Tabloid Verbeek - edisi September 2013

Transcription

Tabloid Verbeek - edisi September 2013
EDISI 2, SEPTEMBER 2013 I 16 HALAMAN
D i p u b l i k a s i k a n o l e h D i v i s i K o m u n i k a s i P T Va l e I n d o n e s i a T b k
- Tidak Diperjualbelikan -
Aha! > Hal 10
Satelit
SOSOK > HAL 5
KREASI > HAL 8
JENDELA > HAL 10
TERASI MALILI,
MENEBAR AROMA
KEULETAN
TAMAN MINI DI
DALAM RUMAH
LELUHUR
MASYARAKAT
PADOE
IBU ASMAR
Laporan Utama > Hal 4
Langkah Awal
Pembenahan
Wawasan > Hal 6
Biar Pintar Mengelola
Keuangan
TERARIUM
GUA LIOK A
SEMANGAT
UNTUK
MANDIRI
Dongeng > Hal 9
Si Buta & Si Lumpuh
Safety > Hal 11
Apa yang Harus Dilakukan
Bila Terjadi Gempa?
Kemitraan > Hal 14
Berantas Sarang Nyamuk
di Empat Kecamatan
Salah satu jalan tani Desa Parumpanai, dibuat
melalui bantuan PTPM dan swadaya masyarakat.
2
EDITORIAL
VERBEEK
I EDISI 2 , SEPTEMBER 2013
EDISI 2 , SEPTEMBER 2013
I
LAPORAN UTAMA
VERBEEK
3
Semangat untuk Mandiri
Pembaca yang budiman,
Meski terlambat, Redaksi Verbeek
mengucapkan Selamat Idul Fitri 1434
H bagi yang merayakan, dan Selamat
HUT RI ke-68. Semoga dua momen
spesial ini memberi kita semangat
dan inspirasi baru dalam menapaki
kehidupan ke depan.
Pembaca, seperti telah kami
sampaikan dalam peluncuran tabloid
edisi pertama pada 20 Juli lalu, Verbeek
akan hadir dengan 16 halaman. Mulai
edisi kedua ini, kami memenuhi janji
tersebut.
Ada dua rubrik baru dalam edisi
kedua ini, yakni “Pemda Menyapa”
serta “Kabar dari Kecamatan
& Komunitas”. Rubrik tersebut
merupakan realisasi dari saran
sebagian kalangan agar warga
mengetahui kebijakan apa saja yang
telah, sedang, dan akan dilakukan
oleh pemerintah daerah. Tentu
saja tercakup di dalamnya berita
mengenai berbagai peristiwa penting
dan menarik untuk dilaporkan Untuk
itu kami mengucapkan terima kasih
atas sambutan dan saran-saran
Anda semua, baik yang disampaikan
melalui surat pembaca maupun
secara lisan.
Laporan utama edisi kedua ini
membahas seputar crash program
Program Terpadu Pengembangan
Masyarakat (PTPM). Dalam kegiatan
pelaksanaan program ini, sejak
November 2012, tim monitoring dan
evaluasi telah turun ke lapangan
mengunjungi ratusan kegiatan di 34
desa di empat wilayah pemberdayaan.
Tim terdiri atas unsur perusahaan,
tokoh masyarakat, perangkat desa,
kecamatan, hingga kabupaten.Terlibat
juga konsultan A+CSR Indonesia.
Temuan-temuan lapangan tim inilah
yang akan menjadi sandaran untuk
mengarah pada perbaikan.
Untuk tulisan-tulisan non-berita,
kami sajikan kepada Anda, misalnya,
soal pentingnya pengelolaan uang
dalam rumah tangga, cerita rakyat
untuk anak-anak, pengetahuan
mengenai penyelamatan diri bila
terjadi gempa, dan tentang leluhur
orang Padoe. Untuk rubrik “Sosok”,
kami tampilkan Asmawati yang
sukses dengan usaha terasinya.
Semoga sajian kami kali ini bisa
menambah wawasan Anda. Syukursyukur dapat memberikan inspirasi.
Selamat membaca.
Dari program yang membawa manfaat
kolektif hingga kegigihan berinovasi. Semua
demi kemandirian. Antusiasme yang layak
diapresiasi.
P
Saya berharap redaksi Verbeek
memberikan informasi mengenai
prosedur yang berlaku di Department
External Relations, seperti prosedur
pengurusan keringanan berobat,
pengurusan proposal event, atau
juga mengenai Comdev. Selama ini
saya menganggap masih banyak
masyarakat yang tidak mengetahui
dan masih awam terhadap hal
tersebut.
Tak hanya itu, tabloid ini nantinya
bukan hanya melakukan liputan
seputar kegiatan PT Vale, tapi juga
memberikan porsi yang cukup pada
kegiatan komunitas dan masyarakat
di wilayah lingkar tambang.
Kia-Redaksi Kabar Sorowako
Terima kasih masukannya. Tabloid
ini sebagian besar berisi berita-berita
yang bersifat umum dan pengetahuan.
Redaksi juga dengan senang hati menerima tulisan dan karya dari pembaca.
Secara menyeluruh, saya senang
dengan tabloid Verbeek, namun
saya kira penting untuk melakukan
penambahan halaman dan
menyediakan kolom khusus untuk
pendidikan dan lingkungan.
Masidul—Anggota PPS Sorowako
Terima kasih apresiasinya. Banyak
pembaca lain mengusulkan hal serupa.
Untuk edisi kedua dan selanjutnya,
kami terbit dalam 16 halaman. Semoga
kami dapat memberikan informasi
yang lebih banyak dan bermanfaat
untuk pembaca.
Saya senang dengan hadirnya tabloid Verbeek ini. Namun saya berharap redaksi
menyediakan kolom opini untuk masyarakat seputar operasional pertambangan PT Vale
ataupun pemerintah daerah stempat. Ada banyak hal yang bisa jadi bahan masukan dari
masyarakat, seperti penertiban pasar dan fasilitas umum. Saya juga sangat berharap
redaksi menyediakan kolom kuliner di Sorowako.
Muhlis Katili—Komunitas Pemerhati HIV dan AIDS (Komphas)
Kolom opini masukan yang bagus. Namun saat ini, halaman Verbeek masih terbatas.
Sedangkan kuliner, kami ulas sesekali di rubrik ”Kreasi”. Tentunya, resep-resep yang kami
ulas saat ini adalah menu yang sedang naik daun atau populer. Karena hal ini dapat
berguna bagi mereka yang suka dan ingin memasak menu baru. Namun tidak menutup
kemungkinan, bila ada resep baru dari tanah Luwu Timur, akan kami ulas. Siapa tahu
Anda memiliki resep baru? Dengan senang hati kami menerimanya.
Saya kira kehadiran Verbeek menjadi
wadah baru bagi masyarakat sekitar
lingkar tambang. Saya berharap redaksi
menyediakan ruang khusus pembaca
untuk melaporkan permasalahanpermasalahan atau temuan menyangkut
pelayanan publik oleh pemerintah
setempat atau instansi swasta.
Verbeek juga dapat mengangkat
transparansi CSR mengenai pengadaan
kontraktor nasional, pemberdayaan PT
Vale, serta peraturan dan kebijakan
perusahaan terhadap masalah kontrak
kerja sekaligus gaji karyawan dan
kontraktor.
Irda—Pengurus Perpustakaan Desa
Sorowako
Saya berharap, pada rubrik “Sosok”
redaksi tidak hanya mengangkat tokohtokoh sukses saja, tapi sebisa mungkin
juga mengangkat kisah-kisah masyarakat
umum yang memberikan inspirasi. Bahkan kisah warga yang tergolong
dalam garis kemiskinan agar dapat
perhatian dari pemerintah maupun
perusahaan.
Arif Jamal—Komunitas Sawerigading
Brothers
Pendapat Anda benar. Dengan senang
hati redaksi menerima masukan nama
orang yang inspiratif dari pembaca.
Silahkan, Terima Kasih.
arumpanai adalah sebuah desa
di Kecamatan Wasuponda. Di sana
ada jalan tani memanjang 1 km.
Jalan tersebut mengorbankan perkebunan
kakao, pohon sawit, hingga pohon buah.
Namun tak seorang pun marah. Mereka
justru bersyukur. “Tak ada gunanya
mempertahankan petak tanah kecil untuk
kebutuhan anak cucu,” kata Usman Daeng
Nawa, warga Desa Parumpanai.
Terbukanya jalan tani sepanjang 1
km dan lebar 8 meter membuat rumah
Usman, dan beberapa rumah warga
lainnya, mudah diakses oleh kendaraan
roda dua dan roda empat. Sebelumnya,
selama bertahun-tahun, jalan menuju
rumah Usman hanya berupa jalan setapak
yang sangat sulit dilewati. Terutama saat
musim hujan. “Harus jalan kaki menuju
pusat desa. Sekarang, Alhamdulillah, mobil
dengan mudahnya lewat,” kata Usman.
Pembangunan jalan tani di desa
Parumpanai merupakan bagian Program
Terpadu Pengembangan Masyarakat
(PTPM) PT Vale tahun 2012. Program
tersebut lahir dari diskusi bersama
masyarakat tentang program yang menjadi
prioritas.
Desa Parumpanai memiliki penduduk
4.000 jiwa, yang sebagian besar
mencari nafkah dengan menjadi petani
sawah, petani kebun, dan peternak.
“Mempertimbangkan hal itu, kami
menganggap salah satu hal yang paling
mendesak adalah membuka akses jalan
untuk pertanian,” kata Kepala Desa
Parumpanai, Irsan Saleh.
Pada rancangan awal, jalan tani akan
dibangun sepanjang 1 km. Namun karena
masyarakat sangat antusias, panjang
jalan bertambah menjadi 3 km di tiga
titik berbeda. Dana sebesar Rp70juta, di
atas kertas, sangat kurang. Mengacu pada
standar pembangunan jalan nasional,
untuk setiap 1 km jalan dibutuhkan
Jalan tani sepanjang 1,5 km, di Desa
Parumpana i Kecamatan Wasupond a.
anggaran sebesar Rp100 juta, ditambah
sewa alat berat Rp25 juta per km. “Warga
kami sangat membutuhkan akses jalan.
Kami bergotong royong tanpa harus
diupah,” kata Irsan.
Pembangunan jalan tani di Desa
Parumpanai merupakan contoh program
yang membawa manfaat kolektif.
Mengutamakan kepentingan orang banyak
di atas kepentingan individu. Selain itu,
ada juga kelompok penerima manfaat
PTPM yang punya inisiatif swadana,
dan mengedepankan inovasi. Merekalah
orang-orang dengan keinginan kuat untuk
mandiri.
Swadaya dan Berinovasi
Salah satu kelompok yang punya inisiatif
untuk memanfaatkan dana PTPM adalah
kelompok ternak sapi di Parumpanai.
Kelompok ini beranggotakan 22 orang
dengan total bantuan sebesar Rp12 juta.
Dari anggaran itu, anggota kelompok
membeli 4 ekor sapi, dan 1 ekor lainnya
dibeli secara swadana. “Kelompok itu
sampai sekarang bertahan. Mereka dengan
telaten memelihara dan merawat sapi,”
kata anggota komite desa, Suhaebah.
Semangat swadana juga dimiliki
kelompok petani jagung di Desa Matano.
Mereka mendapat bantuan pembelian dua
Dengan senang hati redaksi menerima
informasi atau problematika sosial yang
dihadapi masyarakat. Maka itu, kami
menyediakan rubrik “Surat Pembaca”
sebagai wadah untuk mengakomodasi
dan menginformasikan kabar dari
masyarakat. Untuk konten CSR, kami ulas
di rubrik “Laporan Utama”
Redaksi
Redaksi Verbeek
Pelindung: Dewan Direksi PT Vale. Penasihat: Basrie Kamba (Director of External Relations & Corporate Affairs).
Penanggungjawab: Teuku Mufizar Mahmud (GM Communications). Redaktur Pelaksana: Sihanto B. Bela. Editor: Busman Dahlan Shirat, Bayu Aji
Suparam, Sohra, La Ode M. Ichman, Miftahuddin Hadilang, Andi Zulkarnain, Baso Haris, Takiuddin, Charles Christian, Iskandar ismail Redaksi: Rohman
Hidayat Yuliawan, Maman Ashari, Nala Dipa Alamsyah, Nuki Adiati, Eko Rusdianto. Fotografer: Doni Setiadi. Desain & Layout: Sandy Pauling. Alamat
Redaksi: Kantor Departemen External Relations, Jl. Ternate No. 44 Sorowako, Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan, HP. 0812 4321 2222
Kirimkan kritik dan saran Anda untuk tabloid Verbeek melalui email ke: tabloid.verbeek@gmail.com atau kirimkan surat ke alamat redaksi.
Kelompok usaha Meubel Gambas, di Jalan Terong, Desa Wawondula,
Kecamatan Towuti. Usaha furniture ini memproduksi pintu, jendela dan kursi.
mesin dros atau mesin perontok. Berkat
penambahan dana swadana, mereka bisa
menambahkan dua mesin penggiling
pakan ternak.
Di tempat lain, kelompok Karya Beton
di Jl. Kangkung No. 16, Desa Wawondula,
Kecamatan Towuti, membuat inovasi
produk yang menjadikannya tak pernah
sepi pemesan. Mereka membuat
batako, pot, pilar, paving block, hingga
ventilasi dengan motif unik. Inovasi
tidak berhenti sampai disiitu. Nampan
untuk cetakan menggunakan potongan
besi yang tak terpakai lagi. “Kami pikir
sendiri, kemudian membuat bentuk,
lalu menyambungkannya,” kata ketua
kelompok Karya Beton, Amar Hanafi.
Setiap hari, Karya Beton mampu
memproduksi hingga 200 buah batako.
Bahkan dalam keadaan tertentu, produksi
dapat mencapai 1.000 buah per hari.
Produk batako mereka sudah digunakan
di PPI Enggano, Yayasan Pendidikan
Sorowako, hingga beberapa ruas jalan di
Sorowako.
Kelompok lain tidak mau kalah
menampilkan inovasi. Kelompok
usaha Meubel Gambas, di Jl. Terong,
Desa Wawondula, memperlihatkan
Usaha pembuatan furniture oleh Kelompok Meubel
Gambas, Desa Wawondula, Kecamatan Towuti.
contoh produk baru mereka: Kursi sofa.
Kelompok yang berdiri 4 tahun lalu itu
menghabiskan sedikitnya 3 kubik kayu
untuk pembuatan jendela, kusen, dan
pintu, setiap bulan. Dari skala produksi
tersebut, Meubel Gambas meraup omzet
sekitar Rp12 juta per bulan.
Kesulitan mendapat bahan baku kayu
Nato membuat kelompok tersebut perlu
inovasi lebih jauh. “Saat ini kami sedang
mencoba menggunakan aluminium untuk
pembuatan jendela dan pintu. Masih tahap
awal,” kata Poniran, salah satu anggota
kelompok.
Menuju Kemandirian
Ketua Kelom pok Nelay an TPI Lama
, Arif
menu njukk an jaring hasil bantu
an PTPM
.
Menciptakan masyarakat mandiri
merupakan tujuan program pemberdayaan
masyarakat. Cikal bakal kemandirian itu
tampak pada kelompok Nelayan TPI Lama,
yang bermarkas di Jl. Jenderal Sudirman
85, Malili. Kelompok ini berdiri sejak 2011
dengan anggota 8 orang.
Awalnya, setiap akan melaut mereka
menumpang ke beberapa kapal nelayan
lain sehingga pembagian penghasilan
tidak tetap dan sulit untuk diprediksi.
Kelompok nelayan tersebut mendapat
bantuan Crash Program 2012 sebesar
Rp41 juta.
Dana tersebut digunakan untuk
pembuatan perahu, pembelian jaring, dan
pembelian peralatan lain seperti pancing.
Ketua kelompok Nelayan TPI Lama, Arif,
mengatakan bantuan itu bagai angin
segar yang menaikkan semangat anggota
kelompok.
Kini, dengan adanya perahu bermesin
300 PK dengan kapasitas 3 ton, anggota
kelompok mampu mengatur dan
merencanakan jadwal melaut. “Kini kami
tak lagi menumpang ke kapal orang lain.
Kami melaut dengan kapal kelompok
sendiri,” kata Arif. []
4
LAPORAN UTAMA
VERBEEK
I EDISI 2 , SEPTEMBER 2013
EDISI 2 , SEPTEMBER 2013
I
SOSOK
VERBEEK
Transparansi dan Kemitraan yang Memberdayakan
Terasi Malili, Menebar Aroma Keuletan
Mekanisme baru perlahan mulai diterapkan
demi mendorong pelaksanaan program
pemberdayaan masyarakat yang lebih baik.
Ketekunan menjadi kunci kesuksesan.
Merangkul masyarakat miskin dan
menciptakan peluang kerja.
A
ula kantor Kecamatan Wasuponda
tampak dipadati warga pertengahan
Juli silam. Saat itu sedang digelar
pemaparan hasil temuan tim monitoring
dan evaluasi (Monev) dari pelaksanaan
Comdev 2012 PT Vale dan pemerintah
yang punya hajatan tersebut mengundang
warga untuk mengetahui hasil kerja Tim
Monev yang telah digelar sejak November
2012 lalu.
Tim Monev turun lapangan
mengunjungi dan mengevaluasi ratusan
aktivitas penerima manfaat di 34 desa
di empat wilayah pemberdayaan. Tim
beranggotakan perangkat kabupaten,
kecamatan, dan desa dengan dukungan
dari konsultan Comdev A+CSR Indonesia.
“Kegiatan ini sebagai implementasi
semangat transparansi program
pemberdayaan. Jadi hal ini semacam
cermin untuk melihat wajah kita,
bagaimana program Comdev itu berjalan,”
ungkap Camat Wasuponda, Awaluddin
Anwar.
Dalam laporan Tim Monev ditemukan
beragam fenomena pelaksanaan program
yang kurang menggembirakan. Misalnya,
dari proposal fiktif, kelompok dadakan,
kelompok keluarga, hingga indikasi
mark up dana aktivitas. Meski juga ada
kegiatan dari kelompok penerima manfaat
yang merealisasikan dan melakukan
pengelolaan program sesuai yang
direncanakan kelompok masyarakat
penerima manfaat.
Suasana rapat tim Monev di aula kantor Kecamatan Malili,, pada Juli 2013.
Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan (Bappeda) Luwu Timur,
Muhammad Abrinsyah, mengatakan
pembentukan, fungsi kerja, dan pemaparan
hasil Tim Monev tersebut merupakan salah
satu upaya upaya implementasi kemitraan
tiga pilar yang harus diapresiasi. Pasalnya,
laporan-laporan tersebut akan menjadi
dasar untuk menelusuri pelaksaanaan
program dan pijakan ke depan. “Apapun
temuannya, inilah keadaan kita. Saya
kira, sudah saatnya kita memikirkan
perubahan,” ujar Muhammad Abrinsyah.
Kemitraan tiga pilar, merupakan konsep
yang diujicobakan dalam pelaksanaan
Crash Program 2013 – sebagai program
transisi Comdev, sebelum memasuki
fase PTPM 2013-2017 – yang lebih
mementingkan pelaksanaan dengan
prinsip dan sinergisitas antara PT Vale,
pemerintah, dan masyarakat.
Menurut Suhaebah dari Tim Komite
Desa Parumpanai, implementasi kemitraan
tiga pihak, dalam hal ini fungsi dan tugas
Tim Monev, akan berimbas positif dalam
pelaksanaan program PTPM 2013-2017.
“Verifikasi dan peninjauan langsung
Tim Monev ke lapangan akan membuat
anggaran kegiatan tepat sasaran,” ujar dia.
Memperkuat Posisi Masyarakat
Model kemitraan dari hasil temuan Tim
Monev itu, sebenarnya menjelaskan
bahwa pengajuan program pengembangan
masyarakat langsung kepada perusahaan
dan tidak melalui pemerintah akan
menimbulkan usulan dan kegiatan
yang tumpang tindih dengan program
pemerintah.
Menurut Andi Zulkarnain, Comdev
Officer Malili Area, keterlibatan
pemerintah dalam implementasi program
Comdev tidak melemahkan posisi
masyarakat, justru menguatkan program
dan usulan masyarakat. Pasalnya, dari
implementasi tersebut terdapat beberapa
manfaat. “Misalnya usulan yang diajukan
masyarakat akan berkualitas karena
pemerintah melakukan asistensi dan
verifikasi untuk memaksimalkan manfaat
kegiatan. Kemudian, kelompok masyarakat
rentan akan terlindungi dan menjadi
sasaran utama program pengembangan
masyarakat karena pemerintah daerah
memiliki data kependudukan lebih akurat,”
ujar Andi Zulkarnain. Manfaat lainnya,
adalah program sosial masyarakat dapat
menjangkau lebih banyak kalangan
karena keterlibatan pemerintah membuka
peluang kerja sama pendanaan dengan
dana perusahaan.
Kepala Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Kabupaten Luwu Timur, Andi Tabacina,
mengatakan langkah pemberdayaan dari
perusahaan pada masyarakat akan menjadi
tanggung jawab semua sektor. “Jadi ada
pengawasan, maka kegiatan-kegiatan yang
tidak sesuai dengan rancangan awal akan
hilang sendiri,” ujarnya. []
Langkah Awal Pembenahan
P
Peserta ujian tertulis tim fasilitator Kecamatan di aula kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, pada September 2013.
Tugas dan tanggungjawab tim ini adalah
menjamin pelaksanaan program PTPM
PT Vale agar sesuai dan selaras dengan
tujuan pembangunan Kabupaten Luwu
Timur. Tim akan melakukan sosialisasi di
tingkat kabupaten dan kecamatan untuk
menjelaskan tujuan dan prosedur PTPM.
Tim juga bertugas melakukan
analisis dan perumusan kebijakan yang
diperlukan dalam penyeleggaraan PTPM.
Dalam kesehariannya, Tim Koordinasi
PTPM melaksanakan rapat, monitoring,
Bisakah Ibu ceritakan awal mula
membuat usaha ini?
Saya kira itu bermula dari tahun
1999. Saat itu, saya dan beberapa teman
yang ikut sebagai tenaga penyuluh
Keluarga Berencana membentuk
kelompok usaha dengan beberapa
masyarakat. Pikiran kami, tenaga
penyuluh harus memberi contoh,
bagaimana melakukan usaha untuk
menambah penghasilan keluarga.
Jadi kelompok-kelompok ini kami
arahkan membuat inovasi, dari mulai
penganan tradisional, kripik, bakso
ikan, hingga terasi. Tapi usaha itu
tak bertahan lama.
Apa yang membuat Ibu
tetap bertahan?
Awalnya memang sempat pesimis, sebab temanteman yang tadinya mencapai 30 orang, yang
bertahan tinggal sembilan orang. Dengan
jumlah yang sedikit
itu, saya akhirnya
berpikir untuk menentukan satu produk saja. Dari sinilah ide untuk tetap
membuat terasi.
Tim Koordinasi akan mengawal program
pemberdayaan masyarakat.
emerintah Kabupaten Luwu Timur
akhir-akhir ini fokus mengamati
dan mencermati pelaksanaan
program pemberdayaan masyarakat yang
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan
swasta yang beroperasi di daerah ini.
“Pemda memandang bahwa Program
CSR-Comdev perusahaan seperti PT
Vale adalah anugerah bagi masyarakat
dan daerah ini, namun ia akan menjadi
bencana apabila tidak dikelola dengan baik
dan benar,” kata Andi Tabacina Ahmad,
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat
dan Pemerintahan Desa Kabupaten Luwu
Timur.
Dalam perjalanannya, Program
Comdev PT Vale yang dimulai sejak
2002 dianggap kurang memberdayakan
masyarakat dan menghambur-hamburkan
anggaran. Manfaat program tidak
signifikan dibanding dengan jumlah
anggaran yang dikeluarkan. “Inilah intinya
kita duduk bersama dan berkaca pada
jalannya program,” kata Andi Tabacina.
Saat ini, lanjut dia, kesepahaman antara
masyarakat, pemerintah, dan perusahaan
adalah angin segar. Meskipun pembenahan
tidak berjalan secepat yang dibayangkan,
tapi sudah menuju ke arah yang lebih baik.
Keseriusan Pemerintah Daerah
diwujudkan dengan terbentuknya Tim
Koordinasi Program Terpadu Pemberdayaan
Masyarakat (PTPM). Tim ini merupakan
forum lintas SKPD di tingkat kabupaten
yang bentuk dengan SK Bupati Luwu
Timur No: 223/VIII/2013.
M
alili adalah pusat kota
Kabupaten Luwu Timur,
daerah pesisir dari cekungan
Teluk Bone yang memiliki kekayaan
laut melimpah. Saat redaksi Verbeek
berkunjung pada 23 Juni lalu, tampak
jelas geliat ekonomi warga. Rumahrumah toko berjejer di sepanjang
bantaran sungai, tempat pelelangan
ikan yang megah, dan perahu nelayan
hilir mudik.
Dari kekayaan laut itulah kelompok
Balacan yang dimotori Asmawati
menangkap peluang. Hasilnya, produk
terasi bubuk Malili yang kesohor, karena
praktis dan tahan hingga dua tahun.
Bagaimana awal usaha Balacan, dan
apa kiat sukses kelompok ini? Berikut
petikan wawancara redaksi Verbeek
dengan Asmawati.
evaluasi, serta koordinasi di tingkat
kabupaten. Selanjutnya, mereka akan
mengkoordinasikan perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan PTPM. Laporan dari
camat atau penanggungjawab program
tingkat kecamatan untuk setiap aspek
kegiatan, mulai dari persiapan hingga
program pemeliharaan, akan diterima oleh
Tim Koordinasi untuk dianalisis. Selain itu,
Tim juga bertugas memberikan masukan
bagi para fasilitator PTPM.
Dalam Tim Koordinasi yang dibentuk
pemerintah daerah ini, Bupati Luwu
Timur dan Wakil Bupati bertindak sebagai
Pembina. Sekretaris Daerah mengambil
peran sebagai Pengarah, Asisten Bidang
Pemerintahan sebagai Koordinator, Kepala
Badan Perencanaan dan Pembangunan
Daerah sebagai Ketua, sementara Kepala
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa sebagai Sekretaris.
Anggota Tim Koordinasi PTPM berasal dari
seluruh SKPD yang terkait erat dengan program pemberdayaan masyarakat PT Vale. []
Nama Suami
Anak Alamat
Kelompok
Telepon Di Sulsel nama terasi Malili sudah
dikenal sejak lama. Pada suatu ketika
saya ke pasar dan melihat beberapa
orang membeli terasi, namun mereka
menginginkan agar tak bau.
Ibu langsung membuat terasi bubuk?
Oh tidak. Terasi hingga berbentuk
bubuk itu butuh proses yang panjang.
Butuh beberapa kali perubahan dan
inovasi. Pada awalnya, saya dan temanteman tetap membuat terasi dalam bentuk
padat. Tahun 2000 kami membawa ke
POM dan mendapat semacam pengakuan
jika produk terasi yang kami buat bisa
dipasarkan. Jangka waktunya bisa
bertahan hingga 1 tahun 6 bulan.
Ketika mulai menjual, bentuk awalnya
adalah kotak. Kami jual ke pasar-pasar.
Kemudian bentuknya kami jadikan lebih
kecil, akhirnya seukuran koin. Beberapa
bulan kemudian, tim dari Sucofindo
melakukan tes dan menyatakan terasi
buatan kami memiliki protein yang tinggi
dan tanpa menggunakan bahan kimia atau
pengawet.
Kemudian sekitar tahun 2004, ada
lomba yang diadakan PKK Luwu Timur.
Saya mencoba membuat terasi berbentuk
bubuk. Menumbuk bahan setengah mentah,
lalu diblender. Walaupun beberapa terlihat
masih menggumpal, ternyata banyak yang
meminatinya. Sejak saat itu terasi bubuk
menjadi keseriusan kami, dan akhirnya
kami bisa membeli alat penghancur
sendiri. Tak ada lagi gumpalan seperti
masa menggunakan
blender. Keuntu
ngannya lain
dari terasi
bubuk ini,
tak
mening
galkan
bau di
tangan
setelah
dicuci.
Tak
seperti
terasi
pada
umumnya,
sebab kami
benar-benar
selektif memilih
ebi.
: Asmawati Sarmidi (43 tahun)
: Aras Ali (50 tahun)
: 1. Arif Aras (23 tahun)
2. Aryawati Dewi Aras (20 tahun)
3. Ariansyah Aras (16 tahun)
: Unit Pemukiman Transmigrasi
(UPT) SP I Lorong 5, Malili
Luwu Timur, Sulawesi Selatan
: Belacan Amanah
: 0813 4228 8655
5
“
Pekerja-pekerja yang
terlibat, dari yang
menjemur hingga yang
memanggang adalah
keluarga-keluarga
yang kurang mampu.
Setidaknya usaha
terasi ini bisa membuka
lapangan kerja untuk
masyarakat.
“
Dalam sekali produksi berapa banyak
bahan baku yang dihabiskan?
Biasanya kami menghitung sekali
produksi dengan hasil sekitar satu ton
dalam bentuk bahan setengah jadi atau
terasi bubuk yang belum halus.
Bagaimana bahan bakunya?
Benar sekali, bahan baku menjadi
masalah utama dalam membuat terasi.
Udang atau ebi tidak setiap saat tersedia.
Ebi itu muncul seperti misteri, kadang
dalam setahun bisa 2-3 kali, atau bahkan
setahun tak ada ebi yang didapatkan
nelayan. Makanya kami tak berani
menerima orderan banyak.
Kami juga sudah bekerja sama dengan
nelayan. Kami memberikan pinjaman atau
permodalan untuk nelayan yang hendak
melaut. Keuntungan lain untuk nelayan,
tangkapan ebinya tak melalui tengkulak.
Hasil tangkapannya langsung dibayar tunai.
Kami lihat di kemasan ada merek
dagangnya.
Iya, namanya Kusuka. Saya berpikir
namanya seperti doa, agar setiap orang
yang mencicipi langsung suka.
Berapa harga terasi Ibu?
Bervariasi. Untuk pembelian setiap satu
kilogram, harganya Rp250 ribu. Namun
untuk kemasan, harganya mulai Rp15 ribu
hingga Rp110 ribu.
Kami dengar terasi Ibu pernah
ditawar oleh pengusaha dari
Malaysia?
Benar. Tapi saya merasa tawarannya
sungguh berlebihan, mereka curang.
Saya lupa berapa nilai tawarannya
waktu itu, tapi mereka meminta bahan
setengah jadi (dalam bentuk curah)
tanpa kemasan dan lebel. Artinya,
bahan setengah jadi itu akan mereka
kemas sendiri dengan merek dagang
sendiri. Saya kira itu sama saja menjual
kekayaan Malili, kampung halaman saya.
Tak hanya pengusaha Malaysia, seorang
pengusaha dari Surabaya juga pernah
memberikan penawaran, meminta saya
menjadi instruktur dan mengeluarkan
semua resep pembuatan terasi ini pada
anggotanya, dan saya akan dibayar Rp25
juta. Setelah itu saya tak ada hubungan
lagi. Saya kira itu sama saja, malah lebih
jahat.
Setelah usaha Ibu berhasil, apa citacita selanjutnya?
Saya memulainya pelan-pelan.
Rumah produksi bantuan PT Vale
tahun 2004 sudah berdiri. Pekerjapekerja yang terlibat, dari mulai yang
menjemur hingga yang memanggang
adalah keluarga-keluarga yang kurang
mampu. Setidaknya usaha terasi ini
bisa membuka lapangan kerja untuk
masyarakat sekitar. []
6
WAWASAN
WAWASAN
V ERB E E K
V ER BEEK
EDISI 2
EDISI 2
JSUE LPIT E2 M0 1B E3 R 2 0 1 3
S E P T E M 3B 1E R0 22 0I L1U3J
Biar Pintar Mengelola Keuangan
Internet Sehat Untuk Anak
3. Buat aturan
Sebaiknya Anda membuat aturan seputar
lamanya waktu online dan situs-situs apa
saja yang boleh mereka kunjungi. Anda
bisa membicarakannya dulu dengan anak,
termasuk membicarakan konsekuensi jika
mereka melanggar aturan tersebut. Pasang
aturan itu di dekat komputer agar selalu
diingat.
4. Komputer keluarga
Alih-alih membiarkan anak Anda memakai komputer di kamar pribadi, tempatkan
komputer di ruang keluarga. Hal ini memudahkan orangtua dan anggota seluruh
anggota keluarga memonitor penggunaan
komputer.
Seminar keuangan oleh Ligwina Hananto di Sorowako pertengahan tahun 2012
Kunci suksesnya antara lain disiplin.
Tabungan tidak boleh dipergunakan untuk
hal-hal konsumtif dan non-darurat.
M
engelola keuangan itu gampang
gampang susah. Banyak orang
atau keluarga punya cara sendiri
mengatur keuangan, namun hasilnya jauh
dari harapan. Tabungan tidak maksimal,
investasi tidak berkembang. Malah
pengeluaran makin menjadi.
Di Indonesia, menurut konsultan
manajemen keuangan dan investasi
Ligwina Hananto, bukan hanya golongan
menengah tak mampu mengelola
keuangannya, melainkan juga golongan
atas. “Golongan menengah dari generasi
orangtua saya, usia 65 tahun masih harus
bekerja. Punya anak sudah menikah tapi
masih tinggal dengan orangtua. Punya
rumah bernilai miliaran rupiah, mobil,
namun hilang dalam sekejap bila sudah
tidak bekerja,” ujar Ligwina.
Dalam catatan lembaga riset
independen AC Nielsen tahun 2011,
sekitar 10 persen penduduk Indonesia
(sekitar 22,5 juta orang) merupakan
golongan menengah. Mereka adalah orangorang yang memiliki pendapatan rata-rata
Rp63 juta per tahun atau menghabiskan
Rp4 juta per bulan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Menurut Ligwina, kelompok ini
sebenarnya bisa memiliki kemandirian
finansial bila mengerti strateginya.
Caranya, dimulai dengan berkomitmen
menyisihkan 10-30 persen penghasilan
bulanan untuk tabungan. Memisahkan
rekening tabungan dari rekening gaji
merupakan hal yang penting.
Kunci sukses lainnya adalah disiplin.
Tabungan tidak boleh dipergunakan
untuk hal-hal konsumtif dan non-darurat.
Menurut Ligwina, masih banyak orang
suka mengutak-atik tabungannya demi
memenuhi gaya hidup.
Bagaimana praktiknya? Asumsikan
Anda seorang berumur 35 tahun dengan
kemampuan menabung Rp1 juta per
bulan. Maka ketika Anda pensiun 20 tahun
kemudian, tabungan yang terkumpul
mencapai Rp240 juta. Bila tingkat inflasi
Indonesia sekitar 10 persen setiap tahun,
uang sebesar Rp240 juta itu tidak bakal
7
mamu menopang biaya hidup keluarga.
“Hal seperti ini yang membuat orang yang
sudah pensiun masih harus bekerja,” ujar
Ligwina.
Kita juga perlu mengubah pola
perencanaan keuangan dari pola
“penghasilan- pengeluaran = sisa” menjadi
“penghasilan-investasi = pengeluaran”.
Dengan pola ini, kepentingan masa depan
tidak terabaikan.
Fase Aset Aktif
Setelah pola menabung berubah, kita
perlu menerapkan pola “active (your
money)”. Pola ini juga disebut fase
aset aktif. Sederhananya, kita memiliki
investasi.
Menurut wanita peraih gelar Bachelor
of Commerce, Finance and Marketing dari
Curtin University of Technology, Perth
Western, Australia ini, banyak instrumen
pengembangan keuangan untuk jangka
panjang. Misalnya, investasi dalam bentuk
emas, saham, reksadana, asuransi, atau
properti. Nilai dan prospeknya juga
variatif.
Investasi juga perlu dikelola dengan
baik. Ibaratnya, kita sedang berlari
maraton. Selalu ada kemungkinan untuk
“tersandung” di tengah jalan. Itu bisa
karena faktor internal—seperti menjual
investasi karena harga sedang bagus atau
tidak mengganti dengan investasi yang
lebih baik—atau faktor eksternal, seperti
gejolak ekonomi.
Untuk itu, kita perlu membuat pos
dana darurat. Dana darurat adalah alokasi
dana yang bisa digunakan ketika kondisi
darurat, misalnya ketika kita kehilangan
pekerjaan. Idealnya, dana darurat ini dapat
menghidupi Anda dan keluarga selama
enam bulan sampai satu tahun tanpa kerja.
Besar? Ya, tapi hal itu bisa dilakukan
secara bertahap selama 3-4 tahun.
Dana darurat ini sebaiknya berupa
produk-produk berisiko rendah, seperti
tabungan, deposito, reksadana, atau logam
mulia. Untuk mengatur dana darurat
dapat menggunakan rumus: lajang (4
x pengeluaran bulanan), menikah (6 x
pengeluaran bulanan), memiliki 2 anak
atau lebih (12 x pengeluaran bulanan).
Selamat mencoba! []
* D I S A R I K A N D A R I B U K U U N T U K I N D O N E S I A YA N G K UAT O L E H L I G W I N A H A N A N TO
JANGAN TAKUT MEMANGKAS PENGELUARAN
APAKAH ANDA MERASA TERMASUK ORANG YANG BOROS? KERAP MENGELUARKAN UANG UNTUK
BERBELANJA TANPA BERPIKIR PANJANG? DAN KETIKA TENGAH BULAN, ANDA TERKAGET-KAGET
DENGAN PERSEDIAAN KAS YANG MENIPIS? SAATNYA ANDA MEREVOLUSI PENGELUARAN. JANGAN TAKUT
MEMANGKAS PENGELUARAN. BERIKUT TIPSNYA VERSI MAJALAH KEUANGAN POPULER, MONEY.
Kurangi intensitas rekreasi
Mungkin Anda dan keluarga termasuk sering pergi berekreasi ketika akhir pekan
tiba, pergi keluar kota, atau sekadar ke pusat perbelanjaan. Rekreasi memang penting
untuk menyegarkan pikiran dan mempererat ikatan keluarga. Namun aktivitas ini kerap
membutuhkan anggaran khusus dan berlebih. Bila selama ini Anda rekreasi setiap akhir
pekan. Kurangilah jatah tersebut. Jadikan dua kali sebulan atau cukup sekali per bulan.
Susutkan biaya makan di luar
Aktivitas ini sebenarnya merupakan bagian dari rekreasi keluarga. Alasannya bisa
macam-macam. Bosan dengan masakan rumah atau mencari suasana makan yang baru
bersama keluarga. Namun, lagi-lagi, biaya makan di luar ini cukup menguras kantong. Atur
kembali pos untuk biaya dan kurangi frekuensinya. Memilih restoran alternatif dengan
harga yang lebih ramah kantong tapi rasa enak, juga cara terbaik menyempurnakan upaya
ini.
Pangkas biaya elektronik dan bensin Anda
Yang termasuk dalam komponen ini adalah biaya telepon, air, dan listrik. Caranya
mudah, hematlah penggunakan listrik dan telepon. Selektif dalam menggunakan
panggilan dan menggunakan lampu/alat elektronik pada kondisi yang benar-benar
dibutuhkan adalah cara terbaik. Mengganti perangkat elektronik rumah dengan yang daya
kecil juga diperlukan. Selain itu, gunakan kendaraan Anda untuk hal-hal yang penting,
mendesak dan perjalanan jarak sedang/jauh. Selebihnya, bisa jalan kaki atau mencoba
mengayuh sepeda.
Belanja boleh, tapi harga promo
Hal ini memang perlu kejelian dan informasi.
Namun Anda bisa pelajari perilaku retail atau
pusat perbelanjaan kapan promo itu datang.
Biasanya ketika jelang hari besar, hari liburan
panjang, atau tak jarang ketika tengah pekan.
Belanja ketika hari promo dapat menghemat
pengeluaran Anda antara 20-30 persen
ketimbang belanja ketika hari non-promo.
Tapi nafsu belanja juga perlu Anda rem.
Sepuluh cara menyaring konten yang tidak
pantas diakses anak.
A
kses internet menawarkan
banyak kemudahan. Dulu kita
harus pergi ke kantor pos untuk
mengirim kartu Lebaran atau mengirim
surat kepada saudara di kampung
halaman, dan dibutuhkan beberapa hari
atau berminggu-minggu untuk sampai
di tangan penerima. Kini Anda, dan
anak, bisa berinteraksi dengan kerabat
dan sahabat dari belahan dunia lain
dalam hitungan detik. Belum lagi untuk
mendapatkan literatur untuk bahan tugas
sekolah. Anak cukup mengetik kata kunci,
dan mesin pencari akan membuka pintu
ke ratusan literatur. Belajar menjadi
mudah dan menyenangkan.
Namun internet seperti pisau bermata
dua. Isu pornografi dan penculikan anak
lewat jejaring sosial sempat membuat
sebagian masyarakat, terutama orangtua,
menganggap internet itu berbahaya.
Beredarnya video porno artis yang sempat
membuat heboh, membuat citra internet
semakin negatif. Tidak sedikit orangtua
memandang internet sebagai “barang
terlarang” yang harus dijauhi anak-anak.
Di tengah arus informasi yang begitu
deras, rasanya sulit membendung
masuknya internet ke dalam keseharian
anak dan keluarga. Ada langkah-langkah
yang bisa dilakukan orangtua demi
mendapatkan manfaat internet dan
menyaring pengaruh buruk dari dunia
maya.
1. Pastikan dia cukup umur
Terutama jika anak mulai tertarik
dengan situs jejaring sosial. Kebijakan
di Facebook menyebutkan, anak-anak di
bawah usia 13 tahun dilarang bergabung
di situs tersebut. Namun siapa pun bisa
berbohong mengenai usia asli. Jika anak
masih di bawah umur, sebisa mungkin
jauhkan mereka dari media sosial.
2. Masuklah ke dunia online mereka
Keterlibatan orangtua dalam kehidupan
online anak sangat penting. Pastikan
Anda mengenal “taman bermain” mereka
di dunia maya. Jika anak punya akun
Facebook atau Twitter, sebaiknya Anda
juga bergabung di sana. Setidaknya
ketahuilah akun anak sehingga Anda dapat
memantau aktivitas mereka, mengetahui
dengan siapa anak berinteraksi, dan apa
yang mereka posting di sana.
5. Lindungi privasi
Anak-anak tidak boleh sepenuhnya
konsekuensi mengumbar informasi pribadi.
Anda perlu tegaskan bahwa anak tidak
boleh memberikan nama, nomer telepon,
alamat email, alamat rumah, sekolah
atau foto diri tanpa izin Anda. Jangan
pernah membuka email dari orang
yang tidak dikenal. Jangan membalas
pesan yang mengganggu dan jangan
bertemu dengan orang asing yang hanya
dikenal melalui internet. Ketika anak
sudah mulai mengakses jejaring sosial,
lakukan pengaturan privasi agar informasi
pribadi tidak tersebar.
6. Saring bacaan an
Pasang perangkat lunak parental control
yang bisa memonitor penggunaan internet
dan memblokir situs-situs dewasa.
Banyak software yang bisa melihat apa
yang diketikkan anak di internet, waktu
yang dihabiskan untuk online, dan
semua aktivitas online mereka. Anda bisa
mencoba software Online Family Norton,
K9 Web Protection, Net Nanny, dan DNS
Nawala Projects untuk mengamankan
penggunaan internet melalui komputer.
Sementara untuk pengguna ponsel pintar,
bisa meng-install UC Browser, Mobile
Media Guard, Net Nanny Mobile, SMobile
System, atau Mobicip Safe Browser.
Kendati demikian tidak ada software yang
dapat melindungi 100%. Komunikasi
keluarga dan peran orangtua adalah faktor
penentu untuk melindungi anak dari
maraknya konten negatif di internet.
7. Setting browser dan mesin pencari
Browser apa pun yang Anda pakai,
pastikan Anda selalu mengecek privacy
setting untuk penggunaan internet dan
media sosial. Dengan pengaturan hingga
level yang terkuat, browser akan
menyaring bahasa konten seksual dan
kekerasan. Langkah ini juga untuk
menghindari komputer Anda terkena
virus. Mesin pencari, seperti Google, juga
menawarkan fitur penyaringan yang
mampu memblokir situs yang bermuatan
seksual.
8. Hindari kuis, undian berhadiah, dan
kontes
Iklan di internet sering muncul dan
menggoda anak dengan iming-iming
hadiah gratis hanya dengan satu kali klik.
Katakan pada mereka untuk menghindari
hal-hal semacam ini, karena aksi tersebut
sebenarnya adalah trik penjahat cyber
untuk mencuri informasi pribadi.
9. Kenali situs yang aman untuk anak
Anda bisa mencari situs-situs yang
cocok sesuai usia anak. Pastikan ”koleksi”
situs aman Anda cukup lengkap—seperti
situs sejarah, sains, film, musik—agar
keingintahuan anak bisa terjawab.
10. Ajari pentingnya reputasi online
Jangan biarkan anak menulis
komentar atau foto yang tak sopan. Ada
kemungkinan pihak sekolah menemukan
komentar atau foto tersebut meskipun
sudah dihapus. []
MAILY, EMAIL AMAN UNTUK SI KECIL
Bukan hanya orang dewasa yang perlu
email. Saat ini, banyak anak yang memerlukan email untuk berkomunikasi dengan
teman dan saudaranya di luar kota atau
luar negeri, atau untuk mengirim tugas
sekolah.
Kini ada layanan email yang aman
untuk anak. Maily. Email ini, dapat diakses
di iPad, memiliki sejumlah fitur layaknya
email dewasa, seperti mengirim dan
menerima pesan, menyimpan daftar
kontak, dan mendapat notifikasi email
baru. Maily dirancang bagi anak usia
4-9 tahun, desainnya dengan warna
cerah, gambar lucu, serta font yang unik.
Bahkan anak dapat menggambar dan
menulis tangan.
Orangtua dapat memonitor kegiatan
anak di Maily, melalui akses ke akun
anak dari alamat email lain. Orangtua
juga bisa menyetujui isi pesan anak lebih
dulu sebelum dikirimkan. Cara ini, untuk
memeperkenalkan anak etika mengirim
email dengan baik. Aplikasi ini tersedia
gratis di App Store.
8
KREASI
DONGENG
V ERB E E K
V ER BEEK
EDISI 2
EDISI 2
JSUE LPIT E2 M0 1B E3 R 2 0 1 3
Taman Mini Di Dalam Rumah
M
ungkin di antara Anda, terutama
penghobi berkebun, sudah pernah
mendengar kata terarium atau
vivarium. Terarium adalah wadah kaca
transparan berisi tanaman yang diperuntukkan bagi beragam kebutuhan, seperti
penelitian, metode bercocok tanam,
bahkan dekorasi ruangan.
Terarium dapat dibuat menggunakan
toples, akuarium persegi, akuarium bulat
(fishbowl), bahkan mangkuk ukuran besar.
Jadi, jangan membuang toples kaca bekas
selai atau akuarium yang bocor sedikit di
bagian samping. Benda-benda itu masih
bisa dimanfaatkan untuk mempercantik
ruang tamu Anda.
Beberapa tanaman yang biasa dimasukkan dalam terarium, antara lain, jenis
paku-pakuan, lumut daun, baby’s tears
(umbrosum), tanaman polka dot (hypoestes),
fittonia, peperomia, sirih hias, walisongo
(schefflera), kaktus, sukulen, lidah buaya,
dan tanaman ekor keledai atau kaktus
anggur. Terarium bisa dibuat di wadah
kaca terbuka maupun toples tertutup.
Berikut langkah pembuatan terarium.
• Basahi tanah, tapi jangan menyiram
secara berlebihan. Cukup basahi hingga
tanah menjadi lembap.
Perawatan
•
•
•
•
•
•
•
Alat
• Toples besar atau akuarium kecil atau
mangkuk kaca besar. Wadah harus
terbuat dari kaca atau bahan transparan
lain agar cahaya dapat masuk.
• Sekop mini untuk bercocok tanam atau
sendok.
• Bilah kayu atau sumpit yang dipasangi
gelendong benang pada ujungnya.
• Gunting.
• Corong plastik atau corong kertas
buatan sendiri.
• Penyemprot tanaman (sprayer).
• Kuas.
Letakkan terarium di tempat yang tidak
terkena sinar matahari secara langsung.
Basahi tanah jika sudah mulai terlihat
kering. Misalnya untuk tanaman kaktus,
Anda dapat menyiram seminggu sekali.
Jika Anda membuat terarium tertutup,
penyiraman hanya perlu dilakukan tiap
dua minggu.
Alasan utama tanaman di dalam
terarium mati adalah terlalu banyak air.
Maka jangan terlalu sering menyiram
dan jangan memasukkan terlalu banyak
air saat penyiraman.
Secara alami, tanaman tumbuh
mendekati arah datangnya cahaya.
Untuk menjaga agar tanaman di dalam
tidak condong ke satu sisi, sesekali
putar toples atau akuarium.
Pangkas tanaman secara berkala agar
tidak terlalu tinggi. Jika tumbuh gulma,
sebaiknya dibuang untuk mengurangi
persaingan dengan tumbuhan terarium.
Jika setelah tahun pertama tanaman
kekuningan dan tampaknya kurang
segar, ganti lapisan atas tanah.
Jika tanaman di terarium tertutup
terserang jamur, ada tiga kemungkinan:
air terlalu banyak, sirkulasi udara jelek,
atau tanaman tidak cocok dimasukkan
ke dalam terarium tertutup. Segera
buang tanaman yang terinfeksi, buka
tutup toples dan letakkan terarium di
bawah sinar matahari langsung selama
beberapa jam. []
TERARIUM TERBUKA
ATAU TERTUTUP?
Bahan
•
•
•
•
•
Batuan kecil.
Arang.
Tanah.
Pasir zeolit atau bisa diganti pasir putih.
Tanaman, misalnya kaktus.
9
Cara Membuat
• Cuci wadah kaca dengan air panas
dan bersabun. Bilas sampai bersih lalu
keringkan. Wadah harus benar-benar
bersih demi mencegah pertumbuhan
bakteri.
• Isi bagian dasar dengan batu kecil
setebal 3,5 cm sebagai drainase air.
• Di atas drainase, masukkan lapisan tipis
arang untuk menjaga kesegaran tanah.
• Tambahkan lapisan tanah dari pot
kaktus. Lapisan tersebut harus cukup
dalam bagi akar tanaman, sekitar 6 cm.
• Jika Anda ingin membuat kontur agar
terarium tampak semakin alami, buat
sedikit gundukan di salah satu sisi.
• Padatkan tanah dengan gelendong.
• Bersihkan tanah atau kotoran lain yang
menempel di kaca menggunakan kuas.
•
•
•
•
Ambil kaktus dari pot, bersihkan akar
dari sisa tanah dan gunting akar yang
terlalu panjang. Gunakan ujung sekop
untuk membuat sebuah lubang di tanah
yang cukup besar bagi akar dan kaktus.
Tips: Gunakan kertas tisu untuk membersihkan kaktus guna menghindarkan
jari-jari tertusuk duri.
Saatnya menanam. Mulai dari tanaman
besar ke yang paling kecil, mulai dari
bagian belakang wadah lalu ke depan.
Tips: Anda bisa mencampur jenis
tanaman, warna, dan ukuran untuk
membuat terrarium lebih cantik.
Setelah tanaman diatur, tambahkan
pasir putih dengan ketebalan sekitar
0,5 cm di sekitar tanaman. Masukkan
pasir menggunakan corong.
Terarium selesai dibuat. Tambahkan
batu hias atau hiasan lain jika Anda suka.
Ada dua jenis terarium jika dilihat
dari karakteristik wadahnya. Jika Anda
menggunakan akuarium, mangkuk,
atau toples terbuka, maka Anda
membuat terarium terbuka. Jika
wadah diberi penutup atau tutup
toples dipasang, jadilah terarium
tertutup. Terarium terbuka bisa
menerima sedikit cahaya langsung,
tapi ada risiko tanaman terbakar jika
terlalu lama diletakkan di tempat yang
mendapat cahaya matahari langsung.
Sementara bagi terarium tertutup,
cahaya terang tapi tidak langsung
adalah pilihan terbaik. Jika terkena
cahaya langsung, temperatur di dalam
wadah akan naik dan tanaman Anda
seperti dimasak. Jika Anda ingin
mengembangkan tanaman yang suka
panas, wadah terbuka sangat cocok.
Jika Anda menanam tanaman yang
menyukai kelembaban tinggi, pilih
terarium tertutup.
Si Buta &
Si Lumpuh
S E P T E M 3B 1E R0 22 0I L1U3J
lkisah, di pesisir Danau Matano,
Sulawesi Selatan, tinggallah
seorang nenek raksasa. Usianya
sudah ratusan tahun. Makanan
kesukaanya adalah daging manusia.
Apalagi daging anak kecil, karena masih
lunak dan empuk.
Orang-orang menyebut nenek itu
Pakande, artinya nenek pemakan
manusia. Kulit si nenek keras bagai baja,
tak mempan benda tajam. Bila sudah
lapar, si nenek akan mencari mangsa di
kampung-kampung.
Sudah puluhan orang kampung di
pesisir Danau Matano itu yang menjadi
santapan Nenek Pakande. Anak-anak
tak terbilang jumlahnya. Segala macam
perlawanan sudah dilakukan, tapi semua
sia-sia.
Hari itu terdengar kabar Nenek
Pakande akan mencari mangsa lagi. Maka
penduduk kampung itu
melarikan diri ke
kampung-kampung lain
yang lebih aman.
Kabar kekejaman
Nenek Pakande terdengar
hingga ke kampungkampung lain. Termasuk
dua orang sahabat yang
bermukim di sebuah
kampung yang damai.
Yang satu buta dan yang
satu lagi lumpuh. Mereka
dikenal sebagai si Buta
dan si Lumpuh.
Si Buta menyarankan
kepada si Lumpuh untuk
membantu penduduk
kampung itu. “Bagaimana
mungkin? Aku lumpuh
dan kau buta.” kata si
Lumpuh.
“Tenang saja. Aku ini
punya siasat baik. Karena
kau lumpuh, kau menjadi
mataku. Sementara aku
akan menjadi badan dan
kakimu,” kata si Buta.
Demikianlah, akhirnya si Buta dan si
Lumpuh berjalan ke kampung yang
diserang Nenek Pakande. Si Buta
menggondong si Lumpuh.
Mereka melewati gugusan bukit,
lembah, dan hutan selama tiga hari
tiga malam.
Di tengah perjalanan, si Lumpuh
yang digendong meminta si Buta
untuk mengubah arah perjalanan.
“Kenapa kita berubah arah, Lumpuh?
Ada apa di depan,” kata si Buta.
“Di depan ada bajak sawah. Nanti
kau bisa tersandung,” kata si Lumpuh.
“Masih kuatkah bajak itu?” tanya si Buta.
“Sepertinya itu bajak baru, tampak
kuat dan kokoh,” jawab si Lumpuh.
“Arahkan aku ke bajak itu. Biar aku
yang membawanya dengan memanggul,”
kata si Buta lagi.
Tak lama kemudian, mereka sampai
di sebuah gubuk tanpa penghuni di kaki
bukit. Hanya ada sepasang ayam yang
betinanya sedang mengerami telur.
Si Buta kemudian meminta si Lumpuh
memeriksa keadaan telur ayam itu.
Ternyata telur itu baru saja dierami.
Maka diperintahkanlah si Lumpuh untuk
membawa telur ayam itu.
Menjelang sore, sampailah si Buta
dan si Lumpuh di kampung yang akan
jadi sasaran Nenek Pakande. Kampung
sudah sepi. Setelah berkeliling, mereka
menemukan seorang anak muda yang
tengah bersembunyi. Tampak tubuh
anak muda itu bergetar saking takutnya.
“Anak muda, jangan takut. Kami
berdua akan menyelamatkan kampung
ini. Apakah kau tahu keberadaan Nenek
Pakande? Kami ingin menantangnya,”
kata si Buta.
“Kalian bisa apa? Nenek Pakande
itu sakti mandraguna. Kulitnya tidak
mempan senjata tajam,” kata anak muda
itu.
“Tenanglah anak muda. Kami sudah
menyusun siasat. Tunjukkan saja di
mana tempat tinggal Nenek Pakande,”
kata si Lumpuh.
“Kalian tak perlu mencarinya. Sore
seperti ini dia akan datang. Tidak lama
lagi,” kata anak muda.
Si Buta dan si Lumpuh kemudian
menuju sebuah rumah besar dan naik
ke lantai dua. Mereka menggulung
kertas hingga menyerupai pengeras
suara. Tiba-tiba terdengar hentakan kaki
begitu kuat. Getarannya seperti gempa
bumi.
”Hei, Nenek Pakande. Saya sudah
lama menunggumu!” gertak si Buta
dengan menggunakan pengeras suara
dari gulungan kertas.
“Siapa itu yang berani-beraninya
menantangku? Apa kamu tak takut
kumakan?”jawab Nenek Pakande.
“Tentu saja tidak. Aku ada di rumah
di depanmu. Kalau berani, masuklah ke
sini,” lanjut si Buta.
“Hahahaha, kalian betul-betul
menantangku. Akan kukunyah kalian.”
Nenek Pakande kemudian memasuki
rumah itu. Dia mencari asal suara.
“Bukan kau yang akan memakanku
Nenek Pakande. Tapi aku yang akan
melumatmu,” kata si Buta.
“Hei apakah kau tak tahu bahwa aku
seorang raksasa?! Tunjukkan dirimu
kalau berani!” tantang Nenek Pakande.
“Aku lebih besar dari kamu Nenek
Pakande. Kau bisa kulumat hanya dalam
beberapa detik saja.”
“Buktikan itu!”
Si Buta kemudian meminta si Lumpuh
membuang bajak sawah yang sudah
disiapkannya. Bajak itu dibuangnya
tepat di hadapan Nenek Pakande. Blakk,
suara bajak menghantam lantai rumah.
“Itu baru sisir rambutku Nenek
Pakande. Apakah sisir rambutmu
sebesar itu?” kata si Buta.
Tampak Nenek Pakande mulai ciut
nyalinya. Suaranya mulai terbata-bata.
“Ssaa, sa, sa, saya be, belum percaya.
Adakah bukti lainnya,” katanya.
Si Buta mulai mengeraskan suaranya.
Dia mengeluarkan suara dengan nada
marah. “Kau mulai menghinaku Nenek
Pakande! Kau membuatku tersinggung!”
kata si Buta.
Tiba-tiba si Buta mengeluarkan
suara seolah sedang membuang ludah.
Puihhh…, bersamaan dengan itu si
Lumpuh membuang telur ke hadapan
nenek Pakande. Mata Nenek Pakande
terbelalak. Dia mengira telur itu adalah
air ludah si Buta.
Karena merasa kalah besar, akhirnya
Nenek Pakande lari terbirit-birit. Sejak
itu dia tak pernah lagi mengganggu
kampung tersebut. []
10
AHA!
VERBEEK
I EDISI 2 , SEPTEMBER 2013
Satelit
I
DOKTER MENJAWAB
VERBEEK
11
Kebiasaan Sehat untuk Menghindari Diare
JENDELA
boeing.com
nasa.g ov
Spu tnik 1
ibtimes.com
T
ahukah Anda siaran televisi
yang kamu tonton, pembicaraan
di telepon yang kamu lakukan
dan jaringan internet bisa kita nikmati
berkat alat bernama satelit? Ya, satelit
merupakan benda yang diterbangkan
ke luar angkasa (orbit Bumi) yang
berfungsi sebagai alat pemancar sinyal,
navigasi, atau pemantau keadaan di
Bumi dan luar angkasa.
Ilmuwan Soviet bernama Tsiolkovsky
pada 1931 pernah mempublikasikan
bahwa benda dari Bumi dapat diterbangkan ke luar angkasa/orbit bumi
Dengan menggunakan roket tanpa
awak dengan kecepatan 8 km per
jam. Publikasi berjudul ”Makna dari
Reaksi Alat” menyebutkan bahwa roket
tersebut dapat diterbangkan dengan
bahan bakar yang aman, yakni oksigen
dan hidrogen cair.
Mimpi itu baru terwujud 26
tahun kemudian, pada 4 Oktober
1957. Ketika itu Sputnik 1, satelit
pertama berbendera Rusia berhasil
diluncurkan di orbit Bumi. Satelit yang
berbentuk bola ini mempunyai misi
mengidentifikasi lapisan atmosfer dan
mendeteksi meteorit. Sputnik akan
memberi sinyal pemantauannya setiap
21 hari.
Ragam Jenis dan Fungsi Satelit
• Satelit astronomi: Mengamati planet,
galaksi, dan objek angkasa lainnya.
• Satelit pengamat Bumi:Mengamati
lingkungan Bumi, meteorologi,
pembuatan peta, dan cuaca.
• Satelit mata-mata: Dibuat untuk tujuan
militer dengan pengamatan
tersembunyi.
• Satelit navigasi: Seperti namanya
navigasi, bertujuan sebagai pemandu
perjalanan dan komunikasi transportasi
laut dan udara. []
ANDA PERLU TAHU
China Long March Launcher
Satelit kedua di dunia yang diluncurkan
bernama Explorer 1. Satelit milik
Amerika ini diluncurkan pada 31 Januari
1958. Satelit ini merupakan cikal bakal
pembuatan pesawat luar angkasa
dengan awak. Setelah 1958, banyak hasil
penelitian dan publikasi tentang mimpi
manusia melakukan perjalanan ke luar
angkasa.
Palapa Milik Indonesia
Tahukah Anda kalau Indonesia juga
punya satelit? Anda benar, namanya
Palapa. Tepatnya Palapa A1 yang diluncurkan pada 9 Juli 1976. Nama satelit
diambil dari nama sumpah Mahapatih
Gajah Mada, panglima perang Kerajaan
Majapahit. Palapa A1 berfungsi sebagai
satelit pemantau cuaca dan melayani
Satelit Palapa D
jaringan telekomunikasi Indonesia.
Juga Malaysia, Filipina, Singapura, dan
Thailand.
Palapa A1 beroperasi selama tujuh
tahun, kemudian diganti dengan tipe
A2. Palapa terbaru adalah tipe D yang
diluncurkan pada 31 Agustus 2009
melalui Xichang Satellite Launch Center
di Cina. Peluncurannya ke orbit Bumi juga
menggunakan roket buatan Cina bernama
Long March.
Palapa D diperkirakan dapat beroperasi
selama 15 tahun. Fungsi satelit yang
bernilai 230 juta dollar AS ini adalah
untuk telekomunikasi, pemantau cuaca,
dan navigasi. Sedangkan cakupan Palapa
D menjangkau seluruh negara-negara di
ASEAN, Timur Tengah, dan Australia.
1. Satelit terbang dengan kecepatan
18 mil per jam. Artinya, dalam
sehari satelit dapat memutari
Bumi sebanyak 14 kali.
2. Karena berada di orbit, satelit tidak
memerlukan banyak bahan bakar.
Konsumsinya jauh lebih irit dari
mobil hybrid.
3. Satelit mampu menyimpan data
setara dengan tumpukan DVD
setinggi empat kali tugu Monas
(381 meter)
4. Ada sekitar 2.500 satelit yang
beterbangan di orbit Bumi.
Leluhur Masyarakat Padoe
D
EDISI 2 , SEPTEMBER 2013
i deretan pegunungan pegunu
ngan Verbeek, di kampung Lioka
sekitar 4 kilometer dari
Wawondula pusat kecamatan Towuti,
Kabupaten Luwu Timur, terdapat sebuah
gua tua. Mulutnya bersusun tiga dan
dipenuhi ratusan tulang manusia, peti
mati kecil berbentuk kerucut dan kotak,
hingga beberapa serpihan tembikar yang
berserekan.
Gua pemakaman dalam masyarakat
Padoe beranama Puwesu. Namun,
masyarakat pendatang di sekitar
kampung mengenalnya sebagai gua
tengkorak dan menjadikannya sebagai
tempat yang angker. Penuh mitos dan tak
dapat dijangkau tanpa sedikit ritual atau
izin dari tokoh masyarakat adat Lioka.
Dalam beberapa literatur, leluhur Padoe
dipercaya bermula dari kerajaan Mori
(sekarang wilayah Sulawesi Tengah). Pada
masa awal, orang Padoe
melakukan pemakaman dengan menggunakan liang atau gua, karena dipengaruhi
unsur kepercayaan Melahumoa. Yakni,
kepercayaan yang menyembah gunung,
pohon, ataupun beberapa hal yang bersifat
magis.
Untuk prosesi pemakaman Padoe,
dibutuhkan waktu yang cukup lama.
Tulang belulang manusia dimasukkan
ke dalam peti berukuran sekitar 80 cm
persegi yang terbuat dari kayu Mapute
(kayu putih) dan kayu Polapi.
Sebelum tulang jenazah dimasukkan
ke dalam peti, dibuatkan rumah khusus
kecil. Jenazah kemudian dibalut dengan
ompeo (tikar anyaman), dioleskan
beberapa ramuan, kemudian diletakkan
pada Tambeha (kayu silang yang tingginya
sekitar 2 meter) untuk menjaga jenazah
dari serangan binatang dan didiamkan
membusuk antara 1-2 tahun.
Setelah daging jenazah mulai rontok
dan hanya meninggalkan tulang, keluarga
melakukan prosesi ritual pemakaman
dengan menggelar pesta dan menyembelih
binatang.
Tokoh Adat Padoe wilayah Lioka,
Ali Bastian Wuala, mengatakan,
memasukkan jenazah ke dalam peti
dan menempatkannya dalam Puwesu
merupakan inti upacara pemakaman. Segala macam benda kerajinan, harta
benda kesukaan mendiang, seperti parang,
uang, emas, kain atau apa saja akan
dimasukkan ke dalam peti. “Masyarakat
kami percaya, arwah jenazah tidak akan
meninggalkan Puwesu itu. Arwah itu
tetap berada dalam gua, hingga sekarang,”
katanya.
Di Kampung Lioka, ada tiga buah
Puwesu, namun hanya satu yang ramai
atau biasa dikunjungi masyarakat. Untuk
menempuhnya bisa menggunakan
kendaraan roda dua atau roda empat.
Saat ini, kondisi Puwesu tak lagi
terawat. Untuk menapakinya
kita harus melalui jalan
berumput. Di mulut gua
pun berserakan beberapa
sampah plastik bekas
minuman dan makanan
instan. Dan tentu tak ada lagi barangbarang berharga kesukaan para leluhur.
Menurut Ali Bastian, memasuki tahun
1950, ketika terjadi pergolakan DI/TII,
masyarakat Padoe mengungsi ke beberapa
daerah yang aman. Mereka meninggalkan
kampung hingga bertahun-tahun. Baru
pada awal tahun 1970-an kelompokkelompok masyarakat mulai kembali.
“Saat kembali dan kami mengunjungi
pemakaman, peti-peti mati berserakan
di mana-mana. Saya kira
rumah leluhur kami
sudah dijarah,”
katanya. []
Oleh: dr. Kristiawan Basuki (Occupational Health Specialist RS Inco)
MENGAPA ANAK-ANAK RENTAN
TERKENA DIARE?
S
ecara umum, diare adalah kondisi dimana seseorang buang air besar tiga kali atau lebih dalam satu hari.
Tinja atau feses yang keluar berupa cairan
encer atau sedikit berampas, kadang juga
disertai darah atau lendir.
Berdasarkan jangka waktunya, ada dua
kategori diare. Pertama adalah diare akut,
bila terjadi hingga tujuh hari. Kedua diare
kronis, berlangsung 8-14 hari atau lebih
dari 2 minggu. Secara umum, di Indonesia,
diare akut lebih banyak dibandingkan
kronis.
Mengapa anak-anak rentan terserang
diare, hal itu karena daya tahan tubuh
mereka masih rendah dan mudah
terinfeksi virus. Sekitar 90% diare
disebabkan infeksi rotavirus. Sebagian
karena infeksi bakteri, parasit, dan
jamur. Penularannya melalui 3F, yaitu
finger (jari), food (makanan), dan fly
(lalat). Karena itu, anak-anak yang sering
memasukkan tangan ke dalam mulut
mudah terkontaminasi virus. Karena itu
pula, makanan yang sudah lebih dari dua
jam karena tidak habis dimakan jangan
diberikan lagi kepada anak.
Perlu diketahui pula, diare juga dapat
dipicu oleh pemakaiaan antibiotik
(antibiotic induced diare), keracunan
makanan, alergi, dan faktor psikologis
seperti stres.
Penanganan di Rumah
Bila anak terkena diare, tetaplah tenang.
Perhatikan dulu kondisi anak, sebab
komplikasi diare biasanya diikuti dengan
dehidrasi (kekurangan cairan). Jika
menemukan tanda dehidrasi segera bawa
ke dokter. Kalau tidak ada, anak dapat
dirawat di rumah.
Ada tiga cara mengetahui keadaan
dehidrasi pada anak. Jika anak kekurangan
cairan <5% dari berat badan, itu berarti
tidak mengalami dehidrasi. Anak akan
“
Anak yang diare jangan
hanya diberi air saja.
Sebaiknya diberikan
cairan yang mengandung
elektrolit (natrium, kalium)
dan kalori.
“
tetap aktif, keinginan untuk minum seperti
biasa karena rasa haus tidak meningkat,
kelopak mata tidak cekung, buang air kecil
sering.
Dehidrasi ringan sedang, bila tubuh
kehilangan cairan 5-10% dari berat badan.
Tandanya, anak gelisah atau rewel, ingin
minum terus karena rasa haus meningkat,
kelopak mata cekung, buang air kecil
mulai berkurang lebih dari delapan jam.
Dalam kondisi normal, anak kencing
dalam waktu 6-8 jam. Dehidrasi berat, bila
tubuh kehilangan cairan >10% dari berat
badan. Tandanya, anak lemas atau tidak
sabar, tidak dapat minum, kelopak mata
sangat cekung, pada uji cubit kulit kembali
lebih dari dua detik—agar lebih mudah
mendeteksi, cubitlah kulit perut—dan
kencing anak lebih dari 8 jam atau bahkan
12 jam.
Untuk pertolongan awal, anak
jangan diberi air putih. Orangtua bisa
memberikan cairan khusus untuk anak,
tapi jangan meminumkan oralit dewasa
karena kandungan osmolaritas dan
natrium tinggi. Ini malah bisa memicu
anak-anak terkena diare. Jika di rumah
hanya ada oralit, maka bubuk oralit
dewasa diencerkan dua kali. Seharusnya
250 cc dapat diencerkan menjadi 500 cc.
Membawa Anak ke Dokter
Jika tidak mengalami dehidrasi, anak
tidak perlu buru-buru dibawa ke dokter.
Meskipun tergolong dehidrasi ringan, jika
anak muntah setiap kali minum, sebaiknya
langsung dibawa ke dokter karena akan
menjadi dehidrasi berat. Anak juga harus
segera dibawa ke dokter jika terjadi
demam, muntah setiap kali makan dan
minum, serta ada darah dan lendir dalam
tinja. Hal ini mengindisikan kemungkinan
infeksi yang disebabkan bakteri, sehingga
memerlukan pertolongan dokter.
Pengobatan Diare pada Anak
Diare adalah mekanisme tubuh mengeluarkan racun dan bakteri virus. Anak-anak
tidak boleh dihentikan diarenya, karena
akan menghambat pergerakan usus. Seolaholah diarenya berhenti tapi pergerakan
usus di dalam masih berlangsung. Efek
sampingnya, usus bisa lecet.
Tindakan yang penting adalah memberikan cairan lebih dari biasanya. Berikan
cairan khusus anak yang mengandung
elektrolit guna mencegah dehidrasi. Anak yang diare jangan hanya diberi
air saja, sebaiknya diberikan cairan yang
mengandung elektrolit (natrium, kalium)
dan kalori. Untuk cairan khusus anak,
tidak perlu diencerkan lagi. Langsung saja
diminum dari botol dan dapat diperoleh di
apotek. Setelah segel botol dibuka, dalam
24 jam cairan tersebut harus dihabiskan.
Anak jangan dipuasakan. Makanan
harus tetap diberikan tapi hindari sayuran,
karena serat susah dicerna sehingga bisa
meningkatkan frekuensi diarenya. Buahbuahan juga dihindari, kecuali pisang dan
apel karena mengandung kaolin, pektin,
kalium yang berfungsi memadatkan tinja
serta menyerap racun.
Orangtua bisa membuat cairan
elektrolit dengan melarutkan 1-2 sendok
makan gula dan garam seujung sendok teh
ke dalam segelas air putih. Untuk kalori
bisa diberikan air tajin, atau 1 sdm tepung
beras dan 100 cc air yang dimasak sampai
mendidih.
Obat yang boleh diberikan hanya
absorben seperti norit dan golongan
smectite yang berfungsi menyerap racun.
Bisa juga diberikan biakan bakteri hidup
seperti lactobacillus. Antibiotik diberikan
hanya pada kasus yang terbukti ada infeksi
bakteri, misalnya penyakit kolera yang
disebabkan Vibrio cholerae, penyakit
disentri yang disebabkan parasit amuba
dengan ciri-ciri fesesnya bau sekali, ada
lendir, darah, dan anak merasa sakit sekali
saat mau BAB.
Untuk membuktikan infeksi bakteri
perlu dilakukan pemeriksaan feses secara
rutin. Lebih tepat kultur tinja pada diare
yang berlanjut lebih dari semingg. Kultur
tinja dapat diuji di laboratorium di mana
saja. Hasilnya keluar setelah satu minggu
dan biayanya cukup mahal, lebih dari
Rp100.000. Perlu dicermati, jika diare
hanya berupa air saja dan ampasnya
sedikit, itu menunjukkan ke arah infeksi
virus sehingga tidak perlu antibiotik. []
SAFETY
Apa yang Harus Dilakukan Bila Terjadi Gempa?
Oleh: Fire and Emergency Service (FES) Department PT Vale
S
orowako merupakan area rawan
gempa sebab berada di daerah patah an Matano. Lalu, apa yang perlu
dipersiapkan (pra), ketika, dan setelah
(pasca) terjadi gempa muncul? Catatan
FEMA (Federal Emergency Management
Agency), hampir 80 persen orang yang
terperangkap di bangunan runtuh adalah
orang yang melarikan diri ketika gempa.
Berikut rangkumannya;
Persiapan (pra gempa):
1. Pastikan di sekitar kursi dan tempat tidur
bebas dari barang-barang yang meng
gantung seperti kipas angin, lukisan, dll.
2. Simpan pecah belah, barang-barang
berat, dan cairan berbahaya di rak ba
gian bawah lemari.
3. Atur dan siapkan peralatan darurat Anda.
4. Rencanakan titik bertemu anggota kelu
arga bila terpisah oleh gempa.
5. Catat dan simpan daftar nomor telepon
polisi, ambulans, dan FES.
Ketika Terjadi Gempa:
1. Tetap berada di ruangan. Jauhi pu
ing-puing yang jatuh di luar.
2. Tetaplah menjauh dari jendela dan
barang-barang yang tinggi.
3. Berlindunglah di bawah kusen pintu,
meja, atau bangku dan tetaplah di sana.
4. Jika berada di luar, tetap menjauh dari
bangunan tinggi, dinding, jembatan,
tiang listrik, dan pohon, karena potensi
bahaya runtuh, jatuh, dan tumbang.
5. Jika berada di dalam kendaraan, ber hentilah di area terbuka sampai gempa
berhenti. Waspada terhadap kabel listrik
jatuh, jalan rusak (termasuk jalan layang
dan jembatan), dan tanah longsor.
Setelah (pasca gempa):
1. Tetap tenang. Bantulah orang lain bila
mungkin. Periksa apa ada yang cedera.
Lakukan pertolongan pertama.
2. Matikan listrik, gas, dan air. Jangan me nyalakan korek api. Periksa kebocoran
gas dan kabel yang rusak.
3. Jangan gunakan telepon Anda segera
(guna menghindari kemacetan saluran
telepon), kecuali jika Anda memerlukan
bantuan darurat.
4. Periksa keretakan/kerusakan di atap
dan dinding rumah.
5. Waspada dengan gempa susulan. Seba iknya lakukan evakuasi jika bangunan
rusak.
6. Jangan buang makanan dan air karena
pasokan persediaan dapat terganggu.
7. Hindari mengemudi, kecuali untuk situa si darurat, guna menjaga jalanan bebas
dari aktivitas yang tidak perlu.
8. Jangan memasuki bangunan yang rusak. []
12
PEMDA MENYAPA
VERBEEK
I EDISI 2 , SEPTEMBER 2013
Reklame yang Menyalahi Aturan Ditertibkan Kesbang
Rapat pembahasan penetapan dan penindakan reklame yang melanggar aturan sesuai SK Bupati, di Aula kantor Kesbang, Politik dan Linmas, Malili.
M
araknya reklame berupa spanduk,
baliho, serta alat peraga lainnya
untuk keperluan kampanye
menjelang perhelatan Pemilu Tahun
2014 membuat kota jadi semrawut.
Kesemrawutan itu bukan saja mengurangi
estetika kota, tetapi juga membahayakan
keselamatan masyarakat pengguna jalan.
Atas dasar inilah Bupati Luwu Timur
mengeluarkan Surat Keputusan Bupati
Nomor 114/IV/Tahun 2013 tentang
Penetapan Lokasi Pemasangan Alat Peraga
untuk Keperluan Kampanye Pemilihan
Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi/Kota
serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
RI dalam wilayah Kabupaten Luwu Timur.
Sebagaimana tertera dalam SK Bupati,
pemasangan reklame dilarang di rumah
ibadah, tempat pelayanan kesehatan,
gedung milik pemerintah, fasilitas umum
milik pemerintah, tiang listrik, pohon
pelindung, bahu jalan, jembatan, taman
kota, dan median jalan jalur dua. Spanduk
yang melintang di atas badan jalan juga
dilarang.
Titik pemasangan alat peraga hanya dibolehkan dipasang minimal 15 meter sebelum dan sesudah tikungan, perempatan,
dan pertigaan jalan serta pintu gerbang kota.
Kepala Kantor Kesbang, Politik, dan
Linmas Kabupaten Luwu Timur Nurlang
BA saat dikonfirmasi mengatakan, banyak
ditemukan baliho dan alat peraga lain
tidak sesuai lokasi penempatannya.
Selain mengganggu keindahan kota, yang
menjadi persoalan besar adalah rusaknya
pohon-pohon tempat pemasangan alat
peraga tersebut. Padahal pohon adalah
sesuatu yang perlu dijaga agar tetap
rindang dan dapat menjadi pelindung.
Nurlang menambahkan, pihaknya
telah melakukan sosialisasi dengan
mengundang para pimpinan partai politik,
Ketua KPUD, para camat, serta instansi
terkait lainnya. Jika nanti ditemukan alat
peraga dipasang tidak sesuai penempatan,
pihaknya akan menertibkan.
Himbauan ini juga berlaku bagi baliho
atau reklame bisnis maupun niaga.
“Penertiban akan dilakukan secara
bertahap. Sejak, Kamis 15 Mei kami akan
melakukan penertiban atribut, terutama
yang menempel di pohon-pohon di pinggir
jalan,” ungkap Nurlang.
Untuk wilayah kecamatan, pihaknya
telah berkomunikasi dengan para camat
untuk melakukan pemantauan dan
penertiban terhadap alat peraga yang
melanggar aturan.
“Khusus di lokasi Fasilitas PT Vale
Indonesia, pemasangan alat peraga
terlebih dahulu harus berkoordinasi
dengan pemerintah kecamatan setempat
dan PT Vale Indonesia,” tutup Nurlang. []
Kecamatan Wasuponda:
P
berarti semua tidak bayar, padahal tidak
semua,” kata Elvi Tomina, Kepala Seksi
Pemerintahan Kecamatan Wasuponda.
Kata Elvi, pernah sejumlah warga yang
sakit dan dirujuk ke RSUD Wotu datang
tanpa membawa persiapan. “Misalnya,
ada obat yang harus dibayarkan langsung.
Mereka pun gelagapan sendiri. Saya kira
inilah yang perlu disampaikan,” lanjutnya.
Dalam Ranperda disebutkan, layanan
poliklinik untuk pemeriksaan dokter
umum dan dokter gigi adalah Rp25.000.
Untuk dokter spesialis Rp35.000. Sementara untuk pemeriksaan kesehatan anak
I
PEMDA MENYAPA
VERBEEK
Website Kecamatan Nuha Segera Rampung
ika Anda tak cukup waktu atau
terlampau sibuk mengurus keper luan sehari-hari, namun ingin berinteraksi dengan pemerintah kecamatan, tak perlu risau lagi. Anda cukup
duduk manis, berkunjung ke warnet
dan membuka website Kecamatan
Nuha, www.kecamatannuha.net. Website ini adalah terobosan baru pemerintah Kecamatan Nuha untuk
berkomunikasi dengan warganya.
Camat Nuha, Kamal Rasyid, mengatakan, pembuatan website ini untuk
lebih membuka informasi kepada seluruh masyarakat. Semua program hingga
sosialisasi menyangkut masyarakat
dan pemerintah dipaparkan di laman
tersebut.
“Bayangkan jika ada warga yang
ingin mengurus KTP. Datang ke kantor
camat menanyakan persayaratannya,
kemudian kembali ke rumah mempersiapkan dokumen yang diperlukan. Itu,
kan, butuh waktu. Nah, dengan website,
cukup sekali klik, semua ketahuan.
Ke kantor kecamatan, mereka tinggal
dilayani, tanpa harus bolak balik,” kata
Kamal Rasyid.
Website Kecamatan Nuha memuat
dokumen dan berkas yang diperlukan
untuk pelayanan di setiap desa, kelurahan,
dan kecamatan. Website nantinya juga
dilengkapi dengan kanal untuk masukan,
kritik, dan saran, baik terkait pelayanan
dan pembangunan hingga kinerja pemerintahan. Intinya, semangat transparansi
akan semakin ditingkatkant.
Pembuatan website dimulai awal 2013
dan sekarang sudah memasuki tahap 50
persen. Targetnya, website rampung akhir
tahun 2013. Meski demikian, beberapa
konten yang berhubungan langsung dengan
masyarakat sudah dapat diakses. Ke depan,
kata Kamal Rasyid, website Kecamatan
Nuha akan dimasukkan ke dalam aplikasi
android.
Memang, layanan berbasis internet
belum familiar bagi sebagian besar
masyarakat. Meski demikian, kebutuhan
akan kecepatan informasi cepat atau
lambat bakal mengubah kebiasaan.
“Coba jalan-jalan saja di Sorowako ini.
Seminar keuangan oleh Ligwina Hananto, di Sorowako pertengahan tahun 2012
Seminar keuangan oleh Ligwina Hananto, di Sorowako pertengahan tahun 2012
di seluruh Kabupaten Luwu Timur, semua
tindakan medis masih gratis. “Ya,
Puskesmas masih gratis, namun fasilitasnya dibanding RSUD Wotu, kan, jauh
berbeda. Jadi untuk pasien rujukan,
saya kira penting untuk mempersiapkan
diri,” kata Elvi.
Bagaimana dengan masyarakat yang
kurang mampu? Mereka tetap akan
dibantu pemerintah, misalnya dengan
membuat surat keterangan tidak
mampu, kartu askes, dan lain-lain yang
dibutuhkan. “Tapi bukan berarti semua
tetap gratis,” ujar Elvi. []
Tampilan laman Website Kecamatan Nuha
Semua orang sebagian besar sudah menggunakan smartphone. Ini menandakan,
jika kita perlu mengikuti perubahan, tentunya kebutuhan akan website akan bermanfaat,” ujar Kamal Rasyid.
Salah satu yang menarik dari website
Kecamatan Nuha, dihadirkan ruang diskusi
atau forum untuk semua masyarakat.
Laman diskusi itu berada pada rubrik forum.
Laman juga dilengkapi informasi tentang
sejarah, visi, misi, dan struktur pemerintahan.
Sementara untuk pelayanan khusus,
disajikan pula informasi mengenai
proyek-proyek pemerintahan, Commdev,
laporan pengaduan, peraturan perizinan, KUA, pajak, hingga jadwal Samsat
keliling. “Jadi semua lengkap di website
ini. Tak ada lagi kata kurang informasi,”
kata Kamal Rasyid. []
Kecamatan Towuti:
Semangat Transparansi
Kecamatan Towuti
Longsor Lampia, Kecamatan Malili, Mei 2012.
Sigap Bencana
Kecamatan Malili
ekolah, siswa, dan mahasiswa tarifnya
Rp5.000. Untuk tarif PNS, TNI, Polri, karyawan, dan pensiunan sebesar Rp20.000.
Namun layanan tersebut belum termasuk
pemeriksaan penunjang diagnostik,
tindakan medis dan terapi rehabilitasi,
obat-obatan, serta bahan habis pakai.
Sementara untuk standar layanan
fasilitas rawat inap, disesuaikan dengan
kamar. Super VIP hingga kelas III didampingi masing-masing oleh dokter umum
dan dokter ahli.
Perubahan tarif layanan tersebut masih
sebatas di RSUD Wotu. Untuk Puskesmas
13
Kecamatan Nuha:
Kecamatan Malili:
Kesehatan
Gratis, Tidak
untuk Semua
Pelayanan
ada 14 Mei 2013 lalu, berlangsung
sosialisasi Rancangan Peraturan
Daerah (Ranperda) Kabupaten
Luwu Timur. Acara berlangsung di aula
Kecamatan Wasuponda, dihadiri puluhan peserta dari unsur pemerintahan
terkait, kepala desa, hingga tokoh
masyarakat.
Sosialisasi dilakukan untuk memberikan pemahaman pada masyarakat bahwa tidak semua layanan kesehatan di
RSUD I La Galigo Wotu dapat diakses
dengan gratis. “Selama ini, pemahaman
masyarakat tentang kesehatan gratis itu
EDISI 2 , SEPTEMBER 2013
S
ejak pertengahan tahun 2013, sejumlah wilayah Kecamatan Malili
dilanda musibah banjir dan tanah
longsor. Musibah banjir pertama terjadi
di Desa Pongkeru, Laskap, Wewangriu,
Puncak Indah, dan Ussu pada Sabtu
tanggal 6 April 2013.
Banjir terjadi karena curah hujan
yang sangat tinggi, sehingga air
Sungai Pongkeru dan Sungai Larona
meluap hingga ke areal perkebunan,
persawahan, dan tambak. Bahkan
meluas hingga ke permukiman
penduduk.
Menurut catatan Camat Malili, Andi
Habil Unru, sebanyak 89 keluarga
di Desa Pongkerus terendam banjir.
Sementara itu, sawah, kebun, dan
tambak di wilayah Ponkeru, Wewangriu,
dan Laskap yang terendam seluas 252
ha.
Tercatat pula 2.700 ekor ikan air
tawar siap panen di Wewangriu hilang,
dan kerugian kebun sagu di Wewangriu
mencapai lebih-kurang Rp32,5 juta.
Usaha lain yang menderita kerugian
adalah pembuatan bata merah. Hampir 16
ribu batu bata rusak akibat banjir.
Sehubungan dengan bencana tersebut,
pada 10 Mei 2013, Pemkab Luwu Timur,
bekerja sama dengan PT Vale, menyalurkan
bantunan melalui Badan Penanggulangan
Bencana Daerah Kab. Luwu Timur berupa
bahan pangan.
Berselang dua bulan kemudian, 14 Juni
2013, terjadi musibah longsor di kawasan
Pancuran, Dusun Karebbe, Desa Laskap.
Musibah terjadi akibat derasnya aliran
Sungai Larona dan mengikis bantaran
sungai.
Akibat musibah itu, lima unit rumah
hanyut. Namun, sebanyak enam unit
rumah yang terancam longsor susulan
berhasil diselamatkan oleh pihak pemerintah desa dan kecamatan. Pemerintah
desa dan kecamatan juga menghimbau
warga untuk tidak lagi menempati tempat
tinggal di pinggiran Sungai Larona.
“Ke masyarakat kami sudah mengantisipasi dan memperingatkan masyarakat
untuk selalu mawas diri,” kata Andi Habil
Unru. []
S
emangat transparansi kini dicanang-kan oleh pemerintah Kecamatan Towuti.
Di beberapa ruas dan pertigaan jalan, terlihat papan informasi tentang proyek
mengenai besaran anggaran proyek, detail pekerjaan, hingga tenggat waktu
pengerjaan.
“Kami ingin masyarakat dan pemerintah berjalan bersama. Kami ingin semua
terbuka, mulai dari anggaran hingga rencana pembangunan,” ujar Camat Towuti,
Mohammad Salman.
Sebagai gambaran, anggaran APBD Kecamatan Towuti terbesar di Kabupaten Luwu
Timur, mencapai Rp45 miliar, termasuk anggaran PNPM Rp1,1 miliar dan anggaran
per desa Rp100 juta. Besarnya anggaran ini, kata Camat Towuti Mohammad Salman,
karena wilayah kecamatan amat luas.
Luas Towuti mencapai 1.800 km persegi dengan 18 desa, sementara jumlah
penduduk sekitar 30 ribu jiwa. Dengan luas ini, wilayah Towuti mencakup 26 persen
wilayah Kabupaten Luwu Timur.
Bukan itu saja, beberapa wilayah di Towuti sulit dijangkau. Di beberapa tempat
harus digunakan kendaraan roda dua dan mobil khusus. Bahkan beberapa daerah
hanya bisa dijangkau dengan perahu.
Untuk itulah, kata Mohammad Salman,anggaran akan digunakan untuk pembangunan fisik, seperti jalan tani dan infrastruktur yang menjadi prioritas. “Anggaran ini
untuk percepatan pembangunan wilayah,” kata Mohammad Salman. []
14
KEMITRAAN
VERBEEK
I EDISI 2 , SEPTEMBER 2013
EDISI 2 , SEPTEMBER 2013
I
KOMUNITAS
VERBEEK
Berantas Sarang Nyamuk di Empat Kecamatan
Kerja Sosial KKN Unhas,
Perpustakaan, dan PKK
Desa Sorowako
APA ITU DEMAM
BERDARAH DENGUE?
P
ada Juli 2013 lalu, mahasiswa Kuliah
Kerja Nyata (KKN) Gelombang 85
Universitas Hasanuddin mengadakan
pelatihan pengolahan sampah organik dan
non-organik di pemukiman Rumah Susun
Sederhana Sewa (Rusunawa). Pelatihan
bekerja sama dengan Perpustakaan dan
PKK Desa Sorowako. Berlangsung selama
tiga jam.
Sampah rumah tangga seperti kemasan
mi cepat saji, sabun cuci, minyak goreng,
makanan ringan (snack) diolah menjadi
barang pakai seperti tas, dompet, dan
lain-lain. Untuk membuat sebuah tas
ataupun dompet, hanya diperlukan jarum,
benang wol, dan kain renda untuk hiasan.
Sementara sampah sisa makanan seperti
potongan sayur, sisa nasi, lauk-pauk,
diolah menjadi pupuk kompos dan pupuk
cair.
Para peserta terdiri dari remaja, ibuibu, dan kaum lelaki. Dipandu mahasiswa,
pelatihan dimulai dari tahap pemilihan
Demam Berdarah Dengue adalah
penyakit demam akut yang disebabkan
oleh infeksi virus dengue.
BAGAIMANA DBD MENULAR ?
Disebabkan oleh virus Dengue yang
menyebabkan gangguan pada pembuluh
darah kapiler dan sistem pembekuan
darah, sehingga mengakibatkan perdarahan. Virus Dengue berukuran sangat
kecil dan memasuki tubuh manusia
melalui gigitan nyamuk Aedes Aigepty.
Pengelola Program Penyakit Demam Berdarah Dinas Kesehatan Luwu Timur Irmala, menunjukkan pada tim cara penggunaan bubuk abate, saat aksi PSN di Kecamatan Towuti, 19 September 2013.
P
ada dua pekan terakhir September
2013, PT Vale bekerjasama dengan
Dinas Kesehatan Luwu Timur,
pemerintah kecamatan di empat wilayah
pemberdayaan (Nuha, Towuti, Wasuponda,
dan Malili), tim Posyandu, aparatur desa,
dan warga melakukan aksi pemberantasan
sarang nyamuk (PSN) secara serentak di
masing-masing wilayah. Aksi ini dilakukan
di Kecamatan Wasuponda pada tanggal 16
September, Towuti 19 September, Nuha 22
September, dan Malili pada 28 September
2013.
Tim bergerak bersamaan. Tiap-tiap
kelompok didampingi staf Posyandu.
Laksana pasukan, mereka melengkapi
diri dengan kaos tangan, menebar bubuk
abate, hingga menyiapkan brosur tentang
pentingnya menjaga lingkungan yang
bersih.
Tim ini mendatangi setiap rumah,
memasuki halaman depan rumah,
mengunjungi halaman belakang, mengecek
bak mandi, hingga memunguti sampah
yang berpotensi menampung air.
Aksi pemberantasan sarang nyamuk
pertama dilakukan pada 16 September
2013, di Kecamatan Wasuponda. Wilayah
ini dipilih lantaran kasus Demam Berdarah
Dengue (DBD) telah menjadi Kejadian
Luar Biasa (KLB). Dari catatan Puskesmas
Wasuponda, hingga Agustus 2013, jumlah
kasus DBD sudah mencapai 60 orang.
Kasus ini dua kali lipat dibanding periode
yang sama tahun sebelumnya, yakni
sebanyak 30 kasus.
Aksi PSN ini dilakukan untuk memutus
rantai perkembangbiakan nyamuk penyebar virus demam berdarah. Sebab, fogging
atau pengasapan terbukti tidak efektif
dan bersifat sementara. Fogging hanya
membunuh nyamuk dewasa, namun telur
dan jentik nyamuk tetap bertahan.
Selama ini, berkembang pemahaman
di masyarakat bahawa fogging adalah
cara paling efektif memberantas nyamuk.
“Di sinilah letak kekeliruan kita. Fogging
akan membunuh beberapa serangga yang
sebenarnya dibutuhkan manusia. Efek
terhadap lingkungan terlalu berisiko,”
kata officer PTPM bidang Kesehatan,
Miftahuddin Hadilang.
Health Education Officer RS PT Inco
Siska Sofita mengatakan, PSN dilakukan
untuk mengajak masyarakat agar sadar
lingkungan. Kebiasaan sehari-hari
yang tak memperhatikan hal-hal kecil
bisa menimbulkan bencana. Misalnya,
menggantung dan menumpuk pakaian
kotor. Sebab nyamuk menyukai tempattempat lembab dan bau keringat.
Tak hanya membunuh jentik dan
merusak sarang nyamuk, tim PSN juga
memberikan sosialisasi pada masyarakat
bagaimana merawat lingkungan agar terhindar dari nyamuk. Hal tersebut terlihat
ketika tim PSN mengunjungi kecamatan
Towuti pada 19 September.
Pengelola Program Penyakit Demam
Berdarah Dinas Kesehatan Luwu Timur:
Irmala, yang ikut memberikan penyuluhan,
menunjuk penampungan air di drum salah
satu rumah warga. “Coba perhatikan, di
pinggiran drum itu semua jentik, bahkan
ada yang sudah menjadi nyamuk,” katanya.
Menurut dia, seekor nyamuk betina
mampu menghasilkan 150-200.000 butir
telur. Jika asumsinya telur menjadi jentik
kemudian menjadi nyamuk dewasa hanya
ada puluhan, maka berapa besar potensi
DBD di pekarangan rumah. “Ini baru
pekarangan rumah sendiri lho, belum
pekarangan tetangga,” lanjutnya.
Untuk itu, kata Irmala, penampungan
air yang berada di luar rumah harus selalu
ditutup rapat. Jika digunakan untuk
menyiram tanaman, bunga, dan lain-lain,
maka sebaiknya setiap dua hari sekali
dicuci, dan minimal seminggu sekali
menyikat penampungan air dengan bersih.
Dengan melakukan aksi sarang nyamuk,
kata Kader Posyandu Towuti, Jene Manda,
juga memberikan pemahaman yang lebih
penting bagi masyarakat akan pentingnya
lingkungan bersih. Halaman yang bersih
dan terlihat rapi, ternyata menyimpan
potensi demam berdarah.
Menurut catatan Jene Manda, yang
melakukan inspeksi PSN di wilayah desa
Wawondula, sebagian besar rumah positif
jentik. “Jika dipersentasikan, sekitar 80
persen rumah memiliki jentik demam
berdarah,” ujarnya.
Identifikasi Nyamuk
Bagaimana mengetahui jentik nyamuk
pembawa demam berdarah? Pengelola
Program Penyakit Demam Berdarah
Dinas Kesehatan Luwu Timur, Irmala
mengatakan, biasanya nyamuk Aides
aigepty berwarna hitam kecokelatan.
Pada tubuh dan tungkainya ditutupi sisik
putih. Namun ciri ini bisa saja berbeda,
bergantung pada daerah dan asupan yang
diperoleh selama perkembangannya.
Nyamuk dewasa aktif pada pagi hingga
siang hari. Penularan virus demam
berdarah dilakukan oleh nyamuk betina.
Nyamuk betina mengisap darah untuk
memperoleh protein guna membuahi telur.
Sementara nyamuk jantan memperoleh
energi dari nektar bunga atau tumbuhan.
Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit
Menular (P2M) Dinas Kesehatan Luwu
Timur, Wardan, mengatakan, perkembangan
nyamuk demam berdarah memang memiliki siklus tertentu, biasanya terjadi
dalam rentang lima tahun. “Tapi apakah
kita akan menunggu hal itu? Saya kira kita
bisa memutus rantai perkembangbiakan
nyamuk jika lingkungan kita senantiasa
bersih,” ujarnya. []
APA GE JALA DAN TANDA - TANDA PADA
PENDERITA DBD?
1. Demam secara tiba-tiba disertai sakit
kepala berat.
2. Sakit pada sendi dan otot
3. Bintik - bintik merah pada lengan dan
kaki
4. Kadang - kadang mimisan ( perdarahan
spontan di hidung).
5. Sakit perut, rasa mual, muntah-muntah
atau diare.
6. Kejang - kejang.
PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH :
Melakukan Pemberantasan Sarang
Nyamuk dengan 3 M :
Menguras tempat penyimpanan air
(bak mandi, drum,dll). Biasakan mengganti air di vas bunga tempat air minum
burung seminggu sekali.Untuk tempat
air yang sulit dikuras, taburkan bubuk
ABATE ( tersedia di Puskesmas) kedalam
genangan air tersebut untuk membunuh
jentik nyamuk.
Menutup rapat tempat penampungan
air seperti tempayan, ceret, dll.
Mengubur barang bekas yang dapat
menampung air seperti kaleng bekas,
ban bekas, botol pecah, potongan
bambu, tempurung, dan lain-lain.
Selain itu, lakukan juga hal-hal berikut:
- Hindari gigitan nyamuk pada pagi
hari (antara jam 5.50-10.00) dan sore
hari (antara jam 16.00-18.30), karena
nyamuk jenis Aedes aktif pada jam jam tersebut.
- Perbaiki talang/saluran air yang rusak
atau mampat.
- Ganti secara teratur air pada tempat
minuman burung dan vas bunga.
- Buang air pada tampungan dispenser.
- Berikan obat pembunuh jentik
(lavarsida) sesuai aturan di tempat tempat yang sulit dikuras atau area area yang sulit air.
- Pelihara ikan di tempat penampungan
air. Ikan membantu mengurangi
jentik-jentik nyamuk.
- Pasang kawat kasa pada ventilasi.
- Hentikan kebiasaan menggantung
pakaian di dalam atau di luar ruangan.
15
SAR LIGAS
P
sampah, pembersihan, hingga proses
menjahit, baik secara mesin maupun
secara manual.
“Selain mengasah keterampilan,
kegiatan bisa meminimalisir sampah
rumah tangga mereka sendiri. Tak
hanya sekadar memanfaatkan waktu
luang, bila kegiatan ini ditekuni dapat
menjadi salah satu peluang bisnis
sehingga dapat menambah pemasukan,”
ungkap Brian, Koordinator KKN untuk
wilayah Desa Sorowako.
Untuk pengolahan sampah organik
menjadi pupuk cair, bahan-bahan
yang diperlukan, antara lain, sampah
organik, sisa air cucian beras, air tanah,
serta gula merah. Pupuk cair ini sangat
cocok digunakan di area dengan tekstur
tanah yang kering dan keras. Diadakan
pula pelatihan Microsoft Office seperti
Microsoft Word, Mic. Excel, serta
Microsoft Power Point di Perpustakaan
Desa Sorowako. []
Keterlibatan dalam penyela
ada Kamis 15 Agustus 2013,
menjelang sore puluhan
anggota SAR (Lintas Generasi
(LIGAS) berkumpul di bumi
perkemahan Sawerigading Sorowako.
Mereka dengan penuh antusias
mempersiapkan beragam peralatan
untuk mempertunjukkan teknik
penyelematan dalam mengantisipasi
bencana.
Ada yang membangun simpul
di atas pohon, meregangkan tali,
dan memasang hardnes. Seorang
perempuan yang terjatuh dari bawah
jurang, diangkat pelan-pelan, tak ada
ringisan. “Ini praktek pertolongan
untuk korban dengan medan miring.
Menggunakan tali dengan teknik
dua tali. Prosesnya cepat dan tidak
membutuhkan banyak tenaga,” kata
Saifullah, koordinator umum SAR LIGAS.
matan:
1. Tahun 2005 : Banjir Bandan
g Kabupaten Sinjai
2. Tahun 2007 : Banjir Bandan
g Kabupaten Morowali
3. Tahun 2007 : Banjir Bandan
g wilayah Larompong Kabupaten Luwu
4. Tahun 2012 : Penyelamatan
jembatan runtuh Malili
5. Pencarian korban banjir di
Sungai Karebbe
6. Banjir Bandang Kota Palo
po, dll
Beberapa menit kemudian, dibagian
lain terjadi kecelakaan bermotor. Seorang
korban mengalami luka serius, lehernya
diduga patah dan kakinya berlumur darah.
Anggota tim SAR LIGAS dengan sigap
melakukan penyelamatan, yang kurang dari
10 menit.
Dua adegan demo tersebut adalah
rangkaian perayaan reuni akbar anggota
SAR LIGAS sekaligus merayakan Halal Bi
Halal. Acara tersebut dihadiri anggota
SAR LIGAS dari berbagai daerah, Camat
Nuha Kamal Rasyid, perwakilan PT Vale
dari departemen ERHS Departement
(Emergency Response, Health & Safety)
J. Damanik, Ketua KWAS Nurtolu, Ketua
Forum Kerukunan Umat Beragama Ardias
Bara, dan anggota SAR Malili.
SAR LIGAS berdiri pada 11 November
2005. Terbentuknya kelompok relawan
ini bermula dari keprihatinan melihat
beberapa bencana yang terjadi di Luwu
Timur namun minim tenaga bantuan.
Dan dengan semangat itu, anggota
Prestasi SAR LIGAS:
1. Piagam penghargaan Badan SAR Nasiona
tentang kepedulian dan pengembangan
potensi SAR di daerah tahun 2006
2. Piagam penghargaan saat melakukan penye lamatan di Kabupaten Sinjai sebagai salah
satu perwakilan Luwu Timur tahun 2007
3. Piagam penghargaan unit respon cepat dari
PT Vale tahun 2007
kelompok yang tadinya bergabung dalam
Pramuka Penolong diberikan pelatihan
dan keterampilan. Mereka mendapatkan
pelatihan dari mentor-mentor yang
berpengalaman, termasuk dari Fire
Emergency and Services PT Vale.
Tak hanya latihan lapangan, anggota SAR
LIGAS juga mendapatkan materi mengenai
pentingnya memiliki kemanusiaan untuk
membantu sesama manusia. Sesuai visi
mereka, bencana apapun tak memandang
suku, agama dan ras. “Dan tugas SAR
LIGAS untuk meleburkan semuanya,” ujar
Rusmadi Adi Putra, seorang anggota SAR.
Hal tersebut dibuktikan, sejak pertama
terbentuk, mereka langsung terjun ke
lapangan saat banjir bandang menghantam
Kabupaten Sinjai.
Saat ini anggota SAR LIGAS Nuha sudah
mencapai 97 orang dengan kekuatan anak
muda yang terlatih. Usia anggota antara 17
tahun hingga 26 tahun. “Dengan kekuatan
dan kecakapan anak-anak muda, SAR
LIGAS menargetkan akan menjadi brigade
penyelematan terbaik di Indonesia
Timur,” ujar Saifullah.
Tak hanya itu, sebanyak 27 anggota
SAR LIGAS Nuha telah berkualifikasi SAR
Nasional. Bahkan seorang diantaranya
lulus menjadi anggota SAR Nasional di
Jakarta sebagai anggota BSJ atau pasukan
penyelamat khusus.
Hal senada disampaikan Camat Nuha,
Kamal Rasyid. Menurutnya adanya tim
SAR LIGAS di di Sorowako memberikan
keamanan pada pemerintah dan
masyarakat jika tak merasa sendiri. SAR
adalah unit respon relawan yang cepat
dan tanggap. “Anggota SAR menjadikan
masyarakat seperti memiliki tim
pelindung, itu salah satu yang membuat
kita tenang,” katanya.
Dalam acar itu pula SAR LIGAS
mengukuhkan anggota Dewan
Kehormatan yang berfungsi menjaga dan
mengavaluasi dan memberikan nasehat
pada anggota SAR. “Anggota kehormatan
ini adalah mereka yang memiliki
kepedulian pada kerja relawan dan tokoh
masyarakat. Jadi tugasnya memberikan
bimbingan dan semangat,” kata Saifullah. []
16
EVENT
V ERB E E K
EDISI 2
SEPTEMBER 2013
Kejuaraan Nasional Indonesia Karate – Do (INKADO)
415 Atlet Ikuti Kerjunas Inkado
S
ebanyak 415 atlet dari 21 kontingen
berbagai wilayah Indonesia meng ikuti kejuaraan nasional Indonesia
Karate-Do (Inkado) pada 19-22 September
2013 di lapangan tenis terbuka Pontada,
Sorowako. Kejurnas, yang pertama kali
diadakan pengurus Inkado Luwu Timur,
didukung penyelenggaraannya oleh Pemda
Luwu Timur dan PT Vale.
Hingga hari terakhir pertandingan yang
memperebutkan piala bergilir dan piala
tetap, kontingen Inkado Kabupaten Bone
berhasil menyabet juara umum. Korda
Sulsel harus puas berada di urutan kedua,
sementara kontingen Luwu Timur sebagai
tuan rumah berada di urutan ketiga
dengan perolehan medali 47, masingmasing 9 emas, 17 perak dan 21 perunggu.
Kejurnas dibuka oleh Ketua Inkado
Sulawesi Selatan, Andi Muallim, yang
sekaligus Sekretaris Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan. Andi Muallim didampingi Bupati Luwu Timur, Andi Hatta
Marakarma, dan Vice President PT Vale
Bernardus Irmanto.
Dalam sambutannya, Andi Muallim
mengatakan, geliat karate di Sulawesi
Selatan memang tak pernah surut. Di
kota-kota kecil, setiap tahun berkembang
dan muncul atlet baru yang memiliki
kemampuan mumpuni. “Sulsel ini adalah
gudang para atlet karate,” katanya.
Saat Kejurnas Inkado VIII, yang
berlangsung 18-20 Januari 2013 di
Jakarta, Sulawesi Selatan menjadi juara
umum, DKI Jakarta di urutan kedua dan
Kabupaten Luwu Timur pada urutan
ketiga.
Bupati Luwu Timur, Andi Hatta
Marakarma menyampaikan rasa bangganya pada anak-anak muda yang terus
memperlihatkan prestasi. “Kejuaraan
Inkado ini adalah bukti sumber daya
manusia di Luwu Timur memang andal,”
katanya.
Sementara Vice President PT Vale,
Bernardus Irmanto, memberikan dukungan terhadap ajang pembentukan generasi muda. “Prinsipnya, perusahaan sangat
memberikan apresiasi pada ajang seperti
ini,” ujarnya.
Sebagai catatan, kejuaraan Inkado merupakan ajang untuk menemukan bibitbibit atlet karate. “Bukan tidak mungkin,
seleksi semacam ini akan menjadi seleksi
tingkat provinsi bahkan nasional,” kata
Ketua Inkado Luwu Timur, Andi Baso
Makmur. []
Urutan perolehan medali
NO
NAMA KONTINGEN
1Bone
2
KORDA Sulsel
3
Luwu Timur
4Majene
5Gorontalo
6Palopo
7Morowali
8Maluku
9Wajo
10Luwu
11Barru
12
Ranting Wasuponda
13Pomala
14
Ranting Sorowako
15
Ranting Mamajang
16Kolaka
17
Ranting Malili
18Sorong
19
Gorontalo Utara
20
Kutai Kartanegara
21
Berau Kaltim
EMAS
17
15
9
8
5
3
2
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
PERAK
8
6
17
3
5
5
0
4
4
4
2
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
PERUNGGU
6
7
21
3
6
10
1
4
4
5
1
9
4
9
4
2
1
1
1
1
1
TOTAL MEDALI
31
28
47
14
16
18
3
9
9
9
3
10
5
9
4
2
1
1
1
1
1
MANASUKA
V ERB E E K
Rotan Polish Towuti
Kaos Khas Tana Luwu,
Beda Memang Le..
Jalan Sultan Hasanuddin Nomer 16,
Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur
Lukman Sappaile
081355101706
An - Naufal
- Bingkai Kayu Dari Limbah Unit Usaha Kerajinan Rotan Polish
Jl. Rusa No.2, Desa Langkea Raya
Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur,
Sulawesi Selatan
Rifai Ahmad/Ida Waty:
082193773924, 085342512465 & 081342793599
Kaos Khas Tana Luwu,
Beda Memang Le..
Jalan Incoiro, Desa Sorowako,
Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur
Sukardi
0 8 13 4 3 x x x x

Similar documents

Unduh dan baca lebih jauh di sini

Unduh dan baca lebih jauh di sini stroke. Dia menemui kami dengan duduk di ruang keluarga. Untuk bertemu Pua’ Cerekang tak banyak persyaratan, hanya perlu mengenakan sarung saja. Dalam berdialog, Pua’ menggunakan dialek Bugis kuno....

More information

rollercoaster harga nikel

rollercoaster harga nikel Pelindung/Patron: Board of Directors PT Vale Indonesia Tbk, Penasihat/Advisor: Basrie Kamba (Director of External Relations & Corporate Affairs), Penanggung jawab/Chief Editor: Teuku Mufizar Mahmud...

More information