Dendam, Suami Bunuh Selingkuhan Istri
Transcription
Dendam, Suami Bunuh Selingkuhan Istri
SENIN, 23 SEPTEMBER 2013 Masakan Kelas Presiden BEBERAPA presiden Indonesia ternyata mempunyai selera makan yang sederhana. Meski permintaan mereka sederhana , sebagai seorang peracik makanan Coordinator Chef @Hom Premiere Adisucipto Yogyakarta, Sarno harus menyajikan yang terbaik. “Kalau pak SBYitu sarapan cuma mi goreng sama kopi. Makan besarnya opor ayam, ayam penyet, pokoknya masakan masakan nusantara saja,” ujar laki-laki kelahiran Magetan 12 Agustus 1979. Begitu juga dengan Megawati Soekarno Putri yang menyukai masakan nusantara. Menurut Sarno, Megawati menyukai rendang, ayam bakar madu, dan sayur asem ala Jakarta. “Yang minta macammacam justru anak buahnya mas. Ada yang minta steak, atau masakan-masakan Eropa,” ujarnya sembari tersenyum. Pengalaman menjadi chef yang melayani para kepala negara itu didapatnya ketika masih bekerja di hotel berbintang di Batam. Dari kedua presiden tersebut, Sarno juga memperoleh sertifikat resmi, sebagai tanda keberhasilan melayani tamu penting. “Yang tanda tangan general manajer hotel dan dari pihak presiden sendiri,” tuturnya. Sarno sebenarnya juga tidak menyangka akan menjadi chef. Pasalnya saat di SMK saja ia mengambil jurusan listrik. Namun, karena kemudian diajak bekerja di restoran oleh salah seorang saudaranya, bakat terpendamnya tumbuh. “Mungkin masak itu karena hobi dari kecil,” imbuhnya. Terasah Dia hanya mengambil diploma 1, perhotelan. Namun karena ia kuliah sembari bekerja di berbagai restoran dan hotel kepiawaiannya menjadi sangat terasah. “Kalau cuma dari sekolah yang tidak cukup. Kita harus ulet dan sering mencoba mengembangkan masakan,” ujarnya. Sampai saat ini, dia mengaku bisa memasak lebih dari seratus masakan dari seluruh dunia. Kunci penguasaan itu, menurutnya, sebernanya sederhana. Setiap masakan dari wilayah tertentu akan mempunyai ciri khas bumbu. Masakan Eropa bumbu dasarnya, lada, garam, mentega. Sedangkan masakan nusantara kuncinya ada di tiga bumbu, yaitu bumbu merah, bumbu kuning, dan bumbu putih. “Sudah itu saja, nanti bisa dikembangkan menjadi ratusan makanan. Masakan itu yang paling berperan bumbu, jadi kuasai dulu bumbunya,” terangnya.(Sony Wibisono45,88) MOTOR CURIAN: Sebanyak 24 motor curian diamankan Polres Magelang dari dua komplotan curas (pencurian dengan kekerasan). Kedua komplotan tersebut sudah beraksi di 44 TKP di wilayah Magelang dan Yogyakarta.(45) SM/ MH Habib Shaleh Dendam, Suami Bunuh Selingkuhan Istri SLEMAN - Lantaran dendam, Riyanto (30), warga Cilacap, Jateng menjadi gelap mata dan nekat membunuh lelaki selingkuhan istrinya. Pelaku ditangkap di Dusun Karangnongko, Kecamatan Wates, Kabupaten Kulonprogo, Sabtu (21/9). Terkuaknya peristiwa pembunuhan ini, atas dasar pengakuan pelaku. Awalnya, Riyanto diamankan karena kedapatan tidak memakai helm saat polisi menggelar operasi lalu lintas di Karangnongko. Namun, saat akan dibawa oleh petugas, tersangka justru menantang dan mengajak berkelahi. Polisi lalu lintas kemudian meminta bantuan Reskrim Polres Kulonprogo untuk mengamankan pelaku, yang saat itu dalam kondisi mabuk. “Saat diinterogasi, pelaku mengaku habis membunuh dan mayat korban- nya dibuang di tepi sungai daerah Gamping Sleman,” kata Kasat Reskrim Polres Kulon Progo, AKPAkbar Bantilan. Tersangka mengaku melakukan pembunuhan karena terdorong rasa dendam. Korbannya bernama Didik (30), warga Wonogiri. Pelaku selama ini curiga korban berselingkuh dengan istrinya. Target Setelah enam hari melakukan pencarian di Jogja, pelaku akhirnya bertemu dengan target. Sewaktu ditanya keberadaan istri dan anaknya, malah terjadi cekcok antara dua pemuda ini yang berujung pembunuhan. Berdasar pengakuan tersebut, sore harinya tim langsung menuju lokasi di sekitar Sungai Bedog, Dusun Pelemgurih, Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping, Sleman. Polisi menemukan mayat korban Didik (30), warga Wonogiri tergeletak di bawah rerimbunan pohon beringin. Sewaktu ditemukan terdapat luka bacok di kepala korban. Di sekitar mayatnya juga ada senjata tajam berupa bendo (pisau ukuran besar) dan kapak. “Sesuai wilayah kejadian, kasus ini akan kami limpahkan ke Polres Sleman setelah dibuat laporan polisinya,” kata Akbar. Menurut Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Heru Muslimin, barang bukti dan pelaku saat ini masih berada di Polres Kulonporogo. Pihaknya akan segera menindaklanjuti setelah ada pelimpahan perkara.(J1-45,88) Beraksi di 34 Lokasi, MotorDijual Rp 1,5 Juta ● Pencurian Merebak di Magelang BANYAK pemilik kendaraan sepeda motor yang merasa aman jika sudah mengunci kendaraannya dengan kunci standar. Padahal setiap saat komplotan curanmor (pencuri kendaraan bermotor) bergentayangan. Mereka biasanya menyasar kendaraan yang terparkir tanpa penjagaan seperti di halaman rumah, pertokoan, puskesmas, pinggir jalan, dan lainnya. Hanya dalam hitungan menit, komplotan curanmor akan bisa merusak kunci standar, menyalakan motor dan kemudian membawanya kabur. Seperti diperagakan salah satu tersangka curanmor Agung Nugroho (27) di halaman Polres Magelang, baru-baru ini. Ia merupakan tersangka curanmor yang sudah beraksi di 34 lokasi. Sebanyak 20 sepeda motor dicuri di Magelang dan 14 lainnya di wilayah Yogyakarta. Dalam kondisi kaki sudah tertembak, Agung hanya butuh waktu tak sampai 3 menit saat memperagakan mencuri sepeda motor. Ia hanya bermodalkan kunci pas ataupun sebuah obeng untuk mengakali sebuah sepeda motor yang dikunci stang dengan kunci standar. Warga Dusun Gedongan, Desa Blondo, Kecamatan Mungkid ini ditangkap berkat nyanyian rekannya Defri Hendro Sugondo alias Wepi (29), warga Dusun Mungkid II, Desa Mungkid, Kecamatan Mungkid. Keduanya biasanya menjual motor hasil pencurian di wilayah Kecamatan Pakis dengan harga hanya Rp 1,5 juta. (MH Habib Shaleh-45,88) SM/Sony Wibisono Warga Purwosari Kesulitan Air Bersih KULONPROGO - Kesulitan air bersih melanda wilayah Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kulonprogo. Setidaknya 460 kepala keluarga (KK) di desa yang terletak di lereng Pegunungan Menoreh ini mengalami kesulitan air bersih sejak dua bulan terakhir ini. Kondisi paling parah terjadi di Pedukuhan Nogosari. Menurut Kepala Dukuh Nogosari, Kamidi, di Desa Purwosari setidaknya ada 460 KK yang mengalami kesulitan air bersih. Adapun di Pedukuhan Nogosari sendiri warga yang kesulitan air sekitar 150 keluarga. Kondisi ini sudah terjadi sejak masuk musim kemarau Juli lalu. ’’Bak penampungan air dan sumur sudah benar-benar kering. Untuk keperluan air bagi warga akhirnya kami mengajukan bantuan air bersih ke Tagana (Taruna Siaga Bencana) Kulonprogo,’’ katanya, Sabtu (21/9) Salah satu warga, Ramidah (60) mengungkapkan, untuk mencukupi kebutuhan air, dirinya dan warga lain harus mengambil dari sumur yang masih ada airnya meski harus menempuh jarak yang jauh. Persediaan air di sumur yang masih tersisa itu pun sangat terbatas sehingga setiap orang hanya kebagian jatah satu jerigen. “Ambilnya jauh, perjalanan setengah jam. Karena banyak warga yang butuh air ya cuma bisa ambil sedikit-sedikit, satu jerigen saja. Sebenarnya kurang, satu jerigen hanya untuk minum dan masak sehari saja. Kalau cuci seminggu sekali,” ungkapnya. Droping Menanggapi permintaan bantuan air bersih tersebut, Tagana Kulonprogo kemudian melakukan pengiriman air bersih, Sabtu (21/9). Ketua Tagana Kulonprogo, Rahmat Hariyadi mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan warga di wilayah Purwosari, pihaknya melakukan droping dengan mobil tangki enam kali bolak-balik. ’’Setiap kali droping hanya bisa mencukupi kebutuhan air untuk dua hari. Jadi kami upayakan akan droping lagi sambil berkoordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kulonprogo. Kami ambil airnya dari Tuk Mudal di Nanggulan,’’ katanya. Selain di Purwosari, Girimulyo, imbuh Rahmat, Tagana juga mendapat permintaan pengiriman bantuan air bersih untuk wilayah Samigaluh, Kalibawang, dan Kokap. Rencananya droping air untuk wilayah-wilayah itu akan dilakukan pekan ini. (H87-45,88) SM/Panuju Triangga PENGEDROPAN AIR: Personel Tagana Kulonprogo membantu air bersih menggunakan mobil tangki bagi warga Pedukuhan Nogosari, Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kulonprogo, Sabtu (21/9).(45)