 31. Dezember 2015. Sol hen nur fur einen Teil der Zusagen in dem vorgesehenen Zeitraum Durchflihrungs- sow'ie gegebenenfalls Finanzierungsvertrlige gcschlossen werden, so gilt diese Verfallsklausel nur fUr die noch nicht durch diese Vertrage gebundenen Teilbetrage. Artikel 2 Einzelheit{,n der in Artikcl I Absatz I genannten Vorhaben und der zu erbringenden Leistungen und Verpflichtungen werden ·in einzelnen Durchftlhrungs- sowie gegebenenfalls Finanzierungsve11ragen festge~legt, die zwischen den in Artikel 1 Absatzen 2 und 3 mit der Durchfiihrung der Vorhaben beauftragten oder uoch zu beauftragenden Institutionen geschlossen werden. Diese Durchflihrungs- sowie gegebenenfalls Finanzierungsvertrage unterliegen den Deutschland geltenden Rechtsvorschriften. in der Bundesrepublik - 5- Artikel3 (1) Die Regierung der Republik lndonesien befreit die im Auftrag und auf Kosten der Regierung der Bundesrepublik Deutschland fur die in Artikel 1 Absatz 1 genannten Vorhaben Materia1ien, gelieferten Fahrzeuge, GUter und AusrUstungsgegensUinde sowic Ersatzteile von Lizenzen, ZoU-, Hafen-, Einfuhr-, Ausfuhr- und sonstigen offentlichen Abgaben so'wie von LagergebUhren und stellt eine unverzUgliche Entzollung sicher. (2) Die Regierung der Republik lndonesien steUt die GTZ von samtlichen Steuern und sonstigen offentlichen Abgaben frei, die im Zusammenhang mit dem Abschluss und der Erftillung der in Artikel 2 genannten Durchftlhrungs.. sowie gegebenenfalls Finanzierungsvertrage in der Republik lndonesien entstehen. Diese Steuerbefreiung erfolgt in Obereinstimmung mit indon~sischen Stcuergesetzen und -v,erordnungen und wird fur die gesamte GUitigkeit dieses Abkommens gewahrt. Artikel4 ( 1) Die im Abkommen vom 3. Mai 2007 zwischen der Regierung der Bundesrepublik Deutschland und der Regie.rung der Republik Indonesien Uber Technische Zusammenarbeit 2005 ffir das Vorhaben ,Beratung vorgesehenen Personal- Finanzierung~beitrage und so\v~e Sachldstungen in gegebenenfalls mit einem Gesamtwert von 3.000.000,--· EUR (in Worten: drei Millionen Euro) werden reprogrammiert und fur das Vorhaben Verkehrssysteme Trar~portsektor" MittelsUidten'; verwendet, wenn nach ,~Verbesserung der PrUfung dessen ForderungswUrdigkcit festgestelH worden ist. (2) Die im Abkommen vom 4. Oktober 2005 zwbchen der Regierung lier Bundesrepublik Deutschland und der Regierurig der Rtpubhk lndonesien tiber Technische Zusammenarbeit ManagementkapaziUiten des 2002 fiir indonesischen Personal- und Sachleistungen sowie das Vorhaben ,SUirkung Forstministeriumsn gegeb~nenfaHs der vorgesehenen Finanzierungsbeitrage mit einem Gesamtwert von 500.000,-- EUR (in Worten: funfhunderttausend Euro) werden 4*(/&% 4*(/&% -7Anlage zum Abkommen zwischen der Regierung der Republik lndonesien und der Regierung der Bundesrepublik Deutschland tiber Technische Zusammenarbeit 2007; Nr. I. I Projekt Umwelt-/Forst-Programm lndonesische Zusage in Partnerinstitution Mio.€ Ministry of Forestry 3.5 Ministry of Environment 5.0 Ministry of Forestry 2.5 National Development 1.5 (U nterstiltzung fur das Forstministerium) 2. Umwelt-/KlimawandelProgramm (UnterstUtzung fur das Umweltministerium) 3. Programm zur UnterstUtzung der indonesischen Regierung bei der DurchtUhrung der Heart of Borneo Initiative 4. Erweiterung von LRED (lokalc und regionale 5. I Planning Agency Wirtschaftsentwicklung) (BAPPENAS) I Berufsbildungsprogramm Ministry of National I ~----~ 3.0 Education ----- I 6. U.nsetzung des indonesischen Wettbewerbsrechts II Commission for the 0.5 Supervision of Business Competition (KPPU), Supreme Court (I\tlahkamah Agung) 7. Starkung kleiner Finanzinstitutionen Ministry of Finance I 1.5 Bank Indonesia t--- 8. l __ Dezentralisierung/Good Will be determined 3.0 Governance Programm -L- - I -8- 9 Politikanalyse und Ministry of Health 2.0 Ministry of National 3.0 Politikformulierung im Gesundheitssektor 10. lndonesisch-deutsches Institut (IGI) 11. 12. Lokale und regionale Education National Development Wirtschaftsentwicklung Planning Agency (LRED) in Zentral-Java (BAPPENAS) Unterstlitzung einer am State Ministry of Gemeinwohl orientierten Regierungsftihrung Administrative Reform (MenPan) 3.0 2.5 REPUBLIK INDONESIA Agreement between the Government of the Republic of Indonesia and the Govern ment of the Federal Republic of Germany regarding Technical Cooperation in 2007 -2- The Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Federal Republic of Germany in the spirit of the friendly relations existing between the Republic of Indonesia and the Federal Republic of Germany, desiring to strengthen and intensify those friendly relations through Technical Cooperation in a spirit of partnership, aware that the maintenance of those relations constitutes the basis of this. Ag.reement, intending to contribute to social and economic development in the Republic of Indonesia, referring to the Summary Record of Discussions on Advance Commitments in Technical Cooperation of 29 March 2007 and to the Summary Record of the intergovernmental negotiations of2 October 2007. applying the laws, regulations and procedures in their respective countries governing Technical Cooperation activities, have agreed as follows: Article I (I) In pursuance of the Agreement of 9 April 1984 between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Federal Republic of Germany regarding Technical Cooperation, the following projects shall be promoted within the framework of this Agreement: l. Forest Programme (Support for the Ministry of Forestry), - 32. Environment/Climate Change Programme (Support for the Ministry of Environment), 3. Programme to support the Indonesian government's implementation of the Heart of Borneo Initiative, 4. Extension ofLRED (Local and Reg1ional Economic Development), 5. Vocational Programme, 6. Implementation of the Indonesian Competition Law (ICL), 7. Strengthening of small Financial Institutions (ProFI), 8. Decentralisation and Good Governance Programme, 9. Policy Analysis and Formulation in the Health Sector (PAF}, I 0. Indonesian-German Institute (IGI), 11. Local and Regional Economic Development Central Java (LRED), 12. Support for Good Governance (SFGG), if on examination they have been founJ eligible for promotion. (2) For the projects specitied in paragraph { l) above the Government of the Federal Republic of Germany shall make available at its own expense contributions totalling EUR 31,000,000 (thirty-one million euro) in the form of personnel, inputs and, where appropriate, financial contributions. The division of the total contribution among the individual projects shall be regulated in the Annex to this Agreement. It shall charge the Deutsche Gesellschaft flir Technische Zusammenarbeit (GTZ) GmbH with the implementation ofthe projects specified in paragraph (I) above. (3) The GovemmenL of the Republic of Indonesia shall guarantee that each project is provided with an itemized budget of its own in order to ensure its smooth implementation and shall ensure that the institutions it will charge with implementation provide the necessary contributions for the projects specified in paragraph (I) above. These contributions shall include personnel, inputs and, where appropriate, financial contributions. (4) The projects specified in paragraph ( 1) above may be replaced by other projects provided the Government of the Federal Republic of Germany and the Government of the Republic of Indonesia so agree. -4- (5) The commitments for the projects specified in paragraph (1) above and for the Technical Cooperation sum specified in paragraph (2) above shall Ja~pse without replacement if the implementation and financing agreements referred to in Article 2 of the present Agreement are not concluded within a period of eight years after the year in which the commitments were made. For the commitments made this year, without prejudice to the provisions of paragraph (4) above, this deadline shall be 31 December 2015. If, in the given period, implementation and financing agreements are concluded for a part of the commitments only, this cancellation clause shall apply solely to the amounts not covered by those agreements. Article 2 Details of the projects specified in Article 1 (1) of the present Agreement and of the contributions and obligations shall be laid down in individual implementation agreements and, where appropriate, financing agreements, to be concluded between the institutions charged or to be charged under Article 1 (2) and (3) of the present Agreement with the implementation of the projects. These implementation and financing agreements shall be subject to the laws and regulations applicable in the Federal Republic of Germany. Article 3 (1) The Government of the Republic of Indonesia shall exempt the materials, motor vehicles, goods, items of equipment and spare parts supplied for the projects specified in Article 1 (1) of this Agreement on behalf and at the expense of the Government of the Federal Republic of Germany from licences, customs duties, harbour dues, import and export duties and other public charges, as well as storage fees, and shall ensure that these inputs are cleared by customs without delay. (2) The Government of the Republic of Indonesia shall exempt the GTZ from all taxes and other public charges levied in the Republic of Indonesia in connection with the conclusion and fulfilment of the implementation and financing agreements referred to in Article 2 above. This tax exemption shall be effected in accordance with - 5Indonesian tax laws and regulations and shaU be granted for the entire duration of validity of this Agreement. Article 4 (1) The contributions totalling EUR 3,000,000 (three million euro) in the form of personnel, inputs and, where appropriate, financial contributions,, envisaged in the Agreement of 3 May 2007 between the Government of the Federal Republic of Germany and the Government of the Republic of Indonesia regarding Technical Cooperation in 2005 for the project Capacity Building, Transport Sector, shall be reprogrammed and used for the project Programme for Improvement of Transport Systems in Medium-Sized Cities, if on examination it has been found eligible for promotion. (2) The contributions totalling EUR 500,600 (tive hundred thousand euro) in the form of personnel, inputs and, where appropriate, financial contributions, envisaged in the Agreement of 4 October 2005 between the Government of the Federal Republ.ic of Germany and the Government of the Republic of Indonesia regarding Technical Cooperation in 2002 for the project Strengthening the Management Capacities of the Indonesian Ministry of Forestry, shall be reprogrammed and used for the project Study and Expert Fund referred to in the Agreement of 3 May 2007 between the Government of the Republic of lndouesia and the Government of the Federal Republic of Germany regarding Technical Cooperation in 200'5, if on t;xamination it has been found eligible for promotion. Article 5 In all other respects the provisions of the Agreement of 9 ·April 1984 regarding Technical Cooperation referred to in Article I ( 1) above shall apply to the present Agreement. ; 4*(/&% 4*(/&% -7Annex to the Agreement between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Federal Republic of Germany regarding Technical Cooperation in 2007: No. I. Project Indonesian partner Commitmen1 institution in million € Ministry of Forestry 3,5 Ministry of Environment 5,0 Ministry of Forestry 2,5 National Development 1,5 Forest Programme (Support for the Ministry of Forestry) 2. Environment/Climate Change Programme (Support for the Ministry of Environment) 3. Programme to support the Indonesian government's implementation of the Heart of I Borneo Initiative 4. Extension of LRED (Local and Regional Economic Planning Agency Development) (BAPPENAS) Ministry of National ,_Jocational Programme 3,0 Education 6. Implementation ofthe Commission for the Indonesian Competition Law 0,5 Supervision of Business (ICL) Competition (KPPU), Suprcmt: Court (Mahkamah ,7. I Strengthening of small Bank Indonesia ·-1 - - - - 8. Decentralisation and Good Governance Pr~gramme 1,s Ministry of Finance Financial lrtstitutions (ProF I) I II J\gung) I- Will be determined j_ I +-----l 3,0 -- -89. Policy Analysis and Ministry of Health 2,0 Ministry of National 3,0 Formulation in the Health Sector (PAF) 10. Indonesian-German Institute (IGI) Education 11. Local and Regional Economic National Development Development Central Java Planning Agency (RED) 12. Support for Good Governance (SFGG) 3,0 (BAPPENAS) State Ministry of Administrative Reform (Men Pan) 2,5