Tabloid Verbeek - edisi September 2013
Transcription
Tabloid Verbeek - edisi September 2013
EDISI 2, SEPTEMBER 2013 I 16 HALAMAN D i p u b l i k a s i k a n o l e h D i v i s i K o m u n i k a s i P T Va l e I n d o n e s i a T b k - Tidak Diperjualbelikan - Aha! > Hal 10 Satelit SOSOK > HAL 5 KREASI > HAL 8 JENDELA > HAL 10 TERASI MALILI, MENEBAR AROMA KEULETAN TAMAN MINI DI DALAM RUMAH LELUHUR MASYARAKAT PADOE IBU ASMAR Laporan Utama > Hal 4 Langkah Awal Pembenahan Wawasan > Hal 6 Biar Pintar Mengelola Keuangan TERARIUM GUA LIOK A SEMANGAT UNTUK MANDIRI Dongeng > Hal 9 Si Buta & Si Lumpuh Safety > Hal 11 Apa yang Harus Dilakukan Bila Terjadi Gempa? Kemitraan > Hal 14 Berantas Sarang Nyamuk di Empat Kecamatan Salah satu jalan tani Desa Parumpanai, dibuat melalui bantuan PTPM dan swadaya masyarakat. 2 EDITORIAL VERBEEK I EDISI 2 , SEPTEMBER 2013 EDISI 2 , SEPTEMBER 2013 I LAPORAN UTAMA VERBEEK 3 Semangat untuk Mandiri Pembaca yang budiman, Meski terlambat, Redaksi Verbeek mengucapkan Selamat Idul Fitri 1434 H bagi yang merayakan, dan Selamat HUT RI ke-68. Semoga dua momen spesial ini memberi kita semangat dan inspirasi baru dalam menapaki kehidupan ke depan. Pembaca, seperti telah kami sampaikan dalam peluncuran tabloid edisi pertama pada 20 Juli lalu, Verbeek akan hadir dengan 16 halaman. Mulai edisi kedua ini, kami memenuhi janji tersebut. Ada dua rubrik baru dalam edisi kedua ini, yakni “Pemda Menyapa” serta “Kabar dari Kecamatan & Komunitas”. Rubrik tersebut merupakan realisasi dari saran sebagian kalangan agar warga mengetahui kebijakan apa saja yang telah, sedang, dan akan dilakukan oleh pemerintah daerah. Tentu saja tercakup di dalamnya berita mengenai berbagai peristiwa penting dan menarik untuk dilaporkan Untuk itu kami mengucapkan terima kasih atas sambutan dan saran-saran Anda semua, baik yang disampaikan melalui surat pembaca maupun secara lisan. Laporan utama edisi kedua ini membahas seputar crash program Program Terpadu Pengembangan Masyarakat (PTPM). Dalam kegiatan pelaksanaan program ini, sejak November 2012, tim monitoring dan evaluasi telah turun ke lapangan mengunjungi ratusan kegiatan di 34 desa di empat wilayah pemberdayaan. Tim terdiri atas unsur perusahaan, tokoh masyarakat, perangkat desa, kecamatan, hingga kabupaten.Terlibat juga konsultan A+CSR Indonesia. Temuan-temuan lapangan tim inilah yang akan menjadi sandaran untuk mengarah pada perbaikan. Untuk tulisan-tulisan non-berita, kami sajikan kepada Anda, misalnya, soal pentingnya pengelolaan uang dalam rumah tangga, cerita rakyat untuk anak-anak, pengetahuan mengenai penyelamatan diri bila terjadi gempa, dan tentang leluhur orang Padoe. Untuk rubrik “Sosok”, kami tampilkan Asmawati yang sukses dengan usaha terasinya. Semoga sajian kami kali ini bisa menambah wawasan Anda. Syukursyukur dapat memberikan inspirasi. Selamat membaca. Dari program yang membawa manfaat kolektif hingga kegigihan berinovasi. Semua demi kemandirian. Antusiasme yang layak diapresiasi. P Saya berharap redaksi Verbeek memberikan informasi mengenai prosedur yang berlaku di Department External Relations, seperti prosedur pengurusan keringanan berobat, pengurusan proposal event, atau juga mengenai Comdev. Selama ini saya menganggap masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui dan masih awam terhadap hal tersebut. Tak hanya itu, tabloid ini nantinya bukan hanya melakukan liputan seputar kegiatan PT Vale, tapi juga memberikan porsi yang cukup pada kegiatan komunitas dan masyarakat di wilayah lingkar tambang. Kia-Redaksi Kabar Sorowako Terima kasih masukannya. Tabloid ini sebagian besar berisi berita-berita yang bersifat umum dan pengetahuan. Redaksi juga dengan senang hati menerima tulisan dan karya dari pembaca. Secara menyeluruh, saya senang dengan tabloid Verbeek, namun saya kira penting untuk melakukan penambahan halaman dan menyediakan kolom khusus untuk pendidikan dan lingkungan. Masidul—Anggota PPS Sorowako Terima kasih apresiasinya. Banyak pembaca lain mengusulkan hal serupa. Untuk edisi kedua dan selanjutnya, kami terbit dalam 16 halaman. Semoga kami dapat memberikan informasi yang lebih banyak dan bermanfaat untuk pembaca. Saya senang dengan hadirnya tabloid Verbeek ini. Namun saya berharap redaksi menyediakan kolom opini untuk masyarakat seputar operasional pertambangan PT Vale ataupun pemerintah daerah stempat. Ada banyak hal yang bisa jadi bahan masukan dari masyarakat, seperti penertiban pasar dan fasilitas umum. Saya juga sangat berharap redaksi menyediakan kolom kuliner di Sorowako. Muhlis Katili—Komunitas Pemerhati HIV dan AIDS (Komphas) Kolom opini masukan yang bagus. Namun saat ini, halaman Verbeek masih terbatas. Sedangkan kuliner, kami ulas sesekali di rubrik ”Kreasi”. Tentunya, resep-resep yang kami ulas saat ini adalah menu yang sedang naik daun atau populer. Karena hal ini dapat berguna bagi mereka yang suka dan ingin memasak menu baru. Namun tidak menutup kemungkinan, bila ada resep baru dari tanah Luwu Timur, akan kami ulas. Siapa tahu Anda memiliki resep baru? Dengan senang hati kami menerimanya. Saya kira kehadiran Verbeek menjadi wadah baru bagi masyarakat sekitar lingkar tambang. Saya berharap redaksi menyediakan ruang khusus pembaca untuk melaporkan permasalahanpermasalahan atau temuan menyangkut pelayanan publik oleh pemerintah setempat atau instansi swasta. Verbeek juga dapat mengangkat transparansi CSR mengenai pengadaan kontraktor nasional, pemberdayaan PT Vale, serta peraturan dan kebijakan perusahaan terhadap masalah kontrak kerja sekaligus gaji karyawan dan kontraktor. Irda—Pengurus Perpustakaan Desa Sorowako Saya berharap, pada rubrik “Sosok” redaksi tidak hanya mengangkat tokohtokoh sukses saja, tapi sebisa mungkin juga mengangkat kisah-kisah masyarakat umum yang memberikan inspirasi. Bahkan kisah warga yang tergolong dalam garis kemiskinan agar dapat perhatian dari pemerintah maupun perusahaan. Arif Jamal—Komunitas Sawerigading Brothers Pendapat Anda benar. Dengan senang hati redaksi menerima masukan nama orang yang inspiratif dari pembaca. Silahkan, Terima Kasih. arumpanai adalah sebuah desa di Kecamatan Wasuponda. Di sana ada jalan tani memanjang 1 km. Jalan tersebut mengorbankan perkebunan kakao, pohon sawit, hingga pohon buah. Namun tak seorang pun marah. Mereka justru bersyukur. “Tak ada gunanya mempertahankan petak tanah kecil untuk kebutuhan anak cucu,” kata Usman Daeng Nawa, warga Desa Parumpanai. Terbukanya jalan tani sepanjang 1 km dan lebar 8 meter membuat rumah Usman, dan beberapa rumah warga lainnya, mudah diakses oleh kendaraan roda dua dan roda empat. Sebelumnya, selama bertahun-tahun, jalan menuju rumah Usman hanya berupa jalan setapak yang sangat sulit dilewati. Terutama saat musim hujan. “Harus jalan kaki menuju pusat desa. Sekarang, Alhamdulillah, mobil dengan mudahnya lewat,” kata Usman. Pembangunan jalan tani di desa Parumpanai merupakan bagian Program Terpadu Pengembangan Masyarakat (PTPM) PT Vale tahun 2012. Program tersebut lahir dari diskusi bersama masyarakat tentang program yang menjadi prioritas. Desa Parumpanai memiliki penduduk 4.000 jiwa, yang sebagian besar mencari nafkah dengan menjadi petani sawah, petani kebun, dan peternak. “Mempertimbangkan hal itu, kami menganggap salah satu hal yang paling mendesak adalah membuka akses jalan untuk pertanian,” kata Kepala Desa Parumpanai, Irsan Saleh. Pada rancangan awal, jalan tani akan dibangun sepanjang 1 km. Namun karena masyarakat sangat antusias, panjang jalan bertambah menjadi 3 km di tiga titik berbeda. Dana sebesar Rp70juta, di atas kertas, sangat kurang. Mengacu pada standar pembangunan jalan nasional, untuk setiap 1 km jalan dibutuhkan Jalan tani sepanjang 1,5 km, di Desa Parumpana i Kecamatan Wasupond a. anggaran sebesar Rp100 juta, ditambah sewa alat berat Rp25 juta per km. “Warga kami sangat membutuhkan akses jalan. Kami bergotong royong tanpa harus diupah,” kata Irsan. Pembangunan jalan tani di Desa Parumpanai merupakan contoh program yang membawa manfaat kolektif. Mengutamakan kepentingan orang banyak di atas kepentingan individu. Selain itu, ada juga kelompok penerima manfaat PTPM yang punya inisiatif swadana, dan mengedepankan inovasi. Merekalah orang-orang dengan keinginan kuat untuk mandiri. Swadaya dan Berinovasi Salah satu kelompok yang punya inisiatif untuk memanfaatkan dana PTPM adalah kelompok ternak sapi di Parumpanai. Kelompok ini beranggotakan 22 orang dengan total bantuan sebesar Rp12 juta. Dari anggaran itu, anggota kelompok membeli 4 ekor sapi, dan 1 ekor lainnya dibeli secara swadana. “Kelompok itu sampai sekarang bertahan. Mereka dengan telaten memelihara dan merawat sapi,” kata anggota komite desa, Suhaebah. Semangat swadana juga dimiliki kelompok petani jagung di Desa Matano. Mereka mendapat bantuan pembelian dua Dengan senang hati redaksi menerima informasi atau problematika sosial yang dihadapi masyarakat. Maka itu, kami menyediakan rubrik “Surat Pembaca” sebagai wadah untuk mengakomodasi dan menginformasikan kabar dari masyarakat. Untuk konten CSR, kami ulas di rubrik “Laporan Utama” Redaksi Redaksi Verbeek Pelindung: Dewan Direksi PT Vale. Penasihat: Basrie Kamba (Director of External Relations & Corporate Affairs). Penanggungjawab: Teuku Mufizar Mahmud (GM Communications). Redaktur Pelaksana: Sihanto B. Bela. Editor: Busman Dahlan Shirat, Bayu Aji Suparam, Sohra, La Ode M. Ichman, Miftahuddin Hadilang, Andi Zulkarnain, Baso Haris, Takiuddin, Charles Christian, Iskandar ismail Redaksi: Rohman Hidayat Yuliawan, Maman Ashari, Nala Dipa Alamsyah, Nuki Adiati, Eko Rusdianto. Fotografer: Doni Setiadi. Desain & Layout: Sandy Pauling. Alamat Redaksi: Kantor Departemen External Relations, Jl. Ternate No. 44 Sorowako, Kab. Luwu Timur, Sulawesi Selatan, HP. 0812 4321 2222 Kirimkan kritik dan saran Anda untuk tabloid Verbeek melalui email ke: tabloid.verbeek@gmail.com atau kirimkan surat ke alamat redaksi. Kelompok usaha Meubel Gambas, di Jalan Terong, Desa Wawondula, Kecamatan Towuti. Usaha furniture ini memproduksi pintu, jendela dan kursi. mesin dros atau mesin perontok. Berkat penambahan dana swadana, mereka bisa menambahkan dua mesin penggiling pakan ternak. Di tempat lain, kelompok Karya Beton di Jl. Kangkung No. 16, Desa Wawondula, Kecamatan Towuti, membuat inovasi produk yang menjadikannya tak pernah sepi pemesan. Mereka membuat batako, pot, pilar, paving block, hingga ventilasi dengan motif unik. Inovasi tidak berhenti sampai disiitu. Nampan untuk cetakan menggunakan potongan besi yang tak terpakai lagi. “Kami pikir sendiri, kemudian membuat bentuk, lalu menyambungkannya,” kata ketua kelompok Karya Beton, Amar Hanafi. Setiap hari, Karya Beton mampu memproduksi hingga 200 buah batako. Bahkan dalam keadaan tertentu, produksi dapat mencapai 1.000 buah per hari. Produk batako mereka sudah digunakan di PPI Enggano, Yayasan Pendidikan Sorowako, hingga beberapa ruas jalan di Sorowako. Kelompok lain tidak mau kalah menampilkan inovasi. Kelompok usaha Meubel Gambas, di Jl. Terong, Desa Wawondula, memperlihatkan Usaha pembuatan furniture oleh Kelompok Meubel Gambas, Desa Wawondula, Kecamatan Towuti. contoh produk baru mereka: Kursi sofa. Kelompok yang berdiri 4 tahun lalu itu menghabiskan sedikitnya 3 kubik kayu untuk pembuatan jendela, kusen, dan pintu, setiap bulan. Dari skala produksi tersebut, Meubel Gambas meraup omzet sekitar Rp12 juta per bulan. Kesulitan mendapat bahan baku kayu Nato membuat kelompok tersebut perlu inovasi lebih jauh. “Saat ini kami sedang mencoba menggunakan aluminium untuk pembuatan jendela dan pintu. Masih tahap awal,” kata Poniran, salah satu anggota kelompok. Menuju Kemandirian Ketua Kelom pok Nelay an TPI Lama , Arif menu njukk an jaring hasil bantu an PTPM . Menciptakan masyarakat mandiri merupakan tujuan program pemberdayaan masyarakat. Cikal bakal kemandirian itu tampak pada kelompok Nelayan TPI Lama, yang bermarkas di Jl. Jenderal Sudirman 85, Malili. Kelompok ini berdiri sejak 2011 dengan anggota 8 orang. Awalnya, setiap akan melaut mereka menumpang ke beberapa kapal nelayan lain sehingga pembagian penghasilan tidak tetap dan sulit untuk diprediksi. Kelompok nelayan tersebut mendapat bantuan Crash Program 2012 sebesar Rp41 juta. Dana tersebut digunakan untuk pembuatan perahu, pembelian jaring, dan pembelian peralatan lain seperti pancing. Ketua kelompok Nelayan TPI Lama, Arif, mengatakan bantuan itu bagai angin segar yang menaikkan semangat anggota kelompok. Kini, dengan adanya perahu bermesin 300 PK dengan kapasitas 3 ton, anggota kelompok mampu mengatur dan merencanakan jadwal melaut. “Kini kami tak lagi menumpang ke kapal orang lain. Kami melaut dengan kapal kelompok sendiri,” kata Arif. [] 4 LAPORAN UTAMA VERBEEK I EDISI 2 , SEPTEMBER 2013 EDISI 2 , SEPTEMBER 2013 I SOSOK VERBEEK Transparansi dan Kemitraan yang Memberdayakan Terasi Malili, Menebar Aroma Keuletan Mekanisme baru perlahan mulai diterapkan demi mendorong pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat yang lebih baik. Ketekunan menjadi kunci kesuksesan. Merangkul masyarakat miskin dan menciptakan peluang kerja. A ula kantor Kecamatan Wasuponda tampak dipadati warga pertengahan Juli silam. Saat itu sedang digelar pemaparan hasil temuan tim monitoring dan evaluasi (Monev) dari pelaksanaan Comdev 2012 PT Vale dan pemerintah yang punya hajatan tersebut mengundang warga untuk mengetahui hasil kerja Tim Monev yang telah digelar sejak November 2012 lalu. Tim Monev turun lapangan mengunjungi dan mengevaluasi ratusan aktivitas penerima manfaat di 34 desa di empat wilayah pemberdayaan. Tim beranggotakan perangkat kabupaten, kecamatan, dan desa dengan dukungan dari konsultan Comdev A+CSR Indonesia. “Kegiatan ini sebagai implementasi semangat transparansi program pemberdayaan. Jadi hal ini semacam cermin untuk melihat wajah kita, bagaimana program Comdev itu berjalan,” ungkap Camat Wasuponda, Awaluddin Anwar. Dalam laporan Tim Monev ditemukan beragam fenomena pelaksanaan program yang kurang menggembirakan. Misalnya, dari proposal fiktif, kelompok dadakan, kelompok keluarga, hingga indikasi mark up dana aktivitas. Meski juga ada kegiatan dari kelompok penerima manfaat yang merealisasikan dan melakukan pengelolaan program sesuai yang direncanakan kelompok masyarakat penerima manfaat. Suasana rapat tim Monev di aula kantor Kecamatan Malili,, pada Juli 2013. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Luwu Timur, Muhammad Abrinsyah, mengatakan pembentukan, fungsi kerja, dan pemaparan hasil Tim Monev tersebut merupakan salah satu upaya upaya implementasi kemitraan tiga pilar yang harus diapresiasi. Pasalnya, laporan-laporan tersebut akan menjadi dasar untuk menelusuri pelaksaanaan program dan pijakan ke depan. “Apapun temuannya, inilah keadaan kita. Saya kira, sudah saatnya kita memikirkan perubahan,” ujar Muhammad Abrinsyah. Kemitraan tiga pilar, merupakan konsep yang diujicobakan dalam pelaksanaan Crash Program 2013 – sebagai program transisi Comdev, sebelum memasuki fase PTPM 2013-2017 – yang lebih mementingkan pelaksanaan dengan prinsip dan sinergisitas antara PT Vale, pemerintah, dan masyarakat. Menurut Suhaebah dari Tim Komite Desa Parumpanai, implementasi kemitraan tiga pihak, dalam hal ini fungsi dan tugas Tim Monev, akan berimbas positif dalam pelaksanaan program PTPM 2013-2017. “Verifikasi dan peninjauan langsung Tim Monev ke lapangan akan membuat anggaran kegiatan tepat sasaran,” ujar dia. Memperkuat Posisi Masyarakat Model kemitraan dari hasil temuan Tim Monev itu, sebenarnya menjelaskan bahwa pengajuan program pengembangan masyarakat langsung kepada perusahaan dan tidak melalui pemerintah akan menimbulkan usulan dan kegiatan yang tumpang tindih dengan program pemerintah. Menurut Andi Zulkarnain, Comdev Officer Malili Area, keterlibatan pemerintah dalam implementasi program Comdev tidak melemahkan posisi masyarakat, justru menguatkan program dan usulan masyarakat. Pasalnya, dari implementasi tersebut terdapat beberapa manfaat. “Misalnya usulan yang diajukan masyarakat akan berkualitas karena pemerintah melakukan asistensi dan verifikasi untuk memaksimalkan manfaat kegiatan. Kemudian, kelompok masyarakat rentan akan terlindungi dan menjadi sasaran utama program pengembangan masyarakat karena pemerintah daerah memiliki data kependudukan lebih akurat,” ujar Andi Zulkarnain. Manfaat lainnya, adalah program sosial masyarakat dapat menjangkau lebih banyak kalangan karena keterlibatan pemerintah membuka peluang kerja sama pendanaan dengan dana perusahaan. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Luwu Timur, Andi Tabacina, mengatakan langkah pemberdayaan dari perusahaan pada masyarakat akan menjadi tanggung jawab semua sektor. “Jadi ada pengawasan, maka kegiatan-kegiatan yang tidak sesuai dengan rancangan awal akan hilang sendiri,” ujarnya. [] Langkah Awal Pembenahan P Peserta ujian tertulis tim fasilitator Kecamatan di aula kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, pada September 2013. Tugas dan tanggungjawab tim ini adalah menjamin pelaksanaan program PTPM PT Vale agar sesuai dan selaras dengan tujuan pembangunan Kabupaten Luwu Timur. Tim akan melakukan sosialisasi di tingkat kabupaten dan kecamatan untuk menjelaskan tujuan dan prosedur PTPM. Tim juga bertugas melakukan analisis dan perumusan kebijakan yang diperlukan dalam penyeleggaraan PTPM. Dalam kesehariannya, Tim Koordinasi PTPM melaksanakan rapat, monitoring, Bisakah Ibu ceritakan awal mula membuat usaha ini? Saya kira itu bermula dari tahun 1999. Saat itu, saya dan beberapa teman yang ikut sebagai tenaga penyuluh Keluarga Berencana membentuk kelompok usaha dengan beberapa masyarakat. Pikiran kami, tenaga penyuluh harus memberi contoh, bagaimana melakukan usaha untuk menambah penghasilan keluarga. Jadi kelompok-kelompok ini kami arahkan membuat inovasi, dari mulai penganan tradisional, kripik, bakso ikan, hingga terasi. Tapi usaha itu tak bertahan lama. Apa yang membuat Ibu tetap bertahan? Awalnya memang sempat pesimis, sebab temanteman yang tadinya mencapai 30 orang, yang bertahan tinggal sembilan orang. Dengan jumlah yang sedikit itu, saya akhirnya berpikir untuk menentukan satu produk saja. Dari sinilah ide untuk tetap membuat terasi. Tim Koordinasi akan mengawal program pemberdayaan masyarakat. emerintah Kabupaten Luwu Timur akhir-akhir ini fokus mengamati dan mencermati pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan swasta yang beroperasi di daerah ini. “Pemda memandang bahwa Program CSR-Comdev perusahaan seperti PT Vale adalah anugerah bagi masyarakat dan daerah ini, namun ia akan menjadi bencana apabila tidak dikelola dengan baik dan benar,” kata Andi Tabacina Ahmad, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Luwu Timur. Dalam perjalanannya, Program Comdev PT Vale yang dimulai sejak 2002 dianggap kurang memberdayakan masyarakat dan menghambur-hamburkan anggaran. Manfaat program tidak signifikan dibanding dengan jumlah anggaran yang dikeluarkan. “Inilah intinya kita duduk bersama dan berkaca pada jalannya program,” kata Andi Tabacina. Saat ini, lanjut dia, kesepahaman antara masyarakat, pemerintah, dan perusahaan adalah angin segar. Meskipun pembenahan tidak berjalan secepat yang dibayangkan, tapi sudah menuju ke arah yang lebih baik. Keseriusan Pemerintah Daerah diwujudkan dengan terbentuknya Tim Koordinasi Program Terpadu Pemberdayaan Masyarakat (PTPM). Tim ini merupakan forum lintas SKPD di tingkat kabupaten yang bentuk dengan SK Bupati Luwu Timur No: 223/VIII/2013. M alili adalah pusat kota Kabupaten Luwu Timur, daerah pesisir dari cekungan Teluk Bone yang memiliki kekayaan laut melimpah. Saat redaksi Verbeek berkunjung pada 23 Juni lalu, tampak jelas geliat ekonomi warga. Rumahrumah toko berjejer di sepanjang bantaran sungai, tempat pelelangan ikan yang megah, dan perahu nelayan hilir mudik. Dari kekayaan laut itulah kelompok Balacan yang dimotori Asmawati menangkap peluang. Hasilnya, produk terasi bubuk Malili yang kesohor, karena praktis dan tahan hingga dua tahun. Bagaimana awal usaha Balacan, dan apa kiat sukses kelompok ini? Berikut petikan wawancara redaksi Verbeek dengan Asmawati. evaluasi, serta koordinasi di tingkat kabupaten. Selanjutnya, mereka akan mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan PTPM. Laporan dari camat atau penanggungjawab program tingkat kecamatan untuk setiap aspek kegiatan, mulai dari persiapan hingga program pemeliharaan, akan diterima oleh Tim Koordinasi untuk dianalisis. Selain itu, Tim juga bertugas memberikan masukan bagi para fasilitator PTPM. Dalam Tim Koordinasi yang dibentuk pemerintah daerah ini, Bupati Luwu Timur dan Wakil Bupati bertindak sebagai Pembina. Sekretaris Daerah mengambil peran sebagai Pengarah, Asisten Bidang Pemerintahan sebagai Koordinator, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah sebagai Ketua, sementara Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa sebagai Sekretaris. Anggota Tim Koordinasi PTPM berasal dari seluruh SKPD yang terkait erat dengan program pemberdayaan masyarakat PT Vale. [] Nama Suami Anak Alamat Kelompok Telepon Di Sulsel nama terasi Malili sudah dikenal sejak lama. Pada suatu ketika saya ke pasar dan melihat beberapa orang membeli terasi, namun mereka menginginkan agar tak bau. Ibu langsung membuat terasi bubuk? Oh tidak. Terasi hingga berbentuk bubuk itu butuh proses yang panjang. Butuh beberapa kali perubahan dan inovasi. Pada awalnya, saya dan temanteman tetap membuat terasi dalam bentuk padat. Tahun 2000 kami membawa ke POM dan mendapat semacam pengakuan jika produk terasi yang kami buat bisa dipasarkan. Jangka waktunya bisa bertahan hingga 1 tahun 6 bulan. Ketika mulai menjual, bentuk awalnya adalah kotak. Kami jual ke pasar-pasar. Kemudian bentuknya kami jadikan lebih kecil, akhirnya seukuran koin. Beberapa bulan kemudian, tim dari Sucofindo melakukan tes dan menyatakan terasi buatan kami memiliki protein yang tinggi dan tanpa menggunakan bahan kimia atau pengawet. Kemudian sekitar tahun 2004, ada lomba yang diadakan PKK Luwu Timur. Saya mencoba membuat terasi berbentuk bubuk. Menumbuk bahan setengah mentah, lalu diblender. Walaupun beberapa terlihat masih menggumpal, ternyata banyak yang meminatinya. Sejak saat itu terasi bubuk menjadi keseriusan kami, dan akhirnya kami bisa membeli alat penghancur sendiri. Tak ada lagi gumpalan seperti masa menggunakan blender. Keuntu ngannya lain dari terasi bubuk ini, tak mening galkan bau di tangan setelah dicuci. Tak seperti terasi pada umumnya, sebab kami benar-benar selektif memilih ebi. : Asmawati Sarmidi (43 tahun) : Aras Ali (50 tahun) : 1. Arif Aras (23 tahun) 2. Aryawati Dewi Aras (20 tahun) 3. Ariansyah Aras (16 tahun) : Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) SP I Lorong 5, Malili Luwu Timur, Sulawesi Selatan : Belacan Amanah : 0813 4228 8655 5 “ Pekerja-pekerja yang terlibat, dari yang menjemur hingga yang memanggang adalah keluarga-keluarga yang kurang mampu. Setidaknya usaha terasi ini bisa membuka lapangan kerja untuk masyarakat. “ Dalam sekali produksi berapa banyak bahan baku yang dihabiskan? Biasanya kami menghitung sekali produksi dengan hasil sekitar satu ton dalam bentuk bahan setengah jadi atau terasi bubuk yang belum halus. Bagaimana bahan bakunya? Benar sekali, bahan baku menjadi masalah utama dalam membuat terasi. Udang atau ebi tidak setiap saat tersedia. Ebi itu muncul seperti misteri, kadang dalam setahun bisa 2-3 kali, atau bahkan setahun tak ada ebi yang didapatkan nelayan. Makanya kami tak berani menerima orderan banyak. Kami juga sudah bekerja sama dengan nelayan. Kami memberikan pinjaman atau permodalan untuk nelayan yang hendak melaut. Keuntungan lain untuk nelayan, tangkapan ebinya tak melalui tengkulak. Hasil tangkapannya langsung dibayar tunai. Kami lihat di kemasan ada merek dagangnya. Iya, namanya Kusuka. Saya berpikir namanya seperti doa, agar setiap orang yang mencicipi langsung suka. Berapa harga terasi Ibu? Bervariasi. Untuk pembelian setiap satu kilogram, harganya Rp250 ribu. Namun untuk kemasan, harganya mulai Rp15 ribu hingga Rp110 ribu. Kami dengar terasi Ibu pernah ditawar oleh pengusaha dari Malaysia? Benar. Tapi saya merasa tawarannya sungguh berlebihan, mereka curang. Saya lupa berapa nilai tawarannya waktu itu, tapi mereka meminta bahan setengah jadi (dalam bentuk curah) tanpa kemasan dan lebel. Artinya, bahan setengah jadi itu akan mereka kemas sendiri dengan merek dagang sendiri. Saya kira itu sama saja menjual kekayaan Malili, kampung halaman saya. Tak hanya pengusaha Malaysia, seorang pengusaha dari Surabaya juga pernah memberikan penawaran, meminta saya menjadi instruktur dan mengeluarkan semua resep pembuatan terasi ini pada anggotanya, dan saya akan dibayar Rp25 juta. Setelah itu saya tak ada hubungan lagi. Saya kira itu sama saja, malah lebih jahat. Setelah usaha Ibu berhasil, apa citacita selanjutnya? Saya memulainya pelan-pelan. Rumah produksi bantuan PT Vale tahun 2004 sudah berdiri. Pekerjapekerja yang terlibat, dari mulai yang menjemur hingga yang memanggang adalah keluarga-keluarga yang kurang mampu. Setidaknya usaha terasi ini bisa membuka lapangan kerja untuk masyarakat sekitar. [] 6 WAWASAN WAWASAN V ERB E E K V ER BEEK EDISI 2 EDISI 2 JSUE LPIT E2 M0 1B E3 R 2 0 1 3 S E P T E M 3B 1E R0 22 0I L1U3J Biar Pintar Mengelola Keuangan Internet Sehat Untuk Anak 3. Buat aturan Sebaiknya Anda membuat aturan seputar lamanya waktu online dan situs-situs apa saja yang boleh mereka kunjungi. Anda bisa membicarakannya dulu dengan anak, termasuk membicarakan konsekuensi jika mereka melanggar aturan tersebut. Pasang aturan itu di dekat komputer agar selalu diingat. 4. Komputer keluarga Alih-alih membiarkan anak Anda memakai komputer di kamar pribadi, tempatkan komputer di ruang keluarga. Hal ini memudahkan orangtua dan anggota seluruh anggota keluarga memonitor penggunaan komputer. Seminar keuangan oleh Ligwina Hananto di Sorowako pertengahan tahun 2012 Kunci suksesnya antara lain disiplin. Tabungan tidak boleh dipergunakan untuk hal-hal konsumtif dan non-darurat. M engelola keuangan itu gampang gampang susah. Banyak orang atau keluarga punya cara sendiri mengatur keuangan, namun hasilnya jauh dari harapan. Tabungan tidak maksimal, investasi tidak berkembang. Malah pengeluaran makin menjadi. Di Indonesia, menurut konsultan manajemen keuangan dan investasi Ligwina Hananto, bukan hanya golongan menengah tak mampu mengelola keuangannya, melainkan juga golongan atas. “Golongan menengah dari generasi orangtua saya, usia 65 tahun masih harus bekerja. Punya anak sudah menikah tapi masih tinggal dengan orangtua. Punya rumah bernilai miliaran rupiah, mobil, namun hilang dalam sekejap bila sudah tidak bekerja,” ujar Ligwina. Dalam catatan lembaga riset independen AC Nielsen tahun 2011, sekitar 10 persen penduduk Indonesia (sekitar 22,5 juta orang) merupakan golongan menengah. Mereka adalah orangorang yang memiliki pendapatan rata-rata Rp63 juta per tahun atau menghabiskan Rp4 juta per bulan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Ligwina, kelompok ini sebenarnya bisa memiliki kemandirian finansial bila mengerti strateginya. Caranya, dimulai dengan berkomitmen menyisihkan 10-30 persen penghasilan bulanan untuk tabungan. Memisahkan rekening tabungan dari rekening gaji merupakan hal yang penting. Kunci sukses lainnya adalah disiplin. Tabungan tidak boleh dipergunakan untuk hal-hal konsumtif dan non-darurat. Menurut Ligwina, masih banyak orang suka mengutak-atik tabungannya demi memenuhi gaya hidup. Bagaimana praktiknya? Asumsikan Anda seorang berumur 35 tahun dengan kemampuan menabung Rp1 juta per bulan. Maka ketika Anda pensiun 20 tahun kemudian, tabungan yang terkumpul mencapai Rp240 juta. Bila tingkat inflasi Indonesia sekitar 10 persen setiap tahun, uang sebesar Rp240 juta itu tidak bakal 7 mamu menopang biaya hidup keluarga. “Hal seperti ini yang membuat orang yang sudah pensiun masih harus bekerja,” ujar Ligwina. Kita juga perlu mengubah pola perencanaan keuangan dari pola “penghasilan- pengeluaran = sisa” menjadi “penghasilan-investasi = pengeluaran”. Dengan pola ini, kepentingan masa depan tidak terabaikan. Fase Aset Aktif Setelah pola menabung berubah, kita perlu menerapkan pola “active (your money)”. Pola ini juga disebut fase aset aktif. Sederhananya, kita memiliki investasi. Menurut wanita peraih gelar Bachelor of Commerce, Finance and Marketing dari Curtin University of Technology, Perth Western, Australia ini, banyak instrumen pengembangan keuangan untuk jangka panjang. Misalnya, investasi dalam bentuk emas, saham, reksadana, asuransi, atau properti. Nilai dan prospeknya juga variatif. Investasi juga perlu dikelola dengan baik. Ibaratnya, kita sedang berlari maraton. Selalu ada kemungkinan untuk “tersandung” di tengah jalan. Itu bisa karena faktor internal—seperti menjual investasi karena harga sedang bagus atau tidak mengganti dengan investasi yang lebih baik—atau faktor eksternal, seperti gejolak ekonomi. Untuk itu, kita perlu membuat pos dana darurat. Dana darurat adalah alokasi dana yang bisa digunakan ketika kondisi darurat, misalnya ketika kita kehilangan pekerjaan. Idealnya, dana darurat ini dapat menghidupi Anda dan keluarga selama enam bulan sampai satu tahun tanpa kerja. Besar? Ya, tapi hal itu bisa dilakukan secara bertahap selama 3-4 tahun. Dana darurat ini sebaiknya berupa produk-produk berisiko rendah, seperti tabungan, deposito, reksadana, atau logam mulia. Untuk mengatur dana darurat dapat menggunakan rumus: lajang (4 x pengeluaran bulanan), menikah (6 x pengeluaran bulanan), memiliki 2 anak atau lebih (12 x pengeluaran bulanan). Selamat mencoba! [] * D I S A R I K A N D A R I B U K U U N T U K I N D O N E S I A YA N G K UAT O L E H L I G W I N A H A N A N TO JANGAN TAKUT MEMANGKAS PENGELUARAN APAKAH ANDA MERASA TERMASUK ORANG YANG BOROS? KERAP MENGELUARKAN UANG UNTUK BERBELANJA TANPA BERPIKIR PANJANG? DAN KETIKA TENGAH BULAN, ANDA TERKAGET-KAGET DENGAN PERSEDIAAN KAS YANG MENIPIS? SAATNYA ANDA MEREVOLUSI PENGELUARAN. JANGAN TAKUT MEMANGKAS PENGELUARAN. BERIKUT TIPSNYA VERSI MAJALAH KEUANGAN POPULER, MONEY. Kurangi intensitas rekreasi Mungkin Anda dan keluarga termasuk sering pergi berekreasi ketika akhir pekan tiba, pergi keluar kota, atau sekadar ke pusat perbelanjaan. Rekreasi memang penting untuk menyegarkan pikiran dan mempererat ikatan keluarga. Namun aktivitas ini kerap membutuhkan anggaran khusus dan berlebih. Bila selama ini Anda rekreasi setiap akhir pekan. Kurangilah jatah tersebut. Jadikan dua kali sebulan atau cukup sekali per bulan. Susutkan biaya makan di luar Aktivitas ini sebenarnya merupakan bagian dari rekreasi keluarga. Alasannya bisa macam-macam. Bosan dengan masakan rumah atau mencari suasana makan yang baru bersama keluarga. Namun, lagi-lagi, biaya makan di luar ini cukup menguras kantong. Atur kembali pos untuk biaya dan kurangi frekuensinya. Memilih restoran alternatif dengan harga yang lebih ramah kantong tapi rasa enak, juga cara terbaik menyempurnakan upaya ini. Pangkas biaya elektronik dan bensin Anda Yang termasuk dalam komponen ini adalah biaya telepon, air, dan listrik. Caranya mudah, hematlah penggunakan listrik dan telepon. Selektif dalam menggunakan panggilan dan menggunakan lampu/alat elektronik pada kondisi yang benar-benar dibutuhkan adalah cara terbaik. Mengganti perangkat elektronik rumah dengan yang daya kecil juga diperlukan. Selain itu, gunakan kendaraan Anda untuk hal-hal yang penting, mendesak dan perjalanan jarak sedang/jauh. Selebihnya, bisa jalan kaki atau mencoba mengayuh sepeda. Belanja boleh, tapi harga promo Hal ini memang perlu kejelian dan informasi. Namun Anda bisa pelajari perilaku retail atau pusat perbelanjaan kapan promo itu datang. Biasanya ketika jelang hari besar, hari liburan panjang, atau tak jarang ketika tengah pekan. Belanja ketika hari promo dapat menghemat pengeluaran Anda antara 20-30 persen ketimbang belanja ketika hari non-promo. Tapi nafsu belanja juga perlu Anda rem. Sepuluh cara menyaring konten yang tidak pantas diakses anak. A kses internet menawarkan banyak kemudahan. Dulu kita harus pergi ke kantor pos untuk mengirim kartu Lebaran atau mengirim surat kepada saudara di kampung halaman, dan dibutuhkan beberapa hari atau berminggu-minggu untuk sampai di tangan penerima. Kini Anda, dan anak, bisa berinteraksi dengan kerabat dan sahabat dari belahan dunia lain dalam hitungan detik. Belum lagi untuk mendapatkan literatur untuk bahan tugas sekolah. Anak cukup mengetik kata kunci, dan mesin pencari akan membuka pintu ke ratusan literatur. Belajar menjadi mudah dan menyenangkan. Namun internet seperti pisau bermata dua. Isu pornografi dan penculikan anak lewat jejaring sosial sempat membuat sebagian masyarakat, terutama orangtua, menganggap internet itu berbahaya. Beredarnya video porno artis yang sempat membuat heboh, membuat citra internet semakin negatif. Tidak sedikit orangtua memandang internet sebagai “barang terlarang” yang harus dijauhi anak-anak. Di tengah arus informasi yang begitu deras, rasanya sulit membendung masuknya internet ke dalam keseharian anak dan keluarga. Ada langkah-langkah yang bisa dilakukan orangtua demi mendapatkan manfaat internet dan menyaring pengaruh buruk dari dunia maya. 1. Pastikan dia cukup umur Terutama jika anak mulai tertarik dengan situs jejaring sosial. Kebijakan di Facebook menyebutkan, anak-anak di bawah usia 13 tahun dilarang bergabung di situs tersebut. Namun siapa pun bisa berbohong mengenai usia asli. Jika anak masih di bawah umur, sebisa mungkin jauhkan mereka dari media sosial. 2. Masuklah ke dunia online mereka Keterlibatan orangtua dalam kehidupan online anak sangat penting. Pastikan Anda mengenal “taman bermain” mereka di dunia maya. Jika anak punya akun Facebook atau Twitter, sebaiknya Anda juga bergabung di sana. Setidaknya ketahuilah akun anak sehingga Anda dapat memantau aktivitas mereka, mengetahui dengan siapa anak berinteraksi, dan apa yang mereka posting di sana. 5. Lindungi privasi Anak-anak tidak boleh sepenuhnya konsekuensi mengumbar informasi pribadi. Anda perlu tegaskan bahwa anak tidak boleh memberikan nama, nomer telepon, alamat email, alamat rumah, sekolah atau foto diri tanpa izin Anda. Jangan pernah membuka email dari orang yang tidak dikenal. Jangan membalas pesan yang mengganggu dan jangan bertemu dengan orang asing yang hanya dikenal melalui internet. Ketika anak sudah mulai mengakses jejaring sosial, lakukan pengaturan privasi agar informasi pribadi tidak tersebar. 6. Saring bacaan an Pasang perangkat lunak parental control yang bisa memonitor penggunaan internet dan memblokir situs-situs dewasa. Banyak software yang bisa melihat apa yang diketikkan anak di internet, waktu yang dihabiskan untuk online, dan semua aktivitas online mereka. Anda bisa mencoba software Online Family Norton, K9 Web Protection, Net Nanny, dan DNS Nawala Projects untuk mengamankan penggunaan internet melalui komputer. Sementara untuk pengguna ponsel pintar, bisa meng-install UC Browser, Mobile Media Guard, Net Nanny Mobile, SMobile System, atau Mobicip Safe Browser. Kendati demikian tidak ada software yang dapat melindungi 100%. Komunikasi keluarga dan peran orangtua adalah faktor penentu untuk melindungi anak dari maraknya konten negatif di internet. 7. Setting browser dan mesin pencari Browser apa pun yang Anda pakai, pastikan Anda selalu mengecek privacy setting untuk penggunaan internet dan media sosial. Dengan pengaturan hingga level yang terkuat, browser akan menyaring bahasa konten seksual dan kekerasan. Langkah ini juga untuk menghindari komputer Anda terkena virus. Mesin pencari, seperti Google, juga menawarkan fitur penyaringan yang mampu memblokir situs yang bermuatan seksual. 8. Hindari kuis, undian berhadiah, dan kontes Iklan di internet sering muncul dan menggoda anak dengan iming-iming hadiah gratis hanya dengan satu kali klik. Katakan pada mereka untuk menghindari hal-hal semacam ini, karena aksi tersebut sebenarnya adalah trik penjahat cyber untuk mencuri informasi pribadi. 9. Kenali situs yang aman untuk anak Anda bisa mencari situs-situs yang cocok sesuai usia anak. Pastikan ”koleksi” situs aman Anda cukup lengkap—seperti situs sejarah, sains, film, musik—agar keingintahuan anak bisa terjawab. 10. Ajari pentingnya reputasi online Jangan biarkan anak menulis komentar atau foto yang tak sopan. Ada kemungkinan pihak sekolah menemukan komentar atau foto tersebut meskipun sudah dihapus. [] MAILY, EMAIL AMAN UNTUK SI KECIL Bukan hanya orang dewasa yang perlu email. Saat ini, banyak anak yang memerlukan email untuk berkomunikasi dengan teman dan saudaranya di luar kota atau luar negeri, atau untuk mengirim tugas sekolah. Kini ada layanan email yang aman untuk anak. Maily. Email ini, dapat diakses di iPad, memiliki sejumlah fitur layaknya email dewasa, seperti mengirim dan menerima pesan, menyimpan daftar kontak, dan mendapat notifikasi email baru. Maily dirancang bagi anak usia 4-9 tahun, desainnya dengan warna cerah, gambar lucu, serta font yang unik. Bahkan anak dapat menggambar dan menulis tangan. Orangtua dapat memonitor kegiatan anak di Maily, melalui akses ke akun anak dari alamat email lain. Orangtua juga bisa menyetujui isi pesan anak lebih dulu sebelum dikirimkan. Cara ini, untuk memeperkenalkan anak etika mengirim email dengan baik. Aplikasi ini tersedia gratis di App Store. 8 KREASI DONGENG V ERB E E K V ER BEEK EDISI 2 EDISI 2 JSUE LPIT E2 M0 1B E3 R 2 0 1 3 Taman Mini Di Dalam Rumah M ungkin di antara Anda, terutama penghobi berkebun, sudah pernah mendengar kata terarium atau vivarium. Terarium adalah wadah kaca transparan berisi tanaman yang diperuntukkan bagi beragam kebutuhan, seperti penelitian, metode bercocok tanam, bahkan dekorasi ruangan. Terarium dapat dibuat menggunakan toples, akuarium persegi, akuarium bulat (fishbowl), bahkan mangkuk ukuran besar. Jadi, jangan membuang toples kaca bekas selai atau akuarium yang bocor sedikit di bagian samping. Benda-benda itu masih bisa dimanfaatkan untuk mempercantik ruang tamu Anda. Beberapa tanaman yang biasa dimasukkan dalam terarium, antara lain, jenis paku-pakuan, lumut daun, baby’s tears (umbrosum), tanaman polka dot (hypoestes), fittonia, peperomia, sirih hias, walisongo (schefflera), kaktus, sukulen, lidah buaya, dan tanaman ekor keledai atau kaktus anggur. Terarium bisa dibuat di wadah kaca terbuka maupun toples tertutup. Berikut langkah pembuatan terarium. • Basahi tanah, tapi jangan menyiram secara berlebihan. Cukup basahi hingga tanah menjadi lembap. Perawatan • • • • • • • Alat • Toples besar atau akuarium kecil atau mangkuk kaca besar. Wadah harus terbuat dari kaca atau bahan transparan lain agar cahaya dapat masuk. • Sekop mini untuk bercocok tanam atau sendok. • Bilah kayu atau sumpit yang dipasangi gelendong benang pada ujungnya. • Gunting. • Corong plastik atau corong kertas buatan sendiri. • Penyemprot tanaman (sprayer). • Kuas. Letakkan terarium di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung. Basahi tanah jika sudah mulai terlihat kering. Misalnya untuk tanaman kaktus, Anda dapat menyiram seminggu sekali. Jika Anda membuat terarium tertutup, penyiraman hanya perlu dilakukan tiap dua minggu. Alasan utama tanaman di dalam terarium mati adalah terlalu banyak air. Maka jangan terlalu sering menyiram dan jangan memasukkan terlalu banyak air saat penyiraman. Secara alami, tanaman tumbuh mendekati arah datangnya cahaya. Untuk menjaga agar tanaman di dalam tidak condong ke satu sisi, sesekali putar toples atau akuarium. Pangkas tanaman secara berkala agar tidak terlalu tinggi. Jika tumbuh gulma, sebaiknya dibuang untuk mengurangi persaingan dengan tumbuhan terarium. Jika setelah tahun pertama tanaman kekuningan dan tampaknya kurang segar, ganti lapisan atas tanah. Jika tanaman di terarium tertutup terserang jamur, ada tiga kemungkinan: air terlalu banyak, sirkulasi udara jelek, atau tanaman tidak cocok dimasukkan ke dalam terarium tertutup. Segera buang tanaman yang terinfeksi, buka tutup toples dan letakkan terarium di bawah sinar matahari langsung selama beberapa jam. [] TERARIUM TERBUKA ATAU TERTUTUP? Bahan • • • • • Batuan kecil. Arang. Tanah. Pasir zeolit atau bisa diganti pasir putih. Tanaman, misalnya kaktus. 9 Cara Membuat • Cuci wadah kaca dengan air panas dan bersabun. Bilas sampai bersih lalu keringkan. Wadah harus benar-benar bersih demi mencegah pertumbuhan bakteri. • Isi bagian dasar dengan batu kecil setebal 3,5 cm sebagai drainase air. • Di atas drainase, masukkan lapisan tipis arang untuk menjaga kesegaran tanah. • Tambahkan lapisan tanah dari pot kaktus. Lapisan tersebut harus cukup dalam bagi akar tanaman, sekitar 6 cm. • Jika Anda ingin membuat kontur agar terarium tampak semakin alami, buat sedikit gundukan di salah satu sisi. • Padatkan tanah dengan gelendong. • Bersihkan tanah atau kotoran lain yang menempel di kaca menggunakan kuas. • • • • Ambil kaktus dari pot, bersihkan akar dari sisa tanah dan gunting akar yang terlalu panjang. Gunakan ujung sekop untuk membuat sebuah lubang di tanah yang cukup besar bagi akar dan kaktus. Tips: Gunakan kertas tisu untuk membersihkan kaktus guna menghindarkan jari-jari tertusuk duri. Saatnya menanam. Mulai dari tanaman besar ke yang paling kecil, mulai dari bagian belakang wadah lalu ke depan. Tips: Anda bisa mencampur jenis tanaman, warna, dan ukuran untuk membuat terrarium lebih cantik. Setelah tanaman diatur, tambahkan pasir putih dengan ketebalan sekitar 0,5 cm di sekitar tanaman. Masukkan pasir menggunakan corong. Terarium selesai dibuat. Tambahkan batu hias atau hiasan lain jika Anda suka. Ada dua jenis terarium jika dilihat dari karakteristik wadahnya. Jika Anda menggunakan akuarium, mangkuk, atau toples terbuka, maka Anda membuat terarium terbuka. Jika wadah diberi penutup atau tutup toples dipasang, jadilah terarium tertutup. Terarium terbuka bisa menerima sedikit cahaya langsung, tapi ada risiko tanaman terbakar jika terlalu lama diletakkan di tempat yang mendapat cahaya matahari langsung. Sementara bagi terarium tertutup, cahaya terang tapi tidak langsung adalah pilihan terbaik. Jika terkena cahaya langsung, temperatur di dalam wadah akan naik dan tanaman Anda seperti dimasak. Jika Anda ingin mengembangkan tanaman yang suka panas, wadah terbuka sangat cocok. Jika Anda menanam tanaman yang menyukai kelembaban tinggi, pilih terarium tertutup. Si Buta & Si Lumpuh S E P T E M 3B 1E R0 22 0I L1U3J lkisah, di pesisir Danau Matano, Sulawesi Selatan, tinggallah seorang nenek raksasa. Usianya sudah ratusan tahun. Makanan kesukaanya adalah daging manusia. Apalagi daging anak kecil, karena masih lunak dan empuk. Orang-orang menyebut nenek itu Pakande, artinya nenek pemakan manusia. Kulit si nenek keras bagai baja, tak mempan benda tajam. Bila sudah lapar, si nenek akan mencari mangsa di kampung-kampung. Sudah puluhan orang kampung di pesisir Danau Matano itu yang menjadi santapan Nenek Pakande. Anak-anak tak terbilang jumlahnya. Segala macam perlawanan sudah dilakukan, tapi semua sia-sia. Hari itu terdengar kabar Nenek Pakande akan mencari mangsa lagi. Maka penduduk kampung itu melarikan diri ke kampung-kampung lain yang lebih aman. Kabar kekejaman Nenek Pakande terdengar hingga ke kampungkampung lain. Termasuk dua orang sahabat yang bermukim di sebuah kampung yang damai. Yang satu buta dan yang satu lagi lumpuh. Mereka dikenal sebagai si Buta dan si Lumpuh. Si Buta menyarankan kepada si Lumpuh untuk membantu penduduk kampung itu. “Bagaimana mungkin? Aku lumpuh dan kau buta.” kata si Lumpuh. “Tenang saja. Aku ini punya siasat baik. Karena kau lumpuh, kau menjadi mataku. Sementara aku akan menjadi badan dan kakimu,” kata si Buta. Demikianlah, akhirnya si Buta dan si Lumpuh berjalan ke kampung yang diserang Nenek Pakande. Si Buta menggondong si Lumpuh. Mereka melewati gugusan bukit, lembah, dan hutan selama tiga hari tiga malam. Di tengah perjalanan, si Lumpuh yang digendong meminta si Buta untuk mengubah arah perjalanan. “Kenapa kita berubah arah, Lumpuh? Ada apa di depan,” kata si Buta. “Di depan ada bajak sawah. Nanti kau bisa tersandung,” kata si Lumpuh. “Masih kuatkah bajak itu?” tanya si Buta. “Sepertinya itu bajak baru, tampak kuat dan kokoh,” jawab si Lumpuh. “Arahkan aku ke bajak itu. Biar aku yang membawanya dengan memanggul,” kata si Buta lagi. Tak lama kemudian, mereka sampai di sebuah gubuk tanpa penghuni di kaki bukit. Hanya ada sepasang ayam yang betinanya sedang mengerami telur. Si Buta kemudian meminta si Lumpuh memeriksa keadaan telur ayam itu. Ternyata telur itu baru saja dierami. Maka diperintahkanlah si Lumpuh untuk membawa telur ayam itu. Menjelang sore, sampailah si Buta dan si Lumpuh di kampung yang akan jadi sasaran Nenek Pakande. Kampung sudah sepi. Setelah berkeliling, mereka menemukan seorang anak muda yang tengah bersembunyi. Tampak tubuh anak muda itu bergetar saking takutnya. “Anak muda, jangan takut. Kami berdua akan menyelamatkan kampung ini. Apakah kau tahu keberadaan Nenek Pakande? Kami ingin menantangnya,” kata si Buta. “Kalian bisa apa? Nenek Pakande itu sakti mandraguna. Kulitnya tidak mempan senjata tajam,” kata anak muda itu. “Tenanglah anak muda. Kami sudah menyusun siasat. Tunjukkan saja di mana tempat tinggal Nenek Pakande,” kata si Lumpuh. “Kalian tak perlu mencarinya. Sore seperti ini dia akan datang. Tidak lama lagi,” kata anak muda. Si Buta dan si Lumpuh kemudian menuju sebuah rumah besar dan naik ke lantai dua. Mereka menggulung kertas hingga menyerupai pengeras suara. Tiba-tiba terdengar hentakan kaki begitu kuat. Getarannya seperti gempa bumi. ”Hei, Nenek Pakande. Saya sudah lama menunggumu!” gertak si Buta dengan menggunakan pengeras suara dari gulungan kertas. “Siapa itu yang berani-beraninya menantangku? Apa kamu tak takut kumakan?”jawab Nenek Pakande. “Tentu saja tidak. Aku ada di rumah di depanmu. Kalau berani, masuklah ke sini,” lanjut si Buta. “Hahahaha, kalian betul-betul menantangku. Akan kukunyah kalian.” Nenek Pakande kemudian memasuki rumah itu. Dia mencari asal suara. “Bukan kau yang akan memakanku Nenek Pakande. Tapi aku yang akan melumatmu,” kata si Buta. “Hei apakah kau tak tahu bahwa aku seorang raksasa?! Tunjukkan dirimu kalau berani!” tantang Nenek Pakande. “Aku lebih besar dari kamu Nenek Pakande. Kau bisa kulumat hanya dalam beberapa detik saja.” “Buktikan itu!” Si Buta kemudian meminta si Lumpuh membuang bajak sawah yang sudah disiapkannya. Bajak itu dibuangnya tepat di hadapan Nenek Pakande. Blakk, suara bajak menghantam lantai rumah. “Itu baru sisir rambutku Nenek Pakande. Apakah sisir rambutmu sebesar itu?” kata si Buta. Tampak Nenek Pakande mulai ciut nyalinya. Suaranya mulai terbata-bata. “Ssaa, sa, sa, saya be, belum percaya. Adakah bukti lainnya,” katanya. Si Buta mulai mengeraskan suaranya. Dia mengeluarkan suara dengan nada marah. “Kau mulai menghinaku Nenek Pakande! Kau membuatku tersinggung!” kata si Buta. Tiba-tiba si Buta mengeluarkan suara seolah sedang membuang ludah. Puihhh…, bersamaan dengan itu si Lumpuh membuang telur ke hadapan nenek Pakande. Mata Nenek Pakande terbelalak. Dia mengira telur itu adalah air ludah si Buta. Karena merasa kalah besar, akhirnya Nenek Pakande lari terbirit-birit. Sejak itu dia tak pernah lagi mengganggu kampung tersebut. [] 10 AHA! VERBEEK I EDISI 2 , SEPTEMBER 2013 Satelit I DOKTER MENJAWAB VERBEEK 11 Kebiasaan Sehat untuk Menghindari Diare JENDELA boeing.com nasa.g ov Spu tnik 1 ibtimes.com T ahukah Anda siaran televisi yang kamu tonton, pembicaraan di telepon yang kamu lakukan dan jaringan internet bisa kita nikmati berkat alat bernama satelit? Ya, satelit merupakan benda yang diterbangkan ke luar angkasa (orbit Bumi) yang berfungsi sebagai alat pemancar sinyal, navigasi, atau pemantau keadaan di Bumi dan luar angkasa. Ilmuwan Soviet bernama Tsiolkovsky pada 1931 pernah mempublikasikan bahwa benda dari Bumi dapat diterbangkan ke luar angkasa/orbit bumi Dengan menggunakan roket tanpa awak dengan kecepatan 8 km per jam. Publikasi berjudul ”Makna dari Reaksi Alat” menyebutkan bahwa roket tersebut dapat diterbangkan dengan bahan bakar yang aman, yakni oksigen dan hidrogen cair. Mimpi itu baru terwujud 26 tahun kemudian, pada 4 Oktober 1957. Ketika itu Sputnik 1, satelit pertama berbendera Rusia berhasil diluncurkan di orbit Bumi. Satelit yang berbentuk bola ini mempunyai misi mengidentifikasi lapisan atmosfer dan mendeteksi meteorit. Sputnik akan memberi sinyal pemantauannya setiap 21 hari. Ragam Jenis dan Fungsi Satelit • Satelit astronomi: Mengamati planet, galaksi, dan objek angkasa lainnya. • Satelit pengamat Bumi:Mengamati lingkungan Bumi, meteorologi, pembuatan peta, dan cuaca. • Satelit mata-mata: Dibuat untuk tujuan militer dengan pengamatan tersembunyi. • Satelit navigasi: Seperti namanya navigasi, bertujuan sebagai pemandu perjalanan dan komunikasi transportasi laut dan udara. [] ANDA PERLU TAHU China Long March Launcher Satelit kedua di dunia yang diluncurkan bernama Explorer 1. Satelit milik Amerika ini diluncurkan pada 31 Januari 1958. Satelit ini merupakan cikal bakal pembuatan pesawat luar angkasa dengan awak. Setelah 1958, banyak hasil penelitian dan publikasi tentang mimpi manusia melakukan perjalanan ke luar angkasa. Palapa Milik Indonesia Tahukah Anda kalau Indonesia juga punya satelit? Anda benar, namanya Palapa. Tepatnya Palapa A1 yang diluncurkan pada 9 Juli 1976. Nama satelit diambil dari nama sumpah Mahapatih Gajah Mada, panglima perang Kerajaan Majapahit. Palapa A1 berfungsi sebagai satelit pemantau cuaca dan melayani Satelit Palapa D jaringan telekomunikasi Indonesia. Juga Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Palapa A1 beroperasi selama tujuh tahun, kemudian diganti dengan tipe A2. Palapa terbaru adalah tipe D yang diluncurkan pada 31 Agustus 2009 melalui Xichang Satellite Launch Center di Cina. Peluncurannya ke orbit Bumi juga menggunakan roket buatan Cina bernama Long March. Palapa D diperkirakan dapat beroperasi selama 15 tahun. Fungsi satelit yang bernilai 230 juta dollar AS ini adalah untuk telekomunikasi, pemantau cuaca, dan navigasi. Sedangkan cakupan Palapa D menjangkau seluruh negara-negara di ASEAN, Timur Tengah, dan Australia. 1. Satelit terbang dengan kecepatan 18 mil per jam. Artinya, dalam sehari satelit dapat memutari Bumi sebanyak 14 kali. 2. Karena berada di orbit, satelit tidak memerlukan banyak bahan bakar. Konsumsinya jauh lebih irit dari mobil hybrid. 3. Satelit mampu menyimpan data setara dengan tumpukan DVD setinggi empat kali tugu Monas (381 meter) 4. Ada sekitar 2.500 satelit yang beterbangan di orbit Bumi. Leluhur Masyarakat Padoe D EDISI 2 , SEPTEMBER 2013 i deretan pegunungan pegunu ngan Verbeek, di kampung Lioka sekitar 4 kilometer dari Wawondula pusat kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, terdapat sebuah gua tua. Mulutnya bersusun tiga dan dipenuhi ratusan tulang manusia, peti mati kecil berbentuk kerucut dan kotak, hingga beberapa serpihan tembikar yang berserekan. Gua pemakaman dalam masyarakat Padoe beranama Puwesu. Namun, masyarakat pendatang di sekitar kampung mengenalnya sebagai gua tengkorak dan menjadikannya sebagai tempat yang angker. Penuh mitos dan tak dapat dijangkau tanpa sedikit ritual atau izin dari tokoh masyarakat adat Lioka. Dalam beberapa literatur, leluhur Padoe dipercaya bermula dari kerajaan Mori (sekarang wilayah Sulawesi Tengah). Pada masa awal, orang Padoe melakukan pemakaman dengan menggunakan liang atau gua, karena dipengaruhi unsur kepercayaan Melahumoa. Yakni, kepercayaan yang menyembah gunung, pohon, ataupun beberapa hal yang bersifat magis. Untuk prosesi pemakaman Padoe, dibutuhkan waktu yang cukup lama. Tulang belulang manusia dimasukkan ke dalam peti berukuran sekitar 80 cm persegi yang terbuat dari kayu Mapute (kayu putih) dan kayu Polapi. Sebelum tulang jenazah dimasukkan ke dalam peti, dibuatkan rumah khusus kecil. Jenazah kemudian dibalut dengan ompeo (tikar anyaman), dioleskan beberapa ramuan, kemudian diletakkan pada Tambeha (kayu silang yang tingginya sekitar 2 meter) untuk menjaga jenazah dari serangan binatang dan didiamkan membusuk antara 1-2 tahun. Setelah daging jenazah mulai rontok dan hanya meninggalkan tulang, keluarga melakukan prosesi ritual pemakaman dengan menggelar pesta dan menyembelih binatang. Tokoh Adat Padoe wilayah Lioka, Ali Bastian Wuala, mengatakan, memasukkan jenazah ke dalam peti dan menempatkannya dalam Puwesu merupakan inti upacara pemakaman. Segala macam benda kerajinan, harta benda kesukaan mendiang, seperti parang, uang, emas, kain atau apa saja akan dimasukkan ke dalam peti. “Masyarakat kami percaya, arwah jenazah tidak akan meninggalkan Puwesu itu. Arwah itu tetap berada dalam gua, hingga sekarang,” katanya. Di Kampung Lioka, ada tiga buah Puwesu, namun hanya satu yang ramai atau biasa dikunjungi masyarakat. Untuk menempuhnya bisa menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat. Saat ini, kondisi Puwesu tak lagi terawat. Untuk menapakinya kita harus melalui jalan berumput. Di mulut gua pun berserakan beberapa sampah plastik bekas minuman dan makanan instan. Dan tentu tak ada lagi barangbarang berharga kesukaan para leluhur. Menurut Ali Bastian, memasuki tahun 1950, ketika terjadi pergolakan DI/TII, masyarakat Padoe mengungsi ke beberapa daerah yang aman. Mereka meninggalkan kampung hingga bertahun-tahun. Baru pada awal tahun 1970-an kelompokkelompok masyarakat mulai kembali. “Saat kembali dan kami mengunjungi pemakaman, peti-peti mati berserakan di mana-mana. Saya kira rumah leluhur kami sudah dijarah,” katanya. [] Oleh: dr. Kristiawan Basuki (Occupational Health Specialist RS Inco) MENGAPA ANAK-ANAK RENTAN TERKENA DIARE? S ecara umum, diare adalah kondisi dimana seseorang buang air besar tiga kali atau lebih dalam satu hari. Tinja atau feses yang keluar berupa cairan encer atau sedikit berampas, kadang juga disertai darah atau lendir. Berdasarkan jangka waktunya, ada dua kategori diare. Pertama adalah diare akut, bila terjadi hingga tujuh hari. Kedua diare kronis, berlangsung 8-14 hari atau lebih dari 2 minggu. Secara umum, di Indonesia, diare akut lebih banyak dibandingkan kronis. Mengapa anak-anak rentan terserang diare, hal itu karena daya tahan tubuh mereka masih rendah dan mudah terinfeksi virus. Sekitar 90% diare disebabkan infeksi rotavirus. Sebagian karena infeksi bakteri, parasit, dan jamur. Penularannya melalui 3F, yaitu finger (jari), food (makanan), dan fly (lalat). Karena itu, anak-anak yang sering memasukkan tangan ke dalam mulut mudah terkontaminasi virus. Karena itu pula, makanan yang sudah lebih dari dua jam karena tidak habis dimakan jangan diberikan lagi kepada anak. Perlu diketahui pula, diare juga dapat dipicu oleh pemakaiaan antibiotik (antibiotic induced diare), keracunan makanan, alergi, dan faktor psikologis seperti stres. Penanganan di Rumah Bila anak terkena diare, tetaplah tenang. Perhatikan dulu kondisi anak, sebab komplikasi diare biasanya diikuti dengan dehidrasi (kekurangan cairan). Jika menemukan tanda dehidrasi segera bawa ke dokter. Kalau tidak ada, anak dapat dirawat di rumah. Ada tiga cara mengetahui keadaan dehidrasi pada anak. Jika anak kekurangan cairan <5% dari berat badan, itu berarti tidak mengalami dehidrasi. Anak akan “ Anak yang diare jangan hanya diberi air saja. Sebaiknya diberikan cairan yang mengandung elektrolit (natrium, kalium) dan kalori. “ tetap aktif, keinginan untuk minum seperti biasa karena rasa haus tidak meningkat, kelopak mata tidak cekung, buang air kecil sering. Dehidrasi ringan sedang, bila tubuh kehilangan cairan 5-10% dari berat badan. Tandanya, anak gelisah atau rewel, ingin minum terus karena rasa haus meningkat, kelopak mata cekung, buang air kecil mulai berkurang lebih dari delapan jam. Dalam kondisi normal, anak kencing dalam waktu 6-8 jam. Dehidrasi berat, bila tubuh kehilangan cairan >10% dari berat badan. Tandanya, anak lemas atau tidak sabar, tidak dapat minum, kelopak mata sangat cekung, pada uji cubit kulit kembali lebih dari dua detik—agar lebih mudah mendeteksi, cubitlah kulit perut—dan kencing anak lebih dari 8 jam atau bahkan 12 jam. Untuk pertolongan awal, anak jangan diberi air putih. Orangtua bisa memberikan cairan khusus untuk anak, tapi jangan meminumkan oralit dewasa karena kandungan osmolaritas dan natrium tinggi. Ini malah bisa memicu anak-anak terkena diare. Jika di rumah hanya ada oralit, maka bubuk oralit dewasa diencerkan dua kali. Seharusnya 250 cc dapat diencerkan menjadi 500 cc. Membawa Anak ke Dokter Jika tidak mengalami dehidrasi, anak tidak perlu buru-buru dibawa ke dokter. Meskipun tergolong dehidrasi ringan, jika anak muntah setiap kali minum, sebaiknya langsung dibawa ke dokter karena akan menjadi dehidrasi berat. Anak juga harus segera dibawa ke dokter jika terjadi demam, muntah setiap kali makan dan minum, serta ada darah dan lendir dalam tinja. Hal ini mengindisikan kemungkinan infeksi yang disebabkan bakteri, sehingga memerlukan pertolongan dokter. Pengobatan Diare pada Anak Diare adalah mekanisme tubuh mengeluarkan racun dan bakteri virus. Anak-anak tidak boleh dihentikan diarenya, karena akan menghambat pergerakan usus. Seolaholah diarenya berhenti tapi pergerakan usus di dalam masih berlangsung. Efek sampingnya, usus bisa lecet. Tindakan yang penting adalah memberikan cairan lebih dari biasanya. Berikan cairan khusus anak yang mengandung elektrolit guna mencegah dehidrasi. Anak yang diare jangan hanya diberi air saja, sebaiknya diberikan cairan yang mengandung elektrolit (natrium, kalium) dan kalori. Untuk cairan khusus anak, tidak perlu diencerkan lagi. Langsung saja diminum dari botol dan dapat diperoleh di apotek. Setelah segel botol dibuka, dalam 24 jam cairan tersebut harus dihabiskan. Anak jangan dipuasakan. Makanan harus tetap diberikan tapi hindari sayuran, karena serat susah dicerna sehingga bisa meningkatkan frekuensi diarenya. Buahbuahan juga dihindari, kecuali pisang dan apel karena mengandung kaolin, pektin, kalium yang berfungsi memadatkan tinja serta menyerap racun. Orangtua bisa membuat cairan elektrolit dengan melarutkan 1-2 sendok makan gula dan garam seujung sendok teh ke dalam segelas air putih. Untuk kalori bisa diberikan air tajin, atau 1 sdm tepung beras dan 100 cc air yang dimasak sampai mendidih. Obat yang boleh diberikan hanya absorben seperti norit dan golongan smectite yang berfungsi menyerap racun. Bisa juga diberikan biakan bakteri hidup seperti lactobacillus. Antibiotik diberikan hanya pada kasus yang terbukti ada infeksi bakteri, misalnya penyakit kolera yang disebabkan Vibrio cholerae, penyakit disentri yang disebabkan parasit amuba dengan ciri-ciri fesesnya bau sekali, ada lendir, darah, dan anak merasa sakit sekali saat mau BAB. Untuk membuktikan infeksi bakteri perlu dilakukan pemeriksaan feses secara rutin. Lebih tepat kultur tinja pada diare yang berlanjut lebih dari semingg. Kultur tinja dapat diuji di laboratorium di mana saja. Hasilnya keluar setelah satu minggu dan biayanya cukup mahal, lebih dari Rp100.000. Perlu dicermati, jika diare hanya berupa air saja dan ampasnya sedikit, itu menunjukkan ke arah infeksi virus sehingga tidak perlu antibiotik. [] SAFETY Apa yang Harus Dilakukan Bila Terjadi Gempa? Oleh: Fire and Emergency Service (FES) Department PT Vale S orowako merupakan area rawan gempa sebab berada di daerah patah an Matano. Lalu, apa yang perlu dipersiapkan (pra), ketika, dan setelah (pasca) terjadi gempa muncul? Catatan FEMA (Federal Emergency Management Agency), hampir 80 persen orang yang terperangkap di bangunan runtuh adalah orang yang melarikan diri ketika gempa. Berikut rangkumannya; Persiapan (pra gempa): 1. Pastikan di sekitar kursi dan tempat tidur bebas dari barang-barang yang meng gantung seperti kipas angin, lukisan, dll. 2. Simpan pecah belah, barang-barang berat, dan cairan berbahaya di rak ba gian bawah lemari. 3. Atur dan siapkan peralatan darurat Anda. 4. Rencanakan titik bertemu anggota kelu arga bila terpisah oleh gempa. 5. Catat dan simpan daftar nomor telepon polisi, ambulans, dan FES. Ketika Terjadi Gempa: 1. Tetap berada di ruangan. Jauhi pu ing-puing yang jatuh di luar. 2. Tetaplah menjauh dari jendela dan barang-barang yang tinggi. 3. Berlindunglah di bawah kusen pintu, meja, atau bangku dan tetaplah di sana. 4. Jika berada di luar, tetap menjauh dari bangunan tinggi, dinding, jembatan, tiang listrik, dan pohon, karena potensi bahaya runtuh, jatuh, dan tumbang. 5. Jika berada di dalam kendaraan, ber hentilah di area terbuka sampai gempa berhenti. Waspada terhadap kabel listrik jatuh, jalan rusak (termasuk jalan layang dan jembatan), dan tanah longsor. Setelah (pasca gempa): 1. Tetap tenang. Bantulah orang lain bila mungkin. Periksa apa ada yang cedera. Lakukan pertolongan pertama. 2. Matikan listrik, gas, dan air. Jangan me nyalakan korek api. Periksa kebocoran gas dan kabel yang rusak. 3. Jangan gunakan telepon Anda segera (guna menghindari kemacetan saluran telepon), kecuali jika Anda memerlukan bantuan darurat. 4. Periksa keretakan/kerusakan di atap dan dinding rumah. 5. Waspada dengan gempa susulan. Seba iknya lakukan evakuasi jika bangunan rusak. 6. Jangan buang makanan dan air karena pasokan persediaan dapat terganggu. 7. Hindari mengemudi, kecuali untuk situa si darurat, guna menjaga jalanan bebas dari aktivitas yang tidak perlu. 8. Jangan memasuki bangunan yang rusak. [] 12 PEMDA MENYAPA VERBEEK I EDISI 2 , SEPTEMBER 2013 Reklame yang Menyalahi Aturan Ditertibkan Kesbang Rapat pembahasan penetapan dan penindakan reklame yang melanggar aturan sesuai SK Bupati, di Aula kantor Kesbang, Politik dan Linmas, Malili. M araknya reklame berupa spanduk, baliho, serta alat peraga lainnya untuk keperluan kampanye menjelang perhelatan Pemilu Tahun 2014 membuat kota jadi semrawut. Kesemrawutan itu bukan saja mengurangi estetika kota, tetapi juga membahayakan keselamatan masyarakat pengguna jalan. Atas dasar inilah Bupati Luwu Timur mengeluarkan Surat Keputusan Bupati Nomor 114/IV/Tahun 2013 tentang Penetapan Lokasi Pemasangan Alat Peraga untuk Keperluan Kampanye Pemilihan Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi/Kota serta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden RI dalam wilayah Kabupaten Luwu Timur. Sebagaimana tertera dalam SK Bupati, pemasangan reklame dilarang di rumah ibadah, tempat pelayanan kesehatan, gedung milik pemerintah, fasilitas umum milik pemerintah, tiang listrik, pohon pelindung, bahu jalan, jembatan, taman kota, dan median jalan jalur dua. Spanduk yang melintang di atas badan jalan juga dilarang. Titik pemasangan alat peraga hanya dibolehkan dipasang minimal 15 meter sebelum dan sesudah tikungan, perempatan, dan pertigaan jalan serta pintu gerbang kota. Kepala Kantor Kesbang, Politik, dan Linmas Kabupaten Luwu Timur Nurlang BA saat dikonfirmasi mengatakan, banyak ditemukan baliho dan alat peraga lain tidak sesuai lokasi penempatannya. Selain mengganggu keindahan kota, yang menjadi persoalan besar adalah rusaknya pohon-pohon tempat pemasangan alat peraga tersebut. Padahal pohon adalah sesuatu yang perlu dijaga agar tetap rindang dan dapat menjadi pelindung. Nurlang menambahkan, pihaknya telah melakukan sosialisasi dengan mengundang para pimpinan partai politik, Ketua KPUD, para camat, serta instansi terkait lainnya. Jika nanti ditemukan alat peraga dipasang tidak sesuai penempatan, pihaknya akan menertibkan. Himbauan ini juga berlaku bagi baliho atau reklame bisnis maupun niaga. “Penertiban akan dilakukan secara bertahap. Sejak, Kamis 15 Mei kami akan melakukan penertiban atribut, terutama yang menempel di pohon-pohon di pinggir jalan,” ungkap Nurlang. Untuk wilayah kecamatan, pihaknya telah berkomunikasi dengan para camat untuk melakukan pemantauan dan penertiban terhadap alat peraga yang melanggar aturan. “Khusus di lokasi Fasilitas PT Vale Indonesia, pemasangan alat peraga terlebih dahulu harus berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan setempat dan PT Vale Indonesia,” tutup Nurlang. [] Kecamatan Wasuponda: P berarti semua tidak bayar, padahal tidak semua,” kata Elvi Tomina, Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Wasuponda. Kata Elvi, pernah sejumlah warga yang sakit dan dirujuk ke RSUD Wotu datang tanpa membawa persiapan. “Misalnya, ada obat yang harus dibayarkan langsung. Mereka pun gelagapan sendiri. Saya kira inilah yang perlu disampaikan,” lanjutnya. Dalam Ranperda disebutkan, layanan poliklinik untuk pemeriksaan dokter umum dan dokter gigi adalah Rp25.000. Untuk dokter spesialis Rp35.000. Sementara untuk pemeriksaan kesehatan anak I PEMDA MENYAPA VERBEEK Website Kecamatan Nuha Segera Rampung ika Anda tak cukup waktu atau terlampau sibuk mengurus keper luan sehari-hari, namun ingin berinteraksi dengan pemerintah kecamatan, tak perlu risau lagi. Anda cukup duduk manis, berkunjung ke warnet dan membuka website Kecamatan Nuha, www.kecamatannuha.net. Website ini adalah terobosan baru pemerintah Kecamatan Nuha untuk berkomunikasi dengan warganya. Camat Nuha, Kamal Rasyid, mengatakan, pembuatan website ini untuk lebih membuka informasi kepada seluruh masyarakat. Semua program hingga sosialisasi menyangkut masyarakat dan pemerintah dipaparkan di laman tersebut. “Bayangkan jika ada warga yang ingin mengurus KTP. Datang ke kantor camat menanyakan persayaratannya, kemudian kembali ke rumah mempersiapkan dokumen yang diperlukan. Itu, kan, butuh waktu. Nah, dengan website, cukup sekali klik, semua ketahuan. Ke kantor kecamatan, mereka tinggal dilayani, tanpa harus bolak balik,” kata Kamal Rasyid. Website Kecamatan Nuha memuat dokumen dan berkas yang diperlukan untuk pelayanan di setiap desa, kelurahan, dan kecamatan. Website nantinya juga dilengkapi dengan kanal untuk masukan, kritik, dan saran, baik terkait pelayanan dan pembangunan hingga kinerja pemerintahan. Intinya, semangat transparansi akan semakin ditingkatkant. Pembuatan website dimulai awal 2013 dan sekarang sudah memasuki tahap 50 persen. Targetnya, website rampung akhir tahun 2013. Meski demikian, beberapa konten yang berhubungan langsung dengan masyarakat sudah dapat diakses. Ke depan, kata Kamal Rasyid, website Kecamatan Nuha akan dimasukkan ke dalam aplikasi android. Memang, layanan berbasis internet belum familiar bagi sebagian besar masyarakat. Meski demikian, kebutuhan akan kecepatan informasi cepat atau lambat bakal mengubah kebiasaan. “Coba jalan-jalan saja di Sorowako ini. Seminar keuangan oleh Ligwina Hananto, di Sorowako pertengahan tahun 2012 Seminar keuangan oleh Ligwina Hananto, di Sorowako pertengahan tahun 2012 di seluruh Kabupaten Luwu Timur, semua tindakan medis masih gratis. “Ya, Puskesmas masih gratis, namun fasilitasnya dibanding RSUD Wotu, kan, jauh berbeda. Jadi untuk pasien rujukan, saya kira penting untuk mempersiapkan diri,” kata Elvi. Bagaimana dengan masyarakat yang kurang mampu? Mereka tetap akan dibantu pemerintah, misalnya dengan membuat surat keterangan tidak mampu, kartu askes, dan lain-lain yang dibutuhkan. “Tapi bukan berarti semua tetap gratis,” ujar Elvi. [] Tampilan laman Website Kecamatan Nuha Semua orang sebagian besar sudah menggunakan smartphone. Ini menandakan, jika kita perlu mengikuti perubahan, tentunya kebutuhan akan website akan bermanfaat,” ujar Kamal Rasyid. Salah satu yang menarik dari website Kecamatan Nuha, dihadirkan ruang diskusi atau forum untuk semua masyarakat. Laman diskusi itu berada pada rubrik forum. Laman juga dilengkapi informasi tentang sejarah, visi, misi, dan struktur pemerintahan. Sementara untuk pelayanan khusus, disajikan pula informasi mengenai proyek-proyek pemerintahan, Commdev, laporan pengaduan, peraturan perizinan, KUA, pajak, hingga jadwal Samsat keliling. “Jadi semua lengkap di website ini. Tak ada lagi kata kurang informasi,” kata Kamal Rasyid. [] Kecamatan Towuti: Semangat Transparansi Kecamatan Towuti Longsor Lampia, Kecamatan Malili, Mei 2012. Sigap Bencana Kecamatan Malili ekolah, siswa, dan mahasiswa tarifnya Rp5.000. Untuk tarif PNS, TNI, Polri, karyawan, dan pensiunan sebesar Rp20.000. Namun layanan tersebut belum termasuk pemeriksaan penunjang diagnostik, tindakan medis dan terapi rehabilitasi, obat-obatan, serta bahan habis pakai. Sementara untuk standar layanan fasilitas rawat inap, disesuaikan dengan kamar. Super VIP hingga kelas III didampingi masing-masing oleh dokter umum dan dokter ahli. Perubahan tarif layanan tersebut masih sebatas di RSUD Wotu. Untuk Puskesmas 13 Kecamatan Nuha: Kecamatan Malili: Kesehatan Gratis, Tidak untuk Semua Pelayanan ada 14 Mei 2013 lalu, berlangsung sosialisasi Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Kabupaten Luwu Timur. Acara berlangsung di aula Kecamatan Wasuponda, dihadiri puluhan peserta dari unsur pemerintahan terkait, kepala desa, hingga tokoh masyarakat. Sosialisasi dilakukan untuk memberikan pemahaman pada masyarakat bahwa tidak semua layanan kesehatan di RSUD I La Galigo Wotu dapat diakses dengan gratis. “Selama ini, pemahaman masyarakat tentang kesehatan gratis itu EDISI 2 , SEPTEMBER 2013 S ejak pertengahan tahun 2013, sejumlah wilayah Kecamatan Malili dilanda musibah banjir dan tanah longsor. Musibah banjir pertama terjadi di Desa Pongkeru, Laskap, Wewangriu, Puncak Indah, dan Ussu pada Sabtu tanggal 6 April 2013. Banjir terjadi karena curah hujan yang sangat tinggi, sehingga air Sungai Pongkeru dan Sungai Larona meluap hingga ke areal perkebunan, persawahan, dan tambak. Bahkan meluas hingga ke permukiman penduduk. Menurut catatan Camat Malili, Andi Habil Unru, sebanyak 89 keluarga di Desa Pongkerus terendam banjir. Sementara itu, sawah, kebun, dan tambak di wilayah Ponkeru, Wewangriu, dan Laskap yang terendam seluas 252 ha. Tercatat pula 2.700 ekor ikan air tawar siap panen di Wewangriu hilang, dan kerugian kebun sagu di Wewangriu mencapai lebih-kurang Rp32,5 juta. Usaha lain yang menderita kerugian adalah pembuatan bata merah. Hampir 16 ribu batu bata rusak akibat banjir. Sehubungan dengan bencana tersebut, pada 10 Mei 2013, Pemkab Luwu Timur, bekerja sama dengan PT Vale, menyalurkan bantunan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Luwu Timur berupa bahan pangan. Berselang dua bulan kemudian, 14 Juni 2013, terjadi musibah longsor di kawasan Pancuran, Dusun Karebbe, Desa Laskap. Musibah terjadi akibat derasnya aliran Sungai Larona dan mengikis bantaran sungai. Akibat musibah itu, lima unit rumah hanyut. Namun, sebanyak enam unit rumah yang terancam longsor susulan berhasil diselamatkan oleh pihak pemerintah desa dan kecamatan. Pemerintah desa dan kecamatan juga menghimbau warga untuk tidak lagi menempati tempat tinggal di pinggiran Sungai Larona. “Ke masyarakat kami sudah mengantisipasi dan memperingatkan masyarakat untuk selalu mawas diri,” kata Andi Habil Unru. [] S emangat transparansi kini dicanang-kan oleh pemerintah Kecamatan Towuti. Di beberapa ruas dan pertigaan jalan, terlihat papan informasi tentang proyek mengenai besaran anggaran proyek, detail pekerjaan, hingga tenggat waktu pengerjaan. “Kami ingin masyarakat dan pemerintah berjalan bersama. Kami ingin semua terbuka, mulai dari anggaran hingga rencana pembangunan,” ujar Camat Towuti, Mohammad Salman. Sebagai gambaran, anggaran APBD Kecamatan Towuti terbesar di Kabupaten Luwu Timur, mencapai Rp45 miliar, termasuk anggaran PNPM Rp1,1 miliar dan anggaran per desa Rp100 juta. Besarnya anggaran ini, kata Camat Towuti Mohammad Salman, karena wilayah kecamatan amat luas. Luas Towuti mencapai 1.800 km persegi dengan 18 desa, sementara jumlah penduduk sekitar 30 ribu jiwa. Dengan luas ini, wilayah Towuti mencakup 26 persen wilayah Kabupaten Luwu Timur. Bukan itu saja, beberapa wilayah di Towuti sulit dijangkau. Di beberapa tempat harus digunakan kendaraan roda dua dan mobil khusus. Bahkan beberapa daerah hanya bisa dijangkau dengan perahu. Untuk itulah, kata Mohammad Salman,anggaran akan digunakan untuk pembangunan fisik, seperti jalan tani dan infrastruktur yang menjadi prioritas. “Anggaran ini untuk percepatan pembangunan wilayah,” kata Mohammad Salman. [] 14 KEMITRAAN VERBEEK I EDISI 2 , SEPTEMBER 2013 EDISI 2 , SEPTEMBER 2013 I KOMUNITAS VERBEEK Berantas Sarang Nyamuk di Empat Kecamatan Kerja Sosial KKN Unhas, Perpustakaan, dan PKK Desa Sorowako APA ITU DEMAM BERDARAH DENGUE? P ada Juli 2013 lalu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Gelombang 85 Universitas Hasanuddin mengadakan pelatihan pengolahan sampah organik dan non-organik di pemukiman Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa). Pelatihan bekerja sama dengan Perpustakaan dan PKK Desa Sorowako. Berlangsung selama tiga jam. Sampah rumah tangga seperti kemasan mi cepat saji, sabun cuci, minyak goreng, makanan ringan (snack) diolah menjadi barang pakai seperti tas, dompet, dan lain-lain. Untuk membuat sebuah tas ataupun dompet, hanya diperlukan jarum, benang wol, dan kain renda untuk hiasan. Sementara sampah sisa makanan seperti potongan sayur, sisa nasi, lauk-pauk, diolah menjadi pupuk kompos dan pupuk cair. Para peserta terdiri dari remaja, ibuibu, dan kaum lelaki. Dipandu mahasiswa, pelatihan dimulai dari tahap pemilihan Demam Berdarah Dengue adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh infeksi virus dengue. BAGAIMANA DBD MENULAR ? Disebabkan oleh virus Dengue yang menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan. Virus Dengue berukuran sangat kecil dan memasuki tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes Aigepty. Pengelola Program Penyakit Demam Berdarah Dinas Kesehatan Luwu Timur Irmala, menunjukkan pada tim cara penggunaan bubuk abate, saat aksi PSN di Kecamatan Towuti, 19 September 2013. P ada dua pekan terakhir September 2013, PT Vale bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Luwu Timur, pemerintah kecamatan di empat wilayah pemberdayaan (Nuha, Towuti, Wasuponda, dan Malili), tim Posyandu, aparatur desa, dan warga melakukan aksi pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara serentak di masing-masing wilayah. Aksi ini dilakukan di Kecamatan Wasuponda pada tanggal 16 September, Towuti 19 September, Nuha 22 September, dan Malili pada 28 September 2013. Tim bergerak bersamaan. Tiap-tiap kelompok didampingi staf Posyandu. Laksana pasukan, mereka melengkapi diri dengan kaos tangan, menebar bubuk abate, hingga menyiapkan brosur tentang pentingnya menjaga lingkungan yang bersih. Tim ini mendatangi setiap rumah, memasuki halaman depan rumah, mengunjungi halaman belakang, mengecek bak mandi, hingga memunguti sampah yang berpotensi menampung air. Aksi pemberantasan sarang nyamuk pertama dilakukan pada 16 September 2013, di Kecamatan Wasuponda. Wilayah ini dipilih lantaran kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB). Dari catatan Puskesmas Wasuponda, hingga Agustus 2013, jumlah kasus DBD sudah mencapai 60 orang. Kasus ini dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yakni sebanyak 30 kasus. Aksi PSN ini dilakukan untuk memutus rantai perkembangbiakan nyamuk penyebar virus demam berdarah. Sebab, fogging atau pengasapan terbukti tidak efektif dan bersifat sementara. Fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, namun telur dan jentik nyamuk tetap bertahan. Selama ini, berkembang pemahaman di masyarakat bahawa fogging adalah cara paling efektif memberantas nyamuk. “Di sinilah letak kekeliruan kita. Fogging akan membunuh beberapa serangga yang sebenarnya dibutuhkan manusia. Efek terhadap lingkungan terlalu berisiko,” kata officer PTPM bidang Kesehatan, Miftahuddin Hadilang. Health Education Officer RS PT Inco Siska Sofita mengatakan, PSN dilakukan untuk mengajak masyarakat agar sadar lingkungan. Kebiasaan sehari-hari yang tak memperhatikan hal-hal kecil bisa menimbulkan bencana. Misalnya, menggantung dan menumpuk pakaian kotor. Sebab nyamuk menyukai tempattempat lembab dan bau keringat. Tak hanya membunuh jentik dan merusak sarang nyamuk, tim PSN juga memberikan sosialisasi pada masyarakat bagaimana merawat lingkungan agar terhindar dari nyamuk. Hal tersebut terlihat ketika tim PSN mengunjungi kecamatan Towuti pada 19 September. Pengelola Program Penyakit Demam Berdarah Dinas Kesehatan Luwu Timur: Irmala, yang ikut memberikan penyuluhan, menunjuk penampungan air di drum salah satu rumah warga. “Coba perhatikan, di pinggiran drum itu semua jentik, bahkan ada yang sudah menjadi nyamuk,” katanya. Menurut dia, seekor nyamuk betina mampu menghasilkan 150-200.000 butir telur. Jika asumsinya telur menjadi jentik kemudian menjadi nyamuk dewasa hanya ada puluhan, maka berapa besar potensi DBD di pekarangan rumah. “Ini baru pekarangan rumah sendiri lho, belum pekarangan tetangga,” lanjutnya. Untuk itu, kata Irmala, penampungan air yang berada di luar rumah harus selalu ditutup rapat. Jika digunakan untuk menyiram tanaman, bunga, dan lain-lain, maka sebaiknya setiap dua hari sekali dicuci, dan minimal seminggu sekali menyikat penampungan air dengan bersih. Dengan melakukan aksi sarang nyamuk, kata Kader Posyandu Towuti, Jene Manda, juga memberikan pemahaman yang lebih penting bagi masyarakat akan pentingnya lingkungan bersih. Halaman yang bersih dan terlihat rapi, ternyata menyimpan potensi demam berdarah. Menurut catatan Jene Manda, yang melakukan inspeksi PSN di wilayah desa Wawondula, sebagian besar rumah positif jentik. “Jika dipersentasikan, sekitar 80 persen rumah memiliki jentik demam berdarah,” ujarnya. Identifikasi Nyamuk Bagaimana mengetahui jentik nyamuk pembawa demam berdarah? Pengelola Program Penyakit Demam Berdarah Dinas Kesehatan Luwu Timur, Irmala mengatakan, biasanya nyamuk Aides aigepty berwarna hitam kecokelatan. Pada tubuh dan tungkainya ditutupi sisik putih. Namun ciri ini bisa saja berbeda, bergantung pada daerah dan asupan yang diperoleh selama perkembangannya. Nyamuk dewasa aktif pada pagi hingga siang hari. Penularan virus demam berdarah dilakukan oleh nyamuk betina. Nyamuk betina mengisap darah untuk memperoleh protein guna membuahi telur. Sementara nyamuk jantan memperoleh energi dari nektar bunga atau tumbuhan. Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Luwu Timur, Wardan, mengatakan, perkembangan nyamuk demam berdarah memang memiliki siklus tertentu, biasanya terjadi dalam rentang lima tahun. “Tapi apakah kita akan menunggu hal itu? Saya kira kita bisa memutus rantai perkembangbiakan nyamuk jika lingkungan kita senantiasa bersih,” ujarnya. [] APA GE JALA DAN TANDA - TANDA PADA PENDERITA DBD? 1. Demam secara tiba-tiba disertai sakit kepala berat. 2. Sakit pada sendi dan otot 3. Bintik - bintik merah pada lengan dan kaki 4. Kadang - kadang mimisan ( perdarahan spontan di hidung). 5. Sakit perut, rasa mual, muntah-muntah atau diare. 6. Kejang - kejang. PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH : Melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan 3 M : Menguras tempat penyimpanan air (bak mandi, drum,dll). Biasakan mengganti air di vas bunga tempat air minum burung seminggu sekali.Untuk tempat air yang sulit dikuras, taburkan bubuk ABATE ( tersedia di Puskesmas) kedalam genangan air tersebut untuk membunuh jentik nyamuk. Menutup rapat tempat penampungan air seperti tempayan, ceret, dll. Mengubur barang bekas yang dapat menampung air seperti kaleng bekas, ban bekas, botol pecah, potongan bambu, tempurung, dan lain-lain. Selain itu, lakukan juga hal-hal berikut: - Hindari gigitan nyamuk pada pagi hari (antara jam 5.50-10.00) dan sore hari (antara jam 16.00-18.30), karena nyamuk jenis Aedes aktif pada jam jam tersebut. - Perbaiki talang/saluran air yang rusak atau mampat. - Ganti secara teratur air pada tempat minuman burung dan vas bunga. - Buang air pada tampungan dispenser. - Berikan obat pembunuh jentik (lavarsida) sesuai aturan di tempat tempat yang sulit dikuras atau area area yang sulit air. - Pelihara ikan di tempat penampungan air. Ikan membantu mengurangi jentik-jentik nyamuk. - Pasang kawat kasa pada ventilasi. - Hentikan kebiasaan menggantung pakaian di dalam atau di luar ruangan. 15 SAR LIGAS P sampah, pembersihan, hingga proses menjahit, baik secara mesin maupun secara manual. “Selain mengasah keterampilan, kegiatan bisa meminimalisir sampah rumah tangga mereka sendiri. Tak hanya sekadar memanfaatkan waktu luang, bila kegiatan ini ditekuni dapat menjadi salah satu peluang bisnis sehingga dapat menambah pemasukan,” ungkap Brian, Koordinator KKN untuk wilayah Desa Sorowako. Untuk pengolahan sampah organik menjadi pupuk cair, bahan-bahan yang diperlukan, antara lain, sampah organik, sisa air cucian beras, air tanah, serta gula merah. Pupuk cair ini sangat cocok digunakan di area dengan tekstur tanah yang kering dan keras. Diadakan pula pelatihan Microsoft Office seperti Microsoft Word, Mic. Excel, serta Microsoft Power Point di Perpustakaan Desa Sorowako. [] Keterlibatan dalam penyela ada Kamis 15 Agustus 2013, menjelang sore puluhan anggota SAR (Lintas Generasi (LIGAS) berkumpul di bumi perkemahan Sawerigading Sorowako. Mereka dengan penuh antusias mempersiapkan beragam peralatan untuk mempertunjukkan teknik penyelematan dalam mengantisipasi bencana. Ada yang membangun simpul di atas pohon, meregangkan tali, dan memasang hardnes. Seorang perempuan yang terjatuh dari bawah jurang, diangkat pelan-pelan, tak ada ringisan. “Ini praktek pertolongan untuk korban dengan medan miring. Menggunakan tali dengan teknik dua tali. Prosesnya cepat dan tidak membutuhkan banyak tenaga,” kata Saifullah, koordinator umum SAR LIGAS. matan: 1. Tahun 2005 : Banjir Bandan g Kabupaten Sinjai 2. Tahun 2007 : Banjir Bandan g Kabupaten Morowali 3. Tahun 2007 : Banjir Bandan g wilayah Larompong Kabupaten Luwu 4. Tahun 2012 : Penyelamatan jembatan runtuh Malili 5. Pencarian korban banjir di Sungai Karebbe 6. Banjir Bandang Kota Palo po, dll Beberapa menit kemudian, dibagian lain terjadi kecelakaan bermotor. Seorang korban mengalami luka serius, lehernya diduga patah dan kakinya berlumur darah. Anggota tim SAR LIGAS dengan sigap melakukan penyelamatan, yang kurang dari 10 menit. Dua adegan demo tersebut adalah rangkaian perayaan reuni akbar anggota SAR LIGAS sekaligus merayakan Halal Bi Halal. Acara tersebut dihadiri anggota SAR LIGAS dari berbagai daerah, Camat Nuha Kamal Rasyid, perwakilan PT Vale dari departemen ERHS Departement (Emergency Response, Health & Safety) J. Damanik, Ketua KWAS Nurtolu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama Ardias Bara, dan anggota SAR Malili. SAR LIGAS berdiri pada 11 November 2005. Terbentuknya kelompok relawan ini bermula dari keprihatinan melihat beberapa bencana yang terjadi di Luwu Timur namun minim tenaga bantuan. Dan dengan semangat itu, anggota Prestasi SAR LIGAS: 1. Piagam penghargaan Badan SAR Nasiona tentang kepedulian dan pengembangan potensi SAR di daerah tahun 2006 2. Piagam penghargaan saat melakukan penye lamatan di Kabupaten Sinjai sebagai salah satu perwakilan Luwu Timur tahun 2007 3. Piagam penghargaan unit respon cepat dari PT Vale tahun 2007 kelompok yang tadinya bergabung dalam Pramuka Penolong diberikan pelatihan dan keterampilan. Mereka mendapatkan pelatihan dari mentor-mentor yang berpengalaman, termasuk dari Fire Emergency and Services PT Vale. Tak hanya latihan lapangan, anggota SAR LIGAS juga mendapatkan materi mengenai pentingnya memiliki kemanusiaan untuk membantu sesama manusia. Sesuai visi mereka, bencana apapun tak memandang suku, agama dan ras. “Dan tugas SAR LIGAS untuk meleburkan semuanya,” ujar Rusmadi Adi Putra, seorang anggota SAR. Hal tersebut dibuktikan, sejak pertama terbentuk, mereka langsung terjun ke lapangan saat banjir bandang menghantam Kabupaten Sinjai. Saat ini anggota SAR LIGAS Nuha sudah mencapai 97 orang dengan kekuatan anak muda yang terlatih. Usia anggota antara 17 tahun hingga 26 tahun. “Dengan kekuatan dan kecakapan anak-anak muda, SAR LIGAS menargetkan akan menjadi brigade penyelematan terbaik di Indonesia Timur,” ujar Saifullah. Tak hanya itu, sebanyak 27 anggota SAR LIGAS Nuha telah berkualifikasi SAR Nasional. Bahkan seorang diantaranya lulus menjadi anggota SAR Nasional di Jakarta sebagai anggota BSJ atau pasukan penyelamat khusus. Hal senada disampaikan Camat Nuha, Kamal Rasyid. Menurutnya adanya tim SAR LIGAS di di Sorowako memberikan keamanan pada pemerintah dan masyarakat jika tak merasa sendiri. SAR adalah unit respon relawan yang cepat dan tanggap. “Anggota SAR menjadikan masyarakat seperti memiliki tim pelindung, itu salah satu yang membuat kita tenang,” katanya. Dalam acar itu pula SAR LIGAS mengukuhkan anggota Dewan Kehormatan yang berfungsi menjaga dan mengavaluasi dan memberikan nasehat pada anggota SAR. “Anggota kehormatan ini adalah mereka yang memiliki kepedulian pada kerja relawan dan tokoh masyarakat. Jadi tugasnya memberikan bimbingan dan semangat,” kata Saifullah. [] 16 EVENT V ERB E E K EDISI 2 SEPTEMBER 2013 Kejuaraan Nasional Indonesia Karate – Do (INKADO) 415 Atlet Ikuti Kerjunas Inkado S ebanyak 415 atlet dari 21 kontingen berbagai wilayah Indonesia meng ikuti kejuaraan nasional Indonesia Karate-Do (Inkado) pada 19-22 September 2013 di lapangan tenis terbuka Pontada, Sorowako. Kejurnas, yang pertama kali diadakan pengurus Inkado Luwu Timur, didukung penyelenggaraannya oleh Pemda Luwu Timur dan PT Vale. Hingga hari terakhir pertandingan yang memperebutkan piala bergilir dan piala tetap, kontingen Inkado Kabupaten Bone berhasil menyabet juara umum. Korda Sulsel harus puas berada di urutan kedua, sementara kontingen Luwu Timur sebagai tuan rumah berada di urutan ketiga dengan perolehan medali 47, masingmasing 9 emas, 17 perak dan 21 perunggu. Kejurnas dibuka oleh Ketua Inkado Sulawesi Selatan, Andi Muallim, yang sekaligus Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan. Andi Muallim didampingi Bupati Luwu Timur, Andi Hatta Marakarma, dan Vice President PT Vale Bernardus Irmanto. Dalam sambutannya, Andi Muallim mengatakan, geliat karate di Sulawesi Selatan memang tak pernah surut. Di kota-kota kecil, setiap tahun berkembang dan muncul atlet baru yang memiliki kemampuan mumpuni. “Sulsel ini adalah gudang para atlet karate,” katanya. Saat Kejurnas Inkado VIII, yang berlangsung 18-20 Januari 2013 di Jakarta, Sulawesi Selatan menjadi juara umum, DKI Jakarta di urutan kedua dan Kabupaten Luwu Timur pada urutan ketiga. Bupati Luwu Timur, Andi Hatta Marakarma menyampaikan rasa bangganya pada anak-anak muda yang terus memperlihatkan prestasi. “Kejuaraan Inkado ini adalah bukti sumber daya manusia di Luwu Timur memang andal,” katanya. Sementara Vice President PT Vale, Bernardus Irmanto, memberikan dukungan terhadap ajang pembentukan generasi muda. “Prinsipnya, perusahaan sangat memberikan apresiasi pada ajang seperti ini,” ujarnya. Sebagai catatan, kejuaraan Inkado merupakan ajang untuk menemukan bibitbibit atlet karate. “Bukan tidak mungkin, seleksi semacam ini akan menjadi seleksi tingkat provinsi bahkan nasional,” kata Ketua Inkado Luwu Timur, Andi Baso Makmur. [] Urutan perolehan medali NO NAMA KONTINGEN 1Bone 2 KORDA Sulsel 3 Luwu Timur 4Majene 5Gorontalo 6Palopo 7Morowali 8Maluku 9Wajo 10Luwu 11Barru 12 Ranting Wasuponda 13Pomala 14 Ranting Sorowako 15 Ranting Mamajang 16Kolaka 17 Ranting Malili 18Sorong 19 Gorontalo Utara 20 Kutai Kartanegara 21 Berau Kaltim EMAS 17 15 9 8 5 3 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 PERAK 8 6 17 3 5 5 0 4 4 4 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 PERUNGGU 6 7 21 3 6 10 1 4 4 5 1 9 4 9 4 2 1 1 1 1 1 TOTAL MEDALI 31 28 47 14 16 18 3 9 9 9 3 10 5 9 4 2 1 1 1 1 1 MANASUKA V ERB E E K Rotan Polish Towuti Kaos Khas Tana Luwu, Beda Memang Le.. Jalan Sultan Hasanuddin Nomer 16, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur Lukman Sappaile 081355101706 An - Naufal - Bingkai Kayu Dari Limbah Unit Usaha Kerajinan Rotan Polish Jl. Rusa No.2, Desa Langkea Raya Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan Rifai Ahmad/Ida Waty: 082193773924, 085342512465 & 081342793599 Kaos Khas Tana Luwu, Beda Memang Le.. Jalan Incoiro, Desa Sorowako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur Sukardi 0 8 13 4 3 x x x x
Similar documents
Unduh dan baca lebih jauh di sini
stroke. Dia menemui kami dengan duduk di ruang keluarga. Untuk bertemu Pua’ Cerekang tak banyak persyaratan, hanya perlu mengenakan sarung saja. Dalam berdialog, Pua’ menggunakan dialek Bugis kuno....
More informationrollercoaster harga nikel
Pelindung/Patron: Board of Directors PT Vale Indonesia Tbk, Penasihat/Advisor: Basrie Kamba (Director of External Relations & Corporate Affairs), Penanggung jawab/Chief Editor: Teuku Mufizar Mahmud...
More information