Dana ke pasar kian deras
Transcription
Dana ke pasar kian deras
REDAKSI (021) 57901023 (021) 70642362 MARKETING Iklan: (021) 70643688 Sirkulasi: 0811887123 JUMAT, 15 OKTOBER 2010 R E F E R E N S I B I S N I S T E R P E R C AYA TAHUN XXV No. 8522 TERBIT 28 Halaman www.bisnis.com INDEKS SAHAM JBA-25 IHSG 3,618.48 ▲ 6.50 (0.18%) BISNIS-27 325.39 ▲ 1.05 (0.32%) Hang Seng 23,852.17 ▲ 394.48 (1.68%) KLSE 1,496.38 ▼ 0.59 (0.04%) Nikkei 9,583.51 ▲ 180.00 (1.91%) STI 3,195.02 ▼ 7.14 (0.22%) DJIA*) 11,096.08 ▲75.68 (0.69%) FTSE*) 5,747.35 ▲ 85.76 (1.51%) KURS TENGAH VALAS IHSG 32.699,27 14 Oktober 2010 32.011,52 3.618,48 3.546,95 LQ45 BISNIS-27 674,73 659,41 325,39 318,85 08/10 11/10 12/10 13/10 14/10 Ket: *) Posisi 13 Oktober 2010 Euro/Rp US$/Rp 14 Oktober 2010 EUR 12,564.44 ▲ 102.20 (0.82%) GBP 14,257.65 ▲ 137.29 (0.97%) HKD 1,149.58 ▼ 0.98 (0.08%) JPY (100) 10,970.40 ▲ 67.78 (0.62%) 12.564,44 SGD 6,895.88 ▲53.14 (0.78%) USD 8,921.00 ▼ 6.00 (0.07%) AUD 8,896.60 ▲ 75.26 (0.85%) THB 299.02 ▼ 0.20 (0.07%) 12.442,67 8.921,00 8.922,00 08/10 11/10 12/10 13/10 14/10 Kurs Bea Masuk 11 - 17 Okt. 2010, Rp8.930,55/US$ Dana ke pasar kian deras Rupiah dekati level terkuat, indeks cetak rekor baru OLEH BASTANUL SIREGAR Bisnis Indonesia BISNIS/ANDRY T. KURNIADY MENYOKONG PEMBIAYAAN: Presiden Direktur PT Astra Sedaya Finance (ASF) mendengarkan pertanyaan dalam sebuah acara di Jakarta, belum lama ini. ASF meraih pinjaman modal kerja US$240 juta atau setara dengan Rp2,14 triliun bertenor 3 tahun dari 10 bank lokal dan asing guna menyokong pembiayaan hingga awal tahun depan. JAKARTA: Aliran dana asing yang masuk ke Indonesia kian deras sejalan dengan bullish bursa regional dan inflasi domestik yang relatif terkendali di tengah pengetatan kebijakan moneter sejumlah negara Asia. • Raih pinjaman Hal. 4 NAVIGASI Peluang resesi: Potensi Amerika Serikat masuk ke dalam resesi ekonomi yang lebih buruk mencapai 35% sampai 40%. (Hal. 3) ASF raih pinjaman: PT Astra Sedaya Finance (ASF) meraih pinjaman modal kerja US$240 juta dari 10 bank lokal dan asing . (Hal. 4) Ekspansi Matahari: Matahari Putra Prima menyiapkan dana Rp30 triliun untuk pembukaan 10-15 gerai Hypermart. (Hal. 5) RUU Nakes: Rancangan Undang-Undang tentang Tenaga Kesehatan (Nakes) masuk prioritas pembahasan Prolegnas 2011. (Hal. 6) Ekspansi geotermal: Pengembang listrik TAJUK erdagangan saham di Bursa Efek Indonesia kian menggeliat. Namun, rendahnya kapitalisasi dan minimnya basis pemodal lokal membuat daya tahannya rendah terhadap serangan hot money. (Hal. 11) P panas bumi mendesak pemerintah segera menerbitkan aturan penjualan energi panas bumi kepada PLN. (Hal. 8) Adu bukti: Korea Securities dan Arpeni Pratama mengajukan bukti di persidangan guna memperkuat dalilnya masingmasing. (Hal. 9) IPO Podomoro: Agung Podomoro Land menetapkan harga saham pencatatan perdana pada kisaran Rp350-Rp450 per saham. (Hal. f1) Pendapatan Bukit Asam: Bukit Asam hingga akhir September 2010 diproyeksikan mencatat pendapatan Rp8,2 triliun. (Hal. f5) Dapen dapat insentif: Pemerintah akan memberikan insentif bagi dana pensiun guna menaikkan kontribusinya terhadap PDB. (Hal. f8) Proyek rel: PT Adani Global optimistis pembangunan rel KA pengangkut batu bara di Sumatra Selatan dapat selesai lebih cepat. (Hal. i1) Bahan baku Polytama: Pertamina menyetop pasokan propilena ke Polytama Propindo sejak awal September. (Hal. i2) Reorganisasi perkeretaapian: Proses pemisahan fungsi regulator dan operator di sektor perkeretaapian ditargetkan tuntas Desember. (Hal i4) Izin palsu: Dokumen izin permohonan pengoperasian kapal asing yang diduga palsu beredar di kalangan operator pelayaran nasional. (Hal. i5) Eceran: Edisi Minggu beredar hari ini Rp5.900 E-MAIL: redaksi@bisnis.co.id iklan@bisnis.co.id sirkulasi@bisnis.co.id Indeks harga saham gabungan (IHSG) kemarin kembali mencetak rekor tertingginya di level 3.618,48, dengan nilai transaksi perdagangan harian terbesar sepanjang sejarah, Rp8,9 triliun, memperbarui rekor yang dicapai hari sebelumnya, Rp8,5 triliun. Bullish bursa regional, seperti ditunjukkan indeks saham MSCI Asia-Pacific yang menanjak hingga ke level tertinggi dalam 2 tahun, ditopang antara lain oleh kenaikan harga komoditas utama seperti minyak mentah, batu bara, dan minyak sawit mentah. Sementara itu, nilai tukar rupiah kemarin diperdagangkan Rp8.918 pada pukul 16.00. Rupiah sempat menyentuh Rp8.900 pada 30 September lalu, sehari sebelum Badan Pusat Statistik mengumumkan laju inflasi tahunan yang terkendali, 5,08%. Level Rp8.900 tersebut merupakan yang terkuat sejak Juni 2007. Sepanjang tahun berjalan, rupiah terapresiasi 5,2%, melanjutkan penguatan 16% pada tahun lalu. Dalam perdagangan kemarin, indeks didorong terutama saham sektor pertambangan dengan kontribusi 93,01% diikuti sektor infrastruktur 35,18%. Secara individual, saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk memberikan kontribusi terbesar, disusul PT Adaro Energy Tbk dan PT Indo Tambangraya Tbk. Catatan khusus diberikan pada saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) yang harganya terus tergerus. Di tengah ketidakpastian rencana merger divisi Flexi dengan Esia-PT Bakrie Telecom Tbk, harga saham Telkom kemarin ditutup flat Rp9.050. Sepanjang tahun berjalan, saham Telkom melemah hampir 4% di tengah keuntungan IHSG 38%. Padahal secara historis, rally IHSG biasanya berbarengan dengan kenaikan saham Telkom sebagai blue chip berkapitalisasi pasar terbesar kedua setelah PT Astra International Tbk. Kepala Riset PT Valbury Asia T Bank Sentral Thailand dan Korea melakukannya sekali. Di Indonesia, BI menaikkan persentase giro wajib minimumnya. Bank Sentral Singapura mulai mengotak-atik kebijakan nilai tukarnya, dan kemarin sampai pada Hasjim menilai saham batu bara, bank, dan infrastruktur akan kembali menjadi penggerak utama bursa nasioal. Price to earning ratio bursa Indonesia sebesar 15 kali dinilai masih lebih rendah dibandingkan dengan periode 2007 yang mencapai 19 kali. Manfaatkan momentum ekanan laju inflasi yang melanda Asia telah memaksa berbagai bank sentral memperketat kebijakan moneternya. Bank Sentral India misalnya, sepanjang tahun ini telah menaikkan suku bunganya sebanyak empat kali, Malaysia tiga kali, Taiwan dua kali. kesimpulan untuk mengapresiasi dolarnya. Bersamaan dengan kelanjutan depresiasi struktural dolar AS, serangkaian kebijakan tersebut akhirnya turut mendorong nilai tukar rupiah dan mata uang Asia lainnya ke level yang lebih tinggi, sebagaimana terjadi pada indeks harga saham sejumlah bursa kawasan. Bagi Indonesia, dengan iklim investasi yang relatif terkendali dan sentimen positif dari sisi kenaikan harga sejumlah komoditas ekspor, sudah selayaknya fenomena tersebut dijadikan sebagai momentum pemulihan ekonomi. Mumpung uang panas itu belum pergi. Indeks e sektoral e a pertanian p Harga komoditas 2.226,59 Tertinggi r pada a 14 Okt.. 2.226,59 6 Terendah r pada a 25 Mei. e 1.427,35 7 Rata Rata-rata t rata 7 1.817,35 2.832,35 Indeks e sektoral k p t pertambangan ng Tertinggi i pada a 14 Okt. 2.832,5 2 Terendah e pada a 25 Mei. 1.941,23 2 Rata-rata a 2 2.347,23 Jan. Feb. Mar. Apr. Mei. Jun. Jul. Agt. Sep. Rp8.918/US$ Pergerakan rupiah Tertinggi pada 25 Mei. Terendah pada 30 Sep. Rata-rata 14 Mei. 9.378 8.908 9.046 15 Jun. 15 Jul. 16 Agt. Sumber: Bloomberg, diolah Securities Khrisna D. Setiawan menyatakan pupusnya kekhawatiran akan adanya pemberlakuan kebijakan pengetatan dan resesi yang lebih dalam menjadi faktor terus mengalirnya dana. “Banjir likuiditas saat ini menggerakkan investor menyalurkan dana ke aset dengan imbal hasil tinggi seperti saham. Pilihan akhirnya jatuh ke negara yang memberikan return tinggi. Indonesia adalah salah satunya,” katanya di Jakarta, kemarin. Dari Tokyo, Dirut Bursa Efek Indonesia Ito Warsito mengatakan investor portofolio dari Jepang secara bertahap mulai memperbesar investasinya di saham emiten di Indonesia karena mencari return investasi yang tinggi. “Meski jumlahnya relatif lebih kecil dibandingkan dengan inves- 15 Sep. 15 Okt. BISNIS/BSIADI PURDIYANTO tasi dari AS dan Eropa melalui fund manager di Hong Kong atau Singapura, pemodal Jepang yang mencari high growth, perlahan switching investasi ke saham emiten di Indonesia,” katanya. Khrisna menilai kondisi perekonomian dan situasi politik yang relatif stabil mampu menjaga dana asing yang masuk bertahan lebih lama di pasar. Kendati investor asing dapat menarik dananya sewaktu-waktu, Khrisna menilai aksi ini tidak akan terjadi dalam waktu dekat. “Secara logika memang begitu. Investor asing kalau memang terjadi apa-apa akan mencari aman dan menarik dananya. Cuma sejauh ini belum ada indikasi ke sana. Mereka masih betah di sini.” Khrisna menambahkan aksi borong saham juga terjadi karena investor mengantisipasi laporan kinerja keuangan kuartal III/2010 yang segera dirilis. Analis PT RBS Asia Securities Indonesia Stephan Hasjim mengungkapkan laba bursa masih berpotensi tumbuh 16% pada tahun ini, dan meningkat pada tahun depan sebesar 20%, terutama akibat kenaikan harga komoditas. “Industri berorientasi ekonomi domestik seperti konsumer, otomotif, ritel, bank dan semen tercatat sudah melampaui pasar dalam 9 bulan pertama tahun ini, kecuali sektor telekomunikasi dan gas,” paparnya dalam laporan riset 13 Oktober. Di sisi lain, sektor yang sensitif dengan permintaan ekspor seperti batu bara, logam, dan sawit masih underperformed. Tren ini berbalik dari capaian 2009. Analis PT Reliance Securities Gina Novrina Nasution menyatakan harga sejumlah komoditas utama terlihat masih berada dalam tren meningkat seiring dengan menguatnya permintaan. “Kalaupun terjadi koreksi sampai akhir tahun ini, saya kira masih dalam kisaran yang wajar karena secara fundamental terlihat ada perbaikan. Mulai dirilisnya laporan keuangan kuartal III juga akan menjadi positif untuk saham-saham berbasis komoditas.” Senada dengan Gina, Lanang Trihardian, analis Syailendra Capital, menambahkan secara umum terlihat ada peningkatan kinerja terutama pada emiten pertambangan dan perkebunan. Kepala Riset PT BNI Securities Tbk Norico Gaman meyakini kenaikan harga minyak sawit mentah yang mempertahankan rally kenaikan harga saham emiten sawit dalam 10 hari terakhir ini masih belum akan berakhir. “Harga sawit masih berpotensi menguat. Saya prediksikan sampai akhir tahun harga CPO akan tembus US$1.000 per ton,” katanya. Analis JPMorgan Securities Simone Yeoh menilai kenaikan harga CPO membuat prediksi pendapatan dan laba bersih terhadap emiten perkebunan di Asia juga meningkat, dengan konsensus 5%-22%. Ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk Rosady T.A Montol mengatakan keputusan Bank Indonesia (BI) yang belum akan menurunkan suku bunga mengonfirmasi semakin atraktifnya aset domestik bagi investor asing. Apresiasi rupiah semakin didukung berbagai sentimen positif dari membaiknya perekonomian global. “Hal ini berpotensi menjaga masuknya dana asing yang menguntungkan rupiah meski pergerakannya berada dalam pengawalan BI,” katanya. Namun, sambung Kepala Perdagangan Valuta Asing PT Bank Resona Perdania Lindawati Susanto, BI tidak akan tinggal diam dengan penguatan ini. “Rupiah menguat mengikuti bullish pasar. BI akan mencegah penguatan rupiah,” katanya. (bastanul.siregar @bisnis.co.id) Reportase: 16/BERLIANA ELISABETH S/ IRVIN AVRIANO/ARIF GUNAWAN S./ RATNA ARIYANTI/WISNU WIJAYA RI-Jepang sepakati megaproyek US$52,9 miliar OLEH AHMAD DJAUHAR Bisnis Indonesia TOKYO: Jepang dan Indonesia menyepakati kerja sama fase pertama megaproyek baru senilai US$52,9 miliar untuk menyiapkan pengembangan infrastruktur pada dua koridor ekonomi Sumatra Timur-Barat Laut Jawa dan Jalur Pantura, dengan penekanan skema pembiayaan melalui public private partnership (PPP). Rencana implementasi megaproyek tersebut merupakan bagian dari penyiapan enam koridor ekonomi (Indonesian Economic Development Corridor/IEDC) yang mencakup sebagian besar wilayah Indonesia, terutama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan sistem konektivitas nasional. Keempat koridor ekonomi yang akan dikembangkan kemudian adalah Kalimantan dan Sulawesi Barat [masuk dalam fase kedua], Jatim-Bali-Nusa Tenggara, dan koridor Papua [fase ketiga]. Nilai proyek untuk koridor satu senilai US$52,9 miliar itu melipu- menunjukkan arah pengembangti pembangunan infrastruktur an ekonomi Indonesia yang metransportasi udara (1 proyek seni- rupakan bagian tak terpisahkan lai US$1,4 miliar), transportasi dari pembangunan negara kita,” darat (3 proyek, US$300 juta), ujarnya pada konferensi pers gatransportasi laut (7 proyek, bungan seusai Forum Ekonomi US$2,6 miliar), jalan tol (15 pro- Gabungan Indonesia-Jepang yang yek, US$18 miliar), kereta api (8 digelar di gedung Keidanren (Kadin), Tokproyek, US$17,1 Jepang. miliar), jembat...koridor ekonomi ba- yo,Dialog itu an Selat Sunda (1 proyek, ru tersebut akan men- juga dihadiri MoUS$11 miliar), ciptakan efek bergan- Menperin hamad S. Hikelistrikan (4 da bagi pengembang- dayat, Mendag proyek, US$1,8 Mari Elka Pamiliar), dan air an ekonomi. ngestu, Mentebersih (5 prori ESDM Daryek, US$800 win Z. Saleh, Kepala BKPM Gita juta). Menko Perekonomian Hatta Wirjawan, Wakil Menhub BamRajasa mengungkapkan kesepa- bang Susantono, dan Ketua Kadin katan tersebut merupakan lang- Indonesia Suryo B. Sulisto. Sekah maju yang akan memacu ki- jumlah pebisnis Indonesia juga nerja ekonomi nasional, meng- hadir dalam dialog itu. Sementara itu, dari Jepang hadir ingat koridor ekonomi baru tersebut akan menciptakan efek ber- Wakil Senior Menteri Ekonomi, ganda bagi pengembangan eko- Perdagangan, dan Industri (METI) Tadahiro Matsushita, Menteri Pernomi secara keseluruhan. “Kerja sama ini sangat penting tanahan, Infrastruktur, Transpordan memiliki nilai strategis serta tasi, dan Turisme (MLIT) Sumio Mabuchi, serta Ketua Keidanren Hiromasa Yonekura. Selain itu, pertemuan kemarin juga menghasilkan rancangan New Work Plan 2010 yang meliputi empat hal pokok berupa. Pertama, studi pengembangan mega-hub Jakarta dan Surabaya, kedua, rencana induk pengembangan Kalimantan dan Sulawesi beserta rencana konsep untuk Jatim-Bali-Nusa Tenggara dan Papua. Ketiga, pengembangan aturan dan kelembagaan termasuk Project Development Fund dan Viability Gap Funding, serta keempat, formulasi skema pembiayaan bagi pembangit listrik geotermal dan pembangkit listrik batu bara. Mengingat penekanan program IEDC adalah infrastruktur yang berkaitan dengan kelancaran konektivitas, Hatta dan Su- mio menyampaikan bahwa untuk mempercepat kerja sama bidang itu, kedua negara akan menyelenggarakan pertemuan berkala di level wakil menteri. Pertemuan pertama akan dilaksanakan di Jakarta awal Desember. Untuk mempercepat pelaksanaan IEDC, ungkap Hatta, kedua pihak akan mengutamakan empat hal sebagai program prioritas yaitu kerja sama sektor ketenagalistrikan, melakukan alih teknologi untuk mendorong pengurangan emisi gas rumah hijau, mengenalkan inisiatif komunitas pintar, dan mempercepat pelaksanaan program yang tercakup dalam rencana pengembangan Metropolitan Priority. (ahmad.djauhar@bisnis.co.id) MAKROEKONOMI 2 Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010 DINAMIKA Tunggakan pajak dievaluasi JAKARTA: Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dinilai sebaiknya mengevaluasi kolektibilitas data tunggakan pajak yang ada dalam rangka mengoptimalkan kegiatan pencairan piutang pajak. Pengamat Pajak dari UI Gunadi, kemarin, mengatakan bila tunggakan pajak tidak berkualitas, perbaikan apa pun yang dilakukan tidak akan berpengaruh signifikan terhadap pencairan tunggakan. BPK menemukan piutang pajak belum tertagih dan berisiko macet senilai Rp7,62 triliun. Realisasi pencairan piutang pajak pada 2005-2008 juga turun. (BISNIS/ACA) Obligasi samurai diterbitkan lagi JAKARTA: Pemerintah berencana menerbitkan kembali obligasi negara berdenominasi yen (samurai bond) pada awal November 2010 dengan total target indikatif mendekati Rp6 triliun. Menkeu Agus D. W. Martowardojo mengatakan Japan Bank International Corporation menyediakan penjaminan atas penerbitan samurai bond sebesar US$1,5 miliar untuk 2009-2010. “[Target penerbitan] Samurai bond [2010] itu jumlahnya Rp3triliun—Rp6 triliun. Kami harapkan efektif pada minggu pertama atau kedua November,” jelasnya, kemarin. (BISNIS/AGI) TINJAU WASIOR: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (kedua kiri) didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono (kiri) meninjau Wasior, Papua, pascabencana banjir bandang dan tanah longsor, kemarin. Menurut Presiden, isu pembalakan liar yang mengakibatkan bencana di wilayah itu tidak benar. RUMGAPRES/DUDI ANUNG Pertumbuhan penduduk di atas proyeksi Pemerintah diminta antisipasi lonjakan kebutuhan lapangan kerja Dana daerah dapat naik JAKARTA: Alokasi dana transfer ke daerah dalam RAPBN 2011 masih mungkin dinaikkan dari angka yang dipatok saat ini sebesar Rp364,1 triliun. Deputi Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah Kementerian PPN/Bappenas Max Pohan mengemukakan pada saat ini pemerintah dan Badan Anggaran DPR membahas besaran alokasi dana transfer ke daerah dalam RAPBN 2011. "Sekarang angkanya masih bergerak karena masih dalam pembahasan di DPR. Bisa saja dinaikkan karena salah satu penyebab kesenjangan ekonomi antardaerah adalah kurangnya alokasi dana transfer ke daerah.” Paparnya, kemarin. (BISNIS/ACA) Dirjen pajak larang ijon JAKARTA: Dirjen Pajak mengimbau seluruh aparat pajak untuk tidak melakukan praktek ijon pajak menjelang akhir tahun ini. Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Ditjen Pajak Iqbal Alamsjah mengatakan imbauan itu disampaikan melalui Surat Pengumuman tentang Pelunasan PPh No. PENG-07/PJ.09/2010. Praktik ijon pajak, dilakukan guna menutup kekurangan penerimaan menjelang tutup tahun dengan meminta wajib pajak melunasi sebagian atau seluruhnya pajak terutang (PPh Pasal 29), yang seharusnya bisa dibayar paling lambat tanggal 25 bulan ketiga setelah tahun pajak berakhir. (BISNIS/ACA) OLEH AGUST SUPRIADI Bisnis Indonesia JAKARTA: Realisasi pertumbuhan penduduk Indonesia mencapai 1,49% per tahun, atau di atas proyeksi pemerintah yang menetapkan angka di kisaran 0,74% hingga 1,18% per tahun. Dalam Agenda 21 Indonesia yang diterbitkan pada 1997, pemerintah, termasuk, Kementerian Lingkungan Hidup bekerja sama dengan United Nations Development Programme (UNDP), laju pertumbuhan penduduk Indonesia dihitung dalam 3 skenario, yakni 1,18%, 0,97%, dan 0,74%. “Indonesia harus berhati-hati dengan laju pertumbuhan ini. Laju pertumbuhan penduduk ternyata 1,49% di atas yang diproyeksikan. Indonesia sudah perlu waspada kalau datanya seperti ini,” ujar Sekjen DPD RI Siti Nurbaya dalam Diskusi Akademik bertajuk Penduduk sebagai Subjek Pembangunan Berkelan- jutan Menuju Masyarakat Sejahtera, kemarin. Dia mengatakan angka itu mengandung implikasi yang cukup berat bagi pemerintah untuk memenuhi pelayanan barang dan jasa dengan asumsi linier sebagaimana konsep Agenda 21. Secara terpisah, Latif Adam, Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pendidikan Indonesia (P2E LIPI), menilai tingkat pertumbuhan penduduk yang melampaui 1% per tahunnya akan banyak menimbulkan masalah bagi Indonesia. Masalah yang ditimbulkan, jelasnya, a.l. sulitnya memenuhi pasokan kebutuhan pangan karena permintaan terus meningkat. Dia juga mengatakan pemerintah perlu mewaspadai lonjakan angka pengangguran, karena tingginya kebutuhan akan lapangan kerja. “Itu akan jadi beban. Memang akan ada bonus demografi, tapi itu kan lebih pada perhatian dari sisi penawaran. Demand juga harus diperhatikan seperti penyediaan lapangan pekerjaan,” ujarnya, kepada Bisnis, kemarin. Untuk itu, dia menilai pemerintah harus mendorong sektor-sektor pendorong pertumbuhan Jumlah penduduk Indonesia sejak 1960 s/d 2012 (juta orang) 260 Keterangan : Angka rata-rata 170,92 220 Angka terakhir 248,22 pada 2012 (proyeksi) Angka terendah 170,92 pada 1960 180 140 100 19601964 19701974 19801984 19901994 JAKARTA: Pemerintah memperkirakan sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) pada akhir tahun ini mencapai Rp14 triliun akibat kegagalan pelaksanaan reformasi birokrasi di sejumlah kementerian/lembaga (K/L) negara. Menteri Keuangan Agus D. W. Martowardojo menuturkan dalam APBNP 2010 ada dana cadangan reformasi birokrasi yang cukup besar. Namun, hingga saat ini tidak dapat diimplementasikan oleh K/L sehingga kemungkinan akan tercatat sebagai Silpa. “Dana itu bisa-bisa tidak terca- pai, totalnya sekitar Rp14 triliun,” ujar Menkeu seusai menghadiri rapat kerja dengan Komisi XI DPR, kemarin. Menurut dia, potensi Silpa itu berasal dari dana yang dicadangkan untuk kebutuhan remunerasi K/L yang mampu mempercepat pembenahan birokrasi. Jika K/L tertentu dinilai mampu melakukan reformasi birokrasi, maka dana remunerasi segera dicairkan oleh Kemenkeu. “Hal tersebut didasarkan pada prestasi dari K/L dalam proses perbaikan kelembagaan. Memang mesti ada proses yang [harus] dilalui mempersiapkan kelembagaannya,” tambahnya. 56 SEC Sebelumnya, Everett Ernest Mangindaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, mengatakan jika tahun lalu sudah ada 5 K/L yang telah diremunerasi, tahun ini rencananya menyusul tujuh K/L lain. Ketujuh K/L tersebut adalah Kemenko Perekonomian, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, TNI, Polri, Kejagung, Kemenko Kesra, Kemenko Polhukam, Kementerian Perindustrian dan Kementerian ESDM. Dia menambahkan pemerintah menargetkan pada 2011 seluruh 20002004 20102014 Sumber: Bloomberg BISNIS/T. PURNAMA yang lebih menciptakan kesempatan kerja tinggi. Contohnya, sektor perdagangan yang lebih mengarah kepada sektor informal karena berpengaruh pula terhadap tingkat kemiskinan. Revitalisasi KB Di sisi lain, dia menilai pemerintah perlu merevitalisasi program Keluarga Berencana (KB) yang mulai menurun perannya pasca-Orde Baru. Artinya, pemerintah harus mengontrol kembali pertumbuhan penduduk melalui Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Jumlah penduduk, tambahnya, sering menjadi persoalan yang dilematis. Di satu sisi, banyaknya jumlah penduduk adalah modal dasar dan potensi, tetapi di sisi lain sering menimbulkan masalah jika tidak dikelola dengan baik, seperti masalah kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan sosial. Lebih jauh, Hasil Sensus Penduduk 2010 menunjukkan bahwa hanya dua provinsi, yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur yang masuk dalam kriteria strict 0,74%. Artinya hanya dua provinsi yang dapat menjaga laju pertumbuhan selama 10 tahun terakhir. Silpa 2010 diperkirakan Rp14 triliun OLEH AGUST SUPRIADI Bisnis Indonesia 248,22 K/L telah mendapatkan remunerasi. Belum berjalan Lebih jauh, Agus menyinyalir belum berjalannya reformasi birokrasi itu menjadi salah satu penyebab rendahnya penyerapan anggaran belanja negara. Dia menyebutkan realisasi belanja negara sampai 7 Oktober baru sebesar 51% dari total pagu sebesar Rp1126,1 triliun di APBN-P 2010. “Kalau penyerapan dan pengeluaran anggaran selisihnya 1%— 2% [dibandingkan realisasi per 7 Oktober 2009]. Sekarang ini lebih kecil dibandingkan dengan tahun lalu. Ini yang diharapkan dapat bisa ditingkatkan,” paparnya. Untuk itu, Agus menugaskan Dirjen Anggaran dan Dirjen Perbendaharaan Negara untuk meminta keterangan kepada semua K/L mengenai rendahnya penyerapan. Menkeu juga telah melayangkan surat ke seluruh K/L agar memperbaiki kualitas belanja dan mempercepat pelaksanaan anggaran. Sementara itu, dari sisi penerimaan, lanjut Agus, realisasinya lebih tinggi 5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar 61% dari target Rp990,5 triliun, sehingga ada Silpa dalam APBN-P 2010 pada akhir tahun. Sementara itu, tujuh provinsi masuk dalam kriteria moderat 1,18% dan 12 provinsi berada di bawah rata-rata. Sisanya melebihi 1,49%, bahkan Provinsi Papua memiliki laju pertumbuhan penduduk tertinggi, yakni sebesar 5,46%. Adapun jumlah penduduk Indonesia saat ini mencapai 237,6 juta jiwa atau lebih tinggi sebesar 4,6 juta jiwa dari proyeksi dalam Agenda 21 yang sebesar 233,019 juta jiwa. Berdasarkan Hasil Sementara Sensus Penduduk 2010, dengan luas wilayah Indonesia yang mencapai 1.910.931 km2, maka rata-rata tingkat kepadatan penduduk Indonesia adalah sebesar 124 orang per kilo meter persegi. Jakarta merupakan provinsi yang paling padat penduduknya, yakni sebesar 14.440 orang per km2, sedangkan provinsi yang paling rendah tingkat kepadatan penduduknya adalah Provinsi Papua Barat sebesar delapan orang per km2. Hasil sensus menunjukkan Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk nomor empat terbesar di dunia setelah China, India dan Amerika Serikat. (14)(agust.supriadi@bisnis.co.id) Daya saing produk nasional diperkuat OLEH NENENG HERBAWATI Bisnis Indonesia dan perlindungan HaKI. Keterbukaan pasar KUTA, Bali: Pemerintah akan memperkuat daya saing produk domestik di pasar internasional dengan mengoordinasikan program dan kebijakan peningkatan kualitas dari semua aspek. Deputi Menko Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan Edy Putra Irawady mengatakan kebijakan itu untuk mendongkrak nilai produk dalam negeri agar mempunyai keunggulan baru sehingga produk Indonesia diperhitungkan di tengah makin ketatnya persaingan di pasar global. "Sekarang pilihan konsumen membeli tidak semata-mata pada harga murah, tapi juga mempertimbangkan kegunaan produk, dampak produk, dan daya tahan produk," jelasnya seusai menutup seminar Sosialisasi Mutu Produk Kualitas Indonesia, kemarin. Edy menegaskan produk Indonesia harus memiliki mutu dan memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI), sekaligus mempunyai merek dan terdaftar dari sisi Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Dia menambahkan persaingan akan makin ketat pascakrisis global karena hampir setiap negara memperketat masuknya barang impor, seperti kasus mi instan di Taiwan. Untuk itu, tegas Edy, upaya meningkatkan kualitas produk harus dilakukan secara berurutan dan dari semua aspek, mulai dari peningkatan mutu produk, standar produk, brading produk, Di tempat yang sama, Deputi Menko Perekonomian Bidang Makro Ekonomi dan Pembiayaan Mantik menambahkan Indonesia tidak bisa menghindar dari era keterbukaan pasar dan membanjirnya produk impor. "Indonesia ini menganut pasar terbuka, tapi terbuka sekali. Hampir 70% produk di Tanah Abang itu dari China dan di Pasar Gembrong, 100% mainan anak-anak itu berasal dari negara itu," ungkap Mantik. Indonesia, jelasnya, telah menerapkan instrumen hambatan nontarif, khususnya dalam standardisasi dan label yang belum dilakukan secara penuh. Kepada Badan Standardisasi Indonesia (BSN) Bambang Setiadi mengatakan masalah standar dan akreditasi suatu produk sudah menjadi keharusan dan kepastian pasar. Sebelumnya, Wakil Presiden Boediono menegaskan Indonesia tidak akan menutup diri dari perdagangan global, tetapi negara ini harus aktif mencari peluang ekspor ke negara-negara berkembang maupun negara yang sedang membangun. Dia mengatakan berdagang merupakan salah satu sifat dasar manusia untuk mengaktualisasikan diri dengan dunia luar. Begitu juga dengan sebuah negara, proses transaksi perdagangan yang mendorong interaksi dengan dunia luar akan meningkatkan peran Indonesia di kancah global. (K4) EKONOMI GLOBAL Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010 3 KANAL Peluang resesi double-dip AS 40% Goldman kelola akuisisi Yahoo Jepang diproyeksikan susul Yunani dan Irlandia gagal kelola utang WASHINGTON: Yahoo! Inc., menunjuk Goldman Sachs Group Inc untuk menjadi penasehat dan pengelola kegiatan pengambilalihan usaha, termasuk kemungkian transaksi dengan Microsoft Corp yang gagal pada 2008. Tiga sumber Bloomberg, kemarin, menyebutkan sewaktu Sunnyvale, berbasis di California, menolak penawaran perusahaan itu, Yahoo telah bekerjasama dengan Goldman selama 2 pekan untuk mengupayakan sejumlah pendekatan baru. Bahkan, AOL Inc telah melakukan negosiasi dengan sejumlah perusahaan ekuitas tertutup, termasuk Silver Lake, mengenai kemungkinan penawaran. Nilai saham Yahoo naik 13%, angka tertinggi sejak Februari 2008, sewaktu menerima penawaran dari Microsoft. (BLOOMBERG/ESU) Rating Asia Pasifik positif JAKARTA: Lembaga pemeringkat Moody's Investors Service menilai tren rating perusahaan di Asia Pasifik, selain Jepang, sepanjang kuartal II/2010 bergerak ke arah positif. Laporan Moody's mengenai peringkat dan ringkasan aksi rating kuartal III/2010 untuk korporasi non-finansial di kawasan Asia Pasifik yang dirilis, kemarin, menyebutkan kondisi ini memberikan prospek yang cerah bagi perekonomian di kawasan pada tahun ini. "Jumlah aksi positif mengimbangi aksi negatif. Sebanyak enam rating berprospek negatif meningkat menjadi stabil. Tren ini diharapkan berlanjut, bersamaan dengan pemulihan ekonomi global dan regional," ujar Clara Lau, Credit Officer Moody's Group untuk Asia. (BISNIS/YES) Bunga kredit UE mulai normal LONDON: Biaya pinjaman antarbank di Uni Eropa mendekati suku bunga acuan yang ditetapkan bank sentral (European Central Bank/ECB) untuk pertama kali sejak 15 bulan terakhir. Kondisi ini akan memberikan dukungan terhadap penguatan euro. Data perbankan Eropa, kemarin, menyebutkan suku bunga pinjaman antarbank 3 bulan (Euribor) naik menjadi 0,985%, mendekati suku bunga acuan bank sentral sebesar 1%. “Tanda yang menunjukkan bahwa perbankan tidak lagi bergantung kepada dana bank sentral menjadi bukti normalisasi,” ujar Presiden ECB Jean-Claude Trichet pada 7 Oktober dan langsung meningkatkan spekulasi ECB akan menghapus kredit darurat. (BLOOMBERG/ESU) Singapura lepas penguatan mata uang BLOOMBERG SINGAPURA: Singapura secara tidak terduga memberikan sinyal akan membiarkan mata uang negara itu menguat lebih cepat dari kondisi normal guna membatasi inflasi meskipun laju pertumbuhan ekonomi negatif. Kebijakan itu juga dijalankan di tengah pelemahan pertumbuhan ekonomi global yang telah menurunkan permintaan atas produk elektronik dan obat-obatan dari negara itu. Sejauh ini, dolar Singapura meningkat ke posisi tertinggi sepanjang sejarah. Bank sentral Singapura (Monetary Authority of Singapore), kemarin, mengatakan peningkatan nilai tukar domestik kemungkinan tajam dan pihaknya akan melebarkan perdagangan mata uang sehingga terjadi apresiasi secara bertahap. Laporan terpisah menyebutkan produk domestik bruto (PDB) Singapura selama kuartal III/2010 turun atau tumbuh negatif 19,8% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang tumbuh 27,3%. “Implikasi dari kebijakan itu adalah, Singapura kurang mengkhawatirkan pertumbuhan, tetapi lebih khawatir terhadap risiko inflasi,” ujar Robert Prior-Wandesforde, Kepala Ekonom Credit Suisse Group AG untuk Asia Tenggara berbasis di Singapura, kemarin. Keputusan itu dilakukan menyusul seruan sejumlah negara, mulai dari Amerika Serikat sampai Eropa, agar negara-negara berkembang membiarkan nilai tukar menguat guna membantu menyeimbangkan perekonomian global. Seruan itu juga muncul setelah China disalahkan Menkeu AS Timothy F. Geithner pada bulan ini. China yang memulai pe- nguatan nilai tukar yuan pada tahun ini dinilai mendorong negara-negara lain menahan penguatan mata uang. Singapura sangat tergantung kepada perdagangan internasional, dengan ekspor nonminyak lebih dari separuh dari PDB, sehingga negara itu sangat terpengaruh dan rentan terhadap pertumbuhan ekonomi global. Nilai dolar Singapura naik 0,8% menjadi 1,2932 per dolar AS pada pukul 10:37 waktu setempat. Di awal perdagangan nilai dolar Singapura mencapai 1,2893 per dolar AS, angka terkuat sejak 1981, sewaktu Bloomberg mulai mengumpulkan data negara itu, dan naik 8,4% sepanjang 2010. Angka itu menyebabkan dolar Singapura memiliki kinerja terbaik di Asia, di luar Jepang. Kenaikan nilai, kemarin, yang mencapai 1,06%, adalah angka terbesar sejak 21 Juni 2010. “Singapura adalah negara Asia yang rentan terhadap siklus perdagangan dunia. Perluasan perdagangan untuk jangka panjang kemungkinan digunakan jika pertumbuhan ekonomi melambat dengan tajam,” jelas PriorWandesforde. Perlu biaya Sementara itu, Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva mengatakan intervensi di pasar nilai tukar membutuhkan biaya besar dan pemerintah tidak dapat melebihi kekuatan pasar untuk mempertahankan agar nilai tukar lokal tetap lemah. “Kami tidak akan melakukan intervensi kuat terhadap bath karena kebijakan itu akan menyebabkan kerugian dan berdampak besar bagi cadangan devisa kami. Tanpa isu nilai tukar, kami yakin mata uang kami akan menguat dari posisi saat ini,” jelasnya. (ESU) BLOOMBERG SEOUL: Potensi Amerika Serikat masuk ke dalam resesi ekonomi yang lebih buruk dari resesi sebelumnya (double-dip recession) diperkirakan mencapai 35% sampai 40%. “Pada Kuartal II, ekonomi AS tumbuh 1,7% dan semua sektor melemah selama paruh kedua pada tahun ini. Selama kuartal IV, pertumbuhan AS di bawah 1%,” ujar ekonom dari Universitas New York Nouriel Roubini, dalam acara World Knowledge Forum, melalui telekonferensi, kemarin. Roubini mengatakan ada potensi pertumbuhan ekonomi AS sebesar 3% di awal tahun, tetapi dalam perkembangannya realisasi pertumbuhan lebih rendah dan pengangguran tidak dapat diserap. Dia mengatakan deflasi merupakan ancaman terbesar bagi perekonomian AS, termasuk negaranegara maju lain. Bank sentral Jepang, kemarin, merilis penurunan harga produksi untuk pertama kali sejak Juli selama September akibat penguatan yen. “Perkembangan AS selama tahun ini memperkuat indikasi bahwa peluang double-dip recession di negara itu naik hingga 40% dari proyeksi sebelumnya yang diperkirakan 25%,” tambah Roubini yang juga Chairperson Global Economics LLC berbasis di New York itu. Barry Knapp, Head Equity Strategy Barclays Capital AS juga memproyeksikan ekonomi negara itu akan tumbuh sekitar 2,5% sampai 3% pada 2010 dan 2011, meskipun angka pengangguran masih mendekati 10%. Roubini menegaskan sebenarnya meskipun secara teknis tidak termasuk resesi, cara pelemahan perekonomian AS sudah seperti resesi. Negara dikatakan resesi Proyeksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat 2010 dan 2011 3,5% 3,0 2 2011 2,5 2010 0 2,0 Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sumber: Barclays Capital, Bloomberg BISNIS/T. PURNAMA jika pertumbuhan ekonomi negatif selama 2 kuartal berturut-turut. Dia juga memproyeksikan krisis kredit di AS pada 2007. “Pemulihan ekonomi negara maju, termasuk AS membentuk kurva U, atau ada masa-masa di mana kelompok negara itu melakukan hal yang dapat memacu resesi,” tambah Roubini. Dalam acara yang sama, pemenang Hadiah Novel ekonomi Paul Krugman dan Niall Ferguson, penulis buku bertajuk “The Ascent of Money: A Financial History of the World”, berbeda pendapat mengenai cara pemulihan ekonomi AS. Stimulus kedua Krugman, 57 tahun, pengajar di Universitas Princeton, mendesak Pemerintahan Obama agar mengalokasikan stimulus fiskal tahap kedua, sedangkan pengajar dari Universitas Harvard Fergu- son, 46 tahun, mengatakan stimulus tambahan akan memperumit siklus kredit. Selain AS, Jepang juga sedang menghadapi dilema dalam mengelola perekonomian. Bahkan J. Kyle Bass, Head Hayman Advisors LP Dallas, menyebutkan Jepang juga akan mengalami kegagalan pinjaman, seperti yang terjadi di Yunani dan Irlandia, beberapa tahun mendatang. Dia menegaskan negara-negara di dunia tidak akan mampu membayar pinjaman, sedangkan penghematan anggaran terlambat. “Pada 2 tahun atau 3 tahun ke depan, ekonomi Jepang akan berjalan dengan kondisi di mana utang dan biaya pengelolaan pinjaman lebih besar dibandingkan dengan pendapatan,” jelas Bass dalam acara Value Investing Congress di New York, kemarin. Jepang masih menjadi negara pemilik utang terbesar di dunia, mendekati 200% dari PDB, sedangkan angka pengangguran 5,1%. (ESU) (redaksi@bisnis.co.id) PERBANKAN 4 BJBR SDRA 1.690 BMRI 290 6.900 -10 11/10 280 12/10 13/10 PNIN 2.000 5 1.580 8/10 BBTN 14/10 8/10 11/10 12/10 13/10 14/10 AMAG 570 -25 6.700 8/10 11/10 13/10 14/10 137 500 24/ 12 30/ 12 5/ 1 8/1012 26/ 11/10 12/10 13/10 6/ 1 14/10 PNLF CFIN 192 375 50 1.880 12/10 Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010 8/10 11/10 10 135 12/10 13/10 14/10 8/10 191 11/10 12/10 13/10 14/10 8/10 360 11/10 12/10 13/10 14/10 8/10 11/10 12/10 13/10 14/10 MEDIASI Kredit BRI di Aceh naik BANDA ACEH: PT Bank Rakyat Indonesia Tbk hingga Oktober telah merealisasikan kredit mencapai Rp3,9 triliun di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Pimpinan Wilayah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Aceh Eddy Samsul mengungkapkan pada saat yang sama jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun oleh perseroan mencapai Rp2,7 triliun. “Kalau kami bisa mendapatkan 50% dari APBA [Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh] untuk ditaruh di BRI, bunga kredit bisa kami turunkan,” ujarnya kemarin. Dia mengungkapkan saat ini jumlah DPK yang diraih dari Pemprov Aceh baru mencerminkan 10% dari APBA. (BISNIS/K33) Bakrie Life membayar utang JAKARTA: Manajemen PT Bakrie Life Insurance melakukan pembayaran cicilan pokok keenam untuk periode kuartal II/2010 dan bunga tunggakan dana produk investasi Diamond Investa kepada nasabah, terkait gagal bayar Rp360 miliar sejak 2008 lalu. Nasabah Bakrie Life Yosef kemarin mengatakan perusahaan itu telah membayar dana untuk kewajiban ke nasabah di bawah Rp200 juta sudah dibayar lunas meliputi cicilan pokok keenam dan bunga. Untuk nasabah dengan dana di atas Rp200 juta, Bakrie Life sudah membayar cicilan pokok sampai Juni, serta bunga periode Mei dan Juni. Untuk cicilan pokok sampai September, serta bunga Juli, Agustus, dan September belum dibayar. (BISNIS/04) Kisaran yield obligasi Bank Panin 8%-11% BISNIS INDONESIA JAKARTA: PT Bank Pan Indonesia Tbk menawarkan tingkat imbal hasil (yield) obligasi senilai Rp3 triliun pada kisaran 8%-11%. Yield untuk obligasi senior ditawarkan pada kisaran 8%-9,5% dan 9,75%-11% untuk obligasi subordinasi. Wakil Presiden Direktur Bank Panin Roosniati Salihin mengatakan masa penawaran akan direncanakan berlangsung pada 14-25 Oktober 2010 dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November. "Kami mengharapkan dana obligasi bisa cair November tahun ini," katanya kemarin. Dia mengatakan dana yang akan diperoleh dari penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk memperbaiki struktur pendanaan jang- ka panjang, mengurangi mismatch pendanaan dan meningkatkan aktiva produktif. Bank Panin menerbitkan surat utang senilai Rp3 triliun yang terdiri dari obligasi senior mencapai Rp2,5 triliun bertenor 5 tahun dengan bunga tetap dan pembayaran kupon setiap 3 bulan. Selain itu, Bank Panin menerbitkan obligasi subordinasi Bank Panin senilai Rp500 miliar dengan tenor 7 tahun dengan bunga tetap dan pembayaran kupon setiap 3 bulan. Bank Panin menunjuk PT CIMB Securities Indonesia, PT Evergreen Capital, PT Indo Premier Securities, dan PT Mandiri Sekuritas, sebagai penjamin emisi, serta PT Mandiri Tbk sebagai wali amanat. Hingga September 2010, total aset Bank Panin mencapai Rp93,46 triliun dengan outstanding kredit Rp52,7 triliun. (07) Prognosa kinerja PT Bank Pan Indonesia Tbk 2009 2010* Pedapatan bunga bersih 3.225 Laba bersih 915 Total aktiva 77.857 Total DPK 56.234 Total ekuitas 10.742 4.435 1.758 93.579 67.396 11.923 2011* 2012* 5.288 6.162 2.401 2.821 105.786 117.973 77.534 88.827 13.686 15.645 Sumber: Riset Mandiri Sekuritas, 14 Oktober 2010 BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO KERJA SAMA ASURANSI JIWA: CEO PT Asuransi Cigna Christine Setyabudhi (kiri) berbincang dengan Senior VP Head of Strategic Marketing Reginald Josiah Hamdani (tengah) dan Presiden Direktur PT Asuransi Adira Dinamika Willy Suwandi Dharma seusai penandatanganan kerja sama di Jakarta, kemarin. Kedua perusahaan meluncurkan program perlindungan asuransi jiwa, kesehatan, dan kecelakaan. KREDIT PUNDI RAKYAT: (Dari kiri) Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Muliaman Darmansyah Hadad, Dirut Bank Jatim Muljanto, Sekretaris Yayasan Dana Mandiri (YDM) Subiakto Tjakrawedaja, Ketua YDM Haryono Suyono, Dirut BPR Jatim Suroso, Direktur Drajat Sunaryadi saling bertumpu tangan, seusai penandatanganan kerja sama peluncuran kredit Pundi Rakyat, di Surabaya, kemarin. Program itu ditujukan bagi sektor usaha mikro dengan plafon rata-rata Rp10 juta per debitur. BISNIS/WAHYU DARMAWAN ASF raih pinjaman US$240 juta Kupon obligasi Adira Finance 7,6%-9,25% OLEH M. TAHIR SALEH, IRVIN AVRIANO A. & M. MUNIR HAIKAL Bisnis Indonesia JAKARTA: PT Astra Sedaya Finance (ASF) meraih pinjaman modal kerja senilai US$240 juta atau setara dengan Rp2,14 triliun bertenor 3 tahun dari 10 bank lokal dan asing guna menyokong pembiayaan hingga awal tahun depan. Selain itu, ASF telah menetapkan lima sekuritas sebagai penjamin emisi penerbitan obligasi yang akan diterbitkan pada tahun depan senilai Rp1,5 triliun. Presiden Direktur ASF Djony Bunarto Tjondro mengatakan fasilitas kredit ditandatangani perseroan pada 13 Oktober 2010. Menurut dia, kredit Rp2,14 triliun dengan asumsi US$1 =Rp8.921 akan digunakan sebagai modal kerja pembiayaan perseroan hingga awal 2011. Adapun, 10 bank pemberi pinjaman tersebut, yaitu Mizuho Corporate Bank Ltd, Standard Chartered Bank, Citibank NA, Su- Kinerja keuangan PT Astra Sedaya Finance per 30 Juni (Rp triliun) 8,63 Aset 12,12 3,61 Pinjaman pihak ketiga 4,88 Jumlah pendapatan Jumlah beban 0,87 1,13 0,59 0,8 2,36 2,85 Hutang obligasi Laba Bersih 2 2010 1,6 1,88 Jumlah ekuitas 2009 2 0,19 0,24 Sumber: Laporan keuangan PT Astra Sedaya Finance BISNIS/T. PURNAMA mitomo Mitsui Banking Corporation, PT Bank Mandiri Tbk (Persero) Cabang Singapura, Natixis, Overseas Chinese Banking Corporation (OCBC), PT Bank Ekonomi Rahardja Tbk, BNP Paribas, dan Hongkong & Shanghai Banking Corporation (HSBC). ASF merupakan satu dari lima perusahaan yang tergabung dalam grup Astra Credit Companies (ACC). Selain ASF, empat perusahaan lain, yaitu PT Astra Auto Finance, PT Pratama Sedaya Finance, PT Staco Estika Sedaya Finan- ce, dan PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance. Djony yang juga Chief Executive Officer ACC mengatakan ACC mampu menyalurkan pembiayaan baru (booking) sebesar lebih dari Rp15 triliun untuk kendaraan roda empat baru, bekas, dan alat berat hingga September tahun ini. Nilai pembiayaan tersebut setara dengan sekitar 110.000 unit kendaraan. Pencapaian perseroan itu meningkat 44% dibandingkan dengan pencapaian pada Januari- BI ancam bank yang pilih bayar penalti OLEH DWI WAHYUNI & HENDRI T. ASWORO Bisnis Indonesia SURABAYA: Bank Indonesia akan tetap memberikan sanksi administrasi dan moral terhadap bank umum yang nantinya lebih memilih membayar penalti terkait dengan kebijakan giro wajib minimum (GWM). Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman Darmansyah Hadad mengatakan bank sentral mengamati kondisi perbankan pascapenerapan kebijakan baru, apakah nantinya masih banyak bank yang tidak dapat memenuhi ketentuan bersangkutan atau sebaliknya. Meski Peraturan Bank Indonesia (PBI) tentang GWM menyebutkan bank yang memiliki rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) kurang dari 78% terkena kewajiban penalti yakni disinsentif 0,1% terhadap kekurangan tiap 1% LDR, bank sentral masih mengkaji lebih dalam kondisi bank bersangkutan. “BI tetap mempermasalahkan bank yang nantinya lebih suka membayar penalti dan tidak berupaya memenuhi ketentuan GWM,” ujarnya kemarin. Dia menegaskan BI telah menyiapkan sanksi terhadap bank yang terus-menerus memilih membayar penalti. Sanksi tersebut, lanjutnya, bisa berupa administratif dan moral selain menginformasikan hal itu kepada publik. BI segera menerapkan PBI No. 12/19/PBI/2010 yang menyangkut kenaikan GWM primer dalam rupiah sebesar 8% dari semula 5% serta GWM sekunder sebesar 2,5%. Kebijakan baru itu juga mengatur perhitungan GWM yang dikaitkan dengan LDR. Sebagai acuannya LDR bank umum nantinya harus berada pada kisaran 78%100%. Bank yang tidak dapat memenuhi kewajiban itu akan terkena penalti kecuali yang memiliki kewajiban penyediaan modal minimun (KPMM) 14%. Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank Mandiri Pahala N. Mansury menegaskan perseroan tidak akan memaksa- kan untuk mendorong pertumbuhan kredit hingga di atas 30% untuk memenuhi ketentuan GWM yang dikaitkan dengan LDR. Pilih kena sanksi Dia menyatakan Bank Mandiri lebih memilih menjalankan sanksi yang dikenakan BI jika tidak memenuhi ketentuan tersebut daripada harus mengambil risiko lonjakan kredit bermasalah. “Ya kami bank terbuka otomatis publik akan tahu tanpa ada sanksi moral yang ditekankan BI. Sanksi itu sendiri yang kami tahu hanya diterapkan dalam bentuk penalti jika tidak memenuhi ketentuan,” ujarnya di sela-sela Media Training Prospek Ekonomi dan Tantangan Industri perbankan 2011 di Bandung. Menurut dia, dengan target pertumbuhan kredit perseroan sekitar 20%-22% pada tahun ini LDR hanya akan mencapai level 70%-72% pada Maret 2011, saat ketentuan tersebut mulai diberlakukan. Perseroan, sambungnya, tak bisa mendorong pertumbuhan kredit hingga di atas 30% karena harus disesuaikan dengan kapasitas permintaan sektor riil. “Kami ada target 20%, tapi kalau diminta tumbuh di atas 30% rasanya sulit. Kalau mau di atas 75% tumbuh segitu [30%], tapi demand kita terbatas. Jadi lebih baik tumbuh sesuai kemampuan.” Rosady T. A. Montol, Ekonom PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memperkirakan perbankan akan mengambil aksi melepas kepemilikan surat berharga dalam bentuk sertifikat Bank Indonesia (SBI), surat utang, maupun penempatan dalam bentuk lainnya untuk menghadapi ketentuan kenaikan GWM. "Dengan kenaikan GWM, perbankan mengalihkan portofolio penempatan dan di surat berharga ke dalam bentuk lainnya yang memiliki yield lebih tinggi." Menurut dia, perbankan memerlukan celah pendapatan lebih tinggi setelah BI menaikkan GWM per November 2010. Di antaranya dengan menggenjot pembiayaan. (02) September tahun lalu. Djony mengatakan dengan sokongan pendanaan tersebut nantinya digunakan untuk mendukung kegiatan pembiayaan yang diharapkan mencapai Rp20 triliun pada akhir tahun ini. Sumber Bisnis mengungkapkan lima penjamin emisi penerbitan itu adalah PT Mandiri Sekuritas, PT Indo Premier Securities, PT CIMB Securities Indonesia, PT OSK Nusadana Securities Indonesia, dan PT Standard Chartered Securities Indonesia. Salah satu pelaku pasar modal lainnya mengatakan obligasi itu akan diterbitkan dalam empat tranch yang bertenor 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun, dan 4 tahun. “Mereka sudah mulai sounding [mendengungkan] penerbitan itu kepada calon investor,” ujar pelaku pasar obligasi itu. Direktur Keuangan Astra Sedaya Finance Hugeng Gozali sampai dengan pukul 20.00 WIB tadi malam tidak dapat dikonfirmasi mengenai penunjukan underwriter. Kupon Adira Perusahaan pembiayaan PT Adira Dinamika Multifinance Tbk menetapkan kupon obligasi IV/2010 perseroan yang sudah di- tawarkan kepada investor pada level 7,6% hingga 9,25%. Menurut beberapa pelaku pasar obligasi, kupon itu ditetapkan kemarin siang setelah adanya rapat antara penjamin pelaksana emisi dan emiten. Kupon itu ditetapkan pada level 7,6% untuk tranche A bertenor 18 bulan, 8,25% untuk tranche B bertenor 2 tahun, 8,6% untuk tranche C bertenor 30 bulan, 9% tranche D bertenor 3 tahun, dan 9,25% untuk tranche E bertenor 4 tahun. “Mereka sudah mendistribusikan besaran kupon itu kepada beberapa investor,” ujar salah satu eksekutif pasar modal yang mengetahui informasi itu kemarin. Sekretaris Perusahaan Adira Finance Yuki Handojono ketika dikonfirmasi mengatakan perseroan belum memfinalkan kupon obligasi tersebut karena penjamin emisi meminta waktu perpanjangan. Dia menuturkan perseroan menargetkan pembiayaan perseroan pada tahun depan mencapai Rp22 triliun, menyusul proyeksi sampai akhir tahun ini yang melampaui Rp20 triliun. (04/09) (tahir.saleh@bisnis.co.id /irvin.avriano@bisnis.co.id/munir. haikal@bisnis.co.id) Laba Bank Mandiri sekitar Rp8 triliun OLEH HENDRI T. ASWORO Bisnis Indonesia BANDUNG: Perolehan laba PT Bank Mandiri Tbk pada tahun ini bakal meleset dari perkiraan semula yang akan menembus level double digit, karena sejumlah program restrukturisasi kredit bermasalah molor. Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank Mandiri Pahala N. Mansury mengatakan untuk mencapai laba double digit baru bisa diraih pada tahun depan, sedangkan pada tahun ini kemungkinan akan berada di level sekitar Rp8 triliun dibandingkan dengan perolehan tahun lalu senilai Rp7,16 triliun “Double digit dari semester I [meraih laba] Rp4 triliun dan harus meraih Rp6 triliun [pada semester II] itu akan sulit. Tapi, kalau sedikit di atas Rp4 triliun masih bisa,” ujarnya kemarin. Dirut Bank Mandiri Zulkifli Zaini sebelumnya mengutarakan laba bersih perseroan bisa mencapai Rp9 triliun, jika pelepasan 10,61% saham di Garuda Indonesia bisa dilakukan melalui penawaran saham perdana, tahun ini. Bahkan, laba Bank Mandiri bisa tembus double digit jika restrukturisasi sejumlah kredit bermasalah bisa dituntaskan pada tahun ini, seperti penjualan aset Domba Mas, Benua Indah dan beberapa debitur lain. Pada semester I tahun ini laba bersih yang diraih Bank Mandiri sebesar Rp4,034 triliun. Pahala menyampaikan sejumlah opsi restrukturisasi kredit bermasalah molor dari rencana, seperti penawaran saham perdana Garuda yang ditargetkan tahun ini tertunda awal 2011. Bank Mandiri menargetkan meraup dana minimal Rp967 miliar dari pelepasan 10,61% saham. Selain itu, sambungnya, rencana restrukturisasi kredit Domba Mas pun molor dari rencana semula September karena PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk meminta perpanjangan waktu hingga akhir tahun. Demikian juga lelang aset Benua Indah yang tertunda sampai dua kali. Namun, menurut dia, hasil restrukturi- sasi sejumlah debitur bermasalah belum tentu bisa masuk dalam pendapatan perseroan, karena sesuai dengan ketentuan pernyataan standardisasi akuntansi keuangan (PSAK) yang baru dana bisa masuk jika ada pembayaran tunai. Audit BNI tuntas Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia Tbk memastikan telah menuntaskan audit laporan keuangan per 30 September sebagai prasyarat penawaran saham terbatas (rights issue). Direktur Keuangan BNI Yap Tjay Soen kemarin mengungkapkan perseroan berencana menuntaskan penawaran saham terbatas (rights issue) pada Desember tahun ini. Sekretaris Perusahaan BNI Putu B Kresna mengatakan perseroan akan menyerahkan laporan keuangan September 2010 ke Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Dia mengatakan setelah menyerahkan laporan keuangan, BNI akan menerbitkan prospektus, mengajukan izin ke BapepamLK dan menggelar rapat umum luar biasa pemegang saham (RULBPS). “Setelah RULBPS, kami akan roadshow ke beberapa negara.” BNI akan menerbitkan saham baru sebanyak 3,374 miliar lembar atau 18,10% untuk meningkatkan kepemilikan saham publik menjadi 40%. Menteri BUMN Mustafa Abubakar juga mengaku telah menerima laporan keuangan BNI hasil audit untuk periode akhir September 2010. Dia mengatakan jajaran direksi BNI telah menyerahkan laporan tersebut kemarin pagi, a.l Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo, Direktur BNI Yap Tjay Soen. Laporan tersebut merupakan syarat utama yang ditetapkan Kementerian BUMN kepada BNI untuk menggelar rights issue. Mustafa juga menyampaikan BNI berencana melapor ke Bapepam-LK pada 26 atau 27 Oktober 2010. (02/05/M. MUNIR HAIKAL) NIAGA & RITEL Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010 Sumbar ekspor tuna 530 ton PADANG: Selama 2010 Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) telah mengekspor 530 ton ikan tuna segar dan olahan untuk tujuan Jepang dan Amerika Serikat. "Dalam kurun waktu 3 tahun terakhir Sumbar telah ekspor ikan tuna ke Jepang dan Amerika Serikat dalam bentuk segar dan telah diolah,” kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Provinsi Sumatra Barat, Yosmeri, di Padang, kemarin. Dia menyebutkan jumlah ekspor tuna ke Miami, Jepang, dan Amerika dalam bentuk segar sebanyak 360 ton, sedangkan olahan sebanyak 170 ton. "Tuna segar, kita ekspor tanpa diberi perlakuan apa pun, sedangkan yang telah diolah dijual dalam bentuk telah terpotong (fillet)," katanya. Menurutnya, ikan tuna segar beku merupakan komoditas ekspor baru bagi Sumbar setelah daerah ini ditetapkan sebagai sentra tuna wilayah Indonesia bagian barat. Dia optimistis, dengan pengembangan tuna secara optimal, 2011 target dari pemerintah provinsi sebanyak 1.000 ton per tahun akan tercapai. Produksi tuna Sumatra Barat (ton) 2008 391 2009 728 2010 1.000 Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan BISNIS/MSB/ANTARA/T. PURNAMA KUOTA Transaksi TEI US$19,24 juta JAKARTA: Nilai transaksi bisnis produk barang pada hari pertama Trade Expo Indonesia (TEI) ke-25 mencapai US$19,24 juta. “Lebih banyak dari tahun lalu. Tahun lalu, transaksi hari pertama TEI hanya US$12,4 juta," kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Hesti Indah Kresnarini di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta, kemarin. Transaksi paling banyak dilakukan pembeli dari Nigeria (34,6%), Spanyol (5%), Jerman (4,8%), Italia (4,7%) dan Australia (4%). Dia menjelaskan produk utama yang diminati meliputi furnitur, suku cadang otomotif, kerajinan, minyak kelapa sawit serta tekstil dan produk tekstil. Dengan nilai transaksi hari pertama sebesar itu, Hesti optimistis, target capaian transaksi dalam 5 hari pelaksanaan TEI sebanyak 300 juta. (BISNIS/MSB) 5 Matahari siapkan Rp30 triliun untuk ekspansi gerai Carrefour tingkatkan bisnis di Asia Tenggara BISNIS INDONESIA JAKARTA: PT Matahari Putra Prima Tbk (MPP) menyiapkan dana sekitar Rp30 triliun untuk pembukaan 10-15 gerai Hypermart guna menggapai posisi pertama di bisnis pasar ritel modern di Indonesia. Danny Kojongian, Direktur MPP, optimistis perusahaannya dapat menjadi peritel nomor satu di Indonesia melalui peningkatan ekspansi gerai Hypermart sampai 15 gerai per tahun. “Untuk rencana ekspansi tersebut MPP telah menyiapkan Rp25 triliun-Rp30 triliun. Di mana setiap gerai Hypermart memiliki luas 6.000 meter persegi,” Kata Danny di Jakarta, kemarin. Danny menyatakan MPP dapat lebih memfokuskan perkembangannya pada Hypermart setelah melepas Matahari Department Store ke tangan CVC pada April 2010. Dengan demikian diharapkan Hypermart dapat menjadi nomor satu dalam market share dan penjualan di pasar ritel modern Indonesia. Pada 2010 MPP telah membuka lima gerai Hypermart dan masih akan membuka tiga gerai lagi, masing-masing satu gerai tiap bulannya. Gerai-gerai tersebut rencananya dibuka di Surabaya, Manado dan Tangerang. Sementara itu, untuk tahun depan, MPP telah merencanakan 13 gerai baru untuk Hypermart dan tiga gerai Foodmart, sementara 11 gerai Hypermart akan dibuka di Pulau Jawa, satu gerai di Sumatra, dan satu gerai Hypermart lainnya direncanakan dibuka di Ambon, sedangkan gerai Foodmart baru akan dibuka di Jakarta dan Bali. Danny menyatakan fokus ekspansi Matahari saat ini dibagi dalam dua wilayah, Jawa dan Luar Jawa. Dalam jangka waktu 1-2 tahun ke depan, fokus ekspansi MPP adalah pada bagian barat Indonesia, luar pulau Jawa. Sementara itu, untuk 3 hingga 5 tahun berikutnya, MPP akan mulai fokus pada bagian timur Indonesia, luar Pulau Jawa. Danny menjelaskan prospek ritel modern Indonesia sangat bagus sehingga untuk melakukan ekspansi sangat besar peluangnya. Menurut dia, banyaknya jumlah pasar yang belum digarap, dan keterbukaan serta penerimaan daerah dalam menerima pasar ritel modern adalah hal yang sangat menunjang Hypermart untuk terus berkembang. Gaet aliansi Sementara itu, Satrio Hamid Ahmadi, Public Affairs Manager PT Carrefour Indonesia, menjelaskan Carrefour Internasional berusaha meningkatkan efektivitas bisnisnya di Asia Tenggara dengan cara menggaet aliansi mitra strategis. Menurut Satrio, saat ini Carrefour Internasional tidak berniat meninggalkan pasar ritel Asia Tenggara. “Carrefour Internasional justru berusaha memperkuat bisnisnya di Asia Tenggara, dan menjadi penggerak roda perekonomian di masing-masing negara di Asia Tenggara dengan cara beraliansi dengan mitra strategis,” ujar Satrio. Satrio menegaskan penjualan Carrefour di Asia Tenggara saat ini sangat baik sehingga tidak ada alasan untuk hengkang. Menurut dia, kerja sama dengan mitra strategis dilakukan karena dunia ritel adalah sangat dinamis sehingga perubahan mutlak harus dilakukan seiring dengan evolusi konsumen. Dia menjelaskan Carrefour Indonesia yang telah melebur dengan Para Group merupakan percontohan bagi Carrefour Thailand, Malaysia, dan Singapura yang sedang mencari dan membangun hubungan dengan mitra strategis. Selain itu, kata Satrio, Carrefour Indonesia akan membuka gerai keduanya di Batam pada 15 Oktober 2010, dan sedang menunggu pembukaan gerai berikutnya di Pekan Baru. (13/LINDA T. SILITONGA/FITA IN- lirang mengklarifikasi produk mi instan Indomie dalam rapat bersama Komisi IX DPR, di Jakarta, kemarin. Dia menjelaskan Indomie memang mengandung pengawet tetapi dalam batas aman dan sesuai dengan standar internasional, yaitu di Indonesia menggunakan Methyl P-Hydroxybenzoate, sedangkan di Taiwan menggunakan Ethyl P- Hydroxybenzoate. Pebisnis Kolombia jajaki potensi produk Indonesia OLEH MARIA Y. BENYAMIN Bisnis Indonesia DAH MAULANI) (redaksi@bisnis.co.id) BISNIS/WAHYU DARMAWAN POLA KONSUMSI BARU: Seorang pedagang menjual berbagai jenis makanan dan minuman instan dalam kemasan, di Sidoarjo, Jawa Timur, belum lama ini. Peredaran produk instan dalam kemasan kini semakin marak dan ANTARA/YUDHI MAHATMA KLARIFIKASI INDOMIE: Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Franciscus We- beragam jenisnya dengan harga relatif terjangkau. Fenomena tersebut memicu pola konsumsi baru di masyarakat yang cenderung lebih memilih produk instan dibandingkan dengan makanan dan minuman segar. JAKARTA: Sejumlah pebisnis dari Kolombia menjajaki potensi produk Indonesia untuk dikembangkan di pasar Kolombia, di luar dari produk utama yang selama ini sudah masuk ke pasar negara itu. Johannes Subagia Made, Head of Councelor KBRI Bogota, mengatakan saat ini belum banyak produk Indonesia yang masuk ke pasar Kolombia. Impor terbesar dari Kolombia masih didominasi oleh produk minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan karet. “Kedatangan mereka melalui misi dagang kali ini bertujuan menjajaki potensi produk yang bisa dikembangkan di sana [Kolombia], termasuk melihat peluang pemasaran produk mereka di Indonesia,” kata Johannes di sela-sela The Colombia Trade Forum yang digelar KBRI Bogota dan perusahaan ritel Mazee The Art & Fashion Store, kemarin. Turut hadir dalam acara tersebut 25 pelaku usaha dari Kolombia yang bergerak di berbagai sektor, di antaranya furnitur, perhiasan, TI, irigasi, peralatan olahraga, bahan kimia, dan lain sebagainya. Dalam kesempatan tersebut sejumlah pelaku usaha itu juga melakukan pertemuan langsung dengan pelaku bisnis dari Indonesia untuk menjajaki kemungkinan kerja sama antara kedua negara, termasuk sejumlah pemilik gerai pada retailer Mazee The Art & Fashion Store. Menurut Johannes, hasil survei yang pernah dilakukan di Kolombia mengungkapkan produk Indonesia yang paling besar masuk ke pasar Kolombia adalah CPO dan karet. Impor kedua jenis produk tersebut meskipun tidak besar dari segi volume tetapi terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Tingkatkan ekspor Selain kedua produk itu, pelaku bisnis Kolombia mulai menyasar produk lainnya, di antaranya handicraft dan furnitur dari Indonesia. “Potensi ini seharusnya dimanfaatkan untuk meningkatkan ekspor kita ke negara itu,” katanya. Johannes menjelaskan kunjungan misi dagang kali ini merupakan kali kelimanya. Dari tahun ke tahun, kunjungan tersebut menunjukkan peningkatan mulai dari jumlah pelaku bisnis yang ikut dalam misi dagang dan semakin beragamnya produk yang disasar. “Ini membuktikan bahwa minat mereka terhadap produk Indonesia cukup besar.” Dia mengakui sejauh ini masih ada kendala yang dihadapi pelaku usaha untuk menembus pasar Kolombia. Selain kendala bahasa yang sering kali memicu kesalahpahaman antara pelaku bisnis yang bernegosiasi, faktor jarak menjadi hambatan terbesar. Hariadi Saptadji, Direktur Eksekutif Kadin Indonesia, mengungkapkan tidak banyak pelaku usaha yang mengekspor ke Kolombia. “Pelaku usaha pasti memikirkan untung rugi dan ekspor ke sana memang belum cukup menjanjikan karena daya beli di negara itu mungkin tidak sebagus negara lainnya, kecuali untuk bahan baku bagi kepentingan industri di sana,” jelasnya. Indonesia perlu mewaspadai penarikan mi instan di Taiwan OLEH MARTIN SIHOMBING Wartawan Bisnis Indonesia asus penarikan mi instan Indomie di Taiwan bukan hal biasa. Jika tidak disikapi dengan serius oleh pemerintah dan pengusaha, ekses ikutannya, diperkirakan seperti bola salju. Ujungnya industri makanan di Tanah Air pun pontang-panting. Saat ini saja, kalangan pengusaha sudah mulai ‘engga enak badan’. Target ekspor mi instan sebesar US$140 juta, mulai diragukan. “Target ekspor mi instan tahun ini sebesar US$140 juta, diperkirakan sulit dicapai menyusul penarikan produk mi di Taiwan,” ujar Sekjen Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Franky Sibarani di Jakarta, kemarin. Saat ini, produk mi instan produksi Indonesia diekspor ke hampir 80 negara. Hingga semester I/2010, nilai ekspor mi instan telah mencapai US$67 juta. Ekspor mi instan tahun K ini diperkirakan tinggal US$130 juta. “Sulit untuk mencapai target,” ujar Franky. Memang, angka itu pun masih lebih baik dibandingkan dengan capaian tahun lalu sekitar US$95 juta. “Ya. Jadi, kalau melebihi tahun lalu itu pasti karena konsumsi meningkat,” katanya. Namun, kasus Taiwan jangan dilihat hanya masalah Indomie. Persoalan itu merupakan masalah Indonesia di kancah perdagangan global. Apalagi sejumlah negara tujuan ekspor mi instan seperti Hong Kong, Singapura, dan Arab Saudi juga melakukan pengecekan terhadap produk mi instan Indonesia. “Wah, aksi ini bisa meluas ke negara tujuan ekspor lainnya,” tutur Franky. Paling tidak, pengecekan itu berpotensi menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat di negara tujuan ekspor terhadap produk makanan-minuman lain dari Indonesia. Apalagi, di Taiwan, ceruk pasar cukup besar. Diperkirakan ada 125.000 orang tenaga kerja Modern Indonesia Indonesia (dan pekerja Beberapa produsen mi Indonesia (AP3MI) Indonesia (non-TKI) Produksi mi instan dalam instan di Indonesia beberapa tahun terakhir Susanto bahwa kalang20.000 orang. “Mereka an pemasok dan peritel mengonsumsi mi instan Indofood Tahun Jumlah (ton) di Indonesia mesti produksi Indonesia. Nissin Mas 2005 1 juta mengambil hikmah dari Group ABC Faktanya, konsumsi mi 2006 1,3 juta Delidood Sentosa Corp kasus mi instan produkinstan di Taiwan terus 2007 1,4 juta Nestle si PT Indofood CBP meningkat. Sebagian be2008 ,5 juta Group Wings Sukses Makmur Tbk sar yang mengonsumsi 2009 1,8 juta Olagafood yang ditarik dari dua itu adalah orang Tiga Pilar Sejahtera Food supermarket di Taiwan Paling tidak Indonesia,” katanya. Orang Tua saat dirazia. untuk mengBoleh jadi, produk mi IndoSubafood “Kita harus mengamantisipasi nesia itu dari sisi harga lebih Sumber: Kemenperin bil hikmah dari kejadian kemungkinan murah dibandingkan dengan di Taiwan, dan mengimbau terjadinya ketidakpercayaan harga mi instan dari negara pemasok menjual barang dari masyarakat di negara tujuan lain. Sebutlah misalnya Vietsumber yang bisa dipercaya nam, Hong Kong, dan Thailand. ekspor terhadap produk makanan lain dari Indonesia. Lan- dan peritel mesti menjual Karena itu, seluruh pemangbarang yang sudah mendapat taran jika itu terjadi, industri ku kepentingan diharapkan izin edar dari BPOM,” kata makanan Indonesia akan dapat menangani atau mewasSusanto. padai dampak ikutan dari kasus mengalami pukulan berat. Termasuk soal pengaruh bupenarikan mi instan di Taiwan ruk di dalam negeri mengdengan berbagai langkah aktif. Menekan produk ingat besarnya ukuran pasar di Data Kementerian PerindusKita imbau pemasok jangan trian (Kemenperin) menunjuk- Indonesia dan menyangkut sembarangan [mendapatkan rantai distribusi hingga pedakan jumlah industri mi instan produk untuk dijual di ritel], gang kecil. “Kita harus clearnasional saat ini mencapai 17 dan peritel jangan menjual kan masalah ini dengan lebih perusahaan dengan kapasitas barang tanpa izin edar BPOM aktif lagi,” ujar Franky. produksi 1,8 juta ton atau 24 dengan alasan demi [memenuBahkan, seperti dikatakan miliar bungkus per tahun. hi kebutuhan] orang asing Ketua Umum Asosiasi Langkah itu amat penting [yang berada di Indonesia]. Pengusaha Pemasok Pasar guna menjaga kinerja ekspor. Terlepas ada dugaan kasus di Taiwan buah persaingan seperti dikatakan anggota Komisi III DPR Azis Syamsudin yang menduga ditariknya produk Indomie di Taiwan dicurigai sebagai upaya sistematis pihak asing untuk menekan produk Indonesia menjelang pasar bebas 2014. Namun, pemerintah harus semakin mewaspadai dan membatasi aktivitas kelompok asing di Indonesia. Kita perlu mendukung sikap Pemerintah Indonesia yang berkomitmen mengamankan akses pasar bagi semua produk Indonesia di negara-negara tujuan ekspor melalui pemenuhan standar sesuai dengan yang berlaku di negara tujuan ekspor, guna menghindari larangan beredar oleh negara setempat hanya karena persoalan standar. Hal itu dikatakan oleh Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu. ”Ini untuk mencegah kejadian seperti kemarin [larangan beredar mi instan di Taiwan]. Pemerintah dan pelaku bisnis akan berjuang bersama untuk mengamankan akses pasar dan berusaha menjaga produk-produk ekspor maupun yang beredar di dalam negeri memenuhi standar yang berlaku di wilayah tujuan produk terkait,’’ kata Mari. Apalagi, pihaknya telah mengadakan komunikasi langsung dengan pihak otoritas Taiwan dan menyampaikan beberapa hal mengenai masalah Indomie di Taiwan pada Rabu (13 Oktober). Pihak Taiwan sangat memahami hal tersebut dan berjanji bekerja sama untuk mencari solusi bersama dan meminta Food and Drugs Administration Department of Health Taiwan untuk memberi klarifikasi. Rasanya, ada keinginan untuk mengatasi hal itu. Namun, sekali lagi, komitmen dan keinginan untuk mengatasi persoalan itu, harus segera diimplementasikan. Jangan dijadikan jargon atau sekadar cari simpati. (LINDA T. SILITONGA & FITA INDAH MAULANI/MARIA Y BENYAMIN/SITI MUNAWAROH/13) (martin.sihombing@bisnis.co.id) JASA & PROPERTI 6 Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010 Korsel bidik wisatawan Indonesia JAKARTA: Korea Tourism Organization (KTO) menargetkan peningkatan kunjungan wisatawan dari Indonesia ke Korea Selatan sebesar 25% menjadi lebih dari 101.250 orang pengunjung, menyusul promosi Korea Medical Tourism and Winter Holiday. Hur Young Soon, Marketing and Interpretation KTO, mengatakan Korsel mengambil langkah besar dengan menawarkan paket perjalanan kesehatan, karena memiliki rumah sakit berstandar internasional. Selain menikmati kebudayaan Korea, wisatawan biasanya ingin mempercantik diri dan menjaga kesehatan. “Kecantikan beberapa artis di Korea sudah diperlihatkan dalam beberapa film yang beredar di Indonesia,” ujarnya, kemarin. Pada awal tahun, Korsel akan menggelar Snow Flower Festival dan Taebaeksan Snow Mountain Festival, dilanjutkan Polar Bear Swimming Contest, dan Jeong-wol Daeboreum Fire Festival pada akhir Februari 2011. Kunjungan wisatawan Indonesia & target Korea (Orang) 2009 BANGUN RUMAH SAKIT: Presiden Direktur PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) Ketut B. Wijaya (tengah) berbincang dengan Direktur Jopi Rusli (kedua kiri), Direktur Djoko Harjono (kiri), Director Investor Relations Mark Wong (kedua kanan), Direktur Yuke Susiloputro seusai memberikan paparan di Jakarta, kemarin. LPKR akan menyiapkan dana dari hasil rights issue, kredit bank, dan kas internal untuk membangun 20 rumah sakit dan 15 mal. BISNIS/MELLY RIANA SARI 81.000 2010 101.250 Naik : 25% RUU Nakes salip RUU Keperawatan 'Kejanggalan tampak pada proses pengajuan' Sumber: Korea Tourism Organization, 2010 BISNIS/15/T. PURNAMA OLEH MOH. FATKHUL MASKUR Bisnis Indonesia PILAR Lippo siap rilis The Intercon JAKARTA: PT Lippo Karawaci Tbk berencana meluncurkan The Intercon KVR, menara keenam di kompleks Kemang Village Residences, sebelum akhir tahun ini. Jopy Rusli, Direktur PT Lippo Karawaci Tbk, mengungkapkan private launching direncanakan pada akhir November 2010. The Intercon KVR merupakan suatu terobosan yang belum pernah dilakukan oleh developer lain dengan fasilitas yang tersedia a.l. kolam renang pribadi di ruang tertutup, private gym serta akses langsung ke mal. “Ini adalah semacam offer of a lifetime, yang tidak akan pernah ada lagi penawaran seperti ini untuk dapat tinggal di KV [Kemang Village]," ujar Jopy, kemarin. Kemang Village merupakan proyek pengembangan terpadu senilai US$1,2 miliar di area 15,5 hektare di Jaksel. (BISNIS/ZUF) JAKARTA: Rancangan Undang-undang tentang Tenaga Kesehatan (Nakes) masuk prioritas pembahasan Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2011. Adapun RUU tentang Keperawatan tidak mengalami kemajuan dalam daftar Prolegnas 2010–2014. Irgan Choirul Mahfizd, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, mengatakan RUU tentang Nakes dinilai lebih penting sehingga disetujui untuk masuk dalam prioritas pembahasan Prolegnas 2011. Irgan membantah ada upaya untuk mengganti RUU tentang Keperawatan dalam daftar Prolegnas dengan RUU tentang Tenaga Kesehatan, seperti ditudingkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). “Yang benar adalah memajukan pembahasan RUU tentang Tenaga Kesehatan dalam Prolegnas 2010/2011. Adapun RUU tentang Keperawatan tetap masuk Prolegnas 2010-2014, dan belum dijadwalkan pembahasannya,” ujar Irgan kepada Bisnis, Rabu. Jadi, dia melanjutkan, tidak benar juga ada keputusan Komisi IX bahwa pembahasan RUU tentang Keperawatan tersebut ditunda karena memang selama ini belum dijadwalkan pembahasannya. Menurut Irgan, pembahasan RUU tentang Tenaga Kesehatan dimajukan karena adanya penundaan pembahasan RUU tentang Pembantu Rumah Tangga (PRT) karena diperlukan adanya evaluasi. Di samping itu, RUU tentang Nakes dinilai penting dan bisa menjadi payung bagi kepentingan semua profesi di sektor kesehatan, termasuk tenaga keperawatan. Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PPNI Harif Fadhillah menyatakan, “Ada upaya menggantikan RUU tentang Keperawatan dalam Prolegnas dengan RUU Nakes. Ini aneh, karena RUU Nakes yang diinisiasi oleh pemerintah tak masuk Progenas 2010, tetapi tiba-tiba dibahas di rapat dengar pendapat umum [RDPU].” Meski Komisi IX memutuskan untuk tidak menggusur RUU tentang Keperawatan dalam prolegnas, rancangan hukum yang Beberapa ketentuan tenaga kesehatan (1) Tenaga kesehatan harus memenuhi ketentuan kode etik, standar profesi, hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan, dan standar prosedur operasional. (2) Ketentuan mengenai kode etik dan standar profesi diatur oleh organisasi profesi. (3) Ketentuan mengenai hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan, dan standar prosedur operasional diatur dengan peraturan menteri. Sumber: RUU Nakes, pasal 24 BISNIS/T. PURNAMA dinantikan oleh para perawat masih kritis karena nasibnya baru diputuskan pada Desember mendatang. Harif menyatakan PPNI akan terus memperjuangkan agar RUU itu tetap masuk prolegnas agar segera lahir UU yang mengatur tentang profesi keperawatan itu. PPNI juga siap kembali turun ke jalan untuk memperjuangkan aspirasinya. Proses pengajuan Sebelumnya, Fraksi PKS menilai janggal bila Baleg DPR menerima bergitu saja usulan pimpinan Komisi IX DPR yang meminta RUU tentang Keperawatan diganti dengan RUU Nakes. “Kejanggalan tampak pada proses pengajuan,” ungkap anggota Komisi IX dari Fraksi PKS Ansory Siregar, seperti dikutip www.dpr.go.id. Pertama, surat pimpinan Komisi IX ke Baleg bernomor: 07/ KOM.IX/MP.I/VIII/2010 tanggal 30 Agustus 2010 berisi, “Berdasar hasil keputusan rapat Komisi IX tanggal 25 Agustus 2010, disepakati RUU tentang Tenaga Kesehatan dan RUU tentang perubahan atas UU No.39/2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI di luar negeri akan dibahas pada tahun sidang 20102011, dan menjadi RUU prioritas pada 2010.” ”Kenapa RUU Keperawatan tidak masuk dalam Prolegnas 2010? Padahal RUU Keperawatan sejak 2009 dan 2010 sudah menjadi prioritas Prolegnas dan belum dibahas oleh DPR dan menjadi utang DPR. Kenapa tiba-tiba RUU Nakes menjadi begitu penting?” ujarnya. Kedua, surat balasan Baleg DPR bernomor 108/Baleg/DPR RI/IX/2010, tanggal 23 September 2010, Baleg menyetujui RUU tentang Nakes menjadi prioritas Prolegnas 2010 dengan menggeser RUU Keperawatan. Namun, di surat yang sama, Baleg meminta RUU Perubahan atas UU No.39/2004 menjadi garapan Baleg dan bukan menjadi garapan Komisi IX. ”Sungguh aneh sekali,” ujarnya. Menurut dia, Baleg dan Komisi IX memperebutkan RUU tentang perubahan atas UU No. 39/2004. Ketiga, Baleg bersama Menteri Hukum dan HAM pada 29 September 2010 memutuskan penggantian tiga RUU dalam daftar Prolegnas RUU Prioritas 2010. Saat itulah, RUU Keperawatan yang masuk nomor 18 dalam Prolegnas 2010 digusur RUU Nakes. (fatkhul.maskur@bisnis.co.id) Pemerintah siap ciptakan 2,3 juta kesempatan kerja OLEH R. FITRIANA Bisnis Indonesia BISNIS/RAHMATULLAH TUNTUT PERLINDUNGAN: Sejumlah demonstran dari Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia melakukan aksi unjuk rasa di Jakarta, kemarin. Dalam aksinya mereka menuntut pemerintah untuk memaksimalkan fungsi pengawasan ketenagakerjaan, memberikan sanksi bagi pengusaha nakal serta memberikan perlindungan dan jaminan kebebasan berserikat. Kemenpera siapkan proyek konsolidasi lahan OLEH YUSUF WALUYO JATI Bisnis Indonesia JAKARTA: Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) segera menyiapkan proyek konsolidasi lahan untuk perumahan di daerah guna mengefektifkan penggunaan lahan, khususnya yang menjadi aset pemerintah daerah. Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Kemenpera Oswar Muadzin Mungkasa menilai isu mengenai pemanfaatan lahan di daerah sangat penting karena terkait dengan program pembangunan perumahan. “Terkait dengan isu pemanfaatan lahan di daerah, kami harap pemda bisa menetapkan perda yang mengatur tata ruang dan zonasi lahan untuk perumahan. Hal ini perlu dikonsolidasikan,” ujarnya, Rabu. Pernyataan tersebut disampaikan Oswar saat menerima kunjungan sekitar enam orang anggota Komisi D Bidang Kesra DPRD Kota Surabaya di Ruang Prambanan, Kantor Kemenpera. Menurut dia, perda tentang tata ruang diharapkan dapat menetapkan tata letak sebuah lahan sesuai dengan fungsinya, sehingga pemda dapat memanfaatkan lokasi itu sesuai dengan peruntukannya dan menghindari penyalahgunaan lahan. Berkaitan dengan banyaknya lahan yang menjadi aset pemda yang dihuni oleh masyarakat, hal itu membutuhkan aturan khusus untuk mengatur tentang legalisasi surat kepemilikan lahan tersebut. Untuk itu, Kemenpera berupaya mendorong proses sertifikasi lahan sehingga pemda dapat mengetahui luas lahan sebagai asetnya. “Di In- donesia, ada 27% masyarakat yang menghuni lokasi ilegal karena tak dilengkapi surat-surat kepemilikan lahan. Pemda harus mengatur sertifikasi lahan dan hunian,” ujarnya. Kepala Biro Hukum Kepegawaian dan Humas Kemenpera Agus Sumargiarto mengatakan pemda juga harus melibatkan masyarakat dalam melakukan konsolidasi lahan agar bisa saling bersinergi. Ketua Komisi D Bidang Kesra DPRD Kota Surabaya Baktiono menambahkan sejumlah aset Pemkot Surabaya banyak yang beralih fungsi menjadi perumahan dan permukiman penduduk. “Pemda sendiri bahkan mulai kesulitan menata kembali aset lahan yang dimilikinya karena sudah menjadi perkampungan yang dihuni oleh ratusan kepala keluarga,” jelasnya. Tingkat penganggur intelektual terhadap penganggur JAKARTA: PeKeterangan 2009 2010 merintah berenSarjana 6,77% 9,54% cana menciptakan Diploma 5,25% 6,26% 2,3 juta kesempatSumber: Kemenakertrans, 2010. an kerja pada tahun ini dengan menyerap para penganggur Agustus 2009 yang 113,83 dan setengah penganggur, juta orang atau bertambah serta bertekat menurunkan 2,26 juta orang dibandingangka pengangguran men- kan dengan Februari 2009 yang mencapai 113,74 juta jadi 5,1% pada 2014. Menteri Tenaga Kerja orang. Indonesia tengah mengdan Transmigrasi Muhaimin Iskandar menyatakan atasi masalah ketenagakerdiperlukan suatu komit- jaan, seperti krisis keuangmen yang diimplementasi- an global yang mengakikan dalam bentuk usaha batkan menurunnya invesyang sungguh-sungguh, tasi baru, sehingga kesembaik dari pemerintah pusat patan kerja juga relatif termaupun dari instansi di batas. Jadi, perlu dicari solusi atas berbagai masalah daerah. Kalangan dunia usaha yang terkait dengan ketedan seluruh komponen nagakerjaan, seperti memmasyarakat juga harus me- buka sebanyak mungkin miliki komitmen yang sa- bursa kerja di daerah. Menurut Menteri, tingkat ma untuk mengatasi pengangguran secara terencana, penganggur berpendidikan terkoordinasi, terpadu dan diploma masih lebih baik daripada yang berpendidikberkesinambungan. “Sejumlah komitmen an sarjana, karena tingkat yang diimplementasikan di penganggur diploma masih antaranya dalam pening- berada pada tingkat pengkatan kualitas SDM, mem- angguran alamiah, yakni bangun sistem pendidikan antara 4%-6%. Untuk tingkat pengangdan pelatihan kerja, memfasilitasi berfungsinya me- gur berpendidikan sarjana kanisme bursa kerja dan (strata 1), jauh melampaui memprakarsai program pe- tingkat pengangguran alangembangan kewirausaha- miah itu. Tingkat penganggur diploma yang rendah an,” ujarnya, kemarin. Sesuai data Badan Pusat menandakan lebih mudah Statistik (BPS), angka peng- mendapatkan pekerjaan diangguran di Indonesia per bandingkan dengan pengFebruari 2010 tercatat anggur sarjana. “Dengan keterbatasan 7,41% dari jumlah penduduk atau mencapai 8,59 ju- kesempatan kerja oleh sarjana itu maka terbuka peta orang. Dalam periode yang sa- luang menjadi wirausahama, jumlah angkatan kerja wan intelektual, sehingga mencapai 116 juta orang tidak hanya mampu mengatau bertambah 2,17 juta angkat derajat diri sendiri, orang dibandingkan de- tapi juga warga sekitarngan angkatan kerja pada nya.” OASIS 10 Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010 SENGGANG Jangan remehkan sembelit JAKARTA: Penyakit konstipasi, biasa disebut sembelit, sering dianggap biasa oleh masyarakat, kata Chudahman Manan, Ketua PB Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia. Konstipasi merupakan gejala defekasi yang tidak memuaskan yang ditandai dengan buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu, atau kesulitan dalam evakuasi feses, akibatnya feses menjadi keras. “Bila keadaan seperti itu tidak cepat ditanggulangi segera, bisa menyebabkan konstipasi jadi kronik yang kemudian menyebabkan obstipasi yang bisa jadi kanker usus,” ujar Chudahman yang juga dokter senior dari Subbag Gastroenterologi Dep. Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM kemarin. Dia berbicara pada acara media gathering yang diadakan Dulcolax dari PT Boehringer Ingelheim Indonesia, yang membahas masalah konstipasi tidak perlu ditakuti, tapi perlu diberikan solusi. (BISNIS/YR) Willis merasa terlalu tua LOS ANGELES: Bruce Willis, 55, yang terkenal berkat film Die Hard merasa dirinya sudah terlalu tua untuk berkelahi dalam film sejenis itu. “Saya terlalu tua sekarang, saya harus berhenti sekarang,” kata Willis, seperti dikutip Showbiz Spy. Film terbaru yang dibintangi Willis Red bersama Morgan Freeman dan Helen Mirren akan dirilis bulan ini. Willis merupakan ayah dari tiga orang putri, hasil pernikahnnya dengan mantan istrinya, Demi Moore. Menurut Willis, menjadi seorang ayah lebih berat daripada menjadi seorang aktor. “Saya tidak takut apa pun, kecuali menyangkut putri-putri saya. Saya takut berbuat salah dalam membesarkan anakanak saya lebih dari yang saya lakukan sebagai seorang aktor,” katanya. (ANTARA) Feby jadi jubir Bella Skin JAKARTA: Artis sinteron dan bintang iklan Feby Febiola dipilih oleh Bella Skin Center sebagai brand ambassador klinik perawatan tubuh dan kecantikan tersebut. Perempuan kelahiran 24 Mei 1978 ini senang diangkat menjadi juru bicara dari produk perawatan kecantikan yang menyasar kalangan menengah atas itu. “Sebagai artis dan publik figur, saya tetap berupaya tampil sempurna. Penting bagi saya untuk merawat kulit yang terekspos pada radikal bebas dan kosmetika yang tebal hampir setiap saat,” ujar Feby yang pernah menjadi bintang iklan Lux ini kemarin. Dia mengaku sudah menjalani terapi bio sistem regenesis (TBSR), produk perawatan tubuh dari Bella. “Saya tersanjung ditunjuk menjadi juru bicara Bella Skin Center yang baru. (BISNIS/YR) AP/BRELOER GERO MENGIKUTI GERAK: Beberapa pengunjung melintas dalam instalasi interaktif Onskebronn, karya Sven Beyer di stasiun pusat di Berlin, Jerman, kemarin. Dalam ‘ruang’ instalasi itu gerak dan langkah pengunjung yang berada dalam platform-LED, diikuti oleh proyeksi cahaya yang Seniman Australia gelar hip-hop Musisi hip-hop Indonesia memiliki kualitas untuk mengembangkan diri OLEH HERRY SUHENDRA Bisnis Indonesia JAKARTA: Sejumlah seniman Australia menggelar pentas Hiphop is harmony in diversity tour di Jakarta dan berkolaborasi dengan seniman Indonesia JFlow serta Saykoji sebagai bagian dari OzFest 2010. Seniman dari Negeri Kangguru itu a.l. penyanyi rap dan penyair Omar Musa, seniman hip hop Muslim Jehad Dabab, Moustafa Dabab, Hesham Habibullah dan Timur Bakan dari The Brothahood. Selain itu, DJ Jay Tee dari kelompok hip hop penduduk asli The Last Kinection dan seniman AS yang berbasis di Sydney Mighty Joe. Mereka akan tampil hari ini di fX lifestyle X’nter Mall Senayan dan di Bibliotheque besok. Sebelumnya mereka telah pentas di Surabaya dan Yogyakarta. Di Kota Gudeg, mereka pentas di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) yang diadakan Kua Etnika dan Jogja Hip Hop. “Mereka telah pentas di Surabaya dan Yogyakarta,” ujar Sanchi Davis, Divisi Atase Kebudayaan Kedutaan Besar Australia, di Jakarta, kemarin malam. Dia mengungkapkan seniman Australia tampil di tiga tempat di Indonesia, berpentas dan berkolaborasi dengan seniman setempat dan internasional sebagai bagian dari OzFest 2010, festival kebudayaan selama satu bulan yang digelar Kedubes Australia (dari 17 September-17 Oktober 2010) dan setelah pergelaran di Ubud Writers and Readers Festival baru-baru ini, Salah seorang seniman yang akan tampil adalah Omar Musa. Dia adalah seniman kata bertutur yang telah mencetak nama seba- gai penyair panggung dan seniman hip hop di Australia. Dia meraih penghargaan Australian National Poetry Slam pada 2008. Sementara itu, The Brothahood terdiri dari beberapa penyanyi rap Australia dari orang tua migran yang memanfaatkan hip hop untuk mengatasi stereotipe dan kekeliruan pandangan serta memotivasi pemuda Muslim untuk bangga dengan agama mereka. Mereka telah menciptakan tema baru di arena hip hop Australia sementara mempertahankan saripati hip hop. Grup seniman lainnya adalah The Last Kinection yang merupakan kelompok hip hop penduduk asli Australia dari Newcastle yang dibentuk pada 2006 oleh DJ Jay Tee, Joel Wenitong dan Naomi Wenitong. Sedangkan Mighty Joe adalah pengarang lagu dan produser berbasis di Sydney yang dengan pengalaman dan keberhasilannya dalam pertempuran gaya bebas telah memfokuskan pada penciptaan musik yang orisinil. Sementara itu, musisi dan produser musik hip-hop asal Australia Tim Levinson mengatakan musisi hip hop Indonesia memiliki kualitas yang memadai untuk mengembangkan diri menjadi musisi berkualitas dunia. “Bahasa Indonesia sangat kondusif untuk dijadikan lirik musik hip-hop, jadi tidak ada alasan bagi musik hip-hop tidak berkembang di sini,” kata Levinson di sela-sela Festival Ilmu di Yogyakarta bulan lalu. Potensi Dia mengungkapkan selain memiliki potensi musisi yang berkualitas, termasuk di Yogyakarta, secara teknis Bahasa Indonesia cukup mendukung musik hip-hop. “Musik hiphop hadir di dunia sebagai alat untuk merefleksikan hidup. Hal tersebut dapat dilakukan oleh musisi hip-hop di masing-masing negara melalui OLEH ALGOOTH PUTRANTO & SUTAN ERIES ADLIN Bisnis Indonesia OLEH KURNIAWAN LL & CANDRA SETYA SANTOSO Kontributor Bisnis Indonesia S ANTARA Grup Pas Band beraksi dalam acara InterMusic Java Rockin’land 2010 di Ancol Band dari luar memang mereka memiliki nama besar hingga Indonesia, tetapi belum tentu mereka bisa mengambil hati penggemar saat mereka tampil, contoh saja Smashing Pumpkins yang tampil antiklimaks dengan tata suara yang sangat sederhana untuk band sekelas mereka. Billy Corgan (vokal, gitar), Nicole Fiorentino (bass), Jeff Schroeder (gitar), dan Mike Byrne (drum) bisa dibilang band luar yang piling buruk penampilannya dan menjemukan, walaupun tetap nama besar mereka bak magnet untuk menyihir puluhan ribu penggemar dari yang mengetahui lagunya hingga fans fanatik. Bermain di hari pertama, pada Jumat lalu, Smashing Pumpkins kurang memiliki greget. Sound out yang buruk membuat mereka terlihat seperti bermain layaknya sedang berlatih di sebuah studio. Mereka tampak ‘senang sendiri’ di atas panggung yang megah itu. Bahkan tak banyak interaksi yang terjadi antara sang pentolan Billy Corgan dan para penonton. Penyelesaian akhirpun terkesan terburu-buru dan tanpa meninggalkan kesan puas. Mengecewakan untuk artis yang menurut sumber Bisnis dihargai lebih dari Rp2 miliar. Untuk band asing di Java Rockin’ Land 2010 mungkin bisa dibilang Stereophonics dan band rock lawas asal Paman Sam, Stryper yang tampil dengan sangat mengesankan. “Smashing Pumpknis kurang maksimal, padahal mereka paling dinanti, sayang kesannya jadi berkurang,” ujar Fajar drummer Alexa. Indie dipuji Di tengah kegalauan akan band asing ada satu lagi hal yang paling membuat penonton Java Rockin’ Land terpukau, di mana band yang bisa dikatakan nonmainstream (indie) juga mendapat tempat di hati para penonton yang hadir selama tiga hari pertunjukan. Sebut saja, Burgerkill, Jeruji, Beside, Pure Saturday, Purgatory, Getah, Noxa, Bangkutaman, hingga Dead Squad yang menjadi penutup Java Rockin’ Land 2010 tampil beringas di hadapan penonton dengan jumlah yang signifikan. Burgerkill yang pernah bermain di festival musik terbesar di Autralia, Big Day Out tampil layaknya sebuah band besar yang bukan dari kalangan komunitas belaka. Mereka menunjukkan bila tidak ada batasan antara band luar, lokal mainstream maupun indie dalam menjerat hati para penggemar musik. “Intinya bila musik kita bagus dan konsisten di jalur musik yang kita pilih dengan di dukung performance yang total dan maksimal, pastilah para penikmat musik akan memberikan perhatian lebih untuk kita,” ujar Eben gitaris sekaligus frontman dari Burgerkill. Bukan itu saja, pujian dan dukungan dari musisi lainpun juga akan berlaku demikian kepada kami. Jadi tunjukkan saja musik yang bagus dan maksimal. Band-band tersebut sebenarnya yang menjadi fenomena dalam Java Rockin’ Land 2010, bukan sekedar karena musik mereka yang bagus tetapi lebih karena konsistensi dan pembelajaran yang mereka berikan kepada penggemar maupun band yang bermain di event tersebut untuk menjadikan band Indonesia menjadi tuan rumah di negaranya sendiri. Band asing boleh jadi pemikat tetapi band lokal bisa jadi perekat bukan hanya di antara penonton tetapi juga band lainnya baik band besar dan ‘tua’ ataupun band yang baru memulai memasuki indutsri musik Indonesia. Sampai jumpa Gudang Garam InterMusic Java Rockin’land 2011.Hidup musik Indonesia! (redaksi@bisnis.co.id) lirik lagu yang dibuatnya,” katanya seperti dikutip Antara. Dia mengatakan meskipun pada awalnya hanya dikembangkan oleh masyarakat Afro-Amerika dan Latin-Amerika pada sekitar 1970-an, tetapi saat ini musik yang juga populer dengan sebutan rap itu telah menjadi musik setiap bangsa di bumi ini. “Saat ini, setiap negara memiliki musik hip-hop. Tidak hanya Amerika, Jerman, Australia, bahkan Indonesia juga memiliki musik hip-hop.” Menurut dia, agar musik hiphop dapat diterima dan berkembang di masyarakat, musisi membutuhkan media untuk menyampaikan karya yang telah dihasilkan oleh musisi kepada masyarakat. “Tidak hanya media konvensional seperti televisi dan surat kabar, tapi juga media nonkonvensional seperti media sosial Facebook, Tweeter, dan Myspace,” katanya. (17) (herry.suhendra@bisnis.co.id) Pertamina danai slalom Lokal pun bertaji Rockin’ Land mashing Pumpkins, Dashboard Confessional, Arkarna, The Vines, Stereophonics hingga Stryper boleh saja menjadi pusat perhatian dalam perhelatan Gudang Garam InterMusic Java Rockin’land 2010 di Pantai Carnaval, Ancol. Mereka memang band yang memiliki kelas dan jam terbang dengan cakupan internasional yang mungkin bisa dibilang paling dinanti oleh penonton Java Rockin’ Land 2010. Walaupun hal itu benar terjadi, tetapi ada suatu fenomena tersendiri di Java Rockin’ Land tahun ini di mana band-band lokal yang turut sebagai pengisi acara memiliki taji untuk tidak dianggap angin lalu para penonton selama tiga hari perhelatan tersebut. Nama besar Slank, Pas Band, Boomerang, Netral, Alexa, Gugun and The Blues Shelter hingga band metal lawas Roxx turut mengundang perhatian para penonton yang memang tersuguhi oleh banyak pilihan band yang tampil. Pada setiap panggung mereka bermain, tetap terlihat penonton yang memenuhi venue. Tak kalah dengan jumlah pasang mata para penggemar band internasional. “Bagi band yang bermain di Java Rockin’ Land biasanya memang sudah punya fan base masing-masing dan nggak salah juga kalau band-band lokal tetap ditonton oleh penggemar mereka,” ujar Bimbim, drummer Slank di sela perhelatan hari kedua, pada Sabtu lalu. Pernyataan Bimbim mungkin ada benarnya, di Java Rockin’ Land memang dipenuhi oleh ribuan penggemar musik yang datang dari berbagai macam genre, tidak salah mereka tersuguhkan dengan variasi band yang tampil. Bayangkan, sebanyak 125 band beraliran cadas tampil dalam event tersebut dengan komposisi 110 band lokal dan 15 band asing dari berbagai macam jenis musik dengan satu akar mereka yaitu Rock!!. peka terhadap gerakan yang ada di lantai. Instalasi tersebut juga dilengkapi dengan efek suara yang juga dipicu oleh gerakan dan interaksi pengunjung ketika mereka masuk dalam platform tersebut. JAKARTA: Setelah mensponsori tim reli dan pembalap GP3, Pertamina Fastron mendanai peslalom tes di bawah bendera Art Sport Club yang akan berlaga sampai penghujung tahun ini. Pertamina Fastron Art Slalom Team diperkuat oleh peslalom belia yang juga memulai debutnya di dunia otomotif yaitu M Wasrik (Jawa Tengah) & peslalom wanita Gabriela Gusti, biasa dipanggil Arum (Kaltim). Dengan dukungan penuh Pertamina Fastron, menurut siaran pers yang diterima Bisnis, tim dapat menguji kemampuan kendaraan yang digunakan untuk berlomba dan sekaligus menggunakan pelumas mesin, pelumas transmisi, minyak rem, dan radiator coolant. Pelumas mesin yang digunakan di dalam kendaraan Pertamina Fastron ART Slalom Team adalah Fastron Fully Synthetic SAE 0W-50 API SM, yang diformulasikan dari bahan dara Full Synthetic Polyalphaolefin (PAO). Untuk pelumas transmisi digunakan Pertamina Rored MTF SAE 80W-90 GL4 menggunakan fluida transmisi multifunsi yang diformulasikan bahan dasar sintetis dan aditif pilihan. Sementara itu, PT Gajah Tunggal Tbk, produsen ban GT Radial, kembali menggelar reli wisata GT Radial Treasure Hunt untuk menyusuri lokasi-lokasi penting di Jakarta yang digelar akhir pekan ini. Menurut General Manager Marketing PT Gajah Tunggal Tbk, Arijanto Notorahardjo disediakan hadiah total senilai Rp60 juta untuk ajang yang keempat kalinya digelar ini. Kali ini reli mengambil tema Experience and Discover. Mengambil rute start di TMC Polda Metro Jaya, para peserta akan diajak untuk mengunjungi tempat-tempat rahasia, dengan cara mengikuti petunjuk-petunjuk yang disediakan panitia, dan akan finish di Gelanggang Samudera Ancol. “Keunikan kegiatan ini terletak pada aktivitas dan titik kunjungan tempattempat yang tidak akan pernah kita duga sebelumnya,” ujarnya kemarin. GT Radial juga bakal menyelipkan kepedulian terhadap lingkungan hidup dalam gelaran ini, dimana para peserta akan diajak untuk menikmati kehidupan satwa di Gelanggang Samudera Ancol. Putri pariwisata terus naik OLEH HILDA SABRI SULISTYO Bisnis Indonesia JAKARTA: Peringkat putri pariwisata Indonesia dalam ajang sejenis di tingkat dunia terus meningkat sehingga Yayasan El John sebagai pemegang lisensi untuk menggelar Putri Pariwisata Indonesia secara konsisten akan mengirimkan pemenang ke ajang internasional. “Sejak tiga tahun terakhir, prestasi Puteri Indonesia di ajang Miss Tourism International terus meningkat. Tahun 2008, Putri Pariwisata Indonesia masuk 16 besar dunia. Tahun 2009 masuk 8 besar dunia, dan tahun 2010, juara kedua dari 78 negara peserta,” kata Johnnie Sugiarto, Ketua Yayasan El Jhon kemarin. Tahun lalu, pihaknya mengirim Putri Pariwisata Indonesia 2009, Andara Rainy Ayudini di ajang Miss Tourism Internasional masuk 8 besar dunia dan Runner Up 1 Rieke Carolina juga menang di ajang Miss Tourism Queen of The Year di China September lalu. Selain berhasil meraih posisi 1st Runner Up di ajang pemilihan ratu pariwisata internasional dengan peserta dari 80 negara, Rieke juga berhasil mendap- atkan gelar Miss Friendship dan masuk dalam posisi Top 6 Miss Talented sehingga tampil menyanyi di panggung final membawa nama Indonesia yang disaksikan oleh puluhan ribu penonton. “Jadi hal ini membuktikan bahwa kualitas putri pariwisata Indonesia memang baik karena kriteria utama kami dalam ajang pemilihan adalah smart, charming dan hospitable,” kata Johnnie. Hal itu sesuai dengan ide dan konsep penyelenggaraan Putri Pariwisata Indonesia yang lebih difokuskan untuk menggali, menghargai, melestarikan dan memperkenalkan kebudayaan Indonesia ke seluruh nusantara dan mancanegara. Ajang pemilihan ini menjadi berbeda dengan event yang telah diselenggarakan oleh berbagai pihak sebelumnya, karena para peserta selain wajib menguasai kebudayaan Indonesia dan memenuhi kriteria cantik dan pintar tapi juga harus ramah sesuai dengan kriteria utama Putri Pariwisata Indonesia. Johnnie mengatakan untuk meningkatkan kualitas pemenang, mulai tahun depan pihaknya akan mengadakan pemilihan tingkat daerah dulu baru para pemenang utamanya maju ke tingkat nasional. HUKUM BISNIS 3.128 3.316 3.344 3.263 3.335 3.473 3.378 3.423 3.500 3.378 3.815 3.628 Perbandingan jumlah permohonan pailit periode Jan.-Sep. 2010 2.272 2.272 2.136 2.136 2.731 2.731 2.543 2.543 4.237 3.807 Bisnis Indonesia, Jumat. 15 Oktober 2010 2010 2009 Jan. Feb. Mar. Apr. Mei Jun. Jul. Agt. Sep. Kasus kebangkrutan di Ohio meningkat 2,6% JAKARTA: Jumlah kasus permohonan kebangkrutan yang masuk ke pengadilan distrik utara Ohio, AS selama periode Januari- September tahun ini meningkat sekitar 2,6% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Menurut data pengadilan distrik negara bagian Ohio, selama periode tersebut terdapat 29.740 perkara yang masuk ke pengadilan setempat, sedangkan periode yang sama tahun lalu hanya 28.967 perkara. Meningkatnya jumlah kasus kebangkrutan tersebut antara lain disebabkan oleh masih banyak perusahaan yang tidak mampu memenuhi kewajibannya kepada kreditur, sehingga terpaksa dimohonkan pailit. Sumber: USB Northern district of Ohio 9 Arpeni & Korea Securities adu bukti Sengketa kedua pihak harus terlebih dahulu diputus di pengadilan Inggris OLEH ELVANI HARIFANINGSIH Bisnis Indonesia JAKARTA: Korea Securities Finance Corporation dan PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk sama-sama mengajukan bukti di muka persidangan guna memperkuat dalilnya masing-masing. Korea Securities selaku pemohon pailit terhadap PT Arpeni, misalnya, mengajukan sebanyak 12 bukti kepada majelis hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Bukti yang diajukan ke muka sidang itu untuk memperkuat dalil-dalil permohonan pailit yang dilayangkan perusahaan itu terhadap PT Arpeni. Kuasa hukum Korea Securities, Yusfa Perdana, menyebutkan bukti yang disampaikan kepada majelis hakim antara lain perjanjian fa- silitas (facility agreement), bond, surat perjanjian, somasi yang dilayangkan kepada PT Arpeni. Selain itu, pihka Korea Securities juga menyertakan kreditur lain, serta bukti korespondensi berupa e-mail yang pada intinya menyatakan PT Arpeni mengakui adanya utang dan meminta restrukturisasi. Di lain pihak, PT Arpeni tidak mau kalah, sehingga mereka mengajukan bukti untuk memperkuat posisnya. Kuasa hukum PT Arpeni, Benny Ponto, mengatakan bahwa pihaknya juga menyerahkan sejumlah bukti-bukti yang dapat memperkuat bantahannya atas klaim Korea Securities. Perusahaan Korea Securities itu mengklaim masih mempunyai kewajiban senilai US$2,15 juta dan telah jatuh tempo. Pihak PT Arpeni menyampaikan bukti-bukti a.l. pendapat ahli hukum asal Inggris yang menerangkan sifat surat penjaminan dan bukti-bukti berupa korespondensi. Di bagian lain, Benny berpendapat bahwa pembuktian dari permohonan pailit ini bersifat tidak sederhana, sehingga untuk memutuskan sengketa ini haruslah terlebih dahulu diputus di Pengadilan Inggris, sebagaimana dasar hukum dari perjanjian itu. Tak bisa buktikan Apalagi, dia berpendapat bahwa Korea Securities tidak dapat membuktikan dalilnya mengenai adanya kewajiban PT Arpeni. “Sampai sekarang dia tidak bisa buktikan soal transfer uangnya,” katanya. Kemarin, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat kembali menggelar sidang pemeriksaan perkara pailit PT Arpeni. Majelis hakim yang dipimpin oleh Pramodana Kusumah Atmadja akhirnya menunda sidang hingga 20 Oktober 2010 dengan agenda kesimpulan. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Korea Securities melayangkan permohonan pailit terhadap PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk, yang merupakan penjamin dari YED 5, S.A., perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum negara Republik Panama. Dalam permohonan pailit yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat No.67/ PAILIT/2010/PN.NIAGA.JKT.PST, Korea Securities mengklaim YED 5 masih mempunyai kewajiban yang sudah jatuh tempo senilai US$2,15 juta. Utang itu, menurut Korea Securities, tidak dipenuhi pembayarannya oleh YED 5, sehingga akhirnya ditagih kepada PT Arpeni yang merupakan penjamin YED 5 berdasarkan surat penjaminan (letter of guarantee) tertanggal 22 Mei 2007. Berdasarkan surat penjaminan itu, termohon pailit ini disebut-sebut menyatakan sebagai pihak yang menjamin tanpa syarat dan tidak dapat ditarik kembali, pembayaran nilai pinjaman termasuk bunga dan biaya-biaya lain yang jatuh tempo oleh YED 5 sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian. KLAUSUL Filipina tuntut Shell MANILA: Filipina mengajukan tuntutan sebesar 24,5 miliar peso atau US$ 567 juta atas kasus penyelundupan terhadap unit lokal dari Royal Dutch Shell Plc. Dalam tuntutan ini disebutkan bahwa perusahaan tersebut melakukan penggelapan untuk menghindari pajak. Pilipinas Shell Petroleum Corp. menghindari bea cukai dan pajak pertambahan nilai 2,72 miliar peso dengan menggelapkan laporan dan klasifikasi yang salah atas 52 pengiriman dari 2005 hingga 2009. (BLOOMBERG/T03) OLEH ELVANI HARIFANINGSIH Bisnis Indonesia Chimei Innolux diselidiki BLOOMBERG/TANTUSSI PENGGELAPAN PAJAK: Dua pejalan kaki melintas di depan area kilang minyak milik Royal Dutch Shell Plc di Hamburg, Jerman, beberapa waktu lalu. Filipina mengajukan tuntutan sebesar 24,5 miliar peso atau US$567 juta atas kasus penyelundupan terhadap unit lokal dari Royal Dutch Shell Plc. Dalam tuntutan ini disebutkan bahwa perusahaan tersebut melakukan penggelapan untuk menghindari pajak. PT Saeti ancam pailitkan PT Istaka Karya OLEH ELVANI HARIFANINGSIH Bisnis Indonesia JAKARTA: PT Saeti Concretindo Wahana akan menempuh upaya hukum pengajuan permohonan pailit dalam waktu dekat jika PT Istaka Karya (Persero) tidak menyelesaikan kewajiban utang pokok Rp4,075 miliar dan US$22.440, terkait dengan pelaksanaan tiga proyek. Kewajiban-kewajiban PT Istaka itu disebut-sebut timbul terkait dengan adanya pelaksanaan tiga proyek yakni penambahan lajur tol Prof.Dr Ir Sedaytmo, Fly Over Cut Mutia, serta proyek Rusunawa Kodam Jaya. Kuasa hukum PT Saeti, Rio T. Simanjuntak, menyebutkan perusahaan itu telah beberapa kali melakukan tagihan kepada PT Is- taka dan juga mengirimkan surat sebanyak tiga kali kepada Kementerian BUMN tertanggal 8 Juli 2010, 26 Juli 2010, dan 11 Oktober 2010. Pada intinya, kata Rio, surat itu berisi permintaan agar Kementerian BUMN melakukan pengawasan dan mengambil tindakan terhadap PT Istaka, jika perusahaan itu belum juga memenuhi kewajibannya. “Ini kan sudah cukup lama, tetapi dari pihak Istaka tidak ada upaya untuk memenuhi kewajibannya. Jika dalam waktu dekat tidak ada titik terang, apakah itu pengajuan reschedule ataupun penyelesaian yang bisa lebih diterima, maka kemungkinan terburuknya kami akan tempuh kepailitan,” ujarnya, belum lama ini. Gugatan PT Citoputro ke Danamon ditunda BISNIS INDONESIA JAKARTA: Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menunda pemeriksaan perkara PT Citoputro Indoprima melawan PT Bank Danamon Indonesia Tbk hingga ada putusan kasasi setelah Pengadilan Negeri Semarang memailitkan PT Citoputro. Kuasa hukum Bank Danamon, Shofianti Ifada, mengatakan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, kemarin, mengagendakan replik dari penggugat (PT Citoputro). Akan tetapi, majelis hakim mengembalikan replik yang disampaikan penggugat dan menetapkan penundaan sidang hingga adanya putusan kasasi dari Mahkamah Agung (MA). “Benar majelis hakim menunda perkara Citoputro [distributor kertas asal Kudus Jawa Tengah] dan Bank Danamon hingga adanya putusan kasasi,“ kata Ifada, seusai sidang di Pengadilan Negeri Jaksel, kemarin. Setelah adanya putusan itu, katanya, kurator lapor ke pengadilan apakah akan melanjutkan gugatan atau mencabut tuntutannya. Sementara itu, kuasa hukum PT Citoputro, Ariano Sitorus mengatakan tidak mempermasalahkan sikap kurator yang meminta agar majelis hakim menetapkan menunda sidang. "Bagi kami tidak masalah dengan penundaan sidang hingga adanya putusan kasasi. Yang kami permasalahkan adalah jika tuntutan terhadap Bank Danamon dihentikan," tutur Ariano seusai sidang, kemarin. Ariano menjelaskan bahwa pihaknya memahami sikap kurator tersebut karena hal itu merupakan tindakan kehatihatian kurator mengingat tindakan kurator dapat digugat baik secara perdata maupun secara pidana. Sebelumnya Citoputra Indoprima mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung atas putusan Pengadilan Niaga Semarang yang mengabulkan permohonan pailit PT CIMB Niaga. (08) bisnis.co.id) ’Rebranding TPI jadi MNC TV langgar hukum’ BISNIS/SU/ADI PURDIYANTO WILMINTON. Delaware: Chimei Innolux Corp, produsen panel liquid crystal display (LCD) terbesar di Taiwan, akan diselidiki oleh lembaga perdagangan AS terkait dengan masalah pelanggaran hak paten milik Technicolor’s Thomson Licensing SA. Komisi Perdagangan Internasional AS mengatakan mereka akan menyelidiki lebih dalam terkaitdengan klaim pelanggaran hak paten yang diajukan oleh Thomson. (BLOOMBERG/T03) Pemohon juga menyertakan kreditur lain dari termohon pailit, yakni Sekwang Shipbuilding Co Ltd, dengan kewajiban senilai US$2,15 juta. Kewajiban itu disebut-sebut muncul karena PT Arpeni menandatangani Jaminan Pelaksana (performance guarantee) atas transaksi pembelian sebuah kapal antara Sekwang dan YED 4, S.A. Di lain pihak, termohon justru membantah jika PT Arpeni disebut memiliki utang yang jatuh tempo kepada Korea Securities. Pemohon, menurut termohon, mendalilkan jika YED 5 telah memperoleh fasilitas pinjaman US$15,2 juta dari kreditur senior dan US$4,7 juta dari perusahaan Korea itu. Akan tetapi, klaim termohon, dalam permohonannya pemohon tidak menjelaskan apalagi membuktikan apakah obligasi junior yang telah diterbitkan YED 5 dan dibeli Korea Securities itu telah dibayar lunas, sebagaimana yang diatur dalam perjanjian. (elvani@ Dia menyebutkan pada Juli lalu pihaknya telah melayangkan somasi kepada perusahaan itu agar memenuhi kewajibannya. PT Istaka, menurutnya, sempat memberikan respons dengan meminta untuk membayar secara mencicil setiap bulannya terhitung dari Juli 2010. Mencicil kewajiban Pada Juli 2010, lanjutnya, PT Istaka memang melakukan cicilan sebanyak Rp100 juta. Akan tetapi setelah itu perusahaan BUMN ini tidak kunjung melaksanakan kewajiban pada Agustus 2010 senilai Rp200 juta dan September 2010 sejumlah Rp200 juta yang dinilai telah jatuh tempo. Lebih lanjut, dia menyebutkan bahwa jika nantinya PT Saeti jadi mengajukan permohonan pailit terhadap PT Istaka, pihaknya akan menyertakan kreditur lainnya, yakni PT JAIC Indonesia, guna bisa memenuhi syarat kepailitan sebagaimana yang dimaksud dalam UU No.37/2004 tentang Kepailitan dan PKPU. Terkait dengan rencana PT Saeti untuk mengajukan permohonan pailit terhadap PT Istaka, kuasa hukum PT JAIC Indonesia, Tony Budidjaja, mengaku pihaknya siap bekerja sama. PT JAIC merupakan pihak yang mengklaim mempunyai piutang sejumlah US$7,645 juta, yang merupakan denda yang ditetapkan oleh Mahkamah Agung dalam sengketa surat berharga antara kedua perusahaan itu. Direktur Utama PT Istaka, Kasman Muhammad, menyebutkan bahwa sebenarnya pihaknya sudah berkali-kali bertemu dengan pihak PT Saeti, guna membicarakan masalah kewajiban perusahaan itu. “Saya pikir kami sudah berusaha untuk melunasi tagihan-tagihan yang dikirimkan oleh PT Saeti dan kami sudah membayar angsuran tagihan itu. memang, masih ada beberapa yang belum dibayarkan, kami sedang mencari dananya,” kata Kasman, ketika dihubungi Bisnis secara terpisah pada Rabu. Lebih lanjut, dia mengaku tidak mengetahui informasi yang jelas tentang rencana upaya hukum PT Saeti itu, tetapi dia menyebutkan pihaknya siap menghadapi jika PT Saeti nantinya mengajukan permohonan pailit. (08) JAKARTA: Perseteruan antara pihak Siti Hardijanti Rukmana (Mbak Tutut) dan Hary Tanoesoedibjo soal kepemilikan TPI semakin meruncing setelah pihak PT Media Nusantara Citra (MNC) berencana rebranding nama TPI menjadi MNC TV. Pihak Mbak Tutut meminta Presiden Direktur PT Media Nusantara Citra (MNC), Hary Tanoesoedibjo untuk membatalkan rencana rebranding nama Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) menjadi MNC TV pada 20 Oktober 2010. Menurut Harry Ponto, kuasa hukum Mbak Tutut, rencana penggantian nama tersebut—yang dilaksanakan tanpa mendapatkan izin dari Siti Hardijanti Rukmana (Tutut)—adalah suatu tindakan yang tidak sah dan melanggar hukum. “PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI) adalah pemilik brand TPI yang sah dan tidak pernah dipindahtangankan ke pihak mana pun,” katanya, dalam acara konferensi pers, kemarin. Mengingat launching atau rebranding dilakukan oleh pihak yang tidak berhak, sambung Harry, maka pihak Tutut mengingatkan kepada pihak-pihak yang mendukung tindakan itu agar segera mencabut dukungannya. Selain menuntut pihak MNC untuk membatalkan tindakan yang dinilai merugikan TPI, dia juga memin- ta agar perusahaan itu mengembalikan semua aset yang dimiliki TPI kepada Tutut yang mengklaim dirinya sebagai pemilik sah. Sementara itu, ketika dihubungi secara terpisah Corporate Secretary TPI, Wijaya Kusuma, membenarkan pihaknya berencana untuk melakukan perubahan nama PT TPI itu pada 20 Oktober. Akan tetapi, Wijaya menyebutkan bahwa perubahan nama ini dilakukan hanya untuk kepentingan bisnis semata. Lebih lanjut, dia juga menegaskan bahwa rencana perubahan nama dari TPI menjadi MNC TV itu tidak ada kaitannya sama sekali dengan sengketa hukum yang tengah berlangsung antara pihak Tutut dan MNC cs. Terkait dengan pernyataan Tutut yang menyebutkan rebranding itu tidak sah dan melanggar hukum karena tanpa izin dari pihaknya selaku pemegang saham, dia menuturkan sampai saat ini MNC masih merupakan pemegang saham mayoritas di TPI. “Belum ada putusan pengadilan yang berkekuatan tetap yang menyatakan MNC bukan sebagai pemegang saham mayoritas di perusahaan itu,”ujarnya. Di tempat terpisah, kemarin, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kembali melanjutkan proses pemeriksaan perkara gugatan Mbak Tutut terhadap PT Berkah Karya Bersama dan PT Sarana Rekatama Dinamika terkait dengan TPI. ENERGI 8 Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010 Pengusaha migas Houston incar investasi di Indonesia JAKARTA: Perusahaan migas asal Houston, AS, menyatakan minatnya untuk berinvestasi di industri migas nasional karena Indonesia dinilai sebagai negara tujuan investasi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Konsul Jenderal Indonesia di Houston Al Busyra Basnur mengatakan minat itu terungkap dalam pertemuan road show investasi yang digelar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan sekitar 80 eksekutif bisnis asal salah satu wilayah AS di Kantor Kadin setempat. Saat itu, Indonesia menjadi tuan rumah road show tentang Oil and Gas Investment and Business Opportunities yang digelar pemerintah untuk menarik investor asal Houston. "Ajang promosi minyak dan gas Indonesia tersebut dihadiri oleh lebih dari 80 orang," katanya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, kemarin. Peserta itu, papar dia, terdiri dari CEO, presiden dan pimpinan sekitar 60 perusahaan kecil dan menengah Amerika Serikat yang bergerak di bidang minyak, gas, IT, pertambangan dan konstruksi. 171,8 154,45 178,51 LAYANAN TERPUSAT: (Dari kanan) 183,9 191,88 Direktur Institutional Banking PT Bank Mandiri Tbk Abdul Rachman berbincang dengan Direktur Jaringan dan Layanan PT Bank Negara Indonesia Tbk Honggo Widjojo Kangmasto, Direktur Pelayanan dan Distribusi PT Bank Bukopin Tbk Agus Hernawan, Direktur Keuangan PT PLN Setio Anggoro Dewo dan Senior Vice President Bank Rakyat Indonesia Tbk I Made Suprateka di sela-sela penandatanganan PKS Layanan Imprest Terpusat di Jakarta, kemarin. Kerja sama tersebut untuk memenuhi kebutuhan operasional rekening perbankan antara PLN pusat dengan PLN daerah. BISNIS/MELLY RIANA SARI Rencana pengembangan investasi migas ESDM (Rp triliun) 2010 2011 2012 2013 2014 BISNIS/IRS/ADI PURDIYANTO EKSPLORASI Sanksi buat TGI disiapkan JAKARTA: BP Migas akan memberikan sanksi tegas kepada PT Transportasi Gas Indonesia (TGI), terkait dengan kebocoran pipa gas di ruas Grissik ke Riau (KP 277) yang terjadi akhir bulan lalu. Sanksi tegas tersebut akan diberlakukan sesuai dengan isi kontrak antara TGI dan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI). Sanksi bisa diberikan jika perusahaan yang memiliki dan mengoperasikan lebih dari 1.000 km saluran pipa gas berukuran diameter 28” di daratan dan lepas pantai dari Grissik ke Duri dan Grissik ke Singapura itu terbukti tidak melakukan inspeksi pengamanan dan maintenance yang baik. Deputi Pengendalian Operasi Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Budi Indianto kemarin mengatakan pihaknya bersama dengan Ditjen Migas, Kementerian ESDM tengah melakukan investigasi untuk menyelidiki penyebab utama terjadinya kebocoran pipa gas di ruas Grissik ke Duri tersebut. (BISNIS/NTI) PLTG Jakabaring aktif 2011 PALEMBANG: Proyek pembangkit listrik tenaga gas di kawasan Jakabaring, Palembang untuk SEA Games dijadwalkan beroperasi pada awal Agustus 2011. Presiden Direktur PT Bosowa Dharma Energi Reno Junizwan mengatakan proyek pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di Jakabaring sebesar 28 MW itu lokasinya tidak jauh dari kompleks olahraga SEA Games 2011. Saat ini, di lokasi untuk pembangunan PLTG itu sedang tahap penimbunan lahan. “Peletakan batu pertama proyek PLTG itu rencananya dilaksanakan pada 28 Oktober 2010,” ujarnya kemarin. Reno berharap PLTG itu dapat membantu pasokan listrik di Jakabaring pada pelaksanaan SEA Games XXVI 2011. Sementara itu, Gubernur Sumsel Alex Noerdin meminta agar penyaluran listrik dari PLTG itu tidak menggunakan kabel di udara, tetapi di dalam tanah. Dia berharap daerah Jakabaring tersebut menjadi kawasan kota yang nyaman dan asri. (ANTARA) Ekspansi geotermal tunggu kepastian PLN Harga patokan tertinggi belum disepakati OLEH NURBAITI & APRILIAN HERMAWAN Bisnis Indonesia JAKARTA: Pengembang listrik panas bumi mendesak pemerintah segera menerbitkan aturan mengenai mekanisme penjualan energi panas bumi kepada PLN. untuk menjadi listrik membutuhkan waktu paling cepat hingga 5 tahun. “Kami ingin perpres itu bisa segera keluar sehingga nantinya proyek yang sudah ditenderkan bisa dibuatkan PPA-nya. Kalau sudah PPA, berarti mereka [pengembang] juga bisa menjalankan proyeknya.” Dia menilai dengan adanya peraturan pemerintah (PP) soal harga patokan tertinggi (HPT) sebesar US$0,097 per kWh, seharusnya bisa menjadi pedoman bagi PLN menetapkan PPA listrik energi terbarukan tersebut. Kenyataannya, jelas dia, perusahaan listrik pelat merah itu masih belum bisa menerima sepenuhnya HPT yang telah disepakati tersebut. “Kita sedang mencari penyelesaian kenapa PLN tidak bisa menerima HPT itu. Apakah ada faktor posisi PLN sebagai badan usaha atau bagaimana. Pemerintah sudah ada upaya untuk menyelesaikan itu, tetapi harus disegerakan,” tutur Suryadharma. Perbaikan GITET Kembangan dipercepat OLEH NURBAITI Bisnis Indonesia ner Institute Pri Agung Rachmanto menekankan perlunya insentif di bagian hilir energi geotermal sehingga ada kepastian pembelian untuk para pengembang dari PLN. Dengan begitu, listrik yang dihasilkan dari jenis energi terbarukan ini dapat disalurkan kepada masyarakat. “Energi geotermal pasti dipakai di dalam negeri karena jelas tidak bisa diekspor. Energi ini sangat substansial untuk diberikan insentif, bahkan kalau perlu harus disubsidi pemerintah,” katanya kepada Bisnis. Sebenarnya, jelas Pri, sudah banyak investor yang berminat mengelola energi panas bumi. Dari sisi biaya pun, listrik yang dihasilkan dari energi ini sebenarnya lebih murah dibandingkan dengan bahan bakar minyak, bahkan dengan batu bara sekalipun jika dikembangan secara luas dan mendapat dukungan pemerintah. Akan tetapi, faktor kepastian pembelian dari PLN selama ini masih menjadi kendala. (ibeth.nurbaiti@bisnis. Ketua Umum Asosiasi Panas Bumi Indonesia Suryadharma menegaskan proyek listrik panas bumi tidak akan jalan bila prosedur baku mengenai penjualan listrik dari pembangkit ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berbentuk peraturan presiden (perpres) itu tidak kunjung diterbitkan. Perpres yang menugaskan PLN untuk membeli listrik panas bumi sesuai dengan harga hasil tender, diyakini akan memberikan kepastian dan kejelasan usaha kepada pengembang. Butuh insentif “Kalau perpres ini tidak segera Sementara itu, Direktur Reformi- co.id/aprilian.hermawan@bisnis.co.id) diterbitkan, proyek panas bumi tidak bisa jalan. Kalaupun sudah Sumber dan cadangan panas bumi Indonesia ditenderkan pemerintah, PLN sebagai korporasi, maunya dia yang harus Sulawesi Sumatra menenderkan. Karena Sumber: 896 MW Sumber: 5.837 MW itu, PPA [power purchase Cadangan: 1.050 MW Cadangan: 7.983 MW agreement/harga jual listrik] belum ada yang jadi,” ujarnya kemarin. Padahal, lanjut dia, tender proyek panas bumi yang digelar pemerintah sesuai dengan peraturan yang berlaku di Jawa Bali Pulau lainnya Indonesia, seperti halnya Sumber: 5.526 MW Sumber: 1.707 MW pengelolaan listrik oleh Cadangan: 4.179 MW Cadangan: 2.059 MW PLN. Selain itu, dia menambahkan pengembangSumber: Kementerian ESDM an energi panas bumi BISNIS/IRS/ADI PURDIYANTO JAKARTA: PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berupaya mempercepat perbaikan gardu induk tegangan ekstra tinggi (GITET) Kembangan, Jakarta Barat, sehingga pemadaman bergilir di wilayah Jakarta Barat dan Tangerang bisa berakhir pada Sabtu pekan ini. Direktur Utama PT PLN Dahlan Iskan mengatakan tengah bekerja keras memperbaiki kerusakan GITET Kembangan. Dia menargetkan proses perbaikan tersebut bisa segera selesai. “Kami sedang mengusahakan dengan berbagai cara dan bekerja keras sampai Jumat. Sabtu diharapkan sudah tidak terjadi lagi pemadaman,” ujar Dahlan kepada Bisnis kemarin. Dahlan menyebutkan pascakerusakan GITET Kembangan, PLN hanya dan akan melakukan pemadaman di Jakarta Barat dan Tangerang pada siang hari. “Besok [hari ini] pemadaman pun hanya akan dilakukan pada siang hari.” Dihubungi secara terpisah, General Manajer PLN Disjaya Tangerang Purnomo Willy memperkirakan perbaikan GITET Kembangan akan selesai paling lama hingga awal pekan depan, 18 Oktober 2010. Dia mengimbau kepada pelanggan PLN untuk mengurangi pemakaian listrik pada siang hari untuk memperkecil beban listrik yang berakibat pada pemadaman bergilir. “Kami juga meminta pelanggan besar untuk sementara juga menggunakan mesin sendiri.” Purnomo menjelaskan kerusakan GITET Kembangan terjadi pada Rabu pekan ini sekitar pukul 06.30 WIB. Penyebab kerusakan tersebut karena adanya trafo yang bocor. “Saya belum bisa menyebutkan kerugian material akibat kerusakan ini. Tapi sepertinya tidak banyak,” ujarnya. Senada dengan itu, Manager PLN Area Pengatur Disjaya Ikhsan Asaad mengungkapkan penyebab ledakan GITET tersebut diperkirakan akibat gangguan pada bushing. “Ada bushing yang terganggu atau pecah, tetapi itu belum informasi tertulis dari P3B [penyaluran dan pusat pengatur beban] karena yang punya aset P3B . Baru informasi lisan.” Namun demikian, dia menjelaskan perseroan akan mengalihkan sebagian beban ke subsistem lain, seperti GITET Gandul, Bekasi dan Balaraja untuk meminimalisasi dampak pemadaman tersebut. Menurut dia, sebanyak 150 MW yang tidak tertampung dilakukan pengaturan pemadaman per 3 jam. Selain itu, PLN juga meminta industri yang dipasok dari GITET Gandul untuk melakukan penghematan listrik atau menggunakan genset mengingat pasokan dari gardu induk tersebut sebagian dialihkan ke wilayah lain. (10) ‘Nasib Inalum bukan di tangan Ernst & Young’ BISNIS INDONESIA JAKARTA: Pemerintah diminta tidak serta merta mengandalkan kajian Ernst & Young untuk memutuskan nasib kontrak kerja sama dengan Jepang di PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Anggota Komisi VII DPR dari FPKS Achmad Rilyadi menegaskan opsi tak memperpanjang kontrak dengan Jepang masih lebih baik dibandingkan dengan upaya untuk meneruskan kerja sama. Untuk itu, ujar dia, pemerintah harus meyakini kemampuan operasional badan usaha milik negara dalam mengakuisisi setelah kontrak kerja dengan Jepang berakhir pada 2013. “Saya secara pribadi lebih memilih pengelolaan Inalum itu ada pada BUMN manapun karena penerimaan negara bisa lebih optimal. Untuk pengawasan juga tidak ada masalah,” ujarnya kepada Bisnis kemarin. Dari segi teknis, ujar dia, pemerintah juga dapat menyewa tenaga ahli dari luar negeri jika memang belum mampu atas suatu teknologi tertentu. Setelah itu, transfer of knowledge harus dilakukan agar pelaksanaan dapat dilakukan oleh bangsa sendiri. “Negara-negara teluk juga melakukan itu kok kalau belum mampu.” Seperti diketahui, kajian komprehensif mengenai Inalum yang kini digarap Ernst & Young dijadwalkan tuntas pada 20 Oktober dan akan menjadi bekal pemerintah untuk mengajukan posisi akhir dalam negosiasi dengan pemegang saham Jepang. Menteri Perindustrian M.S. Hidayat sebelumnya menegaskan 31 Oktober bukan merupakan tenggat akhir bagi keputusan kelanjutan kerja sama Indonesia–Jepang di Inalum, melainkan waktu bagi kedua belah pihak untuk mengajukan masing-masing posisinya. (Bisnis, 5 Oktober) Pada bagian lain, Gerakan Penyelamatan Aset Negara (Gepara) kemarin menuntut pemerintah tidak memperpanjang kontrak investor Jepang di Inalum untuk menyelamatkan aset negara. Aksi penolakan tersebut ditunjukkan Gepara dengan menggelar demonstrasi yang melibatkan ratusan massa di Kedutaan Besar Jepang siang ini yang dilanjutkan ke Kementerian BUMN. Kordinator aksi Gepara Ucok Hidayat menyatakan tujuan aksi demo kali ini dimaksudkan untuk memberi peringatan dini agar Nippon Asaham Aluminium (investor Jepang) yang saat ini menguasai 58,9% Inalum segera mengakhiri kontrak kerja sama yang habis 2013. "Selama ini Inalum yang dipegang mayoritas oleh Jepang tidak memberikan keuntungan berarti untuk Indonesia. Jadi mereka harus segera angkat kaki dan menyerahkan 100% Inalum kepada Indonesia," ujar Ucok. Menurut dia, Indonesia mampu mengakuisisi Inalum baik secara finansial maupun operasional. Dia menilai banyak perusahaan di Tanah Air yang layak mengelola Inalum seperti PT Aneka Tambang Tbk dan PT Krakatau Steel. Tolak perpanjangan Sementara itu, Antara kemarin melaporkan sebagian besar fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatra Utara minta pemerintah pusat tidak memperpanjang kontrak kerja sama Inalum dengan investor Jepang. Permintaan itu disampaikan dalam pemandangan umum yang dibacakan masing-masing juru bicara fraksi pada rapat paripurna DPRD Sumut dengan agenda pembahasan Rancangan APBD Sumut 2011 di Medan. Setidaknya enam fraksi meminta kontrak kerja sama yang akan berakhir 2013 itu tidak diperpanjang, meski investor asal Jepang sendiri telah mengajukan proposal kepada pemerintah Indonesia dan minta kerja sama tetap dipertahankan. Keenam fraksi tersebut masing-masing Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, Golkar, Hanura, PDI Perjuangan, dan Partai Keadilan Sejahtera. (10/APRILIAN HERMAWAN) Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010 7 OPINI Jumat, 15 Oktober 2010 Daya tahan bursa erdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) kian menggeliat. Kenaikan indeks harga saham gabungan (IHSG) tak terbendung dan hingga kemarin bertengger di level 3.618, 48. Dalam rentang 8 tahun IHSG mencatat keuntungan 412,64%, tertinggi dibandingkan dengan sejumlah bursa global lainnya. Kinerja bursa yang positif itu disambut gembira oleh pemodal asing. Mereka terus menambah portofolionya di Indonesia. Ada juga fund manager yang berminat menjadikan IHSG sebagai acuan investasi. Pada saat yang sama manajemen BEI dengan penuh percaya diri akan mendaftarkan 30 emiten dengan kapitalisasi terbesar dan likuiditas tertinggi untuk masuk di bursa bersama Asean dalam Asean Stars. Tentu saja kita patut bergembira atas prestasi yang dicapai dan apresiasi yang diberikan para pemodal asing itu. Namun, itu tidak mesti membuat semua pihak, baik otoritas pasar modal, self regulatory organization (SRO) dan pelaku pasar lainnya berpuas diri. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilesaikan untuk meningkatkan kinerja bursa dalam negeri, terutama terkait dengan tiga hal substansial, yaitu likuiditas, transparansi, dan law enforcement. Tugas otoritas pasar modal dan bursa untuk terus mendesak agar emiten menyampaikan informasi yang transparan dan investor dan pelaku pasar lainnya taat pada aturan. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah meningkatkan likuiditas perdagangan. Dari sisi penawaran (supply), jumlah emiten baru harus diperbanyak. Terutama perusahaan-perusahaan dengan kinerja yang meyakinkan. Banyaknya emiten di bursa akan menambah kapitalisasi pasar. Saat ini kapitalisasi di BEI sebesar Rp2.913 triliun. Jumlah ini masih kecil dan menimbulkan kekhawatiran kalau pemodal asing mengguyur dana dalam jumlah besar dan kemudian serta-merta menarik dananya. Untuk menjaga daya tahan bursa, termasuk untuk meningkatkan kapitalisasi dan likuiditas, dari sisi permintaan (demand) adalah dengan menambah barisan pemodal lokal. Sampai dengan awal tahun ini, 67% transaksi saham di BEI masih dikuasai oleh asing. Sisanya sekitar 33% dikuasai oleh investor lokal. Sementara itu, jumlah pemodal domestik yang terlibat baru 350.000 orang, atau sekitar 0,15% dari total penduduk negeri ini yang berjumlah 230 juta orang. Bandingkan dengan di Singapura yang sekitar 50% penduduknya ikut menjadi investor, atau di Malaysia yang mencapai 20%. Semoga momentum pencapaian hari-hari terakhir ini mendorong semua pihak terkait di pasar modal untuk giat bersosialisasi dan serius melakukan edukasi untuk menarik semakin banyak orang ke pasar modal. Dengan likuiditas tinggi, kapitalisasi besar dan basis pemodal kuat, bursa memiliki daya tahan untuk menghadapi gempuran dana panas (hot money) yang masuk dalam jumlah besar dan bisa serta-merta keluar kapan saja. Kebijakan BI represif atau inklusif? P TAJUK UTAMA Bank didorong beroperasi lebih efisien dan kompetitif OLEH SUHAEDI Peneliti Utama Bank Indonesia Kamis minggu lalu ada dua tulisan yang sangat menarik di media cetak Ibu Kota. Pertama, tentang nasionalisme ekonomi yang disampaikan oleh Kepala BKPM. Kedua, berita utama tentang kebijakan BI yang dinilai represif. epala BKPM berpandangan bahwa nasionalisme ekonomi harus diartikan pada upaya untuk memberikan manfaat ekonomi secara menyeluruh dan bukan perdebatan mengenai liberalisasi versus proteksionisme semata. Dengan demikian, definisi dan interpretasi nasionalisme ekonomi yang harus dipertimbangkan adalah yang sejalan dengan semangat propoor, pro-growth, dan pro-jobs untuk kesejahteraan masyarakat. Berita utama yang berjudul Kebijakan BI dinilai represif yang berasal dari pandangan akademisi dan pimpinan asosiasi perbankan yang sekaligus juga pengurus salah satu bank swasta terbesar. Keduanya mengkritisi kebijakan perbankan yang ditempuh bank sentral khususnya mengenai giro wajib minimum dan kewajiban bank untuk mengumumkan prime lending rate yang dikatakan bahwa kebijakan bank sentral kembali seperti era represi finansial. K “ VERBATIM ” T TAJUK TAMU “Pasti likuiditas di pasar berkurang.” Direktur Manajemen risiko Bank Mandiri Sentot A. Sentausa, soal dampak kenaikan giro wajib minimum (GWM) bank yang ditetapkan Bank Indonesia. • International Herald Tribune, 13 Oktober Menakar booming IPO asar penawaran saham perdana (IPO) kini ramai dan banyak perusahaan yang berusaha untuk memperebutkan saham walau hanya dalam jumlah yang sedikit. Sejauh ini, perusahaan Asia telah memimpin dunia dalam meningkatkan modal. Sejumlah emiten Asia berhasil meraih US$89,9 miliar dalam 9 bulan pertama pada tahun ini. Sebagai perbandingan, IPO di AS berhasil mencapai US$11,8 miliar, sementara Eropa, Timur Tengah dan Afrika mencetak US$27,3 miliar dari total jumlah dana IPO. Di Singapura, peluncuran dua IPO besar pada saat yang sama menimbulkan sedikit tantangan bagi likuiditas. Global Logistic Properties (GLP) meluncurkan IPO sebesar Sin$3,9 miliar minggu ini. Mapletree meluncurkan Mapletree Industrial Trust untuk mengumpulkan dana kotor hingga Sin$1,19 miliar. Apakah pasar IPO Asia akan memanas dengan arus modal atau ada faktor yang lebih berkelanjutan dalam pelaksanaannya? Apakah ini merupakan titik perubahan untuk membersihkan pasar regional. P • The Business Times, 14 Oktober Sangat menarik karena kedua pandangan yang disampaikan media tersebut menggunakan paradigma atau pendekatan yang berbeda. Yang pertama, lebih mengedepankan asas manfaat yang sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat. Strategi kebijakan yang dipilih lebih berfungsi pada sarana atau alat untuk mencapai tujuan akhir tadi sehingga perdebatan mengenai liberalisasi atau proteksionisme hanya diletakkan pada pertanyaan apakah pilihan salah satu atau kombinasi dari keduanya, akan memberikan manfaat optimal. Sasaran yang ingin dicapai ini tentunya juga dipahami oleh para pakar dan akademisi. Sementara kritik terhadap kebijakan bank sentral lebih didasarkan pada kepentingan perbankan yang harus melakukan penyesuaian dengan ketentuan baru tersebut. Ada juga yang khawatir kebijakan ini akan berdampak pada berkurangnya keuntungan bank. Juga bagi bank yang LDRnya rendah akan dipaksa kerja lebih keras untuk mencari debitur dan proyek yang potensial ketimbang hanya menempatkan pada SBI. Yang selama ini luput dari pemberitaan adalah kepentingan masyarakat yang menjadi debitur bank yang harus membayar bunga jauh lebih tinggi. Padahal dengan kestabilan makroekonomi yang sudah dicapai, penurunan suku bunga semakin terbuka. Persoalannya, meskipun suku bunga BI Rate dan suku bunga simpanan sudah turun signifikan, tidak diikuti oleh penurunan suku bunga pinjaman. Bahkan, margin suku bunga kita tetap tinggi dan salah satu yang tertinggi di dunia. Dalam perspektif nasionalisme, persoalan ini harus menjadi tanggung jawab bersama karena di dalamnya menyangkut efisiensi dan daya saing ekonomi bangsa serta asas keadilan dan kewajaran. Kembali ke khittah “Makanya kami kejar sekarang.” Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Agus Supriyanto, soal rencana menaikkan cukai rokok sebesar 5% yang akan efektif 1 Januari 2011. tentunya sudah dihitung secara cermat agar perbankan memiliki likuiditas yang diperlukan sehingga dapat memenuhi target pemberian kreditnya. Selain itu, bank juga diberikan waktu yang cukup untuk dapat mengatur strategi dalam memenuhi kewajiban GWM primer yang lebih tinggi ini. Dengan adanya kebijakan GWM baru tersebut, sejumlah bank mungkin harus melakukan penyesuaian strategi bisnisnya dengan tetap dalam Mengenaii kebijakan GWM yang baru ditempuh, kalau dicermati secara saksama, sangat jelas sasarannya. Kenaikan GWM primer ditujukan untuk pengelolaan likuiditas perekonomian yang pada 2008 sempat dilonggarkan. Sementara GWM LDR diberlakukan agar fungsi intermediasi perbankan lebih optimal. Sesuai dengan namanya, penggunaan LDR yang merupakan rasio pinjaman terhadap simpanan, ketentuan ini diharapkan dapat mengubah perilaku bank dalam penyaluran kredit, BIS NI S/A tetapi juga sekaDI PU RD ligus dalam pengerahan IYA NT O dana pihak ketiga yang lebih bertanggung jawab. Hal ini sesuai dengan amanat UU koridor Perbankan. mekanisme pasar yang sehat Saat ini perbankan memiliki yang memberikan keuntungan kelebihan likuiditas yang tinggi. bagi bank dan nasabah. Hal ini tampak pada Kebijakan BI ini juga bukan penempatan dana mereka pada suatu pembatasan kegiatan SBI. Kenaikan GWM akan bank, tetapi lebih pada menemmengurangi kelebihan ekses patkan bank untuk kembali ke likuiditas terlebih dulu. dalam fungsi utamanya sebagai Kekhawatiran penurunan lembaga intermediasi sehingga pertumbuhan kredit hanya akan terjadi apabila bank tidak memi- tumbuh kembangnya sektor perbankan seiring dengan dinamika liki kelebihan likuiditas untuk dan kemajuan ekonomi negara. memenuhi kewajiban bank Menyangkut kebijakan prime berupa giro di bank sentral. lending rate, ini merupakan Penetapan besarnya GWM ini Setiap artikel yang dikirim ke redaksi hendaknya diketik dengan spasi ganda maksimal 5.000 karakter, disertai riwayat hidup (curriculum vitae) singkat tentang diri penulis. Artikel yang masuk merupakan hak redaksi Bisnis Indonesia dan dapat diterbitkan di media lain yang tergabung dalam Jaringan Informasi Waspadai bubble ampaknya terlalu dini untuk mulai khawatir tentang krisis keuangan berikutnya. Namun di tengah kegelapan saat ini, Wall Street mencaplok aset-aset dari negara berkembang yang tumbuh lebih cepat dan menawarkan keuntungan tinggi dan lebih konsisten. Regulator keuangan dan pembuat kebijakan di negara-negara berkembang perlu memberikan perhatian terkait dengan masalah ini. Institute of International Finance, yang melakukan berbagai lobi untuk bankbank besar, memperkirakan bahwa sekitar US$825 miliar akan mengalir ke negara-negara berkembang tahun ini, 42% lebih banyak dari 2009. Investasi pada efek utang dari negara berkembang sendiri diharapkan naik tiga kali lipat hingga US$272 miliar. Sementara negara-negara berkembang sering mendapat manfaat dari investasi asing, arus masuk modal besar menyulitkan manajemen ekonomi makro mereka. 11 Surat-surat harus dilengkapi dengan identitas pribadi Berikan rakyat ketenangan Pemerintahan SBY-Boediono yang merupakan pemerintahan yang sah dan didukung oleh lebih 60% mayoritas rakyat Indonesia melalui jalur yang ditetapkan yaitu pemilihan umum langsung, haruslah kita dukung bersama jangan kita rongrong untuk diturunkan atau digulingkan. Tren pertumbuhan ekonomi yang positif ini dibawah Menko Ekuin Hatta Rajasa jangan sampai menimbulkan efek negatif sehingga masyarakat yang mengalami dampaknya. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, investasi dari luar negeri yang siginifikan ini bisa runtuh akibat segelintiran orang yang menginginkan hancurnya perekonomian kita dengan menyebarkan isu negatif tentang pemerintahan apalagi ingin menggulingkan pemerintahan yang sah. Ada dua faktor fundamental yang menjadi pendorong terhadap pertumbuhan ekonomi ke arah positif terhadap prospek perdagangan Indonesia di antaranya kestabilan ekonomi dan politik di Indonesia. Dua faktor tersebut sangat berkaitan, adanya isu negatif terhadap pemerintahan bisa membuat runtuhnya perekonomian yang sedang dibangun. Kita bisa lihat dari proyeksi Bank Pembangunan Asia (ADB) yang menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2010 dari 5,5% menjadi 6,1%. Angka ini lebih baik dari capaian pertumbuhan ekonomi 2009 sebesar 4,5%, proyeksi yang positif ini jangan hancur gara-gara sekelompok masyarakat yang ingin Indonesia hancur. Kita tengok pada tahun lalu dunia mengalami krisis global yang sangat parah, Negara maju mengalami krisis ekonomi yang menyedihkan. Tetapi meskipun dunia dilanda krisis keuangan global tidak mem- suatu bentuk transparansi perbankan kepada publik. Informasi asimetris (informasi yang tidak seimbang) yang selama ini ada antara perbankan dan masyarakat dapat dikurangi. Penentuan suku bunga akan tetap diserahkan kepada mekanisme pasar. Dengan mengumumkan prime lending rate oleh bank, masyarakat akan menilai bank mana yang mempunyai potensi untuk memberikan suku bunga kredit yang lebih murah. Tentunya hasil akhir dari suku bunga kredit yang diberikan oleh bank kepada nasabahnya akan juga bergantung pada tingkat risiko nasabah tersebut. Mekanisme pengumuman prime lending rate juga ditujukan untuk menciptakan lingkungan kompetisi yang adil bagi seluruh bank. Nasabah akan diberikan kesempatan untuk membandingkan harga (atau suku bunga) kredit dari beberapa bank dan membuat keputusan yang terbaik untuk memilih yang paling sesuai dengan kebutuhan berdasarkan informasi yang cukup mengenai harga pasar. Mekanisme ini juga menciptakan disiplin pasar yang baik dari nasabah perbankan untuk mendorong perbankan untuk berupaya memberikan harga produk kreditnya secara lebih efisien. Dengan demikian, dari sisi perbankan transparansi ini akan mendorong bank beroperasi lebih efisien dan kompetitif. Sementara dari sisi masyarakat dan pelaku usaha, kebijakan ini merupakan bentuk perlindungan konsumen yang berhak memperoleh layanan jasa perbankan secara adil dan wajar. Dengan edukasi yang baik, ini akan memperluas jangkauan layanan perbankan ke seluruh wilayah dan lapisan masyarakat sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi secara lebih merata. Jadi bersifat inklusif dan inilah esensi dari suatu kebijakan publik: demi kesejahteraan masyarakat luas. Bisnis Indonesia (JIBI). Apabila lebih dari 1 minggu artikel yang diterima belum diterbitkan tanpa pemberitahuan lain dari redaksi, penulis berhak mengirimkannya ke media lain. Setiap tulisan yang dimuat merupakan pendapat pribadi penulis. P E M BACA M E N U L I S buat Indonesia jatuh dalam kubangan krisis global, karena Indonesia masih mengandalkan basis ekonomi kerakyatan dan koperasi. Bahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6%. Melalui surat pembaca ini saya berharap perekonomian Indonesia yang sedang bergairah dan mencapai angka 6% ini dapat terus ditingkatkan lagi. Biarkan pemerintahan SBY – Boediono yang didukung mayoritas rakyat Indonesia berkonsentrasi menjalankan tugasnya. Kritik sangat wajar tetapi haruslah membangun dan positif, jangan hanya merongrong pemerintahan yang ada ini, sehingga membuat ketidakpercayaan terhadap perekonomian Indonesia yang sedang tumbuh positif. Ayu Wulandari Perumahan Kosambi Baru Jl. Cemara 2 No 45, Cengkareng Penanganan bencana perlu koordinasi Mencermati potensi bencana alam yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia seperti yang baru saja terjadi di Wasior Papua Barat, diperlukan kecepatan dan koordinasi yang baik antara pihak SAR nasional, pemda maupun TNI. Hal ini menjadi kata kunci dalam setiap mengatasi krisis pada saat bencana terjadi. Untuk itu peranan birokrasi, khususnya SDM yang profesional, sangat dibutuhkan sehingga diharapkan penanganan krisis dapat dilakukan sebaik-baiknya. Musibah bencana alam yang melanda negeri ini, ternyata masalah penanganan korban masih berjalan belum optimal, dan akibatnya masih banyak menimbulkan kor- ban, baik yang meninggal dunia, luka berat dan terserang berbagai penyakit bahkan kehilangan anggota keluarga akibat lambatnya kedatangan petugas SAR dan pemda dalam memberikan pertolongan. Untungnya setiap ada bencana alam kehadiran TNI dan Polri selalu siap untuk melakukan bantuan guna mengevakuasi masyarakat ke tempat yang lebih aman. Keberadaan prajurit TNI di tengah-tengah bencana setidaknya telah membangkitkan semangat korban untuk berusaha keluar dari lokasi bencana. Mengingat adanya perubahan cuaca yang akhir-akhir ini sering tidak menentu, maka seluruh elemen bangsa ini harus berpartisipasi guna menjaga kelestarian lingkungan, tidak melakukan pembalakan liar sehingga hutan tidak gundul. Hal itu perlu dilakukan guna menghidari banjir bandang dan tanah longsor yang sering datang tiba-tiba. Akhirnya, kita semua berharap agar kerugian akibat bencana alam dapat diminimalisasi sehingga tidak menimbulkan korban yang lebih besar. Untuk mengantisipasi hal yang terburuk maka pemerintah daerah perlu lebih meningkatkan kerja sama, koordinasi, dan bersinergi dengan pihak terkait, seperti pihak SAR nasional, PMI, dan juga TNI. Menurut pengamatan kami selama ini TNI cepat tanggap dan cepat dimobilisasi dalam membantu korban bencana, karena mereka memiliki kesiapan, kemampuan, dan kecepatan dalam melakukan penanganan bencana baik saat bencana maupun pascabencana. Nurhayati Jati Cempaka Pondok Gede, Bekasi noorhyati@yahoo.com Kritik, saran, dan komentar bisa disampaikan melalui surat ke redaksi Bisnis Indonesia atau e-mail: redaksi@bisnis.co.id Pemimpin Umum: Dr. H. Sukamdani S. Gitosardjono. Wakil Pemimpin Umum: Ahmad Djauhar. Pemimpin Perusahaan: Soebronto Laras. Wakil Pemimpin Perusahaan: Haryadi B. Sukamdani. Pemimpin Redaksi: Arief Budisusilo. Wakil Pemimpin Redaksi: Linda Tangdialla. Sekretaris Redaksi: M. Syahran W. Lubis. Redaktur Pelaksana: Abraham Runga Mali, Chamdan Purwoko, Gung Panggodo Supryanto, Inria Zulfikar, Neneng Herbawati. Redaktur: Aprilian Hermawan, Budi Prakarsa, Djony Edward, Eries Adlin, Firman Hidranto, Firman Wibowo, Hery Lazuardi, Hery Trianto, Ismail Fahmi, Lahyanto Nadie, Martin Sihombing, M. Rochmad Purboyo, M. Sarwani, M. Yunan Hilmi, Nono Budiono, Rustam Agus, Setyardi Widodo, Sutarno, Suwantin Oemar, Wisnu Wijaya, Zufrizal. Tim Pengembangan Redaksi: Adhitya Noviardi, Y. Bayu Widagdo. Manajer Sekretariat Redaksi: Indyah Sutriningrum. Asisten Redaktur: Algooth Putranto, Aprika Rani Hernanda, Arif Pitoyo, Bambang Supriyanto, Bastanul Siregar, Elsya Refianti, Fahmi Achmad, Gajah Kusumo, Junaidi Halik, Lutfi Zaenudin, Moh. Fatkhul Maskur, Muhammad Munir Haikal, Rahayuningsih, Sylviana Pravita R.K.N., Taufik Wisastra, Tomy Sasangka, Yayan Indrayana, Yeni H. Simanjuntak, Yusran Yunus. Staf Redaksi: Achmad Aris, Afriyanto, Agust Supriadi, Anugerah Perkasa, Arif Gunawan Sulistiyono, Asep Dadan Muhanda, Bambang P. Jatmiko, Berliana Elisabeth, Dewi Astuti, Diena Lestari, Elvani Harifaningsih, Erna Sari Ulina Girsang, Erwin Tambunan, Fajar Sidik, Fita Indah Maulani, Hendri T. Asworo, Herry Suhendra, Hendra Wibawa, Hilda Sabri Sulistyo, Irsad, Irvin Avriano, John A. Oktaveri, Linda Teti Silitonga, Maria Yuliana B., Mia Chitra Dinisari, M. Tahir Saleh, Mulia Ginting Munthe, Nana Oktavia Musliana, Nurbaiti, Nurudin Abdullah, Rahmayulis Saleh, Ratna Ariyanti, Raydion, Reni Efita Hendry, R. Fitriana, Roni Yunianto, Rudi Ariffianto, Sepudin, Siti Munawaroh, Theresia Diyah Wulandari, Tri Dirgantara Pamenan, Tularji, Yusuf Waluyo Jati. Perwakilan: Bandung: Asep Mh. Mulyana (Manajer), Hilman Hidayat (Asisten Redaktur), Muhammad Sufyan. Makassar: M. Noor Korompot (Manajer), Kwan Men Yon (Asisten Redaktur). Medan: Melvin A. Sebayang (Manajer), Master Sihotang. Semarang: Edy Barlianto (Manajer), Endot Brilliantono, Rahmat Sujianto. Surabaya: Galih Prakoso (Manajer), Samantha Ardiansyah (Asisten Manajer Pemasaran), Marlina A. Jobs (Asisten Redaktur), Bambang Sutedjo (Koordinator Malang), Dwi Wahyuni, Wahyu Darmawan. Batam & Pekanbaru: Suyono Saputra (Manajer). Foto: Andry T. Kurniady, Dedi Gunawan, Endang Muchtar, Kelik Taryono, Melly Riana Sari, Yayus Yuswoprihanto. Artistik: Adi Purdiyanto, Agus Taufik Ridho, Fitriyana Pulungan, Tutun Purnama. Ekonom/ Kepala Bisnis Indonesia Intelligence Unit: Rofikoh Rokhim. Manajer Produksi: Andri Trisuda. Manajer Media Digital: Deriz Syahpatria Syarief. Penerbit: PT Jurnalindo Aksara Grafika, Direksi: Lulu Terianto (Direktur Utama), Ahmad Djauhar, Endy Subiantoro, Alamat Kantor: Wisma Bisnis Indonesia, Lt. 5-8, Jl. KH Mas Mansyur No. 12A, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10220. Telepon: (021) 57901023 (hunting). Faks. redaksi: (021) 57901025, Pemasaran: (021) 57901024. Perusahaan: (021) 57901028. Rekening bank: PT Jurnalindo Aksara Grafika, BCA cab. Wisma Asia 084-303.757-4; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank Mandiri cab. Wisma Bisnis Indonesia 121-009.009999-9; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank BNI ($) cab. Kramat 10528868. Kantor Perwakilan: Jawa Timur, Jl. Opak No. 01 Surabaya, Tel. (031) 5670748, Fax. (031) 5675853. Malang, Pertokoan Sarangan Jl. Sarangan No. 1 a Malang, Telp. (0341) 402727, (0341) 480630, Fax (0341) 402728. Denpasar Jl. Suli No. 119 Blok B-3 Denpasar 80233 Telp. 0361-7446604, Fax. (0361) 261067. Jawa Tengah, Jl. Sompok Baru No. 79 Semarang, Telp. (024) 8442852, Fax. (024) 8454527. Jawa Barat, Jl. Buah Batu No. 46B, Bandung 40261 Telp. (022) 7321627, 7321637, 7321698, Fax (022) 7321680. Sumatra Utara, Kompleks Istana Bisnis Center, Medan Maimun Jl. Brigjend. Katamso No. 6, Medan, Telp. (061) 4554121/4553035 Fax: (061) 4553042. Riau, Jl. Pepaya No. 42, P. Karam Sukajadi, Pekanbaru 28127. Telp. (0761) 7048307, Fax (0761) 40335. Batam, Kompleks Ruko Mahkota Raya Blok C No.8 Batam Centre - Batam Telp: (0778) 748 3156 / Fax (0778) 748 3154, Indonesia Timur, Jl. Metro Tanjung Bunga Mall GTC Makassar GA-9 No. 16, Telp: (0411) 8114203 Fax: (0411) 8114253. Balikpapan, Balikpapan Superblock, Jl. Jend. Sudirman Stal Kuda Blok A/18, Balikpapan Telp. (0542) 7213507, Fax. (0542) 7213508. Harga langganan:P. Jawa Rp117.000/bulan, luar Jawa Rp117.000/bulan. Tarif iklan: Display Rp33.500/mm kolom, berwarna Rp50.500/mm kolom, iklan laporan keuangan Rp20.000/mm kolom, berwarna Rp33.500/mm kolom, baris Rp19.000/minimum 3 baris. ISSN 0215-2045. Surat izin: SK Menpen No; 017/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985, 4 Desember 1985, Anggota SPS No. 116/1985/11/A/2002, terbit 7 kali seminggu. Wartawan Bisnis Indonesia selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima atau meminta imbalan apa pun dari nara sumber berkaitan dengan pemberitaan. 12 Varia Jumat, 15 Oktober 2010 Timur menunggu paripurna KRONIKA AJI kecam pelarangan Sigi JAKARTA: Aliansi Jurnalis Independen (AJI) memandang pelarangan penayangan program Sigi bertajuk Bisnis Seks di Balik Jeruji di Penjara milik SCTV sebagai pelanggaran berat kode etik jurnalistik. Dalam siaran persnya, Ketua AJI Jakarta Wahyu Dhyatmika memandang pelarangan itu sebagai “intervensi pemerintah dan pemilik modal yang menodai kesucian ruang redaksi.” Menurut rencana, liputan Bisnis Seks di Balik Jeruji di Penjara ditayang pada Rabu pukul 23.00 WIB. Sementara itu, melalui siaran persnya, Menteri Hukum dan Hak Asasmi Manusia Patrialis Akbar membantah tudingan miring soal intervensi tayangan Sigi itu. Patrialis mengaku tidak pernah menghubungi pemilik stasiun SCTV. (BISNIS/EA) ‘SP3 sebagai celah korupsi’ JAKARTA: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menilai tidak adanya penerbitan surat perintah penghentian penyidikan (SP3) merupakan upaya luar biasa dalam pemberantasan korupsi dari lembaga tersebut. Terbitnya SP3 dianggap memiliki celah korupsi. Juru bicara KPK Johan Budi S.P mengatakan hal tersebut terkait dengan pengajuan uji materiel terhadap Pasal 40 UU No. 30/2002 tentang KPK, yakni KPK tidak berwenang mengeluarkan surat perintah penyidikan dalam menangani kasus korupsi. Johan menuturkan pemberantasan korupsi harus dilakukan dengan upaya khusus karena termasuk kejahatan luar biasa. (BISNIS/ASA) LSI: Golkar bisa menang pemilu OLEH JOHN ANDHI OKTAVERI Bisnis Indonesia JAKARTA: Penelitian Lingkaran Survei Indonesia (LSI) memaparkan hasil bahwa Partai Golkar berpotensi merebut kembali posisi nomor satu pada Pemilu 2014 kendati sampai saat ini Partai Demokrat masih unggul. Peneliti Senior LSI Muhammad Subarkah mengatakan munculnya Golkar sebagai partai yang berpotensi untuk jadi pemenang disebabkan oleh kuatnya pendanaan di samping belum optimumnya popularitas Aburizal Bakrie sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada 2014. Berdasarkan survei yang dilakukan pada September sampai Oktober 2010, LSI menyimpulkan bahwa popularitas Susilo Bambang Yudhoyono sebagai tokoh Partai Demokrat dan Megawati Soe- karnoputri sebagai ikon PDI Perjuangan sudah optimum. Menurut Subarkah, persepsi masyarakat terhadap ketokohan partai sangat menentukan di samping kekuatan institusi, pendanaan, dan tren dukungan. Dari sisi kekuatan institusi, menurut survei itu, Golkar lebih kuat dibandingkan dengan Partai Demokrat dan PDI Perjuangan. Dari sisi tren peningkatan dukungan, Partai Demokrat dan Golkar pada 2014 sama-sama berada pada posisi menanjak. PDI Perjuangan sebaliknya, memiliki kecenderungan bertahan dari sisi tren dukungan masyarakat. Dari aspek kekuatan institusi yang meliputi kekuatan jaringan, sumber daya manusia dan pengalaman politik, Partai Demokrat dan PDI Perjuangan sampai sejauh ini sama-sama dinilai moderat. Uji kelayakan oleh Komisi III DPR dinilai cuma sandiwara OLEH SUTAN ERIES ADLIN Wartawan Bisnis Indonesia Sepertinya, hanya keajaiban yang bisa menjegal langkah Komjen Pol. Timur Pradopo untuk menjadi TB 1 (Tribatra 1, sebutan untuk orang nomor satu di Mabes Polri). eski sempat diinterupsi oleh Gayus Lumbuun dan Panda Nababan dari Fraksi PDI Perjuangan, kemarin mayoritas fraksi di Komisi III DPR akhirnya menerima pencalonan Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabarharkam) sebagai kapolri yang diajukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kepastian Timur menjadi kapolri memang masih menunggu sidang paripurna pada 18 November yang akan mendengarkan hasil uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan Komisi III. Namun, hampir dipastikan, tidak akan terjadi perubahan suara yang drastis antara Komisi III dan sidang paripurna. M Ujian terhadap Timur oleh Komisi III berlangsung tidak terlalu penuh dinamika. Bahkan, dalam pandangan Indria Fernida Alfasoni dari Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), fit and proper test di parlemen itu seperti sandiwara. “Ini [seperti] sandiwara, terlihat sekali mereka tidak serius,” ujar Indria saat meninjau langsung ke DPR kemarin. Dalam uji kelayakan itu, Timur mengemukakan visi dan misi sebagai calon kapolri dengan mengajukan 10 program prioritas (lihat ilustrasi) yang dibagi dalam empat periode waktu secara berlanjut dan berkesinambungan. Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Novel Ali memandang jawaban mantan Kapolda Metro Jaya itu atas pertanyaan-pertanyaan angota DPR normatif dan pragmatis. Novel tidak melihat pemikiran murni dari jenderal bintang tiga. Kebanyakan mengadopsi visi, misi, grand strategy Polri 20052025, dan tidak dinamis dalam menjawab setiap pertanyaan. Normatif Menurut Novel, Timur sepertinya menyadari ada sejumlah muatan politik di balik perta- BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO Komjen Pol. Timur Pradopo tiba di gedung DPR untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon kapolri nyaan yang dilontarkan anggota DPR. “Jawaban Timur normatif, beliau menjaga keseimbangan.” Dalam uji kelayakan itu, Timur mengklaim selama menjabat pimpinan di beberapa polda, termasuk Metro Jaya, sekitar 70% kasus tergolong kecil bisa dia selesaikan. Terkait dengan penanganan kasus besar di Mabes Polri, Timur menjelaskan bahwa kasus semacam Century, rekening gendut, dan mafia hukum masih dalam proses. Apabila terpilih sebagai kapolri, Timur berjanji akan bersinergi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kejaksaan Agung dalam membe- 10 Program prioritas dari Timur Pengungkapan dan penyelesaian kasus-kasus menonjol Meningkatkan 2 pemberantasan preman, kejahatan jalanan, perjudian, narkoba, illegal logging, illegal fishing, illegal mining, human trafficking dan korupsi. 3 Penguatan kemampuan Densus 88 Antiteror melalui peningkatan kerja sama dengan satuan antiteror TNI dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). 4 Pembenahan kinerja reserse dengan program 'keroyok reserse' melalui peningkatan kompetisi penyidik. 5 Implementasi struktur organisasi Polri yang baru. 6 Membangun kerja sama melalui sinergi polisional yang proaktif. 7 Memacu perubahan mind set dan culture set Polri. 8 Menggelar sentra pelayanan Kepolisian di berbagai sentra kegiatan publik. 9 Mengembangkan layanan pengadaan sistem elektronik. 10 Membangun dan mengembangkan sistem informasi terpadu. 1 Sumber: Uji kelayakan dan kepatutan calon kapolri rantas korupsi. Gayus memandang selama ini Polri terkesan mengekor, bukan berinisiatif sendiri dalam mengungkap korupsi. “Bukan itu yang diinginkan [menyerahkan pemberantasan korupsi ke KPK dan ikut membantu], melainkan bagaimana Polri berinisiatif dalam memberantas korupsi,” katanya menanggapi Timur. Mendengar pernyataan Gayus, Timur menegaskan penanganan kasus besar yang terindikasi korupsi telah masuk dalam 10 program yang diungkapkan, bahkan masuk dalam rencana kerja tahap pertama atau program 100 hari. “Setiap perkembangan [penanganan kasus] saya akan memberikan informasi kepada publik.” Terkait dengan pertanyaan mengenai keterlibatannya dalam Tragedi Semanggi I, Semanggi II, dan Trisakti pada 1998, Timur mengaku hanya sebagai pelaksana. Ketika itu, Timur menjabat Kapolres Jakarta Barat. “Saya kapolres, pelaksana di lapangan, bukan pengaman. Soal strategi dan taktik bukan kewenangan saya.” Menanggapi pertanyaan mengapa dirinya tidak datang ketika dipanggil Komnas HAM terkait dengan kasus tersebut, Timur mengatakan bahwa memang dirinya diperintahkan untuk tidak datang. “Itu bagian dari institusi, bukan orang per orang, tetapi perintah. Dan saya memang diperintahkan saat itu untuk tidak datang.” (eries.adlin@bisnis.co.id) Reportase: 01/12/JOHN A. OKTAVERI/ ANUGERAH PERKASA Aktivis HAM tetap menolak OLEH ANUGERAH PERKASA Bisnis Indonesia JAKARTA: DPR dinilai dapat menolak kandidat tunggal kapolri Komjen Pol. Timur Pradopo karena diduga terlibat dalam sejumlah kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan tak mampu menuntaskan aksi kekerasan belakangan ini. Hal itu disampaikan dalam pernyataan 15 aktivis HAM terkait dengan pencalonan tunggal Timur Pradopo oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Mereka antara lain Usman Hamid, Ade Rostiana Sitompul, Anton Prajasto, Bambang Widodo Umar, Benny Susetyo, Chalid Muhammad, Danang Widoyoko, Johannyes Ha- riyanto, Hendardi, MM. Bilah, Nursyahbani Katjasungkana, Sandyawan Sumardi, Siti Musdah Mulia, Teten Masduki, dan Zoemrotin K. Susilo. Usman, Dewan Pembina Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), mengatakan DPR harus mempertanyakan keterkaitan Timur yang diduga memiliki catatan pertanggungjawaban hukum untuk kasus Trisakti (1998), Mei (1998) dan Semanggi (1999). “Dia harus menjelaskan alasan ketidakhadiran dalam proses penyelidikan di Komnas HAM, pada 2002, sementara proses tersebut merupakan bagian dari projustisia yang dilakukan oleh Komnas HAM,” ujar Usman di Jakarta kemarin. BISNIS/ADI PURDIYANTO Atas meninggalnya YB Sarjono (Ayah Mertua dari Sdri. Marlina A.Jobs redaksi Harian Bisnis Indonesia Perwakilan Jawa Timur & Bali) Usia 74 tahun Wafat Rabu 13 Oktober 2010 pukul 23.20 WIB Dimakamkan Kamis,14 Oktober 2010 pukul 16.00 WIB di Pemakaman Kristen Kali Mulya, Depok Kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberi kekuatan lahir dan batin Direksi, staf, dan seluruh karyawan Isi di luar tanggung jawab percetakan PT Aksara Grafika Pratama FINANSIAL Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010 Pertanian Industri dasar Pertambangan 2.226,59 2.832,35 3,47 1.998,95 36,26 396,82 8/10 11/10 12/10 13/10 14/10 e-Trading Securities 8/10 11/10 12/10 13/10 14/10 ini, indeks akan berada pada kisaran 3.612–3.645. Trimegah Securities ndeks diperkirakan bergerak pada kisaran 3.581-3.630, dengan saham unggulan IANTM dan SMCB. Reliance Securities ergerakan IHSG masih akan mengalami penguatan dengan kisaran perdagangan P di level 3.588-3.634. Rekomendasi saham: TLKM, ANTM, TINS, BDMN. DISCLAIMER Keputusan untuk melakukan transaksi jual, beli atau investasi saham lainnya sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Perusahaan pialang yang membuat rekomendasi saham dan harian Bisnis Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil, dengan mengacu pada rekomendasi saham di kolom ini. Dalam melakukan investasi, pembaca membuat penilaian independen. JAKARTA: PT Agung Podomoro Land Tbk menetapkan harga saham pencatatan perdana (initial public offering/IPO) pada kisaran Rp350Rp450 per saham, dengan target dana yang diraup Rp2,15 triliunRp2,77 triliun. Di sisi lain, perseroan berencana menggunakan sebagian dana hasil pelepasan 30% sahamnya untuk meningkatkan nilai aset bersihnya (net asset value/NAV), yang diharapkan melampaui Rp8 triliun dalam waktu dekat. Direktur Utama Agung Podomoro Trihatma K. Haliman mengatakan saat ini nilai aset bersih perseroan berkisar Rp6 triliun per 30 Juli, karena masih menggunakan sistem pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK). “Namun jika ke depan menggunakan standar akuntansi global BISNIS/RAHMATULLAH Roosniati Salihin (tengah) berbincang dengan Presiden Komisaris Johnny N. Wiraatmadja (kedua kiri) serta tiga direktur bank tersebut, Gunawan Santoso (kiri), Hendrawan Danusaputra (kedua kanan) dan Edy Heryanto di sela-sela paparan publik rencana penerbitan obligasi rupiah di Jakarta, kemarin. Kinerja Semen Gresik menurun TOKYO: Produsen semen terbesar PT Semen Gresik (Persero) Tbk mengindikasikan pendapatan dan laba bersih perseroan pada akhir kuartal III/2010 akan lebih rendah sekitar 13% dan 16% dari capaian periode yang sama tahun lalu. Direktur Keuangan Semen Gresik Cholil Hasan mengatakan penurunan tersebut diakibatkan terutama oleh belanja perbaikan pabrik PT Semen Tonasa yang dimulai sejak awal tahun. Namun, dia optimistis target laba dan pendapatan sampai akhir tahun masih bisa terkejar. “Hingga akhir September, laba bersih Semen Gresik diperkirakan Rp2 triliun dengan pendapatan di atas Rp9 triliun, dan laba usaha Rp3,06 triliun. Kami menargetkan pendapatan mencapai Rp10 triliun pada tahun ini,” ujarnya di Tokyo, kemarin. Cholil menyebutkan selain faktor belanja perbaikan pabrik di anak perusahaan itu, indikasi penurunan kinerja perseroan disebabkan oleh harga semen yang relatif stabil dan mendatar dari Desember 2009 sampai akhir September 2010. Dia menyebutkan harga jual rata-rata produk Semen Gresik sendiri mencapai Rp750.000 per ton. Sampai akhir September 2010, volume penjualan Semen Gresik telah menembus 12 juta ton atau senilai total Rp9 triliun. -4,25 205,99 3,42 806,55 8/10 11/10 12/10 13/10 14/10 Perdagangan 456,55 0,13 450,99 8/10 11/10 12/10 13/10 14/10 Manufaktur 390,56 -1,01 384,29 8/10 11/10 12/10 13/10 14/10 874,56 0,41 864,84 8/10 11/10 12/10 13/10 14/10 8/10 11/10 12/10 13/10 14/10 Valuasi saham dinilai masih di bawah industri OBLIGASI PANIN: Wakil Presiden Direktur PT Bank PAN Indonesia Tbk (Bank Panin), OLEH WISNU WIJAYA Bisnis Indonesia 8/10 11/10 12/10 13/10 14/10 Keuangan 829,61 Podomoro bidik aset Rp8 triliun OLEH ARIF GUNAWAN S. Bisnis Indonesia emarin IHSG ditutup menguat 6 poin (+0.18%), di mana asing melalukan net K buy sebesar 417 milliar di pasar reguler. Hari 204,82 0,46 1.176,77 Infrastruktur Properti 1.203,62 -1,42 1.007,69 8/10 11/10 12/10 13/10 14/10 REKOMENDASI Industri konsumsi 1.014,15 1,11 2.741,99 8/10 11/10 12/10 13/10 14/10 Aneka industri 396,13 Per 30 September 2009, pendapatan Semen Gresik tercatat Rp10,40 triliun dan laba bersih Rp2,41 triliun. Apabila pendapatan dan laba bersih per 30 September 2010 tercatat Rp9 triliun dan Rp2 triliun, terjadi penurunan pendapatan sekitar 13% dan laba bersih 16%. Tahun ini, Semen Gresik menargetkan produksi semen 19,1 juta ton. Dengan asumsi seluruh semen terserap oleh pasar dengan harga yang bertahan stabil pada Rp750.000 per ton, maka total pendapatan perseroan mencapai Rp14,3 triliun—cukup jauh dari target Rp10 triliun. Adapun, kapasitas terpasang Semen Gresik tahun ini diperkirakan 19,5 juta ton. Tahun depan, sejalan dengan perbaikan pabrik semen Tonasa, kapasitasnya akan naik menjadi 20,5 juta ton, lalu 24 juta ton per 2012, dan 27 juta ton per 2013. Sepanjang semester pertama, produsen semen yang 22,8% sahamnya sempat dimiliki Grup Rajawali sebelum akhir Maret lalu dilepas senilai Rp9,48 triliun itu membukukan pendapatan bersih Rp6,67 triliun dengan laba usaha Rp2,05 triliun, dan laba bersih Rp1,63 triliun. Dalam 6 bulan tersebut, laba sebelum bunga, pajak, amortisasi, dan depresiasi (earning before interest, taxes, depreciation and amortization/ EBITDA) perseroan tercatat sebesar Rp2,27 triliun, dengan margin EBITDA 34,13%. yakni international financial reporting standard [IFRS], nilai aset bersih kami tersebut setara dengan Rp8,5 triliun. Dengan pengembangan dan akuisisi lahan, nilai aset kami diharapkan tumbuh lebih besar,” tuturnya, kemarin. Hingga akhir Juni 2010, Agung Podomoro membukukan pendapatan Rp1,09 triliun dan laba bersih Rp156,6 miliar. Pasca-IPO, kinerja tersebut diperkirakan melonjak menjadi Rp2,18 triliun hingga akhir tahun ini. “Hingga akhir tahun, pendapatan kami akan tumbuh dobel dibandingkan dengan perolehan pada Juni 2010,” ujar Direktur Agung Podomoro Cesar M dela Cruz. Direktur PT Indo Premier Securities The Moleonoto mengatakan harga penawaran perdana saham Agung Podomoro ditetapkan dengan rasio harga terhadap laba per saham (price to earning ratio/ PER) sebesar 13 kali-17 kali. Indo Premier bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi bersama dengan PT Mandiri Sekuritas. Deutsche Bank dan JP Morgan membantu menawarkan saham itu ke investor internasional. Menanggapi itu, analis PT Asia Lippo Karawaci Bumi Serpong Agung Podomoro Summarecon 1.540 28.100 1.665 18.212 707 14.500 1.778 11.992 Perbandingan nilai aset bersih emiten properti NAB/saham (Rp) NAB (Rp miliar) Bakrieland 580 11.552 Alam Sutera 450 8.029 Jababeka 576 7.944 Sumber: CLSA Asia Pacific Markets, diolah Kapitalindo Securities Supriyadi menyebutkan harga penawaran tersebut memang tergolong murah, terlebih karena nilai NAB Agung Podomoro yang mencapai Rp14,5 triliun sesuai dengan penilaian independen yang dilaporkan dalam prospektus. Dengan posisi NAB tersebut, BISNIS/AGUS TAUFIK lanjutnya, posisi Agung Podomoro hampir setara dengan beberapa emiten yang sekarang sudah tercatat di bursa seperti PT Summarecon Tbk dan PT Bumi Serpong Damai Tbk. Menurut dia, harga penawaran perdana tertinggi emiten tersebut sebesar Rp450 masih lebih ren- dah dari valuasi NAB per saham. Bisnis mencatat NAB per saham emiten tersebut berkisar Rp700 (lihat tabel). Dalam kesempatan terpisah, sebanyak 30 investor global membeli 4,1 miliar saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dengan total senilai Rp2,25 triliun pada 13 Oktober 2010. Menurut Presiden Direktur LPKR Ketut Budi Wijaya, dana tersebut akan ditransfer kepada rekening perseroan pada 22 Oktober 2010. Dia juga menjelaskan transaksi tersebut dilakukan sebagai jaminan dari rencana aksi korporasi perseroan yakni pelepasan saham terbatas (rights issue) yang akan dilaksanakan pada akhir tahun ini. “Hasil penempatan saham itu akan dimasukkan ke rekening Lippo. Jadi ini sebagai jaminan dari aksi korporasi [rights issue] itu. Ya, semacam stand by buyer [pembeli siaga],” ujarnya. Penempatan dana itu, lanjutnya, dikelola dan dilaksanakan empat bank investasi global yakni Bank Of America Merril Lynch, CLSA Asia-Pacific Markets, Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas. (05) (arif. gunawan@bisnis.co.id) DATA EMITEN & FINANSIAL Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010 f3 BURSA EFEK INDONESIA, 14 OKTOBER 2010 (SAMBUNGAN DARI F2) Ku s Tg Td Nama saham Sb Pp L M po n T ansaks Vo ume N a PER M na Vo ume Be Jua Sb KONI...............Perdana Bangun Pusaka Tbk....................................................91..........................-......................-...................91 ....................- ...............................-.............................................- .................1,43 ........................- ...............................-.................80 .................15.000 LTLS ...............Lautan Luas Tbk .....................................................................850 ...................840 ...............830 ...............830................-20..................163.000 .......................135.520.000.................7,26..................840...................50.000 ..............830 ................30.000 MDRN.............Modern Internasional Tbk ...................................................1.720..................1.730 .............1.650.............1.680 ...............-40.................284.500.......................475.795.000..............26,35................1.690 ...................30.500 ............1.670...................5.000 MICE...............Multi Indocitra Tbk ................................................................480 ...................485 ...............465 ...............465.................-15...............1.472.500.......................699.780.000.....................7,1...................475....................57.000...............470 ................53.500 OKAS .............Ancora Indonesia Resources Tbk.........................................350....................355................350................355 ...................5.............3.508.000....................1.230.000.000 .............46,68...................355 .................275.000 ..............350...............518.000 SDPC..............Millennium Pharmacon Int. Tbk ..............................................78......................80 ..................78 ..................78 ....................-..................581.000.........................45.395.500..............-65,16 .....................79.................422.000 .................78...............491.500 SQMI...............Allbond Makmur Usaha Tbk ..................................................140..........................-......................- ................140 ....................- ...............................-.............................................-..............-18,33 ...................156.......................1.500 ...............140 .................10.000 TGKA..............Tigaraksa Satria Tbk ..............................................................600..........................-......................- ...............600 ....................- ...............................-.............................................-..................6,12...................720.........................500 ..............500 .................10.000 TIRA ...............Tira Austenite Tbk.................................................................1.740..........................-......................-..............1.740 ....................- ...............................-.............................................-...............15,89 ........................- ...............................- ....................- ............................TMPI...............AGIS Tbk.....................................................................................174.....................177.................173 .................174 ....................-.............11.234.000....................1.960.602.500...........-183,58....................174.................1.171.000................173...............577.000 TRIL................Triwira Insanlestari Tbk. ...........................................................67 ......................67..................65 ..................67 ....................- .............2.449.000 ........................162.031.500..................19,11 .....................67.................836.000.................66..............292.500 TURI...............Tunas Ridean Tbk....................................................................820 ...................850 ................810 ...............820 ....................-.............10.410.000.....................8.571.915.000 ...............15,26 ..................820...............1.479.500 ...............810...............513.500 UNTR .............United Tractors Tbk .........................................................20.650...............21.050..........20.550..........20.650 ....................-..............3.230.000.................66.830.675.000................18,19 ............20.600...................44.000 ........20.550 ................113.500 WAPO.............Wahana Phonix Mandiri Tbk...................................................100..........................-......................- ................100 ....................- ...............................-.............................................-.............-20,39 ........................- ...............................- ....................- ............................WICO ..............Wicaksana Overseas Int'l Tbk..................................................50..........................-......................-..................50 ....................- ...............................-.............................................-...............-10,16.....................50 .............2.622.500 ....................- ............................2.Perdagangan Eceran ACES..............Ace Hardware Indonesia Tbk ..............................................2.150................2.250............2.050 ............2.075................-75.................563.500.....................1.192.900.000...............22,61................2.100 ....................12.500 ...........2.075 ................23.000 ALFA ..............Alfa Retailindo Tbk ..............................................................2.100..........................-......................- .............2.100 ....................- ...............................-.............................................- ..........-222,26 ........................- ...............................- ............2.150...................2.500 AMRT .............Sumber Alfaria Trijaya Tbk..................................................1.990 .................1.980 .............1.980 .............1.980.................-10.......................1.000............................1.980.000.............100,79................1.980 .....................4.000.............1.750 ......................500 CSAP..............Catur Sentosa Adiprana Tbk. ..................................................94 ......................97..................94..................95 ....................1...............1.299.000........................124.399.000.................7,22.....................96...................40.000.................95 .................14.500 GOLD..............Golden Retailindo Tbk............................................................405 ....................410................395 ...............405 ....................-...................137.500 ........................56.065.000 .......................-..................400 ....................15.000...............395 ................30.500 HERO .............Hero Supermarket Tbk ........................................................3.100..........................-......................- .............3.100 ....................- ...............................-.............................................- ................6,58 ........................- ...............................- ............3.100 ................20.000 KOIN...............Kokoh Inti Arebama Tbk .........................................................106 ....................108.................106.................106 ....................- .....................4.000 ..............................428.000 .................11,21 ...................108 ....................10.000 ...............106...................6.000 MAPI ..............Mitra Adiperkasa Tbk..........................................................2.325................2.400 .............2.100............2.300................-25 ..............8.621.000 .................19.534.850.000 ................19,14 ...............2.275.................200.000...........2.250...............257.500 MPPA .............Matahari Putra Prima Tbk .................................................1.480.................1.480 .............1.420 .............1.430 ...............-50..............2.755.500...................3.996.560.000..................0,71................1.450 ...................73.000............1.440...................4.000 MTSM.............Metro Realty Tbk ..................................................................1.250..........................-......................- .............1.250 ....................- ...............................-.............................................- ............152,09 ........................- ...............................- ....................- ............................RALS..............Ramayana Lestari Sentosa Tbk............................................940 ...................960................930................930.................-10................1.105.500 ...................1.042.840.000 ..............67,44 ..................950 ...................49.500 ..............940................40.500 RIMO ..............Rimo Catur Lestari Tbk ............................................................55......................54 ..................53 ..................53 ..................-2 ...................53.000............................2.861.000 ................-1,36.....................55 ...................25.000.................54 ................29.500 SKYB..............Skybee Tbk................................................................................510.....................510.................510.................510 ....................-..................105.000.........................53.550.000 .......................- ..................520...................115.000 ...............510....................1.000 SONA .............Sona Topas Tourism Inds. Tbk............................................1.600..........................-......................-.............1.600 ....................- ...............................-.............................................-...............14,04................1.650 ................500.000 ....................- ............................TKGA..............Toko Gunung Agung Tbk........................................................250..........................-......................- ...............250 ....................- ...............................-.............................................- ...............-2,07 ........................- ...............................- ..............250 ................94.000 TRIO...............Trikomsel Oke Tbk...................................................................335....................345................330................345..................10....................76.500.........................25.590.000.................9,23...................330 ...................22.500................310....................1.500 3.Restoran, Hotel & Pariwisata ANTA..............Anta Express Tour & Travel Se Tbk.......................................210..........................-......................-.................210 ....................- ...............................-.............................................- ................49,6 ..................260.........................500................176...................2.500 BAYU..............Bayu Buana Tbk .....................................................................305.....................310................265................270................-35 ..............2.150.000 ......................599.320.000..............50,98...................275...................121.000...............270 ...............169.000 BUVA..............Bukit Uluwatu Villa Tbk..........................................................500.....................510................495 ...............500 ....................-..............9.093.000 ...................4.541.585.000 .......................- ...................510...............1.993.000 ..............500 ...........1.454.500 FAST...............Fast Food Indonesia Tbk ....................................................8.800..........................-......................-............8.800 ....................- ...............................-.............................................- ...............23,61 ........................- ...............................- ...........7.600...................5.000 GMCW ............Grahamas Citrawisata Tbk....................................................860..........................-......................- ...............860 ....................- ...............................-.............................................- .......................- ........................- ...............................- ....................- ............................HOME.............Hotel Mandarine Regency Tbk................................................121..........................-......................-..................121 ....................- ...............................-.............................................- ...........1205,18.....................119 .....................4.000 ....................- ............................ICON...............Island Concepts Indonesia Tbk ............................................470..........................-......................-................470 ....................- ...............................-.............................................- ............-118,05 ........................- ...............................- ....................- ............................INPP...............Indonesian Paradise Property Tbk........................................184..........................-......................- ................184 ....................- ...............................-.............................................-..............65,65 ...................185......................3.000 ....................- ............................JSPT ..............Jakarta Setiabudi Internasional Tbk ...................................700..........................-......................-................700 ....................- ...............................-.............................................-...............15,66 ........................- ...............................- ..............530 ......................500 MAMI..............Mas Murni Indonesia Tbk .........................................................50......................50..................50..................50 ....................- ....................51.500 ...........................2.575.000..............99,84.....................50 ...............7.192.000 ....................- ............................MAMIP ...........Mas Murni Tbk (Preferen)......................................................600..........................-......................- ...............600 ....................- ...............................-.............................................-..................0,19 ........................- ...............................- ....................- ............................PANR..............Panorama Sentrawisata Tbk ..................................................159.....................160.................158.................158 ...................-1.................220.500..........................35.143.000 ..............43,73 ...................158 ....................10.000................155 ................38.000 PDES..............Destinasi Tirta Nusantara Tbk .............................................200.....................195.................195.................195..................-5 ...................20.000...........................3.900.000..............36,33 ...................199 .....................11.000................195 ..............765.000 PGLI ...............Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk.................................73..........................-......................- ..................73 ....................- ...............................-.............................................- .......................- .....................73.......................1.000.................50 ................25.000 PJAA ..............Pembangunan Jaya Ancol Tbk .............................................850 ...................830 ...............800 ...............800 ...............-50 .................279.000.......................224.955.000 ...............13,03 ..................830...................84.000 ...............810...................5.500 PLIN ...............Plaza Indonesia Realty Tbk..................................................1.510..................1.570 ..............1.510.............1.560.................50 ....................12.000..........................18.425.000 ..............35,97................1.560......................5.000 .............1.510...................5.000 INDEKS BISNIS-27 No. Kode Nama Sebelum Penutupan Perubahan Stock Prev Close % Frekuensi Volume Nilai (Rp) 1 .........AALI..............Astra Agro Lestari Tbk.............................................24,350...................24,150.....................-200...................-0.82..................684 ..........................1,188,500 ...............28,625,275,000 2 ........ADRO............Adaro Energy Tbk.........................................................2,100......................2,175 .........................75.....................3.57................4,051 ......................172,124,500..............370,984,512,500 3 ........ANTM ...........Aneka Tambang (Persero) Tbk..................................2,450....................2,500.........................50 ....................2.04................2,106......................40,656,000...............101,484,612,500 4........ASII ...............Astra International Tbk ............................................57,500..................57,600 .......................100......................0.17................1,505 ........................4,398,000............254,838,625,000 5 ........BBCA............Bank Central Asia Tbk................................................6,800....................6,800 ...........................0 ..........................0..................1,011 .......................12,569,500................85,833,125,000 6 ........BBNI .............Bank Negara Indonesia Tbk.......................................4,000 ....................4,075 .........................75 .....................1.88.................1,100 ........................15,215,000...............62,238,325,000 7 ........BBRI .............Bank Rakyat Indonesia Tbk.......................................11,000...................10,750 .....................-250 ...................-2.27 .................1,135 .........................9,077,000................99,921,450,000 8........BDMN ...........Bank Danamon Tbk .....................................................6,000.....................6,100 .......................100......................1.67 ...................491 ........................5,043,000...............30,382,325,000 9 ........BMRI.............Bank Mandiri (Persero) Tbk .......................................6,900....................6,900 ...........................0 ..........................0................1,632........................27,251,500 .............188,573,250,000 10.......BNGA............Bank CIMB Niaga Tbk...................................................1,290.....................1,280.........................-10 ...................-0.78 ...................166 .............................613,000......................787,325,000 11........GGRM ...........Gudang Garam Tbk....................................................49,550..................49,650 .......................100.......................0.2 ..................639...........................1,178,500 ...............58,237,525,000 12.......INCO .............International Nickel Indonesia Tbk ..........................4,900....................4,950.........................50......................1.02.................1007........................14,057,500................69,397,250,000 13.......INDY .............Indika Energy Tbk ........................................................3,350....................3,400.........................50 .....................1.49.................1079......................29,588,000..............100,977,662,500 14.......IN m M m M M M m w A N N N A m A m M H m M m N m M m N N Sumber: BEI Indeks penutupan saham per sektor di BEI 14 Oktober 2010. Indeks Sekto 14-10-10 Asia Tenggara Jakarta Composite Index (IHSG)........3,547.25 .......3,611.98 ....3,618.48 Kuala Lumpur Composite Index..........1,486.57 ......1,496.97 ....1,496.38 Strait Times Index (Singapura)............3,149.36 ......3,202.16 .....3,195.02 SET (Bangkok)...........................................977.08 ........992.60 .......993.72 PSEi (Manila) ..........................................4,166.52 .....4,194.06 ...4,233.38 Asia & Pasifik Nikkei-225 (Tokyo) ...............................9,388.64 .....9,403.51 ....9,583.51 Hang Seng (Hong Kong).......................23,121.70 ...23,457.69 ..23,852.17 Kospi (Seoul)..........................................1,868.04 .......1,876.15 .....1,899.76 Shanghai ..................................................2,841.41 .....2,861.36 ...2,879.64 Taipei ......................................................8,090.22 .....8,106.66 ....8,215.45 BSE Sensex-30 (Mumbay) ................20,203.34 ..20,687.88 .20,497.64 All Ordinary...........................................4,686.30 ......4,691.10 ....4,765.90 NZX 50 (Wellington).............................3,230.83 ......3,231.82 ...3,262.60 Amerika DJIA........................................................11,020.40 ....11,096.08 .................-- S&P 500 Index.........................................1,169.77 ........1,178.10 .................-Nasdaq Composite Index.......................2,417.92 .....2,441.23 .................-S&P/TSX Comp (Toronto)...................12,575.64 .....12,673.31 .................-Meksiko Bolsa Index...........................34,437.39 ..34,798.65 .................-Brazil Bovespa Index...................................Libur.....71,674.90 .................-- Eropa FTSE-100 (London) ................................5,661.59 ......5,747.35 .................-CAC-40 (Paris).......................................3,748.86 ....3,828.34 .................-DAX Index (Frankfurt)..........................6,304.57 ....6,434.52 .................-IBEX-35 (Spanyol)...............................10,648.20 ....10,866.10 .................-FTSE MIB Index (Milan)......................20,750.22 ....21,145.26 .................-AEX-Index (Amsterdam)..........................335.09 .........341.72 .................-OMX-30 (Stockholm) .............................1,089.89 ......1,104.08 .................-Micex Index (Moskow) ............................1,477.78 .......1,493.21 .................-- Timur Tengah & Afrika DFM General Index (Dubai)...................1,742.63 ......1,758.66 .................-FTSE/JSE Top-40 (Johannesburg)......26,517.35 ..26,990.02 .................-- 2/ 0 3/ 0 Base rate tertinggi Base rate terendah Base rate rata-rata tertimbang Premi Swap tertinggi Premi Swap terendah M M M M M 5J M M M &P m K m m m m M M 6P m M M m m M M M m Jenis transaksi Volume Jumlah Frekuensi Bank dalam negeri: Bank luar negeri: Swap O/N ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 m w w w O 10 SAHAM PENCETAK LOSS Stock Value Prev Close Volume Code LPKR ............680........560.......182,188,000.......103,637,525,000 PICO..............295 ........250..................5,000...................1,250,000 FORU..............143..........122.......44,550,500...........6,277,639,000 ESTI.................114 .........100 ...............50,000...................5,100,000 BAYU.............305.........270...........2,150,000.............599,320,000 KICI.................185 .........164...............86,000 ................13,483,000 TFCO..............270.........245.....................500......................122,500 IMAS..........9,400.....8,800.............209,000 ...........1,934,075,000 PJAA.............850........800..............279,000 .............224,955,000 ULTJ.............1,780 ......1,690.........16,090,500.........29,180,470,000 10 SAHAM PENCETAK GAIN 10 PIALANG TERAKTIF Volume Value Code Freq MLBI ......203,500..228,800....................500 ...............114,400,000 SSIA...............520 .........580...........1,095,000...............604,185,000 INDS...........6,500.......7,200.................6,000................42,200,000 WOMF............490 .........540 .........3,685,500............2,090,415,000 BFIN............3,525.......3,875.............770,500...........3,024,450,000 PNIN..............520..........570...........2,198,000............1,232,405,000 ABDA.............460 .........500.............274,000...............136,502,500 GZCO.............405.........440........75,547,500..........31,793,605,000 PBRX...........1,000 .......1,080.........19,920,500.........20,749,685,000 ADMF........10,050.....10,850...............43,000...............461,875,000 Volume TRANSAKSI WARAN 14 OKTOBER 2010 Value GREN.............156...........151....568,633,500........91,344,571,000 PGAS........4,000......4,125.......163,591,500.....670,575,375,000 FORU.............143 .........122......44,550,500..........6,277,639,000 ENRG.............124..........127.....770,766,000...........97,759,117,000 ADES.........2,925....2,800 ........15,007,000......43,602,400,000 ADRO.........2,100 ......2,175.......172,124,500.....370,984,512,500 ELTY...............181.........186......631,877,500........115,531,670,000 TLKM........9,050.....9,050 .......38,637,000....348,744,050,000 MIRA..............215........230........211,316,500 ......45,074,050,000 ULTJ............1,780......1,690........16,090,500........29,180,470,000 ML..........13,474...........7,322,139,000........4,525,757,947,500 CS...........10,221............255,225,000...........1,130,562,118,500 KZ............2,561............1,391,271,500.........1,022,631,947,500 BK...........5,263.............269,778,500............817,659,841,000 DB............4,061..............143,297,500.............761,453,261,500 ZP..........9,544...............381,103,000...........573,618,070,500 YU..........6,956.............379,067,500..........544,738,879,000 DR ..........11,934 .............917,809,000...........459,725,616,500 YP........33,602...............957,167,000 ..........432,182,028,000 KI............4,333 ............693,203,590..........422,365,734,000 Swap O/N ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Spot/Next..................................................8.920,00 ........8.920,00 .........8.920,00 .............4,30.................4,30 ........5.000,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Nasabah luar negeri: Swap O/N ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Value Do a Au a a Do a B une Do a Kanada F an Sw Yuan C na K ono Denma Eu o Pound ngg Do a Hong ong Yen Jepang Won Ko ea R ngg Ma ay a K ono No weg a Do a Se and a K na Papua Nug n Pe o Ph p na K ono Swed a Do a S ngapu a Bah Tha and Do a AS Ku s T ansaks N a 00 Be Rp 8 849 37 6 858 29 8 865 36 9 332 35 333 09 675 95 2 499 8 4 83 85 43 70 0 9 2 22 797 2 878 55 544 54 6 774 6 3 355 3 205 5 350 87 6 858 29 297 35 8 876 00 1 Bulan 6 00 Value T ansaks TOD/TOM/SPOT pada 4 Ok obe 20 0 US$ 000 Jangka waktu Ku s uang ke tas as ng Jua Rp Be Rp Jua Rp 8 943 59 6 933 9 8 96 52 9 434 92 346 6 693 52 2 629 5 4 33 25 55 44 028 29 8 06 2 909 62 563 7 6 85 82 3 568 47 207 64 365 39 6 933 9 300 67 8 966 00 8 395 74 6 506 72 8 4 09 8 853 96 9 397 45 7 285 03 9 4 6 29 99 37 590 04 858 45 3 456 76 085 07 0 352 84 779 46 3 270 42 5 058 53 2 4 08 58795 465 36 6 426 9 3 83 4 643 06 7 99 53 3 749 56 28 62 6 506 72 282 8 42 00 434 68 7 285 03 3 5 93 9 42 00 Tertinggi Terendah Rata-rata tertimbang Volume 8 9 700 8 9 6 00 8 922 00 8 9 4 00 8 9 6 00 8 9 5 00 8 9 5 00 8 9 6 00 8 920 08 5 386 00 000 00 339 450 00 8 9 9 00 8 920 00 8 922 00 8 905 00 8 9 0 00 8 9 5 00 8 9 6 23 89 5 0 8 920 24 2 775 23 325 33 64 83 46 8 750 00 0 000 00 0 000 00 8 890 22 0 000 00 0 000 00 6 6 0 52 0 00 0 00 Bank da am nege TOD TOM SPOT Bank ua nege TOD TOM SPOT Nasabah da am nege as ng TOD TOM SPOT 8 9 0 00 0 000 00 0 000 00 Nasabah da am nege a nnya TOD TOM SPOT 9 200 00 8 965 00 8 923 50 8 600 00 8 805 00 8 9 4 00 8 9 3 58 8 9 5 32 8 92 38 56 585 25 0 48794 5 892 23 8 940 00 8 922 00 8 982 00 8 835 00 8 9 700 8 9 5 00 8 9 3 77 8 9 9 94 8 92 46 20 269 9 87 54 9 368 86 Nasabah ua nege TOD TOM SPOT Sumbe P PU B SUKU BUNGA ANTARBANK Sukubunga antarbank di Jakarta (Jakarta Interbank Offered Rate) pada 14 Oktober 2010 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan Berlaku 3 Bulan 6 00 6 Bulan 12 Bulan 6 00 6 00 Bank O/N 7 Hari 1 Bln 3 Bln 6 Bln 12 Bln Bank ABN AMRO Bank NV...............................6,1000 ........6,2500 .......6,5000........7,0000 .........7,5000........7,7000 The Bank of America NT & SA.......................6,2000.........6,2700 .......6,4000 .......6,9000 .........7,0000 .......7,2500 Citibank NA.........................................................6,1000 ..........6,1700........6,2500 .......6,8400 .........7,0600 .......7,2600 JP Morgan Chase Bank ...................................6,3000 ........6,4000 .......6,5000........7,0000 .........7,2500 .......7,5000 PT Bank CIMB Niaga Tbk .................................6,1000..........6,2100........6,3500........6,7000.........6,9000 .......7,0000 PT Bank Central Asia Tbk ................................6,1000 ........6,2000 ........6,7500........7,0000 .........7,2500 .......7,5000 PT Bank Danamon Indonesia Tbk...................6,1500 ........6,2500 .......6,4000........7,0000 ..........7,1500 .......7,2500 PT Bank Int'l Indonesia Tbk............................6,2000 ........6,2500 .......6,4000........7,0000 ..........7,1500 .......7,2500 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk......................6,2000 ........6,2500 .......6,5500........7,0000 .........7,2500 .......7,5000 PT Bank Negara Indonesia 1946 ...................6,0000 ........6,2000........6,2500 .......6,4500 ........6,6000.......6,9000 PT Bank Permata Tbk.......................................6,1000 ........6,2500 .......6,4000 .......6,9000 ..........7,1000 .......7,3000 PT Bank Rakyat Indonesia..............................6,2000 ........6,2500 .......6,4500........7,0000 ..........7,1500 .......7,2500 PT Bank Tabungan Negara .............................6,2500 ........6,2800 .......6,4300 .......6,8000 .........7,0000 ........7,1000 PT PAN Indonesia Bank LTD, Tbk..................6,0000..........6,1500 .......6,4000........6,9500 .........7,0000 .......7,0000 Standard Chartered Bank ................................6,1500 ........6,2000........6,3500........7,0000 .........7,2500 .......7,5000 The Bank Of Tokyo-Mitsubishi.........................6,1500 ........6,3000 .......6,5000........7,0000 .........7,2500 .......7,6500 The Hongkong & Shanghai BC ........................6,1000 ........6,4000 .......6,6000........7,0000 .........7,2000 .......7,5000 JIBOR Tertinggi.............................................................6,3000 ........6,4000 ........6,7500........7,0000 .........7,5000........7,7000 Terendah ............................................................6,0000..........6,1500........6,2500 .......6,4500 ........6,6000.......6,9000 Rata-rata................................................................6,1411 ..........6,2517 .......6,4400 ..........6,9141 .............7,1211.........7,3182 Suku Bunga Tabungan Bank Asing Bank Campuran Bank Pemerintah Daerah Bank Pemerintah Bank Swasta Nasional Tertinggi .................................................8,0000.......7,7500................8,0000 ...................7,0000 ...............10,0000 Terendah ..................................................0,0100......0,2500 ................0,2500....................0,0100.................0,0500 Rata-rata.................................................3,6262 ......3,3333..................3,3461 ...................2,9700 .................3,6500 Suku Bunga Deposito 1 Bulan Close L / M Date Sumber: BEI Ku s ansaks dan ku s uang ke as as ng Bank ndones a pada 4 Ok obe 20 0 Ma a uang Code IPOL-W ..........10/07/2013 .........94 .......-5......1,273,657,000 KARK-W........13/04/2011 .........33.........0 .............................0 KBLV-W2....03/05/2013 .........39.........0 .............................0 KBRI-W.........02/07/2011 ..........10.........0 .........90,054,500 KOIN-W........08/04/2011 ..........10........-2 .............9,691,500 LAPD-W.......08/04/2011 ..........51.........0 .............................0 META-W.......26/07/2013 .........59.........0............8,402,000 MIRA-W..........12/11/2010 ......200.........0 .............................0 MIRA-W2........25/11/2011.............1.........0 .............................0 MLPL-W........12/04/2013.........40.........-1.......278,388,000 POOL-W .........11/07/2014.............1.........0 .............................0 RODA-W.......26/01/2013.........85.........0 .............................0 SMMA-W4...09/07/2013....1,500.........0 .............................0 TBLA-W..........13/07/2011.......300.........0 .............................0 TMPI-W ..........17/03/2011 .........69.........0.............7,583,500 TRAM-W.......09/09/2011 ......445.....-25.............61,187,500 UNSP-W2 ....12/02/2013 .........117..........1..........40,764,000 WEHA-W.....28/05/2012.........40.........0 .............................0 Jumlah .....................................................14,289,690,000 KURS BANK DEVISA Nasabah dalam negeri asing: Nasabah dalam negeri lainnya: Close L / M Date AGRO-W.......25/05/2011 ..........61..........1.........310,474,500 AMAG-W........17/12/2010 .........38..........1...........65,214,000 BABP-W.......28/12/2010.........40.........0 .............................0 BACA-W.........11/07/2012 .........30.........0 .............................0 BAPA-W..........11/01/2013.........50.........0..............1,574,500 BCIP-W..........10/12/2012........128.........0 ..........12,800,000 BIPI-W ...........11/02/2013 .........36..........1.......565,895,000 BMSR-W.........15/11/2013.............1.........0 .............................0 BNBR-W .......01/04/2011............6.........-1 .......203,339,000 BUDI-W.........10/07/2012 .........95.........-1 ..................93,000 BVIC-W..........21/06/2011 .........70.........0 .............................0 BVIC-W2.......10/07/2013..........67.........0 .............................0 CKRA-W.......26/01/2013...........31.........6................302,000 COWL-W .........11/12/2010............9..........1............8,593,500 DILD-W ........12/04/2012.........86........-2 ..........57,329,500 ELTY-W.........25/01/2012..........67........-2....6,647,584,500 ENRG-W........14/01/2013 .........32..........1 ....3,318,506,000 GREN-W........15/07/2013...........17..........1 ....1,209,894,000 INDX-W.........15/06/2012.............1.........0 .............................0 INVS-W.......08/05/2015....3,575 ...200.........118,362,500 Value Bank ICB Bumiputera............................................................6,50/1,00...................6,50/1,00 ................6,50/1,00..................6,50/1,00................12/10/09 Bank BNI Tbk ..........................................................................5,50/1,25...................5,50/1,25 ................6,00/1,25 ..................6,25/1,25 ................27/01/10 Bank BTPN........................................................................................7,00 ............................7,00..........................7,00 ...........................7,00.................01/11/09 Bank Bukopin..........................................................................6,00/1,50...................6,25/1,50 ................6,50/1,50 ..................6,75/1,50................21/05/10 Bank Bumi Arta.......................................................................7,00/1,00 ...................7,00/1,00.................7,00/1,00 ..................7,00/1,00 ................14/07/10 Bank Central Asia Tbk..........................................................5,00/0,20 ..................5,25/0,20 ...............5,50/0,20..................5,75/0,35................01/09/10 Bank Century..........................................................................7,00/2,00 ..................7,00/2,00................7,00/2,00 .................7,00/2,00................13/07/09 Bank Chinatrust Indonesia...................................................5,00/1,00...................5,00/1,00 ................5,00/1,00..................5,00/1,00 ...............14/04/10 Bank Danamon Tbk ...............................................................5,25/0,25 ..................5,50/0,25 ...............6,00/0,25 .................6,00/0,25................01/03/10 Bank DKI..................................................................................6,50/1,50...................6,50/1,50.................6,75/1,50 ..................6,75/1,50................28/01/10 Bank Int'l Indonesia Tbk........................................................5,75/0,75 ...................5,75/0,75.................5,75/0,75 ..................5,75/0,75...............22/02/10 Bank Jabar Banten................................................................6,50/1,50...................6,50/1,50 ................6,50/1,50 ..................6,75/1,50................01/09/10 Bank Jasa Jakarta ..........................................................................7,00 ............................7,00..........................7,00 ...........................7,00...............07/09/09 Bank Kesawan.........................................................................5,75/0,75 ...................5,75/0,75.................5,75/0,75 ..................5,75/0,75 ................17/06/10 Bank Mayapada Tbk ..............................................................6,50/1,50...................6,50/1,50.................6,75/1,50 ..................6,75/1,50................25/01/10 Bank Mandiri ..........................................................................5,25/0,25 ..................5,25/0,25 ................5,75/0,25.................6,00/0,50.................01/10/10 Bank Maspion .........................................................................7,00/6,00 ..................7,00/6,00................7,00/6,00..................7,00/6,00..................11/01/10 Bank Multiarta Sentosa .................................................................6,00............................6,00 .........................6,00............................5,75..................17/11/09 Bank Mayora ....................................................................................6,00............................6,00 .........................6,00...........................6,00..............04/09/09 Bank Mutiara ..........................................................................6,50/0,75 ..................6,50/0,75................6,50/0,75..................6,50/0,75 ...............29/09/10 Bank CIMB Niaga Tbk .............................................................5,75/1,75 ...................6,00/1,75 ...............6,25/2,00.................6,50/2,00................20/11/09 Bank OCBC NISP....................................................................5,75/0,60 ..................5,75/0,40................5,75/0,40..................5,75/0,20................20/11/09 Bank Panin Tbk.......................................................................6,50/1,25...................6,50/1,25.................6,50/1,75 ..................6,50/1,75................15/07/09 Bank Permata..........................................................................5,75/1,25....................5,75/1,25 .................5,75/1,25...................5,75/1,25 ..............22/04/10 Bank Rakyat Indonesia ........................................................5,50/0,50..................5,50/0,50 ...............6,00/0,50.................6,00/0,50 ...............01/08/10 Bank Saudara .........................................................................7,00/0,25...................7,00/0,25 ................7,00/0,25..................7,00/0,25.................14/10/10 Bank Swadesi Tbk..................................................................6,75/2,50 ..................7,00/2,50................7,25/2,50..................7,25/2,50.................19/01/10 Bank Sinarmas .......................................................................7,00/2,50 ..................7,00/2,50................7,00/2,50 .................7,00/2,50................01/03/10 Bank Tabungan Negara ..................................................................6,25............................6,25 .........................6,25...........................6,25...............29/07/09 Bank Yudha Bhakti ..........................................................................7,00 ............................7,00..........................7,00 ...........................7,00...............15/08/09 Swap O/N ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Spot/Next .................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Sumber: Data dari PT BEI diolah kembali oleh Stock Watch * Saham yang IPO m Volume Swap O/N...................................................8.920,00 ........8.920,00 .........8.920,00...............1,45 ...................1,41......45.000,00 Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Spot/Next..................................................8.922,00 ........8.920,00..........8.920,35..............4,35.................4,20......85.000,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu..............8.921,00 .........8.921,00...........8.921,00 ...........20,00 ..............20,00 ........6.000,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan..................8.920,00 ........8.920,00 .........8.920,00..........138,00..............137,00......32.000,00 Diatas 6 Bulan ..........................................8.920,00 ........8.920,00 .........8.920,00.........275,00 ............270,00.......12.000,00 Vo ume &M Tingkat suku bunga deposito berjangka Rp/US$ pada 14 Oktober 2010 (% per tahun). Nama bank M na Vo ume Be Jua M SUKU BUNGA DEPOSITO Kurs US$/Rp transaksi SWAP pada 14 Oktober 2010 (US$.000). PER M Sumbe Bank ndone a KURS SWAP Jangka waktu 4/ 0 Gabungan................3.547,248........3.611,979......3.618,478 Pertanian.................2.130,466........2.223,119.....2.226,589 Pertambangan......2.734,460.....2.796,085 ....2.832,345 Industri Dasar............387,497 ........395,028..........396,133 Aneka Industri.........1.010,045.......1.015,563........1.014,146 Ind Konsumsi.............1.169,213........1.203,155.......1.203,619 Properti .......................206,961.........209,074.........204,821 Infrastruktur...............813,207..........826,192........829,609 Keuangan....................450,129........456,423........456,548 Perdagangan............384,405...........391,571........390,563 Manufaktur................857,686..........874,150.........874,562 LQ 45...........................661,490 ........672,445..........674,729 JII.................................536,024 ........544,973.........545,787 MBX...........................1.022,563.......1.040,182.......1.041,893 DBX.............................485,687........498,853...........500,411 Kompas 100..............834,689........849,802..........852,172 Bisnis-27......................319,530.........324,339 ........325,390 Pefindo25 Index.......335,066.........341,000........334,548 Sri-Kehati Index.........195,942..........199,234..........199,330 Sumber: Bloomberg T ansaks Vo ume N a KURS VALUTA Perkembangan indeks bursa global hingga Kamis, 14 Oktober 2010. 12-10-10 13-10-10 P M M INDEKS SAHAM INDEKS BURSA GLOBAL L M po n m Volume Stock Prev Close Pp m MM 4A 10 SAHAM TERAKTIF Perdagangan saham anggota Indeks BISNIS-27, Kamis, 14 Oktober 2010 Ku s Tg Td Nama saham Vo ume Berlaku 0 0 20 0 PENJAMINAN LPS 15 September 2010-14 Januari 2011 (dalam %) Rupiah ...................................................................................................................................................................................7,00 Dolar AS ................................................................................................................................................................................2,75 BPR (Rp)..............................................................................................................................................................................10,25 SIBOR Nama bank Valas 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan Bank Int'l Indonesia......................................................................Yen...............................0,10 ...........................0,10.........................0,10..............................0,10 Pound..........................1,00...........................1,00 ........................1,00 .............................1,00 Aus$...........................2,50...........................2,75 .......................2,50 ............................2,50 Sin$............................0,25 ..........................0,25 .......................0,25 ............................0,25 EUR ............................0,25..........................0,50 .......................0,50 ............................0,50 Bank Mutiara .................................................................................Sin$............................0,25 ..........................0,25 .......................0,25 ............................0,25 EUR ............................0,25..........................0,50 .......................0,50 ............................0,50 Yen...............................0,10 ...........................0,10.........................0,10..............................0,10 Aus$...........................2,25 ..........................2,25 .......................2,25 ............................2,25 Pound..........................1,00...........................1,00 ........................1,00 .............................1,00 Amro Bank .....................................................................................Yen...............................0,01..........................0,02 .......................0,05 ............................0,05 Pound ..........................3,12 ..........................3,37 .......................3,50 ............................3,50 Aus$...........................2,50...........................2,75 .......................2,87 ............................3,00 Sin$............................0,50...........................0,75 .......................0,87 ............................0,87 EUR..............................1,75............................1,75 .........................1,75 ..............................1,75 EUR............................4,00..........................4,00 .......................4,00 ............................4,00 Bank Chinatrust............................................................................EUR ............................2,00..........................2,00 .........................1,75 ..............................1,75 Bank BRI.........................................................................................EUR.............................0,75...........................1,00 ........................1,00 .............................1,00 Bank Kesawan ...............................................................................Sin$............................0,50..........................0,50 .......................0,50 ............................0,50 Bank Mestika .................................................................................Sin$ ............................0,75...........................0,75........................0,75.............................0,75 Bank CIMB Niaga ..........................................................................Sin$............................0,05 ...........................0,10 .......................0,25 ............................0,25 EUR ............................0,25 ..........................0,25 .......................0,35 ............................0,45 Aus$...........................3,00..........................3,00 .......................3,00 ............................3,00 Bank Central Asia .........................................................................SGD..............................1,25 ...........................1,25.........................1,25..............................1,25 EUR .............................1,00...........................1,00 ........................1,00 .............................1,00 JPY ............................0,00..........................0,00 .......................0,00 ............................0,00 AUD............................2,50..........................2,50 .......................2,50 ............................2,50 GBP .............................1,50...........................1,50 ........................1,50 .............................1,50 US$ (13 Okt'10) ................................................0,26194.......0,27867......0,29267.....0,46444......0,60944 .....0,77722 SIN$ (13 Okt'10) ..............................................0,37500 ......0,43750 ......0,50001 .....0,62500 .......0,73750.....0,84237 SWAP (Sin$, 13 Okt'10)..................................0,26558........0,29172 .....0,30263 .....0,47844.......0,63336 .....0,81098 Libor ($ 13 Okt'10)..........................................0,25625.......0,27297 .....0,28906.....0,45500.......0,60188 ......0,76681 EURO 3 MG 1 Bln 2 Bln 3 Bln 5 Bln 6 Bln 8 Bln 9 Bln 10 Bln 12 Bln Euribor (6 Okt'10)........0,702 ....0,737.....0,795 ......0,959........1,091........1,190 ....1,286.......1,336........1,378 ........1,468 Euribor (7 Okt'10).........0,710 ....0,744 ....0,804 ......0,965.......1,097 ........1,197 ....1,289.......1,339 ........1,381.........1,472 Euribor (8 Okt'10)........0,726 ....0,752.......0,811 ......0,972 ........1,102........1,201 ....1,289 ......1,340 .......1,383.........1,473 Euribor (11 Okt'10)........0,738 ....0,760 .....0,819 ......0,977 ........1,107.......1,204 ....1,290 ......1,342 .......1,384 .........1,474 Euribor (12 Okt'10).......0,749.....0,767 ....0,824......0,982 ..........1,111.......1,206 ....1,290 ......1,343 .......1,385.........1,475 Euribor (13 Okt'10) ......0,750 ....0,769 ....0,828......0,985 .........1,114.......1,209 ....1,293 ......1,346 .......1,388 ........1,480 AGREGAT DEPOSITO 1 Bln 3 Bln 6 Bln 12 Bln 24 Bln RUPIAH: Tertinggi ...................................................................14,5000 ........14,5000 ........14,5000 .........14,5000.............13,2500 Terendah .....................................................................1,0000 ...........1,0000...........1,0000............1,0000...............1,0000 Rata-rata .....................................................................6,5041...........6,5749 ..........6,6907 ............6,7037...............6,4376 DOLAR AS: Tertinggi .....................................................................4,2500 ..........3,0000..........4,2500...........5,0000 ..............3,7500 Terendah......................................................................0,1000..........0,0400...........0,1000 ...........0,0250 ...............0,1000 Rata-rata ................................................................................-.............1,1498......................- .......................- ...............0,9147 JENIS KREDIT Dasar kredit KMK Flat KI Flat KK Flat Rata-rata seluruh bank (Rp) ..................................12,2346 ...................9,8241....................9,9739....................10,9525 Rata-rata seluruh bank (US$) ...................................5,397 ...................3,8145 ...................4,4655......................7,0737 f4 Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010 BURSA Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010 f5 PTBA raih pendapatan Rp8,2 triliun Adhi Karya kejar target kontrak pembangkit listrik akhir tahun ini OLEH BAMBANG P. JATMIKO Bisnis Indonesia JAKARTA: PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) hingga akhir September 2010 diproyeksikan mencatat pendapatan sebesar Rp8,2 triliun. Jumlah itu didasarkan pada penjualan batu bara hingga akhir September sebesar sekitar 13,7 juta ton dan harga penjualan rata-rata sekitar Rp603.000 per ton. Direktur Utama PTBA Sukrisno mengatakan penjualan perseroan hingga akhir kuartal III/ 2010 tercatat naik sekitar 10% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. “Kami mencatat ada kenaikan produksi maupun penjualan, sehingga berpotensi menaikkan pendapatan. Untuk hasil akhirnya, itu masih menunggu hasil audit keuangan,” ujarnya kemarin. Pada kuartal III/ 2009, PTBA mencatat penjualan sebesar Rp6,55 triliun. Dengan mengacu pada jumlah tersebut, revenue BUMN produsen batu bara ini naik sebesar 25,19% pada akhir September tahun ini. Hingga akhir 2010, perseroan menargetkan pertumbuhan pro- duksi sebesar 5% dan kenaikan penjualan 10% dari akhir tahun lalu. Untuk menggenjot produksi dan penjualan, perseroan memacu penyelesaian pembangunan infrastruktur, yaitu jalur kereta api dan pelabuhan. Terkait dengan pembangunan pelabuhan, perseroan menyediakan dana hingga Rp1 triliun. Saat ini pembangunan infrastruktur ini masuk dalam tahap persiapan. Diharapkan awal tahun depan pembangunan tersebut bisa dimulai, dan beroperasi pada 2013. Dengan selesainya pembangunan dermaga ini, kapasitas muat batu bara naik dua kali lipat, dari saat ini sebesar 12 juta ton per tahun menjadi sekitar 25 juta ton per tahun pada 2013. Menurut Sukrisno, perseroan akan menggunakan dana dari sumber internal karena masih mencukupi untuk membiayai keperluan tersebut. Sejauh ini PTBA belum berniat untuk mencari sumber pendanaan eksternal. Baru-baru ini, Kepala Riset PT BNI Securities Norico Gaman menyebutkan perseroan diprediksi mampu menghasilkan total penjualan akhir tahun senilai Rp12,32 triliun dan laba usaha Rp5,8 triliun, dari posisi laba bersih tahun lalu sebesar Rp3,55 triliun. “Perhitungan itu menggunakan asumsi penghasilan batu bara sebesar 15 juta ton dan Prognosa keuangan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (Rp miliar) 2009 8.974 Penjualan Laba bersih 2.727 EPS (Rp) 1.184 2010* 9.484 2.777 1.205 20.000 18.000 Rp2.020 Apr. Mei Jun. Jul. Agt. 16.000 Sept. Sumber: Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia & PT JPMorgan Securities Indonesia, 9 Maret 2010 Estimasi kinerja dan saham PT Adhi Karya Tbk (Rp miliar) 2009 Pendapatan 7.715 Laba bersih 165,5 EPS (Rp) 91,9 1.100 2010* 8.625 185 102,7 900 700 Rp1.010 500 31 Apr. 31 Mei 30 Jun. 30 Jul. 31 Agt. 30 Sept. Keterangan: *) proyeksi; EPS: laba per saham; PER: rasio harga saham terhadap laba per saham; PBV: rasio harga saham terhadap nilai buku per saham; ROE: pengembalan dari ekuitas; ROA: pengembalian dari aset. Sumber: PT AAA Securities (2010) harga batu bara stabil di level US$80 per ton. Target harga hingga akhir tahun kami tetapkan pada Rp25.000,” katanya. Norico juga mencermati, PTBA sebaiknya fokus pada tambang batu bara dan lebih baik mengakuisisi banyak tambang batu bara. Menurut dia, fokus PTBA pada akuisisi tambang batu bara dan pembangunan infrastruktur pertambangan seperti jalur kereta BISNIS/AGUS TAUFIK api dapat membuat nilai penghasilan batu bara perseroan meningkat dan berpotensi menyumbangkan peningkatan dividen kepada investornya. Adhi Karya Secara terpisah, PT Adhi Karya (Persero) Tbk mencatat perolehan kontrak hingga akhir September mencapai Rp3 triliun atau baru 30,61% dari target perolehan kontrak baru tahun ini sebesar Rp9,8 triliun. Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Kurnadi Gularso mengatakan sisa kontrak sebesar Rp6,8 triliun optimistis bisa diperoleh pada kuartal IV tahun ini. “Kebanyakan kontrak yang kami ikuti diputuskan pada kuartal IV tahun ini, sehingga kami memproyeksikan bisa meraup kontrak sesuai yang ditargetkan,” ujarnya kemarin. Menurut Kurnadi, beberapa proyek yang diincar perseroan adalah pembangunan pembangkit listrik 10.000 Mega Watt tahap kedua senilai Rp1,6 triliun serta pembangunan ruas jalan tol sebesar Rp2,75 triliun. Selain kontrak baru, Adhi Karya juga masih memiliki kontrak carry over senilai Rp5,8 triliun, sehingga total kontrak 2010 sebesar Rp15,6 triliun. Dalam kesempatan itu Kurnadi juga mengungkapkan bahwa perseroan masih memiliki opsi melaksanakan rights issue. Namun, rencana tersebut belum dimatangkan oleh jajaran manajemen. “Sebelumnya kami telah mendapatkan persetujuan dari DPR untuk melepas saham baru ke publik. Meskipun harga saham Adhi Karya sudah melampaui Rp1.000, aksi korporasi itu belum masuk dalam program kerja,” lanjut Kurnadi. (FAHMI ACHMAD) (bambang.jatmiko@bisnis.co.id) Audit keuangan Kimia Farma masuk ke SPI BISNIS INDONESIA BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO PENAWARAN SAHAM: Direktur Utama PT Agung Podomoro Land Tbk Trihatma Kusuma Haliman (tengah) berbincang dengan Wakil Dirut II Handaka Santosa (kiri) dan Wakil Dirut III Indra Wijaya seusai penawaran umum perdana saham di Jakarta, kemarin. Perusahaan properti tersebut melepas 30% saham dengan target dana yang dihimpun senilai Rp2triliun- Rp3 triliun. Bank Jatim siapkan subdebt Rp500 miliar OLEH BAMBANG SUTEJO Bisnis Indonesia ini masuk rencana bisnis 2011,” katanya. Pihaknya menyebutkan saat Agustus Rencana ini Bank Jatim tidak lagi meSURABAYA: Bank Jatim mekerja nyisakan kewajiban, termanyiapkan penerbitan obligasi Modal (CAR) 17,54% 20,19% suk surat utang (obligasi). subordinasi (subdebt) sedikitPenyaluran kredit (LDR) 67,44% 75,04% “Semua [obligasi]-nya sudah nya Rp500 miliar pada 2011 seBeban/pendapatan (BOPO) 61,68% 68,73% lunas pada Mei lalu. Semula bagai alternatif untuk memperReturn on asset (ROA) 5,71% 3,73% begitu habis langsung nyamkuat ratio permodalan BUMD Margin bunga bersih (NIM) 9,21% 8,26% bung, tapi pada RUPS lalu petersebut yang pada Agustus Kredit bermasalah (NPL) 1,31% 0,89% megang saham belum memlalu tergerus pada level Sumber: Bank Jatim, data diolah berikan persetujuan. Ya ter17,54%. paksa ditunda,” paparnya. Muljanto, Dirut Bank Jatim, Pada 9 Oktober 2010 outstanding mengatakan penerbitan subdebt itu setiap tahun diharapkan pertumdilakukan karena penambahan buhan kreditnya di atas 25%,” kata kredit Bank Jatim mencapai modal secara organik yakni berupa Muljanto kepada Bisnis di Sura- Rp12,49 triliun atau 102,92% dari target pada Oktober yang sebesar setoran dana dari pemegang saham baya, kemarin. Dia menyebutkan pihaknya te- Rp12,14 triliun. Pada Desember yang notabene adalah pemerintah ngah menyusun tim untuk persiap- 2009 nilai kredit yang disalurkan daerah relatif seret. mencapai Rp10,12 triliun. Dia menuturkan prosesnya juga an penerbitan subdebt tersebut. Muljanto menyatakan dengan “Mulai bulan ini kami siapkan sangat panjang dan rumit karena untuk memperoleh persetujuan termasuk pembahasan berapa ku- rasio modal (capital adequacy anggota DPRD juga tidak gampang. ponnya, tenornya berapa lama, ratio/CAR) yang mepet, di mana Muljanto menyebutkan sepanjang siapa yang bakal diundang menjadi pada Agustus lalu 17,54% dan ditahun ini dana setoran dari peme- lembaga penjamin efek (under- perkirakan terus menurun seiring rintah daerah (pemda) di Jawa Ti- writer) hingga wali amanat. Nanti dengan pemacuan kredit baru ada beauty contest-lah. Ya mungkin hingga akhir 2010, maka CAR akan mur hanya sekitar Rp20 miliar. “Hal ini sangat tidak mendukung November sudah ada kerangka terus tergerus hingga berada di kiupaya ekspansi Bank Jatim yang yang lebih jelas. Apalagi subdebt saran 14%. Rasio keuangan Bank Jatim 2010 JAKARTA: Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah menyerahkan audit laporan keuangan 2009 PT Kimia Farma Tbk kepada satuan pengawas internal (SPI) perusahaan farmasi itu setelah adanya penundaan pengesahan pertanggungjawaban laporan itu dalam RUPS 27 Mei 2010. Corporate Secretary Kimia Farma Adhi Nugroho mengatakan BPK telah menyerahkan hasil audit laporan keuangan 2009 kepada SPI kemarin. “Manajemen sedang mempelajarinya untuk menentukan langkah selanjutnya. Kami mengharapkan hasil laporan keuangan itu dapat diterima pemegang saham sebelum akhir tahun. Mungkin akan diputuskan dalam RULBPS [rapat umum luar biasa pemegang saham] pada November atau Desember,” ujarnya kemarin. Berdasarkan catatan Bisnis, dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) Kimia Farma pada 27 Mei 2010, pemerintah belum menerima pertanggungjawaban direksi, khususnya terkait dengan laporan keuangan tahun lalu. Pemerintah bahkan baru mempertimbangkan serta hanya menyetujui sebagian rencana kerja dan anggaran perusahaan untuk 2010. Sebagai pemegang saham terbesar, pemerintah menetapkan harus dilakukannya audit khusus yang melibatkan auditor independen baru dan BPK. Pernyataan Adhi Nugroho itu sekaligus mengklarifikasi berita Bisnis pada Kamis ( 14 Oktober) yang menyebutkan produsen farmasi itu melakukan overstated (penggelem- bungan) terhadap kinerja laporan keuangan semester I/2010. Sementara itu, Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan dirinya masih belum menerima hasil audit laporan keuangan tahun lalu BUMN farmasi tersebut. “Saya belum tahu [sudah diberikan ke SPI]. Namun, kami cukup senang jika sudah ada hasil audit. Tapi hingga saat ini kami masih menunggu [laporan itu],” ujarnya. Berkaitan dengan penggunaan belanja modal (capex), Adhi menjelaskan BUMN farmasi itu telah menggunakan anggaran sebesar 70% dari total anggaran capex sebesar Rp100 miliar tahun ini. Menurut dia, dana itu sebagian besar untuk penguatan bisnis ritel perseroan. “Pada tahun depan, perseroan menganggarkan capex dengan nilai yang sama untuk pengembangan industri manufaktur.” Hingga saat ini, lanjutnya, perseroan sudah memiliki 400 apotek yang tersebar di seluruh Indonesia. Perseroan juga sedang menjajaki pasar Malaysia untuk memperluas ekspansi usahanya dengan menggandeng Malaysia Averroes Pharmaceuticals Sdn Bhd. “Kami sedang menjajaki kerja sama dengan Averroes. Jadi mereka memasarkan produk kami selain menjajaki pembukaan apotek di sana, karena potensi pasar cukup besar,” ujarnya. Khusus mengenai kinerja selama semester I/2010, dia juga menyebutkan laba perseroan pada semester I/2010 naik menjadi Rp17,36 miliar dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp14,43 miliar. (05) Daiwa garap merger & akuisisi di Indonesia OLEH WISNU WIJAYA Bisnis Indonesia TOKYO: Daiwa Capital Markets Singapura Limited sedang menangani beberapa deal merger dan akuisisi (M&A) di Indonesia. Beberapa transaksi M&A itu kini ada yang mendekati rampung. "Nilai transaksinya berbedabeda. Beberapa nilainya ratusan juta dolar dan ada yang berkisar US$40 juta-US$50 juta-an," tutur Yuichi Akai, Chairman Daiwa Capital Markets Singapore di sela-sela konferensi yang diadakan oleh Daiwa dan Bursa Efek Indo- nesia, kemarin. Menurut dia, Daiwa menangani transaksi M&A perusahaan yang bergerak di sektor sumber daya alam, industri konsumsi, dan manufaktur. Selain menangani M&A di Indonesia, Daiwa banyak mengantongi mandat untuk membantu investor membuat joint venture. Daiwa menjadi penasihat keuangan Korindo yang deal-nya dengan pihak lain baru saja rampung. Terkait dengan rencana ekspansi Daiwa, Akai menambahkan saat ini Daiwa mempertimbangkan secara serius opsi un- tuk membuka kantor di Indonesia. "Pada 1999, kami terpaksa menutup kantor Daiwa di Indonesia karena krisis. Sekarang kami berdiskusi melaksanakan opsi itu mengingat situasi banyak mengalami perubahan," katanya. Perusahaan sekuritas terbesar kedua asal Jepang tersebut merupakan salah satu peminat kursi anggota bursa (AB), setelah sebelumnya tiga sekuritas asing lain menyatakan minat serupa pada awal tahun ini. Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito baru-baru ini mengatakan Daiwa merupakan salah satu peminat kursi AB, di samping Citigroup Securities, Commonwealth Securities, dan Morgan Stanley. Para peminat tersebut, lanjutnya, bisa mengambil alih posisi AB yang telah dicabut izinnya melalui dua cara, yakni mengikuti pelelangan atau mengambil alih pemegang saham AB yang lama. Daiwa saat ini mempunyai dua target utama, yaitu menjadi broker saham di posisi lima besar di Asia dalam 2 tahun dan menjadi 10 besar di equity capi- tal market (ECM) di Asia. "Kami terus fokus mencapai target itu dan sedang ekspansi dengan merekrut staf yang jumlahnya 850 staf di Asia, di luar Jepang dan rebranding lebih dari 1.000 cabang dalam 2 tahun ke depan," tuturnya. Akai menjelaskan Daiwa banyak merekrut profesional seperti head of research sales yang sebelumnya berasal dari Deutsche Bank. Secara paralel, Daiwa juga menambah investasi di bidang TI dan meningkatkan relasi dengan investor di Eropa, AS, dan Jepang. DATA EMITEN f2 Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010 BURSA EFEK INDONESIA, 14 OKTOBER 2010 Nama saham Sbl. Kurs Ttg. Trd. Ptp. ▲/▼ (poin) Transaksi Volume Nilai PER Jual Minat Volume Beli Nama saham Sbl. Volume PERTANIAN 1.Palawija/Tanaman Pangan BISI..............BISI International Tbk.............................................2.325 .............2.375..........2.275..........2.275.............-50............1.213.000...............2.817.425.000 ............38,71 ............2.325................93.500 ........2.300.............55.500 2.Perkebunan AALI ............Astra Agro Lestari Tbk.........................................24.350...........24.550 .......23.550 ........24.150...........-200............1.188.500 ...........28.625.275.000...........29,88..........24.300 ...............34.000......24.250 ................1.500 BWPT...........BW Plantation Tbk....................................................1.020..............1.040.............980 ..........1.000 .............-20........10.660.000 ............10.790.220.000 ...........23,59.............1.000............1.162.500............990 ........1.073.000 GZCO...........Gozco Plantations Tbk...............................................405................440.............405.............440...............35........75.547.500.............31.793.605.000............25,77 ...............425 ...............62.000............420 ........1.433.000 LSIP.............PP London Sumatra Indonesia Tbk. ...................10.550 ...........10.800........10.550........10.600 ..............50...........5.991.500 ...........63.902.075.000..............17,31...........10.700.............228.000.......10.650 .............75.000 SGRO...........Sampoerna Agro Tbk ..............................................2.875.............2.900 .........2.850..........2.875..................- ............7.611.500.............21.787.062.500............20,74 ............2.875...........1.366.500 ........2.850 ........1.223.500 SMAR ..........SMART Tbk ..............................................................6.400.............6.550 .........6.350 .........6.500.............100.............254.000..............1.640.000.000.............17,82............6.500..................2.500 ........6.450.............52.000 TBLA ...........Tunas Baru Lampung Tbk .........................................440 ................460.............435.............460 ..............20.......66.684.500 .............29.917.057.500 ............10,49 ...............455...........7.567.500............450 .......7.444.000 UNSP...........Bakrie Sumatra Plantations Tbk..............................380.................390 .............375.............385.................5 .......129.747.000.............49.770.105.000.............25,71 ...............385 .......22.292.000............380........6.437.000 3.Peternakan CPDW ..........Cipendawa Tbk.............................................................229.......................-...................-.............229..................-............................-........................................- .............-1,82......................-............................-..................-.........................MBAI............Multibreeder Adirama Ind. Tbk ............................8.000.............8.300.........8.000.........8.200............200 ................16.500..................135.500.000..............4,95............8.200 ..................7.500........8.000 ...............6.500 4.Perikanan CPRO...........Central Proteinaprima Tbk ..........................................53.......................-...................-................53..................-............................-........................................-.............-3,96......................-............................-..................-.........................DSFI.............Dharma Samudera Fishing In Tbk ..............................50.......................-...................- ...............50..................-............................-........................................-...............13,2..................50 .........6.344.000..................-.........................IIKP..............Inti Agri Resources Tbk .............................................660.......................-...................-.............660..................-............................-........................................-........-879,77 ...............690 ...............25.000..................-.........................- 5.Lainnya BTEK ...........Bumi Teknokultura Unggul Tbk ................................405 ................420.............400..............410.................5...........2.951.500 ...............1.203.740.000.........-135,36 ................410.............586.000............405 ...........421.500 PERTAMBANGAN 2.Pertambangan Minyak & Gas Bumi ARTI ............Ratu Prabu Energi Tbk...............................................300 ................300.............285.............295 ...............-5 ...............36.000 ....................10.432.500 ............20,51................295 ................10.000............285 ...............9.500 BIPI..............Benakat Petroleum Energy Tbk .................................110...................114...............110 ...............112.................2.......68.283.500...............7.689.991.500..........-59,54..................113..........2.975.000 ..............112.......2.205.000 ELSA ...........Elnusa Tbk....................................................................345.................365.............345.............365 ..............20 .....108.463.500.............38.784.817.500 ............49,16................365 .........6.295.000............360 .......6.926.500 ENRG...........Energi Mega Persada Tbk...........................................124..................129 ..............124 ..............127.................3......770.766.000 ...............97.759.117.000 ..........-32,67.................127........18.064.500 .............126 ......24.751.000 MEDC...........Medco Energi International Tbk ...........................3.400.............3.450 .........3.400..........3.425 ..............25............7.719.000 ...........26.373.862.500 ............51,97 ............3.425................74.500 ........3.400........1.554.000 RUIS ............Radiant Utama Interinsco Tbk .................................200.......................-...................-.............200..................-............................-........................................-..............11,73 ...............205..............102.000.............198 ...............5.500 3.Pertambangan Logam & Mineral lainnya ANTM ..........Aneka Tambang (Persero) Tbk..............................2.450.............2.525..........2.475 .........2.500 ..............50.......40.656.000 ...........101.484.612.500.............15,76............2.500..........4.782.000.........2.475 .......4.807.500 CITA.............Cita Mineral Investindo Tbk........................................317.......................-...................- ..............317..................-............................-........................................-..............8,78......................-............................-..................-.........................DKFT ...........Central Omega Resources Tbk.................................550.......................-...................-.............550..................-............................-........................................-............-19,72......................-............................-..................-.........................INCO ............International Nickel Indonesia Tbk. .....................4.900.............4.950 .........4.900 .........4.950 ..............50.........14.057.500............69.397.250.000 ............12,37............4.950 .........2.948.000.........4.925........1.368.500 TINS.............Timah (Persero) Tbk................................................3.350.............3.400..........3.325..........3.375 ..............25 .......40.969.500..........137.846.600.000 ...........26,35.............3.375.............880.500.........3.350 ........1.993.500 4.Pertambangan Batu-batuan CNKO...........Exploitasi Energi Indonesia Tbk................................156..................158..............155..............156..................-..........7.364.500................1.149.603.000.................110.................156............1.019.000.............155...........923.000 CTTH ...........Citatah Tbk......................................................................75 ...................76................75................75..................-..............374.500 ....................28.142.500 ..............7,53 ..................76 .............229.000...............75.............110.000 MITI .............Mitra Investindo Tbk .....................................................56...................59 ...............56................57..................1........20.739.500................1.187.048.000 .............41,16 ..................57..............106.500 ..............56.........1.979.000 INDUSTRI DASAR DAN KIMIA 1.Semen INTP ............Indocement Tunggal Prakasa Tbk.......................18.300 ...........18.500........18.300........18.300..................-...........6.817.500 ............125.132.150.000...........20,54 ..........18.350................47.000.......18.300 ..........422.500 SMCB...........Holcim Indonesia Tbk .............................................2.425 .............2.475 .........2.425..........2.475 ..............50...........6.413.500..............15.719.825.000...........24,54............2.450 .........2.036.500 ........2.425........1.860.000 SMGR ..........Semen Gresik (Persero) Tbk..................................9.850 ...........10.050 .........9.800........10.050............200........13.462.000 .........133.008.425.000............18,32............9.900.............234.500 ........9.850...........276.000 2.Keramik, Perselen & Kaca AMFG...........Asahimas Flat Glass Tbk........................................6.250.............6.600...........6.150 .........6.200.............-50..............914.000.............5.809.050.000 .............10,51............6.250 ................41.000 ........6.200.............92.000 ARNA ..........Arwana Citramulia Tbk...............................................320.................325 ..............315.............320..................- ...........1.792.500.................572.300.000..............6,24................320 .............572.000 .............315............132.500 IKAI..............Intikeramik Alamasri Inds. Tbk..................................157..................156 ..............153..............155................-2 ..............193.500 ....................30.105.000.............-2,72.................157.................13.000.............156............149.500 KIAS ............Keramika Indonesia Assosiasi Tbk.............................82...................82 ................81 ................81.................-1 ..............719.500...................58.409.500...........56,55...................81................53.000 ..............80 ..........626.500 MLIA............Mulia Industrindo Tbk ................................................420 ................420.............405..............410..............-10 ..............231.000 ...................95.470.000 .............0,38 ...............430..................4.500.............415................7.500 TOTO ...........Surya Toto Indonesia Tbk ....................................35.700.......................-...................-........35.700..................-............................-........................................- ...............7,19......................-............................-..................-.........................- 3.Logam & Sejenisnya ALKA...........Alakasa Industrindo Tbk ...........................................800.......................-...................-.............800..................-............................-........................................-...........-40,16...............800..................6.000..................-.........................ALMI............Alumindo Light Metal Inds. Tbk ..............................890 ................900.............860.............870 .............-20 ...............86.000 .....................77.120.000 ..............4,81 ...............900 ................51.000............870.............34.000 BTON...........Betonjaya Manunggal Tbk .........................................395 .................410.............380.............390 ...............-5...........1.232.000 ................485.380.000 ...............7,31 ...............385..................5.000............380..............31.500 CTBN...........Citra Tubindo Tbk....................................................2.500.......................-...................- .........2.500..................-............................-........................................- ...........32,27......................-............................-..................-.........................GDST ...........Gunawan Dianjaya Steel Tbk.......................................171..................175 ...............161 ..............163 ...............-8........26.327.500.............4.354.345.000...............5,61.................163................75.000.............162.............63.500 INAI .............Indal Aluminium Industry Tbk ..................................290 ................305.............285.............285 ...............-5...............717.500 ..................210.837.500 .............2,85 ...............290 ...............50.000............285.............40.000 ITMA............Itamaraya Tbk. ............................................................930.......................-...................-.............930..................-............................-........................................-...............-8,9......................-............................-..................-.........................JKSW...........Jakarta Kyoei Steel Works Tbk..................................149 .................150 ..............127..............150..................1 ...............131.000.....................16.993.000..............3,35 ................150 ................10.500 .............133..............12.500 JPRS ...........Jaya Pari Steel Tbk ...................................................650.................730.............640 .............670 ..............20........41.085.000..............27.817.770.000...............6,51................670 ...............311.000............660 ...........841.000 LION ............Lion Metal Works Tbk ..............................................4.100.......................-...................- ..........4.100..................-............................-........................................-...............6,12..............4.175 .....................500 ........3.600 ................1.000 LMSH...........Lionmesh Prima Tbk. .............................................5.900.......................-...................- .........5.900..................-............................-........................................-...............6,01............5.800...................1.000..................-.........................NIKL ............Pelat Timah Nusantara Tbk.......................................385.................390 .............375.............380 ...............-5 .........28.911.500................11.126.185.000..............8,67 ...............385..........3.530.500............380...........785.500 PICO ............Pelangi Indah Canindo Tbk........................................295 ................250.............250.............250.............-45..................5.000.......................1.250.000............13,84 ...............290 ..................7.500............250 ...............5.000 TBMS...........Tembaga Mulia Semanan Tbk................................7.000.......................-...................-..........7.000..................-............................-........................................-................2,11 ...........8.400 .....................500 ........5.900 ................1.000 4.Kimia BRPT...........Barito Pacific Tbk .....................................................1.260..............1.280...........1.240...........1.250 ..............-10 ........13.296.500.............16.638.315.000 ...........174,91.............1.250...........1.063.500..........1.240.........1.736.500 BUDI ............Budi Acid Jaya Tbk.....................................................230.................230.............225.............225 ...............-5..............927.000..................209.120.000............23,97................230 ................77.000............225.............55.000 DPNS...........Duta Pertiwi Nusantara Tbk......................................385.......................-...................-.............385..................-............................-........................................- .............6,56...............440 ...............25.000 ............375.............35.000 EKAD...........Ekadharma International Tbk ...................................330 ................340 .............325.............330..................-.............790.500.................262.425.000 .............6,48................330 ...............20.000 ............325.............48.000 ETWA...........Eterindo Wahanatama Tbk ........................................220.................225.............220.............225.................5.............565.500...................125.612.500 ............59,81................225.............322.000............220.............56.000 INCI..............Intanwijaya Internasional Tbk ..................................235 ................240 .............235 .............235..................- ............448.500..................105.522.500.............-3,76 ...............240.............546.000 ............235..........444.500 SOBI ............Sorini Agro Asia Corporindo Tbk .........................2.850 .............2.925 .........2.825 .........2.850..................-...........6.313.000 .............18.069.712.500...........28,89............2.850..............164.500 ........2.825...........763.500 SRSN...........Indo Acidatama Tbk ......................................................63...................63.................61 ...............63..................- ..........1.668.000..................103.894.000.............111,74..................63.............494.500 ..............62...................500 TPIA ............Tri Polyta Indonesia Tbk ........................................3.550..............3.575..........3.425 .........3.450 ...........-100.............428.000 ................1.491.637.500..............7,56............3.450.................13.500.........3.425.............45.500 UNIC............Unggul Indah Cahaya Tbk .......................................2.100...............2.175..........2.025...........2.150 ..............50..................5.500.......................11.787.500..............7,68..............2.175 .....................500.........2.075 ...............3.000 5.Plastik & Kemasan AKKU...........Aneka Kemasindo Utama Tbk.....................................95.......................-...................- ...............95..................-............................-........................................- ............-8,27......................-............................- ..............90..............15.000 AKPI ............Argha Karya Prima Inds. Tbk .................................1.090..............1.090 ..........1.080 ..........1.080 ..............-10................79.500....................86.610.000............12,08 ..............1.100...................1.500 .........1.090 .............75.000 APLI.............Asiaplast Industries Tbk .............................................90...................90...............88...............88................-2 .............457.500...................40.489.500...............4,19..................89 ................12.000..............88.............89.000 BRNA ..........Berlina Tbk.................................................................1.280..............1.280...........1.260...........1.260 .............-20 ...............68.500....................87.350.000 .............5,54 .............1.270 ..................7.000..........1.260...............11.000 DYNA...........Dynaplast Tbk..........................................................2.000..............2.100 .........2.050...........2.100.............100.................13.500 ...................28.325.000................8,8.............2.100 ................12.500 ........2.050..............14.500 FPNI.............Titan Kimia Nusantara Tbk ........................................144 .................146 ..............136 ..............137................-7...........3.414.000...................477.291.500 ............-2,25 ................140................24.500 .............139.............93.000 IGAR............Kageo Igar Jaya Tbk ..................................................184 .................184...............181..............182................-2..............138.500.....................25.199.000..............7,34.................182 ...............113.000..............181 ..........302.000 IPOL.............Indopoly Swakarsa Industry Tbk..............................260.................270.............250.............255 ...............-5 .....132.406.500 ............34.601.357.500 ....................- ...............260 .........2.636.000............255......19.830.000 SIAP ............Sekawan Intipratama Tbk.............................................79...................85................79 ...............82.................3 ................41.500......................3.286.000 ................7,8..................82................47.000...............76 ...............2.500 SIMA............Siwani Makmur Tbk......................................................120..................120...............101..............120..................-.................31.000........................3.187.500................-1,11..................121..................5.000 ..............115..............15.000 TRST............Trias Sentosa Tbk........................................................225.................230..............215.............220 ...............-5 ..........1.820.500....................401.137.500 .............8,95 ...............220.............852.500.............215........1.202.500 YPAS ...........Yanaprima Hastapersada Tbk....................................610 ................620..............610..............610..................- ................67.500 ....................41.420.000.............17,89 ...............620 ...............26.500.............610..............12.000 6.Pakan Ternak CPIN ............Charoen Pokphand Indonesia Tbk.........................7.700..............7.900..........7.550..........7.600 ...........-100 ...........4.917.000.............37.613.950.000 ............13,94.............7.700 .............278.500.........7.650 ...........160.500 JPFA............Japfa Comfeed Indonesia Tbk ...............................3.275.............3.300 ...........3.175 .........3.200..............-75 .........4.859.500..............15.709.412.500 .............12,51 ............3.225.............350.000 ........3.200..........404.500 MAIN ...........Malindo Feedmill Tbk................................................1.230.......................-...................-...........1.230..................-............................-........................................- .............8,53......................-............................- .........1.200 ...........100.000 SIPD.............Sierad Produce Tbk.......................................................54 ...................57 ...............54 ...............55..................1........129.719.500...............7.231.828.000.............17,05..................56.........27.451.000 ..............55 ......15.766.000 7.Kayu & Pengolahannya SULI.............Sumalindo Lestari Jaya Tbk.......................................120..................122 ...............113 ...............116 ...............-4 ........26.619.500...............3.138.053.500 .............-1,87..................115 .............335.000..............114........1.486.500 TIRT.............Tirta Mahakam Resources Tbk....................................79....................81................79 ................81.................2 .............476.500 ....................38.138.500 .............3,44...................81 ................18.500 ..............80.............54.000 8.Pulp & Kertas FASW...........Fajar Surya Wisesa Tbk ..........................................2.850.............2.850 .........2.850 .........2.850..................-..................5.500.....................15.675.000 ............20,15 ............2.875 .....................500........2.800..............10.000 INKP ............Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. .............................2.100 ..............2.150..........2.025..........2.075 .............-25 .........6.344.000.............13.080.037.500..............6,87 ............2.075.............1.411.500 ........2.050 ..........595.500 INRU............Toba Pulp Lestari Tbk.................................................590 ................600..............510.............600 ...............10 ...............66.000 .....................37.610.000..........-25,03 ...............620..................6.500............600.............23.000 KBRI ............Kertas Basuki Rachmat Ind. Tbk...............................100..................102 ...............98 ...............99.................-1.........10.753.000................1.073.134.000...............1,62..................99..............577.000 ..............98 ..........1.611.500 SAIP ............Surabaya Agung Industry P. Tbk...............................145.......................-...................-..............145..................-............................-........................................- .............4,63.................165..................2.500..................-.........................SPMA ..........Suparma Tbk................................................................250 ................260.............250.............260 ...............10.............352.500...................90.045.000.............10,79 ...............260..............397.500............255...........877.500 TKIM............Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk ...............................3.975.............4.050..........3.900.........4.000 ..............25.............684.000 ..............2.703.875.000..............3,95 ............3.950................49.500.........3.925 ............88.500 ANEKA INDUSTRI 1.Otomotif dan Komponennya ASII..............Astra International Tbk........................................57.500 ..........58.350........57.550 .......57.600.............100 .........4.398.000 ........254.838.625.000 ..............18,11...........57.750................24.500.......57.700.............34.000 AUTO...........Astra Otoparts Tbk.................................................17.700 ...........18.000.........17.650.........17.650.............-50 ..............175.500...............3.124.025.000 ............12,24............17.700 ................14.000........17.650 ...............3.000 BRAM..........Indo Kordsa Tbk.......................................................2.300.............2.300 .........2.300 .........2.300..................-..................2.500 ......................5.750.000..............7,46............2.550 .....................500 ........2.200 ...............3.000 GDYR...........Goodyear Indonesia Tbk .......................................12.550 ...........12.600........12.500........12.500.............-50..................8.000 .................100.500.000..............8,77 ..........12.600..................2.000.......12.550 ...............2.000 GJTL............Gajah Tunggal Tbk....................................................2.100 ..............2.125 .........2.050...........2.100..................-..........9.023.000 .............18.821.587.500 .............8,82 ............2.075.............655.000 ........2.050........1.580.000 IMAS............Indomobil Sukses Int'l. Tbk....................................9.400 .............9.950.........8.500.........8.800 ..........-600.............209.000...............1.934.075.000 ............19,26............8.900..................3.000........8.800 ...............5.000 INDS ............Indospring Tbk ........................................................6.500 .............7.200 .........6.600..........7.200............700..................6.000...................42.200.000..............3,43 ............7.000 .....................500 ........6.600 ................1.000 LPIN ............Multi Prima Sejahtera Tbk .....................................2.325 .............2.225 .........2.200..........2.225 ...........-100..................3.500.......................7.725.000...............3,81 ............2.325...................1.000.........2.225 ...........150.000 MASA ..........Multistrada Arah Sarana Tbk ....................................370.................390 .............355.............365 ...............-5.......119.345.000............44.833.215.000...............12,5................370.............354.000............365.......3.546.000 NIPS ............Nipress Tbk ................................................................3.100.............3.800 .........2.900 .........3.300............200.............452.000................1.620.787.500..............4,76 .............3.100..................2.000 ........3.000 ................1.000 PRAS...........Prima Alloy Steel Tbk...................................................96...................96 ...............94 ...............94................-2.............295.500....................28.081.500 .............-1,86..................98..................9.500 ..............95 ...............5.000 SMSM..........Selamat Sempurna Tbk ............................................1.120 ...............1.120 ..........1.080 ..........1.080.............-40 .........2.006.500 ..............2.210.085.000 .............10,61 ..............1.120 .............324.500............1.110..............37.000 SUGI ............Sugih Energy Tbk. ........................................................157.......................-...................- ..............157..................-............................-........................................-..........-85,96......................-............................-..................-.........................- 2.Tekstil & Garmen ADMG..........Polychem Indonesia Tbk.............................................195 .................198 ..............193..............195..................- .............795.500..................154.630.000.............8,44.................195 ...............50.000.............194.............30.000 ARGO ..........Argo Pantes Tbk .......................................................1.300.......................-...................- ..........1.300..................-............................-........................................-.............-11,76.............1.300 ...............45.000..................-.........................CNTB...........Saham Seri B (Centex) Tbk....................................5.000.......................-...................- .........5.000..................-............................-........................................-............14,54......................-............................-..................-.........................CNTX...........Centex (Preferen) Tbk ............................................2.650.......................-...................- .........2.650..................-............................-........................................- ..............7,02......................-............................- ........2.250 ................1.000 ERTX ...........Eratex Djaja Tbk ............................................................50.......................-...................- ...............50..................-............................-........................................- ............-0,37..................62..................2.000..................-.........................ESTI.............Ever Shine Tex Tbk. ......................................................114...................110..............100..............100..............-14 ...............50.000.......................5.100.000 ............16,63 ................100.................13.000 ..............92..............10.000 HDTX ...........PanasiaIndosyntec Tbk ..............................................235.......................-...................- .............235..................-............................-........................................-............-6,29................235 .....................500..................-.........................INDR............Indo-Rama Synthetics Tbk. .......................................870.................870.............870.............870..................-..................2.500 .......................2.175.000...............8,16................870 ...............50.000 ............760 ................1.000 KARW..........Karwell Indonesia Tbk.................................................145.......................-...................-..............145..................-............................-........................................-............-9,86......................-............................-..................-.........................MYRX ..........Hanson International Tbk ..........................................160..................167..............158..............164.................4.........32.163.500..............5.220.675.000...........38,68..................161.............395.500.............160 ........1.230.500 MYRXP........Saham Seri B Hanson International Tbk...................70 ...................73................67................70..................-.............1.101.500....................77.694.000...........-19,86 ...................71..............154.000...............70 ..........425.000 MYTX...........Apac Citra Centertex Tbk ...........................................66...................68 ...............66 ...............68.................2 ................12.500.........................828.000............-0,69 ..................67.............345.000 ..............65.............22.000 PAFI.............Panasia Filament Inti Tbk..........................................250.......................-...................-.............250..................-............................-........................................- .............-5,51......................-............................-..................-.........................PBRX...........Pan Brothers Tbk......................................................1.000..............1.090............1.010 ..........1.080 ..............80.........19.920.500............20.749.685.000............18,87.............1.080..............510.000..........1.070...........699.500 POLY............Asia Pacific Fibers Tbk................................................124..................129 ..............124 ..............124..................-............1.961.500 .................246.782.500................0,6.................125 ...............25.000 .............124.............110.500 RICY ............Ricky Putra Globalindo Tbk........................................183 ................205..............184..............195................12...........2.105.000 ................409.068.500..............14,71.................197 ...............30.500.............195...................500 SSTM...........Sunson Textile Manufacture Tbk..............................205 ................205.............200.............200 ...............-5.................61.000.....................12.475.000 ............12,59 ...............205..............274.000............200 ........1.559.000 TFCO............Tifico Fiber Indonesia Tbk .........................................270.................245.............245.............245 .............-25 .....................500 ..........................122.500............18,98................335...................1.000............250 ................1.000 UNIT ............Nusantara Inti Corpora Tbk .......................................144.......................-...................-..............144..................-............................-........................................- ..............7,63..................151 .....................500 .............136 ...............5.000 UNTX...........Unitex Tbk. ................................................................3.700.......................-...................-..........3.700..................-............................-........................................- ....................-......................-............................-..................-.........................- 3.Alas Kaki BATA............Sepatu Bata Tbk ...................................................58.000.......................-...................-.......58.000..................-............................-........................................-............24,73 .........58.000..................3.000..................-.........................BIMA............Primarindo Asia Infrastr. Tbk ..................................900.......................-...................-.............900..................-............................-........................................-..............5,67......................-............................-..................-.........................SIMM ...........Surya Intrindo Makmur Tbk .......................................148.......................-...................-..............148..................-............................-........................................-............-17,93......................-............................-..................-.........................- 4.Kabel IKBI..............Sumi Indo Kabel Tbk ...............................................1.420.......................-...................- ..........1.420..................-............................-........................................- ........-105,07.............1.400 ..................7.500..................-.........................JECC............Jembo Cable Company Tbk ......................................600 ................600.............590.............590 ..............-10 ................16.000......................9.455.000.............17,34 ...............600...................1.000............590 ...............8.500 KBLI.............KMI Wire & Cable Tbk...................................................80....................81................79................79.................-1 .........4.368.500...................349.177.000 .............5,34..................80 ..............331.000...............79 ..........356.000 KBLM...........Kabelindo Murni Tbk ....................................................110.......................-...................-...............110..................-............................-........................................- ............29,61......................-............................-..............110.............50.000 SCCO ...........Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk1.600.......................-...................- ..........1.600..................-............................-........................................-...............4,51......................-............................-...........1.610 ...............2.000 VOKS...........Voksel Electric Tbk ....................................................400.......................-...................-.............400..................-............................-........................................- ............-13,13 ...............450 ...............25.000..................-.........................- 5.Elektronika PTSN ...........Sat Nusapersada Tbk ....................................................71 ....................71.................71.................71..................-..................5.500 .........................390.500 ............-9,53 ..................73..................9.500................71..............10.000 6.Lainnya ASIA ............Asia Natural Resources Tbk.......................................106 .................109..............106..............108.................2..........3.955.500.................424.546.000..............159,1 ................108.............495.000 .............107.............30.000 KBLV ...........First Media Tbk............................................................420.......................-...................-.............420..................-............................-........................................-............74,79 ...............420.................61.500............390.............50.500 MYOH..........Myoh Technology Tbk...................................................50.......................-...................- ...............50..................-............................-........................................- ....................-..................50 .........2.432.000..................-.........................- ADES...........Akasha Wira International Tbk .............................2.925.............3.600 .........2.200.........2.800............-125.........15.007.000 ..........43.602.400.000 ............93,19............2.800..................3.500 .........2.775..............10.000 AISA ............Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk .................................600 ................600.............590.............600..................-..............427.500..................253.725.000 ...........20,26 ...............600 .............273.000............590............126.000 AQUA ..........Aqua Golden Mississippi Tbk. ..........................244.800.......................-...................- ....244.800..................-............................-........................................-...........24,54......................-............................-..................-.........................CEKA...........Cahaya Kalbar Tbk ...................................................1.200..............1.200 ..........1.200 ..........1.200..................-..................3.000......................3.600.000 ...............7,21.............1.200 ...............50.000...........1.150 ...............3.000 DAVO...........Davomas Abadi Tbk.......................................................76 ...................77................75................76..................-..........3.547.500.................268.364.500........-249,92 ..................77..............937.500...............76............136.500 DLTA............Delta Djakarta Tbk................................................95.000 ..........96.000.......95.000.......95.000..................-..................2.000..................190.500.000 ............10,63..........97.000 .....................500......95.000...................500 *ICBP ..........Indofood CBP Sukses Makmur Tbk......................5.600 .............5.700 .........5.450 .........5.550.............-50.........19.075.000..........105.952.625.000 ....................-............5.550 ..........2.216.000 ........5.500...........239.500 INDF ............Indofood Sukses Makmur Tbk ................................5.100 ..............5.150 .........5.050...........5.100..................-.........17.849.000...............91.177.775.000 ............15,87 .............5.100...............811.500 ........5.050........2.916.000 MLBI............Multi Bintang Indonesia Tbk.............................203.500........228.800 ....228.800 ....228.800......25.300 .....................500...................114.400.000 ............10,92.......228.800 .....................500 ...205.000 ...............4.000 MYOR ..........Mayora Indah Tbk....................................................10.100............10.350........10.050 .........10.100..................- .........2.658.500.............27.108.675.000 .............18,31............10.100.................15.500.......10.050 .............79.500 PSDN...........Prasidha Aneka Niaga Tbk ........................................120.......................-...................-..............120..................-............................-........................................- .............6,66.................120...................1.500..................-.........................ROTI ............Nippon Indosari Corpindo Tbk...............................2.675 .............2.750..........2.700..........2.700 ..............25.............903.000..............2.449.475.000 ...........33,32.............2.725 ...............90.500.........2.700.............42.500 SKLT............Sekar Laut Tbk ............................................................140.......................-...................-..............140..................-............................-........................................-...............9,15......................-............................-..................-.........................STTP............Siantar TOP Tbk..........................................................345 ................345.............345.............345..................-..................5.000 .......................1.725.000 ............31,05................355..................5.000............345 .............47.000 ULTJ ............Ultra Jaya Milk Tbk ..................................................1.780 ..............1.870...........1.690...........1.690.............-90........16.090.500 ............29.180.470.000 ............35,81..............1.730.................13.500..........1.720 ...............5.500 2.Rokok GGRM ..........Gudang Garam Tbk ...............................................49.550 ..........50.000 ......48.800.......49.650.............100............1.178.500............58.237.525.000............25,74 .........49.300.................13.500 .......49.100 ...............6.000 HMSP ..........H M Sampoerna Tbk ..............................................21.650............21.650........21.250........21.450...........-200..............105.000 ..............2.251.250.000 ............16,22...........21.350...................1.000.......21.300 ...............2.500 RMBA ..........Bentoel International Inv. Tbk ..................................820................840.............820.............830 ...............10.............225.000..................187.440.000...........26,68...............840 ................12.500............830 ...............4.000 ▲/▼ (poin) Transaksi Volume Nilai PER Jual Minat Volume Beli Volume DVLA...........Darya-Varia Laboratoria Tbk..................................1.850..............1.850 ..........1.800 ...........1.810.............-40 ................14.500 ....................2 NA m KA Km m K K m M RK M YA m m Q Q m m m 4 Kosme k & Ba ang Kepe uan Rumah Tangga MRA D UNVR M M U R m 5 Pe a a an Rumah Tangga KD K M K K w M m PROPERTI DAN REAL ESTAT P ope AR AA & Rea Es a e A m R m m A m w KD K D KRA OW RA R R DAR D D DU Y M MD RA HD R K A K AM K KR MD N MK OMR RA UD WON W R M RD m D m m K Dm A m m R w D D D A R m D D w D m M w M mD m &D H R Kw D m m N K w M M R K m D Nw m m w W R R m M V m m D m m mm A MDM MRA 2 Kons uks Bangunan ADH D K KON A D D A O W KA D K K M A m W m K INFRASTRUKTUR, UTILITAS, DAN TRANSPORTASI Ene g A D A N 2 Ja an To Pe abuhan Banda a & Se en snya MN MR M A M M N N 3Te ekomun kas m A RN NV A KM M m m m 4 T anspo as A O A M H AA ND M RA RA A R A MDR MA RAM W HA RA A m O M Hm m A M R R R R m m M m m N m 5 Kons uks non bangunan NDY R NA OWR RU K U m M N A mM KEUANGAN Bank A RO A AA AK A K N N R N A m mR A N N R N M D DMN K R KW MR N A N A N N WD N V N MAYA M OR M A N N N DRA m m K w M mA M N D w m w N V A M W M O K N Hm 2 Lembaga Pemb ayaan ADM D N N D N M N RU VRNA WOM A D m M D M M V W O O m M 3 Pe usahaan E ek AK HAD KR N O A AN M HD K R RM YU R NA m Y 4 Asu ans A DA AHA AMA A A DM A A RM A A A A A A A MR NN N M D A Am A H M D M Rm R 5 La nnya A AR A A M A D M INDUSTRI BARANG KONSUMSI 1.Makanan & Minuman Ptp. 3.Farmasi 1.Pertambangan Batu Bara ADRO ..........Adaro Energy Tbk.....................................................2.100.............2.200..........2.075...........2.175...............75 .......172.124.500..........370.984.512.500.............30,17..............2.175.......25.805.000..........2.150.......15.001.500 ATPK ...........ATPK Resources Tbk ...................................................170..................173 ..............170 ..............173.................3 .................17.500......................3.005.000.........-139,67.................173..................5.000 .............170.............20.000 BRAU...........Berau Coal Energy Tbk..............................................480 ................485 .............475.............480..................-........120.137.000 .............57.657.915.000 ............19,62...............480 ........15.879.500 ............475.....25.299.000 BUMI............Bumi Resources Tbk................................................2.375.............2.400..........2.325.........2.400 ..............25 .......134.817.500............319.511.425.000 ............19,05............2.400..........27.121.500.........2.375.......9.204.000 BYAN...........Bayan Resources Tbk ...........................................13.000............13.050 ........12.950........13.050 ..............50.............285.500...............3.712.625.000................135............13.100 ...............40.000.......13.000.............40.500 DEWA ..........Darma Henwa Tbk .........................................................82...................84 ...............80 ...............82..................-......183.999.500 ............15.072.955.500 ...........-30,12..................82 ........18.075.500 ...............81 .......2.447.500 DOID............Delta Dunia Makmur Tbk ..........................................1.130................1.170............1.120............1.130..................-.......101.382.500.............116.114.895.000 .............18,61 ..............1.130 .........4.296.500...........1.120.......4.333.000 GTBO...........Garda Tujuh Buana Tbk ................................................60...................60 ...............60 ...............60..................- ...............38.000......................2.280.000............-4,69..................60..............154.000 ..............59 ................1.500 HRUM..........Harum Energy Tbk ..................................................5.400.............5.450 .........5.350 .........5.450 ..............50..........6.393.500...........34.426.250.000 ....................-............5.400 ............1.741.500 ........5.350 ..........364.500 ITMG............Indo Tambangraya Megah Tbk............................43.650............45.100 .......43.750........45.100 .........1.450............1.195.000...........53.302.850.000 .............16,16..........44.750 ...............26.500......44.650..............10.500 KKGI ............Resource Alam Indonesia Tbk..................................950.......................-...................-.............950..................-............................-........................................- .............6,83.............1.050..............100.000............950 ..........350.000 PKPK...........Perdana Karya Perkasa Tbk.......................................195..................197..............194..............196..................1 .........2.698.500 .................526.229.500..............7,06.................195.............203.000.............194 ...........168.000 PTBA...........Tambang Batubara Bukit Asam Tbk..................20.600 ..........20.900 ........19.900.......20.200..........-400 .........3.848.000............78.507.025.000 ...........25,63...........20.100 ................16.500......20.050.............53.000 PTRO...........Petrosea Tbk..........................................................35.000 ..........34.500.......33.000.......34.500 ..........-500...................1.500 ...................50.250.000................9,5 .........34.500 .....................500......32.000 ................1.000 Kurs Ttg. Trd. M N RODA MMA m m D m m R O D M M m A PERDAGANGAN, JASA, DAN INVESTASI Pe dagangan Besa Ba ang P oduks AM AKRA M R A AKR D A M H MA RN H A NA ND KARK D M m M m m w M K M m H A A D D R • Bersambung ke Hal. f3 DATA OBLIGASI & UNITLINKED Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010 f7 PERHIMPUNAN PEDAGANG SURAT UTANG NEGARA (HIMDASUN) INDONESIA BOND PRICING AGENCY (IBPA) - IGSYC Informasi perdagangan Surat Utang Negara (SUN) oleh anggota Himdasun pada 14 Oktober 2010 INDONESIA GOVERNMENT SECURITIES YIELD CURVE Pre Trade Post Trade Kuotasi Tenor Yield (%) (tahun) 14 Okt. ‘10 13 Okt. ‘10 6,4840 6,4756 0,1 6,0983 6,0810 1 6,0921 6,0891 2 6,2040 6,2299 3 6,3306 6,3865 4 6,4495 6,5288 5 6,5616 6,6557 6 6,6718 6,7729 7 6,7831 6,8855 8 6,8962 6,9965 9 7,0103 7,1066 10 7,1238 7,2157 11 7,2349 7,3228 12 7,3421 7,4267 13 7,4440 7,5263 14 7,5397 7,6210 15 11 10,5 Y I E L D (%) 10 9,5 9 8,5 8 7,5 7 6,5 Tenor (tahun) 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Yield (%) 14 Okt. ‘10 13 Okt. ‘10 7,6288 7,7099 7,7108 7,7928 7,7858 7,8694 7,8539 7,9398 7,9154 8,0041 7,9706 8,0624 8,0201 8,1152 8,0641 8,1628 8,1032 8,2054 8,1377 8,2436 8,1683 8,2776 8,1951 8,3078 8,2187 8,3347 8,2394 8,3585 8,2575 8,3795 Seri 5,5 0 5 10 15 20 25 Tenor 4,67 10,10 14,93 19,85 27,77 30 Tenor (tahun) 14 Okt. ‘10 13 Okt. ‘10 Seri FR0027 FR0031 FR0040 FR0052 FR0050 Fair price (%) 112,5000 128,4031 130,7363 126,2500 124,2500 YTM (%) 6,3597 7,0212 7,5334 7,8632 8,2579 Kupon (%) 9,5000 11,0000 11,0000 10,5000 10,5000 Obligasi Negara Ritel & Sukuk Negara Ritel Kode ORI003 ORI004 ORI005 ORI006 ORI007 SR001 SR002 Kupon (%) 9,4000 9,5000 11,4500 9,3500 7,9500 12,0000 8,7000 Jatuh tempo 12-Sep-11 12-Mar-12 15-Sep-13 15-Agust-12 15-Agust-13 25-Feb-12 10-Feb-13 Harga Pasar Wajar (%) TTM (tahun) 14 Okt. ‘10 13 Okt. ‘10 Change (bps) 14 Okt. ‘10 0,91 102,9066 102,9311 -2,45 6,1119 1,41 104,4314 104,3379 9,35 6,2118 2,92 112,4921 112,1028 38,93 6,7253 1,84 105,1627 105,0461 11,66 6,3633 2,84 103,8052 103,7334 7,18 6,4777 1,37 107,7217 107,6779 4,37 6,0855 2,33 104,4584 104,4500 0,84 6,6236 YTM (%) 13 Okt. ‘10 Change (%) 6,0943 0,0176 6,2855 -0,0738 6,8671 -0,1418 6,4330 -0,0697 6,5061 -0,0285 6,1286 -0,0431 6,6296 -0,0060 Sumber: www.ibpa.co.id TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI KORPORASI Daftar seluruh transaksi Obligasi Korporasi yang dilaporkan melalui BEI pada 14 Oktober 2010 Bond Name Trade Date Price Vol. (Bio) Value *) IDR Yield Jatuh Tempo Beli Harga penutupan Jual Yield penutupan Harga transaksi terakhir Coupon Rating (Bio) IDR TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI m Harga Total volume terakhir Tertinggi Terendah Da a se u uh RINGKASAN TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI ansaks ob gas yang d apo kan me a u BE pada 4 Ok obe 20 0 Daftar ringkasan transaksi obligasi yang dilaporkan melalui BEI pada 14 Oktober 2010 m B Nm P m M m M M Volume transaksi terakhir Sumber: HIMDASUN m m M Transaksi terakhir ZC3 ..........................................0 .......................20/11/2012 ................87,982 .............88,148 ..............88,065.............................6,260 ...................................64,50...............................29-Feb-08..............................105 .....................................140 ..............................64,50 .................64,50 ZC5 ..........................................0 .....................20/02/2013................86,472 ............86,648 ..............86,560.............................6,348......................................0,00...............................29-Feb-08.................................. - ...................................... - ..............................0,00....................0,00 FR14 ...............................15,575 ........................15/11/2010...............100,756............100,756 .............100,756.............................5,250..................................102,20 ................................11-Nop-08..................................5........................................10.............................102,20 .................102,15 FR15 ....................................13,4 .......................15/02/2011...............102,370 ...........102,403 .............102,387..............................5,810..................................104,30 ..............................02-Sep-08 ................................10........................................10.............................104,30................104,30 FR16..................................13,45 .......................15/08/2011 ...............106,198 ...........106,248 .............106,223..............................5,610....................................93,94 ................................31-Okt-08..................................5........................................10...............................93,94 ..................93,75 FR17 ...................................13,15 .......................15/01/2012...............108,770...........108,895.............108,833.............................5,660....................................94,97 ..............................26-Nop-08..................................8 .........................................8...............................94,97 .................94,00 FR18.................................13,175 .......................15/07/2012..................111,614...............111,714 ...............111,664..............................6,010..................................104,90 ..............................02-Sep-08..................................9 .........................................9.............................104,90 ................104,90 FR19 .................................14 1/4 ......................15/06/2013................119,300.............119,570 ..............119,435.............................6,200 ...................................115,05................................01-Sep-09 ................................10.......................................20 ..............................115,05 .................115,00 FR20 ..............................14,275 .......................15/12/2013................122,351............122,672 ...............122,511.............................6,300...................................119,80 ................................07-Apr-10 ................................10.......................................20 ..............................119,80 ..................119,75 FR21 .................................14 1/2 .......................15/12/2010.................101,315.............101,332 ..............101,324 .............................5,785....................................95,75 ...............................21-Nop-08 ................................10.......................................20 ...............................95,75 ..................95,70 FR22.......................................12........................15/09/2011................105,716 ...........105,807..............105,762.............................5,405..................................106,35 .................................19-Apr-10..................................3 .........................................6 .............................106,35................106,00 FR23........................................11 .......................15/12/2012...............109,832 ...........109,982 .............109,907.............................6,028 .................................108,50 .................................19-Apr-10 ..................................7........................................14.............................108,50................108,45 FR24.......................................12 .......................15/10/2010 ...............100,018 ............100,018..............100,018 ................................5,111 ...................................94,50...............................02-Des-08 ...............................20.......................................20 ..............................94,50 .................94,50 FR25 ......................................10 ........................15/10/2011...............103,948 ...........103,998..............103,973..............................5,818...................................104,10 .................................21-Jun-10..................................2 .........................................4 ..............................104,10................104,00 FR26........................................11 .......................15/10/2014 ...............116,084 ............116,384 ..............116,234 .............................6,333 ...................................93,60.................................11-Mar-09..................................3 .........................................6 ..............................93,60..................93,57 FR27..................................9 1/2 ......................15/06/2015 ...............112,304 ............112,604..............112,454.............................6,365..................................104,45................................03-Mar-10..................................4 .........................................9.............................104,45................104,40 FR28 ......................................10 .......................15/07/2017 .................117,417 ..............117,917 ...............117,667 .............................6,697..................................106,25 ...............................05-Mar-10 ................................10.......................................20.............................106,25 ................106,20 FR30 ...............................10 3/4 ......................15/05/2016................119,428 ............119,828 ..............119,628.............................6,496 ...................................110,28 ................................07-Jan-10 ................................10.......................................20 ..............................110,28 .................110,20 FR31.........................................11 .......................15/11/2020................128,431.............128,931..............128,681.............................6,986...................................112,85 ................................06-Apr-10 ................................10.......................................20 ..............................112,85 .................112,80 FR32.......................................15.......................15/07/2018................148,197 ...........148,697.............148,447.............................6,833 ..................................135,25................................25-Mar-10..................................5........................................10 .............................135,25 ................135,20 FR33 ................................12 1/2.......................15/03/2013 .................113,919..............114,159 ..............114,039 ..............................6,136.....................................111,78................................09-Jun-10..................................9.......................................20................................111,78 ...................111,75 FR34...................................12,8 ......................15/06/2021 ..............142,264............142,764..............142,514 .............................7,055 ..................................126,25................................08-Apr-10 ...............................50 .....................................100 .............................126,25 ................126,00 FR35 ...................................12,9 .....................15/06/2022 ..............142,865 ...........143,365 ...............143,115..............................7,332 ...................................90,50 ..............................03-Mar-09 ...............................20.......................................80 ..............................90,50 .................90,40 FR36 .................................11 1/2 ......................15/09/2019 ...............129,932.............130,182 .............130,057 ..............................6,921..................................103,80 ...............................27-Mei-09 ................................10.......................................20.............................103,80.................103,75 FR37.......................................12......................15/09/2026...............139,500...........140,000..............139,750..............................7,639 ...................................114,70................................14-Sep-07 ................................10........................................10...............................114,70..................114,70 FR38 ....................................11,6 ......................15/08/2018 ..............128,202............128,702.............128,452..............................6,841 ...................................115,00 .................................12-Jan-10 ...............................20.......................................20 ..............................115,00 .................115,00 FR39.................................11 3/4 .....................15/08/2023 ..............135,308 ...........135,808 .............135,558 .............................7,405 ...................................95,00 ..............................04-Sep-08..................................2 .........................................4 ..............................95,00..................94,90 FR40 .......................................11 .....................15/09/2025...............130,589 ............131,089 .............130,839..............................7,523..................................103,45 ...............................23-Okt-09 ...............................20.......................................40 .............................103,45 ................103,40 FR42................................10 1/4 ......................15/07/2027...............123,207 ............123,707 .............123,457 ..............................7,726 ..................................103,65 .................................12-Apr-10 ................................10........................................10 .............................103,65 ................103,65 FR43................................10 1/4 ......................15/07/2022................122,613 ..............123,113.............122,863...............................7,313 ..................................107,05 ................................07-Apr-10 ................................15.......................................30..............................107,05.................107,00 FR44 ......................................10......................15/09/2024 ...............121,364 ............121,864 ...............121,614..............................7,473..................................100,05 ...............................09-Mar-10 ................................15.......................................50.............................100,05 ..................99,75 FR45 ................................9 3/4......................15/05/2037.................115,621...............116,121 ...............115,871.............................8,265....................................97,50 .................................13-Apr-10 ................................10 .......................................35 .............................107,50 ..................97,50 FR46 .................................9 1/2 ......................15/07/2023 ...............116,840.............117,340...............117,090 .............................7,403 ...................................82,00 ................................24-Jul-08 ................................10.......................................20 ..............................82,00 ..................81,50 FR47 ......................................10 .....................15/02/2028.................120,181 ............120,681 ..............120,431 .............................7,824 ..................................103,95 .................................21-Jun-10..................................4 .........................................8 .............................103,95.................103,92 FR48........................................9 ......................15/09/2018 ...............112,342 ............112,842 ..............112,592.............................6,905...................................101,00 ................................07-Apr-10 ...................................1 .........................................3..............................101,00 ................100,90 FR49........................................9.......................15/09/2013 ................107,041 .............107,291...............107,166 .............................6,263 ...................................95,80................................18-Jun-09 ................................10.......................................20 ..............................95,80 ..................95,75 FR50................................10 1/2 ......................15/07/2038................122,817.............123,317 .............123,067.............................8,350....................................97,05 ................................22-Feb-10 ...............................50 .....................................100 ...............................97,05 ..................97,00 FR51 ..................................11 1/4 ......................15/05/2014 ...............115,446 .............115,792 ...............115,619.............................6,300 ...................................94,50 ...............................26-Feb-09..................................8 ........................................12 ..............................94,50 ..................93,70 FR52................................10 1/2 .....................15/08/2030 ................126,177............126,677 .............126,427 .............................7,848..................................102,50 ................................05-Mei-10 ................................10.......................................40.............................104,80 ................102,45 FR53 .................................8 1/4 .......................15/07/2021 ..............108,470 ...........108,970 .............108,720..............................7,075.............................................-.................................................-...................................- ..........................................-........................................- ...........................FR54 .................................9 1/2 .......................15/07/2031 ................115,792.............116,292..............116,042................................7,911.............................................-.................................................-...................................- ..........................................-........................................- ...........................FR55.................................7 3/8 ......................15/09/2016 ..............103,840 ...........104,240 ............104,040.............................6,538.............................................-.................................................-...................................- ..........................................-........................................- ...........................FR56 ................................8 3/8......................15/09/2026 ..............106,586............107,086.............106,836..............................7,625..................................106,85 ..................................11-Okt-10..................................5........................................10.............................106,85.................106,75 VR17..........................................- ......................25/06/2011 ................99,876 ............100,301.............100,089 ..............................6,631 ...................................99,87................................17-Mar-08................................39 .......................................39...............................99,87..................99,87 VR18 .........................................- ......................25/10/2012 .................99,817.............100,271 ............100,044 .............................6,627 ...................................99,00 ...........................22-Agust-07 ...............................30.......................................30 ..............................99,00..................99,00 VR19..........................................- ......................25/12/2014 ................99,794 ............100,341.............100,068.............................6,632 ...................................99,80 ...............................14-Mar-08 ................................91........................................91 ..............................99,80 .................99,80 VR20 ........................................- .....................25/04/2015................99,642.............100,177................99,910.............................6,636....................................99,33................................18-Feb-08..............................198.....................................396...............................99,33..................99,27 VR21..........................................- .......................25/11/2015.................97,239 .............97,464 ...............97,352..............................6,814............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR22.........................................- .....................25/03/2016................96,964 ..............97,143...............97,054.............................6,563............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR23.........................................- ......................25/10/2016 ................96,779 .............97,083................96,931 ............................6,840............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR24.........................................- .....................25/02/2017................96,234 .............96,576 ..............96,405..............................6,881............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR25.........................................-......................25/09/2017 ................95,967.............96,324 ...............96,146.............................6,625............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR26.........................................- ......................25/01/2018............................-.........................- ..........................- ......................................-............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR27.........................................-......................25/07/2018............................-.........................- ..........................- ......................................-............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR28 ........................................- .....................25/08/2018............................-.........................- ..........................- ......................................-............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR29.........................................- .....................25/08/2019............................-.........................- ..........................- ......................................-............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR30 ........................................- ......................25/12/2019............................-.........................- ..........................- ......................................-............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................- Benchmark Sun 6 Kupon V B V DR B D Y C R Bond ID m m m Daftar seluruh transaksi Obligasi Pemerintah yang dilaporkan melalui BEI pada 14 Oktober 2010 Bond Name Trade Date Price Volume Value *) Yield (Bio) IDR (Bio) IDR m Coupon M m m m m m m m m m m m m m m m m m M m M M M m m m m m m M m W M m 13/10/10 INSURANCE LINKED High Low 12/10/10 13/10/10 12/10/10 AXA Mandiri Financial Services m m Harga per unit PT Prudential Life Assurance 13/10/10 m m m m m m m m PT MAA Life Assurance Ha ga pe un 3/ 0/ 0 2/ 0/ 0 Commonwea h L e 14/10/10 13/10/10 PT Asuransi Jiwa Sinarmas 13/10/10 12/10/10 m m m 12/10/10 PT AXA Life-Indonesia 13/10/10 Beli 11/10/10 Jual Beli 14/10/10 m 13/10/10 Allianz Life Indonesia m 12/10/10 Keterangan: Untuk Harga Unit Produk Premi Tunggal menggunakan Harga Beli Sun Life Financial Indonesia 14/10/10 AJ Manu e ndones a Jual Beli 13/10/10 12/10/10 13/10/10 Jual Beli 13/10/10 m m m m m m m Jual Beli 12/10/10 Jual Beli m (Bio) IDR 13/10/10 Beli Jual 12/10/10 Beli PT A.J. Central Asia Raya 13/10/10 12/10/10 m W 12/10/10 Carlisya Pro Safe.......................................................................................................1.019,9729 ................................................1.019,7932 Carlisya Pro Mixed....................................................................................................1.059,5784 ..............................................1.060,8622 Carlisya Pro Fixed ....................................................................................................1.024,2369................................................1.024,0516 PT Asuransi Takaful Keluarga 13/10/10 12/10/10 Takafulink Ahsan.......................................................................................................1.086,1765................................................1.079,6341 Takafulink Alia...........................................................................................................1.475,1340................................................1.463,2210 Takafulink Istiqomah.................................................................................................1.464,2912...............................................1.463,7966 Takafulink Mizan - Syariah Investa Link.......................................................................1.776,2979...............................................1.770,3580 PT Great Eastern Life Indonesia m m m m 13/10/10 12/10/10 13/10/10 12/10/10 PT Asuransi Mega Life 14/10/10 13/10/10 Wealth Maxima Fixed...............................................................................................1.284,4680...............................................1.283,9054 Wealth Maxima Mixed...............................................................................................1.367,2590...............................................1.363,8530 13/10/10 m K m PT AJ Sequis Life PT Av s Assu ance 3/ 0/ 0 13/10/10 m m m m m m m W W W W W PT Asuransi Jiwa Recapital m 12/10/10 11/10/10 PT AJ Bumi Asih Jaya 12/10/10 Equity Life Indonesia Jual m Beli Hasil investasi (%) 30 Hari terakhir 1 Tahun terakhir m m m W W m AIA FINANCIAL (d/h AIG LIFE) PT Asuransi Jiwa John Hancock m m m 13/10/10 12/10/10 12/10/10 13/10/10 Jual 12/10/10 m Beli 13/10/10 12/10/10 13/10/10 12/10/10 Jual Beli 13/10/10 12/10/10 Beli m m 12/10/10 Jual Beli m m 13/10/10 12/10/10 ACE Rupiah Equity Fund ...........................................................................................2.193,7566.................................................1.160,1093 ACE Rupiah Managed Fund........................................................................................1.722,2715................................................1.706,7373 ACE Rupiah Stable Fund............................................................................................1.279,3912...............................................1.278,4072 13/10/10 12/10/10 Generali Equity ...............................................................................................................1.311,18...................................................1.289,42 Generali Fixed Income....................................................................................................1.118,20......................................................1.117,95 Generali Money Market...................................................................................................1.019,71.....................................................1.019,41 Generali Equity I..............................................................................................................1.141,14.....................................................1.122,15 Generali Fixed Income I................................................................................................1.058,89...................................................1.058,57 Generali Money Market I ................................................................................................1.007,16 ...................................................1.007,03 CIMB Sun Life m 13/10/10 Beli PT ACE Life Assurance Generali Indonesia MaestroLink/MaestroLink Plus: JS LINK JIWASRAYA PT Panin Life Jual 13/10/10 m m 13/10/10 14/10/10 m m PT AXA Financial Indonesia m m 12/10/10 Jual CIGNA Money Market ...................................................................................................1.329,72....................................................1.327,78 CIGNA Fixed Income....................................................................................................1.522,08....................................................1.521,55 CIGNA Equity..............................................................................................................2.096,24...................................................2.061,04 CIGNA Structure Fund...................................................................................................1.198,09.....................................................1.197,87 m m Harga per unit 14/10/10 13/10/10 Beli Asih Fixed Income.......................................................................................................2.859,54..................................................2.858,95 Asih Mixed Fund..........................................................................................................2.972,69..................................................2.936,08 Asih Equity Fund.........................................................................................................2.839,55....................................................2.816,71 Asih Student Fund.......................................................................................................2.764,38 ...................................................2.727,77 PT Asuransi CIGNA m m m m 13/10/10 Jual Relife Investlink Fixed Fund.....................................................................1.495,5381.............1.420,7612............1.494,9192 ...........1.420,1732 Relife Primelink Balanced Fund..............................................................1.498,3826............1.423,4635...........1.478,0845...........1.404,1803 Relife Primelink Equity Fund....................................................................1.715,5549 ............1.629,7772 ...........1.687,3934 ..........1.603,0237 Relife Primelink Fixed Fund.....................................................................1.234,2371.............1.172,5252............1.233,7603............1.172,0723 m PT BNI Life Insurance 12/10/10 Mega Link Agressive Fund...........................................................................................1.285,1151................................................1.271,4386 Mega Link Balance Fund............................................................................................1.521,6057.................................................1.509,6191 Mega Link Protected Fund.........................................................................................1.433,9267................................................1.429,9186 11/10/10 2/ 0/ 0 Jual GreatLink Bond Fund (IDR)........................................................................................1.579,7977...............................................1.578,5827 GreatLink Equity Fund (IDR)....................................................................................2.450,0055...............................................2.412,4377 GreatLink Optimum Fund (IDR).................................................................................1.973,6609 ...............................................1.955,8574 GreatLink Cash Fund (IDR).........................................................................................1.244,0741...............................................1.243,9098 GreatLink Fixed Income Fund (IDR) ...........................................................................1.555,2425 ..............................................1.554,0485 GreatLink Dynamic Fund (IDR)..................................................................................2.316,3337...............................................2.280,8312 GreatLink Balance Fund (IDR).....................................................................................1.918,0812 ................................................1.900,7921 m m Tot. Val.*) 13/10/10 Jual m 13/10/10 Tot. Vol. (Bio) IDR CARLink Pro-Fixed..................................................................................................1.846,5700 ................................................1.846,1120 CARLink Pro-Mixed....................................................................................................2.113,5410................................................2.087,7170 CARLink Pro-Safe.....................................................................................................1.521,8830 ................................................1.521,6180 Century Pro-Fixed.....................................................................................................1.289,2130..............................................1.288,8900 Century Pro-Mixed ...................................................................................................1.559,6770...............................................1.547,3620 12/10/10 m mm mm mm Freq. Mandiri Secure Money US$ .........................................................................12,1485.................12,7559..................12,1431 ...............12,7503 Mandiri Fixed Money...................................................................................161,1765...............169,2353..............160,9050.............168,9503 Mandiri Secure Money...............................................................................201,5591.................211,6371................201,4141 .............211,4848 Mandiri Progressive Money......................................................................439,0035..............460,9537..............435,1236............456,8798 Mandiri Dynamic Money...........................................................................715,0000..............750,7500.............704,2484............739,4608 Mandiri Attractive Money .........................................................................139,3599 ..............146,3279 ..............137,4295 .............144,3010 Mandiri Active Money...............................................................................133,5724...............140,2510..............132,2654.............138,8787 Mandiri Money Market ..............................................................................114,6825...............120,4166...............114,6655.............120,3988 Mandiri Attractive Money Syariah...............................................................160,1372................168,1441...............157,9248..............165,8210 Mandiri Active Money Syariah....................................................................136,1758..............142,9846..............134,7909..............141,5304 m 14/10/10 Last ADHI04 ..............................................................................06-Jul-12...............100,000.............100,000.............100,000.................1 .........................1,00............................1,0000 AGII01 .................................................................................08-Jul-13...............106,000.............106,000.............106,000 ...............2........................4,00...........................4,2400 AIRJ01C .............................................................................13-Mar-15...............103,000 ...............97,000.............103,000 ...............4........................8,00............................8,1200 APEX02B ..........................................................................19-Jun-14 ..................111,100 .............102,950.............103,000................3........................6,00............................6,3410 BDKI05B ..........................................................................04-Mar-18...............100,000.............100,000.............100,000.................1........................5,00...........................5,0000 BDMN01B ...........................................................................19-Apr-12...............103,300 .............103,300.............103,300 ...............2 .........................1,00 ............................1,0330 BEXI04C ............................................................................18-Jun-14...............100,000.............100,000.............100,000.................1........................2,00...........................2,0000 BEXI05A ..............................................................................13-Jul-11 ................100,130...............100,130 ..............100,130.................1........................2,00 ...........................2,0026 BEXI05C ............................................................................08-Jul-15...............103,300 .............103,300.............103,300 ...............2........................6,00 ............................6,1980 BEXI05D ............................................................................08-Jul-17...............100,000.............100,000.............100,000.................1........................4,00...........................4,0000 BLTA03 ..............................................................................05-Jul-12..................93,150 ................93,150................93,150 ...............2........................4,00............................3,7260 BLTA04B ..........................................................................28-Mei-12...............102,250 .............102,250.............102,250 ...............2........................4,00...........................4,0900 BTEL01 .............................................................................04-Sep-12...............100,000.............100,000.............100,000.................1.......................10,00 .........................10,0000 BTEL01 .............................................................................04-Sep-12 ...............102,700.............100,000.............100,000 ...............6........................11,00...........................11,0550 BTPN01B ...........................................................................07-Okt-14................110,050.............100,000.............100,000 ...............4 .......................17,00 ...........................17,5810 DUTI05 .................................................................................11-Jul-12...............103,400 .............103,400.............103,400.................1 .........................1,00............................1,0340 FR0021 ..............................................................................15-Des-10................101,400 ..............101,400..............101,400.................1 .......................10,77 ...........................10,9167 FR0022 ..............................................................................15-Sep-11...............105,800.............105,800.............105,800 ...............2 .......................17,00 ..........................17,9860 FR0023 .............................................................................15-Des-12...............100,820 .............100,820.............109,850.................1.......................16,00...........................16,1309 FR0023 .............................................................................15-Des-12...............109,850 .............109,850.............109,850 ...............2......................22,40.........................24,6064 FR0025 ...............................................................................15-Okt-11................104,010 ..............104,010..............104,010.................1 .........................6,10...........................6,3446 FR0026 ..............................................................................15-Okt-14................116,380...............115,950..............116,300 ...............5 .....................40,40.........................46,9964 FR0027 ..............................................................................15-Jun-15................112,600 ...............111,800..............112,500 ..............17...................644,80.......................724,3685 FR0028 ...............................................................................15-Jul-17.................117,950...............116,700...............117,900 ...............4......................76,40 .........................89,7953 FR0030 ..............................................................................15-Mei-16 ................119,850...............118,750...............119,700 ...............8.......................67,90 ...........................81,2176 FR0031 .............................................................................15-Nop-20 ...............128,750 ..............127,250..............128,750 ...............4 .......................24,10.........................30,8928 FR0033 .............................................................................15-Mar-13................114,500...............113,650..............114,500 ...............4........................8,50............................9,7029 FR0034 .............................................................................15-Jun-21...............142,450.............140,600.............142,200..............10 .....................28,40.........................40,2887 FR0035 .............................................................................15-Jun-22................144,100 .............142,000..............144,100 ...............2 ........................4,90.............................7,0210 FR0036 .............................................................................15-Sep-19 ...............130,550 .............128,360 .............130,550 ...............8.....................127,00........................164,3760 FR0037 .............................................................................15-Sep-26................139,740 ..............137,900 ..............139,740 ...............2.........................1,40 ............................1,9490 FR0038 .............................................................................15-Ags-18...............128,250 ................127,110 ..............128,150..............10 ....................210,50 .......................269,7706 FR0039 .............................................................................15-Ags-23................133,700..............133,700..............133,700.................1.........................0,70............................0,9359 FR0040 ............................................................................15-Sep-25 ................102,170...............102,170 .............129,900.................1 .......................17,00...........................17,3692 FR0040 ............................................................................15-Sep-25...............132,300..............129,900 .............129,900 ...............4.......................28,10 .........................36,5703 FR0042 ..............................................................................15-Jul-27 ...............123,050 ...............121,740 .............122,900................7......................49,20 ........................60,4603 FR0043 ..............................................................................15-Jul-22...............123,000..............120,700.............122,000 ...............5......................39,50.........................48,2555 FR0044 ............................................................................15-Sep-24...............122,000 .............120,600.............122,000 ...............2 ........................3,50 ...........................4,2266 FR0045 .............................................................................15-Mei-37 ................116,350 ..............110,200 ..............115,850 .............24.....................221,70........................255,1989 FR0046 ..............................................................................15-Jul-23.................115,750...............115,750...............115,750.................1 ........................2,90 ...........................3,3568 FR0047 .............................................................................15-Feb-28................141,500 ..............118,900 ..............119,050.............28 ...................562,52 .........................673,1419 FR0048 .............................................................................15-Sep-18 .................112,150................111,900 ...............111,900 ...............2.......................10,90...........................12,2221 FR0049 .............................................................................15-Sep-13................107,250..............107,000..............107,250 ...............5......................40,90.........................43,8590 FR0050 .............................................................................15-Jul-38..................97,610 ................97,610 .............125,900.................1.......................15,00...........................14,6415 FR0050 .............................................................................15-Jul-38 ...............125,900..............122,750 .............125,900 ..............16......................112,90.......................140,6868 FR0051 ..............................................................................15-Mei-14................115,500...............115,250..............115,500 ...............2......................65,40 .........................75,5360 FR0052 ............................................................................15-Ags-30 ...............126,250 .............124,800..............125,750 .............47 .................1048,00 .......................1316,1596 FR0053 ...............................................................................15-Jul-21................118,500..............106,750.............108,500.............44 ...................620,29 ........................674,6617 FR0054 ...............................................................................15-Jul-31.................117,500 ..............98,800..............116,000 .............24 ....................318,50.......................367,5650 FR0055 .............................................................................15-Sep-16...............104,050..............103,750.............104,030................7.....................170,00 .......................176,6000 FR0056 ............................................................................15-Sep-26...............100,000.............100,000.............100,000.................1........................6,00...........................6,0000 FREN01 ...............................................................................15-Jun-17...............100,000.............100,000.............100,000 ...............2........................4,00...........................4,0000 GBRB0016NvBF ................................................................15-Ags-11...............106,300 .............106,300.............106,300.................1.......................12,00 ..........................12,7560 GBRB0017SpBV ...............................................................25-Jun-11................101,000 ..............101,000..............101,000.................1....................290,27 ........................293,1727 GBRB0019NvBF ...............................................................15-Jun-13 ................119,600..............118,800 ..............119,320 ...............5 ...................266,50 .......................318,2968 GBRB0019NvBV ..............................................................25-Des-14................116,580 ..............116,580..............100,010.................1........................5,00 ............................5,8291 GBRB0019NvBV ..............................................................25-Des-14................100,010 ..............98,450..............100,010................3......................731,10 .......................726,8601 GBRB0020MyBV .............................................................25-Apr-15...............100,040...............98,250..............100,010 ...............5 ...................1452,15.....................1434,4947 GBRB0020NvBF ..............................................................15-Des-13...............122,500 .............122,400.............122,500 ...............6 ...................555,00.......................679,4430 GBRB0021NvBV .............................................................25-Nop-15.................97,660 ...............97,660...............97,660.................1 .....................130,75........................127,6852 GBRB0028NvBV .............................................................25-Ags-18 ................95,000...............95,000 ..............95,000.................1.....................242,10.......................229,9950 IFR0001 .............................................................................15-Ags-15...............100,000.............100,000.............100,000 ...............2........................2,00...........................2,0000 IFR0003 ............................................................................15-Sep-15................109,410 ..............109,410 ..............109,410.................1......................33,00..........................36,1062 IFR0004 ............................................................................15-Okt-13...............105,800 .............105,000.............105,800................3......................60,00.........................63,2300 IFR0006 ...........................................................................15-Mar-30 ..................111,150 ..............110,000 ..............110,900 ...............6......................30,00..........................33,1900 IFR0007 ...........................................................................15-Jan-25................112,600 ..............112,600..............112,600.................1 ........................5,00...........................5,6300 IFR0008 ..........................................................................15-Mar-20...............105,500 .............105,500.............105,500.................1........................5,00 ...........................5,2750 INDF05 ..............................................................................18-Jun-14...............100,000.............100,000.............100,000 ...............2........................2,00...........................2,0000 JMPD01JM10ZB ................................................................12-Okt-13.................78,900 ...............77,060 ...............77,060 ...............4......................20,00 ...........................15,5331 JMPD11PXBFTW ................................................................10-Okt-13.................110,370...............110,370...............110,370.................1........................6,00 ...........................6,6222 JMPD14JM10 ....................................................................12-Okt-20...............102,650.............100,000.............102,250.............42 ....................192,80.........................196,1620 JPFA01 .................................................................................11-Jul-12................101,550 ..............101,000..............101,000 ...............9......................39,00..........................39,4775 JPRO01 .............................................................................28-Jun-12................101,000 ..............101,000..............101,000 ...............2........................2,00...........................2,0200 ORI003 ...............................................................................12-Sep-11...............103,500.............100,000.............102,250 ..............15......................28,99.........................29,8549 M TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI PEMERINTAH Maturity DR 13/10/10 12/10/10 CSL Link Ekuitas...........................................................................................................1.194,45.....................................................1.176,72 CSL Link Berimbang.......................................................................................................1.121,24 ......................................................1.111,57 CSL Link Pasar Uang ....................................................................................................1.016,80....................................................1.016,67 CSL Link Ekuitas Syariah ...............................................................................................1 DATA REKSA DANA f6 Nama /jenis Reksadana Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir (Rp) N a ak va be h dan ha nve a be baga ek a dana h ngga 4 Ok obe 20 0 N Nm n R n H h un 30 h h n m hun R h h h •• KUSTOD AN BANK C MB N AGA Pendapatan Tetap % % % m m M M m m m m m m m M m m Saham m m M M M M M m m m m m m m BNP Paribas Kapital II (D/H Fortis Kapital II) (30/09/10)............................1.091,47.................0,89.............10,94 ..............8,77 BNP Paribas Kapital V (D/H Fortis Kapital V) (30/09/10).........................1.208,59.................4,23............25,02............24,09 BNP Paribas Kapital Vi (D/H Fortis Kapital VI) (30/09/10)........................1.207,67.................4,66............25,35...........22,86 BNP Paribas Kapital VIII (D/H Fortis Kapital VIII) (30/09/10)...................1.020,50..................0,13....................--....................-CIMB Islamic Sukuk I Syariah (27/09/10) ......................................................1.077,73.................0,64..............12,51............10,84 CIMB Islamic Sukuk II Syariah (11/10/10).......................................................1.052,76 ......................--....................--....................-CIMB- Principal CPF CB I (20/09/10)............................................................1.000,77..................1,57....................--....................-CIMB-Principal CPF IX (12/10/10)..................................................................1.049,53...................1,73....................--....................-CIMB-Principal CPF VI (12/10/10)..................................................................1.045,33...................1,72....................--....................-CIMB-Principal CPF VIII (15/09/10) ..............................................................1.042,63.................0,29.............12,53.............10,30 CIMB-Principal CPF X (08/10/10) ..................................................................1.015,05..................1,50....................--....................-Danareksa Proteksi Melati Optima XII (22/09/10)......................................1.000,75.................0,64....................--....................-Danareksa Proteksi Melati Optima XIII (23/09/10)......................................1.000,13.................0,73....................--....................-Danareksa Proteksi Melati Optima XV (11/10/10)..........................................1.016,41.................0,87....................--....................-Mandiri Capital Protected Fund I (04/10/10)...............................................1.003,26.................2,49.............10,99.............10,99 Mandiri Capital Protected Income Fund 6 (12/10/10).................................1.050,67.................0,26..............8,22 ..............7,68 Mandiri Capital Protected Income Fund 7 (12/10/10).................................1.034,52.................0,38..............9,55..............9,00 Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala 3 (11/10/10)..................1.008,26..................1,49....................--....................-Mandiri Investasi Terproteksi Seri 2 (08/10/10)............................................979,59................-0,77....................--....................-Mandiri Protected Income Fund Dollar (USD) (30/09/10)..............................1,1606..................0,19.............12,20.............12,20 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 16 (30/09/10)....................1.013,74..................0,74....................--....................-Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 19 (11/10/10).....................1.054,03.................3,55....................--............... M M M M O N O N m m m m m m m m m m m M M m m m Bahana Dana Infrastruktur...........................................................................6.556,96 ...............10,62............27,54............23,77 Bahana Dana Selaras.....................................................................................5.480,10 ................6,88............26,55.............22,81 BNP Paribas Dana Investa (D/H Fortis Dana Investa)................................2.433,13.................8,77.............32,61............29,36 BNP Paribas Equitra ( D/H Fortis Equitra ).................................................2.942,27.................3,62...............7,27...............4,12 BNP Paribas Pesona (D/H Fortis Pesona).................................................18.935,89...............10,86............40,97............37,83 Batavia Dana Dinamis......................................................................................4.876,11 ................6,84 ...........26,46............25,83 CIMB-Principal Balanced Growth................................................................2.554,30.................7,88............24,45 ............21,68 CIMB-Principal Islamic Balanced Growth.....................................................1.389,33................13,35............29,33............29,33 Cipta Balance...................................................................................................1.258,63...................7,17 ...........28,62............23,62 Cipta Syariah Balance.....................................................................................1.327,25.................8,07............25,49............25,49 Citragold .............................................................................................................1.971,81.................7,88............26,90.............23,17 Dana Selaras Dinamis....................................................................................2.659,03.................3,92............25,22.............22,14 First State Ind. Balanced Fund........................................................................2.001,15.................3,06...............11,31..............6,94 Garuda Satu ...................................................................................................4.840,27.................3,95...............6,15..............2,49 Goldmany Dana Fleksi........................................................................................977,61................13,49 ...........23,40.............21,55 Mandiri Investa Aktif .....................................................................................2.823,45..................8,01...........26,44............23,93 Mandiri Investa Syariah Berimbang............................................................2.460,38..................7,07.............19,53...............17,17 Manulife Dana Campuran II..........................................................................2.002,89.................8,24...........28,54............26,94 Pratama Berimbang ( D/H Platinum Berimbang )......................................2.706,18................15,76............24,33............22,47 Premier Citra Optima......................................................................................2.118,30...............18,86..............6,24..............2,08 RD BNP Paribas Pro Balance.........................................................................1.067,23.................6,38....................--....................-RD BNP Paribas Spektra (D/H Fortis Spektra).............................................1.165,05.................9,94............25,03.............21,35 Reksa Dana Batavia Prima Ekspektasi........................................................2.642,76..................8,21............34,24............34,24 Reksa Dana CIMB-Principal Balanced Autopilot..........................................1.136,60.................5,34....................--....................-Reksa Dana CIMB-Principal UGM Balanced................................................1.600,03..................6,14.............17,65.............15,04 Reksa Dana GMT Dana Fleksi........................................................................1.796,43.................11,43............20,77 ............18,38 Reksa Dana Guru ............................................................................................1.385,28.................4,95.............15,56 ............13,84 Reksa Dana Maestroberimbang...................................................................3.669,58.................7,82............27,30............25,72 Reksa Dana OSK Nusadana Kombinasi Maxima............................................1.567,11.................5,64.............31,04.............29,10 Reksa Dana Panin Dana Bersama..................................................................3.974,17..................11,14.............75,76.............71,48 Reksa Dana PNM Syariah ...............................................................................3.197,03.................6,25.............13,28..............9,99 Reksa Dana Prima..............................................................................................958,61.................10,10..............0,23.............-0,76 Reksa Dana Si Dana Batavia CPI....................................................................1.336,51.................7,82....................--....................-Reksa Dana Syariah Batasa Kombinasi..........................................................747,80.................3,32...............-7,21...............-7,21 Reksa Dana Synergy Flexi................................................................................355,08................-2,47 ..........-53,26..........-55,09 Schroder Dana Terpadu II ...............................................................................2.418,91.................5,57.............25,16 ...........22,09 Schroder Providence Fund...........................................................................2.528,88 .................7,42 ...........34,98 ...........34,98 Schroder Syariah Balanced Fund...................................................................1.532,91.................5,86.............23,61..............21,18 Semesta Dana Maxima..................................................................................4.492,77.................11,25.............43,61............40,77 Syailendra Balance Opportunity Fund..........................................................1.509,07.................3,55.............21,33.............21,33 Trim Kombinasi 2..............................................................................................1.314,74.................6,55...............7,35...............7,35 Trim Syariah Berimbang..................................................................................1.513,24................8,80.............15,96.............15,96 Terproteksi Campu an M M First State Indoequity Sectoral Fund............................................................4.179,29..................9,77............36,65.............31,29 First State Indoequity Value Select Fund.......................................................1.261,81..................9,10.............31,67.............26,51 GMT Dana Ekuitas...........................................................................................2.451,55.................13,91............32,59............32,59 Mandiri Investa Atraktif Syariah.....................................................................1.243,51 ................8,82 ...........26,58............23,77 Mandiri Investa UGM .......................................................................................2.207,17.................9,62.............34,13..............31,15 Manulife Dana Saham...................................................................................9.343,86.................9,65............35,66............33,96 Panin Dana Maksima...................................................................................46.924,07...............13,84...........95,00..............91,14 Phinisi Dana Saham........................................................................................16.616,81 ................8,85 ...........36,64............34,93 Pratama Saham..............................................................................................3.848,15................17,29............29,64............27,08 Reksa Dana Axa Citradinamis.....................................................................3.666,60..................9,76............29,77.............28,16 Reksa Dana Grow-2-Prosper........................................................................2.084,79................13,20 ...........36,20 ...........30,83 Reksa Dana OSK Nusadana Alpha Sector Rotation...................................1.069,59.................5,93....................--....................-Rencana Cerdas..............................................................................................9.935,69...............10,08.............39,76............34,33 Schroder Dana Prestasi Plus.....................................................................20.896,66.................9,55............36,79 ...........33,44 Syailendra Equity Opportunity Fund............................................................2.452,01.................6,05.............39,12............34,99 Trim Syariah Saham.......................................................................................1.065,84.................11,59.............19,49.............19,49 Bahana Dana Likuid........................................................................................1.000,00.................0,23...............5,61...............5,61 Mandiri Investa Pasar Uang ..........................................................................1.000,00.................0,49...............6,41...............6,41 Manulife Dana Kas II.......................................................................................1.000,00.................0,29..............4,38..............4,38 Mrs Cash Kresna.............................................................................................1.000,00.................0,34..............6,05..............6,05 Nisp Dana Siaga..............................................................................................1.000,00.................0,47..............6,54..............6,54 Reksa Dana PNM Puas ..................................................................................1.000,00 ................0,40..............4,68..............4,68 Schroder Dana Likuid.....................................................................................1.000,00 ................0,40..............5,28..............5,28 m M m m m Pasa Uang M m m (%) m • M • KUSTODIAN BCA Pendapatan Tetap KUSTODIAN CITIBANK BNP Paribas Obligasi Plus (d/h Fortis Obligasi Plus).........................................1.409,31 ..........9,78.............31,92.............19,36 BNP Paribas Prima II (d/h Fortis Prima II)...........................................................1.515,46 ...........6,17 ...........26,86............24,37 BNP Paribas Prima USD............................................................................................1,0102...........1,09....................--....................-BNP Paribas Rupiah Plus II (d/h Fortis Rupiah Plus II).......................................1.220,31 .........2,85..............11,28..............10,18 CIMB-Principal Income Fund A.............................................................................1.792,46 .........5,30.............19,93.............18,73 Danareksa JS Optima............................................................................................1.259,66 .........2,88.............16,26.............13,96 Danareksa Melati Dollar (US$)..................................................................0,1597279790 .........0,55..............10,12..............8,49 Danareksa Melati Dollar (Rp)................................................................................1.424,93 ...............--....................--....................-Danareksa Melati Pendapatan Tetap..................................................................1.060,36 .........2,44....................--....................-Danareksa Melati Premium Dollar (US$) ...................................................1,1617278665...........1,69.............13,39.............10,05 Danareksa Melati Premium Dollar (Rp).............................................................10.363,77 ...............--....................--....................-MRS BOND KRESNA..............................................................................................1.245,12 .........2,90.............14,47..............9,98 M M M m Te p oteks m m m m M Saham m m M M M M M BNP Paribas Infrastruktur Plus (d/h Fortis Infrastruktur Plus)........................2.287,91 ........10,24............35,07............30,77 BNP Paribas Solaris (d/h Fortis Solaris) ...............................................................1.676,17 .......12,48............38,92............33,47 Dana Ekuitas Prima...............................................................................................3.307,93 .........11,82 ............30,74............22,37 Danareksa Mawar..................................................................................................6.557,55 ........13,27............32,47 ...........30,50 Danareksa Mawar Agresif....................................................................................1.042,04 ........16,09.............13,02...............9,18 Danareksa Mawar Fokus 10.....................................................................................1.410,19 .........9,56....................--....................-First State IndoEquity Peka Fund...........................................................................1.271,19 ...........9,19....................--....................-NISP Indeks Saham Progresif ..............................................................................1.607,43 .........8,83............34,74............32,07 Schroder 90 Plus Equity Fund..............................................................................1.298,74 ........10,62....................--....................-- m m Campuran M M m m Bahana Quant Strategy...........................................................................................1.094,11 .........2,38....................--....................-Danareksa Anggrek..............................................................................................4.647,86 .........7,60.............20,19..............18,41 Danareksa Anggrek Fleksibel...............................................................................2.968,18 .........8,98.............21,57..............19,18 Danareksa Syariah Berimbang...........................................................................4.652,44 .........9,40............27,09............25,20 MRS FLEX KRESNA..............................................................................................1.535,86 ..........7,09.............19,30.............14,62 NISP Dana Handal..................................................................................................1.860,73 .........3,99..............16,61..............15,74 Schroder Dana Prestasi .....................................................................................21.420,86 .........9,07.............41,33.............38,19 M M M Pasar Uang Danareksa Seruni Pasar Uang II..........................................................................1.000,00 .........0,49 ...............6,13 ...............6,13 Danareksa Seruni Pasar Uang III.........................................................................1.000,00 .........0,44....................--....................-- M Terproteksi m M M m m m m m m Penyertaan Terbatas KUSTODIAN DEUTSCHE BANK Pendapatan tetap Bahana Investasi Abadi...................................................................................1.374,65..................1,93.............14,73..............11,35 BNP Paribas Rupiah Plus ( D/H Fortis Rupiah Plus)..................................1.479,30.................0,25..............6,34..............6,34 First State Ind. Bond Fund.............................................................................2.075,78..................4,13............18,68.............14,03 GMT Dana Obligasi Plus.................................................................................1.838,64..................3,21.............21,09.............21,09 GMT Dana Pasti 2............................................................................................1.322,37..................1,28.............13,32.............13,32 Maestrodollar......................................................................................................1,3673...................1,76 ............12,00 ...............8,71 Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II(*).......................................................1.000,00..................5,19..............19,14..............19,14 Mandiri Investa Dana Syariah........................................................................1.530,39..................1,33 ..............11,79 ...............9,31 Mandiri Investa Dana Utama...........................................................................1.153,90.................3,59.............14,26 ............12,00 Mandiri Investa Keluarga.................................................................................1.102,46...................1,74 ...............9,19...............7,03 Manulife Obligasi Negara Indonesia II..........................................................1.382,05.................6,25.............19,29.............17,80 Manulife Obligasi Unggulan .............................................................................1.618,51.................6,54.............14,06.............12,63 Manulife Pendapatan Bulanan II....................................................................1.100,06..................1,80 ...............9,91..............8,54 Mr Dollar (USD)...................................................................................................1,9644...............-0,08.............31,95............29,33 Panin Dana Utama Plus 2..............................................................................1.506,44.................3,68 ..............19,17 ..............19,17 PNM Dana Sejahtera II....................................................................................1.212,44..................2,12..............9,54..............9,54 Reksa Dana PNM Amanah Syariah ..............................................................1.492,89.................0,32.............10,35...............8,17 Schroder Dana Andalan II..............................................................................1.059,63 ..................0,71..............6,86..............6,33 Schroder Dana Mantap Plus.........................................................................2.643,37..................7,87.............26,91 ...........24,40 Schroder Dana Mantap Plus II.......................................................................1.633,04..................7,76............25,67.............23,18 Schroder Dana Obligasi Ekstra.......................................................................1.234,71..................1,49..............8,39..............6,25 Schroder USD Bond Fund (USD) .......................................................................1,3013.................5,34 ..............11,72 ..............11,72 Saham Bahana Dana Prima........................................................................................11.820,12...............10,40 ...........32,50...........28,58 BNP Paribas Ekuitas (D/H Fortis Ekuitas ) ..................................................13.841,15...............10,88...........40,44............34,99 BNP Paribas Maxi Saham ( D/H Fortis Maxi Saham )................................1.352,00...............10,54....................--....................-Batavia Dana Saham....................................................................................39.770,73.................9,60............35,60............32,92 Batavia Dana Saham Agro..............................................................................1.213,52.................9,54.............34,12............28,23 Batavia Dana Saham Optimal.........................................................................1.778,18.................9,23............34,73............29,42 Batavia Dana Saham Syariah........................................................................1.536,02.................9,65 ...........26,46............23,96 CIMB-Principal Equity Aggressive...............................................................2.884,79.................9,33 ...........28,69............25,83 CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah...........................................1.426,25................10,78 ...........26,00 ...........26,00 Cipta Syariah Equity ........................................................................................1.361,00.................11,03..............31,61..............31,61 Dana Pratama Ekuitas ( D/H Platinum Saham ) .........................................5.958,12................16,33............26,65 ............24,76 Bahana B Optima Protected Fund 28(30/09/10)..............................................1.006,53...........0,01.....................-.....................Bahana B Optima Protected Fund 29(30/09/10).............................................1.006,88..........0,84.....................-.....................Bahana B Optima Protected Fund 31(30/09/10)................................................1.000,75..........-0,21.....................-.....................Bahana B Optima Protected Fund 33(30/09/10) ...............................................1.015,07..........0,95.....................-.....................Bahana B Optima Protected Fund 34(30/09/10) ..............................................1.007,69..........0,94.....................-.....................Bahana B Optima Protected Fund USD 1(30/09/10)...................................0,99706361...........0,51.....................-.....................Bahana Optima Protected Fund 8..........................................................................1.135,15 ..........6,76.............10,92..............2,46 Bahana Reksa Panin Terproteksi III (09/07/10)...................................................1.189,40.........10,89..............8,79..............0,50 Bahana Reksa Panin Terproteksi IV (09/07/10) ..................................................1.183,33.........10,93..............8,79..............0,50 Bahana Reksa Panin Terproteksi IX (11/10/10).....................................................1.083,18..........6,30....................—....................— Bahana Reksa Panin Terproteksi X (09/07/10)....................................................1.037,81...........11,12....................—....................— Bahana Reksa Panin Terproteksi V (11/01/10)......................................................1.105,59.........15,24.............10,56.............10,56 Bahana Reksa Panin Terproteksi VI(30/09/10) .....................................................1.112,71...........1,26.............15,34..............6,55 Bahana Reksa Panin Terproteksi VII (11/10/10).....................................................1.137,28..........6,29..............8,43 ...............0,17 Bahana Reksa Panin Terproteksi VIII (06/10/10) ..............................................1.084,30 ..........1,58....................—....................— Bahana Reksa Panin Terproteksi XI(30/09/10).................................................1.040,34...........1,24.....................-.....................Bahana Reksa Panin Terproteksi XII (06/10/10) .................................................1.019,53 ..........1,63....................—....................— Bahana Reksa Panin Terproteksi XIII (11/10/10)...................................................1.019,32...........8,01....................—....................— Brent Dana Terproteksi I..........................................................................................1.171,72 .........0,85.............10,70.............10,70 Danareka Proteksi Melati III (05/10/10)..............................................................1.082,65...........1,06.....................-.....................Danareksa Proteksi Melati Optima Dollar Amerika Serikat (US$)(21/09/10)........1,1203035845 ........-0,58...............10,11...............10,11 Danareksa Proteksi Melati Optima Dollar Amerika Serikat (Rp)(21/09/10).............10.046,88................—....................—....................— Danareksa Proteksi Melati Optima Syariah (11/10/10).......................................1.054,24..........3,40....................—....................— Danareksa Proteksi Global Protektif II..................................................................1.170,38..........5,84............25,92.............22,15 Danareksa Proteksi Melati Optima (28/09/10)..................................................1.073,38...........0,77 ...............9,31 ...............9,31 Danareksa Proteksi Melati Optima V (23/09/10)................................................1.120,26..........0,47.............10,47.............10,47 Danareksa Proteksi Melati Optima IV (11/10/10).................................................1.054,15...........1,95..............6,03..............6,03 Danareksa Proteksi Melati Optima VII (4/05/10)...............................................1.028,73 ...........1,72....................—....................— Danareksa Proteksi Melati Optima VIII (27/09/10).............................................1.001,28..........0,95..............5,69..............5,69 Danareksa Proteksi Melati Optima X (13/10/10) .................................................1.056,21 ...........1,74.............12,75.............12,75 Danareksa Proteksi Melati Optima XI (04/10/10)...............................................1.001,27 ..........0,72....................—....................— Fortis ProtekPlus IX(30/09/09)............................................................................1.036,16..........0,90..............9,48...............5,14 Fortis Protekplus X(25/09/2009)........................................................................1.013,49..........0,39..............9,83..............5,48 Mandiri Dana Protected Berkala .........................................................................1.069,44 ..........1,04 ............18,43.............17,84 Mandiri Investa Terproteksi 2010 Seri I (30/09/10)............................................1.020,10.................-.....................-.....................Schroder Regular Income Plan IV (12/10/10)......................................................1.080,41 ...........1,27.............12,27 ...............11,71 Schroder Regular Income Plan VI.......................................................................1.006,05 ...........0,71...............11,14.............10,58 Schroder Regular Income Plan VII (15/09/10).....................................................1,183,85...........1,46............30,37............29,72 Schroder Regular Income Plan VIII (15/09/10)....................................................1,192,78..........2,56 ...........30,86 ...........30,86 Schroder Regular Income Plan IX (15/09/10) .....................................................1,037,28 ..........0,78....................—....................— Exchange Traded Fund (ETF) Premier ETF LQ-45......................................................................................674,7304959.........10,57.............37,75.............37,75 (Rp) (%) (%) (%) Nikko Tron Dua ..............................................................................................1.287,51................2,66..............9,20.............8,66 Nikko Indah Nusantara Dua ......................................................................1.392,27................6,08...........20,36.............19,26 Nikko Gebyar Indonesia Dua .....................................................................1.403,63 ................3,38 ............15,26............13,86 Prestasi Gebyar Indonesia II .......................................................................1.610,97................8,40............26,01............23,75 Panin Gebyar Indonesia II ..........................................................................1.424,00..................2,61............10,44..............9,08 Danareksa Gebyar Indonesia II ................................................................1.484,29................4,36..............16,91..............15,91 Dana Obligasi Stabil ......................................................................................2.101,10..................2,15 .............15,41 ............13,25 NET Dana Gemilang .....................................................................................1.074,15..................1,02.............0,00.............0,00 Campuran Panin Dana Unggulan .................................................................................4.190,35..................10,11...........69,33...........66,63 Optima Fleksi ................................................................................................1.045,51 .................1,00............14,89..............11,59 NET Dana Flexi ..............................................................................................1.175,07................4,63...........20,37.............19,37 Optima Seimbang 03/06/2010....................................................................136,63................0,00...........-86,13 ...........-87,41 N Nm n R n un Pendapatan Tetap Saham Rp m m Pasar Uang BIG Dana Lancar .........................................................................................1.000,00.................0,73.............8,86.............8,86 Danareksa Gebyar Dana Likuid ...............................................................1.000,00................0,48..............5,72..............5,72 m Terproteksi m m m m • KUSTODIAN BNI Pendapatan Tetap m Big Dana Likuid Satu..........................................................................................1.465,14.................0,98...............10,13...............10,13 Big Dana Muamalah...........................................................................................1.616,55 ..................2,91.............12,65.............12,65 Nikko Kalbar Fund..............................................................................................1.012,42..................0,14...............13,13...............13,13 Saham Saham Nikko Saham Nusantara ....................................................................................1.614,95................-0,92...............15,71...............15,71 Terproteksi Campu an AIM TRUST MONARCH (30/09/10).................................................................1.080,96..................0,72....................--....................-Gani Proteksi 1 (30/09/10)................................................................................1.080,97..................0,74....................--....................-Gani Proteksi 2 (30/09/10)...............................................................................1.078,52..................0,74....................--....................-Gani Proteksi 3 (30/09/10).................................................................................1.037,21.................0,68....................--....................-HPAM Proteksi Dollar-1 (30/09/10) ................................................................1,000437.................0,00....................--....................-Lautandhana Proteksi Dollar (30/09/10).........................................................1,003231.................0,26....................--....................-Si Dana Proteksi Batavia XI (30/09/10)............................................................1.105,23..................0,75................9,21................9,21 Si Dana Proteksi Batavia XII (30/09/10) ............................................................1.100,15..................0,73..............8,95..............8,95 Si Dana Proteksi Batavia USD I (30/09/10)....................................................1,067569.................0,50...............5,93...............5,93 Si Dana Proteksi Batavia USD II (30/09/10)...................................................1,072452.................0,53..............6,62..............6,62 Trim Syariah Terproteksi Prima II (30/09/10)..................................................1.225,98.................0,53.............13,05.............13,05 m m m m Pasa Uang m m Te p o eks m m m m m m Penyertaan Terbatas m m m m m m m m m m m RDPT Dhanawibawa Eksklusif Terbatas I (04/08/10)..............................5.518.900.980,05 ..........0,29....................--....................-- • KUSTODIAN BRI Pendapatan Tetap ITB-Niaga...........................................................................................................1.896,47 ..................3,41.............15,69...............13,12 Saham BIG Bhakti Ekuitas..............................................................................................2.101,07.................14,16.............45,12.............45,12 HPAM Ultima Ekuitas 1.......................................................................................1.165,58 ..................6,16....................--....................-Campuran m m IPB Kresna........................................................................................................2.706,28..................4,79 ............75,26 ............75,26 IPB Syariah...........................................................................................................2.191,12..................7,87............22,39............22,39 BIG Bhakti Kombinasi.........................................................................................1.317,68 .................9,94.............27,27.............27,27 HPAM Premium-1 ..............................................................................................1.063,30..................8,12.............19,38...............17,31 Pasar Uang m DPLK BRI Pasar Uang.......................................................................................1.659,72.................0,69..............9,88..............9,88 DPLK BRI Fix......................................................................................................1.291,23.................0,84..............11,62..............11,62 • KUSTODIAN HSBC Pendapatan Tetap m m m m m Manulife Dana Tetap Pemerintah .................................................................1.420,89.................6,53.............19,92..............10,51 Saham First State Dividend Yield F ..........................................................................3.135,84..................9,12 ...........36,08 ............30,74 BNP Paribas Pesona Amanah (d/h Fortis Pesona Amanah).......................1.731,56................12,39............36,65.............32,61 Mandiri Investa Atraktif..................................................................................3.621,23.................9,27 ...............31,11............29,64 Manulife Saham Andalan................................................................................1.516,04 ...............10,09.............39,10............37,38 PNM Ekuitas Syariah........................................................................................1.632,19.................10,18..............17,79..............17,79 Reliance Equity Fund ......................................................................................1.742,42................13,30...............9,76..............8,55 Schroder Dana Istimewa ...............................................................................4.778,27.................11,29...........44,33.............43,61 Manulife Syariah Sektoral Amanah..............................................................2.835,01 ...............10,38............36,23.............34,19 Campuran First State Indonesian Liquid Plus Fund........................................................1.466,19..................0,19...............1,94.............-2,06 First State MultiStrategy Fund......................................................................2.891,33 ................8,08............32,67 ............27,47 BNP Paribas Equitra Amanah (d/h Foris Equitra Amanah).......................1.365,65.................2,73...............3,79.............-0,28 BNP Paribas Komoditas Plus (d/h Fortis Komoditas Plus)............................1.199,11.................8,07 ............16,54..............11,97 Manulife Dana Stabil Berimbang....................................................................1.421,42..................6,81............23,72 ...........22,20 Manulife Dana Tumbuh Berimbang ..............................................................1.553,20.................8,27.............31,94.............30,31 NISP Flexigrowth ............................................................................................1.345,36.................6,57............26,98 ...........24,46 Schroder Dana Kombinasi.............................................................................2.198,94 ................2,84..............15,01..............12,19 Pasar Uang Manulife Flexinvest Plus................................................................................1.000,00.................0,28..............4,70..............4,70 Nikko Kas Management.................................................................................1.000,00.................0,70...............7,87...............7,87 Terproteksi Mandiri Capital Pro Income Fund 11 (12/10/10).............................................1.039,34..................-1,15..............0,08..............0,08 Mandiri Capital Pro Income Fund 3 (12/10/10).............................................1.047,99.................0,56..............3,88..............3,88 Mandiri Capital Pro Income Fund 5 (12/10/10) ..............................................1.047,15.................0,56..............3,88...............-1,31 Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala Syariah Seri 1 (11/10/10)...........1.054,02.................2,92....................--....................-Mandiri Syariah Terproteksi Pendapatan Prima 2 (30/09/10) ..................1.077,28.................0,70..............2,02..............2,02 Mandiri Syariah Terproteksi Pendapatan Prima 3 (30/09/10) ..................1.047,99.................0,70...............3,73...............3,73 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 10 (30/09/10) .................1.043,09 ................0,44....................--....................-Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 17 (12/10/10).......................991,64 ................2,44....................--....................-Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 5 (30/09/10)...................1.043,06.................0,67..............3,26..............3,26 Mandiri Terproteksi Obligasi Pemerintah Dollar (30/09/10).........................1,1497..................1,44..............6,45..............6,45 Mandiri Terproteksi Obligasi Pemerintah Dollar 2 (04/10/10).....................1,0859...................1,16....................--....................-NISP Proteksi Income Plus III (27/09/10).....................................................1.299,27...................1,81 ...........22,09 ...........22,09 RD Terproteksi Mahanusa Dana Prestasi (15/09/10)....................................1.110,08...................1,01...............7,77...............7,77 RD Terproteksi Manulife Dana Tetap Harapan............................................2.442,31.................11,87.............38,01.............38,01 RDT Mandiri Amanah Syariah Protected Dollar Fund (30/09/10)...............1,0984.................2,04..............9,84..............9,84 RDT Mandiri Amanah Syariah Protected Rupiah Fund (30/09/10)...........1.031,50.................0,85....................--....................-RDT Manulife Harapan US Dollar Seri I (30/09/10)........................................1,1084..................3,15 .............10,74..............6,85 Reksadana Terproteksi NISP Proteksi Dinamis Seri 8 (30/09/10) ............1.051,74.................-1,37....................--....................-Terproteksi Schroder Regular Income Plan III (12/10/10)............................1.130,69.................0,42..............3,47.............-0,05 Exchange Traded Fund (ETF) ABF IBI Fund.................................................................................................20.970,56.................7,34............27,08............27,08 • KUSTODIAN BII m m m m m m m m m m Penye aan Te ba as m m m ndeks • KUSTOD AN BANK DANAMON Saham Campu an Te p o eks m m • KUSTOD AN DBS NDONES A Campu an m Pasa Uang Te p o eks m m m m m Pendapatan Tetap m m Danamas Dollar (Rp) .........................................................................................11.857,08...............0,35 ...............4,21 ...............4,21 Danamas Dollar (USD) .......................................................................................1,329120...............0,35 ...............4,21 ...............4,21 Investasi Reksa Premium....................................................................................1.801,43................7,57............48,30............48,30 Trim Dana Stabil..................................................................................................1.643,89 ...............0,92.............10,50.............10,50 Campuran Harvestindo Istimewa..........................................................................................1.064,78...............-0,16...........354,61...........354,61 Makara Prima........................................................................................................1.461,53...............2,09..............11,89..............11,89 Reksadana Keraton.............................................................................................1.954,48..............12,23............44,77............44,77 Terproteksi Mandiri Capital Protected Income Fund 1 (12/10/10) .........................................1.049,53...............0,62 ..............3,89 ..............3,89 Danareksa Proteksi Melati IX (28/09/10) ...........................................................1.012,28 ................0,16 ...............1,09 ...............1,09 • KUSTODIAN BANK PERMATA m Penye aan Te ba as • KUSTOD AN BANK MEGA Saham Pendapatan Tetap Batavia Obligasi USD (US$)................................................................................0,9795 ..................1,63................0,12................0,12 Saham Campu an Te p o eks Optima Saham....................................................................................................1.493,74.................6,56..............8,05..............4,34 Schroder Indo Equity Fund ................................................................................1.485,15...................9,16 ...........44,44 ...........44,44 Campuran Nikko BUMN Plus..............................................................................................1.478,60.................5,25..............26,17..............26,17 Ins Dana Kombinasi...........................................................................................1.226,60 ..................1,02.............12,04.............12,04 Terproteksi Batavia Proteksi Majapahit USD (US$) (22/09/10)..............................................1,059..................1,04..............0,09..............0,09 Batavia Proteksi Nusantara Seri VI (24/09/10)...............................................1.028,67..................0,18................7,31................7,31 Batavia Proteksi Sriwijaya (28/09/10) ..............................................................1.134,93.................0,88.............10,98.............10,98 Batavia Proteksi Syariah Mataram (05/10/10) .................................................1.159,86..................0,78..............11,60..............11,60 Batavia Proteksi Utama 1 (30/09/10)................................................................1.016,32...................0,71................... -- .................. -Batavia Proteksi Utama 5 (30/09/10).............................................................1.008,34.................0,82................... -- .................. -Lautandhana Proteksi Syariah 1 (30/09/10)......................................................1.131,53.................0,90..............11,54................... -NISP Proteksi Income Plus I (30/09/10) ..........................................................1.221,49..................0,81 .............13,27 .............13,27 NISP Proteksi Income Plus VIII .........................................................................1.001,94...................... -- ................ -- .................. -RDT Mandiri Capital Protected Income Fund 4 (12/10/10)...............................1.045,17.................0,50 ...............4,31 ...............4,31 Si Dana Proteksi Batavia XVII............................................................................1.007,16.................0,06................... -- .................. -Trim Syariah Terproteksi Prima I (30/09/10)...................................................1.251,68..................1,42..............17,02..............17,02 Penye aan Te ba as • KUSTODIAN BANK MANDIRI Pendapatan Tetap M Campuran M m m m Terproteksi M m m m M M m m m Indeks Danareksa Indeks Syariah....................................................................................2.279,49 .........9,20............30,97..............27,16 Data dapat dikirim ke litbang@bisnis.co.id, setter@bisnis.co.id dan fax No. 021-57901025. Bisnis Indonesia tidak memungut biaya apa pun untuk publikasi data Insurance dan Reksa Dana. . n m 30 h h hun h R h h • KUSTOD AN STANDARD CHARTERED BANK m Danareksa Proteksi Dinamis Fleksibel (30/09/10) ................................1.209,06.................-0,17..............5,83..............5,83 IDR Regular Dividend Plan I (30/09/10)...................................................1.248,25................0,82.............6,84.............6,84 IDR Regular Income Plan I (04/10/10)........................................................1.311,86................0,43 .............6,09 .............6,09 Proteksi Mahanusa Dana Traana (27/09/10)............................................1.009,31................-0,74............-0,04.............-1,04 Samuel Dana OBL Terproteksi (30/09/10)................................................866,92.................0,97.............-6,41.............-7,35 Terproteksi Net Dana Proteksi I (30/09/10)..............................................1.474,51.................0,92..............13,19..............13,19 Terproteksi Net Dana Proteksi II (30/09/10)............................................1.412,86................0,89............12,60............12,60 Terproteksi Net Dana Proteksi III (30/09/10)...........................................1.319,82..................0,91............14,32............14,32 Terproteksi Net Dana Proteksi IV (30/09/10) ..........................................1.126,00................0,89.............0,00.............0,00 Terproteksi Net Dana Proteksi V (30/09/10)...........................................1.059,70....................1,11.............0,00.............0,00 Trim Gebyar Terproteksi I(12/10/10)............................................................1.355,16.................0,97............10,34..............9,79 H h Panin Dana Prima ......................................................................................2.355,04................11,28...........65,63............61,98 Pendapatan Tetap M • Reksadana Pasar uang m m m m (%) Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir Nama /jenis Campuran Rp m m m (%) Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010 % % % f8 Yen(100)/Rp 14.257,65 67,78 11/10 14.178,95 12/10 13/10 12.564,44 137,29 10.844,86 14/10 8/10 11/10 102,20 13/10 14/10 8/10 11/10 JAKARTA: Harga karet menembus level tertinggi dalam 6 bulan dipicu oleh tingginya curah hujan yang merusak produksi di sejumlah negara penghasil utama. kilogram pada awal bulan, karena pasokan yang menurun akibat cuaca buruk dan tingginya permintaan dunia,” kata Asril kepada Bisnis, kemarin. Menurut data Association of Natural Rubber Producing Countries (ANRPC), pertumbuhan produksi karet alam Indonesia menurun untuk tahun ini, yakni dari 17% pada kuartal I/2010 menjadi 2,5% pada kuartal kedua 2010. Penurunan pertumbuhan produksi itu tidak sejalan dengan penambahan area tanaman 64.000 ha pada tahun ini. US$363 3 360 340 320 Pergerakan harga karet US$278 17 Mei 2010 Apr. Mei Jun. Jul. Agt. Sumber: Bloomberg 300 280 Sept. BISNIS/BES/AGUS TAUFIK PORTOFOLIO Jasindo gandeng BJB Syariah JAKARTA: PT Jasa Asuransi Indonesia (Jasindo) merealisasikan kerja sama dengan PT Bank Jabar Banten Syariah guna memberikan proteksi bagi sejumlah bisnis yang dijalankan. Direktur Utama Jasindo Eko Budiwiyono mengatakan kerja sama yang dilakukan itu diharapkan dapat mendongkrak kinerja unit syariah (Takaful) yang dimiliki Jasindo. Menurut dia, perlindungan asuransi yang diberikan Jasindo, terutama dilakukan pada penjaminan kredit yang menjamin kredit nasabah kalau meninggal, agunan kredit dan asuransi keuangan. Selain itu, Bank Jabar Banten (BJB) Syariah akan mulai menggarap pembiayaan korporasi. (BISNIS/04) 13/10 14/10 8/10 11/10 2.875,00 23,80 13/10 14/10 8/10 11/10 13/10 14/10 8/10 11/10 8.900,00 1,34 2.749,00 12/10 Olein BBJ (Rp/kg) 83,01 -5,00 1.344,20 12/10 WTI NYMEX (US$ per bl) KLCE (RM per ton) -70,00 82,66 12/10 13/10 14/10 8/10 8.565,00 11/10 12/10 13/10 14/10 8/10 11/10 12/10 13/10 14/10 Dapen segera dapat insentif Harga karet tembus level tertinggi Tingginya curah hujan itu menyebabkan berkurangnya pasokan dari sejumlah negara penghasil ketika permintaan global terus meningkat. Ketua Umum Gabungan Perusahaan Karet Indonesia Asril Sutan Amir mengatakan harga karet Indonesia, produsen terbesar kedua dunia, bahkan hampir menyentuh level US$4 per kilo gram, yakni US$3,87 per kilo gram pada perdagangan kemarin. “Harga karet akan menembus US$4 per -0,98 1.150,36 12/10 CPO CBT Gold (US$/troy ounce) 1.369,50 1.149,58 12.442,67 12/10 Emas HK$/Rp Euro/Rp Pound/Rp 10.970,40 8/10 Finansial Jumat, 15 Oktober 2010 Aset dana pensiun capai Rp121 triliun OLEH M. TAHIR SALEH Bisnis Indonesia JAKARTA: Pemerintah akan memberikan insentif bagi industri dana pensiun guna meningkatkan kontribusi aset industri jaminan hari tua itu terhadap produk domestik bruto (PDB). Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan pemerintah terus membuka diri untuk berdiskusi bagaimana industri dapen bisa lebih kuat melalui beberapa insentif. Namun, Menkeu belum menyebutkan secara detail insentif tersebut. “Kami membuka diri untuk diskusi agar ke depan dapen bisa lebih sehat. Kontribusi terhadap PDB bisa lebih dari posisi saat ini yang hanya 2%. Bagaimana mendiskusikan beberapa insentif yang diinginkan industri, seperti pajak yang sudah dimudahkan,” katanya ketika membuka Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Award 2010 di Jakarta, Rabu malam. Agus mengatakan pemerintah juga akan memperkuat pengaturan dan pengawasan industri dengan perbaikan regulasi. Langkah itu guna menjaga keseimbangan portofolio investasi yang saat ini sebesar 70% merupakan instrumen jangka panjang. “Namun, sebenarnya kami su- dah melakukan banyak hal, a.l. perbaikan dalam pengawasan industri dana pensiun seperti mengubah jangka waktu pemberian izin pembentukan dana pensiun,” kata Agus. Menkeu mengatakan aset industri dana pensiun saat ini berkembang pesat. Jika aset dapen pada 1995 baru mencapai Rp10,7 triliun, total aset Januari-Agustus 2010 akhirnya menembus Rp 121 triliun. Hal itu menunjukkan dalam kurun waktu 15 tahun, aset dapen tumbuh 11 kali lipat atau 17,65% per tahun. “Kalau melihat angka itu kita bersyukur dan kita patut bersama terus menjaga agar industri dapen dalam negeri terus berkembang sehat dan berkesinambungan,” katanya. Namun, dari sisi nominal nilai tersebut dinilai masih terlalu kecil kontribusi terhadap PDB. PDB tahun lalu mencapai Rp5.000 triliun dan tahun ini Rp6.000 triliun, sedangkan pada tahun depan diperkirakan mencapai Rp7.000 triliun. Oleh sebab itu, lanjutnya, jika aset dapen masih di bawah 1,9% dari PDB, pertumbuhan industri dapen dinilai belum maksimal dibandingkan dengan potensi yang ada. Selanjutnya, Agus memuji dapen domestik yang mampu menekan fluktuasi di pasar modal ketika terjadi krisis global pada akhir 2008. Menurut dia, ketangguhan industri ini dalam menghadapi krisis ekonomi global patut dibanggakan mengingat dapen tidak 89,2 74,8 72,9 Kekayaan dana pensiun (Rp triliun) 2007 7,0 DPPK-PPMP 6,2 8,4 2008 2009 15 9,4 11,3 DPPK-PPIP DPLK Surat berharga negara 26,44 25,11 Obligasi Deposito 21,33 Saham 14,81 Investasi dana pensiun 2009 (%) 5,05 Reksa dana 4,00 Lainnya Keterangan: DPPK-PPMP = Dana Pensiun Pemberi Kerja-Program Pensiun Manfaat Pasti DPPK-PPIP = Dana Pensiun Pemberi Kerja-Program Pensiun Iuran Pasti DPLK = Dana Pensiun Lembaga Keuangan Sumber: Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan BISNIS/AGUS TAUFIK uang dan pasar modal. “Hal ini perlu mendapat perlindungan dari institusi, seperti OJK. Apalagi investasi kami mayoritas pada pasar modal,” katanya. Terkait dengan aset, Djoni membenarkan aset industri belum berkontribusi besar terhadap PDB, karena dapen yang belum menjadi kewajiban bagi perusahaan. UU No.11/1992 tentang Dana Pensiun hanya menggariskan pengelolaan dana pensiun bersifat sukarela. “Memang benar demikian aset melepas modal pada portofolio pasar modal, bahkan ditambah melalui dana iuran Pada kesempatan yang sama, Ketua ADPI Djoni Rolindrawan menegaskan pihaknya mendukung terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang kini digagas melalui rancangan undangundang. Dia mengatakan hal itu mendorong perlunya perlindungan dan pengawasan industri dapen, karena dana dapen lebih dari 90% diinvestasikan pada pasar terhadap PDB masih 2%, sedangkan dapen di Malaysia sudah berkontribusi hingga 57% dari PDB,” katanya. Harmonisasi regulasi Jika dapen diwajibkan, kewajiban tersebut memerlukan harmonisasi dengan UU No.40/2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional yang juga mewajibkan jaminan pensiun. Senada dengan Djoni, Ketua Asosiasi Asuransi dan Jaminan Sosial Indonesia Hotbonar Sinaga mengatakan pihaknya menilai perlu adanya sinkronisasi perundang-undangan. “Sinkronisasi perundangan perlu ada, karena beberapa UU tumpang tindih,” kata Hotbonar. Dia mencontohkan UU No. 11/1992 mengatur perusahaan yang menyelenggarakan dana pensiun, tetapi perusahaan belum diwajibkan mengelola dana pensiun. Meski demikian, UU No.40/2004 tentang SJSN menyebutkan jaminan pensiun merupakan satu dari lima jaminan yang wajib disediakan bagi masyarakat. Lima jaminan tersebut adalah jaminan pensiun, jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, dan jaminan kematian. Hotbonar mengatakan sinkronisasi dengan UU SJSN juga perlu dilaksanakan dengan UU No. 3/ 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan UU No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan. (SYLVIANA PRAVITA R.K.N.) (tahir.saleh@bis- nis.co.id) 2 Bank biayai resi gudang OLEH BERLIANA ELISABETH S. Bisnis Indonesia JAKARTA: Kendati sudah beberapa tahun diperkenalkan, minat perbankan untuk membiayai resi gudang masih sangat rendah. Tahun ini, hanya dua lembaga keuangan yakni Bank Jabar Banten dan Bank Jatim yang mengucurkan kredit itu. Kepala Biro Fisik dan Jasa Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Sutriyono Edi mengatakan sepanjang Januari-Oktober 2010 tercatat sebanyak 24 resi gudang diterbitkan sesuai dengan UU No.9/2006 tentang Sistem Resi Gudang. Chartis bidik asuransi mikro JAKARTA: PT Chartis Insurance Indonesia membidik pengembangan asuransi mikro, menyusul potensi pasar bisnis asuransi itu. Vice President Director Chartis Insurance Gunawan Chan mengatakan pertumbuhan asuransi mikro tercatat sangat bagus dengan penambahan jumlah nasabah sekitar 120.000 nasabah setiap bulan. "Pengembangan pada segmen mikro itu didorong oleh semakin membaiknya daya beli masyarakat kecil,” katanya, kemarin. (BISNIS/04) Dari jumlah itu, sebanyak 21 resi gudang dijaminkan dan memperoleh pembiayaan dari Bank Jabar Banten dan Bank Jatim. Selain kedua bank tersebut beberapa lembaga pembiayaan nonbank juga turut memberikan kredit yakni PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi dan UKM. “Masing-masing pembiayaan itu mencakup 70% dari nilai resi gudang yang diagunkan oleh pemilik komoditas,” kata Sutriyono kepada Bisnis di Jakarta, ke- marin. Sepanjang Oktober 2010, dua resi gudang telah diterbitkan untuk komoditas gabah dengan volume sebesar 332,71 ton atau senilai Rp1,2 miliar oleh PT Pertani (Persero) di Sidrap, Sulawesi Selatan. Adapun, total penerbitan resi gudang pada Januari-Oktober 2010 menjadi 24 resi gudang dengan komoditas gabah sebanyak 1.349,02 ton. Dirut KBI Surdiyanto Suryodarmodjo mengatakan petani pemilik komoditas hanya harus membayar bunga sebesar 6% atas pembiayaan bank dengan agunan resi gudang. “Petani hanya perlu bayar bunga 6% untuk kredit dengan agunan resi gudang, sisanya mendapat subsidi dari pemerintah yang langsung diberikan kepada bank yang sudah ditunjuk,” kata Surdiyanto. Direktur KBI Tris Sudarto sebelumnya mengatakan sejumlah perusahaan BUMN sudah sepakat untuk bersinergi dalam pembiayaan resi gudang. Perusahaan pelat merah yang menyatakan sepakat tersebut yakni PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Bank Tabungan Negara Tbk, PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja, PT Dana Tabungan dan Asuransi Pe- gawai Negeri, PT Permodalan Nasional Madani, PT Jasa Raharja dan PT Asuransi kesehatan Indonesia. “Kami mengajak rekan-rekan PKBL perusahaan BUMN lainnya untuk turut berperan aktif dalam pembiayaan resi gudang,” kata Tris. Tris menambahkan sebetulnya KBI hanya melanjutkan pola pembiayaan resi gudang melalui PKBL. Meski demikian, pihaknya juga menyediakan pembiayaan sebesar Rp14 miliar pada semester II/2010 untuk pembiayaan gabah petani sebanyak 5.000 ton pada harga Rp4.000 per kg. HARGA KOMODITAS KUALA LUMPUR NEW YORK Harga crude palm oil (CPO) di Kuala Lumpur Commodity Exchange (KLCE) pada penutupan Kamis, 14 Oktober 2010 (beli/jual): Harga berbagai komoditas energi pada penutupan Rabu, 13 Oktober 2010 di New York Mercantile Exchange (NYMEX) dan New York Board of Trade(NYBOT), sebagai berikut: Bln Ttp Prb Ttg Trd Vol. Pntp Sbl Okt10 ...................2.875,00................ -5,00.............2.901,00...........2.900,00...............102........2.880,00 Nov10...................2.923,00 ...............-5,00.............2.963,00............2.907,00...............501.........2.928,00 Des10....................2.916,00.............. -14,00 ............2.970,00...........2.898,00 ........13.438.........2.930,00 Jan11 ....................2.920,00 .............. -12,00.............2.974,00...........2.902,00..........5.859.........2.932,00 Feb11.....................2.920,00 .............. -12,00 ............2.975,00............2.907,00 .............890.........2.932,00 Sumber: Bloomberg SINGAPURA Ttp Prb Ttg Trd Vol. Pntp Sbl RSS3 (US$cent/kg): Nov10........................404,00 .................+6,00.............404,00............402,50................40 ............398,00 Des10 ........................405,00 ..................+7,00.............405,00............402,00................60 ............398,00 Jan11..........................405,00 .................+5,50.............405,00 ............403,50................38.............399,50 Feb11 ..........................406,00 .................+6,00.............405,00............405,00................24............400,00 TSR20 (US$cent/kg): Nov10 .........................401,00 ..................+7,00..............401,00.............398,00.............298.............394,00 Des10.........................399,00 .................+6,00..............399,00.............392,50 ..............142.............393,00 Jan11...........................399,00 ..................+7,00..............399,00.............398,00...............107.............392,00 Feb11...........................399,00 ..................+7,00...........................- .........................- ...................- ............392,00 Sumber: Bloomberg Ttg Trd Vol. Pntp Sbl Nov10.................83,01 .............+1,34...........83,45 ............81,68 .......278.534 ..............81,67 Des10.................83,74 .............+1,29............84,14 ...........82,42 .........189.991.............82,45 Jan11 .................84,49 ...............+1,17...........84,85 ...........83,32 ..........59.274 .............83,32 Feb11..................85,09 ................+1,11...........85,44 ...........84,23..........23.207 .............83,98 Mar11 .................85,60 .............+1,06 ...........85,94............84,76 ..........15.820.............84,54 Apr11 ..................86,01 ..............+1,01...........86,34 ............85,61 .............7.108.............85,00 Prb Ttg ............+3,82..........231,06.........226,00 ..........33.764...........226,25 ............+3,58 ........232,84 .........228,24...........24.351...........228,27 ............+3,36.........235,00.........232,64............11.982 ...........230,72 ............+3,25.........236,22 .........232,99 ...........4.346 ...........232,07 .............+3,18.........235,50 .........232,93............2.960...........232,06 ............+3,06 ...........235,11 .........233,00.............1.422 ............231,22 Natural Gas: Nov10 ................3.696 ..........+0,067............3.777............3.633 .........162.136 .............3.629 Des10 .................4.041 .........+0,049...........4.093.............3.981 ..........91.623 .............3.992 Jan11..................4.278 ..........+0,015 ............4.317 ...........4.224 ..........58.081 .............4.263 Feb11 ...................4.317 ..........+0,015...........4.347 ...........4.260 ...........14.108 .............4.302 Mar11 .................4.263 ..........+0,016...........4.290 ............4.210...........17.406 .............4.247 Apr11..................4.227 ..........+0,015...........4.252.............4.178 ...........11.589 ..............4.212 Sumber: Bloomberg Trd Vol. Pntp Sbl Gandum (US$c/bushel): Des10.....................702,75 ...............-7,25..............722,25...............695,00 ................49.924............710,00 Mar11......................738,25............... -7,00..............757,00...............730,50.................13.342............745,25 Mei11 ........................751,75............... -7,50..............769,50 ...............745,50 ..................2.403............759,25 Jul11.......................750,50 ..............-6,00..............766,00 ................743,75 ..................3.054...........756,50 Jagung (US$c/bushel): Des10 ....................569,25 ...............-9,75.............588,00...............565,50.............229.364...........579,00 Mar11.....................580,25.............. -8,50 ..............597,75 ...............576,50.................77.262...........588,75 Mei11......................585,25 ..............-8,25...............601,25...............582,00 ................26.935...........593,50 Jul11.......................586,25 ..............-9,25.............602,50 ...............582,75................34.876...........595,50 Kedelai (US$c/bushel): Nov10...................1.176,50 .............. -2,00............1.194,50 .............1.172,00 ............. 133.899 ....... 1.178,50 Jan11.....................1.187,00 ............. -2,50 ..........1.205,00.............. 1.182,75 ................66.412 ........ 1.189,50 Mar11 ....................1.195,50............... -3,50............1.213,00 ............. 1.192,00............... 25.702........ 1.199,00 Mei11......................1.197,25............... -5,75............1.215,50.............. 1.194,75................... 9.769....... 1.203,00 Bungkil Kedelai (US$/ton): Okt10.....................325,20 ..............-4,20 ...............333,10................324,70........................391...........329,40 Des10 ....................329,00 ...............-4,10..............336,50...............328,00................28.784.............333,10 Jan11.......................330,10 ..............-4,50...............337,90 ...............329,30...................4.989...........334,60 Mar11 .....................332,30 ..............-4,70..............339,90 ................331,60...................3.022............337,00 LONDON TOKYO Harga jual logam mulia di Jakarta, belum termasuk PPN 10% dan ongkos pembuatan: Hargaberbagaikomoditaslogampadapenutupan Rabu, 13 Oktober 2010 di London Metal Exchange(LME), sebagai berikut: Harga beberapa komoditas di bursa berjangka Tokyo pada penutupan Kamis, 14 Oktober 2010 sebagai berikut: PT Aneka Tambang Emas Murni (14 Oktober).............................Rp400.000/gram Perak Murni (14 Oktober)...............................Rp7.020.000/kg Sumber: Bloomberg & Antam BBJ Informasi Perdagangan Bursa Berjangka Jakarta, Kamis, 14 Oktober 2010. Kontrak Berjangka Harian di BBJ Komoditas Harga Penyelesaian OLE ..................................OCT 10............................8900 OLE ..................................NOV 10 ............................8720 OLE10 ..............................OCT 10............................8900 OLE10 .............................NOV 10 ............................8720 GOL ..................................OCT 10.......................393000 GOL .................................NOV 10.......................393500 GOL ..................................DEC 10......................395000 GOL250 .........................OCT 10.......................393000 GOL250 .........................NOV 10.......................393500 Produk ASIA Harga lada di pasar Asia pada Rabu, 13 Oktober 2010 sebagai berikut: Ttp Bulan Prb Ttg Trd Vol. Pntp Sbl Sumber: Bloomberg Volume HKJ50 ............................OCT 10 .............................1438 HKJ5U ............................OCT 10..................................110 KRJ35 .............................DEC 10...............................1041 KRJ5U ............................DEC 10 ...................................31 Transaksi PALN Produk Spot...............18.656,65........... +120,00......18.662,00 ..........18.656,65 ......................- ........ 18.536,65 Okt10..............18.377,00 ................-3,00 ..... 18.500,00 ...........18.190,00.............. 5.791........ 18.380,00 Nov10............18.622,00 ...............+2,00 ......18.738,00 ...........18.421,00 ............6.075......... 18.620,00 Des10.............18.857,00 ................. unch ......18.979,00 ..........18.670,00 ...............407 ......... 18.857,00 Bulan Volume Ket: PALN= Penyaluran Amanat Luar Negeri SPA= Sistem Perdagangan Alternatif Sumber: BBJ ICDX Harga beberapa komoditas di ICDX pada penutupan Kamis, 14 Oktober 2010 Bulan Prb Ttg Trd Vol Pntp Sbl Kakao (Pound/ton): Des10...........................1.914 ..................unch ..............1.940 ..................1.913.................4.371.....................1.914 Mar11...........................1.934 .......................-2...............1.962.................1.934 ...............2.087....................1.936 Mei11............................1.952 .......................-2 ..............1.980.................1.952...................484 ...................1.954 Jul11 ............................1.968 .........................-1...............1.989 .................1.975....................267....................1.969 Gula Putih (US$/ton): Des10 ........................701,10 ...............+3,40..........708,60 ............690,00.................1.445.................697,70 Mar11.......................687,80 ...............+5,00 ..........695,00 .............674,20 ...............2.565...............682,80 Mei11........................656,70 ...............+6,80..........660,40..............643,10...................609 ...............649,90 Ags11 ......................605,30 .................+1,70...........607,20.............595,00 ....................218...............603,60 Sumber: Bloomberg Bln Prb Ttp Prb (%) Ttg Trd Vol Pntp Sbl Karet (yen/kg) : Tembaga (US$/metric ton): Okt10.....................328,00 ................+5,00...................332,00.................323,00......................62....................323,00 Nov10....................329,50 ................+4,00...................332,40.................325,50......................50....................325,50 Des10 ....................332,80 ................+3,90...................335,40.................329,00......................80....................328,90 Jan11 ......................334,70 ................+3,00...................338,60...................331,90 ...................506......................331,70 Feb11 ......................336,60 ................+3,20...................340,50.................333,50..................1.963....................333,40 Mar11......................338,70 ................+3,50...................342,40.................335,50 ..............10.080....................335,20 Alumunium (US$/metric ton): Okt10...............................2.383,25......................... -20,75 Nov10..............................2.396,00........................ -20,50 Des10..............................2.407,00........................ -20,00 Jan11.................................2.419,00 ........................ -20,25 Emas (yen/kg): Okt10 .......................3.605 ....................+36 .......................3.613....................3.575.....................120.......................3.569 Des10.......................3.605 ....................+33.......................3.614....................3.570.................2.576.......................3.572 Feb11.........................3.607 ....................+33.......................3.615....................3.573....................255.......................3.574 Apr11 ........................3.609 ....................+32.......................3.618 ....................3.574................2.466.......................3.577 Jun11..........................3.610 ....................+32.......................3.619....................3.576................3.540.......................3.578 Ags11..........................3.610 ....................+32......................3.620....................3.573................38.761.......................3.578 Alumunium Alloy (US$/metric ton): Okt10 ..............................2.240,00 ........................-26,00 Nov10..............................2.240,00 ......................... -21,00 Des10..............................2.240,00 .........................-21,00 Jan11 ................................2.216,00........................... -5,00 Sumber: Bloomberg Seng (US$/metric ton): Okt10...............................2.383,25........................ +39,25 Nov10................................2.391,75........................ +39,25 Des10 ..............................2.400,75........................ +39,75 Jan11.................................2.412,25........................ +39,75 Bln Ttp Prb Timah Hitam (US$/metric ton): Nikel (US$/metric ton): Okt10 ...............................2.410,00........................ +59,75 Nov10...............................2.419,25....................... +60,00 Des10..............................2.428,00....................... +59,00 Jan11...............................2.436,00........................ +58,75 Feb11.................................2.437,00....................... +56,50 Okt10.............................24.361,00..................... +345,00 Nov10............................24.357,00..................... +349,00 Des10............................24.375,00..................... +349,00 Jan11.............................24.406,00..................... +349,00 Bln Ttp Prb Timah (US$/metric ton): Okt10..............................26.791,00...................... +277,00 Nov10............................26.795,00...................... +277,00 Des10............................26.792,00..................... +276,00 Jan11..............................26.772,00..................... +276,00 Sumber: Bloomberg TENDER CPO Penjual TCFJFX .............................SEP 11.....................................2 LONDON Ttp Ttp • Astra Agro Lestari 14 Oktober 2010 Bulan Harga berbagai komoditas kelompok soft commodity dan energi pertambangan pada penutupan Rabu, 13 Oktober 2010, di London International Financial Futures Exchange (LIFFE) dan International Petroleum Exchange (IPE) sebagai berikut: Bln Bln Okt10..............................8.354,25........................ +12,00 Nov10...............................8.361,00......................... +13,25 Des10..............................8.365,00........................ +14,00 Jan11...............................8.362,00........................ +16,00 Transaksi OTC Melalui SPA Lada (Rupee India/Kuintal): Transaksi futures berbagai komoditas kelompok soft commodity pada penutupan Rabu, 13 Oktober 2010 di Chicago Board of Trade (CBoT) sebagai berikut: Ttp Nov10..............230,07 Des10...............231,85 Jan11...............234,08 Feb11................235,32 Mar11 ...............235,24 Apr11 ...............234,28 Bln CHICAGO Sumber: Bloomberg Prb (%) Heating Oil: Harga karet di Singapore Commodity Exchange (Sicom) pada penutupan Kamis, 14 Oktober 2010 sebagai berikut: Bln Ttp Crude Oil (US$/barel): CPO (RM/ton): Bln Bln HARGA EMAS & PERAK Pntp Prbh CPO - CPOTR (Rp/Kg) : Oktober, 2010............................8.410...........-0,41% November, 2010......................8.440...........-0,18% Desember, 2010 ......................8.445..........-0,47% Januari, 2011.............................8.450...........-0,41% Februari, 2011 ...........................8.450...........-0,41% Emas - GOLDGR (Rp/gr) : Oktober, 2010 .....................394.600...........0,84% November, 2010.................394.800...........0,64% Desember, 2010.................395.000...........0,36% January, 2011 ......................395.400...........0,38% Febuary, 2011.......................395.600...........0,33% Sumber: ICDX Keterangan: * Harga tidak termasuk PPn 10% Lokasi pabrik Kualitas barang Volume (ton) Nama barang Pembeli Harga Lokasi penyerahan Tanggal penyerahan Paket Riau Dumai.....................Dumai ...................................FFA Max 5%.......2.000...............CPO...................WNI.......................8.575 ..................FOB Dumai ...................................25 Okt. 2010 Paket Jambi SAL-2......................Bungo Tebo.........................FFA Max 5%.......1.000.................CPO...................SMART...............8.345 ..................Franco Tangki Timbun..............08 Nov. 2010 ...........................................................................................................................................................................................................................................Pembeli T. Bayur Paket Timur Kumai.....................Kotawaringin......................FFA Max 5%.......2.000...............CPO...................SAP......................8.395 ..................FOB Bumihardjo..........................30 Okt 2010 Paket Jambi SAL-1.......................Bangko .................................FFA Max 3%.......500...................PKO ..................Withdrawn........$1,430 ..................Franco Tangki Timbun................23 Okt 2010 ...........................................................................................................................................................................................................................................Pbl Tl Duku/Tlk Bayur Total .................................................................................................5.000..............CPO Total .................................................................................................500 .................PKO • KPB Nusantara 14 Oktober 2010 Produsen Volume (ton) Mutu Penyerahan Pembeli Harga (Rp/kg) PTPN I...................................500..............................Max 5%.......................Franco P. Pemb Medan....................................WD ......................................8.560,00 PTPN II .................................500..............................Max 5%.......................Fr PP Mdn/Fr SU Blwn....................................WD ......................................8.560,00 PTPN IV................................500..............................Max 5%.......................Franco PT SAN Blwn........................................WD ......................................8.560,00 PNPN IV.............................1.000..............................Max 5%.......................Fr PP Sktr Mdn/Blwn/KT............................MNA ......................................8.560,00 PTPN V.............................2.000..............................Max 5%.......................Franco PT SAN Dumai................................WINA ......................................8.560,00 PTPN V ..............................1.000..............................Max 5%.......................Fob Siak ...........................................................WINA ......................................8.483,00 PTPN VI................................500..............................Max 5%.......................Loco PKS Pi-Ting...............................................WD.......................................8.339,00 PTPN VI................................500..............................Max 5%.......................Loco PKS T. Lebar ............................................WD.......................................8.326,00 PTPN VI................................500..............................Max 5%.......................Loco PKS Ophir.................................................WD........................................8.377,00 INFRASTRUKTUR Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010 TLKM BTEL 9.050 EXCL 240 0 5 9.100 8/10 245 11/10 12/10 13/10 MTDL 5.550 14/10 8/10 12/10 13/10 14/10 Proyek jalan Tanah Ampo di Bali 8/10 11/10 2 14/10 700 24/ 12 26/ 12 13/10 5/ 1 8/10 11/1012 30/ 12/10 Biaya BISNIS INDONESIA Awal 2011 Jalan Tanah Ampo difungsikan awal 2011 DENPASAR: Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) VIII Kementerian Pekerjaan Umum akan merampungkan pembangunan proyek jalan Tanah Ampo sepanjang 1,78 kilometer di Provinsi Bali pada akhir tahun ini. Sehingga pada awal 2011, fungsional jalan menuju pintu masuk pelabuhan wisata Tanah Ampo tersebut sudah bisa direalisasikan sepenuhnya. Kepala Pejabat Pembuat Komitmen Balai Jalan VII Denpasar Bali Hidayat, kemarin mengatakan saat ini proses pembangunan jalan tersebut sudah rampung sekitar 85%. Sisanya, akan dilakukan setelah anggaran dalam APBNP 2010 sebesar Rp15 miliar cair. Adapun anggaran yang dialokasikan untuk proyek tersebut dalam APBN 2010 sendiri menurut HIdayat sebesar Rp20 miliar. Sehingga total anggaran yang dialokasikan dalam proyek tersebut mencapai Rp35 miliar. Sumber: BPJN VIII Kementerian PU 8/10 11/10 2 14/10 8/10 11/10 12/10 13/10 14/10 8/10 385 11/10 12/10 13/10 14/10 JAKARTA: PT Adani Global optimistis pembangunan rel kereta api pengangkut batu bara dari Tanjung Enim ke Tanjung Carat, Sumatra Selatan dapat selesai lebih cepat dari rencana awal. Presiden Direktur PT Adani Global Ganeshan V. mengatakan saat ini pihaknya telah menetapkan 150 titik desain untuk menentukan kekuatan tanah dengan memperhatikan kontur tanah hingga kedalaman 50 meter. Dia menambahkan keseluruhan desain rancangan (detail engineering design/ DED) dan perizinan dari proyek tersebut diperkirakan selesai pada Maret 2011 dan akan diajukan kepada pemerintah pusat untuk ditandatangani, selanjutnya segera dilakukan pembangunan konstruksinya. “Proses awalnya cukup cepat, perizinan pada dinas di tingkat 250.000 DWT,” ujarkabupaten sudah manya. suk semua, Maret Profil rel kereta api 2011 nanti, DED-nya yang akan digarap Adani Global sudah bisa diajukan Ahli konstruksi kepada Menteri PerDia menuturkan sePanjang 270 kilometer hubungan. Kalau projumlah ahli konstruksi Lokasi yang dilewati Kab. Muara Enim, Lahat, dan gres ini terus berlaninfrastruktur rel kereta Banyuasin jut, kurang dari 3 taapi dan pelabuhan dari Investasi US$1,6 miliar hun sudah bisa diopeAustralia, China dan Investor • PT Adani Global (98%) rasionalkan,” katanya India masing-masing • Pemda di Sumatra Selatan (2%) kepada Bisnis kematelah mengajukan Kapasitas angkut batu bara 30 juta—35 juta ton per tahun rin. usulan desain yang Pada Agustus lalu, nantinya akan dipilih, Kapasitas saat ini 11 juta ton per tahun PT Adani Global, Bayaitu yang rancanganCadangan batu bara yang 22,5 miliar ton dan Koordinasi Penanya paling relevan belum terangkut saat ini naman Modal untuk diterapkan. (BKPM), Kementerian Sumber: Dari berbagai sumber, diolah Dia menuturkan Perhubungan, PT Buuntuk tahap awal kit Asam, dan Pemprov Sumatra sinya mencapai 30 juta-35 juta akan dibangun satu jalur rel kereSelatan melakukan penanda- ton per tahun. ta api pengangkut batu bara yang Selain itu, pihaknya juga me- melintasi tiga kabupaten yaitu tanganan kerja sama proyek pembangunan rel kereta api pen- ngembangkan pelabuhan khusus Muara Enim, Lahat, dan Banyugangkut batu bara dengan inves- batu bara di kawasan muara Tan- asin, tetapi pada perkembangtasi US$1,65 miliar tersebut. jung Carat yang saat ini memasu- annya tidak menutup kemungProyek ini rencananya dibangun ki tahap desain untuk mening- kinan akan dibangun dua jalur. tahun depan dan beroperasi 2013. katkan kedalaman laut dari 15 Untuk itu, lanjut dia, lahan Ganeshan mengatakan pem- meter menjadi 18 meter, agar ka- yang dibebaskan selebar 50 meter bangunan infrastruktur jalan ke- pal berukuran besar bisa masuk. dengan panjang 270 km yang “Dengan peningkatan keda- akan mampu menampung dua reta api sepanjang 270 km yang akan mengangkut batu bara itu laman laut tersebut, dapat jalur kereta api, sehingga ke dediperkirakan bakal mendongkrak meningkatkan kapasitas kapal pan jika investor menghendaki kapasitas suplai komoditas itu se- dari sebelumnya hanya 85.000 bisa langsung merealisasikan cara nasional mengingat produk- DWT [dead weight ton], menjadi pembangunan jalur kedua. 8/10 11/10 12/10 13/10 14/10 Ganeshan mengaku tidak ada masalah terkait dengan pembebasan lahan karena proyek tersebut telah melewati sejumlah kajian dan pembahasan selama 3 tahun, dan didukung komitmen dari tiga kabupaten yang dilewati tersebut, proyek itu diharapkan selesai dalam kurun waktu 30-40 bulan. “Tahap awal satu jalur, tetapi lahan yang dibebaskan dua jalur, sehingga ke depan jika memungkinkan akan dibangun dua jalur.” Terkait soal pengadaan lahan, Gubernur Sumsel Alex Noerdin pernah menuturkan tidak ada masalah, karena proyek tersebut telah melewati sejumlah kajian dan pembahasan selama 3 tahun serta didukung dengan komitmen dari tiga kabupaten yang dilewati jalur kereta api yakni Muara Enim, Lahat, dan Banyuasin. Sementara dengan pembangunan rel tersebut kapasitas suplai batu bara di Sumatra Selatan pada 3 tahun pertama pengoperasian jalan kereta api angkutan batu bara diperkirakan mencapai 50 juta ton per tahun, atau meningkat 354% dari kapasitas saat ini hanya 11 juta ton per tahun. (06) (redaksi@bisnis.co.id) BISNIS/MCD/ILHAM NESABANA Pendanaan proyek disarankan dari dalam negeri Standar kompetensi perlu diatur JAKARTA: Pemerintah didesak segera mengatur standar kompetensi pelaksana jasa konstruksi yang harus dilakukan oleh sumber daya menusia yang kompeten guna menjaga kualitas bangunan. Ketua Umum Gapeksindo Irwan Kartiwan mengatakan saat ini belum ada ketentuan bahwa semua proyek bangunan itu harus dilakukan oleh tenaga ahli konstruksi dari sebuah badan usaha seperti halnya penggunaan ahli listrik dalam pembuatan instalasi listrik. Dia menambahkan hal itu untuk mengurangi berdirinya bangunan konstruksi sipil yang tidak sesuai dengan standar karena dilakukan oleh orang yang bukan ahlinya. Seperti diketahui, 60% bangunan swasta dikerjakan sendiri oleh masyarakat, bukan suatu bahan usaha. "Akibatnya, saat terjadi bencana alam seperti gempa bumi dan angin puting beliung, banyak bangunan yang hancur karena dibangun oleh orang yang bukan ahlinya," katanya pekan ini. (BISNIS/06) BISNIS INDONESIA BISNIS/RAHMATULLAH KERJA SAMA INFRASTRUKTUR: Presiden Direktur PT Bakrie & Brothers Tbk Bobby Gafur Umar (kanan) berbincang dengan Presiden Direktur Samsung C&T Corporation Yeon Joo Jung (kiri) sebelum menandatangani nota kerja sama di Jakarta, kemarin. Kerja sama dua perusahaan tersebut mencakup di bidang konstruksi, pengembangan infrastruktur dan properti senilai US$2 miliar. Jalan ramah lingkungan dikembangkan DENPASAR: Pusat Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum menjalin kerja sama dengan Jepang, Thailand, Malaysia, dan Vietnam untuk mengembangkan proyek jalan dan penerapan transportasi berkonsep ramah lingkungan di Indonesia. Bentuk kerja sama yang akan dikembangkan berupa pelaksa- 15 120 PONDASI OLEH MIA CHITRA DINISARI Bisnis Indonesia 2 53 12/10 13/10 465 Asing tawarkan desain konstruksi 1,78 km Rp35 miliar Rp3 6/ 1 14/10 BMTR 120 Adani yakin proyek rel cepat selesai Panjang Rencana operasi BHIT 59 10 112 12/10 13/10 BNBR 720 250 5.400 11/10 ASGR 118 naan riset mengenai konsep teknologi ramah lingkungan yang dapat diterapkan di Indonesia. Staf Ahli Menteri PU Bidang Pengembangan Keahlian dan Tenaga Fungsional Purnarahman mengatakan salah satu teknologi yang akan diteliti dalam kerja sama itu yakni teknologi pembangunan dan perbaikan jalan dengan konsep daur ulang. Untuk mengetahui jenis teknologi daur ulang apa yang paling tepat diterapkan, katanya, salah satunya Indonesia akan bekerja sama dengan Jepang yang akan membantu dalam proses riset. “Jepang adalah salah satu negara yang memiliki ilmu dan teknologi yang cukup baik dalam penerapan sistem proyek jalan yang ramah lingkungan. Kami berharap dalam kerja sama ini akan mendapat teknologi baru yang ramah lingkungan yang bisa diterapkan di Indonesia,” ujarnya kemarin. Purnarahman mengatakan hal itu di sela-sela simposium internasional bertema Penerapan Pola Pembangunan Jalan dan Transportasi yang Ramah Lingkungan di Denpasar, Bali. Dia menjelaskan saat ini kebutuhan penerapan proyek berbasis ramah lingkungan sangat mendesak dilaksanakan di Indonesia, karena kondisi alam yang tidak stabil akibat perubahan iklim. Karena itu, diperlukan sistem teknologi yang ke depannya tidak membahayakan bagi lingkungan atau setidaknya bisa menekan kegiatan proyek yang berpengaruh buruk pada lingkungan. Sementara itu, Peneliti Senior Pusat Penelitian dan Pengembangan Kementrian PU Agus B. Sailendra mengatakan syarat teknologi daur ulang yang akan diprioritaskan dikembangkan di proyek jalan di Indonesia yakni teknologi yang ramah lingkungan, memiliki usia ketahanan yang tinggi, dan tidak mudah rusak. JAKARTA: Komisi V DPR mendesak Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk mengoptimalkan pembiayaan dalam negeri, menyusul ketidakpastian komitmen pinjaman atau hibah luar negeri (PHLN) dari sejumlah lembaga donor dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Ketua Komisi V DPR Yasti Soeperdjo Mokoagow mengatakan hingga kini sejumlah proyek yang masuk dalam komitmen PHLN masih terbengkalai akibat sulitnya dana pinjaman luar negeri untuk pembangunan infrastruktur itu. Data Kementerian Menteri Pekerjaan Umum (PU) menunjukkan dari total 41 proyek infrastruktur jalan dan jembatan di lingkup Ditjen Bina Marga, terdapat 25 paket proyek yang mendapat komitmen pinjaman dan/atau hibah luar negeri (PHLN) dengan total nilai pinjaman US$5,59miliar dan hibah US$53 juta. Dia menuturkan lamanya proses pinjaman tersebut karena lembaga pemberi donor biasanya mempunyai syarat ketat yang masih sulit terpenuhi dan kadang banyak pertimbangan sehingga pinjaman itu tidak segera cair. “Komitmen pinjaman luar negeri itu sudah berlangsung lama, tetapi hingga kini belum cair, sehingga menghambat pertumbuhan infrastruktur dalam negeri,” katanya kemarin. Yasti menuturkan pemerintah hendaknya lebih mengoptimalkan sumber pendanaan di dalam negeri yang saat ini jumlahnya di perbankan nasional mencapai Rp2.000 triliun dan masih bisa digunakan untuk pembiayaan sektor infrastruktur di Tanah Air. "Padahal dana di perbankan Indonesia yang nganggur itu sekitar Rp2.000 triliun itu sebenarnya bisa dimanfaatkan dan cukup untuk membiayai pinjaman proyek infrastruktur di Indonesia.” Dirjen Bina Marga Djoko Murjanto mengatakan masih menunggu pembiayaan dari luar negeri karena sudah melakukan komitmen dengan negara dan lembaga donor seperti Spanyol, Korea Selatan, China, Jepang, dan Bank Dunia. Dia menuturkan sambil menunggu pencairan dana tersebut, pihaknya membangun akses jalan guna meningkatkan minat investor dalam memberikan dukungan permodalan. (06) TEKNOLOGI INFORMASI Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010 Data digital capai 1,2 zettabyte 35,2 JAKARTA: Data digital di muka Bumi terus menggelembung hingga menyentuh 1,2 zettabyte pada 2010 seiring dengan peningkatan penggunaan peranti cerdas, dari mulai ponsel, peranti bergerak Internet, PC, kamera digital, peranti surveillance hingga peranti imaging. OLEH RONI YUNIANTO Bisnis Indonesia 101 1 10 10 01 1 0 10 1 0 1 0 1 1 1 0 10 1 1 1 0 10 01 1 01 01 1 0 0 1 00 1 0 0 1 00 1 1 0 0 1 1 0 10 1 0 1 0 1 1 1 0 1 01 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 00 1 1 0 0 1 1 1,2 zettabyte setara dengan 75 miliar iPad berkapasitas penuh 16 gigabyte atau Jumlah postingan pesan seluruh pengguna Twitter di dunia, yang dilakukan setiap hari selama 1 abad. Konsumsi data digital yang beredar di bumi (zettabyte*) * ket: 1 zettabyte = 1.000.000.000.000.000.000.000 bytes atau 1 miliar terabyte 2007 2009 Sumber: International Data Corporation 1,2 2010 Proyeksi pasar Printer Inkjet di Indonesia 2010 JAKARTA: Vendor printer optimistis kuartal IV/2010 menjadi momentum yang memberikan peluang pangsa printer, terutama di segmen printer inkjet multifungsi di bawah Rp1 juta. 01 01 1 0 0 1 001 0 0,16 ,16 Pasar printer inkjet multifungsi akan rajai pasar Segmen industri cetak grafis terbuka Meski demikian, ketika banyak pihak mengkampanyekan digitalisasi atau pengurangan pemakaian kertas (paperless), kenyataannya kebutuhan kertas terus mengalami peningkatan. Fakta itu, kata Adi Rusli, Country Manager EMC Indonesia, bukan disebabkan oleh persoalan faktor teknologi, tetapi pergerakan informasi yang memang begitu cepat. “Karena jumlah informasi yang berkembang cepat, akhirnya kebutuhan kertas dan kapasitas data juga meningkat,” tegasnya beberapa waktu lalu. Sementara itu, Indonesia juga membukukan pertumbuhan data yang begitu pesat, yang diperkirakan mencapai 80% per tahun. “Sulit untuk memprediksi berapa besar pertumbuhan itu. Konsumsi data di dunia dapat mencapai 62% dan akan terus meningkat. Di Indonesia bahkan lebih tinggi lagi yaitu sekitar 80%,” ujar Sal Fernando, Chief Architect EMC Corporation South Asia disela-sela EMC Forum. 0,8 i3 2020 BISNIS/GAK/ILHAM NESABANA SOSOK ‘Aplikasi yang tak ada habisnya’ Mulia Dewi Karnadi, Managing Director, Imaging & Printing Group HewlettPackard (HP) Indonesia, optimistis peluang pasar printer pada kuartal IV atau Oktober-Desember 2010 akan bergerak positif. “Pada kuartal terakhir tahun ini akan terjadi pergeseran yang lebih cepat dari pembelian single function printer ke multifunction printer. Apalagi, printer berjenis multifunction printer sendiri harganya sudah berkisar di bawah Rp1 juta,” ujarnya kepada Bisnis, kemarin. Printer multifungsi merupakan segmen varian printer yang memiliki kemampuan beragam dalam satu perangkat, bisa sekaligus sebagai mesin fax. scanner, maupun mesin fotokopi. Meski demikian, printer inkjet single function, kata Mulia, masih akan kompetitif mengingat harganya yang semakin terjangkau, yaitu di bawah Rp500.000. Sebagai catatan, pangsa pasar printer inkjet terhadap total pasar printer mencapai 90%. HP, tutur Mulia, akan berupaya mempertahankan kepemimpinan pasar terutama di segmen laserjet printer dan juga meningkatkan pangsa pasar di segmen inkjet printer yang diklaim begitu ketat. Pada kuartal II/2010, HP menguasai 24% pangsa pasar inkjet dan 60% pangsa pasar laserjet. Sebagai salah satu strategi menyasar pasar inkjet, HP menggelar roadshow tinta terjangkau, yaitu dari Rp130.000 menjadi Rp68.000 dengan kapasitas yang sama untuk pemakaian sekitar 1,5 bulan. Adapun, pasar printer inkjet HP banyak terserap ke segmen usaha kecil menengah dan konsumer. Industri kreatif Selain itu, papar Dewi, HP juga mulai mengembangkan portofolio cetak Designjet L25500 berteknologi latex untuk industri kreatif dan dirancang untuk meningkatkan kemampuan produksi bisnis Indikator Persentase (%) Rata-rata pertumbuhan pasar inkjet: • kategori single function inkjet • kategori multifunction inkjet Rata-rata pertumbuhan pasar laserjet: • kategori single function • kategori multifunction 15 6 33 44 45 40 BISNIS/MELLY RIANA SARI Sumber: IDC dan vendor cetak sebagai alternatif yang lebih andal dari eco-solvent. Solusi ini memungkinkan industri kecil dan menengah cetak digital maupun signage serta lab foto memanfaatkan keunggulan tersebut untuk aplikasi dalam dan luar ruang secara mudah. “Kontribusi kami bagi industri cetak grafis format lebar di Indonesia saat ini mencapai 30%. Kami pun bertekad untuk terus memimpin tidak hanya untuk segmen cetak teknik, tetapi juga dari grafis dan kreatif,” ujarnya. Dia menambahkan peluang dalam segmen ini, terutama pada aplikasinya di media dalam maupun luar ruang seiring dengan pesatnya pertumbuhan industri periklanan. Hingga saat ini HP telah melayani lebih dari 2.500 permintaan yang digunakan pelanggan untuk mencetak di atas media dengan total luas lebih dari 5 juta m2. Merry Harun, Direktur Divisi Canon PT Datascrip mengatakan pangsa pasar printer multifungsi terus meningkat seiring dengan penurunan pangsa pasar printer fungsi tunggal. Menurut data lembaga riset, printer multifungsi diprediksi tumbuh menjadi 850.000 unit sepanjang 2010 atau naik 70% dibandingkan dengan tahun lalu sebanyak 500.000 unit, didorong semakin terjangkaunya harga yang ditawarkan oleh berbagai vendor. "Tahun depan kami prediksi jumlah antara printer multifungsi dan fungsi tunggal sudah seimbang. Tahun ini penjualan printer multifungsi diprediksi mencapai 850.000 unit, dengan 15% di antaranya merupakan multifungsi dengan mesin faks," ujarnya belum lama ini. Merry optimistis Canon masih memegang pangsa pasar terbesar dengan target penjualan 350.000 unit pada 2010. Sekitar 150.000 unit terjual pada semester 1/2010. Adapun, Epson optimistis untuk dapat menguasai sekitar 30% pangsa pasar printer inkjet, yang sekaligus menandai 10 tahun kehadirannya di Indonesia. (roni.yunianto@bisnis.co.id) GRATIS ROAMING BLACKBERRY: Dua model menggunakan layanan XL Blackberry di Jakarta, kemarin. XL menghadirkan manfaat langsung untuk pelanggan berupa fasilitas gratis internasional roaming data bagi pelanggan XL di tujuh negara yaitu Malaysia (Celcom), Singapura (M1), Kamboja (Hello), Bangladesh (Robi), Sri Lanka (Dialog), Hong Kong (SmartTone), dan Jepang (Softbank). ‘Cloud computing terbentur budaya perusahaan’ OLEH SEPUDIN ZUHRI Bisnis Indonesia JAKARTA: Teknologi cloud computing (komputasi awan) di Indonesia masih terhambat dengan budaya dan kultur perusahaan lokal yang belum siap untuk melepaskan bagian teknologi informasi (TI) di perusahaan kepada pihak ketiga. Director Storage Work Division Technology Solution Group Hewlett Packard (HP) Eril Pasaribu mengatakan teknologi komputasi awan di Indonesia mulai ramai dibicarakan, setelah teknologi virtualisasi terhadap server [pusat data], storage [penyimpanan data diterapkan. “Persoalan hanya soal kebiasaan, budaya dari perusahaan terutama bagian IT, tidak mau kehilangan pekerjaan dan enggan untuk diserahkan kepada pihak ketiga, jika menerapkan cloud computing,” ujarnya kemarin. Cloud computing merupakan jasa penyedia layanan teknologi informasi yang dijalankan oleh vendor sebagai pihak ketiga yang akan menangani seluruh aktivitas TI di suatu perusahaan. Eril menjelaskan teknologi tersebut dipastikan lebih menghemat biaya, terutama bagi perusahaan yang baru dan akan berdiri, karena tidak harus membeli perangkat keras. Dia mencontohkan suatu perusahaan yang baru akan berdiri, tidak perlu untuk membeli perangkat IT, membuat sistem jaringan, karena melalui cloud computing, seluruh aktivitas teknologi di perusahaan tersebut akan dilaksanakan oleh pihak ke- tiga yakni vendor. Karena sarana yang ada dianggap kurang memadai, lanjutnya, layanan berbasis cloud computing belum banyak dinikmati di Indonesia. Vendor siap Menurut Eril, vendor telah siap untuk menerima jasa cloud computing dari perusahaan. “Dari sisi teknologi tidak ada masalah, ini hanya soal kebiasaan dan budaya.” Damien Wong, General Manager Software & Solution HP mengakui meski belum banyak perusahaan di Indonesia yang menggunakan layanan tersebut, tetapi bukan berarti infrastruktur di Tanah Air ini tidak mendukung. “Memang saat ini di Indonesia belum ada public cloud computing, tetapi perusahaan yang menggunakan internal cloud computing sudah banyak. Jadi secara teknologi sudah siap” ujarnya. Director and Country Manager Dell Indonesia Pieter Lydian mengatakan pihaknya juga menyediakan layanan komputasi awan. Dia berpendapat Indonesia dengan wilayah yang sangat luas dan terpisah antarkepulauan, teknologi komputasi awan akan membantu membuat proses bisnis perusahaan menjadi lebih efisien. Saat ini, katanya, total anggaran IT perusahaan sebesar 90% hanya digunakan untuk operasi, tetapi dengan komputasi awan yakni menyerahkan pekerjaan IT kepada pihak lain yakni vendor, maka ongkos operasi akan turun 50%. OLEH RONI YUNIANTO Bisnis Indonesia ilai lebih penggunaan ponsel berbasis sistem operasi Android ternyata mulai diraN sakan Ignatius Rosoinaya Penyami atau akrab dipanggil Igor, vokalis grup hip-hop Saykoji. Kelebihan platform software yang dikenal kaya dengan berbagai aplikasi itu diakuinya di sela-sela demo trial ponsel cerdas berbasis Android Acer Stream kemarin. “Saya baru mencoba [utak-atik] 3 hari yang lalu, ternyata ada aplikasi untuk membuat beat dari Android Market bahkan versi gratisnya juga ada. Aplikasi-aplikasi ini cukup komplet apalagi buat yang suka yang ajib-ajib,” ujarnya. Penyanyi hip-hop yang baru merilis single ‘Narsis’ dengan memilih promosi dalam bentuk ring back tone dibandingkan dengan promosi ‘fisik’ ini mengaku termasuk sebagai golongan yang pertama kali mencoba menggunakan ponsel Android. Menurut Igor, aplikasi itu sangat berguna ketika siapa pun yang sedang dalam beraktivitas atau bepergian mencoba menciptakan beat sebagai awal rangkaian sebuah lagu. Aplikasi itu juga membantu mengatur tempo dan untuk selanjutnya diolah lagi. “Sungguh fun dan aplikasi DJ ini tidak mungkin membuat orang mati Ignatius Rosoinaya Penyami gaya.” LAYANAN INDOSAT: Sejumlah karyawan PT Indosat Tbk melayani pelanggannya di Galeri Indosat Jakarta, belum lama ini. PT Indosat Tbk mengimplementasikan service delivery framework dari Nokia Siemens Networks yang berbasis Oracle Fusion Middleware untuk mengotomasi proses dan penggelaran layanan secara lebih cepat. BISNIS/KELIK TARYONO Potensi pasar ponsel Android besar OLEH RONI YUNIANTO Bisnis Indonesia JAKARTA: Acer Group Indonesia optimistis dengan potensi pasar ponsel Android di Indonesia meski pada saat ini basis penggunanya belum terlalu besar. Husen Halim, Consumer Brand Manager Acer Group Indonesia, mengatakan pihaknya optimistis dengan potensi pasar ponsel cerdas Android di Tanah Air. “Perkembangan teknologi di ponsel cerdas akan cepat, apalagi jika nanti Android Market [kumpulan aplikasi berbasis Android milik Google] dibuka untuk Indo- nesia,” ujarnya kemarin. Menurut Husen, pihaknya juga yakin dengan respons pengguna ponsel terhadap aplikasi video high definition yang kini mulai memperkaya fitur ponsel cerdas. Sebagai contoh, paparnya, aplikasi video dan foto yang kini juga dilengkapi fitur geotag dan fitur pendukung lainnya di ponsel memungkinkan foto dan video di-upload dan langsung di-share tanpa diolah dulu menggunakan peranti komputer. Dokumen foto dan video tersebut sudah menampilkan data lokasi tempat foto dan video direkam. Faktor pendukung lainnya adalah kekayaan aplikasi berbasis Android yang sudah menyentuk ke semua sisi kehidupan. Sebagai contoh aplikasi Android yang dikembangkan untuk informasi restoran, buku, kamus, kitab suci, media, obat, dan informasi lainnya hingga aplikasi yang memiliki kemampuan membaca barcode dan menampilkan informasi produk secara lengkap dengan perbandingan harganya di pasar. Mulai menggeser Saat ini sudah ada 32 negara yang dibuka atau menyediakan aplikasi berbayar Android, sedangkan di Indonesia aplikasi masih gratis. Adapun mengenai besar pasarnya, ponsel berbasis sistem operasi Android mulai memasuki posisi terbesar ke-3 di pasaran saat ini mulai menggeser sistem operasi lainnya. Bahkan pada kuartal III/2010 ada perkiraan sudah memasuki peringkat ke-2. “Begitu besar respons terhadap ponsel Android. Setiap bulannya jumlah aplikasi Android meningkat dengan jumlah antara 15.000 dan17.000 aplikasi, puncaknya terjadi pada Juli 2010,” ujarnya. Acer kembali meluncurkan produk ponsel cerdasnya yang ke-3 Acer Stream yang dibanderol Rp5,49 juta per unit, untuk memperkuat pangsa pasar di segmen smart handheld. "Kami sudah memasok dalam jumlah yang kami nilai memadai sesuai perkembangan pengguna Android di Indonesia melalui distributor resmi Sistech Kharisma," ujarnya di sela-sela peluncuran, kemarin. Acer Stream merupakan ponsel yang dilengkapi mesin berprosesor Qualcomm Snapdragon 1GHz dengan memori (RAM) 512MB yang diklaim mendukung akses cepat ke berbagai situs web dan media streaming. MANUFAKTUR & OTOMOTIF i2 Eropa Korsel 721.334 678.071 Pangsa pasar mobil di AS JanuariSeptember 2010 Big Three (AS) 3.891.244 Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010 Pasok bahan baku Polytama disetop Jepang Pertamina desak seluruh utang dilunasi 3.324.201 The Big Three unjuk gigi di pasar domestik NEW YORK: Produsen mobil Amerika Serikat, yang dikenal dengan nama The Big Three, mulai meningkatkan penguasaan pasar di negeri sendiri. Ford, General Motors, dan Chrysler diselamatkan dari kebangkrutan oleh Pemerintah AS pada 2008. Sejak itu, mereka berjuang untuk mengembalikan kepercayaan konsumen domestik terhadap kualitas produk mereka. Hingga September 2010, total penjualan mobil di Negeri Paman Sam itu sebanyak 8,6 juta unit atau naik 10,3% dari periode yang sama pada 2009. Penjualan Ford tumbuh 21%, hingga 1,4 juta unit, sementara General Motors mampu mencatatkan kenaikan 6,8% dari tahun lalu menjadi 1,6 juta unit. Adapun, Chrysler meraih penjualan 820.220 unit atau lebih tinggi 14.6%. Angka ini menggembirakan di tengah persaingan dengan mobil Jepang, Korea Selatan, dan Eropa. Sumber: American Automobile Association BISNIS/AP/11/ILHAM NESABANA AKSELERASI Smart diluncurkan akhir tahun JAKARTA: PT Mercedes Benz Indonesia (MBI) akan menghadirkan Smart, mobil berukuran kecil berkapasitas dua penumpang, di Indonesia pada akhir tahun ini. Deputy Marketing Director MBI Yuniadi Hartono mengatakan Smart merupakan pilihan ideal bagi penduduk di kota besar dengan mobilitas tinggi di tengah padatnya lalu lintas. “Di Jakarta misalnya, dengan kemacetan yang parah, model ini akan sangat efisien," ujarnya kemarin. MBI mengharapkan hadirnya Smart akan meningkatkan penjualan dan memperkuat posisinya di segmen premium. “Tingginya efisiensi bahan bakar model itu menjadi daya tarik bagi konsumen premium yang semakin peduli terhadap lingkungan,” ujarnya. Smart akan dipasarkan Rp219 juta on the road dan mengincar segmen pasar sendiri. (BISNIS/11) OLEH RUDI ARIFFIANTO Bisnis Indonesia JAKARTA: PT Pertamina (Persero) menyetop pasokan propilena ke PT Polytama Propindo sejak awal September, menyusul belum dilunasinya utang perusahaan petrokimia itu senilai US$21 juta. dition terkait dengan pembayaran utang tersebut. Namun, dia tidak menjelaskan sampai kapan Polytama diberi batas waktu untuk menyelesaikan seluruh utangnya. Akibat dari penghentian pasokan itu, kata Harun, Pertamina terpaksa mengalihkan pasar propilena ke tempat lain, di antaranya dengan jalan mengekspor. “Kami salurkan ke tempat lain. Itu tidak masalah, kami bisa mengekspornya.” Pertamina memasok propilena, bahan baku polipropilena, sebanyak 250.0000 ton per tahun atau 15.000—16.000 ton per bulan ke Polytama. Pasokan itu berasal dari unit FCC (fluid catalytic cracker) kilang Balongan berkapasitas 83.000 barel per hari. Kekisruhan industri petrokimia juga pernah terjadi karena masalah utang piutang yang melibatkan BUMN migas itu dengan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama. Pertamina bahkan menyeret TPPI ke arbitrase nasional karena perusahaan itu gagal bayar utang US$600 juta. Vice President Corporate Communications Pertamina M. Harun mengatakan perseroan sudah menyetop pasokan propilena untuk Polytama sejak awal September karena membesarnya piutang di perusahaan itu. “Memang benar kami sudah setop pasokan propilena ke Polytama karena ada masalah utang. Sampai saat ini Polytama belum melunasi utangnya ke Pertamina senilai US$21 juta,” ungkapnya kepada Bisnis kemarin. Perburuk pasar Polytama merupakan sa- “…kalau masalah Wakil Ketua Umum Bilah satu perusahaan petrodang Pengembangan Bisnis Pertaminakimia terbesar di Tanah Air Asosiasi Industri Aromatik, Polytama tidak dengan kapasitas produksi Olefin, dan Plastik Indone230.000 ton polipropilena segera selesai bisa sia (INAplas), Budi Susanper tahun. Akibat penghento, mengatakan penghentmemperburuk tian pasokan itu, ungkap ian pasokan itu memperbusumber Bisnis, produksi Poruk situasi pasar bahan basituasi.” lytama anjlok menjadi di ku plastik, terutama untuk bawah 150.000 ton per tahun. kantong plastik, karung beras, dan karung Menurut sumber itu, operasi Polytama pupuk yang selama ini hanya dipasok oleh sebenarnya telah terhenti sejak akhir Polytama. Agustus. “Padahal, kapasitas terpasang “Permintaan bahan baku plastik di doPolytama dengan pabrik baru bisa sampai mestik sebenarnya sangat bagus, bisa di420.000 ton per tahun. Karena penghen- katakan sudah terjadi kelangkaan dan katian pasokan propilena ini, praktis Polyta- lau masalah Pertamina-Polytama tidak sema juga akan merugi tahun ini,” ujarnya. gera selesai bisa memperburuk situasi. Harun mengatakan penghentian pasok- Awal pekan ini, beberapa produk tertentu an sebagai upaya perusahaan untuk me- sudah tidak bisa dipasok,” ungkapnya. ngurangi risiko, terkait dengan besarnya Kondisi pasar, kata Budi, sebenarnya tepiutang. “Kami mesti mencari uang, tetapi lah memburuk sejak seretnya pasokan piutang kami menumpuk di perusahaan nafta ke pasar petrokimia Asia karena balain. Agar fair bagi perusahaan, kami nyak terserap ke Eropa, khususnya Jerman. menghentikan pasokan sampai Polytama Jika kondisi tidak berubah hingga akhir bisa melunasi seluruh utangnya.” bulan ini, dikhawatirkan mengancam Hingga saat ini, katanya, kedua perusa- pasokan plastik untuk kebutuhan Natal haan masih terus membahas term and con- dan tahun baru. (rudi.ariffianto@bisnis.co.id) BISNIS/KELIK TARYONO ALAT CUKUR MODERN: (Dari kiri) Marketing Director Philips Asia Pacific Davy Thomas, aktor Ferry Salim, dan Commercial Leader PT Philips Indonesia Hendra Rusmana Liu memperlihatkan alat cukur Senso Touch 3D pada acara peluncurannya di Jakarta, kemarin. Perusahaan itu, yang berkantor pusat di Belanda dengan penjualan global 23 miliar euro pada 2009, meluncurkan alat cukur modern yang dipasarkan dengan harga Rp1,4 juta—Rp3,7 juta. Penjualan mobil nasional bisa tembus 740.000 unit OLEH TRI D PAMENAN Bisnis Indonesia BANGLI, Bali: PT Toyota Astra Motor, agen tunggal pemegang merek Toyota, optimistis penjualan mobil di Tanah Air hingga akhir tahun ini mencapai 720.000740.000 unit, lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya sekitar 700.000 unit. Direktur Pemasaran TAM Joko Trisanyoto mengatakan penjualan bulanan mobil di Indonesia pada tahun ini sekitar 55.000 unit hingga 60.000 unit, tetapi pada Agustus penjualan sempat menyentuh 65.000 unit. “Penjualan memang sempat turun pada September karena pada bulan itu ada libur panjang. Bulan lalu, praktis hanya ada 15 hari kerja,” katanya di sela-sela test drive Toyota New Rush di Bali, kemarin. Apabila pada kuartal IV penjualan bisa mencapai 55.000 per bulan, tutur Joko, berarti hingga akhir tahun ini total penjualan bakal menembus 720.000 unit. Namun, jika dalam 3 bulan ke depan penjualan kembali ke posisi Agustus, penjualan bisa menembus 740.000 unit. “Apalagi menjelang akhir tahun pembe- lian mobil biasanya naik.” Menurut Joko, peningkatan tersebut dipicu oleh banyaknya perusahaan yang membagikan bonus kepada karyawannya. “Selain itu, banyak juga konsumen yang membeli kendaraan pada akhir tahun karena khawatir harga naik pada tahun depan.” Tahun ini, produksi mobil nasional diperkirakan mencapai 700.000 unit, lebih tinggi dari produksi tahun lalu sebanyak 464.816 unit. Produksi diperkirakan bisa mencapai 1 juta unit pada 2014 seiring dengan kondisi pasar yang makin membaik. Joko menambahkan pihaknya menargetkan penjualan New Rush sekitar 1.500 unit per bulan, menyusul peluncuran varian terbaru SUV itu pekan lalu. Dia yakin New Rush mampu memacu permintaan pasar dari sebelumnya sekitar 1.300 unit per bulan. “Dengan peremajaan produk ini, kami harap angka penjualannya dapat naik menjadi 1.500 unit per bulan," ujarnya. Joko mengatakan target penjualan bulanan 1.500 unit hingga akhir tahun sudah optimal karena pasokan dari pabrik juga terbatas. FURNITUR JIBI/ESPOS/RATNA PUSPITA DEWI SUV SPORT PERTAMA: Seorang model berpose di sisi Hyundai New Tucson saat launching mobil tersebut, di Atrium Solo Square, kemarin. Kendaraan tersebut diklaim sebagai sport utility vehicle (SUV) pertama di Indonesia yang bergaya Sport Coupe dengan desain aerodinamis. Kendaraan yang mengusung mesin Theta II 2.0L DOHC MPI dengan transmisi otomatis itu, mampu mencapai tenaga maksimum 166 ps pada 6.200 rpm dan torsi maksimum 20,1 kg/m pada 4.600 rpm. PAL genjot pembangunan kapal BISNIS INDONESIA RUPA-RUPA SURABAYA: PT PAL Indonesia (Persero) menyerahkan produk kapal curah lambung ganda atau double skin bulk carrier (DSBC) berbobot 50.000 dead weight tonnage (DWT) senilai US$29,5 juta pesanan Azurite Invest Ltd, Singapura. Direktur Utama PT PAL Indonesia Harsusanto Sunarwan menyebutkan kapal itu merupakan kapal DSBC ke9 yang dibuat BUMN tersebut sejak 2003 yang keseluruhannya merupakan pesanan perusahaan pelayaran mancanegara, a.l. dari Italia, Jerman, Turki, dan Hong Kong. Menurut dia, permintaan kapal DSBC 50.000 DWT di pasar dunia cenderung tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi ini memberikan peluang bagi PAL yang memiliki kemampuan memproduksi kapal ukuran besar. “Besok [hari ini] kami menyerahkan satu unit kapal DSBC Star 50 Erlyne kepada Azurite Invest. Harga kontraknya US$29,5 juta,” ujarnya kemarin. Acara penyerahan kapal niaga itu rencananya dihadiri oleh Menteri BUMN Mustafa Abubakar. PAL merampungkan kapal itu dalam waktu relatif singkat, yakni 12 bulan, melalui proses full outfitting block system, yakni diproduksi dalam beberapa blok dengan diisi komponen, kemudian badan kapal disatukan di dok. Sistem pengerjaan ini lebih cepat dari sistem selama ini yang butuh waktu lebih dari 1 tahun. Harsusanto menambahkan pembuatan kapal DSBC itu membutuhkan bahan baku baja hingga 8.500 ton, sementara kapasitas angkutnya mencapai 60.000 m3 dan dapat digunakan memuat barang curah seperti biji besi, beras, dan jagung. “Saat ini kami masih mengerjakan dua unit kapal DSBC pesanan perusahaan pelayaran asal Jerman, yang dijadwalkan diserahkan pada tahun depan,” tuturnya. Kapal DSBC Erlyne yang diserahkan kepada Azurite Invest merupakan bagian dari 10 unit kapal yang dirampungkan perseroan pada tahun ini, mencakup beberapa unit kapal perang pesanan Kementerian Pertahanan, kapal escort tug pesanan BP Migas, dan kapal niaga lainnya lagi. Pembiayaan asing Harsusanto mengakui pembangunan kapal di galangan lokal tidak mendapatkan kemudahan dalam segi pendanaan, sebab kapal yang sedang diproduksi tidak dapat dijadikan jaminan ke bank. Untuk itu, pembuatan kapal lebih banyak memanfaatkan lembaga pembiayaan asing. “Di luar negeri, kapal yang dibuat bisa dijaminkan sehingga pemesan kapal merasa nyaman. Perbankan dalam negeri perlu meniru hal itu agar industri galangan lokal memperoleh lebih banyak pesanan,” ujarnya. Selain sulit mendapat dukungan pembiayaan lokal, galangan di dalam negeri juga harus bersaing dengan kapal impor yang mendapatkan pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN). Kondisi ini menimbulkan ketidakpastian berusaha karena galangan lokal harus membayar PPN untuk setiap pembelian komponen. Untuk menggairahkan galangan kapal nasional, pemerintah sedang mengkaji kemungkinan membebaskan pajak pertambahan nilai (PPN) bagi industri perkapalan hingga ke level penyedia subkomponen. Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi sebelumnya mengatakan Kemenperin bersama Ditjen Bea dan Cukai, Ditjen Pajak, dan Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) membahas sejumlah opsi yang bisa dilakukan oleh pemerintah untuk menggairahkan industri galangan. “Perusahaan pelayaran kalau beli kapal tidak bayar PPN. Padahal, galangan kapal masih harus membayar PPN untuk pembelian komponen, pembayaran gaji, dan sebagainya. Ini yang sedang dibahas agar galangan kapal juga bisa mendapatkan kebebasan pembayaran PPN,” tuturnya. (Bisnis, 13 Oktober) (K22) TRANSPORTASI & LOGISTIK i4 MULTIMODA Dermaga II Merak dikeluhkan JAKARTA: Operator kapal penyeberangan di lintasan Merak— Bakauheni mengeluhkan sistem pengamanan penahan benturan kapal dengan dermaga (dolphin) menyusul sering terjadinya benturan kapal dengan side ramp yang menyebabkan lambung kapal robek. Ketua Dewan Pengurus Cabang Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Merak Togar Napitupulu mengatakan kapal yang sandar di dermaga II Merak selalu berbenturan dengan side ramp. Menurut dia, benturan tersebut sangat tidak nyaman sehingga operator mengusulkan agar dilakukan penambahan dolphin. “Kami sudah mengusulkan sejak beberapa waktu lalu untuk keamanan pelayaran, tetapi tidak ada tanggapan,” katanya kemarin. (BISNIS/AJI) Garuda siap bermitra untuk garap Citilink OLEH BAMBANG P. JATMIKO Bisnis Indonesia JAKARTA: Calon emiten, PT Garuda Indonesia (Persero) membuka peluang bagi perusahaan lain untuk digandeng mengelola unit usaha penerbangan murah, Citilink. Direktur Garuda Ari Sapari mengatakan langkah itu dilakukan guna membantu mengembangkan bisnis penerbangan murah (low cost carrier). Saat ini Citilink memiliki armada pesawat sebanyak lima unit dan ke depan jumlah tersebut dinaikkan menjadi 20 unit. "Penambahan pesawat Citilink sangat mendesak menyusul tingginya permintaan terhadap penerbangan low cost carrier (penerbangan tarif murah)," kata Direktur Operasional Garuda, Ari Sapari, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, kemarin. “Semua opsi terbuka untuk mengelola Citilink, termasuk menggandeng perusahaan lain melalui mekanisme joint venture,” ujarnya kemarin. Menurut Ari Sapari, opsi menggandeng perusahaan lain itu dilakukan setelah Citilink dipisahkan (spin off) menjadi perusahaan yang berdiri sendiri. Namun demikian, dia tidak menyebutkan target pemisahan maskapai penerbangan murah milik Garuda itu. Menurut dia, beberapa kendala yang dihadapi jika menjadikan Citilink sebagai anak perusahaan, yaitu keharusan memperoleh Air Operator Certificate (AOC) tersendiri. "Selama ini Citilink menggunakan AOC milik induk perusahaan [Garuda]," katanya. Selain AOC, Citilink juga harus tunduk pada regulasi, terkait dengan standar penerbangan seperti tingkat keamanan penumpang. Terkait dengan penambahan pesawat untuk Citilink, BUMN penerbangan ini juga membuka kemungkinan menggunakan pesawat Airbus. Sejauh ini jenis pesawat yang dioperasikan oleh Citilink jenis Boeing 737 seri 300, 400, dan 500. Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010 Reorganisasi perkeretaapian tuntas Desember Inventarisasi aset PT KA belum selesai OLEH RAYDION SUBIANTORO & TULARJI Bisnis Indonesia JAKARTA: Proses pemisahan fungsi regulator dan operator di sektor perkeretaapian ditargetkan tuntas pada Desember mendatang. Direktur Utama PT Kereta Api Ignasius Jonan menyatakan siap melaksanakan instruksi Wakil Presiden Boediono tersebut untuk mempercepat hal tersebut. “Proses pemisahan selesai pada Desember tahun ini. Kami menyambut baik instruksi Wapres agar dipercepat prosesnya, Audit aset itu peran dari pemerintah,” katanya usai pembahasan tertutup Panitia Kerja Keselamatan Perkeretaapian kemarin. Kendati demikian, kata Jonan, PT KA nantinya tetap berpeluang menjadi penyelenggara prasarana perkeretaapian jika mendapat penugasan dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan. Sekarang pun, tegas dia, PT KA diberi penugasan sebagai penyelenggara prasarana perkeretaapian melalui SK Menhub Nomor KP.219 Tahun 2010 tentang Pelaksana Penyelenggaraan Prasarana Perkeretaapian Umum Yang Ada Saat ini Oleh PT Kereta Api. Sesuai dengan SK tersebut, penyelenggaraan oleh PT KA meliputi kegiatan pengoperasian, perawatan, dan pengusahaan prasarana perkeretaapian. “Kalau sudah ada pemisahan, Ditjen Perkeretaapian Kemenhub yang akan menyelenggarakan prasarana. Namun, tidak menutup kemungkinan PT KA yang akan melakukan penyelenggaraan prasarana kalau mendapat penugasan dari pemerintah,” jelas Jonan. Tundjung Inderawan, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, menuturkan pemisahan badan usaha pengelola sarana dan prasarana perkeretaapian itu masih terganjal oleh belum selesainya proses inventarisasi dan pemisahan aset pemerintah di tubuh PT Kereta Api (persero) oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Masih diproses Menurut dia, sampai saat ini proses inventarisasi aset masih terus dilakukan. “Belum selesai, baru sekitar 60% yang berhasil diinventarisasi,” katanya baru-baru ini. Proses memisahkan aset KA itu meng- alami kesulitan termasuk dalam proses inventarisasi aset yang belum selesai. “Dalam waktu dekat, tentu kami harapkan sudah selesai,” ujarnya. Tundjung sendiri mengakui pihat PT KA belum siap dengan pola pemisahan badan usaha pengelola sarana dan prasarana KA karena perseroan itu selama ini telah ditunjuk menjadi operator sarana sekaligus prasarana. Ketika ditanya target, dia menjelaskan kementeriannya menargetkan proses inventarisasi dan valuasi aset segera selesai sehingga pemisahan pengelola sarana dan prasarana KA bisa direalisasikan sesuai amanat UU. “Pokoknya sekarang semua berjalan karena ini terkait dengan penilaian kinerja dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) terhadap Kemenhub. Karena itu, kami tidak bisa santai. Kami melakukan terus dengan PT KA sampai pemisahan aset selesai. Pokoknya on progress ke arah sana,” katanya. Sementara itu, Wakil Presiden Boediono meminta struktur organisasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) direstrukturisasi untuk memberikan keleluasan bagi tim menginvestigasi kecelakaan transportasi. KNKT nantinya tidak lagi bertanggung jawab kepada Kementerian Perhubungan, tetapi langsung kepada Presiden. Pengalihan kewenangan ini untuk meningkatkan independensi KNKT karena Kemenhub merupakan salah satu objek yang diawasi oleh komite tersebut. Pengalihan kewenangan itu akan dilakukan dengan merevisi Keppres No. 105/1999 yang mengatur tentang KNKT. Restrukturisasi KNKT ini merupakan salah satu dari delapan langkah yang dikeluarkan Wapres Boediono setelah rapat keselamatan transportasi udara kemarin. Rapat diikuti Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Menkopolhukam Djoko Suyanto, Gubernur Banten Ratu Atut Choisiyah, Dirut AP II Rinaldo J. Aziz, dan pejabat terkait. Wapres Boediono mengatakan operator dan regulator harus segera menempuh sejumlah langkah konkret untuk meningkatkan keselamatan transportasi udara karena ini menyangkut nyawa manusia. "Ini masalah yang menyangkut keresahan publik yang semakin meningkat. Jika kami tidak memberi respons baik, kami harus memberi respons secara transparan.” (A. DADAN MUHADA) (raydion@bisnis.co.id/tularji @bisnis.co.id) BISNIS/RAHMATULLAH JET EKSEKUTIF: General Manager Commercial Premiair Lingga Sadoko Bijoyo (kanan) berbincang dengan General Manager Operations Tony D. Hadi (tengah) dan Director of Business Development Embraer Executive Jets Asia Pacific Manfred Baudzus ketika peluncuran jet eksekutif Phenom 300 & Phenom 100 di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, kemarin. Pesawat tersebut merupakan jet eksekutif yang mampu membawa tujuh penumpang dengan daya jelajah 1.800 mil laut (3.334 km). Halim akan jadi bandara penerbangan domestik OLEH A. DADAN MUHADA Bisnis Indonesia JAKARTA: Pemerintah akan memfungsikan kembali Bandara Halim Perdana Kusuma untuk penerbangan domestik komersial sehingga mengurangi beban Bandara Soekarno-Hatta. Yopie Hidayat, juru bicara Wapres Boediono, mengatakan keputusan ini merupakan langkah jangka pendek untuk mengurangi beban Bandara SoekarnoHatta sambil menunggu perluasan bandara tersibuk di Indonesia itu rampung. “Ini merupakan langkah jangka pendek untuk mengurangi beban bandara Soekarno-Hatta. Aturannya sedang disiapkan,” ujarnya seusai rapat mengenai keselamatan transportasi udara, sore ini. Perubahan fungsi Bandara Halim ini merupakan salah satu langkah yang diminta Wapres Boediono dalam meningkatkan keselamatan transportasi udara. Menurut Yopie beban bandara Soekarno-Hatta sudah melampaui batas. Jumlah penumpang per tahun mencapai 30 juta per tahun, dan tahun depan diperkirakan bisa mencapai 40 juta penumpang, dari kapasitas 22 juta penumpang per tahun. Adapun rencana perluasan bandara Seokarno Hatta baru bisa diwujudkan pada 2013-2015, karena masih memerlukan pembebasan lahan. Wapres menugaskan instansi terkait untuk melakukan negosiasi dengan TNI Angkatan Udara dan instansi lainnya untuk membuka penerbangan komersial di Halim Perdana Kusuma itu. Selama ini bandara Halim hanya digunakan untuk kepentingan penerbangan militer, kepresidenan, pesawat sewa, dan rute jangka pendek Jakarta-Bandung. “Kemungkinan akan dibuka untuk beberapa penerbangan domestik ke luar Jawa,” jelasnya. Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan pihaknya akan membuka peluang bagi investor swasta dan asing untuk mempercepat perluasan Bandara Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai melalui skema kemitraan pemerintah swasta (PPP). Tarif sewa Sementara itu, tarif sewa pesawat jet pribadi di Indonesia naik hingga 10% per tahun karena pasar yang terus tumbuh dan meningkatnya biaya operasional. GM Commercial Premiair Lingga Sudoko mengatakan pasar maskapai sewa (carter) cukup bergantung pada kondisi perekonomian, karena konsumen kebanyakan berasal dari korporasi meskipun ada juga yang individu. Dia memaparkan pada tahun ini tarif sewa yang dipatok Premiair untuk pesawat Embraer Legacy 600 adalah US$8.500 per jam untuk rute domestik maupun internasional. (RAYDION SUBIANTORO) AGRIBISNIS & WIRAUSAHA i6 Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010 Rencana pemanfaatan 35 juta ha hutan 'nganggur' Hak Pengusahaan Hutan (HPH) 13,2 juta ha Hutan Tanaman Industri (HTI) 9,18 juta ha Hutan restorasi ekosistem 7,46 juta ha Hutan Tanaman Rakyat (HTR) 5,53 juta ha Pemerintah lebih selektif berikan izin HPH SAGU UNGGUL: BANJARMASIN: Pemerintah akan lebih selektif menentukan perusahaan yang akan diberikan izin untuk mengelola Hak Pengusahaan Hutan (HPH), guna memanfaatkan hutan seluas 13,2 juta hektare dari sekitar 35 juta hektare yang kini tidak dimanfaatkan. Sebaliknya, ujar Iman Santoso Dirjen Bina Kehutanan Kementerian Kehutanan seperti dikutip Antara, untuk pemegang izin HPH yang memang buruk tidak akan diberikan lagi. Namun, dia menjelaskan kesulitannya adalah perusahaan itu bisa berganti nama atau menyewa perusahaan lain, sehingga tidak terlacak. “Saat ini secara nasional terdapat sekitar 304 perusahaan HPH, baik yang bermasalah maupun telah habis masa izinnya. Adapun untuk Hutan Tanaman Industri (HTI) akan dilakukan percepatan penanaman pohon untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri yang kini semakin langka,” ujarnya kemarin. Sumber: Dirjen Bina Usaha Kehutanan Kemenhut Menteri Pertanian Suswono (kiri) mendengarkan penjelasan Departemen Social Outreach & Local Development PT Freeport Indonesia (FI) Yahya Akatiri (kanan) tentang sagu unggul pada lokakarya Sagu di Bogor, Jawa Barat, kemarin. PT FI mengembangkan sagu unggul di area bekas tambang dengan menggandeng masyarakat sekitar di Mimika Papua yang bertujuan meningkatkan kualitas sagu. ANTARA/JAFKHAIRI Produktivitas tanaman sagu dipacu Diversifikasi bahan pangan nonberas belum memuaskan BISNIS/BAS/ILHAM NESABANA OLEH DIENA LESTARI Bisnis Indonesia BERDIKARI JAKARTA: Pemerintah mendorong peningkatan produktivitas tanaman sagu di enam provinsi sebagai penghasil sagu guna mendukung program diversifikasi pangan nonberas. Dana pemberdayaan UKM naik JAKARTA: Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (KUKM-P) DKI optimistis dana pemberdayaan ekonomi masyarakat kelurahan (PEMK) akan bertambah 100% menjadi Rp272 miliar pada 2011. Optimisme ini dihitung dari nilai total pengembalian dana PEMK yang sudah disalurkan melalui 267 koperasi jasa keuangan di enam wilayah DKI hingga akhir 2010 mencapai Rp272 miliar. “Ini belum ditambah alokasi dana program pemberdayaan masyarakat kelurahan bidang bina ekonomi dari APBD DKI tahun depan,” ujar Kadinas KUKM-P Jakarta Reynalda Madjid, kemarin. Angka itu belum ditambah sisa dana PEMK 2010 yang mencapai Rp90 miliar sehingga pihaknya akan memperbesar alokasi ke lebih dari 46.000 pemanfaat di 267 kelurahan. (BISNIS/TDW) Keenam provinsi itu adalah Riau, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua. Rata-rata produksi tanaman sagu saat ini hanya 150 kg-300 kg per pohon dan masih bisa dipacu hingga 500 kg800 kg per pohon. Menteri Pertanian Suswono mengungkapkan yang menjadi kendala pengembangan sagu di Tanah Air adalah sagu belum di- manfaatkan dan ditangani secara intensif dan terpadu oleh para petani. “Selain itu komoditas ini dianggap sebagai bahan pangan inferior. Belum lagi cara budi daya tanaman sagu yang tradisional, sehingga belum optimal dalam meningkatkan perekonomian masyarakat karena belum bernilai tambah,” ujarnya kemarin. Dia menjelaskan pemerintah akan menyosialisasikan aneka olahan sagu yang ekonomis dan sosial tinggi, mengembangkan teknologi dan inovasi pengolahan sagu, mengembangkan kemitraan dengan dunia usaha, dan menciptakan pangsa komoditas sagu di pasar domestik ataupun internasional. Menurut dia, pemilihan sagu sebagai bahan pangan alternatif karena sangat potensial sebagai sumber karbohidrat. Dalam setiap 100 gram sagu terkandung karbohidrat sebanyak 84,7 gram. Dia menambahkan kadar kar- energi. Persaingan antara pangan bohidrat yang terkandung sagu dan energi untuk produk tertenini setara dengan yang terdapat tu, seperti tebu membuat bahan pada tepung beras, singkong, dan pangan lokal dijadikan alternatif kentang. Bahkan, jika dibanding- bahan baku. “Sagu tidak hanya dkan dengan tepung apat dijadikan bahan jagung, dan terigu, pangan, tteapi juga kandungan karbo- Konsumsi sagu biofuel.” masyarakat hidrat tepung sagu Dia mengungkaprelatif lebih tinggi. kan luas area sagu di masih rendah Indonesia Namun, samsaat ini bungnya, konsum- sekitar 0,41 kilo- 1,12 juta hektare, si sagu masyarakat gram per kapita atau 51,3% dari luas masih rendah selahan sagu dunia per tahuan. yang mencapai 2,2 kitar 0,41 kilogram juta hektare. per kapita per taSayangnya, pemanfaatan lahan hun. Angka konsumsi sagu di perkotaan hanya 0,08 kilogram di Tanah Air jauh lebih rendah per kapita per tahun, lebih ren- dibandingkan dengan Malaysia dah dibandingkan dengan kon- dan Thailand. “Padahal di dua sumsi di perdesaan 0,71 kg per negara tersebut hanya memiliki lahan maksimal seluas 1,5% sakapita per tahun. Pilihan sagu, ujar Mentan, ju- ja,” ujarnya. ga didasari pertimbangan munculnya fenomena pemanasan glo- Dusun satu tanam bal dan adanya penggunaan baDalam perkembangan lain, han pangan menjadibahan baku Group Leader Departement Social Outreach and Local Development PT Freeport Indonesia Yahya Alkatiri menyatakan PT Freeport Indonesia bekerja sama dengan Gereja Katolik Keuskupan Timika telah memfasilitasi masyarakat di Kampung Nayaro, Kabupaten Mimika untuk membuat dusun satu tanam (DST) dalam pengembangan sagu. “Kami mengembangkan tanaman sagu di lahan bekas tailing 2 hektare. Per hektarenya terdapat 100 tegakan,” ujarnya. Dia menjelaskan penanaman pertama dimulai pada 2007 dan penanaman kedua pada 2009. Sagu yang ditanam itu baru dapat berproduksi 8 tahun setelah penanaman pertama. Yahya menambahkan produksi diperkirakan mencapai 500 kg800 kg per pohon. Perkiraan produksi ini lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata yang hanya 150 kg-300 kg per pohon. (diena.lestari@bisnis.co.id) Ikopin fasilitasi magang wirausaha di Jepang OLEH MULIA GINTING MUNTHE Bisnis Indonesia JAKARTA ABSENSI SIDIK JARI BANGUN RUMAH BARU, Renovasi, Ruko, Villa, Interior Hnya di PT Sunmega 021- 99999893 / 0812 83818139 Garansi Mutu & Kualitas, Hrg Bersaing. Terpercaya Sejak Thn 2000. (OI/643/10/2010) PAGAR OTOMATIS HEWAN QURBAN MESIN-MESIN AL-AMIEN AQIQAH Sedia kambing Mulai 600 Rb msk aneka menu, grts krm ptng & 50 buku Risalah Aqiqah. 021 7509991 68434577- 97734850 (OI/363/09/2010) Khusus menyewakan/ Beli/ Jual murah Diesel Genset, 50 - 2000 Kva, Hub. 5551292, 55961607, 0813 1134 3338 (OI/423/09/2010) BIRO JASA PT.METROPOLITAN 6348072-6348859Pendirian Fingerprint Tym.neT A81 terbaru dgn fitur: Battery Back Up Internal, Log Data 80.000, Template 3.000, Koneksi lgkp, Include: Proximity Reader, H. mulai dari 2.5jt, plus EM Lock 600 lbs dgn Bracket 4.75jt. Tersedia jg Standalone Mode (Lbh Mrh) 021-63875556 / 63875547/68575763/70226695. (OI/474/07/2010) PerusahaanPT/CV/PD/UD/Toko-DomisiliPerusahaan, SIUP-TDP-NPWP-PKP-UUG-IzinIndustri/Pariwisata, Sertifikat-API-SIUJPT, Komplek Duta MerlinB/32 (OI/343/04/2009) AR-RAHMAN AQIQAH 021-32049426/ 89589393/ 7535062 Sedia Kambing Mulai 600 Rb Msk Aneka Menu, Grts Krm Ptng, (OI/356/09/2010) 50 Buku Aqiqah & Souvenir KAMERA INTERNET CANOPY CHANGLIN WHEEL LOADER 100% Baru Kapasitas 1,7M3 Harga $ 30.999 PT. Sumber Mesin Raya Telp : 021 - 6291408 E-mail : smr@centrin.net.id (OI/580/04/2010) ALAT VENTILATOR Dapatkan Kemudahan Dalam membuka & menutup Pintu gerbang Anda Hubungi: PT.ULTRINDO ADIJAYA Jl. Kr Anyar Permai Blok C39 Telp: 021 - 6246973 - 6247404 PELUANG BISNIS ANDA BLM SUKSES dalm investasi diforex / indx / gold,dll Kami sosialisasikan “PEDOMAN PRAKTIS TRANSAKSI FUTURES” sec tehnikal/ gratis / garansi plus. Antoni 021 3386-7757 (OI/802/10/2010) PENERJEMAH Pengap, Panas, Debu & Activity Menurun? CV. BALLWINDO Spesial Ventilator Tnp Listrik Utk Pbrk+Gudang+ Bhn Stainless Steel + Alumunium Trm Setting Cerobong + Dakting Uap, Kualitas 100% Grnsi 10Th Tlp: 021 - 5404056 / 081387052323 / 021 - 93253077 STAINLESS & BESI TEMPA Specialist Railing Tangga, Pintu Pagar, Folding Gate & Door, Partisi Aluminium & Kaca, Vertical & Horizontal Blinds. Pemasangan Cepat & Garansi 10Thn Hub: SJD Permata Taman Palem A3 No.5 Jkt. Ph. 6802 9999 - 6821 9999 (OI/995/08/2010) BAHAN BANGUNAN UPVC Sieben Laminated/Schoen Putih & Sparlee Door Type OL 108 Warna YT211 Uk 800x2100 & 700x2100(Pintu&Frame)Hub:PT.GUDANGGAJAH LESTARI 021-32988801-02 Fax: 021-6249004. (OI/844/10/2010) BENGKEL Bila Mobil Anda Boros, Kurang Tenaga, Carbon Clean & Tune di NAWILIS Jl. Radio Dalam Raya No.3A; Jl. Tanah Abang I/17 Hub : 0217227330 / 31, 3518627, 3850025 / 26. (OI/476/07/2010) KERJASAMA Menyediakan Driver dr Jawa Data & Dom Jls (Jabodetabek), Phm Jln DKI, Siap lembur,hr/bl PersonlG. Terjamin & Trprcy Sjk 97. 021-53653841 / 32037623 - 0812 10907510 (OI/371/09/2010) APARTEMEN (OI/644/10/2010) KULIT CUMMINS STAMFORD DIESEL GENERATING SET 25-2000 KVA Harga Sangat Murah PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail: smr@centrin.net.id MAJU JAYA Special Pintu Folding Gate, Rolling Door, One sheet+Canopy Poly Carbonate, Pintu Lipat/Dorong, Pagar Tralis Besi, Kusen Aluminium, Pintu Kasa Nyamuk, Krey Aluminium, Vertical Blind, Folding Door penyekat ruang. Terima Service Hub: 5415131, 98712238, 33074692. Fax: 5415131 (OI/278/03/2010) (OI/303/06/2009) FILTER AIR AQUAFILT: Jualmcm2Filterutkkeperluan rmhtgg, Rmhskt, Pabrik, Isi Ulang, Aquarium, Kolam Ikan & Renang, juga carbon active utk Partai/Eceran. Kualitas Prima dan trm pipa mampet tnp rsk lt. Hub : 021 - 5850911 – 70756116 - 32484507 Jkt : 0816 1610 866 - 0812 80288 179. "KULIT ASLI" Furniture, Car, Fashion, Promotion, Walet, Bag, Shoes, etc Harco Elektronik Mangga Dua, Ruko Blok B No. 2 JakartaTelp: 6128888/ www.dhenigleather.com KUNCI OTOMATIS HANDPHONE Dijual 4 Unit POMPA CENTRIFUGAL / KEONG 22 kw, 3 inch, Italy, blm prnh pkai, kondisi 95%, hrg nego hub 0812 88883740 (OI/784/10/2010) OTOMOTIF MOBIL DIJUAL HONDA CRV, Feed, Civic, Accord, Jazz free Vkool + Asuransi, TT, TDP, Mulai 15 jt, Mudah, Dealer resmi Hub : 021 - 70500703 - 91179755 - 0815 9007240. (OI/758/10/2010) Butuh Sewa Mobil Murah di Jakarta. KENKO RENT CAR. Mudah, Murah, Aman dan Nyaman, XENIA Terbaru, Hub: Heri (021) 877 83909 / 0815 8006350. (OI/547/09/2010) (OI/505/09/2010) BIRO BANGUNAN IPAD Wifi 16 g b, Iphone 4G, Vertu Ferrari Replica 5,5Jt, Tag Heur Meridish, Goldvish 7jt, stok terbatas.Infoklik:www.yahuu.usCp:0857.1000.5356 / 993.999.88 / 0818.0880.9288 (OI/507/09/2010) Dikontrakan Apartemen CEMPAKA MAS Blok C1 Lt.19 No.7 Furnis 3Bh, Kmr 2Bh, Wc.AC. Kulkas Wpaper Prthn Rp35Jt, 2Th Rp 60Jt Sblh ITC Cempaka Mas Hub: 91208084 - 4201361 (OI/716/10/2010) H.Normal 2.425.000,H.Disc.1.750.000 Sdh Trmsk Electromagnetic Lock 600 lbs Lkp Dgn Bracket Utk Kuncinya: 021-63875556/63875547/68575763 / 70226695 / sales@sistemkeamanan.com Sedia: Fingerprint Absence & Accs Cntrl Solution, CCTV, IP Cam & Wireless Alarm Sys (OI/475/07/2010) Abadikan perjalanan anda VMM RENT CAR, Innova' 08, Avanza, Kijang Kapsul, Panter, Pick Up, Hrg Ekonomis Hub: 70111137, 5383191, 0812 10111137 (OI/458/09/2010) DAYARENTCAR menyewakanTytaInova,Avanza, Kijang LGX, Xenia,dll. & terima titipan. Hub: 021 - 68667447 / 91977982 / 0818 06763398 Komplek Marna Putra Blok B.No. 83 Kalimalang. (OI/695/10/2010) RNI targetkan kapasitas produksi gula naik 27% OLEH BAMBANG SUPRIYANTO Bisnis Indonesia INDEKOST Kost LAGUNA RESIDENCE , Pria/Wanita Daan Mogot Km.1 Rp.1,5 - 2,2Jt/bln, Cuci, Indovision, Internet, Shower Panas & Dingin, Fitnes, Parkir & Taman Luas. Ph: 5672265 (OI/515/09/2010) RUMAH DIJUAL Rumah MURAH, bagus (Perum. ALFA BARU) samping Alam Sutera Serpong Tangerang HARGA 970jt JUAL 870jt, LB. 108m2 / LT. 150m2, 5kt / 2km, AC, 2LTAngsur1thnnonbunga,angsurlama10thnbunga lbhrendahdrmarkt(111%)Sdhadapenyewa$244tiap bln slama 3 thn. Hub AWAN: 0819 9494 0036. (OI/655/10/2010) PEJATEN / WR BUNCIT, LT.350 / LB 300 m2, 2LT, 4KMT, 4KMD, 1KMP, SHM, List 4400W, LT Marmer. Hub: 68058587, 0817 0111027. MOBIL DISEWAKAN Bila Setir Mobil Anda GETAR Saat di REM. Segera BUBUT DISC BRAKE Anda di NAWILIS Jl.Radio Dlm Ry No.3A, Jl.Tanah Abang I/17 Hub: 7227330 / 31, 3518627, 3850025 / 26. (OI/454/04/2010) PENGEMUDI PROPERTI Acc 1/2% Bng, Lunas Awl bng hilng CASHBACK 5jt, TKR BPKB LSG CAIR s/d 100M, Grsi Plg Bw Uang “Byr 10x Lpt bila ada bng dbwh” PLATINUM Blvd Brt G.65 Kp. Gdg 45851381/ 82 / 83. (OI/504/09/2010) MURAH, AMAN, Berkualitas Arsitek, Renc Desain, Renov, Bgn Baru, Interior, Eksterior, RAB, Prbaikn Bocor, Partisi, Baja Ringan, Konstr. Baja Hub: 87740824, 0812 88185229, 0817 6050771. CUMMINS STAMFORD DIESEL GENERATING SET 25-2000 KVA Harga Sangat Murah PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail: smr@centrin.net.id (OI/277/03/2010) ANTENA ANTENA SOLUTION 40022112 - 83472200 Antena 100rb, Prbola+-300ch 1.5jtok / Tlkom / indvsn, yes/top TV Bs prll 2-10 Tv Lbr Bk (OI/712/10/2010) SJbdtbk. Netview NV88-PanTilt H-264IP Camera Dengan SD Card Utk Local Recording, Hny Rp.2.250.000,Mendapatkan Software 32 Channel, &Tersedia Juga PanTiltMPEG4IPCameraHanyaRp.1.750.000,Hub: 021-63875556 / 63875547 / 68575763 / 70226695 / sales@sistemkeamanan.com K a r s a : Pnrjmh Tersumpah 7 Bhs. Leg: Dep.Keh/Lu, Not, Kdtaan. Jl.Petojo Binatu Ry 29A (Jl.Kaji) Jakpus (dkt Harmoni) Ph. 6322273 / 6320826 / 63869501 (Atr-Jpt Free) JAKARTA: Institut Manajemen Koperasi Indonesia (Ikopin) di Jatinangor, Jabar memfasilitasi program eksekutif pendidikan sarjana pengusaha mandiri melalui kegiatan magang di Jepang dengan target 6.000 orang dalam 5 tahun. Ketua Yayasan Ikopin Muhammad Taufiq mengatakan program ini dilaksanakan lembaga pendidikan khusus ilmu koperasi tersebut untuk memacu pertumbuhan wirausaha baru yang tangguh menghadapi persaingan global. ”Program ini sesuai kesepakatan antara Deputi Pengembangan SDM Kemenkop & UKM dan Ditjen Pembinaan Pelatihan & Produktivitas Depnakertrans,” ujarnya kemarin. Jepang dipilih sebagai tujuan kegiatan magang karena keberhasilan negeri itu membangun kekuatan ekonomi rakyat berbasis koperasi dengan dasar semangat yang telah dikenal dunia yakni bushido dan kaizen, yang bermakna dasar pengembangan kewirausahaan Selain itu, kata Taufiq, Jepang juga memilki program magang (kenshusei) untuk pemuda Indonesia yang dinilai (OI/854/10/2010) TANAH DIJUAL Jual Tanah Kebun sangat Strategis, baik untuk Sawit, Peternakan, Walet 15 KM dari pusat kota Singkawang, jalan aspal, 2 lokasi berdekatan 100 hektar dan 120 hektar (Sertifikat HGU) aman, air cukup (TP) Hub : S i n d y, H p 0 8 1 1 7 0 4 5 1 1 7 E m a i l : cyn_bunk@yahoo.com (OI/736/10/2010) TAILOR Dapatkan Free 1 Celana/ 1 Kemeja di Hariom's Tailor u/ pembuatan 1 Stel Jas. Telp: 021-3457403, 3859999, 0812 1053811 , (OI/351/09/2010) Vanessa bermanfaat bagi pertumbuhan wirausaha nasional yang tangguh dan mandiri. Program pemagangan calon wirausaha ke Jepang dikembangkan Depnakertrans bersama Internasional Manpower Development of Medium and Small Enterprises (IMM) Jepang sejak 1993. Program ini memberi dampak positif bagi pertumbuhan wirausaha baru di Indonesia. ”Banyak di antara mereka yang berhasil menjadi pengusaha serta mampu menciptakan lapangan kerja baru bagi para pemuda di wilayah usahanya. Namun, ada pula yang belum berhasil karena keterbatasan pengetahuan dibandingkan dengan kemampuan di Jepang.” Kendala terbesar yang mereka alami, menurut Taufiq, karena tidak memiliki rasa percaya diri dengan kemampuannya sebagai potensi yang bisa dikembangkan secara bisnis. “Di samping itu. alumni kurang memiliki kemampuan pengelolaan keuangan secara produktif karena kurang memahami persoalan bisnis.” Program ini diprioritaskan bagi lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan pertimbangan memiliki dasar keterampilan teknis, dan umumnya lebih siap mental dan fisik, karena berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. JAKARTA: PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) memproyeksikan kapasitas produksi pabrik gula naik rata-rata 27,5% menjadi 412.200 ton per tahun selama program revitalisasi periode 2010-2014. “Revitalisasi pabrik gula merupakan proses panjang sampai beberapa tahun ke depan. Revitalisasi tidak hanya untuk pabrik (off farm) tetapi juga terkait dengan produksi tebu petani (on farm). Namun, kami memproyeksikan kapasitas produksi gula menjadi 412.000 ton dari sebelumnya sekitar 323.000 ton per tahun,” ungkap Budi Perbawa Aji, Kepala Humas PT RNI, kemarin. Dia menjelaskan program revitalisasi industri gula perusahaan membutuhkan biaya yang besar, sehingga dukungan dana subsidi revitalisasi dari pemerintah sangat membantu. Seperti diketahui, PT Pabrik Gula Rajawali I mendapatkan dana Rp1,169 miliar dan PT Pabrik Gula Rajawali II Rp1,16 miliar. Empat perusahaan lain yang mendapatkan subsidi itu adalah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII senilai Rp9,76 miliar, PTPN X (Rp6,01 miliar), PTPN XI (Rp3,5 Revitalisasi industri gula RNI 2010-2014 (proyeksi rata-rata per tahun) Luas kebun tebu Volume tebu Hablur Kapasitas Produktivitas tebu per ha Produktivitas hablur per ha Rendemen 60.178 hektare 5,15 juta ton 428.295 ton 34.350 TCD (ton per hari) 85,6 ton 7,1 ton 8,31% Sumber: PT Rajawali Nusantara Indonesia miliar), dan PT Candi Baru (Rp554 juta). Budi menjelaskan PG Rajawali I mempunyai empat pabrik gula di Jawa Timur, sedangkan PG Rajawali II mempunyai lima pabrik gula di Jawa Barat. Salah satu pabrik gula di Cirebon, sambungnya, juga mempunyai pabrik pengolahan alkohol. Menurut Budi, revitalisasi industri gula PT RNI tidak semata memacu produksi tetapi juga meningkatkan produktivitas dan kualitas (kadar rendemen tebu) dari petani. i7 Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010 BAHAN BANGUNAN PERANTI KERJA SEMINAR & WORKSHOP HOTEL B.BANGUNAN PROPERTI PERJALANAN TEKNIK TEKNIK OTOMOTIF TRANSPORTASI & LOGISTIK Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010 i5 TRANSIT Kemenhub temukan izin palsu Bongkar muat di Koja naik 30% INSA lakukan klarifikasi internal JAKARTA: Realisasi bongkar muat peti kemas internasional melalui Terminal Peti kemas (TPK) Koja di Pelabuhan Tanjung Priok hingga triwulan III tahun ini mencapai 566.470 TEUs (373.169 bok) atau naik sekitar 30% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 447.756 TEUs (293.176 bok). Laporan produksi TPK Koja menyebutkan peningkatan volume peti kemas itu karena bertambahnya arus kapal pengangkut peti kemas ekspor impor yang menggunakan fasilitas terminal tersebut selama 9 bulan pertama tahun ini. Tahun lalu tercatat hanya 365 unit kapal yang dilayani Koja , sementara kini mencapai sebanyak 377 unit. Arus peti kemas hingga triwulan III 2010 tersebut berasal dari ekspor (muat) 267.704 TEUs (176.456 bok) dan impor (bongkar) 298.766 TEUs (196.713 bok). (BISNIS/K1) OLEH TULARJI & APRIKA R. HERNANDA Bisnis Indonesia JAKARTA: Dokumen izin permohonan pengoperasian kapal asing (PPKA) yang diduga palsu beredar di kalangan operator pelayaran nasional. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan hal itu dan tengah melakukan investigasi mendalam menyusul laporan PPKA palsu yang kini dipegang oleh dua perusahaan penyedia ja- sa angkutan laut di dalam negeri. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bobby Mamahit membenarkan kementeriannya sedang menginvestigasi kasus PPKA palsu itu. “Ya, sedang diselidiki,” katanya kepada Bisnis, kemarin. Dia mengetahui dugaan penerbitan dokumen PPKA palsu tersebut mencuat sejak 2 hari terakhir menyusul pelaporan Administrator Pelabuhan (Adpel) Balikpapan, Kalimantan Timur. Dokumen tersebut merupakan kewenangan Kementerian Perhubungan. Permohonan ini merupakan bukti dapat beroperasinya kapal asing untuk keperluan pelayaran dan angkutan di dalam Operator baru ke Pontianak diduga memicu konflik BISNIS INDONESIA JAKARTA: Kehadiran perusahaan operator baru angkutan peti kemas rute Jakarta-Pontianak diduga memicu konflik internal antara perusahaan pelayaran anggota Indonesian National Shipowners' Association (INSA). Salah satu perusahaan operator baru diketahui tengah merencanakan pelaksanaan angkutan perdana dari Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta) pada 16 Oktober 2010 ke Pelabuhan Pontianak (Kalimantan Barat). “Akibat masuknya operator baru itu kini timbul konflik internal antaroperator kapal feeder domestic sesama anggota INSA,” ujar M. Rosyidi Usman, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) INSA Pontianak kepada Bisnis ketika dikonfirmasikan hal itu, kemarin. Sebab, kata dia, perusahaan operator lama minilai operator baru itu masuk menyalip dalam kesempatan ditengah perusahaan operator lama mengurangi armada beroperasi untuk mencegah kongesti di Pontianak. Perusahaan operator lama terdiri dari PT Tempuran Emas Tbk, PT Tanto Intim Lines, PT Samudera Indonesia Tbk, PT Djakarta Lloyd, PT Wahana Baruna Khatulistiwa, PT Sentosa Ocean Line dan PT Jasatama memprotes masuknya operator baru pada rute tersebut kepada DPC INSA Cabang Pontianak. Mereka memprotes, kata dia, karena sejak sebulan terakhir operator lama itu masing-masing mengurangi satu armada untuk mengurangi antrean kapal di Pontianak. DPC INSA Pontianak, kata dia, telah meminta perusahaan baru tersebut agar bisa menahan dan menunda sementara untuk tidak melayari rute ini sampai kondisi Pelabuhan Pontianak benar-benar bisa terhindar dari kongesti. Hal yang sama juga meminta Ketua Umum DPP7 INSA Johnson W. Sutjipto untuk memfasilitasi agar konflik antarperusahaan pelayaran tidak meluas. “Kami memahami bahwa kebebasan berusaha di mana pun adalah hak setiap warga. Tapi saat ini perlu diproteksi agar tidak memperparah kongesti di Pelabuhan Pontianak,” tuturnya. Di sisi lain, asosiasi pelaku usaha di Pelabuhan Tanjung Priok mendukung kegiatan pemeriksaan karantina terhadap peti kemas impor komoditas pertanian dilakukan sebelum dokumen surat perintah pengeluaran barang (SPPB) diterbitkan Bea dan Cukai. Nursaid, Sekretaris Gabungan Forwarder, Logistik dan Ekspedisi Indonesia (Gafeksi) mengakui idealnya pemeriksaan karantina dilakukan atas barang yang berstatus belum clearance atau keluar pelabuhan untuk melindungi konsumen dari bahaya hama dan penyakit tumbuhan. (K1/K47) DATA KAPAL PENETAPAN RENCANA ALOKASI TAMBAT KAPAL DAN KEGIATAN BONGKAR MUAT PELABUHAN TANJUNG PRIOK PERIODE 14–15 OKTOBER 2010 Nama kapal Pelayaran No bendera agen KADE Pelabuhan Asal Rencana Tujuan keluar Tgl/Jam-Mnt Luar Negeri LOW KIM CHUAN 48.BG ...........................ADMIRAL LINES .........................................................KADE 005...........................KANTANG/THAILAND................................BANJARMASIN/KALSEL ..........................15/10/10 16:00 CTP DELTA. KM EX. SIAU .........................PT CARAKA TIRTA PERKASA. ................................KADE 009...........................PORT KELANG/MALAYSIA .......................PORT KELANG/MALAYSIA.......................15/10/10 00:30 PACIFIC VOYAGER. MV* ...........................PT BAHARI EKA NUSANTARA ................................KADE 302/303..................SRIRACHA/THAILAND ..............................SINGAPORE.................................................15/10/10 20:00 OCEAN FLAVOR.MV...................................PT GESURI LLOYD. ....................................................KADE 303/304..................JAPAN/JEPANG ..........................................SINGAPORE.................................................15/10/10 21:00 WARNOW MASTER. MV.............................DJAKARTA LLOYD.....................................................UTPK I BARAT ...................TANJUNG PELEPAS ...................................SEMARANG/JATENG .................................15/10/10 01:00 YANG JIANG HE. MV* ...............................PT OCEAN GLOBAL SHIPPING ...............................KADE UTPK II ....................SINGAPORE .................................................SINGAPORE.................................................15/10/10 10:00 KMTC INCHEON.MV ...................................PT SAMUDRA INDONESIA........................................KADE UTPK III ...................PUSAN/BUSAN-KORSEL...........................SURABAYA...................................................15/10/10 04:00 ASIAN GYRO. MV*......................................PT NYK LINE INDONESIA ........................................KADE UTPK III ...................SINGAPORE .................................................HO CHI MINH CITY/VTN............................15/10/10 12:00 EASTERN MERMAID. MT* ........................PT ANDHIKA LINE......................................................KADE DKP ..........................MERAK ..........................................................SINGAPORE.................................................15/10/10 17:00 EAGLE ASIA 01.MT.....................................PT ANDHIKA LINE......................................................KADE DKP ..........................SINGAPORE .................................................MERAK..........................................................16/10/10 02:00 SUNNY EXPRESS. MT ...............................MARINE PT PERTAMINA (PERSERO).....................KADE PMB III .....................SINGAPORE .................................................SINGAPORE.................................................15/10/10 23:00 AULAC ANGEL. MT* ..................................PT WASAKA SUDARMA PUTERA. ..........................KADE V MED ......................SINGAPORE .................................................SINGAPORE.................................................15/10/10 23:00 Dalam Negeri: MAHARANI. KM ..........................................PT VINICI INTI LINE...................................................KADE 001............................CIWADAN/BANTEN ....................................SURABAYA...................................................13/10/10 19:00 TIRTA MAS-1. TK Eks SKE4......................PT PATRIA NUSA SEGARA.......................................KADE 003...........................PONTIANAK.................................................PONTIANAK.................................................16/10/10 12:00 GLOBAL MARINA. MT* .............................PT HALUAN SEGARA LINE. ..................................... KADE 004 .........................BENGKULU...................................................BENGKULU...................................................15/10/10 02:00 BERLIAN INDAH. KM*EX=ODOR.............PT NAGAH BERLIAN JAKARTA. .............................DERMAGA 004.PNP .........PANJANG .....................................................BELAWAN/MES...........................................16/10/10 08:00 SAHABAT KAPUAS IV TK EX. AMC1 ......PT SAHABAT KAPUAS..............................................KADE 004U........................PONTIANAK.................................................PONTIANAK.................................................15/10/10 11:00 MERCURY JADE. KM.................................WAHANA BARUNA KHATULISTIWA.......................KADE 004U........................PONTIANAK.................................................PONTIANAK.................................................15/10/10 10:00 KRESNA 21. TK^^.......................................PT KRESNA TIRTA ABADI........................................KADE WALIJAYA ...............MANGGAR ....................................................MANGGAR....................................................15/10/10 08:00 HI 222. BG* Ex =KR22=............................PT KRESNA TIRTA ABADI........................................KADE WALIJAYA ...............MANGGAR ....................................................MANGGAR....................................................15/10/10 08:00 MUNIC 1. KM* ..............................................PT MUNIC LINE........................................................... KADE 107...........................PONTIANAK.................................................PONTIANAK.................................................14/10/10 02:00 TANJUNG JOHOR XXXVI TK. ..................PT JASATAMA KEMASINDO .................................... KADE 108...........................PAKAN BARU ..............................................PAKAN BARU..............................................15/10/10 23:59 TANTO KITA KM..........................................PT TANTO INTIM LINE............................................... KADE 111 .............................MAKASSAR/U.PANDANG..........................MAKASSAR/U.PANDANG..........................15/10/10 16:00 SOECHI CHEMICAL XIX. MT*...................PT LINGGA MARINTAMA .......................................... KADE DKP .........................CILACAP .......................................................CILACAP.......................................................15/10/10 02:00 Pindah Sandar: URANUS-7 EKS URANUS EKS JIN AN 33.........PT SAMUDRA INDONESIA........................................KADE 109............................SINGAPORE .................................................PANJANG.....................................................14/10/10 02:00 BAO YING.MV..............................................PT GESURI LLOYD. .................................................... KADE 203..........................XINGANG/PRC.............................................XINGANG/PRC.............................................16/10/10 12:00 KOTA HADIAH,MV......................................PT PILINDO MEGAH SELATAN. ............................... UTPK.I.UTARA ..................SINGAPORE .................................................SINGAPORE.................................................14/10/10 23:00 AGUNG SEJATI. LCT*................................MEKAR SEJATI KHARISMA ..................................... DERMAGA 004.PNP........SEBUKU ........................................................BALIKPAPAN...............................................15/10/10 02:00 LINTAS NUSANTARA.KM..........................WAHANA BARUNA KHATULISTIWA....................... KADE 115 (DSB) ................PALEMBANG................................................PALEMBANG................................................14/10/10 23:00 (K1) negeri. PPKA palsu itu kini diduga dikantongi oleh dua perusahaan. Sayangnya, Bobby mengaku belum dapat menyebutkan nama perusahaan tersebut karena masih dalam proses investigasi. Namun demikian, dia mengungkapkan dokumen tersebut kini hanya dikeluarkan untuk perusahaan yang mengoperasikan armada untuk angkutan laut penunjang fasilitas lepas pantai (off shore) menyusul kebijakan asas cabotage. PPKA untuk pelayaran selain itu kini sudah diterbitkan lagi karena keperluan angkutan domestik harus dilayani menggunakan armada berbendera Merah Putih. Penerbitan PPKA masih dimungkinkan hanya di sektor angkutan penunjang lepas pantai (off shore) sebab pengoperasian kapal berbedera asing di sektor ini masih diperbolehkan hingga 1 Januari 2010 sesuai dengan kebijakan asas cabotage. Klarifikasi Di lain pihak, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Johnson W. Sutjipto mengatakan pihaknya sedang melakukan klarifikasi terhadap anggota terkait dengan beredarnya isu itu. Dia menjelaskan pihaknya menghormati proses investigasi yang dilakukan Kemenhub atas laporan PPKA palsu tersebut. “Kami baru mendengar isu itu dan sekarang klarifikasi ke anggota sedang dilakukan,” ujarnya saat dikonfirmasi Bisnis. INSA pernah menolak mengeluarkan klarifikasi 13 dokumen kapal AHTS berbendera asing dari 41 dokumen yang diajukan selama Januari 2009 hingga Februari 2010 karena melanggar ketentuan batas usia kapal. Dokumen klarifikasi itu diajukan oleh sejumlah perusahaan off shore nasional seiring dengan segera ditutupnya peluang kapal berbendera asing. (tularji@bisnis. co.id/aprika.hernanda@bisnis.co.id) REGIONAL Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010 ELTY LPKR 186 5 690 11/ 10 12/ 10 13/ 10 14/ 10 8/ 10 KIJA 265 120 179 8/ 10 ASRI 560 12/ 10 13/ 10 14/ 10 8/ 10 12/ 10 13/ 10 14/ 10 5/ 6/ 110 13/110 14/ 8/ 10 10 275 11/ 10 12/ 10 13/ 10 14/ 10 TRUB 630 15 235 24/ 26/1012 30/ 12 8/ 1012 11/ 12/ 10 TRAM 330 0 130 11/ 10 BLTA 230 5 225 11/ 10 MIRA 136 8/ 10 85 20 600 11/ 10 12/ 10 13/ 10 14/ 10 8/ 10 11/ 10 1 83 12/ 10 13/ 10 14/ 10 8/ 10 11/ 10 12/ 10 13/ 10 14/ 10 Anggota koperasi di Babel naik 8,55% PANGKALPINANG: Anggota koperasi di Provinsi Bangka Belitung (Babel) pada 2010 meningkat sebesar 8,55% menjadi 88.273 orang dari 81.319 orang pada 2009. "Peningkatan jumlah anggota koperasi di Babel lebih disebabkan oleh semakin berkembangnya koperasi yang ada," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Babel Budiman Ginting kemarin. Seiring dengan meningkatnya jumlah anggota koperasi berdampak pada meningkatnya jumlah manajer koperasi. "Peningkatan terjadi di kabupaten/kota yang mengalami pertumbuhan ekonomi, sedangkan untuk tingkat provinsi hanya ada satu koperasi," kata Budiman. Menurut dia, sekarang pendirian koperasi harus melalui notaris, pemerintah hanya mengesahkan saja. Jumlah anggota koperasi di Provinsi Babel Anggota 2009 2010 Manajer Karyawan 148 160 1.520 1.580 81.319 88.273 PULIHKAN KELISTRIKAN WASIOR: Sejumlah petugas PLN bekerja keras memasang jaringan yang roboh akibat banjir bandang beberapa waktu lalu di Wasior, Papua Barat, kemarin. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan kapasitas 3 X 400 kW sebanyak tiga unit sudah bisa beroperasi normal sejak Rabu, yang terendam lumpur hingga 60 cm pada saat bencana. Saat ini kelistrikan di Wasior sudah mencapai 80% beban puncak saat normal sebelum bencana mencapai sekitar 800 kW dengan jam operasi 18 jam perhari dan jumlah pelanggan 1200 pelanggan. ANTARA/HO-AGUS Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Babel ANTARA/ILHAM NESABANA NUSANTARA Turap Kali Sentiong ditangani JAKARTA: Terkait ambrolnya sisi Kali Sentiong Rabu (13 Oktober), Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi DKI Jakarta segera memasang sheet pile (turap) sepanjang 30 meter sisi kali, mengingat selain sisi kali ambrol, sebagian ruas Jalan Bendungan Jago juga mengalami longsor. “Hari ini akan dicek dulu. Bagaimana kondisinya agar perbaikan bisa dilakukan menyeluruh, apakah cukup di sheet pile saja atau perlu dikasih geronjong juga,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jakarta Ery Basworo kemarin. Hingga kemarin, ruas jalan aspal yang ambrol hanya dibatasi oleh pot tanaman. Menurut Ery ambrolnya satu sisi ruas jalan akibat tanah di bawah aspal terkena abrasi aliran sungai. (BISNIS/TDW) Investor bertambah 20 per hari JAKARTA: Pascaperesmian unit pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) Bidang Penanaman Modal Provinsi DKI Jakarta, Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) DKI Jakarta mencatat penambahan 20 calon investor dalam dan luar negeri setiap harinya. Penambahan jumlah investor yang cukup signifikan ini semakin memperkuat optimisme Pemprov DKI Jakarta untuk mencapai kenaikan nilai investasi di DKI Jakarta sebesar 10% di tahun depan. “Ini menjadi bukti efektivitas PTSP yang sudah kami resmikan sejak 22 September lalu, di mana pengurusan surat izin usaha semakin mudah dan cepat,” ujar Kepala BPMP DKI Jakarta Terman Siregar kemarin. (BISNIS/TDW) Koridor IX busway harus jadi JAKARTA: Rencana pengoperasian busway koridor IX rute Pinang Ranti—Pluit dan koridor X Cililitan—Tanjung Priok pada Desember 2010 jangan hanya menjadi janji manis untuk meredam keresahan warga karena masalah kemacetan lalu lintas di Jakarta. Pengurus harian Institut Studi Transporasi A. Izzul Waro mengatakan masalah kemacetan lalu lintas tersebut telah menjadi isu nasional sehingga dia mendesak Pemprov DKI agar segera mengatasinya. Dia mengatakan rencana Pemprov DKI dan Badan Layanan Umum Transjakarta Busway mengoperasikan koridor IX dan X tidak boleh meleset dari jadwalnya seperti yang terjadi pada koridor XIII rute Lebak Bulus—Harmoni yang sempat tertunda sekitar 3 tahun. (BISNIS/NA) Tunjangan sertifikasi guru cair JAKARTA: Tunjangan sertifikasi guru sebesar Rp2,2 juta per orang setiap bulan yang tertunda selama 10 bulan terakhir dipastikan akan cair 18 Oktober 2010. Kepala Dinas Pendidikan Taufik Yudhi Mulyanto mengatakan penundaan pencairan tersebut terjadi karena adanya kendala dalam proses administrasi. “Jika pada tahun sebelumnya dana dari APBN pemerintah pusat langsung disalurkan melalui rekening guru yang bersangkutan, tahun ini dititipkan ke APBD,” ujar Taufik saat ditemui di Balaikota, Rabu. (BISNIS/TDW) Pemprov Kepri siap suntik modal BPD Bank Riau Kepri akan kembangkan divisi syariah OLEH SUYONO SAPUTRA Bisnis Indonesia Pemkab Pelalawan 3,0% BATAM: Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menjanjikan dalam waktu dekat akan membahas besaran nilai penyertaan saham daerah itu dalam struktur pemegang saham Bank Riau Kepri bersama DPRD Kepri untuk dianggarkan dalam APBD 2011. Gubernur Provinsi Kepulauan Riau M. Sani menegaskan komitmen daerah itu untuk mendukung Bank Riau Kepri akan diwujudkan dengan menyetorkan penyertaan modal dalam struktur pemegang saham bank daerah tersebut. “Namun saya belum bisa memberikan berapa nilainya karena masih akan dibahas dalam waktu dekat bersama DPRD untuk dianggarkan dalam APBD 2011,” ujarnya seusai peluncuran nama baru Bank Riau Kepri kemarin. Dalam laporan keuangan Bank Riau Kepri per Juni 2010, susunan pemegang saham bank daerah tersebut dimiliki oleh 18 pemerintah daerah yang terdiri dari Pemerintah Provinsi Riau sebesar 43,87% dan sisanya oleh pemerintah kabupaten/ kota di Provinsi Riau dan Kepri. Untuk pemkota dan kabupaten di Kepri, sebanyak enam pemkot/kab tercatat sebagai pemegang saham yakni Pemkot Batam sebesar 0,84%, Tanjung Pinang 0,86%, Kabupaten Natuna 2,24%, Bintan 2,85%, dan Karimun 1,08%. Pemprov Kepri belum tercatat sebagai pemegang saham kendati bank yang berganti nama dari Bank Riau menjadi Bank Riau Kepri itu sudah mencerminkan keterkaitan dua provinsi bersaudara itu. “Walaupun saat ini Provinsi Kepri belum memiliki penyertaan modal 1,2% Pemkab Kuantan Singingi 0,8% Pemkab Rokan Hulu Pemkot Dumai 0,8% 3,6% Pemkab Rokan Hilir Pemkab Lingga 2,2% Pemkab Karimun 1,1% Pemkab Siak Susunan pemegang saham Bank Riau Kepri Pemkab Bintan Pemkab Natuna 2,9% Pemkot Tanjung Pinang 0,9% Pemprov Riau 43,9% (%) Pemkab Indragiri Hilir 3,7% Pemkab Indragiri Hulu 1,9% OLEH NURUDIN ABDULLAH Bisnis Indonesia Pemkot Batam 0,2% 1,9% 1,0% Pemkab Bengkalis Pemkab Kampar 13,8% 15,7% Sumber: Bank Riau Kepri, September 2010 Pemkot Pekanbaru 1,4% BISNIS/ILHAM NESABANA dalam Bank Riau Kepri, tapi saya yakin tidak lama lagi Pak Sani [Gubernur Kepri] akan segera menyetorkan sahamnya,” kata Gubernur Riau Rusli Zainal. Dia mengharapkan adanya peningkatan aset bank daerah itu di Kepri yang saat ini tercatat sebesar Rp1,7 triliun dari total keseluruhan aset Bank Riau Kepri sebesar Rp13 triliun. “Bank ini terus menunjukkan perkembangan yang signifikan. Rasio kredit terhadap simpanannya pun sudah melebihi batas minimal yang ditetapkan Bank Indonesia. Saya yakin masa depan Bank Riau Kepri akan semakin baik,” papar Rusli. Bank Syariah Dirut Bank Riau Kepri Erzon, mengemukakan pihaknya telah menyusun beberapa program kerja dalam rangka mempererat keterkaitan antara Provinsi Riau dan Kepri. “Di antaranya dengan menyiapkan pembentukan divisi syariah yang mungkin saja akan dipusatkan di Kepri,” ujarnya. Rusli berpendapat tidak tertutup kemungkinan jika divisi syariah Bank Riau Kepri akan dipusatkan di salah satu kota di Kepri sehingga terjadi pemerataan dalam pengembangan bank ini ke depan. Upah provinsi perlu bedakan UMKM-industri Dia berharap pergantian logo dan nama baru ini menjadikan kinerja Bank Riau Kepri semakin baik tidak saja dalam menghimpun dana tapi juga dalam pembiayaan usaha produktif di tengah masyarakat. Pada Maret tahun ini, Bank Pembangunan Daerah (BPD) se Sumatra, termasuk BPD Riau (sebelum berganti jadi Bank Riau Kepri) sepakat untuk bersinergi dalam mendukung program percepatan pembangunan infrastruktur yang direkomendasikan dalam Forum Gubernur Sumatra akhir November tahun lalu. Erzon menegaskan kesepakatan untuk bersinergi itu menjadi dasar pemikiran diselenggarakannya rapat koordinasi BPD se-Sumatra. Salah satu rekomendasi Forum Gubernur se-Sumatra adalah mempercepat pembangunan pembangkit listrik di daerah yang masih krisis, jalan tol, jalur kereta api, pelabuhan, dan transportasi udara, termasuk juga wacana pembangunan jembatan Selat Sunda dan Dumai—Malaka. Menurut Erzon, pembangunan infrastruktur tersebut sifatnya strategis dan juga padat modal sehingga perlu riset lebih lanjut untuk melihat skala prioritas dan cost and benefit dari proyek tersebut. (suyono. saputra@bisnis.co.id) JAKARTA: Pemprov DKI Jakarta perlu memisahkan antara sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan sektor industri dalam menetapkan standar upah minimum provinsi (UMP) pada 2011 agar tidak menimbulkan masalah bagi usaha tersebut. Ketua Federasi Serikat Pekerja Logam, Elektronik dan Mesin Indonesia Hardjono mengatakan penetapan UMP yang tidak mempertimbangkan kondisi sektor UMKM dapat mengancam kelangsungan usaha tersebut yang berdampak timbulnya pemutusan hubungan kerja. “Berdasarkan perkembangan sektor UMKM dan industri serta tingkat inflasi yang berkembang, kami memprediksi kenaikan upah minimum provinsi di DKI Jakarta pada 2011 sebesar 7%,” katanya kemarin. Pemprov DKI sebelumnya berencana menaikkan UMKM tahun 2011 sebesar 5%-10% dari yang berlaku sekarang sebesar Rp1.118.009 per bulan menjadi sekitar Rp1.173.909 hingga Rp1.229.809 per bulan. Menurut Hardjono, penetapan besaran kenaikan UMP harus berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku mencapai sebesar 100% dari kebutuhan hidup layak (KHL) sehingga untuk wilayah Jakarta sekitar 7% dari UMP DKI pada 2010 sebesar Rp1.118.009 per bulan. Kenaikan UMP tersebut, lanjutnya, diharap- kan tidak menitikberatkan bagi kelangsungan hidup UMKM yang selama ini menyerap banyak tenaga kerja dan menekan jumlah pengangguran yang manjadi masalah di Indonesia. Standar umum Dia mengatakan Pemprov DKI dan pemerintah daerah lain dalam menetapkan selain UMP yang belum memisahkan antara standar upah pekerja sektor UMKM dan industri, besaran standar juga masih bersifat umum untuk semua status pekerja. Sebab, lanjutnya, dalam menetapkan standar UMP tersebut tidak lagi dibedakan antara yang lajang dan yang sudah berkeluarga. “Padahal kebutuhan hidup layak bagi pekerja yang sudah berkeluarga dan punya anak dengan yang masih lajang jelas berbeda,” katanya. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) DKI Jakarta Deded Sukendar sebelumnya mengatakan Dewan Pengupahan Daerah DKI tengah membahas UMP DKI 2011 dengan menampung aspirasi dari serikat pekerja dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Pihak serikat buruh menginginkan kenaikan disesuaikan dengan KHL sekarang sehingga kenaikannya mencapai 25% dari UMP tahun ini, sedangkan pihak Apindo menolak usulan itu karena KHL harus dikaitkan dengan produktivitas setiap pekerja yang besarannya berbeda antara yang satu dengan lainnya. Belanja Pemprov Sumut baru terealisasi 40% OLEH MASTER SIHOTANG Bisnis Indonesia MEDAN: Realisasi belanja Pemprov Sumatra Utara Tahun Anggaran (TA) 2010 baru terealisasi 40% dari RAPBD 2010 sebesar Rp3,8 triliun sampai September tahun ini. “Belanja sebesar itu sudah jauh lebih maju dibandingkan dengan periode sama tahun anggaran 2009 hanya 25%,” ujar Sekretaris Daerah Pemprov Sumut R. E. Nainggolan kepada Bisnis, kemarin. Menurut dia, sejak awal tahun sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Sumut sudah dibolehkan melakukan pengerjaaan fisik sebagian proyek yang sifatnya mendesak. Dengan demikian, tuturnya, realisasi belanja bisa digenjot sampai akhir tahun terealisasi 90% dari total anggaran 2010. “Saya optimistis realisasi anggaran tahun ini bisa mencapai 90% dari total RAPBD Sumut. Itu sudah bagus dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya antara 70%-80%,” tuturnya. Biasanya, kata dia, sejumlah SKPD menggenjot proyek di akhir tahun mulai September, Oktober, dan November setiap tahun. Agar belanja anggaran tidak menumpuk di akhir tahun, paparnya, sebagian SKPD sudah ada yang melakukan tender proyek di awal tahun. Nainggolan tidak menampik bahwa realisasi belanja tidak bisa digenjot semua pada awal tahun karena pemasukan pendapatan asli daerah (PAD) biasanya menumpuk pada bulan Juli dan Agustus setiap tahun. “Kalau ada proyek atau program yang dijalankan pada awal tahun dananya bersumber dari sisa anggaran proyek [Silpa]. Jadi, Silpa salah satu pendorong dimulainya proram di daerah ini,” tuturnya. Birokrasi berbelit Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sumut Chaidir Ritonga mengatakan rendahnya daya serap anggaran di Sumut terkait dengan mental pejabat dan birokrasi yang masih belum tersentuh reformasi di daerah ini. Pameo, kalau bisa dipersulit mengapa dipermudah, menurut dia, masih melekat kuat di lingkungan birokrasi, sehingga orientasi birokrasi masih berkutat apa yang saya dapatkan kalau mempercepat sebuah program. Dengan kata lain, menurut Chaidir, birokrasi di daerah ini belum mereformasi diri, sehingga para pegawai negeri sipil masih memanfaatkan kekuasaan mencari keuntungan pribadi. Apabila ada alasan anggaran belum cair hingga semester II/2010, dan program tidak bisa dijalankan, merupakan keanehan dalam era reformasi ini. “Penguasa di daerah ini harus mereformasi birokrasi minimal menciutkan SKPD yang tidak perlu atau anggarannya di bawah Rp10 miliar per tahun. Dengan demikian birokrasi kecil, namun pelayanan kepada masyarakat semakin dapat ditingkatkan.”
Similar documents
Esia malah caplok Flexi
MENCAPAI Rp21 TRILIUN: Direktur Utama Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) Nahid Hudaya menjawab pertanyaan wartawan dalam sebuah acara di Jakarta, belum lama ini. Total kredit yang dijamin P...
More informationKupon obligasi terangkat
pemodal global masih menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi. Perlu dicatat, 30% investasi global masuk ke surat utang.” Saat ini, lanjutnya, negara dengan mesin pertumbuhan ekonomi yang terj...
More information