Dana ke pasar kian deras

Transcription

Dana ke pasar kian deras
REDAKSI
(021) 57901023
(021) 70642362
MARKETING
Iklan: (021) 70643688
Sirkulasi: 0811887123
JUMAT, 15 OKTOBER 2010
R E F E R E N S I B I S N I S T E R P E R C AYA
TAHUN XXV No. 8522
TERBIT 28 Halaman
www.bisnis.com
INDEKS SAHAM
JBA-25
IHSG 3,618.48
▲ 6.50 (0.18%)
BISNIS-27 325.39
▲ 1.05 (0.32%)
Hang Seng 23,852.17
▲ 394.48 (1.68%)
KLSE 1,496.38
▼ 0.59 (0.04%)
Nikkei 9,583.51
▲ 180.00 (1.91%)
STI 3,195.02
▼ 7.14 (0.22%)
DJIA*) 11,096.08
▲75.68 (0.69%)
FTSE*) 5,747.35
▲ 85.76 (1.51%)
KURS TENGAH VALAS
IHSG
32.699,27
14 Oktober 2010
32.011,52
3.618,48
3.546,95
LQ45
BISNIS-27
674,73
659,41
325,39
318,85
08/10 11/10
12/10
13/10
14/10
Ket: *) Posisi 13 Oktober 2010
Euro/Rp US$/Rp
14 Oktober 2010
EUR 12,564.44
▲ 102.20 (0.82%)
GBP 14,257.65
▲ 137.29 (0.97%)
HKD 1,149.58
▼ 0.98 (0.08%)
JPY (100) 10,970.40
▲ 67.78 (0.62%)
12.564,44
SGD 6,895.88
▲53.14 (0.78%)
USD 8,921.00
▼ 6.00 (0.07%)
AUD 8,896.60
▲ 75.26 (0.85%)
THB 299.02
▼ 0.20 (0.07%)
12.442,67
8.921,00
8.922,00
08/10 11/10
12/10 13/10 14/10
Kurs Bea Masuk 11 - 17 Okt. 2010, Rp8.930,55/US$
Dana ke pasar kian deras
Rupiah dekati level terkuat, indeks cetak rekor baru
OLEH BASTANUL SIREGAR
Bisnis Indonesia
BISNIS/ANDRY T. KURNIADY
MENYOKONG PEMBIAYAAN: Presiden Direktur
PT Astra Sedaya Finance (ASF) mendengarkan pertanyaan
dalam sebuah acara di Jakarta, belum lama ini. ASF meraih
pinjaman modal kerja US$240 juta atau setara dengan
Rp2,14 triliun bertenor 3 tahun dari 10 bank lokal dan asing
guna menyokong pembiayaan hingga awal tahun depan.
JAKARTA: Aliran dana
asing yang masuk ke Indonesia kian deras sejalan dengan bullish bursa
regional dan inflasi domestik yang relatif terkendali di tengah pengetatan kebijakan moneter
sejumlah negara Asia.
• Raih pinjaman Hal. 4
NAVIGASI
Peluang resesi: Potensi Amerika Serikat masuk ke dalam resesi ekonomi yang lebih buruk
mencapai 35% sampai 40%. (Hal. 3)
ASF raih pinjaman: PT Astra Sedaya Finance
(ASF) meraih pinjaman modal kerja US$240 juta dari 10 bank lokal dan asing . (Hal. 4)
Ekspansi Matahari: Matahari Putra Prima
menyiapkan dana Rp30 triliun untuk pembukaan 10-15 gerai Hypermart. (Hal. 5)
RUU Nakes: Rancangan Undang-Undang
tentang Tenaga Kesehatan (Nakes) masuk prioritas pembahasan Prolegnas 2011. (Hal. 6)
Ekspansi geotermal: Pengembang listrik
TAJUK
erdagangan saham di Bursa Efek
Indonesia kian menggeliat. Namun, rendahnya kapitalisasi
dan minimnya basis
pemodal lokal membuat daya tahannya
rendah terhadap serangan hot money.
(Hal. 11)
P
panas bumi mendesak pemerintah
segera menerbitkan aturan penjualan energi panas
bumi kepada PLN.
(Hal. 8)
Adu bukti: Korea
Securities dan Arpeni Pratama
mengajukan bukti
di persidangan
guna memperkuat
dalilnya masingmasing. (Hal. 9)
IPO Podomoro: Agung Podomoro Land menetapkan harga saham pencatatan perdana
pada kisaran Rp350-Rp450 per saham. (Hal. f1)
Pendapatan Bukit Asam: Bukit Asam hingga akhir September 2010 diproyeksikan mencatat pendapatan Rp8,2 triliun. (Hal. f5)
Dapen dapat insentif: Pemerintah akan memberikan insentif bagi dana pensiun guna menaikkan kontribusinya terhadap PDB. (Hal. f8)
Proyek rel: PT Adani Global optimistis pembangunan rel KA pengangkut batu bara di Sumatra Selatan dapat selesai lebih cepat. (Hal. i1)
Bahan baku Polytama: Pertamina menyetop
pasokan propilena ke Polytama Propindo sejak
awal September. (Hal. i2)
Reorganisasi perkeretaapian: Proses
pemisahan fungsi regulator dan operator di
sektor perkeretaapian
ditargetkan tuntas
Desember. (Hal i4)
Izin palsu: Dokumen
izin permohonan pengoperasian kapal asing
yang diduga palsu
beredar di kalangan
operator pelayaran
nasional. (Hal. i5)
Eceran:
Edisi Minggu
beredar hari ini
Rp5.900
E-MAIL:
redaksi@bisnis.co.id
iklan@bisnis.co.id
sirkulasi@bisnis.co.id
Indeks harga saham gabungan
(IHSG) kemarin kembali mencetak rekor tertingginya di level
3.618,48, dengan nilai transaksi
perdagangan harian terbesar sepanjang sejarah, Rp8,9 triliun,
memperbarui rekor yang dicapai
hari sebelumnya, Rp8,5 triliun.
Bullish bursa regional, seperti ditunjukkan indeks saham MSCI
Asia-Pacific yang menanjak hingga
ke level tertinggi dalam 2 tahun,
ditopang antara lain oleh kenaikan harga komoditas utama
seperti minyak mentah, batu
bara, dan minyak sawit mentah.
Sementara itu, nilai tukar rupiah kemarin diperdagangkan
Rp8.918 pada pukul 16.00. Rupiah
sempat
menyentuh
Rp8.900 pada 30 September
lalu, sehari sebelum Badan Pusat Statistik mengumumkan
laju inflasi tahunan yang terkendali, 5,08%.
Level Rp8.900 tersebut merupakan yang terkuat sejak Juni
2007. Sepanjang tahun berjalan, rupiah terapresiasi 5,2%,
melanjutkan penguatan 16% pada tahun lalu.
Dalam perdagangan kemarin,
indeks didorong terutama saham
sektor pertambangan dengan
kontribusi 93,01% diikuti sektor
infrastruktur 35,18%. Secara individual, saham PT Perusahaan
Gas Negara Tbk memberikan
kontribusi terbesar, disusul PT
Adaro Energy Tbk dan PT Indo
Tambangraya Tbk.
Catatan khusus diberikan pada
saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) yang harganya terus tergerus. Di tengah ketidakpastian rencana merger divisi
Flexi dengan Esia-PT Bakrie Telecom Tbk, harga saham Telkom
kemarin ditutup flat Rp9.050.
Sepanjang tahun berjalan, saham Telkom melemah hampir
4% di tengah keuntungan IHSG
38%. Padahal secara historis,
rally IHSG biasanya berbarengan
dengan kenaikan saham Telkom
sebagai blue chip berkapitalisasi
pasar terbesar kedua setelah PT
Astra International Tbk.
Kepala Riset PT Valbury Asia
T
Bank Sentral Thailand
dan Korea melakukannya
sekali. Di Indonesia, BI
menaikkan persentase
giro wajib minimumnya.
Bank Sentral Singapura
mulai mengotak-atik
kebijakan nilai tukarnya,
dan kemarin sampai pada
Hasjim menilai saham batu bara, bank, dan infrastruktur akan
kembali menjadi penggerak utama bursa nasioal. Price to earning
ratio bursa Indonesia sebesar 15
kali dinilai masih lebih rendah dibandingkan dengan periode 2007
yang mencapai 19 kali.
Manfaatkan momentum
ekanan laju inflasi
yang melanda Asia
telah memaksa
berbagai bank sentral
memperketat kebijakan
moneternya. Bank
Sentral India misalnya,
sepanjang tahun ini
telah menaikkan suku
bunganya sebanyak
empat kali, Malaysia tiga
kali, Taiwan dua kali.
kesimpulan untuk
mengapresiasi dolarnya.
Bersamaan dengan
kelanjutan depresiasi
struktural dolar AS,
serangkaian kebijakan
tersebut akhirnya turut
mendorong nilai tukar
rupiah dan mata uang Asia
lainnya ke level yang lebih
tinggi, sebagaimana terjadi
pada
indeks harga saham
sejumlah bursa kawasan.
Bagi Indonesia, dengan
iklim investasi yang relatif
terkendali dan sentimen
positif dari sisi kenaikan
harga sejumlah komoditas
ekspor, sudah selayaknya
fenomena tersebut
dijadikan sebagai momentum pemulihan ekonomi.
Mumpung uang panas
itu belum pergi.
Indeks
e sektoral
e
a
pertanian
p
Harga komoditas
2.226,59
Tertinggi
r
pada
a 14 Okt.. 2.226,59
6
Terendah
r
pada
a 25 Mei.
e 1.427,35
7
Rata
Rata-rata
t rata
7
1.817,35
2.832,35
Indeks
e sektoral
k
p t
pertambangan
ng
Tertinggi
i
pada
a 14 Okt.
2.832,5
2
Terendah
e
pada
a 25 Mei. 1.941,23
2
Rata-rata
a
2
2.347,23
Jan. Feb.
Mar.
Apr.
Mei.
Jun.
Jul.
Agt.
Sep.
Rp8.918/US$
Pergerakan rupiah
Tertinggi pada 25 Mei.
Terendah pada 30 Sep.
Rata-rata
14 Mei.
9.378
8.908
9.046
15 Jun.
15 Jul.
16 Agt.
Sumber: Bloomberg, diolah
Securities Khrisna D. Setiawan
menyatakan pupusnya kekhawatiran akan adanya pemberlakuan
kebijakan pengetatan dan resesi
yang lebih dalam menjadi faktor
terus mengalirnya dana.
“Banjir likuiditas saat ini
menggerakkan investor menyalurkan dana ke aset dengan imbal
hasil tinggi seperti saham. Pilihan
akhirnya jatuh ke negara yang
memberikan return tinggi. Indonesia adalah salah satunya,” katanya di Jakarta, kemarin.
Dari Tokyo, Dirut Bursa Efek
Indonesia Ito Warsito mengatakan
investor portofolio dari Jepang secara bertahap mulai memperbesar
investasinya di saham emiten di
Indonesia karena mencari return
investasi yang tinggi.
“Meski jumlahnya relatif lebih
kecil dibandingkan dengan inves-
15 Sep.
15 Okt.
BISNIS/BSIADI PURDIYANTO
tasi dari AS dan Eropa melalui
fund manager di Hong Kong atau
Singapura, pemodal Jepang yang
mencari high growth, perlahan
switching investasi ke saham
emiten di Indonesia,” katanya.
Khrisna menilai kondisi perekonomian dan situasi politik
yang relatif stabil mampu menjaga dana asing yang masuk bertahan lebih lama di pasar.
Kendati investor asing dapat
menarik dananya sewaktu-waktu, Khrisna menilai aksi ini tidak
akan terjadi dalam waktu dekat.
“Secara logika memang begitu.
Investor asing kalau memang terjadi apa-apa akan mencari aman
dan menarik dananya. Cuma sejauh ini belum ada indikasi ke sana. Mereka masih betah di sini.”
Khrisna menambahkan aksi
borong saham juga terjadi karena
investor mengantisipasi laporan
kinerja keuangan kuartal III/2010
yang segera dirilis.
Analis PT RBS Asia Securities
Indonesia Stephan Hasjim mengungkapkan laba bursa masih berpotensi tumbuh 16% pada tahun
ini, dan meningkat pada tahun
depan sebesar 20%, terutama akibat kenaikan harga komoditas.
“Industri berorientasi ekonomi
domestik seperti konsumer, otomotif, ritel, bank dan semen tercatat sudah melampaui pasar dalam 9 bulan pertama tahun ini,
kecuali sektor telekomunikasi
dan gas,” paparnya dalam laporan riset 13 Oktober.
Di sisi lain, sektor yang sensitif
dengan permintaan ekspor seperti batu bara, logam, dan sawit
masih underperformed. Tren ini
berbalik dari capaian 2009.
Analis PT Reliance Securities
Gina Novrina Nasution menyatakan harga sejumlah komoditas
utama terlihat masih berada dalam tren meningkat seiring dengan menguatnya permintaan.
“Kalaupun terjadi koreksi sampai akhir tahun ini, saya kira masih dalam kisaran yang wajar karena secara fundamental terlihat
ada perbaikan. Mulai dirilisnya
laporan keuangan kuartal III juga
akan menjadi positif untuk saham-saham berbasis komoditas.”
Senada dengan Gina, Lanang
Trihardian, analis Syailendra Capital, menambahkan secara
umum terlihat ada peningkatan
kinerja terutama pada emiten
pertambangan dan perkebunan.
Kepala Riset PT BNI Securities
Tbk Norico Gaman meyakini kenaikan harga minyak sawit mentah yang mempertahankan rally
kenaikan harga saham emiten
sawit dalam 10 hari terakhir ini
masih belum akan berakhir.
“Harga sawit masih berpotensi
menguat. Saya prediksikan sampai
akhir tahun harga CPO akan tembus US$1.000 per ton,” katanya.
Analis JPMorgan Securities Simone Yeoh menilai kenaikan harga
CPO membuat prediksi pendapatan dan laba bersih terhadap emiten
perkebunan di Asia juga meningkat, dengan konsensus 5%-22%.
Ekonom PT Bank Negara Indonesia Tbk Rosady T.A Montol
mengatakan keputusan Bank Indonesia (BI) yang belum akan
menurunkan suku bunga mengonfirmasi semakin atraktifnya
aset domestik bagi investor asing.
Apresiasi rupiah semakin didukung berbagai sentimen positif
dari membaiknya perekonomian
global. “Hal ini berpotensi menjaga masuknya dana asing yang
menguntungkan rupiah meski
pergerakannya berada dalam
pengawalan BI,” katanya.
Namun, sambung Kepala Perdagangan Valuta Asing PT Bank
Resona Perdania Lindawati Susanto, BI tidak akan tinggal diam
dengan penguatan ini. “Rupiah
menguat mengikuti bullish pasar.
BI akan mencegah penguatan rupiah,” katanya. (bastanul.siregar
@bisnis.co.id)
Reportase: 16/BERLIANA ELISABETH S/
IRVIN AVRIANO/ARIF GUNAWAN S./
RATNA ARIYANTI/WISNU WIJAYA
RI-Jepang sepakati megaproyek US$52,9 miliar
OLEH AHMAD DJAUHAR
Bisnis Indonesia
TOKYO: Jepang dan Indonesia
menyepakati kerja sama fase pertama megaproyek baru senilai
US$52,9 miliar untuk menyiapkan pengembangan infrastruktur
pada dua koridor ekonomi Sumatra Timur-Barat Laut Jawa dan
Jalur Pantura, dengan penekanan
skema pembiayaan melalui public private partnership (PPP).
Rencana implementasi megaproyek tersebut merupakan bagian dari penyiapan enam koridor ekonomi (Indonesian Economic Development Corridor/IEDC)
yang mencakup sebagian besar
wilayah Indonesia, terutama untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi daerah dan meningkatkan sistem konektivitas nasional.
Keempat koridor ekonomi yang
akan dikembangkan kemudian
adalah Kalimantan dan Sulawesi
Barat [masuk dalam fase kedua],
Jatim-Bali-Nusa Tenggara, dan
koridor Papua [fase ketiga].
Nilai proyek untuk koridor satu
senilai US$52,9 miliar itu melipu- menunjukkan arah pengembangti pembangunan infrastruktur an ekonomi Indonesia yang metransportasi udara (1 proyek seni- rupakan bagian tak terpisahkan
lai US$1,4 miliar), transportasi dari pembangunan negara kita,”
darat (3 proyek, US$300 juta), ujarnya pada konferensi pers gatransportasi laut (7 proyek, bungan seusai Forum Ekonomi
US$2,6 miliar), jalan tol (15 pro- Gabungan Indonesia-Jepang yang
yek, US$18 miliar), kereta api (8 digelar di gedung Keidanren
(Kadin), Tokproyek, US$17,1
Jepang.
miliar), jembat...koridor ekonomi ba- yo,Dialog
itu
an Selat Sunda
(1
proyek, ru tersebut akan men- juga dihadiri
MoUS$11 miliar),
ciptakan efek bergan- Menperin
hamad S. Hikelistrikan (4
da bagi pengembang- dayat, Mendag
proyek, US$1,8
Mari Elka Pamiliar), dan air
an ekonomi.
ngestu, Mentebersih (5 prori ESDM Daryek,
US$800
win Z. Saleh, Kepala BKPM Gita
juta).
Menko Perekonomian Hatta Wirjawan, Wakil Menhub BamRajasa mengungkapkan kesepa- bang Susantono, dan Ketua Kadin
katan tersebut merupakan lang- Indonesia Suryo B. Sulisto. Sekah maju yang akan memacu ki- jumlah pebisnis Indonesia juga
nerja ekonomi nasional, meng- hadir dalam dialog itu.
Sementara itu, dari Jepang hadir
ingat koridor ekonomi baru tersebut akan menciptakan efek ber- Wakil Senior Menteri Ekonomi,
ganda bagi pengembangan eko- Perdagangan, dan Industri (METI)
Tadahiro Matsushita, Menteri Pernomi secara keseluruhan.
“Kerja sama ini sangat penting tanahan, Infrastruktur, Transpordan memiliki nilai strategis serta tasi, dan Turisme (MLIT) Sumio
Mabuchi, serta Ketua Keidanren Hiromasa Yonekura.
Selain itu, pertemuan kemarin
juga menghasilkan rancangan
New Work Plan 2010 yang meliputi empat hal pokok berupa.
Pertama, studi pengembangan mega-hub Jakarta dan Surabaya, kedua, rencana induk pengembangan Kalimantan dan Sulawesi beserta rencana konsep
untuk Jatim-Bali-Nusa Tenggara
dan Papua. Ketiga, pengembangan aturan dan kelembagaan termasuk Project Development Fund
dan Viability Gap Funding, serta
keempat, formulasi skema pembiayaan bagi pembangit listrik
geotermal dan pembangkit listrik
batu bara.
Mengingat
penekanan
program
IEDC adalah
infrastruktur
yang berkaitan dengan
kelancaran
konektivitas,
Hatta dan Su-
mio menyampaikan bahwa untuk mempercepat kerja sama bidang itu, kedua negara akan menyelenggarakan pertemuan berkala di level wakil menteri. Pertemuan pertama akan dilaksanakan di Jakarta awal Desember.
Untuk mempercepat pelaksanaan IEDC, ungkap Hatta, kedua pihak akan mengutamakan empat
hal sebagai program prioritas yaitu
kerja sama sektor ketenagalistrikan, melakukan alih teknologi untuk mendorong pengurangan emisi gas rumah hijau, mengenalkan
inisiatif komunitas pintar, dan
mempercepat pelaksanaan program yang tercakup dalam rencana
pengembangan Metropolitan Priority. (ahmad.djauhar@bisnis.co.id)
MAKROEKONOMI
2
Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010
DINAMIKA
Tunggakan pajak dievaluasi
JAKARTA: Direktorat Jenderal Pajak
(DJP) dinilai sebaiknya mengevaluasi kolektibilitas data tunggakan pajak yang ada
dalam rangka mengoptimalkan kegiatan
pencairan piutang pajak.
Pengamat Pajak dari UI Gunadi, kemarin,
mengatakan bila tunggakan pajak tidak berkualitas, perbaikan apa pun yang dilakukan
tidak akan berpengaruh signifikan terhadap
pencairan tunggakan.
BPK menemukan piutang pajak belum
tertagih dan berisiko macet senilai Rp7,62
triliun. Realisasi pencairan piutang pajak
pada 2005-2008 juga turun. (BISNIS/ACA)
Obligasi samurai diterbitkan lagi
JAKARTA: Pemerintah berencana menerbitkan kembali obligasi negara berdenominasi yen (samurai bond) pada awal November 2010 dengan total target indikatif mendekati Rp6 triliun.
Menkeu Agus D. W. Martowardojo mengatakan Japan Bank International Corporation
menyediakan penjaminan atas penerbitan
samurai bond sebesar US$1,5 miliar untuk
2009-2010.
“[Target penerbitan] Samurai bond [2010]
itu jumlahnya Rp3triliun—Rp6 triliun. Kami harapkan efektif pada minggu pertama atau kedua November,” jelasnya, kemarin. (BISNIS/AGI)
TINJAU WASIOR:
Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (kedua kiri)
didampingi Ibu Negara Ani
Yudhoyono (kiri) meninjau
Wasior, Papua, pascabencana banjir bandang
dan tanah longsor, kemarin.
Menurut Presiden, isu pembalakan liar yang mengakibatkan bencana di wilayah
itu tidak benar.
RUMGAPRES/DUDI ANUNG
Pertumbuhan penduduk di atas proyeksi
Pemerintah diminta antisipasi lonjakan kebutuhan lapangan kerja
Dana daerah dapat naik
JAKARTA: Alokasi dana transfer ke daerah dalam RAPBN 2011 masih mungkin dinaikkan dari angka yang dipatok saat ini
sebesar Rp364,1 triliun.
Deputi Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah Kementerian PPN/Bappenas
Max Pohan mengemukakan pada saat ini pemerintah dan Badan Anggaran DPR membahas besaran alokasi dana transfer ke daerah dalam RAPBN 2011.
"Sekarang angkanya masih bergerak karena masih dalam pembahasan di DPR. Bisa
saja dinaikkan karena salah satu penyebab
kesenjangan ekonomi antardaerah adalah
kurangnya alokasi dana transfer ke daerah.”
Paparnya, kemarin. (BISNIS/ACA)
Dirjen pajak larang ijon
JAKARTA: Dirjen Pajak mengimbau seluruh aparat pajak untuk tidak melakukan
praktek ijon pajak menjelang akhir tahun ini.
Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan
Humas Ditjen Pajak Iqbal Alamsjah mengatakan imbauan itu disampaikan melalui Surat Pengumuman tentang Pelunasan PPh
No. PENG-07/PJ.09/2010.
Praktik ijon pajak, dilakukan guna menutup kekurangan penerimaan menjelang tutup tahun dengan meminta wajib pajak melunasi sebagian atau seluruhnya pajak terutang (PPh Pasal 29), yang seharusnya bisa
dibayar paling lambat tanggal 25 bulan ketiga setelah tahun pajak berakhir. (BISNIS/ACA)
OLEH AGUST SUPRIADI
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Realisasi
pertumbuhan penduduk
Indonesia mencapai
1,49% per tahun, atau di
atas proyeksi pemerintah yang menetapkan
angka di kisaran 0,74%
hingga 1,18% per tahun.
Dalam Agenda 21 Indonesia
yang diterbitkan pada 1997, pemerintah, termasuk, Kementerian Lingkungan Hidup bekerja
sama dengan United Nations Development Programme (UNDP),
laju pertumbuhan penduduk Indonesia dihitung dalam 3 skenario, yakni 1,18%, 0,97%, dan
0,74%.
“Indonesia harus berhati-hati
dengan laju pertumbuhan ini.
Laju pertumbuhan penduduk ternyata 1,49% di atas yang diproyeksikan. Indonesia sudah perlu
waspada kalau datanya seperti
ini,” ujar Sekjen DPD RI Siti Nurbaya dalam Diskusi Akademik
bertajuk Penduduk sebagai
Subjek Pembangunan Berkelan-
jutan Menuju Masyarakat Sejahtera, kemarin.
Dia mengatakan angka itu
mengandung implikasi yang cukup berat bagi pemerintah untuk
memenuhi pelayanan barang dan
jasa dengan asumsi linier sebagaimana konsep Agenda 21.
Secara terpisah, Latif Adam,
Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi
Lembaga Ilmu Pendidikan Indonesia (P2E LIPI), menilai tingkat
pertumbuhan penduduk yang
melampaui 1% per tahunnya
akan banyak menimbulkan masalah bagi Indonesia.
Masalah yang ditimbulkan,
jelasnya, a.l. sulitnya memenuhi
pasokan kebutuhan pangan karena permintaan terus meningkat.
Dia juga mengatakan pemerintah
perlu mewaspadai lonjakan angka pengangguran, karena tingginya kebutuhan akan lapangan
kerja.
“Itu akan jadi beban. Memang
akan ada bonus demografi, tapi
itu kan lebih pada perhatian dari
sisi penawaran. Demand juga harus diperhatikan seperti penyediaan lapangan pekerjaan,” ujarnya, kepada Bisnis, kemarin.
Untuk itu, dia menilai pemerintah harus mendorong sektor-sektor pendorong pertumbuhan
Jumlah penduduk Indonesia sejak 1960 s/d 2012
(juta orang)
260
Keterangan :
Angka rata-rata 170,92
220
Angka terakhir 248,22
pada 2012 (proyeksi)
Angka terendah 170,92
pada 1960
180
140
100
19601964
19701974
19801984
19901994
JAKARTA: Pemerintah memperkirakan sisa lebih penggunaan
anggaran (Silpa) pada akhir tahun
ini mencapai Rp14 triliun akibat
kegagalan pelaksanaan reformasi
birokrasi di sejumlah kementerian/lembaga (K/L) negara.
Menteri Keuangan Agus D. W.
Martowardojo menuturkan dalam APBNP 2010 ada dana cadangan reformasi birokrasi yang
cukup besar. Namun, hingga saat
ini tidak dapat diimplementasikan oleh K/L sehingga kemungkinan akan tercatat sebagai Silpa.
“Dana itu bisa-bisa tidak terca-
pai, totalnya sekitar Rp14 triliun,”
ujar Menkeu seusai menghadiri
rapat kerja dengan Komisi XI
DPR, kemarin.
Menurut dia, potensi Silpa itu
berasal dari dana yang dicadangkan untuk kebutuhan remunerasi
K/L yang mampu mempercepat
pembenahan birokrasi. Jika K/L
tertentu dinilai mampu melakukan reformasi birokrasi, maka
dana remunerasi segera dicairkan
oleh Kemenkeu.
“Hal tersebut didasarkan pada
prestasi dari K/L dalam proses
perbaikan kelembagaan. Memang mesti ada proses yang [harus] dilalui mempersiapkan kelembagaannya,” tambahnya.
56
SEC
Sebelumnya, Everett Ernest
Mangindaan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, mengatakan jika
tahun lalu sudah ada 5 K/L yang
telah diremunerasi, tahun ini rencananya menyusul tujuh K/L
lain.
Ketujuh K/L tersebut adalah
Kemenko Perekonomian, Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional, TNI,
Polri, Kejagung, Kemenko Kesra,
Kemenko Polhukam, Kementerian Perindustrian dan Kementerian ESDM.
Dia menambahkan pemerintah
menargetkan pada 2011 seluruh
20002004
20102014
Sumber: Bloomberg
BISNIS/T. PURNAMA
yang lebih menciptakan kesempatan kerja tinggi. Contohnya,
sektor perdagangan yang lebih
mengarah kepada sektor informal
karena berpengaruh pula terhadap tingkat kemiskinan.
Revitalisasi KB
Di sisi lain, dia menilai pemerintah perlu merevitalisasi program Keluarga Berencana (KB)
yang mulai menurun perannya
pasca-Orde Baru. Artinya, pemerintah harus mengontrol kembali
pertumbuhan penduduk melalui
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Jumlah penduduk, tambahnya,
sering menjadi persoalan yang
dilematis. Di satu sisi, banyaknya
jumlah penduduk adalah modal
dasar dan potensi, tetapi di sisi
lain sering menimbulkan masalah jika tidak dikelola dengan
baik, seperti masalah kesehatan,
pendidikan, ekonomi, dan sosial.
Lebih jauh, Hasil Sensus Penduduk 2010 menunjukkan bahwa
hanya dua provinsi, yakni Jawa
Tengah dan Jawa Timur yang
masuk dalam kriteria strict 0,74%.
Artinya hanya dua provinsi yang
dapat menjaga laju pertumbuhan
selama 10 tahun terakhir.
Silpa 2010 diperkirakan Rp14 triliun
OLEH AGUST SUPRIADI
Bisnis Indonesia
248,22
K/L telah mendapatkan remunerasi.
Belum berjalan
Lebih jauh, Agus menyinyalir
belum berjalannya reformasi
birokrasi itu menjadi salah satu
penyebab rendahnya penyerapan
anggaran belanja negara. Dia
menyebutkan realisasi belanja
negara sampai 7 Oktober baru sebesar 51% dari total pagu sebesar
Rp1126,1 triliun di APBN-P 2010.
“Kalau penyerapan dan pengeluaran anggaran selisihnya 1%—
2% [dibandingkan realisasi per 7
Oktober 2009]. Sekarang ini lebih
kecil dibandingkan dengan tahun
lalu. Ini yang diharapkan dapat
bisa ditingkatkan,” paparnya.
Untuk itu, Agus menugaskan
Dirjen Anggaran dan Dirjen Perbendaharaan Negara untuk meminta keterangan kepada semua
K/L mengenai rendahnya penyerapan. Menkeu juga telah melayangkan surat ke seluruh K/L
agar memperbaiki kualitas belanja dan mempercepat pelaksanaan
anggaran.
Sementara itu, dari sisi penerimaan, lanjut Agus, realisasinya
lebih tinggi 5% dibandingkan
dengan periode yang sama tahun
lalu, yakni sebesar 61% dari target Rp990,5 triliun, sehingga ada
Silpa dalam APBN-P 2010 pada
akhir tahun.
Sementara itu, tujuh provinsi
masuk dalam kriteria moderat
1,18% dan 12 provinsi berada di
bawah rata-rata. Sisanya melebihi
1,49%, bahkan Provinsi Papua
memiliki laju pertumbuhan penduduk tertinggi, yakni sebesar
5,46%.
Adapun jumlah penduduk Indonesia saat ini mencapai 237,6
juta jiwa atau lebih tinggi sebesar
4,6 juta jiwa dari proyeksi dalam
Agenda 21 yang sebesar 233,019
juta jiwa.
Berdasarkan Hasil Sementara
Sensus Penduduk 2010, dengan
luas wilayah Indonesia yang
mencapai 1.910.931 km2, maka
rata-rata tingkat kepadatan penduduk Indonesia adalah sebesar
124 orang per kilo meter persegi.
Jakarta merupakan provinsi
yang paling padat penduduknya,
yakni sebesar 14.440 orang per
km2, sedangkan provinsi yang paling rendah tingkat kepadatan
penduduknya adalah Provinsi Papua Barat sebesar delapan orang
per km2.
Hasil sensus menunjukkan
Indonesia adalah negara dengan
jumlah penduduk nomor empat
terbesar di dunia setelah China,
India dan Amerika Serikat.
(14)(agust.supriadi@bisnis.co.id)
Daya saing
produk nasional
diperkuat
OLEH NENENG HERBAWATI
Bisnis Indonesia
dan perlindungan HaKI.
Keterbukaan pasar
KUTA, Bali: Pemerintah
akan memperkuat daya
saing produk domestik di
pasar internasional dengan mengoordinasikan
program dan kebijakan
peningkatan kualitas dari
semua aspek.
Deputi Menko Perekonomian Bidang Industri
dan Perdagangan Edy Putra Irawady mengatakan
kebijakan itu untuk mendongkrak nilai produk
dalam negeri agar mempunyai keunggulan baru
sehingga produk Indonesia diperhitungkan di tengah makin ketatnya persaingan di pasar global.
"Sekarang pilihan konsumen membeli tidak semata-mata pada harga
murah, tapi juga mempertimbangkan kegunaan
produk, dampak produk,
dan daya tahan produk,"
jelasnya seusai menutup
seminar Sosialisasi Mutu
Produk Kualitas Indonesia, kemarin.
Edy menegaskan produk Indonesia harus memiliki mutu dan memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI), sekaligus
mempunyai merek dan
terdaftar dari sisi Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Dia menambahkan persaingan akan makin ketat
pascakrisis global karena
hampir setiap negara
memperketat masuknya
barang impor, seperti kasus mi instan di Taiwan.
Untuk itu, tegas Edy,
upaya
meningkatkan
kualitas produk harus dilakukan secara berurutan
dan dari semua aspek,
mulai dari peningkatan
mutu produk, standar
produk, brading produk,
Di tempat yang sama,
Deputi Menko Perekonomian Bidang Makro Ekonomi dan Pembiayaan
Mantik menambahkan Indonesia tidak bisa menghindar dari era keterbukaan pasar dan membanjirnya produk impor.
"Indonesia ini menganut pasar terbuka, tapi
terbuka sekali. Hampir
70% produk di Tanah
Abang itu dari China dan
di Pasar Gembrong, 100%
mainan anak-anak itu
berasal dari negara itu,"
ungkap Mantik.
Indonesia, jelasnya, telah menerapkan instrumen hambatan nontarif,
khususnya dalam standardisasi dan label yang
belum dilakukan secara
penuh.
Kepada Badan Standardisasi Indonesia (BSN)
Bambang Setiadi mengatakan masalah standar
dan akreditasi suatu produk sudah menjadi keharusan dan kepastian pasar.
Sebelumnya, Wakil Presiden Boediono menegaskan Indonesia tidak akan
menutup diri dari perdagangan global, tetapi negara ini harus aktif mencari peluang ekspor ke negara-negara berkembang
maupun negara yang sedang membangun.
Dia mengatakan berdagang merupakan salah
satu sifat dasar manusia
untuk mengaktualisasikan diri dengan dunia luar. Begitu juga dengan sebuah negara, proses transaksi perdagangan yang
mendorong interaksi dengan dunia luar akan meningkatkan peran Indonesia di kancah global. (K4)
EKONOMI GLOBAL
Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010
3
KANAL
Peluang resesi double-dip AS 40%
Goldman kelola akuisisi Yahoo
Jepang diproyeksikan susul Yunani dan Irlandia gagal kelola utang
WASHINGTON: Yahoo! Inc., menunjuk Goldman Sachs Group Inc untuk menjadi penasehat dan pengelola kegiatan pengambilalihan
usaha, termasuk kemungkian transaksi dengan Microsoft Corp yang gagal pada 2008.
Tiga sumber Bloomberg, kemarin, menyebutkan sewaktu Sunnyvale, berbasis di
California, menolak penawaran perusahaan
itu, Yahoo telah bekerjasama dengan Goldman selama 2 pekan untuk mengupayakan
sejumlah pendekatan baru.
Bahkan, AOL Inc telah melakukan negosiasi dengan sejumlah perusahaan ekuitas tertutup, termasuk Silver Lake, mengenai kemungkinan penawaran. Nilai saham Yahoo
naik 13%, angka tertinggi sejak Februari
2008, sewaktu menerima penawaran dari
Microsoft. (BLOOMBERG/ESU)
Rating Asia Pasifik positif
JAKARTA: Lembaga pemeringkat Moody's
Investors Service menilai tren rating perusahaan di Asia Pasifik, selain Jepang, sepanjang kuartal II/2010 bergerak ke arah positif.
Laporan Moody's mengenai peringkat dan
ringkasan aksi rating kuartal III/2010 untuk
korporasi non-finansial di kawasan Asia Pasifik yang dirilis, kemarin, menyebutkan kondisi
ini memberikan prospek yang cerah bagi
perekonomian di kawasan pada tahun ini.
"Jumlah aksi positif mengimbangi aksi
negatif. Sebanyak enam rating berprospek
negatif meningkat menjadi stabil. Tren ini
diharapkan berlanjut, bersamaan dengan
pemulihan ekonomi global dan regional," ujar
Clara Lau, Credit Officer Moody's Group
untuk Asia. (BISNIS/YES)
Bunga kredit UE mulai normal
LONDON: Biaya pinjaman antarbank di Uni
Eropa mendekati suku bunga acuan yang ditetapkan bank sentral (European Central
Bank/ECB) untuk pertama kali sejak 15 bulan
terakhir.
Kondisi ini akan memberikan dukungan
terhadap penguatan euro. Data perbankan
Eropa, kemarin, menyebutkan suku bunga
pinjaman antarbank 3 bulan (Euribor) naik
menjadi 0,985%, mendekati suku bunga
acuan bank sentral sebesar 1%.
“Tanda yang menunjukkan bahwa perbankan
tidak lagi bergantung kepada dana bank sentral
menjadi bukti normalisasi,” ujar Presiden ECB
Jean-Claude Trichet pada 7 Oktober dan langsung meningkatkan spekulasi ECB akan menghapus kredit darurat. (BLOOMBERG/ESU)
Singapura
lepas penguatan
mata uang
BLOOMBERG
SINGAPURA: Singapura secara tidak terduga
memberikan sinyal akan
membiarkan mata uang
negara itu menguat lebih
cepat dari kondisi normal
guna membatasi inflasi
meskipun laju pertumbuhan ekonomi negatif.
Kebijakan itu juga dijalankan di tengah pelemahan pertumbuhan ekonomi global yang telah menurunkan permintaan
atas produk elektronik
dan obat-obatan dari negara itu. Sejauh ini, dolar
Singapura meningkat ke
posisi tertinggi sepanjang
sejarah.
Bank sentral Singapura
(Monetary Authority of
Singapore), kemarin, mengatakan peningkatan
nilai tukar domestik kemungkinan tajam dan pihaknya akan melebarkan
perdagangan mata uang
sehingga terjadi apresiasi
secara bertahap.
Laporan terpisah menyebutkan produk domestik bruto (PDB) Singapura selama kuartal
III/2010 turun atau tumbuh negatif 19,8% dibandingkan dengan kuartal
sebelumnya yang tumbuh
27,3%.
“Implikasi dari kebijakan itu adalah, Singapura kurang mengkhawatirkan pertumbuhan,
tetapi lebih khawatir terhadap risiko inflasi,” ujar
Robert Prior-Wandesforde, Kepala Ekonom Credit
Suisse Group AG untuk
Asia Tenggara berbasis di
Singapura, kemarin.
Keputusan itu dilakukan menyusul seruan sejumlah negara, mulai dari
Amerika Serikat sampai
Eropa, agar negara-negara
berkembang membiarkan
nilai tukar menguat guna
membantu
menyeimbangkan perekonomian
global.
Seruan itu juga muncul
setelah China disalahkan
Menkeu AS Timothy F.
Geithner pada bulan ini.
China yang memulai pe-
nguatan nilai tukar yuan
pada tahun ini dinilai
mendorong negara-negara lain menahan penguatan mata uang.
Singapura sangat tergantung kepada perdagangan internasional, dengan ekspor nonminyak
lebih dari separuh dari
PDB, sehingga negara itu
sangat terpengaruh dan
rentan terhadap pertumbuhan ekonomi global.
Nilai dolar Singapura
naik 0,8% menjadi 1,2932
per dolar AS pada pukul
10:37 waktu setempat. Di
awal perdagangan nilai
dolar Singapura mencapai
1,2893 per dolar AS,
angka terkuat sejak 1981,
sewaktu Bloomberg mulai
mengumpulkan data negara itu, dan naik 8,4%
sepanjang 2010.
Angka itu menyebabkan dolar Singapura memiliki kinerja terbaik di
Asia, di luar Jepang. Kenaikan nilai, kemarin,
yang mencapai 1,06%,
adalah angka terbesar sejak 21 Juni 2010.
“Singapura adalah negara Asia yang rentan terhadap siklus perdagangan
dunia. Perluasan perdagangan untuk jangka
panjang kemungkinan digunakan jika pertumbuhan ekonomi melambat dengan tajam,” jelas PriorWandesforde.
Perlu biaya
Sementara itu, Perdana
Menteri Thailand Abhisit
Vejjajiva mengatakan intervensi di pasar nilai tukar membutuhkan biaya
besar dan pemerintah tidak dapat melebihi kekuatan pasar untuk mempertahankan agar nilai
tukar lokal tetap lemah.
“Kami tidak akan melakukan intervensi kuat terhadap bath karena kebijakan itu akan menyebabkan kerugian dan berdampak besar bagi cadangan devisa kami. Tanpa isu nilai tukar, kami
yakin mata uang kami
akan menguat dari posisi
saat ini,” jelasnya. (ESU)
BLOOMBERG
SEOUL: Potensi Amerika Serikat masuk ke
dalam resesi ekonomi
yang lebih buruk dari resesi sebelumnya (double-dip recession) diperkirakan mencapai 35%
sampai 40%.
“Pada Kuartal II, ekonomi AS
tumbuh 1,7% dan semua sektor
melemah selama paruh kedua
pada tahun ini. Selama kuartal IV,
pertumbuhan AS di bawah 1%,”
ujar ekonom dari Universitas
New York Nouriel Roubini, dalam
acara World Knowledge Forum,
melalui telekonferensi, kemarin.
Roubini mengatakan ada potensi pertumbuhan ekonomi AS
sebesar 3% di awal tahun, tetapi
dalam perkembangannya realisasi
pertumbuhan lebih rendah dan
pengangguran tidak dapat diserap.
Dia mengatakan deflasi merupakan ancaman terbesar bagi perekonomian AS, termasuk negaranegara maju lain. Bank sentral
Jepang, kemarin, merilis penurunan harga produksi untuk pertama kali sejak Juli selama September akibat penguatan yen.
“Perkembangan AS selama tahun ini memperkuat indikasi
bahwa peluang double-dip recession di negara itu naik hingga
40% dari proyeksi sebelumnya
yang diperkirakan 25%,” tambah
Roubini yang juga Chairperson
Global Economics LLC berbasis di
New York itu.
Barry Knapp, Head Equity Strategy Barclays Capital AS juga
memproyeksikan ekonomi negara
itu akan tumbuh sekitar 2,5%
sampai 3% pada 2010 dan 2011,
meskipun angka pengangguran
masih mendekati 10%.
Roubini menegaskan sebenarnya meskipun secara teknis tidak
termasuk resesi, cara pelemahan
perekonomian AS sudah seperti
resesi. Negara dikatakan resesi
Proyeksi pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat 2010 dan 2011
3,5%
3,0
2
2011
2,5
2010
0
2,0
Sep Okt Nov Des
Jan
Feb
Mar Apr
Mei Jun
Jul Agt
Sumber: Barclays Capital, Bloomberg
BISNIS/T. PURNAMA
jika pertumbuhan ekonomi negatif selama 2 kuartal berturut-turut. Dia juga memproyeksikan
krisis kredit di AS pada 2007.
“Pemulihan ekonomi negara
maju, termasuk AS membentuk
kurva U, atau ada masa-masa di
mana kelompok negara itu melakukan hal yang dapat memacu
resesi,” tambah Roubini.
Dalam acara yang sama, pemenang Hadiah Novel ekonomi Paul
Krugman dan Niall Ferguson,
penulis buku bertajuk “The Ascent of Money: A Financial History of the World”, berbeda pendapat mengenai cara pemulihan
ekonomi AS.
Stimulus kedua
Krugman, 57 tahun, pengajar
di Universitas Princeton, mendesak Pemerintahan Obama agar
mengalokasikan stimulus fiskal
tahap kedua, sedangkan pengajar
dari Universitas Harvard Fergu-
son, 46 tahun, mengatakan stimulus tambahan akan memperumit siklus kredit.
Selain AS, Jepang juga sedang
menghadapi dilema dalam mengelola perekonomian. Bahkan J.
Kyle Bass, Head Hayman Advisors LP Dallas, menyebutkan Jepang juga akan mengalami kegagalan pinjaman, seperti yang terjadi di Yunani dan Irlandia, beberapa tahun mendatang.
Dia menegaskan negara-negara
di dunia tidak akan mampu membayar pinjaman, sedangkan penghematan anggaran terlambat.
“Pada 2 tahun atau 3 tahun ke
depan, ekonomi Jepang akan berjalan dengan kondisi di mana
utang dan biaya pengelolaan pinjaman lebih besar dibandingkan
dengan pendapatan,” jelas Bass
dalam acara Value Investing
Congress di New York, kemarin.
Jepang masih menjadi negara
pemilik utang terbesar di dunia,
mendekati 200% dari PDB, sedangkan angka pengangguran
5,1%. (ESU) (redaksi@bisnis.co.id)
PERBANKAN
4
BJBR
SDRA
1.690
BMRI
290
6.900
-10
11/10
280
12/10
13/10
PNIN
2.000
5
1.580
8/10
BBTN
14/10
8/10
11/10
12/10
13/10
14/10
AMAG
570
-25
6.700
8/10
11/10
13/10
14/10
137
500
24/
12 30/
12 5/
1
8/1012 26/
11/10
12/10
13/10
6/ 1
14/10
PNLF
CFIN
192
375
50
1.880
12/10
Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010
8/10
11/10
10
135
12/10
13/10
14/10
8/10
191
11/10
12/10
13/10
14/10
8/10
360
11/10
12/10
13/10
14/10
8/10
11/10
12/10
13/10
14/10
MEDIASI
Kredit BRI di Aceh naik
BANDA ACEH: PT Bank Rakyat Indonesia
Tbk hingga Oktober telah merealisasikan
kredit mencapai Rp3,9 triliun di Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam
Pimpinan Wilayah Bank Rakyat Indonesia
(BRI) Aceh Eddy Samsul mengungkapkan
pada saat yang sama jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun oleh perseroan mencapai
Rp2,7 triliun.
“Kalau kami bisa mendapatkan 50% dari
APBA [Anggaran Pendapatan dan Belanja
Aceh] untuk ditaruh di BRI, bunga kredit bisa kami turunkan,” ujarnya kemarin.
Dia mengungkapkan saat ini jumlah DPK
yang diraih dari Pemprov Aceh baru mencerminkan 10% dari APBA. (BISNIS/K33)
Bakrie Life membayar utang
JAKARTA: Manajemen PT Bakrie Life Insurance melakukan pembayaran cicilan pokok keenam untuk periode kuartal II/2010
dan bunga tunggakan dana produk investasi
Diamond Investa kepada nasabah, terkait
gagal bayar Rp360 miliar sejak 2008 lalu.
Nasabah Bakrie Life Yosef kemarin mengatakan perusahaan itu telah membayar
dana untuk kewajiban ke nasabah di bawah
Rp200 juta sudah dibayar lunas meliputi
cicilan pokok keenam dan bunga.
Untuk nasabah dengan dana di atas
Rp200 juta, Bakrie Life sudah membayar cicilan pokok sampai Juni, serta bunga periode Mei dan Juni. Untuk cicilan pokok sampai
September, serta bunga Juli, Agustus, dan
September belum dibayar. (BISNIS/04)
Kisaran yield
obligasi Bank
Panin 8%-11%
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Bank Pan
Indonesia Tbk menawarkan tingkat imbal hasil
(yield) obligasi senilai
Rp3 triliun pada kisaran
8%-11%.
Yield untuk obligasi senior ditawarkan pada kisaran 8%-9,5% dan
9,75%-11% untuk obligasi subordinasi.
Wakil Presiden Direktur Bank Panin Roosniati
Salihin mengatakan masa
penawaran akan direncanakan berlangsung pada
14-25 Oktober 2010 dan
akan dicatatkan di Bursa
Efek Indonesia (BEI) pada
10 November.
"Kami mengharapkan
dana obligasi bisa cair
November tahun ini," katanya kemarin.
Dia mengatakan dana
yang akan diperoleh dari
penerbitan obligasi tersebut akan digunakan
untuk
memperbaiki
struktur pendanaan jang-
ka panjang, mengurangi
mismatch pendanaan dan
meningkatkan aktiva produktif.
Bank Panin menerbitkan surat utang senilai
Rp3 triliun yang terdiri
dari obligasi senior mencapai Rp2,5 triliun bertenor 5 tahun dengan bunga tetap dan pembayaran kupon setiap 3 bulan.
Selain itu, Bank Panin
menerbitkan obligasi subordinasi Bank Panin senilai Rp500 miliar dengan
tenor 7 tahun dengan bunga tetap dan pembayaran kupon setiap 3 bulan.
Bank Panin menunjuk
PT CIMB Securities Indonesia, PT Evergreen Capital, PT Indo Premier Securities, dan PT Mandiri Sekuritas, sebagai penjamin
emisi, serta PT Mandiri
Tbk sebagai wali amanat.
Hingga
September
2010, total aset Bank Panin mencapai Rp93,46 triliun dengan outstanding
kredit Rp52,7 triliun. (07)
Prognosa kinerja PT Bank Pan Indonesia Tbk
2009
2010*
Pedapatan bunga bersih 3.225
Laba bersih
915
Total aktiva
77.857
Total DPK
56.234
Total ekuitas
10.742
4.435
1.758
93.579
67.396
11.923
2011*
2012*
5.288 6.162
2.401 2.821
105.786 117.973
77.534 88.827
13.686 15.645
Sumber: Riset Mandiri Sekuritas, 14 Oktober 2010
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
KERJA SAMA ASURANSI JIWA: CEO PT Asuransi
Cigna Christine Setyabudhi (kiri) berbincang dengan Senior
VP Head of Strategic Marketing Reginald Josiah Hamdani
(tengah) dan Presiden Direktur PT Asuransi Adira Dinamika
Willy Suwandi Dharma seusai penandatanganan kerja sama
di Jakarta, kemarin. Kedua perusahaan meluncurkan program
perlindungan asuransi jiwa, kesehatan, dan kecelakaan.
KREDIT PUNDI
RAKYAT: (Dari kiri) Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Muliaman Darmansyah Hadad, Dirut Bank Jatim Muljanto, Sekretaris Yayasan Dana Mandiri (YDM)
Subiakto Tjakrawedaja, Ketua YDM Haryono Suyono,
Dirut BPR Jatim Suroso, Direktur Drajat Sunaryadi saling bertumpu tangan, seusai penandatanganan kerja
sama peluncuran kredit
Pundi Rakyat, di Surabaya,
kemarin. Program itu ditujukan bagi sektor usaha mikro
dengan plafon rata-rata
Rp10 juta per debitur.
BISNIS/WAHYU DARMAWAN
ASF raih pinjaman US$240 juta
Kupon obligasi Adira Finance 7,6%-9,25%
OLEH M. TAHIR SALEH, IRVIN AVRIANO
A. & M. MUNIR HAIKAL
Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Astra
Sedaya Finance (ASF)
meraih pinjaman modal
kerja senilai US$240 juta atau setara dengan
Rp2,14 triliun bertenor 3
tahun dari 10 bank lokal
dan asing guna menyokong pembiayaan hingga
awal tahun depan.
Selain itu, ASF telah menetapkan lima sekuritas sebagai penjamin emisi penerbitan obligasi
yang akan diterbitkan pada tahun
depan senilai Rp1,5 triliun.
Presiden Direktur ASF Djony
Bunarto Tjondro mengatakan fasilitas kredit ditandatangani perseroan pada 13 Oktober 2010.
Menurut dia, kredit Rp2,14 triliun dengan asumsi US$1
=Rp8.921 akan digunakan sebagai modal kerja pembiayaan perseroan hingga awal 2011.
Adapun, 10 bank pemberi pinjaman tersebut, yaitu Mizuho
Corporate Bank Ltd, Standard
Chartered Bank, Citibank NA, Su-
Kinerja keuangan PT Astra Sedaya Finance per 30 Juni
(Rp triliun)
8,63
Aset
12,12
3,61
Pinjaman pihak ketiga
4,88
Jumlah pendapatan
Jumlah beban
0,87
1,13
0,59
0,8
2,36
2,85
Hutang obligasi
Laba Bersih
2
2010
1,6
1,88
Jumlah ekuitas
2009
2
0,19
0,24
Sumber:
Laporan keuangan
PT Astra Sedaya Finance
BISNIS/T. PURNAMA
mitomo Mitsui Banking Corporation, PT Bank Mandiri Tbk (Persero) Cabang Singapura, Natixis,
Overseas Chinese Banking Corporation (OCBC), PT Bank Ekonomi Rahardja Tbk, BNP Paribas,
dan
Hongkong & Shanghai
Banking Corporation (HSBC).
ASF merupakan satu dari lima
perusahaan yang tergabung dalam grup Astra Credit Companies
(ACC). Selain ASF, empat perusahaan lain, yaitu PT Astra Auto Finance, PT Pratama Sedaya Finance, PT Staco Estika Sedaya Finan-
ce, dan PT Swadharma Bhakti Sedaya Finance.
Djony yang juga Chief Executive Officer ACC mengatakan ACC
mampu menyalurkan pembiayaan baru (booking) sebesar lebih
dari Rp15 triliun untuk kendaraan roda empat baru, bekas, dan
alat berat hingga September tahun ini. Nilai pembiayaan tersebut setara dengan sekitar 110.000
unit kendaraan.
Pencapaian perseroan itu meningkat 44% dibandingkan dengan pencapaian pada Januari-
BI ancam bank yang
pilih bayar penalti
OLEH DWI WAHYUNI & HENDRI T. ASWORO
Bisnis Indonesia
SURABAYA: Bank Indonesia akan tetap
memberikan sanksi administrasi dan moral terhadap bank umum yang nantinya
lebih memilih membayar penalti terkait
dengan kebijakan giro wajib minimum
(GWM).
Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman Darmansyah Hadad mengatakan
bank sentral mengamati kondisi perbankan pascapenerapan kebijakan baru,
apakah nantinya masih banyak bank
yang tidak dapat memenuhi ketentuan
bersangkutan atau sebaliknya.
Meski Peraturan Bank Indonesia (PBI)
tentang GWM menyebutkan bank yang
memiliki rasio kredit terhadap simpanan
(loan to deposit ratio/LDR) kurang dari
78% terkena kewajiban penalti yakni disinsentif 0,1% terhadap kekurangan tiap
1% LDR, bank sentral masih mengkaji
lebih dalam kondisi bank bersangkutan.
“BI tetap mempermasalahkan bank
yang nantinya lebih suka membayar penalti dan tidak berupaya memenuhi ketentuan GWM,” ujarnya kemarin.
Dia menegaskan BI telah menyiapkan
sanksi terhadap bank yang terus-menerus memilih membayar penalti. Sanksi
tersebut, lanjutnya, bisa berupa administratif dan moral selain menginformasikan
hal itu kepada publik.
BI segera menerapkan PBI No.
12/19/PBI/2010 yang menyangkut kenaikan GWM primer dalam rupiah sebesar 8% dari semula 5% serta GWM sekunder sebesar 2,5%. Kebijakan baru itu
juga mengatur perhitungan GWM yang
dikaitkan dengan LDR.
Sebagai acuannya LDR bank umum
nantinya harus berada pada kisaran 78%100%. Bank yang tidak dapat memenuhi
kewajiban itu akan terkena penalti kecuali
yang memiliki kewajiban penyediaan
modal minimun (KPMM) 14%.
Direktur Keuangan dan Perencanaan
Bank Mandiri Pahala N. Mansury menegaskan perseroan tidak akan memaksa-
kan untuk mendorong pertumbuhan kredit hingga di atas 30% untuk memenuhi
ketentuan GWM yang dikaitkan dengan
LDR.
Pilih kena sanksi
Dia menyatakan Bank Mandiri lebih
memilih menjalankan sanksi yang dikenakan BI jika tidak memenuhi ketentuan
tersebut daripada harus mengambil risiko lonjakan kredit bermasalah.
“Ya kami bank terbuka otomatis publik akan tahu tanpa ada sanksi moral
yang ditekankan BI. Sanksi itu sendiri
yang kami tahu hanya diterapkan dalam
bentuk penalti jika tidak memenuhi ketentuan,” ujarnya di sela-sela Media Training Prospek Ekonomi dan Tantangan Industri perbankan 2011 di Bandung.
Menurut dia, dengan target pertumbuhan kredit perseroan sekitar 20%-22%
pada tahun ini LDR hanya akan mencapai level 70%-72% pada Maret 2011, saat
ketentuan tersebut mulai diberlakukan.
Perseroan, sambungnya, tak bisa mendorong pertumbuhan kredit hingga di
atas 30% karena harus disesuaikan dengan kapasitas permintaan sektor riil.
“Kami ada target 20%, tapi kalau diminta tumbuh di atas 30% rasanya sulit.
Kalau mau di atas 75% tumbuh segitu
[30%], tapi demand kita terbatas. Jadi lebih baik tumbuh sesuai kemampuan.”
Rosady T. A. Montol, Ekonom PT Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk memperkirakan perbankan akan mengambil aksi
melepas kepemilikan surat berharga dalam bentuk sertifikat Bank Indonesia
(SBI), surat utang, maupun penempatan
dalam bentuk lainnya untuk menghadapi
ketentuan kenaikan GWM.
"Dengan kenaikan GWM, perbankan
mengalihkan portofolio penempatan dan
di surat berharga ke dalam bentuk lainnya
yang memiliki yield lebih tinggi."
Menurut dia, perbankan memerlukan celah pendapatan lebih tinggi setelah BI menaikkan GWM per November 2010. Di antaranya dengan menggenjot pembiayaan. (02)
September tahun lalu. Djony mengatakan dengan sokongan pendanaan tersebut nantinya digunakan untuk mendukung kegiatan
pembiayaan yang diharapkan
mencapai Rp20 triliun pada akhir
tahun ini.
Sumber Bisnis mengungkapkan lima penjamin emisi penerbitan itu adalah PT Mandiri Sekuritas, PT Indo Premier Securities,
PT CIMB Securities Indonesia, PT
OSK Nusadana Securities Indonesia, dan PT Standard Chartered
Securities Indonesia.
Salah satu pelaku pasar modal
lainnya mengatakan obligasi itu
akan diterbitkan dalam empat
tranch yang bertenor 1 tahun, 2
tahun, 3 tahun, dan 4 tahun.
“Mereka sudah mulai sounding
[mendengungkan] penerbitan itu
kepada calon investor,” ujar pelaku pasar obligasi itu.
Direktur Keuangan Astra Sedaya Finance Hugeng Gozali sampai dengan pukul 20.00 WIB tadi
malam tidak dapat dikonfirmasi
mengenai penunjukan underwriter.
Kupon Adira
Perusahaan pembiayaan PT
Adira Dinamika Multifinance Tbk
menetapkan kupon obligasi
IV/2010 perseroan yang sudah di-
tawarkan kepada investor pada
level 7,6% hingga 9,25%.
Menurut beberapa pelaku pasar obligasi, kupon itu ditetapkan
kemarin siang setelah adanya rapat antara penjamin pelaksana
emisi dan emiten.
Kupon itu ditetapkan pada
level 7,6% untuk tranche A bertenor 18 bulan, 8,25% untuk
tranche B bertenor 2 tahun, 8,6%
untuk tranche C bertenor 30 bulan, 9% tranche D bertenor 3 tahun, dan 9,25% untuk tranche E
bertenor 4 tahun.
“Mereka sudah mendistribusikan besaran kupon itu kepada beberapa investor,” ujar salah satu
eksekutif pasar modal yang mengetahui informasi itu kemarin.
Sekretaris Perusahaan Adira Finance Yuki Handojono ketika dikonfirmasi mengatakan perseroan belum memfinalkan kupon
obligasi tersebut karena penjamin
emisi meminta waktu perpanjangan.
Dia menuturkan perseroan
menargetkan pembiayaan perseroan pada tahun depan mencapai Rp22 triliun, menyusul proyeksi sampai akhir tahun ini
yang melampaui Rp20 triliun.
(04/09)
(tahir.saleh@bisnis.co.id
/irvin.avriano@bisnis.co.id/munir.
haikal@bisnis.co.id)
Laba Bank Mandiri
sekitar Rp8 triliun
OLEH HENDRI T. ASWORO
Bisnis Indonesia
BANDUNG: Perolehan laba PT Bank Mandiri Tbk pada tahun ini bakal meleset dari
perkiraan semula yang akan menembus
level double digit, karena sejumlah program
restrukturisasi kredit bermasalah molor.
Direktur Keuangan dan Perencanaan
Bank Mandiri Pahala N. Mansury mengatakan untuk mencapai laba double digit
baru bisa diraih pada tahun depan, sedangkan pada tahun ini kemungkinan
akan berada di level sekitar Rp8 triliun dibandingkan dengan perolehan tahun lalu
senilai Rp7,16 triliun
“Double digit dari semester I [meraih laba] Rp4 triliun dan harus meraih Rp6 triliun [pada semester II] itu akan sulit. Tapi,
kalau sedikit di atas Rp4 triliun masih bisa,” ujarnya kemarin.
Dirut Bank Mandiri Zulkifli Zaini sebelumnya mengutarakan laba bersih perseroan bisa mencapai Rp9 triliun, jika pelepasan 10,61% saham di Garuda Indonesia bisa
dilakukan melalui penawaran saham perdana, tahun ini.
Bahkan, laba Bank Mandiri bisa tembus
double digit jika restrukturisasi sejumlah
kredit bermasalah bisa dituntaskan pada
tahun ini, seperti penjualan aset Domba Mas,
Benua Indah dan beberapa debitur lain. Pada
semester I tahun ini laba bersih yang diraih
Bank Mandiri sebesar Rp4,034 triliun.
Pahala menyampaikan sejumlah opsi
restrukturisasi kredit bermasalah molor
dari rencana, seperti penawaran saham
perdana Garuda yang ditargetkan tahun ini
tertunda awal 2011. Bank Mandiri menargetkan meraup dana minimal Rp967 miliar dari pelepasan 10,61% saham.
Selain itu, sambungnya, rencana restrukturisasi kredit Domba Mas pun molor
dari rencana semula September karena PT
Bakrie Sumatera Plantations Tbk meminta
perpanjangan waktu hingga akhir tahun.
Demikian juga lelang aset Benua Indah
yang tertunda sampai dua kali.
Namun, menurut dia, hasil restrukturi-
sasi sejumlah debitur bermasalah belum
tentu bisa masuk dalam pendapatan perseroan, karena sesuai dengan ketentuan
pernyataan standardisasi akuntansi keuangan (PSAK) yang baru dana bisa masuk jika ada pembayaran tunai.
Audit BNI tuntas
Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia Tbk memastikan telah menuntaskan
audit laporan keuangan per 30 September
sebagai prasyarat penawaran saham terbatas (rights issue).
Direktur Keuangan BNI Yap Tjay Soen
kemarin mengungkapkan perseroan berencana menuntaskan penawaran saham
terbatas (rights issue) pada Desember tahun ini.
Sekretaris Perusahaan BNI Putu B Kresna mengatakan perseroan akan menyerahkan laporan keuangan September 2010 ke
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).
Dia mengatakan setelah menyerahkan
laporan keuangan, BNI akan menerbitkan
prospektus, mengajukan izin ke BapepamLK dan menggelar rapat umum luar biasa
pemegang saham (RULBPS). “Setelah
RULBPS, kami akan roadshow ke beberapa
negara.”
BNI akan menerbitkan saham baru sebanyak 3,374 miliar lembar atau 18,10%
untuk meningkatkan kepemilikan saham
publik menjadi 40%.
Menteri BUMN Mustafa Abubakar juga
mengaku telah menerima laporan keuangan BNI hasil audit untuk periode akhir
September 2010.
Dia mengatakan jajaran direksi BNI telah menyerahkan laporan tersebut kemarin pagi, a.l Direktur Utama BNI Gatot M
Suwondo, Direktur BNI Yap Tjay Soen. Laporan tersebut merupakan syarat utama
yang ditetapkan Kementerian BUMN kepada BNI untuk menggelar rights issue.
Mustafa juga menyampaikan BNI berencana melapor ke Bapepam-LK pada 26
atau 27 Oktober 2010. (02/05/M. MUNIR
HAIKAL)
NIAGA & RITEL
Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010
Sumbar ekspor tuna 530 ton
PADANG: Selama 2010 Provinsi Sumatra
Barat (Sumbar) telah mengekspor 530 ton ikan
tuna segar dan olahan untuk tujuan Jepang
dan Amerika Serikat.
"Dalam kurun waktu
3 tahun terakhir
Sumbar telah ekspor
ikan tuna ke Jepang
dan Amerika Serikat
dalam bentuk segar
dan telah diolah,” kata
Kepala Dinas Perikanan
dan Kelautan (DKP)
Provinsi Sumatra Barat,
Yosmeri, di Padang,
kemarin.
Dia menyebutkan
jumlah ekspor tuna ke
Miami, Jepang, dan
Amerika dalam bentuk
segar sebanyak 360
ton, sedangkan olahan
sebanyak 170 ton.
"Tuna segar, kita
ekspor tanpa diberi
perlakuan apa pun,
sedangkan yang telah
diolah dijual dalam
bentuk telah terpotong
(fillet)," katanya.
Menurutnya, ikan
tuna segar beku
merupakan komoditas
ekspor baru bagi
Sumbar setelah daerah
ini ditetapkan sebagai
sentra tuna wilayah
Indonesia bagian barat.
Dia optimistis,
dengan pengembangan
tuna secara optimal,
2011 target dari
pemerintah provinsi
sebanyak 1.000 ton per
tahun akan tercapai.
Produksi tuna Sumatra Barat (ton)
2008
391
2009
728
2010
1.000
Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan
BISNIS/MSB/ANTARA/T. PURNAMA
KUOTA
Transaksi TEI US$19,24 juta
JAKARTA: Nilai transaksi bisnis produk
barang pada hari pertama Trade Expo Indonesia (TEI) ke-25 mencapai US$19,24 juta.
“Lebih banyak dari tahun lalu. Tahun lalu,
transaksi hari pertama TEI hanya US$12,4
juta," kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal
Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian
Perdagangan Hesti Indah Kresnarini di
Jakarta International Expo Kemayoran,
Jakarta, kemarin.
Transaksi paling banyak dilakukan pembeli
dari Nigeria (34,6%), Spanyol (5%), Jerman
(4,8%), Italia (4,7%) dan Australia (4%).
Dia menjelaskan produk utama yang diminati meliputi furnitur, suku cadang otomotif,
kerajinan, minyak kelapa sawit serta tekstil
dan produk tekstil.
Dengan nilai transaksi hari pertama sebesar itu, Hesti optimistis, target capaian
transaksi dalam 5 hari pelaksanaan TEI
sebanyak 300 juta. (BISNIS/MSB)
5
Matahari siapkan
Rp30 triliun untuk
ekspansi gerai
Carrefour tingkatkan bisnis di Asia Tenggara
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Matahari
Putra Prima Tbk (MPP) menyiapkan dana sekitar Rp30
triliun untuk pembukaan 10-15
gerai Hypermart guna menggapai posisi pertama di bisnis pasar ritel modern di Indonesia.
Danny Kojongian, Direktur MPP, optimistis perusahaannya dapat menjadi peritel
nomor satu di Indonesia melalui peningkatan ekspansi gerai Hypermart sampai 15
gerai per tahun.
“Untuk rencana ekspansi tersebut MPP
telah menyiapkan Rp25 triliun-Rp30 triliun. Di mana setiap gerai Hypermart memiliki luas 6.000 meter persegi,” Kata Danny
di Jakarta, kemarin.
Danny menyatakan MPP dapat lebih
memfokuskan perkembangannya pada
Hypermart setelah melepas Matahari Department Store ke tangan CVC pada April
2010.
Dengan demikian diharapkan Hypermart dapat menjadi nomor satu dalam
market share dan penjualan di pasar ritel
modern Indonesia.
Pada 2010 MPP telah membuka lima gerai Hypermart dan masih akan membuka
tiga gerai lagi, masing-masing satu gerai
tiap bulannya. Gerai-gerai tersebut rencananya dibuka di Surabaya, Manado dan
Tangerang.
Sementara itu, untuk tahun depan, MPP
telah merencanakan 13 gerai baru untuk
Hypermart dan tiga gerai Foodmart, sementara 11 gerai Hypermart akan dibuka
di Pulau Jawa, satu gerai di Sumatra, dan
satu gerai Hypermart lainnya direncanakan dibuka di Ambon, sedangkan gerai
Foodmart baru akan dibuka di Jakarta dan
Bali.
Danny menyatakan fokus ekspansi Matahari saat ini dibagi dalam dua wilayah,
Jawa dan Luar Jawa. Dalam jangka waktu
1-2 tahun ke depan, fokus ekspansi MPP
adalah pada bagian barat Indonesia, luar
pulau Jawa.
Sementara itu, untuk 3 hingga 5 tahun
berikutnya, MPP akan mulai fokus pada
bagian timur Indonesia, luar Pulau Jawa.
Danny menjelaskan prospek ritel modern Indonesia sangat bagus sehingga
untuk melakukan ekspansi sangat besar
peluangnya.
Menurut dia, banyaknya jumlah pasar
yang belum digarap, dan keterbukaan
serta penerimaan daerah dalam menerima
pasar ritel modern adalah hal yang sangat
menunjang Hypermart untuk terus berkembang.
Gaet aliansi
Sementara itu, Satrio Hamid Ahmadi,
Public Affairs Manager PT Carrefour Indonesia, menjelaskan Carrefour Internasional berusaha meningkatkan efektivitas bisnisnya di Asia Tenggara dengan cara
menggaet aliansi mitra strategis.
Menurut Satrio, saat ini Carrefour Internasional tidak berniat meninggalkan pasar
ritel Asia Tenggara. “Carrefour Internasional justru berusaha memperkuat bisnisnya di Asia Tenggara, dan menjadi penggerak roda perekonomian di masing-masing negara di Asia Tenggara dengan cara
beraliansi dengan mitra strategis,” ujar
Satrio.
Satrio menegaskan penjualan Carrefour
di Asia Tenggara saat ini sangat baik sehingga tidak ada alasan untuk hengkang.
Menurut dia, kerja sama dengan mitra
strategis dilakukan karena dunia ritel adalah sangat dinamis sehingga perubahan
mutlak harus dilakukan seiring dengan
evolusi konsumen.
Dia menjelaskan Carrefour Indonesia
yang telah melebur dengan Para Group
merupakan percontohan bagi Carrefour
Thailand, Malaysia, dan Singapura yang
sedang mencari dan membangun hubungan dengan mitra strategis.
Selain itu, kata Satrio, Carrefour Indonesia akan membuka gerai keduanya di
Batam pada 15 Oktober 2010, dan sedang
menunggu pembukaan gerai berikutnya di
Pekan Baru. (13/LINDA T. SILITONGA/FITA IN-
lirang mengklarifikasi produk mi instan Indomie dalam rapat bersama Komisi IX DPR, di
Jakarta, kemarin. Dia menjelaskan Indomie memang mengandung pengawet tetapi dalam
batas aman dan sesuai dengan standar internasional, yaitu di Indonesia menggunakan Methyl
P-Hydroxybenzoate, sedangkan di Taiwan menggunakan Ethyl P- Hydroxybenzoate.
Pebisnis Kolombia jajaki
potensi produk Indonesia
OLEH MARIA Y. BENYAMIN
Bisnis Indonesia
DAH MAULANI) (redaksi@bisnis.co.id)
BISNIS/WAHYU DARMAWAN
POLA KONSUMSI BARU: Seorang pedagang menjual berbagai jenis
makanan dan minuman instan dalam kemasan, di Sidoarjo, Jawa Timur, belum
lama ini. Peredaran produk instan dalam kemasan kini semakin marak dan
ANTARA/YUDHI MAHATMA
KLARIFIKASI INDOMIE: Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk Franciscus We-
beragam jenisnya dengan harga relatif terjangkau. Fenomena tersebut memicu
pola konsumsi baru di masyarakat yang cenderung lebih memilih produk instan
dibandingkan dengan makanan dan minuman segar.
JAKARTA: Sejumlah pebisnis dari Kolombia menjajaki potensi produk Indonesia untuk dikembangkan di pasar
Kolombia, di luar dari produk utama
yang selama ini sudah masuk ke pasar
negara itu.
Johannes Subagia Made, Head of
Councelor KBRI Bogota, mengatakan saat
ini belum banyak produk Indonesia yang
masuk ke pasar Kolombia. Impor terbesar dari Kolombia masih didominasi oleh
produk minyak sawit mentah (crude
palm oil/CPO) dan karet.
“Kedatangan mereka melalui misi dagang kali ini bertujuan menjajaki potensi
produk yang bisa dikembangkan di sana
[Kolombia], termasuk melihat peluang
pemasaran produk mereka di Indonesia,”
kata Johannes di sela-sela The Colombia
Trade Forum yang digelar KBRI Bogota
dan perusahaan ritel Mazee The Art &
Fashion Store, kemarin.
Turut hadir dalam acara tersebut 25 pelaku usaha dari Kolombia yang bergerak
di berbagai sektor, di antaranya furnitur,
perhiasan, TI, irigasi, peralatan olahraga,
bahan kimia, dan lain sebagainya.
Dalam kesempatan tersebut sejumlah
pelaku usaha itu juga melakukan pertemuan langsung dengan pelaku bisnis
dari Indonesia untuk menjajaki kemungkinan kerja sama antara kedua negara,
termasuk sejumlah pemilik gerai pada retailer Mazee The Art & Fashion Store.
Menurut Johannes, hasil survei yang
pernah dilakukan di Kolombia mengungkapkan produk Indonesia yang paling besar masuk ke pasar Kolombia adalah CPO
dan karet.
Impor kedua jenis produk tersebut
meskipun tidak besar dari segi volume
tetapi terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Tingkatkan ekspor
Selain kedua produk itu, pelaku bisnis
Kolombia mulai menyasar produk lainnya, di antaranya handicraft dan furnitur
dari Indonesia. “Potensi ini seharusnya
dimanfaatkan untuk meningkatkan
ekspor kita ke negara itu,” katanya.
Johannes menjelaskan kunjungan misi
dagang kali ini merupakan kali kelimanya. Dari tahun ke tahun, kunjungan
tersebut menunjukkan peningkatan
mulai dari jumlah pelaku bisnis yang
ikut dalam misi dagang dan semakin beragamnya produk yang disasar.
“Ini membuktikan bahwa minat mereka terhadap produk Indonesia cukup
besar.”
Dia mengakui sejauh ini masih ada
kendala yang dihadapi pelaku usaha
untuk menembus pasar Kolombia. Selain
kendala bahasa yang sering kali memicu
kesalahpahaman antara pelaku bisnis
yang bernegosiasi, faktor jarak menjadi
hambatan terbesar.
Hariadi Saptadji, Direktur Eksekutif
Kadin Indonesia, mengungkapkan tidak
banyak pelaku usaha yang mengekspor
ke Kolombia.
“Pelaku usaha pasti memikirkan untung rugi dan ekspor ke sana memang
belum cukup menjanjikan karena daya
beli di negara itu mungkin tidak sebagus negara lainnya, kecuali untuk bahan baku bagi kepentingan industri di
sana,” jelasnya.
Indonesia perlu mewaspadai penarikan mi instan di Taiwan
OLEH MARTIN SIHOMBING
Wartawan Bisnis Indonesia
asus penarikan mi
instan Indomie di
Taiwan bukan hal
biasa. Jika tidak
disikapi dengan serius oleh
pemerintah dan pengusaha,
ekses ikutannya, diperkirakan
seperti bola salju. Ujungnya
industri makanan di Tanah Air
pun pontang-panting.
Saat ini saja, kalangan pengusaha sudah mulai ‘engga
enak badan’. Target ekspor mi
instan sebesar US$140 juta,
mulai diragukan. “Target ekspor mi instan tahun ini sebesar
US$140 juta, diperkirakan sulit
dicapai menyusul penarikan
produk mi di Taiwan,” ujar
Sekjen Gabungan Pengusaha
Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Franky
Sibarani di Jakarta, kemarin.
Saat ini, produk mi instan
produksi Indonesia diekspor ke
hampir 80 negara. Hingga semester I/2010, nilai ekspor mi
instan telah mencapai US$67
juta. Ekspor mi instan tahun
K
ini diperkirakan tinggal
US$130 juta. “Sulit untuk mencapai target,” ujar Franky.
Memang, angka itu pun masih lebih baik dibandingkan
dengan capaian tahun lalu sekitar US$95 juta. “Ya. Jadi, kalau melebihi tahun lalu itu pasti karena konsumsi meningkat,” katanya.
Namun, kasus Taiwan jangan
dilihat hanya masalah Indomie.
Persoalan itu merupakan masalah Indonesia di kancah
perdagangan global. Apalagi
sejumlah negara tujuan ekspor
mi instan seperti Hong Kong,
Singapura, dan Arab Saudi juga
melakukan pengecekan terhadap produk mi instan
Indonesia. “Wah, aksi ini bisa
meluas ke negara tujuan
ekspor lainnya,” tutur Franky.
Paling tidak, pengecekan itu
berpotensi menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat di
negara tujuan ekspor terhadap
produk makanan-minuman
lain dari Indonesia. Apalagi, di
Taiwan, ceruk pasar cukup
besar. Diperkirakan ada
125.000 orang tenaga kerja
Modern Indonesia
Indonesia (dan pekerja
Beberapa produsen mi
Indonesia (AP3MI)
Indonesia (non-TKI)
Produksi mi instan dalam
instan di Indonesia
beberapa tahun terakhir
Susanto bahwa kalang20.000 orang. “Mereka
an pemasok dan peritel
mengonsumsi mi instan
Indofood
Tahun
Jumlah (ton)
di Indonesia mesti
produksi Indonesia.
Nissin Mas
2005
1 juta
mengambil hikmah dari
Group ABC
Faktanya, konsumsi mi
2006
1,3 juta
Delidood Sentosa Corp
kasus mi instan produkinstan di Taiwan terus
2007
1,4 juta
Nestle
si PT Indofood CBP
meningkat. Sebagian be2008
,5 juta
Group Wings
Sukses Makmur Tbk
sar yang mengonsumsi
2009
1,8 juta
Olagafood
yang ditarik dari dua
itu adalah orang
Tiga Pilar Sejahtera Food
supermarket di Taiwan
Paling tidak
Indonesia,” katanya.
Orang Tua
saat dirazia.
untuk mengBoleh jadi, produk mi IndoSubafood
“Kita harus mengamantisipasi
nesia itu dari sisi harga lebih
Sumber: Kemenperin
bil hikmah dari kejadian
kemungkinan
murah dibandingkan dengan
di Taiwan, dan mengimbau
terjadinya ketidakpercayaan
harga mi instan dari negara
pemasok menjual barang dari
masyarakat di negara tujuan
lain. Sebutlah misalnya Vietsumber yang bisa dipercaya
nam, Hong Kong, dan Thailand. ekspor terhadap produk makanan lain dari Indonesia. Lan- dan peritel mesti menjual
Karena itu, seluruh pemangbarang yang sudah mendapat
taran jika itu terjadi, industri
ku kepentingan diharapkan
izin edar dari BPOM,” kata
makanan Indonesia akan
dapat menangani atau mewasSusanto.
padai dampak ikutan dari kasus mengalami pukulan berat.
Termasuk soal pengaruh bupenarikan mi instan di Taiwan
ruk di dalam negeri mengdengan berbagai langkah aktif.
Menekan produk
ingat besarnya ukuran pasar di
Data Kementerian PerindusKita imbau pemasok jangan
trian (Kemenperin) menunjuk- Indonesia dan menyangkut
sembarangan [mendapatkan
rantai distribusi hingga pedakan jumlah industri mi instan
produk untuk dijual di ritel],
gang kecil. “Kita harus clearnasional saat ini mencapai 17
dan peritel jangan menjual
kan masalah ini dengan lebih
perusahaan dengan kapasitas
barang tanpa izin edar BPOM
aktif lagi,” ujar Franky.
produksi 1,8 juta ton atau 24
dengan alasan demi [memenuBahkan, seperti dikatakan
miliar bungkus per tahun.
hi kebutuhan] orang asing
Ketua Umum Asosiasi
Langkah itu amat penting
[yang berada di Indonesia].
Pengusaha Pemasok Pasar
guna menjaga kinerja ekspor.
Terlepas ada dugaan kasus di
Taiwan buah persaingan
seperti dikatakan anggota Komisi III DPR Azis Syamsudin
yang menduga ditariknya produk Indomie di Taiwan dicurigai sebagai upaya sistematis
pihak asing untuk menekan
produk Indonesia menjelang
pasar bebas 2014.
Namun, pemerintah harus
semakin mewaspadai dan
membatasi aktivitas kelompok
asing di Indonesia.
Kita perlu mendukung sikap
Pemerintah Indonesia yang
berkomitmen mengamankan
akses pasar bagi semua produk
Indonesia di negara-negara
tujuan ekspor melalui pemenuhan standar sesuai dengan
yang berlaku di negara tujuan
ekspor, guna menghindari
larangan beredar oleh negara
setempat hanya karena persoalan standar.
Hal itu dikatakan oleh Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu. ”Ini untuk mencegah
kejadian seperti kemarin
[larangan beredar mi instan di
Taiwan]. Pemerintah dan
pelaku bisnis akan berjuang
bersama untuk mengamankan
akses pasar dan berusaha menjaga produk-produk ekspor
maupun yang beredar di dalam
negeri memenuhi standar yang
berlaku di wilayah tujuan produk terkait,’’ kata Mari.
Apalagi, pihaknya telah
mengadakan komunikasi langsung dengan pihak otoritas
Taiwan dan menyampaikan
beberapa hal mengenai
masalah Indomie di Taiwan
pada Rabu (13 Oktober).
Pihak Taiwan sangat memahami hal tersebut dan berjanji
bekerja sama untuk mencari
solusi bersama dan meminta
Food and Drugs Administration
Department of Health Taiwan
untuk memberi klarifikasi.
Rasanya, ada keinginan
untuk mengatasi hal itu. Namun, sekali lagi, komitmen dan
keinginan untuk mengatasi persoalan itu, harus segera diimplementasikan. Jangan
dijadikan jargon atau sekadar
cari simpati. (LINDA T. SILITONGA
& FITA INDAH MAULANI/MARIA Y
BENYAMIN/SITI MUNAWAROH/13)
(martin.sihombing@bisnis.co.id)
JASA & PROPERTI
6
Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010
Korsel bidik
wisatawan Indonesia
JAKARTA: Korea Tourism Organization
(KTO) menargetkan peningkatan kunjungan
wisatawan dari Indonesia ke Korea Selatan
sebesar 25% menjadi lebih dari 101.250 orang
pengunjung, menyusul promosi Korea Medical
Tourism and Winter Holiday.
Hur Young Soon,
Marketing and Interpretation KTO, mengatakan Korsel mengambil
langkah besar dengan
menawarkan paket
perjalanan kesehatan,
karena memiliki rumah
sakit berstandar
internasional.
Selain menikmati
kebudayaan Korea,
wisatawan biasanya
ingin mempercantik diri
dan menjaga kesehatan. “Kecantikan
beberapa artis di Korea
sudah diperlihatkan
dalam beberapa film
yang beredar di
Indonesia,” ujarnya,
kemarin.
Pada awal tahun,
Korsel akan menggelar
Snow Flower Festival
dan Taebaeksan Snow
Mountain Festival,
dilanjutkan Polar Bear
Swimming Contest, dan
Jeong-wol Daeboreum
Fire Festival pada akhir
Februari 2011.
Kunjungan wisatawan
Indonesia & target Korea
(Orang)
2009
BANGUN RUMAH
SAKIT: Presiden Direktur
PT Lippo Karawaci Tbk
(LPKR) Ketut B. Wijaya (tengah) berbincang dengan Direktur Jopi Rusli (kedua kiri),
Direktur Djoko Harjono (kiri),
Director Investor Relations
Mark Wong (kedua kanan),
Direktur Yuke Susiloputro
seusai memberikan paparan
di Jakarta, kemarin. LPKR
akan menyiapkan dana dari
hasil rights issue, kredit
bank, dan kas internal untuk
membangun 20 rumah sakit
dan 15 mal.
BISNIS/MELLY RIANA SARI
81.000
2010
101.250
Naik : 25%
RUU Nakes salip RUU Keperawatan
'Kejanggalan tampak pada proses pengajuan'
Sumber:
Korea Tourism Organization, 2010
BISNIS/15/T. PURNAMA
OLEH MOH. FATKHUL MASKUR
Bisnis Indonesia
PILAR
Lippo siap rilis The Intercon
JAKARTA: PT Lippo Karawaci Tbk berencana meluncurkan The Intercon KVR, menara keenam di kompleks Kemang Village
Residences, sebelum akhir tahun ini.
Jopy Rusli, Direktur PT Lippo Karawaci
Tbk, mengungkapkan private launching direncanakan pada akhir November 2010.
The Intercon KVR merupakan suatu terobosan yang belum pernah dilakukan oleh developer lain dengan fasilitas yang tersedia
a.l. kolam renang pribadi di ruang tertutup,
private gym serta akses langsung ke mal.
“Ini adalah semacam offer of a lifetime,
yang tidak akan pernah ada lagi penawaran
seperti ini untuk dapat tinggal di KV [Kemang Village]," ujar Jopy, kemarin.
Kemang Village merupakan proyek pengembangan terpadu senilai US$1,2 miliar
di area 15,5 hektare di Jaksel. (BISNIS/ZUF)
JAKARTA: Rancangan
Undang-undang tentang
Tenaga Kesehatan (Nakes) masuk prioritas
pembahasan Program
Legislasi Nasional (Prolegnas) 2011. Adapun
RUU tentang Keperawatan tidak mengalami
kemajuan dalam daftar
Prolegnas 2010–2014.
Irgan Choirul Mahfizd, Wakil
Ketua Komisi IX DPR RI, mengatakan RUU tentang Nakes
dinilai lebih penting sehingga
disetujui untuk masuk dalam
prioritas pembahasan Prolegnas
2011.
Irgan membantah ada upaya
untuk mengganti RUU tentang
Keperawatan dalam daftar Prolegnas dengan RUU tentang Tenaga Kesehatan, seperti ditudingkan oleh Persatuan Perawat
Nasional Indonesia (PPNI).
“Yang benar adalah memajukan pembahasan RUU tentang
Tenaga Kesehatan dalam Prolegnas 2010/2011. Adapun RUU tentang Keperawatan tetap masuk
Prolegnas 2010-2014, dan belum
dijadwalkan pembahasannya,”
ujar Irgan kepada Bisnis, Rabu.
Jadi, dia melanjutkan, tidak
benar juga ada keputusan Komisi IX bahwa pembahasan RUU
tentang Keperawatan tersebut
ditunda karena memang selama
ini belum dijadwalkan pembahasannya.
Menurut Irgan, pembahasan
RUU tentang Tenaga Kesehatan
dimajukan karena adanya penundaan pembahasan RUU tentang Pembantu Rumah Tangga
(PRT) karena diperlukan adanya
evaluasi.
Di samping itu, RUU tentang
Nakes dinilai penting dan bisa
menjadi payung bagi kepentingan semua profesi di sektor kesehatan, termasuk tenaga keperawatan.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PPNI Harif Fadhillah menyatakan, “Ada upaya menggantikan
RUU tentang Keperawatan dalam
Prolegnas dengan RUU Nakes. Ini
aneh, karena RUU Nakes yang diinisiasi oleh pemerintah tak masuk Progenas 2010, tetapi tiba-tiba
dibahas di rapat dengar pendapat
umum [RDPU].”
Meski Komisi IX memutuskan
untuk tidak menggusur RUU
tentang Keperawatan dalam prolegnas, rancangan hukum yang
Beberapa ketentuan tenaga kesehatan
(1) Tenaga kesehatan harus memenuhi ketentuan kode etik,
standar profesi, hak pengguna pelayanan kesehatan, standar
pelayanan, dan standar prosedur operasional.
(2) Ketentuan mengenai kode etik dan standar profesi diatur oleh
organisasi profesi.
(3) Ketentuan mengenai hak pengguna pelayanan
kesehatan, standar pelayanan,
dan standar prosedur operasional diatur
dengan peraturan menteri.
Sumber:
RUU Nakes, pasal 24
BISNIS/T. PURNAMA
dinantikan oleh para perawat
masih kritis karena nasibnya
baru diputuskan pada Desember
mendatang.
Harif menyatakan PPNI akan
terus memperjuangkan agar
RUU itu tetap masuk prolegnas
agar segera lahir UU yang mengatur tentang profesi keperawatan
itu. PPNI juga siap kembali turun ke jalan untuk memperjuangkan aspirasinya.
Proses pengajuan
Sebelumnya, Fraksi PKS menilai janggal bila Baleg DPR menerima bergitu saja usulan pimpinan Komisi IX DPR yang meminta
RUU tentang Keperawatan diganti dengan RUU Nakes.
“Kejanggalan tampak pada
proses pengajuan,” ungkap anggota Komisi IX dari Fraksi PKS
Ansory Siregar, seperti dikutip
www.dpr.go.id.
Pertama, surat pimpinan Komisi IX ke Baleg bernomor: 07/
KOM.IX/MP.I/VIII/2010 tanggal
30 Agustus 2010 berisi, “Berdasar hasil keputusan rapat Komisi
IX tanggal 25 Agustus 2010, disepakati RUU tentang Tenaga Kesehatan dan RUU tentang perubahan atas UU No.39/2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI di luar negeri akan
dibahas pada tahun sidang 20102011, dan menjadi RUU prioritas
pada 2010.”
”Kenapa RUU Keperawatan
tidak masuk dalam Prolegnas
2010? Padahal RUU Keperawatan
sejak 2009 dan 2010 sudah menjadi prioritas Prolegnas dan belum dibahas oleh DPR dan menjadi utang DPR. Kenapa tiba-tiba
RUU Nakes menjadi begitu penting?” ujarnya.
Kedua, surat balasan Baleg
DPR bernomor 108/Baleg/DPR
RI/IX/2010, tanggal 23 September 2010, Baleg menyetujui RUU
tentang Nakes menjadi prioritas
Prolegnas 2010 dengan menggeser RUU Keperawatan.
Namun, di surat yang sama,
Baleg meminta RUU Perubahan
atas UU No.39/2004 menjadi garapan Baleg dan bukan menjadi
garapan Komisi IX. ”Sungguh
aneh sekali,” ujarnya. Menurut
dia, Baleg dan Komisi IX memperebutkan RUU tentang perubahan atas UU No. 39/2004.
Ketiga, Baleg bersama Menteri
Hukum dan HAM pada 29 September 2010 memutuskan penggantian tiga RUU dalam daftar
Prolegnas RUU Prioritas 2010.
Saat itulah, RUU Keperawatan
yang masuk nomor 18 dalam
Prolegnas 2010 digusur RUU Nakes. (fatkhul.maskur@bisnis.co.id)
Pemerintah siap
ciptakan 2,3 juta
kesempatan kerja
OLEH R. FITRIANA
Bisnis Indonesia
BISNIS/RAHMATULLAH
TUNTUT PERLINDUNGAN: Sejumlah demonstran
dari Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia melakukan aksi
unjuk rasa di Jakarta, kemarin. Dalam aksinya mereka menuntut pemerintah untuk memaksimalkan fungsi pengawasan
ketenagakerjaan, memberikan sanksi bagi pengusaha nakal
serta memberikan perlindungan dan jaminan kebebasan
berserikat.
Kemenpera siapkan proyek
konsolidasi lahan
OLEH YUSUF WALUYO JATI
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) segera
menyiapkan proyek konsolidasi
lahan untuk perumahan di daerah
guna mengefektifkan penggunaan
lahan, khususnya yang menjadi
aset pemerintah daerah.
Kepala Biro Perencanaan dan
Anggaran Kemenpera Oswar Muadzin Mungkasa menilai isu mengenai pemanfaatan lahan di daerah
sangat penting karena terkait dengan program pembangunan perumahan.
“Terkait dengan isu pemanfaatan
lahan di daerah, kami harap pemda bisa menetapkan perda yang
mengatur tata ruang dan zonasi
lahan untuk perumahan. Hal ini
perlu dikonsolidasikan,” ujarnya,
Rabu.
Pernyataan tersebut disampaikan
Oswar saat menerima kunjungan
sekitar enam orang anggota Komisi
D Bidang Kesra DPRD Kota Surabaya di Ruang Prambanan, Kantor
Kemenpera.
Menurut dia, perda tentang tata
ruang diharapkan dapat menetapkan tata letak sebuah lahan sesuai
dengan fungsinya, sehingga pemda
dapat memanfaatkan lokasi itu sesuai dengan peruntukannya dan
menghindari penyalahgunaan lahan.
Berkaitan dengan banyaknya lahan yang menjadi aset pemda yang
dihuni oleh masyarakat, hal itu
membutuhkan aturan khusus untuk mengatur tentang legalisasi
surat kepemilikan lahan tersebut.
Untuk itu, Kemenpera berupaya
mendorong proses sertifikasi lahan
sehingga pemda dapat mengetahui
luas lahan sebagai asetnya. “Di In-
donesia, ada 27% masyarakat
yang menghuni lokasi ilegal karena tak dilengkapi surat-surat kepemilikan lahan. Pemda harus mengatur sertifikasi lahan dan hunian,” ujarnya.
Kepala Biro Hukum Kepegawaian
dan Humas Kemenpera Agus Sumargiarto mengatakan pemda juga
harus melibatkan masyarakat dalam melakukan konsolidasi lahan
agar bisa saling bersinergi.
Ketua Komisi D Bidang Kesra
DPRD Kota Surabaya Baktiono menambahkan sejumlah aset Pemkot
Surabaya banyak yang beralih
fungsi menjadi perumahan dan permukiman penduduk.
“Pemda sendiri bahkan mulai kesulitan menata kembali aset lahan
yang dimilikinya karena sudah
menjadi perkampungan yang dihuni oleh ratusan kepala keluarga,”
jelasnya.
Tingkat penganggur intelektual
terhadap penganggur
JAKARTA: PeKeterangan
2009
2010
merintah berenSarjana
6,77%
9,54%
cana menciptakan
Diploma
5,25%
6,26%
2,3 juta kesempatSumber: Kemenakertrans, 2010.
an kerja pada tahun ini dengan
menyerap para penganggur Agustus 2009 yang 113,83
dan setengah penganggur, juta orang atau bertambah
serta bertekat menurunkan 2,26 juta orang dibandingangka pengangguran men- kan dengan Februari 2009
yang mencapai 113,74 juta
jadi 5,1% pada 2014.
Menteri Tenaga Kerja orang.
Indonesia tengah mengdan Transmigrasi Muhaimin Iskandar menyatakan atasi masalah ketenagakerdiperlukan suatu komit- jaan, seperti krisis keuangmen yang diimplementasi- an global yang mengakikan dalam bentuk usaha batkan menurunnya invesyang sungguh-sungguh, tasi baru, sehingga kesembaik dari pemerintah pusat patan kerja juga relatif termaupun dari instansi di batas. Jadi, perlu dicari solusi atas berbagai masalah
daerah.
Kalangan dunia usaha yang terkait dengan ketedan seluruh komponen nagakerjaan, seperti memmasyarakat juga harus me- buka sebanyak mungkin
miliki komitmen yang sa- bursa kerja di daerah.
Menurut Menteri, tingkat
ma untuk mengatasi pengangguran secara terencana, penganggur berpendidikan
terkoordinasi, terpadu dan diploma masih lebih baik
daripada yang berpendidikberkesinambungan.
“Sejumlah komitmen an sarjana, karena tingkat
yang diimplementasikan di penganggur diploma masih
antaranya dalam pening- berada pada tingkat pengkatan kualitas SDM, mem- angguran alamiah, yakni
bangun sistem pendidikan antara 4%-6%.
Untuk tingkat pengangdan pelatihan kerja, memfasilitasi berfungsinya me- gur berpendidikan sarjana
kanisme bursa kerja dan (strata 1), jauh melampaui
memprakarsai program pe- tingkat pengangguran alangembangan kewirausaha- miah itu. Tingkat penganggur diploma yang rendah
an,” ujarnya, kemarin.
Sesuai data Badan Pusat menandakan lebih mudah
Statistik (BPS), angka peng- mendapatkan pekerjaan diangguran di Indonesia per bandingkan dengan pengFebruari 2010 tercatat anggur sarjana.
“Dengan keterbatasan
7,41% dari jumlah penduduk atau mencapai 8,59 ju- kesempatan kerja oleh sarjana itu maka terbuka peta orang.
Dalam periode yang sa- luang menjadi wirausahama, jumlah angkatan kerja wan intelektual, sehingga
mencapai 116 juta orang tidak hanya mampu mengatau bertambah 2,17 juta angkat derajat diri sendiri,
orang dibandingkan de- tapi juga warga sekitarngan angkatan kerja pada nya.”
OASIS
10
Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010
SENGGANG
Jangan remehkan sembelit
JAKARTA: Penyakit konstipasi, biasa disebut sembelit, sering dianggap biasa oleh
masyarakat, kata Chudahman Manan, Ketua
PB Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia.
Konstipasi merupakan gejala defekasi
yang tidak memuaskan yang ditandai dengan buang air besar kurang dari tiga kali
dalam seminggu, atau kesulitan dalam evakuasi feses, akibatnya feses menjadi keras.
“Bila keadaan seperti itu tidak cepat ditanggulangi segera, bisa menyebabkan
konstipasi jadi kronik yang kemudian
menyebabkan obstipasi yang bisa jadi
kanker usus,” ujar Chudahman yang juga
dokter senior dari Subbag Gastroenterologi
Dep. Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM
kemarin.
Dia berbicara pada acara media gathering
yang diadakan Dulcolax dari PT Boehringer
Ingelheim Indonesia, yang membahas masalah konstipasi tidak perlu ditakuti, tapi perlu
diberikan solusi. (BISNIS/YR)
Willis merasa terlalu tua
LOS ANGELES: Bruce Willis, 55, yang
terkenal berkat film Die Hard merasa dirinya
sudah terlalu tua untuk berkelahi dalam film
sejenis itu.
“Saya terlalu tua sekarang, saya harus
berhenti sekarang,” kata Willis, seperti dikutip Showbiz Spy.
Film terbaru yang dibintangi Willis Red
bersama Morgan Freeman dan Helen Mirren
akan dirilis bulan ini.
Willis merupakan ayah dari tiga orang
putri, hasil pernikahnnya dengan mantan
istrinya, Demi Moore. Menurut Willis, menjadi seorang ayah lebih berat daripada menjadi seorang aktor.
“Saya tidak takut apa pun, kecuali
menyangkut putri-putri saya. Saya takut
berbuat salah dalam membesarkan anakanak saya lebih dari yang saya lakukan
sebagai seorang aktor,” katanya. (ANTARA)
Feby jadi jubir Bella Skin
JAKARTA: Artis sinteron dan bintang
iklan Feby Febiola dipilih oleh Bella Skin
Center sebagai brand ambassador klinik
perawatan tubuh dan kecantikan tersebut.
Perempuan kelahiran 24 Mei 1978 ini senang diangkat menjadi juru bicara dari produk perawatan kecantikan yang menyasar
kalangan menengah atas itu.
“Sebagai artis dan publik figur, saya tetap
berupaya tampil sempurna. Penting bagi
saya untuk merawat kulit yang terekspos
pada radikal bebas dan kosmetika yang tebal hampir setiap saat,” ujar Feby yang pernah menjadi bintang iklan Lux ini kemarin.
Dia mengaku sudah menjalani terapi bio
sistem regenesis (TBSR), produk perawatan
tubuh dari Bella. “Saya tersanjung ditunjuk
menjadi juru bicara Bella Skin Center yang
baru. (BISNIS/YR)
AP/BRELOER GERO
MENGIKUTI GERAK: Beberapa pengunjung melintas dalam instalasi interaktif Onskebronn,
karya Sven Beyer di stasiun pusat di Berlin, Jerman, kemarin. Dalam ‘ruang’ instalasi itu gerak
dan langkah pengunjung yang berada dalam platform-LED, diikuti oleh proyeksi cahaya yang
Seniman Australia gelar hip-hop
Musisi hip-hop Indonesia memiliki kualitas untuk mengembangkan diri
OLEH HERRY SUHENDRA
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Sejumlah
seniman Australia
menggelar pentas Hiphop is harmony in diversity tour di Jakarta dan
berkolaborasi dengan
seniman Indonesia
JFlow serta Saykoji
sebagai bagian dari
OzFest 2010.
Seniman dari Negeri Kangguru
itu a.l. penyanyi rap dan penyair
Omar Musa, seniman hip hop
Muslim Jehad Dabab, Moustafa
Dabab, Hesham Habibullah dan
Timur Bakan dari The Brothahood. Selain itu, DJ Jay Tee dari
kelompok hip hop penduduk asli
The Last Kinection dan seniman
AS yang berbasis di Sydney
Mighty Joe.
Mereka akan tampil hari ini di
fX lifestyle X’nter Mall Senayan
dan di Bibliotheque besok. Sebelumnya mereka telah pentas di
Surabaya dan Yogyakarta. Di
Kota Gudeg, mereka pentas di
Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) yang diadakan
Kua Etnika dan Jogja Hip Hop.
“Mereka telah pentas di Surabaya dan Yogyakarta,” ujar Sanchi Davis, Divisi Atase Kebudayaan Kedutaan Besar Australia,
di Jakarta, kemarin malam.
Dia mengungkapkan seniman
Australia tampil di tiga tempat di
Indonesia, berpentas dan berkolaborasi dengan seniman
setempat dan internasional
sebagai bagian dari OzFest 2010,
festival kebudayaan selama satu
bulan yang digelar Kedubes
Australia (dari 17 September-17
Oktober 2010) dan setelah
pergelaran di Ubud Writers and
Readers Festival baru-baru ini,
Salah seorang seniman yang
akan tampil adalah Omar Musa.
Dia adalah seniman kata bertutur
yang telah mencetak nama seba-
gai penyair panggung dan seniman hip hop di Australia. Dia
meraih penghargaan Australian
National Poetry Slam pada 2008.
Sementara itu, The Brothahood terdiri dari beberapa penyanyi
rap Australia dari orang tua migran yang memanfaatkan hip
hop untuk mengatasi stereotipe
dan kekeliruan pandangan serta
memotivasi pemuda Muslim
untuk bangga dengan agama
mereka. Mereka telah menciptakan tema baru di arena hip
hop Australia sementara mempertahankan saripati hip hop.
Grup seniman lainnya adalah
The Last Kinection yang
merupakan kelompok hip hop
penduduk asli Australia dari
Newcastle yang dibentuk pada
2006 oleh DJ Jay Tee, Joel
Wenitong dan Naomi Wenitong.
Sedangkan Mighty Joe adalah
pengarang lagu dan produser
berbasis di Sydney yang dengan
pengalaman dan keberhasilannya dalam pertempuran gaya
bebas telah memfokuskan pada
penciptaan musik yang orisinil.
Sementara itu, musisi dan
produser musik hip-hop asal
Australia Tim Levinson mengatakan musisi hip hop Indonesia
memiliki kualitas yang memadai
untuk mengembangkan diri
menjadi musisi berkualitas
dunia.
“Bahasa Indonesia sangat
kondusif untuk dijadikan lirik
musik hip-hop, jadi tidak ada
alasan bagi musik hip-hop tidak
berkembang di sini,” kata
Levinson di sela-sela Festival
Ilmu di Yogyakarta bulan lalu.
Potensi
Dia mengungkapkan selain
memiliki potensi musisi yang
berkualitas, termasuk di Yogyakarta, secara teknis Bahasa Indonesia cukup mendukung musik hip-hop.
“Musik hiphop hadir di dunia
sebagai alat untuk merefleksikan
hidup. Hal tersebut dapat dilakukan oleh musisi hip-hop di
masing-masing negara melalui
OLEH ALGOOTH PUTRANTO &
SUTAN ERIES ADLIN
Bisnis Indonesia
OLEH KURNIAWAN LL & CANDRA SETYA
SANTOSO
Kontributor Bisnis Indonesia
S
ANTARA
Grup Pas Band beraksi dalam acara InterMusic Java Rockin’land 2010 di Ancol
Band dari luar memang mereka
memiliki nama besar hingga
Indonesia, tetapi belum tentu
mereka bisa mengambil hati
penggemar saat mereka tampil,
contoh saja Smashing Pumpkins
yang tampil antiklimaks dengan
tata suara yang sangat sederhana
untuk band sekelas mereka.
Billy Corgan (vokal, gitar),
Nicole Fiorentino (bass), Jeff
Schroeder (gitar), dan Mike
Byrne (drum) bisa dibilang band
luar yang piling buruk penampilannya dan menjemukan,
walaupun tetap nama besar
mereka bak magnet untuk
menyihir puluhan ribu
penggemar dari yang mengetahui
lagunya hingga fans fanatik.
Bermain di hari pertama, pada
Jumat lalu, Smashing Pumpkins
kurang memiliki greget. Sound
out yang buruk membuat mereka
terlihat seperti bermain layaknya
sedang berlatih di sebuah studio.
Mereka tampak ‘senang sendiri’
di atas panggung yang megah itu.
Bahkan tak banyak interaksi
yang terjadi antara sang pentolan
Billy Corgan dan para penonton.
Penyelesaian akhirpun terkesan
terburu-buru dan tanpa
meninggalkan kesan puas.
Mengecewakan untuk artis yang
menurut sumber Bisnis dihargai
lebih dari Rp2 miliar.
Untuk band asing di Java
Rockin’ Land 2010 mungkin bisa
dibilang Stereophonics dan band
rock lawas asal Paman Sam,
Stryper yang tampil dengan
sangat mengesankan.
“Smashing Pumpknis kurang
maksimal, padahal mereka paling
dinanti, sayang kesannya jadi
berkurang,” ujar Fajar drummer
Alexa.
Indie dipuji
Di tengah kegalauan akan band
asing ada satu lagi hal yang paling membuat penonton Java
Rockin’ Land terpukau, di mana
band yang bisa dikatakan nonmainstream (indie) juga mendapat tempat di hati para penonton
yang hadir selama tiga hari pertunjukan.
Sebut saja, Burgerkill, Jeruji, Beside, Pure Saturday, Purgatory, Getah, Noxa, Bangkutaman, hingga
Dead Squad yang menjadi penutup
Java Rockin’ Land 2010 tampil
beringas di hadapan penonton
dengan jumlah yang signifikan.
Burgerkill yang pernah
bermain di festival musik terbesar
di Autralia, Big Day Out tampil
layaknya sebuah band besar yang
bukan dari kalangan komunitas
belaka. Mereka menunjukkan
bila tidak ada batasan antara
band luar, lokal mainstream
maupun indie dalam menjerat
hati para penggemar musik.
“Intinya bila musik kita bagus
dan konsisten di jalur musik yang
kita pilih dengan di dukung performance yang total dan maksimal, pastilah para penikmat musik
akan memberikan perhatian lebih
untuk kita,” ujar Eben gitaris
sekaligus frontman dari Burgerkill.
Bukan itu saja, pujian dan
dukungan dari musisi lainpun
juga akan berlaku demikian
kepada kami. Jadi tunjukkan saja
musik yang bagus dan maksimal.
Band-band tersebut sebenarnya
yang menjadi fenomena dalam
Java Rockin’ Land 2010, bukan
sekedar karena musik mereka
yang bagus tetapi lebih karena
konsistensi dan pembelajaran yang
mereka berikan kepada penggemar
maupun band yang bermain di
event tersebut untuk menjadikan
band Indonesia menjadi tuan
rumah di negaranya sendiri.
Band asing boleh jadi pemikat
tetapi band lokal bisa jadi perekat
bukan hanya di antara penonton
tetapi juga band lainnya baik
band besar dan ‘tua’ ataupun
band yang baru memulai memasuki indutsri musik Indonesia.
Sampai jumpa Gudang Garam
InterMusic Java Rockin’land
2011.Hidup musik Indonesia!
(redaksi@bisnis.co.id)
lirik lagu yang dibuatnya,”
katanya seperti dikutip Antara.
Dia mengatakan meskipun pada awalnya hanya dikembangkan oleh masyarakat Afro-Amerika dan Latin-Amerika pada
sekitar 1970-an, tetapi saat ini
musik yang juga populer dengan
sebutan rap itu telah menjadi
musik setiap bangsa di bumi ini.
“Saat ini, setiap negara memiliki musik hip-hop. Tidak hanya
Amerika, Jerman, Australia, bahkan Indonesia juga memiliki
musik hip-hop.”
Menurut dia, agar musik hiphop dapat diterima dan berkembang di masyarakat, musisi
membutuhkan media untuk menyampaikan karya yang telah
dihasilkan oleh musisi kepada
masyarakat.
“Tidak hanya media konvensional seperti televisi dan surat
kabar, tapi juga media nonkonvensional seperti media sosial
Facebook, Tweeter, dan Myspace,” katanya. (17) (herry.suhendra@bisnis.co.id)
Pertamina danai slalom
Lokal pun bertaji Rockin’ Land
mashing Pumpkins,
Dashboard Confessional,
Arkarna, The Vines,
Stereophonics hingga
Stryper boleh saja menjadi pusat
perhatian dalam perhelatan
Gudang Garam InterMusic Java
Rockin’land 2010 di Pantai
Carnaval, Ancol.
Mereka memang band yang
memiliki kelas dan jam terbang
dengan cakupan internasional
yang mungkin bisa dibilang
paling dinanti oleh penonton Java
Rockin’ Land 2010.
Walaupun hal itu benar terjadi,
tetapi ada suatu fenomena tersendiri di Java Rockin’ Land tahun
ini di mana band-band lokal yang
turut sebagai pengisi acara memiliki taji untuk tidak dianggap
angin lalu para penonton selama
tiga hari perhelatan tersebut.
Nama besar Slank, Pas Band,
Boomerang, Netral, Alexa, Gugun and The Blues Shelter hingga
band metal lawas Roxx turut mengundang perhatian para penonton yang memang tersuguhi oleh
banyak pilihan band yang tampil.
Pada setiap panggung mereka
bermain, tetap terlihat penonton
yang memenuhi venue. Tak kalah
dengan jumlah pasang mata para
penggemar band internasional.
“Bagi band yang bermain di
Java Rockin’ Land biasanya
memang sudah punya fan base
masing-masing dan nggak salah
juga kalau band-band lokal tetap
ditonton oleh penggemar
mereka,” ujar Bimbim, drummer
Slank di sela perhelatan hari
kedua, pada Sabtu lalu.
Pernyataan Bimbim mungkin
ada benarnya, di Java Rockin’
Land memang dipenuhi oleh ribuan penggemar musik yang datang dari berbagai macam genre,
tidak salah mereka tersuguhkan
dengan variasi band yang tampil.
Bayangkan, sebanyak 125 band
beraliran cadas tampil dalam
event tersebut dengan komposisi
110 band lokal dan 15 band asing
dari berbagai macam jenis musik
dengan satu akar mereka yaitu
Rock!!.
peka terhadap gerakan yang ada di lantai. Instalasi tersebut juga dilengkapi dengan efek suara
yang juga dipicu oleh gerakan dan interaksi pengunjung ketika mereka masuk dalam platform
tersebut.
JAKARTA: Setelah mensponsori tim reli
dan pembalap GP3, Pertamina Fastron
mendanai peslalom tes di bawah bendera
Art Sport Club yang akan berlaga sampai
penghujung tahun ini.
Pertamina Fastron Art Slalom Team
diperkuat oleh peslalom belia yang juga
memulai debutnya di dunia otomotif
yaitu M Wasrik (Jawa Tengah) &
peslalom wanita Gabriela Gusti, biasa
dipanggil Arum (Kaltim).
Dengan dukungan penuh Pertamina
Fastron, menurut siaran pers yang diterima Bisnis, tim dapat menguji kemampuan kendaraan yang digunakan untuk
berlomba dan sekaligus menggunakan
pelumas mesin, pelumas transmisi,
minyak rem, dan radiator coolant.
Pelumas mesin yang digunakan di dalam kendaraan Pertamina Fastron ART
Slalom Team adalah Fastron Fully Synthetic SAE 0W-50 API SM, yang diformulasikan dari bahan dara Full Synthetic Polyalphaolefin (PAO). Untuk pelumas transmisi digunakan Pertamina Rored MTF
SAE 80W-90 GL4 menggunakan fluida
transmisi multifunsi yang diformulasikan
bahan dasar sintetis dan aditif pilihan.
Sementara itu, PT Gajah Tunggal Tbk,
produsen ban GT Radial, kembali menggelar reli wisata GT Radial Treasure Hunt
untuk menyusuri lokasi-lokasi penting di
Jakarta yang digelar akhir pekan ini.
Menurut General Manager Marketing
PT Gajah Tunggal Tbk, Arijanto
Notorahardjo disediakan hadiah total
senilai Rp60 juta untuk ajang yang
keempat kalinya digelar ini. Kali ini reli
mengambil tema Experience and Discover.
Mengambil rute start di TMC Polda Metro Jaya, para peserta akan diajak untuk
mengunjungi tempat-tempat rahasia,
dengan cara mengikuti petunjuk-petunjuk
yang disediakan panitia, dan akan finish
di Gelanggang Samudera Ancol.
“Keunikan kegiatan ini terletak pada
aktivitas dan titik kunjungan tempattempat yang tidak akan pernah kita duga
sebelumnya,” ujarnya kemarin.
GT Radial juga bakal menyelipkan
kepedulian terhadap lingkungan hidup
dalam gelaran ini, dimana para peserta
akan diajak untuk menikmati kehidupan
satwa di Gelanggang Samudera Ancol.
Putri pariwisata terus naik
OLEH HILDA SABRI SULISTYO
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Peringkat putri pariwisata
Indonesia dalam ajang sejenis di tingkat
dunia terus meningkat sehingga Yayasan
El John sebagai pemegang lisensi untuk
menggelar Putri Pariwisata Indonesia
secara konsisten akan mengirimkan
pemenang ke ajang internasional.
“Sejak tiga tahun terakhir, prestasi
Puteri Indonesia di ajang Miss Tourism
International terus meningkat. Tahun
2008, Putri Pariwisata Indonesia masuk
16 besar dunia. Tahun 2009 masuk 8
besar dunia, dan tahun 2010, juara kedua
dari 78 negara peserta,” kata Johnnie
Sugiarto, Ketua Yayasan El Jhon kemarin.
Tahun lalu, pihaknya mengirim Putri
Pariwisata Indonesia 2009, Andara Rainy
Ayudini di ajang Miss Tourism Internasional masuk 8 besar dunia dan Runner
Up 1 Rieke Carolina juga menang di
ajang Miss Tourism Queen of The Year di
China September lalu.
Selain berhasil meraih posisi 1st
Runner Up di ajang pemilihan ratu pariwisata internasional dengan peserta dari
80 negara, Rieke juga berhasil mendap-
atkan gelar Miss Friendship dan masuk
dalam posisi Top 6 Miss Talented sehingga tampil menyanyi di panggung final
membawa nama Indonesia yang disaksikan oleh puluhan ribu penonton.
“Jadi hal ini membuktikan bahwa kualitas putri pariwisata Indonesia memang
baik karena kriteria utama kami dalam
ajang pemilihan adalah smart, charming
dan hospitable,” kata Johnnie.
Hal itu sesuai dengan ide dan konsep
penyelenggaraan Putri Pariwisata
Indonesia yang lebih difokuskan untuk
menggali, menghargai, melestarikan dan
memperkenalkan kebudayaan Indonesia
ke seluruh nusantara dan mancanegara.
Ajang pemilihan ini menjadi berbeda
dengan event yang telah diselenggarakan
oleh berbagai pihak sebelumnya, karena
para peserta selain wajib menguasai kebudayaan Indonesia dan memenuhi kriteria cantik dan pintar tapi juga harus ramah sesuai dengan kriteria utama Putri
Pariwisata Indonesia.
Johnnie mengatakan untuk meningkatkan kualitas pemenang, mulai tahun depan pihaknya akan mengadakan pemilihan tingkat daerah dulu baru para pemenang utamanya maju ke tingkat nasional.
HUKUM BISNIS
3.128
3.316
3.344
3.263
3.335
3.473
3.378
3.423
3.500
3.378
3.815
3.628
Perbandingan
jumlah permohonan pailit
periode Jan.-Sep. 2010
2.272
2.272
2.136
2.136
2.731
2.731
2.543
2.543
4.237
3.807
Bisnis Indonesia, Jumat. 15 Oktober 2010
2010
2009
Jan.
Feb.
Mar.
Apr.
Mei
Jun.
Jul.
Agt.
Sep.
Kasus kebangkrutan di Ohio
meningkat 2,6%
JAKARTA: Jumlah kasus permohonan kebangkrutan yang masuk ke pengadilan distrik utara Ohio,
AS selama periode Januari- September tahun ini
meningkat sekitar 2,6% bila dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu.
Menurut data pengadilan distrik negara bagian
Ohio, selama periode tersebut terdapat 29.740
perkara yang masuk ke pengadilan setempat,
sedangkan periode yang sama tahun lalu hanya
28.967 perkara.
Meningkatnya jumlah kasus kebangkrutan
tersebut antara lain disebabkan oleh masih
banyak perusahaan yang tidak mampu memenuhi
kewajibannya kepada kreditur, sehingga terpaksa
dimohonkan pailit.
Sumber: USB Northern district of Ohio
9
Arpeni & Korea Securities adu bukti
Sengketa kedua pihak harus terlebih dahulu diputus di pengadilan Inggris
OLEH ELVANI HARIFANINGSIH
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Korea
Securities Finance
Corporation dan PT
Arpeni Pratama Ocean
Line Tbk sama-sama
mengajukan bukti di
muka persidangan guna
memperkuat dalilnya
masing-masing.
Korea Securities selaku pemohon pailit terhadap PT Arpeni, misalnya, mengajukan sebanyak 12
bukti kepada majelis hakim Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.
Bukti yang diajukan ke muka
sidang itu untuk memperkuat
dalil-dalil permohonan pailit yang
dilayangkan perusahaan itu terhadap PT Arpeni.
Kuasa hukum Korea Securities,
Yusfa Perdana, menyebutkan bukti yang disampaikan kepada majelis hakim antara lain perjanjian fa-
silitas (facility agreement), bond,
surat perjanjian, somasi yang dilayangkan kepada PT Arpeni.
Selain itu, pihka Korea Securities juga menyertakan kreditur
lain, serta bukti korespondensi
berupa e-mail yang pada intinya
menyatakan PT Arpeni mengakui
adanya utang dan meminta restrukturisasi.
Di lain pihak, PT Arpeni tidak
mau kalah, sehingga mereka
mengajukan bukti untuk memperkuat posisnya.
Kuasa hukum PT Arpeni,
Benny Ponto, mengatakan bahwa
pihaknya juga menyerahkan sejumlah bukti-bukti yang dapat
memperkuat bantahannya atas
klaim Korea Securities.
Perusahaan Korea Securities itu
mengklaim masih mempunyai kewajiban senilai US$2,15 juta dan
telah jatuh tempo.
Pihak PT Arpeni menyampaikan bukti-bukti a.l. pendapat ahli
hukum asal Inggris yang menerangkan sifat surat penjaminan
dan bukti-bukti berupa korespondensi.
Di bagian lain, Benny berpendapat bahwa pembuktian dari
permohonan pailit ini bersifat
tidak sederhana, sehingga untuk
memutuskan sengketa ini haruslah terlebih dahulu diputus di
Pengadilan Inggris, sebagaimana
dasar hukum dari perjanjian itu.
Tak bisa buktikan
Apalagi, dia berpendapat bahwa Korea Securities tidak dapat
membuktikan dalilnya mengenai
adanya kewajiban PT Arpeni.
“Sampai sekarang dia tidak bisa
buktikan soal transfer uangnya,”
katanya.
Kemarin, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat kembali menggelar sidang pemeriksaan perkara pailit
PT Arpeni.
Majelis hakim yang dipimpin
oleh Pramodana Kusumah Atmadja akhirnya menunda sidang
hingga 20 Oktober 2010 dengan
agenda kesimpulan.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Korea Securities melayangkan permohonan pailit terhadap PT Arpeni Pratama Ocean
Line Tbk, yang merupakan penjamin dari YED 5, S.A., perusahaan
yang didirikan berdasarkan hukum negara Republik Panama.
Dalam permohonan pailit yang
terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat No.67/
PAILIT/2010/PN.NIAGA.JKT.PST,
Korea Securities mengklaim YED
5 masih mempunyai kewajiban
yang sudah jatuh tempo senilai
US$2,15 juta.
Utang itu, menurut Korea Securities, tidak dipenuhi pembayarannya oleh YED 5, sehingga
akhirnya ditagih kepada PT Arpeni yang merupakan penjamin
YED 5 berdasarkan surat penjaminan (letter of guarantee) tertanggal 22 Mei 2007.
Berdasarkan surat penjaminan
itu, termohon pailit ini disebut-sebut menyatakan sebagai pihak
yang menjamin tanpa syarat dan
tidak dapat ditarik kembali,
pembayaran nilai pinjaman termasuk bunga dan biaya-biaya lain
yang jatuh tempo oleh YED 5
sesuai dengan ketentuan dalam
perjanjian.
KLAUSUL
Filipina tuntut Shell
MANILA: Filipina mengajukan tuntutan
sebesar 24,5 miliar peso atau US$ 567 juta
atas kasus penyelundupan terhadap unit
lokal dari Royal Dutch Shell Plc.
Dalam tuntutan ini disebutkan bahwa
perusahaan tersebut melakukan
penggelapan untuk menghindari pajak.
Pilipinas Shell Petroleum Corp.
menghindari bea cukai dan pajak
pertambahan nilai 2,72 miliar peso dengan
menggelapkan laporan dan klasifikasi yang
salah atas 52 pengiriman dari 2005 hingga
2009. (BLOOMBERG/T03)
OLEH ELVANI HARIFANINGSIH
Bisnis Indonesia
Chimei Innolux diselidiki
BLOOMBERG/TANTUSSI
PENGGELAPAN PAJAK: Dua pejalan kaki melintas di
depan area kilang minyak milik Royal Dutch Shell Plc di Hamburg,
Jerman, beberapa waktu lalu. Filipina mengajukan tuntutan
sebesar 24,5 miliar peso atau US$567 juta atas kasus
penyelundupan terhadap unit lokal dari Royal Dutch Shell Plc.
Dalam tuntutan ini disebutkan bahwa perusahaan tersebut
melakukan penggelapan untuk menghindari pajak.
PT Saeti ancam pailitkan PT Istaka Karya
OLEH ELVANI HARIFANINGSIH
Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Saeti Concretindo Wahana akan menempuh
upaya hukum pengajuan permohonan pailit dalam waktu dekat
jika PT Istaka Karya (Persero) tidak menyelesaikan kewajiban
utang pokok Rp4,075 miliar dan
US$22.440, terkait dengan pelaksanaan tiga proyek.
Kewajiban-kewajiban PT Istaka
itu disebut-sebut timbul terkait
dengan adanya pelaksanaan tiga
proyek yakni penambahan lajur
tol Prof.Dr Ir Sedaytmo, Fly Over
Cut Mutia, serta proyek Rusunawa Kodam Jaya.
Kuasa hukum PT Saeti, Rio T.
Simanjuntak, menyebutkan perusahaan itu telah beberapa kali
melakukan tagihan kepada PT Is-
taka dan juga mengirimkan surat
sebanyak tiga kali kepada Kementerian BUMN tertanggal 8
Juli 2010, 26 Juli 2010, dan 11
Oktober 2010.
Pada intinya, kata Rio, surat itu
berisi permintaan agar Kementerian BUMN melakukan pengawasan dan mengambil tindakan
terhadap PT Istaka, jika perusahaan itu belum juga memenuhi
kewajibannya.
“Ini kan sudah cukup lama,
tetapi dari pihak Istaka tidak ada
upaya untuk memenuhi kewajibannya. Jika dalam waktu dekat
tidak ada titik terang, apakah itu
pengajuan reschedule ataupun
penyelesaian yang bisa lebih
diterima, maka kemungkinan
terburuknya kami akan tempuh
kepailitan,” ujarnya, belum lama
ini.
Gugatan PT Citoputro
ke Danamon ditunda
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan
menunda pemeriksaan
perkara PT Citoputro
Indoprima melawan PT
Bank Danamon Indonesia
Tbk hingga ada putusan
kasasi setelah Pengadilan
Negeri Semarang memailitkan PT Citoputro.
Kuasa hukum Bank Danamon, Shofianti Ifada,
mengatakan Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan,
kemarin, mengagendakan
replik dari penggugat (PT
Citoputro).
Akan tetapi, majelis hakim mengembalikan replik yang disampaikan
penggugat dan menetapkan penundaan sidang
hingga adanya putusan
kasasi dari Mahkamah
Agung (MA).
“Benar majelis hakim
menunda perkara Citoputro [distributor kertas
asal Kudus Jawa Tengah]
dan Bank Danamon hingga adanya putusan kasasi,“ kata Ifada, seusai sidang di Pengadilan Negeri
Jaksel, kemarin.
Setelah adanya putusan
itu, katanya, kurator lapor
ke pengadilan apakah
akan melanjutkan gugatan atau mencabut tuntutannya.
Sementara itu, kuasa
hukum PT Citoputro,
Ariano Sitorus mengatakan tidak mempermasalahkan sikap kurator yang
meminta agar majelis hakim menetapkan menunda sidang.
"Bagi kami tidak masalah dengan penundaan sidang hingga adanya putusan kasasi. Yang kami
permasalahkan adalah jika tuntutan terhadap
Bank Danamon dihentikan," tutur Ariano seusai
sidang, kemarin.
Ariano menjelaskan
bahwa pihaknya memahami sikap kurator tersebut karena hal itu merupakan tindakan kehatihatian kurator mengingat
tindakan kurator dapat digugat baik secara perdata
maupun secara pidana.
Sebelumnya Citoputra
Indoprima mengajukan
kasasi ke Mahkamah
Agung atas putusan Pengadilan Niaga Semarang
yang mengabulkan permohonan pailit PT CIMB
Niaga. (08)
bisnis.co.id)
’Rebranding TPI
jadi MNC TV
langgar hukum’
BISNIS/SU/ADI PURDIYANTO
WILMINTON. Delaware: Chimei Innolux
Corp, produsen panel liquid crystal display
(LCD) terbesar di Taiwan, akan diselidiki oleh
lembaga perdagangan AS terkait dengan
masalah pelanggaran hak paten milik
Technicolor’s Thomson Licensing SA.
Komisi Perdagangan Internasional AS mengatakan mereka akan menyelidiki lebih dalam
terkaitdengan klaim pelanggaran hak paten
yang diajukan oleh Thomson. (BLOOMBERG/T03)
Pemohon juga menyertakan
kreditur lain dari termohon pailit,
yakni Sekwang Shipbuilding Co
Ltd, dengan kewajiban senilai
US$2,15 juta.
Kewajiban itu disebut-sebut
muncul karena PT Arpeni menandatangani Jaminan Pelaksana
(performance guarantee) atas
transaksi pembelian sebuah kapal
antara Sekwang dan YED 4, S.A.
Di lain pihak, termohon justru
membantah jika PT Arpeni disebut memiliki utang yang jatuh
tempo kepada Korea Securities.
Pemohon, menurut termohon,
mendalilkan jika YED 5 telah
memperoleh fasilitas pinjaman
US$15,2 juta dari kreditur senior
dan US$4,7 juta dari perusahaan
Korea itu.
Akan tetapi, klaim termohon,
dalam permohonannya pemohon
tidak menjelaskan apalagi membuktikan apakah obligasi junior
yang telah diterbitkan YED 5 dan
dibeli Korea Securities itu telah dibayar lunas, sebagaimana yang
diatur dalam perjanjian. (elvani@
Dia menyebutkan pada Juli lalu pihaknya telah melayangkan
somasi kepada perusahaan itu
agar memenuhi kewajibannya.
PT Istaka, menurutnya, sempat
memberikan respons dengan meminta untuk membayar secara
mencicil setiap bulannya terhitung dari Juli 2010.
Mencicil kewajiban
Pada Juli 2010, lanjutnya, PT
Istaka memang melakukan cicilan sebanyak Rp100 juta. Akan tetapi setelah itu perusahaan
BUMN ini tidak kunjung melaksanakan kewajiban pada Agustus
2010 senilai Rp200 juta dan September 2010 sejumlah Rp200 juta
yang dinilai telah jatuh tempo.
Lebih lanjut, dia menyebutkan
bahwa jika nantinya PT Saeti jadi
mengajukan permohonan pailit
terhadap PT Istaka, pihaknya
akan menyertakan kreditur lainnya, yakni PT JAIC Indonesia,
guna bisa memenuhi syarat kepailitan sebagaimana yang dimaksud dalam UU No.37/2004
tentang Kepailitan dan PKPU.
Terkait dengan rencana PT Saeti untuk mengajukan permohonan pailit terhadap PT Istaka, kuasa hukum PT JAIC Indonesia, Tony Budidjaja, mengaku pihaknya
siap bekerja sama.
PT JAIC merupakan pihak
yang mengklaim mempunyai piutang sejumlah US$7,645 juta,
yang merupakan denda yang
ditetapkan oleh Mahkamah
Agung dalam sengketa surat berharga antara kedua perusahaan
itu.
Direktur Utama PT Istaka, Kasman Muhammad, menyebutkan
bahwa sebenarnya pihaknya sudah berkali-kali bertemu dengan
pihak PT Saeti, guna membicarakan masalah kewajiban perusahaan itu.
“Saya pikir kami sudah berusaha untuk melunasi tagihan-tagihan yang dikirimkan oleh PT Saeti
dan kami sudah membayar angsuran tagihan itu. memang, masih ada beberapa yang belum dibayarkan, kami sedang mencari
dananya,” kata Kasman, ketika
dihubungi Bisnis secara terpisah
pada Rabu.
Lebih lanjut, dia mengaku tidak mengetahui informasi yang
jelas tentang rencana upaya hukum PT Saeti itu, tetapi dia menyebutkan pihaknya siap menghadapi jika PT Saeti nantinya
mengajukan permohonan pailit.
(08)
JAKARTA: Perseteruan
antara pihak Siti Hardijanti
Rukmana (Mbak Tutut)
dan Hary Tanoesoedibjo
soal kepemilikan TPI semakin meruncing setelah pihak PT Media Nusantara
Citra (MNC) berencana rebranding nama TPI menjadi
MNC TV.
Pihak Mbak Tutut meminta Presiden Direktur PT
Media Nusantara Citra
(MNC), Hary Tanoesoedibjo untuk membatalkan
rencana rebranding nama
Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) menjadi MNC TV
pada 20 Oktober 2010.
Menurut Harry Ponto,
kuasa hukum Mbak Tutut,
rencana penggantian nama
tersebut—yang dilaksanakan tanpa mendapatkan
izin dari Siti Hardijanti
Rukmana (Tutut)—adalah
suatu tindakan yang tidak
sah dan melanggar hukum.
“PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI)
adalah pemilik brand TPI
yang sah dan tidak pernah
dipindahtangankan ke pihak mana pun,” katanya,
dalam acara konferensi
pers, kemarin.
Mengingat
launching
atau rebranding dilakukan
oleh pihak yang tidak berhak, sambung Harry, maka
pihak Tutut mengingatkan
kepada pihak-pihak yang
mendukung tindakan itu
agar segera mencabut dukungannya.
Selain menuntut pihak
MNC untuk membatalkan
tindakan yang dinilai merugikan TPI, dia juga memin-
ta agar perusahaan itu
mengembalikan semua aset
yang dimiliki TPI kepada
Tutut yang mengklaim dirinya sebagai pemilik sah.
Sementara itu, ketika dihubungi secara terpisah
Corporate Secretary TPI,
Wijaya Kusuma, membenarkan pihaknya berencana untuk melakukan perubahan nama PT TPI itu
pada 20 Oktober.
Akan tetapi, Wijaya menyebutkan bahwa perubahan nama ini dilakukan hanya untuk kepentingan bisnis semata.
Lebih lanjut, dia juga menegaskan bahwa rencana
perubahan nama dari TPI
menjadi MNC TV itu tidak
ada kaitannya sama sekali
dengan sengketa hukum
yang tengah berlangsung
antara pihak Tutut dan
MNC cs.
Terkait dengan pernyataan Tutut yang menyebutkan rebranding itu tidak
sah dan melanggar hukum
karena tanpa izin dari pihaknya selaku pemegang
saham, dia menuturkan
sampai saat ini MNC masih
merupakan pemegang saham mayoritas di TPI.
“Belum ada putusan
pengadilan yang berkekuatan tetap yang menyatakan
MNC bukan sebagai pemegang saham mayoritas
di perusahaan itu,”ujarnya.
Di tempat terpisah, kemarin, Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat kembali melanjutkan proses pemeriksaan perkara gugatan Mbak
Tutut terhadap PT Berkah
Karya Bersama dan PT Sarana Rekatama Dinamika
terkait dengan TPI.
ENERGI
8
Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010
Pengusaha migas Houston
incar investasi di Indonesia
JAKARTA: Perusahaan migas asal Houston, AS,
menyatakan minatnya untuk berinvestasi di
industri migas nasional karena Indonesia dinilai
sebagai negara tujuan investasi dengan tingkat
pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Konsul Jenderal Indonesia di
Houston Al Busyra Basnur mengatakan minat itu terungkap dalam
pertemuan road show investasi yang
digelar Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral dengan sekitar
80 eksekutif bisnis asal salah satu
wilayah AS di Kantor Kadin setempat.
Saat itu, Indonesia menjadi tuan
rumah road show tentang Oil and Gas
Investment and Business Opportunities yang digelar pemerintah untuk
menarik investor asal Houston.
"Ajang promosi minyak dan gas
Indonesia tersebut dihadiri oleh lebih
dari 80 orang," katanya dalam siaran
pers yang diterima Bisnis, kemarin.
Peserta itu, papar dia, terdiri dari
CEO, presiden dan pimpinan sekitar
60 perusahaan kecil dan menengah
Amerika Serikat yang bergerak di
bidang minyak, gas, IT, pertambangan
dan konstruksi.
171,8
154,45
178,51
LAYANAN
TERPUSAT: (Dari kanan)
183,9
191,88
Direktur Institutional Banking PT Bank Mandiri Tbk
Abdul Rachman berbincang
dengan Direktur Jaringan
dan Layanan PT Bank Negara Indonesia Tbk Honggo
Widjojo Kangmasto, Direktur
Pelayanan dan Distribusi PT
Bank Bukopin Tbk Agus
Hernawan, Direktur Keuangan PT PLN Setio Anggoro
Dewo dan Senior Vice President Bank Rakyat Indonesia
Tbk I Made Suprateka di
sela-sela penandatanganan
PKS Layanan Imprest Terpusat di Jakarta, kemarin.
Kerja sama tersebut untuk
memenuhi kebutuhan operasional rekening perbankan
antara PLN pusat dengan
PLN daerah.
BISNIS/MELLY RIANA SARI
Rencana pengembangan
investasi migas ESDM
(Rp triliun)
2010
2011
2012
2013
2014
BISNIS/IRS/ADI PURDIYANTO
EKSPLORASI
Sanksi buat TGI disiapkan
JAKARTA: BP Migas akan memberikan
sanksi tegas kepada PT Transportasi Gas
Indonesia (TGI), terkait dengan kebocoran
pipa gas di ruas Grissik ke Riau (KP 277)
yang terjadi akhir bulan lalu.
Sanksi tegas tersebut akan diberlakukan
sesuai dengan isi kontrak antara TGI dan PT
Chevron Pacific Indonesia (CPI). Sanksi bisa
diberikan jika perusahaan yang memiliki dan
mengoperasikan lebih dari 1.000 km saluran
pipa gas berukuran diameter 28” di daratan
dan lepas pantai dari Grissik ke Duri dan
Grissik ke Singapura itu terbukti tidak melakukan inspeksi pengamanan dan maintenance yang baik.
Deputi Pengendalian Operasi Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan
Gas Bumi (BP Migas) Budi Indianto kemarin
mengatakan pihaknya bersama dengan Ditjen Migas, Kementerian ESDM tengah melakukan investigasi untuk menyelidiki penyebab utama terjadinya kebocoran pipa gas di
ruas Grissik ke Duri tersebut. (BISNIS/NTI)
PLTG Jakabaring aktif 2011
PALEMBANG: Proyek pembangkit listrik
tenaga gas di kawasan Jakabaring, Palembang untuk SEA Games dijadwalkan beroperasi pada awal Agustus 2011.
Presiden Direktur PT Bosowa Dharma
Energi Reno Junizwan mengatakan proyek
pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) di
Jakabaring sebesar 28 MW itu lokasinya tidak jauh dari kompleks olahraga SEA Games
2011. Saat ini, di lokasi untuk pembangunan
PLTG itu sedang tahap penimbunan lahan.
“Peletakan batu pertama proyek PLTG itu
rencananya dilaksanakan pada 28 Oktober
2010,” ujarnya kemarin.
Reno berharap PLTG itu dapat membantu
pasokan listrik di Jakabaring pada pelaksanaan SEA Games XXVI 2011.
Sementara itu, Gubernur Sumsel Alex
Noerdin meminta agar penyaluran listrik dari
PLTG itu tidak menggunakan kabel di udara,
tetapi di dalam tanah. Dia berharap daerah
Jakabaring tersebut menjadi kawasan kota
yang nyaman dan asri. (ANTARA)
Ekspansi geotermal
tunggu kepastian PLN
Harga patokan tertinggi belum disepakati
OLEH NURBAITI & APRILIAN HERMAWAN
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pengembang
listrik panas bumi mendesak pemerintah segera
menerbitkan aturan mengenai mekanisme penjualan energi panas bumi
kepada PLN.
untuk menjadi listrik membutuhkan
waktu paling cepat hingga 5 tahun.
“Kami ingin perpres itu bisa segera keluar sehingga nantinya proyek
yang sudah ditenderkan bisa dibuatkan PPA-nya. Kalau sudah PPA, berarti mereka [pengembang] juga bisa
menjalankan proyeknya.”
Dia menilai dengan adanya peraturan pemerintah (PP) soal harga
patokan tertinggi (HPT) sebesar
US$0,097 per kWh, seharusnya bisa
menjadi pedoman bagi PLN menetapkan PPA listrik energi terbarukan
tersebut. Kenyataannya, jelas dia,
perusahaan listrik pelat merah itu
masih belum bisa menerima sepenuhnya HPT yang telah disepakati
tersebut.
“Kita sedang mencari penyelesaian kenapa PLN tidak bisa menerima
HPT itu. Apakah ada faktor posisi
PLN sebagai badan usaha atau bagaimana. Pemerintah sudah ada upaya
untuk menyelesaikan itu, tetapi harus disegerakan,” tutur Suryadharma.
Perbaikan GITET
Kembangan
dipercepat
OLEH NURBAITI
Bisnis Indonesia
ner Institute Pri Agung Rachmanto
menekankan perlunya insentif di bagian hilir energi geotermal sehingga
ada kepastian pembelian untuk para
pengembang dari PLN.
Dengan begitu, listrik yang
dihasilkan dari jenis energi terbarukan ini dapat disalurkan kepada
masyarakat.
“Energi geotermal pasti dipakai di
dalam negeri karena jelas tidak bisa
diekspor. Energi ini sangat substansial untuk diberikan insentif, bahkan kalau perlu harus disubsidi pemerintah,” katanya kepada Bisnis.
Sebenarnya, jelas Pri, sudah banyak investor yang berminat mengelola energi panas bumi. Dari sisi
biaya pun, listrik yang dihasilkan
dari energi ini sebenarnya lebih
murah dibandingkan dengan bahan
bakar minyak, bahkan dengan batu
bara sekalipun jika dikembangan
secara luas dan mendapat dukungan
pemerintah.
Akan tetapi, faktor kepastian pembelian dari PLN selama ini masih
menjadi kendala. (ibeth.nurbaiti@bisnis.
Ketua Umum Asosiasi Panas Bumi
Indonesia Suryadharma menegaskan proyek listrik panas bumi tidak
akan jalan bila prosedur baku mengenai penjualan listrik dari pembangkit ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berbentuk peraturan
presiden (perpres) itu tidak kunjung
diterbitkan.
Perpres yang menugaskan PLN
untuk membeli listrik panas bumi
sesuai dengan harga hasil tender, diyakini akan memberikan kepastian
dan kejelasan usaha kepada pengembang.
Butuh insentif
“Kalau perpres ini tidak segera
Sementara itu, Direktur Reformi- co.id/aprilian.hermawan@bisnis.co.id)
diterbitkan,
proyek
panas bumi tidak bisa
jalan. Kalaupun sudah
Sumber dan cadangan panas bumi Indonesia
ditenderkan pemerintah,
PLN sebagai korporasi,
maunya dia yang harus
Sulawesi
Sumatra
menenderkan. Karena
Sumber: 896 MW
Sumber: 5.837 MW
itu, PPA [power purchase
Cadangan: 1.050 MW
Cadangan: 7.983 MW
agreement/harga jual listrik] belum ada yang
jadi,” ujarnya kemarin.
Padahal, lanjut dia,
tender proyek panas bumi yang digelar pemerintah sesuai dengan peraturan yang berlaku di
Jawa Bali
Pulau lainnya
Indonesia, seperti halnya
Sumber: 5.526 MW
Sumber: 1.707 MW
pengelolaan listrik oleh
Cadangan: 4.179 MW
Cadangan: 2.059 MW
PLN. Selain itu, dia menambahkan pengembangSumber: Kementerian ESDM
an energi panas bumi
BISNIS/IRS/ADI PURDIYANTO
JAKARTA: PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
berupaya mempercepat perbaikan gardu induk tegangan ekstra tinggi (GITET)
Kembangan, Jakarta Barat,
sehingga pemadaman bergilir di wilayah Jakarta Barat dan Tangerang bisa berakhir pada Sabtu pekan ini.
Direktur Utama PT PLN
Dahlan Iskan mengatakan
tengah bekerja keras memperbaiki kerusakan GITET
Kembangan. Dia menargetkan proses perbaikan tersebut bisa segera selesai.
“Kami sedang mengusahakan dengan berbagai
cara dan bekerja keras sampai Jumat. Sabtu diharapkan sudah tidak terjadi lagi
pemadaman,” ujar Dahlan
kepada Bisnis kemarin.
Dahlan menyebutkan
pascakerusakan
GITET
Kembangan, PLN hanya
dan akan melakukan pemadaman di Jakarta Barat
dan Tangerang pada siang
hari.
“Besok [hari ini] pemadaman pun hanya akan dilakukan pada siang hari.”
Dihubungi secara terpisah, General Manajer PLN
Disjaya Tangerang Purnomo Willy memperkirakan
perbaikan GITET Kembangan akan selesai paling
lama hingga awal pekan
depan, 18 Oktober 2010.
Dia mengimbau kepada
pelanggan PLN untuk mengurangi pemakaian listrik
pada siang hari untuk
memperkecil beban listrik
yang berakibat pada pemadaman bergilir. “Kami
juga meminta pelanggan
besar untuk sementara juga menggunakan mesin
sendiri.”
Purnomo menjelaskan
kerusakan GITET Kembangan terjadi pada Rabu
pekan ini sekitar pukul
06.30 WIB. Penyebab kerusakan tersebut karena adanya trafo yang bocor. “Saya
belum bisa menyebutkan
kerugian material akibat
kerusakan ini. Tapi sepertinya tidak banyak,” ujarnya.
Senada dengan itu, Manager PLN Area Pengatur
Disjaya Ikhsan Asaad mengungkapkan penyebab ledakan GITET tersebut diperkirakan akibat gangguan pada bushing.
“Ada bushing yang terganggu atau pecah, tetapi
itu belum informasi tertulis
dari P3B [penyaluran dan
pusat pengatur beban] karena yang punya aset P3B .
Baru informasi lisan.”
Namun demikian, dia
menjelaskan
perseroan
akan mengalihkan sebagian beban ke subsistem lain,
seperti GITET Gandul, Bekasi dan Balaraja untuk
meminimalisasi dampak
pemadaman tersebut.
Menurut dia, sebanyak
150 MW yang tidak tertampung dilakukan pengaturan pemadaman per 3
jam.
Selain itu, PLN juga meminta industri yang dipasok dari GITET Gandul untuk melakukan penghematan listrik atau menggunakan genset mengingat
pasokan dari gardu induk
tersebut sebagian dialihkan
ke wilayah lain. (10)
‘Nasib Inalum bukan di tangan
Ernst & Young’
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pemerintah diminta
tidak serta merta mengandalkan
kajian Ernst & Young untuk memutuskan nasib kontrak kerja sama dengan Jepang di PT Indonesia Asahan
Aluminium (Inalum).
Anggota Komisi VII DPR dari FPKS Achmad Rilyadi menegaskan
opsi tak memperpanjang kontrak dengan Jepang masih lebih baik dibandingkan dengan upaya untuk meneruskan kerja sama.
Untuk itu, ujar dia, pemerintah
harus meyakini kemampuan operasional badan usaha milik negara
dalam mengakuisisi setelah kontrak
kerja dengan Jepang berakhir pada
2013.
“Saya secara pribadi lebih memilih
pengelolaan Inalum itu ada pada
BUMN manapun karena penerimaan negara bisa lebih optimal. Untuk
pengawasan juga tidak ada masalah,” ujarnya kepada Bisnis kemarin.
Dari segi teknis, ujar dia, pemerintah juga dapat menyewa tenaga ahli
dari luar negeri jika memang belum
mampu atas suatu teknologi tertentu. Setelah itu, transfer of knowledge
harus dilakukan agar pelaksanaan
dapat dilakukan oleh bangsa sendiri.
“Negara-negara teluk juga melakukan itu kok kalau belum mampu.”
Seperti diketahui, kajian komprehensif mengenai Inalum yang kini
digarap Ernst & Young dijadwalkan
tuntas pada 20 Oktober dan akan
menjadi bekal pemerintah untuk
mengajukan posisi akhir dalam negosiasi dengan pemegang saham
Jepang.
Menteri Perindustrian M.S. Hidayat sebelumnya menegaskan 31 Oktober bukan merupakan tenggat
akhir bagi keputusan kelanjutan
kerja sama Indonesia–Jepang di Inalum, melainkan waktu bagi kedua
belah pihak untuk mengajukan masing-masing posisinya. (Bisnis, 5
Oktober)
Pada bagian lain, Gerakan Penyelamatan Aset Negara (Gepara) kemarin menuntut pemerintah tidak
memperpanjang kontrak investor
Jepang di Inalum untuk menyelamatkan aset negara.
Aksi penolakan tersebut ditunjukkan Gepara dengan menggelar
demonstrasi yang melibatkan ratusan massa di Kedutaan Besar Jepang
siang ini yang dilanjutkan ke Kementerian BUMN.
Kordinator aksi Gepara Ucok Hidayat menyatakan tujuan aksi demo
kali ini dimaksudkan untuk memberi peringatan dini agar Nippon
Asaham Aluminium (investor
Jepang) yang saat ini menguasai
58,9% Inalum segera mengakhiri
kontrak kerja sama yang habis 2013.
"Selama ini Inalum yang dipegang
mayoritas oleh Jepang tidak memberikan keuntungan berarti untuk
Indonesia. Jadi mereka harus segera
angkat kaki dan menyerahkan 100%
Inalum kepada Indonesia," ujar
Ucok.
Menurut dia, Indonesia mampu
mengakuisisi Inalum baik secara
finansial maupun operasional. Dia
menilai banyak perusahaan di Tanah
Air yang layak mengelola Inalum
seperti PT Aneka Tambang Tbk dan
PT Krakatau Steel.
Tolak perpanjangan
Sementara itu, Antara kemarin
melaporkan sebagian besar fraksi di
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi Sumatra Utara minta pemerintah pusat tidak memperpanjang
kontrak kerja sama Inalum dengan
investor Jepang.
Permintaan itu disampaikan dalam pemandangan umum yang dibacakan masing-masing juru bicara
fraksi pada rapat paripurna DPRD
Sumut dengan agenda pembahasan
Rancangan APBD Sumut 2011 di
Medan.
Setidaknya enam fraksi meminta
kontrak kerja sama yang akan berakhir 2013 itu tidak diperpanjang,
meski investor asal Jepang sendiri
telah mengajukan proposal kepada
pemerintah Indonesia dan minta
kerja sama tetap dipertahankan. Keenam fraksi tersebut masing-masing
Demokrat, Partai Persatuan Pembangunan, Golkar, Hanura, PDI Perjuangan, dan Partai Keadilan Sejahtera. (10/APRILIAN HERMAWAN)
Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010
7
OPINI
Jumat, 15 Oktober 2010
Daya tahan
bursa
erdagangan saham di Bursa Efek Indonesia
(BEI) kian menggeliat. Kenaikan indeks
harga saham gabungan (IHSG) tak terbendung dan hingga kemarin bertengger di level
3.618, 48.
Dalam rentang 8 tahun IHSG mencatat keuntungan 412,64%, tertinggi dibandingkan dengan sejumlah bursa global lainnya.
Kinerja bursa yang positif itu disambut gembira oleh pemodal asing. Mereka terus menambah portofolionya di Indonesia. Ada juga fund
manager yang berminat menjadikan IHSG sebagai acuan investasi.
Pada saat yang sama manajemen BEI dengan
penuh percaya diri akan mendaftarkan 30 emiten
dengan kapitalisasi terbesar dan likuiditas tertinggi untuk masuk di bursa bersama Asean dalam
Asean Stars.
Tentu saja kita patut bergembira atas prestasi
yang dicapai dan apresiasi yang diberikan para
pemodal asing itu. Namun, itu tidak mesti membuat semua pihak, baik otoritas pasar modal, self
regulatory organization (SRO) dan pelaku pasar
lainnya berpuas diri.
Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilesaikan untuk meningkatkan kinerja bursa dalam negeri, terutama terkait dengan tiga hal
substansial, yaitu likuiditas, transparansi, dan
law enforcement.
Tugas otoritas pasar modal
dan bursa untuk terus mendesak agar emiten menyampaikan informasi yang transparan
dan investor dan pelaku pasar
lainnya taat pada aturan.
Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah
meningkatkan likuiditas perdagangan. Dari sisi
penawaran (supply), jumlah emiten baru harus
diperbanyak. Terutama perusahaan-perusahaan
dengan kinerja yang meyakinkan.
Banyaknya emiten di bursa akan menambah
kapitalisasi pasar. Saat ini kapitalisasi di BEI sebesar Rp2.913 triliun. Jumlah ini masih kecil dan
menimbulkan kekhawatiran kalau pemodal asing
mengguyur dana dalam jumlah besar dan kemudian serta-merta menarik dananya.
Untuk menjaga daya tahan bursa, termasuk
untuk meningkatkan kapitalisasi dan likuiditas,
dari sisi permintaan (demand) adalah dengan
menambah barisan pemodal lokal.
Sampai dengan awal tahun ini, 67% transaksi
saham di BEI masih dikuasai oleh asing. Sisanya
sekitar 33% dikuasai oleh investor lokal.
Sementara itu, jumlah pemodal domestik yang
terlibat baru 350.000 orang, atau sekitar 0,15%
dari total penduduk negeri ini yang berjumlah
230 juta orang. Bandingkan dengan di Singapura
yang sekitar 50% penduduknya ikut menjadi
investor, atau di Malaysia yang mencapai 20%.
Semoga momentum pencapaian hari-hari
terakhir ini mendorong semua pihak terkait di
pasar modal untuk giat bersosialisasi dan serius
melakukan edukasi untuk menarik semakin
banyak orang ke pasar modal.
Dengan likuiditas tinggi, kapitalisasi besar dan
basis pemodal kuat, bursa memiliki daya tahan
untuk menghadapi gempuran dana panas (hot
money) yang masuk dalam jumlah besar dan bisa
serta-merta keluar kapan saja.
Kebijakan BI represif
atau inklusif?
P
TAJUK
UTAMA
Bank didorong beroperasi lebih efisien dan kompetitif
OLEH SUHAEDI
Peneliti Utama Bank Indonesia
Kamis minggu lalu ada
dua tulisan yang sangat
menarik di media cetak
Ibu Kota. Pertama, tentang nasionalisme
ekonomi yang disampaikan oleh Kepala
BKPM. Kedua, berita
utama tentang kebijakan
BI yang dinilai represif.
epala BKPM
berpandangan
bahwa
nasionalisme
ekonomi harus
diartikan pada
upaya untuk memberikan
manfaat ekonomi secara
menyeluruh dan bukan
perdebatan mengenai liberalisasi
versus proteksionisme semata.
Dengan demikian, definisi dan
interpretasi nasionalisme
ekonomi yang harus
dipertimbangkan adalah yang
sejalan dengan semangat propoor, pro-growth, dan pro-jobs
untuk kesejahteraan masyarakat.
Berita utama yang berjudul
Kebijakan BI dinilai represif
yang berasal dari pandangan
akademisi dan pimpinan asosiasi
perbankan yang sekaligus juga
pengurus salah satu bank swasta
terbesar.
Keduanya mengkritisi
kebijakan perbankan yang
ditempuh bank sentral
khususnya mengenai giro wajib
minimum dan kewajiban bank
untuk mengumumkan prime
lending rate yang dikatakan
bahwa kebijakan bank sentral
kembali seperti era represi
finansial.
K
“
VERBATIM
”
T
TAJUK
TAMU
“Pasti likuiditas di
pasar berkurang.”
Direktur Manajemen risiko
Bank Mandiri Sentot A.
Sentausa, soal dampak
kenaikan giro wajib minimum
(GWM) bank yang ditetapkan
Bank Indonesia.
• International Herald Tribune, 13 Oktober
Menakar
booming IPO
asar penawaran saham perdana (IPO) kini
ramai dan banyak perusahaan yang
berusaha untuk memperebutkan saham walau
hanya dalam jumlah yang sedikit.
Sejauh ini, perusahaan Asia telah memimpin dunia dalam meningkatkan modal. Sejumlah emiten Asia berhasil meraih US$89,9 miliar dalam 9 bulan pertama pada tahun
ini. Sebagai perbandingan, IPO di AS berhasil
mencapai US$11,8 miliar, sementara Eropa,
Timur Tengah dan Afrika mencetak US$27,3
miliar dari total jumlah dana IPO.
Di Singapura, peluncuran dua IPO besar pada saat yang sama menimbulkan sedikit tantangan bagi likuiditas. Global Logistic Properties
(GLP) meluncurkan IPO sebesar Sin$3,9 miliar minggu ini. Mapletree meluncurkan Mapletree Industrial Trust untuk mengumpulkan
dana kotor hingga Sin$1,19 miliar.
Apakah pasar IPO Asia akan memanas
dengan arus modal atau ada faktor yang lebih
berkelanjutan dalam pelaksanaannya? Apakah
ini merupakan titik perubahan untuk
membersihkan pasar regional.
P
• The Business Times, 14 Oktober
Sangat menarik karena kedua
pandangan yang disampaikan
media tersebut menggunakan
paradigma atau pendekatan yang
berbeda. Yang pertama, lebih
mengedepankan asas manfaat
yang sebesar-besarnya bagi
kesejahteraan masyarakat.
Strategi kebijakan yang dipilih
lebih berfungsi pada sarana atau
alat untuk mencapai tujuan
akhir tadi sehingga perdebatan
mengenai liberalisasi atau
proteksionisme hanya
diletakkan pada pertanyaan
apakah pilihan salah satu atau
kombinasi dari keduanya, akan
memberikan manfaat optimal.
Sasaran yang ingin dicapai ini
tentunya juga dipahami oleh
para pakar dan akademisi.
Sementara kritik terhadap
kebijakan bank sentral lebih
didasarkan pada kepentingan
perbankan yang harus
melakukan penyesuaian dengan
ketentuan baru tersebut.
Ada juga yang khawatir
kebijakan ini akan berdampak
pada berkurangnya keuntungan
bank. Juga bagi bank yang LDRnya rendah akan dipaksa kerja
lebih keras untuk mencari
debitur dan proyek yang
potensial ketimbang hanya
menempatkan pada SBI.
Yang selama ini luput dari
pemberitaan adalah kepentingan
masyarakat yang menjadi debitur bank yang harus membayar
bunga jauh lebih tinggi.
Padahal dengan kestabilan
makroekonomi yang sudah
dicapai, penurunan suku bunga
semakin terbuka. Persoalannya,
meskipun suku bunga BI Rate
dan suku bunga simpanan
sudah turun signifikan, tidak
diikuti oleh penurunan suku
bunga pinjaman.
Bahkan, margin suku bunga
kita tetap tinggi dan salah satu
yang tertinggi di dunia. Dalam
perspektif nasionalisme,
persoalan ini harus menjadi
tanggung jawab bersama karena
di dalamnya menyangkut
efisiensi dan daya saing ekonomi
bangsa serta asas keadilan dan
kewajaran.
Kembali ke khittah
“Makanya kami
kejar sekarang.”
Kepala Badan Kebijakan
Fiskal Kemenkeu Agus
Supriyanto, soal rencana
menaikkan cukai rokok
sebesar 5% yang akan
efektif 1 Januari 2011.
tentunya sudah dihitung secara
cermat agar perbankan memiliki
likuiditas yang diperlukan
sehingga dapat memenuhi target
pemberian kreditnya. Selain itu,
bank juga diberikan waktu yang
cukup untuk dapat mengatur
strategi dalam memenuhi
kewajiban GWM primer yang
lebih tinggi ini.
Dengan adanya kebijakan
GWM baru tersebut, sejumlah
bank mungkin harus melakukan
penyesuaian strategi bisnisnya
dengan tetap
dalam
Mengenaii kebijakan GWM
yang baru ditempuh, kalau
dicermati secara saksama, sangat
jelas sasarannya. Kenaikan
GWM primer ditujukan untuk
pengelolaan likuiditas perekonomian yang pada 2008
sempat dilonggarkan. Sementara
GWM LDR diberlakukan
agar fungsi intermediasi
perbankan lebih optimal.
Sesuai dengan
namanya, penggunaan
LDR yang merupakan
rasio pinjaman
terhadap simpanan, ketentuan ini diharapkan dapat
mengubah perilaku bank dalam
penyaluran kredit,
BIS
NI
S/A
tetapi juga sekaDI
PU
RD
ligus dalam pengerahan
IYA
NT
O
dana pihak ketiga yang
lebih bertanggung jawab. Hal ini
sesuai dengan amanat UU
koridor
Perbankan.
mekanisme pasar yang sehat
Saat ini perbankan memiliki
yang memberikan keuntungan
kelebihan likuiditas yang tinggi.
bagi bank dan nasabah.
Hal ini tampak pada
Kebijakan BI ini juga bukan
penempatan dana mereka pada
suatu pembatasan kegiatan
SBI. Kenaikan GWM akan
bank, tetapi lebih pada menemmengurangi kelebihan ekses
patkan bank untuk kembali ke
likuiditas terlebih dulu.
dalam fungsi utamanya sebagai
Kekhawatiran penurunan
lembaga intermediasi sehingga
pertumbuhan kredit hanya akan
terjadi apabila bank tidak memi- tumbuh kembangnya sektor perbankan seiring dengan dinamika
liki kelebihan likuiditas untuk
dan kemajuan ekonomi negara.
memenuhi kewajiban bank
Menyangkut kebijakan prime
berupa giro di bank sentral.
lending rate, ini merupakan
Penetapan besarnya GWM ini
Setiap artikel yang dikirim ke redaksi hendaknya diketik dengan spasi ganda maksimal 5.000 karakter,
disertai riwayat hidup (curriculum vitae) singkat tentang diri penulis. Artikel yang masuk merupakan hak
redaksi Bisnis Indonesia dan dapat diterbitkan di media lain yang tergabung dalam Jaringan Informasi
Waspadai
bubble
ampaknya terlalu dini untuk mulai
khawatir tentang krisis keuangan berikutnya. Namun di tengah kegelapan saat ini,
Wall Street mencaplok aset-aset dari negara
berkembang yang tumbuh lebih cepat dan
menawarkan keuntungan tinggi dan lebih
konsisten. Regulator keuangan dan pembuat
kebijakan di negara-negara berkembang perlu
memberikan perhatian
terkait dengan masalah ini.
Institute of International
Finance, yang melakukan
berbagai lobi untuk bankbank besar, memperkirakan
bahwa sekitar US$825 miliar akan mengalir ke negara-negara berkembang tahun ini, 42% lebih banyak dari
2009. Investasi pada efek utang dari negara
berkembang sendiri diharapkan naik tiga kali
lipat hingga US$272 miliar.
Sementara negara-negara berkembang sering mendapat manfaat dari investasi asing,
arus masuk modal besar menyulitkan manajemen ekonomi makro mereka.
11
Surat-surat harus dilengkapi dengan identitas pribadi
Berikan rakyat ketenangan
Pemerintahan SBY-Boediono yang merupakan pemerintahan yang sah dan
didukung oleh lebih 60% mayoritas rakyat
Indonesia melalui jalur yang ditetapkan
yaitu pemilihan umum langsung, haruslah
kita dukung bersama jangan kita rongrong
untuk diturunkan atau digulingkan.
Tren pertumbuhan ekonomi yang positif
ini dibawah Menko Ekuin Hatta Rajasa jangan sampai menimbulkan efek negatif sehingga masyarakat yang mengalami dampaknya. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi,
investasi dari luar negeri yang siginifikan
ini bisa runtuh akibat segelintiran orang
yang menginginkan hancurnya perekonomian kita dengan menyebarkan isu negatif
tentang pemerintahan apalagi ingin menggulingkan pemerintahan yang sah.
Ada dua faktor fundamental yang menjadi pendorong terhadap pertumbuhan
ekonomi ke arah positif terhadap prospek
perdagangan Indonesia di antaranya kestabilan ekonomi dan politik di Indonesia.
Dua faktor tersebut sangat berkaitan,
adanya isu negatif terhadap pemerintahan
bisa membuat runtuhnya perekonomian
yang sedang dibangun.
Kita bisa lihat dari proyeksi Bank
Pembangunan Asia (ADB) yang menaikkan
proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia
2010 dari 5,5% menjadi 6,1%. Angka ini
lebih baik dari capaian pertumbuhan ekonomi 2009 sebesar 4,5%, proyeksi yang positif ini jangan hancur gara-gara sekelompok masyarakat yang ingin Indonesia hancur.
Kita tengok pada tahun lalu dunia mengalami krisis global yang sangat parah,
Negara maju mengalami krisis ekonomi
yang menyedihkan. Tetapi meskipun dunia
dilanda krisis keuangan global tidak mem-
suatu bentuk transparansi
perbankan kepada publik.
Informasi asimetris (informasi
yang tidak seimbang) yang
selama ini ada antara perbankan
dan masyarakat dapat dikurangi.
Penentuan suku bunga akan
tetap diserahkan kepada
mekanisme pasar.
Dengan mengumumkan prime
lending rate oleh bank,
masyarakat akan menilai bank
mana yang mempunyai potensi
untuk memberikan suku bunga
kredit yang lebih murah.
Tentunya hasil akhir dari suku
bunga kredit yang diberikan
oleh bank kepada nasabahnya
akan juga bergantung pada
tingkat risiko nasabah tersebut.
Mekanisme pengumuman
prime lending rate juga
ditujukan untuk menciptakan
lingkungan kompetisi yang adil
bagi seluruh bank. Nasabah
akan diberikan kesempatan
untuk membandingkan harga
(atau suku bunga) kredit dari
beberapa bank dan membuat
keputusan yang terbaik untuk
memilih yang paling sesuai
dengan kebutuhan berdasarkan
informasi yang cukup
mengenai harga pasar.
Mekanisme ini
juga menciptakan
disiplin pasar yang
baik dari nasabah
perbankan untuk
mendorong
perbankan
untuk berupaya
memberikan
harga produk
kreditnya secara lebih
efisien.
Dengan demikian, dari
sisi perbankan transparansi
ini akan mendorong bank
beroperasi lebih efisien dan
kompetitif. Sementara dari sisi
masyarakat dan pelaku usaha,
kebijakan ini merupakan bentuk
perlindungan konsumen yang
berhak memperoleh layanan jasa
perbankan secara adil dan wajar.
Dengan edukasi yang baik, ini
akan memperluas jangkauan
layanan perbankan ke seluruh
wilayah dan lapisan masyarakat
sehingga dapat mendorong
pertumbuhan ekonomi secara
lebih merata. Jadi bersifat
inklusif dan inilah esensi dari
suatu kebijakan publik: demi
kesejahteraan masyarakat luas.
Bisnis Indonesia (JIBI). Apabila lebih dari 1 minggu artikel yang diterima belum diterbitkan tanpa pemberitahuan lain dari redaksi, penulis berhak mengirimkannya ke media lain. Setiap tulisan yang dimuat merupakan pendapat pribadi penulis.
P E M BACA M E N U L I S
buat Indonesia jatuh dalam kubangan krisis global, karena Indonesia masih mengandalkan basis ekonomi kerakyatan dan
koperasi. Bahkan pertumbuhan ekonomi
Indonesia mencapai 6%.
Melalui surat pembaca ini saya berharap
perekonomian Indonesia yang sedang
bergairah dan mencapai angka 6% ini
dapat terus ditingkatkan lagi. Biarkan
pemerintahan SBY – Boediono yang
didukung mayoritas rakyat Indonesia
berkonsentrasi menjalankan tugasnya.
Kritik sangat wajar tetapi haruslah membangun dan positif, jangan hanya merongrong pemerintahan yang ada ini, sehingga
membuat ketidakpercayaan terhadap
perekonomian Indonesia yang sedang tumbuh positif.
Ayu Wulandari
Perumahan Kosambi Baru
Jl. Cemara 2 No 45, Cengkareng
Penanganan bencana
perlu koordinasi
Mencermati potensi bencana alam yang
terjadi di beberapa wilayah Indonesia
seperti yang baru saja terjadi di Wasior
Papua Barat, diperlukan kecepatan dan
koordinasi yang baik antara pihak SAR
nasional, pemda maupun TNI. Hal ini menjadi kata kunci dalam setiap mengatasi krisis pada saat bencana terjadi.
Untuk itu peranan birokrasi, khususnya
SDM yang profesional, sangat dibutuhkan
sehingga diharapkan penanganan krisis
dapat dilakukan sebaik-baiknya.
Musibah bencana alam yang melanda
negeri ini, ternyata masalah penanganan
korban masih berjalan belum optimal, dan
akibatnya masih banyak menimbulkan kor-
ban, baik yang meninggal dunia, luka berat
dan terserang berbagai penyakit bahkan
kehilangan anggota keluarga akibat lambatnya kedatangan petugas SAR dan pemda
dalam memberikan pertolongan.
Untungnya setiap ada bencana alam
kehadiran TNI dan Polri selalu siap untuk
melakukan bantuan guna mengevakuasi
masyarakat ke tempat yang lebih aman.
Keberadaan prajurit TNI di tengah-tengah
bencana setidaknya telah membangkitkan
semangat korban untuk berusaha keluar
dari lokasi bencana.
Mengingat adanya perubahan cuaca yang
akhir-akhir ini sering tidak menentu, maka
seluruh elemen bangsa ini harus berpartisipasi guna menjaga kelestarian lingkungan,
tidak melakukan pembalakan liar sehingga
hutan tidak gundul.
Hal itu perlu dilakukan guna menghidari
banjir bandang dan tanah longsor yang
sering datang tiba-tiba.
Akhirnya, kita semua berharap agar
kerugian akibat bencana alam dapat
diminimalisasi sehingga tidak menimbulkan korban yang lebih besar. Untuk
mengantisipasi hal yang terburuk maka
pemerintah daerah perlu lebih
meningkatkan kerja sama, koordinasi, dan
bersinergi dengan pihak terkait, seperti
pihak SAR nasional, PMI, dan juga TNI.
Menurut pengamatan kami selama ini
TNI cepat tanggap dan cepat dimobilisasi
dalam membantu korban bencana, karena
mereka memiliki kesiapan, kemampuan,
dan kecepatan dalam melakukan penanganan bencana baik saat bencana
maupun pascabencana.
Nurhayati
Jati Cempaka
Pondok Gede, Bekasi
noorhyati@yahoo.com
Kritik, saran, dan komentar bisa disampaikan melalui surat ke redaksi Bisnis Indonesia atau e-mail: redaksi@bisnis.co.id
Pemimpin Umum: Dr. H. Sukamdani S. Gitosardjono. Wakil Pemimpin Umum: Ahmad Djauhar. Pemimpin Perusahaan: Soebronto Laras. Wakil Pemimpin Perusahaan: Haryadi B. Sukamdani.
Pemimpin Redaksi: Arief Budisusilo. Wakil Pemimpin Redaksi: Linda Tangdialla. Sekretaris Redaksi: M. Syahran W. Lubis. Redaktur Pelaksana: Abraham Runga Mali, Chamdan Purwoko, Gung
Panggodo Supryanto, Inria Zulfikar, Neneng Herbawati. Redaktur: Aprilian Hermawan, Budi Prakarsa, Djony Edward, Eries Adlin, Firman Hidranto, Firman Wibowo, Hery Lazuardi, Hery Trianto, Ismail
Fahmi, Lahyanto Nadie, Martin Sihombing, M. Rochmad Purboyo, M. Sarwani, M. Yunan Hilmi, Nono Budiono, Rustam Agus, Setyardi Widodo, Sutarno, Suwantin Oemar, Wisnu Wijaya, Zufrizal. Tim Pengembangan Redaksi: Adhitya Noviardi,
Y. Bayu Widagdo. Manajer Sekretariat Redaksi: Indyah Sutriningrum. Asisten Redaktur: Algooth Putranto, Aprika Rani Hernanda, Arif Pitoyo, Bambang Supriyanto, Bastanul Siregar, Elsya Refianti, Fahmi Achmad, Gajah Kusumo, Junaidi
Halik, Lutfi Zaenudin, Moh. Fatkhul Maskur, Muhammad Munir Haikal, Rahayuningsih, Sylviana Pravita R.K.N., Taufik Wisastra, Tomy Sasangka, Yayan Indrayana, Yeni H. Simanjuntak, Yusran Yunus. Staf Redaksi: Achmad Aris, Afriyanto,
Agust Supriadi, Anugerah Perkasa, Arif Gunawan Sulistiyono, Asep Dadan Muhanda, Bambang P. Jatmiko, Berliana Elisabeth, Dewi Astuti, Diena Lestari, Elvani Harifaningsih, Erna Sari Ulina Girsang, Erwin Tambunan, Fajar Sidik, Fita
Indah Maulani, Hendri T. Asworo, Herry Suhendra, Hendra Wibawa, Hilda Sabri Sulistyo, Irsad, Irvin Avriano, John A. Oktaveri, Linda Teti Silitonga, Maria Yuliana B., Mia Chitra Dinisari, M. Tahir Saleh, Mulia Ginting Munthe, Nana Oktavia
Musliana, Nurbaiti, Nurudin Abdullah, Rahmayulis Saleh, Ratna Ariyanti, Raydion, Reni Efita Hendry, R. Fitriana, Roni Yunianto, Rudi Ariffianto, Sepudin, Siti Munawaroh, Theresia Diyah Wulandari, Tri Dirgantara Pamenan, Tularji, Yusuf
Waluyo Jati. Perwakilan: Bandung: Asep Mh. Mulyana (Manajer), Hilman Hidayat (Asisten Redaktur), Muhammad Sufyan. Makassar: M. Noor Korompot (Manajer), Kwan Men Yon (Asisten Redaktur). Medan: Melvin A. Sebayang (Manajer),
Master Sihotang. Semarang: Edy Barlianto (Manajer), Endot Brilliantono, Rahmat Sujianto. Surabaya: Galih Prakoso (Manajer), Samantha Ardiansyah (Asisten Manajer Pemasaran), Marlina A. Jobs (Asisten Redaktur), Bambang Sutedjo
(Koordinator Malang), Dwi Wahyuni, Wahyu Darmawan. Batam & Pekanbaru: Suyono Saputra (Manajer). Foto: Andry T. Kurniady, Dedi Gunawan, Endang Muchtar, Kelik Taryono, Melly Riana Sari, Yayus Yuswoprihanto. Artistik: Adi
Purdiyanto, Agus Taufik Ridho, Fitriyana Pulungan, Tutun Purnama.
Ekonom/ Kepala Bisnis Indonesia Intelligence Unit: Rofikoh Rokhim.
Manajer Produksi: Andri Trisuda. Manajer Media Digital: Deriz Syahpatria Syarief. Penerbit: PT Jurnalindo Aksara Grafika, Direksi: Lulu Terianto (Direktur Utama), Ahmad Djauhar, Endy Subiantoro, Alamat Kantor: Wisma Bisnis Indonesia,
Lt. 5-8, Jl. KH Mas Mansyur No. 12A, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10220. Telepon: (021) 57901023 (hunting). Faks. redaksi: (021) 57901025, Pemasaran: (021) 57901024. Perusahaan: (021) 57901028. Rekening bank:
PT Jurnalindo Aksara Grafika, BCA cab. Wisma Asia 084-303.757-4; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank Mandiri cab. Wisma Bisnis Indonesia 121-009.009999-9; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank BNI ($) cab. Kramat 10528868.
Kantor Perwakilan: Jawa Timur, Jl. Opak No. 01 Surabaya, Tel. (031) 5670748, Fax. (031) 5675853. Malang, Pertokoan Sarangan Jl. Sarangan No. 1 a Malang, Telp. (0341) 402727, (0341) 480630, Fax (0341) 402728. Denpasar Jl. Suli No.
119 Blok B-3 Denpasar 80233 Telp. 0361-7446604, Fax. (0361) 261067. Jawa Tengah, Jl. Sompok Baru No. 79 Semarang, Telp. (024) 8442852, Fax. (024) 8454527. Jawa Barat, Jl. Buah Batu No. 46B, Bandung 40261 Telp. (022) 7321627,
7321637, 7321698, Fax (022) 7321680. Sumatra Utara, Kompleks Istana Bisnis Center, Medan Maimun Jl. Brigjend. Katamso No. 6, Medan, Telp. (061) 4554121/4553035 Fax: (061) 4553042. Riau, Jl. Pepaya No. 42, P. Karam Sukajadi,
Pekanbaru 28127. Telp. (0761) 7048307, Fax (0761) 40335. Batam, Kompleks Ruko Mahkota Raya Blok C No.8 Batam Centre - Batam Telp: (0778) 748 3156 / Fax (0778) 748 3154, Indonesia Timur, Jl. Metro Tanjung Bunga Mall GTC
Makassar GA-9 No. 16, Telp: (0411) 8114203 Fax: (0411) 8114253. Balikpapan, Balikpapan Superblock, Jl. Jend. Sudirman Stal Kuda Blok A/18, Balikpapan Telp. (0542) 7213507, Fax. (0542) 7213508. Harga langganan:P. Jawa Rp117.000/bulan,
luar Jawa Rp117.000/bulan. Tarif iklan: Display Rp33.500/mm kolom, berwarna Rp50.500/mm kolom, iklan laporan keuangan Rp20.000/mm kolom, berwarna Rp33.500/mm kolom, baris Rp19.000/minimum 3 baris. ISSN 0215-2045.
Surat izin: SK Menpen No; 017/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985, 4 Desember 1985, Anggota SPS No. 116/1985/11/A/2002, terbit 7 kali seminggu.
Wartawan Bisnis Indonesia selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima atau meminta imbalan apa pun dari nara sumber berkaitan dengan pemberitaan.
12
Varia
Jumat, 15 Oktober 2010
Timur menunggu paripurna
KRONIKA
AJI kecam pelarangan Sigi
JAKARTA: Aliansi Jurnalis Independen
(AJI) memandang pelarangan penayangan
program Sigi bertajuk Bisnis Seks di Balik
Jeruji di Penjara milik SCTV sebagai pelanggaran berat kode etik jurnalistik.
Dalam siaran persnya, Ketua AJI Jakarta
Wahyu Dhyatmika memandang pelarangan itu
sebagai “intervensi pemerintah dan pemilik
modal yang menodai kesucian ruang redaksi.”
Menurut rencana, liputan Bisnis Seks di
Balik Jeruji di Penjara ditayang pada Rabu
pukul 23.00 WIB.
Sementara itu, melalui siaran persnya,
Menteri Hukum dan Hak Asasmi Manusia
Patrialis Akbar membantah tudingan miring
soal intervensi tayangan Sigi itu.
Patrialis mengaku tidak pernah menghubungi pemilik stasiun SCTV. (BISNIS/EA)
‘SP3 sebagai celah korupsi’
JAKARTA: Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK) menilai tidak adanya penerbitan surat
perintah penghentian penyidikan (SP3) merupakan upaya luar biasa dalam pemberantasan korupsi dari lembaga tersebut. Terbitnya SP3 dianggap memiliki celah korupsi.
Juru bicara KPK Johan Budi S.P mengatakan hal tersebut terkait dengan pengajuan
uji materiel terhadap Pasal 40 UU No.
30/2002 tentang KPK, yakni KPK tidak berwenang mengeluarkan surat perintah penyidikan dalam menangani kasus korupsi.
Johan menuturkan pemberantasan korupsi
harus dilakukan dengan upaya khusus karena
termasuk kejahatan luar biasa. (BISNIS/ASA)
LSI: Golkar bisa
menang pemilu
OLEH JOHN ANDHI OKTAVERI
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Penelitian
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) memaparkan hasil bahwa Partai Golkar
berpotensi merebut kembali posisi nomor satu pada Pemilu 2014 kendati
sampai saat ini Partai Demokrat masih unggul.
Peneliti Senior LSI Muhammad Subarkah mengatakan munculnya Golkar sebagai partai yang
berpotensi untuk jadi pemenang disebabkan oleh
kuatnya pendanaan di
samping belum optimumnya popularitas Aburizal
Bakrie sebagai Ketua
Umum Partai Golkar pada
2014.
Berdasarkan
survei
yang dilakukan pada September sampai Oktober
2010, LSI menyimpulkan
bahwa popularitas Susilo
Bambang Yudhoyono sebagai tokoh Partai Demokrat dan Megawati Soe-
karnoputri sebagai ikon
PDI Perjuangan sudah optimum.
Menurut
Subarkah,
persepsi masyarakat terhadap ketokohan partai
sangat menentukan di
samping kekuatan institusi, pendanaan, dan tren
dukungan. Dari sisi kekuatan institusi, menurut
survei itu, Golkar lebih
kuat dibandingkan dengan Partai Demokrat dan
PDI Perjuangan.
Dari sisi tren peningkatan dukungan, Partai Demokrat dan Golkar pada
2014 sama-sama berada
pada posisi menanjak. PDI
Perjuangan sebaliknya,
memiliki kecenderungan
bertahan dari sisi tren dukungan masyarakat.
Dari aspek kekuatan
institusi yang meliputi kekuatan jaringan, sumber
daya manusia dan pengalaman politik, Partai Demokrat dan PDI Perjuangan sampai sejauh ini sama-sama dinilai moderat.
Uji kelayakan oleh Komisi III DPR dinilai cuma sandiwara
OLEH SUTAN ERIES ADLIN
Wartawan Bisnis Indonesia
Sepertinya, hanya keajaiban yang bisa menjegal langkah Komjen Pol.
Timur Pradopo untuk
menjadi TB 1 (Tribatra 1,
sebutan untuk orang
nomor satu di Mabes
Polri).
eski sempat
diinterupsi
oleh Gayus
Lumbuun dan
Panda Nababan dari Fraksi PDI Perjuangan, kemarin mayoritas fraksi di Komisi III DPR
akhirnya menerima pencalonan
Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabarharkam) sebagai
kapolri yang diajukan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono.
Kepastian Timur menjadi kapolri memang masih menunggu
sidang paripurna pada 18 November yang akan mendengarkan hasil uji kelayakan dan kepatutan yang dilakukan Komisi
III. Namun, hampir dipastikan,
tidak akan terjadi perubahan
suara yang drastis antara Komisi
III dan sidang paripurna.
M
Ujian terhadap Timur oleh Komisi III berlangsung tidak terlalu
penuh dinamika. Bahkan, dalam
pandangan Indria Fernida Alfasoni dari Komisi untuk Orang
Hilang dan Tindak Kekerasan
(Kontras), fit and proper test di
parlemen itu seperti sandiwara.
“Ini [seperti] sandiwara, terlihat sekali mereka tidak serius,”
ujar Indria saat meninjau langsung ke DPR kemarin.
Dalam uji kelayakan itu, Timur mengemukakan visi dan
misi sebagai calon kapolri
dengan mengajukan 10 program
prioritas (lihat ilustrasi) yang
dibagi dalam empat periode
waktu secara berlanjut dan
berkesinambungan.
Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Novel Ali
memandang jawaban mantan
Kapolda Metro Jaya itu atas pertanyaan-pertanyaan angota DPR
normatif dan pragmatis.
Novel tidak melihat pemikiran
murni dari jenderal bintang tiga.
Kebanyakan mengadopsi visi,
misi, grand strategy Polri 20052025, dan tidak dinamis dalam
menjawab setiap pertanyaan.
Normatif
Menurut Novel, Timur sepertinya menyadari ada sejumlah
muatan politik di balik perta-
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
Komjen Pol. Timur Pradopo tiba di gedung DPR untuk menjalani uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon kapolri
nyaan yang dilontarkan anggota
DPR. “Jawaban Timur normatif,
beliau menjaga keseimbangan.”
Dalam uji kelayakan itu, Timur mengklaim selama menjabat pimpinan di beberapa polda,
termasuk Metro Jaya, sekitar
70% kasus tergolong kecil bisa
dia selesaikan.
Terkait dengan penanganan kasus besar di
Mabes Polri, Timur
menjelaskan bahwa kasus semacam Century,
rekening gendut, dan
mafia hukum masih
dalam proses.
Apabila terpilih
sebagai kapolri, Timur
berjanji akan bersinergi
dengan Komisi
Pemberantasan Korupsi
(KPK) dan Kejaksaan
Agung dalam membe-
10 Program prioritas
dari Timur
Pengungkapan dan
penyelesaian kasus-kasus
menonjol
Meningkatkan
2
pemberantasan
preman, kejahatan
jalanan, perjudian, narkoba, illegal
logging, illegal fishing, illegal mining,
human trafficking dan korupsi.
3 Penguatan kemampuan Densus 88
Antiteror melalui peningkatan kerja
sama dengan satuan antiteror TNI
dan Badan Nasional Penanggulangan
Terorisme (BNPT).
4 Pembenahan kinerja reserse dengan
program 'keroyok reserse' melalui
peningkatan kompetisi penyidik.
5 Implementasi struktur organisasi Polri yang baru.
6 Membangun kerja sama melalui sinergi polisional
yang proaktif.
7 Memacu perubahan mind set dan culture set Polri.
8 Menggelar sentra pelayanan Kepolisian di berbagai
sentra kegiatan publik.
9 Mengembangkan layanan pengadaan
sistem elektronik.
10 Membangun dan mengembangkan sistem informasi
terpadu.
1
Sumber: Uji kelayakan dan kepatutan calon kapolri
rantas korupsi.
Gayus memandang selama ini
Polri terkesan mengekor, bukan
berinisiatif sendiri dalam mengungkap korupsi. “Bukan itu
yang diinginkan [menyerahkan
pemberantasan korupsi ke KPK
dan ikut membantu], melainkan
bagaimana Polri berinisiatif dalam memberantas korupsi,” katanya menanggapi Timur.
Mendengar pernyataan Gayus,
Timur menegaskan penanganan
kasus besar yang terindikasi korupsi telah masuk dalam 10
program yang diungkapkan,
bahkan masuk dalam rencana
kerja tahap pertama atau program 100 hari. “Setiap perkembangan [penanganan kasus] saya
akan memberikan informasi kepada publik.”
Terkait dengan pertanyaan mengenai keterlibatannya dalam
Tragedi Semanggi I, Semanggi II,
dan Trisakti pada 1998, Timur
mengaku hanya sebagai pelaksana. Ketika itu, Timur menjabat
Kapolres Jakarta Barat.
“Saya kapolres, pelaksana di
lapangan, bukan pengaman.
Soal strategi dan taktik bukan
kewenangan saya.”
Menanggapi pertanyaan mengapa dirinya tidak datang ketika dipanggil Komnas HAM
terkait dengan kasus tersebut,
Timur mengatakan bahwa
memang dirinya diperintahkan
untuk tidak datang.
“Itu bagian dari institusi, bukan orang per orang, tetapi perintah. Dan saya memang diperintahkan saat itu untuk tidak
datang.” (eries.adlin@bisnis.co.id)
Reportase: 01/12/JOHN A. OKTAVERI/
ANUGERAH PERKASA
Aktivis HAM tetap menolak
OLEH ANUGERAH PERKASA
Bisnis Indonesia
JAKARTA: DPR dinilai dapat menolak
kandidat tunggal kapolri Komjen Pol. Timur
Pradopo karena diduga terlibat dalam sejumlah kasus pelanggaran hak asasi manusia
(HAM) dan tak mampu menuntaskan aksi
kekerasan belakangan ini.
Hal itu disampaikan dalam pernyataan 15
aktivis HAM terkait dengan pencalonan tunggal Timur Pradopo oleh Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono.
Mereka antara lain Usman Hamid, Ade Rostiana Sitompul, Anton Prajasto, Bambang Widodo Umar, Benny Susetyo, Chalid Muhammad, Danang Widoyoko, Johannyes Ha-
riyanto, Hendardi, MM. Bilah, Nursyahbani
Katjasungkana, Sandyawan Sumardi, Siti
Musdah Mulia, Teten Masduki, dan Zoemrotin K. Susilo.
Usman, Dewan Pembina Komisi untuk
Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan
(Kontras), mengatakan DPR harus mempertanyakan keterkaitan Timur yang diduga
memiliki catatan pertanggungjawaban hukum untuk kasus Trisakti (1998), Mei (1998)
dan Semanggi (1999).
“Dia harus menjelaskan alasan ketidakhadiran dalam proses penyelidikan di Komnas
HAM, pada 2002, sementara proses tersebut
merupakan bagian dari projustisia yang dilakukan oleh Komnas HAM,” ujar Usman di
Jakarta kemarin.
BISNIS/ADI PURDIYANTO
Atas meninggalnya
YB Sarjono
(Ayah Mertua dari Sdri. Marlina A.Jobs
redaksi Harian Bisnis Indonesia
Perwakilan Jawa Timur & Bali)
Usia 74 tahun
Wafat
Rabu 13 Oktober 2010
pukul 23.20 WIB
Dimakamkan
Kamis,14 Oktober 2010
pukul 16.00 WIB
di Pemakaman Kristen Kali Mulya, Depok
Kepada keluarga yang ditinggalkan
semoga diberi kekuatan lahir dan batin
Direksi, staf, dan seluruh karyawan
Isi di luar tanggung jawab percetakan PT Aksara Grafika Pratama
FINANSIAL
Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010
Pertanian
Industri dasar
Pertambangan
2.226,59
2.832,35
3,47
1.998,95
36,26
396,82
8/10 11/10 12/10 13/10 14/10
e-Trading Securities
8/10 11/10 12/10 13/10 14/10
ini, indeks akan berada pada kisaran
3.612–3.645.
Trimegah Securities
ndeks diperkirakan bergerak pada kisaran
3.581-3.630, dengan saham unggulan
IANTM
dan SMCB.
Reliance Securities
ergerakan IHSG masih akan mengalami
penguatan dengan kisaran perdagangan
P
di level 3.588-3.634. Rekomendasi saham:
TLKM, ANTM, TINS, BDMN.
DISCLAIMER
Keputusan untuk melakukan transaksi jual, beli atau investasi saham lainnya sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Perusahaan pialang yang membuat rekomendasi saham dan harian Bisnis Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil, dengan mengacu pada rekomendasi saham di kolom ini. Dalam melakukan investasi, pembaca membuat penilaian independen.
JAKARTA: PT Agung
Podomoro Land Tbk menetapkan harga saham
pencatatan perdana (initial public offering/IPO)
pada kisaran Rp350Rp450 per saham, dengan target dana yang
diraup Rp2,15 triliunRp2,77 triliun.
Di sisi lain, perseroan berencana menggunakan sebagian dana
hasil pelepasan 30% sahamnya
untuk meningkatkan nilai aset
bersihnya (net asset value/NAV),
yang diharapkan melampaui Rp8
triliun dalam waktu dekat.
Direktur Utama Agung Podomoro Trihatma K. Haliman mengatakan saat ini nilai aset bersih
perseroan berkisar Rp6 triliun per
30 Juli, karena masih menggunakan sistem pernyataan standar
akuntansi keuangan (PSAK).
“Namun jika ke depan menggunakan standar akuntansi global
BISNIS/RAHMATULLAH
Roosniati Salihin (tengah) berbincang dengan Presiden Komisaris Johnny N. Wiraatmadja
(kedua kiri) serta tiga direktur bank tersebut, Gunawan Santoso (kiri), Hendrawan Danusaputra
(kedua kanan) dan Edy Heryanto di sela-sela paparan publik rencana penerbitan obligasi rupiah di Jakarta, kemarin.
Kinerja Semen Gresik
menurun
TOKYO: Produsen semen terbesar PT
Semen Gresik (Persero) Tbk mengindikasikan pendapatan dan laba bersih perseroan pada akhir kuartal III/2010 akan
lebih rendah sekitar 13% dan 16% dari
capaian periode yang sama tahun lalu.
Direktur Keuangan Semen Gresik Cholil Hasan mengatakan penurunan tersebut diakibatkan terutama oleh belanja
perbaikan pabrik PT Semen Tonasa yang
dimulai sejak awal tahun. Namun, dia
optimistis target laba dan pendapatan
sampai akhir tahun masih bisa terkejar.
“Hingga akhir September, laba bersih
Semen Gresik diperkirakan Rp2 triliun
dengan pendapatan di atas Rp9 triliun,
dan laba usaha Rp3,06 triliun. Kami menargetkan pendapatan mencapai Rp10
triliun pada tahun ini,” ujarnya di Tokyo,
kemarin.
Cholil menyebutkan selain faktor belanja perbaikan pabrik di anak perusahaan itu, indikasi penurunan kinerja perseroan disebabkan oleh harga semen yang
relatif stabil dan mendatar dari Desember
2009 sampai akhir September 2010.
Dia menyebutkan harga jual rata-rata
produk Semen Gresik sendiri mencapai
Rp750.000 per ton. Sampai akhir September 2010, volume penjualan Semen
Gresik telah menembus 12 juta ton atau
senilai total Rp9 triliun.
-4,25
205,99
3,42
806,55
8/10 11/10 12/10 13/10 14/10
Perdagangan
456,55
0,13
450,99
8/10 11/10 12/10 13/10 14/10
Manufaktur
390,56
-1,01
384,29
8/10 11/10 12/10 13/10 14/10
874,56
0,41
864,84
8/10 11/10 12/10 13/10 14/10
8/10 11/10 12/10 13/10 14/10
Valuasi saham dinilai masih di bawah industri
OBLIGASI PANIN: Wakil Presiden Direktur PT Bank PAN Indonesia Tbk (Bank Panin),
OLEH WISNU WIJAYA
Bisnis Indonesia
8/10 11/10 12/10 13/10 14/10
Keuangan
829,61
Podomoro bidik aset Rp8 triliun
OLEH ARIF GUNAWAN S.
Bisnis Indonesia
emarin IHSG ditutup menguat 6 poin
(+0.18%), di mana asing melalukan net
K
buy sebesar 417 milliar di pasar reguler. Hari
204,82
0,46
1.176,77
Infrastruktur
Properti
1.203,62
-1,42
1.007,69
8/10 11/10 12/10 13/10 14/10
REKOMENDASI
Industri konsumsi
1.014,15
1,11
2.741,99
8/10 11/10 12/10 13/10 14/10
Aneka industri
396,13
Per 30 September 2009, pendapatan Semen Gresik tercatat Rp10,40 triliun dan
laba bersih Rp2,41 triliun. Apabila pendapatan dan laba bersih per 30 September
2010 tercatat Rp9 triliun dan Rp2 triliun,
terjadi penurunan pendapatan sekitar
13% dan laba bersih 16%.
Tahun ini, Semen Gresik menargetkan
produksi semen 19,1 juta ton. Dengan
asumsi seluruh semen terserap oleh pasar dengan harga yang bertahan stabil
pada Rp750.000 per ton, maka total pendapatan perseroan mencapai Rp14,3 triliun—cukup jauh dari target Rp10 triliun.
Adapun, kapasitas terpasang Semen
Gresik tahun ini diperkirakan 19,5 juta
ton. Tahun depan, sejalan dengan perbaikan pabrik semen Tonasa, kapasitasnya akan naik menjadi 20,5 juta ton, lalu
24 juta ton per 2012, dan 27 juta ton per
2013.
Sepanjang semester pertama, produsen semen yang 22,8% sahamnya sempat dimiliki Grup Rajawali sebelum akhir
Maret lalu dilepas senilai Rp9,48 triliun
itu membukukan pendapatan bersih
Rp6,67 triliun dengan laba usaha Rp2,05
triliun, dan laba bersih Rp1,63 triliun.
Dalam 6 bulan tersebut, laba sebelum
bunga, pajak, amortisasi, dan depresiasi
(earning before interest, taxes, depreciation and amortization/ EBITDA) perseroan tercatat sebesar Rp2,27 triliun, dengan
margin EBITDA 34,13%.
yakni international financial reporting standard [IFRS], nilai aset
bersih kami tersebut setara dengan
Rp8,5 triliun. Dengan pengembangan dan akuisisi lahan, nilai
aset kami diharapkan tumbuh
lebih besar,” tuturnya, kemarin.
Hingga akhir Juni 2010, Agung
Podomoro membukukan pendapatan Rp1,09 triliun dan laba bersih Rp156,6 miliar. Pasca-IPO, kinerja tersebut diperkirakan melonjak menjadi Rp2,18 triliun
hingga akhir tahun ini.
“Hingga akhir tahun, pendapatan kami akan tumbuh dobel dibandingkan dengan perolehan pada Juni 2010,” ujar Direktur Agung
Podomoro Cesar M dela Cruz.
Direktur PT Indo Premier Securities The Moleonoto mengatakan
harga penawaran perdana saham
Agung Podomoro ditetapkan
dengan rasio harga terhadap laba
per saham (price to earning ratio/
PER) sebesar 13 kali-17 kali.
Indo Premier bertindak sebagai
penjamin pelaksana emisi bersama dengan PT Mandiri Sekuritas.
Deutsche Bank dan JP Morgan
membantu menawarkan saham
itu ke investor internasional.
Menanggapi itu, analis PT Asia
Lippo Karawaci
Bumi Serpong
Agung Podomoro
Summarecon
1.540
28.100
1.665
18.212
707
14.500
1.778
11.992
Perbandingan
nilai aset
bersih emiten
properti
NAB/saham (Rp)
NAB (Rp miliar)
Bakrieland 580
11.552
Alam Sutera 450
8.029
Jababeka 576
7.944
Sumber: CLSA Asia Pacific Markets, diolah
Kapitalindo Securities Supriyadi
menyebutkan harga penawaran
tersebut memang tergolong murah, terlebih karena nilai NAB
Agung Podomoro yang mencapai
Rp14,5 triliun sesuai dengan penilaian independen yang dilaporkan dalam prospektus.
Dengan posisi NAB tersebut,
BISNIS/AGUS TAUFIK
lanjutnya, posisi Agung Podomoro hampir setara dengan beberapa emiten yang sekarang sudah
tercatat di bursa seperti PT Summarecon Tbk dan PT Bumi Serpong Damai Tbk.
Menurut dia, harga penawaran
perdana tertinggi emiten tersebut
sebesar Rp450 masih lebih ren-
dah dari valuasi NAB per saham.
Bisnis mencatat NAB per saham
emiten tersebut berkisar Rp700
(lihat tabel).
Dalam kesempatan terpisah,
sebanyak 30 investor global
membeli 4,1 miliar saham PT
Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dengan total senilai Rp2,25 triliun
pada 13 Oktober 2010. Menurut
Presiden Direktur LPKR Ketut
Budi Wijaya, dana tersebut akan
ditransfer kepada rekening perseroan pada 22 Oktober 2010.
Dia juga menjelaskan transaksi
tersebut dilakukan sebagai jaminan dari rencana aksi korporasi perseroan yakni pelepasan saham terbatas (rights issue) yang akan dilaksanakan pada akhir tahun ini.
“Hasil penempatan saham itu
akan dimasukkan ke rekening
Lippo. Jadi ini sebagai jaminan
dari aksi korporasi [rights issue]
itu. Ya, semacam stand by buyer
[pembeli siaga],” ujarnya.
Penempatan dana itu, lanjutnya,
dikelola dan dilaksanakan empat
bank investasi global yakni Bank
Of America Merril Lynch, CLSA
Asia-Pacific Markets, Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas.
(05) (arif. gunawan@bisnis.co.id)
DATA EMITEN & FINANSIAL
Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010
f3
BURSA EFEK INDONESIA, 14 OKTOBER 2010 (SAMBUNGAN DARI F2)
Ku s
Tg
Td
Nama saham
Sb
Pp
L M
po n
T ansaks
Vo ume
N a
PER
M na
Vo ume
Be
Jua
Sb
KONI...............Perdana Bangun Pusaka Tbk....................................................91..........................-......................-...................91 ....................- ...............................-.............................................- .................1,43 ........................- ...............................-.................80 .................15.000
LTLS ...............Lautan Luas Tbk .....................................................................850 ...................840 ...............830 ...............830................-20..................163.000 .......................135.520.000.................7,26..................840...................50.000 ..............830 ................30.000
MDRN.............Modern Internasional Tbk ...................................................1.720..................1.730 .............1.650.............1.680 ...............-40.................284.500.......................475.795.000..............26,35................1.690 ...................30.500 ............1.670...................5.000
MICE...............Multi Indocitra Tbk ................................................................480 ...................485 ...............465 ...............465.................-15...............1.472.500.......................699.780.000.....................7,1...................475....................57.000...............470 ................53.500
OKAS .............Ancora Indonesia Resources Tbk.........................................350....................355................350................355 ...................5.............3.508.000....................1.230.000.000 .............46,68...................355 .................275.000 ..............350...............518.000
SDPC..............Millennium Pharmacon Int. Tbk ..............................................78......................80 ..................78 ..................78 ....................-..................581.000.........................45.395.500..............-65,16 .....................79.................422.000 .................78...............491.500
SQMI...............Allbond Makmur Usaha Tbk ..................................................140..........................-......................- ................140 ....................- ...............................-.............................................-..............-18,33 ...................156.......................1.500 ...............140 .................10.000
TGKA..............Tigaraksa Satria Tbk ..............................................................600..........................-......................- ...............600 ....................- ...............................-.............................................-..................6,12...................720.........................500 ..............500 .................10.000
TIRA ...............Tira Austenite Tbk.................................................................1.740..........................-......................-..............1.740 ....................- ...............................-.............................................-...............15,89 ........................- ...............................- ....................- ............................TMPI...............AGIS Tbk.....................................................................................174.....................177.................173 .................174 ....................-.............11.234.000....................1.960.602.500...........-183,58....................174.................1.171.000................173...............577.000
TRIL................Triwira Insanlestari Tbk. ...........................................................67 ......................67..................65 ..................67 ....................- .............2.449.000 ........................162.031.500..................19,11 .....................67.................836.000.................66..............292.500
TURI...............Tunas Ridean Tbk....................................................................820 ...................850 ................810 ...............820 ....................-.............10.410.000.....................8.571.915.000 ...............15,26 ..................820...............1.479.500 ...............810...............513.500
UNTR .............United Tractors Tbk .........................................................20.650...............21.050..........20.550..........20.650 ....................-..............3.230.000.................66.830.675.000................18,19 ............20.600...................44.000 ........20.550 ................113.500
WAPO.............Wahana Phonix Mandiri Tbk...................................................100..........................-......................- ................100 ....................- ...............................-.............................................-.............-20,39 ........................- ...............................- ....................- ............................WICO ..............Wicaksana Overseas Int'l Tbk..................................................50..........................-......................-..................50 ....................- ...............................-.............................................-...............-10,16.....................50 .............2.622.500 ....................- ............................2.Perdagangan Eceran
ACES..............Ace Hardware Indonesia Tbk ..............................................2.150................2.250............2.050 ............2.075................-75.................563.500.....................1.192.900.000...............22,61................2.100 ....................12.500 ...........2.075 ................23.000
ALFA ..............Alfa Retailindo Tbk ..............................................................2.100..........................-......................- .............2.100 ....................- ...............................-.............................................- ..........-222,26 ........................- ...............................- ............2.150...................2.500
AMRT .............Sumber Alfaria Trijaya Tbk..................................................1.990 .................1.980 .............1.980 .............1.980.................-10.......................1.000............................1.980.000.............100,79................1.980 .....................4.000.............1.750 ......................500
CSAP..............Catur Sentosa Adiprana Tbk. ..................................................94 ......................97..................94..................95 ....................1...............1.299.000........................124.399.000.................7,22.....................96...................40.000.................95 .................14.500
GOLD..............Golden Retailindo Tbk............................................................405 ....................410................395 ...............405 ....................-...................137.500 ........................56.065.000 .......................-..................400 ....................15.000...............395 ................30.500
HERO .............Hero Supermarket Tbk ........................................................3.100..........................-......................- .............3.100 ....................- ...............................-.............................................- ................6,58 ........................- ...............................- ............3.100 ................20.000
KOIN...............Kokoh Inti Arebama Tbk .........................................................106 ....................108.................106.................106 ....................- .....................4.000 ..............................428.000 .................11,21 ...................108 ....................10.000 ...............106...................6.000
MAPI ..............Mitra Adiperkasa Tbk..........................................................2.325................2.400 .............2.100............2.300................-25 ..............8.621.000 .................19.534.850.000 ................19,14 ...............2.275.................200.000...........2.250...............257.500
MPPA .............Matahari Putra Prima Tbk .................................................1.480.................1.480 .............1.420 .............1.430 ...............-50..............2.755.500...................3.996.560.000..................0,71................1.450 ...................73.000............1.440...................4.000
MTSM.............Metro Realty Tbk ..................................................................1.250..........................-......................- .............1.250 ....................- ...............................-.............................................- ............152,09 ........................- ...............................- ....................- ............................RALS..............Ramayana Lestari Sentosa Tbk............................................940 ...................960................930................930.................-10................1.105.500 ...................1.042.840.000 ..............67,44 ..................950 ...................49.500 ..............940................40.500
RIMO ..............Rimo Catur Lestari Tbk ............................................................55......................54 ..................53 ..................53 ..................-2 ...................53.000............................2.861.000 ................-1,36.....................55 ...................25.000.................54 ................29.500
SKYB..............Skybee Tbk................................................................................510.....................510.................510.................510 ....................-..................105.000.........................53.550.000 .......................- ..................520...................115.000 ...............510....................1.000
SONA .............Sona Topas Tourism Inds. Tbk............................................1.600..........................-......................-.............1.600 ....................- ...............................-.............................................-...............14,04................1.650 ................500.000 ....................- ............................TKGA..............Toko Gunung Agung Tbk........................................................250..........................-......................- ...............250 ....................- ...............................-.............................................- ...............-2,07 ........................- ...............................- ..............250 ................94.000
TRIO...............Trikomsel Oke Tbk...................................................................335....................345................330................345..................10....................76.500.........................25.590.000.................9,23...................330 ...................22.500................310....................1.500
3.Restoran, Hotel & Pariwisata
ANTA..............Anta Express Tour & Travel Se Tbk.......................................210..........................-......................-.................210 ....................- ...............................-.............................................- ................49,6 ..................260.........................500................176...................2.500
BAYU..............Bayu Buana Tbk .....................................................................305.....................310................265................270................-35 ..............2.150.000 ......................599.320.000..............50,98...................275...................121.000...............270 ...............169.000
BUVA..............Bukit Uluwatu Villa Tbk..........................................................500.....................510................495 ...............500 ....................-..............9.093.000 ...................4.541.585.000 .......................- ...................510...............1.993.000 ..............500 ...........1.454.500
FAST...............Fast Food Indonesia Tbk ....................................................8.800..........................-......................-............8.800 ....................- ...............................-.............................................- ...............23,61 ........................- ...............................- ...........7.600...................5.000
GMCW ............Grahamas Citrawisata Tbk....................................................860..........................-......................- ...............860 ....................- ...............................-.............................................- .......................- ........................- ...............................- ....................- ............................HOME.............Hotel Mandarine Regency Tbk................................................121..........................-......................-..................121 ....................- ...............................-.............................................- ...........1205,18.....................119 .....................4.000 ....................- ............................ICON...............Island Concepts Indonesia Tbk ............................................470..........................-......................-................470 ....................- ...............................-.............................................- ............-118,05 ........................- ...............................- ....................- ............................INPP...............Indonesian Paradise Property Tbk........................................184..........................-......................- ................184 ....................- ...............................-.............................................-..............65,65 ...................185......................3.000 ....................- ............................JSPT ..............Jakarta Setiabudi Internasional Tbk ...................................700..........................-......................-................700 ....................- ...............................-.............................................-...............15,66 ........................- ...............................- ..............530 ......................500
MAMI..............Mas Murni Indonesia Tbk .........................................................50......................50..................50..................50 ....................- ....................51.500 ...........................2.575.000..............99,84.....................50 ...............7.192.000 ....................- ............................MAMIP ...........Mas Murni Tbk (Preferen)......................................................600..........................-......................- ...............600 ....................- ...............................-.............................................-..................0,19 ........................- ...............................- ....................- ............................PANR..............Panorama Sentrawisata Tbk ..................................................159.....................160.................158.................158 ...................-1.................220.500..........................35.143.000 ..............43,73 ...................158 ....................10.000................155 ................38.000
PDES..............Destinasi Tirta Nusantara Tbk .............................................200.....................195.................195.................195..................-5 ...................20.000...........................3.900.000..............36,33 ...................199 .....................11.000................195 ..............765.000
PGLI ...............Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk.................................73..........................-......................- ..................73 ....................- ...............................-.............................................- .......................- .....................73.......................1.000.................50 ................25.000
PJAA ..............Pembangunan Jaya Ancol Tbk .............................................850 ...................830 ...............800 ...............800 ...............-50 .................279.000.......................224.955.000 ...............13,03 ..................830...................84.000 ...............810...................5.500
PLIN ...............Plaza Indonesia Realty Tbk..................................................1.510..................1.570 ..............1.510.............1.560.................50 ....................12.000..........................18.425.000 ..............35,97................1.560......................5.000 .............1.510...................5.000
INDEKS BISNIS-27
No.
Kode
Nama
Sebelum
Penutupan
Perubahan
Stock Prev Close
%
Frekuensi
Volume
Nilai (Rp)
1 .........AALI..............Astra Agro Lestari Tbk.............................................24,350...................24,150.....................-200...................-0.82..................684 ..........................1,188,500 ...............28,625,275,000
2 ........ADRO............Adaro Energy Tbk.........................................................2,100......................2,175 .........................75.....................3.57................4,051 ......................172,124,500..............370,984,512,500
3 ........ANTM ...........Aneka Tambang (Persero) Tbk..................................2,450....................2,500.........................50 ....................2.04................2,106......................40,656,000...............101,484,612,500
4........ASII ...............Astra International Tbk ............................................57,500..................57,600 .......................100......................0.17................1,505 ........................4,398,000............254,838,625,000
5 ........BBCA............Bank Central Asia Tbk................................................6,800....................6,800 ...........................0 ..........................0..................1,011 .......................12,569,500................85,833,125,000
6 ........BBNI .............Bank Negara Indonesia Tbk.......................................4,000 ....................4,075 .........................75 .....................1.88.................1,100 ........................15,215,000...............62,238,325,000
7 ........BBRI .............Bank Rakyat Indonesia Tbk.......................................11,000...................10,750 .....................-250 ...................-2.27 .................1,135 .........................9,077,000................99,921,450,000
8........BDMN ...........Bank Danamon Tbk .....................................................6,000.....................6,100 .......................100......................1.67 ...................491 ........................5,043,000...............30,382,325,000
9 ........BMRI.............Bank Mandiri (Persero) Tbk .......................................6,900....................6,900 ...........................0 ..........................0................1,632........................27,251,500 .............188,573,250,000
10.......BNGA............Bank CIMB Niaga Tbk...................................................1,290.....................1,280.........................-10 ...................-0.78 ...................166 .............................613,000......................787,325,000
11........GGRM ...........Gudang Garam Tbk....................................................49,550..................49,650 .......................100.......................0.2 ..................639...........................1,178,500 ...............58,237,525,000
12.......INCO .............International Nickel Indonesia Tbk ..........................4,900....................4,950.........................50......................1.02.................1007........................14,057,500................69,397,250,000
13.......INDY .............Indika Energy Tbk ........................................................3,350....................3,400.........................50 .....................1.49.................1079......................29,588,000..............100,977,662,500
14.......IN
m
M
m
M
M
M
m
w
A
N
N N
A
m
A m
M
H m
M
m
N
m
M
m
N
N
Sumber: BEI
Indeks penutupan saham per sektor di BEI
14 Oktober 2010.
Indeks
Sekto
14-10-10
Asia Tenggara
Jakarta Composite Index (IHSG)........3,547.25 .......3,611.98 ....3,618.48
Kuala Lumpur Composite Index..........1,486.57 ......1,496.97 ....1,496.38
Strait Times Index (Singapura)............3,149.36 ......3,202.16 .....3,195.02
SET (Bangkok)...........................................977.08 ........992.60 .......993.72
PSEi (Manila) ..........................................4,166.52 .....4,194.06 ...4,233.38
Asia & Pasifik
Nikkei-225 (Tokyo) ...............................9,388.64 .....9,403.51 ....9,583.51
Hang Seng (Hong Kong).......................23,121.70 ...23,457.69 ..23,852.17
Kospi (Seoul)..........................................1,868.04 .......1,876.15 .....1,899.76
Shanghai ..................................................2,841.41 .....2,861.36 ...2,879.64
Taipei ......................................................8,090.22 .....8,106.66 ....8,215.45
BSE Sensex-30 (Mumbay) ................20,203.34 ..20,687.88 .20,497.64
All Ordinary...........................................4,686.30 ......4,691.10 ....4,765.90
NZX 50 (Wellington).............................3,230.83 ......3,231.82 ...3,262.60
Amerika
DJIA........................................................11,020.40 ....11,096.08 .................--
S&P 500 Index.........................................1,169.77 ........1,178.10 .................-Nasdaq Composite Index.......................2,417.92 .....2,441.23 .................-S&P/TSX Comp (Toronto)...................12,575.64 .....12,673.31 .................-Meksiko Bolsa Index...........................34,437.39 ..34,798.65 .................-Brazil Bovespa Index...................................Libur.....71,674.90 .................--
Eropa
FTSE-100 (London) ................................5,661.59 ......5,747.35 .................-CAC-40 (Paris).......................................3,748.86 ....3,828.34 .................-DAX Index (Frankfurt)..........................6,304.57 ....6,434.52 .................-IBEX-35 (Spanyol)...............................10,648.20 ....10,866.10 .................-FTSE MIB Index (Milan)......................20,750.22 ....21,145.26 .................-AEX-Index (Amsterdam)..........................335.09 .........341.72 .................-OMX-30 (Stockholm) .............................1,089.89 ......1,104.08 .................-Micex Index (Moskow) ............................1,477.78 .......1,493.21 .................--
Timur Tengah & Afrika
DFM General Index (Dubai)...................1,742.63 ......1,758.66 .................-FTSE/JSE Top-40 (Johannesburg)......26,517.35 ..26,990.02 .................--
2/ 0
3/ 0
Base rate
tertinggi
Base rate
terendah
Base rate
rata-rata
tertimbang
Premi Swap
tertinggi
Premi Swap
terendah
M
M
M
M
M
5J
M
M
M
&P
m
K m
m
m
m
M
M
6P
m
M
M
m
m
M
M
M
m
Jenis transaksi
Volume
Jumlah
Frekuensi
Bank dalam negeri:
Bank luar negeri:
Swap O/N ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Spot/Next .................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
m
w
w
w
O
10 SAHAM PENCETAK LOSS
Stock
Value
Prev Close
Volume
Code
LPKR ............680........560.......182,188,000.......103,637,525,000
PICO..............295 ........250..................5,000...................1,250,000
FORU..............143..........122.......44,550,500...........6,277,639,000
ESTI.................114 .........100 ...............50,000...................5,100,000
BAYU.............305.........270...........2,150,000.............599,320,000
KICI.................185 .........164...............86,000 ................13,483,000
TFCO..............270.........245.....................500......................122,500
IMAS..........9,400.....8,800.............209,000 ...........1,934,075,000
PJAA.............850........800..............279,000 .............224,955,000
ULTJ.............1,780 ......1,690.........16,090,500.........29,180,470,000
10 SAHAM PENCETAK GAIN
10 PIALANG TERAKTIF
Volume
Value
Code Freq
MLBI ......203,500..228,800....................500 ...............114,400,000
SSIA...............520 .........580...........1,095,000...............604,185,000
INDS...........6,500.......7,200.................6,000................42,200,000
WOMF............490 .........540 .........3,685,500............2,090,415,000
BFIN............3,525.......3,875.............770,500...........3,024,450,000
PNIN..............520..........570...........2,198,000............1,232,405,000
ABDA.............460 .........500.............274,000...............136,502,500
GZCO.............405.........440........75,547,500..........31,793,605,000
PBRX...........1,000 .......1,080.........19,920,500.........20,749,685,000
ADMF........10,050.....10,850...............43,000...............461,875,000
Volume
TRANSAKSI WARAN 14 OKTOBER 2010
Value
GREN.............156...........151....568,633,500........91,344,571,000
PGAS........4,000......4,125.......163,591,500.....670,575,375,000
FORU.............143 .........122......44,550,500..........6,277,639,000
ENRG.............124..........127.....770,766,000...........97,759,117,000
ADES.........2,925....2,800 ........15,007,000......43,602,400,000
ADRO.........2,100 ......2,175.......172,124,500.....370,984,512,500
ELTY...............181.........186......631,877,500........115,531,670,000
TLKM........9,050.....9,050 .......38,637,000....348,744,050,000
MIRA..............215........230........211,316,500 ......45,074,050,000
ULTJ............1,780......1,690........16,090,500........29,180,470,000
ML..........13,474...........7,322,139,000........4,525,757,947,500
CS...........10,221............255,225,000...........1,130,562,118,500
KZ............2,561............1,391,271,500.........1,022,631,947,500
BK...........5,263.............269,778,500............817,659,841,000
DB............4,061..............143,297,500.............761,453,261,500
ZP..........9,544...............381,103,000...........573,618,070,500
YU..........6,956.............379,067,500..........544,738,879,000
DR ..........11,934 .............917,809,000...........459,725,616,500
YP........33,602...............957,167,000 ..........432,182,028,000
KI............4,333 ............693,203,590..........422,365,734,000
Swap O/N ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Spot/Next..................................................8.920,00 ........8.920,00 .........8.920,00 .............4,30.................4,30 ........5.000,00
Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Nasabah luar negeri:
Swap O/N ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Spot/Next .................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Value
Do a Au a a
Do a B une
Do a Kanada
F an Sw
Yuan C na
K ono Denma
Eu o
Pound ngg
Do a Hong ong
Yen Jepang
Won Ko ea
R ngg Ma ay a
K ono No weg a
Do a Se and a
K na Papua Nug n
Pe o Ph p na
K ono Swed a
Do a S ngapu a
Bah Tha and
Do a AS
Ku s T ansaks
N a
00
Be
Rp
8 849 37
6 858 29
8 865 36
9 332 35
333 09
675 95
2 499 8
4 83 85
43 70
0 9 2 22
797
2 878 55
544 54
6 774 6
3 355 3
205 5
350 87
6 858 29
297 35
8 876 00
1 Bulan
6 00
Value
T ansaks TOD/TOM/SPOT pada 4 Ok obe 20 0 US$ 000
Jangka waktu
Ku s uang ke tas as ng
Jua
Rp
Be
Rp
Jua
Rp
8 943 59
6 933 9
8 96 52
9 434 92
346 6
693 52
2 629 5
4 33 25
55 44
028 29
8 06
2 909 62
563 7
6 85 82
3 568 47
207 64
365 39
6 933 9
300 67
8 966 00
8 395 74
6 506 72
8 4 09
8 853 96
9 397 45
7 285 03
9 4 6 29
99 37
590 04
858 45
3 456 76
085 07
0 352 84
779 46
3 270 42
5 058 53
2 4 08
58795
465 36
6 426 9
3 83 4
643 06
7 99 53
3 749 56
28 62
6 506 72
282
8 42 00
434 68
7 285 03
3 5 93
9 42 00
Tertinggi
Terendah
Rata-rata
tertimbang
Volume
8 9 700
8 9 6 00
8 922 00
8 9 4 00
8 9 6 00
8 9 5 00
8 9 5 00
8 9 6 00
8 920 08
5 386 00
000 00
339 450 00
8 9 9 00
8 920 00
8 922 00
8 905 00
8 9 0 00
8 9 5 00
8 9 6 23
89 5 0
8 920 24
2 775 23
325 33
64 83 46
8 750 00
0 000 00
0 000 00
8 890 22
0 000 00
0 000 00
6 6 0 52
0 00
0 00
Bank da am nege
TOD
TOM
SPOT
Bank ua nege
TOD
TOM
SPOT
Nasabah da am nege as ng
TOD
TOM
SPOT
8 9 0 00
0 000 00
0 000 00
Nasabah da am nege
a nnya
TOD
TOM
SPOT
9 200 00
8 965 00
8 923 50
8 600 00
8 805 00
8 9 4 00
8 9 3 58
8 9 5 32
8 92 38
56 585 25
0 48794
5 892 23
8 940 00
8 922 00
8 982 00
8 835 00
8 9 700
8 9 5 00
8 9 3 77
8 9 9 94
8 92 46
20 269 9
87 54
9 368 86
Nasabah ua nege
TOD
TOM
SPOT
Sumbe P PU B
SUKU BUNGA ANTARBANK
Sukubunga antarbank di Jakarta (Jakarta Interbank Offered Rate) pada 14 Oktober 2010
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
Berlaku
3 Bulan
6 00
6 Bulan
12 Bulan
6 00
6 00
Bank
O/N
7 Hari
1 Bln
3 Bln
6 Bln
12 Bln
Bank ABN AMRO Bank NV...............................6,1000 ........6,2500 .......6,5000........7,0000 .........7,5000........7,7000
The Bank of America NT & SA.......................6,2000.........6,2700 .......6,4000 .......6,9000 .........7,0000 .......7,2500
Citibank NA.........................................................6,1000 ..........6,1700........6,2500 .......6,8400 .........7,0600 .......7,2600
JP Morgan Chase Bank ...................................6,3000 ........6,4000 .......6,5000........7,0000 .........7,2500 .......7,5000
PT Bank CIMB Niaga Tbk .................................6,1000..........6,2100........6,3500........6,7000.........6,9000 .......7,0000
PT Bank Central Asia Tbk ................................6,1000 ........6,2000 ........6,7500........7,0000 .........7,2500 .......7,5000
PT Bank Danamon Indonesia Tbk...................6,1500 ........6,2500 .......6,4000........7,0000 ..........7,1500 .......7,2500
PT Bank Int'l Indonesia Tbk............................6,2000 ........6,2500 .......6,4000........7,0000 ..........7,1500 .......7,2500
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk......................6,2000 ........6,2500 .......6,5500........7,0000 .........7,2500 .......7,5000
PT Bank Negara Indonesia 1946 ...................6,0000 ........6,2000........6,2500 .......6,4500 ........6,6000.......6,9000
PT Bank Permata Tbk.......................................6,1000 ........6,2500 .......6,4000 .......6,9000 ..........7,1000 .......7,3000
PT Bank Rakyat Indonesia..............................6,2000 ........6,2500 .......6,4500........7,0000 ..........7,1500 .......7,2500
PT Bank Tabungan Negara .............................6,2500 ........6,2800 .......6,4300 .......6,8000 .........7,0000 ........7,1000
PT PAN Indonesia Bank LTD, Tbk..................6,0000..........6,1500 .......6,4000........6,9500 .........7,0000 .......7,0000
Standard Chartered Bank ................................6,1500 ........6,2000........6,3500........7,0000 .........7,2500 .......7,5000
The Bank Of Tokyo-Mitsubishi.........................6,1500 ........6,3000 .......6,5000........7,0000 .........7,2500 .......7,6500
The Hongkong & Shanghai BC ........................6,1000 ........6,4000 .......6,6000........7,0000 .........7,2000 .......7,5000
JIBOR
Tertinggi.............................................................6,3000 ........6,4000 ........6,7500........7,0000 .........7,5000........7,7000
Terendah ............................................................6,0000..........6,1500........6,2500 .......6,4500 ........6,6000.......6,9000
Rata-rata................................................................6,1411 ..........6,2517 .......6,4400 ..........6,9141 .............7,1211.........7,3182
Suku Bunga
Tabungan
Bank
Asing
Bank
Campuran
Bank
Pemerintah Daerah
Bank
Pemerintah
Bank
Swasta Nasional
Tertinggi .................................................8,0000.......7,7500................8,0000 ...................7,0000 ...............10,0000
Terendah ..................................................0,0100......0,2500 ................0,2500....................0,0100.................0,0500
Rata-rata.................................................3,6262 ......3,3333..................3,3461 ...................2,9700 .................3,6500
Suku Bunga Deposito
1 Bulan
Close L / M
Date
Sumber: BEI
Ku s ansaks dan ku s uang ke as as ng Bank ndones a pada 4 Ok obe 20 0
Ma a uang
Code
IPOL-W ..........10/07/2013 .........94 .......-5......1,273,657,000
KARK-W........13/04/2011 .........33.........0 .............................0
KBLV-W2....03/05/2013 .........39.........0 .............................0
KBRI-W.........02/07/2011 ..........10.........0 .........90,054,500
KOIN-W........08/04/2011 ..........10........-2 .............9,691,500
LAPD-W.......08/04/2011 ..........51.........0 .............................0
META-W.......26/07/2013 .........59.........0............8,402,000
MIRA-W..........12/11/2010 ......200.........0 .............................0
MIRA-W2........25/11/2011.............1.........0 .............................0
MLPL-W........12/04/2013.........40.........-1.......278,388,000
POOL-W .........11/07/2014.............1.........0 .............................0
RODA-W.......26/01/2013.........85.........0 .............................0
SMMA-W4...09/07/2013....1,500.........0 .............................0
TBLA-W..........13/07/2011.......300.........0 .............................0
TMPI-W ..........17/03/2011 .........69.........0.............7,583,500
TRAM-W.......09/09/2011 ......445.....-25.............61,187,500
UNSP-W2 ....12/02/2013 .........117..........1..........40,764,000
WEHA-W.....28/05/2012.........40.........0 .............................0
Jumlah .....................................................14,289,690,000
KURS BANK DEVISA
Nasabah dalam negeri asing:
Nasabah dalam negeri lainnya:
Close L / M
Date
AGRO-W.......25/05/2011 ..........61..........1.........310,474,500
AMAG-W........17/12/2010 .........38..........1...........65,214,000
BABP-W.......28/12/2010.........40.........0 .............................0
BACA-W.........11/07/2012 .........30.........0 .............................0
BAPA-W..........11/01/2013.........50.........0..............1,574,500
BCIP-W..........10/12/2012........128.........0 ..........12,800,000
BIPI-W ...........11/02/2013 .........36..........1.......565,895,000
BMSR-W.........15/11/2013.............1.........0 .............................0
BNBR-W .......01/04/2011............6.........-1 .......203,339,000
BUDI-W.........10/07/2012 .........95.........-1 ..................93,000
BVIC-W..........21/06/2011 .........70.........0 .............................0
BVIC-W2.......10/07/2013..........67.........0 .............................0
CKRA-W.......26/01/2013...........31.........6................302,000
COWL-W .........11/12/2010............9..........1............8,593,500
DILD-W ........12/04/2012.........86........-2 ..........57,329,500
ELTY-W.........25/01/2012..........67........-2....6,647,584,500
ENRG-W........14/01/2013 .........32..........1 ....3,318,506,000
GREN-W........15/07/2013...........17..........1 ....1,209,894,000
INDX-W.........15/06/2012.............1.........0 .............................0
INVS-W.......08/05/2015....3,575 ...200.........118,362,500
Value
Bank ICB Bumiputera............................................................6,50/1,00...................6,50/1,00 ................6,50/1,00..................6,50/1,00................12/10/09
Bank BNI Tbk ..........................................................................5,50/1,25...................5,50/1,25 ................6,00/1,25 ..................6,25/1,25 ................27/01/10
Bank BTPN........................................................................................7,00 ............................7,00..........................7,00 ...........................7,00.................01/11/09
Bank Bukopin..........................................................................6,00/1,50...................6,25/1,50 ................6,50/1,50 ..................6,75/1,50................21/05/10
Bank Bumi Arta.......................................................................7,00/1,00 ...................7,00/1,00.................7,00/1,00 ..................7,00/1,00 ................14/07/10
Bank Central Asia Tbk..........................................................5,00/0,20 ..................5,25/0,20 ...............5,50/0,20..................5,75/0,35................01/09/10
Bank Century..........................................................................7,00/2,00 ..................7,00/2,00................7,00/2,00 .................7,00/2,00................13/07/09
Bank Chinatrust Indonesia...................................................5,00/1,00...................5,00/1,00 ................5,00/1,00..................5,00/1,00 ...............14/04/10
Bank Danamon Tbk ...............................................................5,25/0,25 ..................5,50/0,25 ...............6,00/0,25 .................6,00/0,25................01/03/10
Bank DKI..................................................................................6,50/1,50...................6,50/1,50.................6,75/1,50 ..................6,75/1,50................28/01/10
Bank Int'l Indonesia Tbk........................................................5,75/0,75 ...................5,75/0,75.................5,75/0,75 ..................5,75/0,75...............22/02/10
Bank Jabar Banten................................................................6,50/1,50...................6,50/1,50 ................6,50/1,50 ..................6,75/1,50................01/09/10
Bank Jasa Jakarta ..........................................................................7,00 ............................7,00..........................7,00 ...........................7,00...............07/09/09
Bank Kesawan.........................................................................5,75/0,75 ...................5,75/0,75.................5,75/0,75 ..................5,75/0,75 ................17/06/10
Bank Mayapada Tbk ..............................................................6,50/1,50...................6,50/1,50.................6,75/1,50 ..................6,75/1,50................25/01/10
Bank Mandiri ..........................................................................5,25/0,25 ..................5,25/0,25 ................5,75/0,25.................6,00/0,50.................01/10/10
Bank Maspion .........................................................................7,00/6,00 ..................7,00/6,00................7,00/6,00..................7,00/6,00..................11/01/10
Bank Multiarta Sentosa .................................................................6,00............................6,00 .........................6,00............................5,75..................17/11/09
Bank Mayora ....................................................................................6,00............................6,00 .........................6,00...........................6,00..............04/09/09
Bank Mutiara ..........................................................................6,50/0,75 ..................6,50/0,75................6,50/0,75..................6,50/0,75 ...............29/09/10
Bank CIMB Niaga Tbk .............................................................5,75/1,75 ...................6,00/1,75 ...............6,25/2,00.................6,50/2,00................20/11/09
Bank OCBC NISP....................................................................5,75/0,60 ..................5,75/0,40................5,75/0,40..................5,75/0,20................20/11/09
Bank Panin Tbk.......................................................................6,50/1,25...................6,50/1,25.................6,50/1,75 ..................6,50/1,75................15/07/09
Bank Permata..........................................................................5,75/1,25....................5,75/1,25 .................5,75/1,25...................5,75/1,25 ..............22/04/10
Bank Rakyat Indonesia ........................................................5,50/0,50..................5,50/0,50 ...............6,00/0,50.................6,00/0,50 ...............01/08/10
Bank Saudara .........................................................................7,00/0,25...................7,00/0,25 ................7,00/0,25..................7,00/0,25.................14/10/10
Bank Swadesi Tbk..................................................................6,75/2,50 ..................7,00/2,50................7,25/2,50..................7,25/2,50.................19/01/10
Bank Sinarmas .......................................................................7,00/2,50 ..................7,00/2,50................7,00/2,50 .................7,00/2,50................01/03/10
Bank Tabungan Negara ..................................................................6,25............................6,25 .........................6,25...........................6,25...............29/07/09
Bank Yudha Bhakti ..........................................................................7,00 ............................7,00..........................7,00 ...........................7,00...............15/08/09
Swap O/N ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Spot/Next .................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu.............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan .................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Diatas 6 Bulan..........................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Sumber: Data dari PT BEI diolah kembali oleh Stock Watch
* Saham yang IPO
m
Volume
Swap O/N...................................................8.920,00 ........8.920,00 .........8.920,00...............1,45 ...................1,41......45.000,00
Tom/Next ..................................................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Spot/Next..................................................8.922,00 ........8.920,00..........8.920,35..............4,35.................4,20......85.000,00
Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu...........0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu..............8.921,00 .........8.921,00...........8.921,00 ...........20,00 ..............20,00 ........6.000,00
Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................0.000,00 ........0.000,00 .........0.000,00 .............0,00.................0,00.................0,00
Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan..................8.920,00 ........8.920,00 .........8.920,00..........138,00..............137,00......32.000,00
Diatas 6 Bulan ..........................................8.920,00 ........8.920,00 .........8.920,00.........275,00 ............270,00.......12.000,00
Vo ume
&M
Tingkat suku bunga deposito berjangka Rp/US$ pada 14 Oktober 2010 (% per tahun).
Nama bank
M na
Vo ume
Be
Jua
M
SUKU BUNGA DEPOSITO
Kurs US$/Rp transaksi SWAP pada 14 Oktober 2010 (US$.000).
PER
M
Sumbe Bank ndone a
KURS SWAP
Jangka waktu
4/ 0
Gabungan................3.547,248........3.611,979......3.618,478
Pertanian.................2.130,466........2.223,119.....2.226,589
Pertambangan......2.734,460.....2.796,085 ....2.832,345
Industri Dasar............387,497 ........395,028..........396,133
Aneka Industri.........1.010,045.......1.015,563........1.014,146
Ind Konsumsi.............1.169,213........1.203,155.......1.203,619
Properti .......................206,961.........209,074.........204,821
Infrastruktur...............813,207..........826,192........829,609
Keuangan....................450,129........456,423........456,548
Perdagangan............384,405...........391,571........390,563
Manufaktur................857,686..........874,150.........874,562
LQ 45...........................661,490 ........672,445..........674,729
JII.................................536,024 ........544,973.........545,787
MBX...........................1.022,563.......1.040,182.......1.041,893
DBX.............................485,687........498,853...........500,411
Kompas 100..............834,689........849,802..........852,172
Bisnis-27......................319,530.........324,339 ........325,390
Pefindo25 Index.......335,066.........341,000........334,548
Sri-Kehati Index.........195,942..........199,234..........199,330
Sumber: Bloomberg
T ansaks
Vo ume
N a
KURS VALUTA
Perkembangan indeks bursa global hingga Kamis, 14 Oktober 2010.
12-10-10 13-10-10
P
M
M
INDEKS SAHAM
INDEKS BURSA GLOBAL
L M
po n
m
Volume
Stock Prev Close
Pp
m
MM
4A
10 SAHAM TERAKTIF
Perdagangan saham anggota Indeks BISNIS-27, Kamis, 14 Oktober 2010
Ku s
Tg
Td
Nama saham
Vo ume
Berlaku
0
0 20 0
PENJAMINAN LPS 15 September 2010-14 Januari 2011 (dalam %)
Rupiah ...................................................................................................................................................................................7,00
Dolar AS ................................................................................................................................................................................2,75
BPR (Rp)..............................................................................................................................................................................10,25
SIBOR
Nama bank
Valas
1 Bulan
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
Bank Int'l Indonesia......................................................................Yen...............................0,10 ...........................0,10.........................0,10..............................0,10
Pound..........................1,00...........................1,00 ........................1,00 .............................1,00
Aus$...........................2,50...........................2,75 .......................2,50 ............................2,50
Sin$............................0,25 ..........................0,25 .......................0,25 ............................0,25
EUR ............................0,25..........................0,50 .......................0,50 ............................0,50
Bank Mutiara .................................................................................Sin$............................0,25 ..........................0,25 .......................0,25 ............................0,25
EUR ............................0,25..........................0,50 .......................0,50 ............................0,50
Yen...............................0,10 ...........................0,10.........................0,10..............................0,10
Aus$...........................2,25 ..........................2,25 .......................2,25 ............................2,25
Pound..........................1,00...........................1,00 ........................1,00 .............................1,00
Amro Bank .....................................................................................Yen...............................0,01..........................0,02 .......................0,05 ............................0,05
Pound ..........................3,12 ..........................3,37 .......................3,50 ............................3,50
Aus$...........................2,50...........................2,75 .......................2,87 ............................3,00
Sin$............................0,50...........................0,75 .......................0,87 ............................0,87
EUR..............................1,75............................1,75 .........................1,75 ..............................1,75
EUR............................4,00..........................4,00 .......................4,00 ............................4,00
Bank Chinatrust............................................................................EUR ............................2,00..........................2,00 .........................1,75 ..............................1,75
Bank BRI.........................................................................................EUR.............................0,75...........................1,00 ........................1,00 .............................1,00
Bank Kesawan ...............................................................................Sin$............................0,50..........................0,50 .......................0,50 ............................0,50
Bank Mestika .................................................................................Sin$ ............................0,75...........................0,75........................0,75.............................0,75
Bank CIMB Niaga ..........................................................................Sin$............................0,05 ...........................0,10 .......................0,25 ............................0,25
EUR ............................0,25 ..........................0,25 .......................0,35 ............................0,45
Aus$...........................3,00..........................3,00 .......................3,00 ............................3,00
Bank Central Asia .........................................................................SGD..............................1,25 ...........................1,25.........................1,25..............................1,25
EUR .............................1,00...........................1,00 ........................1,00 .............................1,00
JPY ............................0,00..........................0,00 .......................0,00 ............................0,00
AUD............................2,50..........................2,50 .......................2,50 ............................2,50
GBP .............................1,50...........................1,50 ........................1,50 .............................1,50
US$ (13 Okt'10) ................................................0,26194.......0,27867......0,29267.....0,46444......0,60944 .....0,77722
SIN$ (13 Okt'10) ..............................................0,37500 ......0,43750 ......0,50001 .....0,62500 .......0,73750.....0,84237
SWAP (Sin$, 13 Okt'10)..................................0,26558........0,29172 .....0,30263 .....0,47844.......0,63336 .....0,81098
Libor ($ 13 Okt'10)..........................................0,25625.......0,27297 .....0,28906.....0,45500.......0,60188 ......0,76681
EURO
3 MG
1 Bln
2 Bln
3 Bln
5 Bln
6 Bln
8 Bln
9 Bln
10 Bln
12 Bln
Euribor (6 Okt'10)........0,702 ....0,737.....0,795 ......0,959........1,091........1,190 ....1,286.......1,336........1,378 ........1,468
Euribor (7 Okt'10).........0,710 ....0,744 ....0,804 ......0,965.......1,097 ........1,197 ....1,289.......1,339 ........1,381.........1,472
Euribor (8 Okt'10)........0,726 ....0,752.......0,811 ......0,972 ........1,102........1,201 ....1,289 ......1,340 .......1,383.........1,473
Euribor (11 Okt'10)........0,738 ....0,760 .....0,819 ......0,977 ........1,107.......1,204 ....1,290 ......1,342 .......1,384 .........1,474
Euribor (12 Okt'10).......0,749.....0,767 ....0,824......0,982 ..........1,111.......1,206 ....1,290 ......1,343 .......1,385.........1,475
Euribor (13 Okt'10) ......0,750 ....0,769 ....0,828......0,985 .........1,114.......1,209 ....1,293 ......1,346 .......1,388 ........1,480
AGREGAT DEPOSITO
1 Bln
3 Bln
6 Bln
12 Bln
24 Bln
RUPIAH:
Tertinggi ...................................................................14,5000 ........14,5000 ........14,5000 .........14,5000.............13,2500
Terendah .....................................................................1,0000 ...........1,0000...........1,0000............1,0000...............1,0000
Rata-rata .....................................................................6,5041...........6,5749 ..........6,6907 ............6,7037...............6,4376
DOLAR AS:
Tertinggi .....................................................................4,2500 ..........3,0000..........4,2500...........5,0000 ..............3,7500
Terendah......................................................................0,1000..........0,0400...........0,1000 ...........0,0250 ...............0,1000
Rata-rata ................................................................................-.............1,1498......................- .......................- ...............0,9147
JENIS KREDIT
Dasar kredit
KMK Flat
KI Flat
KK Flat
Rata-rata seluruh bank (Rp) ..................................12,2346 ...................9,8241....................9,9739....................10,9525
Rata-rata seluruh bank (US$) ...................................5,397 ...................3,8145 ...................4,4655......................7,0737
f4
Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010
BURSA
Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010
f5
PTBA raih pendapatan Rp8,2 triliun
Adhi Karya kejar target kontrak pembangkit listrik akhir tahun ini
OLEH BAMBANG P. JATMIKO
Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Bukit
Asam (Persero) Tbk
(PTBA) hingga akhir
September 2010 diproyeksikan mencatat pendapatan sebesar Rp8,2
triliun.
Jumlah itu didasarkan pada
penjualan batu bara hingga
akhir September sebesar sekitar
13,7 juta ton dan harga penjualan rata-rata sekitar Rp603.000
per ton.
Direktur Utama PTBA Sukrisno mengatakan penjualan perseroan hingga akhir kuartal III/
2010 tercatat naik sekitar 10%
jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“Kami mencatat ada kenaikan
produksi maupun penjualan, sehingga berpotensi menaikkan
pendapatan. Untuk hasil akhirnya,
itu masih menunggu hasil audit
keuangan,” ujarnya kemarin.
Pada kuartal III/ 2009, PTBA
mencatat penjualan sebesar
Rp6,55 triliun. Dengan mengacu
pada jumlah tersebut, revenue
BUMN produsen batu bara ini
naik sebesar 25,19% pada akhir
September tahun ini.
Hingga akhir 2010, perseroan
menargetkan pertumbuhan pro-
duksi sebesar 5% dan kenaikan
penjualan 10% dari akhir tahun
lalu. Untuk menggenjot produksi dan penjualan, perseroan memacu penyelesaian pembangunan infrastruktur, yaitu jalur kereta api dan pelabuhan.
Terkait dengan pembangunan
pelabuhan, perseroan menyediakan dana hingga Rp1 triliun.
Saat ini pembangunan infrastruktur ini masuk dalam tahap
persiapan. Diharapkan awal tahun depan pembangunan tersebut bisa dimulai, dan beroperasi
pada 2013.
Dengan selesainya pembangunan dermaga ini, kapasitas
muat batu bara naik dua kali
lipat, dari saat ini sebesar 12 juta
ton per tahun menjadi sekitar 25
juta ton per tahun pada 2013.
Menurut Sukrisno, perseroan
akan menggunakan dana dari
sumber internal karena masih
mencukupi untuk membiayai keperluan tersebut. Sejauh ini PTBA
belum berniat untuk mencari
sumber pendanaan eksternal.
Baru-baru ini, Kepala Riset PT
BNI Securities Norico Gaman menyebutkan perseroan diprediksi
mampu menghasilkan total penjualan akhir tahun senilai Rp12,32
triliun dan laba usaha Rp5,8 triliun, dari posisi laba bersih tahun
lalu sebesar Rp3,55 triliun.
“Perhitungan itu menggunakan asumsi penghasilan batu
bara sebesar 15 juta ton dan
Prognosa keuangan
PT Tambang
Batubara Bukit
Asam Tbk (Rp miliar)
2009
8.974
Penjualan
Laba bersih 2.727
EPS (Rp)
1.184
2010*
9.484
2.777
1.205
20.000
18.000
Rp2.020
Apr.
Mei
Jun.
Jul.
Agt.
16.000
Sept.
Sumber: Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia & PT JPMorgan Securities Indonesia, 9 Maret 2010
Estimasi kinerja dan saham
PT Adhi Karya Tbk (Rp miliar)
2009
Pendapatan 7.715
Laba bersih 165,5
EPS (Rp)
91,9
1.100
2010*
8.625
185
102,7
900
700
Rp1.010
500
31 Apr.
31 Mei
30 Jun.
30 Jul.
31 Agt.
30 Sept.
Keterangan: *) proyeksi; EPS: laba per saham; PER: rasio harga saham terhadap laba per saham; PBV:
rasio harga saham terhadap nilai buku per saham; ROE: pengembalan dari ekuitas; ROA: pengembalian
dari aset.
Sumber: PT AAA Securities (2010)
harga batu bara stabil di level
US$80 per ton. Target harga
hingga akhir tahun kami tetapkan pada Rp25.000,” katanya.
Norico juga mencermati,
PTBA sebaiknya fokus pada tambang batu bara dan lebih baik
mengakuisisi banyak tambang
batu bara.
Menurut dia, fokus PTBA pada
akuisisi tambang batu bara dan
pembangunan infrastruktur pertambangan seperti jalur kereta
BISNIS/AGUS TAUFIK
api dapat membuat nilai penghasilan batu bara perseroan meningkat dan berpotensi menyumbangkan peningkatan dividen kepada investornya.
Adhi Karya
Secara terpisah, PT Adhi Karya (Persero) Tbk mencatat perolehan kontrak hingga akhir
September mencapai Rp3 triliun
atau baru 30,61% dari target perolehan kontrak baru tahun ini
sebesar Rp9,8 triliun.
Sekretaris Perusahaan Adhi
Karya Kurnadi Gularso mengatakan sisa kontrak sebesar Rp6,8
triliun optimistis bisa diperoleh
pada kuartal IV tahun ini.
“Kebanyakan kontrak yang
kami ikuti diputuskan pada
kuartal IV tahun ini, sehingga
kami memproyeksikan bisa meraup kontrak sesuai yang ditargetkan,” ujarnya kemarin.
Menurut Kurnadi, beberapa
proyek yang diincar perseroan
adalah pembangunan pembangkit listrik 10.000 Mega Watt
tahap kedua senilai Rp1,6 triliun
serta pembangunan ruas jalan
tol sebesar Rp2,75 triliun.
Selain kontrak baru, Adhi
Karya juga masih memiliki kontrak carry over senilai Rp5,8 triliun, sehingga total kontrak 2010
sebesar Rp15,6 triliun.
Dalam kesempatan itu Kurnadi juga mengungkapkan bahwa perseroan masih memiliki
opsi melaksanakan rights issue.
Namun, rencana tersebut belum
dimatangkan oleh jajaran manajemen.
“Sebelumnya kami telah mendapatkan persetujuan dari DPR
untuk melepas saham baru ke
publik. Meskipun harga saham
Adhi Karya sudah melampaui
Rp1.000, aksi korporasi itu belum masuk dalam program kerja,” lanjut Kurnadi. (FAHMI ACHMAD)
(bambang.jatmiko@bisnis.co.id)
Audit keuangan
Kimia Farma
masuk ke SPI
BISNIS INDONESIA
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
PENAWARAN SAHAM: Direktur Utama PT Agung
Podomoro Land Tbk Trihatma Kusuma Haliman (tengah)
berbincang dengan Wakil Dirut II Handaka Santosa (kiri) dan
Wakil Dirut III Indra Wijaya seusai penawaran umum perdana
saham di Jakarta, kemarin. Perusahaan properti tersebut
melepas 30% saham dengan target dana yang dihimpun
senilai Rp2triliun- Rp3 triliun.
Bank Jatim siapkan
subdebt Rp500 miliar
OLEH BAMBANG SUTEJO
Bisnis Indonesia
ini masuk rencana bisnis
2011,” katanya.
Pihaknya menyebutkan saat
Agustus Rencana
ini Bank Jatim tidak lagi meSURABAYA: Bank Jatim mekerja
nyisakan kewajiban, termanyiapkan penerbitan obligasi
Modal (CAR)
17,54%
20,19%
suk surat utang (obligasi).
subordinasi (subdebt) sedikitPenyaluran kredit (LDR) 67,44% 75,04%
“Semua [obligasi]-nya sudah
nya Rp500 miliar pada 2011 seBeban/pendapatan (BOPO) 61,68% 68,73%
lunas pada Mei lalu. Semula
bagai alternatif untuk memperReturn on asset (ROA)
5,71%
3,73%
begitu habis langsung nyamkuat ratio permodalan BUMD
Margin bunga bersih (NIM) 9,21%
8,26%
bung, tapi pada RUPS lalu petersebut yang pada Agustus
Kredit bermasalah (NPL)
1,31%
0,89%
megang saham belum memlalu tergerus pada level
Sumber: Bank Jatim, data diolah
berikan persetujuan. Ya ter17,54%.
paksa ditunda,” paparnya.
Muljanto, Dirut Bank Jatim,
Pada 9 Oktober 2010 outstanding
mengatakan penerbitan subdebt itu setiap tahun diharapkan pertumdilakukan karena penambahan buhan kreditnya di atas 25%,” kata kredit Bank Jatim mencapai
modal secara organik yakni berupa Muljanto kepada Bisnis di Sura- Rp12,49 triliun atau 102,92% dari
target pada Oktober yang sebesar
setoran dana dari pemegang saham baya, kemarin.
Dia menyebutkan pihaknya te- Rp12,14 triliun. Pada Desember
yang notabene adalah pemerintah
ngah menyusun tim untuk persiap- 2009 nilai kredit yang disalurkan
daerah relatif seret.
mencapai Rp10,12 triliun.
Dia menuturkan prosesnya juga an penerbitan subdebt tersebut.
Muljanto menyatakan dengan
“Mulai bulan ini kami siapkan
sangat panjang dan rumit karena
untuk memperoleh persetujuan termasuk pembahasan berapa ku- rasio modal (capital adequacy
anggota DPRD juga tidak gampang. ponnya, tenornya berapa lama, ratio/CAR) yang mepet, di mana
Muljanto menyebutkan sepanjang siapa yang bakal diundang menjadi pada Agustus lalu 17,54% dan ditahun ini dana setoran dari peme- lembaga penjamin efek (under- perkirakan terus menurun seiring
rintah daerah (pemda) di Jawa Ti- writer) hingga wali amanat. Nanti dengan pemacuan kredit baru
ada beauty contest-lah. Ya mungkin hingga akhir 2010, maka CAR akan
mur hanya sekitar Rp20 miliar.
“Hal ini sangat tidak mendukung November sudah ada kerangka terus tergerus hingga berada di kiupaya ekspansi Bank Jatim yang yang lebih jelas. Apalagi subdebt saran 14%.
Rasio keuangan Bank Jatim 2010
JAKARTA: Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) telah menyerahkan audit laporan keuangan 2009 PT
Kimia Farma Tbk kepada
satuan pengawas internal
(SPI) perusahaan farmasi
itu setelah adanya penundaan pengesahan pertanggungjawaban laporan itu
dalam RUPS 27 Mei 2010.
Corporate Secretary Kimia Farma Adhi Nugroho
mengatakan BPK telah menyerahkan hasil audit laporan keuangan 2009 kepada SPI kemarin.
“Manajemen
sedang
mempelajarinya untuk menentukan langkah selanjutnya. Kami mengharapkan
hasil laporan keuangan itu
dapat diterima pemegang
saham sebelum akhir tahun. Mungkin akan diputuskan dalam RULBPS [rapat umum luar biasa pemegang saham] pada November atau Desember,”
ujarnya kemarin.
Berdasarkan catatan Bisnis, dalam rapat umum pemegang saham (RUPS)
Kimia Farma pada 27 Mei
2010, pemerintah belum
menerima pertanggungjawaban direksi, khususnya
terkait dengan laporan keuangan tahun lalu.
Pemerintah bahkan baru
mempertimbangkan serta
hanya menyetujui sebagian
rencana kerja dan anggaran perusahaan untuk 2010.
Sebagai pemegang saham terbesar, pemerintah
menetapkan harus dilakukannya audit khusus yang
melibatkan auditor independen baru dan BPK.
Pernyataan Adhi Nugroho itu sekaligus mengklarifikasi berita Bisnis pada Kamis ( 14 Oktober)
yang menyebutkan produsen farmasi itu melakukan
overstated
(penggelem-
bungan) terhadap kinerja
laporan keuangan semester
I/2010.
Sementara itu, Menteri
BUMN Mustafa Abubakar
mengatakan dirinya masih
belum menerima hasil audit laporan keuangan tahun lalu BUMN farmasi
tersebut. “Saya belum tahu
[sudah diberikan ke SPI].
Namun, kami cukup senang jika sudah ada hasil
audit. Tapi hingga saat ini
kami masih menunggu [laporan itu],” ujarnya.
Berkaitan dengan penggunaan belanja modal
(capex), Adhi menjelaskan
BUMN farmasi itu telah
menggunakan anggaran
sebesar 70% dari total anggaran capex sebesar Rp100
miliar tahun ini.
Menurut dia, dana itu sebagian besar untuk penguatan bisnis ritel perseroan.
“Pada tahun depan, perseroan menganggarkan capex dengan nilai yang sama untuk pengembangan
industri manufaktur.”
Hingga saat ini, lanjutnya, perseroan sudah memiliki 400 apotek yang tersebar di seluruh Indonesia.
Perseroan juga sedang
menjajaki pasar Malaysia
untuk memperluas ekspansi usahanya dengan menggandeng Malaysia Averroes
Pharmaceuticals Sdn Bhd.
“Kami sedang menjajaki
kerja sama dengan Averroes.
Jadi mereka memasarkan
produk kami selain menjajaki pembukaan apotek di
sana, karena potensi pasar
cukup besar,” ujarnya.
Khusus mengenai kinerja selama semester I/2010,
dia juga menyebutkan laba
perseroan pada semester
I/2010
naik
menjadi
Rp17,36 miliar dibandingkan dengan periode yang
sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp14,43 miliar. (05)
Daiwa garap merger & akuisisi di Indonesia
OLEH WISNU WIJAYA
Bisnis Indonesia
TOKYO: Daiwa Capital Markets Singapura Limited sedang
menangani beberapa deal merger dan akuisisi (M&A) di Indonesia. Beberapa transaksi M&A
itu kini ada yang mendekati
rampung.
"Nilai transaksinya berbedabeda. Beberapa nilainya ratusan
juta dolar dan ada yang berkisar
US$40 juta-US$50 juta-an," tutur
Yuichi Akai, Chairman Daiwa
Capital Markets Singapore di sela-sela konferensi yang diadakan
oleh Daiwa dan Bursa Efek Indo-
nesia, kemarin.
Menurut dia, Daiwa menangani transaksi M&A perusahaan
yang bergerak di sektor sumber
daya alam, industri konsumsi,
dan manufaktur.
Selain menangani M&A di Indonesia, Daiwa banyak mengantongi mandat untuk membantu investor membuat joint
venture. Daiwa menjadi penasihat keuangan Korindo yang
deal-nya dengan pihak lain baru
saja rampung.
Terkait dengan rencana ekspansi Daiwa, Akai menambahkan saat ini Daiwa mempertimbangkan secara serius opsi un-
tuk membuka kantor di Indonesia.
"Pada 1999, kami terpaksa
menutup kantor Daiwa di Indonesia karena krisis. Sekarang kami berdiskusi melaksanakan
opsi itu mengingat situasi banyak mengalami perubahan,"
katanya.
Perusahaan sekuritas terbesar
kedua asal Jepang tersebut merupakan salah satu peminat kursi anggota bursa (AB), setelah
sebelumnya tiga sekuritas asing
lain menyatakan minat serupa
pada awal tahun ini.
Direktur Utama PT Bursa
Efek Indonesia (BEI) Ito
Warsito baru-baru ini mengatakan Daiwa merupakan salah
satu peminat kursi AB, di samping Citigroup Securities, Commonwealth Securities, dan
Morgan Stanley.
Para peminat tersebut, lanjutnya, bisa mengambil alih posisi
AB yang telah dicabut izinnya
melalui dua cara, yakni mengikuti pelelangan atau mengambil
alih pemegang saham AB yang
lama.
Daiwa saat ini mempunyai
dua target utama, yaitu menjadi
broker saham di posisi lima
besar di Asia dalam 2 tahun dan
menjadi 10 besar di equity capi-
tal market (ECM) di Asia.
"Kami terus fokus mencapai
target itu dan sedang ekspansi
dengan merekrut staf yang jumlahnya 850 staf di Asia, di luar
Jepang dan rebranding lebih dari
1.000 cabang dalam 2 tahun ke
depan," tuturnya.
Akai menjelaskan Daiwa banyak merekrut profesional seperti head of research sales yang sebelumnya berasal dari Deutsche
Bank.
Secara paralel, Daiwa juga
menambah investasi di bidang
TI dan meningkatkan relasi dengan investor di Eropa, AS, dan
Jepang.
DATA EMITEN
f2
Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010
BURSA EFEK INDONESIA, 14 OKTOBER 2010
Nama saham
Sbl.
Kurs
Ttg.
Trd.
Ptp.
▲/▼
(poin)
Transaksi
Volume
Nilai
PER
Jual
Minat
Volume
Beli
Nama saham
Sbl.
Volume
PERTANIAN
1.Palawija/Tanaman Pangan
BISI..............BISI International Tbk.............................................2.325 .............2.375..........2.275..........2.275.............-50............1.213.000...............2.817.425.000 ............38,71 ............2.325................93.500 ........2.300.............55.500
2.Perkebunan
AALI ............Astra Agro Lestari Tbk.........................................24.350...........24.550 .......23.550 ........24.150...........-200............1.188.500 ...........28.625.275.000...........29,88..........24.300 ...............34.000......24.250 ................1.500
BWPT...........BW Plantation Tbk....................................................1.020..............1.040.............980 ..........1.000 .............-20........10.660.000 ............10.790.220.000 ...........23,59.............1.000............1.162.500............990 ........1.073.000
GZCO...........Gozco Plantations Tbk...............................................405................440.............405.............440...............35........75.547.500.............31.793.605.000............25,77 ...............425 ...............62.000............420 ........1.433.000
LSIP.............PP London Sumatra Indonesia Tbk. ...................10.550 ...........10.800........10.550........10.600 ..............50...........5.991.500 ...........63.902.075.000..............17,31...........10.700.............228.000.......10.650 .............75.000
SGRO...........Sampoerna Agro Tbk ..............................................2.875.............2.900 .........2.850..........2.875..................- ............7.611.500.............21.787.062.500............20,74 ............2.875...........1.366.500 ........2.850 ........1.223.500
SMAR ..........SMART Tbk ..............................................................6.400.............6.550 .........6.350 .........6.500.............100.............254.000..............1.640.000.000.............17,82............6.500..................2.500 ........6.450.............52.000
TBLA ...........Tunas Baru Lampung Tbk .........................................440 ................460.............435.............460 ..............20.......66.684.500 .............29.917.057.500 ............10,49 ...............455...........7.567.500............450 .......7.444.000
UNSP...........Bakrie Sumatra Plantations Tbk..............................380.................390 .............375.............385.................5 .......129.747.000.............49.770.105.000.............25,71 ...............385 .......22.292.000............380........6.437.000
3.Peternakan
CPDW ..........Cipendawa Tbk.............................................................229.......................-...................-.............229..................-............................-........................................- .............-1,82......................-............................-..................-.........................MBAI............Multibreeder Adirama Ind. Tbk ............................8.000.............8.300.........8.000.........8.200............200 ................16.500..................135.500.000..............4,95............8.200 ..................7.500........8.000 ...............6.500
4.Perikanan
CPRO...........Central Proteinaprima Tbk ..........................................53.......................-...................-................53..................-............................-........................................-.............-3,96......................-............................-..................-.........................DSFI.............Dharma Samudera Fishing In Tbk ..............................50.......................-...................- ...............50..................-............................-........................................-...............13,2..................50 .........6.344.000..................-.........................IIKP..............Inti Agri Resources Tbk .............................................660.......................-...................-.............660..................-............................-........................................-........-879,77 ...............690 ...............25.000..................-.........................-
5.Lainnya
BTEK ...........Bumi Teknokultura Unggul Tbk ................................405 ................420.............400..............410.................5...........2.951.500 ...............1.203.740.000.........-135,36 ................410.............586.000............405 ...........421.500
PERTAMBANGAN
2.Pertambangan Minyak & Gas Bumi
ARTI ............Ratu Prabu Energi Tbk...............................................300 ................300.............285.............295 ...............-5 ...............36.000 ....................10.432.500 ............20,51................295 ................10.000............285 ...............9.500
BIPI..............Benakat Petroleum Energy Tbk .................................110...................114...............110 ...............112.................2.......68.283.500...............7.689.991.500..........-59,54..................113..........2.975.000 ..............112.......2.205.000
ELSA ...........Elnusa Tbk....................................................................345.................365.............345.............365 ..............20 .....108.463.500.............38.784.817.500 ............49,16................365 .........6.295.000............360 .......6.926.500
ENRG...........Energi Mega Persada Tbk...........................................124..................129 ..............124 ..............127.................3......770.766.000 ...............97.759.117.000 ..........-32,67.................127........18.064.500 .............126 ......24.751.000
MEDC...........Medco Energi International Tbk ...........................3.400.............3.450 .........3.400..........3.425 ..............25............7.719.000 ...........26.373.862.500 ............51,97 ............3.425................74.500 ........3.400........1.554.000
RUIS ............Radiant Utama Interinsco Tbk .................................200.......................-...................-.............200..................-............................-........................................-..............11,73 ...............205..............102.000.............198 ...............5.500
3.Pertambangan Logam & Mineral lainnya
ANTM ..........Aneka Tambang (Persero) Tbk..............................2.450.............2.525..........2.475 .........2.500 ..............50.......40.656.000 ...........101.484.612.500.............15,76............2.500..........4.782.000.........2.475 .......4.807.500
CITA.............Cita Mineral Investindo Tbk........................................317.......................-...................- ..............317..................-............................-........................................-..............8,78......................-............................-..................-.........................DKFT ...........Central Omega Resources Tbk.................................550.......................-...................-.............550..................-............................-........................................-............-19,72......................-............................-..................-.........................INCO ............International Nickel Indonesia Tbk. .....................4.900.............4.950 .........4.900 .........4.950 ..............50.........14.057.500............69.397.250.000 ............12,37............4.950 .........2.948.000.........4.925........1.368.500
TINS.............Timah (Persero) Tbk................................................3.350.............3.400..........3.325..........3.375 ..............25 .......40.969.500..........137.846.600.000 ...........26,35.............3.375.............880.500.........3.350 ........1.993.500
4.Pertambangan Batu-batuan
CNKO...........Exploitasi Energi Indonesia Tbk................................156..................158..............155..............156..................-..........7.364.500................1.149.603.000.................110.................156............1.019.000.............155...........923.000
CTTH ...........Citatah Tbk......................................................................75 ...................76................75................75..................-..............374.500 ....................28.142.500 ..............7,53 ..................76 .............229.000...............75.............110.000
MITI .............Mitra Investindo Tbk .....................................................56...................59 ...............56................57..................1........20.739.500................1.187.048.000 .............41,16 ..................57..............106.500 ..............56.........1.979.000
INDUSTRI DASAR DAN KIMIA
1.Semen
INTP ............Indocement Tunggal Prakasa Tbk.......................18.300 ...........18.500........18.300........18.300..................-...........6.817.500 ............125.132.150.000...........20,54 ..........18.350................47.000.......18.300 ..........422.500
SMCB...........Holcim Indonesia Tbk .............................................2.425 .............2.475 .........2.425..........2.475 ..............50...........6.413.500..............15.719.825.000...........24,54............2.450 .........2.036.500 ........2.425........1.860.000
SMGR ..........Semen Gresik (Persero) Tbk..................................9.850 ...........10.050 .........9.800........10.050............200........13.462.000 .........133.008.425.000............18,32............9.900.............234.500 ........9.850...........276.000
2.Keramik, Perselen & Kaca
AMFG...........Asahimas Flat Glass Tbk........................................6.250.............6.600...........6.150 .........6.200.............-50..............914.000.............5.809.050.000 .............10,51............6.250 ................41.000 ........6.200.............92.000
ARNA ..........Arwana Citramulia Tbk...............................................320.................325 ..............315.............320..................- ...........1.792.500.................572.300.000..............6,24................320 .............572.000 .............315............132.500
IKAI..............Intikeramik Alamasri Inds. Tbk..................................157..................156 ..............153..............155................-2 ..............193.500 ....................30.105.000.............-2,72.................157.................13.000.............156............149.500
KIAS ............Keramika Indonesia Assosiasi Tbk.............................82...................82 ................81 ................81.................-1 ..............719.500...................58.409.500...........56,55...................81................53.000 ..............80 ..........626.500
MLIA............Mulia Industrindo Tbk ................................................420 ................420.............405..............410..............-10 ..............231.000 ...................95.470.000 .............0,38 ...............430..................4.500.............415................7.500
TOTO ...........Surya Toto Indonesia Tbk ....................................35.700.......................-...................-........35.700..................-............................-........................................- ...............7,19......................-............................-..................-.........................-
3.Logam & Sejenisnya
ALKA...........Alakasa Industrindo Tbk ...........................................800.......................-...................-.............800..................-............................-........................................-...........-40,16...............800..................6.000..................-.........................ALMI............Alumindo Light Metal Inds. Tbk ..............................890 ................900.............860.............870 .............-20 ...............86.000 .....................77.120.000 ..............4,81 ...............900 ................51.000............870.............34.000
BTON...........Betonjaya Manunggal Tbk .........................................395 .................410.............380.............390 ...............-5...........1.232.000 ................485.380.000 ...............7,31 ...............385..................5.000............380..............31.500
CTBN...........Citra Tubindo Tbk....................................................2.500.......................-...................- .........2.500..................-............................-........................................- ...........32,27......................-............................-..................-.........................GDST ...........Gunawan Dianjaya Steel Tbk.......................................171..................175 ...............161 ..............163 ...............-8........26.327.500.............4.354.345.000...............5,61.................163................75.000.............162.............63.500
INAI .............Indal Aluminium Industry Tbk ..................................290 ................305.............285.............285 ...............-5...............717.500 ..................210.837.500 .............2,85 ...............290 ...............50.000............285.............40.000
ITMA............Itamaraya Tbk. ............................................................930.......................-...................-.............930..................-............................-........................................-...............-8,9......................-............................-..................-.........................JKSW...........Jakarta Kyoei Steel Works Tbk..................................149 .................150 ..............127..............150..................1 ...............131.000.....................16.993.000..............3,35 ................150 ................10.500 .............133..............12.500
JPRS ...........Jaya Pari Steel Tbk ...................................................650.................730.............640 .............670 ..............20........41.085.000..............27.817.770.000...............6,51................670 ...............311.000............660 ...........841.000
LION ............Lion Metal Works Tbk ..............................................4.100.......................-...................- ..........4.100..................-............................-........................................-...............6,12..............4.175 .....................500 ........3.600 ................1.000
LMSH...........Lionmesh Prima Tbk. .............................................5.900.......................-...................- .........5.900..................-............................-........................................-...............6,01............5.800...................1.000..................-.........................NIKL ............Pelat Timah Nusantara Tbk.......................................385.................390 .............375.............380 ...............-5 .........28.911.500................11.126.185.000..............8,67 ...............385..........3.530.500............380...........785.500
PICO ............Pelangi Indah Canindo Tbk........................................295 ................250.............250.............250.............-45..................5.000.......................1.250.000............13,84 ...............290 ..................7.500............250 ...............5.000
TBMS...........Tembaga Mulia Semanan Tbk................................7.000.......................-...................-..........7.000..................-............................-........................................-................2,11 ...........8.400 .....................500 ........5.900 ................1.000
4.Kimia
BRPT...........Barito Pacific Tbk .....................................................1.260..............1.280...........1.240...........1.250 ..............-10 ........13.296.500.............16.638.315.000 ...........174,91.............1.250...........1.063.500..........1.240.........1.736.500
BUDI ............Budi Acid Jaya Tbk.....................................................230.................230.............225.............225 ...............-5..............927.000..................209.120.000............23,97................230 ................77.000............225.............55.000
DPNS...........Duta Pertiwi Nusantara Tbk......................................385.......................-...................-.............385..................-............................-........................................- .............6,56...............440 ...............25.000 ............375.............35.000
EKAD...........Ekadharma International Tbk ...................................330 ................340 .............325.............330..................-.............790.500.................262.425.000 .............6,48................330 ...............20.000 ............325.............48.000
ETWA...........Eterindo Wahanatama Tbk ........................................220.................225.............220.............225.................5.............565.500...................125.612.500 ............59,81................225.............322.000............220.............56.000
INCI..............Intanwijaya Internasional Tbk ..................................235 ................240 .............235 .............235..................- ............448.500..................105.522.500.............-3,76 ...............240.............546.000 ............235..........444.500
SOBI ............Sorini Agro Asia Corporindo Tbk .........................2.850 .............2.925 .........2.825 .........2.850..................-...........6.313.000 .............18.069.712.500...........28,89............2.850..............164.500 ........2.825...........763.500
SRSN...........Indo Acidatama Tbk ......................................................63...................63.................61 ...............63..................- ..........1.668.000..................103.894.000.............111,74..................63.............494.500 ..............62...................500
TPIA ............Tri Polyta Indonesia Tbk ........................................3.550..............3.575..........3.425 .........3.450 ...........-100.............428.000 ................1.491.637.500..............7,56............3.450.................13.500.........3.425.............45.500
UNIC............Unggul Indah Cahaya Tbk .......................................2.100...............2.175..........2.025...........2.150 ..............50..................5.500.......................11.787.500..............7,68..............2.175 .....................500.........2.075 ...............3.000
5.Plastik & Kemasan
AKKU...........Aneka Kemasindo Utama Tbk.....................................95.......................-...................- ...............95..................-............................-........................................- ............-8,27......................-............................- ..............90..............15.000
AKPI ............Argha Karya Prima Inds. Tbk .................................1.090..............1.090 ..........1.080 ..........1.080 ..............-10................79.500....................86.610.000............12,08 ..............1.100...................1.500 .........1.090 .............75.000
APLI.............Asiaplast Industries Tbk .............................................90...................90...............88...............88................-2 .............457.500...................40.489.500...............4,19..................89 ................12.000..............88.............89.000
BRNA ..........Berlina Tbk.................................................................1.280..............1.280...........1.260...........1.260 .............-20 ...............68.500....................87.350.000 .............5,54 .............1.270 ..................7.000..........1.260...............11.000
DYNA...........Dynaplast Tbk..........................................................2.000..............2.100 .........2.050...........2.100.............100.................13.500 ...................28.325.000................8,8.............2.100 ................12.500 ........2.050..............14.500
FPNI.............Titan Kimia Nusantara Tbk ........................................144 .................146 ..............136 ..............137................-7...........3.414.000...................477.291.500 ............-2,25 ................140................24.500 .............139.............93.000
IGAR............Kageo Igar Jaya Tbk ..................................................184 .................184...............181..............182................-2..............138.500.....................25.199.000..............7,34.................182 ...............113.000..............181 ..........302.000
IPOL.............Indopoly Swakarsa Industry Tbk..............................260.................270.............250.............255 ...............-5 .....132.406.500 ............34.601.357.500 ....................- ...............260 .........2.636.000............255......19.830.000
SIAP ............Sekawan Intipratama Tbk.............................................79...................85................79 ...............82.................3 ................41.500......................3.286.000 ................7,8..................82................47.000...............76 ...............2.500
SIMA............Siwani Makmur Tbk......................................................120..................120...............101..............120..................-.................31.000........................3.187.500................-1,11..................121..................5.000 ..............115..............15.000
TRST............Trias Sentosa Tbk........................................................225.................230..............215.............220 ...............-5 ..........1.820.500....................401.137.500 .............8,95 ...............220.............852.500.............215........1.202.500
YPAS ...........Yanaprima Hastapersada Tbk....................................610 ................620..............610..............610..................- ................67.500 ....................41.420.000.............17,89 ...............620 ...............26.500.............610..............12.000
6.Pakan Ternak
CPIN ............Charoen Pokphand Indonesia Tbk.........................7.700..............7.900..........7.550..........7.600 ...........-100 ...........4.917.000.............37.613.950.000 ............13,94.............7.700 .............278.500.........7.650 ...........160.500
JPFA............Japfa Comfeed Indonesia Tbk ...............................3.275.............3.300 ...........3.175 .........3.200..............-75 .........4.859.500..............15.709.412.500 .............12,51 ............3.225.............350.000 ........3.200..........404.500
MAIN ...........Malindo Feedmill Tbk................................................1.230.......................-...................-...........1.230..................-............................-........................................- .............8,53......................-............................- .........1.200 ...........100.000
SIPD.............Sierad Produce Tbk.......................................................54 ...................57 ...............54 ...............55..................1........129.719.500...............7.231.828.000.............17,05..................56.........27.451.000 ..............55 ......15.766.000
7.Kayu & Pengolahannya
SULI.............Sumalindo Lestari Jaya Tbk.......................................120..................122 ...............113 ...............116 ...............-4 ........26.619.500...............3.138.053.500 .............-1,87..................115 .............335.000..............114........1.486.500
TIRT.............Tirta Mahakam Resources Tbk....................................79....................81................79 ................81.................2 .............476.500 ....................38.138.500 .............3,44...................81 ................18.500 ..............80.............54.000
8.Pulp & Kertas
FASW...........Fajar Surya Wisesa Tbk ..........................................2.850.............2.850 .........2.850 .........2.850..................-..................5.500.....................15.675.000 ............20,15 ............2.875 .....................500........2.800..............10.000
INKP ............Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. .............................2.100 ..............2.150..........2.025..........2.075 .............-25 .........6.344.000.............13.080.037.500..............6,87 ............2.075.............1.411.500 ........2.050 ..........595.500
INRU............Toba Pulp Lestari Tbk.................................................590 ................600..............510.............600 ...............10 ...............66.000 .....................37.610.000..........-25,03 ...............620..................6.500............600.............23.000
KBRI ............Kertas Basuki Rachmat Ind. Tbk...............................100..................102 ...............98 ...............99.................-1.........10.753.000................1.073.134.000...............1,62..................99..............577.000 ..............98 ..........1.611.500
SAIP ............Surabaya Agung Industry P. Tbk...............................145.......................-...................-..............145..................-............................-........................................- .............4,63.................165..................2.500..................-.........................SPMA ..........Suparma Tbk................................................................250 ................260.............250.............260 ...............10.............352.500...................90.045.000.............10,79 ...............260..............397.500............255...........877.500
TKIM............Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk ...............................3.975.............4.050..........3.900.........4.000 ..............25.............684.000 ..............2.703.875.000..............3,95 ............3.950................49.500.........3.925 ............88.500
ANEKA INDUSTRI
1.Otomotif dan Komponennya
ASII..............Astra International Tbk........................................57.500 ..........58.350........57.550 .......57.600.............100 .........4.398.000 ........254.838.625.000 ..............18,11...........57.750................24.500.......57.700.............34.000
AUTO...........Astra Otoparts Tbk.................................................17.700 ...........18.000.........17.650.........17.650.............-50 ..............175.500...............3.124.025.000 ............12,24............17.700 ................14.000........17.650 ...............3.000
BRAM..........Indo Kordsa Tbk.......................................................2.300.............2.300 .........2.300 .........2.300..................-..................2.500 ......................5.750.000..............7,46............2.550 .....................500 ........2.200 ...............3.000
GDYR...........Goodyear Indonesia Tbk .......................................12.550 ...........12.600........12.500........12.500.............-50..................8.000 .................100.500.000..............8,77 ..........12.600..................2.000.......12.550 ...............2.000
GJTL............Gajah Tunggal Tbk....................................................2.100 ..............2.125 .........2.050...........2.100..................-..........9.023.000 .............18.821.587.500 .............8,82 ............2.075.............655.000 ........2.050........1.580.000
IMAS............Indomobil Sukses Int'l. Tbk....................................9.400 .............9.950.........8.500.........8.800 ..........-600.............209.000...............1.934.075.000 ............19,26............8.900..................3.000........8.800 ...............5.000
INDS ............Indospring Tbk ........................................................6.500 .............7.200 .........6.600..........7.200............700..................6.000...................42.200.000..............3,43 ............7.000 .....................500 ........6.600 ................1.000
LPIN ............Multi Prima Sejahtera Tbk .....................................2.325 .............2.225 .........2.200..........2.225 ...........-100..................3.500.......................7.725.000...............3,81 ............2.325...................1.000.........2.225 ...........150.000
MASA ..........Multistrada Arah Sarana Tbk ....................................370.................390 .............355.............365 ...............-5.......119.345.000............44.833.215.000...............12,5................370.............354.000............365.......3.546.000
NIPS ............Nipress Tbk ................................................................3.100.............3.800 .........2.900 .........3.300............200.............452.000................1.620.787.500..............4,76 .............3.100..................2.000 ........3.000 ................1.000
PRAS...........Prima Alloy Steel Tbk...................................................96...................96 ...............94 ...............94................-2.............295.500....................28.081.500 .............-1,86..................98..................9.500 ..............95 ...............5.000
SMSM..........Selamat Sempurna Tbk ............................................1.120 ...............1.120 ..........1.080 ..........1.080.............-40 .........2.006.500 ..............2.210.085.000 .............10,61 ..............1.120 .............324.500............1.110..............37.000
SUGI ............Sugih Energy Tbk. ........................................................157.......................-...................- ..............157..................-............................-........................................-..........-85,96......................-............................-..................-.........................-
2.Tekstil & Garmen
ADMG..........Polychem Indonesia Tbk.............................................195 .................198 ..............193..............195..................- .............795.500..................154.630.000.............8,44.................195 ...............50.000.............194.............30.000
ARGO ..........Argo Pantes Tbk .......................................................1.300.......................-...................- ..........1.300..................-............................-........................................-.............-11,76.............1.300 ...............45.000..................-.........................CNTB...........Saham Seri B (Centex) Tbk....................................5.000.......................-...................- .........5.000..................-............................-........................................-............14,54......................-............................-..................-.........................CNTX...........Centex (Preferen) Tbk ............................................2.650.......................-...................- .........2.650..................-............................-........................................- ..............7,02......................-............................- ........2.250 ................1.000
ERTX ...........Eratex Djaja Tbk ............................................................50.......................-...................- ...............50..................-............................-........................................- ............-0,37..................62..................2.000..................-.........................ESTI.............Ever Shine Tex Tbk. ......................................................114...................110..............100..............100..............-14 ...............50.000.......................5.100.000 ............16,63 ................100.................13.000 ..............92..............10.000
HDTX ...........PanasiaIndosyntec Tbk ..............................................235.......................-...................- .............235..................-............................-........................................-............-6,29................235 .....................500..................-.........................INDR............Indo-Rama Synthetics Tbk. .......................................870.................870.............870.............870..................-..................2.500 .......................2.175.000...............8,16................870 ...............50.000 ............760 ................1.000
KARW..........Karwell Indonesia Tbk.................................................145.......................-...................-..............145..................-............................-........................................-............-9,86......................-............................-..................-.........................MYRX ..........Hanson International Tbk ..........................................160..................167..............158..............164.................4.........32.163.500..............5.220.675.000...........38,68..................161.............395.500.............160 ........1.230.500
MYRXP........Saham Seri B Hanson International Tbk...................70 ...................73................67................70..................-.............1.101.500....................77.694.000...........-19,86 ...................71..............154.000...............70 ..........425.000
MYTX...........Apac Citra Centertex Tbk ...........................................66...................68 ...............66 ...............68.................2 ................12.500.........................828.000............-0,69 ..................67.............345.000 ..............65.............22.000
PAFI.............Panasia Filament Inti Tbk..........................................250.......................-...................-.............250..................-............................-........................................- .............-5,51......................-............................-..................-.........................PBRX...........Pan Brothers Tbk......................................................1.000..............1.090............1.010 ..........1.080 ..............80.........19.920.500............20.749.685.000............18,87.............1.080..............510.000..........1.070...........699.500
POLY............Asia Pacific Fibers Tbk................................................124..................129 ..............124 ..............124..................-............1.961.500 .................246.782.500................0,6.................125 ...............25.000 .............124.............110.500
RICY ............Ricky Putra Globalindo Tbk........................................183 ................205..............184..............195................12...........2.105.000 ................409.068.500..............14,71.................197 ...............30.500.............195...................500
SSTM...........Sunson Textile Manufacture Tbk..............................205 ................205.............200.............200 ...............-5.................61.000.....................12.475.000 ............12,59 ...............205..............274.000............200 ........1.559.000
TFCO............Tifico Fiber Indonesia Tbk .........................................270.................245.............245.............245 .............-25 .....................500 ..........................122.500............18,98................335...................1.000............250 ................1.000
UNIT ............Nusantara Inti Corpora Tbk .......................................144.......................-...................-..............144..................-............................-........................................- ..............7,63..................151 .....................500 .............136 ...............5.000
UNTX...........Unitex Tbk. ................................................................3.700.......................-...................-..........3.700..................-............................-........................................- ....................-......................-............................-..................-.........................-
3.Alas Kaki
BATA............Sepatu Bata Tbk ...................................................58.000.......................-...................-.......58.000..................-............................-........................................-............24,73 .........58.000..................3.000..................-.........................BIMA............Primarindo Asia Infrastr. Tbk ..................................900.......................-...................-.............900..................-............................-........................................-..............5,67......................-............................-..................-.........................SIMM ...........Surya Intrindo Makmur Tbk .......................................148.......................-...................-..............148..................-............................-........................................-............-17,93......................-............................-..................-.........................-
4.Kabel
IKBI..............Sumi Indo Kabel Tbk ...............................................1.420.......................-...................- ..........1.420..................-............................-........................................- ........-105,07.............1.400 ..................7.500..................-.........................JECC............Jembo Cable Company Tbk ......................................600 ................600.............590.............590 ..............-10 ................16.000......................9.455.000.............17,34 ...............600...................1.000............590 ...............8.500
KBLI.............KMI Wire & Cable Tbk...................................................80....................81................79................79.................-1 .........4.368.500...................349.177.000 .............5,34..................80 ..............331.000...............79 ..........356.000
KBLM...........Kabelindo Murni Tbk ....................................................110.......................-...................-...............110..................-............................-........................................- ............29,61......................-............................-..............110.............50.000
SCCO ...........Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk1.600.......................-...................- ..........1.600..................-............................-........................................-...............4,51......................-............................-...........1.610 ...............2.000
VOKS...........Voksel Electric Tbk ....................................................400.......................-...................-.............400..................-............................-........................................- ............-13,13 ...............450 ...............25.000..................-.........................-
5.Elektronika
PTSN ...........Sat Nusapersada Tbk ....................................................71 ....................71.................71.................71..................-..................5.500 .........................390.500 ............-9,53 ..................73..................9.500................71..............10.000
6.Lainnya
ASIA ............Asia Natural Resources Tbk.......................................106 .................109..............106..............108.................2..........3.955.500.................424.546.000..............159,1 ................108.............495.000 .............107.............30.000
KBLV ...........First Media Tbk............................................................420.......................-...................-.............420..................-............................-........................................-............74,79 ...............420.................61.500............390.............50.500
MYOH..........Myoh Technology Tbk...................................................50.......................-...................- ...............50..................-............................-........................................- ....................-..................50 .........2.432.000..................-.........................-
ADES...........Akasha Wira International Tbk .............................2.925.............3.600 .........2.200.........2.800............-125.........15.007.000 ..........43.602.400.000 ............93,19............2.800..................3.500 .........2.775..............10.000
AISA ............Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk .................................600 ................600.............590.............600..................-..............427.500..................253.725.000 ...........20,26 ...............600 .............273.000............590............126.000
AQUA ..........Aqua Golden Mississippi Tbk. ..........................244.800.......................-...................- ....244.800..................-............................-........................................-...........24,54......................-............................-..................-.........................CEKA...........Cahaya Kalbar Tbk ...................................................1.200..............1.200 ..........1.200 ..........1.200..................-..................3.000......................3.600.000 ...............7,21.............1.200 ...............50.000...........1.150 ...............3.000
DAVO...........Davomas Abadi Tbk.......................................................76 ...................77................75................76..................-..........3.547.500.................268.364.500........-249,92 ..................77..............937.500...............76............136.500
DLTA............Delta Djakarta Tbk................................................95.000 ..........96.000.......95.000.......95.000..................-..................2.000..................190.500.000 ............10,63..........97.000 .....................500......95.000...................500
*ICBP ..........Indofood CBP Sukses Makmur Tbk......................5.600 .............5.700 .........5.450 .........5.550.............-50.........19.075.000..........105.952.625.000 ....................-............5.550 ..........2.216.000 ........5.500...........239.500
INDF ............Indofood Sukses Makmur Tbk ................................5.100 ..............5.150 .........5.050...........5.100..................-.........17.849.000...............91.177.775.000 ............15,87 .............5.100...............811.500 ........5.050........2.916.000
MLBI............Multi Bintang Indonesia Tbk.............................203.500........228.800 ....228.800 ....228.800......25.300 .....................500...................114.400.000 ............10,92.......228.800 .....................500 ...205.000 ...............4.000
MYOR ..........Mayora Indah Tbk....................................................10.100............10.350........10.050 .........10.100..................- .........2.658.500.............27.108.675.000 .............18,31............10.100.................15.500.......10.050 .............79.500
PSDN...........Prasidha Aneka Niaga Tbk ........................................120.......................-...................-..............120..................-............................-........................................- .............6,66.................120...................1.500..................-.........................ROTI ............Nippon Indosari Corpindo Tbk...............................2.675 .............2.750..........2.700..........2.700 ..............25.............903.000..............2.449.475.000 ...........33,32.............2.725 ...............90.500.........2.700.............42.500
SKLT............Sekar Laut Tbk ............................................................140.......................-...................-..............140..................-............................-........................................-...............9,15......................-............................-..................-.........................STTP............Siantar TOP Tbk..........................................................345 ................345.............345.............345..................-..................5.000 .......................1.725.000 ............31,05................355..................5.000............345 .............47.000
ULTJ ............Ultra Jaya Milk Tbk ..................................................1.780 ..............1.870...........1.690...........1.690.............-90........16.090.500 ............29.180.470.000 ............35,81..............1.730.................13.500..........1.720 ...............5.500
2.Rokok
GGRM ..........Gudang Garam Tbk ...............................................49.550 ..........50.000 ......48.800.......49.650.............100............1.178.500............58.237.525.000............25,74 .........49.300.................13.500 .......49.100 ...............6.000
HMSP ..........H M Sampoerna Tbk ..............................................21.650............21.650........21.250........21.450...........-200..............105.000 ..............2.251.250.000 ............16,22...........21.350...................1.000.......21.300 ...............2.500
RMBA ..........Bentoel International Inv. Tbk ..................................820................840.............820.............830 ...............10.............225.000..................187.440.000...........26,68...............840 ................12.500............830 ...............4.000
▲/▼
(poin)
Transaksi
Volume
Nilai
PER
Jual
Minat
Volume
Beli
Volume
DVLA...........Darya-Varia Laboratoria Tbk..................................1.850..............1.850 ..........1.800 ...........1.810.............-40 ................14.500 ....................2
NA
m
KA
Km
m
K
K
m
M RK
M
YA
m m
Q
Q
m
m
m
4 Kosme k & Ba ang Kepe uan Rumah Tangga
MRA
D
UNVR
M
M
U
R
m
5 Pe a a an Rumah Tangga
KD
K
M
K
K
w
M m
PROPERTI DAN REAL ESTAT
P ope
AR
AA
& Rea Es a e
A m
R
m
m
A
m
w
KD
K
D
KRA
OW
RA
R
R
DAR
D D
DU
Y
M
MD
RA
HD
R
K A
K
AM
K
KR
MD N
MK
OMR
RA
UD
WON
W
R M
RD
m
D m
m
K
Dm
A
m
m
R
w D
D
D
A
R
m
D
D
w
D
m
M
w M
mD
m
&D
H
R
Kw
D
m
m
N
K w
M
M
R
K
m
D
Nw
m
m
w
W
R
R
m
M
V
m
m D m m
mm
A
MDM
MRA
2 Kons uks Bangunan
ADH
D K
KON
A
D
D
A
O
W KA
D
K
K
M
A
m
W
m
K
INFRASTRUKTUR, UTILITAS, DAN TRANSPORTASI
Ene g
A D
A
N
2 Ja an To Pe abuhan Banda a & Se en snya
MN
MR
M A
M
M
N
N
3Te ekomun kas
m
A
RN
NV
A
KM
M
m
m
m
4 T anspo as
A O
A
M
H
AA
ND
M RA
RA A
R
A
MDR
MA
RAM
W HA
RA
A
m O
M
Hm
m
A
M
R
R
R
R
m
m
M m
m
N
m
5 Kons uks non bangunan
NDY
R NA
OWR
RU
K
U m
M
N
A mM
KEUANGAN
Bank
A RO
A
AA
AK
A
K
N
N
R
N
A
m
mR
A
N
N
R
N
M
D
DMN
K
R
KW
MR
N A
N A
N
N
WD
N
V
N
MAYA
M OR
M A
N
N N
DRA
m
m
K w
M
mA
M N
D
w
m
w
N
V
A
M
W
M
O
K
N
Hm
2 Lembaga Pemb ayaan
ADM
D
N
N
D
N
M N
RU
VRNA
WOM
A
D m
M
D
M
M
V
W
O
O m
M
3 Pe usahaan E ek
AK
HAD
KR N
O A
AN
M
HD
K
R
RM
YU
R
NA
m
Y
4 Asu ans
A DA
AHA
AMA
A
A DM
A
A RM
A
A
A
A
A
A
A
MR
NN
N
M
D A
Am
A
H
M
D
M
Rm
R
5 La nnya
A
AR A
A
M
A
D
M
INDUSTRI BARANG KONSUMSI
1.Makanan & Minuman
Ptp.
3.Farmasi
1.Pertambangan Batu Bara
ADRO ..........Adaro Energy Tbk.....................................................2.100.............2.200..........2.075...........2.175...............75 .......172.124.500..........370.984.512.500.............30,17..............2.175.......25.805.000..........2.150.......15.001.500
ATPK ...........ATPK Resources Tbk ...................................................170..................173 ..............170 ..............173.................3 .................17.500......................3.005.000.........-139,67.................173..................5.000 .............170.............20.000
BRAU...........Berau Coal Energy Tbk..............................................480 ................485 .............475.............480..................-........120.137.000 .............57.657.915.000 ............19,62...............480 ........15.879.500 ............475.....25.299.000
BUMI............Bumi Resources Tbk................................................2.375.............2.400..........2.325.........2.400 ..............25 .......134.817.500............319.511.425.000 ............19,05............2.400..........27.121.500.........2.375.......9.204.000
BYAN...........Bayan Resources Tbk ...........................................13.000............13.050 ........12.950........13.050 ..............50.............285.500...............3.712.625.000................135............13.100 ...............40.000.......13.000.............40.500
DEWA ..........Darma Henwa Tbk .........................................................82...................84 ...............80 ...............82..................-......183.999.500 ............15.072.955.500 ...........-30,12..................82 ........18.075.500 ...............81 .......2.447.500
DOID............Delta Dunia Makmur Tbk ..........................................1.130................1.170............1.120............1.130..................-.......101.382.500.............116.114.895.000 .............18,61 ..............1.130 .........4.296.500...........1.120.......4.333.000
GTBO...........Garda Tujuh Buana Tbk ................................................60...................60 ...............60 ...............60..................- ...............38.000......................2.280.000............-4,69..................60..............154.000 ..............59 ................1.500
HRUM..........Harum Energy Tbk ..................................................5.400.............5.450 .........5.350 .........5.450 ..............50..........6.393.500...........34.426.250.000 ....................-............5.400 ............1.741.500 ........5.350 ..........364.500
ITMG............Indo Tambangraya Megah Tbk............................43.650............45.100 .......43.750........45.100 .........1.450............1.195.000...........53.302.850.000 .............16,16..........44.750 ...............26.500......44.650..............10.500
KKGI ............Resource Alam Indonesia Tbk..................................950.......................-...................-.............950..................-............................-........................................- .............6,83.............1.050..............100.000............950 ..........350.000
PKPK...........Perdana Karya Perkasa Tbk.......................................195..................197..............194..............196..................1 .........2.698.500 .................526.229.500..............7,06.................195.............203.000.............194 ...........168.000
PTBA...........Tambang Batubara Bukit Asam Tbk..................20.600 ..........20.900 ........19.900.......20.200..........-400 .........3.848.000............78.507.025.000 ...........25,63...........20.100 ................16.500......20.050.............53.000
PTRO...........Petrosea Tbk..........................................................35.000 ..........34.500.......33.000.......34.500 ..........-500...................1.500 ...................50.250.000................9,5 .........34.500 .....................500......32.000 ................1.000
Kurs
Ttg.
Trd.
M N
RODA
MMA
m
m
D
m
m
R
O D
M M
m
A
PERDAGANGAN, JASA, DAN INVESTASI
Pe dagangan Besa Ba ang P oduks
AM
AKRA
M R
A
AKR
D A
M
H
MA
RN
H A
NA
ND
KARK
D
M m
M
m
m
w
M
K M
m
H
A
A
D
D
R
• Bersambung ke Hal. f3
DATA OBLIGASI & UNITLINKED
Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010
f7
PERHIMPUNAN PEDAGANG SURAT UTANG NEGARA (HIMDASUN)
INDONESIA BOND PRICING AGENCY (IBPA) - IGSYC
Informasi perdagangan Surat Utang Negara (SUN) oleh anggota Himdasun pada 14 Oktober 2010
INDONESIA GOVERNMENT SECURITIES YIELD CURVE
Pre Trade
Post Trade
Kuotasi
Tenor
Yield (%)
(tahun) 14 Okt. ‘10 13 Okt. ‘10
6,4840
6,4756
0,1
6,0983
6,0810
1
6,0921
6,0891
2
6,2040
6,2299
3
6,3306
6,3865
4
6,4495
6,5288
5
6,5616
6,6557
6
6,6718
6,7729
7
6,7831
6,8855
8
6,8962
6,9965
9
7,0103
7,1066
10
7,1238
7,2157
11
7,2349
7,3228
12
7,3421
7,4267
13
7,4440
7,5263
14
7,5397
7,6210
15
11
10,5
Y I E L D (%)
10
9,5
9
8,5
8
7,5
7
6,5
Tenor
(tahun)
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
Yield (%)
14 Okt. ‘10 13 Okt. ‘10
7,6288
7,7099
7,7108
7,7928
7,7858
7,8694
7,8539
7,9398
7,9154
8,0041
7,9706
8,0624
8,0201
8,1152
8,0641
8,1628
8,1032
8,2054
8,1377
8,2436
8,1683
8,2776
8,1951
8,3078
8,2187
8,3347
8,2394
8,3585
8,2575
8,3795
Seri
5,5
0
5
10
15
20
25
Tenor
4,67
10,10
14,93
19,85
27,77
30
Tenor (tahun)
14 Okt. ‘10
13 Okt. ‘10
Seri
FR0027
FR0031
FR0040
FR0052
FR0050
Fair price (%)
112,5000
128,4031
130,7363
126,2500
124,2500
YTM (%)
6,3597
7,0212
7,5334
7,8632
8,2579
Kupon (%)
9,5000
11,0000
11,0000
10,5000
10,5000
Obligasi Negara Ritel & Sukuk Negara Ritel
Kode
ORI003
ORI004
ORI005
ORI006
ORI007
SR001
SR002
Kupon
(%)
9,4000
9,5000
11,4500
9,3500
7,9500
12,0000
8,7000
Jatuh
tempo
12-Sep-11
12-Mar-12
15-Sep-13
15-Agust-12
15-Agust-13
25-Feb-12
10-Feb-13
Harga Pasar Wajar (%)
TTM
(tahun) 14 Okt. ‘10 13 Okt. ‘10 Change (bps) 14 Okt. ‘10
0,91
102,9066
102,9311
-2,45
6,1119
1,41
104,4314
104,3379
9,35
6,2118
2,92
112,4921
112,1028
38,93
6,7253
1,84
105,1627
105,0461
11,66
6,3633
2,84
103,8052
103,7334
7,18
6,4777
1,37
107,7217
107,6779
4,37
6,0855
2,33
104,4584
104,4500
0,84
6,6236
YTM (%)
13 Okt. ‘10 Change (%)
6,0943
0,0176
6,2855 -0,0738
6,8671
-0,1418
6,4330 -0,0697
6,5061 -0,0285
6,1286 -0,0431
6,6296 -0,0060
Sumber: www.ibpa.co.id
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI KORPORASI
Daftar seluruh transaksi Obligasi Korporasi yang dilaporkan melalui BEI pada 14 Oktober 2010
Bond Name
Trade
Date
Price Vol. (Bio) Value *)
IDR
Yield
Jatuh Tempo
Beli
Harga
penutupan
Jual
Yield
penutupan
Harga
transaksi terakhir
Coupon Rating
(Bio) IDR
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI
m
Harga
Total
volume terakhir
Tertinggi
Terendah
Da a se u uh
RINGKASAN TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI
ansaks ob gas yang d apo kan me a u BE pada 4 Ok obe 20 0
Daftar ringkasan transaksi obligasi yang dilaporkan melalui BEI pada 14 Oktober 2010
m
B
Nm
P
m
M m
M
M
Volume
transaksi terakhir
Sumber: HIMDASUN
m
m
M
Transaksi
terakhir
ZC3 ..........................................0 .......................20/11/2012 ................87,982 .............88,148 ..............88,065.............................6,260 ...................................64,50...............................29-Feb-08..............................105 .....................................140 ..............................64,50 .................64,50
ZC5 ..........................................0 .....................20/02/2013................86,472 ............86,648 ..............86,560.............................6,348......................................0,00...............................29-Feb-08.................................. - ...................................... - ..............................0,00....................0,00
FR14 ...............................15,575 ........................15/11/2010...............100,756............100,756 .............100,756.............................5,250..................................102,20 ................................11-Nop-08..................................5........................................10.............................102,20 .................102,15
FR15 ....................................13,4 .......................15/02/2011...............102,370 ...........102,403 .............102,387..............................5,810..................................104,30 ..............................02-Sep-08 ................................10........................................10.............................104,30................104,30
FR16..................................13,45 .......................15/08/2011 ...............106,198 ...........106,248 .............106,223..............................5,610....................................93,94 ................................31-Okt-08..................................5........................................10...............................93,94 ..................93,75
FR17 ...................................13,15 .......................15/01/2012...............108,770...........108,895.............108,833.............................5,660....................................94,97 ..............................26-Nop-08..................................8 .........................................8...............................94,97 .................94,00
FR18.................................13,175 .......................15/07/2012..................111,614...............111,714 ...............111,664..............................6,010..................................104,90 ..............................02-Sep-08..................................9 .........................................9.............................104,90 ................104,90
FR19 .................................14 1/4 ......................15/06/2013................119,300.............119,570 ..............119,435.............................6,200 ...................................115,05................................01-Sep-09 ................................10.......................................20 ..............................115,05 .................115,00
FR20 ..............................14,275 .......................15/12/2013................122,351............122,672 ...............122,511.............................6,300...................................119,80 ................................07-Apr-10 ................................10.......................................20 ..............................119,80 ..................119,75
FR21 .................................14 1/2 .......................15/12/2010.................101,315.............101,332 ..............101,324 .............................5,785....................................95,75 ...............................21-Nop-08 ................................10.......................................20 ...............................95,75 ..................95,70
FR22.......................................12........................15/09/2011................105,716 ...........105,807..............105,762.............................5,405..................................106,35 .................................19-Apr-10..................................3 .........................................6 .............................106,35................106,00
FR23........................................11 .......................15/12/2012...............109,832 ...........109,982 .............109,907.............................6,028 .................................108,50 .................................19-Apr-10 ..................................7........................................14.............................108,50................108,45
FR24.......................................12 .......................15/10/2010 ...............100,018 ............100,018..............100,018 ................................5,111 ...................................94,50...............................02-Des-08 ...............................20.......................................20 ..............................94,50 .................94,50
FR25 ......................................10 ........................15/10/2011...............103,948 ...........103,998..............103,973..............................5,818...................................104,10 .................................21-Jun-10..................................2 .........................................4 ..............................104,10................104,00
FR26........................................11 .......................15/10/2014 ...............116,084 ............116,384 ..............116,234 .............................6,333 ...................................93,60.................................11-Mar-09..................................3 .........................................6 ..............................93,60..................93,57
FR27..................................9 1/2 ......................15/06/2015 ...............112,304 ............112,604..............112,454.............................6,365..................................104,45................................03-Mar-10..................................4 .........................................9.............................104,45................104,40
FR28 ......................................10 .......................15/07/2017 .................117,417 ..............117,917 ...............117,667 .............................6,697..................................106,25 ...............................05-Mar-10 ................................10.......................................20.............................106,25 ................106,20
FR30 ...............................10 3/4 ......................15/05/2016................119,428 ............119,828 ..............119,628.............................6,496 ...................................110,28 ................................07-Jan-10 ................................10.......................................20 ..............................110,28 .................110,20
FR31.........................................11 .......................15/11/2020................128,431.............128,931..............128,681.............................6,986...................................112,85 ................................06-Apr-10 ................................10.......................................20 ..............................112,85 .................112,80
FR32.......................................15.......................15/07/2018................148,197 ...........148,697.............148,447.............................6,833 ..................................135,25................................25-Mar-10..................................5........................................10 .............................135,25 ................135,20
FR33 ................................12 1/2.......................15/03/2013 .................113,919..............114,159 ..............114,039 ..............................6,136.....................................111,78................................09-Jun-10..................................9.......................................20................................111,78 ...................111,75
FR34...................................12,8 ......................15/06/2021 ..............142,264............142,764..............142,514 .............................7,055 ..................................126,25................................08-Apr-10 ...............................50 .....................................100 .............................126,25 ................126,00
FR35 ...................................12,9 .....................15/06/2022 ..............142,865 ...........143,365 ...............143,115..............................7,332 ...................................90,50 ..............................03-Mar-09 ...............................20.......................................80 ..............................90,50 .................90,40
FR36 .................................11 1/2 ......................15/09/2019 ...............129,932.............130,182 .............130,057 ..............................6,921..................................103,80 ...............................27-Mei-09 ................................10.......................................20.............................103,80.................103,75
FR37.......................................12......................15/09/2026...............139,500...........140,000..............139,750..............................7,639 ...................................114,70................................14-Sep-07 ................................10........................................10...............................114,70..................114,70
FR38 ....................................11,6 ......................15/08/2018 ..............128,202............128,702.............128,452..............................6,841 ...................................115,00 .................................12-Jan-10 ...............................20.......................................20 ..............................115,00 .................115,00
FR39.................................11 3/4 .....................15/08/2023 ..............135,308 ...........135,808 .............135,558 .............................7,405 ...................................95,00 ..............................04-Sep-08..................................2 .........................................4 ..............................95,00..................94,90
FR40 .......................................11 .....................15/09/2025...............130,589 ............131,089 .............130,839..............................7,523..................................103,45 ...............................23-Okt-09 ...............................20.......................................40 .............................103,45 ................103,40
FR42................................10 1/4 ......................15/07/2027...............123,207 ............123,707 .............123,457 ..............................7,726 ..................................103,65 .................................12-Apr-10 ................................10........................................10 .............................103,65 ................103,65
FR43................................10 1/4 ......................15/07/2022................122,613 ..............123,113.............122,863...............................7,313 ..................................107,05 ................................07-Apr-10 ................................15.......................................30..............................107,05.................107,00
FR44 ......................................10......................15/09/2024 ...............121,364 ............121,864 ...............121,614..............................7,473..................................100,05 ...............................09-Mar-10 ................................15.......................................50.............................100,05 ..................99,75
FR45 ................................9 3/4......................15/05/2037.................115,621...............116,121 ...............115,871.............................8,265....................................97,50 .................................13-Apr-10 ................................10 .......................................35 .............................107,50 ..................97,50
FR46 .................................9 1/2 ......................15/07/2023 ...............116,840.............117,340...............117,090 .............................7,403 ...................................82,00 ................................24-Jul-08 ................................10.......................................20 ..............................82,00 ..................81,50
FR47 ......................................10 .....................15/02/2028.................120,181 ............120,681 ..............120,431 .............................7,824 ..................................103,95 .................................21-Jun-10..................................4 .........................................8 .............................103,95.................103,92
FR48........................................9 ......................15/09/2018 ...............112,342 ............112,842 ..............112,592.............................6,905...................................101,00 ................................07-Apr-10 ...................................1 .........................................3..............................101,00 ................100,90
FR49........................................9.......................15/09/2013 ................107,041 .............107,291...............107,166 .............................6,263 ...................................95,80................................18-Jun-09 ................................10.......................................20 ..............................95,80 ..................95,75
FR50................................10 1/2 ......................15/07/2038................122,817.............123,317 .............123,067.............................8,350....................................97,05 ................................22-Feb-10 ...............................50 .....................................100 ...............................97,05 ..................97,00
FR51 ..................................11 1/4 ......................15/05/2014 ...............115,446 .............115,792 ...............115,619.............................6,300 ...................................94,50 ...............................26-Feb-09..................................8 ........................................12 ..............................94,50 ..................93,70
FR52................................10 1/2 .....................15/08/2030 ................126,177............126,677 .............126,427 .............................7,848..................................102,50 ................................05-Mei-10 ................................10.......................................40.............................104,80 ................102,45
FR53 .................................8 1/4 .......................15/07/2021 ..............108,470 ...........108,970 .............108,720..............................7,075.............................................-.................................................-...................................- ..........................................-........................................- ...........................FR54 .................................9 1/2 .......................15/07/2031 ................115,792.............116,292..............116,042................................7,911.............................................-.................................................-...................................- ..........................................-........................................- ...........................FR55.................................7 3/8 ......................15/09/2016 ..............103,840 ...........104,240 ............104,040.............................6,538.............................................-.................................................-...................................- ..........................................-........................................- ...........................FR56 ................................8 3/8......................15/09/2026 ..............106,586............107,086.............106,836..............................7,625..................................106,85 ..................................11-Okt-10..................................5........................................10.............................106,85.................106,75
VR17..........................................- ......................25/06/2011 ................99,876 ............100,301.............100,089 ..............................6,631 ...................................99,87................................17-Mar-08................................39 .......................................39...............................99,87..................99,87
VR18 .........................................- ......................25/10/2012 .................99,817.............100,271 ............100,044 .............................6,627 ...................................99,00 ...........................22-Agust-07 ...............................30.......................................30 ..............................99,00..................99,00
VR19..........................................- ......................25/12/2014 ................99,794 ............100,341.............100,068.............................6,632 ...................................99,80 ...............................14-Mar-08 ................................91........................................91 ..............................99,80 .................99,80
VR20 ........................................- .....................25/04/2015................99,642.............100,177................99,910.............................6,636....................................99,33................................18-Feb-08..............................198.....................................396...............................99,33..................99,27
VR21..........................................- .......................25/11/2015.................97,239 .............97,464 ...............97,352..............................6,814............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR22.........................................- .....................25/03/2016................96,964 ..............97,143...............97,054.............................6,563............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR23.........................................- ......................25/10/2016 ................96,779 .............97,083................96,931 ............................6,840............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR24.........................................- .....................25/02/2017................96,234 .............96,576 ..............96,405..............................6,881............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR25.........................................-......................25/09/2017 ................95,967.............96,324 ...............96,146.............................6,625............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR26.........................................- ......................25/01/2018............................-.........................- ..........................- ......................................-............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR27.........................................-......................25/07/2018............................-.........................- ..........................- ......................................-............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR28 ........................................- .....................25/08/2018............................-.........................- ..........................- ......................................-............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR29.........................................- .....................25/08/2019............................-.........................- ..........................- ......................................-............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................VR30 ........................................- ......................25/12/2019............................-.........................- ..........................- ......................................-............................................ - ................................................-.................................. - ........................................ - .......................................- ...........................-
Benchmark Sun
6
Kupon
V B
V
DR
B
D
Y
C
R
Bond ID
m
m
m
Daftar seluruh transaksi Obligasi Pemerintah yang dilaporkan melalui BEI pada 14 Oktober 2010
Bond Name
Trade
Date
Price
Volume
Value *)
Yield
(Bio) IDR
(Bio) IDR
m
Coupon
M
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
M m
M
M
M
m
m
m
m
m
m
M
m
W M
m
13/10/10
INSURANCE LINKED
High
Low
12/10/10
13/10/10
12/10/10
AXA Mandiri Financial Services
m
m
Harga per unit
PT Prudential Life Assurance
13/10/10
m
m
m
m
m
m
m
m
PT MAA Life Assurance
Ha ga pe un
3/ 0/ 0
2/ 0/ 0
Commonwea h L e
14/10/10
13/10/10
PT Asuransi Jiwa Sinarmas
13/10/10
12/10/10
m
m
m
12/10/10
PT AXA Life-Indonesia
13/10/10
Beli
11/10/10
Jual
Beli
14/10/10
m
13/10/10
Allianz Life Indonesia
m
12/10/10
Keterangan: Untuk Harga Unit Produk Premi Tunggal menggunakan Harga Beli
Sun Life Financial Indonesia
14/10/10
AJ Manu e ndones a
Jual
Beli
13/10/10
12/10/10
13/10/10
Jual
Beli
13/10/10
m
m
m
m
m
m
m
Jual
Beli
12/10/10
Jual
Beli
m
(Bio) IDR
13/10/10
Beli
Jual
12/10/10
Beli
PT A.J. Central Asia Raya
13/10/10
12/10/10
m W
12/10/10
Carlisya Pro Safe.......................................................................................................1.019,9729 ................................................1.019,7932
Carlisya Pro Mixed....................................................................................................1.059,5784 ..............................................1.060,8622
Carlisya Pro Fixed ....................................................................................................1.024,2369................................................1.024,0516
PT Asuransi Takaful Keluarga
13/10/10
12/10/10
Takafulink Ahsan.......................................................................................................1.086,1765................................................1.079,6341
Takafulink Alia...........................................................................................................1.475,1340................................................1.463,2210
Takafulink Istiqomah.................................................................................................1.464,2912...............................................1.463,7966
Takafulink Mizan - Syariah Investa Link.......................................................................1.776,2979...............................................1.770,3580
PT Great Eastern Life Indonesia
m
m
m
m
13/10/10
12/10/10
13/10/10
12/10/10
PT Asuransi Mega Life
14/10/10
13/10/10
Wealth Maxima Fixed...............................................................................................1.284,4680...............................................1.283,9054
Wealth Maxima Mixed...............................................................................................1.367,2590...............................................1.363,8530
13/10/10
m
K
m
PT AJ Sequis Life
PT Av s Assu ance
3/ 0/ 0
13/10/10
m
m
m
m
m
m
m
W
W
W
W
W
PT Asuransi Jiwa Recapital
m
12/10/10
11/10/10
PT AJ Bumi Asih Jaya
12/10/10
Equity Life Indonesia
Jual
m
Beli
Hasil investasi (%)
30 Hari
terakhir
1 Tahun
terakhir
m
m
m
W
W
m
AIA FINANCIAL (d/h AIG LIFE)
PT Asuransi Jiwa
John Hancock
m
m
m
13/10/10
12/10/10
12/10/10
13/10/10
Jual
12/10/10
m
Beli
13/10/10
12/10/10
13/10/10
12/10/10
Jual
Beli
13/10/10
12/10/10
Beli
m
m
12/10/10
Jual
Beli
m
m
13/10/10
12/10/10
ACE Rupiah Equity Fund ...........................................................................................2.193,7566.................................................1.160,1093
ACE Rupiah Managed Fund........................................................................................1.722,2715................................................1.706,7373
ACE Rupiah Stable Fund............................................................................................1.279,3912...............................................1.278,4072
13/10/10
12/10/10
Generali Equity ...............................................................................................................1.311,18...................................................1.289,42
Generali Fixed Income....................................................................................................1.118,20......................................................1.117,95
Generali Money Market...................................................................................................1.019,71.....................................................1.019,41
Generali Equity I..............................................................................................................1.141,14.....................................................1.122,15
Generali Fixed Income I................................................................................................1.058,89...................................................1.058,57
Generali Money Market I ................................................................................................1.007,16 ...................................................1.007,03
CIMB Sun Life
m
13/10/10
Beli
PT ACE Life Assurance
Generali Indonesia
MaestroLink/MaestroLink Plus:
JS LINK JIWASRAYA
PT Panin Life
Jual
13/10/10
m
m
13/10/10
14/10/10
m
m
PT AXA Financial Indonesia
m
m
12/10/10
Jual
CIGNA Money Market ...................................................................................................1.329,72....................................................1.327,78
CIGNA Fixed Income....................................................................................................1.522,08....................................................1.521,55
CIGNA Equity..............................................................................................................2.096,24...................................................2.061,04
CIGNA Structure Fund...................................................................................................1.198,09.....................................................1.197,87
m
m
Harga per unit
14/10/10
13/10/10
Beli
Asih Fixed Income.......................................................................................................2.859,54..................................................2.858,95
Asih Mixed Fund..........................................................................................................2.972,69..................................................2.936,08
Asih Equity Fund.........................................................................................................2.839,55....................................................2.816,71
Asih Student Fund.......................................................................................................2.764,38 ...................................................2.727,77
PT Asuransi CIGNA
m
m
m
m
13/10/10
Jual
Relife Investlink Fixed Fund.....................................................................1.495,5381.............1.420,7612............1.494,9192 ...........1.420,1732
Relife Primelink Balanced Fund..............................................................1.498,3826............1.423,4635...........1.478,0845...........1.404,1803
Relife Primelink Equity Fund....................................................................1.715,5549 ............1.629,7772 ...........1.687,3934 ..........1.603,0237
Relife Primelink Fixed Fund.....................................................................1.234,2371.............1.172,5252............1.233,7603............1.172,0723
m
PT BNI Life Insurance
12/10/10
Mega Link Agressive Fund...........................................................................................1.285,1151................................................1.271,4386
Mega Link Balance Fund............................................................................................1.521,6057.................................................1.509,6191
Mega Link Protected Fund.........................................................................................1.433,9267................................................1.429,9186
11/10/10
2/ 0/ 0
Jual
GreatLink Bond Fund (IDR)........................................................................................1.579,7977...............................................1.578,5827
GreatLink Equity Fund (IDR)....................................................................................2.450,0055...............................................2.412,4377
GreatLink Optimum Fund (IDR).................................................................................1.973,6609 ...............................................1.955,8574
GreatLink Cash Fund (IDR).........................................................................................1.244,0741...............................................1.243,9098
GreatLink Fixed Income Fund (IDR) ...........................................................................1.555,2425 ..............................................1.554,0485
GreatLink Dynamic Fund (IDR)..................................................................................2.316,3337...............................................2.280,8312
GreatLink Balance Fund (IDR).....................................................................................1.918,0812 ................................................1.900,7921
m
m
Tot. Val.*)
13/10/10
Jual
m
13/10/10
Tot. Vol.
(Bio) IDR
CARLink Pro-Fixed..................................................................................................1.846,5700 ................................................1.846,1120
CARLink Pro-Mixed....................................................................................................2.113,5410................................................2.087,7170
CARLink Pro-Safe.....................................................................................................1.521,8830 ................................................1.521,6180
Century Pro-Fixed.....................................................................................................1.289,2130..............................................1.288,8900
Century Pro-Mixed ...................................................................................................1.559,6770...............................................1.547,3620
12/10/10
m
mm
mm
mm
Freq.
Mandiri Secure Money US$ .........................................................................12,1485.................12,7559..................12,1431 ...............12,7503
Mandiri Fixed Money...................................................................................161,1765...............169,2353..............160,9050.............168,9503
Mandiri Secure Money...............................................................................201,5591.................211,6371................201,4141 .............211,4848
Mandiri Progressive Money......................................................................439,0035..............460,9537..............435,1236............456,8798
Mandiri Dynamic Money...........................................................................715,0000..............750,7500.............704,2484............739,4608
Mandiri Attractive Money .........................................................................139,3599 ..............146,3279 ..............137,4295 .............144,3010
Mandiri Active Money...............................................................................133,5724...............140,2510..............132,2654.............138,8787
Mandiri Money Market ..............................................................................114,6825...............120,4166...............114,6655.............120,3988
Mandiri Attractive Money Syariah...............................................................160,1372................168,1441...............157,9248..............165,8210
Mandiri Active Money Syariah....................................................................136,1758..............142,9846..............134,7909..............141,5304
m
14/10/10
Last
ADHI04 ..............................................................................06-Jul-12...............100,000.............100,000.............100,000.................1 .........................1,00............................1,0000
AGII01 .................................................................................08-Jul-13...............106,000.............106,000.............106,000 ...............2........................4,00...........................4,2400
AIRJ01C .............................................................................13-Mar-15...............103,000 ...............97,000.............103,000 ...............4........................8,00............................8,1200
APEX02B ..........................................................................19-Jun-14 ..................111,100 .............102,950.............103,000................3........................6,00............................6,3410
BDKI05B ..........................................................................04-Mar-18...............100,000.............100,000.............100,000.................1........................5,00...........................5,0000
BDMN01B ...........................................................................19-Apr-12...............103,300 .............103,300.............103,300 ...............2 .........................1,00 ............................1,0330
BEXI04C ............................................................................18-Jun-14...............100,000.............100,000.............100,000.................1........................2,00...........................2,0000
BEXI05A ..............................................................................13-Jul-11 ................100,130...............100,130 ..............100,130.................1........................2,00 ...........................2,0026
BEXI05C ............................................................................08-Jul-15...............103,300 .............103,300.............103,300 ...............2........................6,00 ............................6,1980
BEXI05D ............................................................................08-Jul-17...............100,000.............100,000.............100,000.................1........................4,00...........................4,0000
BLTA03 ..............................................................................05-Jul-12..................93,150 ................93,150................93,150 ...............2........................4,00............................3,7260
BLTA04B ..........................................................................28-Mei-12...............102,250 .............102,250.............102,250 ...............2........................4,00...........................4,0900
BTEL01 .............................................................................04-Sep-12...............100,000.............100,000.............100,000.................1.......................10,00 .........................10,0000
BTEL01 .............................................................................04-Sep-12 ...............102,700.............100,000.............100,000 ...............6........................11,00...........................11,0550
BTPN01B ...........................................................................07-Okt-14................110,050.............100,000.............100,000 ...............4 .......................17,00 ...........................17,5810
DUTI05 .................................................................................11-Jul-12...............103,400 .............103,400.............103,400.................1 .........................1,00............................1,0340
FR0021 ..............................................................................15-Des-10................101,400 ..............101,400..............101,400.................1 .......................10,77 ...........................10,9167
FR0022 ..............................................................................15-Sep-11...............105,800.............105,800.............105,800 ...............2 .......................17,00 ..........................17,9860
FR0023 .............................................................................15-Des-12...............100,820 .............100,820.............109,850.................1.......................16,00...........................16,1309
FR0023 .............................................................................15-Des-12...............109,850 .............109,850.............109,850 ...............2......................22,40.........................24,6064
FR0025 ...............................................................................15-Okt-11................104,010 ..............104,010..............104,010.................1 .........................6,10...........................6,3446
FR0026 ..............................................................................15-Okt-14................116,380...............115,950..............116,300 ...............5 .....................40,40.........................46,9964
FR0027 ..............................................................................15-Jun-15................112,600 ...............111,800..............112,500 ..............17...................644,80.......................724,3685
FR0028 ...............................................................................15-Jul-17.................117,950...............116,700...............117,900 ...............4......................76,40 .........................89,7953
FR0030 ..............................................................................15-Mei-16 ................119,850...............118,750...............119,700 ...............8.......................67,90 ...........................81,2176
FR0031 .............................................................................15-Nop-20 ...............128,750 ..............127,250..............128,750 ...............4 .......................24,10.........................30,8928
FR0033 .............................................................................15-Mar-13................114,500...............113,650..............114,500 ...............4........................8,50............................9,7029
FR0034 .............................................................................15-Jun-21...............142,450.............140,600.............142,200..............10 .....................28,40.........................40,2887
FR0035 .............................................................................15-Jun-22................144,100 .............142,000..............144,100 ...............2 ........................4,90.............................7,0210
FR0036 .............................................................................15-Sep-19 ...............130,550 .............128,360 .............130,550 ...............8.....................127,00........................164,3760
FR0037 .............................................................................15-Sep-26................139,740 ..............137,900 ..............139,740 ...............2.........................1,40 ............................1,9490
FR0038 .............................................................................15-Ags-18...............128,250 ................127,110 ..............128,150..............10 ....................210,50 .......................269,7706
FR0039 .............................................................................15-Ags-23................133,700..............133,700..............133,700.................1.........................0,70............................0,9359
FR0040 ............................................................................15-Sep-25 ................102,170...............102,170 .............129,900.................1 .......................17,00...........................17,3692
FR0040 ............................................................................15-Sep-25...............132,300..............129,900 .............129,900 ...............4.......................28,10 .........................36,5703
FR0042 ..............................................................................15-Jul-27 ...............123,050 ...............121,740 .............122,900................7......................49,20 ........................60,4603
FR0043 ..............................................................................15-Jul-22...............123,000..............120,700.............122,000 ...............5......................39,50.........................48,2555
FR0044 ............................................................................15-Sep-24...............122,000 .............120,600.............122,000 ...............2 ........................3,50 ...........................4,2266
FR0045 .............................................................................15-Mei-37 ................116,350 ..............110,200 ..............115,850 .............24.....................221,70........................255,1989
FR0046 ..............................................................................15-Jul-23.................115,750...............115,750...............115,750.................1 ........................2,90 ...........................3,3568
FR0047 .............................................................................15-Feb-28................141,500 ..............118,900 ..............119,050.............28 ...................562,52 .........................673,1419
FR0048 .............................................................................15-Sep-18 .................112,150................111,900 ...............111,900 ...............2.......................10,90...........................12,2221
FR0049 .............................................................................15-Sep-13................107,250..............107,000..............107,250 ...............5......................40,90.........................43,8590
FR0050 .............................................................................15-Jul-38..................97,610 ................97,610 .............125,900.................1.......................15,00...........................14,6415
FR0050 .............................................................................15-Jul-38 ...............125,900..............122,750 .............125,900 ..............16......................112,90.......................140,6868
FR0051 ..............................................................................15-Mei-14................115,500...............115,250..............115,500 ...............2......................65,40 .........................75,5360
FR0052 ............................................................................15-Ags-30 ...............126,250 .............124,800..............125,750 .............47 .................1048,00 .......................1316,1596
FR0053 ...............................................................................15-Jul-21................118,500..............106,750.............108,500.............44 ...................620,29 ........................674,6617
FR0054 ...............................................................................15-Jul-31.................117,500 ..............98,800..............116,000 .............24 ....................318,50.......................367,5650
FR0055 .............................................................................15-Sep-16...............104,050..............103,750.............104,030................7.....................170,00 .......................176,6000
FR0056 ............................................................................15-Sep-26...............100,000.............100,000.............100,000.................1........................6,00...........................6,0000
FREN01 ...............................................................................15-Jun-17...............100,000.............100,000.............100,000 ...............2........................4,00...........................4,0000
GBRB0016NvBF ................................................................15-Ags-11...............106,300 .............106,300.............106,300.................1.......................12,00 ..........................12,7560
GBRB0017SpBV ...............................................................25-Jun-11................101,000 ..............101,000..............101,000.................1....................290,27 ........................293,1727
GBRB0019NvBF ...............................................................15-Jun-13 ................119,600..............118,800 ..............119,320 ...............5 ...................266,50 .......................318,2968
GBRB0019NvBV ..............................................................25-Des-14................116,580 ..............116,580..............100,010.................1........................5,00 ............................5,8291
GBRB0019NvBV ..............................................................25-Des-14................100,010 ..............98,450..............100,010................3......................731,10 .......................726,8601
GBRB0020MyBV .............................................................25-Apr-15...............100,040...............98,250..............100,010 ...............5 ...................1452,15.....................1434,4947
GBRB0020NvBF ..............................................................15-Des-13...............122,500 .............122,400.............122,500 ...............6 ...................555,00.......................679,4430
GBRB0021NvBV .............................................................25-Nop-15.................97,660 ...............97,660...............97,660.................1 .....................130,75........................127,6852
GBRB0028NvBV .............................................................25-Ags-18 ................95,000...............95,000 ..............95,000.................1.....................242,10.......................229,9950
IFR0001 .............................................................................15-Ags-15...............100,000.............100,000.............100,000 ...............2........................2,00...........................2,0000
IFR0003 ............................................................................15-Sep-15................109,410 ..............109,410 ..............109,410.................1......................33,00..........................36,1062
IFR0004 ............................................................................15-Okt-13...............105,800 .............105,000.............105,800................3......................60,00.........................63,2300
IFR0006 ...........................................................................15-Mar-30 ..................111,150 ..............110,000 ..............110,900 ...............6......................30,00..........................33,1900
IFR0007 ...........................................................................15-Jan-25................112,600 ..............112,600..............112,600.................1 ........................5,00...........................5,6300
IFR0008 ..........................................................................15-Mar-20...............105,500 .............105,500.............105,500.................1........................5,00 ...........................5,2750
INDF05 ..............................................................................18-Jun-14...............100,000.............100,000.............100,000 ...............2........................2,00...........................2,0000
JMPD01JM10ZB ................................................................12-Okt-13.................78,900 ...............77,060 ...............77,060 ...............4......................20,00 ...........................15,5331
JMPD11PXBFTW ................................................................10-Okt-13.................110,370...............110,370...............110,370.................1........................6,00 ...........................6,6222
JMPD14JM10 ....................................................................12-Okt-20...............102,650.............100,000.............102,250.............42 ....................192,80.........................196,1620
JPFA01 .................................................................................11-Jul-12................101,550 ..............101,000..............101,000 ...............9......................39,00..........................39,4775
JPRO01 .............................................................................28-Jun-12................101,000 ..............101,000..............101,000 ...............2........................2,00...........................2,0200
ORI003 ...............................................................................12-Sep-11...............103,500.............100,000.............102,250 ..............15......................28,99.........................29,8549
M
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI PEMERINTAH
Maturity
DR
13/10/10
12/10/10
CSL Link Ekuitas...........................................................................................................1.194,45.....................................................1.176,72
CSL Link Berimbang.......................................................................................................1.121,24 ......................................................1.111,57
CSL Link Pasar Uang ....................................................................................................1.016,80....................................................1.016,67
CSL Link Ekuitas Syariah ...............................................................................................1
DATA REKSA DANA
f6
Nama /jenis
Reksadana
Nilai aktiva
Hasil investasi dalam
bersih per
unit
30 hari 1 tahun Riil 1 th
terakhir terakhir terakhir
(Rp)
N a ak va be h dan ha
nve a be baga ek a dana h ngga 4 Ok obe 20 0
N
Nm
n
R
n
H
h
un
30 h
h
n
m
hun R
h
h
h
•• KUSTOD AN BANK C MB N AGA
Pendapatan Tetap
%
%
%
m
m
M
M
m
m
m
m
m
m
m M
m
m
Saham
m
m
M
M
M
M
M
m
m
m
m
m
m
m
BNP Paribas Kapital II (D/H Fortis Kapital II) (30/09/10)............................1.091,47.................0,89.............10,94 ..............8,77
BNP Paribas Kapital V (D/H Fortis Kapital V) (30/09/10).........................1.208,59.................4,23............25,02............24,09
BNP Paribas Kapital Vi (D/H Fortis Kapital VI) (30/09/10)........................1.207,67.................4,66............25,35...........22,86
BNP Paribas Kapital VIII (D/H Fortis Kapital VIII) (30/09/10)...................1.020,50..................0,13....................--....................-CIMB Islamic Sukuk I Syariah (27/09/10) ......................................................1.077,73.................0,64..............12,51............10,84
CIMB Islamic Sukuk II Syariah (11/10/10).......................................................1.052,76 ......................--....................--....................-CIMB- Principal CPF CB I (20/09/10)............................................................1.000,77..................1,57....................--....................-CIMB-Principal CPF IX (12/10/10)..................................................................1.049,53...................1,73....................--....................-CIMB-Principal CPF VI (12/10/10)..................................................................1.045,33...................1,72....................--....................-CIMB-Principal CPF VIII (15/09/10) ..............................................................1.042,63.................0,29.............12,53.............10,30
CIMB-Principal CPF X (08/10/10) ..................................................................1.015,05..................1,50....................--....................-Danareksa Proteksi Melati Optima XII (22/09/10)......................................1.000,75.................0,64....................--....................-Danareksa Proteksi Melati Optima XIII (23/09/10)......................................1.000,13.................0,73....................--....................-Danareksa Proteksi Melati Optima XV (11/10/10)..........................................1.016,41.................0,87....................--....................-Mandiri Capital Protected Fund I (04/10/10)...............................................1.003,26.................2,49.............10,99.............10,99
Mandiri Capital Protected Income Fund 6 (12/10/10).................................1.050,67.................0,26..............8,22 ..............7,68
Mandiri Capital Protected Income Fund 7 (12/10/10).................................1.034,52.................0,38..............9,55..............9,00
Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala 3 (11/10/10)..................1.008,26..................1,49....................--....................-Mandiri Investasi Terproteksi Seri 2 (08/10/10)............................................979,59................-0,77....................--....................-Mandiri Protected Income Fund Dollar (USD) (30/09/10)..............................1,1606..................0,19.............12,20.............12,20
Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 16 (30/09/10)....................1.013,74..................0,74....................--....................-Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 19 (11/10/10).....................1.054,03.................3,55....................--...............
M
M
M
M
O N
O N
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
M
M
m
m
m
Bahana Dana Infrastruktur...........................................................................6.556,96 ...............10,62............27,54............23,77
Bahana Dana Selaras.....................................................................................5.480,10 ................6,88............26,55.............22,81
BNP Paribas Dana Investa (D/H Fortis Dana Investa)................................2.433,13.................8,77.............32,61............29,36
BNP Paribas Equitra ( D/H Fortis Equitra ).................................................2.942,27.................3,62...............7,27...............4,12
BNP Paribas Pesona (D/H Fortis Pesona).................................................18.935,89...............10,86............40,97............37,83
Batavia Dana Dinamis......................................................................................4.876,11 ................6,84 ...........26,46............25,83
CIMB-Principal Balanced Growth................................................................2.554,30.................7,88............24,45 ............21,68
CIMB-Principal Islamic Balanced Growth.....................................................1.389,33................13,35............29,33............29,33
Cipta Balance...................................................................................................1.258,63...................7,17 ...........28,62............23,62
Cipta Syariah Balance.....................................................................................1.327,25.................8,07............25,49............25,49
Citragold .............................................................................................................1.971,81.................7,88............26,90.............23,17
Dana Selaras Dinamis....................................................................................2.659,03.................3,92............25,22.............22,14
First State Ind. Balanced Fund........................................................................2.001,15.................3,06...............11,31..............6,94
Garuda Satu ...................................................................................................4.840,27.................3,95...............6,15..............2,49
Goldmany Dana Fleksi........................................................................................977,61................13,49 ...........23,40.............21,55
Mandiri Investa Aktif .....................................................................................2.823,45..................8,01...........26,44............23,93
Mandiri Investa Syariah Berimbang............................................................2.460,38..................7,07.............19,53...............17,17
Manulife Dana Campuran II..........................................................................2.002,89.................8,24...........28,54............26,94
Pratama Berimbang ( D/H Platinum Berimbang )......................................2.706,18................15,76............24,33............22,47
Premier Citra Optima......................................................................................2.118,30...............18,86..............6,24..............2,08
RD BNP Paribas Pro Balance.........................................................................1.067,23.................6,38....................--....................-RD BNP Paribas Spektra (D/H Fortis Spektra).............................................1.165,05.................9,94............25,03.............21,35
Reksa Dana Batavia Prima Ekspektasi........................................................2.642,76..................8,21............34,24............34,24
Reksa Dana CIMB-Principal Balanced Autopilot..........................................1.136,60.................5,34....................--....................-Reksa Dana CIMB-Principal UGM Balanced................................................1.600,03..................6,14.............17,65.............15,04
Reksa Dana GMT Dana Fleksi........................................................................1.796,43.................11,43............20,77 ............18,38
Reksa Dana Guru ............................................................................................1.385,28.................4,95.............15,56 ............13,84
Reksa Dana Maestroberimbang...................................................................3.669,58.................7,82............27,30............25,72
Reksa Dana OSK Nusadana Kombinasi Maxima............................................1.567,11.................5,64.............31,04.............29,10
Reksa Dana Panin Dana Bersama..................................................................3.974,17..................11,14.............75,76.............71,48
Reksa Dana PNM Syariah ...............................................................................3.197,03.................6,25.............13,28..............9,99
Reksa Dana Prima..............................................................................................958,61.................10,10..............0,23.............-0,76
Reksa Dana Si Dana Batavia CPI....................................................................1.336,51.................7,82....................--....................-Reksa Dana Syariah Batasa Kombinasi..........................................................747,80.................3,32...............-7,21...............-7,21
Reksa Dana Synergy Flexi................................................................................355,08................-2,47 ..........-53,26..........-55,09
Schroder Dana Terpadu II ...............................................................................2.418,91.................5,57.............25,16 ...........22,09
Schroder Providence Fund...........................................................................2.528,88 .................7,42 ...........34,98 ...........34,98
Schroder Syariah Balanced Fund...................................................................1.532,91.................5,86.............23,61..............21,18
Semesta Dana Maxima..................................................................................4.492,77.................11,25.............43,61............40,77
Syailendra Balance Opportunity Fund..........................................................1.509,07.................3,55.............21,33.............21,33
Trim Kombinasi 2..............................................................................................1.314,74.................6,55...............7,35...............7,35
Trim Syariah Berimbang..................................................................................1.513,24................8,80.............15,96.............15,96
Terproteksi
Campu an
M
M
First State Indoequity Sectoral Fund............................................................4.179,29..................9,77............36,65.............31,29
First State Indoequity Value Select Fund.......................................................1.261,81..................9,10.............31,67.............26,51
GMT Dana Ekuitas...........................................................................................2.451,55.................13,91............32,59............32,59
Mandiri Investa Atraktif Syariah.....................................................................1.243,51 ................8,82 ...........26,58............23,77
Mandiri Investa UGM .......................................................................................2.207,17.................9,62.............34,13..............31,15
Manulife Dana Saham...................................................................................9.343,86.................9,65............35,66............33,96
Panin Dana Maksima...................................................................................46.924,07...............13,84...........95,00..............91,14
Phinisi Dana Saham........................................................................................16.616,81 ................8,85 ...........36,64............34,93
Pratama Saham..............................................................................................3.848,15................17,29............29,64............27,08
Reksa Dana Axa Citradinamis.....................................................................3.666,60..................9,76............29,77.............28,16
Reksa Dana Grow-2-Prosper........................................................................2.084,79................13,20 ...........36,20 ...........30,83
Reksa Dana OSK Nusadana Alpha Sector Rotation...................................1.069,59.................5,93....................--....................-Rencana Cerdas..............................................................................................9.935,69...............10,08.............39,76............34,33
Schroder Dana Prestasi Plus.....................................................................20.896,66.................9,55............36,79 ...........33,44
Syailendra Equity Opportunity Fund............................................................2.452,01.................6,05.............39,12............34,99
Trim Syariah Saham.......................................................................................1.065,84.................11,59.............19,49.............19,49
Bahana Dana Likuid........................................................................................1.000,00.................0,23...............5,61...............5,61
Mandiri Investa Pasar Uang ..........................................................................1.000,00.................0,49...............6,41...............6,41
Manulife Dana Kas II.......................................................................................1.000,00.................0,29..............4,38..............4,38
Mrs Cash Kresna.............................................................................................1.000,00.................0,34..............6,05..............6,05
Nisp Dana Siaga..............................................................................................1.000,00.................0,47..............6,54..............6,54
Reksa Dana PNM Puas ..................................................................................1.000,00 ................0,40..............4,68..............4,68
Schroder Dana Likuid.....................................................................................1.000,00 ................0,40..............5,28..............5,28
m
M
m
m
m
Pasa Uang
M
m
m
(%)
m
•
M
• KUSTODIAN BCA
Pendapatan Tetap
KUSTODIAN CITIBANK
BNP Paribas Obligasi Plus (d/h Fortis Obligasi Plus).........................................1.409,31 ..........9,78.............31,92.............19,36
BNP Paribas Prima II (d/h Fortis Prima II)...........................................................1.515,46 ...........6,17 ...........26,86............24,37
BNP Paribas Prima USD............................................................................................1,0102...........1,09....................--....................-BNP Paribas Rupiah Plus II (d/h Fortis Rupiah Plus II).......................................1.220,31 .........2,85..............11,28..............10,18
CIMB-Principal Income Fund A.............................................................................1.792,46 .........5,30.............19,93.............18,73
Danareksa JS Optima............................................................................................1.259,66 .........2,88.............16,26.............13,96
Danareksa Melati Dollar (US$)..................................................................0,1597279790 .........0,55..............10,12..............8,49
Danareksa Melati Dollar (Rp)................................................................................1.424,93 ...............--....................--....................-Danareksa Melati Pendapatan Tetap..................................................................1.060,36 .........2,44....................--....................-Danareksa Melati Premium Dollar (US$) ...................................................1,1617278665...........1,69.............13,39.............10,05
Danareksa Melati Premium Dollar (Rp).............................................................10.363,77 ...............--....................--....................-MRS BOND KRESNA..............................................................................................1.245,12 .........2,90.............14,47..............9,98
M
M
M
m
Te p oteks
m m
m m
M
Saham
m
m
M
M
M
M
M
BNP Paribas Infrastruktur Plus (d/h Fortis Infrastruktur Plus)........................2.287,91 ........10,24............35,07............30,77
BNP Paribas Solaris (d/h Fortis Solaris) ...............................................................1.676,17 .......12,48............38,92............33,47
Dana Ekuitas Prima...............................................................................................3.307,93 .........11,82 ............30,74............22,37
Danareksa Mawar..................................................................................................6.557,55 ........13,27............32,47 ...........30,50
Danareksa Mawar Agresif....................................................................................1.042,04 ........16,09.............13,02...............9,18
Danareksa Mawar Fokus 10.....................................................................................1.410,19 .........9,56....................--....................-First State IndoEquity Peka Fund...........................................................................1.271,19 ...........9,19....................--....................-NISP Indeks Saham Progresif ..............................................................................1.607,43 .........8,83............34,74............32,07
Schroder 90 Plus Equity Fund..............................................................................1.298,74 ........10,62....................--....................--
m
m
Campuran
M
M
m
m
Bahana Quant Strategy...........................................................................................1.094,11 .........2,38....................--....................-Danareksa Anggrek..............................................................................................4.647,86 .........7,60.............20,19..............18,41
Danareksa Anggrek Fleksibel...............................................................................2.968,18 .........8,98.............21,57..............19,18
Danareksa Syariah Berimbang...........................................................................4.652,44 .........9,40............27,09............25,20
MRS FLEX KRESNA..............................................................................................1.535,86 ..........7,09.............19,30.............14,62
NISP Dana Handal..................................................................................................1.860,73 .........3,99..............16,61..............15,74
Schroder Dana Prestasi .....................................................................................21.420,86 .........9,07.............41,33.............38,19
M
M
M
Pasar Uang
Danareksa Seruni Pasar Uang II..........................................................................1.000,00 .........0,49 ...............6,13 ...............6,13
Danareksa Seruni Pasar Uang III.........................................................................1.000,00 .........0,44....................--....................--
M
Terproteksi
m
M
M
m
m
m
m
m
m
Penyertaan Terbatas
KUSTODIAN DEUTSCHE BANK
Pendapatan tetap
Bahana Investasi Abadi...................................................................................1.374,65..................1,93.............14,73..............11,35
BNP Paribas Rupiah Plus ( D/H Fortis Rupiah Plus)..................................1.479,30.................0,25..............6,34..............6,34
First State Ind. Bond Fund.............................................................................2.075,78..................4,13............18,68.............14,03
GMT Dana Obligasi Plus.................................................................................1.838,64..................3,21.............21,09.............21,09
GMT Dana Pasti 2............................................................................................1.322,37..................1,28.............13,32.............13,32
Maestrodollar......................................................................................................1,3673...................1,76 ............12,00 ...............8,71
Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II(*).......................................................1.000,00..................5,19..............19,14..............19,14
Mandiri Investa Dana Syariah........................................................................1.530,39..................1,33 ..............11,79 ...............9,31
Mandiri Investa Dana Utama...........................................................................1.153,90.................3,59.............14,26 ............12,00
Mandiri Investa Keluarga.................................................................................1.102,46...................1,74 ...............9,19...............7,03
Manulife Obligasi Negara Indonesia II..........................................................1.382,05.................6,25.............19,29.............17,80
Manulife Obligasi Unggulan .............................................................................1.618,51.................6,54.............14,06.............12,63
Manulife Pendapatan Bulanan II....................................................................1.100,06..................1,80 ...............9,91..............8,54
Mr Dollar (USD)...................................................................................................1,9644...............-0,08.............31,95............29,33
Panin Dana Utama Plus 2..............................................................................1.506,44.................3,68 ..............19,17 ..............19,17
PNM Dana Sejahtera II....................................................................................1.212,44..................2,12..............9,54..............9,54
Reksa Dana PNM Amanah Syariah ..............................................................1.492,89.................0,32.............10,35...............8,17
Schroder Dana Andalan II..............................................................................1.059,63 ..................0,71..............6,86..............6,33
Schroder Dana Mantap Plus.........................................................................2.643,37..................7,87.............26,91 ...........24,40
Schroder Dana Mantap Plus II.......................................................................1.633,04..................7,76............25,67.............23,18
Schroder Dana Obligasi Ekstra.......................................................................1.234,71..................1,49..............8,39..............6,25
Schroder USD Bond Fund (USD) .......................................................................1,3013.................5,34 ..............11,72 ..............11,72
Saham
Bahana Dana Prima........................................................................................11.820,12...............10,40 ...........32,50...........28,58
BNP Paribas Ekuitas (D/H Fortis Ekuitas ) ..................................................13.841,15...............10,88...........40,44............34,99
BNP Paribas Maxi Saham ( D/H Fortis Maxi Saham )................................1.352,00...............10,54....................--....................-Batavia Dana Saham....................................................................................39.770,73.................9,60............35,60............32,92
Batavia Dana Saham Agro..............................................................................1.213,52.................9,54.............34,12............28,23
Batavia Dana Saham Optimal.........................................................................1.778,18.................9,23............34,73............29,42
Batavia Dana Saham Syariah........................................................................1.536,02.................9,65 ...........26,46............23,96
CIMB-Principal Equity Aggressive...............................................................2.884,79.................9,33 ...........28,69............25,83
CIMB-Principal Islamic Equity Growth Syariah...........................................1.426,25................10,78 ...........26,00 ...........26,00
Cipta Syariah Equity ........................................................................................1.361,00.................11,03..............31,61..............31,61
Dana Pratama Ekuitas ( D/H Platinum Saham ) .........................................5.958,12................16,33............26,65 ............24,76
Bahana B Optima Protected Fund 28(30/09/10)..............................................1.006,53...........0,01.....................-.....................Bahana B Optima Protected Fund 29(30/09/10).............................................1.006,88..........0,84.....................-.....................Bahana B Optima Protected Fund 31(30/09/10)................................................1.000,75..........-0,21.....................-.....................Bahana B Optima Protected Fund 33(30/09/10) ...............................................1.015,07..........0,95.....................-.....................Bahana B Optima Protected Fund 34(30/09/10) ..............................................1.007,69..........0,94.....................-.....................Bahana B Optima Protected Fund USD 1(30/09/10)...................................0,99706361...........0,51.....................-.....................Bahana Optima Protected Fund 8..........................................................................1.135,15 ..........6,76.............10,92..............2,46
Bahana Reksa Panin Terproteksi III (09/07/10)...................................................1.189,40.........10,89..............8,79..............0,50
Bahana Reksa Panin Terproteksi IV (09/07/10) ..................................................1.183,33.........10,93..............8,79..............0,50
Bahana Reksa Panin Terproteksi IX (11/10/10).....................................................1.083,18..........6,30....................—....................—
Bahana Reksa Panin Terproteksi X (09/07/10)....................................................1.037,81...........11,12....................—....................—
Bahana Reksa Panin Terproteksi V (11/01/10)......................................................1.105,59.........15,24.............10,56.............10,56
Bahana Reksa Panin Terproteksi VI(30/09/10) .....................................................1.112,71...........1,26.............15,34..............6,55
Bahana Reksa Panin Terproteksi VII (11/10/10).....................................................1.137,28..........6,29..............8,43 ...............0,17
Bahana Reksa Panin Terproteksi VIII (06/10/10) ..............................................1.084,30 ..........1,58....................—....................—
Bahana Reksa Panin Terproteksi XI(30/09/10).................................................1.040,34...........1,24.....................-.....................Bahana Reksa Panin Terproteksi XII (06/10/10) .................................................1.019,53 ..........1,63....................—....................—
Bahana Reksa Panin Terproteksi XIII (11/10/10)...................................................1.019,32...........8,01....................—....................—
Brent Dana Terproteksi I..........................................................................................1.171,72 .........0,85.............10,70.............10,70
Danareka Proteksi Melati III (05/10/10)..............................................................1.082,65...........1,06.....................-.....................Danareksa Proteksi Melati Optima Dollar Amerika Serikat (US$)(21/09/10)........1,1203035845 ........-0,58...............10,11...............10,11
Danareksa Proteksi Melati Optima Dollar Amerika Serikat (Rp)(21/09/10).............10.046,88................—....................—....................—
Danareksa Proteksi Melati Optima Syariah (11/10/10).......................................1.054,24..........3,40....................—....................—
Danareksa Proteksi Global Protektif II..................................................................1.170,38..........5,84............25,92.............22,15
Danareksa Proteksi Melati Optima (28/09/10)..................................................1.073,38...........0,77 ...............9,31 ...............9,31
Danareksa Proteksi Melati Optima V (23/09/10)................................................1.120,26..........0,47.............10,47.............10,47
Danareksa Proteksi Melati Optima IV (11/10/10).................................................1.054,15...........1,95..............6,03..............6,03
Danareksa Proteksi Melati Optima VII (4/05/10)...............................................1.028,73 ...........1,72....................—....................—
Danareksa Proteksi Melati Optima VIII (27/09/10).............................................1.001,28..........0,95..............5,69..............5,69
Danareksa Proteksi Melati Optima X (13/10/10) .................................................1.056,21 ...........1,74.............12,75.............12,75
Danareksa Proteksi Melati Optima XI (04/10/10)...............................................1.001,27 ..........0,72....................—....................—
Fortis ProtekPlus IX(30/09/09)............................................................................1.036,16..........0,90..............9,48...............5,14
Fortis Protekplus X(25/09/2009)........................................................................1.013,49..........0,39..............9,83..............5,48
Mandiri Dana Protected Berkala .........................................................................1.069,44 ..........1,04 ............18,43.............17,84
Mandiri Investa Terproteksi 2010 Seri I (30/09/10)............................................1.020,10.................-.....................-.....................Schroder Regular Income Plan IV (12/10/10)......................................................1.080,41 ...........1,27.............12,27 ...............11,71
Schroder Regular Income Plan VI.......................................................................1.006,05 ...........0,71...............11,14.............10,58
Schroder Regular Income Plan VII (15/09/10).....................................................1,183,85...........1,46............30,37............29,72
Schroder Regular Income Plan VIII (15/09/10)....................................................1,192,78..........2,56 ...........30,86 ...........30,86
Schroder Regular Income Plan IX (15/09/10) .....................................................1,037,28 ..........0,78....................—....................—
Exchange Traded Fund (ETF)
Premier ETF LQ-45......................................................................................674,7304959.........10,57.............37,75.............37,75
(Rp)
(%)
(%)
(%)
Nikko Tron Dua ..............................................................................................1.287,51................2,66..............9,20.............8,66
Nikko Indah Nusantara Dua ......................................................................1.392,27................6,08...........20,36.............19,26
Nikko Gebyar Indonesia Dua .....................................................................1.403,63 ................3,38 ............15,26............13,86
Prestasi Gebyar Indonesia II .......................................................................1.610,97................8,40............26,01............23,75
Panin Gebyar Indonesia II ..........................................................................1.424,00..................2,61............10,44..............9,08
Danareksa Gebyar Indonesia II ................................................................1.484,29................4,36..............16,91..............15,91
Dana Obligasi Stabil ......................................................................................2.101,10..................2,15 .............15,41 ............13,25
NET Dana Gemilang .....................................................................................1.074,15..................1,02.............0,00.............0,00
Campuran
Panin Dana Unggulan .................................................................................4.190,35..................10,11...........69,33...........66,63
Optima Fleksi ................................................................................................1.045,51 .................1,00............14,89..............11,59
NET Dana Flexi ..............................................................................................1.175,07................4,63...........20,37.............19,37
Optima Seimbang 03/06/2010....................................................................136,63................0,00...........-86,13 ...........-87,41
N
Nm
n
R
n
un
Pendapatan Tetap
Saham
Rp
m
m
Pasar Uang
BIG Dana Lancar .........................................................................................1.000,00.................0,73.............8,86.............8,86
Danareksa Gebyar Dana Likuid ...............................................................1.000,00................0,48..............5,72..............5,72
m
Terproteksi
m
m
m
m
• KUSTODIAN BNI
Pendapatan Tetap
m
Big Dana Likuid Satu..........................................................................................1.465,14.................0,98...............10,13...............10,13
Big Dana Muamalah...........................................................................................1.616,55 ..................2,91.............12,65.............12,65
Nikko Kalbar Fund..............................................................................................1.012,42..................0,14...............13,13...............13,13
Saham
Saham
Nikko Saham Nusantara ....................................................................................1.614,95................-0,92...............15,71...............15,71
Terproteksi
Campu an
AIM TRUST MONARCH (30/09/10).................................................................1.080,96..................0,72....................--....................-Gani Proteksi 1 (30/09/10)................................................................................1.080,97..................0,74....................--....................-Gani Proteksi 2 (30/09/10)...............................................................................1.078,52..................0,74....................--....................-Gani Proteksi 3 (30/09/10).................................................................................1.037,21.................0,68....................--....................-HPAM Proteksi Dollar-1 (30/09/10) ................................................................1,000437.................0,00....................--....................-Lautandhana Proteksi Dollar (30/09/10).........................................................1,003231.................0,26....................--....................-Si Dana Proteksi Batavia XI (30/09/10)............................................................1.105,23..................0,75................9,21................9,21
Si Dana Proteksi Batavia XII (30/09/10) ............................................................1.100,15..................0,73..............8,95..............8,95
Si Dana Proteksi Batavia USD I (30/09/10)....................................................1,067569.................0,50...............5,93...............5,93
Si Dana Proteksi Batavia USD II (30/09/10)...................................................1,072452.................0,53..............6,62..............6,62
Trim Syariah Terproteksi Prima II (30/09/10)..................................................1.225,98.................0,53.............13,05.............13,05
m
m
m
m
Pasa Uang
m
m
Te p o eks
m
m
m
m
m
m
Penyertaan Terbatas
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
RDPT Dhanawibawa Eksklusif Terbatas I (04/08/10)..............................5.518.900.980,05 ..........0,29....................--....................--
• KUSTODIAN BRI
Pendapatan Tetap
ITB-Niaga...........................................................................................................1.896,47 ..................3,41.............15,69...............13,12
Saham
BIG Bhakti Ekuitas..............................................................................................2.101,07.................14,16.............45,12.............45,12
HPAM Ultima Ekuitas 1.......................................................................................1.165,58 ..................6,16....................--....................-Campuran
m
m
IPB Kresna........................................................................................................2.706,28..................4,79 ............75,26 ............75,26
IPB Syariah...........................................................................................................2.191,12..................7,87............22,39............22,39
BIG Bhakti Kombinasi.........................................................................................1.317,68 .................9,94.............27,27.............27,27
HPAM Premium-1 ..............................................................................................1.063,30..................8,12.............19,38...............17,31
Pasar Uang
m
DPLK BRI Pasar Uang.......................................................................................1.659,72.................0,69..............9,88..............9,88
DPLK BRI Fix......................................................................................................1.291,23.................0,84..............11,62..............11,62
• KUSTODIAN HSBC
Pendapatan Tetap
m
m
m
m
m
Manulife Dana Tetap Pemerintah .................................................................1.420,89.................6,53.............19,92..............10,51
Saham
First State Dividend Yield F ..........................................................................3.135,84..................9,12 ...........36,08 ............30,74
BNP Paribas Pesona Amanah (d/h Fortis Pesona Amanah).......................1.731,56................12,39............36,65.............32,61
Mandiri Investa Atraktif..................................................................................3.621,23.................9,27 ...............31,11............29,64
Manulife Saham Andalan................................................................................1.516,04 ...............10,09.............39,10............37,38
PNM Ekuitas Syariah........................................................................................1.632,19.................10,18..............17,79..............17,79
Reliance Equity Fund ......................................................................................1.742,42................13,30...............9,76..............8,55
Schroder Dana Istimewa ...............................................................................4.778,27.................11,29...........44,33.............43,61
Manulife Syariah Sektoral Amanah..............................................................2.835,01 ...............10,38............36,23.............34,19
Campuran
First State Indonesian Liquid Plus Fund........................................................1.466,19..................0,19...............1,94.............-2,06
First State MultiStrategy Fund......................................................................2.891,33 ................8,08............32,67 ............27,47
BNP Paribas Equitra Amanah (d/h Foris Equitra Amanah).......................1.365,65.................2,73...............3,79.............-0,28
BNP Paribas Komoditas Plus (d/h Fortis Komoditas Plus)............................1.199,11.................8,07 ............16,54..............11,97
Manulife Dana Stabil Berimbang....................................................................1.421,42..................6,81............23,72 ...........22,20
Manulife Dana Tumbuh Berimbang ..............................................................1.553,20.................8,27.............31,94.............30,31
NISP Flexigrowth ............................................................................................1.345,36.................6,57............26,98 ...........24,46
Schroder Dana Kombinasi.............................................................................2.198,94 ................2,84..............15,01..............12,19
Pasar Uang
Manulife Flexinvest Plus................................................................................1.000,00.................0,28..............4,70..............4,70
Nikko Kas Management.................................................................................1.000,00.................0,70...............7,87...............7,87
Terproteksi
Mandiri Capital Pro Income Fund 11 (12/10/10).............................................1.039,34..................-1,15..............0,08..............0,08
Mandiri Capital Pro Income Fund 3 (12/10/10).............................................1.047,99.................0,56..............3,88..............3,88
Mandiri Capital Pro Income Fund 5 (12/10/10) ..............................................1.047,15.................0,56..............3,88...............-1,31
Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala Syariah Seri 1 (11/10/10)...........1.054,02.................2,92....................--....................-Mandiri Syariah Terproteksi Pendapatan Prima 2 (30/09/10) ..................1.077,28.................0,70..............2,02..............2,02
Mandiri Syariah Terproteksi Pendapatan Prima 3 (30/09/10) ..................1.047,99.................0,70...............3,73...............3,73
Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 10 (30/09/10) .................1.043,09 ................0,44....................--....................-Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 17 (12/10/10).......................991,64 ................2,44....................--....................-Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 5 (30/09/10)...................1.043,06.................0,67..............3,26..............3,26
Mandiri Terproteksi Obligasi Pemerintah Dollar (30/09/10).........................1,1497..................1,44..............6,45..............6,45
Mandiri Terproteksi Obligasi Pemerintah Dollar 2 (04/10/10).....................1,0859...................1,16....................--....................-NISP Proteksi Income Plus III (27/09/10).....................................................1.299,27...................1,81 ...........22,09 ...........22,09
RD Terproteksi Mahanusa Dana Prestasi (15/09/10)....................................1.110,08...................1,01...............7,77...............7,77
RD Terproteksi Manulife Dana Tetap Harapan............................................2.442,31.................11,87.............38,01.............38,01
RDT Mandiri Amanah Syariah Protected Dollar Fund (30/09/10)...............1,0984.................2,04..............9,84..............9,84
RDT Mandiri Amanah Syariah Protected Rupiah Fund (30/09/10)...........1.031,50.................0,85....................--....................-RDT Manulife Harapan US Dollar Seri I (30/09/10)........................................1,1084..................3,15 .............10,74..............6,85
Reksadana Terproteksi NISP Proteksi Dinamis Seri 8 (30/09/10) ............1.051,74.................-1,37....................--....................-Terproteksi Schroder Regular Income Plan III (12/10/10)............................1.130,69.................0,42..............3,47.............-0,05
Exchange Traded Fund (ETF)
ABF IBI Fund.................................................................................................20.970,56.................7,34............27,08............27,08
• KUSTODIAN BII
m
m
m
m
m
m
m
m
m
m
Penye aan Te ba as
m
m
m
ndeks
• KUSTOD AN BANK DANAMON
Saham
Campu an
Te p o eks
m
m
• KUSTOD AN DBS NDONES A
Campu an
m
Pasa Uang
Te p o eks
m m
m
m
m
Pendapatan Tetap
m
m
Danamas Dollar (Rp) .........................................................................................11.857,08...............0,35 ...............4,21 ...............4,21
Danamas Dollar (USD) .......................................................................................1,329120...............0,35 ...............4,21 ...............4,21
Investasi Reksa Premium....................................................................................1.801,43................7,57............48,30............48,30
Trim Dana Stabil..................................................................................................1.643,89 ...............0,92.............10,50.............10,50
Campuran
Harvestindo Istimewa..........................................................................................1.064,78...............-0,16...........354,61...........354,61
Makara Prima........................................................................................................1.461,53...............2,09..............11,89..............11,89
Reksadana Keraton.............................................................................................1.954,48..............12,23............44,77............44,77
Terproteksi
Mandiri Capital Protected Income Fund 1 (12/10/10) .........................................1.049,53...............0,62 ..............3,89 ..............3,89
Danareksa Proteksi Melati IX (28/09/10) ...........................................................1.012,28 ................0,16 ...............1,09 ...............1,09
•
KUSTODIAN BANK PERMATA
m
Penye aan Te ba as
• KUSTOD AN BANK MEGA
Saham
Pendapatan Tetap
Batavia Obligasi USD (US$)................................................................................0,9795 ..................1,63................0,12................0,12
Saham
Campu an
Te p o eks
Optima Saham....................................................................................................1.493,74.................6,56..............8,05..............4,34
Schroder Indo Equity Fund ................................................................................1.485,15...................9,16 ...........44,44 ...........44,44
Campuran
Nikko BUMN Plus..............................................................................................1.478,60.................5,25..............26,17..............26,17
Ins Dana Kombinasi...........................................................................................1.226,60 ..................1,02.............12,04.............12,04
Terproteksi
Batavia Proteksi Majapahit USD (US$) (22/09/10)..............................................1,059..................1,04..............0,09..............0,09
Batavia Proteksi Nusantara Seri VI (24/09/10)...............................................1.028,67..................0,18................7,31................7,31
Batavia Proteksi Sriwijaya (28/09/10) ..............................................................1.134,93.................0,88.............10,98.............10,98
Batavia Proteksi Syariah Mataram (05/10/10) .................................................1.159,86..................0,78..............11,60..............11,60
Batavia Proteksi Utama 1 (30/09/10)................................................................1.016,32...................0,71................... -- .................. -Batavia Proteksi Utama 5 (30/09/10).............................................................1.008,34.................0,82................... -- .................. -Lautandhana Proteksi Syariah 1 (30/09/10)......................................................1.131,53.................0,90..............11,54................... -NISP Proteksi Income Plus I (30/09/10) ..........................................................1.221,49..................0,81 .............13,27 .............13,27
NISP Proteksi Income Plus VIII .........................................................................1.001,94...................... -- ................ -- .................. -RDT Mandiri Capital Protected Income Fund 4 (12/10/10)...............................1.045,17.................0,50 ...............4,31 ...............4,31
Si Dana Proteksi Batavia XVII............................................................................1.007,16.................0,06................... -- .................. -Trim Syariah Terproteksi Prima I (30/09/10)...................................................1.251,68..................1,42..............17,02..............17,02
Penye aan Te ba as
• KUSTODIAN BANK MANDIRI
Pendapatan Tetap
M
Campuran
M
m
m
m
Terproteksi
M
m
m
m
M
M
m
m
m
Indeks
Danareksa Indeks Syariah....................................................................................2.279,49 .........9,20............30,97..............27,16
Data dapat dikirim ke litbang@bisnis.co.id, setter@bisnis.co.id dan fax No. 021-57901025. Bisnis Indonesia tidak memungut biaya apa pun untuk publikasi data Insurance dan Reksa Dana.
.
n
m
30 h
h
hun
h
R
h
h
• KUSTOD AN STANDARD CHARTERED BANK
m
Danareksa Proteksi Dinamis Fleksibel (30/09/10) ................................1.209,06.................-0,17..............5,83..............5,83
IDR Regular Dividend Plan I (30/09/10)...................................................1.248,25................0,82.............6,84.............6,84
IDR Regular Income Plan I (04/10/10)........................................................1.311,86................0,43 .............6,09 .............6,09
Proteksi Mahanusa Dana Traana (27/09/10)............................................1.009,31................-0,74............-0,04.............-1,04
Samuel Dana OBL Terproteksi (30/09/10)................................................866,92.................0,97.............-6,41.............-7,35
Terproteksi Net Dana Proteksi I (30/09/10)..............................................1.474,51.................0,92..............13,19..............13,19
Terproteksi Net Dana Proteksi II (30/09/10)............................................1.412,86................0,89............12,60............12,60
Terproteksi Net Dana Proteksi III (30/09/10)...........................................1.319,82..................0,91............14,32............14,32
Terproteksi Net Dana Proteksi IV (30/09/10) ..........................................1.126,00................0,89.............0,00.............0,00
Terproteksi Net Dana Proteksi V (30/09/10)...........................................1.059,70....................1,11.............0,00.............0,00
Trim Gebyar Terproteksi I(12/10/10)............................................................1.355,16.................0,97............10,34..............9,79
H
h
Panin Dana Prima ......................................................................................2.355,04................11,28...........65,63............61,98
Pendapatan Tetap
M
•
Reksadana
Pasar uang
m
m m
m
(%)
Nilai aktiva
Hasil investasi dalam
bersih per
unit
30 hari 1 tahun Riil 1 th
terakhir terakhir terakhir
Nama /jenis
Campuran
Rp
m
m
m
(%)
Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010
%
%
%
f8
Yen(100)/Rp
14.257,65
67,78
11/10
14.178,95
12/10
13/10
12.564,44
137,29
10.844,86
14/10
8/10
11/10
102,20
13/10
14/10
8/10
11/10
JAKARTA: Harga karet menembus level tertinggi dalam
6 bulan dipicu oleh tingginya curah hujan yang merusak
produksi di sejumlah negara penghasil utama.
kilogram pada awal bulan,
karena pasokan yang
menurun akibat cuaca buruk
dan tingginya permintaan
dunia,” kata Asril kepada
Bisnis, kemarin.
Menurut data Association
of Natural Rubber Producing
Countries (ANRPC),
pertumbuhan produksi karet
alam Indonesia menurun
untuk tahun ini, yakni dari
17% pada kuartal I/2010
menjadi 2,5% pada kuartal
kedua 2010.
Penurunan pertumbuhan
produksi itu tidak sejalan
dengan penambahan area
tanaman 64.000 ha pada
tahun ini.
US$363
3
360
340
320
Pergerakan
harga karet
US$278
17 Mei 2010
Apr.
Mei
Jun.
Jul.
Agt.
Sumber: Bloomberg
300
280
Sept.
BISNIS/BES/AGUS TAUFIK
PORTOFOLIO
Jasindo gandeng BJB Syariah
JAKARTA: PT Jasa Asuransi Indonesia
(Jasindo) merealisasikan kerja sama dengan
PT Bank Jabar Banten Syariah guna memberikan proteksi bagi sejumlah bisnis yang
dijalankan.
Direktur Utama Jasindo Eko Budiwiyono
mengatakan kerja sama yang dilakukan itu
diharapkan dapat mendongkrak kinerja unit
syariah (Takaful) yang dimiliki Jasindo.
Menurut dia, perlindungan asuransi yang
diberikan Jasindo, terutama dilakukan pada
penjaminan kredit yang menjamin kredit
nasabah kalau meninggal, agunan kredit dan
asuransi keuangan. Selain itu, Bank Jabar
Banten (BJB) Syariah akan mulai menggarap
pembiayaan korporasi. (BISNIS/04)
13/10
14/10
8/10
11/10
2.875,00
23,80
13/10
14/10
8/10
11/10
13/10
14/10
8/10
11/10
8.900,00
1,34
2.749,00
12/10
Olein BBJ (Rp/kg)
83,01
-5,00
1.344,20
12/10
WTI NYMEX (US$ per bl)
KLCE (RM per ton)
-70,00
82,66
12/10
13/10
14/10
8/10
8.565,00
11/10
12/10
13/10
14/10
8/10
11/10
12/10
13/10
14/10
Dapen segera dapat insentif
Harga karet tembus level
tertinggi
Tingginya curah hujan itu
menyebabkan berkurangnya
pasokan dari sejumlah
negara penghasil ketika
permintaan global terus
meningkat.
Ketua Umum Gabungan
Perusahaan Karet Indonesia
Asril Sutan Amir mengatakan
harga karet Indonesia,
produsen terbesar kedua
dunia, bahkan hampir
menyentuh level US$4 per
kilo gram, yakni US$3,87 per
kilo gram pada perdagangan
kemarin.
“Harga karet akan
menembus US$4 per
-0,98
1.150,36
12/10
CPO
CBT Gold (US$/troy ounce)
1.369,50
1.149,58
12.442,67
12/10
Emas
HK$/Rp
Euro/Rp
Pound/Rp
10.970,40
8/10
Finansial
Jumat, 15 Oktober 2010
Aset dana pensiun capai Rp121 triliun
OLEH M. TAHIR SALEH
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah
akan memberikan insentif bagi industri dana
pensiun guna
meningkatkan kontribusi
aset industri jaminan
hari tua itu terhadap
produk domestik bruto
(PDB).
Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan pemerintah
terus membuka diri untuk berdiskusi bagaimana industri dapen
bisa lebih kuat melalui beberapa
insentif. Namun, Menkeu belum
menyebutkan secara detail insentif tersebut.
“Kami membuka diri untuk diskusi agar ke depan dapen bisa lebih sehat. Kontribusi terhadap
PDB bisa lebih dari posisi saat ini
yang hanya 2%. Bagaimana mendiskusikan beberapa insentif yang
diinginkan industri, seperti pajak
yang sudah dimudahkan,” katanya ketika membuka Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI)
Award 2010 di Jakarta, Rabu malam.
Agus mengatakan pemerintah
juga akan memperkuat pengaturan dan pengawasan industri dengan perbaikan regulasi. Langkah itu guna menjaga keseimbangan portofolio investasi yang
saat ini sebesar 70% merupakan
instrumen jangka panjang.
“Namun, sebenarnya kami su-
dah melakukan banyak hal, a.l.
perbaikan dalam pengawasan industri dana pensiun seperti
mengubah jangka waktu pemberian izin pembentukan dana pensiun,” kata Agus.
Menkeu mengatakan aset industri dana pensiun saat ini berkembang pesat. Jika aset dapen
pada 1995 baru mencapai Rp10,7
triliun, total aset Januari-Agustus
2010 akhirnya menembus Rp 121
triliun. Hal itu menunjukkan dalam kurun waktu 15 tahun, aset
dapen tumbuh 11 kali lipat atau
17,65% per tahun.
“Kalau melihat angka itu kita
bersyukur dan kita patut bersama
terus menjaga agar industri dapen dalam negeri terus berkembang sehat dan berkesinambungan,” katanya.
Namun, dari sisi nominal nilai
tersebut dinilai masih terlalu kecil
kontribusi terhadap PDB. PDB
tahun lalu mencapai Rp5.000 triliun dan tahun ini Rp6.000 triliun,
sedangkan pada tahun depan diperkirakan mencapai Rp7.000 triliun.
Oleh sebab itu, lanjutnya, jika
aset dapen masih di bawah 1,9%
dari PDB, pertumbuhan industri
dapen dinilai belum maksimal dibandingkan dengan potensi yang
ada.
Selanjutnya, Agus memuji dapen domestik yang mampu menekan fluktuasi di pasar modal
ketika terjadi krisis global pada
akhir 2008.
Menurut dia, ketangguhan industri ini dalam menghadapi krisis ekonomi global patut dibanggakan mengingat dapen tidak
89,2
74,8 72,9
Kekayaan dana
pensiun (Rp triliun)
2007
7,0
DPPK-PPMP
6,2
8,4
2008
2009
15
9,4 11,3
DPPK-PPIP
DPLK
Surat berharga
negara
26,44
25,11
Obligasi
Deposito
21,33
Saham
14,81
Investasi dana
pensiun 2009 (%)
5,05
Reksa dana
4,00
Lainnya
Keterangan:
DPPK-PPMP = Dana Pensiun Pemberi Kerja-Program Pensiun Manfaat Pasti
DPPK-PPIP = Dana Pensiun Pemberi Kerja-Program Pensiun Iuran Pasti
DPLK
= Dana Pensiun Lembaga Keuangan
Sumber: Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
BISNIS/AGUS TAUFIK
uang dan pasar modal.
“Hal ini perlu mendapat perlindungan dari institusi, seperti OJK.
Apalagi investasi kami mayoritas
pada pasar modal,” katanya.
Terkait dengan aset, Djoni
membenarkan aset industri belum berkontribusi besar terhadap
PDB, karena dapen yang belum
menjadi kewajiban bagi perusahaan. UU No.11/1992 tentang Dana Pensiun hanya menggariskan
pengelolaan dana pensiun bersifat sukarela.
“Memang benar demikian aset
melepas modal pada portofolio
pasar modal, bahkan ditambah
melalui dana iuran
Pada kesempatan yang sama,
Ketua ADPI Djoni Rolindrawan
menegaskan pihaknya mendukung terbentuknya Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) yang kini digagas melalui rancangan undangundang.
Dia mengatakan hal itu mendorong perlunya perlindungan
dan pengawasan industri dapen,
karena dana dapen lebih dari
90% diinvestasikan pada pasar
terhadap PDB masih 2%, sedangkan dapen di Malaysia sudah berkontribusi hingga 57% dari
PDB,” katanya.
Harmonisasi regulasi
Jika dapen diwajibkan, kewajiban tersebut memerlukan harmonisasi dengan UU No.40/2004
tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional yang juga mewajibkan
jaminan pensiun.
Senada dengan Djoni, Ketua
Asosiasi Asuransi dan Jaminan
Sosial Indonesia Hotbonar Sinaga
mengatakan pihaknya menilai
perlu adanya sinkronisasi perundang-undangan. “Sinkronisasi
perundangan perlu ada, karena
beberapa UU tumpang tindih,”
kata Hotbonar.
Dia mencontohkan UU No.
11/1992 mengatur perusahaan
yang menyelenggarakan dana
pensiun, tetapi perusahaan belum diwajibkan mengelola dana
pensiun.
Meski
demikian,
UU
No.40/2004 tentang SJSN menyebutkan jaminan pensiun merupakan satu dari lima jaminan yang
wajib disediakan bagi masyarakat.
Lima jaminan tersebut adalah
jaminan pensiun, jaminan kesehatan, jaminan kecelakaan kerja,
jaminan hari tua, dan jaminan
kematian.
Hotbonar mengatakan sinkronisasi dengan UU SJSN juga perlu
dilaksanakan dengan UU No. 3/
1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan UU No.13/2003
tentang Ketenagakerjaan. (SYLVIANA PRAVITA R.K.N.) (tahir.saleh@bis-
nis.co.id)
2 Bank biayai resi gudang
OLEH BERLIANA ELISABETH S.
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kendati sudah beberapa tahun diperkenalkan, minat
perbankan untuk membiayai resi
gudang masih sangat rendah. Tahun ini, hanya dua lembaga keuangan yakni Bank Jabar Banten
dan Bank Jatim yang mengucurkan kredit itu.
Kepala Biro Fisik dan Jasa Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Sutriyono Edi mengatakan sepanjang
Januari-Oktober 2010 tercatat sebanyak 24 resi gudang diterbitkan sesuai dengan UU No.9/2006
tentang Sistem Resi Gudang.
Chartis bidik asuransi mikro
JAKARTA: PT Chartis Insurance Indonesia
membidik pengembangan asuransi mikro,
menyusul potensi pasar bisnis asuransi itu.
Vice President Director Chartis Insurance
Gunawan Chan mengatakan pertumbuhan
asuransi mikro tercatat sangat bagus
dengan penambahan jumlah nasabah sekitar
120.000 nasabah setiap bulan. "Pengembangan pada segmen mikro itu didorong
oleh semakin membaiknya daya beli masyarakat kecil,” katanya, kemarin. (BISNIS/04)
Dari jumlah itu, sebanyak 21
resi gudang dijaminkan dan
memperoleh pembiayaan dari
Bank Jabar Banten dan Bank Jatim.
Selain kedua bank tersebut beberapa lembaga pembiayaan nonbank juga turut memberikan kredit yakni PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) melalui Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan
(PKBL) dan Lembaga Pengelola
Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi dan UKM.
“Masing-masing pembiayaan
itu mencakup 70% dari nilai resi
gudang yang diagunkan oleh pemilik komoditas,” kata Sutriyono
kepada Bisnis di Jakarta, ke-
marin.
Sepanjang Oktober 2010, dua
resi gudang telah diterbitkan untuk komoditas gabah dengan volume sebesar 332,71 ton atau senilai Rp1,2 miliar oleh PT Pertani
(Persero) di Sidrap, Sulawesi Selatan.
Adapun, total penerbitan resi
gudang pada Januari-Oktober
2010 menjadi 24 resi gudang dengan komoditas gabah sebanyak
1.349,02 ton.
Dirut KBI Surdiyanto Suryodarmodjo mengatakan petani pemilik komoditas hanya harus membayar bunga sebesar 6% atas
pembiayaan bank dengan agunan resi gudang.
“Petani hanya perlu bayar bunga 6% untuk kredit dengan
agunan resi gudang, sisanya
mendapat subsidi dari pemerintah yang langsung diberikan kepada bank yang sudah ditunjuk,”
kata Surdiyanto.
Direktur KBI Tris Sudarto sebelumnya mengatakan sejumlah
perusahaan BUMN sudah sepakat
untuk bersinergi dalam pembiayaan resi gudang.
Perusahaan pelat merah yang
menyatakan sepakat tersebut
yakni PT Bank Mandiri Tbk, PT
Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT
Bank Tabungan Negara Tbk, PT
Jaminan Sosial Tenaga Kerja, PT
Dana Tabungan dan Asuransi Pe-
gawai Negeri, PT Permodalan Nasional Madani, PT Jasa Raharja
dan PT Asuransi kesehatan Indonesia.
“Kami mengajak rekan-rekan
PKBL perusahaan BUMN lainnya
untuk turut berperan aktif dalam
pembiayaan resi gudang,” kata
Tris.
Tris menambahkan sebetulnya
KBI hanya melanjutkan pola
pembiayaan resi gudang melalui
PKBL.
Meski demikian, pihaknya juga
menyediakan pembiayaan sebesar Rp14 miliar pada semester
II/2010 untuk pembiayaan gabah
petani sebanyak 5.000 ton pada
harga Rp4.000 per kg.
HARGA KOMODITAS
KUALA LUMPUR
NEW YORK
Harga crude palm oil (CPO) di Kuala Lumpur Commodity Exchange (KLCE) pada
penutupan Kamis, 14 Oktober 2010 (beli/jual):
Harga berbagai komoditas energi pada penutupan Rabu, 13 Oktober 2010 di New York
Mercantile Exchange (NYMEX) dan New York Board of Trade(NYBOT), sebagai berikut:
Bln
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Okt10 ...................2.875,00................ -5,00.............2.901,00...........2.900,00...............102........2.880,00
Nov10...................2.923,00 ...............-5,00.............2.963,00............2.907,00...............501.........2.928,00
Des10....................2.916,00.............. -14,00 ............2.970,00...........2.898,00 ........13.438.........2.930,00
Jan11 ....................2.920,00 .............. -12,00.............2.974,00...........2.902,00..........5.859.........2.932,00
Feb11.....................2.920,00 .............. -12,00 ............2.975,00............2.907,00 .............890.........2.932,00
Sumber: Bloomberg
SINGAPURA
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
RSS3 (US$cent/kg):
Nov10........................404,00 .................+6,00.............404,00............402,50................40 ............398,00
Des10 ........................405,00 ..................+7,00.............405,00............402,00................60 ............398,00
Jan11..........................405,00 .................+5,50.............405,00 ............403,50................38.............399,50
Feb11 ..........................406,00 .................+6,00.............405,00............405,00................24............400,00
TSR20 (US$cent/kg):
Nov10 .........................401,00 ..................+7,00..............401,00.............398,00.............298.............394,00
Des10.........................399,00 .................+6,00..............399,00.............392,50 ..............142.............393,00
Jan11...........................399,00 ..................+7,00..............399,00.............398,00...............107.............392,00
Feb11...........................399,00 ..................+7,00...........................- .........................- ...................- ............392,00
Sumber: Bloomberg
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Nov10.................83,01 .............+1,34...........83,45 ............81,68 .......278.534 ..............81,67
Des10.................83,74 .............+1,29............84,14 ...........82,42 .........189.991.............82,45
Jan11 .................84,49 ...............+1,17...........84,85 ...........83,32 ..........59.274 .............83,32
Feb11..................85,09 ................+1,11...........85,44 ...........84,23..........23.207 .............83,98
Mar11 .................85,60 .............+1,06 ...........85,94............84,76 ..........15.820.............84,54
Apr11 ..................86,01 ..............+1,01...........86,34 ............85,61 .............7.108.............85,00
Prb
Ttg
............+3,82..........231,06.........226,00 ..........33.764...........226,25
............+3,58 ........232,84 .........228,24...........24.351...........228,27
............+3,36.........235,00.........232,64............11.982 ...........230,72
............+3,25.........236,22 .........232,99 ...........4.346 ...........232,07
.............+3,18.........235,50 .........232,93............2.960...........232,06
............+3,06 ...........235,11 .........233,00.............1.422 ............231,22
Natural Gas:
Nov10 ................3.696 ..........+0,067............3.777............3.633 .........162.136 .............3.629
Des10 .................4.041 .........+0,049...........4.093.............3.981 ..........91.623 .............3.992
Jan11..................4.278 ..........+0,015 ............4.317 ...........4.224 ..........58.081 .............4.263
Feb11 ...................4.317 ..........+0,015...........4.347 ...........4.260 ...........14.108 .............4.302
Mar11 .................4.263 ..........+0,016...........4.290 ............4.210...........17.406 .............4.247
Apr11..................4.227 ..........+0,015...........4.252.............4.178 ...........11.589 ..............4.212
Sumber: Bloomberg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Gandum (US$c/bushel):
Des10.....................702,75 ...............-7,25..............722,25...............695,00 ................49.924............710,00
Mar11......................738,25............... -7,00..............757,00...............730,50.................13.342............745,25
Mei11 ........................751,75............... -7,50..............769,50 ...............745,50 ..................2.403............759,25
Jul11.......................750,50 ..............-6,00..............766,00 ................743,75 ..................3.054...........756,50
Jagung (US$c/bushel):
Des10 ....................569,25 ...............-9,75.............588,00...............565,50.............229.364...........579,00
Mar11.....................580,25.............. -8,50 ..............597,75 ...............576,50.................77.262...........588,75
Mei11......................585,25 ..............-8,25...............601,25...............582,00 ................26.935...........593,50
Jul11.......................586,25 ..............-9,25.............602,50 ...............582,75................34.876...........595,50
Kedelai (US$c/bushel):
Nov10...................1.176,50 .............. -2,00............1.194,50 .............1.172,00 ............. 133.899 ....... 1.178,50
Jan11.....................1.187,00 ............. -2,50 ..........1.205,00.............. 1.182,75 ................66.412 ........ 1.189,50
Mar11 ....................1.195,50............... -3,50............1.213,00 ............. 1.192,00............... 25.702........ 1.199,00
Mei11......................1.197,25............... -5,75............1.215,50.............. 1.194,75................... 9.769....... 1.203,00
Bungkil Kedelai (US$/ton):
Okt10.....................325,20 ..............-4,20 ...............333,10................324,70........................391...........329,40
Des10 ....................329,00 ...............-4,10..............336,50...............328,00................28.784.............333,10
Jan11.......................330,10 ..............-4,50...............337,90 ...............329,30...................4.989...........334,60
Mar11 .....................332,30 ..............-4,70..............339,90 ................331,60...................3.022............337,00
LONDON
TOKYO
Harga jual logam mulia di Jakarta, belum termasuk PPN 10%
dan ongkos pembuatan:
Hargaberbagaikomoditaslogampadapenutupan Rabu, 13 Oktober 2010 di London
Metal Exchange(LME), sebagai berikut:
Harga beberapa komoditas di bursa berjangka Tokyo pada penutupan
Kamis, 14 Oktober 2010 sebagai berikut:
PT Aneka Tambang
Emas Murni (14 Oktober).............................Rp400.000/gram
Perak Murni (14 Oktober)...............................Rp7.020.000/kg
Sumber: Bloomberg & Antam
BBJ
Informasi Perdagangan Bursa Berjangka
Jakarta, Kamis, 14 Oktober 2010.
Kontrak Berjangka Harian di BBJ
Komoditas
Harga
Penyelesaian
OLE ..................................OCT 10............................8900
OLE ..................................NOV 10 ............................8720
OLE10 ..............................OCT 10............................8900
OLE10 .............................NOV 10 ............................8720
GOL ..................................OCT 10.......................393000
GOL .................................NOV 10.......................393500
GOL ..................................DEC 10......................395000
GOL250 .........................OCT 10.......................393000
GOL250 .........................NOV 10.......................393500
Produk
ASIA
Harga lada di pasar Asia pada Rabu, 13 Oktober 2010 sebagai berikut:
Ttp
Bulan
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Sumber: Bloomberg
Volume
HKJ50 ............................OCT 10 .............................1438
HKJ5U ............................OCT 10..................................110
KRJ35 .............................DEC 10...............................1041
KRJ5U ............................DEC 10 ...................................31
Transaksi PALN
Produk
Spot...............18.656,65........... +120,00......18.662,00 ..........18.656,65 ......................- ........ 18.536,65
Okt10..............18.377,00 ................-3,00 ..... 18.500,00 ...........18.190,00.............. 5.791........ 18.380,00
Nov10............18.622,00 ...............+2,00 ......18.738,00 ...........18.421,00 ............6.075......... 18.620,00
Des10.............18.857,00 ................. unch ......18.979,00 ..........18.670,00 ...............407 ......... 18.857,00
Bulan
Volume
Ket: PALN= Penyaluran Amanat Luar Negeri
SPA= Sistem Perdagangan Alternatif
Sumber: BBJ
ICDX
Harga beberapa komoditas di ICDX pada penutupan
Kamis, 14 Oktober 2010
Bulan
Prb
Ttg
Trd
Vol
Pntp Sbl
Kakao (Pound/ton):
Des10...........................1.914 ..................unch ..............1.940 ..................1.913.................4.371.....................1.914
Mar11...........................1.934 .......................-2...............1.962.................1.934 ...............2.087....................1.936
Mei11............................1.952 .......................-2 ..............1.980.................1.952...................484 ...................1.954
Jul11 ............................1.968 .........................-1...............1.989 .................1.975....................267....................1.969
Gula Putih (US$/ton):
Des10 ........................701,10 ...............+3,40..........708,60 ............690,00.................1.445.................697,70
Mar11.......................687,80 ...............+5,00 ..........695,00 .............674,20 ...............2.565...............682,80
Mei11........................656,70 ...............+6,80..........660,40..............643,10...................609 ...............649,90
Ags11 ......................605,30 .................+1,70...........607,20.............595,00 ....................218...............603,60
Sumber: Bloomberg
Bln
Prb
Ttp
Prb (%)
Ttg
Trd
Vol
Pntp Sbl
Karet (yen/kg) :
Tembaga (US$/metric ton):
Okt10.....................328,00 ................+5,00...................332,00.................323,00......................62....................323,00
Nov10....................329,50 ................+4,00...................332,40.................325,50......................50....................325,50
Des10 ....................332,80 ................+3,90...................335,40.................329,00......................80....................328,90
Jan11 ......................334,70 ................+3,00...................338,60...................331,90 ...................506......................331,70
Feb11 ......................336,60 ................+3,20...................340,50.................333,50..................1.963....................333,40
Mar11......................338,70 ................+3,50...................342,40.................335,50 ..............10.080....................335,20
Alumunium (US$/metric ton):
Okt10...............................2.383,25......................... -20,75
Nov10..............................2.396,00........................ -20,50
Des10..............................2.407,00........................ -20,00
Jan11.................................2.419,00 ........................ -20,25
Emas (yen/kg):
Okt10 .......................3.605 ....................+36 .......................3.613....................3.575.....................120.......................3.569
Des10.......................3.605 ....................+33.......................3.614....................3.570.................2.576.......................3.572
Feb11.........................3.607 ....................+33.......................3.615....................3.573....................255.......................3.574
Apr11 ........................3.609 ....................+32.......................3.618 ....................3.574................2.466.......................3.577
Jun11..........................3.610 ....................+32.......................3.619....................3.576................3.540.......................3.578
Ags11..........................3.610 ....................+32......................3.620....................3.573................38.761.......................3.578
Alumunium Alloy (US$/metric ton):
Okt10 ..............................2.240,00 ........................-26,00
Nov10..............................2.240,00 ......................... -21,00
Des10..............................2.240,00 .........................-21,00
Jan11 ................................2.216,00........................... -5,00
Sumber: Bloomberg
Seng (US$/metric ton):
Okt10...............................2.383,25........................ +39,25
Nov10................................2.391,75........................ +39,25
Des10 ..............................2.400,75........................ +39,75
Jan11.................................2.412,25........................ +39,75
Bln
Ttp
Prb
Timah Hitam (US$/metric ton):
Nikel (US$/metric ton):
Okt10 ...............................2.410,00........................ +59,75
Nov10...............................2.419,25....................... +60,00
Des10..............................2.428,00....................... +59,00
Jan11...............................2.436,00........................ +58,75
Feb11.................................2.437,00....................... +56,50
Okt10.............................24.361,00..................... +345,00
Nov10............................24.357,00..................... +349,00
Des10............................24.375,00..................... +349,00
Jan11.............................24.406,00..................... +349,00
Bln
Ttp
Prb
Timah (US$/metric ton):
Okt10..............................26.791,00...................... +277,00
Nov10............................26.795,00...................... +277,00
Des10............................26.792,00..................... +276,00
Jan11..............................26.772,00..................... +276,00
Sumber: Bloomberg
TENDER CPO
Penjual
TCFJFX .............................SEP 11.....................................2
LONDON
Ttp
Ttp
• Astra Agro Lestari 14 Oktober 2010
Bulan
Harga berbagai komoditas kelompok soft commodity dan energi pertambangan
pada penutupan Rabu, 13 Oktober 2010, di London International Financial Futures
Exchange (LIFFE) dan International Petroleum Exchange (IPE) sebagai berikut:
Bln
Bln
Okt10..............................8.354,25........................ +12,00
Nov10...............................8.361,00......................... +13,25
Des10..............................8.365,00........................ +14,00
Jan11...............................8.362,00........................ +16,00
Transaksi OTC Melalui SPA
Lada (Rupee India/Kuintal):
Transaksi futures berbagai komoditas kelompok soft commodity pada penutupan
Rabu, 13 Oktober 2010 di Chicago Board of Trade (CBoT) sebagai berikut:
Ttp
Nov10..............230,07
Des10...............231,85
Jan11...............234,08
Feb11................235,32
Mar11 ...............235,24
Apr11 ...............234,28
Bln
CHICAGO
Sumber: Bloomberg
Prb (%)
Heating Oil:
Harga karet di Singapore Commodity Exchange (Sicom) pada penutupan Kamis,
14 Oktober 2010 sebagai berikut:
Bln
Ttp
Crude Oil (US$/barel):
CPO (RM/ton):
Bln
Bln
HARGA EMAS & PERAK
Pntp
Prbh
CPO - CPOTR (Rp/Kg) :
Oktober, 2010............................8.410...........-0,41%
November, 2010......................8.440...........-0,18%
Desember, 2010 ......................8.445..........-0,47%
Januari, 2011.............................8.450...........-0,41%
Februari, 2011 ...........................8.450...........-0,41%
Emas - GOLDGR (Rp/gr) :
Oktober, 2010 .....................394.600...........0,84%
November, 2010.................394.800...........0,64%
Desember, 2010.................395.000...........0,36%
January, 2011 ......................395.400...........0,38%
Febuary, 2011.......................395.600...........0,33%
Sumber: ICDX
Keterangan: * Harga tidak termasuk PPn 10%
Lokasi pabrik
Kualitas
barang
Volume
(ton)
Nama
barang
Pembeli
Harga
Lokasi
penyerahan
Tanggal
penyerahan
Paket Riau
Dumai.....................Dumai ...................................FFA Max 5%.......2.000...............CPO...................WNI.......................8.575 ..................FOB Dumai ...................................25 Okt. 2010
Paket Jambi
SAL-2......................Bungo Tebo.........................FFA Max 5%.......1.000.................CPO...................SMART...............8.345 ..................Franco Tangki Timbun..............08 Nov. 2010
...........................................................................................................................................................................................................................................Pembeli T. Bayur
Paket Timur
Kumai.....................Kotawaringin......................FFA Max 5%.......2.000...............CPO...................SAP......................8.395 ..................FOB Bumihardjo..........................30 Okt 2010
Paket Jambi
SAL-1.......................Bangko .................................FFA Max 3%.......500...................PKO ..................Withdrawn........$1,430 ..................Franco Tangki Timbun................23 Okt 2010
...........................................................................................................................................................................................................................................Pbl Tl Duku/Tlk Bayur
Total .................................................................................................5.000..............CPO
Total .................................................................................................500 .................PKO
• KPB Nusantara 14 Oktober 2010
Produsen
Volume (ton)
Mutu
Penyerahan
Pembeli
Harga (Rp/kg)
PTPN I...................................500..............................Max 5%.......................Franco P. Pemb Medan....................................WD ......................................8.560,00
PTPN II .................................500..............................Max 5%.......................Fr PP Mdn/Fr SU Blwn....................................WD ......................................8.560,00
PTPN IV................................500..............................Max 5%.......................Franco PT SAN Blwn........................................WD ......................................8.560,00
PNPN IV.............................1.000..............................Max 5%.......................Fr PP Sktr Mdn/Blwn/KT............................MNA ......................................8.560,00
PTPN V.............................2.000..............................Max 5%.......................Franco PT SAN Dumai................................WINA ......................................8.560,00
PTPN V ..............................1.000..............................Max 5%.......................Fob Siak ...........................................................WINA ......................................8.483,00
PTPN VI................................500..............................Max 5%.......................Loco PKS Pi-Ting...............................................WD.......................................8.339,00
PTPN VI................................500..............................Max 5%.......................Loco PKS T. Lebar ............................................WD.......................................8.326,00
PTPN VI................................500..............................Max 5%.......................Loco PKS Ophir.................................................WD........................................8.377,00
INFRASTRUKTUR
Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010
TLKM
BTEL
9.050
EXCL
240
0
5
9.100
8/10
245
11/10
12/10 13/10
MTDL
5.550
14/10
8/10
12/10 13/10
14/10
Proyek jalan Tanah Ampo di Bali
8/10
11/10
2
14/10
700
24/ 12 26/
12 13/10
5/ 1
8/10
11/1012 30/
12/10
Biaya
BISNIS INDONESIA
Awal 2011
Jalan Tanah Ampo
difungsikan awal 2011
DENPASAR: Balai Pelaksanaan Jalan Nasional
(BPJN) VIII Kementerian Pekerjaan Umum akan
merampungkan pembangunan proyek jalan Tanah
Ampo sepanjang 1,78 kilometer di Provinsi Bali
pada akhir tahun ini.
Sehingga pada awal
2011, fungsional jalan
menuju pintu masuk
pelabuhan wisata Tanah
Ampo tersebut sudah bisa
direalisasikan sepenuhnya.
Kepala Pejabat
Pembuat Komitmen Balai
Jalan VII Denpasar Bali
Hidayat, kemarin
mengatakan saat ini
proses pembangunan
jalan tersebut sudah
rampung sekitar 85%.
Sisanya, akan dilakukan
setelah anggaran dalam
APBNP 2010 sebesar
Rp15 miliar cair.
Adapun anggaran yang
dialokasikan untuk proyek
tersebut dalam APBN
2010 sendiri menurut
HIdayat sebesar Rp20
miliar. Sehingga total
anggaran yang dialokasikan dalam proyek
tersebut mencapai Rp35
miliar.
Sumber: BPJN VIII Kementerian PU
8/10
11/10
2
14/10
8/10
11/10
12/10 13/10
14/10
8/10
385
11/10
12/10 13/10
14/10
JAKARTA: PT Adani
Global optimistis pembangunan rel kereta api
pengangkut batu bara
dari Tanjung Enim ke
Tanjung Carat, Sumatra
Selatan dapat selesai
lebih cepat dari rencana
awal.
Presiden Direktur PT Adani
Global Ganeshan V. mengatakan
saat ini pihaknya telah menetapkan 150 titik desain untuk menentukan kekuatan tanah dengan
memperhatikan kontur tanah
hingga kedalaman 50 meter.
Dia menambahkan keseluruhan desain rancangan (detail engineering design/ DED) dan perizinan dari proyek tersebut diperkirakan selesai pada Maret 2011
dan akan diajukan kepada pemerintah pusat untuk ditandatangani, selanjutnya segera dilakukan
pembangunan konstruksinya.
“Proses awalnya cukup cepat,
perizinan pada dinas di tingkat
250.000 DWT,” ujarkabupaten sudah manya.
suk semua, Maret
Profil rel kereta api
2011 nanti, DED-nya
yang akan digarap Adani Global
sudah bisa diajukan
Ahli konstruksi
kepada Menteri PerDia menuturkan sePanjang
270 kilometer
hubungan. Kalau projumlah ahli konstruksi
Lokasi yang dilewati
Kab. Muara Enim, Lahat, dan
gres ini terus berlaninfrastruktur rel kereta
Banyuasin
jut, kurang dari 3 taapi dan pelabuhan dari
Investasi
US$1,6 miliar
hun sudah bisa diopeAustralia, China dan
Investor
• PT Adani Global (98%)
rasionalkan,” katanya
India masing-masing
• Pemda di Sumatra Selatan (2%)
kepada Bisnis kematelah
mengajukan
Kapasitas angkut batu bara 30 juta—35 juta ton per tahun
rin.
usulan desain yang
Pada Agustus lalu,
nantinya akan dipilih,
Kapasitas saat ini
11 juta ton per tahun
PT Adani Global, Bayaitu yang rancanganCadangan batu bara yang
22,5 miliar ton
dan Koordinasi Penanya paling relevan
belum terangkut saat ini
naman
Modal
untuk diterapkan.
(BKPM), Kementerian Sumber: Dari berbagai sumber, diolah
Dia
menuturkan
Perhubungan, PT Buuntuk tahap awal
kit Asam, dan Pemprov Sumatra sinya mencapai 30 juta-35 juta akan dibangun satu jalur rel kereSelatan melakukan penanda- ton per tahun.
ta api pengangkut batu bara yang
Selain itu, pihaknya juga me- melintasi tiga kabupaten yaitu
tanganan kerja sama proyek pembangunan rel kereta api pen- ngembangkan pelabuhan khusus Muara Enim, Lahat, dan Banyugangkut batu bara dengan inves- batu bara di kawasan muara Tan- asin, tetapi pada perkembangtasi US$1,65 miliar tersebut. jung Carat yang saat ini memasu- annya tidak menutup kemungProyek ini rencananya dibangun ki tahap desain untuk mening- kinan akan dibangun dua jalur.
tahun depan dan beroperasi 2013. katkan kedalaman laut dari 15
Untuk itu, lanjut dia, lahan
Ganeshan mengatakan pem- meter menjadi 18 meter, agar ka- yang dibebaskan selebar 50 meter
bangunan infrastruktur jalan ke- pal berukuran besar bisa masuk. dengan panjang 270 km yang
“Dengan peningkatan keda- akan mampu menampung dua
reta api sepanjang 270 km yang
akan mengangkut batu bara itu laman laut tersebut, dapat jalur kereta api, sehingga ke dediperkirakan bakal mendongkrak meningkatkan kapasitas kapal pan jika investor menghendaki
kapasitas suplai komoditas itu se- dari sebelumnya hanya 85.000 bisa langsung merealisasikan
cara nasional mengingat produk- DWT [dead weight ton], menjadi pembangunan jalur kedua.
8/10
11/10
12/10 13/10
14/10
Ganeshan mengaku tidak ada
masalah terkait dengan pembebasan lahan karena proyek tersebut telah melewati sejumlah kajian
dan pembahasan selama 3 tahun,
dan didukung komitmen dari tiga
kabupaten yang dilewati tersebut,
proyek itu diharapkan selesai dalam kurun waktu 30-40 bulan.
“Tahap awal satu jalur, tetapi
lahan yang dibebaskan dua jalur,
sehingga ke depan jika memungkinkan akan dibangun dua jalur.”
Terkait soal pengadaan lahan,
Gubernur Sumsel Alex Noerdin
pernah menuturkan tidak ada
masalah, karena proyek tersebut
telah melewati sejumlah kajian
dan pembahasan selama 3 tahun
serta didukung dengan komitmen
dari tiga kabupaten yang dilewati
jalur kereta api yakni Muara
Enim, Lahat, dan Banyuasin.
Sementara dengan pembangunan rel tersebut kapasitas suplai batu bara di Sumatra Selatan
pada 3 tahun pertama pengoperasian jalan kereta api angkutan
batu bara diperkirakan mencapai
50 juta ton per tahun, atau meningkat 354% dari kapasitas saat
ini hanya 11 juta ton per tahun.
(06) (redaksi@bisnis.co.id)
BISNIS/MCD/ILHAM NESABANA
Pendanaan proyek
disarankan dari
dalam negeri
Standar kompetensi perlu diatur
JAKARTA: Pemerintah didesak segera
mengatur standar kompetensi pelaksana
jasa konstruksi yang harus dilakukan oleh
sumber daya menusia yang kompeten guna
menjaga kualitas bangunan.
Ketua Umum Gapeksindo Irwan Kartiwan
mengatakan saat ini belum ada ketentuan
bahwa semua proyek bangunan itu harus
dilakukan oleh tenaga ahli konstruksi dari
sebuah badan usaha seperti halnya penggunaan ahli listrik dalam pembuatan instalasi
listrik.
Dia menambahkan hal itu untuk mengurangi berdirinya bangunan konstruksi sipil
yang tidak sesuai dengan standar karena
dilakukan oleh orang yang bukan ahlinya.
Seperti diketahui, 60% bangunan swasta
dikerjakan sendiri oleh masyarakat, bukan
suatu bahan usaha.
"Akibatnya, saat terjadi bencana alam
seperti gempa bumi dan angin puting beliung, banyak bangunan yang hancur karena
dibangun oleh orang yang bukan ahlinya,"
katanya pekan ini. (BISNIS/06)
BISNIS INDONESIA
BISNIS/RAHMATULLAH
KERJA SAMA INFRASTRUKTUR: Presiden Direktur
PT Bakrie & Brothers Tbk Bobby Gafur Umar (kanan) berbincang dengan Presiden Direktur Samsung C&T Corporation
Yeon Joo Jung (kiri) sebelum menandatangani nota kerja sama
di Jakarta, kemarin. Kerja sama dua perusahaan tersebut mencakup di bidang konstruksi, pengembangan infrastruktur dan
properti senilai US$2 miliar.
Jalan ramah lingkungan dikembangkan
DENPASAR: Pusat Penelitian
dan Pengembangan Kementerian
Pekerjaan Umum menjalin kerja
sama dengan Jepang, Thailand,
Malaysia, dan Vietnam untuk
mengembangkan proyek jalan
dan penerapan transportasi berkonsep ramah lingkungan di
Indonesia.
Bentuk kerja sama yang akan
dikembangkan berupa pelaksa-
15
120
PONDASI
OLEH MIA CHITRA DINISARI
Bisnis Indonesia
2
53
12/10 13/10
465
Asing tawarkan desain konstruksi
1,78 km
Rp35 miliar
Rp3
6/ 1
14/10
BMTR
120
Adani yakin proyek rel cepat selesai
Panjang
Rencana
operasi
BHIT
59
10
112
12/10 13/10
BNBR
720
250
5.400
11/10
ASGR
118
naan riset mengenai konsep teknologi ramah lingkungan yang
dapat diterapkan di Indonesia.
Staf Ahli Menteri PU Bidang
Pengembangan Keahlian dan
Tenaga Fungsional Purnarahman
mengatakan salah satu teknologi
yang akan diteliti dalam kerja
sama itu yakni teknologi pembangunan dan perbaikan jalan
dengan konsep daur ulang.
Untuk mengetahui jenis
teknologi daur ulang apa yang
paling tepat diterapkan, katanya,
salah satunya Indonesia akan
bekerja sama dengan Jepang
yang akan membantu dalam
proses riset.
“Jepang adalah salah satu negara yang memiliki ilmu dan teknologi yang cukup baik dalam
penerapan sistem proyek jalan
yang ramah lingkungan. Kami
berharap dalam kerja sama ini
akan mendapat teknologi baru
yang ramah lingkungan yang
bisa diterapkan di Indonesia,”
ujarnya kemarin.
Purnarahman mengatakan hal
itu di sela-sela simposium internasional bertema Penerapan Pola
Pembangunan Jalan dan Transportasi yang Ramah Lingkungan
di Denpasar, Bali.
Dia menjelaskan saat ini kebutuhan penerapan proyek berbasis
ramah lingkungan sangat mendesak dilaksanakan di Indonesia,
karena kondisi alam yang tidak
stabil akibat perubahan iklim.
Karena itu, diperlukan sistem
teknologi yang ke depannya tidak
membahayakan bagi lingkungan
atau setidaknya bisa menekan
kegiatan proyek yang berpengaruh buruk pada lingkungan.
Sementara itu, Peneliti Senior
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kementrian PU Agus B.
Sailendra mengatakan syarat teknologi daur ulang yang akan diprioritaskan dikembangkan di
proyek jalan di Indonesia yakni
teknologi yang ramah lingkungan, memiliki usia ketahanan yang
tinggi, dan tidak mudah rusak.
JAKARTA: Komisi V DPR
mendesak Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk
mengoptimalkan pembiayaan dalam negeri, menyusul ketidakpastian komitmen pinjaman atau hibah
luar negeri (PHLN) dari sejumlah lembaga donor dalam kurun waktu 5 tahun
terakhir.
Ketua Komisi V DPR Yasti Soeperdjo Mokoagow
mengatakan hingga kini sejumlah proyek yang masuk
dalam komitmen PHLN
masih terbengkalai akibat
sulitnya dana pinjaman
luar negeri untuk pembangunan infrastruktur itu.
Data Kementerian Menteri Pekerjaan Umum (PU)
menunjukkan dari total 41
proyek infrastruktur jalan
dan jembatan di lingkup
Ditjen Bina Marga, terdapat
25 paket proyek yang mendapat komitmen pinjaman
dan/atau hibah luar negeri
(PHLN) dengan total nilai
pinjaman US$5,59miliar
dan hibah US$53 juta.
Dia menuturkan lamanya proses pinjaman tersebut karena lembaga pemberi donor biasanya mempunyai syarat ketat yang
masih sulit terpenuhi dan
kadang banyak pertimbangan sehingga pinjaman
itu tidak segera cair.
“Komitmen pinjaman
luar negeri itu sudah berlangsung lama, tetapi hingga kini belum cair, sehingga
menghambat pertumbuhan
infrastruktur dalam negeri,”
katanya kemarin.
Yasti menuturkan pemerintah hendaknya lebih
mengoptimalkan sumber
pendanaan di dalam negeri
yang saat ini jumlahnya di
perbankan nasional mencapai Rp2.000 triliun dan
masih bisa digunakan untuk pembiayaan sektor infrastruktur di Tanah Air.
"Padahal dana di perbankan Indonesia yang
nganggur
itu
sekitar
Rp2.000 triliun itu sebenarnya bisa dimanfaatkan dan
cukup untuk membiayai
pinjaman proyek infrastruktur di Indonesia.”
Dirjen Bina Marga Djoko
Murjanto mengatakan masih menunggu pembiayaan
dari luar negeri karena sudah melakukan komitmen
dengan negara dan lembaga donor seperti Spanyol,
Korea Selatan, China, Jepang, dan Bank Dunia.
Dia menuturkan sambil
menunggu pencairan dana
tersebut, pihaknya membangun akses jalan guna meningkatkan minat investor
dalam memberikan dukungan permodalan. (06)
TEKNOLOGI INFORMASI
Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010
Data digital
capai 1,2 zettabyte 35,2
JAKARTA: Data digital di muka Bumi
terus menggelembung hingga menyentuh 1,2 zettabyte pada 2010 seiring
dengan peningkatan penggunaan peranti
cerdas, dari mulai ponsel, peranti
bergerak Internet, PC, kamera digital,
peranti surveillance hingga peranti
imaging.
OLEH RONI YUNIANTO
Bisnis Indonesia
101 1 10 10 01 1
0 10 1 0 1 0 1 1 1 0
10 1 1 1 0 10 01 1
01 01 1 0 0 1 00 1
0 0 1 00 1 1 0 0 1 1
0 10 1 0 1 0 1 1 1 0
1 01 1 1 0 1 0 0 0 0
0 0 1 00 1 1 0 0 1 1
1,2 zettabyte setara dengan
75 miliar iPad berkapasitas penuh
16 gigabyte atau
Jumlah postingan pesan seluruh
pengguna Twitter di dunia, yang
dilakukan setiap hari selama 1
abad.
Konsumsi data digital yang
beredar di bumi (zettabyte*)
* ket: 1 zettabyte = 1.000.000.000.000.000.000.000 bytes
atau 1 miliar terabyte
2007
2009
Sumber: International Data Corporation
1,2
2010
Proyeksi pasar Printer Inkjet di Indonesia 2010
JAKARTA: Vendor printer
optimistis kuartal IV/2010
menjadi momentum yang
memberikan peluang pangsa
printer, terutama di segmen
printer inkjet multifungsi di
bawah Rp1 juta.
01 01 1 0 0 1 001
0
0,16
,16
Pasar printer
inkjet multifungsi
akan rajai pasar
Segmen industri cetak grafis terbuka
Meski demikian, ketika banyak pihak
mengkampanyekan digitalisasi atau
pengurangan pemakaian kertas (paperless),
kenyataannya kebutuhan kertas terus
mengalami peningkatan.
Fakta itu, kata Adi Rusli, Country Manager
EMC Indonesia, bukan disebabkan oleh
persoalan faktor teknologi, tetapi pergerakan
informasi yang memang begitu cepat.
“Karena jumlah informasi yang berkembang cepat, akhirnya kebutuhan kertas dan
kapasitas data juga meningkat,” tegasnya
beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Indonesia juga membukukan pertumbuhan data yang begitu pesat,
yang diperkirakan mencapai 80% per tahun.
“Sulit untuk memprediksi berapa besar
pertumbuhan itu. Konsumsi data di dunia
dapat mencapai 62% dan akan terus
meningkat. Di Indonesia bahkan lebih tinggi
lagi yaitu sekitar 80%,” ujar Sal Fernando,
Chief Architect EMC Corporation South Asia
disela-sela EMC Forum.
0,8
i3
2020
BISNIS/GAK/ILHAM NESABANA
SOSOK
‘Aplikasi yang tak
ada habisnya’
Mulia Dewi Karnadi, Managing Director, Imaging & Printing Group HewlettPackard (HP) Indonesia, optimistis peluang pasar printer pada kuartal IV atau
Oktober-Desember 2010 akan bergerak
positif.
“Pada kuartal terakhir tahun ini akan
terjadi pergeseran yang lebih cepat dari
pembelian single function printer ke multifunction printer. Apalagi, printer berjenis multifunction printer sendiri harganya sudah berkisar di bawah Rp1
juta,” ujarnya kepada Bisnis, kemarin.
Printer multifungsi merupakan segmen varian printer yang memiliki kemampuan beragam dalam satu perangkat, bisa sekaligus sebagai mesin
fax. scanner, maupun mesin fotokopi.
Meski demikian, printer inkjet single
function, kata Mulia, masih akan kompetitif mengingat harganya yang semakin
terjangkau, yaitu di bawah Rp500.000.
Sebagai catatan, pangsa pasar printer
inkjet terhadap total pasar printer mencapai 90%.
HP, tutur Mulia, akan berupaya mempertahankan kepemimpinan pasar terutama di segmen laserjet printer dan juga
meningkatkan pangsa pasar di segmen
inkjet printer yang diklaim begitu ketat.
Pada kuartal II/2010, HP menguasai
24% pangsa pasar inkjet dan 60% pangsa pasar laserjet.
Sebagai salah satu strategi menyasar
pasar inkjet, HP menggelar roadshow tinta terjangkau, yaitu dari Rp130.000 menjadi Rp68.000 dengan kapasitas yang sama untuk pemakaian sekitar 1,5 bulan.
Adapun, pasar printer inkjet HP
banyak terserap ke segmen usaha kecil
menengah dan konsumer.
Industri kreatif
Selain itu, papar Dewi, HP juga mulai
mengembangkan portofolio cetak Designjet L25500 berteknologi latex untuk
industri kreatif dan dirancang untuk meningkatkan kemampuan produksi bisnis
Indikator
Persentase (%)
Rata-rata pertumbuhan pasar inkjet:
• kategori single function inkjet
• kategori multifunction inkjet
Rata-rata pertumbuhan pasar laserjet:
• kategori single function
• kategori multifunction
15
6
33
44
45
40
BISNIS/MELLY RIANA SARI
Sumber: IDC dan vendor
cetak sebagai alternatif yang lebih andal
dari eco-solvent.
Solusi ini memungkinkan industri kecil dan menengah cetak digital maupun
signage serta lab foto memanfaatkan keunggulan tersebut untuk aplikasi dalam
dan luar ruang secara mudah.
“Kontribusi kami bagi industri cetak
grafis format lebar di Indonesia saat ini
mencapai 30%. Kami pun bertekad untuk terus memimpin tidak hanya untuk
segmen cetak teknik, tetapi juga dari grafis dan kreatif,” ujarnya.
Dia menambahkan peluang dalam segmen ini, terutama pada aplikasinya di media dalam maupun luar ruang seiring dengan pesatnya pertumbuhan industri periklanan.
Hingga saat ini HP telah melayani lebih
dari 2.500 permintaan yang digunakan
pelanggan untuk mencetak di atas media
dengan total luas lebih dari 5 juta m2.
Merry Harun, Direktur Divisi Canon
PT Datascrip mengatakan pangsa pasar
printer multifungsi terus meningkat seiring dengan penurunan pangsa pasar
printer fungsi tunggal.
Menurut data lembaga riset, printer
multifungsi diprediksi tumbuh menjadi
850.000 unit sepanjang 2010 atau naik
70% dibandingkan dengan tahun lalu
sebanyak 500.000 unit, didorong semakin terjangkaunya harga yang ditawarkan oleh berbagai vendor.
"Tahun depan kami prediksi jumlah
antara printer multifungsi dan fungsi
tunggal sudah seimbang. Tahun ini penjualan printer multifungsi diprediksi mencapai 850.000 unit, dengan 15% di antaranya merupakan multifungsi dengan
mesin faks," ujarnya belum lama ini.
Merry optimistis Canon masih memegang pangsa pasar terbesar dengan target
penjualan 350.000 unit pada 2010. Sekitar
150.000 unit terjual pada semester 1/2010.
Adapun, Epson optimistis untuk dapat
menguasai sekitar 30% pangsa pasar
printer inkjet, yang sekaligus menandai
10 tahun kehadirannya di Indonesia.
(roni.yunianto@bisnis.co.id)
GRATIS ROAMING BLACKBERRY:
Dua model menggunakan layanan XL
Blackberry di Jakarta, kemarin. XL menghadirkan manfaat langsung untuk pelanggan
berupa fasilitas gratis internasional roaming data bagi pelanggan XL di tujuh negara
yaitu Malaysia (Celcom), Singapura (M1), Kamboja (Hello), Bangladesh (Robi), Sri Lanka
(Dialog), Hong Kong (SmartTone), dan Jepang (Softbank).
‘Cloud computing terbentur
budaya perusahaan’
OLEH SEPUDIN ZUHRI
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Teknologi cloud computing
(komputasi awan) di Indonesia masih terhambat dengan budaya dan kultur perusahaan lokal yang belum siap untuk
melepaskan bagian teknologi informasi
(TI) di perusahaan kepada pihak ketiga.
Director Storage Work Division Technology Solution Group Hewlett Packard
(HP) Eril Pasaribu mengatakan teknologi
komputasi awan di Indonesia mulai ramai
dibicarakan, setelah teknologi virtualisasi
terhadap server [pusat data], storage [penyimpanan data diterapkan.
“Persoalan hanya soal kebiasaan,
budaya dari perusahaan terutama bagian
IT, tidak mau kehilangan pekerjaan dan
enggan untuk diserahkan kepada pihak
ketiga, jika menerapkan cloud computing,”
ujarnya kemarin.
Cloud computing merupakan jasa penyedia layanan teknologi informasi yang
dijalankan oleh vendor sebagai pihak ketiga yang akan menangani seluruh aktivitas
TI di suatu perusahaan.
Eril menjelaskan teknologi tersebut
dipastikan lebih menghemat biaya, terutama bagi perusahaan yang baru dan akan
berdiri, karena tidak harus membeli
perangkat keras.
Dia mencontohkan suatu perusahaan
yang baru akan berdiri, tidak perlu untuk
membeli perangkat IT, membuat sistem
jaringan, karena melalui cloud computing,
seluruh aktivitas teknologi di perusahaan
tersebut akan dilaksanakan oleh pihak ke-
tiga yakni vendor.
Karena sarana yang ada dianggap kurang memadai, lanjutnya, layanan berbasis
cloud computing belum banyak dinikmati
di Indonesia.
Vendor siap
Menurut Eril, vendor telah siap untuk
menerima jasa cloud computing dari perusahaan. “Dari sisi teknologi tidak ada masalah, ini hanya soal kebiasaan dan budaya.”
Damien Wong, General Manager Software & Solution HP mengakui meski belum banyak perusahaan di Indonesia yang
menggunakan layanan tersebut, tetapi bukan berarti infrastruktur di Tanah Air ini tidak mendukung.
“Memang saat ini di Indonesia belum
ada public cloud computing, tetapi perusahaan yang menggunakan internal cloud
computing sudah banyak. Jadi secara teknologi sudah siap” ujarnya.
Director and Country Manager Dell Indonesia Pieter Lydian mengatakan pihaknya juga menyediakan layanan komputasi
awan.
Dia berpendapat Indonesia dengan wilayah yang sangat luas dan terpisah antarkepulauan, teknologi komputasi awan akan
membantu membuat proses bisnis perusahaan menjadi lebih efisien.
Saat ini, katanya, total anggaran IT perusahaan sebesar 90% hanya digunakan
untuk operasi, tetapi dengan komputasi
awan yakni menyerahkan pekerjaan IT kepada pihak lain yakni vendor, maka ongkos operasi akan turun 50%.
OLEH RONI YUNIANTO
Bisnis Indonesia
ilai lebih penggunaan ponsel berbasis sistem operasi Android ternyata mulai diraN
sakan Ignatius Rosoinaya Penyami atau akrab
dipanggil Igor, vokalis grup hip-hop Saykoji.
Kelebihan platform software yang dikenal
kaya dengan berbagai aplikasi itu diakuinya
di sela-sela demo trial ponsel cerdas berbasis Android Acer Stream kemarin.
“Saya baru mencoba [utak-atik] 3 hari
yang lalu, ternyata ada aplikasi untuk membuat beat dari Android Market bahkan versi
gratisnya juga ada. Aplikasi-aplikasi ini cukup komplet apalagi buat yang suka yang
ajib-ajib,” ujarnya.
Penyanyi hip-hop yang baru merilis single
‘Narsis’ dengan memilih promosi dalam bentuk ring back tone dibandingkan dengan
promosi ‘fisik’ ini mengaku termasuk sebagai golongan yang pertama kali mencoba
menggunakan ponsel Android.
Menurut Igor, aplikasi itu sangat berguna
ketika siapa pun yang sedang dalam beraktivitas atau bepergian mencoba menciptakan beat sebagai
awal rangkaian sebuah lagu.
Aplikasi itu juga
membantu
mengatur
tempo dan
untuk selanjutnya
diolah lagi.
“Sungguh
fun dan aplikasi DJ ini tidak mungkin
membuat
orang mati
Ignatius Rosoinaya Penyami
gaya.”
LAYANAN
INDOSAT: Sejumlah
karyawan PT Indosat Tbk
melayani pelanggannya di
Galeri Indosat Jakarta, belum lama ini. PT Indosat
Tbk mengimplementasikan
service delivery framework dari Nokia Siemens
Networks yang berbasis
Oracle Fusion Middleware
untuk mengotomasi proses dan penggelaran
layanan secara lebih
cepat.
BISNIS/KELIK TARYONO
Potensi pasar ponsel Android besar
OLEH RONI YUNIANTO
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Acer Group Indonesia optimistis dengan potensi
pasar ponsel Android di Indonesia
meski pada saat ini basis penggunanya belum terlalu besar.
Husen Halim, Consumer Brand
Manager Acer Group Indonesia,
mengatakan pihaknya optimistis
dengan potensi pasar ponsel cerdas Android di Tanah Air.
“Perkembangan teknologi di
ponsel cerdas akan cepat, apalagi
jika nanti Android Market [kumpulan aplikasi berbasis Android
milik Google] dibuka untuk Indo-
nesia,” ujarnya kemarin.
Menurut Husen, pihaknya juga
yakin dengan respons pengguna
ponsel terhadap aplikasi video
high definition yang kini mulai
memperkaya fitur ponsel cerdas.
Sebagai contoh, paparnya, aplikasi video dan foto yang kini juga
dilengkapi fitur geotag dan fitur
pendukung lainnya di ponsel
memungkinkan foto dan video
di-upload dan langsung di-share
tanpa diolah dulu menggunakan
peranti komputer.
Dokumen foto dan video tersebut sudah menampilkan data lokasi tempat foto dan video direkam.
Faktor pendukung lainnya
adalah kekayaan aplikasi berbasis Android yang sudah menyentuk ke semua sisi kehidupan.
Sebagai contoh aplikasi Android yang dikembangkan untuk
informasi restoran, buku, kamus,
kitab suci, media, obat, dan informasi lainnya hingga aplikasi
yang memiliki kemampuan
membaca barcode dan menampilkan informasi produk secara
lengkap dengan perbandingan
harganya di pasar.
Mulai menggeser
Saat ini sudah ada 32 negara
yang dibuka atau menyediakan
aplikasi berbayar Android, sedangkan di Indonesia aplikasi masih gratis. Adapun mengenai besar
pasarnya, ponsel berbasis sistem
operasi Android mulai memasuki
posisi terbesar ke-3 di pasaran saat
ini mulai menggeser sistem
operasi lainnya. Bahkan pada
kuartal III/2010 ada perkiraan
sudah memasuki peringkat ke-2.
“Begitu besar respons terhadap
ponsel Android. Setiap bulannya
jumlah aplikasi Android meningkat dengan jumlah antara 15.000
dan17.000 aplikasi, puncaknya
terjadi pada Juli 2010,” ujarnya.
Acer kembali meluncurkan
produk ponsel cerdasnya yang
ke-3 Acer Stream yang dibanderol
Rp5,49 juta per unit, untuk memperkuat pangsa pasar di segmen
smart handheld.
"Kami sudah memasok dalam
jumlah yang kami nilai memadai
sesuai perkembangan pengguna
Android di Indonesia melalui distributor resmi Sistech Kharisma,"
ujarnya di sela-sela peluncuran,
kemarin.
Acer Stream merupakan ponsel
yang dilengkapi mesin berprosesor Qualcomm Snapdragon
1GHz dengan memori (RAM)
512MB yang diklaim mendukung
akses cepat ke berbagai situs web
dan media streaming.
MANUFAKTUR & OTOMOTIF
i2
Eropa
Korsel
721.334
678.071
Pangsa pasar mobil
di AS JanuariSeptember 2010
Big Three
(AS)
3.891.244
Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010
Pasok bahan baku
Polytama disetop
Jepang
Pertamina desak seluruh utang dilunasi
3.324.201
The Big Three unjuk gigi
di pasar domestik
NEW YORK: Produsen mobil Amerika
Serikat, yang dikenal dengan nama The Big
Three, mulai meningkatkan penguasaan
pasar di negeri sendiri. Ford, General Motors,
dan Chrysler diselamatkan dari kebangkrutan oleh Pemerintah AS pada 2008.
Sejak itu, mereka berjuang untuk mengembalikan kepercayaan konsumen domestik terhadap
kualitas produk mereka. Hingga September 2010,
total penjualan mobil di Negeri Paman Sam itu
sebanyak 8,6 juta unit atau naik 10,3% dari
periode yang sama pada 2009.
Penjualan Ford tumbuh 21%, hingga 1,4 juta
unit, sementara General Motors mampu
mencatatkan kenaikan 6,8% dari tahun lalu
menjadi 1,6 juta unit. Adapun, Chrysler meraih
penjualan 820.220 unit atau lebih tinggi 14.6%.
Angka ini menggembirakan di tengah persaingan
dengan mobil Jepang, Korea Selatan, dan Eropa.
Sumber: American Automobile Association
BISNIS/AP/11/ILHAM NESABANA
AKSELERASI
Smart diluncurkan akhir tahun
JAKARTA: PT Mercedes Benz Indonesia
(MBI) akan menghadirkan Smart, mobil berukuran kecil berkapasitas dua penumpang,
di Indonesia pada akhir tahun ini.
Deputy Marketing Director MBI Yuniadi
Hartono mengatakan Smart merupakan pilihan ideal bagi penduduk di kota besar
dengan mobilitas tinggi di tengah padatnya
lalu lintas. “Di Jakarta misalnya, dengan kemacetan yang parah, model ini akan sangat
efisien," ujarnya kemarin.
MBI mengharapkan hadirnya Smart akan
meningkatkan penjualan dan memperkuat
posisinya di segmen premium. “Tingginya
efisiensi bahan bakar model itu menjadi daya tarik bagi konsumen premium yang semakin peduli terhadap lingkungan,” ujarnya.
Smart akan dipasarkan Rp219 juta on the
road dan mengincar segmen pasar sendiri.
(BISNIS/11)
OLEH RUDI ARIFFIANTO
Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Pertamina
(Persero) menyetop pasokan
propilena ke PT Polytama Propindo sejak awal September,
menyusul belum dilunasinya
utang perusahaan petrokimia
itu senilai US$21 juta.
dition terkait dengan pembayaran utang
tersebut. Namun, dia tidak menjelaskan
sampai kapan Polytama diberi batas waktu
untuk menyelesaikan seluruh utangnya.
Akibat dari penghentian pasokan itu,
kata Harun, Pertamina terpaksa mengalihkan pasar propilena ke tempat lain, di antaranya dengan jalan mengekspor. “Kami
salurkan ke tempat lain. Itu tidak masalah,
kami bisa mengekspornya.”
Pertamina memasok propilena, bahan
baku polipropilena, sebanyak 250.0000 ton
per tahun atau 15.000—16.000 ton per bulan ke Polytama. Pasokan itu berasal dari
unit FCC (fluid catalytic cracker) kilang Balongan berkapasitas 83.000 barel per hari.
Kekisruhan industri petrokimia juga pernah terjadi karena masalah utang piutang
yang melibatkan BUMN migas itu dengan
PT Trans Pacific Petrochemical Indotama.
Pertamina bahkan menyeret TPPI ke arbitrase nasional karena perusahaan itu gagal
bayar utang US$600 juta.
Vice President Corporate Communications Pertamina M. Harun mengatakan
perseroan sudah menyetop pasokan propilena untuk Polytama sejak awal September karena membesarnya piutang di
perusahaan itu.
“Memang benar kami sudah setop
pasokan propilena ke Polytama karena ada
masalah utang. Sampai saat ini Polytama
belum melunasi utangnya ke Pertamina senilai US$21 juta,” ungkapnya kepada
Bisnis kemarin.
Perburuk pasar
Polytama merupakan sa- “…kalau masalah
Wakil Ketua Umum Bilah satu perusahaan petrodang Pengembangan Bisnis
Pertaminakimia terbesar di Tanah Air
Asosiasi Industri Aromatik,
Polytama tidak
dengan kapasitas produksi
Olefin, dan Plastik Indone230.000 ton polipropilena segera selesai bisa sia (INAplas), Budi Susanper tahun. Akibat penghento, mengatakan penghentmemperburuk
tian pasokan itu, ungkap
ian pasokan itu memperbusumber Bisnis, produksi Poruk situasi pasar bahan basituasi.”
lytama anjlok menjadi di
ku plastik, terutama untuk
bawah 150.000 ton per tahun.
kantong plastik, karung beras, dan karung
Menurut sumber itu, operasi Polytama pupuk yang selama ini hanya dipasok oleh
sebenarnya telah terhenti sejak akhir Polytama.
Agustus. “Padahal, kapasitas terpasang
“Permintaan bahan baku plastik di doPolytama dengan pabrik baru bisa sampai mestik sebenarnya sangat bagus, bisa di420.000 ton per tahun. Karena penghen- katakan sudah terjadi kelangkaan dan katian pasokan propilena ini, praktis Polyta- lau masalah Pertamina-Polytama tidak sema juga akan merugi tahun ini,” ujarnya. gera selesai bisa memperburuk situasi.
Harun mengatakan penghentian pasok- Awal pekan ini, beberapa produk tertentu
an sebagai upaya perusahaan untuk me- sudah tidak bisa dipasok,” ungkapnya.
ngurangi risiko, terkait dengan besarnya
Kondisi pasar, kata Budi, sebenarnya tepiutang. “Kami mesti mencari uang, tetapi lah memburuk sejak seretnya pasokan
piutang kami menumpuk di perusahaan nafta ke pasar petrokimia Asia karena balain. Agar fair bagi perusahaan, kami nyak terserap ke Eropa, khususnya Jerman.
menghentikan pasokan sampai Polytama Jika kondisi tidak berubah hingga akhir
bisa melunasi seluruh utangnya.”
bulan ini, dikhawatirkan mengancam
Hingga saat ini, katanya, kedua perusa- pasokan plastik untuk kebutuhan Natal
haan masih terus membahas term and con- dan tahun baru. (rudi.ariffianto@bisnis.co.id)
BISNIS/KELIK TARYONO
ALAT CUKUR MODERN: (Dari kiri) Marketing Director Philips Asia Pacific Davy Thomas, aktor Ferry Salim, dan Commercial Leader PT Philips Indonesia Hendra Rusmana Liu
memperlihatkan alat cukur Senso Touch 3D pada acara peluncurannya di Jakarta, kemarin.
Perusahaan itu, yang berkantor pusat di Belanda dengan penjualan global 23 miliar euro pada
2009, meluncurkan alat cukur modern yang dipasarkan dengan harga Rp1,4 juta—Rp3,7 juta.
Penjualan mobil nasional
bisa tembus 740.000 unit
OLEH TRI D PAMENAN
Bisnis Indonesia
BANGLI, Bali: PT Toyota Astra Motor,
agen tunggal pemegang merek Toyota,
optimistis penjualan mobil di Tanah Air
hingga akhir tahun ini mencapai 720.000740.000 unit, lebih tinggi dari proyeksi
sebelumnya sekitar 700.000 unit.
Direktur Pemasaran TAM Joko Trisanyoto mengatakan penjualan bulanan
mobil di Indonesia pada tahun ini sekitar
55.000 unit hingga 60.000 unit, tetapi pada Agustus penjualan sempat menyentuh
65.000 unit.
“Penjualan memang sempat turun pada September karena pada bulan itu ada
libur panjang. Bulan lalu, praktis hanya
ada 15 hari kerja,” katanya di sela-sela
test drive Toyota New Rush di Bali, kemarin.
Apabila pada kuartal IV penjualan bisa
mencapai 55.000 per bulan, tutur Joko,
berarti hingga akhir tahun ini total penjualan bakal menembus 720.000 unit.
Namun, jika dalam 3 bulan ke depan
penjualan kembali ke posisi Agustus,
penjualan bisa menembus 740.000 unit.
“Apalagi menjelang akhir tahun pembe-
lian mobil biasanya naik.”
Menurut Joko, peningkatan tersebut
dipicu oleh banyaknya perusahaan yang
membagikan bonus kepada karyawannya. “Selain itu, banyak juga konsumen
yang membeli kendaraan pada akhir tahun karena khawatir harga naik pada tahun depan.”
Tahun ini, produksi mobil nasional diperkirakan mencapai 700.000 unit, lebih
tinggi dari produksi tahun lalu sebanyak
464.816 unit. Produksi diperkirakan bisa
mencapai 1 juta unit pada 2014 seiring
dengan kondisi pasar yang makin membaik.
Joko menambahkan pihaknya menargetkan penjualan New Rush sekitar 1.500
unit per bulan, menyusul peluncuran
varian terbaru SUV itu pekan lalu. Dia
yakin New Rush mampu memacu permintaan pasar dari sebelumnya sekitar
1.300 unit per bulan.
“Dengan peremajaan produk ini, kami
harap angka penjualannya dapat naik
menjadi 1.500 unit per bulan," ujarnya.
Joko mengatakan target penjualan bulanan 1.500 unit hingga akhir tahun sudah optimal karena pasokan dari pabrik
juga terbatas.
FURNITUR
JIBI/ESPOS/RATNA PUSPITA DEWI
SUV SPORT PERTAMA: Seorang model berpose di
sisi Hyundai New Tucson saat launching mobil tersebut, di Atrium
Solo Square, kemarin. Kendaraan tersebut diklaim sebagai sport
utility vehicle (SUV) pertama di Indonesia yang bergaya Sport
Coupe dengan desain aerodinamis. Kendaraan yang mengusung
mesin Theta II 2.0L DOHC MPI dengan transmisi otomatis itu,
mampu mencapai tenaga maksimum 166 ps pada 6.200 rpm
dan torsi maksimum 20,1 kg/m pada 4.600 rpm.
PAL genjot pembangunan kapal
BISNIS INDONESIA
RUPA-RUPA
SURABAYA: PT PAL Indonesia
(Persero) menyerahkan produk kapal curah lambung ganda atau double skin bulk carrier (DSBC) berbobot 50.000 dead weight tonnage
(DWT) senilai US$29,5 juta pesanan
Azurite Invest Ltd, Singapura.
Direktur Utama PT PAL Indonesia
Harsusanto Sunarwan menyebutkan
kapal itu merupakan kapal DSBC ke9 yang dibuat BUMN tersebut sejak
2003 yang keseluruhannya merupakan pesanan perusahaan pelayaran
mancanegara, a.l. dari Italia, Jerman, Turki, dan Hong Kong.
Menurut dia, permintaan kapal
DSBC 50.000 DWT di pasar dunia
cenderung tinggi dalam beberapa
tahun terakhir. Kondisi ini memberikan peluang bagi PAL yang memiliki kemampuan memproduksi
kapal ukuran besar.
“Besok [hari ini] kami menyerahkan satu unit kapal DSBC Star 50
Erlyne kepada Azurite Invest. Harga
kontraknya US$29,5 juta,” ujarnya
kemarin. Acara penyerahan kapal
niaga itu rencananya dihadiri oleh
Menteri BUMN Mustafa Abubakar.
PAL merampungkan kapal itu dalam waktu relatif singkat, yakni 12
bulan, melalui proses full outfitting
block system, yakni diproduksi
dalam beberapa blok dengan diisi
komponen, kemudian badan kapal
disatukan di dok. Sistem pengerjaan
ini lebih cepat dari sistem selama ini
yang butuh waktu lebih dari 1
tahun.
Harsusanto menambahkan pembuatan kapal DSBC itu membutuhkan bahan baku baja hingga 8.500
ton, sementara kapasitas angkutnya
mencapai 60.000 m3 dan dapat digunakan memuat barang curah seperti
biji besi, beras, dan jagung.
“Saat ini kami masih mengerjakan
dua unit kapal DSBC pesanan perusahaan pelayaran asal Jerman,
yang dijadwalkan diserahkan pada
tahun depan,” tuturnya.
Kapal DSBC Erlyne yang diserahkan kepada Azurite Invest merupakan bagian dari 10 unit kapal yang
dirampungkan perseroan pada tahun
ini, mencakup beberapa unit kapal
perang pesanan Kementerian Pertahanan, kapal escort tug pesanan BP
Migas, dan kapal niaga lainnya lagi.
Pembiayaan asing
Harsusanto mengakui pembangunan kapal di galangan lokal tidak mendapatkan kemudahan dalam segi pendanaan, sebab kapal
yang sedang diproduksi tidak dapat
dijadikan jaminan ke bank. Untuk
itu, pembuatan kapal lebih banyak
memanfaatkan lembaga pembiayaan asing.
“Di luar negeri, kapal yang dibuat
bisa dijaminkan sehingga pemesan
kapal merasa nyaman. Perbankan
dalam negeri perlu meniru hal itu
agar industri galangan lokal memperoleh lebih banyak pesanan,”
ujarnya.
Selain sulit mendapat dukungan
pembiayaan lokal, galangan di dalam negeri juga harus bersaing dengan kapal impor yang mendapatkan pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN). Kondisi ini menimbulkan ketidakpastian berusaha
karena galangan lokal harus membayar PPN untuk setiap pembelian
komponen.
Untuk menggairahkan galangan
kapal nasional, pemerintah sedang
mengkaji kemungkinan membebaskan pajak pertambahan nilai
(PPN) bagi industri perkapalan hingga ke level penyedia subkomponen.
Dirjen Industri Unggulan Berbasis
Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi sebelumnya mengatakan Kemenperin bersama Ditjen Bea dan Cukai, Ditjen
Pajak, dan Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) membahas
sejumlah opsi yang bisa dilakukan
oleh pemerintah untuk menggairahkan industri galangan.
“Perusahaan pelayaran kalau beli
kapal tidak bayar PPN. Padahal, galangan kapal masih harus membayar PPN untuk pembelian komponen, pembayaran gaji, dan sebagainya. Ini yang sedang dibahas agar
galangan kapal juga bisa mendapatkan kebebasan pembayaran PPN,”
tuturnya. (Bisnis, 13 Oktober) (K22)
TRANSPORTASI & LOGISTIK
i4
MULTIMODA
Dermaga II Merak dikeluhkan
JAKARTA: Operator kapal penyeberangan di lintasan Merak—
Bakauheni mengeluhkan sistem
pengamanan penahan benturan
kapal dengan dermaga (dolphin)
menyusul sering terjadinya benturan kapal
dengan side ramp yang menyebabkan lambung kapal robek.
Ketua Dewan Pengurus Cabang Gabungan
Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Merak Togar Napitupulu mengatakan kapal yang sandar di dermaga II
Merak selalu berbenturan dengan side ramp.
Menurut dia, benturan tersebut sangat
tidak nyaman sehingga operator mengusulkan agar dilakukan penambahan dolphin. “Kami sudah mengusulkan sejak beberapa waktu
lalu untuk keamanan pelayaran, tetapi tidak
ada tanggapan,” katanya kemarin. (BISNIS/AJI)
Garuda siap
bermitra untuk
garap Citilink
OLEH BAMBANG P. JATMIKO
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Calon emiten, PT Garuda Indonesia
(Persero) membuka peluang bagi perusahaan lain
untuk digandeng mengelola unit usaha penerbangan murah, Citilink.
Direktur Garuda Ari Sapari mengatakan langkah
itu dilakukan guna membantu mengembangkan
bisnis penerbangan murah (low cost carrier). Saat
ini Citilink memiliki armada pesawat sebanyak
lima unit dan ke depan
jumlah tersebut dinaikkan menjadi 20 unit.
"Penambahan pesawat
Citilink sangat mendesak
menyusul tingginya permintaan terhadap penerbangan low cost carrier
(penerbangan tarif murah)," kata Direktur Operasional Garuda, Ari Sapari, di Kantor Kementerian
BUMN, Jakarta, kemarin.
“Semua opsi terbuka
untuk mengelola Citilink,
termasuk menggandeng
perusahaan lain melalui
mekanisme joint venture,” ujarnya kemarin.
Menurut Ari Sapari,
opsi menggandeng perusahaan lain itu dilakukan setelah Citilink dipisahkan (spin off) menjadi perusahaan yang berdiri sendiri. Namun demikian, dia tidak menyebutkan target pemisahan
maskapai penerbangan
murah milik Garuda itu.
Menurut dia, beberapa
kendala yang dihadapi
jika menjadikan Citilink
sebagai anak perusahaan,
yaitu keharusan memperoleh Air Operator Certificate (AOC) tersendiri.
"Selama ini Citilink
menggunakan AOC milik
induk perusahaan [Garuda]," katanya.
Selain AOC, Citilink juga
harus tunduk pada regulasi, terkait dengan standar
penerbangan seperti tingkat keamanan penumpang.
Terkait dengan penambahan pesawat untuk Citilink, BUMN penerbangan ini juga membuka kemungkinan menggunakan pesawat Airbus. Sejauh ini jenis pesawat
yang dioperasikan oleh
Citilink jenis Boeing 737
seri 300, 400, dan 500.
Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010
Reorganisasi
perkeretaapian
tuntas Desember
Inventarisasi aset PT KA belum selesai
OLEH RAYDION SUBIANTORO & TULARJI
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Proses pemisahan
fungsi regulator dan operator
di sektor perkeretaapian ditargetkan tuntas pada
Desember mendatang.
Direktur Utama PT Kereta Api Ignasius
Jonan menyatakan siap melaksanakan
instruksi Wakil Presiden Boediono tersebut
untuk mempercepat hal tersebut.
“Proses pemisahan selesai pada Desember tahun ini. Kami menyambut baik instruksi Wapres agar dipercepat prosesnya,
Audit aset itu peran dari pemerintah,” katanya usai pembahasan tertutup Panitia
Kerja Keselamatan Perkeretaapian kemarin.
Kendati demikian, kata Jonan, PT KA
nantinya tetap berpeluang menjadi penyelenggara prasarana perkeretaapian jika
mendapat penugasan dari pemerintah
dalam hal ini Kementerian Perhubungan.
Sekarang pun, tegas dia, PT KA diberi
penugasan sebagai penyelenggara prasarana perkeretaapian melalui SK Menhub
Nomor KP.219 Tahun 2010 tentang Pelaksana Penyelenggaraan Prasarana Perkeretaapian Umum Yang Ada Saat ini Oleh PT
Kereta Api.
Sesuai dengan SK tersebut, penyelenggaraan oleh PT KA meliputi kegiatan pengoperasian, perawatan, dan pengusahaan
prasarana perkeretaapian.
“Kalau sudah ada pemisahan, Ditjen
Perkeretaapian Kemenhub yang akan menyelenggarakan prasarana. Namun, tidak
menutup kemungkinan PT KA yang akan
melakukan penyelenggaraan prasarana
kalau mendapat penugasan dari pemerintah,” jelas Jonan.
Tundjung Inderawan, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, menuturkan pemisahan badan usaha pengelola sarana dan
prasarana perkeretaapian itu masih terganjal oleh belum selesainya proses inventarisasi dan pemisahan aset pemerintah di
tubuh PT Kereta Api (persero) oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Masih diproses
Menurut dia, sampai saat ini proses inventarisasi aset masih terus dilakukan. “Belum selesai, baru sekitar 60% yang berhasil
diinventarisasi,” katanya baru-baru ini.
Proses memisahkan aset KA itu meng-
alami kesulitan termasuk dalam proses inventarisasi aset yang belum selesai. “Dalam waktu dekat, tentu kami harapkan
sudah selesai,” ujarnya.
Tundjung sendiri mengakui pihat PT KA
belum siap dengan pola pemisahan badan
usaha pengelola sarana dan prasarana KA
karena perseroan itu selama ini telah ditunjuk menjadi operator sarana sekaligus
prasarana.
Ketika ditanya target, dia menjelaskan
kementeriannya menargetkan proses inventarisasi dan valuasi aset segera selesai
sehingga pemisahan pengelola sarana dan
prasarana KA bisa direalisasikan sesuai
amanat UU.
“Pokoknya sekarang semua berjalan karena ini terkait dengan penilaian kinerja
dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) terhadap Kemenhub. Karena itu, kami tidak
bisa santai. Kami melakukan terus dengan
PT KA sampai pemisahan aset selesai. Pokoknya on progress ke arah sana,” katanya.
Sementara itu, Wakil Presiden Boediono
meminta struktur organisasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT)
direstrukturisasi untuk memberikan keleluasan bagi tim menginvestigasi kecelakaan transportasi.
KNKT nantinya tidak lagi bertanggung
jawab kepada Kementerian Perhubungan,
tetapi langsung kepada Presiden. Pengalihan kewenangan ini untuk meningkatkan independensi KNKT karena Kemenhub merupakan salah satu objek yang diawasi oleh komite tersebut.
Pengalihan kewenangan itu akan dilakukan dengan merevisi Keppres No.
105/1999 yang mengatur tentang KNKT.
Restrukturisasi KNKT ini merupakan salah satu dari delapan langkah yang dikeluarkan Wapres Boediono setelah rapat
keselamatan transportasi udara kemarin.
Rapat diikuti Menteri BUMN Mustafa
Abubakar, Menkopolhukam Djoko Suyanto, Gubernur Banten Ratu Atut Choisiyah, Dirut AP II Rinaldo J. Aziz, dan pejabat terkait.
Wapres Boediono mengatakan operator
dan regulator harus segera menempuh sejumlah langkah konkret untuk meningkatkan keselamatan transportasi udara karena ini menyangkut nyawa manusia.
"Ini masalah yang menyangkut keresahan publik yang semakin meningkat. Jika
kami tidak memberi respons baik, kami
harus memberi respons secara transparan.”
(A. DADAN MUHADA) (raydion@bisnis.co.id/tularji
@bisnis.co.id)
BISNIS/RAHMATULLAH
JET EKSEKUTIF: General Manager Commercial Premiair Lingga Sadoko Bijoyo (kanan)
berbincang dengan General Manager Operations Tony D. Hadi (tengah) dan Director of Business
Development Embraer Executive Jets Asia Pacific Manfred Baudzus ketika peluncuran jet
eksekutif Phenom 300 & Phenom 100 di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, kemarin.
Pesawat tersebut merupakan jet eksekutif yang mampu membawa tujuh penumpang dengan
daya jelajah 1.800 mil laut (3.334 km).
Halim akan jadi bandara
penerbangan domestik
OLEH A. DADAN MUHADA
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah akan memfungsikan kembali Bandara Halim Perdana
Kusuma untuk penerbangan domestik
komersial sehingga mengurangi beban
Bandara Soekarno-Hatta.
Yopie Hidayat, juru bicara Wapres Boediono, mengatakan keputusan ini merupakan langkah jangka pendek untuk
mengurangi beban Bandara SoekarnoHatta sambil menunggu perluasan bandara tersibuk di Indonesia itu rampung.
“Ini merupakan langkah jangka pendek untuk mengurangi beban bandara
Soekarno-Hatta. Aturannya sedang disiapkan,” ujarnya seusai rapat mengenai keselamatan transportasi udara,
sore ini.
Perubahan fungsi Bandara Halim ini
merupakan salah satu langkah yang diminta Wapres Boediono dalam meningkatkan keselamatan transportasi udara.
Menurut Yopie beban bandara Soekarno-Hatta sudah melampaui batas.
Jumlah penumpang per tahun mencapai
30 juta per tahun, dan tahun depan diperkirakan bisa mencapai 40 juta penumpang, dari kapasitas 22 juta penumpang per tahun.
Adapun rencana perluasan bandara
Seokarno Hatta baru bisa diwujudkan pada 2013-2015, karena masih memerlukan
pembebasan lahan.
Wapres menugaskan instansi terkait
untuk melakukan negosiasi dengan TNI
Angkatan Udara dan instansi lainnya
untuk membuka penerbangan komersial
di Halim Perdana Kusuma itu.
Selama ini bandara Halim hanya digunakan untuk kepentingan penerbangan
militer, kepresidenan, pesawat sewa, dan
rute jangka pendek Jakarta-Bandung.
“Kemungkinan akan dibuka untuk beberapa penerbangan domestik ke luar
Jawa,” jelasnya.
Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan pihaknya akan membuka peluang bagi investor swasta dan asing untuk
mempercepat perluasan Bandara Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai melalui skema kemitraan pemerintah swasta (PPP).
Tarif sewa
Sementara itu, tarif sewa pesawat jet
pribadi di Indonesia naik hingga 10% per
tahun karena pasar yang terus tumbuh
dan meningkatnya biaya operasional.
GM Commercial Premiair Lingga Sudoko mengatakan pasar maskapai sewa
(carter) cukup bergantung pada kondisi
perekonomian, karena konsumen kebanyakan berasal dari korporasi meskipun
ada juga yang individu.
Dia memaparkan pada tahun ini tarif
sewa yang dipatok Premiair untuk pesawat Embraer Legacy 600 adalah US$8.500
per jam untuk rute domestik maupun
internasional. (RAYDION SUBIANTORO)
AGRIBISNIS & WIRAUSAHA
i6
Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010
Rencana pemanfaatan 35 juta ha
hutan 'nganggur'
Hak Pengusahaan Hutan (HPH)
13,2 juta ha
Hutan Tanaman Industri (HTI)
9,18 juta ha
Hutan restorasi ekosistem
7,46 juta ha
Hutan Tanaman Rakyat (HTR)
5,53 juta ha
Pemerintah lebih selektif
berikan izin HPH
SAGU UNGGUL:
BANJARMASIN: Pemerintah akan lebih
selektif menentukan perusahaan yang akan
diberikan izin untuk mengelola Hak Pengusahaan Hutan (HPH), guna memanfaatkan
hutan seluas 13,2 juta hektare dari sekitar
35 juta hektare yang kini tidak dimanfaatkan.
Sebaliknya, ujar Iman Santoso Dirjen Bina
Kehutanan Kementerian Kehutanan seperti
dikutip Antara, untuk pemegang izin HPH yang
memang buruk tidak akan diberikan lagi. Namun,
dia menjelaskan kesulitannya adalah perusahaan itu bisa berganti nama atau menyewa
perusahaan lain, sehingga tidak terlacak.
“Saat ini secara nasional terdapat sekitar 304
perusahaan HPH, baik yang bermasalah maupun
telah habis masa izinnya. Adapun untuk Hutan
Tanaman Industri (HTI) akan dilakukan percepatan penanaman pohon untuk memenuhi
kebutuhan bahan baku industri yang kini
semakin langka,” ujarnya kemarin.
Sumber: Dirjen Bina Usaha Kehutanan Kemenhut
Menteri Pertanian Suswono
(kiri) mendengarkan penjelasan Departemen Social
Outreach & Local
Development PT Freeport
Indonesia (FI) Yahya Akatiri
(kanan) tentang sagu unggul
pada lokakarya Sagu di
Bogor, Jawa Barat, kemarin.
PT FI mengembangkan sagu
unggul di area bekas tambang dengan menggandeng
masyarakat sekitar di Mimika Papua yang bertujuan
meningkatkan kualitas sagu.
ANTARA/JAFKHAIRI
Produktivitas tanaman sagu dipacu
Diversifikasi bahan pangan nonberas belum memuaskan
BISNIS/BAS/ILHAM NESABANA
OLEH DIENA LESTARI
Bisnis Indonesia
BERDIKARI
JAKARTA: Pemerintah
mendorong peningkatan
produktivitas tanaman
sagu di enam provinsi
sebagai penghasil sagu
guna mendukung program diversifikasi pangan nonberas.
Dana pemberdayaan UKM naik
JAKARTA: Dinas Koperasi Usaha Kecil
Menengah dan Perdagangan (KUKM-P) DKI
optimistis dana pemberdayaan ekonomi
masyarakat kelurahan (PEMK) akan bertambah 100% menjadi Rp272 miliar pada 2011.
Optimisme ini dihitung dari nilai total
pengembalian dana PEMK yang sudah
disalurkan melalui 267 koperasi jasa
keuangan di enam wilayah DKI hingga akhir
2010 mencapai Rp272 miliar.
“Ini belum ditambah alokasi dana program
pemberdayaan masyarakat kelurahan
bidang bina ekonomi dari APBD DKI tahun
depan,” ujar Kadinas KUKM-P Jakarta
Reynalda Madjid, kemarin.
Angka itu belum ditambah sisa dana
PEMK 2010 yang mencapai Rp90 miliar
sehingga pihaknya akan memperbesar
alokasi ke lebih dari 46.000 pemanfaat di
267 kelurahan. (BISNIS/TDW)
Keenam provinsi itu adalah
Riau, Sulawesi Utara, Sulawesi
Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua. Rata-rata produksi tanaman sagu saat ini hanya 150 kg-300 kg per pohon dan
masih bisa dipacu hingga 500 kg800 kg per pohon.
Menteri Pertanian Suswono
mengungkapkan yang menjadi
kendala pengembangan sagu di
Tanah Air adalah sagu belum di-
manfaatkan dan ditangani secara
intensif dan terpadu oleh para petani.
“Selain itu komoditas ini dianggap sebagai bahan pangan inferior. Belum lagi cara budi daya tanaman sagu yang tradisional, sehingga belum optimal dalam meningkatkan perekonomian masyarakat karena belum bernilai
tambah,” ujarnya kemarin.
Dia menjelaskan pemerintah
akan menyosialisasikan aneka
olahan sagu yang ekonomis dan
sosial tinggi, mengembangkan
teknologi dan inovasi pengolahan
sagu, mengembangkan kemitraan dengan dunia usaha, dan
menciptakan pangsa komoditas
sagu di pasar domestik ataupun
internasional.
Menurut dia, pemilihan sagu
sebagai bahan pangan alternatif
karena sangat potensial sebagai
sumber karbohidrat. Dalam setiap 100 gram sagu terkandung
karbohidrat sebanyak 84,7 gram.
Dia menambahkan kadar kar- energi. Persaingan antara pangan
bohidrat yang terkandung sagu dan energi untuk produk tertenini setara dengan yang terdapat tu, seperti tebu membuat bahan
pada tepung beras, singkong, dan pangan lokal dijadikan alternatif
kentang. Bahkan, jika dibanding- bahan baku. “Sagu tidak hanya dkan dengan tepung
apat dijadikan bahan
jagung, dan terigu,
pangan, tteapi juga
kandungan karbo- Konsumsi sagu biofuel.”
masyarakat
hidrat tepung sagu
Dia mengungkaprelatif lebih tinggi.
kan
luas area sagu di
masih rendah Indonesia
Namun,
samsaat ini
bungnya, konsum- sekitar 0,41 kilo- 1,12 juta hektare,
si sagu masyarakat gram per kapita atau 51,3% dari luas
masih rendah selahan sagu dunia
per tahuan.
yang mencapai 2,2
kitar 0,41 kilogram
juta hektare.
per kapita per taSayangnya, pemanfaatan lahan
hun. Angka konsumsi sagu di
perkotaan hanya 0,08 kilogram di Tanah Air jauh lebih rendah
per kapita per tahun, lebih ren- dibandingkan dengan Malaysia
dah dibandingkan dengan kon- dan Thailand. “Padahal di dua
sumsi di perdesaan 0,71 kg per negara tersebut hanya memiliki
lahan maksimal seluas 1,5% sakapita per tahun.
Pilihan sagu, ujar Mentan, ju- ja,” ujarnya.
ga didasari pertimbangan munculnya fenomena pemanasan glo- Dusun satu tanam
bal dan adanya penggunaan baDalam perkembangan lain,
han pangan menjadibahan baku Group Leader Departement Social
Outreach and Local Development
PT Freeport Indonesia Yahya
Alkatiri menyatakan PT Freeport
Indonesia bekerja sama dengan
Gereja Katolik Keuskupan Timika
telah memfasilitasi masyarakat di
Kampung Nayaro, Kabupaten Mimika untuk membuat dusun satu
tanam (DST) dalam pengembangan sagu.
“Kami mengembangkan tanaman sagu di lahan bekas tailing 2 hektare. Per hektarenya terdapat 100 tegakan,” ujarnya.
Dia menjelaskan penanaman
pertama dimulai pada 2007 dan
penanaman kedua pada 2009.
Sagu yang ditanam itu baru dapat
berproduksi 8 tahun setelah penanaman pertama.
Yahya menambahkan produksi diperkirakan mencapai 500 kg800 kg per pohon. Perkiraan produksi ini lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata yang hanya
150 kg-300 kg per pohon. (diena.lestari@bisnis.co.id)
Ikopin fasilitasi magang
wirausaha di Jepang
OLEH MULIA GINTING MUNTHE
Bisnis Indonesia
JAKARTA
ABSENSI SIDIK JARI
BANGUN RUMAH BARU, Renovasi, Ruko, Villa,
Interior Hnya di PT Sunmega 021- 99999893 /
0812 83818139 Garansi Mutu & Kualitas, Hrg
Bersaing. Terpercaya Sejak Thn 2000.
(OI/643/10/2010)
PAGAR OTOMATIS
HEWAN QURBAN
MESIN-MESIN
AL-AMIEN AQIQAH Sedia kambing Mulai
600 Rb msk aneka menu, grts krm ptng &
50 buku Risalah Aqiqah. 021 7509991 68434577- 97734850
(OI/363/09/2010)
Khusus menyewakan/ Beli/ Jual murah Diesel
Genset, 50 - 2000 Kva, Hub. 5551292, 55961607,
0813 1134 3338
(OI/423/09/2010)
BIRO JASA
PT.METROPOLITAN 6348072-6348859Pendirian
Fingerprint Tym.neT A81 terbaru dgn fitur: Battery
Back Up Internal, Log Data 80.000, Template 3.000,
Koneksi lgkp, Include: Proximity Reader, H. mulai dari
2.5jt, plus EM Lock 600 lbs dgn Bracket 4.75jt. Tersedia
jg Standalone Mode (Lbh Mrh) 021-63875556 /
63875547/68575763/70226695. (OI/474/07/2010)
PerusahaanPT/CV/PD/UD/Toko-DomisiliPerusahaan,
SIUP-TDP-NPWP-PKP-UUG-IzinIndustri/Pariwisata,
Sertifikat-API-SIUJPT, Komplek Duta MerlinB/32
(OI/343/04/2009)
AR-RAHMAN AQIQAH 021-32049426/
89589393/ 7535062 Sedia Kambing Mulai
600 Rb Msk Aneka Menu, Grts Krm Ptng,
(OI/356/09/2010)
50 Buku Aqiqah & Souvenir
KAMERA INTERNET
CANOPY
CHANGLIN WHEEL LOADER
100% Baru Kapasitas 1,7M3
Harga $ 30.999
PT. Sumber Mesin Raya
Telp : 021 - 6291408
E-mail : smr@centrin.net.id
(OI/580/04/2010)
ALAT VENTILATOR
Dapatkan Kemudahan
Dalam membuka & menutup
Pintu gerbang Anda
Hubungi: PT.ULTRINDO ADIJAYA
Jl. Kr Anyar Permai Blok C39
Telp: 021 - 6246973 - 6247404
PELUANG BISNIS
ANDA BLM SUKSES dalm investasi diforex /
indx / gold,dll Kami sosialisasikan “PEDOMAN PRAKTIS TRANSAKSI FUTURES” sec
tehnikal/ gratis / garansi plus. Antoni 021 3386-7757
(OI/802/10/2010)
PENERJEMAH
Pengap, Panas, Debu & Activity Menurun?
CV. BALLWINDO Spesial Ventilator Tnp Listrik
Utk Pbrk+Gudang+ Bhn Stainless Steel + Alumunium Trm Setting Cerobong + Dakting Uap,
Kualitas 100% Grnsi 10Th Tlp: 021 - 5404056
/ 081387052323 / 021 - 93253077
STAINLESS & BESI TEMPA Specialist Railing
Tangga, Pintu Pagar, Folding Gate & Door,
Partisi Aluminium & Kaca, Vertical & Horizontal
Blinds. Pemasangan Cepat & Garansi 10Thn Hub:
SJD Permata Taman Palem A3 No.5 Jkt. Ph.
6802 9999 - 6821 9999
(OI/995/08/2010)
BAHAN BANGUNAN
UPVC Sieben Laminated/Schoen Putih & Sparlee
Door Type OL 108 Warna YT211 Uk 800x2100 &
700x2100(Pintu&Frame)Hub:PT.GUDANGGAJAH
LESTARI 021-32988801-02 Fax: 021-6249004.
(OI/844/10/2010)
BENGKEL
Bila Mobil Anda Boros, Kurang Tenaga, Carbon
Clean & Tune di NAWILIS Jl. Radio Dalam
Raya No.3A; Jl. Tanah Abang I/17 Hub :
0217227330 / 31, 3518627, 3850025 / 26.
(OI/476/07/2010)
KERJASAMA
Menyediakan Driver dr Jawa Data & Dom Jls
(Jabodetabek), Phm Jln DKI, Siap lembur,hr/bl
PersonlG. Terjamin & Trprcy Sjk 97.
021-53653841 / 32037623 - 0812 10907510
(OI/371/09/2010)
APARTEMEN
(OI/644/10/2010)
KULIT
CUMMINS STAMFORD
DIESEL GENERATING SET
25-2000 KVA Harga Sangat Murah
PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada
No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408
Fax. 6291962 E-mail: smr@centrin.net.id
MAJU JAYA Special Pintu Folding Gate, Rolling
Door, One sheet+Canopy Poly Carbonate, Pintu
Lipat/Dorong, Pagar Tralis Besi, Kusen Aluminium,
Pintu Kasa Nyamuk, Krey Aluminium, Vertical
Blind, Folding Door penyekat ruang. Terima Service
Hub: 5415131, 98712238, 33074692. Fax: 5415131
(OI/278/03/2010)
(OI/303/06/2009)
FILTER AIR
AQUAFILT: Jualmcm2Filterutkkeperluan rmhtgg,
Rmhskt, Pabrik, Isi Ulang, Aquarium, Kolam Ikan
& Renang, juga carbon active utk Partai/Eceran.
Kualitas Prima dan trm pipa mampet tnp rsk lt.
Hub : 021 - 5850911 – 70756116 - 32484507
Jkt : 0816 1610 866 - 0812 80288 179.
"KULIT ASLI"
Furniture, Car, Fashion, Promotion, Walet, Bag, Shoes,
etc Harco Elektronik Mangga Dua, Ruko Blok B No. 2
JakartaTelp: 6128888/ www.dhenigleather.com
KUNCI OTOMATIS
HANDPHONE
Dijual 4 Unit POMPA CENTRIFUGAL / KEONG
22 kw, 3 inch, Italy, blm prnh pkai, kondisi 95%,
hrg nego hub 0812 88883740 (OI/784/10/2010)
OTOMOTIF
MOBIL DIJUAL
HONDA CRV, Feed, Civic, Accord, Jazz free Vkool
+ Asuransi, TT, TDP, Mulai 15 jt, Mudah, Dealer
resmi Hub : 021 - 70500703 - 91179755 - 0815
9007240.
(OI/758/10/2010)
Butuh Sewa Mobil Murah di Jakarta. KENKO
RENT CAR. Mudah, Murah, Aman dan Nyaman,
XENIA Terbaru, Hub: Heri (021) 877 83909
/ 0815 8006350.
(OI/547/09/2010)
(OI/505/09/2010)
BIRO BANGUNAN
IPAD Wifi 16 g b, Iphone 4G, Vertu Ferrari Replica
5,5Jt, Tag Heur Meridish, Goldvish 7jt, stok
terbatas.Infoklik:www.yahuu.usCp:0857.1000.5356
/ 993.999.88 / 0818.0880.9288 (OI/507/09/2010)
Dikontrakan Apartemen CEMPAKA MAS Blok
C1 Lt.19 No.7 Furnis 3Bh, Kmr 2Bh, Wc.AC. Kulkas
Wpaper Prthn Rp35Jt, 2Th Rp 60Jt Sblh ITC
Cempaka Mas Hub: 91208084 - 4201361
(OI/716/10/2010)
H.Normal 2.425.000,H.Disc.1.750.000 Sdh Trmsk
Electromagnetic Lock 600 lbs Lkp Dgn Bracket Utk
Kuncinya: 021-63875556/63875547/68575763
/ 70226695 / sales@sistemkeamanan.com Sedia:
Fingerprint Absence & Accs Cntrl Solution, CCTV,
IP Cam & Wireless Alarm Sys
(OI/475/07/2010)
Abadikan perjalanan anda VMM RENT CAR,
Innova' 08, Avanza, Kijang Kapsul, Panter, Pick
Up, Hrg Ekonomis Hub: 70111137, 5383191,
0812 10111137
(OI/458/09/2010)
DAYARENTCAR menyewakanTytaInova,Avanza,
Kijang LGX, Xenia,dll. & terima titipan. Hub:
021 - 68667447 / 91977982 / 0818 06763398
Komplek Marna Putra Blok B.No. 83 Kalimalang.
(OI/695/10/2010)
RNI targetkan kapasitas
produksi gula naik 27%
OLEH BAMBANG SUPRIYANTO
Bisnis Indonesia
INDEKOST
Kost LAGUNA RESIDENCE , Pria/Wanita
Daan Mogot Km.1 Rp.1,5 - 2,2Jt/bln, Cuci,
Indovision, Internet, Shower Panas & Dingin,
Fitnes, Parkir & Taman Luas. Ph: 5672265
(OI/515/09/2010)
RUMAH DIJUAL
Rumah MURAH, bagus (Perum. ALFA BARU) samping Alam Sutera Serpong Tangerang HARGA 970jt
JUAL 870jt, LB. 108m2 / LT. 150m2, 5kt / 2km, AC,
2LTAngsur1thnnonbunga,angsurlama10thnbunga
lbhrendahdrmarkt(111%)Sdhadapenyewa$244tiap
bln slama 3 thn. Hub AWAN: 0819 9494 0036.
(OI/655/10/2010)
PEJATEN / WR BUNCIT, LT.350 / LB 300 m2,
2LT, 4KMT, 4KMD, 1KMP, SHM, List 4400W,
LT Marmer. Hub: 68058587, 0817 0111027.
MOBIL DISEWAKAN
Bila Setir Mobil Anda GETAR Saat di REM.
Segera BUBUT DISC BRAKE Anda di NAWILIS
Jl.Radio Dlm Ry No.3A, Jl.Tanah Abang I/17
Hub: 7227330 / 31, 3518627, 3850025 / 26.
(OI/454/04/2010)
PENGEMUDI
PROPERTI
Acc 1/2% Bng, Lunas Awl bng hilng CASHBACK
5jt, TKR BPKB LSG CAIR s/d 100M, Grsi Plg Bw
Uang “Byr 10x Lpt bila ada bng dbwh” PLATINUM Blvd Brt G.65 Kp. Gdg 45851381/ 82 / 83.
(OI/504/09/2010)
MURAH, AMAN, Berkualitas Arsitek, Renc Desain,
Renov, Bgn Baru, Interior, Eksterior, RAB, Prbaikn
Bocor, Partisi, Baja Ringan, Konstr. Baja Hub:
87740824, 0812 88185229, 0817 6050771.
CUMMINS STAMFORD
DIESEL GENERATING SET
25-2000 KVA Harga Sangat Murah
PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada
No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408
Fax. 6291962 E-mail: smr@centrin.net.id
(OI/277/03/2010)
ANTENA
ANTENA SOLUTION 40022112 - 83472200
Antena 100rb, Prbola+-300ch 1.5jtok / Tlkom
/ indvsn, yes/top TV Bs prll 2-10 Tv Lbr Bk
(OI/712/10/2010)
SJbdtbk.
Netview NV88-PanTilt H-264IP Camera Dengan
SD Card Utk Local Recording, Hny Rp.2.250.000,Mendapatkan Software 32 Channel, &Tersedia
Juga PanTiltMPEG4IPCameraHanyaRp.1.750.000,Hub: 021-63875556 / 63875547 / 68575763 /
70226695 / sales@sistemkeamanan.com
K a r s a : Pnrjmh Tersumpah 7 Bhs. Leg:
Dep.Keh/Lu, Not, Kdtaan. Jl.Petojo Binatu Ry
29A (Jl.Kaji) Jakpus (dkt Harmoni) Ph. 6322273
/ 6320826 / 63869501 (Atr-Jpt Free)
JAKARTA: Institut Manajemen Koperasi Indonesia (Ikopin) di Jatinangor, Jabar
memfasilitasi program eksekutif pendidikan sarjana pengusaha mandiri melalui kegiatan magang di Jepang dengan
target 6.000 orang dalam 5 tahun.
Ketua Yayasan Ikopin Muhammad Taufiq mengatakan program ini dilaksanakan lembaga pendidikan khusus ilmu
koperasi tersebut untuk memacu pertumbuhan wirausaha baru yang tangguh
menghadapi persaingan global.
”Program ini sesuai kesepakatan antara Deputi Pengembangan SDM Kemenkop & UKM dan Ditjen Pembinaan Pelatihan & Produktivitas Depnakertrans,”
ujarnya kemarin.
Jepang dipilih sebagai tujuan kegiatan
magang karena keberhasilan negeri itu
membangun kekuatan ekonomi rakyat
berbasis koperasi dengan dasar semangat
yang telah dikenal dunia yakni bushido
dan kaizen, yang bermakna dasar pengembangan kewirausahaan
Selain itu, kata Taufiq, Jepang juga
memilki program magang (kenshusei)
untuk pemuda Indonesia yang dinilai
(OI/854/10/2010)
TANAH DIJUAL
Jual Tanah Kebun sangat Strategis, baik
untuk Sawit, Peternakan, Walet 15 KM dari
pusat kota Singkawang, jalan aspal, 2 lokasi
berdekatan 100 hektar dan 120 hektar
(Sertifikat HGU) aman, air cukup (TP) Hub :
S i n d y, H p 0 8 1 1 7 0 4 5 1 1 7 E m a i l :
cyn_bunk@yahoo.com
(OI/736/10/2010)
TAILOR
Dapatkan Free 1 Celana/ 1 Kemeja di Hariom's
Tailor u/ pembuatan 1 Stel Jas. Telp:
021-3457403, 3859999, 0812 1053811 ,
(OI/351/09/2010)
Vanessa
bermanfaat bagi pertumbuhan wirausaha
nasional yang tangguh dan mandiri.
Program pemagangan calon wirausaha
ke Jepang dikembangkan Depnakertrans
bersama Internasional Manpower Development of Medium and Small Enterprises (IMM) Jepang sejak 1993. Program
ini memberi dampak positif bagi pertumbuhan wirausaha baru di Indonesia.
”Banyak di antara mereka yang berhasil menjadi pengusaha serta mampu
menciptakan lapangan kerja baru bagi
para pemuda di wilayah usahanya. Namun, ada pula yang belum berhasil karena keterbatasan pengetahuan dibandingkan dengan kemampuan di Jepang.”
Kendala terbesar yang mereka alami,
menurut Taufiq, karena tidak memiliki
rasa percaya diri dengan kemampuannya
sebagai potensi yang bisa dikembangkan
secara bisnis. “Di samping itu. alumni
kurang memiliki kemampuan pengelolaan keuangan secara produktif karena kurang memahami persoalan bisnis.”
Program ini diprioritaskan bagi lulusan
sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan pertimbangan memiliki dasar keterampilan teknis, dan umumnya lebih
siap mental dan fisik, karena berasal dari
kalangan ekonomi menengah ke bawah.
JAKARTA: PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) memproyeksikan kapasitas
produksi pabrik gula naik rata-rata 27,5%
menjadi 412.200 ton per tahun selama
program revitalisasi periode 2010-2014.
“Revitalisasi pabrik gula merupakan
proses panjang sampai beberapa tahun
ke depan. Revitalisasi tidak hanya untuk
pabrik (off farm) tetapi juga terkait dengan produksi tebu petani (on farm). Namun, kami memproyeksikan kapasitas
produksi gula menjadi 412.000 ton dari
sebelumnya sekitar 323.000 ton per tahun,” ungkap Budi Perbawa Aji, Kepala
Humas PT RNI, kemarin.
Dia menjelaskan program revitalisasi
industri gula perusahaan membutuhkan
biaya yang besar, sehingga dukungan dana subsidi revitalisasi dari pemerintah sangat membantu. Seperti diketahui, PT
Pabrik Gula Rajawali I mendapatkan dana Rp1,169 miliar dan PT Pabrik Gula
Rajawali II Rp1,16 miliar.
Empat perusahaan lain yang mendapatkan subsidi itu adalah PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII senilai Rp9,76 miliar,
PTPN X (Rp6,01 miliar), PTPN XI (Rp3,5
Revitalisasi industri gula RNI
2010-2014
(proyeksi rata-rata per tahun)
Luas kebun tebu
Volume tebu
Hablur
Kapasitas
Produktivitas tebu per ha
Produktivitas hablur per ha
Rendemen
60.178 hektare
5,15 juta ton
428.295 ton
34.350 TCD
(ton per hari)
85,6 ton
7,1 ton
8,31%
Sumber: PT Rajawali Nusantara Indonesia
miliar), dan PT Candi Baru (Rp554 juta).
Budi menjelaskan PG Rajawali I mempunyai empat pabrik gula di Jawa Timur,
sedangkan PG Rajawali II mempunyai
lima pabrik gula di Jawa Barat. Salah satu
pabrik gula di Cirebon, sambungnya, juga
mempunyai pabrik pengolahan alkohol.
Menurut Budi, revitalisasi industri gula
PT RNI tidak semata memacu produksi
tetapi juga meningkatkan produktivitas
dan kualitas (kadar rendemen tebu) dari
petani.
i7
Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010
BAHAN BANGUNAN
PERANTI KERJA
SEMINAR & WORKSHOP
HOTEL
B.BANGUNAN
PROPERTI
PERJALANAN
TEKNIK
TEKNIK
OTOMOTIF
TRANSPORTASI & LOGISTIK
Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010
i5
TRANSIT
Kemenhub temukan izin palsu
Bongkar muat di Koja naik 30%
INSA lakukan klarifikasi internal
JAKARTA: Realisasi bongkar muat peti kemas internasional melalui Terminal Peti kemas (TPK) Koja di Pelabuhan Tanjung Priok
hingga triwulan III tahun ini mencapai
566.470 TEUs (373.169 bok) atau naik sekitar 30% dibandingkan dengan periode yang
sama tahun lalu 447.756 TEUs (293.176 bok).
Laporan produksi TPK Koja menyebutkan
peningkatan volume peti kemas itu karena
bertambahnya arus kapal pengangkut peti
kemas ekspor impor yang menggunakan fasilitas terminal tersebut selama 9 bulan pertama tahun ini.
Tahun lalu tercatat hanya 365 unit kapal
yang dilayani Koja , sementara kini mencapai
sebanyak 377 unit.
Arus peti kemas hingga triwulan III 2010
tersebut berasal dari ekspor (muat) 267.704
TEUs (176.456 bok) dan impor (bongkar)
298.766 TEUs (196.713 bok). (BISNIS/K1)
OLEH TULARJI
& APRIKA R. HERNANDA
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Dokumen
izin permohonan pengoperasian kapal asing
(PPKA) yang diduga palsu beredar di kalangan
operator pelayaran
nasional.
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan hal itu dan
tengah melakukan investigasi
mendalam menyusul laporan
PPKA palsu yang kini dipegang
oleh dua perusahaan penyedia ja-
sa angkutan laut di dalam negeri.
Sekretaris Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut Kementerian
Perhubungan Bobby Mamahit
membenarkan kementeriannya sedang menginvestigasi kasus PPKA
palsu itu. “Ya, sedang diselidiki,”
katanya kepada Bisnis, kemarin.
Dia mengetahui dugaan penerbitan dokumen PPKA palsu tersebut mencuat sejak 2 hari terakhir
menyusul pelaporan Administrator Pelabuhan (Adpel) Balikpapan, Kalimantan Timur.
Dokumen tersebut merupakan
kewenangan Kementerian Perhubungan. Permohonan ini merupakan bukti dapat beroperasinya
kapal asing untuk keperluan pelayaran dan angkutan di dalam
Operator baru ke Pontianak
diduga memicu konflik
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Kehadiran perusahaan
operator baru angkutan peti kemas
rute Jakarta-Pontianak diduga memicu konflik internal antara perusahaan pelayaran anggota Indonesian
National Shipowners' Association
(INSA).
Salah satu perusahaan operator baru diketahui tengah merencanakan
pelaksanaan angkutan perdana dari
Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta)
pada 16 Oktober 2010 ke Pelabuhan
Pontianak (Kalimantan Barat).
“Akibat masuknya operator baru
itu kini timbul konflik internal antaroperator kapal feeder domestic sesama anggota INSA,” ujar M. Rosyidi
Usman, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) INSA Pontianak kepada
Bisnis ketika dikonfirmasikan hal itu,
kemarin.
Sebab, kata dia, perusahaan operator lama minilai operator baru itu
masuk menyalip dalam kesempatan
ditengah perusahaan operator lama
mengurangi armada beroperasi untuk mencegah kongesti di Pontianak.
Perusahaan operator lama terdiri
dari PT Tempuran Emas Tbk, PT
Tanto Intim Lines, PT Samudera Indonesia Tbk, PT Djakarta Lloyd, PT
Wahana Baruna Khatulistiwa, PT
Sentosa Ocean Line dan PT Jasatama
memprotes masuknya operator baru
pada rute tersebut kepada DPC INSA
Cabang Pontianak.
Mereka memprotes, kata dia, karena sejak sebulan terakhir operator
lama itu masing-masing mengurangi
satu armada untuk mengurangi antrean kapal di Pontianak.
DPC INSA Pontianak, kata dia, telah meminta perusahaan baru tersebut agar bisa menahan dan menunda sementara untuk tidak melayari
rute ini sampai kondisi Pelabuhan
Pontianak benar-benar bisa terhindar dari kongesti.
Hal yang sama juga meminta Ketua Umum DPP7 INSA Johnson W.
Sutjipto untuk memfasilitasi agar
konflik antarperusahaan pelayaran
tidak meluas.
“Kami memahami bahwa kebebasan berusaha di mana pun adalah
hak setiap warga. Tapi saat ini perlu
diproteksi agar tidak memperparah
kongesti di Pelabuhan Pontianak,”
tuturnya.
Di sisi lain, asosiasi pelaku usaha
di Pelabuhan Tanjung Priok mendukung kegiatan pemeriksaan karantina terhadap peti kemas impor komoditas pertanian dilakukan sebelum
dokumen surat perintah pengeluaran barang (SPPB) diterbitkan Bea
dan Cukai.
Nursaid, Sekretaris Gabungan
Forwarder, Logistik dan Ekspedisi
Indonesia (Gafeksi) mengakui idealnya pemeriksaan karantina dilakukan atas barang yang berstatus
belum clearance atau keluar pelabuhan untuk melindungi konsumen
dari bahaya hama dan penyakit
tumbuhan. (K1/K47)
DATA KAPAL
PENETAPAN RENCANA ALOKASI TAMBAT KAPAL DAN KEGIATAN BONGKAR MUAT
PELABUHAN TANJUNG PRIOK PERIODE 14–15 OKTOBER 2010
Nama kapal
Pelayaran
No
bendera
agen
KADE
Pelabuhan
Asal
Rencana
Tujuan
keluar
Tgl/Jam-Mnt
Luar Negeri
LOW KIM CHUAN 48.BG ...........................ADMIRAL LINES .........................................................KADE 005...........................KANTANG/THAILAND................................BANJARMASIN/KALSEL ..........................15/10/10 16:00
CTP DELTA. KM EX. SIAU .........................PT CARAKA TIRTA PERKASA. ................................KADE 009...........................PORT KELANG/MALAYSIA .......................PORT KELANG/MALAYSIA.......................15/10/10 00:30
PACIFIC VOYAGER. MV* ...........................PT BAHARI EKA NUSANTARA ................................KADE 302/303..................SRIRACHA/THAILAND ..............................SINGAPORE.................................................15/10/10 20:00
OCEAN FLAVOR.MV...................................PT GESURI LLOYD. ....................................................KADE 303/304..................JAPAN/JEPANG ..........................................SINGAPORE.................................................15/10/10 21:00
WARNOW MASTER. MV.............................DJAKARTA LLOYD.....................................................UTPK I BARAT ...................TANJUNG PELEPAS ...................................SEMARANG/JATENG .................................15/10/10 01:00
YANG JIANG HE. MV* ...............................PT OCEAN GLOBAL SHIPPING ...............................KADE UTPK II ....................SINGAPORE .................................................SINGAPORE.................................................15/10/10 10:00
KMTC INCHEON.MV ...................................PT SAMUDRA INDONESIA........................................KADE UTPK III ...................PUSAN/BUSAN-KORSEL...........................SURABAYA...................................................15/10/10 04:00
ASIAN GYRO. MV*......................................PT NYK LINE INDONESIA ........................................KADE UTPK III ...................SINGAPORE .................................................HO CHI MINH CITY/VTN............................15/10/10 12:00
EASTERN MERMAID. MT* ........................PT ANDHIKA LINE......................................................KADE DKP ..........................MERAK ..........................................................SINGAPORE.................................................15/10/10 17:00
EAGLE ASIA 01.MT.....................................PT ANDHIKA LINE......................................................KADE DKP ..........................SINGAPORE .................................................MERAK..........................................................16/10/10 02:00
SUNNY EXPRESS. MT ...............................MARINE PT PERTAMINA (PERSERO).....................KADE PMB III .....................SINGAPORE .................................................SINGAPORE.................................................15/10/10 23:00
AULAC ANGEL. MT* ..................................PT WASAKA SUDARMA PUTERA. ..........................KADE V MED ......................SINGAPORE .................................................SINGAPORE.................................................15/10/10 23:00
Dalam Negeri:
MAHARANI. KM ..........................................PT VINICI INTI LINE...................................................KADE 001............................CIWADAN/BANTEN ....................................SURABAYA...................................................13/10/10 19:00
TIRTA MAS-1. TK Eks SKE4......................PT PATRIA NUSA SEGARA.......................................KADE 003...........................PONTIANAK.................................................PONTIANAK.................................................16/10/10 12:00
GLOBAL MARINA. MT* .............................PT HALUAN SEGARA LINE. ..................................... KADE 004 .........................BENGKULU...................................................BENGKULU...................................................15/10/10 02:00
BERLIAN INDAH. KM*EX=ODOR.............PT NAGAH BERLIAN JAKARTA. .............................DERMAGA 004.PNP .........PANJANG .....................................................BELAWAN/MES...........................................16/10/10 08:00
SAHABAT KAPUAS IV TK EX. AMC1 ......PT SAHABAT KAPUAS..............................................KADE 004U........................PONTIANAK.................................................PONTIANAK.................................................15/10/10 11:00
MERCURY JADE. KM.................................WAHANA BARUNA KHATULISTIWA.......................KADE 004U........................PONTIANAK.................................................PONTIANAK.................................................15/10/10 10:00
KRESNA 21. TK^^.......................................PT KRESNA TIRTA ABADI........................................KADE WALIJAYA ...............MANGGAR ....................................................MANGGAR....................................................15/10/10 08:00
HI 222. BG* Ex =KR22=............................PT KRESNA TIRTA ABADI........................................KADE WALIJAYA ...............MANGGAR ....................................................MANGGAR....................................................15/10/10 08:00
MUNIC 1. KM* ..............................................PT MUNIC LINE........................................................... KADE 107...........................PONTIANAK.................................................PONTIANAK.................................................14/10/10 02:00
TANJUNG JOHOR XXXVI TK. ..................PT JASATAMA KEMASINDO .................................... KADE 108...........................PAKAN BARU ..............................................PAKAN BARU..............................................15/10/10 23:59
TANTO KITA KM..........................................PT TANTO INTIM LINE............................................... KADE 111 .............................MAKASSAR/U.PANDANG..........................MAKASSAR/U.PANDANG..........................15/10/10 16:00
SOECHI CHEMICAL XIX. MT*...................PT LINGGA MARINTAMA .......................................... KADE DKP .........................CILACAP .......................................................CILACAP.......................................................15/10/10 02:00
Pindah Sandar:
URANUS-7 EKS URANUS EKS JIN AN 33.........PT SAMUDRA INDONESIA........................................KADE 109............................SINGAPORE .................................................PANJANG.....................................................14/10/10 02:00
BAO YING.MV..............................................PT GESURI LLOYD. .................................................... KADE 203..........................XINGANG/PRC.............................................XINGANG/PRC.............................................16/10/10 12:00
KOTA HADIAH,MV......................................PT PILINDO MEGAH SELATAN. ............................... UTPK.I.UTARA ..................SINGAPORE .................................................SINGAPORE.................................................14/10/10 23:00
AGUNG SEJATI. LCT*................................MEKAR SEJATI KHARISMA ..................................... DERMAGA 004.PNP........SEBUKU ........................................................BALIKPAPAN...............................................15/10/10 02:00
LINTAS NUSANTARA.KM..........................WAHANA BARUNA KHATULISTIWA....................... KADE 115 (DSB) ................PALEMBANG................................................PALEMBANG................................................14/10/10 23:00
(K1)
negeri.
PPKA palsu itu kini diduga dikantongi oleh dua perusahaan.
Sayangnya, Bobby mengaku belum dapat menyebutkan nama
perusahaan tersebut karena masih dalam proses investigasi.
Namun demikian, dia mengungkapkan dokumen tersebut
kini hanya dikeluarkan untuk
perusahaan yang mengoperasikan armada untuk angkutan
laut penunjang fasilitas lepas
pantai (off shore) menyusul kebijakan asas cabotage.
PPKA untuk pelayaran selain
itu kini sudah diterbitkan lagi karena keperluan angkutan domestik harus dilayani menggunakan armada berbendera Merah
Putih.
Penerbitan PPKA masih dimungkinkan hanya di sektor
angkutan penunjang lepas pantai
(off shore) sebab pengoperasian
kapal berbedera asing di sektor
ini masih diperbolehkan hingga 1
Januari 2010 sesuai dengan kebijakan asas cabotage.
Klarifikasi
Di lain pihak, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Indonesian
National Shipowners’ Association
(INSA) Johnson W. Sutjipto mengatakan pihaknya sedang melakukan klarifikasi terhadap anggota terkait dengan beredarnya
isu itu.
Dia menjelaskan pihaknya
menghormati proses investigasi
yang dilakukan Kemenhub atas
laporan PPKA palsu tersebut.
“Kami baru mendengar isu itu
dan sekarang klarifikasi ke anggota sedang dilakukan,” ujarnya
saat dikonfirmasi Bisnis.
INSA pernah menolak mengeluarkan klarifikasi 13 dokumen
kapal AHTS berbendera asing
dari 41 dokumen yang diajukan
selama Januari 2009 hingga
Februari 2010 karena melanggar
ketentuan batas usia kapal.
Dokumen klarifikasi itu diajukan oleh sejumlah perusahaan
off shore nasional seiring dengan
segera ditutupnya peluang kapal
berbendera asing. (tularji@bisnis.
co.id/aprika.hernanda@bisnis.co.id)
REGIONAL
Bisnis Indonesia, Jumat, 15 Oktober 2010
ELTY
LPKR
186
5
690
11/ 10
12/ 10
13/ 10 14/ 10
8/ 10
KIJA
265
120
179
8/ 10
ASRI
560
12/ 10
13/ 10 14/ 10
8/ 10
12/ 10
13/ 10 14/ 10
5/
6/ 110
13/110 14/
8/ 10
10
275
11/ 10
12/ 10
13/ 10 14/ 10
TRUB
630
15
235
24/
26/1012 30/
12
8/ 1012 11/
12/ 10
TRAM
330
0
130
11/ 10
BLTA
230
5
225
11/ 10
MIRA
136
8/ 10
85
20
600
11/ 10
12/ 10
13/ 10 14/ 10
8/ 10
11/ 10
1
83
12/ 10
13/ 10 14/ 10
8/ 10
11/ 10
12/ 10
13/ 10 14/ 10
Anggota koperasi
di Babel naik 8,55%
PANGKALPINANG: Anggota koperasi di Provinsi
Bangka Belitung (Babel) pada 2010 meningkat
sebesar 8,55% menjadi 88.273 orang dari 81.319
orang pada 2009.
"Peningkatan jumlah anggota koperasi di Babel lebih
disebabkan oleh semakin berkembangnya koperasi yang
ada," kata Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Babel
Budiman Ginting kemarin.
Seiring dengan meningkatnya jumlah anggota
koperasi berdampak pada meningkatnya jumlah manajer
koperasi.
"Peningkatan terjadi di kabupaten/kota yang
mengalami pertumbuhan ekonomi, sedangkan untuk
tingkat provinsi hanya ada satu koperasi," kata Budiman.
Menurut dia, sekarang pendirian koperasi harus
melalui notaris, pemerintah hanya mengesahkan saja.
Jumlah anggota koperasi
di Provinsi Babel
Anggota
2009
2010
Manajer
Karyawan
148
160
1.520
1.580
81.319
88.273
PULIHKAN
KELISTRIKAN
WASIOR: Sejumlah petugas PLN bekerja keras memasang jaringan yang roboh
akibat banjir bandang beberapa waktu lalu di Wasior, Papua Barat, kemarin. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
(PLTD) dengan kapasitas 3 X
400 kW sebanyak tiga unit
sudah bisa beroperasi normal sejak Rabu, yang terendam lumpur hingga 60
cm pada saat bencana. Saat
ini kelistrikan di Wasior sudah mencapai 80% beban
puncak saat normal sebelum
bencana mencapai sekitar
800 kW dengan jam operasi
18 jam perhari dan jumlah
pelanggan 1200 pelanggan.
ANTARA/HO-AGUS
Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Babel
ANTARA/ILHAM NESABANA
NUSANTARA
Turap Kali Sentiong ditangani
JAKARTA: Terkait ambrolnya sisi Kali Sentiong Rabu (13 Oktober), Dinas Pekerjaan
Umum (DPU) Provinsi DKI Jakarta segera
memasang sheet pile (turap) sepanjang 30
meter sisi kali, mengingat selain sisi kali ambrol, sebagian ruas Jalan Bendungan Jago
juga mengalami longsor.
“Hari ini akan dicek dulu. Bagaimana kondisinya agar perbaikan bisa dilakukan menyeluruh, apakah cukup di sheet pile saja
atau perlu dikasih geronjong juga,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jakarta Ery Basworo kemarin.
Hingga kemarin, ruas jalan aspal yang ambrol hanya dibatasi oleh pot tanaman. Menurut Ery ambrolnya satu sisi ruas jalan akibat
tanah di bawah aspal terkena abrasi aliran
sungai. (BISNIS/TDW)
Investor bertambah 20 per hari
JAKARTA: Pascaperesmian unit pelayanan
terpadu satu pintu (PTSP) Bidang Penanaman Modal Provinsi DKI Jakarta, Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) DKI
Jakarta mencatat penambahan 20 calon investor dalam dan luar negeri setiap harinya.
Penambahan jumlah investor yang cukup
signifikan ini semakin memperkuat optimisme Pemprov DKI Jakarta untuk mencapai
kenaikan nilai investasi di DKI Jakarta sebesar 10% di tahun depan.
“Ini menjadi bukti efektivitas PTSP yang
sudah kami resmikan sejak 22 September
lalu, di mana pengurusan surat izin usaha semakin mudah dan cepat,” ujar Kepala BPMP
DKI Jakarta Terman Siregar kemarin.
(BISNIS/TDW)
Koridor IX busway harus jadi
JAKARTA: Rencana pengoperasian busway koridor IX rute Pinang Ranti—Pluit dan
koridor X Cililitan—Tanjung Priok pada Desember 2010 jangan hanya menjadi janji manis untuk meredam keresahan warga karena
masalah kemacetan lalu lintas di Jakarta.
Pengurus harian Institut Studi Transporasi
A. Izzul Waro mengatakan masalah kemacetan lalu lintas tersebut telah menjadi isu
nasional sehingga dia mendesak Pemprov
DKI agar segera mengatasinya.
Dia mengatakan rencana Pemprov DKI
dan Badan Layanan Umum Transjakarta
Busway mengoperasikan koridor IX dan X
tidak boleh meleset dari jadwalnya seperti
yang terjadi pada koridor XIII rute Lebak
Bulus—Harmoni yang sempat tertunda sekitar 3 tahun. (BISNIS/NA)
Tunjangan sertifikasi guru cair
JAKARTA: Tunjangan sertifikasi guru sebesar Rp2,2 juta per orang setiap bulan
yang tertunda selama 10 bulan terakhir dipastikan akan cair 18 Oktober 2010.
Kepala Dinas Pendidikan Taufik Yudhi
Mulyanto mengatakan penundaan pencairan
tersebut terjadi karena adanya kendala
dalam proses administrasi. “Jika pada tahun
sebelumnya dana dari APBN pemerintah
pusat langsung disalurkan melalui rekening
guru yang bersangkutan, tahun ini dititipkan
ke APBD,” ujar Taufik saat ditemui di
Balaikota, Rabu. (BISNIS/TDW)
Pemprov Kepri siap
suntik modal BPD
Bank Riau Kepri akan kembangkan divisi syariah
OLEH SUYONO SAPUTRA
Bisnis Indonesia
Pemkab
Pelalawan
3,0%
BATAM: Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menjanjikan dalam waktu dekat
akan membahas besaran
nilai penyertaan saham
daerah itu dalam struktur
pemegang saham Bank
Riau Kepri bersama DPRD
Kepri untuk dianggarkan
dalam APBD 2011.
Gubernur Provinsi Kepulauan Riau
M. Sani menegaskan komitmen daerah itu untuk mendukung Bank Riau
Kepri akan diwujudkan dengan menyetorkan penyertaan modal dalam
struktur pemegang saham bank daerah tersebut.
“Namun saya belum bisa memberikan berapa nilainya karena masih
akan dibahas dalam waktu dekat bersama DPRD untuk dianggarkan dalam APBD 2011,” ujarnya seusai peluncuran nama baru Bank Riau Kepri
kemarin.
Dalam laporan keuangan Bank
Riau Kepri per Juni 2010, susunan
pemegang saham bank daerah tersebut dimiliki oleh 18 pemerintah
daerah yang terdiri dari Pemerintah
Provinsi Riau sebesar 43,87% dan sisanya oleh pemerintah kabupaten/
kota di Provinsi Riau dan Kepri.
Untuk pemkota dan kabupaten di
Kepri, sebanyak enam pemkot/kab
tercatat sebagai pemegang saham
yakni Pemkot Batam sebesar 0,84%,
Tanjung Pinang 0,86%, Kabupaten
Natuna 2,24%, Bintan 2,85%, dan
Karimun 1,08%.
Pemprov Kepri belum tercatat sebagai pemegang saham kendati bank
yang berganti nama dari Bank Riau
menjadi Bank Riau Kepri itu sudah
mencerminkan keterkaitan dua provinsi bersaudara itu.
“Walaupun saat ini Provinsi Kepri
belum memiliki penyertaan modal
1,2%
Pemkab
Kuantan
Singingi
0,8%
Pemkab
Rokan
Hulu
Pemkot
Dumai
0,8%
3,6%
Pemkab
Rokan Hilir
Pemkab
Lingga
2,2%
Pemkab
Karimun
1,1%
Pemkab
Siak
Susunan
pemegang
saham Bank
Riau Kepri
Pemkab
Bintan
Pemkab
Natuna
2,9%
Pemkot
Tanjung
Pinang
0,9%
Pemprov
Riau
43,9%
(%)
Pemkab
Indragiri
Hilir
3,7%
Pemkab Indragiri Hulu
1,9%
OLEH NURUDIN ABDULLAH
Bisnis Indonesia
Pemkot Batam
0,2%
1,9%
1,0%
Pemkab
Bengkalis
Pemkab Kampar
13,8%
15,7%
Sumber: Bank Riau Kepri, September 2010
Pemkot
Pekanbaru
1,4%
BISNIS/ILHAM NESABANA
dalam Bank Riau Kepri, tapi saya yakin tidak lama lagi Pak Sani [Gubernur Kepri] akan segera menyetorkan sahamnya,” kata Gubernur Riau
Rusli Zainal.
Dia mengharapkan adanya peningkatan aset bank daerah itu di Kepri
yang saat ini tercatat sebesar Rp1,7
triliun dari total keseluruhan aset
Bank Riau Kepri sebesar Rp13 triliun.
“Bank ini terus menunjukkan perkembangan yang signifikan. Rasio
kredit terhadap simpanannya pun
sudah melebihi batas minimal yang
ditetapkan Bank Indonesia. Saya
yakin masa depan Bank Riau Kepri
akan semakin baik,” papar Rusli.
Bank Syariah
Dirut Bank Riau Kepri Erzon, mengemukakan pihaknya telah menyusun beberapa program kerja dalam rangka mempererat keterkaitan
antara Provinsi Riau dan Kepri.
“Di antaranya dengan menyiapkan
pembentukan divisi syariah yang
mungkin saja akan dipusatkan di Kepri,” ujarnya.
Rusli berpendapat tidak tertutup
kemungkinan jika divisi syariah
Bank Riau Kepri akan dipusatkan di
salah satu kota di Kepri sehingga terjadi pemerataan dalam pengembangan bank ini ke depan.
Upah provinsi
perlu bedakan
UMKM-industri
Dia berharap pergantian logo dan
nama baru ini menjadikan kinerja
Bank Riau Kepri semakin baik tidak
saja dalam menghimpun dana tapi
juga dalam pembiayaan usaha produktif di tengah masyarakat.
Pada Maret tahun ini, Bank Pembangunan Daerah (BPD) se Sumatra,
termasuk BPD Riau (sebelum berganti jadi Bank Riau Kepri) sepakat untuk bersinergi dalam mendukung
program percepatan pembangunan
infrastruktur yang direkomendasikan
dalam Forum Gubernur Sumatra
akhir November tahun lalu.
Erzon menegaskan kesepakatan
untuk bersinergi itu menjadi dasar
pemikiran diselenggarakannya rapat
koordinasi BPD se-Sumatra.
Salah satu rekomendasi Forum Gubernur se-Sumatra adalah mempercepat pembangunan pembangkit
listrik di daerah yang masih krisis, jalan tol, jalur kereta api, pelabuhan,
dan transportasi udara, termasuk
juga wacana pembangunan jembatan
Selat Sunda dan Dumai—Malaka.
Menurut Erzon, pembangunan infrastruktur tersebut sifatnya strategis
dan juga padat modal sehingga
perlu riset lebih lanjut untuk melihat skala prioritas dan cost and benefit dari proyek tersebut. (suyono.
saputra@bisnis.co.id)
JAKARTA:
Pemprov
DKI Jakarta perlu memisahkan antara sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan sektor
industri dalam menetapkan standar upah minimum provinsi (UMP)
pada 2011 agar tidak menimbulkan masalah bagi
usaha tersebut.
Ketua Federasi Serikat
Pekerja Logam, Elektronik dan Mesin Indonesia
Hardjono mengatakan penetapan UMP yang tidak
mempertimbangkan kondisi sektor UMKM dapat
mengancam kelangsungan usaha tersebut yang
berdampak timbulnya pemutusan hubungan kerja.
“Berdasarkan perkembangan sektor UMKM dan
industri serta tingkat inflasi yang berkembang,
kami memprediksi kenaikan upah minimum
provinsi di DKI Jakarta
pada 2011 sebesar 7%,”
katanya kemarin.
Pemprov DKI sebelumnya berencana menaikkan UMKM tahun 2011
sebesar 5%-10% dari
yang berlaku sekarang sebesar Rp1.118.009 per
bulan menjadi sekitar
Rp1.173.909
hingga
Rp1.229.809 per bulan.
Menurut Hardjono, penetapan besaran kenaikan
UMP harus berdasarkan
peraturan perundangan
yang berlaku mencapai
sebesar 100% dari kebutuhan hidup layak (KHL)
sehingga untuk wilayah
Jakarta sekitar 7% dari
UMP DKI pada 2010 sebesar Rp1.118.009 per bulan.
Kenaikan UMP tersebut, lanjutnya, diharap-
kan tidak menitikberatkan bagi kelangsungan
hidup UMKM yang selama ini menyerap banyak
tenaga kerja dan menekan jumlah pengangguran yang manjadi masalah
di Indonesia.
Standar umum
Dia mengatakan Pemprov DKI dan pemerintah
daerah lain dalam menetapkan selain UMP yang
belum memisahkan antara standar upah pekerja
sektor UMKM dan industri, besaran standar juga
masih bersifat umum untuk semua status pekerja.
Sebab, lanjutnya, dalam menetapkan standar
UMP tersebut tidak lagi
dibedakan antara yang lajang dan yang sudah
berkeluarga.
“Padahal kebutuhan
hidup layak bagi pekerja
yang sudah berkeluarga
dan punya anak dengan
yang masih lajang jelas
berbeda,” katanya.
Kepala Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi
(Disnakertrans) DKI Jakarta Deded Sukendar sebelumnya mengatakan
Dewan Pengupahan Daerah DKI tengah membahas UMP DKI 2011 dengan menampung aspirasi dari serikat pekerja dan
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).
Pihak serikat buruh
menginginkan kenaikan
disesuaikan dengan KHL
sekarang sehingga kenaikannya mencapai 25%
dari UMP tahun ini, sedangkan pihak Apindo
menolak usulan itu karena KHL harus dikaitkan
dengan produktivitas setiap pekerja yang besarannya berbeda antara yang
satu dengan lainnya.
Belanja Pemprov Sumut baru terealisasi 40%
OLEH MASTER SIHOTANG
Bisnis Indonesia
MEDAN: Realisasi belanja Pemprov Sumatra Utara Tahun Anggaran (TA) 2010 baru terealisasi
40% dari RAPBD 2010 sebesar
Rp3,8 triliun sampai September
tahun ini.
“Belanja sebesar itu sudah jauh
lebih maju dibandingkan dengan
periode sama tahun anggaran
2009 hanya 25%,” ujar Sekretaris
Daerah Pemprov Sumut R. E.
Nainggolan kepada Bisnis, kemarin.
Menurut dia, sejak awal tahun
sejumlah satuan kerja perangkat
daerah (SKPD) di Sumut sudah
dibolehkan melakukan pengerjaaan fisik sebagian proyek yang
sifatnya mendesak.
Dengan demikian, tuturnya,
realisasi belanja bisa digenjot
sampai akhir tahun terealisasi
90% dari total anggaran 2010.
“Saya optimistis realisasi anggaran tahun ini bisa mencapai
90% dari total RAPBD Sumut. Itu
sudah bagus dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya
antara 70%-80%,” tuturnya.
Biasanya, kata dia, sejumlah
SKPD menggenjot proyek di
akhir tahun mulai September,
Oktober, dan November setiap
tahun. Agar belanja anggaran
tidak menumpuk di akhir tahun,
paparnya, sebagian SKPD sudah
ada yang melakukan tender proyek di awal tahun.
Nainggolan tidak menampik
bahwa realisasi belanja tidak bisa
digenjot semua pada awal tahun
karena pemasukan pendapatan
asli daerah (PAD) biasanya menumpuk pada bulan Juli dan
Agustus setiap tahun.
“Kalau ada proyek atau program yang dijalankan pada awal
tahun dananya bersumber dari sisa anggaran proyek [Silpa]. Jadi,
Silpa salah satu pendorong dimulainya proram di daerah ini,”
tuturnya.
Birokrasi berbelit
Sementara itu, Wakil Ketua
DPRD Sumut Chaidir Ritonga
mengatakan rendahnya daya serap anggaran di Sumut terkait dengan mental pejabat dan birokrasi yang masih belum tersentuh reformasi di daerah ini.
Pameo, kalau bisa dipersulit
mengapa dipermudah, menurut
dia, masih melekat kuat di lingkungan birokrasi, sehingga orientasi birokrasi masih berkutat apa
yang saya dapatkan kalau mempercepat sebuah program.
Dengan kata lain, menurut
Chaidir, birokrasi di daerah ini
belum mereformasi diri, sehingga
para pegawai negeri sipil masih
memanfaatkan kekuasaan mencari keuntungan pribadi.
Apabila ada alasan anggaran
belum cair hingga semester
II/2010, dan program tidak bisa
dijalankan, merupakan keanehan
dalam era reformasi ini.
“Penguasa di daerah ini harus
mereformasi birokrasi minimal
menciutkan SKPD yang tidak
perlu atau anggarannya di bawah
Rp10 miliar per tahun. Dengan
demikian birokrasi kecil, namun
pelayanan kepada masyarakat
semakin dapat ditingkatkan.”

Similar documents

Esia malah caplok Flexi

Esia malah caplok Flexi MENCAPAI Rp21 TRILIUN: Direktur Utama Perum Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) Nahid Hudaya menjawab pertanyaan wartawan dalam sebuah acara di Jakarta, belum lama ini. Total kredit yang dijamin P...

More information

Kupon obligasi terangkat

Kupon obligasi terangkat pemodal global masih menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi. Perlu dicatat, 30% investasi global masuk ke surat utang.” Saat ini, lanjutnya, negara dengan mesin pertumbuhan ekonomi yang terj...

More information