Reaching a New Height - Astra Otoparts Tbk

Transcription

Reaching a New Height - Astra Otoparts Tbk
Annual Report
2010
Reaching a New Height:
Mind and Perseverance
02
Daftar Isi | Table of Content
03
Visi DAN Misi Astra Otoparts
ASTRA Otoparts Vision and Mission
33 Profil Direksi
Board of Directors’ Profile
04
Sekilas Astra Otoparts
Astra Otoparts at a glance
37
06
Theme:
Reaching a New Height:
Mind and Perseverance
07
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
09
Ikhtisar Saham
Stock Highlights
10
jejak langkah 2010
2010 Milestones
14 Penghargaan 2010
2010 awards
19 Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Report
23 Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Profile
28 Laporan Direksi
Board of Directors’ Report
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Analisis & Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
TINJAUAN OPERASI/Operational Review
TINJAUAN KEUANGAN/Financial Review
53
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
73
Pembangunan Sumber Daya MANUSIA
Human Resources Development
78
Lingkungan, Keselamatan, dan
kesehatan Kerja (lk3)
Environment, Health & Safety (ehs)
81
Tanggung Jawab Sosial perusahaan
Corporate Social Responsibility
87
Laporan Keuangan
Financial Report
I-XIII Informasi Perusahaan
Corporate Information
xiv Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan
Responsibility for the Annual Report
Visi dan Misi ASTRA Otoparts | ASTRA Otoparts Vision and Mission
Visi & Misi
Vision & Mission
VISI: Menjadi supplier
komponen otomotif kelas
dunia, sebagai mitra
usaha pilihan utama di
Indonesia dengan
didukung kemampuan
engineering yang handal.
VISIon: World class auto
parts supplier, partner of
choice in Indonesia with
excellent engineering
competence.
MISI:
MISSION:
1. Mengembangkan
industri komponen
otomotif yang handal dan
kompetitif, serta menjadi
mitra strategis bagi para
pemain industri otomotif
Indonesia dan regional.
1. To develop a strong and
competitive automotive
components industry and
become a strategic partner for domestic and
regional industry players.
2. Menjadi warga usaha
yang bertanggung jawab
dan memberikan
kontribusi positif kepada
stakeholders.
2. To be a responsible
corporate citizen that
provides positive
contributions to
stakeholders.
Sebagai produsen komponen kendaraan bermotor
dengan keunggulan komparatif yang memiliki
banyak proses dan menghasilkan aneka produk, PT
Astra Otoparts Tbk. melihat peluang Indonesia
sebagai ”basis produksi” semakin besar, membuat
Perseroan harus berada pada posisi paling ”siap”
dan dengan cepat dapat merespon pasar seiring
kondisi ekonomi yang kian membaik.
Melalui Visi, Misi dan strateginya, Perseroan
mencanangkan program dengan berkonsentrasi
pada produk-produk unggulan (berdasarkan market
size, growth, margin) dan pengembangan produk
baru. Hal ini dilakukan agar dapat menghasilkan
bisnis yang bernilai tinggi, menyesuaikan
kemampuan teknologi, memiliki harga yang mampu
bersaing, dan mulai memperhitungkan pesaing
tingkat dunia, hingga dapat menjadi pemain tingkat
dunia.
As a supplier of automotive components with the
comparative advantage of having a variety of
processes and products, PT Astra Otoparts Tbk.
believes that Indonesia has prospects as a
‘production base’, and the Company will move to
prepare itself and be ready to seize market
opportunities along with favorable economic
condition.
Guided by its vision and mission statements, the
Company continues to pursue a strategy of
concentrating on high-value products - based on
market size, sales growth, and profit margin - and the
development of new products. Through this strategy,
the Company seeks high value added business,
acquire technological competencies, offer competitive
prices, and ready itself for global competition,
ultimately becoming a world-class player in the
industry.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
03
04
Sekilas PT Astra Otoparts Tbk. | PT Astra Otoparts Tbk. at a Glance
Sekilas Mengenai Astra Otoparts
Astra Otoparts at a Glance
PT Astra Otoparts Tbk. (Astra Otoparts) adalah perusahaan
komponen otomotif terkemuka Indonesia yang menghasilkan
suku cadang kendaraan bermotor, baik untuk segmen
pabrikan otomotif atau Original Equipment for Manufacturer
(OEM) maupun segmen pasar suku cadang pengganti atau
Replacement Market (REM). Pelanggan Astra Otoparts di
segmen OEM, antara lain Toyota, Daihatsu, Isuzu, Mitsubishi,
Suzuki, Honda, Yamaha, Kawasaki, dan Hino. Astra Otoparts
telah tumbuh pesat di Indonesia dan telah menjadi sinonim
dengan produk suku cadang bermutu tinggi.
PT Astra Otoparts Tbk. (Astra Otoparts) is Indonesia’s foremost
automotive component Company producing components
both for Original Equipment for Manufacturers (OEM) and
Replacement Market (REM). Astra Otoparts’ customers in the
OEM segment include Toyota, Daihatsu, Isuzu, Mitsubishi,
Suzuki, Honda, Yamaha, Kawasaki, and Hino. Astra Otoparts
has dominated Indonesia’s automotive component market that
it has become synonymous with high-quality automotive spare
parts.
Produk Astra Otoparts tidak hanya memenuhi konsumsi atau
kebutuhan pasar dalam negeri yang terus berkembang tetapi
juga diekspor ke 49 negara di Timur Tengah, Asia Oceania,
Afrika, Eropa dan Amerika. Guna mendukung penjualan di luar
negeri, Astra Otoparts saat ini memiliki tiga kantor perwakilan
masing-masing di Singapura, Dubai dan Australia.
Astra Otoparts’ products do not only meet the ever-growing
domestic consumption or demands but are also exported to 49
countries in the Middle East, Asia Oceania, Africa, Europe, and
the Americas. And to support its overseas sales, Astra Otoparts
has established three representative offices in Singapore,
Dubai, and Australia respectively.
Astra Otoparts bertumbuh pesat dari satu perusahaan
perdagangan di sektor industri otomotif, perakitan mesin dan
konstruksi bernama PT Alfa Delta Motor, yang berdiri pada
1976 hingga ke bentuknya sekarang sebagai Astra Otoparts
yang memiliki 6 unit bisnis dan 27 anak perusahaan, serta
mempekerjakan karyawan berjumlah 32.939 orang. Sejak
tahun 1998, Astra Otoparts menjadi perusahaan publik yang
tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Astra Otoparts has developed vigorously from an unassuming
trading Company with business interests in automotive industry,
machinery assembling, and construction, called PT Alfa Delta
Motor, into what is now known as Astra Otoparts, which has
6 business units and 27 subsidiaries/affiliated companies,
and employs 32,939 people. Since 1998, Astra Otoparts has
become a publicly listed Company after floating its shares at
the Indonesia Stock Exchange.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Sekilas PT Astra Otoparts Tbk. | PT Astra Otoparts Tbk. at a Glance
Pada tahun 2010, Astra Otoparts mencatat pertumbuhan laba
bersih sebesar 48,5% menjadi Rp 1,14 triliun, tertinggi sejak
berdirinya perusahaan. Pencapaian ini sejalan dengan program
direksi yang dicanangkan awal tahun untuk menjadikan
Astra Otoparts sebagai “1-Trillion-Rupiah Company“ yang
merupakan jawaban atas tantangan bisnis otomotif, termasuk
ASEAN China Free Trade Area (ACFTA).
In 2010, Astra Otoparts recorded a 48.5% net profit increase
to reach Rp 1.14 trillion, the highest since its establishment.
This achievement is in line with the board of director’s
program launched in early 2010 to make Astra Otoparts a
1-Trillion-Rupiah Company as a response to challenges in the
automotive business, including the ASEAN-China Free Trade
Area (ACFTA).
Keberhasilan mencapai keuntungan bersih tertinggi itu
tidak terlepas dari praktek tata kelola atau Good Corporate
Governance (GCG) yang diterapkan Perseroan. Penerapan
GCG tersebut berhasil mendatangkan sejumlah penghargaan
bagi Astra Otoparts, antara lain The Indonesian Corporate
Governance Award 2010, sebagai Perusahaan Terpercaya
(The Trusted Company), dan penghargaan Indonesia’s
Most Admired Company (IMAC) 2010, yang diraih secara
berturut-turut sejak tahun 2007. Prestasi ini mendorong Astra
Otoparts berambisi menjadi pemasok suku cadang otomotif
kelas dunia atau World Class Auto Parts Supplier dan mitra
pilihan di Indonesia atau Partner of Choice in Indonesia. Dan
untuk mendukung usahanya menjadi pemain otomotif dunia,
Perusahaan mengembangkan Engineering Development
Center dan mengadopsi sistem teknologi informasi terintegrasi.
The succeess could not be separated from Good Corporate
Goverance (GCG) practices implemented by the Company.
And the implementation of GCG practices has earned Astra
Otoparts several awards, including The Indonesian Corporate
Governance Award 2010 as The Trusted Company, and
Indonesia’s Most Admired Company (IMAC) 2010 for the
fourth consecutive year since 2007. This accomplishment
encourages Astra Otoparts to become a World Class Auto
Parts Supplier and Partner of Choice in Indonesia. To support
its effort to become a world class automotive player, the
Company established an Engineering Development Center and
adopted an integrated information technology system.
Saat ini Perseroan memiliki anak perusahaan joint venture
dengan sejumlah produsen komponen terkemuka dari Jepang
dan Eropa, seperti Aisin Seiki, Aisin Takaoka, Akebono, Daido
Steel, Denso, DIC Corporation, GS Yuasa, Kayaba, Keihin,
Mahle, Nippon Gasket, Nittan Valve, Toyoda Gosei, Yazaki dan
Aktiebolaget SKF.
The Company currently has joint venture subsidiaries with
wellknown component manufacturers from Japan and Europe
such as Aisin Seiki, Aisin Takaoka, Akebono, Daido Steel,
Denso, DIC Corporation, GS Yuasa, Kayaba, Keihin, Mahle,
Nippon Gasket, Nittan Valve, Toyoda Gosei, Yazaki, and
Aktiebolaget SKF.
Astra Otoparts juga menunjukkan perhatian besar kepada
masyarakat dan lingkungan melalui sejumlah program
tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social
Responsibility (CSR), dengan mengadopsi konsep Astra Green
Company (AGC) dan Astra Friendly Company (AFC). Melalui
program CSR Perseroan menyediakan pinjaman bergulir untuk
pembiayaan bisnis mikro dan kecil yang berada di sekitar
perusahaan, pemberian bantuan pendidikan dan pemberian
bantuan kepada korban bencana alam.
Astra Otoparts also shows great concern toward the society
and environment through various corporate social responsibility
(CSR) programs, by adopting Astra Green Company (AGC)
and Astra Friendly Company (AFC) concepts. Through CSR
programs, the Company provides revolving funds to finance
micro and small business in the vicinity, education aid, and
donation for victims of natural disasters.
“Untuk mendukung usahanya menjadi pemain otomotif dunia,
Perusahaan mengembangkan Engineering Development Center dan
mengadopsi sistem teknologi informasi terintegrasi”
“To support its effort to become a world class automotive player, the
Company established an Engineering Development Center and adopted
an integrated information technology system”
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
05
06
Pembahasan Tema | About the Theme
Reaching a New Height: Mind and Perseverance
Tema laporan tahunan Astra Otoparts tahun ini
menggarisbawahi pencapaian penting dalam perjalanan
Perseroan, yakni keberhasilan meraih keuntungan bersih
sebesar Rp 1,14 triliun. Itulah yang digambarkan oleh judul
utama “Reaching a New Height” atau “Mencapai suatu
Ketinggian Baru”. Mengapa “Ketinggian Baru”? Karena
keuntungan bersih yang diraih tahun 2010 merupakan yang
pertama kali dalam sejarah Perseroan.
The theme of PT Astra Otoparts Tbk’s annual report this
year underlines an important achievement in the Company’s
existence that is its success to earn net profit of Rp 1.14 trillion.
That is what the title “Reaching a New Height” or “Mencapai
Ketinggian Baru” wants to describe. Why a “New Height?” It
is because the Rp 1.14 trillion profit Astra Otoparts earned in
2010 was the first ever in the Company’s history.
Selain faktor pertumbuhan ekonomi di dalam dan luar negeri
yang menunjang di tahun 2010, faktor internal di dalam Grup
Astra Otoparts juga memiliki peran yang sangat penting
dalam pencapaian keuntungan bersih tahun ini. Sub-tema
yang terdiri dari dua kata penting “Mind” dan “Perseverance”
merupakan roh dalam faktor internal yang memungkinkan
Perseroan mencapai dan bahkan melebihi sasaran keuntungan
bersih yang dicanangkan. “Mind” yang dalam Bahasa
Indonesia dapat diterangkan sebagai daya pikir atau akal
menggambarkan bahwa pencapaian tahun 2010 merupakan
buah dari ketajaman otak yang mendorong munculnya inovasi,
terobosan dan gagasan strategis. Sedangkan “Perseverance”
dalam Bahasa Indonesia lebih menggambarkan suatu
kegigihan dalam bertindak untuk mencapai suatu sasaran, atau
mengamalkan suatu keyakinan. Kegigihan tersebut berasal dari
hati yang sudah menetapkan suatu tekad untuk diwujudkan
dalam tindakan yang tak kenal lelah dan tak kenal menyerah.
Aside from favorable domestic and international economic
growths in 2010, internal factors within Astra Otoparts Group
also played a very important role in achieving the net profit.
The sub-theme, which consists of two important words “Mind”
and “Perseverance”, was the soul of the internal factors that
made it possible for the Company to reach and even surpass
the net profit target launched in early 2010. “Mind”, can be
explained as thinking ability or intelligence, describes that the
2010 achievement was the outcome of brainpower that always
encourages new innovations, breakthroughs, and strategic
ideas. “Perseverance”, on the other hand, describes more of
persistence in working to achieve a target or living ones belief.
The persistence comes from the heart determined to pursuing
the Company’s target tirelessly and resolutely.
Dengan tema “Reaching a New Height: Mind and
Perseverance”, buku Laporan Tahunan 2010 ini
menggambarkan sejelas-jelasnya bahwa Perseroan telah
mencapai suatu prestasi bersejarah, dan prestasi tersebut
diraih dengan suatu kombinasi antara daya pikir, hati dan kerja
keras tanpa kenal lelah dan pantang menyerah dari seluruh
Direksi, jajaran manajemen dan karyawan di Grup Astra
Otoparts.
So, with the theme “Reaching a New Height: Mind and
Perseverance”, this Annual Report 2010 explains as clear as
possible that the Company has made a historical achievement
and that the achievement was earned through a combination
of the thinking ability, heart, and hard work of the Board of
Directors, management staff, and employees within Astra
Otoparts Group.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight
(Jutaan Rupiah, kecuali laba usaha per saham, laba per saham dan persentase)
(Million Rupiah, except income from operation per share, earnings per share and percentages)
2006
2007
2008
2009
2010
Laba Rugi
Penjualan Bersih
Income Statements
3,371,898
4,184,279
5,278,215
5,265,798
6,255,109
Net Sales
Laba Kotor
608,459
793,649
910,827
948,617
1,152,626
Gross Profit
Laba usaha
158,352
363,124
451,868
419,991
573,115
Laba Bersih
282,058
454,907
566,025
768,265
1,141,179
Laba Usaha per Saham
(Rp)
205
471
586
545
743
Laba per Saham (Rp)*
366
590
734
996
1,480
Neraca
Income from Operation
Net Income
Income from Operation per
Share (Rp)
Earnings per Share (Rp) *
Balance Sheets
Jumlah Aset
3,028,160
3,454,254
3,981,316
4,644,939
5,585,852
Total Assets
Jumlah Aset Lancar
1,292,027
1,666,848
1,862,813
2,131,336
2,199,725
Total Current Assets
Penyertaan Saham
907,520
1,013,259
1,194,295
1,626,240
2,164,933
Investment in Share of Stock
Aset Tetap - Bersih
719,140
634,717
702,097
696,716
985,029
Jumlah Kewajiban Lancar
746,438
758,853
873,185
980,428
1,251,731
Jumlah Kewajiban Tidak
Lancar
320,491
335,881
317,701
281,864
230,974
1,066,929
1,094,734
1,190,886
1,262,292
1,482,705
552,828
740,865
747,575
651,504
892,195
Jumlah Ekuitas
1,864,461
2,261,414
2,652,969
3,208,778
3,860,827
Total Equity
Jumlah Ekuitas dan Hak
Minoritas
1,961,231
2,359,520
2,790,430
3,382,647
4,103,147
Total Equity and Minority
Interest
Jumlah Kewajiban
Modal Kerja Bersih **
Analisis Rasio dan
Informasi Lainnya
Property, Plant and
Equipment - Net
Total Current Liabilities
Total Non-Current Liabilities
Total Liabilities
Net Working Capital **
Ratio Analysis and Other
Information
Rasio Margin Laba Kotor
18.0%
19.0%
17.3%
18.0%
18.4%
Rasio Margin Laba Usaha
4.7%
8.7%
8.6%
8.0%
9.2%
Operating Margin
Nilai Aset Bersih per
Saham (Rp)
2,418
2,932
3,440
4,161
5,007
Net Asset Value per Share (Rp)
Rasio Laba terhadap
Jumlah Aset
9.3%
13.2%
14.2%
16.5%
20.4%
Return on Assets
Rasio Laba terhadap
Jumlah Ekuitas
15.1%
20.1%
21.3%
23.9%
29.6%
Return on Equity
1.73
2.20
2.13
2.17
1.76
Rasio Kewajiban terhadap
Jumlah Aset
57.2%
48.4%
44.9%
39.3%
38.4%
Liabilities on Assets Ratio
Jumlah Saham yang
Ditempatkan dan Disetor
Penuh (dalam jutaan)
771.16
771.16
771.16
771.16
771.16
Issued Shares (in million)
Rasio Lancar
Gross Profit Margin
Current Ratio
*Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
** Piutang Usaha + Persediaan - Hutang Usaha Jangka Pendek.
* Earning per share is computed by dividing net income with the weighted average number of shares outstanding during the year.
** Trade Receivables + Inventory - Current Trade Payables.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
07
08
Ikhtisar Keuangan | Financial Highlight
PENJUALAN BERSIH/NET SALES
LABA KOTOR/GROSS PROFIT
10,000
1,000
9,000
900
8,000
800
7,000
700
6,255
6,000
5,278
5,000
600
5,266
LABA USAHA/OPERATING INCOME
1,153
949
1,000
911
900
794
800
700
608
500
400
400
3,000
300
300
2,000
200
200
1,000
100
100
4,000
4,184
3,372
0
0
2006
2007
2008
2009
2010
573
600
500
452
420
363
158
0
2006
Dalam miliar rupiah/In Billion of Rupiah
2007
2008
2009
2010
2006
Dalam miliar rupiah/In Billion of Rupiah
2007
2008
2009
2010
Dalam miliar rupiah/In Billion of Rupiah
JUMLAH ASET/TOTAL ASSETS
LABA BERSIH/NET INCOME
1,141
1,000
10,000
900
9,000
768
800
8,000
700
7,000
566
600
455
500
4,645
5,000
400
4,000
282
3,454
3,028
3,981
3,000
200
2,000
100
1,000
0
0
2006
2007
2008
2009
2010
2006
Dalam miliar rupiah/In Billion of Rupiah
2007
2008
2009
2010
Dalam miliar rupiah/In Billion of Rupiah
VOLUME SAHAM/SHARES VOLUME
HARGA SAHAM/SHARES PRICE
20,000
2,000,000
18,000
1,800,000
16,000
1,600,000
14,000
1,400,000
12,000
1,200,000
10,000
1,000,000
8,000
800,000
6,000
600,000
4,000
400,000
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Price
27/12/2010
25/11/2010
27/10/2010
29/9/2010
25/8/2010
27/7/2010
1/6/2010
29/6/2010
30/4/2010
1/4/2010
3/3/2010
27/12/2010
25/11/2010
29/9/2010
27/10/2010
25/8/2010
27/7/2010
29/6/2010
1/6/2010
1/4/2010
30/4/2010
3/3/2010
1/2/2010
4/1/2010
Volume
1/2/2010
2,000
200,000
4/1/2010
300
5,586
6,000
09
Ikhtisar Saham | Stock Highlights
HARGA DAN VOLUME SAHAM PER TRIWULAN DI BEI/QUARTERLY SHARES PRICE AND VOLUME AT IDX
HARGA DAN VOLUME SAHAM PER TRIWULAN DI BEI/QUARTERLY SHARES PRICE AND
VOLUME AT IDX
2009
2010
Highest
(Rp)
Lowest
(Rp)
Closing
(Rp)
Average
Volume
(units)
Highest
(Rp)
Lowest
(Rp)
Closing
(Rp)
Average
Volume
(units)
Triwulan Pertama/First Quarter
3,800
2,850
2,875
15,568
7,350
7,150
7,250
40,375
Triwulan Kedua/Second Quarter
4,000
2,850
3,125
41,885
16,300
13,900
14,450
301,073
Triwulan Ketiga/Third Quarter
5,200
3,150
4,825
43,644
18,500
17,900
18,100
135,750
Triwulan Keempat/Fourth Quarter
6,300
4,650
5,750
18,811
18,200
17,700
17,850
96,048
ASTRA OTOPARTS’ SHAREHOLDERS
AS OF DECEMBER 31, 2010
95.65%
4.35%
PT Astra International Tbk.
Public
KONTRIBUSI PENJUALAN/REVENUE CONTRIBUTION
2009
Original Equipment for Manufacturer
45.0%
2010
47.1%
42.3%
42.2%
Replacement Market
Export
12.7%
10.7%
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
10
Jejak Langkah 2010 | 2010 Milestones
Mei 2010
3 Juni 2010
10 Juni 2010
PT Century Batteries Indonesia
meluncurkan produk aki bebas
perawatan (maintenance free) merek
Incoe tipe DIN untuk pasar ekspor.
Astra Otoparts meraih Rekor
Bisnis (Rebi) dari TERA Foundation
bekerjasama dengan harian Seputar
Indonesia, sebagai Perusahaan Sparepart Otomotif Dengan Jaringan Terluas.
Astra Otoparts meraih Asean
Automotive Award dari Frost &
Sullivan, kategori : Automotive
Component Manufacturer of The Year.
Astra Otoparts meraih penghargaan
ini sebanyak 3 kali berturut-turut sejak
tahun 2008.
May 2010
3rd of June 2010
10th of June 2010
PT Century Batteries Indonesia
launched maintenance-free-battery,
Incoe brand, DIN type, for export
market.
Astra Otoparts received Rekor
Bisnis (Rebi) Award from TERA
Foundation in collaboration with
Seputar Indonesia Newspaper as the
Automotive Spare Parts Company with
the Largest Network.
Astra Otoparts received Asean
Automotive Award from Frost
& Sullivan, Category: Automotive
Component Manufacturer of the Year.
Astra Otoparts has received the
award for three consecutive years
since 2008.
1 Juli 2010
21 Juli 2010
9 Agustus 2010
Astra Otoparts meraih penghargaan
SWA 100 : Indonesia Best Public
Companies 2010, Sebagai “Best
Wealth Creator 2010”.
Sales Rally Award Nasional 2010
Diselenggarakan sebagai wujud
penghargaan kepada para Tenaga
Penjualan, baik para salesman
maupun sales supervisor yang telah
berhasil mencapai prestasi penjualan
yang baik.
Astra Otoparts meraih penghargaan
Asia’s Best Companies 2010 dari
Finance Asia, sebagai Indonesia Best
Mid - Cap (1st Runner-Up).
1st of July 2010
21st of July 2010
9th of August 2010
Astra Otoparts was granted SWA
100 Award: Indonesia’s Best Public
Companies 2010, as the “Best Wealth
Creator 2010”.
National Sales Rally Award 2010
Organized as a manifestation of
appreciation to Sales Force, both
salesmen and sales supervisors who
booked good sales record.
Astra Otoparts was given Asia’s Best
Companies 2010 Award by Finance
Asia, as Indonesia Best Mid-Cap
(1st Runner-Up).
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Jejak Langkah 2010 | 2010 Milestones
15 Juni 2010
Juni 2010
Juli 2010
Astra Otoparts dinobatkan sebagai
Indonesia’s Most Admired Company
(IMAC) 2010, The Best in Building and
Managing Corporate Image, kategori:
Automotive Spare parts. Astra
Otoparts meraih penghargaan ini
sebanyak 4 kali berturut-turut sejak
tahun 2007.
Implementasi Sistem Informasi Terpadu:
Enterprise Resource Planning (ERP),
Human Resource Management
System (HRMS), dan Shared Service
Center. Sistem informasi terpadu
tersebut diimplementasikan di Astra
Otoparts-Divisi Adiwira Plastik & PT
Indokarlo Perkasa.
PT Indokarlo Perkasa meluncurkan
produk tensioner guide untuk
kendaraan roda dua.
15th of June 2010
June of 2010
July 2010
Astra Otoparts was named
Indonesia’s Most Admired Company
(IMAC) 2010 as The Best in Building
and Managing Corporate Image for
Automotive Spare Parts Category.
Astra Otoparts has collected the
award for four consecutive years
since 2007.
Implementing Integrated Information
System: Enterprise Resource Planning
(ERP), Human Resource Management
System (HRMS), and Shared Service
Center. The system is implemented
in Astra Otoparts-Adiwira Plastik
Division & Indokarlo Perkasa.
PT Indokarlo Perkasa launched
tensioner guide for two-wheeled
vehicles.
September 2010
26 of September 2010
Oktober 2010
Astra Otoparts – Divisi Adiwira
Plastik meluncurkan produk outer
mirror untuk kendaraan niaga/truk.
PORSE 2010 : PORSE (Pekan Olah
Raga dan Seni) diselenggarakan
untuk mempererat kekerabatan
antar karyawan Grup Astra
Otoparts, dan juga sebagai ajang
sosialisasi nilai-nilai inti atau core
values. Kegiatan ini mengambil tema
“Enjoy Our Culture”.
Astra Otoparts – Divisi Adiwira
Plastik meluncurkan produk
console box.
September 2010
26th of September 2010
October 2010
Astra Otoparts –Adiwira Plastik
Division launched outer mirror
product for commercial vehicles/
trucks.
PORSE 2010 :
The Sport and Art Event (PORSE)
was held to strengthen the
brotherhood among Astra Otoparts
Group’s employees as well as to
serve as an opportunity to raise
awareness on the group’s Core
Values. This year’s theme for the
event was “Enjoy Our Culture”.
Astra Otoparts –Adiwira Plastik
Division launched console box
product.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
11
12
Jejak Langkah 2010 | 2010 Milestones
Oktober 2010
30 Oktober 2010
November 2010
PT Menara Terus Makmur
meluncurkan produk race steering
untuk kendaraan roda dua.
Konvensi QCC/SS Ke-21 :
Astra Otoparts menyelenggarakan
konvensi Gugus Kendali Mutu
(QCC/SS), dengan tema “Menjadi
Yang Terbaik Melalui Core Values”.
Implementasi model bisnis baru
atau New Trading Business Model.
Merupakan model bisnis baru yang
dirancang untuk mengantisipasi
kompetisi yang semakin ketat di
pasar domestik maupun luar negeri.
October 2010
30th of October 2010
November 2010
PT Menara Terus Makmur launched
race steering product for two-wheeled
vehicles.
21st QCC/SS Convention:
Astra Otoparts held Quality Control
Convention (QCC/SS), with the
theme: “Achieving the Best Through
Core Values”.
Implementation of the New Trading
Business Model.
This is a new business model
designed to anticipate fiercer
competition in both the domestic
and international market.
26 November 2010
Desember 2010
9 Desember 2010
Astra Otoparts meraih Anugerah
Business Review Award 2010, sebagai
Marketing Management of the Year
2010 The Best 1.
PT Astra Nippon Gasket Indonesia
meluncurkan produk cakram rem (disc
brake).
Innovation Challenge 2010 Merupakan
kegiatan kompetisi di bidang inovasi
engineering, guna merangsang
semangat berinovasi dalam rangka
mencapai kemandirian di bidang
teknologi. Astra Otoparts telah
menyelenggarakan kegiatan ini
sebanyak 5 kali sejak tahun 2006.
26th of November 2010
December 2010
9th December 2010
Astra Otoparts obtained Business
Review Award 2010, as the Best 1
Marketing Management of the Year
2010.
PT Astra Nippon Gasket Indonesia
launched disc brake.
Innovation Challenge 2010
A competition in engineering
innovation to stimulate innovation
spirit in order to achieve self-reliance
in technology. Astra Otoparts has
held this event five times since
2006.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Jejak Langkah 2010 | 2010 Milestones
November 2010
November 2010
19 November 2010
PT Menara Terus Makmur
meluncurkan produk rotor D54T
untuk kendaraan roda empat.
Implementasi Sistem Informasi
Terpadu : Enterprise Resource
Planning (ERP), Human
Resource Management System
(HRMS), Shared Service
Center. Sistem informasi
terpadu tersebut diterapkan di
Corporate & Trading Business.
Astra Otoparts meraih Corporate
Governance Award 2010 dari
Indonesian Institute for Corporate
Directorship (IICD) dan Majalah
Investor, untuk kategori: Best in Role
of Stakeholders. Penghargaan ini
diraih Astra Otoparts untuk kedua
kalinya sejak tahun 2009.
November 2010
November 2010
19th of November 2010
PT Menara Terus Makmur
launched D54T rotor for fourwheeled vehicles.
Implementation of Integrated
Information System: Enterprise
Resource Planning (ERP),
Human Resource Management
System (HRMS), Shared
Service Center. This integrated
information system is
implemented in Corporate &
Trading Business.
Astra Otoparts received Corporate
Governance Award 2010 from the
Indonesian Institute for Corporate
Directorship (IICD) and Investor
Magazine for Best in Role of
Stakeholders category.
The award was the second since
2009.
9 Desember 2010
Astra Otoparts meraih penghargaan
sebagai The Trusted Company 2010
dalam implementasi GCG dari The
Indonesian Institute for Corporate
Governance (IICG).
9th December 2010
Astra Otoparts received an award
as TheTrusted Company 2010 in
implementing GCG from the
Indonesian Institute for Corporate
Governance (IICG).
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
13
14
Penghargaan 2010 | 2010 Awards
Perseroan meraih sejumlah penghargaan bergengsi selama 2010, baik dari mitra bisnis maupun dari pemerintah pusat dan setempat
atas berbagai prestasinya, baik dalam hal kualitas produk dan layanan, ketepatan waktu pasokan maupun dalam bidang pengelolaan
lingkungan hidup. Berikut ini adalah beberapa penghargaan yang diterima anak-anak perusahaan Perseroan selama tahun 2010:
Astra Otoparts earned a number of prestigious awards in 2010 from business partners and the government, both central and local
governments, for various achievements, including in product quality, service, delivery performance, and environmental management.
The following are some of awards received by the Company’s subsidiaries/affiliated companies throughout 2010:
Januari 2010 January 2010
Melalui anak usahanya PT Kayaba Indonesia, PT Gemala Kempa Daya, PT Inti Ganda Perdana dan PT Astra Nippon
Gasket Indonesia, Astra Otoparts mendapatkan penghargaan dari PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor, salah
satu prinsipal Perseroan, untuk dukungan, kerja sama, dan kontribusi Perseroan dalam mendukung Krama Yudha
Tiga Berlian Motor memproduksi 100.000 unit Mitsubishi Fuso Colt Diesel. Anak usaha lain, PT GS Battery, juga
mendapatkan penghargaan dari Krama Yudha Tiga Berlian Motor sebagai Best Delivery Supplier, yang merupakan
pengakuan terhadap kinerja PT GS Battery dalam membantu produksi Krama Yudha Tiga Berlian Motor selama 2009.
Sementara PT Astra Nippon Gasket Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai Best Quality Supplier atas kualitas
produk yang dipasok ke Krama Yudha tahun 2009.
Astra Otoparts through its subsidiaries/affiliated companies PT Kayaba Indonesia, PT Gemala Kempa Daya, PT Inti
Ganda Perdana and PT Astra Nippon Gasket Indonesia received awards from PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor, one
of the Company’s principals, for their continuous support, cooperation, and contribution to Krama Yudha Tiga Berlian
Motor’s program to produce 100,000 units of Mitsubishi Fuso Colt Diesel. Another affliated company, PT GS Battery,
received Best Delivery Supplier award from Krama Yudha Tiga Berlian Motor, confirming PT GS Battery contribution
to Krama Yudha Tiga Berlian Motor’s production throughout 2009. Meanwhile, subsidiary PT Astra Nippon Gasket
Indonesia received an award as Best Quality Supplier for the quality of products supplied to Krama Yudha throughout
2009.
Selain dari Krama Yudha Tiga Berlian Motor, PT Astra Nippon Gasket Indonesia juga mendapatkan penghargaan
dari PT Inti Ganda Perdana atas pencapaian target kualitas dan delivery selama 2009.
Aside from Krama Yudha Tiga Berlian Motor, PT Astra Nippon Gasket Indonesia also got an award from PT Inti
Ganda Perdana for quality target and delivery achievement throughout 2009.
Februari 2010 February 2010
PT FSCM Manufacturing Indonesia dan PT Federal Izumi Manufacturing, mendapatkan penghargaan untuk
kategori The Best Quality Performance 2009 dari PT Kawasaki Motor Indonesia.
PT FSCM Manufacturing Indonesia and PT Federal Izumi Manufacturing, received awards for Best Quality
Performance 2009 category from PT Kawasaki Motor Indonesia.
PT EDS Manufacturing Indonesia, juga mendapatkan penghargaan “Zero Accident Award” dari Pemerintah
Provinsi Banten.
PT EDS Manufacturing Indonesia, received Zero Accident Award from the Banten Provincial Government.
Maret 2010 March 2010
PT SKF Indonesia dianugerahi penghargaan Vendor of the Month untuk bulan Februari 2010 dari PT Astra
Honda Motor. PT SKF Indonesia mendapatkan award karena pelayanan prima, pemenuhan pesanan melalui
saluran hotline, dan partisipasinya dalam berbagai kegiatan Astra Honda Motor.
PT SKF Indonesia earned Vendor of the Month Award for the Month of February 2010 from PT Astra Honda
Motor. PT SKF Indonesia received the award for excellent service, hotline service delivery, and participation
in various activities of Astra Honda Motors.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Penghargaan 2010 | 2010 Awards
Maret 2010 March 2010
PT GS Battery mendapatkan penghargaan untuk Zero Defect Achievement selama 2009 oleh PT Toyota Motor
Manufacturing Indonesia. Penghargaan dari perusahaan yang sama juga diterima oleh PT EDS Manufacturing
Indonesia untuk Best Supplier 2009, Quality Award, Cost Award, Zero Defect Achievement, dan apresiasi untuk
Urgent VA Contribution. Anak usaha PT Astra Nippon Gasket Indonesia juga mendapatkan penghargaan dari
Toyota Motor Manufacturing Indonesia untuk Cost Reduction Target Achievement dan penghargaan Zero Defect
Achievement 2009. Sedang PT Federal Nittan Industries mendapatkan penghargaan atas Cost Reducation
Target Achievement, dan PT Denso Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai Best Supplier for Best Safety
Performance.
PT GS Battery received an award for Zero Defect Achievement throughout 2009 from PT Toyota Motor
Manufacturing Indonesia. The same Company also conferred awards to PT EDS Manufacturing Indonesia for
Best Supplier 2009, Quality Award, Cost Award, Zero Defect Achievement, and a certificate of appreciation
for Urgent VA Contribution. Meanwhile, PT Astra Nippon Gasket Indonesia received award from Toyota Motor
Manufacturing Indonesia for Cost Reduction Target Achievement and Zero Defect Achievement 2009, while PT
Federal Nittan Industries got the Cost Reduction Target Achievement award, and PT Denso Indonesia got award
as Best Supplier for Best Safety Performance.
PT GS Battery mendapatkan penghargaan dari PT Hino Motors Manufacturing Indonesia atas Quality Target
Achievement dan Delivery Target Achievement selama 2009, sementara PT Gemala Kempa Daya menerima
penghargaan Best Contribution Production Award, PT Federal Izumi Manufacturing untuk Delivery Target
Achievement, PT EDS Manufacturing Indonesia meraih Best Supplier Award, Best Quality Award, Best
Delivery Award, dan Best Cost Award.
PT GS Battery received awards from PT Hino Motors Manufacturing Indonesia for Quality Target Achievement
and Delivery Target Achievement throughout 2009, while PT Gemala Kempa Daya for Best Contribution of
Production, PT Federal Izumi Manufacturing for Delivery Target Achievement, and PT EDS Manufacturing
Indonesia received Best Supplier Award, Best Quality Award, Best Delivery Award, and Best Cost Award.
PT EDS Manufacturing Indonesia juga mendapatkan penghargaan sebagai Best Cost Reduction Performance
dari PT Honda Prospect Motor.
PT EDS Manufacturing Indonesia also received Best Cost Reduction Performance award from PT Honda
Prospect Motor.
April 2010 April 2010
PT Gemala Kempa Daya menerima penghargaan dari PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB) untuk
Continuous Support dalam rangka perayaan 40 tahun KTB.
PT Gemala Kempa Daya received an award from PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB) for its Continuous
Support. The award was given in the 40th anniversary of KTB.
PT GS Battery mendapatkan penghargaan untuk Quality and Delivery Performance 2009 dari PT Astra
Daihatsu Motor, sementara PT Inti Ganda Perdana menerima penghargaan atas partisipasinya dalam Cost
Improvement 2009/2010. Penghargaan dari perusahaan yang sama juga diterima oleh PT EDS Manufacturing
Indonesia untuk The Best Quality and Delivery Performance 2009/2010 dan Cost Performance 2009/2010,
sementara PT Federal Nittan Industries menerima penghargaan untuk Good Cost Performance dan Quality &
Delivery Performance.
PT GS Battery got an award from PT Astra Daihatsu Motor for its Quality and Delivery Performance in 2009,
while PT Inti Ganda Perdana received an award for its participation in Cost Improvement 2009/2010. The
same Company also conferred awards to PT EDS Manufacturing Indonesia for Best Quality and Delivery
Performance 2009/2010 and Cost Performance 2009/2010, while PT Federal Nittan Industries received an
award for Good Cost Performance and Quality & Delivery Performance.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
15
16
Penghargaan 2010 | 2010 Awards
Mei 2010 May 2010
PT Astra Nippon Gasket Indonesia, PT Inti Ganda Perdana, PT Toyoda Gosei SSI and PT EDS Manufacturing
Indonesia mendapatkan apresiasi atas kontribusi yang diberikan terhadap produksi PT Isuzu Astra Motor
Indonesia.
PT Astra Nippon Gasket Indonesia, PT Inti Ganda Perdana, PT Toyoda Gosei SSI and PT EDS Manufacturing
Indonesia received certificates of appreciation for their contribution to PT Isuzu Astra Motor Indonesia’s
production.
PT Akebono Brake Astra Indonesia mendapatkan The President’s Award for Excellence 2010 dari Akebono
Brake Industry Co. Ltd., Jepang.
PT Akebono Brake Astra Indonesia received The President’s Award for Excellence 2010 from Akebono Brake
Industry Co. Ltd., Japan.
Pada 4 Mei 2010, anak usaha Perseroan, PT Denso Indonesia mendapatkan penghargaan Zero Accident
Award dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia.
On May 4, 2010, the Company’s subsidiary PT Denso Indonesia received a Zero Accident Award from the
Ministry of Manpower and Transmigration.
Juni 2010 June 2010
Pada bulan Juni 2010, Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono memberikan penghargaan
untuk Kompetensi Industri Kreatif atas prestasi karyawan dari perusahaan afiliasi PT Denso Indonesia pada
ajang World Skill Olympic 2010 untuk bidang “Industrial Control” dengan hasil Medallion for Excellence.
In June 2010, President Susilo Bambang Yudhoyono gave a Creative Industry Competence certificate of
appreciation to employees of affiliated Company PT Denso Indonesia who achieved a Medallion of Excellence in
the World Skill Olympic 2010 for Industrial Control.
Astra Otoparts divisi Adiwira Plastik menerima penghargaan Astra Awards 2010 untuk kategori Business
Performance dari induk usaha PT Astra International Tbk.
Astra Otoparts – Adiwira Plastik Division received an Astra Awards 2010 for Business Performance category
from holding Company PT Astra International Tbk.
Praktek manajemen sumber daya manusia di Grup Astra Otoparts juga mendapatkan pengakuan dari pihak
luar dengan diterimanya penghargaan Team HRD Terbaik 2010 untuk anak usaha PT Kayaba Indonesia dari
Koperasi Astra, dan HRD Terbaik dalam tatalaksana ke-HRD-an untuk PT FSCM Manufacturing Indonesia.
Good human resources management practices in Astra Otoparts Group also received recognition. Subsidiary
PT Kayaba Indonesia was conferred with Best HRD Team 2010 award by Astra’s Cooperative, while PT FSCM
Manufacturing Indonesia received Best HRD Practices award.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Penghargaan 2010 | 2010 Awards
Juli 2010 July 2010
PT Astra Honda Motor memberikan anugerah Vendor of the Month, June 2010, kepada anak usaha PT SKF
Indonesia.
PT Astra Honda Motor conferred Vendor of the Month June 2010 to subsidiary PT SKF Indonesia.
Astra Otoparts divisi Adiwira Plastik mendapatkan penghargaan Award of Recognition for Superior Performance
dari PT Nissan Motor Indonesia.
Astra Otoparts – Adiwira Plastik Division received an award of Recognition for Superior Performance from PT
Nissan Motor Indonesia.
September 2010 September 2010
PT GS Battery menerima penghargaan Top Brand Award for Car Battery Category dari Frontier Consulting
Group dan Majalah Marketing untuk keberhasilannya membangun brand GS sebagai salah satu merek
terkenal di tanah air.
PT GS Battery received Top Brand Award for Car Battery Category from Frontier Consulting Group and
Marketing magazine for its outstanding achievement in building car battery GS brand as a wellknown brand
in the country.
Oktober 2010 October 2010
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memberikan penghargaan kepada anak usaha Astra Otoparts, diantaranya PT
Kayaba Indonesia, PT GS Battery, PT Inti Ganda Perdana, PT Astra Nippon Gasket Indonesia dan PT Toyoda Gosei
SSI atas dukungan yang diberikan hingga ADM berhasil menembus angka produksi 2.000.000 unit kendaraan.
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) conferred an award to Astra Otoparts’ affiliated companies, including PT Kayaba
Indonesia, PT GS Battery, PT Inti Ganda Perdana, PT Astra Nippon Gasket Indonesia and PT Toyoda Gosei SSI for
their incessant support to ADM, allowing the latter to surpass production units of 2,000,000 cars.
Kemampuan Perseroan dalam mengelola lingkungan juga diakui oleh pihak berwenang, termasuk pemerintah Daerah
Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Dan ini terbukti dengan diraihnya penghargaan predikat Baik dalam ketaatan dan
kinerja pengelolaan lingkungan kepada Astra Otoparts divisi Nusametal pada bulan Oktober. Penghargaan tersebut
diserahkan oleh Kepala Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi DKI Jakarta.
Astra Otoparts’ ability to manage the environment has also been recognized by government authorities, including
the Jakarta Special Administrative Region (DKI Jakarta). This recognition was proven with an award with predicate
Good from Jakarta’s Environment Management Agency (BPLHD) in October. The award was given to Astra
Otoparts – Nusametal Division by the head of Jakarta’s BPLHD for its compliance and environmental management
performance.
Pada konvensi QCC Denso se-Asia Pacific di Malaysia, tim dari anak usaha PT Denso Indonesia berhasil meraih Juara
II. Pencapaian ini membuktikan kemampuan Grup Astra Otoparts untuk berkompetisi di ajang internasional.
During the Asia-Pacific QCC Convention in Malaysia, a team from affiliated Company PT Denso Indonesia won
second place. The achievement proved Astra Otoparts Group ability to compete in the international arena.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
17
18
Penghargaan 2010 | 2010 Awards
November 2010 November 2010
Pada acara Temu Karya Mutu & Produktivitas Nasional XIV dan International Quality & Productivity Convention
2010, anak usaha PT FSCM Manufacturing Indonesia, PT GS Battery, PT Kayaba Indonesia dan PT Aisin
Indonesia, meraih penghargaan baik untuk kategori QCP, QCC Teknik, QCC Non Teknik maupun SS
(Suggestion System). Acara tersebut diselenggarakan oleh Wahana Kendali Mutu, melalui kerja sama dengan
Asosiasi Manajemen Mutu & Produktivitas Indonesia.
During the XIV National Quality and Productivity Convention and International Quality and Productivity
Convention 2010, subsidiaries/affiliated companies PT FSCM Manufacturing Indonesia, PT GS Battery, PT
Kayaba Indonesia and PT Aisin Indonesia grabbed awards for categories of QCP, QCC Technical, QCC
Non-Technical, and SS (Suggestion System). The convention was organized by PT Wahana Kendali Mutu, in
cooperation with the Indonesian Association of Quality and Productivity Management.
Desember 2010 December 2010
PT Astra Honda Motor Parts Division memberikan penghargaan Best Supply Category kepada anak usaha PT
SKF Indonesia, PT Astra Nippon Gasket Indonesia dan PT Federal Nittan Industries dalam acara Vendor Awards
2010 atas pelayanan prima yang diberikan selama 2010. Selain itu, PT FSCM Manufacturing Indonesia dan PT
SKF Indonesia mendapatkan penghargaan Best Vendor of AHM 2010.
PT Astra Honda Motor Parts Division conferred Best Supply Category award to subsidiaries PT SKF Indonesia,
PT Astra Nippon Gasket Indonesia and PT Federal Nittan Industries during the Vendor Award 2010 for excellent
service rendered throughout 2010. PT FSCM Manufacturing Indonesia and PT SKF Indonesia also received
Best Vendor of AHM 2010.
Dalam rangka perayaan 40 tahun PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB) memberikan penghargaan kepada
PT Kayaba Indonesia untuk Continuous Support. Penghargaan yang sama juga diterima oleh PT Inti Ganda
Perdana.
In conjunction with its 40th anniversary, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB) conferred awards to PT
Kayaba Indonesia and PT Inti Ganda Perdana for their Continuous Support.
Astra Otoparts divisi Adiwira Plastik menerima Toyota Accessories Award for Outstanding Improvement
Performance selama 2010 dari PT Toyota Astra Motor.
Astra Otoparts – Adiwira Plastik Division received Toyota Accessories Award for Outstanding Improvement
Performance throughout 2010 from PT Toyota Astra Motor.
PT Chemco Harapan Nusantara memberikan apresiasi kepada PT SKF Indonesia untuk Best Quality dan
Delivery Performance.
PT Chemco Harapan Nusantara gave a certificate of appreciation to PT SKF Indonesia for Best Quality and
Delivery Performance.
Majalah Info Franchise Indonesia bekerja sama dengan Asosiasi Franchise Indonesia memberikan penghargaan
kepada Astra Otoparts divisi Retail sebagai Franchise Best Seller 2010 untuk kategori bisnis bengkel dan suku
cadang mobil.
Info Franchise Indonesia magazine, in collaboration with the Indonesian Franchise Association, awarded Astra
Otoparts - Retail Division as Franchise Best Seller 2010 for retail parts and service shop category.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Laporan Dewan Komisaris | Board of Commissioners Report
Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Report
“Dengan meraih keuntungan
Rp 1,14 triliun, Astra Otoparts telah
menunjukkan bahwa Perseroan mampu
mengatasi persaingan
yang semakin ketat”
“By recording net profit of Rp 1.14 trillion,
Astra Otoparts demonstrated its ability to
prosper amid stiffer competition”
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Respected Shareholders,
Tahun 2010 merupakan tahun bersejarah bagi PT Astra
Otoparts Tbk. Perseroan berhasil meraih keuntungan sebesar
Rp 1,14 triliun atau meningkat 48,5% dibanding tahun
sebelumnya, dan merupakan pencapaian terbesar dalam
sejarah Perseroan.
Year 2010 was indeed a historical period for PT Astra Otoparts
Tbk. The Company booked net profit of Rp 1.14 trillion in 2010,
up by 48.5% compared to previous year. The profit was also
the highest in the Company’s history.
Perseroan juga mempertegas kembali statusnya sebagai
perusahaan komponen otomotif terkemuka di tanah air.
Sebagaimana diketahui persaingan di industri otomotif Indonesia
semakin ketat setelah ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA)
mulai berlaku 1 Januari 2010, di mana bea masuk untuk beberapa
komponen otomotif ditiadakan. Dengan meraih keuntungan Rp
1,14 triliun, Astra Otoparts telah menunjukkan kemampuannya
bersaing di tengah-tengah kompetisi yang semakin ketat.
The Company also reaffirmed its status as a prominent
automotive component producer in the country. As you may
all know, competition in Indonesia’s automotive industry grew
tighter following the implementation of the ASEAN-China Free
Trade (ACFTA) area on January 1, 2010, where import tariffs for
some automotive components were scrapped. By recording
net profit of Rp 1.14 trillion, Astra Otoparts demonstrated its
ability to prosper amid stiffer competition.
Keadaan ekonomi nasional yang terus membaik selama 2010
banyak membantu industri otomotif tanah air pada umumnya,
dan Astra Otoparts pada khususnya. Badan Pusat Statistik
melaporkan Indonesia mencetak pertumbuhan ekonomi
sebesar 6,1% tahun 2010, naik dari 5,8% dibanding tahun
2009. Membaiknya ekonomi Indonesia meningkatkan daya
beli masyarakat, termasuk untuk kendaraan bermotor. Sepeda
motor dilaporkan mengalami kenaikan penjualan sebesar 26%
menjadi 7,372,989 unit pada tahun 2010 sementara mobil
meningkat sebesar 57% menjadi 764,710 unit.
The country’s economic condition, which continued to improve
throughout 2010, helped the country’s automotive industry in
general, and Astra Otoparts in particular. The Central Statistics
Agency (BPS) reports that Indonesia recorded an economic
growth of 6.1% in 2010, compared to 5.8% in 2009. The
improved economic condition increased people’s purchasing
power, including for vehicles. Motorcycles are reported to
book sales increase of 26% to 7,372,989 units in 2010, while
automobiles sales rose by 57% to 764,710 units.
We, the Board of Commissioners, think that this achievement could
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
19
20
Laporan Dewan Komisaris | Board of Commissioners Report
Kami Dewan Komisaris berpendapat pencapaian ini tidak
terlepas dari kemampuan Direksi Astra Otoparts dalam
melaksanakan program kerja yang dicanangkan Perseroan,
baik dalam bidang manufaktur maupun perdagangan.
not be separated from Astra Otoparts Board of Directors’
ability to execute programs set by the Company, both in the
manufacturing segment and the trading segment.
Di bidang manufaktur, Dewan Komisaris menilai baik
keputusan Direksi untuk membentuk divisi Engineering
Development Center yang diharapkan bisa meningkatkan
kemampuan engineering baik di Perseroan maupun anakanak usahanya, khususnya dalam mengembangkan produkproduk unggulan. Engineering Development Center ini dapat
mendorong pengembangan Divisi Riset dan Pengembangan
di masing-masing anak perusahaan untuk mengembangkan
produk dari mulai tahap perancangan konsep, perencanaan
proses manufaktur, pembuatan prototipe hingga pengujian
dan evaluasi produk.
In the manufacturing segment, the Board of Commissioners
commended Board of Directors’ decision to establish
an Engineering Development Center, which is expected
to be able to improve engineering capabilities, both
in the holding Company and its subsidiaries/affiliated
companies, especially in developing superior products.
The Engineering Development Center can encourage the
development of Research and Development Division in
respective subsidiary/affiliated company to design products
beginning with their concepts, manufacturing process
planning, making prototype, and testing, as well as product
evaluation.
Dalam dunia bisnis dengan kompetisi yang semakin ketat,
kualitas sumber daya manusia menjadi salah satu faktor
penentu berkembang atau tidaknya suatu usaha. Tentu,
kita semua ingin Astra Otoparts terus berkembang, dan
kami mendukung upaya-upaya yang dilakukan Direksi untuk
memperbaiki kemampuan engineering. Sebab menurut kami
langkah-langkah tersebut adalah strategis dilakukan untuk
mengembangkan bisnis otomotif.
In a business atmosphere where competition is growing
tighter, the quality of human resources becomes one of the
factors that determine whether or not a business grows.
Of course, we all want Astra Otoparts to continue to grow,
and we fully endorse efforts taken by the Board of Directors
to enhance the Company’s engineering capability. These,
according to our humble opinion, are strategic moves to
develop automotive business.
Di bidang perdagangan, Dewan Komisaris juga menilai baik
In the trading segment, the Board of Commissioners also
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Laporan Dewan Komisaris | Board of Commissioners Report
langkah Direksi untuk melakukan berbagai perubahan internal,
termasuk peluncuran model bisnis perdagangan yang baru
(New Trading Business Model) untuk memastikan ketersediaan
produk yang tepat di pasar yang tepat pula, serta produk
Perseroan mampu menjangkau pasar luas dengan waktu
respon yang lebih cepat.
commends Board of Directors’ moves to introduce various
internal changes, including the launch of a New Trading
Business Model to make sure that right products are at the
right markets and that the Company’s products reach a wider
market with faster response time.
Model bisnis perdagangan ini mengatur ulang proses bisnis
dari Divisi Perdagangan yang meliputi pemasaran, penjualan,
logistik, dan trade marketing guna memberikan fokus dan
perhatian yang lebih besar pada masing-masing bidang sesuai
dengan kebutuhan pengembangan bisnis ke depan. Langkah
ini sangat penting baik untuk mempertahankan maupun untuk
mengembangkan pangsa pasar Perseroan. Di alam bisnis
yang selalu berubah, kita dituntut untuk terus beradaptasi
terhadap perubahan. Oleh karena itu Dewan Komisaris
mendukung keputusan Direksi untuk melakukan perubahan di
Divisi Perdagangan guna memperkuat kegiatan perdagangan
Perseroan.
The new trading business model restructures business
process in trading division, which is in charge of marketing,
sales, logistics, and trade marketing to give focus and greater
attention to individual areas in line with future business
development needs. This move is very important both to
maintain and grow the Company’s market share. In an
ever-changing business atmosphere, we are required to
be able to adapt to new changes. That explains why the
Board of Commissioners fully supports the decision of Board
of Directors to reform the Company’s Trading Division to
strengthen its trading activities.
Pencapaian 2010 juga tidak terlepas dari konsistensi Direksi
untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang baik atau
good corporate governance (GCG). Perseroan berkeyakinan
bahwa pengelolaan perusahaan yang baik meningkatkan nilai
bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
Lebih dari itu, Perseroan berkeyakinan bahwa pengelolaan
perusahaan yang baik menjamin pertumbuhan Perseroan yang
berkelanjutan. Oleh karena itu, Dewan Komisaris mendukung
penerapan prinsip-prinsip GCG dan komitmen penuh dari
Direksi untuk mengembangkan budaya perusahaan yang
sejalan dengan prinsip-prinsp GCG dan penghayatannya
dalam kegiatan dan operasi perusahaan sehari-hari.
The achievement in 2010 was also due to the Board of
Directors’ consistency in implementing good corporate
governance (GCG). The Company believes that good
corporate governance enhances the Company’s value for
its shareholders and other stakeholders. More than that,
the Company is convinced that good corporate governance
ensures the Company’s sustainable growth. Therefore, the
Board of Commissioners fully endorses the implementation of
good corporate governance principles and the commitment of
Board of Directors to develop corporate cultures that go in line
with GCG principles and their implementation in daily activities
and operations of the Company.
Dewan Komisaris menilai Direksi telah melakukan program
tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility
(CSR) dengan baik. Keputusan Direksi untuk melibatkan
pemerintah setempat dalam kegiatan pemetaan atas
kebutuhan masyarakat, diantaranya melalui pemberian dana
bergulir, adalah upaya yang tepat untuk membangun hubungan
yang baik dengan masyarakat sekitar dan pemerintah
setempat. Selain itu, keberhasilan Astra Otoparts dalam
melaksanakan program-program Astra Green Company (AGC)
dan Astra Friendly Company (AFC) menunjukkan komitmen
Direksi terhadap lingkungan dan masyarakat.
The Board of Commissioners judges that the Board of
Directors has implemented the Company’s corporate social
responsibility well. The Board of Directors’ decision to
engage local governments in mapping out local people’s
need, including for the revolving funds program, is necessary
to develop good relations with people in the vicinity and
local governments. Additionally, Astra Otoparts’ success in
implementing Astra Green Company (AGC) and Astra Friendly
Company (AFC) shows the Board of Directors’ environmental
and social commitments.
Pada kesempatan ini, Dewan Komisaris juga melaporkan
pelaksanaan tugas Komite Audit telah berjalan dengan baik.
Hubungan kerja antara Komite Audit dan Internal Audit, Auditor
Eksternal serta Direksi juga berjalan dengan baik. Keberhasilan
tugas Komite Audit tercermin dalam semakin sehatnya operasi
Perseroan seiring dengan berjalannya kegiatan pemantauan,
pemitigasian dan pencegahan berbagai risiko, termasuk risiko
terkait keuangan dan hukum di Astra Otoparts.
On this occasion, the Board of Commissioners also would like to
report that the Audit Committee has discharged its duties very
well. Work relations between the Audit Committee and Internal
Audit, External Auditor, and the Board of Directors also worked
very well. The Audit Committee’s success is reflected in the
Company’s healthier operations, with the monitoring, mitigation,
and risk prevention, including risks related to financial and legal
issues in Astra Otoparts, functions all running properly.
Para pemegang saham yang terhormat, mari kita memberikan
penghargaan kepada Direksi dan segenap manajemen anak
perusahaan atas kerja keras dan ketekunan mereka sehingga
mampu menjadikan Astra Otoparts sebagai perusahaan
Dear Shareholders, let us give our highest appreciation to the
Board of Directors and management staff of all subsidiaries/
affiliated companies for their hard work and persistence to
make Astra Otoparts “a 1-trillion-rupiah Company”, or a
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
21
22
Laporan Dewan Komisaris | Board of Commissioners Report
Kanan-Kiri/Right-Left: 1. Johnny Darmawan Danusasmita
2. Widya Wiryawan 3. Sudirman Maman Rusdi
4. Simon Collier Dixon
5. Chiew Sin Cheok
6. Eduardus Paulus Supit
7. Leonard Lembong
8. Patrick Morris Alexander
9. Bambang Trisulo 10. Muhamad Chatib Basri
“1-Trillion Rupiah Company” atau perusahaan dengan laba
bersih Rp 1 triliun. Melihat rekam jejak mereka pada tahun
2010, kami Dewan Komisaris mengharapkan bahwa pada
tahun 2011 ini Perseroan bisa mencapai keuntungan yang
lebih tinggi lagi. Semoga prestasi ini terus berlanjut di masa
mendatang. Selamat bekerja!
Company with net profit of Rp 1 trillion. Looking at their 2010
track record, we, the Board of Commissioners, hope that
the Company will achieve even higher profits in 2011. May
the Company continue to reach higher achievement. Happy
Working!
Jakarta, April 2011
Atas nama Dewan Komisaris
On behalf of the Board of Commissioners
Johnny Darmawan
Presiden Komisaris
President Commissioner
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Profil Dewan Komisaris | Board of Commissioners’ Profile
Johnny Darmawan Danusasmita
Presiden Komisaris/President Commissioner
Warga negara Indonesia, lahir tahun 1952, menjabat sebagai Presiden Komisaris sejak Mei 2010, dan
sebelumnya sebagai wakil Presiden Komisaris PT Astra Otoparts Tbk. sejak 2008 - 2010, serta Komisaris
PT Astra Otoparts Tbk. sejak 2005-2006. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur PT Astra International Tbk.
sejak tahun 2005 yang bertanggung jawab atas bidang usaha otomotif (Toyota) dan Komponen Otomotif.
Komisaris PT Serasi Autoraya sejak April 2008. Beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur PT Toyota
Astra Motor sejak 2002 dan Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia sejak 2003.
Mengawali karirnya di Astra Group sejak 1982, lulus dari Universitas Trisakti jurusan Akuntansi.
An Indonesian citizen born in 1952. He was promoted to the post of President Commissioner in May 2010. Prior to that, he was Vice President Commissioner
of PT Astra Otoparts Tbk. from 2008 to 2010, and Commissioner of PT Astra Otoparts Tbk. from 2005 to 2006. Currently, he is also Director of PT Astra
International Tbk. in charge of automotive business (Toyota) and Automotive Component since 2005, Commissioner in PT Serasi Autoraya since April 2008,
President Director of PT Toyota Astra Motor since 2002, and Vice President Director of PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia since 2003. Holding an
Accounting degree from Jakarta’s Trisakti University, Johnny Darmawan Danusasmita has been with Astra Group since 1982.
Widya Wiryawan
Wakil Presiden Komisaris/Vice President Commissioner
Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1960, menjabat Wakil Presiden Komisaris PT Astra Otoparts Tbk.
sejak Mei tahun 2010, saat ini juga menjabat sebagai Direktur PT Astra International Tbk. sejak tahun 2008,
Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk. sejak tahun 2007. Wakil Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari
(2006-2007), Wakil Presiden Direktur PT Astra Otoparts Tbk. (2005-2006), Direktur PT Astra Otoparts Tbk.
(2000-2005), Direktur PT Federal International Finance (1997-2000), Project Financing PT Astra International
Tbk. (1996-1997), Treasurer (1994-1995) PT Astra International Tbk., Analyst PT Usaha Informasi Jaya/IBM
(1982-1994). Lulus dari Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor (1982) dan Master of Business
Administration University of Sydney (1992).
An Indonesian citizen born in 1960, Widya Wiryawan is Vice President Commissioner of PT Astra Otoparts Tbk. since May 2010. Concurrently, he is
Director of PT Astra International Tbk. since 2008, and President Director of PT Astra Agro Lestari Tbk. since 2007. Previously, he held the position
of Vice President Director of PT Astra Agro Lestari Tbk. from 2006 to 2007, Vice President Director of PT Astra Otoparts Tbk. from 2005 to 2006,
Director of PT Astra Otoparts Tbk. from 2000 to 2005, and Director of PT Federal International Finance from 1997 to 2000. He was also in charge
of Project Financing of PT Astra International Tbk. from 1996 to 1997, Treasurer of PT Astra International Tbk. from 1994 to 1995, and an Analyst for
PT Usaha Informasi Jaya/IBM from 1982 to 1994. He earned his Master of Business Administration degree from the University of Sydney in 1992,
and Bachelor from the Bogor Institute of Agriculture majoring in Agriculture Technology in 1992.
Sudirman Maman Rusdi
Komisaris/Commissioner
Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1954, menjabat sebagai Komisaris PT Astra Otoparts Tbk. sejak Mei
tahun 2010, saat ini juga menjabat sebagai Direktur PT Astra International Tbk. sejak Maret 2010, Presiden
Direktur PT Astra Daihatsu Motor sejak 1 Februari 2011, Wakil Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor
sejak tahun 2006-2010, Presiden Komisaris PT Gaya Motor, PT Inti Pantja Press Industri, PT Tjahja Sakti
Motor, PT Pulogadung Pawitra Laksana, PT Astra Multi Trucks, PT Fuji Technica Indonesia sejak tahun 2010,
Wakil Presiden Komisaris PT Isuzu Astra Motor Indonesia sejak tahun 2010. Direktur Teknik Rekayasa
dan Manufaktur PT Astra Daihatsu Motor (1998 – 2006), Direktur PT Gaya Motor (1996 – 2009), General
Manager Industri PT Astra Daihatsu Motor (1991 – 1996), Manager Departemen Manufaktur PT Daihatsu Indonesia (1989 – 1991), Asisten Manager
Departemen Manufaktur PT Daihatsu Indonesia (1985 – 1989), Staf Departemen Produksi PT Daihatsu Indonesia (1978 – 1985), Ketua Umum
GAIKINDO (2010 - sekarang ).
An Indonesian citizen, born in 1954. He was appointed as Commissioner of PT Astra Otoparts Tbk. in May 2010. He is holding positions as Director
of PT Astra International Tbk. since March 2010, President Director of PT Astra Daihatsu Motor since February 1, 2011, Vice President Director
of PT Astra Daihatsu Motor since 2006-2010, President Commissioner of PT Gaya Motor, PT Inti Pantja Press Industri, PT Tjahja Sakti Motor, PT
Pulogadung Pawitra Laksana, PT Astra Multi Trucks, and PT Fuji Technica Indonesia since 2010, Vice President Commissioner of PT Isuzu Astra
Motor Indonesia since 2010. Previously, he was Director of PT Astra Daihatsu Motor in charge of engineering technology and manufacturer from
1998 to 2006, Director of PT Gaya Motor from 1996 to 2009, General Manager for Industry in PT Astra Daihatsu Motor from 1991 to 1996, Manager
of Manufacturer Department of PT Daithatsu Indonesia 1989 to 1991, Assistant Manager in Manufacturer Department of PT Daihatsu Indonesia from
1985 to 1989, Production Department Staff of PT Daihatsu Indonesia from 1978 to 1985. He was elected Chairman of Gaikindo (2010-present).
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
23
24
Profil Dewan Komisaris | Board of Commissioners’ Profile
Simon Collier Dixon
Komisaris/Commissioner
Warga Negara Australia, lahir tahun 1973. Menjabat sebagai Komisaris PT Astra Otoparts Tbk. sejak Mei tahun
2010. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur PT Astra International Tbk. sejak Mei 2010. Menjabat sebagai
Group Treasurer at Jardine Matheson Limited (2006-2010), sebagai Partner di PricewaterhouseCoopers,
London and Hong Kong (1998 – 2006), Arthur Andersen, Australia (1996 – 1998), Mann Judd, Australia (1994
– 1996). Member, Association of Corporate Treasurer (Hong Kong) (2006 – 2010). Associate Member, Institute
of Chartered Accountants in Australia, 1996. Fellow Hong Kong Institute of Certified Public Accountants,
2005. Meraih Bachelor of Economics (Accounting) dari Flinders University, Australia, 1993.
An Australian citizen, born in 1973. He was appointed PT Astra Otoparts’ Commissioner in May 2010 and Director in PT Astra International
Tbk. since May 2010. His previous professional experiences include Group Treasurer at Jardine Matheson Limited (2006 to 2010), Partner at
PricewaterhouseCoopers in London and Hong Kong from 1998 to 2006, Arthur Anderson, Australia from 1996 to 1998, Mann Judd, Australia
from 1994 to 1996. He was also a member of the Association of Corporate Treasurer (Hong Kong) 2006-2010, associate member of the Institute
of Chartered Accountants in Australia, 1996, and a fellow at Hong Kong Institute of Certified Public Accountant, 2005. He earned his Bachelor of
Economics degree majoring in Accounting from Flinders University, Australia in 1993.
Chiew Sin Cheok
Komisaris/Commissioner
Warga negara Malaysia, lahir tahun 1961. Menjabat sebagai Komisaris PT Astra Otoparts Tbk. sejak tahun
2007. Menjabat sebagai Group Finance Director di Jardine Cycle & Carriage sejak November 2006, setelah
sebelumnya menjabat berbagai posisi Keuangan di Jardine Matheson Group sejak pertama bergabung di
tahun 1993. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Astra International Tbk., Wakil Presiden Komisaris
PT Astra Agro Lestari Tbk., Direktur di Cycle & Carriage Bintang, dan anggota Komite Audit di PT Tunas
Ridean Tbk., anggota Institute of Chartered Accountants di England and Wales. Meraih gelar Bachelor of
Science (Ekonomi) dari London School of Economics and Political Science dan Master of Science (Ekonomi)
di bidang Management Science dari Imperial College of Science and Technology, London, Inggris.
A Malaysian citizen born in 1961. Chiew Sin Cheok is Commissioner of PT Astra Otoparts Tbk. since 2007. He is also Group Finance Director of
Jardine Cycle and Carriage since November 2006, after holding several financial positions in Jardine Matheson Group since joining the group in
1993. He is also Commissioner of PT Astra International Tbk., Vice President Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk., Director in Cycle and
Carriage Bintang, and a Committee Audit member in PT Tunas Ridean Tbk. He is also a member of the Institute of Chartered Accountants in England
and Wales. He earned his Bachelor of Science in Economy from the London School of Economics and Political Science, and Master of Science in
Management Science from the Imperial College of Science and Technology, London, England.
Eduardus Paulus Supit
Komisaris/Commissioner
Warga negara Indonesia, lahir tahun 1955. Menjabat sebagai Komisaris PT Astra Otoparts Tbk. sejak tahun
2009. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Astra Otoparts Tbk. (2007 - 2009).
Presiden Direktur PT Asuransi Astra Buana (1999 - 2007). Managing Director PT Astra Nissan Diesel
Indonesia (1997 - 1999). Chief Executive PT Astra International Tbk. - Nissan Diesel Sales Operation (1997
- 1999). Chief Executive PT Astra International Tbk. - Overseas Operation (1997 - 1999), Managing Director
Astra Credit Companies (1993 - 1997) dan Managing Director Astra Card (1991 - 1993). Direktur Astra
Credit Companies (1988 - 1991). Sarjana Jurusan Teknik Sipil lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB).
An Indonesian citizen, born in 1955. He was appointed Commissioner of PT Astra Otoparts in 2009. Prior to that, he was President Director of PT
Astra Otoparts Tbk.(2007-2009), President Director of PT Asuransi Astra Buana (1999-2007), Managing Director PT Astra Nissan Diesel Indonesia
(1997 to 1999), Chief Executive PT Astra International Tbk. - Nissan Diesel Sales Operation (1997 - 1999). Chief Executive in PT Astra International
Tbk. - Overseas Operations (1997 to 1999), Managing Director of Astra Credit Companies (1993 to 1997), Managing Director for Astra Card (1991 to
1993), and Director in Astra Credit Companies (1988 to 1991). He holds a degree in Civil Engineering from the Bandung Institute of Technology (ITB).
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Profil Dewan Komisaris | Board of Commissioners’ Profile
Leonard Lembong
Komisaris/Commissioner
Warga negara Indonesia, lahir tahun 1954. Menjabat sebagai Komisaris PT Astra Otoparts Tbk. sejak tahun
2009. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur PT Astra Otoparts Tbk. (2001 - 2009),
Direktur PT Astra Otoparts Tbk. (1999 - 2001). Presiden Direktur PT GS Battery (1995 – 2009) dan Presiden
Direktur PT Century Batteries Indonesia ( 1996 – 2009). Pernah menjabat sebagai Direktur PT Denso Indonesia
(1992 - 1995). Wakil Presiden Direktur PT Denso Indonesia (2006 - 2007) dan Wakil Presiden Direktur PT Tri
Dharma Wisesa (2006 - 2007). Sarjana Jurusan Tehnik Mesin lulusan Institut Teknologi Bandung.
An Indonesian citizen, born in 1954. Leonard Lembong was appointed Commissioner in PT Astra Otoparts Tbk. in 2009. Prior to that, he was Vice
President Director in PT Astra Otoparts Tbk.(2001-2009), Director in PT Astra Otoparts Tbk. (1999-2001), President Director in PT GS Battery
(1995-2009), and President Director of PT Century Batteries Indonesia (1996-2009). He also once served as Director in PT Denso Indonesia (19921995), Vice President Director PT Denso Indonesia (2006-2007), Vice President Director PT Tri Dharma Wisesa (2006-2007). He graduated from the
Bandung Institute of Technology majoring in Mechanical Engineering.
Patrick Morris Alexander
Komisaris Independen/Independent Commissioner
Warga negara Australia, lahir tahun 1953. Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT Astra Otoparts
Tbk. sejak tahun 2007. Saat ini juga menjabat sebagai anggota Excom Ephindo Energy Pte Ltd., Direktur Pan
Asia Resources Corp., Direktur Bengkulu Coal Co. Ltd., Ketua Komite Audit PT Astra International Tbk. (2002
- 2008), dan Komisaris Independen PT Astra International Tbk. (2003 - 2010), Ketua Komite Audit PT Astra
Agro Lestari Tbk. (2003 - 2007) dan Komisaris Independen PT Astra Agro Lestari Tbk. sejak 2001. Selain itu
menjabat juga sebagai Managing Partner di Batavia Investment Management, sejak 1993. Lulus dari Fakultas
Hukum, University of Western Australia.
An Australian citizen, born in 1953. He has been Independent Commissioner and Chairman of Astra Otoparts’ Audit Committee since 2007. Currently,
he is also a member of Excom Ephindo Energy Co. Ltd., Director in Pan Asia Resources Corp., Director in Bengkulu Coal Co. Ltd, Chairman of PT
Astra International Tbk.’s Audit Committee from 2002 to 2008, and Independent Commissioner in PT Astra International Tbk. from 2003 to 2010,
Chairman of Committee Audit in PT Astra Agro Lestari Tbk. from 2003 to 2007, and independent Commissioner in PT Astra Agro Lestari Tbk. since
2001. He is also Managing Partner in Batavia Investment Management since 1993. He graduated from the Faculty of Law, University of Western
Australia.
Bambang Trisulo
Komisaris Independen/Independent Commissioner
Warga negara Indonesia, lahir tahun 1946. Komisaris Independen PT Astra Otoparts Tbk. Sejak 2007. Saat
ini juga menjabat sebagai Komisaris PT Astra Multi Trucks Indonesia (sebelumnya PT Astra Nissan Diesel
Indonesia), PT Gaya Motor dan PT Fuji Technica Indonesia. Masih menjabat sebagai Presiden FOI (Federasi
Otomotif Indonesia), disamping itupula, menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah LSP-TO (Lembaga
Sertifikasi Profesi Teknisi Otomotif), dan anggota Dewan Pelatihan Kerja Nasional (DPKN), Depnaker, hingga
sekarang dan Ketua Umum GAIKINDO sejak 1999 s/d Februari 2010. Berkarir di Astra Group sejak 1973
di Toyota & Daihatsu Service Dept. PT Astra International Tbk., dan menjabat Presiden Direktur PT Astra
Nissan Diesel Indonesia (2000 - 2006). Antara 1980 s/d 2000, menjabat sebagai Direktur di berbagai perusahaan agen tunggal otomotif Grup Astra
(Daihatsu, Pegeout, Nissan Diesel, BMW & Isuzu). Di ASEAN (Association of Southeast Asian Nations), sebagai President AAF (ASEAN Automotive
Federation) periode 2006 - 2008. Lulus dari Institut Teknologi Bandung, Jurusan Teknik Mesin. Telah menerbitkan buku seabad otomotif di Indonesia
berjudul “Tamasya Sejarah”.
An Indonesian citizen, born in 1946. He has been an Independent Commissioner in PT Astra Otoparts Tbk.since 2007. Currently, he is also
Commissioner in PT Astra Multi Trucks Indonesia (previously known as PT Astra Nissan Diesel Indonesia), PT Gaya Motor, and PT Fuji Technica
Indonesia. He is also President of the Federation of Indonesian Automotives (FOI), Chairman of Steering Committee for Automotive Technician
Profession Certificate Institute (LSP-TO), member of National Work Training Council (DPKN) of the Ministry of Manpower and Transmigration, and
Chairman of Gaikindo from 1999 to February 2010. He started his career in Astra Group in 1973 in the Toyota and Daihatsu Service Department,
PT Astra International Tbk., and President Director of PT Astra Nissan Diesel Indonesia from 2000 to 2006. Between 1980 to 2000, he held various
Directorship positions in a number of sole automotive agents of Astra Group, including Daihatsu, Pegeout, Nissan Diesel, BMW, and Isuzu. He served
as President of the ASEAN Automotive Federation (AAF) from 2006 to 2008. He graduated from the Bandung Institute of Technology majoring in
Mechanical Engineering, and has published a book titled Tamasya Sejarah, a book on Indonesia’s automotive industry.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
25
26
Profil Dewan Komisaris | Board of Commissioners’ Profile
Muhammad Chatib Basri
Komisaris Independen/Independent Commissioner
Dr Muhammad Chatib Basri adalah Wakil Ketua Komite Ekonomi Nasional di bawah Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono. Dia turut mendirikan dan menjadi Senior Partner dari CReco Consulting, sebuah
perusahaan konsultan ekonomi yand didirikan di Jakarta tahun 2010. Dia juga adalah Senior Lecturer di
Departemen Ekonomi Universitas Indonesia, dan Research Associate di Institut Ekonomi dan Riset Sosial
dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sekarang, dia juga menjadi anggota Asia Pacific Regional
Advisory Group dari International Monetary Fund (IMF) yang terdiri dari sembilan ahli terkemuka di Asia
Pasifik. Dia juga adalah anggota Kelompok Ahli Perdagangan Tingkat Tinggi yang didirikan dan dipimpin
Jagdish Bhagwati dan Peter Sutherland. Dia pernah menjadi Penasihat Khusus untuk Menteri Keuangan Indonesia dari tahun 2006 sampai 2010 dan
menjadi Utusan Khusus Presiden Yudhoyono untuk pertemuan G-20 di Washington bulan Nopember 2008, dan sebagai wakil Menteri Keuangan pada
G-20 dari 2006-2009. Keahliannya adalah Perdagangan Internasional, Makro Ekonomi, dan Ekonomi Politik. Sejak tahun 2005, dia menjadi salah satu
anggota Tim Penasihat dari Tim Nasional Indonesia urusan Negosiasi Perdagangan. Dia juga adalah salah satu konsultan untuk Bank Dunia, Bank
Pembangunan Asia, USAID, AUSAID, OECD, dan UNCTAD. Dia juga menjadi anggota Dewan Komisaris dari beberapa perusahaan publik di Indonesia
dan kawasan Asia, termasuk PT Astra International, PT Astra Otoparts, dan PT Indika Energy serta Axiata Group Bhd. Dia adalah pengarang beberapa
penerbitan di jurnal internasional dan secara aktif menulis untuk suratkabar dan majalah terkemuka di Indonesia.
Dr Muhammad Chatib Basri, is Vice Chairman of the National Economic Committee of the President of the Republic of Indonesia. Basri is also cofounder and Senior Partner of CReco Consulting, a Jakarta-based economic consulting firm established in 2010. He is also a Senior Lecturer at the
Department of Economics, University Indonesia, and Research Associate at the Institute for Economic and Social Research, Faculty of Economics
University of Indonesia. He is now a member of the Asia Pacific Regional Advisory Group of the International Monetary Fund (IMF), comprising nine
prominent experts in Asia Pacific. He is also member of High Level Trade Expert Group established by co-chaired by Jagdish Bhagwati and Peter
Sutherland. He was Special Adviser to the Minister of Finance of the Republic of Indonesia in 2006-2010. He served as the Sherpa to the President
of the Republic of Indonesia for G-20 meeting in Washington, November 2008 and acted as a Deputy of Minister of Finance for G-20 from 20062009. His expertise is International Trade, Macroeconomics and Political Economy. Since 2005 he has served as a member of Advisory Team to the
Indonesian National Team on Trade Negotiation. He has acted as a consultant for the World Bank, the Asian Development Bank (ADB), the USAID,
AUSAID, OECD and UNCTAD. He is member of Board of Commissioner of major public companies in Indonesia and the region including PT Astra
International, PT Astra Otoparts and PT Indika Energy and Axiata Group Bhd. He is the author of a number of papers in international journals and
actively writes for various leading newspapers and magazines in Indonesia.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
28
Laporan Direksi | Board of Directors Report
Laporan Direksi
Board of Directors’ Report
“Keberhasilan Perseroan tidak terlepas
dari kerja keras direksi, semua jajaran
manajemen dan program serta strategi
untuk mengubah tantangan ACFTA
menjadi kesempatan untuk memperbaiki
Quality, Cost & Delivery“
“The Company’s success could not be
separated from hard work exerted by
the Board of Directors and management
staffs, and program as well as right
strategies in turning challenges posed
by ACFTA into opportunities to improve
Quality, Cost & Delivery“
Reaching a New Height
Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear Shareholders,
Pencapaian Astra Otoparts yang menggembirakan di tahun
2009 membuat Perseroan menatap tahun 2010 dengan penuh
rasa optimis. Tentu, optimisme ini memiliki landasan yang
kokoh, yakni prospek perekonomian Indonesia yang cerah di
tahun 2010. Oleh karena itu, Perseroan berani mencanangkan
sejumlah langkah strategis yang mengarah pada sasaran
menjadikan Astra Otoparts sebagai “1-Trillion Rupiah
Company” atau perusahaan dengan laba bersih Rp 1 triliun.
Astra Otoparts’ lofty achievement in 2009 allowed the
Company to tread into 2010 with a certain sense of optimism.
That optimism was, of course, based on a solid foundation:
the country’s brighter economic prospect. That was the reason
why the Company dared to introduce a number of strategic
moves aimed at making Astra Otoparts a “1-Trillion Rupiah
Company”, or a Company that books net profits of Rp 1 trillion.
Dengan perencanaan strategi yang baik, upaya yang lebih
keras (stretched effort), tekad yang kuat, serta komitmen dan
dukungan nyata dari segenap jajaran manajemen dan karyawan,
Perseroan berhasil melebihi sasaran yang dicanangkan
dengan pencapaian laba bersih sebesar Rp 1,14 triliun pada
tahun 2010. Pencapaian laba bersih tersebut merupakan
yang tertinggi dalam sejarah Perseroan, di mana laba bersih
meningkat sebesar 48,5% dibanding tahun sebelumnya.
Through right strategy planning, stretched efforts, and strong
determination, as well as commitment and concrete supports
from management staff and employees, the Company
was able to exceed its target by recording net profits of
Rp 1.14 trillion in 2010. The 2010 profit, which showed a
48.5% increase from the previous year, is the highest in the
Company’s existence. Meanwhile, net sales grew by 18.8% to
Rp 6.255 trillion, with Compound Annual Growth Rate (CAGR)
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Laporan Direksi | Board of Directors Report
Sementara penjualan bersih tumbuh 18,8% menjadi Rp 6,255
triliun, dengan CAGR (Compound Annual Growth Rate) 26,48%
selama 10 tahun terakhir. Direksi, manajemen dan seluruh
karyawan merasa bangga atas hasil tersebut dan menjadikannya
sebagai tonggak sejarah baru Astra Otoparts.
reaching 26.48% in the last 10 years. The Board of Directors,
managements and employees are proud of the achievement
and considered it as a new historical breakthrough for Astra
Otoparts.
Secara eksternal, pencapaian ini disebabkan meningkatnya
permintaan dari segmen pabrikan dan dari pasar suku cadang
pengganti di dalam negeri. Laporan Asosiasi Industri Sepeda
Motor Indonesia (AISI) dan Gabungan Industri Kendaraan
Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan penjualan kendaraan
roda dua meningkat 26% menjadi 7.372.989 unit selama 2010
dan roda empat meningkat 57% menjadi 764.710 unit. Naiknya
jumlah penjualan kendaraan bermotor tahun 2010 membuat
permintaan dari segmen pasar pabrikan atau Original Equipment
for Manufacturer (OEM) dan segmen pasar suku cadang
pengganti atau Replacement Market (REM) juga meningkat.
From the external point of view, the accomplishment was
caused by rising demands from the original equipment for
manufacturers and domestic replacement market. Reports issued
by the Indonesian Motorcycle Industry Association (AISI) and
the Association of Indonesian Automotive Industries (Gaikindo)
showed that two-wheeled-vehicles sales rose by 26% to
7,372,989 units in 2010, while four-wheeled vehicles increased
by 57% to 764,710 units. The rise in automotive sales in 2010
resulted in increasing demands from both the Original Equipment
for Manufacturer (OEM) and the Replacement Market (REM).
Secara internal, keberhasilan Perseroan tidak terlepas dari
kerja keras direksi dan semua jajaran manajemen, baik di
perusahaan induk (holding) maupun anak perusahaan, dan
program serta strategi untuk mengubah tantangan ASEAN
China Free Trade Area (ACFTA) menjadi kesempatan untuk
memperbaiki Quality, Cost & Delivery (QCD) dengan inovasi
dan kreatifitas rancang bangun (engineering innovation and
creativity). Secara khusus, Perseroan, baik holding maupun
semua anak perusahaan dalam segmen manufaktur, juga
melakukan pengurangan biaya dengan melakukan lokalisasi
komponen dan peningkatan produktivitas, dan penguatan
Value Analysis/Value Engineering (VA/VE).
Internally, the Company’s success could not be separated from
hard work exerted by the Board of Directors and management
staffs, both in the holding Company and subsidiaries/
affiliated companies, and program as well as right strategies
in turning challenges posed by the ASEAN-China Free Trade
Area (ACFTA) into opportunities to improve Quality, Cost &
Delivery (QCD) through engineering innovation and creativity.
Specifically, the Company, both the holding and subsidiaries/
affiliated companies in the manufacturing segment, also made
some cost reduction through component localization and
productivity increase, and Value Analysis/Value Engineering
reinforcement.
Untuk memenuhi permintaan segmen pasar pabrikan,
Perseroan terus meningkatkan pengembangan produk, baik
produk-produk yang sudah ada maupun yang baru dengan
mempersiapkan tenaga-tenaga insinyur yang handal melalui
pembentukan Engineering Development Center dan melakukan
utilisasi kapasitas produksi secara maksimal.
To meet demands from the original equipment for manufacturer,
the Company continued to improve product development, both
existing and new products, by preparing highly qualified engineers
through the establishment of Engineering Development Center,
and maximum utilization of production capacity.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
29
30
Laporan Direksi | Board of Directors Report
Kanan-Kiri/Right to Left:
1. Siswanto Prawiroatmodjo
2. Robby Sani
3. Niniek Dhamayanti Supojo 4. Dandy Soelip
5. Darmawan Widjaya
6. Djangkep Budhi Santoso
7. Gustav Afdhol Husein
8. Widodo Eko Rijanto
Manajemen juga melakukan investasi secara cermat dan
bertahap pada kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan
komponen baru dari segmen pasar pabrikan, dan produkproduk unggulan dari segmen pasar suku cadang pengganti.
The management also made some prudent and gradual
investments on production capacity to meet demands for new
components from the original equipment for manufacturer and
featured products for the replacement market.
Penyempurnaan praktik tata kelola perusahaan yang baik atau
Good Corporate Governance (GCG) berdampak positif pada
kinerja perusahaan secara keseluruhan. Dalam mengelola
bisnis perusahaan, Direksi memperhatikan keseimbangan
kepentingan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder)
yang didukung dengan program kerja, diantaranya pengelolaan
resiko perusahaan serta audit internal yang secara rutin
dilakukan untuk memonitor tingkat kepatuhan operasional
terhadap standar dan peraturan. Penerapan etika bisnis dan
etika kerja dalam setiap kegiatan karyawan juga menjadi
perhatian Perseroan. Demikian juga dengan sosialisasi budaya
perusahaan ke segenap jajaran karyawan, kegiatan tersebut
telah dilakukan guna menumbuhkan persepsi yang sama
dalam mencapai tujuan perusahaan.
Improvements in good corporate governance (GCG)
practices brought about positive impacts on the Company’s
performances as a whole. In managing the Company’s
business, the Board of Directors took into account the
balance of interests of all stakeholders, which is backed
up by programs, including risks management and periodic
internal audit to monitor the level of operational compliance
of existing standards and regulations. The application of
business and work ethics in every employee activity also
became the Company’s concern. So with the socialization of
corporate cultures to employees in order to develop a common
perception in achieving the Company’s goals.
Sebagai bukti peningkatan praktik GCG di lingkungan Astra
Otoparts, Perseroan pada tahun 2010 berhasil meraih
penghargaan The Indonesia Corporate Governance Award
2010 untuk kategori: “Best in Role of Stakeholders”, dan
mendapat predikat sebagai The Trusted Company in GCG
Implementation in Year 2010.
As a proof of increased GCG practices in Astra Otoparts
Group, the Company was given The Indonesia Corporate
Governance Award 2010 for “Best in Role of Stakeholders”
category, and received the predicate as The Trusted Company
in GCG Implementation in Year 2010.
Di segmen pemasaran, Astra Otoparts memperkuat
dan memperluas jaringan distribusi yang ada dengan
memperkenalkan model bisnis perdagangan baru (New Trading
Business Model) yang dicanangkan awal tahun 2010 untuk
mencapai perdagangan yang unggul untuk produk yang tepat
pada segmen pasar yang tepat pula. Dengan rantai distribusi
yang kuat, citra merek terus ditingkatkan, didukung dengan
sistem logistik yang bersinergi dengan segmen manufaktur.
Sehingga pencapaian segmen pemasaran untuk tahun 2010
mengalami kenaikan 9% dibanding tahun sebelumnya.
In the trading segment, Astra Otoparts reinforced and expanded
existing distribution network by launching a new trading business
model in early 2010 to achieve exellent trading for rights products
in the right market segment. With a strong distribution chain in
place, branding continued to be improved, supported by a logistics
system that synergized well with the manufacturing segment. It was
therefore, the achievement of trading segment in 2010 experienced
an increase of 9% compared to previous year.
Selaras dengan pencapaian kinerja yang baik dari segi
bisnis dan finansial, Perseroan juga menjalankan tanggung
jawab dalam meningkatkan kinerja lingkup sosial di daerah
Following good performances from the business and financial
point of view, the Company also did its responsibility to increase
social performance in its area of operation. In carrying out its
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Laporan Direksi | Board of Directors Report
operasinya. Dalam menjalankan program tanggung jawab
sosial (CSR), Astra Otoparts mengadopsi konsep Astra
Friendly Company (AFC) dan Astra Green Company (AGC).
Untuk program AFC, Astra Otoparts secara rutin berkontribusi
pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di lingkungan
sekitar melalui berbagai progam, seperti pemberian pinjaman
bergulir pada sektor usaha mikro dan kecil, pemberian bantuan
kepada korban bencana alam, pemberian bantuan di bidang
pendidikan, serta pelaksanaan program pendidikan anak usia
dini (PAUD).
corporate social responsibility (CSR) programs, Astra Otoparts
adopted concepts of Astra Friendly Company (AFC) and Astra
Green Company (AGC). For AFC programs, Astra Otoparts
routinely contributes to efforts the enhancement of the living
standard of people in the neighbourhood through various
programs such as providing revolving funds for micro and small
businesses, donation to victims of natural disasters, education
aid, and assistance of the education program for early childhood
(PAUD).
Meski berhasil menjadi “1-Trillion-Rupiah Company”, Astra
Otoparts dan anak perusahaannya tidak boleh berpuas
diri. Berbagai tantangan siap menghadang Perseroan di
tahun-tahun yang akan datang. Perseroan harus melakukan
persiapan yang matang dan landasan yang lebih kuat
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini, Direksi
dan seluruh jajaran manajemen Perseroan maupun anak
perusahaan telah mempertegas visi Perseroan menjadi “World
Class Auto Parts Supplier, Partner of Choice in Indonesia with
Excellent Engineering Competence”.
Although it succeeded in becoming a “1-Trillion-Rupiah
Company”, Astra Otoparts and its subsidiaries/affiliated
companies must not be complacent. Challenges are ready
to confront the Company in years to come. The Company
must make a thorough preparation and stronger foundation
compared to previous years. This year, the Board of Directors
and all management staff of the holding and its subsidiaries/
affiliated companies have reaffirmed the Company’s vision:
“World Class Auto Parts Supplier, Partner of Choice in
Indonesia with Excellent Engineering Competence”.
Untuk menjadi pemasok komponen otomotif kelas dunia
dan mitra pilihan utama para prinsipal dan rekan bisnis lain
di Indonesia, Astra Otoparts membutuhkan kompetensi
engineering yang unggul, baik dalam segmen manufaktur
maupun pemasaran yang juga diharapkan mempunyai
engineering knowledge terhadap produk suku cadang
pengganti.
To become a world-class automotive component supplier and
partner of choice of both principals and other business partners
in Indonesia, Astra Otoparts needs superior engineering
competences, both in the manufacturing and trading segment,
which is also expected to possess engineering knowledge for
after market products.
Dalam upaya mewujudkan visi Astra Otoparts tersebut,
Perseroan dan anak perusahaan secara konsisten memperkuat
unsur pemberdaya (enabler) sebagai pondasi pilar-pilar
perencanaan dengan membangun sumber daya manusia
yang memiliki kemampuan engineering yang unggul dan
implementasi sistem informasi teknologi yang terpadu untuk
mendukung aktivitas inti Perseroan. Perseroan juga harus
In a bid to materialize its vision, Astra Otoparts and its
subsidiaries consistently reinforce the enablers as foundations
of planning pillars by developing its human resources so they
possess superior engineering capabilities and implement
an integrated information technology system to support
the Company’s core activities. The Company must also
continue sosializing Astra Otoparts’ core values – trustworthy
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
31
32
Laporan Direksi | Board of Directors Report
melanjutkan sosialisasi nilai-nilai dasar Astra Otoparts –
terpercaya dan handal, fokus pada pelanggan, semangat
keprimaan, dan kerja sama – yang diyakini menjadi pengikat
serta kunci sukses Perseroan dan seluruh anak perusahaan.
and reliable, customer-focused, striving for excellence, and
teamwork – which are believed to be binders and a key for
success of the Company as well as its subsidiaries.
Landasan strategis yang telah dicanangkan Perseroan dan
program kerja tahunan serta penetapan Key Performance
Indicator sebagai tantangan kreatif dilakukan secara konsisten
dan komitmen penuh dari direksi dan segenap jajaran
manajemen. Sepanjang tahun kinerja Perseroan dan karyawan
di semua lini dikaji terus-menerus dengan menggunakan
metode Plan-Do-Check-Action dengan tetap melihat pada
peluang pertumbuhan bisnis.
Strategic foundations launched by the Company and yearly
planning as well as the adoption of Key Performance Indicator
as creative challenges are implemented consistently and with
the full commitment of Board of Directors and all management
staff. Throughout the year, the performance of both the
Company and employees are assessed continuously using
the Plan-Do-Check-Action method, while continue to look for
business growth opportunities.
Perbaikan kondisi ekonomi dan politik ke arah yang lebih stabil
akan mendorong persaingan yang lebih ketat selama tahun
2011. Namun, Perseroan berkeyakinan landasan yang kokoh
dan strategi tepat dari Direksi dan seluruh jajaran manajemen
anak perusahaan, termasuk persiapan dari segi finansial
maupun persiapan kapasitas dengan melakukan investasi dan
ekspansi usaha yang bijak, akan membuat Astra Otoparts
mampu mencapai hasil yang lebih baik di tahun mendatang.
Semangat “Can Do, Never Give Up” mindset, serta penguatan
sistem manajemen – bukan saja target-oriented tetapi
juga process-oriented dan marketing-oriented harus terus
ditingkatkan.
The favorable of economic and political conditions toward a
more stabilized condition will encourage tighter competition
throughout 2011. However, the Company is convinced that
strong foundation and right strategies to be introduced by the
Board of Directors and all management staff of its subsidiaries,
including financial and capacity preparations through prudent
investment and expansion, will enable Astra Otoparts to
achieve better results in years ahead. The “Can Do, Never Give
Up” mindset, as well as reinforcement of the management
system – not only target-oriented but also process-oriented
and marketing-oriented, must continue to be increased.
Pada kesempatan ini, Direksi dan manajemen Perseroan dan
anak usahanya mengucapkan terima kasih atas dedikasi,
loyalitas, dan kerja keras dari segenap karyawan; kepercayaan
dari mitra kerja serta pelanggan produk Astra Otoparts. Tak
lupa, Direksi juga berterima kasih kepada Dewan Komisaris
yang telah memberikan arahan-arahan strategis; serta kepada
segenap Pemegang Saham Perseroan atas kepercayaan
dan kesempatan yang telah diberikan kepada seluruh Direksi
dan Karyawan Perseroan. Dukungan dan kepercayaan
tersebut, kami yakini akan terus diberikan di tahun 2011 dan
tahun-tahun mendatang, sehingga Astra Otoparts semakin
berkembang dan terus berkontribusi terhadap pembangunan
bangsa dan negara.
Finally, on this occasion, the Board of Directors and
management staff of both the holding and subsidiaries/
affiliated companies are grateful for the dedication, loyalty,
and hard work of all employees; trust from business partners
and customers of Astra Otoparts. The Board of Directors
appreciates also to the Board of Commissioners for giving
strategic guidance, and to all Shareholders for the trust and
opportunity given to all members of Board of Directors and
employees. We believe that you would continue to extend your
support and trust to us throughout 2011 and beyond so Astra
Otoparts grows bigger and continue to give contribution to the
country’s development.
Kiranya Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati usaha
dan kerja keras kita.
May God bless our efforts and hard work!
Jakarta, April 2011
Atas nama Direksi,
On behalf of the Board of Directors
Siswanto Prawiroatmodjo
Presiden Direktur
President Director
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Profil Direksi | Board of Directors’ Profile
Siswanto Prawiroatmodjo
Presiden Direktur/President Director
Warga negara Indonesia, lahir tahun 1954. Presiden Direktur PT Astra Otoparts Tbk. Sejak Mei 2009. Sejak
2009 hingga saat ini, juga menjabat sebagai Presiden Komisaris di beberapa anak perusahaan, yaitu PT Aisin
Indonesia, PT AT Indonesia, PT Ardendi Jaya Sentosa, PT Astra Komponen Indonesia, PT Astra Daido Steel
Indonesia, PT Denso Indonesia, PT FSCM Manufacturing Indonesia, PT GS Battery, PT Indokarlo Perkasa,
PT Kayaba Indonesia, dan PT Menara Terus Makmur. Selain itu, sejak 2009 hingga saat ini menjabat sebagai
Komisaris di PT Gemala Kempa Daya, PT Inti Ganda Perdana, dan PT Wahana Eka Paramitra. Sejumlah
jabatan lain yang pernah diembannya di Astra Grup adalah sebagai berikut: Executive Vice President PT
Astra Honda Motor (2007 - April 2009), Production, Engineering & Procurement Director PT Astra Honda Motor (2001 - 2007), Manufacturing Director
PT Federal Motor (1997 - 2000), Deputy Operations Director PT Federal Motor (1994 - 1996), Engineering General Manager PT Federal Motor (1990 1993), Plant General Manager PT Federal Motor (1987 - 1989), Production Manager PT Federal Motor (1984 –1986), Assistant Production Manager PT
Federal Motor (1981-1983), Engineering Staff PT Federal Motor (1978-1980), Ketua Society of Astra Manufacturing Engineering (2005 - 2009), Wakil
Ketua Indonesian Motorcycle Industry Association (2008-2009). Beliau memperoleh Master of Business Administration University of Southern California,
USA, (1990), dan menyelesaikan studi di Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (1978).
An Indonesian citizen born in 1954. He has served as President Director of PT Astra Otoparts Tbk. since May 2009. Since 2009, he has also been
holding the position of President Commissioner in several subsidiaries, including PT Aisin Indonesia, PT AT Indonesia, PT Ardendi Jaya Sentosa, PT
Astra Komponen Indonesia, PT Astra Daido Steel Indonesia, PT Denso Indonesia, PT FSCM Manufacturing Indonesia, PT GS Battery, PT Indokarlo
Perkasa, PT Kayaba Indonesia, and PT Menara Terus Makmur. Since 2009, he has also been a commissioner in PT Gemala Kempa Daya, PT Inti
Ganda Perdana, and PT Wahana Eka Paramitra. Prior to that, he held several key positions in Astra Group, including Executive Vice President of PT
Astra Honda Motor (2007-April 2009), Production, Engineering & Procurement Director of PT Astra Honda Motor (2001-2007), Manufacturing Director
PT Federal Motor (1997-2000), Deputy Operations Director PT Federal Motor (1994-1996), Engineering General Manager PT Federal Motor (19901993), Plant General Manager PT Federal Motor (1987-1989), Production Manager PT Federal Motor (1984–1986), Assistant Production Manager
PT Federal Motor (1981-1983), Engineering Staff PT Federal Motor (1978-1980), Chairman of the Society of Astra Manufacturing Engineering
(2005-2009), Deputy Chairman of the Indonesian Motorcycle Industry Association (2008-2009). He earned his Masters of Business Administration
degree from the University of Southern California, USA, (1990), and graduated from the Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya majoring in
Mechanical Engineering (1978).
Gustav Afdhol Husein
Direktur/Director
Warga negara Indonesia, lahir tahun 1955. Direktur PT Astra Otoparts Tbk. sejak tahun 2005. Sebagai
Presiden Direktur di PT GS Battery sejak Februari 2011, di PT Century Batteries Indonesia sejak November
2010, PT Inti Ganda Perdana, PT Gemala Kempa Daya, PT Wahana Eka Paramitra, PT Menara Terus Makmur,
serta Wakil Presiden Direktur PT Akashi Wahana Indonesia sejak 2009 sampai sekarang. Presiden Direktur
PT Astra Daido Steel Indonesia sejak 2005 sampai sekarang. Chief Operation Officer PT Astra Otoparts Tbk.Divisi Winteq sejak 2006 sampai sekarang. Pernah sebagai Presiden Direktur PT Federal Izumi Manufacturing
(2002 – 2007), Wakil Presiden Direktur PT Federal Nittan Industries (2001-2007) dan Wakil Presiden Direktur
PT Tri Dharma Wisesa (2007 – 2009, sekarang PT Akebono Brake Astra Indonesia). Saat ini juga sebagai Komisaris PT SKF Indonesia, Komisaris PT AT
Indonesia dan Wakil Presiden Komisaris PT Asano Gear Indonesia sejak 2009. Sarjana Tehnik Mesin lulusan ITB.
An Indonesian citizen born in 1955. He has become a director of PT Astra Otoparts Tbk. since 2005. He is also holding some key positions in Astra
Otoparts Group, including President Director of PT GS Battery since February 2011, PT Century Batteries Indonesia since November 2010, PT Inti
Ganda Perdana, PT Gemala Kempa Daya, PT Wahana Eka Paramitra, PT Menara Terus Makmur, and Vice President Director of PT Akashi Wahana
Indonesia since 2009-present. He is also President Director of PT Astra Daido Steel Indonesia since 2005-present. Chief Operations Officer of PT
Astra Otoparts Tbk.- Winteq Division since 2006. His previous positions included President Director of PT Federal Izumi Manufacturing (2002 –
2007), Vice President Director of PT Federal Nittan Industries (2001-2007), and Vice President Director of PT Tri Dharma Wisesa (2007–2009), it
has changed into PT Akebono Brake Astra Indonesia). He is also currently a commissioner in PT SKF Indonesia and PT AT Indonesia, and Vice
President Commissioner of PT Asano Gear Indonesia since 2009. Gustav A. Husein graduated from the Bandung Institute of Technology majoring
in Mechanical Engineering.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
33
34
Profil Direksi | Board of Directors’ Profile
Djangkep Budhi Santoso
Direktur/Director
Warga negara Indonesia, lahir tahun 1960. Direktur PT Astra Otoparts Tbk. sejak tahun 2007, saat ini juga
menjabat sebagai Presiden Direktur di PT Nusa Keihin Indonesia, PT Federal Izumi Manufacturing, PT
FSCM Manufacturing Indonesia, PT Indokarlo Perkasa, Direktur PT Kayaba Indonesia. Presiden Direktur
PT Astra Nippon Gasket Indonesia (2007-2009), Wakil Presiden Direktur PT Federal Nittan Industries
(2007-2009). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Presiden Direktur PT Menara Terus Makmur (20002003), Wakil Presiden Direktur PT FSCM Manufacturing Indonesia (2000-2003), Direktur PT Aisin Indonesia
(1993-2000). Sarjana jurusan Tehnik Elektro lulusan Universitas Trisakti, dan lulusan Magister Manajemen
STIE Gunung Sewu.
An Indonesian citizen, born in 1960. He has become a Director of PT Astra Otoparts Tbk. since 2007 and is currently serving as President Director
of PT Nusa Keihin Indonesia, PT Federal Izumi Manufacturing, PT FSCM Manufacturing Indonesia, PT Indokarlo Perkasa, Director of PT Kayaba
Indonesia. His previous positions include President Director of PT Astra Nippon Gasket Indonesia (2007-2009), Vice President Director of PT Federal
Nittan Industries (2007-2009). President Director of PT Menara Terus Makmur (2000-2003), Vice President Director of PT FSCM Manufacturing
Indonesia (2000-2003), and Director of PT Aisin Indonesia (1993-2000). He is a graduate of University of Trisakti majoring in Electrical Engineering
and earned his Magister Management degree from STIE Gunung Sewu, Jakarta.
Darmawan Widjaja
Direktur/Director
Warga negara Indonesia, lahir tahun 1964. Direktur PT Astra Otoparts Tbk. sejak tahun 2008, Direktur PT
Astra Graphia Tbk. (2007 - 2008), Wakil Presiden Direktur PT SCS Astragraphia Technologies (2007 - 2008),
Human Resources Division PT Astra International Tbk. (2006 - 2007), Direktur Bank Permata Tbk. (2006),
Presiden Direktur Astra Credit Companies (2002 - 2006), Direktur Astra Credit Companies (1991 – 2002),
Manajer Citibank NA, Jakarta (1988 – 1991). Lulus dari University of New South Wales, Australia, meraih
Bachelor of Science (Information System) tahun 1987.
An Indonesian citizen, born in 1964. Darmawan Widjaja has become a Director of PT Astra Otoparts Tbk. since 2008. Previously, he was a Director of
PT Astra Graphia Tbk. (2007 - 2008), Vice President Director PT SCS Astragraphia Technologies (2007-2008), Human Resources Division of PT Astra
International Tbk. (2006 - 2007), Director of Bank Permata Tbk. (2006), President Director of Astra Credit Companies (2002-2006), Director of Astra
Credit Companies (1991–2002), and Manager of Citibank NA, Jakarta (1988–1991). He graduated from University of New South Wales, Australia in
1987, majoring in Bachelor of Science (Information System).
Widodo Eko Rijanto
Direktur/Director
Warga negara Indonesia, lahir tahun 1952. Direktur PT Astra Otoparts Tbk. sejak tahun 2008, dan juga
menjabat Wakil Presiden Direktur PT Denso Indonesia sejak tahun 2009, Direktur PT Menara Terus Makmur
sejak tahun 2008, Direktur PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia sejak tahun 2008. Jabatan terdahulu
adalah Direktur Toyota Karawang Plant (1999 - 2008), Division Head Stamping Plant PT Toyota Astra Motor
(1996 - 1998), PT Astra Semiconductor - BATAM (1993 - 1996), Division Head Casting Plant PT Toyota Astra
Motor (1990 - 1993), PT Multi Astra (1981 - 1989). Lulus dari Universitas Diponegoro Semarang, Jurusan
Teknik Kimia tahun 1980.
An Indonesian citizen, born in 1952. A Director of PT Astra Otoparts Tbk. since 2008, Widodo Eko Rijanto is also Vice President Director of PT
Denso Indonesia since 2009, Director of PT Menara Terus Makmur since 2008, Director of PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia since 2008.
Previously, he was a Director of Toyota Karawang Plant (1999-2008), Division Head Stamping Plant PT Toyota Astra Motor (1996-1998), PT Astra
Semiconductor-BATAM (1993-1996), Division Head Casting Plant PT Toyota Astra Motor (1990-1993), PT Multi Astra (1981-1989). He graduated
from University of Diponegoro Semarang majoring in Chemical Technology in 1980.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Profil Direksi | Board of Directors’ Profile
Dandy Soelip
Direktur/Director
Warga negara Indonesia, lahir tahun 1955. Direktur PT Astra Otoparts Tbk. sejak tahun 2008, Direktur PT
Federal International Finance (2007 - 2008), General Manager PT Astra Honda Motor (2000 - 2007), Kepala
Cabang PT Astra International Tbk. - HSO Semarang (1997 - 1999), Kepala Cabang PT Astra International
Tbk. - HSO Denpasar (1993 - 1996). Lulus dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan Jurusan
Manajemen, Universitas Katholik Atmajaya tahun 1980.
An Indonesian citizen, born in 1955. He has become a Director of PT Astra Otoparts Tbk. since 2008.
Previously, he was a Director of PT Federal International Finance (2007-2008), General Manager PT Astra Honda Motor (2000 - 2007), Branch
Manager of PT Astra International Tbk.-HSO Semarang (1997 - 1999), Branch Manager of PT Astra International Tbk. - HSO Denpasar (1993 - 1996).
He graduated from Atmajaya Catholic University’s Faculty of Social Sciences in 1980.
Robby Sani
Direktur/Director
Warga negara Indonesia, lahir tahun 1956. Mengawali karirnya di Astra Group sejak 1994 dan diangkat
sebagai Direktur PT Astra Otoparts Tbk. sejak tahun 2008, Direktur PT Bank Permata Tbk. ( 2006 - 2008),
Direktur PT Serasi Auto Raya (2005 - 2006), Presiden Direktur PT Karsa Surya Indonesia (2003 - 2005),
Direktur & Komisaris di beberapa anak perusahaan Astra (2003 - 2008). Meraih gelar Master of Laws (LL.M)
dari Washington College of Laws tahun 1987, lulus Program Notariat Fakultas Hukum Universitas Indonesia
tahun 1990 dan Sarjana Hukum dari Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada tahun 1981.
An Indonesian citizen, born in 1956. Robby Sani started his career with Astra Group in 1994 and has been appointed as a Director of PT Astra
Otoparts Tbk. since 2008. His previous positions include Director of PT Bank Permata Tbk. (2006-2008), Director of PT Serasi Auto Raya (20052006), President Director of PT Karsa Surya Indonesia (2003-2005), Director & Commissioner in several Astra subsidiaries (2003 - 2008). He earned
his Master of Laws (LL.M) degree from the Washington College of Laws in 1987, completed the Notary Program at Faculty of Law of the University
of Indonesia in 1990, and received his Bachelor in Law degree from the Faculty of Law of Gajah Mada University in 1981.
Niniek Dhamayanti Supojo
Direktur/Director
Warga negara Indonesia, lahir tahun 1963. Direktur PT Astra Otoparts Tbk. sejak Mei tahun 2009, Division
Head PDCA & PMO PT Astra Otoparts Tbk. sejak 2009, Deputy Corporate Business Process Division PT
Astra International Tbk. (2001 - 2008), Branch Manager Jakarta Honda Center PT Astra International Tbk. Honda Sales Operation (1997 - 2001), Analyst Group President Office PT Federal Motor (1990 - 1997), Staff
Accounting PT Astra International Tbk. - Honda Division (1987 - 1990). Lulus Fakultas Ekonomi Jurusan
Akuntansi Universitas Brawijaya, tahun 1987.
An Indonesian citizen born in 1963. Niniek has become Director of PT Astra Otoparts Tbk. since May 2009 and she is currently Head PDCA & PMO
Division of PT Astra Otoparts Tbk. since 2009. Previously, she was Deputy Corporate Business Process Division of PT Astra International Tbk. (20012008), Branch Manager of Jakarta Honda Center PT Astra International Tbk.-Honda Sales Operation (1997 - 2001), Group Analyst in President’s
Office of PT Federal Motor (1990-1997), Accounting Staff of PT Astra International Tbk.-Honda Division (1987-1990). She graduated from Brawijaya
University’s Faculty of Economy majoring in Accounting in 1987.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
35
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion & Analysis
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion & Analysis
“Pada tahun 2010, Astra Otoparts dan anak-anak usahanya juga
meluncurkan berbagai produk baru untuk segmen pasar pabrikan dan
segmen pasar suku cadang pengganti”
“Throughout 2010, Astra Otoparts and its subsidiaries/affiliated
Companies launched various new products for both the original
equipment for manufacturer and the replacement market segment”
Tinjauan Operasi
Operation Overview
Pertumbuhan ekonomi 2010 yang relatif lebih baik dari tahun
sebelumnya mendorong perkembangan bisnis komponen
otomotif di tanah air, baik untuk segmen pasar pabrikan
(Original Equipment for Manufacturer) maupun segmen
pasar suku cadang pengganti (Replacement Market). Pasar
kendaraan roda dua meningkat sebesar 26% menjadi
7.372.989 unit, dan roda empat 57% menjadi 764.710
unit. Peningkatan pasar otomotif tersebut berdampak pada
produksi maupun penjualan dari Astra Otoparts dan anak-anak
usahanya.
A relatively better economic growth in 2010 prompted growth
in the country’s automotive component business, both for
the Original Equipment for Manufacturer (OEM) segment and
the Replacement Market (REM). Two-wheeled-vehicle market
expanded by 26% to reach 7,372,989 units in 2010, while
four-wheeled vehicle market grew by 57% to reach 764,710
units in the same year. This automotive market expansion
brought positive impacts on both production and sales of Astra
Otoparts and its subsidiaries/affiliated companies.
Segmen pasar pabrikan secara umum mencatat pertumbuhan
kinerja penjualan sebesar 32,1%. Segmen pasar suku cadang
pengganti juga mengalami kenaikan penjualan sebesar 11,5%.
Untuk kinerja penjualan ekspor mengalami kenaikan sebesar
0,15%.
The Original Equipment for Manufacturer segment generally
recorded sales growth of 32.1% in 2010, while the
Replacement Market or spare parts market experienced sales
increase of 11.5%, and the export market by 0.15%.
Untuk mendapatkan gambaran tentang kegiatan per segmen
usaha di Grup Astra Otoparts, berikut ini adalah pelaporan
kegiatan usaha per segmen.
To get a clearer picture on the performance of Astra Otoparts
Group, the following are reports on activities in both the
manufacturing and trading segments of its subsidiaries/
affiliated companies.
Segmen Bisnis Manufaktur
Divisi manufaktur Astra Otoparts dan anak-anak usahanya
menanggapi adanya kenaikan permintaan dari segmen pasar
pabrikan dan pasar suku cadang pengganti dengan cara
menambah kapasitas produksi, melakukan pembenahan
internal pada proses produksi dengan cara menghilangkan
titik-titik hambatan (bottleneck) pada proses produksi dan
mengoptimalkan alur produksi.
Manufacturing Business Segment
Perseroan juga secara terus menerus meningkatkan inovasi
dan kreatifitas sumber daya manusianya melalui pembentukan
Engineering Development Centre yang dirancang untuk bisa
mengembangkan produk unggulan dan proses produksi dengan
teknologi terkini sehingga dapat mendukung kegiatan Divisi Riset
dan Pengembangan dari masing-masing anak perusahaan.
The Company also continuously boosted innovation and
creatifivity among their employees by establishing the Engineering
Development Center, which is expected to be able to develop
superior products and production processes using the
latest technology that support activities of the Research and
Development Division of respective subsidiary/affiliated company.
The manufacturing division of Astra Otoparts and its
subsidiaries/affiliated companies responded to the rising
demands from both OEM and REM segments by raising their
production capacity, conducting internal improvements by
eliminating bottlenecks along their production processes and
optimalizing production flows.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
37
38
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion & Analysis
Pada tahun 2010, Astra Otoparts dan anak-anak usahanya
juga meluncurkan berbagai produk baru untuk segmen pasar
pabrikan dan segmen pasar suku cadang pengganti. Berikut
ini adalah berbagai anak usaha Astra Otoparts dan produkproduk baru yang dihasilkannya.
Throughout many years, Astra Otoparts and its subsidiaries/
affiliated companies launched various new products for both
the original equipment for manufacturer and the replacement
market segment. The following are few of Astra Otoparts’
subsidiaries/affiliated companies and their new products in 2010:
Astra Otoparts - Divisi Adiwira Plastik
Sebagai produsen komponen plastik, divisi Adiwira Plastik
dari Astra Otoparts ini terus meningkatkan kemampuan
untuk mengembangkan komponen kendaraan, baik untuk
segmen OEM maupun segmen REM untuk produk roda dua
maupun roda empat. Di sepanjang tahun 2010, divisi ini telah
meluncurkan berbagai produk seperti outer mirror untuk
kendaraan niaga/truk, left drawer, console box, washer nozzle,
dan helm.
Astra Otoparts-Adiwira Plastik Division
As a producer of plastic components, the Adiwira Plastik
Division continued to sharpen its ability to develop new
automotive components for the OEM segment and the REM
or spare parts segment of both two and four-wheeled vehicles.
Throughout 2010, the division launched various products
including outer mirror for commercial vehicle/truck, left drawer,
console box, washer nozzle, and helmet.
PT Indokarlo Perkasa
Untuk meningkatkan penjualan, maka selama tahun 2010,
anak perusahaan yang memproduksi komponen karet ini telah
mengembangkan produk tensioner guide untuk kendaraan
roda dua.
PT Indokarlo Perkasa
To increase its revenue, PT Indokarlo Perkasa, a subsidiary
producing rubber components, in year 2010 developed
tensioner guide for two-wheeled vehicles.
PT Menara Terus Makmur
Sebagai produsen komponen forging, pada tahun 2010,
PT Menara Terus Makmur mengembangkan produk boss
rotor, con race, dan steering stem untuk kendaraan roda dua
dan lower ball joint dan rotor untuk kendaraan roda empat.
Perusahaan ini juga melakukan inovasi dan mendesain sendiri
pantograph jack 0,8T dan screw jack 0,2T.
PT Menara Terus Makmur
As a producer of forging components, PT Menara Terus
Makmur developed in 2010 various products including boss
rotor, con race, and steering stem for two-wheeled-vehicles,
and lower ball joints and rotors for four-wheeled vehicles. The
Company also made some innovations and designed by itself
pantograph jack 0.8T and screw jack 0.2T.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion & Analysis
PT FSCM Manufacturing Indonesia
Melanjutkan program tahun 2009, FSCM mengembangkan
produk drive chain dengan desain yang lebih sederhana dan
teknologi baru sebagai upaya menyediakan produk berkualitas
dengan harga yang kompetitif pada tahun 2010.
PT FSCM Manufacturing Indonesia
Following-up programs of 2009, FSCM developed in 2010
Drive Chain products with simpler designs using latest
technology as part of efforts to provide high quality products
with competitive prices.
PT Century Batteries Indonesia
Untuk memenuhi permintaan aki bebas perawatan atau
maintenance free yang semakin meningkat dari pelanggan
internasional, PT Century Batteries Indonesia mengembangkan
produk aki INCOE MF tipe Din untuk pasar ekspor. Setahun
sebelumnya, anak usaha Astra Otoparts ini meluncurkan
produk aki INCOE MF tipe JIS ke pasar yang sama.
PT Century Batteries Indonesia
In order to meet the rising demands for maintenance-free
batteries from international consumers, PT Century Batteries
Indonesia developed a battery product namely INCOE MF Type
Din for export. One year earlier, the subsidiary launched battery
called INCOE MF Type JIS to the same market.
PT Astra Nippon Gasket Indonesia
Anak perusahaan Astra Otoparts ini telah mengembangkan
produk muffler joint melalui proses deep drawing. Selain itu,
anak usaha ini juga mengembangkan produk cakram yang
sebelumnya diperoleh secara impor.
PT Astra Nippon Gasket Indonesia
This Company developed muffler joint which use deep-drawing
process. PT Astra Nippon Gasket Indonesia also developed
disc products that were previously imported.
Selain meluncurkan beberapa produk baru, Perseroan juga
berhasil meningkatkan pangsa pasar pada beberapa ATPM
(Agen Tunggal Pemegang Merek) dan ditunjuk sebagai
pemasok komponen untuk tipe kendaraan baru yang akan
diproduksi oleh ATPM. Pada tahun 2010, beberapa anak
usaha Perseroan mendapatkan penghargaaan sebagai
pemasok yang memiliki kinerja terbaik.
Aside from launching new products, the Company also
expanded its market share among ATPMs and was appointed
as component supplier for new vehicle types to be produced
by ATPMs. In 2010, several subsidiaries/affiliated companies
received awards as best performance supplier.
Pencapaian terbesar Perseroan adalah peningkatan
kompetensi yang pada akhirnya menambah jumlah pelanggan
The biggest achievement of the Company in 2010 was
competence improvement, which in the end would increase
the number of customers who trust the Company as their
business partner and an increase in number of featured
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
39
40
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion & Analysis
yang mempercayai Perseroan sebagai mitra bisnis mereka dan
bertambahnya jumlah produk unggulan. Seiring bertambahnya
kepercayaan pelanggan, Perseroan diharapkan bisa menjadi
mitra pilihan bagi pelanggan.
products. Following an increase in customers’ confidence, the
Company is expected to become the partner of choice.
Kesuksesan ini datang bukan tanpa kendala. Bahkan tahun
2010 dirasakan sebagai tahun yang penuh tantangan dengan
masuknya komponen otomotif murah dari luar negeri, seperti
China, India, dan Korea Selatan, seiring dengan berlakunya
ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) pada 1 Januari 2010.
ACFTA menghapus biaya masuk beberapa komponen otomotif
dari China.
However, the success was not without problems. In fact,
year 2010 was considered to be full of challenges due to
the arrival of cheap automotive componets from neighboring
countries such as China, India, and South Korea, following the
implementation of the ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA)
on January 1. Among other things, ACFTA scrapps import
tariffs for some automotive components from China.
Kenaikan harga bahan baku dan tarif dasar listrik juga menjadi
tantangan tersendiri bagi Astra Otoparts dan anak-anak
usahanya. Selera konsumen pun mulai berubah; mereka
cenderung memilih mobil murah untuk kendaraan roda empat
dan motor matik untuk kendaraan roda dua. Perseroan
berupaya melakukan penyesuaian yang diperlukan sehingga
dapat memberikan respons yang baik terhadap perubahan
tersebut.
An increase in the price of raw materials and electricity tariffs
posed certain challenges to Astra Otoparts and its subsidiaries/
affiliated companies. Consumer’s taste started to change;
They tend to choose low cost vehicles for cars and matic for
motorcycle. The Company tried to adjust this situation in order
to provide a good response to these changes.
Beruntung Perseroan telah mengantisipasi kendala tersebut
dengan inovasi dan perbaikan di dalam aktifitas sehari-hari
sehingga mencapai QCD yang memiliki standar internasional.
Perseroan juga menerapkan pola pikir ‘mampu berbuat’ atau
“can-do mindset” untuk melakukan perubahan.
Fortunately, the Company had anticipated those problems
through innovation and improvements in daily operations so
as to meet the international QCD standard. The Company also
implemented “can-do mindset” in order usher in changes.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion & Analysis
Segmen Bisnis Pemasaran
Kompetisi yang semakin ketat di pasar domestik maupun
luar negeri mendorong Perseroan untuk mengembangkan
konsep New Trading Business Model. Melalui model bisnis
ini, Perseroan diharapkan dapat menyediakan produk yang
tepat di pasar yang tepat (the right product at the right market)
dan dapat menjangkau pasar luas dengan waktu pemberian
tanggapan (response time) yang lebih cepat.
Untuk melaksanakan New Trading Business Model, Perseroan
melakukan perubahan manajemen, memberikan pelatihan
intensif mengenai sistem yang baru, dan melakukan
penerimaan tenaga kerja yang memenuhi kualifikasi. Memang
harus diakui bahwa kendala utama dalam menerapkan New
Trading Business Model ini adalah kesiapan tenaga kerja,
baik dari segi jumlah maupun kapasitas, dan masa adaptasi
terhadap implementasi sistem dan cara kerja baru. Namun
pelajaran yang bisa diambil dari model baru ini adalah
Perseroan harus selalu siap untuk melakukan perubahan.
Trading Business Segment
Kehandalan strategi pemasaran Perseroan terbukti dengan
beberapa penghargaan yang diterima sepanjang tahun 2010.
Penghargaan pertama adalah Indonesia’s Most Admired
Company (IMAC) 2010 untuk kategori perusahaan komponen
kendaraan bermotor; the Best 1 Marketing Management of
the Year 2010 dari Business Review, mempertahankan posisi
sebagai pemimpin pasar dengan jumlah jaringan distribusi
terluas di Indonesia, yang ditandai dengan penghargaan
Rekor Bisnis sebagai perusahaan suku cadang kendaraan
bermotor dengan jaringan terluas yang diselenggarakan oleh
TERA Foundation dan Harian Seputar Indonesia, mendapat
penghargaan Top Brand untuk GS Battery dari majalah
Marketing bekerjasama dengan Frontier empat kali berturutturut sejak 2007, dan penghargaan Favorite Car Battery dari
Majalah Autobild selama tiga tahun berturut-turut sejak 2008.
Menjaga hubungan baik dan dapat diandalkan dengan
pelanggan diyakini sebagai salah satu kunci sukses dan faktor
yang sangat penting dalam menjaga keberlangsungan dan
pertumbuhan Perseroan.
Stiffer competition in both domestic and international markets
prompted the Company to develop the New Trading Business
Model. With this model, the Company is expected to be able
to supply the right product to the right market and that Astra
Otoparts’ products reach a wider market with faster response
time.
To implement the New Trading Business Model, the Company
made some changes in the management, conducted intensive
trainings on the new system, and recruited new employees
who meet required qualifications. Indeed, it has to be admitted
that primary problems faced in implementing the New Trading
Business Model were the readiness of the Company’s human
resources, both in terms of number and capability, and
adaption period needed to implement the system and new
work practices. Nevertheless, one lesson learned from the new
model was that the Company must be ready all the times to
make changes.
The effectiveness of the Company’s marketing strategy was
proven with several awards received throughout 2010. The
first award was the Indonesia’s Most Admired Company
(IMAC) 2010 under automotive spare parts category; the Best
1 Marketing Management of the Year 2010 from Business
Review, maintaining its position as the market leader as
attested by the Rekor Bisnis award as an automotive spare
parts Company with the largest network from TERA Foundation
and Seputar Indonesia Newspaper, received Top Brand award
for GS Battery from the Marketing magazine and Frontier
for the fourth consecutive year since 2007, and Favorite Car
Battery award from Autobild magazine for three consecutive
years since 2008.
Maintaining good and trustworthy relations with customers is
believed to be one of the success keys and a very important
factor in ensuring the Company’s sustainability and growth.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
41
42
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion & Analysis
Pasar Dalam Negeri
Domestic Market
Selama tahun 2010, penjualan Astra Otoparts dan anakanak usahanya di pasar domestik, yang meliputi segmen
pasar pabrikan dan segmen pasar suku cadang pengganti,
meningkat sebesar 21,5%.
Throughout 2010, the revenue of Astra Otoparts and its
subsidiaries/affiliated companies in domestic market for both
original equipment for manufacturer and replacement market
segment rose by 21.5%.
Untuk wilayah di luar Jawa Bali, Astra Otoparts–Divisi Domestik
bersinergi dengan para diler utama (main dealer) yang berjumlah
66 diler, sementara untuk wilayah Jawa dan Bali, Perseroan
langsung menangani penjualan ke toko-toko pengecer.
For outside Java and Bali areas, Astra Otoparts-Domestic
Division synergized with 66 main dealers, while for the Java and
Bali area, the Company does itself the sales directly to retailers.
Produk yang dipasarkan oleh Astra Otoparts – Divisi Domestik
meliputi:
a. Aki atau battery dengan merek GS, Incoe, dan Aspira,
b. Suku cadang kendaraan roda dua dengan merek
Aspira, Federal dan Kayaba
c. Suku cadang kendaraan roda empat dengan merek
Aspira, Kayaba, dan TDW
Products marketed by Astra Otoparts-Domestic Division
included:
a. Batteries: GS, Incoe, and Aspria
b. Spare parts for motorcycles: Aspira, Federal, and
Kayaba
c. Spare parts for four-wheeled vehicles: Aspira, Kayaba,
and TDW
Pasar Suku Cadang Pengganti
Replacement Market
Kompetisi yang semakin ketat baik di pasar domestik maupun
luar negeri mendorong Perseroan menerapkan sejumlah
strategi untuk tetap bersaing di pasar. Dan sejak tahun 2010,
Perseroan merumuskan “Strategic Marketing Framework”
yang meliputi strategi produk, harga, promosi dan lokasi atas
setiap produk yang dipasarkan oleh Perseroan. Hasilnya,
Tighter competition in both domestic and overseas markets
pushed the Company to apply a number of strategies to
stay competitive in the market. Since 2010, the Company
has formulated the Strategic Marketing Framework covering
product strategy, price, promotion, and place of all products
marketed by the Company. The result was that the revenue
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion & Analysis
pertumbuhan penjualan di segmen suku cadang pengganti
mencapai 11,5% dibanding tahun lalu.
in the replacement market segment grew by 11.5% in 2010
compared to last year.
Secara berkesinambungan, Perseroan tetap melakukan
pengembangan produk yang mempunyai potensi pasar dan
memberikan nilai tambah bagi Perseroan beserta seluruh
jaringan distribusinya.
The Company continuously developed products that meet
market demand and give added value to the Company and its
distribution network as a whole.
Program promosi ditingkatkan untuk mendidik konsumen
tentang pengetahuan terhadap produk (product knowledge)
dan meningkatkan citra merek (brand image) dari Astra
Otoparts. Perseroan tetap melanjutkan dan memperkuat
kesadaran masyarakat akan pentingnya menggunakan produk
asli melalui program promosi aki GS-ASTRA. Promosi melalui
iklan di TV, radio, media cetak pun terus ditingkatkan, seiring
dengan peningkatan program push untuk meningkatkan
kesetiaan dari diler, toko pengecer dan pengguna langsung
melalui pemberian insentif ke diler dan undian berhadiah bagi
konsumen.
Promotion programs were also intensified to educate
consumers on product knowledge and enhance brand image
of Astra Otoparts. The Company continued to pursue and
strengthen people’s awareness on the importance of using
original spare parts only through massive promotions of GSAstra battery. Promotions through TV, radio, and print media
were stepped up in line with so-called push programs aimed
at enhancing the loyalty of dealers, retailers, and end users by
giving incentives to dealers and raffles to end users.
Perseroan juga mengembangkan jaringan untuk memperkuat
dan meningkatkan efektifitas distribusi yang ada dan
menambah jaringan distribusi baru. Pada tahun 2010,
Perseroan menambahkan satu kantor penjualan di Surabaya,
Jawa Timur.
The Company also strengthened its network and enhance
effectiveness of existing distribution channels as well as add
new distributionnetwork. In 2010, the Company added one
sales office in Surabaya, East Java.
Pasar Ritel : Shop&Drive
Retail Market: Shop&Drive
Untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, Perseroan
juga berkecimpung dalam jaringan distribusi ritel modern
untuk suku cadang pengganti. Dengan konsep waralaba,
gerai Shop&Drive mendistribusikan suku cadang yang bersifat
cepat laku (fast moving) seperti aki dan oli. Shop&Drive
mengutamakan produk yang berkualitas dan terpercaya,
kenyamanan transaksi, serta perawatan ringan bagi kendaraan
roda empat.
To improve its service to customers, the Company also
engages in modern retail distribution network for spare
parts. Developing through franchise concept, Shop&Drive
outlets distribute fast-moving spare parts such as battery
and oil. Shop&Drive prioritizes quality and trusted products,
convenience, and light service for four-wheeled vehicles.
Selain menjadikan Standard Operating Procedure (SOP)
sebagai panduan, kegiatan operasional di Shop&Drive juga
didukung dengan sistem komputerisasi yang tersentralisasi di
Kantor Pusat (Head Office) dan terintegrasi di seluruh jaringan
gerai, sehingga dapat dilakukan tindakan sedini dan seakurat
mungkin.
Aside from using the Standard Operating Procedure (SOP)
as reference, Shop&Drive’s operations are supported by a
centralized computerization system in the Head Office and are
integrated with all Shop&Drive outlets in order to give quick &
prompt response to customers.
The Company increased the number of Shop&Drive outlets
in Java-Bali area from 94 to 117 in 2010 and Battery Home
Delivery is one of concrete manifestations of Astra Otoparts’
excellent service to consumers. Just call up Shop&Drive’s call
center at 021-6508844 and your battery would be delivered to
your doorstep.
Logistics Support
In order to have excellent trading business model, Astra
Otoparts badly needs logistics functions that support its needs
for a faster speed to market. And in 2010, the Company
made use of an integrated application system for product
procurement and distribution in order to meet consumers’
demand.
Astra Otoparts has two warehouses for product distribution
throughout Indonesia: the Central Distribution Center (CDC)
in Cibitung, West Java, and the Regional Distribution Center
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
43
44
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion & Analysis
Perseroan menambah jumlah jaringan Shop&Drive di wilayah
Jawa-Bali dari 94 menjadi 117 gerai pada tahun 2010. Layanan
pengiriman aki ke rumah (Battery Home Delivery) merupakan
wujud dari pelayanan prima ke konsumen, cukup dengan
menghubungi call center Shop&Drive di 021-6508844.
Dukungan Logistik
Dalam rangka mencapai model bisnis perdagangan yang
prima, Astra Otoparts sangat membutuhkan fungsi logistik
yang mendukung tujuan untuk bergerak lebih cepat ke pasar.
Pada tahun ini Perseroan menerapkan satu sistem aplikasi
yang terintegrasi untuk pengaturan pengadaan dan distribusi
produk dalam upaya memenuhi permintaan konsumen.
Astra Otoparts memiliki 2 buah pusat gudang penyimpanan
untuk mendistribusikan produk-produk ke seluruh wilayah
Indonesia yaitu Central Distribution Center (CDC) yang
berlokasi di Cibitung dan Regional Distribution Center
(RDC) yang berlokasi di Sidoarjo. Produk-produk di CDC
didistribusikan ke RDC, depo-depo area Jawa Barat dan
Jawa Tengah, serta ke diler-diler di Indonesia bagian barat.
Sedangkan produk-produk yang ada di RDC didistribusikan
ke depo-depo area Jawa Timur dan Bali, serta ke diler-diler di
area Indonesia bagian timur.
Tentu saja beberapa aktifitas dalam sistem logistik tetap
dimonitor, seperti tingkat stok (stock level) di setiap gudang
dan depo, sistem pergudangan yang terdiri dari penerimaan,
penyimpanan dan pengeluaran barang, sinkronisasi
pengiriman barang, yang didukung dengan biaya penanganan
yang kompetitif, dengan tujuan efisiensi dan memudahkan
pelanggan memperoleh produk-produk Perseroan.
Dukungan Penjualan ke ATPM
Meningkatnya penjualan kendaraan bermotor baik roda
dua maupun roda empat dapat ditangkap dengan baik
sehingga ikut meningkatkan penjualan komponen otomotif
dari Perseroan ke OEM sebesar 32,1% dibanding tahun lalu.
Perseroan menjalankan strategi utama dalam peningkatan
daya saing QCD untuk memenangkan persaingan dengan
persiapan kapasitas yang matang dan terencana dengan baik.
Program Key Account Management yang dicanangkan Astra
Otoparts yang bertujuan untuk mengetahui adanya berbagai
kebutuhan khusus dan peluang yang ada di setiap agen
tunggal pemegang merek (ATPM) telah berjalan secara efektif
selama tahun 2010. Dengan demikian, Perseroan dapat
merespon secara cepat berbagai peluang dan kebutuhan dari
setiap ATPM.
Melalui Key Account Management, Perseroan dapat melihat
kekurangan dan keuntungan dari setiap proyek yang digulirkan
oleh ATPM terhadap Grup Astra Otoparts secara keseluruhan,
tidak hanya kepada satu anak perusahaan. Tahun 2010
ini, terjadi peningkatan jumlah pelanggan dibanding tahun
sebelumnya. Keberhasilan dalam pemenuhan segmen pasar
pabrikan ini juga didukung oleh pembenahan internal, serta
upaya peningkatan praktik Quality Cost Delivery (QCD) yang
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
(RDC) in Sidoarjo, East Java. The products in the CDC are
distributed to the RDC, depots in West Java and Central Java,
and dealers in the western part of Indonesia, while products in
the RDC are distributed to depots in East Java and Bali as well
as dealers in the eastern part of Indonesia.
All activities in the logistics system are strictly to be monitored
such as stock level at warehouses and depots, warehousing
system consisting of inbound, storage and outbound logistic,
synchronization of goods delivery supported by competitive
handling cost for the sake of efficiency and helping customers
have access to the Company’s products.
Sales Support for ATPM
The increase in revenue of both two-wheeled and four-wheeled
vehicles was grabbed to boost the Company’s automotive
component sales to the original equipment for manufacturer
segment by 32.1% compared to last year. The Company also
employed a strategy aimed at increasing QCD competitiveness
to win the competition through a well-planned capacity increase.
The Key Account Management program launched by Astra
Otoparts, which was aimed at identifying special needs and
opportunities available in every ATPM, has worked effectively in
2010 and thus the Company is equipped to respond quickly to
various opportunities and needs of every ATPM.
Through the Key Account Management, the Company is able
to pinpoint weaknesses and benefits of every project launched
by ATPM for Astra Otoparts Groups as a whole, not just for one
specific subsidiary. In 2010, the Company and its subsidiaries
served greater number of customers than last year. The
Company’s ability to meet demands from the original equipment
for manufacturer segment was also supported by internal
improvement, as well as strove to increase Quality Cost Delivery
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion & Analysis
memenuhi standar internasional agar produk Perseroan lebih
kompetitif.
(QCD) practices that meet international standards in order to
make the Company’s products become more competitive.
Pasar Ekspor
Export Market
Penjualan ke segmen pasar ekspor dilakukan oleh Astra
Otoparts – Divisi Internasional dari Jakarta dan beberapa
kantor cabang di mancanegara, seperti Singapura, Dubai, dan
Australia. Saat ini, produk Astra Otoparts sudah dipasarkan
di 49 negara, di kawasan Timur Tengah, Asia Oceania, Afrika,
Eropa dan Amerika. Pada tahun 2010, penjualan ke segmen
pasar ekspor mengalami kenaikan sebesar 0,15%.
Revenue from export market segment was conducted by Astra
Otoparts-International Division in Jakarta and its overseas
branch offices in Singapore, Dubai, and Australia. Astra
Otoparts products are currently marketed in 49 countries,
mostly in Middle East, Asia Oceania, Africa, Europe, and the
Americas. Sales of the export market segment grew by 0.15%
in 2010.
Produk yang dipasarkan oleh Astra Otoparts – Divisi
International meliputi aki, filter, dan sejumlah suku cadang
pengganti lainnya. Selama tahun 2010, Divisi International
meluncurkan tiga tipe baru aki bebas perawatan (maintenance
free) yaitu Din 55, Din 66, dan Din 88 bermerek Incoe untuk
kendaraan roda empat.
Products marketed by Astra Otoparts-International Division
include battery, filter, and several other fast moving parts.
Throughout 2010, the International Division launched three new
types of maintenance-free batteries for four-wheeled vehicles:
Incoe Din 55, Din 66, and Din 88.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
45
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion & Analysis
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion & Analysis
Tinjauan Keuangan
Secara umum kondisi keuangan Perseroan pada tahun
2010 menunjukkan keadaan yang sehat seiring dengan
peningkatan industri otomotif yang sangat baik. Perseroan
berhasil meningkatkan Pendapatan Bersih secara signifikan
sekaligus melakukan efisiensi yang dapat menekan Beban
Pokok Pendapatan dan Beban Usaha sehingga menghasilkan
pertumbuhan laba bersih yang signifikan dan mencapai suatu
titik baru sebagai Perusahaan dengan Laba Bersih diatas satu
triliun.
1. Laba Bersih
Perseroan berhasil mencetak kenaikan Laba Bersih sebesar
48,5% dari Rp 768,3 miliar pada tahun sebelumnya menjadi
Rp 1,14 triliun. Kenaikan Laba bersih ini disebabkan oleh
keberhasilan Perseroan dalam meningkatkan Pendapatan
Bersih sekaligus melakukan efisiensi Beban Pokok Pendapatan
sebesar 0,5%, dan efisiensi Beban Usaha sebesar 0,7%,
sehingga persentase laba usaha terhadap Pendapatan Bersih
dari 8,0% menjadi 9,2%. Kenaikan Bagian Laba Bersih
Perusahaan Asosiasi dan Jointly Controlled Entities sebesar
49,3% dari Rp 509,8 miliar menjadi Rp 761,2 miliar juga
merupakan komponen yang penting atas peningkatan Laba
Bersih Perseroan.
a. Laba Kotor
Perseroan mencatat total laba kotor sebesar Rp 1.152,6
miliar atau meningkat 21,5% dibandingkan tahun sebelumnya
sebesar Rp 948,6 miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh
keberhasilan Perseroan meningkatkan Pendapatan Bersih, dan
diikuti dengan program-program efisiensi dalam Beban Pokok
Pendapatan.
b. Pendapatan Bersih
Perseroan mencatat terjadinya peningkatan Pendapatan
Bersih tahun 2010 sebesar 18,8% terhadap Pendapatan
Bersih tahun sebelumnya dari Rp 5,27 triliun menjadi Rp
6,26 triliun. Peningkatan ini terjadi, terutama seiring dengan
peningkatan produksi otomotif domestik yang berdampak
pada peningkatan penjualan komponen otomotif Perseroan ke
segmen pasar pabrikan atau Industri Otomotif (OEM). Selain
itu, Perseroan juga mencatat terjadinya peningkatan penjualan
di segmen pasar suku cadang pengganti atau Replacement
Market (REM) dan penjualan ekspor.
c. Beban Usaha dan Laba Usaha
Jumlah Beban Usaha meningkat sebesar 9,6% atau menjadi
Rp 579,5 miliar dibandingkan Rp 528,6 miliar pada tahun
sebelumnya. Kenaikan beban usaha ini terutama dipicu oleh
kenaikan Beban Penjualan sebesar 21,1%, yang berkaitan
dengan kenaikan Pendapatan Bersih dan Beban Umum &
Administrasi sebesar 3,8%. Pelaksanaan upaya efisiensi
operasional Perseroan berhasil menurunkan persentase Beban
Usaha terhadap Pendapatan Bersih, dari 10,0% menjadi 9,3%.
Kondisi tersebut menyebabkan naiknya Laba Usaha sebesar
36,5%, yaitu dari Rp 420,0 miliar menjadi Rp 573,1 miliar.
Financial Review
In general, The Company showed a healthy financial
performance in 2010, along with automotive industry growth.
The Company boosted its Net Revenue significantly and
took efficiency program to reduce the Cost of Revenue
and Operating Expenses. This led to significant Net Income
growth that allowed the Company to reach a new height as a
Company with more than Rp 1 trillion in Net Income.
1. Net Income
The Company recorded 48.5% increase in Net Income from
Rp 768.3 billion in last year to Rp 1,14 trillion in 2010. This
increase partly due to its success to boost Net Revenue and
minimizing both the Cost of Revenue by 0.5 % and Operating
Expenses by 0.7 %, so that the percentage of Operating
Income to Net Revenue rose from 8.0% to 9.2%. A rise in
Equity in Net Income of Associates and Jointly Controlled
Entities by 49.3% from Rp 509.8 billion to Rp 761.2 billion is
also an important component that boosted the Company’s Net
Income.
a. Gross Profit
The Company recorded a Gross Profit of Rp 1,152.6 billion, or
a 21.5 % increase compared to Rp 948.6 billion recorded last
year. This increase was due to the Company’’s ability to boost
its Net Revenue, followed by a series of the efficiency programs
to minimize the Cost of Revenue.
b. Net Revenue
The Net Revenue of Astra Otoparts rose by 18.8% from Rp
5.27 trillion in 2009 to Rp 6.26 trillion in 2010. The increase
was due to, primarily, the rise of domestic automotive
production which led to boost automotive parts sales to the
Original Equipment Manufacturer (OEM). The Company also
recorded a sales increase in Replacement Market (REM), as
well as Exports Market.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
47
48
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion & Analysis
d. Bagian Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi dan
Jointly Controlled Entitites
Perseoran mencatat kenaikan signifikan Bagian Laba Bersih
Perusahaan Asosiasi dan Jointly Controlled Entities sebesar
49,3% dari Rp 509,8 miliar pada tahun sebelumnya menjadi
Rp 761,2 miliar pada tahun 2010. Kontribusi peningkatan
Bagian Laba Bersih Perusahaan Asosiasi dan Jointly Controlled
Entities tahun 2010 terutama berasal dari Perusahaan Asosiasi
yang memproduksi shock absorber, clutch disc/clutch cover,
door frame, door lock, brake system (disc & drum), rear axle,
propeller shaft, automotive & motocycle battery, air conditioner,
compressor, spark plug, radiator, alternator, stick coil, gasket,
dan engine valve.
Kenaikan Bagian Laba Bersih Perusahaan Asosiasi dan
Jointly Controlled Entities juga dipicu dari peningkatan industri
otomotif, dan usaha-usaha efisien sehingga menurunkan
Beban Pokok Pendapatan dan Beban Usaha pada
Perusahaan-Perusahaan tersebut.
2. Aset
Jumlah Aset Perseroan pada tahun 2010 mencapai Rp 5,6
triliun yang terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp 2,2 triliun dan
Aset Tidak Lancar senilai Rp 3,4 triliun. Jumlah Aset tersebut
meningkat sebesar 20,3% dibandingkan dengan jumlah Aset
pada tahun 2009 sebesar Rp 4,6 triliun.
a. Aset Lancar
Perseroan mencatat kenaikan nilai Aset Lancar sebesar 3,2%
menjadi Rp 2,2 triliun dibandingkan dengan jumlah Aset Lancar
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
c. Operating Expenses and Income
The total Operating Expenses rose by 9.6 % to Rp 579.5 billion
in 2010, compared to Rp 528.6 billion in previous year. The
increase of the expenses was due to the rise in Sales Expenses
and General and Administrative Expenses by 21%, which
related to increase of Net Revenue and 3.8% respectively.
The efficiency measures lowered the percentage of Operating
Expenses in Net Revenue from 10.0% in the previous year to
9.03% in 2010.
Consequently, the Operating Income rose by 36.5% from Rp
420 billion to Rp 573.1 billion.
d. Equity in Net Income of Associates and Jointly
Controlled Entities
The Company recorded a significant increase of 49.3 %in the
Equity in Net Income of Associates and Jointly Controlled Entities
from Rp 509.8 billion in the previous year to Rp 761.1 billion
in 2010. The income among others mostly originated from
affiliated companies that produce shock absorbers, clutch discs/
clutch covers, door frame, door lock, brake systems (disc and
drum), rear axles, propeller shafts, automotive & motorcycle
batteries, air conditioners, compressors, spark plug, radiators,
alternators, stick coils, gaskets, and engine valves.
The Increase in Equity in Net Income of Associates and Jointly
Controlled Entities also triggered from automotive industry
growth, and together with the efficiency program thereby
reducing Cost Of Revenue and Operating Expenses in these
Companies.
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion & Analysis
pada tahun sebelumnya senilai Rp 2,1 triliun. Kenaikan ini
terutama pada piutang usaha, persediaan,dan pembayaran
dimuka lainnya, yang seluruhnya meningkat sebesar Rp 356,8
miliar tetapi di sisi lain terjadi penurunan kas dan setara kas
sebesar Rp 288,4 miliar yang diakibatkan oleh peningkatan
investasi.
b. Aset Tidak Lancar
Perseroan mencatat kenaikan Aset Tidak Lancar sebesar
Rp 872,5 miliar atau 34,7% dari Rp 2,5 triliun pada tahun
sebelumnya menjadi Rp 3,4 triliun pada tahun 2010. Kenaikan
ini dipengaruhi terutama oleh kenaikan investasi pada
perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities senilai Rp
538,7 miliar dan kenaikan aset tetap senilai Rp 288,3 miliar.
3. Kewajiban dan Ekuitas
Kewajiban Perseroan terdiri dari Kewajiban Jangka Panjang dan
Kewajiban Jangka Pendek. Pada tahun 2010, jumlah Kewajiban
Jangka Pendek naik sebesar sebesar 27,7% menjadi Rp 1.251,7
miliar dari tahun sebelumnya senilai Rp 980,4 miliar. Kenaikan
ini disebabkan oleh terjadinya peningkatan pinjaman jangka
pendek dan beban yang masih harus dibayar. Sementara,
Kewajiban Jangka Panjang mengalami penurunan sebesar
18,1% dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 281,9 miliar
menjadi Rp 231 miliar. Penurunan tersebut disebabkan oleh
dilakukannya pembayaran sebagian pinjaman jangka panjang.
Hak Minoritas meningkat sebesar 39.4% dibandingkan tahun
2009, yakni dari Rp 173,9 miliar menjadi Rp 242,3 miliar.
Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan Laba dari anak
perusahaan konsolidasi.
Sementara jumlah Ekuitas Perseroan juga meningkat sebesar
20,3% dibandingkan tahun sebelumnya, yakni dari Rp 3,2 triliun
menjadi Rp 3,9 triliun. Peningkatan Ekuitas tersebut disebabkan
oleh kenaikan laba bersih Perseroan pada tahun 2010.
4. Arus Kas
a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Perseroan membukukan arus kas bersih dari aktivitas
operasi sebesar Rp 374,7 miliar, turun dibandingkan dengan
tahun sebelumnya Rp 578,7 miliar. Penurunan ini terutama
disebabkan oleh peningkatan pembayaran ke pemasok untuk
pembelian persediaan sebagai persiapan mengantisipasi
kenaikan harga di tahun depan, sehingga kas yang dihasilkan
dari operasi lebih rendah.
b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Pengeluaran kas untuk aktivitas investasi mengalami kenaikan
menjadi Rp 206,6 miliar dari Rp 34,3 miliar pada tahun
sebelumnya. Kenaikan sebesar Rp 172,3 miliar ini terutama
disebabkan oleh peningkatan pengeluaran kas yang digunakan
untuk perolehan aset tetap.
c. Arus kas dari Aktivitas Pendanaan
Pengeluaran kas untuk aktivitas pendanaan juga mengalami
kenaikan dari Rp 300,7 miliar menjadi Rp 450,4 miliar, yang
disebabkan terutama oleh peningkatan pengeluaran kas untuk
pembayaran dividen kepada pemegang saham.
2. Assets
The total Assets of the Company in 2010 reached Rp 5.6
trillion, consisting of Current Assets of Rp 2.2 trillion and NonCurrent Assets of Rp 3.4 trillion. The total Asset jumpedby
20.3 % in 2010 compared to the 2009 Assets of Rp 4.6 trillion.
a. Current Assets
The Company recorded a rise in the Current Assets 3.2%
from Rp 2.1 trillion in previous year to Rp 2.2 trillion in 2010.
This increase mainly increas of trade receivables, inventories,
and other prepaid expenses totally by Rp 356.8 billion. On
the other hand, the Company also recorded a lower cash
and cash equivalent by Rp 288.4 billion due to increase in
investments.
b.Non-Current Asset
The Company booked an increase of the Non-Current
Assets Rp 3.4 trilion or 34.7% from Rp 2.5 trilion in 2010.
This was mainly due to the rising amount of the investments by
Associates and jointly controlled entities amounting to
Rp 538.7 billion, and the increase of fixed assets by Rp 288.3
billion.
3. Liabilities and Equity
Liabilities consist of Long-Term and Short-Term Liabilities.
In 2010, the total Short-Term liabilities rose by 27.7 % to
Rp 1,251.7 billion from Rp 980.4 billion in the previous year.
The increase was due to the rise in Short-Term Loans and
accrued expenses. On the other hand, long-term liabilities
were lower by 18.1 % from Rp 281.9 billion in the previous
year to Rp 231 billion. The decrease was due to partial
payments of Long-Term Loans.
The Minority Interest jumped by 39.4 % compared to 2009,
from Rp 173.9 billion to Rp 242.3 billion. The increase was due
to the rising Incomeof the consolidated subsidiaries.
Meanwhile, the amount of the Equity was also increase by
20.3% compared to previous year, from Rp 3.2 trillion to
Rp 3.9 trillion. The increase of Equity was due to the Company’s
Net Income rise in 2010.
4. Cash Flow
a. Cash Flow from Operational Activities
The Company booked Rp 374.7 billion in net cash flow from
operational activities, lower compared to Rp 578.7 billion in the
previous year. The decrease was due to increase of payments to
suppliers to purchase inventory to anticipate higher prices next
year, thus resulting in lower cash flow from operational activities.
b.Cash Flow from Investment Activities
The cash expenditure for investment activities rose to Rp 206.6
billion from Rp 34.4 billion in the previous year. The Rp 172.3
billion increase was mainly due to higher cash expenditure for
acquiring fixed asset.
c. Cash Flow from Funding Activity
The cash flow from funding activities also increased from
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
49
50
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion & Analysis
5. Informasi Keuangan Yang Telah Dilaporkan Yang
Mengandung Kejadian Yang Sifatnya Luar Biasa
dan Jarang Terjadi
Rp 300.7 billion in 2009 to Rp 450.4 billion 2010 mainly due to
higher cash dividend payments to shareholders 5. Extraordinary Financial Information
Di sepanjang tahun 2010 tidak ada informasi keuangan yang
telah dilaporkan yang mengandung kejadian yang sifatnya luar
biasa dan jarang terjadi.
Throughout 2010, there was no reported extraordinary financial
information.
6. Kebijakan Deviden
6. Dividend Policy
Sesuai dengan keputusan RUPS tahunan tanggal 20 Mei 2010,
atas laba bersih Perseroan tahun buku 2009 sebesar Rp 768,3
miliar, Perseroan membagikan dividen tunai sebesar Rp 598
per saham atau Rp 461,1 miliar, yaitu sekitar 60% dari laba
bersih Perseroan, dengan perhitungan sebagai berikut:
• Sebesar Rp 120 (seratus dua puluh rupiah) per saham
telah dibayarkan sebagai dividen interim pada tanggal 11
Nopember 2009
• Sebesar Rp 478 (Empat ratus tujuh puluh delapan rupiah) per
saham merupakan dividen final yang telah dibayarkan pada
tanggal 31 Juni 2010.
The Annual General Meeting of Shareholders (AGMoS) on
May 20, 2010 decided that the Company will pay Rp 598 per
share or Rp 461.1 billion as dividends, approximately 60% of
Company Net Income, with the following details:
• Rp 120 (one hundred twenty rupiah) per share has been
paid as interim dividends on November 11, 2009
• Rp 478 (four hundred seventy eight rupiah) per share is a
final dividend paid on June 31, 2010.
RUPS Tahunan tanggal 20 Mei 2010 telah memberikan
kewenangan kepada Direksi Perseroan untuk melaksanakan
pembagian dividen tunai tersebut, dan Direksi telah
melaksanakan penugasan tersebut dengan baik.
The Annual GMoS on May 20, 2010 authorized the Board
of Directors to execute cash dividend disbursement and the
Board of Directors had executed the mandate accordingly.
Pada tanggal 7 Oktober 2010, Perusahaan mengumumkan
dividen kas interim untuk tahun buku 2010 sebesar Rp 121,8
miliar atau Rp 158 (seratus lima puluh delapan rupiah) per saham.
Dividen tersebut dibayarkan pada tanggal 4 November 2010.
On October 7, 2010, the Company declared an interim cash
dividend for book year 2010 amounting Rp 121.8 billion or Rp
158 (one hundred fifty eight rupiah) per share. The dividend
was paid on November 4, 2010.
Selama 5 (lima) tahun terakhir, kebijakan dividen Perseroan
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
The following table shows dividend policies in the past 5(five)
years:
Kebijakan Dividen/Dividend Policy
Tahun Buku/Fiscal Year
2005
2006
2007
2008
2009
Paid dividend (Rp million)
77.116
57.837
181.222
226.720
461.152
Dividend per share (Rp)
100
75
235
294
598
Dividend Pay-out Ratio
28%
21%
40%
40%
60%
7. Transaksi yang Mengandung Benturan
Kepentingan
Guna mencegah terjadinya benturan kepentingan, Astra
Otoparts memiliki kebijakan bahwa Komisaris dan Direktur
yang mempunyai kepentingan atas suatu transaksi
dengan Perseroan tidak diperkenankan menandatangani
surat persetujuan atau dokumen yang berhubungan
dengan transaksi tersebut. Selanjutnya seluruh anggota
Dewan Komisaris dan Direksi secara berkala mengisi dan
menandatangani suatu Daftar Khusus (yang dikelola oleh
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
7. Conflict-of-Interest Transactions
To avoid any conflict of interests, Commissioners and Directors
who have interests over a transaction with the Company are
not allowed to sign the approval letter or documents regarding
transactions in which they have interests. Additionally, the
Board of Commissioners and Directors periodically fill up and
sign a Special List (managed by the Corporate Secretary),
stating their share ownership in the Company or other
companies (if any) and business relationship in the Company
on behalf of their names or families.
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion & Analysis
Sekretaris Perusahaan), yang mengungkapkan kepemilikan
saham di Perseroan atau perusahaan lain (jika ada) dan
hubungan bisnis atas nama Komisaris dan Direktur dan
keluarga yang bersangkutan dengan Perseroan.
There was no conflict of interest occured in the Company’s
transactions in 2010.
Sepanjang tahun 2010 tidak ada transaksi Perseroan yang
mengandung benturan kepentingan.
8. Perundang-undangan yang Berpengaruh
Signifikan
Sepanjang tahun 2010 tidak ada perundang-undangan yang
berpengaruh signifikan terhadap Perseroan.
8. Significant Regulation
There was no significant regulation that impacts the Company
in 2010.
9. Kebijakan Akuntansi
9. Accounting Policy
Sejak tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan anak
perusahaan telah mengadopsi kebijakan akuntansi baru
sehubungan dengan implementasi Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) 50(Revisi 2006), Instrumen
Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan dan PSAK 55 (Revisi
2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
PSAK ini diterapkan secara prospektif, oleh karena itu tidak
terdapat penyajian kembali pada informasi pembanding.
Kebijakan akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan ini
terdapat pada Laporan Keuangan Konsolidasian yang telah
diaudit oleh Akuntan Publik.
Starting from 1 January 2010, the Company and subsidiaries
have adopted the following new accounting policies relating
to the implementation of SFAS 50 (Revised 2006),Financial
Instruments: Presentation and Disclosure and SFAS 55
(Revised 2006),Financial Instruments: Recognition and
Measurement. These SFAS are applied prospectively
and therefore there is no restatement to the comparative
information.
10. Laporan Akuntansi
10. Subsequent Events
Tidak ada fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan
akuntansi.
There was no material subsequent event occurred after the
date of the accountant’s report.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
51
Analisis dan Pembahasan Manajemen | Management Discussion & Analysis
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
“Dalam menerapkan prinsip-prisip GCG, manajemen dan karyawan Perseroan
mengacu pada lima prinsip dasar yaitu transparansi, akuntabilitas, responsibilitas,
independensi, dan kewajaran”
“In implementing GCG principles, the management and employees refer to five
basic principles: transparency, accountability, responsibility, independency, and
fairness”
Komitmen GCG
Commitment in GCG
Dalam menjalankan usahanya, Astra Otoparts selalu
menerapkan prinsip good corporate governance (GCG).
Perseroan berkeyakinan bahwa tata kelola perusahaan
yang baik dapat meningkatkan nilai pemegang saham dan
pemangku kepentingan lainnya. Lebih dari itu, Perseroan
juga menyadari pengelolaan perusahaan yang baik menjamin
pertumbuhan berkelanjutan perusahaan. Karena itu Perseroan
berkomitmen penuh untuk mengembangkan budaya
perusahaan yang sejalan dengan prinsip-prinsp GCG dan
menerapkannya dalam setiap kegiatan dan operasi.
Astra Otoparts always implements good corporate governance
(GCG) principles in running its business. The Company believes
that GCG can boost the value of the shareholders and other
stakeholders. More than that, the Company realizes that GCG
ensures its sustainable growth. Therefore, the Company is fully
committed to formulating corporate cultures in line with GCG
principles and implementing them in daily Company’s operations.
Prinsip-prinsip GCG yang dikembangkan dan diterapkan
di Astra Otoparts mengacu pada Undang-Undang No. 40
tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Pedoman Umum
Good Corporate Governance Indonesia yang dikeluarkan
oleh Komite Nasional Kebijakan Governance serta pedoman
dan praktik yang hidup di lingkungan Astra Group yakni Astra
International Good Corporate Governance Code of Conduct
yang selama ini dikenal menjalankan GCG secara konsisten,
serta referensi akademis maupun praktik-praktik terbaik di
dunia bisnis.
GCG principles developed and implemented by Astra Otoparts
refer to Law No. 40, 2007 on limited liability Company, General
Guidelines on Good Corporate Governance in Indonesia issued
by the National Committee on Governance Policy, living practices
within Astra Group, which has been cited for consistently
implementing GCG principles known as Astra International
Good Corporate Governance Code of Conduct, and academic
references as well as good practices in the business community.
Prinsip-Prinsip GCG
GCG Principles
Undang-undang Perseroan mewajibkan perusahaan menerapkan
prinsip-prinsip good corporate governance, tetapi bagi Astra
Otoparts tata kelola perusahaan yang baik lebih dari sekedar
memenuhi peraturan perundang-undangan. GCG berlandaskan
pada standar etika tertinggi dan merupakan salah satu
persyaratan mutlak agar usaha Perseroan tumbuh berkelanjutan.
The limited liability Company law requires companies to
implement good corporate governance principles, while for Astra
Otoparts, GCG is more than just complying with the rules and
regulations. GCG, for Astra Otoparts, is based on the highest
standard of ethics and a prerequisite for a Company to have
sustainable growth.
Dalam menerapkan prinsip-prisip GCG, manajemen dan
karyawan Perseroan mengacu pada lima prinsip dasar yaitu
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan
kewajaran.
In implementing GCG principles, the management and employees
refer to five basic principles: transparency, accountability,
responsibility, independency, and fairness.
1. Transparansi
Astra Otoparts selalu menerapkan prinsip transparansi dan
keterbukaan dalam memberikan informasi relevan mengenai
perusahaan kepada masyarakat luas. Dalam menjalankan
1. Transparency
Astra Otoparts always implement transparency and openness in
disclosing information relevant to the Company to the public at
large. In applying this principle, the Company always maintains
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
53
54
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
prinsip ini, Perseroan selalu menjaga kualitas informasi
keuangan dan nonkeuangan yang diberikan kepada berbagai
pihak yang berkepentingan.
the quality of both financial and non-financial information given to
various parties concerned.
Perseroan menerapkan prinsip keterbukaan ini antara lain
dalam:
•Penyusunan dan penjelasan kepada publik rencana bisnis
tahunan;
• Laporan tahunan;
• Laporan keuangan berkala yang meliputi laporan
keuangan tahunan, tengah tahunan, dan triwulanan;
• Laporan-laporan lain yang wajib disampaikan oleh
Perseroan sebagai perusahaan publik;
• Pemanfaatan situs internet untuk menyampaikan informasi
kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan
lainnya.
The Company implements the openness principle in, among
things:
• Developing and communicating of business plan to public
• Annual Report
• Periodic financial reports: annual, mid-year, and quarterly
financial reports
• Other reports required of the Company as a listed Company
• Utilization of website to disseminate information to
shareholders and other stakeholders
2. Akuntabilitas
Astra Otoparts menjalankan prinsip akuntabilitas
dengan memastikan kejelasan fungsi, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban masing-masing organ dan seluruh
jajaran Perseroan sehingga pengelolaan Perseroan terlaksana
secara efektif.
2. Accountability
Astra Otoparts applies accountability principle by ensuring clarity
of function, implementation and accountability of each organ
and all employees so management of Company can take place
effectively.
Prinsip akuntabilitas ini antara lain dilakukan dengan
pembagian tugas yang jelas antar organ Perseroan, termasuk
dengan memerinci tugas dan wewenang Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, dan Direksi,
serta ukuran kinerjanya.
Accountability principle is implemented by, among others, making
a clear division of authority among corporate organs, including
by detailing the duty and authority of the Shareholders Meeting
(GMOS), Board of Commissioners, and Board of Directors, along
with their performance measurements.
3. Tanggung Jawab
Perseroan memahami pertanggungjawaban sebagai
kesesuaian di dalam pengelolaan Perseroan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip
korporasi yang sehat.
3. Responsibility
Astra Otoparts understands responsibility as conformance in the
management of the Company with existing rules and regulation
and principles of a healthy Company.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
Perseroan bertanggung jawab mematuhi hukum dan
perundang-undangan yang berlaku, termasuk ketentuan
yang berhubungan dengan ketenagakerjaan, perpajakan,
persaingan usaha, lingkungan, kesehatan dan keselamatan
kerja.
The Company is responsible for complying with existing laws and
regulations, including regulations on employment, tax, business
competition, environment, health, and safety (EHS).
Perseroan menerapkan prinsip pertanggungjawaban antara
lain dengan:
• Mematuhi ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku pada pelaksanaan
kegiatan Perseroan;
• Melaksanakan kewajiban perpajakan dengan baik dan
tepat waktu;
• Melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR);
• Melaksanakan kewajiban keterbukaan informasi sesuai
regulasi di bidang pasar modal.
The Company applies responsibility principle by, among others:
• Complying with the Company’s Article of Association and
existing laws on the way the Company conducts its activities;
• Fulfilling tax obligation in good and timely manner
• Carrying out its corporate social responsibility (CSR)
programs
• Meeting its obligation of disclosure in accordance with the
capital market regulation
4. Independensi
Direksi dan organ-organ Perseroan adalah independen
dan bekerja tanpa intervensi dari Pemegang Saham dan
Komisaris Perseroan. Perseroan bekerja secara profesional
tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan
dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan perundangundangan yang berlaku dan prinsip korporasi yang sehat. Bagi
Perseroan, independensi mendorong profesionalisme dan
kreativitas dalam mengelola perusahaan.
4. Independency
Directors and all corporate organs are independent and
work without intervention from shareholders or Company
Commissioners. The Company works professionally without
conflict of interest and influence or pressure from any party that
violate existing regulations and principles of a healthy Company.
For Astra Otoparts, independence encourages professionalism
and creativity in managing the Company.
Perseroan menerapkan prinsip kemandirian ini antara lain
dengan:
•Saling menghormati hak, kewajiban, tugas, wewenang
serta tanggung jawab di antara organ Perseroan;
• Pemegang saham dan Komisaris Perseroan tidak boleh
melakukan intervensi terhadap pengurusan Perseroan;
• Dewan Komisaris, Direksi, dan pegawai Perseroan selalu
menghindari terjadinya benturan kepentingan dalam
mengambil keputusan
• Kegiatan Perseroan yang mempunyai benturan
kepentingan harus memperoleh persetujuan terlebih
dahulu dari Pemegang Saham Independen atau wakil
mereka yang diberi wewenang untuk itu dalam RUPS
sebagaimana diatur, dan mematuhi peraturan di bidang
pasar modal tentang benturan kepentingan;
• Penerapan kebijakan dan sistem yang meminimalkan
terjadinya benturan kepentingan, seperti dalam kebijakan
kepegawaian, pengadaan, dan keuangan.
Astra Otoparts implements the independence principle as
follows:
• Mutually respecting the rights, duties, tasks, and authorities
as well as responsibilities of corporate organs
• Shareholders and Board of Commissioners are not allowed
to interfere in Company management
• Board of Commissioners, Board of Directors, and employees
always avoid conflict of interests in taking a decision
• Company activities that may contain conflict of interests must
secure prior approval from independent shareholders or their
authorized representatives in a Shareholders Meeting and
must comply with capital market regulations on conflict of
interests
• Implement policies and systems that minimize conflict of
interests, in employment policy, procurement, and finance
5. Kewajaran
Astra Otoparts memahami keadilan/kewajaran sebagai
kesetaraan dalam pemenuhan hak-hak para pemangku
kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian maupun
karena peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Fairness
Astra Otoparts understands the fairness principle as equality in
the fulfillment of stakeholders’ rights that exists as a result of an
agreement and/or existing laws.
Perseroan dan organ di dalamnya memastikan bahwa setiap
pemangku kepentingan mendapatkan perlakuan yang adil
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Perseroan berkomitmen memperlakukan setiap
pegawai secara adil dan bebas dari prasangka yang dapat
muncul karena perbedaan suku, agama, asal-usul, jenis
kelamin, atau hal-hal lain yang tidak ada kaitannya dengan
kinerja.
The Company and its organs ensure that every stakeholder
receives just treatment in accordance with existing laws. The
Company is committed to treating each employee justly and
free of any prejudice that may arise due to differences in races,
religions, origins, genders, or other aspects that are not relevant
to performance.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
55
56
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
Prinsip keadilan diterapkan antara lain dengan:
• Pemegang saham berhak menghadiri dan memberikan suara
dalam RUPS sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
• Perseroan memperlakukan semua rekanan secara adil dan
transparan;
• Perseroan memberikan kondisi kerja yang baik dan aman
bagi setiap pegawai sesuai dengan kemampuan Perseroan
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The Company applies the principle as follows:
• Shareholders have all the rights to attend and vote in the
Shareholders Meeting in accordance with existing laws
• The Company treats all business partners equally and
transparently
• The Company provides a good and safe working condition
for all employees in line with the Company’s ability and
existing laws
Struktur GCG
GCG Structure
Organ utama GCG adalah:
• Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai forum
pengambilan keputusan tertinggi bagi Pemegang Saham
Perseroan
• Dewan Komisaris sebagai pengawas jalannya pengelolaan
Perseroan oleh Direksi
• Direksi sebagai pengelola Perseroan
The main organs of GCC are:
• General Meeting of Shareholders (GMoS) as the highest
decision-making forum for Shareholders
• Board of Commissioners as Company’s supervision
• Board of Directors as Company’s management
Elemen lain yang mendukung struktur tata kelola tersebut
adalah Komite Audit yang membantu Dewan Komisaris dalam
mengawasi kebijakan keuangan, Sekretaris Perusahaan yang
menjadi penanggung jawab untuk efektifitas penerapan Tata
Kelola Perusahaan di Perseroan. Organ Direksi juga dibantu
oleh Departemen Audit Internal dan Manajemen Risiko.
Other elements that support the governance structure are:
Audit Committee that assists the Board of Commissioners in
supervising financial policies; Corporate Secretary as the person
in charge for the effectiveness of GGC implementation. The Board
of Directors is also supported by the Internal Audit and Risk
Management Departments.
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan
organ Perseroan tertinggi yang wewenangnya diatur oleh
undang-undang dan anggararan dasar Perseroan. RUPS
memiliki wewenang untuk, antara lain, mengangkat dan
memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi,
mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui
perubahan anggaran dasar Perseroan, menyetujui laporan
keuangan Perseroan, serta menetapkan remunerasi bagi
anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Walaupun mempunyai
wewenang tertinggi, RUPS dan atau pemegang saham
tidak dapat melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi dan
wewenang Dewan Komisaris dan Direksi yang mereka tunjuk.
The General Meeting of Shareholders (GMoS) is the Company’s
highest organ whose authority is regulated by laws and the
Company’s article of association. The GMoS has the authority
to, among others, appoint and terminate members of the
Board of Commissioners (BoC) and Board of Directors (BoD),
to evaluate the performance of BoC and BoD, to approve
the revision of Company’s article of association, approve the
Company’s financial statement, and to decide the remuneration
of the Commissioners and Directors. However, the GMoS and/
or Shareholders are not allowed to intervene the duties, function,
and authorities of BoC and BoD.
RUPS terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. Selama
tahun 2010 Perseroan melaksanakan satu (1) kali RUPS
Tahunan dan tidak melaksanakan RUPS Luar Biasa.
GMoS consists of Annual GMoS and Extraordinary GMoS.
In 2010, the Company held one (1) annual GMoS and no
extraordinary GMoS.
RUPS Tahunan dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2010
dengan ringkasan keputusan sebagai berikut:
1. Menyetujui Laporan Tahunan termasuk di dalamnya
mengesahkan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris
serta Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2009
yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Haryanto
Sahari & Rekan dengan pendapat wajar dan memberikan
pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et
decharge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.
The annual GMoS was done on May 20, 2010 with the highlights
of decisions as follows:
1.Approved the Annual Report, including the Board of
Commissioners’ Oversight Report and the Company’s
Financial Statement, which has been audited by the Haryanto
Sahari & Partners public accountant with fair statement and
grant full acquittal and dismissal of responsibilities to the BoC
and BoD.
2. Menetapkan penggunaan laba bersih Perseroan untuk
tahun buku 2009 sebesar Rp 768.264.686.412,- (tujuh
ratus enam puluh delapan miliar dua ratus enam puluh
empat juta enam ratus delapan puluh enam ribu empat
ratus dua belas Rupiah) sebagai berikut:
a. Dibagikan sebagai dividen tunai untuk tahun buku 2009
sebesar Rp 461.152.053.440,- atau sebesar 60% dari
2.Decided use of the Company’s 2009 net profit of Rp
768,264,686,412 (seven hundred sixty eight billion two
hundred sixty four million six hundred eighty six thousand and
four hundred twelve rupiah) as follows:
a.Pay out cash dividends for 2009 fiscal year Rp
461,152,053,440 or equal to 60% of 2009 net profit or Rp
598 per share with the following calculations:
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
laba bersih tahun buku 2009 atau sebesar Rp 598,- per
saham.
- Yang akan diperhitungkan dengan dividen interim sebesar
Rp 92.538.873.600,- atau sebesar Rp 120,- per saham
yang telah dibagikan pada tanggal 11 Nopember 2009;
- Sisanya sebesar Rp 368.613.179.840,- atau sebesar Rp
478,- per saham dibagikan pada tanggal 30 Juni 2010.
b. Untuk Dana Cadangan sejumlah Rp 7.500.000.000,- (tujuh
miliar lima ratus juta Rupiah).
- Interim Dividend worth Rp 92,538,873,600 or equal to Rp
120 per share already paid out on November 11, 2009
- The remainder Rp 368,613,179,840 or Rp 478 per share
were paid out as Final Dividend on June 30, 2010
b.Reserve Funds Rp 7,500,000,000 (seven billion five hundred
million rupiah).
3. Menetapkan susunan Dewan Komisaris Perseroan
sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang akan
diselenggarakan pada tahun 2011, sebagai berikut :
1. Johnny Darmawan Danusasmita, Presiden Komisaris
2. Widya Wiryawan, Wakil Presiden Komisaris
3. Muhammad Chatib Basri, Komisaris Independen
4. Bambang Trisulo, Komisaris Independen
5. Patrick Morris Alexander, Komisaris Independen
6. Simon Collier Dixon, Komisaris
7. Chiew Sin Cheok, Komisaris
8. Sudirman Maman Rusdi, Komisaris
9. Eduardus Paulus Supit, Komisaris
10.Leonard Lembong, Komisaris
3.Appointed the following as members of the Board of
Commissioners up to the closing of 2011 Annual Shareholders
Meeting:
1. Johnny Darmawan Danusasmita, President Commissioner
2. Widya Wiryawan, Vice President Commissioner
3. Muhammad Chatib Basri, Independent Commissioner
4. Bambang Trisulo, Independent Commissioner
5. Patrick Morris Alexander, Independent Commissioner
6. Simon Collier Dixon, Commissioner
7. Chiew Sin Cheok, Commissioner
8. Sudirman Maman Rusdi, Commissioner
9. Eduardus Paulus Supit, Commissioner
10.Leonard Lembong, Commissioner
4. a. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan
Komisaris Perseroan untuk menentukan dan menetapkan
gaji dan/tunjangan anggota Direksi Perseroan; dan
b. Menetapkan honorarium Dewan Komisaris Perseroan
dengan jumlah maksimum keseluruhan sebesar Rp
2.275.000.000,- (dua miliar dua ratus tujuh puluh lima juta
Rupiah) per tahun sebelum dipotong pajak penghasilan
yang mulai berlaku sejak bulan Mei 2010 dan memberikan
kewenangan kepada Presiden Komisaris untuk
menentukan pembagiannya.
4 .a. Granted authority to BoC to determine and decide
remunerations and/or allowances of the Board of Directors
b.Decide the remuneration of BoC with the maximum amount
of Rp 2,275,000,000 (two billion two hundred seventy five
million rupiah) per annum before income tax deduction that
is effective by the month of May 2010 and grant authority to
President Commissioner to decide on the distribution.
5. Memberikan kewenangan kepada Direksi Perseroan dengan
persetujuan Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk
Akuntan Publik untuk melakukan audit Laporan Keuangan
Perseroan tahun buku 2010 serta memberikan wewenang
kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan besarnya
honorarium Akuntan Publik tersebut.
Keputusan-keputusan RUPS Tahunan 2010 tersebut telah
dilaporkan kepada otoritas yang terkait sesuai ketentuan yang
ada, serta dipublikasikan melalui situs Perseroan dengan
alamat: http://www.component.astra.co.id.
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertanggung jawab secara kolektif untuk
melakukan pengawasan terhadap pengelolaan Perseroan
dan memberikan nasihat kepada Direksi demi kepentingan
Perseroan. Dewan Komisaris bertanggung jawab memastikan
agar Direksi dalam kondisi apapun memiliki kemampuan
menjalankan tugasnya.
Tugas Dewan Komisaris antara lain:
• Melakukan pengawasan terhadap pengurusan Perseroan
yang dilakukan Direksi serta memberikan nasihat kepada
Direksi terhadap rencana pengembangan Perseroan,
rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan,
5.Granted authority to BoD with the approval of BoC to appoint
Public Accountant to audit the Company’s 2010 Financial
Report and gave authority to the BoD to determine the fee of
the respective Public Accountant.
Decisions of the 2010 General Meeting of Shareholders have
been reported to relevant authorities in accordance with existing
laws and published through the Company’s website at http://
www.component.astra.co.id.
Board of Commissioners
The Board Commissioners is collectively responsible to supervise
the Company’s management and gives advice to Board of
Directors for the Company’s best interest. The BoC is responsible
to ensure that in any circumstances the Board of Directors
discharges its duties accordingly.
The duties of BoC include:
• Supervising the Company’s management by the BoD and
advising BoD on business plan, activity plan, annual budget,
implementation of the article of association, and decisions of
GMoS as well as compliance with existing laws
• Monitoring and evaluating the implementation of GCG
principles
• Reviewing and elaborating the annual report prepared by the
Board of Directors and sign the report if the BoC agrees with
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
57
58
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
pelaksanaan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan
keputusan RUPS dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
• Memantau dan melakukan evaluasi terhadap penerapan
GCG.
• Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang disiapkan Direksi
serta menandatangani laporan tersebut sepanjang Dewan
Komisaris setuju terhadap isi materi laporan tahunan tersebut.
• Mengevaluasi dan menyetujui Business Plan Perseroan
tahun 2011.
Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, Dewan Komisaris
bertanggung jawab kepada RUPS.
1. Struktur, Komposisi, dan Independensi Dewan
Komisaris
Sebagaimana telah diubah berdasarkan keputusan RUPS
Tahunan tanggal 20 Mei 2010, susunan Dewan Komisaris
adalah sebagai berikut:
1. Johnny Darmawan Danusasmita, Presiden Komisaris
2. Widya Wiryawan, Wakil Presiden Komisaris
3. Muhammad Chatib Basri, Komisaris Independen
4. Bambang Trisulo, Komisaris Independen
5. Patrick Morris Alexander, Komisaris Independen
6. Simon Collier Dixon, Komisaris
7. Chiew Sin Cheok, Komisaris
8. Sudirman Maman Rusdi, Komisaris
9. Eduardus Paulus Supit, Komisaris
10. Leonard Lembong, Komisaris
Komposisi Dewan Komisaris Perseroan telah memenuhi
ketentuan yang berlaku dari Badan Pengawasan Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menyangkut jumlah
Komisaris Independen yaitu sedikitnya sepertiga dari jumlah
Komisaris.
2. Rapat Dewan Komisaris
Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris dapat
mengadakan rapat sewaktu-waktu atas permintaan satu (1)
atau beberapa anggota Dewan Komisaris, permintaan Direksi,
atau atas permintaan tertulis dari satu (1) atau beberapa
Pemegang Saham yang mewakili sekurang-kurangnya satu
persepuluh (1/10) dari jumlah saham dengan hak suara,
dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan. Selama
tahun 2010, Dewan Komisaris mengadakan rapat rapat
terjadwal sebanyak lima (5) kali.
Berikut diberikan uraian agenda dan hasil Rapat Dewan
Komisaris selama tahun 2010:
1. Rapat Tanggal 18 Maret 2010
Materi yang dibahas dan disetujui, antara lain Laporan
Komite Audit, Audit Keuangan 2009, Dividend final, Investasi
Astra Otoparts divisi Adiwira Plastik dan Informasi TAA
Sakae Riken Kogyo.
2. Rapat Tanggal 3 Mei 2010
Membahas dan menyetujui antara lain Laporan Komite
Audit, Laporan Keuangan kuartal 1 tahun 2010, Persetujuan
Pinjaman Bank, Capital expenditure dan Agenda RUPS
Tahunan.
3. Rapat Tanggal 28 Juli 2010
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
its content
• Evaluating and approving the Company’s 2011 Business
Plan
In discharging its duties, the Board of Commissioners is
responsible to the GMoS.
1. Structure, Composition, and Independence of BoC
In accordance to results of the GMoS on May 20, 2010,
composition of the Board of Commissioners is as follows:
1. Johnny Darmawan Danusasmita, President Commissioner
2. Widya Wiryawan, Vice President Commissioner
3. Muhammad Chatib Basri, Independent Commissioner
4. Bambang Trisulo, Independent Commissioner
5. Patrick Morris Alexander, Independent Commissioner
6. Simon Collier Dixon, Commissioner
7. Chiew Sin Cheok, Commissioner
8. Sudirman Maman Rusdi, Commissioner
9. Eduardus Paulus Supit, Commissioner
10.Leonard Lembong, Commissioner
The composition of the BoC has complied with existing
regulations of the Capital Market and Financial Institution
Supervisory Agency (Bapepam-LK) on the number of
Independent Commissioners, which is at least one third of the
Board of Commissioners.
2. BoC Meetings
According to articles of association, the BoC may hold a meeting
any time upon a request from one (1) or several BoC members, a
request from the BoD, or a written request from one (1) or several
Shareholders representing at least one-tenths (1/10) of shares
with voting rights, with clearly stating the agenda. Throughout
2010, the BoC held five (5) scheduled meetings.
The following are the agenda and outcome of the BoC meetings:
1.Meeting on March 18, 2010
Discussed and approved, among others, the Audit Committee
Report, Financial Audit 2009, Final Dividend, Astra Otoparts –
Adiwira Plastik Division Investment and Information on Sakae
Riken Kogyo TAA.
2.Meeting on May 3, 2010
Discussed and approved, among others, the Audit Committee
Report, Q1 Financial Report 2010, Bank Loan Approval,
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
Materi yang dibahas dan disetujui, antara lain, Q2 Laporan
Komite Audit, Laporan Keuangan kuartal 2 tahun 2010 dan
pendirian perusahaan patungan dengan (i) Metal Art Corp,
Jepang untuk bisnis Ferrous Forging Component 4W dan (ii)
Elitech dari Taiwan untuk bisnis Automotive Head Light and
Tail Light.
4. Rapat Tanggal 27 Oktober 2010
Materi yang dibahas dan disetujui antara lain Laporan Komite
Audit, Laporan Keuangan kuartal 3 tahun 2010 dan pendirian
perusahaan patungan dengan Denso dan TICO untuk bisnis
kompresor.
5. Rapat Tanggal 9 Desember 2010
Materi yang dibahas dan disetujui, antara lain: Laporan
Keuangan ytd Oktober 2010, Persetujuan Business Planning
2011 dan pendirian perusahaan patungan dengan Visteon
untuk bisnis Instrument Cluster dan Multi Function Display.
3. Masa Jabatan Dewan Komisaris
Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh
RUPS. Masa tugas anggota Dewan Komisaris adalah selama
dua (2) tahun, tanpa meniadakan kewenangan RUPS untuk
memberhentikan anggota Dewan Komisaris sebelum masa
tugasnya berakhir. Masa Jabatan Dewan Komisaris akan
berakhir sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang akan
diselenggarakan pada tahun 2011.
Tingkat kehadiran dalam rapat dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Capital Expenditure Approval, and Annual GMoS Agenda
3.Meeting on July 28, 2010
Discussed and approved, among others, Audit Committee
Report, Q2 Financial Report 2010, and establishment of joint
ventures with (i) Metal Art Corp of Japan for Ferrous Forging
Component 4W, and (ii) Elitech of Taiwan for Automotive Head
and Tail Lights.
4.Meeting on October 27, 2010
Discussed and approved, among others, Audit Committee
Report, Q3 Financial Report 2010, and establishment of joint
venture Company with Denso and TICO for compressor
business.
5.Meeting on December 9, 2010
Agenda discussed and approved, among others, were
Financial Performance YTD October 2010, Approval for
Business Planning 2011, and establishment of Joint Venture
Company with Visteon for Instrument Cluster and Multi
Function Display business.
3. Tenure of BoC Members
Members of the BoC are appointed and terminated by the GMoS
for a two-year period. However, the GMoS reserves all the rights
to terminate BoC members before their tenure ends. The tenure
of current BoC members will end at the closing of the 2011
annual GMoS.
Attendance in Meetings can be seen in the table below.
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
Attendance in Meetings of BoC and BoD
Rapat Dewan Komisaris/BoC Meetings Rapat Direksi/BoD Meetings
Board of Commissioners
Prijono Sugiarto*)
2
Johnny Darmawan **)
5
Muhammad Chatib Basri
4
Patrick Morris Alexander
5
Bambang Trisulo
5
Chew Sin Cheok
2
Eduardus Paulus Supit
5
Simon John Mawson*)
2
Leonard Lembong
4
Widya Wiryawan **)
3
Simon Collier Dixon **)
3
Sudirman Maman Rusdi **)
2
Board of Directors
Siswanto Prawiroatmodjo
4
23
Gustav Afdhol Husein
5
17
Djangkep Budhi Santoso
5
21
Widodo Eko Rijanto
5
20
The Dandy Soelip
5
19
Darmawan Widjaja
4
23
Ignatius Robby Sani
5
21
Niniek Dhamayanti Supojo
5
22
Catatan/Note:
*) Berakhir Masa Jabatan Sejak 20 Mei 2010/Ended tenure on May 20, 2010
**) Mulai Menjabat Sejak 20 Mei 2010/Began tenure on May 20, 2010
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
59
60
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
4. Kinerja Dewan Komisaris
Kinerja Dewan Komisaris dievaluasi setiap tahun oleh Pemegang
Saham dalam RUPS. Kinerja Dewan Komisaris ditentukan
berdasarkan tugas, wewenang, dan kewajiban yang terdapat
dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku serta
Anggaran Dasar.
5. Komite Audit
Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit untuk
membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagaimana
diwajibkan oleh peraturan pasar modal, yakni ketentuan huruf
C.3. Peraturan Pencatatan Efek Nomor I-A, yang dituangkan lebih
lanjut dalam Surat Edaran Nomor: SE-008/BEJ/12-2001.
A. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
•Memberi pendapat professional yang independen kepada
Dewan Komisaris atas laporan Direksi kepada Dewan
Komisaris, termasuk hal-hal yang diputuskan dalam RUPS.
•Mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan
Komisaris termasuk informasi keuangan yang hendak
dipublikasikan Perseroan seperti laporan dan proyeksi
keuangan, serta informasi keuangan lainnya
•Menelaah independensi dan obyektifitas External Auditor,
menelaah kecukupan pemeriksaan yang dilakukan oleh
Auditor Eksternal (External Auditor) untuk memastikan semua
resiko yang penting telah dipertimbangkan,
•Melakukan analisa atas efektifitas pengawasan internal
perusahaan, menelaah kepatuhan terhadap peraturan
perundangan yang berlaku di Pasar Modal dan peraturan
perundangan terkait lainnya, memeriksa dugaan adanya
kekeliruan, kesalahan atau penyimpangan dalam
melaksanakan hasil keputusan Rapat Direksi, dan melakukan
kajian atas pelaksanaan paket kompensasi dari Direksi dan
Dewan Komisaris.
•Membahas dengan Direktur Keuangan perubahan yang
signifikan dalam kebijakan akuntansi, melakukan kajian
bersama dengan External Auditor atas rencana dan ruang
lingkup pemeriksaan dalam rangka audit tahunan, hasil
audit tahunan dan pendapat yang diberikan, dan kecukupan
system pengendalian internal Perseroan.
•Komite Audit juga melakukan kajian bersama dengan Kepala
Internal Audit atas rencana dan ruang lingkup kegiatan
pemeriksaan internal, hasil pemeriksaan yang dilaksanakan,
melakukan pengendalian internal Perseroan, memastikan
Perseroan mematuhi Etika Kerja Perseroan, dan melakukan
audit terhadap Pedoman Dasar Internal Audit.
•Melakukan kajian bersama Internal Audit dan External
Auditor tentang koordinasi kegiatan pemeriksaan untuk
memastikan kelengkapan cakupan dan pemanfaatan yang
efektif dari sumber daya audit.
•Menjalin hubungan dengan Direksi, Tim Internal Audit dan
External Auditor secara terpisah untuk membahas masalah
yang membutuhkan perhatian khusus.
•Menelaah dan memperbaharui Pedoman Dasar Komite Audit
setiap tahun.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
4. BoC’s Performance
The performance of the BoC is evaluated every year by
Shareholders in the GMoS. BoC’s performance is assessed
based on duties, authorities, and obligations stipulated in existing
laws and regulations as well as articles of association.
5. Audit Committee
The BoC has established the Audit Committee to support its
duties and responsibilities as required by the capital market
regulation, i.e. provision letter C.3. of Regulation on Listing No.
I-A, which is further elaborated in Circular No. SE-008/BEJ/122001.
A. Duties and Responsibilities of the Audit Committee
• Giving independent professional opinion to BoC on BoD’s
report to the BoC, including on issues decided in the GMoS.
• Identifying issues or matters that require special attention
from the BoC, including financial information to be published
by the Company as well as reports and financial projection
and other financial information
• Reviewing the independence and objectivity of the External
Auditor, reviewing the adequacy of examination by the
External Auditor to ensure that all important risks are taken
into account
• Analyzing the effectiveness of Company’s internal monitoring,
reviewing compliance with existing capital market laws and
other related regulations, examining suspected mistakes or
deviation in implementing decisions taken in BoD meetings,
and studying the implementation of compensation package
for both the BoD and BoC.
• Discussing with the Company’s Finance Director significant
changes in accounting policies, studying together with
External Auditor the plan and examination coverage for the
annual audit, result of annual audit, and opinion given, and
adequacy of internal control system of the Company.
• The Audit Committee, together with Head of Internal Audit,
studies the plan and internal audit coverage, results of
audit implemented by the Company, does internal control,
ensuring that the Company complies with the Company’s
work ethics, and conducting audit on Basic Guidelines for
Internal Audit
• The Audit Committee, together with Internal Audit and
External Auditor, studies audit coordination to ensure
adequate coverage and effective use of the audit resource
• Developing good relations with the Board of Directors,
Internal Audit Team, and External Auditor separately to
discuss problems that require special attention
• Reviewing and Revising the Basic Guidelines for Audit
Committee every year
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
B. Profil Anggota Komite Audit/Profiles of Audit Committee Members:
Patrick Morris Alexander
Ketua
Warga negara Australia, lahir tahun 1953. Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit PT Astra
Otoparts Tbk. sejak tahun 2007. Saat ini juga menjabat sebagai anggota Excom Ephindo Energy Pte
Ltd., Direktur Pan Asia Resources Corp., Direktur Bengkulu Coal Co. Ltd., Ketua Komite Audit PT Astra
International Tbk. (2002 - 2008), dan Komisaris Independen PT Astra International Tbk. (2003 - 2010),
Ketua Komite Audit PT Astra Agro Lestari Tbk. (2003 - 2007) dan Komisaris Independen PT Astra Agro
Lestari Tbk. sejak 2001. Selain itu menjabat juga sebagai Managing Partner di Batavia Investment Management, sejak 1993. Lulus
dari Fakultas Hukum, University of Western Australia.
An Australian citizen, born in 1953. He is an Independent Commissioner and Chairman of Audit Committee in PT Astra Otoparts
Tbk. since 2007. He is also a member of Excom Ephindo Energy Pte. Ltd., Director in Pan Asia Resources Corp., and Director in
Bengkulu Coal Co. Ltd. Previously, he was Chairman of Audit Committee in PT Astra International Tbk. (2002-2008), and Independent
Commissioner in PT Astra International Tbk. (2003-2010), Chairman of Audit Committee of PT Astra Agro Lestari Tbk. (2003-2007) and
Independent Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk. since 2001. He is also Managing Partner in Batavia Investment Management
since 1993. He graduated from the Faculty of Law, University of Western Australia.
Kanaka Puradiredja
Anggota
Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1944. Anggota Komite Audit PT Astra Otoparts Tbk. sejak tahun
2007. Pendiri dan Mantan Senior Partner KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono. Mantan Managing Partner
dan Chairman di KPMG Indonesia. Saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Komite
Audit Indonesia (IKAI), Anggota Dewan Kehormatan Profesional di Risk Management Association dan
Wakil Ketua Lembaga Komisaris dan Direksi Indonesia (LKDI). Pernah menjabat sebagai Ketua Majelis
Kehormatan IAI (2002- 2010) dan Ketua Dewan Pengurus Ikatan Komite Audit Indonesia (2004-2010). Pernah menjabat juga
sebagai anggota Komite Audit di berbagai perusahaan termasuk PT Astra International Tbk. (2002 - 2008), PT Federal International
Finance (2004 - 2006), PT Astra Sedaya Finance (2004 - 2008) dan PT Indocement Tbk. (2004 hingga sekarang). Lulusan Fakultas
Ekonomi jurusan Akuntansi, Universitas Padjadjaran, Bandung.
An Indonesian citizen born in 1944. A member of PT Astra Otoparts’ Audit Committee since 2007. Founder and former Senior Partner
in KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono, former Managing Partner and Chairman of KPMG Indonesia. Kanaka Puradiredja is currently
Chairman of Honorary Board of the Indonesian Audit Committee Association (IKAI), member of Professional Honorary Board in Risk
Management Association and Deputy Chairman of Indonesian Directors and Commissioners Institute (LKDI). Kanaka was once
Chairman of Honorary Council of IAI (2002-2010), and Chairman of Indonesian Audit Committee Association (2004-2010). He was also
once a member of Audit Committee in various companies including PT Astra International Tbk. (2002-2008), PT Federal International
Finance (2004-2006), PT Astra Sedaya Finance (2004-2008) and PT Indocement Tbk. (from 2004 - now). Kanaka graduated from stateowned Padjadjaran University’s Economic Faculty majoring in Accounting.
Siti Nurwahyuningsih Harahap
Anggota
Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1969. Anggota Komite Audit PT Astra Otoparts Tbk. tahun
2003 - 2007 dan tahun 2009 - 2010. Saat ini aktif menjadi pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia. Pernah menjabat juga sebagai anggota Komite Audit di PT United Tractors Tbk. (2007
- 2008). Sebelumnya meniti karir sebagai akuntan internal di Lucent Technologies Indonesia (1996
- 2000) dan Samudera Indonesia Grup (1992 - 1994). Lulusan Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi,
Universitas Indonesia, Jakarta dan Master of Business Administration dari University of San Fransisco.
An Indonesian citizen born in 1969. A member of Astra Otoparts’ Audit Committee from 2003-2007 and 2009-2010. She is currently a
lecturer in University of Indonesia’s Economic Faculty. She was also once a member of the Audit Committee of PT United Tractors Tbk.
(2007-2008). Prior to that, she was an internal audit in Lucent Technologies Indonesia (1996-2000) and Samudera Indonesia Group
(1992-1994). She earned her Master of Business Administration from University of San Francisco and a Bachelor from University of
Indonesia’s Faculty of Economics majoring in Accounting.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
61
62
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
C. Laporan Komite Audit 2010
Untuk 2010, Ketua dan Anggota Komite Audit memberikan
fokus pada beberapa hal strategis bagi Perseroan, termasuk:
•Kehandalan laporan keuangan yang dipublikasikan dengan
memastikan laporan tersebut telah sesuai dengan Prinsip
Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
•Proses dan cakupan audit yang dilaksanakan oleh Internal
dan Eksternal Audit memadai dan memonitor tindak lanjut
dari temuan-temuan audit.
•Penerapan dan hasil aktifitas pengendalian risiko.
•Isu-isu hukum yang timbul dan dihadapi Perseroan.
C. Audit Committee Report 2010
In 2010, Chairman and members of the Audit Committee focused
on several strategic issues for the Company, including:
• Published financial report by ensuring that the report has
complied with Accounting Principles generally applied in
Indonesia
• The process and audit coverage to be carried out by both
Internal and External Audits are adequate and monitor followups to audit findings
• Implementation and results of risk management activities
• Legal issues confronting the Company
Ketua dan anggota Komite Audit melakukan beberapa
pertemuan selama 2010 dan dihadiri oleh ketiga anggotanya.
Dalam pertemuan itu, anggota Komite Audit membahas antara
lain:
Chairman and Audit Committee members held several meetings
in 2010. In those meetings, Audit Committee members reviewed
several issues such as:
• Financial Report
Reviewing the concept of the audited financial report
2009 and quarterly financial reports 2010 before they are
announced to the public
• External Audit:
Reviewing significant accounting and auditing issues in the
2009 financial report and making audit planning for the 2010
financial report
• Internal Audit and Risk Management
Chairman and members of the Audit Committee reviewed
activities and audit results 2009, conducting audit in 2010,
reviewing follow-ups to 2009 and 2010 audit results, making
audit plan for 2011, and implementing risk management in
2010.
• Legal Issues: Chairman and members of the Audit
Committee discussed various legal issues in every meeting
• Laporan Keuangan
Menelaah konsep laporan keuangan 2009 yang sudah
diaudit dan laporan Keuangan triwulanan 2010 sebelum
disampaikan kepada publik
• External Audit:
Membahas significant accounting dan auditing issues dalam
laporan keuangan tahun 2009 dan membuat perencanaan
audit laporan keuangan tahun 2010.
• Internal Audit dan Pengendalian Risiko
Ketua dan anggota Komite Audit menelaah aktivitas dan
hasil audit 2009, melakukan audit pada tahun 2010,
menelaah penyelesaian tindak lanjut hasil audit 2009 dan
2010, menyusun perencanaan audit tahun 2011, dan
melakukan implementasi pengendalian risiko di tahun 2010.
• Permasalahan Legal (Legal Issues): Ketua dan Anggota
Komite Audit membahas berbagai legal issues pada setiap
pertemuan
Jakarta, April 2011
Patrick Morris Alexander
Ketua
Chairman
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
6. Independensi anggota Komite Audit
Astra Otoparts menjunjung tinggi independensi Komite Audit.
Oleh karena itu, Komite Audit Astra Otoparts dibentuk sesuai
dengan surat edaran dari pasar modal Nomor: SE-008/
BEJ/12-2001 yang mengharuskan bahwa jumlah anggota
Komite Audit sekurang-kurangnya 3 orang, termasuk Ketua
Komite Audit. Searah dengan Surat edaran tersebut,
Ketua Komite Audit Astra Otoparts berasal dari Komisaris
Independen Astra Otoparts, sedangkan dua anggota Komite
Audit lainnya berasal dari pihak eksternal dan independen.
6. Independency of Audit Committee Members
Astra Otoparts highly respects independence of the Audit
Committee. That is why the Committee Audit of Astra Otoparts
was established in line with a circular letter from the capital
market No SE-008/BEJ/12-2001 that requires that members of
the Audit Committee must be at least three (3) persons including
its Chairman. In line with the circular letter, Chairman of Astra
Otoparts’ Audit Committee is an Independent Commissioner of
Astra Otoparts, while its two members are outsiders and are very
independent.
Pengawasan dan Pengendalian
Supervision and Control
1.Manajemen Risiko
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur
pengelolaan risiko yang berkaitan dengan ancaman,
hambatan dan ketidakpastian. Strategi yang dapat
diambil antara lain adalah mengurangi efek negatif risiko,
menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko
tertentu, memindahkan risiko kepada pihak lain, dan
menghindari risiko. Manajemen risiko yang berfungsi secara
memadai akan menjadi mitra strategis (strategic partner)
bagi unit bisnis dalam mendapatkan hasil yang optimal dari
operasi perusahaan.
1. Risk Management
Risk management is a structural approach to managing risks
related to threats, obstacles, and uncertainties. Strategies
employed may include mitigating negative impacts of the risk,
accommodating part or whole consequences of certain risk,
transferring the risk to other parties, and avoiding risks. A risk
management that functions adequately will serve as a strategic
partner for the business unit in achieving optimal result from the
Company’s operations.
Kondisi lingkungan bisnis otomotif yang terus berubah
secara dinamis mempertegas pentingnya manajemen risiko
yang dapat diandalkan. Kondisi ini membuat Perseroan
menyadari perlunya terus melakukan langkah-langkah
sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, mengevaluasi
dan mengelola serta berupaya mengurangi dampak berbagai
faktor risiko yang ada, termasuk risiko strategis dan risiko
operasional dalam aktivitas bisnis perusahaan. Penerapan
manajemen risiko pada dasarnya sudah dilakukan sejak
Perseroan berdiri dan berkembang sesuai dengan
perkembangan kondisi internal dan eksternal Perseroan.
Automotive industry’s ever-changing environment highlights
the importance of a reliable risk management. This condition
makes the Company aware of the need to take systematic
steps in identifying, measuring, evaluating, and managing, as
well as mitigating impacts of various risks, including strategic
risks and operational risks in the Company’s business activities.
The implementation of risk management has in principle been
done since the Company was established and developed in
accordance with the Company’s internal and external conditions.
1.1. Laporan Aktivitas Manajemen Risiko :
1.1.a. Control Self Assesment
Di tahun 2010 Perseroan terus mengembangkan Control Self
Assesment (CSA) untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi
risiko. Control Self Assesment (CSA) menetapkan dan
membuat profil risiko yang dihadapi Perseroan secara
sistematis, dengan memetakan serta memprioritaskan
berbagai faktor risiko berdasarkan kemungkinan terburuk
yang dapat terjadi dan mengevaluasi dampaknya terhadap
nilai pemegang saham.
1.1. Risk Management Activity Report
1.1.a. Control Self-Assessment
In 2010, Company continued to develop the Control Self
Assessment (CSA) to identify and evaluate risk. Control Self
Assessment (CSA) provide a systematic risk profile faced by
the Company by mapping and prioritizing many risk factor
based on the worst possibilities and evaluates the impact to the
shareholder value.
Selain memberikan perspektif komprehensif atas risiko di
seluruh aspek operasional Perseroan, aktifitas CSA juga
memfasilitasi perencanaan sumber daya yang dibutuhkan
untuk mengelola dan meminimalkan dampak risiko-risiko
tersebut. Implementasi CSA dilakukan dari tingkat korporat
dan holding sampai tingkat perusahaan afiliasi dengan tetap
fokus pada perusahaan konsolidasi.
Besides giving a comprehensive perspective on the risk of
all operational aspect of the Company, the CSA activities
also facilitated resources planning needed to manage
and minimized the impact of the identified risk. The CSA
implementation is conducted from the corporate and holding
level up to the affiliated companies with the focus on the
consolidated Company.
Melalui sejumlah mekanisme CSA dan sistem pengendalian
risiko yang ada di Perseroan, Perseroan telah mengidentifikasi
risiko utama sebagai berikut:
• Persaingan di antara produk semakin meningkat di After
Through a number of CSA mechanism and risk management
system in the Company, the Company has identified main risks as
follows:
•Competition among products intensifies in After Market as
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
63
64
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
Market. Kondisi persaingan pasar ini terutama pada harga
produk yang semakin kompetitif dengan kualitas yang
semakin meningkat
• Kenaikan harga bahan baku produk manufaktur
reflected in competitive prices and improved quality products
•The increasing price of manufacturing products’ raw materials
Perseroan telah mengambil sejumlah langkah penting untuk
mengelola risiko tersebut antara lain dengan melakukan
sejumlah langkah berikut :
• Melakukan value proposition, melakukan efisiensi pada
Capacity Planning serta melakukan pemetaan ulang
secara strategis terhadap pengembangan produk di masa
mendatang secara bersinambungan.
• Secara konsisten melakukan efisiensi proses produksi,
meningkatkan produktifitas dan meminimalisasi terjadinya
rejection pada finish product dan melakukan multisourcing
pengadaan bahan baku.
The Company has taken several important steps to manage the
risks by doing the following:
•Value proposition, efficiency in Capacity Planning, and continuously remapping future product development
•Consistently develop efficiency in the production process,
increase productivity, minimize the occurrence of rejection in the
finished product, and multisourcing of raw materials.
1.1.b. Whistleblower
Whistleblower merupakan sarana penyampaian informasi
alternatif bagi karyawan. dan diharapkan membantu
Perseroan dalam pengembangan GCG di lingkungan
Perseroan. Sosialisasi whistleblower di tahun 2010 telah
dilakukan hingga ke perusahaan afiliasi konsolidasi.
1.1.b. Whistleblower
Whistleblower is alternative information mechanism for
employees that is expected to support the development of GCG
in the Company. In 2010 socialization of whistleblower was
conducted up to the consolidated affiliated companies.
1.1.c. Business Continuity Plan
Business Continuity Plan (BCP) merupakan pedoman untuk
menjamin kelangsungan operasional perusahaan saat terjadi
suatu bencana atau sesuatu yang tidak diharapkan sehingga
kerugian karena bencana tersebut dapat diminimalisir.
1.1.c. Business Continuity Plan
Business Continuity Plan (BCP) is a guidance to ensure
operational continuity of the Company in hazardous situation
such as disaster or other unfavorable situation so the impact and
loss by the situation can be minimized.
1.1.d. Insurance Review
Insurance Review bertujuan untuk memastikan bahwa
program asuransi di Perseroan telah dikelola secara
memadai baik dari sisi cakupan risiko maupun jumlah
pertanggungan. Di tahun 2010, kegiatan Insurance Review
dimulai di Divisi Nusametal.
1.1.d. Insurance Review
The Objective of nsurance Review to ensure that the Company’s
insurance programs in the Company are managed adequately
in terms of risk coverage and sum insured. In 2010, Insurance
Review started in Nusametal Division.
Dengan demikian, Perseroan telah mencapai kemajuan yang
penting dalam upayanya menerapkan suatu kerangka dan
nilai tambah pada sistem Enterprise-wide Risk Management
yang dapat membantu menganalisa, mengidentifikasi serta
mengelola berbagai risiko di semua tingkatan di dalam
perusahaan.
With all those initiatives, the Company has achieved importance
progress in its effort to implement a framework and added value
in enterprise-wide Risk Managment that can help analyzing ,
identifying and managing various risk in all level the Company.
2. Internal Audit
Astra Otoparts membentuk satuan internal audit pada
tanggal/tahun 1997, dan sesuai dengan Peraturan Bapepam
dan LK Nomor IX.1.7 tentang Pembentukan dan Pedoman
Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, Direksi Astra Otoparts
atas persetujuan Dewan Komisaris telah menetapkan Piagam
Unit Internal Audit pada tanggal 29 Juli 2009.
2. Internal Audit
Astra Otoparts established internal audit unit in 1997, and in line
with Bapepam-LK regulation No. IX.1.7 on the Establishment of
Internal Audit Unit, the BoD with the approval of BoC approved
Charter of the Internal Audit Unit on July 29, 2009.
Piagam Unit Internal Audit tersebut menetapkan struktur
dan kedudukan Unit Internal Audit, tugas dan tanggung
jawab Unit Internal Audit, wewenang Unit Internal Audit,
kode etik Unit Internal Audit, persyaratan auditor yang duduk
dalam Unit Internal Audit, pertanggungjawaban unit Internal
Audit, dan larangan perangkapan tugas dan jabatan auditor
dan pelaksana yang duduk dalam Unit Internal Audit dari
pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan baik di holding
maupun anak usaha.
Internal Audit Charter determines Internal Audit structure and
position duties and responsibilities, authorities, code of ethics, as
well as requirements of Internal Auditor, accountability of Internal
Audit, prohibition on double job and position for its auditors, both
in the holding and subsidiaries.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Internal Audit activities comprise of regular audit, special audit, IT
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
Aktivitas yang dilakukan oleh Internal Audit dapat
dikelompokkan menjadi kegiatan audit regular, kegiatan
audit spesial, kegiatan IT audit, monitoring tindak lanjut dan
pengembangan audit. Audit regular merupakan audit yang
dilakukan berdasarkan rencana audit tahunan yang mengatur
fokus dan arah kegiatan audit pada tahun bersangkutan
dengan prioritas sesuai dengan hasil risk assessment. Audit
spesial merupakan audit yang tidak termasuk dalam rencana
audit tahunan namun dilakukan berdasarkan permintaan
dari stakeholder maupun adanya pertimbangan tertentu
berdasarkan tingkat urgensinya. IT audit merupakan audit
yang dilakukan pada system IT untuk memastikan bahwa
pengendalian IT telah dapat memberikan keyakinan yang
memadai atas pengamanan aset, integritas data, pemberian
informasi yang efektif dan penggunaan sumber daya secara
efisien.
audit, follow-up monitoring, and audit development. Regular audit
is audit activities based on annual audit plan, which determines
the focus and direction of the respective year with the priorities
in line with the result of risk assessment. Special audit is audit
activities outside the annual plan but conducted based on the
request of the stakeholders or other considerations related to the
urgency level. IT audit is audit activities in IT system to ensure
that IT has provided adequate control on assets, data integrity,
effective information supply, and efficient use of resources.
Internal Audit juga melakukan kegiatan monitoring tindak lanjut
untuk memastikan bahwa rekomendasi perbaikan yang telah
disepakati bersama telah benar-benar dilaksanakan tepat
waktu sesuai dengan komitmen auditee.
Follow up monitoring was conducted to ensure that the agreed
improvement recommendations was implemented in a timely
manner according to the auditee commitment.
Internal Audit bertanggung jawab langsung kepada Direksi,
dan memberikan laporan berkala kepada Direksi dan Komite
Audit atas temuan-temuan dan rekomendasi yang telah
diimplementasikan.
Internal Audit directly reports to Board of Directors and provides
periodic reports to BoD and Audit Committee on the findings and
implemented recommendations.
Dalam menjalankan aktivitasnya, Internal Audit berpedoman
kepada Pedoman Dasar Audit Internal dan menggunakan
pendekatan serta metodologi standar sebagaimana diterapkan
di perusahaan-perusahaan di lingkungan kelompok PT Astra
International Tbk.
In running its activities, Internal Audit refers to Basic Guidelines of
Internal Audit and maintains the standard approach and method
as implemented within PT Astra International Tbk. Group.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
65
66
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
Perseroan terus menerus berupaya untuk melakukan
pengembangan audit antara lain melalui tool improvement dan
metodologi audit serta peningkatan kualitas auditor.
The Company always seeks to develop the audit through, among
others, tool improvement, audit methodology, and enhancing the
quality of its auditors.
2.1. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Unit Audit Internal
2.1. Internal Audit Unit Report
Di sepanjang 2010, Unit Audit Internal melakukan sejumlah
kegiatan utama sebagai berikut.
• Melakukan regular audit di 11 Divisi dan Anak Perusahaan,
19 Sales Operation, 9 toko Shop&Drive dan 3 proyek IT
general control audit sesuai dengan rencana tahunan yang
telah disetujui.
• Melakukan kegiatan tindak lanjut (follow up) terhadap
implementation status of recommendation (ISR) dari semua
audit proyek (project audit) pada tiga bulan setelah laporan
audit diterbitkan.
Throughout 2010, the Internal Audit Unit carried out a number of
activities, including:
• Conducting regular audits in 11 Divisions and Subsidiaries/
Affiliated Companies, 19 Sales Operations, nine (9) Shop &
Drive outlets, and three (3) IT General Controls in line with
annual plan.
• Following up the implementation status of recommendation
(ISR) of all project audits three months after the audited reports
was published
2.2. Struktur Organisasi Internal Audit
2.2. Organizational Structure of Corporate Internal Audit
STRUKTUR ORGANISASI CORPORATE INTERNAL AUDIT
President Director
Corporate Internal Audit
Internal Audit Cordinator
Risk Management Staff
Internal Audit Staff
2.3. Nama dan Riwayat Hidup singkat kepala Unit Audit
Internal
Heri Purnomo, Corporate Internal Audit Head
Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1960. Corporate Internal
Audit Head Astra Otoparts sejak Oktober 2006, Senior
Manager Internal Audit PT Astra International Tbk. (2000 –
2006), Manager Audit PT Astra International Tbk. - Honda
Sales Operation ( 1992 – 1999 ), Audit staff PT AI-HSO
(1989-1991), Finance & Accounting staff PT Dwi Satrya Utama
(1984-1989 ). Lulus Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia,
jurusan Akuntansi tahun 1985.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
2.3. Names and Brief Profile of Corporate Internal Audit
Head
Heri Purnomo, Corporate Internal Audit Head.
An Indonesian citizen, born in 1960. Corporate Internal Audit
Head of Astra Otoparts since October 2006, Senior Manager
Internal Audit of PT Astra International Tbk. (2000-2006),
Manager Audit, PT Astra International Tbk. - Honda Sales Division
(1992-1999), Audit Staff, PT AI-HSO (1989-1991), Finance
and Accounting Staff, PT Dwi Satrya Utama (1984-1989). He
graduated from Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia in 1985,
majoring in Accounting.
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
Direksi
Board of Directors
Menurut Anggaran Dasar Perseroan, Direksi adalah organ
Perseroan yang bertugas dan bertanggung jawab dalam
mengelola Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuannya.
Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung
jawab demi sebesar-besar kepentingan Perusahaan
mengelola bisnis dan urusan Perusahaan dengan tetap
memperhatikan keseimbangan kepentingan seluruh pihak
yang berkepentingan dengan aktivitas Perusahaan.
According to the Company’s articles of association, the BoD is
a Company organ in charge of and responsible for managing
the Company in accordance with its purpose and objectives.
The BoD must run the Company with good intention and
full responsibility for best interests of the Company, while
maintaining the balance of interests of all related parties.
1. Pembagian Tugas Direksi
Direksi Perseroan beranggotakan delapan (8) orang, terdiri
atas satu (1) orang Presiden Direktur dan tujuh (7) orang
Direktur, dengan komposisi sebagai berikut:
1. BOD Job Distribution
The BoD consists of one (1) President Director and seven (7)
Directors, with the following composition:
1. Siswanto Prawiroatmodjo, Presiden Direktur
Bertanggung terhadap seluruh kegiatan di Astra Otoparts
maupun grup termasuk membawahi key account
management, internal audit dan strategi bisnis
2. Gustav Afdhol Husein, Direktur
Bertanggung jawab terhadap bisnis manufaktur aki, forging,
chassis & drive train dan bertanggung jawab terhadap
teknologi dan engineering
3. Djangkep Budhi Santoso, Direktur
Bertanggung jawab terhadap bisnis manufaktur karet,
plastik, piston & valve
4. Darmawan Widjaja, Direktur
Bertanggung jawab terhadap keuangan, akuntansi,
perbaikan proses bisnis, teknologi informasi, pajak,
Standard Operating Procedure dan Shared Service Center,
serta hubungan dengan investor
5. Widodo Eko Rijanto, Direktur
Bertanggung jawab terhadap bisnis manufaktur shokbreker,
rem, gasket, steering wheel, A/C mobil, busi dan
automobile door component. Juga bertanggung jawab
terhadap manufacturing excellence
6. The Dandy Soelip, Direktur
Bertanggung jawab terhadap perdagangan domestik,
internasional dan ritel modern
7. Ignatius Robby Sani, Direktur
Bertanggung jawab terhadap bisnis manufaktur wiring
harness, bearing dan colouring, juga terhadap Sekretaris
Perusahaan, Kehumasan dan Legal serta General Affairs,
Security, & Social Responsibility atau GSSR
8. Niniek Dhamayanti Supojo, Direktur
Tugas dan tanggung jawab terhadap Unit Plan-Do-CheckAction (PDCA) & Project Management Office (PMO) serta
Corporate HR Development
1. Siswanto Prawiroatmodjo, President Director
Responsible for all activities in both Astra Otoparts and
Astra Otoparts Group, including key account management,
internal audit, and business strategy
2. Gustav Afdhol Husein, Director
In charge of battery manufacturing, forging, chassis & drive,
as well as technology and engineering
3. Djangkep Budhi Santoso, Director
In charge of the manufacturing of rubber, plastics, piston &
valve
4. Darmawan Widjaja, Director
Responsible for Finance, Accounting, Business Process
Improvement, Information Technology, Tax, Standard
Operating Procedure and Shared Service Center, as well as
Investor Relations
5. Widodo Eko Rijanto, Director
In charge of manufacturing of shock absorber, brake
system, gasket, steering wheel, automotive air conditioner,
spark plug, automotive door component, and manufacturing
excellence
6. The Dandy Soelip, Director
In charge of domestic and international trade, and modern
retail
7. Ignatius Robby Sani, Director
In charge of manufacturing wiring harness, bearing and
coloring. He also holds the position of Corporate Secretary
and in charge of Public Relations, Legal and General Affairs,
Security, and Social Responsibility (GSSR)
8. Niniek Dhamayanti Supojo, Director
In charge of the Plan-Do-Check-Action (PDCA) unit &
Project Management Office (PMO), as well as Corporate
Human Resources Development
Pembagian tugas Direksi tersebut dilakukan untuk memastikan
efektivitas pelaksanaan tugas semua anggota Direksi dalam
mengelola Perseroan. Pembagian tugas dan tanggung jawab
Direksi secara garis besar dapat dilihat pada bagan struktur
organisasi pada Bab Data Perseroan pada Laporan Tahunan ini.
This job distribution is meant to ensure that all directors can
function effectively in managing the Company. The distribution
of job and responsibility of the BoD can be found in the
organizational structure in Company Data Chapter of this
Annual Report.
2. Rapat Direksi
Selama tahun 2010, Direksi melakukan rapat sebanyak 25
(dua puluh lima) kali. Tingkat kehadiran dalam rapat dapat
dilihat pada tabel di halaman 59.
2. BoD Meetings
Throughout 2010, the BoD held 25 (twenty five) meetings and
attendance of respective director can be seen in the table on
page 59.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
67
68
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
3. Masa Jabatan Direksi
Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan berdasarkan
keputusan RUPS. Masa tugas anggota Direksi adalah selama
dua (2) tahun, tanpa meniadakan kewenangan RUPS untuk
memberhentikan anggota Direksi sebelum masa tugasnya
berakhir. Masa Jabatan Direksi akan berakhir sampai dengan
ditutupnya RUPS Tahunan yang akan diselenggarakan pada
tahun 2011.
4. Peningkatan Kapasitas Direksi
Direksi perlu terus meningkatkan kompetensinya sesuai
dengan tuntutan tugas dan tanggung jawabnya. Untuk
itu, selama tahun 2010, para Direktur mengikuti sejumlah
pelatihan, seminar, kursus, dan lokakarya sebagai berikut:
3. BoD Tenure
Members of the BoD are appointed and terminated by the
GMoS for a tenure of 2 (two) years. However, GMoS may
terminate a director’s tenure before it ends. The tenure of
BoD members will end at the closing of the 2011 annual
shareholders meeting.
4. BoD Competency Building
Members of the BoD must improve their competence
continuously in line with their duties and responsibilities. So,
throughout 2010, directors of the Company attended several
trainings, seminar, courses, and workshops. The following are
few trainings attended by Astra Otoparts’ Directors:
Daftar Pelatihan Direksi Selama Tahun 2010
List of BOD Training During 2010
No
1
Nama
Name
Nama Pelatihan
Training Title
Tanggal
Date
Lokasi
Location
Penyelenggara
Host
Siswanto Prawiroatmodjo
Strategic Training
12 – 16 Juli 2010
USA
Stanford
University
Workshop on Astra Otoparts'
Core Values Standardization
Juni 2010
Cibubur
Konsultan HR
Nararyya
2
Gustav Afdhol Husein
Workshop on Astra Otoparts'
Core Values Standardization
Juni 2010
Cibubur
Konsultan HR
Nararyya
3
Djangkep Budhi Santoso
Workshop on Astra Otoparts'
Core Values Standardization
Juni 2010
Cibubur
Konsultan HR
Nararyya
4
Darmawan Widjaja
Risk Management Conference
Maret 2010
Hong Kong
Jardine Matheson
Group
Finance Conference
April 2010
Kuala Lumpur,
Malaysia
Jardine Matheson
Group
Workshop on Astra Otoparts'
Core Values Standardization
Juni 2010
Cibubur
Konsultan HR
Nararyya
5
Widodo Eko Rijanto
Workshop on Astra Otoparts'
Core Values Standardization
Juni 2010
Cibubur
Konsultan HR
Nararyya
6
Dandy Soelip
Workshop on Astra Otoparts'
Core Values Standardization
Juni 2010
Cibubur
Konsultan HR
Nararyya
7
Robby Sani
Executive Class on Incoterms
2010
16 Desember 2010
Jakarta
ICC (International
Chamber of
Commerce)
Indonesia
Regulasi dan Kebijakan
Pemerintah di Bidang
Penanaman Modal
14 Desember 2010
Jakarta
BKPM
Workshop on Astra Otoparts'
Core Values Standardization
Juni 2010
Cibubur
Konsultan HR
Nararyya
Leading Change &
Organizational Renewal
Program
1 – 5 November 2010
USA
Stanford
University
Talent Management
18 - 20 April 2010
Kuala Lumpur,
Malaysia
Marcus Evans
Workshop on Astra Otoparts'
Core Values Standardization
Juni 2010
Cibubur
Konsultan HR
Nararyya
8
Niniek Dhamayanti
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Remunerations of BoC and BoD members
Sesuai Anggaran Dasar Perseroan, RUPS Tahunan
menetapkan besarnya honorarium untuk Komisaris
Perseroan. Selanjutnya, RUPS Tahunan memberikan kuasa
dan wewenang kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk
menentukan dan menetapkan besarnya gaji dan tunjangan
serta penghasilan lainnya dari Direksi Perseroan. Untuk tahun
buku 2010, total remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
tercatat sebesar Rp 43,4 miliar.
In line with the Company’s article of association, the 2009
Annual Shareholders Meeting set the amount of remuneration
for the Board of Commissioners. The meeting also authorized
the Board of Commissioners to determine and decide
the salary and allowances as well as other income for the
Board of Directors. For fiscal year 2010, the total amount of
remuneration for BoC and BoD members is Rp 43.4 billion.
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Tanggung jawab utama Sekretaris Perusahaan antara lain
adalah memastikan kepatuhan Perseroan pada peraturan
pasar modal serta terlaksananya aspek keterbukaan informasi
mengenai kondisi Perseroan terhadap otoritas pasar
modal, pemegang saham, dan masyarakat umum. Dalam
kapasitasnya tersebut, Sekretaris Perusahaan bertindak
sebagai penghubung antara Perseroan, Bapepam-LK, bursa
efek, media dan publik.
The main responsibilities of Corporate Secretary are, among
others, ensuring the Company’s compliance with the capital
market regulations and disclosure of the Company’s conditions
to capital market authorities, shareholders, and the public
at large. In this capacity, Corporate Secretary acts as liaison
officer between the Company, Bapepam-LK, stock exchange,
media, and the public.
Jabatan Sekretaris Perusahaan saat ini dipegang oleh Direktur
Perseroan, Bapak Robby Sani.
The post of Corporate Secretary is currently held by the
Company’s Director Robby Sani.
Sehubungan dengan pelaksanaan aspek keterbukaan
informasi, sepanjang tahun 2010 Sekretaris Perusahaan telah
terlibat dalam berbagai aktivitas sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan paparan publik pada tanggal 20 Mei
2010
2. Berpartisipasi pada workshop Wartawan Pasar Modal yang
diadakan oleh PT Astra International Tbk., di Bandung.
3. Berpartisipasi pada workshop Wartawan Perindustrian dan
Perdagangan yang diadakan oleh PT Astra International
Tbk., di Bandung.
4. Memastikan publikasi Laporan Keuangan Tahunan dan
triwulanan tepat pada waktunya sesuai dengan peraturan
yang ditetapkan oleh Bapepam-LK.
5. Menyampaikan informasi kinerja keuangan triwulanan
Perseroan di website Perseroan
6. Menyampaikan informasi Perusahaan kepada publik guna
memenuhi ketentuan/peraturan Bapepam-LK.
7. Memberikan penjelasan kepada media massa informasi
mengenai Perseroan dan perkembangannya.
8. Berpartisipasi pada Pameran Pasar Modal yang
diselenggarakan oleh Otoritas pada medio November
2010, sebagai wujud keterbukaan perusahaan terhadap
pemberian informasi kepada publik.
In relation to the implementation of disclosure of information,
throughout 2010 Corporate Secretary involved in various
activities such as:
1. Public expose on May 20, 2010
2. Participating in a workshop organized for Capital Market
Journalists by PT Astra International Tbk. in Bandung
3. Participating in a workshop organized for Industry and Trade
Journalists by PT Astra International Tbk. in Bandung
4. Ensuring on-time publications of Annual and Quarterly
Financial Reports in line with regulations issued by
Bapepam-LK
5. Publishing quarterly financial performance of the Company
on its website
6. Announcing the Company’s information to the public in
order to meet Bapepam-LK regulations
7. Providing information to the media about the Company and
its progress
8. Participating in the Capital Market Expo organized by
Capital Market Authorities in November 2010 as a
manifestation of openness in disclosing information to the
public.
Selain melalui aktivitas-aktivitas tersebut di atas, informasi
mengenai Perseroan serta perkembangan yang berpengaruh
pada Perseroan juga tersedia untuk diakses oleh masyarakat
umum melalui website Perseroan, dengan alamat http://www.
component.astra.co.id.
Aside from activities mentioned above, all information about
the Company is also available in its website:http://www.
component.astra.co.id.
Pencapaian prestasi yang dicapai oleh Corporate Secretary di
tahun 2010, yaitu :
• Astra Otoparts meraih predikat “The Trusted Company in
GCG Implementation in 2010” dari The Indonesian Institute
for Corporate Governance. Predikat ini diraih setelah Astra
Otoparts mengikuti asesmen Corporate Governance
Performance Index (CGPI)
Corporate Secretary’s achievement in 2010 include:
• Astra Otoparts was predicated as “The Trusted Company in
GCG Implementation in 2010 from The Indonesian Institute
for Corporate Governance. The predicate was conferred
after Astra Otoparts underwent the Corporate Governance
Performance Index (CGPI) assessment
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
69
70
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
• Astra Otoparts meraih penghargaan GCG untuk kategori
“Best Role of Stakeholders” dari Indonesian Institute for
Corporate Directorship (IICD) yang bekerja sama dengan
majalah Investor.
• Astra Otoparts received GCG award for Best Role of
Stakeholders category from the Indonesian Institute for
Corporate Directorship (IICD), in cooperation with Investor
magazine.
Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja
Guidelines in Business Ethics and Work Ethics
Astra Otoparts mengadopsi Kode Etik Bisnis dari induk usaha
PT Astra International Tbk. dan berkomitmen untuk senantiasa
memastikan diterapkannya etika bisnis dan etika kerja di
seluruh Grup Astra Otoparts. Etika Bisnis tersebut mewajibkan
Astra Otoparts untuk menjalankan bisnis secara sah, jujur,
terbuka, bertanggung jawab, sesuai dengan norma moral dan
sosial, serta tidak merugikan masyarakat. Selain itu, Perseroan
dituntut untuk selalu peka dan perduli terhadap masalah
sosial dan ekonomi yang terjadi di lingkungan, dan turut serta
menjaga kelestarian lingkungan.
Astra Otoparts adopts the Code of Business Ethics of its
holding PT Astra International Tbk. and is fully committed to
implementing business ethics and work ethics in all companies
under Astra Otoparts Group. The Business Ethics requires
Astra Otoparts to conduct business legally, honestly, openly,
responsibly and in line with local moral and social norms, and
that its business must not cause losses on the society. The
Company is required to be always sensitive to and concerned
with social and economic problems around the Company, and
help preserve the environment.
Berdasarkan Etika Kerja yang ditetapkan, Perseroan, antara
lain, didorong untuk membantu setiap karyawan dalam
mengembangkan potensi mereka, mewajibkan karyawan
untuk menjaga dan menggunakan data, informasi, harta, dan
fasilitas Perusahaan hanya untuk kepentingan perusahaan.
Selain itu, Etika Kerja tersebut mewajibkan karyawan untuk
menjaga nama baik perusahaan dalam sikap dan perilaku, dan
mendorong terciptanya rasa saling menghargai, dan membina
kerja sama dalam hubungan yang harmonis sebagai warga
Perusahaan.
Based on the Work Ethics, the Company is, among others,
encouraged to help every employee in developing their
potentials, require employees to keep and use corporate data,
information, assets, and facilities for the Company’s purpose
only. The Work Ethics also obliges employees to safeguard the
Company’s good reputation in their attitude and behaviors and
encourages employees to create a mutual-respect atmosphere
and develop cooperation in harmonious relations among
employees.
Upaya untuk mensosialisasikan prinsip-prinsip etika bisnis
dan etika kerja di seluruh lapisan manajemen dan karyawan
Perseroan terus dilakukan secara konsisten dan terarah,
termasuk dengan menjadikannya sebagai bagian integral dari
program orientasi bagi karyawan baru. Prinsip-prinsip tersebut
diharapkan dapat menjadi acuan bagi perilaku karyawan di
tempat kerja, yang mencakup hubungan antara karyawan dan
atasan, hubungan antarsesama karyawan, serta hubungan
antara karyawan dengan pelanggan dan masyarakat.
The socialization of both business ethics and work ethics to
all management staff and employees of the Company are
done consistently, including by making them part of orientation
program for new employees. The business ethics and work
ethics, which cover relationship between employees and their
superiors, relationship among employees, and relationship
between employees and customers and the public, are
expected to become references for employees in their
respective job.
Seiring dengan sosialisasi terus-menerus etika bisnis dan
etika kerja, Perseroan juga senantiasa memupuk dan
mengembangkan sejumlah nilai inti (core values) yang diyakini
bisa membantu perusahaan berkembang. Core values dari
Astra Otoparts adalah Terpercaya dan Handal (Trustworthy
and Reliable), Fokus pada Customer (Customer Focus),
Semangat Keprimaan (Striving for Excellence), dan Kerja Team
atau Teamwork.
Along with continuous socialization of business ethics and
work ethics, the Company also encourages and develops
certain core values believed to be able to help the Company
grow. Astra Otoparts’ Core Values are Trustworthy and
Reliable, Customer Focus, Striving for Excellence, and
Teamwork.
Plan-Do-Check-Action Management
Plan-Do-Check-Action Management
Keberhasilan Perseroan dalam meningkatkan kinerjanya tidak
terlepas dari peranan Unit Plan-Do-Check-Action (PDCA).
Unit PDCA memfasilitasi para direktur Astra Otoparts dan
manajemen anak-anak usahanya untuk membuat program,
baik jangka panjang dan maupun jangka pendek, strategi
untuk mencapai target, serta Key Performance Indicator (KPI)
dari masing-masing perusahaan.
The Company’s success in improving its performance in 2010
could not be separated from the role of Plan-Do-Check-Action
(PDCA) unit. The unit facilitates Astra Otoparts directors and
management of subsidiaries/affiliated companies in making
programs, both long-term and short-tem, strategies to achieve
targets, and Key Performance Indicator of each Company.
Tugas Unit PDCA dimulai dengan memfasilitasi rapat pimpinan
(Rapim) Direksi Astra Otoparts dan manajemen anak-anak
perusahaan untuk menentukan strategi untuk 1-3 tahun ke
The PDCA unit begins its duties by facilitating the meeting
between Astra Otoparts Directors and management of all
subsidiaries/affiliated companies to decide strategies for
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
depan. Dalam hal ini, Unit PDCA membantu penyelarasan
antara strategi Perseroan dan anak-anak perusahaan
dan koordinasi antar anak perusahaan yang terkait agar
memperoleh hasil optimal. Perencanaan strategi ini dibahas
dalam Pra-Rapim yang biasanya dilaksanakan pada bulan
Juni.
the next one to three years. In this meeting, the PDCA unit
helps synchronize Astra Otoparts’ strategies with those of
subsidiaries/affiliated companies and coordinate among
related companies in order to achieve best outcomes. The
strategy planning is discussed in a Preliminary Meeting usually
held in June.
Hasil diskusi antara Direksi Perseroan dan manajemen anakanak perusahaan pada Pra-Rapim dibawa ke masing-masing
perusahaan untuk mendapatkan masukan (feedback) yang
akan didiskusikan pada Rapim I pada bulan Agustus. Rapim I
melibatkan Direksi dan manajemen anak-anak usahanya. Hasil
dari Rapim I ini adalah perencanaan strategi tiga-tahunan yang
disetujui dan disepakati bersama antara Direksi Perseroan dan
manajemen anak-anak perusahaannya.
Results of the meeting between Astra Otoparts Directors and
management of subsidiaries/affiliated companies in Preliminary
Meeting are then discussed in respective companies to solicit
feedbacks, which are taken up in the first Executives Meeting
meeting scheduled in August. The Executive Meeting involves
Astra Otoparts’ BoD and management of subsidiaries/affiliated
companies. The expected outcome of the first Executive
Meeting is a three-year strategy of each Company approved
and agreed collectively by the BoD and management of
subsidiaries/affiliated companies.
Strategi tiga-tahunan masing-masing perusahaan tersebut
kemudian diturunkan menjadi program kerja satu tahun ke
depan dan disepakati bersama dalam Rapim II pada bulan
November. Selain dihadiri Direksi dan manajemen anak-anak
usahanya, Rapim II diikuti oleh mitra Perseroan, terutama dari
perusahaan patungan (joint venture).
Based on the three-year strategy, each Company formulates
programs for the following year, which are to be endorsed in
the second leaders meeting scheduled for November. Aside
from the BoD and management of subsidiaries/affiliated
companies, the second Executive Meeting is also attended by
business partners, especially from joint venture companies.
Unit PDCA membantu menfasilitasi pelaksanaan kajian bulanan
oleh Direksi atas implementasi program kerja selama satu
tahun masing-masing anak-anak perusahaan dan membantu
menindaklanjuti saran-saran yang diberikan oleh Direksi dalam
membantu anak perusahaan mencapai target yang sudah
disepakati.
The PDCA unit also facilitates monthly reviews by the BoD on
the implementation of annual planning of each subsidiaries/
affiliated companies and helps follow up directives given by the
BoD so they can achieve the agreed targets.
Akuntan Publik
Public Accountant
Sebagai perusahaan publik, laporan keuangan Perseroan
diaudit oleh akuntan publik yang independen. Penunjukan
akuntan publik dilakukan oleh Direksi dengan persetujuan
Dewan Komisaris, yang menerima wewenang tersebut
dari RUPS, sedangkan wewenang untuk menentukan
besarnya honorarium bagi akuntan publik dimaksud
dilimpahkan kepada Direksi. Untuk mengaudit Laporan
Keuangan Konsolidasian tahun buku 2010, Direksi dengan
persetujuan Dewan Komisaris telah menunjuk Kantor Akuntan
Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana & Rekan (anggota dari
PricewaterhouseCoopers).
As a listed Company, financial reports of the Company are
audited by an independent public accountant. The annual
GMoS authorizes BoD to appoint a public accountant with
approval from the BOC and also authorizes the BoD to decide
on the public accountant’s fee. To audit the Consolidated
Financial Report 2010, the BoD with the approval of BoC
appointed Tanudiredia, Wibisana & Partners (a member of
PricewaterhouseCoopers) Public Accountant Office.
Permasalahan Hukum
Legal Issues
Sampai tanggal Laporan Tahunan ini, Perseroan tidak sedang
terlibat dalam suatu kasus hukum yang dapat berpengaruh
secara signifikan terhadap kinerja dan kondisi keuangan
Perseroan.
Up to the date of this report, Astra Otoparts is not involved in
any legal case that may affect significantly the performance
and financial condition of the Company.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
71
Pembangunan Sumber Daya Manusia | Human Resources Development
Pembangunan Sumber Daya Manusia
Human Resources Development
“Astra Otoparts selalu berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan
manajemen dan ketrampilan para karyawan serta membangun
Perseroan menuju visi yang tertera dalam cetak biru bisnis Perseroan”
“Astra Otoparts is always committed to enhancing management
capabilities and skills of its employees, and developing the Company
toward its vision stated in its business blueprint”
Salah satu modal utama Astra Otoparts dan anak-anak
usahanya dalam menjalankan roda perusahaan adalah memiliki
jumlah karyawan sebanyak 32.939 orang. Perseroan meyakini
bahwa kinerja yang baik dari segenap karyawan di setiap
lini akan menjadi tiang dan pasak penguat bagi tercapainya
kinerja Perseroan yang positif, sehingga pada akhirnya akan
mengantarkan Perseroan dalam mencapai visi dan misinya.
Oleh karena itu, manajemen sumber daya manusia (SDM) yang
baik dan sesuai dengan penerapan terbaik merupakan salah
satu kunci dalam keberhasilan Perseroan.
One of main the assets of Astra Otoparts and its subsidiaries/
affiliated companies in managing their Company is the
employees who now stand at a total of 32.939 people. The
Company is convinced that good performance by each and
every employee in all fronts are tightening knots and bolts for a
positive performance that helps the Company achieve its vision
and mission. Good human resources (SDM) management,
which in line with best practices in the industry therefore
become one of the key success factor.
Perubahan proses bisnis dan
peningkatan Kompetensi
Business process change and
competence improvement
Perubahan adalah bagian yang lumrah terjadi dalam bisnis
dan Astra Otoparts pun mengikuti hukum tersebut. Sesuai
dengan cetak biru Perusahaan yang diluncurkan tahun
2009, Perseroan melanjutkan proses transformasi di tahun
2010 dengan melakukan proses perubahan pada bidang
perdagangan maupun pada fungsi operasional administrasi,
yang mengakibatkan terjadinya beberapa perubahan
organisasi dan penataan ulang kompetensi.
Changes are commonplace in businesses and Astra Otoparts
is not immune to that law. In accordance with the Company’s
blueprint launched in 2009, the Company continued to pursue
transformation programs in 2010 by introducing changes
in the trade division and operational administrative function,
resulting in some organizational changes and reorganization of
competences.
Dalam setiap rencana perubahan, Perseroan melibatkan
karyawan sedini mungkin dan melakukan sosialisasi atas
peran baru dalam pekerjaan, serta memberikan pelatihan yang
diperlukan pada pelaksanaan peran baru tersebut.
The Company engages employees as early as possible in
every change plans, explaining to them their roles in the new
job and organizing trainings necessary to help employees
discharge their new duties.
Astra Otoparts selalu berkomitmen untuk meningkatkan
kemampuan manajemen dan ketrampilan para karyawan serta
membangun Perseroan menuju visi yang tertera dalam cetak
biru bisnis Perseroan. Perseroan juga meyakini pentingnya
menciptakan sebuah lingkungan yang kondusif, supaya para
Astra Otoparts is always committed to enhancing
management capabilities and skills of its employees, and
developing the Company toward its vision stated in its
business blueprint. The Company also convincing the
importance of creating a conducive atmosphere for employees
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
73
74
Pembangunan Sumber Daya Manusia | Human Resources Development
individu bisa meraih ambisi pribadi mereka secara profesional.
Untuk menarik dan mempertahankan karyawan dengan
kualitas dan kepribadian yang baik, Perseroan berusaha
mengenali kompetensi, kekuatan dan kelemahan mereka,
memberikan kesempatan untuk pengembangan kompetensi
dan karir mereka.
to pursue their individual professional ambitions. To attract
and keep employees of high quality and good personality, the
Company studies their respective competence, strengths and
weaknesses, and offers them opportunities to develop their
competences and career.
Sementara, untuk mengembangkan ketrampilan manajerial,
termasuk kompetensi pemahaman bisnis, Perseroan menjalin
kerja sama dengan beberapa lembaga terkemuka untuk
memberikan pelatihan bagi karyawan yang bekerja di posisi
manajemen. Setiap pelatihan diikuti dengan proses penerapan
ilmu, melalui berbagai proyek di perusahaan masing-masing.
Meanwhile, to develop their managerial competence, including
business-understanding competence, the Company has
forged cooperation with several prominent institutions to give
trainings for employees in managerial positions. All trainings
are followed up with knowledge-implementation processes
through various projects in their respective Company.
Budaya Organisasi yang Mendorong Peningkatan Kinerja
Perseroan senantiasa membangun budaya kerja yang menghargai
orang-orang yang menghayati dan menerapkan budaya kerja
tersebut. Karyawan, dan nilai-nilai inti atau core values menjadi
pusat perhatian Perseroan dan anak-anak usahanya. Proses
implementasi dengan pola sel dilakukan dengan dukungan tim
inti yang merupakan tim lintas perusahaan (cross-company
team). Strategi ini diharapkan bisa mendorong karyawan untuk
saling mendukung, memberikan inspirasi dan memotivasi serta
membuat mereka untuk saling belajar dari satu sama lain demi
meraih keberhasilan tertinggi. Astra Otoparts berharap hubungan
yang akrab di antara para karyawan akan mendorong mereka
untuk bekerja lebih baik, lebih cepat, lebih fokus yang akhirnya
akan membuat perseroan lebih kompetitif.
Corporate Culture that Encourages Performance Improvement
The Company always develops work culture that respects
employees who live out and implement work ethics.
Employees and core values are the center of attention of Astra
Otoparts and its subsidiaries. A cell method implementation
process is introduced with the full support of a cross-Company
core team. This strategy is expected to be able to encourage
employees to support, inspire, and motivate each other and to
learn from one another in order to achieve best output. Astra
Otoparts hopes that affable relationship among employees
encourages them to work better, faster, and more focused,
which in the end would make the Company more competitive.
Relasi dan Kegiatan Karyawan
Employee Relations and Activities
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, manajemen Perseroan
terus mendorong para karyawan di Grup Astra Otoparts,
Just like in previous years, the Company’s management
continues to encourage employees of Astra Otoparts Group to
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Pembangunan Sumber Daya Manusia | Human Resources Development
express ideas for improvement through, among others, QCC
competition and Idea Proposal. The 2010 QCC was the 21st
convention and was held on 31st of October. Another event
is Innovation Challenge, which was held for the fifth time in
2010 and aims to stimulate new ideas and creativity among
engineers in improving products and production process. One
encouraging fact in 2010 was that the number of participating
employees in improvement idea process and products
continue to rise from year to year. This increase contributes to
increased efficiency and productivity in factories.
untuk mengungkapkan ide perbaikan, antara lain melalui
kompetisi QCC dan Idea Proposal. Tahun 2010 merupakan
QCC Convention ke 21 yang diselenggarakan pada 31
Oktober 2010. Juga kegiatan Innovation Challenge kembali
diadakan untuk ke-5 kalinya, dengan tujuan memacu ide dan
kreativitas para engineer dalam melakukan perbaikan terhadap
produk dan proses produksi. Satu hal yang menggembirakan
adalah jumlah keikutsertaan karyawan dalam ide perbaikan
proses dan produk terus meningkat dari tahun sebelumnya.
Peningkatan ini berkontribusi pada naiknya efisiensi maupun
produktivitas di pabrik.
Perusahaan juga melakukan sejumlah perbaikan dalam
aliran komunikasi untuk memperkuat kolaborasi antarbagian,
sehingga dapat meningkatkan sinergi. Misalnya, Forum
Manajer sebagai ajang koordinasi dan komunikasi di tingkat
manajer, dan ada pula pertemuan dengan Direksi (Gemba) yang
dilakukan beberapa kali dalam setahun. Pertemuan dengan
Direksi tersebut bertujuan memberi kesempatan kepada
karyawan untuk mengetahui kondisi dan arah perusahaan serta
menyampaikan secara langsung permasalahan, ide perbaikan
maupun sumbang saran lainnya bagi perkembangan organisasi.
Perseroan juga mengumpulkan umpan balik dari para karyawan
melalui survei opini karyawan atau Employee Opinion Survey
(EOS), yang dilakukan setiap dua tahun sekali. Hasil EOS 2010
menggarisbawahi kebanggaan karyawan dalam bekerja di Astra
Otoparts dan rasa nyaman mereka terhadap budaya organisasi
dan bisnis Perseroan.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah Astra Otoparts,
Perseroan dan anak-anak usahanya menyelenggarakan pekan
olahraga dan seni (PORSE) pada tanggal 25-26 September
2010. Sebanyak 24 anak perusahaan di Astra Otoparts Group
mengikuti acara yang berlangsung dengan sangat meriah.
Ajang kompetisi sehat dalam bidang olahraga dan seni itu
disemarakkan dengan pertandingan 10 cabang olahraga dan
lima cabang cerdas-cermat dan seni. Sekitar 2.000 karyawan
Astra Otoparts dan anak-anak usahanya turut memeriahkan
acara yang diselenggarakan secara maraton di Stadion
Sumantri Brojonegoro Kuningan, Jakarta Selatan.
The Company also made several improvements in
communication flow to strengthen collaboration among
divisions and thus boost synergy. For example, Manager
Forum that set as an event to improve coordination and
communication at the Manager Level, and meetings with
the board of directors which are held several times a year.
Meetings with the board of directors’ aim to give employees
opportunities to know the Company’s condition and its
direction, and chance to inform the management directly
regarding problems faced, improvement ideas, or other
suggestions for the organization’s development. The Company
also solicits feedbacks from employees through a survey
called Employee Opinion Survey (EOS), which is held every
two years. Results on 2010 EOS highlight employees’ pride in
working for Astra Otoparts and their commitment toward the
Company’s corporate culture and business.
For the first time in Astra Otoparts’ history, the Company and
its subsidiaries organized a sports and art event (PORSE) from
September 25 to 26. Total 24 companies of Astra Otoparts
Group participated in the festive event. A healthy sports and
arts competition, the event featured matches in 10 sports
branches and five quizzes and art happenings. Around 2,000
Astra Otoparts employees and its subsidiaries took part in
the event held at Sumantri Brojonegoro Stadium in Kuningan,
South Jakarta.
Aside from sports competitions and art happenings, Astra
Otoparts also held an Employee Day, an annual event that
employees always look forward to. For 2010, the Employee
Day was held at Jatiluhur water reservoir in West Java under
the theme Togetherness in AOP Culture. Various group
activities such as hiking and others graced the event. The oneday 2010 Employee Day was held on 20th of November and
participated in by all Astra Otoparts staff, including Company
directors, and employees.
Routine employee activities held in 2010 were:
a. The Company’s anniversary celebration
b.The commemoration of Independence Day on August 17
c. Sports activities such as badminton, table tennis,
basketball, volleyball, lawn tennis, karate, aerobic dance,
fitness, futsal, bike club, and motor club
d.Arts: Band
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
75
76
Pembangunan Sumber Daya Manusia | Human Resources Development
Selain kompetisi, olahraga dan seni, Astra Otoparts juga
menyelenggarakan Employee Day, yakni acara tahunan yang
selalu dinanti karyawan. Tahun ini acara tersebut berlangsung
di Jatiluhur, dengan tema: Togetherness dalam Kultur AOP.
Acara tersebut diisi dengan aktivitas kebersamaan berupa
kegiatan pendakian (hiking) dan kegiatan kebersamaan lainnya.
Employee Day tahun ini dilaksanakan tanggal 20 November
2010 dari pagi hingga sore dan dihadiri oleh seluruh jajaran
Astra Otoparts dari Direksi hingga karyawan.
Kegiatan-kegiatan karyawan yang rutin dilakukan dalam
periode 2010 adalah:
a.Peringatan ulang tahun Perseroan
b.Peringatan Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus 2010
c.Kegiatan olahraga, yang meliputi bidang: bulu tangkis, tenis
meja, basket, bola volley, tenis lapangan, Karate, senam
aerobik, fitness, futsal, klub sepeda, klub motor
d.Kegiatan Seni: Band
e.Kegiatan Keagamaan : Perisai (Kerohanian Islam),
Persekutuan Doa (Katolik dan Protestan)
f. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan :
•Sosialisasi kanker servik, yang dilakukan kepada karyawan
wanita dan warga/ibu-ibu lingkungan sekitar kantor
•Diskusi dan konsultasi umum atas kondisi kesehatan
sebagai kelanjutan General Check-up karyawan tahun
2010.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
e. Religious Activities: Perisai (Islamic Program), Prayer Group
(Catholics and Christians)
f. Health Programs
• Cervix cancer talks for female employees and residents/
mothers around Astra Otoparts’ office
• Discussions and general consultation on health condition
as a follow-up to general check-up for employees in 2010
Pembangunan Sumber Daya Manusia | Human Resources Development
Profil Jumlah Karyawan PT ASTRA OTOPARTS Tbk.
Beserta Seluruh Anak Perusahaan
Employees Profile of PT Astra Otoparts Tbk. and Its
Subsidiaries/Affiliated Companies
Jumlah Karyawan berdasarkan Pendidikan/
Employees based on educational background
SMP
: 1,348
SMA/STM : 28,871
Diploma
: 1,186
S1
: 1,490
S2/S3
: 44
Jumlah Karyawan berdasarkan Status Kepegawaian/
Employees based on Employment Status
Tetap/Permanent :16,901
Kontrak/Contract :15,963
Asing/Expatriate
:75
Jumlah Karyawan berdasarkan Umur/
Employees based on Age
18-25
: 17,399
26-35
: 9,638
36-45
: 4,754
46-55
: 1,116
>55
: 32
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
77
78
Lingkungan, Keselamatan & Kesehatan Kerja (LK3) | Environment, Health and Safety (EHS)
Lingkungan, Keselamatan & Kesehatan Kerja
(LK3) 2010
Environment, Health and Safety (EHS) 2010
Astra Otoparts memiliki komitmen untuk mengembangkan
bisnisnya dengan mempertimbangkan pemeliharaan
lingkungan yang berkelanjutan dan tanggung jawab sosial.
Hal ini sesuai dengan Core Value Astra Otoparts (Terpercaya
dan Handal, Fokus pada Customer, Semangat Keprimaan ,
dan Kerjasama). Core Value tersebut menjadi dasar Kebijakan
Perseroan dalam melakukan implementasi pengelolaan
Lingkungan, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja serta
Tanggung Jawab Sosial.
Astra Otoparts is strongly committed to taking into account
sustainable environment management and social responsibility
when developing its business. This policy is in line with Astra
Otoparts’ core values: Trustworthy and Reliable, CustomerFocused, Striving for Excellence, and Teamwork. These
core values serve as a foundation of Company policies in
implementing Environmental Management, Safety, and Health
at Work Place, as well as Social Responsibility.
Dalam kegiatan operasional sehari-hari, Astra Otoparts
mengadopsi Sistim Manajemen Lingkungan, Keselamatan,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMLK3) dari induk
perusahaan PT Astra International Tbk. Sistem yang di
lingkungan perusahaan dikenal sebagai sistem manajemen
Astra Green Company (AGC) dan menjadi panduan
Pengelolaan LK3 bagi semua anak perusahaan Astra yang
berfokus pada Strategi, Proses, Produk dan Karyawan.
Perseroan menyadari bahwa pengelolaan LK3 yang baik,
termasuk program penghematan energi listrik dan air melalui
proses produksi bersih (Cleaner Production) dan program
minimalisasi limbah melalui 3R (Reuse, Reduce & Recycle),
maka produktivitas dan efisiensi Perseroan akan meningkat.
In daily operations, Astra Otoparts adopts the Environment,
Health, and Safety (EHS), management system of holding
Company Astra International Tbk. The system, which is known
in the group as Astra Green Company (AGC) management
system and serves as a reference for EHS management for
all of Astra International’s subsidiaries, focuses on Strategy,
Process, Product, and Employees. The Company fully realizes
that a good EHS management, including electricity and water
savings through cleaner production process and wasteminimizing programs through Reuse, Reduce, and Recycle
(3R), the Company’s productivity and efficiency would rise.
Perseroan juga mengupayakan implementasi berbagai standar
internasional dalam proses dan prosedur operasionalnya,
antara lain standar ISO 14001 di bidang Sistem Manajemen
Lingkungan yang dipakai oleh 23 dari 29 Perseroan afiliasi
Astra Otoparts. Konsistensi penerapan standar-standar
tersebut senantiasa diuji secara periodik melalui asesmen
yang dilakukan oleh lembaga-lembaga sertifikasi internasional.
Penerapan standar-standar tersebut sekaligus mencerminkan
kesiapan Perseroan untuk bersaing di pasar global.
The Company also strives to implement various international
standards in its operational processes and procedures,
including ISO 14001 on Environmental Management System.
At least twenty-three of Astra Otoparts’ 29 subsidiaries/
affiliated companies implement ISO 14001. Consistent
implementation of those international standards is always
tested through periodic assessment by international
certification institutions. The implementation of those
standards also reflects the Company’s readiness to compete
in the global market.
Pencapaian LK3 tahun 2010
EHS Achievements in 2010
Implementasi LK3 di Astra Otoparts Group tahun 2010
mengalami perbaikan dibanding tahun 2009. Hal ini terlihat dari
jumlah anak perusahaan yang mendapat status EMAS yang
naik dari 2 (dua) pada tahun 2009 menjadi 5 (lima) pada tahun
2010. Kelima perusahaan tersebut adalah;
• PT. Akebono Brake Astra Indonesia,
• PT Menara Terus Makmur,
• PT Kayaba Indonesia,
EHS implementation in Astra Otoparts Group in 2010
improved considerably compared to 2009. This is reflected
in the rising number of affiliated companies receiving GOLD
status from 2 (two) in 2009 to 5 (five) in 2010. The five
subsidiaries are:
• PT Akebono Brake Astra Indonesia
• PT Menara Terus Makmur
• PT Kayaba Indonesia
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Lingkungan, Keselamatan & Kesehatan Kerja (LK3) | Environment, Health and Safety (EHS)
•
•
PT Aisin Indonesia dan
PT Federal Izumi Manufacturing.
•
•
PT Aisin Indonesia
PT Federal Izumi Manufacturing
Jumlah perusahaan yang mencapai nilai HIJAU-pun naik
dari 8 anak perusahaan pada tahun 2009 menjadi 13 anak
perusahaan pada tahun 2010. Pencapaian ini didapat dengan
kerja keras dan usaha perbaikan yang berkesinambungan dan
komitmen dari perusahaan-perusahaan tersebut. Berikut ini
adalah grafik pencapaian LK3 Astra Otoparts sejak 2008.
The number of subsidiaries/affiliated companies achieving
GREEN status also rose from 8 (eight) subsidiaries in 2009
to 13 subsidiaries in 2010. This performance was achieved
through hard work and continuous improvement efforts and
commitment of those companies. The following is a graphic of
Astra Otoparts’ EHS achievement since 2008.
Pencapaian LK3 tahun 2008 – 2010
EHS Achievements from 2008 to 2010
ASTRA OTOPARTS GROUP - LK3/EHS
2008-2010
17
Perusahaan/Company
18
15
13
13
12
8
9
5
6
3
4
4
6
5
2
1
2
0
2008
2009
2010
GOLD
1
2
5
GREEN
5
8
13
BLUE
17
13
6
RED
4
4
2
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
79
80
Lingkungan, Keselamatan & Kesehatan Kerja (LK3) | Environment, Health and Safety (EHS)
LINTAS PERISTIWA LK3 tahun 2010
Highlights of EHS Activities in 2010
• 11 Feb – 30 April 2010 :
• February 11-April 30, 2010:
Melakukan inspeksi LK3 bekerjasama dengan PT Ardendi
Jaya Sentosa, untuk memastikan pelaksanaan LK3 di
Sales Operation dan Depo wilayah Regional Jawa-Bali,
dan hasilnya adalah terkendali dan aman terhadap potensi
bahaya.
Conducting EHS inspection in cooperation with PT Ardendi
Jaya Sentosa. The inspection was intended to ascertain EHS
implementation in Sales Operation and the Java-Bali Regional
Depot. Inspection results showed that EHS programs of Astra
Otoparts’ affiliated companies were still under control and safe
against potential hazard.
• 23 Feb – 25 Februari 2010 :
Melakukan benchmark pelaksanaan LK3 dan CSR di PT
Semen Gresik dan PT Gudang Garam Kediri, diikuti 50
peserta dari grup Astra Otoparts.
• Mei - Juni 2010:
Membuat Panduan Pelayanan Kesehatan Karyawan bekerja
sama dengan dokter perusahaan.
• Mei – September 2010: Pelaksanaan assesmen AGC & Astra Friendly Company
(AFC) se-Jabotabek, diikuti oleh seluruh anak perusahaan
secara ’cross company’. Asesmen AGC juga dilakukan
oleh Astra International secara sampling terhadap beberapa
anak perusahaan grup Astra Otoparts, dengan hasil
asesmen yang dapat dilihat pada tabel di atas.
• 24 Juni 2010:
Bekerja sama dengan Pusat Produksi Bersih Nasional
(PPBN) di Serpong, Tangerang, Perseroan mengadakan
seminar Manajemen Lingkungan Berorientasi Keuntungan
(Environment Management Accounting) untuk membekali
penanggung jawab LK3 untuk melakukan akuntabilitas.
• 25 Juni 2010:
Mengadakan Seminar Kanker Servik bekerja sama dengan
Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dihadiri oleh karyawan Astra
Otoparts dan komunitas ibu rumah-tangga kelurahan
Kelapa Gading Jakarta Utara.
• 22 Juli- 23 Juli 2010:
Mengadakan Uji Emisi Gratis bekerja sama dengan Auto
2000, terhadap kendaraan mobil karyawan Astra Otoparts,
sebagai pelaksanaan peraturan Gubernur DKI Jakarta
mengenai Batas Emisi Gas Buang Kendaraan.
• 21 Oktober 2010:
Mengadakan Seminar Sosialisasi Ijin Klinik perusahaan dan
penangulangan demam berdarah bekerja sama dengan
dokter perusahaan diikuti PIC anak perusahaan.
• 1 Nopember – 4 Nopember 2010:
Mengadakan pelatihan MPPA (Manajer Pengendalian
Pencemaran Air) bekerja sama dengan LK3 PT Astra
International Tbk., diikuti perwakilan LK3 masing-masing
anak perusahaan.
• 29 Desember 2011
Pelatihan Dayung Panitia Pelaksanaan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja dan Lingkungan (P2K3L) dan Tim
Kesiapsiagaan Keadaan Darurat (TKKD) dilaksanakan di
Danau Sunter Jakarta Utara untuk karyawan Astra Otoparts.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
• February 23 to 25, 2010:
Conducting EHS and Corporate Social Responsibility (CSR)
implementation benchmarking at PT Semen Gresik and PT
Gudang Garam Kediri. Fifty participants from Astra Otoparts
Group joined the program.
• May to June 2010:
Assisted by the corporate medical doctor, Astra Otoparts
drafted the Employee Health Service Guidelines
• May-September 2010:
Assessment of Astra Green Company (AGC) and Astra Friendly
Company (AFC) programs in Jakarta, Bogor, Tangerang, and
Bekasi. The assessment was participated in by all subsidiaries/
affiliated companies. An AGC assessment was also done
by Astra International by sampling on several subsidiaries/
affiliated companies of Astra Otoparts Group, and results of the
assessment could be seen in the table above.
• June 24, 2010:
In cooperation with the National Cleaner Production Center
(PPBN) in Serpong, Tangerang, the Company organized a
seminar on Environment Management Accounting for those in
charge of EHS so they can uphold accountability principles.
• June 25, 2010:
Organized a seminar on Cervix Cancer, in collaboration with
Jakarta’s Health Office. The seminar was attended by Astra
Otoparts employees and housewives from Kelapa Gading
subdistrict in North Jakarta.
• July 22- 23, 2010:
Free Emission Test for cars of Astra Otoparts employees in
compliance with Jakarta Governor’s Decree on Gas Emission
Limit for Cars. The program was carried out in collaboration
with Auto 2000.
• October 21, 2010:
Organizing a seminar on the Company’s Clinic Permit and
dengue prevention. The program, attended by people in charge
of health issues in subsidiaries/affiliated companies, were held
in collaboration with the Company’s corporate medical doctor.
• November 1-4, 2010:
In collaboration with EHS in PT Astra International Tbk., the
Company organized training for Water Pollution Control
Managers (MPPA). EHS representatives of respective
subsidiaries/affiliated companies participated in the training.
• December 29, 2010:
Rowing Training for Implementation Committee of Environment,
Health, and Safety (EHS) and Emergency Preparedness Team
(TKKD) at Sunter Lake in North Jakarta for Astra Otoparts
employees.
Tanggung Jawab Sosial | Corporate Social Responsiblity
Tanggung Jawab Sosial
Corporate Social Responsibility
Dalam melaksanakan program Corporate Social Responsibility
(CSR), Perseroan menerapkan sistim manajemen Astra
Friendly Company (AFC). Sama seperti AGC, AFC diadopsi
dari sistem yang dipakai oleh induk perusahaan, PT Astra
International Tbk.
In carrying out its Corporate Social Responsibility (CSR)
programs, the Company implements a system called Astra
Friendly Company (AFC). Just like the Astra Green Company,
AFC is adopted from a system used by the holding Company,
Astra International Tbk.
Pada tahun 2010, Perseroan meneruskan beberapa program
AFC yang telah berjalan dari tahun ke tahun, seperti Program
Komunikasi Sosial, Pemberian Sembako, Pelayanan
Kesehatan Cuma-Cuma, Dukungan Pendidikan dengan
Perluasan Kesempatan Belajar, Pemberian Beasiswa, dan
Program PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Di samping itu,
program yang tak kalah penting bagi masyarakat sekitar
adalah program Pengembangan Kemampuan Ekonomi untuk
masyarakat menengah ke bawah.
In 2010, the Company pursued AFC programs that have
been implemented for several years now such as social
communication programs, free staple, free health services,
education assistance to open up study opportunity for lowincome people, scholarship, and Education Program for Early
Childhood (PAUD). Another program that is no less important
for people in the vicinity is income-generating activities for
middle-lower people.
Perseroan berharap program CSR tersebut memberikan
kontribusi positif bagi masyarakat. Perseroan juga menyadari
pelaksanaan program CSR bukanlah kegiatan yang mudah
untuk dilaksanakan tanpa adanya kerja sama yang baik
dari berbagai pihak, baik dari manajemen anak perusahaan
maupun pemerintah daerah (Pemda) setempat.
The Company needs that these CSR programs give positive
contribution to the people. The Company also realizes that
CSR programs are not easy to carry out without good
cooperation from various quarters, either the management of
subsidiary companies or the local government.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
81
82
Tanggung Jawab Sosial | Corporate Social Responsiblity
1. Income Generating Activities (IGA)
1. Income-Generating Activities (IGA)
Income Generating Activities adalah program unggulan
CSR Astra Otoparts. Program ini dilaksanakan secara
berkesinambungan, dan meliputi wilayah operasi ring 1
(perusahaan dan sekitarnya), ring 2 (kabupaten/kotamadya
sampai propinsi) dan ring 3 (nasional/lintas propinsi). Dalam
menyalurkan Bantuan Bergulir kepada Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM), Perseroan menerapkan strategi
dan pendekatan struktural dengan Pemda setempat. Sejak
bantuan Dana Bergulir (Revolving Fund) dimulai tahun 2004,
jumlah UMKM yang menerima bantuan Astra Otoparts naik
dari 10 UKM menjadi 45 UKM pada tahun 2010 dengan
rincian sebagai berikut:
Income-Generating Activities are Astra Otoparts’ favorite
CSR program. The program is implemented continuously and
covers areas in the immediate surrounding of the Company,
also known as ring 1, from the municipality or regency up to
provincial level, known as ring 2, national or cross province
level, known as ring 3. In channeling out Revolving Assistance
for micro, small, and medium businesses (UMKM), the
Company adopts structural strategy and approach with the
local government. Since the Revolving Fund program started
in 2004, the number of UMKM receiving Astra Otoparts’
assistance rose from 10 to 45 in 2010, with the following
details:
Jenis Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
No
Jumlah Peserta IGA
Type of Small and Medium Business (UKM)
IGA Participants
1
Usaha Minuman ringan
1 Orang
Beverage Stalls
Person
2
Usaha Sayuran
8 Orang
Vegetable Vendor Business
Person
3
Usaha Jahit
1 Orang
Sewing Shop
Person
4
Usaha Nasi Uduk
1 Orang
5
Usaha Warung Kelontong
18 Orang
Grocery Shop
Person
6
Usaha Warung Tegal
6 Orang
Cook Shop
Person
7
Usaha Pembuatan Jok
1 Orang
Seat Repair
Person
8
Usaha Makanan Kecil ( Kue Basah )
2 Orang
Comestible Stalls
Person
9
Usaha Rias Pengantin / Penyewaan Tenda
1 Orang
Bridal Make-Up/Tent Rent
Person
10
Usaha Konveksi
3 Orang
Taylor
Person
11
Usaha Mie Pangsit / Mie rebus
2 Orang
Noodle Shop
Person
12
Usaha Susu Kedelai
1 Orang
Person
Diner
Person
Soybean Milk Business
2. Program Donasi
2. Donations
a. Bantuan Kemanusiaan
Sebagai wujud dari kepedulian dan tanggung jawab sosial,
Grup Astra Otoparts memberikan bantuan dana tunai Rp
500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) untuk korban letusan
Gunung Merapi di Yogyakarta dan tsunami yang terjadi di
Mentawai, Sumatera Barat, dengan tujuan:
1. Membantu para pengungsi dan keluarga untuk dapat
bertahan selama masa kritis.
a. Humanitarian Aid
As a manifestation of care and social responsibility, Astra
Otoparts Group donated cash assistance Rp 500,000,000
(five hundred million rupiah) to victims of Mount Merapi
eruption in Yogyakarta and tsunami in Mentawai, West
Sumatra. The donation aims to:
1. Help refugees and their families survive during critical
periods
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Tanggung Jawab Sosial | Corporate Social Responsiblity
2. Mencegah dampak yang lebih besar akibat bencana yang
terjadi seperti penurunan kesehatan.
3. Menunjukkan rasa empati.
2. Prevent greater catastrophe such as deteriorating health
conditions
2. Show empathy.
b. Bantuan Pompa Pengendali Banjir
Dalam rangka mengantisipasi banjir, Perseroan memberikan
bantuan pompa air dan rumah pompa di RW. 012 Kelurahan
Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Bantuan tersebut diserahkan kepada Ketua RW. 012, H.
Soedirman oleh Walikota Jakarta Utara yang dalam hal ini
diwakilkan oleh M. Yuliadi SH. M.Si.
b. Flood Control Pump Aid
As part of its flood anticipation program, the Company
donated water pumps and a pump house in RW 012,
Pegangsaan Dua, Kelapa Gading in North Jakarta. The
assistance were handed over to 012 neighborhood leader H.
Soedirman by North Jakarta Mayor, who was represented by
M. Yuliadi SH. M.Si.
3. Program Pendidikan Anak Usia Dini
3. Education Program for Early Childhood (PAUD)
Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah program
yang dicanangkan oleh pemerintah untuk mengajak semua
elemen maupun pemangku kepentingan terkait melakukan
kegiatan untuk meningkatkan pendidikan, khususnya bagi
masyarakat prasejahtera di lingkungan kelurahan Pegangsaan
Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
The so-called Education Program for Early Childhood (PAUD)
is a government program launched to invite all elements
and stakeholders to engage in activities aimed at boosting
education, and for Astra Otoparts the program aims to help
poor families in Pegangsan Dua, Kelapa Gading, North
Jakarta.
Sebagai langkah awal dari program tersebut, Perseroan telah
memberikan fasilitas sekolah PAUD yang berada di Kelurahan
Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading berupa:
1. Kursi sebanyak 100 buah
2. Meja sebanyak 50 buah
3. Lemari untuk file besi & kayu sebanyak 6 buah
4. Meja guru sebanyak 12 buah
5. Kursi guru sebanyak 24 buah
First step, the Company donated facilities for PAUD schools in
Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, North Jakarta, in the form
of:
1. 100 chairs
2. 50 tables
3. 6 iron and wooden filing Cabinet
4. 12 tables for teachers
5, 24 chairs for teachers
Pada tahap berikutnya, Perseroan juga menyelenggarakan
pelatihan kepada 41 orang guru PAUD di Kelurahan
Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara
pada tanggal 1 – 10 Desember 2010, bekerja sama dengan
Pusat Organisasi Pembelajaran Propinsi DKI Jakarta.
Next Step the Company also organized training for at least 41
PAUD teachers from Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, North
Jakarta from December 1 to 10, in cooperation with Jakarta’s
Learning Organization Center.
Pencapaian CSR tahun 2008 – 2010:
CSR Achievements from 2008 to 2010:
ASTRA OTOPARTS GROUP - CSR
2008-2010
13
12
Perusahaan/Company
10
8
8
6
5
6
4
3
4
1
2
0
0
1
1
2
1
1
1
0
2008
2009
2010
B5
0
1
1
B4
0
2
6
B3
3
8
13
B2
1
4
5
B1
1
1
1
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
83
84
Tanggung Jawab Sosial | Corporate Social Responsiblity
Setelah melalui pelatihan Asesor AFC dan magang Asesmen
AFC dengan Asesor dari Astra International serta dengan
metode yang sama dengan asesmen AGC yang dilakukan
secara ‘Cross Company’, Perseroan berhasil melakukan
asesmen kepada 27 anak perusahaan pada tahun 2010,
naik dari 21 anak perusahaan tahun 2009. Hasil asesmen
itu menunjukkan adanya kemajuan yang signifikan dalam
implementasi CSR di masing-masing anak perusahaan (seperti
pada grafik di atas).
After undergoing an AFC Assessor training and AFC
Assessment Internship with an assessor from Astra
International, and using an assessment method similar to
that of AGC’s Cross Company assessment, the Company
managed to conduct assessments on 27 subsidiaries/
affiliated companies in 2010, up from 21 subsidiaries/affiliated
companies in 2009. Results of these assessments show
significant improvement in CSR implementation in respective
subsidiaries (as seen in the graphic above).
Laporan Penggunaan Dana CSR Grup Astra Otoparts
Reports on CSR fund use by Astra Otoparts Group
1.500.000
1.109.000.000
Rupiah (x1000)
1.200.000
900.000
692.333.000
600.000
262.550.000
300.000
80.000.000
111.550.000
31.986.000
83.081.000
120.000.000
0
IGA
DONASI
PAUD
2008
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
IGA
DONASI
2009
PAUD
IGA
DONASI
2010
PAUD
Tanggung Jawab Sosial | Corporate Social Responsiblity
Pendapat Pemangku Kepentingan
dari Unsur Pemerintah
Stakeholder’s Opinion, Government
Representative
Kapten Infantri Sumardi, Komandan Rayon Militer Kelapa Gading
“CSR Astra Otoparts Menjadi Contoh
Bagi Perusahaan Lain”
“Astra Otoparts’ CSR Serves as an
Example for Other Companies”
Saya menghargai Astra Otoparts karena telah sungguhsungguh menjadi bagian dari masyarakat Kelapa Gading
dengan membantu masyarakat sekitar kantor, terutama dari
keluarga prasejahtera, melalui berbagai program Corporate
Social Responsibility (CSR). Semua program CSR yang
dijalankan oleh Astra Otoparts berhasil karena melibatkan
semua pemangku kepentingan setempat, mulai dari saat
kegiatan pemetaan kebutuhan masyarakat, penentuan
program, hingga pelaksanaannya.
I appreciate to Astra Otoparts because the Company has
become an integral part of the Kelapa Gading society by
helping people in the area where it operates – especially
underprivileged society – through various Corporate Social
Responsibility (CSR) programs. All CSR activities implemented
by Astra Otoparts succeeded because they engaged all local
stakeholders; beginning with the mapping of people’s needs,
and then selecting and implementing appropriate programs.
Ada dua program yang betul-betul tepat sasaran: Program
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Dana Bergulir.Pada
tahun 2010, Astra Otoparts menyumbangkan sarana belajar
untuk beberapa sekolah di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading.
Selain itu, perusahaan ini juga mengorganisir pelatihan bagi
guru-guru PAUD dan memberikan beasiswa bagi siswa dari
keluarga prasejahtera.
There are two programs that really made an impact: Education
Program for Early Childhood (PAUD) and Revolving Funds
programs. In 2010, Astra Otoparts donated school equipment
to several schools in Pegangsaan Dua neighborhood, Kelapa
Gading. Additionally, the Company also organized trainings for
PAUD teachers and offered scholarships to students coming
from underprivileged families.
Dana bergulir yang diberikan kepada anggota masyarakat
prasejatera yang berminat membuka usaha kecil mikro, di
Kelapa Gading juga berhasil menyejahterakan masyarakat di
Kelapa Gading. Sekitar 10 persen masyarakat Kelapa Gading
masih tergolong penduduk prasejahtera, oleh karena itu peran
serta Astra Otoparts dalam mengembangkan perekonomian
mereka layak dipuji. Hingga kini Astra Otoparts telah berhasil
membina 45 usaha kecil dan menengah di wilayah ini.
Revolving Funds given to underprivileged families who want to
start up micro and small businesses have also succeeded in
raising economic standards of poor people in Kelapa Gading.
Around 10% of Kelapa Gading residents are still considered
poor; thus the role of Astra Otoparts in raising people’s
economic stature must be appreciated. Astra Otoparts has
managed to help 45 small and medium-sized businesses in
this area.
Saya juga menghargai kerja sama Astra Otoparts dalam
membantu pelaksanaan program Keluaga Berencana (KB)
Kesehatan yang kami jalankan. Dalam program KB Kesehatan
tersebut, pihak kami berhasil melayani 1.000 pasien kurang
mampu.
I also appreciate Astra Otoparts’ support for the
implementation of our Family Planning program. In the socalled KB (Family Planning) program, we managed to serve
1,000 less-fortunate patients.
Masyarakat di Kelapa Gading mengharapkan program CSR
Astra Otoparts akan terus berlanjut dan dapat menjadi contoh
bagi perusahaan lain untuk bekerja sama dalam kegiatan CSR
di lingkungan kecamatan Kelapa Gading.
The Kelapa Gading community believe Astra Otoparts’ CSR
programs will continue and can be a good example for other
companies to work together in CSR programs in Kelapa
Gading district.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
85
Laporan Keuangan
Financial Report
PT ASTRA OTOPARTS Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
31 DESEMBER 2010 DAN 2009/
31 DECEMBER 2010 AND 2009
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NERACA KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
AS AT 31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
2010
2009
ASET
Aset lancar
Kas dan setara kas
Piutang usaha, setelah dikurangi
penyisihan penurunan nilai
piutang usaha sebesar
Rp 14.935 (2009: Rp 14.229)
- Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
- Pihak ketiga
Piutang lain-lain
Persediaan, setelah dikurangi
penyisihan persediaan usang
dan lambat bergerak sebesar
Rp 19.880 (2009: Rp 25.325)
Pajak dibayar dimuka
Pembayaran dimuka lainnya
Jumlah aset lancar
Aset tidak lancar
Piutang pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Aset pajak tangguhan
Investasi pada perusahaan asosiasi
dan jointly controlled entities
Investasi jangka panjang lain-lain
Aset tetap, setelah dikurangi
akumulasi penyusutan dan
penurunan nilai sebesar
Rp 938.021 (2009: Rp 817.328)
Properti investasi
Goodwill
Aset lain-lain
ASSETS
485,564
2d,4
773,936
Current assets
Cash and cash equivalents
258,901
533,066
57,120
2e,2y,5,32c
2e,5
2e
207,956
496,375
42,427
708,322
74,800
81,952
2j ,6
2v,7a
514,620
61,060
34,962
Trade receivables, net of
provision for impairment of
trade receivables of
Rp 14,935 (2009: Rp 14,229)
Related parties Third parties Other receivables
Inventories, net of
provision for obsolete and
slow moving inventories of
Rp 19,880 (2009: Rp 25,325)
Prepaid taxes
Other prepayments
2,131,336
Total current assets
2,199,725
117,267
2,154,640
10,293
985,029
47,983
6,096
64,819
2y,32e
2v,7d
2k,8
2k,9
2l,10
2m,11
2b,12
696,716
49,450
6,715
43,932
Non-current assets
Receivables from
related parties
Deferred tax assets
Investments in associates
and jointly controlled entities
Other long-term investments
Fixed assets, net of accumulated
depreciation and provision
for impairment of Rp 938,021
(2009: Rp 817,328)
Investment properties
Goodwill
Other assets
1,922
88,628
1,615,947
10,293
Jumlah aset tidak lancar
3,386,127
2,513,603
Total non-current assets
JUMLAH ASET
5,585,852
4,644,939
TOTAL ASSETS
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
Halaman - 1 - Page
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
NERACA KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
AS AT 31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
2010
2009
KEWAJIBAN
Kewajiban jangka pendek
Pinjaman jangka pendek
Hutang usaha
- Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
- Pihak ketiga
Hutang lain-lain
Hutang pajak
Beban yang masih harus dibayar
Uang muka pelanggan
Kewajiban imbalan kerja
Bagian jangka pendek dari pinjaman
jangka panjang
Jumlah kewajiban jangka pendek
LIABILITIES
Current liabilities
Short-term loans
145,000
2p,13
30,000
261,216
346,878
74,467
85,199
229,725
33,267
15,744
2o,2y,14,32d
2o,14
2o
2v,7b
15
2t,29
248,050
319,397
30,488
98,276
152,492
24,023
16,950
60,235
2p,16
60,752
Trade payables
Related parties Third parties Other payables
Taxes payable
Accrued expenses
Customer advances
Employee benefits obligation
Current portion of
long-term loans
980,428
Total current liabilities
1,251,731
Kewajiban jangka panjang
Hutang kepada pihak yang
mempunyai hubungan istimewa
Goodwill negatif
Kewajiban derivatif
Kewajiban imbalan kerja
Pinjaman jangka panjang, setelah
dikurangi bagian jangka pendek
1,348
11,811
140,608
2y,32e
2b,12
2i ,17
2t,29
222
1,451
8,107
129,333
77,207
2p,16
142,751
Payables to related parties
Negative goodwill
Derivative liabilities
Employee benefits obligation
Long-term loans, net of
current portion
Jumlah kewajiban jangka panjang
230,974
281,864
Total non-current liabilities
HAK MINORITAS
242,320
173,869
MINORITY INTERESTS
EKUITAS
Modal saham
Modal dasar - 2.000.000.000
saham dengan nilai nominal
Rp 500 (Rupiah penuh)
per saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 771.157.280 saham
Tambahan modal disetor
Perubahan ekuitas perusahaan
asosiasi
Cadangan lindung nilai arus kas
Non-current liabilities
2b,18
52,500
2,707,559
EQUITY
Share capital
Authorised - 2,000,000,000
shares with par value
of Rp 500 (full Rupiah)
per share
Issued and fully
paid - 771,157,280 shares
Additional paid-in capital
Changes in equity of
associates
Cash flow hedge reserve
Differences in value of
restructuring transactions
among entities under
common control
Retained earnings
Appropriated Unappropriated -
3,860,827
3,208,778
Total equity
5,585,852
4,644,939
TOTAL LIABILITIES AND
EQUITY
385,579
55,943
2q,19
20
385,579
55,943
18,120
1,326
2k,8
2i,17
18,120
-
(10,923)
2r,21
(10,923)
Selisih nilai transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali
Saldo laba
- Dicadangkan
- Belum dicadangkan
60,000
3,350,782
Jumlah ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN DAN
EKUITAS
31
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
Halaman - 2 - Page
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
2010
Pendapatan bersih
Beban pokok pendapatan
Laba kotor
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2009
6,255,109
2s,22
5,265,798
(5,102,483)
2s,23
(4,317,181)
1,152,626
948,617
Beban usaha:
Beban penjualan
(215,941)
(178,338)
Beban umum dan administrasi
(363,570)
(350,288)
(579,511)
(528,626)
573,115
419,991
Laba usaha
Penghasilan/(beban) lain-lain:
Penghasilan bunga
Kerugian likuidasi anak perusahaan
Amortisasi dan kerugian penurunan
goodwill
Kerugian kurs mata
uang asing - bersih
Beban bunga dan keuangan
Penghasilan lain-lain - bersih
2s,24
29,126
25
(516)
(98)
(27,954)
59,427
(721)
2b,2k,12
(5,328)
2c
26
27
(32,701)
(31,931)
42,451
59,985
Bagian laba bersih perusahaan
asosiasi dan jointly controlled
entities
761,161
Laba sebelum pajak penghasilan
1,394,261
Beban pajak penghasilan
Laba sebelum hak minoritas
Hak minoritas
Laba bersih
Laba bersih per saham
dasar dan dilusian
(Rupiah penuh)
(168,956)
2k,8
2v,7c
Gross profit
Operating expenses:
Selling expenses
General and administrative
expenses
Operating profit
Other income/(expenses):
Interest income
Loss on liquidation of
subsidiaries
Amortisation and loss on
impairment of goodwill
Loss on foreign
exchange - net
Interest and financial charges
Other income - net
509,774
Equity in net income of
associates and jointly
controlled entities
947,001
Profit before income tax
(137,046)
809,955
2b,18
1,141,179
1,480
Cost of revenue
17,236
1,225,305
(84,126)
45,466
Net revenue
2w,28
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
Halaman - 3 - Page
(41,690)
Income tax expenses
Income before minority
interests
Minority interests
768,265
Net profit
996
Net earnings per share
basic and diluted
(full Rupiah)
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/
Notes
Saldo 1 Januari 2009
Pembentukan cadangan wajib
Perubahan ekuitas
perusahaan asosiasi
Dividen
Laba bersih tahun berjalan
Saldo 31 Desember 2010
Modal
saham/
Share
capital
Perubahan
ekuitas
perusahaan
asosiasi/
Changes
in equity of
associates
Cadangan
lindung
nilai arus kas/
Cash flow
hedge reserve
Selisih nilai
transaksi
restrukturisasi
entitas
sepengendali/
Differences in
value of
restructuring
transactions
among
entities under
common
control
-
-
31
-
-
-
-
-
7,500
(7,500)
8
2x,30
-
-
18,120
-
-
-
-
(230,576)
768,265
385,579
55,943
18,120
-
31
2x,30
-
-
-
-
-
7,500
-
2i,17
-
-
-
1,326
-
-
-
1,141,179
1,326
1,141,179
Appropriation to statutory reserve
Dividends
Net unrealised change in
cash flow hedge derivatives,
net of tax effect
of Rp 442 million
Net income for the year
385,579
55,943
18,120
1,326
(10,923)
60,000
3,350,782
3,860,827
Balance as at 31 December 2010
(10,923)
45,000
Jumlah
ekuitas/
Total equity
55,943
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian
(10,923)
Saldo laba/
Retained earnings
Belum
Dicadangkan/
dicadangkan/
Appropriated
Unappropriated
385,579
Saldo 31 Desember 2009
Pembentukan cadangan wajib
Dividen
Perubahan bersih nilai derivatif
lindung nilai arus kas yang
belum direalisasi, setelah efek
pajak sebesar Rp 442 juta
Laba bersih tahun berjalan
Tambahan
modal
disetor/
Additional
paid-in
capital
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
52,500
2,177,370
2,707,559
(7,500)
(490,456)
2,652,969
Balance as at 1 January 2009
-
Appropriation to statutory reserve
Changes in equity of
associates
Dividends
Net income for the year
18,120
(230,576)
768,265
3,208,778
(490,456)
Balance as at 31 December 2009
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements
Halaman - 4 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan kas dari pelanggan dan lainnya
Penerimaan kas dari aktivitas operasi lainnya
Pembayaran kas kepada pemasok dan
karyawan
Kas yang dihasilkan dari operasi
Penerimaan bunga
Pengembalian pajak
Pembayaran bunga
dan beban keuangan
Pembayaran pajak penghasilan
Arus kas bersih dihasilkan dari
aktivitas operasi
Arus kas dari aktivitas investasi
Penerimaan dividen kas
Hasil penjualan aset tetap
Piutang yang (diberikan kepada)/
diterima dari pihak yang mempunyai
hubungan istimewa - bersih
Penambahan aset tidak berwujud dan
beban tangguhan
Perolehan aset tetap
Akuisisi perusahaan asosiasi,
setelah dikurangi arus
kas yang diperoleh
Kenaikan piutang dari likuidasi anak
perusahaan
Arus kas bersih digunakan untuk
aktivitas investasi
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010
2009
6,187,133
76,826
5,136,267
29,730
(5,704,104)
(4,406,794)
Cash flows from operating activities
Receipts from customers and others
Receipts from other operating activities
Payments to suppliers
and employees
559,855
23,727
22,857
759,203
36,307
529
(26,812)
(204,879)
(32,146)
(185,148)
374,748
578,745
Net cash flows provided by
operating activities
223,250
2,074
97,303
1,816
Cash flows from investing activities
Cash dividends receipts
Proceeds from sale of fixed assets
(2,184)
1,440
(6,325)
(423,407)
(2,689)
(117,480)
Cash generated from operations
Interest receipts
Tax refund
Payments for interest and
financial charges
Payments for income tax
Receivables (provided to)/
collected from related parties - net
Additions of intangible assets and
deferred charges
Acquisition of fixed assets
-
(1,053)
-
(13,660)
Acquisition of associate,
net of cash acquired
Increase in receivable from
liquidation of subsidiaries
(206,592)
(34,323)
Net cash flows used in
investing activities
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Penerimaan pinjaman jangka pendek
Penerimaan pinjaman jangka panjang
Pembayaran hutang pihak yang mempunyai
hubungan istimewa - bersih
Pembayaran pinjaman jangka panjang
Pembayaran dividen
Pembayaran pinjaman jangka pendek
757,404
-
339,061
39,883
(249)
(59,065)
(506,130)
(642,404)
(57)
(81,628)
(235,866)
(362,169)
Cash flows from financing activities
Proceeds from short-term loans
Proceeds from long-term loans
Payments of payables to related
parties - net
Repayments of long-term loans
Payments of dividends
Repayments of short-term loans
Arus kas bersih digunakan untuk
aktivitas pendanaan
(450,444)
(300,776)
Net cash flows used in
financing activities
(Penurunan)/kenaikan bersih
kas dan setara kas
(282,288)
243,646
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
Halaman - 5 - Page
Net (decrease)/increase in
cash and cash equivalents
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010
(Penurunan)/kenaikan bersih
kas dan setara kas
Kas dan setara kas pada awal tahun
Dampak perubahan selisih kurs terhadap
kas dan setara kas
Kas dan setara kas pada akhir tahun
2009
(282,288)
243,646
Net (decrease)/ increase in
cash and cash equivalents
773,936
525,658
Cash and cash equivalents at
the beginning of the year
(6,084)
4,632
Effect of exchange rate differences
on cash and cash equivalents
485,564
773,936
Cash and cash equivalents at
the end of the year
Pengungkapan tambahan
Supplementary disclosures
Aktivitas investasi dan pendanaan yang
tidak mempengaruhi kas:
(Penurunan)/penambahan properti investasi
penyesuaian nilai wajar
Penambahan aset tetap dan aset tidak
berwujud melalui hutang
Penambahan aset tetap dari uang muka
pembelian aset tetap
Penambahan aset tetap dari
reklasifikasi properti
investasi
Non-cash investing and financing
activities:
(1,467)
1,496
45,391
7,993
4,773
4,123
-
4,213
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
Halaman - 6 - Page
(Decrease)/ increase in
investment properties through
fair value adjustments
Additions of fixed assets and
intangible assets through payables
Additions of fixed assets from
advance payment for fixed assets
Additions of fixed assets
from reclassification of
investment properties
The accompanying notes form an integral part of these
consolidated financial statements
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
INFORMASI UMUM
a.
b.
Pendirian dan informasi lainnya
GENERAL INFORMATION
a.
The establishment and other information
PT Astra Otoparts Tbk (“Perusahaan”) didirikan
dengan
Akta
Notaris
No.
50
tanggal
20 September 1991 dari Rukmasanti Hardjasatya,
S.H., notaris di Jakarta, dengan nama PT Federal
Adiwiraserasi. Akta pendirian ini disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. C2-1326.HT.01.01.TH.92 tanggal
11 Februari 1992 serta diumumkan dalam Berita
Negara No. 39 Tambahan No. 2208 tanggal 15 Mei
1992. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami
beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta
Notaris No. 68 tanggal 27 Mei 2008 dari Imas
Fatimah, S.H., sehubungan dengan perubahan
mengikuti Undang-Undang Perseroan Terbatas
No. 40 Tahun 2007. Perubahan anggaran dasar ini
telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan
No. AHU-46481.AH.01.02. tanggal 31 Juli 2008 dan
telah diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 39 Tambahan No. 13154 tanggal
15 Mei 2009.
PT Astra Otoparts Tbk (the “Company”) was
established under the name of PT Federal
Adiwiraserasi based on Notarial Deed No. 50
dated 20 September 1991 of Rukmasanti
Hardjasatya, S.H., a notary in Jakarta. The
Deed of Establishment was approved by the
Minister of Justice of the Republic of Indonesia
in Decision Letter No. C2-1326.HT.01.01.TH.92
dated 11 February 1992 and was published in
State Gazette No. 39 dated 15 May 1992
Supplement No. 2208. The Company’s Articles
of Association have been amended several
times, most recently by Notarial Deed No. 68
dated 27 May 2008 of Imas Fatimah, S.H., to
comply with the Limited Liability Company Law
No. 40/2007. This amendment has been
approved by the Minister of Laws and Human
Rights
in
Decision
Letter
No.
AHU46481.AH.01.02. dated 31 July 2008 and was
published in State Gazette No. 39 dated 15 May
2009 Supplement No. 13154.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan
terutama bergerak dalam perdagangan suku cadang
kendaraan bermotor, baik lokal maupun ekspor, dan
manufaktur dalam bidang industri logam, plastik dan
suku cadang kendaraan bermotor.
In accordance with article 3 of the Company’s
Articles of Association, the scope of its activities
is to engage mainly in trading of automotive
components, both domestic and export, and in
the manufacture of metal, plastics and
automotive components.
Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada
tahun 1991. Saat ini kegiatan pemasaran
Perusahaan meliputi dalam dan luar negeri,
termasuk Asia, Timur Tengah, Oceania, Amerika
Selatan, Eropa dan Afrika, dan memiliki divisi
perdagangan yang beroperasi di Singapura dan
anak perusahaan di Australia.
The Company started its commercial operations
in 1991. The Company is currently engaged in
the distribution of its products, both domestically
and overseas, including Asia, the Middle East,
Oceania, South America, Europe and Africa,
and has been operating a trading division in
Singapore and a subsidiary in Australia.
Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Astra
Grup. Pabrik Perusahaan berlokasi di Jakarta dan
Bogor dan kantor pusatnya beralamat di Jalan Raya
Pegangsaan Dua Km. 2,2, Kelapa Gading, Jakarta.
The Company is a member of the Astra Group.
The Company’s plants are located in Jakarta
and Bogor and its head office is located in Jalan
Raya Pegangsaan Dua Km. 2.2, Kelapa Gading,
Jakarta.
Penawaran umum saham Perusahaan
b.
Pada tanggal 29 Mei 1998, Perusahaan
memperoleh pernyataan efektif dari Badan
Pengawas Pasar Modal (“Bapepam”) dalam
suratnya No. S-1110/PM/1998 untuk melakukan
penawaran umum perdana atas 75 juta saham
Perusahaan kepada masyarakat dengan nilai
nominal Rp 500 per saham dan harga perdana
sebesar Rp 575 per saham. Pada tanggal 15 Juni
1998, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa
Efek Indonesia.
Halaman - 7 - Page
The Company’s public offering
On 29 May 1998, the Company obtained the
notice of effectivity from the Chairman of the
Capital Market Supervisory Agency (“Bapepam”)
in Decision Letter No. S-1110/PM/1998 for the
initial public offering of 75 million shares with par
value of Rp 500 per share and offering price of
Rp 575 per share. On 15 June 1998, the shares
were listed on the Indonesia Stock Exchange.
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan)
b.
c.
Penawaran umum saham Perusahaan (lanjutan)
GENERAL INFORMATION (continued)
b.
The Company’s public offering (continued)
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa tanggal 11 Mei 2000 yang dituangkan dalam
Akta Notaris No. 48 dari Sutjipto, S.H., notaris di
Jakarta, para pemegang saham menyetujui program
opsi pemilikan saham karyawan kepada karyawan
Perusahaan dan anak perusahaan golongan
tertentu, direksi dan komisaris. Program ini
dilakukan secara bertahap dalam waktu tiga tahun
yang telah berakhir pada tanggal 7 Mei 2005.
Perusahaan telah menerbitkan 21.227.000 saham
dari pelaksanaan hak opsi tersebut.
Based on the Extraordinary General Meeting of
Shareholders held on 11 May 2000 based on
Notarial Deed No. 48 of Sutjipto, S.H., notary in
Jakarta, the shareholders approved the
Employee Stock Option Plan covering the
Company and its subsidiaries’ employees at
certain levels, directors and commissioners. The
options were granted in stages over a period of
three years and expired on 7 May 2005. The
Company has issued 21,227,000 shares as
result of the exercise of the option.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, seluruh
saham Perusahaan sebanyak 771.157.280 saham
telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
As at 31 December 2010 and 2009, all of the
Company’s
outstanding
shares
totalling
771,157,280 shares had been listed on the
Indonesia Stock Exchange.
Struktur Perusahaan dan anak perusahaan
c.
Dengan mengacu kepada Catatan 2b, Perusahaan
mengkonsolidasi perusahaan-perusahaan berikut
ini:
Anak perusahaan/
Subsidiaries
PT Menara Terus
Makmur (MTM)
Domisili/
Domicile
Jenis usaha/
Main activity
Structure of the Company and subsidiaries
In accordance with Note 2b, the Company
consolidates the following entities:
Dimulainya
kegiatan
komersial/
Commencement of
commercial
operations
Bekasi
Memproduksi dongkrak dan alat
perkakas untuk industri
otomotif/Manufacture
jacks and tools for
automotive industry
PT Senantiasa Makmur Jakarta
Perusahaan investasi/
(SM)
Holding company
PT FSCM Manufacturing Jakarta
Memproduksi rantai kendaraan
Indonesia (FSCM)
bermotor dan
filter mobil/Manufacture
automotive chains and
automotive filter
PT Indokarlo Perkasa
Bogor
Memproduksi
(IKP)
suku cadang berbahan
karet/Manufacture of
rubber parts
PT Astra Komponen
Jakarta
Distributor suku cadang
Indonesia (ASKI)
sepeda motor/Distributor
of motorcycle spareparts
PT Ardendi Jaya
Jakarta
Dealer suku cadang
Sentosa (AJS)
kendaraan bermotor di Jawa,
Bali dan Nusa Tenggara/
Automotive parts dealer in Java,
Bali and Nusa Tenggara
AOP Australia
South Victoria, Distributor suku cadang
Pty. Ltd. (AAU)
Australia
kendaraan bermotor di
Australia dan Oceania/
Automotive parts sales
distributor in Australia and
Oceania
PT Century Batteries
Jakarta
Memproduksi baterai kendaraan
Indonesia (CBI)
bermotor/Manufacture
automotive batteries
Halaman - 8 - Page
Persentase
efektif
kepemilikan/
Effective
percentage
of ownership
2010
2009
Jumlah aset
(sebelum eliminasi)/
Total assets
(before eliminations)
2010
2009
1989
100.00
100.00
350,180
238,433
1986
100.00
100.00
284,416
220,983
1984
100.00
100.00
239,459
256,032
1988
100.00
100.00
229,741
192,674
1991
100.00
100.00
73,469
163,487
1998
100.00
100.00
57,145
195,019
2004
100.00
100.00
9,230
12,182
1971
80.00
80.00
335,153
305,611
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan)
c.
Struktur Perusahaan
(lanjutan)
Anak perusahaan/
Subsidiaries
dan
Domisili/
Domicile
PT Astra Daido Steel
Indonesia (ADASI)
Tangerang
PT Federal Izumi
Manufacturing (FIM)
Cileungsi
PT Nusa Keihin
Indonesia (NKI)
Jakarta
PT Gemala Kempa
Daya (GKD)
Jakarta
PT Banjar Jaya
Sentosa (BJS)
PT Astrindo Jaya
Sentosa (ATS)
PT Anugerahparamitra
Motorpart (APM)
PT Mopart Jaya
Utama (MJU)
PT Cipta Piranti
Tehnik (CPT)
*)
anak
perusahaan
Jenis usaha/
Main activity
GENERAL INFORMATION (continued)
c.
Structure of the Company and subsidiaries
(continued)
Dimulainya
kegiatan
komersial/
Commencement of
commercial
operations
Persentase
efektif
kepemilikan/
Effective
percentage
of ownership
2010
2009
Jumlah aset
(sebelum eliminasi)/
Total assets
(before eliminations)
2010
2009
1994
66.67
66.67
102,061
91,469
1992
58.06
58.06
234,149
197,447
1997
51.00
51.00
50,852
40,578
1993
50.67
50.67
225,660
152,863
Semarang
Jasa pemotongan dan
pemanasan baja/Cutting
steel and heat treatment
services
Memproduksi piston
kendaraan bermotor/
Manufacture of
automotive piston
Memproduksi komponen
transmisi mobil/
Manufacture of vehicle
transmission component
Memproduksi suku
cadang kendaraan
bermotor, terutama
frame chassis
untuk mobil/Manufacture of
automotive parts,
particularly frame chassis
for vehicles
*)
2005
100.00
100.00
-
-
Surabaya
*)
2005
100.00
100.00
-
-
Denpasar
*)
2005
100.00
100.00
-
-
Jakarta
*)
2001
100.00
100.00
-
-
Jakarta
*)
1983
100.00
100.00
-
-
BJS, ATS, APM, MJU, CPT telah menghentikan usaha utamanya masing-masing pada tahun 2002 (CPT), 2008 (BJS, ATS, APM) dan
2009 (MJU), dan dalam proses likuidasi sejak Desember 2009/BJS, ATS, APM, MJU, CPT ceased their main operations in 2002
(CPT), 2008 (BJS, ATS, APM), and 2009 (MJU) respectively, and have been in the process of liquidation since December 2009.
Non Ferindo Utama Aluminium Alloy, anak
perusahaan yang menghentikan kegiatan usaha
pada tahun 2000, telah menyelesaikan proses
likuidasi sesuai ketentuan pasal 152 (3)
Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40/2007
sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris No. 1
tanggal 7 Januari 2009 dari Drs. Chaerul Anwar,
S.H., notaris di Depok. Hasil akhir likuidasi telah
diumumkan melalui Surat Kabar “Harian Terbit”
pada tanggal 2 Februari 2009 dan telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 30
tanggal 14 April 2009.
Halaman - 9 - Page
Non Ferindo Utama Aluminium Alloy, a
subsidiary ceased its operation in 2000, has
completed the liquidation process which was in
conformity with the article 152 (3) of the Limited
Liability Company Law No. 40/2007 as notarised
in Notarial Deed No. 1 dated 7 January 2009 of
Drs. Chaerul Anwar, S.H., a notary in Depok.
The result of the liquidation process was
published in the Daily Newspapers “Harian
Terbit” on 2 February 2009 and published in
State
Gazette
No.
30
dated
14 April 2009.
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1.
INFORMASI UMUM (lanjutan)
c.
Struktur Perusahaan dan anak perusahaan
(lanjutan)
GENERAL INFORMATION (continued)
c.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham
(“RUPS”) ATS, BJS, MJU, APM, dan CPT pada
tanggal 14 Desember 2009, disetujui bahwa ATS,
BJS, MJU, APM, dan CPT dibubarkan. Perusahaan
mengakui nilai yang dapat dipulihkan kembali
sebesar Rp 13,7 miliar pada tahun 2009. Pada
tanggal 31 Desember 2010, ATS, BJS, MJU, APM,
dan CPT masih dalam proses likuidasi.
d.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan
In accordance with the General Meeting of
Shareholders of ATS, BJS, MJU, APM and CPT
dated 14 December 2009, the Shareholders
agreed to liquidate ATS, BJS, MJU, APM, and
CPT. The Company recognised the recoverable
amount of Rp 13.7 billion in 2009. As at
31 December 2010, ATS, BJS, MJU, APM, and
CPT were in the liquidation process.
d.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, susunan
anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan
adalah sebagai berikut:
Board of Commissioners, Directors and
Employees
As at 31 December 2010 and 2009, the
members of the Company’s Board of
Commissioners and Directors were as follows:
2010
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris
Structure of the Company and subsidiaries
(continued)
2009
Johnny Darmawan
Danusasmita
Prijono Sugiarto
Widya Wiryawan
Johnny Darmawan
Danusasmita
Komisaris
Simon Collier Dixon
Chiew Sin Cheok
Eduardus Paulus Supit
Leonard Lembong
Sudirman Maman Rusdi
Simon John Mawson
Chiew Sin Cheok
Eduardus Paulus Supit
Leonard Lembong
Komisaris Independen
Patrick Morris Alexander
Bambang Trisulo
Muhammad Chatib Basri
Patrick Morris Alexander
Bambang Trisulo
Muhammad Chatib Basri
Siswanto Prawiroatmodjo
Siswanto Prawiroatmodjo
Gustav Afdhol Husein
Djangkep Budhi Santoso
Darmawan Widjaja
Widodo Eko Rijanto
Dandy Soelip
Robby Sani
Niniek Dhamayanti Supojo
Gustav Afdhol Husein
Djangkep Budhi Santoso
Darmawan Widjaja
Widodo Eko Rijanto
Dandy Soelip
Robby Sani
Niniek Dhamayanti Supojo
Wakil Presiden
Komisaris
Direksi
Presiden Direktur
Direktur
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan
anak perusahaan memiliki karyawan kurang lebih
8.320 orang (2009: 7.050 orang) dengan jumlah
biaya karyawan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2010 sebesar kurang lebih
Rp 729 miliar (2009: Rp 574 miliar).
Halaman - 10 - Page
Board of Commissioners
President Commissioner
Vice President Commissioner
Commissioners
Independent Commissioners
Board of Directors
President Director
Directors
As at 31 December 2010, the Company and its
subsidiaries had approximately 8,320 employees
(2009: 7,050 employees) with total employee
costs for the year ended 31 December 2010 of
approximately Rp 729 billion (2009: Rp 574
billion).
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
SUMMARY
POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan anak
perusahaan disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada
tanggal 18 Februari 2011.
The consolidated financial statements of the
Company and subsidiaries were prepared by the
Directors and completed on 18 February 2011.
Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi yang
penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasian, yang sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Presented below is a summary of significant
accounting policies adopted in preparing the
consolidated financial statements, which are in
conformity with accounting principles generally
accepted in Indonesia.
a.
a.
Dasar
penyusunan
konsolidasian
laporan
keuangan
Basis of preparation of the consolidated
financial statements
Laporan
keuangan
konsolidasian
disusun
berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali untuk
properti investasi dan instrumen derivatif yang
dicatat sebesar nilai wajar.
The consolidated financial statements have
been prepared under the historical cost
convention, except for investment properties
and all derivative instruments which are valued
at fair value.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan
menggunakan dasar akrual (accrual basis), kecuali
untuk laporan arus kas konsolidasian.
The consolidated financial statements have
been prepared on the basis of the accruals
concept, except for the consolidated statements
of cash flows.
Laporan
arus
kas
konsolidasian
disusun
menggunakan metode langsung dan arus kas
dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi,
investasi, dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are
prepared using the direct method by classifying
cash flows on the basis of operating, investing,
and financing activities.
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia
mengharuskan
manajemen
untuk
membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi
jumlah aset dan kewajiban dan pengungkapan aset
dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan
keuangan konsolidasian serta jumlah pendapatan
dan beban selama periode pelaporan.
The preparation of consolidated financial
statements in conformity with accounting
principles generally accepted in Indonesia
requires management to make estimations and
assumptions that affect the reported amounts of
assets and liabilities and the disclosure of
contingent assets and liabilities at the date of
the consolidated financial statements and the
reported amounts of revenues and expenses
during the reporting period.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan
pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan
tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda
dengan jumlah yang diestimasi semula. Prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia juga
menghendaki manajemen untuk menggunakan
pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan
akuntansi Perusahaan.
Although these estimates are based on
management’s best knowledge of current
events and activities, actual results may differ
from those estimates. Accounting principles
generally accepted in Indonesia also require
management to exercise its judgement in the
process of applying the Company’s accounting
policies.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam tahun ini
adalah konsisten dengan tahun sebelumnya kecuali
kebijakan-kebijakan
yang
dipengaruhi
oleh
implementasi PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55
(Revisi 2006).
The accounting policies adopted for this year
are consistent with those used in the previous
years except for policies affected by the
implementation of SFAS 50 (Revised 2006) and
SFAS 55 (Revised 2006).
Halaman - 11 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(lanjutan)
a.
b.
Dasar
penyusunan
konsolidasian (lanjutan)
laporan
keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
a.
ACCOUNTING
Basis of preparation of the consolidated
financial statements (continued)
Sejak tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan anak
perusahaan telah mengadopsi kebijakan akuntansi
baru ini sehubungan dengan implementasi PSAK 50
(Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan
Pengungkapan dan PSAK 55 (Revisi 2006),
Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.
PSAK ini diterapkan secara prospektif, oleh karena
itu tidak terdapat penyajian kembali pada informasi
pembanding.
Starting from 1 January 2010, the Company and
subsidiaries have adopted the following new
accounting
policies
relating
to
the
implementation of SFAS 50 (Revised 2006),
Financial
Instruments:
Presentation
and
Disclosure and SFAS 55 (Revised 2006),
Financial
Instruments:
Recognition
and
Measurement. These SFAS are applied
prospectively and therefore there is no
restatement to the comparative information.
Seluruh
angka
dalam
laporan
keuangan
konsolidasian, dibulatkan menjadi dan disajikan
dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain.
Figures in the consolidated financial statements
are rounded to and expressed in millions of
Rupiah, unless otherwise stated.
Prinsip-prinsip konsolidasi
b.
Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan
aset dan kewajiban pada tanggal 31 Desember
2010 dan 2009 dan hasil usaha untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal tersebut dari
Perusahaan dan perusahaan-perusahaan dimana
Perusahaan memiliki kemampuan secara langsung
atau
tidak
langsung
untuk
mengendalikan
perusahaan-perusahaan tersebut.
The
consolidated
financial
statements
incorporate the assets and liabilities as at
31 December 2010 and 2009 and results of
operations for the years then ended of the
Company and entities in which the Company
has the ability to directly or indirectly exercise
control.
Seluruh transaksi dan saldo yang material antara
perusahaan-perusahaan yang dikonsolidasi telah
dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan
konsolidasian.
All material transactions and balances between
consolidated companies have been eliminated
in the consolidated financial statements.
Hak minoritas atas hasil usaha dan ekuitas
perusahaan-perusahaan
yang
dikendalikan
Perusahaan disajikan secara terpisah baik pada
laporan laba rugi maupun neraca konsolidasian.
Minority interests in the results and the equity of
controlled entities are shown separately in the
consolidated statements of income and balance
sheets, respectively.
Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh
dalam tahun berjalan, hasil usaha entitas
tersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi
konsolidasian sejak tanggal pengendalian diperoleh.
Bila pengendalian berakhir dalam tahun berjalan,
hasil usaha entitas tersebut dimasukkan ke dalam
laporan keuangan konsolidasian untuk tahun
dimana pengendalian masih berlangsung.
Where control of an entity is obtained during
a financial year, its results are included in the
consolidated statements of income from the
date on which control commences. Where
control ceases during a financial year, its results
are included in the consolidated financial
statements for the part of the period during
which control existed.
Halaman - 12 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(lanjutan)
b.
c.
Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
b.
ACCOUNTING
Principles of consolidation (continued)
Goodwill merupakan selisih lebih antara harga
perolehan dengan nilai wajar aset bersih yang
diperoleh pada tanggal akuisisi dan sehubungan
dengan tambahan kepemilikan di anak perusahaan,
merupakan selisih lebih antara harga perolehan
dengan nilai tercatat hak minoritas yang diakuisisi.
Goodwill diamortisasi selama 5 - 20 tahun dengan
menggunakan metode garis lurus. Manajemen
menentukan estimasi masa manfaat goodwill
berdasarkan evaluasi pada saat akuisisi, dengan
mempertimbangkan faktor-faktor seperti pangsa
pasar yang ada, tingkat pertumbuhan potensial, dan
faktor lain yang terdapat dalam perusahaan yang
diakuisisi.
Goodwill
represents the excess of the
acquisition cost over the fair value of the net
assets acquired at the date of acquisition and in
respect of an increase in holding in a subsidiary
undertaking, the excess of the cost of
acquisition and the carrying value of the
proportion of the minority interests acquired.
Goodwill is amortised over a period of 5 - 20
years
using
the
straight-line
method.
Management determines the estimated useful
life of goodwill based on its evaluation at the
time of the acquisition, considering factors such
as existing market share, potential growth, and
other factors inherent in the acquired
companies.
Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian
pengakuisisi atas nilai wajar aset dan kewajiban
yang dapat diidentifikasi yang diakuisisi pada
tanggal transaksi, maka nilai wajar aset nonmoneter yang diakuisisi harus diturunkan secara
proporsional, sampai seluruh selisih tersebut
dieliminasi. Apabila setelah nilai wajar aset nonmoneter sudah diturunkan seluruhnya, namun
ternyata masih terdapat sisa selisih yang belum
dieliminasi, maka sisa selisih tersebut diakui sebagai
goodwill negatif dan diperlakukan sebagai
pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai
pendapatan secara sistematis selama suatu periode
yang tidak kurang dari 20 tahun.
When the cost of the acquisition is less than the
acquirer's interest in the fair values of the
identifiable assets and liabilities acquired as of
the date of the exchange transaction, the fair
values of the acquired non-monetary assets
should be reduced proportionately until the
excess is eliminated. When it is not possible to
completely eliminate the excess by reducing the
fair values of non-monetary assets acquired, the
excess which remains should be described as
negative goodwill, treated as deferred income
and recognised as income on a systematic
basis over a period of not less than 20 years.
Lihat Catatan 2k untuk kebijakan akuntansi terkait
dengan transaksi ekuitas perusahaan asosiasi dan
jointly controlled entities.
Refer to Note 2k for the accounting policy
relating equity transactions of associates and
jointly controlled entities.
Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini
telah diterapkan secara konsisten oleh anak
perusahaan, kecuali jika dinyatakan lain.
The accounting policies adopted in preparing
the consolidated financial statements have been
consistently applied by subsidiaries, unless
otherwise stated.
Penjabaran mata uang asing
(i)
c.
Mata uang pelaporan
Foreign currency translation
(i)
Laporan keuangan konsolidasian dijabarkan
dalam mata uang Rupiah, yang merupakan
mata uang fungsional Perusahaan dan mata
uang pelaporan Perusahaan.
Halaman - 13 - Page
Reporting currency
The consolidated financial statements are
presented in Rupiah, which is the
Company’s functional currency and the
Company’s reporting currency.
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(lanjutan)
c.
Penjabaran mata uang asing (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
c.
(ii) Transaksi dan saldo
Foreign currency translation (continued)
(ii) Transactions and balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke
dalam
mata
uang
fungsional
dengan
menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal
transaksi atau menggunakan penilaian ketika
dilakukan pengukuran kembali. Keuntungan
atau kerugian selisih kurs yang berasal dari
penyelesaian transaksi dalam mata uang asing
dan dari penjabaran aset dan kewajiban
moneter dalam mata uang asing menggunakan
nilai tukar pada akhir tahun diakui dalam
laporan laba rugi konsolidasian, kecuali ketika
ditangguhkan di ekuitas sebagai transaksi yang
memenuhi syarat sebagai instrumen lindung
nilai arus kas.
Foreign
currency
transactions
are
translated into Rupiah using the exchange
rates prevailing at the dates of the
transactions or valuation where items are
remeasured. Foreign exchange gains and
losses resulting from the settlement of such
transactions and from the translation at
year-end exchange rates of monetary
assets and liabilities denominated in foreign
currencies
are
recognised
in
the
consolidated statements of income, except
when deferred in equity as qualifying cash
flow hedges.
Kurs utama yang digunakan, didasarkan pada
kurs tengah yang diterbitkan Bank Indonesia
pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009,
adalah sebagai berikut (Rupiah penuh):
The main exchange rates used, based on
the middle rates published by Bank
Indonesia as at 31 December 2010 and
2009, are as follows (full Rupiah):
Dollar Amerika Serikat (“USD”)
Yen Jepang (“JPY”)
Uni Emirat Arab Dirham (“AED”)
2010
2009
8,991.00
110.29
2,446.53
9,400.00
101.70
2,557.82
(iii) Entitas asing
United States Dollars (“USD”)
Japanese Yen (“JPY”)
United Arab Emirates Dirham (“AED”)
(iii) Foreign entities
Laporan laba rugi dan laporan arus kas entitas
asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah
dengan menggunakan nilai tukar rata-rata
sepanjang tahun sedangkan neraca dijabarkan
dengan menggunakan nilai tukar yang berlaku
pada tanggal neraca. Hasil keuntungan atau
kerugian dari penjabaran laporan keuangan
entitas asing dilaporkan sebagai bagian ekuitas
dalam neraca konsolidasian. Karena dampak
atas hasil keuntungan atau kerugian dari
penjabaran laporan keuangan entitas asing
tidak material, Perusahaan membebankan
dalam laporan laba rugi konsolidasian.
d.
ACCOUNTING
Kas dan setara kas
Statements of income and cash flow
statements of foreign entities are translated
into Rupiah at average exchange rates for
the year and their balance sheets are
translated at the exchange rates revealing
at the balance sheets date. The resulting
gains or losses arising from the translation
of foreign entities’ financial statements are
reported in the equity section of the
consolidated balance sheets. Since the
resulting gains or losses arising from the
translation of foreign entities’ financial
statements is immaterial, the Company
charges to the consolidated statements of
income.
d.
Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang
sewaktu-waktu bisa dicairkan, dan investasi likuid
jangka pendek lainnya dengan jangka waktu jatuh
tempo tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi
dengan cerukan. Cerukan disajikan sebagai bagian
dari pinjaman jangka pendek dalam neraca
konsolidasian.
Halaman - 14 - Page
Cash and cash equivalents
Cash and cash equivalents include cash on
hand, deposits held on call with banks and other
short-term highly liquid investments with original
maturities of three months or less, net of bank
overdrafts. Bank overdrafts are shown within
short-term loans in the consolidated balance
sheets.
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(lanjutan)
e.
f.
Piutang usaha dan piutang lain-lain
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
e.
ACCOUNTING
Trade and other receivables
Piutang usaha dan piutang lain-lain pada awalnya
diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur
pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode bunga efektif, dikurangi
penyisihan atas penurunan nilai. Penyisihan atas
penurunan nilai piutang usaha dibentuk pada saat
terdapat bukti obyektif bahwa saldo piutang
Perusahaan dan anak perusahaan tidak dapat
ditagih.
Trade and other receivables are recognised
initially at fair value and subsequently measured
at amortised cost using the effective interest
method, less provision for impairment.
A provision for impairment of trade receivables
is established when there is objective evidence
that the outstanding amounts of the Company
and subsidiaries’ receivables will not be
collected.
Kesulitan keuangan signifikan yang dialami oleh
pihak peminjam, kemungkinan bahwa pihak
peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan, dan kegagalan dalam
pembayaran (berkisar antara 90 sampai 180 hari
setelah tanggal jatuh tempo) dianggap sebagai
indikasi penurunan nilai piutang usaha.
Significant financial difficulties of the debtor, the
probability that the debtor will enter bankruptcy
or financial reorganisation, and default or
delinquency in payments (ranging from 90 to
180 days overdue) are considered indicators
that the trade receivable is impaired.
Besarnya penyisihan merupakan selisih antara nilai
tercatat aset dan nilai sekarang dari estimasi arus
kas masa depan, didiskontokan dengan tingkat suku
bunga efektif. Penurunan nilai aset tercatat dicatat di
dalam akun penyisihan, dan nilai kerugian diakui di
dalam laporan laba rugi konsolidasian. Ketika tidak
dapat ditagih, piutang usaha dihapuskan bersama
dengan penyisihan piutang usaha. Pemulihan nilai
setelah penghapusan piutang usaha diakui sebagai
penghasilan
di
dalam
laporan
laba
rugi
konsolidasian.
The amount of the provision is the difference
between the asset’s carrying amount and the
present value of estimated future cash flows,
discounted at the effective interest rate. The
carrying amount of the asset is reduced through
the use of a provision account, and the amount
of the loss is recognised in the consolidated
statements of income. When a trade receivable
is uncollectible, it is written off against the
provision for impairment of trade receivables.
Subsequent recoveries of amounts previously
written off are credited against the consolidated
statements of income.
Sewa pembiayaan
f.
Finance leases
Apabila aset disewakan melalui sewa pembiayaan,
nilai kini pembayaran sewa diakui sebagai piutang.
Selisih antara nilai piutang bruto dan nilai kini
piutang tersebut diakui sebagai penghasilan
pembiayaan tangguhan.
When assets are leased out under a finance
lease, the present value of the lease payments
is recognised as a receivable. The difference
between the gross receivable and the present
value of the receivable is recognised as
unearned finance income.
Pendapatan dari sewa pembiayaan diakui sesuai
dengan jangka waktu kontrak berdasarkan metode
suku bunga efektif.
Finance leases income is recognised over the
term of the respective contracts using the
effective interest method.
g. Pinjaman yang diberikan dan piutang
g.
Perusahaan
dan
anak
perusahaan
mengklasifikasikan aset keuangannya dalam
kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset
keuangan tersebut. Manajemen menentukan
klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal
pengakuannya.
Halaman - 15 - Page
Loans and receivables
The Company and subsidiaries classifies its
financial assets in the categories of loans and
receivables. The classification depends on the
purpose for which the financial assets were
acquired.
Management
determines
the
classification of its financial assets at initial
recognition.
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(lanjutan)
g.
h.
Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
g.
Loans and receivables (continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset
keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap
atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi
di pasar aktif. Aset kategori ini diklasifikasikan
sebagai aset lancar, kecuali yang jatuh tempo lebih
dari 12 bulan setelah tanggal neraca diklasifikasikan
sebagai aset tidak lancar. Pinjaman yang diberikan
dan piutang Perusahaan dan anak perusahaan
terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha dan
piutang lain-lain di neraca konsolidasian.
Loans and receivables are non-derivative
financial assets with fixed or determinable
payments that are not quoted in an active
market. They are included in current assets,
except for maturities greater than 12 months
after the balance sheet date are classified as
non-current assets. The Company and
subsidiaries’ loans and receivables comprise
cash and cash equivalents, trade receivables
and other receivables in the consolidated
balance sheets.
Pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat
sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan
metode suku bunga efektif.
Loans and receivables are carried at amortised
cost using the effective interest method.
Saling hapus instrumen keuangan
h. Offsetting financial instruments
Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling
hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca
konsolidasian jika memiliki hak yang berkekuatan
hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah
yang telah diakui tersebut dan berniat untuk
menyelesaikan
secara
neto
atau
untuk
merealisasikan
aset
dan
menyelesaikan
kewajibannya secara simultan.
i.
ACCOUNTING
Instrumen derivatif keuangan
lindung nilai
dan
Financial assets and liabilities are offset and the
net amount reported in the consolidated balance
sheets when there is a legally enforceable right
to offset the recognised amounts and there is an
intention to settle on a net basis, or realise the
asset and settle the liability simultaneously.
aktivitas
i. Derivative financial instruments and hedging
activities
Instrumen derivatif awalnya diakui sebesar nilai
wajar pada saat kontrak tersebut dilakukan, dan
selanjutnya diukur pada nilai wajarnya. Metode
pengakuan keuntungan atau kerugian perubahan
nilai wajar tergantung apakah derivatif ditetapkan
dan memenuhi kualifikasi sebagai instrumen lindung
nilai untuk tujuan akuntansi dan sifat dari item yang
dilindung nilai.
Derivatives are initially recognised at fair value
on the date a derivative contract is entered into
and are subsequently remeasured at their fair
value. The method of recognising the resulting
gain or loss on the changes in fair value
depends on whether the derivative is designated
and qualified as a hedging instrument for
accounting purposes and the nature of the item
being hedged.
Pada saat dimulainya lindung nilai, Perusahaan
melakukan dokumentasi formal atas hubungan
lindung nilai dan item yang dilindung nilai, juga
tujuan manajemen risiko serta strategi pelaksanaan
lindung nilai. Perusahaan juga melakukan
dokumentasi, baik pada saat dimulainya lindung nilai
dan secara berkelanjutan, atas penetapan apakah
derivatif yang digunakan sebagai transaksi lindung
nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam rangka
saling hapus atas perubahan nilai wajar atau
perubahan arus kas dari item yang dilindung nilai.
The Company documents at the inception of the
transaction the relationship between hedging
instruments and hedged items, as well as its risk
management objectives and strategy for
undertaking various hedging transactions. The
Company also documents its assessment, both
at hedge inception and on an ongoing basis, of
whether the derivatives that are used in hedging
transactions are highly effective in offsetting
changes in fair values or cash flows of hedged
items.
Halaman - 16 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(lanjutan)
i.
Instrumen derivatif keuangan
lindung nilai (lanjutan)
dan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
aktivitas
i. Derivative financial instruments and hedging
activities (continued)
Bagian yang efektif atas perubahan nilai wajar
derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi
sebagai lindung nilai arus kas, diakui sebagai
“cadangan lindung nilai arus kas” dalam laporan
perubahan ekuitas konsolidasian. Keuntungan atau
kerugian atas bagian yang tidak efektif diakui
langsung pada laporan laba rugi konsolidasian
sebagai “keuntungan/(kerugian) kurs mata uang
asing - bersih”. Jumlah akumulasi dalam ekuitas
dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian
ketika item yang dilindung nilai mempengaruhi laba
rugi.
The effective portion of changes in the fair value
of derivatives that are designated and qualify as
“cash flow hedge reserve” is recognised in the
consolidated statements of changes in equity.
The gain or loss relating to the ineffective
portion is recognised immediately in the
consolidated statements of income within
“gain/(loss) on foreign exchange - net”. Amounts
accumulated in equity are recycled in the
consolidated statements of income in the
periods when the hedged item affects profit or
loss.
Keuntungan atau kerugian terkait dengan bagian
efektif transaksi cross-currency swap untuk
melindungi nilai pinjaman suku bunga mengambang
dan selisih kurs disajikan dalam laporan laba rugi
konsolidasian sebagai “beban bunga dan keuangan”
dan “keuntungan/(kerugian) kurs mata uang asing bersih”. Keuntungan atau kerugian terkait bagian
tidak efektif disajikan dalam laporan laba rugi
konsolidasian sebagai “keuntungan/(kerugian) kurs
mata uang asing - bersih”.
The gain or loss relating to the effective portion
of cross-currency swap hedging variable rate
borrowings and foreign exchange difference are
recognised in the consolidated statements of
income within “interest and financial charges”
and “gain/(loss) on foreign exchange - net”. The
gain or loss relating to the ineffective portion is
recognised in the consolidated statements of
income within “gain/(loss) on foreign exchange net”.
Ketika instrumen lindung nilai jatuh tempo atau
dijual, atau tidak lagi memenuhi kriteria lindung nilai,
setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang
masih terdapat dalam ekuitas saat itu tetap berada
dibagian ekuitas dan diakui pada saat transaksi
yang diperkirakan diakui dalam laporan laba rugi
konsolidasian. Ketika transaksi yang diperkirakan
tidak terjadi, keuntungan atau kerugian kumulatif
yang disajikan dalam ekuitas dibebankan ke laporan
laba rugi konsolidasian sebagai “keuntungan/
(kerugian) kurs mata uang asing - bersih”.
When a hedging instrument expires or is sold, or
when a hedge no longer meets the criteria for
hedge accounting, any cumulative gain or loss
existing in equity at that time remains in equity
and is recognised when the forecast transaction
is ultimately recognised in the consolidated
statements of income. When a forecast
transaction is no longer expected to occur, the
cumulative gain or loss that was reported in
equity is immediately transferred to the
consolidated statements of income
as
“gain/(loss) on foreign exchange - net”.
Perubahan nilai wajar derivatif yang tidak memenuhi
kriteria lindung nilai untuk tujuan akuntansi diakui
pada laporan laba rugi konsolidasian.
Changes in the fair value of derivatives that do
not meet the criteria of hedging for accounting
purposes are recorded in the consolidated
statements of income.
Nilai wajar instrumen derivatif diklasifikasikan
sebagai aset atau kewajiban tidak lancar jika jatuh
tempo instrumen derivatif lebih dari 12 bulan.
The fair value of derivative instruments is
classified as a non-current asset or liability if the
remaining
maturities
of
the
derivative
instruments are greater than 12 months.
Halaman - 17 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(lanjutan)
j.
k.
Persediaan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
j.
ACCOUNTING
Inventories
Persediaan dinyatakan dengan nilai yang lebih
rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi
bersih. Harga perolehan pada umumnya ditentukan
dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang,
kecuali pada anak perusahaan tertentu, yang
ditentukan dengan menggunakan metode “masuk
pertama, keluar pertama”. Harga perolehan barang
jadi dan barang dalam penyelesaian terdiri dari
biaya bahan baku, tenaga kerja, serta alokasi biaya
overhead yang dapat diatribusi secara langsung
baik yang bersifat tetap maupun mengambang.
Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga
penjualan dalam kegiatan usaha normal, dikurangi
estimasi biaya penyelesaian dan beban penjualan.
Inventories are stated at the lower of cost or net
realisable value. Cost is generally determined
by the weighted average method, except for
certain subsidiaries for which cost is determined
by the “first-in, first-out” method. The cost of
finished goods and work-in-progress comprises
raw materials, labour and an appropriate
proportion of directly attributable fixed and
variable overheads. Net realisable value is the
estimated selling price in the ordinary course of
business, less an estimation of the cost of
completion and selling expenses.
Penyisihan untuk persediaan usang dan lambat
bergerak
ditentukan
berdasarkan
estimasi
penggunaan atau penjualan dari masing-masing
jenis persediaan di masa yang akan datang.
Provision for obsolete and slow moving
inventory is determined on the basis of
estimated future usage or sale of inventory
items.
Investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly
controlled entities
k.
Investments in associates
controlled entities
and
jointly
Investasi pada perusahaan dimana Perusahaan
atau anak perusahaan memiliki antara 20% hingga
50% hak suara dan mempunyai pengaruh signifikan
tetapi tidak mengendalikan (perusahaan asosiasi)
dan perusahaan dimana Perusahaan atau anak
perusahaan memiliki 50% atau lebih hak suara
tetapi dikendalikan secara bersama dengan
pemegang saham lain (jointly controlled entities),
dicatat dengan menggunakan metode ekuitas.
Investments in companies in which the
Company or subsidiaries have 20% to 50% of
the voting rights and exert significant influence,
but which they do not control (associates) and
entities in which the Company or subsidiaries
have 50% or more of the voting rights but are
controlled jointly with another shareholder
(jointly controlled entities), are accounted for
using equity method.
Berdasarkan metode ini, biaya perolehan investasi
akan disesuaikan dengan bagian Perusahaan atau
anak perusahaan atas hasil bersih perusahaan
asosiasi dan jointly controlled entities serta
pembagian dividen sejak tanggal perolehannya.
Based on this method, the cost of investment is
adjusted by the Company’s or subsidiaries’
share of the results of the associates and jointly
controlled entities and dividend distributions
from the date of acquisition.
Apabila nilai tercatat investasi telah mencapai nilai
nol, kerugian selanjutnya akan diakui bila
Perusahaan atau anak perusahaan mempunyai
komitmen untuk menyediakan bantuan pendanaan
atau menjamin kewajiban perusahaan asosiasi dan
jointly controlled entities yang bersangkutan.
Once an investment’s carrying value has been
reduced to zero, further losses are taken up if the
Company or subsidiaries have committed to
provide financial support to, or have guaranteed
the obligations of the associates and jointly
controlled entities.
Halaman - 18 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(lanjutan)
k.
Investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly
controlled entities (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
k.
Investments in associates
controlled entities (continued)
ACCOUNTING
and
jointly
Bagian atas hasil bersih perusahaan asosiasi dan
jointly controlled entities disajikan setelah dikurangi
dengan amortisasi selisih antara harga perolehan
investasi dengan bagian Perusahaan atau anak
perusahaan atas nilai wajar aset bersih yang
diperoleh pada saat perolehan (“goodwill”), dan
diamortisasi dengan metode garis lurus, pada
umumnya untuk jangka waktu 5 - 20 tahun. Periode
amortisasi didasarkan pada taksiran masa manfaat
ekonomis aset yang diperoleh.
Share of results of associates and jointly
controlled entities is adjusted for the amortisation
of the difference between the cost of the
investment and the Company’s or subsidiaries’
proportionate share in the underlying fair value of
the net assets at the date of acquisition
(“goodwill”) using straight-line amortisation,
generally over 5 - 20 years. Amortisation periods
are based on the estimated useful lives of the
assets acquired.
Keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi
antara Perusahaan atau anak perusahaan dengan
perusahaan asosiasi dan jointly controlled entities
dieliminasi sampai sebatas kepemilikan Perusahaan
dalam perusahaan asosiasi dan jointly controlled
entities tersebut; kerugian yang belum direalisasi
juga dieliminasi kecuali apabila terdapat bukti bahwa
dalam transaksi tersebut telah terjadi penurunan
atas nilai aset yang ditransfer.
Unrealised gains on transactions between the
Company or subsidiaries and its associates and
jointly controlled entities are eliminated to the
extent of the Company’s interest in the associates
and jointly controlled entities; unrealised losses
are also eliminated unless the transaction
provides evidence of an impairment of the asset
transferred.
Penyisihan dilakukan apabila nilai investasi telah
mengalami penurunan yang permanen.
Provision is made for any permanent decline in
the value of investments.
Perubahan nilai investasi yang disebabkan oleh
terjadinya perubahan nilai ekuitas di anak
perusahaan, perusahaan asosiasi dan jointly
controlled entities yang timbul dari transaksi modal
di anak perusahaan atau perusahaan asosiasi dan
jointly controlled entities dengan pihak ketiga diakui
sebagai bagian dari ekuitas dengan akun
“Perubahan ekuitas anak perusahaan dan
perusahaan asosiasi”, dan akan diakui sebagai
pendapatan atau beban pada saat pelepasan
investasi yang bersangkutan.
Changes in value of the investments due to
changes of equity in subsidiaries or associates
and jointly controlled entities arising from capital
transactions of such subsidiaries or associates
and jointly controlled entities with other parties are
recognised in equity as “Changes in equity of
subsidiaries and associates”, and recognised as
income or expenses in the period the investments
are disposed of.
Investasi jangka panjang lainnya
Other long term investments
Investasi dalam bentuk saham dengan kepemilikan
kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia
dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang
dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya).
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen,
nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui
penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan
pada laporan laba rugi konsolidasian.
Investments in shares of stock with ownership
interest of less than 20% that do not have readily
determinable fair values and are intended for
long-term investments are stated at cost (cost
method). The carrying amount of the investments
is written down to recognise a permanent decline
in value of the individual investments. Any such
write-down is charged directly to the consolidated
statements of income.
Halaman - 19 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(lanjutan)
l.
Aset tetap dan penyusutan
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
l.
ACCOUNTING
Fixed assets and depreciation
Aset tetap diakui sebesar harga perolehan dikurangi
dengan akumulasi penyusutan.
Fixed assets are stated
accumulated depreciation.
at
cost
less
Tanah tidak disusutkan.
Land is not depreciated.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode
garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat
ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straight-line
method based on the estimated useful lives of
the fixed assets as follows:
Tahun/Years
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Peralatan pabrik
Peralatan kantor
Alat-alat pengangkutan
2 - 20
2 - 20
3 -8
2 -8
2 -8
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Plant equipment
Office equipment
Transportation equipment
Biaya-biaya setelah perolehan awal diakui sebagai
bagian dari nilai tercatat aset atau sebagai aset
yang terpisah hanya apabila kemungkinan besar
Perusahaan
dan
anak
perusahaan
akan
mendapatkan manfaat ekonomis di masa depan
berkenaan dengan aset tersebut dan biaya
perolehan aset dapat diukur dengan handal. Jumlah
tercatat komponen yang diganti tidak lagi diakui.
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke
dalam laporan laba rugi konsolidasian selama
periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.
Subsequent costs are included in the asset’s
carrying amount or recognised as a separate
asset, as appropriate, only when it is probable
that future economic benefits associated with
the item will flow to the Company and
subsidiaries and the cost of the item can be
measured reliably. The carrying amount of the
replaced part is derecognised. All other repairs
and maintenance are charged to the
consolidated statements of income during the
financial period in which they are incurred.
Nilai residu dan umur manfaat setiap aset ditinjau
ulang, dan disesuaikan jika perlu, pada setiap
tanggal neraca.
The assets’ residual values and useful lives are
reviewed, and adjusted if appropriate, at each
balance sheet date.
Nilai tercatat aset diturunkan menjadi nilai yang
dapat diperoleh kembali jika nilai tercatat aset lebih
besar dari estimasi nilai yang dapat diperoleh
kembali.
An asset’s carrying amount is written down
immediately to its recoverable amount if the
asset’s carrying amount is greater than its
estimated recoverable amount.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari
pelepasan aset ditentukan sebesar perbedaan
antara penerimaan hasil pelepasan dan jumlah
tercatat aset tersebut dan diakui dalam akun
“penghasilan/(beban) lain-lain - bersih” di laporan
laba rugi konsolidasian.
Gains and losses on disposals of assets are
determined by comparing the proceeds with the
carrying amount and are recognised within
“other income/(expenses) - net” in the
consolidated statements of income.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan, pabrik, dan
pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai “aset
dalam penyelesaian”. Biaya tersebut direklasifikasi
ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau
pemasangan selesai. Penyusutan mulai dibebankan
pada saat aset tersebut siap untuk digunakan.
The accumulated costs of the construction of
buildings, plants and the installation of
machinery are capitalised as “assets under
construction”. These costs are reclassified to
the fixed assets accounts when the construction
or installation is complete. Depreciation is
charged from the date when assets are ready
for use.
Halaman - 20 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(lanjutan)
m. Properti investasi
n.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
m. Investment properties
Properti investasi merupakan tanah atau bangunan
yang dimiliki untuk sewa operasi atau kenaikan nilai,
dan tidak digunakan atau dijual dalam kegiatan
operasi normal Perusahaan dan anak perusahaan.
Investment property represents land or buildings
held for operating lease or for capital
appreciation, rather than for use or sale in the
ordinary course of the Company and
subsidiaries’ business.
Properti investasi dicatat sebesar nilai wajar yang
mencerminkan nilai pasar yang ditentukan setiap
tahun oleh penilai independen. Perubahan nilai
wajar properti investasi diakui pada laporan laba rugi
konsolidasian.
Investment property is stated at fair value, which
represents open market value determined
annually by an independent appraiser. Change
in the fair value of investment property is
recognised in the consolidated statements of
income.
Penurunan nilai dari aset non-keuangan
n.
Aset non-keuangan ditelaah untuk mengetahui
apakah telah terjadi penurunan nilai bilamana terjadi
perubahan atau keadaan yang mengindikasikan
bahwa nilai tercatat aset tersebut tidak dapat
diperoleh kembali. Kerugian akibat penurunan nilai
diakui sebesar selisih antara nilai tercatat aset
dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset
tersebut. Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah
nilai yang lebih tinggi diantara harga jual bersih dan
nilai pakai aset. Dalam rangka mengukur penurunan
nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang
menghasilkan arus kas terpisah (cash-generating
units). Aset non-keuangan yang diturunkan nilainya
ditinjau
ulang
untuk
kemungkinan
adanya
pembalikan terhadap nilai penurunan setiap tanggal
pelaporan. Kerugian akibat penurunan nilai dari aset
non-keuangan disajikan dalam laporan laba rugi
konsolidasian sebagai “penghasilan/(beban) lain-lain
- bersih”.
o.
ACCOUNTING
Hutang usaha dan hutang lain-lain
Non-financial
assets
are
reviewed
for
impairment whenever events or changes in
circumstances indicate that the carrying amount
may not be recoverable. An impairment loss is
recognised for the amount by which the asset’s
carrying amount exceeds its recoverable
amount. The recoverable amount is the higher
of an asset’s net selling price and value in use.
For the purposes of assessing impairment,
assets are grouped at the lowest levels for
which there are separately identifiable cash
flows (cash-generating units). Non-financial
assets that have suffered an impairment are
reviewed for possible reversal of the impairment
at each reporting date. An impairment loss of
non-financial assets is recognised in the
consolidated statements of income as “other
income/(expenses) - net”.
o.
Trade and other payables
Trade and other payables are recognised
initially at fair value and subsequently measured
at amortised cost using the effective interest
method.
Hutang usaha dan hutang lain-lain diakui sebesar
nilai wajar pada saat pengakuan awalnya dan
selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku
bunga efektif.
p. Pinjaman
Impairment of non-financial assets
p. Loans
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui
sebesar jumlah bersih nilai wajar setelah dikurangi
biaya transaksi yang terjadi. Setelah pengakuan
awal, pinjaman diakui sebesar biaya perolehan
diamortisasi. Pinjaman diklasifikasikan sebagai
kewajiban jangka panjang kecuali yang akan jatuh
tempo dalam waktu 12 bulan setelah tanggal
neraca.
Halaman - 21 - Page
Loans are recognised initially at fair value, net of
transaction
costs
incurred.
Loans
are
subsequently stated at amortised cost. Loans are
classified under non-current liabilities unless their
maturities are within 12 months after the balance
sheet date.
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(lanjutan)
q. Saham
r.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
q. Share capital
Saham biasa diklasifikasikan sebagai ekuitas.
Ordinary shares are classified as equity.
Tambahan biaya yang secara langsung terkait
dengan penerbitan saham atau opsi baru disajikan
pada bagian ekuitas sebagai pengurang, bersih
setelah dikurangi pajak, dari jumlah yang diterima.
Incremental costs directly attributable to the issue
of new shares or options are shown in equity as a
deduction, net of tax, from the proceeds.
Transaksi
restrukturisasi
sepengendali
antar
entitas
r.
Transaksi restrukturisasi antar entitas sepengendali
dicatat
seolah-olah
menggunakan
metode
penyatuan kepemilikan. Selisih antara biaya
investasi dengan nilai buku aset bersih yang
diperoleh dicatat sebagai “selisih transaksi
restrukturisasi entitas sepengendali” pada bagian
ekuitas di neraca konsolidasian.
s.
t.
ACCOUNTING
Pengakuan pendapatan dan beban
Restructuring transactions among entities
under common control
Restructuring transactions among entities under
common control are accounted for as if using
the pooling-of-interests method. The difference
between the costs of investment and book value
of the acquired net assets are recorded as
“differences in value of restructuring transaction
among entities under common control” under
the equity section of the consolidated balance
sheets.
s.
Revenue and expense recognition
Pendapatan bersih adalah pendapatan Perusahaan
dan anak perusahaan yang diperoleh dari penjualan
produk dan jasa, setelah dikurangi diskon, retur,
insentif penjualan, dan pajak pertambahan nilai.
Net revenue represents revenue earned from
the sale of the Company’s and subsidiaries’
products and services, net of discounts, returns,
sales incentives, and value added tax.
Pendapatan dari penjualan barang diakui pada saat
risiko secara signifikan dan manfaat kepemilikan
barang telah berpindah kepada pelanggan.
Revenue from the sale of goods is recognised
when the significant risks and rewards of
ownership of the goods have been transferred to
customers.
Pendapatan jasa diakui pada saat jasa diberikan
dimana jumlah tersebut dapat diukur dengan andal.
Revenue from the rendering of services is
recognised when services are performed,
provided that the amount can be measured
reliably.
Beban diakui pada saat
menggunakan dasar akrual.
Expenses are recognised as incurred on an
accruals basis.
terjadinya,
dengan
Imbalan kerja
t. Employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term employee benefits
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat
terhutang kepada karyawan.
Short-term employee benefits are recognised
when they accrued to the employees.
Halaman - 22 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(lanjutan)
t.
Imbalan kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
ACCOUNTING
t. Employee benefits (continued)
Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya
Pension benefits and other post-employment
benefits
Perusahaan dan anak perusahaan memiliki program
pensiun imbalan pasti dan iuran pasti.
The Company and subsidiaries have defined
benefit and defined contribution plans.
Program pensiun imbalan pasti adalah program
pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun
yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun,
yang biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih,
seperti umur, masa kerja, dan jumlah kompensasi.
A defined benefit pension plan is a pension plan
that defines an amount of pension that will be
received by the employee on becoming entitled to
a pension, which usually depends on one or more
factors such as age, years of service, and
compensation.
Program pensiun iuran pasti adalah program
pensiun dimana Perusahaan dan anak perusahaan
akan membayar iuran tetap kepada sebuah entitas
yang terpisah (dana pensiun).
A defined contribution plan is a pension plan
under which the Company and subsidiaries pay
fixed contributions into a separate entity
(pension fund).
Kewajiban imbalan pensiun tersebut merupakan nilai
kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca
dikurangi dengan nilai wajar aset program dan
penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial
dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban
imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris
independen dengan menggunakan metode projectedunit-credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti
ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas
di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga
obligasi pemerintah jangka panjang pada tanggal
neraca dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata
uang di mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan
yang memiliki jangka waktu yang sama dengan
kewajiban imbalan pensiun yang bersangkutan.
The pension benefits obligation is the present
value of the defined benefit obligation at the
balance sheets date less the fair value of plan
assets,
together
with
adjustments
for
unrecognised actuarial gains or losses and past
service costs. The defined benefit obligation is
calculated annually by an independent actuary
using the projected-unit-credit method. The
present value of the defined benefit obligation is
determined by discounting the estimated future
cash outflows using the yield at the balance
sheet date of long-term government bonds
denominated in Rupiah in which the benefits will
be paid and that have terms to maturity similar
to the related pension obligation.
Perusahaan
dan
anak
perusahaan
harus
menyediakan imbalan pensiun minimum yang diatur
dalam UU No. 13/2003, yang merupakan kewajiban
imbalan pasti. Jika imbalan pensiun berdasarkan UU
No. 13/2003 lebih besar daripada program pensiun
yang ada, maka Perusahaan dan anak perusahaan
membukukan selisih tersebut sebagai kewajiban
imbalan kerja.
The Company and subsidiaries are required to
provide minimum pension benefits as stipulated in
Law No. 13/2003, which represents an underlying
defined benefit obligation. If the pension benefits
based on Law No. 13/2003 are higher than those
based on the existing pension plan, the Company
and subsidiaries record the difference as an
employee benefits obligation.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari
penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi
aktuarial yang jumlahnya melebihi jumlah yang lebih
besar dari 10% dari nilai wajar aset program atau
10% dari nilai kini imbalan pasti, dibebankan atau
dikreditkan ke laporan laba rugi konsolidasian selama
sisa masa kerja rata-rata yang diharapkan dari
karyawan tersebut.
Actuarial gains and losses arising from
experience adjustments and changes in
actuarial assumptions in excess of the greater of
10% of the fair value of plan assets or 10% of
the present value of the defined benefit
obligations are charged or credited to the
consolidated statements of income over the
employees’ expected average remaining service
lives.
Halaman - 23 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(lanjutan)
t.
u.
Imbalan kerja (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
t. Employee benefits (continued)
Imbalan pensiun dan imbalan pasca-kerja lainnya
(lanjutan)
Pension benefits and other post-employment
benefits (continued)
Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan
laba rugi konsolidasian, kecuali perubahan terhadap
program pensiun tersebut mensyaratkan karyawan
tersebut untuk bekerja selama periode waktu
tertentu. Dalam hal ini, biaya jasa lalu akan
diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode
tersebut.
Past service costs are recognised immediately
in the consolidated statements of income,
unless the changes to the pension plan are
conditional on the employees remaining in
service for a specified period of time. In this
case, the past service costs are amortised on a
straight-line basis over that period.
Perusahaan dan beberapa anak perusahaan
memberikan imbalan pasca-kerja lainnya, seperti
uang penghargaan dan uang pisah. Imbalan berupa
uang penghargaan diberikan apabila karyawan
bekerja hingga mencapai usia pensiun. Sedangkan
imbalan berupa uang pisah, dibayarkan kepada
karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela,
setelah memenuhi minimal masa kerja tertentu.
Imbalan ini dihitung dengan menggunakan
metodologi yang sama dengan metodologi yang
digunakan dalam perhitungan program pensiun
imbalan pasti.
The Company and certain subsidiaries also
provide other post-employment benefits, service
pay and separation pay. The service pay benefit
vests when the employees reach their
retirement age. The separation pay benefit is
paid to employees in the case of voluntary
resignation, subject to a minimum number of
years of service. These benefits have been
accounted for using the same methodology as
for the defined benefit pension plan.
Imbalan jangka panjang lainnya
Other long-term benefits
Imbalan jangka panjang lainnya seperti cuti
berimbalan jangka panjang dan penghargaan jubilee
dihitung berdasarkan Peraturan Perusahaan dan
anak perusahaan dengan metodologi yang sama
dengan imbalan pasca-kerja lainnya.
Other long-term employee benefits such as long
service leave and jubilee awards are calculated
in accordance with the Company’s and
subsidiaries’ regulations and using the same
methodology
as
other
post-employment
benefits.
Kewajiban diestimasi
u.
Kewajiban diestimasi diakui apabila Perusahaan dan
anak perusahaan memiliki kewajiban kini (baik
bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) sebagai
akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan
penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan
arus keluar sumber daya dan jumlah kewajiban
tersebut dapat diestimasi secara andal. Kewajiban
diestimasi tidak boleh diakui untuk kerugian operasi
masa depan.
v.
ACCOUNTING
Perpajakan
Provisions
Provisions are recognised when the Company
and subsidiaries have a present obligation (legal
or constructive) as a result of past events, it is
probable that an outflow of resources will be
required to settle the obligation, and a reliable
estimate can be made of the amount of the
obligation. Provisions are not recognised for
future operating losses.
v.
Beban pajak suatu periode terdiri dari pajak kini dan
pajak tangguhan. Pajak kini dan pajak tangguhan
diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian, kecuali
untuk pajak penghasilan yang berasal dari transaksi
atau kejadian yang langsung dikreditkan dan
dibebankan ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak
penghasilan diakui dalam ekuitas.
Halaman - 24 - Page
Taxation
The tax expense for the period comprises
current and deferred tax. Tax is recognised in
the consolidated statements of income, except
to the extent that it relates to items recognised
directly in equity. In this case, the tax is also
recognised in equity.
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(lanjutan)
v.
Perpajakan (lanjutan)
v.
ACCOUNTING
Taxation (continued)
Pajak
penghasilan
kini
dihitung
dengan
menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang
telah substantif berlaku pada tanggal neraca.
The current income tax charge is calculated on
the basis of the tax laws enacted or
substantively enacted at the balance sheet date.
Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan
menggunakan balance sheet liability method, untuk
semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan
pajak atas aset dan kewajiban dengan nilai
tercatatnya untuk masing-masing perusahaan.
Deferred income tax is provided for using the
balance sheet liability method, for all temporary
differences arising between the tax bases of
assets and liabilities and their carrying values
for each entity separately.
Pajak tangguhan ditentukan dengan menggunakan
tarif pajak yang telah diberlakukan atau secara
substansi telah diberlakukan pada tanggal neraca
dan diharapkan berlaku pada saat aset pajak
tangguhan direalisasi atau kewajiban pajak
tangguhan diselesaikan.
Deferred tax is determined using tax rates that
have been enacted or substantially enacted at
the balance sheet date and are expected to
apply when the related deferred tax asset is
realised or the deferred tax liability is settled.
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar
kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di
masa mendatang memadai untuk dikompensasi
dengan
perbedaan
temporer
yang
dapat
dikurangkan yang bisa dimanfaatkan.
Deferred tax assets are recognised to the extent
that it is probable that future taxable profit will
be available against which the deductible
temporary differences can be utilised.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada
saat surat ketetapan pajak diterima atau jika
mengajukan
keberatan/banding
pada
saat
keputusan
atas
keberatan/banding
tersebut
ditetapkan.
Amendments to taxation obligations are
recorded when an assessment is received or, if
objected to/appealed against, when the result of
the objection/appeal is determined.
w. Laba per saham
x.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
w. Earnings per share
Laba per saham dihitung dengan membagi laba
bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham
biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
Earnings per share is calculated by dividing net
profit by the weighted average number of
ordinary shares outstanding during the year.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, tidak
ada efek yang berpotensi menjadi saham biasa.
Oleh karena itu, laba per saham dilusian sama
dengan laba per saham biasa.
As at 31 December 2010 and 2009, there were
no existing instruments which could result in the
issue of further ordinary shares. Therefore,
diluted earnings per share are equivalent to
basic earnings per share.
Dividen
x.
Pembagian dividen final diakui sebagai kewajiban
ketika dividen tersebut disetujui RUPS Perusahaan.
Pembagian dividen interim diakui sebagai kewajiban
ketika dividen disetujui berdasarkan keputusan rapat
Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan.
Halaman - 25 - Page
Dividends
Final dividend distributions are recognised as a
liability when the dividends are approved in the
Company’s
General
Meeting
of
the
Shareholders. Interim dividend distributions are
recognised as a liability when the dividends are
approved by a Board of Directors’ Resolution in
accordance with the Company’s Articles of
Association.
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2.
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING
(lanjutan)
y.
Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Perusahaan dan anak perusahaan
transaksi dengan pihak-pihak yang
hubungan istimewa sebagaimana
dalam PSAK No. 7 “Pengungkapan
yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
z.
SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
y.
The Company and subsidiaries enter into
transactions with related parties as defined in
SFAS No. 7 “Related Party Disclosures”.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan
konsolidasian.
All significant transactions and balances with
related parties are disclosed in the notes to the
consolidated financial statements.
Pelaporan segmen
z.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
a.
Transaction with related parties
melakukan
mempunyai
didefinisikan
Pihak-pihak
Pelaporan segmen disajikan berdasarkan segmen
usaha yang teridentifikasikan. Segmen usaha
merupakan komponen yang dapat dibedakan dalam
menghasilkan produk dan jasa dan kelompok
tersebut memiliki risiko dan imbalan yang berbeda
dengan risiko dan imbalan segmen usaha lainnya.
3.
ACCOUNTING
Segment reporting is presented based upon
identifiable business segments. A business
segment is a distinguishable component that
engages in providing products and services
subject to risks and returns which are different
from those of other business segments.
3.
Faktor Risiko Keuangan
Segment reporting
FINANCIAL RISK MANAGEMENT
a.
Dalam
aktivitasnya
Perusahaan
dan
anak
perusahaan terekspos terhadap berbagai macam
risiko keuangan, antara lain risiko pasar (termasuk
risiko mata uang dan risiko suku bunga atas arus
kas) dan risiko kredit. Program manajemen risiko
keseluruhan yang dimiliki Perusahaan dan anak
perusahaan
difokuskan
untuk
menghadapi
ketidakpastian yang dihadapi dalam pasar keuangan
dan untuk meminimalkan potensi efek yang buruk
pada kinerja keuangan Perusahaan dan anak
perusahaan.
Halaman - 26 - Page
Financial risk factors
The Company and subsidiaries’ activities
expose it to a variety of financial risks: market
risk (including currency risk and cash flow
interest-rate risk) and credit risk. The Company
and subsidiaries’ overall risk management
programme focuses on the unpredictability of
financial markets and seeks to minimise
potential adverse effects on the Company and
subsidiaries’ financial performance.
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
a.
Faktor Risiko Keuangan (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
a.
Financial risk factors (continued)
Manajemen
risiko
dijalankan
oleh
komite
manajemen Perusahaan dan anak perusahaan
dibawah arahan Direksi. Komite manajemen
bertugas melakukan identifikasi dan evaluasi atas
risiko keuangan dengan melakukan kerjasama yang
erat dengan Direksi. Melalui rekomendasi dari
komite manajemen, Direksi melakukan penelaahan
dan menyetujui prinsip-prinsip tertulis untuk
keseluruhan manajemen risiko, juga kebijakankebijakan tertulis yang mencakup bidang-bidang
tertentu, seperti nilai tukar mata uang asing, risiko
tingkat bunga, risiko kredit dan penggunaan
instrumen keuangan baik derivatif dan non-derivatif.
Berbagai kebijakan dan prosedur tersebut
memungkinkan
manajemen
untuk
membuat
keputusan yang strategis dan informatif sehubungan
dengan operasional Perusahaan dan anak
perusahaan.
Risk management is carried out by the
management committee of the Company and
subsidiaries under the direction of the Board of
Director (“BOD”). The management committee
identifies and evaluates financial risks in close
cooperation with the BOD. The BOD, through
the recommendation of the management
committee, reviews and approves written
principles for overall risk management, as well
as written policies covering specific areas, such
as foreign exchange risk, interest rate risk,
credit risk and use of derivative financial
instruments
and
non-derivative
financial
instruments. These policies and procedures
enable management to make strategic and
informative decision with regard to the
operations of the Company and subsidiaries.
(1) Risiko pasar
(1) Market risk
(a) Risiko nilai tukar mata uang asing
(a) Foreign exchange risk
Perusahaan
dan
anak
perusahaan
terekspos risiko nilai tukar mata uang asing
yang timbul dari eksposur berbagai mata
uang. Risiko mata uang asing terutama
timbul dari aset dan kewajiban moneter
yang diakui dalam mata uang yang
berbeda dengan mata uang fungsional
entitas.
The Company and subsidiaries are
exposed to foreign exchange risk
arising
from
various
currency
exposures. Foreign exchange risk
primarily arises from recognised
monetary assets and liabilities that are
denominated in a currency that is not
the entity’s functional currency.
Manajemen mengelola risiko nilai tukar
mata uang asing mereka dengan
meminimalkan transaksi-transaksi dalam
mata uang asing dan mempertahankan
kecukupan kas dalam mata uang asing
untuk memenuhi kewajiban dalam mata
uang asing yang sedang jatuh tempo.
Management manages its foreign
currency exchange risk through
maintaining sufficient cash in foreign
currency to cover its maturing
obligations denominated in foreign
currency.
Selain itu, Perusahaan juga mengadakan
kontrak cross currency swap untuk
menangani risiko nilai tukar mata uang
asing yang berasal dari pinjaman dalam
mata uang asing.
In addition to that, the Company also
entered a cross currency swap contract
to manage the foreign exchange risk
arising from the loan denominated in
foreign currency.
(b) Risiko suku bunga atas arus kas
Karena Perusahaan dan anak perusahaan
tidak memiliki aset berbeban suku bunga
yang signifikan, laba dan arus kas dari
aktivitas operasi Perusahaan dan anak
perusahaan
pada
hakekatnya
tidak
dipengaruhi
secara
signifikan
oleh
perubahan atas suku bunga pasar.
Halaman - 27 - Page
(b) Cash flow interest rate risk
As the Company and subsidiaries have
no significant interest-bearing assets,
the Company and subsidiaries’ income
and operating cash flows are
substantially independent of changes in
market interest rates.
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
a.
Faktor Risiko Keuangan (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
a.
(1) Risiko pasar (lanjutan)
(b) Risiko suku
(lanjutan)
bunga
Financial risk factors (continued)
(1) Market risk (continued)
atas
arus
kas
(b) Cash flow
(continued)
interest
rate
risk
Risiko tingkat bunga Perusahaan dan anak
perusahaan timbul dari pinjaman. Pinjaman
yang diterbitkan dengan tingkat bunga
mengambang menimbulkan risiko suku
bunga atas arus kas.
The Company and subsidiaries’
interest rate risk arises from loans.
Loans issued at variable rates expose
the Company and subsidiaries to cash
flow interest rate risk.
Perusahaan
dan
anak
perusahaan
melakukan penelaahan berkala atas
dampak suku bunga untuk mengelola risiko
suku bunga atas arus kas. Berdasarkan
analisa ini, Perusahaan dan anak
perusahaan menghitung dampak terhadap
laba rugi dari pergeseran tingkat bunga
yang ditetapkan.
The Company and subsidiaries perform
regular review on the impact of interest
rate to manage the cash flow interest
rate risk. Based on this analysis, the
Company and subsidiaries calculate
the impact on profit and loss of a
defined interest rate shift.
Berdasarkan analisa yang dilakukan,
dampak terhadap laba setelah pajak akibat
pergeseran 1% tingkat suku bunga akan
mengakibatkan kenaikan maksimum atau
penurunan sebesar Rp 418 juta. Analisa ini
dilakukan secara rutin dan dimana
dianggap perlu, untuk memastikan bahwa
potensi kerugian maksimum berada dalam
batas yang ditetapkan oleh manajemen.
Based on the analysis performed, the
impact on post tax profit of a 1% shift of
interest rate would be a maximum
increase or decrease of Rp 418 million,
respectively. The analysis is done on
regular basis and where deemed
necessary, to verify that the maximum
loss potential is within the limit given by
the management.
Perusahaan juga mengatur risiko suku
bunga atas arus kas dengan menggunakan
kontrak cross currency swap, dengan
melakukan konversi suku bunga pinjaman
dari suku bunga mengambang menjadi
suku bunga tetap.
The Company also manages its cash
flow interest rate risk by using cross
currency
swap
contract,
which
converting the loan from a floating
interest rate to a fixed interest rate.
(2) Risiko kredit
(2) Credit risk
Perusahaan dan anak perusahaan tidak
memiliki konsentrasi yang signifikan terhadap
risiko kredit. Terdapat kebijakan untuk
memastikan keseluruhan penjualan produk
dilakukan kepada pelanggan dengan riwayat
kredit yang baik. Selain itu, Perusahaan dan
anak perusahaan melakukan penelaahan atas
kredit pelanggan yang ada dan menggunakan
batas kredit untuk mengatur risiko kredit.
Halaman - 28 - Page
The Company and subsidiaries have no
significant concentrations of credit risk. It
has policies in place to ensure that
wholesale sales of products are made to
customers with an appropriate credit
history. In addition, the Company and
subsidiaries perform credit reviews of its
existing customers and uses credit limits to
regulate credit risks.
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
3.
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
a.
Faktor Risiko Keuangan (lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
a.
(3) Risiko likuiditas
(3) Liquidity risk
Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati
mensyaratkan tersedianya kas yang memadai
untuk memenuhi kebutuhan modal operasi.
Perusahaan dan anak perusahaan bertujuan
untuk menjaga fleksibilitas melalui dana kas
yang memadai dan penempatan jangka
pendek, dan ketersediaan dana dalam bentuk
kredit yang memadai. Manajemen berpendapat
bahwa kas masa depan yang dihasilkan dari
kegiatan usaha adalah cukup untuk memenuhi
kebutuhan modal kerja dan menyelesaikan
pinjaman lancar saat jatuh tempo. Manajemen
memantau perkiraan cadangan likuiditas
Perusahaan dan anak perusahaan atas dasar
arus kas yang diharapkan. Persyaratan
pembiayaan untuk modal kerja ditelaah secara
teratur dan di mana dianggap perlu.
b.
Financial risk factors (continued)
Estimasi nilai wajar
Prudent liquidity risk management implies
maintaining sufficient cash to meet
operating
capital
requirements.
The
Company and subsidiaries aim to maintain
flexibility through adequate cash funds and
short-term placements, and availability of
funding in the form of adequate credit lines.
Management believes that future cash to be
generated from operations are sufficient to
meet working capital requirements and
settle the current portion of outstanding
loans as they fall due. Management
monitors rolling forecasts of the Company
and subsidiaries’ liquidity reserve on the
basis of expected cash flows. Financing
requirements for working capital are
reviewed on a regular basis and where
deemed necessary.
b.
Fair value estimation
Nilai tercatat bruto untuk aset keuangan yang jatuh
tempo kurang dari satu tahun, termasuk kas dan
setara kas, piutang usaha serta piutang lainnya,
diasumsikan mendekati nilai wajarnya karena jatuh
tempo dalam jangka waktu yang pendek. Simpanan
jaminan disajikan sebesar nilai tercatat yang
mendekati nilai wajar karena dampak dari diskonto
yang tidak signifikan.
The gross carrying amount for financial assets
with a maturity of less than one year, including
cash and cash equivalents and trade and other
receivables, are assumed to approximate their
fair values due to their short-term maturity.
Refundable security deposits are presented at
carrying amount which approximates fair value
as the impact of discounting is not considered
significant.
Nilai tercatat kewajiban keuangan yang meliputi
hutang usaha, hutang lainnya dan pinjaman,
mendekati nilai wajarnya karena dampak dari
diskonto yang tidak signifikan. Nilai wajar kontrak
cross currency swap dihitung sebesar nilai kini
terhadap estimasi arus kas masa depan.
The carrying values of financial liabilities which
include trade, other payables, and loans
approximate its fair values as the impact of
discounting is not considered significant. The
fair value of cross currency swap is calculated
as the present value of the estimated future
cash flows.
Halaman - 29 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
4.
4.
KAS DAN SETARA KAS
2010
Kas
Bank
Deposito berjangka dan call deposits
a.
CASH AND CASH EQUIVALENTS
2009
2,768
232,608
250,188
1,888
214,773
557,275
485,564
773,936
Bank
a.
Cash
Banks
Time and call deposits
Banks
2010
Rupiah:
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk
Standard Chartered Bank
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Mizuho Indonesia
PT Bank OCBC NISP Tbk
The Royal Bank of Scotland
PT Bank Resona Perdania
Lain-lain/Others
(masing-masing di bawah Rp 1 miliar)/
(below Rp 1 billion each)
Mata uang asing/Foreign currencies:
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mizuho Indonesia
Standard Chartered Bank
PT Bank Resona Perdania
The Hongkong Shanghai Banking Corporation Ltd
PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia
PT Bank Permata Tbk
The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk
The Royal Bank of Scotland
Lain-lain/Others
(masing-masing di bawah Rp 1 miliar)/
(below Rp 1 billion each)
Halaman - 30 - Page
2009
42,734
35,283
18,496
17,188
11,719
8,032
7,550
6,454
5,170
3,656
2,165
1,239
39,866
34,716
5,189
13,130
111
11,342
7,563
1,457
4,732
1,095
13
1,095
2,335
160,781
121,549
16,539
12,961
7,924
7,115
7,032
6,577
5,540
2,276
1,755
1,494
1,068
775
5,270
1,171
5,872
21,980
22,820
13,401
861
5,224
1,483
1,589
6,153
6,149
771
1,251
71,827
93,224
232,608
214,773
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
4.
4.
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
b.
Deposito berjangka dan call deposits
CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)
b. Time and call deposits
2010
Rupiah:
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Pan Indonesia Bank Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank ICBC Indonesia
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
PT Bank China Trust Indonesia
Standard Chartered Bank
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT ANZ Panin Bank
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk
Lain-lain/Others
Dollar Amerika Serikat/US Dollar:
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank China Trust Indonesia
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
2010
Tingkat bunga per tahun deposito
berjangka dan call deposits
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
5.00% - 9.25%
0.10% - 2.25%
2009
49,942
41,800
41,000
26,000
16,500
15,000
9,010
5,500
5,500
1,900
349
92,501
119,468
55,765
9,000
8,000
18,000
39,280
67,000
30,708
24,000
20,169
15,000
10,435
10,000
7,400
5,000
-
212,501
531,726
15,105
9,890
7,642
1,903
1,798
1,349
5,308
13,660
2,820
941
2,820
37,687
25,549
250,188
557,275
2009
4.75% - 14.75%
0.50% - 5.00%
Interest rates per annum on time
and call deposits
Rupiah
US Dollar
Pada tanggal 31 Desember 2010, kas Perusahaan
dan anak perusahaan yang tersimpan dan yang
dalam perjalanan diasuransikan terhadap risiko
kehilangan dengan nilai pertanggungan yang setara
dengan Rp 35,4 miliar (2009: Rp 44,8 miliar) yang
menurut pendapat manajemen cukup untuk
menutup kemungkinan kerugian.
As at 31 December 2010, cash of the Company
and subsidiaries at premises and in transit were
covered by insurance against loss equivalent to
Rp 35.4 billion (2009: Rp 44.8 billion) which
management believes is adequate to cover
possible loss.
Lihat Catatan 35 untuk rincian saldo dalam mata
uang asing.
Refer to Note 35 for details of balances in
foreign currencies.
Halaman - 31 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
5.
5.
PIUTANG USAHA
Nilai wajar dari piutang usaha adalah sebagai berikut:
2010
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa (lihat Catatan 32c)
Pihak ketiga
Penyisihan penurunan nilai
piutang usaha
2009
207,956
548,001
510,604
(14,935)
(14,229)
533,066
496,375
791,967
704,331
Related parties
(refer to Note 32c)
Third parties
Provision for impairment
of trade receivables
The aging of these receivables is as follows:
2010
Penyisihan penurunan nilai
piutang usaha
The fair values of trade receivables are as follows:
258,901
Umur piutang usaha adalah sebagai berikut:
Lancar
Lewat jatuh tempo:
1 - 30 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
Lebih dari 90 hari
TRADE RECEIVABLES
2009
632,364
615,694
116,204
30,058
10,478
17,798
72,627
11,191
5,216
13,832
806,902
718,560
(14,935)
(14,229)
791,967
704,331
Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang usaha
Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai
berikut:
2010
Current
Overdue:
1 - 30 days
31 - 60 days
61 - 90 days
Over 90 days
Provision for impairment
of trade receivables
The movement in the Company and subsidiaries
provision for impairment of trade receivables is as
follows:
2009
Saldo awal
Penambahan penyisihan, bersih
Penghapusan
14,229
1,050
(344)
14,105
7,083
(6,959)
Beginning balance
Addition in provision, net
Written off
Saldo akhir
14,935
14,229
Ending balance
Penambahan dan pemulihan atas penyisihan penurunan
nilai piutang usaha telah dimasukkan ke dalam “beban
usaha” dalam laporan laba rugi konsolidasian. Jumlah
yang dibebankan dalam akun penyisihan dihapuskan
ketika tidak tertagih.
The addition and recovery of provision for
impairment o f trade receivables have been included
in “operating expenses” in the consolidated
statements of income. Amounts charged to the
provision account are generally written off when
there is no expectation of recovering.
Pada tanggal 31 Desember 2010, piutang usaha sebesar
Rp 792 miliar (2009: Rp 704 miliar) sepenuhnya dapat
ditagih.
As of 31 December 2010, trade receivables of
Rp 792 billion (2009: Rp 704 billion) were fully
performing.
Halaman - 32 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
5.
5.
6.
PIUTANG USAHA (lanjutan)
TRADE RECEIVABLES (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010, piutang usaha
sejumlah Rp 5 miliar (2009: Rp 10 miliar) telah
dijaminkan untuk pinjaman tertentu (lihat Catatan 13 dan
16)
As at 31 December 2010, trade receivables
amounting to Rp 5 billion (2009: Rp 10 billion) had
been used as collateral for certain loans (refer to
Note s 13 and 16).
Lihat Catatan 35 untuk rincian saldo dalam mata uang
asing.
Refer to Note 35 for details of balances in foreign
currencies.
PERSEDIAAN
6.
2010
Bahan baku
Barang dalam proses
Barang jadi
Bahan pembantu dan suku cadang
Barang dalam perjalanan
Penyisihan persediaan usang
dan lambat bergerak
- Bahan baku, suku cadang dan barang
dalam proses
- Barang jadi
INVENTORIES
2009
215,451
89,974
262,158
128,736
31,883
112,352
62,075
236,710
93,094
35,714
728,202
539,945
(11,770)
(8,110)
(12,675)
(12,650)
(19,880)
(25,325)
708,322
514,620
Mutasi penyisihan persediaan usang dan lambat
bergerak Perusahaan dan anak perusahaan adalah
sebagai berikut:
2010
Raw materials
Work in process
Finished goods
Indirect materials and spareparts
Goods in transit
Provision for obsolete
and slow moving inventories
Raw materials, spareparts and work in process
Finished goods -
The movement in the Company and subsidiaries’
provision for obsolete and slow moving inventories is
as follows:
2009
Saldo awal
(Pemulihan)/penambahan
penyisihan, bersih
Penghapusan
25,325
21,639
Beginning balance
(5,313)
(132)
3,686
-
(Recovery)/addition in provision, net
Written-off
Saldo akhir
19,880
25,325
Ending balance
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan persediaan
usang dan lambat bergerak cukup untuk menutupi
kerugian karena penurunan nilai persediaan.
Management believes that the provision for obsolete
and slow moving inventory is adequate to cover loss
due to the decline in value of inventories.
Pada tanggal 31 Desember 2010, persediaan telah
diasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan
risiko lain dengan jumlah pertanggungan setara dengan
Rp 396,2 miliar (2009: Rp 535,9 miliar) yang menurut
pendapat
manajemen
cukup
untuk
menutup
kemungkinan kerugian.
As at 31 December 2010, all inventories were
insured against fire, theft and other possible risks in
an amount equivalent to Rp 396.2 billion (2009:
Rp 535.9 billion) which management believes is
adequate to cover possible loss.
Pada tanggal 31 Desember 2010, tidak ada persediaan
yang dijadikan jaminan untuk pinjaman tertentu (2009:
Rp 20 miliar) (lihat Catatan 16).
As at 31 December 2010, there were no inventories
used as collateral for certain loans (2009:
Rp 20 billion) (refer to Note 16).
Halaman - 33 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
7.
7.
PERPAJAKAN
a.
Pajak dibayar dimuka
a.
2010
Perusahaan
Pajak pertambahan nilai
Anak perusahaan
Pajak penghasilan badan
2010
2009
Pajak pertambahan nilai
Klaim atas pengembalian pajak
b.
c.
The Company
Value added tax
12,217
23,914
29,841
1,959
23,926
33,237
3,897
Subsidiaries
Corporate income tax
2010
2009
Value added tax
Claim for tax refund
67,931
61,060
74,800
61,060
b. Taxes payable
2009
16,935
6,602
19,520
2,208
-
13,702
1,142
2,264
5,053
3,414
10,544
45,265
36,119
7,389
1,030
9,838
336
19,473
1,868
6,521
2,095
5,825
162
35,171
12,383
39,934
62,157
85,199
98,276
Beban pajak penghasilan
c.
2010
Perusahaan
Kini
Non Final
Final
Tangguhan
2009
-
2010
Anak perusahaan
Pajak penghasilan:
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 29
Pajak pertambahan nilai
Prepaid taxes
6,869
Hutang pajak
Perusahaan
Pajak penghasilan:
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 29
Pajak cabang luar negeri
Pajak pertambahan nilai
TAXATION
The Company
Income taxes:
Article 21
Article 23
Article 25
Article 29
Branch profit tax
Value added tax
Subsidiaries
Income taxes:
Article 21
Article 23
Article 25
Article 26
Article 29
Value added tax
Income tax expenses
2009
66,100
2,625
(26,457)
44,485
4,781
(17,286)
42,268
31,980
Halaman - 34 - Page
The Company
Current
Non Final
Final
Deferred
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
7.
7.
PERPAJAKAN (lanjutan)
c.
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
c.
2010
Anak perusahaan
Kini
Non Final
Final
Tangguhan
Konsolidasian
Kini
Non Final
Final
Tangguhan
TAXATION (continued)
Income tax expenses (continued)
2009
125,876
3,436
(2,624)
104,654
4,400
(3,988)
126,688
105,066
191,976
6,061
(29,081)
149,139
9,181
(21,274)
168,956
137,046
Consolidated
Current
Non Final
Final
Deferred
The reconciliation between income tax
expenses and the theoretical tax amount on
profit before income tax is as follows:
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan dan
hasil perhitungan teoritis laba sebelum pajak
penghasilan sebagai berikut:
2010
Subsidiaries
Current
Non Final
Final
Deferred
2009
Laba konsolidasian sebelum
pajak penghasilan
Eliminasi konsolidasi
1,394,261
389,919
947,001
262,436
Consolidated profit before income tax
Consolidation eliminations
Laba konsolidasian sebelum pajak
dan eliminasi
1,784,180
1,209,437
Consolidated profit before income tax
and eliminations
Dikurangi:
Laba sebelum pajak penghasilan
anak perusahaan
Laba sebelum pajak penghasilan
Perusahaan
Pajak dihitung pada tarif pajak
yang berlaku
Penghasilan bukan obyek pajak
Penghasilan kena pajak final
Beban yang tidak dapat
dikurangkan
Pengaruh perubahan atas
tarif pajak
Pajak final
(409,192)
Less:
Profit before income tax of
subsidiaries
1,183,447
800,245
Profit before income tax
of the Company
(295,862)
259,113
3,544
(224,069)
198,866
7,019
Tax calculated at
applicable tax rates
Income not subject to tax
Income subject to final tax
(6,438)
(6,338)
Non-deductible expenses
(2,625)
(2,677)
(4,781)
Effect of changes in tax rates
Final tax
(600,733)
Beban pajak penghasilan
Perusahaan
Beban pajak penghasilan
anak perusahaan
(42,268)
(31,980)
(126,688)
(105,066)
Income tax expense of
the Company
Income tax expense of
subsidiaries
Beban pajak penghasilan
konsolidasian
(168,956)
(137,046)
Consolidated income tax
Halaman - 35 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
7.
7.
PERPAJAKAN (lanjutan)
c.
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
TAXATION (continued)
c.
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak Perusahaan
dengan penghasilan kena pajak Perusahaan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
2010
Laba sebelum pajak penghasilan
Perusahaan
Perbedaan temporer
Perbedaan antara nilai buku bersih aset
tetap komersial dan fiskal
Kewajiban imbalan kerja
(Rugi)/laba penjualan aset tetap
(Pemulihan)/penyisihan penurunan
nilai piutang usaha
Pemulihan persediaan
usang dan lambat bergerak
Promosi penjualan
Lain-lain
Perbedaan permanen
Penghasilan bukan objek pajak
Penghasilan kena pajak final
Beban yang tidak dapat
dikurangkan
Penghasilan kena
pajak Perusahaan
Beban pajak penghasilan kini
Perusahaan
Pembayaran pajak dimuka
Perusahaan
Hutang pajak penghasilan
Perusahaan
Beban pajak kini anak perusahaan
Pembayaran pajak dimuka
anak perusahaan
Hutang pajak penghasilan anak
perusahaan, setelah dikurangi
pajak dibayar dimuka
1,183,447
Income tax expenses (continued)
The reconciliation between profit before income
tax of the Company and the Company’s taxable
income for the year ended 31 December 2010
and 2009 is as follows:
2009
800,245
18,857
2,295
(748)
16,469
11,890
3,229
(1,636)
1,728
(1,493)
82,448
6,106
(1,165)
41,023
(1,879)
105,829
71,295
(1,036,451)
(14,176)
(710,234)
(25,067)
Profit before income tax
of the Company
Temporary differences
Difference between commercial and
fiscal fixed assets’ net book value
Employee benefits obligation
(Loss)/gain on sale of fixed assets
(Recovery)/provision for impairment
of trade receivables
Recovery for obsolete and
slow moving inventory
Sales promotion
Others
Permanent differences
Income not subject to tax
Income subject to final tax
25,752
22,638
(1,024,875)
(712,663)
264,401
158,877
66,100
44,485
(46,580)
(39,432)
Current income tax expenses
of the Company
Prepayment of income taxes
of the Company
19,520
5,053
Income tax payable
of the Company
125,876
104,654
(118,620)
(93,409)
Current income tax expenses
of subsidiaries
Prepayment of income taxes
of subsidiaries
7,256
11,245
Income tax payable of subsidiaries,
net of prepaid taxes
Halaman - 36 - Page
Non deductible expenses
Taxable income of the Company
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
7.
7.
PERPAJAKAN (lanjutan)
c.
Beban pajak penghasilan (lanjutan)
TAXATION (continued)
c.
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak Perusahaan
dengan penghasilan kena pajak Perusahaan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: (lanjutan)
The reconciliation between profit before income
tax of the Company and the Company’s taxable
income for the year ended 31 December 2010
and 2009 is as follows: (continued)
2010
Hutang pajak penghasilan anak
perusahaan, setelah dikurangi pajak
dibayar dimuka terdiri dari:
Hutang pajak penghasilananak perusahaan
Lebih bayar pajak penghasilananak perusahaan
2009
Income tax payable of subsidiaries,
net of prepaid taxes consist of:
Hutang pajak penghasilan anak
perusahaan, setelah dikurangi
pajak dibayar dimuka
19,473
35,171
(12,217)
(23,926)
Income tax payable subsidiaries
Income tax overpayment subsidiaries
11,245
Income tax payable of
subsidiaries, net of
prepaid taxes
7,256
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, jumlah
penghasilan
kena
pajak
didasarkan
atas
perhitungan sementara, karena Perusahaan dan
anak perusahaan belum menyampaikan Surat
Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajak penghasilan
badan final.
d.
In these consolidated financial statements, the
amount of taxable income is based on
preliminary calculations, as the Company and
subsidiaries have not yet submitted the final
corporate income tax return.
Aset pajak tangguhan
d. Deferred tax assets
Pada awal
tahun/
At beginning
of year
Perusahaan:
Penyisihan persediaan
usang dan lambat bergerak
Perbedaan antara nilai buku bersih
aset tetap komersial dan fiskal
Kewajiban imbalan kerja
Penyisihan penurunan nilai
piutang usaha
Promosi penjualan
Lain-lain
Income tax expenses (continued)
878
2010
(Dibebankan)/
dikreditkan
Dikreditkan/
ke laporan
(dibebankan)
perubahan
ke laporan
ekuitas
laba rugi
konsolidasian/
konsolidasian/
(Charged)/
Credited/
credited
(charged)
to consolidated
to consolidated
statements
statements
of changes
of income
in equity
Pada akhir
tahun/
At end
of year
57
30,868
3,900
The Company:
Provision for obsolete and
slow moving inventory
Difference between commercial
and fiscal fixed assets’
net book value
Employee benefits obligation
Provision for impairment
of trade receivables
Sales promotion
Others
1,395
77,741
Deferred tax assets of
the Company, net
2,624
(1,837)
39,526
Deferred tax assets of
subsidiaries, net
29,081
(442)
117,267
(373)
20,591
14,882
4,527
574
466
10,256
2,816
(409)
20,612
1,526
Aset pajak tangguhan
Perusahaan, bersih
49,889
26,457
Aset pajak tangguhan
anak perusahaan, bersih
38,739
88,628
Halaman - 37 - Page
-
505
-
25,118
17,293
1,837
-
(442)
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
7.
7.
PERPAJAKAN (lanjutan)
d.
Aset pajak tangguhan (lanjutan)
TAXATION (continued)
d. Deferred tax assets (continued)
Pada awal
tahun/
At beginning
of year
Perusahaan:
Penyisihan persediaan
usang dan lambat bergerak
Perbedaan antara nilai buku
bersih aset tetap komersial
dan fiskal
Kewajiban imbalan kerja
Penyisihan penurunan nilai
piutang usaha
Promosi penjualan
Lain-lain
2009
Dikreditkan/
(dibebankan)
ke laporan
laba rugi
konsolidasian/
Credited/
(charged)
to consolidated
statements
of income
15,667
11,909
4,924
2,973
20,591
14,882
38
3,679
428
10,256
(863)
466
10,256
2,816
The Company:
Provision for obsolete and
slow moving inventory
Difference between commercial
and fiscal fixed assets’ net
book value
Employee benefits obligation
Provision for impairment of
trade receivables
Sales promotion
Others
Aset pajak tangguhan
Perusahaan, bersih
32,603
17,286
49,889
Deferred tax assets of
the Company, net
Aset pajak tangguhan
anak perusahaan, bersih
34,751
3,988
38,739
Deferred tax assets of
subsidiaries, net
67,354
21,274
88,628
1,310
(432)
Manajemen berpendapat bahwa aset pajak
tangguhan yang timbul dari perbedaan temporer
dapat direalisasikan pada masa mendatang.
e.
Pada akhir
tahun/
At end
of year
Surat ketetapan pajak yang signifikan
878
Management expects the deferred tax assets
arising from temporary differences to be realised
in the foreseeable future.
e.
Significant tax assessment letters
Anak perusahaan
Subsidiaries
Tahun pajak 2009
Fiscal year 2009
Pada tahun 2010, CBI menerima beberapa Surat
Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) atas
kelebihan pembayaran Pajak Pertambahan Nilai
(“PPN”) tahun 2009 sebesar Rp 18.233 juta,
berbeda dengan jumlah lebih bayar yang diklaim
sebelumnya oleh CBI sebesar Rp 18.274 juta. CBI
setuju atas surat ketetapan pajak di atas dan
membebankan kekurangan pembayaran pajak
tersebut pada laporan laba rugi tahun berjalan.
In 2010, CBI received several tax assessment
letters confirming an overpayment of the 2009
Value Added Tax (“VAT”) of Rp 18,233 million
instead of an overpayment of Rp 18,274 million
as previously claimed by CBI. CBI agreed with
the tax assessments results and charged the
difference between the claim amount and the tax
assessment to the current year statement of
income.
Halaman - 38 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
7.
7.
PERPAJAKAN (lanjutan)
e.
Surat ketetapan pajak yang signifikan (lanjutan)
TAXATION (continued)
e.
Significant tax assessment letters (continued)
Anak perusahaan (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
Tahun pajak 2008
Fiscal year 2008
Pada tahun 2010, CBI menerima SKPLB atas
kelebihan pembayaran PPN tahun 2008 sebesar
Rp 2.663 juta (2009: Rp 19.739 juta), berbeda
dengan jumlah lebih bayar yang diklaim sebelumnya
oleh CBI sebesar Rp 2.666 juta (2009: Rp 19.781
juta). CBI setuju atas surat ketetapan pajak di atas
dan membebankan kekurangan pembayaran pajak
tersebut pada laporan laba rugi.
In 2010, CBI received a tax assessment letter
confirming an overpayment of the 2008 VAT of
Rp 2,663 million (2009: Rp 19,739 million)
instead of an overpayment of Rp 2,666 million
(2009: Rp 19,781 million) as previously claimed
by CBI. CBI agreed with the tax assessments
results and charged the difference between the
claim amount and the tax assessment to the
statements of income.
Pada tanggal 2 Februari 2009, MTM menerima
Surat Tagihan Pajak atas pajak penghasilan pasal
25 bulan November 2008 sebesar Rp 796 juta. Atas
surat tersebut, MTM telah mengajukan surat
keberatan kepada Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”).
Keberatan tersebut ditolak oleh Kantor Pelayanan
Pajak. Pada Juni 2009, MTM mengajukan banding
ke Pengadilan Pajak dan telah mengikuti sidang
terakhir pada bulan Januari 2010. Namun sampai
dengan tanggal laporan ini, belum ada keputusan
atas banding tersebut.
On 2 February 2009, MTM received a tax
collection letter of corporate income tax article 25
for November 2008 amounting to Rp 796 million.
In connection with this letter, MTM submitted an
objection letter to the Directorate General of Tax
(“DGT”). The Tax Office rejected the objection.
MTM lodged an appeal to the Tax Court in June
2009 and attended court in January 2010.
However, as at the date of this report, the result
of the appeal had not been received.
Tahun pajak 2007
Fiscal year 2007
Pada tanggal 15 Januari 2009, CPT (dahulu anak
perusahaan) menerima SKPLB atas kelebihan
pembayaran pajak penghasilan badan tahun 2007
sebesar Rp 863,9 juta, sesuai dengan jumlah yang
diklaim sebelumnya. CPT setuju atas surat
ketetapan pajak di atas.
On 15 January 2009, CPT (formerly a subsidiary)
received a tax assessment letter confirming an
overpayment of the 2007 corporate income tax of
Rp 863.9 million, as previously claimed. CPT
agreed with the tax assessment result.
Tahun pajak 2006
Fiscal year 2006
Pada tanggal 23 Juli 2009, ADASI mengajukan
banding ke Pengadilan Pajak atas Surat Ketetapan
Kurang Bayar (“SKPKB”) atas kekurangan
pembayaran pajak penghasilan badan dan PPN
tahun 2006 sebesar Rp 829,6 juta. Sebagai
persyaratan banding tersebut, ADASI telah
membayar kekurangan pajak sebesar Rp 751 juta
kepada Kantor Pajak. Pada tanggal laporan ini
belum ada keputusan atas banding tersebut.
On 23 July 2009, ADASI lodged an appeal to the
Tax Court for rejection of underpayment of
corporate income tax and VAT for fiscal year
2006 of Rp 829.6 milion. As a requirement,
ADASI has paid the underpayment amounting
Rp 751 million to the Tax Office. As at the date
of this report, the result of the appeal had not
been received.
Halaman - 39 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
7.
7.
PERPAJAKAN (lanjutan)
e.
f.
Surat ketetapan pajak yang signifikan (lanjutan)
TAXATION (continued)
e.
Significant tax assessment letters (continued)
Anak perusahaan (lanjutan)
Subsidiaries (continued)
Tahun pajak 2004
Fiscal year 2004
Pada tahun 2006, MTM menerima SKPKB atas
kekurangan pembayaran pajak penghasilan badan,
pajak penghasilan pasal 23 dan PPN tahun 2004
sebesar Rp 1.176 juta, tidak sesuai dengan jumlah
yang diklaim sebelumnya oleh MTM. MTM tidak
setuju atas SKPKB tersebut dan mengajukan
keberatan ke Kantor Pelayanan Pajak. Keberatan
untuk pajak penghasilan badan diterima sebagian
oleh MTM sebesar Rp 256 juta pada bulan Juli
2007, sementara keberatan untuk pajak penghasilan
pasal 23 dan PPN ditolak oleh Kantor Pelayanan
Pajak. MTM mengajukan banding ke pengadilan
pajak pada bulan Juni 2007.
In 2006, MTM received tax assessment
confirming underpayments of the 2004 corporate
income tax, income tax article 23 and VAT
amounting to Rp 1,176 million, which were not
the same as previously claimed by MTM. MTM
disagreed with the tax assessments and lodged
objection letters to the Tax Office. In July 2007,
the Tax Office partially approved the corporate
income tax overpayment and MTM received Rp
256 million, while the objection for income tax
article 23 and VAT were rejected by the Tax
Office. MTM lodged an appeal to the tax court in
June 2007.
Pada tahun 2009, Pengadilan Pajak menerima
banding atas pajak penghasilan badan, pajak
penghasilan pasal 23 dan PPN. Pada bulan Februari
2010, dari total tagihan sebesar Rp 1.937 juta, MTM
telah menerima pengembalian atas tagihan restitusi
beserta bunga sebesar Rp 2.251 juta. MTM setuju
atas keputusan banding di atas.
In 2009, the Tax Court accepted the appeal of
corporate income tax, income tax article 23 and
VAT. In February 2010, from total claim for tax
refund amounting to Rp 1,937 million, MTM has
received claim for tax refund including interest
amounting to Rp 2,251 million. MTM agreed with
the appeal decision.
Administrasi
f.
Administration
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang
berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung,
menetapkan, dan membayar sendiri besarnya
jumlah pajak yang terhutang. DJP dapat
menetapkan atau mengubah kewajiban pajak dalam
batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya
pajak, atau sampai akhir tahun 2013, mana yang
lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan
terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun
selanjutnya yang menentukan bahwa DJP dapat
menetapkan dan mengubah kewajiban pajak
tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat
terhutangnya pajak.
Under the taxation laws of Indonesia, the
Company submits tax returns on the basis of
self-assessment. The DGT may assess or
amend taxes within ten years of the time the tax
becomes due, or until the end of 2013, whichever
is earlier. There are new rules applicable to fiscal
year 2008 and subsequent years stipulating that
the DGT may assess or amend taxes within five
years of the time the tax becomes due.
Pada bulan September 2008, Dewan Perwakilan
Rakyat menyetujui rancangan untuk mengubah
Undang Undang Pajak Penghasilan yang akan
berlaku efektif sejak 1 Januari 2009. Berdasarkan
undang-undang yang diubah ini, tarif pajak
penghasilan badan berkurang menjadi tarif tetap
sebesar 28% pada tahun fiskal 2009 dan 25% pada
tahun fiskal 2010 dan tahun-tahun berikutnya.
In September 2008, the Indonesian House of
Representatives approved a proposal to amend
the Income Tax Law which became effective as
of 1 January 2009. Under this amended law, the
corporate income tax rate was reduced to a fixed
rate of 28% for the fiscal year 2009 and to 25%
for the fiscal year 2010 and subsequent years.
Halaman - 40 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
8.
8.
INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI DAN
JOINTLY CONTROLLED ENTITIES
Rincian penyertaan saham pada perusahaan asosiasi
dan jointly controlled entities adalah sebagai berikut:
INVESTMENTS IN ASSOCIATES AND JOINTLY
CONTROLLED ENTITIES
A summary of the investments in associates and
jointly controlled entities is as follows:
Investee
PT GS Battery
PT Kayaba Indonesia
PT Astra Nippon Gasket Indonesia
PT Akebono Brake Astra Indonesia
(dahulu/formerly PT Tri Dharma Wisesa)
PT Wahana Eka Paramitra
PT Inti Ganda Perdana
PT AT Indonesia
PT Federal Nittan Industries
PT Aisin Indonesia *)
PT Denso Indonesia dan anak perusahaan/ and subsidiary
PT DIC Astra Chemicals
PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia
*) Melalui PT Senantiasa Makmur, anak perusahaan
Domisili/
Domicile
Persentase kepemilikan/
Percentage of ownership
2010 dan/and 2009
Jakarta
Jakarta
Karawang
50.00
50.00
50.00
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Karawang
Cibitung
Cikarang
Jakarta
Jakarta
Bogor
50.00
43.50
42.50
40.00
40.00
34.00
25.66
25.00
20.00
*) Through PT Senantiasa Makmur, a subsidiary
Semua perusahaan asosiasi dan jointly controlled
entities bergerak dalam industri komponen kendaraan
bermotor.
All associates and jointly controlled entities are
engaged in the automotive component industry.
Mutasi investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly
controlled entities adalah sebagai berikut:
The changes in investments in associates and jointly
controlled entities are as follows:
2010
Investee
PT GS Battery
PT Kayaba Indonesia
PT Astra Nippon Gasket Indonesia
PT Akebono Brake Astra Indonesia
(dahulu/formerly PT Tri Dharma Wisesa)
PT Wahana Eka Paramitra
PT Inti Ganda Perdana
PT AT Indonesia
PT Federal Nittan Industries
PT Aisin Indonesia
PT Denso Indonesia dan anak
perusahaan/and subsidiary
PT DIC Astra Chemicals
PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia
Pada
awal tahun/
At beginning
of year
Bagian
hasil
bersih/Share
of results
Dividen/
Dividends
Pada
akhir tahun/
At end
of year
231,967
265,070
14,861
90,657
134,360
14,142
(28,132)
(37,810)
(1,782)
294,492
361,620
27,221
218,194
19,675
69,788
120,460
96,790
216,535
106,290
35,828
60,399
55,968
36,733
108,215
(20,838)
(8,500)
(27,087)
(22,241)
(44,948)
303,646
55,503
121,687
149,341
111,282
279,802
332,164
23,757
6,686
112,220
4,046
2,303
(29,880)
(1,250)
-
414,504
26,553
8,989
1,615,947
761,161
(222,468)
2,154,640
Halaman - 41 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
8.
8.
INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI DAN
JOINTLY CONTROLLED ENTITIES (lanjutan)
Mutasi investasi pada perusahaan asosiasi dan jointly
controlled entities adalah sebagai berikut: (lanjutan)
INVESTMENTS IN ASSOCIATES AND JOINTLY
CONTROLLED ENTITIES (continued)
The changes in investments in associates and jointly
controlled entities are as follows: (continued)
2009
Pada
Bagian
awal tahun/
hasil
At beginning bersih/Share
of year
of results
PT GS Battery
PT Kayaba Indonesia
PT Astra Nippon Gasket Indonesia
PT Akebono Brake Astra Indonesia
(dahulu/formerly PT Tri Dharma Wisesa)
PT Wahana Eka Paramitra
PT Inti Ganda Perdana
PT AT Indonesia
PT Federal Nittan Industries
PT Aisin Indonesia
PT Denso Indonesia dan anak
perusahaan/and subsidiary
PT DIC Astra Chemicals
PT Toyoda Gosei Safety Systems Indonesia
Dividen/
Dividends
Transfer dari
investasi jangka
panjang/Transfer
from long-term
investments
Penambahan/
Addition
Pada
akhir tahun/
At end
of year
191,585
199,224
5,978
57,915
83,089
8,883
(17,533)
(17,243)
-
-
-
231,967
265,070
14,861
158,561
8,408
45,491
60,324
65,852
186,658
67,473
11,267
25,784
60,136
34,602
59,930
(7,840)
(1,487)
(3,664)
(30,053)
-
-
218,194
19,675
69,788
120,460
96,790
216,535
253,344
5,761
98,002
1,768
925
(19,182)
-
2,816
-
19,173
-
332,164
23,757
6,686
1,181,186
509,774
(97,002)
2,816
19,173
1,615,947
Pada tanggal 1 April 2009, Perusahaan membeli 2.500
saham PT DIC Astra Chemicals (DAC) dari Sumitomo
Shoji Chemicals Co., Ltd., dengan harga beli sejumlah
JPY 10 juta atau setara dengan Rp 1,1 miliar.
Pembelian saham tersebut meningkatkan kepemilikan
Perusahaan dari 11,11% menjadi 25% yang
menyebabkan perubahan investasi dari investasi jangka
panjang lain-lain menjadi investasi pada perusahaan
asosiasi. Penyesuaian nilai wajar untuk kepemilikan
11,11% sebelumnya sebesar Rp 18 miliar dicatat
sebagai perubahan ekuitas perusahaan asosiasi.
On 1 April 2009, the Company purchased 2,500
shares of PT DIC Astra Chemicals (DAC) from
Sumitomo Shoji Chemicals Co., Ltd., at a purchase
price of JPY 10 million or equivalent to Rp 1.1 billion.
The share purchase increased the share ownership
from 11.11% to 25% and changed the investment
from other long-term investments to investment in
associate. The remeasurement of previously held
equity interest of 11.11% at fair value amounting to
Rp 18 billion was recorded as changes in equity of
associates.
Bagian laba bersih perusahaan asosiasi telah
disesuaikan dengan amortisasi goodwill masing-masing
sebesar Rp 2 miliar untuk tahun 2010 dan 2009.
Equity in net income of associates has been adjusted
for the amortisation of goodwill which amounted to
Rp 2 billion in 2010 and 2009, respectively.
Manajemen berpendapat bahwa tidak
penurunan atas nilai tercatat investasi.
Management is of the opinion that there is no
impairment in the carrying amount of the investment.
terdapat
Halaman - 42 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
INVESTASI JANGKA PANJANG LAIN-LAIN
9.
OTHER LONG-TERM INVESTMENTS
This account represents direct investments in shares,
with ownership interest of less than 20% and is
accounted for using the cost method, as follows:
Akun ini merupakan penyertaan saham langsung pada
perusahaan dengan kepemilikan kurang dari 20% dan
dicatat dengan metode biaya, sebagai berikut:
2010
dan/and
2009
Persentase
kepemilikan/
Percentage
of ownership
Domisili/
Domicile
PT EDS Manufacturing Indonesia (PEMI)
PT SKF Indonesia (SKF)
E-Tech Incorporated (ETI)
Tangerang
Bekasi
Jepang/Japan
Jumlah
tercatat/
Carrying
amount
5.00
13.52
19.00
5,191
4,855
247
PT EDS Manufacturing Indonesia (PEMI)
PT SKF Indonesia (SKF)
E-Tech Incorporated (ETI)
10,293
Perusahaan menerima dividen tunai dari SKF masingmasing sebesar Rp 782 juta dan Rp 301 juta pada tahun
2010 dan 2009.
10. ASET TETAP
10. FIXED ASSETS
1 Januari/
January
2010
Harga perolehan:
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Peralatan pabrik
Peralatan kantor
Alat- alat pengangkutan
Aset dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan:
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Peralatan pabrik
Peralatan kantor
Alat- alat pengangkutan
Penurunan nilai
Nilai buku bersih
The Company received cash dividends from SKF
amounting to Rp 782 million and Rp 301 million in
2010 and 2009, respectively.
Penambahan/
Additions
Pengurangan/
Deductions
Reklasifikasi/
Reclassifications
31 Desember/
December
2010
At cost:
Land
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Plant equipment
Office equipment
Transportation equipment
102,165
258,225
930,362
99,889
55,866
31,681
59,970
18,188
129,227
14,101
9,696
2,428
(958)
(3,175)
(2,418)
(2,379)
(906)
26,059
53,657
14,222
910
(5,543)
162,135
301,514
1,110,071
125,794
64,093
27,660
1,478,188
233,610
(9,836)
89,305
1,791,267
35,856
185,232
1,514,044
418,842
(9,836)
(112,025)
(578,814)
(53,731)
(46,032)
(24,724)
(21,418)
(85,327)
(12,745)
(4,943)
(2,284)
779
2,538
1,234
2,284
810
(815,326)
(126,717)
7,645
-
(934,398)
(2,002)
(1,935)
314
-
(3,623)
Provision for impairment
985,029
Net book value
-
696,716
Halaman - 43 - Page
(89,305)
(2,506)
7,255
(9,623)
856
4,018
131,783
Assets under construction
1,923,050
(135,170)
(654,348)
(74,865)
(47,835)
(22,180)
Accumulated depreciation:
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Plant equipment
Office equipment
Transportation equipment
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
1 Januari/
January
2009
Harga perolehan:
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Peralatan pabrik
Peralatan kantor
Alat- alat pengangkutan
Aset dalam penyelesaian
Akumulasi penyusutan:
Bangunan dan prasarana
Mesin dan peralatan
Peralatan pabrik
Peralatan kantor
Alat- alat pengangkutan
Pengurangan/
Deductions
92,125
208,695
877,651
69,375
54,709
31,233
7,952
4,731
25,409
22,687
4,538
2,850
(1,894)
(10,750)
(16,185)
(2,842)
(2,412)
1,333,788
68,167
(34,083)
91,679
55,095
1,425,467
123,262
(34,083)
(93,897)
(521,168)
(40,605)
(43,797)
(23,903)
(19,209)
(74,586)
(18,647)
(5,445)
(2,878)
1,731
6,025
15,695
2,757
2,047
(723,370)
(120,765)
28,255
(2,002)
-
Penurunan nilai
Nilai buku bersih
Penambahan/
Additions
-
-
Anak
perusahaan
yang
dilepas/
Disposed
subsidiaries
Reklasifikasi/
Reclassifications
2,088
46,693
38,143
24,012
(38)
20
110,918
(110,918)
-
(91)
(501)
(10)
102,165
258,225
930,362
99,889
55,866
31,681
(602)
1,478,188
(602)
(650)
10,824
(10,174)
-
35,856
At cost:
Land
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Plant equipment
Office equipment
Transportation equipment
Assets under construction
1,514,044
Accumulated depreciation:
Buildings and improvements
Machinery and equipment
Plant equipment
Office equipment
Transportation equipment
91
453
10
(112,025)
(578,814)
(53,731)
(46,032)
(24,724)
-
554
(815,326)
-
-
(2,002)
Provision for impairment
696,716
Net book value
702,097
Depreciation expense was allocated as follows:
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:
2010
2009
Biaya produksi tidak langsung
Beban penjualan
109,278
2,560
105,259
3,670
Beban umum dan administrasi
14,879
11,836
126,717
120,765
Rincian keuntungan/(kerugian) penjualan aset tetap
adalah sebagai berikut:
2010
Harga jual
Nilai buku bersih
31 Desember/
December
2009
Indirect manufacturing expenses
Selling expenses
General and administrative
expenses
Details of the gain/(loss) on sale of fixed assets are as
follows:
2009
2,074
(1,418)
1,816
(4,627)
656
Aset dalam penyelesaian terutama terdiri dari mesin dan
bangunan yang diperkirakan akan selesai tahun 2011.
Persentase penyelesaian aset dalam penyelesaian pada
tanggal 31 Desember 2010 adalah sekitar 1% - 95%
(2009: 1% - 90%).
Proceeds
Net book value
(2,811)
Assets under constuction mainly consist of machinery
and building which are expected to be completed in
2011. The percentage of completion for assets under
constuction as at 31 December 2010 was
approximately 1% - 95% (2009: 1% - 90%).
Halaman - 44 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
10. ASET TETAP (lanjutan)
10. FIXED ASSETS (continued)
Hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Bangunan
(“HGB”) akan jatuh tempo antara tahun 2011 sampai
2034, dimana hak tersebut dapat diperpanjang.
Land rights in the form of “Hak Guna Bangunan”
(“HGB”) will expire between 2011 and 2034, in which
it can be extended.
Pada tanggal 31 Desember 2010, tidak ada aset tetap
yang dijadikan sebagai jaminan fasilitas kredit
Perusahaan dan anak perusahaan (2009: Rp 40,4 miliar)
(lihat Catatan 16).
On 31 December 2010, there were no fixed assets
used as collateral for the Company and its
subsidiaries’ loans (2009: Rp 40.4 billion) (refer to
Note 16).
Pada tanggal 31 Desember 2010, seluruh aset tetap,
kecuali tanah, diasuransikan terhadap risiko kebakaran,
pencurian dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan
setara dengan Rp 1.563 miliar (2009: Rp 1.935 miliar).
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan
tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian
atas aset yang dipertanggungkan.
On 31 December 2010, all fixed assets, except land,
were insured against fire, theft and other possible
risks equivalent to Rp 1,563 billion (2009: Rp 1,935
billion). Management believes that insurance
coverage is adequate to cover possible losses on the
assets insured.
11. PROPERTI INVESTASI
11. INVESTMENT PROPERTIES
2010
Tanah
Bangunan
2009
47,609
374
49,046
404
47,983
49,450
Mutasi properti investasi adalah sebagai berikut :
Land
Buildings
The movement of the investment properties is as
follows :
2010
2009
Saldo awal
Reklasifikasi ke aset tetap
Perubahan nilai wajar
selama tahun berjalan
49,450
-
52,167
(4,213)
Begining balance
Reclassification to fixed assets
(1,467)
1,496
Changes in fair value during the year
Saldo akhir
47,983
49,450
Ending balance
Pendapatan sewa yang diakui pada laporan laba rugi
konsolidasian masing-masing sebesar Rp 278 juta untuk
tahun 2010 dan 2009.
The rent income recognised in the consolidated
statements of income amounted to Rp 278 million in
2010 and 2009, respectively.
Properti investasi berlokasi di Jakarta, Bekasi, dan
Bogor.
Investment properties are located in Jakarta, Bekasi,
and Bogor.
Halaman - 45 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
12. GOODWILL
12. GOODWILL
Goodwill positif
Positive goodwill
Akun ini merupakan selisih lebih biaya perolehan atas
bagian nilai wajar aset bersih anak perusahaan, sebagai
berikut:
This account represents the excess of the
acquisition cost over the interest in the fair value of
the net assets of subsidiaries, as follows:
2010
PT FSCM Manufacturing Indonesia
PT Senantiasa Makmur
PT Menara Terus Makmur
PT Federal Izumi Manufacturing
PT Ardendi Jaya Sentosa
PT Indokarlo Perkasa
Akumulasi amortisasi
dan penurunan nilai
Nilai buku bersih
2009
7,732
7,080
3,337
1,963
647
257
7,732
7,080
3,337
1,963
647
257
PT FSCM Manufacturing Indonesia
PT Senantiasa Makmur
PT Menara Terus Makmur
PT Federal Izumi Manufacturing
PT Ardendi Jaya Sentosa
PT Indokarlo Perkasa
21,016
21,016
(14,920)
(14,301)
Accumulated amortisation and
impairment
6,096
6,715
Net book value
Goodwill yang timbul dari akuisisi FSCM telah mengalami
penurunan nilai yang bersifat permanen dan kerugiannya
dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun
2009 sebesar Rp 4,5 miliar.
Goodwill arising from the aquisition of FSCM has
been written down to recognise a permanent decline
in value and the losses are charged to the 2009
consolidated statement of income amounting to
Rp 4.5 billion.
Goodwill negatif
Negative goodwill
Akun ini merupakan selisih lebih bagian nilai wajar aset
bersih anak perusahaan atas biaya perolehannya,
sebagai berikut:
This account represent the excess of the interest in
the fair value of the net assets of subsidiaries over
the acquisition cost, as follows:
2010
2009
PT Astra Daido Steel Indonesia
PT Gemala Kempa Daya
1,693
333
1,693
333
PT Astra Daido Steel Indonesia
PT Gemala Kempa Daya
Akumulasi amortisasi
2,026
(678)
2,026
(575)
Accumulated amortisation
Nilai buku bersih
1,348
1,451
Net book value
Amortisasi goodwill masing-masing sebesar Rp 516 juta
tahun 2010 dan Rp 863 juta tahun 2009 diakui sebagai
beban lain-lain dalam laporan laba rugi konsolidasian.
Amortisation of goodwill amounted to Rp 516 million
in 2010 and Rp 863 million in 2009 is included in
other expenses in the consolidated statements of
income.
Halaman - 46 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PINJAMAN JANGKA PENDEK
13. SHORT-TERM LOANS
2010
Rupiah
PT Bank Mizuho Indonesia
PT Bank OCBC Indonesia
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk
2009
90,000
50,000
5,000
30,000
-
145,000
30,000
Pinjaman jangka pendek yang disebutkan di atas
dibebani suku bunga tahunan sebagai berikut:
The above short-term loans attracted interest at the
following annual rates:
2010
Rupiah
8.37% - 10.50%
Rupiah
PT Bank Mizuho Indonesia
PT Bank OCBC Indonesia
PT Bank Ekonomi Raharja Tbk
2009
9.48% - 14.00%
Rupiah
Nilai tercatat dari pinjaman jangka pendek menyerupai
nilai wajarnya.
The carrying amounts of
approximate their fair value.
Informasi lain mengenai pinjaman jangka pendek pada
tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai
berikut:
Other information relating to short-term loans as at
31 December 2010 and 2009 is as follows:
Kreditur/
Lender
PT Bank
Mizuho
Indonesia
Fasilitas kredit/Credit facility
Jadwal pembayaran/
Repayment schedule
short-term
loans
Tingkat bunga/
Interest rate
Pada tanggal 5 Juni 2007, FIM memperoleh fasilitas
pinjaman jangka pendek maksimum sebesar Rp 35 miliar.
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo pinjaman FIM
sebesar Rp 20 milliar (2009: Rp 30 miliar)/ On 5 June
2007, FIM obtained a short-term facility loan with a
maximum amount of Rp 35 billion. As at 31 December
2010 the outstanding loan of FIM was Rp 20 billion (2009:
Rp 30 billion).
15 Mei/May 2011
(2009: 5 Juni/June
2010)
Cost of funds
(CoF) + 1.50%.
Pada tanggal 18 Juni 2010, Perusahaan memperoleh
fasilitas pinjaman berulang maksimum sebesar Rp 100
miliar. Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo pinjaman
Perusahaan sebesar Rp 70 miliar/On 18 June 2010, the
Company obtained a revolving loan facility with a
maximum amount of Rp 100 billion. As at 31 December
2010, the outstanding loan of the Company was Rp 70
billion.
10 Januari 2011 dan
20 Januari 2011 untuk
pokok pinjaman
masing-masing
sebesar Rp 50 miliar
dan Rp 20 miliar/10
January 2011 and 20
January 2011 for
principal amount of
Rp 50 billion and
Rp 20 billion,
respectively
Sertifikat Bank
Indonesia (SBI) +
2.15%.
PT Bank
OCBC
Indonesia
Pada tanggal 29 Oktober 2010, Perusahaan memperoleh
fasilitas pinjaman berulang maksimum sebesar Rp 100
miliar/On 29 October 2010, the Company obtained a
revolving loan facility with a maximum amount of Rp 100
billion.
6 Januari/January
2011
JIBOR + 2.15%.
PT Bank
Ekonomi
Raharja
Pada tanggal 23 Desember 2005, IKP memperoleh
fasilitas kredit modal kerja maksimum sebesar Rp 10
miliar/On 23 December 2005, IKP obtained a working
capital credit facility with a maximum amount of Rp 10
billion.
26 Desember/
December 2011
(2009: 26 Desember/
December 2010)
SBI + 3.00%
Halaman - 47 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
13. PINJAMAN JANGKA PENDEK (lanjutan)
13. SHORT-TERM LOANS (continued)
Pada bulan Januari 2011, Perusahaan melunasi pokok
pinjaman kepada PT Bank Mizuho Indonesia dan
PT Bank OCBC Indonesia masing-masing sebesar
Rp 50 miliar dan Rp 20 miliar. Sisa pokok pinjaman
diperpanjang sampai periode selanjutnya.
In January 2011, the Company paid the loan to
PT Bank Mizuho Indonesia and PT Bank OCBC
Indonesia amounting to Rp 50 billion and Rp 20
billion, respectively. The outstanding amount of the
loan is extended to the next period.
Sesuai perjanjian, Perusahaan dan anak perusahaan
diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu antara
lain batasan rasio keuangan dan persyaratan
administrasi.
Under the agreement, the Company and subsidiaries
are required to comply with certain covenants, such
as financial ratio covenants and administrative
requirements.
Pada tahun 2010, tidak ada jaminan yang digunakan
untuk fasilitas kredit di atas, kecuali fasilitas kredit untuk
IKP dijamin dengan piutang usaha pihak hubungan
istimewa tertentu (lihat Catatan 5).
In 2010, no collateral was pledged for the above
credit facilities, except that the credit facility for IKP is
secured by trade receivables from certain related
parties (refer to Note 5).
14. HUTANG USAHA
14. TRADE PAYABLES
2010
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa (lihat Catatan 32d)
Pihak ketiga
2009
261,216
346,878
248,050
319,397
608,094
567,447
Related parties
(refer to Note 32d)
Third parties
Hutang usaha berasal dari pembelian barang. Jangka
waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku dan
pembantu, baik dari pemasok dalam maupun luar negeri
berkisar antara 14 sampai 60 hari.
Trade payables arise from the purchases of goods.
Purchases of raw and indirect materials, both from
local and foreign suppliers, have credit terms of 14 to
60 days.
Tidak ada jaminan yang diagunkan atas hutang usaha.
No collateral was pledged on trade payables.
Lihat Catatan 35 untuk rincian saldo dalam mata uang
asing.
Refer to Note 35 for details of balances in foreign
currencies.
15. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR
15. ACCRUED EXPENSES
2010
Promosi penjualan
Insentif penjualan
Gaji dan bonus
Jasa profesional
Estimasi klaim produk
Utilitas
Perangkat lunak
Royalti
Perbaikan dan pemeliharaan
Biaya gudang
Kontribusi pensiun
Bea impor
Pelatihan dan pendidikan
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 1 miliar)
2009
82,410
57,532
20,310
14,195
12,885
11,101
10,259
8,555
1,792
1,409
1,123
1,123
234
42,015
27,269
12,672
22,568
16,724
6,841
7,144
7,960
529
1,429
62
1,163
6,797
6,116
229,725
152,492
Halaman - 48 - Page
Sales promotion
Selling incentive
Salaries and bonus
Professional fees
Product claim estimation
Utilities
Software
Royalty
Repair and maintenance
Warehousing
Pension contribution
Import charges
Training and education
Others
(below Rp 1 billion each)
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN JANGKA PANJANG
16. LONG-TERM LOANS
2010
Fasilitas Kredit Investasi
Dollar Amerika Serikat
PT Bank Mizuho Indonesia
(2010: USD 12.980.000 dan
2009: USD 17.600.000)
Rupiah
PT Bank OCBC Indonesia
PT Bank Central Asia Tbk
2009
116,703
165,440
20,739
-
33,501
4,562
Investment Credit Facilities
US Dollar
PT Bank Mizuho Indonesia
(2010: USD 12,980,000 and
2009: USD 17,600,000)
Rupiah
PT Bank OCBC Indonesia
PT Bank Central Asia Tbk
Bagian jangka pendek
137,442
(60,235)
203,503
(60,752)
Current portion
Bagian jangka panjang
77,207
142,751
Long-term portion
Pinjaman jangka panjang yang disebutkan di atas
dibebani suku bunga tahunan sebagai berikut:
The above long-term loans attracted interest at the
following annual rates:
2010
Rupiah
Dollar Amerika Serikat
10.50% - 11.03%
1.69% - 2.00%
2009
9.13 % - 14.00%
1.69 % - 3.71%
Rupiah
US Dollar
Nilai tercatat dari pinjaman jangka panjang menyerupai
nilai wajarnya.
The carrying amounts of
approximate their fair value.
Informasi lain mengenai pinjaman jangka panjang pada
tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai
berikut:
Other information relating to long-term loans as at
31 December 2010 and 2009 is as follows:
Jadwal pembayaran/
Repayment schedule
long-term
loans
Tingkat bunga/
Interest rate
Kreditur/Lender
Fasilitas kredit/Credit facility
PT Bank Mizuho
Indonesia
Pada tanggal 30 November 2007, Perusahaan
memperoleh pinjaman berjangka waktu 5 tahun
sejumlah USD 22 juta/On 30 November 2007, the
Company obtained a five-year loan credit facility for
a total amount of USD 22 million.
9 angsuran semesteran dengan jumlah
yang berbeda sampai
30 November 2012 /
Nine unequal semiannual
installments
until 30 November
2012
SIBOR + 1.20%
PT Bank OCBC
Indonesia
Pada tanggal 19 Mei 2009, FSCM memperoleh
pinjaman berjangka waktu 3 tahun sejumlah USD
3,8 juta (atau setara dengan nilai ekuivalennya
dalam Rupiah) dan Rp 1 miliar /On 19 May 2009,
FSCM obtained a three-year loan credit facility for a
total amount of USD 3.8 million (or its equivalent in
Rupiah) and Rp 1 billion.
Angsuran 3 bulanan
sampai 31 Mei 2012/
Quarterly installments
until 31 May 2012
CoF + 2.00%
PT Bank Central
Asia Tbk (BCA)
Pada tahun 2005, GKD memperoleh beberapa
fasilitas
kredit investasi dari BCA maksimum
sebesar Rp 28,2 miliar/In 2005, GKD obtained
several investment credit facilities from BCA, with a
maximum amount of Rp 28.2 billion.
25 Oktober/October
2010
10.50% (2009:
10.75% - 14.00%)
Halaman - 49 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
16. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan)
16. LONG-TERM LOANS (continued)
Sesuai perjanjian, Perusahaan dan anak perusahaan
diwajibkan memenuhi batasan-batasan tertentu antara
lain batasan rasio keuangan dan persyaratan
administrasi.
Under the agreement, the Company and subsidiaries
is required to comply with certain covenants, such as
financial ratio covenants and administrative
requirements.
Pada tahun 2010, tidak ada jaminan yang digunakan
untuk fasilitas kredit di atas. Pada tahun 2009, fasilitas
kredit untuk GKD dijamin dengan piutang usaha,
persediaan, tanah dan bangunan dengan HGB No. 7050
dan mesin dan peralatan (lihat Catatan 5, 6 dan 10).
In 2010, no collateral was pledged for the above
credit facilities. In 2009, the loan facility of GKD was
secured by trade receivables, inventories, land and
building with HGB No. 7050 and machinery and
equipment (refer to Notes 5, 6 and 10).
17. KEWAJIBAN DERIVATIF
17. DERIVATIVE LIABILITIES
Pada tanggal 11 Juli 2008, Perusahaan menandatangani
kontrak cross currency swap dengan Standard Chartered
Bank. Perusahaan melakukan kontrak cross currency
swap untuk mengurangi risiko fluktuasi tingkat bunga dan
nilai tukar mata uang atas pinjaman bank dalam mata
uang asing.
On 11 July 2008, the Company signed a cross
currency swap contract with Standard Chartered
Bank. The Company entered into a cross currency
swap contract in order to mitigate the risk of
fluctuations in interest rates and exchange rates from
bank loans denominated in foreign currency.
Berdasarkan kontrak, Perusahaan akan menukar
pinjamannya sebesar USD 22 juta dengan jadwal
tertentu dan jumlah pembayaran bervariasi dalam Rupiah
mengikuti jadwal pembayaran pinjaman, yang berlaku
efektif sejak 15 Juli 2008 sampai dengan 30 November
2012. Berdasarkan kontrak, Perusahaan harus
membayar suku bunga dengan persentase tetap sebesar
12,56% per tahun dan kurs tukar tetap sebesar Rp
9.165/USD.
Based on the contract, which is effective starting
15 July 2008 until 30 November 2012, the Company
would swap its loan amount of USD 22 million under
certain terms and repayment will be made at varying
amounts in Rupiah. Based on the contract, the
Company has to pay a fixed interest rate of 12.56%
per annum and fixed exchange rate of
Rp 9,165/USD.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan
mempunyai nilai nosional sebesar USD 12.980.000
(2009: USD 17.600.000).
On 31 December 2010, the Company had a notional
amount of USD 12,980,000 (2009: USD 17,600,000).
Perubahan atas nilai wajar dari kontrak cross currency
swap yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai
yang secara efektif meng-off set variabilitas arus kas
yang berkaitan dengan pinjaman bank dicatat sebagai
“cadangan lindung nilai arus kas” dalam laporan
perubahan ekuitas konsolidasian tahun 2010. Nilai ini
kemudian ditransfer ke laporan laba rugi konsolidasian
sebagai penyesuaian atas realisasi laba atau rugi selisih
kurs dan pembayaran beban bunga yang berkaitan
dengan pinjaman bank yang dilindung nilai pada periode
yang sama dimana selisih kurs dan beban bunga
tersebut mempengaruhi laba.
Changes in the fair value of the cross currency swap
designated as hedging instruments that effectively
offset the variability of cash flows associated with the
bank loans are recorded as “cash flow hedge
reserve” in the 2010 consolidated statements of
changes in equity. These amounts subsequently are
transferred to the consolidated statements of income
as adjustments of the realisation of gain/(loss) on
foreign exchange rate and interest payments related
to the hedged loans in the same period in which the
related exchange rate differences and interest affect
earnings.
Pada tahun 2009, Perusahaan tidak menerapkan
akuntansi lindung nilai untuk instrumen derivatifnya dan
membukukan kerugian sebesar Rp 55 miliar yang
disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun
2009 sebagai “keuntungan/(kerugian) kurs mata uang
asing - bersih”.
In 2009, the Company did not apply the hedge
accounting for derivative instrument and recorded a
loss of Rp 55 billion in the 2009 consolidated
statement of income within “gain/(loss) on foreign
exchange - net”.
Halaman - 50 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
18. HAK MINORITAS
18. MINORITY INTERESTS
Rincian kepemilikan pemegang saham minoritas atas
ekuitas dan bagian hasil bersih anak perusahaan yang
dikonsolidasi adalah sebagai berikut:
Details of minority interests in the equity and share of
results of consolidated subsidiaries are as follows:
2010
PT Federal Izumi Manufacturing
PT Century Batteries Indonesia
PT Gemala Kempa Daya
PT Astra Daido Steel Indonesia
PT Nusa Keihin Indonesia
PT Senantiasa Makmur
Pada awal
tahun/
At beginning
of year
Bagian
hasil bersih/
Share of
result
Pada akhir
tahun/
At end
of year
46,208
45,478
43,868
21,873
16,434
8
21,291
11,117
39,065
5,900
6,749
4
(3,943)
(7,399)
(1,593)
(2,738)
(2)
63,556
56,595
75,534
26,180
20,445
10
173,869
84,126
(15,675)
242,320
Dividen/
Dividends
PT Federal Izumi Manufacturing
PT Century Batteries Indonesia
PT Gemala Kempa Daya
PT Astra Daido Steel Indonesia
PT Nusa Keihin Indonesia
PT Senantiasa Makmur
2009
PT Federal Izumi Manufacturing
PT Century Batteries Indonesia
PT Gemala Kempa Daya
PT Astra Daido Steel Indonesia
PT Nusa Keihin Indonesia
PT Senantiasa Makmur
Pada awal
tahun/
At beginning
of year
Bagian
hasil bersih/
Share of
result
34,612
38,886
30,301
19,207
14,455
-
13,064
6,592
13,567
3,981
4,486
-
(1,468)
(1,315)
(2,507)
-
8
46,208
45,478
43,868
21,873
16,434
8
137,461
41,690
(5,290)
8
173,869
19. MODAL SAHAM
Lain-lain/
Others
PT Federal Izumi Manufacturing
PT Century Batteries Indonesia
PT Gemala Kempa Daya
PT Astra Daido Steel Indonesia
PT Nusa Keihin Indonesia
PT Senantiasa Makmur
19. SHARE CAPITAL
Jumlah
saham/
Number
of shares
PT Astra International Tbk
Widya Wiryawan
(Komisaris)
Leonard Lembong
(Komisaris)
Robby Sani
(Direktur)
Gustav Afdhol Husein
(Direktur)
Masyarakat
(masing-masing di bawah 5%)
Dividen/
Dividends
Pada akhir
tahun/
At end
of year
2010
Persentase
kepemilikan/
Percentage
of ownership
Jumlah/
Amount
737,640,614
95.65
368,820
333,000
0.04
166
256,000
0.03
128
5,000
-
3
1,000
-
1
32,921,666
4.28
16,461
771,157,280
100.00
385,579
Halaman - 51 - Page
PT Astra International Tbk
Widya Wiryawan
(Commissioner)
Leonard Lembong
(Commissioner)
Robby Sani
(Director)
Gustav Afdhol Husein
(Director)
Public
(below 5% each)
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
19. MODAL SAHAM (lanjutan)
19. SHARE CAPITAL (continued)
Jumlah
saham/
Number
of shares
PT Astra International Tbk
Leonard Lembong
(Komisaris)
Gustav Afdhol Husein
(Direktur)
Masyarakat
(masing-masing di bawah 5%)
2009
Persentase
kepemilikan/
Percentage
of ownership
Jumlah/
Amount
737,640,614
95.65
368,820
281,000
0.04
141
1,000
-
1
33,234,666
4.31
16,617
771,157,280
100.00
385,579
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR
PT Astra International Tbk
Leonard Lembong
(Commissioner)
Gustav Afdhol Husein
(Director)
Public
(below 5% each)
20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL
This account represents additional paid-in capital as
follows:
Akun ini merupakan tambahan modal disetor yang terdiri
dari:
2010
dan/and
2009
Selisih antara pembayaran yang diterima
dengan nilai nominal penawaran umum
perdana saham tahun 1998, bersih
Pelaksanaan opsi saham karyawan
Hak opsi yang habis masa berlakunya
Excess of proceeds over par value on initial
public offering of shares in 1998, net
Exercise of the employee stock options
Expired stock options
1,933
42,562
11,448
55,943
21. SELISIH NILAI TRANSAKSI
ENTITAS SEPENGENDALI
RESTRUKTURISASI
21. DIFFERENCES IN VALUE OF RESTRUCTURING
TRANSACTIONS AMONG ENTITIES UNDER
COMMON CONTROL
Akun ini merupakan selisih antara harga pengalihan
dengan nilai buku transaksi dalam rangka restrukturisasi
antara entitas sepengendali. Saldo pada tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 merupakan selisih harga
pengalihan dengan nilai buku transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali yang timbul dari akuisisi IKP pada
tahun 1997.
This account represents the difference between the
transfer price and book value of restructuring
transactions among entities under common control.
The balance as at 31 December 2010 and 2009
represents the differences between the transfer price
and book value of restructuring transactions among
entities under common control which arose from
acquisition of IKP in 1997.
Halaman - 52 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PENDAPATAN BERSIH
22. NET REVENUE
2010
Pihak ketiga
Lokal
Ekspor
Retur, insentif dan potongan penjualan
kepada pihak ketiga
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa (lihat Catatan 32a)
2009
3,739,074
665,056
3,350,488
664,175
4,404,130
4,014,663
(285,226)
Third parties
Local
Export
Sales returns, incentives and
discounts to third parties
(404,331)
4,118,904
3,610,332
2,136,205
1,655,466
6,255,109
5,265,798
Related parties
(refer to Note 32a)
Tidak ada pendapatan dari pelanggan pihak ketiga yang
melebihi 10% dari jumlah pendapatan bersih.
No revenue earned from third party customers
exceeded 10% of total net revenue.
Lihat Catatan 33 untuk pendapatan bersih berdasarkan
segmen usaha.
Refer to Note 33 for net revenue by business
segment.
23. BEBAN POKOK PENDAPATAN
23. COST OF REVENUE
2010
2009
Bahan baku yang digunakan
Tenaga kerja langsung
Biaya produksi tidak langsung
2,026,586
260,956
813,943
1,480,581
185,932
688,074
Raw materials used
Direct labour
Indirect manufacturing expenses
Jumlah biaya produksi
Barang dalam proses
Awal tahun
Pembelian
Akhir tahun
3,101,485
2,354,587
Total manufacturing expenses
Work in process
At beginning of year
Purchases
At end of year
Beban pokok produksi
Barang jadi
Awal tahun
Pembelian
Akhir tahun
3,243,781
2,461,896
236,710
1,884,150
(262,158)
273,443
1,818,552
(236,710)
5,102,483
4,317,181
62,075
170,195
(89,974)
57,453
111,931
(62,075)
Cost of goods manufactured
Finished goods
At beginning of year
Purchases
At end of year
Tidak ada pembelian dari pemasok pihak ketiga yang
melebihi 10% dari jumlah pendapatan.
No purchases from third party suppliers exceeded
10% of total revenues.
Lihat Catatan 32b untuk rincian pembelian dari pihak
yang mempunyai hubungan istimewa.
Refer to Note 32b for details of purchase from related
parties.
Halaman - 53 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
24. BEBAN USAHA
24. OPERATING EXPENSES
2010
2009
Beban penjualan
Gaji, upah dan kesejahteraan
karyawan
Pengepakan dan gudang
Iklan dan promosi
Royalti
Sewa
Penggantian barang rusak
Transportasi
Biaya kantor
Komunikasi
Penyusutan
Asuransi
Komisi dan insentif penjualan
Perbaikan dan pemeliharaan
Jamuan
Utilitas
Penyisihan penurunan nilai
piutang usaha
Biaya bank
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 1 miliar)
Selling expenses
59,069
44,872
44,703
15,552
13,277
10,252
5,255
3,277
3,006
2,560
1,794
1,639
1,249
1,237
1,162
36,388
48,894
44,952
10,912
3,054
5,169
3,296
1,220
2,268
3,670
1,204
3,213
1,104
1,026
686
1,050
981
7,083
1,370
5,006
2,829
215,941
178,338
Beban umum dan administrasi
Gaji, upah dan kesejahteraan
karyawan
Jasa profesional
Penyusutan
Biaya kantor
Perbaikan dan pemeliharaan
Transportasi
Pajak dan perijinan
Komunikasi
Pelatihan dan rekrutmen
Utilitas
Biaya peralatan
Biaya bank
Amortisasi
Sewa
Imbalan kerja
Asuransi
Sumbangan
Keamanan
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 1 miliar)
Salaries, wages and
employee welfare
Packing and warehouse
Advertising and promotion
Royalty
Rent
Damaged goods replacement
Transportation
Office expenses
Communication
Depreciation
Insurance
Sales commission and incentive
Repair and maintenance
Entertainment
Utilities
Provision for impairment
of trade receivables
Bank charges
Others
(below Rp 1 billion each)
General and administrative expenses
208,503
54,186
14,879
13,999
11,420
9,428
8,414
6,607
6,366
6,017
3,988
3,066
2,783
2,513
2,397
2,319
1,760
961
211,281
52,349
11,836
12,378
7,975
5,915
5,369
4,128
4,224
5,398
1,058
1,914
1,570
1,922
12,021
1,710
826
1,237
3,964
7,177
363,570
350,288
579,511
528,626
Lihat Catatan 32 untuk rincian saldo dan transaksi
dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Salaries, wages, and
employee welfare
Professional fees
Depreciation
Office expenses
Repair and maintenance
Transportation
Taxes and licenses
Communication
Training and recruitment
Utilities
Tools and equipment expenses
Bank charges
Amortisation
Rent
Employee benefits
Insurance
Donation
Security
Others
(below Rp 1 billion each)
Refer to Note 32 for details of related party balances
and transactions.
Halaman - 54 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
25. PENGHASILAN BUNGA
25. INTEREST INCOME
2010
Deposito berjangka
Jasa giro dan lain-lain
24,531
4,595
36,934
8,532
29,126
45,466
26. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN
31,762
169
27,954
31,931
Bank
Others
27. OTHER INCOME - NET
2010
2009
18,800
18,290
15,192
9,248
12,530
16,350
(1,467)
1,496
(1,688)
10,300
(3,469)
6,296
59,427
42,451
28. LABA BERSIH PER SAHAM
Finance leases income
Sales of scrap goods
Management fees
(Loss)/gain on changes in fair value of
investment properties
Loss on write off and
impairment of fixed assets and
gain on sale of fixed assets, net
Others, net
28. NET EARNINGS PER SHARE
Laba per saham dihitung dengan membagi laba bersih
dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang
beredar pada tahun bersangkutan.
2010
Laba per saham:
Laba bersih
2009
27,327
627
27. PENGHASILAN LAIN-LAIN - BERSIH
Pendapatan dari sewa pembiayaan
Penjualan barang bekas
Jasa manajemen
(Kerugian)/keuntungan selisih perubahan
nilai wajar properti investasi
Kerugian atas penghapusan dan
penurunan nilai aset tetap dan
keuntungan penjualan aset tetap, bersih
Lain-lain, bersih
Time deposits
Current accounts and others
26. INTEREST AND FINANCIAL CHARGES
2010
Bank
Lain-lain
2009
1,141,179
Earnings per share are calculated by dividing net
profit by the weighted average number of ordinary
shares outstanding during the year.
2009
768,265
Earnings per share:
Net profit
Rata-rata tertimbang jumlah
saham biasa yang beredar dasar dan dilusian
771,157,280
771,157,280
Weighted average number of
ordinary shares outstanding basic and diluted
Laba per saham - dasar
dan dilusian (Rupiah penuh)
1,480
996
Earnings per share - basic
and diluted (full Rupiah)
Halaman - 55 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA
29. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION
2010
Kewajiban di neraca terdiri dari:
Imbalan pasca-kerja
Imbalan jangka panjang lainnya
2009
102,783
53,569
99,487
46,796
Balance sheets obligation consists of:
Post-employment benefits
Other long-term benefits
156,352
146,283
Dikurangi:
Bagian jangka pendek
(15,744)
(16,950)
Less:
Current portion
Bagian jangka panjang
140,608
129,333
Non-current portion
10,854
12,332
34,972
5,915
Charged to statements of income:
Post-employment benefits
Other long-term benefits
23,186
40,887
Dibebankan pada laporan laba rugi:
Imbalan pasca-kerja
Imbalan jangka panjang lainnya
Hasil aktual dari aset program adalah Rp 20,6 miliar
(2009: Rp 16,4 miliar).
The actual return on plan assets was Rp 20.6 billion
(2009: Rp 16.4 billion).
Aset program termasuk saham dan obligasi PT Astra
International Tbk, beberapa anak perusahaan dan jointly
controlled entities dari PT Astra International Tbk.
Plan assets include shares and bonds of PT Astra
International Tbk, certain subsidiaries and jointly
controlled entities of PT Astra International Tbk.
Kewajiban imbalan kerja yang diakui
konsolidasian adalah sebagai berikut:
The employee benefits obligation recognised in the
consolidated balance sheets is determined as
follows:
di
neraca
2010
Imbalan pasca-kerja/
Post-employment benefits
Tanpa
Pendanaan/
pendanaan/
Funded
Unfunded
Nilai kini kewajiban
Nilai wajar aset program
Keuntungan aktuarial
belum diakui
Biaya jasa lalu belum diakui
Aset yang tidak diakui
Imbalan
jangka panjang
lainnya/Other
long-term benefits
Jumlah/
Total
76,051
(78,319)
64,174
-
53,569
-
193,794
(78,319)
(2,268)
64,174
53,569
115,475
8,886
2,257
22,592
7,142
-
-
31,478
7,142
2,257
8,875
93,908
53,569
156,352
Present value of obligation
Fair value of plan assets
Unrecognised actuarial gain
Unrecognised past service cost
Unrecognised assets
2009
Imbalan pasca-kerja/
Post-employment benefits
Tanpa
Pendanaan/
pendanaan/
Funded
Unfunded
Nilai kini kewajiban
Nilai wajar aset program
(Kerugian)/keuntungan aktuarial
belum diakui
Biaya jasa lalu belum diakui
Aset yang tidak diakui
Imbalan
jangka panjang
lainnya/Other
long-term benefits
Jumlah/
Total
89,844
(61,187)
60,906
-
46,796
-
197,546
(61,187)
28,657
60,906
46,796
136,359
(9,846)
2,722
17,434
(386)
-
21,533
77,954
Halaman - 56 - Page
46,796
7,588
(386)
2,722
146,283
Present value of obligation
Fair value of plan assets
Unrecognised actuarial (loss)/gain
Unrecognised past service cost
Unrecognised assets
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan)
29. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (continued)
Beban bersih yang diakui pada laporan laba rugi
konsolidasian adalah sebagai berikut:
Net expenses recognised in consolidated statements
of income are as follows:
2010
Imbalan pasca -kerja/
Post-employment benefits
Tanpa
Pendanaan/
pendanaan/
Funded
Unfunded
Biaya jasa kini
Beban bunga
Hasil aset program yang diharapkan
Kerugian/(keuntungan) aktuarial
Biaya jasa lalu
Imbalan
jangka panjang
lainnya/Other
long-term benefits
Jumlah/
Total
(14,517)
8,353
(5,925)
3,744
-
21,200
5,983
(9,097)
1,113
10,352
4,257
(2,277)
-
17,035
18,593
(5,925)
(7,630)
1,113
(8,345)
19,199
12,332
23,186
Current service cost
Interest cost
Expected return on plan assets
Actuarial loss/(gain)
Past service cost
2009
Imbalan pasca-kerja/
Post-employment benefits
Tanpa
Pendanaan/
pendanaan/
Funded
Unfunded
Biaya jasa kini
Beban bunga
Hasil aset program yang diharapkan
Kerugian/(keuntungan) aktuarial
Biaya jasa lalu
Imbalan
jangka panjang
lainnya/Other
long-term benefits
Jumlah/
Total
12,484
8,428
(4,667)
851
-
11,160
6,492
(954)
1,178
9,557
5,239
(8,881)
-
33,201
20,159
(4,667)
(8,984)
1,178
17,096
17,876
5,915
40,887
Current service cost
Interest cost
Expected return on plan assets
Actuarial loss/(gain)
Past service cost
Beban imbalan kerja pada tahun 2010 sebesar Rp 23,2
miliar (2009: Rp 40,9 miliar) dialokasikan ke beban
pokok penjualan dan beban usaha.
The employee benefits expenses in 2010 amounting
to Rp 23.2 billion (2009: Rp 40.9 billion) were
allocated to cost of revenue and operating expenses.
Mutasi kewajiban yang diakui pada neraca konsolidasian
adalah sebagai berikut:
The movements in the liability recognised in the
consolidated balance sheets are as follows:
2010
Imbalan pasca-kerja/
Post-employment benefits
Tanpa
Pendanaan/
pendanaan/
Funded
Unfunded
Saldo awal tahun
Beban tahun berjalan
Pembayaran manfaat
Kontribusi iuran
Transfer ke pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Aset yang tidak diakui
Saldo akhir tahun
21,533
(8,345)
(849)
(2,551)
(448)
(465)
8,875
Imbalan
jangka panjang
lainnya/Other
long-term benefits
77,954
19,199
(3,245)
-
46,796
12,332
(5,559)
-
-
-
93,908
53,569
Halaman - 57 - Page
Jumlah/
Total
146,283
23,186
(9,653)
(2,551)
Beginning of the year
Expense for the year
Payment of benefits
Payment of contribution
(448)
(465)
Transfer to related parties
Unrecognised assets
156,352
End of year
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan)
29. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (continued)
2009
Imbalan pasca-kerja/
Post-employment benefits
Tanpa
Pendanaan/
pendanaan/
Funded
Unfunded
Imbalan
jangka panjang
lainnya/Other
long-term benefits
Saldo awal tahun
Beban tahun berjalan
Pembayaran manfaat
Kontribusi iuran
Transfer ke pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Reklasifikasi
Aset yang tidak diakui
20,836
17,096
(910)
(6,082)
57,937
17,876
(822)
-
46,257
5,915
(5,376)
-
(5,424)
(2,963)
(1,020)
2,963
-
-
Saldo akhir tahun
21,533
77,954
46,796
Jumlah/
Total
125,030
40,887
(7,108)
(6,082)
Beginning of the year
Expense for the year
Payment of benefits
Payment of contribution
(5,424)
(1,020)
Transfer to related parties
Reclassification
Unrecognised assets
146,283
End of year
Kewajiban diestimasi untuk imbalan kerja dihitung oleh
PT Eldridge Gunaprima Solution dan PT Padma
Radya Aktuaria untuk tahun 2010 dan 2009, aktuaris
independen,
dengan
menggunakan
metode
“Projected-Unit-Credit”. Laporan aktuaria terakhir
adalah tanggal 10 Januari 2011.
The provision for employee benefits is based on
calculations of PT Eldridge Gunaprima Solution and
PT Padma Radya Aktuaria in 2010 and 2009, an
independent actuary, using the “Projected-Unit-Credit”
method. The latest actuarial report was dated
10 January 2011.
Asumsi aktuarial pokok yang digunakan adalah
sebagai berikut:
The principal actuarial assumptions used are as
follows:
2010
Tingkat diskonto
Hasil aset program yang
diharapkan
Tingkat gaji masa mendatang
Usia pensiun normal
Tingkat mortalitas
Tingkat pengunduran diri
2009
8% - 9%
10%
Discount rate
10%
8%
55
TMI II 1999
2% untuk karyawan
yang berusia 25 tahun
dan menurun linier
ke 0,5% pada usia 45 tahun
dan seterusnya/
2% for employee
up to 25 years and
will linearly decrease
until 0.5% at age 45 years
and thereafter
10%
9%
55
TMI II 1999/CSO 1980
1% - 2% untuk karyawan
yang berusia sampai
dengan 25 - 35 tahun dan
menurun linier ke 0.5% - 0%
pada usia 45 - 55 tahun/
1% - 2% for employee
up to 25 - 35 years
and will linearly
decrease until 0.5% - 0%
at age 45 - 55 years
Expected return on plan assets
Future salary increases
Normal pension age
Mortality rate
Resignation rate
Halaman - 58 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
29. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan)
29. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (continued)
Program Iuran Pasti
Defined Contribution Plan
Peraturan Dana Pensiun Astra Dua telah disahkan oleh
Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat
Keputusannya
No.
KEP-288/KM.5/2005
tanggal
6 September 2005. Perusahaan dan anak perusahaan
membayar kontribusi iuran sebesar 6,4% dan karyawan
sebesar 3,2% dari gaji kotor karyawan kepada Dana
Pensiun Astra Dua.
The Dana Pensiun Astra Dua’s regulation was
approved by the Minister of Finance of Republic of
Indonesia in the Decision Letter No. KEP288/KM.5/2005 dated 6 September 2005. The
Company and its subsidiaries contribute 6.4% and
employees contribute 3.2% of monthly gross salaries
to Dana Pensiun Astra Dua.
Program Imbalan Pasti
Defined Benefits Plan
Peraturan Dana Pensiun Astra Satu telah disahkan oleh
Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan
No. KEP-287/KM.5/2005
tanggal
6 September 2005. Program dana pensiun ini
memberikan imbalan pensiun berdasarkan rata-rata gaji
kotor karyawan dalam dua puluh empat bulan terakhir
dan masa kerja karyawan. Perusahaan dan anak
perusahaan membayar kontribusi iuran sebesar 6,4% 7,5% (2009: 6,7% - 7,3%) dan karyawan sebesar 3,2%
dari gaji kotor karyawan kepada Dana Pensiun Astra
Satu.
The Dana Pensiun Astra Satu’s regulation was
approved by the Minister of Finance of the Republic of
Indonesia in the Decision Letter No. KEP287/KM.5/2005 dated 6 September 2005. The
pension plan provides pension benefits based on the
average of the last twenty-four months’ gross salaries
of employees and years of service. The Company and
its subsidiaries contribute 6.4% - 7.5% (2009: 6.7% 7.3%) and its employees contribute 3.2% of monthly
gross salaries to Dana Pensiun Astra Satu.
30. DIVIDEN
30. DIVIDENDS
Pada
tanggal
7
Oktober
2010,
Perusahaan
mengumumkan dividen kas interim untuk tahun buku
2010 sebesar Rp 121,8 miliar atau Rp 158 (Rupiah
penuh) per saham. Dividen tersebut dibayarkan pada
tanggal 4 November 2010.
On 7 October 2010, the Company declared an interim
cash dividend for 2010 amounting to Rp 121.8 billion
or Rp 158 (full Rupiah) per share. The dividend was
paid on 4 November 2010.
Pada RUPS Tahunan Perusahaan tanggal 20 Mei 2010,
dividen kas final untuk tahun 2009 sejumlah Rp 461,1
miliar atau Rp 598 (Rupiah penuh) per saham disetujui.
Termasuk di dalamnya dividen kas interim sejumlah Rp
92,5 miliar atau Rp 120 (Rupiah penuh) per saham yang
dibayarkan pada tanggal 11 November 2009. Sisa
sejumlah Rp 368,6 miliar atau Rp 478 (Rupiah penuh)
per saham dibayarkan pada tanggal 30 Juni 2010.
At the Company’s Annual General Meeting of
Shareholders held on 20 May 2010, a final cash
dividend for 2009 of Rp 461.1 billion or Rp 598 (full
Rupiah) per share was approved. This included an
interim cash dividend of Rp 92.5 billion or Rp 120 (full
Rupiah) per share, which was paid on 11 November
2009. The remaining Rp 368.6 billion or Rp 478 (full
Rupiah) per share was paid on 30 June 2010.
Pada RUPS Tahunan Perusahaan tanggal 8 Mei 2009,
dividen kas final untuk tahun 2008 sejumlah Rp 226,7
miliar atau Rp 294 (Rupiah penuh) per saham disetujui.
Termasuk di dalamnya dividen kas interim sejumlah Rp
88,7 miliar atau Rp 115 (Rupiah penuh) per saham yang
dibayarkan pada tanggal 11 November 2008. Sisa
sejumlah Rp 138 miliar atau Rp 179 (Rupiah penuh) per
saham dibayarkan pada tanggal 22 Juni 2009.
At the Company’s Annual General Meeting of
Shareholders held on 8 May 2009, a final cash
dividend for 2008 of Rp 226.7 billion or Rp 294 (full
Rupiah) per share was approved. This included an
interim cash dividend of Rp 88.7 billion or Rp 115 (full
Rupiah) per share, which was paid on 11 November
2008. The remaining Rp 138 billion or Rp 179 (full
Rupiah) per share was paid on 22 June 2009.
Halaman - 59 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
31. SALDO LABA DICADANGKAN
31. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS
Dalam RUPS Tahunan sebagaimana yang dituangkan
dalam Akta Notaris No. 25 tanggal 20 Mei 2010 dari
Imas Fatimah, S.H., pemegang saham menyetujui
pembentukan cadangan wajib pada tahun 2010 sebesar
Rp 7,5 miliar (2009: Rp 7,5 miliar). Saldo laba
dicadangkan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah
sebesar Rp 60 miliar (2009: Rp 52,5 miliar).
32. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI
HUBUNGAN ISTIMEWA
At the Annual General Meeting of Shareholders as
stated in Notarial Deed No. 25 dated 20 May 2010 of
Imas Fatimah, S.H., the shareholders approved an
appropriation to the statutory reserve amounting to
Rp 7.5 billion in 2010 (2009: Rp 7.5 billion). The
balance of appropriated retained earnings as at 31
December 2010 was Rp 60 billion (2009: Rp 52.5
billion).
32. RELATED PARTY INFORMATION
Sifat hubungan istimewa
Nature of relationships
i.
PT Astra International Tbk merupakan pemegang
saham utama Perusahaan.
i.
PT Astra International Tbk is the majority
shareholder of the Company.
ii.
Lihat Catatan 1 untuk rincian anak perusahaan.
ii.
Refer to Note 1 for details of subsidiaries.
iii.
Lihat Catatan 8 untuk rincian perusahaan asosiasi
dan jointly controlled entities.
iii.
Refer to Note 8 for details of the Company’s
associates and jointly controlled entities.
iv.
Perusahaan yang pemegang sahamnya sama atau
pada akhirnya sama dengan pemegang saham
utama Perusahaan yaitu PT Astra Multi Truck
Indonesia (dahulu PT Astra Nissan Diesel
Indonesia), PT Andalan Multi Kencana, PT United
Tractors Tbk, PT Pama Persada Nusantara, PT
Kimia Tirta Utama, PT Suryaraya Lestari, PT
Gunung Sejahtera Dua Indah, PT Gunung Sejahtera
Ibu Pertiwi, PT Eka Dura Indonesia, PT Serasi
Autoraya, PT Sari Lembah Subur, PT Asuransi Astra
Buana dan PT Astra Graphia Information
Technology.
iv. Companies with the same or ultimately the same
shareholder as the majority shareholder of the
Company are PT Astra Multi Truck Indonesia
(formerly PT Astra Nissan Diesel Indonesia),
PT Andalan Multi Kencana, PT United Tractors
Tbk, PT Pama Persada Nusantara, PT Kimia
Tirta Utama, PT Suryaraya Lestari, PT Gunung
Sejahtera Dua Indah, PT Gunung Sejahtera Ibu
Pertiwi, PT Eka Dura Indonesia, PT Serasi
Autoraya, PT Sari Lembah Subur, PT Asuransi
Astra Buana and PT Astra Graphia Information
Technology.
v.
PT Isuzu Astra Motor Indonesia, PT Toyota Astra
Motor, PT Astra Honda Motor, PT Astra Daihatsu
Motor dan PT SKF Indonesia memiliki manajemen
kunci yang sama dengan Perusahaan, yang secara
langsung maupun tidak langsung mempunyai
pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut.
v.
PT Isuzu Astra Motor Indonesia, PT Toyota Astra
Motor, PT Astra Honda Motor, PT Astra Daihatsu
Motor and PT SKF Indonesia have the same key
management personnel as the Company, that
directly or indirectly has significant influence over
the companies.
Transaksi dan saldo dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Transactions and balances with related parties
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak
perusahaan mengadakan transaksi dengan pihak-pihak
yang mempunyai hubungan istimewa, yang terutama
meliputi transaksi-transaksi penjualan, pembelian dan
transaksi keuangan lainnya.
In the normal course of business, the Company and
subsidiaries entered into certain transactions with
related parties, mainly consisting of sales, purchases,
and other financial transactions.
Halaman - 60 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI
HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
32. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Transaksi dan saldo dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa (lanjutan)
Transactions and balances with related parties
(continued)
a.
a.
Pendapatan
Revenue
2010
Rp
PT Astra Honda Motor
PT Inti Ganda Perdana
PT Astra Daihatsu Motor
PT AT Indonesia
PT Kayaba Indonesia
PT Denso Indonesia dan anak
perusahaan
PT Astra Multi Truck Indonesia
(dahulu PT Astra Nissan
Diesel Indonesia)
PT Astra International Tbk
PT GS Battery
PT Akebono Brake Astra Indonesia
(dahulu PT Tri Dharma Wisesa)
PT Aisin Indonesia
PT Toyota Astra Motor
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
PT Toyoda Gosei Safety
Systems Indonesia
PT Andalan Multi Kencana
PT United Tractors Tbk
PT Kimia Tirta Utama
PT Federal Nittan Industries
PT Pama Persada Nusantara
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 1 miliar)
a)
b.
2009
%
a)
% a)
Rp
1,427,018
195,373
150,291
102,788
62,951
22.81
3.12
2.40
1.64
1.01
1,162,228
139,366
115,382
83,537
34,299
22.07
2.65
2.19
1.59
0.65
60,568
0.97
46,072
0.87
30,385
22,302
18,738
0.49
0.36
0.30
13,959
182
18,367
0.27
0.00
0.35
15,308
13,480
10,577
9,723
0.24
0.22
0.17
0.16
13,229
10,115
489
6,439
0.25
0.19
0.01
0.12
7,403
2,664
1,836
1,600
1,410
469
0.12
0.04
0.03
0.03
0.02
0.01
4,341
647
4,669
1,863
0.08
0.01
0.09
0.04
1,321
0.02
282
0.01
2,136,205
34.16
1,655,466
31.44
a)
% terhadap jumlah pendapatan bersih
Pembelian
b.
2010
Rp
PT GS Battery
PT Kayaba Indonesia
PT SKF Indonesia
PT Astra Nippon Gasket Indonesia
PT DIC Astra Chemicals
PT Akebono Brake Astra Indonesia
(dahulu PT Tri Dharma Wisesa)
PT Astra International Tbk
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 1 miliar)
a)
PT Astra Honda Motor
PT Inti Ganda Perdana
PT Astra Daihatsu Motor
PT AT Indonesia
PT Kayaba Indonesia
PT Denso Indonesia and
subsidiary
PT Astra Multi Truck Indonesia
(formerly PT Astra Nissan
Diesel Indonesia)
PT Astra International Tbk
PT GS Battery
PT Akebono Brake Astra Indonesia
(formerly PT Tri Dharma Wisesa)
PT Aisin Indonesia
PT Toyota Astra Motor
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
PT Toyoda Gosei Safety
Systems Indonesia
PT Andalan Multi Kencana
PT United Tractors Tbk
PT Kimia Tirta Utama
PT Federal Nittan Industries
PT Pama Persada Nusantara
Others
(below Rp 1 billion each)
% of total net revenue
Purchases
2009
%
a)
% a)
Rp
1,261,164
76,531
27,987
11,598
6,800
24.72
1.50
0.55
0.23
0.13
1,231,539
82,097
33,784
4,625
4,896
28.53
1.90
0.78
0.11
0.11
6,504
2,726
0.13
0.05
5,111
-
0.12
-
1,485
0.03
99
0.01
1,394,795
27.34
1,362,151
31.56
PT GS Battery
PT Kayaba Indonesia
PT SKF Indonesia
PT Astra Nippon Gasket Indonesia
PT DIC Astra Chemicals
PT Akebono Brake Astra Indonesia
(formerly PT Tri Dharma Wisesa)
PT Astra International Tbk
Others
(below Rp 1 billion each)
a)
% terhadap jumlah beban pokok pendapatan
Halaman - 61 - Page
% of total cost of revenue
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI
HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
32. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Transaksi dan saldo dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa (lanjutan)
Transactions and balances with related parties
(continued)
Harga atas transaksi-transaksi penjualan dan pembelian
dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa pada umumnya ditentukan melalui negosiasi
atau dengan menggunakan transactional net margin
method.
Prices for sales and purchase transactions with
related parties are generally determined by
negotiation or the transactional net margin method.
c.
Piutang usaha
c.
2010
PT Astra Honda Motor
PT AT Indonesia
PT Astra Daihatsu Motor
PT Inti Ganda Perdana
PT Kayaba Indonesia
PT Denso Indonesia dan
anak perusahaan
PT Toyota Astra Motor
PT GS Battery
PT Astra Multi Truck Indonesia
(dahulu PT Astra Nissan
Diesel Indonesia)
PT Toyoda Gosei Safety
Systems Indonesia
PT Aisin Indonesia
PT Akebono Brake Astra Indonesia
(dahulu PT Tri Dharma Wisesa)
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
PT Federal Nittan Industries
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 1 miliar)
Persentase terhadap jumlah aset
Trade receivables
2009
156,888
20,208
20,006
19,014
11,155
143,028
11,957
16,308
15,025
3,716
5,676
4,769
3,873
5,230
71
4,047
3,779
2,609
3,258
2,473
723
1,639
2,136
1,857
1,436
1,470
562
1,139
2,373
432
258,901
207,956
4.63
4.48
Piutang usaha dari pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa berasal dari transaksi penjualan
dan memiliki jangka waktu pembayaran 30 sampai
60 hari dari tanggal penjualan. Tidak ada penyisihan
atas piutang usaha dari pihak-pihak yang memiliki
hubungan istimewa.
Halaman - 62 - Page
PT Astra Honda Motor
PT AT Indonesia
PT Astra Daihatsu Motor
PT Inti Ganda Perdana
PT Kayaba Indonesia
PT Denso Indonesia and
subsidiary
PT Toyota Astra Motor
PT GS Battery
PT Astra Multi Truck Indonesia
(formerly PT Astra Nissan
Diesel Indonesia)
PT Toyoda Gosei
Safety Systems Indonesia
PT Aisin Indonesia
PT Akebono Brake Astra Indonesia
(formerly PT Tri Dharma Wisesa)
PT Isuzu Astra Motor Indonesia
PT Federal Nittan Industries
Others
(below Rp 1 billion each)
Percentage of total assets
Trade receivables from related parties arise from
sale transactions and are due 30 to 60 days after
the date of sales. There are no provisions held
against receivables from related parties.
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI
HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
32. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Transaksi dan saldo dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa (lanjutan)
Transactions and balances with related parties
(continued)
d.
d.
Hutang usaha
2010
PT GS Battery
PT Kayaba Indonesia
PT SKF Indonesia
PT Akebono Brake Astra Indonesia
(dahulu PT Tri Dharma Wisesa)
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp 1 miliar)
Persentase terhadap jumlah
kewajiban
2009
232,322
22,368
3,485
220,180
21,147
4,318
1,755
1,014
1,286
1,391
261,216
248,050
17.62
19.65
Hutang usaha terkait dengan pihak-pihak yang
memiliki hubungan istimewa berasal dari transaksi
pembelian dan memiliki jangka waktu pembayaran
30 sampai 60 hari dari tanggal pembelian. Hutang
usaha tersebut tidak memiliki bunga.
e.
Trade payables
e.
The Company and its subsidiaries entered into
non-trade transactions with related parties, as
follows:
Piutang lain-lain, piutang pihak yang
mempunyai hubungan istimewa
dan aset lain-lain
Other receivables, receivables from
related parties and other assets
2010
Piutang lain-lain - lancar
PT Astra Honda Motor
PT Astra Daihatsu Motor
PT Inti Ganda Perdana
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 1 miliar)
Piutang pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, tidak lancar
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 1 miliar)
Persentase dari jumlah aset
Percentage of total liabilities
Trade payables to related parties arise from
purchase transactions and are due 30 to 60 days
after the date of purchase. Those payables bear
no interest.
Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai
transaksi di luar usaha dengan pihak hubungan
istimewa, sebagai berikut:
Piutang karyawan
PT GS Battery
PT Kayaba Indonesia
PT SKF Indonesia
PT Akebono Brake Astra Indonesia
(formerly PT Tri Dharma Wisesa)
Others
(below Rp 1 billion each)
2009
36,374
30,149
9,055
699
1,059
5,564
1,064
-
2,008
-
12,821
6,628
-
1,922
-
1,922
49,195
38,699
0.88
0.83
Halaman - 63 - Page
Loan to employees
Other receivables - current
PT Astra Honda Motor
PT Astra Daihatsu Motor
PT Inti Ganda Perdana
Others
(below Rp 1 billion each)
Receivables from related parties,
non-current
Others
(below Rp 1 billion each)
Percentage to total assets
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI
HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
32. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Transaksi dan saldo dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa (lanjutan)
Transactions and balances with related parties
(continued)
e.
e.
Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai
transaksi di luar usaha dengan pihak hubungan
istimewa, sebagai berikut: (lanjutan)
Piutang karyawan terutama merupakan fasilitas
pinjaman pemilikan kendaraan bermotor yang
dilunasi secara angsuran melalui pemotongan gaji
bulanan. Piutang karyawan bagian lancar dicatat
dalam akun piutang lain-lain dan bagian tidak lancar
dicatat dalam akun aset lain-lain.
The Company and its subsidiaries entered into
non-trade transactions with related parties, as
follows: (continued)
Loans to employees mainly represent the vehicle
ownership program. These loans are repaid in
installments through deductions from monthly
salaries. The current portion of loan to
employees is presented as other receivables and
the non-current portion is presented as other
assets.
Hutang lain-lain, hutang kepada pihak yang
mempunyai hubungan istimewa dan
uang muka pelanggan
Other payables, payables to related parties
and customer advances
2010
Hutang pihak yang mempunyai
hubungan istimewa - jangka pendek
PT United Tractors Tbk
PT Astra Graphia Tbk
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 1 miliar)
2009
1,649
1,368
-
382
-
3,399
-
Hutang pihak yang mempunyai
hubungan istimewa - jangka
panjang
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 1 miliar)
Uang muka pelanggan
PT Kayaba Indonesia
PT Astra Honda Motor
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp 1 miliar)
Persentase dari jumlah kewajiban
-
222
-
222
3,061
3,038
517
528
2,096
6
8,195
1,051
11,594
1,273
0.78
0.10
Hutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa
jangka pendek dicatat dalam akun hutang lain-lain
dan bagian jangka panjang dicatat dalam akun
hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan
istimewa.
Halaman - 64 - Page
Payables to related
parties - current
PT United Tractors Tbk
PT Astra Graphia Tbk
Others
(below Rp 1 billion each)
Payables to related
parties - non-current
Others
(below Rp 1 billion each)
Customer advances
PT Kayaba Indonesia
PT Astra Honda Motor
Others
(below Rp 1 billion each)
Percentage of total liabilities
The current portion of payables to related parties
is presented as other payables and the noncurrent portion is presented as payables to
related parties.
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
32. INFORMASI MENGENAI PIHAK YANG MEMPUNYAI
HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
32. RELATED PARTY INFORMATION (continued)
Transaksi dan saldo dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa (lanjutan)
Transactions and balances with related parties
(continued)
e.
e.
Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai
transaksi di luar usaha dengan pihak hubungan
istimewa, sebagai berikut: (lanjutan)
Piutang dan hutang kepada pihak hubungan
istimewa lainnya terutama timbul dari biaya yang
dibayarkan terlebih dahulu oleh pihak hubungan
istimewa atau sebaliknya dan tidak dikenakan bunga
serta tanpa jadwal pengembalian.
The Company and its subsidiaries entered into
non-trade transactions with related parties, as
follows: (continued)
Receivables and payables to related parties
mainly represent payments of expenses by
related parties or vice versa which are noninterest bearing and without definite terms of
repayment.
f.
Perusahaan bertindak sebagai distributor dalam
pemasaran dan penjualan produk PT GS Battery
dan PT Kayaba Indonesia.
f.
g.
Perusahaan dan sebagian anak Perusahaan
mengasuransikan persediaan dan aset tetap kepada
PT Asuransi Astra Buana (lihat Catatan 6 dan 10).
g. The Company and some subsidiaries insured
their
inventories
and
fixed
assets
to
PT Asuransi Astra Buana (refer to Notes 6
and 10).
h.
Pada tanggal 10 Desember 2010, MTM, anak
perusahaan, melakukan pembelian tanah yang
terletak di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang
dari PT United Tractors Tbk sebesar Rp 16,5 miliar.
Pada tanggal 31 Desember 2010 hutang atas
pembelian tanah sebesar Rp 1,6 miliar dicatat
sebagai hutang lain-lain.
h.
On 10 December 2010, MTM, a subsidiary,
purchased land located in Jababeka Industrial
Estate, Cikarang amounting to Rp 16.5 billion
from PT United Tractors Tbk. As at
31 December 2010, the outstanding payable
from purchase of land amounting to Rp 1.6
billion was presented as others payable.
i.
Perusahaan memberikan gaji dan tunjangan lainnya
kepada komisaris dan direksi Perusahaan sebesar
Rp 43,4 miliar dan Rp 39,7 miliar masing-masing
untuk 2010 dan 2009.
i.
Salaries and other benefits given to the
Company’s
commissioners
and
directors
amounted to Rp 43.4 billion and Rp 39.7 billion
in 2010 and 2009, respectively.
33. INFORMASI SEGMEN
The Company is appointed as the distributor for
marketing and selling the products of PT GS
Battery and PT Kayaba Indonesia.
33. SEGMENT INFORMATION
Segmen usaha
Business segments
Untuk tujuan pelaporan manajemen, Perusahaan dan
anak perusahaan dibagi dalam dua kelompok utama
kegiatan usaha, yaitu perdagangan dan manufaktur
komponen kendaraan bermotor. Kegiatan usaha
tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen
primer Perusahaan dan anak perusahaan, sebagai
berikut:
For management reporting purposes, the Company
and its subsidiaries are currently organised into two
main business activities, namely trading and
automotive
component
manufacturing.
These
business activities are the basis on which the
Company and its subsidiaries report their primary
segment information, as follows:
Halaman - 65 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
33. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
33. SEGMENT INFORMATION (continued)
Segmen usaha (lanjutan)
Business segments (continued)
Perdagangan/
Trading
2010
Manufaktur
komponen
kendaraan/
Automotive
component
manufacturing
Eliminasi/
Elimination
Jumlah/
Total
Pendapatan bersih
Pendapatan eksternal
Pendapatan antar segmen
2,774,662
931,751
3,480,447
642,986
(1,574,737)
6,255,109
-
Net revenue
External revenue
Intersegment revenue
Pendapatan bersih
3,706,413
4,123,433
(1,574,737)
6,255,109
Net revenue
Beban pokok penjualan
(3,267,074)
(3,404,234)
1,568,825
(5,102,483)
Cost of revenue
1,152,626
Gross profit
761,275
Segment result
Unallocated operating
expenses
Laba kotor
439,339
719,199
(5,912)
Hasil segmen
253,318
498,789
9,168
Beban usaha tidak dapat dialokasikan
(188,160)
Laba usaha
Bagian laba bersih perusahaan
asosiasi dan jointly control
entities
Penghasilan bunga
Keuntungan/(kerugian) kurs
mata uang asing - bersih
Beban bunga dan keuangan
Amortisasi goodwill
Lain-lain
Pajak penghasilan
Lainnya tidak dapat dialokasikan
573,115
6,779
4,440
(354)
13,905
761,161
10,630
(5,105)
(9,755)
(162)
39,920
(3,355)
761,161
14,054
3,355
(13,600)
(665)
(6,400)
(516)
40,225
(168,956)
13,287
Operating profit
Equity in net income of
associates and jointly
controlled entities
Interest income
Gain/(loss) on
foreign exchange - net
Interest and financial charges
Amortisation goodwill
Others
Income tax expenses
Unallocated others
1,225,305
Income before
minority interests
(84,126)
Minority interests
1,141,179
Net profit
2,135,740
Segment assets
2,154,640
Investment in associates and
jointly controlled entities
Aset yang tidak dapat dialokasikan
1,295,472
Unallocated assets
Jumlah aset konsolidasi
5,585,852
Consolidated total assets
(1,277,520)
Segment liabilities
(205,185)
Unallocated liabilities
(1,482,705)
Consolidated total liabilities
Laba sebelum hak minoritas
Hak minoritas
Laba bersih
Aset segmen
Investasi pada perusahaan asosiasi dan
jointly controlled entities
Kewajiban segmen
1,266,984
2,455,493
-
2,154,640
(601,490)
(900,007)
(1,586,737)
-
223,977
Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
Jumlah kewajiban konsolidasi
Informasi lainnya
Pengeluaran barang modal
Pengeluaran barang modal yang tidak
dapat dialokasikan
17,654
365,656
(2,123)
Jumlah pengeluaran barang modal
Beban penyusutan dan amortisasi
Beban penyusutan dan amortisasi yang
tidak dapat dialokasikan
5,428
115,478
-
53,239
Other information
Capital expenditures
Unallocated capital
expenditures
434,426
Total capital expenditures
381,187
120,906
8,120
Jumlah beban penyusutan dan amortisasi
129,026
Halaman - 66 - Page
Depreciation and amortisation
expenses
Unallocated depreciation and
amortisation expenses
Total depreciation and
amortisation expenses
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
33. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
33. SEGMENT INFORMATION (continued)
Segmen usaha (lanjutan)
Business segments (continued)
Perdagangan/
Trading
2009
Manufaktur
komponen
kendaraan/
Automotive
component
manufacturing
Eliminasi/
Elimination
Jumlah/
Total
Pendapatan bersih
Pendapatan eksternal
Pendapatan antar segmen
2 ,575,491
946,498
2,690,307
621,605
(1,568,103)
5,265,798
-
Net revenue
External revenue
Intersegment revenue
Pendapatan bersih
3,521,989
3,311,912
(1,568,103)
5,265,798
Net revenue
Beban pokok penjualan
(3,135,994)
(2,750,525)
1,569,338
(4,317,181)
Cost of revenue
Laba kotor
385,995
561,387
1,235
948,617
Gross profit
Hasil segmen
Beban usaha tidak dapat
dialokasikan
196,411
381,863
10,283
588,557
(168,566)
Segment result
Unallocated operating
expenses
419,991
Operating profit
Equity in net income of
associates and jointly
controlled entities
Interest income
Laba usaha
Bagian laba bersih perusahaan
asosiasi dan jointly control
entities
Penghasilan bunga
Keuntungan kurs mata uang
asing - bersih
Beban bunga dan keuangan
Amortisasi goodwill
Lain-lain
Pajak penghasilan
Lainnya tidak dapat dialokasikan
6,209
509,774
16,699
(7,638)
509,774
15,270
1,181
(354)
8,403
10,115
(16,263)
(4,974)
17,714
7,638
(7,573)
11,296
(8,625)
(5,328)
18,544
(137,046)
(13,921)
Laba sebelum hak minoritas
809,955
Gain on foreign exchange - net
Interest and financial charges
Amortisation goodwill
Others
Income tax expenses
Unallocated others
Income before
minority interests
Hak minoritas
(41,690)
Laba bersih
768,265
Net profit
1,564,398
Segment assets
1,615,947
Investment in associates and
jointly controlled entities
Aset yang tidak dapat dialokasikan
1,464,594
Unallocated assets
Jumlah aset konsolidasi
4,644,939
Consolidated total assets
(879,566)
Segment liabilities
Aset segmen
Investasi pada perusahaan asosiasi dan
jointly controlled entities
Kewajiban segmen
1,165,817
1,891,193
-
1,615,947
(585,399)
(648,135)
(1,492,612)
-
353,968
Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
Jumlah kewajiban konsolidasi
Informasi lainnya
Pengeluaran barang modal
Pengeluaran barang modal yang tidak
dapat dialokasikan
4,198
93,695
(268)
Jumlah pengeluaran barang modal
Beban penyusutan dan amortisasi
Beban penyusutan dan amortisasi yang
tidak dapat dialokasikan
6,402
114,594
-
(382,726)
Unallocated liabilities
(1,262,292)
Consolidated total liabilities
28,325
Other information
Capital expenditures
Unallocated capital
expenditures
125,950
Total capital expenditures
97,625
120,996
4,791
Jumlah beban penyusutan dan amortisasi
125,787
Halaman - 67 - Page
Minority interests
Depreciation and amortisation
expenses
Unallocated depreciation and
amortisation expenses
Total depreciation and
amortisation expenses
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
33. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
33. SEGMENT INFORMATION (continued)
Segmen geografis
Geographical segments
Penjualan Perusahaan dan anak perusahaan di pasar
domestik (Indonesia) mencakup 89,37% dan 87,39%
dari pendapatan bersih masing-masing tahun 2010 dan
2009. Pendapatan sebesar 10,63% dan 12,61% dari
pendapatan bersih masing-masing untuk tahun 2010 dan
2009, berasal dari penjualan ekspor ke beberapa negara
terutama Sudan, Dubai, Filipina, Malaysia dan
Afganistan.
The Company and its subsidiaries’ sales in the
domestic market (Indonesia) amounted to 89.37% in
2010 and 87.39% in 2009 of the net revenue.
Revenue constituting 10.63% in 2010 and 12.61% in
2009 of the net revenue was from exports to several
countries, mainly to Sudan, Dubai, Philippines,
Malaysia and Afghanistan.
34. PERJANJIAN - PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN
KONTINJENSI
a.
Perjanjian-perjanjian royalti dan bantuan teknik
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS,
AND CONTINGENCIES
a.
Perusahaan dan anak perusahaan mengadakan
perjanjian bantuan teknik dengan beberapa prinsipal
luar negeri, sebagai berikut:
Perusahaan/
Company
FIM
MTM
Prinsipal luar negeri/
Foreign principal
Royalty and technical assistance agreements
The Company and its subsidiaries have technical
assistance agreements with several foreign
principals, as follows:
Tanggal efektif/
Effective date
MAHLE Engine Component Japan Corporation,
Jepang/Japan
COMMITMENTS
Tanggal
jatuh tempo/
Expiration date
Tarif/Rate
30 September
1992
Sampai pemberitahuan/
Upon notification
4% dari penjualan
bersih Al -fin Piston dan
Ring Carriers /
4% of Al -fin
Piston and Ring
Carriers’ net sales
1 Januari/
January 2007
31 Desember/
December 2012
0,75% dan 2% dari
penjualan bersih
mesin kendaraan
bermotor dan bensin/
0.75% and 2% of
motorcycles and
gasoline engines’
net sales
1 Juni/
June 2010
31 Mei/
May 2014
3% dari penjualan
ekspor bersih mesin
kendaraan bermotor/
3% of motorcycles’
net export sales
Metalart Corporation, Jepang/Japan
3 Oktober/
October 2001
Sampai pemberitahuan/
Upon notification
1,5% - 2,5% dari
penjualan bersih/ 1.5%2.5% of net sales
Kawasaki Industrial Co., Ltd., Jepang/Japan
18 September
1987
Sampai pemberitahuan/
Upon notification
2% dari penjualan
bersih/2% of net sales
Halaman - 68 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. PERJANJIAN - PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN
KONTINJENSI (lanjutan)
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS
AND CONTINGENCIES (continued)
a.
Perjanjian-perjanjian royalti dan bantuan teknik
(lanjutan)
Perusahaan/
Company
Prinsipal luar negeri/
Foreign principal
a.
Royalty and technical assistance agreements
(continued)
Tanggal efektif/
Effective date
Tanggal
jatuh tempo/
Expiration date
Tarif/Rate
FSCM
Daido Kogyo Co., Ltd., Jepang/Japan
1 Mei/
May 2007
30 April 2013
0,5% - 3% dari
penjualan/ 0.5% - 3%
of sales
IKP
Teito Rubber Ltd., Jepang/Japan
3 September
2004
3 September 2011
3% dari penjualan
bersih untuk
kendaraan bermotor
roda dua untuk 60
bulan pertama dan
2,5% untuk 24 bulan
berikutnya/
3% of two-wheel net
sales for the first
60 months and 2.5%
for the next 24 months
30 September
2005
30 September 2012
3% dari penjualan
bersih kendaraan
bermotor roda empat
untuk 60 bulan
pertama dan
2,5% untuk
24 bulan berikutnya/
3% of four-wheel
net sales for the first
60 months and 2.5%
for the next 24
months
GKD
Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corporation,
Jepang/Japan
31 Juli/
July 2007
Sampai pemberitahuan/
Upon notification
2% dari penjualan
bersih/2% of net sales
CBI
GS Yuasa International Ltd., Jepang/
Japan
1 Januari/
January 2008
Sampai pemberitahuan/
Upon notification
Rp 1.850 per unit dari
penjualan kendaraan
bermotor roda
empat dan Rp 350
per unit dari
penjualan kendaraan
bermotor roda dua/
Rp 1,850 per unit
for four-wheel sales
and Rp 350 per unit
for two wheel sales
Prinsipal luar negeri membebankan royalti kepada
Perusahaan dan anak perusahaan masing-masing
sebesar Rp 18,9 miliar dan Rp 15,8 miliar untuk
tahun 2010 dan 2009.
Halaman - 69 - Page
The foreign principals charged royalties to the
Company and its subsidiaries amounting to
Rp 18.9 billion and Rp 15.8 billion in 2010 and
2009, respectively.
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. PERJANJIAN - PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN
KONTINJENSI (lanjutan)
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS
AND CONTINGENCIES (continued)
b.
Fasilitas kredit
b.
Perusahaan dan anak perusahaan memperoleh
fasilitas kredit pinjaman jangka pendek dan jangka
panjang (lihat Catatan 13 dan 16). Selain itu
perusahaan dan anak perusahaan juga memperoleh
fasilitas kredit sebagai berikut :
Bank/Bank
Entitas/
Entity
Fasilitas/Facility
Credit facilities
The Company and subsidiaries have credit
facilities short-term loans and long-term loans
(refer to Notes 13 and 16). The Company and
subsidiaries have other credit facilities, as
follows:
Jumlah fasilitas/
Facility amount
Suku
bunga/
Interest
rate
Tanggal
jatuh
tempo/
Expiration
date
Fasilitas yang
digunakan
pada
31 Desember
2010/
Facility used
as at
31 December
2010
PT Bank
Central Asia
Tbk
GKD
Letter of credit
(“L/C”) line, foreign
exchange line
Maksimum USD
18 juta, USD 5
juta/Maximum
USD 18 million,
USD 5 million
-
8 Februari/
February
2011
Rp 5,4 miliar
dan USD 3,6
juta/Rp 5.4
billion and USD
3.6 million
PT Bank
Internasional
Indonesia Tbk
Perusahaan
dan anak
perusahaan
/The
Company
and
subsidiaries
L/C line, foreign
exchange line,
bank guarantee
line
Maksimum USD 5
juta, USD 2 juta,
Rp 800
juta/Maximum
USD 5 million,
USD 2 million,
Rp 800 million
-
28
Februari/
February
2011
USD 4,46 juta,
JPY 6,46 juta
dan Rp 50,3
juta/USD 4.46
million, JPY
6.46 million,
and Rp 50.3
million
Pinjaman
berulang/
Revolving loan
Rp 100 miliar/Rp
100 billion
-
29 Oktober/
October
2011
Fasilitas ini
belum
digunakan/
This facility has
not been used
FSCM
Spot and forward
foreign exchange,
specific advance
facility,
sight/usance L/C
Maksimum USD
1 juta, Rp 10
miliar, USD
1 juta/Maximum
USD 1 million,
Rp 10 billion,
USD 1 million
Cost of
Fund
(CoF) +
2%
30 April
2011
USD 246
ribu/thousand
Perusahaan/
The
Company
Specific advance
facility, trust receipt
facility,
sight/usance L/C
Maksimum fasilitas
kredit gabungan
Rp 50 miliar/
Combined
maximum facilities
Rp 50 billion
Cost of
Fund
(CoF) +
1.25%
30 Mei/
May 2011
Fasilitas ini
belum
digunakan/
These facilities
have not been
used
PT Bank
Mizuho
Indonesia
Perusahaan/
The
Company
Kredit modal kerja
berulang dan
fasilitas
impor/Revolving
working capital
credit and import
facility
Maksimum
Rp 80 miliar/
Maximum Rp 80
billion
Cost of
Fund
(CoF) +
1.75%
5 Februari/
February
2011
USD 1,33 juta
dan JPY 7,7
juta/USD 1.33
million and JPY
7.7 million
Standard
Chartered
Bank
Perusahaan
dan anak
perusahaan
/The
Company
and
subsidiaries
L/C facility and
trade facility
Maksimum kredit
gabungan
USD 3,5 juta/
Combined
maximum limit
USD 3.5 million
SIBOR +
1.30%
30
Juni/June
2011
USD 1,911
ribu/USD 1.911
thousand
PT Bank
OCBC
Indonesia
Halaman - 70 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. PERJANJIAN - PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN
KONTINJENSI (lanjutan)
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS
AND CONTINGENCIES (continued)
b.
Fasilitas kredit (lanjutan)
Bank/Bank
Entitas/
Entity
b.
Fasilitas/Facility
Jumlah fasilitas/
Facility amount
PT Bank
Resona
Perdania
CBI
Pinjaman
berulang/Revolving
loan
USD 3 juta/
million
PT Bank
Permata Tbk
Perusahaan/
T he
Company
Spot and forward
foreign exchange
PT Bank
Sumitomo
Mitsui
Indonesia
CBI
Suku
bunga/
Interest
rate
Tanggal
jatuh
tempo/
Expiration
date
Fasilitas yang
digunakan
pada
31 Desember
2010/
Facility used
as at
31 December
2010
Cost of
Loanable
Fund
(COLF) +
1%
30
September
2011
Fasilitas ini
belum
digunakan/
This facility
has not been
used
Maksimum
USD 1 juta/
Maximum USD 1
million
-
30
September
2012
Fasilitas ini
belum
digunakan/
This facility
has not been
used
Sight/usance L/C,
bank guarantee
line
USD 5 juta, USD
1 juta/USD 5
million, USD 1
million
-
30
September
2012
L/C facility
USD 5 juta/USD 5
million
Fasilitas kredit yang jatuh tempo sebelum tanggal
laporan ini, PT Bank Central Asia Tbk sedang dalam
proses perpanjangan dan PT Bank Mizuho
Indonesia diperpanjang sampai dengan tanggal
5 Februari 2012.
c.
Credit facilities (continued)
Perjanjian hak opsi pembelian saham
1.5%
Mei/May
2011
Fasilitas ini
belum
digunakan/
These facilities
have not been
used
Fasilitas ini
belum
digunakan/
This facility
has not been
used
The credit facilities which expired before the date
of this report, PT Bank Central Asia Tbk is still in
the process of renewal and PT Bank Mizuho
Indonesia is extended to 5 February 2012.
c.
Sehubungan dengan penjualan investasi saham PT
EDS Manufacturing Indonesia (“PEMI”) pada tahun
2001, Perusahaan atau salah satu anak perusahaan
diberikan hak opsi oleh Yazaki Corporation (“YZK”)
untuk membeli kembali 3.168 saham atau 44% dari
jumlah saham PEMI dalam waktu 10 tahun dengan
harga pembelian yang sama dengan harga sebesar
USD 12,4 juta atau USD 4 ribu per saham ditambah
akumulasi bunga berdasarkan tingkat bunga USD
LIBOR 6 bulan terhitung sejak tanggal penutupan
penjualan sampai dengan pembelian kembali,
dikurangi pembayaran dividen luar biasa yaitu
pembayaran dividen kepada YZK, Jepang, yang
mengakibatkan nilai buku aset bersih PEMI lebih
kecil dari USD 26,7 juta, nilai buku aset bersih PEMI
sesuai dengan perjanjian, berikut bunga atas dividen
tersebut.
Halaman - 71 - Page
Share buyback option agreement
In relation to the sale of the Company’s
investment in shares of PT EDS Manufacturing
Indonesia (“PEMI”) in 2001, the Company or any
of its subsidiaries were granted by Yazaki
Corporation (“YZK”) with an option to buy back
3,168 shares or 44% equity ownership in PEMI,
within 10 years at a price of USD 12.4 million or
USD 4 thousand per share plus accummulated
interest at 6-month LIBOR which is calculated
from the closing selling date until the buyback
date less extraordinary dividend paid to YZK,
Japan, that will result in reduction of PEMI’s net
assets’ book value as defined in the agreement
to be less than USD 26.7 million, including
interest thereon.
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
34. PERJANJIAN - PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN
KONTINJENSI (lanjutan)
34. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS
AND CONTINGENCIES (continued)
c.
d.
Perjanjian hak opsi pembelian saham (lanjutan)
c.
Share buyback option agreement (continued)
Hak opsi tidak berlaku bila pemilikan saham
PT Astra International Tbk pada Perusahaan kurang
dari 50%, dan/atau kompetitor dunia (worldwide)
YZK menjadi pemegang saham PT Astra
International Tbk atau Perusahaan. Bila hak opsi
telah kadaluarsa, Perusahaan berhak menjual sisa
5% saham Perusahaan pada PEMI dengan harga
yang akan disepakati pada saat penjualan.
The option shall be terminated by YZK if PT
Astra International Tbk becomes the holder of
less than 50% equity ownership in the Company,
and/or any of YZK’s worldwide direct competitors
becomes a shareholder of the Company or PT
Astra International Tbk. If the buyback option
expires, the Company has an option to sell the
5% equity ownership in PEMI at a price that will
be agreed at the time of sale.
Sampai dengan tanggal laporan keuangan
konsolidasian ini, Perusahaan masih dalam tahap
evaluasi untuk menggunakan atau tidak hak opsi ini.
Namun berdasarkan penilaian awal , kemungkinan
penggunaan hak opsi ini kecil.
As at the date of these consolidated financial
statements, the Company is still in the progress
of evaluating to exercise or not this option.
However, based on initial assessment, the
probability to exercise this option is remote.
Perjanjian jasa manajemen
d.
Management fee agreement
Perusahaan menandatangani perjanjian jasa
manajemen dengan PEMI. Jasa manajemen yang
dikenakan kepada PEMI untuk tahun 2004 dan
selanjutnya sebesar 0,3% dari penjualan dan bila
jumlah jasa manajemen lebih kecil dari USD 400
ribu, jasa manajemen diperhitungkan USD 400 ribu
atau 0,5% dari jumlah penjualan yang mana lebih
kecil. Perjanjian ini berlaku selama Perusahaan
masih menjadi pemegang saham PEMI.
The Company entered into a management
service agreement with PEMI. Management
service was charged to PEMI for 2004 and
thereafter at 0.3% of sales, and if the
management fee is less than USD 400 thousand,
the fee shall be the lower of USD 400 thousand
or 0.5% of total sales. This agreement is valid for
the years in which the Company is still PEMI’s
shareholder.
Berdasarkan perjanjian tanggal 1 Januari 2003
antara Perusahaan, PEMI dan PT Autocomp
System Indonesia (PASI), pemegang saham PEMI,
PEMI mengalihkan kewajiban pembayaran jasa
manajemen kepada PASI dan PASI mengakui
segala hak, kepentingan, tugas dan kewajiban yang
dialihkan.
Based on an agreement dated 1 January 2003
between the Company, PEMI and PT Autocomp
System Indonesia (“PASI”), PEMI’s shareholder,
PEMI has assigned its obligation to PASI to pay
this management fee to the Company and PASI
acknowledged all the rights, interest, duties and
obligations assigned.
Halaman - 72 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
35. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA
UANG ASING
35. MONETARY
ASSETS
AND
LIABILITIES
DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan
dan anak perusahaan mempunyai aset dan kewajiban
moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
At 31 December 2010 and 2009, the Company and its
subsidiaries had monetary assets and liabilities
denominated in foreign currencies as follows:
2010
USD
Aset
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Aset lain-lain
Kewajiban
Hutang usaha
Hutang lain-lain
Beban masih harus dibayar
Pinjaman jangka panjang
(Kewajiban)/aset bersih
Dalam ekuivalen Rupiah
JPY
Lain-lain/
others
AED
Jumlah
setara
Rupiah/
Equivalent
in Rupiah
11,476,356
4,735,275
336,178
30,015
20,853,679
21,370,213
285,724
-
1,455,195
29,773
148,205
108,968
653
110,270
46,235
3,055
347
16,577,824
42,509,616
1,484,968
257,826
159,907
18,782,518
691,821
369,438
12,980,000
135,165,985
814,654
1,640,396
-
-
270,961
4,795,900
7,464
-
185,867
7,482
3,562
116,703
32,823,777
137,621,035
-
5,074,325
313,614
Assets
Cash and cash equivalents
Trade receivables
Other receivables
Other assets
Liabilities
Trade payables
Other payables
Accrued expenses
Long-term loans
(16,245,953)
(95,111,419)
1,484,968
(4,816,499)
(153,707)
Net (liabilities)/assets
(146,067)
(10,489)
3,633
(784)
(153,707)
Equivalent in Rupiah
2009
USD
Aset
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Aset lain-lain
Kewajiban
Hutang usaha
Hutang lain-lain
Beban masih harus dibayar
Pinjaman jangka panjang
(Kewajiban)/aset bersih
Dalam ekuivalen Rupiah
JPY
Lain-lain/
others
AED
Jumlah
setara
Rupiah/
Equivalent
in Rupiah
11,634,995
5,327,951
501,537
3,572
35,351,294
20,103,383
2,057,926
-
1,861,327
14,450
212,293
44,731
680
119,446
52,732
4,924
75
17,468,055
57,512,603
1,875,777
257,704
177,177
17,167,318
551,166
16,642
17,600,000
72,055,525
2,336,015
-
-
260,352
3,497
-
170,602
5,451
156
165,440
35,335,126
74,391,540
-
263,849
341,649
(17,867,071)
(16,878,937)
1,875,777
(167,950)
(1,717)
4,798
Halaman - 73 - Page
(6,145)
397
Assets
Cash and cash equivalents
Trade receivables
Other receivables
Other assets
Liabilities
Trade payables
Other payables
Accrued expenses
Long-term loans
(164,472)
Net (liabilities)/assets
(164,472)
Equivalent in Rupiah
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
35. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA
UANG ASING (lanjutan)
35. MONETARY
ASSETS
AND
DENOMINATED IN FOREIGN
(continued)
Apabila aset dan kewajiban dalam mata uang asing pada
tanggal 31 Desember 2010 dijabarkan dengan
menggunakan kurs tengah mata uang asing pada
tanggal laporan ini, maka kewajiban bersih dalam mata
uang asing Perusahaan dan anak perusahaan tersebut
akan turun sebesar Rp 2,5 miliar, tidak termasuk
keuntungan selisih kurs yang timbul dari nilai wajar
instrumen derivatif, apabila instrumen tersebut dinilai
dengan nilai wajarnya pada tanggal laporan ini.
36. STANDAR AKUNTANSI PROSPEKTIF
LIABILITIES
CURRENCIES
If assets and liabilities in foreign currencies as at
31 December 2010 had been translated using the
middle rates as at the date of this report, the total net
foreign currency liabilities of the Company and
subsidiaries would decrease by amount Rp 2.5 billion,
excluding any foreign exchange gain on derivative
instruments, if the instrument had been valued based
on fair values as at the date of this report.
36 PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia (DSAK-IAI) telah melakukan revisi atas
beberapa standar akuntansi yang mungkin akan
berdampak pada laporan keuangan Perusahaan dan
anak perusahaan, yang berlaku untuk periode laporan
keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal
1 Januari 2011 sebagai berikut:
Financial Accounting Standard Board of Indonesian
Institute of Accountants (DSAK-IAI) has issued
revision of the following accounting standards which
might have an impact on the Company and
subsidiaries’ financial statements, which are
applicable for financial statements covering periods
beginning on or after 1 January 2011:
-
-
-
PSAK 1 (revisi 2009) - Penyajian
Keuangan,
PSAK 2 (revisi 2009) - Laporan Arus Kas,
-
PSAK 3 (revisi 2009) - Laporan Keuangan Interim,
-
-
-
-
PSAK 4 (revisi 2009) - Laporan Keuangan
Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri,
PSAK 5 (revisi 2009) - Segmen Operasi,
PSAK 7 (revisi 2010) - Pengungkapan Pihak-pihak
Berelasi,
PSAK 8 (revisi 2010) - Peristiwa Setelah Periode
Pelaporan,
PSAK 12 (revisi 2009) - Bagian Partisipasi dalam
Ventura Bersama,
PSAK 15 (revisi 2009) - Investasi pada Entitas
Asosiasi,
PSAK 19 (revisi 2010) - Aset Tak Berwujud,
PSAK 22 (revisi 2010) - Kombinasi Bisnis,
PSAK 23 (revisi 2010) - Pendapatan,
PSAK 25 (revisi 2009) - Kebijakan Akuntansi,
Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan,
PSAK 48 (revisi 2009) - Penurunan Nilai Aset,
PSAK 57 (revisi 2009) - Provisi, Liabilitas Kontijensi
dan Aset Kontijensi,
PSAK 58 (revisi 2009) - Aset Tidak Lancar yang
Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan,
ISAK 10 - Program Loyalitas Pelanggan,
-
ISAK 11 - Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik,
-
-
ISAK 14 - Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web,
-
-
ISAK 17 - Laporan
Penurunan Nilai.
-
Keuangan
Laporan
-
Interim
dan
-
-
Halaman - 74 - Page
SFAS 1 (revised 2009) - Presentation of
Financial Statements,
SFAS 2 (revised 2009) - Statements of
Cashflows,
SFAS 3 (revised 2009) - Interim Financial
Reporting,
SFAS 4 (revised 2009) - Consolidated and
Separate Financial Statements,
SFAS 5 (revised 2009) - Operating Segments,
SFAS 7 (revised 2010) - Related Party
Disclosures,
SFAS 8 (revised 2010) - Events after the
Reporting Period,
SFAS 12 (revised 2009) - Interest in Joint
Ventures,
SFAS 15 (revised 2009) - Investment in
Associates,
SFAS 19 (revised 2010) - Intangible Assets,
SFAS 22 (revised 2010) - Business Combination,
SFAS 23 (revised 2010) - Revenue,
SFAS 25 (revised 2009) - Accounting Policies,
Changes in Accounting Estimates and Errors,
SFAS 48 (revised 2009) - Impairment of Assets,
SFAS 57 (revised 2009) - Provisions, Contingent
Liabilities and Contingent Assets,
SFAS 58 (revised 2009) - Non-Current Assets
Held for Sale and Discountinued Operations,
Interpretation of SFAS 10 - Customer Loyalty
Program,
Interpretation of SFAS 11 - Distribution of NonCash Assets to Owners,
Interpretation of SFAS 14 - Intangible Assets –
Web Site Cost,
Interpretation of SFAS 17 - Interim Financial
Reporting and Impairment.
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
36. STANDAR AKUNTANSI PROSPEKTIF (lanjutan)
36. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENT
(continued)
DSAK-IAI juga telah mengeluarkan revisi atas beberapa
standar akuntansi yang mungkin akan berdampak pada
laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan,
yang berlaku untuk periode laporan keuangan yang
dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012
sebagai berikut:
DSAK-IAI has also issued revision of the following
accounting standards which might have an impact on
the Company and subsidiaries’ financial statements,
which are applicable for financial statements covering
periods beginning on or after 1 January 2012:
-
PSAK 10 (revisi 2010) - Pengaruh Perubahan Kurs
Valuta Asing,
PSAK 24 (revisi 2010) - Imbalan kerja,
PSAK 46 (revisi 2010) - Akuntansi Pajak
Penghasilan,
PSAK 50 (revisi 2010) - Instrumen Keuangan:
Penyajian,
PSAK 53 (revisi 2010) - Pembayaran Berbasis
Saham,
PSAK 60 (revisi 2010) - Instrumen Keuangan:
Pengungkapan,
PSAK 63 (revisi 2010) - Pelaporan Keuangan dalam
Ekonomi Hiperinflasi,
ISAK 13 - Lindung Nilai Investasi Neto dalam
Kegiatan Usaha Luar Negeri.
ISAK 15 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan
Pendanaan Minimum dan Interaksinya,
-
-
ISAK 16 - Perjanjian Konsensi Jasa,
-
-
ISAK 20 - Pajak Penghasilan - Perubahan dalam
Status Pajak Entitas atau Para Pemegang
Sahamnya.
-
-
Perusahaan dan anak perusahaan sedang mengevaluasi
dampak dari penerapan revisi standar ini terhadap
laporan keuangan konsolidasian.
37. INFORMASI TAMBAHAN
-
SFAS 10 (revised 2010) - The Effects of
Changes in Foreign Exchange Rates,
SFAS 24 (revised 2010) - Employee Benefits,
SFAS 46 (revised 2010) - Income Taxes,
SFAS 50 (revised 2010) - Financial Instruments:
Presentation,
SFAS 53 (revised 2010) - Share-Based Payment,
SFAS 60 (revised 2010) - Financial Instruments:
Disclosures,
SFAS 63 (revised 2010) - Financial Reporting in
Hyperinflationary Economies,
Interpretation of SFAS 13 - Hedge of Net
Investment in Foreign Operation,
Interpretation of SFAS 15 - The Limit on a
Defined Benefit Asset, Minimum Funding
Requirements and their Interaction.
Interpretation of SFAS 16 - Service Concession
Arrangements.
Interpretation of SFAS 20 - Income Taxes Changes in the Tax Status of an Entity or its
Shareholders.
The Company and subsidiaries are evaluating the
impact of the implementation of these revised
standard on the consolidated financial statements.
37. SUPPLEMENTARY INFORMATION
Berikut pada halaman 77 sampai dengan halaman 82
adalah informasi keuangan PT Astra Otoparts Tbk (induk
perusahaan saja) yang menyajikan penyertaan
Perusahaan pada anak perusahaan berdasarkan metode
ekuitas dan bukan dengan metode konsolidasi.
The following financial information of PT Astra
Otoparts Tbk (parent company only) on pages 77 to
82 presents the Company’s investments in
subsidiaries under the equity method, and not under
the consolidation method.
Halaman - 75 - Page
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38. REKLASIFIKASI AKUN
NOTES TO THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
38. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Akun tertentu dalam laporan keuangan konsolidasian
untuk tahun berakhir 31 Desember 2009 telah
direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian akun pada
laporan keuangan konsolidasian untuk tahun berakhir
31 Desember 2010. Reklasifikasi tersebut tidak
mempengaruhi laba bersih tahun sebelumnya.
Sebelum/
Before
Kerugian kurs
mata uang asing - bersih
Beban bunga dan keuangan
Beban penjualan
Beban umum dan
administrasi
Certain accounts in the consolidated financial
statements for the year ended 31 December 2009
have been reclassified to conform to the presentation
in the consolidated financial statements for the year
ended 31 December 2010. These reclassifications
had no effect on previously reported net profit.
Reklasifikasi/
Reclassification
Setelah/
After
(49,701)
(14,931)
(172,420)
17,000
(17,000)
(5,918)
(32,701)
(31,931)
(178,338)
(356,206)
5,918
(350,288)
Halaman - 76 - Page
Loss on foreign
exchange - net
Interest and financial charges
Selling expenses
General and administrative
expenses
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
NERACA
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2010
BALANCE SHEETS
AS AT 31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2009
ASET
Aset lancar
Kas dan setara kas
Wesel tagih
Piutang usaha, setelah dikurangi
penyisihan penurunan nilai
piutang usaha sebesar
Rp 224 (2009: Rp 1.814)
- Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
- Pihak ketiga
Piutang lain-lain
Persediaan, setelah dikurangi
penyisihan persediaan
usang dan lambat bergerak
sebesar Rp 2.020 (2009: Rp 3.513)
Pajak dibayar dimuka
Pembayaran dimuka lainnya
Jumlah aset lancar
Aset tidak lancar
Piutang pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Aset pajak tangguhan
Investasi pada anak perusahaan,
perusahaan asosiasi dan jointly
controlled entities
Investasi jangka panjang lain-lain
Aset tetap, setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp 320.098 (2009: Rp 266.571)
Properti investasi
Aset lain-lain
ASSETS
150,974
83,067
334,226
72,976
Current assets
Cash and cash equivalents
Notes receivables
132,151
401,175
49,610
244,954
244,750
35,485
276,016
6,869
31,414
196,427
16,363
Trade receivables,
net of provision for impairment of
trade receivables of
Rp 224 (2009: Rp 1,814)
Related parties Third parties Other receivables
Inventories, net of provision
for obsolete and slow
moving inventories of
Rp 2,020 (2009: Rp 3,513)
Prepaid taxes
Other prepayments
1,131,276
1,145,181
Total current assets
77,741
2,160
49,889
3,243,936
10,293
2,536,478
10,293
456,261
13,092
40,684
277,215
13,092
20,344
Non-current assets
Receivables from related
parties
Deferred tax assets
Investments in subsidiaries,
associates, and jointly
controlled entities
Other long-term investments
Fixed assets,
net of accumulated depreciation
of Rp 320,098 (2009: Rp 266,571)
Investment properties
Other assets
Jumlah aset tidak lancar
3,842,007
2,909,471
Total non-current assets
JUMLAH ASET
4,973,283
4,054,652
TOTAL ASSETS
Halaman - 77 - Page
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
NERACA
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2010
BALANCE SHEETS
AS AT 31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2009
KEWAJIBAN
Kewajiban jangka pendek
Pinjaman jangka pendek
Hutang usaha
- Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
- Pihak ketiga
Hutang lain-lain
Hutang pajak
Beban yang masih harus dibayar
Uang muka pelanggan
Kewajiban imbalan kerja
Bagian jangka pendek dari pinjaman
jangka panjang
Jumlah kewajiban jangka pendek
Kewajiban jangka panjang
Hutang kepada pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Kewajiban imbalan kerja
Pinjaman jangka panjang,
setelah dikurangi bagian
jangka pendek
Kewajiban derivatif
Kewajiban jangka panjang lain-lain
Jumlah kewajiban jangka panjang
LIABILITIES
Current liabilities
Short-term loan
Trade payables
120,000
-
352,898
158,662
32,145
45,265
180,856
24,945
7,743
319,719
127,276
15,313
36,119
93,910
16,766
10,749
47,472
43,428
Related parties Third parties Other payables
Taxes payable
Accrued expenses
Customer advances
Employee benefits obligation
Current portion
of long-term loans
969,986
663,280
Total current liabilities
Non-current liabilities
61,428
3,697
48,778
Payables to related parties
Employee benefits obligation
69,231
11,811
-
122,012
8,107
-
Long-term loans,
net of current portion
Derivative liabilities
Other non-current liabilities
142,470
182,594
Total non-current liabilities
385,579
55,943
385,579
55,943
EQUITY
Share capital
Authorised - 2,000,000,000
shares with par value of
Rp 500 (full Rupiah)
per share
Issued and fully paid
771,157,280 shares
Additional paid-in capital
18,120
1,326
18,120
-
(10,923)
(10,923)
EKUITAS
Modal saham
Modal dasar - 2.000.000.000
saham dengan nilai nominal
Rp 500 (Rupiah penuh)
per saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh 771.157.280 saham
Tambahan modal disetor
Perubahan ekuitas perusahaan
asosiasi
Cadangan lindung nilai arus kas
Selisih nilai transaksi
restrukturisasi entitas
sepengendali
Saldo laba
- Dicadangkan
- Belum dicadangkan
60,000
3,350,782
52,500
2,707,559
Changes in equity of associates
Cash flow hedge reserve
Differences in value of restructuring
transactions among entities
under common control
Retained earnings
Appropriated Unappropriated -
Jumlah ekuitas
3,860,827
3,208,778
Total equity
JUMLAH KEWAJIBAN DAN
EKUITAS
4,973,283
4,054,652
TOTAL LIABILITIES AND
EQUITY
Halaman - 78 - Page
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pendapatan bersih
Beban pokok pendapatan
Laba kotor
STATEMENTS OF INCOME
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010
2009
3,931,924
2,920,440
(3,437,654)
(2,515,081)
494,270
405,359
Beban usaha:
Beban penjualan
(144,887)
(95,538)
Beban umum dan administrasi
(248,783)
(220,185)
(393,670)
(315,723)
100,600
89,636
15,431
-
30,380
(721)
4,836
(21,555)
47,168
(42,178)
(23,306)
31,735
45,880
(4,090)
Laba usaha
Penghasilan/(beban) lain-lain:
Penghasilan bunga
Kerugian likuidasi anak perusahaan
Keuntungan/(kerugian) kurs mata
uang asing - bersih
Beban bunga dan keuangan
Penghasilan lain-lain - bersih
Net revenue
Cost of revenue
Gross profit
Operating expenses:
Selling expenses
General and administrative
expenses
Operating profit
Other income/(expenses):
Interest income
Loss on liquidation subsidiaries
Gain/(loss) on foreign
exchange - net
Interest and financial charges
Other income - net
Bagian laba bersih anak perusahaan,
perusahaan asosiasi dan
jointly controlled entities
1,036,967
714,699
Equity in net income of subsidiaries,
associates and jointly
controlled entities
Laba sebelum pajak penghasilan
1,183,447
800,245
Profit before income tax
Beban pajak penghasilan
Laba bersih
Laba bersih per saham
dasar dan dilusian
(Rupiah penuh)
(42,268)
1,141,179
1,480
Halaman - 79 - Page
(31,980)
Income tax expenses
768,265
Net profit
996
Net earnings per share
basic and diluted
(full Rupiah)
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Perubahan
ekuitas
Tambahan
perusahaan
modal
asosiasi/
Modal
disetor/
Changes
saham/
Additional
in equity of
Share capital paid-in capital associates
Cadangan
lindung
nilai arus kas/
Cash flow
hedge reserve
Selisih nilai
transaksi
restrukturisasi
entitas
sepengendali/
Differences in
value of
restructuring
transactions
among
entities under
common control
Saldo 1 Januari 2009
Pembentukan cadangan wajib
Perubahan ekuitas perusahaan
asosiasi
Dividen
Laba bersih tahun berjalan
385,579
-
55,943
-
-
-
(10,923)
-
-
-
18,120
-
-
Saldo 31 Desember 2009
Pembentukan cadangan wajib
Dividen
Perubahan bersih nilai derivatif
lindung nilai arus kas yang
belum direalisasi, setelah efek
pajak sebesar Rp 442 juta
Laba bersih tahun berjalan
385,579
-
55,943
-
18,120
-
-
-
-
-
1,326
-
-
Saldo 31 Desember 2010
385,579
55,943
18,120
1,326
(10,923)
(10,923)
-
Halaman - 80 - Page
Saldo laba/
Retained earnings
Belum
Dicadangkan/
dicadangkan/
Appropriated
Unappropriated
Jumlah
ekuitas/
Total equity
45,000
7,500
2,177,370
(7,500)
2,652,969
-
Balance as at 1 January 2009
Appropriation to statutory reserve
Changes in equity of
associates
Dividends
Net income for the year
-
(230,576)
768,265
18,120
(230,576)
768,265
52,500
7,500
-
2,707,559
(7,500)
(490,456)
3,208,778
(490,456)
-
1,141,179
1,326
1,141,179
Balance as at 31 December 2009
Appropriation to statutory reserve
Dividends
Net unrealised change in
cash flow hedge derivatives,
net of tax effect
of Rp 442 million
Net income for the year
60,000
3,350,782
3,860,827
Balance as at 31 December 2010
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan kas dari pelanggan dan lainnya
Penerimaan kas dari aktivitas operasi lainnya
Pembayaran kas untuk pemasok dan
karyawan
STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010
2009
3,909,634
49,534
2,785,020
20,133
Cash flows from operating activities
Receipts from customers and others
Receipts from other operating activities
(3,739,119)
(2,622,975)
Payments to suppliers and employees
Kas yang dihasilkan dari operasi
Penerimaan bunga
220,049
9,945
182,178
17,875
Pembayaran bunga dan beban keuangan
Pembayaran pajak penghasilan
(20,362)
(55,104)
(23,541)
(46,695)
Cash generated from operations
Interest receipts
Payments for interest and financial
charges
Payments for income tax
Arus kas bersih dihasilkan dari
aktivitas operasi
154,528
129,817
Net cash flows provided by
operating activities
335,287
216
142,513
4,655
Cash flows from investing activities
Cash dividends receipts
Proceeds from sale of fixed assets
Arus kas dari aktivitas investasi
Penerimaan dividen kas
Hasil penjualan aset tetap
Piutang yang (diberikan kepada)/
diterima dari pihak yang mempunyai
hubungan istimewa - bersih
Perolehan aset tidak berwujud dan beban
tangguhan
Perolehan aset tetap
Akuisisi perusahaan asosiasi,
setelah dikurangi arus
kas yang diperoleh
Arus kas bersih dihasilkan dari
aktivitas investasi
(2,202)
(53,444)
Receivables (provided to)/
collected from related parties - net
Acquisition of intangible assets and
deferred charges
Acquisition of fixed assets
-
(1,053)
Acquisition of associate,
net of cash acquired
78,006
92,354
Net cash flows provided by
investing activities
(3,547)
(13,067)
(240,883)
1,885
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Penerimaan pinjaman jangka pendek
Penerimaan hutang pihak yang
mempunyai hubungan istimewa - bersih
Penerimaan bunga dari wesel tagih
Cash flows from financing activities
(Pembayaran)/penerimaan wesel tagih
Pembayaran pinjaman jangka panjang
Pembayaran dividen
(10,091)
(41,741)
(490,456)
Proceeds from short-term loans
Proceeds in payables
479
to related parties - net
11,572 Interest received from notes receivables
(Payments)/receipts in notes
102,115
receivables
(30,223)
Repayments of long-term loans
(230,576)
Payments of dividends
Arus kas bersih digunakan untuk
aktivitas pendanaan
(414,099)
(146,633)
Net cash flows used in
financing activities
(Penurunan)/kenaikan bersih
kas dan setara kas
(181,565)
75,538
Net (decrease)/increase in cash
and cash equivalents
334,226
246,014
Cash and cash equivalents at
the beginning of the year
12,674
Effect of exchange rate differences
on cash and cash equivalents
334,226
Cash and cash equivalents at
the end of the year
Kas dan setara kas awal tahun
Dampak perubahan selisih kurs
terhadap kas dan setara kas
Kas dan setara kas pada akhir tahun
120,000
4,810
3,379
(1,687)
150,974
-
Halaman - 81 - Page
INFORMASI TAMBAHAN/SUPPLEMENTARY INFORMATION
PT ASTRA OTOPARTS Tbk
INDUK PERUSAHAAN SAJA/PARENT COMPANY ONLY
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2010 DAN 2009
(Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CASH FLOWS
FOR THE YEARS ENDED
31 DECEMBER 2010 AND 2009
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2010
2009
Pengungkapan tambahan
Supplementary disclosures
Aktivitas investasi dan pendanaan yang
tidak mempengaruhi kas:
Penambahan properti investasi melalui
penyesuaian nilai wajar
Penambahan aset tetap dan aset tidak
berwujud melalui hutang
Penambahan aset tetap dari uang muka
pembelian aset tetap
Non-cash investing and financing
activities:
-
863
5,114
3,172
1,047
2,823
Halaman - 82 - Page
Increase in investment properties
through fair value adjustments
Additions of fixed assets and
intangible assets through payables
Additions of fixed assets from
advance payment of fixed assets
Informasi Perusahaan
Corporate Information
Informasi Perusahaan | Corporate Information
Sejarah Singkat
History in Brief
1976
Berdiri sebagai PT Alfa Delta Motor, sebuah perusahaan
yang bergerak di perdagangan otomotif, perakitan
mesin, dan konstruksi. Pemilik dari perusahaan ini
adalah William Soeryadjaja dan PT Djaya Pirusa.
Founded as PT Alfa Delta Motor with businesses in
trading of auto industry, assembling of machineries, and
construction. PT Alfa Delta Motor was owned by William
Soeryadjaja and PT Djaya Pirusa.
1977
PT Alfa Delta Motor berubah nama menjadi PT Pacifc
Western.
PT Alfa Delta Motor changed its name into PT Pacific
Western.
1981
PT Pacifc Western berubah nama menjadi PT Menara
Alam Teknik dan berganti kepemilikan, menjadi milik PT
Summa Surya, PT Windu Tri Nusantara dan PT
Multivest.
1996
PT Menara Alam Pradipta berubah nama menjadi PT
Astra Pradipta Internusa. Kemudian terjadi merger antara
beberapa perusahaan produsen komponen di lingkungan
Grup Astra, diantaranya PT Astra Pradipta Internusa & PT
Federal Adiwira Serasi (PT Federal Adiwira Serasi sebagai
surviving company). PT Federal Adiwira Serasi berubah
nama menjadi PT Astra Dian Lestari.
PT Pacific Western changed its name into PT Menara
Alam Tehnik and changed the owners to PT Summa
Surya, PT Windu Tri Nusantara and PT Multivest.
PT Menara Alam Pradipta changed its name into PT
Astra Pradipta Internusa. Then a merger occured
among several parts companies within Astra Group, i.e.
PT Astra Pradipta Internusa & PT Federal Adiwira Serasi
(PT Federal Adiwira Serasi as surviving company).
PT Federal Adiwira Serasi changed its name into PT
Astra Dian Lestari.
1983
1997
Astra membeli saham PT Summa Surya di PT Menara
Alam Teknik.
PT Astra Dian Lestari berubah nama menjadi PT Astra
Otoparts.
Astra acquired PT Summa Surya’s shares in PT Menara
Alam Tehnik.
PT Astra Dian Lestari changed its name into PT Astra
Otoparts.
1993
1998
Astra mengambil alih seluruh saham PT Menara Alam
Teknik, dan merubah nama PT Menara Alam Teknik
menjadi PT Menara Alam Pradipta.
PT Astra Otoparts menjadi Perusahaan Publik dengan
mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, dengan
kode transaksi: AUTO.
Astra acquired all shares of PT Menara Alam Teknik,
and changed the name of PT Menara Alam Teknik, into
PT Menara Alam Pradipta.
PT Astra Otoparts became a public listed company by
listing its shares on the Jakarta Stock Exchange, with
transaction code: AUTO.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
I
II
Struktur Organisasi | Organization Structure
SHAREHOLDER
BOARD OF COMMISSIONERS
Johnny Darmawan Danusasmita
Widya Wiryawan
Eduardus Paulus Supit
Leonard Lembong
Chiew Sin Cheok
Sudirman Maman R
Simon Collier Dixon
Bambang Trisulo
Patrick Morris Alexander
Muhamad Chatib Basri
President Commissioner
Vice President Commissioner
Commissioner
AUDIT COMMITTEE
Chairman
Patrick Morris Alexander
Kanaka Puradiredja
Siti Nurwahyuningsih Harahap
BOARD OF DIRECTORS
Siswanto Prawiroatmodjo
Djangkep Budhi Santoso
Widodo Eko Rijanto
Darmawan Widjaja
Robby Sani
Gustav Afdhol Husein
Dandy Soelip
Niniek Dhamayanti
President Director
Director
PRESIDENT DIRECTOR
Siswanto Prawiroatmodjo
DIRECTOR IN CHARGE
Siswanto Prawiroatmodjo
Niniek Dhamayanti
Robby Sani
Darmawan Widjaja
Widodo E. Rijanto
CORPORATE FUNCTIONS
Key Account Management
Siswanto Prawiroatmodjo
Corporate Internal Audit
Heri Purnomo
Business Strategy
Heliana E. Adiwinata
Engineering Development Center
Gilbert Permadi Dewanto
Business Process Management
Heliana E. Adiwinata
PDCA & PMO
Niniek Dhamayanti
Corporate Human Resources Dev.
Lystiani Ria Dewi
Corp. Group Services, EHS & Corp. Social Responsibility
Sugito
Corp. Secretary, Public Relation, Legal
Robby Sani
Corporate Finance
Suranywaty Tjandrasa
Corporate Controller
Lily Herawati
Investor Relations
Suranywaty Tjandrasa
Corporate Information Technology
Darmawan Widjaja
Shared Service Center (SSC)
Heliana E. Adiwinata
Risk Management
Darmawan Widjaja
Manufacturing Excellence
Widodo E. Rijanto
CORPORATE OPERATIONS
Dandy Soelip
Djangkep B. Santoso
Domestic Operation
CE: Dandy Soelip
Retail Operation
CE: Dandy Soelip
International Operation
CE: Dandy Soelip
Adiwira Plastik
CE: Rudy Chandra
Nusa Metal
Gustav A. Husein
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Winteq
CE: Lay Agus
CE: Gustav A. Husein
Struktur Organisasi | Organization Structure
SUBSIDIARIES/AFFILIATED COMPANIES
PRESIDENT DIRECTOR
Siswanto Prawiroatmodjo
LINE OF BUSINESS
DIRECTOR IN CHARGE
PT Indokarlo Perkasa
CE :
Rudy Chandra
PT Federal Izumi Manufacturing
CE :
Pande Made Negara
PT Federal Nittan Industries
CE :
Afdal Fuad
PT FSCM Manufacturing Indonesia
CE :
Djangkep B. Santoso
PT Nusa Keihin Indonesia
CE :
Tutuka Andriyatno
PT GS Battery
CE :
Gustav A. Husein
PT Century Batteries Indonesia
CE :
Gustav A. Husein
PT Menara Terus Makmur
CE :
Gustav A. Husein
PT Inti Ganda Perdana
CE :
Gustav A. Husein
PT Gemala Kempa Daya
CE :
Gustav A. Husein
PT Wahana Eka Paramita
CE :
Gustav A. Husein
PT Astra Daido Steel Indonesia
CE :
Gustav A. Husein
PT Kayaba Indonesia
CE :
Kusmayadi
PT Akebono Brake Astra Indonesia
CE :
Bambang Rustamadji
PT Astra Nippon Gasket Indonesia
CE :
Janto Tantra
PT Denso Indonesia
CE :
Widodo E. Rijanto
PT AT Indonesia
CE :
Stephanus SWL
PT Aisin Indonesia
CE :
Janto Tantra
PT Toyoda Gossei Safety Systems Indonesia
CE :
Widodo E. Rijanto
PT DIC Astra Chemicals
CE :
Robby Sani
PT SKF Indonesia
CE :
Ferry Rampengan
PT EDS Manufacturing Indonesia
CE :
Robby Sani
PT Senantiasa Makmur
CE :
Robby Sani
E-Tech. Corporation
CE :
Robby Sani
Domestik
PT Ardendi Jaya Sentosa
CE :
Dandy Soelip
Internasional
Astra Otoparts Australia Pty Ltd
CE :
Dandy Soelip
Rubber
Manufacturing I
Djangkep B. Santoso
Piston & Valve
Others
Battery
Forging
Manufacturing II
Gustav A. Husein
Chasis & Drive Train
Other
Key 2W
Manufacturing III
Widodo E. Rijanto
Key 4W
Manufacturing IV
Robby Sani
After Market & Trading
Dandy Soelip
CHIEF EXECUTIVE
Others
Jakarta, 1 Februari 2011
Siswanto Prawiroatmodjo
President Director
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
III
IV
Informasi Pemegang Saham | Shareholders Information
Modal Saham (per tanggal 31 Desember 2010):
Capital stock (as of 31 December 2010):
Modal Dasar:
Rp 1.000.000.000.000 terbagi atas 2.000.000.000 saham,
dengan nilai nominal sebesar Rp 500 per saham
Authorized Capital:
Rp 1,000,000,000,000 divided into 2,000,000,000 with
nominal value Rp 500 per share
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
771.157.280 saham dengan nilai nominal Rp
385.578.640.000, yaitu:
a. PT Astra International Tbk. (737.640.614 saham)
b. Publik (33.516.666 saham)
Issued and paid up Capital:
771,157,280 shares at par value of Rp 385,578,640,000 held
by:
a. PT Astra International Tbk. (737,640,614 shares)
b. Public (33,516,666 shares)
Pusat Informasi
Pertanyaan pemegang saham dan publik dapat dialamatkan
kepada:
Information Center
Shareholders and public inquiries may be addressed to:
Departemen Hubungan Investor
Jl. Raya Pegangsaan Dua Km. 2,2
Kelapa Gading, Jakarta 14250
Indonesia
Tel. : (62-21) 460-3550, 460-7025
Fax : (62-21) 460-3549, 460-7009
E-mail : investor@component.astra.co.id
Investor Relations Department
Jl. Raya Pegangsaan Dua Km. 2.2
Kelapa Gading, Jakarta 14250
Indonesia
Tel. : (62-21) 460-3550, 460-7025
Fax : (62-21) 460-3549, 460-7009
E-mail : investor@component.astra.co.id
Biro Administrasi Efek
PT Raya Saham Registra merupakan biro administrasi efek
dari saham PT Astra Otoparts Tbk. Semua pertanyaan
pemegang saham terdaftar yang berkenaan dengan dividen,
kehilangan, atau kecurian sertifikat saham, penggantian
alamat, dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan status
pendaftaran pemegang saham dapat dialamatkan kepada:
Share Register Bureau
PT Raya Saham Registra is the share register for PT Astra
Otoparts Tbk. shares. All listed shareholders queries related
to dividends, loss or theft of shares certifcates, change of
address and other matters pertaining to the status of
shareholders registration may be addressed to:
PT Raya Saham Registra
Gedung Plaza Sentral, Lt. 2
Jl. Jend. Sudirman Kav. 47-48
Jakarta 12930
Tel. : (62-21) 252-5666
Fax : (62-21) 252-5028
PT Raya Raham Registra
Gedung Plaza Sentral, 2nd Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 47-48
Jakarta 12930
Tel. : (62-21) 252-5666
Fax : (62-21) 252-5028
Bursa Efek
Saham PT Astra Otoparts Tbk. (kode transaksi: AUTO)
dicatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Stock Exchange
The common stock of PT Astra Otoparts Tbk. (transaction
code: AUTO) is listed on the Indonesia Stock Exchange
(IDX).
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Astra Otoparts
Tbk. tahun buku 2009 diselenggarakan pada tanggal 20 Mei
2010 bertempat di Hotel Grand Melia, Jakarta.
Annual General Meeting of Shareholders
PT Astra Otoparts Tbk’s Annual General Meeting of
Shareholders for 2009 was held on 20 May 2010 at Grand
Melia Hotel, Jakarta.
Paparan Publik
Paparan Publik PT Astra Otoparts Tbk. tahun buku 2009
diselenggarakan pada tanggal 20 Mei 2010 bertempat di
Hotel Grand Melia, Jakarta.
Public Expose
Public Expose of PT Astra Otoparts Tbk. for fiscal year 2009
was held on 20 May 2010 at Grand Melia Hotel, Jakarta.
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
V
Informasi Pemegang Saham | Shareholders Information
Kebijakan Dividen PT Astra Otoparts Tbk. | Dividend Policy of PT Astra Otoparts Tbk.
Keterangan / Description
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Dividen untuk tahun buku /
Dividend for fiscal year
2004
2005
2006
2007
2008
2009
60
100
75
235
294
598
771,157,280
771,157,280
771,157,280
771,157,280
771,157,280
771,157,280
46,269,436,800
77,115,728,000
57,836,796,000
181,221,960,800
226,720,240,320
461,152,053,440
26 April 2005
26 April 2006
3 May 2007
29 April 2008
8 Mei 2009
20 Mei 2010
-
-
28 Nov 2006
9 Nov 2007
11 Nov 2008
11 Nov 2009
21 June 2005
23 June 2006
29 June 2007
26 June 2008
22 June 2009
30 June 2010
21%
28%
21%
40%
40%
60%
Dividen per saham (Rp)/
Dividend per share (Rp)
Jumlah lembar saham/ Total
shares
Jumlah dividen yang
dibayarkan (Rp)/Total
dividend payout(Rp)
Pengumuman pembagian
dividen/Announcement of
dividend payout
Tanggal pembayaran/
Payment date
- Dividen interim/Interim
dividend
- Dividen final/Final dividend
Rasio dividen terhadap laba
bersih/Dividend Payout Ratio
Pemegang Saham (Per 31 December 2010) | Share Ownership (As of 31 December 2010)
Jumlah Saham
Number of shares
PT Astra International Tbk.
Public (below 5% each)
%
737,640,614
95.65
33,516,666
4.35
Including Commissioners and Directors:
- Widya Wiryawan (Wakil Presiden Komisaris/Vice President Commissioner)
- Leonard Lembong (Komisaris/Commissioner)
- Gustav Afdhol Husein (Direktur/Director)
333,000
256,000
1,000
Total
771,157,280
100.00
Kronologis Saham | Share Chronology
Jumlah Saham Beredar
Total Shares Issued
Keterangan/Description
31 Dec 1998
Jumlah Saham/
Number of Share
749,930,280
Nilai Nominal (dalam juta Rp)/
Nominal (in million Rp)
374,965
Opsi Pemilikan Saham Karyawan
Employee Stock Option
Jumlah Saham/
Number of Share
-
Nilai Nominal (dalam juta Rp)/
Nominal (In million Rp)
-
31 Dec 1999
749,930,280
374,965
-
-
31 Dec 2000
749,930,280
374,965
-
-
31 Dec 2001
749,930,280
374,965
-
-
31 Dec 2002
749,930,280
374,965
-
-
31 Dec 2003
755,341,280
377,671
5,411,000
2,706
31 Dec 2004
767,978,280
383,989
12,637,000
6,319
31 Dec 2005
771,157,280
385,579
3,179,000
1,590
31 Dec 2006
771,157,280
385,579
-
-
31 Dec 2007
771,157,280
385,579
-
-
31 Dec 2008
771,157,280
385,579
-
-
31 Dec 2009
771,157,280
385,579
-
-
31 Dec 2010
771,157,280
385,579
-
-
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
VI
Alamat & Nomor Telepon Perusahaan di Grup Astra Otoparts
Addresses & Phone Numbers of Companies in Astra Otoparts Group
Parent Companies of PT Astra Otoparts Tbk.
1
PT Astra Otoparts Tbk.
Head – Office
Telp. (021) 4603550, 4607025 (hunting)
Fax. (021) 4607009-10, 4603548-49
Jl. Raya Pegangsaan II, Km. 2,2
Kelapa Gading - Jakarta Utara 14250
2
PT Astra Otoparts Tbk.
Domestic Sales Operation Division
Telp. (021) 4603550, 4607025 (hunting)
Fax. (021) 4607009-10, 4603548-49
Jl. Raya Pegangsaan II, Km. 2,2
Kelapa Gading - Jakarta Utara 14250
3
PT Astra Otoparts Tbk.
Retail Division
Telp. (021) 4603550, 4607025 (hunting)
Fax. (021) 4607009-10, 4603548-49
Jl. Raya Pegangsaan II, Km. 2,2
Kelapa Gading - Jakarta Utara 14250
4
PT Astra Otoparts Tbk.
International Sales Operation Division
Overseas Branch / Rep. Office :
Telp. (021) 4603550, 4607025 (hunting)
Fax. (021) 4607009-10, 4603548-49
Jl. Raya Pegangsaan II, Km. 2,2
Kelapa Gading - Jakarta Utara 14250
Dubai Representative Office
Telp. (971) 4 8871 345
Fax. (971) 4 8871 345
PO. BOX 17968 Jebel Ali
Free Zone Dubai
UAE (Uni Arab Emirates)
Singapore Branch
Telp. (65) 6281 2848
Fax. (65) 6280 1148
246 Macpherson Road
# 07-02 Betime Building Singapore
348578
Jl. Raya Pegangsaan II, Km. 2,1
Kelapa Gading - Jakarta Utara 14250
5
PT Astra Otoparts Tbk.
Nusametal Division
Telp. (021) 4603272
Fax. (021) 4601677
6
PT Astra Otoparts Tbk.
Adiwira Plastik Division
Plant I
Telp. (0251) 8652703-8
Fax. (0251) 8652701-2
Plant II
Telp. (021) 8754241
Fax. (021) 8754346
7
PT Astra Otoparts Tbk.
Winteq Division
Telp. (021) 87901713, 87901752
Fax. (021) 87901704
Jl. Raya Jakarta - Bogor Km. 51,3
Sukaraja - Bogor 16710
Jl. Raya Jakarta – Bogor Km. 47
Nanggewer Mekar Bogor 16912
Jl. Raya Jakarta - Bogor Km. 47
Nanggewer Mekar Bogor 16912
Consolidated Companies of PT Astra Otoparts Tbk.
8
AOP Australia Pty. Ltd.
Telp. (61) 3 9706 4900
Fax. (61) 3 9706 4903
10 Hopegood Place
Lynbrook, Victoria, 3975, Australia
9
PT Menara Terus Makmur
Telp. (021) 8934504
Fax. (021) 8934505
Jl. Jababeka XI Blok H3 No.12
Kw. Industri Jababeka, Cikarang – Bekasi 17530
10
PT Astra Komponen Indonesia
Telp. (021) 4603550, 4607025 (hunting)
Fax. (021) 4607009-10, 4603548-49
Jl. Raya Pegangsaan II, Km. 2,2
Kelapa Gading - Jakarta Utara 14250
11
PT Ardendi Jaya Sentosa
Telp. (021) 4603550, 4607025 (hunting)
Fax. (021) 4607009-10, 4603548-49
Jl. Raya Pegangsaan II, Km. 2,2
Kelapa Gading - Jakarta Utara 14250
12
PT FSCM Manufacturing Indonesia
Plant I & Plant II
Telp. (021) 4600163
Fax. (021) 4603688-89
Plant III
Telp. (021) 8230760-61
Fax. (021) 8230350
Plant IV
Telp. (031) 8972425
Fax. (031) 7096028
Jl. Raya Pulogadung No. 30
Kawasan Industri Pulogadung
Jakarta Timur – 13930
Jl. Raya Narogong Km. 15 Pangkalan 6
Cileungsi Bogor
Jl. By Pass Krian Km. 26 No. 8
Desa Barengkrajan Kec. Krian
Sidoarjo – Jawa Timur
13
PT Indokarlo Perkasa
Telp. (021) 8754146
Fax. (021) 8754966
Jl. Raya Jakarta - Bogor Km. 47
Cibinong, Bogor 16912
14
PT Century Batteries Indonesia
Telp. (021) 4600880
Fax. (021) 4601068
Jl. Raya Bekasi km. 25, Cakung
Jakarta – 13960
15
PT Astra Daido Steel Indonesia
Plant I
Telp. (021) 5900555, Fax. (021) 5900614
Plant II
Telp. (021) 89973241, Fax. (021) 89970518
Jl. Kasir I, Desa Pasir Jaya, Kec. Jatiuwung
Kodya Tangerang, Banten, Jawa Barat
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Kawasan Industri Green Land, Cluster Batavia Blok
AG/12 Cikarang Pusat Bekasi
Alamat & Nomor Telepon Perusahaan di Grup Astra Otoparts
Addresses & Phone Numbers of Companies in Astra Otoparts Group
Consolidated Companies of PT Astra Otoparts Tbk.
16
PT Federal Izumi Mfg.
Telp. (021) 8230355
Fax. (021) 8230041
Komplek Industri Menara Permai
Jl. Narogong Raya Km. 23,8 – Cileungsi, Bogor
17
PT Nusa Keihin Indonesia
Telp. (021) 46823730
Fax. (021) 46823731
Jl. Raya Pegangsaan II, Km. 2,1
Kelapa Gading - Jakarta Utara 14250
18
PT Gemala Kempa Daya
Telp. (021) 4602755
Fax. (021) 4602765
Jl. Pegangsaan Dua Km. 1,6 Blok A1
Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250
Equity Methods Companies of PT Astra Otoparts Tbk.
19
PT GS Battery
Plant I (Head Office)
Telp. (021) 6518979
Fax. (021) 6518975, 6518978
Jl. Laksamana Muda Yos Sudarso
Sunter I – Jakarta Utara
Plant II
Telp. (0267) 440961-4
Fax. (0267) 440965
Kawasan Industri Surya Cipta Swadaya
Jl. Surya Utama Kav. 13-14 Teluk Jambe
Karawang Jawa Barat
20
PT Kayaba Indonesia
Telp. (021) 8981456, 8980114
Fax. (021) 8980713, 89983169
Jl. Jawa Blok ii No. 4, Kawasan Industri MM2100
Cikarang Barat, Bekasi 17520
21
PT Astra Nippon Gasket Indonesia
Telp. (021) 8904404, 8905632
Fax. (021) 8904405
Jl. Maligi III Lot N-1, KIIC Karawang Barat
Jawa Barat 41361
22
PT Akebono Brake Astra Indonesia
Telp. (021) 46830075
Fax. (021) 46826659
Jl. Pegangsaan Dua Blok A1 Km. 1,6
Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250
23
PT Wahana Eka Paramitra
Telp. (021) 4602755
Fax. (021) 4602765
Jl. Pegangsaan Dua Km. 1,6 Blok A1
Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250
24
PT Inti Ganda Perdana
Telp. (021) 4602755
Fax. (021) 4602765
Jl. Pegangsaan Dua Km. 1,6 Blok A1
Kelapa Gading, Jakarta Utara 14250
25
PT AT Indonesia
Telp. (021) 8904376-9
Fax. (021) 8904308, 8901662
Jl. Maligi III H 1-5, Kawasan Industri KIIC
Tol Jakarta Cikampek Km. 47
Karawang 41361
26
PT Federal Nittan Industries
Telp. (021) 8980455
Fax. (021) 8980451
Jl. Halmahera Blok DD9, Kawasan Industri MM2100
Cikarang Barat, Bekasi
27
PT Aisin Indonesia
Telp. (021) 8970909
Fax. (021) 8970910
East Jakarta Industrial Park (EJIP) Plot 5J
Cikarang Selatan, Bekasi 17750
28
PT Denso Indonesia
Plant I (Head Office)
Telp. (021) 6512279
Fax. (021) 6510566
Jl. Gaya Motor I No. 6 Sunter II
Tanjung Priok, Jakarta Utara
Plant II
Telp. (021) 8980303
Fax. (021) 8980605
Jl. Kalimantan Blok E1-2
Kawasan Industri MM2100
Cikarang Barat, Bekasi
29
PT DIC Astra Chemicals
Telp. (021) 4603255, 4608550
Fax. (021) 4605557
Jl. Pulo Buaran Raya Blok III DD 5-10
Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta 13930
30
PT Toyoda Gosei Safety Systems Ind.
Telp. (0251) 8650411 / (021) 8765809
Fax. (0251) 8650216 / (021) 8765686
Jl. Raya Jakarta - Bogor Km. 47.5 RT. 02 RW. 03
Nanggewer Cibinong Bogor 16912
Cost Methods Companies of PT Astra Otoparts Tbk.
31
E-Tech Incorporated (Japan)
Telp. (81) 48-593-0755
Fax. (81) 48-591-7970
198-2-101, 4-Chome Nishitakao,
Kitamoto-shi, Saitama-Pref., 364-0035 Japan
32
PT SKF Indonesia
Telp. (021) 4605925
Fax. (021) 4605964
Jl. Tipar – Inspeksi Cakung Drain
Cakung Barat, Jakarta 13910
33
PT EDS Manufacturing Indonesia
Telp. (021) 5951535
Fax. (021) 5951539
Jl. Raya Serang Km. 24 Balaraja
Tangerang 15610
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
VII
VIII
Alamat Main Dealer PT ASTRA OTOPARTS Tbk.
Main Dealer Addresses of PT ASTRA OTOPARTS Tbk.
NO.
Main Dealer
Address
Telephone
Facsmile
1
PT Calispo Multi Utama
Aceh
Jl. SR. Sarifuddin No. 10 B, Kel. Peunayon, Kec. Kuta Alam Banda Aceh
0651 - 21672
0651 - 21672
2
PT Sumatera Prima Jaya
Aceh
Jl. Pulau Menjangan No. 1 Blok C 15 Komp. Medan Industrial
Centre - KIM II - Mabar, Medan
061 - 6871626
061 - 6871624
3
PT Calispo Multi Utama
Medan
Jl. Prof. H.M. Yamin, SH No. 70 C
Medan - 20234
061 - 4556060
061 - 4556936
4
PT Capella Patria Utama
Medan
Jl. Sekip Baru No. 13 - 15 - 17
Medan 20112
061 - 4524211; 4145381
061 - 4529400
5
PT Sumatera Prima Jaya
Medan
Jl. Pulau Menjangan No. 1 Blok C 15 Komp. Medan Industrial
Centre - KIM II - Mabar, Medan
061 - 6871626
061 - 6871624
6
PT Calispo Multi Utama
Kisaran
Jl. HOS Cokroaminoto No. 177 / 179
Kisaran - 21216
0623 - 44910
0623 - 43225
7
PT Calispo Jaya Abadi
Pekanbaru
Jl. Soekarno-Hatta (d/h Arengka) No. 25 H
Pekanbaru - 28292
0761 - 7865025; 7052346
0761 - 7865026
8
PT Capella Patria Utama
Pekanbaru
Jl. Soekarno Hatta No. 57 RT. 07 / RW. 02, Kec. Payung
Sekaki Pekanbaru - 28294
0761 - 7865000
0761 - 7865100
9
PT Calispo Citra Lestari
Batam
Jl. Laksamana Bintan, Komplek Executive Centre Blok 10 No.
6 - Sei Panas, Batam - 29432
0778 - 453355
0778 - 453499
10
PT Capella Patria Utama Batam
Jl. Tenggiri Komp. Repindo Industrial Estate Blok A2 No. 8 Batu
Merah - Batu Ampar, Batam - 29432
0778 - 413956
0778 - 413957
11
PT Capella Patria Utama
Padang
Jl. By Pass Baru Km. 6 RT. 02 / RW. 03
Padang - 25224
0751 - 775733; 775734
0751 - 775735
12
Mahkota Abadi
Padang
Jl. Pondok No. 86 D
Padang - 25211
0751 - 24653
0751 - 812158
13
PT Jambi Mitra Sejati
Jambi
Jl. Abdul Rahman Saleh No. 16, Paal Merah Lama
Jambi Selatan - 36139
0741 - 572500; 572029
0741 - 573551
14
PT Aspirasi Jaya Lestari
Palembang
Jl. Jend. Sudirman No. 6-7, Kel. 8 Ulu
Palembang - 30252
0711 - 512380
0711 - 512381
15
PT Capella Patria Utama
Palembang
Jl. Sako Raya No. 5A RT. 12 / RW. 04
Palembang - 30251
0711 - 813041
0711 - 813043
16
CV Prima Mustika Agung
Pangkal Pinang
Jl. RE Martadinata No. 97, Pangkal Pinang
Bangka 33128
0717 - 423630; 431691
0717 - 423720;
438930
17
PD Sinar Bahagia
Belitung
Jl. Depati Rahat No. 6, Tanjung Pandan
Belitung
0719 - 24274
0719 - 21405
18
PT Capella Patria Utama Lampung
Jl. Laksamana Malahayati No.146 C-D
Bandar Lampung
0721 - 489857; 489858
0721 - 474207
19
PT Makmur Prima Sejahtera
Lampung
Jl. Tembesu Raya No. 8A / 26, Komplek Pergudangan By Pass
Soekarno Hatta, Lampung
0721 - 7699068; 7699069
0721 - 7699038
20
CV Summa Putra Hokindo
Lampung
Jl. Pangeran Antasari No. 83, Kedamaian, Tanjung Karang
Timur - Bandar Lampung
0721 - 7622584
0721 - 7622918
21
Sales Office Serang
Ruko Kepandehan 3 B, Jl. Raya Serang - Cilegon, Legok
Sukmajaya - Serang - Banten - 42162
0254 - 215700; 215800
0254 - 215900
22
Sales Office Serpong
Jl. Pahlawan Seribu No. 8-H, Bumi Serpong Damai (BSD)
Tangerang - 15321
021 - 53152218; 53152146
021 - 5374513
23
Sales Office Jakarta Pusat & Barat
Jl. Danau Sunter Utara Raya Blok C-1 No. 5-5A, Sunter Agung
Jakarta - 14350
021 - 65835009; 65830810;
65830811
021 - 65830812
24
Sales Office Fatmawati
Jl. RS Fatmawati No. 41 - Jakarta Selatan
021 - 7690432
021 - 7690208
25
Sales Office Jakarta Utara & Timur
Jl. Gading Kirana Timur Blok A-13 No. 26, Kelapa Gading
Jakarta Utara - 14240
021 - 4516088
021 - 4534584
26
Sales Office Bekasi
Ruko Villa Galaksi, Jl. Pulo Ribung Raya AR 1/31 Jaka Setia Bekasi - 17148
021 - 82418239; 82419355
021 - 82417054
27
Sales Office Bogor
Jl. Pandu Raya Ruko No. 7 RT. 004/016, Tegal Gundil, Bogor
Utara - Bogor - 16152
0251 - 8379803; 8335429
0251 - 8379380
28
Sales Office Bandung
Jl. Cibolerang Baru No. 203 Kav. 5 - Bandung - 40225
022 - 5424643
022 - 5424642
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Alamat Main Dealer PT ASTRA OTOPARTS Tbk.
Main Dealer Addresses of PT ASTRA OTOPARTS Tbk.
NO.
Main Dealer
Address
Telephone
Facsmile
29
Sales Office Cirebon
Jl. Ahmad Yani No. 48, Kel. Pegambiran
Cirebon - 45113
0231 - 248065; 248022
0231 - 248056
30
Sales Office Tasikmalaya
Jl. Mayor SL. Tobing No. 39 - Tasikmalaya - 46125
0265 - 313688; 313947;
9125076
0265 - 313677
31
Sales Office Purwokerto
Jl. S. Parman No. 1549-C RT. 05 / RW. 04 Purwokerto Kulon Purwokerto - 53121
0281 - 643101; 643102;
643103; 643105
0281 - 643104
32
Sales Office Semarang
Jl. Majapahit No. 84 RT. 005 / RW. 001, Pandean Lamper Gayam Sari - Semarang - 50167
024 - 76725560 - 63
024 - 76725564
33
PT Meka Adipratama
Semarang
Jl. Puspowarno Tengah No. 7, 8, 11 - Semarang
024-7603001; 7603002
34
Sales Office Yogyakarta
Jl. Magelang Km. 7.2, Mlati Dukuh Sendangdadi Sleman Yogyakarta - 55285
0274 - 4362461
35
PT Meka Adipratama
Yogyakarta
Jl. Parangtritis No. 139 B, Brontokusuman, Kec. Mergangsan
- Yogyakarta
0274-382613
0274-418514
36
Sales Office Solo
Ruko Plaza Eceran Blok CA No. 33, Jl. Raya Solo Permai, Solo
Baru - Sukoharjo - 57552
0271 - 626820
0271 - 626826
37
Sales Office Madiun
Jl. Urip Sumoharjo 100, Madiun - 63127
0351 - 467777
0351 - 467774
38
Sales Office Kediri
Jl. KH. Agus Salim No. 114, Kediri
0354 - 778688
0354 - 779899
39
Sales Office Malang
Jl. MT. Haryono No. 133/08, Malang - 65144
0341 - 558169
0341 - 577368
40
Sales Office Surabaya Barat
Jl. Surowongso No. 359 RT. 004 / RW. 001, Gedangan,
Sidoarjo - 61254
031 - 8916899
031 - 8911199
41
Sales Office Surabaya Timur
Jl. Surowongso No. 359 RT. 004 / RW. 001
Gedangan, Sidoarjo - 61254
031 - 8916899
031 - 8911199
42
Sales Office Jember
Jl. Teuku Umar No. 67 - A
Jember - 68131
0331 - 338852; 338831
0331 - 338695
43
Sales Office Bali
Jl. Antasura No. 7 Tonja
Denpasar - 80239
0361-429985; 429984
0361-429956
44
PT Jambi Mitra Sejati
Jl. W. CH. Oematan No. 18
Kupang - 85228
0380 - 8081167
0380 - 827049
45
PT Bintang Putra Autoparts
Pontianak
Jl. Pak Kasih No. 38
Pontianak - 78112
0561-766519; 766520
0561-742061;
732345
46
PT Mentari Prima Semesta Kalbar
Pontianak
Jl. Sungai Raya Dalam RT. 005 / RW. 016, Kel. Bangka
Belitung Laut, Kec. Pontianak Tenggara
0561 - 723678
0561 - 723846
47
CV Mitra Makmur
Pontianak
Jl. Siam No. 110
Pontianak - 78122 0561 - 767163
0561 - 745036
48
PT Aneka Mekar
Banjarmasin
Jl. Sudimampir No. 3 - A
Banjarmasin 0511-3353745
0511-3353745
49
PT Harapan Jaya Sentosa Abadi
Banjarmasin
Jl. Jendral A. Yani Km. 2 No. 110 - A
Banjarmasin - 70233
0511-3268548; 3251810
0511-3268591
50
PT Gutrado Utama Trading
Banjarmasin
Jl. Jendral A. Yani 34 - A / III
Banjarmasin - 70233
0511-3267920
0511-3267966;
3254940
51
PT Kumala Central Partindo
Banjarmasin
Jl. Sutoyo S. No. 144 RT. 008
Banjarmasin - 70118
0511 - 4416579; 7471595
0511 - 3364674
52
PT Kumala Central Partindo
Palangkaraya
Jl. Sutoyo S. No. 144 RT. 008
Banjarmasin - 70118
0511 - 4416579; 7471595
0511 - 3364674
53
PT Borneo Mitra Makmur
Samarinda
Jl. Imam Bonjol No. 35 - 36 RT. 027
Samarinda - 75113
0541 - 742996
0541 - 741248
54
PT Graha Arta Kaltim Sentosa
Samarinda
Jl. Ir. Sutami Blok J No. 9, Komp. Pergudangan
Samarinda - 75126
0541-274542; 274543;
274544
0541-273140
55
CV Aneka Gemilang
Manado
Jl. Dotu Lolong Lasut No. 20
Manado - 95122
0431-863035
0431-863720
Kupang
024-7605395
0274 - 4362464
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
IX
X
Alamat Main Dealer PT ASTRA OTOPARTS Tbk.
Main Dealer Addresses of PT ASTRA OTOPARTS Tbk.
NO.
Telephone
Facsmile
56
CV Multi Imperium Tiaga
Manado
Main Dealer
Jl. Hasanuddin Raya No. 63, Kel. Sindulangi, Kec. Tuminting
, Kota Manado
Address
0431 - 862628
0431 - 855477
57
PT Mutiara Denso Sejati
Manado
Jl. Jendral Sudirman 4/2 Kel. Pinaesaan
Manado - 95122
0431-864373; 864267
0431-852988
58
UD Multi Jaya Bersama
Gorontalo
Jl. S. Parman No. 64
Gorontalo
0435-821090
0435-822431
59
PD Indokita Makmur
Palu
Jl. Sungai Gumbasa No. 1
Palu - 94222
0451 - 425282; 425272
0451 - 422092
60
CV Mitra Tunggal Anugerah
Palu
Jl. Danau Poso No. 20 - 22, Palu Barat
Palu
0451 - 455306
0451 - 427305
61
PT Budipratama Sejati
Makassar
Jl. Samalona No. 5A
Makassar - 90174
0411 - 320988; 320056;
315899
0411 - 327956
62
PT Catur Putra Harmonis
Makassar
Jl. Prof. Dr. Ir. Sutami (Tol)
Makassar - 90212
0411-512265
0411-511500
63
PT Sadar Inti Perkasa
Makassar
Jl. Jend. Ahmad Yani No. 37 N
Makassar - 90174 0411 - 322622 ; 328990
0411 - 328998
64
Toko Salawati
Sorong
Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 29
Sorong - Papua Barat
0951 - 321994
0951 - 323773
65
Toko Sabarco
Manokwari
Jl. Merdeka No. 54
Manokwari - Papua Barat
0986 - 211079; 211167
0986 - 212265
66
CV Fajar Baru
Jayapura
Jl. Percetakan No. 10 - 14
Jayapura - 99111
0967 - 531877 (hunting)
0967 - 533497
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Portofolio Investasi Grup Astra Otoparts
Investment Portfolio Astra Otoparts Group
NO.
COMPANY NAME
%
OWNERSHIP
LINE OF BUSINESS
PT Astra Otoparts Tbk. – Parent Companies :
1
Domestic Sales Operation Division
National distributor of automobile and motorcycle parts for
domestic Replacement Market
2
Retail Division
Retail chain shops of automotive parts
3
International Sales Operation Division
Distributor of automobile and motorcycle parts for overseas market
4
Nusa Metal Division
Aluminium Die Casting components
5
Adiwira Plastik Division
Plastic Injection, Back Mirror, Head Lamp, Motorcycle Seat
6
Winteq Division
Manufacturer of Precision Machinery, Automation & Production Equipment
Consolidated Companies :
7
AOP Australia Pty. Ltd
100.00%
Automotive parts sales representative distribution for Australia and
Oceania region
8
PT Menara Terus Makmur
100.00%
Forging Part, Mechanical Jack & Hand Tools Manufacturing
9
PT Senantiasa Makmur
100.00%
Holding company of PT Aisin Indonesia
10
PT Astra Komponen Indonesia
100.00%
Non active
11
PT Ardendi Jaya Sentosa
100.00%
Automotive and motorcycle parts dealer for Java and Bali
12
PT FSCM Manufacturing Indonesia
100.00%
Motorcycle Chain, Silent Chain, and Fuel, Oil & Air Filter
13
PT Indokarlo Perkasa
100.00%
Rubber Molded Parts, Rubber Extruded Parts/Hoses, Rubber Vibration
Insulation Parts (Cushion/Mounting)
14
PT Century Batteries Indonesia
80.00%
Manufacturer of Storage Batteries
15
PT Astra Daido Steel Indonesia
66.67%
Tool Steel, Machinery Steel, Stainless Steel, Parts Heat Treatment,
Service Machining Plate
16
PT Federal Izumi Manufacturing
58.06%
Automotive Engine Piston
17
PT Nusa Keihin Indonesia
51.00%
Machining and Sub Assembling for automotive
components
18
PT Gemala Kempa Daya
50.67%
Frame Chassis and Press Parts
Equity Method Companies :
19
PT GS Battery
50.00%
Manufacturer of Automobile & Motorcycle Lead Acid
Storage Battery
20
PT Kayaba Indonesia
50.00%
Shock Absorber, Front Fork, Oil Cushion Unit, Damper (Stay Damper,
Chair Damper, Steering Damper)
21
PT Astra Nippon Gasket Indonesia
50.00%
Automotive Gasket
22
PT Akebono Brake Astra Indonesia
50.00%
Brake System
23
PT Wahana Eka Paramitra
43.50%
Transmission and Gear Box
24
PT Inti Ganda Perdana
42.50%
Rear Axle and Propeller Shaft
25
PT AT Indonesia
40.00%
Flywheel, Exhaust Manifold, Bearing Cap, Pulley, Pressure Plate,
Retainer, Knuckle Sub-Assy Steering, Brake Drum, Body Caliper,
Rocker Arm
26
PT Federal Nittan Industries
40.00%
Automotive Engine Valve
27
PT Aisin Indonesia
34.00%
Clutch System, Door Frame, Door Lock, Window Regulator, Hood
Lock & Hinge. (Indirect ownership through PT Senantiasa Makmur)
28
PT Denso Indonesia
25.66%
Air Conditioner, Alternator, Starter, Spark Plug, Compressor, Radiator,
Horn
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
XI
XII
Portofolio Investasi Grup Astra Otoparts
Investment Portfolio Astra Otoparts Group
NO.
COMPANY NAME
%
OWNERSHIP
LINE OF BUSINESS
Equity Method Companies :
29
PT DIC Astra Chemicals
25.00%
Colorants for Plastics and Leather
30
PT Toyoda Gosei Safety System
Indonesia
20.00%
Steering Wheel
Cost Method Companies :
31
E-Tech Incorporated (Japan)
19.00%
Designing, manufacturing, selling and maintenance of Electronic
Machines and Facilities, Machine Tools and Industrial Machines, and
Precision Measuring Machines
32
PT SKF Indonesia
13.52%
Manufacturing and Sales of Deep Grove Ball Bearings
33
PT EDS Manufacturing Indonesia
5.00%
Automotive Wiring Harness
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Informasi Perusahaan | Corporate Information
Kantor Pusat/Head Office
Sekretaris Perusahaan/Corporate Secretary
Jl. Raya Pegangsaan Dua Km. 2,2, Kelapa Gading,
Jakarta 14250
Tel. : (62-21) 460-3550, 460-7025
Fax : (62-21) 460-3549, 460-7009
Website : www.component.astra.co.id
E-mail : auto@component.astra.co.id
Robby Sani
E-mail: rsani@component.astra.co.id
Bidang Usaha/Nature of Business
Hubungan Investor/Investor Relations
Nini Tjandrasa
E-mail: nini.tjandrasa@component.astra.co.id
Automotive Components/Spare Parts
Hubungan Publik/Public Relations
Dewan Komisaris/Board of Commissioners
Robby Sani / Ni Luh Made K. Aryani
E-mail: rsani@component.astra.co.id
nmadeka@component.astra.co.id
Presiden Komisaris/President Commissioner
Johnny Darmawan Danusasmita
Wakil Presiden Komisaris/Vice President Commissioner
Widya Wiryawan
Komisaris/Commissioners
Sudirman Maman Rusdi
Simon Collier Dixon
Chiew Sin Cheok
Eduardus Paulus Supit
Leonard Lembong
Komisaris Independen/Independent Commissioners
Patrick Morris Alexander
Bambang Trisulo
Muhamad Chatib Basri
Direksi/Board of Directors
Presiden Direktur/President Director
Siswanto Prawiroatmodjo
Direktur/Directors
Gustav Afdhol Husein
Djangkep Budhi Santoso
Darmawan Widjaja
Widodo Eko Rijanto
Dandy Soelip
Robby Sani
Niniek Dhamayanti Supojo
Kantor Akuntan Publik/Auditor
2001-2002
2003-2004
2005-2006
2007-2009
2010
:
:
:
:
:
Hans Tuanakotta & Mustofa
Hans Tuanakotta Mustofa & Halim
Osman Ramli Satrio & Rekan
Haryanto Sahari & Rekan
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
Member of PricewaterhouseCoopers
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6
Jakarta 12940 – Indonesia
P.O. Box 2473 JKP 10001
Tel. : (62-21) 521-2901
Fax : (62-21) 5290-5555, 5290-5050
Website : www.pwc.com
Biro Administrasi Efek/Share Register Bureau
PT Raya Saham Registra
Gedung Plaza Sentral, 2nd Floor
Jl. Jend Sudirman Kav. 47-48
Jakarta 12930
Tel. : (62-21) 252-5666
Fax : (62-21) 252-5028
Saham Tercatat/Share Listed
Indonesia Stock Exchange
Komite Audit/Audit Committee
Ketua/Chairman
Patrick Morris Alexander
Anggota/Members
Kanaka Puradiredja
Siti Nurwahyuningsih Harahap
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
XIII
XIV
Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan | Responsibility for Annual Reporting
Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen PT Astra
Otoparts Tbk. dan dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tandatangannya
masing-masing di bawah ini pada bulan April 2011.
This Annual Report, and the accompanying financial statements and its related information, are the responsibility of the
Management of PT Astra Otoparts Tbk. and have been approved by members of the Board of Commissioners and the Board of
Directors whose signatures appear below signed in April 2011.
Dewan Komisaris/Board of Commissioners
Johnny Darmawan Danusasmita
Presiden Komisaris/President Commissioner
Sudirman Maman Rusdi
Komisaris/
Commissioner
Leonard Lembong
Simon Collier Dixon
Komisaris/
Commissioner
Patrick Morris Alexander
Komisaris/
Commissioner
Komisaris Independen/
Independent Commissioner
Widya Wiryawan
Wakil Presiden Komisaris/Vice President Commissioner
Chiew Sin Cheok
Eduardus Paulus Supit
Bambang Trisulo
Muhammad Chatib Basri
Komisaris/
Commissioner
Komisaris/
Commissioner
Komisaris Independen/
Independent Commissioner
Komisaris Independen/
Independent Commissioner
Dewan Direksi/Board of Directors
Siswanto Prawiroatmodjo
Presiden Direktur/President Director
Gustav Afdhol Husein
Direktur/Director
Djangkep Budhi Santoso
Direktur/Director
Dandy Soelip
Direktur/Director
Laporan Tahunan 2010 | Annual Report 2010 | PT Astra Otoparts Tbk.
Robby Sani
Direktur/Director
Darmawan Widjaja
Widodo Eko Rijanto
Direktur/Director
Direktur/Director
Niniek Dhamayanti Supojo
Direktur/Director
Jl. Raya Pegangsaan Dua Km. 2,2, Kelapa Gading, Jakarta 14250
Tel. : (62-21) 460-3550, 460-7025 | Fax.: (62-21) 460-3549, 460-7009
Website: www.component.astra.co.id | E-mail: auto@component.astra.co.id

Similar documents

pt astra otoparts tbk

pt astra otoparts tbk Suku cadang kendaraan bermotor produk Astra Otoparts diserap pasar segmen pabrikan otomotif atau Original Equipment for Manufacturer (OEM) dan segmen pasar suku cadang pengganti atau Replacement M...

More information

One Direction - Indonesia Investments

One Direction - Indonesia Investments continued to grow. The growth performance was in line with the growth of the automotive industry where car sales increased by 24.8%, although motorcycle sales decreased by 11.8%.

More information