hubungan gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar
Transcription
hubungan gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar
HUBUNGAN GAYA MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF PULUTAN SALATIGA TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Oleh HENRI BUDIYANTI NIM 11508051 PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2012 Lembar Log judul HUBUNGAN GAYA MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF PULUTAN SALATIGA TAHUN 2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Oleh HENRI BUDIYANTI NIM 11508051 PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2012 PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara : Nama : Henri Budiyanti NIM : 11508051 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Judul : Hubungan Gaya Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Matematika Pada Siswa MI Ma’arif Pulutan Salatiga Tahun 2012 Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan. Salatiga, 14 September 2012 Pembimbing Dra. Siti Farikhah M.Pd NIP. 196106231988032001 KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id Email:administrasi@stainsalatiga.ac.id SKRIPSI HUBUNGAN GAYA MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF PULUTAN SALATIGA TAHUN 2012 DISUSUN OLEH HENRI BUDIYANTI 11508051 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 26 September 2012 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Benny Ridwan, M. Hum __________________ Sekretaris : Drs. Sumarno Widjadipa, M. Pd __________________ Penguji I : Drs. H. Ahmad Sultoni, M. Pd __________________ Penguji II : Haryo Aji Nugroho, S.Sos. M. A Penguji III : Dra. Siti Farikhah, M .Pd __________________ Salatiga, 28 September 2012 Ketua STAIN Salatiga Dr. Imam Sutomo, M. Ag NIP. 195808271983031002 PERNYATAAN KEASLIAN TUISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Henri Budiyanti NIM : 11508051 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Salatiga, 14 September 2012 Yang menyatakan, Henri Budiyanti MOTTO Artinya: Maka apabila kamu Telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain (al-Insyiroh: 7) “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fithrah (suci). Maka orang tualah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, dan Majusi.” (Hadits) “Barang siapa yang bersungguh- sungguh maka akan berhasil” PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada : Almarhum Ayahanda tercinta (Rusmadi) semoga Allah swt memberikan tempat terindah di alam keabadian, Ibunda terkasih (Taryati), serta kakak dan adikku tersayang; (Ms jarwo, dek Asif), dan semua keluarga (Biyunge, Lik Umi, Lik Yoto, Lik Dir, Wa Salimun, De Tiya, De Duwix) Almamater Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga Pengasuh Ponpes Annida K.H. Syamsudin, dan segenap dewan asatidz Ponpes dan TPQ, serta santri Putra Putri Ponpes Annida Salatiga. Semua rekan-rekan ponpes Annida terutama; (ana, hima, fani, Mbk nafis, aman, ipul) syukron katsir atas bantuan laptopnya, dek rifka, dek septi mbk asri,mbk Zu, mbk suni, ms jaem, alfin, yang telah memberi dorongan serta semuanya saja yang tidak bisa penulis sebutkan. Seseorang yang selalu mengerti, dan teman teman PGMI angkatan 2008 Keluarga besar IMM Keluarga besar KKN dan teman-teman seposko KATA PENGANTAR Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang. Hanya puji dan syukur yang senantiasa penulis haturkan ke haribaan Allah swt. Segala limpahan taufik, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat diberi kemudahan dan kelapangan hati dalam menyelesaikan skripsi ini, Shalawat beriring salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah saw. Keluarga, sahabat dan para pengikut setianya. Penyusunan skripsi ini bertujuan guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar keserjanaan dalam ilmu Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Terselesainya skripsi ini tidaklah semata-mata hasil dari jerih payah penulis sendiri, melainkan banyak pihak terkait yang telah membantu baik moril maupun spiritual, oleh karena itu, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku ketua STAIN Salatiga, beserta para staf-stafnya, yang telah menyediakan tempat serta fasilitas gedung kuliah yang nyaman dan kondusif. 2. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa M.Pd. selaku Ketua program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah 3. Bapak Suwardi M.Pd. selaku ketua jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga 4. Ibu dosen pembimbing tercinta Dra. Siti Farikhah M.Pd. yang tulus, ikhlas dan senantiasa berkenan memberikan sumbangsih pikiran, serta waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. 5. Seluruh dosen dan civitas akademika ynag telah membantu terselesainya skripsi ini. 6. Almarhum ayahanda terinta (Rusmadi) semoga Allah swt. Memberikan tempat terindah di alam keabadian, ibunda terkasih (Taryati) yang selalu tulus dan ikhlas mencurahkan segalanya demi penulis, serta kakak dan adikku tersayang; (Mz Imam, d’Asif), dan semua keluarga (Biyunge, Lik Umi, Lik Yoto, Lik Dir, Wa Salimun, De Tiya, De Duwix) yang senantias mengiringi penulis dengan do’a. 7. Kepala MI Ma’arif Pulutan Salatiga beserta guru dan karyawan serta semua siswa-siswi MI Ma’arif Pulutan yang telah berkenan membantu dan memberikan data kepada penulis. 8. Pengasuh Ponpes An-nida Salatiga KH. Syamsudin, dan segenap dewan asatidz Ponpes dan TPQ An-nida yang selalu memberi semangat dalam menuntut ilmu. 9. Pengurus Ponpes An-nida putra putri yang telah memberikan perhatian yang lebih dan fasilitas yang memadai kepada penulis 10. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu penulisan skripsi ini. Semoga amal serta kebaikan yang telah dicurahkan pada penulis diterima Allah SWT sebagai amal ibadah yang mendapat amalan balasan yang berlipat ganda. Demikian kiranya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi wacana keilmuan baru bagi para pembaca. Dan sebagai manusia biasa penulis menyadari akan banyaknya kekurangan, maka kritik dan saran dari para pembaca sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini. Salatiga, 14 September 2012 Penulis Henri Budiyanti ABSTRAK Budiyanti, Henri. 2012. Hubungan Gaya Menajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Matematika Pada Siswa MI Ma’arif Pulutan Salatiga Tahun 2012. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Siti Farikhah, M.Pd. Kata kunci: Gaya Mengajar; Motivasi; Matematika Penelitian ini membahas tentang hubungan gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar matematika pada siswa MI Ma’arif Pulutan Kota Salatiga Tahun 2012. Kajiannya dilatar belakangi oleh rendahnya kualitas gaya guru dalam mengajar matematika ternyata mempunyai implikasi negatif kepada siswa seperti malas dalam mengikuti pelajaran, tidak bersemangat, ngantuk, ramai dan tidak memperhatikan pelajaran yang disampaikan. Rumusan masalah yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah gaya mengajar guru matematika MI Ma’arif Pulutan Salatiga?, (2) Bagaimanakah motivasi belajar matematika pada siswa MI Ma’arif Pulutan Salatiga?, (3) Adakah hubungan gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar matematika pada siswa MI Ma’arif Pulutan Salatiga? Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan yang dilaksanakan di MI Ma’arif Pulutan Salatiga. Sampel yang penulis gunakan adalah seluruh siswa kelas V yang berjumlah 30 siswa. Data-data dalam penelitian ini penulis dapatkan dengan menggunakan metode angket, wawancara (interview), dan observasi. Semua data dianalisis dengan analisis pendahuluan, uji hipotesis, dan analisis lanjut dengan menggunakan rumus product moment. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, maka diperoleh jawaban bahwa: (1), Gaya mengajar guru di MI Ma’arif Pulutan tergolong cukup (sedang), dengan prosentase 73,3 %, pada interval (26-34) dengan jumlah frekuensi 22 dari 30 responden (2), Motivasi belajar matematika pada siswa MI Ma’arif pulutan juga tergolong cukup (sedang) dengan prosentase 67 % pada interval (26-34) dengan jumlah frekuensi 20 dari 30 responden.(3), Setelah data dianalisis menggunakan teknik korelasi product moment diperoleh nilai 0,533 kemudian dibandingkan dengan r tabel dengan jumlah N =30 dan taraf signifikan 1% yaitu 0,463 terbukti hasil r hitung lebih besar daripada r tabel, maka dapat dikatakan bahwa penelitian ini signifikan, dalam arti hipotesis yang menyatakan “Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar matematika di MI Ma’arif Pulutan Salatiga tahun 2012. “diterima”. DAFTAR ISI SAMPUL JUDUL........................................................................................ i LEMBAR BERLOGO ................................................................................ ii JUDUL.......................................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................... iv PENGESAHAN KELULUSAN................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.................................................. vi MOTTO......................................................................................................... vii PERSEMBAHAN........................................................................................ ix KATA PENGANTAR................................................................................. x ABSTRAK................................................................................................... xi DAFTAR ISI................................................................................................. xii DAFTAR TABEL........................................................................................ xiii DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1 B. Rumusan Masalah............................................................................. 5 C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 5 D. Hipotesis........................................................................................... 6 E. Manfaat Penelitian............................................................................ 6 F. Definisi Operasional......................................................................... 8 G. Metode Penelitian.............................................................................. 9 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian...................................... 9 2. Populasi dan Sampel.................................................................. 10 3. Lokasi dan Waktu Penelitian..................................................... 10 4. Instrumen Penelitian.................................................................. 11 5. Teknik Pengumpulan Data.......................................................... 12 6. Analisis Data............................................................................... 13 H. Sistematika........................................................................................ 15 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Gaya Mengajar Guru........................................................................ 17 1. Pengertian Gaya Mengajar......................................................... 17 2. Macam-macam Gaya Mengajar.................................................. 18 3. Karakteristk Gaya Mngajar......................................................... 22 4. Tujuan dan manfaat Variasi Mengajar....................................... 23 5. Komponen Variasi Gaya Mengajaar........................................... 24 B. Motivasi Belajar................................................................................ 29 1. Pengertian Motivasi Belajar....................................................... 29 2. Macam Motivasi......................................................................... 30 3. Fungsi Motivasi Belajar............................................................ 33 4. Teori Motivasi............................................................................ 33 5. Bentuk Motivasi.......................................................................... 35 C. Pelajaran Matematika....................................................................... 36 1. Pengertian Matematika............................................................... 36 2. Mata Pelajaran Sulit momok menakutkan.................................. 37 3. Menjadikan matematika menjadi Pelajaran yang menyenangkan............................................................................. 38 4. Karakteristik Matematika.......................................................... 39 5. Trik Mengajar Matematika......................................................... 40 D. Kaitan Gaya Mengajar Guru Matematika dan................................ 43 Motivasi Belajar Matematika BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MI....................................................................... 45 1. Sejarah Berdirinya MI................................................................ 45 2. Profil Sekolah............................................................................ 46 3. Visi, Misi Sekolah...................................................................... 47 4. Struktur Organisasi MI............................................................... 48 5. Keadaan Sumber Daya Manusia................................................. 48 6. Kegiatan Ekstrakurikuler........................................................... 50 7. Sarana Prasarana......................................................................... 51 8. Daftar Siswa yang diberi angket................................................ 51 B. Penyajian Data.................................................................................. 53 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pendahuluan....................................................................... 54 1. Data Tentang Gaya Mengajar Guru............................................ 53 2. Data Tentang Motivasi Belajar Matematika............................... 62 B. Analisis Lanjut.................................................................................. 69 C. Uji Hipotesis...................................................................................... 70 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan....................................................................................... 75 B. Saran.................................................................................................. 76 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. LAMPIRAN-LAMPIRAN......................................................................... 77 79 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Data tentang guru dan karyawan................................................ 49 Tabel 3.2 Data Siswa MI Pulutan............................................................... 50 Tabel 3.3 Daftar Siswa yang diberi Angket................................................ 52 Tabel 4.1 Jawban Angket Variabel Gaya Mengajar.................................. 55 Tabel 4.2 skor Jawaban Responden Variabel Gaya Mengajar.................. 56 Tabel 4.3 Haisil skor Variabel Gaya Mengajar.......................................... 57 Tabel 4.4 Interval Gaya Mengajar............................................................. 60 Tabel 4.5 Nilai Nominasi Gaya Mengajar.................................................. 60 Tabel 4.6 nilai Prosentase Gaya Mengajar................................................. 62 Tabel 4.7 jawaban Angket Variabel Motivasi Gaya Mengajar.................. 62 Tabel 4.8 skor jawaban Responden Variabel Motivaisi ........................... 64 Belajar Matematika Tabel 4.9 Hasil Skor Variabel Motivasi Belajar Matematika..................... 65 Tabel 4.10 Interval Motivasi Belajar Matematika..................................... 67 Tabel 4.11 Nilai Noninasi Belajar Matematika......................................... 67 Tabel 4.12 Nilai Prosentase Belajar Matematika........................................ 69 Tabel 4.13 Perhitngan Variabel X dan Y ............................................. 71 Tabel 4.14 Ringkasan Statistik X Dan Y............................................. 73 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I Data Prestasi siswa MI Ma’arif Pulutan............................... 79 Lampiran 2 Angket.......................................................................... 82 Lampiran 3 Lembar konsultasi skripsi....................................................... 87 Lampiran 4 Surat Tugas Pembimbing.................................................. 89 Lampiran 5 Surat Permohonan Ijin Penelitian....................................... 90 Lampiran 6 Surat Keterangan dari Obyek Penelitian............................... 91 Lampiran 7 Satuan Kredit Kerja (SKK)................................................ 92 Lampiran 8 Daftar Riwayat Hidup..................................................... 95 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidika formal, pendidikan dasar, dan pendiidkan menengah. (Permendiknas Nomor 74 tahun 2008) . Guru memeiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun luar dinas, dalam bentuk pengabdian. Jika dikelompokkan akan menjadi tiga jenis tugas guru, yakni tugas dalam bidang profesi, tugas kemanusian, dan tugas dalam bidang kemasyarakatan. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik juga bearti meneruskan dan mengembangkan nilainilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adapun melatih, berarti mengembangkan ketrampilan-ketrampilan pada siswa. Guru yang mengajar anak didik yang belajar adalah dwi tunggal dalam perpisahan raga jiwa bersatu antara guru dan anak didik. (Syaiful Bahri Dzamarah dan Aswan Zain, 1997:45) Seorang guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah dituntut untuk dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Ia juga harus mampu menarik simpati para siswanya sehingga menjadi idola. Sehingga pelajaran yang diberikan oleh guru dapat diterima oleh siswa, seorang pendidik hendaknya dapat menjadi motivasi bagi siswanya untuk terus belajar. Seorang guru dalam bidang kemasyarakatan harus mampu bergaul dengan masyarakat karena guru dipandang oleh masyarakat adalah orang yang mempunyai ilmu dan sebagai manusia yang serba bisa dan tanpa cela, sehingga masyarakat sering menjadikan guru sebagai teladan dan figure yang kharismatik. Orang Jawa sering mengartikan guru “digugu lan ditiru”. Apapun perilaku guru selalu diikuti oleh siswa. Mengajar sama halnya menjual sesuatu barang dagangan yang belum terjual jika belum ada yang membelinya. Guru belum dianggap mengajar jika siswa yang diajar tidak memahaminya apa yang diajarkan. Mengajar itu kompleks dan beragam pengetahuan tentang pembelajaran dan materi yang terkait satu sama lain. Sebagai orang yang profesional, guru memiliki komitmen untuk belajar apa yang perlu mereka ketahui agar siswa yang diajarnya berhasil. Rasulullah pengajar yang sangat memperhatikan perkembangan SAW. menerapkan siswa (sahabat) nya, agar mereka tidak merasa jemu dalam belajar, tersirat dalam hadist : يتحولـنـا باالوـوعظة فى. كاى النبي صلى هللا عـليه وسـلن: عـي ابي هسعود قال )االيام كراﮬية السـاوة عليـنا (الحديث Artinya : Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud berkata : Nabi SAW. berselangseling dalam memberikan pelajaran agar terhindar dari kebosanan. (H.R. Bukhar). (Imam Az-Zabaidi, 2002:38). Hadist di atas memberikan pengertian bahwa seorang guru dalam mengajar tidak boleh monoton tetapi selalu memberikan suasana yang beda agar siswa tidak bosan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Pelajaran matematika yang dianggap siswa sulit akan menjadi mudah dengan gaya mengajar dan motivasi yang diberikan guru. Dalam psikologi, istilah motivasi mengacu pada konsep yang digunakan untuk menerangkan kekuatan-kekuatan organisme atau individu tersebut. yang ada dan bekerja pada diri Motivasi Oemar dalam Hamalik dunia dalam pendidikan bukunya (Jamal mutlak Ma’mur diperlukan. Menurut Asmani, 2009:46) memotivasi belajar penting artinya dalam proses belajar siswa, karena berfungsi mendorong, menggerakkan dan mengarahkan kegiatan belajar. Guru senantiasa menanamkan konsep diri yang positif terhadap anak. Untuk memberikan motivasi kepada anak guru dituntut mencari nilai positif yang ada pada anak. Semakin banyak nilai positif pada anak semakin kuat keinginan untuk mencapai prestasi. Motivasi yang diberikan seorang guru bisa menjadi titik pelita penerang kehidupan seorang siswa. Sejatinya, semua orang akan senang jika diberi motivasi positif, dengan motivasi tersebut, siswa akan semakin bersemangat untuk berkreasi dan menunjukan kreatifitasnya. Penghargaan (reward) sangat dibutuhkan dalam menjalankan peran motivator. Penghargaan tidak selalu identik dengan benda. Pujian dalam bentuk kalimat verbal atau non verbal dapat mempompa semangat belajar anak. Permasalahan yang sering dihadapi oleh guru adalah jika dalam proses pembelajaran siswa sering ramai, mengantuk dan tidak memperhatikan pelajaran yang disampaikan. Kondisi seperti ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya kebanyakan guru hanya mengajar (mentransfer ilmu), masih rendahnya kualitas guru dalam mengajar, gaya mengajar guru yang monoton dan hanya ceramah sehingga membuat siswa cepat bosan dan tidak semangat untuk belajar di kelas. Kerap kali siswa mengalami hambatan dan kesulitan dalam proses belajar dan hambatan dalam memhami serta menangkap pelajaran. Untuk itu harus memiliki kepekaan terhadap siswa yang mengalami hal tersebut. Tetapi dalam realitasnya malah sebaliknya guru akan menyalahkan siswanya jika nilai siswa jelek, guru memperhatikan siswanya hanya pada aspek pedagogiknya saja padahal aspekaspek yang lain juga perlu diperhatikan. Bagi seorang guru memberikan motivasi kepada anak didik sangatlah penting, sebagai seorang pendidik hendaknya bisa mengubah pandangan siswa kalau matematika itu adalah pelajaran yang menyenangkan dan bukan lagi pelajaran yang menakutkan, dengan begitu proses transfer ilmu akan mudah ditangkap oleh anak didik. Fenomena di atas terjadi di MI Ma’arif Pulutan Salatiga yang peneliti jadikan obyek penelitian. Pada saat pembelajaran matematika, siswa tidak bersemangat tidak ada motivasi untuk belajar dengan alasan malas, matematika sulit, banyak tugas, pasti disuruh maju dan banayak lagi alasan, apalagi di dalam pemebelajaran guru menerapkan gaya mengajar yang klasikal, monoton, dan berpusat pada guru. Memandang hanya gurulah yang pintar dan paling tahu, dan guru hanya memberikan tugas, jika tidak mengerjakan akan mendapatkan punishment (hukuman) sehingga membuat siswa merasa jenuh, bosan dan malas karena selalu diberi tugas. Berdasarkan asumsi peneliti rendahnya kualitas gaya guru dalam mengajar matematika ternyata mempunyai implikasi negatif kepada siswa seperti malas dalam mengikuti pelajaran, tidak bersemangat, ngantuk, ramai dan tidak memperhatikan pelajaran yang disampaikan. Dari uraian diatas mengisyaratkan adanya persoalan yang perlu diteliti, untuk itu penulis akan menyelesaikan masalah ini dengan penelitian, dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif. Memahami persoalan tersebut maka peneliti terdorong untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan mengadakan kegiatan penelitian yang berjudul. “HUBUNGAN GAYA MENGAJAR GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH MA’ARIF PULUTAN SALATIGA TAHUN 2012” B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan Bagaimanakah gaya mengajar guru matematika Madrasah Ibtidaiyah permasalahan penelitian ini adalah : 1. Ma’arif Pulutan Salatiga? 2. Bagaimanakah motivasi belajar matematika pada siswa Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Pulutan Salatiga? 3. Adakah hubungan gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar matematika pada siswa Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Pulutan Salatiga? C. Tujuan Penelitian Dalam setiap penelitian ilmiah yang dilakukan akan memiliki tujuan yang hendak dicapai. Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui gaya mengajar guru matematika Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Pulutan Salatiga. 2. Untuk mengetahui motivasi belajar matematika pada siswa Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Pulutan Salatiga. 3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya hubugan gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar matematika pada siswa Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Pulutan Salatiga. D. Hipotesis penelitan Hipotesis adalah dugaan sementara sedangkan menurut Sugiyono “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan” (Sugiyono 2011:64). Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada faktafakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik. Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat diambil suatu hipotesis bahwa “ada hubungan yang positif antara gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar matematika pada siswa Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Pulutan Salatiga” konkretnya adalah jika gaya mengajar guru baik maka motivasi belajar matematika pada sisiwa juga akan baik. E. Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi semua kalangan pendidik di lembaga sekolah pada umumnya. Adapun berbagai manfaat yang diharapkan itu antara lain sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Manfaat keilmuan dapat teoritis tenatang menjadi dalam gaya penelitian mengajar tamabahan guru pilihan ini adalah sehingga dalam untuk menambah diharapkan mengajar nantinya dan bisa membangkitkan motivasi siswa dalam belajar 2. Manfaat Praktis a. Manfaat bagi guru Penelitian ini diharapkan dapat menyumbangsih kepada guru dalam hal: 1) Meningkatkan motivasi guru dalam mengajar sehingga akan menjadi guru yang diidolakan oleh para siswa 2) Meningkatkan mutu profesionalitas guru 3) Lebih percaya diri dalam mengembangkan pengetahuan dan kemampuannya. b. Manfaat bagi sekolah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti bagi sekolah sebagai lembaga pengelola pendidikan, antara lain: 1) Dapat digunakan sebagai pembaharuan pendidikan di sekolah 2) Dapat digunakan untuk perbaikan dalam mengajar 3) Dapat meningkatkan kualitas out put sekolah F. Definisi Operasional Untuk mencegah timbulnya kesalahpahaman dan kesalahan makna terhadap istilah yang terdapat didalam judul skripsi ini, kiranya penulis perlu menjelaskan segala sesuatu yang terdapat dalam judul “Hubungan gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar matematika pada siswa Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Pulutan ” diantaranya sebagai berikut: 1. Gaya mengajar guru Pengertian gaya mengajar a. Menurut Abu Ahmadi gaya mengajar adalah tingkah laku, sikap dan perbuatan guru dalam melaksanakan proses pengajaran. (www.google.com, Tinjauan Tentang Variasi Gaya Mengajar, 25 Septembar 2008). b. Maksud dari gaya mengajar adalah kualitas mengajar ataupun penampilan guru. Kualitas guru adalah kemampuan yang dimiliki seorang guru untuk diberikan kepada anak didiknya. Guru yang berkualitas adalah guru yang dalam mengajar di kelas dapat diterima dan dipahami oleh para siswa ketika menyampaikan pelajaran. Kondisi pembelajaran di kelas akan efektif dan kondusif bagi para siswa hal ini akan memberikan efek secara langsung dan akan mempengaruhi motivasi dan prestasi belajar siswa. (www.google.com, Guru yang Baik dan Reformasi Pembelajaran di Kelas, 30 Mei 2012) c. Gaya Mengajar adalah suatu pendekatan yang digunakan guru dalam mengolah bahan pelajaran dan memanipulasi situasi lingkungan belajar sedemikian rupa. (www.google.com, Gaya Mengajar, 20 Desember 2011) Dari definisi di atas, bisa ditarik kesimpulan bahwa variasi gaya mengajar adalah perubahan sikap dan tingkah laku guru dalam proses kegiatan belajar mengajar yang bertujuan meningkatkan motivasi belajar peserta didik, serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan siswa, sehingga siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap pelajarannya. 2. Motivasi belajar matematika Motif diartikan sebagai suatu kekuatan yang beraarti melakukan suatu perbuatan, dengan motif yang kuat anak mempunyai banyak tenaga yang mendorong belajar, sehingga aktifitas belajarnya lebih bertahan lama. (Lilik Sriyanti, 2003: 8). Jadi motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar siswa (dengan menciptakan tertentu) serangkaian yang menjamin usaha untuk kelangsungan menyediakan dan kondisi-kondisi memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. G. Metode penelitian 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Penelitian berjudul Hubungan gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar matematika pada siswa MI Maarif Pulutan Salatiga tahun 2012, ini mengunakan pendekatan kuantitatif korelasional, artinya peneliti mengumpulkan data dengan mengadakan survey lapangan kemudian dicari hubungan antar variabel. Dilihat dari jenisnya, penelitian yang peneliti angkat ini termasuk jenis penelitian korelasional yang sifatnya melukiskan hubungan saling mempengaruhi yang terdapat antara variabel bebas berupa gaya mengajar guru (X) dengan variabel terikat yaitu motivasi belajar matematika (Y). 2. Populasi dan sampel Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian (Arikunto, 1998:115). Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa MI Ma’arif Pulutan Salaitga yang berjumlah 205 sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (sugiyono, 2011:81). Menurut Sutrisno Hadi (1976:73) bahwa “tidak ada sesuatu ketetapan yang mutlak itu tidak menimbulkan keraguan pada peneliti”. Dalam penelitian cara sampling purposive. ini, penulis menentukan responden dengan Menurut Sugiyono (2011:85) sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun yang yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa- siswi kelas V MI Ma’arif Pulutan Salatiga yang berjumlah 30 siswa. 3. Lokasi dan waktu penelitian Lokasi yang dipilih peneliti adalah Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Pulutan Salatiga karena di MI tersebut terdapat sesuatu yang menurut peneliti menarik untuk diteliti yaitu hubungan gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar matematika. Waktu penelitian adalah waktu secara umum yang digunakan peneliti selama penelitian. Dalam kesempatan ini peneliti melaksanakan penelitian pada tahun ajaran 2011/2012. 4. Instrumen Penelitian Instrumen penelitan adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. (sugiyono, 2011:102). Jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah variabel penelitian yang telah ditetapkan oleh peneliti. Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut. Kemudian di tarik kesimpulannya (sugiyono, 2011:38). Dalam penelitan ini peneliti menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua variabel yaitu: a. Gaya mengajar guru (sebagai variabel X ) Indikator: 1) Menyenangkan 2) Menumbuhkan semangat 3) Memahamkan 4) Memberikan kata-kata sanjungan 5) Menarik b. Motivasi belajar matematika sebagai variabel (Y) Indikator: 1) Keaktifan sisiwa dalam mengikuti pelajaran 2) Keaktifan siswa memahami materi pelajaran 3) Memperhatikan pelajaran 4) Mengerjakan tugas atau PR 5) Aktif bertanya. 5. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan melalui 1) Kuesioner (Angket) Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. (Sugiyono, 20011:142). Penulis menggunakan angket untuk mengetahui gaya mengajar guru matematika dan sejauh mana motivasi belajar matematika di MI Ma’arif Pulutan Salatiga tahun 2012. 2) Interview (wawancara) Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan jalan komunikasi, yaitu melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data (pewawancara) dengan sumber data (responden). (I Made Wirartha 2005:37). Metode ini digunakan sebagai penunjang dan untuk mendukung validitas angket, serta digunakan untuk mengetahui hal-hal lain yang diperlukan dalam penelitian ini. 3) Observasi Metode ini digunakan sebagai pelengkap. Obsevsi adalah alat pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur tingkah laku ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan. (Ahmad Tanzeh, 2009: 58). Peneliti mengadakan pengamatan secara langsung ke lokasi penelitian untuk mengamati fenomena-fenomena yang terjadi dan berkaitan dengan tujuan penelitian di MI Ma’arif Pulutan Salatiga. 6. Analisis Data Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh Kegiatan dalam berdasarkan responden analisis variabel atau data dan sumber adalah: jenis data lain terkumpul. mengelompokkan responden, mentabulasi data data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, rumusan masalah, dan melakukan melakukan perhitungan untuk perhitungan untuk menjawab menguji hipotesis yang telah diajukan. (Sugiyono, 2011: 147 ). 1) Analisis Pendahuluan (Deskriptif) Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis deskriptif yaitu peneliti memberikan gambaran deskriptif tentang gaya mengajar guru terhadap motivasi pelajaran matematika pada siswa. Kemudian juga membahas pengumpulan Selanjutnya data data mentah dari angket penelitian. yang diperoleh di masukkan ke dalam tabel dan diberi skor pada setiap alternatif jawaban responden, yaitu dengan mengubah data-data tersebut ke dalam bentuk angka kuantitatif. Untuk membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan dilakukan analisis. Untuk menganalisis data-data tersebut penulis menggunakan statistik, yaitu : Yaitu teknik analisis data dengan rumus: P F 100% N Keterangan : P = Prosentase F = Frekuensi N = Jumlah Total Responden Analisis ini untuk mengetahui gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar matematika pada siswa Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Pulutan Salatiga. 2) Anaisis lanjut Dalam Analisis ini peneliti menggunakan rumus product moment untuk mengetahui hubungan gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar matematika pada siswa Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Pulutan Salatiga. r xy Keterangan : N XY X Y N x X N Y 2 2 2 Y 2 rxy : Koefisien korelasi yang dicari N : Banyaknya subyek pemilik nilai X : Nilai Variabel 1 Y : Nilai Variabel 2 XY : Perkalian antara X dan Y (Suharsimi Arikunto, 2005: 327) Analisis ini merupakan jawaban benar atau tidak benar terhadap jawaban hipotesis yang diajukan. H. Sistematika Penulisan Dari uraian diatas dapatlah kami gambarkan penelitian yang akan dilakukan dalam sistematika berikut ini: BAB I PENDAHULUAN Berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, definisi operasional, teknik penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II KAJIAN PUSTAKA Meliputi pembahasan tentang pengertian, macam, karakteristik, tujuan, komponen gaya mengajar guru. Disamping itu juga akan dibahas mengenai pengertian, macam, fungsi, teori dan bentuk dari motivasi belajar dan juga pengertian matematika, karakteristik matematika dan trik mengajar matematika. BAB III HASIL PENELITIAN Berisi tentang ambaran dari obyek penelitian yang meliputi letak sejarah, Profil sekolah, visi misi, keadaan guru, keadaan karyawan, keadaan siswa, sarana dan prasarana dan struktur organisasi dari Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Pulutan serta penyajian data penelitian. BAB VI ANALISIS DATA Dalam bab ini akan dibahas mengenai analisis data dan juga analisis dari hipotesis. Untuk menguji hipotesis yang diajukan melalui tahapan analisis pendahuluan dan analisis lanjut BAB V PENUTUP Bab ini adalah akhir penulisan dari uraian dalam penulisan skripsi. Dalam bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan dan saran bagi pihak-pihak yang terkait dengan penelitian. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Gaya Mengajar Guru 1. Pengertian Gaya Mengajar Gaya mengajar adalah bentuk penampilan guru saat proses belajar mengajar. Gaya mengajar seorang guru berbeda antara yang satu dan yang lain pada saat proses belajar mengajar walaupun mempunyai tujuan yang sama yaitu menyampaikan ilmu pengetahuan, membentuk sikap siswa, dan menjadika siswa rerampil dalam berkarya. (www.google Gaya Mengajar Guru Profesional, 4 Maret 2012). Penampilan guru dalam mengajar sangat penting karena guru ibarat model atau artis yang sedang tampil di depan, setiap penampilan, tingkah laku, suara ataupun cara berjalan sangat diperhatikan siswa, sehingga guru harus bisa menjaga penampilannya di depan siswanya, agar siswa merasa nyaman melihatnya, sehingga seorang guru hendaknya menggunakan gaya mengajar yang menarik untuk anak didiknya agar siswa tidak bosan dalam mengikuti penmbelajaran. Gaya mengajar konteks proses dapat belajar diartikan mengajar yang sebagai bertujuan perbuatan guru mengatasi dalam kebosanan siswa, sehingga dalam proses belajarnya siswa senantiasa menunjukkan ketekunan, keantusiasan, serta berperan serta secara aktif. (J.J. Hasibuan dan Moedjiono, 1995:65). Sedangkan menurut (Mulyasa, 2011:78) variasi dalam pembelajaran adalah perubahan dalam 1 7 proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik, serta mengurangi kebosanan dan kejenuhan. Mengajar merupakan istilah kunci yang tidak pernah luput dari pembahasan mengenai pendidikan karena keeratan hubungan keduanya, dalam pembelajaran juga tidak lepas dari adanya seorang pendidik atau guru yang senantiasa memberikan pendidikan dan pengajaran. Pendidik diharapkan bisa membawa perubahan bagi anak didiknya seperti kata-kata hikmah “siapa yang menanam maka dialah yang menuai” (man yazra’ yahsud). Artinya, jika kita menginginkan orang lain berbuat baik, maka detik ini pula kita harus berbuat baik terlebih dahulu (Abdullah Munir, 2006:3) 2. Macam-macam Gaya Mengajar Gaya mengajar yang perlu diterapkan dalam proses belajar mengajar sebaiknya bersifat variatif, inovtif, serta mudah diterima oleh siswa dalam penyampaian materi pelajaran. Gaya mengajar guru yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran menjadi bebrapa macam yaitu: 1) Gaya Mengajar Klasik Guru dengan gaya mengajar klasik masih menerapkan konsepsi sebagai satu-satunya cara belajar dengan berbagai konskuensi yang diterimanya. Guru masih mendominasi kelas tanpa memberi kesempatan pada siswa untuk aktif sehingga akan menghambat perkembangan siswa dalam proses pembelajaran. Gaya mengajar klasik tidak sepenuhnya disalahkan manakala kondisi kelas yang mengharuskan seorang guru berbuat demikian, yaitu kondisi kelas dimana siswanya mayoritas pasif 2) Gaya mengajar teknologis Gaya mengajar teknologis ini mengisyaratkan seorang guru untuk berpegang pada berbagai sumber media yang tersedia. Guru mengajar dengan memperhatikan kesiapan siswa dan selalu memberikan stimulan untuk mampu persoalan menjawab yang stimulan mempelajari untuk pengetahuan mampu yang menjawab sesuai dengan segala minat masing-masing sehingga memberi banyak manfaat kepada diri siswa. 3) Gaya mengajar personalisasi Guru dengan gaya mengajar personalisasi akan selalu meningkatkan belajarnya dan juga senantiasa memandang siswa seperti dirinya sendiri. Guru tidak dapat memasakan siswa gurunya, karena siswa tersebut mempunyai untuk sama dengan minat, bakat, dan kecenderungan masing-masing 4) Gaya mengajar interaksional Guru dengan Gaya mengajar interaksional lebih mengedepankan dialogis dengan siswa sebagai bentuk interaksi dinamis. Guru dan siswa atau siswa dengan siswa saling ketergantungan, artinya mereka sama-sama menjadi subyek pembelajaran dan tidak ada yang dianggap baik atau sebaliknya paling jelek. (www. Google Gaya Mengajar Guru Profesional, 4 Maret 2012). Guru juga harus mengetahui kecerdasan setiap siswa karena setiap siswa mempunyai kecerdasan yang berbeda-beda. Berdasarkan penlitian yang dilakukan oleh Horward Gardner, seorang psikolog dari Harvard University bahwa setiap manusia paling tidak memiliki delapan “pusat kecerdasan”, bahkan mungkin lebih. Konsep itulah yang disebut dengan “multiple intelegence.” Teori kecerdasan majemuk yang digagas oleh Gardner membawa angin segar bagi setiap anak dan orang tua sekarang anak tidak hanya terpaku pada satu kecerdasan. yang dimaksud spacial, adalah kinestetik, kecerdaan musikal, (Najib Sulhan, 2011:145). linguistik, interpersonal, logis Kecerdasan majemuk matematik, intrapersonal, dan visualnatural. Hal ini tertuang dalam firman Allah (QS. An- Nahl:78) Artinya: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.(QS.An-Nahl). (Al-Qur’an & terjemah, 2005:275) Guru mengajar anak dengan karakter yang berbeda-beda. Untuk itulah guru berbeda. dituntut Semakin untuk guru menggunakan tahu tentang strategi modalitas pembelajaran belajar anak yang serta mengetahui berbagai kecerdasan anak di dalam kelas, maka akan mudah menentukan strategi pembelajran. Macam Kecerdasan Anak Srategi Pembelajaran Kecerdasan Lingiistik Kecerdasan logis matematik Kecerdasan visual spasial Kecerdasan Musikal Kecerdasan Kinestetik Kecerdasan Interpersonal Kecerdasan Intrapersonal Kecerdasan natural Melakukan kegiatan wawancara Membuat puisi dari materi pembelajaran Menyusun laporan kegiatan Menulis informasi dan imajinasi Memberikan panduan membaca Membuat resum kelompok Menceritakan materi bacaan Membaca keras Debat aktif Quiz Teka-teki silang Melakukan pengamatan Membuat bagan Membuat perbandingan Membuat peta konsep Membuat perencanaan Membuat puzzel Menggambar Parodi Mengubah lirik lagu Membuat hafalan berirama Praktik berpasangan Bermain peran Permainan gerak Belajar dari teman Kolaboratif Diskusi kelompok Menilai teman Belajar mandiri Ramah guru ramah anak Kontruktivis Menilai diri Pertanyaan dari siswa Belajar di alam Praktik benda-benda alam (hewan tumbuhan) dan 3. Karakteristik Gaya Mengajar Dalam berbeda-beda mengajar berikut ini seorang guru penulis mempunyai membagi penampilan karakteristik guru mengajar menjadi dua: a. Karakteristik gaya mengajar guru yang positif 1) Menguasai materi pelajaran secara mendalam 2) Mempunyai wawasan luas 3) Komunikatif 4) Dialogis 5) Menggabungkan teori dan praktik 6) Bertahap 7) Mempunyai variasi pendekatan 8) Tidak memalingkan materi pelajaran 9) Tidak terlalau menekan dan memaksa 10) Humoris, tapi serius. (Jamal Ma’mur Asmani, 2009:115-137) b. Karakteristik gaya mengajar guru yang negatif 1) Duduk diatas meja ketika mengajar 2) Mengajar sambil merokok 3) Mengajar sambil main HP 4) Tidur sewaktu mengajar 5) Menganggap diri paling pandai yang dalam 6) Mengajar secara monoton 7) Sering bolos mengajar 8) Tidak disiplin 9) Berpakaian tidak rapi 10) Membiarkan murid saling menyontek 11) Suka memberi PR tanpa mengoreksi. (Masykur Arif Rahman, 2011:5-6 4. Tujuan dan manfaat variasi mengajar penggunaan variasi terutama ditujukan terhadap perhatian siswa, motivasi, dan belajar siswa. Tujuan dan Manfaat Variasi Gaya Mengajar a. Tujuan variasi gaya mengajar : 1) Meningkatkan dan memelihara perhatian siswa terhadap relevensi terhadap proses belajar mengajar. 2) Memberikan kesempatan kemungkinan berfungsinya motivasi dalam belajar, motivasi memegang peranan yang sangat penting, karena tanpa motivasi seorang siswa tidak akan melakukan kegiatan belajar. 3) Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah. 4) Memberi kemungkinan pilihan dan fasilitas belajar individual 5) Mendorong anak didik untuk belajar. (Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2006:161-165) b. Manfaat Variasi Menurut JJ Hasibuan adalah : 1) Memelihara dan meningkatkan siswa yang berkaitan dengan aspek belajar 2) Meningkatkan kemungkinan berfungsinya motivasi ingin tahu melalui kegiatan investigasi dan eksploitasi. 3) Membentuk sikap positif terhadap guru dan sekolah. 4) Kemungkinan dilayaninya siswa secara individual sehingga memberi keindahan belajar. 5) Mendorong aktivitas belajar dengan cara melibatkan siswa dengan berbagai kegiatan atau pengalaman belajar yang menarik dan berbagai tingkat kognitif. (J.J. Hasibuan dan Moedjiono 1995:65) 5. Komponen-komponen variasi gaya mengajar Dalam mengajar hendaknya menggunakan berbagai macam variasi gaya. Dengan variasi gaya tersebut, akan menjadikan siswa merasa tertarik terhadap penampilan mengajar guru. Variasi gaya mengajar guru ini meliputi komponen-komponen sebagai berikut : 1) Variasi gaya mengajar Variasi mengajar meliputi beberapa komponen ketrampilan yang mencakup hak-hal sebagai berikut: a. Variasi suara Variasi suara adalah perubahan suara dari keras menjadi lemah, dan tinggi menjadi rendah, dari cepat menjadi lambat, dari gembira menjadi sedih, atau pada suatu saat memberikan tekanan pada kata-kata tertentu (Suwarna Dkk, 2006:85) b. Penekanan (focusing) Untuk memfokuskan perhatian anak didik pada suatu aspek yang penting atau aspek kunci, guru dapat menggunakan “penekanan secara verbal”, misalnya : “perhatikan baik-baik!”, ini adalah bagian yang sukar, dengarkan baik-baik.” Penekanan seperti itu biasanya dikombinasikan dengan gerakan anggota badan. Menurut (Marno & M.Idris, 2010:144) Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan guru untuk memusatkan perhatian anak. Teknik-teknik terebut adalah sebagai berikut: 1) Meminta anak untuk memperhatikan, “Coba perhatikan...” 2) Mengatur tekanan suara, yang bermakna perlu mendapat perhatian 3) Dengan menunjukkan pengetahuan/konsep yang penting 4) Dengan menggaris bawahi konsep yang penting 5) Dengan pengulangan pengungkapan Dengan teknik-teknik tertentu, perhatian anak terpusat pada pengetahuan yang diharapkan guru untuk dikuasai. c. Kesenyapan atau kebisuan guru (Teaching silence) Kesenyapan adalah suatu keadaan diam secara tiba-tiba dari pihak guru ditengah-tengah menerangkan sesuatu. Adanya kesenyapan tersebut merupakan alat yang baik untuk menarik perhatian siswa. Dengan keadaan senyap atau diamnya guru secara tiba-tiba bisa menimbulkan perhatian siswa, sebab siswa begitu tahu apa yang terjadi dan demikian pula setelah bagusnya guru memberikan apabila kesenyapan diberi supaya siswa pertanyaan waktu bisa untuk mengingat kepada siswa alangkah berfikir dengan memberi kembali informasi-informasi yang mungkin ia hafal, sehingga bisa menjawab pertanyaan guru dengan baik dan tepat. d. Kontak pandang Bila guru berbicara atau berinteraksi dengan anak didik, sebaiknya mengarahkan pandangannya keseluruh kelas menatap mata setiap anak didik untuk membentuk hubugan yang positif dan menghindari hilangnya kepribadian. matanya Guru dapat menyampaikan membantu anak informasi dan didik dengan dengan menggunakan pandangnnya dapat menarik perhatian anak didik. Hal-hal yang harus dihindari guru selama presentasinya didepan kelas : 1) Melihat keluar ruang 2) Melihat kearah langit-langit 3) Melihat kearah lantai 4) Melihat hanya pada siswa tertentu atas kelompok siswa saja 5) Melihat dan menghadap kepapan tulis saat sambil menunjukkan sesuatu. (Sardiman, 2009:205) menjelaskan kecuali Hal-hal diatas bertujuan supaya bisa mengendalikan situasi kelas dengan baik. e. Gerakan anggota badan (gesturing) Kesan antusiasme guru dapat dimunculkan dengan variasi mimik dan gerak anggota badan. Perubahan-perubahan mimik dapat membantu siswa untuk menangkap makna yang disampaikan guru. Begitu pula dengan gerak gestural yang bermakna dan benar dapat memudahkan anak memahami konsep. (Marno, & Idris 2010 : 143) f. Perpindahan posisi guru Perpindahan posisi guru dalam ruang kelas dapat membantu dalam menarik perhatian anak didik, dapat pula meningkatkan kepribadian guru dan hendaklah selalu diingat oleh guru, bahwa perpindahan posisi itu jangan dilakukan secara berlebihan. Bila dilakukan berlebihan guru akan kelihatan terburu-buru, lakukan saja secara wajar agar siswa bisa memperhatikan. Perpindahan posisi dapat dilakukan dari muka ke bagian belakang, dari sisi kiri ke sisi kanan, atau diantara anak didik dari belakang kesamping anak didik. Dapat juga dilakukan dengan posisi berdiri kemudian berubah menjadi posisi duduk dan diam di tempat lalu berjalan-jalan mengelilingi siswa dan sebagainya. Yang penting dalam perubahan posisi itu harus ada tujuannya, dan tidak sekedar mondarmandir dan seorang guru janganlah melakukan kegiatan mengajar dengan satu posisi, misalnya saja saat menerangkan guru hanya berdiri didepan kelas saja atau duduk dikursi saja, tanpa ada pergantian atau variasi ini bisa menimbulkan kebosanan siswa. 2) Variasi Media Pengajaran Media belajar, dilihat dari alat indra yang dipergunakan, dapat dibedakan menjadi dengar pandang media dengar, media pandang (lihat), dan media yang dapat dimanipulasi anak.Variasi media belajar maksudnya adalah penggunaan media secara bervariasi antara jenis-jenis media belajar yang ada. Akan tetapi penggunaannya tidak lepas dari pertimbangan tujuan yang akan dicapai. (Marno & M. Idris, 2010:145- 146) 3) Variasi Pola Interaksi Interaksi belajar mengajar dapat divariasikan dengan metode dan strategi yang digunakan. Dengan memvariasikan metode dan strategi, pola kegiatan belajar anak akan bervariasi pula. Pola-pola interaksi dapat divariasikan sebagai berikut: a. Cermah guru-tugas kelompok-diskusi kelas b. Demonstrasi ketrmpilan-tanya jawab-ceramah c. Observasi-diskusi kelompok-diskusi kelas d. Eksperimen-laporan kelompok-debriefing e. Tanya jawab-ceramah-tugas indiidual. (Marno & M.Idris, 2010:146) B. Motivasi Belajar 1) Pengertian Motivasi Belajar Kata “motif”, diartikan sebagai daya uapaya mendorong seseorang melakukan sesuatu. Motif dapat diartikan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif Pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak. (Sardiman,2009:73). Menurut Mc. Donald, dalam bukunya (Sardiman, 2009:73) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting. 1) Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada setiap individu manusia. 2) Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa “felling”, afeksi seseorang. 3) Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Menurut (Lilik Sriyanti, 2003:8) motivasi merupakan tenaga penggerak bagi aktifitas belajar anak. Motif diartikan sebagai suatu kekuatan yang berasal dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan suatu perbuatan. Jadi motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar siswa (dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu) yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. 2) Macam Motivasi Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya a) Motif-motif bawaan Yang dimaksud motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. b) Motif-motif yang dipelajari Maksudnya motif yang timbul karena dipelajari. Motif-motif ini sering kali disebut dengan motif-motif yang diisyaratkan secara sosial. Sebab manusia hidup dalam lingkungan sosial dengan sesama manusia yang lain, sehingga motivasi ini terbentuk. Frandsen dalam bukunya (Sardiman, 2009:86) mengistilahkan dengan affiliative needs. Sebab justru dengan kemampuan berhubungan, kerjasama di dalam masyarakat tercapailah suatu kepuasan diri. Disamping itu Frandsen, masih menambahkan jenis-jenis motif berikut ini: 1) Cognitive motives. Motif ini menunjuk pada gejala intrinsic, yakni menyangkut kepuasan individu. Kepuasan individu yang ada di dalam diri manusia dan biasanya berwujud proses dan produk mental. Jenis motif seperti ini adalah sangat primer dalam kegiatan belajar di sekolah, terutama yang berkaitan dengan pengembangan intelektual. 2) Self-expression. Penampilan diri adalah sebagian dari perilaku manusia. 3) Self-enhancement. Melalui aktualisasi diri dan pengembangan kompetensi akan meningkatkan kemajuan diri seseorang. Ketinggian dan kemajuan diri ini menjadi salah satu keinginan bagi setiap individu. Dalam belajar dapat diciptakan suasana kompetensi yang sehat bagi anak didik untuk mencapai suatu prestasi. (Sardiman, 2009:87) Menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis dalam bukuny (Sardiman, 2009:88) jenis motivasi adalah: (1) Motif atau kebutuhan organis, meliputi misalnya: kebutuhan untuk minum, kebutuhan untuk makan,bernapas,berbuat dan kebutuhan untuk beristirahat. (2) Motif-motif darurat. Yang termasuk dalam jenis motif ini antara lain: dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu. Motivasi jenis ini timbul Karena adanya rangsangan dari luar. (3) Motif-motif objektif. Dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh minat. Motif-motif ini muncul karena dorongan untuk dapat menghadapi dunia luar secara efektif. c) Motivasi jasmaniah dan rohaniah Beberapa ahli menggolongkan jenis motivasi itu menjadi dua jenis yakni motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah. Yang termasuk motivasi jasmaniah seperti: reflex, insting otomatis, nafsu. Sedangkan yang termasuk motivasi rohaniah adalah kemauan. Soal kemauan pada diri manusia terbentuk melalui empat momen yaitu: (1) Momen timbulnya alasan (2) Momen pilih (3) Momen putusan (4) Momen terbentuknya kemauan d) Motivasi intrinsik dan eksrtrinsik 1. Motivasi intrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri anak. Motivasi intrinsik terjadi bila seseorang belajar karena ingin mendapatkan kepintaran, ingin memperoleh ilmu, bukan terdorong oleh faktor lain. 2. Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motif yang bersumber dari luar. Motivasi ini terjadi bila sesorang belajar karena ada faktor lain, misalnya karena ingin ketemu dengan teman, atau karena takut absensinya kurang (Lilik Sriyanti, 2003:9) 3) Fungsi Motivasi dalam Belajar Fungsi motivasi dalam belajar adalah: 1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggeak atau motor yang melepaskan energy. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan 2) Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang akan hendak dicapai 3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatanperbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersbut. (Sardiman, 2009:85). Ada juga fungsi lain motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapain prestasi belajarnya. c. Teori Motivasi Teori yang perlu kita ketahui diantaranya : 1. Teori Insting Menurut teori ini tindakan setiap diri manusia diasumsikan seperti tingkah jenis binatang. Tindakan manusia itu dikatakan selalu berkait dengan insting atau pembawaan. 2. Teori fisiologis Teori ini juga disebutnya “Behaviour theories”. Menurut teori ini semua tindakan manusia itu berakar pada usaha memenuhi kepuasan dan kebutuhan organik atau kebutuhan untuk kepentingan fisik. Atau disebut sebagai kebutuhan primer, seperti: kebutuhan tentang makanan, minuman, udara, dan lain-lain yang diperlukan untuk kepentingan tubuh seseorang.dari teori inilah muncul perjuangan hidup, struggle for survival. 3. Teori psikoanalitik Teori ini mirip dengan toeri insting, tetapi lebih ditekankan pada unsur-unsur kejiwaan yang ada pada diri manusia. Bahwa setiap tindakan manusia karena adanya unsur pribadi manusia yakni id dan ego. Motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) Tekun menghadapi tugas (2) Ulet menghadapi kesulitan (3) Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah (4) Lebih senang bekerja mandiri (5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (6) Dapat mempertahankan pendapatnya (7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini (8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal (Sardiman, 2009:83). Apabila seeorang memiliki ciri-ciri seperti diatas, berarti orang itu selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Sehubungan dengan motivasi, Maslow menyusun suatu teori tentang kebutuhan maanusia yang bersifat hierarkis, dan dikelompokkan menjadi lima tingkat, yaitu: a) Kebutuhan fisiologis b) Kebutuhan akan rasa aman c) Kebutuhan kasih sayang (belongingness and love needs) d) Kebutuhan akan rasa harga diri (esteem needs) e) Kebutuhan akan aktualisasi diri (need for self actualization) kualitas pembelajaran, (Mulyasa, 2011:175) Dalam hubungannya dengan peningkatan teori Maslow ini dapat digunakan sebagai pegangan untuk melihat dan mengerti mengapa: 1) Peserta didik yang lapar, sakit atau kondisi fisiknya tidak baik tidak memiliki motivasi untuk belajar 2) Peserta didik lebih senang belajar dalam suasana yang menyenangkan 3) Peserta didik kelompoknya yang akan merasa memiliki disenangi, minat diterima belajar yang oleh teman lebih atau dibanding dengan peserta didik yang diabaikan atau dikucilkan 4) Keinginan peserta didik untuk selalu sama. (Mulyasa, 2011: 176) 5. Bentuk Motivasi a) Memberi angka b) Hadiah c) Saingan/kompetisi d) Ego-involvement mengetahui dan memahami tidak e) Memberi ulangan f) Mengetahui hasil g) Pujian h) Hukuman i) Hasrat untuk belajar j) Minat k) Tujuan yang diakui (Sardiman, 2009:92-95) C. Pelajaran Matematika 1) Pengertian Matematika Pada awalnya, matematika adalah ilmu hitung atau ilmu tentang perhitungan angka-angka untuk menghitung berbagai benda ataupun yang lainnya. (Raodatul Jannah, 2011:17). Matemtika menurut Ruseffendi dalam bukunya (Heruman, 2010:1) adalah bahasa simbol, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, matematika bilangan-bilangan, hubungan antara diartikan sebagai ilmu bilangan, dan prosedur tentang operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah bilangan. Sedangkan menurut James dalam bukunya (Raodatul jannah, 2011:26) matematika diartikan sebagai ilmu logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu sama lain dengan jumlah yang terbagi ke dalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri. Berdasarkan pengertianpengertian tersebut, maka matematika dapat dirtikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari bilangan, bangun, dan konse-konsep yang berkenaan dengan kebenarannya secara logika, menggunakan simbol-simbol yang umum serta aplikasi dalam bidang lainnya 2) Mata pelajaran “sulit” momok menakutkan. Pelajaran matematika sering sekali menjadi pelajaran yang sulit dan menkutkan bagi peserta didik, karena pelajaran matematika menyajikan beragam angka, simbol, rumus dan lain sebagainya yang membuat otak susah untuk memahaminya. Ketika siswa sudah mempunyai keyakinan dalam hati dan pikiran mereka bahwa matematika itu sulit, maka matematika akan benar-benar sulit. Akibatnya mereka tidak hanya akan sulit dalam mempelajari matematika, tetapi akan membuat harapan yang rendah terhadap hasil ujian mereka. Seorang guru atau orang tua yang dari awal pengajarannya menyatakan kepada siswa atau anaknya kalau matematika itu sulit, maka ada tiga hal yang terjadi. a) Anggapan sulit dari seorang guru akan membuat respons dan persepsi yang negatif kepada siswa b) Guru terebut tidak begitu menguasai atau ahli matematika, sehingga ia berkesimpulan bahwa matematika itu sulit. c) Guru tersebut susah mengajarkan siswanya (Raodatul Jannah, 2011:59) ilmu matematika kepada para 3) Menjdikan matematika menjadi pelajaran yang menyenangkan Tokoh sains dan matematika indonesia, Yohannes Surya menjelaskan, matematika terasa menyenangkan ketika seseorang mengerjakan soal-soal matematika dalam waktu yang cukup lama. Salah satunya dengan alat peraga. (http//edukasi.kompas.com). Yohannes juga mengatakan, harus ada perubahan persepsi terhadap matematika. “pendapat yang menganggap matematika sebagai momok harus kita ubah, karena matematika begitu gampang dan semua orang bisa memahaminya. Saya yakin setiap anak bisa matematika,” ujarnya. Untuk membantu anak cepat memahami matematika, selain metode Gasing, cara lain bisa dilkukan dengan konsep bermain, dan lakukan latihan sesering mungkin. Jika sudah mengerti, dua jam sehari latihan mengerjakan soal matematika akan terasa cepat karena sudah dianggap sebagai hal yang mengasyikkan.”Jika sudah merasa asyik, anak akan merasa kurang kalau hanya dengan dua jam.”Dalam matematika, mengerjakan soal bukan menguji, melainkan memuji. Semua orang suka dipuji, itu konsep yang selama ini belum dipakai orang,” tambah Yohannes. (http//edukasi.kompas.com). Sedangkan (Raodatul Jannah, 2011:54-94) menyatakan ada beberapa tips agar anak mencintai pelajaran matematika. a. Dengan cara membuang jauh-jauh persepsi negatif jika matematika itu sulit. b. Gunakan metode belajar dan bermain c. Gunakan alat bantu yang menarik d. Jadilah guru matematika yang menyenangkan e. rekatkan matematika dengan kehidupan 4) Karakteristik Matematika Menurut Theresia M.H. Tirta Seputro dalam bukunya (Raodatul Jannah, 2011:26-30) karakteristik matematika yang perlu diketahui, diantaranya adalah sebagai berikut: a. Obyek yang dipelajari bersifat abstrak Sebagian yang dipelajarai dalam matematika adalah angka atau bilangan yang secara nyata tidak ada atau merupakan hasil pemikiran otak manusia. b. Kebenarannnya berdasarkan logika Kebenaran dalam matematika adalah kebenaran secara logika, bukan empiris. Artinya, kebenaran itu tidak dapat dibuktikan melalui kontinuArtinya dalam eksperimen seperti dalam ilmu fisika atau biologi. c. Pembelajarannya pembelajaran secara matematika bertingkat harus dan dilakukan secara berulng melalui latihan-latihan soal. d. Ada keterkaitan antara materi yang satu dan materi yang lainnya Materi yang dipelajari harus memenuhu atau menguasi materi sebelumnya. e. Menggunakan simbol Dalam matematika, penyampaian materi menggunakan simbol-simbol yang telah disepakati dan dipahami scara umum, sehingga tidak terjadi dualisme jawaban. f. Diaplikasikan dalam ilmu lain Materi matematika Misalnya,materi dapat fungsi diaplikasikan digunakan dalam dengan ilmu ilmu lain. ekonomi untuk mempelajari fungsi permintaan dan penawaran. 5) Trik mengajar matematika Sering sekali seseorang menganggap matematika adalah pelajaran yang sulit, sehingga perlu adanya peran guru dan krteatifitas guru agar matematika bisa mudah dimengerti dan dipahami, sehingga diperlukan beberapa trik mengajar matematika dalam bukunya (Raodatul jannah, 2011: 61-78) yaitu: a. Metode mengajar Seorang pakar matematika mengatakan bahwa kunci matematika ada pada metode mengajarnya. Untuk mengajar matematika yang mudah dan menyenangkan Menurut Yohanes, pertama-tama metode adalah dasar yang menguasai dapat metode dipakai dasarnya. adalah dengan menguasai operasi penjumlahan dari 1 sampai 20, setelah anak menguasai operasi penjumlahan itu, lalu dilanjutkan dengan operasi pengurangan, apabila operasi pengurangn sudah menguasai baru berlanjut ke operasi perkalian, dan didikuti operasi pembagian. Setelah menguasai baru berlanjut ke pecahan, dengan banyak berlatih maka pecahn akan mudah dikuasai, sebab menguasai desimal. dengan menguasai pecahan maka kita akan mudah b. Alat Peraga Alat peraga sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran karena dengan bantuan alat peraga akan mempermudah pemahaman dan pembelajaran matematika kepada siswa., alat bantu peraga juga dapat diaplikasikan secara langsung dalam bentuk yang lebih real, dengan begitu matematika tidak hanya mudah dipahami, namun juga dicintai oleh para siswa. Sebab, selama ini, pelajarann matematika kebanyakan dihafal oleh siswa, sehingga membuat otak siswa cepat menjadi bosan dan jenuh. Tetapi, dengan alat peraga, siswa menjadi senang dan jauh dari kebosanan. Dan, yang lebih penting adalah matematika mudah diterima, sehingga menjadi pelajaran yang tidak menakutkan serta berpeluang untuk dicintai. Kunci suatu pelajaran agar mudah diterima siswa adalah bagaimana pelajaran tersebut bisa menyenangkan siswa dan itu semua bisa dicapai salah satunya melalui penggunaan alat peraga. Dengan menggunakan alat bantu peraga dalam matematika, pelajaran yang selama ini berkutat pada rumus dan hafalan kini menjadi lebih variatif dan menyenangkan, diperhatikan. sehingga kreatifitas seorang guru juga sangat c. Penampilan guru Guru memegang peranan penting dalam pembelajaran sehingga harus bisa menjadi guru yang menyenangkan agar siswa merasa nyaman dengan kondisi pengajaran dan tertarik mengikuti pelajaran, terlebih matematika, sehinga peran guru matematika sangat menentukan. Namun pada kenyataannya banyak guru yang mengajar semaunya sendiri. Apalagi jika cara mengajarnya galak dan keras, maka ia akan sangat dibenci dan ditakuti oleh siswanya. Boleh jadi siswa sebenarnya tidak membenci mata pelajarannya, namun gurunya dikarenakan cara mengajarnya yang galak Mengajar matematika sebenarnya bukan sekedar membuat siswa mengenal angka dan mengenal rumus-rumus, tetapi berusaha bagaimana membuat mereka memahami makna matematika. Selain mengajarkan dengan cara yang menyenangkan, seorang guru matematika juga harus memberi kesempatan siswanya untuk bereksplorasi, membiarkan mereka mempraktikan teori yang telah didapat selama ini, dengan cara mereka sendiri. Oleh sebab itu, guru matematika dituntut untuk berpikir dan bertindak kreatif dalam mengajarkan mata pelajaran matematika para siswa. kepada D. Kaitan Gaya Mengajar Guru dan Motivasi Belajar Matematika Guru mempunyai peran yang cukup besar untuk memotivasi siswanya agar senang dengan pelajaran yang diajarkan untuk itulah guru harus memvariasikan gaya mengajarnya agar pembelajaran matematika mengasyikkan. Ciptakanlah pembelajaran matematika yang menyenangkan, sehingga matematika yang sering kali dilabelisasi sebagai kegiatan yang memusingkan, berubah menjadi kegiatan belajar yang mengasyikkan dan disukai oleh siswa. (Raodatul Jannah, 2011:64) Guru yang profesional akan berlaku baik kepada siswanya, selain itu guru akan melakukan segala cara agar materinaya dapat dicerna dan dipahami dengan mudah oleh siswanya dengan melakukan berbagai gaya atau metode dalam mengajar. Segala cara tersebut bisa dilakukan dengan cara-cara kreatif yang bisa membuat siswa senang dan termotivasi baik dengan guru atau pelajaran. Menurut Riana Eni Anawati dalam bukunya (Jamal Ma’mur Asmani, 2009:27), proses kreatif dalam pembelajaran sangat penting bagi seorang guru. Menciptakan suasana kelas yang penuh inspirasi bagi siswa, kreatif, dan antusias merupakan tugas dan tanggung jawab seorang guru. Dengan begitu, waktu belajar sangat dinanti-nantikan oleh siswa. Adakalanya siswa tidak menyukai materi pelajaran karena gurunya galak, judes dan menakutkan. Dengan kata lain, guru tersebut tidak berlaku baik terhadap siswanya dan mempunyai metode pelajaran yang justru menakutkan. Akibatnya, siswa menjadi ketakutan setiap ada jam pelajaran tersebut. Hal yang demikian tentu tidak bisa dibenarkan, karena akibatnya akan fatal bagi perkembangan psikologi anak. Guru yang baik harus benar-benar mampu membimbing serta mengenali kemauan siswanya. Saat mengajar ia juga akan menyampaikan materi dengan baik, sabar, dan mau membimbing siswa yang belum bisa. Guru yang demikian tentu akan disenangi siswa-siswanya. Karena itulah, mengetahui efek atau kondisi perasaan siswa setelah diajar sanagat penting untuk mengukur sejauh mana dan keberhasilan guru dalam mengajar. (Raodatul Jannah, 2011:122) BAB III HASIL PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI 1. Sejarah Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Pulutan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma’arif Pulutan didirikan tahun 1954 oleh para tokoh masyarakat Desa Pulutan antara lain: KH. Asnawi, H.Qolyubi, H.Achmad, KH.Nawawi, H.Ridwan, dan H.Abdul Rouf. Pada awalnya berdirinya kegiatan belajar mengajar berlangsung dibeberapa tempat, rumah penduduk yang dipinjam oleh madrasah, rumah-rumah tersebut antara lain: milik H.Ridwan, H. A. Insan, H. Abdul Rouf, H. Qolyubi, dan Amin Anshor. Proses pembelajaran berlangsung sangat sederhana dengan sistem klasikal dan menggunakan media pembelajaran yang yang sangat terbatas. Manajamen madrasah yang diterapkan juga sangat sederhana, bahkan para guru pada masa-masa awal relatif besar rata-rata 50 siswa per kelas. Kondisi berjalan sampai dengan tahun 1962, dimana Madrasah menempati gedung belajar yang tidak berpencar-pencar yakni di rumah H. Ridwan. Pada tahun 1966 kegiatan pembelajaran madrasah berpindah menempati menghendaki Balai Desa pendirian Pulutan. gedung Pada tahun madrasah. Maka 1968 masyarakat didirikanlah gedung madrasah 4 ruang kelas dengan menggunakan areal tanah desa. Melihat kondisi MI yang masih berdiri di tanah desa maka keluarga Bani Yusuf mengambil prakarsa untuk mewakafkan 4 5 sebagian tanah guna pembangunan gedung madrasah, pembangunan gedung mulai dilakukan dengan dukungan dana dari keluarga Bani Yusuf. Gedung unit 1 berjumlah 5 ruang kelas TPQ, gedung II berjumlah 5 ruang kelas untuk MI kondisi madrasah ini berlangsung hingga sekarang dengan berbagai kekurangan, kelebihan hambatan maupun tantangan yang ada. 2. Profil sekolah Nama Sekolah lamat Sek : MI "MA'ARIF'PULUTAN alamat : Jl. Dipomenggolo No. 25 Pulutan Rt. 01 Rw. 04 Kecamatan : Sidoreio Kota : Salatiga Propinsi : Jawa Tengah Nama Penyelenggara : Lembaga Pendidikan Ma'arif NU PC LP Ma'arif NU Kota Salatiga Alamat Penyelenggara NSM : Jl. Kartini Nomor 2 Salaiiga : 111233730002 NSB : 007261830308301 NIM : 110020 Tahun didirikan Status madrasah : 1956 : Terakreditasi A (SK. Ketua BAN-SA/M Prop.JawaTengah No. Dd. 038921 Tanggal 7 Nop.2008) Status Tanah : Wakaf Surat Kepemilikan Tanah : No.11.07.06.07.1.00123 & No.11.03.14.01.1.00003 Luas Tanah : 1.593 rn2 (tanah lain milik Yayasan dan sudah bersertifikat wakaf seluas 2609 m2) 3. Status Bangunan : Milik Yayasan Luas Bangunan : 357 m2 Jumlah Siswa : 205 Tahun Pernbelajaran : 2011 /2012 Visi dan Misi VISI : Terwujudnya center of excellence on elementary school dalam agama dan budi pekerti bahasa dan sains-tech. MISI : 1. Membangun rasa cinta dan bangga terhadap agama, bangsa dan tanah air 2. Menanamkan nilai-nilai ajaran islam ahlusunah wal jamaah dalam perilaku sehari-hari 3. Membentuk akhlak mulia dan berprestasi tinggi. 4. Mengembangkan kemampuan berkomuniukasi dengan beragam bahas (Arab, Inggris dan Jawa). 5. Membekali sains-tech tepat guna 4. Struktur Organisasi MI a. Kepala Madrasah b. Wakil Kepala Madrasah Urusan Kurikulum : Umi Tasripah, S Pd. Urusan kesiswaan : Y. Ari Purwanto, S Pd Urusan Humas : M. Agus Indriyatno, S PdI. c. Tata usaha : M. Miftahul Huda d. Wali kelas Kelas I A B : Siti Haniah, S, PdI : Wiwin Nuryani, S PdI Kelas II A B Kelas III A B Kelas VI A B 5. : Drs. Abdul Basith M.PdI : Siti Anisah S. PdI : Ustadzah S. Ag : Hanik Mufidah, S. Ag : Retno Wulan Sari, S PdI : Asibro Mulisi S.PdI : Umi Tasripah S.Pd Kelas V : Y. Ari Purwanto, S Pd Kelas VI : Khurotul Aini, S.Pd Keadaan sumber daya manusia MI Ma’arif Pulutan, Salatiga memiliki 19 orang guru pengajar dan 1 orang tenaga administrasi serta 205 orang peserta didik, dengan rincian sebagai berikut. Tabel 3.1 Data guru dan karyawan MI Ma’arif Pulutan, Salatiga No Nama NIP Jabatan 1 Drs. H. Abdul Basith M.PdI - Kepala 2 Saefudin Kolyubi - Sarpras 3 Mutradho, S Ag - Guru 4 Wiwin Nuryani, S PdI. 198204012005012000 Guru 5 Hanik Mufidah, S. Ag 197310152007012000 Guru 6 M. Agus Indriyatno, S PdI. 150430320 Guru 7 Asibro Mulisi, S PdI 8 Siti Anisah, S.PdI 9 Y. Ari Purwanto, S Pd - Guru 10 Siti Haniah, S, PdI - Guru 11 Ustadzag, S Ag 12 Yeni Setiawan, S Psi, - Guru 13 Sujoro, S Pd - Guru 14 Umi Tasripah, S Pd. - Guru 15 Khurotul Aini, S Pd - Guru 16 Annisa Nurul Hida, S PdI - Guru Hj. - Guru 198208312005012000 197605102007012000 RA Guru Guru Umi - Guru Wulan - Guru 17 Saktie H, Lc Retno 18 Sari, S PdI Ahmad Ass’sari, - Guru - TU 19 S. Sos.I M. Miftahul 20 Huda Tabel 3.2 Data Siswa MI Ma’arif Pulutan N O K E JUMLAH SISWA ROM BON L PER J L A S A KI L A KI EMP UAN U M L A H GAN BEL AJA R 1 I 28 16 4 4 2 2 I I 22 17 3 9 2 3 I I I 18 20 3 8 2 4 I V 21 10 3 1 1 5 V 12 16 2 8 1 6 V 13 12 2 1 I JU ML AH 5 11 4 91 2 0 5 9 6. Kegiatan Ekstra Kurikuler Di samping kegiatan Belajar Mengajar (KBM), MI Ma’arif Pulutan mengadakan berbagai kegiatan ekstrakulikuler sebagai sarana penunjang yang dapat mendidik siswa-siswanya. Kegiatan tersebut adalah sebagai berikut : a. Pramuka b. Seni Vokal c. Drumband d. Drama e. Keagamaan f. Olahraga Kegiatan ekstrakulikuler yang dilakukan diluar jam pelajaran sekolah ini sangatlah bermanfaat bagi para siswa-siswi MI Ma’arif Pilutan, Salatiga. Peserta didik di sekolah ini sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ekstra kulikuler di sekolah ini. 7. Sarana Prasarana a. Ruang Kepala Sekolah b. Ruang guru Di dalam ruangan guru terdapat 20 meja guru, dan satu pasang meja kursi yang disiapkan untuk menerima tamu. c. Ruang UKS Terdapat satu buah ruang UKS yang terdiri dari 1 tempat tidur, yang dilengkapi dengan berbagai macam obat-obatan dan perlengkapan lainnya. d. Perpustakaan Perpustakaan digunakan sebagai proses pembelajaran dan setiap peminjam diharapkan meminjam buku dengan menggunakan kartu perpustakaan. e. Kantin Kantin terletak di dalam lingkungan sekolah yang menyediakan makanan ringan dan minuman untuk para siswa.. f. Antar jemput Fasilitas antar jemput digunakan untuk mengantar dan menjemput siswa yang rumahnya jauh dan bagi siswa yang orang tuanya yang menginginkannya. 8. Daftar siswa yang diberi angket Responden yang diambil sebagai sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas V MI Ma’arif Pulutan tahun 2012. Table 3.3 Daftar Siswa Yang Diberi Angket N Nama siswa o Jenis K kelamin e l a s 1 Amalia Rosita P V 2 Ananda L V 3 M. Mutaqin L V 4 Faza Saputra L V 5 Rangga L V 6 Lutfi. R L V 7 Pandji Saktiyo L V 8 Husni Thoriq L V 9 A. Nur Hadi L V 1 Abu Khanifah L V Permana L V Miftakhul Khusni L V M. Amirul Asyraf L V Rizka Nur Aina P V Maulana L V Rizki Nuraini P V Bagas L V L V P V 0 1 1 1 2 1 3 1 4 . 1 5 1 6 1 7 1 A. 8 Mukhlisin 1 Putri Andini 9 Ibmi 2 Teddy Renaldi L V Bintang L V Fita Mufidah P V Nurul Aini P V Nastain L V Rida Aurelya P V M.Aris P V Ratna Nur L V Vega Afni P V Zulfa L V A.Ibnu L V 0 2 1 2 2 2 3 2 4 2 5 2 6 2 7 2 8 2 9 3 0 B. Penyajian Data Dalam pengumpulan data mengenai hubungan gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar matematika di MI Ma’arif Pulutan Salatiga, dengan menyebarkan angket kepada siswa kelas V yang merupakan sampel pada penelitian kali ini. Angket terdiri dari 30 pertanyaan yang harus dijawab oleh responden, pertanyaan tersebut terdiri dari 15 pertanyaan untuk variabel Gaya Mengajar Guru dan 15 pertanyaan untuk variabel motivasi belajar matematika. Setiap pertanyaan terdiri dari 3 jawaban sebagai pilihan siswa dengan skala berbeda. Skala penilaian memiliki gradiasi menurun. Dimana jawaban A bernilai Amat baik dengan skor 3, jawaban B bernilai sedang dengan skor 2, jawaban C bernilai Cukup dengan skor 1. BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pendahuluan Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan gaya mengajar guru dengan motivasi belajar matematika di MI Ma’arif Pulutan Salatiga, maka data yang diperoleh akan dianalisis dengan analisis statistik, adapun rumus ststistik yang digunakan dalam menganalisis data tersebut adalah: P F 100% N Keterangan : P = Prosentase F = Frekuensi N = Jumlah Total Responden langkah selanjutnya dalam analisis ini adalah menyiapkan tabel nilai gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar matematika di Mi Ma’arif Pulutan Salatiga 1. Data tentang gaya mengajar guru Data tentang gaya mngajar guru diperoleh dari angket yang penulis bagikan terdiri dari 15 item pertanyaan dengan kriteria jawaban dimana setiap soal terdapat 3 item jawaban, dengan bobot nilai sebagai berikut : a. Jika jawaban A, nilai yang diberikan 3x15 = 45 (nilai tertinggi) b. Jika jawaban B, nilai yang diberikan 2 c. Jika jawaban C, nilai yang diberikan 1x3 = 15 (nilai terendah) Berikut ini akan penulis sajikan tabel hasil dari penyebaran angket tentang gaya mengajar guru. 5 Tabel 4.1 4 Jawaban Angket Variabel Gaya Mengajar Guru No. Pilihan Jawaban Jumlah Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 A B C 01. A B B A B C C B B C A A C A A 6 5 4 02. A B B A B B C A A B A A B A A 7 7 1 03. B B B A B C C B A C A B B C B 3 8 4 04. A B B A B C A B A A A B B B A 7 7 1 05. A B B A B C C B A B A B C C A 5 6 4 06. B B A A B C C A A C A A C C B 6 4 5 07. A A A A B C C B A C A A C C B 7 3 5 08. A A A A B C C B A C A A B C A 8 3 4 09. A A A A C C C A A B A A B C A 9 2 4 10. B B B A B B B B B B A B A B B 3 12 0 11. A A A A B C B A A A A A A C A 11 2 2 12. A B B A B C C B B C A A C A A 6 5 4 13. A B B A C C C A A A A B C C B 6 4 5 14. A B B A C C C B A C A B C C B 4 5 6 15. B B A A C C C A A B A A C A A 8 3 4 16. A B B A B C C A B C A A C C B 5 5 5 17. A A B A B A A A A A A A A A A 1 2 0 3 18. A A A A C C C A A C A B B C A 8 2 5 19. A B B A B C C B A C A B C C A 5 5 5 Bersambung... Sambungan.... 20 . 21 . 22 . 23 A B B A B C A B A A B A B B B A B C A B C A C C . 24 . 25 . 27 . 28 29 . 30 . A B B A C C A B B A C C A B B A A C C C B C C C A B B A C C A B B A C C Tabel 4.2 Skor Jawaban Responden Variabel Gaya Mengajar Guru No Item Soal Jumlah Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 01 3 2 2 3 2 1 1 2 2 1 3 3 1 3 3 skor 3 2 02 3 2 2 3 2 2 1 3 3 2 3 3 2 2 3 3 6 03 2 2 2 3 2 1 1 2 3 1 3 2 2 2 3 2 9 04 3 2 2 3 2 1 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 6 05 3 2 2 3 2 1 1 2 3 2 3 2 1 1 3 3 1 06 2 2 3 3 2 1 1 3 3 1 3 3 1 1 2 3 1 07 3 3 3 3 2 1 1 2 3 1 3 3 1 1 2 3 2 08 3 3 3 3 2 1 1 2 3 1 3 3 2 1 3 3 4 09. 3 3 3 3 1 1 1 3 3 2 3 3 2 1 3 3 5 10. 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 11. 3 3 3 3 2 1 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 9 12. 3 2 2 3 2 1 1 2 3 1 3 3 2 1 3 3 2 13. 3 2 2 3 1 1 1 3 3 3 3 2 1 1 2 3 1 14. 3 2 2 3 1 1 1 2 3 1 3 2 1 1 2 2 8 15. 2 2 3 3 1 1 1 3 3 2 3 3 1 3 3 3 4 Bersambung... Sambungan.... 1 3 2 2 3 2 1 1 3 2 1 3 3 1 1 2 6 3 0 . 1 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 7 4 3 . 1 3 3 3 3 1 1 1 3 3 1 3 2 2 1 3 8 3 3 . 1 3 2 2 3 2 1 1 2 3 1 3 2 1 1 3 9 3 0 . 2 3 2 2 3 2 1 1 3 3 2 3 3 1 1 2 0 3 2 . 2 3 2 3 3 2 3 1 3 1 3 2 2 3 3 3 1 3 7 . 2 2 2 2 3 2 1 1 1 2 1 3 2 2 1 2 2 3 0 . 2 3 . 3 2 1 3 1 1 1 3 3 1 3 2 1 1 2 2 8 2 2 2 2 3 1 1 1 3 3 1 3 2 1 1 2 2 4 8 . 2 3 2 2 3 1 1 1 3 3 1 3 2 1 1 2 2 5 9 . 2 3 2 3 3 2 1 1 3 3 1 2 3 2 1 3 3 6 3 . 2 3 2 2 3 2 1 2 3 3 2 3 3 2 1 1 3 7 7 . 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 7 . 2 3 2 2 3 1 1 1 2 3 1 3 2 1 1 2 2 9 8 . 3 3 2 2 3 1 1 1 2 3 1 3 2 1 1 2 2 0 8 . Tabel 4.3 Hasil Skor Variabel Gaya Mengajar Guru S k N o o N o . r . R Pilihan Skor Jawaban T o e t s a p l A B C 3 2 1 0 1 1 0 2 2 0 3 3 0 4 4 0 5 5 0 6 6 0 7 7 0 8 8 0 9 9 1 1 0 0 1 1 1 1 6 5 4 7 7 1 3 8 4 7 7 1 5 6 4 6 4 5 7 3 5 8 3 4 9 2 4 1 3 2 1 1 2 1 1 8 0 2 1 1 4 9 1 6 2 1 1 4 1 1 5 2 1 8 2 1 2 4 2 7 0 9 2 3 3 4 1 4 1 4 8 5 6 5 6 4 4 4 2 4 4 0 2 3 2 3 6 2 9 3 6 3 1 3 1 3 2 3 4 3 5 3 3 3 9 Bersambung... Sambungan.... 1 1 2 2 6 5 4 1 1 8 0 1 8 4 3 2 . 1 1 3 3 6 4 5 5 8 3 1 . 1 1 4 4 4 5 5 1 1 2 0 6 2 8 . 1 1 5 5 1 1 6 6 8 3 4 2 6 4 4 5 5 5 3 4 1 1 5 0 3 4 5 3 0 . 1 1 1 7 7 3 1 1 8 8 8 1 1 9 9 2 2 0 0 2 0 0 9 2 5 2 3 4 5 4 5 6 5 5 5 4 4 3 3 1 1 5 0 1 1 8 0 2 8 5 3 0 4 3 2 . 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 4 4 2 2 5 5 9 4 2 2 7 2 8 5 6 7 1 5 6 5 3 7 1 6 5 5 4 6 6 7 2 8 1 1 2 0 1 8 5 3 0 5 4 3 6 2 8 6 2 9 2 2 6 6 2 2 7 7 2 2 8 8 2 2 9 9 3 3 0 0 Setelah 7 8 1 7 6 0 4 1 1 2 1 1 4 2 1 4 2 3 0 4 4 4 diketahui 5 5 jawaban 6 6 dari 1 1 2 0 1 1 2 0 keterangan: i = interval xt = nilai tertinggi xr = nilai terendah Ki = kelas interval 3 3 1 3 7 1 1 4 7 6 2 8 6 masing-masing responden, maka ditentukan dengan rumus sebagai berikut: i= 4 2 8 Untuk angket tentang gaya mengajar guru, dengan jumlah 15 pertanyaan (item), maka diperoleh hasil nilai tertingi dari jawaban yang diberikan oleh responden adalah 45, sedangkan nilai terendahnya adalah 15. Sesuai dengan rumus di atas maka = 10 jadi intervalnya = 10 Tabel 4.4 Interval Gaya Mengajar Guru N Jum Nilai Ketera il lah nom ngan ai sisw inal a 3 54 7 A Baik 5 2 22 B Cukup 1 C Kurang 53 4 1 52 4 Tabel 4.5 Nilai Nominasi Gaya Mengajar Guru N0. Responden Skor Nilai nominal 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 32 36 29 36 31 31 32 34 35 33 39 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 32 31 28 34 30 43 33 30 32 37 30 B A B A B B B B A B A B B B B B A B B B A B 23 24 25 26 27 28 29 30 28 28 29 33 37 17 28 28 B B B B A C B B Setelah mengetahui hasil jawaban dari responden, baik yang berkategori baik, cukup, kurang, maka langkah selanjutnya adalah menentukan prosentase dari masing-masing variabel dengan menggunakan rumus sebagai berikut : P= x 100 % Diketahui : F = Siswa (responden) yang memperoleh nilai A pada jawaban angket tentang gaya mengajar guru sebanyak 7 siswa N = banyaknya sampel 30 siswa Maka, P = x 100 % = 23,3 F = Siswa (responden) yang memperoleh nilai B pada jawaban angket tentang gaya mengajar guru sebanyak 22 siswa. Maka, P = x 100 % = 73,3 F = Siswa (responden) yang memperoleh nilai C pada jawaban angket tentang gaya mengajar guru sebanyak 1siswa. Maka, P = x 100 % = 3,3 Tabel 4.6 Nilai Prosentase Gaya Mengajar Guru N Nilai o Int F P erv re ro al k se u nt e as ns e i 1 Baik 35- . (A) 45 7 2 3, 3 % 2 Cukup 25- 2 7 . (B) 34 2 3, 3 % 3 Kuran 15- . g(C) 24 1 3, 3 % 3 1 0 0 0 % Hasil di atas menunjukkan variabel gaya mengajar guru tergolong cukup karena termasuk dalam interval (25-34). Artinya gaya mengajar guru termasuk tingkat kualifikasi sedang (cukup). 2. Data tentang motivasi belajar matematika penyajian data angket tentang motivasi belajar matematika siswa MI M’arif Pulutan Salatiga tahun 2011/2012. Table 4.7 Jawaban Angket Variable Motivasi Belajar Matematika No. Pilihan Jawaban Jumlah Res 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 A B C 01 A A C A B B A B A C C A A A A 9 3 3 02 A A C A B B A B A C C A A A A 9 3 3 03 B A C B B B A A B C C B A C B 4 7 4 04 A A C A B C A A A B A A A A A 11 2 2 Bersambung... Sambungan.... 05 A A C A B B A B A C C A A A A 9 3 3 06 B B C B B B B B A C B B A C B 2 10 3 07 B A C B B B A A B C C B A C B 4 7 4 08 B A B B B A A B B A B A B C A 6 8 1 09 A A C A C C A B A C A A A C A 9 1 5 10 B A C B A B B A B B B A A B B 5 9 1 11 A A C A B C A A A B B B A A A 9 4 2 12 B A B B B A A B B A B B A C A 6 8 1 13 A A C A B C A B A B B A A C B 7 5 3 14 A A A A C C A A A C B A A C B 9 2 4 15 B B C A B B B B B C C B A A A 4 8 3 16 A A C A B C B B B B B A A C A 6 6 3 17 A A C A C C A B A C A A A C A 9 1 5 18 A A B B A B B B A B B B A A A 7 8 0 19 A A C A B C A B A C C A A C A 8 2 5 20 A A C B B C B A A B B A A C C 6 5 4 21 A A C B B A A A A A A A A A A 12 2 1 22 B A C B B C B B B C C A A B B 3 8 4 23 A A C B B C A C A C B B A C B 5 5 5 24 B B B B B B B B B C C B A B B 1 12 2 25 A B C A B B B B A A B B A C B 5 8 2 26 A A C A A C A B B C B A A C A 8 3 4 27 A A B B B C A B B A A C A A A 8 5 2 28 B B A B B B C A B B C C A A B 4 8 3 29 A A C A C C A B A C B C A C B 6 3 6 30 B B C B B B B B A C C B A C B 2 9 4 Tabel 4.8 Skor Jawaban Responden Variable Motivasi Belajar Matematika No Item Soal Jumlah Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 01 3 3 1 3 2 2 3 2 3 1 1 3 3 3 3 36 02 3 3 1 3 2 2 3 2 3 1 1 3 3 3 3 36 03 2 3 1 2 2 2 3 3 2 1 1 2 3 1 2 30 04 3 3 1 3 2 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29 05 3 3 1 3 2 2 3 2 3 1 1 3 3 3 3 36 06 2 2 1 2 2 2 2 2 3 1 2 2 3 1 2 29 07 2 3 1 2 2 2 3 3 2 1 1 2 3 1 2 30 08 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 1 3 35 09 3 3 1 3 1 1 3 2 3 1 3 3 3 1 3 34 10 2 3 1 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 34 11 3 3 1 3 2 1 3 3 3 2 2 2 3 3 3 37 12 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 1 3 35 13 3 3 1 3 2 1 3 2 3 2 2 3 3 1 2 34 14 3 3 3 3 1 1 3 3 3 1 2 3 3 1 2 35 15 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 3 3 31 16 3 3 1 3 2 1 2 2 2 2 2 3 3 1 3 33 17 3 3 1 3 1 1 3 2 3 1 3 3 3 1 3 34 18 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 37 19 3 3 1 3 2 1 3 2 3 1 1 3 3 1 3 33 20 3 3 1 2 2 1 2 3 3 2 2 3 3 1 1 32 21 3 3 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40 22 2 3 1 2 2 1 2 2 2 1 1 3 3 2 2 29 23 3 3 1 2 2 1 3 1 3 1 2 2 3 1 2 30 24 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 3 1 2 29 25 3 2 1 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 1 2 33 26 3 3 1 3 3 1 3 2 2 1 2 3 3 1 3 34 27 3 3 2 2 2 1 3 2 2 3 3 1 3 3 3 36 28 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 1 1 3 3 2 31 29 3 3 1 3 1 1 3 2 3 1 2 1 3 1 2 30 30 2 2 1 2 2 2 2 2 3 1 1 2 3 1 2 31 Tabel 4.9 Hasil Skor Variabel Motivasi Belajar Matematika Pilihan S Jawaba k n N Skor o o r . T o R N e o s . p t a A B C 3 2 1 2 1 1 9 3 3 7 3 6 3 2 2 3 2 3 9 4 3 7 3 7 1 4 4 1 2 7 6 1 1 2 4 3 3 5 9 3 3 7 1 6 7 8 6 7 8 2 4 6 0 4 7 8 4 1 0 2 4 2 9 3 6 3 2 3 6 3 2 5 6 3 3 2 l 6 0 1 1 2 4 1 1 8 6 6 2 3 9 3 4 0 3 1 5 2 9 9 9 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 3 3 1 1 4 4 1 1 5 5 1 1 6 6 1 1 7 7 1 1 8 8 1 1 9 9 2 2 0 0 6 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 4 4 2 2 5 5 2 2 6 6 5 1 9 5 1 3 7 2 1 1 5 8 5 3 1 2 9 6 7 4 8 5 2 1 3 4 6 2 8 6 4 3 3 7 8 1 1 8 6 2 1 1 0 2 7 1 8 5 0 1 2 5 5 4 1 1 7 4 1 1 2 6 1 1 8 2 4 3 3 5 8 5 4 5 2 2 1 1 6 3 1 5 2 5 8 2 0 4 1 1 8 0 5 3 4 3 4 2 4 4 9 6 1 1 5 0 3 4 1 1 5 6 4 7 3 1 0 2 4 9 3 5 0 2 2 9 3 2 2 8 4 3 2 2 3 3 4 1 1 3 1 3 5 3 7 6 4 3 3 2 5 3 2 8 7 3 2 9 4 3 2 9 4 3 3 6 4 4 2 2 7 7 2 2 8 8 2 2 9 9 3 3 0 0 8 5 4 8 2 3 2 1 4 0 1 1 2 6 3 2 3 3 1 6 3 6 8 9 4 6 1 3 6 6 1 2 6 8 0 3 4 1 Setelah diketahui jawaban dari masing-masing responden, maka ditentukan dengan rumus sebagai berikut: i = keterangan: i = interval xt = nilai tertinggi xr = nilai terendah Ki = kelas interval Untuk angket tentang motivasi belajar matematika, dengan jumlah 15 pertanyaan (item), maka diperoleh hasil nilai tertingi dari jawaban yang diberikan oleh responden adalah 45, sedangkan nilai terendahnya adalah = 10 jadi intervalnya = 10 15 Sesuai dengan rumus diatas maka Tabel 4.10 Interval Motivasi Belajar Matematika Nila Jumla Nilai Keteranga i h nomin n siswa al 10 A Baik 20 B Cukup 0 C Kurang 3545 2534 1524 Tabel 4.11 Nilai Nominasi Motivasi Belajar Matematika N0. Nilai Responde Skor Nominal 1 36 B 2 36 A 3 30 C 4 29 C 5 36 C 6 29 C n 7 30 C 8 35 B 9 34 B 10 34 B 11 37 A 12 35 B 13 34 B 14 35 B 15 31 C 16 33 B 17 34 B 18 37 A 19 33 B 20 32 C 21 40 A Bersambung... Sambungan.... 22 29 C 23 30 C 24 29 C 25 33 B 26 34 B 27 36 B 28 31 C 29 30 C 30 31 C Setelah mengetahui hasil jawaban dari responden, baik yang berkategori baik, cukup, kurang, maka langkah selanjutnya adalah menentukan prosentase dari masing-masing variabel dengan menggunakan rumus sebagai berikut : P= x 100 % Diketahui F = Siswa (responden) yang memperoleh nilai A pada jawaban angket tentang motivasi belajar matematika sebanyak 3 siswa N = banyaknya sampel 30 siswa F = Siswa (responden) yang memperoleh nilai B pada jawaban angket tentang motivasi belajar matematika sebanyak 15 siswa. F = Siswa (responden) yang memperoleh nilai C pada jawaban angket, tentang motovasi belajar matematika sebanyak 12 siswa. Tabel 4.12 Nilai Prosentase Motivasi Belajar Matematika N Nila Int fre Pros o i er kue enta val nsi se 35 10 33 % 1 Bai . k - (A) 45 2 Cuk 25 . up - (B) 34 3 Kur 15 . ang - (C) 24 20 67% 0 0% 100 Hasil di atas menunjukkan variabel motivasi belajar matematika tergolong cukup karena termasuk dalam interval (25-34). Artinya motivasi belajar matematika termasuk tingkat kualifikasi sedang (cukup). B. Analisis lanjut Analisis ini untuk mengetahui hubungan gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar matematika. Dalam analisis statistik ini, penulis menggunakan rumus korelasi product moment yaitu untuk mencari besarnya angka korelasi antara gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar matematika di MI Ma’arif Pulutan Salatiga C. Uji Hipotesis Pada bab I penulis sebelumnya telah merumuskan hipotesis “Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar matematika di MI Ma’arif Pulutan Salatiga tahun 2012”. Untuk menguji kebenarannya, penulis mengadakan penelitian di MI Ma’arif Pulutan Salatiga Tahun 2012 yang menunjukkan adanya gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar matematika dengan menggunakan analisis statistik. Alasan digunakan analisis data statistik adalah: 1. Data yang diperoleh merupakan data kualitatif yang sudah diubah menjadi data kuantitatif dalam bentuk angka. 2. Penulis akan lebih mudah menentukan apakah hipotesis yang akan diuji dapat diterima atau ditolak. 3. Akan diperoleh kesimpulan yang objektif. Dalam analisis statistik ini, penulis menggunakan rumus korelasi product moment yaitu untuk mencari besarnya angka korelasi antara gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar matematika r xy N XY X Y N x X N Y 2 2 2 Y 2 Keterangan: rxy = koefisien korelasi variabel X dan variabel Y X = variabel pengaruh Y = variabel terpengaruh XY = Perkalian antara antara variabel X dan variabel Y N = jumlah sampel Apabila r hitung telah diperoleh, kemudian r tabel dikonsultasikan dengan kriteria dan r tabel product moment dengan kriteria r hitung > r tabel pada taraf signifikasi 5% maka hipotesis kerja diterima. Namun sebaliknya apabila r hitung < r tabel maka hipotesis ditolak. Untuk lebih mudahnya dalam perhitungan korelasi, penulis akan sajikan tabel koefisien korelasi sebagai berikut. Tabel 4.13 Tabel Kerja atau Tabel Perhitungan Variabel dan Variabel Y No X Y X2 Y2 XY Res 01 32 36 1024 1296 1152 02 36 36 1296 1296 1926 03 29 30 841 900 870 04 36 39 1521 1404 1296 05 31 36 961 1296 1116 06 31 29 961 841 899 07 32 30 1024 900 960 Bearsambung... Sambungan.... 08 34 35 1156 1225 1190 09 35 34 1225 1156 1190 10 33 34 1089 1156 1122 11 39 37 1521 1369 1443 12 32 35 1024 1225 1120 13 31 34 961 1156 1054 14 28 35 784 1225 980 15 34 31 1156 961 1054 16 30 33 900 1089 990 17 43 34 1849 1156 1462 18 33 37 1089 1369 1221 19 30 33 900 1089 990 20 32 32 1024 1024 1024 21 37 40 1369 1600 1480 22 30 29 900 841 870 23 28 30 784 900 840 24 28 29 784 841 812 25 29 33 841 1089 957 26 33 34 1089 1156 1122 27 37 36 1369 1296 1332 28 17 31 289 961 527 29 28 30 784 900 840 30 28 31 784 961 868 Tabel 4.14 Ringkasan Statistik X dan Y Simbol Statistik Nilai Statistik N 30 956 1003 31074 33795 Y 32175 Dengan melihat pada tabel diatas maka rumus korelasi product moment dapat secara langsung digunakan. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut: r xy N XY X Y N x X N Y 2 2 2 Y 2 rxy = rxy = rxy = rxy = rxy = rxy = 0,533 Setelah data dianalisis menggunakan teknik korelasi product moment diperoleh nilai 0,533 kemudian dibandingkan dengan rtabel dengan jumlah N =30 dan taraf signifikasi 1 % yaitu 0,463 terbukti hasil r hitung lebih besar daripada rtabel, maka dapat dikatakan bahwa penelitian ini signifikan, dalam arti hipotesis yang menyatakan “Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar matematika di MI Ma’arif Pulutan Salatiga tahun 2012. “diterima”. Ketentuan bila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka Ho diterima, dan Hα ditolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel ( > ) maka Hα diterima. Dari hasil tampak bawa r hitung lebih besar dari r tabel maka Ha diterima, dengan demikian korelasi 0,533 itu signifikan. Meskipun hanya sedikit. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan di MI Ma’arif Pulutan Salatiga tahun 2012 , tentang hubungan gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar matematika, maka akan penulis sajikan kesimpulannya. Adapun kesimpulannya menunjukan bahwa: 1. Gaya mengajar guru di MI Ma’arif Pulutan tergolong cukup (sedang), dengan prosentase 73,3 %, pada interval (25-34) dengan jumlah frekuensi 22 dari 30 responden 2. Motivasi belajar matematika pada siswa MI Ma’arif pulutan juga tergolong cukup (sedang) dengan prosentase 67 % pada interval (25-34) dengan jumlah frekuensi 20 dari 30 responden 3. Koefisien korelasi gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar matemtika. Pada r tabel dengan jumlah responden 30 siswa dengan taraf signifikasi 1% diperoleh = 0,463. Maka jika dibandingkan dengan nilai rxy hitung (0,533) lebih besar dari nilai r table. Maka dapat disimpulkan bahwa harga rxy itu signifikan, yang berarti ada hubungan antara gaya mengajar guru terhadap motivasi belajar matemtika pada siswa MI Ma’arif Pulutan Salatiga tahun 2012. B. Saran 7 5 Berdasrkan hasil penelitian yang peneliti peroleh maka terdapat beberapa saran anatara lain 1. Bagi Guru a) Guru lebih kreatif dalam mengajar matematika b) Guru harus terampil demi terlaksanakannya proses belajar mengajar serta dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada. c) Guru sebaiknya memberikan motivasi kepada siswa, dalam memberikan pelajaran matematika agar siswa tidak menganggap kalau matematika adalah pelajaran yang susah dan menakutkan. d) Guru dengan peserta didik harus ada komunikasi dan kedekatan dengan siswa agar dapat mengetahui karakter siswa dalam belajar sehingga guru bisa mengimbanginya dengan mengemas pembelajaran yang menyenangkan. 2. Bagi Sekolah a. Sekolah memberikan sarana dan prasarana yang cukup memadai b. Sekolah berperan aktif dengan mengikutsertakan guru dalam pelatihanpelatihan dan mengadakan studi banding di sekolah-sekolah yang dirasa lebih unggu, hal ini sebagai bekal keilmuan guru dalam perkembangan pembelajaran. c. Mendukung guru-guru untuk mengembangkan macam-macam model pembelajaran dalam proses pembelajaran agar selalu ada peningkatan kualitas pembelajaran baik dari proses maupun hasil belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Munir. 2006. Spiritual Teaching Yogyakarta: PT. Pustaka Insan Madani. Arif Rahman, Masykur 2011. Kesalahan-kesalahan fatal paling sering dilakukan guru dalam kegiatan Belajar – Mengajar. Yogyakarta: Diva press. Arikunto, Suharsimi. 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineke Cipta. Asmani, Jamal Ma’mur. 2009. Tips Menjadi Guru Inspiratif, Kreatif Dan Inovatif. Yang Efektif . Jogjakarta: Diva press. Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT. Rineka. ____________________. Zain, Aswan. 2006. Strategi belajar mengajar Jakarta: PT. Rineka Cipta. Fachrudin, Asep Umar. 2010. Menjadi guru favorit. Yogyakarta: Diva Press. Hamalik, Oemar. 1993. Praktek keguru. Bandung: Tarsito. Hasibuan,J.J, Moedjiono. 1995. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. ________Dkk. 1994. Proses Belajar Mengajar, ketrampilan Dasar Pengajaran Mikro. Bandung: Remaja Rosdakarya. Heruman, 2010. Model pembelajaran matemtika di sekolah dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya. http//edukasi.kompas.com/read/2011/07/04/membuat.Mtk.lbh.menyenangkan. Jannah, Raodatul, 2011. Membuat Anak Cinta Matematika dan Eksak Lainnya. Yogyakarata: Diva Press. Marno. Idris. 2010. Strategi & metode pengajaran menciptakan pengajaran yang efektif dan edukatif. Yogyakarta: AR-Ruzz. Mulyasa, E. 2011.Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosda karya. National academy of Education. 2009. Guru yang baik disetiap Kelas. Jakarta: PT Indeks. Partin, Ronal D. 2009. Kiat Nyaman Mengajar Di Dalam Kelas. Jakarta: PT Indeks. R. Semiawan, Conny. 2008. Belajar dan Pembelajaran PRA Sekolah dan Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks. Sardiman.2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Seifert, Kelvin. 2009, Manajemen Pembelajaran & instruksi pendidikan. Jogjakarta: IrciSoD. Sriyanti, Lilik. 2003. Psikologi Pendidikan. Salatiga: STAIN. Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabet. Sulhan, Najib. 2011.Karakter Guru Masa Depan, Sukses dan Bermartabat . Surabaya: PT. Jaring Pena. Suparlan, 2005. Menjadi Guru Yang Efektif. Yogyakarta: Hikayat Publishing. Suparni, Ibrahim. 2009. Strategi Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Teras. Suwarna, 2006. Pengajaran Mikro. Yogyakarta: Tiara Wacana. Tanzeh, Ahmad, 2009. Pengantar Metode Penelitian. Yogyakarta: Teras. Wiratha, I Made. 2005. Pedoman Penulisa Usulan Penelitianskripsi Dan Tesis. Yogyakarta: Andi. www. google.com, Tinjauan Tentang Variasi Gaya Mengajar, 25 Septembar 2008. www. google.com, Guru yang Baik dan Reformasi Pembelajaran di kelas, 30 Mei 2012 Lampiran 1 Data Prestasi Siswa MI Ma’arif Pulutan Salatiga Rekap Hasil Kejuaraan Lomba Mi Ma’arif Pulutan Salatiga Tahun Pelajaran 2011 – 2012 Te Ha mp Nam ri Jenis Ta Lom ng ba N at, a o Tan Muri ggal d gal Lah ir Lomba Porseni MI se - Kota Salatiga 13 – 14 Juni 2011 1 13 Salat Juara Farid II Lari atun 200 m Nisa – iga, 14 09 Juni Juni (Putri) 201 1 2000 Juara M. I Iqbal Pidato Salatiga, Bahas In’am Januari 2000 a Arab 14 (Putra ) Juara Salat I Ahsa iga, ni 07 Mufi Mar dah et Pidato bahas a Arab 2000 (putri) Juara I Salat Pidato Mifta iga, Bahas hul a Husni Inggri Dhuh 27 Febr uari s a 2002 (Putra ) Juara Salat II iga, Ayu Pidato 09 Nur Bahas Nov Aziza a emb h Inggri er s 2001 (Putri) Juara Salat II iga, Pidato Rauf Bahas Azrie a l 22 Sept Al emb Jawa Kahfi er (Putra 2001 ) Juara I Salat Pidato Nilan iga, a 17 Sofia Juni Bahas a Jawa 2000 (Putri) Salat Juara Baga iga, II s 01 MTQ Aulin Febr (Putra Nur uari ) Fuad 2000 Juara Fiqha Salat II Aulia iga, MTQ Hanif 10 (Putri) ah Juli 2001 Salat Juara iga, III M. Catur Iqbal (Putra In’am 14 Janu ari ) 2000 Salat iga, Ahm 23 ad Dese Ibnu mbe Said r Juara M. 2001 III Shok Salat CCQ hiful iga, Fikri 09 Qurro Febr ta uari Aini 2001 Salat iga, 05 Mei 2001 Salat Liz iga, Azva 16 Ayun Juni ina 2000 Salat Annis iga, a 30 Aulia Agu Azam I stus Asma 1999 Juara ul Ama Husna nda Mauli da Amel ia Salat iga, 14 Juli 2001 Zuhri Salat fatul iga, Sofia 18 na Juli Yusar 2001 ifa Dewi Anug rahen i Puspi tasari Salat iga, 09 Juli 2001 Lomba Elfa Salam Tingkat Kota Salatiga 2 29 Juara – II 30 Kateg Juli ori B Fiqha 201 Pengh Aulia 1 ayatan Hanif Lagu ah Salat iga, 10 Juli 2001 Islami (Putri) Juara Salat III iga, Nurul Kateg 07 Aini ori B Juni Pengh 2002 ayatan Lagu Islami (Putri) Salat iga, 14 Janu M. ari Iqbal 2000 In’am Salat Qurro Juara iga, ta I 05 Aini CCQ Mei Ahsa 2001 ni Salat Mufi iga, dah 07 Mar et 2000 Lomba Permainan Tradisional Tingkat Kota Salatiga 3 14- Juara Ray Jaka 15 III Wija rta, Okt Egran yanto 15 obe g Ilham Mar r Estafe Dwi et 201 t Fani 1998 M. Sera In’am ng, Maul 30 ana Agu 1 stus 2000 Salat iga, 12 Juni 2000 Lomba Pekan Maulid Tingkat Kecamatan Sidorejo 4 31 Ama Salat Jan Juara nda uari III Mauli iga, 14 201 Sholat da 2 Putri Amel Juli 2001 ia Lukm Salat an iga, Adia 18 nsyah Janu Juara III Adzan ari 2005 Salat Ahm ad Ibnu Said iga, 23 Dese mbe r 2001 Faiz Juara III CCQ Muha mma d Awal udin Salat iga, 04 Juni 2002 Salat Qurro iga, ta 05 Aini Mei 2001 CALISTUNG MI Se - Kota Salatiga 5 02 Juara Robe Kab. Feb I rt Sem ruar Kelas Aqda aran i II m g, 01 201 Syau Apri 2 qillah l 2001 Salat Juara Doni iga, Dama 10 ra Juli II Kelas III 2003 Lomba Pekan Maulid Tingkat Kota Salatiga 6 07 Juara Faiz Feb I Muha ruar COQ mma Salat iga, 04 i d 201 Awal 2 udin Juni 2002 Salat iga, Ahm 23 ad Dese Ibnu mbe Said r 2001 Qurro Salat ta iga, Aini 05 Mei 2001 Lampiran 2 Angket Penelitian Petunjuk : Jawablah soal-soal di bawah ini sesuai dengan pilihan yang tersedia Jawablah soal-soal dengan jujur, sesuai dengan hati nurani anda Jawaban anda tidak terpengaruh pada nilai-nilai pelajaran Jawaban anda akan kami jamin kerahasiaannya Nama : ............................. Kelas : ............................. A. 1. Gaya Mengajar Guru Bagaimanakah bapak/ibu guru dalam mengajar matematika? a. Menyenangkan b. Cukup menyenangkan c. Tidak menyenangkan 2. Apakah bapak/ibu guru selalu memberikan kata-kata pujian atau sanjungan jika kamu bisa menjawab soal matematika? a. selalu b. kadang-kadang c. Tidak pernah 3. Apakah bapak/ibu guru pernah menyuruh kamu maju untuk mengerjakan soal matematika? a. selalu b. Kadang-kada c. Tidak pernah 4. Apa yang dilakukan bapak/ ibu guru jika kamu ramai di kelas? a. Diperingatkan bapak/ibu guru agar jangan ramai b. Dihukum c. Dibiarkan 5. Apakah bapak/ibu guru pernah membentuk kelompok dalam mengajar matematika? a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah 6. Apakah bapak/ibu guru pernah mengadakan pembelajaran matematika di luar kelas? a. sering b. kadang-kadang c. tidak pernah 7. Apakah bapak/ibu guru pernah memberikan pelajaran matematika dengan nyanyian ? a. pernah b. kadang-kadang c. tidak pernah 8. Apa yang dilakukan bapak/ibu guru jika kamu tidak mengerjakan tugas a. disuruh maju b. dihukum c. dibiarkan 9. Apakah bapak/ibu guru selalu berpenampilan rapi pada waktu mengajar? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 10. Apakah bapak/ibu guru selalu memberi jam tambahan (les) untuk pelajaran yang suslit? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 11. Apakah bapak/ibu guru pernah memberikan kesempatan bertanya kepada kamu jika kamu belum paham? a. Pernah b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 12. Apakah bapak/ibu guru selalu memberikan kamu tugas? a. Selalu memberikan tugas b. Kadang-kadang c. Tidaak pernah memnerikan tugas 13. Apakah bapak/ibu guru selalu memberikan pelajaran matematika dengan menggunakan gambar/alat peraga a. Selalu menggunakan alat peraga/gambar b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 14. Apakah bapak/ibu guru pernah mengajar matematika dengan permainan? a. Pernah b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 15. Apakah kamu paham dengan pelajaran matematika yang diajarkan oleh bapak/ibu guru? a. Paham b. Kadang paham c. Tidak paham B. Motivasi Belajar Matematika 16. Apakah kamu selalu mengikuti pelajaran matematika dengan rasa senang? a. Selalu senang b. Kadang senang c. Tidak senang 17. Apakah kamu suka dengan pelajaran matematika? a. Suka b. Kadang suka c. Tidak suka 18. Jika pelajaran matematika, apakah kamu sering tidak masuk sekolah karena malas? a. Sering b. kadang-kadang c. tidak 19. Apakah kamu selalu memperhatikan pelajaran matematika saat bapak/ibu guru menerangkan ? a. Selalu memperhatikan b. Kadang memperhatikan c. tidak memperhatikan 20. Apakah kamu sering ramai (gojek) dengan teman kamu saat bapak/ibu guru menerangkan pelajaran? a. Sering b. kadang-kadang c. tidak pernah 21. Apakah kamu pernah merasa malas saat mengikuti pelajaran matematika ? a. Pernah b. kadang-kadang c. tidak pernah 22. Apakah kamu merasa senang jika diberi PR Matematika? a. Senang b. kurang senang c. tidak senang 23. Apakah kamu selalu bertanya kepada guru jika ada pelajaran yang belum paham? a. Selalu bertanya b. Kadang bertanya c. tidak pernah 24. Apakah kamu selalu mengerjakan tugas matematika yang diberikan bapak/ibu guru? a. Selalu mengerjakan b. Kadang mengerjakan c. tidak pernah mengerjakan 25. Apakah kamu pernah meminta PR matematika kepada guru kamu? a. Pernah b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 26. Apakah kamu pernah mendapat nilai seratus jika diberi PR matematika a. Pernah b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 27. Apakah kamu senang jika disuruh maju mengerjakan tugas matematika di depan? a. Senang b. Tidak begitu senang c. Tidak senang 28. Apa yang kamu lakukan jika kamu belum paham dengan pelajaran matematika? a. Bertanya pada guru b. Bertanya kepada teman c. Diam saja 29. Apakah bapak/ibu guru pernah memberi hadiah jika kamu mengerjakan soal matematika dengan benar? a. Pernah b. Kadang-kadang c. Tidak pernah 30. Apakah kamu senang jika ada ulangan matematika? a. Senang b. Kadang-kadang c. Tidak senang DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Henri Budiyanti Jenis kelamian : Perempuan Tempat tanggal lahir : Pemalang, 15-11- 1986 Agama : Islam Kewarganegaraa : Indonesia Alamat Lengkap : Jl. Dlimas No.48 Kec. Belik Kab. Pemalang kode pos (52356) No. HP : 085 729 273 839 Oraganisasi : 1. IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) 2. Pengurus P.P An-Nida Salatiga Th. 2009-2012 3. Pengurus TPQ An-Nida Salatiga Th. 2009-2012 Pendidikan : 1. Sekolah Dasar Negeri Mendelem 06, Lulus Tahun 1998 2. Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Belik, Lulus Tahun 2001 3. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Belik, Lulus Tahun 2005 4. Strata 1 Sekolah Tingi Agama Islam Negeri Salatiga, Lulus Tahun 2012