Kupon obligasi terangkat
Transcription
Kupon obligasi terangkat
REDAKSI (021) 57901023 (021) 70642362 MARKETING Iklan: (021) 70643688 Sirkulasi: 0811887123 SELASA, 1 FEBRUARI 2011 R E F E R E N S I B I S N I S T E R P E R C AYA TAHUN XXVI No. 8627 TERBIT 28 Halaman www.bisnis.com INDEKS SAHAM JBA-25 IHSG 31 Januari 2011 IHSG 3,409.17 ▼ 78.44 (2.25%) BISNIS-27 292.05 ▼ 8.96 (2.98%) Hang Seng 23,447.34 ▼ 169.68 (0.72%) KLSE 1,519.94 ▼ 1.95 (0.13%) Nikkei 10,237.92 ▼ 122.42 (1.18%) STI 3,179.72 ▼ 49.97 (1.55%) DJIA*) 11,823.70 ▼ 166.13 (1.39%) FTSE*) 5,881.37 ▼ 83.71 (1.40%) *) Posisi 28 Januari 2011 KURS TENGAH VALAS Euro/Rp US$/Rp 31 Januari 2011 29.055,69 28.808,38 3.433,91 LQ45 3.409,17 BISNIS-27 597,85 603,22 292,05 294,08 25/01 26/01 27/01 28/01 31/01 EUR 12,319.39 ▼ 61.76 (0.50%) GBP 14,359.55 ▲ 4.42 (0.03%) HKD 1,162.10 ▲ 2.27 (0.20%) JPY (100) 11,035.78 ▲ 111.26 (1.02%) SGD 7,046.21 ▼ 4.48 (0.06%) USD 9,057.00 ▲ 23.00 (0.26%) AUD 8,982.31 ▲ 45.30 (0.51%) THB 290.53 ▼ 1.10 (0.38%) 12.319,39 12.339,79 9.057,00 9.052,00 25/01 26/01 27/01 28/01 31/01 Kurs Bea Masuk 31 Jan.— 6 Feb. 2011, Rp9.041,00/US$ Kupon obligasi terangkat BI siapkan seluruh instrumen untuk kendalikan inflasi OLEH IRVIN AVRIANO A. Bisnis Indonesia BISNIS/RAHMATULLAH MENINGKATKAN PELAYANAN: Chief Technology dan Services Officer HSBC Indonesia Jeffrey Cheung mendengarkan pertanyaan dalam sebuah acara di Jakarta, belum lama ini. Dalam kesempatan yang lain Jeffrey Cheung mengatakan HSBC tidak berencana menambah cabang pada tahun ini, namun pihaknya akan melakukan konversi cabang untuk meningkatkan layanan. Perluas jaringan Hal. 4 NAVIGASI Krisis Mesir: Aksi protes antipemerintah di Mesir dan sejumlah negara Afrika Utara bisa menambah tekanan inflasi. (Hal. 3) Inflasi diprediksi stabil: Meski pada bulan pertama tahun ini harga bahan pangan merayap naik, realisasi inflasi pada Januari diprediksi stabil dan lebih rendah dari 1%. (Hal. 2) Pembiayaan perumahan: Total komitmen pembiayaan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah meroket 352,38%. (Hal. 7) Pencabutan capping: Kalangan pengusaha TAJUK Reorganisasi dan revitalisasi Apindo yang dilakukan kemarin diharapkan mampu melahirkan energi dan harapan baru di mana pemerintah mau mendengarkan aspirasi kalangan dunia usaha di Tanah Air. (Hal. 11) mendesak PLN menunda pencabutan batas kenaikan tagihan listrik (capping) 18%. (Hal. 8) 10 Model terlaris: Sepuluh model mobil dengan penjualan terbanyak pada 2010 menguasai lebih separuh dari total pasar mobil. (Hal. 9) Kinerja Telkomsel: Telkom akan merombak jajaran direksi Telkomsel, menyusul penurunan kinerja sepanjang 2010. (Hal. f1) GMF tunda masuk bursa: PT Garuda Main- tenance Facility (GMF) Aero Asia menunda rencana melepas saham perdana. (Hal. f2) Swasta minta jaminan: Pengelola jalan tol mendesak pemerintah memberikan jaminan trafik lalu lintas harian rata-rata. (Hal. i1) Pabrik dapat jatah gas: Pemerintah mengalokasikan pasokan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan bahan baku tiga proyek pabrik pupuk. (Hal. i2) Operator lirik LTE: Sebagian operator code division multiple access (CDMA) di Indonesia mengisyaratkan akan mengadopsi teknologi long term evolution (LTE). (Hal. i3) Pacific ramaikan segmen full service: Pacific Royale Airways, maskapai patungan pengusaha Indonesia-India, ditargetkan bisa beroperasi paling lambat akhir tahun ini untuk bersaing. (Hal. i4) Eceran: Rp5.900 E-MAIL: redaksi@bisnis.co.id iklan@bisnis.co.id sirkulasi@bisnis.co.id JAKARTA: Ekspektasi inflasi yang membubung memaksa manajemen dan penjamin emisi obligasi PT Bank Jabar Banten Tbk mengerek kuponnya ke level yang lebih tinggi. Sebagian korporasi lain merespons situasi itu dengan menunda emisi. Informasi yang dihimpun Bisnis dari pelaku pasar obligasi awal pekan ini menyebutkan Bank Jabar sudah menaikkan kupon (bunga) obligasi VII/ 2011 (tranche A) ke 9,2%. Angka baru ini lebih tinggi dari kisaran awal yang ditetapkan pada masa penawaran, 7,44%-8,44%. Sementara itu, untuk kupon tranche B yang bertenor 5 tahun ditetapkan 10.2%, juga lebih tinggi dari tingkat kupon di kisaran awalnya, 7,89%-8,89%. Adapun, untuk tranche C yang bertenor 7 tahun ditetapkan 10,4% dari kisaran awal 8,45%-9,46%. Tiga orang pelaku pasar obligasi mengatakan meski tingkat kupon obligasi dengan wali amanat PT Bank Mega Tbk itu dinaikkan, ukuran dan tenor obligasi Bank Jabar tidak berubah dari sejak awal dirumuskan, tetap 3 tahun dan Rp2 triliun. Dihubungi terpisah, Direktur PT Trimegah Securities Tbk Karman Pamurahardjo, salah satu penjamin pelaksana emisi obligasi Bank Jabar selain PT Bahana Securities, mengonfirmasi kenaikan tingkat kupon tersebut. U ì n tuk jumlahnya masih sama atau tidak menurun atau meningkat, dengan jumlah komposisi per tranche Rp276 miliar untuk seri A, Rp601 miliar untuk seri B, dan Rp1,12 triliun untuk seri C,” ujarnya melalui layanan pesan singkat, kemarin. Karman menjelaskan penetapan kupon lebih tinggi dari kisaran awal itu didorong naiknya imbal hasil (yield) surat utang negara dalam 3 pekan terakhir yang menekan harganya di pasar sekunder. Yield SUN adalah acuan penetapan kupon obligasi korporasi plus premium. Dia menambahkan kenaikan yield yang juga berarti penurunan harga surat utang negara itu juga sempat membuat investor memin- ta selisih dan premium untuk turunnya harga dan naiknya volatilitas yield di pasar sekunder. Harga SUN yang terkoreksi di pasar sekunder tecermin dari penurunan indeks harga SUN Perhimpunan Pedagang Surat Utang Negara (Himdasun) sebesar 10% sepanjang tahun berjalan, dari 108,47 per 4 Januari menjadi 97,57 per 31 Januari. Dalam periode itu, indeks harga saham gabungan juga tergerus 7,95% ke 3.409,17. Kelesuan ini dipicu a.l. laju inflasi 2010 sebesar 6,96%, jauh di atas target APBN-P 2010 yaitu 5,3% dan pulihnya perekonomian Amerika Serikat, yang mendorong kembalinya dana di emerging market. Kepala Divisi Fixed Income PT Anugerah Securindo Indah Ramdhan Ario Maruto menilai kenaikan kupon obligasi Bank Jabar itu masih dalam kisaran wajar, sehingga pasar masih memiliki kekuatan menyerapnya. “Memang ini faktornya situasi pasar. Tapi saya kira target issued [jumlah penerbitan obligasi] itu akan terpenuhi,” katanya. Di tempat terpisah, Direktur Keuangan PT Bank Bukopin Tbk Tri Joko Prihanto mengatakan rencana emisi obligasi subordinasi (subdebt) semester I 2011 kemungkinan diundur apabila tingkat imbal hasil obligasi korporasi masih relatif tinggi. Dalam catatan Bisnis, keputusan Bukopin membuka opsi untuk menunda penerbitan obligasi awal tahun ini juga dilakukan oleh PT Semen Gresik Tbk. Produsen semen terbesar nasional itu menunda emisi obligasinya sebesar US$300-US$500 juta, untuk mencari momentum pasar yang lebih baik. Bukopin menurut rencana akan menerbitkan subdebt senilai Rp750 miliar hingga Rp1 triliun dengan tenor di atas 5 tahun tanpa call option. “Perkembangan indeks harga SUN tentu jadi pertimbangan kami. Kalau pasar sedang tidak menarik, mungkin kami tunda,” katanya. Tri Joko menekankan untuk menambah modal dan menunjang ekspansi kredit, Bukopin hanya bisa mengandalkan dari emisi obligasi. Pasalnya, langkah mencari modal melalui mekanisme penawaran umum terbatas (rights issue) sudah dilakukan. Hampir mirip dengan Bukopin, manajemen PT Bank Rakyat Indonesia Tbk kemungkinan besar juga tidak akan menerbitkan subdebt senilai Rp3 triliun pada semester I/2011. “Kami masih opti- Pergerakan indeks harga surat utang negara 97,57 Tertinggi pada 14 Okt. Terendah pada 21 Jan. Rata-rata 110,72 95,31 105,65 Pergerakan IHSG Tertinggi pada 09 Des. 3.786,1 Terendah pada 03 Agt. 2.973,66 Rata-rata 3.484,10 31 Agt. 30 Sep. 3.409,17 29 Okt. 30 Nov. 30 Des. 31 Jan. 2011 Rencana penerbitan obligasi tahun ini Calon emiten Nilai (Rp miliar) Bank Nagari II* 700 Danareksa II* 500 SAN Finance II* 600 Bank Jabar Banten VII* 2.000 Astra Sedaya Finance XII 1.500 WOM Finance IV 1.500 BCA Finance IV 1.000 Verena Multi Finance I 500 Mandiri Tunas Finance 600 SMF IV 500—800 Bank Riau Kepri 500 Bank DKI VI 750—1.000 Bhakti Finance III 250 BPD Aceh II 500—1.000 FIF XI 2.000 Adira Dinamika V 1.000—2.000 BPD Sumut 600 Sumber: Bloomberg, diolah *) sudah terbit **) ditunda mistis pasar uang akan membaik,” kata Direktur Keuangan BRI Ahmad Baiquni. Mulai stabil Di tempat terpisah, Fund Manager PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen Angky Hendra menilai pasar surat utang negara kini lebih realistis karena permintaan dan penawaran (bid- offer) tidak berselisih terlalu jauh dengan volume perdagangan yang semakin bertambah. “Kalau dulu kondisinya bid-offer dalam jumlah kecil, jadi membentuk harga yang relatif ekstrem dari hari biasa. Jadi, pasar lebih volatil, padahal volume perdagangan kecil jadi harga yang terjadi semu,” katanya. Tren tersebut juga tecermin dari kondisi indeks harga Himdasun yang menunjukkan potensi penguatan sejak menyentuh level terendah per 21 Januari, hingga bergerak ke 97,91 per 27 Januari. Kemarin, indeks harga itu melemah tipis ke 97,57. Direktur Pengembangan Bisnis Legg Mason Asset Management Calon emiten Nilai (Rp miliar) BPD Sulsel 500 BPD Bengkulu 300 BPD Papua 500 BPD NTB 300 PLN 3.000 Bank Mega Syariah I 300 Kresna Graha Sekurindo II 200 Bank Jatim 500 Bukopin 500 Pegadaian 2.000 BRI 2000 Bank Mega Syariah 500 Tifa Finance 200 Bakrie & Brothers $150 juta SMGR** $300 juta—500 juta Bakrie Plantations $200 juta Indosat $800 juta BISNIS/ADI PURDIYANTO Singapore Pte Ltd Evan Lim mengatakan meski dibayangi inflasi tinggi dan tudingan Bank Indonesia (BI) terlambat menaikkan BI Rate, pemodal global masih meminati pasar obligasi nasional. “Meski posisi BI terhitung di ‘belakang kurva,’ secara umum pemodal global masih menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi. Perlu dicatat, 30% investasi global masuk ke surat utang.” Saat ini, lanjutnya, negara dengan mesin pertumbuhan ekonomi yang terjaga-lah yang menjadi tujuan investasi pemodal global. Dia juga meyakini kawasan Asia Pasifik tak terpengaruh krisis politik di kawasan Timur Tengah. Pasalnya, China dan India yang menjadi acuan kawasan, masih relatif aman. Karena itu, Lim yakin pasar modal Indonesia akan tetap tumbuh, dengan catatan inflasi dapat terus terkendali. Ekonom Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya A. Prasetyantoko menilai fenomena inflasi tahun lalu yang mendekati level 7% belum efektif diatasi dengan instrumen moneter. Alasannya, dua faktor utama pemicu inflasi tersebut adalah harga pangan dan harga energi, dan bukan karena gejala moneter yakni likuiditas yang berlebih. “Jika persoalannya likuiditas, barulah BI Rate perlu dinaikkan. Namun untuk saat ini, kebijakan fiskal seharusnya cukup untuk mengatasi inflasi tersebut seperti misalnya pembebasan bea masuk impor bahan pangan,” jelasnya. Inflasi, lanjutnya, berpotensi kembali melonjak pada April ketika kendaraan pribadi dilarang mengonsumsi premium. Demikian pula risiko kenaikan harga komoditas dunia yang juga perlu dicermati dampak inflatoarnya. Secara fundamental, Prasetyantoko menilai struktur industri di Indonesia saat ini masih rentan karena bergantung pada ekspor komoditas dan bahan mentah, dan kurang diimbangi dengan pertumbuhan industri manufaktur. “Ini menimbulkan crowding out effect, terlalu banyak perusahaan yang operasinya bergantung pada sumber daya alam. Malaysia, misalnya, telah berhasil mengimbangkan antara industri berbasis SDA dengan sektor manufaktur.” Menanggapi ini, Deputi Gubernur BI Hartadi A. Sarwono mengatakan tekanan inflasi ke depan masih tinggi sehingga bank sentral menyiapkan sejumlah instrumen termasuk kenaikan suku bunga acuan untuk meredam gejolak tersebut. “Tekanan inflasi ke depan masih tinggi sehingga BI harus menyiapkan semua instrumen kebijakan termasuk BI Rate.” Bank sentral saat ini masih menunggu assessment yang lengkap untuk dijadikan bahan Rapat Dewan Gubernur (RDG) pekan ini apakah BI Rate sudah saatnya dinaikkan atau belum. Rencananya rapat digelar 4 Februari. Selain itu, lanjutnya, koordinasi dengan pemangku kebijakan lain, pemerintah, juga terus dilakukan mengingat faktor penyebab lonjakan inflasi lebih banyak akibat kekurangan suplai, khususnya bahan pangan. Akhir tahun lalu, bank sentral mengeluarkan ketentuan penaikan setoran giro minimum simpanan rupiah perbankan yang efektif menyerap likuiditas hingga Rp50 triliun. Dalam waktu dekat, giro wajib minimum untuk simpanan valuta asing juga dinaikkan dan diprediksi menyerap likuiditas hingga Rp23 triliun.(20/ HENDRI T. ASWORO/ARIF GUNAWAN S.) (irvin.avriano@ bisnis.co.id) Apindo mereformasi diri OLEH SITI MUNAWAROH & MARTIN SIHOMBING Wartawan Bisnis Indonesia A rus semangat perubahan akhirnya menerpa organisasi para pengusaha di Tanah Air. Dipicu oleh sejumlah fakta yang kian memperihatinkan, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) direformasi dan lebih ekspansif guna membangun platform perekonomian nasional demi terwujudnya cita-cita Indonesia Incorporated. Tak tanggung-tanggung, bukan hanya sekitar 55 wajah baru masuk dalam kepengurusan ‘anyar’, tetapi beberapa di antaranya pengusaha yang sudah memiliki reputasi dan nama besar. Reformasi, yang dilakukan tepat pada HUT ke-59 Apindo, berupa reorganisasi dan penyempurnaan struktur dewan pengurus nasional untuk masa bakti 2008-2013 dan pelantikannya disaksikan oleh Wakil Presiden Budionom a.l. memasukkan sejumlah pengusaha besar Aksa Mahmud (Bosowa Corporation), Peter Sondakh (Rajawali Cor- BISNIS/ENDANG MUCHTAR Wapres Budiono (kanan) dan mantan Wapres Jusuf Kalla (kedua kiri) seusai pelantikan pengurus DPP Apindo kemarin. poration), Projogo Pangestu (Barito Pacific Timber), Eddy Sariatmaja (SCTV), Robert Budi Hartono (Djarum), Sukanto Tanoto (Raja Garuda Mas Indonesia), semua di dewan penasihat. Sementara itu, di dewan pengurus harian, kini a.l. bercokol nama-nama Benny Soetrisno (Apac Inti Corpora), Erwin Aksa (Bosowa Corporation), Fransiscus Welirang (Indofood Sukses Makmur Tbk), Johhny Darmawan (Astra International Tbk), Rachmat Gobel (Panasonic Gobel Indonesia) (foto kiri), Soebronto Laras (Indomobil Suzuki International), Sudhamek (Garuda Food), Theodore P. Rachmat (Triputra Investindo Arya), Trihatma K. Haliman (Agung Podomoro Group), Solihin J. Kalla (Kalla Group). “Cita-cita Indonesia Incorporated sudah waktunya untuk dilaksanakan. Kalau pada zaman Presiden Soeharto, pemerintah menjadi lokomotif pembangunan. Setelah reformasi, saya melihat pembangunan 10 tahun atau setidaknya 5 tahun terakhir ini adalah pengusaha,” ujar Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi (foto kedua kanan) pada pelantikan pengurus baru di Jakarta kemarin. Bukan hanya itu, organisasi itu memperluas ruang lingkup peran. Tidak hanya di bidang ketenagakerjaan, tetapi mencakup kompetensi perekonomian nasional di semua sektor. ‘Gerakan’ Apindo diduga tidak terlepas dari fakta situasi terbaru. Di mana Apindo meragukan keseriusan pemerintah dalam menciptakan iklim usaha yang baik, yang masih menghambat dunia usaha, termasuk infrastruktur. Dia menegaskan para pelaku usaha menginginkan adanya kepastian hukum dan pemerintah diharapkan memberikan hal tersebut. “Dasar hukum tidak pernah diperbaiki, banyak undang-undang yang over lapping. Terkadang kita percaya dan tidak percaya dengan omongan pemerintah,” tuturnya. Karena itu, tukas Sofjan, tidak ada jalan lain bagi Indonesia, selain menghimpun sinergi seluruh komponen sosial-ekonomis bangsa untuk membangun platform perekonomian nasional yang tangguh dan berkesinambungan demi terwujudnya citacita Indonesia Incorporated. (13/18) (siti.munawaroh@bisnis.co.id/ martin.sihombing@bisnis.co.id) MAKROEKONOMI 2 Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011 DINAMIKA Basis ekonomi NTT diperkuat JAKARTA: Pemerintah berjanji akan memperkuat basis perekonomian di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan harapan dapat menekan tingkat kemiskinan yang masih tinggi di daerah itu. Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan tingkat pengangguran di NTT sudah di bawah rata-rata nasional, tetapi tingkat kemiskinan di daerah tersebut masih tinggi. “Jadi ini harus segera kami atasi. Anggaran ke NTT dari APBN 2011 sebesar Rp6,6 triliun, tetapi kami memerlukan fokus pembangunan NTT. Kami arahkan terhadap lima sektor yang akan diperkuat,” katanya seusai rapat koordinasi dengan sejumlah menteri terkait dengan pembangunan di provinsi tersebut di Jakarta, kemarin. (BISNIS/14) Kurs bea masuk Rp9.041/US$ BISNIS INDONESIA JAKARTA: Kurs rupiah sebagai dasar pelunasan bea masuk yang berlaku untuk periode 31 Januari – 6 Februari 2011 ditetapkan sebesar Rp9.041/US$ atau menguat dibandingkan dengan pekan sebelumnya Rp9.063,40/US$. Penetapan kurs rupiah ini berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 41/KM.01/ 2011 tertanggal 31 Januari 2011 dan berlaku sebagai dasar pelunasan bea masuk, pajak pertambahan nilai barang dan jasa, pajak penjualan atas barang mewah, pajak ekspor, dan pajak penghasilan. (LUZ) Kurs bea masuk 31 Jan.—6 Feb. 2011 Mata uang 31 Jan.—6 Feb. Dolar AS Dolar Australia Dolar Brunei Dolar Kanada Yuan China Kroner Denmark Euro Dolar Hong Kong Rupee India Poundsterling Inggris Yen Jepang (100) Won Korea Dinar Kuwait Ringgit Malaysia Kyat Myanmar Kroner Norwegia Rupee Pakistan Peso Filipina Riyal Saudi Arabia Dolar Selandia Baru Dolar Singapura Rupee Sri Lanka Kroner Swedia Franc Swiss Baht Thailand 9.041,00 8.994,35 7.062,07 9.087,71 1.373,07 1.661,00 12.380,56 1.160,53 198,05 14.384,59 10.956,40 8,09 32.307,17 2.960,40 1.408,26 1.563,29 105,25 203,91 2.410,77 6.958,50 7.063,72 81,50 1.392,86 9.567,60 292,55 24—30 Jan (-/+) 9.063,40 -22,40 9.002,13 -7,78 7.047,31 14,76 9.121,60 -33,89 1.375,76 -2,69 1.632,19 28,81 12.162,18 218,38 1.164,90 -4,37 199,26 -1,21 14.435,46 -50,87 10.964,41 -8,01 8,11 -0,02 32.294,32 12,85 2.963,43 -3,03 1.411,74 -3,48 1.548,83 14,46 105,75 -0,50 203,90 0,01 2.416,81 -6,04 6.931,87 26,63 7.049,17 14,55 81,71 -0,21 1.360,36 32,50 9.405,97 161,63 297,41 -4,28 Sumber: Kementerian Keuangan PEMBANGUNAN NTT: Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyampaikan pendapatnya didampingi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida S. Alisjahbana di sela-sela rapat koordinasi di Jakarta, kemarin. Rapat tersebut antara lain membahas laporan tim teknis untuk persiapan kunjungan Presiden ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 8-9 Februari. BISNIS/KELIK TARYONO Inflasi bulan ini diprediksi stabil Penduduk ‘rentan’ miskin mencapai 29,38 juta jiwa OLEH ACHMAD ARIS Bisnis Indonesia JAKARTA: Meski pada bulan pertama tahun ini harga sejumlah bahan pangan merayap naik akibat perubahan cuaca yang ekstrem, realisasi inflasi pada Januari diprediksi stabil dan lebih rendah dari 1%. 60,0 Ekonom Mandiri Sekuritas Destry Damayanti mengatakan data perkembangan harga kebutuhan bahan pangan yang dimonitor sejauh ini tidak menunjukkan kenaikan yang signifikan, sehingga diperkirakan laju inflasi bulan ini akan relatif stabil. “Harga emas juga turun pada bulan ini. Jadi prediksinya 0,57% month-to-month, sehingga inflasi year-on-year sekitar 6,67%,” katanya di Jakarta, kemarin. Faktor harga bahan pangan, jelasnya, masih akan menjadi pendorong utama inflasi bulan ini di samping juga penyesuaian 0,0 49,5 48,0 50,0 40,0 Harga pangan 39,3 38,7 37,9 38,4 37,3 37,2 36,1 35,1 35,0 34,0 24,2 23,4 30,0 20,0 akan besar ditambah lagi faktor harga pangan yang melonjak akibat cuaca ekstrem,” ujar pejabat Kementerian PPN/Bappenas itu. Perkembangan jumlah dan persentase penduduk miskin 1996 - 2010 17,5 32,5 31,0 19,1 18,4 18,2 17,4 16,7 16,0 17,8 16,6 15,4 14,2 13,3 10,0 1996 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Jumlah penduduk miskin 2007 2008 2009 2010 % penduduk miskin Sumber: BPS-RI harga di sektor ritel. Dia mengingatkan puncak kenaikan indeks harga konsumen pada tahun ini justru terjadi pada Mei-Juni. Menurut dia, pada akhir paruh pertama tahun ini dampak pembatasan BBM mulai terasa. “Jadi Februari-April inflasi relatif stabil.” Namun, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan beberapa waktu lalu sempat mengkhawatirkan kemungkin- 2006 BISNIS/ILHAM NESABANA kan inflasi pada Januari menyentuh level 1% akibat lonjakan harga cabai dan beras. Salah satu pejabat di Kementerian PPN/Bappenas yang enggan disebut identitasnya mengamini proyeksi Rusman tersebut. Bahkan, menurutnya, kemungkinan besar laju inflasi pada bulan ini akan berpotensi lebih besar dibandingkan dengan proyeksi Rusman. “Secara siklus, inflasi Januari Lonjakan harga pangan akibat cuaca ekstrem memaksa sejumlah negara yang dikenal sebagai pengekspor sejumlah komoditas kini memilih mengamankan ketahanan pangannya. Penguatan nilai kontrak komoditas di pasar luar negeri juga mengerek naik harga di dalam negeri. Kekhawatiran itu menjadi salah satu pendorong kelanjutan kebijakan pembebasan bea masuk 57 komoditas pangan. Pemerintah berharap kebijakan itu dapat memperbaiki daya beli masyarakat dan memitigasi ancaman inflasi, sekaligus menghindari peningkatan jumlah penduduk miskin. Meski demikian, Rusman pada akhir pekan lalu mengatakan tingginya inflasi belum tentu menambah penduduk miskin. “Harga boleh melambung tinggi tapi kalau pemerintahnya berjaya efektif bisa mengisolasi orangorang yang hampir mendekati miskin ini, boleh jadi kemiskinan Pemerintah diminta cari sumber penerimaan baru OLEH ACHMAD ARIS Bisnis Indonesia BISNIS/KELIK TARYONO EKONOMI INDONESIA: Ekonom Aviliani (kiri) menyampaikan makalahnya mengenai Proyeksi Ekonomi Indonesia dan Prospek Industri Reksadana didampingi Pjs Dirut PT Jisawi Finas Sunggul Situmorang di sela-sela Investor Gathering di Jakarta, kemarin. JAKARTA: Komisi XI DPR meminta pemerintah untuk mulai mencari alternatif sumber penerimaan baru untuk mengompensasi hilangnya penerimaan pajak akibat pemberlakuan kebijakan pembebasan bea masuk dan tax holiday. Permintaan DPR itu dilatarbelakangi penerbitan kebijakan pembebasan bea masuk 57 komoditas pangan sebagai upaya mengendalikan harga dan tax holiday guna menarik investasi baru. Wakil Ketua Komisi XI DPR Achsanul Qosasih mengatakan meski besaran potensi penerimaan yang hilang tidak terlalu besar, pemerintah harus tetap mencari sumber penerimaan baru untuk menutup lubang dalam pendanaan APBN tersebut. “Tergerusnya potensi penerimaan perpajakan harus diantisipasi sejak awal,” katanya di Jakarta, kemarin. Menurut dia, terdapat beberapa alternatif penerimaan yang bisa dioptimalkan oleh pemerintah a.l. me- maksimalkan setoran dividen BUMN yang total asetnya mencapai Rp2.580 triliun atau sekitar 40% dari produk domestik bruto (PDB). Achasanul melanjutkan risiko kehilangan penerimaan juga bisa ditutup melalui penerimaan negara bukan pajak (PNBP) seperti royalti pertambangan dan dividen perusahaan BUMN tambang yang selama ini bermitra dengan perusahaan asing. “Ini nilainya cukup besar.” Selain itu, Wakil Ketua Komisi XI DPR juga menunjuk Ditjen Pajak yang semestinya bisa memanfaatkan potensi penerimaan dari pajak penghasilan (PPh) dan pajak pertambahan nilai (PPN) yang belum tergali. Tahun lalu, penerimaan negara dari pajak nonmigas tidak sesuai dengan target dalam APBN Perubahan 2010. Pemerintah menilai kenaikan pengembalian penerimaan pajak (restitusi) yang mencapai Rp40 triliun menjadi penyebab utama melesetnya target tersebut. Kementerian Keuangan melaporkan realisasi pendapatan negara dan hibah pada 2010 mencapai Rp1.014 triliun atau 102,2% dari target APBN Perubahan. Pencapaian tersebut tercipta karena hampir seluruh jenis penerimaan perpajakan dan nonpajak melampaui target, kecuali penerimaan pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan barang mewah (PPnBM), serta pajak penghasilan (PPh) nonmigas. Selain risiko tersebut, pemerintah juga mesti bekerja keras memenuhi pendanaan pembangunan tahun ini menyusul sejumlah kebijakan untuk melindungi daya beli masyarakat dari tekanan inflasi dan menaikkan daya tarik investasi di Tanah Air. Upaya menjaga daya beli masyarakat dan meminimalkan risiko lonjakan inflasi akibat peningkatan harga pangan di pasar internasional dan cuaca ekstrem yang mengganggu pertanian di antaranya dilancarkan melalui perpanjangan pembebasan bea masuk atas impor sejumlah bahan pangan dengan menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan No. 13/ PMK.011/2011. ‘Penyesuaian gaji 8.000 pejabat justru menghemat anggaran’ BISNIS INDONESIA JAKARTA: Kementerian Keuangan mengklaim penyesuaian gaji sekitar 8.000 pejabat negara tahun ini justru menghemat anggaran negara dibandingkan dengan kebijakan pemberian gaji yang berlangsung selama ini. Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan penyesuaian gaji tersebut menyebabkan beberapa pejabat menerima peningkatan pendapatan dan sejumlah pejabat mengalami penurunan penerimaan. Penyesuaian gaji itu, kata Menkeu, didasarkan kepada nilai, tanggung jawab dan risiko dari pekerjaan yang disandang pejabat negara tersebut. “Dampak penyesuaian gaji atau remunerasi pejabat negara yang 8.000 orang itu lebih hemat dibandingkan apa yang sekarang ini berjalan,” katanya ketika ditemui seusai rapat koordinasi terkait dengan perkuatan basis perekonomian Provinsi Nusa Tenggara Timur di Jakarta, kemarin. Meski demikian, Agus belum mengestimasikan berapa penghematan yang didapat dari kebijakan itu. Kemenkeu memanfaatkan penyesuaian pendapatan pejabat itu untuk menata kembali gaji pokok dan tunjangan yang melekat di masing-masing pejabat negara. Pasalnya, menurut Menkeu, ada beberapa pejabat negara yang dinilai menerima tunjangan-tunjangan yang berlebihan. “Tunjangan-tunjangan yang berlebihan ini akan ditata supaya nanti di legislatif, yudikatif, dan eksekutif lebih selaras. Penyesuaian ini termasuk Mahkamah Agung, ketua Pengadilan Tinggi, Pengadilan Agama, nanti akan dikalibrasikan dengan eksekutif seperti presiden, wapres, menteri hingga ke wakil bupati. Juga termasuk ketua MPR, DPR sampai anggota DPR,” ujar Agus. Dia melanjutkan penyesuaian gaji didasarkan tingkatan pekerjaan, misalnya, gubernur suatu provinsi yang memiliki lingkup kerja yang lebih besar akan diberikan grade yang lebih tinggi dan itu dijadikan basis untuk memberikan remunerasi yang lebih baik. “Kalau ada bupati yang tugasnya kecil sekali, masa dia dapat [gaji] sama? Atau di Pengadilan Negeri, misalnya, antara yang di PN Jakpus dibandingkan dengan PN di mana gitu, kan beda. Jadi itu maksud saya, karena dia punya job grade yang lebih tinggi, dia bisa menerima (gaji) yang lebih tinggi,” katanya. Gaji presiden Agus menegaskan penyesuaian gaji tahun ini akan dimulai dari pejabat negara yang memiliki level tertinggi yakni dimulai dari presiden. Dia mengklaim rencana itu sebenarnya sudah ada sejak 3 tahun yang lalu dan merupakan bagian dari program reformasi birokrasi. ”Saya harus meyakinkan presiden bahwa saya nggak mungkin mendukung gaji pejabat di daerah naik, kalau seandainya job grade yang paling tinggi saja tidak sesuai. Nanti kalau presiden tidak mau menerima gaji- nya, bisa saja, tapi saya nggak menyarankan,” katanya. Menurut dia, gaji presiden saat ini sebesar Rp62 juta per bulan masih lebih rendah jika dibandingkan dengan direksi-direksi BUMN atau gubernur Bank Indonesia. ”Bahkan pejabat negara lainnya yang sebenarnya job grade-nya di bawah presiden, banyak yang menerima take home pay lebih besar dari gaji presiden.” Agus mengatakan prioritas kebijakan itu adalah untuk memperbaiki remunerasi pejabat negara agar nanti bisa dihasilkan kualitas pekerjaan yang lebih baik. “Sekitar 8.000 pejabat negara ini kami harapkan bisa betulbetul menjalankan fungsi kenegaraan yang baik.” (14) tidak bertambah besar,” katanya. Jumlah penduduk hampir miskin atau penduduk yang hidup sedikit di atas garis kemiskinan di Indonesia, berdasarkan data BPS, pada saat ini mencapai 29,38 juta jiwa. BPS menyebutkan jumlah penduduk hampir miskin diperoleh dari selisih antara data penduduk miskin berdasarkan pendekatan makro dengan data penduduk miskin dengan pendekatan mikro. “Mereka tidak tergolong miskin tetapi sangat rentan terhadap kemiskinan,” tulis BPS dalam situs resminya. Data kemiskinan makro merupakan jumlah penduduk miskin yang dihitung berdasarkan data sampel dan bukan data sensus, sehingga hasilnya adalah estimasi. Sumber data yang digunakan adalah survei sosial ekonomi nasional (Susenas) yang pencacahannya dilakukan setiap Maret dengan jumlah sampel 68.000 rumah tangga. Berdasarkan metode ini, pada Maret 2010 BPS melaporkan jumlah penduduk miskin Rp31,02 juta (13,33% dari total penduduk). (achmad.aris@bisnis.co.id) Indonesia yakin sanggup atasi pembalikan modal BISNIS INDONESIA JAKARTA: Pemerintah dan Bank Indonesia meyakini kekuatan modal Indonesia relatif cukup untuk memitigasi terjadinya risiko pembalikan arus investasi (capital outflow). Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan modal Indonesia tersebut di antaranya besarnya cadangan devisa, kemampuan pemerintah melakukan beli balik surat utang negara, dan tersedianya opsi menggunakan dana galangan BUMN dalam rangka stabilisasi obligasi negara (Bond Stabilization Fund/BSF). Agus mengatakan jika ada risiko pembalikan arus modal karena investor memilih keluar dari Indonesia, Tanah Air sudah mempersiapkan diri dengan cadangan devisa yang saat ini mencapai US$96 miliar. “Tentunya [cadangan devisa] itu bisa digunakan atas diskresi pengelolaan BI. Sekitar 5 tahun lalu cadangan devisa kita US$50 miliar, sekarang US$96 miliar. Kalau bisa menggunakan US$20 miliar-US$30 miliar itu besar sekali,” katanya di Jakarta, kemarin. Dia melanjutkan pemerintah juga bisa menggunakan dana APBN untuk melakukan beli balik (buyback) obligasi negara. Stabilisasi melalui BSF, kata Menkeu, menunjukkan persiapan pemerintah untuk melakukan stabilisasi dalam kondisi terburuk. Agus menuturkan BSF bisa dilancarkan melalui tiga level. Dia menjelaskan BSF level pertama adalah di tingkat BUMN atau lembaga pemerintah. Level kedua didapatkan pada saat pene- rimaan negara lebih besar dari pengeluaran, sehingga selisihnya bisa digunakan sebagai BSF. “BSF level dua adalah selisih penerimaan negara dibandingkan pengeluaran yang ada surplus-surplus bulanan,” kata Menkeu. Adapun BSF level tiga dilakukan melalui koordinasi pemerintah dengan DPR untuk bisa menggunakan dana sisa anggaran lebih (SAL) dalam APBN. Namun, dia mengingatkan ketiga level BSF itu hanya digunakan pada saat Jakarta menghadapi risiko terburuk akibat pembalikan modal asing. Pemerintah, ujar Menkeu, tetap menempatkan upaya mempertahankan fundamental ekonomi yang kuat sebagai prioritas utama. “Utamanya pemerintah akan menjaga agar neraca pembayaran Indonesia baik, fiskal Indonesia sehat, sistem keuangan, perbankan sehat dan kondisi di sektor riil semakin kompetitif. Ini yang bisa membuat risiko pembalikan dana yang mendadak itu bisa lebih dikelola dengan baik,” katanya. Risiko pembalikan modal yang masuk ke pasar modal negara berkembang termasuk Tanah Air semakin mengancam setelah perekonomian negara maju terutama Amerika Serikat dan Eropa menunjukkan tren pemulihan ekonomi. Badan Kebijakan Fiskal (BKF) pada pekan lalu juga menyoroti pemulihan ekonomi AS dan tertahannya tingkat suku bunga Bank Indonesia sebagai beberapa pemicu keluarnya modal asing dalam beberapa waktu terakhir. (14) EKONOMI GLOBAL Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011 KANAL Ekonomi Filipina tumbuh 7,3% MANILA: Pertumbuhan ekonomi Filipina terakselerasi pada 2010 sebesar 7,3% seiring ekspansi belanja rumah tangga dan bisnis dengan laju tercepat. Badan Koordinasi Statistik Filipina mencatat produk domestik bruto (PDB) selama kuartal IV/2010 tumbuh sebesar 7,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year). Secara keseluruhan 2010, pertumbuhan PDB yang mencapai 7,3% adalah terbesar sejak 1976 ketika diktator Ferdinand Marcos menjadi presiden. (BLOOMBERG/DEA) Lowongan di Singapura naik SINGAPURA: Penciptaan lapangan kerja baru sektor swasta di Singapura selama kuartal IV/2010 mencapai tingkat pertumbuhan tertinggi dalam 3 kuartal karena kalangan korporasi banyak menambah pegawai menyambut perayaan akhir tahun. Berdasarkan estimasi Kementerian Ketenagakerjaan Singapura, ada 30.600 lapangan kerja baru yang terserap di perusahaan-perusahaan Negeri Singapura. Angka pengangguran pada periode 3 bulan yang berakhir Desember 2010 itu tercatat naik tipis dari 2,1% pada kuartal sebelumnya menjadi 2,2%. (BLOOMBERG/DEA) Krisis Mesir picu inflasi global Bursa saham Timur Tengah anjlok OLEH DEWI ASTUTI Bisnis Indonesia JAKARTA: Aksi protes antipemerintah di Mesir dan sejumlah negara Afrika Utara bisa menambah tekanan inflasi dan memicu bank sentral menempuh pengetatan lebih lanjut. Akibat kekhawatiran akan potensi guncangan ekonomi di Timur Tengah terkait kerusuhan sosial yang masih terjadi di Mesir, suku bunga di pasar uang negara berkembang telah meningkat pada laju tercepat sejak 2008. Bank-bank juga lebih memilih menyimpan dana. Mengacu pada ELMI + Indeks JPMorgan Chase & Co yang dikutip Bloomberg, imbal hasil surat utang bertenor pendek di negara emerging naik hingga 2,5% pada 28 Januari 2011 dari rekor rendah BLOOMBERG/ EDWIN TUYAY EKONOMI FILIPINA: Sejumlah pengunjung melintas dekat sebuah pameran komput- er yang diselenggarakan di sebuah pusat perbelanjaan di Manila, Filipina, kemarin. Perekonomian negara tersebut tumbuh melebihi prediksi analis pada kuartal terakhir tahun lalu. Kondisi tersebut memberikan ruang gerak kepada bank sentral untuk menaikkan suku bunga demi membatasi percepatan inflasi. ‘Kami hanya boleh membiayai ekspor dari AS’ BISNIS INDONESIA JAKARTA: Untuk membangkitkan ekonomi Amerika Serikat yang sempat terpuruk akibat krisis keuangan global 2008-2009, Presiden Barack Obama sejak Maret 2010 mencanangkan target ekspor naik dua kali lipat dan penciptaan 2 juta lapangan pekerjaan sebelum 2015. Bank Exim (Export-Import) AS menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pencapaian target tersebut, mengingat peranannya yang vital dari sisi pendanaan. Untuk mengetahui strategi bank federal AS berstatus independen ini, berikut petikan wawancara Bisnis dengan Diane G. Farrell, anggota Dewan Direksi Bank Exim AS, di sela-sela kunjungannya ke Jakarta pada pekan lalu: Bagaimana strategi dan kontribusi Bank Exim dalam mendukung pelipatgandaan ekspor AS? Selama 2 tahun fiskal terakhir, transaksi kami secara langsung meningkat sebanyak 20%. Pada [tahun fiskal] 2009, kami mengucurkan US$21 miliar dalam bentuk kredit baru, dan pada [tahun fiskal] tahun lalu kami menyumbang US$24,6 miliar. Jadi, kami meningkatkan pendanaan lebih dari US$3 miliar secara year-on-year. Dari sisi dana, kami punya kapasitas pembiayaan yang tak terbatas. Apakah rencana Obama untuk menunda belanja negara hingga US$400 miliar akan memengaruhi rencana pembiayaan Bank Exim? Kami bisa dibilang unik, berstatus badan federal tapi menghasilkan pendapatan melalui fee. Jadi kami tidak mengambil uang dari para pembayar pajak, malah kami mengembalikan uang ke Departemen Keuangan AS. Anggaran kami ditentukan oleh Kongres. Namun, mereka tidak membiayai kami karena kami mampu membiayai sendiri dari fee. Kami punya cadangan dana yang kami pakai yang berkaitan dengan transaksi yang kami sediakan sebagai sebuah bank. Kemudian, kami juga punya dana yang dapat diakses sebagai bagian dari anggaran kami, tapi budget kami masih harus disahkan oleh Kongres. Rencana penundaan belanja negara itu untuk pembekuan gaji pegawai pemerintah selama 2 tahun mendatang. Kami paham akan kebutuhan untuk memperketat anggaran, karena angka pengangguran di AS lebih dari 9%. Orang seperti kami [Bank Exim] dan para menteri di kabinet menghabiskan waktu di dalam dan luar negeri untuk menjangkau pebisnis untuk berdiskusi soal ekspor-impor dan pentingnya perdagangan. China adalah salah satu pasar ekspor potensial bagi AS dan juga mitra utama pembiayaan Bank EXIM. 3 AS sering mengkritik kebijakan yuan, tetapi Anda mengemban misi untuk mendorong daya saing produk Amerika. Bagaimana perspektif Anda untuk bisa menjembatani dua Diane G. Farrell kepentingan tersebut? Kami memang punya nota kesepahaman dengan Bank Exim China, dan secara paralel juga memberikan pembiayaan kepada India. Sebagai bagian dari proses yang berkaitan dengan isu revaluasi mata uang, komentar muncul dari pejabat AS dan China. Keputusan China dalam menghargai kurs yuan memberi keuntungan bagi pemanufaktur China. Pada saat yang sama, ketika AS membuat quantitative easing, Pemerintah China komplain bahwa kami memanipulasi kurs internasional. Saya rasa hal seperti itu debat sehat yang setiap saat akan padam dan muncul lagi. Namun, seperti terlihat dari kunjungan Presiden China Hu Jintao ke AS, saya rasa ada sejunlah peluang dengan kepentingan dan tujuan sama bahwa kami adalah dua ekonomi terbesar di dunia, kami punya tanggung jawab bersama untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas bersama. Ada target khusus yang ingin dicapai dalam neraca perdagangan AS-Indonesia melalui fasilitas pembiayaan bank Anda dengan 11 bank lokal RI? Meskipun nama kami Exim, kami tidak membiayai impor ke AS. Kami hanya boleh membiayai ekspor dari AS ke pembeli luar negeri. Ada banyak perusahaan AS di mana kami ikut terlibat [dari sisi pembiayaan] seperti di sektor migas, pembangkit listrik, peralatan kesehatan, transportasi misalnya Lion Air yang menjadi pelanggan favorit kami. Boeing juga. Garuda punya perjanjian leasing dengan Boeing dan kita juga terlibat. Di sektor lingkungan seperti energi terbarukan, kami telah menggelar sejumlah pertemuan geotermal pekan lalu termasuk dengan kementerian terkait termasuk pertemuan dengan banyak perusahaan komersial. Di sektor keamanan, contohnya untuk tujuan search and rescue, kami sudah berbicara dengan Basarnas, lalu keamanan pelabuhan udara dan laut. Kami berbicara dengan kementerian penerbangan sipil mengenai pembangunan bandara, pemadam kebakaran di bandara sehingga kami ikut bangun infrastruktur pendukung. Pewawancara: DEWI ASTUTI Bantuan AS ke Mesir didominasi dana militer Amerika Serikat telah memberikan bantuan kepada Mesir rata-rata US$ 1,8 miliar per tahun selama dekade terakhir, sebagian besar untuk militer. Total bantuan itu membuat Mesir menjadi penerima bantuan AS terbesar setelah Afghanistan, Pakistan dan Israel. 2,5 Bantuan AS ke Mesir (US$ miliar) 2,0 1.990 2.075 1.915 1.863 1.819 1.795 1.758 1.701 Bantuan militer: US$1.300 juta Bantuan ekonomi: US$250 juta 1,5 1,0 Bantuan AS (permintaan anggaran 2011) Afghanistan Pakistan Israel Mesir 0,5 0 1.500 1.550 2001 US$3,9 miliar US$3,1 miliar US$3,0 miliar US$1,5 miliar 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Sumber: U.S Department of State, IISS 1,74% pada 31 Desember 2010. Biaya pinjaman luar negeri juga melonjak hingga membuat spread imbal hasil pada surat utang negara berkembang dengan denominasi terhadap surat utang pemerintah AS (US Treasury) ke posisi tertinggi GRAPHICNEWS/MRP/ILHAM NESABANA dalam 4 bulan, yakni di angka 2,79%. Inflasi terakselerasi di tujuh dari 10 negara berkembang utama setelah harga makanan, kapas dan minyak mentah melonjak dan mendorong naik indeks komoditas S&P GSCI ke level ter- tinggi sejak September 2008. “Kalau saya lihat, isunya lebih kepada inflasi yang akan berakibat terhadap tight money policy. Kondisi ini biasanya akan kontraproduktif dengan pertumbuhan ekonomi,” kata ekonom PT. BNI Tbk Rosady T.A. Montol kemarin. Harga minyak naik 4,3% di perdagangan New York pada 28 Januari dan meningkat 0,9% kemarin pada saat para demonstran Mesir bentrok dengan polisi di negara paling padat penduduknya di Arab itu. Mereka menuntut mundur Presiden Hosni Mubarak yang sudah berkuasa selama 30 tahun. Bursa saham Timur Tengah anjlok dan membuat merosot indeks Abu Dhabi ke penurunan terparah dalam 14 bulan. “Suasana geopolitik saat ini menjadi peringatan bagi investor. Harga minyak telah meningkat lebih tinggi dan ini akan menjadi sumber tekanan lagi terhadap suku bunga,” tutur David Cohen, eko- nom Asia pada Action Economics di Singapura. Terakhir kali borrowing cost negara berkembang meningkat dengan laju seperti sekarang ini adalah pada semester II/2008 ketika krisis keuangan global dan harga komoditas yang kian melonjak menjerumuskan ekonomi dunia ke dalam resesi. Imbal hasil pada indeks ELMI JPMorgan meningkat 21% pada Oktober 2008 dan memicu bank sentral di seluruh dunia untuk menurunkan suku bunga acuan. Namun, sekarang, situasinya berbeda. Para pembuat kebijakan menaikkan suku bunga karena ekonomi dunia berekspansi. Suku bunga acuan di Brasil dinaikkan 50 basis poin menjadi 11,25% pada 19 Januari. Bank sentral India menaikkan suku bunga ke level tertinggi dalam 2 tahun pada 25 Januari dan mensinyalkan peningkatan lebih lanjut. (dewi. astuti@bisnis.co.id) PERBANKAN 4 BJBR BBRI BMRI 1.120 4.850 50 250 1.150 25/ 1 26/ 1 5.150 27/ 1 28/ 1 31/ 1 BBNI 5.950 25/ 1 26/ 1 27/ 1 28/ 1 31/ 1 PNIN 100 25/ 1 26/ 1 28/ 1 31/ 1 138 125 5/ 1 1 28/ 6/ 31/1 1 25/ 1 26/ 1 28/ 1 31/ 1 186 1 138 27/ 1 PNLF 550 30 485 24/ 25/121 26/ 26/121 30/ 27/ 12 1 CFIN 480 3.350 27/ 1 AMAG 3.225 5.650 Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011 25/ 1 10 2 570 26/ 1 27/ 1 28/ 1 31/ 1 25/ 1 189 26/ 1 27/ 1 28/ 1 31/ 1 25/ 1 26/ 1 27/ 1 28/ 1 31/ 1 MEDIASI Laba BII naik tipis JAKARTA: PT Bank Internasional Indonesia Tbk meraup laba bersih Rp461 miliar pada akhir 2010 atau meningkat sekitar Rp41 miliar dari periode sebelumnya. Presiden Direktur BII Ridha Wirakusumah menyatakan kenaikan laba karena pertumbuhan pada seluruh bisnis inti. Dia menjabarkan kredit BII hingga akhir 2010 mencapai Rp53,6 triliun atau tumbuh sebesar 35% dibandingkan dengan akhir tahun 2009 yang mencapai Rp39,6 triliun. Kontribusi pertumbuhan kredit terbesar, tuturnya, berasal dari kenaikan kredit Konsumer sebesar 45% diikuti oleh UKM sebesar 31% & komersial dan korporasi sebesar 29%. “Pertumbuhan kredit konsumer terutama didukung oleh kredit kendaraan bermotor sebesar 55,9%, kredit pemilikan rumah sebesar 28,9%, dan kartu kredit 8,8%,” ujarnya dalam siaran persnya kemarin. (BISNIS/20) BJB biayai 7.816 debitur KUR BANDUNG: Realisasi penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk per akhir 2010 mencapai Rp766,33 miliar untuk 7.816 debitur. Toto Susanto, Sekretaris Perusahaan Bank BJB, mengatakan realisasi itu mencapai 127% terhadap target awal sebesar Rp600 miliar. “Kami telah memiliki infrastruktur memadai untuk menyalurkan KUR, seperti marketing dan jaringan kantor untuk menggarap kredit mikro. Hasilnya, realisasi KUR di atas target,” katanya pekan lalu. Data bank berkantor pusat di Bandung itu mencatat penyaluran KUR terbesar tersalurkan untuk pelaku usaha sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR) senilai Rp593,36 miliar. Dana tersebut tersalurkan untuk 6.473 debitur. Dia mengatakan selama ini banknya memutuskan menyalurkan KUR langsung ke nasabah dengan pertimbangan efisiensi dan kecepatan eksekusi. (BISNIS/K35) BNI genjot kredit konsumer HSBC tak perluas jaringan BISNIS INDONESIA JAKARTA: Ketika bank di Indonesia cenderung menambah jumlah jaringan kantor, The Hongkong Shanghai Banking Corporation tidak berniat melakukan hal serupa. Bank yang berpusat di London itu hanya meningkatkan status cabang pada tahun ini. Chief Technology dan Services Officer HSBC Indonesia Jeffrey Cheung mengatakan HSBC tidak memiliki rencana untuk menambah jumlah cabang pada tahun ini. “Namun, kami memiliki rencana untuk melakukan konversi sejumlah cabang pada tahun ini untuk meningkatkan pelayanan ke masyarakat,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Jeffrey menjelaskan konversi yang akan dilakukan adalah perubahan dari cabang yang kecil menjadi cabang yang besar dan perpindahan lokasi sejumlah cabang ke tempat baru. “Cabang-cabang yang dikonversi sebagian besar berada di Jakarta.” Dia menambahkan perseroan sedang menunggu izin dari Bank Indonesia (BI) terkait dengan konversi ini. “Karena izin masih dalam proses, kami belum bisa sampaikan secara rinci tentang jumlah cabang yang akan dikonversi.” Saat ini HSBC Indonesia memiliki 104 jaringan yang tersebar di 10 kota yaitu, Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung, Semarang, Solo, Batam, Bogor, Tangerang, dan Depok. Jumlah itu termasuk jaringan Bank Ekonomi sejumlah 93 kantor, yang telah diakuisisi oleh HSBC pada 2009. Hingga September 2010, HSBC mengendalikan aset Rp40,55 triliun dengan laba bersih Rp566 miliar. Selain kuat dalam bisnis korporasi, bank ini juga banyak menggarap bisnis konsumer, khususnya kartu kredit. Sebelumnya Direktur Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI Wimboh Santoso menyatakan bank sentral akan membatasi kantor cabang bank asing (KCBA) untuk menambah jumlah cabang di Indonesia. Sebagai gantinya, BI mendorong bank asing untuk membentuk anak perusahaan di dalam negeri. Menurut Wimboh, dengan membentuk anak usaha, perlindungan terhadap nasabah bank asing di dalam negeri akan terjaga. (20) melakukan transaksi di Bank Nusantara Parahyangan (BNP) Jln. Padjadjaran Bandung, Jawa Barat, kemarin. Pada 2011 BNP menargetkan kredit konsumer Rp100 miliar, 50% di antaranya untuk kredit pemilikan rumah. BISNIS/ARMIN ABDUL JABBAR Akses valas korporasi diperluas BI anggap pasar keuangan sudah normal OLEH HENDRI T. ASWORO Bisnis Indonesia JAKARTA: Bank Indonesia kembali memperluas ruang gerak korporasi dalam mengakses valuta asing kepada perbankan setelah ketentuan yang membatasi debitur papan atas tersebut dicabut awal tahun ini. Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No: 13/4/PBI/2011 tentang Pencabutan PBI No. 10/22/PBI/2008 tentang Pemenuhan Kebutuhan Valuta Asing Korporasi Domestik Melalui Bank. Dalam ketentuan lama PBI No. 10/22/PBI/2008 debitur dibatasi dalam melakukan akses valas kepada perbankan. Bahkan bank bisa mengajukan langsung kebutuhan valas terhadap rupiah kepada BI untuk korporasi domestik. Kepala Biro Humas Bank Indonesia Difi A. Johansyah menyampaikan pencabutan ketentuan tersebut untuk menunjukkan bahwa kondisi perekonomian sudah kembali normal, sehingga korporasi bisa langsung mengakses valas seperti semula. “Jadi korporasi sekarang bisa akses valas ke pasar domestik instead of going to BI,” ujarnya kepada Bisnis kemarin. Dia menjelaskan ketentuan tersebut diterbitkan untuk mengantisipasi kondisi perekonomian tengah krisis agar tidak ada pinjaman valas yang bersifat spekulatif, sehingga bisa menimbulkan gejolak nilai tukar. “Dulu [PBI Pemenuhan Kebutuhan Valuta Asing Korporasi Domestik Melalui Bank] untuk antisipasi agar korporasi tidak cari valas sembarangan yang bisa goyangkan kurs,” tuturnya. Difi menambahkan bahwa saat ini bank sentral sudah percaya kondisi sudah normal sehingga aturan tersebut perlu dicabut mengingat ketersediaan pasokan valas di pasar domestik cukup besar dengan maraknya Beberapa poin PBI Valas Pasal 2 Bank dapat mengajukan permintaan kebutuhan valas terhadap rupiah kepada Bank Indonesia untuk korporasi domestik. £ £ ¥¥¤ ¤ ¥ ¤ ¤ ¤¤ ¥ Bank dapat mengajukan permintaan kebutuhan valas terhadap rupiah kepada Bank Indonesia untuk instansi pemerintah. Bank dilarang mengajukan permintaan kebutuhan valas untuk kepentingan korporasi domestik yang merupakan pihak terkait dengan bank. $ $ Pasal 3 Pengajuan permintaan kebutuhan valas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 wajib memiliki underlying kegiatan ekonomi di Indonesia. Underlying kegiatan ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) meliputi a. Pembayaran utang valas b. Pembayaran impor; dan/atau c. Keperluan lain yang didukung dengan dokumen, sepanjang tidak untuk diperjualbelikan (trading) dan tidak untuk investasi di pasar keuangan. Underlying kegiatan ekonomi sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Kewajiban membayar akan jatuh tempo paling lama 5 hari kerja setelah pengajuan transaksi. b. Dokumen underlying ekonomi yang dimiliki korporasi domestik hanya dapat digunakan untuk satu kali pengajuan transaksi pada bank yang sama. Dalam hal kewajiban pembayaran dilakukan secara angsuran, bank dapat mengajukan permintaan Valas lebih dari 1 (satu) kali sesuai dengan kebutuhan angsuran sepanjang nilai Valas yang dibeli secara total tidak melebihi nilai nominal underlying. Sumber: Bank Indonesia, 2011 BISNIS/ILHAM NESABANA aliran dana asing. Pada krisis 2008 nilai tukar rupiah sempat menembus level Rp12.000 per dolar AS karena meningkatnya kebutuhan valas baik untuk kepentingan korporasi atau pelarian modal, bahkan hanya untuk kepentingan spekulasi. Cegah spekulasi Untuk itu, BI menerbitkan aturan tersebut untuk mengantisipasi spekulasi nilai tukar yang bisa memperpuruk rupiah. Dalam aturan itu Bank dapat mengajukan permintaan kebutuhan valas terhadap rupiah kepada BI hanya untuk instansi pemerintah. Selain itu, bank dilarang mengajukan permintaan kebutuhan valas untuk kepentingan korporasi domestik yang merupakan pihak terkait dengan Niaga jajaki rights issue & subdebt BISNIS INDONESIA ££ JAKARTA: PT Bank Negara Indonesia Tbk akan menggenjot pertumbuhan kredit konsumer mencapai Rp33 triliun atau meningkat sekitar 32% dari capaian tahun lalu. Direktur Konsumer BNI Darmadi Sutanto menyatakan capaian kredit konsumer pada 2010 mencapai Rp25 triliun (unaudited) atau tumbuh sekitar 20% sepanjang tahun. “Pada tahun ini kami menargetkan kredit konsumer mencapai Rp32-33 triliun,” kata dia di Jakarta pekan lalu. Dengan target itu, berarti BNI akan mencari pembiayaan konsumer baru setidaknya Rp7-8 triliun atau setara dengan pertumbuhan 28-32%. Darmadi menjelaskan pada tahun ini kredit konsumer masih diprioritaskan pada kartu kredit dan kredit pemilikan rumah (KPR) dengan porsi masing-masing sekitar 25%. (BISNIS/20) TARGET KREDIT BNP: Sejumlah nasabah bank. Pengajuan permintaan kebutuhan valas wajib memiliki underlying kegiatan ekonomi di Indonesia. Underlying kegiatan ekonomi meliputi, pembayaran utang valas, pembayaran impor, keperluan lain yang didukung dengan dokumen, sepanjang tidak untuk diperjualbelikan dan tidak untuk investasi di pasar uang. Direktur Bank Mutiara Benny Purnomo mendukung pencabutan ketentuan tersebut karena bisa berdampak terhadap peningkatan akses korporasi dalam meminjam valas. Bank yang semula bernama Century itu bisnis inti paling banyak dalam transaksi valas. “Dengan pencabutan itu korporasi domestik punya pilihan lebih banyak memenuhi kebutuhan dananya. Selain pakai rupiah, bisa juga dolar AS,” katanya. (hendri.asworo@bisnis.co.id) JAKARTA: PT Bank CIMB Niaga Tbk menyiapkan opsi pelepasan saham terbatas (rights issue) dan penerbitan obligasi subordinasi (subdebt) untuk menguatkan rasio kecukupan modal, bila pertumbuhan kredit mencapai 20%. “Karena yang banyak menggerus permodalan itu kan pertumbuhan kredit. Kami punya target, tetapi kalau realisasi pertumbuhannya seperti tahun lalu [pada level 20%], mungkin kami ada rencana ke situ [aksi korporasi],” kata Wakil Direktur Utama Bank CIMB Niaga Catherine Hadiman, kemarin. Namun, dia mengaku akan mengkaji lebih lanjut rencana tersebut. Terkait dengan mekanisme aksi korporasi yang akan dipilih, Catherine juga masih belum bisa berkomentar banyak. “Opsi perseroan untuk merealisasikan rencana tersebut sangat bergantung pada realisasi pertumbuhannya nanti seperti apa. Jadi sejauh ini kami masih memaksimalkan permodalan yang ada,” katanya. Dia mengatakan jika pertumbuhan kredit pada semester I tahun ini melampaui target, maka salah satu aksi korporasi tersebut akan dilakukan pada semester II. Menurut dia, perseroan akan mempertimbangkan lebih lanjut antara mekanisme rights issue atau penerbitan obligasi subordinasi (subdebt) untuk menambah modal. “Kami akan melihat kebutuhannya nanti, untuk kemungkinan menambah modal melalui rights issue atau subdebt belum ada keputusan,” katanya. Tahun lalu, Bank Niaga juga melakukan dua aksi korporasi itu untuk menambah modal. Bahkan, bank milik investor asal Malaysia juga tercatat menggelar penerbitan obligasi subordinasi. Untuk rights issue pada kuartal IV/2010, CIMB Niaga meraih dana Rp1,49 triliun. Adapun, untuk dua kali penerbitan obligasi subordinasi diperoleh dana masing-masing Rp1,3 triliun dan Rp1,6 triliun. Kredit 2010 Selain itu, Catherine mengatakan sepanjang 2010 perseroan telah menyalurkan kredit mencapai Rp104 triliun atau tumbuh 25% dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya senilai Rp82,8 triliun. Dia menyebutkan sebesar Rp32 triliun dari total kredit tersebut telah disalurkan pada sektor korporasi. “Pertumbuhan kredit perseroan tahun lalu kurang lebih merata antara kredit konsumer, korporasi dan komersial. Pertumbuhan ini sejalan dengan perkembangan bisnis industri,” ujarnya. Tahun ini, dia mengatakan perseroan akan fokus untuk meningkatkan portofolio kredit korporasi dengan mengincar pembiayaan pada sejumlah sektor a.l batu bara, kelapa sawit, dan minyak dan gas. Namun, Catherine mengaku akan tetap memaksimalkan pertumbuhan kredit di semua sektor pembiayaan khususnya segmen UKM dengan mengicar pertumbuhan di atas 20%. Untuk pertumbuhan kredit mikro, tahun ini Bank CIMB Niaga akan menambah 100 outlet. Selain itu, Catherine mengatakan tahun ini perseroan optimistis dapat menawarkan suku bunga yang kompetitif bagi nasabah. (07) BTN & Bukopin incar KPR bersubsidi Rp9 triliun BISNIS INDONESIA JAKARTA: PT Bank Tabungan Negara Tbk menargetkan kredit rumah dengan subsidi bunga melalui fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) Rp6 triliun. Adapun, PT Bank Bukopin Tbk mengincar separuhnya. “Selama 2010 kami sudah membiayai 18.000 unit rumah dengan nilai mencapai Rp1 triliun melalui FLPP. Sedangkan tahun ini, kami menargetkan dapat membiayai 120.000 unit KPR,” ujarnya kemarin. Dia mengatakan target yang dipatok perseroan tersebut merupakan posisi yang berpeluang besar terealisasi untuk mendukung program FLPP pada tahun ini. “Tentunya kami akan berupaya untuk dapat melampaui target. Tapi untuk capaian yang realistis kami menargetkan dapat membiayai 120.000 KPR.” Di tempat yang sama, Direktur Mortgage and Consumer Banking BTN Irman Alvian Zahiruddin mengaku kapasitas perseroan untuk KPR bisa mencapai 200.000 unit. Kendati demikian, dia mengaku target yang dipatok tahun ini jauh dari kapasitas maksimal perseroan . “Saat ini pangsa pasar kami untuk KPR sebesar 97% dengan kapasitas maksimal untuk 200 ribu unit. Tapi untuk tahun ini kami hanya menargetkan 120 ribu sesuai dengan pasokan yang ada,” katanya. BTN merupakan bank pemimpin pasar kredit perumahan. Bank milik pemerintah tercatat banyak membiayi rumah bersubsidi di samping juga tetap menyalurkan kredit untuk rumahrumah komersial. FLPP merupakan fasilitas yang disediakan oleh pemerintah untuk membantu keluarga berpendapatan rendah memiliki rumah. Bantuan diberikan dalam bentuk subsidi bunga kredit agar berada di level 8,15% hingga 9,95% selama masa cicilan hingga 15 tahun. Tahun ini dana yang disiapkan melalui FLPP mencapai Rp9 triliun. Rumah yang berhak memperoleh fasilitas adalah Rp55 juta untuk rumah tapak dan Rp144 juta untuk rumah susun. Sementara itu, Bank Buko- pin menargetkan penyaluran kredit melalui pola ini sebesar Rp3 triliun. Direktur Utama Bukopin Glen Glenardi optimistis dapat membiayai 50.000 unit rumah. “Melalui FLPP itu kami targetkan pembiayaan perumahan sebesar Rp3 triliun dengan 50.000 unit rumah,” ujarnya. Dia mengatakan sepanjang 2010 total kredit KPR Bukopin mencapai Rp2,9 triliun. Perolehan tersebut, lanjut Glen masih akan tumbuh hingga dua kali lipat dengan didukung pemerintah melalui FLPP. Glen juga mengatakan komposisi kredit KPR perseroan saat ini sebesar 10% dari total pembiayaan dengan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) pada posisi 3%. Dia mengatakan pada 2011 perseroan menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 25% . Perseroan optimistis dapat mencapai target dengan didukung oleh pendanaan melalui penawaran saham terbatas (rights issue). “Ekspansi kami sekitar 25% di 2011. Kami akan fokus mengembangkan UMKM di mana saat ini menopang 60% dari total kredit.” Bank Bukopin merupakan bank publik yang selama ini dikenal banyak menyalurkan kredit ke sektor usaha mikro kecil dan menengah. Bank ini juga tengah dalam proses rights issue 25% saham untuk meraih tambahan modal sedikitnya Rp1 triliun. (07) • Pembiayaan perumahan hal. 7 Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011 PROTEKSI Premi AJB Bumiputera naik JAKARTA: Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 membidik pendapatan premi unit syariah mencapai Rp300 miliar, tumbuh lebih dari 70% dibandingkan dengan posisi 2010 (sampai November) sebesar Rp175 miliar. Direktur Utama Bumiputera Dirman Pardosi belum lama ini menyatakan untuk mencapai target pertumbuhan tersebut pihaknya akan melakukan sejumlah langkah strategis, antara lain dengan pengembangan jalur distribusi melalui window system. Menurut dia, penggunaan window system tersebut merupakan upaya untuk memperluas layanan syariah melalui penggunaan semua kantor cabang konvensional yang dimiliki mencapai 481 unit yang tersebar di berbagai daerah. (BISNIS/04) AASI usulkan standardisasi polis JAKARTA: Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) kembali mengirim permintaan persetujuan standardisasi polis asuransi syariah pada lini bisnis kendaraan bermotor kepada Biro Perasuransian Badan Pengawas Pasar Modal dan lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pekan lalu. Wakil ketua Bidang AASI Yudha Pratama mengatakan pengiriman tersebut merupakan yang kedua setelah sebelumnya terjadi kesalahan administrasi sehingga kepala biro tidak menerima permintaan itu. Menurut dia, dengan pengajuan kembali tersebut standardisasi polis asuransi syariah pada lini bisnis kendaraan bermotor ini diharapkan bisa diterapkan oleh industri paling lama pada kuartal I/2011. “Standarisasi polis tersebut seharusnya sudah bisa diterapkan industri awal Januari lalu jika tidak terjadi kesalahan administrasi,” ujarnya, akhir pekan lalu. (BISNIS/04) Pemeriksaan dapen diperketat JAKARTA: Biro Dana Pensiun Bapepam-LK Kementerian Keuangan akan meningkatkan pemeriksaan langsung berbasis risiko pada tahun ini guna memaksimalkan pengawasan dan pengembangan industri dana pensiun. Kepala Biro Dana Pensiun Mulabasa Hutabarat akhir pekan lalu menyatakan sepanjang tahun lalu pihaknya menggelar pemeriksaan langsung berbasis risiko terhadap 44 dana pensiun. Entitas itu terdiri dari 40 dana pensiun pemberi kerja (DPPK) dan empat dana pensiun lembaga keuangan Pemeriksaan berbasis risiko tersebut merupakan salah satu langkah dalam proses pengawasan dan pengembangan industri dana pensiun. “Pemeriksaan langsung berbasis risiko terhadap 44 dana pensiun [dapen], kami juga menganalisis 55 dari total 272 dana pensiun.” (BISNIS/MTS) ASURANSI & PEMBIAYAAN 50 Bank dukung pendanaan Summit Oto Target pembiayaan tahun ini Rp11,5 triliun OLEH M. TAHIR SALEH Bisnis Indonesia JAKARTA: PT Summit Oto Finance disokong penuh oleh sedikitnya 50 bank asing dan International Finance Corporation (IFC) guna penyaluran pembiayaan baru tahun ini yang ditargetkan sebesar Rp11,5 triliun. Target pembiayaan tersebut meningkat dari realisasi pembiayaan tahun lalu sebesar Rp9,5 triliun. Beberapa bank asing yang menopang anak usaha Sumitomo Corporation ini yakni sejumlah entitas di kawasan Asia, Eropa, Amerika, dan Timur Tengah. Direktur Utama Summit Oto Finance Djohan Marzuki mengungkapkan dari sisi pendanaan sudah aman karena perseroan didukung sepenuhnya oleh induk usaha dan sejumlah bank. Dampaknya, lanjut dia, penerbitan obligasi bukan lagi menjadi prioritas karena kondisi pendanaan sudah aman setelah mendapatkan pinjaman dari IFC. Djohan mengatakan target pembiayaan tersebut dipatok bersamaan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang tumbuh pada tahun ini. “Pendanaan kami aman dari pinjaman yang ada. Target kami tahun ini Rp11,5 triliun. Tahun lalu targetnya sekitar Rp9 triliun sehingga kami mampu membukukan Rp9,5 triliun,” katanya usai Konferensi Pers pinjaman IFC di Jakarta, kemarin. Namun dalam catatan Bisnis, hingga Oktober 2010, Summit Oto Finance membukukan penyaluran pembiayaan baru (booking) sebesar Rp9,5 triliun dibandingkan dengan Januari-Oktober 2009 sebesar Rp6 triliun. Djohan mengatakan salah satu kendala pertumbuhan tahun lalu ialah adanya kebijakan mene- BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO PINJAMAN IFC: Executive Vice President and CEO International Finance Corporation (IFC) Lars Thunell (kanan) bersama Presiden Direktur dan CEO PT Summit Oto Finance Djohan Marzuki memberikan penjelasan seusai penandatanganan kerja sama di Jakarta, kemarin. IFC memberikan pinjaman sebesar US$25 juta dan membantu mendapatkan pembiayaan tambahan sebesar US$175 juta dari sumber-sumber lain untuk PT Summit Oto Finance. Askes bidik hasil investasi Rp1,1 triliun BISNIS INDONESIA JAKARTA: PT Asuransi Kesehatan (Askes) membidik pertumbuhan hasil investasi pada tahun ini sebesar 18% menjadi Rp1,1 triliun dibandingkan dengan realisasi sepanjang 2010 sebesar Rp900 miliar. Direktur Utama Askes I Gede Subawa mengatakan target itu seiring dengan rencana kenaikan dana kelolaan perseroan sekitar 25% menjadi Rp5,1 triliun dari posisi 2010 sebesar Rp4 triliun. Menurut dia, untuk merealisasikan target pertumbuhan hasil investasi tersebut, Askes pada tahun ini juga berencana untuk menggeser komposisi portofolio investasi ke sejumlah instrumen. Komposisi portofolio investasi tahun ini direncanakan sebesar 25% pada saham dan reksadana dari sebelumnya hanya 20%, sedangkan 75% pada pendapatan tetap seperti deposito dan obligasi dari sebelumnya mencapai 80% “Kami tidak ingin membuang peluang investasi yang sedang bagus di saham dan reksa dana. Kemungkinan portofolio saham dan reksa dana tahun ini ditambah menjadi 25% pada tahun ini untruk menopang target hasil investasi tahun ini yang tumbuh 18%,” ujarnya, seusai rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR, kemarin I Gede menuturkan pergeseran portofolio investasi tersebut menyusul aksi perseroan membeli sebagian saham tiga perusahaan badan usaha milik negara (BUMN), yaitu PT Bank Mandiri, PT 5 Krakatau Steel, dan PT Garuda Indonesia. Meski tidak disebutkan secara detail, tetapi total dana investasi yang dikeluarkan untuk membeli saham ketiga perusahaan pelat merah tersebut tercatat sebesar Rp50 miliar. Adapun, I Gede menyatakan pada tahun ini pihaknya membidik pertumbuhan pendapatan premi pada tahun ini sekitar 15% menjadi sebesar Rp8,15 triliun dibandingkan dengan proyeksi 2010 sekitar Rp7 triliun. Angka itu tercatat 0,3% lebih tinggi dari rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP). Target pendapatan premi tersebut terdiri dari perolehan premi Askes Rp7 triliun dan anak usahanya PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia yang dipatok mampu meraih Rp1,15 triliun. “Total perolehan premi sekitar Rp7 triliun itu terdiri dari pendapatan premi murni Askes ditambah kontribusi premi dari Inhealth sebesar Rp750 miliar.” I Gede mengungkapkan pada tahun ini Askes akan menggencarkan langkahnya untuk menggandeng pemerintah daerah dalam penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Umum (PJKMU). Hal tersebut menyusul perkembangan untuk mengelola dana jaminan sosial seluruh kabupaten atau kota di Indonesia itu yang cenderung melambat, di mana penyelenggaraan PJKMU Askes baru mencakup 149 kabupaten atau kota hingga akhir 2010, dari target sebanyak 175 hingga 250 kabupaten atau kota. (04) BISNIS INDONESIA Sejumlah kreditur PT Summit Oto Finance Jatuh tempo obligasi Metrobank, Filipina PT Summit Oto Finance Banco de Oro Unibank, Filipina Korea Development Bank, Korea Selatan Rp miliar Bank of India, India 665 700 Kookmin Bank, Korea Selatan 600 Banco BPI, Portugal 600 Chinatrust Commercial Bank, Taiwan Royal Bank of Scotland, Skotlandia 500 Rasyid Hussein Bank (RHB) Bank, Malaysia 400 335 First Gulf Bank, Uni Emirat Arab 300 Commerzbank, Jerman 300 The Bank of East Asia, Hong Kong 200 State Bank of India, India Security Bank Corp, Filipina 100 Industrial Bank of Taiwan, Taiwan Emirates NBD, Uni Emirat Arab 2011 Sumber: International Finance Corporation tapkan uang muka yang lebih tinggi guna menekan tingkat kredit bermasalah (non performing loan/ NPL). “Target bukan tidak tercapai tetapi kami tetapkan di atas Rp9 triliun, memang ada juga sedikit pengaruh uang muka yang tinggi.” Dalam kesempatan tersebut perseroan mendapatkan pinjaman dengan total sebesar US$200 juta. Pinjaman tersebut terdiri dari US$25 juta dari IFC dan sebesar US$175 juta yang diperoleh dari 50 bank asing di mana IFC menjadi fasilitator pinjaman tersebut. Pinjaman tersebut terbagi menjadi tranche A dengan tenor 5 tahun dan bunga London Inter Bank Offered Rate (LIBOR) ditambah 300 basis poin. Selanjutnya, pinjaman dengan tranche B memiliki tenor 3 tahun dengan bunga mengacu Libor ditambah 250 basis poin. Lars Tunnel, Executive Vice President dan CEO IFC mengatakan kerja sama tersebut guna membantu Summit Oto Finance mendapatkan pendanaan sehingga mampu memberikan askes bagi masyarakat memiliki kendaraan roda dua. Dana sebesar US$25 juta yang digelontorkan pada Desember 2010 WOM Finance incar pembiayaan Rp8,4 triliun 2016 BISNIS/ILHAM NESABANA itu merupakan bagian kedua dari paket pembiayaan IFC sebesar US$75 juta untuk perseroan. Adapun, sebesar US$50 juta sudah diberikan pada Juli 2010 dengan mata uang rupiah. Incar multifinance Country Manager IFC untuk Indonesia dan Malaysia Adam Sack mengungkapkan pihaknya memang bermaksud mengembangkan sektor swasta di negaranegara berkembang. Sektor yang dibidik, katanya, fokus pada usaha kecil dan menengah yang memiliki penghasilan rendah selain juga fokus pada wirausaha wanita. “Pemberian pinjaman tersebut dimaksudkan untuk membantu memperluas akses terhadap kredit motor, yang merupakan kebutuhan usaha dan transportasi penting bagi usaha kecil dan masyarakat berpendapatan rendah,” kata Adam. Pemegang saham perseroan saat ini adalah Sumitomo 85%, Summit Auto Group 4,60%, PT Sumitomo Indonesia 10%, Djohan Marzuki 0,24%, Sinar Mas Multiartha 0,16%. (tahir.saleh@bisnis.co.id) JAKARTA: PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) menargetkan penyaluran pembiayaan pada tahun ini tumbuh sekitar 15% menjadi Rp8,4 triliun dibandingkan dengan proyeksi pencapaian 2010 sebesar Rp7,3 triliun. Presiden Direktur WOM Finance Suwandi Wiratno mengatakan target itu sama dengan proyeksi pertumbuhan industri pada tahun ini sebesar 14%-15%. Menurut dia, target penyaluran pada 2011 diperkirakan untuk membiayai sebanyak 713.000 unit sepeda motor, sedangkan pada 2010 diperkirakan sebanyak 620.000 unit. Adapun, realisasi penyaluran pembiayaan perseroan pada 2009 tercatat untuk 270.000 unit sepeda motor dengan nilai sebesar Rp4,2 triliun. "Pertumbuhan pada 2010 tercatat cukup besar sekitar 73,8% karena konsolidasi yang dilakukan, serta realisasi pembiayaan pada 2009 yang relatif kecil. Pada tahun ini kami targetkan tumbuh 15% sesuai dengan proyeksi industri." WOM Finance menerbitkan obligasi V 2011 dengan tingkat bunga tetap untuk nilai pokok maksimal sebesar Rp1 triliun untuk mendukung target pertumbuhan pembiayaan. Masa penawaran awal obligasi V dimulai pada 31 Januari-14 Febuari 2011. Obligasi V WOM Finance 2011 ditawarkan dalam empat seri mulai A untuk jangka waktu 370 hingga 4 tahun yang dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen yang kategorinya lancar. Jumlahnya, sekurang-kurangnya 60% dari nilai obligasi. Penjamin pelaksana emisi obligasi V ini adalah PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Sekuritas, PT NISP Sekuritas dan PT OSK Nusadana Securities Indonesia, sedangkan PT Bank Permata Tbk ditunjuk sebagai wali amanat. Suwandi menyatakan penerbitan obligasi V tersebut merupakan langkah strategis kembali ke pasar modal setelah berhasil melaksanakan konsolidasi usaha dengan dukungan penuh dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII). Penerbitan obligasi V tersebut sekaligus merupakan diversifikasi sumber pendanaan yang ditujukan dalam upaya menunjang pertumbuhan bisnis yang terus mengalami peningkatan. Komposisi sumber pendanaan WOM Finance hingga kini tercatat sekitar 65%-70% berasal dari joint financing BII, sebesar 10% dari internal, dan sisanya dari pendanaan bank lain termasuk dari penerbitan obligasi. “Penerbitan obligasi V WOM Finance 2011 ini merupakan diversifikasi pendanaan yang seluruhnya akan digunakan untuk mendukung target pembiayaan tahun ini,” katanya. Direktur Marketing WOM Finance Simon Tan menambahkan untuk mendukung target pembiayaan tersebut, perseroan berencana membuka 38 kantor cabang pada tahun ini, terutama di luar Pulau Jawa meliputi Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan. Pembukaan kantor baru tersebut akan menjadikan total kantor cabang WOM Finance menjadi 235 unit dari posisi saat ini sebanyak 197 unit. (04) • Foto Hal. f2 NIAGA & JASA 6 Jumlah perusahaan pengaju penundaan UMP Daerah Unit Jawa Barat 60 Jawa Tengah 21 Jawa Timur 2 2 Papua 85 Perusahaan ajukan penangguhan UMP JAKARTA: Terdapat 85 perusahaan dengan 4.149 orang pekerja yang mengajukan penundaan pembayaran upah minimum provinsi (UMP) sampai 28 Januari 2011. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar mengimbau pimpinan daerah memutuskan diterima atau tidaknya permohonan penundaan itu dapat berlaku adil dengan mempertimbangkan kesejahteraan pekerja, serta kemampuan perusahaan. “Pimpinan daerah juga perlu berhati-hati dan memperhatikan saran dewan pengupahan dalam mengabulkan permohonan penangguhan upah minimum,” katanya seusai menyaksikan penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) ke-19 PT Unilever Indonesia Tbk, kemarin. Sumber: Kemenakertrans, 2010 BISNIS/TRI/ILHAM NESABANA KUOTA Pelaut perlu stándar upah JAKARTA: Kesatuan Pelaut Indonesia (KPI) menilai perlu ada ketentuan standar upah pelaut dan buruh secara nasional untuk menaikkan taraf hidup kalangan ini, mengingat upah mereka masih memprihatinkan. Presiden KPI Hanafi Rustandi mengatakan pelaksanaan asas cabotage telah memberdayakan industri pelayaranan, sehingga pantas bila perusahaan meningkatkan upah pelautnya. “Minimal, upah pelaut bisa mencapai 10% dari total biaya perusahaan,” ujarnya di sela-sela peresmian kantor KPI di Pelabuhan Sunda Kelapa, kemarin. Upah buruh Pelabuhan Sunda Kelapa hanya Rp600.000 per bulan, jauh di bawah UMP DKI sebesar Rp1,2 juta. Mereka bekerja secara giliran dengan upah Rp40.000 per hari. Sebulan rata-rata mereka hanya bekerja 15 hari sehingga pendapatannya Rp600.000. (BISNIS/K1) Sinarmas ganti nama hotel JAKARTA: Sinarmas Group mengubah nama hotel miliknya di Malaysia, yakni dari Mercure Johor Palm Resort & Golf menjadi Le Grandeur Palm Resort, menyusul pemutusan kontrak manajemen pengelolaan dengan Accor asal Prancis. Hotel resor itu didirikan Sinar Mas sejak 1994 melalui Asia Food & Properties Ltd yang memiliki saham sebesar 40%. Sinarmas Group, sebagaimana dikutip dari laman portal Business Times, mengakhiri kontrak dengan Accor per 1 Februari 2011, setelah bekerja-sama selama 17 tahun. Palm Resort merupakan hotel resor berkapasitas 330 kamar dan memiliki lapangan golf berstandar internasional 54 hole. General Manager Le Grandeur Farrock Ebrahim mengatakan langkah itu diyakini bisa menjaga tarif jual, kualitas pelayanan dan nilai tambah bagi tamu yang akan menginap di hotel tersebut. (BISNIS/IRS) Omzet ritel naik jelang Imlek JAKARTA: Asosiasi pengusaha ritel memperkirakan kenaikan penjualan menjelang Imlek meningkat hingga 20% dibandingkan dengan penjualan pada hari biasa. "Sudah menjadi budaya dari masyarakat yang merayakan Imlek bahwa pemakaian baju baru penting,“ ujar Tutum Rahanta, Ketua Asosaisi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) kemarin. Menurutnya, peningkatan ini hanya peningkatan standar karena ada tambahan hari libur, selebihnya peningkatan penjualan dianggap tidak signifikan. Public Affairs Senior Manager PT Carrefour Indonesia Satria Hamid Ahmadi menjelaskan salah satu kenaikan yang tampak adalah pada produk makanan dan minuman, serta buah-buahan. (BISNIS/13) Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011 'Kembalikan khitah bea keluar CPO' Wamentan minta pengusaha jangan mengeluh terus soal bea keluar OLEH DIENA LESTARI & MARTIN SIHOMBING Bisnis Indonesia JAKARTA: Penerapan kebijakan bea keluar crude palm oil (CPO) di Tanah Air sudah melenceng dari tujuan awal. “Kembalikan bea keluar ke khitahnya. Tujuan awal bea keluar itu untuk stabilisasi harga minyak goreng. Lantaran domestic market obligation saat itu tidak jalan,” ujar Sekjen Gabungan Perusahaan Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono di Jakarta pekan lalu. Dia mengatakan saat ini bea keluar—yang merujuk kepada Peraturan Menteri Keuangan No. 67/PMK.011/2010 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar—telah menjadi instrumen penerimaan negara. “Soal bea keluar diterapkan saat ini, yang sebagai rakyat ya kita kerjakan. Tapi kita kan ingin strive for better. Kalau ini dibilang undang-undang atau PMK tidak ada disebut-sebut ini penerimaan negara,” ungkapnya. Jadi, kata dia, bagi kalangan industry sawit bukan soal prograsif atau tidak. “Tapi kembalikan bea keluar itu kepada tujuan awalnya. Itu saja, bukan penerimaan negara,” tutur Joko. Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Bayu Krisnamurthi menyatakan format bea keluar crude palm oil dalam bentuk progresif yang saat ini masih diterapkan perlu ditinjau ulang karena sudah tidak sesuai dengan tujuan awal penerapan kebijakan ini. “Tujuan awal kebijakan ini pada 2007 adalah stabilisasi harga minyak goreng dalam negeri dan berhasil meski harga masih tinggi,” ujarnya di Jakarta akhir pekan lalu. Namun, jelas Bayu, saat ini [sudah] terdapat tiga perubahan mendasar terkait dengan komoditas sawit nasional dan internasional. Pertama, komoditas utama di pasar komoditas dunia sudah tidak lagi dikuasai oleh CPO, tapi sudah diwarnai berbagai macam komoditas. Kedua, tujuan diberlakukannya kebijakan sudah tidak fokus pada stabilisasi harga minyak goreng nasional, tetapi lebih pada upaya mendorong industri hilir. Ketiga, produksi sawit nasional pada 2007 hanya sebesar 15 juta ton, sekarang sudah mencapai 21 juta ton. 17 Minyak dan lemak dunia 180.000 Produksi Konsumsi 160.000 140.000 120.000 100.000 80.000 60.000 40.000 20.000 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Sumber: GAPKI BISNIS/ILHAM NESABANA “Tiga hal mendasar ini adalah alasan perlunya peninjauan ulang kebijakan bea keluar CPO ini. Selama 4 bulan ini, pemerintah, dalam hal ini Kantor Menko Perekonomian sedang melakukan evaluasi kebijakan bea keluar CPO,” ungkapnya. Bea keluar insentif Ketika ditanyakan instrumen apa yang tepat untuk menggantikan penetapan bea keluar CPO, Bayu menyatakan hal tersebut di luar wewenangnya. Namun, dia memandang ada tiga hal yang dapat diambil untuk memperbaiki atau meninjau ulang BK. Pertama, menggunakan bea keluar sebagai insentif sustainability. Jika kebijakan ini yang diambil, para pengusaha sawit yang terbukti telah menerapkan teknik penanaman sawit yang lestari, kewajiban pembayaran bea keluar akan lebih rendah dibandingkan dengan yang belum melakukan. Kedua, melakukan pengelompokan kategori dalam daftar bea keluar sudah mesti diubah. Menurut dia, hal ini dapat diterjemahkan jika ada perusahaan sawit yang menggunakan merek Indonesia, jumlah bea keluar yang dibayarkan akan lebih ren- JAKARTA: Gerakan Pemuda Ansor, badan otonom PBNU, bersama-sama dengan akademisi, legislator, dan ratusan petani menolak impor beras dan bea masuk nol rupiah, mengingat bulan ini sebagian petani mulai masuk masa panen. Sikap tersebut disampaikan dalam Program Jaring Aspirasi Masyarakat kemarin, di aula gedung milik organisasi kepemudaan itu di Jakarta, yang diikuti oleh ratusan petani dari Karawang, Jawab Barat, dan sejumlah daerah sentra beras lainnya. Hadir dalam acara tersebut a.l. Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid, Prof Maksum (Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama co.id) (martin.sihombing@bisnis.co.id) JAJANAN ANAK SEHAT: Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kustantinah (kanan), berbincang dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar (tengah), dan Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih mengenai kualitas jajanan anak di Istana Wapres, kemarin. Wapres mencanangkan Gerakan Nasional Jajanan Anak Sekolah Sehat mengingat memburuknya kualitas panganan anak sekolah. ANTARA/BENNY S BUTARBUTAR Disinyalir stok gula lebih dari cukup OLEH MARIA Y. BENYAMIN Bisnis Indonesia JAKARTA: Turunnya harga gula lokal antarpedagang di tengah kenaikan harga gula internasional disinyalir mengisyaratkan stok dalam negeri lebih dari cukup. Sekjen Ikatan Ahli Gula Indonesia (Ikagi) Adig Suwandi mengatakan kondisi harga di luar dan di dalam negeri saat ini tidak menunjukkan korelasi. Padahal harga merupakan cerminan permintaan dan penawaran. Harga gula internasional saat ini terus meninggi. Hingga kemarin, harga gula di bursa London US$814,4 per ton, sementara itu harga gula di tingkat pedagang turun menjadi Rp9.000 per kg. “Sekarang harga di London naik, kita turun. Jadi tidak nyambung. Ini artinya stok dalam negeri lebih dari cukup,” tutur Adig kemarin. Kondisi stok tersebut diperkuat lagi dengan data stok per 31 Desember menurut Dewan Gula Indonesia (DGI) yang tercatat 852.000 ton. Dengan kondisi stok itu, kebutuhan hingga April masih aman, meski tanpa pasokan gula impor. “Jadi tanpa impor pun tidak masalah. Kalaupun impor sekadar buffer stock. Lagipula sekarang daya beli Perkembangan harga rata-rata nasional gula di pasaran dalam negeri Bulan Harga (kg) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari 2011 • Minggu I • Minggu II • Minggu III • 31 Januari Rata-rata Januari Rp11.302 Rp11.199 Rp10.961 Rp10.443 Rp10.234 Rp9.958 Rp10.390 Rp10.692 Rp10.571 Rp10.944 Rp11.026 Rp11.158 Rp11.185 Rp11.217 Rp11.186 Rp11.161 Rp11.178 Sumber: Kementerian Perdagangan konsumen cenderung turun karena harga bahan pangan yang relatif tinggi,” tutur Adig. Adig menjelaskan penurunan harga gula antarpedagang menjadi Rp9.000 per kg membuat pedagang tidak mau melepaskan stoknya karena pada saat tender gula petani, harga di kisaran Rp9250-Rp9.350 per kg. “Sebagian gula masih ada di gudang-gudang pabrik gula.” Gula tersebut, juga sulit keluar karena adanya perembesan gula rafinasi di beberapa daerah. Sementara itu, penurunan harga gula di tingkat pedagang tidak membuat harga gula di pasaran turun. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, harga gula di pasaran pada kemarin tercatat Rp11.161 per kg, naik Rp11 per kg dibandingkan dengan harga pekan lalu. Adapun, harga rata-rata pada Januari tercatat Rp11.178 per kg. Di bagian lain, lelang ulang pengadaan gula kristal putih (GKP) PTPN X dan PTPN XI yang dilakukan kemarin kembali gagal. Lelang tersebut merupakan kelanjutan dari lelang sebelumnya pada 25 Januari yang gagal karena alasan administrasi dan tingginya harga internasional. Menyusul kegagalan itu, akan ditempuh penunjukan atau pembelian langsung dari supplier, tetapi waktunya belum ditentukan. Lelang ulang itu masih mengacu pada alokasi sebelumnya. PTPN X menenderkan 90.000 ton GKP. Adapun PTPN XI menenderkan 23.700 ton GKP. Kondisi serupa terjadi pada PTPN X. Dua paket yang ditawarkan masing-masing 45.000 ton juga gagal. Jelang musim panen, Ansor tolak beras impor OLEH MOH. FATKHUL MASKUR Bisnis Indonesia dah. Selain itu, jika perusahaan mengekspor produk yang sudah bernilai tambah, bea keluar yang diberikan juga akan lebih rendah dibandingkan dengan ekspor bahan mentah. Ketiga, adanya penerapan ambang harga atau threshold untuk CPO ini. “Jadi akan dilihat mana yang lebih tinggi. Hal ini bisa di-exercise, mana yang dapat dilakukan,” katanya. Pada kesempatan itu, Bayu menyatakan agar pengusaha tidak terus mengeluh bahwa dengan diberlakukannya bea keluar akan rugi. “Memang dengan diberlakukannya bea keluar, keuntungan yang didapatkan akan lebih kecil. Tapi juga mereka harus melihat dengan harga internasional yang setinggi ini, tidak sebanding dengan keuntungan yang didapatkan,” katanya. Dia menambahkan yang dilakukan para pengusaha dengan membebankan kewajiban itu kepada harga tandan buah segar milik petani sangat mengkhawatirkan. “Jika pengusaha mau menanggung beban itu sendiri, tidak akan menjadi beban besar di tengah harga dunia yang sedang melonjak. Tapi pengusaha justru membebankan juga ke petani,” ujarnya. (diena.lestari@bisnis. (PBNU) dan Guru Besar Pertanian UGM), Prof Chairil Anwar Notodipuro (IPB), dan Ahmad Muqowwam (Ketua Komisi IV DPR RI). “Kami menolak keputusan pemerintah mengimpor beras dengan bea masuk Rp0, dan mendesak pemerintah untuk mencabut PMK No. 241/PMK.011/ 2011,” ujar Nusron. Sebelumnya Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu mengatakan pemerintah memberikan izin kepada Perum Bulog untuk mengimpor beras 1,5 juta ton sebagai upaya menjaga fleksibilitas ketahanan pangan. Berdasarkan PMK 241 tertanggal 22 Desember 2010, pemerintah menetapkan bea masuk impor beras, beras wangi, dan beras ketan Rp0 dan akan berlaku sampai Maret 2011, dan mulai 1 April akan menjadi Rp450 per kg. Menurut Nusron, impor beras di saat musim panen nyata-nyata merupakan keputusan yang memiskinkan petani. Sejumlah sentra beras di Jawa, seperti Karawang, Demak, dan Jombang hampir dipastikan sudah mulai masuk musim panen pada bulan depan. “Dari perspektif teori ekonomi mana pun kebijakan tersebut menghancurkan harga jual gabah petani. Kebijakan tersebut dinilai menjadi indikator pemerintah tidak kreatif mencari solusi menghadapi ancaman krisis pangan,” katanya. Sementara itu, dana APBN yang seharusnya dipakai untuk menyerap gabah petani dengan harga yang layak dan meningkatkan pendapatan, taraf hidup, dan kesejahteraan petani itu justru dipakai untuk mendatangkan beras impor. “Pemerintah lebih suka memakmurkan petani Vietnam dan Thailand,” ujarnya. Nusron berjanji akan mengirimkan surat protes kepada Presiden, dan menteri yang terkait dengan kebijakan tersebut. Di samping itu, Ansor juga akan memintakan fatwa haram beras impor kepada Rois Syuriah PBNU, apabila pemerintah nekat mendatangkan komoditas itu dari Vietnam dan Thailand. “Ansor merasa bertanggung jawab untuk pembatalan kebijakan impor beras, bukan hanya sebagian petani itu merupakan kader NU dan Ansor, melainkan juga lebih dari itu yang berpotensi menimbulkan kerusakan harus dilawan,” katanya. Chairil Anwal meminta pemerintah mengubah paradigma ketahanan pangan, menjadi kedaulatan pangan. “Kalau ketahanan pangan itu hanya menekankan ketersediaan stok, bisa diambil dari mana saja.” Adapun, kedaulatan pangan menekankan pada kemampuan menghasilkan pangan untuk menjamin ketersediaan pangan. M Qirom, petani asal Kendal, meminta GP Ansor menfasilitasi petani untuk bisa bertemua dengan menteri-menteri perekonomian, dan membuat kajian untuk pertanian. Adapun Kholik Anwar, petani dan aktivis KTNA (Kelompok Tani dan Nelayan Andalan) Karawang, menuntut pengurus GP Ansor untuk bisa menghentikan rencana impor beras oleh pemerintah melalui Bulog. Kemendiknas anggarkan Rp100 miliar OLEH HILDA SABRI SULISTYO Bisnis Indonesia JAKARTA: Kementerian Pendidikan Nasional menganggarkan Rp100 miliar untuk mempermulus program pengembangan kewirausahaan (entrepreneurship) para mahasiswa. Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal mengatakan dana tersebut dialokasikan untuk membiayai proposal atau blockgrant wirausaha mahasiswa, program entrepreneur center, dan pelatihan mahasiswa dan dosen. ”Program kewirausahaan ini akan terus berlanjut,” kata mantan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) itu kemarin. Menurut Fasli, minat mahasiswa untuk mengajukan proposal wirausaha cukup tinggi, mencapai seratusan mahasiswa pada tahun lalu. Mereka menerima blockgrant untuk memulai usaha ratarata Rp8 juta per orang. Menyinggung pendidikan kewirausahaan di tingkat sekolah menengah, Fasli mengatakan kerja sama sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan industri manufaktur, jasa, pertanian, dan sektor lain terus ditingkatkan. Pihaknya juga berharap pihak sekolah memberikan kredit poin khusus bagi siswa yang menjalankan usaha. ’’Baik itu usaha sendiri maupun ikut orang lain sehingga bisa memacu siswa-siswa lainnya untuk berwirausaha. Dirjen Dikti Kemendiknas Djoko Santoso menje- laskan pihaknya sudah menyampaikan program kewirausahaan ini kepada perguruan tinggi negeri, maupun perguruan tinggi swasta. Pembinaan lemah Direktur Program Training of trainer (TOT) Universitas Ciputra Entrepreneur Center (UCEC) Agung Bayu Waluyo menilai positif kebijakan tersebut, mengingat tahun ini tidak ada dosen yang dikirim mengikuti Global Faculty Visitor Program (GFVP) di Kauffman Foundation (KF) Kansas. “Kami harapkan pengucuran dana itu dikawal dengan baik. Sebagian dana pada mahasiswa, pembinaannya lemah sehingga ketahanan usahanya kurang. Selain itu perlu dievaluasi apakah pemberian blockgrant itu efektif,” kata Agung. Pendiri UCEC, Ciputra, berkomitmen entrepreneurship bisa terus berkembang untuk membangun negara ini agar memiliki jumlah entrepreneur sedikitnya 4 % dari jumlah penduduk atau 4 juta orang agar ekonomi bisa tumbuh dengan cepat. Jalur pendidikan diyakini merupakan cara yang tepat mengejar target pada 2030 itu. Carl J. Schramm, CEO Kauffman Foundation menilai dalam dunia yang saling terhubung, pengembangan ekonomi harus dilakukan bersamaan, sehingga masyarakat harus bersatu untuk melanjutkan pertumbuhan melalui pengembangan entrepreneurship. PROPERTI Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011 Transaksi properti dikhawatirkan stagnan JAKARTA: Realisasi transaksi sektor properti sepanjang tahun lalu yang diyakini melampaui Rp32,8 triliun dikhawatirkan tumbuh stagnan pada tahun ini seiring dengan meningkatnya risiko makro ekonomi dan moneter. 7 Pembiayaan perumahan meroket 352% Bea tanah ganjal target kredit BTN Senior VP Research and Realisasi transaksi Consultancy Coldwell Banker sektor properti Commercial Indonesia (CBCI) sepanjang 2010 Tommy Bastamy mengungkapkan (total Rp32.812,92 miliar) Perkantoran sewa 210,53 Perkantoran strata title 988,8 Ritel sewa 714,96 Kondominium Rumah tapak (unit) 4.000 Apartemen sewa (unit) 158,63 Rumah sejahtera (unit) 6.600 Sumber: CWBI 2011, diolah geliat industri properti sepanjang tahun ini perlu mewaspadai adanya sejumlah risiko, seperti pergerakan inflasi yang tak terkendali dan potensi terjadinya gejolak BI rate yang dapat memacu penaikan suku bunga kredit. “Dengan memperhatikan sejumlah risiko 20.140 makroekonomi, industri properti pada 2011 diperkirakan tumbuh stagnan atau sama dengan tahun lalu yakni 15% 20%, sementara pertumbuhan harga sewa dan kepemilikan diperkirakan tetap naik 3% - 5%,” jelasnya, beberapa waktu lalu. BISNIS/YUW/ADI PURDIYANTO PILAR Harga rumah Jateng ditinjau SEMARANG: Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Realestat Indonesia (REI) Jawa Tengah akan meninjau ulang harga rumah terkait dengan kenaikan harga besi. “Harga besi naik sampai 15% dari ratarata. Padahal besi merupakan bahan pokok untuk membangun rumah,” kata Ketua DPD REI Jateng, Sudjadi, kemarin. Sudjadi mengatakan kenaikan harga besi tersebut tidak langsung berdampak langsung terhadap kenaikan harga jual rumah, karena harus dievaluasi terlebih dahulu. “Nanti akan kita evaluasi dan tinjau kembali harga jual rumah dan saat ini belum bisa menentukan,” katanya. Selain itu, lanjut Sudjadi, kenaikan rumah tidak dapat dilakukan serta-merta karena memerlukan perhitungan teknis. (ANTARA) OLEH YUSUF WALUYO JATI Bisnis Indonesia JAKARTA: Total komitmen pembiayaan perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah dalam skema baru mencapai Rp9,5 triliun sepanjang 2011 atau meroket fantastis 352,38% dibandingkan dengan komitmen pada 2010 senilai Rp2,1 triliun. Dari total komitmen tersebut, sekitar 60% di antaranya berasal dari kas negara sebesar Rp5,7 triliun, yakni sekitar Rp3,6 triliun dari pos Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada 2011 ditambah Rp2,1 triliun sebagai sisa pengelolaan FLPP pada 2010, serta 40% atau senilai Rp3,8 triliun yang berasal dari dana segar perbankan. Akumulasi dana pembiayaan perumahan FLPP tersebut akan dikelola dalam Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Perumahan (BLU-PPP) Kementerian Perumahan Rakyat untuk menghasilkan sumber dana murah jangka panjang. Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa menerangkan dana FLPP yang terakumulasi pada tahun ini ditargetkan bisa membiayai sekitar 210.000 unit rumah baru sejahtera baik tapak (landed) maupun susun (vertikal). Dari total target tersebut, sambungnya, sekitar 120.000 unit rumah sejahtera akan dibiayai melalui kredit pemilikan rumah (KPR) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, sebesar 50.000 unit dari PT Bank Bukopin Tbk, serta 40.000 unit lainnya dari bank BUMN lain dan daerah. “Untuk KPR sekitar 40.000 unit sisanya diharapkan bisa dibiayai oleh BNI, Bank Sumut, Bank Kalbar, Bank Jabar Banten, Bank Kaltim, Bank Jatim, Bank Riau Kepri, dan Bank DKI,” kata Suharso seusai menyaksikan penandatanganan kerja sama pengadaan rumah melalui FLPP antara Kemenpera, BTN dan Bank Bukopin, kemarin. Direktur Utama BTN Iqbal Latanro menjelaskan evaluasi pelaksanaan FLPP pada tahun lalu belum optimal mengingat program ini baru digulirkan sejak 1 Oktober 2010. “Program ini sangat jelas membantu masyarakat berpenghasilan rendah memiliki rumah. Karena itu, kami yakin realisasi FLPP pada 2011 akan jauh lebih baik,” jelasnya. Dari total target BTN sebesar 120.000 unit rumah, jelasnya, proses KPR Syariah diharapkan bisa mencapai 3.230 unit. Adapun, total nilai kredit yang akan tersalurkan diprediksi mencapai Rp5,98 triliun termasuk Rp181 miliar untuk KPR Syariah. “Dari total nilai kredit BTN, sekitar 60% di antaranya [Rp36 triliun] merupakan dana FLPP dari BTN. Sampai saat ini, pangsa pasar kami untuk pembiayaan rumah sejahtera bersubsidi mencapai 97% dan 27% untuk perumahan nonsubsidi,” jelasnya. Terhambat BPHTB Pada kesempatan itu, Direktur Mortgage & Consumer Banking BTN Irman Alvian Zahiruddin mengkhawatirkan transaksi perumahan sejahtera pada Februari masih terhambat perda tentang bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB). Menurut dia, terhambatnya proses pembuatan akta jual beli (AJB) lantaran tak adanya kepastian bea tanah sepanjang Januari menyebabkan penyerapan FLPP milik BTN jauh di bawah target ideal. “Semestinya, kami bisa membukukan transaksi sekitar 7.000 unit pada Januari. Namun, realisasinya hanya sekitar 3.000 unit senilai Rp150 miliar,” ujarnya. Kondisi tersebut dinilainya sangat memprihatinkan sehingga jika dibiarkan berlarut-larut tanpa kepastian hukum dari pemerintah daerah seluruh bank pelaksana KPR akan dirugikan. “Gawat kalau akumulasinya sampai Rp4 triliun tak ada surat-suratnya. Saya mita masalah ini cepat diselesaikan.” (17) (yusuf. waluyo@bisnis.co.id) BISNIS/RAHMATULLAH PERTUMBUHAN KAWASAN KUMUH: Warga permukiman kumuh di sekitar Petamburan melakukan kegiatan harian mereka di Jakarta, kemarin. Pengembang menilai tabungan perumahan bisa efektif mengurangi agresivitas pertumbuhan kawasan kumuh dibandingkan dengan penanganan yang hanya mengandalkan kas negara. Perdana Gapuraprima tawarkan apartemen sewa BISNIS INDONESIA JAKARTA: PT Perdana Gapuraprima Tbk mulai menyewakan The Bellezza of Suites service apartment di kawasan The Bellezza Complex yang terletak di bilangan Permata Hijau. General Manager The Bellezza of Suites Eduard R.Pangkerego mengungkapkan, sebelum disewakan, The Bellezza of Suites merupakan apartemen strata title yang dinamakan Albergo Tower. Dengan banyaknya permintaan maka konsep apartemen ini diubah menjadi disewakan. Segmennya sendiri, sambungnya, adalah family bussiness traveler, di mana mereka berbisnis sambil membawa keluarga sehingga membutuhkan tempat tinggal yang cukup luas dengan fasilitas yang lebih lengkap bila dibandingkan dengan kamar hotel. “Saat ini bussiness traveler banyak yang menghindari daerah segitiga emas karena masalah kemacetan dan mereka banyak yang lari ke selatan, TB Simatupang sendiri merupakan kawasan yang sangat berkembang dengan banyaknya oil mining company, kesempatan itu yang kami ambil,” ujarnya seusai acara Press Conference Experiencing The Bellezza of Suites, kemarin. Apalagi, tambahnya, di daerah perbatasan antara Jakarta Barat dan Timur belum ada service apartment yang terletak dalam lingkungan arcade sehingga bisa memenuhi kebutuhan penghuni selama 24 jam penuh. Permintaannya sangat banyak dan rata-rata berasal dari tamu ekspatriat yaitu sekitar 70% dari total penyewa. Saat ini The Bellezza of Suites terdiri dari 85 unit service apartment dengan lima tipe kamar mulai dari superior, deluxe, , family suite, dan junior suite. Harga yang ditawarkan mulai Rp1 juta hingga Rp2,5 juta tiap malamnya bergantung pada tipe kamarnya. Ke depannya Perdana Gapuraprima akan mengembangkan bisnis hotel dengan menambah 3.000 unit kamar hotel dalam jangka waktu 5 tahun yang akan tersebar di berbagai daerah. Untuk proyek yang akan datang rencananya dibangun di daerah sekitar Pondok Indah dan Bali. (17) OPINI Selasa, 1 Februari 2011 A sosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) kemarin melakukan reorganisasi dengan merevitalisasi kepengurusannya. Reorganisasi ini mengambil momentum bertepatan dengan hari ulang tahun ke-59 organisasi pengusaha tersebut. Dalam reorganisasi kali ini, ada nama-nama baru sejumlah pengusaha ternama yang masuk dalam jajaran dewan penasihat a.l. Projogo Pangestu (Barito Pacific Timber), Eddy Sariatmaja (SCTV), Robert Budi Hartono (Djarum), Sukanto Tanoto (Raja Garuda Mas Indonesia), Aksa Mahmud (Bosowa Corporation), dan Peter Sondakh (Rajawali Corporation). Di jajaran dewan pengurus harian juga terdapat sejumlah nama-nama baru seperti Fransiscus Welirang (Indofood Sukses Makmur Tbk), Johnny Darmawan Danusasmita (Astra International Tbk), Rachmat Gobel (Panasonic Gobel Indonesia), Soebronto Laras (Indomobil Suzuki International), Sudhamek (Garuda Food), Theodore P. Rachmat (Triputra Investindo Arya), Trihatma K. Haliman (Agung Podomoro Group), Solihin J. Kalla (Kalla Group), Benny Soetrisno (Apac Inti Corpora), dan Erwin Aksa (Bosowa Corporation). Reorganisasi yang dilakukan di tengah jalan dari masa bakti 2008-2013 tampaknya berangkat dari kegundahan kalangan pengurusnya yang begitu gemes dan kecewa terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang tumpang tindih, tidak konsisten dan seringkali tidak probisnis. Kebijakan bea masuk yang justru menciptakan ketidakharmonisan tarif seperti tertuang dalam Permenkeu No. 241/2010 merupakan salah satu peraturan terkini yang menjadi sorotan tajam Apindo di samping pencabutan capping 18% tarif listrik yang membuat kinerja industri terganggu. Apindo memang dikenal sangat kritis terhadap setiap kebijakan yang dinilai kontraproduktif dan tidak probisnis. Bahkan, harus diakui Apindo lebih kritis dan lantang dibandingkan dengan organisasi induknya, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, yang belakangan lebih banyak diam tanpa aksi. Sayangnya, selama ini pemerintah cenderung menganggap sepi masukan dari Apindo sehingga tak banyak aspirasinya yang diakomodasi dalam kebijakan-kebijakannya. Malahan, perilaku kritis Apindo seringkali justru dipersepsikan oleh pemerintah sebagai sikap cengeng. Namun, dengan adanya reorganisasi dan revitalisasi di tubuh Apindo, dunia usaha di Tanah Air kini memiliki energi baru untuk tidak lelah mengingatkan jika kebijakan pemerintah melenceng dari visi pembangunan industri nasional. Masuknya sejumlah tokoh bisnis ternama dalam jajaran pengurus organisasi ini, juga memunculkan harapan yang lebih besar di mana pemerintah kelak mau mendengarkan aspirasi dunia usaha sekaligus memosisikannya sebagai mitra setara dalam proses pembangunan ekonomi bangsa. Apabila dengan semua ini ternyata pemerintah tak juga mau mendengarkan aspirasi Apindo— tentu saja bersama Kadin Indonesia—kita patut bertanya, kepada siapakah pemerintah mau mendengar dan percaya? TAJUK UTAMA Wonderful Indonesia di dadaku Kemajuan pariwisata membutuhkan kontribusi semua warga OLEH I DEWA GDE SATRYA WIDIADUTA Dosen Tourism & Hotel Management, Universitas Ciputra, Surabaya Dalam konteks country branding, Indonesia masih mencari pola yang adaptif sesuai resources, keunggulan dan sekaligus kemauan pasar global. S etelah sebelumnya branding Indonesia sebagai the ultimate in diversity, baru-baru ini Kemenbudpar meluncurkan branding baru dengan nama Wonderful Indonesia. Menbudpar Jero Wacik menyatakan Wonderful Indonesia merupakan ekspresi dari wonderful of nature, wonderful of culture, wonderful of people, wonderful of food, dan wonderful value of money. Kelima hal tersebut tak terbantahkan, namun problemnya tetap pada cara mengemas keunggulan tersebut hingga menjadi keunggulan yang kompetitif dan membuat pariwisata Indonesia unggul. Konkretnya, sejauh mana kelima wonderful tersebut memberikan dampak atau hasil yang signifikan bagi kesejahteraan seluruh masyarakat lewat pintu pariwisata? Pertanyaan tersebut perlu kita renungkan, sebab di beberapa hal agaknya keunggulan, dan apa yang dikategorikan sebagai wonderful-nya Indonesia, belum memberikan hasil yang positif bagi kesejahteraan masyarakat. Dalam laporan Travel and Tourism Competitiveness Index 2008 yang dikeluarkan World Economy Forum misalnya, Indonesia berada di urutan ke-80 dengan pencapaian kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 5 juta orang. Sementara itu, Singapura berada di urutan 16, Malaysia urutan ke-32 dengan “ VERBATIM ” T TAJUK TAMU • International Herald Tribune, 29 Januari Nyanyi Kimigayo harus berdiri P emenang penghargaan komedi ‘Utawasetai Otoko Tachi’ (Ia yang ingin menyanyikan lagu)—ditulis dan diarahkan oleh Ai Nagai— menceritakan hari upacara di sekolah menengah Tokyo. Kepala sekolah sangat ingin memastikan bahwa upacara akan dijalankan sesuai dengan petunjuk dewan pendidikan. Namun, ada beberapa guru yang tidak mau berdiri ketika lagu nasional Kimigayo dinyanyikan sebagai bentuk pemberontakan atas instruksi dewan. Di tengah isu yang menjadi inspirasi film tersebut, Pengadilan Tinggi Tokyo pada Jumat lalu menolak semua tuntutan hukum dari 400 guru dan staf sekolah menengah di ibu kota tersebut. Tuntutan itu berisi permintaan untuk tidak diwajibkan berdiri ketika lagu nasional dinyanyikan. Mereka juga meminta kompensasi atas hukuman yang pernah mereka terima sebelumnya. • The Asahi Shimbun, 29 Januari resources Indonesia jauh lebih kaya dalam kepemilikan alat-alat musik tradisional. Kreativitas sebagai ciri khas entrepreneurship mengedepankan independensi gagasan dan ide sendiri daripada bergantung pada pendapat atau tren umum (metooism). Di antaranya, melalui oxymoron, yang menurut kamus “Kondomisasi salah satu solusi.” Menko Kesra Agung Laksono soal mencegah penyebaran HIV/AIDS. “Kalau mau IPO, revenue [dari luar] harus 50%.” Dirkeu Garuda Elisa Lumbantoruan soal revenue GMF yang 70% masih dari Garuda. ship membutuhkan semacam design thinking yang berada di luar kebiasaan umum di masyarakat. Sederhananya, pemikiran dan performance yang mencerminkan design thinking identik dengan insan yang kreatif, insan yang problem solver. Baik kreativitas maupun kemampuan membuat oksimoron, merupakan buah dari perpaduan dua kekuatan otak sekaligus: Kreativitas Di beberapa diskusi, tersebar tayangan film dengan membandingkan penyanyi jalanan di Yogyakarta yang memainkan alat musik seadanya (dari barang bekas) dengan sekelompok musisi perkusi di panggung teater di Amerika Serikat yang sama-sama memainkan musik dari barang bekas. Spontan perhatian kita terhentak, betapa bangsa Indonesia semakin perlu untuk didorong mengeluarkan energienergi kreatifnya, khususnya dalam berkesenian dan menyajikan entertainment dalam kemasan turisme, yang mana dari segi BISNIS/ADI P Oxford berarti paduan dua kata yang saling berlawanan yang membentuk satu pengertian baru. Keterampilan membuat oxymoron sangat berkaitan dengan kreativitas kita. Di ranah praktis, baik intrapreneurship maupun entrepreneur- Setiap artikel yang dikirim ke redaksi hendaknya diketik dengan spasi ganda maksimal 5.000 karakter, disertai riwayat hidup (curriculum vitae) singkat tentang diri penulis. Artikel yang masuk merupakan hak redaksi Bisnis Indonesia dan dapat diterbitkan di media lain yang tergabung dalam Jaringan Informasi Netizens peroleh privasi ekanan dari para pembuat kebijakan memengaruhi privasi konsumen Internet. Pekan lalu, Google dan Mozilla meluncurkan perangkat lunak baru untuk web browser yang memungkinkan konsumen secara permanen keluar dari pelacakan online yang digunakan oleh banyak pengiklan untuk mengikuti aktivitas online, membangun profil konsumen dan memberikan iklan yang disesuaikan. Aksi tersebut diikuti beberapa pengiklan Internet dan pelacak data terbesar dunia—termasuk Google dan Yahoo—dengan menawarkan konsumen cara mudah untuk keluar dari pelacakan online. Microsoft menyebutkan perangkat tersebut menawarkan aplikasi (dikeluarkan tahun lalu) yang memungkinkan pengguna Internet Explorer menutup usaha pelacakan. Tahun lalu, Federal Trade of Commission menawarkan cara-cara untuk melindungi privasi online, termasuk memberi konsumen cara mudah untuk memblok pelacakan data— mirip dengan registrasi ‘tolak panggilan’. jumlah kunjungan wisatawan asing sebesar 17.5 juta orang, dan Thailand urutan ke-47 dengan 13.8 juta wisatawan. Peringkat itu bisa saja benar bila kita tengok dari satu sisi di mana tingkat promosi, sinergi antar-stakeholder dan pengelolaan (manajemen) aset seni-budaya Nusantara—serta wonderful yang lain—belum optimal. Akan tetapi, bisa juga tidak benar bila kita bandingkan area Indonesia yang sangat luas, dengan hamparan kepulauan yang eksotik, dibandingkan tiga negara tetangga di atas yang kebetulan mendapat peringkat lebih atas. Bagaimana mungkin Indonesia yang sangat kaya tradisi, adat istiadat dan kesenian bisa kalah dalam hal jumlah kunjungan wisatawan asing? Pastilah ada kebenaran dengan praduga di atas, soal mismanajemen pengelolaan mungkin, ketidakoptimalan dalam mengemas kekayaan nilainilai luhur yang diwariskan para pendahulu (adat istiadat, seni-budaya) mungkin, bahkan ketidakcerdikan kita memanfaatkan daya tarik karunia alam yang indah dari Sang Pencipta untuk menarik sebanyak-banyaknya bangsa lain datang ke sini. NT O Revitalisasi Apindo 11 Agus Martowardoyo, Menteri Keuangan, rupanya ingin membalas budi kepada Susilo Bambang Yudhoyono yang dengan sigap dan spontannya mengusulkan kepada DPR kenaikan gaji Presiden SBY berikut dengan 8.000 pejabat lainnya. Karena bukan anggota DPR tetapi para pejabat, maka DPR mencoba menghambatnya. Agus yang mulus menduduki kursi Menkeu menyisihkan rivalnya Anggito Abimanyu menganggap duit yang akan dikucurkan adalah sangat kecil dan mudah dicarinya, karena dia adalah mantan bankir Bank Mandiri. Alias gampang cari uang, yang perhitungannya adalah urusan belakangan. Harusnya Menkeu melihat dulu kemampuan keuangan negara ini, apakah sudah sangat demikian mendesak kenaikan gaji para pejabat dan sang Presiden tersebut, dibandingkan dengan kebutuhan rakyat yang lain, misalnya pengadaan pangan untuk rakyat kecil. Menkeu seharusnya merasakan bagaimana rasanya menyantap bongkol ubi kayu yang ditanak dengan kelapa, karena rakyat tidak bisa membeli beras yang harganya sekarang ini semakin menggila. Katanya ada dana untuk menyisihkan kemiskinan tapi rakyat mana yang sudah mendapatkannya, kiranya belum seorang pun. Para pengemudi angkutan rakyat sekelas Metromini dan Kopaja maupun mikrolet hampir semuanya mengeluh dengan kebijakan pemerintah yang tidak peduli pada penderitaan rakyat kecil. Policy gencarnya produksi sepeda motor karena ingin memburu pemasukan pajak membuat angkutan umum di luar busway semakin sepi, tetapi pajaknya sendiri ternyata dikorupsi. YA DI kanan dan kiri. Dengan kekuatan otak kanan, dilanjutkan perpaduan otak kanan dan otak kiri, insan yang kreatif akan menjadi keniscayaan. Berbeda dengan orang yang lebih dominan menggunakan otak kiri, orang dengan kecenderungan yang tinggi pada otak kanan lebih kreatif dan memiliki imajinasi yang tinggi pula. Seniman, artis, desainer dan inventor biasanya lebih banyak Bisnis Indonesia (JIBI). Apabila lebih dari 1 minggu artikel yang diterima belum diterbitkan tanpa pemberitahuan lain dari redaksi, penulis berhak mengirimkannya ke media lain. Setiap tulisan yang dimuat merupakan pendapat pribadi penulis. Surat-surat harus dilengkapi dengan identitas pribadi Soal usul kenaikan gaji 8.000 pejabat UR menggunakan bagian otak sebelah kanan. Namun, kedua otak tersebut sama pentingnya. Orang yang selama hidupnya menggunakan otak kiri akan sulit untuk berkembang. Dia terbelenggu oleh rutinitas, aturan, prosedur dan kebiasaan yang dia lihat dan kerjakan sehari-hari, sehingga dia tidak akan mampu membuat dan mengembangkan sesuatu yang baru. Begitu juga dengan orang yang selama hidupnya hanya mau menggunakan otak kanan. Dia memang bisa kreatif, tetapi kreativitas tanpa kemampuan analisis dan logika hanya akan menghasilkan sesuatu yang tanpa makna (Sebastian, 2010). Melalui kreativitas dan entrepreneurship, maka yang terpenting saat ini bukan apa yang dijual, sebab sudah jelas Indonesia memiliki lima wonderful, tetapi bagaimana cara menjualnya. Di bidang kepariwisataan, Malaysia, Singapura dan Thailand misalnya telah menunjukkan dengan keterbatasan dan homogenitas bisa mendulang kesejahteraan. Apalagi Indonesia dengan banyak produkyang mencerminkan pluralitas, sepantasnya dan seharusnya tidak mengalami kebingungan akan apa yang dijual, ditawarkan dan dijanjikan kepada wisatawan. Wonderful Indonesia perlu semakin menjadi inspirasi (internally inspiring) bagi warga Indonesia untuk berkontribusi positif bagi kemajuan kepariwisataan di daerah masing-masing, serta menjadi sarana diferensiasi di antara bangsa-bangsa di dunia (externally inspiring) sebagai destinasi wisata yang tiada duanya di Indonesia. Semoga branding ini menjadi sumber energi baru yang mendorong percepatan kemajuan pariwisata kita. PEMBACA MENULIS Masih banyak rakyat yang untuk makan sehari dua kali saja masih keleleran, karena itu sebaiknya pemerintah menyiapkan crash program yang dapat meringankan beban rakyat, bukan malah mengeluarkan kebijakan yang bertolak belakang, bahkan terasa menyakitkan. Taufik Karmadi Kalideres, Jakarta Barat Forkas Somal berdiri Forum Komunikasi Alumni Sekretariat Bersama Organisasi Mahasiswa Lokal (Somal) disingkat Forkas, hari Minggu, 30 Januari 2011, resmi berdiri dan dideklarasikan dalam sebuah acara silaturahmi di bilangan Kemang, Jakarta Selatan. Silaturahmi ini juga diisii dengan sebuah diskusi tentang situasi dan kondisi hirukpikuknya negara kita akhir-akhir ini. ‘Somal Menatap Indonesia ke Depan’ adalah tema yang disampaikan Wimar Witoelar (anggota Perhimpunan Mahasiswa Bandung/PMB) dipandu Didiet Adiputro (anggota Ikatan Mahasiswa Djakarta/Imada). Pertemuan dihadiri lebih dari 150 anggota dan alumni Somal. Mereka datang dari Surabaya, Yogyakarta, Bandung dan Bogor. Situasi dan kondisi yang sangat memprihatinkan dalam perjalanan berbagsa dan bernegara kita saat ini membuat para alumni serta anggota Somal gelisah. Situasi di mana polisi menangkap polisi, jaksa menuntut jaksa, hakim mengadili hakim, manusia menjual manusia, hilangnya rasa keadilan, kebebasan menjalankan ibadah yang dibatasi serta aksi-aksi protes mahasiswa yang cenderung anarkis adalah hal yang mengganggu akal sehat yang cenderung menghilangkan kemajemukan serta pada akhirnya akan mengancam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Melihat kondisi seperti itu, para alumni anggota Somal sekaligus sebagai warga negara tak sepantasnya berdiam diri, maka diputuskan untuk membentuk sebuah Forum Komunikasi yang hasil akhirnya akan diserahkan kepada setiap anggota Somal sebagai masukan agar dapat diimplementasikan dalam kegiatan organisasi masing-masing. Somal sebagai sebuah federasi organisasi mahasiswa lokal di Indonesia beranggotakan 8 organisasi mahasiswa yang terdiri dari Ikatan Mahasiswa Djakarta (Imada), Perhimpunan Mahasiswa Bandung (PMB), Masyarakat Mahasiswa Bogor (MMB), Corpus Studiosorum Bandungense (CSB), Ikatan Mahasiswa Bandung (Imaba), Ikatan Mahasiswa Yogyakarta (Imayo) serta Gerakan Mahasiswa Surabaya (GMS) berdiri di Jakarta 12 Juni 1965. Somal adalah organisasi pemrakarsa berdirinya Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) yang punya peran cukup besar dalam mengemban aspirasi rakyat pada 1965 setelah kudeta yang gagal oleh PKI yang melahirkan Tritura serta menggulingkan kekuasaan Presiden Soekarno ketika itu. Somal juga melakukan koreksi terhadap pemerintah Orde Baru dengan mengampanyekan Gerakan Anti Korupsi dengan membentu Komite Anti Korupsi (KAK) di era pemerintahan Presiden Soeharto. Seluruh alumni yang hadir dalam silaturahmi adalah merupakan para deklarator, antara lain Jadin C. Djamaludin, Transtoto A.R., Cuk Timur Sutanto, Aditya Kusuma, Miranti Abidin, Nani Sakri, Ida Sudoyo, Chossie Kumontoy dan masih banyak lagi. Ida Sudoyo Imada ‘69 Kritik, saran, dan komentar bisa disampaikan melalui surat ke redaksi Bisnis Indonesia atau e-mail: redaksi@bisnis.co.id Pemimpin Umum: Dr. H. Sukamdani S. Gitosardjono. Wakil Pemimpin Umum: Ahmad Djauhar. Pemimpin Perusahaan: Soebronto Laras. Wakil Pemimpin Perusahaan: Haryadi B. Sukamdani. Pemimpin Redaksi: Arief Budisusilo. Wakil Pemimpin Redaksi: Linda Tangdialla. Sekretaris Redaksi: M. Syahran W. Lubis. Redaktur Pelaksana: Abraham Runga Mali, Chamdan Purwoko, Gung Panggodo Supryanto, Inria Zulfikar, Neneng Herbawati. Redaktur: Aprilian Hermawan, Budi Prakarsa, Djony Edward, Eries Adlin, Firman Hidranto, Firman Wibowo, Hery Lazuardi, Hery Trianto, Ismail Fahmi, Lahyanto Nadie, Martin Sihombing, M. Rochmad Purboyo, M. Sarwani, M. Yunan Hilmi, Nono Budiono, Rustam Agus, Setyardi Widodo, Sutarno, Suwantin Oemar, Wisnu Wijaya, Zufrizal. Tim Pengembangan Redaksi: Adhitya Noviardi, Y. Bayu Widagdo. Manajer Sekretariat Redaksi: Indyah Sutriningrum. Asisten Redaktur: Algooth Putranto, Andry T. Kurniady, Aprika Rani Hernanda, Arif Pitoyo, Bambang Supriyanto, Bastanul Siregar, Elsya Refianti, Erna Sari Ulina Girsang, Fahmi Achmad, Gajah Kusumo, Hendra Wibawa, Junaidi Halik, Lutfi Zaenudin, Moh. Fatkhul Maskur, Muhammad Munir Haikal, Rahayuningsih, Nana Oktavia Musliana, Sylviana Pravita R.K.N., Taufik Wisastra, Tomy Sasangka, Tri Dirgantara Pamenan, Yayan Indrayana, Yeni H. Simanjuntak, Yusran Yunus. Staf Redaksi: Achmad Aris, Afriyanto, Agust Supriadi, Anugerah Perkasa, Arif Gunawan Sulistiyono, Asep Dadan Muhanda, Bambang P. Jatmiko, Berliana Elisabeth, Dewi Astuti, Diena Lestari, Elvani Harifaningsih, Erwin Tambunan, Fajar Sidik, Fita Indah Maulani, Hendri T. Asworo, Herry Suhendra, Hilda Sabri Sulistyo, Irsad, Irvin Avriano, John A. Oktaveri, Linda Teti Silitonga, Maria Yuliana B., Mia Chitra Dinisari, M. Tahir Saleh, Mulia Ginting Munthe, Nurbaiti, Nurudin Abdullah, Rahmayulis Saleh, Ratna Ariyanti, Raydion, Reni Efita Hendry, R. Fitriana, Roni Yunianto, Rudi Ariffianto, Sepudin, Theresia Diyah Wulandari, Tularji, Yusuf Waluyo Jati. Perwakilan: Bandung: Asep Mh. Mulyana (Manajer), Hilman Hidayat (Asisten Redaktur), Muhammad Sufyan. Makassar: M. Noor Korompot (Manajer), Kwan Men Yon (Asisten Redaktur), Siti Munawaroh (Koordinator Balikpapan). Medan: Melvin A. Sebayang (Manajer), Master Sihotang. Semarang: Edy Barlianto (Manajer), Endot Brilliantono, Rahmat Sujianto. Surabaya: Galih Prakoso (Manajer), Samantha Ardiansyah (Asisten Manajer Pemasaran), Marlina A. Jobs (Asisten Redaktur), Bambang Sutedjo (Koordinator Malang), Dwi Wahyuni, Wahyu Darmawan. Batam & Pekanbaru: Suyono Saputra (Manajer). Foto: Dedi Gunawan, Endang Muchtar, Kelik Taryono, Yayus Yuswoprihanto. Artistik: Adi Purdiyanto, Tutun Purnama. Ekonom/ Kepala Bisnis Indonesia Intelligence Unit: Rofikoh Rokhim. Manajer Produksi: Andri Trisuda. Manajer Media Digital: Deriz Syahpatria Syarief. Penerbit: PT Jurnalindo Aksara Grafika, Direksi: Lulu Terianto (Direktur Utama), Ahmad Djauhar, Endy Subiantoro, Alamat Kantor: Wisma Bisnis Indonesia, Lt. 5-8, Jl. KH Mas Mansyur No. 12A, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10220. Telepon: (021) 57901023 (hunting). Faks. redaksi: (021) 57901025, Pemasaran: (021) 57901024. Perusahaan: (021) 57901028. Rekening bank: PT Jurnalindo Aksara Grafika, BCA cab. Wisma Asia 084-303.757-4; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank Mandiri cab. Wisma Bisnis Indonesia 121-009.009999-9; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank BNI ($) cab. Kramat 10528868. Kantor Perwakilan: Jawa Timur, Jl. Opak No. 01 Surabaya, Tel. (031) 5670748, Fax. (031) 5675853. Malang, Pertokoan Sarangan Jl. Sarangan No. 1 a Malang, Telp. (0341) 402727, (0341) 480630, Fax (0341) 402728. Denpasar Jl. Suli No. 119 Blok B-3 Denpasar 80233 Telp. 0361-7446604, Fax. (0361) 261067. Jawa Tengah, Jl. Sompok Baru No. 79 Semarang, Telp. (024) 8442852, Fax. (024) 8454527. Jawa Barat, Jl. Buah Batu No. 46B, Bandung 40261 Telp. (022) 7321627, 7321637, 7321698, Fax (022) 7321680. Sumatra Utara, Kompleks Istana Bisnis Center, Medan Maimun Jl. Brigjend. Katamso No. 6, Medan, Telp. (061) 4554121/4553035 Fax: (061) 4553042. Riau, Jl. Pepaya No. 42, P. Karam Sukajadi, Pekanbaru 28127. Telp. (0761) 7048307, Fax (0761) 40335. Batam, Kompleks Ruko Mahkota Raya Blok C No.8 Batam Centre - Batam Telp: (0778) 748 3156 / Fax (0778) 748 3154, Indonesia Timur, Jl. Metro Tanjung Bunga Mall GTC Makassar GA-9 No. 16, Telp: (0411) 8114203 Fax: (0411) 8114253. Balikpapan, Balikpapan Superblock, Jl. Jend. Sudirman Stal Kuda Blok A/18, Balikpapan Telp. (0542) 7213507, Fax. (0542) 7213508. Harga langganan: P. Jawa Rp117.000/bulan, luar Jawa Rp117.000/bulan. Tarif iklan: Display Rp35.000/mm kolom, berwarna Rp52.000/mm kolom, iklan laporan keuangan Rp21.000/mm kolom, berwarna Rp34.000/mm kolom, baris Rp19.000/minimum 3 baris. ISSN 0215-2045. Surat izin: SK Menpen No; 017/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985, 4 Desember 1985, Anggota SPS No. 116/1985/11/A/2002, terbit 7 kali seminggu. Wartawan Bisnis Indonesia selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima atau meminta imbalan apa pun dari nara sumber berkaitan dengan pemberitaan. 12 Varia Selasa, 1 Februari 2011 KRONIKA Ariel ajukan banding JAKARTA: Terdakwa kasus video porno Nazriel Irham alias Ariel akan mengajukan banding atas vonis majelis hakim PN Bandung yang menghukumnya 3,5 tahun penjara dan denda Rp250 juta. Kuasa hukum terdakwa OC Kaligis mengatakan pengajuan banding kliennya karena banyak Nazriel Irham kesempatan untuk upaya hukum tersebut. “Alasan lain karena adanya ‘teori apa boleh buat’ yang disampaikan oleh majelis hakim," ujarnya seusai sidang, kemarin. (BISNIS/ M02/M03) TNI dukung Kasad pimpin PSSI JAKARTA: Markas Besar TNI akan memberikan izin kepada Kasad Jenderal TNI George Toisutta untuk memimpin PSSI, jika ada permintaan dari masyarakat sepak bola nasional. "Oh jelas [mendukung], kalau memang itu diminta. [Tapi] saya belum tahu [menjadi calon ketum PSSI] itu," ujar Panglima TNI Laksamana AL Agus Suhartono di Istana Presiden, kemarin. Menurut Agus, George menjadi figur yang tepat untuk memimpin PSSI di tengah kacau balaunya organisasi sepak bola itu dan jebloknya prestasi tim nasional. (BISNIS/LTC/IRS) Agus Condro minta dispensasi JAKARTA: Mantan politisi PDI Perjuangan Agus Condro meminta perlakuan khusus terkait dengan kasus dugaan korupsi cek perjalanan karena merasa dirinya adalah pembongkar perkara (whistle blower). Penasihat hukum Agus, Arda Netaji, saat mendatangi kantor Komisi Pemberantasan Korupsi kemarin. mengatakan kliennya seorang whistle blower sehingga ingin diistimewakan berupa pemisahan berkas perkara. "Secara formal kami akan mengajukan hal itu kepada ketua KPK. Tetapi, kami tidak mengajukan penangguhan penahanan, karena Agus mengatakan ini adalah risiko yang harus dihadapi," ujarnya kemarin. (BISNIS/ASA) Rinra Limpo wafat karena sakit JAKARTA: Mendiknas Muhammad Nuh mengatakan informasi yang didapatkan atas meninggalnya praja IPDN Rinra Sujiwa Putra Syahrul, putra Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo murni disebabkan sakit. "Kalau meninggalnya ada kekerasan di situ maka harus dilakukan tanggung jawab di situ. Tapi, informasi yang saya dapat, putra beliau [Syahrul] meninggal karena sakit," katanya di Istana Presiden, kemarin. Dalam kaitan meninggalkan praja, menurut dia, Kemendiknas tidak punya wewenang untuk terlibat sekalipun ada unsur kekerasan karena IPDN merupakan sekolah kedinasan. (BISNIS/LTC/IRS) Politisi Senayan ‘serang balik’ KPK Deponeering Bibit-Chandra jadi ‘senjata’ Komisi III OLEH ISMAIL FAHMI Bisnis Indonesia JAKARTA: Politisi Senayan melancarkan ‘serangan balik’ ke Komisi Pemberantasan Korupsi dengan menolak kehadiran dua pimpinan lembaga itu— Bibit Samad Riyanto dan Chandra M Hamzah—pada setiap rapat di Komisi III DPR. Penolakan kehadiran dua pimpinan KPK tersebut, karena dinilai masih berstatus tersangka, kendati perkara mereka sudah dikesampingkan (deponeering) oleh Kejaksaan Agung. Penolakan diputuskan melalui mekanisme voting yang dihadiri 38 anggota pada rapat internal Komisi III di Gedung DPR Jakarta, kemarin. Dari hasil voting, 23 anggota menolak serta 15 anggota lainnya menerima kehadiran Bibit dan Chandra. Fraksi yang menolak meliputi Fraksi Partai Golkar, Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Fraksi Gerindra dan Fraksi Hanura. Fraksi yang menerima adalah Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai Amanat Nasional dan Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa. "Penolakan Pak Bibit dan Pak Chandra hanya dalam forum rapat di Komisi III saja, tapi tidak di forum lainnya," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR Tjatur Sapto Edy. Anggota Komisi III DPR dari FPDI Gayus Lumbuun mengatakan anggota Komisi III menolak kehadiran Bibit dan Chandra karena memperhatikan aspek etika, mengingat putusan deponeering dari Kejagung mengusik keadilan dan bertentangan dengan putusan pengadilan. Deponeering, menurut dia, bukan berarti menghilangkan status hukum kedua pimpinan KPK tadi sebagai tersangka, tapi hanya mengesampingkan perkara selama mereka masih menjabat pimpinan lembaga itu. Penolakan kehadiran Bibit dan Chandra bermula dari rapat dengar pendapat umum (RDPU) antara Komisi III DPR dan KPK. Setelah RDPU dibuka oleh Ketua Komisi III DPR Benny K Harman, Perjalanan kasus Bibit-Chandra 15 September: Mabes Polri menetapkan keduanya sebagai tersangka kasus dugaan korupsi karena penyalahgunaan wewenang pencekalan dan pencabutan cekal. 29 Oktober: Keduanya ditahan di Rumah Tahanan Brimob, Kelapa Dua, Depok. Kecaman publik mencuat setelahnya. 1 Desember 2009: Kejaksaan Agung menerbitkan SKPP dengan alasan sosiologis yakni suasana kebatinan masyarakat yang mengakibatkan tidak dilanjutkannya perkara Bibit-Chandra. 25 Maret: Anggodo Widjojo mengajukan permohonan pra-peradilan terhadap SKPP Bibit-Chandra karena dirinya merasa sebagai saksi korban yang memiliki hak atas mekanisme tersebut. 19 April: Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengabulkan permohonan Anggodo, yang membatalkan SKPP Kejaksaan Agung dan perkara Bibit-Chandra harus sampai ke pengadilan. 03 Juni: Pengadilan Tinggi DKI Jakarta menguatkan putusan pengadilan tingkat pertama yang mengabulkan permohonan Anggodo. Kejaksaan Agung mengajukan permohonan Peninjauan Kembali. 25 Oktober 2010: Mahkamah Agung menolak permohonan Peninjauan Kembali dari Kejaksaan Agung. Lembaga itu memiliki dua opsi terkait dengan kasus tersebut mengajukannya ke pengadilan atau menyampingkan perkara (deponeering). 24 Januari 2011: Kejaksaan Agung mengeyampingkan perkara Bibit-Chandra demi kepentingan umum serta komitmen lembaga tersebut dalam pemberantasan korupsi. 28 Januari: KPK menahan 19 tersangka kasus cek pelawat termasuk Panda Nababan dan Paskah Suzetta sehingga menimbulkan spekulasi politik. Kemarahan juga mencuat pada sejumlah partai politik. 31 Januari: Rapat Kerja KPK dengan Komisi III DPR RI dibatalkan dengan adanya kritik sejumlah politisi yang menyoalkan deponeering, karena dinilai tidak menggugurkan status tersangka Bibit-Chandra. Sumber: Data BIU, diolah KAIRO: Presiden Mesir Hosni Mubarak masih percaya diri mampu mengatasi gelombang demonstran dengan memperkuat barisan intelijen, sementara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya menginstruksikan evakuasi WNI yang berada di negara itu. Penguatan intelijen ditandai dengan pengangkatan mantan Gubernur Sinai utara Jenderal Murad Mowafi sebagai kepala intelijen baru. Langkah tersebut merupakan bagian dari strategi Mubarak, setelah mantan kepala intelijen Omar Suleiman diangkat sebagai wapres Sabtu lalu—sebuah posisi baru dalam 30 tahun pemerintahannya. Mubarak menghadapi gelombang demonstrasi selama 7 hari untuk memintanya mundur. Namun, dia tidak menunjukkan tanda-tanda akan lengser dari jabatannya sebagai orang No. 1 di Mesir. Strategi lain yang sudah dilakukan Mubarak adalah menutup akses Internet dan mematikan jaringan telepon seluler untuk mencegah meluasnya dampak aksi protes rakyat. Para demonstran menolak reformasi Mubarak yang mengangkat wapres dan perdana menteri baru karena berasal dari rezimnya. El-Baradei, mantan kepala agensi pemantau nuklir PBB, mulai meraih dukungan dari aktivis muda sekuler dengan pendekatan kerakyatannya. Namun, segelintir demonstran melihat dia sebagai ekspatriat yang tidak menyelesaikan masalah Mesir. Gelombang demonstrasi yang telah berlangsung 1 pekan telah menelan korban 97 orang tewas dan ribuan luka-luka. Namun, sebuah laporan mengindikasikan jumlah korban tewas yang jauh lebih banyak. Evakuasi WNI Sementara itu, Pemerintah In- BISNIS INDONESIA JAKARTA: Jaksa Cirus Sinaga kemarin menjalani pemeriksaan di Badan Reserse dan Kriminal Polri sebagai tersangka kasus dokumen pemalsuan rencana penuntutan (runtut) dengan terdakwa Gayus HP Tambunan. Sebelumnya jaksa kontroversial yang menangani kasus kematian aktivis HAM Munir dan keterlibatan mantan Ketua KPK Antasari Ashar dalam pembunuhan Direktur PT Rajawali Banjaran Nasruddin Zulkarnaen itu, pernah menjalani periksaan dengan status sebagai saksi. Saat diminta keterangannya terkait dengan statusnya sebagai tersangka, Cirus mengatakan tidak ada persiapan karena faktanya tidak ada. "Tidak ada, tidak ada," kata Cirus dengan nada tinggi. Kejagung melaporkan oknum jaksa dan pengacara ke Bareskrim Polri pada 28 November 2010 terkait dengan pemalsuan runtut. Aksi pemalsuan itu dilakukan dengan mengganti runtut terhadap Gayus yang semula 1 tahun percobaan (surat No.R455) menjadi satu tahun penjara (surat No.R431). Dalam kesaksian di persidangan, mantan Gayus menyebutkan dia menyetorkan uang US$50.000 sebanyak dua kali sesuai dokumen rencana penuntutan. Jaksa Cirus dan Fadil Regan merupakan anggota jaksa penuntut atas perkara Gayus yang menggelapkan uang pajak senilai Rp395 juta milik pengusaha Korsel. Sementara itu, Penyidik Bareskrim Polri memeriksa mantan pengacara Gayus, Haposan Hutagalung terkait dengan dugaan pemalsuan dokumen rencana tuntutan tadi. Haposan datang mengenakan kaus merah dan celana jin biru masuk melalui pintu belakang gedung Bareskrim, pada pukul 11.50 WIB. Haposan dikawal tiga polisi Patwal menggunakan mobil tahanan Bareskrim jenis KIA Travello dengan nomor polisi B 1275 BH. Dalam perkembangan lain, Kejagung mengembalikan berkas Gayus HP Mabes Polri untuk ketigakalinya terkait dengan keberadaan uang Rp28 miliar dan deposito Rp74 miliar.’ "Jaksa Agung sudah memerintahkan pengembalian berkas Gayus HP Tambunan ke Mabes Polri," kata Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Babul Khoir Harahap. (01) FOTO: BISNIS/RAHMATULLAH BISNIS/ADI PURDIYANTO sejumlah anggota mengajukan interupsi yang mempersoalkan status hukum Bibit dan Chandra sebagai tersangka. Menanggapi keputusan Komisi III tadi, Chandra berkali-kali menegaskan dirinya masih sah sebagai pimpinan KPK. “Sampai detik ini saya masih sah sebagai pimpinan KPK.” Serangan balik Keputusan Komisi III DPR menolak kehadiran Bibit-Chandra terkesan sebagai ‘serangan balik’ dari politisi Senayan atas penahanan 19 politisi anggota/mantan anggota DPR oleh KPK akhir pekan lalu. Apalagi, anggota Komisi III DPR Trimedya Panjaitan menilai KPK te- lah melakukan upaya deparpolisasi dengan menangkap politisi yang disangka menerima suap, sementara tidak menyentuh pihak penyuap. “[Di sini] Artinya KPK telah melakukan proses deparpolisasi sekaligus tebang pilih kasus, “ tegasnya. Ketua KPK Busyro Muqqadas menolak tudingan KPK dikatakan tebang pilih karena karena hal tersebut akan mencemarkan independensi KPK sendiri. Penasihat KPK Abdullah Hehamahua menegaskan bila PDIP tidak puas dan kecewa dengan penangkapan anggotanya Panda Nababan, lebih baik partai tersebut menggunakan langkah hukum. " (12/ANUGERAH PERKASA) (ismail.fahmi@bisnis.co.id) Mubarak masih percaya diri hadapi goyangan AP Polri periksa Cirus sebagai tersangka donesia—setelah mendapat desakan—akhirnya memproses evakuasi sekitar 6.000 WNI yang berada di Mesir. Menlu Marty Natalegawa mengatakan KBRI Kairo sudah menjalin jejaring dengan masyarakat Indonesia yang berada di Kairo melalui tokoh masyarakat. “Sekarang yang mulai kita lakukan adalah proses evakuasi,” ujarnya di Istana Presiden kemarin. Menurut dia, saat ini ada 20 posko dan tiga titik penampungan, sehingga komunikasi dengan para WNI bisa terus berjalan. Dia menyebutkan dari 6.000 WNI yang berada di Mesir, 4.000 di antaranya adalah pelajar dan mahasiswa. Krisis yang terjadi Mesir membuat prihatin umat Islam di Indonesia. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengkhawatirkan krisis tersebut dapat membawa negara Islam itu ke dalam keruntuhan seperti yang dialami Irak. "Kalau Mesir menjadi seperti Irak, maka habislah harga diri umat Islam," kata Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj saat memberi sambutan pada Rapat Kerja Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa di Jakarta. Menurut Said Aqil, meski ada persoalan di dalam negeri , krisis yang terjadi di Mesir jelas direkayasa dengan tujuan tertentu. "Saya yakin itu by design, walau ada faktor internal." Menurut pandangannya, Mesir merupakan salah satu negara yang menjadi pusat pengembangan sekaligus benteng bagi agama dan kebudayaan Islam. Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai latar belakang dari demonstrasi besar-besaran di Mesir akibat banyaknya ketidakadilan di masyarakat, terlebih pemerintah negara itu otoriter dan diktator. Menurut dia, kejadian seperti itu dialami di banyak negara di dunia, di mana rakyat akan menumbangkan pemerintah yang otoriter. Apalagi pada diktator yang tidak memberikan ruang bagi partisipasi publik. "Kejadian di Mesir dan Tunisia menjadi pelajaran bagi rezim yang berkuasa agar tidak bermain-main dengan kekuasaan," tuturnya seperti dikutip Antara. Din menambahkan Mubarak sangat berkuasa, bahkan menangkap lawan-lawan politiknya. Walaupun ada reformasi, lanjutnya, tetapi tetap dirasakan rakyat ada ketidakadilan. Ditambah lagi Mubarak mengisyaratkan untuk mencalonkan istrinya menjadi pengganti dirinya sebagai orang No.1 Mesir. (LINDA T SILITONGA/IRSAD SATI) Agung: Koin untuk SBY menyesatkan OLEH RAHMAYULIS SALEH Bisnis Indonesia JAKARTA: Menko Kesra Agung Laksono menilai gerakan pengumpulan koin uang recehan untuk menaikkan gaji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyesatkan. "Berita tentang Presiden SBY curhat soal gaji tidak naik, itu tidak benar. Itu bisa menyesatkan karena ditampilkan oleh media massa hanya sepotongpotong. Seharusnya didengarkan secara menyeluruh," ujarnya di sela-sela acara Rakernas Penanggulangan HIV/AIDS dan percepatan pencapaian MDGs yang diikuti Gubernur se Indonesia, di Jakarta, kemarin. Agung menjelaskan sebenarnya sejak 2006 para menteri terkait sudah mengusulkan tentang kenaikan gaji presiden, tapi ditolak oleh SBY. Jadi, jangan mempolitisasi berita dengan menampilkannya sepenggalsepenggal. Yang lebih menyesatkan, menurut dia, adanya gerakkan pengumpulan koin uang recehan oleh sejumlah kalangan. "Saya waktu itu ada di sana di acara Rapim TNI Polri 2011 di Kelapa Gading. Tidak ada keluhan Pak SBY untuk minta naik gaji. Beliau hanya me- nyampaikan bahwa gaji presiden sudah 7 tahun tidak naik-naik," ungkap Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini. Jadi, lanjut mantan Ketua DPR ini, sebaiknya jangan memperbesar masalah ini dengan menggalang pengumpulan koin untuk menaikkan gaji SBY. “Bisa bahaya nanti kalau salah kaprah.” Di tempat terpisah, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan menteri keuangan sudah mengajukan usulan adanya kenaikan gaji Presiden sejak 3 tahun lalu. Namun, sampai 7 tahun terakhir ini pendapatan per bulan Kepala Negara tidak kunjung meningkat.Hatta mengatakan Presiden selalu memprioritaskan untuk lebih dulu meningkatkan gaji golongan bawah, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). “Jadi, Menkeu sudah mengajukan usulan itu [kenaikan gaji Presiden] dari 3 tahun lalu,” tuturnya menjawab pertanyaan wartawan di Istana Presiden. Namun, ketika ditanyakan apakah tahun ini usulan itu akan direalisasikan Hatta tidak mau berkomentar. (LINDA T SILITONGA/IRSAD SATI) Isi di luar tanggung jawab percetakan PT Aksara Grafika Pratama HUKUM BISNIS 10 Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011 Jepang daftarkan hasil karya cipta terbanyak JAKARTA: Selama tahun lalu tercatat hanya 12 negara asing yang mengajukan permohonan pendaftaran hasil karya cipta ke Indonesia. Menurut data Ditjen Hak Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM, Jepang tercatat sebanyak terbanyak mendaftarkan hasil karya cipta mereka, disusul oleh India (4), sedangkan di posisi ketiga adalah Taiwan, China dan Australia masingmasing mendaftarkan tiga hasil karya cipta. (lihat grafis) Hak cipta mencakup hasil karya seni, sastra, ilmu pengetahuan dan program komputer. Undang Undang Hak Cipta (UU No. 19/2002) tidak mewajibkan pendaftaran. Akan tetapi sertifikat pendaftaran itu akan menjadi alat bukti yang kuat di pengadilan bila muncul sengketa dikemudian. Negara pemohon hak cipta ke Indonesia 2010 Jepang India Taiwan China Australia Singapura Inggris Papua Nugini Amerika Serikat Thailand Swiss Malaysia TAK MELANGGAR PATEN: Seorang pegun- jung melintas di depan poster promosi Iphone 4, Apple Inc, di sebuah toko elektronik, Tokyo, Jepang, belum lama ini. Komisi Perdagangan Internasional AS, belum lama ini, mengatakan bahwa iPhone Apple dan RIM BlackBerry tidak melanggar paten Eastman Kodak. Putusan Komisi tersebut akan ditinjau kembali oleh Komisi enam anggota, yang memiliki kekuatan untuk memblokir impor produk yang melanggar paten AS. BLOOMBERG/KIYOSHI OTA Penta & Bali Turtle akhirnya sepakat damai Sumber: Ditjen HaKI BISNIS/SU/ADI PURDIYANTO Pembayaran kewajiban dilakukan dalam 10 hari KLAUSUL OLEH ELVANI HARIFANINGSIH Bisnis Indonesia Agoes bantah PT Sari Persada JAKARTA: Agoes Rianto Silaban membantah membantu menyelesaikan permasalahan pajak PT Sari Persada Indo Pancarona dengan Kantor Pajak. Pernyataan tersebut dikutip dari berkas duplik yang diperoleh Bisnis, kemarin. Namun, kuasa hukumnya Pipi Andry dari kantor hukum Dhaniswara Harjono & Partners menolak memberikan komentar apa pun. PT Sari Persada Indo melayangkan gugatan perbuatan melawan hukum kepada Agoes Riyanto karena tergugat telah membohongi penggugat dan tidak mau mengembalikan uang milik PT Sari Persada. (BISNIS/08) Paten China ke Taiwan naik BEIJING: Jumlah permohonan pendaftaran merek dagang dari China ke Taiwan selama tahun 2010 meningkat 35% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Menurut kantor berita setempat yang dikutif Bloomberg kemarin, jumlah permohonan paten dari China ke Taiwan juga meningkat sebesar 9% pada tahun 2010 bila dibandingkan dengan tahun 2009. Sementara itu, permohonan pendaftaran merek dagang asal Taiwan ke China selama tahun 2010 juga meningkat 1%, sedangkan untuk paten tumbuh 6% bila dibandingkan dengan tahun 2009. (BLOOMBERG/SU) JAKARTA: Penta Ocean Construction Ltd, perusahaan konstruksi asal Jepang dan PT Bali Turtle Island Development, mencapai kesepakatan damai guna mengakhiri proses kepailitan perusahaan asal Bali itu. Kemarin, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat menggelar sidang permohonan pengesahan perdamaian (homologasi) yang diajukan kedua pihak, dengan komposisi majelis hakim Marsuddin Nainggolan, Yulman, dan Ennid Hasanuddin. Kuasa hukum Penta Ocean, Elza Syarief, menyebutkan bahwa kedua perusahaan itu memang telah mencapai kesepakatan untuk mengakhiri proses kepailitan melalui perdamaian, di mana Bali Turtle sepakat untuk membayar kewajibannya kepada Penta Ocean. Pada saat mengajukan permohonan pailit, Penta Ocean mengklaim Bali Turtle mempunyai kewajiban sejumlah US$16,15 juta dan Rp796,69 juta. “Berdasarkan kesepakatan damai, utangnya tetap ada dan mereka bersedia melunasinya. Setelah dijum- lahkan nilainya menjadi Rp2,260 miliar,” ujar Elza, di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, kemarin. Sementara itu, kuasa hukum Bali Turtle, Harry Ponto, menyebutkan bahwa setelah dilakukan perhitungan dalam rapat verifikasi, maka didapati kesepakatan di antara kedua belah pihak. Bali Turtle, katanya, bersedia membayar kewajibannya kepada Penta Ocean senilai Rp2,260 miliar dan kepada kreditur lainnya, PT Surya Prasudi Utama sejumlah Rp440 juta. Pembayaran kepada Penta Ocean dan Surya Prasudi ini, kata Harry, akan dilakukan pihaknya dalam jangka waktu 10 hari sejak adanya pengesahan perdamaian yang ditetapkan oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat. Langsung bayar Lebih lanjut, dia menyebutkan pihaknya akan langsung membayar kewajiban itu setelah adanya penetapan dari pengadilan. Bali Turtle selaku debitur, sambungnya, tidak mungkin main-main dengan kesepakatan ini, karena jika pihaknya tidak menepati perdamaian itu maka dengan otomatis status perusahaan itu dapat menjadi pailit kembali dan kurator dapat langsung melakukan pemberesan budel pailit. Sebelumnya, dalam perkara No.42/ PAILIT/2010/PN.NIAGA.JKT.PST, Penta Ocean melayangkan permo- BISNIS INDONESIA honan pailit terhadap Bali Turtle dengan mengklaim bahwa perusahaan itu mempunyai kewajiban yang telah jatuh tempo dan dapat ditagih. Kewajiban itu disebut-sebut timbul karena adanya hubungan kerja sama dalam pekerjaan pengerukan dan reklamasi zona 11 Pulau Serangan, Bali, sesuai dengan perjanjian tertanggal 24 November 1995. Dalam permohonan pailit yang diajukan tahun lalu ini, Penta Ocean turut menyertakan beberapa kreditur lainnya, yakni PT Surya Prasudi Utama, PT Bank Mandiri Tbk, PT BCA Tbk, serta PT BNI Tbk. Pada putusan pengadilan tingkat pertama, Pengadilan Niaga Jakarta Pusat mengabulkan permohonan pailit itu. Majelis hakim berpendapat Penta Ocean telah mampu membuktikan dalil permohonannya sebagaimana yang dimaksud dalam UU No.37/2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang. Keberatan atas putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat itu, lantas Bali Turtle mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung, tetapi upaya hukum yang diajukan perusahaan asal Bali itu mengalami kegagalan. Pasalnya, berdasarkan putusan tertanggal 28 Oktober 2010, majelis hakim kasasi yang terdiri dari Djafni Djamal, Mahdi Soroinda Nasution, dan Mohammad Saleh, menyatakan menolak upaya hukum tersebut. (elvani@bisnis.co.id) Sidang kasus lambang Garuda ditunda lagi OLEH ELVANI HARIFANINGSIH Bisnis Indonesia JAKARTA: Proses pemeriksaan perkara gugatan seorang warga negara bernama David M.L. Tobing terhadap Presiden dan empat pihak lainnya, terkait dengan penggunaan lambang negara Garuda di kostum tim nasional sepak bola Indonesia, kembali tertunda untuk kedua kalinya. Kemarin, seharusnya Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menggelar sidang gugatan yang terdaftar di bawah registrasi No.551/ PDT.G/2010/PN.JKT.PST tersebut, tetapi persidangan akhirnya ditunda hingga 7 Februari 2011 karena ketidaklengkapan para pihak. Sidang perkara itu di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebenarnya sudah digelar untuk yang kedua kalinya. Pada sidang pertama 17 Januari, majelis hakim juga terpaksa menunda sidang karena tidak ada satu pun pihak tergugat maupun kuasanya yang hadir. “Yang hadir baru kuasa dari tergugat II [Mendiknas] dan ter- gugat V [PT Nike Indonesia], sedangkan tergugat I [Presiden], tergugat III [Menpora], dan tergugat IV [PSSI] belum hadir sehingga sidang belum bisa dilanjutkan,” kata Ennid Hasanuddin, ketua majelis hakim pada saat pada saat sidang, kemarin. Dengan belum lengkapnya kehadiran para pihak, maka majelis hakim belum bisa melanjutkan proses perkara ini ke tahap mediasi dan memutuskan untuk memanggil kembali para tergugat hingga sepekan mendatang. Sebelumnya, dalam gugatan yang terdaftar di bawah No.551/ PDT.G/2010/JKT.PST, David menggugat Presiden, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Pemuda dan Olahraga, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), dan PT Nike Indonesia, yang berturut-turut ditarik sebagai tergugat I hingga tergugat V. David berpendapat bahwa penggunaan lambang Garuda di kostum tim nasional sepakbola melanggar ketentuan Pasal 57 Huruf d UU No.24/2009 tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara, dan Lagu Kebangsaan. Pasalnya, David berpendapat bahwa ketentuan dalam UndangUndang tersebut secara limitatif (terbatas) memuat aturan mengenai lambang negara Garuda, yang dapat digunakan untuk ketentuan apa saja. Dia berpendapat Presiden dan Mendiknas selaku penanggung jawab lambang negara harus bertanggung jawab, termasuk Menpora yang membiarkan Garuda dipasang dalam kostum tim nasional sepak bola Indonesia. MENAWARKAN SAHAM BARU (ki-ka) Simon Imanto (Wakil Presiden Direktur), Jutany Japit (Direktur), Heru Yuwono (Presiden Direktur), Wianto (Chief Agency Officer) anin Life luncurkan produk asuransi Multilinked Syariah pada tanggal 11 Januari 2011. Produk asuransi yang berbasis syariah ini mer upakan produk syariah pertama di Indonesia yang dapat melindungi satu keluarga dengan 5 anggota keluarga dalam satu polis serta dapat ditambahkan dengan perlindung- an penyakit kritis dengan manfaat lebih awal. Produk ini melengkapi komitmen Panin Life untuk memberikan solusi perlindungan asuransi kepada masyarakat Indonesia melalui produk syariah maupun non syariah. Info lebih lanjut hubungi, Customer Care 021.255.66.788 atau email: customer@paninlife.co.id. (*) JAKARTA: Kewenangan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk memeriksa sengketa Teguh Permana melawan PT Asuransi Jasaraharja Putera masih menjadi perdebatan. Menurut Bayu Prasetio, kuasa hukum Teguh, mantan karyawan PT Asuransi Jasaraharja Putera (AJP) mengatakan yang berwenang mengadili gugatan itu seharusnya Pengadilan Hubungan Industrial (PHI). Dia mengemukakan bahwa peristiwa yang didalilkan penggugat (PT Asuransi Jasaraharja Putera)) sebagai dasar gugatan adalah ketika klien masih bekerja dalam kedudukan sebagai karyawan penggugat. “Secara formal gugatan itu lebih produktif diadili di PHI karena klien kami masih berstatus sebagai karyawan,” kata Bayu saat dihubungi Bisnis, kemarin. Menurut Bayu, dengan adanya hubungan kerja antara penggugat selaku pengusaha dan tergugat selaku karyawan, maka jelas permasalahannya terkait dengan hubungan kerja antara penggugat dan tergugat. Bayu menjelaskan pihaknya keberatan dengan konteks pengembalian dana beasiswa dan denda yang telah diterima kliennya yang dikalikan 500%. “Perjanjian itu tidak dapat dilihat secara keseluruhan dan dari satu sisi.” Dia mengklaim perjanjian itu cacat hukum dan mengandung unsur ketidakadilan. “Klien kami merupakan orang awam, dalam tanda tangan perjanjian itu dirinya tidak mengetahui adanya pengembalian dana ditambah dengan bunga 500%,” ujar Bayu. Sementara itu, kuasa hukum PT Asuransi Jasaraharja, Maria Mismardianti dari kantor konsultan hukum Prihanggodo, Haullussy & Partners menolak berkomentar terkait dengan gugatan itu. Sebagai karyawan Namun, pada berkas gugatan di pengadilan yang diperoleh Bisnis, kemarin, disebutkan Teguh bekerja sebagai karyawan di PT Asuransi Jasaraharja sejak 15 Juli 2002 hingga 29 Januari 2009 dengan jabatan terakhir sebagai underwriter Tingkat II Litbang. Dia menjelaskan terkait dengan tugas dan jabatan yang diperoleh Teguh, PT Asuransi Jasaraharja menawarkan mengikuti program pendidikan The Malaysia Insurance Institut di Malaysia dimana biaya ditanggung oleh PT Asuransi Jasaraharja selama proses pendidikan berlangsung. Teguh menerima penawaran dan mengikuti program itu selama 17 bulan terhitung sejak 12 Januari 2004. Setelah selesai mengikuti program itu, Teguh melanjutkan pendidikan Program Doktoral di UI berdasarkan surat keputusan direksi yang biayanya ditanggung oleh perusahaan. Setelah selesai mengikuti pendidikan program doktoral, pada 31 Januari 2009, Teguh mengajukan surat pengunduran diri kepada PT Asuransi Jasaraharja. Dia mengklaim berdasarkan perjanjian yang disepakati, Teguh memiliki kewajiban hukum untuk mengembalikan uang yang telah dikeluarkan oleh penggugat selama mengikuti pendidikan. (08) PELUNCURAN CHEVROLET CAPTIVA SS Bisnis/Yayus Yuswoprihanto Bisnis/Dedi Gunawan PANIN LIFE LUNCURKAN PRODUK SYARIAH P PN Jaksel diperdebatkan adili gugatan AJP D irektur Utama PT B ank Bukopin Tb k Glen Glena rdi (kanan) b erdiskusi dengan (dari kiri) Direktur Sunaryono, Lamira S.Parwedi, M ikrowa K irana, Agus Hernawan, Sulistyohadi, dan Tri Joko Prihanto sesuai rapat umum pemegang saham di Jakarta, Rabu malam (26/01). Rapat tersebut menyetujui penawaran atas penawaran umum terbatas (PUT) II dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rig hts iss ue sebesar Rp520 p er lembar. D engan menerbitkan 2,045 miliar saham baru kelas B maka t otal dana yang didapat perseroan sebanyak Rp1,066 triliun. (*) D irektur Pemasaran & Pub lic Relations G eneral M otor Indonesia D ebora Amalia (kanan) bersama Direktur Penjualan Beteng Sa ntoso mem perkenalkan Chevrolet C aptiva SS dis ela-sela Ruang ini disediakan untuk informasi kegiatan perusahaan Anda. Bagi yang berminat dapat menghubungi : Telp. (021) 5790 1023 ext. 532 dengan Sdr. Hafiz, Faks. (021) 5790 1024 - 21 atau e-mail : iklan@bisnis.co.id peluncurannya di , Tangerang, pekan lalu. K endaraan b ermesin E xotec seharga R p313 j uta t ersebut di targetkan terjual sebanyak 125 unit hingga 150 uni t dalam tiga b ulan pertama. (*) OTOMOTIF Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011 Ekspor mobil Jepang naik 16,7% TOKYO: Ekspor mobil dari Jepang pada Desember 2010 naik 16.7% dari bulan yang sama tahun sebelumnya. Lebih dari 467.590 unit mobil dijual perusahaanperusahaan otomotif Jepang ke luar negeri bulan lalu, naik dari ekspor November yang sebanyak 432.585 unit. Amerika Utara adalah tujuan ekspor terbesar, sebanyak 176.779 unit mobil diimpor dari Jepang, 158.261 di antaranya oleh Amerika Serikat. Ekspor Negeri Matahari Terbit itu ke Eropa pada Desember melonjak 47,6%, mencapai 96.062 unit didorong pertumbuhan penjualan pada negara di luar Uni Eropa. 10 Model terlaris kuasai 60,1% pasar Segmen niaga masih jadi motor penggerak Ekspor Mobil Jepang berdasarkan wilayah per Desember 2010 (unit) BISNIS INDONESIA 10 Model terlaris 2010 Sumber: Japan Automobile Manufacturers Association JAKARTA: Sepuluh model mobil dengan penjualan terbanyak pada 2010 menguasai lebih separuh dari total pasar mobil nasional. 176.779 96.062 87.008 59.359 Amerika Utara Eropa 48.382 Asia Timur Tengah Lainnya BLOOMBERG/11/ADI PURDIYANTO TRANSMISI Nissan setop pabrik di Mesir TOKYO: Gejolak politik memaksa Nissan menghentikan produksi pabriknya di Mesir hingga 3 Februari 2011. Pabrik Nissan di negara Afrika Utara tersebut telah berhenti beroperasi sejak akhir pekan lalu, empat pegawai warga negara Jepang telah diminta untuk kembali ke Jepang. Produsen otomotif terbesar kedua Jepang tersebut mengatakan target produksi akan tercapai melalui peningkatan produksi setelah konflik di Mesir selesai. Nissan memproduksi sekitar 10.000 unit X-Trail dan Sunny di Mesir. (BLOOMBERG/11) Suzuki recall Vitara di China JAKARTA: Suzuki Motor Corp. diketahui menarik dari peredaran (recall) sebanyak 4.007 unit Grand Vitara yang dipasarkan di China akibat permasalahan pada per kendaraan. Penarikan Grand Vitara itu diumumkan oleh Badan Pengawas Kualitas China pada situs resminya sebagaimana dikutip Bloomberg, kemarin. Meski demikian, ATPM Suzuki di Indonesia menjamin tidak ada masalah dengan varian Vitara yang berada di Indonesia. (BISNIS/11) Penjualan 10 model terlaris tahun lalu mencapai 459.317 unit, 60,1% dari total penjualan mobil seluruh merek yang sebanyak 764.710 unit. Toyota Astra Motor (TAM), agen tunggal pemilik merek (ATPM) dengan penjualan terbesar di Indonesia, menempatkan tiga model dalam daftar mobil terlaris tersebut. Market share Avanza, Kijang Innova dan Rush mencapai 28%, laku 214.043 unit tahun lalu. Direktur Pemasaran TAM Joko Trisanyoto mengatakan penjualan Avanza tahun lalu, yang sebanyak 141.799 unit, terganggu oleh masalah persediaan hingga tidak dapat memenuhi lonjakan permintaan yang sangat besar. “Harusnya bisa lebih banyak. Tapi karena permintaan jauh melebihi prediksi awal, tidak dapat kita penuhi seluruhnya,” jelasnya baru-baru ini. Avanza, bersama Xenia, adalah model yang dikembangkan TAM dalam kerja sama dengan Astra Daihatsu Motor (ADM). Kedua model tersebut diproduksi oleh ADM, yang tahun ini direncanakan meningkatkan kapasitas menjadi 286.000 unit. Daihatsu Xenia laku 65.901 unit sepanjang tahun lalu, model terlaris kedua. Penguasaan pasar Avanza dan Xenia mencapai 27,1% dari penjualan tahun lalu, adapun segmen low-MPV merupakan 51% dari pasar otomotif Indonesia. Kepada wartawan beberapa waktu lalu, Direktur Pemasaran ADM Amelia Tjandra memastikan penambahan kapasitas pabrik akan selesai bulan depan, hingga persediaan Avanza dan Xenia dapat ditingkatkan. “Penjualan sangat besar hingga kami kesulitan memperbaiki sisi usaha lainnya. Tapi kapasitas akan selesai Februari sesuai apa yang dijanjikan,” paparnya. Suzuki Carry dan Mitsubishi Colt, model yang banyak diperuntukkan sebagai mobil niaga ringan (light commercial ve- Model Penjualan (unit) Toyota Avanza Daihatsu Xenia Toyota Kijang Innova Mitsubishi Colt Diesel Suzuki Carry Daihatsu Gran Max Nissan Grand Livina/Livina Honda Jazz Mitsubishi L-300 Toyota Rush 141.799 65.901 53.824 45.968 34.723 29.378 25.950 22.758 20.596 18.420 Sumber: Gaikindo, diolah hicle/LCV), berada pada posisi keempat dan kelima. Colt, produksi Krama Yudha Tiga Berlian (KTB), laris 45.968 unit tahun lalu. Sementara itu, Honda Jazz yang memimpin pasar hatchback juga masuk di 10 besar model terlaris. Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor Jonfis Fandy mengatakan Jazz merupakan tulang punggung bagi Honda di Indonesia. "Jazz merupakan hatchback dengan penjualan terbanyak di seluruh dunia," ujarnya kemarin. Segmen niaga Wakil Presiden Transportasi dan Otomotif Perusahaan Konsultan Bisnis Frost & Sullivan (F&S) Vivek Vaidya memperkirakan mobil niaga tetap akan menjadi pendorong utama pertumbuhan penjualan mobil pada tahun ini. “Jika penjualan mobil tumbuh pesat, niaga akan tumbuh lebih besar dari mobil penumpang. Jika pasar tertekan, segmen niaga tidak akan turun sebanyak mobil penumpang,” paparnya. Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia Yohannes Nangoi juga meyakini pasar kendaraan niaga di Indonesia pada tahun ini akan semakin bergairah seiring dengan membaiknya perekonomian nasional. “Kondisi ekonomi dan politik di dalam negeri cukup stabil. Situasi ini tentu akan membuat pertumbuhan ekonomi semakin pesat,” ujarnya kemarin. Membaiknya perekonomian otomatis menjadi faktor utama yang menggerakkan penjualan kendaraan niaga. (11/TRI D. PAMENAN) (redaksi@bisnis.co.id) Mobil diesel akan kembali diminati JAKARTA: Sebagian pelaku industri otomotif di Tanah Air meyakini pasar mobil diesel di Indonesia akan kembali bergairah pada tahun ini. Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia Yohannes Nangoi mengatakan semakin mahalnya harga BBM menjadi faktor yang mendorong mobil diesel kembali diminati konsumen. “Saya optimistis mobil diesel mempunyai masa depan yang menjanjikan karena konsumsi bahan bakarnya lebih irit,” ujarnya ketika dihubungi Bisnis, kemarin. Dengan kondisi tersebut, dia mengatakan sekalipun harga solar ikut naik, dari sisi konsumsi mobil diesel akan lebih diuntungkan. Dari sisi tenaga, Nangoi mengatakan mesin diesel juga dapat lebih diandalkan karena daya yang dihasilkan lebih besar dibandingkan dengan mesin bensin. Dia menegaskan Isuzu akan terus memperkuat positioning sebagai merek mobil diesel. Untuk memperkuat penetrasi, menurut Nangoi, pada tahun ini Isuzu akan merilis sejumlah varian baru ke pasar Indonesia. Isuzu merupakan ATPM yang memfokuskan penjualannya pada segmen mobil diesel. Selain Panther, varian lain yang dikeluarkan Isuzu di Indonesia antara lain kendaraan double cabin D-Max dan kendaraan niaga TUNAS DAIHATSU RAIH PENGHARGAAN BEST DEALER OUTLET 2010 Isuzu Elf. Menjanjikan Managing Director PT GM AutoWorld Indonesia Mukiat Sutikno juga optimistis mobil diesel di Indonesia akan mempunyai prospek pasar yang menjanjikan. “Saya kira prospeknya sangat bagus. Image mesin diesel yang selama ini banyak dicitrakan kotor sudah berkurang sekali,” ujarnya kemarin. Di sisi ekonomis, Mukiat juga menilai mobil diesel cukup diuntungkan karena pengoperasiannya yang lebih irit. General Motors ikut bermain di segmen mobil diesel melalui salah satu varian SUV Captiva. Selain di segmen kendaraan niaga, beberapa ATPM belakangan semakin agresif menggarap segmen diesel dengan mesin diesel generasi baru. BMW misalnya, sejak tahun lalu melengkapi varian produknya dengan merilis versi diesel dari premium SUV X5. Direktur Komunikasi Korporasi PT BMW Indonesia Helena Abidin sebelumnya mengatakan pihaknya telah menyusun program jangka panjang berupa penambahan model-model kendaraan bermesin diesel. Menurut dia, konsumen otomotif di Indonesia mulai menyadari bahwa mesin diesel telah menjadi bagian dari teknologi ramah lingkungan yang mampu meredam emisi gas buang kendaraan bemotor. BISNIS/PAULUS TANDI BONE TINGKATKAN PRODUKSI: Seorang tenaga pemasaran menawarkan brosur motor Honda matic Scoopy kepada pengunjung dalam sebuah pameran di Makassar, belum lama ini. PT Astra Honda Motor menaikkan kapasitas produksi skuter matik Scoopy menjadi 25.000 unit per bulan atau 80% dari kapasitas terpasang sebelumnya untuk mencukupi kekurangan pasokan pada varian tersebut di pasar. Penjualan Piaggio kembali pulih BISNIS INDONESIA JAKARTA: Penjualan sepeda motor Piaggio dan Vespa sepanjang 2010 mencapai 683 unit. Jumlah ini lebih besar dari penjualan 2009 yang sebanyak 345 unit dan penjualan 2008 yang berjumlah 503 unit. Manajer Pemasaran PT Sentra Kreasi Niaga (SKN), distributor sepeda motor Italia tersebut di Indonesia, Wahono menjelaskan penjualan tahun lalu kembali pulih setelah pada 2009 tertekan oleh krisis perekonomian global. “Target kita tumbuh, mudah-mudahan tahun ini dengan motor yang diimpor dari Vietnam market share kita bisa lebih besar karena harganya akan lebih murah,” katanya kemarin. PT Piaggio Indonesia (PI), anak perusahaan Piaggio SpA Italia, akan mulai beroperasi pada pertengahan 2011 sebagai distributor tunggal Piaggio Zip, Piaggio Liberty, dan Vespa Lx di Indonesia. Ketiga produk tersebut akan diimpor dari Vietnam, pusat produksi Piaggio di Asia Tenggara. Wahono mengungkapkan meski telah memastikan diri menjadi distributor regional PI untuk wilayah Sumatra, Jawa dan Bali—SKN tetap akan memasarkan produk Piaggio lain yang tidak dipasarkan oleh PI. “Rencananya kita tetap menjual produk yang diimpor langsung dari Italia selain menjadi distributor regional untuk Piaggio Indonesia,” jelasnya. Menurut Wahono, sembilan gerai yang dimiliki oleh SKN di wilayah Jakarta cukup untuk memenuhi potensi lonjakan permintaan model sepeda motor yang diimpor dari Vietnam. “Sebagai distributor kita tidak sepenuhnya memasarkan langsung. Kita mengharapkan banyak rekanan yang niat bekerja sama membuka gerai karena peluangnya besar,” ujar Wahono. Sampai 2000, Piaggio bekerja sama dengan PT Danmotor yang menjadi ATPM skuter dengan merek Vespa hingga pada akhirnya harus berhenti berproduksi. Direktur SKN Nugroho Tjandrakusuma menjelaskan saat itu Piaggio tidak siap dengan teknologi empat tak hingga tidak bisa lagi menyediakan komponen untuk dirakit di Indonesia “Masalahnya teknologi, tidak ada masalah permintaan. Tapi sekarang sudah (teknologi) tidak masalah. Bahkan yang diproduksi berstandar Eropa,” jelas Nugroho beberapa waktu lalu. Pada tahun terakhir produksi, PT Danmotor mampu menghasilkan lebih dari 300.000 unit sepeda motor, produksi terbanyak selama perusahaan tersebut beroperasi di Indonesia. Pada 2010, kontribusi sepeda motor jenis skuter otomatis (skutik) terhadap total penjualan sepeda motor Indonesia mencapai 45,63%. Tahun ini, kontribusi tersebut diperkirakan naik mengimbangi penjualan sepeda motor bebek. (11) BAGIKAN PERALATAN PERTANIAN TUNAS TOYOTA RAIH SERTIFIKAT KODAWARI Bisnis/Rahmatullah OLEH TRI D. PAMENAN Bisnis Indonesia 9 Dari kanan ke kiri: Rico Setiawan - President Director PT TUNAS RIDEAN Tbk, Joko Trisanyoto - Marketing Director TAM, Tony H Supatra – Chief Marketing Auto2000, Fudijanto - COO TUNAS Toyota, Syaiful Azwar - Kacab TUNAS Toyota Cawang, Novi Feryanto - Kabeng TUNAS Toyota Cawang, Daniel Daim - Kacab TUNAS Toyota Jatiwaringin, Mardiyanto - Kabeng TUNAS Toyota Jatiwaringin, Usman Adie - SOM TUNAS Toyota dan M. Aedi - Kabeng TUNAS Toyota Kebayoran Lama. Dari kanan ke kiri: Sudirman MR - Vice President Director PT Astra Daihatsu Motor, Rico Setiawan - President Director PT TUNAS RIDEAN Tbk, Sriyono - Kacab TUNAS Daihatsu Soepomo, Soeparno Djasmin – CEO PT Astra International-Daihatsu Sales Operation, Anton Leoman - Director PT TUNAS RIDEAN Tbk, Zainuddin COO TUNAS Daihatsu, Agustan - OM TUNAS Daihatsu. T UNAS Daihatsu Soepomo meraih Best Dealer Outlet 2010 p ada Daihatsu Dealers Convention 2011 yang diselenggarakan oleh PT A stra Daihatsu Motor di Pulau Bintan pada hari Jumat, 21 Januari 2011. Penghargaan ini diberikan atas performance Dealer Terbaik selama tahun 2010 di bidang Sales, Service dan Customer Service dari seluruh dealer resmi Daihatsu di Indonesia. (*) T iga Cabang TUNAS Toyota yaitu C aw a n g , J at i w a r i n g i n d a n Kebayoran L ama meraih Plakat tanda Sertifikasi program TSM Kodawari 2010, dari PT Toyota Astra Motor (TAM) pada Senin, 10 Januari 2011. S ertifikasi ini mengacu p ada standarisasi inter- nasional yg di perkenalkan oleh Toyota sejak tahun 2009. Dengan dilakukannya sertifikasi untuk 3 bengkel TUNAS Toyota ini, ju mlah out let wor kshop Toyota Indonesia yang b ersertifikat Kodawari menjadi 15 dari total 170 outlet workshop di Indonesia. (*) D irektur Monsanto untuk Indonesia C hris Peterson (kanan) s ecara simbolis memetik buah jagung disaksi kan D i re ktu r N at i on a l R e s o u rc e Development Wahana Visi Indonesia Emilia Sitompul (tengah) dan Ruang ini terbit setiap Selasa dan Jumat, disediakan untuk informasi kegiatan perusahaan Anda. Bagi yang berminat dapat menghubungi : Telp. (021) 5790 1023 ext. 523, 525 dengan Sdr. Hafiz, Faks. (021) 5790 1024 - 21 atau e-mail : iklan@bisnis.co.id C orporate Af fairs L ead Herr y Kristanto disela- sela pemberian bantuan untuk korban Merapi di Jakarta, S elasa (25/1). P erusahaan tersebut menyerahkan US$50.000 serta bantuan berupa 400 p aket peralatan pertanian korban Merapi. (*) MANUFAKTUR 8 Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011 Kepercayaan pelaku industri Korsel menurun SEOUL: Tingkat kepercayaan pelaku industri manufaktur di Korea Selatan terhadap prospek bisnis pada Februari menurun, seiring dengan kenaikan harga komoditas dan apresiasi won yang dikhawatirkan menurunkan kinerja ekspor. Indeks yang mengukur ekspektasi untuk Februari turun menjadi 91 dari 92 pada Januari, ungkap Bank of Korea dalam pernyataannya di Seoul kemarin. Adapun indeks untuk perusahaan nonmanufaktur turun menjadi 84 dari 87. “Sentimen sedang tertekan akibat lonjakan biaya bahan baku, menurunnya permintaan domestik, dan nilai tukar,” ungkap bank sentra Korsel tersebut. Survei dilakukan selama 18-25 Januari dan berdasarkan respons dari 1.581 perusahaan manufaktur dan 855 perusahaan nonmanufkatur. Indeks kepercayaan industri manufaktur dan nonmanufaktur Korsel Januari Februari 92 91 87 Manufaktur Sumber: Bank of Korea 84 Nonmanufaktur BLOOMBERG/HL/ADI PURDIYANTO AKSELERASI Industri tekstil China tertekan BEIJING: Lonjakan harga kapas dan upah buruh diperkirakan membatasi ekspansi industri tekstil China dan menurunkan daya saing ekspor, menurut Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional. Pada 2010, harga kapas naik menjadi 30.000 yuan (US$4,551) per ton dari 14.000 yuan pada awal tahun, sementara biaya tenaga kerja meningkat 20%, kata lembaga perencanaan ekonomi tertinggi China itu dalam laporan di situsnya kemarin. “Bahan baku dan kekurangan tenaga kerja menjadi hambatan industri. Pemulihan ekonomi dan permintaan konsumen dunia yang melambat, yang disertai penguatan yuan, juga akan mengurangi daya saing produk tekstil China,” tulis laporan itu. Pada 2010, penjualan domestik mendominasi penyerapan produk tesktil negara itu. Pabrik tekstil China meningkatkan produksi benang 14% menjadi 27 juta ton pada 2010 dari setahun sebelumnya. (BLOOMBERG/HL) Polytron luncurkan produk baru JAKARTA: PT Hartono Istana Teknologi, produsen elektronik merek Polytron, meluncurkan produk terbaru Polytron XCEL Hifi dengan target penjualan 1.000 unit per bulan. Santo Kadarusman, Public Relations & Marketing Event Manager Hartono Istana Teknologi, mengatakan respons konsumen selama ini menunjukkan produk audio Polytron masih sangat diminati. Dengan memanfaatkan momentum penjualan produk elektronik yang membaik sejak semester II/2010, perusahaan memasarkan produk audio terbaru, yakni Polytron XCEL Micro Hifi XL 1210, XCEL Mini Hifi XL 2205, dan XCEL Mini Hifi XL 3005. (BISNIS/RAF) PASAR TERIGU NAIK PESAT: Dua pekerja membongkar muatan terigu di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, belum lama ini. Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia Franky Welirang mengatakan pangsa pasar industri terigu naik pesat pada 2010 yaitu 10,5% dibandingkan dengan 2009. Pada 2009 volume konsumsi terigu mencapai 3,97 juta ton dan naik menjadi 4,39 juta ton pada 2010. BISNIS/RAHMATULLAH PLN didesak tunda pencabutan capping Krisis Mesir bisa picu kenaikan harga petrokimia Pemerintah harus mampu yakinkan pelaku usaha OLEH RUDI ARIFFIANTO Bisnis Indonesia JAKARTA: Kalangan pengusaha mendesak PLN menunda pencabutan batas kenaikan tagihan listik (capping) 18% untuk industri pada tahun ini dan mengusulkan penaikan tarif dilakukan secara serentak untuk seluruh pelanggan mulai 2012. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Suryo B. Sulisto mengatakan pencabutan capping akan berdampak terhadap faktor produksi sehingga bisa membuat industri menjadi kurang kompetitif. Untuk itu, tuturnya, pengusaha masih mengharapkan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menunda pencabutan capping tersebut. “Kebijakan itu tentu menjadi keprihatinan industri. Karena itu, kami mengharapkan pencabutan capping ini ditunda dulu,” katanya di sela-sela ulang tahun ke-59 Asosiasi Pengusaha Indonesia kemarin. Namun, lanjut Suryo, pengusaha juga perlu melakukan identifikasi secara jelas seberapa besar dampak pencabutan capping tersebut. “Kalau memang dampaknya tidak terlalu besar, apa gunanya capping diterapkan secara parsial, sekalian saja dilepas semuanya karena itu akan merepotkan dan merusak struktur tarif yang ada,” ujarnya. Berdasarkan data PLN, dari 38.449 pelanggan industri hanya 9.771 per- usahaan yang menikmati capping dan nandi berkukuh agar PLN menunda sebagian besar lainnya telah menerap- terlebih dahulu pencabutan capping kan Permen ESDM No.07/2010 secara pelanggan industri. Dia mengatakan penuh. Bahkan, dari Rp1,8 triliun pengusaha hanya meminta penunanggaran tambahan subsidi yang di- daan untuk tahun ini, yang selanjutbutuhkan PLN apabila capping diper- nya bisa duduk bersama memikirkan tahankan, Rp1,1 triliun di antaranya rencana penaikan tarif untuk seluruh akan dinikmati 309 perusahaan. konsumen PLN mulai tahun depan. Direktur Bisnis dan Manajemen “Kita bicarakan dahulu, kami kan Risiko PLN Murtaqi Syamsuddin hanya minta tahun ini, lalu kita naik mengatakan PLN telah menggunakan sama-sama dan rakyat kecilnya juga asumsi penerimaan tarif listrik Rp729 mesti naik,” ujarnya. per kWh dalam APBN 2011. Namun, Dia mengatakan pelanggan industri akibat penerapan capping, PLN hanya sama sekali tidak menikmati subsidi mencatat penerimaan Rp705 per kWh. listrik dan mengklaim telah mem“Sebenarnya, dalam bayar dengan harga APBN 2011 kami sudah internasional. Sebalik“Kalau mau menggunakan asumsi nya, subsidi justru lebih buat kebijakan banyak Rp729 per kWh yang dinikmati hanya bisa diraih apapelanggan 400 kVA— populis, pemebila capping dilepas. 900 kVA yang jumlahrintah yang Jika tidak dilepas, penya mencapai 35 juta. nerimaan PLN hanya “Tetapi pemerintah mesti bayar, Rp705 per kWh. DPR maunya kami ikut jangan kami juga sudah menyadari menyubsidi. Kalau hal itu tentunya walaudisuruh bayar.” mau buat kebijakan popun memang tidak sepulis, pemerintah yang cara eksplisit disebutmesti bayar, jangan kan capping akan dilepas,” katanya. kami disuruh bayar.” Alasan lain yang dikhawatirkan Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla PLN adalah gugatan pihak lain terkait mengatakan pemerintah seharusnya dengan penerapan tarif berbeda bukan bersikap selalu mengalah untuk jasa dan layanan yang sama kepada keinginan pengusaha terkait untuk industri, serta potensi kerugian dengan rencana pelepasan capping. negara akibat subsidi yang hanya Menurut dia, kunci utama sebenardinikmati sebagian kecil industri. nya terletak pada bagaimana upaya pemerintah meyakinkan pengusaha agar bisa menerima kebijakan terseKonsultasi ke KPK Untuk memastikan hal tersebut, but. “Kalau pengusaha menolak, tePLN berkonsultasi dengan Komisi rus pemerintah mengalah, tidak! Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kuncinya bagaimana meyakinkan dan mempertimbangkan untuk me- pengusaha. Kalau cuma memenuhi ngonsultasikannya dengan Komisi keinginan pengusaha, pemerintah tidak ada bedanya dengan koordinaPemberantasan Korupsi (KPK). Ketua Umum Apindo Sofjan Wa- tor saja.” (rudi.ariffianto@bisnis.co.id) OLEH RUDI ARIFFIANTO Bisnis Indonesia JAKARTA: Industri plastik mengkhawatirkan krisis politik di Mesir akan memicu kenaikan harga petrokimia hulu dan produk antara sehingga bisa mengerek harga produk plastik hilir pada kuartal pertama tahun ini. Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Aromatik, Olefin, dan Plastik Indonesia (INAPlas) Fajar A.D. Budiyono mengatakan meskipun Mesir memproduksi polipropilena, negara itu sebenarnya bukan pemain utama di sektor minyak dan petrokimia global. Namun, tuturnya, Mesir memiliki peran penting terkait dengan Terusan Suez yang menjadi jalur transportasi utama produk migas dan petrokimia dari Timur Tengah ke Eropa. “Kalau terjadi masalah politik berkepanjangan di wilayah itu dan mengganggu sistem distribusi di Terusan Suez, pengapalan produk migas dan petrokimia harus berputar lebih jauh sehingga biaya transportasinya menjadi lebih mahal,” katanya kemarin. Fajar memperkirakan krisis politik di Mesir bisa berlangsung selama berbulan-bulan dan akan menjadi pemicu kenaikan harga minyak mentah dan produk turunannya. Gejala itu sudah ditunjukkan dengan meningkatnya volatilitas harga minyak mentah ketika lonjakan permintaan pada musim dingin justru berangsur pulih. “Mestinya kalau musim dingin selesai, harga minyak akan turun tetapi karena situasi Mesir memanas, harga minyak mentah masih tetap bertahan di level US$90 per barel. Kalau terus-terusan seperti ini, bukan tidak mungkin harga minyak mentah menembus US$100 per barel pada April,” ujarnya. Berdasarkan situs resmi kementerian ESDM, harga minyak mentah OPEC basket yang sempat anjlok ke posisi US$91,80 per barel pada 25 Januari, kembali meroket ke posisi US$93,5 per barel pada 27 Januari. Fajar mengatakan apabila harga minyak mentah bisa tembus ke posisi US$100 per barel, harga olefin monomer dan polimer diperkirakan ikut terkerek ke US$150–US$200 per ton. Saat ini, ungkapnya, harga propilena di pasar Asia Pasifik berada di posisi US$1.450 per ton atau turun tipis dari rata-rata bulan lalu sekitar US$1.460 per ton, sementara harga etilena masih US$1.100 per ton. Adapun, harga polipropilena dan polietilena masing-masing berada di posisi US$1.600 per ton dan US$1.350 per ton. Penjualan cat diprediksi naik 7% OLEH SITI MUNAWAROH Bisnis Indonesia JAKARTA: Penjualan cat di dalam negeri pada tahun ini diproyeksikan naik 7% menjadi 740.100 ton dibandingkan dengan tahun lalu 688.800 ton, seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang ditargetkan pemerintah sebesar 6,4%. Ketua Divisi Wood Coating Asosiasi Cat Indonesia Kris Rianto Adidarma mengatakan ekonomi nasional yang ditargetkan tumbuh 6,4% tahun ini diharapkan memacu daya beli masyarakat dan pergerakan sektor riil. Namun, tuturnya, pertumbuhan penjualan cat terganggu oleh pemberlakuan Peraturan Menteri Keuangan No. 241/2010 tentang Penetapan Sistem Klasifikasi Barang dan Pembebanan Tarif Bea Masuk atas Barang Impor. PMK itu menaikkan bea masuk bahan baku cat dari 0% menjadi 5% mulai 22 Desember 2010. “Kami sangat keberatan dengan PMK itu. Apabila peraturan itu terus berlaku, pertumbuhan industri cat di dalam negeri bisa stagnan. Bahkan, dengan harga bahan baku yang terus meningkat, kami khawatir pertumbuhan menjadi minus,” katanya kemarin. Akibat pengenaan bea masuk, lanjut Kris, harga produk menjadi lebih tinggi sehingga daya saing menurun. Kondisi ini dipersulit lagi dengan penerapan perjanjian perdagangan bebas Asean-China (ACFTA), yang membebaskan bea masuk produk cat asal China. Padahal, tuturnya, China sudah menerapkan bea keluar untuk bahan baku cat untuk melindungi industri dalam negerinya. Kris menegaskan apabila pemerintah tidak mempunyai arahan yang jelas untuk industri kimia, terutama cat, keuntungan pengusaha akan semakin tergerus sehingga sulit berekspansi. “Memang kami melihat ada kebutuhan dari pemerintahan untuk memproteksi Profil industri cat nasional 2010 Penjualan (ton) 688.800 • Cat tembok air 471.590 • Cat dekorasi 71.565 • Cat kayu 70.414 • Cat lainnya 75.231 Nilai penjualan Rp20 triliun Utilisasi industri 80% Penjualan produk impor Rp1 triliun Sumber: Asosiasi Cat Indonesia bahan baku nasional, tetapi banyak kasus bahwa produksi bahan baku nasional tidak mencukupi untuk industri hilir,” ujarnya. Rencana investasi Menurut Kris, hingga saat ini belum ada rencana investasi baru di industri cat. Penanaman modal hanya bersifat rutin yakni rencana peningkatan kapasitas oleh beberapa pemain lama. Asosiasi berharap utilisasi industri cat nasional dapat meningkat pada tahun ini, yakni lebih tinggi dari 2010 yang hanya 80%. Dia memperkirakan penjualan produk cat pada 2011 masih didominasi oleh cat tembok dari air yang diperkirakan 509.377 ton, meningkat dari tahun lalu 471.590 ton. Cat jenis dekorasi diperkirakan menempati peringkat kedua sebagai penyumbang penjualan terbesar yakni 77.290 ton. Sementara itu, penjualan cat nasional pada 2010 mencapai 688.863 ton atau setara dengan Rp20 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya 646.700 ton. Pada 2010, penjualan tertinggi diraih oleh cat jenis cat tembok dari air (wall paint water) 471.590 ton, disusul cat dekorasi 71.565 ton, diikuti cat jenis kayu (wood coatings) 70.414 ton. BURSA f2 Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011 PREDIKSI Indeks masih dihantui koreksi OLEH INDRA Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit JAKARTA: Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih berpotensi terkoreksi pada hari ini dan bergerak pada kisaran 3.340-3.450. Analis Valbury Asia Securities Nico Omer mengatakan pergerakan bursa di Amerika Serikat diperkirakan mulai terkoreksi sehingga memengaruhi pergerakan indeks hari ini. Selain itu, kepastian inflasi dan tingkat suku bunga acuan (BI Rate) juga masih menjadi hal yang dinanti investor. “Saya pasang range lebar karena masih menunggu pengumuman Dow Jones nanti malam [kemarin malam]. Tapi sepertinya akan terkoreksi. Jadi pelemahan terus berlanjut,” ujarnya kemarin. Adapun saham yang masih menarik untuk dicermati adalah saham dengan fundamental baik seperti saham dari sektor batu bara, CPO, semen, properti, dan infrastruktur. Dia juga mengatakan ini merupakan saat yang tepat bagi investor untuk mencicil pembelian saham-saham bagus, tetapi jangan terlalu banyak karena khawatir koreksi yang lebih dalam akan terjadi. Indeks kemarin kembali terkoreksi pada awal perdagangan pekan ini. Sejak awal perdagangan indeks stabil berada dalam teritori negatif, tidak sekalipun indeks mencoba bergerak ke teritori positif. Indeks terkoreksi 2,25% ke level 3.409,17. Sementara itu indeks BISNIS-27 turun 2,98% ke level 292,05. Dari 422 saham perusahaan yang menopang indeks, hanya 22 di antaranya yang menguat, sementara 219 lainnya melemah dan 181 sisanya tidak bergerak. Krisis politik Mesir berimbas kepada bursa dunia dan regional. Walau secara langsung perdagangan internasional antara Indonesia dengan Mesir tidak begitu besar, tetapi efek tak langsung dari penurunan bursa dunia membuat indeks turut terjerembap. Di sisi lain harga minyak mentah melambung akibat kekhawatiran krisis politik di negara Mesir akan memengaruhi pasokan minyak dunia. Harga minyak mentah jenis Brent North Sea untuk pengiriman Maret naik 18 sen menjadi US$99,60 per barel. Praktis harga minyak yang sedikit lagi menyentuh level US$100 per barel akan berdampak terhadap pemulihan ekonomi global yang kemungkinan terhambat. (05) PENAWARAN OBLIGASI: Presiden Direktur PT Wahana Ottomitra Multiartha (WOM Finance) Suwandi Wiratno (kanan) berbincang dengan Direktur Albertus Alex Hermanto (tengah) dan Komisaris Stephen Liestyo seusai melakukan penawaran umum obligasi V di Jakarta, kemarin. Obligasi V ditawarkan dalam empat seri dengan tenor hingga 4 tahun. BISNIS/RAHMATULLAH GMF Aero Asia tunda masuk bursa Jamsostek serap 5% saham IPO Garuda BISNIS INDONESIA JAKARTA: Ketergantungan pendapatan dari induk usaha membuat PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia menunda rencana melepas saham perdana (initial public offering/lPO) pada tahun ini. Direktur Keuangan PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) Elisa Lumbantoruan mengakui rencana go public GMF diundur dari jadwal semula pada tahun ini dan menjadi rencana jangka panjang perseroan. Perubahan jadwal itu, lanjutnya, karena perseroan ingin fokus dulu dalam IPO induk usahanya seiring dengan memperkuat bisnis anak usahanya itu. Namun, Elisa menegaskan IPO GMF tetap menjadi rencana perseroan melihat besarnya potensi yang ada. Penjamin pelaksana “Sebenarnya GMF emisi (lead underwritPenyertaan saham PT Garuda Indonesia ready to IPO, tapi kalau ing) IPO Garuda adalah mau IPO, revenue harus Bahana Securities, Anak usaha Kepemilikan 50% datang dari luar inDanareksa Sekuritas, duk. Saat ini revenue GMF dan Mandiri Sekuritas PT Aero Wisata 99,99% PT Abacus DSI 95% masih 70% dari Garuda. dengan dibantu oleh PT GMF Aero Asia 99,99% Waktu itu mau IPO karesekitar 50 broker yang PT Aero Systems Indonesia 99,99% na takut Garuda tidak bisa tergabung dalam penjaPT Citilink Indonesia 99,99% IPO, ternyata sekarang min emisi sindikasi. PT Gapura Angkasa 37,5% kan bisa berjalan. Dengan pembagian Abacus Int’l Holdings Ltd 2,065% Sekarang kami terus kemsama besar, ketiga lead Pan Asia Pacific Aviation Services Ltd 17,65% bangkan bisnisnya dulu underwriter berkomitPT Merpati Nusantara Airline 4,21% saja,” ujarnya kemarin. men penuh menyerap Sebelumnya, Direktur Sumber: Prospektus ringkas Garuda,13 Januari 2011 Rp1,23 triliun saham Utama Garuda Indonesia Garuda. Emirsyah Satar menga“Ada satu lead undertakan perseroan memprioritaskan dari perolehan laba unaudited writer yang saat ini bisa jualan aliran dana investasi ke GMF akhir tahun lalu sebesar Rp420 hanya Rp500 miliar. Itu pun dibandingkan dengan anak usaha miliar – Rp450 miliar. sudah berat. Sisanya Rp730 mililainnya, dalam rangka memar yang belum terjual itu, renperkuat kinerja perseroan agar Jatah penjamin cananya dibagi lagi kepada tiga siap dilepas ke bursa (go public). Di sisi lain, terkait pelepasan lead underwriter,” tuturnya kepaDia juga mengatakan akan saham perdana BUMN aviasi itu, da Bisnis kemarin. menyiapkan semua anak usa- Seorang sumber yang mengetaMenurut dia, jika Menteri hanya menjadi perusahaan ter- hui transaksi itu mengatakan BUMN Mustafa Abubakar mebuka dan akan dilakukan jika dari ketiga penjamin pelaksana minta Bahana, Danareksa, dan waktunya telah tepat. Adapun emisi IPO Garuda, ada satu lead Mandiri Sekuritas menelan sisa tahun ini, Garuda mengincar per- underwriter yang belum saham Garuda yang tidak tertumbuhan laba hingga di atas memenuhi jatah penjaminan serap oleh investor, kemungkinRp1 triliun atau naik 42% - 45% emisi. an hal itu bisa dilakukan dengan Warisan Arjuna untuk Bapepam-LK OLEH IRVIN AVRIANO A. Bisnis Indonesia Kinerja pasar modal Indonesia S uasana di ballroom RitzCarlton Pacific Place pada Jumat malam itu layaknya perhelatan paparan publik emiten yang akan melakukan penawaran umum perdana saham atau obligasi. Namun, jelas itu bukan acara biasa meski ruang paling sudut bagian timur hotel itu juga dipenuhi puluhan pelaku pasar modal dan dihadiri jajaran Bapepam-LK, self-regulatory organization (SRO), dan emiten. Acara itu dibuka dengan kalimat Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) Lily Widjaja, “If a picture paints a thousand words”. Ucapan yang merujuk 20 foto berpigura Ahmad Fuad Rahmany yang dipajang di bagian lobby. Foto-foto Fuad, yang baru diangkat menjadi Dirjen Pajak 2 pekan lalu itu, menghanyutkan setiap tamu yang hadir pada acara perpisahan yang dibayar dari kocek SRO. Ada foto Presiden SBY dan Sri Mulyani yang di-blur, demi menonjolkan sosok Fuad. Lalu ada foto hitam putih jajaran direksi SRO dan Bapepam-LK yang menonjolkan Fuad karena hanya dia yang diberikan warna. Namun, di balik sifat ‘nyeleneh’ dalam pameran kecil-kecilan itu, banyak hal lain yang bisa dipahami bahwa Fuad adalah orang yang terbuka, lepas, dan tidak banyak memikirkan hal yang tidak perlu. Hal itu tecermin dari seringai Fuad yang santai, yang sama perlakuannya, baik kepada presiden maupun kepada bawahannya. Keterbukaan itu juga terlihat dari sikapnya kepada wartawan yang ceplas-ceplos dalam kesehariannya, sehingga kadang ‘ngeri’ mengutip langsung pernyataannya seperti, “Gampar saja orangnya biar kapok,” atau “Memang dia penjahatnya.” Contoh kutipan terakhir bahkan pernah berbalik ke Fuad karena beperkara singkat dengan Prem Harjani yang tidak terima dianggap penjahat pasar modal. Yang paling jelas, Fuad sangat peduli dengan wartawan yang ‘mangkal’ di Gedung Soemitro Indikator 2009 Nilai kapitalisasi pasar Rp2.019,38 triliun Nilai transaksi saham Rp975,21 triliun Nilai transaksi harian Rp4,80 triliun Nilai bersih transaksi saham Rp13,78 triliun Nilai emisi IPO Rp3,72 triliun Nilai emisi rights issue Rp10,83 triliun Nilai emisi obligasi Rp29,31 triliun Nilai emisi sukuk Rp1,78 triliun 2010 % Rp3.247,09 triliun 60,79 Rp1.249,27 triliun 28,10 Rp4,05 triliun 18,74 Rp26,74 triliun 94,04 Rp29,3 triliun 687,63 Rp48,67 triliun 349,39 Rp34,7 triliun 23,53 Rp0,7 triliun (60,67) Sumber: Bapepam-LK, BEI, diolah Djojohadikusumo. ‘Demi’ mereka, kantor staf ahli eselon II akhirnya disulap menjadi ruang pers di lantai dasar bagian depan kantornya yang baru direnovasi pada tahun lalu. Penempatan ruang wartawan yang lebih lapang itu kadang diartikan mencerminkan keinginannya agar pasar modal lebih terbuka, meskipun kadang kala tidak diturunkan oleh bagian humas otoritas pasar modal dan Bursa Efek Indonesia yang sering mendapat celaan dari wartawan. Memang banyak yang dikenang dari Fuad. Baik keberhasilan ataupun keburukan pasar modal pernah terjadi pada masanya. Catat saja, usahanya membenahi struktur sekuritas dan manajer investasi sejak akhir 2007 sudah menemui tahap akhir. Hasil evaluasi itu berhasil mencabut izin beberapa sekuritas dan belasan manajer investasi yang dianggap tidak ‘perform’. Beberapa kasus yang mencuat adalah penggelapan dana nasabah PT Antaboga Delta Sekuritas Indonesia, yang menyerempet ke kasus bailout PT Bank Mutiara Tbk (dulu bernama Bank Century), dan PT Optima Kharya Capital Securities-Optima Management, serta PT Sarijaya Permana Sekuritas. Entah kebetulan atau karena evaluasi, ketiga kasus itu terungkap setelah kejatuhan pasar modal pada 2008, semua ketika Fuad menjabat. Lalu ada reformasi di dalam tubuh Bapepam-LK, yang dulunya ‘hampir semua pegawai main duit’, hingga sekarang terkenal dengan kesulitannya meloloskan dokumen dari jalur belakang. Ketua Bapepam-LK yang satu ini juga terkenal karena keseniorannya di lingkaran Kemenkeu. Dia pernah berjuang di Badan Rehabilitasi dan Rekonsiliasi Aceh (BRR). Dia juga mengembangkan hingga status Dirjen Pengelolaan Utang hingga meningkat menjadi eselon I sekaligus menciptakan dasar-dasar pasar surat utang negara (SUN). Tanpa kompromi Beberapa kebijakan langsungnya dalam penanganan kasus emiten juga terlihat sangar, karena terkesan stick to the rule dan tanpa kompromi. Sebut saja, kasus PT Indosat Tbk yang harus membuat Menkominfo saat itu, M. Nuh, mengeluarkan maklumat agar Qatar Telecom dapat masuk ke salah satu BUMN telekomunikasi itu pada 2008. Selanjutnya ada perkara PT Central Proteinaprima Tbk yang harus mengulang rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) ketika ingin melakukan rights issue yang kontroversial, hasil kerja penyidikan yang mengungkap identitas pemegang saham gadungan. Bukannya tanpa cela, Fuad juga digosipkan beberapa kali mengeluarkan kebijakan yang menguntungkan Grup Bakrie. Padahal, lelaki yang terkenal dengan julukan Arjuna di Bapepam-LK sudah beberapa kali memeriksa aksi korporasi grup usaha pribumi-India-Inggris itu hingga ke level pemeriksaan, hanya saja tidak pernah ada yang tahu hasilnya jika kasus tersebut tidak besar. Arjuna, memang merupakan panggilan Fuad oleh pegawai keamanan di lingkungan Kemenkeu dan Bapepam-LK, layaknya panggilan Banteng I untuk Menkeu. Panggilan itu juga seakan men- citrakan dirinya yang bersih dari intervensi, meskipun kerap dicap terlalu lunak dan terlalu dekat dengan dua kerabatnya di pasar modal yang hingga sekarang masih menjabat komisaris SRO. Belum lagi gosip miring tentang apartemen yang dimilikinya saat ini, yang menimbulkan pertanyaan siapa yang memberikannya kepada Fuad, meskipun ada pihak yang telah tahu bahwa properti itu dimiliki dengan hasil mencicil dari gaji bersihnya sebagai Ketua Bapepam-LK dan komisaris di beberapa BUMN. Lalu yang terakhir, lobinya terhadap pembentukan otoritas jasa keuangan (OJK) yang belum terealisasi hingga saat ini, yang membuat pekerjaan rumah bagi successor sementaranya, Nurhaida, menjadi lebih berat. Memang tak cukup dituliskan kekurangan ataupun kelebihan lelaki yang namanya sering dipelesetkan wartawan sebagai Fuce, ‘Fuad Cemen’. Namun, malam itu juga dimanfaatkan beberapa pelaku pasar modal untuk menitipkan pesan yang intinya jangan sombong kepada kerabat lama setelah bertempat di tempat baru. “Lebih tepatnya, kami senang ada yang lebih paham tentang pasar modal di Ditjen Pajak, sehingga tidak repot menjelaskan lagi nantinya jika kami harus menghadap beliau jika suatu saat nanti kami berkunjung ke sana,” ujar Lily. Tak hanya Ketua APEI itu, hampir semua pihak, salah satunya Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI) juga menitipkan pesan yang sama terkait dengan pekerjaan rumah pajak reksa dana yang belum rampung. Acara yang kemudian dihebohkan dengan penampilan ‘solo guitar’ oleh Fuad sambil melengkingkan permainan melodi plus vokal lagu ‘Stairway to Heaven’ yang memukau tetamu yang hadir. Anda tak kan menyangka kalau suara Fuad lumayan merdu, yang tak kalah dengan Sri Mulyani Indrawati, memang penuh arti dan harapan. Harapan itu khususnya terhadap penyelesaian kasus mafia pajak dan pungutan liar, yang menjadikan Gayus sebagai simbol masih bobroknya otoritas perpajakan. (irvin.avriano@bisnis.co.id) menggunakan dana eksternal. Direktur Utama Bahana Securities Eko Yuliantoro mengatakan pihaknya tetap berupaya menjual saham Garuda sesuai dengan yang ditargetkan. Deputi Menteri BUMN Bidang Privatisasi dan Restrukturisasi Achiran pandu Djajanto mengatakan asuransi milik pemerintah merupakan pembeli terbesar saham IPO Garuda Indonesia. Direktur Investasi Jamsostek Elvyn G. Massasya mengatakan pihaknya telah memutuskan berpartisipasi dalam penawaran saham perdana BUMN penerbangan tersebut, dengan menyediakan dana untuk menyerap 5% atau Rp235 miliar dari saham yang dilepas. Direktur PT Nikko Securities Adler H. Manurung menilai saham Garuda menyimpan valuasi tersembunyi yang berasal dari investasinya senilai US$350 juta, sehingga membuat harga saham perusahaan tersebut layak terapresasi. (05/BAMBANG P. JATMIKO/ ARIF GUNAWAN S./WISNU WIJAYA) (redaksi@bisnis.co.id) Leo Investments cari pendapatan baru OLEH FAHMI ACHMAD Bisnis Indonesia JAKARTA: PT Leo Investments Tbk berniat menyiapkan aksi akuisisi usaha baru dan aksi korporasi lainnya yang akan dipakai sebagai sumber-sumber pendapatan baru untuk mengurangi beban kerugian perseroan. Rusli, Komisaris Leo Investments, dalam hasil rapat umum pemegang saham perseroan 28 Januari, mengatakan perseroan tetap berupaya meminimalisasi kerugian yang terus terjadi dalam 3 tahun terakhir. “Kami berusaha mencari sumber-sumber pendapatan baru bagi perusahaan. Saat ini kami sedang dalam tahap akuisisi mengenai adanya corporate action. Jika ini sudah ada kepastian, akan kami sampaikan melalui paparan publik,” kata Rusli dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, kemarin. Sherly Angela, Direktur dan Corporate Secretary Leo Investments mengatakan kerugian dalam 3 tahun terakhir disebabkan oleh penjualan yang terus menurun sedangkan biaya umum dan administrasi meningkat. Leo Investments melalui anak-anak perusahaannya yaitu PT Lion Niskel dan PT Leo Resources tetap menjalankan usahanya di bidang pertambangan mes-kipun sedang mengalami kerugian Manajemen Leo Investment dalam keterbukaan informasi menyatakan meskipun perusahaan mengalami kerugian berturut-turut dan mengakibatkan saldo ekuitas negatif sebesar Rp13,77 miliar, perseroan tetap optimistis untuk menjalankan bisnis pertambangan. “Perseroan tetap berusaha untuk mencari sumber daya mineral yang memiliki tingkat keekonomisan yang lebih tinggi,” ujar manajemen Leo Investment. Anak perusahaan perseroan yaitu PT Integrasi Solutions mengalami penurunan atas pendapatan peredaran usaha dari semula Rp43,74 miliar pada 2009 menjadi Rp30,49 miliar pada Juni 2010. Jisawi Finas perluas basis investor OLEH IRVIN AVRIANO A. Bisnis Indonesia JAKARTA: PT Jisawi Finas, salah satu perusahaan manajer investasi, menargetkan dana kelolaan perseroan dapat tumbuh sebanyak 20% dengan memperluas basis nasabah tak hanya dari kalangan gereja. Sunggul Situmorang, Pejabat sementara (Pjs) Direktur Utama Jisawi Finas, mengatakan dana kelolaan akan meningkat 20% dibandingkan dengan posisi pada akhir tahun lalu sebesar Rp151 miliar, atau menjadi Rp181,2 miliar pada tahun ini. Dia menuturkan sebagian besar dana kelolaan potensial yang diincar tersebut akan membidik investor, khususnya yang menginginkan investasi yang stabil di pasar modal. “Sampai sekarang masih banyak dana menganggur yang hanya diinvestasikan di deposito, ada beberapa lembaga di kota besar, salah satunya Jakarta, yang masih menyimpan dana tersebut di deposito dan itu menjadi potensi yang akan kami kembangkan,” ujarnya kepada Bisnis kemarin. Dia mengatakan salah satu potensi dana kelolaan itu terlihat pada salah satu lembaga gereja di Jakarta yang jumlahnya mencapai Rp200 miliar. Kedekatan dengan kalangan gereja dan dana menganggur di lingkungan tersebut, tuturnya, disebabkan oleh perusahaan dibentuk dari kalangan tersebut. Meskipun dekat dengan kalangan gereja, tuturnya, perseroan juga tidak menutup kemungkinan adanya investor dari kalangan atau agama lain karena perusahaan tidak menetapkan kebijakan khusus sehingga terbuka terhadap agama atau lingkungan lain. Sunggul memaparkan dana yang berhasil dikelola perseroan sekitar Rp151 miliar hingga akhir tahun lalu berasal dari dana kelolaan reksa dana sekitar Rp98 miliar, lalu discretionary fund sebesar Rp31 miliar, dan sisanya dana perusahaan yang dikelola sendiri. Berdasarkan data Bapepam-LK, Jisawi Finas memiliki dana kelolaan reksa dana sebesar Rp98,18 miliar per akhir Desember tahun lalu. Dana kelolaan itu terdiri dari Jisawi Pendapatan Tetap sebesar Rp28,95 miliar, Jisawi Saham sebesar Rp34,26 miliar, dan Jisawi Flexi Rp34,95 miliar. FINANSIAL Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011 Pertanian Industri dasar Pertambangan 2.040,52 3.043,51 10,99 2.100,74 338,48 95,11 873,52 8,13 3.175,33 25/1 26/1 27/1 28/1 31/1 344,35 25/1 26/1 27/1 28/1 31/1 Industri konsumsi Aneka industri 1.010,14 38,56 879,03 25/1 26/1 27/1 28/1 31/1 179,29 3,69 777,41 25/1 26/1 27/1 28/1 31/1 Perdagangan 422,03 7,92 180,33 25/1 26/1 27/1 28/1 31/1 Keuangan 776,29 11,05 986,77 25/1 26/1 27/1 28/1 31/1 Infrastruktur Properti 473,60 11,70 743,06 9,14 420,37 25/1 26/1 27/1 28/1 31/1 Manufaktur 475,73 25/1 26/1 27/1 28/1 31/1 18,33 740,96 25/1 26/1 27/1 28/1 31/1 25/1 26/1 27/1 28/1 31/1 Kinerja Telkomsel menurun Laba bersih XL Axiata tumbuh 69,13% OLEH BAMBANG P. JATMIKO Bisnis Indonesia REKOMENDASI e-Trading Securities S entimen negatif dari pasar regional masih membuat IHSG hari ini tertekan sehingga bergerak 3.372-3.471. Saham yang dapat diperhatikan a.l. BUMI, PGAS & BBRI. Sinarmas Sekuritas H ari ini IHSG diperkirakan bergerak mixed di kisaran 3.365-3.469 dan berpotensi melanjutkan pelemahan. Perhatikan: PGAS dan ADRO. Reliance Securities S ecara teknikal IHSG terjadi death cross, sementara indikator RSI menunjukkan penurunan. Prediksi kami, hari ini IHSG melemah 3.351- 3.513. Saham pilihan: CTRS, ANTM, TBLA & ITMG. DISCLAIMER Keputusan untuk melakukan transaksi jual, beli atau investasi saham lainnya sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Perusahaan pialang yang membuat rekomendasi saham dan harian Bisnis Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap keputusan yang diambil, dengan mengacu pada rekomendasi saham di kolom ini. Dalam melakukan investasi, pembaca membuat penilaian independen. JAKARTA: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) akan merombak jajaran direksi anak usahanya, PT Telkomsel, menyusul penurunan kinerja sepanjang 2010. Sejumlah eksekutif di BUMN telekomunikasi terbesar itu mengatakan pendapatan Telkomsel sepanjang tahun lalu turun lebih dari 10% jika dibandingkan dengan kinerja 2009. Salah satu eksekutif menyebutkan pendapatan anak usaha Telkom itu turun hingga 30%. “Jajaran direksi Telkomsel rencananya dirombak, termasuk direktur utama. Hal ini tidak lepas dari kinerja tahun lalu yang cenderung menurun,” ujar satu eksekutif yang lain, kemarin. Dirut Telkom yang juga Komisaris Utama Telkomsel Rinaldi Firmansyah mengatakan perseroan memang akan melakukan restrukturisasi organisasi di Telkomsel. Namun, dia tidak menyebutkan secara spesifik restrukturisasi yang dimaksud. “Yang jelas, kami memiliki kesempatan untuk menambah jumlah direksi di Telkomsel. Hal ini sesuai dengan kesepakatan pe- megang saham Telkomsel, yaitu Singtel mengenai jumlah direksi,” katanya. Berdasarkan catatan Bisnis, pendapatan Telkomsel sepanjang 2009 mencapai Rp40 triliun. Mengacu pada angka penurunan tersebut, pendapatan operator seluler terbesar di Indonesia ini berada di kisaran Rp28 triliun. Rinaldi saat dikonfirmasi mengenai kinerja Telkomsel mengatakan saat ini belum ada angka audit final. Angka itu akan diumumkan setelah auditnya telah selesai. “Belum diketahui angka akhir kinerja Telkomsel. Bisa saja naik dari tahun lalu,” katanya. Pada bagian lain, Rinaldi mengungkapkan perseroan akan mencari pinjaman US$320 juta dari bank untuk membiayai belanja modal tahun ini yang dipatok US$1,6 miliar. Sudah ada sejumlah bank yang siap membiayai kebutuhan dana Telkom. “Bank-bank yang siap mendanai di antaranya Mandiri, BRI, BCA, dan BNI. Bank-bank tersebut sebelumnya tercatat telah membiayai Telkom. Skemanya adalah pinjaman yang berputar, termasuk refinancing,” ujarnya. Menurut dia, sebagian besar dana akan dialokasikan untuk bisnis seluler yang mencapai 65%, dan sisanya untuk sektor bisnis yang lain. Salah satu yang akan dilakukan oleh Telkom tahun ini adalah ekspansi anorga- Pergerakan harga saham Telkom BISNIS/RAHMATULLAH PEMBIAYAAN PERUMAHAN: Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi (tengah) berjabat tangan dengan Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat Sri Hartoyo (kanan) disaksikan Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa seusai menandatangani nota kerja sama di Jakarta, kemarin. Kemenpera menggandeng Bank Bukopin dalam penyaluran dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan. Jamsostek Investment bidik modal Rp15 triliun OLEH ARIF GUNAWAN S. Bisnis Indonesia JAKARTA: PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) menargetkan pembentukan PT Jamsostek Investment Company (JIC) segera tuntas Juli tahun ini, yang akan menghimpun dana investasi ke sektor infrastruktur nasional. BUMN tersebut berencana mendongkrak modal perusahaan patungan tersebut akan meningkat menjadi Rp15 triliun selambat-lambatnya pada 2016. Direktur Investasi Jamsostek Elvyn G. Massasya mengatakan pihaknya kini bernegosiasi dengan Islamic Corporation for The Development of the Private Sector (ICD) untuk mendapat porsi kepemilikan mayoritas di JIC. “Dalam 5 tahun, modal JIC ditargetkan tumbuh menjadi Rp15 triliun. Kami berharap bisa mayoritas di perusahaan patungan ini, Jamsostek 51% dan ICD 49%. Sekarang masih negosiasi,” tuturnya kepada pers, kemarin. ICD selaku mitra Jamsostek, jelasnya, adalah anak usaha Asia Development Bank (ADB). Kedua belah pihak telah menyepakati setoran modal awal Rp1 triliun untuk pendirian JIC. Perusahaan tersebut ditargetkan terbentuk pada Juli atau Agustus, dan efektif beroperasi pada semester dua 2011. Menurut rencana, perusahaan investasi tersebut akan menanamkan dana mereka ke tiga sektor utama nasional, yakni sektor infrastruktur, pertambangan, dan agribisnis. “Semuanya di Indonesia. Kami tidak berencana investasi ke luar negeri,” tegas Elvyn. Jamsostek optimistis perusahaan patungan itu akan tumbuh seiring dengan kuatnya pertumbuhan ketiga sektor tersebut di Indonesia. Pola investasi yang dilakukan adalah dengan penyertaan modal dalam bentuk ekuitas terhadap perusahaan yang dinilai prospektif. “Ada beberapa perusahaan yang kami bidik, terutama yang bergerak di sektor infrastruktur. Namun belum bisa dipaparkan sekarang karena masih fokus pada pendirian JIC dulu,” ujar Elvyn. Terkait dengan pendanaan, perusahaan pelat merah tersebut berencana menerbitkan sukuk pada 2012 dan menjajaki opsi pembiayaan lainnya, setelah JIC resmi berdiri dan telah menyusun draf pengembangan bisnis dan besaran modal yang dibutuhkan. Perbankan Menanggapi kemungkinan berinvestasi ke sektor keuangan, Elvyn mengatakan pihaknya akan melanjutkan aliansi strategis yang telah dijalin dengan beberapa bank. Namun, arahnya belum berujung pada akuisisi saham. “Sejauh ini kami baru bekerja sama secara bisnis, misalnya dalam bentuk penyertaan deposito misalnya dengan PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Bukopin Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, dan PT Bank Tabungan Negara Tbk,” ujarnya. Tahun lalu, Jamsostek sempat membidik akuisisi 30% saham BNI Syariah dan 42% saham Bank Syariah Bukopin (BSB). Perseroan bahkan menyiapkan dana hingga Rp1 triliun, meski akhirnya rencana tersebut gagal. JAKARTA: PT Jasa Marga Tbk dan anak usahanya menetapkan belanja modal sebesar Rp7 triliun pada tahun ini, naik sekitar Rp800 miliar dari proyeksi yang dirilis awal Januari, Rp6,2 triliun. Namun, belanja modal Jasa Marga sendiri tetap dari proyeksi awal, Rp3,2 triliun. “Sebanyak Rp3 triliun dari belanja modal itu berasal dari kas, sisanya dari pinjaman bank,” kata Direktur Utama Jasa Marga Frans S. Sunito di Jakarta, kemarin. Dia menjelaskan anggaran belanja modal BUMN infrastruktur tersebut akan digunakan untuk proses perawatan jalan tol, meningkatkan kapasitas sarana dan prasarana infrastruktur serta untuk pembiayaan rutin. Jasa Marga memiliki 14 unit anak usaha dengan kepemilikan di bawah 50%. Beberapa dari anak usaha ini sedang diupayakan dijual. Sebaliknya, sebagian akan ditambah penyertaan modalnya hingga saham Jasa Marga menjadi mayoritas. Frans menambahkan tahun ini perseroan mematok target pertumbuhan pendapatan 9% sebesar Rp4,8 triliun. Target tersebut naik Rp600 miliar dari target pendapatan 2010 yakni Rp4,2 triliun. Dalam kesempatan sama, Frans mengungkapkan perseroan tahun ini akan membangun jalan tol Denpasar-Nusa Dua, Bali melewati teluk Benoa dengan nilai investasi sebesar Rp1,4 triliun. Rp6.050 Rp4.600 Rp7.550 Rp5.250 5/11/10 12/8/10 Kinerja XL Axiata (Rp miliar) Indikator Pendapatan Beban usaha Laba usaha Laba bersih XL Axiata 13 Ags Sumber: Bloomberg 15 Sep 15 Okt nik dengan mengakuisisi perusahaan telekomunikasi Kamboja. Sejauh ini Telkom masih bersaing dengan tiga perusahaan lain untuk memperoleh perusahaan di negara “Untuk dana pembeliannya, kami belum bisa sebutkan. Namun, saat ini kami adalah salah satu perusahaan yang tersisa untuk melanjutkan pembelian perusahaan itu,” katanya. Perusahaan telekomunikasi yang ada di Kamboja adalah Applifone Co., Ltd dengan melalui layanan Star-Cell, Cambodia Advance Communication Co., Ltd. dengan layanannya QB, CamGSM Co., Ltd dengan layanan Mobitel, GT-TELL dengan layanan Excell. Perusahaan telekomunikasi lainnya adalah Latelz Co., Ltd. Pembangunan jalan tol sepanjang 10 kilometer itu dilatarbelakangi oleh kebutuhan pemerintah untuk kelancaran transportasi dari Denpasar ke Nusa Dua, daerah yang sering dijadikan tempat digelarnya ajang pertemuan internasional. “Kami akan merampungkan proposalnya Februari, setelah itu diajukan ke pemerintah Maret. Target penyelesaiannya bergantung pada persetujuan pemerintah dan upaya pemerintah membebaskan lahan,” ujarnya. Pembangunan jalan tol Denpasar-Nusa Dua itu merupakan kerja sama antara beberapa pihak seperti PT Pelabuhan Indonesia III, PT Angkasa Pura, dan Bali Tourism Development Corporation. “Ke depan, kami juga berencana mengikuti tender proyek jalan tol lain yang merupakan ekstensi dari jalan tol yang sudah ada, salah satunya jalan tol di Medan,” katanya. Bersamaan dengan ekspansi itu, perseroan tahun ini juga menargetkan volume lalu-lintas sebanyak 1,1 miliar transaksi, atau meningkat 11,5% dari capaian tahun lalu, yakni 950 juta transaksi. Perseroan juga berencana merelokasi jalan tol Porong-Gempul karena sejak adanya lumpur Lapindo di kawasan Sidoarjo dan sekitarnya perseroan mencatat kerugian Rp70 miliar. “Total nilai investasi merelokasi jalan tol Porong-Gempul ini Rp1,5 triliun.” (16/BASTANUL SIREGAR) 10/1/11 5/10/10 Belanja modal Jasa Marga Rp7 triliun BISNIS INDONESIA Rp7.200 Rp9.800 2010 17.637 12.294 5.164 2.891 15 Nov 2009 13.879 11.242 2.464 1.709 Laju (%) 27,07 9,35 109,58 69,13 15 Des 14 Jan 31Jan BISNIS/T. PURNAMA dengan layanannya Smart Mobile, Mfone Co., Ltd dan Sotelco Ltd dengan Beeline, Axiata melalui Hello, serta Viettel Pte Ltd dengan layanan Metfone. Kinerja XL Axiata Dalam perkembangan lain, perusahaan telekomunikasi terbesar ketiga PT XL Axiata Tbk mencatatkan kenaikan pendapatan 27,07% menjadi Rp17,64 triliun dengan kenaikan laba bersih 69,13% menjadi Rp2,98 triliun dan laba usaha 109,58% menjadi Rp5,16 triliun. Selain ditopang kenaikan pendapatan usaha, melambungnya perolehan laba bersih perseroan juga ditopang keberhasilannya mempertahankan pertumbuhan beban usaha dari tahun ke tahun di kisaran 9%.(lihat tabel) Dalam periode itu, perseroan juga telah melunasi utang sebesar Rp3,3 triliun, sehingga pada akhir 2010 total pinjaman XL berkurang dari Rp13,5 triliun menjadi Rp 10,2 triliun. Direktur Utama XL Axiata Hasnul Suhaimi mengatakan untuk menunjang kinerja tahun ini, perseroan akan mengalokasikan sekitar 30% senilai Rp1,67 triliun dari total belanja modal Rp5 triliun untuk mengembangkan sistem layanan data. “Sejak 2010 kami memfokuskan diri pada layanan data dengan mengalokasikan 30% belanja modal. Itu akan kita lanjutkan tahun ini, sehingga kami proyeksikan laba tahun ini tumbuh 9%-10%,” katanya. Analis PT CIMB Securities Kevin Goh dalam risetnya pekan lalu menyebutkan pertumbuhan sektor telekomunikasi Indonesia pada 2011 masih akan sama dengan 2010. Operator seluler masih mengandalkan layanan data dan pelanggan sebagai sumber utama pemasukan. Dia memproyeksikan industri telekomunikasi pada 2011 ratarata tumbuh 8% dari posisi tahun lalu. Adapun, saham XL Axiata ditarget pada level Rp6.800 per unit. Kemarin, harga saham berkode EXCL itu naik 0,95% ke Rp5.250 per unit. (09) (bambang. jatmiko@bisnis.co.id) KORPORASI Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011 f3 EKSPOSE Syailendra tambah saham JAKARTA: PT Syailendra Capital menambah porsi kepemilikannya di PT Skybee Tbk dengan mengeksekusi 10,25 juta lembar saham perseroan tersebut dengan nilai transaksi Rp5,12 miliar. Dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin, harga pembelian saham perseroan dengan kode saham SKYB tersebut ditetapkan Rp500, sesuai dengan harga wajarnya di pasar reguler. Direktur Syailendra Capital Roy Himawan mengatakan kepemilikan saham perusahaan investasi di Skybee ini meningkat dari 59,83% menjadi 61,58% terhitung per 28 Januari 2011. Skybee merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi produk seluler yang awalnya dikuasai 100% oleh Syailendra Capital. (BISNIS/09) LQ45 tambah 5 saham baru JAKARTA: Saham PT Global Mediacom Tbk, grup usaha milik pengusaha nasional Harry Tanoesudibyo dan saham PT Barito Pacific Tbk yang dikendalikan oleh Prajogo Pangestu terlempar dari kelompok indeks likuiditas Bursa Efek Indonesia (LQ45) berdasarkan evaluasi pada Januari 2011. Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menetapkan lima emiten baru akan menghuni kelompok 45 saham dengan kinerja mengesankan, menggantikan lima emiten lainnya. Emiten baru yang masuk dalam kelompok indeks LQ45 yakni PT Bank Bukopin Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk, PT Berau Coal Energy Tbk, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, dan PT Gajah Tunggal Tbk. Lima saham baru di jajaran LQ45 akan bertahan pada periode perdagangan Februari-Juli 2011, mendampingi 40 saham lainnya yang masih bertahan. (BISNIS/09) CEO Hero segera berganti JAKARTA: CEO and President Director PT Hero Supermartket Tbk John Callaghan akan meninggalkan perusahaan ritel pada akhir Maret mendatang. Posisi Callaghan akan digantikan oleh Phillippe Broianigo yang saat ini menjabat Group Project Development Director Dairy Farm International Group. Callaghan telah menjabat orang nomor satu di Hero sejak 3,5 tahun terakhir. Dalam keterbukaan informasi kepada PT Bursa Efek Indonesia kemarin, Presiden Komisaris Hero Ipung Kurnia menyebutkan penggantian Callaghan akan dimintakan dalam rapat umum pemegang saham yang akan segera digelar. (BISNIS/YES) Panin alihkan bisnis MI JAKARTA: PT Panin Sekuritas akan mengalihkan kegiatan manajer investasinya (MI) kepada anak usaha. Dengan demikian, kegiatan usaha utama Panin Sekuritas nantinya akan menjalankan kegiatan sebagai perantara perdagangan efek dan penjamin emisi efek. Dalam laporannya kepada Bursa Efek Indonesia kemarin, Presiden Direktur Panin Sekuritas Handrata Sadeli menyebutkan pengalihan kegiatan manajer investasi itu bertujuan agar Panin Sekuritas dan anak perusahaan dapat mengembangkan kegiatan usahanya masing-masing. “Dengan demikian, akan berdampak positif bagi pertumbuhan dan pengelolaan Panin Sekuritas dan anak perusahaan,” ujarnya. Panin Sekuritas akan mendirikan anak perusahaan baru yang akan menjalankan kegiatan usaha sebagai manajer investasi dan perseroan akan memiliki minimal 99% saham pada anak usaha itu. (BISNIS/YES) BAYAR UTANG: Direktur Utama PT Martina Berto Tbk Bryan Tilaar (kiri), berbincang dengan Wakil Direktur Utama PT Bank CIMB Niaga Tbk Chaterine Hadiman, selepas penandatanganan pembayaran utang di Jakarta, kemarin. Produsen kosmetik itu membayar sebagian utang kepada Bank CIMB Niaga senilai Rp54 miliar. BISNIS/ENDANG MUCHTAR Harga pangan mengancam margin Indofood harus naikkan harga jual mi instan OLEH BAMBANG P. JATMIKO Wartawan Bisnis Indonesia Krisis pangan, ditandai naiknya harga komoditas tersebut, membayangi kinerja perusahaan yang bergerak di sektor makanan, termasuk PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yang dikenal sebagai produsen mi instan. T JAKARTA: PT Martina Berto Tbk, grup usaha milik pengusaha kosmetik nasional Martha Tilaar, menyiapkan belanja iklan sekitar Rp120 miliar untuk meningkatkan angka penjualan perseroan pada tahun ini. Samuel Pranata, Direktur Pemasaran Martina Berto, mengatakan alokasi belanja iklan perseroan setiap tahunnya dipatok 20%-25% dari total pendapatan perseroan, dengan mempertimbangkan kebutuhan akselerasi pasar produk kosmetik. “Belanja iklan kami rata-rata di kisaran 20% [dari pendapatan], tidak lebih dari 30% per tahun. Tahun ini mungkin sekitar Rp120 miliar,” ujarnya kepada Bisnis, di sela-sela acara penandatanganan pembayaran utang Martina Berto dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk, kemarin. Nilai belanja iklan tersebut, lanjutnya sebagian besar digunakan untuk pemasangan iklan melalui media elektronik, khususnya saluran televisi, sementara sisanya untuk media cetak. “Kalau secara value, [belanja iklan di] media elektronik lebih besar porsinya. Namun, kalau dilihat dari sisi frekuensi, lebih dominan di media cetak,” katanya. Perseroan yang baru mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 13 Januari 2011 ini telah melunasi sebagian utangnya kepada Bank CIMB Niaga senilai Rp54 miliar. Direktur Utama Martina Berto Bryan Tilaar menyatakan pelunasan sebagian utang tersebut menggunakan dana hasil penawaran umum saham perdana (IPO) yang mencapai Rp262,7 miliar. “Pelunasan ini merupakan sebagian dari komitmen kami kepada pemegang saham, karena awal kami IPO telah disampaikan sebagian dana akan digunakan untuk pelunasan utang,” tuturnya. Dengan pelunasan ini, lanjutnya sisa utang perseroan dalam bentuk kredit modal kerja kepada Bank CIMB Niaga tersisa sekitar Rp25 miliar. Martina Berto memperoleh pinjaman senilai Rp80 miliar dari Bank CIMB Niaga sejak 2007 dengan tingkat bunga 10%. Pabrik baru Bryan menuturkan dalam waktu dekat pihaknya belum akan mengajukan skema pinjaman baru, meski perseroan ini tengah merancang pembangunan pabrik baru di Kawasan Industri Cikarang, Jawa Barat. Pabrik baru yang akan dibangun dalam waktu dekat ini diperkirakan menelan biaya investasi Rp130 miliar dan ditargetkan selesai pada 2012. Awal tahun ini, perseroan dengan kode saham MBTO ini melepas 335 juta lembar saham kepada publik dengan harga perdana Rp740. Sejalan dengan kondisi pasar yang fluktuatif, harga saham Martina Berto tergerus lebih dari 60% sejak dicatatkan di papan bursa hingga perdagangan akhir pekan lalu. Pada penutupan perdagangan kemarin, harga saham Martina Berto kembali melemah 1,09% ke Rp455 dibandingkan dengan harga sebelumnya Rp460. (09) 2007 27.858 963 109,73 43,7 16,3 69,9 Uraian Pendapatan (Rp miliar) Laba bersih (Rp miliar) Laba per saham (Rp) PER (x) ROE (%) Utang/ekuitas (%) 2008 38.799 1.016 115,68 41,5 14,9 104,0 2009 37.140 1.977 225,22 21,3 20,1 90,2 2010* 39.808 2.881 328,10 14,6 23,3 91,7 2011* 45.809 3.010 342,83 14,0 20,9 40,5 Keterangan: *Perkiraan; PER: harga saham dibandingkan dengan laba per saham; ROE: tingkat pengembalian ekuitas Sumber: Riset CLSA, 29 Januari 2011 Data emiten ingginya harga bahan baku menekan margin keuntungan perusahaan yang ada di sektor konsumsi. Cuaca ekstrem yang melanda berbagai negara membuat pasokan bahan pangan terganggu, termasuk pasokan gandum. Anomali cuaca yang terjadi belakangan ini menyebabkan pasokan gandum seret dan sekaligus mengerek harga bahan baku utama mi instan itu. Lonjakan harga gandum memang tidak mungkin bisa diredam, ditambah munculnya berbagai aksi spekulasi para importir bahan tersebut. Terlebih, Rusia sebagai produsen gandum terbesar ketiga di dunia tahun lalu, juga memberhentikan ekspor gandumnya setelah terjadi kekeringan yang luar biasa di negara Beruang Merah itu. Kondisi ini tentu saja cukup berpengaruh terhadap PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yang merupakan produsen mi instan terbesar di dunia. Analis CLSA Swati Chopra, dalam risetnya yang dipublikasikan pada 29 Januari 2011, menyebutkan margin Indofood dari penjualan mi akan tergerus, menyusul pergerakan harga gandum. “Meskipun kami tidak melihat kemungkinan margin terjun Belanja iklan Martina Berto Rp120 miliar BISNIS INDONESIA Ikhtisar kinerja PT Indofood Sukses Makmur Tbk Kode saham Harga saham Kapitalisasi pasar Jumlah saham tercatat Jumlah saham di publik : INDF : Rp4.700* : Rp41,27 triliun* : 8,78 miliar : 4,38 miliar Rp5.750 5800 22/9/10 Pergerakan harga saham 5400 Keterangan: *Per 31 Januari 2011 Sumber: Berbagai sumber, diolah Komposisi pemegang saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk * Publik 49,95% 5000 Rp4.150 6/8/10 Rp4.700 CAB Holding Ltd 50,05% 13 Ags Keterangan: Per 31 Desember 2010 Sumber: Bursa Efek Indonesia 4 4200 Sumber: Bloomberg 16 Sep 15 Okt 15 Nov 15 Des 14 31 Jan Jan BISNIS/TUTUN PURNAMA bebas, kami memperkirakan margin mi Indofood tidak sebesar sebelumnya yang pernah berada di kisaran 18% hingga 19%,” tulis Swati Chopra. Swati menyebutkan margin mi yang berada di level 18% hingga 19% pernah dicatat Indofood terjadi sebelum krisis finansial di Asia beberapa tahun lalu. Pencapaian serupa juga pernah diraih perusahaan milik Keluarga Salim ini saat Indofood menguasai 90% pangsa pasar mi di Indonesia. Belakangan, margin mi yang berada di kisaran 19% berhasil dicatat Indofood hanya pada kuartal III/ 2010, di mana harga gandum saat itu berada di level terendah dan sesaat sebelum anak usa- hanya yakni PT Indofood CBP Tbk melepas saham ke publik. Namun, harga gandum saat ini telah melejit 40% hingga 50% dari level harga pada kuartal III/ 2010. Kondisi ini memaksa Indofood harus menaikkan harga jual mi instannya. Menurut riset tersebut, setiap kenaikan 5% harga gandum akan berdampak pada turunnya pendapatan perseroan hingga 7,5%. Selain itu, Indofood juga menghadapi sejumlah kompetitor dalam segmen bisnis mi instan. Masuknya keluarga William Katuari ke bisnis ini lewat Mie Sedap juga semakin memberikan tantangan bagi Indofood dalam bisnis mi instan. Analis itu memproyeksikan pendapatan Indofood pada akhir 2010 mencapai Rp39,8 triliun atau naik 7,16% dibandingkan dengan perolehan pada 2009 sebesar Rp37,14 triliun. Untuk tahun ini, pendapatan diperkirakan mencapai Rp45,8 triliun atau naik 15,07% dibandingkan dengan perkiraan pencapaian tahun lalu. Diversifikasi bisnis Selain dari penjualan mi instan dan barang-barang konsumsi lainnya, kinerja perseroan juga ditopang oleh sektor perkebunan serta perdagangan tepung terigu oleh Bogasari. Pendapatan dari bisnis barangbarang konsumsi mencapai 42% dari total pendapatan, perke- bunan sebesar 47% dan Bogasari 11%. Analis JP Morgan Stevanus Djuanda, dalam riset yang dipublikasikan pada 19 Januari 2011, menilai Indofood cukup berpengalaman dalam menghadapi gejolak pasar, terutama kenaikan harga bahan baku. “Seperti yang terjadi saat harga tepung terigu naik hingga 300% serta CPO naik 84%, Indofood secara historis berhasil melewati kondisi itu,” tulis Stevanus. Kendati Indofood menghadapi tantangan dari naiknya harga gandum, perusahaan ini di sisi lain berpotensi mencatat perbaikan kinerja, menyusul berkurangnya utang, setelah melepas sebagian saham Indofood CBP ke pasar. Indofood CBP pada kuartal III/ 2010 melepas 1,17 miliar saham atau setara dengan 20% dari total saham perseroan, setelah penawaran umum perdana (IPO) sebanyak 5,83 miliar saham. Dari pelepasan saham itu perseroan bakal mendapatkan dana sekitar Rp 6,29 triliun. Dari dana yang diperoleh itu, sebesar 70% digunakan untuk melunasi utang dan sisanya digunakan untuk belanja modal perseroan. Swati Chopra menyebutkan beban utang Indofood berkurang sekitar 13% setelah saham Indofood CPB dilego ke publik lewat IPO. Hal ini akan mendorong perseroan mencatat kenaikan kinerja. Selain pendapatan, laba bersih emiten berkode INDF ini diperkirakan berada di level Rp2,88 triliun pada akhir 2010 dan menjadi Rp3,01 triliun di penghujung tahun ini. “Meskipun Indofood telah berhasil mengurangi beban utangnya, kami berharap perseroan terus melakukan aksi korporasi,” katanya. (bambang.jatmiko@bisnis. co.id) Trimegah incar dana kelolaan Rp5,5 triliun BISNIS INDONESIA JAKARTA: PT Trimegah Securities Tbk mengincar peningkatan dana kelolaan dalam bisnis aset manajemennya menjadi Rp5 triliun-Rp5,5 triliun pada tahun ini, tumbuh 30%-40% dibandingkan dengan Rp2,7 triliun pada tahun lalu. Direktur Utama Trimegah Securities Omar S Anwar mengatakan sumber pendapatan perseroan berasal dari empat lini bisnis yakni penjaminan emisi (underwriting), perantara pedagang saham (equity capital market), aset manajemen, dan penjualan reksa dana. Dia mengatakan equity capital market dan aset manajemen mendominasi bisnis perseroan, yakni bisa hampir 70%. “Dari empat lini bisnis yang ada, andalan kami dari equity capital market dan aset manajemen, keduanya bisa sampai 70%. Tahun ini aset manajemen kami harapkan naik 30%-40%, dan ekuiti bisa masuk dalam top 10,” ujarnya kemarin. Untuk mendongkrak pertumbuhan perseroan, Omar mengatakan pada semester II tahun ini perseroan akan mulai merambah ke sistem perdagangan online. Dengan sistem tersebut diha- rapkan nasabah bisa meningkat 5%-10% mencapai sekitar 36.000-38.000 nasabah dari posisi saat ini sebanyak 35.000 nasabah. “Kami harap volume perdagangan akan meningkat, terutama pada awal semester II/2011 karena kami meluncurkan sistem online. Meskipun ini telat, kami berharap nasabah tumbuh 5%-10% tahun ini,” tuturnya. (05) DATA EMITEN f4 Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011 BURSA EFEK INDONESIA, 31 JANUARI 2011 Nama saham Sbl. Kurs Ttg. Trd. Ptp. ▲/ ▼ (poin) Transaksi Volume Nilai PERTANIAN P w T n m nP n n 2P AA W O un n A A W A m m m w A m A m m m m PERTAMBANGAN P m n nB uB A O A A A O N m A M m AN WA m H w O M m O H M H m M m M A m A O 2P A N M M m A m m n n M ny &G Bum m A M M 3P AN M A m n nL A m M Om N O N 4P N O H M Jual Minat Volume Beli Nama saham Sbl. Volume m m&Mn N m m n nB u nny u n M M m m m N M A N O w A A N A N 5P A A A NA NA N A O A MA m wN m W m A m A m m m N m w w m M m A 6P nT n N A MA N M m H m 7 K yu & P n m m h nny M 8 Pu & K AW N N m W A MA M m A m w m ANEKA INDUSTRI O m A A O AM A A MA N N MA A N A M M M M N n K m n nny O m 2T A M A O N N m A m A m m &G m n m A m H N A W M M M A H m A O m w H m A M O N N N 3A K AA MA m A MM 4K m m MW M M O m O 5E n N N 6 L nny A A A N M M OH M M M m m A A A A A A AO A A m A M m M m M M A N M A M Volume m m 1.Bank AGRO .......... Bank Agroniaga Tbk ....................................................... 155...................159 ...............150 .............. 154 .................-1............... 301.500.....................45.488.000 ............46,99..................154 ................. 14.000 ............. 150 ...........203.500 BABP .......... Bank ICB Bumiputera Tbk .............................................145........................- ....................- .............. 145 ..................-.............................-..........................................- ............ 25,75..................145 ................. 10.000 ...............95 ............. 25.000 BACA .......... Bank Capital Indonesia Tbk ............................................ 114...................125 ................113 ...............125 .................11..................61.500........................7.043.500 .............16,49..................122 ................... 7.000 .............. 118 ................... 500 BAEK .......... Bank Ekonomi Raharja Tbk ........................................2.100........................- ....................- ...........2.100 ..................-.............................-..........................................- ............. 15,77.............2.500 ................. 10.000 ..........1.580 .................1.000 BBCA .......... Bank Central Asia Tbk .............................................. 5.800...............5.700 ..........5.550 ..........5.650 ............-150......... 22.327.000...........125.449.800.000 .............16,93.............5.650 .............1.291.000 .........5.600 ................... 500 BBKP .......... Bank Bukopin Tbk ........................................................... 610...................610 ............. 580 .............600 .............. -10............4.981.000............... 2.955.430.000 ............... 8,15................ 600 ..............263.500 ............ 590 ........4.329.000 BBNI ........... Bank Negara Indonesia Tbk ......................................3.350..............3.300 ........... 3.150 ..........3.225 ............-125........ 62.095.500.............199.647.387.500 ...............12,4............. 3.225 ...........3.240.000 .........3.200 ...........558.500 BBNP .......... Bank Nusantara Parahyangan Tbk ...........................1.230........................- ....................- ...........1.230 ..................-.............................-..........................................- .............10,96.......................- .............................- .................. - ..........................BBRI ........... Bank Rakyat Indonesia Tbk ........................................5.100..............4.950 ..........4.825 ..........4.850 ...........-250.........75.965.500............371.734.362.500 ..............6,68.............4.900 ............6.371.500 ........ 4.850 ........2.629.000 BBTN .......... Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk .................... 1.400................1.370 ........... 1.330 ...........1.330 ..............-70..........26.016.500................35.131.870.000 ...............14,4..............1.340 ...............918.000 ..........1.330 ............581.000 BCIC ............ Bank Mutiara Tbk ............................................................. 50........................- ....................- ................50 ..................-.............................-..........................................- .............. 5,29.......................- .............................- .................. - ..........................BDMN ......... Bank Danamon Tbk ......................................................6.100............... 6.150 ..........5.900 ..........5.950 ............-150.........14.084.500.............85.339.350.000 ............ 16,88.............6.000 ..................31.500 .........5.950 ..............72.000 BEKS .......... Bank Pundi Indonesia Tbk. ............................................160...................160 ...............157 ...............157 ................-3............... 154.500.......................24.517.500 .............-3,03..................160 ................. 15.500 ..............157 .............. 16.500 BJBR .......... Bank Pembangunan Daerah JaBar dan B. Tbk......... 1.170.................1.170 ............ 1.120 ............ 1.120 .............-50...........111.174.000............126.039.970.000 ..............10,19................1.130 ........... 2.412.500 ...........1.120 .........3.210.000 BKSW .......... Bank Kesawan Tbk ......................................................... 700...................710 ..............670 ............. 690 .............. -10................. 87.000....................... 61.100.000 .......... 109,35.................690 .................72.000 ............680 ............. 30.000 BMRI ........... Bank Mandiri (Persero) Tbk ..................................... 6.050..............6.050 ...........5.750 ..........5.950 ............-100..........71.835.500...........426.259.325.000 .............14,52............. 5.950 .......... 5.334.000 .........5.900 ..........1.419.500 BNBA .......... Bank Bumi Arta Tbk ........................................................ 151........................- ....................- ................151 ..................-.............................-..........................................- .............12,89...................151 ...................5.500 ............. 142 ................... 500 BNGA .......... Bank CIMB Niaga Tbk ................................................. 1.880............... 1.960 ............1.780 ...........1.860 ............. -20..........31.583.500................60.119.755.000 .............18,42..............1.860 ................ 65.500 ..........1.850 ............194.500 BNII ............. Bank International Ind. Tbk ...........................................740..................760 ...............710 ..............720 ............. -20.......... 10.810.500................. 7.959.515.000 ............72,48.................720 ..............703.500 ............. 710 ............777.500 BNLI ............ Bank Permata Tbk .......................................................1.680............... 1.660 ...........1.630 ...........1.660 ............. -20...............275.500...................455.250.000 .....................-...............1.670 ................ 45.000 ..........1.660 .................1.500 BSIM ........... Bank Sinarmas Tbk ........................................................ 365..................365 ............. 340 ............. 360 ................-5............1.380.000....................487.215.000 .....................-.................360 ................112.000 ............ 355 ...........325.500 BSWD ......... Bank Swadesi Tbk ..........................................................600........................- ....................- .............600 ..................-.............................-..........................................- .............13,82.......................- .............................- .................. - ..........................BTPN .......... Bank Tabungan Pensiunan Nas. Tbk .....................12.800............ 12.800 ........ 12.800 ........12.800 ..................-..................10.000................... 128.000.000 .............15,53............12.900 ................ 25.000 .......12.800 ...............13.500 BVIC ............ Bank Victoria Int Tbk ...................................................146...................144 ...............139 .............. 144 ................-2................... 2.500........................... 355.000 ..............5,48................. 144 ................ 24.500 .............140 ................... 500 INPC ........... Bank Artha Graha Int Tbk ............................................. 98....................98 ................93 ................97 .................-1.................36.000....................... 3.484.500 .............. 9,24................... 97 ...................... 500 ...............92 .................1.500 MAYA .......... Bank Mayapada Tbk ......................................................900........................- ....................- .............900 ..................-.............................-..........................................- ............... 16,9................ 950 ...................... 500 ............900 ............. 25.000 MCOR ......... Bank Windu Kentjana Int Tbk ..................................... 156...................155 ...............150 .............. 150 ................-6.............. 200.500.......................31.075.000 .............22,31..................159 ................ 50.000 ............. 150 ..........1.314.500 MEGA .......... Bank Mega Tbk .............................................................3.150........................- ....................- ........... 3.150 ..................-.............................-..........................................- .............. 11,79.............. 3.150 ................. 14.500 .........2.850 .................1.000 NISP ............ Bank OCBC NISP Tbk ..................................................1.420...............1.380 ...........1.360 ...........1.360 .............-60...................8.000......................10.940.000 .............15,85..............1.400 ................ 20.000 ..........1.360 ................ 7.500 PNBN .......... Bank Pan Indonesia Tbk ..............................................1.100...............1.090 ...........1.080 ...........1.080 ............. -20...........4.678.000............... 5.053.255.000 .............16,37..............1.090 ..............228.500 ..........1.080 ...........829.500 SDRA .......... Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk ............................. 197...................196 ...............187 .............. 188 ................-9...........6.965.000..................1.331.025.000 ...............7,23..................189 ..............530.000 .............188 ...............13.500 2.Lembaga Pembiayaan ADMF .......... Adira Dinamika Multi Fin. Tbk ..................................11.500..............11.500 ..........11.500 ......... 11.500 ..................-................... 2.000.....................23.000.000 ...............7,96.............11.650 ...................... 500 ..........11.100 .................1.000 BBLD .......... Buana Finance Tbk ........................................................400................. 400 .............400 .............400 ..................-................... 5.000....................... 2.000.000 .............10,87................ 405 ...................5.000 ............400 ...........495.000 BFIN ............ BFI Finance Indonesia Tbk ....................................... 2.850..............2.850 .......... 2.700 ..........2.850 ..................-................... 3.500........................9.675.000 ............... 6,12............. 2.875 ...................5.000 .........2.850 .................1.000 BPFI ............ Batavia Prosperindo Finance Tbk ................................180...................180 .............. 180 .............. 180 ..................-.................... 1.500........................... 270.000 ................6,71..................192 ...................2.500 ..............179 ................4.000 CFIN ............ Clipan Finance Indonesia Tbk ......................................560..................560 ............. 540 ............. 550 .............. -10...........11.855.000................6.520.670.000 ................7,14................ 560 ........... 1.442.500 ............550 ....... 2.234.500 DEFI ............ Danasupra Erapacific Tbk ............................................630........................- ....................- ............. 630 ..................-.............................-..........................................- ............20,08.......................- .............................- .................. - ..........................INCF ............ Indo Citra Finance Tbk ................................................3.150........................- ....................- ........... 3.150 ..................-.............................-..........................................- ................-3,2.......................- .............................- .................. - ..........................MFIN ........... Mandala Multifinance Tbk ............................................440................. 440 .............. 410 ............. 435 ................-5.............1.108.000...................472.080.000 ............... 4,91................ 440 ...................... 500 ............420 ............100.000 TRUS .......... Trust Finance Indonesia Tbk ........................................360........................- ....................- ............. 360 ..................-.............................-..........................................- .................7,4.......................- .............................- .................. - ..........................VRNA ......... Verena Multi Finance Tbk ................................................117....................117 ................115 ................115 ................-2............... 168.000........................19.321.000 ..............4,47...................115 ................ 24.500 .............. 114 ................... 500 WOMF ......... Wahana Ottomitra Multiartha Tbk ..............................500................. 500 ............. 460 .............500 ..................-...............733.000.................. 344.020.000 ..............5,85................ 500 .................29.500 ............ 495 ............214.000 3.Perusahaan Efek AKSI ............ Majapahit Securities Tbk ...............................................100........................- ....................- .............. 100 ..................-.............................-..........................................- ........... 84,65.......................- .............................- .................. - ..........................HADE .......... HD Capital Tbk .................................................................. 50........................- ....................- ................50 ..................-.............................-..........................................- ............43,25...................50 ...........2.874.500 .................. - ..........................KREN .......... Kresna Graha Sekurindo Tbk .......................................590..................590 ............. 580 ............. 590 ..................-...............776.500.....................452.110.000 ...............8,77.................590 ................ 99.000 ............580 ...........286.500 OCAP .......... JJ NAB Capital Tbk .......................................................260........................- ....................- ............. 260 ..................-.............................-..........................................- .....................-.......................- .............................- .................. - ..........................PANS .......... Panin Sekuritas Tbk .....................................................1.080........................- ....................- ...........1.080 ..................-.............................-..........................................- ..............2,89...............1.070 .................57.500 ...........1.010 ................2.000 PEGE ........... Panca Global Securities Tbk .........................................150........................- ....................- .............. 150 ..................-.............................-..........................................- ...............5,74..................175 ................. 12.500 ............. 150 ............125.000 RELI ............ Reliance Securities Tbk .................................................510........................- ....................- .............. 510 ..................-.............................-..........................................- .............12,08.................530 ................44.500 ............500 ...........728.500 TRIM ........... Trimegah Securities Tbk ................................................. 98....................99 ................96 ................99 .................. 1................ 101.000........................ 9.897.500 ............22,56...................99 ................ 28.000 ...............96 ................5.500 YULE .......... Yulie Sekurindo Tbk ..........................................................65....................65 ................65 ................65 ..................-...................4.500...........................292.500 ............72,86................... 75 ...................... 500 ...............65 ................... 500 4.Asuransi ABDA .......... Asuransi Bina Dana Arta Tbk ...................................... 530..................560 ............. 550 ............. 560 ...............30............... 120.000......................67.000.000 ...............2,72.................590 ................. 10.000 ............550 .............. 15.000 AHAP .......... Asuransi Harta Aman P Tbk .......................................... 101....................101 ................101 ................101 ..................-.......................500............................. 50.500 ............... 9,41....................111 ...................... 500 .............100 ................... 500 AMAG ......... Asuransi Multi Artha Guna Tbk .................................... 139...................139 ...............138 .............. 138 .................-1.................611.000......................84.319.500 .............. 3,05................. 140 ..............225.000 ............. 138 ...........253.000 ASBI ........... Asuransi Bintang Tbk .................................................... 255........................- ....................- ..............255 ..................-.............................-..........................................- .............-4,37................ 300 ...................4.000 .................. - ..........................ASDM ......... Asuransi Dayin Mitra Tbk .............................................620........................- ....................- ............. 620 ..................-.............................-..........................................- ............ 10,84.................770 ...................4.000 ............550 ................2.500 ASJT ........... Asuransi Jasa Tania Tbk ...............................................420........................- ....................- ............. 420 ..................-.............................-..........................................- ...............7,66.......................- .............................- .................. - ..........................ASRM ......... Asuransi Ramayana Tbk .............................................1.000........................- ....................- ...........1.000 ..................-.............................-..........................................- .............. 6,33.......................- .............................- .................. - ..........................LPGI ............ Lippo General Insurance Tbk .....................................1.460........................- ....................- ...........1.460 ..................-.............................-..........................................- ................ 4,6.............. 1.350 ...................... 500 ...........1.100 ................... 500 MREI ........... Maskapai Reasuransi Ind. Tbk .....................................880........................- ....................- .............880 ..................-.............................-..........................................- ...............7,94............... 1.100 ................. 14.500 .................. - ..........................PNIN ........... Panin Insurance Tbk .......................................................510..................490 ..............475 .............480 ............. -30............1.020.000...................486.762.500 ..............3,54................ 480 ...................5.000 .............475 ............374.000 PNLF ........... Panin Financial Tbk ........................................................188...................186 ................181 .............. 186 ................-2...........5.432.500...................996.432.500 ............... 6,12..................186 ..............450.500 ............. 185 ............126.500 5.Lainnya APIC ........... Pan Pacific International Tbk ...................................... 255..................265 ..............230 ..............255 ..................-...................17.500........................ 4.377.500 ...................1,1.................260 ...................3.500 ............ 250 ................2.500 ARTA .......... Arthavest Tbk ................................................................. 365........................- ....................- ..............365 ..................-.............................-..........................................- ........... 80,62.......................- .............................- .................. - ..........................BCAP .......... Bhakti Capital Indonesia Tbk ........................................670..................690 ..............630 .............680 ................10............... 143.500..................... 92.955.000 .................31,1................ 680 ....................1.500 ............ 630 ............. 45.000 GSMF .......... Equity Development Invest. Tbk .....................................85........................- ....................- ................85 ..................-.............................-..........................................- ..........226,79...................95 ...................... 500 ...... M m M A A M M m m m m m m m 4K m &B n K M O M M A M M m N A M H MA N H A NA N A ON M N M O A N HM m m Minat Volume Beli m O M M m A PERDAGANGAN, JASA, DAN INVESTASI M O 2R M HM M A 3F m A NA A Jual INFRASTRUKTUR, UTILITAS, DAN TRANSPORTASI P AM A A M n n & M num n A W N M M O N O PER 1.Properti & Real Estate APLN .......... Agung Podomoro Land Tbk ..........................................370..................365 ..............350 ..............355 .............. -15...........15.190.000................ 5.376.687.500 ...........207,18.................355 ...............851.500 ............ 350 ........2.024.000 ASRI ........... Alam Sutera Realty Tbk ................................................250..................250 ..............240 ..............245 ................-5........40.843.000.................9.953.150.000 ..............14,16.................245 ............. 808.000 ............ 240 ........ 4.413.500 BAPA .......... Bekasi Asri Pemula Tbk ................................................250........................- ....................- ............. 250 ..................-.............................-..........................................- ..............11,28.................245 ...................... 500 .................. - ..........................BCIP ............ Bumi Citra Permai Tbk ..................................................220...................215 ...............210 .............. 210 .............. -10...............750.500....................158.232.500 .............13,24..................215 ..............424.500 ............. 210 ........... 765.000 BIPP ............ Bhuwanatala Indah Permai Tbk .................................... 50........................- ....................- ................50 ..................-.............................-..........................................- ...........-22,24...................50 ........... 5.016.500 .................. - ..........................BKDP .......... Bukit Darmo Property Tbk ............................................ 122....................121 ................115 .............. 120 ................-2...........4.006.500...................474.463.500 .........-337,36..................120 .................74.500 .............. 118 ............. 20.500 BKSL ........... Sentul City Tbk ..................................................................99....................99 ................95 ................99 ..................-............ 11.173.500.................1.074.566.000 ..........289,73...................99 ..............722.000 ...............98 .........1.969.000 BSDE .......... Bumi Serpong Damai Tbk ..............................................740..................730 ..............700 ..............720 ............. -20........ 22.646.000..............16.264.230.000 ........... 38,86.................730 ............1.242.000 .............720 ...........293.000 CKRA .......... Citra Kebun Raya Agri Tbk ..............................................87....................89 ................87 ................87 ..................-................. 87.500.........................7.746.000 ..............-202...................88 ................. 18.000 ...............86 .............. 51.000 COWL .......... Cowell Development Tbk ............................................... 102....................101 ................99 ................99 ................-3............. 1.105.000.....................109.641.000 ...............4,75..................100 ............... 139.000 ...............99 ............. 36.000 CTRA .......... Ciputra Development Tbk .............................................. 315...................310 ............. 300 ............. 305 .............. -10............6.729.000................2.045.745.000 .............27,78.................305 ........... 1.200.500 ............300 ....... 3.658.500 CTRP .......... Ciputra Property Tbk ....................................................390..................385 ..............375 ............. 380 .............. -10...........6.278.000.................2.370.170.000 .............15,32................ 380 .......... 2.099.500 .............375 ....... 2.420.500 CTRS .......... Ciputra Surya Tbk .......................................................... 570..................570 ............. 560 ............. 560 .............. -10...........8.853.500...............5.000.460.000 ..............11,54.................570 .................67.500 ............560 ............. 25.000 DART .......... Duta Anggada Realty Tbk ..............................................175...................175 ...............172 ...............173 ................-2.............. 385.500..................... 66.670.500 .............. 11,97..................175 ...................9.000 ..............173 ............314.500 DILD ............ Intiland Development Tbk ............................................ 335..................330 ...............315 ..............325 .............. -10...........4.335.000.................1.392.372.500 ..............8,62.................325 ............1.653.500 ............ 320 ...........268.500 DUTI ............ Duta Pertiwi Tbk ........................................................ 2.050........................- ....................- ..........2.050 ..................-.............................-..........................................- .............15,25...............2.175 ...................5.000 ..........1.550 .............. 10.500 ELTY ........... Bakrieland Development Tbk ....................................... 135...................132 ...............128 ...............130 ................-5.........86.745.500................. 11.201.129.500 ............35,26..................130 .......... 5.520.500 ............. 129 .......8.430.500 EMDE .......... Megapolitan Developments Tbk ................................... 165...................163 ...............154 ...............155 .............. -10...........22.161.500................3.493.370.000 .....................-..................155 ................ 38.500 ............. 154 ........... 793.000 FMII ............. Fortune Mate Indonesia Tbk .......................................... 90........................- ....................- ................90 ..................-.............................-..........................................- ........... -30,74.......................- .............................- .................. - ..........................GMTD .......... Gowa Makassar Tourism Dev. Tbk ................................ 165........................- ....................- ...............165 ..................-.............................-..........................................- ..............0,85.......................- .............................- ..............170 .................1.000 GPRA .......... Perdana Gapura Prima Tbk ........................................... 120...................120 ................119 ................119 .................-1............... 150.000.......................17.950.000 .............. 8,93..................122 ...................5.000 ...............119 .............. 51.000 JIHD ............ Jakarta Int Hotel & Dev. Tbk ...................................... 710........................- ....................- ...............710 ..................-.............................-..........................................- ............26,66.................750 ................. 41.000 .............720 .............80.000 JRPT ........... Jaya Real Property Tbk ..............................................1.300........................- ....................- ...........1.300 ..................-.............................-..........................................- ............... 16,3..............1.300 .................37.500 ...........1.160 ............. 25.000 KIJA ............ Kawasan Industri Jababeka Tbk ..................................108...................107 .............. 104 .............. 104 ................-4........... 2.783.000.....................293.017.000 ............20,94..................105 ...............212.500 .............104 ...........503.000 KPIG ........... Global Land Development Tbk ....................................600..................590 ............. 580 ............. 590 .............. -10.............. 283.500.....................165.015.000 .............26,41.................590 ..............865.000 ............580 ............. 56.500 LAMI ........... Lamicitra Nusantara Tbk ................................................175...................175 ...............175 ...............175 ..................-..................18.000.........................3.150.000 .............13,62..................185 ....................1.500 ..............175 ...........242.000 LCGP ........... Laguna Cipta Griya Tbk .................................................. 50........................- ....................- ................50 ..................-.............................-..........................................- ............84,75...................50 .......... 13.109.500 .................. - ..........................LPCK .......... Lippo Cikarang Tbk ........................................................360..................350 ..............350 ............. 350 .............. -10................135.500......................47.425.000 ................3,71.................355 ................ 20.000 ............ 345 ............100.000 LPKR .......... Lippo Karawaci Tbk .......................................................590..................590 ............. 560 ..............570 ............. -20..........74.321.500.............. 42.701.955.000 ..............21,21.................570 .........10.868.000 ............560 .......6.442.000 MDLN .......... Modernland Realty Ltd. Tbk .........................................240..................245 ..............240 ..............245 .................5.............. 550.000....................132.005.000 .............. 121,7.................245 ............1.299.000 ............ 240 .............. 21.500 MKPI ........... Metropolitan Kentjana Tbk ...................................... 2.800........................- ....................- ......... 2.800 ..................-.............................-..........................................- .............10,99.......................- .............................- .................. - ..........................OMRE ......... Indonesia Prima Property Tbk ...................................... 161........................- ....................- ................161 ..................-.............................-..........................................- ............... 5,18..................215 ...................2.000 ............. 122 ............. 25.000 PTRA .......... New Century Development Tbk ........................................-........................- ....................- ................... - ..................-.............................-..........................................- .....................-.......................- .............................- .................. - ..........................PUDP .......... Pudjiadi Prestige Limited Tbk ..................................... 335..................330 ..............330 ..............330 ................-5.......................500............................165.000 .............21,05.................350 ...................2.500 ............ 330 ...........524.500 PWON ......... Pakuwon Jati Tbk ...........................................................890..................870 ............. 860 ..............870 ............. -20............1.304.500..................1.133.250.000 .............30,16.................870 ...............310.000 ............860 ......... 1.018.500 PWSI ........... Panca Wiratama Sakti Tbk ..............................................58.................... 57 .................51 ................56 ................-2..................15.000........................... 799.000 .............-0,37...................56 ...................2.000 ................51 ................2.000 RBMS ......... Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk ..................................70..................... 71 ................69 .................71 .................. 1............... 182.500......................12.600.000 ...........137,04.................... 71 ................ 52.500 ...............69 ............142.000 RDTX .......... Roda Vivatex Tbk .........................................................2.100........................- ....................- ...........2.100 ..................-.............................-..........................................- ..............3,04.......................- .............................- .........2.625 ............. 25.000 SIIP ............. Suryainti Permata Tbk .....................................................89........................- ....................- ................89 ..................-.............................-..........................................- ........... -77,28.......................- .............................- .................. - ..........................SMDM ......... Suryamas Dutamakmur Tbk ............................................111.....................111 ...............105 ...............107 ................-4...............395.500.....................42.909.000 ............52,54..................109 ...................4.500 ............. 107 ..............72.500 SMRA ......... Summarecon Agung Tbk ..............................................890................. 880 ............. 860 ..............870 ............. -20...........8.306.000.................7.218.050.000 ............25,89................880 .............. 607.500 ............ 870 ...........954.000 2.Konstruksi Bangunan ADHI ........... Adhi Karya (Persero) Tbk ..............................................810..................790 ..............770 ..............790 ............. -20...........3.268.500...............2.542.650.000 ................ 14,1.................790 ...............477.000 .............770 .............54.500 DGIK ........... Duta Graha Indah Tbk .................................................... 132...................133 ...............127 ...............133 .................. 1...........7.588.000.................... 981.557.000 .............13,35...................131 ..............248.000 ............. 129 ............154.000 JKON .......... Jaya Konstruksi Manggala Pra. Tbk ............................810................. 850 .............800 .............850 .............. 40................... 6.000....................... 4.845.000 ........... 42,54................ 890 ...................... 500 ............800 .................1.000 PTPP .......... PP (Persero) Tbk ............................................................650..................650 ..............630 ............. 630 ............. -20............2.753.000.................1.752.080.000 .............49,12................ 640 ..............644.000 ............ 630 ............319.500 SCBD .......... Danayasa Arthatama Tbk .............................................500........................- ....................- .............500 ..................-.............................-..........................................- .....................-.................620 ...................... 500 ............450 .............. 10.000 SSIA ............ Surya Semesta Internusa Tbk .....................................960................. 980 ............. 950 ..............970 ................10...........8.093.000................7.829.045.000 .............19,84................ 980 ...............126.000 ............ 970 ............ 187.000 TOTL ........... Total Bangun Persada Tbk ...........................................240..................245 ..............235 ..............245 .................5...........3.956.000....................949.410.000 .............12,26.................245 ...............914.000 ............ 240 ........1.486.500 WIKA .......... Wijaya Karya (Persero) Tbk ........................................... 610..................620 ............. 600 .............. 610 ..................-........... 3.493.500..................2.110.055.000 .............13,23..................610 ..............453.500 ............600 .......... 446.000 M N O A MMA M INDUSTRI BARANG KONSUMSI M Transaksi Volume Nilai KEUANGAN &K m n A m A m A w ▲/ ▼ (poin) 1.Energi LAPD .......... Leyand International Tbk ............................................. 235........................- ....................- ..............235 ..................-.............................-..........................................- .......... 152,87.................250 .............1.134.000 .................. - ..........................PGAS .......... Perusahaan Gas Negara Tbk ..................................... 4.175...............4.275 ..........4.000 ..........4.225 .............. 50..........42.128.500............ 172.938.837.500 .............16,37.............4.225 ...............331.000 .........4.200 ................... 500 2.Jalan Tol, Pelabuhan, Bandara & Sejenisnya CMNP ......... Citra Marga Nushapala Persada Tbk ........................1.240............... 1.220 ............ 1.190 ............1.210 ............. -30...........3.266.000............... 3.928.445.000 ...............3,78............... 1.210 ..............245.000 ..........1.200 ............155.500 JSMR .......... Jasa Marga (Persero) Tbk .........................................3.075.............. 3.050 .......... 2.925 ..........3.000 ..............-75............6.769.500.............20.085.687.500 .............15,93.............3.000 ..............335.500 ......... 2.975 ............. 28.500 META .......... Nusantara Infrastructure Tbk ......................................285..................285 ..............275 ............. 280 ................-5............4.775.500..................1.327.237.500 ......... -127,84................ 280 .............. 799.000 .............275 ...........958.000 3.Telekomunikasi BTEL ........... Bakrie Telecom Tbk .......................................................220..................220 ...............210 ............. 220 ..................-..........23.812.500...................5.119.192.500 .............31,63.................220 ........... 11.231.500 ............. 215 ....... 6.699.000 EXCL ........... XL Axiata Tbk ..............................................................5.200..............5.450 ........... 5.150 ..........5.250 .............. 50...........2.500.500.............. 13.325.025.000 .............16,09.............5.350 .................111.000 .........5.250 .............86.500 FREN .......... Mobile-8 Telecom Tbk ..................................................... 50....................50 ................50 ................50 ..................-.......................500..............................25.000 .............-2,45...................50 .......190.703.000 .................. - ..........................INVS ........... Inovisi Infracom Tbk .................................................. 6.500..............6.500 ..........6.300 ..........6.350 ............-150................313.500................ 2.021.425.000 ............110,74.............6.600 ...................2.500 .........6.350 .................1.500 ISAT ............ Indosat Tbk ................................................................. 4.900...............4.975 ..........4.850 ..........4.875 ............. -25.............1.148.000................5.596.975.000 ............ 37,42............. 4.925 ....................1.000 .........4.875 ..............70.500 TLKM .......... Telekomunikasi Indonesia Tbk ...................................7.750...............7.650 .......... 7.500 .......... 7.550 ...........-200........ 26.345.000........... 198.708.425.000 ............. 12,78..............7.600 ...........2.670.000 ......... 7.550 ..........1.271.500 4.Transportasi APOL .......... Arpeni Pratama Ocean Line Tbk .................................. 120........................- ....................- .............. 120 ..................-.............................-..........................................- ..............0,46.......................- .............................- .................. - ..........................BLTA ........... Berlian Laju Tanker Tbk ................................................360..................360 ..............350 ..............355 ................-5..........38.517.500...............13.530.140.000 .............-9,52.................355 ...........2.679.000 ............ 350 .......8.398.500 CMPP .......... Centris Multi Persada P. Tbk .........................................180...................180 .............. 180 .............. 180 ..................-....................7.500.........................1.350.000 ............... -3,8................ 200 ....................1.500 ..............175 ................ 7.000 HITS ............ Humpuss Intermoda Trans. Tbk ..................................380........................- ....................- ............. 380 ..................-.............................-..........................................- ...........-27,54..................410 ...................6.000 ............ 330 ................6.000 IATA ............ Indonesia Air Transport Tbk .......................................... 50....................50 ................50 ................50 ..................-.......................500..............................25.000 .............-6,02...................50 ........... 3.677.500 .................. - ..........................INDX ........... Indoexchange Tbk ...........................................................108....................115 ...............102 .............. 108 ..................-............... 416.000.....................44.626.500 ............24,93................. 108 ...................3.000 ............. 106 ................ 7.500 MIRA ........... Mitra International Resources Tbk ............................. 245..................240 ..............230 ............. 240 ................-5..........30.146.000.................. 7.100.710.000 ...............-0,8.................240 .............. 607.000 .............235 ....... 4.696.000 RAJA .......... Rukun Raharja Tbk ........................................................ 760........................- ....................- ..............760 ..................-.............................-..........................................- ......... 899,94.................740 ...................4.000 .............730 ................... 500 RIGS ............ Rig Tenders Tbk ..............................................................660..................660 ............. 640 .............640 ............. -20.................89.500.....................58.285.000 ..............8,44.................670 ...................3.000 ............640 .............. 41.000 SAFE ........... Steady Safe Tbk ............................................................... 115........................- ....................- ................115 ..................-.............................-..........................................- ...............1,88..................152 ...................2.000 .................. - ..........................SMDR ......... Samudera Indonesia Tbk ...........................................4.275........................- ....................- .......... 4.275 ..................-.............................-..........................................- .............15,02.............4.250 ...................... 500 .........3.800 ................2.500 TMAS .......... Pelayaran Tempuran Emas Tbk .................................... 183...................183 ...............182 .............. 183 ..................-.............. 343.000..................... 62.476.000 ..............-1,52..................183 ....................1.000 ...............171 ............. 25.000 TRAM ......... Trada Maritime Tbk ......................................................... 610...................610 ............. 600 .............600 .............. -10......... 39.792.000...............23.917.855.000 ........... 58,04..................610 ............1.235.500 ............600 ........ 1.000.500 WEHA ......... Panorama Transportasi Tbk .......................................... 193...................192 ...............192 ...............192 .................-1...............532.500....................102.240.000 ............-21,78..................193 ..............552.500 ..............192 .............517.500 WINS ........... Wintermar Offshore Marine Tbk .................................340..................335 ..............325 ..............330 .............. -10...........3.466.000..................1.142.847.500 ............22,87.................335 ............1.236.000 ............ 330 ...........390.000 ZBRA .......... Zebra Nusantara Tbk ....................................................... 50........................- ....................- ................50 ..................-.............................-..........................................- ..............-1,87...................50 ...............192.000 .................. - ..........................5.Konstruksi non bangunan INDY ........... Indika Energy Tbk .......................................................4.225................4.175 ..........4.025 ..........4.075 ............-150...........9.668.000..............39.656.212.500 ............20,52............. 4.075 .............. 239.500 .........4.050 ........... 437.500 RINA ........... Katarina Utama Tbk ........................................................ 64........................- ....................- ................64 ..................-.............................-..........................................- ............ -4,54.......................- .............................- .................. - ..........................TBIG ............ Tower Bersama Infrastructure Tbk ..........................2.425.............. 2.425 ...........2.375 ..........2.425 ..................-...........2.599.500............... 6.220.962.500 ............45,92.............2.425 ...............221.000 ......... 2.375 .............. 12.000 TOWR ......... Sarana Menara Nusantara Tbk ................................12.750............. 12.750 .........12.650 .........12.750 ..................-....................7.000.....................88.950.000 ........... 137,93............12.650 ...................2.000 ....... 12.300 ................... 500 TRUB .......... Truba Alam Manunggal E. Tbk ........................................65....................65 ................62 ................62 ................-3........ 20.954.000.................1.322.755.500 ............ 27,82...................63 ...............931.000 ...............62 .........7.188.000 W m N A WA Ptp. 5.Peralatan Rumah Tangga KDSI ............ Kedawung Setia Industrial Tbk ....................................210..................205 ............. 200 ............. 205 ................-5.................29.500.........................5.912.500 ....................8.................205 ................... 7.500 ............200 ..............27.000 KICI ............. Kedaung Indah Can Tbk ................................................200........................- ....................- .............200 ..................-.............................-..........................................- ............-13,53..................210 ...................2.000 .................. - ..........................LMPI ........... Langgeng Makmur Industri Tbk .................................. 230..................240 ..............220 ............. 230 ..................-...................8.500.........................1.905.000 ...............57,7.................230 ...................5.500 ............. 215 ................2.500 INDUSTRI DASAR DAN KIMIA S m n N m M H m M m 2K m P n&K AM A m A NA Aw m A m A m A m A M A M OO 3 L m & S n ny A A A AM A m M ON M N w NA A m m MA m W W A ON M H N O M 4Km Kurs Ttg. Trd. PROPERTI DAN REAL ESTAT O m MA MA A N 3P n n W M A M 4P n n O 5 L nny PER u n Rum h T n N WA O W O 2P A A A AM A O H O ON MA M M A M M n nB B n P A M m m A M m w m M A M H A M M A M A m m M m A u A w W M W O n nE n A H w A m A A H M M M M A m A m m m • Bersambung ke Hal. f5 DATA EMITEN & FINANSIAL Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011 f5 BURSA EFEK INDONESIA, 31 JANUARI 2011 (SAMBUNGAN DARI HAL. F4) Nama saham Kurs Ttg. Trd. Sbl. RA S Rm S R MO Rm C SKYB S SONA S m KGA G A RO m O 3 Res o an Ho e & Pa w sa a AN A A & S BAYU B B BUVA B U w V AS GMCW G m C w HOM H M R CON C NPP P P SP S MAM M M MAM P M M P PANR P m S w PD S D N PG Pm G P AA Pm A P N P R PNS P &S PSAB P S A PSK P P SP P G m SH D H S SMM m 4 Adve s ng P n ng & Med a ABBA M M MK M ORU DKM K M P P P S P MNCN M N C 40 50 500 600 250 60 40 85 225 0 8 500 860 99 40 9 00 50 600 50 8 8 80 900 2 5 450 00 450 990 2 5 5 50 05 920 0 220 90 0 60 60 85 225 40 85 220 25 40 8 20 8 60 40 980 950 98 00 02 90 0 25 900 5 00 99 860 290 20 880 Ptp. ▲/ ▼ (poin) 20 50 500 600 250 660 85 225 25 8 500 860 99 40 9 00 50 600 20 8 8 60 900 2 5 450 00 450 960 2 5 46 00 99 80 00 20 890 20 Transaksi Volume Nilai 8 94 000 PER 5 894 60 000 0 4 000 2 5 0 000 5 500 99 500 46 500 92 500 22 08 500 54 650 000 0 500 5 000 95 000 9 5 000 20 9 000 69 00 000 0 46 000 4 6 0 000 50 6 50 0 0 20 450 500 5 000 8 500 6 952 500 2 500 5 000 8 5 500 05 665 000 5 500 000 865 000 6 2 0 260 000 405 685 000 255 000 5 55 000 Minat Volume Beli Jual 2 05 26 4 2 25 40 20 50 50 900 99 500 6 500 5 000 98 500 660 20 6 4 85 28 8 5 98 8 8 05 55 9 8 86 46 09 9 8 40 45 2 45 9 4 0 58 500 495 629 000 68 000 250 60 94 000 0 000 25 225 0 9 500 500 500 6 500 500 85 220 25 600 99 500 6 000 500 5 000 0 0 000 80 00 000 50 5 5 000 600 20 000 55 205 9 0 900 500 290 000 25 000 6 000 5 500 26 8 5 50 500 2 500 25 000 0 000 62 60 4 450 960 500 42 500 950 8 9 000 202 08 5 6 49 4 46 60 05 80 0 20 890 85 500 000 000 000 204 000 00 000 2 8 000 45 00 00 860 00 205 880 6 500 000 0 000 5 500 500 25 000 5 4 500 8 5 92 Kode Nama Sebelum Penutupan Stock Prev Close Perubahan % Frekuensi Volume Nilai (Rp) 1 .........AALI .............Astra Agro Lestari Tbk ..............................................21,750 .................. 21,700 .......................-50...................-0.23 ..................796 .........................1,593,000 ................. 34,114,675,000 2 ........ADRO............Adaro Energy Tbk. ....................................................... 2,375 ...................2,250 ......................-125...................-5.26 ............... 3,166 .....................119,446,500 ............270,908,662,500 3 ........ANTM ...........Aneka Tambang (Persero) Tbk ..................................2,250 .....................2,175 ........................-75................... -3.33 ............... 1,279 .......................19,980,500 ............... 43,918,562,500 4 ........ASII ...............Astra International Tbk ............................................ 51,350 ................ 48,900 .................-2,450................... -4.77 ...............2,759 ........................8,962,000 .............440,176,800,000 5 ........BBCA ............Bank Central Asia Tbk ............................................... 5,800 ...................5,650 ......................-150................... -2.59 ................1,762 ......................22,327,000 .............125,449,800,000 6 ........BBNI .............Bank Negara Indonesia Tbk .......................................3,350 ....................3,225 ......................-125....................-3.73 ...............1,530 ..................... 62,095,500 .............. 199,647,387,500 7 ........BBRI .............Bank Rakyat Indonesia Tbk ........................................5,100 ...................4,850 .....................-250......................-4.9 ...............3,276 ......................75,965,500 ..............371,734,362,500 8 ........BDMN ...........Bank Danamon Tbk ......................................................6,100 ................... 5,950 ......................-150...................-2.46 ..................427 ......................14,084,500 ...............85,339,350,000 9 ........BMRI.............Bank Mandiri (Persero) Tbk .......................................6,050 ................... 5,950 ......................-100.................... -1.65 ...............2,551 .......................71,835,500 .............426,259,325,000 10.......BNGA............Bank CIMB Niaga Tbk ..................................................1,880 ....................1,860 ....................... -20....................-1.06 ..............2,633 .......................31,583,500 ..................60,119,755,000 11 ........BNII...............Bank International Ind. Tbk ...........................................740 .......................720 ....................... -20......................-2.7 ..................737 ....................... 10,810,500 ...................7,959,515,000 12 .......EXCL.............XL Axiata Tbk. ..............................................................5,200 ................... 5,250 ........................ 50.....................0.96 ...................415 ........................2,500,500 ................13,325,025,000 13 .......GGRM ...........Gudang Garam Tbk .................................................... 37,950 ..................37,250 .....................-700....................-1.84 ................. 855 .......................... 1,716,500 ...............62,349,075,000 14.......INCO .............International Nickel Indonesia Tbk ..........................4,850 ...................4,600 .....................-250.................... -5.15 ................ 1,217 ...................... 10,586,000 ................49,306,912,500 15 .......INDY .............Indika Energy Tbk ........................................................4,225 ....................4,075 ......................-150................... -3.55 ................. 899 ........................9,668,000 ................39,656,212,500 16 .......INTP..............Indocement Tunggal Prakasa Tbk ............................14,150 ..................13,550 .................... -600...................-4.24 ................ 1,195 .........................7,477,500 ............. 102,345,375,000 17 .......ITMG .............Indo Tambangraya Megah Tbk ...............................48,000 ................ 46,300 ...................-1,700...................-3.54 ...............1,305 ........................ 2,074,000 ...............96,700,825,000 18.......JSMR............Jasa Marga (Persero) Tbk .......................................... 3,075 ...................3,000 ........................-75...................-2.44 ................. 650 .........................6,769,500 ...............20,085,687,500 19 .......KLBF.............Kalbe Farma Tbk ..........................................................2,900 ................... 2,825 ........................-75................... -2.59 .................548 .........................5,351,000 .................15,183,850,000 20......LSIP ..............PP London Sumatra Indonesia Tbk ..........................11,700 ...................11,800 .......................100.................... 0.85 ...................619 .........................1,344,000 .................15,541,325,000 21 .......PNBN............Bank Pan Indonesia Tbk ...............................................1,100 ....................1,080 ....................... -20....................-1.82 .....................81 ........................4,678,000 ................. 5,053,255,000 22......PTBA ............Tambang Batubara Bukit AsamTbk.........................20,150 ...................19,750 .................... -400.................... -1.99 ................. 1,101 .......................... 3,151,000 ................62,201,525,000 23 ......SMCB............Holcim Indonesia Tbk .................................................2,050 .....................1,970 .......................-80......................-3.9 ..................335 ........................ 3,879,500 ...................7,686,130,000 24 ......SMGR ...........Semen Gresik (Persero) Tbk .......................................7,750 .................... 7,750 ...........................0.......................... 0 ................ 1,512 ...................... 12,620,500 ...............97,062,850,000 25......TINS..............Timah (Persero) Tbk....................................................2,850 ....................2,750 ......................-100.................... -3.51 ............... 1,035 ...................... 30,431,500 ...............84,383,987,500 26 ......TLKM ............Telekomunikasi Indonesia Tbk ...................................7,750 ....................7,550 .....................-200...................-2.58 ...............1,304 ..................... 26,345,000 ............. 198,708,425,000 27 ......UNTR ............United Tractors Tbk....................................................21,950 ..................21,350 .................... -600....................-2.73 ...............1,520 ......................... 5,921,000 .............126,024,500,000 Sumber: BEI Perkembangan indeks bursa global hingga 31 Januari 2011. 27-01-11 28-01-11 31-01-11 Asia Tenggara Jakarta Composite Index (IHSG).........3,514.62 ...... 3,487.61 ....3,409.17 Kuala Lumpur Composite Index ..........1,526.96 .......1,521.89 .....1,519.94 Strait Times Index (Singapura)............3,219.83 .....3,229.69 .....3,179.72 SET (Bangkok) ........................................... 986.71 .........981.83 .......964.10 PSEi (Manila)..........................................3,990.49 .....3,970.34 ....3,881.47 Asia & Pasifik Nikkei-225 (Tokyo) .............................. 10,478.66 ...10,360.34 ...10,237.92 Hang Seng (Hong Kong) ....................23,779.62 ....23,617.02 .23,447.34 Kospi (Seoul) .............................................2,115.01 ...... 2,107.87 ... 2,069.73 Shanghai ...................................................2,749.15 ......2,752.75 ...2,790.69 Taipei ........................................................9,102.33 ......9,145.35 ....9,145.35 BSE Sensex-30 (Mumbay) .................18,684.43 ... 18,395.97 ...18,327.76 All Ordinary ............................................4,907.00 .... 4,872.50 .. 4,850.00 NZX 50 (Wellington) .............................3,350.93 .....3,352.64 ....3,338.74 Amerika DJIA.........................................................11,989.83 .....11,823.70 ..................- Indeks 27-01-11 28-01-11 31-01-11 S&P 500 Index .......................................1,299.54 ......1,276.34 ..................Nasdaq Composite Index .....................2,755.28 ....2,686.89 ..................S&P/TSX Comp (Toronto) ................... 13,410.20 ....13,437.58 ..................Meksiko Bolsa Index ............................37,447.70 ...36,839.72 ..................Brazil Bovespa Index .......................... 68,050.71 ...66,697.57 ..................- Eropa FTSE-100 (London) ...............................5,965.08 ......5,881.37 ..................CAC-40 (Paris).......................................4,059.57 .... 4,002.32 ..................DAX Index (Frankfurt) ........................... 7,155.58 ......7,102.80 ..................IBEX-35 (Spanyol) ................................10,828.70 .... 10,747.00 ..................FTSE MIB Index (Milan) ....................... 22,311.52 .....22,025.11 ..................AEX-Index (Amsterdam) .........................364.33 ...........361.16 ..................OMX-30 (Stockholm) ................................1,165.71 ........1,151.80 ..................Micex Index (Moskow) ............................1,751.54 ....... 1,735.01 ..................- Timur Tengah & Afrika DFM General Index (Dubai) ...................1,612.63 ....................- ..................FTSE/JSE Top-40 (Johannesburg) ..28,812.39 ... 28,232.10 ..................- Base rate rata-rata tertimbang S m Sektor 27/01 28/01 31/01 Gabungan ...............3.514,624 .........3487.61......3.409,167 Pertanian................2.084,617 ...........2051.5.....2.040,515 Pertambangan.....3.202,683 .......3138.617....3.043,509 Industri Dasar ...........352,521 ........346.616.......338,484 Aneka Industri ...........911,307 .........912.076.........873,515 Ind Konsumsi..........1.024,924 ........1021.184........1.010,139 Properti.......................185,347 .........182.976.........179,288 Infrastruktur.............783,089 ..........784.211........776,288 Keuangan ..................436,249 ........433.734.......422,034 Perdagangan.............485,186 ........482.745.........473,601 Manufaktur ...............765,988 .........761.395........743,063 LQ 45...........................620,217 ........614.343........597,854 JII.................................492,947 ........490.514..........477,514 MBX............................998,596 .......992.328........969,904 DBX .............................538,732 .......529.438...........517,913 Kompas 100...............806,981 ...........801.89........782,229 Bisnis-27....................302,924 ..........301.013........292,052 Pefindo25 Index ......355,096 .......354.588........353,260 Sri-Kehati Index........179,622 ........ 178.443...........174,415 8 99 222 4 8 8 490 449 806 290 46 2 883 6 338 5 262 276 533 790 88 395 500 5 000 990 00 2 73 563 833 4 538 648 300 992 2 957 75 7 5 266 8 5 82 090 90 387 w T w T 3 J Volume 20 45 250 2 5 Volume Value Stock Prev Close Volume Code Value CENT .............148...........115 ..................3,000 ......................415,000 PANR..............150..........120 ...................1,500 ......................195,000 DPNS............435........ 380 ................10,000 .................3,800,000 RODA................91...........80 .........14,761,500 .........1,303,529,000 INDR ............1,760......1,600 ................10,000 ...............16,500,000 OKAS.............335..........310 .............188,500 ...............59,920,000 ARNA ............270.........250 .............467,000 ..............112,252,500 KBLV.............990.........920 .............224,500 .............215,655,000 MAPI.........2,300......2,150 ...........1,012,500 .........2,230,162,500 SPMA ............235.........220 ................10,000 .................2,225,000 10 SAHAM PENCETAK GAIN 10 PIALANG TERAKTIF Volume Value Code Freq UNIC ............1,410.......1,760 .....................500 ....................880,000 BACA...............114..........125 ................61,500 ................. 7,043,500 PBRX ..........1,580......1,690 .......15,823,000 .....26,223,885,000 ABDA............530........560 ..............120,000 ...............67,000,000 JKON.............810........850 ..................6,000 ................4,845,000 SDPC ...............62...........65 .............439,000 ..............29,628,500 FISH ............1,050....... 1,100 ...............29,500 ...............31,380,000 AKKU............230.........240 ...................1,000 .....................240,000 SRSN...............56...........58 ............432,000 ..............23,594,000 BYAN ........17,800...18,250 ..............152,000 .........2,789,950,000 Mata uang Volume Value CS .........14,745 ..........422,944,000 ........1,601,810,365,000 ZP ..........7,288 ............315,020,000 ..........755,690,138,500 DX ..........5,033 ...............167,412,732 .........626,063,255,030 KZ ...........4,149 .............192,918,000 .........575,953,433,000 ML...........5,681 ............134,289,452 ..........474,508,752,720 RX ..........3,059 ...............91,289,500 ........445,099,082,000 DB ..........3,522 ............134,580,000 ...........433,787,517,500 AK...........2,818 .............160,031,558 .........387,459,356,000 BK ..........4,678 ............105,222,500 ..........352,770,310,000 YP .......20,600 ...........288,068,790 .........308,851,086,500 Kurs Transaksi Nilai Beli Rp Jual Rp Bank dalam negeri: Swap O/N ..................................................................9.058,00............. 9.045,00 ...............9.053,37 ..................1,40 .......................1,37 ..........64.000,00 Tom/Next ..................................................................9.058,00............. 9.050,00 ..............9.055,00 .................2,85 ..................... 2,80 ..........45.000,00 Spot/Next ................................................................ 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu ..........................9.053,00............. 9.053,00 .............. 9.053,00 ............... 10,00 ....................10,00 ...........10.000,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu ........................... 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............................9.058,00............. 9.050,00 .............. 9.053,96 .............. 40,00 ................... 39,00 ..........52.000,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................................9.056,00............. 9.056,00 ..............9.056,00 .............. 131,00 ...................131,00 ...........10.000,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan ................................ 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Diatas 6 Bulan ........................................................ 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Bank luar negeri: Swap O/N ................................................................. 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Tom/Next ................................................................. 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Spot/Next ................................................................ 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu ......................... 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu ........................... 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan .............................. 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ................................. 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan ................................ 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Diatas 6 Bulan ........................................................ 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Nasabah dalam negeri lainnya: Swap O/N ................................................................. 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Tom/Next ................................................................. 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Spot/Next ................................................................ 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu ..........................9.056,00............. 9.056,00 ..............9.056,00 .................9,00 ..................... 9,00 ..........20.000,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu ........................... 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............................9.050,00............. 9.050,00 ..............9.050,00 ................19,00 .................... 19,00 ...........18.000,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................................9.060,00............. 9.060,00 ..............9.060,00 ...............73,00 ................... 73,00 ............ 4.960,04 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan ................................ 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Diatas 6 Bulan ........................................................ 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Nasabah luar negeri: Swap O/N ................................................................. 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Tom/Next ................................................................. 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Spot/Next ................................................................ 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu ......................... 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu ........................... 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan .............................. 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ................................. 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan ................................ 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Diatas 6 Bulan ........................................................ 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Value Code Close ▲/ ▼ Date Value KARK-W ....... 13/04/2011.........40 ........0 ............................ 0 KBLV-W2 ... 03/05/2013...... 900 ........0 ............................ 0 KBRI-W ........02/07/2011........... 4 ........0 .............. 822,000 KBRI-W2.....05/12/2013.........55 ........0 ............................ 0 KOIN-W .......08/04/2011........... 11 ........0 ............................ 0 LAPD-W ......08/04/2011.......... 51 ........0 ............................ 0 META-W ......26/07/2013...... 200 ..... -10 ..........31,425,000 MIRA-W2 .......25/11/2011.............1 ........0 ............................ 0 MLPL-W.......12/04/2013........125 .......-6 ....1,998,670,000 PBRX-W ......02/01/2013.......435 ........0 .......607,547,500 POOL-W.........11/07/2014.............1 ........0 ............................ 0 RODA-W ...... 26/01/2013.........85 ........0 ............................ 0 SMMA-W4 ..09/07/2013....1,500 ........0 ............................ 0 TBLA-W......... 13/07/2011.......330 ........0 ............................ 0 TMPI-W ......... 17/03/2011......... 32 ........-1 ...........11,995,000 TRAM-W ......09/09/2011......460 ........0 ............................ 0 UNSP-W2 ... 12/02/2013.........95 .......-4 .............5,417,000 WEHA-W ....28/05/2012.........40 ........0 ............ 4,159,000 WINS-W........ 30/11/2012......... 57 .......-3 ..........59,155,000 Jumlah ................................................4,511,115,000 KURS BANK DEVISA Transaksi TOD/TOM/SPOT pada 31 Januari 2011 (US$.000). Jangka waktu Kurs uang kertas asing Beli Rp Jual Rp Tertinggi Terendah Rata-rata tertimbang Volume Bank dalam negeri: TOD............................................9.062,00................9.048,00 ..................9.050,87 ................... 3.487,00 TOM ...........................................9.055,00................ 9.055,00 ..................9.055,00 .........................60,00 SPOT .........................................9.062,00.................9.047,00 ..................9.055,69 ............... 178.300,00 Bank luar negeri : TOD............................................ 9.057,00................9.040,00 ...................9.045,18 ....................3.372,42 TOM .......................................... 0.000,00................0.000,00 ................. 0.000,00 ........................... 0,00 SPOT .........................................9.062,00................9.040,00 ..................9.058,24 ................ 28.802,94 Nasabah dalam negeri asing: TOD............................................9.325,00................ 8.790,00 ................. 8.986,69 ........................196,67 TOM .......................................... 0.000,00................0.000,00 ................. 0.000,00 ........................... 0,00 SPOT ........................................ 0.000,00................0.000,00 ................. 0.000,00 ........................... 0,00 Nasabah dalam negeri lainnya: TOD............................................9.325,00................ 8.790,00 .................... 9.051,19 .................. 33.361,67 TOM ...........................................9.062,00................. 9.051,00 .................. 9.057,49 .................... 3.100,00 SPOT ......................................... 9.070,00................9.044,00 ..................9.053,95 ................... 15.313,29 Nasabah luar negeri: TOD............................................9.065,00................8.830,00 ................. 9.054,54 ................ 80.754,84 TOM ...........................................9.053,00.................9.047,00 ...................9.048,13 .................... 1.288,67 SPOT .........................................9.060,00................ 9.030,00 ...................9.056,15 .................... 26.165,11 Sumber: PIPU BI SUKU BUNGA ANTARBANK Sukubunga antarbank di Jakarta (Jakarta Interbank Offered Rate) pada 31 Januari 2011 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan Berlaku Bank BNI Tbk ..........................................................................5,50/1,25 ...................5,50/1,25 ................6,00/1,25 ..................6,25/1,25 ................ 27/01/10 Bank BTPN ....................................................................................... 7,00 ............................ 7,00 ......................... 7,00 ........................... 7,00 ................ 01/11/09 Bank Bukopin..........................................................................6,00/1,50 ...................6,25/1,50 ................6,50/1,50 .................. 6,75/1,50 ............... 21/05/10 Bank Bumi Arta ...................................................................... 7,00/1,00 ................... 7,00/1,00 ................ 7,00/1,00 .................. 7,00/1,00 ................ 14/07/10 Bank Central Asia Tbk .........................................................5,00/0,20 ..................5,25/0,20 ...............5,50/0,20 ..................5,75/0,35 ............... 01/09/10 Bank Chinatrust Indonesia...................................................5,00/1,00 ...................5,00/1,00 ................5,00/1,00 ..................5,00/1,00 ............... 14/04/10 Bank CIMB Niaga Tbk............................................................. 5,75/1,75 ................... 6,00/1,75 ...............6,25/2,00 .................6,50/2,00 ................20/11/09 Bank Danamon Tbk .............................................................. 5,25/0,25 ..................5,50/0,25 ...............6,00/0,25 .................6,00/0,25 ............... 01/03/10 Bank DKI ..................................................................................6,50/1,50 ...................6,50/1,50 ................ 6,75/1,50 .................. 6,75/1,50 ............... 28/01/10 Bank ICB Bumiputera............................................................ 7,00/1,00 ................... 7,00/1,25 ................ 7,00/1,50 ................. 7,00/2,00 .................03/01/11 Bank Int’l Indonesia Tbk ....................................................... 5,75/0,75 ...................5,75/0,75 ................ 5,75/0,75 ..................5,75/0,75 .............. 22/02/10 Bank Jabar Banten ................................................................6,50/1,50 ...................6,50/1,50 ................6,50/1,50 .................. 6,75/1,50 ............... 01/09/10 Bank Jasa Jakarta.......................................................................... 7,00 ............................ 7,00 ......................... 7,00 ........................... 7,00 .............. 07/09/09 Bank Jateng..................................................................................... 7,00 ............................ 7,00 ......................... 7,00 ........................... 7,00 ................ 09/11/10 Bank Kesawan ........................................................................ 5,75/0,75 ...................5,75/0,75 ................ 5,75/0,75 ..................5,75/0,75 ................ 17/06/10 Bank Mandiri .......................................................................... 5,25/0,25 ..................5,25/0,25 ................5,75/0,25 .................6,00/0,50 ................ 01/10/10 Bank Maspion .........................................................................7,00/6,00 .................. 7,00/6,00 ................7,00/6,00 ................. 7,00/6,00 ..................11/01/10 Bank Mayapada Tbk ..............................................................6,50/1,50 ...................6,50/1,50 ................ 6,75/1,50 .................. 6,75/1,50 ............... 25/01/10 Bank Mayora ....................................................................................6,00 ........................... 6,00 .........................6,00 ...........................6,00 ............. 04/09/09 Bank Multiarta Sentosa .................................................................6,00 ........................... 6,00 .........................6,00 ........................... 5,75 .............. 21/06/09 Bank Mutiara ..........................................................................6,50/0,75 .................. 6,50/0,75 ................6,50/0,75 ................. 6,50/0,75 ...............29/09/10 Bank OCBC NISP...................................................................5,50/0,60 ..................5,50/0,40 ...............5,50/0,40 .................5,50/0,20 ............... 28/10/10 Bank Panin Tbk .....................................................................6,00/0,25 ..................6,00/0,50 ................6,00/0,75 ..................6,00/1,00 .............. 26/08/10 Bank Permata ..........................................................................5,75/1,25 ................... 5,75/1,25 .................5,75/1,25 .................. 5,75/1,25 .............. 22/04/10 Bank Rakyat Indonesia ........................................................5,50/0,50 ..................5,50/0,50 ...............6,00/0,50 .................6,00/0,50 ............... 01/08/10 Bank Saudara .........................................................................7,00/0,25 .................. 7,00/0,25 ................7,00/0,25 ..................7,00/0,25 ................. 14/11/10 Bank Sinarmas ...................................................................... 7,00/2,50 .................. 7,00/2,50 ............... 7,00/2,50 ................. 7,00/2,50 ............... 01/03/10 Bank Swadesi Tbk ................................................................. 6,75/2,50 .................. 7,00/2,50 ................7,25/2,50 ................. 7,25/2,50 .................19/01/10 Bank Tabungan Negara ..................................................................6,25 ............................6,25 .........................6,25 ...........................6,25 .............. 29/07/09 Bank Yudha Bhakti ......................................................................... 7,00 ............................ 7,00 ......................... 7,00 ........................... 7,00 .............. 15/08/09 Bank O/N 7 Hari 1 Bln 3 Bln 6 Bln 12 Bln Bank ABN AMRO Bank NV ..............................................6,1000 ............6,3000 .......... 6,5000 .......... 6,8500 .............7,2500 ..........7,5000 The Bank of America NT & SA ......................................6,0500 ............6,2000 .......... 6,5000 ........... 6,7000 ............6,8000 ..........7,0000 Citibank NA .......................................................................5,8200 ............ 5,9500 .......... 6,0000 .......... 6,5000 .............6,7300 ......... 6,9800 JP Morgan Chase Bank...................................................5,9000 ............ 6,2400 .......... 6,3500 .......... 6,5000 ............. 6,9100 ..........7,5000 PT.Bank CIMB Niaga Tbk ................................................5,9500 ............ 6,2500 .......... 6,3500 .......... 6,5000 .............6,7000 ......... 6,9000 PT.Bank Central Asia Tbk .............................................. 6,0000 ............6,3000 .......... 6,5000 .......... 6,6000 .............6,7500 ..........7,0000 PT.Bank Danamon Indonesia Tbk................................. 6,0000 ............6,2000 .......... 6,3500 .......... 6,5000 .............6,7500 ..........7,0000 PT.Bank Int’l Indonesia Tbk........................................... 6,0000 ............ 6,2500 .......... 6,3000 ...........6,4500 .............6,7500 ..........7,0000 PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk ..................................... 6,0000 ............. 6,1500 .......... 6,3500 ...........6,4500 .............6,7500 ..........7,0000 PT.Bank Negara Indonesia 1946 .................................. 5,8000 ............6,0000 .......... 6,2500 .......... 6,5000 .............6,7000 ......... 6,9000 PT.Bank Permata Tbk..................................................... 6,0000 ............ 6,2500 .......... 6,3500 .......... 6,5000 .............6,7000 ..........7,0000 PT.Bank Rakyat Indonesia ............................................. 6,0000 ............. 6,1000 .......... 6,3000 .......... 6,5000 .............6,7000 ..........7,0000 PT.Bank Tabungan Negara ............................................ 5,8000 ............6,2000 .......... 6,3000 .......... 6,5000 .............6,7000 ......... 6,9000 PT.Pan Indonesia Bank Ltd Tbk .................................... 6,0000 ............6,3000 .......... 6,5000 ........... 6,7500 ............6,8000 ......... 6,9000 Standard Chartered Bank ...............................................6,1500 ............ 6,2500 .......... 6,5000 .......... 6,8000 .............7,0000 .......... 7,3500 The Bank Of Tokyo-Mitsubishi ........................................6,1000 ............ 6,3500 .......... 6,5000 .......... 6,8500 .............7,2500 ..........7,5000 The Hongkong & Shanghai BC........................................6,1500 ............6,3000 .......... 6,5000 ........... 6,7500 .............7,0000 ..........7,2500 JIBOR Tertinggi .............................................................................6,1500 ............ 6,3500 .......... 6,5000 .......... 6,8500 .............7,2500 ..........7,5000 Terandah ........................................................................... 5,8000 ............ 5,9500 .......... 6,0000 ...........6,4500 .............6,7000 ......... 6,9000 Rata-rata ........................................................................... 5,9894 ................6,2111 ........... 6,3764 .......... 6,6000 .............6,8376 ..........7,0988 Suku Bunga Tabungan Bank Asing Bank Campuran Bank Pemerintah Daerah Bank Pemerintah Bank Swasta Nasional Tertinggi ..............................................................8,0000 .........7,0000 .....................8,0000........................ 5,0000 ....................10,0000 Terendah ............................................................... 0,0100 ......... 1,0000 .....................0,2500......................... 0,0100 ..................... 0,0500 Rata-rata ..............................................................3,5637 .........2,7500 ..................... 3,3300.........................2,7200 ......................3,5563 PENJAMINAN LPS 15 September 2010-14 Januari 2011 (dalam %) Rupiah .....................................................................................................................................................................................................................7,00 Dolar AS.................................................................................................................................................................................................................. 2,75 BPR (Rp) ............................................................................................................................................................................................................... 10,25 Nasabah dalam negeri asing: Swap O/N ................................................................. 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Tom/Next ................................................................. 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Spot/Next ................................................................ 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu ......................... 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu ........................... 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan .............................. 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ................................. 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan ................................ 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Diatas 6 Bulan ........................................................ 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00 Close ▲/ ▼ Date Sumber: BEI Dolar Australia................................. 1 ...........8,937.20 ....... 9,027.36 .......... 8,485.98 ........9,478.63 Dolar Brunei ..................................... 1 .......... 7,008.32 .......7,083.82 ..........6,654.48 .........7,437.93 Dolar Kanada ................................... 1 ..........9,004.80 .........9,100.18 ........... 8,550.16 ........9,555.09 Franc Swiss....................................... 1 ............9,571.96 ....... 9,672.69 .......... 9,088.69 ....... 10,156.22 Yuan Cina .......................................... 1 ............. 1,367.71 .........1,381.37 ..........................- .......................Kronor Denmark .............................. 1 ............. 1,644.11 .........1,661.43 ..............1,561.10 .........1,744.49 Euro ................................................... 1 ......... 12,257.22 ......12,381.45 ..........11,638.38 ......13,000.39 Pound Inggris ................................... 1 .........14,285.82 .....14,433.04 .........13,564.56 ....... 15,154.53 Dolar Hongkong ............................... 1 ............ 1,156.24 ..........1,167.94 ............ 1,097.87 .........1,226.33 Yen Jepang ..................................100 ......... 10,979.53 .......11,091.88 .......... 10,425.19 .......11,646.36 Won Korea ........................................ 1 .................. 8.03 .................8.11 ..........................- .......................Ringgit Malaysia .............................. 1 ..........2,946.06 ........2,978.31 ..........................- .......................Kronor Norwegia ............................. 1 ........... 1,546.73 ....... 1,564.83 ........... 1,468.63 ........ 1,643.06 Dolar Selandia Baru ........................ 1 .......... 6,956.36 .......7,028.56 ........... 6,605.15 .........7,379.92 Kina Papua Nugini ........................... 1 ...........3,353.37 ...... 3,665.38 ........... 3,184.06 .......3,848.60 Peso Philipina .................................. 1 ..............203.25 ..........205.42 ..........................- .......................Kronor Swedia ................................. 1 ............1,379.46 ....... 1,395.80 .............1,309.81 ........ 1,465.57 Dolar Singapura ............................... 1 .......... 7,008.32 .......7,083.82 ..........6,654.48 .........7,437.93 Baht Thailand ................................... 1 ............. 288.94 ............ 292.11 ...............274.35 ............ 306.71 Dolar AS ............................................ 1 ........... 9,012.00 ........9,102.00 ...........8,557.00 ........9,557.00 1 Bulan Volume Sumber: Data dari PT BEI diolah kembali oleh Stock Watch * Saham yang IPO AGRO-W...... 25/05/2011.........25 .......-2 .........56,407,500 BACA-W ........11/07/2012.........30 ........0 ............................ 0 BAPA-W .........11/01/2013......... 79 ........0 ............................ 0 BCIP-W......... 10/12/2012........129 ........0 ............................ 0 BIPI-W .......... 11/02/2013......... 27 ........0 .........59,064,000 BMSR-W ........15/11/2013.............1 ........0 ............................ 0 BNBR-W.......01/04/2011............2 ........0 ..........10,302,000 BRMS-W.......07/12/2012....... 108 .......-5 ..... 444,538,000 BSIM-W ........14/12/2015........159 .......-5 ....... 261,824,000 BUDI-W ........10/07/2012.........80 ........0 ............................ 0 BVIC-W ......... 21/06/2011.........69 ........0 ............................ 0 BVIC-W2 ......10/07/2013....... 100 ........0 ............................ 0 CKRA-W ...... 26/01/2013.......... 31 ....... -7 ............7,353,000 DILD-W........12/04/2012.........68 .......-4 ............11,031,500 ELTY-W........ 25/01/2012.........28 ........0 ......522,053,000 ENRG-W ....... 14/01/2013.........26 ........0 ....... 314,429,000 FREN-W ......05/01/2016.........25 .......-2 ..........40,013,500 GREN-W .......15/07/2013.......... 13 ........-1 ........ 64,909,000 INDX-W ........ 15/06/2012.............1 ........0 ............................ 0 INVS-W.......08/05/2015...5,350 ........0 ............................ 0 IPOL-W .........10/07/2013..........76 ........0 ............................ 0 Sumber: Bank Indonesia Nama bank Minat Volume Beli Jual TRANSAKSI WARAN 31 JANUARI 2011 10 SAHAM PENCETAK LOSS Tingkat suku bunga deposito berjangka Rp/US$ pada 31 Januari 2011 (% per tahun). Premi Swap terendah PER Frekuensi SUKU BUNGA DEPOSITO Premi Swap tertinggi Transaksi Volume Nilai 826 2 500 w 4 Kurs transaksi dan kurs uang kertas asing Bank Indonesia pada 31 Januari 2011. Kurs US$/Rp transaksi SWAP pada 31 Januari 2011 (US$.000). Base rate terendah T Jumlah 000 Indeks penutupan saham per sektor di BEI 31 Januari 2011. KURS SWAP Base rate tertinggi 2 66 KURS VALUTA Sumbe BE Sumber: Bloomberg Jangka waktu Volume P INDEKS SAHAM INDEKS BURSA GLOBAL Indeks Jenis transaksi BUMI..........2,875......2,725 ........127,127,500 ...350,274,062,500 BBRI ...........5,100.....4,850 .......75,965,500 .....371,734,362,500 ADRO ........2,375.....2,250 ......119,446,500 ...270,908,662,500 ASII ..........51,350..48,900 .........8,962,000 ....440,176,800,000 BJBR ............1,170........1,120 .........111,174,000 .....126,039,970,000 BNGA ........1,880......1,860 .......31,583,500 .........60,119,755,000 BMRI.........6,050.....5,950 .......71,835,500 ...426,259,325,000 KRAS...........1,120.......1,070 ......43,365,000 ......46,881,345,000 BORN .........1,590......1,530 ......93,226,500 ...142,438,445,000 ABBA..............153..........146 ........17,450,500 .........3,051,665,000 Stock Prev Close ▲/ ▼ (poin) Ptp. SCMA ....... Surya Citra Media Tbk .................................. 3.450 .......... 3.450 ....... 3.250 ....... 3.450 ............-................44.000 ............. 145.650.000 .......... 14,91 ......... 3.450 ..........225.500 ...... 3.425 ...........15.000 TMPO ....... Tempo Inti Media Tbk .......................................... 81 ................ 83 .............80 .............. 81 ............-..................13.500 .................. 1.095.000 .............12,1 ................ 81 .......... 576.000 ............ 78 ............. 1.000 5.Jasa Komputer & Perangkatnya ASGR ....... Astra Graphia Tbk .............................................630 ..............620 ............610 ...........620 ........-10..............208.000 ............. 128.555.000 ...........8,53 .............620 ..............16.500 ...........610 ........ 108.500 CENT ....... Centrin Online Tbk. ............................................148 ...............155 .............115 .............115 ....... -33...................3.000 ......................415.000 ...........9,23 ..............159 .................. 500 ............119 ...........10.000 DNET ....... Dyviacom Intrabumi Tbk .................................320 ....................- .................- ...........320 ............-.............................- ................................... - ......... 46,16 ...................- .........................- ................- ......................ITTG ......... Leo Investments Tbk .......................................... 96 ................ 95 ............. 94 ............. 95 ...........-1...............251.000 ...............23.645.000 .......... 16,21 ............... 98 ...............5.000 ............94 ....... 850.000 LMAS ....... Limas Centric Indonesia Tbk ............................50 ....................- .................- .............50 ............-.............................- ................................... - ........... 3,77 ............... 50 ............ 68.500 ................- ......................MTDL ....... Metrodata Electronics Tbk ...............................123 ...............120 .............119 .............119 ......... -4................ 36.000 ..................4.318.000 ........... 7,43 ..............120 ........... 271.000 ............119 ..........36.000 6.Perusahaan Investasi BHIT ........ Bhakti Investama Tbk .......................................178 ............... 175 ............168 ............169 ..........-9.........75.233.500 . 2 8 2 40 000 4 84 0 582 000 69 096 500 BM R G M m 50 0 0 20 0 0 6 2 000 6 9 945 000 6 04 20 9 9 500 0 954 000 BNBR B &B 6 66 6 64 265 4 500 2 950 000 95 64 4 5 000 6 2 565 000 BRMS B m R M 650 660 640 660 0 24 569 500 5 948 80 000 660 2 8 000 650 2 500 MP M 5 20 05 0 5 4 209 000 0 668 920 000 0 64 0 52 500 05 6 6 6 500 P AS P m 000 00 00 00 0 08 000 09 080 000 64 020 000 00 29 500 POO P A 565 565 4 7 La nnya MM M M 5 5 05 0 5 200 500 62 62 500 2 4 0 29 000 05 4 000 10 SAHAM TERAKTIF Perdagangan saham anggota Indeks BISNIS-27, 31 Januari 2011 Kurs Ttg. Trd. Sbl. m INDEKS BISNIS-27 No. Nama saham Volume SIBOR US$ (28 Jan’11)...............................................................0,26389 .......... 0,28733 ........ 0,30528 .........0,45972 ........... 0,61878 ........0,78433 SIN$ (28 Jan’11) ..............................................................0,31307 .......... 0,37562 .........0,43779 ........ 0,56250 ............. 0,68111 ........0,77322 SWAP (Sin$, 28 Jan’11) ...................................................0,18107 ...........0,21404 ......... 0,23747 ........ 0,39986 ...........0,57496 ........0,74205 Libor ($ 28 Jan’11) ........................................................ 0,26000 ........... 0,28313 ........0,30438 ..........0,45381 ............ 0,61313 ....... 0,78063 6.00 Nama bank Valas 6.00 1 Bulan 6.00 3 Bulan 6.00 6 Bulan 01/10/2010 12 Bulan Amro Bank .....................................................................................Yen .............................. 0,01..........................0,02....................... 0,05 ............................0,05 Pound ..........................3,12.......................... 3,37....................... 3,50 ............................3,50 Aus$ ..........................2,50...........................2,75....................... 2,87 ............................3,00 Sin$ ...........................0,50...........................0,75....................... 0,87 ............................0,87 EUR..............................1,75............................1,75.........................1,75 ............................. 1,75 EUR............................4,00..........................4,00....................... 4,00 ........................... 4,00 Bank Chinatrust ............................................................................EUR............................2,00..........................2,00.........................1,75 ............................. 1,75 Bank BRI .........................................................................................EUR.............................0,75...........................1,00........................ 1,00 .............................1,00 Bank Kesawan ...............................................................................Sin$ ...........................0,50..........................0,50....................... 0,50 ........................... 0,50 Bank Mestika .................................................................................Sin$ ............................0,75...........................0,75........................0,75 ............................ 0,75 Bank CIMB Niaga ..........................................................................Sin$ ...........................0,05........................... 0,10....................... 0,25 ............................0,25 EUR............................ 0,25.......................... 0,25....................... 0,35 ............................0,45 Aus$ .......................... 3,00..........................3,00....................... 3,00 ............................3,00 Bank Central Asia .........................................................................SGD ............................. 1,25........................... 1,25.........................1,25 .............................1,25 EUR............................. 1,00...........................1,00........................ 1,00 .............................1,00 JPY ............................0,00..........................0,00....................... 0,00 ........................... 0,00 AUD ...........................2,50..........................2,50....................... 2,50 ........................... 2,50 GBP ............................. 1,50...........................1,50........................ 1,50 .............................1,50 Bank Int’l Indonesia ......................................................................Yen .............................. 0,10........................... 0,10.........................0,10 .............................0,10 Pound ......................... 1,00...........................1,00........................ 1,00 .............................1,00 Aus$ ..........................2,50...........................2,75....................... 2,50 ........................... 2,50 Sin$ ........................... 0,25.......................... 0,25....................... 0,25 ............................0,25 EUR............................ 0,25..........................0,50....................... 0,50 ........................... 0,50 Bank Mutiara .................................................................................Sin$ ........................... 0,25.......................... 0,25....................... 0,25 ............................0,25 EUR............................ 0,25..........................0,50....................... 0,50 ........................... 0,50 Yen .............................. 0,10........................... 0,10.........................0,10 .............................0,10 Aus$ .......................... 2,25.......................... 2,25....................... 2,25 ............................2,25 Pound ......................... 1,00...........................1,00........................ 1,00 .............................1,00 EURO 3 MG 1 Bln 2 Bln 3 Bln 5 Bln 6 Bln 8 Bln 9 Bln 10 Bln 12 Bln Euribor (06 Jan’11).............. 0,560 ...... 0,760 ...... 0,866 .........0,997 ...........1,134 ..........1,223 ....... 1,321 ......... 1,370........... 1,414 ...........1,506 Euribor (07 Jan’11) .............. 0,552 .......0,759 ...... 0,864 .........0,997 ...........1,134 ..........1,223 ...... 1,322 ......... 1,370........... 1,414 ...........1,505 Euribor (10 Jan’11) ................0,678 ...... 0,754 ...... 0,860 .........0,995 ...........1,132 ..........1,222 ....... 1,321 ......... 1,370........... 1,413 ...........1,506 Euribor (11 Jan’11) .................0,678 ...... 0,752 ...... 0,857 .........0,995 ........... 1,133 ..........1,222 ....... 1,321 ......... 1,370............ 1,411 ...........1,505 Euribor (12 Jan’11) ............... 0,682 ...... 0,754 ...... 0,858 .........0,995 ...........1,135 ..........1,225 ...... 1,324 ......... 1,373........... 1,415 ...........1,508 Euribor (13 Jan’11) ...............0,688 ...... 0,758 ...... 0,863 .........0,998 ...........1,140 ..........1,229 .......1,327 ......... 1,377........... 1,419 ............ 1,513 Euribor (14 Jan’11) ................0,707 ...... 0,768 .......0,872 ......... 1,006 ...........1,154 ......... 1,244 ......1,344 .........1,395.......... 1,439 ........... 1,536 Euribor (17 Jan’11) .................0,712 ........0,771 .......0,874 ......... 1,009 ........... 1,157 ..........1,249 ...... 1,349 ..........1,401..........1,445 ...........1,544 Euribor (18 Jan’11) ................0,725 .......0,776 .......0,879 ...........1,012 ............1,161 ......... 1,254 ...... 1,355 ........ 1,408.......... 1,452 ........... 1,552 Euribor (19 Jan’11) ................0,734 ...... 0,780 ....... 0,881 ...........1,014 ............1,161 ......... 1,256 ...... 1,357 ...........1,411.......... 1,455 ........... 1,556 Euribor (20 Jan’11) ...............0,738 ...... 0,784 ......0,884 ...........1,016 ...........1,163 ......... 1,260 ....... 1,361 ..........1,414.......... 1,459 ........... 1,562 Euribor (21 Jan’11) ................0,764 ...... 0,799 ...... 0,895 ..........1,025 ........... 1,174 ..........1,270 .......1,374 .........1,427.......... 1,473 ........... 1,578 Euribor (24 Jan’11) ...............0,786 ........0,811 .......0,903 ..........1,029 ...........1,180 ..........1,277 ......1,380 .........1,436..........1,484 ........... 1,586 Euribor (25 Jan’11) .............. 0,802 .......0,819 .......0,907 ...........1,031 ...........1,183 ..........1,279 ...... 1,385 .........1,439..........1,488 ............ 1,591 AGREGAT DEPOSITO 1 Bln 3 Bln 6 Bln 12 Bln 24 Bln RUPIAH: Tertinggi ....................................................................................14,5000 ............14,5000 ............14,5000 ............. 14,5000 ................. 13,2500 Terendah ...................................................................................... 0,0001 ...............0,0001 .............. 0,0001 ................0,0001 ................... 0,0001 Rata-rata .................................................................................... 6,4952 .............. 6,5776 ............. 6,6498 .............. 6,6848 ...................6,4622 DOLAR AS: Tertinggi ..................................................................................... 4,2500 ............. 3,0000 ............. 4,2500 ...............5,0000 ...................3,7500 Terendah ...................................................................................... 0,1000 ...............0,0100 .............. 0,1000 ................0,1000 ................... 0,1000 Rata-rata ................................................................................................ - ................ 1,0721 ..........................- ...........................- ...................0,8576 JENIS KREDIT Dasar kredit KMK Flat KI Flat KK Flat Rata-rata seluruh bank (Rp) .................................................. 12,0347 ....................... 9,5835 .......................... 9,6137 .........................10,5478 Rata-rata seluruh bank (US$) ................................................. 4,8010 .......................4,3645 ..........................5,1960 ........................... 7,0775 DATA REKSA DANA f6 Nama /jenis Reksadana Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir (Rp) (%) (%) Nama /jenis Reksadana Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir •• KUSTODIAN BANK CIMB NIAGA Pendapatan Tetap (Rp) (%) (%) (%) Campuran Bahana Dana Infrastruktur..................................................................................................................5.982,61.........................-9,71...................13,47 .....................10,11 Bahana Dana Selaras ............................................................................................................................5.138,36.......................-6,32...................15,37 ....................11,96 BNP PARIBAS DANA INVESTA (D/H FORTIS DANA INVESTA).............................................2.247,08.......................-7,88...................19,67 ...................16,74 BNP PARIBAS EQUITRA ( D/H FORTIS EQUITRA )...................................................................2.883,66........................-1,88....................6,55 ....................3,42 BNP PARIBAS PESONA (D/H FORTIS PESONA).........................................................................16.967,19.......................-9,50...................21,45 ...................18,74 Batavia Dana Dinamis..........................................................................................................................4.427,82.......................-8,32...................14,36 ...................13,79 Cipta Balance............................................................................................................................................1.189,35......................-6,68..................18,28 ..................13,68 Cipta Syariah Balance...........................................................................................................................1.238,32......................-8,89...................14,59 ..................14,59 Citragold....................................................................................................................................................1.784,08........................-8,01.....................11,72 ....................8,43 Dana Selaras Dinamis .........................................................................................................................2.500,95........................-5,76...................13,42 ..................10,63 First State Ind. Balanced Fund ...........................................................................................................1.930,96.......................-3,52....................6,24 ....................2,08 Garuda Satu ............................................................................................................................................4.695,76.......................-2,67....................3,96 ....................0,38 Mandiri Investa Aktif ...........................................................................................................................2.582,59.......................-8,07...................13,37 .....................11,12 Mandiri Investa Syariah Berimbang .................................................................................................2.265,31........................-8,10....................8,68 ....................6,53 Manulife Dana Campuran II .................................................................................................................1.826,83........................-7,03...................13,52 ....................12,10 Pratama Berimbang ( D/H Platinum Berimbang ) .....................................................................2.563,06......................-6,64.................20,60 ..................18,80 Premier Citra Optima...........................................................................................................................2.075,47.......................-5,72.....................3,77 ..................-0,30 RD BNP Paribas Pro Balance ................................................................................................................969,26......................-5,48............................- ...........................RD BNP Paribas Spektra (D/H Fortis Spektra) ..............................................................................1.085,21......................-8,60...................18,79 ..................15,29 Reksa Dana Batavia Prima Ekspektasi............................................................................................2.421,03.......................-8,36.................20,44 .................20,44 Reksa Dana CIMB-Principal Balanced Growth............................................................................2.308,57......................-8,05....................11,28 .....................8,81 Reksa Dana CIMB-Principal Islamic Balanced Growth ...............................................................1.272,32.......................-8,32...................15,99 ...................15,99 Reksa Dana CIMB-Principal UGM Balanced...................................................................................1.490,83.......................-6,20....................8,45 ....................6,04 Reksa Dana GMT Dana Fleksi.............................................................................................................1.804,93.......................-4,74...................19,97 ...................17,59 Reksa Dana Guru....................................................................................................................................1.258,07.......................-4,02......................1,73 ....................0,22 Reksa Dana Maestroberimbang .......................................................................................................3.328,52........................-7,62...................12,82 ....................11,43 Reksa Dana Osk Nusadana Kombinasi Maxima ...........................................................................1.454,52.......................-9,05...................16,97 ...................15,24 Reksa Dana Panin Dana Bersama....................................................................................................3.779,82.......................-6,26..................56,78 .................52,95 Reksa Dana PNM Syariah ...................................................................................................................2.983,29........................-7,24....................5,06 ....................2,00 Reksa Dana Prima......................................................................................................................................948,71.......................-2,83......................7,15 ....................6,09 Reksa Dana Si Dana Batavia CPI........................................................................................................1.225,41........................-8,31............................- ...........................Reksa Dana Syariah Batasa Kombinasi..............................................................................................688,91.......................-6,87..................-8,85 ..................-8,85 Schroder Dana Terpadu II ....................................................................................................................2.268,51........................-6,12....................12,21 ....................9,46 Schroder Providence Fund ..................................................................................................................2.320,10.........................-7,31...................16,74 ...................16,74 Schroder Syariah Balanced Fund .......................................................................................................1.426,17.......................-6,55.......................11,11 ....................8,92 Semesta Dana Maxima.........................................................................................................................4.587,78........................-5,74.................38,32 .................35,58 Syailendra Balance Opportunity Fund ................................................................................................1.487,11.......................-6,77....................21,81 ...................21,81 Trim Kombinasi 2....................................................................................................................................1.276,05........................-7,93.....................9,81 .....................9,81 Trim Syariah Berimbang........................................................................................................................1.451,53.......................-9,68...................13,36 ...................13,36 Pasar Uang Bahana Dana Likuid..............................................................................................................................1.000,00........................0,26....................4,84 ...................4,84 Mandiri Investa Pasar Uang ...............................................................................................................1.000,00........................0,47....................6,09 ....................6,09 Manulife Dana Kas II.............................................................................................................................1.000,00........................0,27.....................3,79 ....................3,79 Mrs Cash Kresna....................................................................................................................................1.000,00........................0,34....................5,02 ....................5,02 NISP Dana Siaga....................................................................................................................................1.000,00........................0,37....................5,53 ....................5,53 Reksa Dana PNM Puas ........................................................................................................................1.000,00........................0,42....................4,94 ....................4,94 Schroder Dana Likuid...........................................................................................................................1.000,00........................0,38....................5,00 ....................5,00 Saham Terproteksi BNP PARIBAS KAPITAL II (D/H FORTIS KAPITAL II ) (31/01/11) .............................................1.063,95.........................-1,73.....................7,53 ....................5,42 BNP PARIBAS KAPITAL V (D/H FORTIS KAPITAL V ) (31/01/11) .............................................1.120,50......................-6,48...................13,65 ...................12,81 BNP PARIBAS KAPITAL VI (D/H FORTIS KAPITAL VI) (31/01/11)............................................1.105,52.......................-5,70...................12,70 ..................10,46 BNP PARIBAS KAPITAL VIII (D/H FORTIS KAPITAL VIII) (31/01/11).......................................1.031,26.........................1,34............................- ...........................CIMB Islamic Sukuk I Syariah (25/01/11) ..........................................................................................1.043,13.......................-2,06.....................7,82 ....................6,22 CIMB Islamic Sukuk II Syariah (10/01/11) .........................................................................................1.032,67.........................0,72............................- ...........................CIMB- Principal CPF Cb I (18/01/11)...................................................................................................1.024,93.........................2,81............................- ...........................CIMB-Principal CPF IX (12/01/11).........................................................................................................1.033,61........................-0,21....................8,34 .....................7,27 CIMB-Principal CPF VI (12/01/11) .......................................................................................................1.032,09........................-0,15....................8,53 ....................7,44 CIMB-Principal CPF VIII (17/01/11)......................................................................................................1.036,46.......................-0,28....................8,58 ....................6,43 CIMB-Principal CPF X (10/01/11)..........................................................................................................1.014,24........................0,62............................- ...........................CIMB-Principal CPF XI (28/01/11)* ........................................................................................................993,31.........................0,41............................- ...........................Danareksa Proteksi Melati Optima XIII (24/01/11).......................................................................1.008,06.........................0,78....................9,23 ....................7,04 Danareksa Proteksi Melati Optima XV (10/01/11)...........................................................................1.015,93.........................0,77............................- ...........................Mandiri Capital Protected Income Fund 6 (31/01/11) ...................................................................1.043,82........................0,08....................6,86 ....................6,33 Mandiri Capital Protected Income Fund 7 (31/01/11)....................................................................1.030,56..........................0,19.....................8,19 ....................7,65 Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala 3 (31/01/11)...................................................1.018,45..........................1,22............................- ...........................Mandiri Investasi Terproteksi Seri 2 (31/01/11) .................................................................................991,25..........................1,22............................- ...........................Mandiri Protected Income Fund Dollar (US$) (31/01/11)..................................................................1,1327.......................-0,30.....................8,21 .....................8,21 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 16 (31/01/11) ....................................................1.020,50........................0,33............................- ...........................Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 19 (31/01/11) .....................................................1.014,80.......................-0,83............................- ...........................Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 2 (31/01/11).......................................................1.014,42........................0,88....................11,25 ..................10,69 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 4 (31/01/11).........................................................1.019,51........................0,28.....................9,76 .....................9,76 Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 8 (31/01/11)........................................................998,59........................0,80...................10,32 ..................10,32 RDT Mandiri Terpro Dana Pdpt Bk Seri 18 (31/01/11) .....................................................................1.021,61.........................0,70............................- ...........................RDT Osk Nusadana Capital Protected Fund (03/01/11) ..............................................................1.009,05.........................0,75............................- ...........................RDT Osk Nusadana Capital Protected Fund II (10/01/11) ..............................................................1.016,14.........................0,79............................- ...........................Syailendra Capital Protected Fund 1 (31/01/11) ..............................................................................1.269,59........................0,89.....................11,79 ....................11,79 Syailendra Capital Protected Fund 2 (31/01/11) .............................................................................1.038,03.........................2,01....................15,15 ....................15,15 Trim Terproteksi Lestari 3 (31/01/11)..................................................................................................1.199,60...........................1,91....................14,14 ....................14,14 Campuran Reksadana (%) Schroder Dana Prestasi Plus.............................................................................................................18.951,07.......................-8,96...................19,04 ....................16,12 Syailendra Equity Opportunity Fund ................................................................................................2.299,61.....................-10,46.................32,09 ...................28,17 Trim Syariah Saham ................................................................................................................................985,35.....................-12,20.....................11,15 .....................11,15 Nilai aktiva bersih dan hasil investasi berbagai reksa dana hingga 31 Januari 2011 Nama /jenis • KUSTODIAN CITIBANK Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011 Nilai aktiva Hasil investasi dalam bersih per unit 30 hari 1 tahun Riil 1 th terakhir terakhir terakhir (Rp) (%) (%) n R n • KUSTODIAN BNI Saham Campu an Pendapatan Tetap Big Dana Likuid Satu .............................................................................................................................1.505,98 ........................0,74 ...................9,99 ...................9,99 Big Dana Muamalah................................................................................................................................1.667,36 .......................0,69 ..................13,00 .................13,00 Nikko Kalbar Fund .....................................................................................................................................978,07 .......................-1,03.....................5,51 ....................5,51 Pasa Uang Terproteksi AAA Reksa Premium Proteksi V (31/01/11)......................................................................................1.010,63 .......................0,46 ...................0,00 ...................0,00 AAA Reksa Premium Proteksi VI (31/01/11) ....................................................................................1.013,84 .......................0,64 ...................0,00 ...................0,00 AIM TRUST MONARCH (31/01/11)..........................................................................................................1.111,47 ........................0,70 ...................9,02 ...................9,02 Gani Proteksi 1 (31/01/11).........................................................................................................................1.112,56 ........................0,72 ......................9,11 ......................9,11 Gani Proteksi 2 (31/01/11) .......................................................................................................................1.109,79 ........................0,72 ...................9,24 ...................9,24 Gani Proteksi 3 (31/01/11) .....................................................................................................................1.063,32 .......................0,53 ...................0,00 ...................0,00 HPAM Proteksi Dollar-1 (31/01/11) ......................................................................................................1.012873........................0,29 ...................0,00 ...................0,00 HPAM Proteksi-2 (31/01/11)..................................................................................................................1.002,69 .......................0,00 ...................0,00 ...................0,00 Lautandhana Proteksi Dollar (31/01/11) ...........................................................................................1.013527........................0,23 ...................0,00 ...................0,00 Lautandhana Proteksi VII (31/01/11)....................................................................................................1.015,18 .......................0,46 ...................0,00 ...................0,00 Lautandhana Proteksi VIII (31/01/11) ................................................................................................1.000,94 .......................0,00 ...................0,00 ...................0,00 Si Dana Proteksi Batavia XI (31/01/11).................................................................................................1.137,78 ........................0,73 ...................9,25 ...................9,25 Si Dana Proteksi Batavia XII (31/01/11)................................................................................................1.131,93 ........................0,72 ...................8,95 ...................8,95 Si Dana Proteksi Batavia USD I (31/01/11)......................................................................................1,088612........................0,46 ....................6,16 ....................6,16 Si Dana Proteksi Batavia USD II (31/01/11)....................................................................................1,094770........................0,49 ...................6,58 ...................6,58 Trim Syariah Terproteksi Prima II (31/01/11) ....................................................................................1.225,15 .......................-1,93....................9,03 ...................9,03 Te p o eks Penyertaan Terbatas RDPT Dhanawibawa Eksklusif Terbatas I (04/11/2010).................................................5.679.316.444,19 ................-0,08....................0,00 ...................0,00 • KUSTODIAN BRI Pendapatan Tetap ITB-Niaga ................................................................................................................................................1.806,50........................-3,01....................6,53 .....................4,16 Saham BIG Bhakti Ekuitas .................................................................................................................................2.195,44........................-7,69...................41,79 ...................41,79 HPAM Ultima Ekuitas 1 ...........................................................................................................................1.249,15........................-7,66...................24,91 ...................24,91 Campuran Reksadana Kresna Optimus..............................................................................................................2.646,57........................-7,38.................80,86 .................80,86 IPB Syariah ..............................................................................................................................................2.071,06........................-7,65....................15,18 ....................15,18 BIG Bhakti Kombinasi ...........................................................................................................................1.378,55.......................-4,95..................28,57 .................28,57 HPAM Premium-1......................................................................................................................................945,04.......................-9,36......................11,13 ....................9,20 Pasar Uang DPLK BRI Pasar Uang ..........................................................................................................................1.703,97.........................0,72....................9,46 ....................9,46 DPLK BRI Fix ..........................................................................................................................................1.335,25........................0,90....................11,67 ....................11,67 • KUSTODIAN HSBC Pendapatan Tetap Saham Campuran ndeks Penye aan Te ba as • KUSTOD AN BANK DANAMON Pasar Uang Saham Campu an Exchange Traded Fund (ETF) Te p o eks Terproteksi • KUSTOD AN DBS NDONES A Campu an Pasar Uang Pasa Uang Saham Te p o eks Terproteksi Campuran • KUSTODIAN BII Pendapatan Tetap Pasar Uang Campuran • KUSTOD AN BANK MEGA Saham Terproteksi Terproteksi Campu an • KUSTODIAN BANK PERMATA Te p o eks Pendapatan Tetap Batavia Obligasi USD ................................................................................................................................0.9519......................-0,84....................-1,52 ..................-0,03 Saham Mncapital Nusantara Saham...............................................................................................................1.382,90........................-8,13.....................2,18 ....................-0,16 Schroder Indo Equity Fund...................................................................................................................1.327,33.......................-9,24.................20,69 .................20,69 Campuran Ins Dana Kombinasi ...............................................................................................................................1.262,23..........................0,91.....................1,36 ..........................-Nikko Bumn Plus.....................................................................................................................................1.362,52.......................-6,49.....................-7,15 ..................-0,08 Terproteksi Batavia Proteksi Majapahit USD (US$) (24/1/11)............................................................................ 1,0089 ..................... -0,25................... 0,02 .................. 0,02 Batavia Proteksi Sriwijaya (28/01/11)............................................................................................... 1.122,54 .........................0,17....................0,06 ..........................0 Batavia Proteksi Utama 1 (31/01/11) .................................................................................................1.008,33.......................-0,69...................-0,22 ....................-0,01 Batavia Proteksi Utama 5 (31/01/11)............................................................................................... 1.020,44........................ 0,77......................... -- ........................ -Lautandhana Proteksi Syariah 1 (31/01/11)....................................................................................... 1.171,80....................... 0,82..........................-- ..........................-Mandiri Capital Protected Income Fund 4 (31/01/11) .................................................................. 1.027,28........................-0,81....................-2,17 ..................-0,02 NISP Income Plus VIII ......................................................................................................................... 1.030,84.........................1,02......................1,73 .....................0,01 NISP Proteksi Income Plus I (31/01/11)............................................................................................ 1.266,67.........................0,78.......................1,21 .....................0,01 Penyertaan Terbatas • KUSTODIAN DEUTSCHE BANK Pendapatan Tetap Bahana Investasi Abadi........................................................................................................................1.330,97.......................-2,79.....................7,06 .....................3,91 BNP PARIBAS RUPIAH PLUS ( D/H FORTIS RUPIAH PLUS).................................................1.496,78.........................0,41....................5,90 ....................5,90 First State Ind. Bond Fund ...................................................................................................................1.959,35........................-3,73....................8,62 ....................4,36 GMT Dana Obligasi Plus .......................................................................................................................1.925,33..........................1,47...................21,93 ...................21,93 GMT Dana Pasti 2...................................................................................................................................1.357,68........................0,66...................12,07 ...................12,07 Maestrodollar................................................................................................................................................1,3351.......................-0,62....................5,34 ....................2,24 Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II..................................................................................................922,30.......................-3,42......................7,81 ......................7,81 Mandiri Investa Dana Syariah...............................................................................................................1.561,21.......................-0,23...................10,29 ....................7,84 Mandiri Investa Dana Utama .................................................................................................................1.131,33........................-1,36....................9,04 ...................6,88 Mandiri Investa Keluarga ......................................................................................................................1.094,71.......................-0,89....................6,43 ....................4,33 Manulife Obligasi Negara Indonesia II..............................................................................................1.272,08.......................-4,55....................5,54 ....................4,22 Manulife Obligasi Unggulan................................................................................................................1.486,34........................-4,51....................2,28 .....................1,00 Manulife Pendapatan Bulanan II........................................................................................................1.065,94.........................-1,78.....................5,75 ....................4,43 Mr Dollar (US$) ...........................................................................................................................................1,9575........................-0,31....................4,82 ....................2,75 Panin Dana Utama Plus 2....................................................................................................................1.447,53........................-1,84..................10,04 ..................10,04 PNM Dana Sejahtera II...........................................................................................................................1.195,08........................-1,28....................5,27 ....................5,27 Reksa Dana PNM Amanah Syariah...................................................................................................1.523,82........................0,50.....................8,81 ....................6,66 Schroder Dana Andalan II...................................................................................................................1.048,86........................-0,31....................3,62 .......................3,11 Schroder Dana Mantap Plus .............................................................................................................2.403,06.......................-4,90...................10,09 ......................7,91 Schroder Dana Mantap Plus II............................................................................................................1.483,22......................-4,64.....................9,67 ....................7,50 Schroder Dana Obligasi Ekstra ..........................................................................................................1.253,85........................0,27.....................7,39 ....................5,26 Schroder Usd Bond Fund (US$).............................................................................................................1,2366........................-1,05....................6,92 ....................6,92 Saham Bahana Dana Prima.............................................................................................................................10.615,06.....................-10,25...................15,20 ...................11,80 BNP PARIBAS EKUITAS (D/H FORTIS EKUITAS ) ....................................................................12.483,58.......................-9,63.................22,48 ....................17,73 BNP PARIBAS MAXI SAHAM ( D/H FORTIS MAXI SAHAM ) ...................................................1.229,24.......................-9,04.................22,34 ...................18,72 Batavia Dana Saham........................................................................................................................34.808,39......................-10,47...................16,39 ....................14,10 Batavia Dana Saham Agro ..................................................................................................................1.083,43.......................-10,01...................18,24 ..................13,05 Batavia Dana Saham Optimal.............................................................................................................1.586,35.....................-10,68....................19,61 ..................14,90 Batavia Dana Saham Syariah .............................................................................................................1.365,02.....................-10,02....................10,01 ....................7,83 Cipta Syariah Equity ...............................................................................................................................1.236,76........................-11,41...................16,55 ..................16,55 Dana Pratama Ekuitas ( D/H Platinum Saham ) ..........................................................................5.578,02........................-7,42..................20,72 ....................18,91 First State Indoequity Sectoral Fund ...............................................................................................3.747,24.......................-9,72.....................17,12 ..................12,53 First State Indoequity Value Select Fund .........................................................................................1.114,82.......................-9,92....................11,59 ......................7,21 GMT Dana Ekuitas.................................................................................................................................2.299,70........................-9,73...................19,63 ...................19,63 Mandiri Investa Atraktif Syariah............................................................................................................1.114,18.....................-10,28....................11,60 .....................9,12 Mandiri Investa Ugm ..............................................................................................................................2.044,11.......................-8,99...................23,14 ..................20,41 Manulife Dana Saham ..........................................................................................................................8.479,04......................-8,84..................20,23 ...................18,73 Panin Dana Maksima ........................................................................................................................46.255,86........................-5,74...................76,14 .................72,65 Phinisi Dana Saham..............................................................................................................................14.917,28.......................-9,79...................17,80 ..................16,32 Pratama Saham .....................................................................................................................................3.632,26........................-7,85..................23,72 ...................21,27 Reksa Dana Axa Citradinamis ..........................................................................................................3.228,68.......................-9,87....................11,70 ..................10,32 Reksa Dana CIMB-Principal Equity Aggressive ...........................................................................2.576,33.......................-8,63...................13,52 ...................11,00 Reksa Dana CIMB-Principal Islamic Equity Growth SY ...............................................................1.267,00.....................-10,34...................10,09 ..................10,09 Reksa Dana Grow-2-Prosper.................................................................................................................1.941,67.......................-8,95..................27,49 .................22,47 Reksa Dana Osk Nusadana Alpha Sector Rotation.......................................................................946,05.....................-12,59............................- ...........................Rencana Cerdas.......................................................................................................................................9.217,36.....................-10,52..................23,76 ..................18,95 Penye aan Te ba as • KUSTODIAN BANK MANDIRI Pendapatan Tetap Mega Dana Rido Tiga (31/01/11)..........................................................................................................1.366,00 .......................-3,41....................13,15 ....................13,15 Campuran AIM Trust Imperial (31/01/11) ................................................................................................................1.375,74 ........................7,90....................-8,18 ...................-8,18 Kharisma Dana Kombinasi (31/01/11).................................................................................................1.154,48 .....................-0,84................-28,52 ................-28,52 Exchange Traded Fund (ETF) Indeks • KUSTODIAN BCA Pendapatan Tetap Dana Obligasi Stabil ...............................................................................................................................2.117,52.......................-0,79....................11,07 ....................8,96 Danareksa Gebyar Indonesia II .........................................................................................................1.354,97.......................-4,27....................2,68 .....................1,68 NET Dana Gemilang .............................................................................................................................1.106,02.........................0,78 ..................10,32 ....................9,32 Nikko Gebyar Indonesia Dua .............................................................................................................1.350,20.......................-4,24.....................7,56 ....................6,24 Nikko Indah Nusantara Dua ...............................................................................................................1.392,18.......................-0,98...................15,82 ...................14,74 Nikko Tron Dua .....................................................................................................................................1.305,86........................0,50 ....................7,83 .....................7,29 Panin Gebyar Indonesia II ...................................................................................................................1.364,83.......................-2,94....................3,54 ....................2,25 Prestasi Gebyar Indonesia II .............................................................................................................1.469,78.......................-4,56...................10,47 ....................8,36 Terproteksi AIM Trust Sovereign (31/01/11) .............................................................................................................809,90 ........................-1,78...................-2,86 ..................-2,86 Batavia Proteksi Prima 1 (31/01/11).....................................................................................................1.013,82 .......................0,62..........................-- ..........................-Batavia Proteksi Prima 2 (31/01/11) ....................................................................................................1.018,81 ........................0,75..........................-- ..........................-Batavia Proteksi Utama 3 (31/01/11) ...................................................................................................996,68 .......................-1,20..........................-- ..........................-BNP Paribas Selaras (31/01/11).............................................................................................................1.011,09 .......................0,49..........................-- ..........................-BNP Paribas Selaras II (31/01/11) ........................................................................................................1.001,00 .......................-1,04..........................-- ..........................-Lautandhana Proteksi Dinamis III (31/01/11)...................................................................................1.029,23 .......................-1,60..........................-- ..........................-Lautandhana Proteksi VI (31/01/11)......................................................................................................1.031,12 .......................0,96.....................1,87 .....................1,87 Mega Dana Terproteksi V (31/01/11) ....................................................................................................1.016,21 .......................0,39........................1,11 ........................1,11 Panin Berdividen (31/01/11) ..................................................................................................................1.034,96 ........................1,20.....................1,20 .....................1,20 Recapital Proteksi IV - Seri 1 (31/01/11) ..............................................................................................999,06 .......................0,02..........................-- ..........................-Schroder Regular Income Plan X (25/01/11.....................................................................................1.010,06 .......................0,53..........................-- ..........................-Schroder Regular Income Plan XI (25/01/11..................................................................................1.000,00 ......................-0,97..........................-- ..........................-Schroder Regular Income Plan XII (25/01/11 ................................................................................1.004,83 .......................-1,03..........................-- ..........................-Si Dana Batavia Proteksi Parahyangan (31/01/11) ...........................................................................1.102,19 ........................1,05....................8,93 ....................8,93 Si Dana Batavia X (31/01/11) .................................................................................................................1.019,82 ........................1,00.....................0,51 .....................0,51 Si Dana Proteksi Batavia XVIII (31/01/11).........................................................................................1.049,67 .........................0,71....................4,63 ....................4,63 • KUSTOD AN STANDARD CHARTERED BANK Pendapatan Tetap Rp % % % Saham Panin Dana Prima .................................................................................................................................2.156,97.......................-7,00..................41,68 .................38,26 Campuran NET Dana Flexi .......................................................................................................................................1.104,37......................-4,30.....................9,73 ....................8,73 Optima Fleksi .........................................................................................................................................1.090,22..........................1,25 ..................14,92 ....................11,63 Optima Seimbang (03/06/10) ...............................................................................................................136,63..............................--...............-86,00 ................-87,28 Panin Dana Unggulan .........................................................................................................................3.930,83.......................-6,22..................49,25 ..................46,76 Pasar Uang BIG Dana Lancar ..................................................................................................................................1.000,00.........................0,61 ...................8,46 ...................8,46 Danareksa Gebyar Dana Likuid .......................................................................................................1.000,00........................0,49 ...................5,67 ....................5,67 Data dapat dikirim ke litbang@bisnis.co.id, setter@bisnis.co.id dan fax No. 021-57901025. Bisnis Indonesia tidak memungut biaya apa pun untuk publikasi data Insurance dan Reksa Dana. . N h un Rp (%) Terproteksi Danareksa Proteksi Dinamis Fleksibel (31/01/11).........................................................................1.280,65........................0,63 ..................10,24 ..................10,24 IDR Regular Dividend Plan I (31/01/11) ............................................................................................1.283,79........................0,09 ....................7,62 ....................7,62 IDR Regular Income Plan I (03/01/2011) .......................................................................................1.344,98........................0,57 ....................7,07 .....................7,07 Proteksi Mahanusa Dana Traana (25/01/11).....................................................................................973,77........................0,84 ..................-3,32 ..................-4,32 Samuel Dana Obl Terproteksi (31/01/10)............................................................................................718,70.........................1,00.................-15,53 .................-16,37 Terproteksi Net Dana Proteksi I (31/01/11) .....................................................................................1.534,09.........................1,05 ..................12,33 ...................12,33 Terproteksi Net Dana Proteksi II (31/01/11)...................................................................................1.466,42........................0,87 ....................11,73 ....................11,73 Terproteksi Net Dana Proteksi III (31/01/11)...................................................................................1.368,29........................0,20 ..................12,82 ..................12,82 Terproteksi Net Dana Proteksi IV (31/01/11) .....................................................................................1.175,17..........................1,37 ..................14,70 ...................14,70 Terproteksi Net Dana Proteksi V (31/01/11) ...................................................................................1.098,07........................0,83 ...................0,00 ....................0,00 Trim Gebyar Terproteksi I (31/01/11).................................................................................................1.364,94.......................-0,03.....................7,64 ......................7,10 Pendapatan Tetap BNP Paribas Obligasi Plus (d/h Fortis Obligasi Plus) ...................................................................1.172,54 .......................-6,51....................11,49 ....................0,87 BNP Paribas Prima Asia USD...............................................................................................................0,9828 .......................-1,69..........................-- ..........................-BNP Paribas Prima II (d/h Fortis Prima II).......................................................................................1.372,93 ......................-5,05...................10,28 .....................8,12 BNP Paribas Prima USD ........................................................................................................................0,9668 ......................-0,98..........................-- ..........................-BNP Paribas Rupiah Plus II (d/h Fortis Rupiah Plus II)................................................................1.184,99 ........................-3,15....................5,96 .....................4,91 CIMB-Principal Income Fund A ...........................................................................................................1.666,01 ......................-4,07......................7,41 ....................6,34 Danareksa JS Optima ............................................................................................................................1.225,72 ......................-2,83....................9,25 ....................7,09 Danareksa Melati Dollar (US$)................................................................................................0,1536927158 .......................-1,38....................3,80 ....................2,26 Danareksa Melati Dollar (Rp)...............................................................................................................1.391,99 .............................--..........................-- ..........................-Danareksa Melati Pendapatan Tetap ........................................................ Nm H 30 h h % n m hun R h % h h % DATA OBLIGASI & UNITLINKED Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011 INDONESIA BOND PRICING AGENCY (IBPA) - IGSYC f7 PERHIMPUNAN PEDAGANG SURAT UTANG NEGARA (HIMDASUN) Informasi perdagangan Surat Utang Negara (SUN) oleh anggota Himdasun pada 31 Januari 2011 INDONESIA GOVERNMENT SECURITIES YIELD CURVE Pre Trade Post Trade Kuotasi % 11 % Seri 10 5 % 95 Y ELD 9 85 8 75 7 B n hm un % M % % 6 Ob g % N g R H M W & uu N g R % M % m % p O O O O O M p A A b b Sumber: www.ibpa.co.id TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI KORPORASI Daftar seluruh transaksi Obligasi Korporasi yang dilaporkan melalui BEI pada 31 Januari 2011 Bond Name A O O m Trade Date M m N AN Yield Coupon Rating (Bio) IDR M A m M M M m m m IDR A R m O O O A A A O O O O Price Vol. (Bio) Value *) A N A A AA AAA AA A WOM O A A AA A AA A AA AA A AAA AA AA AA A A m M m M A A AA AA Daftar seluruh transaksi Obligasi Pemerintah yang dilaporkan melalui BEI pada 31 Januari 2011 O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O N N N N N N N N N N N N N N N N N N N NR N N O O O O O O O O N N O O O O R R R R R R R m m m m m N R R Volume Yield Coupon (Bio) IDR (Bio) IDR R R R R OR OR OR OR OR Da a se u uh B P D A O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O O m M m O O A A A A N PT Prudential Life Assurance 28/01/11 N N N N N N N N N N N N N N N N N N N NR m m m m m m N N N N N N AN N N m M Ha ga pe un 27/0 / 26/0 / Commonwea h L e N N N N N N mm mm mm R R R R R R R R V DR B Y Jual Beli Jual AA OR OR OR OR OR A R R R R R A R R AA A AA AA AA AA 26/01/11 26/01/11 27/01/11 26/01/11 27/01/11 Beli Jual 26/01/11 Beli Jual m 27/0 / 26/0 / m 27/01/11 Jual M m m m PT AJ Sequis Life 27/01/11 26/01/11 M PT BNI Life Insurance WM PT Asuransi Jiwa Sinarmas 26/01/11 m m A A F NANC AL d/h A G L FE C R A A 27/01/11 Beli 28/01/11 Beli m PT AXA Financial Indonesia 27/01/11 27/01/11 26/01/11 Tot. Val.*) (Bio) IDR M A R R R R N N N N A 26/01/11 Jual Beli 26/01/11 26/01/11 Maestropiece Platinum(USD) .......................................................................................................1,1789.................................................................1,1752 Maestropiece Platinum 02(USD).................................................................................................1,1704................................................................1,1667 Maestro Equity Syariah Rupiah.........................................................................................1.470,8590.....................................................1.468,3830 Maestro Balanced Syariah Rupiah ....................................................................................1.220,9763......................................................1.218,6843 19/01/11 26/01/11 Jual Beli 27/01/11 AXA Mandiri Financial Services Beli 30 Hari terakhir 1 Tahun terakhir 27/01/11 Jual Beli 26/01/11 Fixed Income Plus(USD)................................................................................................................1,2732...............................................................1,2723 Fixed Income Plus(IDR) .......................................................................................................1.664,8590........................................................1.661,0184 Cash Plus(IDR).........................................................................................................................1.530,7996.......................................................1.530,6152 Equity Plus(IDR).....................................................................................................................4.071,2665......................................................4.057,2816 Balanced (IDR).........................................................................................................................2.057,5143......................................................2.054,3321 Dynamic (IDR).........................................................................................................................1.070,6885......................................................1.068,9747 Dollar Protection Plus Fixed Income 03 .................................................................................1,2950...............................................................1,2952 26/01/11 Beli Jual PT A.J. Central Asia Raya 27/01/11 26/01/11 CARLink Pro-Fixed................................................................................................................1.894,8030.....................................................1.894,3360 CARLink Pro-Mixed..............................................................................................................2.028,9030......................................................2.035,4910 CARLink Pro-Safe.....................................................................................................................1.551,6140.......................................................1.551,3260 Century Pro-Fixed ...................................................................................................................1.323,1930.......................................................1.322,8710 Century Pro-Mixed .................................................................................................................1.447,6780.....................................................1.454,5790 27/01/11 26/01/11 Carlisya Pro Safe.......................................................................................................................1.028,6311.....................................................1.028,4542 Carlisya Pro Mixed................................................................................................................. 1.053,3320......................................................1.055,0776 Carlisya Pro Fixed...................................................................................................................1.037,2348......................................................1.037,0424 PT Asuransi Takaful Keluarga 27/01/11 26/01/11 Takafulink Ahsan....................................................................................................................1.049,0207......................................................1.046,5355 Takafulink Alia.............................................................................................................................1.357,1521.......................................................1.352,4861 Takafulink Istiqomah..............................................................................................................1.491,0607........................................................1.491,1386 Takafulink Mizan - Syariah Investa Link.............................................................................1.764,7021......................................................1.762,6302 PT Great Eastern Life Indonesia 27/01/11 26/01/11 GreatLink Bond Fund (IDR).................................................................................................1.444,6245.....................................................1.438,4033 GreatLink Equity Fund (IDR) ...............................................................................................2.312,9320.....................................................2.307,8294 GreatLink Optimum Fund (IDR)...........................................................................................1.897,6091........................................................1.895,4119 GreatLink Cash Fund (IDR) ..................................................................................................1.258,7387.......................................................1.258,7418 GreatLink Fixed Income Fund (IDR)...................................................................................1.421,9786........................................................1.415,8541 GreatLink Dynamic Fund (IDR)............................................................................................2.185,1346......................................................2.180,3285 GreatLink Balance Fund (IDR) ............................................................................................1.842,8331........................................................1.840,7118 Great Link USD Fixed Income Fund(USD)...............................................................................0,9817.............................................................0,9820 PT Asuransi Mega Life 28/01/11 27/01/11 Wealth Maxima Fixed ...........................................................................................................1.225,5958......................................................1.225,9232 Wealth Maxima Mixed ..........................................................................................................1.325,2566.........................................................1.324,1159 26/01/11 Hasil investasi (%) Jual Mandiri Secure Money US$ ............................................................................................11,6580.....................12,2409.....................11,6620 ....................12,2451 Mandiri Fixed Money .....................................................................................................149,5047..................156,9799.................148,8735 .................156,3172 Mandiri Secure Money..................................................................................................185,7609..................195,0489..................185,0257 ................194,2770 Mandiri Progressive Money ........................................................................................422,2198................443,3308..................421,7444 ...............442,8316 Mandiri Dynamic Money ..............................................................................................675,3783...................709,1472.................673,9224 ................707,6185 Mandiri Attractive Money............................................................................................133,2708...................139,9343.................132,9805 ................139,6295 Mandiri Active Money...................................................................................................125,0325.....................131,2841..................124,7223 ...............130,9584 Mandiri Money Market....................................................................................................116,4813..................122,3054....................116,4651 ...............122,2884 Mandiri Attractive Money Syariah ............................................................................147,6084..................154,9888...................147,3616 ................154,7297 Mandiri Active Money Syariah ....................................................................................127,8309..................134,2224..................127,5798 ................133,9588 24/01/11 MaestroLink/MaestroLink Plus: m Tot. Vol. (Bio) IDR A Equity Stable Link(Rp)..................................................................................................3.283,136................3.250,305.........................-1,164 .......................8,414 Equity Safe Link Plus(Rp) ............................................................................................1.327,227..................1.327,227.......................-0,339 .......................9,633 Flexi Safe Steady(Rp) ..................................................................................................2.316,022.................2.316,022........................-1,690 .......................7,834 Flexi Safe Steady(US$) ...................................................................................................0,15559.....................0,15559.......................-0,320 .......................5,079 Flexi Managed Fund(Rp)...............................................................................................1.758,239..................1.758,239........................-3,760 .....................13,360 Flexi Safe Equity Fund(US$) ......................................................................................1.082,967.................1.082,967.......................-4,625 .......................16,177 Jual Freq. M N M SmartWealth Money Market Fund.............................................................................................1.159,14.............................................................1.159,00 SmartWealth Fixed Income Fund...........................................................................................1.204,62............................................................1.203,51 SmartWealth Balanced Fund ....................................................................................................1.325,10...........................................................1.322,46 SmartWealth Equity Fund .........................................................................................................1.653,35...........................................................1.655,30 SmartWealth Sectoral Equity Fund.........................................................................................1.155,63..............................................................1.151,85 GroupLink Corporate Fund A ....................................................................................................1.176,00.............................................................1.175,68 GroupLink Money Market Fund ...............................................................................................1.028,56............................................................1.028,41 GroupLink Fixed Income Fund .................................................................................................1.001,08............................................................1.000,81 GroupLink Equity Fund...............................................................................................................1.096,57...........................................................1.094,56 Allianz Protected Fund A ..........................................................................................................1.475,95...........................................................1.475,24 Allianz Protected Fund B............................................................................................................1.331,85...........................................................1.328,39 Allianz Protected Fund C.............................................................................................................996,39.............................................................996,95 Global Investa Protected Fund A ...........................................................................................1.308,32.............................................................1.305,17 Global Investa Protected Fund B .............................................................................................1.022,12...........................................................1.022,50 Global Investa Protected Fund C Rupiah..............................................................................1.002,96...........................................................1.003,43 Primavest Protected Fund A...................................................................................................1.060,64............................................................1.061,54 Beli Last O O O Smartlink Rupiah Money Market Fund.....................................................................2.036,47....................1.934,65..................2.036,06 .................1.934,26 Smartlink Rupiah Fixed Income Fund........................................................................2.380,12.......................2.261,11...................2.373,26 ...............2.254,60 Smartlink Rupiah Balanced Fund................................................................................2.410,78...................2.290,24..................2.406,87 ................2.286,53 Smartlink Rupiah Equity Fund ......................................................................................1.772,29...................1.683,68.....................1.767,97 ..................1.679,57 Smartlink Dollar Managed Fund .....................................................................................1,6469.......................1,5646.......................1,6472 .....................1,5649 Smartlink Rupiah Balanced Plus Fund .......................................................................1.351,05....................1.283,50....................1.347,38 ..................1.280,01 Smartlink Rupiah Deposit Fund.....................................................................................1.011,46......................960,89..................... 1.011,34 ....................960,77 Allisya Money Market Fund ............................................................................................1.251,49......................1.188,91.....................1.251,29 ...................1.188,73 Allisya Rupiah Fixed Income Fund .............................................................................1.446,05.....................1.373,75...................1.445,64 ..................1.373,36 Allisya Rupiah Balance Fund..........................................................................................1.619,23....................1.538,27......................1.615,17 ..................1.534,41 Allisya Rupiah Equity Fund............................................................................................1.260,05......................1.197,04...................1.254,80 ...................1.192,06 SmartWealth Equity Performa Fund...........................................................................1.231,56......................1.169,98...................1.228,98 ....................1.167,53 Jual Low O O N A 27/01/11 Jual High M M Signature Link Adventurous.........................................................................................9.773,63...................9.284,95...................9.770,02 .................9.281,52 Signature Link Balanced................................................................................................5.489,14...................5.214,68..................5.478,43 .................5.204,51 Signature Link Cautious..................................................................................................1.747,03....................1.659,68....................1.740,04 .................1.653,04 JS LINK JIWASRAYA Y DR A O O O Stable Fund Rupiah .................................................................................................................1.483,7691......................................................1.483,3481 Stable Fund Dollar ..........................................................................................................................1,3036...............................................................1,3032 PT Asuransi Jiwa John Hancock M m M m m 27/01/11 WM Ha ga pe un 28/0 / 27/0 / A Ekalink Aggressive .......................................................................................................................1.667,75............................................................1.664,15 Ekalink Dynamic...........................................................................................................................1.407,33..........................................................1.405,88 Ekalink Fixed Income...................................................................................................................1.134,63.............................................................1.129,79 Equity Life Indonesia M m m m WM V B A A A Maturity Arthalink-Aggressive ............................................................................................................ 1.083,7300.......................................................1.081,3965 Arthalink-Dynamic ...................................................................................................................1.563,4811........................................................1.561,7690 Arthalink-Fixed Income ..........................................................................................................976,2092.........................................................972,0481 EKALINK SUPER AGGRESSIVE .........................................................................................1.327,2370.....................................................1.322,8020 EKALINK SUPER DYNAMIC.................................................................................................1.222,1890.....................................................1.220,8600 Excellink-Aggressive Fund ..................................................................................................2.826,7320......................................................2.818,8010 Excellink-Dynamic ................................................................................................................2.860,3350.....................................................2.856,5810 Excellink-Dynamic Dollar Fund ......................................................................................................1,1512.................................................................1,1512 Excellink-Fixed Income Fund...............................................................................................2.102,7560..................................................... 2.102,3020 Excellink-Secure Dollar Income Fund .......................................................................................1,0449..............................................................1,0448 Excellink-Aggressive Syariah ..............................................................................................1.282,9347........................................................1.276,1250 Excellink-Dynamic Syariah .................................................................................................1.350,0294......................................................1.347,0266 Excellink-Fixed Income Syariah.........................................................................................1.022,5493......................................................1.022,5493 M M B DR A JS Balanced Fund .......................................................................................................1.460,2149...............1.387,2042..............1.457,6834 ............1.384,7992 JS Equity Fund .............................................................................................................1.667,3234...............1.583,9572.............1.664,3858 ..............1.581,1665 JS Fixed Income Fund..................................................................................................1.207,1957................1.146,8359...............1.205,7239 ..............1.145,4377 27/01/11 m m Beli 27/01/11 M m V AA AA AA AA AA AA 20/01/11 m Terendah A BPPI Plus Fund-1 .......................................................................................................................907,3585.........................................................907,3585 BPPI Plus Fund-2 ......................................................................................................................770,0000........................................................770,0000 M m m m m A M M M M m M m m m m m m m m m 27/01/11 m M K AA N m 26/01/11 AAA AA AA AA A AAA AA m m 27/01/11 R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R AA A A N M Beli Tertinggi A A O A O A A A A A A M M M M A A A MR N R R R A A A A A 27/01/11 Sun L e F nanc a ndones a PT Avrist Assurance P Bond ID A N PT AXA Life-Indonesia 27/01/11 Harga Total volume terakhir Daftar ringkasan transaksi obligasi yang dilaporkan melalui BEI pada 31 Januari 2011 Allianz Life Indonesia 28/01/11 O O O O A A O O O O O O O O R DR A A m m m m Nm 25/01/11 M Volume transaksi terakhir RINGKASAN TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI M AJ Manulife Indonesia C R R R R R R R R R R m M 26/01/11 B M Panin Rp Cash Fund ......................................................................................................................1.742,16............................................................1.742,02 Panin USD Cash Fund..................................................................................................................0,13436............................................................0,13437 Panin Rp Managed Fund..........................................................................................................4.444,46..........................................................4.439,63 Panin USD Managed Fund...........................................................................................................0,18261............................................................0,18265 Panin Rp Equity Fund .................................................................................................................11.709,77.........................................................11.684,88 Panin Rp Fixed Income Fund....................................................................................................1.307,59............................................................1.302,01 Panin Syariah Rp Cash Fund .............................. M M M M M M V R R R R R R R R R R R R IDR Balanced Fund ..................................................................................................................1.416,9930.......................................................1.416,0577 IDR Equty Syariah Fund.......................................................................................................1.004,5726.......................................................1.001,7044 IDR Balanced Syariah Fund .................................................................................................1.059,7564......................................................1.058,6510 M M M M M m m 27/01/11 R N PT MAA Life Assurance M R R R R R R R R R m m M m M m M PT Panin Life m Transaksi terakhir D AA A AA A 27/01/11 27/01/11 B A Dana Berkah Fund ..................................................................................................................1.230,7868......................................................1.230,6244 IDR Money Market Fund ......................................................................................................1.270,3508........................................................1.270,1775 IDR China India Indonesia Equty Fund ...............................................................................923,9064......................................................... 936,9821 Harga per unit Harga transaksi terakhir ansaks ob gas yang d apo kan me a u BE pada 3 Janua 20 Nm WOM O N O N INSURANCE LINKED Yield penutupan TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI O A A A O O O O O O O O O O R R R R R R N Harga penutupan Jual Sumber: HIMDASUN O O O O O O O N R R R M M Value *) R R R R R m N N N N Price R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R N N N N N N N N N N Trade Date Beli AA TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI PEMERINTAH Bond Name Jatuh Tempo ZC3........................................ 0 ..................... 11/20/2012 ...............87.606..............87.751 ..............87.679 ............................ 7.579 .................................64.50 ............................29-Feb-08 ........................... 105 .................................. 140 ........................... 64.50 .............. 64.50 ZC5........................................ 0 ......................2/20/2013 .............. 85.292........... 85.454 ............. 85.373 ............................. 8.011 ....................................0.00 ............................29-Feb-08 ................................ - ....................................... - .............................. 0.00 .................0.00 FR15 ..................................13.4 ........................2/15/2011 .............100.250.......... 100.255 ............100.253 ........................... 5.870 ................................104.30 ..............................2-Sep-08 .............................. 10 .................................... 10 .......................... 104.30 ............. 104.30 FR16 ............................... 13.45 ........................8/15/2011 ............. 103.734........... 103.787 ..............103.761 ............................ 6.190 ..................................93.94 .............................31-Oct-08 ............................... 5 .................................... 10 ............................ 93.94 ............... 93.75 FR17 .................................13.15 ........................1/15/2012 ............. 105.790.......... 105.885 ........... 105.838 ........................... 6.700 ..................................94.97 ........................... 26-Nov-08 ............................... 8 ...................................... 8 ............................ 94.97 .............. 94.00 FR18 .............................. 13.175 ....................... 7/15/2012 .............. 107.914..........108.056 ............ 107.985 ............................ 7.270 ................................104.90 ..............................2-Sep-08 ............................... 9 ...................................... 9 .......................... 104.90 ............. 104.90 FR19 ...............................14 1/4 .......................6/15/2013 .............. 113.529............ 113.759 .............113.644 .............................7.810 .................................115.05 ...............................1-Sep-09 .............................. 10 ................................... 20 ............................115.05 .............. 115.00 FR20 ............................14.275 ..................... 12/15/2013 ..............115.986........... 116.264 .............. 116.125 ............................7.870 .................................119.80 ................................7-Apr-10 .............................. 10 ................................... 20 ........................... 119.80 ............... 119.75 FR22 .................................... 12 ........................9/15/2011 .............103.285.......... 103.346 .............103.316 ............................6.373 ................................106.35 .............................. 19-Apr-10 ................................ 3....................................... 6 .......................... 106.35 ............. 106.00 FR23 ..................................... 11 ..................... 12/15/2012 .............105.609...........105.786 ............105.697 ............................7.653 ............................... 108.50 .............................. 19-Apr-10 ................................ 7 ..................................... 14 ...........................108.50 .............108.45 FR25 ....................................10 ...................... 10/15/2011 ..............102.319.......... 102.388 ............102.353 ...........................6.468 .................................104.10 ..............................21-Jun-10 ............................... 2 ...................................... 4 ........................... 104.10 .............104.00 FR26 ..................................... 11 ..................... 10/15/2014 .............109.895............110.229 .............110.062 ............................7.807 ................................. 93.60 ............................. 11-Mar-09 ............................... 3 ...................................... 6 ............................93.60 ............... 93.57 FR27 ...............................9 1/2 ...................... 6/15/2015 ............ 104.640........... 105.010 ........... 104.825 ............................ 8.159 ................................104.45 ...............................3-Mar-10 ............................... 4 ...................................... 9 .......................... 104.45 .............104.40 FR28 ....................................10 ....................... 7/15/2017 .............. 107.765.......... 108.265 ............ 108.015 ........................... 8.365 ................................106.25 ...............................5-Mar-10 .............................. 10 ................................... 20 .......................... 106.25 ............. 106.20 FR30 .............................10 3/4 .......................5/15/2016 ..............110.646............ 111.046 ............ 110.846 .............................8.174 .................................110.28 ................................7-Jan-10 .............................. 10 ................................... 20 ........................... 110.28 .............. 110.20 FR31 ...................................... 11 ..................... 11/15/2020 ...............113.764........... 114.264 ..............114.014 ........................... 8.827 .................................112.85 ............................... 6-Apr-10 .............................. 10 ................................... 20 ........................... 112.85 .............. 112.80 FR32 .................................... 15 ....................... 7/15/2018 ..............134.814............135.314 ............135.064 ...........................8.540 ................................ 135.25 ............................ 25-Mar-10 ............................... 5 .................................... 10 ...........................135.25 ............. 135.20 FR33 ..............................12 1/2 .......................3/15/2013 .............109.049............109.251 .............109.150 ............................. 7.714 ...................................111.78 ............................... 9-Jun-10 ............................... 9 .................................... 20 .............................. 111.78 ................ 111.75 FR34 ................................ 12.8 .......................6/15/2021 .............126.058.......... 126.558 ........... 126.308 ...........................8.864 ................................ 126.25 ............................... 8-Apr-10 ............................ 50 .................................. 100 ...........................126.25 ............. 126.00 FR35 .................................12.9 ......................6/15/2022 ...............126.172...........126.672 ............126.422 ..............................9.115 ................................. 90.50 ..............................3-Mar-09 ............................ 20 ................................... 80 ............................90.50 .............. 90.40 FR36 ...............................11 1/2 .......................9/15/2019 ..............116.305........... 116.805 .............116.555 ............................8.723 ................................103.80 ........................... 27-May-09 .............................. 10 ................................... 20 .......................... 103.80 ..............103.75 FR37..................................... 12 .....................9/15/2026 ...............117.335............ 117.835 ............. 117.585 ............................ 9.778 ................................. 114.70 .............................14-Sep-07 ...............................10...................................... 10 .............................114.70 ...............114.70 FR38 ............................... 11.60 ...................... 8/15/2018 ..............116.468........... 116.968 .............. 116.718 ...........................8.544 .................................115.00 .............................. 12-Jan-10 ............................ 20 ................................... 20 ........................... 115.00 .............. 115.00 FR39 ..............................11 3/4 ......................8/15/2023 ..............116.220............116.720 .............116.470 ............................9.476 ................................. 95.00 ..............................4-Sep-08 ............................... 2 ...................................... 4 ............................95.00 ...............94.90 FR40 ..................................... 11 .....................9/15/2025 ............. 109.576............110.076 ............109.826 ............................ 9.724 ................................103.45 ............................23-Oct-09 ............................ 20 ................................... 40 .......................... 103.45 ............. 103.40 FR42 ..............................10 1/4 ...................... 7/15/2027 .............102.053.......... 102.553 ............102.303 .............................9.961 ................................103.65 .............................. 12-Apr-10 .............................. 10 .................................... 10 .......................... 103.65 ............. 103.65 FR43 ..............................10 1/4 ...................... 7/15/2022 .............. 107.318............107.818 ............107.568 .............................9.167 ................................ 107.05 ................................7-Apr-10 ...............................15 ................................... 30 ...........................107.05 ..............107.00 FR44 ....................................10 .....................9/15/2024 .............102.638.......... 103.038 ........... 102.838 .............................9.619 ................................100.05 ...............................9-Mar-10 .............................. 15 ................................... 50 .......................... 100.05 ............... 99.75 FR45 .............................. 9 3/4 ......................5/15/2037 ...............93.272.............93.772 ............. 93.522 .......................... 10.475 ..................................97.50 .............................. 13-Apr-10 .............................. 10 ................................... 35 ...........................107.50 ............... 97.50 FR46 ...............................9 1/2 ...................... 7/15/2023 .............100.327.......... 100.827 ............100.577 ............................ 9.419 .................................82.00 .............................24-Jul-08 .............................. 10 ................................... 20 ........................... 82.00 ................81.50 FR47 ....................................10 .................... 2/15/2028 ............... 99.763.......... 100.263 .............100.013 ........................... 9.998 ................................ 103.95 ..............................21-Jun-10 ............................... 4 ...................................... 8 ...........................103.95 ..............103.92 FR48 ..................................... 9 ......................9/15/2018 ..............102.215............102.715 ........... 102.465 ...........................8.550 .................................101.00 ................................7-Apr-10 ................................ 1 ...................................... 3 ........................... 101.00 ............. 100.90 FR49 ..................................... 9 ......................9/15/2013 ............. 102.575............ 102.811 ............102.693 ............................7.834 .................................95.80 .............................18-Jun-09 .............................. 10 ................................... 20 ............................95.80 ............... 95.75 FR50 ............................. 10 1/2 ...................... 7/15/2038 ............ 100.834.......... 100.934 ...........100.884 ...........................10.401 ..................................97.05 ............................. 22-Feb-10 ............................ 50 .................................. 100 ............................ 97.05 ............... 97.00 FR51 ................................11 1/4 ...................... 5/15/2014 .............109.348.......... 109.649 ............109.499 ............................7.898 ................................. 94.50 ............................26-Feb-09 ............................... 8 .................................... 12 ............................94.50 ............... 93.70 FR52 ............................. 10 1/2 ..................... 8/15/2030 .............103.625............104.125 ............103.875 ..........................10.043 ................................102.50 .............................. 5-May-10 ...............................10..................................... 40 ..........................104.80 ............. 102.45 FR53 ...............................8 1/4 ....................... 7/15/2021 ............... 95.881.............95.981 .............. 95.931 ...........................8.854 ...........................................- ...............................................- ................................. -.........................................- ...................................... - ......................... FR54 ...............................9 1/2 ....................... 7/15/2031 .............. 94.909............95.009 ............. 94.959 ..........................10.086 ...........................................- ...............................................- ................................. -.........................................- ...................................... - ......................... FR55 .............................. 7 3/8 .......................9/15/2016 .............. 96.226............96.626 .............96.426 .............................8.179 ...........................................- ...............................................- ................................. -.........................................- ...................................... - ......................... FR56 ..............................8 3/8 ......................9/15/2026 .............. 89.499............89.599 .............89.549 ........................... 9.685 ................................106.85 ............................... 11-Oct-10 ................................ 5...................................... 10 .......................... 106.85 ..............106.75 VR17 ........................................- .......................6/25/2011 ..............100.441............ 101.184 ............ 100.813 ............................ 6.318 ................................. 99.87 .............................17-Mar-08 ..............................39......................................39 .............................99.87 ...............99.87 VR18 ........................................- .................... 10/25/2012 .............100.305.............101.145 ............ 100.725 ........................... 6.324 ................................. 99.00 ............................22-Aug-07 ..............................30..................................... 30 .............................99.00 ...............99.00 VR19 ........................................- .................... 12/25/2014 .............100.359........... 101.266 ............ 100.813 ............................ 6.318 ................................. 99.80 ............................ 14-Mar-08 ...............................91...................................... 91 .............................99.80 ...............99.80 VR20.......................................- ..................... 4/25/2015 ..............101.328........... 101.442 .............101.385 ........................... 6.283 ..................................99.33 .............................18-Feb-08 ............................ 198................................... 396 ............................. 99.33 ............... 99.27 VR21 ........................................- ..................... 11/25/2015 ............... 101.172........... 101.244 ............ 101.208 ........................... 6.294 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR22 .......................................- ......................3/25/2016 ............... 101.133............101.242 ..............101.188 ........................... 6.295 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR23 .......................................- .................... 10/25/2016 ..............101.056............101.236 ..............101.146 ........................... 6.298 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR24 .......................................- ......................2/25/2017 .............100.363.......... 100.554 ........... 100.459 ............................ 6.341 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR25 .......................................- ......................9/25/2017 ............ 100.883.......... 100.992 ............100.938 ............................. 6.311 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR26 .......................................- .......................1/25/2018 .............100.289........... 100.419 ........... 100.354 ........................... 6.347 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR27 .......................................- ...................... 7/25/2018 .............. 99.363............99.554 ............. 99.459 ...........................6.404 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR28 .......................................- ..................... 8/25/2018 .............. 99.369............99.589 ............. 99.479 ........................... 6.403 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR29 .......................................- ......................8/25/2019 ................99.331.............99.461 ............. 99.396 ...........................6.408 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR30 .......................................- .................... 12/25/2019 ................99.331.............99.461 ............. 99.396 ...........................6.408 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR31 ........................................- ..................... 7/25/2020 ...............99.875..........100.000 ............. 99.938 ............................6.374 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... - 10 65 Kupon 27/01/11 26/01/11 Mega Link Agressive Fund....................................................................................................1.217,5229........................................................1.215,7524 Mega Link Balance Fund......................................................................................................1.409,3366..........................................................1.407,3111 Mega Link Protected Fund.....................................................................................................1.382,4112........................................................1.379,1727 PT Asu ans J wa Recap a 27/0 / Jua 26/0 / Be Jua Be Relife Investlink Fixed Fund .....................................................................................1.425,2783...............1.354,0144..............1.424,0875 .............1.352,8831 Relife Primelink Balanced Fund.............................................................................1.448,8897...............1.376,4452.............1.445,2802 ..............1.373,0162 Relife Primelink Equity Fund.....................................................................................1.660,1294.................1.577,1229...............1.652,5158 ...........1.569,8900 Relife Primelink Fixed Fund ......................................................................................1.184,4287................1.125,2073.................1.184,3713 ...............1.125,1527 PT AJ Bum As h Jaya 27/0 / 26/0 / Asih Fixed Income ......................................................................................................................2.924,49.......................................................... 2.923,92 Asih Mixed Fund ............................................................................................................................3.119,06..........................................................3.096,05 Asih Equity Fund .........................................................................................................................2.760,05...........................................................2.759,90 Asih Student Fund.......................................................................................................................2.910,75...........................................................2.887,74 PT Asu ans C GNA 27/0 / 26/0 / CIGNA Money Market..................................................................................................................1.297,77............................................................1.295,73 CIGNA Fixed Income...................................................................................................................1.385,03.............................................................1.375,18 CIGNA Equity ..................................................................................................................................1.973,15............................................................1.966,31 CIGNA Structure Fund ................................................................................................................1.221,87............................................................1.221,64 PT ACE L e Assu ance 27/0 / 26/0 / ACE Rupiah Equity Fund......................................................................................................2.071,0382...................................................2.006,4688 ACE Rupiah Managed Fund .................................................................................................1.655,9328........................................................1.654,0151 ACE Rupiah Stable Fund.........................................................................................................1.169,9201......................................................1.164,8806 Gene a ndones a 27/0 / 26/0 / Generali Equity ..............................................................................................................................1.231,32............................................................1.227,27 Generali Fixed Income...............................................................................................................1.006,52............................................................1.001,39 Generali Money Market..............................................................................................................1.028,56............................................................1.028,51 Generali Equity I...........................................................................................................................1.070,99.............................................................1.067,74 Generali Fixed Income I ...............................................................................................................963,24.............................................................958,03 Generali Money Market I ............................................................................................................1.019,07............................................................1.019,03 Generali Equity II............................................................................................................................959,26.............................................................956,03 Generali Fixed Income II ..............................................................................................................932,34..............................................................928,33 Generali Money Market II ...........................................................................................................1.001,27............................................................1.001,26 C MB Sun L e 27/0 / 26/0 / CSL Link Ekuitas ............................................................................................................................1.130,76.............................................................1.128,27 CSL Link Berimbang...................................................................................................................1.076,43.............................................................1.075,21 CSL Link Pasar Uang...................................................................................................................1.031,04...........................................................1.030,93 CSL Link Ekuitas Syariah ..............................................................................................................1.111,57...............................................................1.111,38 f8 Yen(100)/Rp 14.359,55 12.319,39 111,26 4,42 10.958,99 26/ 1 14.454,33 27/ 1 28/ 1 31/ 1 25/ 1 26/ 1 28/ 1 31/ 1 61,76 Alih lindung kakao laku keras NEW YORK: Alih lindung menjadi paling bullish di kontrak kakao pada sepanjang 6 bulan terakhir yang dipicu oleh ancaman menyusutnya pasokan menyusul krisis politik di Pantai Gading, produsen kakao terbesar dunia. 26/ 1 1.161,03 27/ 1 28/ 1 31/ 1 25/ 1 Kakao naik 17% sejak 28 November 2010 setelah pemilu yang ricuh memecah belah Pantai Gading dengan dua calon presiden. Alassane Quattara, sang pemenang pemilihan umum presiden memerintahkan penghentian ekspor kakao untuk memotong aliran dana bagi Laurent Gbagbo, presiden yang menolak lengser. Larangan ekspor itu berpotensi menggerek harga sampai US$3.720 per metrik ton. Angka itu akan menjadi yang tertinggi sejak Januari 1979. Kontrak kakao untuk pengiriman Maret melemah US$81 (2,4%) menjadi US$3.277 per metrik ton pada 28 Januari 2011 di ICE Futures U.S. di New York. 3.285 (US$ per ton) 3200 3000 26/ 1 22,30 Olein BBJ (Rp/kg) 28/ 1 31/ 1 25/ 1 26/ 1 10.070,00 75,00 1.332,30 27/ 1 WTI NYMEX (US$ per bl) KLCE (RM per ton) 3.840,00 2,27 3,70 3.777,00 27/ 1 28/ 1 31/ 1 25/ 1 100,00 86,19 26/ 1 27/ 1 28/ 1 31/ 1 25/ 1 10.185,00 26/ 1 27/ 1 28/ 1 31/ 1 25/ 1 26/ 1 27/ 1 28/ 1 31/ 1 Krisis Mesir pengaruhi harga emas Impor China melonjak hampir 5 kali lipat BISNIS INDONESIA Alih lindung dan manajer uang hampir melipatgandakan posisi net-long atau mempertaruhkan peningkatan harga menjadi 15.366 kontrak opsi kontrak ini merupakan tertinggi sejak awal Agustus 2010. Pergerakan harga kakao 25/ 1 CPO CBT Gold (US$/troy ounce) 1.162,10 12.339,79 27/ 1 Emas HK$/Rp Euro/Rp Pound/Rp 11.035,78 25/ 1 Komoditas Selasa, 1 Februari 2011 JAKARTA: Harga emas diperkirakan masih bisa bergerak naik namun tidak terlalu besar karena harga saat ini sudah berada di level tinggi. Leo Hadi Loe, Ketua Asosiasi Produsen Perhiasan Indonesia (APPI) mengemukakan beberapa waktu terakhir ini harga emas bergerak di kisaran US$1.330 – US$1.340 per ounce. Pada akhir 2010, harga komoditas tersebut sempat menembus level harga US$1.400 per ounce. “Level harga itu cukup membuat investor was-was karena rIsiko yang cukup besar,” ujarnya kepada Bisnis, kemarin. Menurut dia, tidak mudah mendorong lonjakan kenaikan harga emas dengan level sekarang ini. “Prinsipnya peluang untuk naik masih terbuka meski tidak terlalu besar,” tuturnya. Ketegangan yang terjadi di Mesir menimbulkan kekhawatiran kerusuhan serupa dapat menyebar ke negara lain di Timur Tengah sehingga mendorong permintaan jenis investasi yang aman (investment haven), salah satunya emas. Leo menegaskan gejolak politik di suatu negara dapat memengaruhi pergerakan harga emas. Sehingga ketegangan politik yang saat ini melanda Mesir berpotensi mendorong kenaikan permintaan dan akhirnya harga emas akan naik. Namun, dia belum melihat indikasi gejolak politik di Mesir itu akan mendongkrak emas ke level harga US$1.400 seperti terjadi Pergerakan Perg Pe rger erak akan an harga har h arga ga emas ema e mas s (US$/troy (US$ (U S$//tr troy oy o oun ounce) unce ce)) 1400 1.425 3/1/11 11300 1.329 1.188 2/8/19 1200 13 Ags 15 Sep 15 Okt 15 Nov 15 Des 14 31 Jan Jan Sumber: Bloomberg BISNIS/T. PURNAMA pada Desember 2010. “Dampak gejolak itu bersifat sementara. Kecil sekali kemungkinannya akan mendorong harga ke level US$1.400 per ounce,” kuncinya. Di China, penasihat bank sentral China Xia Bin menilai kebijakan meningkatkan cadangan emas pada saat yang tepat, sudah sejalan dengan strategi internasionalisasi yuan. “Departemen terkait harus menggunakan strategi buy in the dip atau membeli saat terjadi koreksi signifikan dalam periode yang cukup lama,” ujarnya sebagaimana dikutip Bloomberg, kemarin. Harga bullion (emas batangan) melambung sebesar 30% pada 2010, seiring pelemahan dolar AS dan aksi investor mencari jenis investasi menguntungkan di tengah pelemahan mata uang. China mengizinkan lebih banyak penggunaan mata uang reminbi untuk transaksi antarnegara guna mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS. Asosiasi Emas China (The China Gold Association) memperkirakan total konsumsi emas di negara itu dapat tumbuh sebesar 15% pada paruh pertama tahun 2011. Kenaikan itu didorong oleh pertumbuhan permintaan alternatif investasi dan sarana lindung nilai terhadap inflasi. Chairman Bursa Emas Shanghai (The Shanghai Gold Exchange) Shen Xiangrong mengemukakan impor emas oleh China melonjak hampir 5 kali lipat dalam 10 bulan pertama tahun lalu dibandingkan dengan total 2009. (02) (redaksi@ bisnis.co.id) 2800 ‘Manfaatkan kenaikan harga komoditas dengan bijak’ 2600 13 Ags 15 Sep 15 Okt 15 Nov 15 Des Sumber: Bloomberg 14 31 Jan Jan BISNIS INDONESIA BISNIS/T05/YUS/T. PURNAMA Harga karet menguat TOKYO: Harga karet menguat di tengah ketatnya pasokan karet alam dan ketidakstabilan politik di sejumlah negara Timur Tengah. Harga karet di Tokyo telah naik 14% bulan ini, menguat untuk 7 bulan. Pasokan dari Thailand – eksportir terbesar dunia – menyusut karena curah hujan yang deras. Sementara peningkatan penjualan mobil China dan India telah mengangkat proyeksi permintaan. Permintaan karet diprediksi akan naik 4,6% tahun ini. Pada 2011 konsumsi karet di China diperkirakan naik 3,6 juta ton. Demikian juga India diramalkan bertambah 5,2% menjadi 991.000 ton . Survei 10 gudang di Shanghai, Shandong, Yunnan, Hainan dan Tianjin menunjukkan stok karet China anjlok untuk minggu ketiga, terkikis 6.985 ton menjadi 58.547 ton. Pergerakan harga harg ha rga a ar aret et 500 540 5 (US$ per ton) 400 300 13 Ags 15 Sep 15 Okt 15 Nov 15 Des Sumber: Bloomberg 14 31 Jan Jan BISNIS/T05/YUS/T. PURNAMA JAKARTA: Sejumlah komoditas strategis mengalami lonjakan harga di pasar dunia. Situasi ini diperkirakan terus berlangsung sepanjang tahun ini. Sejauh mana dampaknya bagi perekonomian nasional, Bisnis mewawancarai Ekonom LIPI Latief Adam, berikut petikan wawancaranya: Apa saja keuntungan yang diperoleh Indonesia dari situasi tersebut? Kita menyaksikan sejumlah komoditas dunia mengalami tren kenaikan harga meskipun ada beberapa yang stagnan dan terkoreksi pada awal tahun. Dengan gejolak harga komoditas itu, Indonesia mendapatkan keuntungan dari sektor pertambangan dan perkebunan. Kondisi sebaliknya terjadi di sektor pangan. Menurut Anda, sejauh mana respons pemerintah menyikapinya? Selama ini saya melihat kebijakan pemerintah cenderung general, tidak membedakan saat harga pasar karakteristik internasional masing-masing tinggi, sering komoditas. Di kali kita justru sektor pangan ada kekurangan beberapa komoditas stok karena yang sebenarnya produksi tidak bisa dikembangkan, dapat memenuhi ada juga yang konsumsi. tidak memiliki Sepanjang dekade potensi. Sayangnya terakhir, rata-rata pemerintah pertumbuhan cenderung produksi jagung menggeneralisasi. sekitar 6%-7% per Jika pemerintah tahun, sementara berkomitmen pertumbuhan tinggi, sebetulnya konsumsi di atas ada beberapa Latief Adam 8%. komoditas yang potensial dikembangkan. Bagaimana dengan Contohnya kedelai, yang terjadi kebijakan pangan nasional? selama ini selalu bermasalah Terus terang, kebijakan karena insentif harga tidak pemerintah sering kali kelewat terlalu menguntungkan. dinamis dan mengedepankan Berdasarkan hitungan kami, rekayasa fiskal sebagai instrumen rata-rata keuntungan petani utama. Itu terlihat saat hargakedelai adalah Rp730.000 per harga pangan dunia naik, hektar untuk sekali panen. pemerintah justru memainkan Harga yang kurang baik itu bea masuk untuk komoditasmenyebabkan petani kurang komoditas yang diimpor dalam bergairah untuk meningkatkan jumlah tinggi. produksinya. Akibatnya, secara Demikian juga untuk bertahap produksi terus turun komoditas ekspor, pemerintah dari sekitar 1,3 juta ton pada juga memainkan rekayasa fiskal awal 2000 menjadi tinggal sekitar seperti bea keluar untuk minyak 700.000-an ton pada 2008. sawit mentah (crude palm oil/ Contoh lainnya, jagung. Pada CPO) dan kakao. Bukankah instrumen fiskal itu untuk menambah pemasukan bagi negara? Menurut saya kebijakan seperti itu tidak menyentuh akar permasalahan. Terlihat sekali pemerintah tidak memiliki perencanaan jelas menyangkut upaya peningkatan produksi komoditas pangan. Sebaliknya pengenaan bea keluar untuk ekspor justru merugikan banyak pihak. Produsen dan petani tidak bisa memanfaatkan secara maksimal momentum kenaikan harga komoditas dengan bea keluar progresif tersebut. Misalnya pada CPO dan batu bara, jika harga terus naik, bea keluar juga ikut naik. Eksportir CPO maupun batu bara, tentu ingin mendapatkan margin maksimal. Sehingga untuk mencapai hal itu, kenaikan bea keluar ditransfer ke petani dan pembeli. Ada indikasi proporsi terbesar justru ditransfer ke petani, sehingga kenaikan harga internasional bukannya dinikmati oleh petani. Ironis memang, semakin progresif bea keluar, semakin banyak pengenaan ke petani, bukan ke eksportirnya. Ini yang perlu dibenahi pemerintah. Apa langkah konkret yang harus dilakukan pemerintah? Untuk komoditas strategis seperti jagung, CPO, batu bara dan lainnya, pemerintah perlu memberlakukan domestic market obligation (DMO) atau prioritas pemenuhan kebutuhan dalam negeri Biarkan saja ekspor dilakukan. Pemerintah tidak perlu memberlakukan instrumen bea keluar. Namun yang terpenting adalah memberi jaminan bagi industri hilir di dalam negeri untuk mendapatkan pasokan komoditas strategis tersebut. Ambil contoh CPO, kebutuhan industri hilir CPO di dalam negeri sekitar 20% dari total produksi CPO. Jumlah tersebut tidak terlalu memberatkan. Sisa produksi 80% dapat dijual ke pasar dunia. Dengan begitu, kita juga sekaligus dapat memanfaatkan momentum kenaikan harga komoditas dengan tanpa mengorbankan satu pihak. Jadi hendaknya kita dapat memanfaatkan momentum bagus ini dengan maksimal secara bijak. Pewawancara: ANGGI OKTARINDA Kontributor KOMODITAS KUALA LUMPUR NEW YORK HARGA EMAS & PERAK LONDON TOKYO Harga crude palm oil (CPO) di Kuala Lumpur Commodity Exchange (KLCE) pada penutupan 31 Januari 2011 (beli/jual): Harga berbagai komoditas energi pada penutupan 28 Januari 2011 di New York Mercantile Exchange (NYMEX) dan New York Board of Trade (NYBOT), sebagai berikut: Harga jual logam mulia di Jakarta, belum termasuk PPN 10% dan ongkos pembuatan: Harga berbagai komoditas logam pada penutupan 28 Januari 2011 di London Metal Exchange (LME), sebagai berikut: Harga beberapa komoditas di bursa berjangka Tokyo pada penutupan 31 Januari 2011 sebagai berikut: Bln Ttp Prb Ttg Trd Vol. Pntp Sbl CPO (RM/ton): Ttp Prb (%) Ttg Trd Vol. Pntp Sbl Crude Oil (US$/barel): Feb11 ...................3.840,00........... +75,00........... 3.845,00 ..........3.799,00.............897 .......3.765,00 Mar11 ..................3.832,00.......... +89,00........... 3.838,00 .......... 3.775,00...........1.963 .......3.743,00 Apr11 ..................3.809,00 .........+109,00........... 3.809,00 ..........3.730,00..........9.227 ...... 3.700,00 Mei11....................3.760,00 .........+109,00............ 3.760,00 .........3.685,00......... 2.572 .......3.651,00 Jun11 ....................3.715,00.......... +113,00............. 3.715,00 .........3.648,00...........2.313 ......3.602,00 SINGAPURA Prb Ttg Heating Oil Futr (US$/galon): Natural Gas Futr (US$/MMBtu): Harga karet di Singapore Commodity Exchange (Sicom) pada penutupan 31 Januari 2011 sebagai berikut: Ttp Mar’11 ................89,34 .............+3,70 ........... 89,73 ..............85,11 ....... 553.314 ............ 85,64 Apr’11 .................91,68 .............+3,39 ............91,97 ............87,96 ....... 273.740 ............ 88,29 Mei’11 ................ 93,43 ............ +2,98 ...........93,69 ........... 90,33 ....... 163.046 .............90,45 Jun’11 ................94,64 .............+2,73 ............94,91 ............ 91,90 .........147.414 ...............91,91 Feb’11...............269,02 .............+3,56 ..........270,31 ........ 264,40 .......... 13.975 .......... 265,46 Mar’11 ..............269,42 ..............+3,91 ..........270,71 .........264,25 .........59.385 ............265,51 Apr’11 ...............268,71 ............. +4,10 .........269,77 .........263,42 .........24.822 ........... 264,61 Mei’11 ............. 268,42 ............ +4,37 ........ 269,33 ........... 263,11 ........... 14.165 .......... 264,05 Sumber: Bloomberg Bln Bln Trd Vol. Pntp Sbl Mar’11 ................ 4.323 ......... +0,004 .......... 4.369 ........... 4.252 ...........85.211 ..............4.319 Apr’11 ................4.340 ......... +0,004 .......... 4.380 ............4.274 ............ 26.111 .............4.336 Mei’11 ................4.384 .............. unch ........... 4.421 ............ 4.321 ..........13.495 ............ 4.384 Jun’11 ................4.425 ...........-0,003 ........... 4.461 ........... 4.366 ...........6.284 .............4.428 Feb11 ......................... 576,00 ................+6,00 ............576,00 .............571,00 ................10 ..........570,00 Mar11 ......................... 571,20 ..................+1,20 ............. 571,90 .............571,20 ................10 ..........570,00 Apr11 ......................... 571,20 ..................+1,20 .............572,70 .............571,20 ................12 ..........570,00 Mei11.........................572,00 ................+2,00 ............ 573,90 ............572,00 .................4 ..........570,00 TSR20 (US$cent/kg): Feb11 .........................540,00 .................-5,00 ............547,00 ...........540,00 .............. 82 ......... 545,00 Mar11 ........................542,00 ................. -3,00 ........... 546,50 ...........540,00 .............. 34 ......... 545,00 Apr11 .........................541,00 ................. -3,00 ........... 546,00 ............539,00 ................13 .........544,00 Mei11.........................540,00 ................. -3,00 ........... 545,50 ...........540,00 ..............40 ......... 543,00 Sumber: Bloomberg Ttp Harga lada di pasar Asia pada 28 Januari 2011 sebagai berikut: Prb Ttg Prb Ttg Trd Vol. Pntp Sbl Trd Vol. Pntp Sbl Spot ............. 22.186,65 ...........+126,65......22.186,65..........22.071,40......................-.......22.060,00 Feb’11 ...........22.620,00 ..........+307,00.....22.740,00......... 22.227,00............5.320.........22.313,00 Mar’11 ..........23.006,00 ...........+314,00......23.100,00........ 22.606,00................977....... 22.692,00 Apr’11 .......... 23.355,00 ......... +283,00.... 23.445,00.........22.956,00.................. 97........23.072,00 Sumber: Bloomberg Jagung (US$c/bushel): Mar’11 ..................644,00 ..............-6,75 .............657,75 .............642,50 .............130.995 ........650,75 Mei’11...................654,50 .............-6,50 ........... 668,00 ..............653,00 ..............34.870 .........661,00 Jul’11.....................659,75 .............-6,25 ............ 673,25 .............658,00 ..............30.600 ....... 666,00 Sep’11 ......................611,75 .............-6,00 ............625,00 ...............610,50 .................. 3.156 .......... 617,75 Kedelai (US$c/bushel): Mar’11 ................1.398,00 .............. -1,50 ..........1.423,25 ...........1.392,50 ..............126.733 ..... 1.399,50 Mei’11................ 1.408,25 ...............-1,75 ......... 1.433,50 ...........1.403,00 ............... 51.206 ...... 1.410,00 Jul’11...................1.413,50 ............. -2,25 ..........1.437,50 ...........1.409,50 ..............34.469 .......1.415,75 Ags’11 ................1.386,50 ..............-4,75 ............1.411,25 ............1.383,75 .................2.564 .......1.391,25 Bungkil Kedelai (US$/ton): Mar’11 ................... 377,00 .............-0,40 ........... 384,40 ...............374,70 ................29.871 .........377,40 Mei’11....................379,50 .............-0,20 ........... 386,50 ...............377,00 .................6.355 .........379,70 Jul’11....................380,00 ...............-0,10 ........... 386,80 .............. 377,40 .................8.053 .........380,10 Ags’11 ....................371,00 .............-0,50 .............377,50 .............368,00 ....................1.261 .........371,50 Sumber: Bloomberg Bulan Harga Penyelesaian OLE ............................FEB 11 .....................10070 OLE ..........................MAR 11 .....................10055 OLE ...........................APR 11 ......................9995 OLE10 ........................FEB 11 .....................10070 OLE10 ......................MAR 11 .....................10055 OLE10 .......................APR 11 ......................9995 KIE .........................................- ......................9048 GOL ............................FEB 11 .................390250 Bulan Volume HKJ50 ......................FEB 11 ....................... 1202 HKJ5U ......................FEB 11 ..........................130 KRJ35 .....................MAR 11 ....................... 1866 KRJ5U ....................MAR 11 ............................72 HKK50 .................................- .......................3263 HKK5U .................................- .........................758 Transaksi PALN Bulan Volume TSBJFX .................... DEC 11 ................................PALN= Penyaluran Amanat Luar Negeri SPA= Sistem Perdagangan Alternatif Sumber: BBJ Gandum (US$c/bushel): Mar’11 ...................825,75 ...........-20,50 ............ 849,75 ............. 824,00 ...............56.728 ....... 846,25 Mei’11...................855,50 ............-19,50 ............878,25 .............854,50 ................17.584 ........875,00 Jul’11..................... 874,75 .............-19,75 ............897,50 ...............873,75 .................8.892 ....... 894,50 Sep’11 ...................893,75 ............-18,50 .............915,50 ..............893,25 ..................1.228 .........912,25 Kontrak Berjangka Harian di BBJ Produk Lada (Rupee India/Kuintal): Transaksi futures berbagai komoditas kelompok soft commodity pada penutupan 28 Januari 2011 di Chicago Board of Trade (CBoT) sebagai berikut: Informasi Perdagangan Bursa Berjangka Jakarta, pada 31 Januari 2011 Produk ASIA Ttp BBJ Transaksi OTC Melalui SPA Sumber: Bloomberg Bln CHICAGO Bln Feb’11............ 1.340,70 ..........+22,30 ..... 1.346,60 ....... 1.307,70 ......... 68.812 .........1.318,40 Mar’11 ............. 1.341,10 ..........+22,00 ....... 1.347,10 ......1.308,80 ............ 2.419 .......... 1.319,10 Apr’11 .............1.341,70 ........... +21,90 ..... 1.348,00 ........1.309,10 ...... 230.690 .........1.319,80 Jun’11 ...........1.343,30 ........... +21,90 ......1.349,00 ........1.310,90 ............7.690 .........1.321,40 LONDON ICDX Harga berbagai komoditas kelompok soft commodity dan energi pertambangan pada penutupan 28 Januari 2011 di London International Financial Futures Exchange (LIFFE) dan International Petroleum Exchange (IPE) sebagai berikut: Harga beberapa komoditas di ICDX pada penutupan 31 Januari 2011. Bln Ttp Prb Ttg Trd Vol Pntp Sbl Kakao (Pound/ton): Mar’11 ........................2.164 ............. -36,00............. 2.210 ............... 2.156 ..............5.476...............2.200 Mei’11.........................2.143 .............. -37,00..............2.185 ............... 2.136 ..............6.070.................2.180 Jul’11..........................2.133 .............. -37,00.............. 2.176 ................2.126 ...............1.690.................2.170 Sep’11 ........................2.122 ............. -38,00..............2.157 .................2.115 .................855.................2.160 Gula Putih (US$/ton): Mar’11 .................... 814,40 ................-10,10..........827,40 ...........808,30 ..............2.729.............824,50 Mei’11.....................792,40 ................. -6,10.........800,00 ........... 786,20 ...............1.454.............798,50 Ags’11 ....................745,60 ................-2,30..........750,00 ........... 736,30 ..................276..............747,90 Okt’11.....................687,50 ................. -1,20......... 690,50 ............ 679,70 ....................93.............688,70 Sumber: Bloomberg Bulan Bln Ttp Bln Prb Ttp Prb (%) Ttg Trd Vol Pntp Sbl Karet (yen/kg) : Tembaga (US$/metric ton): Sumber: Antam Komoditas Gold 100 oz Futr (US$/Troy oz): RSS3 (US$cent/kg): PT Aneka Tambang Emas Murni (31 Jan.) ...... Rp400.000/gram Perak Murni (31 Jan.) ........Rp8.330.000/kg Feb11 ...................478,70 ..............-,60 ............ 483,30 .............478,70.................. 43 .............. 479,30 Mar11 ..................477,20 ............-3,30 ............485,50 ............476,60.................156 ..............480,50 Apr11..................475,00 ...........-2,50 ............483,00 ............474,80................243 ...............477,50 Feb’11 .............................. 9.548,50 .......................+93,00 Mar’11 ..............................9.540,50 ........................+91,00 Apr’11 ..............................9.533,50 .......................+90,50 Mei’11................................9.527,50 .......................+89,00 Jun’11 ..............................9.520,50 ...................... +88,00 Jul’11.................................9.514,50 ...................... +88,00 Emas (yen/kg): Feb11 ......................3.531 ................+31 ................3.569 ...............3.490.................. 45 .................3.500 Apr11......................3.531 ...............+41 ................3.559 ...............3.475................896 .................3.490 Jun11 ....................3.529 .............. +33 .................3.561 ...............3.478................922 .................3.496 Alumunium (US$/metric ton): Feb’11 ..............................2.466,00 .......................+52,00 Mar’11 ..............................2.463,50 ....................... +47,00 Apr’11 ..............................2.470,50 .......................+45,00 Mei’11...............................2.476,50 .......................+44,50 Jun’11 .............................2.480,00 .......................+42,00 Jul’11................................2.487,25 .......................+42,00 Sumber: Bloomberg Bln Ttp Prb Mar’11 .............................2.346,50 ........................+93,75 Apr’11 ................................2.351,75 ........................+93,75 Mei’11...............................2.356,50 .......................+93,50 Jun’11 ..............................2.360,50 .......................+94,50 Jul’11............................... 2.364,50 .......................+95,50 Alumunium Alloy (US$/metric ton): Feb’11 ...............................2.304,25 .......................+40,25 Mar’11 ..............................2.292,25 .......................+40,25 Apr’11 ...............................2.281,25 .......................+40,25 Mei’11...............................2.272,00 .......................+46,00 Jun’11 ..............................2.264,00 .......................+53,00 Jul’11................................2.256,00 .......................+60,00 Seng (US$/metric ton): Ttp Prb Timah Hitam (US$/metric ton): Feb’11 ..............................2.446,50 .........................+17,50 Mar’11 .............................2.444,50 ........................+16,00 Apr’11 ..............................2.439,50 .........................+17,50 Timah (US$/metric ton): Nikel (US$/metric ton): Feb’11 ............................26.600,00 ......................+125,00 Mar’11 ............................26.614,00 ......................+125,00 Apr’11 ............................26.618,00 ......................+125,00 Mei’11............................26.622,00 ......................+126,00 Jun’11 ...........................26.602,00 ......................+127,00 Feb’11 ................................2.341,50 .......................+94,00 Bln Feb’11 ............................29.695,00 ....................+540,00 Mar’11 ...........................29.685,00 ....................+545,00 Apr’11 ...........................29.665,00 ....................+550,00 Sumber: Bloomberg TENDER CPO • Astra Agro Lestari 31 Januari 2011 Penjual Lokasi pabrik Kualitas barang Volume (ton) Nama barang Pembeli Harga Lokasi penyerahan Tanggal penyerahan Paket Medan Belawan.................Medan .................................FFA Max 5% ........1.000................ CPO .................. PPI ..................9.410,00..................FOB Belawan..................................10 Feb 2011 Paket Jambi SAL-Paket-1 ..........Bungo Tebo/Bangko .......FFA Max 5% ........1.000................ CPO .................. WIM ...............9.250,00..................Franco Tangki Timbun.................10 Feb 2011 Pembeli Teluk Bayur SAL-Paket-2 .........Bungo Tebo/Bangko .......FFA Max 5% ........1.000................ CPO .................. WIM ...............9.250,00..................Franco Tangki Timbun................. 12 Feb 2011 Pembeli Teluk Bayur Paket Timur Tg. Bakau ..............Mamuju ...............................FFA Max 5% ........2.000 .............. CPO .................. WNI..................9.175,00..................FOB Tg. Bakau ...............................17 Feb. 2011 Pntp Vol. CPO - CPOTR (Rp/Kg) : Febuary, 2011..........................11,405 ...................0 Maret, 2011..............................11,305 .................25 April, 2011................................. 11,100 .............1,613 Mei, 2011 ..................................11,055 ..............624 Juni, 2011.................................11,055 ...................0 Emas - GOLDGR (Rp/gr) : January, 2011 ................... 398,800 ...................0 Febuary, 2011...................... 399,100 ...................2 Maret, 2011.........................395,600 ..................10 April, 2011............................394,100 ...................5 Mei, 2011 .............................393,900 ...................0 Sumber: ICDX Keterangan: *Harga tidak termasuk PPn 10% Grand Total CPO ....................................................................................5.000 • KPB Nusantara 31 Januari 2011 Produsen Volume (ton) Mutu Penyerahan Pembeli Harga (Rp/kg) PTPN III ........................1.000.......................... Max 5%........................Franco PT SAN Blwn...........................PPI................................ 9.365,00 PTPN IV .........................500.......................... Max 5%........................Franco PT SAN Blwn...........................MM................................ 9.365,00 PTPN IV .........................500.......................... Max 5%........................Fr PP Sktr Mdn /Blwn/KT .................MM................................ 9.365,00 PTPN IV .........................500.......................... Max 5%........................Fr PP Sosa/Dumai ...............................IBP................................ 9.365,00 PTPN V....................... 4.000.......................... Max 5%........................Franco PT SAN Dumai........................PII ................................. 9.365,00 PTPN XIII ................... 2.000.......................... Max 5%........................Fob Tyn/Pgn/Prb (Kalbar).................RII ...................................9.125,00 PTPN XIII ................... 2.000.......................... Max 5%........................Fob ITT T Merah (Kaltim) ..................RII .................................9.055,00 ENERGI i2 Penggunaan Vi-gas butuh koordinasi instansi SURABAYA: Pemerintah harus memperbaiki koordinasi antarlembaga untuk mempercepat konversi penggunaan bahan bakar kendaraan dari minyak ke nonminyak, seperti liquid gas for vechicles atau Vi-gas. Anggota Dewan Energi Nasional Bidang Lingkungan Mukhtasor mengatakan koordinasi buruk antar lembaga pemerintah yang terlibat dalam program konversi BBM ke Vi-gas berpotensi menghambat strategi jangka pendek untuk mengurangi dominasi minyak dalam memasok kebutuhan energi nasional. “Kkoordinasi antara kementerian perhubungan dan ESDM serta pemerintah daerah terkait tidak terlaksana maksimal sehingga pelaksanaan program itu [konversi] jadi tersendat hingga sekarang,” kata dia kepada Bisnis kemarin. Menurut dia, percepatan proses konversi dari BBM ke Vi-gas sebaiknya dilakukan pada tahun ini sehingga dalam waktu dekat penggunaannya bisa meluas. Data seputar Vi-gas Harga Vi-gas Kebutuhan converter kit SPBU penyedia Vi-gas Sumber: Kementerian ESDM Rp3.600 per liter setara premium Rp10 juta/unit 19 unit (Jabodetabek) BISNIS/K29/HUSIN PARAPAT EKSPLORASI Banyak minyak di Panimbang PANDEGLANG: Lundin Petroleum, investor pertambangan asal Swiss, menemukan kandungan minyak bumi di Teluk Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, “Hasil penelitian perusahaan itu memang menemukan adanya kandungan minyak bumi di Teluk Panimbang,” kata Sekretaris Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Pandeglang, Dani Ramdhani, di Pandeglang, kemarin. Lundin melakukan eksplorasi kandungan minyak di Pandeglang, sejak 5 bulan terakhir ini. Areal Teluk Panimbang meliputi Kecamatan Panimbang, Patia, Sobang, dan Sukaresmi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Dia menjelaskan Lundin melakukan penelitian kandungan minyak bumi pada areal cekungan belakang di dalam perut bumi Pandeglang. Penelitian yang dilakukan, baru pada tahap dua dimensi atau awal sehingga temuan kandungannya pun masih bersifat indikasi. “Nanti mereka akan melakukan penelitian tiga dimensi untuk mengetahui potensi riil.” Mengenai indikasi jumlah potensi, menurut dia, belum bisa diprediksikan, tetapi jika melihat sikap optimistis dari pihak perusahaan, jumlah itu diperkirakan cukup besar. “Berdasarkan pengalaman, investor baru merasa optimistis untuk melakukan penambangan jika kandungan tersedia cukup untuk kegiatan penambangan 50 tahun, artinya cukup besar,” ujarnya. Di Provinsi Banten ada tiga blok lokasi yang diidentifikasi memiliki kandungan minyak bumi yakni Blok Ujung Kulon, Blok Rangkas, dan Blok Banten Utara. (ANTARA) 3 Proyek pabrik pupuk dipastikan dapat jatah gas Industri disarankan bangun FSRU OLEH NURBAITI Bisnis Indonesia JAKARTA: Pemerintah mengalokasikan pasokan gas bumi untuk memenuhi kebutuhan bahan baku tiga proyek pabrik pupuk yang akan dibangun di wilayah Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Papua, dalam waktu dekat ini. bangunan Nasional Tahun 2010 dan juga dalam rangka memprioritaskan gas untuk industri pupuk. Terkait dengan alokasi gas untuk ketiga pabrik pupuk itu, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo enggan memberikan keterangan apa pun. Di sisi lain, dia mempersilakan bila ada industri yang berkeinginan untuk membangun unit penampungan regasifikasi terapung (floating storage regasification unit/FSRU), sebagai upaya pemenuhan kebutuhan gas dalam negeri. Terminal penerima Ketiga pabrik pupuk yang mendapatMenurut dia, dengan adanya infrakan alokasi gas tersebut, yakni Pupuk struktur LNG receiving terminal tersebut, Kalimantan Timur Unit 5 (PKT-5) di pasokan gas dalam negeri yang sebelumKalimantan Timur, satu pabrik di nya hanya dilakukan dengan mengguDonggi-Senoro, Sulawesi Tengah, dan nakan jaringan pipa gas bumi dapat pabrik pupuk di Tangguh, Papua. dilakukan dalam bentuk pengiriman gas Pasokan gas untuk ketiga pabrik alam cair (LNG) ke tempat yang jauh pupuk itu tertuang dalam Keputusan dari sumber gas. Menteri ESDM No 3288K/15/MEM/2010 “Boleh. Siapa saja terbuka kalau tentang Alokasi Gas Bumi. Proyek pupuk memang mau [membangun FSRU], tetatersebut meliputi pi harus minta pabrik pupuk Kaizin dulu,” kata limantan Timur Unit dia. 5, pabrik pupuk di Pasalnya, jelas 4.342,71 4.366 4.311,58 Donggi-Senoro, dan dia, dalam izin satu pabrik pupuk di pembangunan Tangguh. Aturan ini FSRU tersebut ha3.322 ditandatangani oleh rus disebutkan Menteri ESDM Darsumber gasnya Realisasi & rencana win Zahedy Saleh dari mana, serta pasokan gas pada 31 Desember siapa konsumen 2010. yang akan men2010-2011 Berdasarkan Kepdapatkan pasokan (juta BTUD) men tersebut, pasoktersebut. “Pada 2010 2011 an gas untuk PKT-5 prinsipnya, boleh berasal dari dua saja, tetapi banyak wilayah kerja yang persyaratan yang Domestik Ekspor berada di Kalimantan harus dipenuhi, BUTD: British thermal Timur yakni Ma- Ket: termasuk komuniunit per day BISNIS/HUSIN PARAPAT kasi dengan linghakam dan Sebuku Sumber: BP Migas terhitung mulai 1 kungan [KemenJanuari 2012 sampai 31 Desember 2021. terian Lingkungan Hidup],” ujar Evita. Sementara itu, alokasi gas pabrik Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh pupuk di Donggi-Senoro berasal sebelulmnya mengatakan pemerintah dari Lapangan Donggi Senoro di Sula- terus berupaya meningkatkan alokasi wesi Tengah dan pabrik pupuk di Tang- pasokan gas di dalam negeri menjadi guh dari Lapangan Tangguh di Papua. 57% dari total produksi nasional tahun Dalam Kepmen itu dijelaskan penye- ini, terutama untuk memenuhi kebudiaan gas bumi untuk industri pupuk itu tuhan pembangkit listrik dan pabrik dalam rangka menjamin ketersediaan pupuk. pupuk sebagai bagian implementasi “Makin banyak gas yang diproduksi kebijakan ketahanan pangan nasional, itu, akan kita dedikasikan, khususnya dengan tetap memperhatikan keekono- buat kebutuhan listrik PT PLN [Persero] mian investasi pengembangan gas bumi. dan pupuk. Sementara itu, terkait dengan harga Tahun ini 57%-nya [dari total produkgas bumi untuk ketiga pabrik pupuk itu si] buat domestik. Tahun lalu 50%,” akan ditetapkan oleh Menteri ESDM katanya beberapa waktu lalu. dengan mempertimbangkan keekonoBerdasarkan data BP Migas, produksi mian pengembangan lapangan dan prak- gas nasional per 18 Desember 2010 mentek kelaziman bisnis. capai 8,88 juta standar kaki kubik per Kepmen itu merupakan kelanjutan hari (MMscfd), naik dibandingkan Instruksi Presiden Nomor 1/2010 tentang dengan pencapaian 2009 sebesar 7,96 Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pem- MMscfd. (ibeth.nurbaiti@bisnis.co.id) KRISIS ENERGI: Tiga pekerja menggunakan sepeda sebagai alat transportasi di Refinery Unit (RU) V Pertamina, Balikpapan, Kalimantan Timur, belum lama ini. Asosiasi Perusahaan Migas Nasional mengkhawatirkan krisis energi dunia yang akan berimbas ke Indonesia. BISNIS/ANDRY T. KURNIADY BP Migas diminta kerja keras penuhi target lifting OLEH SITI MUNAWAROH, DADAN MUHANDA & ISMAIL FAHMI Bisnis Indonesia JAKARTA: Pemerintah meminta Badan Pengatur Kegiatan Hulu Minyak dan Gas bekerja keras untuk memenuhi target lifting minyak pada tahun ini sebesar 970.000 barel per hari. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan perlunya kerja keras untuk meningkatkan produksi minyak nasional. Target liftting minyak, tegasnya, harus tercapai pada tahun ini, mengingat produksi minyak Indonesia yang menurun tiap tahun. “Harus kerja keras, saya sudah minta BP Migas konsisten untuk menjaga produksi 970.000 barel. Caranya eksplorasi ditingkatkan, Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011 investasi dijaga, enhanced oil recovery sumur-sumur tua digalakkan, sumur tua jangan ditelantarkan, tapi dikerjasamakan, pengusaha nasional banyak,” ujarnya seusai menghadiri HUT ke-59 Asosiasi Pengusaha Indonesia dan reorganisasi struktur pengurus Dewan Pengurus Nasional Apindo 20082013, kemarin. Di sisi lain Hatta menilai adanya potensi kenaikan harga minyak dunia sebagai dampak kisruh politik di kawasan Timur Tengah. Menurut dia, situasi ini perlu diwaspadai kendati sampai saat ini belum berpengaruh terhadap perekonomian nasional. “Saya kira tidak ada negara yang menginginkan harga tinggi ketika ekonomi dalam keadaan sulit di dunia. Kalau terlalu tinggi maka produksi manufaktur yang sedang tumbuh akan mengerem kembali dan dampaknya akan cukup besar sekali. Negara-negara penghasil minyak pun menyadari itu.” Kendati begitu, Hatta meyakini kisruh politik di Mesir dan ketegangan yang memanas di Timur Tengah belum berdampak pada penyesuaian asumsi harga minyak Indonesia (ICP) dan perekonomian nasional. “Belum sampai kesitu. Untuk itu [dampak sampai ke Indonesia] saya kira belum.” Terkait dengan harga minyak, Hatta menegaskan pihaknya selalu mencoba melihat dari dua sisi dalam hal ketika terjadi kenaikan atau harganya stabil, yakni selalu memperhatikan pada pasok dan permintaan. Dari sisi permintaan, Hatta menilai langkah penghematan dan diversifikasi bahan bakar harus dijalankan. Sementara itu, Asosiasi Perusahaan Migas Nasional menilai krisis energi dunia dapat berimbas ke Indonesia dengan dampak yang mengerikan. Ketua Aspermigas Effendi Siradjuddin mengungkapkan krisis energi dunia yang mengerikan ditandai dengan kenaikan harga minyak mentah hingga mendekati US$100 per barel karena berlangsung linier dengan krisis pangan. Dalam kurun 5 tahun-20 tahun ke depan, menurut dia, konsumsi minyak global akan memembus kisaran 120 juta bph-130 juta bph. Adapun, puncak produksi hanya 105 juta bph-110 juta bph. ”Artinya, akan terjadi defisit minyak global sekitar 15 juta-20 juta bph,” paparnya. BISNIS/WAHYU DARMAWAN PROGRAM KONVERSI: Seorang pekerja menurunkan tabung elpiji ukuran 3 kg, di Surabaya, belum lama ini. Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Evita Legowo mengatakan total penghematan yang diperoleh dari program konversi yang dimulai sejak 2007 hingga akhir 2011 diperkirakan mencapai Rp49,46 triliun. Sementara, target tahun ini adalah pembagian paket perdana 9,29 juta unit, volume elpiji 3,55 juta ton, dan penarikan minyak tanah sebanyak 7,65 juta kiloliter. Bukit Asam minta persamaan harga batu bara OLEH NURBAITI Bisnis Indonesia JAKARTA: PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berharap PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memberikan perlakuan yang sama soal harga jual batu bara ke pembangkit perseroan itu, seperti halnya kepada perusahaan pemasok lain. Direktur Utama PTBA Sukrisno mengatakan pada dasarnya perusahaan tambang batu bara itu tidak akan meminta harga beli yang lebih tinggi dibandingkan dengan produsen batu bara lain. Hanya saja, tegas dia, PTBA sebagai BUMN tambang juga menginginkan harga beli batu bara yang wajar dari perusahaan listrik pelat merah itu. “Dalam bisnis, biasanya memang yang mau jual itu [minta harga] mahal, sedangkan yang mau beli itu murah. Kenapa kok sama [produsen] yang lain, PLN belinya sekian [lebih tinggi], tetapi dengan PTBA segini. Kalau tidak, samakan saja dengan harga pasar. Itu yang kami minta,” kata dia, kemarin. Menurut dia, perusahaan tambang yang akan memasok sekitar 9 juta lebih batu bara ke PLN untuk tahun ini, tetap berupaya melanjutkan proses negosiasi harga hingga akhir Februari. Negosiasi ini diharapkan bertujuan untuk mendapatkan harga beli yang wajar dari perseroan itu. Pasalnya, hingga kini PTBA masih melakukan pengiriman pasokan batu bara ke pembangkit PLN, meskipun belum ada kesepakatan harga jual dengan perseroan itu. “Negosiasi itu kan belum deal, tetapi kita tetap mengirim batu baranya ke PLN. Kalau harga tidak deal, kan tidak baik buat PTBA. Karena itu kami batasi, sampai akhir Februari harus sudah deal.” Terkait dengan keinginan PLN agar pemasok mengacu pada ketentuan harga batu bara acuan (HBA) yang ditetapkan pemerintah, sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 17/2010, Sukrisno mengatakan perseroan itu tetap menginginkan harga wajar sesuai dengan perkembangan pasar. Di sisi lain, Direktur Energi Primer PLN Nur Pamudji mengatakan proses negosiasi harga batu dengan PTBA dilakukan secara business to business (b-to-b). “Memang kita negosiasi itu b-to-b dengan PTBA. Sejauh ini, baik-baik saja, tetapi memang harganya belum ketemu,” ujar Nur. Sebelumnya, dia mengungkapkan proses negosiasi harga memang masih berjalan dengan sejumlah produsen yang tetap berkukuh harga jual batu bara ke PLN 20% lebih tinggi dari ketentuan HBA yang ditetapkan pemerintah. Anggota Komisi VII Tri Yulianto meminta PTBA lebih mengedepankan pasokan batu bara dalam negeri, daripada ekspor. “Kalau untuk PLN hanya 9,5 juta ton saja dan sisanya diekspor, ke depannya harus berorientasi untuk kepentingan dalam negeri. PTBA harus berikan inovasi,” kata Tri. Pada bagian lain, Sukrisno mengatakan selama ini produksi batu bara PTBA memang terbatas karena terkendala angkutan kereta api. Hanya saja, perusahaan menargetkan bisa berproduksi hingga 50 juta ton pada 2015. “Dalam 1,5 tahun ini, kita targetkan persoalan angkutan kereta api itu bisa selesai sehingga pada 2015 bisa berproduksi 50 juta ton,” katanya. Penggunaan energi besar wajib konservasi BISNIS INDONESIA JAKARTA: Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi akan mewajibkan kepada pengguna sumber energi yang menggunakan energi listrik dan non-listrik lebih besar atau sama dengan 6.000 ton minyak (tone of oil equivalent) untuk melakukan konservasi energi. Direktur Jenderal Energi Baru dan Terbarukan dan Konservasi Energi Luluk Sumiarso mengatakan kewajiban untuk menerapkan manajemen energi merupakan implementasi dari Pasal 12 Ayat (2) Peraturan Pemerintah No.70/2009 tentang Konservasi Energi yang tak bukan adalah turunan dari UU No.30/2007 tentang energi. Konservasi energi yang dimaksudkan melalui manajemen energi yaitu dengan menunjuk manajer energi, menyusun program konservasi energi, melaksanakan audit energi secara berkala. “Mereka juga wajib melaksanakan rekomendasi hasil audit energi, dan melaksanakan pelaksanaan konservasi energi setiap tahun kepada pemerintah,” ujar Luluk dalam acara softlauching implementasi mandatory konservasi energi, kemarin. Lebih lanjut Luluk menyebutkan sudah mengeluarkan surat edaran terkait dengan hal tersebut pada akhir Desember 2010. Sambil menunggu terbitnya peraturan pelaksanaan yang dikeluarkan oleh Menteri ESDM, para pengguna energi dan sumber energi diminta mempersiapkan segala hal yang terkait. “Nantinya jika sudah jalan, kami akan memberikan sanksi kepada pihak yang tidak menjalankannya. Sanksinya dimulai dari teguran di media massa sampai peringatan.” Direktur Konservasi Energi Ditjen EBTKE Maryam Ayuni berharap peraturan tersebut bisa keluar kuartal pertama tahun ini, atau pada kuartal II/2011. Dia mengatakan nantinya jika peraturan tersebut sudah keluar, pelaporan dari pengguna energi pada tahap pertama akan berlangsung setiap tahun, untuk kemudian akan diubah pelaporannya menjadi setiap semester. Berdasarkan data Ditjen EBTKE saat ini ada sekitar 10 pengguna energi terbesar di Tanah Air yang mengonsumsi energi sebanyak 6.000 ton minyak atau setara dengan dengan 69.780 MWh per tahun. Adapun, 10 pengguna energi terbesar antara lain PT Krakatau Steel (industri baja), PT Panca Citra Wira Brothers (industri tekstil), PT Semen Gresik (semen), PT GT Petrochem Industri (kimia), PT Mulya Keramik Indah Raya (keramik), PT Petrokimia Gresik (kimia), PT Semen Padang (semen), PT Colorindo Aneka Chemicals (kimia), PT Golden Island Texstile Ind (tekstil), dan PT Sugih Brothers (tekstil). Pada 2010, secara nasional penggunaan energi di Indonesia mencapai 758 juta SBM. Dari angka tersebut pemakai terbesar berasal darai sektor industri sebesar 400,1 juta SBM, diikuti dengan sektor transportasi sebanyak 237,6 juta SBM, sektor rumah tangga sebesar 95,7 juta SBM, dan sektor komersial sebesar 24,6 juta SBM. (10) TEKNOLOGI INFORMASI Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011 i3 INOVASI Molibdenit untuk chip elektronik OLEH GOMBANG NAN CENGKA Kontributor Bisnis Indonesia Grafena (graphene) yang ditemukan pada 1994 sering disebut sebagai bahan pengganti silikon pada transistor. Transistor merupakan komponen elektronik yang menjadi bagian penting dalam rangkaian logika suatu chip. Namun, para peneliti di Ecole Polytechnique Federale de Lausanne (EPFL) atau Sekolah Politeknik Federal Lausanne, Swiss, telah menemukan molibdenit (MoS2) mungkin akan menjadi material yang lebih baik lagi. Penelitian yang dilakukan di Laboratorium Struktur dan Elektronika Skala Nano tersebut men gungkapkan bahwa molibdenit merupakan semikonduktor yang sangat efektif. Seperti silikon, bahan ini cukup mudah ditemui di alam. Molibdenit sebelumnya telah digunakan sebagai salah satu unsur dalam logam baja paduan atau bahan tambahan untuk pelumas. Namun, penggunaan molibdenit belum pernah dipelajari secara mendalam. Seperti diungkapkan oleh Prof. Andras Kis dari Sekolah Politeknik Federal Lausanne, molibdenit merupakan bahan yang dapat dibuat menjadi film tipis dan sangat mudah digunakan dalam nanoteknologi. Bahan ini berpotensi digunakan untuk membuat transistor yang sangat kecil, light emitting diode (LED), dan sel surya. Dibandingkan dengan silikon, bahan ini dapat dibuat lebih mampat. “Pada lembar molibdenit 0,65 nanometer, elektron dapat bergerak semudah lembar silikon 2 nanometer,” ujar Kis, yang meneliti molibdenit ini bersama dua rekannya di EPFL. Namun, dia mengakui saat ini tidak mungkin membuat lapisan silikon setipis lapisan tunggal molibdenit. Selain dapat dibuat lebih tipis, molibdenit dapat digunakan untuk membuat transistor yang mengonsumsi daya 100 ribu kali lebih rendah pada keadaan istirahat dibandingkan dengan transistor silikon tradisional. Dibandingkan dengan grafena, molibdenit memiliki kelebihan dalam hal celah energi. Pada teori fisika zat padat, celah energi merupakan tingkat energi yang tidak dapat diisi oleh elektron. Celah energi ini dapat ditemukan pada molibdenit yang memiliki celah energi sebesar 1,8 elektron volt, tetapi tidak ada pada grafena. PROGRAM PENGIRIMAN UANG: Direktur Utama PT Telkom Tbk Rinaldi Firmansyah (kanan) bersama Direktur I Nyoman G. Wiryanata (kedua kanan), Direktur Arif Yahya (kedua kiri) dan Direktur In dra Utoyo mencoba pengiriman uang menggunakan akses layanan Delivery Money Access atau Delima saat peluncurannya di Jakarta, kemarin. Program Delima melayani pengiriman uang domestik dan internasional melalui 730 Plasa Telkom dan 20.000 gerai mitra. BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO Operator CDMA lirik LTE Vendor siapkan beberapa skenario migrasi OLEH RONI YUNIANTO Bisnis Indonesia JAKARTA: Sebagian operator code division multiple access (CDMA) di Indonesia mengisyaratkan akan mengadopsi teknologi long term evolution (LTE) untuk mendukung kelangsungan layanannya. Direktur Utama PT Smart Telecom Sutikno Widjaja mengatakan untuk dapat menjaga kelangsungan bisnis, operator CDMA akan melalui fase teknologi LTE. “Pada teknologi ini, kami hanya pengguna. Menurut kami, LTE adalah suatu periode yang sudah pasti dilalui oleh semua operator baik global system for mobile communication [GSM] maupun CDMA,” ujarnya kepada Bisnis kemarin. Menurut Sutikno, operator berprinsip harus dapat menjalankan bisnisnya secara efisien dan menyediakan layanan data berkualitas yang mendapat dukungan perangkat dan memenuhi skala ekonomis. Namun, terkait dengan rencana bergabung ke LTE, dia mengatakan pihaknya belum menentukan waktunya. Dia memperkirakan perpindahan ke LTE akan membutuhkan investasi baru yang tidak kecil dan momentumnya akan ditentukan oleh industri. Direktur Corporate Services PT Bakrie Telecom Tbk Rakhmat Junaidi mengatakan pada prinsipnya perusahaannya terus mengevaluasi perkembangan teknologi ke depan. “Jika pada saatnya [beberapa tahun mendatang] LTE menjadi teknologi yang matang dan pilihan terbaik mengapa tidak? Namun, kami tidak akan terburu-buru, kami harus mempertimbangkannya secara detail lebih dahulu,” ujarnya kepada Bisnis. Rakhmat menegaskan pihaknya memprioritaskan kemungkinan teknologi yang dapat menghantarkan layanan lebih baik bagi pelanggan, termasuk teknologi baru. Dia menambahkan pertimbangan lain yang tidak kalah penting adalah investasi dan ba- Group]. Dengan demikian, operator CDMA harus siap menerima konsekuensi keluar dana besar Lebar pita Penggunaan atau mati pelan-pelan,” 270 MHz Layanan berbasis GSM katanya. Investasi ulang itu 45 MHz Layanan berbasis CDMA membutuhkan dana 190 MHz Layanan WiMax yang sangat besar, Sumber: Ditjen Postel, Citrus karena mesti membaBISNIS/HUSIN PARAPAT Berbagai sumber, diolah ngun jaringan dari awal berupa LTE atau gaimana teknologi LTE memberi- WiMax 16m. Saat ini, operator CDMA yang kan nilai optimum terhadap ada di Indonesia adalah PT modal yang sudah ditanam. “Pelanggan tidak peduli tek- Bakrie Telecom Tbk, PT Mobile-8 nologi dibalik layanan kami, te- Telecom, PT Telkom Tbk (Flexi), tapi sejauh mana teknologi mem- PT Indosat Tbk (StarOne), dan berikan nilai optimum bagi kebu- PT Smart Telecom. Pemerintah masih mempertimtuhan mereka. Untuk saat ini, teknologi data evolution data op- bangkan frekuensi pada pita 700 timized [EVDO] yang kami MHz, 2,6GHz, penataan ulang gunakan pasarnya ada dan sudah pada 1800 MHz, dan kemungkimenjawab kebutuhan mereka,” nan menggunakan 2,3 GHz untuk LTE. tutur Rakhmat. Sebelumnya, Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indo- Alternatif migrasi nesia (BRTI) Nonot Harsono meSementara itu, Presiden ngatakan ke depan, pilihan la- Direktur PT Ericsson Indonesia yanan mobile hanya WiMax atau Mats Otterstedt mengatakan inlong term evolution (LTE). vestasi dan nilai ekonomis akan “CDMA 2000 akan benar- menjadi pertimbangan operator benar di-shutdown karena pada dalam menyediakan layanan 2009 sudah menyatakan diskon- data antara dua pilihan, yakni tinu dan bergabung ke LTE [GSM WiMax dan LTE. Alokasi pita frekuensi di Indonesia Mig33 rilis aplikasi baru JAKARTA: Mig33, penyedia konten komunikasi chat dan hiburan sosial, meluncurkan secara resmi aplikasi versi Bahasa Indonesia. Steven Goh, Chief Executive Officer Mig33, mengatakan peluncuran versi 4.5 dan versi Bahasa Indonesia konten chat dan hiburan sosial tersebut diyakini akan menjangkau lebih banyak pengguna di Indonesia. “Peluncuran versi baru ini tepat karena menegaskan kepemimpinan dan misi kami di dunia jejaring sosial bergerak baik di Indonesia maupun di dunia,” ujarnya Minggu. Peluncuran versi 4.5 diklaim lebih memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi pengguna yang umumnya generasi muda. OLEH SEPUDIN ZUHRI Bisnis Indonesia BISNIS/RAHMATULLAH OPERATOR BARU: Seorang pekerja mengecek sebuah alat pada base transceiver station (BTS) milik PT Indosat di Jakarta, belum lama ini. Operator seluler menilai kehadiran empat operator mobile satellite di Indonesia bukan merupakan ancaman bisnis. Tiga operator mobile satellite baru telah hadir di Indonesia, menyusul PT Pasifik Satelit Nusantara (Asia Celullar Satellite/ACeS) dengan layanan Byru dan Pasti-nya. Tiga operator tersebut adalah Inmarsat melalui PT Dini Nusa Kusuma, Thuraya lewat PT SOG Indonesia, dan Iridium lewat PT Amalgam. Telkom bidik 60 juta transaksi dari Delima OLEH RONI YUNIANTO Bisnis Indonesia JAKARTA: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk mengincar 60 juta transaksi selama 3 tahun dari bisnis jasa pengiriman uang atau remitansi seiring dengan peluncuran layanan Delivery Money Access (Delima). I Nyoman G. Wiryanata, Direktur Konsumer PT Telkom, mengatakan target itu setara dengan pangsa 20% dari sekitar 300 juta transaksi per tahun pada bisnis pengiriman uang tersebut. “Kami berharap meraih pangsa 20% ini dalam 3 tahun dengan mendapatkan 5—6 juta transaksi pada tahun ini,” ujarnya seusai peluncuran layanan Delima kemarin. Delima merupakan layanan pengiriman uang baik domestik maupun internasional yang diklaim aman dan langsung sampai. Adapun, pengambilan uang bisnis.co.id) Penyadapan ponsel butuh biaya besar KLIK (BISNIS/ROY) “Lihatlah berapa banyak operator WiMax di dunia saat ini dan bagaimana perbandingan investasi di LTE, kemudian dari pertimbangan skala ekonominya. Bagi penyedia terminal, berapa biaya jika menanam modal di WiMax untuk memproduksi dongle dan terminal lainnya, lalu juga dari fleksibilitas frekuensinya,” ujarnya. Saat ini, Ericsson sudah mendapatkan lima kontrak besar LTE yaitu tiga proyek di AS dan dua lainnya di Finlandia dan Jepang. Vendor itu saat ini masih menjalankan workshop yang melibatkan pengembang konten, operator, dan regulator. Ben Verwaayen, Chief Executive Officer Alcatel-Lucent, menjelaskan setidaknya ada dua skenario penggelaran LTE di dunia, yakni terkait dengan ketersediaan frekuensi dan biaya frekuensi. “Teknologi 2G memang untuk suara, 3G lebih mudah untuk data, dan 4G adalah kemampuan membawa video. LTE atau 4G menjadi pilihan tepat untuk masa depan” ujarnya. Dia menjamin vendor menyediakan alternatif migrasi ke LTE bagi operator CDMA dengan biaya yang efisien. (roni.yunianto@ dapat dilakukan di gerai mana saja yang berlogo Delima antara lain di Plasa Telkom dan beberapa outlet lainnya yang telah bergabung dengan Telkom. Nyoman menjelaskan aplikasi pengiriman uang itu pada tahap pertama dilayani melalui 101 Plasa Telkom ataupun 16.500 gerai downliner dari 16 mitra cash point. Aplikasi itu melengkapi langkah Telkom memasuki bisnis remitansi yang ditandai dengan pendatanganan kerja sama BUMN telekomunikasi tersebut dengan mitra agregator cash point (tempat pembayaran) di Jakarta dan Surabaya. Direktur Utama PT Telkom Rinaldi Firmansyah mengungkapkan perseroannya menanam modal Rp15 miliar—Rp20 miliar untuk mengembangkan aplikasi pengiriman uang itu yang ditargetkan dalam 3—4 tahun akan mencapai break even point (BEP). Dia menegaskan Delima tidak akan bersaing dengan layanan pengiriman uang perbankan dan kantor pos, kecuali penyedia layanan yang fokus pada jasa pengiriman uang. Dalam hal ini, Telkom membidik semua pengguna telekomunikasi seluler dan CDMA dari berbagai operator. “Ini karena ujung-ujungnya kami bekerja sama dengan bank juga dan [setelah Pegadaian] kami juga akan menggandeng kantor pos,” tutur Rinaldi. Telkom memposisikan Delima sebagai salah satu pendukung bisnis informasi, media, dan edutainment (IME). Secara total, IME berkontribusi 8% terhadap total pendapatan perusahaan itu. Setiap tahun, dari total 300 juta transaksi pada bisnis remitansi, nilai uang yang masuk dari luar negeri dapat mencapai Rp146 triliun—Rp154 triliun. Adapun, di dalam negeri, nilai uang dalam layanan pengiriman itu menca- pai US$1,4 miliar. Menurut Nyoman, pihaknya akan mengevaluasi dan menambah jumlah cash point guna memperluas jangkauan layanan Delima. Dalam perencanaan saat ini, layanan itu akan didukung oleh 730 Plasa Telkom dan lebih dari 20.000 gerai mitra. Keunggulan Delima Dia menjelaskan bisnis remitansi di Indonesia mengalami pertumbuhan dan kompetitif. Adapun, dibandingkan dengan layanan sejenis yang ada pada industri jasa pengiriman uang lainnya, Telkom mengklaim layanan Delima lebih menjamin kepraktisan, keamanan, dan kecepatan. “Keunggulan lainnya, Delima didukung dengan jumlah cash point lebih banyak dan biaya administrasi yang lebih murah dengan kisaran Rp12.500— Rp20.000 sesuai dengan besaran nominalnya,” tutur Nyoman. Dia menjelaskan layanan Delima tidak membutuhkan pembukaan rekening, tetapi hanya mensyaratkan pengisian formulir dan identitas pribadi. Menurut Nyoman, layanan pengiriman dengan nominal maksimal Rp5 juta per satu kali pengiriman atau total Rp20 juta per bulan untuk penerima yang sama itu masih akan memprioritaskan transaksi dari agen ke agen di dalam negeri. Layanan tersebut menggunakan notifikasi dan melibatkan penyelesaian transaksi dengan pihak perbankan di antaranya bank mitra yang berasal dari bank pemerintah dan swasta nasional, seperti Bank Mandiri dan BNI. Saat ini pengiriman Delima menggunakan sistem agent to agent, tetapi ke depan, juga akan menggunakan sistem person to person dan person to agent. JAKARTA: Kebijakan menyadap ponsel direksi BUMN sulit dilakukan karena biaya penyimpanan data sangat mahal sehingga selama ini operator telekomunikasi tidak menyimpan data percakapan pelanggan. Anggota Komite Regulasi Telekomunikasi (KRT) Nonot Harsono mengatakan penyadapan ponsel milik direksi badan usaha milik negara (BUMN) terlalu berlebihan dan merupakan kebijakan yang tidak jelas. “Kalau Menteri [BUMN] sudah tidak percaya sama bawahannya dan direksi, ya kerja sendiri saja. Kalau mau diperiksa kan setelah ada kasus, baru diperiksa secara hukum,” ujarnya kepada Bisnis kemarin. Dia menjelaskan selama ini operator telekomunikasi tidak menyimpan data trafik percakapan karena memiliki kapasitas yang sangat besar, sehingga membutuhkan data penyimpanan yang sangat besar. Nonot memaparkan kapasitas panggilan 13.000 byte per detik jika dikalikan dengan menit dan trafik suara yang mencapai miliaran, sangat sulit untuk disimpan karena membutuhkan biaya yang besar. Oleh karena itu, dia menegaskan jika pemerintah menginginkan penyimpanan data percakapan melalui ponsel maka pemerintah yang harus mengeluarkan dana untuk mengelola penyimpanan data itu. Dilindungi Dia menambahkan data pelanggan sangat dilindungi oleh operator, seperti halnya di luar negeri, sehingga tidak akan mengeluarkan data tersebut secara sembarangan. Selama ini, menurut Nonot, operator hanya menyimpan data pesan singkat (SMS) karena kapasitasnya tidak terlalu besar dibandingkan dengan trafik percakapan. Group Head Brand Marketing PT Indosat Tbk Teguh Prasetya mengakui perusahaannya hanya mencatat panggilan atau call data record, tetapi tidak menyimpan data percakapan. Dirut PT Telkomsel Sarwoto Atmosutarno mengatakan pihaknya masih menunggu instruksi menteri sampai ada peraturan yang berlaku soal penyadapan percakapan melalui ponsel direksi BUMN. Country Manager EMC Indonesia Adi Rusli mengatakan yang menjadi permasalahan bagi setiap service provider adalah untuk penyimpanan data suara membutuhkan storage sehingga harus mengeluarkan biaya tambahan. “Harus ada biaya tambahan yang cukup besar, tetapi tidak ada revenue [pendapatan] baru dari investasi storage tersebut,” tutur Adi. i7 Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011 BAHAN BANGUNAN PERANTI KERJA TEKNIK PERJALANAN SEMINAR & WORKSHOP RUPA-RUPA AGRIBISNIS & WIRAUSAHA i6 Profil koperasi Kabupaten Bogor (unit) Status Aktif Tidak aktif Total Jumlah anggota Dana bergulir siap Swasta diminta biayai 400 waralaba dukung target swasembada gula Jumlah 1.256 412 1.668 202.840 orang OLEH FAJAR SIDIK Bisnis Indonesia 412 Koperasi di Bogor tidak aktif JAKARTA : Jumlah koperasi yang tidak aktif di Kabupaten Bogor masih tercatat 412 unit yang memerlukan dukungan pemerintah untuk bisa dikembangkan kembali dalam rangka menopang perekonomian masyarakat. Rembesan gula rafinasi rugikan petani OLEH ERWIN TAMBUNAN & BAMBANG SUPRIYANTO Bisnis Indonesia Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM Jawa Barat tercatat di Kabupaten Bogor terdapat 1.668 koperasi yang terdaftar di mana masih terdapat 412 unit yang masih sulit untuk berkembang dan kategorinya menjadi lembaga keuangan yang tidak aktif. Adapun jumlah koperasi yang aktif masih cukup banyak mencapai 1.256 unit koperasi dengan jumlah anggota tercatat sebanyak 202.840 anggota. Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Pemprov Jabar BISNIS/FSI/HUSIN PARAPAT Inkopsyah gandeng perbankan JAKARTA: Induk Koperasi Syariah (Inkopsyah) mengajak Bank Jabar Banten (BJB) bersinergi membiayai usaha mikro dengan alokasi Rp11 miliar di mana penyaluran dengan skema musyarakah yakni BJB menyediakan Rp10 miliar dan Inkopsyah Rp1 miliar. “Kami berharap kerja sama dengan BJB Syariah bisa diikuti bank syariah lainnya. Apalagi saat ini anggota Inkopsyah BMT yang tersebar di seluruh nusantara mencapai 280 unit,” kata Arisson Hendry, Direktur Inkopsyah BMT, kemarin. Langkah ini kerja sama keempat Inkopsyah dengan bank setelah sebelumnya dengan Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank DKI Syariah dan Bank Panin Syariah. Sampai akhir 2010 modal Inkopsyah BMT mencapai Rp8,4 miliar, nilai aset Rp71,67 miliar dengan laba Rp1,6 miliar. Inkopsyah BMT berdiri pada 2008 dengan modal Rp4,573 miliar. (BISNIS/MGM) Lomba wirausaha muda digelar JAKARTA: Kedubes AS bersama Asgar Muda Foundation akan menggelar kompetisi kewirausahaan bertajuk ITB Entrepreneurship Challange (IEC) 2011 untuk meningkatkan kewirausahaan di generasi muda. Ajang tersebut merupakan kompetisi perencanaan bisnis tingkat nasional yang terbuka bagi mahasiswa dengan membentuk tim beranggotakan tiga orang. “Kami ingin mahasiswa termotivasi merintis usaha dari nol untuk sukses,” ujar Presiden Asgar Muda Foundation Goris Mustaqim pekan lalu. Ketua IEC Andreas R Widarto menambahkan kompetisi keenam itu ditargetkan menjaring 2.000 tim yang harus mempresentasikan rencana bisnisnya. (BISNIS/FSI) AHLI WC AHLINYA UNT: Sedot WC,Air kotor,Limbah Cair,Pelancaran saluran air / Wastafel s/d Lantai atas,dll.Proses cpt.Hub: 021 92628844 93665266 - 0813 10949979 / JABODETABEK. (OI/973/01/2011) ANTENA "AANTENA SOLUTION" 4675 3000 - 8601188 5618 1977 Antena 100rb, Parabola+-300ch 1.5jt oke/ Telkom/ Indovision, Yes/Top TV Bs prll 2(OI/065/01/2011) 10 TV Lbr Bk Se Jabodetabek BENGKEL Bila Mobil Anda Boros, Kurang Tenaga, Carbon Clean & Tune di NAWILIS Jl. Radio Dalam Raya No. 3A; Jl. Tanah Abang I/17 Hub : 0217227330 / 31, 3518627, 3850025 / 26 (OI/252/01/2011) Bila Setir Mobil Anda GETAR Saat di REM. Segera BUBUT DISC BRAKE Anda di NAWILIS Jl.Radio Dlm Ry No.3A, Jl.Tanah Abang I/17 Hub: 7227330 / 31, 3518627, 3850025 / 26 (OI/253/01/2011) Tahun BANDAR LAMPUNG: Kementerian Pertanian meminta PT Perkebunan Nusantara (PTPN) menggandeng swasta untuk mengatasi inefisiensi sebesar Rp4,2 triliun per tahun dan mendukung target swasembada gula 5,7 juta ton pada 2014. Manajemen pabrik Kebijakan swasembada gula, ungkapnya, mendorong swasta yang selama ini dinilai berhasil mengelola manajemen usaha pergulaan nasional agar mengembangkan pabrik. “Sejumlah investor telah menyatakan minatnya untuk menanamkan investasi pabrik tebu di Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan, dan Lampung. Para pengusaha itu sudah menyampaikan keinginannya menanamkan investasi pabrik gula,” ujar BIRO JASA HEWAN QURBAN PT.METROPOLITAN 6348072-6348859Pendirian PerusahaanPT/CV/PD/UD/Toko-DomisiliPerusahaan, SIUP-TDP-NPWP-PKP-UUG-IzinIndustri/Pariwisata, Sertifikat-API-SIUJPT, Komplek Duta MerlinB/32 AL-AMIEN AQIQAH Sedia kambing mulai 600rb masak aneka menu, gratis kirim potong & 50 buku Risalah Aqiqah. 021 7509991 68434577 - 97734850. (OI/504/11/2010) (OI/343/04/2009) Prs Cpt A.Not+Sk Depkeh 2.6Jt Paten/merek/ Cipta/DesainIndustri,Bpkm/Pma/pmdn/Kwsa n Berika/Kite/Srp Pabean/Apit,Npwp/Siup/Tdp Uug/Izin Rest,Ukl/Upl/Amdal,Ijin Tambang/ Sertif Tnh dll.Hub.885916565,85916060,0811 158309. email: law2000@ymail.com AR-RAHMAN AQIQAH 021 - 32049426 / 89589393 / 7535062 Sedia kambing - sapi mulai 600rb - 6jt Masak aneka menu, Gratis kirim potong, 50 buku aqiqah & souvenir. CARGO KAMERA INTERNET (OI/505/11/2010) 2010 2011 2012 2013 2014 Volume (juta ton) 2,99 3,87 4,4 4,93 5,7 Sumber: Kementerian Pertanian, Nov. 2010 Bayu. Dalam perkembangan lain, anggota Komisi VI DPR meminta pemerintah untuk melindungi kepentingan petani dan cepat mengambil tindakan terhadap dugaan terjadinya rembesan gula rafinasi, terutama di luar Pulau Jawa. “Petani tebu akan kehilangan pasar dan merasa tidak mendapatkan proteksi jika rembesan gula rafinasi dibiarkan. Pada akhirnya petani tebu akan beralih kepada komoditas tanam yang lain,” tegas Rofi’ Munawar, anggota Komisi IV DPR, dalam siaran pers kemarin. Dia menjelaskan praktik mafia gula semacam itu akan sangat memukul produksi dan harga gula dalam negeri, khususnya produksi gula yang berbasis tebu. Menurut Rofi', membanjirnya gula rafinasi di luar Jawa, baik di pasar tradisional maupun modern mencapai hampir 80%. Padahal peruntukan gula rafinasi yang dalam Peraturan Menteri Perdagangan No. 111/2009 hanya dilegalkan bagi industri skala besar, industri kecil, dan industri rumah tangga. Mereka adalah yang betul-betul membutuhkan gula, seperti industri makanan dan minuman. “Praktiknya, saat ini gula rafinasi beredar dan membanjiri pasar gula konsumsi. Hal ini sebenarnya sudah dapat diprediksi. Sebab kondisi neraca gula nasional defisit 700.000 ton pada akhir 2010,” ungkapnya. Hal tersebut terjadi karena produksi hanya dapat memenuhi 2 juta ton kebutuhan gula, sedangkan kebutuhan gula kristal putih mencapai 2,7 juta ton. Indonesia seharusnya membutuhkan stok mencapai 1,2 juta ton gula konsumsi guna menstabilkan kebutuhan gula, ketika hal tersebut tidak tercapai dipastikan terjadi kekurangan gula hingga semester pertama 2011. Sebaliknya, ujar Rofi' importir terdaftar (IT) yang telah ditunjuk oleh pemerintah, seperti PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), serta Perum Bulog tidak kunjung melakukan impor dengan alasan harga gula dunia naik hingga kini. Anehnya, kebutuhan domestik masih dapat dipenuhi, padahal kondisi neraca gula nasional sedang defisit. (erwin. tambunan@bisnis.co.id/bambang.supriyanto@ bisnis.co.id) FILTER AIR Netview NV88-PanTilt H-264IP Camera Dengan SD Card Utk Local Recording, Hny Rp.2.250.000,Mendapatkan Software 32 Channel, &Tersedia Juga PanTiltMPEG4IPCameraHanyaRp.1.750.000,Hub:021-68575763/97713093/087876100953 sales@sistemkeamanan.com (OI/476/07/2010) AQUAFILT: jual mcm2 filter u/RT, RS, pabrik, isi ulang, kolam ikan&renang, carbon aktif kualitas prima & trm servis pipa mampet tnp rsk lt.Hub: 5850911-70756166-081280288179-41257559 "KULIT ASLI" Furniture, Car, Fashion, Promotion, Walet, Bag, Shoes, etc Harco Elektronik Mangga Dua, Ruko Blok B No. 2 Jakarta Tlp: 612 8888 / www.dhenigleather.com CUMMINS STAMFORD DIESEL GENERATING SET 25-2000 KVA Harga Sangat Murah PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail: smr@centrin.net.id H.Normal 2.425.000,H.Disc.1.750.000 Sdh Trmsk Electromagnetic Lock 600 lbs Lkp Dgn Bracket Utk Kuncinya: 0 2 1 - 6 8 5 7 5 7 6 3 / 9 7 7 1 3 0 9 3 / 087876100953/sales@sistemkeamanan.com Sedia: Fingerprint Absence & Accs Cntrl Solution, CCTV, IP Cam & Wireless Alarm Sys (OI/475/07/2010) MESIN-MESIN CUMMINS STAMFORD DIESEL GENERATING SET 25-2000 KVA Harga Sangat Murah PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail: smr@centrin.net.id (OI/278/03/2010) OTOMOTIF MOBIL DICARI KEMENANGAN MOTOR Berani Beli Mobil Secondhand Anda Dengan Harga Pantas SEJABODETABEK (Mobil Jepang) Hub: 021- 6833 6 8 0 6 / 0 8 1 6 9 3 2 2 4 7 Karawaci.TGR B A N T U T U T U P K.Kredit/KTA. hanya b a ya r 1 0 % d r t o t a l t a g i h a n . k r n ka m i a h l i n ya . L EG A L . M O N A 0 8 1 3 32001389 - 96627986 - 0878 82467986 BIRO IKLAN (OI/086/01/2011) IPAD Wifi 16 g b, Iphone 4G, Vertu Ferrari Replica 5,5Jt, Tag Heur Meridish, Goldvish 7jt, stok terbatas. Info klik : www.yahuu.us Cp: 0857. 1000.5356 / 993.999.88 / 0818.0880.9288 (OI/507/09/2010) KERJASAMA Garansi Plng Bw Uang,Tkr BPKB,Lgsg Cair Sd 100M,Bng 0,5%/Bln,Cashback Tunai 5Jt,Ang Undur 45Hr, Lunas Awl Bng Hilang, Blvd Brt Ry Blk G.65. PLATINUM. 45851381 / 82 / 83 kunjungan wisatawan yang mencapai 1 juta orang per tahun. Dirjen Kelautan Pesisir, dan PulauPulau Kecil Sudirman Saad mengatakan direktoratnya telah melakukan pendalaman atas pertemuan di tingkat menteri yang berlangsung di Maladewa tersebut. "Di tingkat teknis, kami sudah menyepakati lima hal untuk dilakukan bersama," katanya. Pertama, mengembangkan marine ecotourisme. Kedua, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia untuk investasi di pulau-pulau kecil. Ketiga, melakukan penelitian dan pengembangan antara dua negara. Keempat, melakukan pertukaran informasi, dan kelima, kerja sama investasi. Fadel mengungkapkan tidak khawatir dengan kemungkinan adanya keberatan yang dilakukan oleh sejumlah terkait dengan rencana pengembangan pulau-pulau terpencil itu. "Yang pasti pemerintah harus memberikan informasi yang jelas sehingga tidak terjadi silang pendapat," tegasnya. Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) M. Riza Damanik mengatakan langkah yang dilakukan pemerintah sangat tidak tepat. "Investor yang datang untuk mengelola pulau-pulau itu nyatanya hanya mengeksploitasi nilai ekonomi untuk kepentingan segelintir orang saja," tegasnya. INDEKOS DIJUAL PENERJEMAH Abadikan perjalanan Anda VMM RENT CAR, Innova '08, Avanza, Kj Kapsul, Panther, Pick Up, Hrg ekonomis Hub: 70111137, 5383191, 0812 10111137 (OI/128/12/2010) AUTO 69 Menywkn Avnz, Apv, Xnia, Terios,Inova, Luxio, G.Livina, Jazz, Dlm kota 250rb/10jam, L.kota 350rb/hr, Pkt 6jam Dlm kota BBM+ Driver 300rb: 0818 07976969 / 021-70365359 (OI/966/01/2011) K a r s a : Pnrjmh Tersumpah 7 Bhs. Leg: Dep.Keh/Lu, Not, Kdtaan. Jl.Petojo Binatu Ry 29A (Jl.Kaji) Jakpus (dkt Harmoni) Ph. 6322273 / 6320826 / 63869501 (Atr-Jpt Free) PENGEMUDI Dijual Segera KOS2AN, Strategis blkg BRI II jln kaki 5 mnt, LT.400 LB.1000, 3 tkt, 26 km + 2 VIP, Fasilitas Lengkap, Jl. Bendungan Jatiluhur 43, Hub Sonny 0811109777 (OI/227/01/2011) Branded Sale : 80%Off! Kemeja Mewah/ T-Shirt Golf Rp89,900, Jeans Italy Rp299,900,Belts/Dompet Kulit Rp69,900, Sepatu Italy Rp499,900, Handbags Rp99,900, Parfum CK/Zegna Rp89,900, D l l ! M a d e I n I t a l y/A s l i ! D i : H o t e l Kartika Chandra, Shopping Arcade 14 (StockJunction), Jak Sel.Buka 10-20 WIB (OI/814/01/2011) Pameran Jas Italy: Rp299,900-Rp999,900 (Biasa Rp.3Jt-Rp.12Jt)! Koleksi Super Mewah/100% Branded/Made In Italy/ Promosi Agen Resmi! Di: H o t e l K a r t i k a Chandra, Shopping Arcade 14 (StockJunction),Jak Sel.Buka 10-20WIB T-SHIRT Rp.12.500/POLO SHIRT Rp.16.500. Terima Pesanan Dg Bordir/Sablon Kemeja, Jaket,Topi,Celana,Dll.Telp/Fax: 601738196244441. Mangga Dua Gdg ITC Lt.2 Blok A 12 Menyediakan Driver, Handal & Loyal, dr Jawa, Data&Dom Jls , Phm Jln DKI, Siap Lmbr, hr/bl PersonlG. Terjamin & Trprcy Sjk 97. 021- 53653841 / 32037623 - 0812 10907510 RUANG USAHA (OI/992/01/2011) PERHIASAN L e l a n g A r l o j i M e w a h : Rp.299,900Rp.2,999,900 (Biasa Rp.3,5Jt-Rp.32Jt) Beli 3, Grts 1!Patek.P-Wohler-VacheronGoer-M.Blanc-L.Paciotti-Dll! Ex Lelang Swiss/Asli/+Ser tifikat! Di: Italia Auctions, H o t e l S a h i d J a y a - J a k a r t a , L o b b y L e v e l . Buka 10-20WIB. Disewakan Ruang Kantor bebas 3 in 1di Kuningan. Luas 40, 45, 140, 145, 325m2, free parking, strategis, Jl.HR.Rasuna Said kav.B7 (OI/916/01/2011) Kuningan Call: 522 4888 (OI/813/01/2011) TOUR TRAVEL PROPERTI INDEKOS PAMERAN (OI/164/12/2010) (OI/896/01/2011) Terima Pemasangan IKLAN KOLOM Prospektus /RUPS/LaporanKeuangan/IPO/Dukacita/Lowongan di koran Kompas, Bisnis Indonesia,Dll. Hub: (021) 68000.565 / w w w . b i r o - i k l a n . c o m JAKARTA: Indonesia akan menggandeng Maladewa untuk mengelola pulau kecil di Tanah Air, dengan cara penyewaan pulau. “Pengelolaan pulau-pulau kecil dapat dilakukan dengan memberikan hak pakai selama beberapa tahun kepada para investor. Salah satunya untuk tujuan wisata bahari. Pemerintah Maladewa berhasil mengundang investor untuk mengelola pulau,” ungkap Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad kemarin. Dia menjelaskan itu terkait dengan hasil kunjungannya ke Maladewa disepakati letter of intent (LoI) yang akan ditandatangani bersama dengan Menteri Perikanan dan Pertanian Maladewa Aminath Jameel pada Maret 2011. Menurut Fadel, dalam waktu dekat Kementerian Kelautan dan Perikanan akan membentuk tim yang melibatkan pemerintah, Dewan Perwakilan Rakyat, lembaga swadaya masyarakat, dan sejumlah tokoh masyarakat untuk membuat konsep pengelolaan pulau-pulau kecil ini. Tim ini nantinya bekerja sama dengan tim dari Republik Maladewa. Dia menjelaskan keberhasilan pemerintah dan swasta dalam pengelolaan pulau di Maladewa ini dibuktikan dengan (OI/815/01/2011) (OI/029/10/2010) (OI/454/04/2010) OLEH DIENA LESTARI Bisnis Indonesia PAKAIAN Khusus menyewakan / Beli/ Jual murah DieselGenset, 50 - 2000 Kva, Hub. 5551292, 55961607, 0813 1134 3338 HANDPHONE RI-Maladewa terapkan konsep sewa pulau (OI/277/03/2010) KUNCI OTOMATIS KARTU KREDIT (OI/676/12/2010) penciptaan wirausaha baru,” kata Danial. Untuk pembiayaan franchise itu diprioritaskan waralaba domestik yang jumlahnya sangat banyak dan memiliki potensi memperkuat usahanya hingga ke pasar ekspor sehingga butuh pembiayaan modal kerja dan investasi cukup besar. Tahun ini, LPDB menargetkan penyaluran dana bergulir Rp1 triliun. Sampai pertengahan Januari sudah terserap sekitar Rp20 miliar, sedangkan pada akhir bulan ini penyerapan Rp63 miliar. Sementara itu Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) tengah fokus meningkatkan UKM yang masih memiliki peluang bisnis (business opportunity/BO) agar menjadi waralaba melalui pendampingan bisnis dan pengembangan pasar. Ketua AFI Anang Sukandar mengatakan saat ini terdapat 1.500 UKM yang terdata dan hampir semuanya memiliki potensi bisnis yang kuat untuk dikembangkan menjadi waralaba nasional. Untuk itu, AFI akan fokus membina UKM yang masih berupa peluang bisnis itu dengan meningkatkan program pelatihan agar bisa meningkatkan kemampuan pengelolaan bisnis menuju penerapan bisnis waralaba yang profesional. Ada banyak program pelatihan yang dilakukan pada tahun ini baik yang langsung ditangani AFI maupun kerja sama dengan lembaga diklat pemerintah terutama untuk mendorong pertumbuhan UKM yang memiliki potensi bisnis yang bagus supaya menjadi usaha unggulan. MOBIL DISEWAKAN CATERING CheRi's Catering, melayani: Wedding, Seminar, Perkantoran, Workshop, Gathering, Arisan, Pabrik & Rumah Produksi Hubungi: 021 - 27 298 298 / 0813 8893 8839 (OI/222/01/2011) JAKARTA: Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) akan memfasilitasi pembiayaan 400 waralaba tahap awal sebesar Rp100 miliar agar bisa langsung menyerap lapangan kerja khususnya lulusan SLTA. Dirut LPDB Kemas Danial mengatakan pembiayaan terhadap waralaba sangat tepat karena sudah bisa dihitung target penyerapan tenaga kerjanya sehingga bisa mendukung penciptaan lapangan kerja selama tahun ini hingga 10.000 orang. “Penyaluran dana bergulir tetap melalui koperasi yang bekerja sama dengan pengusaha waralaba yang akan ekspansi sehingga akan didukung pembiayaannya dengan syarat mempekerjakan lulusan SMA yang telah diseleksi LPDB,” ujarnya kemarin. Dalam waktu, pihaknya bersama beberapa koperasi penyalur dana bergulir akan menyeleksi 400 perusahaan waralaba yang telah beroperasi untuk bisa ekspansi dan menyerap tenaga kerja secara signifikan. Selain itu, pemilihan waralaba juga tepat karena bukan tergolong usaha padat modal. Dengan pembiayaan Rp10 juta-Rp20 juta per outlet bisa diharapkan menyerap tenaga kerja dengan optimal. Pembiayaan waralaba ini polanya tepat karena langsung bisa menciptakan lapangan kerja sesuai tujuan dari program dana bergulir yang memprioritaskan penciptaan lapangan kerja dan pengurangan tingkat kemiskinan. “Tentunya ini berbeda dengan Dapatkan HARGA SPECIAL awal tahun, Ready Stock!! Mazda2 HB, SDN, Mazda6, CX7, CX9 & Mazda8 Info Hub: 085715390772 KULIT CHINA - JKT DIRECT, Udara & Laut, FCL/LCL Tekstil, Pakaian Jadi, Mainan, Tas, Musik, Alat Olahraga, Sajadah, Pasmina. Hubungi: 021 - 33678735. (OI/067/01/2011) BIRO BANGUNAN MURAH, AMAN, Berkualitas Arsitek, Renc Desain, Renov, Bgn Baru, Interior, Eksterior, RAB, Prbaikn Bocor, Partisi, Baja Ringan, Konstr. Baja Hub: 87740824, 0812 88185229, 0817 6050771. Sasaran swasembada gula Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi mengungkapkan selama ini terjadi inefisiensi produksi pabrik gula yang dikelola BUMN karena tingkat rendemennya yang begitu rendah. “Tingkat yang paling kecil saja, apabila terjadi inefisiensi 1% tingkat rendemen per tahun, berarti kita kehilangan tingkat produksi 600.000 ton per tahun. Harga gula dihitung Rp7. 000 per kg,” ujarnya, seusai mengunjungi pabrik gula Sugar Grup, kemarin. Bayu menolak jika pemerintah hanya menganakemaskan swasta untuk meningkatkan produksi gula nasional. Sebaliknya, pemerintah masih berusaha agar pabrik gula milik pemerintah itu memperbaiki manajemen kerja untuk memperoleh kualitas produksi, khususnya pada rendemen gula. Langkah pemerintah melaksanakan swasembada gula, katanya, meminta pabrik gula yang dikelola BUMN itu untuk memperbaiki kualitas produksi yang selama ini tingkat rendemennya sekitar 5% hingga 6%. “Bahkan salah satu PTPN hanya mampu memproduksi tanaman tebu 4,1 ton per hektare, padahal sebagian besar produksi swasta mencapai 7- 9 ton per ha.” Alternatif lainnya, kata Bayu, perusahaan gula milik negara itu memfokuskan diri pada produksi raw sugar. Salah satu alternatif sebelum perusahaan milik negara itu bisa memperbaiki kualitas rendemen, sebaiknya masuk pada raw sugar saja. BERDIKARI JAKARTA Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011 CHANGLIN WHEEL LOADER 100% Baru Kapasitas 1,7M3 PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408 Fax. 6291962 E-mail: smr@centrin.net.id (OI/580/04/2010) MOBIL DIJUAL ASTRA DAIHATSU, Xenia, Terios, Luxio, Granmax, Sirion, Pick Up, Free GPS, Antikarat,PSP, Parking Sensor. Bunga 4% prs cpt, ASTRAWORLD. Hub: (OI/127/12/2010) Anto 0 2 1 - 9 4 9 4 . 1 7 7 1 Parfum Paris: Rp.89,900 (Biasa Rp400RbRp700Rb)! CK, Zegna, Dll! Btl Besar 100ml/120ml! Di: H o t e l K a r t i k a Chandra, Shopping Arcade 14 (StockJunction),Jak Sel.Buka 10-20WIB (OI/816/01/2011) Kost LAGUNA RESIDENCE, Pria/Wanita Daan Mogot Km.1 Rp.1.650Rb - 2.150Rb/bln, Cuci, Indvsn, Internt, Shower panas & dingin, Fitness, Parkir & Taman luas. Ph. 5672265 (OI/972/01/2011) Dimanapun Anda Berada “GG O H O L I D A Y TOUR & TRAVEL”. Menyediakan: E-TIKET PSWT Murah, HOTEL Jkt-Bdg-Srby-Bali (Disc s/d 20%), TOUR Insentive&Indv. ASIAHKG-China-Eropa. Info&Brsr Hub: ( 0 2 1 ) 23870 202/303, 288850 01 - 02. (OI/193/01/2011) REGIONAL Bisnis Indonesia, Selasa 1 Februari 2011 ELTY LPKR 130 ASRI 570 5 137 25/ 1 20 530 26/ 1 27/ 1 28/ 1 31/ 1 25/ 1 26/ 1 27/ 1 28/ 1 31/ 1 JAKARTA: Sebanyak 12 gedung bersejarah di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat masuk dalam kategori membahayakan wisatawan karena kondisinya rusak parah. Candrian Attahiyat, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kota Tua Dinas Priwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta, mengatakan ke-12 gedung wisata sejarah favorit itu terlihat memprihatinkan karena atap gedung nyaris ambruk dan lantai gedung terkelupas. Dia memaparkan gedung yang rusak itu di antaranya Gedung Cipta Niaga di Jalan Pintu Besar Utara, Gedung Kerta Niaga di Jalan Pintu Besar Timur, dan Gedung Jasindo di seberang Museum Fatahillah. Hancurnya atap gedung membuat bagian dalam gedung bersejarah itu selalu tergenang air ketika turun hujan. “Total bangunan yang kondisinya sudah rusak parah mencapai 12 gedung. Seluruhnya milik BUMN [badan usaha milik negara] dan BUMD [badan usaha milik daerah],” katanya, seperti dikutip situs berita Pemprov DKI Jakarta, kemarin. Candrian menjelaskan program perbaikan masih terkendala karena sebagian gedung milik BUMN yang kewenangan renovasi dan reservasi berada di tingkat pemerintah pusat. Gedung bersejarah Kota Tua DKI Jakarta Kondisi Baik Rusak Jumlah (unit) 130 12 TRAM 720 5 25/ 1 26/ 1 28/ 1 610 24/ 26/ 112 27/ 30/ 112 28/ 5/ 1 1 25/121 26/ 31/ 1 6/ 1 31/ MIRA 355 10 740 27/ 1 BLTA 600 20 250 12 Gedung bersejarah DKI berbahaya Sumber: UPT Kota Tua, 2011 BSDE 245 25/ 1 26/ 1 5 28/ 1 31/ 1 25/ 1 26/ 1 245 27/ 1 28/ 1 31/ 1 62 5 360 27/ 1 TRUB 240 25/ 1 26/ 1 3 67 27/ 1 28/ 1 31/ 1 25/ 1 26/ 1 27/ 1 28/ 1 31/ 1 Investasi asing di Sumut anjlok Anggaran promosi 2011 hanya Rp8 miliar BISNIS INDONESIA MEDAN: Nilai investasi asing di Sumatra Utara sepanjang tahun lalu hanya mencapai US$290,63 juta atau anjlok 223,5% dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya. Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) Sumut Salman Ginting mengatakan penurunan itu dipicu oleh proses perizinan usaha yang berbelitbelit sekaligus menimnya anggaran promosi. “Investor belum dijamu dengan baik di sini. Baik melalui perizinan, ketersediaan infrastruktur, energi, maupun kera- mahtamahan,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi B DPRD Sumut, kemarin. Selama ini, Salman menyatakan masalah perizinan usaha dan dana promosi menjadi hambatan terbesar instansinya menggenjot realisasi investasi asing ke provinsi Sumut. Namun, Salman membantah penurunan investasi asing di Sumut karena kasus dugaan korupsi yang menimpa Gubernur Sumut Syamsul Arifin yang saat ini ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Selain kendala perizinan dan promosi, dia menambahkan masalah kepastian hukum juga sering dipertanyakan investor asing ketika ingin menanamkan modal di Sumut. Dia mencontohkan sejumlah investor asing kecewa tidak bisa merealisasikan investasinya ken- 940,29 Realisasi investasi di Sumut PMA (US$ juta) 290,63 Keterangan: *) PMDN (Rp triliun) Sumber: BPMP Provinsi Sumut, 2011 2009 (2,64*) 2010 (1,62*) BISNIS/HUSIN PARAPAT dati telah mengantongi izin usaha dan lokasi perusahaan. Masalahnya, papar dia, pemerintah daerah setempat di Sumut mensyaratkan tambahan perizinan lain sesuai dengan aturan yang berlaku di daerah itu. Salman memaparkan proyek kebun bunga seluas 300 ha yang akan dibangun investor Korsel di daerah Samosir untuk kepentingan ekspor harus terhenti padahal Pemerintah Kabupaten Samosir sudah mengeluarkan izin usaha dan lokasi. Namun, imbuh dia, Badan Pertanahan Nasional (BPN) menolak hak guna lahan (HGB) karena sekelompok warga setempat bermarga Situmorang mengklaim daerah itu sebagai tanah ulayat. Kondisi yang sama juga dialami PT Kawasan Industri Medan (KIM) yang mengantongi izin lokasi dan beroperasi selama beberapa tahun dinyatakan menempati lahan yang tidak sah setelah kalah di pengadilan. “Itu membuat investor bingung dan kecewa,” ujar Salman. Minim promosi Dia juga mengungkapkan dana promosi investasi di Sumut 2011 hanya Rp8 miliar atau turun dibandingkan dengan 2010 sebesar Rp9 miliar. Imbasnya, tegas dia, program Sumut Expo yang sedianya dilakukan tiap tahun sebagai ajang promosi Sumut secara nasional di Jakarta sejak 2010 gagal dilaksanakan. Ketua Komisi B DPRD Sumut Bustami HS menyatakan pihaknya akan mengupayakan tambahan dana promosi investasi dari perubahan APBD Sumut 2011. Menurut dia, dana promosi BPMP Sumut sudah selayaknya memiliki anggaran yang lebih besar untuk promosi. “Namun, harus dipastikan juga produk apa yang bisa dipromosikan dari Sumut ini. Jangan dana promosi besar tetapi produknya nggak jelas,” kata Bustami. (K3) (redaksi@bisnis.co.id) BISNIS/HWI/HUSIN PARAPAT NUSANTARA LPEM UI supervisi proyek Aceh JAKARTA: Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal menggandeng LPEM Universitas Indonesia untuk menyupervisi proyek pembangunan Aceh dan Nias senilai US$58,2 juta atau setara dengan Rp526,59 miliar. Menteri PDT Helmy Faishal Zaini Penyediaan mengatakan dana hibah yang diadministrasikan melalui Bank Dunia itu untuk mendukung realiasi fasilitas pembiayaan pembangunan ekonomi Aceh senilai US$50 juta dan Nias US$8,2 juta. “Kedua proyek ini dilaksanakan hingga tahun depan,” katanya, kemarin. Hadir dalam acara penandatanganan kerja sama itu a.l. Wakil Rektor UI Bidang Penelitian dan Kerja sama Industri Sunarji, Sekretaris Kementerian PDT Lucky H. Korah dan Direktur LPEM UI Arianto A. Patunru. Dia menjelaskan tugas LPEM UI yakni memberikan rekomendasi atas pembangunan Aceh dan Nias agar dana sebesar US$58,2 juta digunakan lebih efektif dan tepat sasaran. (BISNIS/LN) Hotel di Bandung beri diskon BANDUNG: Sejumlah hotel berbintang di Kota Bandung menurunkan tarif hingga 30% untuk menyambut momen Tahun Baru China 2562 (Imlek). Herman Muchtar, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat, mengemukakan tren tingkat hunian (okupansi) kamar hotel di Kota Bandung setiap awal tahun yang selalu rendah mendorong manajemen hotel menerapkan berbagai strategi. Menurut dia, salah satu faktor rendahnya okupansi kamar hotel adalah minimnya pemesanan ruang pertemuan sebagai penunjang industri meeting, incentive, convention, and convention (MICE). “Selama ini mayoritas reservasi industri MICE berpengaruh besar terhadap okupansi kamar hotel,” katanya kemarin. (BISNIS/K30) KOMUNITAS TRAIL: Sejumlah peserta dari komunitas Extrime Trail berusaha menerobos genangan air berlumpur saat melakukan atraksi di Sirkuit Cemara Asri, Medan, Sumatra Utara, Minggu. Pertunjukan sehari tersebut diikuti oleh 40 peserta, dan sekaligus peluncuran website www.xtrailindonesia.com sebagai media komunikasi antarkomunitas tersebut. BISNIS/ANDI RAMBE ‘Ciptakan iklim usaha yang kondusif’ BISNIS INDONESIA JAKARTA: Musyawarah Daerah (Musda) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia DKI Jakarta (Hipmi Jaya) telah menetapkan sejumlah program guna mendongkrak perluasan lapangan kerja. Untuk mengetahui program itu, Bisnis mewawancarai Ketua Umum Hipmi Jaya periode 2011-2014 yang juga menjabat Dirut PT Petross Energy Andhika Anindyaguna. Berikut petikannya: Bagaimana peran Hipmi Jaya? Hipmi Jaya beranggotakan sekitar 2.000 pengusaha, yang meningkat jadi 2%. tercatat sejak Upaya mengejar didirikan 14 tahun ketertinggalan jumlah lalu. [Mereka] berentrepreneur dari gerak dalam berbagai Singapura yang sudah sektor bisnis dan mencapai sekitar 7%, hanya 10% di antaraserta Jepang dan nya yang merupakan China di atas 8%, mispengusaha besar. alnya, dilakukan Namun, dari jumlah melalui kerja sama itu, hanya 1.000 dengan Pemprov DKI pengusaha yang aktif Jakarta dalam berusia di bawah 41 menyukseskan protahun. Pertumbuhan jum- Andhika Anindyaguna gram pemberdayaan ekonomi masyarakat lah pengusaha sangat kelurahan (PEMK). lambat. Kebanyakan Selanjutnya kami juga akan anak muda lebih tertarik jadi mengajak Pemprov DKI Jakarta profesional atau pegawai negeri untuk membangun entrepreneur sipil sehingga jumlahnya di center, sebagai pusat pertumbuIndonesia baru 0,18% dari rasio han wirausahawan baru, serta populasi penduduk Indonesia menjadi tempat berinteraksi dan dan kini diusakan untuk berkomunikasi secara rutin antara pengusaha dan pemerintah. Apa kontribusi Hipmi Jaya dalam mendukung keberhasilan bisnis anggotanya? Kami menyadari kemajuan ekonomi suatu negara juga ditentukan oleh seberapa jauh andil para entrepreneur-nya. Untuk itu, periode kepengurusan kami akan menyempurnakan data base anggota yang antara lain dikelompokkan sesuai bidang usaha, domisili dan produknya. Melalui data base yang menerapkan sistem teknologi informasi cukup bagus dan bisa diakses dari mana pun. Nanti sesama anggota Hipmi Jaya dapat bersinergi untuk menggarap peluang bisnis yang dianggap paling prospektif.Selain itu, kami juga membantu anggota untuk mendapatkan kemudahan akses kepada perbankan, birokrasi di lingkungan pemerintah daerah dan pusat, serta kepada perusahaan skala besar. Pengusaha cukup optimistis dengan peluang berbisnis di Jakarta? Pengusaha lebih realistis. Sampai saat ini dari total nilai investasi nasional sebesar Rp200 triliun itu sebagian besar mencapai 50% di antaranya berputar di Jakarta. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Jakarta cukup bagus mencapai 6,5% dan tahun ini ditargetkan menjadi 7%. Pewawancara: NURUDIN ABDULLAH DKI hari ini hapus 9 trayek bus reguler OLEH HENDRA WIBAWA Bisnis Indonesia JAKARTA: Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta menghapus sembilan trayek angkutan umum yang bersinggungan pelayanan bus Transjakarta koridor IX rute Pinangranti-Pulit mulai hari ini. Kepala Dishub DKI Udar Pristono mengatakan keputusan itu merupakan realisasi kesepakatan bersama Organda DKI untuk mengalihkan pelayanan bus reguler yang bersinggungan dengan busway. Menurut dia, pihaknya akan menyiagakan sebanyak 80 petugas Dishub guna mengantisipasi masuknya bus reguler yang telah dialihkan dari titik koridor IX. “Sebanyak 80 petugas akan siaga di jalur yang berhimpitan dengan bus Transjakarta. Mereka nantinya akan menghalau busbus yang masih nekat beroperasi di jalur itu,” katanya seperti dikutip beritajakarta.com, kemarin. Pristono memaparkan sembilan trayek yang dihapus yakni tiga trayek milik Perusahaan Otobus (PO) Perusahaan Pengangkutan Djakarta (PPD) dan enam trayek milik Mayasari Bhakti. Jumlah bus yang dimiliki kedua PO itu mencapai 189 bus. Untuk trayek PPD, rute yang dihapus dan dialihkan a.l. PAC 13 jurusan Kampung RambutanMuara Angke, PPD 46 jurusan Kampung Rambutan-Grogol, dan P37 jurusan Blok M-Muaraangke. Trayek Mayasari Bhakti a.l. P6B jurusan Kampung RambutanMuara Angke, PAC74 jurusan Kampung Rambutan-Tangerang, P6 jurusan Cililitan-Grogol, P39 jurusan Grogol-Bekasi, P6A jurusan Kampung Rambutan-Kalideres, dan PAC26 jurusan Grogol-Bekasi. Pristono menjelaskan pihaknya akan menghalau bus reguler yang nekat beroperasi dengan masa sosialisasi selama 1 minggu. Setelah itu, imbuh dia, Dishub DKI akan menegakkan aturan dengan menilang bus reguler itu. Pristono meminta penumpang tidak perlu khawatir karena pengalihan 50% trayek yang berhimpitan dengan koridor IX akan diikuti peningkatan pelayanan bus Transjakarta. “[Selain itu] penumpang bus reguler tidak perlu khawatir, karena masih ada trayek yang di bawah 50% tidak berimpitan dengan jalur bus Transjakarta. Ini saatnya mengoptimalkan peng- operasian bus Transjakarta,” jelas Pristono. Dia mengklaim pengalihan trayek menguntungkan semua pihak karena mengalihkan penumpang bus reguler ke bus Transjakarta. Saat ini, busway koridor IX dilayanai sebanyak 69 bus tunggal dan delapan bus gandeng. Sebelumnya, DPP Organda menolak rencana Pemprov DKI Jakarta memfungsikan bus kota hasil penghapusan trayek yang berimpitan bus Transjakarta menjadi armada antarkota antarprovinsi (AKAP). Ketua Umum DPP Organisasi Pengusaha Nasional Angkutan Bermotor di Jalan (Organda) Eka Sari Lorena Soerbakti mengatakan kebijakan itu kurang tepat karena spesifikasi armada bus kota dengan AKAP berbeda. TRANSPORTASI & LOGISTIK i4 Pacific ramaikan segmen full service MULTIMODA Rute penerbangan ke India dinilai sangat prospektif Tanker kandas di Baai BENGKULU: Kapal tanker bermuatan 1.500 ton bahan bakar solar milik Pertamina Depo Bengkulu kandas di alur masuk Pelabuhan Pulau Baai, akibat pendangkalan alur pelabuhan yang semakin parah. Pujo Putranto, Pandu Pelabuhan Pulau Baai, mengatakan tanker Putra Dua itu kandas karena pendangkalan alur, sehingga kapal yang dipandu masuk ke kolam itu justru kandas di sisi kiri alur pada pukul 14.00 WIB, kemarin. “Kalau tidak berhasil ditarik hingga sore ini [kemarin], kami terpaksa menunggu air pasang besok pagi [hari ini] dengan risiko kapal lain yang akan masuk ke kolam juga terhambat,” katanya kemarin. (ANTARA) OLEH RAYDION SUBIANTORO Bisnis Indonesia JAKARTA: Pacific Royale Airways, maskapai patungan pengusaha Indonesia-India, ditargetkan bisa beroperasi paling lambat akhir tahun ini untuk bersaing di kelas penerbangan layanan penuh atau full service. Mandala sebabkan Terminal 3 sepi OLEH RAYDION SUBIANTORO Bisnis Indonesia JAKARTA: Operasional Terminal 3 Bandara Soekarno—Hatta (Jakarta) terancam terganggu menyusul rencana penyewa toko atau tenant untuk hengkang pada Maret 2011 karena sepinya penumpang, salah satunya akibat setop operasinya Mandala per 13 Januari tahun ini. Sementara itu, PT Angkasa Pura II berencana untuk bekerja sama dengan tenant untuk meringankan biaya operasional penyewa. Trisetyo Budiman, pemilik gerai Bakso Ino di Terminal 3, mengatakan jumlah penumpang terus menyusut setiap bulan, dan tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan AP II. “Proposal awal menyatakan bahwa penumpang pesawat akan berjumlah 4 juta orang per tahun. Memang berjalan sekitar 4—6 bulan, tetapi sekitar 20 bulan terakhir penumpang Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011 tidak sesuai dengan yang diharapkan. Apalagi sekarang Mandala setop operasi,” jelasnya kemarin. Dia menuturkan jumlah penumpang pasca-Mandala setop operasional sangat minim, karena maskapai Indonesia AirAsia hanya terbang 5—6 kali per hari di rute domestik. “Ya, per hari rata-rata jumlah penumpang hanya sekitar 900 orang. Sementara jumlah tenant di sini mencapai 17 tenant. Kalau ada rute internasional di Terminal 3 mungkin akan lebih baik,” katanya. Selama ini, penghuni di Terminal 3 hanya maskapai Indonesia AirAsia dan Mandala. Adapun IAA lebih banyak beroperasi di Terminal 2, karena sebanyak 75% penerbangan maskapai itu melayani rute internasional. Trisetyo menuturkan pihaknya meminta agar AP II dan para tenant membahas revisi kontrak sehingga biaya operasional tidak terlalu tinggi. Samudra Sukardi, pimpinan proyek operasional Pacific Royale Airways, mengatakan pihaknya menargetkan surat izin usaha penerbangan (SIUP) sudah diterbitkan oleh Kementerian Perhubungan pada Juni tahun ini. “Setelah mendapat SIUP, kami akan ajukan AOC [air operator certificate] dan diharapkan pada tahun ini sudah bisa beroperasi. Pasar di full service masih sangat luas dan belum tergarap maksimal,” jelasnya kemarin. Kehadiran Pacific semakin meramaikan persaingan bisnis penerbangan di segmen full service dengan pesawat berbadan sedang, yang selama ini hanya diterbangi Garuda Indonesia. Sebelumnya, Sriwijaya Air juga Tiga varian layanan penerbangan kelas ekonomi di Tanah Air Layanan maksimum • Memberikan makanan dan minuman (full meal), memiliki jasa handling barang dan penumpang • Jarak minimum antarkursi 32 inci dan menyediakan bagasi gratis (berat tertentu) • Boleh mengenakan tarif hingga 100% dari tarif batas atas ekonomi Layanan menengah • Memiliki pelayanan seperti maskapai full service tetapi ada sebagian dari pelayanan itu dihilangkan • Jarak minimum antarkursi 29—31 inci • Boleh mengenakan tarif maksimal 90% dari tarif batas atas ekonomi Layanan mimimum • Tidak memiliki layanan tambahan • Jarak minimum antarkursi 29 inci • Boleh mengenakan tarif maksimal 85% dari tarif batas atas ekonomi Sumber: Diolah dari Ditjen Perhubungan Udara, 2010 berminat memasuki segmen itu dengan target paling lambat kuartal II/2012 sudah beroperasi. Dengan demikian setidaknya akan ada tiga maskapai yang melayani segmen full service kategori pesawat berbadan sedang dengan kehadiran Pacific. Samudra optimistis Pacific akan tetap tumbuh meskipun jumlah maskapai sudah cukup banyak di Indonesia. “Yang banyak itu kan di kelas LCC [low cost carriers/maskapai berkonsep berbiaya rendah] sementara di full service masih sangat luas pasarnya. Pacific Royale akan tetap tumbuh,” jelasnya. Dia mengungkapkan saham Pacific sebesar 51% dimiliki oleh pengusaha Indonesia, Gunarni Gunawan. Sisanya 49% dipegang oleh pengusaha India yang belum bisa disebutkan namanya. Samudra, mantan Dirut Riau Airlines dan pernah juga dicalonkan menjadi Dirut Garuda, itu mengatakan saat ini pihaknya masih mengkaji mengenai pesawat yang akan dioperasikan oleh Pacific Royale Airways. Menurutnya, perusahaan akan mampu memenuhi ketentuan pengoperasian 10 unit pesawat, di mana lima unit harus dimiliki dan sisanya boleh sewa, pada 12 Januari 2012. “Yang jelas ada dua pilihannya, yaitu Boeing dan Airbus. Bisa Boing 737 atau Airbus 320. Kami juga akan mencari pesawat yang lebih besar [wide body] untuk penerbangan internasional. Rute yang akan kami layani adalah luar negeri dan domestik,” paparnya. Rute internasional, paparnya, dalam tahap awal akan menghubungkan kota-kota di Indonesia dan India, salah satunya sebagai tindak lanjut ditandatanganinya perjanjian hubungan udara antarkedua negara yang disepakati pada 25 Januari 2011. Rute internasional Samudra menuturkan Pacific akan berbasis di Jakarta, dan pihaknya tengah melakukan studi kelayakan mengenai rute-rute domestik yang dinilai berpotensi bagi perusahaan. “Kalau rute internasional itu pastinya akan menghubungkan Indonesia dan India. Kami juga akan melayani rute domestik, tetapi belum tahu berapa perbandingannya,” jelas dia. Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti Singayuda Gumay mengatakan pasar penerbangan IndonesiaIndia akan berkembang cukup besar ke depannya. “Yang pertama, karena India itu negara dengan penduduk terbesar kedua setelah China. Selain perjalanan wisata, akan ada juga penerbangan perjalanan bisnis. Prospek rute Indonesia-India akan cukup bagus,” jelasnya. Herry Bakti juga mengungkapkan bahwa Samudra Sukardi akan dipilih sebagai CEO Pacific Royale Airways. “Ya memang, Samudra Sukardi katanya akan menjadi CEO, hanya belum dilantik saja,” jelasnya. Pada 25 Januari 2011, RI dan India secara resmi menetapkan perjanjian hubungan udara baru, yang merupakan revisi atas air services agreement antarkedua negara pada 18 September 1968. Namun, sejumlah maskapai nasional menyatakan belum tertarik untuk terbang ke India kecuali Garuda Indonesia. (raydion@bisnis. co.id) Rute Laut Teduh diserahkan ke operator lain OLEH TULARJI Bisnis Indonesia JAKARTA: Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membuka kesempatan kepada operator penyeberangan selain PT Bangun Putera Remaja—pemilik kapal KMP Laut Teduh—untuk mengisi kekosonagan trayek kapal yang terbakar pekan lalu. Wiratno, Direktur Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, mengatakan untuk mengisi kekosongan jadwal KMP Laut Teduh yang terbakar itu, sejumlah izin segera diproses. Menurut dia, operator kapal yang akan mengisi jadwal menggantikan KMP Laut Teduh akan bisa ditunjuk di luar pemilik KPM Laut Teduh. “Sejumlah izin yang diajukan operator selama ini bisa diloloskan,” katanya kepada Bisnis kemarin. Dia menjelaskan jadwal berlayar KMP Laut Teduh perlu sege- ra digantikan oleh kapal lain supaya tidak terjadi kekosongan terlalu lama yang dikhawatirkan dapat menyebabkan tersendatnya kegiatan penyeberangan di lintasan terbesar di Indonesia itu. Wiratno menambahkan berat bagi pemerintah untuk memberikan izin kepada kapal pengganti yang kemungkinan disiapkan oleh operator KMP Laut Teduh tersebut. “Kita lihat nanti,” tegasnya. Sementara itu, operator kapal penyeberangan belum bisa me- mastikan kapal KMP Laut Teduh yang terbakar di dekat pulau Tempurung, Jumat pekan lalu akan digantikan kapal milik operator lain atau bukan. Ketua Dewan Pengurus Pusat Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Syarifuddin Mallarangan mengatakan pergantian KMP Laut Teduh bergantung pada pembicaraan antara pemilik dan pemerintah. Menurut dia, operator dan pemerintah bertanggung jawab un- tuk menentukan kapal penggantinya. “Itu (penggantian KMP Laut Teduh) menjadi domainnya operator yang bersangkutan dengan pemerintah,” katanya. Dia menjelaskan mengenai penambahan armada dalam suatu lintasan sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah di pusat maupun di provinsi, kabupaten atau kota. Saat ini, jumlah kapal yang memperoleh izin operasi melayani lintas penyeberangan Merak— Bakauheni sebanyak 33 unit. DATA KAPAL PENETAPAN RENCANA ALOKASI TAMBAT KAPAL DAN KEGIATAN BONGKAR MUAT PELABUHAN TANJUNG PRIOK PERIODE 31 JAN.–1 FEB. 2011 RENCANA SANDAR KAPAL Vessel Pelayaran/Agen ETA ETD Jakarta International Container Terminal (JICT) MARINA STAR1...............................MERATUS ..........................31-Jan..............1-Feb UNI POPULAR ................................EVER ..................................1-Feb ................2-Feb LINTAS MAHAKAM........................WSP ....................................1-Feb ................2-Feb LINTAS NUSANTARA ....................IFL ......................................1-Feb ................2-Feb MASOVIA .........................................STX PAN OCEAN .............1-Feb ................2-Feb WANA BHUM ..................................RCL.....................................1-Feb ................2-Feb TMS JADE .......................................TMS ....................................1-Feb ................2-Feb FOREVER PROSPERITY ...............SDL.....................................1-Feb ................2-Feb CAPE FRANKLIN ...........................CMA....................................2-Feb ...............3-Feb TS SINGAPORE ..............................TS LINE .............................2-Feb ...............3-Feb CAPE NORMAN ..............................CSCL ..................................2-Feb ...............3-Feb CARAKA JNIII-25 ..........................CTP.....................................2-Feb ...............3-Feb MEAD PEARL .................................MSL ....................................2-Feb ...............3-Feb CAPE FERROL ................................MSL ....................................2-Feb ...............3-Feb ACX PEARL .....................................NYK ....................................2-Feb ...............3-Feb KOTA RANCAK ...............................PIL ......................................2-Feb ...............3-Feb KOTA HARTA ..................................PIL ......................................2-Feb ...............3-Feb KMTC QINGDAO .............................KMTC .................................2-Feb ...............3-Feb AMAZON RIVER .............................RCL.....................................2-Feb ...............3-Feb SINAR SABANG .............................SI.........................................2-Feb ...............3-Feb SINAR SUMBA................................SI.........................................2-Feb ...............3-Feb APL MINNEAPOLIS .......................APL ....................................3-Feb ...............4-Feb COSCO DAMMAM ...........................COSCO ...............................3-Feb ...............4-Feb FE YUN HE ......................................COSCO ...............................4-Feb ...............5-Feb CONTI BRISBANE ..........................EVER ..................................4-Feb ...............5-Feb CAPE FRIO ......................................IAL ......................................4-Feb ...............5-Feb SANTA FELICITA ............................K'LINE ................................4-Feb ...............5-Feb TMS JADE .......................................TMS ....................................4-Feb ...............5-Feb HENRY SCHULTE ...........................WHL....................................4-Feb ...............5-Feb NOTHERN VICTORY ......................WHL....................................4-Feb ...............5-Feb APL DALLAS ..................................APL ....................................5-Feb ...............6-Feb NAJADE ...........................................MSL ....................................5-Feb ...............6-Feb Terminal Petikemas Koja BF COPACABANA ..........................SINOKOR/GOLDSTAR .....31-Jan..............1-Feb CAPE MARTIN ................................OOCL..................................31-Jan..............1-Feb MERKURE CLOUD..........................KMTC/SINOKOR...............31-Jan..............1-Feb MSC BASEL.....................................MSC ....................................1-Feb ................2-Feb KMTC INCHEON .............................KMTC .................................1-Feb ................2-Feb Nama kapal bendera Pelayaran agen PBM Rencana No Sandar Tgl/Jam-Mnt KADE Pelabuhan Asal Rencana Tujuan keluar Tgl/Jam-Mnt Luar Negeri JADE TRADER.MV......................................... DJAKARTA LLOYD........................................................... - ..............................31/01/11-18:00 ............................ UTPK.I.UTARA ................................PANJANG ....................................................... TANJUNG PELEPAS .................................. 01/02/11 14:00 PRINCESS OF LUCK. MV ............................. TRESNAMUDA SEJATI, PT ............................................ - ..............................01/02/11-13:00 ........................... UTPK.I.UTARA ................................CHIWAN/CHINA ............................................ SEMARANG/JATENG ................................. 02/02/11 02:00 MERKUR CLOUD. MV* EX=KMOL ............. LAYAR SENTOSA SHIPPING CO.PT............................. - ..............................31/01/11-14:00............................. KADE UTPK III................................LAEMCHABANG/THAILAND..................... JAKARTA ...................................................... 02/02/11 07:00 AGAMEMNON II. MT ...................................... PERTAMINA PERKAPALAN .......................................... - ..............................30/01/11-23:30........................... KADE PMB IV .................................SINGAPORE ................................................... SINGAPORE ................................................. 03/02/11 23:00 CAPRICORN ACE. MV*................................. ANDHIKA LINES PT.......................................................... CD ..........................01/02/11-00:30 .......................... Car Terminal 2 ................................SINGAPORE ................................................... PORT KELANG/MALAYSIA ...................... 01/02/11 15:00 NOBLEZA. MV ................................................ NYK LINE INDONESIA .PT ............................................. BKJ ........................03/02/11-09:30 ......................... Car Terminal 2 ................................SINGAPORE ................................................... SINGAPORE ................................................. 03/02/11 22:00 Dalam Negeri: POTENG. BG* .................................................. SURI ADIDAYA KAPUAS.PT........................................... TO01 ......................31/01/11-18:30............................. KADE 001.........................................PONTIANAK .................................................. PONTIANAK ................................................. 02/02/11 23:00 FGA 138. KM* .................................................. ALEXINDO YAKIN PRIMA PT......................................... PNP .......................01/02/11-08:00.......................... DERMAGA 004.PNP.....................BATAM............................................................. JAKARTA ...................................................... 02/02/11 08:00 OCEAN ATLANTIS.TK^^............................... PATRIA NUSA SEGARA PT. ........................................... SUP ........................01/02/11-18:00 ........................... KADE 004U ....................................CIREBON ........................................................ PALEMBANG................................................ 02/02/11 23:59 MITRA BAHARI-IX.KM .................................. WAHANA BARUNA KHATULISTIWA ........................... MKS .......................31/01/11-20:00 ........................... KADE 004U ....................................PONTIANAK .................................................. PONTIANAK ................................................. 02/02/11 06:00 PATTIMURA. KRI ............................................ DISSYAHAL LANTAMAL III. ........................................... - ............................31/01/11-13:00............................. ETTY. III ............................................BANTEN.......................................................... JAKARTA ...................................................... 03/02/11 16:00 PULAU TIGA 338. TK*.................................. ESCORINDO OGRUS SHIPPING .................................... WCS .......................31/01/11-08:30 ........................... KADE WALIJAYA ...........................BANJARMASIN/KALSEL ........................... BANJARMASIN/KALSEL ......................... 02/02/11 16:00 HI 18. TK*^^..................................................... KRESNA TIRTA ABADI.PT ............................................. WCS .......................31/01/11-12:00............................. KADE WALIJAYA ...........................MANGGAR...................................................... MANGGAR .................................................... 01/02/11 16:00 HI 28. TK*^^.................................................... KRESNA TIRTA ABADI.PT ............................................. WCS .......................31/01/11-12:00............................. KADE WALIJAYA ...........................MANGGAR...................................................... MANGGAR .................................................... 01/02/11 16:00 SUMBER JAYA 89. TK* ................................ ARMADA SAMUDRA PERSADA. PT ............................ WCS .......................31/01/11-18:00 ............................ KADE WALIJAYA ...........................TANJUNG PANDAN ..................................... TANJUNG PANDAN.................................... 01/03/11 16:00 BINTANG JASA 17. KM.................................. BINTANG JASA SAMUDRA LINE PT............................ TO02 .....................31/01/11-16:00............................. KADE 104 ........................................BALIKPAPAN................................................. SAMARINDA ................................................ 01/02/11 10:00 CIREMAI ........................................................... PELNI PT............................................................................. - ............................01/02/11-14:00 ........................... KADE TP/106 ..................................KIJANG ........................................................... TANJUNG PERAK/SUB............................. 01/02/11 18:00 SIRIMAU ........................................................... PELNI PT............................................................................. - ............................01/02/11-02:00 .......................... KADE TP/106 ..................................SEMARANG/JATENG .................................. BELINYU/MES ............................................. 01/02/11 07:00 BJL-I.KM=Ex.SEN8= ...................................... PELNI PT............................................................................. TO02 .....................31/01/11-10:00............................. KADE 107 .........................................PANGKAL BALAM ....................................... PANGKAL BALAM ...................................... 31/01/11 18:00 SURYA TULUS.KM ......................................... GURITA LINTAS SAMUDERA.PT .................................. SBN .......................31/01/11-03:00 ........................... KADE 115 (DSB) ..............................SEMARANG/JATENG .................................. BELAWAN/MES ........................................... 02/02/11 08:00 TASIK MAS.MV(RORO) ................................. TEMPURAN EMAS PT...................................................... OJA ........................31/01/11-15:00............................. KADE 301.........................................BATAM............................................................. BATAM ........................................................... 31/01/11 23:00 PALEMBANG CJN-III/37.KM........................ TRESNAMUDA SEJATI, PT ............................................ - ..............................01/02/11-00:01 ........................... UTPK I BARAT................................PANJANG ....................................................... PANJANG ..................................................... 01/02/11 09:00 SANTA BAHARI.MV....................................... HUMPUSS INETRMODA TRANSPORT PT ................. DIP .........................31/01/11-20:00 ........................... UTPK I BARAT................................TELUK BAYUR .............................................. TELUK BAYUR............................................. 01/02/11 02:00 Pindah Sandar: MEKAR SEJATI LCT....................................... MEKARSEJATI KHARISMA PEL. PT. ........................... MTIN ......................31/01/11-16:00............................. B P .....................................................BALIKPAPAN................................................. BALIKPAPAN ............................................... 01/02/11 10:00 FINACIA 58. BG.............................................. WASAKA SUDARMA PUTERA.PT ................................ ESS ........................31/01/11-16:00............................. KADE 001/002 ...............................ASAM-ASAM .................................................. ASAM-ASAM ................................................ 03/03/11 09:00 ENTEBE MEGASTAR 53. TB*...................... WASAKA SUDARMA PUTERA.PT ................................ - ............................31/01/11-16:00............................. KADE 001/002 ...............................ASAM-ASAM .................................................. ASAM-ASAM ................................................ 03/02/11 09:00 BOMAS MAKMUR.TB .................................... ESCORINDO OGRUS SHIPPING .................................... - ............................30/01/11-23:00........................... KADE WALIJAYA ...........................BANJARMASIN/KALSEL ........................... BANJARMASIN/KALSEL ......................... 31/01/11 08:00 PATTI UNUS. KRI ........................................... DISSYAHAL LANTAMAL III. ........................................... - ............................31/01/11-12:00............................. KADE 100.........................................BANTEN.......................................................... JAKARTA ...................................................... 01/04/11 16:00 TEUKU UMAR.KRI.......................................... DISSYAHAL LANTAMAL III. ........................................... - ............................31/01/11-15:00............................. KADE 100.........................................BANTEN.......................................................... JAKARTA ...................................................... 01/02/11 16:00 (K1) INFRASTRUKTUR Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011 BRAU BUMI 530 ADRO 2.725 10 530 25/1 2.250 150 3.025 26/1 27/1 28/1 31/1 25/1 26/1 27/1 28/1 31/1 JAKARTA: Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah melelang 5.016 paket kegiatan senilai Rp24,665 triliun secara elektronik. Nilai tersebut sama dengan sekitar 75% dari total anggaran kementerian tersebut dalam APBN tahun ini. Artinya, proses lelang kegiatan yang masuk dalam rencana umum pengadaan Kementerian PU tahun ini sudah sebagian besarnya sudah dilelang sehingga diharapkan proses kegiatan fisik bisa terealisasi lebih besar untuk tahun ini dibandingkan tahun lalu, dengan adanya percepatan lelang tersebut. Kepala Pusat Informasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum Waskito Pandu mengatakan berdasarkan data yang sudah masuk, setidaknya akan ada sebanyak 8.656 paket kegiatan yang akan dilaksanakan tahun ini. Adapun total paket kegiatan yang rencananya dilaksanakan kemen PU mencapai 9.000an paket kegiatan sepanjang 2011. Dia menjelaskan, perincian paket kegiatan itu yakni di Dirjen Bina Marga sebanyak 2.149 paket kegiat- an, Dirjen Cipta Karya 1.454 paket kegiatan, dan Dirjen Sumber Daya Air sebanyak 1.408 paket kegiatan. “Paket yang paling banyak dilelang memang di Dirjen Bina Marga karena memang alokasi anggaran di sana paling banyak,” ujar Pandu kepada Bisnis, kemarin. Dia mengatakan realisasi tersebut merupakan upaya percepatan dari Kementerian PU agar rencana pembangunan bisa terealisasi dengan cepat. Diharapkannya, sisa dari paket kegiatan yang belum dilelang juga bisa direalisasikan secepatnya. Penerapan lelang e-procurement dilaksanakan sesuai dengan Perpres No. 54/2010 tentang Pelaksanaan Pengadaan Barang dan jasa pemerintah. Diharapkan, dengan proses lelang elektronik tersebut pelaksanaan kegiatan konstruksi bisa lebih cepat dan menghemat kebutuhan anggaran dalam hal pelaksanaan lelang. Pelaksanaan lelang sistem online ini dan ketentuan yang berlaku dalam Perpres No.54/2010 itu akan diwajibkan dipatuhi untuk seluruh paket kegiatan di 2011 pascaditetapkannya Perpres No.54/2010. ENRG 1.530 125 2.475 PU lelang proyek Rp24,665 triliun OLEH MIA CHITRA DINISARI Bisnis Indonesia BORN 25/1 26/1 28/1 31/1 107 5/28/1 1 6/ 31/11 25/1 50 1.120 26/1 27/1 28/1 31/1 TINS 4.225 3 110 24/ 12 30/ 12 25/112 26/26/1 27/1 PGAS 1.070 60 1.630 27/1 KRAS 25/1 26/1 50 4.000 27/1 28/1 31/1 2.750 25/1 26/1 100 2.600 27/1 28/1 31/1 25/1 26/1 27/1 28/1 31/1 Swasta minta jaminan trafik harian Lalu lintas harian minimal 20.000 kendaraan BISNIS INDONESIA JAKARTA: Pengelola jalan tol mendesak pemerintah memberikan jaminan trafik lalu lintas harian rata-rata (LHR) pengusahaan jalan tol untuk memberikan kepastian investasi. Direktur Utama PT Bakrie Toll Road (BTR) Harya M. Hidayat mengatakan penyelenggaraan investasi pada proyek jalan tol akan prospektif jika pemerintah memberikan dukungan penjaminan trafik lalu lintas pengguna jalan tol terutama untuk proyekproyek yang tingkat LHR masih rendah. Menurut dia, penjaminan trafik tersebut bisa diberikan kepada investor jalan tol dengan menanggung selisih kekurangan pendapatan dari trafik lalu lintas, sehingga tingkat pengembalian investasi semakin meningkat dan menjadi garansi pendapatan bagi investor. ÒKalau pemerin tah dapat memberikan dukungan penjaminan apalagi penjaminan dalam bentuk garansi pendapatan atau trafik, maka investasi pada proyek jalan tol akan sangat pros- pektif,” katanya kepada Bisnis, kemarin. Hal senada diungkapkan Direktur Utama Jasa Marga, Frans Sunito, yang mengatakan proyek pembangunan jalan tol dinilai layak jika dan visible untuk penyelenggaraan investasi jika lalu lintas harian rata-ratanya memenuhi syarat khususnya kemampuan dalam pengembalian investasi. Menurut dia, suatu proyek jalan tol dinilai layak untuk penyelenggaraan investasi jika lalu lintas hariannya minimal 20.000 kendaraan per hari, jadi jika masih di bawah angka minimal tersebut, tingkat pengembalian investasinya semakin lama, untuk itu dibutuhkan dukungan dari pemerintah. Padahal, lanjut dia infrastruktur jalan tol itu memang harus dibangun untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, yang nantinya seiring peningkatan kegiatan ekonomi akan mendongkrak tingkat lalu lintas hariannya. “Pembangunan jalan tol sangat dibutuhkan untuk pendukung pertumbuhan ekonomi daerah, sementara jika trafiknya masih rendah, investor enggan untuk berinvestasi. Untuk itu dibutuhkan garansi trafik lalu lintas dari pemerintah, agar proyek tersebut menarik untuk penye- lenggaraan investasi,” ujarnya. Insentif Dia menuturkan dukungan dari pemerintah untuk meningkatkan kelayakan proyek jalan tol lainnya, bisa berupa menyediakan tanah untuk pembangunan jalan tol, insentif kelebihan harga tanah (landscaping) dan bantuan pendanaan. “Meskipun trafik rendah kalau ada dukungan dari pemerintah seperti subsidi landscaping atau dana hilang (sunk cost) yang ditangggung oleh pemerintah, tentunya investor swasta akan tertarik untuk membiayai, tidak menutup kemungkinan dengan Jasa Marga,” ujarnya. Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan regulasi yang mengatur tentang penjaminan trafik lalu lintas untuk proyek jalan tol belum ada, tetapi pemikiran untuk memberikan jaminan pembayaran kekurangan pendapatan akibat penggunaan jalan tol yang rendah masih menjadi wacana. “Pemberian garansi trafik lalu lintas itu masih kami pikirkan, karena regulasinya memang belum ada. Ke depan mungkin skema penjaminan seperti itu perlu untuk meningkatkan kelayakan proyek jalan tol. Di India skema penjaminan pemerintah semacam itu sudah diberlakukan.” Menurut dia, dalam melaku- kan evaluasi terhadap 24 ruas jalan tol dan beberapa ruas yang baru disiapkan oleh pemerintah, beberapa di antaranya tidak layak karena trafik yang rendah. Untuk itu dukungan berupa jaminan pembayaran selisih kekurangan pendapatan itu sangat diperlukan. “Untuk proyek yang tingkat pengembalian investasinya sangat rendah, bisa saja ditawarkan kepada swasta untuk membangun, kemudian kalau trafiknya tidak menutup ya dijamin oleh pemerintah misalnya tahun ini 2%, tahun berikutnya tinggal 1% dan tahun ketiga kalau sudah nutup ya tidak dijamin lagi.” (06) (redaksi@bisnis.co.id) Ruas Tol Benoa-Serangan ditetapkan BISNIS INDONESIA JAKARTA: Kementerian Pekerjaan Umum akhirnya memilih rute yang diusulkan oleh konsorsium BUMN pelaksana pembangunan jalan tol Tanjung Benoa-Serangan yaitu jembatan dengan panjang 11,5 km yang dibangun agak ke tengah melintasi Selat Benoa dan Selat Badung. Wakil Menteri PU Hermanto Dardak mengatakan pembangunan konstruksinya yang menjauhi bangunan bandara dan pelabuhan ini dinilai lebih prospektif karena nilai investasinya sebesar Rp1,3 triliun, relatif lebih murah dibandingkan dengan tiga rute yang sebelumnya diusulkan oleh pemerintah. “Alternatif keempat ini dinilai lebih prospektif karena konstruksinya lebih murah dan lebih mudah dioperasionalkan, tetapi memang masih perlu studi amdalnya, kalau dari pantauan kami rute ini justru lebih aman dan tidak merusak hutan mangrove yang berada di pesisir pantai itu,” katanya, kemarin. Sementara itu, PT Jasa Marga Tbk bakal memiliki porsi terbesar dalam proyek itu mengingat kontribusi investasinya yang lebih dari 50%. (06) Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011 TRANSPORTASI & LOGISTIK Aturan agen, peluang atau kerikil? Pelindo II tambah 57 alat bongkar JAKARTA: PT Pelabuhan Indonesia II mendatangkan 57 unit alat bongkar muat berbagai jenis hingga akhir 2011 untuk mendorong efisiensi dan pelayanan kepada pengguna jasa di tujuh cabang pelabuhan yang dikelola BUMN tersebut. Juru bicara Pelindo II Hambar Wiyadi mengatakan alat bongkar muat itu a.l. luffing crane, quay crane, fixed luffing crane, dan rubber tire gantry crane (RTGC). “Semua alat itu siap didatangkan pada tahun ini,” katanya kemarin. Tujuh pelabuhan yang akan mendapat pasokan alat itu adalah Tanjung Priok, Teluk Bayur, Jambi, Pangkalan Balam, Panjang, Pontianak, dan Pelabuhan Palembang. Tanjung Priok 12 Jasa kargo udara sensitif dengan ketepatan waktu pengiriman OLEH BUNGA DEWI KUSUMA & APRIKA R. HERNANDA Kontributor Bisnis Indonesia & Wartawan Bisnis Indonesia Turbulensi kecil akhirakhir ini terjadi di sektor jasa kargo Bandara Soekarno-Hatta menyusul aturan baru tentang regulated agent yang diketok Kementerian Perhubungan. Pontianak 8 G Palembang 9 Teluk Bayur 6 Jambi 5 Panjang 5 Pangkal Balam 2 Sumber: PT Pelindo II i5 Investasi alat Pelindo II 2011 (unit) BISNIS/K1/HUSIN PARAPAT TRANSIT RI berpeluang jadi hub JAKARTA: Indonesia dinilai berpeluang sebagai kawasan pengumpul logistik berskala besar yang potensial di Asia karena letak geografisnya yang strategis dan pasar domestik yang besar. Konsultan Transportasi dan Logistik Frost & Sullivan Indonesia Muhammad Asrofi mengatakan letak Indonesia yang berdekatan dengan negara-negara kunci ekonomi di Asia. “Lokasi yang strategis tersebut dan kerjasama antara Indonesia dengan negara-negara maju itu, membuat wilayah Indonesia berpotensi menjadi hub logistik di Asia,” tuturnya kepada Bisnis kemarin. Asrofi menambahkan letak perairan Indonesia juga merupakan salah satu rute perdagangan dunia yang paling ramai. Kata dia, laut merupakan jalur utama perdagangan dunia dan laut Indonesia merupakan jalur yang strategis dan ramai dilewati oleh negara-negara lain. “Selat Malaka merupakan salah satu pintu perdagangan dunia yang selalu ramai dilewati oleh negara-negara asing,” tuturnya. (BISNIS/18) uncangan ini memang tidak melumpuhkan bisnis terkait. Kekhawatiran tentang aturan baru muncul dari sejumlah pemain bisnis kargo udara Soekarno-Hatta. Selayaknya kebijakan baru, tanda tanya besar masih menghantui komunitas pengusaha jasa kargo. Apakah aturan baru ini positif atau berpotensi menjadi penghambat usaha? Istilah regulated agent (RA) menginduk pada aturan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (OPSI/ICAO) Annex 17 tentang Security telah mengatur ketentuan ini sejak 34 tahun lalu. RA juga tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan No.9/ 2010 tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional. Dengan demikian, pemerintah memiliki otoritas menunjuk RA sebagai agen pemeriksa kargo udara di luar bandara untuk melakukan pemeriksaan terhadap kargo udara dan pos yang diangkut oleh pesawat sipil. Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara Kemenhub kemudian menetapkan uji coba kebijakan ini pada 10 November 2010 di Bandara Soekarno-Hatta dan berlaku efektif per 1 Januari 2011. “Tujuan utama RA ini dibentuk agar kargo dan pos dapat diangkut dengan cepat di tengah kondisi bandara yang semakin sesak sehingga kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi,” ujar Kepala Bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat Ditjen Perhubungan Udara Rudi Richardo kepada Bisnis pekan lalu. Di lain pihak, operator jasa ekspres dan forwarding mengkhawatirkan ketentuan baru ini akan memicu tambahan biaya operasional dan keterlambatan pengiriman barang karena adanya tambahan prosedur pemeriksaan keamanan. Berpotensi memperlambat Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo) M. Kadrial menyatakan peraturan yang mulai berlaku secara penuh pada 2011 tersebut dapat memperlambat proses pengiriman karena harus melalui RA terlebih dahulu. Kadrial menjelaskan dengan adanya tambahan proses tersebut, otomatis terjadi pula penam bahan jalur distribusi. Pihak ban dara juga tidak Indonesia (Gafeksi), menegaskan jangan sampai agen-agen tersebut justru menambah panjang pengurusan kargo udara. “Kargo udara sensitif dengan waktu. Jangan sampai ini ada RA ini justru memperpanjang proses pengiriman dan menambah ongkos kirim.” Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti Singayuda Gumay menegaskan RA akan bertanggung jawab terhadap pemeriksaan kargo udara dan pos yang diangkut melalui pesawat sipil sehingga kargo yang telah melewati pemeriksaan ini tidak perlu Kinerja kargo udara 2010 Maskapai Volume Armada (ton) (unit) Garuda 187.000 84 Lion Air 72.000 12* 9.500 4 Cardig Air Keterangan: *) armada tambahan pada 2010 Sumber: diolah menutup kemungkinan tetap melakukan prosedur pemeriksaan barang. Selain memperlambat pengiriman barang, penambahan biaya operasional berpotensi terjadi. Arman Yahya, Ketua Asosiasi Logistik dan Forwader Indonesia (ALFI) untuk Bandara SoekarnoHatta, yang dulu Gabungan Forwarder dan Ekspedisi BISNIS/HUSIN PARAPAT diperiksa ulang di bandara. Karena itu, pemerintah mengeluarkan izin provider RA pada 7 September 2010 kepada PT Duta Angkasa Prima Kargo, PT Ghita Avia Trans, dan PT Fajar Anugerah Semesta. Sayangnya, hingga saat ini maskapai penerbangan sendiri masih sangsi dengan kompetensi RA yang telah ditunjuk pemerintah. Terbukti, Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengakui pihaknya masih melakukan pemeriksaan ulang. “Ini prosedur baru, masih tahap percobaan. Karena itu kita mau memastikan apakah kargo yang diperiksa RA sudah memenuhi standar atau belum.” Arman sendiri mengaku tidak begitu mengenal sepak terjang provider yang telah ditunjuk itu menyusul sosialisasi pemerintah mengenai RA terhadap komunitas bisnis kargo di bandara sangat kurang. Dia juga tidak mendapatkan surat Peraturan Dirjen Perhubungan Udara No.SKEP/47/IV/ 2010 mengenai petunjuk teknis dan tata cara pemberian sertifikat sebagai RA. “Sebenarnya, kami sangat mendukung ini untuk alasan keamanan dan keselamatan penerbangan sipil. Asalkan jangan ada tambahan biaya operasional dan memperlambat pengiriman. Kemenhub seharusnya mengajak bicara pengusaha forwarding, jasa ekspres, pengelola gudang, serta eksportir dan importir untuk meluruskan masalah RA,” ujarnya. Memang, tanpa sensitivisme bisnis akan sulit bagi pemerintah untuk memahami sektor ini. Cepat atau lambat, kebijakan yang positif akan menjadi kerikil tajam bagi sektor jasa ekspres dan logistik. (aprika.hernanda@bisnis.co.id) Apindo desak pengesahan cetak biru logistik OLEH APRIKA R. HERNANDA Bisnis Indonesia JAKARTA: Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mendesak Kementerian Koordinasi Perekonomian untuk segera menyelesaikan finalisasi cetak biru logistik nasional demi efisiensi kegiatan logistik. Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi mengatakan pihaknya telah menanyakan kepada Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa perihal cetak biru tersebut. Kata dia, saat ini Kemenko Perekonomian masih melakukan koordinasi dengan sejumlah menteri. “Kami sudah serahkan kepada Menko dan Menko mengoordinasikan dengan menteri-menteri yang lain, tapi ini belum jalan,” ujarnya seusai pelantikan Dewan Pengurus Nasional Apindo kemarin. Menurut Sofjan, cetak biru nasional sudah sangat mendesak untuk segera disahkan oleh pemerintah. Apalagi, biaya logistik di Indonesia termasuk yang paling mahal di dunia, akibatnya Indonesia sulit bersaing dengan negara-negara lain. “Biasanya, tingkat nett cost untuk logistik itu sekitar 5%, sedangkan di Indonesia bisa mencapai 15%, ini yang membuat kita semakin sulit bersaing,” tuturnya. Sofjan menjelaskan selama ini kegiatan logistik di Indonesia berjalan sendiri-sendiri antara moda transportasi yang satu dengan yang lain. Ia menambahkan hal serupa juga terjadi antara perusahaan logistik dengan pemerintah. “Antara perkapalan dengan kereta api, begitupun dengan trucking dan pelabuhan, jadi inilah yang membuat biaya logistik jadi mahal,” paparnya. Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan pihaknya telah menyerahkan draf cetak biru logistik kepada Menko Perekonomian untuk tahap final- isasi menjadi Peraturan Presiden (Perpres). “Kalau dari Perdagangan sendiri sudah menyerahkan kepada Menko dan nanti Menko yang akan mengajukan ke RI 1,” ujarnya kepada Bisnis. Dewan khusus Pada kesempatan yang sama, Anggota Komite Ekonomi Nasional Chris Kanter yang juga Dewan Pembina Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menyatakan usulan pembentukan dewan khusus logistik telah disampaikan kepada presiden. “Memang harus ada badan khusus yang mengurusi logistik karena sektor ini banyak keterkaitan dengan bidang lain. Kami sudah usulkan kepada presiden untuk ditindaklanjuti bagaimana skemanya,” ujarnya kepada Bisnis. Terkait rencana Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang tengah menggodok rancangan usulan undang-undang logistik, Chris menuturkan ini diperlukan untuk mengimbangi cetak biru logistik yang ada. Sistem logistik nasional, kata dia, cukup diatur dalam cetak biru tersebut. Namun, dia menegaskan peraturan perundangan perlu dibuat sebagai payung hukum untuk usaha terkait. (18)
Similar documents
republika - Mirror UNPAD
yaitu kerja sama antara dunia usaha, pemerintah, dan lembaga penelitian. Selain itu, Hatta berharap Kadin meningkatkan ekspor produk dan penetrasi pasar domestik. Kadin juga diminta mengembangkan k...
More informationBanjir Lahar Rendam Rumah - Mirror UNPAD
cara kerja Inda. “Apa seperti itu cara kerja petugas bank. Setahu saya, BCA itu sangat teliti, salah sedikit pasti dikoreksi,” kata dia. Setelah itu, Albertina banyak bertanya kepada Inda. Namun, d...
More information