Sinergisia Edisi 3 Tahun II

Transcription

Sinergisia Edisi 3 Tahun II
Edisi 3 Tahun II
Sinergi Unit Operasi Untuk Indonesia
HARAPAN BARU DARI PMB P10
IR. BAMBANG SOEPIJANTO, MM
Sumur ke-28 di struktur Prabumulih Barat ini berada di Kelurahan Anak Petai. Targetnya 200 Barrel
Oil Per Day (BOPD) dan 2 MMSCFD gas, pada
kedalaman diatas 2.000 meter.
“Selama ini Pertamina EP merupakan perusahaan
yang selalu patuh terhadap aturan yang ada. Ini
sejalan dengan prinsip Pertamina EP, menjaga kemandirian energy dan turut membangun hutan”.
Halaman – 7
Halaman – 9
DIRJEN PLANOLOGI KEHUTANAN
Strategi
Menuju
128.000
Foto: Tatan Agus RST
S
epanjang Senin sampai Rabu, 24 – 26 Februari 2014, lantai dasar Hotel Ritz Carlton
Mega Kuningan – Jakarta tampak sibuk. Sebuah spanduk bertuliskan “Dengan Pelaksanaan
Proyek Secara Otobos dan Penurunan Low & Off
Produksi Migas, Kita Dukung Pencapaian Target
Kinerja Pertamina EP”, terpampang di salah satu
ruangan.
Tulisan dalam spanduk itu, merupakan tema
Rapat Koordinasi Surface Facilities Tahun 2014,
yang diikuti para perwakilan seluruh fungsi surface facilities dari tiap asset, field, proyek, dan
EOR PT Pertamina EP, juga perwakilan dari PT
Pertamina (Persero). Dua materi khusus yang
dibahas adalah “Constraine Surface Facilities”
dan “Tagline Suraface Facilities 2014” yang mencakup meminimalkan uplanned shutdown, penyelesaian planned shutdown serta project-project
dengan tepat waktu, tepat biaya, dan tepat kualitas.
Tampak benar lewat pertemuan itu, Presiden Direktur Pertamina EP, Adriansyah ingin merapatkan
barisan seluruh jajarannya, guna mengatur strategi
dan melancarkan aksi guna menggapai tantangan
target produksi Pertamina EP di 2014, sebesar
128.000 Barrel Oil Per Day (BOPD).
Hal ini tersurat dari pesan Adriansyah, saat
membuka rapat tahunan tersebut. “Semangat kita
semua harus mencapai target 128.000 BOPD pada
tahun ini. Ubah mindset kita. Ayo kita berlombalomba menjadi the best. Kalau memang niat kita
world class company, facilities-nya pun harus
world class,” serunya memompa semangat.
Awal 2014 lalu kepada SINERGISIA, Adriansyah menuturkan bahwa ada dua fokus percepatan,
yang dirancangnya untuk meningkatkan produksi
Pertamina EP tahun ini. “Saya akan fokus pertama speed up development, dan yang kedua speed
up EOR (Enhanced Oil Recovery), plus menjaga
eksisting produksi kita tidak terlalu jatuh,” ujarnya.
Adriansyah mengaku sudah memegang data
bahwa sejak 2007 sampai 2013, potensi cadangan
baru hasil temuan eksplorasi (discovery) Pertamina EP, mencapai 200 juta barel. Suatu modal besar
yang untuk mendapatkannya juga tidak murah. Ia
ingin tahun ini ada strategi dan aksi yang tepat,
guna mempercepat monetisasi cadangan yang sudah ada dalam genggaman itu.
(SELENGKAPNYA BACA: Tantangan Untuk
Percepatan. HALAMAN – 16)
Memeriksa tanki timbun
Progress Layout SINERGISIA Edisi 3 Tahun II.indd 1
3/19/2014 9:56:30 PM
2
JEJAK
Edisi 3 Tahun II
Terminal penerima LNG di Tokyo, Jepang
Gemuruh mengiringi semburan pertamanya di Bumi Nusantara. Jepang tujuan ekspor
pertama. Kemelut Timur Tengah turut mempercepat pengembangan LNG di Indonesia.
Mr Graves tak lagi bisa tersenyum. Wajah Kepala Eksplorasi Mobil Oil Indonesia ini murung
memikirkan 14 kali pengeboran di Desa Arun –
Nanggroe Aceh Darussalam (dulu Daerah Istimewa Aceh) yang hanya menemukan sumber kering
(dry hole). Ia dan timnya tak kunjung menemukan harta karun yang dicari. Kala itu, Mobil Oil
melakukan eksplorasi pada dua blok di Utara
Sumatera, berdasarkan perjanjian Kontrak Bagi
Hasil (KBH) tahun 1968 dengan Pertamina.
Graves sempat mengatakan, jika Arun-1 tidak
membuahkan hasil, Mobil Oil cenderung untuk
menghentikan kegiatan, dan mengembalikan seluruh daerah eksplorasi tersebut ke Pertamina.
Namun ditengah asa yang hampir musnah, terjadi peristiwa yang menakjubkan. Tepat 24 Oktober 1971, suara gemuruh terdengar dari sumur
eksplorasi Arun-1 (A1).
Bersamaan dengan itu, gas bumi menyembur
dengan tekanan tinggi, disertai kabut berwarna
kekuning-kuningan, yang merupakan campuran
gas dan kondensat, cairan hidrokarbon ringan,
yang mungkin telah terpendam di dalam bumi
selama 10-20 juta tahun. Dari ketebalan formasi
batu gamping itu, keluar salah satu sumber gas
bumi terbesar di dunia.
Selanjutnya hasil pengeboran Arun A2 dan A3
di awal 1972, membenarkan adanya akumulasi
gas yang luar biasa besarnya. Ladang Arun ini
kemudian diketahui membentang sepanjang 11
mil, lebar 3 mil dan tebal 1.080 kaki, dan terletak
di kedalaman antara 9.468 hingga 10.548 kaki di
perut bumi.
Kandungan gas bumi ini mempunyai tekanan
7.100 pon setiap kaki persegi (psi) dengan suhu
352 derajat Farenheit, dengan jumlah sekitar 17
triliun kaki-kubik. Bila dikonsumsi sebanyak 2
miliar kaki-kubik saja per hari, maka kandungan
tersebut baru akan habih lebih dari 20 tahun.
Fenomena ini kemudian menjadi tonggak awal
pemanfaatan sumber daya alam gas bumi khususnya LNG (Liquified Natural Gas) Indonesia.
Seperti tertulis dalam “Pertamina Dari PuingPuing ke Masa Depan Refleksi & Visi 1957 –
1997”, tahun 1971 boleh dibilang sebagai tahun
gas bumi Indonesia.
Tetapi tidak hanya satu ladang gas raksasa
yang ditemukan. Selain di Arun, pada tahun
Progress Layout SINERGISIA Edisi 3 Tahun II.indd 2
yang sama ditemukan juga di Badak, Kalimantan
Timur. Pengeboran awal Badak no. 1 (nama ini
diberikan sebagai kenangan bagi sebuah desa terdekat) oleh Huffco dilakukan pada 27 November
1971, dan pada akhir Desember telah mencapai
kedalaman 9.500 kaki.
Dari situ ditemukan kandungan hidrokaron,
yang terbukti kemudian lewat pengujian beruntun menunjukkan lapangan itu mengandung
minyak dan gas bumi yang cukup besar pada 80
lapisan batu pasir dengan tebal lapisan beragam
antara 4.500 hingga 11.021 kaki, ujung yang terdalam dari sumur.
Badak no. 2 dibor sekitar 2 mil barat laut dari
Badak no. 1 dan Badak no. 3 dibor di sebelah selatan, lebih mempertegas lagi ditemukannya gas
bumi. Pengeboran-pengeboran yang dilakukan
berikutnya, untuk menentukan ladang Badak sesungguhnya menunjukkan struktur antiklinal yang
besar dengan panjang 8 mil dan lebar 4 mill yang
mengandung setidak-tidaknya 116 cadangan
batuan pasir pada kedalaman dari 3.000 hingga
11.000 kaki.
HIKMAH KEMELUT TIMUR TENGAH
Demikianlah sejarah mencatat penemuan gas
bumi di Badak pada Februari 1972, suatu penemuan yang menyempurnakan penemuan sebelumnya yakni penemuan gas Arun pada 24 Oktober 1971. Berdekatan dengan itu, terbitlah UU
Migas Nomor 8 tahun 1971 yang mulai berlaku
sejak 1 Januari 1972.
Selain itu, berlangsung sejumlah peristiwa
yang mengiringi pengembangan LNG di Indonesia. Yakni pada bulan-bulan akhir di 1973 dimana kemelut di Timur Tengah sedang mengalami
puncaknya. Kontrak penjualan LNG antara Indonesia dan Jepang ditandatangani pada 3 Desember 1973. Sebelumnya pada 6 oktober 1973
Mesir melancarakan serangan terhadap pasukan
Israel di Terusan Suez.
Pada 19 Oktober 1973 sebagai balasan atas
semakin meningkatnya bantuan Amerika terhadap Israel, Arab Saudi mengurangi produksi
minyaknya sebanyak 25% serta memerintahkan
embargo terhadap Amerikan dan bernegara-negara lain. Kepanikan akibat menurunnya pasokan
minyak dunia itu mengakibatkan kenaikan harga.
Foto: wordpress.com
Melanglang Buana Setelah Hampir Putus Asa
Pada 22 dan 23 Desember 1973 OPEC mengumumkan suatu perubahan harga menjadi USD 7
per barel, yang berlaku mulai 1 Januari 1974.
Naik drastis dibandingkan sebelum pecah perang
yang hanya USD 1,7 per barel.
Gara-gara itu, Jepang beralih ke pasokan energi yang lebih murah dan lebih bersih yakni
LNG. Lokasinya pun lebih dekat dengan Jepang.
Begitulah awal Indonesia memasok LNG ke Jepang hingga menjadi eksportir terbesar LNG ke
Jepang.
KONTRAK PERTAMA
Tanggal 20 Desember 1973 merupakan tonggak sejarah perkembangan LNG di Indonesia.
Saat itu ditandatangani kontrak pertama LNG
Indonesia dengan Jepang. Pengapalan pertama
LNG dari Kilang Bontang baru dilakukan tiga
tahun kemudian, yaitu 20 Agustus 1977, sebesar
125 ribu meter kubik atau sekitar 56.000 metrik
ton.
Sejak itu pengusahaan LNG di Indonesia
berkembang dengan pesat, melanglang buana memasok energi bersih ke berbagai belahan dunia.
Pada 1997 Indonesia dicatat sebagai pengekspor
terbesar LNG di dunia. Kontrak-kontrak perpanjangan pun diteken, plus kontrak baru dengan
Korea dan Taiwan hingga kurun 2017 mendatang.
Perpanjangan Kontrak 1973 dengan Jepang
berlaku 11 tahun (2000-2010) mencakup jumlah
sebesar 8,42 juta ton per tahun, dan Kontrak 1981
selama 8 tahun (2003-2011) sebesar 3,63 juta
ton per tahun. Disamping itu pada Agustus 1995
juga telah ditandatangani kontrak penjualan baru
dengan Korea dan Taiwan yaitu Kontrak Badak
V dengan Korea Gas Corporation selama 20 tahun (1998-2017) sebesar 1 juta ton per tahun, dan
Kontrak Badak VI dengan Chinese Petroleum
Corporation (Taiwan) selama 20 tahun (19982017) sebesar 1,84 juta ton per tahun.
Selain melakukan kontrak dengan para pembeli LNG tersebut, Indonesia juga melakukan penjualan LNG kepada perusahaan kecil/menengah
yang lebih dikenal dengan istilah Medium City
Gas Company (MCGC) di Jepang. Yaitu dengan
Hiroshima Gas dan Nippon Gas untuk 20 tahun
(1996-2015) yang dimulai pengapalannya pada
Maret 1996 sebesar 0,2 juta ton per tahun.
Disadur/ditulis kembali dari buku: Pertamina Dari
Puing-Puing ke Masa Depan Refleksi & Visi 1957 –
1997; Taufiq Ismail, Rais MA, Hamid Jabbar – 1997.
Safety is Everybody
Business
3/19/2014 9:56:38 PM
EDITORIAL
Edisi 3 Tahun II
3
Kinerja Meningkat, Karyawan Selamat
K
peringatan Bulan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). Berbagai kegiatan, mulai donor
darah, cerdas cermat K3, lomba-lomba ketangkasan pertolongan pertama pada kecelakaan, serta berbagai pelatihan dan simulasi penanganan
keadaan bahaya, menyemarakkan momen yang
jatuh setiap tanggal 12 Januari – 12 Februari
tersebut.
Memang benar, rata-rata tingkat kesehatan
dan keselamatan kerja jajaran Pertamina EP mulai Asset 1 sampai Asset 5, dalam kondisi sangat
baik. Namun standar tinggi di Pertamina menuntut segala pencapaian mendekati sempurna, tak
terkecuali dalam hal K3. Kesiapsiagaan tidak
hanya muncul saat keadaan darurat, dalam situasi aman pun kesiapsiagaan tetap harus dijaga.
Hal ini menunjukkan, betapa Pertamina begitu
menjaga keseimbangan antara upaya meningkatkan kinerja dan keselamatan karyawan yang
menjadi asset utamanya. Tak ketinggalan pula
tentunya kesehatan dan keselamatan lingkungan. Zero accident dan zero fatality senantiasa
menggema, menyatu dalam nafas pergerakan
Pertamina dalam memompa energi untuk kemakmuran bangsa dan negara.
Keseimbangan juga terlihat dari bagaimana
jajaran Pertamina EP memperingati Maulid,
hari lahir Rasulullah Muhammad SAW. Berbagai tauziah digelar, mengingatkan setiap insan
Pertamina untuk senantiasa meneladani pribadi
Nabi Muhammad yang mulia dalam kehidupan
SURAT PEMBACA
Pelatihan Pemadaman
Kebakaran di Sekolah
P
ada 30 Januari 2014 lalu PT Pertamina EP
Asset 2 Field Limau telah menyelenggarakan pelatihan tata cara penanggulangan
bahaya kebakaran di sekolah untuk para siswa
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN 2)
Prabumulih, Sumatera Selatan.
Selain memberikan pelatihan, PT Pertamina
EP Asset 2 Field Limau juga memberikan bantuan enam buah tabung Alat Pemadam Api
Ringan (APAR) kepada SMKN 2 Prabumulih.
Para siswa diberikan teori dan pengetahuan untuk mampu menanggulangi bahaya kebakaran
dengan menggunakan APAR dan Fire Blanket,
pengetahuan tentang segitiga api, dan tata cara
penanggulangannya.
Bukan hanya teori, para siswa SMKN 2
Prabumulih juga diajak mempraktekkan teori
dan pengetahuan yang sudah diberikan. Selama
pelatihan, para siswa mendapat penjelasan dan
dibimbing oleh para instruktur yang berkompeten, mempraktekkkan penggunaan beberapa alat
pemadam kebakaran diantaranya fire blanked,
APAR, dan juga air.
Menurut saya, kegiatan yang digelar PT Pertamina EP Asset 2 Field Limau dalam rangka
peringatan bulan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) Nasional ini memang sangat penting
bagi peserta didik, khususnya di SMKN 2 Prabumulih. Kami pun menyambut baik bila pelatihan
kebakaran untuk siswa ini akan digelar rutin setiap tahun.
Perlu kami informasikan, K3 di SMK ada
salah satu mata pelajaran. Maka dari itu, melalui
pelatihan yang digelar PT Pertamina EP Asset 2
Field Limau ini, pengetahuan dan wawasan para
siswa SMKN 2 Prabumulih akan bertambah.
Apalagi pelatihan dilakukan orang-orang yang
berkompeten di bidangnya.
Edwar Martin SPd, MM.
Waka Kesiswaan SMKN 2 Prabumulih
Para siswa dan guru SMKN 2 Prabumulih beserta para instruktur
setelah melakukan pelatihan tata cara penanggulangan bahaya
kebakaran di sekolah, pada 30 Januari 2014.
Sinergi Pertamina dan
Lembaga Pendidikan
G
enerasi muda merupakan salah satu pilar
kemajuan bangsa di masa depan, yang
dituntut memiliki pengatahuan yang
baik tentang pengelolaan sumber daya alam
negaranya. Begitu juga generasi muda di sekitar
wilayah operasi minyak dan gas bumi (migas),
selayaknya memiliki pengetahuan lebih mengenai kegiatan operasional migas.
Berangkat dari itu, kami sangat berterima kasih atas digelarnya kegiatan “Pertamina Menga-
Sinergi Unit Operasi Untuk Indonesia
Progress Layout SINERGISIA Edisi 3 Tahun II.indd 3
sehari-hari. Diantaranya etos kerja yang tinggi,
sebagai wujud implementasi ajaran Muhammad
SAW bahwa kerja adalah ibadah.
Toh demikian, masyarakat di lingkar wilayah
operasi tidak ditinggalkan. Berbagai wahana
disediakan untuk mendorong kesejahteraan mereka, lahir maupun batin. Bagi generasi muda,
disediakan bermacam wahana aktualisasi bakat
mereka, mulai dari kegiatan olahraga, kesenian,
hingga dorongan motivasi untuk tampil turut serta menjaga dan mengelola sumber daya alam migas milik bangsa. Bagi yang tertimpa musibah,
bantuan mengalir dengan spontan.
Gerak keseimbangan itu tergambar jelas dari
laporan-laporan hasil reportase yang kami sajikan dalam SINERGISIA edisi ini. Upaya meningkatkan kinerja sebagai tugas utama perusahaan
negara penyedia energi untuk bangsa, berjalan
seiring dengan upaya menjaga keselamatan
kerja, dan meningkatkan kesejahteraan warga di
sekitar wilayah operasi.
Semoga sajian SINERGISIA Edisi 3 Tahun
II ini dapat memberikan inspirasi kepada pembaca sekalian. Membangkitkan motivasi untuk
terus menerus melakukan yang terbaik untuk
negeri yang kita cintai. Suatu modal besar untuk
mencapai masyarakat yang adil, makmur, dan
berkeadilan, sebagaimana tujuan para pendiri
bangsa. Selamat Membaca!
jar” oleh PT Pertamina EP Asset 2 Field Pendopo
di SMA YKPP Pendopo, pada Sabtu, 25 Januari
2014 lalu. Terlebih dalam kegiatan itu, Bapak
Ekariza selaku Field Manager PT Pertamina EP
Asset 2 Pendopo hadir langsung menyampaikan
materi mengenai proses produksi minyak dan
gas dari hulu hingga hilir, dan bertanya jawab
dengan para siswa.
Dari Bapak Ekariza, para siswa juga
mendapatkan wawasan tentang kondisi industri
migas di Indonesia saat ini, kendalanya, serta
peran sektor migas dalam pembangunan negara,
sebagai salah satu sumber penghasilan negara
yang besar.
Kami menilai kegiatan seperti ini sangat bagus
untuk membentuk sinergi atau hubungan yang
baik dan saling menunjang antara perusahaan
dan lembaga pendidikan, terutama dengan para
siswa sebagai generasi penerus pembangunan
bangsa. Lewat kegiatan ini, akan tumbuh rasa
memiliki terhadap sektor migas sebagai salah
satu sumber pendapatan negara.
Kami berharap sinergi ini dapat terus berlanjut ke depan. Kami pun menyampaikan terima
kasih atas segala bantuan PT Pertamina EP Asset 2 Field Pendopo selama ini terhadap lembaga
pendidikan yang kami asuh, baik di tngkat SD,
SMP, maupun SMA YKPP.
Guntara
Kepala Yayasan Pendidikan Sekolah (YPS)
Kepedulian Pertamina
Jatibarang di Losarang
D
alam beberapa bulan belakangan ini,
bangsa Indonesia banyak ditimpa
musibah berbagai bencana alam. Termasuk di Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang karena curah hujan
Foto: PT Pertamina EP
abar membanggakan datang dari PT Pertamina (Persero). Dalam Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) Tahunan
yang berlangsung di Jakarta, Rabu, 26 Februari
2014 ditetapkan, laba bersih induk perusahaan
PT Pertamina EP itu pada 2013 mencapai US$
3,07 miliar atau setara dengan Rp 32,05 triliun.
Naik sekitar 11% dibandingkan laba bersih 2012
senilai US$ 2,77 miliar atau Rp 25,94 triliun.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen
Agustiawan menuturkan, pencapaian laba bersih tertinggi dalam 5 tahun terakhir ini, antara
lain disokong peningkatan kinerja hulu, yakni
produksi minyak dan gas (migas). Produksi
migas Pertamina pada 2013 meningkat menjadi
465.220 boepd (barrel oil equivalen per day) capaian 2012 sebesar 461.630 boepd.
Kinerja hulu migas yang meningkat itu terdiri
dari produksi minyak sebesar 202 ribu barel per
hari, dan gas sebesar1.528 mmscf per hari. Peningkatan produksi tersebut juga diikuti dengan
penambahan cadangan migas yang mencapai
237,31 juta barel setara minyak selama 2013.
Tentunya ini menjadi sumbangsih yang membanggakan dari Pertamina EP, selaku salah satu
ujung tombak aktivitas hulu PT Pertamina (Persero). Buah dari semangat dan kerja keras yang
tiada putus-putusnya.
Pada saat yang sama, segenap jajaran Pertamina EP, dari ujung barat sampai ujung timur
Indonesia, sedang sibuk menggelar perayaan
sangat tinggi masyarakatnya di beberapa desa
tertimpa bencana banjir.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun bencana banjir berisiko menimbulkan berbagai penyakit bagi masyarakat korban banjir.
Kami sungguh bersyukur, pada Selasa – Rabu,
4 – 5 Februari 2014, PT Pertamina EP Asset 3
Field Jatibarang membuka Posko Kesehatan di
wilayah kami.
Tiga Posko Kesehatan dibuka di Desa Muntur
dan Canting – Kecamatan Losarang, serta Desa
Eretan Kulon, Blok Kalimenir, Kecamatan Kandanghaur, pada Selasa, 4 Februari 2014. Lalu
pada 5 Februari 2014 Posko Kesehatan dibuka
oleh PT Pertamina EP Asset 3 Field Jatibarang
di Desa Puntang dan Muntur – Kecamatan Losarang, serta di Eretan Kulon dan Kertawinangun,
Kecamatan Kandanghaur.
Seperti telah disampaikan Camat Losarang,
Bapak Mismaka SH, kami sangat mengapresiasi
dengan apa yang dilakukan oleh PT Pertamina
EP Asset 3 Field Jatibarang ini. Terlebih, Pertamina EP Asset 3 Field Jatibarang Field sebelumnya juga sudah memberikan bantuan berupa
sembako bagi korban banjir, yang seluruhnya
telah dibagikan kepada masyarakat.
Kami sangat bangga karena Pertamina EP
Asset 3 Field Jatibarang kembali datang, dan
membuka Posko Kesehatan di wilayah kami. Ini
merupakan kepedulian yang sangat luar biasa
bagi kami. Posko Kesehatan ini memang sangat
dibutuhkan oleh warga desa korban banjir. Terbukti, sejak dibuka warga berbondong-bondong
datang memeriksakan kesehatannya. Di Desa
Muntur warga yang memeriksakan kesehatannya mencapai 200 orang lebih, di Canting juga
mencapai 100 orang, dan di Eretan Kulon mencapai sekitar 200 warga.
Sugeng Sucipto
Kuwu Desa Muntur, Kecamatan Losarang
PEMIMPIN REDAKSI: Aji Prayudi (VP Legal Relations) / WAKIL PEMIMPIN REDAKSI: Arya Dwi Paramita (Pjs.
PR Manager) / REDAKTUR PELAKSANA: Pandji Galuh Anoraga / REDAKSI: Hidayat Tantan, Abraham Lagaligo,
Tatan Agus RST, Humas Asset 1, Humas Asset 2, Humas Asset 3, Humas Asset 4, Humas Asset 5, Humas Pangkalan Susu,
Humas Rantau, Humas Lirik, Humas Jambi, Humas Adera, Humas Ramba, Humas Pendopo, Humas Prabumulih, Humas
Limau, Humas Tambun, Humas Jatibarang, Humas Subang, Humas Cepu, Humas Tarakan, Humas Sangatta, Humas
Sangasanga, Humas Tanjung, Humas Bunyu, Humas Sorong. / ALAMAT REDAKSI: Menara Standart Chartered Lantai
21 – 29, Jl Prof. Dr. Satrio 164 Jakarta Selatan. / Email: pep-redaksi@pertamina.com
3/19/2014 9:56:50 PM
4
ASSET 1
Edisi 3 Tahun II
A
ran RNT-J, yaitu Desa Alur Manis,
Desa Kampung Alur Cucur dan Desa
Kebun Rantau. Bantuan diserahkan
langsung oleh Agus Amperianto.
Pertamina EP juga menyerahkan
dua ekor sapi untuk disembelih dan
dagingnya dibagikan kepada masyarakat yang berada disekitar lokasi
tajak. Acara sosialisasi itu pun diisi
dengan doa dan makan siang bersama
di lokasi tajak RNT-J.
Pada kesempatan bertatap muka
dengan Muspika Rantau, tokoh masyarakat, tokoh agama dan ulama,
serta lapisan masyarakat Kampung
Alur Manis, Alur Cucur dan Kebun
Rantau di seputar lokasi RNT-J, Agus
menekankan pentingnya dukungan
dari segenap lapisan masyarakat dan
pemerintah desa serta kecamatan,
dalam mendukung kegiatan dan mendoakan keberhasilan pemboran sumur
RNT-J ini.
”Kegiatan pemboran RNT-J ini
merupakan salah satu upaya Pertamina EP untuk terus meningkatkan
produksi secara organik dengan sejumlah inovasi, sehingga dukungan
dari para pemangku kepentingan diperlukan sebagai bentuk kerjasama
simetris yang menguntungkan bangsa
Indonesia ke depan,” tutur Agus Amperianto.
Foto: Pertamina EP Asset 1 Field Rantau
CEH TAMIANG – Memasuki bulan kedua di 2014, PT
Pertamina EP Asset 1 Field
Rantau mulai melakukan tajak pada
Sumur RNT-J. Kegiatan itu diawali
dengan sosialisasi kepada warga dan
tokoh masyarakat setempat, di lokasi
Tajak Sumur RNT-J, Desa Alur Manis, Kecamatan Rantau, Kabupaten
Aceh Tamiang, sekitar 10 km arah
Timur kota Kuala Simpang, Nanggroe Aceh Darussalam.
Field Manager Rantau, Agus Amperianto menjelaskan, sumur RNT-J
ditajak menggunakan Rig. CWKT
210B / 2A milik PDSI (Pertamina
Drilling Service Indonesia) kapasitas
400 HP, dengan rencana kedalaman
akhir 666 mTVD (meter True Vertical
Depth).
Agus mengatakan, pemboran sumur RNT-J bakal memakan waktu 24
hari kerja operasi. Tujuan dari pengeboran ini adalah memperoleh Hidrokarbon dari lapisan Z – 600, dengan
tambahan kontribusi produksi 30 –
100 Barrel Oil Per Day (BOPD).
Pada kesempatan tersebut, dalam
konteks kepedulian dan sosial kemasyarakatan, Pertamina EP mendistribusikan santunan kepada 150 anak
yatim piatu dan kaum dhuafa yang
berdomisili di sekitar lokasi Pembo-
Field Manager PT Pertamina EP Asset 1 Field Rantau, Agus Amperianto (keempat dari kanan) memberikan
santunan kepada 150 anak yatim piatu dan kaum dhuafa yang berdomisili di sekitar lokasi pemboran sumur
RNT-J.
Foto: Pertamina EP Asset 1 Field Lirik.
Rantau Tajak
Sumur RNT-J
PEMBINAAN BAKAT – Puluhan atlet motorcross melakukan start pada “Turnamen Motorcross 2014” yang digelar PT Pertamina EP Asset 1 Field Lirik dan Pemuda Lirik
di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, Sabtu, 25 Januari 2014. Turnamen yang berlangsung 25 – 26 Januari 2014 ini diikuti oleh atlet-atlet motorcross dari Riau, Sumatera
Barat, bahkan ada pula peserta yang datang dari Malaysia. Ajang ini merupakan sarana pembinaan bakat pemuda, dan diharapkan menjaring atlet-atlet andal yang dapat
mengharumkan nama bangsa dan negara di pentas internasional.
Insiden Tanker Tabrak Dermaga Lirik
Nilai Ganti Rugi Belum Disepakati
S
IAK – Hingga saat ini, insiden
tertabraknya Dermaga Buatan
PT Pertamina EP Asset 1 Field
Lirik di Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, oleh kapal tanker Intan
Daya 9 Batam masih belum menemukan titik temu. Setelah melalui tiga kali
pertemuan, didapatkan hasil bahwa pihak pemilik dan pengguna kapal, yakni
PT Teguh Persada Kencana dan PT
Maskapai Pelayaran Pulau Laut bersedia bertanggung jawab. Namun sampai
saat ini, keduanya belum menyepakati
berapa besaran nilai ganti ruginya.
Akibat insiden tersebut, Dermaga
Buatan Pertamina EP mengalami kerusakan pada breasting dolphin yang nilai kerugiannya mencapai Rp 2 miliar.
Namun dari pihak pemilik dan pengguna kapal hanya menyanggupi ganti
rugi Rp 600 juta. Untuk itu, baik pihak
Pertamina EP dan pemilik serta pengguna kapal, sepakat menunjuk lembaga independen yang berbadan hukum
untuk melakukan perhitungan harga
dan perbaikan atas rusaknya Dermaga
Buatan.
Ahmad Jabar, Asisten Manajer Legal & Relation Pertamina EP Field
Lirik menjelaskan bahwa kedua belah
pihak wajib mentaati dan menjalankan
hasil perhitungan yang dilakukan oleh
“Penutupan sumur produksi ini
otomatis akan menghentikan
kegiatan produksi minyak yang
bisa merugikan negara sebesar
Rp 6 miliar per harinya. Sebab
Dermaga Buatan Pertamina EP
ini memiliki peran penting, yaitu
menjadi tangki penampungan
minyak bumi dari perusahaanperusahaan migas yang ada di
sekitar Lirik”.
lembaga independen tersebut. “Selanjutnya biaya konsultasi dengan lembaga independen juga akan ditanggung
kedua pihak, yaitu 50-50,” tambah
Jabar.
Adanya insiden ini mengakibatkan
pengiriman crude oil ke kilang RU II
Sei Pakning terhambat. Kapal-kapal
tangki pengangkut crude oil tidak
dapat bersandar di dermaga karena
posisi breasting dolphin yang bergeser.
Oleh sebab itu, Pertamina EP mendesak agar breasting dolphin segera diperbaiki.
“Kami mendesak pihak kapal tanker
untuk segera melakukan perbaikan
breasting dolphin atau pihak kami
sendiri yang memperbaikinya dengan
biaya dari pihak kapal sebesar Rp 2
miliar dalam waktu 15 hari sejak 3
Februari 2014 (tanggal kejadian). Jika
tidak segera diperbaiki maka akan
mengakibatkan penutupan sumur
produksi,” ungkap Jabar.
Ahmad Jabar menambahkan, penutupan sumur produksi ini otomatis
akan menghentikan kegiatan produksi
minyak yang bisa merugikan negara
sebesar Rp 6 miliar per harinya. Sebab Dermaga Buatan Pertamina EP ini
memiliki peran penting, yaitu menjadi
tangki penampungan minyak bumi
dari perusahaan-perusahaan migas
yang ada di sekitar Lirik.
Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Pertandingan olahraga yang
digelar di Bukit Kunci bukan hanya menyehatkan tubuh dan menguatkan jiwa,
tetapi juga mempererat silaturahmi.
Sabtu, 8 Februari 2014 boleh dibilang
hari yang paling berkeringat bagi puluhan karyawan PT Pertamina Asset 1
Field Pangkalan Susu dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk SBU III.
Bagaimana tidak? Dalam sehari, mereka harus menghadapi pertandingan
untuk empat cabang olahraga, yang
semuanya amat menguras tenaga.
Pertandingan olahraga yang digelar
hari itu adalah sepak bola, futsal, bulu
tangkis, dan tenis lapangan. Para karyawan Pertamina EP Field Pangkalan
Susu dan PGN mengikuti kegiatan itu
dalam rangka “Friendly Match”, pertandingan persahabatan yang digelar
oleh kedua perusahaan.
Bertempat di Lapangan Bola Kaki
Bukit Kunci, kedua tim bermain total
penuh semangat. Gol demi gol dicetak
Progress Layout SINERGISIA Edisi 3 Tahun II.indd 4
di lapangan sepak bola dan lapangan
futsal, disambut sorak sorai suporter
masing-masing tim. Adu smash juga
berlangsung di lapangan badminton
dan lapangan tenis. Menjelang tengah
hari, satu per satu kompetisi berhasil
diselesaikan. Meski sempat saling
sikut di lapangan, para pemain dari
kedua tim tetap berangkulan di akhir
pertandingan. Mereka berbaur bercengkrama sembari beristirahat mengeringkan keringat. Suasana hangat
semakin terasa tatkala waktu makan
siang tiba.
Sejurus kemudian suasana kembali
heboh. Sorak sorai dan gemuruh tepuk
tangan kembali terdengar. Saat inilah
yang paling ditunggu, yakni pengundian door prize.
Field Manager Pertamina EP Asset
1 Pangkalan Susu, Dirasani Thaib menuturkan, pertandingan persahabatan
bertajuk “Friendly Match” ini sengaja digelar, untuk meningkatkan kerjasama dan hubungan yang harmonis antar PT Pertamina EP Pangkalan
Susu Field dengan PT Perusahaan Gas
Negara (Persero) Tbk SBU III yang
selama ini sudah terjalin dengan baik.
Hal senada diungkapkan General
Manager Perusahaan Gas Negara
(PGN) SBU III, Mugiono, yang mengaku hari itu telah menurunkan atletatlet terbaiknya. Meski demikian,
tidak semua pertandingan bisa dimenangkan PGN, karena ternyata
atlet-atlet Pertamina EP juga cukup
tangguh.
“Kalah menang bukanlah tujuan
yang utama, yang penting hubungan silahturahmi dan yang terutama
hadiahnya,” kelakar Mugiono disambut tawa semua yang hadir.
Foto: Pertamina EP Asset 1 Field Pangkalan Susu.
Friendly Match, Menguatkan Harmoni di Bukit Kunci
Field Manager PT Pertamina EP Asset 1 Pangkalan Susu, Dirasani Thaib (kiri) menyerahkan cindera mata
kepada General Manager PT PGN (Persero) Tbk SBU III, Mugiono dalam ajang Friendly Match 2014.
3/19/2014 9:56:54 PM
ASSET 1
5
Edisi 3 Tahun II
R
ANTAU – Pribadi Rasulullah
Muhammad SAW merupakan suri tauladan bagi setiap
muslim hingga akhir zaman. Guna
terus menggelorakan semangat
itu utamanya di kalangan generasi
muda, PT Pertamina EP Asset 1
Field Rantau dan Pangkalan Susu,
menggelar peringatan Maulid (hari
lahir) Nabi Muhammad SAW 1435
Hijriah, yang diisi dengan berbagai
lomba, pertunjukan kesenian, dan
ceramah agama.
Peringatan Maulid Nabi di Rantau
digelar oleh badan Dakwah Islam
(BDI) Field Rantau, dan dipusatkan di Masjid At Taqwa, Komplek
Pertamina Rantau, Aceh Tamiang,
Nanggroe Aceh Darussalam, pada
Rabu, 22 Januari 2014. Diawali dengan pembacaan ayat Suci Al Quran
oleh Saidi, dari Desa Simpang Empat Rantau, acara dilanjutkan dengan
ceramah tentang makna Maulid oleh
Ustadz Abdul Wahab, S.Ag.
Acara ini dimeriahkan dengan
penampilan grup Marhaban Badan
Kemakmuran Masjid (BKM) PT
Pertamina EP Field Rantau dan Zikir
Salawat Nabi yang dilantunkan oleh
para siswa Madrasah Dharma Patra
Pertamina Rantau. Hadir pada kesempatan itu Manajemen Pertamina
Rantau, para pekerja, pekarya dan
keluarga serta masyarakat sekitar
Komplek Pertamina Rantau.
Sementara itu di Pangkalan Susu,
gebyar peringatan Maulid dipusatkan di Masjid Al Muhajirin, Bukit
Kunci, pada 8 dan 11 Januari 2014.
Pada Rabu, 8 Januari 2014 digelar
Tabligh Akbar dengan tema “Meneladani Akhlak Rasulullah Muhammad SAW Sebagai Bekal Membangun Pribadi yang Unggul”. Hadir
dalam acara itu, Field Manager Pangkalan Susu, Dirasani Thaib, Ketua
Badan Dakwah Islam (BDI) Field
Pangkalansusu H. Irvan Gultom beserta jajarannya dan tokoh agama.
Dirasani Thaib dalam sambutannya menyampaikan mengenai
pentingnya meneladani akhlak Nabi
Muhammad SAW dalam kehidupan,
termasuk dalam bekerja. Menurutnya, Maulid Nabi bukan kegiatan rutin semata, tetapi belajar untuk mencintai dan lebih mengenal Rasulullah
Muhammad dengan menerapkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.
Tauziyah dalam Tabligh Akbar itu
disampaikan oleh Ustadz Ali Anhar
Tambunan. Dengan bahasa yang lugas, Ustadz Ali Anhar memaparkan
tentang perjalanan Nabi Muhammad
SAW dan arti pentingnya menghafal,
mengingat, dan menerjemahkan sejarah Nabi Muhammad SAW. Ia pun
mengajak para pekerja Field Pangkalan Susu dan masyarakat sekitar untuk bersama-sama menginstropeksi
diri dan dan mengaplikasikan ajaran
Nabi Muhammad dalam kehidupan
sehari-hari.
Foto: Pertamina EP Asset 1 Field Pangkalan Susu.
Gebyar Maulid
di Rantau dan
Pangkalan Susu
Puluhan siswa-siswi Taman Kanak-kanak (TK) mengikuti Lomba Mewarnai Masjid yang digelar PT Pertamina EP Asset 1 Field Pangkalan Susu di Masjid Al-Muhajirin
Bukit Kunci, Sabtu, 11 Januari 2014 dalam rangka Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1435 Hijriah.
Field Jambi Resmikan SPBI
J
AMBI – Dalam rangka memutakhirkan sistem pengelolaan
bahan bakar minyak untuk
keperluan operasinya, PT Pertamina
EP Asset 1 Field Jambi meresmikan Stasiun Pengisian Bahan Bakar
Internal (SPBI) bersama PT Patra
Niaga.
Peresmian SPBI bertajuk “Go
Live VHS” PT Pertamina EP Field
Jambi ini berlangsung di sela-sela
kegiatan operasional Pertamina EP
Field Jambi, pada Rabu, 5 Februari
2014.
Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita oleh Field Manager
Pertamina EP Asset 1 Field Jambi, S
Salindeho, dilanjutkan dengan pengisian bahan bakar perdana ke mobil
operasional Field Manager Jambi.
Salindeho menuturkan, melalui
kerjasama pengelolaan SPBI bersama Patra Niaga ini, penggunaan
bahan bakar untuk kendaraan op-
erasional Field Jambi akan lebih
efisien. Karena seluruh kegiatan
pengelolaan bahan bakar diserahkan
langsung kepada PT Patra Niaga.
“Field Jambi tidak perlu lagi
mengkhawatirkan
kemungkinan
losses (kerugian/kehilangan, red)
bahan bakar, karena perhitungan pemakaian yang harus dibayar hanya
berdasarkan pada bahan bakar yang
dikonsumsi oleh kendaraan operasional Field Jambi.
Peringati Bulan K3 Dengan Cerdas Cermat
Mengusap Duka Sinabung
Anugerah dan bencana adalah kehendak-Nya, kita musti tabah menjalani.
Hanya cambuk kecil agar kita sadar, bahwa Dialah diatas segalanya.
Petikan syair lagu Ebiet G Ade di atas
seolah mewakili keprihatinan bangsa
Indonesia, akibat bencana bertubitubi yang melanda berbagai wilayah
di Tanah Air belakangan ini. Banjir,
tanah longsor, gempa bumi, hingga
erupsi gunung berapi, seolah tiada
henti mendera anak negeri sejak akhir
tahun lalu.
Tak ingin berpangku tangan, PT
Pertamina EP Asset 1 untuk kesekian
kalinya menerjunkan bantuan untuk
para korban bencana alam yang terdekat dengan wilayah kerjanya. Yakni
para pengungsi akibat erupsi Gunung
Sinabung, Tanah Karo, Sumatera
Utara, yang ditampung di Balai Desa
Telagah, Kecamatan Sei Bingei, Langkat, Sumatera Utara.
Bantuan dalam bentuk beras sebanyak 2.500 kg, susu balita 42 kotak, ikan kaleng 720 kaleng, selimut
45 lembar, mi instan 50 dus, minyak
Progress Layout SINERGISIA Edisi 3 Tahun II.indd 5
goreng, gula, telur, kecap manis, pembalut wanita, minyak telon, pasta gigi
dan sikat gigi, serta sabun mandi itu,
diserahkan oleh Ast.Man L / R Pertamina EP Asset 1 Field Pangkalan
Susu, Daniel Munthe pada 17 Desember 2013. Total bantuan sekitar Rp 50
juta.
Turut hadir menyerahkan bantuan
Staff Govrel Field pangkalan Susu,
Rusmidah. Bantuan diserahkan melalui Ketua Posko Pengungsi, Menken
Sembiring, disaksikan Kepala Desa
Telagah Suranta Sitepu, Kabag Orta
Langkat, Abdul Karim serta Kepala
BPBD, Herdianul Zally.
“Semoga bantuan ini dapat meringankan beban para pengungsi. Mari
kita terima musibah ini dengan rasa
ikhlas dan sabar sembari tak lupa untuk terus berdoa agar musibah segera
berakhir,“ kata Daniel dalam sambutannya . Total pengungsi di Balai Desa
Telagah mencapai 339 orang, terdiri
dari 171 laki-laki dan 168 perempuan.
Terdapat pula 52 balita serta 14 orang
lansia.
Sebulan kemudian, bantuan kembali mengalir untuk mengusap duka
korban erupsi Sinabung. Kali ini
bantuan diberikan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu
Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas)
bersama para kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) migas, serta lembaga
dan BUMN di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM).
Bantuan itu diserahkan pada 24
Januari 2014 oleh Staf Ahli Menteri
ESDM, DR Surono, yang belum lama
ini diangkat menjadi Kepala Badan
Geologi dan Mitigasi Bencana. Ahli
vulkanologi yang akrab disapa Mbah
Rono ini membesarkan hati para pengungsi. Bahwa dibalik bencana erupsi
itu ada anugerah yang dicurahkan
Sang Pencipta, yakni material yang
disemburkan bakal menyuburkan tanah.
rannya.
Kegiatan yang digelar perdana di
Field Jambi ini disambut antusias
baik oleh pekerja maupun pekarya.
Mereka yang berasal dari berbagai
fungsi yang ada di jajaran Pertamina
EP Field Jambi, saling beradu pengetahuan tentang K3 dalam kompetisi yang berlangsung selama dua
hari, 8 – 9 Februari 2014.
Pada babak penyisihan, dipertemukan 12 fungsi yang masing-masing
terdiri dari dua orang pekerja dan
dua orang pekarya. Dalam satu
babak cerdas cermat ini, tiga tim
memperebutkan gelar finalis dengan
mengumpulkan skor dari pertanyaan
wajib dan pertanyaan rebutan.
Foto: Pertamina EP Asset 1 Field Pangkalan Susu.
J
AMBI – PT Pertamina EP Asset 1 Field Jambi membuat
terobosan kegiatan dalam memperingati Bulan K3 (Kesehatan dan
Keselamatan Kerja) yang jatuh
pada setiap Februari. Yakni dengan
menggelar Cerdas Cermat antar
seluruh fungsi guna menguatkan
pemahaman tentang safety di jaja-
Penyerahan bantuan PT Pertamina EP Asset 1 kepada pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung.
Bantuan yang diserahkan Mbah
Rono, diterima Ketua Satgas Penanggulangan Bencana Gunung Sinabung
Kabupaten Karo, dr Sabrina. SKK
Migas dan KKKS di Sumatera Utara
sebelumnya juga telah menyerahkan
bantuan tahap pertama senilai Rp 320
juta.
Diluar dari bantuan tersebut, PT
Pertamina EP sebelumnya telah menyerahkan bantuan langsung sebesar Rp 100 juta kepada pengungsi
Gunung Sinabung di Kabanjahe dan
bantuan senilai Rp 50 juta kepada
pengungsi Gunung Sinabung yang
ditampung di Balai Desa Telagah Kecamatan Sei Bingei, Langkat, Sumatera Utara.
3/19/2014 9:56:57 PM
6
ASSET 2
Edisi 3 Tahun II
Kisah Heroik Laskar Adera
P
paten Panukal Abab Lematang Ilir
(PALI), Sabtu, 8 Februari 2014.
Saat melihat kegiatan yang mencurigakan, mereka pun melakukan
pengintaian, lantas menyergap pelaku
yang berencana melakukan pencurian
minyak mentah. Karena terpergok,
pelaku berusaha melarikan diri menggunakan dua kendaraan, yaitu Truk
PS bernomor polisi BE 9845 UO
dengan tanki modifikasi, dan satu unit
Avanza bernomor polisi BG 1709 NJ.
Tak mau menyerah, Tim Sekuriti
Field Adera dan BKO terus menge-
jar mereka. Karena kehilangan kendali, truk PS menabrak pohon karet
serta menghalangi jalan Avanza di
belakangnya. Para laskar pemberani
dari Adera ini pun menangkap penumpang dua kendaraan itu, berikut
barang buktinya. Pelaku berjumlah 3
orang bernama Ishak, Anto dan Ari,
langsung diserahkan ke Polsek Gelumbang.
Field Adera Government & PR
Staff, A Gopur menambahkan, jalur
pipa di Kampung Jambi Sigam memang sering jadi sasaran pencurian.
Foto: Pertamina EP Asset 2 Field Adera
ALI – Sikap heroik ditunjukkan
Tim Sekuriti PT Pertamina EP
Asset 2 Field Adera. Bersama
Tim BKO mereka berhasil menggagalkan pencurian minyak, berikut
menangkap tiga pelakunya beserta
barang bukti berupa truk dengan tanki
modifikasi dan satu unit mobil niaga.
Seperti dituturkan Asset 2 Government & PR Asst. Man. M. Echman, penangkapan itu bermula ketika
Tim BKO dan Sekuriti Field Adera
melakukan patroli rutin di Kampung
Jambu Sigam, Karang Endah, Kabu-
Truk PS dengan tanki modifikasi yang digunakan pelaku melakukan aksi pencurian minyak mentah.
Foto: Pertamina EP Asset 2 Field Prabumulih
58% Problem Keamanan
Akibat Tindak Pencurian
P
PEDULI TANJUNG BULAN – Field Manager PT Pertamina EP Asset 2 Prabumulih, Subli Ibrahim (kiri)
menyampaikan santunan dan bantuan peralatan sekolah kepada sejumlah anak yatim dan anak berkebutuhan
khusus di Desa Tanjung Bulan, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Kamis, 13 Februari 2014. Silaturahmi ini digelar
dalam rangka membangun keakraban dan mewujudkan kepedulian terhadap warga di sekitar lokasi sumur migas
“Ogan A6” yang akan mulai dibor dalam waktu dekat ini.
RABUMULIH
–
Tindak
pencurian masih menjadi
problem terbesar sektor minyak
dan gas bumi (migas) di Sumatera
Selatan dengan angka hampir 58%
dari total gangguan yang ada. Situasi
ini sangat berpengaruh pada laju
produksi PT Pertamina EP, sehingga
pencapaian target produksi minyak
nasional makin sulit tercapai.
Data ini diungkapkan Vice
President (VP) Health, Safety,
Security & Environment (HSSE)
Pertamina EP, Lelin Eprianto saat
menerima kunjungan kehormatan
Kepala Staf Kodam (Kasdam) II/
Sriwijaya (SWJ) Mayjen TNI Toto
S. Moerasad di Pertamina EP Asset
2 Prabumulih, Sumatera Selatan,
Jumat, 14 Februari 2014, dalam
rangka silaturahmi dan koordinasi
peningkatan keamanan objek vital
nasional, khususnya di wilayah
kerja Pertamina EP Asset 2 yang
merupakan aset negara.
Koordinasi
dilakukan
terkait
kejasama sistem/pola pengamanan
terpadu jalur pipa migas milik
Pertamina khususnya Korem 0404/
Gapo dan satuannya dari Kodam II/
SWJ. Selain Lelin Eprianto, hadir
dalam kesempatan itu General
Manager Pertamina EP Asset 2
Tubagus Nasiruddin, para Manajer
dan Asisten Manajer di lingkungan
Asset 2, serta jajaran Koramil dan
personil pendukung lainnya.
Pada kesempatan itu, Lelin
Eprianto memaparkan permasalahan
keamanan jalur pipa migas dan
bentuk pencurian lainnya di Asset
2. “Hampir 58% permasalahan
keamanan dan pencurian migas,
khususnya melalui trank line dari
P3 hingga ke Plaju, termasuk di unit
produksi lainnya di Pertamina EP
Asset 2. Sehingga kalau produksi
minyak terbesar di wilayah ini
terganggu, tentu akan berpengaruh
bagi pencapaian produksi minyak
di Pertamina EP. Jika kita bisa
menyelesaikan persoalan keamanan
di sini, Insya Allah produksi kita akan
bagus,” ujar Lelin.
Menanggapi
hal
ini,
Toto
menyatakan bahwa pihaknya akan
menyusun pola pengamanan terpadu
melalui satu pintu yang dikoordinir
Kodam II/SWJ. “Sehingga dengan
pola yang sama ini, akan mudah
memonitor dan melaksanakan tugastugas pengamanan bersama, melalui
konsep yang dapat diukur dan
berkesinambungan yang bekerjasama
dengan HSSE Pertamina EP Asset 2,”
ujarnya.
Dalam Assessment itu, dipaparkan
pula permasalahan keamanan masingmasing wilayah kerja oleh tiap Field
di Asset 2. Mulai dari Prabumulih
Field, Limau Field, Pendopo Field,
dan Adera Field, yang menerapkan
konsep pengamanan berbeda.
Melalui pertemuan ini, kata
Lelin, diharapkan semakin jelas dan
terbentuk satu visi bersama, tentang
pola pengamanan terpadu antara
TNI dan Pertamina, khususnya di
wilayah Asset 2. Sehingga semua hal
yang menyangkut hilangnya minyak
mentah dan sejenisnya akibat ulah
pihak-pihak yang tidak bertanggung
jawab dapat ditanggulangi.
Seperti
diketahui,
Provinsi
Sumatera Selatan hingga saat ini
masih memegang angka tertinggi
kasus pencurian minyak. Pelanggaran
hukum ini telah menimbulkan
kerugian
pemerintah
hingga
ratusan miliar rupiah, menimbulkan
pencemaran akibat tumpahan dan
kebocoran minyak, menimbulkan
kebakaran yang merenggut puluhan
nyawa, serta menjadi salah satu
faktor penghambat pencapaian target
produksi minyak dan gas nasional.
Saat Pertamina Masuk Sekolah
Dalam sehari berhasil membuka wawasan generasi muda tentang serba-serbi
pengolahan energi fosil dari perut bumi. Mengkampanyekan hidup sehat untuk
masa depan cerah berprestasi.
Sejenak Field Manager PT Pertamina
EP Asset 2 Pendopo, Ekariza tampak
kewalahan. Ia tak menyangka bakal
menghadapi hujan pertanyaan, sesaat
setelah memaparkan kegiatan operasi minyak dan gas bumi (migas) dari
hulu hingga hilir.
Suasana itu berlangsung saat Pertamina EP Field Pendopo menggelar
sosialisasi industri migas di hadapan
200 siswa SMA YKPP Pendopo, bertajuk “Pertamina Mengajar”, Sabtu,
25 Januari 2014. Ekariza didapuk
menjadi salah seorang guru hari itu.
Selain memaparkan kondisi industri
migas Tanah Air saat ini dan perannya pada pembangunan, ia juga mengajak para siswa peduli akan kelangsungan industri yang menjadi tulang
punggung penerimaan negara ini.
Kegiatan tersebut menghadirkan
pimpinan tertinggi unit Pendopo
Field Manager Ekariza. Dia men-
Progress Layout SINERGISIA Edisi 3 Tahun II.indd 6
gatakan bahwa dengan pengetahuan
tentang dunia migas sejak dini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang kegiatan migas sehingga tidak terjadi salah pengertian
dan timbul kepedulian untuk turut
mendukung kelancaran industri migas.
Pada sesi berikutnya, giliran ibuibu Persatuan Wanita Patra (PWP)
PT Pertamina EP Field Pendopo
yang menguasai forum, menggelar
penyuluhan dampak negatif narkoba
dan seks bebas kepada para pelajar.
Materi disampaikan secara santai
oleh dr. Enggar Prasetya dari RS
Pertamina Pendopo, bahkan diselingi
game-game seru yang membuat
peserta semakin larut dan terus menyimak dengan seksama.
“Narkoba merupakan benda yang
hanya mampu memberikan kenikmatan yang sesaat. Selebihnya, akan
merusak daya pikir dan fisik dari
pengguna.” tegas dr Enggar. Narkoba
juga identik dengan seks bebas, yang
dapat menimbulkan berbagai penyakit, bahkan mengakibatkan suramnya
masa depan akibat kehamilan yang
tidak diinginkan, atau dampak psikis
lain yang ditimbulkan.
Ketua PWP Field Pendopo, Wirda
Wizarti Ekariza menuturkan, penyuluhan ini memang menyasar
pelajar SMA. Karena masa-masa di
bangku SMA adalah masa dimana
orang memasuki tahap gemar bereksplorasi, mencoba hal-hal baru. Tak
terkecuali yang berdampak buruk
seperti narkoba dan seks bebas.
“Penyuluhan ini bertujuan agar
generasi muda khususnya pelajar,
memperoleh bekal pengetahuan yang
cukup saat hendak bereksplorasi, sehingga tidak terjerumus ke arah yang
salah,” ujarnya. Ia pun berharap
kegiatan positif serupa dapat terus
berlangsung berkelanjutan, sehingga
dapat memberikan dampak yang baik
Foto: Pertamina EP Asset 2 Field Pendopo
Beberkan Operasi Migas Hingga Seks Bebas
Game-game seru mewarnai penyampaian materi bahaya narkoba dan seks bebas yang digelar PWP Field
Pendopo.
kepada masyarakat.
Kepala Yayasan Pendidikan Sekolah (YPS) Guntara dalam sambutanya menyampaikan, kegiatan seperti
ini sangat bagus untuk membentuk
hubungan antara perusahaan dan
siswa sekolah. Sehingga dapat men-
imbulkan rasa memiliki sumber daya
alam migas sebagai salah satu sumber pendapatan negara. Guntara juga
menyampaikan terima kasih atas segala bantuan Pertamina EP Pendopo
selama ini bagi SD, SMP, maupun
SMA YKPP.
3/19/2014 9:56:59 PM
ASSET 2
7
Edisi 3 Tahun II
P
Dari kegiatan ini terkumpul 40
kantong darah. Terdiri dari darah O
sebanyak 17 kantong, darah A dan B
sebanyak 21 kantong, dan darah AB
dua kantong. Donor darah bekerjasama
dengan RSUD Prabumulih, unit Transfusi Darah.
Sebelumnya, juga dalam rangka
peringatan Bulan K3 nasional, pada 30
Januari 2014, manajemen Pertamina
EP Field Limau berkunjung ke Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2
Prabumulih, Sumatera Selatan. Dalam
kunjungan itu, Field Limau menyerahkan bantuan 6 buah tabung APAR,
yang diterima Kepala SMKN 2, Salijon SPd MSi melalui Waka Kesiswaan,
Edwar Martin SPd., MM.
Tidak hanya menyumbangkan alat,
dalam kesempatan itu jajaran Field
Limau juga memberikan pelatihan
tata cara penanggulangan bahaya kebakaran. Tujuannya agar para siswa
memiliki pengetahuan serta wawasan
yang baik tentang segitiga api, dan tata
cara penanggulangannya.
Selain teori, para siswa ini diajak
praktek sesungguhnya, menggunakan
beberapa alat pemadam kebakaran. Diantaranya fire blanket, APAR, dan air
Foto: Pertamina EP Asset 2 Field Limau
RABUMULIH – Berbagai kegiatan digelar PT Pertamina
EP Asset 2 Field Limau dalam
memperingati Bulan K3 (Kesehatan
dan Keselamatan Kerja) 12 Januari –
12 Februari 2014. Mulai aneka lomba
ketangkasan dan donor darah, hingga
sosialisasi, pelatihan, dan penyampaian
sumbangan APAR (Alat Pemadam Api
Ringan) kepada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA).
Peringatan Bulan K3 Field Limau
dibuka secara resmi oleh General
Manager Pertamina EP Asset 2, Tubagus Nasiruddin pada Rabu, 5 Februari
2014, di halaman Kantor Field Limau,
dihadiri manajemen Field Limau, para
Ast.Man segenap jajaran pekerja dan
pekarya peserta lomba.
Pasca pembukaan, acara dilanjutkan
dengan berbagai lomba ketangkasan.
Yakni lomba APAR, lomba Rescue,
lomba ketangkasan Fire Fighting, lomba cerdas cermat K3, dan lomba penggunaan APD (Alat Pelindung Diri).
Esoknya, Kamis, 6 Februari 2014, digelar bakti sosial donor darah diikuti
segenap pekerja dan pekarya. Panitia
memberikan cinderamata kepada para
pendonor yang menyumbangkan darahnya.
Aneka lomba ketangkasan yang digelar Field Limau dalam rangka memperingati Bulan K3 Nasional.
Foto: Pertamina EP Asset 2 Field Prabumulih.
Semarak Peringatan
Bulan K3 Field Limau
General Manager Asset 2 PT Pertamina EP, Tubagus Nasiruddin (kedua dari kiri) memberikan pengarahan saat berkunjung dalam rangka Management Walkthrough ke SP
Prabumulih Barat (PMB) dan SKG C Prabumulih Barat, Selasa, 21 Januari 2014.
Harapan Baru dari PMB P10
P
RABUMULIH – Untuk mempertahankan kelangsungan operasional serta meningkatkan
produksi, PT Pertamina EP Asset 2
kembali melakukan pemboran sumur
migas baru. Sumur terbaru yang dibor adalah PMB P10 yang berada di
Kelurahan Anak Petai, Kecamatan
Prabumulih Utara.
Prabumulih Field Manager, Subli
Ibrahim menjelaskan, sumur ke-28
yang dibor di struktur Prabumulih
Barat ini memiliki target minyak sekitar 200 Barrel Oil Per Day (BOPD)
dan gas 2 MMSCFD, pada kedalaman
diatas 2.000 meter.
Subli mengingatkan kepada semua
pekerja yang terlibat dalam kegiatan
pemboran, untuk mengutamakan
HSSE (Health, Safety, Security &
Environment) dalam melaksanakan
kegiatannya. Namun dia menegaskan
bahwa Pertamina adalah perusahaan
yang bertanggung jawab.
“Jika ada masyarakat yang merasa
dirugikan, asalkan sesuai dengan peraturan yang berlaku, Pertamina pasti
bertanggung jawab,” tegasnya dalam
sosialisasi dan selamatan pemboran
sumur migas PMB P10/28, Jumat, 24
Januari 2014.
Pada kesempatan itu, Assisten 3
Kota Prabumulih M. Kowi mengatakan, pihaknya mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh Pertamina EP untuk meningkatkan produksi
migas nasional. Dalam kesempatan
itu Pertamina EP memberikan bantuan 200 paket sembako, 100 paket
peralatan sekolah, bantuan 2 unit sukur gali, bantuan tenda, kursi plastic,
dan bantuan lainnya.
Tampak hadir dalam kesempatan
itu Wakil Danyon Zipur 2/SG Mayor
CZi Eko S, Kapolsek Prabumulih
Barat AKP Aldino SE, Camat Prabumulih Utara Masayu Masnah H BA,
Lurah Anak Petai Lenggo Geni, serta
tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Tahun 2014, PT Pertamina EP Asset 2 gencar melakukan pemboran sumur baru. Di awal tahun, Asset 2 telah
memulai dengan melakukan pemboran 4 sumur baru yaitu NR 43 dan
NR 50 di wilayah kerja Field Limau
serta PMB P11/27 dan PMB P10/28
di wilayah kerja Field Prabumulih.
Beberapa hari sebelum sosialisasi
dilakukan, General Manager Asset 2,
Tubagus Nasiruddin juga berkesempatan datang ke Prabumulih, dalam
rangka Management Walkthrough
untuk pertama kalinya di 2014, dengan mengunjungi ke SP Prabumulih
Barat (PMB) dan SKG C Prabumulih
Barat.
Selain melihat langsung kegiatan
operasional, kunjungan Tubagus pada
Selasa, 21 Januari 2014 itu, juga dilakukan untuk inspeksi terhadap implementasi HSSE, termasuk perihal
house keeping, rambu-rambu.
Berbagai penghargaan telah diraih, namun mereka tak pernah jemu untuk terus
berlatih. Semarakkan Bulan K3 dengan tema Let’s Continue to Act Safely for
Operational Excellence.
Empat pria berseragam berlari di jalan becek, membawa seorang rekannya yang tergolek lemah di tandu.
Dua pria lainnya memberikan komando, seraya mengikuti dari samping
dan belakang. Senyum mengembang
di antara lelehan keringat, tatkala
mereka telah menuntaskan tugasnya.
Begitulah suasana pelatihan P3K
(Pertolongan Pertama Pada kecelakaan), salah satu sesi kegiatan
yang digelar PT Pertamina EP Asset
2 Field Prabumulih, dalam rangka
memperingati “Bulan K3 (Kesehatan
dan Keselamatan Kerja) Nasional”
2014. Selain pelatihan, digelar pula
kampanye K3, penertiban, serta berbagai perlombaan, yang berlangsung
sebulan penuh, 15 Januari – 14 Februari 2014.
Kegiatan safety campaign dilakukan dengan pemasangan spanduk di
area komplek Pertamina EP sekaligus
fasilitas-fasilitas produksi, dan pemasangan kebijakan QHSE dan anti
Progress Layout SINERGISIA Edisi 3 Tahun II.indd 7
narkotika dari Presiden Direktur Pertamina EP di semua fungsi. Sementara untuk penertiban, dilaksanakan
melalui operasi tertib BKLJ untuk
memastikan ketertiban berkendara
dalam lingkung Field Prabumulih.
Bekerja sama dengan Jakarta
Emergency Medical Service 119,
Field Prabumulih juga menggelar
pelatihan P3K dengan yang diikuti
oleh 60 peserta. Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan kompetensi
Tim Medis Penanggulangan Darurat
yang ada di tiap fungsi. Sedangkan
untuk kegiatan perlombaan di bulan
K3 terdiri dari lomba simulasi keadaan darurat, lomba cerdas cermat,
lomba good housekeeping, lomba
foto K3, dan kontes slogan K3.
Mengusung tema “Let’s Continue
to Act Safely for Operational Excellence”, Field Manager Prabumulih,
Subli Ibrahim mengaku rangkaian
kegiatan itu digelar dalam rangka meningkatkan performa HSE (Health,
Safety and Environment). Bulan K3
Nasional yang jatuh setiap 12 Januari sampai 12 Februari, dimanfaatkan
secara optimal guna membudayakan
K3 secara berkesinambungan.
Dalam hal K3, Field Prabumulih sendiri tergolong yang banyak
menorehkan prestasi. Diantaranya
ISRS7 (International Sustainability
Rating System) Level 5, zero TRIR,
zero NOA, hingga PROPER hijau
untuk kedua kalinya di 2013. Toh
menurut Subli, pihaknya tidak ingin
berpuas diri.
Menurutnya, rangkaian kegiatan
bulan K3 merupakan refleksi terhadap ajakan dan seruan kepada seluruh insan pekerja dan mitra kerja agar
benar-benar menerapkan faktor K3.
“Bulan K3 adalah program nasional
pemerintah. Sebagai salah satu insan
pelaku dunia usaha, alhamdulillah
kita sudah berhasil melaksanakan
acara ini dengan lancar, dan mudahmudahan bermanfaat bagi kita,”
tutur Subli dalam sambutan acara
penutupan bulan K3 di Gedung Patra
Ria Prabumulih, Jumat, 14 Februari
Foto: Pertamina EP Asset 2 Field Prabumulih.
Mereka yang Pantang Berpuas Diri
Pelatihan P3K yang digelar Field Prabumulih dalam rangka peringatan Bulan K3 Nasional.
2014.
Pesan yang sama kembali diingatkan oleh General Manager Pertamina
EP Asset 2, Tubagus Nasiruddin, saat
memberikan pidato dalam cara penutupan kegiatan tersebut. Ia mengingatkan, kendati begitu banyak penghargaan terkait K3 yang telah diraih
oleh Field Prabumulih, namun seluruh karyawan dan mitra kerja tidak
boleh berpuas diri.
“Kita tidak boleh sekedar berpuas
diri dengan peraihan yang telah dicapai. “Kita pertahankan, jangan lengah, dan mawas diri,” pungkas Tubagus Nasiruddin.
3/19/2014 9:57:01 PM
8
Defrian Basya:
Ini Musibah
Kita Bersama
ASSET 3
Edisi 3 Tahun II
Foto: Pertamina EP Asset 3 Field Subang.
S
UBANG – Field Manager PT Pertamina EP
Asset 3 Field Subang, Defrian Basya meminta masing-masing kepala distrik yang ada
dibawah jajarannya, untuk terus memantau kondisi
banjir di Kabupaten Subang dan Karawang, Jawa
Barat, agar secepatnya dapat mengirimkan bantuan
yang diperlukan.
“Musibah ini adalah musibah kita bersama, yang
juga membutuhkan kerjasama berbagai pihak untuk
mengatasinya, dengan harapan kita dapat melalui
ujian ini dengan baik,” tutur Defrian.
Terkait musibah banjir yang melanda Subang dan
Karawang, PT Pertamina EP Asset 3 Field Subang
telah memberikan respon yang cepat, dengan menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang menjadi korban banjir pada Jumat, 24 Januari 2014.
Bantuan berupa bahan makanan, air minum, selimut, serta obat-obatan, telah mulai disalurkan sejak tanggal 14 Januari 2013 ke lebih dari 24 desa
dan kelurahan yang tersebar di wilayah Kabupaten
Subang dan Karawang.
Disamping itu Pertamina EP juga mengirimkan
tim rescue (penyelamat, red) yang disiagakan untuk keperluan evakuasi dan distribusi bantuan di
beberapa titik banjir. Antara lain di Pamanukan dan
Ciasem, Subang, serta di Telukjambe Barat dan
Cilamaya, Karawang.
Pertamina EP Subang Field Manager, Defrian
Basya menjelaskan, jajarannya selalu dalam kondisi siaga, untuk dapat segera merespon perkembangan kondisi banjir di beberapa wilayah masyarakat.
“Kami telah menugaskan masing-masing kepala
distrik untuk memonitor kondisi banjir agar dapat
segera kita tindaklanjuti melalui penyaluran bantuan yang diperlukan,” ujarnya.
Lebih lanjut Defrian menjelaskan bahwa pihaknya juga telah bekerjasama dengan berbagai pihak seperti aparat pemerintahan dan BPBD (Badan
Penanggulangan Bencana Daerah) Subang, dengan
dukungan penuh dari PT Pertamina EP Pusat.
Seperti diketahui, banjir di Subang dan Karawang terjadi sejak pertengahan Januari 2014, telah
membuat ribuan rumah di 12 kecamatan dan ratusan hektar sawah terendam. Banjir sempat meluas
dan memutus jalur Pantura (pantai utara Jawa).
PT Pertamina EP Asset 3 Field Subang menyerahkan bantuan bagi korban banjir di Kabupaten Subang dan Karawang, Jawa Barat, Jumat, 24 Januari 2014.
Pertamina EP Serahkan Lahan
Untuk Perluasan Hutan di Jawa
J
AKARTA – Sebagai bentuk kompensasi
atas izin yang dikeluarkan Kementerian
Kehutanan untuk keperluan kegiatan operasinya, PT Pertamina EP kembali melepaskan lahan untuk kepentingan pelestarian dan
penambahan luasan hutan di Pulau Jawa.
Pelepasan lahan untuk pelestarian hutan itu
ditandai dengan penandatanganan berita acara pelaksanaan pemenuhan kewajiban lahan
kompensasi dari PT Pertamina EP kepada Kementerian Kehutanan, di Kantor Kementerian
Kehutanan, Gedung Manggala Wanabakti Jakarta, Selasa, 25 Februari 2014, yang dihadiri
Presiden Direktur Pertamina EP, Adriansyah
beserta jajaran manajemennya, dan Direktur
Jenderal (Dirjen) Planologi Kementerian Kehutanan, Ir. Bambang Soepijanto, MM.
Penandatanganan berita acara pemenuhan
kewajiban lahan kompensasi ini merupakan tindak lanjut dari Surat Keputusan (SK)
Menteri Kehutanan tanggal 30 Oktober 2012
Nomor: S.503/Menhut-VII/2012, tentang persetujuan calon lahan kompensasi pengguna
kawasan hutan seluas 74 hektar untuk kegiatan
eksploitasi minyak dan gas bumi yang terletak
di lokasi Tugu Barat (TGB), Jatitujuh, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat, dan
Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur.
Adriansyah mengaku mempercepat penyelesaian dan penyerahan kompensasi lahan
ini, sehingga rencana kerja PT Pertamina EP
dapat dilakukan dengan sesegera mungkin.
Ini merupakan konsekuensi, mengingat 70%
wilayah kerja pertambangan (WKP) yang
dikelola Pertamina EP berada dalam kawasan
hutan.
“Ini merupakan salah satu bentuk kompensasi kita atas perizinan yang telah diberikan
Kementerian Kehutanan kepada PT Pertamina
EP, terhadap lahan-lahan yang telah mendapatkan izin dari Kementerian Kehutanan untuk
kita kelola dalam industri migas. Ini merupakan kewajiban kompensasi dari kita, dengan
membebaskan lahan seluas 63 hektar di daerah
Sukabumi, Jawa Barat, untuk dijadikan hutan
demi menjaga keseimbangan alam dan terciptanya sumber vegetasi baru,” kata Adriansyah.
Adriansyah menambahkan, Pertamina EP
wajib membebaskan lahan seluas 169 hektar
di wilayah Jawa Barat untuk membangun tutupan hutan. Total lahan yang sudah dibebaskan Pertamina EP untuk Kementerian Kehutanan sebesar 130 hektar, dari 169 hektar yang
wajib dibebaskan di Jawa Barat.
Akibat curah hujan yang amat tinggi, sejumlah
wilayah di Indramayu tergenang banjir. Ratusan
warga hidup dalam penderitaan. PT Pertamina
EP Asset 3 Field Jatibarang tak mau berpangku
tangan.
Melihat musibah itu, Pertamina EP Asset 3 Field
Jatibarang pun langsung menerjunkan bantuan.
Bantuan diprioritaskan kepada wilayah yang
berada di sekitar area operasi Pertamina EP Asset 3 Field Jatibarang, diantaranya Kecamatan
Losarang, Sukra, Patrol, Kandanghaur, dan Karangampel.
Pada penyerahan bantuan di Kecamatan Patrol, Jumat, 24 Januari 2014, General Manager
(GM) Pertamina EP Asset 3, Fachrizal turun lagsung menyerahkan bantuan kepada korban banjir, melalui Camat Patrol, Drs H Ahmad Mansyur
MSi.
Sedangkan di Kecamatan Sukra, bantuan diserahkan oleh M. Ganjar Maksudi, melalui Camat
Sukra, Teguh Budiarso S Sos MSi. “Terima kasih kami sampaikan kepada Pertamina EP Asset
3 Jatibarang Field yang selalu peduli terhadap
masyarakat Sukra. Selain bantuan banjir ini, sebelumnya warga kami juga telah banyak dibantu,” ungkap Teguh Budiarso.
Bantuan yang diberikan untuk masing-masing
kecamatan berupa paket sembako. Terdiri dari
beras 3 ton (120 karung), mie instan 250 dus
(10.000 bungkus), air mineral 1,5 liter atau 250
dus (3.000 botol), biskuit 85 dus (2.000 bungkus), serta susu bendera cair 21 dus (1.000 ka-
Progress Layout SINERGISIA Edisi 3 Tahun II.indd 8
Foto: PT Pertamina EP Asser 3 Field Jatibarang.
Tak Cukup Sembako dan Perahu, Posko Kesehatan Pun Didirikan
GM Pertamina EP Asset 3, Fachrizal (kiri) menyerahkan bantuan untuk korban banjir, melalui Camat Patrol, Drs H Ahmad Mansyur MSi.
leng). Sedangkan untuk Kecamatan Patrol, bantuan yang diberiken berupa 300 paket bingkisan.
Kecamatan Balongan juga dibantu beras 2 ton
dan mie instan 184 dus.
Fachrizal mengungkapkan, Pertamina EP Asset 3 juga telah membantu pengadaan empat
perahu karet, guna mengevakuasi korban banjir.
Dua perahu karet merupakan kerjasama dengan
Polair Cirebon, dan dua perahu karet lainnya diadakan atas kerjasama dengan tim bantuan global
rescue.
Tak sampai disitu, pada awal Februari 2014,
Pertamina EP Asset 3 Field Jatibarang kembali
mendatangi korban banjir. Kali ini untuk mem-
buka Posko Kesehatan pasca banjir di sejumlah
lokasi di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Pada hari pertama, Selasa, 4 Februari 2014,
Posko Kesehatan dibuka di tiga titik. Yaitu di
Desa Muntur dan Canting Kecamatan Losarang,
serta Desa Eretan Kulon, Blok Kalimenir, Kecamatan Kandanghaur. Jumlah warga yang datang
ternyata membludak. Di Desa Muntur pengunjung mencapai 200 orang lebih, di Canting juga
mencapai 100 orang, dan di Eretan Kulon mencapai 200-an warga.
Melihat tingginya kebutuhan masyarakat ini,
Posko Kesehatan kembali dibuka pada Rabu,
5 Februari 2014, di Desa Puntang dan Muntur
Kecamatan Losarang, serta di Eretan Kulon dan
Kertawinangun Kecamatan Kandanghaur. Masing-masing posko melayani hingga 500 orang
atau lebih.
Posko Kesehatan ini melibatkan tenaga medis dari Rumah Sakit Pertamina Cirebon. Mereka terdiri dari dokter, perawat, apoteker, serta
tenaga medis lainnya. Pasca banjir banyak keluhan dari masyarakat, diantaranya penyakit kulit,
batuk, pilek, diare, hingga darah tinggi dan yang
lainnya.
Linggar B Anggraeni dari Humas Pertamina
EP Asset 3 menambahkan, selain bantuan bagi
korban banjir dan pasca banjir, Pertamina EP
Asset 3 Field Jatibarang pun telah banyak membantu masyarakat, melalui program Corporate
Social Responsibility (CSR). Diantaranya CSR
bidang pendidikan, kesehatan dan lingkungan,
hingga pemberdayaan masyarakat.
3/19/2014 9:57:03 PM
ASSET 3
9
Edisi 3 Tahun II
Dirjen Planologi Kehutanan:
Pertamina EP Perusahaan Patuh
Foto: PT Pertamina EP Asset 3 Field Tambun.
J
BUDAYA SAFETY – Seorang siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Tirtajaya, Karawang, Jawa Barat memadamkan api menggunakan APAR (Alat
Pemadam Api Ringan) dan APD (Alat Pelindung Diri) lengkap berupa helmet, sarung tangan, dan sepatu safety, dalam sosialisasi penggunaan APD yang digelar HSSE
(Health, Safety, Security and Environment) PT Pertamina EP Asset 3 Field Tambun, dalam rangka peringatan bulan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Tahun 2014.
Acara ini digelar guna mewujudkan Visi K3 Nasional yaitu “Indonesia Berbudaya K3”.
Pertamina EP Bangun Jalan Beton
23,45 Km di Bekasi
B
EKASI – Bupati Bekasi,
Neneng
Hasanah
Yasin
optimis kehadiran operasi
PT Pertamina EP bakal semakin
mensejahterakan masyarakat daerah
yang dipimpinnya. Pernyataan ini
menyusul telah diselesaikannya
pembangunan jalan beton sepanjang
23,45 kilometer (Km) di sekitar
wilayah operasi Pertamina EP di
Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Exploration and New Discovery
Project Director PT Pertamina EP,
Doddy Priambodo menuturkan, secara
umum hasil minyak Pertamina EP dari
pengoboran di wilayah Kabupaten
Bekasi cukup besar. Salah satu yang
dikerjakan PT Pertamina EP di
Bekasi saat ini, adalah pengembangan
Kawasan
Eksplorasi
dengan
membangun Proyek Pengembangan
Pondok Makmur.
“Sebagai gambaran, dari 12 sumur
minyak yang sudah ekplorasi di Desa
Sukaringin, Jayabakti, Sindang Jaya,
dan Sukakerta, mampu dihasilkan
minyak sebesar 1.900 barrel oil per
day (BOPD),” ujar Dody dalam
lawatannya ke wilayah kerja PT
Pertamina EP Asset 3 di Desa
Cabangbungin, Kabupaten Bekasi,
Jawa Barat, Kamis, 27 Februari 2014.
Maka dari itu, selama Pertamina
EP beroperasi di Bekasi, yakni sejak
2008 hingga 2012, PT Pertamina
EP telah berupaya mambangun
infrastruktur jalan di daerah itu. Selain
untuk memudahkan akses ke wilayah
pengeboran, jalan yang dibangun
juga diikhtiarkan untuk memudahkan
akses masyarakat, sehingga dapat
beraktivitas dengan lancar.
Selama periode tersebut, kata
Dody, PT Pertamina EP telah me
nyelesaikan pembangunan jalan
beton bertulang sepanjang 23,45
kilometer di Kecamatan Babelan,
Kecamatan
Sukawangi,
dan
Kecamatan Cabangbungin, yang
menghabiskan biaya sebesar Rp 35,8
miliar.
“Selain
bertujuan
untuk
memperlancar akses mobilisasi
pekerjaan Pertamina EP, jalan beton
yang kami bangun juga diharapkan
dapat memberikan adampak positif
terhadap peningkatan sosial ekonomi
masyarakat setempat,” kata Doddy
lagi.
Maka dari itu, ia mengimbau agar
masyarakat setempat dapat hidup
berdampingan secara baik, dengan
kegiatan eksplorasi dan produksi PT
Pertamina EP. Terlebih minyak yang
dihasilkan Pertamina EP dari wilayah
kerjanya di Bekasi.
AKARTA – Direktur Jenderal
(Dirjen) Planologi Kementerian
Kehutanan, Ir. Bambang Soepijanto, MM menuturkan, PT Pertamina
EP merupakan perusahaan yang selalu
patuh pada aturan. Ia mengaku salut,
karena anak perusahaan PT Pertamina
(Persero) ini mampu melaksanakan
tugas utamanya menjaga kemandirian
energy nasional, sekaligus turut membangun tutupan hutan.
Hal ini disampaikan Bambang
Soepijanto, usai penandatanganan
Berita Acara Pelaksanaan Pemenuhan Kewajiban Lahan Kompensasi
dari PT Pertamina EP kepada Kementerian Kehutanan, di Kantor
Kementerian Kehutanan, Gedung
Manggala Wanabakti Jakarta, Selasa, 25 Februari 2014. Hadir dalam
kesempatan itu, Presiden Direktur
Pertamina EP, Adriansyah beserta
jajaran manajemennya.
Bambang Soepijanto menjelaskan, kompensasi lahan ini merupakan kewajiban Pertamina EP, yang
telah mendapatkan izin dari Kementerian Kehutanan untuk mengelola
lahan hutan seluas 74 hektar di daerah Jawa, untuk kegiatan eksploitasi
minyak dan gas bumi (migas). Pertamina EP wajib membebaskan lahan sebanyak 1 berbanding 1, untuk
membangun tutupan hutan.
“Kompensasi ini wajib dilakukan, karena memang di Pulau Jawa
kawasan hutan tersisa kurang dari
30%. Setiap izin pinjam pakai lahan,
diwajibkan memberikan kompensasi
lahan untuk menambah sumber vegetasi baru khususnya di Pulau Jawa,”
terang Bambang Soepijanto.
“Selama ini Pertamina EP merupakan perusahaan yang selalu patuh
terhadap aturan yang ada, dengan
memenuhi
kewajiban-kewajiban
yang ditentukan. Ini sejalan dengan
prinsip Pertamina EP, disamping
menjaga kemandirian energi, juga
turut membangun tutupan hutan.
Saya harap tutupan hutan khususnya di wilayah Pulau Jawa nantinya
dapat melebihi 30%,” kata Bambang
lagi.
Penandatanganan berita acara
pemenuhan kewajiban lahan kompensasi itu sendiri, merupakan tindak lanjut dari Surat Keputusan
(SK) Menteri Kehutanan tanggal
30 Oktober 2012 Nomor: S.503/
Menhut-VII/2012, tentang persetujuan calon lahan kompensasi pengguna kawasan hutan seluas 74 hektar
untuk kegiatan eksploitasi minyak
dan gas bumi yang terletak di lokasi
Tugu Barat (TGB), Jatitujuh, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa
Barat, dan Kabupaten Bojonegoro,
Provinsi Jawa Timur.
Presiden Direktur PT Pertamina
EP, Adriansyah mengatakan, Pertamina EP wajib membebaskan lahan
seluas 169 hektar di wilayah Jawa
Barat untuk membangun tutupan
hutan. Total lahan yang sudah dibebaskan Pertamina EP untuk Kementerian Kehutanan sebesar 130 hektar,
dari 169 hektar yang wajib dibebaskan di Jawa Barat.
“Jadi kita masih harus membebaskan lahan lagi sekitar 30 hektar lebih untuk dijadikan hutan,
sebagai kompensasi yang telah diberikan Kementerian Kehutanan
kepada kita. Saya harap kita bisa
cepat menyelesaikan kompensasi
lahan ini, sehingga pekerjaanpekerjaan yang kita rencanakan
untuk dilakukan, dapat kita lakukan sesegera mungkin. Sebab ini
menyangkut perencanaan,” tambahnya.
“Selama ini Pertamina EP merupakan perusahaan
yang selalu patuh terhadap aturan yang ada, dengan
memenuhi kewajiban-kewajiban yang ditentukan. Ini
sejalan dengan prinsip Pertamina EP, disamping menjaga
kemandirian energi, juga turut membangun tutupan
hutan”
Dirjen Planologi Kehutanan
Ir. Bambang Soepijanto, MM
Menumbuhkan kesadaran disiplin kesehatan dan keselamatan kerja sejak dini.
Menggandeng lembaga pendidikan, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan.
Memberikan edukasi pada masyarakat di sekitar wilayah operasi.
sempatan mempraktekkan pengguDengan gagah berani, pria remaja
naannya, termasuk dalam menangani
itu melompat ke tengah lapangan.
keadaan darurat seperti kebakaran.
Mengenakan seragam putih abuabu, helm, sarung tangan, dan sepatu
Selain siswa SMK Darul Amal,
yang juga berkesempatan mengikuti
lars tak dilupakannya. Sejurus kekegiatan itu adalah siswa SMA Atmudian, tangannya yang cekatan
Tauhid Babelan - Bekasi, dan SMK
membolak-balik selembar karung di
Negeri 1 Tirtajaya, Karawang.
atas api yang berkobar. Dalam hitunHealth, Safety, Security and Envigan detik si jago merah pun padam,
disambut riuh tepuk tangan temanronment (HSSE) Assistant Manager
Pertamina EP Asset 3 Field Tambun,
temannya.
Sigit Isbiantoro menuturkan, perPemandangan heroik itu berlangingatan Bulan K3 setiap tahunnya,
sung tatkala PT Pertamina EP Asset
merupakan wujud nyata keseriusan
3 Field Tambun menggelar sosialisasi penggunaan APD (Alat Pelindung
pemerintah dan pelaku bisnis di InDiri) kepada siswa Sekolah Menendonesia guna mewujudkan visi K3
Nasional, yaitu Indonesia Berbudagah Kejuruan (SMK) Darul Amal
ya K3 di tahun 2015.
Babelan, Bekasi, Jawa Barat dalam
“PT Pertamina EP sebagai salah
rangka peringatan Bulan Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (K3).
satu perusahaan migas nasional,
Para siswa tidak hanya mendapatsenantiasa berusaha mendukung visi
kan penjelasan tentang pentingnya
K3 Nasional, dengan terus menjaga
kinerja K3. Hal ini tercermin dari
penggunaan APD, tetapi juga berke-
Progress Layout SINERGISIA Edisi 3 Tahun II.indd 9
prestasi PT Pertamina EP Asset 3
Tambun Field yang mampu menciptakan Zero Accident di 2013,”
ujarnya.
Untuk 2014, lanjutnya, memang
ada yang berbeda dalam peringatan
Bulan K3 oleh Field Tambun. Selain
menggelar apel peringatan Bulan
K3, PT Pertamina EP Asset 3 Field
Tambun melalui fungsi HSSE juga
mengadakan sosialisasi penggunaan
APD bagi siswa-siswi setingkat
SMK atau SMA di wilayah Kabupaten Bekasi dan Karawang.
“Dengan adanya peran serta institusi pendidikan ini, kami harapkan
kesadaran akan keselamatan dan kesehatan kerja bagi siswa-siswi mulai
tumbuh sejak dini. Hal ini mengingat
wilayah kerja kami yang berdekatan
dengan pemukiman, perlu pemahaman yang lebih dalam hal safety terutama untuk masyarakat awam yang
ada di sekitar wilayah kerja kami,”
terang Sigit Isbiantoro.
Dalam kegiatan tersebut, disam-
Foto: Pertamina EP Asset 3 Field Tambun.
Wujudkan Indonesia Berbudaya Dengan Sosialiasasi di Bulan K3
Seorang siswa SMK Darul Amal mempraktekkan pemadaman api menggunakan karung basah.
paikan materi tentang potensi bahaya, peralatan penanggulangan bahaya, dan lain sebagainya. Acara ini
menjadi lebih berkesan bagi peserta
sosialisasi karena mereka bisa mencoba langsung bagaimana menghadapi bahaya seperti kebakaran dan
cara memadamkannya.
3/19/2014 9:57:05 PM
10
ASSET 4
Edisi 3 Tahun II
B
OJONEGORO – Aparat kepolisian, Koramil, Satuan
Polisi Pamong Praja (Satpol
PP) dan Pemerintah Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa
Timur, didukung oleh SPM (Satuan
Polisi Militer) bersama PT Pertamina
EP Asset 4 serta KSO GCI, melakukan penertiban terhadap penambangan minyak ilegal pada sumur KW05.
Penertiban itu berlangsung pada
Rabu, 5 Februari 2). Selain sumur
KW05, penertiban juga akan dilakukan pada beberapa titik lokasi sumur, diantaranya , KW Phz 01, Phz
05, KWP 15, KWP 20, KW08, KW
11, KW 89, dan KW 118 di wilayah
Kecamatan Kedewan, Kabupaten
Bojonegoro, serta sumur KWP 21 di
wilayah Kecamatan Malo, Kabupaten
Bojonegoro.
Penertiban oleh aparat keamanan
dan pemerintah daerah serta tim Pertamina EP dan KSO GCI, dilakukan
dengan merubuhkan tripod kayu milik masyakarat di lokasi sumur KW05
dan melakukan pembersihan lokasi.
Penertiban sempat mendapatkan
perlawanan dari masyarakat, seperti
penutupan akses masuk ke wilayah
Kawengan, penyitaan angkutan berat
milik kontraktor PT Pertamina EP,
dan masyakarat juga masuk ke dalam
gedung Power Plant milik PT Pertamina EP serta memutuskan aliran listrik
di sana. Namun pada sore hari yang
sama, Power Plant telah berhasil diamankan, dihidupkan kembali, dan dijaga oleh aparat kepolisian setempat..
Sebelumnya PT Pertamina EP telah
melakukan beberapa kali pemberitahuan secara tertulis dan pertemuan
dengan masyarakat kelompok penambang illegal, untuk segera menghentikan aktivitasnya.
Penertiban ini dilakukan sebagai
tindakan tegas, guna menjaga ketertiban dan keamanan aset sumur
yang merupakan objek vital nasional.
Sampai saat ini penertiban dihentikan sementara, mengingat kondisi
yang sudah tidak kondusif. Namun,
rencananya penertiban lanjutan akan
tetap dilanjutkan.
Foto: PT Pertamina EP/Arya Dwi Paramita.
Para Penambang
Ilegal Ditertibkan
Manager System & Process Organization Capability & Operational Excellence PT Pertamina EP, Deri Safari menyampaikan presentasi dalam forum berbagi pengalaman
melaksanakan transformasi, di hadapan manajemen Perum Perhutani Divisi Regional Jawa Timur, pada Selasa, 18 Februari 2014, di Surabaya.
Transformasi Butuh Komitmen
dan Kepemimpinan yang Kuat
Foto: Pertamina EP Asset 4.
S
Tripod dari kayu buatan para penambang ilegal di sumur KW 05 dirobohkan dalam penertiban di Bojonegoro
oleh aparat keamanan bersama PT Pertamina EP.
Hasil Tambang Liar
Jadi Solar Oplosan
T
UBAN – Banyaknya pelanggaran hukum menjadi salah satu
persoalan serius di wilayah
kerja PT Pertamina EP Asset 4. Diantaranya pengoplosan solar dengan
minyak mentah hasil penambangan
liar sumur-sumur tua.
Hal ini terungkap dalam diskusi
PT Pertamina EP Asset 4 bersama
wartawan tentang aksi ilegal yang
kerap terjadi di industri minyak dan
gas bumi (migas) di Balai Wartawan
Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Selasa, 4 Februari 2014.
Pada kesempatan itu, Pertamina EP
Asset 4 Legal & Relations Manager,
Arya Dwi Paramita bersama Staf Legal, Rahardyan Prasetyo, memberikan
pemaparan tentang ancaman pidana
dan denda, terhadap setiap pelanggaran yang terkait dengan industri migas
bumi dari hulu hingga hilir.
“Salah satu aksi ilegal yang
berkembang di Tuban dan sekitarnya,
Progress Layout SINERGISIA Edisi 3 Tahun II.indd 10
adalah pengoplosan solar dengan
minyak hasil olahan ilegal dari sumur
tua,” papar Arya. Beberapa waktu
lalu, tim security Pertamina EP Asset
4 bersama aparat keamanan, berhasil
menggrebek salah satu lokasi kegiatan
tersebut di Parengan, Tuban. “Orang
yang diduga terlibat dan barang bukti
diserahkan ke polisi,” ujarnya.
Arya menerangkan, berdasarkan
Peraturan Menteri ESDM No. 1 tahun
2008, sumur tua adalah sumur-sumur
minyak bumi yang dibor sebelum tahun 1970 dan pernah diproduksikan,
serta terletak pada lapangan yang tidak diusahakan pada suatu Wilayah
Kerja yang terikat Kontrak Kerja
Sama, dan tidak diusahakan lagi oleh
Kontraktor.
“Jika tidak memenuhi definisi tersebut maka tidak bisa disebut sebagai
sumur tua. Penampakan fisik tua belum
tentu sumur itu sumur tua. Untuk pengelolaan sumur tua pun ada proses yang
harus ditempuh,” tegas Arya.
URABAYA – Suatu institusi
bakal sukses menjalankan transformasi atau perubahan menuju
arah yang lebih baik, jika didukung
komitmen seluruh personil di dalamnya, serta ditunjang oleh kepemimpinan yang kuat. Selain itu, harus ada
tujuan yang jelas, perencanaan dan
pengelolaan transformasi yang baik,
termasuk menetapkan dan melibatkan
agen perubahan, serta diikuti oleh adanya reward and punishment (penghargaan bagi yang berprestasi dan
sanksi bagi yang melanggar, red).
Hal ini diungkapkan Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jawa
Timur, Iman Sandjojo, usai mengikuti
forum berbagi pengalaman melaksanan transformasi, yang diselenggarakan PT Pertamina EP Asset 4
dan Perum Perhutani, pada Selasa, 18
Februari 2014, di Surabaya.
Melalui acara ini, Perum Perhutani
ingin menimba pengalaman melaksanakan transformasi, dari Pertamina
yang telah menetapkan visi untuk
menjadi perusahaan kelas dunia pada
tahun 2025. Forum berbagai pengalaman melaksanakan transformasi ini,
diikuti oleh para kepala biro, kepala
KPH, dan jajaran manajemen Perum Perhutani Divisi Regional Jawa
Timur.
Hadir sebagai narasumber dalam
forum tersebut, Manager System &
Process Organization Capability &
Operational Excellence Pertamina
EP, Deri Safari serta Legal & Relation
Manager Pertamina EP Asset 4, Arya
Dwi Paramita.
Dalam forum itu Deri Safari
menjelaskan, bahwa untuk menuju
visi menjadi perusahaan kelas dunia,
Pertamina EP telah melalui berbagai
tahapan. Pada tahun 2006-2010, Pertamina EP menerapkan pendekatan
ORBEX, yang melihat dari sisi teknis
dan sosial. Selanjutnya pada periode tahun 2011, Pertamina EP mulai
menerapkan pendekatan People, Process, Technology, and Society, dimana
di dalamnya mencakup aspek Human
Capital, Process Management, Management of System, dan Management
of Technology.
Jajaran manajemen Perum Perhutani tampak cukup antusian menyerap
pengalaman menjalankan transfor-
masi di Pertamina EP, yang dipaparkan oleh para narasumber. Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Jawa
Timur, Iman Sandjojo menuturkan,
acara ini terselenggara berawal dari
ketertarikan Perum Perhutani terhadap proses transformasi di Pertamina.
“Ketertarikan kami itu direspon oleh
Pertamina EP Aset 4, sehingga terselenggara acara ini,” ujarnya.
Belajar dari pengalaman Pertamina
EP, kata Iman Sandjojo, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa untuk bisa
menjalankan program transformasi,
dibutuhkan adanya komitmen dan
kepemimpinan yang kuat, tujuan yang
jelas, keterlibatan agen perubahan,
perencanaan dan pengelolaan transformasi yang baik, serta diterapkannya reward and punishment.
Ia pun mengatakan, melalui forum
berbagi pengalaman ini, diharapkan
banyak inspirasi yang bisa digali,
guna mensukseskan transformasi di
Perum Perhutani. Dengan begitu,
Perum Perhutani ke depan juga akan
dapat tumbuh menjadi perusahaan
yang lebih maju, dan mampu menggapai misi-misi besarnya.
Field Cepu Gelar Fire Drill Gabungan
C
EPU – PT Pertamina EP terus
berupaya untuk meningkatkan keselamatan kerja guna
mewujudkan Zero Accident. Untuk
itu bertepatan dengan peringatan
Bulan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) dan persiapan Gas On
Stream di Area Central Processing
Point (CPP) Gundih – JGDP, PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu menggelar pelatihan Fire Drill gabungan.
Dalam pelatihan yang berlangsung selama tiga hari, 20 Februari,
25 Februari, dan 27 Februari 2014 di
Fire Ground Kawengan itu, Pertamina EP Asset 4 Field Cepu menggandeng Tim JGDP, Konsorsium IKPT-
Adhi Karya, PT Titis Sampurna.
Metode pelatihan pemadaman
menggunakan media kering (APAR/
Alat Pemadam Api Ringan) dengan
benar serta cara memadamkan si
jago merah dengan media basah (Hidran). Para peserta diminta melakukan dua metode itu berulang-ulang
hingga benar, sesuai dengan SOP
(Standart Operating Procedur) pemadaman kebakaran di fasilitas migas.
Pelatihan gabungan Fire Drill
kali ini diatur sedemikian rupa, agar
mendekati kejadian yang sesungguhnya. Dengan begitu, diharapkan
para peserta yang berjumlah lebih
dari 50 orang, dapat merasakan
suasana jika kebakaran benar-benar
terjadi. Sehingga keterampilan serta
mental mereka terasah secara sekaligus.
Para peserta terlihat antusias
mengikuti pelatihan ini. Tentu saja
hal ini sangat baik karena menunjukkan kepedulian akan keselamatan kerja semakin meningkat. PT
Pertamina EP tidak lelah dan terus
menggelar berbagai kegiatan seperti di Field Cepu ini, karena sudah
menjadi komitmen perusahaan untuk menjaga keselamatan pekerja
dan pekaryanya, juga fasilitas yang
merupakan objek vital nasional.
3/19/2014 9:57:11 PM
ASSET 4
Edisi 3 Tahun II
11
Pertamina EP dan UGM
Bahas Kerjasama Konservasi
Keanekaragaman Hayati
Foto: PT Pertamina EP/Arya Dwi Paramita.
J
Suasana pertemuan antara PT Pertamina EP bersama Kementerian Kehutanan dan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam rangka mengkoordinasikan
peluang kerjasama terkait dengan kajian konservasi serta dan pelestarian keanekaragaman hayati, di Kampus UGM Yogyakarta, Kamis, 20 Februari 2014.
Ferry Syafrian Gantikan Agustinus
Jabat Manajer G&G Asset 4
J
AKARTA – Sebagai bagian dari
upaya untuk membina dan meningkatkan kemampuan sumber
daya manusianya, PT Pertamina EP
kembali melakukan rotasi jabatan
pada jajarannya. Kali ini rotasi dilakukan di tingkat manajer, pada fungsi
G&G Lingkungan dan G&G Eksploitasi. Salah satunya Manajer G&G Asset 4 yang sebelumnya dijabat Agustinus Sugeng Rahmadi, kini digantikan
oleh Ferry Syafrian.
Pengukuhan Ferry Syafrian sebagai
Manajer G&G Asset 4 Pertamina EP,
berlangsung di ruang rapat lantai 30.1
Kantor Pusat Pertamina EP, Menara
Standard Chartered Jakara, pada Kamis, 6 Februari 2014. Pada saat yang
sama, Agustinus Sugeng Rahmadi
juga dikukuhkan untuk mengemban
amanah baru, sebagai Manajer G&G
Asset 5 Pertamina EP. Ia menggantikan Manajer G&G Pertamina EP Asset 5 sebelumnya,
Patricius Sembiring M.
Pengukuhan tersebut disaksikan
antara lain oleh GM Asset 5 Pertamina EP, Abdul Chalik dan beberapa pekerja PT Pertamina EP. Selain Ferry
Syafrian dan Agustinus Sugeng Rahmadi, dikukuhkan pula Manajer G&G
Eksploitasi PT Pertamina EP yang
baru, Muhamad Natsir. Para pejabat tersebut dilantik dan dikukuhkan
oleh VP Eksploitasi PT Pertamina EP,
Herutama Trikoranto.
Herutama Trikoranto berpesan kepada seluruh pejabat yang ia kukuhkan, agar dapat bekerja dengan baik.
Menurutnya rotasi jabatan ini merupakan pola binaan dari manajemen,
yang telah memilih dan akan membina sumber daya manusia yang telah
dilantik untuk jabatan baru.
“Rotasi jabatan dan mutasi ini
merupakan salah satu bentuk pembinaan yang dilakukan Pertamina EP,
guna menguatkan kompetensi serta
pengalaman para karyawannya. Dengan begitu, diharapkan ke depan para
manajer di Pertamina EP dan karyawan lainnya di semua level, dapat
memiliki pemahaman dan pengalaman yang luas,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Ferry Syafrian yang kini menjabat Manajer G&G
Asset 4 mengatakan, bakal memaksimalkan potensi besar yang dimiliki
Pertamina EP Asset 4. “Potensi minyak yang besar di Asset 4 sebetulnya
dapat kita maksimalkan. Saya melihat
dan mempelajari itu, dari beberapa
perusahaan yang telah melakukan
pengeboran di sana. Jadi saya akan
berupaya mencoba untuk melakukan
cara-cara mereka, agar kita dapat memaksimalkan produksi,” tandasnya.
Agustinus Sugeng Rahmadi yang
saat ini telah menjabat Manajer G&G
Asset 5 mengatakan, dirinya akan
menuntaskan semua agenda yang terhambat di Pertamina EP Asset 5.
OGJA – PT Pertamina EP
lation Manager, Arya Dwi Paramita
bersama Kementerian Kehumengungkapkan, koordinasi ini ini
tanan dan Fakultas Kehutanan
merupakan salah satu pintu sinergi
Universitas Gadjah Mada (UGM)
program “Tumbuh Bersama Lingmengkoordinasikan peluang kerkungan” yang dicanangkan Perjasama terkait dengan kajian kontamina EP dalam rangka konservasi
servasi serta dan pelestarian kekeanekaragaman hayati.
anekaragaman hayati.
Arya menegaskan, sebelumnya
Bertempat di Kampus UGM
Pertamina EP Asset 4 bersama
Yogyakarta, Kamis, 20 Februari
Fakultas Kehutanan UGM juga
2014, koordinasi yang difasilitasi
telah melakukan kerjasama studi
oleh Direktur Kawasan Konservasi
pelestarian rusa jawa di Kecamatan
dan Bina Hutan Lindung KementMalo, Kabupaten Bojonegoro,
erian Kehutanan, Bambang Dahono
berkolaborasi dengan Perum Pertersebut membahas peluang sinergi
hutani KPH Parengan.
para pihak, untuk dapat mewujud“Dalam menjaga kelestarian
kan kepentingan energi nasional
lingkungan, Pertamina EP memiliki
yang sekaligus memberikan damkomitmen untuk tumbuh bersama
pak positif terhadap program konlingkungan. Komitmen ini diwuservasi di Indonejudkan dengan prosia.
“Dalam menjaga kelestarian gram penanaman
Hadir pada perte- lingkungan, Pertamina EP me- lebih dari 200 ribu
muan tersebut Tim miliki komitmen untuk tumbuh pohon setiap tahundari Direktorat Kabersama lingkungan. Komitmen nya, serta pelestarwasan Konservasi
ian satwa endemik
ini diwujudkan dengan program
dan Bina Hutan
dan satwa yang
penanaman lebih dari 200 ribu
Lindung (KKBHL)
terancam punah,”
pohon setiap tahunnya, serta
Kementerian Keujarnya.
pelestarian satwa endemik dan
hutanan,
jajaran
Dekan Fakultas
pimpinan Fakultas satwa yang terancam punah”. Kehutanan UGM,
Kehutanan UGM,
Dr.
Satyawan
Formalitie Manager Pertamina EP
Pudyatmoko, M.Sc menyambut
Sigit Dwi Aryono, PT Pertamina EP
baik kerjasama Pertamina dan
Asset 4 Legal & Relation Manager,
UGM tersebut. Menurutnya, saat
Arya Dwi Paramita, dan Tim dari
ini salah satu kawasan konservasi
PT Pertamina Hulu Energi (PHE)
yang membutuhkan dukungan
Offshore North West Java (ONWJ).
dari banyak pihak termasuk dunia
Pada kesempatan tersebut, Bamusaha, adalah di kawasan Gunung
bang Dahono menegaskan bahwa
Merapi.
peran serta pelaku usaha dalam
Satyawan juga menegaskan, kermendukung upaya konservasi sanjasama Pertamina dan UGM selama
gat dibutuhkan. Lebih lanjut Bamini sudah berjalan baik. Pertamina
bang menjelaskan bahwa pada pridan UGM juga sudah memiliki
nispnya kawasan konservasi harus
Nota Kesepahaman (Memorandijaga, dan ada aturannya dalam
dum of Understanding/MoU) yang
Undang-undang (UU). Sementara
ditandatangani oleh Rektor UGM
di sisi lain, kepentingan energi naProf Ir. Sudjarwadi, M.Eng, Ph.D
sional juga harus dipenuhi.
dan Direktur Keuangan PT PertamPada kesempatan tersebut PT
ina (Persero) M. Afdal Bahaudin
Pertamina EP Asset 4 Legal & Repada 2011.
Gerak Cepat Field Cepu Tanggap Bencana
Kepedulian untuk meringankan beban sesama yang tertimpa musibah menjadi
nafasnya. Selalu tanggap dan mengambil langkah cepat untuk membantu korban
bencana di sekitar wilayah operasinya.
Demi melihat penderitaan ratusan
Dalam sejarahnya, warga Kelurahan
kepala keluarga di Mangkan Kulon
Mangkang Kulon tak pernah menderita akibat banjir. Meski berada di
itu, PT Pertamina EP Asset 4 Field
Cepu pun bergerak cepat. Dipimpin
tepian sungai, kampung yang berada
Cepu Field manager, Wresniwiro,
di wilayah Kecamatan Tugu, Kota
bantuan langsung diterjunkan ke
Semarang, Jawa Tengah itu palingMangkang Kulon dan wilayah lain
paling hanya tergenang sebentar, lalu
yang terkena banjir. Beras sebanyak 2
surut kembali.
Namun apa terjadi pada Selasa, 4
ton, ditambah 120 kardus mie instant,
serta 120 kilogram gula pasir diserahFebruari 2014 lalu sungguh diluar
kan kepada warga di RW-1, RW-2,
dugaan. Hujan deras yang mengRW-3, RW-4, dan RW-5 Mangkang
guyur Kota Atlas sejak Senin malam,
Kulon serta Desa Mangunharjo, pada
3 Februari 2014, membuat lebih dari
Kamis dan Jumat, 6 dan 7 Februari
seratus kepala keluarga di Mangkang
Kulon harus mengungsi. Rumah dan
2014.
Wresniwiro berharap, bantuan
harta benda lainnya rusak terendam
tersebut dapat sedikit meringankan
banjir, hingga ketinggian 1,5 meter.
kesulitan yang tengah dialami maDiduga sungai yang terus mendangsyarakat sekitar Mangkang Kulon dan
kal setiap tahunnya, tak mampu lagi
menampung air, akibat hujan yang
Mangunharjo. Sebagai langkah ansangat deras dan tiada putus-putusnya
tisipasi, Wresniwiro juga mengarahselama beberapa hari.
kan, agar Field Cepu selalu tanggap
Progress Layout SINERGISIA Edisi 3 Tahun II.indd 11
dan mengambil langkah cepat, terkait
bencana banjir yang seringkali terjadi
di sekitar wilayah kerja Field Cepu.
Arahan Wresniwiro ini direspon
dengan baik oleh jajarannya. Selang
sepekan dari penyerahan bantuan ke
Mangkan Kulon, Tim Pertamina EP
Peduli dari Field Cepu Asset 4 pun
bergerak ke Jawa Timur. Kali ini
yang didatangi adalah Posko Logistik
Satkorlak Penanggulangan Bencana
Erupsi Gunung Kelud di Kabupaten
Kediri, dan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) di Bojonegoro.
Sabtu hingga Minggu, 15 – 16 Februari 2014 Tim Pertamina EP Peduli
Field Cepu Asset 4 berada di dua
lokasi itu. Bantuan yang diserahkan
berupa 12.200 buah masker, 100 kotak air mineral, lebih dari 1.500 botol
kemasan susu siap minum, 1.250
bungkus pembalut, dan lebih dari 100
lembar selimut. Tim Pertamina EP
Peduli juga membawa siaga 1 unit
Foto: Pertamina EP Asset 4 Field Cepu.
Dari Mangkang Hingga Gunung Kelud
Bantuan yang diserahkan PT Pertamina EP Asset 4 Field Cepu untuk korban banjir di Mangkan Kulon.
tenda, yang bisa digunakan sewaktuwaktu untuk keperluan pengungsi jika
dibutuhkan.
Untuk wilayah Bojonegoro koordinasi penyerahan bantuan dilakukan
dengan dengan BPBD Bojonegoro,
untuk kemudian diserahkan kepada
masyarakat yang terkena dampak
abu vulkanik Gunung Kelud. Di Kabupaten Bojonegoro sendiri Tim Pertamina EP menyerahkan 2.234 buah
masker.
3/19/2014 9:57:14 PM
12
ASSET 5
Edisi 3 Tahun II
Semburan Fluida
di Bunyu Berhenti
FIRE TRUCK – Seorang pekerja menyemprotkan air dari atap truk pemadam kebakaran dalam “Pelatihan Pengoperasian Fire Truck” yang digelar PT Pertamina EP Asset 5 Field Papua bekerjasama dengan PT Ziegler
Indonesia di Sorong dan Klamono, Kamis – Jumat, 6 – 7 Februari 2014. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan efisiensi pekerja dan mitra kerja Pertamina EP Field Papua dalam menghadapi kebakaran.
Bupati Tabalong: Pembudayaan
K3 Perlu Kerjasama Semua Sektor
T
ABALONG – Bupati Tabalong, Rahman
Ramsyi menegaskan, upaya pembudayaan
K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja)
di berbagai lingkup pekerjaan, memerlukan kerjasama semua sektor.
Pesan ini disampaikan Bupati Tabalong saat
menyampaikan pidato sebagai Inspektur Upacara
Peringatan Bukan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja Nasional (BK3BN) di Lapangan Sepak
Bola Bapor, Komplek Pertamina Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, Senin, 20
Januari 2014.
Menurutnya, penerapan K3 yang baik, menuntut komitmen pengusaha serta pekerja, dengan
kompetensi dan keterampilan yang memadai.
“Dengan membudayakan K3, maka kerja akan
aman, sehat, dan produktivitas dapat dicapai,”
ucap Rahman Ramsyi kepada seluruh peserta
upacara.
Seperti tahun sebelumnya, PT Pertamina EP
Asset 5 Field Tanjung kembali mendapat kehormatan menjadi Tuan Rumah Peringatan BK3N.
Upacara dihadiri Bupati Tabalong, Wakil Bupati
Tabalong Muchlis, Ketua DPRD Darwin Awi,
Kasdim 1008 Tanjung Candra, jajaran SKPD
Tabalong, Field Manager Pertamina EP Tanjung
Field Heragung Ujiantoro yang didampingi para
Assistant Manager dan pimpinan perusahaanperusahaan swasta yang berada di Kabupaten
Tabalong.
Selain pidato Bupati Tabalong, dalam upacara
yang berlangsung khidmat namun penuh semangat itu, juga dilakukan pembacaan sejarah bulan
K3, yang dibawakan perwakilan pekerja tam-
bang, serta laporan pelaksanaan kegiatan oleh
Tanjung Assistant Manager HSSE Darmansyah
Daud.
Dengan mengusung tema mewujudkan budaya
K3 untuk menjamin stabilitas usaha dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, kegiatan
ini melibatkan banyak peserta upacara dari berbagai perusahan yang beroperasi di Kabupaten Tabalong, pasukan security A5, dan tim rescue baik
dari Pertamina maupun dari perusahaan tambang.
Usai upacara, rangkaian kegiatan peringatan
Bulan K3 dilanjutkan dengan donor darah massal. Kegiatan yang melibatkan PMI Tabalong dan
RS. Pertamina Tanjung ini berhasil mengumpulkan 60 kantong darah. Field Manager Tanjung
dan beberapa Assistant Manager pun turut mendonorkan darahnya.
Foto: Pertamina EP Asset 5 Field Bunyu.
Foto: Pertamina EP Asset 5 Field Papua.
B
ULUNGAN – Fenomena alam berupa
semburan fluida yang sempat menghebohkan warga RT 12 Serdang, Desa Bunyu Timur, Kab. Bulungan, Kalimantan Timur,
mulai berhenti sejak Jumat, 28 Februari 2014.
Fenomena alam ini pertama kali diketahui oleh
warga pada hari Rabu, 22 Januari 2014, muncul
di kebun salah satu warga dengan diameter semburan lebih kurang 30 cm, ketinggian mencapai
2-2,5 meter dengan interval semburan setiap 1520 menit hingga membentuk kubangan dengan
diameter mencapai 3 meter.
Semburan ini berupa air tawar dan pasir bercampur dengan gas yang membentuk endapan.
Sejak pertama kali ditemukan, meskipun material fluida yang keluar tersebut dipastikan tidak
membahayakan dan berada di bawah ambang
batas baku mutu lingkungan, tetapi selalu dimonitor perkembangannya oleh Tim Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kab.Bulungan dibantu
oleh PT Pertamina EP Field Bunyu agar dampaknya tidak meluas.
Langkah-langkah penanggulangan yang telah
dilakukan oleh Field Manager PT Pertamina
EP Asset 5 Field Bunyu, Rizal Risnul Wathan
beserta tim untuk meminimalisir dampak semburan fluida adalah dengan membuat tanggul
dan parit agar semburan tersebut tidak menyebar
ke area perkebunan maupun permukiman warga
setempat, serta melarang kepada masyarakat
sekitar untuk mendekat ke area semburan tersebut. Selain itu, Pertamina EP Field Bunyu selalu
melakukan pengukuran gas dengan menggunakan gas detector setiap hari.
Fenomena alam berupa semburan fluida di RT 12 Serdang, Desa
Bunyu Timur, Kab. Bulungan, Kalimantan Timur.
Bantuan Dunia – Akhirat dari Pertamina Untuk Sangasanga
Penampilan “Drum Band Unggulan” Sekolah
Dasar (SD) Tunas Harapan Sangasanga, Kutai
Kartanegara, Kalimantan Timur terdengar rancak pagi itu, Kamis, 23 Januari 2014. Suaranya
yang membangkitkan semangat, mengiringi
langkah Hanief Jauhari, Field Manager PT Pertamina EP Asset 5 Sangasanga menuju pintu
gedung bercat hijau yang tampak baru selesai
dibangun.
Dengan khidmat diguntingnya pita warnawarni yang membentang di depan pintu gedung
itu, disambut tepuk tangan ratusan murid dan
guru SD Tunas Harapan. Prosesi ini menandai
diresmikannya gedung Perpustakaan SD Tunas
Harapan Sangasanga, yang pembangunannya
telah dituntaskan pada November 2013. Total bantuan yang diberikan Pertamina EP Field
Sangasanga mencapai Rp 215 juta, untuk pembangunan gedung berikut penyediaan enam unit
lemari buku.
Kepala Sekolah SD Tunas Harapan Sangasanga, Merry Agustina Item rasa terima kasih, dan
berjanjj untuk perpustakaan itu sebagai sarana
yang efektif, dalam menunjang pendidikan para
Progress Layout SINERGISIA Edisi 3 Tahun II.indd 12
Foto: Pertamina EP Asset 5 Field Bunyu.
Generasi muda diberi fasilitas guna mengembangkan pengetahuan untuk masa depan. Sarana untuk menjalankan ibadah juga disiapkan.
Menorehkan jejak sejahtera berkelanjutan.
Warga Sangasanga melakukan manasik atau latihan menjalankan prosesi ibadah haji di halaman Masjid Raya Mukaromah dengan miniatur
Ka’bah bantuan PT Pertamina EP Asset 2 Field Sangasanga.
siswa, sehingga lebih cerdas dan berprestasi. Sementara Camat Sangasanga berharap, Pertamina
EP di masa depan dapat menjadi sumber dukungan sarana pendidikan, teknologi, dan lainnya.
Menanggapi ini, Hanief Jauhari menegaskan
bahwa Pertamina EP berkomitmen dengan apa
yang menjadi harapan masyarakat Sangasanga.
Ia pun mengajak semua pihak terus berdoa, agar
cadangan dan produksi minyak dan gas (migas) Pertamina di Sangasanga terus meningkat,
sehingga komitmen tersebut dapat terus dilaksanakan.
“Sebagai wujud tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility
(CSR) kami akan terus beripaya untuk ikut meningkatkan kualitas pendidikan, pemberdayaan
kegiatan pemuda desa, dan peningkatan kesehatan masyarakat di Sangasanga,” ujar Hanief
Jauhari.
Toh dalam urusan pembangunan daerah, Pertamina EP Asset 2 Field Sangasanga tidak hanya
memperhatikan urusan dunia, tetapi juga urusan
akhirat. Salah satunya dengan memberikan bantuan miniatur Ka’bah, untuk keperluan manasik
haji warga di Sangasanga. Bantuan miniatur
Ka’bah itu diserahkan melalui Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Sangasanga, di
Masjid Raya Mukaromah – Sangasanga, pada
Sabtu, 15 Februari 2014.
“Bantuan miniatur Ka’bah ini dimaksudkan
untuk membantu para calon jamaah haji di Kecamatan Sangasangasanga dalam melakukan
latihan peragaan pelaksanaan ibadah haji sesuai
dengan rukun-rukunnya,” tutur Pjs Field Manager Pertamina EP Asset 2 Sangasanga saat menyerahkan bantuan itu.
Ketua Kantor Urusan Agama (KUA) Sangasanga, H Basuki mengaku, miniatur Ka’bah itu
sangat dibutuhkan, dan sudah lama ditunggu
kehadirannya oleh warga Sangasanga. “Bantuan
Pertamina EP ini sangat bermanfaat bagi para
calon jamaah haji Sangasanga,” tuturnya.
3/19/2014 9:57:17 PM
ASSET 5
Edisi 3 Tahun II
13
Field Tarakan
Bantu Korban
Banjir Desa Atap
Foto: Pertamina EP Asset 5 Field Bunyu.
T
ARAKAN – Sebagai wujud kepedulian, PT Pertamina EP Field Tarakan
menyalurkan bantuan untuk korban
banjir di Desa Atap, Kecamatan Sembakung,
Tarakan, Kalimantan Utara. Bantuan yang
diberikan berupa sembako, terdiri dari beras,
mie instan, susu, gula, teh, dan kebutuhan
lainnya.
Bantuan diserahkan rombongan Pertamina
EP Tarakan pada Minggu, 26 Januari 2014,
setelah melalui perjalanan menggunakan
speedboat selama 4 jam, dilanjutkan berperahu kayu ke lokasi pengungsian. Bantuan itu
diterima Koordinator Penanggulangan Bencana Kecamatan Sembakung, Sahid Hasan.
Sahid Hasan mengaku, bantuan itu amat
dibutuhkan para pengungsi. Karena sejak dilanda banjir, mereka sangat kurang
menerima bantuan, akibat terkendala medan
yang sulit ditempuh. Akibat banjir itu, jalan
menuju Desa Atap terputus dan warga hanya
bisa mengandalkan transportasi perahu.
“Seberat apapun medannya, akan kami
tempuh untuk menyampaikan bantuan. Karena sudah sudah menjadi tanggung jawab kami
yang tertuang dalam program CSR, untuk
membantu warga di sekitar wilayah operasi
yang terkena musibah”, ungkap Humas Pertamina EP Field Tarakan, Hariyanto.
Sahid menuturkan, banjir di Desa Atap kali
ini, merupakan yang terparah sejak 2007.
Ratusan hektar sawah terancam gagal panen, ternak sapi banyak yang hanyut, rumah
warga pun tak sedikit yang rusak. Banjir ini
terjadi akibat curah hujan yang tinggi, yang
menimbulkan luapan air sungai hulu di Malaysia.
Selain rumah rusak dan ternak hanyut, perabotan rumah warga pun mengalami kerusakan
yang cukup parah. Sejumlah sekolah dan sarana pendidikan lainnya juga terendam sehingga
aktivitas belajar mengajar terhenti. Semua itu
telah mengakibatkan kerugian yang cukup besar bagi warga korban banjir. Selain itu, banjir
juga menyebabkan akses jalan terputus, serta
jalur transportasi darat terganggu. Akibatnya
warga hanya bisa mengandalkan sarana transportasi perahu.
Field Bunyu Siaga Tumpahan Minyak
Peserta pelatihan dan simulasi penanggulangan tumpahan minyak PT Pertamina EP Asset 5 Field Bunyu memompa udara ke dalam oil boom sebelum dilepaskan ke perairan.
B
UNYU – Pecahnya loading hose yang
menyebabkan tumpahan minyak di perairan sekitar lokasi Conventional Buoy
Mooring (CBM) Bunyu sontak membuat geger
para pekerja Pertamina EP Field Bunyu. Tim
Manajemen Field Bunyu langsung mengerahkan
tim penanggulangan tumpahan minyak untuk
melakukan tindakan darurat.
Peralatan penanggulangan minyak seperti deploy oil boom TM 2000, tug boat Diasraya 001
dan Diasraya 002, fiber boat, temporary floating
storage, rubber boat, Vacuum Truck, dan peralatan lainnya dikerahkan dalam tindakan darurat
itu. Tim yang dipimpin oleh M. Nur Samudin
sebagai on scene commander dengan cepat namun hati-hati mengamankan perairan dari risiko
pencemaran.
Begitulah gambaran skenario pelatihan dan
simulasi penanggulangan tumpahan minyak
yang dilaksanakan Pertamina EP Field Bunyu di
perairan sekitar lokasi CBM Bunyu pada Kamis,
13 Februari 2014. Pelatihan yang dilakukan pada
koordinat S : 30 28’ 48” dan E : 1170 50’ 17”
ini diikuti oleh sekitar 75 pekerja Field Bunyu
dibantu tim OSCT – Slickbar.
Bunyu Operations Planning Assistant Manager,
Lukman Akhmadi menjelaskan, simulasi ini
merupakan upaya peningkatan kompetensi pekerja dan kualitas operasi di Field Bunyu yang
senantiasa memperhatikan aspek lingkungan.
“Tumpahan minyak di perairan sangat tidak diharapkan dalam operasi migas. Namun kita harus
mempersiapkan diri apabila hal itu terjadi, agar
dapat ditangani dengan cepat dan tepat,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, latihan ini juga bertujuan
untuk menumbuhkan sikap kesiagaan bagi pekerja mulai tahap perencanaan, proses penanggulangan dan pemulihan keadaan darurat khususnya
tumpahan minyak, sebagai sarana mengetahui
kondisi dan keefektifan peralatan tumpahan minyak yang baru.
Cuaca sangat terik dan arus laut deras yang selalu berubah-ubah serta kencangnya angin yang
menyelimuti areal pantai Pulau Bunyu tidak menyurutkan semangat para peserta latihan dalam
melakukan simulasi yang bertujuan antara lain
mengetahui dan mengukur tingkat response tim
inti maupun tim bantuan penanggulangan tumpahan minyak.
Pada simulasi penanggulangan tumpahan minyak kali ini, diskenariokan penanganan tumpahan minyak dimulai dengan tahapan deploy oil
boom TM 2000 yang terdiri dari dua unit containerized hydraulic winder dengan panjang
masing-masing 200 meter, menggunakan 50 KW
powerpack dari sisi barat Jetty yang ditarik oleh
tug boat Diasraya 001 sebagai mother boat, dan
tug boat Diasraya 1 sebagai second boat, membentuk formasi J.
Fiber boat #1 yang dilengkapi dengan unit oil
skimmer berfungsi untuk mengisap minyak di
collecting area (apex) dan ditransfer ke temporary floating storage kapasitas 25 ton. Temporary
floating storage kemudian ditarik oleh rubber
boat #2 menuju pelsus (Jetty) yang ditransfer
melalui Vacuum Truck. Terakhir satu unit rigid
inflatable boat lengkap dengan fix dispersant
sprayer system berfungsi untuk menyemprotkan
oil dispersant chemical ke lokasi areal sisa ceceran tumpahan.
Proses dan tahapan ini dilaksanakan oleh para
personil yang dikelompokkan kedalam beberapa
posisi atau tim antara lain On Scene Commander,
transportation, unit tug boat, fiber boat, Rubber
boat security & public relations, serta medical
team. Tiap-tiap tim berperan sesuai fungsi dan
tugas masing-masing dan saling bekerjasama
hingga tumpahan minyak dapat teratasi.
Kunjungan GM PT Pertamina EP Asset 5 ke Tabalong
Anjangsana sebelum memulai Management
Walk Through. Menebar bahagia dan modal
usaha bagi warga di lingkar wilayah operasi.
Mata Wahid mendadak berkaca-kaca. Guru
Sekolah Dasar Negeri (SDN) 04 Belimbing, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong,
Kalimantan Selatan ini tak mampu menahan
haru, tatkala menyaksikan wajah sekolah tempatnya mengabdi kini telah berubah.
Tak terlihat lagi pagar kayu reot yang selama
puluhan tahun menjadi ciri khas sekolah itu. Berganti dengan pagar beton berdesain minimalis
setinggi 1,5 meter, dilengkapi parit yang juga
dari beton sepanjang 108,7 meter dan lebar 1,02
meter.
“Sejak tahun 1975 sekolah ini dibangun, belum pernah diganti pagarnya. Paritnya juga sekedarnya saja. Berulangkali kami mengajukan anggaran, tidak pernah dapat. Sekarang kami tidak
menyangka sudah ada pagar yang berdiri dengan
megah,” ucap Wahid menitikkan air mata.
Pagar dan parit baru yang menghiasi SDN 04
Belimbing, merupakan salah satu wujud pelaksanaan program Corporate Social Responsibility
(CSR) PT Pertamina Asset 5 Field Tanjung, yang
pembangunannya dimulai sejak November 2013.
Pada Kamis, 23 Januari 2014, General Manager
Progress Layout SINERGISIA Edisi 3 Tahun II.indd 13
(GM) Pertamina EP Asset 5, Abdul Chalik menyempatkan diri hadir meresmikan pagar dan
parit baru itu.
Disaksikan Kepala Dinas Pendidikan Tabalong
Dimiyati, Camat Murung Pudak Alfian, dan Lurah Belimbing Rony Saputra, pada kesempatan
itu Abdul Chalik juga membagikan 70 buah peralatan sekolah untuk seluruh pelajar mulai dari kelas 1-6 di SDN 04 Belimbing.
Selesai meresmikan pagar dan parit baru SDN
04 Belimbing, Abdul Chalik bergerak menuju
Taman 10 K di Komplek Pertamina Tanjung.
Di sana ia meresmikan dan menyerahterimakan
delapan kios yang baru saja dibangun Pertamina
EP Field Tanjung, kepada sejumlah pedagang
kaki lima (PKL). Pengadaan kios baru ini merupakan bagian dari program CSR Pertamina EP
Field Tanjung di bidang ekonomi.
Kahadiran Abdul Chalik di Taman 10 K, disambut dengan suka cita oleh para PKL. Tak disangka, sebuah tumpeng mini dihadiahkan oleh
para PKL yang merasa terbantu dengan program
CSR Pertamina EP ini. Setelah menggunting pita
sebagai tanda persemian, Abdul Chalik pun menyerahkan secara simbolis potongan tumpeng
mini itu, kepada salah satu perwakilan PKL.
Tak ketinggalan Abdul Chalik beserta jajarannya mencicipi sajian kuliner khas Tabalong,
Foto: Pertamina EP Asset 5 Field Tanjung
Resmikan Pagar Sekolah, Cicipi Kesegaran Jus Pinang
GM PT Pertamina EP Asset 5, Abdul Chalik (kanan) menyerahkan potongan tumpeng kepada perwakilan PKL Taman 10K, dalam peresmian
dan serah terima bangunan kios bantuan Pertamina EP Field Tanjung.
yakni jus pinang. “Rasanya enak, segar, dan
unik sekali,” kesan Heragung Ujiantoro, Tanjung
Field Manager setelah menghabiskan segelas jus
pinang buatan Mila, salah satu PKL Taman 10K.
“Jus pinang ini salah satu menu yang nanti
kami jual disini. Jarang orang membuatnya.
Makanya sengaja disajikan disini karena minuman ini menyehatkan. Terbuat dari buah pinang
muda yang dicampur dengan jahe, susu, telur bebek, dan sedikit gula,” terang Mila mempromosikan produk andalannya.
Bangunan kios bantuan Pertamina EP itu pun
cukup unik, karena dikombinasi dengan memanfaatkan material tubing rusak. Limbah tubing
digunakan sebagai rangka bangunan kios, kaki
meja, dan kursi.
3/19/2014 9:57:19 PM
14
FORUM
Edisi 3 Tahun II
Kemitraan Industri dan Perguruan
Tinggi Untuk Mengembangkan
Proyek EOR di Indonesia
Putu Suarsana Ph.D & Tubagus Adam Aliefan
Pertamina adalah perusahaan minyak nasional Indonesia. Pertamina EP (Eksplorasi
dan Produksi) adalah anak perusahaan dari Pertamina, yang memiliki lebih dari 200
struktur di Indonesia. Sebanyak 85% lapangan minyak tersebut merupakan lapangan tua
yang telah memberikan kontribusi lebih dari 80% dari total produksi.
tas Pembangunan Nasional (UPN) Yogyakarta,
Universitas Trisakti (Usakti) Jakarta, Universitas
Padjadjaran (UNPAD) Bandung, dan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
aat ini produksi Pertamina EP kisaran 125
KBOPD minyak dan 1,2 BSCFD gas. Untuk meningkatkan produksi minyak, kita
perlu melakukan tahap sekunder dan tersier
lewat proyek Enhanced Oil Recovery (EOR)
yang membutuhkan investasi besar, peningkatan
strategi dan manajemen, serta sumber daya manusia yang berkualitas baik sesuai dengan kompentensi di teknologi EOR.
Pembagian kerjasama itu adalah sebagai
berikut;
• Studi sub surface: ITB, UNPAD, UPN, TRISAKTI.
• Pemilihan surfaktan, analisa laboratorium untuk
kimia: IPB, ITB, UGM.
• Studi CO2 flooding: UPN.
• Plan of Further Development (POFD):
UNPAD, UPN, Trisakti.
• Fasilitas untuk injeksi kimia: UPN.
• Pembuatan surfaktan Methyl Ester Sulfonate
(MES): IPB.
S
Lingkup kerja proyek EOR meliputi studi Geologi, Geofisika, Reservoir, Produksi dan Surface Facility, Surfaktan (GGRPF), study laboratorium, perencanaan piloy, pembuatan POFD,
dan Full Scale. Ada beberapa lapangan yang
akan menerapkan teknologi EOR, sehingga keterlibatan perguruan tinggi sangat diperlukan untuk membantu mengembangkan program EOR
tersebut. Ada 4 universitas yang 2 institut yang
terlibat dalam persiapan proyek EOR ini.
Tulisan ini menggambarkan kerjasama Pertamina EP sebagai industri minyak dengan 6
perguruan tinggi/lembaga sebagai mitra untuk
mengembangkan proyek EOR di Indonesia.
Kerja sama ini meliputi: studi subsurface (bawah
permukaan) untuk proyek EOR, persiapan untuk
pilot dan proyek skala penuh, uji laboratorium
untuk air dan minyak, pemilihan bahan kimia,
dan persiapan rencana pengembangan untuk
proyek-proyek EOR skala penuh.
METODE DAN/ATAU TEORI
Lapangan Pertamina telah diproduksikan
lebih dari 50 tahun, dan produksi minyak terutama diperoleh dari tahap primary recovery. Recovery factor-nya sekitar 15-25% dari ketersediaan cadangan minyak yang ada (Original Oil
in Place-OOIP). Sisa minyak masih tinggi dan
diperkirakan mencapai lebih dari 3 miliar barel.
Minyak tersisa akan pulih dalam proses pemulihan sekunder dan tersier.
Untuk memulihkan minyak pada tahap kedua
(sekunder) dan tahap tersier, perlu tim manajemen khusus untuk memproduksikan minyak.
Kemudian Pertamina EP memutuskan untuk
menciptakan sebuah konsep bisnis baru di EOR.
“The Project Management Team EOR” Pertamina EP didirikan pada 1 September 2006.
Ruang lingkup keseluruhan pekerjaan EOR di
Pertamina EP meliputi: proses penyaringan, stu-
Progress Layout SINERGISIA Edisi 3 Tahun II.indd 14
Foto: Tatan Agus RST
EOR merupakan teknologi baru yang tergolong teknologi tinggi, memerlukan biaya yang
besar, berisiko tinggi, dan merupakan proyek
jangka panjang. Teknologi EOR yang dapat
diterapkan antara lain waterflood, chemical
flooding, dan CO2 flooding. Ada lebih dari 30 lapangan yang menjadi kandidat untuk ditingkatkan perolehan minyaknya melalui waterflood,
chemical flooding, maupun CO2 flooding.
Fasilitas EOR di Lapangan Rantau Pertamina EP
di Geologi, Geofisika, Reservoir, Produksi dan
Fasilitas. Penelitian ini meliputi studi laboratorium, G&G pemodelan, simulasi, dan mendesain
ulang fasilitas produksi yang ada, serta desain
untuk fasilitas pengolahan air (Water Treatment
Plant-WTP) dan fasilitas penginjeksian air (Water Injection Plant).
Tim EOR di Pertamina EP menyiapkan buku
pedoman pilot (percontohan, red), sumur untuk
injeksi dan produksi, serta fasilitas injeksi, sampai injeksi pilot dijalankan. Setelah percontohan ini berhasil, tim EOR menciptakan rencana
pengembangan lebih lanjut (Plan of Further Development-POFD). Implementasi skala penuh di
lapangan, dilaksanakan setelah ada persetujuan
POFD oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKKMIGAS).
Teknologi EOR merupakan teknologi baru
di Pertamina EP, dan merupakan proyek jangka
panjang. Tidak ada contoh lapangan untuk chemical flooding dan CO2 flooding di Indonesia.
Menjadi suatu hambatan serius bagi Tim EOR
di Pertamina EP, tatkala usulan anggaran tidak
begitu tinggi, dan dianggap bukan prioritas
utama. Padahal ada lebih dari 20 lapangan yang
akan dipulihkan dengan EOR. Solusinya, agar
proyek dapat dilaksanakan dengan cepat dan
berbiaya rendah, pilihannya adalah Pertamina
EP bekerjasama dengan perguruan tinggi di Indonesia.
Ada 4 Universitas dan 2 Institut yang bekerjasama dengan Pertamina EP untuk menangani
Proyek EOR. Yaitu Institut Teknologi Bandung
(ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universi-
REFERENSI
Bailey, R.E. Enhanced Oil Recovery; National
Petroleum Council, JunI 1984.
Don W. Green & G. Paul Willhite; Enhanced
Oil Recovery ; SPE Textbook Series Vol. 6.
Guide Book Pilot for EOR Project
Management Pertamina.
Plan of Further Development EOR Project
Pertamina EP.
Tulisan ini telah dipresentasikan dalam forum “Second EAGE (European Association of Geoscientists
& Engineers) Geoskill Workshop 2013”.
Tim EOR ini di Pertamina EP telah berdiri
sejak 1 September 2006. Kerjasama dan kemitraan dengan Universitas dan Institut memiliki
hasil yang sangat signifikan seperti: Tim Proyek
EOR (25 orang), lingkup pekerjaan, jenis organisasi, kriteria sumber daya manusia, 6 buku
pedoman, 9 proyek percontohan water flood, 3
kandidat lapangan chemical floods, satu kandidat
lapangan untuk CO2 flood, dan 8 POFD untuk
lima lapangan dengan 25 tahun program kerja.
Proyek percontohan sudah diproduksi lebih dari
1.500 MBbls minyak, dan menyiapkan cadangan
75 MMBBO dengan metode PRMS.
Pertamina EP dan IPB sedang mengembangkan surfaktan dengan bahan baku minyak kelapa
sawit. Semua karakteristik surfaktan dianalisis
di laboratorium EOR IPB di Bogor. Pembuatan
surfaktan dilakukan di Jakarta. Percontohan pertama injeksi kimia dilakukan di Lapangan Tanjung, Kalimantan Selatan. Injeksi pertama dimulai pada 30 Desember 2012. Durasi injeksi kimia
adalah 8 bulan.
KESIMPULAN
Pertamina EP memiliki lebih dari 200 lapangan
dan terdiri dari lapangan tua yang berkontribusi
80% dari total produksi. EOR adalah strategi
terbaik untuk memulihkan sisa minyak lebih
dari 3 miliar barel.
Ada 4 Universitas dan 2 Institut yang membantu
persiapan studi sub surface, proyek percontohan
dan skala penuh untuk waterflood, pemilihan
bahan kimia, pilot untuk kimia, fasilitas
surface untuk chemical flood, dan rencana
pengembangan lebih lanjut.
Pertamina EP telah mendirikan Tim Manajemen
EOR yang hanya berisi 25 orang, dan dapat
mengembangkan 9 proyek percontohan, 5 Plan
of Further Development, menghasilkan minyak
1.200 BOPD dari pilot dan proyek-proyek
skala penuh, serta buku cadangan 75 MMBBO
dengan metode PRMS.
Hasil yang signifikan dari kemitraan perguruan
tinggi – industri adalah: pembuatan surfaktan,
pembuatan fasilitas kimia, dan Plan of Further
Development untuk 8 lapangan.
Safety is Everybody
Business
3/19/2014 9:57:25 PM
LINTAS
Edisi 3 Tahun II
15
Pertamina Cetak Laba
Tertinggi Rp 32 Triliun
Foto: PT Pertamina EP.
J
VP Legal & Relations PT Pertamina EP, Aji Prayudi (kiri, berjas hitam) bersama VP Corporate Communication PT Pertamina
(Persero) Ali Mundakir (kanan, berkemeja putih) saat memperkenalkan para siswa BPS Fungsi Legal & Relations Pertamina EP
dengan divisi-divisi di Corporate Secretary PT Pertamina (Persero) dalam rangka On The Job Training, di kantor Corporate Secretary
PT Pertamina (Persero), Gedung Perwira 6, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat.
AKARTA – PT Pertamina (Persero) mencetak
laba bersih 2013 senilai US$ 3,07 miliar atau
setara dengan Rp 32,05 triliun, naik sekitar
11% dibandingkan realisasi tahun 2012 senilai
US$ 2,77 miliar atau Rp 25,94 triliun. Kenaikan
ini, selain disokong peningkatan produksi migas,
juga oleh pertumbuhan positif bisnis niaga migas,
walaupun masih mengalami rugi sebesar Rp 5,7
triliun pada bisnis LPG non-subsidi 12 Kg.
Hal ini disampaikan Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Pertamina, di Jakarta, Rabu, 26 Februari 2014. RUPS menyetujui
Laporan Tahunan, mensahkan Laporan Keuangan
Perseroan Tahun 2013, dan mengevaluasi kinerja
perusahaan pada 2013.
Karen menyebutkan, pendapatan Pertamina
pada 2013 juga tercatat mencapai tingkat tertinggi
sebesar US$ 71,1 miliar atau Rp 743,11 triliun.
Meningkat dibandingkan pendapatan 2012 sebesar US$ 70,9 miliar atau Rp 665,30 triliun. Dengan pencapaian ini, maka Pertamina berhasil
mempertahankan kinerja keuangan yang positif
dalam 5 tahun terakhir, dimana laba bersih perusahaan meningkat hampir 97% dibandingkan
2009 yang tercatat US$ 1,55 miliar, dan terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya.
Di tengah kecenderungan penurunan produksi
minyak nasional, produksi migas Pertamina pada
2013 justru meningkat menjadi 465.220 boepd
jika dibandingkan dengan capaian 2012 sebesar
461.630 boepd. Peningkatan ini disokong oleh
peningkatan produksi minyak sebesar 202 ribu
barel per hari, dan gas sebesar1.528 mmscf per
hari. Peningkatan produksi tersebut juga diikuti
dengan penambahan cadangan migas yang mencapai 237,31 juta barel setara minyak selama tahun 2013.
Kinerja produksi uap panas bumi untuk pembangkitan listrik juga memberikan kontribusi bagi
peningkatan pendapatan dan laba bersih Pertamina. Pada 2013, realisasi produksi panas bumi Pertamina mencapai 21,73 juta ton atau naik 38,5%
dibandingkan 2012 sebesar 15,69 juta ton.
Kinerja yang kuat juga ditunjukkan pada bisnis
hilir Pertamina, dengan memperkokoh penguasaan pangsa pasar BBM non subsidi dan pelumas di pasar domestic, serta gencarnya ekspansi
pasar beberapa produk, seperti aviasi, pelumas
dan BBM industri ke luar negeri. Ekspor pelumas produk Pertamina telah berhasil menembus
24 negara, dan tetap memperkokoh penguasaan
pangsa pasar pelumas dalam negeri sebesar 60%.
Peningkatan kinerja juga ditunjukkan oleh Pertamina dalam melakukan niaga gas. Pada tahun
2013, niaga gas Pertamina meningkat 147% menjadi 33,8 ribu BBTU dari tahun sebelumnya sebesar 23,1 ribu BBTU.
Sementara itu, untuk penugasan PSO dalam penyaluran BBM dan LPG 3 Kg ke seluruh wilayah
Indonesia, Pertamina kembali membuktikan kehandalannya dalam menjaga ketahanan stok serta
proses suplai dan distribusi sehingga pasokan kepada masyarakat bisa terjamin dengan baik. Dengan pola distribusi yang paling kompleks dan paling rumit di dunia, Pertamina telah menyalurkan
BBM dan LPG 3kg PSO masing-masing sejumlah 46,25 juta Kilo Liter dan 4,4 juta metrik ton ke
seluruh pelosok Nusantara. Di tahun 2013, untuk
pertama kalinya tercatat penyaluran BBM PSO di
bawah kuota yang telah ditetapkan.
Untuk bisnis LPG non-subsidi 12 Kg, perusahaan masih mengalami kerugian sebesar
Rp5,7 triliun karena masih menjual di bawah
harga pokok pembelian. Namun mulai awal tahun
2014 telah dilakukan penyesuaian harga sebesar
Rp1.000 per kg nett, guna mengurangi tingkat
kerugian tersebut. Selanjutnya, Pertamina juga
telah menyusun rencana untuk menaikkan harga
LPG 12 kg secara bertahap sehingga mencapai
harga keekonomian pada tahun 2016.
Adapun realisasi investasi Pertamina sepanjang
2013 mencapai rekor tertinggi sebesar US$6,87
miliar atau Rp71,8 triliun yang disokong oleh realisasi investasi hulu dan akuisisi blok-blok migas
di dalam dan luar negeri. Realisasi tersebut naik
118% dibandingkan nilai investasi 2012 yang
mencapai US$3,15 miliar.
J
AKARTA – Sebanyak sembilan siswa
Bimbingan Profesi Sarjana (BPS) PT Pertamina EP (PEP) Fungsi Legal & Relations
menjadi pionir atau yang pertama menjalani kegiatan On the Job Training (OJT) di Kantor Pusat
PT Pertamina (Persero).
Bersama Vice President Legal & Relations
PEP, Aji Prayudi, serta Manajer Legal & Relations PEP Asset 4, Arya Dwi Paramita, dan Anggadewi selaku pendamping, pada Senin, 24 Februari 2014, sembilan siswa BPS itu bertandang
ke kantor Corporate Secretary PT Pertamina
(Persero) di Gedung Perwira 6, Jalan Medan
Merdeka Timur, Jakarta Pusat, tempat mereka
nantinya melaksanakan OJT selama satu bulan.
Mereka disambut hangat oleh tim Corporate
Secretary PT Pertamina (Persero) dan diperkenalkan dengan semua divisi yang ada di Corporate Secretary. Mulai dari Divisi Eksternal,
Divisi Media, Divisi Internal, hingga Divisi
CSR. Perkenalan itu dihadiri langsung oleh Ali
Mundakir selaku Vice President (VP) Corporate
Communication PT Pertamina (Persero).
Dalam sambutannya Aji Prayudi menuturkan,
kegiatan OJT BPS PEP untuk Fungsi Legal &
Relations tahun ini berbeda dengan tahun-tahun
sebelumnya. Perbedaannya adalah inovasi untuk
memberikan kesempatan kepada siswa BPS, untuk merasakan atmosfer bekerja di Kantor Pusat
Pertamina.
Pernyataan Aji didukung oleh Ali Mundakir.
Progress Layout SINERGISIA Edisi 3 Tahun II.indd 15
“Saya menyambut gembira kegiatan ini, dan hal
ini sangat bermanfaat saat siswa BPS diberikan
kesempatan untuk OJT di Pertamina (Persero).
Kedepannya semoga hal ini dijadikan contoh
bagi anak-anak perusahaan lain yang berada di
bawah Pertamina,” tutur Ali Mundakir dalam
sambutannya.
Ali Mundakir menekankan, pekerjaan Public
Relations (PR) di Pertamina merupakan tantangan yang sangat besar, bila dibandingkan
dengan fungsi PR semua BUMN dan institusi
pemerintahan yang ada di Indonesia. Misalnya
saja dari segi pemberitaan, terdapat kurang lebih
54.750 pemberitaan yang terkait dengan Pertamina setiap tahunnya, dengan rata-rata pemberitaan 150 berita perhari.
Bahkan, kata Ali Mundakir, setiap hari adalah
krisis bagi PR PT Pertamina (Persero). Dengan
kata lain, PR Pertamina dihadapkan dengan banyak permasalahan setiap harinya, yang semuanya
membutuhkan penyelesaian, dan PR harus cepat
tanggap akan setiap permasalahan yang ada.
Setelah pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan orientasi kegiatan Corporate Secretary, dan
perkenalan dengan karyawan disetiap divisi internal, eksternal, media, dan CSR, agar ketika
pelaksanaan kegiatan OJT siswa BPS PEP langsung dapat menyesuaikan diri dan melaksanakan
pekerjaan-pekerjaan Public Relations untuk dijadikan pengalaman sebelum bekerja di lapangan
nantinya.
Foto: PT Pertamina EP.
BPS Legal & Relation PEP Pionir
OJT di Kantor Pusat Pertamina
Hiasinta Kyky (tengah) usai dikukuhkan sebagai Manajer HR Services PT Pertamina EP oleh Vice President HR PT Pertamina EP, Benny S
Hidayat (kiri).
Kyky Manajer HR Pertamina EP
J
AKARTA – Human Resources (HR) Services PT Pertamina EP kini punya manajer
baru nan cantik. Yakni Hiasinta Kyky, yang
pada awal Januari 2014 lalu dikukuhkan jabatannya oleh Vice President HR, Benny S Hidayat
di Ruang Rapat lantai 27, Kantor Pusat PT Pertamina EP, Menara Standard Chartered Jakarta.
Benny S Hidayat berharap, dengan kehadiran
Hiasinta Kyky, fungsi HR PT Pertamina EP bisa
semakin bersemangat terutama dalam berkontribusi demi target tujuan utama yang akan dicapai
perusahaan, serta membawa hal-hal baik dari PT
Pertamina (Persero) untuk PT Pertamina EP.
Benny juga mengimbau, agar visi fungsi HR
PT Pertamina EP sejalan dengan tujuan perusahaan terutama dengan PT Pertamina (Persero).
Ia juga menyampaikan pesan Presiden Direktur
dan BOD PT Pertamina EP, agar penerimaan
SDM Pertamina EP tidak hanya mengutamakan orang pintar dengan IPK tinggi, tetapi juga
yang mau berkerja sama dan siap ditempatkan
di mana saja. Hiasinta Kyky pun bertekad memberikan warna di HR Pertamina EP, untuk mencapai tujuan perusahaan yang lebih baik
3/19/2014 9:57:30 PM
16
LAPORAN UTAMA
Edisi 3 Tahun II
Tantangan Untuk Percepatan
Temuan hasil eksplorasi mencapai 200 juta barel. Hasil kerja keras selama lebih kurang
tujuh tahun. Setelah menanam pohon, jangan terlalu lama untuk memanen buahnya.
W
aktu masih menunjukkan pukul 10.00
WIB tatkala Syamsu Alam baru saja
menyelesaikan meeting keduanya pagi
itu, Kamis, 13 Februari 2014. Senior Vice President (SVP) Exploration PT Pertamina (Persero) ini
lantas beranjak dari tempat rapat ke ruang kerjanya
yang langsung berhadapan dengan Tugu Monumen
Nasional (Monas) di lantai 5 Gedung Kwarnas, Jalan Medan Merdeka Timur 6 Jakarta.
Kepada SINERGISIA, pria ramah yang akrab
disapa Alam ini menuturkan, sedang mempersiapkan pertemuan dengan beberapa anak perusahaan
Pertamina, diantaranya PT Pertamina EP, yang
akan digelar seminggu kemudian di Kota Kembang. Yakni, guna membahas program-program
percepatan dari teksplorasi menuju pengembangan. “Ini membutuhkan perencanaan teknis yang
matang,” tukasnya.
Apa yang disampaikan Alam ini, memang searah dengan fokus strategi yang dicanangkan Presiden Direktur Pertamina EP, Adriansyah. Membuka lembaran awal 2014, Adriansyah menuturkan
kepada SINERGISIA bahwa ada gap yang lebar
antara potensi eksisting produksi Pertamina EP
sebesar 120.000 BOPD dan target produksi 2014
sebesar 128.000 BOPD. Ada gap 8.000 BOPD
yang harus dikejar.
Sebagai strategi untuk mengejar gap itu, Adriansyah menyatakan tahun ini akan membawa Pertamina EP untuk fokus pada beberapa agenda percepatan (speed up). Yakni speed up development
(dari temuan eksplorasi menjadi pengembangan),
speed up EOR (Enhanced Oil Recovery), dan menjaga eksisting produksi tidak terlalu jatuh. Dari tiga
hal ini, ia mengaku paling banyak berharap pada
speed up development. Mempercepat discovery
menjadi produksi.
Adriansyah mengatakan, ingin menjalankan
business process yang benar, yakni dari penemuan,
dilanjutkan pencadangan, kemudian monetisasi.
“Karena sudah discovery, tinggal bagaimana kita
bikin POD-nya, kita ajukan POD atau POP, lalu
kita eksekusi, dan kita dapat tambahan produksi,”
tandasnya.
Terkait hal ini, menurut Alam yang penting
dilakukan pasca eksplorasi, adalah menyusun
planning. Tahapan eksplorasi harus dituntaskan
sesegera mungkin, lalu jumlah resources-nya ditentukan, berikut cara eksekusinya. “Untuk eksekusi,
drilling way-nya bagaimana. Untuk suatu lapangan
tertentu cara ngebor yang paling efektif bagaimana,
dengan biaya dan waktu yang paling efisien,” papar Alam.
Masih terkait strategi percepatan monetisasi ini,
lanjut Alam, ada sedikitnya dua tantangan yang harus dihadapi. Tantangan pertama, bagaimana menemukan prospek yang cadangannya besar (50
– 100 juta barel), lalu harus secepatnya meng-appraisal cadangan yang ditemukan, serta melakukan evaluasi detail (post drill evaluation) guna
menentukan langkah pengembangannya.
Tantangan kedua, adalah sejauh mana dengan
Work Program and Budget (WP&B) dan pembebasan lahannya. Mungkin ada WP&B 2014 yang
harus direvisi. Selanjutnya pembebasan lahan dan
resistensi masyatakat juga menjadi tantangan. Ada
lokasi-lokasi yang beririsan dengan perhutani, kawasan konservasi, dan sebagainya.
Menghadapi tantangan ini, kata Alam, cara
berpikirnya bisa diubah. Yakni menentukan dulu
titik-titik pengeborannya, sembari itu menyiapkan
langkah-langkah mitigasi untuk hal-hal non teknis.
Ini mengingat hal-hal non teknis seringkali tidak
bisa dikontrol.
P
ilihan Presiden Direktur PT Pertamina EP,
Adriansyah untuk meletakkan harapan
terbesarnya pada monetasi hasil temuan
eksplorasi guna meningkatkan produksi, berawal
dari kontemplasi mendetail, tentang kondisi seluruh asset pada perusahaan yang dipimpinnya.
Dari data yang dipelajarinya sejak menjabat
pucuk pimpinan pada November 2013, ia tahu
sebagian besar fasilitas produksi eksisting Pertamina EP tidak lagi muda. Dari sana, maksimal
produksi yang dapat diraih di kisaran 120.000
BOPD. Pernah naik ke 126.000 sampai 127.000
BOPD, lalu turun lagi. Artinya, dengan kondisi
apa adanya sekarang, fasilitas eksisting produksi
tidak mungkin digenjot lagi.
Berbagai persoalan fasilitas karena usia yang
tidak lagi muda, kerap menjadi penghambat
pencapaian target. Hal ini pula yang menjadi bahasan utama, saat Pertamina EP menggelar Rapat
Koordinasi Surface di Hotel Ritz Carlton Mega
Kuningan – Jakarta, 24 – 26 Februari 2014.
Agar fasilitas eksisting produksi tidak sering
ngambek, tentunya dibutuhkan perawatan. Dilemanya, untuk perawatan atau revitalisasi, fasilitas eksisting itu harus sementara diistirahatkan
(shut down). Saat shut down, tentu ada produksi
yang hilang. Lantas, produksi yang hilang ini
akan digantikan dari mana? Sementara tar-
Progress Layout SINERGISIA Edisi 3 Tahun II.indd 16
get produksi Pertamina EP untuk 2014 sebesar
128.000 BOPD.
Sempat terpikir untuk mendorong pencapaian
dari EOR (Enhanced Oil Recovery), namun dari
analisa Adriansyah hasilnya tidak akan signifikan. “EOR ini sebenarnya untuk menaikkan
reserve, karena yang diperbaiki oleh EOR ini
adalah recovery factor-nya. Misal dari recovery
yang 23%, diperbaiki jadi 30%, maka ada kenaikan 7% recovery. Artinya recoverable reserve
kita naik. Ini bisa kita monetisasi juga, tapi hasilnya tidak mungkin menutupi gap dari 120.000
ke 128.000 BOPD,” ulasnya.
Dalam situasi itu, Adriansyah mendapatkan
data, temuan hasil eksplorasi Pertamina EP sejak 2007 sampai 2013, mencapai 200 juta barel.
Namun temuan-temuan hasil eksplorasi itu, sebagian besar belum dimonetisasi. Padahal untuk
membawa temuan menjadi eksisting produksi, tinggal sedikit lagi. Yakni masuk ke tahap
pengembangan, lalu diproduksikan.
Dari situ ia berkesimpulan, speed up development adalah cara tercepat untuk mendapatkan
eksisting produksi yang baru. Senyampang
dengan itu, EOR juga bisa terus digenjot dan
dimonetisasi, sehingga mengoptimalkan pencapaian. “Jika dari speed up development dan
speed up EOR kita bisa mendapatkan great-
Foto: Pertamina EP/Arya Dwi Paramita.
Merawat Yang Tak Lagi Muda
Salah satu fasilitas produksi eksisting PT Pertamina EP.
ing space katakanlah 130.000 sampai 135.000
BOPD, maka kita akan punya kesempatan untuk
merawat fasilitas-fasilitas eksisting produksi
yang tidak lagi muda itu,” tukasnya.
Maka dari itu, untuk tahun ini Adriansyah
hanya meminta kepada jajarannya, agar produksi
fasilitas eksisting tidak terlalu turun. Selanjutnya
yang ia geber adalah pengembangan temuan
hasil eksplorasi, agar segera menjadi eksisting
produksi yang baru, plus hasil EOR juga dimonetisasi. Jika produksi mulai melambung, secara
bergiliran fasilitas yang tidak lagi muda direvitalisasi. Sehingga ke depan bisa kembali optimal
menyumbangkan produksi.
3/19/2014 9:57:34 PM

Similar documents

kesetiakawanan sejati

kesetiakawanan sejati jauh hari sebelum sebuah proyek berjalan. Sementara fungsi hilir keberhasilannya adalah daya saing kilang. Tentunya melalui peningkatan kompleksitas kilang. Apalagi kita sudah melakukan ground brea...

More information

sinergi pertamina

sinergi pertamina Bagaimana dengan strategi marketing-nya? Strategi marketing yang dilakukan adalah melakukan penawaran kerjasama bisnis di SPBU kepada perusahaan besar maupun kecil, baik secara langsung, media mass...

More information

EnergiaPEP Edisi 9

EnergiaPEP Edisi 9 Paramita (Pjs PR Manager) Redaktur Pelaksana: Arya Dwi Paramita, Panjie Galih Anoraga Redaksi: Hidayat Tantan, Tatan Agus RST, Sigit Widihardono, Humas Asset 1, Humas Asset 2, Humas Asset 3, Humas ...

More information