Kupon obligasi terangkat

Transcription

Kupon obligasi terangkat
REDAKSI
(021) 57901023
(021) 70642362
MARKETING
Iklan: (021) 70643688
Sirkulasi: 0811887123
SELASA, 1 FEBRUARI 2011
R E F E R E N S I B I S N I S T E R P E R C AYA
TAHUN XXVI No. 8627
TERBIT 28 Halaman
www.bisnis.com
INDEKS SAHAM
JBA-25
IHSG
31 Januari 2011
IHSG 3,409.17
▼ 78.44 (2.25%)
BISNIS-27 292.05
▼ 8.96 (2.98%)
Hang Seng 23,447.34
▼ 169.68 (0.72%)
KLSE 1,519.94
▼ 1.95 (0.13%)
Nikkei 10,237.92
▼ 122.42 (1.18%)
STI 3,179.72
▼ 49.97 (1.55%)
DJIA*) 11,823.70
▼ 166.13 (1.39%)
FTSE*) 5,881.37
▼ 83.71 (1.40%)
*) Posisi 28 Januari 2011
KURS TENGAH VALAS
Euro/Rp US$/Rp
31 Januari 2011
29.055,69
28.808,38
3.433,91
LQ45
3.409,17
BISNIS-27
597,85
603,22
292,05
294,08
25/01 26/01 27/01
28/01 31/01
EUR 12,319.39
▼ 61.76 (0.50%)
GBP 14,359.55
▲ 4.42 (0.03%)
HKD 1,162.10
▲ 2.27 (0.20%)
JPY (100) 11,035.78
▲ 111.26 (1.02%)
SGD 7,046.21
▼ 4.48 (0.06%)
USD 9,057.00
▲ 23.00 (0.26%)
AUD 8,982.31
▲ 45.30 (0.51%)
THB 290.53
▼ 1.10 (0.38%)
12.319,39
12.339,79
9.057,00
9.052,00
25/01 26/01 27/01
28/01 31/01
Kurs Bea Masuk 31 Jan.— 6 Feb. 2011, Rp9.041,00/US$
Kupon obligasi terangkat
BI siapkan seluruh instrumen untuk kendalikan inflasi
OLEH IRVIN AVRIANO A.
Bisnis Indonesia
BISNIS/RAHMATULLAH
MENINGKATKAN PELAYANAN:
Chief Technology dan Services Officer HSBC Indonesia Jeffrey
Cheung mendengarkan pertanyaan dalam sebuah acara
di Jakarta, belum lama ini. Dalam kesempatan yang lain
Jeffrey Cheung mengatakan HSBC tidak berencana
menambah cabang pada tahun ini, namun pihaknya akan
melakukan konversi cabang untuk meningkatkan layanan.
Perluas jaringan Hal. 4
NAVIGASI
Krisis Mesir: Aksi protes antipemerintah di
Mesir dan sejumlah negara Afrika Utara bisa
menambah tekanan inflasi. (Hal. 3)
Inflasi diprediksi stabil: Meski pada bulan
pertama tahun ini harga bahan pangan merayap
naik, realisasi inflasi pada Januari diprediksi
stabil dan lebih rendah dari 1%. (Hal. 2)
Pembiayaan perumahan: Total komitmen
pembiayaan perumahan masyarakat berpenghasilan rendah meroket 352,38%. (Hal. 7)
Pencabutan capping: Kalangan pengusaha
TAJUK
Reorganisasi dan
revitalisasi Apindo
yang dilakukan kemarin diharapkan mampu melahirkan energi
dan harapan baru di
mana pemerintah
mau mendengarkan
aspirasi kalangan
dunia usaha di Tanah
Air. (Hal. 11)
mendesak PLN
menunda pencabutan batas kenaikan
tagihan listrik
(capping) 18%.
(Hal. 8)
10 Model terlaris:
Sepuluh model
mobil dengan penjualan terbanyak
pada 2010 menguasai lebih separuh
dari total pasar
mobil. (Hal. 9)
Kinerja Telkomsel: Telkom akan merombak
jajaran direksi Telkomsel, menyusul penurunan
kinerja sepanjang 2010. (Hal. f1)
GMF tunda masuk bursa: PT Garuda Main-
tenance Facility (GMF) Aero Asia menunda
rencana melepas saham perdana. (Hal. f2)
Swasta minta jaminan: Pengelola jalan tol
mendesak pemerintah memberikan jaminan
trafik lalu lintas harian rata-rata. (Hal. i1)
Pabrik dapat jatah gas: Pemerintah mengalokasikan pasokan gas bumi untuk memenuhi
kebutuhan bahan baku tiga proyek pabrik
pupuk. (Hal. i2)
Operator lirik LTE: Sebagian operator code
division multiple access (CDMA) di Indonesia
mengisyaratkan akan mengadopsi teknologi
long term evolution (LTE). (Hal. i3)
Pacific ramaikan segmen full service:
Pacific Royale Airways, maskapai patungan
pengusaha Indonesia-India, ditargetkan bisa
beroperasi paling lambat akhir tahun ini untuk
bersaing. (Hal. i4)
Eceran:
Rp5.900
E-MAIL:
redaksi@bisnis.co.id
iklan@bisnis.co.id
sirkulasi@bisnis.co.id
JAKARTA: Ekspektasi
inflasi yang membubung
memaksa manajemen
dan penjamin emisi obligasi PT Bank Jabar
Banten Tbk mengerek
kuponnya ke level yang
lebih tinggi. Sebagian
korporasi lain merespons situasi itu dengan
menunda emisi.
Informasi yang dihimpun Bisnis
dari pelaku pasar obligasi awal
pekan ini menyebutkan Bank Jabar sudah menaikkan kupon (bunga) obligasi VII/ 2011 (tranche
A) ke 9,2%. Angka baru ini lebih
tinggi dari kisaran awal yang
ditetapkan pada masa penawaran,
7,44%-8,44%.
Sementara itu, untuk kupon
tranche B yang bertenor 5 tahun
ditetapkan 10.2%, juga lebih tinggi dari tingkat kupon di kisaran
awalnya, 7,89%-8,89%. Adapun,
untuk tranche C yang bertenor 7
tahun ditetapkan 10,4% dari
kisaran awal 8,45%-9,46%.
Tiga orang pelaku pasar obligasi mengatakan meski tingkat
kupon obligasi dengan wali amanat PT Bank Mega Tbk itu dinaikkan, ukuran dan tenor obligasi Bank Jabar tidak berubah dari
sejak awal dirumuskan, tetap 3
tahun dan Rp2 triliun.
Dihubungi terpisah, Direktur
PT Trimegah Securities Tbk Karman Pamurahardjo, salah satu
penjamin pelaksana emisi obligasi
Bank Jabar selain PT Bahana Securities, mengonfirmasi kenaikan
tingkat kupon tersebut.
U
ì n tuk jumlahnya masih sama
atau tidak menurun atau meningkat, dengan jumlah komposisi per
tranche Rp276 miliar untuk seri
A, Rp601 miliar untuk seri B, dan
Rp1,12 triliun untuk seri C,”
ujarnya melalui layanan pesan
singkat, kemarin.
Karman menjelaskan penetapan kupon lebih tinggi dari kisaran
awal itu didorong naiknya imbal
hasil (yield) surat utang negara
dalam 3 pekan terakhir yang menekan harganya di pasar sekunder.
Yield SUN adalah acuan penetapan kupon obligasi korporasi plus
premium.
Dia menambahkan kenaikan
yield yang juga berarti penurunan
harga surat utang negara itu juga
sempat membuat investor memin-
ta selisih dan premium untuk
turunnya harga dan naiknya volatilitas yield di pasar sekunder.
Harga SUN yang terkoreksi di
pasar sekunder tecermin dari penurunan indeks harga SUN Perhimpunan Pedagang Surat Utang
Negara (Himdasun) sebesar 10%
sepanjang tahun berjalan, dari
108,47 per 4 Januari menjadi
97,57 per 31 Januari.
Dalam periode itu, indeks harga
saham gabungan juga tergerus
7,95% ke 3.409,17. Kelesuan ini
dipicu a.l. laju inflasi 2010 sebesar
6,96%, jauh di atas target APBN-P
2010 yaitu 5,3% dan pulihnya perekonomian Amerika Serikat, yang
mendorong kembalinya dana di
emerging market.
Kepala Divisi Fixed Income PT
Anugerah Securindo Indah Ramdhan Ario Maruto menilai kenaikan kupon obligasi Bank Jabar itu
masih dalam kisaran wajar, sehingga pasar masih memiliki kekuatan menyerapnya. “Memang
ini faktornya situasi pasar. Tapi
saya kira target issued [jumlah penerbitan obligasi] itu akan terpenuhi,” katanya.
Di tempat terpisah, Direktur
Keuangan PT Bank Bukopin Tbk
Tri Joko Prihanto mengatakan
rencana emisi obligasi subordinasi
(subdebt) semester I 2011 kemungkinan diundur apabila tingkat
imbal hasil obligasi korporasi masih relatif tinggi.
Dalam catatan Bisnis, keputusan Bukopin membuka opsi untuk
menunda penerbitan obligasi
awal tahun ini juga dilakukan
oleh PT Semen Gresik Tbk.
Produsen semen terbesar nasional
itu menunda emisi obligasinya
sebesar US$300-US$500 juta, untuk mencari momentum pasar
yang lebih baik.
Bukopin menurut rencana akan
menerbitkan subdebt senilai Rp750
miliar hingga Rp1 triliun dengan
tenor di atas 5 tahun tanpa call option. “Perkembangan indeks harga
SUN tentu jadi pertimbangan kami.
Kalau pasar sedang tidak menarik,
mungkin kami tunda,” katanya.
Tri Joko menekankan untuk
menambah modal dan menunjang ekspansi kredit, Bukopin hanya bisa mengandalkan dari emisi
obligasi. Pasalnya, langkah mencari modal melalui mekanisme
penawaran umum terbatas (rights
issue) sudah dilakukan.
Hampir mirip dengan Bukopin,
manajemen PT Bank Rakyat Indonesia Tbk kemungkinan besar
juga tidak akan menerbitkan subdebt senilai Rp3 triliun pada semester I/2011. “Kami masih opti-
Pergerakan indeks harga surat utang negara
97,57
Tertinggi pada 14 Okt.
Terendah pada 21 Jan.
Rata-rata
110,72
95,31
105,65
Pergerakan IHSG
Tertinggi pada 09 Des.
3.786,1
Terendah pada 03 Agt. 2.973,66
Rata-rata
3.484,10
31 Agt. 30 Sep.
3.409,17
29 Okt. 30 Nov. 30 Des. 31 Jan. 2011
Rencana penerbitan obligasi tahun ini
Calon emiten
Nilai (Rp miliar)
Bank Nagari II*
700
Danareksa II*
500
SAN Finance II*
600
Bank Jabar Banten VII*
2.000
Astra Sedaya Finance XII
1.500
WOM Finance IV
1.500
BCA Finance IV
1.000
Verena Multi Finance I
500
Mandiri Tunas Finance
600
SMF IV
500—800
Bank Riau Kepri
500
Bank DKI VI
750—1.000
Bhakti Finance III
250
BPD Aceh II
500—1.000
FIF XI
2.000
Adira Dinamika V
1.000—2.000
BPD Sumut
600
Sumber: Bloomberg, diolah
*) sudah terbit **) ditunda
mistis pasar uang akan membaik,” kata Direktur Keuangan
BRI Ahmad Baiquni.
Mulai stabil
Di tempat terpisah, Fund Manager PT Batavia Prosperindo Aset
Manajemen Angky Hendra menilai pasar surat utang negara kini
lebih realistis karena permintaan
dan penawaran (bid- offer) tidak
berselisih terlalu jauh dengan volume perdagangan yang semakin
bertambah.
“Kalau dulu kondisinya bid-offer dalam jumlah kecil, jadi membentuk harga yang relatif ekstrem
dari hari biasa. Jadi, pasar lebih
volatil, padahal volume perdagangan kecil jadi harga yang terjadi semu,” katanya.
Tren tersebut juga tecermin dari
kondisi indeks harga Himdasun
yang menunjukkan potensi penguatan sejak menyentuh level
terendah per 21 Januari, hingga
bergerak ke 97,91 per 27 Januari.
Kemarin, indeks harga itu melemah tipis ke 97,57.
Direktur Pengembangan Bisnis
Legg Mason Asset Management
Calon emiten
Nilai (Rp miliar)
BPD Sulsel
500
BPD Bengkulu
300
BPD Papua
500
BPD NTB
300
PLN
3.000
Bank Mega Syariah I
300
Kresna Graha Sekurindo II
200
Bank Jatim
500
Bukopin
500
Pegadaian
2.000
BRI
2000
Bank Mega Syariah
500
Tifa Finance
200
Bakrie & Brothers
$150 juta
SMGR**
$300 juta—500 juta
Bakrie Plantations
$200 juta
Indosat
$800 juta
BISNIS/ADI PURDIYANTO
Singapore Pte Ltd Evan Lim mengatakan meski dibayangi inflasi
tinggi dan tudingan Bank Indonesia (BI) terlambat menaikkan
BI Rate, pemodal global masih
meminati pasar obligasi nasional.
“Meski posisi BI terhitung di
‘belakang kurva,’ secara umum
pemodal global masih menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi. Perlu dicatat, 30% investasi global masuk ke surat utang.”
Saat ini, lanjutnya, negara dengan mesin pertumbuhan ekonomi yang terjaga-lah yang menjadi
tujuan investasi pemodal global.
Dia juga meyakini kawasan Asia
Pasifik tak terpengaruh krisis politik di kawasan Timur Tengah.
Pasalnya, China dan India yang
menjadi acuan kawasan, masih
relatif aman. Karena itu, Lim yakin pasar modal Indonesia akan
tetap tumbuh, dengan catatan
inflasi dapat terus terkendali.
Ekonom Universitas Katolik
Indonesia Atma Jaya A. Prasetyantoko menilai fenomena inflasi
tahun lalu yang mendekati level
7% belum efektif diatasi dengan
instrumen moneter.
Alasannya, dua faktor utama
pemicu inflasi tersebut adalah
harga pangan dan harga energi,
dan bukan karena gejala moneter
yakni likuiditas yang berlebih.
“Jika persoalannya likuiditas,
barulah BI Rate perlu dinaikkan.
Namun untuk saat ini, kebijakan
fiskal seharusnya cukup untuk
mengatasi inflasi tersebut seperti
misalnya pembebasan bea masuk
impor bahan pangan,” jelasnya.
Inflasi, lanjutnya, berpotensi
kembali melonjak pada April ketika kendaraan pribadi dilarang
mengonsumsi premium. Demikian pula risiko kenaikan harga
komoditas dunia yang juga perlu
dicermati dampak inflatoarnya.
Secara fundamental, Prasetyantoko menilai struktur industri
di Indonesia saat ini masih rentan
karena bergantung pada ekspor
komoditas dan bahan mentah, dan
kurang diimbangi dengan pertumbuhan industri manufaktur.
“Ini menimbulkan crowding out
effect, terlalu banyak perusahaan
yang operasinya bergantung pada
sumber daya alam. Malaysia, misalnya, telah berhasil mengimbangkan antara industri berbasis
SDA dengan sektor manufaktur.”
Menanggapi ini, Deputi Gubernur BI Hartadi A. Sarwono
mengatakan tekanan inflasi ke
depan masih tinggi sehingga
bank sentral menyiapkan sejumlah instrumen termasuk kenaikan suku bunga acuan untuk meredam gejolak tersebut.
“Tekanan inflasi ke depan
masih tinggi sehingga BI harus
menyiapkan semua instrumen
kebijakan termasuk BI Rate.”
Bank sentral saat ini masih
menunggu assessment yang lengkap untuk dijadikan bahan Rapat
Dewan Gubernur (RDG) pekan
ini apakah BI Rate sudah saatnya
dinaikkan atau belum. Rencananya rapat digelar 4 Februari.
Selain itu, lanjutnya, koordinasi dengan pemangku kebijakan
lain, pemerintah, juga terus dilakukan mengingat faktor penyebab lonjakan inflasi lebih banyak
akibat kekurangan suplai, khususnya bahan pangan.
Akhir tahun lalu, bank sentral
mengeluarkan ketentuan penaikan
setoran giro minimum simpanan
rupiah perbankan yang efektif menyerap likuiditas hingga Rp50 triliun. Dalam waktu dekat, giro wajib minimum untuk simpanan valuta asing juga dinaikkan dan diprediksi menyerap likuiditas hingga Rp23 triliun.(20/ HENDRI T. ASWORO/ARIF GUNAWAN S.) (irvin.avriano@
bisnis.co.id)
Apindo mereformasi diri
OLEH SITI MUNAWAROH
& MARTIN SIHOMBING
Wartawan Bisnis Indonesia
A
rus semangat perubahan akhirnya menerpa
organisasi para pengusaha di Tanah Air.
Dipicu oleh sejumlah fakta yang
kian memperihatinkan, Asosiasi
Pengusaha Indonesia (Apindo)
direformasi dan lebih ekspansif
guna membangun platform
perekonomian nasional demi
terwujudnya cita-cita Indonesia
Incorporated.
Tak tanggung-tanggung, bukan hanya sekitar 55 wajah baru
masuk dalam kepengurusan
‘anyar’, tetapi beberapa di antaranya pengusaha yang sudah
memiliki reputasi dan nama
besar.
Reformasi, yang dilakukan tepat pada HUT ke-59 Apindo, berupa reorganisasi dan penyempurnaan struktur dewan pengurus nasional untuk masa bakti
2008-2013 dan pelantikannya
disaksikan oleh Wakil Presiden
Budionom a.l. memasukkan sejumlah pengusaha besar Aksa
Mahmud (Bosowa Corporation),
Peter Sondakh (Rajawali Cor-
BISNIS/ENDANG MUCHTAR
Wapres Budiono (kanan) dan mantan Wapres Jusuf Kalla (kedua kiri) seusai pelantikan pengurus DPP Apindo kemarin.
poration), Projogo Pangestu
(Barito Pacific Timber), Eddy
Sariatmaja (SCTV), Robert Budi
Hartono (Djarum), Sukanto
Tanoto (Raja Garuda Mas Indonesia), semua di dewan penasihat.
Sementara itu, di dewan pengurus harian, kini a.l. bercokol
nama-nama Benny Soetrisno
(Apac Inti Corpora), Erwin Aksa
(Bosowa Corporation), Fransiscus Welirang (Indofood
Sukses Makmur Tbk), Johhny
Darmawan (Astra International
Tbk), Rachmat Gobel (Panasonic
Gobel Indonesia) (foto kiri), Soebronto Laras (Indomobil Suzuki
International), Sudhamek
(Garuda Food), Theodore P.
Rachmat (Triputra Investindo
Arya), Trihatma K. Haliman
(Agung Podomoro Group),
Solihin J. Kalla (Kalla Group).
“Cita-cita Indonesia
Incorporated sudah waktunya
untuk dilaksanakan. Kalau pada
zaman Presiden Soeharto, pemerintah menjadi lokomotif pembangunan. Setelah reformasi, saya
melihat pembangunan 10 tahun
atau setidaknya 5 tahun terakhir
ini adalah pengusaha,” ujar
Ketua Umum Apindo Sofjan
Wanandi (foto kedua kanan)
pada pelantikan pengurus baru
di Jakarta kemarin.
Bukan hanya itu, organisasi
itu memperluas ruang lingkup
peran. Tidak hanya di bidang
ketenagakerjaan, tetapi mencakup kompetensi perekonomian
nasional di semua sektor.
‘Gerakan’ Apindo diduga tidak
terlepas dari fakta situasi terbaru.
Di mana Apindo meragukan keseriusan pemerintah dalam menciptakan iklim usaha yang baik,
yang masih menghambat dunia
usaha, termasuk infrastruktur.
Dia menegaskan para pelaku
usaha menginginkan adanya
kepastian hukum dan pemerintah diharapkan memberikan hal
tersebut. “Dasar hukum tidak
pernah diperbaiki, banyak
undang-undang yang over lapping. Terkadang kita percaya dan
tidak percaya dengan omongan
pemerintah,” tuturnya.
Karena itu, tukas Sofjan, tidak
ada jalan lain bagi Indonesia, selain menghimpun sinergi seluruh komponen sosial-ekonomis
bangsa untuk membangun platform perekonomian nasional
yang tangguh dan berkesinambungan demi terwujudnya citacita Indonesia Incorporated.
(13/18) (siti.munawaroh@bisnis.co.id/
martin.sihombing@bisnis.co.id)
MAKROEKONOMI
2
Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011
DINAMIKA
Basis ekonomi NTT diperkuat
JAKARTA: Pemerintah berjanji akan
memperkuat basis perekonomian di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan harapan
dapat menekan tingkat kemiskinan yang
masih tinggi di daerah itu.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa
mengatakan tingkat pengangguran di NTT
sudah di bawah rata-rata nasional, tetapi
tingkat kemiskinan di daerah tersebut
masih tinggi.
“Jadi ini harus segera kami atasi. Anggaran ke NTT dari APBN 2011 sebesar Rp6,6
triliun, tetapi kami memerlukan fokus pembangunan NTT. Kami arahkan terhadap lima
sektor yang akan diperkuat,” katanya seusai
rapat koordinasi dengan sejumlah menteri
terkait dengan pembangunan di provinsi
tersebut di Jakarta, kemarin. (BISNIS/14)
Kurs bea masuk
Rp9.041/US$
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Kurs rupiah
sebagai dasar pelunasan
bea masuk yang berlaku
untuk periode 31 Januari
– 6 Februari 2011 ditetapkan sebesar Rp9.041/US$
atau menguat dibandingkan dengan pekan sebelumnya Rp9.063,40/US$.
Penetapan kurs rupiah
ini berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Keuangan No. 41/KM.01/
2011 tertanggal 31 Januari
2011 dan berlaku sebagai
dasar pelunasan bea
masuk, pajak pertambahan nilai barang dan jasa,
pajak penjualan atas
barang mewah, pajak ekspor, dan pajak penghasilan. (LUZ)
Kurs bea masuk 31 Jan.—6 Feb. 2011
Mata uang
31 Jan.—6 Feb.
Dolar AS
Dolar Australia
Dolar Brunei
Dolar Kanada
Yuan China
Kroner Denmark
Euro
Dolar Hong Kong
Rupee India
Poundsterling Inggris
Yen Jepang (100)
Won Korea
Dinar Kuwait
Ringgit Malaysia
Kyat Myanmar
Kroner Norwegia
Rupee Pakistan
Peso Filipina
Riyal Saudi Arabia
Dolar Selandia Baru
Dolar Singapura
Rupee Sri Lanka
Kroner Swedia
Franc Swiss
Baht Thailand
9.041,00
8.994,35
7.062,07
9.087,71
1.373,07
1.661,00
12.380,56
1.160,53
198,05
14.384,59
10.956,40
8,09
32.307,17
2.960,40
1.408,26
1.563,29
105,25
203,91
2.410,77
6.958,50
7.063,72
81,50
1.392,86
9.567,60
292,55
24—30 Jan
(-/+)
9.063,40 -22,40
9.002,13
-7,78
7.047,31
14,76
9.121,60 -33,89
1.375,76
-2,69
1.632,19
28,81
12.162,18 218,38
1.164,90
-4,37
199,26
-1,21
14.435,46 -50,87
10.964,41
-8,01
8,11
-0,02
32.294,32
12,85
2.963,43
-3,03
1.411,74
-3,48
1.548,83
14,46
105,75
-0,50
203,90
0,01
2.416,81
-6,04
6.931,87 26,63
7.049,17
14,55
81,71
-0,21
1.360,36 32,50
9.405,97 161,63
297,41
-4,28
Sumber: Kementerian Keuangan
PEMBANGUNAN
NTT: Menteri Keuangan
Agus Martowardojo
menyampaikan pendapatnya didampingi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
Bappenas Armida S. Alisjahbana di sela-sela rapat
koordinasi di Jakarta, kemarin. Rapat tersebut antara
lain membahas laporan tim
teknis untuk persiapan
kunjungan Presiden ke Provinsi Nusa Tenggara Timur
(NTT) pada 8-9 Februari.
BISNIS/KELIK TARYONO
Inflasi bulan ini diprediksi stabil
Penduduk ‘rentan’ miskin mencapai 29,38 juta jiwa
OLEH ACHMAD ARIS
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Meski pada
bulan pertama tahun ini
harga sejumlah bahan
pangan merayap naik
akibat perubahan cuaca
yang ekstrem, realisasi
inflasi pada Januari
diprediksi stabil dan lebih
rendah dari 1%.
60,0
Ekonom Mandiri Sekuritas
Destry Damayanti mengatakan
data perkembangan harga kebutuhan bahan pangan yang dimonitor sejauh ini tidak menunjukkan kenaikan yang signifikan, sehingga diperkirakan laju inflasi
bulan ini akan relatif stabil.
“Harga emas juga turun pada
bulan ini. Jadi prediksinya 0,57%
month-to-month, sehingga inflasi
year-on-year sekitar 6,67%,” katanya di Jakarta, kemarin.
Faktor harga bahan pangan,
jelasnya, masih akan menjadi
pendorong utama inflasi bulan ini
di samping juga penyesuaian
0,0
49,5 48,0
50,0
40,0
Harga pangan
39,3
38,7 37,9 38,4 37,3
37,2
36,1 35,1
35,0
34,0
24,2 23,4
30,0
20,0
akan besar ditambah lagi faktor
harga pangan yang melonjak akibat cuaca ekstrem,” ujar pejabat
Kementerian PPN/Bappenas itu.
Perkembangan jumlah dan persentase
penduduk miskin 1996 - 2010
17,5
32,5 31,0
19,1 18,4 18,2 17,4
16,7 16,0 17,8 16,6 15,4
14,2 13,3
10,0
1996
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
Jumlah penduduk miskin
2007
2008
2009
2010
% penduduk miskin
Sumber: BPS-RI
harga di sektor ritel. Dia mengingatkan puncak kenaikan indeks
harga konsumen pada tahun ini
justru terjadi pada Mei-Juni.
Menurut dia, pada akhir paruh
pertama tahun ini dampak pembatasan BBM mulai terasa. “Jadi Februari-April inflasi relatif stabil.”
Namun, Kepala Badan Pusat
Statistik (BPS) Rusman Heriawan
beberapa waktu lalu sempat
mengkhawatirkan kemungkin-
2006
BISNIS/ILHAM NESABANA
kan inflasi pada Januari menyentuh level 1% akibat lonjakan harga cabai dan beras.
Salah satu pejabat di Kementerian PPN/Bappenas yang enggan
disebut identitasnya mengamini
proyeksi Rusman tersebut. Bahkan,
menurutnya, kemungkinan besar
laju inflasi pada bulan ini akan
berpotensi lebih besar dibandingkan dengan proyeksi Rusman.
“Secara siklus, inflasi Januari
Lonjakan harga pangan akibat
cuaca ekstrem memaksa sejumlah negara yang dikenal sebagai
pengekspor sejumlah komoditas
kini memilih mengamankan ketahanan pangannya. Penguatan
nilai kontrak komoditas di pasar
luar negeri juga mengerek naik
harga di dalam negeri.
Kekhawatiran itu menjadi salah
satu pendorong kelanjutan kebijakan pembebasan bea masuk 57
komoditas pangan. Pemerintah
berharap kebijakan itu dapat memperbaiki daya beli masyarakat dan
memitigasi ancaman inflasi, sekaligus menghindari peningkatan
jumlah penduduk miskin.
Meski demikian, Rusman pada
akhir pekan lalu mengatakan
tingginya inflasi belum tentu
menambah penduduk miskin.
“Harga boleh melambung tinggi
tapi kalau pemerintahnya berjaya
efektif bisa mengisolasi orangorang yang hampir mendekati
miskin ini, boleh jadi kemiskinan
Pemerintah diminta cari
sumber penerimaan baru
OLEH ACHMAD ARIS
Bisnis Indonesia
BISNIS/KELIK TARYONO
EKONOMI INDONESIA:
Ekonom Aviliani (kiri)
menyampaikan makalahnya mengenai Proyeksi Ekonomi
Indonesia dan Prospek Industri Reksadana didampingi Pjs
Dirut PT Jisawi Finas Sunggul Situmorang di sela-sela
Investor Gathering di Jakarta, kemarin.
JAKARTA: Komisi XI DPR meminta pemerintah untuk mulai mencari
alternatif sumber penerimaan baru
untuk mengompensasi hilangnya
penerimaan pajak akibat pemberlakuan kebijakan pembebasan bea
masuk dan tax holiday.
Permintaan DPR itu dilatarbelakangi penerbitan kebijakan pembebasan bea masuk 57 komoditas pangan sebagai upaya mengendalikan
harga dan tax holiday guna menarik
investasi baru.
Wakil Ketua Komisi XI DPR Achsanul Qosasih mengatakan meski
besaran potensi penerimaan yang
hilang tidak terlalu besar, pemerintah
harus tetap mencari sumber penerimaan baru untuk menutup lubang
dalam pendanaan APBN tersebut.
“Tergerusnya potensi penerimaan
perpajakan harus diantisipasi sejak
awal,” katanya di Jakarta, kemarin.
Menurut dia, terdapat beberapa
alternatif penerimaan yang bisa dioptimalkan oleh pemerintah a.l. me-
maksimalkan setoran dividen BUMN
yang total asetnya mencapai Rp2.580
triliun atau sekitar 40% dari produk
domestik bruto (PDB).
Achasanul melanjutkan risiko
kehilangan penerimaan juga bisa
ditutup melalui penerimaan negara
bukan pajak (PNBP) seperti royalti
pertambangan dan dividen perusahaan BUMN tambang yang selama ini
bermitra dengan perusahaan asing.
“Ini nilainya cukup besar.”
Selain itu, Wakil Ketua Komisi XI
DPR juga menunjuk Ditjen Pajak
yang semestinya bisa memanfaatkan
potensi penerimaan dari pajak penghasilan (PPh) dan pajak pertambahan nilai (PPN) yang belum tergali.
Tahun lalu, penerimaan negara
dari pajak nonmigas tidak sesuai
dengan target dalam APBN Perubahan 2010.
Pemerintah menilai kenaikan
pengembalian penerimaan pajak
(restitusi) yang mencapai Rp40 triliun menjadi penyebab utama
melesetnya target tersebut.
Kementerian Keuangan melaporkan realisasi pendapatan negara dan
hibah pada 2010 mencapai Rp1.014
triliun atau 102,2% dari target APBN
Perubahan.
Pencapaian tersebut tercipta karena hampir seluruh jenis penerimaan
perpajakan dan nonpajak melampaui target, kecuali penerimaan
pajak pertambahan nilai (PPN) dan
pajak penjualan barang mewah
(PPnBM), serta pajak penghasilan
(PPh) nonmigas.
Selain risiko tersebut, pemerintah
juga mesti bekerja keras memenuhi
pendanaan pembangunan tahun ini
menyusul sejumlah kebijakan untuk
melindungi daya beli masyarakat
dari tekanan inflasi dan menaikkan
daya tarik investasi di Tanah Air.
Upaya menjaga daya beli masyarakat dan meminimalkan risiko lonjakan inflasi akibat peningkatan harga
pangan di pasar internasional dan
cuaca ekstrem yang mengganggu
pertanian di antaranya dilancarkan
melalui perpanjangan pembebasan
bea masuk atas impor sejumlah
bahan pangan dengan menerbitkan
Peraturan Menteri Keuangan No. 13/
PMK.011/2011.
‘Penyesuaian gaji 8.000 pejabat justru menghemat anggaran’
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Kementerian Keuangan mengklaim penyesuaian
gaji sekitar 8.000 pejabat negara
tahun ini justru menghemat anggaran negara dibandingkan dengan kebijakan pemberian gaji
yang berlangsung selama ini.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan penyesuaian gaji tersebut menyebabkan beberapa pejabat menerima
peningkatan pendapatan dan
sejumlah pejabat mengalami
penurunan penerimaan.
Penyesuaian gaji itu, kata Menkeu, didasarkan kepada nilai,
tanggung jawab dan risiko dari
pekerjaan yang disandang pejabat negara tersebut.
“Dampak penyesuaian gaji
atau remunerasi pejabat negara
yang 8.000 orang itu lebih hemat
dibandingkan apa yang sekarang
ini berjalan,” katanya ketika ditemui seusai rapat koordinasi terkait dengan perkuatan basis perekonomian Provinsi Nusa Tenggara Timur di Jakarta, kemarin.
Meski demikian, Agus belum
mengestimasikan berapa penghematan yang didapat dari kebijakan itu. Kemenkeu memanfaatkan penyesuaian pendapatan
pejabat itu untuk menata kembali gaji pokok dan tunjangan yang
melekat di masing-masing pejabat negara.
Pasalnya, menurut Menkeu,
ada beberapa pejabat negara
yang dinilai menerima tunjangan-tunjangan yang berlebihan.
“Tunjangan-tunjangan yang
berlebihan ini akan ditata supaya
nanti di legislatif, yudikatif, dan
eksekutif lebih selaras. Penyesuaian ini termasuk Mahkamah
Agung, ketua Pengadilan Tinggi,
Pengadilan Agama, nanti akan
dikalibrasikan dengan eksekutif
seperti presiden, wapres, menteri
hingga ke wakil bupati. Juga termasuk ketua MPR, DPR sampai
anggota DPR,” ujar Agus.
Dia melanjutkan penyesuaian
gaji didasarkan tingkatan pekerjaan, misalnya, gubernur suatu
provinsi yang memiliki lingkup
kerja yang lebih besar akan
diberikan grade yang lebih tinggi
dan itu dijadikan basis untuk
memberikan remunerasi yang
lebih baik.
“Kalau ada bupati yang tugasnya kecil sekali, masa dia dapat
[gaji] sama? Atau di Pengadilan
Negeri, misalnya, antara yang di
PN Jakpus dibandingkan dengan
PN di mana gitu, kan beda. Jadi
itu maksud saya, karena dia
punya job grade yang lebih tinggi,
dia bisa menerima (gaji) yang
lebih tinggi,” katanya.
Gaji presiden
Agus menegaskan penyesuaian
gaji tahun ini akan dimulai dari
pejabat negara yang memiliki
level tertinggi yakni dimulai dari
presiden. Dia mengklaim rencana itu sebenarnya sudah ada
sejak 3 tahun yang lalu dan merupakan bagian dari program
reformasi birokrasi.
”Saya harus meyakinkan presiden bahwa saya nggak mungkin mendukung gaji pejabat di
daerah naik, kalau seandainya
job grade yang paling tinggi saja
tidak sesuai. Nanti kalau presiden tidak mau menerima gaji-
nya, bisa saja, tapi saya nggak
menyarankan,” katanya.
Menurut dia, gaji presiden saat
ini sebesar Rp62 juta per bulan
masih lebih rendah jika dibandingkan dengan direksi-direksi
BUMN atau gubernur Bank
Indonesia. ”Bahkan pejabat negara lainnya yang sebenarnya job
grade-nya di bawah presiden,
banyak yang menerima take
home pay lebih besar dari gaji
presiden.”
Agus mengatakan prioritas
kebijakan itu adalah untuk memperbaiki remunerasi pejabat
negara agar nanti bisa dihasilkan
kualitas pekerjaan yang lebih
baik.
“Sekitar 8.000 pejabat negara
ini kami harapkan bisa betulbetul menjalankan fungsi kenegaraan yang baik.” (14)
tidak bertambah besar,” katanya.
Jumlah penduduk hampir
miskin atau penduduk yang
hidup sedikit di atas garis kemiskinan di Indonesia, berdasarkan
data BPS, pada saat ini mencapai
29,38 juta jiwa. BPS menyebutkan
jumlah penduduk hampir miskin
diperoleh dari selisih antara data
penduduk miskin berdasarkan
pendekatan makro dengan data
penduduk miskin dengan pendekatan mikro.
“Mereka tidak tergolong miskin
tetapi sangat rentan terhadap
kemiskinan,” tulis BPS dalam
situs resminya.
Data kemiskinan makro merupakan jumlah penduduk miskin
yang dihitung berdasarkan data
sampel dan bukan data sensus,
sehingga hasilnya adalah estimasi. Sumber data yang digunakan
adalah survei sosial ekonomi
nasional (Susenas) yang pencacahannya dilakukan setiap Maret
dengan jumlah sampel 68.000
rumah tangga.
Berdasarkan metode ini, pada
Maret 2010 BPS melaporkan jumlah penduduk miskin Rp31,02
juta (13,33% dari total penduduk). (achmad.aris@bisnis.co.id)
Indonesia yakin
sanggup atasi
pembalikan modal
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pemerintah
dan Bank Indonesia meyakini kekuatan modal
Indonesia relatif cukup
untuk memitigasi terjadinya risiko pembalikan arus
investasi (capital outflow).
Menteri Keuangan Agus
Martowardojo mengatakan
modal Indonesia tersebut di
antaranya besarnya cadangan devisa, kemampuan
pemerintah melakukan beli
balik surat utang negara,
dan tersedianya opsi menggunakan dana galangan
BUMN dalam rangka stabilisasi obligasi negara (Bond
Stabilization Fund/BSF).
Agus mengatakan jika
ada risiko pembalikan arus
modal karena investor memilih keluar dari Indonesia,
Tanah Air sudah mempersiapkan diri dengan cadangan devisa yang saat ini
mencapai US$96 miliar.
“Tentunya [cadangan
devisa] itu bisa digunakan
atas diskresi pengelolaan
BI. Sekitar 5 tahun lalu cadangan devisa kita US$50
miliar, sekarang US$96 miliar. Kalau bisa menggunakan US$20 miliar-US$30
miliar itu besar sekali,” katanya di Jakarta, kemarin.
Dia melanjutkan pemerintah juga bisa menggunakan dana APBN untuk
melakukan beli balik (buyback) obligasi negara.
Stabilisasi melalui BSF, kata
Menkeu, menunjukkan
persiapan pemerintah untuk melakukan stabilisasi
dalam kondisi terburuk.
Agus menuturkan BSF
bisa dilancarkan melalui
tiga level. Dia menjelaskan
BSF level pertama adalah di
tingkat BUMN atau lembaga pemerintah. Level kedua
didapatkan pada saat pene-
rimaan negara lebih besar
dari pengeluaran, sehingga
selisihnya bisa digunakan
sebagai BSF.
“BSF level dua adalah
selisih penerimaan negara
dibandingkan pengeluaran
yang ada surplus-surplus
bulanan,” kata Menkeu.
Adapun BSF level tiga dilakukan melalui koordinasi
pemerintah dengan DPR
untuk bisa menggunakan
dana sisa anggaran lebih
(SAL) dalam APBN.
Namun, dia mengingatkan ketiga level BSF itu
hanya digunakan pada saat
Jakarta menghadapi risiko
terburuk akibat pembalikan
modal asing. Pemerintah,
ujar Menkeu, tetap menempatkan upaya mempertahankan fundamental ekonomi yang kuat sebagai
prioritas utama.
“Utamanya pemerintah
akan menjaga agar neraca
pembayaran
Indonesia
baik, fiskal Indonesia sehat,
sistem keuangan, perbankan sehat dan kondisi di sektor riil semakin kompetitif.
Ini yang bisa membuat
risiko pembalikan dana
yang mendadak itu bisa
lebih dikelola dengan baik,”
katanya.
Risiko pembalikan modal
yang masuk ke pasar modal
negara berkembang termasuk Tanah Air semakin
mengancam setelah perekonomian negara maju terutama Amerika Serikat dan
Eropa menunjukkan tren
pemulihan ekonomi.
Badan Kebijakan Fiskal
(BKF) pada pekan lalu juga
menyoroti pemulihan ekonomi AS dan tertahannya
tingkat suku bunga Bank
Indonesia sebagai beberapa
pemicu keluarnya modal
asing dalam beberapa waktu terakhir. (14)
EKONOMI GLOBAL
Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011
KANAL
Ekonomi Filipina tumbuh 7,3%
MANILA: Pertumbuhan ekonomi Filipina
terakselerasi pada 2010 sebesar 7,3% seiring ekspansi belanja rumah tangga dan
bisnis dengan laju tercepat.
Badan Koordinasi Statistik Filipina mencatat produk domestik bruto (PDB) selama
kuartal IV/2010 tumbuh sebesar 7,1%
dibandingkan dengan periode yang sama
tahun sebelumnya (year-on-year). Secara
keseluruhan 2010, pertumbuhan PDB yang
mencapai 7,3% adalah terbesar sejak 1976
ketika diktator Ferdinand Marcos menjadi
presiden. (BLOOMBERG/DEA)
Lowongan di Singapura naik
SINGAPURA: Penciptaan lapangan kerja
baru sektor swasta di Singapura selama
kuartal IV/2010 mencapai tingkat pertumbuhan tertinggi dalam 3 kuartal karena
kalangan korporasi banyak menambah
pegawai menyambut perayaan akhir tahun.
Berdasarkan estimasi Kementerian
Ketenagakerjaan Singapura, ada 30.600
lapangan kerja baru yang terserap di perusahaan-perusahaan Negeri Singapura.
Angka pengangguran pada periode 3 bulan
yang berakhir Desember 2010 itu tercatat
naik tipis dari 2,1% pada kuartal sebelumnya menjadi 2,2%. (BLOOMBERG/DEA)
Krisis Mesir picu inflasi global
Bursa saham Timur Tengah anjlok
OLEH DEWI ASTUTI
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Aksi protes antipemerintah di
Mesir dan sejumlah
negara Afrika Utara
bisa menambah tekanan
inflasi dan memicu bank
sentral menempuh pengetatan lebih lanjut.
Akibat kekhawatiran akan potensi guncangan ekonomi di
Timur Tengah terkait kerusuhan
sosial yang masih terjadi di Mesir,
suku bunga di pasar uang negara
berkembang telah meningkat
pada laju tercepat sejak 2008.
Bank-bank juga lebih memilih
menyimpan dana.
Mengacu pada ELMI + Indeks
JPMorgan Chase & Co yang dikutip Bloomberg, imbal hasil surat
utang bertenor pendek di negara
emerging naik hingga 2,5% pada
28 Januari 2011 dari rekor rendah
BLOOMBERG/ EDWIN TUYAY
EKONOMI FILIPINA: Sejumlah pengunjung melintas dekat sebuah pameran komput-
er yang diselenggarakan di sebuah pusat perbelanjaan di Manila, Filipina, kemarin.
Perekonomian negara tersebut tumbuh melebihi prediksi analis pada kuartal terakhir tahun
lalu. Kondisi tersebut memberikan ruang gerak kepada bank sentral untuk menaikkan suku
bunga demi membatasi percepatan inflasi.
‘Kami hanya boleh membiayai
ekspor dari AS’
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Untuk membangkitkan
ekonomi Amerika Serikat yang sempat terpuruk akibat krisis keuangan
global 2008-2009, Presiden Barack
Obama sejak Maret 2010 mencanangkan target ekspor naik dua kali lipat
dan penciptaan 2 juta lapangan
pekerjaan sebelum 2015.
Bank Exim (Export-Import) AS menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pencapaian target tersebut, mengingat peranannya yang
vital dari sisi pendanaan. Untuk
mengetahui strategi bank federal AS
berstatus independen ini, berikut petikan wawancara Bisnis dengan Diane
G. Farrell, anggota Dewan Direksi
Bank Exim AS, di sela-sela kunjungannya ke Jakarta pada pekan lalu:
Bagaimana strategi dan kontribusi Bank Exim dalam mendukung
pelipatgandaan ekspor AS?
Selama 2 tahun fiskal terakhir, transaksi kami secara langsung meningkat
sebanyak 20%. Pada [tahun fiskal]
2009, kami mengucurkan US$21 miliar
dalam bentuk kredit baru, dan pada
[tahun fiskal] tahun lalu kami menyumbang US$24,6 miliar. Jadi, kami meningkatkan pendanaan lebih dari US$3
miliar secara year-on-year. Dari sisi
dana, kami punya kapasitas pembiayaan
yang tak terbatas.
Apakah rencana Obama untuk
menunda belanja negara hingga
US$400 miliar akan memengaruhi
rencana pembiayaan Bank Exim?
Kami bisa dibilang unik, berstatus
badan federal tapi menghasilkan
pendapatan melalui fee. Jadi kami tidak
mengambil uang dari para pembayar
pajak, malah kami mengembalikan
uang ke Departemen Keuangan AS.
Anggaran kami ditentukan oleh
Kongres. Namun, mereka tidak membiayai kami karena kami mampu membiayai sendiri dari fee. Kami punya
cadangan dana yang kami pakai yang
berkaitan dengan transaksi yang kami
sediakan sebagai sebuah bank.
Kemudian, kami juga punya dana
yang dapat diakses sebagai bagian dari
anggaran kami, tapi budget kami masih
harus disahkan oleh Kongres.
Rencana penundaan belanja negara
itu untuk pembekuan gaji pegawai
pemerintah selama 2 tahun mendatang.
Kami paham akan kebutuhan untuk
memperketat anggaran, karena angka
pengangguran di AS lebih dari 9%.
Orang seperti kami [Bank Exim] dan
para menteri di kabinet menghabiskan
waktu di dalam dan luar negeri untuk
menjangkau pebisnis untuk berdiskusi
soal ekspor-impor dan pentingnya
perdagangan.
China adalah salah satu pasar ekspor
potensial bagi AS dan juga mitra utama
pembiayaan Bank EXIM.
3
AS sering
mengkritik kebijakan yuan,
tetapi Anda
mengemban
misi untuk
mendorong
daya saing produk Amerika.
Bagaimana perspektif Anda
untuk bisa menjembatani dua
Diane G. Farrell
kepentingan
tersebut?
Kami memang punya nota kesepahaman dengan Bank Exim China, dan
secara paralel juga memberikan pembiayaan kepada India. Sebagai bagian dari
proses yang berkaitan dengan isu revaluasi mata uang, komentar muncul dari
pejabat AS dan China.
Keputusan China dalam menghargai
kurs yuan memberi keuntungan bagi
pemanufaktur China. Pada saat yang
sama, ketika AS membuat quantitative
easing, Pemerintah China komplain
bahwa kami memanipulasi kurs internasional.
Saya rasa hal seperti itu debat sehat
yang setiap saat akan padam dan muncul lagi. Namun, seperti terlihat dari
kunjungan Presiden China Hu Jintao ke
AS, saya rasa ada sejunlah peluang
dengan kepentingan dan tujuan sama
bahwa kami adalah dua ekonomi terbesar di dunia, kami punya tanggung
jawab bersama untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas bersama.
Ada target khusus yang ingin
dicapai dalam neraca perdagangan
AS-Indonesia melalui fasilitas pembiayaan bank Anda dengan 11 bank
lokal RI?
Meskipun nama kami Exim, kami
tidak membiayai impor ke AS. Kami
hanya boleh membiayai ekspor dari AS
ke pembeli luar negeri. Ada banyak
perusahaan AS di mana kami ikut terlibat [dari sisi pembiayaan] seperti di sektor migas, pembangkit listrik, peralatan
kesehatan, transportasi misalnya Lion
Air yang menjadi pelanggan favorit
kami. Boeing juga. Garuda punya perjanjian leasing dengan Boeing dan kita
juga terlibat.
Di sektor lingkungan seperti energi
terbarukan, kami telah menggelar
sejumlah pertemuan geotermal pekan
lalu termasuk dengan kementerian terkait termasuk pertemuan dengan banyak perusahaan komersial.
Di sektor keamanan, contohnya
untuk tujuan search and rescue, kami
sudah berbicara dengan Basarnas, lalu
keamanan pelabuhan udara dan laut.
Kami berbicara dengan kementerian
penerbangan sipil mengenai pembangunan bandara, pemadam kebakaran
di bandara sehingga kami ikut bangun
infrastruktur pendukung.
Pewawancara: DEWI ASTUTI
Bantuan AS ke Mesir didominasi dana militer
Amerika Serikat telah memberikan bantuan kepada Mesir rata-rata
US$ 1,8 miliar per tahun selama dekade terakhir, sebagian besar
untuk militer. Total bantuan itu membuat Mesir menjadi penerima
bantuan AS terbesar setelah Afghanistan, Pakistan dan Israel.
2,5
Bantuan AS ke Mesir (US$ miliar)
2,0
1.990 2.075 1.915
1.863 1.819 1.795
1.758 1.701
Bantuan militer: US$1.300 juta
Bantuan ekonomi: US$250 juta
1,5
1,0
Bantuan AS (permintaan anggaran 2011)
Afghanistan
Pakistan
Israel
Mesir
0,5
0
1.500 1.550
2001
US$3,9 miliar
US$3,1 miliar
US$3,0 miliar
US$1,5 miliar
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Sumber: U.S Department of State, IISS
1,74% pada 31 Desember 2010.
Biaya pinjaman luar negeri
juga melonjak hingga membuat
spread imbal hasil pada surat
utang negara berkembang dengan denominasi terhadap surat
utang pemerintah AS (US
Treasury) ke posisi tertinggi
GRAPHICNEWS/MRP/ILHAM NESABANA
dalam 4 bulan, yakni di angka
2,79%.
Inflasi terakselerasi di tujuh
dari 10 negara berkembang utama setelah harga makanan, kapas dan minyak mentah melonjak dan mendorong naik indeks
komoditas S&P GSCI ke level ter-
tinggi sejak September 2008.
“Kalau saya lihat, isunya
lebih kepada inflasi yang akan
berakibat terhadap tight money
policy. Kondisi ini biasanya
akan kontraproduktif dengan
pertumbuhan ekonomi,” kata
ekonom PT. BNI Tbk Rosady
T.A. Montol kemarin.
Harga minyak naik 4,3% di
perdagangan New York pada 28
Januari dan meningkat 0,9%
kemarin pada saat para demonstran Mesir bentrok dengan polisi
di negara paling padat penduduknya di Arab itu. Mereka
menuntut mundur Presiden
Hosni Mubarak yang sudah berkuasa selama 30 tahun.
Bursa saham Timur Tengah
anjlok dan membuat merosot
indeks Abu Dhabi ke penurunan
terparah dalam 14 bulan. “Suasana geopolitik saat ini menjadi
peringatan bagi investor. Harga
minyak telah meningkat lebih
tinggi dan ini akan menjadi sumber tekanan lagi terhadap suku
bunga,” tutur David Cohen, eko-
nom Asia pada Action Economics
di Singapura.
Terakhir kali borrowing cost
negara berkembang meningkat
dengan laju seperti sekarang ini
adalah pada semester II/2008
ketika krisis keuangan global dan
harga komoditas yang kian melonjak menjerumuskan ekonomi
dunia ke dalam resesi.
Imbal hasil pada indeks ELMI
JPMorgan meningkat 21% pada
Oktober 2008 dan memicu bank
sentral di seluruh dunia untuk
menurunkan suku bunga acuan.
Namun, sekarang, situasinya berbeda.
Para pembuat kebijakan menaikkan suku bunga karena ekonomi dunia berekspansi.
Suku bunga acuan di Brasil
dinaikkan 50 basis poin menjadi
11,25% pada 19 Januari.
Bank sentral India menaikkan suku bunga ke level tertinggi dalam 2 tahun pada 25
Januari dan mensinyalkan peningkatan lebih lanjut. (dewi.
astuti@bisnis.co.id)
PERBANKAN
4
BJBR
BBRI
BMRI
1.120
4.850
50
250
1.150
25/ 1
26/ 1
5.150
27/ 1
28/ 1
31/ 1
BBNI
5.950
25/ 1
26/ 1
27/ 1
28/ 1
31/ 1
PNIN
100
25/ 1
26/ 1
28/ 1
31/ 1
138
125
5/ 1 1
28/
6/
31/1 1
25/ 1
26/ 1
28/ 1
31/ 1
186
1
138
27/ 1
PNLF
550
30
485
24/
25/121 26/
26/121 30/
27/ 12
1
CFIN
480
3.350
27/ 1
AMAG
3.225
5.650
Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011
25/ 1
10
2
570
26/ 1
27/ 1
28/ 1
31/ 1
25/ 1
189
26/ 1
27/ 1
28/ 1
31/ 1
25/ 1
26/ 1
27/ 1
28/ 1
31/ 1
MEDIASI
Laba BII naik tipis
JAKARTA: PT Bank Internasional Indonesia Tbk meraup laba bersih Rp461 miliar
pada akhir 2010 atau meningkat sekitar
Rp41 miliar dari periode sebelumnya.
Presiden Direktur BII Ridha Wirakusumah
menyatakan kenaikan laba karena pertumbuhan pada seluruh bisnis inti.
Dia menjabarkan kredit BII hingga akhir
2010 mencapai Rp53,6 triliun atau tumbuh
sebesar 35% dibandingkan dengan akhir
tahun 2009 yang mencapai Rp39,6 triliun.
Kontribusi pertumbuhan kredit terbesar,
tuturnya, berasal dari kenaikan kredit
Konsumer sebesar 45% diikuti oleh UKM
sebesar 31% & komersial dan korporasi
sebesar 29%.
“Pertumbuhan kredit konsumer terutama
didukung oleh kredit kendaraan bermotor
sebesar 55,9%, kredit pemilikan rumah
sebesar 28,9%, dan kartu kredit 8,8%,”
ujarnya dalam siaran persnya kemarin.
(BISNIS/20)
BJB biayai 7.816 debitur KUR
BANDUNG: Realisasi penyaluran kredit
usaha rakyat (KUR) PT Bank Pembangunan
Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk per
akhir 2010 mencapai Rp766,33 miliar untuk
7.816 debitur.
Toto Susanto, Sekretaris Perusahaan
Bank BJB, mengatakan realisasi itu mencapai 127% terhadap target awal sebesar
Rp600 miliar.
“Kami telah memiliki infrastruktur memadai untuk menyalurkan KUR, seperti marketing dan jaringan kantor untuk menggarap kredit mikro. Hasilnya, realisasi KUR di
atas target,” katanya pekan lalu.
Data bank berkantor pusat di Bandung itu
mencatat penyaluran KUR terbesar tersalurkan untuk pelaku usaha sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR) senilai
Rp593,36 miliar. Dana tersebut tersalurkan
untuk 6.473 debitur.
Dia mengatakan selama ini banknya
memutuskan menyalurkan KUR langsung
ke nasabah dengan pertimbangan efisiensi
dan kecepatan eksekusi. (BISNIS/K35)
BNI genjot kredit konsumer
HSBC tak
perluas jaringan
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Ketika bank
di Indonesia cenderung
menambah jumlah jaringan kantor, The Hongkong Shanghai Banking
Corporation tidak berniat
melakukan hal serupa.
Bank yang berpusat di
London itu hanya meningkatkan status cabang pada tahun ini.
Chief Technology dan
Services Officer HSBC
Indonesia Jeffrey Cheung
mengatakan HSBC tidak
memiliki rencana untuk
menambah jumlah cabang pada tahun ini.
“Namun, kami memiliki rencana untuk melakukan konversi sejumlah cabang pada tahun
ini untuk meningkatkan
pelayanan ke masyarakat,” ujarnya di Jakarta,
kemarin.
Jeffrey menjelaskan
konversi yang akan dilakukan adalah perubahan
dari cabang yang kecil
menjadi cabang yang
besar dan perpindahan
lokasi sejumlah cabang
ke tempat baru. “Cabang-cabang yang dikonversi sebagian besar berada di Jakarta.”
Dia menambahkan
perseroan sedang menunggu izin dari Bank
Indonesia (BI) terkait dengan konversi ini. “Karena izin masih dalam proses, kami belum bisa
sampaikan secara rinci
tentang jumlah cabang
yang akan dikonversi.”
Saat ini HSBC Indonesia memiliki 104 jaringan yang tersebar di 10
kota yaitu, Jakarta, Surabaya, Medan, Bandung,
Semarang, Solo, Batam,
Bogor, Tangerang, dan
Depok. Jumlah itu termasuk jaringan Bank
Ekonomi sejumlah 93
kantor, yang telah diakuisisi oleh HSBC pada
2009.
Hingga
September
2010, HSBC mengendalikan aset Rp40,55 triliun
dengan laba bersih
Rp566 miliar. Selain kuat
dalam bisnis korporasi,
bank ini juga banyak
menggarap bisnis konsumer, khususnya kartu
kredit.
Sebelumnya Direktur
Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI Wimboh Santoso menyatakan
bank sentral akan membatasi kantor cabang
bank asing (KCBA)
untuk menambah jumlah cabang di Indonesia.
Sebagai gantinya, BI
mendorong bank asing
untuk membentuk anak
perusahaan di dalam
negeri.
Menurut Wimboh, dengan membentuk anak
usaha, perlindungan terhadap nasabah bank
asing di dalam negeri
akan terjaga. (20)
melakukan transaksi di
Bank Nusantara Parahyangan (BNP) Jln. Padjadjaran Bandung, Jawa
Barat, kemarin. Pada 2011
BNP menargetkan kredit
konsumer Rp100 miliar,
50% di antaranya untuk
kredit pemilikan rumah.
BISNIS/ARMIN ABDUL JABBAR
Akses valas
korporasi diperluas
BI anggap pasar keuangan sudah normal
OLEH HENDRI T. ASWORO
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Bank Indonesia kembali memperluas
ruang gerak korporasi dalam mengakses valuta
asing kepada perbankan
setelah ketentuan yang
membatasi debitur papan
atas tersebut dicabut awal
tahun ini.
Hal tersebut tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No:
13/4/PBI/2011 tentang Pencabutan
PBI No. 10/22/PBI/2008 tentang Pemenuhan Kebutuhan Valuta Asing
Korporasi Domestik Melalui Bank.
Dalam ketentuan lama PBI No.
10/22/PBI/2008 debitur dibatasi dalam melakukan akses valas kepada
perbankan. Bahkan bank bisa mengajukan langsung kebutuhan valas
terhadap rupiah kepada BI untuk
korporasi domestik.
Kepala Biro Humas Bank Indonesia
Difi A. Johansyah menyampaikan
pencabutan ketentuan tersebut untuk
menunjukkan bahwa kondisi perekonomian sudah kembali normal,
sehingga korporasi bisa langsung
mengakses valas seperti semula. “Jadi
korporasi sekarang bisa akses valas
ke pasar domestik instead of going to
BI,” ujarnya kepada Bisnis kemarin.
Dia menjelaskan ketentuan tersebut
diterbitkan untuk mengantisipasi
kondisi perekonomian tengah krisis
agar tidak ada pinjaman valas yang
bersifat spekulatif, sehingga bisa
menimbulkan gejolak nilai tukar.
“Dulu [PBI Pemenuhan Kebutuhan
Valuta Asing Korporasi Domestik Melalui Bank] untuk antisipasi agar korporasi tidak cari valas sembarangan
yang bisa goyangkan kurs,” tuturnya.
Difi menambahkan bahwa saat ini
bank sentral sudah percaya kondisi
sudah normal sehingga aturan tersebut perlu dicabut mengingat ketersediaan pasokan valas di pasar domestik cukup besar dengan maraknya
Beberapa poin PBI Valas
Pasal 2
Bank dapat mengajukan permintaan kebutuhan valas terhadap
rupiah kepada Bank Indonesia untuk korporasi domestik.
£
£
¥¥¤
¤
¥
¤
¤
¤¤ ¥
Bank dapat mengajukan permintaan kebutuhan valas terhadap
rupiah kepada Bank Indonesia untuk instansi pemerintah.
Bank dilarang mengajukan permintaan kebutuhan valas untuk
kepentingan korporasi domestik yang merupakan pihak terkait
dengan bank.
$
$
Pasal 3
Pengajuan permintaan kebutuhan valas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
wajib memiliki underlying kegiatan ekonomi di Indonesia.
Underlying kegiatan ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) meliputi
a. Pembayaran utang valas
b. Pembayaran impor; dan/atau
c. Keperluan lain yang didukung dengan dokumen, sepanjang tidak untuk
diperjualbelikan (trading) dan tidak untuk investasi di pasar keuangan.
Underlying kegiatan ekonomi sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) wajib
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Kewajiban membayar akan jatuh tempo paling lama 5 hari kerja setelah
pengajuan transaksi.
b. Dokumen underlying ekonomi yang dimiliki korporasi domestik hanya dapat
digunakan untuk satu kali pengajuan transaksi pada bank yang sama.
Dalam hal kewajiban pembayaran dilakukan secara angsuran, bank dapat
mengajukan permintaan Valas lebih dari 1 (satu) kali sesuai dengan kebutuhan
angsuran sepanjang nilai Valas yang dibeli secara total tidak melebihi nilai
nominal underlying.
Sumber: Bank Indonesia, 2011
BISNIS/ILHAM NESABANA
aliran dana asing.
Pada krisis 2008 nilai tukar rupiah
sempat menembus level Rp12.000
per dolar AS karena meningkatnya
kebutuhan valas baik untuk kepentingan korporasi atau pelarian modal, bahkan hanya untuk kepentingan spekulasi.
Cegah spekulasi
Untuk itu, BI menerbitkan aturan
tersebut untuk mengantisipasi spekulasi nilai tukar yang bisa memperpuruk rupiah. Dalam aturan itu Bank
dapat mengajukan permintaan kebutuhan valas terhadap rupiah kepada
BI hanya untuk instansi pemerintah.
Selain itu, bank dilarang mengajukan permintaan kebutuhan valas untuk kepentingan korporasi domestik
yang merupakan pihak terkait dengan
Niaga jajaki
rights issue &
subdebt
BISNIS INDONESIA
££
JAKARTA: PT Bank Negara Indonesia Tbk
akan menggenjot pertumbuhan kredit konsumer mencapai Rp33 triliun atau meningkat sekitar 32% dari capaian tahun lalu.
Direktur Konsumer BNI Darmadi Sutanto
menyatakan capaian kredit konsumer pada
2010 mencapai Rp25 triliun (unaudited)
atau tumbuh sekitar 20% sepanjang tahun.
“Pada tahun ini kami menargetkan kredit
konsumer mencapai Rp32-33 triliun,” kata
dia di Jakarta pekan lalu.
Dengan target itu, berarti BNI akan mencari pembiayaan konsumer baru setidaknya
Rp7-8 triliun atau setara dengan pertumbuhan 28-32%.
Darmadi menjelaskan pada tahun ini
kredit konsumer masih diprioritaskan pada
kartu kredit dan kredit pemilikan rumah
(KPR) dengan porsi masing-masing sekitar
25%. (BISNIS/20)
TARGET KREDIT
BNP: Sejumlah nasabah
bank. Pengajuan permintaan kebutuhan valas wajib memiliki underlying kegiatan ekonomi di Indonesia.
Underlying kegiatan ekonomi meliputi, pembayaran utang valas, pembayaran impor, keperluan lain yang didukung dengan dokumen, sepanjang
tidak untuk diperjualbelikan dan
tidak untuk investasi di pasar uang.
Direktur Bank Mutiara Benny Purnomo mendukung pencabutan ketentuan tersebut karena bisa berdampak
terhadap peningkatan akses korporasi
dalam meminjam valas. Bank yang
semula bernama Century itu bisnis inti
paling banyak dalam transaksi valas.
“Dengan pencabutan itu korporasi
domestik punya pilihan lebih banyak
memenuhi kebutuhan dananya. Selain pakai rupiah, bisa juga dolar AS,”
katanya. (hendri.asworo@bisnis.co.id)
JAKARTA: PT Bank
CIMB Niaga Tbk menyiapkan opsi pelepasan saham
terbatas (rights issue) dan
penerbitan obligasi subordinasi (subdebt) untuk menguatkan rasio kecukupan
modal, bila pertumbuhan
kredit mencapai 20%.
“Karena yang banyak
menggerus permodalan itu
kan pertumbuhan kredit.
Kami punya target, tetapi
kalau realisasi pertumbuhannya seperti tahun lalu
[pada level 20%], mungkin
kami ada rencana ke situ
[aksi korporasi],” kata Wakil Direktur Utama Bank
CIMB Niaga Catherine
Hadiman, kemarin.
Namun, dia mengaku
akan mengkaji lebih lanjut
rencana tersebut. Terkait
dengan mekanisme aksi
korporasi yang akan dipilih, Catherine juga masih
belum bisa berkomentar
banyak.
“Opsi perseroan untuk
merealisasikan rencana tersebut sangat bergantung
pada realisasi pertumbuhannya nanti seperti apa.
Jadi sejauh ini kami masih
memaksimalkan permodalan yang ada,” katanya.
Dia mengatakan jika pertumbuhan kredit pada
semester I tahun ini melampaui target, maka salah
satu aksi korporasi tersebut
akan dilakukan pada semester II. Menurut dia,
perseroan akan mempertimbangkan lebih lanjut
antara mekanisme rights
issue atau penerbitan obligasi subordinasi (subdebt)
untuk menambah modal.
“Kami akan melihat kebutuhannya nanti, untuk
kemungkinan menambah
modal melalui rights issue
atau subdebt belum ada
keputusan,” katanya.
Tahun lalu, Bank Niaga
juga melakukan dua aksi
korporasi itu untuk menambah modal. Bahkan,
bank milik investor asal
Malaysia juga tercatat
menggelar penerbitan obligasi subordinasi.
Untuk rights issue pada
kuartal IV/2010, CIMB
Niaga meraih dana Rp1,49
triliun. Adapun, untuk dua
kali penerbitan obligasi
subordinasi diperoleh dana
masing-masing Rp1,3 triliun dan Rp1,6 triliun.
Kredit 2010
Selain itu, Catherine mengatakan sepanjang 2010
perseroan telah menyalurkan kredit mencapai Rp104
triliun atau tumbuh 25%
dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya
senilai Rp82,8 triliun. Dia
menyebutkan sebesar Rp32
triliun dari total kredit
tersebut telah disalurkan
pada sektor korporasi.
“Pertumbuhan kredit
perseroan tahun lalu kurang lebih merata antara
kredit konsumer, korporasi
dan komersial. Pertumbuhan ini sejalan dengan perkembangan bisnis industri,” ujarnya.
Tahun ini, dia mengatakan perseroan akan fokus
untuk meningkatkan portofolio kredit korporasi
dengan mengincar pembiayaan pada sejumlah sektor
a.l batu bara, kelapa sawit,
dan minyak dan gas.
Namun, Catherine mengaku akan tetap memaksimalkan pertumbuhan kredit di semua sektor pembiayaan khususnya segmen
UKM dengan mengicar
pertumbuhan di atas 20%.
Untuk pertumbuhan kredit mikro, tahun ini Bank
CIMB Niaga akan menambah 100 outlet.
Selain itu, Catherine mengatakan tahun ini perseroan optimistis dapat menawarkan suku bunga yang
kompetitif bagi nasabah. (07)
BTN & Bukopin incar KPR bersubsidi Rp9 triliun
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Bank Tabungan
Negara Tbk menargetkan kredit
rumah dengan subsidi bunga melalui fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) Rp6 triliun. Adapun, PT Bank Bukopin
Tbk mengincar separuhnya.
“Selama 2010 kami sudah
membiayai 18.000 unit rumah
dengan nilai mencapai Rp1 triliun melalui FLPP. Sedangkan tahun ini, kami menargetkan dapat
membiayai 120.000 unit KPR,”
ujarnya kemarin.
Dia mengatakan target yang
dipatok perseroan tersebut merupakan posisi yang berpeluang
besar terealisasi untuk mendukung program FLPP pada tahun
ini.
“Tentunya kami akan berupaya
untuk dapat melampaui target.
Tapi untuk capaian yang realistis
kami menargetkan dapat membiayai 120.000 KPR.”
Di tempat yang sama, Direktur Mortgage and Consumer
Banking BTN Irman Alvian
Zahiruddin mengaku kapasitas
perseroan untuk KPR bisa mencapai 200.000 unit. Kendati
demikian, dia mengaku target
yang dipatok tahun ini jauh
dari kapasitas maksimal perseroan .
“Saat ini pangsa pasar kami
untuk KPR sebesar 97% dengan
kapasitas maksimal untuk 200
ribu unit. Tapi untuk tahun ini
kami hanya menargetkan 120
ribu sesuai dengan pasokan yang
ada,” katanya.
BTN merupakan bank pemimpin pasar kredit perumahan.
Bank milik pemerintah tercatat
banyak membiayi rumah bersubsidi di samping juga tetap menyalurkan kredit untuk rumahrumah komersial.
FLPP merupakan fasilitas yang
disediakan oleh pemerintah untuk
membantu keluarga berpendapatan rendah memiliki rumah.
Bantuan diberikan dalam bentuk
subsidi bunga kredit agar berada di
level 8,15% hingga 9,95% selama
masa cicilan hingga 15 tahun.
Tahun ini dana yang disiapkan
melalui FLPP mencapai Rp9 triliun. Rumah yang berhak memperoleh fasilitas adalah Rp55 juta
untuk rumah tapak dan Rp144
juta untuk rumah susun.
Sementara itu, Bank Buko-
pin menargetkan penyaluran kredit melalui pola ini sebesar Rp3
triliun. Direktur Utama Bukopin
Glen Glenardi optimistis dapat
membiayai 50.000 unit rumah.
“Melalui FLPP itu kami targetkan pembiayaan perumahan sebesar Rp3 triliun dengan 50.000
unit rumah,” ujarnya.
Dia mengatakan sepanjang
2010 total kredit KPR Bukopin
mencapai Rp2,9 triliun. Perolehan
tersebut, lanjut Glen masih akan
tumbuh hingga dua kali lipat dengan didukung pemerintah melalui FLPP.
Glen juga mengatakan komposisi kredit KPR perseroan saat ini
sebesar 10% dari total pembiayaan dengan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL)
pada posisi 3%.
Dia mengatakan pada 2011 perseroan menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 25% . Perseroan
optimistis dapat mencapai target
dengan didukung oleh pendanaan melalui penawaran saham
terbatas (rights issue).
“Ekspansi kami sekitar 25% di
2011. Kami akan fokus mengembangkan UMKM di mana saat ini
menopang 60% dari total kredit.”
Bank Bukopin merupakan
bank publik yang selama ini dikenal banyak menyalurkan kredit ke sektor usaha mikro kecil
dan menengah. Bank ini juga
tengah dalam proses rights issue
25% saham untuk meraih tambahan modal sedikitnya Rp1 triliun. (07)
• Pembiayaan perumahan hal. 7
Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011
PROTEKSI
Premi AJB Bumiputera naik
JAKARTA: Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 membidik pendapatan premi unit
syariah mencapai Rp300 miliar, tumbuh lebih
dari 70% dibandingkan dengan posisi 2010
(sampai November) sebesar Rp175 miliar.
Direktur Utama Bumiputera Dirman
Pardosi belum lama ini menyatakan untuk
mencapai target pertumbuhan tersebut
pihaknya akan melakukan sejumlah langkah
strategis, antara lain dengan pengembangan
jalur distribusi melalui window system.
Menurut dia, penggunaan window
system tersebut merupakan upaya untuk
memperluas layanan syariah melalui
penggunaan semua kantor cabang
konvensional yang dimiliki mencapai 481 unit
yang tersebar di berbagai daerah. (BISNIS/04)
AASI usulkan standardisasi polis
JAKARTA: Asosiasi Asuransi Syariah
Indonesia (AASI) kembali mengirim
permintaan persetujuan standardisasi polis
asuransi syariah pada lini bisnis kendaraan
bermotor kepada Biro Perasuransian
Badan Pengawas Pasar Modal dan lembaga
Keuangan (Bapepam-LK) pekan lalu.
Wakil ketua Bidang AASI Yudha Pratama
mengatakan pengiriman tersebut merupakan
yang kedua setelah sebelumnya terjadi
kesalahan administrasi sehingga kepala biro
tidak menerima permintaan itu.
Menurut dia, dengan pengajuan kembali
tersebut standardisasi polis asuransi syariah
pada lini bisnis kendaraan bermotor ini
diharapkan bisa diterapkan oleh industri
paling lama pada kuartal I/2011.
“Standarisasi polis tersebut seharusnya
sudah bisa diterapkan industri awal Januari
lalu jika tidak terjadi kesalahan administrasi,”
ujarnya, akhir pekan lalu. (BISNIS/04)
Pemeriksaan dapen diperketat
JAKARTA: Biro Dana Pensiun Bapepam-LK
Kementerian Keuangan akan meningkatkan
pemeriksaan langsung berbasis risiko pada
tahun ini guna memaksimalkan pengawasan
dan pengembangan industri dana pensiun.
Kepala Biro Dana Pensiun Mulabasa
Hutabarat akhir pekan lalu menyatakan
sepanjang tahun lalu pihaknya menggelar
pemeriksaan langsung berbasis risiko
terhadap 44 dana pensiun. Entitas itu terdiri
dari 40 dana pensiun pemberi kerja (DPPK)
dan empat dana pensiun lembaga keuangan
Pemeriksaan berbasis risiko tersebut
merupakan salah satu langkah dalam proses
pengawasan dan pengembangan industri
dana pensiun. “Pemeriksaan langsung
berbasis risiko terhadap 44 dana pensiun
[dapen], kami juga menganalisis 55 dari total
272 dana pensiun.” (BISNIS/MTS)
ASURANSI & PEMBIAYAAN
50 Bank dukung
pendanaan Summit Oto
Target pembiayaan tahun ini Rp11,5 triliun
OLEH M. TAHIR SALEH
Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Summit Oto
Finance disokong penuh
oleh sedikitnya 50 bank
asing dan International
Finance Corporation
(IFC) guna penyaluran
pembiayaan baru tahun ini
yang ditargetkan sebesar
Rp11,5 triliun.
Target pembiayaan tersebut meningkat dari realisasi pembiayaan
tahun lalu sebesar Rp9,5 triliun. Beberapa bank asing yang menopang
anak usaha Sumitomo Corporation
ini yakni sejumlah entitas di
kawasan Asia, Eropa, Amerika,
dan Timur Tengah.
Direktur Utama Summit Oto
Finance Djohan Marzuki mengungkapkan dari sisi pendanaan
sudah aman karena perseroan didukung sepenuhnya oleh induk
usaha dan sejumlah bank.
Dampaknya, lanjut dia, penerbitan obligasi bukan lagi menjadi
prioritas karena kondisi pendanaan
sudah aman setelah mendapatkan
pinjaman dari IFC.
Djohan mengatakan target pembiayaan tersebut dipatok bersamaan
dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi yang tumbuh pada tahun ini.
“Pendanaan kami aman dari
pinjaman yang ada. Target kami
tahun ini Rp11,5 triliun. Tahun
lalu targetnya sekitar Rp9 triliun
sehingga kami mampu membukukan Rp9,5 triliun,” katanya usai
Konferensi Pers pinjaman IFC di
Jakarta, kemarin.
Namun dalam catatan Bisnis,
hingga Oktober 2010, Summit Oto
Finance membukukan penyaluran
pembiayaan baru (booking) sebesar
Rp9,5 triliun dibandingkan dengan
Januari-Oktober 2009 sebesar Rp6
triliun.
Djohan mengatakan salah satu
kendala pertumbuhan tahun lalu ialah adanya kebijakan mene-
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
PINJAMAN IFC: Executive Vice President and CEO International Finance Corporation (IFC) Lars Thunell (kanan) bersama Presiden Direktur dan CEO PT Summit Oto
Finance Djohan Marzuki memberikan penjelasan seusai penandatanganan kerja sama
di Jakarta, kemarin. IFC memberikan pinjaman sebesar US$25 juta dan membantu
mendapatkan pembiayaan tambahan sebesar US$175 juta dari sumber-sumber lain untuk
PT Summit Oto Finance.
Askes bidik hasil
investasi Rp1,1 triliun
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Asuransi Kesehatan
(Askes) membidik pertumbuhan hasil
investasi pada tahun ini sebesar 18%
menjadi Rp1,1 triliun dibandingkan dengan realisasi sepanjang 2010 sebesar
Rp900 miliar.
Direktur Utama Askes I Gede Subawa
mengatakan target itu seiring dengan
rencana kenaikan dana kelolaan perseroan
sekitar 25% menjadi Rp5,1 triliun dari
posisi 2010 sebesar Rp4 triliun.
Menurut dia, untuk merealisasikan target pertumbuhan hasil investasi tersebut,
Askes pada tahun ini juga berencana
untuk menggeser komposisi portofolio
investasi ke sejumlah instrumen.
Komposisi portofolio investasi tahun ini
direncanakan sebesar 25% pada saham
dan reksadana dari sebelumnya hanya
20%, sedangkan 75% pada pendapatan
tetap seperti deposito dan obligasi dari
sebelumnya mencapai 80%
“Kami tidak ingin membuang peluang
investasi yang sedang bagus di saham
dan reksa dana. Kemungkinan portofolio
saham dan reksa dana tahun ini ditambah
menjadi 25% pada tahun ini untruk menopang target hasil investasi tahun ini
yang tumbuh 18%,” ujarnya, seusai rapat
dengar pendapat dengan Komisi IX DPR,
kemarin
I Gede menuturkan pergeseran portofolio investasi tersebut menyusul aksi
perseroan membeli sebagian saham tiga
perusahaan badan usaha milik negara (BUMN), yaitu PT Bank Mandiri, PT
5
Krakatau Steel, dan PT Garuda Indonesia.
Meski tidak disebutkan secara detail, tetapi total dana investasi yang dikeluarkan untuk membeli saham ketiga
perusahaan pelat merah tersebut tercatat
sebesar Rp50 miliar.
Adapun, I Gede menyatakan pada tahun
ini pihaknya membidik pertumbuhan
pendapatan premi pada tahun ini sekitar
15% menjadi sebesar Rp8,15 triliun dibandingkan dengan proyeksi 2010 sekitar
Rp7 triliun.
Angka itu tercatat 0,3% lebih tinggi
dari rencana kerja anggaran perusahaan
(RKAP).
Target pendapatan premi tersebut terdiri
dari perolehan premi Askes Rp7 triliun
dan anak usahanya PT Asuransi Jiwa
InHealth Indonesia yang dipatok mampu
meraih Rp1,15 triliun.
“Total perolehan premi sekitar Rp7 triliun itu terdiri dari pendapatan premi
murni Askes ditambah kontribusi premi
dari Inhealth sebesar Rp750 miliar.”
I Gede mengungkapkan pada tahun ini
Askes akan menggencarkan langkahnya
untuk menggandeng pemerintah daerah
dalam penyelenggaraan Program Jaminan
Kesehatan Masyarakat Umum (PJKMU).
Hal tersebut menyusul perkembangan
untuk mengelola dana jaminan sosial seluruh kabupaten atau kota di Indonesia itu
yang cenderung melambat, di mana penyelenggaraan PJKMU Askes baru mencakup 149 kabupaten atau kota hingga
akhir 2010, dari target sebanyak 175
hingga 250 kabupaten atau kota. (04)
BISNIS INDONESIA
Sejumlah kreditur PT Summit Oto Finance
Jatuh tempo obligasi
Metrobank, Filipina
PT
Summit Oto Finance
Banco de Oro Unibank, Filipina
Korea Development Bank, Korea Selatan
Rp miliar
Bank of India, India
665
700
Kookmin Bank, Korea Selatan
600
Banco BPI, Portugal
600
Chinatrust Commercial Bank, Taiwan
Royal Bank of Scotland, Skotlandia
500
Rasyid Hussein Bank (RHB) Bank, Malaysia
400
335
First Gulf Bank, Uni Emirat Arab
300
Commerzbank, Jerman
300
The Bank of East Asia, Hong Kong
200
State Bank of India, India
Security Bank Corp, Filipina
100
Industrial Bank of Taiwan, Taiwan
Emirates NBD, Uni Emirat Arab
2011
Sumber: International Finance Corporation
tapkan uang muka yang lebih tinggi guna menekan tingkat kredit
bermasalah (non performing loan/
NPL). “Target bukan tidak tercapai
tetapi kami tetapkan di atas Rp9
triliun, memang ada juga sedikit
pengaruh uang muka yang tinggi.”
Dalam kesempatan tersebut
perseroan mendapatkan pinjaman
dengan total sebesar US$200 juta.
Pinjaman tersebut terdiri dari
US$25 juta dari IFC dan sebesar
US$175 juta yang diperoleh dari 50
bank asing di mana IFC menjadi
fasilitator pinjaman tersebut.
Pinjaman tersebut terbagi menjadi tranche A dengan tenor 5 tahun dan bunga London Inter Bank
Offered Rate (LIBOR) ditambah 300
basis poin. Selanjutnya, pinjaman
dengan tranche B memiliki tenor
3 tahun dengan bunga mengacu
Libor ditambah 250 basis poin.
Lars Tunnel, Executive Vice President dan CEO IFC mengatakan
kerja sama tersebut guna membantu Summit Oto Finance mendapatkan pendanaan sehingga mampu
memberikan askes bagi masyarakat
memiliki kendaraan roda dua.
Dana sebesar US$25 juta yang
digelontorkan pada Desember 2010
WOM Finance
incar pembiayaan
Rp8,4 triliun
2016
BISNIS/ILHAM NESABANA
itu merupakan bagian kedua dari
paket pembiayaan IFC sebesar
US$75 juta untuk perseroan. Adapun, sebesar US$50 juta sudah diberikan pada Juli 2010 dengan mata uang rupiah.
Incar multifinance
Country Manager IFC untuk
Indonesia dan Malaysia Adam
Sack mengungkapkan pihaknya
memang bermaksud mengembangkan sektor swasta di negaranegara berkembang.
Sektor yang dibidik, katanya, fokus pada usaha kecil dan menengah
yang memiliki penghasilan rendah
selain juga fokus pada wirausaha
wanita.
“Pemberian pinjaman tersebut
dimaksudkan untuk membantu
memperluas akses terhadap kredit
motor, yang merupakan kebutuhan
usaha dan transportasi penting bagi usaha kecil dan masyarakat berpendapatan rendah,” kata Adam.
Pemegang saham perseroan saat
ini adalah Sumitomo 85%, Summit
Auto Group 4,60%, PT Sumitomo
Indonesia 10%, Djohan Marzuki
0,24%, Sinar Mas Multiartha
0,16%. (tahir.saleh@bisnis.co.id)
JAKARTA: PT Wahana
Ottomitra Multiartha Tbk
(WOM Finance) menargetkan penyaluran pembiayaan
pada tahun ini tumbuh
sekitar 15% menjadi Rp8,4
triliun dibandingkan dengan
proyeksi pencapaian 2010
sebesar Rp7,3 triliun.
Presiden Direktur WOM
Finance Suwandi Wiratno
mengatakan target itu sama
dengan proyeksi pertumbuhan industri pada tahun
ini sebesar 14%-15%.
Menurut dia, target penyaluran pada 2011 diperkirakan untuk membiayai
sebanyak 713.000 unit
sepeda motor, sedangkan
pada 2010 diperkirakan sebanyak 620.000 unit.
Adapun, realisasi penyaluran pembiayaan perseroan pada 2009 tercatat
untuk 270.000 unit sepeda
motor dengan nilai sebesar
Rp4,2 triliun.
"Pertumbuhan pada 2010
tercatat cukup besar sekitar
73,8% karena konsolidasi
yang dilakukan, serta realisasi pembiayaan pada 2009
yang relatif kecil. Pada tahun ini kami targetkan
tumbuh 15% sesuai dengan
proyeksi industri."
WOM Finance menerbitkan obligasi V 2011 dengan
tingkat bunga tetap untuk
nilai pokok maksimal sebesar Rp1 triliun untuk
mendukung target pertumbuhan pembiayaan.
Masa penawaran awal
obligasi V dimulai pada 31
Januari-14 Febuari 2011.
Obligasi V WOM Finance
2011 ditawarkan dalam
empat seri mulai A untuk
jangka waktu 370 hingga
4 tahun yang dijamin dengan jaminan fidusia atas
piutang pembiayaan konsumen yang kategorinya
lancar. Jumlahnya, sekurang-kurangnya 60% dari
nilai obligasi.
Penjamin pelaksana emisi obligasi V ini adalah PT
Danareksa Sekuritas, PT
DBS Vickers Sekuritas,
PT NISP Sekuritas dan PT
OSK Nusadana Securities
Indonesia, sedangkan PT
Bank Permata Tbk ditunjuk
sebagai wali amanat.
Suwandi
menyatakan
penerbitan obligasi V tersebut merupakan langkah
strategis kembali ke pasar
modal setelah berhasil melaksanakan konsolidasi usaha dengan dukungan penuh
dari PT Bank Internasional
Indonesia Tbk (BII).
Penerbitan obligasi V tersebut sekaligus merupakan
diversifikasi sumber pendanaan yang ditujukan dalam upaya menunjang pertumbuhan bisnis yang terus
mengalami peningkatan.
Komposisi sumber pendanaan WOM Finance
hingga kini tercatat sekitar
65%-70% berasal dari joint
financing BII, sebesar 10%
dari internal, dan sisanya
dari pendanaan bank lain
termasuk dari penerbitan obligasi.
“Penerbitan obligasi V
WOM Finance 2011 ini merupakan diversifikasi pendanaan yang seluruhnya
akan digunakan untuk mendukung target pembiayaan
tahun ini,” katanya.
Direktur
Marketing
WOM Finance Simon Tan
menambahkan untuk mendukung target pembiayaan
tersebut, perseroan berencana membuka 38 kantor cabang pada tahun ini,
terutama di luar Pulau Jawa
meliputi Sumatra, Sulawesi,
dan Kalimantan.
Pembukaan kantor baru
tersebut akan menjadikan
total kantor cabang WOM
Finance menjadi 235 unit
dari posisi saat ini sebanyak
197 unit. (04)
• Foto Hal. f2
NIAGA & JASA
6
Jumlah perusahaan
pengaju penundaan UMP
Daerah
Unit
Jawa Barat
60
Jawa Tengah
21
Jawa Timur
2
2
Papua
85 Perusahaan ajukan
penangguhan UMP
JAKARTA: Terdapat 85 perusahaan dengan
4.149 orang pekerja yang mengajukan
penundaan pembayaran upah minimum
provinsi (UMP) sampai 28 Januari 2011.
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Muhaimin Iskandar mengimbau pimpinan daerah
memutuskan diterima atau tidaknya permohonan
penundaan itu dapat berlaku adil dengan
mempertimbangkan kesejahteraan pekerja, serta
kemampuan perusahaan.
“Pimpinan daerah juga perlu berhati-hati dan
memperhatikan saran dewan pengupahan dalam
mengabulkan permohonan penangguhan upah
minimum,” katanya seusai menyaksikan penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
ke-19 PT Unilever Indonesia Tbk, kemarin.
Sumber: Kemenakertrans, 2010
BISNIS/TRI/ILHAM NESABANA
KUOTA
Pelaut perlu stándar upah
JAKARTA: Kesatuan Pelaut Indonesia
(KPI) menilai perlu ada ketentuan standar
upah pelaut dan buruh secara nasional untuk menaikkan taraf hidup kalangan ini,
mengingat upah mereka masih memprihatinkan.
Presiden KPI Hanafi Rustandi mengatakan pelaksanaan asas cabotage telah
memberdayakan industri pelayaranan,
sehingga pantas bila perusahaan meningkatkan upah pelautnya.
“Minimal, upah pelaut bisa mencapai
10% dari total biaya perusahaan,” ujarnya
di sela-sela peresmian kantor KPI di Pelabuhan Sunda Kelapa, kemarin.
Upah buruh Pelabuhan Sunda Kelapa
hanya Rp600.000 per bulan, jauh di bawah UMP DKI sebesar Rp1,2 juta. Mereka
bekerja secara giliran dengan upah
Rp40.000 per hari. Sebulan rata-rata mereka hanya bekerja 15 hari sehingga pendapatannya Rp600.000. (BISNIS/K1)
Sinarmas ganti nama hotel
JAKARTA: Sinarmas Group mengubah
nama hotel miliknya di Malaysia, yakni dari
Mercure Johor Palm Resort & Golf menjadi
Le Grandeur Palm Resort, menyusul pemutusan kontrak manajemen pengelolaan
dengan Accor asal Prancis.
Hotel resor itu didirikan Sinar Mas sejak
1994 melalui Asia Food & Properties Ltd
yang memiliki saham sebesar 40%.
Sinarmas Group, sebagaimana dikutip
dari laman portal Business Times, mengakhiri kontrak dengan Accor per 1 Februari
2011, setelah bekerja-sama selama 17 tahun.
Palm Resort merupakan hotel resor berkapasitas 330 kamar dan memiliki lapangan golf berstandar internasional 54 hole.
General Manager Le Grandeur Farrock
Ebrahim mengatakan langkah itu diyakini
bisa menjaga tarif jual, kualitas pelayanan
dan nilai tambah bagi tamu yang akan
menginap di hotel tersebut. (BISNIS/IRS)
Omzet ritel naik jelang Imlek
JAKARTA: Asosiasi pengusaha ritel
memperkirakan kenaikan penjualan menjelang Imlek meningkat hingga 20% dibandingkan dengan penjualan pada hari biasa.
"Sudah menjadi budaya dari masyarakat
yang merayakan Imlek bahwa pemakaian
baju baru penting,“ ujar Tutum Rahanta,
Ketua Asosaisi Pengusaha Ritel Indonesia
(Aprindo) kemarin.
Menurutnya, peningkatan ini hanya peningkatan standar karena ada tambahan
hari libur, selebihnya peningkatan penjualan dianggap tidak signifikan.
Public Affairs Senior Manager PT Carrefour Indonesia Satria Hamid Ahmadi menjelaskan salah satu kenaikan yang tampak
adalah pada produk makanan dan minuman, serta buah-buahan. (BISNIS/13)
Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011
'Kembalikan khitah bea keluar CPO'
Wamentan minta pengusaha jangan mengeluh terus soal bea keluar
OLEH DIENA LESTARI
& MARTIN SIHOMBING
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Penerapan
kebijakan bea keluar
crude palm oil (CPO) di
Tanah Air sudah melenceng dari tujuan awal.
“Kembalikan bea keluar ke
khitahnya. Tujuan awal bea keluar itu untuk stabilisasi harga
minyak goreng. Lantaran domestic market obligation saat itu tidak jalan,” ujar Sekjen Gabungan
Perusahaan Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono di
Jakarta pekan lalu.
Dia mengatakan saat ini bea
keluar—yang merujuk kepada
Peraturan Menteri Keuangan No.
67/PMK.011/2010 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea
Keluar—telah menjadi instrumen
penerimaan negara.
“Soal bea keluar diterapkan
saat ini, yang sebagai rakyat ya
kita kerjakan. Tapi kita kan ingin
strive for better. Kalau ini dibilang undang-undang atau PMK
tidak ada disebut-sebut ini penerimaan negara,” ungkapnya.
Jadi, kata dia, bagi kalangan
industry sawit bukan soal prograsif atau tidak. “Tapi kembalikan
bea keluar itu kepada tujuan
awalnya. Itu saja, bukan penerimaan negara,” tutur Joko.
Sementara itu, Wakil Menteri
Pertanian (Wamentan) Bayu
Krisnamurthi menyatakan format bea keluar crude palm oil
dalam bentuk progresif yang saat
ini masih diterapkan perlu ditinjau ulang karena sudah tidak
sesuai dengan tujuan awal penerapan kebijakan ini. “Tujuan awal
kebijakan ini pada 2007 adalah
stabilisasi harga minyak goreng
dalam negeri dan berhasil meski
harga masih tinggi,” ujarnya di
Jakarta akhir pekan lalu.
Namun, jelas Bayu, saat ini
[sudah] terdapat tiga perubahan
mendasar terkait dengan komoditas sawit nasional dan internasional. Pertama, komoditas utama di
pasar komoditas dunia sudah
tidak lagi dikuasai oleh CPO, tapi
sudah diwarnai berbagai macam
komoditas.
Kedua, tujuan diberlakukannya kebijakan sudah tidak fokus
pada stabilisasi harga minyak
goreng nasional, tetapi lebih pada
upaya mendorong industri hilir.
Ketiga, produksi sawit nasional
pada 2007 hanya sebesar 15 juta
ton, sekarang sudah mencapai 21
juta ton.
17 Minyak dan lemak dunia
180.000
Produksi
Konsumsi
160.000
140.000
120.000
100.000
80.000
60.000
40.000
20.000
2000 2001
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Sumber: GAPKI
BISNIS/ILHAM NESABANA
“Tiga hal mendasar ini adalah
alasan perlunya peninjauan
ulang kebijakan bea keluar CPO
ini. Selama 4 bulan ini, pemerintah, dalam hal ini Kantor Menko
Perekonomian sedang melakukan evaluasi kebijakan bea keluar CPO,” ungkapnya.
Bea keluar insentif
Ketika ditanyakan instrumen
apa yang tepat untuk menggantikan penetapan bea keluar CPO,
Bayu menyatakan hal tersebut di
luar wewenangnya. Namun, dia
memandang ada tiga hal yang
dapat diambil untuk memperbaiki atau meninjau ulang BK.
Pertama, menggunakan bea
keluar sebagai insentif sustainability. Jika kebijakan ini yang
diambil, para pengusaha sawit
yang terbukti telah menerapkan
teknik penanaman sawit yang
lestari, kewajiban pembayaran
bea keluar akan lebih rendah dibandingkan dengan yang belum
melakukan.
Kedua, melakukan pengelompokan kategori dalam daftar bea
keluar sudah mesti diubah. Menurut dia, hal ini dapat diterjemahkan jika ada perusahaan sawit yang menggunakan merek
Indonesia, jumlah bea keluar
yang dibayarkan akan lebih ren-
JAKARTA: Gerakan Pemuda
Ansor, badan otonom PBNU, bersama-sama dengan akademisi,
legislator, dan ratusan petani menolak impor beras dan bea masuk
nol rupiah, mengingat bulan ini
sebagian petani mulai masuk
masa panen.
Sikap tersebut disampaikan dalam Program Jaring Aspirasi Masyarakat kemarin, di aula gedung
milik organisasi kepemudaan itu
di Jakarta, yang diikuti oleh ratusan petani dari Karawang,
Jawab Barat, dan sejumlah daerah sentra beras lainnya.
Hadir dalam acara tersebut a.l.
Ketua Umum GP Ansor Nusron
Wahid, Prof Maksum (Ketua
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
co.id) (martin.sihombing@bisnis.co.id)
JAJANAN ANAK
SEHAT: Kepala Badan
Pengawasan Obat dan
Makanan (BPOM) Kustantinah (kanan), berbincang
dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Linda
Gumelar (tengah), dan Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih mengenai kualitas
jajanan anak di Istana
Wapres, kemarin. Wapres
mencanangkan Gerakan
Nasional Jajanan Anak
Sekolah Sehat mengingat
memburuknya kualitas panganan anak sekolah.
ANTARA/BENNY S BUTARBUTAR
Disinyalir stok gula lebih dari cukup
OLEH MARIA Y. BENYAMIN
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Turunnya harga gula lokal antarpedagang di tengah kenaikan harga gula internasional disinyalir
mengisyaratkan stok dalam negeri
lebih dari cukup.
Sekjen Ikatan Ahli Gula Indonesia
(Ikagi) Adig Suwandi mengatakan
kondisi harga di luar dan di dalam
negeri saat ini tidak menunjukkan
korelasi. Padahal harga merupakan
cerminan permintaan dan penawaran.
Harga gula internasional saat ini
terus meninggi. Hingga kemarin, harga gula di bursa London US$814,4 per
ton, sementara itu harga gula di tingkat pedagang turun menjadi Rp9.000
per kg. “Sekarang harga di London
naik, kita turun. Jadi tidak nyambung.
Ini artinya stok dalam negeri lebih
dari cukup,” tutur Adig kemarin.
Kondisi stok tersebut diperkuat lagi
dengan data stok per 31 Desember
menurut Dewan Gula Indonesia
(DGI) yang tercatat 852.000 ton. Dengan kondisi stok itu, kebutuhan
hingga April masih aman, meski tanpa pasokan gula impor.
“Jadi tanpa impor pun tidak masalah. Kalaupun impor sekadar buffer
stock. Lagipula sekarang daya beli
Perkembangan harga rata-rata
nasional gula di pasaran dalam negeri
Bulan
Harga (kg)
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Januari 2011
• Minggu I
• Minggu II
• Minggu III
• 31 Januari
Rata-rata Januari
Rp11.302
Rp11.199
Rp10.961
Rp10.443
Rp10.234
Rp9.958
Rp10.390
Rp10.692
Rp10.571
Rp10.944
Rp11.026
Rp11.158
Rp11.185
Rp11.217
Rp11.186
Rp11.161
Rp11.178
Sumber: Kementerian Perdagangan
konsumen cenderung turun karena
harga bahan pangan yang relatif
tinggi,” tutur Adig.
Adig menjelaskan penurunan harga gula antarpedagang menjadi
Rp9.000 per kg membuat pedagang
tidak mau melepaskan stoknya karena pada saat tender gula petani, harga di kisaran Rp9250-Rp9.350 per kg.
“Sebagian gula masih ada di
gudang-gudang pabrik gula.”
Gula tersebut, juga sulit keluar karena adanya perembesan gula rafinasi
di beberapa daerah.
Sementara itu, penurunan harga
gula di tingkat pedagang tidak membuat harga gula di pasaran turun.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, harga gula di pasaran
pada kemarin tercatat Rp11.161 per
kg, naik Rp11 per kg dibandingkan
dengan harga pekan lalu. Adapun,
harga rata-rata pada Januari tercatat
Rp11.178 per kg.
Di bagian lain, lelang ulang pengadaan gula kristal putih (GKP) PTPN
X dan PTPN XI yang dilakukan kemarin kembali gagal. Lelang tersebut
merupakan kelanjutan dari lelang
sebelumnya pada 25 Januari yang gagal karena alasan administrasi dan
tingginya harga internasional.
Menyusul kegagalan itu, akan ditempuh penunjukan atau pembelian
langsung dari supplier, tetapi waktunya belum ditentukan.
Lelang ulang itu masih mengacu
pada alokasi sebelumnya. PTPN X menenderkan 90.000 ton GKP. Adapun
PTPN XI menenderkan 23.700 ton
GKP. Kondisi serupa terjadi pada
PTPN X. Dua paket yang ditawarkan
masing-masing 45.000 ton juga gagal.
Jelang musim panen, Ansor tolak beras impor
OLEH MOH. FATKHUL MASKUR
Bisnis Indonesia
dah. Selain itu, jika perusahaan
mengekspor produk yang sudah
bernilai tambah, bea keluar yang
diberikan juga akan lebih rendah
dibandingkan dengan ekspor
bahan mentah.
Ketiga, adanya penerapan
ambang harga atau threshold
untuk CPO ini. “Jadi akan dilihat
mana yang lebih tinggi. Hal ini
bisa di-exercise, mana yang dapat
dilakukan,” katanya.
Pada kesempatan itu, Bayu menyatakan agar pengusaha tidak
terus mengeluh bahwa dengan
diberlakukannya bea keluar akan
rugi. “Memang dengan diberlakukannya bea keluar, keuntungan yang didapatkan akan lebih
kecil. Tapi juga mereka harus
melihat dengan harga internasional yang setinggi ini, tidak sebanding dengan keuntungan
yang didapatkan,” katanya.
Dia menambahkan yang dilakukan para pengusaha dengan
membebankan kewajiban itu
kepada harga tandan buah segar
milik petani sangat mengkhawatirkan. “Jika pengusaha mau menanggung beban itu sendiri,
tidak akan menjadi beban besar
di tengah harga dunia yang sedang melonjak. Tapi pengusaha
justru membebankan juga ke petani,” ujarnya. (diena.lestari@bisnis.
(PBNU) dan Guru Besar Pertanian
UGM), Prof Chairil Anwar Notodipuro (IPB), dan Ahmad Muqowwam (Ketua Komisi IV DPR RI).
“Kami menolak keputusan
pemerintah mengimpor beras dengan bea masuk Rp0, dan mendesak pemerintah untuk mencabut PMK No. 241/PMK.011/
2011,” ujar Nusron.
Sebelumnya Menteri Perdagangan, Mari Elka Pangestu mengatakan pemerintah memberikan izin kepada Perum Bulog
untuk mengimpor beras 1,5 juta
ton sebagai upaya menjaga fleksibilitas ketahanan pangan.
Berdasarkan PMK 241 tertanggal 22 Desember 2010, pemerintah menetapkan bea masuk impor beras, beras wangi, dan beras
ketan Rp0 dan akan berlaku sampai Maret 2011, dan mulai 1 April
akan menjadi Rp450 per kg.
Menurut Nusron, impor beras di
saat musim panen nyata-nyata merupakan keputusan yang memiskinkan petani. Sejumlah sentra
beras di Jawa, seperti Karawang,
Demak, dan Jombang hampir dipastikan sudah mulai masuk musim panen pada bulan depan.
“Dari perspektif teori ekonomi
mana pun kebijakan tersebut
menghancurkan harga jual gabah petani. Kebijakan tersebut
dinilai menjadi indikator pemerintah tidak kreatif mencari solusi menghadapi ancaman krisis
pangan,” katanya.
Sementara itu, dana APBN
yang seharusnya dipakai untuk
menyerap gabah petani dengan
harga yang layak dan meningkatkan pendapatan, taraf hidup, dan
kesejahteraan petani itu justru
dipakai untuk mendatangkan
beras impor.
“Pemerintah lebih suka memakmurkan petani Vietnam dan
Thailand,” ujarnya. Nusron berjanji akan mengirimkan surat
protes kepada Presiden, dan
menteri yang terkait dengan kebijakan tersebut.
Di samping itu, Ansor juga
akan memintakan fatwa haram
beras impor kepada Rois Syuriah
PBNU, apabila pemerintah nekat
mendatangkan komoditas itu
dari Vietnam dan Thailand.
“Ansor merasa bertanggung jawab untuk pembatalan kebijakan
impor beras, bukan hanya sebagian
petani itu merupakan kader NU
dan Ansor, melainkan juga lebih
dari itu yang berpotensi menimbulkan kerusakan harus dilawan,”
katanya.
Chairil Anwal meminta pemerintah mengubah paradigma ketahanan pangan, menjadi kedaulatan pangan. “Kalau ketahanan pangan itu
hanya menekankan ketersediaan
stok, bisa diambil dari mana saja.”
Adapun, kedaulatan pangan
menekankan pada kemampuan
menghasilkan pangan untuk
menjamin ketersediaan pangan.
M Qirom, petani asal Kendal,
meminta GP Ansor menfasilitasi
petani untuk bisa bertemua dengan menteri-menteri perekonomian, dan membuat kajian untuk
pertanian.
Adapun Kholik Anwar, petani
dan aktivis KTNA (Kelompok
Tani dan Nelayan Andalan) Karawang, menuntut pengurus GP
Ansor untuk bisa menghentikan
rencana impor beras oleh pemerintah melalui Bulog.
Kemendiknas
anggarkan
Rp100 miliar
OLEH HILDA SABRI SULISTYO
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kementerian
Pendidikan
Nasional
menganggarkan Rp100
miliar untuk mempermulus program pengembangan kewirausahaan (entrepreneurship) para mahasiswa.
Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal
mengatakan dana tersebut
dialokasikan untuk membiayai proposal atau blockgrant wirausaha mahasiswa, program entrepreneur
center, dan pelatihan mahasiswa dan dosen.
”Program kewirausahaan ini akan terus berlanjut,” kata mantan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti)
itu kemarin.
Menurut Fasli, minat
mahasiswa untuk mengajukan proposal wirausaha
cukup tinggi, mencapai
seratusan
mahasiswa
pada tahun lalu. Mereka
menerima blockgrant untuk memulai usaha ratarata Rp8 juta per orang.
Menyinggung pendidikan kewirausahaan di
tingkat sekolah menengah,
Fasli mengatakan kerja
sama sekolah menengah
kejuruan (SMK) dengan
industri manufaktur, jasa,
pertanian, dan sektor lain
terus ditingkatkan.
Pihaknya juga berharap
pihak sekolah memberikan kredit poin khusus
bagi siswa yang menjalankan usaha. ’’Baik itu usaha sendiri maupun ikut
orang lain sehingga bisa
memacu siswa-siswa lainnya untuk berwirausaha.
Dirjen Dikti Kemendiknas Djoko Santoso menje-
laskan pihaknya sudah
menyampaikan program
kewirausahaan ini kepada perguruan tinggi negeri, maupun perguruan
tinggi swasta.
Pembinaan lemah
Direktur Program Training of trainer (TOT) Universitas Ciputra Entrepreneur Center (UCEC)
Agung Bayu Waluyo menilai positif kebijakan tersebut, mengingat tahun
ini tidak ada dosen yang
dikirim mengikuti Global
Faculty Visitor Program
(GFVP) di
Kauffman
Foundation (KF) Kansas.
“Kami harapkan pengucuran dana itu dikawal dengan baik. Sebagian dana pada mahasiswa,
pembinaannya lemah sehingga ketahanan usahanya kurang. Selain itu
perlu dievaluasi apakah
pemberian blockgrant itu
efektif,” kata Agung.
Pendiri UCEC, Ciputra,
berkomitmen entrepreneurship bisa terus berkembang untuk membangun negara ini agar
memiliki jumlah entrepreneur sedikitnya 4 % dari
jumlah penduduk atau 4
juta orang agar ekonomi
bisa tumbuh dengan cepat.
Jalur pendidikan diyakini
merupakan cara yang
tepat mengejar target pada
2030 itu.
Carl J. Schramm, CEO
Kauffman Foundation menilai dalam dunia yang
saling terhubung, pengembangan ekonomi harus dilakukan bersamaan,
sehingga masyarakat harus bersatu untuk melanjutkan pertumbuhan melalui pengembangan entrepreneurship.
PROPERTI
Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011
Transaksi properti
dikhawatirkan stagnan
JAKARTA: Realisasi transaksi sektor properti
sepanjang tahun lalu yang diyakini melampaui
Rp32,8 triliun dikhawatirkan tumbuh stagnan
pada tahun ini seiring dengan meningkatnya
risiko makro ekonomi dan moneter.
7
Pembiayaan
perumahan
meroket 352%
Bea tanah ganjal target kredit BTN
Senior VP Research and
Realisasi transaksi
Consultancy Coldwell Banker
sektor properti
Commercial Indonesia (CBCI)
sepanjang 2010
Tommy Bastamy mengungkapkan
(total Rp32.812,92 miliar)
Perkantoran sewa
210,53
Perkantoran strata title
988,8
Ritel sewa
714,96
Kondominium
Rumah tapak (unit)
4.000
Apartemen sewa (unit)
158,63
Rumah sejahtera (unit)
6.600
Sumber: CWBI 2011, diolah
geliat industri properti sepanjang
tahun ini perlu mewaspadai
adanya sejumlah risiko, seperti
pergerakan inflasi yang tak
terkendali dan potensi terjadinya
gejolak BI rate yang dapat
memacu penaikan suku bunga
kredit.
“Dengan memperhatikan
sejumlah risiko
20.140 makroekonomi,
industri
properti pada 2011 diperkirakan
tumbuh stagnan atau sama
dengan tahun lalu yakni 15% 20%, sementara pertumbuhan
harga sewa dan kepemilikan
diperkirakan tetap naik 3% - 5%,”
jelasnya, beberapa waktu lalu.
BISNIS/YUW/ADI PURDIYANTO
PILAR
Harga rumah Jateng ditinjau
SEMARANG: Dewan Pimpinan Daerah
(DPD) Realestat Indonesia (REI) Jawa Tengah akan meninjau ulang harga rumah terkait dengan kenaikan harga besi.
“Harga besi naik sampai 15% dari ratarata. Padahal besi merupakan bahan pokok
untuk membangun rumah,” kata Ketua DPD
REI Jateng, Sudjadi, kemarin.
Sudjadi mengatakan kenaikan harga besi
tersebut tidak langsung berdampak langsung terhadap kenaikan harga jual rumah,
karena harus dievaluasi terlebih dahulu.
“Nanti akan kita evaluasi dan tinjau kembali harga jual rumah dan saat ini belum
bisa menentukan,” katanya.
Selain itu, lanjut Sudjadi, kenaikan rumah
tidak dapat dilakukan serta-merta karena
memerlukan perhitungan teknis. (ANTARA)
OLEH YUSUF WALUYO JATI
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Total komitmen
pembiayaan perumahan untuk
masyarakat berpenghasilan
rendah dalam skema baru mencapai Rp9,5 triliun sepanjang
2011 atau meroket fantastis
352,38% dibandingkan dengan
komitmen pada 2010 senilai
Rp2,1 triliun.
Dari total komitmen tersebut, sekitar
60% di antaranya berasal dari kas negara
sebesar Rp5,7 triliun, yakni sekitar Rp3,6
triliun dari pos Fasilitas Likuiditas
Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada 2011
ditambah Rp2,1 triliun sebagai sisa pengelolaan FLPP pada 2010, serta 40% atau
senilai Rp3,8 triliun yang berasal dari dana
segar perbankan.
Akumulasi dana pembiayaan perumahan FLPP tersebut akan dikelola dalam
Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan
Perumahan (BLU-PPP) Kementerian
Perumahan Rakyat untuk menghasilkan
sumber dana murah jangka panjang.
Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa menerangkan dana FLPP yang terakumulasi pada tahun ini ditargetkan bisa
membiayai sekitar 210.000 unit rumah
baru sejahtera baik tapak (landed) maupun susun (vertikal).
Dari total target tersebut, sambungnya,
sekitar 120.000 unit rumah sejahtera akan
dibiayai melalui kredit pemilikan rumah
(KPR) PT Bank Tabungan Negara (Persero)
Tbk, sebesar 50.000 unit dari PT Bank
Bukopin Tbk, serta 40.000 unit lainnya
dari bank BUMN lain dan daerah.
“Untuk KPR sekitar 40.000 unit sisanya
diharapkan bisa dibiayai oleh BNI, Bank
Sumut, Bank Kalbar, Bank Jabar Banten,
Bank Kaltim, Bank Jatim, Bank Riau
Kepri, dan Bank DKI,” kata Suharso seusai
menyaksikan penandatanganan kerja
sama pengadaan rumah melalui FLPP
antara Kemenpera, BTN dan Bank Bukopin,
kemarin.
Direktur Utama BTN Iqbal Latanro
menjelaskan evaluasi pelaksanaan FLPP
pada tahun lalu belum optimal mengingat
program ini baru digulirkan sejak 1
Oktober 2010. “Program ini sangat jelas
membantu masyarakat berpenghasilan
rendah memiliki rumah. Karena itu, kami
yakin realisasi FLPP pada 2011 akan jauh
lebih baik,” jelasnya.
Dari total target BTN sebesar 120.000
unit rumah, jelasnya, proses KPR Syariah
diharapkan bisa mencapai 3.230 unit.
Adapun, total nilai kredit yang akan tersalurkan diprediksi mencapai Rp5,98 triliun
termasuk Rp181 miliar untuk KPR Syariah.
“Dari total nilai kredit BTN, sekitar 60%
di antaranya [Rp36 triliun] merupakan
dana FLPP dari BTN. Sampai saat ini,
pangsa pasar kami untuk pembiayaan rumah sejahtera bersubsidi mencapai 97%
dan 27% untuk perumahan nonsubsidi,”
jelasnya.
Terhambat BPHTB
Pada kesempatan itu, Direktur Mortgage
& Consumer Banking BTN Irman Alvian
Zahiruddin mengkhawatirkan transaksi
perumahan sejahtera pada Februari masih
terhambat perda tentang bea perolehan
hak atas tanah dan bangunan (BPHTB).
Menurut dia, terhambatnya proses pembuatan akta jual beli (AJB) lantaran tak
adanya kepastian bea tanah sepanjang Januari menyebabkan penyerapan FLPP milik BTN jauh di bawah target ideal. “Semestinya, kami bisa membukukan transaksi sekitar 7.000 unit pada Januari. Namun, realisasinya hanya sekitar 3.000 unit
senilai Rp150 miliar,” ujarnya.
Kondisi tersebut dinilainya sangat memprihatinkan sehingga jika dibiarkan berlarut-larut tanpa kepastian hukum dari
pemerintah daerah seluruh bank pelaksana KPR akan dirugikan.
“Gawat kalau akumulasinya sampai Rp4
triliun tak ada surat-suratnya. Saya mita
masalah ini cepat diselesaikan.” (17) (yusuf.
waluyo@bisnis.co.id)
BISNIS/RAHMATULLAH
PERTUMBUHAN KAWASAN KUMUH: Warga permukiman kumuh di sekitar
Petamburan melakukan kegiatan harian mereka di Jakarta, kemarin. Pengembang menilai
tabungan perumahan bisa efektif mengurangi agresivitas pertumbuhan kawasan kumuh
dibandingkan dengan penanganan yang hanya mengandalkan kas negara.
Perdana Gapuraprima
tawarkan apartemen sewa
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Perdana Gapuraprima
Tbk mulai menyewakan The Bellezza of
Suites service apartment di kawasan The
Bellezza Complex yang terletak di bilangan Permata Hijau.
General Manager The Bellezza of
Suites Eduard R.Pangkerego mengungkapkan, sebelum disewakan, The Bellezza of Suites merupakan apartemen strata title yang dinamakan Albergo Tower.
Dengan banyaknya permintaan maka
konsep apartemen ini diubah menjadi
disewakan.
Segmennya sendiri, sambungnya, adalah family bussiness traveler, di mana
mereka berbisnis sambil membawa keluarga sehingga membutuhkan tempat
tinggal yang cukup luas dengan fasilitas
yang lebih lengkap bila dibandingkan
dengan kamar hotel.
“Saat ini bussiness traveler banyak
yang menghindari daerah segitiga emas
karena masalah kemacetan dan mereka
banyak yang lari ke selatan, TB Simatupang sendiri merupakan kawasan yang
sangat berkembang dengan banyaknya
oil mining company, kesempatan itu
yang kami ambil,” ujarnya seusai acara
Press Conference Experiencing The Bellezza of Suites, kemarin.
Apalagi, tambahnya, di daerah perbatasan antara Jakarta Barat dan Timur
belum ada service apartment yang terletak dalam lingkungan arcade sehingga
bisa memenuhi kebutuhan penghuni selama 24 jam penuh. Permintaannya sangat banyak dan rata-rata berasal dari
tamu ekspatriat yaitu sekitar 70% dari
total penyewa.
Saat ini The Bellezza of Suites terdiri
dari 85 unit service apartment dengan
lima tipe kamar mulai dari superior, deluxe,
, family suite, dan
junior suite. Harga yang ditawarkan mulai Rp1 juta hingga Rp2,5 juta tiap malamnya bergantung pada tipe kamarnya.
Ke depannya Perdana Gapuraprima
akan mengembangkan bisnis hotel dengan menambah 3.000 unit kamar hotel
dalam jangka waktu 5 tahun yang akan
tersebar di berbagai daerah. Untuk proyek yang akan datang rencananya dibangun di daerah sekitar Pondok Indah dan
Bali. (17)
OPINI
Selasa, 1 Februari 2011
A
sosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)
kemarin melakukan reorganisasi dengan
merevitalisasi kepengurusannya. Reorganisasi ini mengambil momentum bertepatan dengan hari ulang tahun ke-59 organisasi pengusaha tersebut.
Dalam reorganisasi kali ini, ada nama-nama
baru sejumlah pengusaha ternama yang masuk
dalam jajaran dewan penasihat a.l. Projogo Pangestu (Barito Pacific Timber), Eddy Sariatmaja
(SCTV), Robert Budi Hartono (Djarum), Sukanto
Tanoto (Raja Garuda Mas Indonesia), Aksa Mahmud (Bosowa Corporation), dan Peter Sondakh
(Rajawali Corporation).
Di jajaran dewan pengurus harian juga terdapat
sejumlah nama-nama baru seperti Fransiscus
Welirang (Indofood Sukses Makmur Tbk), Johnny
Darmawan Danusasmita (Astra International Tbk),
Rachmat Gobel (Panasonic Gobel Indonesia),
Soebronto Laras (Indomobil Suzuki International),
Sudhamek (Garuda Food), Theodore P. Rachmat
(Triputra Investindo Arya), Trihatma K. Haliman
(Agung Podomoro Group), Solihin J. Kalla (Kalla
Group), Benny Soetrisno (Apac Inti Corpora), dan
Erwin Aksa (Bosowa Corporation).
Reorganisasi yang dilakukan di tengah jalan
dari masa bakti 2008-2013 tampaknya berangkat
dari kegundahan kalangan
pengurusnya yang begitu
gemes dan kecewa terhadap
berbagai kebijakan pemerintah
yang tumpang tindih, tidak
konsisten dan seringkali tidak
probisnis.
Kebijakan bea masuk yang justru menciptakan
ketidakharmonisan tarif seperti tertuang dalam
Permenkeu No. 241/2010 merupakan salah satu
peraturan terkini yang menjadi sorotan tajam
Apindo di samping pencabutan capping 18% tarif
listrik yang membuat kinerja industri terganggu.
Apindo memang dikenal sangat kritis terhadap
setiap kebijakan yang dinilai kontraproduktif dan
tidak probisnis. Bahkan, harus diakui Apindo lebih kritis dan lantang dibandingkan dengan organisasi induknya, Kamar Dagang dan Industri
(Kadin) Indonesia, yang belakangan lebih banyak diam tanpa aksi.
Sayangnya, selama ini pemerintah cenderung
menganggap sepi masukan dari Apindo sehingga
tak banyak aspirasinya yang diakomodasi dalam
kebijakan-kebijakannya. Malahan, perilaku kritis
Apindo seringkali justru dipersepsikan oleh pemerintah sebagai sikap cengeng.
Namun, dengan adanya reorganisasi dan revitalisasi di tubuh Apindo, dunia usaha di Tanah
Air kini memiliki energi baru untuk tidak lelah
mengingatkan jika kebijakan pemerintah melenceng dari visi pembangunan industri nasional.
Masuknya sejumlah tokoh bisnis ternama dalam
jajaran pengurus organisasi ini, juga memunculkan
harapan yang lebih besar di mana pemerintah
kelak mau mendengarkan aspirasi dunia usaha
sekaligus memosisikannya sebagai mitra setara
dalam proses pembangunan ekonomi bangsa.
Apabila dengan semua ini ternyata pemerintah
tak juga mau mendengarkan aspirasi Apindo—
tentu saja bersama Kadin Indonesia—kita patut
bertanya, kepada siapakah pemerintah mau mendengar dan percaya?
TAJUK
UTAMA
Wonderful Indonesia di dadaku
Kemajuan pariwisata membutuhkan kontribusi semua warga
OLEH I DEWA GDE SATRYA WIDIADUTA
Dosen Tourism & Hotel Management,
Universitas Ciputra, Surabaya
Dalam konteks country branding, Indonesia
masih mencari pola
yang adaptif sesuai
resources, keunggulan
dan sekaligus kemauan
pasar global.
S
etelah sebelumnya
branding Indonesia
sebagai the ultimate
in diversity, baru-baru
ini Kemenbudpar meluncurkan branding
baru dengan nama Wonderful
Indonesia. Menbudpar Jero Wacik menyatakan Wonderful Indonesia merupakan ekspresi dari
wonderful of nature, wonderful
of culture, wonderful of people,
wonderful of food, dan wonderful
value of money.
Kelima hal tersebut tak terbantahkan, namun problemnya tetap pada cara mengemas keunggulan tersebut hingga menjadi
keunggulan yang kompetitif dan
membuat pariwisata Indonesia
unggul. Konkretnya, sejauh
mana kelima wonderful tersebut
memberikan dampak atau hasil
yang signifikan bagi kesejahteraan seluruh masyarakat lewat
pintu pariwisata? Pertanyaan
tersebut perlu kita renungkan,
sebab di beberapa hal agaknya
keunggulan, dan apa yang dikategorikan sebagai wonderful-nya
Indonesia, belum memberikan
hasil yang positif bagi kesejahteraan masyarakat.
Dalam laporan Travel and Tourism Competitiveness Index 2008
yang dikeluarkan World Economy Forum misalnya, Indonesia
berada di urutan ke-80 dengan
pencapaian kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 5
juta orang. Sementara itu, Singapura berada di urutan 16,
Malaysia urutan ke-32 dengan
“
VERBATIM
”
T
TAJUK
TAMU
• International Herald Tribune, 29 Januari
Nyanyi Kimigayo
harus berdiri
P
emenang penghargaan komedi ‘Utawasetai
Otoko Tachi’ (Ia yang ingin menyanyikan
lagu)—ditulis dan diarahkan oleh Ai Nagai—
menceritakan hari upacara di sekolah menengah Tokyo.
Kepala sekolah sangat ingin memastikan
bahwa upacara akan dijalankan sesuai dengan petunjuk dewan pendidikan. Namun,
ada beberapa guru yang tidak mau berdiri
ketika lagu nasional Kimigayo dinyanyikan
sebagai bentuk pemberontakan atas instruksi dewan.
Di tengah isu yang menjadi inspirasi film tersebut, Pengadilan Tinggi Tokyo pada Jumat lalu
menolak semua tuntutan hukum dari 400 guru
dan staf sekolah menengah di ibu kota tersebut.
Tuntutan itu berisi permintaan untuk tidak diwajibkan berdiri ketika lagu nasional dinyanyikan.
Mereka juga meminta kompensasi atas hukuman
yang pernah mereka terima sebelumnya.
• The Asahi Shimbun, 29 Januari
resources Indonesia jauh lebih
kaya dalam kepemilikan alat-alat
musik tradisional.
Kreativitas sebagai ciri khas
entrepreneurship mengedepankan
independensi gagasan dan ide
sendiri daripada bergantung pada pendapat atau
tren umum (metooism).
Di antaranya, melalui
oxymoron,
yang menurut kamus
“Kondomisasi
salah satu solusi.”
Menko Kesra Agung
Laksono soal mencegah
penyebaran HIV/AIDS.
“Kalau mau IPO,
revenue [dari luar]
harus 50%.”
Dirkeu Garuda Elisa
Lumbantoruan soal revenue
GMF yang 70% masih dari
Garuda.
ship membutuhkan semacam
design thinking yang berada di
luar kebiasaan umum di masyarakat. Sederhananya, pemikiran dan
performance yang mencerminkan
design thinking identik dengan insan yang kreatif, insan yang problem solver.
Baik kreativitas maupun kemampuan membuat oksimoron,
merupakan buah dari perpaduan
dua kekuatan otak
sekaligus:
Kreativitas
Di beberapa diskusi, tersebar
tayangan film dengan membandingkan penyanyi jalanan di
Yogyakarta yang memainkan
alat musik seadanya (dari barang bekas) dengan sekelompok
musisi perkusi di panggung teater di Amerika Serikat yang sama-sama memainkan musik dari
barang bekas. Spontan perhatian
kita terhentak, betapa bangsa Indonesia semakin perlu untuk didorong mengeluarkan energienergi kreatifnya, khususnya
dalam berkesenian dan menyajikan entertainment dalam kemasan turisme, yang mana dari segi
BISNIS/ADI P
Oxford
berarti paduan dua kata
yang saling
berlawanan
yang membentuk satu
pengertian
baru. Keterampilan membuat oxymoron sangat
berkaitan dengan kreativitas kita.
Di ranah praktis, baik intrapreneurship maupun entrepreneur-
Setiap artikel yang dikirim ke redaksi hendaknya diketik dengan spasi ganda maksimal 5.000 karakter,
disertai riwayat hidup (curriculum vitae) singkat tentang diri penulis. Artikel yang masuk merupakan hak
redaksi Bisnis Indonesia dan dapat diterbitkan di media lain yang tergabung dalam Jaringan Informasi
Netizens
peroleh privasi
ekanan dari para pembuat kebijakan
memengaruhi privasi konsumen Internet.
Pekan lalu, Google dan Mozilla meluncurkan
perangkat lunak baru untuk web browser
yang memungkinkan konsumen secara permanen keluar dari pelacakan online yang
digunakan oleh banyak pengiklan untuk
mengikuti aktivitas online, membangun
profil konsumen dan memberikan iklan
yang disesuaikan.
Aksi tersebut diikuti beberapa pengiklan
Internet dan pelacak data
terbesar dunia—termasuk
Google dan Yahoo—dengan
menawarkan konsumen
cara mudah untuk keluar
dari pelacakan online.
Microsoft menyebutkan
perangkat tersebut menawarkan aplikasi
(dikeluarkan tahun lalu) yang memungkinkan pengguna Internet Explorer menutup
usaha pelacakan.
Tahun lalu, Federal Trade of Commission
menawarkan cara-cara untuk melindungi privasi online, termasuk memberi konsumen
cara mudah untuk memblok pelacakan data—
mirip dengan registrasi ‘tolak panggilan’.
jumlah kunjungan wisatawan
asing sebesar 17.5 juta orang,
dan Thailand urutan ke-47
dengan 13.8 juta wisatawan.
Peringkat itu bisa saja benar bila
kita tengok dari satu sisi di
mana tingkat promosi, sinergi
antar-stakeholder dan pengelolaan (manajemen) aset seni-budaya Nusantara—serta wonderful
yang lain—belum optimal.
Akan tetapi, bisa juga tidak
benar bila kita bandingkan area
Indonesia yang sangat luas,
dengan hamparan kepulauan
yang eksotik, dibandingkan tiga
negara tetangga di atas yang
kebetulan mendapat peringkat
lebih atas. Bagaimana mungkin
Indonesia yang sangat kaya
tradisi, adat istiadat dan kesenian bisa kalah dalam hal
jumlah kunjungan wisatawan
asing? Pastilah ada kebenaran dengan praduga di
atas, soal mismanajemen
pengelolaan mungkin, ketidakoptimalan dalam
mengemas kekayaan nilainilai luhur yang diwariskan
para pendahulu (adat istiadat, seni-budaya) mungkin,
bahkan ketidakcerdikan kita
memanfaatkan daya tarik
karunia alam yang indah dari
Sang Pencipta untuk menarik
sebanyak-banyaknya bangsa lain
datang ke sini.
NT
O
Revitalisasi
Apindo
11
Agus Martowardoyo, Menteri Keuangan,
rupanya ingin membalas budi kepada
Susilo Bambang Yudhoyono yang dengan
sigap dan spontannya mengusulkan kepada
DPR kenaikan gaji Presiden SBY berikut
dengan 8.000 pejabat lainnya.
Karena bukan anggota DPR tetapi para
pejabat, maka DPR mencoba menghambatnya. Agus yang mulus menduduki kursi
Menkeu menyisihkan rivalnya Anggito
Abimanyu menganggap duit yang akan dikucurkan adalah sangat kecil dan mudah dicarinya, karena dia adalah mantan bankir Bank
Mandiri. Alias gampang cari uang, yang perhitungannya adalah urusan belakangan.
Harusnya Menkeu melihat dulu kemampuan keuangan negara ini, apakah sudah
sangat demikian mendesak kenaikan gaji
para pejabat dan sang Presiden tersebut,
dibandingkan dengan kebutuhan rakyat
yang lain, misalnya pengadaan pangan
untuk rakyat kecil.
Menkeu seharusnya merasakan bagaimana rasanya menyantap bongkol ubi kayu
yang ditanak dengan kelapa, karena rakyat
tidak bisa membeli beras yang harganya
sekarang ini semakin menggila. Katanya
ada dana untuk menyisihkan kemiskinan
tapi rakyat mana yang sudah mendapatkannya, kiranya belum seorang pun.
Para pengemudi angkutan rakyat sekelas
Metromini dan Kopaja maupun mikrolet
hampir semuanya mengeluh dengan kebijakan pemerintah yang tidak peduli pada
penderitaan rakyat kecil. Policy gencarnya
produksi sepeda motor karena ingin memburu pemasukan pajak membuat angkutan
umum di luar busway semakin sepi, tetapi
pajaknya sendiri ternyata dikorupsi.
YA
DI
kanan dan
kiri. Dengan
kekuatan otak kanan, dilanjutkan perpaduan otak kanan dan
otak kiri, insan yang kreatif
akan menjadi keniscayaan.
Berbeda dengan orang yang
lebih dominan menggunakan
otak kiri, orang dengan kecenderungan yang tinggi pada otak
kanan lebih kreatif dan memiliki
imajinasi yang tinggi pula.
Seniman, artis, desainer dan
inventor biasanya lebih banyak
Bisnis Indonesia (JIBI). Apabila lebih dari 1 minggu artikel yang diterima belum diterbitkan tanpa pemberitahuan lain dari redaksi, penulis berhak mengirimkannya ke media lain. Setiap tulisan yang dimuat
merupakan pendapat pribadi penulis.
Surat-surat harus dilengkapi dengan identitas pribadi
Soal usul kenaikan gaji
8.000 pejabat
UR
menggunakan bagian otak sebelah kanan. Namun, kedua otak
tersebut sama pentingnya. Orang
yang selama hidupnya menggunakan otak kiri akan sulit
untuk berkembang. Dia terbelenggu oleh rutinitas, aturan, prosedur dan kebiasaan yang dia
lihat dan kerjakan sehari-hari,
sehingga dia tidak akan mampu
membuat dan mengembangkan
sesuatu yang baru. Begitu juga
dengan orang yang selama
hidupnya hanya mau menggunakan otak kanan. Dia
memang bisa kreatif, tetapi kreativitas tanpa
kemampuan analisis dan
logika hanya akan
menghasilkan sesuatu
yang tanpa makna
(Sebastian, 2010).
Melalui kreativitas
dan entrepreneurship,
maka yang terpenting
saat ini bukan apa
yang dijual, sebab sudah
jelas Indonesia memiliki
lima wonderful, tetapi bagaimana cara menjualnya.
Di bidang kepariwisataan, Malaysia, Singapura
dan Thailand misalnya
telah menunjukkan
dengan keterbatasan dan
homogenitas bisa mendulang
kesejahteraan. Apalagi Indonesia
dengan banyak produkyang
mencerminkan pluralitas, sepantasnya dan seharusnya tidak
mengalami kebingungan akan
apa yang dijual, ditawarkan dan
dijanjikan kepada wisatawan.
Wonderful Indonesia perlu semakin menjadi inspirasi (internally inspiring) bagi warga Indonesia untuk berkontribusi positif
bagi kemajuan kepariwisataan di
daerah masing-masing, serta
menjadi sarana diferensiasi di
antara bangsa-bangsa di dunia
(externally inspiring) sebagai
destinasi wisata yang tiada duanya di Indonesia. Semoga branding ini menjadi sumber energi
baru yang mendorong percepatan kemajuan pariwisata kita.
PEMBACA MENULIS
Masih banyak rakyat yang untuk makan
sehari dua kali saja masih keleleran, karena
itu sebaiknya pemerintah menyiapkan
crash program yang dapat meringankan
beban rakyat, bukan malah mengeluarkan
kebijakan yang bertolak belakang, bahkan
terasa menyakitkan.
Taufik Karmadi
Kalideres, Jakarta Barat
Forkas Somal berdiri
Forum Komunikasi Alumni Sekretariat
Bersama Organisasi Mahasiswa Lokal
(Somal) disingkat Forkas, hari Minggu, 30
Januari 2011, resmi berdiri dan dideklarasikan dalam sebuah acara silaturahmi di
bilangan Kemang, Jakarta Selatan.
Silaturahmi ini juga diisii dengan sebuah
diskusi tentang situasi dan kondisi hirukpikuknya negara kita akhir-akhir ini. ‘Somal
Menatap Indonesia ke Depan’ adalah tema
yang disampaikan Wimar Witoelar (anggota
Perhimpunan Mahasiswa Bandung/PMB)
dipandu Didiet Adiputro (anggota Ikatan
Mahasiswa Djakarta/Imada). Pertemuan
dihadiri lebih dari 150 anggota dan alumni
Somal. Mereka datang dari Surabaya,
Yogyakarta, Bandung dan Bogor.
Situasi dan kondisi yang sangat memprihatinkan dalam perjalanan berbagsa dan
bernegara kita saat ini membuat para alumni serta anggota Somal gelisah. Situasi di
mana polisi menangkap polisi, jaksa
menuntut jaksa, hakim mengadili hakim,
manusia menjual manusia, hilangnya rasa
keadilan, kebebasan menjalankan ibadah
yang dibatasi serta aksi-aksi protes mahasiswa yang cenderung anarkis adalah hal
yang mengganggu akal sehat yang cenderung menghilangkan kemajemukan serta
pada akhirnya akan mengancam Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Melihat kondisi seperti itu, para alumni
anggota Somal sekaligus sebagai warga
negara tak sepantasnya berdiam diri, maka
diputuskan untuk membentuk sebuah
Forum Komunikasi yang hasil akhirnya
akan diserahkan kepada setiap anggota
Somal sebagai masukan agar dapat diimplementasikan dalam kegiatan organisasi
masing-masing.
Somal sebagai sebuah federasi organisasi
mahasiswa lokal di Indonesia beranggotakan 8 organisasi mahasiswa yang terdiri
dari Ikatan Mahasiswa Djakarta (Imada),
Perhimpunan Mahasiswa Bandung (PMB),
Masyarakat Mahasiswa Bogor (MMB),
Corpus Studiosorum Bandungense (CSB),
Ikatan Mahasiswa Bandung (Imaba),
Ikatan Mahasiswa Yogyakarta (Imayo) serta
Gerakan Mahasiswa Surabaya (GMS)
berdiri di Jakarta 12 Juni 1965.
Somal adalah organisasi pemrakarsa berdirinya Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia
(KAMI) yang punya peran cukup besar dalam mengemban aspirasi rakyat pada 1965
setelah kudeta yang gagal oleh PKI yang
melahirkan Tritura serta menggulingkan
kekuasaan Presiden Soekarno ketika itu.
Somal juga melakukan koreksi terhadap
pemerintah Orde Baru dengan mengampanyekan Gerakan Anti Korupsi dengan
membentu Komite Anti Korupsi (KAK) di
era pemerintahan Presiden Soeharto.
Seluruh alumni yang hadir dalam silaturahmi adalah merupakan para deklarator,
antara lain Jadin C. Djamaludin, Transtoto
A.R., Cuk Timur Sutanto, Aditya Kusuma,
Miranti Abidin, Nani Sakri, Ida Sudoyo,
Chossie Kumontoy dan masih banyak lagi.
Ida Sudoyo
Imada ‘69
Kritik, saran, dan komentar bisa disampaikan melalui surat ke redaksi Bisnis Indonesia atau e-mail: redaksi@bisnis.co.id
Pemimpin Umum: Dr. H. Sukamdani S. Gitosardjono. Wakil Pemimpin Umum: Ahmad Djauhar. Pemimpin Perusahaan: Soebronto Laras. Wakil Pemimpin Perusahaan: Haryadi B. Sukamdani.
Pemimpin Redaksi: Arief Budisusilo. Wakil Pemimpin Redaksi: Linda Tangdialla. Sekretaris Redaksi: M. Syahran W. Lubis. Redaktur Pelaksana: Abraham Runga Mali, Chamdan Purwoko, Gung
Panggodo Supryanto, Inria Zulfikar, Neneng Herbawati. Redaktur: Aprilian Hermawan, Budi Prakarsa, Djony Edward, Eries Adlin, Firman Hidranto, Firman Wibowo, Hery Lazuardi, Hery Trianto,
Ismail Fahmi, Lahyanto Nadie, Martin Sihombing, M. Rochmad Purboyo, M. Sarwani, M. Yunan Hilmi, Nono Budiono, Rustam Agus, Setyardi Widodo, Sutarno, Suwantin Oemar, Wisnu Wijaya,
Zufrizal. Tim Pengembangan Redaksi: Adhitya Noviardi, Y. Bayu Widagdo. Manajer Sekretariat Redaksi: Indyah Sutriningrum. Asisten Redaktur: Algooth Putranto, Andry T. Kurniady, Aprika Rani Hernanda, Arif Pitoyo, Bambang
Supriyanto, Bastanul Siregar, Elsya Refianti, Erna Sari Ulina Girsang, Fahmi Achmad, Gajah Kusumo, Hendra Wibawa, Junaidi Halik, Lutfi Zaenudin, Moh. Fatkhul Maskur, Muhammad Munir Haikal, Rahayuningsih, Nana Oktavia Musliana, Sylviana Pravita R.K.N., Taufik Wisastra, Tomy Sasangka, Tri Dirgantara Pamenan, Yayan Indrayana, Yeni H. Simanjuntak, Yusran Yunus. Staf Redaksi: Achmad Aris, Afriyanto, Agust Supriadi, Anugerah Perkasa, Arif Gunawan
Sulistiyono, Asep Dadan Muhanda, Bambang P. Jatmiko, Berliana Elisabeth, Dewi Astuti, Diena Lestari, Elvani Harifaningsih, Erwin Tambunan, Fajar Sidik, Fita Indah Maulani, Hendri T. Asworo, Herry Suhendra, Hilda Sabri Sulistyo,
Irsad, Irvin Avriano, John A. Oktaveri, Linda Teti Silitonga, Maria Yuliana B., Mia Chitra Dinisari, M. Tahir Saleh, Mulia Ginting Munthe, Nurbaiti, Nurudin Abdullah, Rahmayulis Saleh, Ratna Ariyanti, Raydion, Reni Efita Hendry, R.
Fitriana, Roni Yunianto, Rudi Ariffianto, Sepudin, Theresia Diyah Wulandari, Tularji, Yusuf Waluyo Jati. Perwakilan: Bandung: Asep Mh. Mulyana (Manajer), Hilman Hidayat (Asisten Redaktur), Muhammad Sufyan. Makassar: M. Noor
Korompot (Manajer), Kwan Men Yon (Asisten Redaktur), Siti Munawaroh (Koordinator Balikpapan). Medan: Melvin A. Sebayang (Manajer), Master Sihotang. Semarang: Edy Barlianto (Manajer), Endot Brilliantono, Rahmat Sujianto.
Surabaya: Galih Prakoso (Manajer), Samantha Ardiansyah (Asisten Manajer Pemasaran), Marlina A. Jobs (Asisten Redaktur), Bambang Sutedjo (Koordinator Malang), Dwi Wahyuni, Wahyu Darmawan. Batam & Pekanbaru: Suyono
Saputra (Manajer). Foto: Dedi Gunawan, Endang Muchtar, Kelik Taryono, Yayus Yuswoprihanto. Artistik: Adi Purdiyanto, Tutun Purnama.
Ekonom/ Kepala Bisnis Indonesia Intelligence Unit: Rofikoh Rokhim.
Manajer Produksi: Andri Trisuda. Manajer Media Digital: Deriz Syahpatria Syarief. Penerbit: PT Jurnalindo Aksara Grafika, Direksi: Lulu Terianto (Direktur Utama), Ahmad Djauhar, Endy Subiantoro, Alamat Kantor: Wisma Bisnis
Indonesia, Lt. 5-8, Jl. KH Mas Mansyur No. 12A, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10220. Telepon: (021) 57901023 (hunting). Faks. redaksi: (021) 57901025, Pemasaran: (021) 57901024. Perusahaan: (021) 57901028.
Rekening bank: PT Jurnalindo Aksara Grafika, BCA cab. Wisma Asia 084-303.757-4; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank Mandiri cab. Wisma Bisnis Indonesia 121-009.009999-9; PT Jurnalindo Aksara Grafika, Bank BNI ($) cab.
Kramat 10528868. Kantor Perwakilan: Jawa Timur, Jl. Opak No. 01 Surabaya, Tel. (031) 5670748, Fax. (031) 5675853. Malang, Pertokoan Sarangan Jl. Sarangan No. 1 a Malang, Telp. (0341) 402727, (0341) 480630, Fax (0341)
402728. Denpasar Jl. Suli No. 119 Blok B-3 Denpasar 80233 Telp. 0361-7446604, Fax. (0361) 261067. Jawa Tengah, Jl. Sompok Baru No. 79 Semarang, Telp. (024) 8442852, Fax. (024) 8454527. Jawa Barat, Jl. Buah Batu No. 46B,
Bandung 40261 Telp. (022) 7321627, 7321637, 7321698, Fax (022) 7321680. Sumatra Utara, Kompleks Istana Bisnis Center, Medan Maimun Jl. Brigjend. Katamso No. 6, Medan, Telp. (061) 4554121/4553035 Fax: (061) 4553042.
Riau, Jl. Pepaya No. 42, P. Karam Sukajadi, Pekanbaru 28127. Telp. (0761) 7048307, Fax (0761) 40335. Batam, Kompleks Ruko Mahkota Raya Blok C No.8 Batam Centre - Batam Telp: (0778) 748 3156 / Fax (0778) 748 3154, Indonesia
Timur, Jl. Metro Tanjung Bunga Mall GTC Makassar GA-9 No. 16, Telp: (0411) 8114203 Fax: (0411) 8114253. Balikpapan, Balikpapan Superblock, Jl. Jend. Sudirman Stal Kuda Blok A/18, Balikpapan Telp. (0542) 7213507, Fax. (0542)
7213508. Harga langganan: P. Jawa Rp117.000/bulan, luar Jawa Rp117.000/bulan. Tarif iklan: Display Rp35.000/mm kolom, berwarna Rp52.000/mm kolom, iklan laporan keuangan Rp21.000/mm kolom, berwarna Rp34.000/mm
kolom, baris Rp19.000/minimum 3 baris. ISSN 0215-2045. Surat izin: SK Menpen No; 017/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985, 4 Desember 1985, Anggota SPS No. 116/1985/11/A/2002, terbit 7 kali seminggu.
Wartawan Bisnis Indonesia selalu dibekali tanda pengenal dan tidak diperkenankan menerima atau meminta imbalan apa pun dari nara sumber berkaitan dengan pemberitaan.
12
Varia
Selasa, 1 Februari 2011
KRONIKA
Ariel ajukan banding
JAKARTA: Terdakwa
kasus video porno Nazriel Irham alias Ariel akan
mengajukan banding atas
vonis majelis hakim PN
Bandung yang menghukumnya 3,5 tahun penjara dan denda Rp250 juta.
Kuasa hukum terdakwa OC Kaligis mengatakan pengajuan banding
kliennya karena banyak
Nazriel Irham
kesempatan untuk upaya
hukum tersebut. “Alasan lain karena adanya
‘teori apa boleh buat’ yang disampaikan oleh
majelis hakim," ujarnya seusai sidang, kemarin. (BISNIS/ M02/M03)
TNI dukung Kasad pimpin PSSI
JAKARTA: Markas Besar TNI akan memberikan izin kepada Kasad Jenderal TNI
George Toisutta untuk memimpin PSSI, jika
ada permintaan dari masyarakat sepak bola
nasional.
"Oh jelas [mendukung], kalau memang itu
diminta. [Tapi] saya belum tahu [menjadi
calon ketum PSSI] itu," ujar Panglima TNI
Laksamana AL Agus Suhartono di Istana
Presiden, kemarin.
Menurut Agus, George menjadi figur yang
tepat untuk memimpin PSSI di tengah kacau
balaunya organisasi sepak bola itu dan jebloknya prestasi tim nasional. (BISNIS/LTC/IRS)
Agus Condro minta dispensasi
JAKARTA: Mantan politisi PDI Perjuangan
Agus Condro meminta perlakuan khusus terkait dengan kasus dugaan korupsi cek perjalanan karena merasa dirinya adalah pembongkar perkara (whistle blower).
Penasihat hukum Agus, Arda Netaji, saat
mendatangi kantor Komisi Pemberantasan
Korupsi kemarin. mengatakan kliennya seorang whistle blower sehingga ingin diistimewakan berupa pemisahan berkas perkara.
"Secara formal kami akan mengajukan hal
itu kepada ketua KPK. Tetapi, kami tidak
mengajukan penangguhan penahanan, karena Agus mengatakan ini adalah risiko yang
harus dihadapi," ujarnya kemarin. (BISNIS/ASA)
Rinra Limpo wafat karena sakit
JAKARTA: Mendiknas Muhammad Nuh
mengatakan informasi yang didapatkan atas
meninggalnya praja IPDN Rinra Sujiwa Putra
Syahrul, putra Gubernur Sulsel Syahrul Yasin
Limpo murni disebabkan sakit.
"Kalau meninggalnya ada kekerasan di situ
maka harus dilakukan tanggung jawab di
situ. Tapi, informasi yang saya dapat, putra
beliau [Syahrul] meninggal karena sakit,"
katanya di Istana Presiden, kemarin.
Dalam kaitan meninggalkan praja, menurut
dia, Kemendiknas tidak punya wewenang
untuk terlibat sekalipun ada unsur kekerasan
karena IPDN merupakan sekolah kedinasan.
(BISNIS/LTC/IRS)
Politisi Senayan
‘serang balik’ KPK
Deponeering Bibit-Chandra jadi ‘senjata’ Komisi III
OLEH ISMAIL FAHMI
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Politisi
Senayan melancarkan
‘serangan balik’ ke Komisi
Pemberantasan Korupsi
dengan menolak kehadiran
dua pimpinan lembaga itu—
Bibit Samad Riyanto dan
Chandra M Hamzah—pada
setiap rapat di Komisi III
DPR.
Penolakan kehadiran dua pimpinan KPK tersebut, karena dinilai masih berstatus tersangka, kendati perkara mereka sudah dikesampingkan
(deponeering) oleh Kejaksaan Agung.
Penolakan diputuskan melalui
mekanisme voting yang dihadiri 38
anggota pada rapat internal Komisi
III di Gedung DPR Jakarta, kemarin.
Dari hasil voting, 23 anggota menolak serta 15 anggota lainnya menerima kehadiran Bibit dan Chandra. Fraksi yang menolak meliputi
Fraksi Partai Golkar, Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Fraksi Gerindra dan
Fraksi Hanura.
Fraksi yang menerima adalah
Fraksi Partai Demokrat, Fraksi Partai
Amanat Nasional dan Fraksi Partai
Kebangkitan Bangsa.
"Penolakan Pak Bibit dan Pak
Chandra hanya dalam forum rapat di
Komisi III saja, tapi tidak di forum
lainnya," ujar Wakil Ketua Komisi III
DPR Tjatur Sapto Edy.
Anggota Komisi III DPR dari FPDI
Gayus Lumbuun mengatakan anggota Komisi III menolak kehadiran
Bibit dan Chandra karena memperhatikan aspek etika, mengingat putusan deponeering dari Kejagung
mengusik keadilan dan bertentangan dengan putusan pengadilan.
Deponeering, menurut dia, bukan
berarti menghilangkan status hukum
kedua pimpinan KPK tadi sebagai tersangka, tapi hanya mengesampingkan perkara selama mereka masih
menjabat pimpinan lembaga itu.
Penolakan kehadiran Bibit dan
Chandra bermula dari rapat dengar
pendapat umum (RDPU) antara Komisi III DPR dan KPK.
Setelah RDPU dibuka oleh Ketua
Komisi III DPR Benny K Harman,
Perjalanan kasus
Bibit-Chandra
15 September: Mabes Polri
menetapkan keduanya sebagai
tersangka kasus dugaan korupsi
karena penyalahgunaan
wewenang pencekalan dan
pencabutan cekal.
29 Oktober: Keduanya ditahan di
Rumah Tahanan Brimob, Kelapa
Dua, Depok. Kecaman publik
mencuat setelahnya.
1 Desember 2009: Kejaksaan
Agung menerbitkan SKPP
dengan alasan sosiologis yakni
suasana kebatinan masyarakat
yang mengakibatkan tidak
dilanjutkannya perkara
Bibit-Chandra.
25 Maret: Anggodo Widjojo
mengajukan permohonan
pra-peradilan terhadap SKPP
Bibit-Chandra karena dirinya
merasa sebagai saksi korban
yang memiliki hak atas mekanisme tersebut.
19 April: Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan mengabulkan
permohonan Anggodo, yang
membatalkan SKPP Kejaksaan
Agung dan perkara Bibit-Chandra
harus sampai ke pengadilan.
03 Juni: Pengadilan Tinggi DKI
Jakarta menguatkan putusan
pengadilan tingkat pertama yang
mengabulkan permohonan
Anggodo. Kejaksaan Agung
mengajukan permohonan
Peninjauan Kembali.
25 Oktober 2010: Mahkamah
Agung menolak permohonan
Peninjauan Kembali dari
Kejaksaan Agung. Lembaga itu
memiliki dua opsi terkait dengan
kasus tersebut mengajukannya
ke pengadilan atau
menyampingkan perkara
(deponeering).
24 Januari 2011: Kejaksaan Agung
mengeyampingkan perkara
Bibit-Chandra demi kepentingan
umum serta komitmen lembaga
tersebut dalam pemberantasan
korupsi.
28 Januari: KPK menahan 19
tersangka kasus cek pelawat
termasuk Panda Nababan dan
Paskah Suzetta sehingga
menimbulkan spekulasi politik.
Kemarahan juga mencuat pada
sejumlah partai politik.
31 Januari: Rapat Kerja KPK
dengan Komisi III DPR RI
dibatalkan dengan adanya
kritik sejumlah politisi yang
menyoalkan deponeering,
karena dinilai tidak menggugurkan status tersangka
Bibit-Chandra.
Sumber: Data BIU, diolah
KAIRO: Presiden Mesir Hosni
Mubarak masih percaya diri
mampu mengatasi gelombang
demonstran dengan memperkuat
barisan intelijen, sementara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya menginstruksikan
evakuasi WNI yang berada di
negara itu.
Penguatan intelijen ditandai
dengan pengangkatan mantan
Gubernur Sinai utara Jenderal
Murad Mowafi sebagai kepala
intelijen baru.
Langkah tersebut merupakan
bagian dari strategi Mubarak,
setelah mantan kepala intelijen
Omar Suleiman diangkat sebagai
wapres Sabtu lalu—sebuah posisi
baru dalam 30 tahun pemerintahannya.
Mubarak menghadapi gelombang demonstrasi selama 7 hari
untuk memintanya mundur. Namun, dia tidak menunjukkan
tanda-tanda akan lengser dari jabatannya sebagai orang No. 1 di
Mesir.
Strategi lain yang sudah dilakukan Mubarak adalah menutup
akses Internet dan mematikan
jaringan telepon seluler untuk
mencegah meluasnya dampak
aksi protes rakyat.
Para demonstran menolak reformasi Mubarak yang mengangkat wapres dan perdana menteri
baru karena berasal dari rezimnya.
El-Baradei, mantan kepala
agensi pemantau nuklir PBB,
mulai meraih dukungan dari aktivis muda sekuler dengan pendekatan kerakyatannya. Namun,
segelintir demonstran melihat
dia sebagai ekspatriat yang tidak
menyelesaikan masalah Mesir.
Gelombang demonstrasi yang
telah berlangsung 1 pekan telah
menelan korban 97 orang tewas
dan ribuan luka-luka. Namun,
sebuah laporan mengindikasikan jumlah korban tewas yang
jauh lebih banyak.
Evakuasi WNI
Sementara itu, Pemerintah In-
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Jaksa Cirus
Sinaga kemarin menjalani
pemeriksaan di Badan Reserse dan Kriminal Polri sebagai tersangka kasus dokumen pemalsuan rencana
penuntutan (runtut) dengan
terdakwa Gayus HP Tambunan.
Sebelumnya jaksa kontroversial yang menangani
kasus kematian aktivis
HAM Munir dan keterlibatan mantan Ketua KPK Antasari Ashar dalam pembunuhan Direktur PT Rajawali Banjaran Nasruddin Zulkarnaen itu, pernah menjalani periksaan dengan status sebagai saksi.
Saat diminta keterangannya terkait dengan statusnya sebagai tersangka, Cirus mengatakan tidak ada
persiapan karena faktanya
tidak ada.
"Tidak ada, tidak ada,"
kata Cirus dengan nada
tinggi. Kejagung melaporkan oknum jaksa dan
pengacara ke Bareskrim
Polri pada 28 November
2010 terkait dengan pemalsuan runtut.
Aksi pemalsuan itu dilakukan dengan mengganti
runtut terhadap Gayus
yang semula 1 tahun percobaan (surat No.R455) menjadi satu tahun penjara (surat No.R431).
Dalam kesaksian di persidangan, mantan Gayus
menyebutkan dia menyetorkan uang US$50.000 sebanyak dua kali sesuai dokumen rencana penuntutan.
Jaksa Cirus dan Fadil Regan merupakan anggota
jaksa penuntut atas perkara
Gayus yang menggelapkan
uang pajak senilai Rp395
juta milik pengusaha Korsel.
Sementara itu, Penyidik
Bareskrim Polri memeriksa
mantan pengacara Gayus,
Haposan Hutagalung terkait dengan dugaan pemalsuan dokumen rencana
tuntutan tadi.
Haposan datang mengenakan kaus merah dan celana jin biru masuk melalui
pintu belakang gedung Bareskrim, pada pukul 11.50
WIB.
Haposan dikawal tiga polisi Patwal menggunakan
mobil tahanan Bareskrim
jenis KIA Travello dengan
nomor polisi B 1275 BH.
Dalam perkembangan
lain, Kejagung mengembalikan berkas Gayus HP Mabes Polri untuk ketigakalinya terkait dengan keberadaan uang Rp28 miliar
dan deposito Rp74 miliar.’
"Jaksa Agung sudah memerintahkan pengembalian
berkas Gayus HP Tambunan ke Mabes Polri," kata
Kepala Pusat Penerangan
dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Babul
Khoir Harahap. (01)
FOTO: BISNIS/RAHMATULLAH
BISNIS/ADI PURDIYANTO
sejumlah anggota mengajukan interupsi yang mempersoalkan status
hukum Bibit dan Chandra sebagai
tersangka.
Menanggapi keputusan Komisi III
tadi, Chandra berkali-kali menegaskan dirinya masih sah sebagai pimpinan KPK. “Sampai detik ini saya
masih sah sebagai pimpinan KPK.”
Serangan balik
Keputusan Komisi III DPR menolak kehadiran Bibit-Chandra terkesan sebagai ‘serangan balik’ dari
politisi Senayan atas penahanan 19
politisi anggota/mantan anggota
DPR oleh KPK akhir pekan lalu.
Apalagi, anggota Komisi III DPR
Trimedya Panjaitan menilai KPK te-
lah melakukan upaya deparpolisasi
dengan menangkap politisi yang disangka menerima suap, sementara
tidak menyentuh pihak penyuap.
“[Di sini] Artinya KPK telah melakukan proses deparpolisasi sekaligus tebang pilih kasus, “ tegasnya.
Ketua KPK Busyro Muqqadas menolak tudingan KPK dikatakan tebang pilih karena karena hal tersebut akan mencemarkan independensi KPK sendiri.
Penasihat KPK Abdullah Hehamahua menegaskan bila PDIP tidak
puas dan kecewa dengan penangkapan anggotanya Panda Nababan,
lebih baik partai tersebut menggunakan langkah hukum. " (12/ANUGERAH
PERKASA) (ismail.fahmi@bisnis.co.id)
Mubarak masih percaya diri hadapi goyangan
AP
Polri periksa
Cirus sebagai
tersangka
donesia—setelah mendapat desakan—akhirnya memproses evakuasi sekitar 6.000 WNI yang
berada di Mesir.
Menlu Marty Natalegawa mengatakan KBRI Kairo sudah
menjalin jejaring dengan masyarakat Indonesia yang berada di
Kairo melalui tokoh masyarakat.
“Sekarang yang mulai kita lakukan adalah proses evakuasi,”
ujarnya di Istana Presiden kemarin.
Menurut dia, saat ini ada 20
posko dan tiga titik penampungan, sehingga komunikasi dengan
para WNI bisa terus berjalan.
Dia menyebutkan dari 6.000
WNI yang berada di Mesir, 4.000
di antaranya adalah pelajar dan
mahasiswa.
Krisis yang terjadi Mesir membuat prihatin umat Islam di Indonesia. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengkhawatirkan krisis tersebut dapat membawa negara Islam itu ke dalam
keruntuhan seperti yang dialami
Irak.
"Kalau Mesir menjadi seperti
Irak, maka habislah harga diri
umat Islam," kata Ketua Umum
PBNU KH Said Aqil Siroj saat
memberi sambutan pada Rapat
Kerja Fraksi Partai Kebangkitan
Bangsa di Jakarta.
Menurut Said Aqil, meski ada
persoalan di dalam negeri , krisis
yang terjadi di Mesir jelas direkayasa dengan tujuan tertentu.
"Saya yakin itu by design, walau
ada faktor internal."
Menurut pandangannya, Mesir merupakan salah satu negara
yang menjadi pusat pengembangan sekaligus benteng bagi
agama dan kebudayaan Islam.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai
latar belakang dari demonstrasi
besar-besaran di Mesir akibat
banyaknya ketidakadilan di masyarakat, terlebih pemerintah
negara itu otoriter dan diktator.
Menurut dia, kejadian seperti
itu dialami di banyak negara di
dunia, di mana rakyat akan menumbangkan pemerintah yang
otoriter. Apalagi pada diktator
yang tidak memberikan ruang
bagi partisipasi publik.
"Kejadian di Mesir dan
Tunisia menjadi pelajaran bagi
rezim yang berkuasa agar tidak
bermain-main dengan kekuasaan," tuturnya seperti dikutip
Antara.
Din menambahkan Mubarak
sangat berkuasa, bahkan menangkap lawan-lawan politiknya. Walaupun ada reformasi,
lanjutnya, tetapi tetap dirasakan
rakyat ada ketidakadilan.
Ditambah lagi Mubarak mengisyaratkan untuk mencalonkan
istrinya menjadi pengganti dirinya sebagai orang No.1 Mesir.
(LINDA T SILITONGA/IRSAD SATI)
Agung: Koin
untuk SBY
menyesatkan
OLEH RAHMAYULIS SALEH
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Menko Kesra
Agung Laksono menilai gerakan pengumpulan koin
uang recehan untuk menaikkan gaji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
menyesatkan.
"Berita tentang Presiden
SBY curhat soal gaji tidak
naik, itu tidak benar. Itu
bisa menyesatkan karena
ditampilkan oleh media
massa hanya sepotongpotong. Seharusnya didengarkan secara menyeluruh," ujarnya di sela-sela
acara Rakernas Penanggulangan HIV/AIDS dan percepatan pencapaian MDGs
yang diikuti Gubernur se
Indonesia, di Jakarta, kemarin.
Agung menjelaskan sebenarnya sejak 2006 para
menteri terkait sudah mengusulkan tentang kenaikan
gaji presiden, tapi ditolak
oleh SBY. Jadi, jangan mempolitisasi berita dengan menampilkannya sepenggalsepenggal. Yang lebih menyesatkan, menurut dia,
adanya gerakkan pengumpulan koin uang recehan
oleh sejumlah kalangan.
"Saya waktu itu ada di
sana di acara Rapim TNI
Polri 2011 di Kelapa Gading. Tidak ada keluhan
Pak SBY untuk minta naik
gaji. Beliau hanya me-
nyampaikan bahwa gaji
presiden sudah 7 tahun tidak naik-naik," ungkap
Wakil Ketua Umum Partai
Golkar ini.
Jadi, lanjut mantan Ketua DPR ini, sebaiknya jangan memperbesar masalah ini dengan menggalang
pengumpulan koin untuk
menaikkan gaji SBY. “Bisa
bahaya nanti kalau salah
kaprah.”
Di tempat terpisah, Menko Perekonomian Hatta
Rajasa mengatakan menteri keuangan sudah mengajukan usulan adanya kenaikan gaji Presiden sejak
3 tahun lalu.
Namun, sampai 7 tahun
terakhir ini pendapatan per
bulan Kepala Negara tidak
kunjung meningkat.Hatta
mengatakan Presiden selalu memprioritaskan untuk lebih dulu meningkatkan gaji golongan bawah,
Tentara Nasional Indonesia
(TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia
(Polri).
“Jadi, Menkeu sudah
mengajukan usulan itu [kenaikan gaji Presiden] dari 3
tahun lalu,” tuturnya menjawab pertanyaan wartawan di Istana Presiden.
Namun, ketika ditanyakan apakah tahun ini usulan itu akan direalisasikan
Hatta tidak mau berkomentar. (LINDA T SILITONGA/IRSAD
SATI)
Isi di luar tanggung jawab percetakan PT Aksara Grafika Pratama
HUKUM BISNIS
10
Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011
Jepang daftarkan
hasil karya cipta terbanyak
JAKARTA: Selama tahun lalu tercatat hanya
12 negara asing yang mengajukan permohonan
pendaftaran hasil karya cipta ke Indonesia.
Menurut data Ditjen Hak Kekayaan Intelektual,
Kementerian Hukum dan HAM, Jepang tercatat
sebanyak terbanyak mendaftarkan hasil karya cipta
mereka, disusul oleh India (4), sedangkan di posisi
ketiga adalah Taiwan, China dan Australia masingmasing mendaftarkan tiga hasil karya cipta. (lihat
grafis)
Hak cipta mencakup hasil karya seni, sastra, ilmu
pengetahuan dan program komputer. Undang
Undang Hak Cipta (UU No. 19/2002) tidak mewajibkan pendaftaran. Akan tetapi sertifikat pendaftaran
itu akan menjadi alat bukti yang kuat di pengadilan
bila muncul sengketa dikemudian.
Negara pemohon hak cipta ke Indonesia 2010
Jepang
India
Taiwan
China
Australia
Singapura
Inggris
Papua Nugini
Amerika Serikat
Thailand
Swiss
Malaysia
TAK MELANGGAR
PATEN: Seorang pegun-
jung melintas di depan poster promosi Iphone 4, Apple
Inc, di sebuah toko elektronik, Tokyo, Jepang, belum
lama ini. Komisi Perdagangan Internasional AS,
belum lama ini, mengatakan
bahwa iPhone Apple dan
RIM BlackBerry tidak
melanggar paten Eastman
Kodak. Putusan Komisi
tersebut akan ditinjau
kembali oleh Komisi enam
anggota, yang memiliki
kekuatan untuk memblokir
impor produk yang melanggar paten AS.
BLOOMBERG/KIYOSHI OTA
Penta & Bali Turtle
akhirnya sepakat damai
Sumber: Ditjen HaKI
BISNIS/SU/ADI PURDIYANTO
Pembayaran kewajiban dilakukan dalam 10 hari
KLAUSUL
OLEH ELVANI HARIFANINGSIH
Bisnis Indonesia
Agoes bantah PT Sari Persada
JAKARTA: Agoes Rianto Silaban membantah membantu menyelesaikan permasalahan pajak PT Sari Persada Indo Pancarona
dengan Kantor Pajak.
Pernyataan tersebut dikutip dari berkas
duplik yang diperoleh Bisnis, kemarin.
Namun, kuasa hukumnya Pipi Andry dari
kantor hukum Dhaniswara Harjono &
Partners menolak memberikan komentar
apa pun.
PT Sari Persada Indo melayangkan gugatan perbuatan melawan hukum kepada
Agoes Riyanto karena tergugat telah membohongi penggugat dan tidak mau mengembalikan uang milik PT Sari Persada.
(BISNIS/08)
Paten China ke Taiwan naik
BEIJING: Jumlah permohonan pendaftaran merek dagang dari China ke Taiwan
selama tahun 2010 meningkat 35% bila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Menurut kantor berita setempat yang
dikutif Bloomberg kemarin, jumlah permohonan paten dari China ke Taiwan juga
meningkat sebesar 9% pada tahun 2010
bila dibandingkan dengan tahun 2009.
Sementara itu, permohonan pendaftaran
merek dagang asal Taiwan ke China selama
tahun 2010 juga meningkat 1%, sedangkan
untuk paten tumbuh 6% bila dibandingkan
dengan tahun 2009. (BLOOMBERG/SU)
JAKARTA: Penta Ocean
Construction Ltd, perusahaan konstruksi asal
Jepang dan PT Bali Turtle
Island Development, mencapai kesepakatan damai
guna mengakhiri proses
kepailitan perusahaan asal
Bali itu.
Kemarin, Pengadilan Niaga Jakarta
Pusat menggelar sidang permohonan
pengesahan perdamaian (homologasi) yang diajukan kedua pihak,
dengan komposisi majelis hakim
Marsuddin Nainggolan, Yulman, dan
Ennid Hasanuddin.
Kuasa hukum Penta Ocean, Elza
Syarief, menyebutkan bahwa kedua
perusahaan itu memang telah mencapai kesepakatan untuk mengakhiri
proses kepailitan melalui perdamaian, di mana Bali Turtle sepakat
untuk membayar kewajibannya
kepada Penta Ocean.
Pada saat mengajukan permohonan pailit, Penta Ocean mengklaim
Bali Turtle mempunyai kewajiban
sejumlah US$16,15 juta dan Rp796,69
juta.
“Berdasarkan kesepakatan damai,
utangnya tetap ada dan mereka bersedia melunasinya. Setelah dijum-
lahkan nilainya menjadi Rp2,260
miliar,” ujar Elza, di Pengadilan
Niaga Jakarta Pusat, kemarin.
Sementara itu, kuasa hukum Bali
Turtle, Harry Ponto, menyebutkan
bahwa setelah dilakukan perhitungan dalam rapat verifikasi, maka
didapati kesepakatan di antara kedua
belah pihak.
Bali Turtle, katanya, bersedia membayar kewajibannya kepada Penta
Ocean senilai Rp2,260 miliar dan
kepada kreditur lainnya, PT Surya
Prasudi Utama sejumlah Rp440 juta.
Pembayaran kepada Penta Ocean
dan Surya Prasudi ini, kata Harry,
akan dilakukan pihaknya dalam
jangka waktu 10 hari sejak adanya
pengesahan perdamaian yang ditetapkan oleh Pengadilan Niaga Jakarta
Pusat.
Langsung bayar
Lebih lanjut, dia menyebutkan
pihaknya akan langsung membayar
kewajiban itu setelah adanya penetapan dari pengadilan.
Bali Turtle selaku debitur, sambungnya, tidak mungkin main-main
dengan kesepakatan ini, karena jika
pihaknya tidak menepati perdamaian itu maka dengan otomatis
status perusahaan itu dapat menjadi
pailit kembali dan kurator dapat
langsung melakukan pemberesan
budel pailit.
Sebelumnya, dalam perkara No.42/
PAILIT/2010/PN.NIAGA.JKT.PST,
Penta Ocean melayangkan permo-
BISNIS INDONESIA
honan pailit terhadap Bali Turtle
dengan mengklaim bahwa perusahaan itu mempunyai kewajiban yang
telah jatuh tempo dan dapat ditagih.
Kewajiban itu disebut-sebut timbul karena adanya hubungan kerja
sama dalam pekerjaan pengerukan
dan reklamasi zona 11 Pulau
Serangan, Bali, sesuai dengan perjanjian tertanggal 24 November 1995.
Dalam permohonan pailit yang diajukan tahun lalu ini, Penta Ocean
turut menyertakan beberapa kreditur
lainnya, yakni PT Surya Prasudi
Utama, PT Bank Mandiri Tbk, PT
BCA Tbk, serta PT BNI Tbk.
Pada putusan pengadilan tingkat
pertama, Pengadilan Niaga Jakarta
Pusat mengabulkan permohonan
pailit itu.
Majelis hakim berpendapat Penta
Ocean telah mampu membuktikan
dalil permohonannya sebagaimana
yang dimaksud dalam UU No.37/2004
tentang Kepailitan dan Penundaan
Kewajiban Pembayaran Utang.
Keberatan atas putusan Pengadilan
Niaga Jakarta Pusat itu, lantas Bali
Turtle mengajukan kasasi ke
Mahkamah Agung, tetapi upaya
hukum yang diajukan perusahaan
asal Bali itu mengalami kegagalan.
Pasalnya, berdasarkan putusan
tertanggal 28 Oktober 2010, majelis
hakim kasasi yang terdiri dari Djafni
Djamal, Mahdi Soroinda Nasution,
dan Mohammad Saleh, menyatakan
menolak upaya hukum tersebut.
(elvani@bisnis.co.id)
Sidang kasus lambang Garuda ditunda lagi
OLEH ELVANI HARIFANINGSIH
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Proses pemeriksaan
perkara gugatan seorang warga
negara bernama David M.L.
Tobing terhadap Presiden dan
empat pihak lainnya, terkait dengan penggunaan lambang negara Garuda di kostum tim nasional
sepak bola Indonesia, kembali
tertunda untuk kedua kalinya.
Kemarin, seharusnya Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menggelar sidang gugatan yang terdaftar
di bawah registrasi No.551/
PDT.G/2010/PN.JKT.PST tersebut, tetapi persidangan akhirnya
ditunda hingga 7 Februari 2011
karena ketidaklengkapan para
pihak.
Sidang perkara itu di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
sebenarnya sudah digelar untuk
yang kedua kalinya.
Pada sidang pertama 17
Januari, majelis hakim juga terpaksa menunda sidang karena
tidak ada satu pun pihak tergugat
maupun kuasanya yang hadir.
“Yang hadir baru kuasa dari
tergugat II [Mendiknas] dan ter-
gugat V [PT Nike Indonesia],
sedangkan tergugat I [Presiden],
tergugat III [Menpora], dan tergugat IV [PSSI] belum hadir sehingga sidang belum bisa dilanjutkan,” kata Ennid Hasanuddin,
ketua majelis hakim pada saat
pada saat sidang, kemarin.
Dengan belum lengkapnya
kehadiran para pihak, maka
majelis hakim belum bisa melanjutkan proses perkara ini ke
tahap mediasi dan memutuskan
untuk memanggil kembali para
tergugat hingga sepekan mendatang.
Sebelumnya, dalam gugatan
yang terdaftar di bawah No.551/
PDT.G/2010/JKT.PST, David
menggugat Presiden, Menteri
Pendidikan Nasional, Menteri
Pemuda dan Olahraga, Persatuan Sepak Bola Seluruh
Indonesia (PSSI), dan PT Nike
Indonesia, yang berturut-turut
ditarik sebagai tergugat I hingga tergugat V.
David berpendapat bahwa
penggunaan lambang Garuda di
kostum tim nasional sepakbola
melanggar ketentuan Pasal 57
Huruf d UU No.24/2009 tentang
Bendera, Bahasa, Lambang
Negara, dan Lagu Kebangsaan.
Pasalnya, David berpendapat
bahwa ketentuan dalam UndangUndang tersebut secara limitatif
(terbatas) memuat aturan mengenai lambang negara Garuda,
yang dapat digunakan untuk
ketentuan apa saja.
Dia berpendapat Presiden dan
Mendiknas selaku penanggung
jawab lambang negara harus bertanggung jawab, termasuk Menpora yang membiarkan Garuda
dipasang dalam kostum tim
nasional sepak bola Indonesia.
MENAWARKAN SAHAM BARU
(ki-ka) Simon Imanto (Wakil Presiden Direktur), Jutany Japit (Direktur), Heru Yuwono (Presiden Direktur),
Wianto (Chief Agency Officer)
anin Life luncurkan produk asuransi Multilinked Syariah pada tanggal 11 Januari 2011. Produk asuransi yang berbasis syariah ini mer upakan
produk syariah pertama di Indonesia yang
dapat melindungi satu keluarga dengan
5 anggota keluarga dalam satu polis serta
dapat ditambahkan dengan perlindung-
an penyakit kritis dengan manfaat lebih
awal. Produk ini melengkapi komitmen
Panin Life untuk memberikan solusi
perlindungan asuransi kepada masyarakat
Indonesia melalui produk syariah maupun
non syariah. Info lebih lanjut hubungi,
Customer Care 021.255.66.788 atau email:
customer@paninlife.co.id. (*)
JAKARTA: Kewenangan Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan untuk
memeriksa
sengketa
Teguh Permana melawan
PT Asuransi Jasaraharja
Putera masih menjadi
perdebatan.
Menurut Bayu Prasetio,
kuasa hukum Teguh,
mantan karyawan PT
Asuransi
Jasaraharja
Putera (AJP) mengatakan
yang berwenang mengadili gugatan itu seharusnya Pengadilan Hubungan Industrial (PHI).
Dia mengemukakan
bahwa peristiwa yang didalilkan penggugat (PT
Asuransi
Jasaraharja
Putera)) sebagai dasar gugatan adalah ketika klien
masih bekerja dalam
kedudukan sebagai karyawan penggugat.
“Secara formal gugatan
itu lebih produktif diadili
di PHI karena klien kami
masih berstatus sebagai
karyawan,” kata Bayu
saat dihubungi Bisnis,
kemarin.
Menurut Bayu, dengan
adanya hubungan kerja
antara penggugat selaku
pengusaha dan tergugat
selaku karyawan, maka
jelas permasalahannya
terkait dengan hubungan
kerja antara penggugat
dan tergugat.
Bayu menjelaskan pihaknya keberatan dengan
konteks pengembalian
dana beasiswa dan denda
yang telah diterima kliennya yang dikalikan 500%.
“Perjanjian itu tidak
dapat dilihat secara keseluruhan dan dari satu
sisi.”
Dia mengklaim perjanjian itu cacat hukum dan
mengandung unsur ketidakadilan. “Klien kami
merupakan orang awam,
dalam tanda tangan perjanjian itu dirinya tidak
mengetahui adanya pengembalian dana ditambah
dengan
bunga
500%,” ujar Bayu.
Sementara itu, kuasa
hukum PT Asuransi Jasaraharja, Maria Mismardianti dari kantor konsultan hukum Prihanggodo, Haullussy & Partners menolak berkomentar terkait dengan gugatan
itu.
Sebagai karyawan
Namun, pada berkas
gugatan di pengadilan
yang diperoleh Bisnis,
kemarin, disebutkan Teguh bekerja sebagai karyawan di PT Asuransi
Jasaraharja sejak 15 Juli
2002 hingga 29 Januari
2009 dengan jabatan terakhir sebagai underwriter
Tingkat II Litbang.
Dia menjelaskan terkait
dengan tugas dan jabatan
yang diperoleh Teguh, PT
Asuransi
Jasaraharja
menawarkan mengikuti
program pendidikan The
Malaysia Insurance Institut
di Malaysia dimana biaya
ditanggung oleh PT Asuransi Jasaraharja selama
proses pendidikan berlangsung.
Teguh menerima penawaran dan mengikuti
program itu selama 17
bulan terhitung sejak 12
Januari 2004.
Setelah selesai mengikuti program itu, Teguh
melanjutkan pendidikan
Program Doktoral di UI
berdasarkan surat keputusan direksi yang biayanya ditanggung oleh
perusahaan.
Setelah selesai mengikuti pendidikan program
doktoral, pada 31 Januari
2009, Teguh mengajukan
surat pengunduran diri
kepada PT Asuransi Jasaraharja.
Dia mengklaim berdasarkan perjanjian yang
disepakati, Teguh memiliki kewajiban hukum
untuk mengembalikan
uang yang telah dikeluarkan oleh penggugat selama mengikuti pendidikan. (08)
PELUNCURAN CHEVROLET CAPTIVA SS
Bisnis/Yayus Yuswoprihanto
Bisnis/Dedi Gunawan
PANIN LIFE LUNCURKAN PRODUK SYARIAH
P
PN Jaksel
diperdebatkan
adili gugatan AJP
D
irektur Utama PT B ank
Bukopin Tb k Glen Glena rdi
(kanan) b erdiskusi dengan
(dari kiri) Direktur Sunaryono, Lamira
S.Parwedi, M ikrowa K irana, Agus
Hernawan, Sulistyohadi, dan Tri Joko
Prihanto sesuai rapat umum pemegang
saham di Jakarta, Rabu malam (26/01).
Rapat tersebut menyetujui penawaran
atas penawaran umum terbatas (PUT)
II dengan hak memesan efek terlebih
dahulu (HMETD) alias rig hts iss ue
sebesar Rp520 p er lembar. D engan
menerbitkan 2,045 miliar saham baru
kelas B maka t otal dana yang didapat
perseroan sebanyak Rp1,066 triliun. (*)
D
irektur Pemasaran & Pub lic
Relations G eneral M otor
Indonesia D ebora Amalia
(kanan) bersama Direktur Penjualan
Beteng Sa ntoso mem perkenalkan
Chevrolet C aptiva SS dis ela-sela
Ruang ini disediakan untuk informasi kegiatan perusahaan Anda. Bagi yang berminat dapat menghubungi :
Telp. (021) 5790 1023 ext. 532 dengan Sdr. Hafiz, Faks. (021) 5790 1024 - 21 atau e-mail : iklan@bisnis.co.id
peluncurannya di , Tangerang, pekan
lalu. K endaraan b ermesin E xotec
seharga R p313 j uta t ersebut di targetkan terjual sebanyak 125 unit hingga 150 uni t dalam tiga b ulan pertama. (*)
OTOMOTIF
Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011
Ekspor mobil Jepang
naik 16,7%
TOKYO: Ekspor mobil dari Jepang pada
Desember 2010 naik 16.7% dari bulan yang
sama tahun sebelumnya.
Lebih dari 467.590 unit mobil dijual perusahaanperusahaan otomotif Jepang ke luar negeri bulan
lalu, naik dari ekspor November yang sebanyak
432.585 unit.
Amerika Utara adalah tujuan ekspor terbesar,
sebanyak 176.779 unit mobil diimpor dari Jepang,
158.261 di antaranya oleh Amerika Serikat.
Ekspor Negeri Matahari Terbit itu ke Eropa pada
Desember melonjak 47,6%, mencapai 96.062 unit
didorong pertumbuhan penjualan pada negara di
luar Uni Eropa.
10 Model
terlaris kuasai
60,1% pasar
Segmen niaga masih jadi motor penggerak
Ekspor Mobil Jepang berdasarkan wilayah
per Desember 2010 (unit)
BISNIS INDONESIA
10 Model terlaris 2010
Sumber: Japan Automobile Manufacturers Association
JAKARTA: Sepuluh model
mobil dengan penjualan terbanyak pada 2010 menguasai
lebih separuh dari total pasar
mobil nasional.
176.779
96.062
87.008
59.359
Amerika
Utara
Eropa
48.382
Asia
Timur
Tengah
Lainnya
BLOOMBERG/11/ADI PURDIYANTO
TRANSMISI
Nissan setop pabrik di Mesir
TOKYO: Gejolak politik memaksa Nissan
menghentikan produksi pabriknya di Mesir
hingga 3 Februari 2011. Pabrik Nissan di negara Afrika Utara tersebut telah berhenti
beroperasi sejak akhir pekan lalu, empat
pegawai warga negara Jepang telah diminta untuk kembali ke Jepang.
Produsen otomotif terbesar kedua Jepang tersebut mengatakan target produksi
akan tercapai melalui peningkatan produksi
setelah konflik di Mesir selesai. Nissan
memproduksi sekitar 10.000 unit X-Trail dan
Sunny di Mesir. (BLOOMBERG/11)
Suzuki recall Vitara di China
JAKARTA: Suzuki Motor Corp. diketahui
menarik dari peredaran (recall) sebanyak
4.007 unit Grand Vitara yang dipasarkan di
China akibat permasalahan pada per kendaraan.
Penarikan Grand Vitara itu diumumkan
oleh Badan Pengawas Kualitas China pada
situs resminya sebagaimana dikutip Bloomberg, kemarin.
Meski demikian, ATPM Suzuki di Indonesia
menjamin tidak ada masalah dengan varian
Vitara yang berada di Indonesia. (BISNIS/11)
Penjualan 10 model terlaris tahun lalu
mencapai 459.317 unit, 60,1% dari total
penjualan mobil seluruh merek yang
sebanyak 764.710 unit.
Toyota Astra Motor (TAM), agen tunggal pemilik merek (ATPM) dengan penjualan terbesar di Indonesia, menempatkan tiga model dalam daftar mobil terlaris tersebut. Market share Avanza, Kijang Innova dan Rush mencapai 28%,
laku 214.043 unit tahun lalu.
Direktur Pemasaran TAM Joko Trisanyoto mengatakan penjualan Avanza tahun lalu, yang sebanyak 141.799 unit,
terganggu oleh masalah persediaan hingga tidak dapat memenuhi lonjakan permintaan yang sangat besar.
“Harusnya bisa lebih banyak. Tapi karena permintaan jauh melebihi prediksi
awal, tidak dapat kita penuhi seluruhnya,” jelasnya baru-baru ini.
Avanza, bersama Xenia, adalah model
yang dikembangkan TAM dalam kerja
sama dengan Astra Daihatsu Motor
(ADM). Kedua model tersebut diproduksi oleh ADM, yang tahun ini direncanakan meningkatkan kapasitas menjadi
286.000 unit.
Daihatsu Xenia laku 65.901 unit sepanjang tahun lalu, model terlaris kedua. Penguasaan pasar Avanza dan Xenia mencapai 27,1% dari penjualan tahun lalu, adapun segmen low-MPV merupakan 51% dari pasar otomotif Indonesia.
Kepada wartawan beberapa waktu
lalu, Direktur Pemasaran ADM Amelia
Tjandra memastikan penambahan kapasitas pabrik akan selesai bulan depan,
hingga persediaan Avanza dan Xenia dapat ditingkatkan.
“Penjualan sangat besar hingga kami
kesulitan memperbaiki sisi usaha lainnya. Tapi kapasitas akan selesai Februari
sesuai apa yang dijanjikan,” paparnya.
Suzuki Carry dan Mitsubishi Colt, model yang banyak diperuntukkan sebagai
mobil niaga ringan (light commercial ve-
Model
Penjualan
(unit)
Toyota Avanza
Daihatsu Xenia
Toyota Kijang Innova
Mitsubishi Colt Diesel
Suzuki Carry
Daihatsu Gran Max
Nissan Grand Livina/Livina
Honda Jazz
Mitsubishi L-300
Toyota Rush
141.799
65.901
53.824
45.968
34.723
29.378
25.950
22.758
20.596
18.420
Sumber: Gaikindo, diolah
hicle/LCV), berada pada posisi keempat
dan kelima. Colt, produksi Krama Yudha
Tiga Berlian (KTB), laris 45.968 unit
tahun lalu.
Sementara itu, Honda Jazz yang memimpin pasar hatchback juga masuk di
10 besar model terlaris.
Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual PT Honda Prospect Motor Jonfis
Fandy mengatakan Jazz merupakan tulang punggung bagi Honda di Indonesia.
"Jazz merupakan hatchback dengan
penjualan terbanyak di seluruh dunia,"
ujarnya kemarin.
Segmen niaga
Wakil Presiden Transportasi dan Otomotif Perusahaan Konsultan Bisnis Frost
& Sullivan (F&S) Vivek Vaidya memperkirakan mobil niaga tetap akan menjadi
pendorong utama pertumbuhan penjualan mobil pada tahun ini.
“Jika penjualan mobil tumbuh pesat,
niaga akan tumbuh lebih besar dari mobil penumpang. Jika pasar tertekan, segmen niaga tidak akan turun sebanyak
mobil penumpang,” paparnya.
Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia Yohannes Nangoi juga meyakini pasar kendaraan niaga di Indonesia pada tahun ini akan semakin bergairah seiring dengan membaiknya perekonomian nasional.
“Kondisi ekonomi dan politik di dalam
negeri cukup stabil. Situasi ini tentu
akan membuat pertumbuhan ekonomi
semakin pesat,” ujarnya kemarin.
Membaiknya perekonomian otomatis
menjadi faktor utama yang menggerakkan penjualan kendaraan niaga. (11/TRI D.
PAMENAN) (redaksi@bisnis.co.id)
Mobil diesel akan kembali diminati
JAKARTA: Sebagian pelaku industri otomotif di Tanah Air meyakini pasar mobil diesel di Indonesia akan kembali bergairah
pada tahun ini.
Presiden Direktur PT Isuzu Astra Motor Indonesia Yohannes Nangoi mengatakan semakin mahalnya harga BBM menjadi faktor
yang mendorong mobil diesel
kembali diminati konsumen.
“Saya optimistis mobil diesel
mempunyai masa depan yang
menjanjikan karena konsumsi bahan bakarnya lebih irit,” ujarnya
ketika dihubungi Bisnis, kemarin.
Dengan kondisi tersebut, dia
mengatakan sekalipun harga solar
ikut naik, dari sisi konsumsi mobil diesel akan lebih diuntungkan.
Dari sisi tenaga, Nangoi mengatakan mesin diesel juga dapat
lebih diandalkan karena daya
yang dihasilkan lebih besar dibandingkan dengan mesin bensin.
Dia menegaskan Isuzu akan
terus memperkuat positioning sebagai merek mobil diesel. Untuk
memperkuat penetrasi, menurut
Nangoi, pada tahun ini Isuzu
akan merilis sejumlah varian baru
ke pasar Indonesia.
Isuzu merupakan ATPM yang
memfokuskan penjualannya pada
segmen mobil diesel.
Selain Panther, varian lain yang
dikeluarkan Isuzu di Indonesia
antara lain kendaraan double cabin D-Max dan kendaraan niaga
TUNAS DAIHATSU RAIH PENGHARGAAN
BEST DEALER OUTLET 2010
Isuzu Elf.
Menjanjikan
Managing Director PT GM AutoWorld Indonesia Mukiat Sutikno
juga optimistis mobil diesel di Indonesia akan mempunyai prospek
pasar yang menjanjikan.
“Saya kira prospeknya sangat
bagus. Image mesin diesel yang
selama ini banyak dicitrakan kotor sudah berkurang sekali,” ujarnya kemarin.
Di sisi ekonomis, Mukiat juga
menilai mobil diesel cukup diuntungkan karena pengoperasiannya yang lebih irit.
General Motors ikut bermain di
segmen mobil diesel melalui salah
satu varian SUV Captiva.
Selain di segmen kendaraan
niaga, beberapa ATPM belakangan semakin agresif menggarap
segmen diesel dengan mesin diesel generasi baru.
BMW misalnya, sejak tahun
lalu melengkapi varian produknya
dengan merilis versi diesel dari
premium SUV X5.
Direktur Komunikasi Korporasi
PT BMW Indonesia Helena Abidin
sebelumnya mengatakan pihaknya telah menyusun program
jangka panjang berupa penambahan model-model kendaraan bermesin diesel.
Menurut dia, konsumen otomotif
di Indonesia mulai menyadari bahwa mesin diesel telah menjadi bagian dari teknologi ramah lingkungan yang mampu meredam emisi
gas buang kendaraan bemotor.
BISNIS/PAULUS TANDI BONE
TINGKATKAN PRODUKSI: Seorang tenaga pemasaran menawarkan brosur motor
Honda matic Scoopy kepada pengunjung dalam sebuah pameran di Makassar, belum lama ini.
PT Astra Honda Motor menaikkan kapasitas produksi skuter matik Scoopy menjadi 25.000
unit per bulan atau 80% dari kapasitas terpasang sebelumnya untuk mencukupi kekurangan
pasokan pada varian tersebut di pasar.
Penjualan Piaggio
kembali pulih
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Penjualan sepeda motor
Piaggio dan Vespa sepanjang 2010 mencapai 683 unit. Jumlah ini lebih besar dari
penjualan 2009 yang sebanyak 345 unit
dan penjualan 2008 yang berjumlah 503
unit.
Manajer Pemasaran PT Sentra Kreasi
Niaga (SKN), distributor sepeda motor Italia tersebut di Indonesia, Wahono menjelaskan penjualan tahun lalu kembali pulih
setelah pada 2009 tertekan oleh krisis perekonomian global.
“Target kita tumbuh, mudah-mudahan
tahun ini dengan motor yang diimpor dari
Vietnam market share kita bisa lebih besar
karena harganya akan lebih murah,” katanya kemarin.
PT Piaggio Indonesia (PI), anak perusahaan Piaggio SpA Italia, akan mulai beroperasi pada pertengahan 2011 sebagai distributor tunggal Piaggio Zip, Piaggio Liberty,
dan Vespa Lx di Indonesia. Ketiga produk
tersebut akan diimpor dari Vietnam, pusat
produksi Piaggio di Asia Tenggara.
Wahono mengungkapkan meski telah
memastikan diri menjadi distributor regional PI untuk wilayah Sumatra, Jawa dan
Bali—SKN tetap akan memasarkan produk
Piaggio lain yang tidak dipasarkan oleh PI.
“Rencananya kita tetap menjual produk
yang diimpor langsung dari Italia selain
menjadi distributor regional untuk Piaggio
Indonesia,” jelasnya.
Menurut Wahono, sembilan gerai yang
dimiliki oleh SKN di wilayah Jakarta
cukup untuk memenuhi potensi lonjakan
permintaan model sepeda motor yang
diimpor dari Vietnam.
“Sebagai distributor kita tidak sepenuhnya memasarkan langsung. Kita mengharapkan banyak rekanan yang niat bekerja
sama membuka gerai karena peluangnya
besar,” ujar Wahono.
Sampai 2000, Piaggio bekerja sama dengan PT Danmotor yang menjadi ATPM
skuter dengan merek Vespa hingga pada
akhirnya harus berhenti berproduksi.
Direktur SKN Nugroho Tjandrakusuma
menjelaskan saat itu Piaggio tidak siap
dengan teknologi empat tak hingga tidak
bisa lagi menyediakan komponen untuk
dirakit di Indonesia
“Masalahnya teknologi, tidak ada masalah permintaan. Tapi sekarang sudah (teknologi) tidak masalah. Bahkan yang diproduksi berstandar Eropa,” jelas Nugroho
beberapa waktu lalu.
Pada tahun terakhir produksi, PT Danmotor mampu menghasilkan lebih dari
300.000 unit sepeda motor, produksi terbanyak selama perusahaan tersebut beroperasi di Indonesia.
Pada 2010, kontribusi sepeda motor jenis skuter otomatis (skutik) terhadap total
penjualan sepeda motor Indonesia mencapai 45,63%. Tahun ini, kontribusi tersebut
diperkirakan naik mengimbangi penjualan sepeda motor bebek. (11)
BAGIKAN PERALATAN PERTANIAN
TUNAS TOYOTA RAIH SERTIFIKAT KODAWARI
Bisnis/Rahmatullah
OLEH TRI D. PAMENAN
Bisnis Indonesia
9
Dari kanan ke kiri: Rico Setiawan - President Director PT TUNAS RIDEAN Tbk, Joko Trisanyoto - Marketing Director
TAM, Tony H Supatra – Chief Marketing Auto2000, Fudijanto - COO TUNAS Toyota, Syaiful Azwar - Kacab TUNAS
Toyota Cawang, Novi Feryanto - Kabeng TUNAS Toyota Cawang, Daniel Daim - Kacab TUNAS Toyota Jatiwaringin,
Mardiyanto - Kabeng TUNAS Toyota Jatiwaringin, Usman Adie - SOM TUNAS Toyota dan M. Aedi - Kabeng TUNAS
Toyota Kebayoran Lama.
Dari kanan ke kiri: Sudirman MR - Vice President Director PT Astra Daihatsu Motor, Rico Setiawan - President
Director PT TUNAS RIDEAN Tbk, Sriyono - Kacab TUNAS Daihatsu Soepomo, Soeparno Djasmin – CEO PT
Astra International-Daihatsu Sales Operation, Anton Leoman - Director PT TUNAS RIDEAN Tbk, Zainuddin COO TUNAS Daihatsu, Agustan - OM TUNAS Daihatsu.
T
UNAS Daihatsu Soepomo meraih
Best Dealer Outlet 2010 p ada
Daihatsu Dealers Convention 2011
yang diselenggarakan oleh PT A stra
Daihatsu Motor di Pulau Bintan pada hari
Jumat, 21 Januari 2011. Penghargaan ini
diberikan atas performance Dealer Terbaik
selama tahun 2010 di bidang Sales, Service
dan Customer Service dari seluruh dealer resmi Daihatsu di Indonesia. (*)
T
iga Cabang TUNAS Toyota yaitu
C aw a n g , J at i w a r i n g i n d a n
Kebayoran L ama meraih Plakat
tanda Sertifikasi program TSM Kodawari
2010, dari PT Toyota Astra Motor (TAM)
pada Senin, 10 Januari 2011. S ertifikasi
ini mengacu p ada standarisasi inter-
nasional yg di perkenalkan oleh Toyota
sejak tahun 2009. Dengan dilakukannya
sertifikasi untuk 3 bengkel TUNAS Toyota
ini, ju mlah out let wor kshop Toyota
Indonesia yang b ersertifikat Kodawari
menjadi 15 dari total 170 outlet workshop
di Indonesia. (*)
D
irektur Monsanto untuk
Indonesia C hris Peterson
(kanan) s ecara simbolis
memetik buah jagung disaksi kan
D i re ktu r N at i on a l R e s o u rc e
Development Wahana Visi Indonesia
Emilia Sitompul (tengah) dan
Ruang ini terbit setiap Selasa dan Jumat, disediakan untuk informasi kegiatan perusahaan Anda. Bagi yang berminat dapat menghubungi :
Telp. (021) 5790 1023 ext. 523, 525 dengan Sdr. Hafiz, Faks. (021) 5790 1024 - 21 atau e-mail : iklan@bisnis.co.id
C orporate Af fairs L ead Herr y
Kristanto disela- sela pemberian
bantuan untuk korban Merapi di
Jakarta, S elasa (25/1). P erusahaan
tersebut menyerahkan US$50.000 serta
bantuan berupa 400 p aket peralatan
pertanian korban Merapi. (*)
MANUFAKTUR
8
Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011
Kepercayaan pelaku industri
Korsel menurun
SEOUL: Tingkat kepercayaan pelaku industri
manufaktur di Korea Selatan terhadap prospek
bisnis pada Februari menurun, seiring dengan
kenaikan harga komoditas dan apresiasi won
yang dikhawatirkan menurunkan kinerja ekspor.
Indeks yang mengukur ekspektasi untuk Februari
turun menjadi 91 dari 92 pada Januari, ungkap Bank
of Korea dalam pernyataannya di Seoul kemarin.
Adapun indeks untuk perusahaan nonmanufaktur
turun menjadi 84 dari 87.
“Sentimen sedang tertekan akibat lonjakan biaya
bahan baku, menurunnya permintaan domestik, dan
nilai tukar,” ungkap bank sentra Korsel tersebut.
Survei dilakukan selama 18-25 Januari dan
berdasarkan respons dari 1.581 perusahaan
manufaktur dan 855 perusahaan nonmanufkatur.
Indeks kepercayaan
industri manufaktur dan nonmanufaktur
Korsel
Januari
Februari
92
91
87
Manufaktur
Sumber: Bank of Korea
84
Nonmanufaktur
BLOOMBERG/HL/ADI PURDIYANTO
AKSELERASI
Industri tekstil China tertekan
BEIJING: Lonjakan harga kapas dan upah
buruh diperkirakan membatasi ekspansi
industri tekstil China dan menurunkan daya
saing ekspor, menurut Komisi Pembangunan
dan Reformasi Nasional.
Pada 2010, harga kapas naik menjadi
30.000 yuan (US$4,551) per ton dari 14.000
yuan pada awal tahun, sementara biaya
tenaga kerja meningkat 20%, kata lembaga
perencanaan ekonomi tertinggi China itu
dalam laporan di situsnya kemarin.
“Bahan baku dan kekurangan tenaga kerja
menjadi hambatan industri. Pemulihan ekonomi dan permintaan konsumen dunia yang
melambat, yang disertai penguatan yuan,
juga akan mengurangi daya saing produk
tekstil China,” tulis laporan itu.
Pada 2010, penjualan domestik mendominasi penyerapan produk tesktil negara itu.
Pabrik tekstil China meningkatkan produksi
benang 14% menjadi 27 juta ton pada 2010
dari setahun sebelumnya. (BLOOMBERG/HL)
Polytron luncurkan produk baru
JAKARTA: PT Hartono Istana Teknologi,
produsen elektronik merek Polytron, meluncurkan produk terbaru Polytron XCEL Hifi
dengan target penjualan 1.000 unit per bulan.
Santo Kadarusman, Public Relations &
Marketing Event Manager Hartono Istana
Teknologi, mengatakan respons konsumen
selama ini menunjukkan produk audio
Polytron masih sangat diminati.
Dengan memanfaatkan momentum penjualan produk elektronik yang membaik sejak
semester II/2010, perusahaan memasarkan
produk audio terbaru, yakni Polytron XCEL
Micro Hifi XL 1210, XCEL Mini Hifi XL 2205,
dan XCEL Mini Hifi XL 3005. (BISNIS/RAF)
PASAR TERIGU
NAIK PESAT: Dua
pekerja membongkar
muatan terigu di Pelabuhan
Sunda Kelapa, Jakarta,
belum lama ini. Ketua
Umum Asosiasi Produsen
Tepung Terigu Indonesia
Franky Welirang mengatakan pangsa pasar industri
terigu naik pesat pada 2010
yaitu 10,5% dibandingkan
dengan 2009. Pada 2009
volume konsumsi terigu
mencapai 3,97 juta ton dan
naik menjadi 4,39 juta ton
pada 2010.
BISNIS/RAHMATULLAH
PLN didesak tunda
pencabutan capping
Krisis Mesir bisa
picu kenaikan
harga petrokimia
Pemerintah harus mampu yakinkan pelaku usaha
OLEH RUDI ARIFFIANTO
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kalangan
pengusaha mendesak PLN
menunda pencabutan batas kenaikan tagihan listik
(capping) 18% untuk industri pada tahun ini dan
mengusulkan penaikan
tarif dilakukan secara serentak untuk seluruh pelanggan mulai 2012.
Ketua Umum Kamar Dagang dan
Industri Indonesia Suryo B. Sulisto
mengatakan pencabutan capping
akan berdampak terhadap faktor
produksi sehingga bisa membuat
industri menjadi kurang kompetitif.
Untuk itu, tuturnya, pengusaha
masih mengharapkan PT Perusahaan
Listrik Negara (Persero) menunda
pencabutan capping tersebut. “Kebijakan itu tentu menjadi keprihatinan
industri. Karena itu, kami mengharapkan pencabutan capping ini
ditunda dulu,” katanya di sela-sela
ulang tahun ke-59 Asosiasi Pengusaha
Indonesia kemarin.
Namun, lanjut Suryo, pengusaha
juga perlu melakukan identifikasi
secara jelas seberapa besar dampak
pencabutan capping tersebut. “Kalau
memang dampaknya tidak terlalu
besar, apa gunanya capping diterapkan secara parsial, sekalian saja dilepas semuanya karena itu akan merepotkan dan merusak struktur tarif
yang ada,” ujarnya.
Berdasarkan data PLN, dari 38.449
pelanggan industri hanya 9.771 per-
usahaan yang menikmati capping dan nandi berkukuh agar PLN menunda
sebagian besar lainnya telah menerap- terlebih dahulu pencabutan capping
kan Permen ESDM No.07/2010 secara pelanggan industri. Dia mengatakan
penuh. Bahkan, dari Rp1,8 triliun pengusaha hanya meminta penunanggaran tambahan subsidi yang di- daan untuk tahun ini, yang selanjutbutuhkan PLN apabila capping diper- nya bisa duduk bersama memikirkan
tahankan, Rp1,1 triliun di antaranya rencana penaikan tarif untuk seluruh
akan dinikmati 309 perusahaan.
konsumen PLN mulai tahun depan.
Direktur Bisnis dan Manajemen
“Kita bicarakan dahulu, kami kan
Risiko PLN Murtaqi Syamsuddin hanya minta tahun ini, lalu kita naik
mengatakan PLN telah menggunakan sama-sama dan rakyat kecilnya juga
asumsi penerimaan tarif listrik Rp729 mesti naik,” ujarnya.
per kWh dalam APBN 2011. Namun,
Dia mengatakan pelanggan industri
akibat penerapan capping, PLN hanya sama sekali tidak menikmati subsidi
mencatat penerimaan Rp705 per kWh. listrik dan mengklaim telah mem“Sebenarnya, dalam
bayar dengan harga
APBN 2011 kami sudah
internasional. Sebalik“Kalau mau
menggunakan asumsi
nya, subsidi justru lebih
buat kebijakan banyak
Rp729 per kWh yang
dinikmati
hanya bisa diraih apapelanggan 400 kVA—
populis,
pemebila capping dilepas.
900 kVA yang jumlahrintah yang
Jika tidak dilepas, penya mencapai 35 juta.
nerimaan PLN hanya
“Tetapi pemerintah
mesti bayar,
Rp705 per kWh. DPR
maunya kami ikut
jangan kami
juga sudah menyadari
menyubsidi.
Kalau
hal itu tentunya walaudisuruh bayar.” mau buat kebijakan popun memang tidak sepulis, pemerintah yang
cara eksplisit disebutmesti bayar, jangan
kan capping akan dilepas,” katanya.
kami disuruh bayar.”
Alasan lain yang dikhawatirkan
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla
PLN adalah gugatan pihak lain terkait mengatakan pemerintah seharusnya
dengan penerapan tarif berbeda bukan bersikap selalu mengalah
untuk jasa dan layanan yang sama kepada keinginan pengusaha terkait
untuk industri, serta potensi kerugian dengan rencana pelepasan capping.
negara akibat subsidi yang hanya
Menurut dia, kunci utama sebenardinikmati sebagian kecil industri.
nya terletak pada bagaimana upaya
pemerintah meyakinkan pengusaha
agar bisa menerima kebijakan terseKonsultasi ke KPK
Untuk memastikan hal tersebut, but. “Kalau pengusaha menolak, tePLN berkonsultasi dengan Komisi rus pemerintah mengalah, tidak!
Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kuncinya bagaimana meyakinkan
dan mempertimbangkan untuk me- pengusaha. Kalau cuma memenuhi
ngonsultasikannya dengan Komisi keinginan pengusaha, pemerintah
tidak ada bedanya dengan koordinaPemberantasan Korupsi (KPK).
Ketua Umum Apindo Sofjan Wa- tor saja.” (rudi.ariffianto@bisnis.co.id)
OLEH RUDI ARIFFIANTO
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Industri plastik mengkhawatirkan krisis politik di Mesir akan
memicu kenaikan harga
petrokimia hulu dan produk antara sehingga bisa
mengerek harga produk
plastik hilir pada kuartal
pertama tahun ini.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Aromatik, Olefin, dan Plastik Indonesia
(INAPlas) Fajar A.D. Budiyono mengatakan meskipun Mesir memproduksi
polipropilena, negara itu
sebenarnya bukan pemain
utama di sektor minyak
dan petrokimia global.
Namun, tuturnya, Mesir
memiliki peran penting
terkait dengan Terusan
Suez yang menjadi jalur
transportasi utama produk
migas dan petrokimia dari
Timur Tengah ke Eropa.
“Kalau terjadi masalah
politik berkepanjangan di
wilayah itu dan mengganggu sistem distribusi di
Terusan Suez, pengapalan
produk migas dan petrokimia harus berputar lebih
jauh sehingga biaya transportasinya menjadi lebih
mahal,” katanya kemarin.
Fajar memperkirakan
krisis politik di Mesir bisa
berlangsung selama berbulan-bulan dan akan menjadi pemicu kenaikan harga
minyak mentah dan produk
turunannya. Gejala itu
sudah ditunjukkan dengan
meningkatnya volatilitas
harga minyak mentah ketika lonjakan permintaan
pada musim dingin justru
berangsur pulih.
“Mestinya kalau musim
dingin selesai, harga minyak akan turun tetapi
karena situasi Mesir memanas, harga minyak
mentah masih tetap bertahan di level US$90 per
barel. Kalau terus-terusan
seperti ini, bukan tidak
mungkin harga minyak
mentah
menembus
US$100 per barel pada April,” ujarnya.
Berdasarkan situs resmi
kementerian ESDM, harga
minyak mentah OPEC basket yang sempat anjlok ke
posisi US$91,80 per barel
pada 25 Januari, kembali
meroket ke posisi US$93,5
per barel pada 27 Januari.
Fajar mengatakan apabila harga minyak mentah
bisa tembus ke posisi
US$100 per barel, harga olefin monomer dan polimer
diperkirakan ikut terkerek
ke US$150–US$200 per ton.
Saat ini, ungkapnya,
harga propilena di pasar
Asia Pasifik berada di posisi US$1.450 per ton atau
turun tipis dari rata-rata
bulan
lalu
sekitar
US$1.460 per ton, sementara harga etilena masih
US$1.100 per ton.
Adapun, harga polipropilena dan polietilena
masing-masing berada di
posisi US$1.600 per ton
dan US$1.350 per ton.
Penjualan cat
diprediksi naik 7%
OLEH SITI MUNAWAROH
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Penjualan cat di dalam negeri
pada tahun ini diproyeksikan naik 7%
menjadi 740.100 ton dibandingkan dengan
tahun lalu 688.800 ton, seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang ditargetkan pemerintah sebesar 6,4%.
Ketua Divisi Wood Coating Asosiasi Cat
Indonesia Kris Rianto Adidarma mengatakan ekonomi nasional yang ditargetkan
tumbuh 6,4% tahun ini diharapkan
memacu daya beli masyarakat dan pergerakan sektor riil.
Namun, tuturnya, pertumbuhan penjualan cat terganggu oleh pemberlakuan
Peraturan Menteri Keuangan No. 241/2010
tentang Penetapan Sistem Klasifikasi Barang dan Pembebanan Tarif Bea Masuk
atas Barang Impor. PMK itu menaikkan
bea masuk bahan baku cat dari 0% menjadi 5% mulai 22 Desember 2010.
“Kami sangat keberatan dengan PMK
itu. Apabila peraturan itu terus berlaku,
pertumbuhan industri cat di dalam negeri
bisa stagnan. Bahkan, dengan harga
bahan baku yang terus meningkat, kami
khawatir pertumbuhan menjadi minus,”
katanya kemarin.
Akibat pengenaan bea masuk, lanjut
Kris, harga produk menjadi lebih tinggi
sehingga daya saing menurun. Kondisi
ini dipersulit lagi dengan penerapan perjanjian perdagangan bebas Asean-China
(ACFTA), yang membebaskan bea masuk
produk cat asal China.
Padahal, tuturnya, China sudah menerapkan bea keluar untuk bahan baku cat
untuk melindungi industri dalam negerinya. Kris menegaskan apabila pemerintah tidak mempunyai arahan yang jelas
untuk industri kimia, terutama cat, keuntungan pengusaha akan semakin tergerus
sehingga sulit berekspansi.
“Memang kami melihat ada kebutuhan
dari pemerintahan untuk memproteksi
Profil industri cat
nasional 2010
Penjualan (ton)
688.800
• Cat tembok air
471.590
• Cat dekorasi
71.565
• Cat kayu
70.414
• Cat lainnya
75.231
Nilai penjualan
Rp20 triliun
Utilisasi industri
80%
Penjualan produk impor
Rp1 triliun
Sumber: Asosiasi Cat Indonesia
bahan baku nasional, tetapi banyak kasus
bahwa produksi bahan baku nasional
tidak mencukupi untuk industri hilir,”
ujarnya.
Rencana investasi
Menurut Kris, hingga saat ini belum
ada rencana investasi baru di industri cat.
Penanaman modal hanya bersifat rutin
yakni rencana peningkatan kapasitas
oleh beberapa pemain lama. Asosiasi
berharap utilisasi industri cat nasional
dapat meningkat pada tahun ini, yakni
lebih tinggi dari 2010 yang hanya 80%.
Dia memperkirakan penjualan produk
cat pada 2011 masih didominasi oleh cat
tembok dari air yang diperkirakan 509.377
ton, meningkat dari tahun lalu 471.590
ton. Cat jenis dekorasi diperkirakan menempati peringkat kedua sebagai penyumbang penjualan terbesar yakni 77.290 ton.
Sementara itu, penjualan cat nasional
pada 2010 mencapai 688.863 ton atau
setara dengan Rp20 triliun, meningkat
dari tahun sebelumnya 646.700 ton.
Pada 2010, penjualan tertinggi diraih
oleh cat jenis cat tembok dari air (wall
paint water) 471.590 ton, disusul cat dekorasi 71.565 ton, diikuti cat jenis kayu
(wood coatings) 70.414 ton.
BURSA
f2
Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011
PREDIKSI
Indeks masih
dihantui koreksi
OLEH INDRA
Analis Bisnis Indonesia Intelligence Unit
JAKARTA: Indeks harga saham gabungan (IHSG) masih berpotensi terkoreksi
pada hari ini dan bergerak pada kisaran
3.340-3.450.
Analis Valbury Asia Securities Nico
Omer mengatakan pergerakan bursa di
Amerika Serikat diperkirakan mulai terkoreksi sehingga memengaruhi pergerakan
indeks hari ini.
Selain itu, kepastian inflasi dan tingkat
suku bunga acuan (BI Rate) juga masih
menjadi hal yang dinanti investor.
“Saya pasang range lebar karena masih
menunggu pengumuman Dow Jones nanti
malam [kemarin malam]. Tapi sepertinya
akan terkoreksi. Jadi pelemahan terus berlanjut,” ujarnya kemarin.
Adapun saham yang masih menarik
untuk dicermati adalah saham dengan fundamental baik seperti saham dari sektor
batu bara, CPO, semen, properti, dan infrastruktur.
Dia juga mengatakan ini merupakan saat
yang tepat bagi investor untuk mencicil
pembelian saham-saham bagus, tetapi jangan terlalu banyak karena khawatir koreksi yang lebih dalam akan terjadi.
Indeks kemarin kembali terkoreksi pada
awal perdagangan pekan ini. Sejak awal
perdagangan indeks stabil berada dalam
teritori negatif, tidak sekalipun indeks
mencoba bergerak ke teritori positif.
Indeks terkoreksi 2,25% ke level
3.409,17. Sementara itu indeks BISNIS-27
turun 2,98% ke level 292,05.
Dari 422 saham perusahaan yang menopang indeks, hanya 22 di antaranya yang
menguat, sementara 219 lainnya melemah
dan 181 sisanya tidak bergerak.
Krisis politik Mesir berimbas kepada
bursa dunia dan regional. Walau secara
langsung perdagangan internasional antara Indonesia dengan Mesir tidak begitu
besar, tetapi efek tak langsung dari penurunan bursa dunia membuat indeks turut
terjerembap.
Di sisi lain harga minyak mentah melambung akibat kekhawatiran krisis politik di
negara Mesir akan memengaruhi pasokan
minyak dunia.
Harga minyak mentah jenis Brent North
Sea untuk pengiriman Maret naik 18 sen
menjadi US$99,60 per barel.
Praktis harga minyak yang sedikit lagi
menyentuh level US$100 per barel akan
berdampak terhadap pemulihan ekonomi
global yang kemungkinan terhambat. (05)
PENAWARAN
OBLIGASI: Presiden
Direktur PT Wahana
Ottomitra Multiartha (WOM
Finance) Suwandi Wiratno
(kanan) berbincang dengan
Direktur Albertus Alex
Hermanto (tengah) dan
Komisaris Stephen Liestyo
seusai melakukan penawaran umum obligasi V di
Jakarta, kemarin. Obligasi V
ditawarkan dalam empat
seri dengan tenor hingga 4
tahun.
BISNIS/RAHMATULLAH
GMF Aero Asia tunda masuk bursa
Jamsostek serap 5% saham IPO Garuda
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Ketergantungan pendapatan
dari induk usaha membuat PT Garuda Maintenance Facility (GMF)
Aero Asia menunda rencana melepas saham
perdana (initial public
offering/lPO) pada
tahun ini.
Direktur Keuangan PT Garuda
Indonesia Tbk (Persero) Elisa
Lumbantoruan mengakui rencana go public GMF diundur dari
jadwal semula pada tahun ini
dan menjadi rencana jangka panjang perseroan.
Perubahan jadwal itu, lanjutnya, karena perseroan ingin
fokus dulu dalam IPO induk usahanya seiring dengan memperkuat bisnis anak usahanya
itu. Namun, Elisa menegaskan
IPO GMF tetap menjadi rencana
perseroan melihat besarnya
potensi yang ada.
Penjamin pelaksana
“Sebenarnya
GMF
emisi (lead underwritPenyertaan saham PT Garuda Indonesia
ready to IPO, tapi kalau
ing) IPO Garuda adalah
mau IPO, revenue harus
Bahana
Securities,
Anak usaha
Kepemilikan
50% datang dari luar inDanareksa Sekuritas,
duk. Saat ini revenue GMF
dan Mandiri Sekuritas
PT Aero Wisata
99,99%
PT Abacus DSI
95%
masih 70% dari Garuda.
dengan dibantu oleh
PT GMF Aero Asia
99,99%
Waktu itu mau IPO karesekitar 50 broker yang
PT Aero Systems Indonesia
99,99%
na takut Garuda tidak bisa
tergabung dalam penjaPT Citilink Indonesia
99,99%
IPO, ternyata sekarang
min emisi sindikasi.
PT Gapura Angkasa
37,5%
kan
bisa
berjalan.
Dengan pembagian
Abacus Int’l Holdings Ltd
2,065%
Sekarang kami terus kemsama besar, ketiga lead
Pan Asia Pacific Aviation Services Ltd 17,65%
bangkan bisnisnya dulu
underwriter berkomitPT Merpati Nusantara Airline
4,21%
saja,” ujarnya kemarin.
men penuh menyerap
Sebelumnya, Direktur Sumber: Prospektus ringkas Garuda,13 Januari 2011
Rp1,23 triliun saham
Utama Garuda Indonesia
Garuda.
Emirsyah Satar menga“Ada satu lead undertakan perseroan memprioritaskan dari perolehan laba unaudited writer yang saat ini bisa jualan
aliran dana investasi ke GMF akhir tahun lalu sebesar Rp420 hanya Rp500 miliar. Itu pun
dibandingkan dengan anak usaha miliar – Rp450 miliar.
sudah berat. Sisanya Rp730 mililainnya, dalam rangka memar yang belum terjual itu, renperkuat kinerja perseroan agar Jatah penjamin
cananya dibagi lagi kepada tiga
siap dilepas ke bursa (go public).
Di sisi lain, terkait pelepasan lead underwriter,” tuturnya kepaDia juga mengatakan akan saham perdana BUMN aviasi itu, da Bisnis kemarin.
menyiapkan semua anak usa- Seorang sumber yang mengetaMenurut dia, jika Menteri
hanya menjadi perusahaan ter- hui transaksi itu mengatakan BUMN Mustafa Abubakar mebuka dan akan dilakukan jika dari ketiga penjamin pelaksana minta Bahana, Danareksa, dan
waktunya telah tepat. Adapun emisi IPO Garuda, ada satu lead Mandiri Sekuritas menelan sisa
tahun ini, Garuda mengincar per- underwriter
yang
belum saham Garuda yang tidak tertumbuhan laba hingga di atas memenuhi jatah penjaminan serap oleh investor, kemungkinRp1 triliun atau naik 42% - 45% emisi.
an hal itu bisa dilakukan dengan
Warisan Arjuna untuk Bapepam-LK
OLEH IRVIN AVRIANO A.
Bisnis Indonesia
Kinerja pasar modal Indonesia
S
uasana di ballroom RitzCarlton Pacific Place pada
Jumat malam itu layaknya perhelatan paparan
publik emiten yang akan melakukan penawaran umum perdana
saham atau obligasi.
Namun, jelas itu bukan acara
biasa meski ruang paling sudut
bagian timur hotel itu juga
dipenuhi puluhan pelaku pasar
modal dan dihadiri jajaran
Bapepam-LK, self-regulatory organization (SRO), dan emiten.
Acara itu dibuka dengan kalimat Ketua Umum Asosiasi
Perusahaan Efek Indonesia (APEI)
Lily Widjaja, “If a picture paints a
thousand words”. Ucapan yang
merujuk 20 foto berpigura Ahmad
Fuad Rahmany yang dipajang di
bagian lobby.
Foto-foto Fuad, yang baru
diangkat menjadi Dirjen Pajak 2
pekan lalu itu, menghanyutkan
setiap tamu yang hadir pada acara
perpisahan yang dibayar dari
kocek SRO.
Ada foto Presiden SBY dan Sri
Mulyani yang di-blur, demi
menonjolkan sosok Fuad. Lalu
ada foto hitam putih jajaran direksi SRO dan Bapepam-LK yang
menonjolkan Fuad karena hanya
dia yang diberikan warna.
Namun, di balik sifat ‘nyeleneh’
dalam pameran kecil-kecilan itu,
banyak hal lain yang bisa dipahami bahwa Fuad adalah orang
yang terbuka, lepas, dan tidak
banyak memikirkan hal yang
tidak perlu. Hal itu tecermin dari
seringai Fuad yang santai, yang
sama perlakuannya, baik kepada
presiden maupun kepada bawahannya.
Keterbukaan itu juga terlihat
dari sikapnya kepada wartawan
yang ceplas-ceplos dalam kesehariannya, sehingga kadang ‘ngeri’
mengutip langsung pernyataannya
seperti, “Gampar saja orangnya
biar kapok,” atau “Memang dia
penjahatnya.”
Contoh kutipan terakhir bahkan
pernah berbalik ke Fuad karena
beperkara singkat dengan Prem
Harjani yang tidak terima dianggap penjahat pasar modal.
Yang paling jelas, Fuad sangat
peduli dengan wartawan yang
‘mangkal’ di Gedung Soemitro
Indikator
2009
Nilai kapitalisasi pasar Rp2.019,38 triliun
Nilai transaksi saham
Rp975,21 triliun
Nilai transaksi harian
Rp4,80 triliun
Nilai bersih transaksi saham Rp13,78 triliun
Nilai emisi IPO
Rp3,72 triliun
Nilai emisi rights issue
Rp10,83 triliun
Nilai emisi obligasi
Rp29,31 triliun
Nilai emisi sukuk
Rp1,78 triliun
2010
%
Rp3.247,09 triliun
60,79
Rp1.249,27 triliun
28,10
Rp4,05 triliun
18,74
Rp26,74 triliun
94,04
Rp29,3 triliun 687,63
Rp48,67 triliun 349,39
Rp34,7 triliun
23,53
Rp0,7 triliun (60,67)
Sumber: Bapepam-LK, BEI, diolah
Djojohadikusumo. ‘Demi’ mereka,
kantor staf ahli eselon II akhirnya
disulap menjadi ruang pers di lantai
dasar bagian depan kantornya yang
baru direnovasi pada tahun lalu.
Penempatan ruang wartawan
yang lebih lapang itu kadang diartikan mencerminkan keinginannya agar pasar modal lebih terbuka, meskipun kadang kala tidak
diturunkan oleh bagian humas
otoritas pasar modal dan Bursa
Efek Indonesia yang sering
mendapat celaan dari wartawan.
Memang banyak yang dikenang
dari Fuad. Baik keberhasilan ataupun keburukan pasar modal pernah terjadi pada masanya. Catat
saja, usahanya membenahi struktur sekuritas dan manajer investasi sejak akhir 2007 sudah menemui tahap akhir. Hasil evaluasi itu
berhasil mencabut izin beberapa
sekuritas dan belasan manajer
investasi yang dianggap tidak ‘perform’.
Beberapa kasus yang mencuat
adalah penggelapan dana nasabah
PT Antaboga Delta Sekuritas
Indonesia, yang menyerempet ke
kasus bailout PT Bank Mutiara
Tbk (dulu bernama Bank
Century), dan PT Optima Kharya
Capital Securities-Optima
Management, serta PT Sarijaya
Permana Sekuritas.
Entah kebetulan atau karena
evaluasi, ketiga kasus itu terungkap setelah kejatuhan pasar
modal pada 2008, semua ketika
Fuad menjabat.
Lalu ada reformasi di dalam
tubuh Bapepam-LK, yang dulunya
‘hampir semua pegawai main
duit’, hingga sekarang terkenal
dengan kesulitannya meloloskan
dokumen dari jalur belakang.
Ketua Bapepam-LK yang satu
ini juga terkenal karena keseniorannya di lingkaran Kemenkeu.
Dia pernah berjuang di Badan
Rehabilitasi dan Rekonsiliasi Aceh
(BRR). Dia juga mengembangkan
hingga status Dirjen Pengelolaan
Utang hingga meningkat menjadi
eselon I sekaligus menciptakan
dasar-dasar pasar surat utang negara (SUN).
Tanpa kompromi
Beberapa kebijakan langsungnya dalam penanganan kasus
emiten juga terlihat sangar, karena terkesan stick to the rule dan
tanpa kompromi. Sebut saja,
kasus PT Indosat Tbk yang harus
membuat Menkominfo saat itu,
M. Nuh, mengeluarkan maklumat
agar Qatar Telecom dapat masuk
ke salah satu BUMN telekomunikasi itu pada 2008.
Selanjutnya ada perkara PT
Central Proteinaprima Tbk yang
harus mengulang rapat umum
pemegang saham luar biasa
(RUPSLB) ketika ingin melakukan
rights issue yang kontroversial,
hasil kerja penyidikan yang mengungkap identitas pemegang
saham gadungan.
Bukannya tanpa cela, Fuad juga
digosipkan beberapa kali mengeluarkan kebijakan yang menguntungkan Grup Bakrie.
Padahal, lelaki yang terkenal
dengan julukan Arjuna di Bapepam-LK sudah beberapa kali
memeriksa aksi korporasi grup
usaha pribumi-India-Inggris itu
hingga ke level pemeriksaan,
hanya saja tidak pernah ada yang
tahu hasilnya jika kasus tersebut
tidak besar.
Arjuna, memang merupakan
panggilan Fuad oleh pegawai
keamanan di lingkungan
Kemenkeu dan Bapepam-LK, layaknya panggilan Banteng I untuk
Menkeu.
Panggilan itu juga seakan men-
citrakan dirinya yang bersih dari
intervensi, meskipun kerap dicap
terlalu lunak dan terlalu dekat
dengan dua kerabatnya di pasar
modal yang hingga sekarang
masih menjabat komisaris SRO.
Belum lagi gosip miring tentang
apartemen yang dimilikinya saat
ini, yang menimbulkan pertanyaan siapa yang memberikannya
kepada Fuad, meskipun ada pihak
yang telah tahu bahwa properti
itu dimiliki dengan hasil mencicil
dari gaji bersihnya sebagai Ketua
Bapepam-LK dan komisaris di beberapa BUMN.
Lalu yang terakhir, lobinya terhadap pembentukan otoritas jasa
keuangan (OJK) yang belum terealisasi hingga saat ini, yang membuat pekerjaan rumah bagi successor sementaranya, Nurhaida, menjadi lebih berat.
Memang tak cukup dituliskan
kekurangan ataupun kelebihan lelaki yang namanya sering dipelesetkan wartawan sebagai Fuce,
‘Fuad Cemen’. Namun, malam itu
juga dimanfaatkan beberapa pelaku pasar modal untuk menitipkan pesan yang intinya jangan
sombong kepada kerabat lama setelah bertempat di tempat baru.
“Lebih tepatnya, kami senang
ada yang lebih paham tentang
pasar modal di Ditjen Pajak,
sehingga tidak repot menjelaskan
lagi nantinya jika kami harus
menghadap beliau jika suatu saat
nanti kami berkunjung ke sana,”
ujar Lily.
Tak hanya Ketua APEI itu, hampir semua pihak, salah satunya
Asosiasi Pengelola Reksa Dana
Indonesia (APRDI) juga menitipkan pesan yang sama terkait dengan pekerjaan rumah pajak reksa
dana yang belum rampung.
Acara yang kemudian dihebohkan dengan penampilan ‘solo guitar’ oleh Fuad sambil melengkingkan permainan melodi plus vokal
lagu ‘Stairway to Heaven’ yang
memukau tetamu yang hadir.
Anda tak kan menyangka kalau
suara Fuad lumayan merdu, yang
tak kalah dengan Sri Mulyani
Indrawati, memang penuh arti
dan harapan.
Harapan itu khususnya terhadap penyelesaian kasus mafia
pajak dan pungutan liar, yang
menjadikan Gayus sebagai simbol
masih bobroknya otoritas perpajakan. (irvin.avriano@bisnis.co.id)
menggunakan dana eksternal.
Direktur Utama Bahana
Securities Eko Yuliantoro mengatakan pihaknya tetap berupaya
menjual saham Garuda sesuai
dengan yang ditargetkan.
Deputi Menteri BUMN Bidang
Privatisasi dan Restrukturisasi
Achiran pandu Djajanto mengatakan asuransi milik pemerintah
merupakan pembeli terbesar
saham IPO Garuda Indonesia.
Direktur Investasi Jamsostek
Elvyn G. Massasya mengatakan
pihaknya telah memutuskan berpartisipasi dalam penawaran
saham perdana BUMN penerbangan tersebut, dengan menyediakan dana untuk menyerap 5%
atau Rp235 miliar dari saham
yang dilepas.
Direktur PT Nikko Securities
Adler H. Manurung menilai saham Garuda menyimpan valuasi
tersembunyi yang berasal dari
investasinya senilai US$350 juta,
sehingga membuat harga saham
perusahaan tersebut layak terapresasi. (05/BAMBANG P. JATMIKO/
ARIF GUNAWAN S./WISNU WIJAYA)
(redaksi@bisnis.co.id)
Leo Investments cari
pendapatan baru
OLEH FAHMI ACHMAD
Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Leo Investments Tbk
berniat menyiapkan aksi akuisisi usaha
baru dan aksi korporasi lainnya yang
akan dipakai sebagai sumber-sumber
pendapatan baru untuk mengurangi
beban kerugian perseroan.
Rusli, Komisaris Leo Investments,
dalam hasil rapat umum pemegang
saham perseroan 28 Januari, mengatakan
perseroan tetap berupaya meminimalisasi kerugian yang terus terjadi dalam 3
tahun terakhir.
“Kami berusaha mencari sumber-sumber pendapatan baru bagi perusahaan.
Saat ini kami sedang dalam tahap akuisisi mengenai adanya corporate action.
Jika ini sudah ada kepastian, akan kami
sampaikan melalui paparan publik,” kata
Rusli dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia, kemarin.
Sherly Angela, Direktur dan Corporate
Secretary Leo Investments mengatakan
kerugian dalam 3 tahun terakhir disebabkan oleh penjualan yang terus menurun
sedangkan biaya umum dan administrasi
meningkat.
Leo Investments melalui anak-anak
perusahaannya yaitu PT Lion Niskel dan
PT Leo Resources tetap menjalankan usahanya di bidang pertambangan mes-kipun sedang mengalami kerugian
Manajemen Leo Investment dalam keterbukaan informasi menyatakan meskipun perusahaan mengalami kerugian
berturut-turut dan mengakibatkan saldo
ekuitas negatif sebesar Rp13,77 miliar,
perseroan tetap optimistis untuk menjalankan bisnis pertambangan.
“Perseroan tetap berusaha untuk mencari sumber daya mineral yang memiliki
tingkat keekonomisan yang lebih tinggi,”
ujar manajemen Leo Investment.
Anak perusahaan perseroan yaitu PT
Integrasi Solutions mengalami penurunan atas pendapatan peredaran usaha
dari semula Rp43,74 miliar pada 2009
menjadi Rp30,49 miliar pada Juni 2010.
Jisawi Finas perluas
basis investor
OLEH IRVIN AVRIANO A.
Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Jisawi Finas, salah satu
perusahaan manajer investasi, menargetkan dana kelolaan perseroan dapat tumbuh sebanyak 20% dengan memperluas
basis nasabah tak hanya dari kalangan
gereja.
Sunggul Situmorang, Pejabat sementara
(Pjs) Direktur Utama Jisawi Finas, mengatakan dana kelolaan akan meningkat
20% dibandingkan dengan posisi pada
akhir tahun lalu sebesar Rp151 miliar, atau
menjadi Rp181,2 miliar pada tahun ini.
Dia menuturkan sebagian besar dana
kelolaan potensial yang diincar tersebut
akan membidik investor, khususnya
yang menginginkan investasi yang stabil
di pasar modal.
“Sampai sekarang masih banyak dana
menganggur yang hanya diinvestasikan
di deposito, ada beberapa lembaga di
kota besar, salah satunya Jakarta, yang
masih menyimpan dana tersebut di
deposito dan itu menjadi potensi yang
akan kami kembangkan,” ujarnya kepada Bisnis kemarin.
Dia mengatakan salah satu potensi
dana kelolaan itu terlihat pada salah satu
lembaga gereja di Jakarta yang jumlahnya mencapai Rp200 miliar. Kedekatan
dengan kalangan gereja dan dana menganggur di lingkungan tersebut, tuturnya,
disebabkan oleh perusahaan dibentuk
dari kalangan tersebut.
Meskipun dekat dengan kalangan
gereja, tuturnya, perseroan juga tidak
menutup kemungkinan adanya investor
dari kalangan atau agama lain karena
perusahaan tidak menetapkan kebijakan
khusus sehingga terbuka terhadap agama
atau lingkungan lain.
Sunggul memaparkan dana yang berhasil dikelola perseroan sekitar Rp151
miliar hingga akhir tahun lalu berasal
dari dana kelolaan reksa dana sekitar
Rp98 miliar, lalu discretionary fund sebesar Rp31 miliar, dan sisanya dana perusahaan yang dikelola sendiri.
Berdasarkan data Bapepam-LK, Jisawi
Finas memiliki dana kelolaan reksa dana
sebesar Rp98,18 miliar per akhir
Desember tahun lalu.
Dana kelolaan itu terdiri dari Jisawi
Pendapatan Tetap sebesar Rp28,95 miliar,
Jisawi Saham sebesar Rp34,26 miliar,
dan Jisawi Flexi Rp34,95 miliar.
FINANSIAL
Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011
Pertanian
Industri dasar
Pertambangan
2.040,52
3.043,51
10,99
2.100,74
338,48
95,11
873,52
8,13
3.175,33
25/1 26/1 27/1 28/1 31/1
344,35
25/1 26/1 27/1 28/1 31/1
Industri konsumsi
Aneka industri
1.010,14
38,56
879,03
25/1 26/1 27/1 28/1 31/1
179,29
3,69
777,41
25/1 26/1 27/1 28/1 31/1
Perdagangan
422,03
7,92
180,33
25/1 26/1 27/1 28/1 31/1
Keuangan
776,29
11,05
986,77
25/1 26/1 27/1 28/1 31/1
Infrastruktur
Properti
473,60
11,70
743,06
9,14
420,37
25/1 26/1 27/1 28/1 31/1
Manufaktur
475,73
25/1 26/1 27/1 28/1 31/1
18,33
740,96
25/1 26/1 27/1 28/1 31/1
25/1 26/1 27/1 28/1 31/1
Kinerja Telkomsel menurun
Laba bersih XL Axiata tumbuh 69,13%
OLEH BAMBANG P. JATMIKO
Bisnis Indonesia
REKOMENDASI
e-Trading Securities
S
entimen negatif dari pasar regional
masih membuat IHSG hari ini tertekan
sehingga bergerak 3.372-3.471. Saham yang
dapat diperhatikan a.l. BUMI, PGAS & BBRI.
Sinarmas Sekuritas
H
ari ini IHSG diperkirakan bergerak mixed
di kisaran 3.365-3.469 dan berpotensi
melanjutkan pelemahan. Perhatikan: PGAS
dan ADRO.
Reliance Securities
S
ecara teknikal IHSG terjadi death cross,
sementara indikator RSI menunjukkan
penurunan. Prediksi kami, hari ini IHSG
melemah 3.351- 3.513. Saham pilihan: CTRS,
ANTM, TBLA & ITMG.
DISCLAIMER
Keputusan untuk melakukan transaksi jual, beli atau investasi saham lainnya sepenuhnya merupakan tanggung jawab
pembaca. Perusahaan pialang yang membuat rekomendasi
saham dan harian Bisnis Indonesia tidak bertanggung jawab
terhadap keputusan yang diambil, dengan mengacu pada
rekomendasi saham di kolom ini. Dalam melakukan investasi, pembaca membuat penilaian independen.
JAKARTA: PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
(Telkom) akan merombak jajaran direksi anak
usahanya, PT Telkomsel,
menyusul penurunan
kinerja sepanjang 2010.
Sejumlah eksekutif di BUMN
telekomunikasi terbesar itu mengatakan pendapatan Telkomsel
sepanjang tahun lalu turun lebih
dari 10% jika dibandingkan dengan kinerja 2009. Salah satu
eksekutif menyebutkan pendapatan anak usaha Telkom itu
turun hingga 30%.
“Jajaran direksi Telkomsel rencananya dirombak, termasuk direktur utama. Hal ini tidak lepas
dari kinerja tahun lalu yang cenderung menurun,” ujar satu eksekutif yang lain, kemarin.
Dirut Telkom yang juga Komisaris Utama Telkomsel Rinaldi
Firmansyah mengatakan perseroan memang akan melakukan
restrukturisasi organisasi di Telkomsel. Namun, dia tidak menyebutkan secara spesifik restrukturisasi yang dimaksud.
“Yang jelas, kami memiliki kesempatan untuk menambah jumlah direksi di Telkomsel. Hal ini
sesuai dengan kesepakatan pe-
megang saham Telkomsel, yaitu
Singtel mengenai jumlah direksi,” katanya.
Berdasarkan catatan Bisnis,
pendapatan Telkomsel sepanjang
2009 mencapai Rp40 triliun.
Mengacu pada angka penurunan
tersebut, pendapatan operator
seluler terbesar di Indonesia ini
berada di kisaran Rp28 triliun.
Rinaldi saat dikonfirmasi mengenai kinerja Telkomsel mengatakan saat ini belum ada angka
audit final. Angka itu akan diumumkan setelah auditnya telah
selesai. “Belum diketahui angka
akhir kinerja Telkomsel. Bisa saja
naik dari tahun lalu,” katanya.
Pada bagian lain, Rinaldi
mengungkapkan perseroan akan
mencari pinjaman US$320 juta
dari bank untuk membiayai belanja modal tahun ini yang dipatok US$1,6 miliar. Sudah ada
sejumlah bank yang siap membiayai kebutuhan dana Telkom.
“Bank-bank yang siap mendanai di antaranya Mandiri, BRI,
BCA, dan BNI. Bank-bank tersebut sebelumnya tercatat telah
membiayai Telkom. Skemanya
adalah pinjaman yang berputar,
termasuk refinancing,” ujarnya.
Menurut dia, sebagian besar
dana akan dialokasikan untuk
bisnis seluler yang mencapai
65%, dan sisanya untuk sektor
bisnis yang lain. Salah satu yang
akan dilakukan oleh Telkom tahun ini adalah ekspansi anorga-
Pergerakan harga saham
Telkom
BISNIS/RAHMATULLAH
PEMBIAYAAN PERUMAHAN: Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi (tengah)
berjabat tangan dengan Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Perumahan Rakyat Sri
Hartoyo (kanan) disaksikan Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa seusai menandatangani nota kerja sama di Jakarta, kemarin. Kemenpera menggandeng Bank Bukopin
dalam penyaluran dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan.
Jamsostek Investment
bidik modal Rp15 triliun
OLEH ARIF GUNAWAN S.
Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Jaminan Sosial Tenaga
Kerja (Jamsostek) menargetkan pembentukan PT Jamsostek Investment Company
(JIC) segera tuntas Juli tahun ini, yang
akan menghimpun dana investasi ke sektor infrastruktur nasional.
BUMN tersebut berencana mendongkrak modal perusahaan patungan tersebut akan meningkat menjadi Rp15 triliun selambat-lambatnya pada 2016.
Direktur Investasi Jamsostek Elvyn G.
Massasya mengatakan pihaknya kini bernegosiasi dengan Islamic Corporation for
The Development of the Private Sector
(ICD) untuk mendapat porsi kepemilikan
mayoritas di JIC.
“Dalam 5 tahun, modal JIC ditargetkan
tumbuh menjadi Rp15 triliun. Kami berharap bisa mayoritas di perusahaan
patungan ini, Jamsostek 51% dan ICD
49%. Sekarang masih negosiasi,” tuturnya kepada pers, kemarin.
ICD selaku mitra Jamsostek, jelasnya,
adalah anak usaha Asia Development
Bank (ADB). Kedua belah pihak telah
menyepakati setoran modal awal Rp1 triliun untuk pendirian JIC. Perusahaan
tersebut ditargetkan terbentuk pada Juli
atau Agustus, dan efektif beroperasi pada
semester dua 2011.
Menurut rencana, perusahaan investasi tersebut akan menanamkan dana mereka ke tiga sektor utama nasional, yakni
sektor infrastruktur, pertambangan, dan
agribisnis. “Semuanya di Indonesia.
Kami tidak berencana investasi ke luar
negeri,” tegas Elvyn.
Jamsostek optimistis perusahaan patungan itu akan tumbuh seiring dengan
kuatnya pertumbuhan ketiga sektor
tersebut di Indonesia.
Pola investasi yang dilakukan adalah
dengan penyertaan modal dalam bentuk
ekuitas terhadap perusahaan yang dinilai
prospektif.
“Ada beberapa perusahaan yang kami
bidik, terutama yang bergerak di sektor
infrastruktur. Namun belum bisa dipaparkan sekarang karena masih fokus
pada pendirian JIC dulu,” ujar Elvyn.
Terkait dengan pendanaan, perusahaan pelat merah tersebut berencana menerbitkan sukuk pada 2012 dan menjajaki opsi pembiayaan lainnya, setelah JIC
resmi berdiri dan telah menyusun draf
pengembangan bisnis dan besaran modal
yang dibutuhkan.
Perbankan
Menanggapi kemungkinan berinvestasi ke sektor keuangan, Elvyn mengatakan pihaknya akan melanjutkan aliansi
strategis yang telah dijalin dengan beberapa bank. Namun, arahnya belum berujung pada akuisisi saham.
“Sejauh ini kami baru bekerja sama
secara bisnis, misalnya dalam bentuk
penyertaan deposito misalnya dengan PT
Bank Mandiri Tbk, PT Bank Bukopin
Tbk, PT Bank Negara Indonesia Tbk, dan
PT Bank Tabungan Negara Tbk,” ujarnya.
Tahun lalu, Jamsostek sempat membidik akuisisi 30% saham BNI Syariah dan
42% saham Bank Syariah Bukopin
(BSB). Perseroan bahkan menyiapkan
dana hingga Rp1 triliun, meski akhirnya
rencana tersebut gagal.
JAKARTA: PT Jasa Marga Tbk dan anak usahanya menetapkan belanja
modal sebesar Rp7 triliun
pada tahun ini, naik sekitar Rp800 miliar dari proyeksi yang dirilis awal
Januari, Rp6,2 triliun.
Namun, belanja modal
Jasa Marga sendiri tetap
dari proyeksi awal, Rp3,2
triliun. “Sebanyak Rp3 triliun dari belanja modal
itu berasal dari kas, sisanya dari pinjaman bank,”
kata Direktur Utama Jasa
Marga Frans S. Sunito di
Jakarta, kemarin.
Dia menjelaskan anggaran belanja modal
BUMN infrastruktur tersebut akan digunakan untuk proses perawatan jalan tol, meningkatkan
kapasitas sarana dan prasarana infrastruktur serta
untuk pembiayaan rutin.
Jasa Marga memiliki 14
unit anak usaha dengan
kepemilikan di bawah
50%. Beberapa dari anak
usaha ini sedang diupayakan dijual. Sebaliknya,
sebagian akan ditambah
penyertaan modalnya
hingga saham Jasa Marga
menjadi mayoritas.
Frans menambahkan
tahun ini perseroan mematok target pertumbuhan pendapatan 9% sebesar Rp4,8 triliun. Target
tersebut naik Rp600 miliar dari target pendapatan
2010 yakni Rp4,2 triliun.
Dalam kesempatan sama, Frans mengungkapkan perseroan tahun ini
akan membangun jalan
tol Denpasar-Nusa Dua,
Bali melewati teluk Benoa
dengan nilai investasi sebesar Rp1,4 triliun.
Rp6.050
Rp4.600
Rp7.550
Rp5.250
5/11/10
12/8/10
Kinerja XL Axiata (Rp miliar)
Indikator
Pendapatan
Beban usaha
Laba usaha
Laba bersih
XL Axiata
13 Ags
Sumber: Bloomberg
15 Sep
15 Okt
nik dengan mengakuisisi perusahaan telekomunikasi Kamboja.
Sejauh ini Telkom masih bersaing dengan tiga perusahaan
lain untuk memperoleh perusahaan di negara “Untuk dana pembeliannya, kami belum bisa sebutkan. Namun, saat ini kami adalah salah satu perusahaan yang
tersisa untuk melanjutkan pembelian perusahaan itu,” katanya.
Perusahaan telekomunikasi
yang ada di Kamboja adalah
Applifone Co., Ltd dengan melalui layanan Star-Cell, Cambodia
Advance Communication Co.,
Ltd. dengan layanannya QB,
CamGSM Co., Ltd dengan layanan Mobitel, GT-TELL dengan
layanan Excell.
Perusahaan telekomunikasi
lainnya adalah Latelz Co., Ltd.
Pembangunan jalan tol
sepanjang 10 kilometer
itu dilatarbelakangi oleh
kebutuhan pemerintah
untuk kelancaran transportasi dari Denpasar ke
Nusa Dua, daerah yang
sering dijadikan tempat
digelarnya ajang pertemuan internasional.
“Kami akan merampungkan proposalnya
Februari, setelah itu diajukan ke pemerintah
Maret. Target penyelesaiannya bergantung pada
persetujuan pemerintah
dan upaya pemerintah
membebaskan lahan,”
ujarnya.
Pembangunan jalan tol
Denpasar-Nusa Dua itu
merupakan kerja sama
antara beberapa pihak seperti PT Pelabuhan Indonesia III, PT Angkasa Pura, dan Bali Tourism Development Corporation.
“Ke depan, kami juga
berencana mengikuti tender proyek jalan tol lain
yang merupakan ekstensi
dari jalan tol yang sudah
ada, salah satunya jalan
tol di Medan,” katanya.
Bersamaan dengan ekspansi itu, perseroan tahun
ini juga menargetkan
volume lalu-lintas sebanyak 1,1 miliar transaksi,
atau meningkat 11,5%
dari capaian tahun lalu,
yakni 950 juta transaksi.
Perseroan juga berencana merelokasi jalan tol
Porong-Gempul karena
sejak adanya lumpur Lapindo di kawasan Sidoarjo
dan sekitarnya perseroan
mencatat kerugian Rp70
miliar. “Total nilai investasi merelokasi jalan tol
Porong-Gempul ini Rp1,5
triliun.”
(16/BASTANUL
SIREGAR)
10/1/11
5/10/10
Belanja modal
Jasa Marga
Rp7 triliun
BISNIS INDONESIA
Rp7.200
Rp9.800
2010
17.637
12.294
5.164
2.891
15 Nov
2009
13.879
11.242
2.464
1.709
Laju (%)
27,07
9,35
109,58
69,13
15 Des
14 Jan
31Jan
BISNIS/T. PURNAMA
dengan layanannya Smart
Mobile, Mfone Co., Ltd dan Sotelco Ltd dengan Beeline, Axiata
melalui Hello, serta Viettel Pte
Ltd dengan layanan Metfone.
Kinerja XL Axiata
Dalam perkembangan lain,
perusahaan telekomunikasi terbesar ketiga PT XL Axiata Tbk
mencatatkan kenaikan pendapatan 27,07% menjadi Rp17,64 triliun dengan kenaikan laba bersih
69,13% menjadi Rp2,98 triliun
dan laba usaha 109,58% menjadi
Rp5,16 triliun.
Selain ditopang kenaikan pendapatan usaha, melambungnya
perolehan laba bersih perseroan
juga ditopang keberhasilannya
mempertahankan pertumbuhan
beban usaha dari tahun ke tahun
di kisaran 9%.(lihat tabel)
Dalam periode itu, perseroan
juga telah melunasi utang sebesar Rp3,3 triliun, sehingga pada
akhir 2010 total pinjaman XL
berkurang dari Rp13,5 triliun
menjadi Rp 10,2 triliun.
Direktur Utama XL Axiata
Hasnul Suhaimi mengatakan
untuk menunjang kinerja tahun
ini, perseroan akan mengalokasikan sekitar 30% senilai Rp1,67
triliun dari total belanja modal
Rp5 triliun untuk mengembangkan sistem layanan data.
“Sejak 2010 kami memfokuskan diri pada layanan data dengan mengalokasikan 30% belanja modal. Itu akan kita lanjutkan tahun ini, sehingga kami
proyeksikan laba tahun ini tumbuh 9%-10%,” katanya.
Analis PT CIMB Securities
Kevin Goh dalam risetnya pekan
lalu menyebutkan pertumbuhan
sektor telekomunikasi Indonesia
pada 2011 masih akan sama
dengan 2010. Operator seluler
masih mengandalkan layanan
data dan pelanggan sebagai sumber utama pemasukan.
Dia memproyeksikan industri
telekomunikasi pada 2011 ratarata tumbuh 8% dari posisi tahun
lalu. Adapun, saham XL Axiata
ditarget pada level Rp6.800 per
unit. Kemarin, harga saham
berkode EXCL itu naik 0,95% ke
Rp5.250 per unit. (09) (bambang.
jatmiko@bisnis.co.id)
KORPORASI
Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011
f3
EKSPOSE
Syailendra tambah saham
JAKARTA: PT Syailendra Capital menambah porsi kepemilikannya di PT Skybee Tbk
dengan mengeksekusi 10,25 juta lembar
saham perseroan tersebut dengan nilai
transaksi Rp5,12 miliar.
Dalam keterbukaan informasi kepada
Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin, harga
pembelian saham perseroan dengan kode
saham SKYB tersebut ditetapkan Rp500,
sesuai dengan harga wajarnya di pasar reguler.
Direktur Syailendra Capital Roy Himawan
mengatakan kepemilikan saham perusahaan investasi di Skybee ini meningkat dari
59,83% menjadi 61,58% terhitung per 28
Januari 2011.
Skybee merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi produk seluler
yang awalnya dikuasai 100% oleh Syailendra Capital. (BISNIS/09)
LQ45 tambah 5 saham baru
JAKARTA: Saham PT Global Mediacom
Tbk, grup usaha milik pengusaha nasional
Harry Tanoesudibyo dan saham PT Barito
Pacific Tbk yang dikendalikan oleh Prajogo
Pangestu terlempar dari kelompok indeks
likuiditas Bursa Efek Indonesia (LQ45) berdasarkan evaluasi pada Januari 2011.
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menetapkan lima emiten baru akan menghuni
kelompok 45 saham dengan kinerja
mengesankan, menggantikan lima emiten
lainnya.
Emiten baru yang masuk dalam kelompok indeks LQ45 yakni PT Bank Bukopin
Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten Tbk, PT Berau Coal Energy Tbk, PT Charoen Pokphand Indonesia
Tbk, dan PT Gajah Tunggal Tbk.
Lima saham baru di jajaran LQ45 akan
bertahan pada periode perdagangan Februari-Juli 2011, mendampingi 40 saham lainnya yang masih bertahan. (BISNIS/09)
CEO Hero segera berganti
JAKARTA: CEO and President Director
PT Hero Supermartket Tbk John Callaghan
akan meninggalkan perusahaan ritel pada
akhir Maret mendatang.
Posisi Callaghan akan digantikan oleh
Phillippe Broianigo yang saat ini menjabat
Group Project Development Director Dairy
Farm International Group.
Callaghan telah menjabat orang nomor
satu di Hero sejak 3,5 tahun terakhir.
Dalam keterbukaan informasi kepada PT
Bursa Efek Indonesia kemarin, Presiden
Komisaris Hero Ipung Kurnia menyebutkan
penggantian Callaghan akan dimintakan
dalam rapat umum pemegang saham yang
akan segera digelar. (BISNIS/YES)
Panin alihkan bisnis MI
JAKARTA: PT Panin Sekuritas akan
mengalihkan kegiatan manajer investasinya
(MI) kepada anak usaha. Dengan demikian,
kegiatan usaha utama Panin Sekuritas nantinya akan menjalankan kegiatan sebagai
perantara perdagangan efek dan penjamin
emisi efek.
Dalam laporannya kepada Bursa Efek
Indonesia kemarin, Presiden Direktur Panin
Sekuritas Handrata Sadeli menyebutkan
pengalihan kegiatan manajer investasi itu
bertujuan agar Panin Sekuritas dan anak
perusahaan dapat mengembangkan kegiatan usahanya masing-masing.
“Dengan demikian, akan berdampak positif bagi pertumbuhan dan pengelolaan
Panin Sekuritas dan anak perusahaan,”
ujarnya.
Panin Sekuritas akan mendirikan anak
perusahaan baru yang akan menjalankan
kegiatan usaha sebagai manajer investasi
dan perseroan akan memiliki minimal 99%
saham pada anak usaha itu. (BISNIS/YES)
BAYAR UTANG:
Direktur Utama PT Martina
Berto Tbk Bryan Tilaar (kiri),
berbincang dengan Wakil
Direktur Utama PT Bank
CIMB Niaga Tbk Chaterine
Hadiman, selepas penandatanganan pembayaran
utang di Jakarta, kemarin.
Produsen kosmetik itu
membayar sebagian utang
kepada Bank CIMB Niaga
senilai Rp54 miliar.
BISNIS/ENDANG MUCHTAR
Harga pangan mengancam margin
Indofood harus naikkan harga jual mi instan
OLEH BAMBANG P. JATMIKO
Wartawan Bisnis Indonesia
Krisis pangan, ditandai
naiknya harga komoditas tersebut, membayangi kinerja perusahaan yang bergerak di
sektor makanan, termasuk PT Indofood Sukses
Makmur Tbk, yang dikenal sebagai produsen mi
instan.
T
JAKARTA: PT Martina Berto Tbk, grup
usaha milik pengusaha kosmetik nasional Martha Tilaar, menyiapkan belanja
iklan sekitar Rp120 miliar untuk meningkatkan angka penjualan perseroan pada
tahun ini.
Samuel Pranata, Direktur Pemasaran
Martina Berto, mengatakan alokasi belanja iklan perseroan setiap tahunnya
dipatok 20%-25% dari total pendapatan
perseroan, dengan mempertimbangkan
kebutuhan akselerasi pasar produk kosmetik.
“Belanja iklan kami rata-rata di kisaran
20% [dari pendapatan], tidak lebih dari
30% per tahun. Tahun ini mungkin sekitar Rp120 miliar,” ujarnya kepada Bisnis,
di sela-sela acara penandatanganan pembayaran utang Martina Berto dengan PT
Bank CIMB Niaga Tbk, kemarin.
Nilai belanja iklan tersebut, lanjutnya
sebagian besar digunakan untuk pemasangan iklan melalui media elektronik,
khususnya saluran televisi, sementara
sisanya untuk media cetak.
“Kalau secara value, [belanja iklan di]
media elektronik lebih besar porsinya.
Namun, kalau dilihat dari sisi frekuensi,
lebih dominan di media cetak,” katanya.
Perseroan yang baru mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada 13 Januari 2011 ini telah melunasi
sebagian utangnya kepada Bank CIMB
Niaga senilai Rp54 miliar.
Direktur Utama Martina Berto Bryan
Tilaar menyatakan pelunasan sebagian
utang tersebut menggunakan dana hasil
penawaran umum saham perdana (IPO)
yang mencapai Rp262,7 miliar.
“Pelunasan ini merupakan sebagian
dari komitmen kami kepada pemegang
saham, karena awal kami IPO telah disampaikan sebagian dana akan digunakan untuk pelunasan utang,” tuturnya.
Dengan pelunasan ini, lanjutnya sisa
utang perseroan dalam bentuk kredit modal kerja kepada Bank CIMB Niaga tersisa sekitar Rp25 miliar.
Martina Berto memperoleh pinjaman
senilai Rp80 miliar dari Bank CIMB Niaga
sejak 2007 dengan tingkat bunga 10%.
Pabrik baru
Bryan menuturkan dalam waktu dekat
pihaknya belum akan mengajukan skema pinjaman baru, meski perseroan ini
tengah merancang pembangunan pabrik
baru di Kawasan Industri Cikarang, Jawa
Barat.
Pabrik baru yang akan dibangun dalam waktu dekat ini diperkirakan menelan biaya investasi Rp130 miliar dan ditargetkan selesai pada 2012.
Awal tahun ini, perseroan dengan kode
saham MBTO ini melepas 335 juta lembar saham kepada publik dengan harga
perdana Rp740.
Sejalan dengan kondisi pasar yang
fluktuatif, harga saham Martina Berto
tergerus lebih dari 60% sejak dicatatkan
di papan bursa hingga perdagangan
akhir pekan lalu.
Pada penutupan perdagangan kemarin, harga saham Martina Berto kembali
melemah 1,09% ke Rp455 dibandingkan
dengan harga sebelumnya Rp460. (09)
2007
27.858
963
109,73
43,7
16,3
69,9
Uraian
Pendapatan (Rp miliar)
Laba bersih (Rp miliar)
Laba per saham (Rp)
PER (x)
ROE (%)
Utang/ekuitas (%)
2008
38.799
1.016
115,68
41,5
14,9
104,0
2009
37.140
1.977
225,22
21,3
20,1
90,2
2010*
39.808
2.881
328,10
14,6
23,3
91,7
2011*
45.809
3.010
342,83
14,0
20,9
40,5
Keterangan:
*Perkiraan; PER: harga
saham dibandingkan
dengan laba per
saham; ROE: tingkat
pengembalian ekuitas
Sumber: Riset CLSA, 29 Januari 2011
Data emiten
ingginya harga
bahan baku menekan margin keuntungan perusahaan
yang ada di sektor
konsumsi.
Cuaca ekstrem yang melanda
berbagai negara membuat pasokan bahan pangan terganggu, termasuk pasokan gandum. Anomali cuaca yang terjadi belakangan ini menyebabkan pasokan gandum seret dan sekaligus
mengerek harga bahan baku
utama mi instan itu.
Lonjakan harga gandum memang tidak mungkin bisa diredam, ditambah munculnya berbagai aksi spekulasi para importir bahan tersebut. Terlebih, Rusia sebagai produsen gandum
terbesar ketiga di dunia tahun
lalu, juga memberhentikan ekspor gandumnya setelah terjadi
kekeringan yang luar biasa di
negara Beruang Merah itu.
Kondisi ini tentu saja cukup
berpengaruh terhadap PT Indofood Sukses Makmur Tbk, yang
merupakan produsen mi instan
terbesar di dunia.
Analis CLSA Swati Chopra, dalam risetnya yang dipublikasikan
pada 29 Januari 2011, menyebutkan margin Indofood dari penjualan mi akan tergerus, menyusul pergerakan harga gandum.
“Meskipun kami tidak melihat
kemungkinan margin terjun
Belanja iklan Martina
Berto Rp120 miliar
BISNIS INDONESIA
Ikhtisar kinerja PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Kode saham
Harga saham
Kapitalisasi pasar
Jumlah saham tercatat
Jumlah saham di publik
: INDF
: Rp4.700*
: Rp41,27 triliun*
: 8,78 miliar
: 4,38 miliar
Rp5.750
5800
22/9/10
Pergerakan
harga saham
5400
Keterangan: *Per 31 Januari 2011
Sumber: Berbagai sumber, diolah
Komposisi pemegang saham PT
Indofood Sukses Makmur Tbk *
Publik
49,95%
5000
Rp4.150
6/8/10
Rp4.700
CAB Holding Ltd
50,05%
13
Ags
Keterangan: Per 31 Desember 2010
Sumber: Bursa Efek Indonesia
4
4200
Sumber: Bloomberg
16
Sep
15
Okt
15
Nov
15
Des
14
31
Jan Jan
BISNIS/TUTUN PURNAMA
bebas, kami memperkirakan
margin mi Indofood tidak sebesar sebelumnya yang pernah
berada di kisaran 18% hingga
19%,” tulis Swati Chopra.
Swati menyebutkan margin mi
yang berada di level 18% hingga
19% pernah dicatat Indofood terjadi sebelum krisis finansial di
Asia beberapa tahun lalu.
Pencapaian serupa juga pernah diraih perusahaan milik Keluarga Salim ini saat Indofood
menguasai 90% pangsa pasar mi
di Indonesia.
Belakangan, margin mi yang
berada di kisaran 19% berhasil
dicatat Indofood hanya pada kuartal III/ 2010, di mana harga gandum saat itu berada di level terendah dan sesaat sebelum anak usa-
hanya yakni PT Indofood CBP
Tbk melepas saham ke publik.
Namun, harga gandum saat
ini telah melejit 40% hingga
50% dari level harga pada kuartal III/ 2010. Kondisi ini memaksa Indofood harus menaikkan
harga jual mi instannya.
Menurut riset tersebut, setiap
kenaikan 5% harga gandum akan
berdampak pada turunnya pendapatan perseroan hingga 7,5%.
Selain itu, Indofood juga
menghadapi sejumlah kompetitor dalam segmen bisnis mi instan. Masuknya keluarga William
Katuari ke bisnis ini lewat Mie
Sedap juga semakin memberikan tantangan bagi Indofood
dalam bisnis mi instan.
Analis itu memproyeksikan
pendapatan Indofood pada akhir
2010 mencapai Rp39,8 triliun
atau naik 7,16% dibandingkan
dengan perolehan pada 2009 sebesar Rp37,14 triliun.
Untuk tahun ini, pendapatan
diperkirakan mencapai Rp45,8
triliun atau naik 15,07% dibandingkan dengan perkiraan pencapaian tahun lalu.
Diversifikasi bisnis
Selain dari penjualan mi instan dan barang-barang konsumsi
lainnya, kinerja perseroan juga
ditopang oleh sektor perkebunan
serta perdagangan tepung terigu
oleh Bogasari.
Pendapatan dari bisnis barangbarang konsumsi mencapai 42%
dari total pendapatan, perke-
bunan sebesar 47% dan
Bogasari 11%.
Analis JP Morgan Stevanus
Djuanda, dalam riset yang dipublikasikan pada 19 Januari
2011, menilai Indofood cukup
berpengalaman dalam menghadapi gejolak pasar, terutama kenaikan harga bahan baku.
“Seperti yang terjadi saat harga tepung terigu naik hingga
300% serta CPO naik 84%, Indofood secara historis berhasil
melewati kondisi itu,” tulis Stevanus.
Kendati Indofood menghadapi
tantangan dari naiknya harga
gandum, perusahaan ini di sisi
lain berpotensi mencatat perbaikan kinerja, menyusul berkurangnya utang, setelah melepas
sebagian saham Indofood CBP
ke pasar.
Indofood CBP pada kuartal III/
2010 melepas 1,17 miliar saham
atau setara dengan 20% dari total saham perseroan, setelah penawaran umum perdana (IPO)
sebanyak 5,83 miliar saham.
Dari pelepasan saham itu perseroan bakal mendapatkan dana
sekitar Rp 6,29 triliun.
Dari dana yang diperoleh itu,
sebesar 70% digunakan untuk
melunasi utang dan sisanya digunakan untuk belanja modal
perseroan.
Swati Chopra menyebutkan
beban utang Indofood berkurang
sekitar 13% setelah saham Indofood CPB dilego ke publik lewat
IPO. Hal ini akan mendorong
perseroan mencatat kenaikan
kinerja.
Selain pendapatan, laba bersih
emiten berkode INDF ini diperkirakan berada di level Rp2,88 triliun pada akhir 2010 dan menjadi Rp3,01 triliun di penghujung tahun ini.
“Meskipun Indofood telah berhasil mengurangi beban utangnya, kami berharap perseroan
terus melakukan aksi korporasi,”
katanya. (bambang.jatmiko@bisnis.
co.id)
Trimegah incar dana kelolaan Rp5,5 triliun
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: PT Trimegah Securities Tbk mengincar peningkatan
dana kelolaan dalam bisnis aset
manajemennya menjadi Rp5 triliun-Rp5,5 triliun pada tahun ini,
tumbuh 30%-40% dibandingkan
dengan Rp2,7 triliun pada tahun
lalu.
Direktur Utama Trimegah Securities Omar S Anwar mengatakan
sumber pendapatan perseroan berasal dari empat lini bisnis yakni
penjaminan emisi (underwriting),
perantara pedagang saham (equity
capital market), aset manajemen,
dan penjualan reksa dana.
Dia mengatakan equity capital
market dan aset manajemen mendominasi bisnis perseroan, yakni
bisa hampir 70%.
“Dari empat lini bisnis yang ada,
andalan kami dari equity capital
market dan aset manajemen, keduanya bisa sampai 70%. Tahun ini
aset manajemen kami harapkan
naik 30%-40%, dan ekuiti bisa
masuk dalam top 10,” ujarnya kemarin.
Untuk mendongkrak pertumbuhan perseroan, Omar mengatakan pada semester II tahun ini
perseroan akan mulai merambah
ke sistem perdagangan online.
Dengan sistem tersebut diha-
rapkan nasabah bisa meningkat
5%-10%
mencapai
sekitar
36.000-38.000 nasabah dari posisi saat ini sebanyak 35.000 nasabah.
“Kami harap volume perdagangan akan meningkat, terutama pada
awal semester II/2011 karena kami
meluncurkan sistem online. Meskipun ini telat, kami berharap
nasabah tumbuh 5%-10% tahun
ini,” tuturnya. (05)
DATA EMITEN
f4
Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011
BURSA EFEK INDONESIA, 31 JANUARI 2011
Nama saham
Sbl.
Kurs
Ttg.
Trd.
Ptp.
▲/ ▼
(poin)
Transaksi
Volume
Nilai
PERTANIAN
P
w
T n m nP n n
2P
AA
W
O
un n
A A
W
A
m
m
m
w
A
m
A
m
m
m
m
PERTAMBANGAN
P
m n nB uB
A O
A
A
A
O N
m
A
M
m
AN
WA
m H w
O
M m
O
H M
H m
M
m
M
A m
A
O
2P
A
N
M
M
m
A m
m n n M ny
&G
Bum
m
A
M
M
3P
AN M
A
m n nL
A
m
M
Om
N O
N
4P
N O
H
M
Jual
Minat
Volume
Beli
Nama saham
Sbl.
Volume
m
m&Mn
N
m
m n nB u
nny
u n
M
M
m
m
m N
M
A
N
O
w
A
A
N
A
N
5P
A
A
A
NA
NA
N
A
O
A
MA
m
wN
m
W
m
A
m
A
m
m
m N
m
w
w
m
M m
A
6P nT n
N
A
MA N
M
m H
m
7 K yu & P n
m
m
h nny
M
8 Pu & K
AW
N
N
m
W
A
MA
M
m
A
m
w m
ANEKA INDUSTRI
O m
A
A O
AM
A
A
MA
N
N
MA A
N
A
M M
M
M
N
n K m n nny
O
m
2T
A M
A O
N
N
m
A
m A
m
m
&G m n
m
A
m
H
N
A W
M
M
M
A
H
m
A
O
m
w
H
m
A
M
O
N
N
N
3A K
AA
MA
m
A
MM
4K
m
m
MW
M
M
O
m
O
5E
n
N
N
6 L nny
A A
A N
M
M OH
M
M
M m
m
A
A A
A A
A
AO
A
A
m A
M m
M m
M
M
A
N
M
A
M
Volume
m
m
1.Bank
AGRO .......... Bank Agroniaga Tbk ....................................................... 155...................159 ...............150 .............. 154 .................-1............... 301.500.....................45.488.000 ............46,99..................154 ................. 14.000 ............. 150 ...........203.500
BABP .......... Bank ICB Bumiputera Tbk .............................................145........................- ....................- .............. 145 ..................-.............................-..........................................- ............ 25,75..................145 ................. 10.000 ...............95 ............. 25.000
BACA .......... Bank Capital Indonesia Tbk ............................................ 114...................125 ................113 ...............125 .................11..................61.500........................7.043.500 .............16,49..................122 ................... 7.000 .............. 118 ................... 500
BAEK .......... Bank Ekonomi Raharja Tbk ........................................2.100........................- ....................- ...........2.100 ..................-.............................-..........................................- ............. 15,77.............2.500 ................. 10.000 ..........1.580 .................1.000
BBCA .......... Bank Central Asia Tbk .............................................. 5.800...............5.700 ..........5.550 ..........5.650 ............-150......... 22.327.000...........125.449.800.000 .............16,93.............5.650 .............1.291.000 .........5.600 ................... 500
BBKP .......... Bank Bukopin Tbk ........................................................... 610...................610 ............. 580 .............600 .............. -10............4.981.000............... 2.955.430.000 ............... 8,15................ 600 ..............263.500 ............ 590 ........4.329.000
BBNI ........... Bank Negara Indonesia Tbk ......................................3.350..............3.300 ........... 3.150 ..........3.225 ............-125........ 62.095.500.............199.647.387.500 ...............12,4............. 3.225 ...........3.240.000 .........3.200 ...........558.500
BBNP .......... Bank Nusantara Parahyangan Tbk ...........................1.230........................- ....................- ...........1.230 ..................-.............................-..........................................- .............10,96.......................- .............................- .................. - ..........................BBRI ........... Bank Rakyat Indonesia Tbk ........................................5.100..............4.950 ..........4.825 ..........4.850 ...........-250.........75.965.500............371.734.362.500 ..............6,68.............4.900 ............6.371.500 ........ 4.850 ........2.629.000
BBTN .......... Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk .................... 1.400................1.370 ........... 1.330 ...........1.330 ..............-70..........26.016.500................35.131.870.000 ...............14,4..............1.340 ...............918.000 ..........1.330 ............581.000
BCIC ............ Bank Mutiara Tbk ............................................................. 50........................- ....................- ................50 ..................-.............................-..........................................- .............. 5,29.......................- .............................- .................. - ..........................BDMN ......... Bank Danamon Tbk ......................................................6.100............... 6.150 ..........5.900 ..........5.950 ............-150.........14.084.500.............85.339.350.000 ............ 16,88.............6.000 ..................31.500 .........5.950 ..............72.000
BEKS .......... Bank Pundi Indonesia Tbk. ............................................160...................160 ...............157 ...............157 ................-3............... 154.500.......................24.517.500 .............-3,03..................160 ................. 15.500 ..............157 .............. 16.500
BJBR .......... Bank Pembangunan Daerah JaBar dan B. Tbk......... 1.170.................1.170 ............ 1.120 ............ 1.120 .............-50...........111.174.000............126.039.970.000 ..............10,19................1.130 ........... 2.412.500 ...........1.120 .........3.210.000
BKSW .......... Bank Kesawan Tbk ......................................................... 700...................710 ..............670 ............. 690 .............. -10................. 87.000....................... 61.100.000 .......... 109,35.................690 .................72.000 ............680 ............. 30.000
BMRI ........... Bank Mandiri (Persero) Tbk ..................................... 6.050..............6.050 ...........5.750 ..........5.950 ............-100..........71.835.500...........426.259.325.000 .............14,52............. 5.950 .......... 5.334.000 .........5.900 ..........1.419.500
BNBA .......... Bank Bumi Arta Tbk ........................................................ 151........................- ....................- ................151 ..................-.............................-..........................................- .............12,89...................151 ...................5.500 ............. 142 ................... 500
BNGA .......... Bank CIMB Niaga Tbk ................................................. 1.880............... 1.960 ............1.780 ...........1.860 ............. -20..........31.583.500................60.119.755.000 .............18,42..............1.860 ................ 65.500 ..........1.850 ............194.500
BNII ............. Bank International Ind. Tbk ...........................................740..................760 ...............710 ..............720 ............. -20.......... 10.810.500................. 7.959.515.000 ............72,48.................720 ..............703.500 ............. 710 ............777.500
BNLI ............ Bank Permata Tbk .......................................................1.680............... 1.660 ...........1.630 ...........1.660 ............. -20...............275.500...................455.250.000 .....................-...............1.670 ................ 45.000 ..........1.660 .................1.500
BSIM ........... Bank Sinarmas Tbk ........................................................ 365..................365 ............. 340 ............. 360 ................-5............1.380.000....................487.215.000 .....................-.................360 ................112.000 ............ 355 ...........325.500
BSWD ......... Bank Swadesi Tbk ..........................................................600........................- ....................- .............600 ..................-.............................-..........................................- .............13,82.......................- .............................- .................. - ..........................BTPN .......... Bank Tabungan Pensiunan Nas. Tbk .....................12.800............ 12.800 ........ 12.800 ........12.800 ..................-..................10.000................... 128.000.000 .............15,53............12.900 ................ 25.000 .......12.800 ...............13.500
BVIC ............ Bank Victoria Int Tbk ...................................................146...................144 ...............139 .............. 144 ................-2................... 2.500........................... 355.000 ..............5,48................. 144 ................ 24.500 .............140 ................... 500
INPC ........... Bank Artha Graha Int Tbk ............................................. 98....................98 ................93 ................97 .................-1.................36.000....................... 3.484.500 .............. 9,24................... 97 ...................... 500 ...............92 .................1.500
MAYA .......... Bank Mayapada Tbk ......................................................900........................- ....................- .............900 ..................-.............................-..........................................- ............... 16,9................ 950 ...................... 500 ............900 ............. 25.000
MCOR ......... Bank Windu Kentjana Int Tbk ..................................... 156...................155 ...............150 .............. 150 ................-6.............. 200.500.......................31.075.000 .............22,31..................159 ................ 50.000 ............. 150 ..........1.314.500
MEGA .......... Bank Mega Tbk .............................................................3.150........................- ....................- ........... 3.150 ..................-.............................-..........................................- .............. 11,79.............. 3.150 ................. 14.500 .........2.850 .................1.000
NISP ............ Bank OCBC NISP Tbk ..................................................1.420...............1.380 ...........1.360 ...........1.360 .............-60...................8.000......................10.940.000 .............15,85..............1.400 ................ 20.000 ..........1.360 ................ 7.500
PNBN .......... Bank Pan Indonesia Tbk ..............................................1.100...............1.090 ...........1.080 ...........1.080 ............. -20...........4.678.000............... 5.053.255.000 .............16,37..............1.090 ..............228.500 ..........1.080 ...........829.500
SDRA .......... Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk ............................. 197...................196 ...............187 .............. 188 ................-9...........6.965.000..................1.331.025.000 ...............7,23..................189 ..............530.000 .............188 ...............13.500
2.Lembaga Pembiayaan
ADMF .......... Adira Dinamika Multi Fin. Tbk ..................................11.500..............11.500 ..........11.500 ......... 11.500 ..................-................... 2.000.....................23.000.000 ...............7,96.............11.650 ...................... 500 ..........11.100 .................1.000
BBLD .......... Buana Finance Tbk ........................................................400................. 400 .............400 .............400 ..................-................... 5.000....................... 2.000.000 .............10,87................ 405 ...................5.000 ............400 ...........495.000
BFIN ............ BFI Finance Indonesia Tbk ....................................... 2.850..............2.850 .......... 2.700 ..........2.850 ..................-................... 3.500........................9.675.000 ............... 6,12............. 2.875 ...................5.000 .........2.850 .................1.000
BPFI ............ Batavia Prosperindo Finance Tbk ................................180...................180 .............. 180 .............. 180 ..................-.................... 1.500........................... 270.000 ................6,71..................192 ...................2.500 ..............179 ................4.000
CFIN ............ Clipan Finance Indonesia Tbk ......................................560..................560 ............. 540 ............. 550 .............. -10...........11.855.000................6.520.670.000 ................7,14................ 560 ........... 1.442.500 ............550 ....... 2.234.500
DEFI ............ Danasupra Erapacific Tbk ............................................630........................- ....................- ............. 630 ..................-.............................-..........................................- ............20,08.......................- .............................- .................. - ..........................INCF ............ Indo Citra Finance Tbk ................................................3.150........................- ....................- ........... 3.150 ..................-.............................-..........................................- ................-3,2.......................- .............................- .................. - ..........................MFIN ........... Mandala Multifinance Tbk ............................................440................. 440 .............. 410 ............. 435 ................-5.............1.108.000...................472.080.000 ............... 4,91................ 440 ...................... 500 ............420 ............100.000
TRUS .......... Trust Finance Indonesia Tbk ........................................360........................- ....................- ............. 360 ..................-.............................-..........................................- .................7,4.......................- .............................- .................. - ..........................VRNA ......... Verena Multi Finance Tbk ................................................117....................117 ................115 ................115 ................-2............... 168.000........................19.321.000 ..............4,47...................115 ................ 24.500 .............. 114 ................... 500
WOMF ......... Wahana Ottomitra Multiartha Tbk ..............................500................. 500 ............. 460 .............500 ..................-...............733.000.................. 344.020.000 ..............5,85................ 500 .................29.500 ............ 495 ............214.000
3.Perusahaan Efek
AKSI ............ Majapahit Securities Tbk ...............................................100........................- ....................- .............. 100 ..................-.............................-..........................................- ........... 84,65.......................- .............................- .................. - ..........................HADE .......... HD Capital Tbk .................................................................. 50........................- ....................- ................50 ..................-.............................-..........................................- ............43,25...................50 ...........2.874.500 .................. - ..........................KREN .......... Kresna Graha Sekurindo Tbk .......................................590..................590 ............. 580 ............. 590 ..................-...............776.500.....................452.110.000 ...............8,77.................590 ................ 99.000 ............580 ...........286.500
OCAP .......... JJ NAB Capital Tbk .......................................................260........................- ....................- ............. 260 ..................-.............................-..........................................- .....................-.......................- .............................- .................. - ..........................PANS .......... Panin Sekuritas Tbk .....................................................1.080........................- ....................- ...........1.080 ..................-.............................-..........................................- ..............2,89...............1.070 .................57.500 ...........1.010 ................2.000
PEGE ........... Panca Global Securities Tbk .........................................150........................- ....................- .............. 150 ..................-.............................-..........................................- ...............5,74..................175 ................. 12.500 ............. 150 ............125.000
RELI ............ Reliance Securities Tbk .................................................510........................- ....................- .............. 510 ..................-.............................-..........................................- .............12,08.................530 ................44.500 ............500 ...........728.500
TRIM ........... Trimegah Securities Tbk ................................................. 98....................99 ................96 ................99 .................. 1................ 101.000........................ 9.897.500 ............22,56...................99 ................ 28.000 ...............96 ................5.500
YULE .......... Yulie Sekurindo Tbk ..........................................................65....................65 ................65 ................65 ..................-...................4.500...........................292.500 ............72,86................... 75 ...................... 500 ...............65 ................... 500
4.Asuransi
ABDA .......... Asuransi Bina Dana Arta Tbk ...................................... 530..................560 ............. 550 ............. 560 ...............30............... 120.000......................67.000.000 ...............2,72.................590 ................. 10.000 ............550 .............. 15.000
AHAP .......... Asuransi Harta Aman P Tbk .......................................... 101....................101 ................101 ................101 ..................-.......................500............................. 50.500 ............... 9,41....................111 ...................... 500 .............100 ................... 500
AMAG ......... Asuransi Multi Artha Guna Tbk .................................... 139...................139 ...............138 .............. 138 .................-1.................611.000......................84.319.500 .............. 3,05................. 140 ..............225.000 ............. 138 ...........253.000
ASBI ........... Asuransi Bintang Tbk .................................................... 255........................- ....................- ..............255 ..................-.............................-..........................................- .............-4,37................ 300 ...................4.000 .................. - ..........................ASDM ......... Asuransi Dayin Mitra Tbk .............................................620........................- ....................- ............. 620 ..................-.............................-..........................................- ............ 10,84.................770 ...................4.000 ............550 ................2.500
ASJT ........... Asuransi Jasa Tania Tbk ...............................................420........................- ....................- ............. 420 ..................-.............................-..........................................- ...............7,66.......................- .............................- .................. - ..........................ASRM ......... Asuransi Ramayana Tbk .............................................1.000........................- ....................- ...........1.000 ..................-.............................-..........................................- .............. 6,33.......................- .............................- .................. - ..........................LPGI ............ Lippo General Insurance Tbk .....................................1.460........................- ....................- ...........1.460 ..................-.............................-..........................................- ................ 4,6.............. 1.350 ...................... 500 ...........1.100 ................... 500
MREI ........... Maskapai Reasuransi Ind. Tbk .....................................880........................- ....................- .............880 ..................-.............................-..........................................- ...............7,94............... 1.100 ................. 14.500 .................. - ..........................PNIN ........... Panin Insurance Tbk .......................................................510..................490 ..............475 .............480 ............. -30............1.020.000...................486.762.500 ..............3,54................ 480 ...................5.000 .............475 ............374.000
PNLF ........... Panin Financial Tbk ........................................................188...................186 ................181 .............. 186 ................-2...........5.432.500...................996.432.500 ............... 6,12..................186 ..............450.500 ............. 185 ............126.500
5.Lainnya
APIC ........... Pan Pacific International Tbk ...................................... 255..................265 ..............230 ..............255 ..................-...................17.500........................ 4.377.500 ...................1,1.................260 ...................3.500 ............ 250 ................2.500
ARTA .......... Arthavest Tbk ................................................................. 365........................- ....................- ..............365 ..................-.............................-..........................................- ........... 80,62.......................- .............................- .................. - ..........................BCAP .......... Bhakti Capital Indonesia Tbk ........................................670..................690 ..............630 .............680 ................10............... 143.500..................... 92.955.000 .................31,1................ 680 ....................1.500 ............ 630 ............. 45.000
GSMF .......... Equity Development Invest. Tbk .....................................85........................- ....................- ................85 ..................-.............................-..........................................- ..........226,79...................95 ...................... 500 ......
M
m
M
A
A
M
M
m
m
m
m
m
m
m
4K m
&B n K
M O
M
M A
M
M m
N
A
M
H
MA
N
H A
NA
N
A
ON
M N
M
O A
N
HM m
m
Minat
Volume
Beli
m
O
M M
m
A
PERDAGANGAN, JASA, DAN INVESTASI
M
O
2R
M
HM
M A
3F m
A
NA
A
Jual
INFRASTRUKTUR, UTILITAS, DAN TRANSPORTASI
P
AM
A A
M
n n & M num n
A
W
N
M
M O
N
O
PER
1.Properti & Real Estate
APLN .......... Agung Podomoro Land Tbk ..........................................370..................365 ..............350 ..............355 .............. -15...........15.190.000................ 5.376.687.500 ...........207,18.................355 ...............851.500 ............ 350 ........2.024.000
ASRI ........... Alam Sutera Realty Tbk ................................................250..................250 ..............240 ..............245 ................-5........40.843.000.................9.953.150.000 ..............14,16.................245 ............. 808.000 ............ 240 ........ 4.413.500
BAPA .......... Bekasi Asri Pemula Tbk ................................................250........................- ....................- ............. 250 ..................-.............................-..........................................- ..............11,28.................245 ...................... 500 .................. - ..........................BCIP ............ Bumi Citra Permai Tbk ..................................................220...................215 ...............210 .............. 210 .............. -10...............750.500....................158.232.500 .............13,24..................215 ..............424.500 ............. 210 ........... 765.000
BIPP ............ Bhuwanatala Indah Permai Tbk .................................... 50........................- ....................- ................50 ..................-.............................-..........................................- ...........-22,24...................50 ........... 5.016.500 .................. - ..........................BKDP .......... Bukit Darmo Property Tbk ............................................ 122....................121 ................115 .............. 120 ................-2...........4.006.500...................474.463.500 .........-337,36..................120 .................74.500 .............. 118 ............. 20.500
BKSL ........... Sentul City Tbk ..................................................................99....................99 ................95 ................99 ..................-............ 11.173.500.................1.074.566.000 ..........289,73...................99 ..............722.000 ...............98 .........1.969.000
BSDE .......... Bumi Serpong Damai Tbk ..............................................740..................730 ..............700 ..............720 ............. -20........ 22.646.000..............16.264.230.000 ........... 38,86.................730 ............1.242.000 .............720 ...........293.000
CKRA .......... Citra Kebun Raya Agri Tbk ..............................................87....................89 ................87 ................87 ..................-................. 87.500.........................7.746.000 ..............-202...................88 ................. 18.000 ...............86 .............. 51.000
COWL .......... Cowell Development Tbk ............................................... 102....................101 ................99 ................99 ................-3............. 1.105.000.....................109.641.000 ...............4,75..................100 ............... 139.000 ...............99 ............. 36.000
CTRA .......... Ciputra Development Tbk .............................................. 315...................310 ............. 300 ............. 305 .............. -10............6.729.000................2.045.745.000 .............27,78.................305 ........... 1.200.500 ............300 ....... 3.658.500
CTRP .......... Ciputra Property Tbk ....................................................390..................385 ..............375 ............. 380 .............. -10...........6.278.000.................2.370.170.000 .............15,32................ 380 .......... 2.099.500 .............375 ....... 2.420.500
CTRS .......... Ciputra Surya Tbk .......................................................... 570..................570 ............. 560 ............. 560 .............. -10...........8.853.500...............5.000.460.000 ..............11,54.................570 .................67.500 ............560 ............. 25.000
DART .......... Duta Anggada Realty Tbk ..............................................175...................175 ...............172 ...............173 ................-2.............. 385.500..................... 66.670.500 .............. 11,97..................175 ...................9.000 ..............173 ............314.500
DILD ............ Intiland Development Tbk ............................................ 335..................330 ...............315 ..............325 .............. -10...........4.335.000.................1.392.372.500 ..............8,62.................325 ............1.653.500 ............ 320 ...........268.500
DUTI ............ Duta Pertiwi Tbk ........................................................ 2.050........................- ....................- ..........2.050 ..................-.............................-..........................................- .............15,25...............2.175 ...................5.000 ..........1.550 .............. 10.500
ELTY ........... Bakrieland Development Tbk ....................................... 135...................132 ...............128 ...............130 ................-5.........86.745.500................. 11.201.129.500 ............35,26..................130 .......... 5.520.500 ............. 129 .......8.430.500
EMDE .......... Megapolitan Developments Tbk ................................... 165...................163 ...............154 ...............155 .............. -10...........22.161.500................3.493.370.000 .....................-..................155 ................ 38.500 ............. 154 ........... 793.000
FMII ............. Fortune Mate Indonesia Tbk .......................................... 90........................- ....................- ................90 ..................-.............................-..........................................- ........... -30,74.......................- .............................- .................. - ..........................GMTD .......... Gowa Makassar Tourism Dev. Tbk ................................ 165........................- ....................- ...............165 ..................-.............................-..........................................- ..............0,85.......................- .............................- ..............170 .................1.000
GPRA .......... Perdana Gapura Prima Tbk ........................................... 120...................120 ................119 ................119 .................-1............... 150.000.......................17.950.000 .............. 8,93..................122 ...................5.000 ...............119 .............. 51.000
JIHD ............ Jakarta Int Hotel & Dev. Tbk ...................................... 710........................- ....................- ...............710 ..................-.............................-..........................................- ............26,66.................750 ................. 41.000 .............720 .............80.000
JRPT ........... Jaya Real Property Tbk ..............................................1.300........................- ....................- ...........1.300 ..................-.............................-..........................................- ............... 16,3..............1.300 .................37.500 ...........1.160 ............. 25.000
KIJA ............ Kawasan Industri Jababeka Tbk ..................................108...................107 .............. 104 .............. 104 ................-4........... 2.783.000.....................293.017.000 ............20,94..................105 ...............212.500 .............104 ...........503.000
KPIG ........... Global Land Development Tbk ....................................600..................590 ............. 580 ............. 590 .............. -10.............. 283.500.....................165.015.000 .............26,41.................590 ..............865.000 ............580 ............. 56.500
LAMI ........... Lamicitra Nusantara Tbk ................................................175...................175 ...............175 ...............175 ..................-..................18.000.........................3.150.000 .............13,62..................185 ....................1.500 ..............175 ...........242.000
LCGP ........... Laguna Cipta Griya Tbk .................................................. 50........................- ....................- ................50 ..................-.............................-..........................................- ............84,75...................50 .......... 13.109.500 .................. - ..........................LPCK .......... Lippo Cikarang Tbk ........................................................360..................350 ..............350 ............. 350 .............. -10................135.500......................47.425.000 ................3,71.................355 ................ 20.000 ............ 345 ............100.000
LPKR .......... Lippo Karawaci Tbk .......................................................590..................590 ............. 560 ..............570 ............. -20..........74.321.500.............. 42.701.955.000 ..............21,21.................570 .........10.868.000 ............560 .......6.442.000
MDLN .......... Modernland Realty Ltd. Tbk .........................................240..................245 ..............240 ..............245 .................5.............. 550.000....................132.005.000 .............. 121,7.................245 ............1.299.000 ............ 240 .............. 21.500
MKPI ........... Metropolitan Kentjana Tbk ...................................... 2.800........................- ....................- ......... 2.800 ..................-.............................-..........................................- .............10,99.......................- .............................- .................. - ..........................OMRE ......... Indonesia Prima Property Tbk ...................................... 161........................- ....................- ................161 ..................-.............................-..........................................- ............... 5,18..................215 ...................2.000 ............. 122 ............. 25.000
PTRA .......... New Century Development Tbk ........................................-........................- ....................- ................... - ..................-.............................-..........................................- .....................-.......................- .............................- .................. - ..........................PUDP .......... Pudjiadi Prestige Limited Tbk ..................................... 335..................330 ..............330 ..............330 ................-5.......................500............................165.000 .............21,05.................350 ...................2.500 ............ 330 ...........524.500
PWON ......... Pakuwon Jati Tbk ...........................................................890..................870 ............. 860 ..............870 ............. -20............1.304.500..................1.133.250.000 .............30,16.................870 ...............310.000 ............860 ......... 1.018.500
PWSI ........... Panca Wiratama Sakti Tbk ..............................................58.................... 57 .................51 ................56 ................-2..................15.000........................... 799.000 .............-0,37...................56 ...................2.000 ................51 ................2.000
RBMS ......... Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk ..................................70..................... 71 ................69 .................71 .................. 1............... 182.500......................12.600.000 ...........137,04.................... 71 ................ 52.500 ...............69 ............142.000
RDTX .......... Roda Vivatex Tbk .........................................................2.100........................- ....................- ...........2.100 ..................-.............................-..........................................- ..............3,04.......................- .............................- .........2.625 ............. 25.000
SIIP ............. Suryainti Permata Tbk .....................................................89........................- ....................- ................89 ..................-.............................-..........................................- ........... -77,28.......................- .............................- .................. - ..........................SMDM ......... Suryamas Dutamakmur Tbk ............................................111.....................111 ...............105 ...............107 ................-4...............395.500.....................42.909.000 ............52,54..................109 ...................4.500 ............. 107 ..............72.500
SMRA ......... Summarecon Agung Tbk ..............................................890................. 880 ............. 860 ..............870 ............. -20...........8.306.000.................7.218.050.000 ............25,89................880 .............. 607.500 ............ 870 ...........954.000
2.Konstruksi Bangunan
ADHI ........... Adhi Karya (Persero) Tbk ..............................................810..................790 ..............770 ..............790 ............. -20...........3.268.500...............2.542.650.000 ................ 14,1.................790 ...............477.000 .............770 .............54.500
DGIK ........... Duta Graha Indah Tbk .................................................... 132...................133 ...............127 ...............133 .................. 1...........7.588.000.................... 981.557.000 .............13,35...................131 ..............248.000 ............. 129 ............154.000
JKON .......... Jaya Konstruksi Manggala Pra. Tbk ............................810................. 850 .............800 .............850 .............. 40................... 6.000....................... 4.845.000 ........... 42,54................ 890 ...................... 500 ............800 .................1.000
PTPP .......... PP (Persero) Tbk ............................................................650..................650 ..............630 ............. 630 ............. -20............2.753.000.................1.752.080.000 .............49,12................ 640 ..............644.000 ............ 630 ............319.500
SCBD .......... Danayasa Arthatama Tbk .............................................500........................- ....................- .............500 ..................-.............................-..........................................- .....................-.................620 ...................... 500 ............450 .............. 10.000
SSIA ............ Surya Semesta Internusa Tbk .....................................960................. 980 ............. 950 ..............970 ................10...........8.093.000................7.829.045.000 .............19,84................ 980 ...............126.000 ............ 970 ............ 187.000
TOTL ........... Total Bangun Persada Tbk ...........................................240..................245 ..............235 ..............245 .................5...........3.956.000....................949.410.000 .............12,26.................245 ...............914.000 ............ 240 ........1.486.500
WIKA .......... Wijaya Karya (Persero) Tbk ........................................... 610..................620 ............. 600 .............. 610 ..................-........... 3.493.500..................2.110.055.000 .............13,23..................610 ..............453.500 ............600 .......... 446.000
M N
O A
MMA
M
INDUSTRI BARANG KONSUMSI
M
Transaksi
Volume
Nilai
KEUANGAN
&K m n
A
m
A
m
A
w
▲/ ▼
(poin)
1.Energi
LAPD .......... Leyand International Tbk ............................................. 235........................- ....................- ..............235 ..................-.............................-..........................................- .......... 152,87.................250 .............1.134.000 .................. - ..........................PGAS .......... Perusahaan Gas Negara Tbk ..................................... 4.175...............4.275 ..........4.000 ..........4.225 .............. 50..........42.128.500............ 172.938.837.500 .............16,37.............4.225 ...............331.000 .........4.200 ................... 500
2.Jalan Tol, Pelabuhan, Bandara & Sejenisnya
CMNP ......... Citra Marga Nushapala Persada Tbk ........................1.240............... 1.220 ............ 1.190 ............1.210 ............. -30...........3.266.000............... 3.928.445.000 ...............3,78............... 1.210 ..............245.000 ..........1.200 ............155.500
JSMR .......... Jasa Marga (Persero) Tbk .........................................3.075.............. 3.050 .......... 2.925 ..........3.000 ..............-75............6.769.500.............20.085.687.500 .............15,93.............3.000 ..............335.500 ......... 2.975 ............. 28.500
META .......... Nusantara Infrastructure Tbk ......................................285..................285 ..............275 ............. 280 ................-5............4.775.500..................1.327.237.500 ......... -127,84................ 280 .............. 799.000 .............275 ...........958.000
3.Telekomunikasi
BTEL ........... Bakrie Telecom Tbk .......................................................220..................220 ...............210 ............. 220 ..................-..........23.812.500...................5.119.192.500 .............31,63.................220 ........... 11.231.500 ............. 215 ....... 6.699.000
EXCL ........... XL Axiata Tbk ..............................................................5.200..............5.450 ........... 5.150 ..........5.250 .............. 50...........2.500.500.............. 13.325.025.000 .............16,09.............5.350 .................111.000 .........5.250 .............86.500
FREN .......... Mobile-8 Telecom Tbk ..................................................... 50....................50 ................50 ................50 ..................-.......................500..............................25.000 .............-2,45...................50 .......190.703.000 .................. - ..........................INVS ........... Inovisi Infracom Tbk .................................................. 6.500..............6.500 ..........6.300 ..........6.350 ............-150................313.500................ 2.021.425.000 ............110,74.............6.600 ...................2.500 .........6.350 .................1.500
ISAT ............ Indosat Tbk ................................................................. 4.900...............4.975 ..........4.850 ..........4.875 ............. -25.............1.148.000................5.596.975.000 ............ 37,42............. 4.925 ....................1.000 .........4.875 ..............70.500
TLKM .......... Telekomunikasi Indonesia Tbk ...................................7.750...............7.650 .......... 7.500 .......... 7.550 ...........-200........ 26.345.000........... 198.708.425.000 ............. 12,78..............7.600 ...........2.670.000 ......... 7.550 ..........1.271.500
4.Transportasi
APOL .......... Arpeni Pratama Ocean Line Tbk .................................. 120........................- ....................- .............. 120 ..................-.............................-..........................................- ..............0,46.......................- .............................- .................. - ..........................BLTA ........... Berlian Laju Tanker Tbk ................................................360..................360 ..............350 ..............355 ................-5..........38.517.500...............13.530.140.000 .............-9,52.................355 ...........2.679.000 ............ 350 .......8.398.500
CMPP .......... Centris Multi Persada P. Tbk .........................................180...................180 .............. 180 .............. 180 ..................-....................7.500.........................1.350.000 ............... -3,8................ 200 ....................1.500 ..............175 ................ 7.000
HITS ............ Humpuss Intermoda Trans. Tbk ..................................380........................- ....................- ............. 380 ..................-.............................-..........................................- ...........-27,54..................410 ...................6.000 ............ 330 ................6.000
IATA ............ Indonesia Air Transport Tbk .......................................... 50....................50 ................50 ................50 ..................-.......................500..............................25.000 .............-6,02...................50 ........... 3.677.500 .................. - ..........................INDX ........... Indoexchange Tbk ...........................................................108....................115 ...............102 .............. 108 ..................-............... 416.000.....................44.626.500 ............24,93................. 108 ...................3.000 ............. 106 ................ 7.500
MIRA ........... Mitra International Resources Tbk ............................. 245..................240 ..............230 ............. 240 ................-5..........30.146.000.................. 7.100.710.000 ...............-0,8.................240 .............. 607.000 .............235 ....... 4.696.000
RAJA .......... Rukun Raharja Tbk ........................................................ 760........................- ....................- ..............760 ..................-.............................-..........................................- ......... 899,94.................740 ...................4.000 .............730 ................... 500
RIGS ............ Rig Tenders Tbk ..............................................................660..................660 ............. 640 .............640 ............. -20.................89.500.....................58.285.000 ..............8,44.................670 ...................3.000 ............640 .............. 41.000
SAFE ........... Steady Safe Tbk ............................................................... 115........................- ....................- ................115 ..................-.............................-..........................................- ...............1,88..................152 ...................2.000 .................. - ..........................SMDR ......... Samudera Indonesia Tbk ...........................................4.275........................- ....................- .......... 4.275 ..................-.............................-..........................................- .............15,02.............4.250 ...................... 500 .........3.800 ................2.500
TMAS .......... Pelayaran Tempuran Emas Tbk .................................... 183...................183 ...............182 .............. 183 ..................-.............. 343.000..................... 62.476.000 ..............-1,52..................183 ....................1.000 ...............171 ............. 25.000
TRAM ......... Trada Maritime Tbk ......................................................... 610...................610 ............. 600 .............600 .............. -10......... 39.792.000...............23.917.855.000 ........... 58,04..................610 ............1.235.500 ............600 ........ 1.000.500
WEHA ......... Panorama Transportasi Tbk .......................................... 193...................192 ...............192 ...............192 .................-1...............532.500....................102.240.000 ............-21,78..................193 ..............552.500 ..............192 .............517.500
WINS ........... Wintermar Offshore Marine Tbk .................................340..................335 ..............325 ..............330 .............. -10...........3.466.000..................1.142.847.500 ............22,87.................335 ............1.236.000 ............ 330 ...........390.000
ZBRA .......... Zebra Nusantara Tbk ....................................................... 50........................- ....................- ................50 ..................-.............................-..........................................- ..............-1,87...................50 ...............192.000 .................. - ..........................5.Konstruksi non bangunan
INDY ........... Indika Energy Tbk .......................................................4.225................4.175 ..........4.025 ..........4.075 ............-150...........9.668.000..............39.656.212.500 ............20,52............. 4.075 .............. 239.500 .........4.050 ........... 437.500
RINA ........... Katarina Utama Tbk ........................................................ 64........................- ....................- ................64 ..................-.............................-..........................................- ............ -4,54.......................- .............................- .................. - ..........................TBIG ............ Tower Bersama Infrastructure Tbk ..........................2.425.............. 2.425 ...........2.375 ..........2.425 ..................-...........2.599.500............... 6.220.962.500 ............45,92.............2.425 ...............221.000 ......... 2.375 .............. 12.000
TOWR ......... Sarana Menara Nusantara Tbk ................................12.750............. 12.750 .........12.650 .........12.750 ..................-....................7.000.....................88.950.000 ........... 137,93............12.650 ...................2.000 ....... 12.300 ................... 500
TRUB .......... Truba Alam Manunggal E. Tbk ........................................65....................65 ................62 ................62 ................-3........ 20.954.000.................1.322.755.500 ............ 27,82...................63 ...............931.000 ...............62 .........7.188.000
W
m
N
A
WA
Ptp.
5.Peralatan Rumah Tangga
KDSI ............ Kedawung Setia Industrial Tbk ....................................210..................205 ............. 200 ............. 205 ................-5.................29.500.........................5.912.500 ....................8.................205 ................... 7.500 ............200 ..............27.000
KICI ............. Kedaung Indah Can Tbk ................................................200........................- ....................- .............200 ..................-.............................-..........................................- ............-13,53..................210 ...................2.000 .................. - ..........................LMPI ........... Langgeng Makmur Industri Tbk .................................. 230..................240 ..............220 ............. 230 ..................-...................8.500.........................1.905.000 ...............57,7.................230 ...................5.500 ............. 215 ................2.500
INDUSTRI DASAR DAN KIMIA
S m n
N
m
M
H m
M
m
2K m P
n&K
AM
A m
A NA
Aw
m
A
m A m
A
m
A
M A
M
OO
3 L m & S n ny
A A
A
AM
A m
M
ON
M
N
w
NA
A m m
MA
m
W
W
A
ON
M H
N
O
M
4Km
Kurs
Ttg.
Trd.
PROPERTI DAN REAL ESTAT
O
m
MA
MA
A
N
3P
n n
W
M A
M
4P
n n
O
5 L nny
PER
u n Rum h T n
N
WA O
W O
2P
A
A A
AM
A
O
H O
ON
MA
M
M A
M M
n nB
B n P
A
M m
m
A
M
m
w
m
M
A
M
H
A
M
M
A
M
A
m
m
M m
A
u
A
w
W
M
W
O
n nE
n
A H w
A
m A
A
H
M
M
M
M
A
m
A
m
m
m
• Bersambung ke Hal. f5
DATA EMITEN & FINANSIAL
Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011
f5
BURSA EFEK INDONESIA, 31 JANUARI 2011 (SAMBUNGAN DARI HAL. F4)
Nama saham
Kurs
Ttg.
Trd.
Sbl.
RA S
Rm
S
R MO
Rm C
SKYB
S
SONA S
m
KGA
G
A
RO
m O
3 Res o an Ho e & Pa w sa a
AN A
A
&
S
BAYU
B B
BUVA
B U w V
AS
GMCW G m C w
HOM
H M
R
CON
C
NPP
P
P
SP
S
MAM
M M
MAM P M M
P
PANR
P
m S
w
PD S
D
N
PG
Pm
G
P AA
Pm
A
P N
P
R
PNS
P
&S
PSAB
P S
A
PSK
P
P SP
P
G m
SH D
H S
SMM
m
4 Adve s ng P n ng & Med a
ABBA M
M
MK
M
ORU
DKM
K M
P
P
P
S P
MNCN M N
C
40
50
500
600
250
60
40
85
225
0
8 500
860
99
40
9
00
50
600
50
8
8
80
900
2 5
450
00
450
990
2 5
5
50
05
920
0
220
90
0
60
60
85
225
40
85
220
25
40
8
20
8
60
40
980
950
98
00
02
90
0
25
900
5
00
99
860
290
20
880
Ptp.
▲/ ▼
(poin)
20
50
500
600
250
660
85
225
25
8 500
860
99
40
9
00
50
600
20
8
8
60
900
2 5
450
00
450
960
2 5
46
00
99
80
00
20
890
20
Transaksi
Volume
Nilai
8 94 000
PER
5 894 60 000
0
4 000
2 5 0 000
5
500
99 500
46 500
92 500
22 08 500
54 650 000
0
500
5 000
95 000
9 5 000
20
9 000
69 00 000
0
46 000
4 6 0 000
50
6
50
0
0
20
450 500
5 000
8 500
6 952 500
2 500
5 000
8 5 500
05 665 000
5 500 000
865 000
6 2 0 260 000
405 685 000
255 000
5 55 000
Minat
Volume
Beli
Jual
2 05
26
4
2
25
40
20
50
50
900
99 500
6 500
5 000
98 500
660
20 6
4 85
28 8
5
98 8
8 05
55 9
8
86 46
09
9 8
40 45
2
45
9 4
0
58 500
495
629 000
68 000
250
60
94 000
0 000
25
225
0
9 500
500
500
6 500
500
85
220
25
600
99 500
6 000
500
5 000
0
0 000
80
00 000
50
5 5 000
600
20 000
55
205
9
0
900
500
290 000
25 000
6 000
5 500
26
8
5
50
500
2 500
25 000
0 000
62
60 4
450
960
500
42 500
950
8 9 000
202 08
5
6
49 4
46
60
05
80
0
20
890
85 500
000
000
000
204 000
00 000
2 8 000
45
00
00
860
00
205
880
6 500
000
0 000
5 500
500
25 000
5 4 500
8
5 92
Kode
Nama
Sebelum
Penutupan
Stock Prev Close
Perubahan
%
Frekuensi
Volume
Nilai (Rp)
1 .........AALI .............Astra Agro Lestari Tbk ..............................................21,750 .................. 21,700 .......................-50...................-0.23 ..................796 .........................1,593,000 ................. 34,114,675,000
2 ........ADRO............Adaro Energy Tbk. ....................................................... 2,375 ...................2,250 ......................-125...................-5.26 ............... 3,166 .....................119,446,500 ............270,908,662,500
3 ........ANTM ...........Aneka Tambang (Persero) Tbk ..................................2,250 .....................2,175 ........................-75................... -3.33 ............... 1,279 .......................19,980,500 ............... 43,918,562,500
4 ........ASII ...............Astra International Tbk ............................................ 51,350 ................ 48,900 .................-2,450................... -4.77 ...............2,759 ........................8,962,000 .............440,176,800,000
5 ........BBCA ............Bank Central Asia Tbk ............................................... 5,800 ...................5,650 ......................-150................... -2.59 ................1,762 ......................22,327,000 .............125,449,800,000
6 ........BBNI .............Bank Negara Indonesia Tbk .......................................3,350 ....................3,225 ......................-125....................-3.73 ...............1,530 ..................... 62,095,500 .............. 199,647,387,500
7 ........BBRI .............Bank Rakyat Indonesia Tbk ........................................5,100 ...................4,850 .....................-250......................-4.9 ...............3,276 ......................75,965,500 ..............371,734,362,500
8 ........BDMN ...........Bank Danamon Tbk ......................................................6,100 ................... 5,950 ......................-150...................-2.46 ..................427 ......................14,084,500 ...............85,339,350,000
9 ........BMRI.............Bank Mandiri (Persero) Tbk .......................................6,050 ................... 5,950 ......................-100.................... -1.65 ...............2,551 .......................71,835,500 .............426,259,325,000
10.......BNGA............Bank CIMB Niaga Tbk ..................................................1,880 ....................1,860 ....................... -20....................-1.06 ..............2,633 .......................31,583,500 ..................60,119,755,000
11 ........BNII...............Bank International Ind. Tbk ...........................................740 .......................720 ....................... -20......................-2.7 ..................737 ....................... 10,810,500 ...................7,959,515,000
12 .......EXCL.............XL Axiata Tbk. ..............................................................5,200 ................... 5,250 ........................ 50.....................0.96 ...................415 ........................2,500,500 ................13,325,025,000
13 .......GGRM ...........Gudang Garam Tbk .................................................... 37,950 ..................37,250 .....................-700....................-1.84 ................. 855 .......................... 1,716,500 ...............62,349,075,000
14.......INCO .............International Nickel Indonesia Tbk ..........................4,850 ...................4,600 .....................-250.................... -5.15 ................ 1,217 ...................... 10,586,000 ................49,306,912,500
15 .......INDY .............Indika Energy Tbk ........................................................4,225 ....................4,075 ......................-150................... -3.55 ................. 899 ........................9,668,000 ................39,656,212,500
16 .......INTP..............Indocement Tunggal Prakasa Tbk ............................14,150 ..................13,550 .................... -600...................-4.24 ................ 1,195 .........................7,477,500 ............. 102,345,375,000
17 .......ITMG .............Indo Tambangraya Megah Tbk ...............................48,000 ................ 46,300 ...................-1,700...................-3.54 ...............1,305 ........................ 2,074,000 ...............96,700,825,000
18.......JSMR............Jasa Marga (Persero) Tbk .......................................... 3,075 ...................3,000 ........................-75...................-2.44 ................. 650 .........................6,769,500 ...............20,085,687,500
19 .......KLBF.............Kalbe Farma Tbk ..........................................................2,900 ................... 2,825 ........................-75................... -2.59 .................548 .........................5,351,000 .................15,183,850,000
20......LSIP ..............PP London Sumatra Indonesia Tbk ..........................11,700 ...................11,800 .......................100.................... 0.85 ...................619 .........................1,344,000 .................15,541,325,000
21 .......PNBN............Bank Pan Indonesia Tbk ...............................................1,100 ....................1,080 ....................... -20....................-1.82 .....................81 ........................4,678,000 ................. 5,053,255,000
22......PTBA ............Tambang Batubara Bukit AsamTbk.........................20,150 ...................19,750 .................... -400.................... -1.99 ................. 1,101 .......................... 3,151,000 ................62,201,525,000
23 ......SMCB............Holcim Indonesia Tbk .................................................2,050 .....................1,970 .......................-80......................-3.9 ..................335 ........................ 3,879,500 ...................7,686,130,000
24 ......SMGR ...........Semen Gresik (Persero) Tbk .......................................7,750 .................... 7,750 ...........................0.......................... 0 ................ 1,512 ...................... 12,620,500 ...............97,062,850,000
25......TINS..............Timah (Persero) Tbk....................................................2,850 ....................2,750 ......................-100.................... -3.51 ............... 1,035 ...................... 30,431,500 ...............84,383,987,500
26 ......TLKM ............Telekomunikasi Indonesia Tbk ...................................7,750 ....................7,550 .....................-200...................-2.58 ...............1,304 ..................... 26,345,000 ............. 198,708,425,000
27 ......UNTR ............United Tractors Tbk....................................................21,950 ..................21,350 .................... -600....................-2.73 ...............1,520 ......................... 5,921,000 .............126,024,500,000
Sumber: BEI
Perkembangan indeks bursa global hingga 31 Januari 2011.
27-01-11 28-01-11
31-01-11
Asia Tenggara
Jakarta Composite Index (IHSG).........3,514.62 ...... 3,487.61 ....3,409.17
Kuala Lumpur Composite Index ..........1,526.96 .......1,521.89 .....1,519.94
Strait Times Index (Singapura)............3,219.83 .....3,229.69 .....3,179.72
SET (Bangkok) ........................................... 986.71 .........981.83 .......964.10
PSEi (Manila)..........................................3,990.49 .....3,970.34 ....3,881.47
Asia & Pasifik
Nikkei-225 (Tokyo) .............................. 10,478.66 ...10,360.34 ...10,237.92
Hang Seng (Hong Kong) ....................23,779.62 ....23,617.02 .23,447.34
Kospi (Seoul) .............................................2,115.01 ...... 2,107.87 ... 2,069.73
Shanghai ...................................................2,749.15 ......2,752.75 ...2,790.69
Taipei ........................................................9,102.33 ......9,145.35 ....9,145.35
BSE Sensex-30 (Mumbay) .................18,684.43 ... 18,395.97 ...18,327.76
All Ordinary ............................................4,907.00 .... 4,872.50 .. 4,850.00
NZX 50 (Wellington) .............................3,350.93 .....3,352.64 ....3,338.74
Amerika
DJIA.........................................................11,989.83 .....11,823.70 ..................-
Indeks
27-01-11 28-01-11
31-01-11
S&P 500 Index .......................................1,299.54 ......1,276.34 ..................Nasdaq Composite Index .....................2,755.28 ....2,686.89 ..................S&P/TSX Comp (Toronto) ................... 13,410.20 ....13,437.58 ..................Meksiko Bolsa Index ............................37,447.70 ...36,839.72 ..................Brazil Bovespa Index .......................... 68,050.71 ...66,697.57 ..................-
Eropa
FTSE-100 (London) ...............................5,965.08 ......5,881.37 ..................CAC-40 (Paris).......................................4,059.57 .... 4,002.32 ..................DAX Index (Frankfurt) ........................... 7,155.58 ......7,102.80 ..................IBEX-35 (Spanyol) ................................10,828.70 .... 10,747.00 ..................FTSE MIB Index (Milan) ....................... 22,311.52 .....22,025.11 ..................AEX-Index (Amsterdam) .........................364.33 ...........361.16 ..................OMX-30 (Stockholm) ................................1,165.71 ........1,151.80 ..................Micex Index (Moskow) ............................1,751.54 ....... 1,735.01 ..................-
Timur Tengah & Afrika
DFM General Index (Dubai) ...................1,612.63 ....................- ..................FTSE/JSE Top-40 (Johannesburg) ..28,812.39 ... 28,232.10 ..................-
Base rate
rata-rata
tertimbang
S
m
Sektor
27/01
28/01
31/01
Gabungan ...............3.514,624 .........3487.61......3.409,167
Pertanian................2.084,617 ...........2051.5.....2.040,515
Pertambangan.....3.202,683 .......3138.617....3.043,509
Industri Dasar ...........352,521 ........346.616.......338,484
Aneka Industri ...........911,307 .........912.076.........873,515
Ind Konsumsi..........1.024,924 ........1021.184........1.010,139
Properti.......................185,347 .........182.976.........179,288
Infrastruktur.............783,089 ..........784.211........776,288
Keuangan ..................436,249 ........433.734.......422,034
Perdagangan.............485,186 ........482.745.........473,601
Manufaktur ...............765,988 .........761.395........743,063
LQ 45...........................620,217 ........614.343........597,854
JII.................................492,947 ........490.514..........477,514
MBX............................998,596 .......992.328........969,904
DBX .............................538,732 .......529.438...........517,913
Kompas 100...............806,981 ...........801.89........782,229
Bisnis-27....................302,924 ..........301.013........292,052
Pefindo25 Index ......355,096 .......354.588........353,260
Sri-Kehati Index........179,622 ........ 178.443...........174,415
8 99
222 4 8 8
490 449 806 290
46
2 883 6 338
5 262 276 533 790
88 395
500
5 000
990
00
2
73 563 833
4 538 648 300
992
2 957 75 7
5 266 8 5 82 090
90 387
w
T
w
T
3 J
Volume
20
45
250
2 5
Volume
Value
Stock
Prev Close
Volume
Code
Value
CENT .............148...........115 ..................3,000 ......................415,000
PANR..............150..........120 ...................1,500 ......................195,000
DPNS............435........ 380 ................10,000 .................3,800,000
RODA................91...........80 .........14,761,500 .........1,303,529,000
INDR ............1,760......1,600 ................10,000 ...............16,500,000
OKAS.............335..........310 .............188,500 ...............59,920,000
ARNA ............270.........250 .............467,000 ..............112,252,500
KBLV.............990.........920 .............224,500 .............215,655,000
MAPI.........2,300......2,150 ...........1,012,500 .........2,230,162,500
SPMA ............235.........220 ................10,000 .................2,225,000
10 SAHAM PENCETAK GAIN
10 PIALANG TERAKTIF
Volume
Value
Code Freq
UNIC ............1,410.......1,760 .....................500 ....................880,000
BACA...............114..........125 ................61,500 ................. 7,043,500
PBRX ..........1,580......1,690 .......15,823,000 .....26,223,885,000
ABDA............530........560 ..............120,000 ...............67,000,000
JKON.............810........850 ..................6,000 ................4,845,000
SDPC ...............62...........65 .............439,000 ..............29,628,500
FISH ............1,050....... 1,100 ...............29,500 ...............31,380,000
AKKU............230.........240 ...................1,000 .....................240,000
SRSN...............56...........58 ............432,000 ..............23,594,000
BYAN ........17,800...18,250 ..............152,000 .........2,789,950,000
Mata uang
Volume
Value
CS .........14,745 ..........422,944,000 ........1,601,810,365,000
ZP ..........7,288 ............315,020,000 ..........755,690,138,500
DX ..........5,033 ...............167,412,732 .........626,063,255,030
KZ ...........4,149 .............192,918,000 .........575,953,433,000
ML...........5,681 ............134,289,452 ..........474,508,752,720
RX ..........3,059 ...............91,289,500 ........445,099,082,000
DB ..........3,522 ............134,580,000 ...........433,787,517,500
AK...........2,818 .............160,031,558 .........387,459,356,000
BK ..........4,678 ............105,222,500 ..........352,770,310,000
YP .......20,600 ...........288,068,790 .........308,851,086,500
Kurs Transaksi
Nilai
Beli
Rp
Jual
Rp
Bank dalam negeri:
Swap O/N ..................................................................9.058,00............. 9.045,00 ...............9.053,37 ..................1,40 .......................1,37 ..........64.000,00
Tom/Next ..................................................................9.058,00............. 9.050,00 ..............9.055,00 .................2,85 ..................... 2,80 ..........45.000,00
Spot/Next ................................................................ 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu ..........................9.053,00............. 9.053,00 .............. 9.053,00 ............... 10,00 ....................10,00 ...........10.000,00
Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu ........................... 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............................9.058,00............. 9.050,00 .............. 9.053,96 .............. 40,00 ................... 39,00 ..........52.000,00
Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................................9.056,00............. 9.056,00 ..............9.056,00 .............. 131,00 ...................131,00 ...........10.000,00
Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan ................................ 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Diatas 6 Bulan ........................................................ 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Bank luar negeri:
Swap O/N ................................................................. 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Tom/Next ................................................................. 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Spot/Next ................................................................ 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu ......................... 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu ........................... 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan .............................. 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ................................. 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan ................................ 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Diatas 6 Bulan ........................................................ 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Nasabah dalam negeri lainnya:
Swap O/N ................................................................. 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Tom/Next ................................................................. 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Spot/Next ................................................................ 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu ..........................9.056,00............. 9.056,00 ..............9.056,00 .................9,00 ..................... 9,00 ..........20.000,00
Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu ........................... 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan ...............................9.050,00............. 9.050,00 ..............9.050,00 ................19,00 .................... 19,00 ...........18.000,00
Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ..................................9.060,00............. 9.060,00 ..............9.060,00 ...............73,00 ................... 73,00 ............ 4.960,04
Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan ................................ 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Diatas 6 Bulan ........................................................ 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Nasabah luar negeri:
Swap O/N ................................................................. 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Tom/Next ................................................................. 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Spot/Next ................................................................ 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu ......................... 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu ........................... 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan .............................. 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ................................. 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan ................................ 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Diatas 6 Bulan ........................................................ 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Value
Code
Close ▲/ ▼
Date
Value
KARK-W ....... 13/04/2011.........40 ........0 ............................ 0
KBLV-W2 ... 03/05/2013...... 900 ........0 ............................ 0
KBRI-W ........02/07/2011........... 4 ........0 .............. 822,000
KBRI-W2.....05/12/2013.........55 ........0 ............................ 0
KOIN-W .......08/04/2011........... 11 ........0 ............................ 0
LAPD-W ......08/04/2011.......... 51 ........0 ............................ 0
META-W ......26/07/2013...... 200 ..... -10 ..........31,425,000
MIRA-W2 .......25/11/2011.............1 ........0 ............................ 0
MLPL-W.......12/04/2013........125 .......-6 ....1,998,670,000
PBRX-W ......02/01/2013.......435 ........0 .......607,547,500
POOL-W.........11/07/2014.............1 ........0 ............................ 0
RODA-W ...... 26/01/2013.........85 ........0 ............................ 0
SMMA-W4 ..09/07/2013....1,500 ........0 ............................ 0
TBLA-W......... 13/07/2011.......330 ........0 ............................ 0
TMPI-W ......... 17/03/2011......... 32 ........-1 ...........11,995,000
TRAM-W ......09/09/2011......460 ........0 ............................ 0
UNSP-W2 ... 12/02/2013.........95 .......-4 .............5,417,000
WEHA-W ....28/05/2012.........40 ........0 ............ 4,159,000
WINS-W........ 30/11/2012......... 57 .......-3 ..........59,155,000
Jumlah ................................................4,511,115,000
KURS BANK DEVISA
Transaksi TOD/TOM/SPOT pada 31 Januari 2011 (US$.000).
Jangka waktu
Kurs uang kertas asing
Beli
Rp
Jual
Rp
Tertinggi
Terendah
Rata-rata
tertimbang
Volume
Bank dalam negeri:
TOD............................................9.062,00................9.048,00 ..................9.050,87 ................... 3.487,00
TOM ...........................................9.055,00................ 9.055,00 ..................9.055,00 .........................60,00
SPOT .........................................9.062,00.................9.047,00 ..................9.055,69 ............... 178.300,00
Bank luar negeri :
TOD............................................ 9.057,00................9.040,00 ...................9.045,18 ....................3.372,42
TOM .......................................... 0.000,00................0.000,00 ................. 0.000,00 ........................... 0,00
SPOT .........................................9.062,00................9.040,00 ..................9.058,24 ................ 28.802,94
Nasabah dalam negeri asing:
TOD............................................9.325,00................ 8.790,00 ................. 8.986,69 ........................196,67
TOM .......................................... 0.000,00................0.000,00 ................. 0.000,00 ........................... 0,00
SPOT ........................................ 0.000,00................0.000,00 ................. 0.000,00 ........................... 0,00
Nasabah dalam negeri lainnya:
TOD............................................9.325,00................ 8.790,00 .................... 9.051,19 .................. 33.361,67
TOM ...........................................9.062,00................. 9.051,00 .................. 9.057,49 .................... 3.100,00
SPOT ......................................... 9.070,00................9.044,00 ..................9.053,95 ................... 15.313,29
Nasabah luar negeri:
TOD............................................9.065,00................8.830,00 ................. 9.054,54 ................ 80.754,84
TOM ...........................................9.053,00.................9.047,00 ...................9.048,13 .................... 1.288,67
SPOT .........................................9.060,00................ 9.030,00 ...................9.056,15 .................... 26.165,11
Sumber: PIPU BI
SUKU BUNGA ANTARBANK
Sukubunga antarbank di Jakarta (Jakarta Interbank Offered Rate) pada 31 Januari 2011
3 Bulan
6 Bulan
12 Bulan
Berlaku
Bank BNI Tbk ..........................................................................5,50/1,25 ...................5,50/1,25 ................6,00/1,25 ..................6,25/1,25 ................ 27/01/10
Bank BTPN ....................................................................................... 7,00 ............................ 7,00 ......................... 7,00 ........................... 7,00 ................ 01/11/09
Bank Bukopin..........................................................................6,00/1,50 ...................6,25/1,50 ................6,50/1,50 .................. 6,75/1,50 ............... 21/05/10
Bank Bumi Arta ...................................................................... 7,00/1,00 ................... 7,00/1,00 ................ 7,00/1,00 .................. 7,00/1,00 ................ 14/07/10
Bank Central Asia Tbk .........................................................5,00/0,20 ..................5,25/0,20 ...............5,50/0,20 ..................5,75/0,35 ............... 01/09/10
Bank Chinatrust Indonesia...................................................5,00/1,00 ...................5,00/1,00 ................5,00/1,00 ..................5,00/1,00 ............... 14/04/10
Bank CIMB Niaga Tbk............................................................. 5,75/1,75 ................... 6,00/1,75 ...............6,25/2,00 .................6,50/2,00 ................20/11/09
Bank Danamon Tbk .............................................................. 5,25/0,25 ..................5,50/0,25 ...............6,00/0,25 .................6,00/0,25 ............... 01/03/10
Bank DKI ..................................................................................6,50/1,50 ...................6,50/1,50 ................ 6,75/1,50 .................. 6,75/1,50 ............... 28/01/10
Bank ICB Bumiputera............................................................ 7,00/1,00 ................... 7,00/1,25 ................ 7,00/1,50 ................. 7,00/2,00 .................03/01/11
Bank Int’l Indonesia Tbk ....................................................... 5,75/0,75 ...................5,75/0,75 ................ 5,75/0,75 ..................5,75/0,75 .............. 22/02/10
Bank Jabar Banten ................................................................6,50/1,50 ...................6,50/1,50 ................6,50/1,50 .................. 6,75/1,50 ............... 01/09/10
Bank Jasa Jakarta.......................................................................... 7,00 ............................ 7,00 ......................... 7,00 ........................... 7,00 .............. 07/09/09
Bank Jateng..................................................................................... 7,00 ............................ 7,00 ......................... 7,00 ........................... 7,00 ................ 09/11/10
Bank Kesawan ........................................................................ 5,75/0,75 ...................5,75/0,75 ................ 5,75/0,75 ..................5,75/0,75 ................ 17/06/10
Bank Mandiri .......................................................................... 5,25/0,25 ..................5,25/0,25 ................5,75/0,25 .................6,00/0,50 ................ 01/10/10
Bank Maspion .........................................................................7,00/6,00 .................. 7,00/6,00 ................7,00/6,00 ................. 7,00/6,00 ..................11/01/10
Bank Mayapada Tbk ..............................................................6,50/1,50 ...................6,50/1,50 ................ 6,75/1,50 .................. 6,75/1,50 ............... 25/01/10
Bank Mayora ....................................................................................6,00 ........................... 6,00 .........................6,00 ...........................6,00 ............. 04/09/09
Bank Multiarta Sentosa .................................................................6,00 ........................... 6,00 .........................6,00 ........................... 5,75 .............. 21/06/09
Bank Mutiara ..........................................................................6,50/0,75 .................. 6,50/0,75 ................6,50/0,75 ................. 6,50/0,75 ...............29/09/10
Bank OCBC NISP...................................................................5,50/0,60 ..................5,50/0,40 ...............5,50/0,40 .................5,50/0,20 ............... 28/10/10
Bank Panin Tbk .....................................................................6,00/0,25 ..................6,00/0,50 ................6,00/0,75 ..................6,00/1,00 .............. 26/08/10
Bank Permata ..........................................................................5,75/1,25 ................... 5,75/1,25 .................5,75/1,25 .................. 5,75/1,25 .............. 22/04/10
Bank Rakyat Indonesia ........................................................5,50/0,50 ..................5,50/0,50 ...............6,00/0,50 .................6,00/0,50 ............... 01/08/10
Bank Saudara .........................................................................7,00/0,25 .................. 7,00/0,25 ................7,00/0,25 ..................7,00/0,25 ................. 14/11/10
Bank Sinarmas ...................................................................... 7,00/2,50 .................. 7,00/2,50 ............... 7,00/2,50 ................. 7,00/2,50 ............... 01/03/10
Bank Swadesi Tbk ................................................................. 6,75/2,50 .................. 7,00/2,50 ................7,25/2,50 ................. 7,25/2,50 .................19/01/10
Bank Tabungan Negara ..................................................................6,25 ............................6,25 .........................6,25 ...........................6,25 .............. 29/07/09
Bank Yudha Bhakti ......................................................................... 7,00 ............................ 7,00 ......................... 7,00 ........................... 7,00 .............. 15/08/09
Bank
O/N
7 Hari
1 Bln
3 Bln
6 Bln
12 Bln
Bank ABN AMRO Bank NV ..............................................6,1000 ............6,3000 .......... 6,5000 .......... 6,8500 .............7,2500 ..........7,5000
The Bank of America NT & SA ......................................6,0500 ............6,2000 .......... 6,5000 ........... 6,7000 ............6,8000 ..........7,0000
Citibank NA .......................................................................5,8200 ............ 5,9500 .......... 6,0000 .......... 6,5000 .............6,7300 ......... 6,9800
JP Morgan Chase Bank...................................................5,9000 ............ 6,2400 .......... 6,3500 .......... 6,5000 ............. 6,9100 ..........7,5000
PT.Bank CIMB Niaga Tbk ................................................5,9500 ............ 6,2500 .......... 6,3500 .......... 6,5000 .............6,7000 ......... 6,9000
PT.Bank Central Asia Tbk .............................................. 6,0000 ............6,3000 .......... 6,5000 .......... 6,6000 .............6,7500 ..........7,0000
PT.Bank Danamon Indonesia Tbk................................. 6,0000 ............6,2000 .......... 6,3500 .......... 6,5000 .............6,7500 ..........7,0000
PT.Bank Int’l Indonesia Tbk........................................... 6,0000 ............ 6,2500 .......... 6,3000 ...........6,4500 .............6,7500 ..........7,0000
PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk ..................................... 6,0000 ............. 6,1500 .......... 6,3500 ...........6,4500 .............6,7500 ..........7,0000
PT.Bank Negara Indonesia 1946 .................................. 5,8000 ............6,0000 .......... 6,2500 .......... 6,5000 .............6,7000 ......... 6,9000
PT.Bank Permata Tbk..................................................... 6,0000 ............ 6,2500 .......... 6,3500 .......... 6,5000 .............6,7000 ..........7,0000
PT.Bank Rakyat Indonesia ............................................. 6,0000 ............. 6,1000 .......... 6,3000 .......... 6,5000 .............6,7000 ..........7,0000
PT.Bank Tabungan Negara ............................................ 5,8000 ............6,2000 .......... 6,3000 .......... 6,5000 .............6,7000 ......... 6,9000
PT.Pan Indonesia Bank Ltd Tbk .................................... 6,0000 ............6,3000 .......... 6,5000 ........... 6,7500 ............6,8000 ......... 6,9000
Standard Chartered Bank ...............................................6,1500 ............ 6,2500 .......... 6,5000 .......... 6,8000 .............7,0000 .......... 7,3500
The Bank Of Tokyo-Mitsubishi ........................................6,1000 ............ 6,3500 .......... 6,5000 .......... 6,8500 .............7,2500 ..........7,5000
The Hongkong & Shanghai BC........................................6,1500 ............6,3000 .......... 6,5000 ........... 6,7500 .............7,0000 ..........7,2500
JIBOR
Tertinggi .............................................................................6,1500 ............ 6,3500 .......... 6,5000 .......... 6,8500 .............7,2500 ..........7,5000
Terandah ........................................................................... 5,8000 ............ 5,9500 .......... 6,0000 ...........6,4500 .............6,7000 ......... 6,9000
Rata-rata ........................................................................... 5,9894 ................6,2111 ........... 6,3764 .......... 6,6000 .............6,8376 ..........7,0988
Suku Bunga
Tabungan
Bank
Asing
Bank
Campuran
Bank
Pemerintah Daerah
Bank
Pemerintah
Bank
Swasta Nasional
Tertinggi ..............................................................8,0000 .........7,0000 .....................8,0000........................ 5,0000 ....................10,0000
Terendah ............................................................... 0,0100 ......... 1,0000 .....................0,2500......................... 0,0100 ..................... 0,0500
Rata-rata ..............................................................3,5637 .........2,7500 ..................... 3,3300.........................2,7200 ......................3,5563
PENJAMINAN LPS 15 September 2010-14 Januari 2011 (dalam %)
Rupiah .....................................................................................................................................................................................................................7,00
Dolar AS.................................................................................................................................................................................................................. 2,75
BPR (Rp) ............................................................................................................................................................................................................... 10,25
Nasabah dalam negeri asing:
Swap O/N ................................................................. 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Tom/Next ................................................................. 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Spot/Next ................................................................ 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Lebih dr Spot/Next s.d 1 Minggu ......................... 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Lebih dr 1 Minggu s.d 2 Minggu ........................... 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Lebih dr 2 Minggu s.d 1 Bulan .............................. 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Lebih dr 1 Bulan s.d 3 Bulan ................................. 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Lebih dr 3 Bulan s.d 6 Bulan ................................ 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Diatas 6 Bulan ........................................................ 0.000,00.............0.000,00 ..............0.000,00 .................0,00 ..................... 0,00 .....................0,00
Close ▲/ ▼
Date
Sumber: BEI
Dolar Australia................................. 1 ...........8,937.20 ....... 9,027.36 .......... 8,485.98 ........9,478.63
Dolar Brunei ..................................... 1 .......... 7,008.32 .......7,083.82 ..........6,654.48 .........7,437.93
Dolar Kanada ................................... 1 ..........9,004.80 .........9,100.18 ........... 8,550.16 ........9,555.09
Franc Swiss....................................... 1 ............9,571.96 ....... 9,672.69 .......... 9,088.69 ....... 10,156.22
Yuan Cina .......................................... 1 ............. 1,367.71 .........1,381.37 ..........................- .......................Kronor Denmark .............................. 1 ............. 1,644.11 .........1,661.43 ..............1,561.10 .........1,744.49
Euro ................................................... 1 ......... 12,257.22 ......12,381.45 ..........11,638.38 ......13,000.39
Pound Inggris ................................... 1 .........14,285.82 .....14,433.04 .........13,564.56 ....... 15,154.53
Dolar Hongkong ............................... 1 ............ 1,156.24 ..........1,167.94 ............ 1,097.87 .........1,226.33
Yen Jepang ..................................100 ......... 10,979.53 .......11,091.88 .......... 10,425.19 .......11,646.36
Won Korea ........................................ 1 .................. 8.03 .................8.11 ..........................- .......................Ringgit Malaysia .............................. 1 ..........2,946.06 ........2,978.31 ..........................- .......................Kronor Norwegia ............................. 1 ........... 1,546.73 ....... 1,564.83 ........... 1,468.63 ........ 1,643.06
Dolar Selandia Baru ........................ 1 .......... 6,956.36 .......7,028.56 ........... 6,605.15 .........7,379.92
Kina Papua Nugini ........................... 1 ...........3,353.37 ...... 3,665.38 ........... 3,184.06 .......3,848.60
Peso Philipina .................................. 1 ..............203.25 ..........205.42 ..........................- .......................Kronor Swedia ................................. 1 ............1,379.46 ....... 1,395.80 .............1,309.81 ........ 1,465.57
Dolar Singapura ............................... 1 .......... 7,008.32 .......7,083.82 ..........6,654.48 .........7,437.93
Baht Thailand ................................... 1 ............. 288.94 ............ 292.11 ...............274.35 ............ 306.71
Dolar AS ............................................ 1 ........... 9,012.00 ........9,102.00 ...........8,557.00 ........9,557.00
1 Bulan
Volume
Sumber: Data dari PT BEI diolah kembali oleh Stock Watch
* Saham yang IPO
AGRO-W...... 25/05/2011.........25 .......-2 .........56,407,500
BACA-W ........11/07/2012.........30 ........0 ............................ 0
BAPA-W .........11/01/2013......... 79 ........0 ............................ 0
BCIP-W......... 10/12/2012........129 ........0 ............................ 0
BIPI-W .......... 11/02/2013......... 27 ........0 .........59,064,000
BMSR-W ........15/11/2013.............1 ........0 ............................ 0
BNBR-W.......01/04/2011............2 ........0 ..........10,302,000
BRMS-W.......07/12/2012....... 108 .......-5 ..... 444,538,000
BSIM-W ........14/12/2015........159 .......-5 ....... 261,824,000
BUDI-W ........10/07/2012.........80 ........0 ............................ 0
BVIC-W ......... 21/06/2011.........69 ........0 ............................ 0
BVIC-W2 ......10/07/2013....... 100 ........0 ............................ 0
CKRA-W ...... 26/01/2013.......... 31 ....... -7 ............7,353,000
DILD-W........12/04/2012.........68 .......-4 ............11,031,500
ELTY-W........ 25/01/2012.........28 ........0 ......522,053,000
ENRG-W ....... 14/01/2013.........26 ........0 ....... 314,429,000
FREN-W ......05/01/2016.........25 .......-2 ..........40,013,500
GREN-W .......15/07/2013.......... 13 ........-1 ........ 64,909,000
INDX-W ........ 15/06/2012.............1 ........0 ............................ 0
INVS-W.......08/05/2015...5,350 ........0 ............................ 0
IPOL-W .........10/07/2013..........76 ........0 ............................ 0
Sumber: Bank Indonesia
Nama bank
Minat
Volume
Beli
Jual
TRANSAKSI WARAN 31 JANUARI 2011
10 SAHAM PENCETAK LOSS
Tingkat suku bunga deposito berjangka Rp/US$ pada 31 Januari 2011 (% per tahun).
Premi Swap
terendah
PER
Frekuensi
SUKU BUNGA DEPOSITO
Premi Swap
tertinggi
Transaksi
Volume
Nilai
826 2 500
w
4
Kurs transaksi dan kurs uang kertas asing Bank Indonesia pada 31 Januari 2011.
Kurs US$/Rp transaksi SWAP pada 31 Januari 2011 (US$.000).
Base rate
terendah
T
Jumlah
000
Indeks penutupan saham per sektor di BEI
31 Januari 2011.
KURS SWAP
Base rate
tertinggi
2 66
KURS VALUTA
Sumbe BE
Sumber: Bloomberg
Jangka waktu
Volume
P
INDEKS SAHAM
INDEKS BURSA GLOBAL
Indeks
Jenis transaksi
BUMI..........2,875......2,725 ........127,127,500 ...350,274,062,500
BBRI ...........5,100.....4,850 .......75,965,500 .....371,734,362,500
ADRO ........2,375.....2,250 ......119,446,500 ...270,908,662,500
ASII ..........51,350..48,900 .........8,962,000 ....440,176,800,000
BJBR ............1,170........1,120 .........111,174,000 .....126,039,970,000
BNGA ........1,880......1,860 .......31,583,500 .........60,119,755,000
BMRI.........6,050.....5,950 .......71,835,500 ...426,259,325,000
KRAS...........1,120.......1,070 ......43,365,000 ......46,881,345,000
BORN .........1,590......1,530 ......93,226,500 ...142,438,445,000
ABBA..............153..........146 ........17,450,500 .........3,051,665,000
Stock Prev Close
▲/ ▼
(poin)
Ptp.
SCMA ....... Surya Citra Media Tbk .................................. 3.450 .......... 3.450 ....... 3.250 ....... 3.450 ............-................44.000 ............. 145.650.000 .......... 14,91 ......... 3.450 ..........225.500 ...... 3.425 ...........15.000
TMPO ....... Tempo Inti Media Tbk .......................................... 81 ................ 83 .............80 .............. 81 ............-..................13.500 .................. 1.095.000 .............12,1 ................ 81 .......... 576.000 ............ 78 ............. 1.000
5.Jasa Komputer & Perangkatnya
ASGR ....... Astra Graphia Tbk .............................................630 ..............620 ............610 ...........620 ........-10..............208.000 ............. 128.555.000 ...........8,53 .............620 ..............16.500 ...........610 ........ 108.500
CENT ....... Centrin Online Tbk. ............................................148 ...............155 .............115 .............115 ....... -33...................3.000 ......................415.000 ...........9,23 ..............159 .................. 500 ............119 ...........10.000
DNET ....... Dyviacom Intrabumi Tbk .................................320 ....................- .................- ...........320 ............-.............................- ................................... - ......... 46,16 ...................- .........................- ................- ......................ITTG ......... Leo Investments Tbk .......................................... 96 ................ 95 ............. 94 ............. 95 ...........-1...............251.000 ...............23.645.000 .......... 16,21 ............... 98 ...............5.000 ............94 ....... 850.000
LMAS ....... Limas Centric Indonesia Tbk ............................50 ....................- .................- .............50 ............-.............................- ................................... - ........... 3,77 ............... 50 ............ 68.500 ................- ......................MTDL ....... Metrodata Electronics Tbk ...............................123 ...............120 .............119 .............119 ......... -4................ 36.000 ..................4.318.000 ........... 7,43 ..............120 ........... 271.000 ............119 ..........36.000
6.Perusahaan Investasi
BHIT ........ Bhakti Investama Tbk .......................................178 ............... 175 ............168 ............169 ..........-9.........75.233.500 . 2 8 2 40 000
4 84
0
582 000
69 096 500
BM R G
M
m
50
0
0
20
0
0 6 2 000
6 9 945 000
6 04
20
9 9 500
0 954 000
BNBR B
&B
6
66
6
64
265 4 500
2 950 000
95
64
4 5 000
6 2 565 000
BRMS B m R
M
650
660
640
660
0 24 569 500
5 948 80 000
660 2 8 000
650
2 500
MP
M
5
20
05
0
5
4 209 000
0 668 920 000
0 64
0
52 500
05 6 6 6 500
P AS
P
m
000
00
00
00
0
08 000
09 080 000
64
020
000
00
29 500
POO
P A
565
565
4
7 La nnya
MM
M
M
5
5
05
0
5
200 500
62 62 500
2 4
0
29 000
05
4 000
10 SAHAM TERAKTIF
Perdagangan saham anggota Indeks BISNIS-27, 31 Januari 2011
Kurs
Ttg.
Trd.
Sbl.
m
INDEKS BISNIS-27
No.
Nama saham
Volume
SIBOR
US$ (28 Jan’11)...............................................................0,26389 .......... 0,28733 ........ 0,30528 .........0,45972 ........... 0,61878 ........0,78433
SIN$ (28 Jan’11) ..............................................................0,31307 .......... 0,37562 .........0,43779 ........ 0,56250 ............. 0,68111 ........0,77322
SWAP (Sin$, 28 Jan’11) ...................................................0,18107 ...........0,21404 ......... 0,23747 ........ 0,39986 ...........0,57496 ........0,74205
Libor ($ 28 Jan’11) ........................................................ 0,26000 ........... 0,28313 ........0,30438 ..........0,45381 ............ 0,61313 ....... 0,78063
6.00
Nama bank
Valas
6.00
1 Bulan
6.00
3 Bulan
6.00
6 Bulan
01/10/2010
12 Bulan
Amro Bank .....................................................................................Yen .............................. 0,01..........................0,02....................... 0,05 ............................0,05
Pound ..........................3,12.......................... 3,37....................... 3,50 ............................3,50
Aus$ ..........................2,50...........................2,75....................... 2,87 ............................3,00
Sin$ ...........................0,50...........................0,75....................... 0,87 ............................0,87
EUR..............................1,75............................1,75.........................1,75 ............................. 1,75
EUR............................4,00..........................4,00....................... 4,00 ........................... 4,00
Bank Chinatrust ............................................................................EUR............................2,00..........................2,00.........................1,75 ............................. 1,75
Bank BRI .........................................................................................EUR.............................0,75...........................1,00........................ 1,00 .............................1,00
Bank Kesawan ...............................................................................Sin$ ...........................0,50..........................0,50....................... 0,50 ........................... 0,50
Bank Mestika .................................................................................Sin$ ............................0,75...........................0,75........................0,75 ............................ 0,75
Bank CIMB Niaga ..........................................................................Sin$ ...........................0,05........................... 0,10....................... 0,25 ............................0,25
EUR............................ 0,25.......................... 0,25....................... 0,35 ............................0,45
Aus$ .......................... 3,00..........................3,00....................... 3,00 ............................3,00
Bank Central Asia .........................................................................SGD ............................. 1,25........................... 1,25.........................1,25 .............................1,25
EUR............................. 1,00...........................1,00........................ 1,00 .............................1,00
JPY ............................0,00..........................0,00....................... 0,00 ........................... 0,00
AUD ...........................2,50..........................2,50....................... 2,50 ........................... 2,50
GBP ............................. 1,50...........................1,50........................ 1,50 .............................1,50
Bank Int’l Indonesia ......................................................................Yen .............................. 0,10........................... 0,10.........................0,10 .............................0,10
Pound ......................... 1,00...........................1,00........................ 1,00 .............................1,00
Aus$ ..........................2,50...........................2,75....................... 2,50 ........................... 2,50
Sin$ ........................... 0,25.......................... 0,25....................... 0,25 ............................0,25
EUR............................ 0,25..........................0,50....................... 0,50 ........................... 0,50
Bank Mutiara .................................................................................Sin$ ........................... 0,25.......................... 0,25....................... 0,25 ............................0,25
EUR............................ 0,25..........................0,50....................... 0,50 ........................... 0,50
Yen .............................. 0,10........................... 0,10.........................0,10 .............................0,10
Aus$ .......................... 2,25.......................... 2,25....................... 2,25 ............................2,25
Pound ......................... 1,00...........................1,00........................ 1,00 .............................1,00
EURO
3 MG
1 Bln
2 Bln
3 Bln
5 Bln
6 Bln
8 Bln
9 Bln
10 Bln
12 Bln
Euribor (06 Jan’11).............. 0,560 ...... 0,760 ...... 0,866 .........0,997 ...........1,134 ..........1,223 ....... 1,321 ......... 1,370........... 1,414 ...........1,506
Euribor (07 Jan’11) .............. 0,552 .......0,759 ...... 0,864 .........0,997 ...........1,134 ..........1,223 ...... 1,322 ......... 1,370........... 1,414 ...........1,505
Euribor (10 Jan’11) ................0,678 ...... 0,754 ...... 0,860 .........0,995 ...........1,132 ..........1,222 ....... 1,321 ......... 1,370........... 1,413 ...........1,506
Euribor (11 Jan’11) .................0,678 ...... 0,752 ...... 0,857 .........0,995 ........... 1,133 ..........1,222 ....... 1,321 ......... 1,370............ 1,411 ...........1,505
Euribor (12 Jan’11) ............... 0,682 ...... 0,754 ...... 0,858 .........0,995 ...........1,135 ..........1,225 ...... 1,324 ......... 1,373........... 1,415 ...........1,508
Euribor (13 Jan’11) ...............0,688 ...... 0,758 ...... 0,863 .........0,998 ...........1,140 ..........1,229 .......1,327 ......... 1,377........... 1,419 ............ 1,513
Euribor (14 Jan’11) ................0,707 ...... 0,768 .......0,872 ......... 1,006 ...........1,154 ......... 1,244 ......1,344 .........1,395.......... 1,439 ........... 1,536
Euribor (17 Jan’11) .................0,712 ........0,771 .......0,874 ......... 1,009 ........... 1,157 ..........1,249 ...... 1,349 ..........1,401..........1,445 ...........1,544
Euribor (18 Jan’11) ................0,725 .......0,776 .......0,879 ...........1,012 ............1,161 ......... 1,254 ...... 1,355 ........ 1,408.......... 1,452 ........... 1,552
Euribor (19 Jan’11) ................0,734 ...... 0,780 ....... 0,881 ...........1,014 ............1,161 ......... 1,256 ...... 1,357 ...........1,411.......... 1,455 ........... 1,556
Euribor (20 Jan’11) ...............0,738 ...... 0,784 ......0,884 ...........1,016 ...........1,163 ......... 1,260 ....... 1,361 ..........1,414.......... 1,459 ........... 1,562
Euribor (21 Jan’11) ................0,764 ...... 0,799 ...... 0,895 ..........1,025 ........... 1,174 ..........1,270 .......1,374 .........1,427.......... 1,473 ........... 1,578
Euribor (24 Jan’11) ...............0,786 ........0,811 .......0,903 ..........1,029 ...........1,180 ..........1,277 ......1,380 .........1,436..........1,484 ........... 1,586
Euribor (25 Jan’11) .............. 0,802 .......0,819 .......0,907 ...........1,031 ...........1,183 ..........1,279 ...... 1,385 .........1,439..........1,488 ............ 1,591
AGREGAT DEPOSITO
1 Bln
3 Bln
6 Bln
12 Bln
24 Bln
RUPIAH:
Tertinggi ....................................................................................14,5000 ............14,5000 ............14,5000 ............. 14,5000 ................. 13,2500
Terendah ...................................................................................... 0,0001 ...............0,0001 .............. 0,0001 ................0,0001 ................... 0,0001
Rata-rata .................................................................................... 6,4952 .............. 6,5776 ............. 6,6498 .............. 6,6848 ...................6,4622
DOLAR AS:
Tertinggi ..................................................................................... 4,2500 ............. 3,0000 ............. 4,2500 ...............5,0000 ...................3,7500
Terendah ...................................................................................... 0,1000 ...............0,0100 .............. 0,1000 ................0,1000 ................... 0,1000
Rata-rata ................................................................................................ - ................ 1,0721 ..........................- ...........................- ...................0,8576
JENIS KREDIT
Dasar kredit
KMK Flat
KI Flat
KK Flat
Rata-rata seluruh bank (Rp) .................................................. 12,0347 ....................... 9,5835 .......................... 9,6137 .........................10,5478
Rata-rata seluruh bank (US$) ................................................. 4,8010 .......................4,3645 ..........................5,1960 ........................... 7,0775
DATA REKSA DANA
f6
Nama /jenis
Reksadana
Nilai aktiva
Hasil investasi dalam
bersih per
unit
30 hari 1 tahun Riil 1 th
terakhir terakhir terakhir
(Rp)
(%)
(%)
Nama /jenis
Reksadana
Nilai aktiva
Hasil investasi dalam
bersih per
unit
30 hari 1 tahun Riil 1 th
terakhir terakhir terakhir
•• KUSTODIAN BANK CIMB NIAGA
Pendapatan Tetap
(Rp)
(%)
(%)
(%)
Campuran
Bahana Dana Infrastruktur..................................................................................................................5.982,61.........................-9,71...................13,47 .....................10,11
Bahana Dana Selaras ............................................................................................................................5.138,36.......................-6,32...................15,37 ....................11,96
BNP PARIBAS DANA INVESTA (D/H FORTIS DANA INVESTA).............................................2.247,08.......................-7,88...................19,67 ...................16,74
BNP PARIBAS EQUITRA ( D/H FORTIS EQUITRA )...................................................................2.883,66........................-1,88....................6,55 ....................3,42
BNP PARIBAS PESONA (D/H FORTIS PESONA).........................................................................16.967,19.......................-9,50...................21,45 ...................18,74
Batavia Dana Dinamis..........................................................................................................................4.427,82.......................-8,32...................14,36 ...................13,79
Cipta Balance............................................................................................................................................1.189,35......................-6,68..................18,28 ..................13,68
Cipta Syariah Balance...........................................................................................................................1.238,32......................-8,89...................14,59 ..................14,59
Citragold....................................................................................................................................................1.784,08........................-8,01.....................11,72 ....................8,43
Dana Selaras Dinamis .........................................................................................................................2.500,95........................-5,76...................13,42 ..................10,63
First State Ind. Balanced Fund ...........................................................................................................1.930,96.......................-3,52....................6,24 ....................2,08
Garuda Satu ............................................................................................................................................4.695,76.......................-2,67....................3,96 ....................0,38
Mandiri Investa Aktif ...........................................................................................................................2.582,59.......................-8,07...................13,37 .....................11,12
Mandiri Investa Syariah Berimbang .................................................................................................2.265,31........................-8,10....................8,68 ....................6,53
Manulife Dana Campuran II .................................................................................................................1.826,83........................-7,03...................13,52 ....................12,10
Pratama Berimbang ( D/H Platinum Berimbang ) .....................................................................2.563,06......................-6,64.................20,60 ..................18,80
Premier Citra Optima...........................................................................................................................2.075,47.......................-5,72.....................3,77 ..................-0,30
RD BNP Paribas Pro Balance ................................................................................................................969,26......................-5,48............................- ...........................RD BNP Paribas Spektra (D/H Fortis Spektra) ..............................................................................1.085,21......................-8,60...................18,79 ..................15,29
Reksa Dana Batavia Prima Ekspektasi............................................................................................2.421,03.......................-8,36.................20,44 .................20,44
Reksa Dana CIMB-Principal Balanced Growth............................................................................2.308,57......................-8,05....................11,28 .....................8,81
Reksa Dana CIMB-Principal Islamic Balanced Growth ...............................................................1.272,32.......................-8,32...................15,99 ...................15,99
Reksa Dana CIMB-Principal UGM Balanced...................................................................................1.490,83.......................-6,20....................8,45 ....................6,04
Reksa Dana GMT Dana Fleksi.............................................................................................................1.804,93.......................-4,74...................19,97 ...................17,59
Reksa Dana Guru....................................................................................................................................1.258,07.......................-4,02......................1,73 ....................0,22
Reksa Dana Maestroberimbang .......................................................................................................3.328,52........................-7,62...................12,82 ....................11,43
Reksa Dana Osk Nusadana Kombinasi Maxima ...........................................................................1.454,52.......................-9,05...................16,97 ...................15,24
Reksa Dana Panin Dana Bersama....................................................................................................3.779,82.......................-6,26..................56,78 .................52,95
Reksa Dana PNM Syariah ...................................................................................................................2.983,29........................-7,24....................5,06 ....................2,00
Reksa Dana Prima......................................................................................................................................948,71.......................-2,83......................7,15 ....................6,09
Reksa Dana Si Dana Batavia CPI........................................................................................................1.225,41........................-8,31............................- ...........................Reksa Dana Syariah Batasa Kombinasi..............................................................................................688,91.......................-6,87..................-8,85 ..................-8,85
Schroder Dana Terpadu II ....................................................................................................................2.268,51........................-6,12....................12,21 ....................9,46
Schroder Providence Fund ..................................................................................................................2.320,10.........................-7,31...................16,74 ...................16,74
Schroder Syariah Balanced Fund .......................................................................................................1.426,17.......................-6,55.......................11,11 ....................8,92
Semesta Dana Maxima.........................................................................................................................4.587,78........................-5,74.................38,32 .................35,58
Syailendra Balance Opportunity Fund ................................................................................................1.487,11.......................-6,77....................21,81 ...................21,81
Trim Kombinasi 2....................................................................................................................................1.276,05........................-7,93.....................9,81 .....................9,81
Trim Syariah Berimbang........................................................................................................................1.451,53.......................-9,68...................13,36 ...................13,36
Pasar Uang
Bahana Dana Likuid..............................................................................................................................1.000,00........................0,26....................4,84 ...................4,84
Mandiri Investa Pasar Uang ...............................................................................................................1.000,00........................0,47....................6,09 ....................6,09
Manulife Dana Kas II.............................................................................................................................1.000,00........................0,27.....................3,79 ....................3,79
Mrs Cash Kresna....................................................................................................................................1.000,00........................0,34....................5,02 ....................5,02
NISP Dana Siaga....................................................................................................................................1.000,00........................0,37....................5,53 ....................5,53
Reksa Dana PNM Puas ........................................................................................................................1.000,00........................0,42....................4,94 ....................4,94
Schroder Dana Likuid...........................................................................................................................1.000,00........................0,38....................5,00 ....................5,00
Saham
Terproteksi
BNP PARIBAS KAPITAL II (D/H FORTIS KAPITAL II ) (31/01/11) .............................................1.063,95.........................-1,73.....................7,53 ....................5,42
BNP PARIBAS KAPITAL V (D/H FORTIS KAPITAL V ) (31/01/11) .............................................1.120,50......................-6,48...................13,65 ...................12,81
BNP PARIBAS KAPITAL VI (D/H FORTIS KAPITAL VI) (31/01/11)............................................1.105,52.......................-5,70...................12,70 ..................10,46
BNP PARIBAS KAPITAL VIII (D/H FORTIS KAPITAL VIII) (31/01/11).......................................1.031,26.........................1,34............................- ...........................CIMB Islamic Sukuk I Syariah (25/01/11) ..........................................................................................1.043,13.......................-2,06.....................7,82 ....................6,22
CIMB Islamic Sukuk II Syariah (10/01/11) .........................................................................................1.032,67.........................0,72............................- ...........................CIMB- Principal CPF Cb I (18/01/11)...................................................................................................1.024,93.........................2,81............................- ...........................CIMB-Principal CPF IX (12/01/11).........................................................................................................1.033,61........................-0,21....................8,34 .....................7,27
CIMB-Principal CPF VI (12/01/11) .......................................................................................................1.032,09........................-0,15....................8,53 ....................7,44
CIMB-Principal CPF VIII (17/01/11)......................................................................................................1.036,46.......................-0,28....................8,58 ....................6,43
CIMB-Principal CPF X (10/01/11)..........................................................................................................1.014,24........................0,62............................- ...........................CIMB-Principal CPF XI (28/01/11)* ........................................................................................................993,31.........................0,41............................- ...........................Danareksa Proteksi Melati Optima XIII (24/01/11).......................................................................1.008,06.........................0,78....................9,23 ....................7,04
Danareksa Proteksi Melati Optima XV (10/01/11)...........................................................................1.015,93.........................0,77............................- ...........................Mandiri Capital Protected Income Fund 6 (31/01/11) ...................................................................1.043,82........................0,08....................6,86 ....................6,33
Mandiri Capital Protected Income Fund 7 (31/01/11)....................................................................1.030,56..........................0,19.....................8,19 ....................7,65
Mandiri Investa Terproteksi Pendapatan Berkala 3 (31/01/11)...................................................1.018,45..........................1,22............................- ...........................Mandiri Investasi Terproteksi Seri 2 (31/01/11) .................................................................................991,25..........................1,22............................- ...........................Mandiri Protected Income Fund Dollar (US$) (31/01/11)..................................................................1,1327.......................-0,30.....................8,21 .....................8,21
Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 16 (31/01/11) ....................................................1.020,50........................0,33............................- ...........................Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 19 (31/01/11) .....................................................1.014,80.......................-0,83............................- ...........................Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 2 (31/01/11).......................................................1.014,42........................0,88....................11,25 ..................10,69
Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 4 (31/01/11).........................................................1.019,51........................0,28.....................9,76 .....................9,76
Mandiri Terproteksi Dana Pendapatan Berkala 8 (31/01/11)........................................................998,59........................0,80...................10,32 ..................10,32
RDT Mandiri Terpro Dana Pdpt Bk Seri 18 (31/01/11) .....................................................................1.021,61.........................0,70............................- ...........................RDT Osk Nusadana Capital Protected Fund (03/01/11) ..............................................................1.009,05.........................0,75............................- ...........................RDT Osk Nusadana Capital Protected Fund II (10/01/11) ..............................................................1.016,14.........................0,79............................- ...........................Syailendra Capital Protected Fund 1 (31/01/11) ..............................................................................1.269,59........................0,89.....................11,79 ....................11,79
Syailendra Capital Protected Fund 2 (31/01/11) .............................................................................1.038,03.........................2,01....................15,15 ....................15,15
Trim Terproteksi Lestari 3 (31/01/11)..................................................................................................1.199,60...........................1,91....................14,14 ....................14,14
Campuran
Reksadana
(%)
Schroder Dana Prestasi Plus.............................................................................................................18.951,07.......................-8,96...................19,04 ....................16,12
Syailendra Equity Opportunity Fund ................................................................................................2.299,61.....................-10,46.................32,09 ...................28,17
Trim Syariah Saham ................................................................................................................................985,35.....................-12,20.....................11,15 .....................11,15
Nilai aktiva bersih dan hasil investasi berbagai reksa dana hingga 31 Januari 2011
Nama /jenis
• KUSTODIAN CITIBANK
Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011
Nilai aktiva
Hasil investasi dalam
bersih per
unit
30 hari 1 tahun Riil 1 th
terakhir terakhir terakhir
(Rp)
(%)
(%)
n
R
n
• KUSTODIAN BNI
Saham
Campu an
Pendapatan Tetap
Big Dana Likuid Satu .............................................................................................................................1.505,98 ........................0,74 ...................9,99 ...................9,99
Big Dana Muamalah................................................................................................................................1.667,36 .......................0,69 ..................13,00 .................13,00
Nikko Kalbar Fund .....................................................................................................................................978,07 .......................-1,03.....................5,51 ....................5,51
Pasa Uang
Terproteksi
AAA Reksa Premium Proteksi V (31/01/11)......................................................................................1.010,63 .......................0,46 ...................0,00 ...................0,00
AAA Reksa Premium Proteksi VI (31/01/11) ....................................................................................1.013,84 .......................0,64 ...................0,00 ...................0,00
AIM TRUST MONARCH (31/01/11)..........................................................................................................1.111,47 ........................0,70 ...................9,02 ...................9,02
Gani Proteksi 1 (31/01/11).........................................................................................................................1.112,56 ........................0,72 ......................9,11 ......................9,11
Gani Proteksi 2 (31/01/11) .......................................................................................................................1.109,79 ........................0,72 ...................9,24 ...................9,24
Gani Proteksi 3 (31/01/11) .....................................................................................................................1.063,32 .......................0,53 ...................0,00 ...................0,00
HPAM Proteksi Dollar-1 (31/01/11) ......................................................................................................1.012873........................0,29 ...................0,00 ...................0,00
HPAM Proteksi-2 (31/01/11)..................................................................................................................1.002,69 .......................0,00 ...................0,00 ...................0,00
Lautandhana Proteksi Dollar (31/01/11) ...........................................................................................1.013527........................0,23 ...................0,00 ...................0,00
Lautandhana Proteksi VII (31/01/11)....................................................................................................1.015,18 .......................0,46 ...................0,00 ...................0,00
Lautandhana Proteksi VIII (31/01/11) ................................................................................................1.000,94 .......................0,00 ...................0,00 ...................0,00
Si Dana Proteksi Batavia XI (31/01/11).................................................................................................1.137,78 ........................0,73 ...................9,25 ...................9,25
Si Dana Proteksi Batavia XII (31/01/11)................................................................................................1.131,93 ........................0,72 ...................8,95 ...................8,95
Si Dana Proteksi Batavia USD I (31/01/11)......................................................................................1,088612........................0,46 ....................6,16 ....................6,16
Si Dana Proteksi Batavia USD II (31/01/11)....................................................................................1,094770........................0,49 ...................6,58 ...................6,58
Trim Syariah Terproteksi Prima II (31/01/11) ....................................................................................1.225,15 .......................-1,93....................9,03 ...................9,03
Te p o eks
Penyertaan Terbatas
RDPT Dhanawibawa Eksklusif Terbatas I (04/11/2010).................................................5.679.316.444,19 ................-0,08....................0,00 ...................0,00
• KUSTODIAN BRI
Pendapatan Tetap
ITB-Niaga ................................................................................................................................................1.806,50........................-3,01....................6,53 .....................4,16
Saham
BIG Bhakti Ekuitas .................................................................................................................................2.195,44........................-7,69...................41,79 ...................41,79
HPAM Ultima Ekuitas 1 ...........................................................................................................................1.249,15........................-7,66...................24,91 ...................24,91
Campuran
Reksadana Kresna Optimus..............................................................................................................2.646,57........................-7,38.................80,86 .................80,86
IPB Syariah ..............................................................................................................................................2.071,06........................-7,65....................15,18 ....................15,18
BIG Bhakti Kombinasi ...........................................................................................................................1.378,55.......................-4,95..................28,57 .................28,57
HPAM Premium-1......................................................................................................................................945,04.......................-9,36......................11,13 ....................9,20
Pasar Uang
DPLK BRI Pasar Uang ..........................................................................................................................1.703,97.........................0,72....................9,46 ....................9,46
DPLK BRI Fix ..........................................................................................................................................1.335,25........................0,90....................11,67 ....................11,67
• KUSTODIAN HSBC
Pendapatan Tetap
Saham
Campuran
ndeks
Penye aan Te ba as
• KUSTOD AN BANK DANAMON
Pasar Uang
Saham
Campu an
Exchange Traded Fund (ETF)
Te p o eks
Terproteksi
• KUSTOD AN DBS NDONES A
Campu an
Pasar Uang
Pasa Uang
Saham
Te p o eks
Terproteksi
Campuran
• KUSTODIAN BII
Pendapatan Tetap
Pasar Uang
Campuran
• KUSTOD AN BANK MEGA
Saham
Terproteksi
Terproteksi
Campu an
• KUSTODIAN BANK PERMATA
Te p o eks
Pendapatan Tetap
Batavia Obligasi USD ................................................................................................................................0.9519......................-0,84....................-1,52 ..................-0,03
Saham
Mncapital Nusantara Saham...............................................................................................................1.382,90........................-8,13.....................2,18 ....................-0,16
Schroder Indo Equity Fund...................................................................................................................1.327,33.......................-9,24.................20,69 .................20,69
Campuran
Ins Dana Kombinasi ...............................................................................................................................1.262,23..........................0,91.....................1,36 ..........................-Nikko Bumn Plus.....................................................................................................................................1.362,52.......................-6,49.....................-7,15 ..................-0,08
Terproteksi
Batavia Proteksi Majapahit USD (US$) (24/1/11)............................................................................ 1,0089 ..................... -0,25................... 0,02 .................. 0,02
Batavia Proteksi Sriwijaya (28/01/11)............................................................................................... 1.122,54 .........................0,17....................0,06 ..........................0
Batavia Proteksi Utama 1 (31/01/11) .................................................................................................1.008,33.......................-0,69...................-0,22 ....................-0,01
Batavia Proteksi Utama 5 (31/01/11)............................................................................................... 1.020,44........................ 0,77......................... -- ........................ -Lautandhana Proteksi Syariah 1 (31/01/11)....................................................................................... 1.171,80....................... 0,82..........................-- ..........................-Mandiri Capital Protected Income Fund 4 (31/01/11) .................................................................. 1.027,28........................-0,81....................-2,17 ..................-0,02
NISP Income Plus VIII ......................................................................................................................... 1.030,84.........................1,02......................1,73 .....................0,01
NISP Proteksi Income Plus I (31/01/11)............................................................................................ 1.266,67.........................0,78.......................1,21 .....................0,01
Penyertaan Terbatas
• KUSTODIAN DEUTSCHE BANK
Pendapatan Tetap
Bahana Investasi Abadi........................................................................................................................1.330,97.......................-2,79.....................7,06 .....................3,91
BNP PARIBAS RUPIAH PLUS ( D/H FORTIS RUPIAH PLUS).................................................1.496,78.........................0,41....................5,90 ....................5,90
First State Ind. Bond Fund ...................................................................................................................1.959,35........................-3,73....................8,62 ....................4,36
GMT Dana Obligasi Plus .......................................................................................................................1.925,33..........................1,47...................21,93 ...................21,93
GMT Dana Pasti 2...................................................................................................................................1.357,68........................0,66...................12,07 ...................12,07
Maestrodollar................................................................................................................................................1,3351.......................-0,62....................5,34 ....................2,24
Mandiri Investa Dana Obligasi Seri II..................................................................................................922,30.......................-3,42......................7,81 ......................7,81
Mandiri Investa Dana Syariah...............................................................................................................1.561,21.......................-0,23...................10,29 ....................7,84
Mandiri Investa Dana Utama .................................................................................................................1.131,33........................-1,36....................9,04 ...................6,88
Mandiri Investa Keluarga ......................................................................................................................1.094,71.......................-0,89....................6,43 ....................4,33
Manulife Obligasi Negara Indonesia II..............................................................................................1.272,08.......................-4,55....................5,54 ....................4,22
Manulife Obligasi Unggulan................................................................................................................1.486,34........................-4,51....................2,28 .....................1,00
Manulife Pendapatan Bulanan II........................................................................................................1.065,94.........................-1,78.....................5,75 ....................4,43
Mr Dollar (US$) ...........................................................................................................................................1,9575........................-0,31....................4,82 ....................2,75
Panin Dana Utama Plus 2....................................................................................................................1.447,53........................-1,84..................10,04 ..................10,04
PNM Dana Sejahtera II...........................................................................................................................1.195,08........................-1,28....................5,27 ....................5,27
Reksa Dana PNM Amanah Syariah...................................................................................................1.523,82........................0,50.....................8,81 ....................6,66
Schroder Dana Andalan II...................................................................................................................1.048,86........................-0,31....................3,62 .......................3,11
Schroder Dana Mantap Plus .............................................................................................................2.403,06.......................-4,90...................10,09 ......................7,91
Schroder Dana Mantap Plus II............................................................................................................1.483,22......................-4,64.....................9,67 ....................7,50
Schroder Dana Obligasi Ekstra ..........................................................................................................1.253,85........................0,27.....................7,39 ....................5,26
Schroder Usd Bond Fund (US$).............................................................................................................1,2366........................-1,05....................6,92 ....................6,92
Saham
Bahana Dana Prima.............................................................................................................................10.615,06.....................-10,25...................15,20 ...................11,80
BNP PARIBAS EKUITAS (D/H FORTIS EKUITAS ) ....................................................................12.483,58.......................-9,63.................22,48 ....................17,73
BNP PARIBAS MAXI SAHAM ( D/H FORTIS MAXI SAHAM ) ...................................................1.229,24.......................-9,04.................22,34 ...................18,72
Batavia Dana Saham........................................................................................................................34.808,39......................-10,47...................16,39 ....................14,10
Batavia Dana Saham Agro ..................................................................................................................1.083,43.......................-10,01...................18,24 ..................13,05
Batavia Dana Saham Optimal.............................................................................................................1.586,35.....................-10,68....................19,61 ..................14,90
Batavia Dana Saham Syariah .............................................................................................................1.365,02.....................-10,02....................10,01 ....................7,83
Cipta Syariah Equity ...............................................................................................................................1.236,76........................-11,41...................16,55 ..................16,55
Dana Pratama Ekuitas ( D/H Platinum Saham ) ..........................................................................5.578,02........................-7,42..................20,72 ....................18,91
First State Indoequity Sectoral Fund ...............................................................................................3.747,24.......................-9,72.....................17,12 ..................12,53
First State Indoequity Value Select Fund .........................................................................................1.114,82.......................-9,92....................11,59 ......................7,21
GMT Dana Ekuitas.................................................................................................................................2.299,70........................-9,73...................19,63 ...................19,63
Mandiri Investa Atraktif Syariah............................................................................................................1.114,18.....................-10,28....................11,60 .....................9,12
Mandiri Investa Ugm ..............................................................................................................................2.044,11.......................-8,99...................23,14 ..................20,41
Manulife Dana Saham ..........................................................................................................................8.479,04......................-8,84..................20,23 ...................18,73
Panin Dana Maksima ........................................................................................................................46.255,86........................-5,74...................76,14 .................72,65
Phinisi Dana Saham..............................................................................................................................14.917,28.......................-9,79...................17,80 ..................16,32
Pratama Saham .....................................................................................................................................3.632,26........................-7,85..................23,72 ...................21,27
Reksa Dana Axa Citradinamis ..........................................................................................................3.228,68.......................-9,87....................11,70 ..................10,32
Reksa Dana CIMB-Principal Equity Aggressive ...........................................................................2.576,33.......................-8,63...................13,52 ...................11,00
Reksa Dana CIMB-Principal Islamic Equity Growth SY ...............................................................1.267,00.....................-10,34...................10,09 ..................10,09
Reksa Dana Grow-2-Prosper.................................................................................................................1.941,67.......................-8,95..................27,49 .................22,47
Reksa Dana Osk Nusadana Alpha Sector Rotation.......................................................................946,05.....................-12,59............................- ...........................Rencana Cerdas.......................................................................................................................................9.217,36.....................-10,52..................23,76 ..................18,95
Penye aan Te ba as
• KUSTODIAN BANK MANDIRI
Pendapatan Tetap
Mega Dana Rido Tiga (31/01/11)..........................................................................................................1.366,00 .......................-3,41....................13,15 ....................13,15
Campuran
AIM Trust Imperial (31/01/11) ................................................................................................................1.375,74 ........................7,90....................-8,18 ...................-8,18
Kharisma Dana Kombinasi (31/01/11).................................................................................................1.154,48 .....................-0,84................-28,52 ................-28,52
Exchange Traded Fund (ETF)
Indeks
• KUSTODIAN BCA
Pendapatan Tetap
Dana Obligasi Stabil ...............................................................................................................................2.117,52.......................-0,79....................11,07 ....................8,96
Danareksa Gebyar Indonesia II .........................................................................................................1.354,97.......................-4,27....................2,68 .....................1,68
NET Dana Gemilang .............................................................................................................................1.106,02.........................0,78 ..................10,32 ....................9,32
Nikko Gebyar Indonesia Dua .............................................................................................................1.350,20.......................-4,24.....................7,56 ....................6,24
Nikko Indah Nusantara Dua ...............................................................................................................1.392,18.......................-0,98...................15,82 ...................14,74
Nikko Tron Dua .....................................................................................................................................1.305,86........................0,50 ....................7,83 .....................7,29
Panin Gebyar Indonesia II ...................................................................................................................1.364,83.......................-2,94....................3,54 ....................2,25
Prestasi Gebyar Indonesia II .............................................................................................................1.469,78.......................-4,56...................10,47 ....................8,36
Terproteksi
AIM Trust Sovereign (31/01/11) .............................................................................................................809,90 ........................-1,78...................-2,86 ..................-2,86
Batavia Proteksi Prima 1 (31/01/11).....................................................................................................1.013,82 .......................0,62..........................-- ..........................-Batavia Proteksi Prima 2 (31/01/11) ....................................................................................................1.018,81 ........................0,75..........................-- ..........................-Batavia Proteksi Utama 3 (31/01/11) ...................................................................................................996,68 .......................-1,20..........................-- ..........................-BNP Paribas Selaras (31/01/11).............................................................................................................1.011,09 .......................0,49..........................-- ..........................-BNP Paribas Selaras II (31/01/11) ........................................................................................................1.001,00 .......................-1,04..........................-- ..........................-Lautandhana Proteksi Dinamis III (31/01/11)...................................................................................1.029,23 .......................-1,60..........................-- ..........................-Lautandhana Proteksi VI (31/01/11)......................................................................................................1.031,12 .......................0,96.....................1,87 .....................1,87
Mega Dana Terproteksi V (31/01/11) ....................................................................................................1.016,21 .......................0,39........................1,11 ........................1,11
Panin Berdividen (31/01/11) ..................................................................................................................1.034,96 ........................1,20.....................1,20 .....................1,20
Recapital Proteksi IV - Seri 1 (31/01/11) ..............................................................................................999,06 .......................0,02..........................-- ..........................-Schroder Regular Income Plan X (25/01/11.....................................................................................1.010,06 .......................0,53..........................-- ..........................-Schroder Regular Income Plan XI (25/01/11..................................................................................1.000,00 ......................-0,97..........................-- ..........................-Schroder Regular Income Plan XII (25/01/11 ................................................................................1.004,83 .......................-1,03..........................-- ..........................-Si Dana Batavia Proteksi Parahyangan (31/01/11) ...........................................................................1.102,19 ........................1,05....................8,93 ....................8,93
Si Dana Batavia X (31/01/11) .................................................................................................................1.019,82 ........................1,00.....................0,51 .....................0,51
Si Dana Proteksi Batavia XVIII (31/01/11).........................................................................................1.049,67 .........................0,71....................4,63 ....................4,63
• KUSTOD AN STANDARD CHARTERED BANK
Pendapatan Tetap
Rp
%
%
%
Saham
Panin Dana Prima .................................................................................................................................2.156,97.......................-7,00..................41,68 .................38,26
Campuran
NET Dana Flexi .......................................................................................................................................1.104,37......................-4,30.....................9,73 ....................8,73
Optima Fleksi .........................................................................................................................................1.090,22..........................1,25 ..................14,92 ....................11,63
Optima Seimbang (03/06/10) ...............................................................................................................136,63..............................--...............-86,00 ................-87,28
Panin Dana Unggulan .........................................................................................................................3.930,83.......................-6,22..................49,25 ..................46,76
Pasar Uang
BIG Dana Lancar ..................................................................................................................................1.000,00.........................0,61 ...................8,46 ...................8,46
Danareksa Gebyar Dana Likuid .......................................................................................................1.000,00........................0,49 ...................5,67 ....................5,67
Data dapat dikirim ke litbang@bisnis.co.id, setter@bisnis.co.id dan fax No. 021-57901025. Bisnis Indonesia tidak memungut biaya apa pun untuk publikasi data Insurance dan Reksa Dana.
.
N
h
un
Rp
(%)
Terproteksi
Danareksa Proteksi Dinamis Fleksibel (31/01/11).........................................................................1.280,65........................0,63 ..................10,24 ..................10,24
IDR Regular Dividend Plan I (31/01/11) ............................................................................................1.283,79........................0,09 ....................7,62 ....................7,62
IDR Regular Income Plan I (03/01/2011) .......................................................................................1.344,98........................0,57 ....................7,07 .....................7,07
Proteksi Mahanusa Dana Traana (25/01/11).....................................................................................973,77........................0,84 ..................-3,32 ..................-4,32
Samuel Dana Obl Terproteksi (31/01/10)............................................................................................718,70.........................1,00.................-15,53 .................-16,37
Terproteksi Net Dana Proteksi I (31/01/11) .....................................................................................1.534,09.........................1,05 ..................12,33 ...................12,33
Terproteksi Net Dana Proteksi II (31/01/11)...................................................................................1.466,42........................0,87 ....................11,73 ....................11,73
Terproteksi Net Dana Proteksi III (31/01/11)...................................................................................1.368,29........................0,20 ..................12,82 ..................12,82
Terproteksi Net Dana Proteksi IV (31/01/11) .....................................................................................1.175,17..........................1,37 ..................14,70 ...................14,70
Terproteksi Net Dana Proteksi V (31/01/11) ...................................................................................1.098,07........................0,83 ...................0,00 ....................0,00
Trim Gebyar Terproteksi I (31/01/11).................................................................................................1.364,94.......................-0,03.....................7,64 ......................7,10
Pendapatan Tetap
BNP Paribas Obligasi Plus (d/h Fortis Obligasi Plus) ...................................................................1.172,54 .......................-6,51....................11,49 ....................0,87
BNP Paribas Prima Asia USD...............................................................................................................0,9828 .......................-1,69..........................-- ..........................-BNP Paribas Prima II (d/h Fortis Prima II).......................................................................................1.372,93 ......................-5,05...................10,28 .....................8,12
BNP Paribas Prima USD ........................................................................................................................0,9668 ......................-0,98..........................-- ..........................-BNP Paribas Rupiah Plus II (d/h Fortis Rupiah Plus II)................................................................1.184,99 ........................-3,15....................5,96 .....................4,91
CIMB-Principal Income Fund A ...........................................................................................................1.666,01 ......................-4,07......................7,41 ....................6,34
Danareksa JS Optima ............................................................................................................................1.225,72 ......................-2,83....................9,25 ....................7,09
Danareksa Melati Dollar (US$)................................................................................................0,1536927158 .......................-1,38....................3,80 ....................2,26
Danareksa Melati Dollar (Rp)...............................................................................................................1.391,99 .............................--..........................-- ..........................-Danareksa Melati Pendapatan Tetap ........................................................
Nm
H
30 h
h
%
n
m
hun R
h
%
h
h
%
DATA OBLIGASI & UNITLINKED
Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011
INDONESIA BOND PRICING AGENCY (IBPA) - IGSYC
f7
PERHIMPUNAN PEDAGANG SURAT UTANG NEGARA (HIMDASUN)
Informasi perdagangan Surat Utang Negara (SUN) oleh anggota Himdasun pada 31 Januari 2011
INDONESIA GOVERNMENT SECURITIES YIELD CURVE
Pre Trade
Post Trade
Kuotasi
%
11
%
Seri
10 5
%
95
Y ELD
9
85
8
75
7
B n hm
un
%
M %
%
6
Ob g
%
N g
R
H
M
W
& uu N g
R
%
M %
m
%
p
O
O
O
O
O
M
p
A
A
b
b
Sumber: www.ibpa.co.id
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI KORPORASI
Daftar seluruh transaksi Obligasi Korporasi yang dilaporkan melalui BEI pada 31 Januari 2011
Bond Name
A
O
O
m
Trade
Date
M
m
N
AN
Yield
Coupon Rating
(Bio) IDR
M
A
m
M
M
M
m
m
m
IDR
A
R
m
O
O
O
A
A
A
O
O
O
O
Price Vol. (Bio) Value *)
A
N
A
A
AA
AAA
AA
A
WOM
O
A
A
AA
A
AA
A
AA
AA
A
AAA
AA
AA
AA
A
A
m M
m M
A
A
AA
AA
Daftar seluruh transaksi Obligasi Pemerintah yang dilaporkan melalui BEI pada 31 Januari 2011
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
NR
N
N
O
O
O
O
O
O
O
O
N
N
O
O
O
O
R
R
R
R
R
R
R
m
m
m
m
m
N
R
R
Volume
Yield
Coupon
(Bio) IDR (Bio) IDR
R
R
R
R
OR
OR
OR
OR
OR
Da a se u uh
B
P
D
A
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
m M
m
O
O
A
A
A
A
N
PT Prudential Life Assurance
28/01/11
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
NR
m
m
m
m
m
m
N
N
N
N
N
N
AN
N
N
m
M
Ha ga pe un
27/0 /
26/0 /
Commonwea h L e
N
N
N
N
N
N
mm
mm
mm
R
R
R
R
R
R
R
R
V
DR
B
Y
Jual
Beli
Jual
AA
OR
OR
OR
OR
OR
A
R
R
R
R
R
A
R
R
AA
A
AA
AA
AA
AA
26/01/11
26/01/11
27/01/11
26/01/11
27/01/11
Beli
Jual
26/01/11
Beli
Jual
m
27/0 /
26/0 /
m
27/01/11
Jual
M
m
m
m
PT AJ Sequis Life
27/01/11
26/01/11
M
PT BNI Life Insurance
WM
PT Asuransi Jiwa Sinarmas
26/01/11
m
m
A A F NANC AL d/h A G L FE
C
R
A
A
27/01/11
Beli
28/01/11
Beli
m
PT AXA Financial Indonesia
27/01/11
27/01/11
26/01/11
Tot. Val.*)
(Bio) IDR
M
A
R
R
R
R
N
N
N
N
A
26/01/11
Jual
Beli
26/01/11
26/01/11
Maestropiece Platinum(USD) .......................................................................................................1,1789.................................................................1,1752
Maestropiece Platinum 02(USD).................................................................................................1,1704................................................................1,1667
Maestro Equity Syariah Rupiah.........................................................................................1.470,8590.....................................................1.468,3830
Maestro Balanced Syariah Rupiah ....................................................................................1.220,9763......................................................1.218,6843
19/01/11
26/01/11
Jual
Beli
27/01/11
AXA Mandiri Financial Services
Beli
30 Hari
terakhir
1 Tahun
terakhir
27/01/11
Jual
Beli
26/01/11
Fixed Income Plus(USD)................................................................................................................1,2732...............................................................1,2723
Fixed Income Plus(IDR) .......................................................................................................1.664,8590........................................................1.661,0184
Cash Plus(IDR).........................................................................................................................1.530,7996.......................................................1.530,6152
Equity Plus(IDR).....................................................................................................................4.071,2665......................................................4.057,2816
Balanced (IDR).........................................................................................................................2.057,5143......................................................2.054,3321
Dynamic (IDR).........................................................................................................................1.070,6885......................................................1.068,9747
Dollar Protection Plus Fixed Income 03 .................................................................................1,2950...............................................................1,2952
26/01/11
Beli
Jual
PT A.J. Central Asia Raya
27/01/11
26/01/11
CARLink Pro-Fixed................................................................................................................1.894,8030.....................................................1.894,3360
CARLink Pro-Mixed..............................................................................................................2.028,9030......................................................2.035,4910
CARLink Pro-Safe.....................................................................................................................1.551,6140.......................................................1.551,3260
Century Pro-Fixed ...................................................................................................................1.323,1930.......................................................1.322,8710
Century Pro-Mixed .................................................................................................................1.447,6780.....................................................1.454,5790
27/01/11
26/01/11
Carlisya Pro Safe.......................................................................................................................1.028,6311.....................................................1.028,4542
Carlisya Pro Mixed................................................................................................................. 1.053,3320......................................................1.055,0776
Carlisya Pro Fixed...................................................................................................................1.037,2348......................................................1.037,0424
PT Asuransi Takaful Keluarga
27/01/11
26/01/11
Takafulink Ahsan....................................................................................................................1.049,0207......................................................1.046,5355
Takafulink Alia.............................................................................................................................1.357,1521.......................................................1.352,4861
Takafulink Istiqomah..............................................................................................................1.491,0607........................................................1.491,1386
Takafulink Mizan - Syariah Investa Link.............................................................................1.764,7021......................................................1.762,6302
PT Great Eastern Life Indonesia
27/01/11
26/01/11
GreatLink Bond Fund (IDR).................................................................................................1.444,6245.....................................................1.438,4033
GreatLink Equity Fund (IDR) ...............................................................................................2.312,9320.....................................................2.307,8294
GreatLink Optimum Fund (IDR)...........................................................................................1.897,6091........................................................1.895,4119
GreatLink Cash Fund (IDR) ..................................................................................................1.258,7387.......................................................1.258,7418
GreatLink Fixed Income Fund (IDR)...................................................................................1.421,9786........................................................1.415,8541
GreatLink Dynamic Fund (IDR)............................................................................................2.185,1346......................................................2.180,3285
GreatLink Balance Fund (IDR) ............................................................................................1.842,8331........................................................1.840,7118
Great Link USD Fixed Income Fund(USD)...............................................................................0,9817.............................................................0,9820
PT Asuransi Mega Life
28/01/11
27/01/11
Wealth Maxima Fixed ...........................................................................................................1.225,5958......................................................1.225,9232
Wealth Maxima Mixed ..........................................................................................................1.325,2566.........................................................1.324,1159
26/01/11
Hasil investasi (%)
Jual
Mandiri Secure Money US$ ............................................................................................11,6580.....................12,2409.....................11,6620 ....................12,2451
Mandiri Fixed Money .....................................................................................................149,5047..................156,9799.................148,8735 .................156,3172
Mandiri Secure Money..................................................................................................185,7609..................195,0489..................185,0257 ................194,2770
Mandiri Progressive Money ........................................................................................422,2198................443,3308..................421,7444 ...............442,8316
Mandiri Dynamic Money ..............................................................................................675,3783...................709,1472.................673,9224 ................707,6185
Mandiri Attractive Money............................................................................................133,2708...................139,9343.................132,9805 ................139,6295
Mandiri Active Money...................................................................................................125,0325.....................131,2841..................124,7223 ...............130,9584
Mandiri Money Market....................................................................................................116,4813..................122,3054....................116,4651 ...............122,2884
Mandiri Attractive Money Syariah ............................................................................147,6084..................154,9888...................147,3616 ................154,7297
Mandiri Active Money Syariah ....................................................................................127,8309..................134,2224..................127,5798 ................133,9588
24/01/11
MaestroLink/MaestroLink Plus:
m
Tot. Vol.
(Bio) IDR
A
Equity Stable Link(Rp)..................................................................................................3.283,136................3.250,305.........................-1,164 .......................8,414
Equity Safe Link Plus(Rp) ............................................................................................1.327,227..................1.327,227.......................-0,339 .......................9,633
Flexi Safe Steady(Rp) ..................................................................................................2.316,022.................2.316,022........................-1,690 .......................7,834
Flexi Safe Steady(US$) ...................................................................................................0,15559.....................0,15559.......................-0,320 .......................5,079
Flexi Managed Fund(Rp)...............................................................................................1.758,239..................1.758,239........................-3,760 .....................13,360
Flexi Safe Equity Fund(US$) ......................................................................................1.082,967.................1.082,967.......................-4,625 .......................16,177
Jual
Freq.
M
N
M
SmartWealth Money Market Fund.............................................................................................1.159,14.............................................................1.159,00
SmartWealth Fixed Income Fund...........................................................................................1.204,62............................................................1.203,51
SmartWealth Balanced Fund ....................................................................................................1.325,10...........................................................1.322,46
SmartWealth Equity Fund .........................................................................................................1.653,35...........................................................1.655,30
SmartWealth Sectoral Equity Fund.........................................................................................1.155,63..............................................................1.151,85
GroupLink Corporate Fund A ....................................................................................................1.176,00.............................................................1.175,68
GroupLink Money Market Fund ...............................................................................................1.028,56............................................................1.028,41
GroupLink Fixed Income Fund .................................................................................................1.001,08............................................................1.000,81
GroupLink Equity Fund...............................................................................................................1.096,57...........................................................1.094,56
Allianz Protected Fund A ..........................................................................................................1.475,95...........................................................1.475,24
Allianz Protected Fund B............................................................................................................1.331,85...........................................................1.328,39
Allianz Protected Fund C.............................................................................................................996,39.............................................................996,95
Global Investa Protected Fund A ...........................................................................................1.308,32.............................................................1.305,17
Global Investa Protected Fund B .............................................................................................1.022,12...........................................................1.022,50
Global Investa Protected Fund C Rupiah..............................................................................1.002,96...........................................................1.003,43
Primavest Protected Fund A...................................................................................................1.060,64............................................................1.061,54
Beli
Last
O
O
O
Smartlink Rupiah Money Market Fund.....................................................................2.036,47....................1.934,65..................2.036,06 .................1.934,26
Smartlink Rupiah Fixed Income Fund........................................................................2.380,12.......................2.261,11...................2.373,26 ...............2.254,60
Smartlink Rupiah Balanced Fund................................................................................2.410,78...................2.290,24..................2.406,87 ................2.286,53
Smartlink Rupiah Equity Fund ......................................................................................1.772,29...................1.683,68.....................1.767,97 ..................1.679,57
Smartlink Dollar Managed Fund .....................................................................................1,6469.......................1,5646.......................1,6472 .....................1,5649
Smartlink Rupiah Balanced Plus Fund .......................................................................1.351,05....................1.283,50....................1.347,38 ..................1.280,01
Smartlink Rupiah Deposit Fund.....................................................................................1.011,46......................960,89..................... 1.011,34 ....................960,77
Allisya Money Market Fund ............................................................................................1.251,49......................1.188,91.....................1.251,29 ...................1.188,73
Allisya Rupiah Fixed Income Fund .............................................................................1.446,05.....................1.373,75...................1.445,64 ..................1.373,36
Allisya Rupiah Balance Fund..........................................................................................1.619,23....................1.538,27......................1.615,17 ..................1.534,41
Allisya Rupiah Equity Fund............................................................................................1.260,05......................1.197,04...................1.254,80 ...................1.192,06
SmartWealth Equity Performa Fund...........................................................................1.231,56......................1.169,98...................1.228,98 ....................1.167,53
Jual
Low
O
O
N A
27/01/11
Jual
High
M
M
Signature Link Adventurous.........................................................................................9.773,63...................9.284,95...................9.770,02 .................9.281,52
Signature Link Balanced................................................................................................5.489,14...................5.214,68..................5.478,43 .................5.204,51
Signature Link Cautious..................................................................................................1.747,03....................1.659,68....................1.740,04 .................1.653,04
JS LINK JIWASRAYA
Y
DR
A
O
O
O
Stable Fund Rupiah .................................................................................................................1.483,7691......................................................1.483,3481
Stable Fund Dollar ..........................................................................................................................1,3036...............................................................1,3032
PT Asuransi Jiwa
John Hancock
M m
M
m
m
27/01/11
WM
Ha ga pe un
28/0 /
27/0 /
A
Ekalink Aggressive .......................................................................................................................1.667,75............................................................1.664,15
Ekalink Dynamic...........................................................................................................................1.407,33..........................................................1.405,88
Ekalink Fixed Income...................................................................................................................1.134,63.............................................................1.129,79
Equity Life Indonesia
M m
m
m
WM
V
B
A
A
A
Maturity
Arthalink-Aggressive ............................................................................................................ 1.083,7300.......................................................1.081,3965
Arthalink-Dynamic ...................................................................................................................1.563,4811........................................................1.561,7690
Arthalink-Fixed Income ..........................................................................................................976,2092.........................................................972,0481
EKALINK SUPER AGGRESSIVE .........................................................................................1.327,2370.....................................................1.322,8020
EKALINK SUPER DYNAMIC.................................................................................................1.222,1890.....................................................1.220,8600
Excellink-Aggressive Fund ..................................................................................................2.826,7320......................................................2.818,8010
Excellink-Dynamic ................................................................................................................2.860,3350.....................................................2.856,5810
Excellink-Dynamic Dollar Fund ......................................................................................................1,1512.................................................................1,1512
Excellink-Fixed Income Fund...............................................................................................2.102,7560..................................................... 2.102,3020
Excellink-Secure Dollar Income Fund .......................................................................................1,0449..............................................................1,0448
Excellink-Aggressive Syariah ..............................................................................................1.282,9347........................................................1.276,1250
Excellink-Dynamic Syariah .................................................................................................1.350,0294......................................................1.347,0266
Excellink-Fixed Income Syariah.........................................................................................1.022,5493......................................................1.022,5493
M
M
B
DR
A
JS Balanced Fund .......................................................................................................1.460,2149...............1.387,2042..............1.457,6834 ............1.384,7992
JS Equity Fund .............................................................................................................1.667,3234...............1.583,9572.............1.664,3858 ..............1.581,1665
JS Fixed Income Fund..................................................................................................1.207,1957................1.146,8359...............1.205,7239 ..............1.145,4377
27/01/11
m
m
Beli
27/01/11
M
m
V
AA
AA
AA
AA
AA
AA
20/01/11
m
Terendah
A
BPPI Plus Fund-1 .......................................................................................................................907,3585.........................................................907,3585
BPPI Plus Fund-2 ......................................................................................................................770,0000........................................................770,0000
M
m
m
m
m
A
M
M
M
M
m
M
m
m
m
m
m
m
m
m
m
27/01/11
m
M
K
AA
N
m
26/01/11
AAA
AA
AA
AA
A
AAA
AA
m
m
27/01/11
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
AA
A
A
N
M
Beli
Tertinggi
A
A O
A O
A
A
A
A
A
A
M
M
M
M
A
A
A
MR
N
R
R
R
A
A
A
A
A
27/01/11
Sun L e F nanc a ndones a
PT Avrist Assurance
P
Bond ID
A
N
PT AXA Life-Indonesia
27/01/11
Harga
Total
volume terakhir
Daftar ringkasan transaksi obligasi yang dilaporkan melalui BEI pada 31 Januari 2011
Allianz Life Indonesia
28/01/11
O
O
O
O
A
A
O
O
O
O
O
O
O
O
R
DR
A
A
m
m
m
m
Nm
25/01/11
M
Volume
transaksi terakhir
RINGKASAN TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI
M
AJ Manulife Indonesia
C
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
m
M
26/01/11
B
M
Panin Rp Cash Fund ......................................................................................................................1.742,16............................................................1.742,02
Panin USD Cash Fund..................................................................................................................0,13436............................................................0,13437
Panin Rp Managed Fund..........................................................................................................4.444,46..........................................................4.439,63
Panin USD Managed Fund...........................................................................................................0,18261............................................................0,18265
Panin Rp Equity Fund .................................................................................................................11.709,77.........................................................11.684,88
Panin Rp Fixed Income Fund....................................................................................................1.307,59............................................................1.302,01
Panin Syariah Rp Cash Fund ..............................
M
M
M
M
M
M
V
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
IDR Balanced Fund ..................................................................................................................1.416,9930.......................................................1.416,0577
IDR Equty Syariah Fund.......................................................................................................1.004,5726.......................................................1.001,7044
IDR Balanced Syariah Fund .................................................................................................1.059,7564......................................................1.058,6510
M
M
M
M
M
m
m
27/01/11
R
N
PT MAA Life Assurance
M
R
R
R
R
R
R
R
R
R
m
m M
m M
m M
PT Panin Life
m
Transaksi
terakhir
D
AA
A
AA
A
27/01/11
27/01/11
B
A
Dana Berkah Fund ..................................................................................................................1.230,7868......................................................1.230,6244
IDR Money Market Fund ......................................................................................................1.270,3508........................................................1.270,1775
IDR China India Indonesia Equty Fund ...............................................................................923,9064......................................................... 936,9821
Harga per unit
Harga
transaksi terakhir
ansaks ob gas yang d apo kan me a u BE pada 3 Janua 20
Nm
WOM
O
N
O
N
INSURANCE LINKED
Yield
penutupan
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI
O
A
A
A
O
O
O
O
O
O
O
O
O
O
R
R
R
R
R
R
N
Harga
penutupan
Jual
Sumber: HIMDASUN
O
O
O
O
O
O
O
N
R
R
R
M
M
Value *)
R
R
R
R
R
m
N
N
N
N
Price
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
R
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
Trade
Date
Beli
AA
TRANSAKSI HARIAN OBLIGASI PEMERINTAH
Bond Name
Jatuh Tempo
ZC3........................................ 0 ..................... 11/20/2012 ...............87.606..............87.751 ..............87.679 ............................ 7.579 .................................64.50 ............................29-Feb-08 ........................... 105 .................................. 140 ........................... 64.50 .............. 64.50
ZC5........................................ 0 ......................2/20/2013 .............. 85.292........... 85.454 ............. 85.373 ............................. 8.011 ....................................0.00 ............................29-Feb-08 ................................ - ....................................... - .............................. 0.00 .................0.00
FR15 ..................................13.4 ........................2/15/2011 .............100.250.......... 100.255 ............100.253 ........................... 5.870 ................................104.30 ..............................2-Sep-08 .............................. 10 .................................... 10 .......................... 104.30 ............. 104.30
FR16 ............................... 13.45 ........................8/15/2011 ............. 103.734........... 103.787 ..............103.761 ............................ 6.190 ..................................93.94 .............................31-Oct-08 ............................... 5 .................................... 10 ............................ 93.94 ............... 93.75
FR17 .................................13.15 ........................1/15/2012 ............. 105.790.......... 105.885 ........... 105.838 ........................... 6.700 ..................................94.97 ........................... 26-Nov-08 ............................... 8 ...................................... 8 ............................ 94.97 .............. 94.00
FR18 .............................. 13.175 ....................... 7/15/2012 .............. 107.914..........108.056 ............ 107.985 ............................ 7.270 ................................104.90 ..............................2-Sep-08 ............................... 9 ...................................... 9 .......................... 104.90 ............. 104.90
FR19 ...............................14 1/4 .......................6/15/2013 .............. 113.529............ 113.759 .............113.644 .............................7.810 .................................115.05 ...............................1-Sep-09 .............................. 10 ................................... 20 ............................115.05 .............. 115.00
FR20 ............................14.275 ..................... 12/15/2013 ..............115.986........... 116.264 .............. 116.125 ............................7.870 .................................119.80 ................................7-Apr-10 .............................. 10 ................................... 20 ........................... 119.80 ............... 119.75
FR22 .................................... 12 ........................9/15/2011 .............103.285.......... 103.346 .............103.316 ............................6.373 ................................106.35 .............................. 19-Apr-10 ................................ 3....................................... 6 .......................... 106.35 ............. 106.00
FR23 ..................................... 11 ..................... 12/15/2012 .............105.609...........105.786 ............105.697 ............................7.653 ............................... 108.50 .............................. 19-Apr-10 ................................ 7 ..................................... 14 ...........................108.50 .............108.45
FR25 ....................................10 ...................... 10/15/2011 ..............102.319.......... 102.388 ............102.353 ...........................6.468 .................................104.10 ..............................21-Jun-10 ............................... 2 ...................................... 4 ........................... 104.10 .............104.00
FR26 ..................................... 11 ..................... 10/15/2014 .............109.895............110.229 .............110.062 ............................7.807 ................................. 93.60 ............................. 11-Mar-09 ............................... 3 ...................................... 6 ............................93.60 ............... 93.57
FR27 ...............................9 1/2 ...................... 6/15/2015 ............ 104.640........... 105.010 ........... 104.825 ............................ 8.159 ................................104.45 ...............................3-Mar-10 ............................... 4 ...................................... 9 .......................... 104.45 .............104.40
FR28 ....................................10 ....................... 7/15/2017 .............. 107.765.......... 108.265 ............ 108.015 ........................... 8.365 ................................106.25 ...............................5-Mar-10 .............................. 10 ................................... 20 .......................... 106.25 ............. 106.20
FR30 .............................10 3/4 .......................5/15/2016 ..............110.646............ 111.046 ............ 110.846 .............................8.174 .................................110.28 ................................7-Jan-10 .............................. 10 ................................... 20 ........................... 110.28 .............. 110.20
FR31 ...................................... 11 ..................... 11/15/2020 ...............113.764........... 114.264 ..............114.014 ........................... 8.827 .................................112.85 ............................... 6-Apr-10 .............................. 10 ................................... 20 ........................... 112.85 .............. 112.80
FR32 .................................... 15 ....................... 7/15/2018 ..............134.814............135.314 ............135.064 ...........................8.540 ................................ 135.25 ............................ 25-Mar-10 ............................... 5 .................................... 10 ...........................135.25 ............. 135.20
FR33 ..............................12 1/2 .......................3/15/2013 .............109.049............109.251 .............109.150 ............................. 7.714 ...................................111.78 ............................... 9-Jun-10 ............................... 9 .................................... 20 .............................. 111.78 ................ 111.75
FR34 ................................ 12.8 .......................6/15/2021 .............126.058.......... 126.558 ........... 126.308 ...........................8.864 ................................ 126.25 ............................... 8-Apr-10 ............................ 50 .................................. 100 ...........................126.25 ............. 126.00
FR35 .................................12.9 ......................6/15/2022 ...............126.172...........126.672 ............126.422 ..............................9.115 ................................. 90.50 ..............................3-Mar-09 ............................ 20 ................................... 80 ............................90.50 .............. 90.40
FR36 ...............................11 1/2 .......................9/15/2019 ..............116.305........... 116.805 .............116.555 ............................8.723 ................................103.80 ........................... 27-May-09 .............................. 10 ................................... 20 .......................... 103.80 ..............103.75
FR37..................................... 12 .....................9/15/2026 ...............117.335............ 117.835 ............. 117.585 ............................ 9.778 ................................. 114.70 .............................14-Sep-07 ...............................10...................................... 10 .............................114.70 ...............114.70
FR38 ............................... 11.60 ...................... 8/15/2018 ..............116.468........... 116.968 .............. 116.718 ...........................8.544 .................................115.00 .............................. 12-Jan-10 ............................ 20 ................................... 20 ........................... 115.00 .............. 115.00
FR39 ..............................11 3/4 ......................8/15/2023 ..............116.220............116.720 .............116.470 ............................9.476 ................................. 95.00 ..............................4-Sep-08 ............................... 2 ...................................... 4 ............................95.00 ...............94.90
FR40 ..................................... 11 .....................9/15/2025 ............. 109.576............110.076 ............109.826 ............................ 9.724 ................................103.45 ............................23-Oct-09 ............................ 20 ................................... 40 .......................... 103.45 ............. 103.40
FR42 ..............................10 1/4 ...................... 7/15/2027 .............102.053.......... 102.553 ............102.303 .............................9.961 ................................103.65 .............................. 12-Apr-10 .............................. 10 .................................... 10 .......................... 103.65 ............. 103.65
FR43 ..............................10 1/4 ...................... 7/15/2022 .............. 107.318............107.818 ............107.568 .............................9.167 ................................ 107.05 ................................7-Apr-10 ...............................15 ................................... 30 ...........................107.05 ..............107.00
FR44 ....................................10 .....................9/15/2024 .............102.638.......... 103.038 ........... 102.838 .............................9.619 ................................100.05 ...............................9-Mar-10 .............................. 15 ................................... 50 .......................... 100.05 ............... 99.75
FR45 .............................. 9 3/4 ......................5/15/2037 ...............93.272.............93.772 ............. 93.522 .......................... 10.475 ..................................97.50 .............................. 13-Apr-10 .............................. 10 ................................... 35 ...........................107.50 ............... 97.50
FR46 ...............................9 1/2 ...................... 7/15/2023 .............100.327.......... 100.827 ............100.577 ............................ 9.419 .................................82.00 .............................24-Jul-08 .............................. 10 ................................... 20 ........................... 82.00 ................81.50
FR47 ....................................10 .................... 2/15/2028 ............... 99.763.......... 100.263 .............100.013 ........................... 9.998 ................................ 103.95 ..............................21-Jun-10 ............................... 4 ...................................... 8 ...........................103.95 ..............103.92
FR48 ..................................... 9 ......................9/15/2018 ..............102.215............102.715 ........... 102.465 ...........................8.550 .................................101.00 ................................7-Apr-10 ................................ 1 ...................................... 3 ........................... 101.00 ............. 100.90
FR49 ..................................... 9 ......................9/15/2013 ............. 102.575............ 102.811 ............102.693 ............................7.834 .................................95.80 .............................18-Jun-09 .............................. 10 ................................... 20 ............................95.80 ............... 95.75
FR50 ............................. 10 1/2 ...................... 7/15/2038 ............ 100.834.......... 100.934 ...........100.884 ...........................10.401 ..................................97.05 ............................. 22-Feb-10 ............................ 50 .................................. 100 ............................ 97.05 ............... 97.00
FR51 ................................11 1/4 ...................... 5/15/2014 .............109.348.......... 109.649 ............109.499 ............................7.898 ................................. 94.50 ............................26-Feb-09 ............................... 8 .................................... 12 ............................94.50 ............... 93.70
FR52 ............................. 10 1/2 ..................... 8/15/2030 .............103.625............104.125 ............103.875 ..........................10.043 ................................102.50 .............................. 5-May-10 ...............................10..................................... 40 ..........................104.80 ............. 102.45
FR53 ...............................8 1/4 ....................... 7/15/2021 ............... 95.881.............95.981 .............. 95.931 ...........................8.854 ...........................................- ...............................................- ................................. -.........................................- ...................................... - ......................... FR54 ...............................9 1/2 ....................... 7/15/2031 .............. 94.909............95.009 ............. 94.959 ..........................10.086 ...........................................- ...............................................- ................................. -.........................................- ...................................... - ......................... FR55 .............................. 7 3/8 .......................9/15/2016 .............. 96.226............96.626 .............96.426 .............................8.179 ...........................................- ...............................................- ................................. -.........................................- ...................................... - ......................... FR56 ..............................8 3/8 ......................9/15/2026 .............. 89.499............89.599 .............89.549 ........................... 9.685 ................................106.85 ............................... 11-Oct-10 ................................ 5...................................... 10 .......................... 106.85 ..............106.75
VR17 ........................................- .......................6/25/2011 ..............100.441............ 101.184 ............ 100.813 ............................ 6.318 ................................. 99.87 .............................17-Mar-08 ..............................39......................................39 .............................99.87 ...............99.87
VR18 ........................................- .................... 10/25/2012 .............100.305.............101.145 ............ 100.725 ........................... 6.324 ................................. 99.00 ............................22-Aug-07 ..............................30..................................... 30 .............................99.00 ...............99.00
VR19 ........................................- .................... 12/25/2014 .............100.359........... 101.266 ............ 100.813 ............................ 6.318 ................................. 99.80 ............................ 14-Mar-08 ...............................91...................................... 91 .............................99.80 ...............99.80
VR20.......................................- ..................... 4/25/2015 ..............101.328........... 101.442 .............101.385 ........................... 6.283 ..................................99.33 .............................18-Feb-08 ............................ 198................................... 396 ............................. 99.33 ............... 99.27
VR21 ........................................- ..................... 11/25/2015 ............... 101.172........... 101.244 ............ 101.208 ........................... 6.294 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR22 .......................................- ......................3/25/2016 ............... 101.133............101.242 ..............101.188 ........................... 6.295 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR23 .......................................- .................... 10/25/2016 ..............101.056............101.236 ..............101.146 ........................... 6.298 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR24 .......................................- ......................2/25/2017 .............100.363.......... 100.554 ........... 100.459 ............................ 6.341 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR25 .......................................- ......................9/25/2017 ............ 100.883.......... 100.992 ............100.938 ............................. 6.311 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR26 .......................................- .......................1/25/2018 .............100.289........... 100.419 ........... 100.354 ........................... 6.347 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR27 .......................................- ...................... 7/25/2018 .............. 99.363............99.554 ............. 99.459 ...........................6.404 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR28 .......................................- ..................... 8/25/2018 .............. 99.369............99.589 ............. 99.479 ........................... 6.403 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR29 .......................................- ......................8/25/2019 ................99.331.............99.461 ............. 99.396 ...........................6.408 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR30 .......................................- .................... 12/25/2019 ................99.331.............99.461 ............. 99.396 ...........................6.408 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... VR31 ........................................- ..................... 7/25/2020 ...............99.875..........100.000 ............. 99.938 ............................6.374 .......................................... - ..............................................- ................................ - ....................................... - ..................................... - ......................... -
10
65
Kupon
27/01/11
26/01/11
Mega Link Agressive Fund....................................................................................................1.217,5229........................................................1.215,7524
Mega Link Balance Fund......................................................................................................1.409,3366..........................................................1.407,3111
Mega Link Protected Fund.....................................................................................................1.382,4112........................................................1.379,1727
PT Asu ans J wa Recap a
27/0 /
Jua
26/0 /
Be
Jua
Be
Relife Investlink Fixed Fund .....................................................................................1.425,2783...............1.354,0144..............1.424,0875 .............1.352,8831
Relife Primelink Balanced Fund.............................................................................1.448,8897...............1.376,4452.............1.445,2802 ..............1.373,0162
Relife Primelink Equity Fund.....................................................................................1.660,1294.................1.577,1229...............1.652,5158 ...........1.569,8900
Relife Primelink Fixed Fund ......................................................................................1.184,4287................1.125,2073.................1.184,3713 ...............1.125,1527
PT AJ Bum As h Jaya
27/0 /
26/0 /
Asih Fixed Income ......................................................................................................................2.924,49.......................................................... 2.923,92
Asih Mixed Fund ............................................................................................................................3.119,06..........................................................3.096,05
Asih Equity Fund .........................................................................................................................2.760,05...........................................................2.759,90
Asih Student Fund.......................................................................................................................2.910,75...........................................................2.887,74
PT Asu ans C GNA
27/0 /
26/0 /
CIGNA Money Market..................................................................................................................1.297,77............................................................1.295,73
CIGNA Fixed Income...................................................................................................................1.385,03.............................................................1.375,18
CIGNA Equity ..................................................................................................................................1.973,15............................................................1.966,31
CIGNA Structure Fund ................................................................................................................1.221,87............................................................1.221,64
PT ACE L e Assu ance
27/0 /
26/0 /
ACE Rupiah Equity Fund......................................................................................................2.071,0382...................................................2.006,4688
ACE Rupiah Managed Fund .................................................................................................1.655,9328........................................................1.654,0151
ACE Rupiah Stable Fund.........................................................................................................1.169,9201......................................................1.164,8806
Gene a
ndones a
27/0 /
26/0 /
Generali Equity ..............................................................................................................................1.231,32............................................................1.227,27
Generali Fixed Income...............................................................................................................1.006,52............................................................1.001,39
Generali Money Market..............................................................................................................1.028,56............................................................1.028,51
Generali Equity I...........................................................................................................................1.070,99.............................................................1.067,74
Generali Fixed Income I ...............................................................................................................963,24.............................................................958,03
Generali Money Market I ............................................................................................................1.019,07............................................................1.019,03
Generali Equity II............................................................................................................................959,26.............................................................956,03
Generali Fixed Income II ..............................................................................................................932,34..............................................................928,33
Generali Money Market II ...........................................................................................................1.001,27............................................................1.001,26
C MB Sun L e
27/0 /
26/0 /
CSL Link Ekuitas ............................................................................................................................1.130,76.............................................................1.128,27
CSL Link Berimbang...................................................................................................................1.076,43.............................................................1.075,21
CSL Link Pasar Uang...................................................................................................................1.031,04...........................................................1.030,93
CSL Link Ekuitas Syariah ..............................................................................................................1.111,57...............................................................1.111,38
f8
Yen(100)/Rp
14.359,55
12.319,39
111,26
4,42
10.958,99
26/ 1
14.454,33
27/ 1
28/ 1 31/ 1
25/ 1
26/ 1
28/ 1 31/ 1
61,76
Alih lindung kakao laku keras
NEW YORK: Alih lindung menjadi paling bullish
di kontrak kakao pada sepanjang 6 bulan terakhir
yang dipicu oleh ancaman menyusutnya pasokan
menyusul krisis politik di Pantai Gading, produsen
kakao terbesar dunia.
26/ 1
1.161,03
27/ 1
28/ 1 31/ 1
25/ 1
Kakao naik 17% sejak 28 November 2010 setelah
pemilu yang ricuh memecah belah Pantai Gading
dengan dua calon presiden.
Alassane Quattara, sang pemenang pemilihan
umum presiden memerintahkan penghentian
ekspor kakao untuk memotong aliran dana bagi
Laurent Gbagbo, presiden yang menolak lengser.
Larangan ekspor itu berpotensi menggerek harga
sampai US$3.720 per metrik ton. Angka itu akan
menjadi yang tertinggi sejak Januari 1979.
Kontrak kakao untuk pengiriman Maret melemah
US$81 (2,4%) menjadi US$3.277 per metrik ton
pada 28 Januari 2011 di ICE Futures U.S. di New
York.
3.285
(US$ per ton)
3200
3000
26/ 1
22,30
Olein BBJ (Rp/kg)
28/ 1 31/ 1
25/ 1
26/ 1
10.070,00
75,00
1.332,30
27/ 1
WTI NYMEX (US$ per bl)
KLCE (RM per ton)
3.840,00
2,27
3,70
3.777,00
27/ 1
28/ 1 31/ 1
25/ 1
100,00
86,19
26/ 1
27/ 1
28/ 1 31/ 1
25/ 1
10.185,00
26/ 1
27/ 1
28/ 1 31/ 1
25/ 1
26/ 1
27/ 1
28/ 1 31/ 1
Krisis Mesir pengaruhi harga emas
Impor China melonjak hampir 5 kali lipat
BISNIS INDONESIA
Alih lindung dan manajer uang hampir melipatgandakan posisi net-long atau mempertaruhkan
peningkatan harga menjadi 15.366 kontrak opsi
kontrak ini merupakan tertinggi sejak awal Agustus
2010.
Pergerakan
harga kakao
25/ 1
CPO
CBT Gold (US$/troy ounce)
1.162,10
12.339,79
27/ 1
Emas
HK$/Rp
Euro/Rp
Pound/Rp
11.035,78
25/ 1
Komoditas
Selasa, 1 Februari 2011
JAKARTA: Harga emas
diperkirakan masih bisa
bergerak naik namun
tidak terlalu besar karena
harga saat ini sudah
berada di level tinggi.
Leo Hadi Loe, Ketua Asosiasi
Produsen Perhiasan Indonesia
(APPI) mengemukakan beberapa
waktu terakhir ini harga emas
bergerak di kisaran US$1.330 –
US$1.340 per ounce.
Pada akhir 2010, harga komoditas tersebut sempat menembus
level harga US$1.400 per
ounce.
“Level harga itu cukup membuat investor was-was karena
rIsiko yang cukup besar,” ujarnya
kepada Bisnis, kemarin.
Menurut dia, tidak mudah
mendorong lonjakan kenaikan
harga emas dengan level sekarang
ini.
“Prinsipnya peluang untuk naik
masih terbuka meski tidak terlalu
besar,” tuturnya.
Ketegangan yang terjadi di Mesir
menimbulkan kekhawatiran kerusuhan serupa dapat menyebar
ke negara lain di Timur Tengah
sehingga mendorong permintaan
jenis investasi yang aman
(investment haven), salah satunya
emas.
Leo menegaskan gejolak politik di suatu negara dapat memengaruhi pergerakan harga emas.
Sehingga ketegangan politik yang
saat ini melanda Mesir berpotensi
mendorong kenaikan permintaan
dan akhirnya harga emas akan
naik.
Namun, dia belum melihat indikasi gejolak politik di Mesir itu
akan mendongkrak emas ke level
harga US$1.400 seperti terjadi
Pergerakan
Perg
Pe
rger
erak
akan
an harga
har
h
arga
ga emas
ema
e
mas
s
(US$/troy
(US$
(U
S$//tr
troy
oy o
oun
ounce)
unce
ce))
1400
1.425
3/1/11
11300
1.329
1.188
2/8/19
1200
13
Ags
15
Sep
15
Okt
15
Nov
15
Des
14 31
Jan Jan
Sumber: Bloomberg
BISNIS/T. PURNAMA
pada Desember 2010.
“Dampak gejolak itu bersifat sementara. Kecil sekali kemungkinannya akan mendorong
harga ke level US$1.400 per
ounce,” kuncinya.
Di China, penasihat bank sentral
China Xia Bin menilai kebijakan
meningkatkan cadangan emas
pada saat yang tepat, sudah sejalan
dengan strategi internasionalisasi
yuan.
“Departemen terkait harus
menggunakan strategi buy in
the dip atau membeli saat terjadi
koreksi signifikan dalam periode
yang cukup lama,” ujarnya
sebagaimana dikutip Bloomberg,
kemarin.
Harga bullion (emas batangan)
melambung sebesar 30% pada
2010, seiring pelemahan dolar
AS dan aksi investor mencari
jenis investasi menguntungkan di
tengah pelemahan mata uang.
China mengizinkan lebih banyak penggunaan mata uang
reminbi untuk transaksi antarnegara guna mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.
Asosiasi Emas China (The
China Gold Association) memperkirakan total konsumsi emas
di negara itu dapat tumbuh sebesar 15% pada paruh pertama
tahun 2011.
Kenaikan itu didorong oleh
pertumbuhan
permintaan
alternatif investasi dan sarana
lindung nilai terhadap inflasi.
Chairman Bursa Emas Shanghai
(The Shanghai Gold Exchange)
Shen Xiangrong mengemukakan
impor emas oleh China melonjak
hampir 5 kali lipat dalam 10 bulan
pertama tahun lalu dibandingkan
dengan total 2009. (02) (redaksi@
bisnis.co.id)
2800
‘Manfaatkan kenaikan harga komoditas dengan bijak’
2600
13
Ags
15
Sep
15
Okt
15
Nov
15
Des
Sumber: Bloomberg
14 31
Jan Jan
BISNIS INDONESIA
BISNIS/T05/YUS/T. PURNAMA
Harga karet menguat
TOKYO: Harga karet menguat di tengah ketatnya
pasokan karet alam dan ketidakstabilan politik di
sejumlah negara Timur Tengah.
Harga karet di Tokyo telah naik 14% bulan ini,
menguat untuk 7 bulan. Pasokan dari Thailand –
eksportir terbesar dunia – menyusut karena curah
hujan yang deras. Sementara peningkatan penjualan
mobil China dan India telah mengangkat proyeksi
permintaan.
Permintaan karet diprediksi akan naik 4,6%
tahun ini.
Pada 2011 konsumsi karet di China diperkirakan
naik 3,6 juta ton.
Demikian juga India diramalkan bertambah
5,2% menjadi 991.000 ton .
Survei 10 gudang di Shanghai, Shandong,
Yunnan, Hainan dan Tianjin menunjukkan stok
karet China anjlok untuk minggu ketiga,
terkikis 6.985 ton menjadi 58.547 ton.
Pergerakan
harga
harg
ha
rga
a ar
aret
et
500
540 5
(US$ per ton)
400
300
13
Ags
15
Sep
15
Okt
15
Nov
15
Des
Sumber: Bloomberg
14 31
Jan Jan
BISNIS/T05/YUS/T. PURNAMA
JAKARTA: Sejumlah
komoditas strategis
mengalami lonjakan harga
di pasar dunia. Situasi
ini diperkirakan terus
berlangsung sepanjang tahun
ini. Sejauh mana dampaknya
bagi perekonomian nasional,
Bisnis mewawancarai Ekonom
LIPI Latief Adam, berikut
petikan wawancaranya:
Apa saja keuntungan yang
diperoleh Indonesia dari
situasi tersebut?
Kita menyaksikan sejumlah
komoditas dunia mengalami
tren kenaikan harga meskipun
ada beberapa yang stagnan dan
terkoreksi pada awal tahun.
Dengan gejolak harga komoditas
itu, Indonesia mendapatkan
keuntungan dari sektor
pertambangan dan perkebunan.
Kondisi sebaliknya terjadi di
sektor pangan.
Menurut Anda, sejauh
mana respons pemerintah
menyikapinya?
Selama ini saya melihat
kebijakan pemerintah cenderung
general, tidak membedakan
saat harga pasar
karakteristik
internasional
masing-masing
tinggi, sering
komoditas. Di
kali kita justru
sektor pangan ada
kekurangan
beberapa komoditas
stok karena
yang sebenarnya
produksi tidak
bisa dikembangkan,
dapat memenuhi
ada juga yang
konsumsi.
tidak memiliki
Sepanjang dekade
potensi. Sayangnya
terakhir, rata-rata
pemerintah
pertumbuhan
cenderung
produksi jagung
menggeneralisasi.
sekitar 6%-7% per
Jika pemerintah
tahun, sementara
berkomitmen
pertumbuhan
tinggi, sebetulnya
konsumsi di atas
ada beberapa
Latief Adam
8%.
komoditas yang
potensial dikembangkan.
Bagaimana dengan
Contohnya kedelai, yang terjadi
kebijakan pangan nasional?
selama ini selalu bermasalah
Terus terang, kebijakan
karena insentif harga tidak
pemerintah sering kali kelewat
terlalu menguntungkan.
dinamis dan mengedepankan
Berdasarkan hitungan kami,
rekayasa fiskal sebagai instrumen
rata-rata keuntungan petani
utama. Itu terlihat saat hargakedelai adalah Rp730.000 per
harga pangan dunia naik,
hektar untuk sekali panen.
pemerintah justru memainkan
Harga yang kurang baik itu
bea masuk untuk komoditasmenyebabkan petani kurang
komoditas yang diimpor dalam
bergairah untuk meningkatkan
jumlah tinggi.
produksinya. Akibatnya, secara
Demikian juga untuk
bertahap produksi terus turun
komoditas ekspor, pemerintah
dari sekitar 1,3 juta ton pada
juga memainkan rekayasa fiskal
awal 2000 menjadi tinggal sekitar seperti bea keluar untuk minyak
700.000-an ton pada 2008.
sawit mentah (crude palm oil/
Contoh lainnya, jagung. Pada
CPO) dan kakao.
Bukankah instrumen
fiskal itu untuk menambah
pemasukan bagi negara?
Menurut saya kebijakan
seperti itu tidak menyentuh akar
permasalahan. Terlihat sekali
pemerintah tidak memiliki
perencanaan jelas menyangkut
upaya peningkatan produksi
komoditas pangan.
Sebaliknya pengenaan bea
keluar untuk ekspor justru
merugikan banyak pihak.
Produsen dan petani tidak bisa
memanfaatkan secara maksimal
momentum kenaikan harga
komoditas dengan bea keluar
progresif tersebut. Misalnya pada
CPO dan batu bara, jika harga
terus naik, bea keluar juga ikut
naik.
Eksportir CPO maupun batu
bara, tentu ingin mendapatkan
margin maksimal. Sehingga
untuk mencapai hal itu,
kenaikan bea keluar ditransfer ke
petani dan pembeli. Ada indikasi
proporsi terbesar justru ditransfer
ke petani, sehingga kenaikan
harga internasional bukannya
dinikmati oleh petani.
Ironis memang, semakin
progresif bea keluar, semakin
banyak pengenaan ke petani,
bukan ke eksportirnya. Ini yang
perlu dibenahi pemerintah.
Apa langkah konkret yang
harus dilakukan pemerintah?
Untuk komoditas strategis
seperti jagung, CPO, batu bara
dan lainnya, pemerintah perlu
memberlakukan domestic market
obligation (DMO) atau prioritas
pemenuhan kebutuhan dalam
negeri
Biarkan saja ekspor dilakukan.
Pemerintah tidak perlu
memberlakukan instrumen bea
keluar. Namun yang terpenting
adalah memberi jaminan bagi
industri hilir di dalam negeri
untuk mendapatkan pasokan
komoditas strategis tersebut.
Ambil contoh CPO, kebutuhan
industri hilir CPO di dalam
negeri sekitar 20% dari total
produksi CPO. Jumlah tersebut
tidak terlalu memberatkan. Sisa
produksi 80% dapat dijual ke
pasar dunia.
Dengan begitu, kita juga
sekaligus dapat memanfaatkan
momentum kenaikan harga
komoditas dengan tanpa
mengorbankan satu pihak.
Jadi hendaknya kita dapat
memanfaatkan momentum
bagus ini dengan maksimal
secara bijak.
Pewawancara: ANGGI OKTARINDA
Kontributor
KOMODITAS
KUALA LUMPUR
NEW YORK
HARGA EMAS & PERAK
LONDON
TOKYO
Harga crude palm oil (CPO) di Kuala Lumpur Commodity Exchange (KLCE) pada
penutupan 31 Januari 2011 (beli/jual):
Harga berbagai komoditas energi pada penutupan 28 Januari 2011 di New York
Mercantile Exchange (NYMEX) dan New York Board of Trade (NYBOT), sebagai berikut:
Harga jual logam mulia di Jakarta, belum
termasuk PPN 10% dan ongkos pembuatan:
Harga berbagai komoditas logam pada
penutupan 28 Januari 2011 di London
Metal Exchange (LME), sebagai berikut:
Harga beberapa komoditas di bursa berjangka Tokyo pada penutupan 31 Januari 2011 sebagai berikut:
Bln
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
CPO (RM/ton):
Ttp
Prb (%)
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Crude Oil (US$/barel):
Feb11 ...................3.840,00........... +75,00........... 3.845,00 ..........3.799,00.............897 .......3.765,00
Mar11 ..................3.832,00.......... +89,00........... 3.838,00 .......... 3.775,00...........1.963 .......3.743,00
Apr11 ..................3.809,00 .........+109,00........... 3.809,00 ..........3.730,00..........9.227 ...... 3.700,00
Mei11....................3.760,00 .........+109,00............ 3.760,00 .........3.685,00......... 2.572 .......3.651,00
Jun11 ....................3.715,00.......... +113,00............. 3.715,00 .........3.648,00...........2.313 ......3.602,00
SINGAPURA
Prb
Ttg
Heating Oil Futr (US$/galon):
Natural Gas Futr (US$/MMBtu):
Harga karet di Singapore Commodity Exchange (Sicom) pada penutupan
31 Januari 2011 sebagai berikut:
Ttp
Mar’11 ................89,34 .............+3,70 ........... 89,73 ..............85,11 ....... 553.314 ............ 85,64
Apr’11 .................91,68 .............+3,39 ............91,97 ............87,96 ....... 273.740 ............ 88,29
Mei’11 ................ 93,43 ............ +2,98 ...........93,69 ........... 90,33 ....... 163.046 .............90,45
Jun’11 ................94,64 .............+2,73 ............94,91 ............ 91,90 .........147.414 ...............91,91
Feb’11...............269,02 .............+3,56 ..........270,31 ........ 264,40 .......... 13.975 .......... 265,46
Mar’11 ..............269,42 ..............+3,91 ..........270,71 .........264,25 .........59.385 ............265,51
Apr’11 ...............268,71 ............. +4,10 .........269,77 .........263,42 .........24.822 ........... 264,61
Mei’11 ............. 268,42 ............ +4,37 ........ 269,33 ........... 263,11 ........... 14.165 .......... 264,05
Sumber: Bloomberg
Bln
Bln
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Mar’11 ................ 4.323 ......... +0,004 .......... 4.369 ........... 4.252 ...........85.211 ..............4.319
Apr’11 ................4.340 ......... +0,004 .......... 4.380 ............4.274 ............ 26.111 .............4.336
Mei’11 ................4.384 .............. unch ........... 4.421 ............ 4.321 ..........13.495 ............ 4.384
Jun’11 ................4.425 ...........-0,003 ........... 4.461 ........... 4.366 ...........6.284 .............4.428
Feb11 ......................... 576,00 ................+6,00 ............576,00 .............571,00 ................10 ..........570,00
Mar11 ......................... 571,20 ..................+1,20 ............. 571,90 .............571,20 ................10 ..........570,00
Apr11 ......................... 571,20 ..................+1,20 .............572,70 .............571,20 ................12 ..........570,00
Mei11.........................572,00 ................+2,00 ............ 573,90 ............572,00 .................4 ..........570,00
TSR20 (US$cent/kg):
Feb11 .........................540,00 .................-5,00 ............547,00 ...........540,00 .............. 82 ......... 545,00
Mar11 ........................542,00 ................. -3,00 ........... 546,50 ...........540,00 .............. 34 ......... 545,00
Apr11 .........................541,00 ................. -3,00 ........... 546,00 ............539,00 ................13 .........544,00
Mei11.........................540,00 ................. -3,00 ........... 545,50 ...........540,00 ..............40 ......... 543,00
Sumber: Bloomberg
Ttp
Harga lada di pasar Asia pada 28 Januari 2011 sebagai berikut:
Prb
Ttg
Prb
Ttg
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Trd
Vol.
Pntp Sbl
Spot ............. 22.186,65 ...........+126,65......22.186,65..........22.071,40......................-.......22.060,00
Feb’11 ...........22.620,00 ..........+307,00.....22.740,00......... 22.227,00............5.320.........22.313,00
Mar’11 ..........23.006,00 ...........+314,00......23.100,00........ 22.606,00................977....... 22.692,00
Apr’11 .......... 23.355,00 ......... +283,00.... 23.445,00.........22.956,00.................. 97........23.072,00
Sumber: Bloomberg
Jagung (US$c/bushel):
Mar’11 ..................644,00 ..............-6,75 .............657,75 .............642,50 .............130.995 ........650,75
Mei’11...................654,50 .............-6,50 ........... 668,00 ..............653,00 ..............34.870 .........661,00
Jul’11.....................659,75 .............-6,25 ............ 673,25 .............658,00 ..............30.600 ....... 666,00
Sep’11 ......................611,75 .............-6,00 ............625,00 ...............610,50 .................. 3.156 .......... 617,75
Kedelai (US$c/bushel):
Mar’11 ................1.398,00 .............. -1,50 ..........1.423,25 ...........1.392,50 ..............126.733 ..... 1.399,50
Mei’11................ 1.408,25 ...............-1,75 ......... 1.433,50 ...........1.403,00 ............... 51.206 ...... 1.410,00
Jul’11...................1.413,50 ............. -2,25 ..........1.437,50 ...........1.409,50 ..............34.469 .......1.415,75
Ags’11 ................1.386,50 ..............-4,75 ............1.411,25 ............1.383,75 .................2.564 .......1.391,25
Bungkil Kedelai (US$/ton):
Mar’11 ................... 377,00 .............-0,40 ........... 384,40 ...............374,70 ................29.871 .........377,40
Mei’11....................379,50 .............-0,20 ........... 386,50 ...............377,00 .................6.355 .........379,70
Jul’11....................380,00 ...............-0,10 ........... 386,80 .............. 377,40 .................8.053 .........380,10
Ags’11 ....................371,00 .............-0,50 .............377,50 .............368,00 ....................1.261 .........371,50
Sumber: Bloomberg
Bulan
Harga
Penyelesaian
OLE ............................FEB 11 .....................10070
OLE ..........................MAR 11 .....................10055
OLE ...........................APR 11 ......................9995
OLE10 ........................FEB 11 .....................10070
OLE10 ......................MAR 11 .....................10055
OLE10 .......................APR 11 ......................9995
KIE .........................................- ......................9048
GOL ............................FEB 11 .................390250
Bulan
Volume
HKJ50 ......................FEB 11 ....................... 1202
HKJ5U ......................FEB 11 ..........................130
KRJ35 .....................MAR 11 ....................... 1866
KRJ5U ....................MAR 11 ............................72
HKK50 .................................- .......................3263
HKK5U .................................- .........................758
Transaksi PALN
Bulan
Volume
TSBJFX .................... DEC 11 ................................PALN= Penyaluran Amanat Luar Negeri
SPA= Sistem Perdagangan Alternatif
Sumber: BBJ
Gandum (US$c/bushel):
Mar’11 ...................825,75 ...........-20,50 ............ 849,75 ............. 824,00 ...............56.728 ....... 846,25
Mei’11...................855,50 ............-19,50 ............878,25 .............854,50 ................17.584 ........875,00
Jul’11..................... 874,75 .............-19,75 ............897,50 ...............873,75 .................8.892 ....... 894,50
Sep’11 ...................893,75 ............-18,50 .............915,50 ..............893,25 ..................1.228 .........912,25
Kontrak Berjangka Harian di BBJ
Produk
Lada (Rupee India/Kuintal):
Transaksi futures berbagai komoditas kelompok soft commodity pada penutupan 28 Januari 2011 di Chicago Board of Trade (CBoT) sebagai berikut:
Informasi Perdagangan Bursa Berjangka Jakarta, pada 31 Januari 2011
Produk
ASIA
Ttp
BBJ
Transaksi OTC Melalui SPA
Sumber: Bloomberg
Bln
CHICAGO
Bln
Feb’11............ 1.340,70 ..........+22,30 ..... 1.346,60 ....... 1.307,70 ......... 68.812 .........1.318,40
Mar’11 ............. 1.341,10 ..........+22,00 ....... 1.347,10 ......1.308,80 ............ 2.419 .......... 1.319,10
Apr’11 .............1.341,70 ........... +21,90 ..... 1.348,00 ........1.309,10 ...... 230.690 .........1.319,80
Jun’11 ...........1.343,30 ........... +21,90 ......1.349,00 ........1.310,90 ............7.690 .........1.321,40
LONDON
ICDX
Harga berbagai komoditas kelompok soft commodity dan energi pertambangan
pada penutupan 28 Januari 2011 di London International Financial Futures
Exchange (LIFFE) dan International Petroleum Exchange (IPE) sebagai berikut:
Harga beberapa komoditas di ICDX pada penutupan
31 Januari 2011.
Bln
Ttp
Prb
Ttg
Trd
Vol
Pntp Sbl
Kakao (Pound/ton):
Mar’11 ........................2.164 ............. -36,00............. 2.210 ............... 2.156 ..............5.476...............2.200
Mei’11.........................2.143 .............. -37,00..............2.185 ............... 2.136 ..............6.070.................2.180
Jul’11..........................2.133 .............. -37,00.............. 2.176 ................2.126 ...............1.690.................2.170
Sep’11 ........................2.122 ............. -38,00..............2.157 .................2.115 .................855.................2.160
Gula Putih (US$/ton):
Mar’11 .................... 814,40 ................-10,10..........827,40 ...........808,30 ..............2.729.............824,50
Mei’11.....................792,40 ................. -6,10.........800,00 ........... 786,20 ...............1.454.............798,50
Ags’11 ....................745,60 ................-2,30..........750,00 ........... 736,30 ..................276..............747,90
Okt’11.....................687,50 ................. -1,20......... 690,50 ............ 679,70 ....................93.............688,70
Sumber: Bloomberg
Bulan
Bln
Ttp
Bln
Prb
Ttp
Prb (%)
Ttg
Trd
Vol
Pntp Sbl
Karet (yen/kg) :
Tembaga (US$/metric ton):
Sumber: Antam
Komoditas
Gold 100 oz Futr (US$/Troy oz):
RSS3 (US$cent/kg):
PT Aneka Tambang
Emas Murni (31 Jan.) ...... Rp400.000/gram
Perak Murni (31 Jan.) ........Rp8.330.000/kg
Feb11 ...................478,70 ..............-,60 ............ 483,30 .............478,70.................. 43 .............. 479,30
Mar11 ..................477,20 ............-3,30 ............485,50 ............476,60.................156 ..............480,50
Apr11..................475,00 ...........-2,50 ............483,00 ............474,80................243 ...............477,50
Feb’11 .............................. 9.548,50 .......................+93,00
Mar’11 ..............................9.540,50 ........................+91,00
Apr’11 ..............................9.533,50 .......................+90,50
Mei’11................................9.527,50 .......................+89,00
Jun’11 ..............................9.520,50 ...................... +88,00
Jul’11.................................9.514,50 ...................... +88,00
Emas (yen/kg):
Feb11 ......................3.531 ................+31 ................3.569 ...............3.490.................. 45 .................3.500
Apr11......................3.531 ...............+41 ................3.559 ...............3.475................896 .................3.490
Jun11 ....................3.529 .............. +33 .................3.561 ...............3.478................922 .................3.496
Alumunium (US$/metric ton):
Feb’11 ..............................2.466,00 .......................+52,00
Mar’11 ..............................2.463,50 ....................... +47,00
Apr’11 ..............................2.470,50 .......................+45,00
Mei’11...............................2.476,50 .......................+44,50
Jun’11 .............................2.480,00 .......................+42,00
Jul’11................................2.487,25 .......................+42,00
Sumber: Bloomberg
Bln
Ttp
Prb
Mar’11 .............................2.346,50 ........................+93,75
Apr’11 ................................2.351,75 ........................+93,75
Mei’11...............................2.356,50 .......................+93,50
Jun’11 ..............................2.360,50 .......................+94,50
Jul’11............................... 2.364,50 .......................+95,50
Alumunium Alloy (US$/metric ton):
Feb’11 ...............................2.304,25 .......................+40,25
Mar’11 ..............................2.292,25 .......................+40,25
Apr’11 ...............................2.281,25 .......................+40,25
Mei’11...............................2.272,00 .......................+46,00
Jun’11 ..............................2.264,00 .......................+53,00
Jul’11................................2.256,00 .......................+60,00
Seng (US$/metric ton):
Ttp
Prb
Timah Hitam (US$/metric ton):
Feb’11 ..............................2.446,50 .........................+17,50
Mar’11 .............................2.444,50 ........................+16,00
Apr’11 ..............................2.439,50 .........................+17,50
Timah (US$/metric ton):
Nikel (US$/metric ton):
Feb’11 ............................26.600,00 ......................+125,00
Mar’11 ............................26.614,00 ......................+125,00
Apr’11 ............................26.618,00 ......................+125,00
Mei’11............................26.622,00 ......................+126,00
Jun’11 ...........................26.602,00 ......................+127,00
Feb’11 ................................2.341,50 .......................+94,00
Bln
Feb’11 ............................29.695,00 ....................+540,00
Mar’11 ...........................29.685,00 ....................+545,00
Apr’11 ...........................29.665,00 ....................+550,00
Sumber: Bloomberg
TENDER CPO
• Astra Agro Lestari 31 Januari 2011
Penjual
Lokasi pabrik
Kualitas
barang
Volume
(ton)
Nama
barang
Pembeli
Harga
Lokasi
penyerahan
Tanggal
penyerahan
Paket Medan
Belawan.................Medan .................................FFA Max 5% ........1.000................ CPO .................. PPI ..................9.410,00..................FOB Belawan..................................10 Feb 2011
Paket Jambi
SAL-Paket-1 ..........Bungo Tebo/Bangko .......FFA Max 5% ........1.000................ CPO .................. WIM ...............9.250,00..................Franco Tangki Timbun.................10 Feb 2011
Pembeli Teluk Bayur
SAL-Paket-2 .........Bungo Tebo/Bangko .......FFA Max 5% ........1.000................ CPO .................. WIM ...............9.250,00..................Franco Tangki Timbun................. 12 Feb 2011
Pembeli Teluk Bayur
Paket Timur
Tg. Bakau ..............Mamuju ...............................FFA Max 5% ........2.000 .............. CPO .................. WNI..................9.175,00..................FOB Tg. Bakau ...............................17 Feb. 2011
Pntp
Vol.
CPO - CPOTR (Rp/Kg) :
Febuary, 2011..........................11,405 ...................0
Maret, 2011..............................11,305 .................25
April, 2011................................. 11,100 .............1,613
Mei, 2011 ..................................11,055 ..............624
Juni, 2011.................................11,055 ...................0
Emas - GOLDGR (Rp/gr) :
January, 2011 ................... 398,800 ...................0
Febuary, 2011...................... 399,100 ...................2
Maret, 2011.........................395,600 ..................10
April, 2011............................394,100 ...................5
Mei, 2011 .............................393,900 ...................0
Sumber: ICDX
Keterangan: *Harga tidak termasuk PPn 10%
Grand Total CPO ....................................................................................5.000
• KPB Nusantara 31 Januari 2011
Produsen
Volume (ton)
Mutu
Penyerahan
Pembeli
Harga (Rp/kg)
PTPN III ........................1.000.......................... Max 5%........................Franco PT SAN Blwn...........................PPI................................ 9.365,00
PTPN IV .........................500.......................... Max 5%........................Franco PT SAN Blwn...........................MM................................ 9.365,00
PTPN IV .........................500.......................... Max 5%........................Fr PP Sktr Mdn /Blwn/KT .................MM................................ 9.365,00
PTPN IV .........................500.......................... Max 5%........................Fr PP Sosa/Dumai ...............................IBP................................ 9.365,00
PTPN V....................... 4.000.......................... Max 5%........................Franco PT SAN Dumai........................PII ................................. 9.365,00
PTPN XIII ................... 2.000.......................... Max 5%........................Fob Tyn/Pgn/Prb (Kalbar).................RII ...................................9.125,00
PTPN XIII ................... 2.000.......................... Max 5%........................Fob ITT T Merah (Kaltim) ..................RII .................................9.055,00
ENERGI
i2
Penggunaan Vi-gas butuh
koordinasi instansi
SURABAYA: Pemerintah harus
memperbaiki koordinasi antarlembaga
untuk mempercepat konversi penggunaan
bahan bakar kendaraan dari minyak ke
nonminyak, seperti liquid gas for vechicles
atau Vi-gas.
Anggota Dewan Energi Nasional Bidang
Lingkungan Mukhtasor mengatakan koordinasi
buruk antar lembaga pemerintah yang terlibat
dalam program konversi BBM ke Vi-gas
berpotensi menghambat strategi jangka pendek
untuk mengurangi dominasi minyak dalam
memasok kebutuhan energi nasional.
“Kkoordinasi antara kementerian
perhubungan dan ESDM serta pemerintah
daerah terkait tidak terlaksana maksimal
sehingga pelaksanaan program itu [konversi]
jadi tersendat hingga sekarang,” kata dia
kepada Bisnis kemarin.
Menurut dia, percepatan proses
konversi dari BBM ke Vi-gas
sebaiknya dilakukan pada tahun
ini sehingga dalam waktu dekat
penggunaannya bisa meluas.
Data seputar Vi-gas
Harga Vi-gas
Kebutuhan converter kit
SPBU penyedia Vi-gas
Sumber: Kementerian ESDM
Rp3.600 per liter
setara premium
Rp10 juta/unit
19 unit
(Jabodetabek)
BISNIS/K29/HUSIN PARAPAT
EKSPLORASI
Banyak minyak di Panimbang
PANDEGLANG: Lundin Petroleum, investor pertambangan asal Swiss, menemukan
kandungan minyak bumi di Teluk Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi
Banten,
“Hasil penelitian perusahaan itu memang
menemukan adanya kandungan minyak
bumi di Teluk Panimbang,” kata Sekretaris
Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten
Pandeglang, Dani Ramdhani, di Pandeglang,
kemarin.
Lundin melakukan eksplorasi kandungan
minyak di Pandeglang, sejak 5 bulan terakhir ini. Areal Teluk Panimbang meliputi
Kecamatan Panimbang, Patia, Sobang, dan
Sukaresmi Kabupaten Pandeglang Provinsi
Banten.
Dia menjelaskan Lundin melakukan
penelitian kandungan minyak bumi pada
areal cekungan belakang di dalam perut
bumi Pandeglang. Penelitian yang dilakukan, baru pada tahap dua dimensi atau
awal sehingga temuan kandungannya pun
masih bersifat indikasi. “Nanti mereka
akan melakukan penelitian tiga dimensi
untuk mengetahui potensi riil.”
Mengenai indikasi jumlah potensi, menurut dia, belum bisa diprediksikan, tetapi jika
melihat sikap optimistis dari pihak perusahaan, jumlah itu diperkirakan cukup besar.
“Berdasarkan pengalaman, investor baru
merasa optimistis untuk melakukan penambangan jika kandungan tersedia cukup
untuk kegiatan penambangan 50 tahun,
artinya cukup besar,” ujarnya.
Di Provinsi Banten ada tiga blok lokasi
yang diidentifikasi memiliki kandungan
minyak bumi yakni Blok Ujung Kulon, Blok
Rangkas, dan Blok Banten Utara. (ANTARA)
3 Proyek pabrik
pupuk dipastikan
dapat jatah gas
Industri disarankan bangun FSRU
OLEH NURBAITI
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah
mengalokasikan pasokan gas
bumi untuk memenuhi kebutuhan bahan baku tiga proyek
pabrik pupuk yang akan
dibangun di wilayah Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah,
dan Papua, dalam waktu
dekat ini.
bangunan Nasional Tahun 2010 dan
juga dalam rangka memprioritaskan gas
untuk industri pupuk.
Terkait dengan alokasi gas untuk ketiga pabrik pupuk itu, Direktur Jenderal
Minyak dan Gas Bumi Kementerian
ESDM Evita Herawati Legowo enggan
memberikan keterangan apa pun.
Di sisi lain, dia mempersilakan bila
ada industri yang berkeinginan untuk
membangun unit penampungan regasifikasi terapung (floating storage regasification unit/FSRU), sebagai upaya pemenuhan kebutuhan gas dalam negeri.
Terminal penerima
Ketiga pabrik pupuk yang mendapatMenurut dia, dengan adanya infrakan alokasi gas tersebut, yakni Pupuk struktur LNG receiving terminal tersebut,
Kalimantan Timur Unit 5 (PKT-5) di pasokan gas dalam negeri yang sebelumKalimantan Timur, satu pabrik di nya hanya dilakukan dengan mengguDonggi-Senoro, Sulawesi Tengah, dan nakan jaringan pipa gas bumi dapat
pabrik pupuk di Tangguh, Papua.
dilakukan dalam bentuk pengiriman gas
Pasokan gas untuk ketiga pabrik alam cair (LNG) ke tempat yang jauh
pupuk itu tertuang dalam Keputusan dari sumber gas.
Menteri ESDM No 3288K/15/MEM/2010
“Boleh. Siapa saja terbuka kalau
tentang Alokasi Gas Bumi. Proyek pupuk memang mau [membangun FSRU], tetatersebut
meliputi
pi harus minta
pabrik pupuk Kaizin dulu,” kata
limantan Timur Unit
dia.
5, pabrik pupuk di
Pasalnya, jelas
4.342,71 4.366
4.311,58
Donggi-Senoro, dan
dia, dalam izin
satu pabrik pupuk di
pembangunan
Tangguh. Aturan ini
FSRU tersebut ha3.322
ditandatangani oleh
rus disebutkan
Menteri ESDM Darsumber gasnya
Realisasi & rencana
win Zahedy Saleh
dari mana, serta
pasokan gas
pada 31 Desember
siapa konsumen
2010.
yang akan men2010-2011
Berdasarkan Kepdapatkan pasokan
(juta BTUD)
men tersebut, pasoktersebut. “Pada
2010
2011
an gas untuk PKT-5
prinsipnya, boleh
berasal dari dua
saja, tetapi banyak
wilayah kerja yang
persyaratan yang
Domestik
Ekspor
berada di Kalimantan
harus dipenuhi,
BUTD: British thermal
Timur yakni Ma- Ket:
termasuk komuniunit per day
BISNIS/HUSIN PARAPAT kasi dengan linghakam dan Sebuku Sumber: BP Migas
terhitung mulai 1
kungan [KemenJanuari 2012 sampai 31 Desember 2021. terian Lingkungan Hidup],” ujar Evita.
Sementara itu, alokasi gas pabrik
Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh
pupuk di Donggi-Senoro berasal sebelulmnya mengatakan pemerintah
dari Lapangan Donggi Senoro di Sula- terus berupaya meningkatkan alokasi
wesi Tengah dan pabrik pupuk di Tang- pasokan gas di dalam negeri menjadi
guh dari Lapangan Tangguh di Papua.
57% dari total produksi nasional tahun
Dalam Kepmen itu dijelaskan penye- ini, terutama untuk memenuhi kebudiaan gas bumi untuk industri pupuk itu tuhan pembangkit listrik dan pabrik
dalam rangka menjamin ketersediaan pupuk.
pupuk sebagai bagian implementasi
“Makin banyak gas yang diproduksi
kebijakan ketahanan pangan nasional, itu, akan kita dedikasikan, khususnya
dengan tetap memperhatikan keekono- buat kebutuhan listrik PT PLN [Persero]
mian investasi pengembangan gas bumi. dan pupuk.
Sementara itu, terkait dengan harga
Tahun ini 57%-nya [dari total produkgas bumi untuk ketiga pabrik pupuk itu si] buat domestik. Tahun lalu 50%,”
akan ditetapkan oleh Menteri ESDM katanya beberapa waktu lalu.
dengan mempertimbangkan keekonoBerdasarkan data BP Migas, produksi
mian pengembangan lapangan dan prak- gas nasional per 18 Desember 2010 mentek kelaziman bisnis.
capai 8,88 juta standar kaki kubik per
Kepmen itu merupakan kelanjutan hari (MMscfd), naik dibandingkan
Instruksi Presiden Nomor 1/2010 tentang dengan pencapaian 2009 sebesar 7,96
Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pem- MMscfd. (ibeth.nurbaiti@bisnis.co.id)
KRISIS ENERGI:
Tiga pekerja menggunakan sepeda sebagai
alat transportasi di
Refinery Unit (RU) V
Pertamina, Balikpapan,
Kalimantan Timur, belum
lama ini. Asosiasi
Perusahaan Migas
Nasional mengkhawatirkan krisis energi dunia
yang akan berimbas ke
Indonesia.
BISNIS/ANDRY T. KURNIADY
BP Migas diminta kerja keras penuhi target lifting
OLEH SITI MUNAWAROH, DADAN
MUHANDA & ISMAIL FAHMI
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pemerintah meminta
Badan Pengatur Kegiatan Hulu
Minyak dan Gas bekerja keras
untuk memenuhi target lifting
minyak pada tahun ini sebesar
970.000 barel per hari.
Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan perlunya kerja keras
untuk meningkatkan produksi
minyak nasional. Target liftting
minyak, tegasnya, harus tercapai
pada tahun ini, mengingat produksi minyak Indonesia yang
menurun tiap tahun.
“Harus kerja keras, saya sudah
minta BP Migas konsisten untuk
menjaga produksi 970.000 barel.
Caranya eksplorasi ditingkatkan,
Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011
investasi dijaga, enhanced oil recovery sumur-sumur tua digalakkan,
sumur tua jangan ditelantarkan,
tapi dikerjasamakan, pengusaha
nasional banyak,” ujarnya seusai
menghadiri HUT ke-59 Asosiasi
Pengusaha Indonesia dan reorganisasi struktur pengurus Dewan
Pengurus Nasional Apindo 20082013, kemarin.
Di sisi lain Hatta menilai adanya potensi kenaikan harga minyak dunia sebagai dampak kisruh
politik di kawasan Timur Tengah.
Menurut dia, situasi ini perlu
diwaspadai kendati sampai saat
ini belum berpengaruh terhadap
perekonomian nasional.
“Saya kira tidak ada negara yang
menginginkan harga tinggi ketika
ekonomi dalam keadaan sulit di
dunia. Kalau terlalu tinggi maka
produksi manufaktur yang sedang
tumbuh akan mengerem kembali
dan dampaknya akan cukup besar
sekali. Negara-negara penghasil
minyak pun menyadari itu.”
Kendati begitu, Hatta meyakini
kisruh politik di Mesir dan ketegangan yang memanas di Timur
Tengah belum berdampak pada
penyesuaian
asumsi
harga
minyak Indonesia (ICP) dan perekonomian nasional. “Belum sampai kesitu. Untuk itu [dampak sampai ke Indonesia] saya kira belum.”
Terkait dengan harga minyak,
Hatta menegaskan pihaknya selalu mencoba melihat dari dua sisi
dalam hal ketika terjadi kenaikan
atau harganya stabil, yakni selalu
memperhatikan pada pasok dan
permintaan.
Dari sisi permintaan, Hatta
menilai langkah penghematan
dan diversifikasi bahan bakar
harus dijalankan.
Sementara itu, Asosiasi Perusahaan Migas Nasional menilai
krisis energi dunia dapat berimbas ke Indonesia dengan dampak
yang mengerikan.
Ketua Aspermigas Effendi
Siradjuddin mengungkapkan krisis energi dunia yang mengerikan
ditandai dengan kenaikan harga
minyak mentah hingga mendekati US$100 per barel karena berlangsung linier dengan krisis
pangan.
Dalam kurun 5 tahun-20 tahun
ke depan, menurut dia, konsumsi
minyak global akan memembus
kisaran 120 juta bph-130 juta
bph. Adapun, puncak produksi
hanya 105 juta bph-110 juta bph.
”Artinya, akan terjadi defisit
minyak global sekitar 15 juta-20
juta bph,” paparnya.
BISNIS/WAHYU DARMAWAN
PROGRAM KONVERSI: Seorang pekerja menurunkan tabung elpiji ukuran 3 kg, di
Surabaya, belum lama ini. Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Evita
Legowo mengatakan total penghematan yang diperoleh dari program konversi yang dimulai
sejak 2007 hingga akhir 2011 diperkirakan mencapai Rp49,46 triliun. Sementara, target tahun
ini adalah pembagian paket perdana 9,29 juta unit, volume elpiji 3,55 juta ton, dan penarikan
minyak tanah sebanyak 7,65 juta kiloliter.
Bukit Asam minta
persamaan harga batu bara
OLEH NURBAITI
Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Bukit Asam Tbk (PTBA)
berharap PT Perusahaan Listrik Negara
(Persero) memberikan perlakuan yang
sama soal harga jual batu bara ke pembangkit perseroan itu, seperti halnya kepada perusahaan pemasok lain.
Direktur Utama PTBA Sukrisno mengatakan pada dasarnya perusahaan tambang
batu bara itu tidak akan meminta harga
beli yang lebih tinggi dibandingkan dengan produsen batu bara lain.
Hanya saja, tegas dia, PTBA sebagai
BUMN tambang juga menginginkan harga
beli batu bara yang wajar dari perusahaan
listrik pelat merah itu.
“Dalam bisnis, biasanya memang yang
mau jual itu [minta harga] mahal, sedangkan yang mau beli itu murah. Kenapa kok
sama [produsen] yang lain, PLN belinya
sekian [lebih tinggi], tetapi dengan PTBA
segini. Kalau tidak, samakan saja dengan
harga pasar. Itu yang kami minta,” kata
dia, kemarin.
Menurut dia, perusahaan tambang yang
akan memasok sekitar 9 juta lebih batu
bara ke PLN untuk tahun ini, tetap berupaya melanjutkan proses negosiasi harga
hingga akhir Februari. Negosiasi ini
diharapkan bertujuan untuk mendapatkan
harga beli yang wajar dari perseroan itu.
Pasalnya, hingga kini PTBA masih
melakukan pengiriman pasokan batu bara
ke pembangkit PLN, meskipun belum ada
kesepakatan harga jual dengan perseroan
itu.
“Negosiasi itu kan belum deal, tetapi
kita tetap mengirim batu baranya ke PLN.
Kalau harga tidak deal, kan tidak baik
buat PTBA. Karena itu kami batasi, sampai
akhir Februari harus sudah deal.”
Terkait dengan keinginan PLN agar
pemasok mengacu pada ketentuan harga
batu bara acuan (HBA) yang ditetapkan
pemerintah, sesuai dengan Peraturan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) No. 17/2010, Sukrisno mengatakan perseroan itu tetap menginginkan
harga wajar sesuai dengan perkembangan
pasar.
Di sisi lain, Direktur Energi Primer PLN
Nur Pamudji mengatakan proses negosiasi
harga batu dengan PTBA dilakukan secara
business to business (b-to-b). “Memang
kita negosiasi itu b-to-b dengan PTBA.
Sejauh ini, baik-baik saja, tetapi memang
harganya belum ketemu,” ujar Nur.
Sebelumnya, dia mengungkapkan proses negosiasi harga memang masih berjalan dengan sejumlah produsen yang tetap
berkukuh harga jual batu bara ke PLN
20% lebih tinggi dari ketentuan HBA yang
ditetapkan pemerintah.
Anggota Komisi VII Tri Yulianto meminta
PTBA lebih mengedepankan pasokan batu
bara dalam negeri, daripada ekspor. “Kalau
untuk PLN hanya 9,5 juta ton saja dan
sisanya diekspor, ke depannya harus berorientasi untuk kepentingan dalam negeri.
PTBA harus berikan inovasi,” kata Tri.
Pada bagian lain, Sukrisno mengatakan
selama ini produksi batu bara PTBA
memang terbatas karena terkendala angkutan kereta api. Hanya saja, perusahaan
menargetkan bisa berproduksi hingga 50
juta ton pada 2015.
“Dalam 1,5 tahun ini, kita targetkan
persoalan angkutan kereta api itu bisa
selesai sehingga pada 2015 bisa berproduksi 50 juta ton,” katanya.
Penggunaan energi besar
wajib konservasi
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Direktorat Jenderal Energi
Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi
akan mewajibkan kepada pengguna sumber energi yang menggunakan energi listrik dan non-listrik lebih besar atau sama
dengan 6.000 ton minyak (tone of oil
equivalent) untuk melakukan konservasi
energi.
Direktur Jenderal Energi Baru dan Terbarukan dan Konservasi Energi Luluk Sumiarso mengatakan kewajiban untuk
menerapkan manajemen energi merupakan implementasi dari Pasal 12 Ayat (2)
Peraturan Pemerintah No.70/2009 tentang
Konservasi Energi yang tak bukan adalah
turunan dari UU No.30/2007 tentang energi.
Konservasi energi yang dimaksudkan
melalui manajemen energi yaitu dengan
menunjuk manajer energi, menyusun program konservasi energi, melaksanakan
audit energi secara berkala.
“Mereka juga wajib melaksanakan rekomendasi hasil audit energi, dan melaksanakan pelaksanaan konservasi energi
setiap tahun kepada pemerintah,” ujar
Luluk dalam acara softlauching implementasi mandatory konservasi energi, kemarin.
Lebih lanjut Luluk menyebutkan sudah
mengeluarkan surat edaran terkait dengan
hal tersebut pada akhir Desember 2010.
Sambil menunggu terbitnya peraturan
pelaksanaan yang dikeluarkan oleh
Menteri ESDM, para pengguna energi dan
sumber energi diminta mempersiapkan
segala hal yang terkait.
“Nantinya jika sudah jalan, kami akan
memberikan sanksi kepada pihak yang
tidak menjalankannya. Sanksinya dimulai
dari teguran di media massa sampai peringatan.”
Direktur Konservasi Energi Ditjen
EBTKE Maryam Ayuni berharap peraturan
tersebut bisa keluar kuartal pertama tahun
ini, atau pada kuartal II/2011.
Dia mengatakan nantinya jika peraturan
tersebut sudah keluar, pelaporan dari
pengguna energi pada tahap pertama akan
berlangsung setiap tahun, untuk kemudian akan diubah pelaporannya menjadi
setiap semester.
Berdasarkan data Ditjen EBTKE saat
ini ada sekitar 10 pengguna energi terbesar di Tanah Air yang mengonsumsi
energi sebanyak 6.000 ton minyak atau
setara dengan dengan 69.780 MWh per
tahun.
Adapun, 10 pengguna energi terbesar
antara lain PT Krakatau Steel (industri
baja), PT Panca Citra Wira Brothers (industri tekstil), PT Semen Gresik (semen), PT
GT Petrochem Industri (kimia), PT Mulya
Keramik Indah Raya (keramik), PT
Petrokimia Gresik (kimia), PT Semen
Padang (semen), PT Colorindo Aneka
Chemicals (kimia), PT Golden Island
Texstile Ind (tekstil), dan PT Sugih Brothers
(tekstil).
Pada 2010, secara nasional penggunaan
energi di Indonesia mencapai 758 juta
SBM. Dari angka tersebut pemakai terbesar berasal darai sektor industri sebesar
400,1 juta SBM, diikuti dengan sektor
transportasi sebanyak 237,6 juta SBM, sektor rumah tangga sebesar 95,7 juta SBM,
dan sektor komersial sebesar 24,6 juta
SBM. (10)
TEKNOLOGI INFORMASI
Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011
i3
INOVASI
Molibdenit untuk
chip elektronik
OLEH GOMBANG NAN CENGKA
Kontributor Bisnis Indonesia
Grafena (graphene) yang ditemukan pada
1994 sering disebut sebagai bahan pengganti
silikon pada transistor. Transistor merupakan
komponen elektronik yang menjadi bagian
penting dalam rangkaian logika suatu chip.
Namun, para peneliti di Ecole
Polytechnique Federale de Lausanne
(EPFL) atau Sekolah Politeknik Federal
Lausanne, Swiss, telah menemukan molibdenit (MoS2) mungkin akan menjadi material yang lebih baik lagi.
Penelitian yang dilakukan di Laboratorium Struktur dan Elektronika Skala Nano
tersebut men gungkapkan bahwa molibdenit merupakan semikonduktor yang sangat
efektif. Seperti silikon, bahan ini cukup
mudah ditemui di alam.
Molibdenit sebelumnya telah digunakan
sebagai salah satu unsur dalam logam baja
paduan atau bahan tambahan untuk pelumas. Namun, penggunaan molibdenit
belum pernah dipelajari secara mendalam.
Seperti diungkapkan oleh Prof. Andras Kis
dari Sekolah Politeknik Federal Lausanne,
molibdenit merupakan bahan yang dapat
dibuat menjadi film tipis dan sangat mudah
digunakan dalam nanoteknologi. Bahan ini
berpotensi digunakan untuk membuat transistor yang sangat kecil, light emitting diode
(LED), dan sel surya.
Dibandingkan dengan silikon, bahan ini
dapat dibuat lebih mampat. “Pada lembar
molibdenit 0,65 nanometer, elektron dapat
bergerak semudah lembar silikon 2 nanometer,” ujar Kis, yang meneliti molibdenit
ini bersama dua rekannya di EPFL.
Namun, dia mengakui saat ini tidak
mungkin membuat lapisan silikon setipis
lapisan tunggal molibdenit.
Selain dapat dibuat lebih tipis, molibdenit
dapat digunakan untuk membuat transistor
yang mengonsumsi daya 100 ribu kali lebih
rendah pada keadaan istirahat dibandingkan dengan transistor silikon tradisional.
Dibandingkan dengan grafena, molibdenit
memiliki kelebihan dalam hal celah energi.
Pada teori fisika zat padat, celah energi
merupakan tingkat energi yang tidak dapat
diisi oleh elektron.
Celah energi ini dapat ditemukan pada
molibdenit yang memiliki celah energi
sebesar 1,8 elektron volt, tetapi tidak ada
pada grafena.
PROGRAM
PENGIRIMAN UANG:
Direktur Utama PT Telkom
Tbk Rinaldi Firmansyah
(kanan) bersama Direktur I
Nyoman G. Wiryanata
(kedua kanan), Direktur Arif
Yahya (kedua kiri) dan
Direktur In dra Utoyo mencoba pengiriman uang
menggunakan akses layanan Delivery Money Access
atau Delima saat peluncurannya di Jakarta, kemarin.
Program Delima melayani
pengiriman uang domestik
dan internasional melalui
730 Plasa Telkom dan
20.000 gerai mitra.
BISNIS/YAYUS YUSWOPRIHANTO
Operator CDMA lirik LTE
Vendor siapkan beberapa skenario migrasi
OLEH RONI YUNIANTO
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Sebagian
operator code division
multiple access (CDMA)
di Indonesia mengisyaratkan akan mengadopsi
teknologi long term evolution (LTE) untuk mendukung kelangsungan
layanannya.
Direktur Utama PT Smart
Telecom Sutikno Widjaja mengatakan untuk dapat menjaga kelangsungan bisnis, operator
CDMA akan melalui fase teknologi LTE.
“Pada teknologi ini, kami
hanya pengguna. Menurut kami,
LTE adalah suatu periode yang
sudah pasti dilalui oleh semua
operator baik global system for
mobile communication [GSM]
maupun CDMA,” ujarnya kepada
Bisnis kemarin.
Menurut Sutikno, operator berprinsip harus dapat menjalankan
bisnisnya secara efisien dan menyediakan layanan data berkualitas yang mendapat dukungan
perangkat dan memenuhi skala
ekonomis.
Namun, terkait dengan
rencana bergabung ke
LTE, dia mengatakan pihaknya belum menentukan waktunya. Dia memperkirakan perpindahan
ke LTE akan membutuhkan investasi baru yang
tidak kecil dan momentumnya akan ditentukan
oleh industri.
Direktur
Corporate
Services PT Bakrie Telecom Tbk
Rakhmat Junaidi mengatakan
pada prinsipnya perusahaannya
terus mengevaluasi perkembangan teknologi ke depan.
“Jika pada saatnya [beberapa
tahun mendatang] LTE menjadi
teknologi yang matang dan pilihan terbaik mengapa tidak?
Namun, kami tidak akan terburu-buru, kami harus mempertimbangkannya secara detail
lebih dahulu,” ujarnya kepada
Bisnis.
Rakhmat menegaskan pihaknya memprioritaskan kemungkinan teknologi yang dapat menghantarkan layanan lebih baik
bagi pelanggan, termasuk teknologi baru.
Dia menambahkan pertimbangan lain yang tidak kalah
penting adalah investasi dan ba-
Group].
Dengan
demikian, operator
CDMA harus siap
menerima konsekuensi keluar dana besar
Lebar pita
Penggunaan
atau mati pelan-pelan,”
270 MHz
Layanan berbasis GSM
katanya.
Investasi ulang itu
45 MHz
Layanan berbasis CDMA
membutuhkan dana
190 MHz
Layanan WiMax
yang sangat besar,
Sumber: Ditjen Postel, Citrus
karena mesti membaBISNIS/HUSIN PARAPAT
Berbagai sumber, diolah
ngun jaringan dari
awal berupa LTE atau
gaimana teknologi LTE memberi- WiMax 16m.
Saat ini, operator CDMA yang
kan nilai optimum terhadap
ada di Indonesia adalah PT
modal yang sudah ditanam.
“Pelanggan tidak peduli tek- Bakrie Telecom Tbk, PT Mobile-8
nologi dibalik layanan kami, te- Telecom, PT Telkom Tbk (Flexi),
tapi sejauh mana teknologi mem- PT Indosat Tbk (StarOne), dan
berikan nilai optimum bagi kebu- PT Smart Telecom.
Pemerintah masih mempertimtuhan mereka. Untuk saat ini,
teknologi data evolution data op- bangkan frekuensi pada pita 700
timized [EVDO] yang kami MHz, 2,6GHz, penataan ulang
gunakan pasarnya ada dan sudah pada 1800 MHz, dan kemungkimenjawab kebutuhan mereka,” nan menggunakan 2,3 GHz
untuk LTE.
tutur Rakhmat.
Sebelumnya, Anggota Badan
Regulasi Telekomunikasi Indo- Alternatif migrasi
nesia (BRTI) Nonot Harsono meSementara itu, Presiden
ngatakan ke depan, pilihan la- Direktur PT Ericsson Indonesia
yanan mobile hanya WiMax atau Mats Otterstedt mengatakan inlong term evolution (LTE).
vestasi dan nilai ekonomis akan
“CDMA 2000 akan benar- menjadi pertimbangan operator
benar di-shutdown karena pada dalam menyediakan layanan
2009 sudah menyatakan diskon- data antara dua pilihan, yakni
tinu dan bergabung ke LTE [GSM WiMax dan LTE.
Alokasi pita frekuensi
di Indonesia
Mig33 rilis aplikasi baru
JAKARTA: Mig33, penyedia konten komunikasi chat dan hiburan sosial, meluncurkan secara resmi aplikasi versi Bahasa
Indonesia.
Steven Goh, Chief Executive Officer
Mig33, mengatakan peluncuran versi 4.5
dan versi Bahasa Indonesia konten chat
dan hiburan sosial tersebut diyakini akan
menjangkau lebih banyak pengguna di
Indonesia.
“Peluncuran versi baru ini tepat karena
menegaskan kepemimpinan dan misi kami
di dunia jejaring sosial bergerak baik di
Indonesia maupun di dunia,” ujarnya Minggu.
Peluncuran versi 4.5 diklaim lebih memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi
pengguna yang umumnya generasi muda.
OLEH SEPUDIN ZUHRI
Bisnis Indonesia
BISNIS/RAHMATULLAH
OPERATOR BARU: Seorang pekerja mengecek sebuah
alat pada base transceiver station (BTS) milik PT Indosat di
Jakarta, belum lama ini. Operator seluler menilai kehadiran
empat operator mobile satellite di Indonesia bukan merupakan ancaman bisnis. Tiga operator mobile satellite baru telah
hadir di Indonesia, menyusul PT Pasifik Satelit Nusantara (Asia
Celullar Satellite/ACeS) dengan layanan Byru dan Pasti-nya.
Tiga operator tersebut adalah Inmarsat melalui PT Dini Nusa
Kusuma, Thuraya lewat PT SOG Indonesia, dan Iridium lewat
PT Amalgam.
Telkom bidik 60 juta transaksi dari Delima
OLEH RONI YUNIANTO
Bisnis Indonesia
JAKARTA: PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk mengincar 60 juta
transaksi selama 3 tahun dari
bisnis jasa pengiriman uang atau
remitansi seiring dengan peluncuran layanan Delivery Money
Access (Delima).
I Nyoman G. Wiryanata,
Direktur Konsumer PT Telkom,
mengatakan target itu setara dengan pangsa 20% dari sekitar
300 juta transaksi per tahun pada
bisnis pengiriman uang tersebut.
“Kami berharap meraih pangsa
20% ini dalam 3 tahun dengan
mendapatkan 5—6 juta transaksi
pada tahun ini,” ujarnya seusai
peluncuran layanan Delima
kemarin.
Delima merupakan layanan
pengiriman uang baik domestik
maupun internasional yang
diklaim aman dan langsung sampai. Adapun, pengambilan uang
bisnis.co.id)
Penyadapan
ponsel butuh
biaya besar
KLIK
(BISNIS/ROY)
“Lihatlah berapa banyak operator WiMax di dunia saat ini dan
bagaimana
perbandingan
investasi di LTE, kemudian dari
pertimbangan skala ekonominya.
Bagi penyedia terminal, berapa
biaya jika menanam modal di
WiMax untuk memproduksi dongle dan terminal lainnya, lalu
juga dari fleksibilitas frekuensinya,” ujarnya.
Saat ini, Ericsson sudah
mendapatkan lima kontrak besar
LTE yaitu tiga proyek di AS dan
dua lainnya di Finlandia dan
Jepang. Vendor itu saat ini masih
menjalankan workshop yang
melibatkan pengembang konten,
operator, dan regulator.
Ben Verwaayen, Chief Executive Officer Alcatel-Lucent, menjelaskan setidaknya ada dua skenario penggelaran LTE di dunia,
yakni terkait dengan ketersediaan
frekuensi dan biaya frekuensi.
“Teknologi 2G memang untuk
suara, 3G lebih mudah untuk
data, dan 4G adalah kemampuan
membawa video. LTE atau 4G
menjadi pilihan tepat untuk
masa depan” ujarnya.
Dia menjamin vendor menyediakan alternatif migrasi ke LTE
bagi operator CDMA dengan
biaya yang efisien. (roni.yunianto@
dapat dilakukan di gerai mana
saja yang berlogo Delima antara
lain di Plasa Telkom dan beberapa outlet lainnya yang telah bergabung dengan Telkom.
Nyoman menjelaskan aplikasi
pengiriman uang itu pada tahap
pertama dilayani melalui 101
Plasa Telkom ataupun 16.500
gerai downliner dari 16 mitra
cash point. Aplikasi itu melengkapi langkah Telkom memasuki
bisnis remitansi yang ditandai
dengan pendatanganan kerja
sama BUMN telekomunikasi
tersebut dengan mitra agregator
cash point (tempat pembayaran)
di Jakarta dan Surabaya.
Direktur Utama PT Telkom
Rinaldi Firmansyah mengungkapkan perseroannya menanam
modal Rp15 miliar—Rp20 miliar
untuk mengembangkan aplikasi
pengiriman uang itu yang ditargetkan dalam 3—4 tahun akan
mencapai break even point (BEP).
Dia menegaskan Delima tidak
akan bersaing dengan layanan
pengiriman uang perbankan dan
kantor pos, kecuali penyedia layanan yang fokus pada jasa pengiriman uang. Dalam hal ini,
Telkom membidik semua pengguna telekomunikasi seluler dan
CDMA dari berbagai operator.
“Ini karena ujung-ujungnya
kami bekerja sama dengan bank
juga dan [setelah Pegadaian]
kami juga akan menggandeng
kantor pos,” tutur Rinaldi.
Telkom memposisikan Delima
sebagai salah satu pendukung
bisnis informasi, media, dan
edutainment (IME). Secara
total, IME berkontribusi 8% terhadap total pendapatan perusahaan itu.
Setiap tahun, dari total 300 juta
transaksi pada bisnis remitansi,
nilai uang yang masuk dari luar
negeri dapat mencapai Rp146
triliun—Rp154 triliun. Adapun,
di dalam negeri, nilai uang dalam
layanan pengiriman itu menca-
pai US$1,4 miliar.
Menurut Nyoman, pihaknya
akan mengevaluasi dan menambah jumlah cash point guna
memperluas jangkauan layanan
Delima. Dalam perencanaan saat
ini, layanan itu akan didukung
oleh 730 Plasa Telkom dan lebih
dari 20.000 gerai mitra.
Keunggulan Delima
Dia menjelaskan bisnis remitansi di Indonesia mengalami
pertumbuhan dan kompetitif.
Adapun, dibandingkan dengan
layanan sejenis yang ada pada
industri jasa pengiriman uang
lainnya, Telkom mengklaim layanan Delima lebih menjamin
kepraktisan, keamanan, dan
kecepatan.
“Keunggulan lainnya, Delima
didukung dengan jumlah cash
point lebih banyak dan biaya
administrasi yang lebih murah
dengan kisaran Rp12.500—
Rp20.000 sesuai dengan besaran
nominalnya,” tutur Nyoman.
Dia menjelaskan layanan
Delima tidak membutuhkan
pembukaan rekening, tetapi
hanya mensyaratkan pengisian
formulir dan identitas pribadi.
Menurut Nyoman, layanan
pengiriman dengan nominal
maksimal Rp5 juta per satu kali
pengiriman atau total Rp20 juta
per bulan untuk penerima yang
sama itu masih akan memprioritaskan transaksi dari agen ke
agen di dalam negeri.
Layanan tersebut menggunakan notifikasi dan melibatkan
penyelesaian transaksi dengan
pihak perbankan di antaranya
bank mitra yang berasal dari
bank pemerintah dan swasta
nasional, seperti Bank Mandiri
dan BNI.
Saat ini pengiriman Delima
menggunakan sistem agent to
agent, tetapi ke depan, juga akan
menggunakan sistem person to
person dan person to agent.
JAKARTA: Kebijakan
menyadap ponsel direksi
BUMN sulit dilakukan
karena biaya penyimpanan data sangat mahal sehingga selama ini operator telekomunikasi tidak
menyimpan data percakapan pelanggan.
Anggota
Komite
Regulasi Telekomunikasi
(KRT) Nonot Harsono
mengatakan penyadapan
ponsel milik direksi
badan usaha milik negara
(BUMN) terlalu berlebihan dan merupakan kebijakan yang tidak jelas.
“Kalau
Menteri
[BUMN] sudah tidak
percaya sama bawahannya dan direksi, ya kerja
sendiri saja. Kalau mau
diperiksa kan setelah
ada kasus, baru diperiksa secara hukum,” ujarnya kepada Bisnis kemarin.
Dia menjelaskan selama ini operator telekomunikasi tidak menyimpan
data trafik percakapan
karena memiliki kapasitas yang sangat besar, sehingga membutuhkan
data penyimpanan yang
sangat besar.
Nonot memaparkan
kapasitas
panggilan
13.000 byte per detik jika
dikalikan dengan menit
dan trafik suara yang
mencapai miliaran, sangat sulit untuk disimpan
karena membutuhkan
biaya yang besar.
Oleh karena itu, dia
menegaskan jika pemerintah menginginkan penyimpanan data percakapan melalui ponsel maka
pemerintah yang harus
mengeluarkan
dana
untuk mengelola penyimpanan data itu.
Dilindungi
Dia menambahkan
data pelanggan sangat
dilindungi oleh operator,
seperti halnya di luar negeri, sehingga tidak
akan mengeluarkan data
tersebut secara sembarangan.
Selama ini, menurut
Nonot, operator hanya
menyimpan data pesan
singkat (SMS) karena kapasitasnya tidak terlalu
besar dibandingkan dengan trafik percakapan.
Group Head Brand
Marketing PT Indosat
Tbk Teguh Prasetya mengakui perusahaannya
hanya mencatat panggilan atau call data record,
tetapi tidak menyimpan
data percakapan.
Dirut PT Telkomsel Sarwoto Atmosutarno mengatakan pihaknya masih
menunggu instruksi menteri sampai ada peraturan
yang berlaku soal penyadapan percakapan melalui ponsel direksi
BUMN.
Country Manager EMC
Indonesia Adi Rusli mengatakan yang menjadi
permasalahan bagi setiap
service provider adalah
untuk penyimpanan data
suara membutuhkan storage sehingga harus mengeluarkan biaya tambahan.
“Harus ada biaya tambahan yang cukup besar,
tetapi tidak ada revenue
[pendapatan] baru dari
investasi storage tersebut,” tutur Adi.
i7
Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011
BAHAN BANGUNAN
PERANTI KERJA
TEKNIK
PERJALANAN
SEMINAR & WORKSHOP
RUPA-RUPA
AGRIBISNIS & WIRAUSAHA
i6
Profil koperasi Kabupaten Bogor (unit)
Status
Aktif
Tidak aktif
Total
Jumlah anggota
Dana bergulir siap
Swasta diminta
biayai 400 waralaba
dukung target
swasembada gula
Jumlah
1.256
412
1.668
202.840 orang
OLEH FAJAR SIDIK
Bisnis Indonesia
412 Koperasi
di Bogor tidak aktif
JAKARTA : Jumlah koperasi yang tidak
aktif di Kabupaten Bogor masih tercatat
412 unit yang memerlukan dukungan
pemerintah untuk bisa dikembangkan
kembali dalam rangka menopang perekonomian masyarakat.
Rembesan gula rafinasi rugikan petani
OLEH ERWIN TAMBUNAN &
BAMBANG SUPRIYANTO
Bisnis Indonesia
Berdasarkan data Dinas Koperasi dan UKM
Jawa Barat tercatat di Kabupaten Bogor
terdapat 1.668 koperasi yang terdaftar di mana
masih terdapat 412 unit yang masih sulit untuk
berkembang dan kategorinya
menjadi lembaga keuangan
yang tidak aktif.
Adapun jumlah koperasi
yang aktif masih cukup
banyak mencapai 1.256
unit koperasi dengan
jumlah anggota tercatat
sebanyak 202.840
anggota.
Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Pemprov Jabar
BISNIS/FSI/HUSIN PARAPAT
Inkopsyah gandeng perbankan
JAKARTA: Induk Koperasi Syariah (Inkopsyah) mengajak Bank Jabar Banten (BJB)
bersinergi membiayai usaha mikro dengan
alokasi Rp11 miliar di mana penyaluran dengan skema musyarakah yakni BJB menyediakan Rp10 miliar dan Inkopsyah Rp1 miliar.
“Kami berharap kerja sama dengan BJB
Syariah bisa diikuti bank syariah lainnya.
Apalagi saat ini anggota Inkopsyah BMT
yang tersebar di seluruh nusantara mencapai
280 unit,” kata Arisson Hendry, Direktur
Inkopsyah BMT, kemarin.
Langkah ini kerja sama keempat Inkopsyah
dengan bank setelah sebelumnya dengan
Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank DKI
Syariah dan Bank Panin Syariah.
Sampai akhir 2010 modal Inkopsyah BMT
mencapai Rp8,4 miliar, nilai aset Rp71,67
miliar dengan laba Rp1,6 miliar. Inkopsyah
BMT berdiri pada 2008 dengan modal
Rp4,573 miliar. (BISNIS/MGM)
Lomba wirausaha muda digelar
JAKARTA: Kedubes AS bersama Asgar
Muda Foundation akan menggelar kompetisi kewirausahaan bertajuk ITB Entrepreneurship Challange (IEC) 2011 untuk meningkatkan kewirausahaan di generasi muda.
Ajang tersebut merupakan kompetisi
perencanaan bisnis tingkat nasional yang
terbuka bagi mahasiswa dengan membentuk
tim beranggotakan tiga orang.
“Kami ingin mahasiswa termotivasi merintis usaha dari nol untuk sukses,” ujar
Presiden Asgar Muda Foundation Goris
Mustaqim pekan lalu.
Ketua IEC Andreas R Widarto menambahkan kompetisi keenam itu ditargetkan
menjaring 2.000 tim yang harus mempresentasikan rencana bisnisnya. (BISNIS/FSI)
AHLI WC
AHLINYA UNT: Sedot WC,Air kotor,Limbah
Cair,Pelancaran saluran air / Wastafel s/d Lantai
atas,dll.Proses cpt.Hub: 021 92628844 93665266 - 0813 10949979 / JABODETABEK.
(OI/973/01/2011)
ANTENA
"AANTENA SOLUTION" 4675 3000 - 8601188 5618 1977 Antena 100rb, Parabola+-300ch 1.5jt
oke/ Telkom/ Indovision, Yes/Top TV Bs prll 2(OI/065/01/2011)
10 TV Lbr Bk Se Jabodetabek
BENGKEL
Bila Mobil Anda Boros, Kurang Tenaga, Carbon
Clean & Tune di NAWILIS Jl. Radio Dalam Raya
No. 3A; Jl. Tanah Abang I/17 Hub : 0217227330
/ 31, 3518627, 3850025 / 26
(OI/252/01/2011)
Bila Setir Mobil Anda GETAR Saat di REM.
Segera BUBUT DISC BRAKE Anda di NAWILIS
Jl.Radio Dlm Ry No.3A, Jl.Tanah Abang I/17
Hub: 7227330 / 31, 3518627, 3850025 / 26
(OI/253/01/2011)
Tahun
BANDAR LAMPUNG: Kementerian Pertanian meminta
PT Perkebunan Nusantara
(PTPN) menggandeng swasta
untuk mengatasi inefisiensi
sebesar Rp4,2 triliun per
tahun dan mendukung target
swasembada gula 5,7 juta ton
pada 2014.
Manajemen pabrik
Kebijakan swasembada gula, ungkapnya, mendorong swasta yang selama ini dinilai berhasil mengelola manajemen usaha pergulaan nasional agar
mengembangkan pabrik.
“Sejumlah investor telah menyatakan
minatnya untuk menanamkan investasi
pabrik tebu di Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan, dan Lampung. Para pengusaha
itu sudah menyampaikan keinginannya
menanamkan investasi pabrik gula,” ujar
BIRO JASA
HEWAN QURBAN
PT.METROPOLITAN 6348072-6348859Pendirian
PerusahaanPT/CV/PD/UD/Toko-DomisiliPerusahaan,
SIUP-TDP-NPWP-PKP-UUG-IzinIndustri/Pariwisata,
Sertifikat-API-SIUJPT, Komplek Duta MerlinB/32
AL-AMIEN AQIQAH Sedia kambing mulai
600rb masak aneka menu, gratis kirim potong
& 50 buku Risalah Aqiqah. 021 7509991 68434577 - 97734850.
(OI/504/11/2010)
(OI/343/04/2009)
Prs Cpt A.Not+Sk Depkeh 2.6Jt Paten/merek/
Cipta/DesainIndustri,Bpkm/Pma/pmdn/Kwsa
n Berika/Kite/Srp Pabean/Apit,Npwp/Siup/Tdp
Uug/Izin Rest,Ukl/Upl/Amdal,Ijin Tambang/
Sertif Tnh dll.Hub.885916565,85916060,0811
158309. email: law2000@ymail.com
AR-RAHMAN AQIQAH 021 - 32049426 /
89589393 / 7535062 Sedia kambing - sapi
mulai 600rb - 6jt Masak aneka menu, Gratis
kirim potong, 50 buku aqiqah & souvenir.
CARGO
KAMERA INTERNET
(OI/505/11/2010)
2010
2011
2012
2013
2014
Volume
(juta ton)
2,99
3,87
4,4
4,93
5,7
Sumber: Kementerian Pertanian, Nov. 2010
Bayu.
Dalam perkembangan lain, anggota
Komisi VI DPR meminta pemerintah
untuk melindungi kepentingan petani
dan cepat mengambil tindakan terhadap
dugaan terjadinya rembesan gula rafinasi,
terutama di luar Pulau Jawa.
“Petani tebu akan kehilangan pasar dan
merasa tidak mendapatkan proteksi jika
rembesan gula rafinasi dibiarkan. Pada
akhirnya petani tebu akan beralih kepada
komoditas tanam yang lain,” tegas Rofi’
Munawar, anggota Komisi IV DPR, dalam
siaran pers kemarin.
Dia menjelaskan praktik mafia gula
semacam itu akan sangat memukul produksi dan harga gula dalam negeri, khususnya produksi gula yang berbasis tebu.
Menurut Rofi', membanjirnya gula rafinasi di luar Jawa, baik di pasar tradisional
maupun modern mencapai hampir 80%.
Padahal peruntukan gula rafinasi yang
dalam Peraturan Menteri Perdagangan
No. 111/2009 hanya dilegalkan bagi industri skala besar, industri kecil, dan
industri rumah tangga. Mereka adalah
yang betul-betul membutuhkan gula,
seperti industri makanan dan minuman.
“Praktiknya, saat ini gula rafinasi beredar
dan membanjiri pasar gula konsumsi. Hal
ini sebenarnya sudah dapat diprediksi.
Sebab kondisi neraca gula nasional defisit
700.000 ton pada akhir 2010,” ungkapnya.
Hal tersebut terjadi karena produksi
hanya dapat memenuhi 2 juta ton
kebutuhan gula, sedangkan kebutuhan
gula kristal putih mencapai 2,7 juta ton.
Indonesia seharusnya membutuhkan
stok mencapai 1,2 juta ton gula konsumsi
guna menstabilkan kebutuhan gula, ketika hal tersebut tidak tercapai dipastikan
terjadi kekurangan gula hingga semester
pertama 2011.
Sebaliknya, ujar Rofi' importir terdaftar
(IT) yang telah ditunjuk oleh pemerintah,
seperti PTPN IX, PTPN X, PTPN XI,
dan PT Rajawali Nusantara Indonesia
(RNI), serta Perum Bulog tidak kunjung
melakukan impor dengan alasan harga
gula dunia naik hingga kini.
Anehnya, kebutuhan domestik masih dapat dipenuhi, padahal kondisi neraca gula nasional sedang defisit. (erwin.
tambunan@bisnis.co.id/bambang.supriyanto@
bisnis.co.id)
FILTER AIR
Netview NV88-PanTilt H-264IP Camera Dengan
SD Card Utk Local Recording, Hny Rp.2.250.000,Mendapatkan Software 32 Channel, &Tersedia
Juga PanTiltMPEG4IPCameraHanyaRp.1.750.000,Hub:021-68575763/97713093/087876100953
sales@sistemkeamanan.com
(OI/476/07/2010)
AQUAFILT: jual mcm2 filter u/RT, RS, pabrik, isi
ulang, kolam ikan&renang, carbon aktif kualitas
prima & trm servis pipa mampet tnp rsk lt.Hub:
5850911-70756166-081280288179-41257559
"KULIT ASLI"
Furniture, Car, Fashion, Promotion, Walet, Bag, Shoes,
etc Harco Elektronik Mangga Dua, Ruko Blok B No. 2
Jakarta Tlp: 612 8888 / www.dhenigleather.com
CUMMINS STAMFORD
DIESEL GENERATING SET
25-2000 KVA Harga Sangat Murah
PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada
No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408
Fax. 6291962 E-mail: smr@centrin.net.id
H.Normal 2.425.000,H.Disc.1.750.000 Sdh Trmsk
Electromagnetic Lock 600 lbs Lkp Dgn Bracket Utk
Kuncinya: 0 2 1 - 6 8 5 7 5 7 6 3 / 9 7 7 1 3 0 9 3 /
087876100953/sales@sistemkeamanan.com
Sedia: Fingerprint Absence & Accs Cntrl Solution,
CCTV, IP Cam & Wireless Alarm Sys (OI/475/07/2010)
MESIN-MESIN
CUMMINS STAMFORD
DIESEL GENERATING SET
25-2000 KVA Harga Sangat Murah
PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada
No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408
Fax. 6291962 E-mail: smr@centrin.net.id
(OI/278/03/2010)
OTOMOTIF
MOBIL DICARI
KEMENANGAN MOTOR Berani Beli Mobil
Secondhand Anda Dengan Harga Pantas SEJABODETABEK (Mobil Jepang) Hub: 021- 6833
6 8 0 6 / 0 8 1 6 9 3 2 2 4 7 Karawaci.TGR
B A N T U T U T U P K.Kredit/KTA. hanya
b a ya r 1 0 % d r t o t a l t a g i h a n . k r n
ka m i a h l i n ya . L EG A L . M O N A 0 8 1 3
32001389 - 96627986 - 0878 82467986
BIRO IKLAN
(OI/086/01/2011)
IPAD Wifi 16 g b, Iphone 4G, Vertu Ferrari Replica
5,5Jt, Tag Heur Meridish, Goldvish 7jt, stok
terbatas. Info klik : www.yahuu.us Cp: 0857.
1000.5356 / 993.999.88 / 0818.0880.9288
(OI/507/09/2010)
KERJASAMA
Garansi Plng Bw Uang,Tkr BPKB,Lgsg Cair Sd
100M,Bng 0,5%/Bln,Cashback Tunai 5Jt,Ang
Undur 45Hr, Lunas Awl Bng Hilang, Blvd Brt Ry
Blk G.65. PLATINUM. 45851381 / 82 / 83
kunjungan wisatawan yang mencapai 1
juta orang per tahun.
Dirjen Kelautan Pesisir, dan PulauPulau Kecil Sudirman Saad mengatakan
direktoratnya telah melakukan pendalaman
atas pertemuan di tingkat menteri yang
berlangsung di Maladewa tersebut. "Di
tingkat teknis, kami sudah menyepakati
lima hal untuk dilakukan bersama," katanya.
Pertama, mengembangkan marine ecotourisme. Kedua, meningkatkan kapasitas
sumber daya manusia untuk investasi di
pulau-pulau kecil. Ketiga, melakukan penelitian dan pengembangan antara dua
negara. Keempat, melakukan pertukaran informasi, dan kelima, kerja sama investasi.
Fadel mengungkapkan tidak khawatir
dengan kemungkinan adanya keberatan
yang dilakukan oleh sejumlah terkait dengan rencana pengembangan pulau-pulau
terpencil itu. "Yang pasti pemerintah harus
memberikan informasi yang jelas sehingga
tidak terjadi silang pendapat," tegasnya.
Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) M. Riza
Damanik mengatakan langkah yang dilakukan pemerintah sangat tidak tepat.
"Investor yang datang untuk mengelola
pulau-pulau itu nyatanya hanya mengeksploitasi nilai ekonomi untuk kepentingan
segelintir orang saja," tegasnya.
INDEKOS DIJUAL
PENERJEMAH
Abadikan perjalanan Anda VMM RENT CAR,
Innova '08, Avanza, Kj Kapsul, Panther, Pick
Up, Hrg ekonomis Hub: 70111137, 5383191,
0812 10111137
(OI/128/12/2010)
AUTO 69 Menywkn Avnz, Apv, Xnia, Terios,Inova,
Luxio, G.Livina, Jazz, Dlm kota 250rb/10jam,
L.kota 350rb/hr, Pkt 6jam Dlm kota BBM+
Driver 300rb: 0818 07976969 / 021-70365359
(OI/966/01/2011)
K a r s a : Pnrjmh Tersumpah 7 Bhs. Leg:
Dep.Keh/Lu, Not, Kdtaan. Jl.Petojo Binatu Ry
29A (Jl.Kaji) Jakpus (dkt Harmoni) Ph. 6322273
/ 6320826 / 63869501 (Atr-Jpt Free)
PENGEMUDI
Dijual Segera KOS2AN, Strategis blkg BRI II
jln kaki 5 mnt, LT.400 LB.1000, 3 tkt, 26 km
+ 2 VIP, Fasilitas Lengkap, Jl. Bendungan
Jatiluhur 43, Hub Sonny 0811109777
(OI/227/01/2011)
Branded Sale : 80%Off! Kemeja Mewah/
T-Shirt Golf Rp89,900, Jeans Italy
Rp299,900,Belts/Dompet Kulit Rp69,900,
Sepatu Italy Rp499,900, Handbags
Rp99,900, Parfum CK/Zegna Rp89,900,
D l l ! M a d e I n I t a l y/A s l i ! D i : H o t e l
Kartika Chandra, Shopping Arcade 14
(StockJunction), Jak Sel.Buka 10-20 WIB
(OI/814/01/2011)
Pameran Jas Italy: Rp299,900-Rp999,900
(Biasa Rp.3Jt-Rp.12Jt)! Koleksi Super
Mewah/100% Branded/Made In Italy/
Promosi Agen Resmi! Di: H o t e l K a r t i k a
Chandra, Shopping Arcade 14
(StockJunction),Jak Sel.Buka 10-20WIB
T-SHIRT Rp.12.500/POLO SHIRT Rp.16.500.
Terima Pesanan Dg Bordir/Sablon Kemeja,
Jaket,Topi,Celana,Dll.Telp/Fax: 601738196244441. Mangga Dua Gdg ITC Lt.2 Blok A 12
Menyediakan Driver, Handal & Loyal, dr Jawa,
Data&Dom Jls , Phm Jln DKI, Siap Lmbr,
hr/bl PersonlG. Terjamin & Trprcy Sjk 97.
021- 53653841 / 32037623 - 0812 10907510
RUANG USAHA
(OI/992/01/2011)
PERHIASAN
L e l a n g A r l o j i M e w a h : Rp.299,900Rp.2,999,900 (Biasa Rp.3,5Jt-Rp.32Jt)
Beli 3, Grts 1!Patek.P-Wohler-VacheronGoer-M.Blanc-L.Paciotti-Dll! Ex Lelang
Swiss/Asli/+Ser tifikat! Di: Italia
Auctions, H o t e l S a h i d J a y a - J a k a r t a ,
L o b b y L e v e l . Buka 10-20WIB.
Disewakan Ruang Kantor bebas 3 in 1di
Kuningan. Luas 40, 45, 140, 145, 325m2, free
parking, strategis, Jl.HR.Rasuna Said kav.B7
(OI/916/01/2011)
Kuningan Call: 522 4888
(OI/813/01/2011)
TOUR TRAVEL
PROPERTI
INDEKOS
PAMERAN
(OI/164/12/2010)
(OI/896/01/2011)
Terima Pemasangan IKLAN KOLOM Prospektus
/RUPS/LaporanKeuangan/IPO/Dukacita/Lowongan di koran Kompas, Bisnis Indonesia,Dll.
Hub: (021) 68000.565 / w w w . b i r o - i k l a n . c o m
JAKARTA: Indonesia akan menggandeng
Maladewa untuk mengelola pulau kecil di
Tanah Air, dengan cara penyewaan pulau.
“Pengelolaan pulau-pulau kecil dapat
dilakukan dengan memberikan hak pakai
selama beberapa tahun kepada para investor. Salah satunya untuk tujuan wisata
bahari. Pemerintah Maladewa berhasil
mengundang investor untuk mengelola
pulau,” ungkap Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad kemarin.
Dia menjelaskan itu terkait dengan hasil kunjungannya ke Maladewa disepakati
letter of intent (LoI) yang akan ditandatangani bersama dengan Menteri Perikanan dan Pertanian Maladewa Aminath
Jameel pada Maret 2011.
Menurut Fadel, dalam waktu dekat Kementerian Kelautan dan Perikanan akan
membentuk tim yang melibatkan pemerintah, Dewan Perwakilan Rakyat, lembaga swadaya masyarakat, dan sejumlah
tokoh masyarakat untuk membuat konsep
pengelolaan pulau-pulau kecil ini. Tim ini
nantinya bekerja sama dengan tim dari
Republik Maladewa.
Dia menjelaskan keberhasilan pemerintah dan swasta dalam pengelolaan pulau di Maladewa ini dibuktikan dengan
(OI/815/01/2011)
(OI/029/10/2010)
(OI/454/04/2010)
OLEH DIENA LESTARI
Bisnis Indonesia
PAKAIAN
Khusus menyewakan / Beli/ Jual murah
DieselGenset, 50 - 2000 Kva, Hub.
5551292, 55961607, 0813 1134 3338
HANDPHONE
RI-Maladewa terapkan
konsep sewa pulau
(OI/277/03/2010)
KUNCI OTOMATIS
KARTU KREDIT
(OI/676/12/2010)
penciptaan wirausaha baru,” kata Danial.
Untuk pembiayaan franchise itu diprioritaskan waralaba domestik yang jumlahnya sangat banyak dan memiliki potensi
memperkuat usahanya hingga ke pasar
ekspor sehingga butuh pembiayaan modal
kerja dan investasi cukup besar.
Tahun ini, LPDB menargetkan penyaluran dana bergulir Rp1 triliun. Sampai
pertengahan Januari sudah terserap sekitar
Rp20 miliar, sedangkan pada akhir bulan
ini penyerapan Rp63 miliar.
Sementara itu Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) tengah fokus meningkatkan
UKM yang masih memiliki peluang bisnis
(business opportunity/BO) agar menjadi
waralaba melalui pendampingan bisnis
dan pengembangan pasar.
Ketua AFI Anang Sukandar mengatakan
saat ini terdapat 1.500 UKM yang terdata
dan hampir semuanya memiliki potensi
bisnis yang kuat untuk dikembangkan
menjadi waralaba nasional.
Untuk itu, AFI akan fokus membina
UKM yang masih berupa peluang bisnis itu
dengan meningkatkan program pelatihan
agar bisa meningkatkan kemampuan pengelolaan bisnis menuju penerapan bisnis
waralaba yang profesional.
Ada banyak program pelatihan yang dilakukan pada tahun ini baik yang langsung
ditangani AFI maupun kerja sama dengan
lembaga diklat pemerintah terutama untuk
mendorong pertumbuhan UKM yang memiliki potensi bisnis yang bagus supaya
menjadi usaha unggulan.
MOBIL DISEWAKAN
CATERING
CheRi's Catering, melayani: Wedding, Seminar,
Perkantoran, Workshop, Gathering, Arisan,
Pabrik & Rumah Produksi Hubungi: 021 - 27
298 298 / 0813 8893 8839 (OI/222/01/2011)
JAKARTA: Lembaga Pengelola Dana
Bergulir (LPDB) akan memfasilitasi pembiayaan 400 waralaba tahap awal sebesar
Rp100 miliar agar bisa langsung menyerap
lapangan kerja khususnya lulusan SLTA.
Dirut LPDB Kemas Danial mengatakan
pembiayaan terhadap waralaba sangat tepat karena sudah bisa dihitung target penyerapan tenaga kerjanya sehingga bisa
mendukung penciptaan lapangan kerja selama tahun ini hingga 10.000 orang.
“Penyaluran dana bergulir tetap melalui
koperasi yang bekerja sama dengan pengusaha waralaba yang akan ekspansi sehingga
akan didukung pembiayaannya dengan
syarat mempekerjakan lulusan SMA yang
telah diseleksi LPDB,” ujarnya kemarin.
Dalam waktu, pihaknya bersama beberapa koperasi penyalur dana bergulir akan
menyeleksi 400 perusahaan waralaba yang
telah beroperasi untuk bisa ekspansi dan
menyerap tenaga kerja secara signifikan.
Selain itu, pemilihan waralaba juga tepat
karena bukan tergolong usaha padat modal.
Dengan pembiayaan Rp10 juta-Rp20 juta
per outlet bisa diharapkan menyerap tenaga
kerja dengan optimal.
Pembiayaan waralaba ini polanya tepat
karena langsung bisa menciptakan lapangan
kerja sesuai tujuan dari program dana bergulir yang memprioritaskan penciptaan
lapangan kerja dan pengurangan tingkat
kemiskinan. “Tentunya ini berbeda dengan
Dapatkan HARGA SPECIAL awal tahun, Ready
Stock!! Mazda2 HB, SDN, Mazda6, CX7, CX9
& Mazda8 Info Hub: 085715390772
KULIT
CHINA - JKT DIRECT, Udara & Laut, FCL/LCL
Tekstil, Pakaian Jadi, Mainan, Tas, Musik,
Alat Olahraga, Sajadah, Pasmina.
Hubungi: 021 - 33678735.
(OI/067/01/2011)
BIRO BANGUNAN
MURAH, AMAN, Berkualitas Arsitek, Renc Desain,
Renov, Bgn Baru, Interior, Eksterior, RAB, Prbaikn
Bocor, Partisi, Baja Ringan, Konstr. Baja Hub:
87740824, 0812 88185229, 0817 6050771.
Sasaran swasembada gula
Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi mengungkapkan selama ini
terjadi inefisiensi produksi pabrik gula
yang dikelola BUMN karena tingkat rendemennya yang begitu rendah.
“Tingkat yang paling kecil saja, apabila
terjadi inefisiensi 1% tingkat rendemen
per tahun, berarti kita kehilangan tingkat
produksi 600.000 ton per tahun. Harga
gula dihitung Rp7. 000 per kg,” ujarnya,
seusai mengunjungi pabrik gula Sugar
Grup, kemarin.
Bayu menolak jika pemerintah hanya
menganakemaskan swasta untuk meningkatkan produksi gula nasional. Sebaliknya, pemerintah masih berusaha agar
pabrik gula milik pemerintah itu memperbaiki manajemen kerja untuk memperoleh kualitas produksi, khususnya pada rendemen gula.
Langkah pemerintah melaksanakan
swasembada gula, katanya, meminta pabrik gula yang dikelola BUMN itu untuk
memperbaiki kualitas produksi yang
selama ini tingkat rendemennya sekitar
5% hingga 6%.
“Bahkan salah satu PTPN hanya mampu memproduksi tanaman tebu 4,1 ton
per hektare, padahal sebagian besar produksi swasta mencapai 7- 9 ton per ha.”
Alternatif lainnya, kata Bayu, perusahaan gula milik negara itu memfokuskan diri pada produksi raw sugar.
Salah satu alternatif sebelum perusahaan
milik negara itu bisa memperbaiki kualitas rendemen, sebaiknya masuk pada
raw sugar saja.
BERDIKARI
JAKARTA
Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011
CHANGLIN WHEEL LOADER
100% Baru Kapasitas 1,7M3
PT. SUMBER MESIN RAYA JL. Gajah Mada
No.176-177 Jakarta 11130 Tlp. 6291408
Fax. 6291962 E-mail: smr@centrin.net.id
(OI/580/04/2010)
MOBIL DIJUAL
ASTRA DAIHATSU, Xenia, Terios, Luxio, Granmax,
Sirion, Pick Up, Free GPS, Antikarat,PSP, Parking
Sensor. Bunga 4% prs cpt, ASTRAWORLD. Hub:
(OI/127/12/2010)
Anto 0 2 1 - 9 4 9 4 . 1 7 7 1
Parfum Paris: Rp.89,900 (Biasa Rp400RbRp700Rb)! CK, Zegna, Dll! Btl Besar
100ml/120ml! Di: H o t e l K a r t i k a
Chandra, Shopping Arcade 14
(StockJunction),Jak Sel.Buka 10-20WIB
(OI/816/01/2011)
Kost LAGUNA RESIDENCE, Pria/Wanita Daan
Mogot Km.1 Rp.1.650Rb - 2.150Rb/bln, Cuci,
Indvsn, Internt, Shower panas & dingin, Fitness,
Parkir & Taman luas. Ph. 5672265 (OI/972/01/2011)
Dimanapun Anda Berada “GG O H O L I D A Y
TOUR & TRAVEL”. Menyediakan: E-TIKET
PSWT Murah, HOTEL Jkt-Bdg-Srby-Bali
(Disc s/d 20%), TOUR Insentive&Indv. ASIAHKG-China-Eropa. Info&Brsr Hub: ( 0 2 1 )
23870 202/303, 288850 01 - 02. (OI/193/01/2011)
REGIONAL
Bisnis Indonesia, Selasa 1 Februari 2011
ELTY
LPKR
130
ASRI
570
5
137
25/ 1
20
530
26/ 1
27/ 1
28/ 1
31/ 1
25/ 1
26/ 1
27/ 1
28/ 1
31/ 1
JAKARTA: Sebanyak 12 gedung bersejarah di
kawasan Kota Tua, Jakarta Barat masuk dalam
kategori membahayakan wisatawan karena
kondisinya rusak parah.
Candrian Attahiyat, Kepala Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Kota Tua Dinas Priwisata dan Kebudayaan DKI
Jakarta, mengatakan ke-12 gedung wisata sejarah
favorit itu terlihat memprihatinkan karena atap
gedung nyaris ambruk dan lantai gedung terkelupas.
Dia memaparkan gedung yang rusak itu di
antaranya Gedung Cipta Niaga di Jalan Pintu Besar
Utara, Gedung Kerta Niaga di Jalan Pintu Besar
Timur, dan Gedung Jasindo di seberang Museum
Fatahillah. Hancurnya atap gedung membuat bagian
dalam gedung bersejarah itu selalu tergenang air
ketika turun hujan.
“Total bangunan yang kondisinya sudah rusak
parah mencapai 12 gedung. Seluruhnya milik BUMN
[badan usaha milik negara] dan BUMD [badan usaha
milik daerah],” katanya, seperti dikutip situs berita
Pemprov DKI Jakarta, kemarin.
Candrian menjelaskan program
perbaikan masih terkendala karena
sebagian gedung milik BUMN yang
kewenangan renovasi dan
reservasi berada di tingkat
pemerintah pusat.
Gedung bersejarah
Kota Tua DKI Jakarta
Kondisi
Baik
Rusak
Jumlah (unit)
130
12
TRAM
720
5
25/ 1
26/ 1
28/ 1
610
24/
26/ 112 27/
30/ 112 28/
5/ 1 1
25/121 26/
31/ 1
6/ 1
31/
MIRA
355
10
740
27/ 1
BLTA
600
20
250
12 Gedung bersejarah DKI
berbahaya
Sumber: UPT Kota Tua, 2011
BSDE
245
25/ 1
26/ 1
5
28/ 1
31/ 1
25/ 1
26/ 1
245
27/ 1
28/ 1
31/ 1
62
5
360
27/ 1
TRUB
240
25/ 1
26/ 1
3
67
27/ 1
28/ 1
31/ 1
25/ 1
26/ 1
27/ 1
28/ 1
31/ 1
Investasi asing di Sumut anjlok
Anggaran promosi 2011 hanya Rp8 miliar
BISNIS INDONESIA
MEDAN: Nilai investasi asing di Sumatra
Utara sepanjang tahun
lalu hanya mencapai
US$290,63 juta atau
anjlok 223,5% dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya.
Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) Sumut
Salman Ginting mengatakan
penurunan itu dipicu oleh proses
perizinan usaha yang berbelitbelit sekaligus menimnya anggaran promosi.
“Investor belum dijamu dengan baik di sini. Baik melalui
perizinan, ketersediaan infrastruktur, energi, maupun kera-
mahtamahan,” ujarnya dalam
Rapat Dengar Pendapat dengan
Komisi B DPRD Sumut, kemarin.
Selama ini, Salman menyatakan
masalah perizinan usaha dan
dana promosi menjadi hambatan
terbesar instansinya menggenjot
realisasi investasi asing ke
provinsi Sumut.
Namun, Salman membantah
penurunan investasi asing di Sumut karena kasus dugaan korupsi
yang menimpa Gubernur Sumut
Syamsul Arifin yang saat ini
ditahan Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK).
Selain kendala perizinan dan
promosi, dia menambahkan masalah kepastian hukum juga
sering dipertanyakan investor
asing ketika ingin menanamkan
modal di Sumut.
Dia mencontohkan sejumlah
investor asing kecewa tidak bisa
merealisasikan investasinya ken-
940,29
Realisasi
investasi
di Sumut
PMA (US$ juta)
290,63
Keterangan:
*) PMDN
(Rp triliun)
Sumber:
BPMP Provinsi
Sumut, 2011
2009
(2,64*)
2010
(1,62*)
BISNIS/HUSIN PARAPAT
dati telah mengantongi izin
usaha dan lokasi perusahaan.
Masalahnya, papar dia, pemerintah daerah setempat di Sumut
mensyaratkan tambahan perizinan lain sesuai dengan aturan
yang berlaku di daerah itu.
Salman memaparkan proyek
kebun bunga seluas 300 ha yang
akan dibangun investor Korsel di
daerah Samosir untuk kepentingan ekspor harus terhenti padahal
Pemerintah Kabupaten Samosir
sudah mengeluarkan izin usaha
dan lokasi.
Namun, imbuh dia, Badan
Pertanahan Nasional (BPN) menolak hak guna lahan (HGB) karena sekelompok warga setempat
bermarga Situmorang mengklaim daerah itu sebagai tanah
ulayat.
Kondisi yang sama juga
dialami PT Kawasan Industri
Medan (KIM) yang mengantongi
izin lokasi dan beroperasi selama
beberapa tahun dinyatakan
menempati lahan yang tidak sah
setelah kalah di pengadilan. “Itu
membuat investor bingung dan
kecewa,” ujar Salman.
Minim promosi
Dia
juga
mengungkapkan
dana promosi investasi di Sumut
2011 hanya Rp8 miliar atau turun
dibandingkan dengan 2010 sebesar Rp9 miliar.
Imbasnya, tegas dia, program
Sumut Expo yang sedianya dilakukan tiap tahun sebagai ajang
promosi Sumut secara nasional
di Jakarta sejak 2010 gagal dilaksanakan.
Ketua Komisi B DPRD Sumut
Bustami HS menyatakan pihaknya
akan mengupayakan tambahan
dana promosi investasi dari
perubahan APBD Sumut 2011.
Menurut dia, dana promosi
BPMP Sumut sudah selayaknya
memiliki anggaran yang lebih
besar untuk promosi.
“Namun, harus dipastikan
juga produk apa yang bisa dipromosikan dari Sumut ini. Jangan
dana promosi besar tetapi produknya nggak jelas,” kata Bustami. (K3) (redaksi@bisnis.co.id)
BISNIS/HWI/HUSIN PARAPAT
NUSANTARA
LPEM UI supervisi proyek Aceh
JAKARTA: Kementerian Pembangunan
Daerah Tertinggal menggandeng LPEM Universitas Indonesia untuk menyupervisi proyek
pembangunan Aceh dan Nias senilai US$58,2
juta atau setara dengan Rp526,59 miliar.
Menteri PDT Helmy Faishal Zaini
Penyediaan mengatakan dana hibah yang
diadministrasikan melalui Bank Dunia itu
untuk mendukung realiasi fasilitas pembiayaan pembangunan ekonomi Aceh senilai US$50 juta dan Nias US$8,2 juta.
“Kedua proyek ini dilaksanakan hingga
tahun depan,” katanya, kemarin.
Hadir dalam acara penandatanganan
kerja sama itu a.l. Wakil Rektor UI Bidang
Penelitian dan Kerja sama Industri Sunarji,
Sekretaris Kementerian PDT Lucky H.
Korah dan Direktur LPEM UI Arianto A.
Patunru.
Dia menjelaskan tugas LPEM UI yakni
memberikan rekomendasi atas pembangunan Aceh dan Nias agar dana sebesar
US$58,2 juta digunakan lebih efektif dan
tepat sasaran. (BISNIS/LN)
Hotel di Bandung beri diskon
BANDUNG: Sejumlah hotel berbintang di
Kota Bandung menurunkan tarif hingga
30% untuk menyambut momen Tahun Baru
China 2562 (Imlek).
Herman Muchtar, Ketua Perhimpunan
Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa
Barat, mengemukakan tren tingkat hunian
(okupansi) kamar hotel di Kota Bandung
setiap awal tahun yang selalu rendah mendorong manajemen hotel menerapkan berbagai strategi.
Menurut dia, salah satu faktor rendahnya
okupansi kamar hotel adalah minimnya
pemesanan ruang pertemuan sebagai
penunjang industri meeting, incentive, convention, and convention (MICE).
“Selama ini mayoritas reservasi industri
MICE berpengaruh besar terhadap okupansi
kamar hotel,” katanya kemarin. (BISNIS/K30)
KOMUNITAS TRAIL:
Sejumlah peserta dari komunitas Extrime Trail berusaha
menerobos genangan air
berlumpur saat melakukan
atraksi di Sirkuit Cemara Asri,
Medan, Sumatra Utara,
Minggu. Pertunjukan sehari
tersebut diikuti oleh 40
peserta, dan sekaligus peluncuran website www.xtrailindonesia.com sebagai media
komunikasi antarkomunitas
tersebut.
BISNIS/ANDI RAMBE
‘Ciptakan iklim usaha yang kondusif’
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Musyawarah
Daerah (Musda) Himpunan
Pengusaha Muda Indonesia
DKI Jakarta (Hipmi Jaya)
telah menetapkan sejumlah
program guna mendongkrak
perluasan lapangan kerja.
Untuk mengetahui program
itu, Bisnis mewawancarai
Ketua Umum Hipmi Jaya
periode 2011-2014 yang juga
menjabat Dirut PT Petross
Energy Andhika Anindyaguna. Berikut petikannya:
Bagaimana peran Hipmi Jaya?
Hipmi Jaya beranggotakan
sekitar 2.000 pengusaha, yang
meningkat jadi 2%.
tercatat sejak
Upaya mengejar
didirikan 14 tahun
ketertinggalan jumlah
lalu. [Mereka] berentrepreneur dari
gerak dalam berbagai
Singapura yang sudah
sektor bisnis dan
mencapai sekitar 7%,
hanya 10% di antaraserta Jepang dan
nya yang merupakan
China di atas 8%, mispengusaha besar.
alnya, dilakukan
Namun, dari jumlah
melalui kerja sama
itu, hanya 1.000
dengan Pemprov DKI
pengusaha yang aktif
Jakarta dalam
berusia di bawah 41
menyukseskan protahun.
Pertumbuhan jum- Andhika Anindyaguna gram pemberdayaan
ekonomi masyarakat
lah pengusaha sangat
kelurahan (PEMK).
lambat. Kebanyakan
Selanjutnya kami juga akan
anak muda lebih tertarik jadi
mengajak Pemprov DKI Jakarta
profesional atau pegawai negeri
untuk membangun entrepreneur
sipil sehingga jumlahnya di
center, sebagai pusat pertumbuIndonesia baru 0,18% dari rasio
han wirausahawan baru, serta
populasi penduduk Indonesia
menjadi tempat berinteraksi dan
dan kini diusakan untuk
berkomunikasi secara rutin antara pengusaha dan pemerintah.
Apa kontribusi Hipmi Jaya
dalam mendukung keberhasilan bisnis anggotanya?
Kami menyadari kemajuan
ekonomi suatu negara juga
ditentukan oleh seberapa jauh
andil para entrepreneur-nya.
Untuk itu, periode kepengurusan kami akan menyempurnakan
data base anggota yang antara
lain dikelompokkan sesuai
bidang usaha, domisili dan
produknya.
Melalui data base yang menerapkan sistem teknologi informasi cukup bagus dan bisa diakses
dari mana pun. Nanti sesama
anggota Hipmi Jaya dapat bersinergi untuk menggarap peluang bisnis yang dianggap paling
prospektif.Selain itu, kami juga
membantu anggota untuk mendapatkan kemudahan akses
kepada perbankan, birokrasi di
lingkungan pemerintah daerah
dan pusat, serta kepada perusahaan skala besar.
Pengusaha cukup optimistis dengan peluang berbisnis
di Jakarta?
Pengusaha lebih realistis.
Sampai saat ini dari total nilai
investasi nasional sebesar Rp200
triliun itu sebagian besar mencapai 50% di antaranya berputar di
Jakarta. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Jakarta cukup
bagus mencapai 6,5% dan tahun
ini ditargetkan menjadi 7%.
Pewawancara: NURUDIN
ABDULLAH
DKI hari ini hapus 9 trayek bus reguler
OLEH HENDRA WIBAWA
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Dinas Perhubungan
(Dishub) DKI Jakarta menghapus
sembilan trayek angkutan umum
yang bersinggungan pelayanan
bus Transjakarta koridor IX rute
Pinangranti-Pulit mulai hari ini.
Kepala Dishub DKI Udar
Pristono mengatakan keputusan
itu merupakan realisasi kesepakatan bersama Organda DKI
untuk mengalihkan pelayanan
bus reguler yang bersinggungan
dengan busway.
Menurut dia, pihaknya akan
menyiagakan sebanyak 80 petugas Dishub guna mengantisipasi
masuknya bus reguler yang telah
dialihkan dari titik koridor IX.
“Sebanyak 80 petugas akan
siaga di jalur yang berhimpitan
dengan bus Transjakarta. Mereka
nantinya akan menghalau busbus yang masih nekat beroperasi
di jalur itu,” katanya seperti dikutip beritajakarta.com, kemarin.
Pristono memaparkan sembilan
trayek yang dihapus yakni tiga
trayek milik Perusahaan Otobus
(PO) Perusahaan Pengangkutan
Djakarta (PPD) dan enam trayek
milik Mayasari Bhakti. Jumlah
bus yang dimiliki kedua PO itu
mencapai 189 bus.
Untuk trayek PPD, rute yang
dihapus dan dialihkan a.l. PAC 13
jurusan Kampung RambutanMuara Angke, PPD 46 jurusan
Kampung Rambutan-Grogol, dan
P37 jurusan Blok M-Muaraangke.
Trayek Mayasari Bhakti a.l. P6B
jurusan Kampung RambutanMuara Angke, PAC74 jurusan
Kampung Rambutan-Tangerang,
P6 jurusan Cililitan-Grogol, P39
jurusan Grogol-Bekasi, P6A jurusan Kampung Rambutan-Kalideres,
dan PAC26 jurusan Grogol-Bekasi.
Pristono menjelaskan pihaknya
akan menghalau bus reguler yang
nekat beroperasi dengan masa
sosialisasi selama 1 minggu.
Setelah itu, imbuh dia, Dishub
DKI akan menegakkan aturan
dengan menilang bus reguler itu.
Pristono meminta penumpang
tidak perlu khawatir karena pengalihan 50% trayek yang berhimpitan dengan koridor IX akan diikuti
peningkatan pelayanan bus Transjakarta.
“[Selain itu] penumpang bus
reguler tidak perlu khawatir, karena masih ada trayek yang di
bawah 50% tidak berimpitan
dengan jalur bus Transjakarta. Ini
saatnya mengoptimalkan peng-
operasian bus Transjakarta,” jelas
Pristono.
Dia mengklaim pengalihan
trayek menguntungkan semua
pihak karena mengalihkan penumpang bus reguler ke bus Transjakarta. Saat ini, busway koridor IX
dilayanai sebanyak 69 bus tunggal
dan delapan bus gandeng.
Sebelumnya, DPP Organda
menolak rencana Pemprov DKI
Jakarta memfungsikan bus kota
hasil penghapusan trayek yang
berimpitan bus Transjakarta menjadi armada antarkota antarprovinsi (AKAP).
Ketua Umum DPP Organisasi
Pengusaha Nasional Angkutan
Bermotor di Jalan (Organda) Eka
Sari Lorena Soerbakti mengatakan
kebijakan itu kurang tepat karena
spesifikasi armada bus kota dengan AKAP berbeda.
TRANSPORTASI & LOGISTIK
i4
Pacific ramaikan segmen full service
MULTIMODA
Rute penerbangan ke India dinilai sangat prospektif
Tanker kandas di Baai
BENGKULU: Kapal tanker bermuatan 1.500 ton bahan
bakar solar milik Pertamina
Depo Bengkulu kandas di alur
masuk Pelabuhan Pulau Baai,
akibat pendangkalan alur pelabuhan yang semakin parah.
Pujo Putranto, Pandu Pelabuhan Pulau
Baai, mengatakan tanker Putra Dua itu kandas karena pendangkalan alur, sehingga
kapal yang dipandu masuk ke kolam itu justru kandas di sisi kiri alur pada pukul 14.00
WIB, kemarin.
“Kalau tidak berhasil ditarik hingga sore
ini [kemarin], kami terpaksa menunggu air
pasang besok pagi [hari ini] dengan risiko
kapal lain yang akan masuk ke kolam juga
terhambat,” katanya kemarin. (ANTARA)
OLEH RAYDION SUBIANTORO
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Pacific
Royale Airways, maskapai patungan pengusaha Indonesia-India,
ditargetkan bisa beroperasi paling lambat
akhir tahun ini untuk
bersaing di kelas penerbangan layanan penuh
atau full service.
Mandala sebabkan
Terminal 3 sepi
OLEH RAYDION SUBIANTORO
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Operasional
Terminal 3 Bandara Soekarno—Hatta (Jakarta)
terancam terganggu menyusul rencana penyewa
toko atau tenant untuk
hengkang pada Maret 2011
karena sepinya penumpang, salah satunya akibat
setop operasinya Mandala
per 13 Januari tahun ini.
Sementara itu, PT Angkasa Pura II berencana untuk bekerja sama dengan
tenant untuk meringankan biaya operasional penyewa.
Trisetyo Budiman, pemilik gerai Bakso Ino di Terminal 3, mengatakan jumlah penumpang terus menyusut setiap bulan, dan
tidak sesuai dengan apa
yang dijanjikan AP II.
“Proposal awal menyatakan bahwa penumpang
pesawat akan berjumlah 4
juta orang per tahun. Memang berjalan sekitar 4—6
bulan, tetapi sekitar 20
bulan terakhir penumpang
Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011
tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Apalagi sekarang Mandala setop operasi,” jelasnya kemarin.
Dia menuturkan jumlah
penumpang pasca-Mandala setop operasional sangat minim, karena maskapai Indonesia AirAsia
hanya terbang 5—6 kali
per hari di rute domestik.
“Ya, per hari rata-rata
jumlah penumpang hanya
sekitar 900 orang. Sementara jumlah tenant di sini
mencapai 17 tenant. Kalau
ada rute internasional di
Terminal 3 mungkin akan
lebih baik,” katanya.
Selama ini, penghuni di
Terminal 3 hanya maskapai Indonesia AirAsia
dan Mandala. Adapun IAA
lebih banyak beroperasi di
Terminal 2, karena sebanyak 75% penerbangan
maskapai itu melayani
rute internasional.
Trisetyo menuturkan
pihaknya meminta agar
AP II dan para tenant
membahas revisi kontrak
sehingga biaya operasional
tidak terlalu tinggi.
Samudra Sukardi, pimpinan
proyek operasional Pacific Royale
Airways, mengatakan pihaknya
menargetkan surat izin usaha
penerbangan (SIUP) sudah diterbitkan oleh Kementerian Perhubungan pada Juni tahun ini.
“Setelah mendapat SIUP, kami
akan ajukan AOC [air operator
certificate] dan diharapkan pada
tahun ini sudah bisa beroperasi.
Pasar di full service masih sangat
luas dan belum tergarap maksimal,” jelasnya kemarin.
Kehadiran Pacific semakin meramaikan persaingan bisnis penerbangan di segmen full service
dengan pesawat berbadan sedang,
yang selama ini hanya diterbangi
Garuda Indonesia.
Sebelumnya, Sriwijaya Air juga
Tiga varian layanan penerbangan kelas ekonomi
di Tanah Air
Layanan maksimum
• Memberikan makanan dan minuman (full meal), memiliki jasa handling
barang dan penumpang
• Jarak minimum antarkursi 32 inci dan menyediakan bagasi gratis
(berat tertentu)
• Boleh mengenakan tarif hingga 100% dari tarif batas atas ekonomi
Layanan menengah
• Memiliki pelayanan seperti maskapai full service tetapi ada sebagian
dari pelayanan itu dihilangkan
• Jarak minimum antarkursi 29—31 inci
• Boleh mengenakan tarif maksimal 90% dari tarif batas atas ekonomi
Layanan mimimum
• Tidak memiliki layanan tambahan
• Jarak minimum antarkursi 29 inci
• Boleh mengenakan tarif maksimal 85% dari tarif batas atas ekonomi
Sumber: Diolah dari Ditjen Perhubungan Udara, 2010
berminat memasuki segmen itu
dengan target paling lambat kuartal II/2012 sudah beroperasi. Dengan demikian setidaknya akan
ada tiga maskapai yang melayani
segmen full service kategori pesawat berbadan sedang dengan
kehadiran Pacific.
Samudra optimistis Pacific akan
tetap tumbuh meskipun jumlah
maskapai sudah cukup banyak di
Indonesia.
“Yang banyak itu kan di kelas
LCC [low cost carriers/maskapai
berkonsep berbiaya rendah] sementara di full service masih sangat luas pasarnya. Pacific Royale
akan tetap tumbuh,” jelasnya.
Dia mengungkapkan saham
Pacific sebesar 51% dimiliki oleh
pengusaha Indonesia, Gunarni
Gunawan.
Sisanya 49% dipegang oleh
pengusaha India yang belum bisa
disebutkan namanya.
Samudra, mantan Dirut Riau
Airlines dan pernah juga dicalonkan menjadi Dirut Garuda, itu
mengatakan saat ini pihaknya
masih mengkaji mengenai pesawat yang akan dioperasikan oleh
Pacific Royale Airways.
Menurutnya, perusahaan akan
mampu memenuhi ketentuan
pengoperasian 10 unit pesawat, di
mana lima unit harus dimiliki dan
sisanya boleh sewa, pada 12
Januari 2012.
“Yang jelas ada dua pilihannya,
yaitu Boeing dan Airbus. Bisa
Boing 737 atau Airbus 320. Kami
juga akan mencari pesawat yang
lebih besar [wide body] untuk
penerbangan internasional. Rute
yang akan kami layani adalah
luar negeri dan domestik,” paparnya.
Rute internasional, paparnya,
dalam tahap awal akan menghubungkan kota-kota di Indonesia
dan India, salah satunya sebagai
tindak lanjut ditandatanganinya
perjanjian hubungan udara antarkedua negara yang disepakati
pada 25 Januari 2011.
Rute internasional
Samudra menuturkan Pacific
akan berbasis di Jakarta, dan pihaknya tengah melakukan studi
kelayakan mengenai rute-rute
domestik yang dinilai berpotensi
bagi perusahaan.
“Kalau rute internasional itu
pastinya akan menghubungkan
Indonesia dan India. Kami juga
akan melayani rute domestik,
tetapi belum tahu berapa perbandingannya,” jelas dia.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry
Bakti Singayuda Gumay mengatakan pasar penerbangan IndonesiaIndia akan berkembang cukup
besar ke depannya.
“Yang pertama, karena India itu
negara dengan penduduk terbesar
kedua setelah China. Selain perjalanan wisata, akan ada juga
penerbangan perjalanan bisnis.
Prospek rute Indonesia-India akan
cukup bagus,” jelasnya.
Herry Bakti juga mengungkapkan bahwa Samudra Sukardi
akan dipilih sebagai CEO Pacific
Royale Airways.
“Ya memang, Samudra Sukardi
katanya akan menjadi CEO, hanya
belum dilantik saja,” jelasnya.
Pada 25 Januari 2011, RI dan
India secara resmi menetapkan
perjanjian hubungan udara baru,
yang merupakan revisi atas air
services agreement antarkedua
negara pada 18 September 1968.
Namun, sejumlah maskapai nasional menyatakan belum tertarik
untuk terbang ke India kecuali
Garuda Indonesia. (raydion@bisnis.
co.id)
Rute Laut Teduh diserahkan ke operator lain
OLEH TULARJI
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membuka
kesempatan kepada operator penyeberangan selain PT Bangun
Putera Remaja—pemilik kapal
KMP Laut Teduh—untuk mengisi
kekosonagan trayek kapal yang
terbakar pekan lalu.
Wiratno, Direktur Lalu Lintas
Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Dirjen Perhubungan
Darat Kemenhub, mengatakan
untuk mengisi kekosongan jadwal KMP Laut Teduh yang terbakar itu, sejumlah izin segera diproses.
Menurut dia, operator kapal
yang akan mengisi jadwal menggantikan KMP Laut Teduh akan
bisa ditunjuk di luar pemilik KPM
Laut Teduh.
“Sejumlah izin yang diajukan
operator selama ini bisa diloloskan,” katanya kepada Bisnis kemarin.
Dia menjelaskan jadwal berlayar KMP Laut Teduh perlu sege-
ra digantikan oleh kapal lain supaya tidak terjadi kekosongan
terlalu lama yang dikhawatirkan
dapat menyebabkan tersendatnya
kegiatan penyeberangan di lintasan terbesar di Indonesia itu.
Wiratno menambahkan berat
bagi pemerintah untuk memberikan izin kepada kapal pengganti
yang kemungkinan disiapkan
oleh operator KMP Laut Teduh
tersebut. “Kita lihat nanti,” tegasnya.
Sementara itu, operator kapal
penyeberangan belum bisa me-
mastikan kapal KMP Laut Teduh
yang terbakar di dekat pulau
Tempurung, Jumat pekan lalu
akan digantikan kapal milik operator lain atau bukan.
Ketua Dewan Pengurus Pusat
Gabungan Pengusaha Angkutan
Sungai, Danau dan Penyeberangan
(Gapasdap) Syarifuddin Mallarangan mengatakan pergantian
KMP Laut Teduh bergantung pada
pembicaraan antara pemilik dan
pemerintah.
Menurut dia, operator dan pemerintah bertanggung jawab un-
tuk menentukan kapal penggantinya. “Itu (penggantian KMP Laut
Teduh) menjadi domainnya operator yang bersangkutan dengan
pemerintah,” katanya.
Dia menjelaskan mengenai
penambahan armada dalam suatu
lintasan sepenuhnya menjadi
kewenangan pemerintah di pusat
maupun di provinsi, kabupaten
atau kota.
Saat ini, jumlah kapal yang
memperoleh izin operasi melayani lintas penyeberangan Merak—
Bakauheni sebanyak 33 unit.
DATA KAPAL
PENETAPAN RENCANA ALOKASI TAMBAT KAPAL DAN KEGIATAN BONGKAR MUAT PELABUHAN TANJUNG PRIOK PERIODE 31 JAN.–1 FEB. 2011
RENCANA SANDAR KAPAL
Vessel
Pelayaran/Agen
ETA
ETD
Jakarta International Container Terminal (JICT)
MARINA STAR1...............................MERATUS ..........................31-Jan..............1-Feb
UNI POPULAR ................................EVER ..................................1-Feb ................2-Feb
LINTAS MAHAKAM........................WSP ....................................1-Feb ................2-Feb
LINTAS NUSANTARA ....................IFL ......................................1-Feb ................2-Feb
MASOVIA .........................................STX PAN OCEAN .............1-Feb ................2-Feb
WANA BHUM ..................................RCL.....................................1-Feb ................2-Feb
TMS JADE .......................................TMS ....................................1-Feb ................2-Feb
FOREVER PROSPERITY ...............SDL.....................................1-Feb ................2-Feb
CAPE FRANKLIN ...........................CMA....................................2-Feb ...............3-Feb
TS SINGAPORE ..............................TS LINE .............................2-Feb ...............3-Feb
CAPE NORMAN ..............................CSCL ..................................2-Feb ...............3-Feb
CARAKA JNIII-25 ..........................CTP.....................................2-Feb ...............3-Feb
MEAD PEARL .................................MSL ....................................2-Feb ...............3-Feb
CAPE FERROL ................................MSL ....................................2-Feb ...............3-Feb
ACX PEARL .....................................NYK ....................................2-Feb ...............3-Feb
KOTA RANCAK ...............................PIL ......................................2-Feb ...............3-Feb
KOTA HARTA ..................................PIL ......................................2-Feb ...............3-Feb
KMTC QINGDAO .............................KMTC .................................2-Feb ...............3-Feb
AMAZON RIVER .............................RCL.....................................2-Feb ...............3-Feb
SINAR SABANG .............................SI.........................................2-Feb ...............3-Feb
SINAR SUMBA................................SI.........................................2-Feb ...............3-Feb
APL MINNEAPOLIS .......................APL ....................................3-Feb ...............4-Feb
COSCO DAMMAM ...........................COSCO ...............................3-Feb ...............4-Feb
FE YUN HE ......................................COSCO ...............................4-Feb ...............5-Feb
CONTI BRISBANE ..........................EVER ..................................4-Feb ...............5-Feb
CAPE FRIO ......................................IAL ......................................4-Feb ...............5-Feb
SANTA FELICITA ............................K'LINE ................................4-Feb ...............5-Feb
TMS JADE .......................................TMS ....................................4-Feb ...............5-Feb
HENRY SCHULTE ...........................WHL....................................4-Feb ...............5-Feb
NOTHERN VICTORY ......................WHL....................................4-Feb ...............5-Feb
APL DALLAS ..................................APL ....................................5-Feb ...............6-Feb
NAJADE ...........................................MSL ....................................5-Feb ...............6-Feb
Terminal Petikemas Koja
BF COPACABANA ..........................SINOKOR/GOLDSTAR .....31-Jan..............1-Feb
CAPE MARTIN ................................OOCL..................................31-Jan..............1-Feb
MERKURE CLOUD..........................KMTC/SINOKOR...............31-Jan..............1-Feb
MSC BASEL.....................................MSC ....................................1-Feb ................2-Feb
KMTC INCHEON .............................KMTC .................................1-Feb ................2-Feb
Nama kapal
bendera
Pelayaran
agen
PBM
Rencana
No
Sandar
Tgl/Jam-Mnt
KADE
Pelabuhan
Asal
Rencana
Tujuan
keluar
Tgl/Jam-Mnt
Luar Negeri
JADE TRADER.MV......................................... DJAKARTA LLOYD........................................................... - ..............................31/01/11-18:00 ............................ UTPK.I.UTARA ................................PANJANG ....................................................... TANJUNG PELEPAS .................................. 01/02/11 14:00
PRINCESS OF LUCK. MV ............................. TRESNAMUDA SEJATI, PT ............................................ - ..............................01/02/11-13:00 ........................... UTPK.I.UTARA ................................CHIWAN/CHINA ............................................ SEMARANG/JATENG ................................. 02/02/11 02:00
MERKUR CLOUD. MV* EX=KMOL ............. LAYAR SENTOSA SHIPPING CO.PT............................. - ..............................31/01/11-14:00............................. KADE UTPK III................................LAEMCHABANG/THAILAND..................... JAKARTA ...................................................... 02/02/11 07:00
AGAMEMNON II. MT ...................................... PERTAMINA PERKAPALAN .......................................... - ..............................30/01/11-23:30........................... KADE PMB IV .................................SINGAPORE ................................................... SINGAPORE ................................................. 03/02/11 23:00
CAPRICORN ACE. MV*................................. ANDHIKA LINES PT.......................................................... CD ..........................01/02/11-00:30 .......................... Car Terminal 2 ................................SINGAPORE ................................................... PORT KELANG/MALAYSIA ...................... 01/02/11 15:00
NOBLEZA. MV ................................................ NYK LINE INDONESIA .PT ............................................. BKJ ........................03/02/11-09:30 ......................... Car Terminal 2 ................................SINGAPORE ................................................... SINGAPORE ................................................. 03/02/11 22:00
Dalam Negeri:
POTENG. BG* .................................................. SURI ADIDAYA KAPUAS.PT........................................... TO01 ......................31/01/11-18:30............................. KADE 001.........................................PONTIANAK .................................................. PONTIANAK ................................................. 02/02/11 23:00
FGA 138. KM* .................................................. ALEXINDO YAKIN PRIMA PT......................................... PNP .......................01/02/11-08:00.......................... DERMAGA 004.PNP.....................BATAM............................................................. JAKARTA ...................................................... 02/02/11 08:00
OCEAN ATLANTIS.TK^^............................... PATRIA NUSA SEGARA PT. ........................................... SUP ........................01/02/11-18:00 ........................... KADE 004U ....................................CIREBON ........................................................ PALEMBANG................................................ 02/02/11 23:59
MITRA BAHARI-IX.KM .................................. WAHANA BARUNA KHATULISTIWA ........................... MKS .......................31/01/11-20:00 ........................... KADE 004U ....................................PONTIANAK .................................................. PONTIANAK ................................................. 02/02/11 06:00
PATTIMURA. KRI ............................................ DISSYAHAL LANTAMAL III. ........................................... - ............................31/01/11-13:00............................. ETTY. III ............................................BANTEN.......................................................... JAKARTA ...................................................... 03/02/11 16:00
PULAU TIGA 338. TK*.................................. ESCORINDO OGRUS SHIPPING .................................... WCS .......................31/01/11-08:30 ........................... KADE WALIJAYA ...........................BANJARMASIN/KALSEL ........................... BANJARMASIN/KALSEL ......................... 02/02/11 16:00
HI 18. TK*^^..................................................... KRESNA TIRTA ABADI.PT ............................................. WCS .......................31/01/11-12:00............................. KADE WALIJAYA ...........................MANGGAR...................................................... MANGGAR .................................................... 01/02/11 16:00
HI 28. TK*^^.................................................... KRESNA TIRTA ABADI.PT ............................................. WCS .......................31/01/11-12:00............................. KADE WALIJAYA ...........................MANGGAR...................................................... MANGGAR .................................................... 01/02/11 16:00
SUMBER JAYA 89. TK* ................................ ARMADA SAMUDRA PERSADA. PT ............................ WCS .......................31/01/11-18:00 ............................ KADE WALIJAYA ...........................TANJUNG PANDAN ..................................... TANJUNG PANDAN.................................... 01/03/11 16:00
BINTANG JASA 17. KM.................................. BINTANG JASA SAMUDRA LINE PT............................ TO02 .....................31/01/11-16:00............................. KADE 104 ........................................BALIKPAPAN................................................. SAMARINDA ................................................ 01/02/11 10:00
CIREMAI ........................................................... PELNI PT............................................................................. - ............................01/02/11-14:00 ........................... KADE TP/106 ..................................KIJANG ........................................................... TANJUNG PERAK/SUB............................. 01/02/11 18:00
SIRIMAU ........................................................... PELNI PT............................................................................. - ............................01/02/11-02:00 .......................... KADE TP/106 ..................................SEMARANG/JATENG .................................. BELINYU/MES ............................................. 01/02/11 07:00
BJL-I.KM=Ex.SEN8= ...................................... PELNI PT............................................................................. TO02 .....................31/01/11-10:00............................. KADE 107 .........................................PANGKAL BALAM ....................................... PANGKAL BALAM ...................................... 31/01/11 18:00
SURYA TULUS.KM ......................................... GURITA LINTAS SAMUDERA.PT .................................. SBN .......................31/01/11-03:00 ........................... KADE 115 (DSB) ..............................SEMARANG/JATENG .................................. BELAWAN/MES ........................................... 02/02/11 08:00
TASIK MAS.MV(RORO) ................................. TEMPURAN EMAS PT...................................................... OJA ........................31/01/11-15:00............................. KADE 301.........................................BATAM............................................................. BATAM ........................................................... 31/01/11 23:00
PALEMBANG CJN-III/37.KM........................ TRESNAMUDA SEJATI, PT ............................................ - ..............................01/02/11-00:01 ........................... UTPK I BARAT................................PANJANG ....................................................... PANJANG ..................................................... 01/02/11 09:00
SANTA BAHARI.MV....................................... HUMPUSS INETRMODA TRANSPORT PT ................. DIP .........................31/01/11-20:00 ........................... UTPK I BARAT................................TELUK BAYUR .............................................. TELUK BAYUR............................................. 01/02/11 02:00
Pindah Sandar:
MEKAR SEJATI LCT....................................... MEKARSEJATI KHARISMA PEL. PT. ........................... MTIN ......................31/01/11-16:00............................. B P .....................................................BALIKPAPAN................................................. BALIKPAPAN ............................................... 01/02/11 10:00
FINACIA 58. BG.............................................. WASAKA SUDARMA PUTERA.PT ................................ ESS ........................31/01/11-16:00............................. KADE 001/002 ...............................ASAM-ASAM .................................................. ASAM-ASAM ................................................ 03/03/11 09:00
ENTEBE MEGASTAR 53. TB*...................... WASAKA SUDARMA PUTERA.PT ................................ - ............................31/01/11-16:00............................. KADE 001/002 ...............................ASAM-ASAM .................................................. ASAM-ASAM ................................................ 03/02/11 09:00
BOMAS MAKMUR.TB .................................... ESCORINDO OGRUS SHIPPING .................................... - ............................30/01/11-23:00........................... KADE WALIJAYA ...........................BANJARMASIN/KALSEL ........................... BANJARMASIN/KALSEL ......................... 31/01/11 08:00
PATTI UNUS. KRI ........................................... DISSYAHAL LANTAMAL III. ........................................... - ............................31/01/11-12:00............................. KADE 100.........................................BANTEN.......................................................... JAKARTA ...................................................... 01/04/11 16:00
TEUKU UMAR.KRI.......................................... DISSYAHAL LANTAMAL III. ........................................... - ............................31/01/11-15:00............................. KADE 100.........................................BANTEN.......................................................... JAKARTA ...................................................... 01/02/11 16:00 (K1)
INFRASTRUKTUR
Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011
BRAU
BUMI
530
ADRO
2.725
10
530
25/1
2.250
150
3.025
26/1
27/1
28/1
31/1
25/1
26/1
27/1
28/1
31/1
JAKARTA: Kementerian
Pekerjaan Umum (PU) telah melelang 5.016 paket
kegiatan senilai Rp24,665
triliun secara elektronik.
Nilai tersebut sama dengan
sekitar 75% dari total anggaran kementerian tersebut
dalam APBN tahun ini.
Artinya, proses lelang kegiatan yang masuk dalam
rencana umum pengadaan
Kementerian PU tahun ini
sudah sebagian besarnya
sudah dilelang sehingga diharapkan proses kegiatan
fisik bisa terealisasi lebih
besar untuk tahun ini dibandingkan tahun lalu, dengan adanya percepatan
lelang tersebut.
Kepala Pusat Informasi
Publik Kementerian Pekerjaan Umum Waskito Pandu
mengatakan berdasarkan
data yang sudah masuk, setidaknya akan ada sebanyak 8.656 paket kegiatan
yang akan dilaksanakan tahun ini.
Adapun total paket kegiatan yang rencananya dilaksanakan kemen PU mencapai 9.000an paket kegiatan sepanjang 2011.
Dia menjelaskan, perincian paket kegiatan itu yakni di Dirjen Bina Marga sebanyak 2.149 paket kegiat-
an, Dirjen Cipta Karya 1.454
paket kegiatan, dan Dirjen
Sumber Daya Air sebanyak
1.408 paket kegiatan.
“Paket yang paling banyak dilelang memang di
Dirjen Bina Marga karena
memang alokasi anggaran
di sana paling banyak,”
ujar Pandu kepada Bisnis,
kemarin.
Dia mengatakan realisasi
tersebut merupakan upaya
percepatan dari Kementerian PU agar rencana pembangunan bisa terealisasi dengan cepat.
Diharapkannya, sisa dari
paket kegiatan yang belum
dilelang juga bisa direalisasikan secepatnya.
Penerapan lelang e-procurement dilaksanakan sesuai dengan Perpres No.
54/2010 tentang Pelaksanaan Pengadaan Barang dan
jasa pemerintah.
Diharapkan, dengan proses lelang elektronik tersebut pelaksanaan kegiatan
konstruksi bisa lebih cepat
dan menghemat kebutuhan anggaran dalam hal pelaksanaan lelang.
Pelaksanaan lelang sistem online ini dan ketentuan yang berlaku dalam Perpres No.54/2010 itu akan
diwajibkan dipatuhi untuk
seluruh paket kegiatan di
2011 pascaditetapkannya
Perpres No.54/2010.
ENRG
1.530
125
2.475
PU lelang proyek
Rp24,665 triliun
OLEH MIA CHITRA DINISARI
Bisnis Indonesia
BORN
25/1
26/1
28/1
31/1
107
5/28/1
1
6/
31/11
25/1
50
1.120
26/1
27/1
28/1
31/1
TINS
4.225
3
110
24/
12 30/
12
25/112 26/26/1
27/1
PGAS
1.070
60
1.630
27/1
KRAS
25/1
26/1
50
4.000
27/1
28/1
31/1
2.750
25/1
26/1
100
2.600
27/1
28/1
31/1
25/1
26/1
27/1
28/1
31/1
Swasta minta jaminan trafik harian
Lalu lintas harian minimal 20.000 kendaraan
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Pengelola
jalan tol mendesak pemerintah memberikan
jaminan trafik lalu lintas
harian rata-rata (LHR)
pengusahaan jalan tol
untuk memberikan kepastian investasi.
Direktur Utama PT Bakrie Toll
Road (BTR) Harya M. Hidayat
mengatakan penyelenggaraan
investasi pada proyek jalan tol
akan prospektif jika pemerintah
memberikan dukungan penjaminan trafik lalu lintas pengguna
jalan tol terutama untuk proyekproyek yang tingkat LHR masih
rendah.
Menurut dia, penjaminan trafik tersebut bisa diberikan kepada investor jalan tol dengan
menanggung selisih kekurangan
pendapatan dari trafik lalu lintas,
sehingga tingkat pengembalian
investasi semakin meningkat
dan menjadi garansi pendapatan
bagi investor.
ÒKalau pemerin tah dapat
memberikan dukungan penjaminan apalagi penjaminan dalam
bentuk garansi pendapatan atau
trafik, maka investasi pada proyek jalan tol akan sangat pros-
pektif,” katanya kepada Bisnis,
kemarin.
Hal senada diungkapkan Direktur Utama Jasa Marga, Frans
Sunito, yang mengatakan proyek
pembangunan jalan tol dinilai
layak jika dan visible untuk penyelenggaraan investasi jika lalu
lintas harian rata-ratanya memenuhi syarat khususnya kemampuan dalam pengembalian investasi.
Menurut dia, suatu proyek jalan tol dinilai layak untuk penyelenggaraan investasi jika lalu lintas hariannya minimal 20.000
kendaraan per hari, jadi jika masih di bawah angka minimal tersebut, tingkat pengembalian investasinya semakin lama, untuk
itu dibutuhkan dukungan dari
pemerintah.
Padahal, lanjut dia infrastruktur jalan tol itu memang harus
dibangun untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,
yang nantinya seiring peningkatan kegiatan ekonomi akan mendongkrak tingkat lalu lintas hariannya.
“Pembangunan jalan tol sangat dibutuhkan untuk pendukung pertumbuhan ekonomi
daerah, sementara jika trafiknya
masih rendah, investor enggan
untuk berinvestasi. Untuk itu dibutuhkan garansi trafik lalu lintas dari pemerintah, agar proyek
tersebut menarik untuk penye-
lenggaraan investasi,” ujarnya.
Insentif
Dia menuturkan dukungan
dari pemerintah untuk meningkatkan kelayakan proyek jalan
tol lainnya, bisa berupa menyediakan tanah untuk pembangunan jalan tol, insentif kelebihan
harga tanah (landscaping) dan
bantuan pendanaan.
“Meskipun trafik rendah kalau
ada dukungan dari pemerintah
seperti subsidi landscaping atau
dana hilang (sunk cost) yang ditangggung oleh pemerintah, tentunya investor swasta akan tertarik untuk membiayai, tidak menutup kemungkinan dengan Jasa
Marga,” ujarnya.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum
Hermanto Dardak mengatakan
regulasi yang mengatur tentang
penjaminan trafik lalu lintas untuk proyek jalan tol belum ada,
tetapi pemikiran untuk memberikan jaminan pembayaran kekurangan pendapatan akibat
penggunaan jalan tol yang rendah masih menjadi wacana.
“Pemberian garansi trafik lalu
lintas itu masih kami pikirkan,
karena regulasinya memang belum ada. Ke depan mungkin skema penjaminan seperti itu perlu
untuk meningkatkan kelayakan
proyek jalan tol. Di India skema
penjaminan pemerintah semacam itu sudah diberlakukan.”
Menurut dia, dalam melaku-
kan evaluasi terhadap 24 ruas
jalan tol dan beberapa ruas yang
baru disiapkan oleh pemerintah,
beberapa di antaranya tidak layak karena trafik yang rendah.
Untuk itu dukungan berupa
jaminan pembayaran selisih kekurangan pendapatan itu sangat
diperlukan.
“Untuk proyek yang tingkat
pengembalian investasinya sangat rendah, bisa saja ditawarkan kepada swasta untuk membangun, kemudian kalau trafiknya tidak menutup ya dijamin
oleh pemerintah misalnya tahun
ini 2%, tahun berikutnya tinggal
1% dan tahun ketiga kalau sudah nutup ya tidak dijamin lagi.”
(06) (redaksi@bisnis.co.id)
Ruas Tol Benoa-Serangan ditetapkan
BISNIS INDONESIA
JAKARTA: Kementerian Pekerjaan Umum akhirnya memilih rute yang diusulkan oleh
konsorsium BUMN pelaksana
pembangunan jalan tol Tanjung Benoa-Serangan yaitu
jembatan dengan panjang 11,5
km yang dibangun agak ke
tengah melintasi Selat Benoa
dan Selat Badung.
Wakil Menteri PU Hermanto
Dardak mengatakan pembangunan konstruksinya yang
menjauhi bangunan bandara
dan pelabuhan ini dinilai lebih
prospektif karena nilai investasinya sebesar Rp1,3 triliun,
relatif lebih murah dibandingkan dengan tiga rute yang sebelumnya diusulkan oleh pemerintah.
“Alternatif keempat ini dinilai lebih prospektif karena
konstruksinya lebih murah dan
lebih mudah dioperasionalkan,
tetapi memang masih perlu
studi amdalnya, kalau dari
pantauan kami rute ini justru
lebih aman dan tidak merusak
hutan mangrove yang berada
di pesisir pantai itu,” katanya,
kemarin.
Sementara itu, PT Jasa Marga Tbk bakal memiliki porsi
terbesar dalam proyek itu mengingat kontribusi investasinya
yang lebih dari 50%. (06)
Bisnis Indonesia, Selasa, 1 Februari 2011
TRANSPORTASI & LOGISTIK
Aturan agen, peluang atau kerikil?
Pelindo II tambah
57 alat bongkar
JAKARTA: PT Pelabuhan Indonesia II
mendatangkan 57 unit alat bongkar muat
berbagai jenis hingga akhir 2011 untuk
mendorong efisiensi dan pelayanan kepada
pengguna jasa di tujuh cabang pelabuhan
yang dikelola BUMN tersebut.
Juru bicara Pelindo II Hambar Wiyadi mengatakan alat bongkar muat itu a.l. luffing crane, quay
crane, fixed luffing crane, dan rubber tire gantry
crane (RTGC). “Semua alat itu siap didatangkan
pada tahun ini,” katanya kemarin.
Tujuh pelabuhan yang akan mendapat pasokan
alat itu adalah Tanjung Priok, Teluk Bayur, Jambi,
Pangkalan Balam, Panjang, Pontianak, dan
Pelabuhan Palembang.
Tanjung Priok
12
Jasa kargo udara sensitif dengan ketepatan waktu pengiriman
OLEH BUNGA DEWI KUSUMA &
APRIKA R. HERNANDA
Kontributor Bisnis Indonesia & Wartawan
Bisnis Indonesia
Turbulensi kecil akhirakhir ini terjadi di sektor jasa kargo Bandara
Soekarno-Hatta menyusul aturan baru tentang
regulated agent yang
diketok Kementerian
Perhubungan.
Pontianak
8
G
Palembang
9
Teluk Bayur
6
Jambi
5
Panjang
5
Pangkal Balam
2
Sumber: PT Pelindo II
i5
Investasi alat
Pelindo II 2011
(unit)
BISNIS/K1/HUSIN PARAPAT
TRANSIT
RI berpeluang jadi hub
JAKARTA: Indonesia dinilai berpeluang
sebagai kawasan pengumpul logistik berskala besar yang potensial di Asia karena
letak geografisnya yang strategis dan pasar
domestik yang besar.
Konsultan Transportasi dan Logistik Frost
& Sullivan Indonesia Muhammad Asrofi
mengatakan letak Indonesia yang berdekatan dengan negara-negara kunci ekonomi di
Asia.
“Lokasi yang strategis tersebut dan kerjasama antara Indonesia dengan negara-negara maju itu, membuat wilayah Indonesia
berpotensi menjadi hub logistik di Asia,”
tuturnya kepada Bisnis kemarin.
Asrofi menambahkan letak perairan
Indonesia juga merupakan salah satu rute
perdagangan dunia yang paling ramai. Kata
dia, laut merupakan jalur utama perdagangan dunia dan laut Indonesia merupakan
jalur yang strategis dan ramai dilewati oleh
negara-negara lain.
“Selat Malaka merupakan salah satu
pintu perdagangan dunia yang selalu ramai
dilewati oleh negara-negara asing,” tuturnya. (BISNIS/18)
uncangan ini
memang tidak
melumpuhkan bisnis terkait. Kekhawatiran tentang
aturan baru muncul dari sejumlah pemain bisnis
kargo udara Soekarno-Hatta.
Selayaknya kebijakan baru,
tanda tanya besar masih menghantui komunitas pengusaha
jasa kargo. Apakah aturan baru
ini positif atau berpotensi menjadi penghambat usaha?
Istilah regulated agent (RA)
menginduk pada aturan
Organisasi Penerbangan Sipil
Internasional (OPSI/ICAO)
Annex 17 tentang Security telah
mengatur ketentuan ini sejak 34
tahun lalu.
RA juga tercantum dalam
Peraturan Menteri Perhubungan
No.9/ 2010 tentang Program
Keamanan Penerbangan
Nasional. Dengan demikian,
pemerintah memiliki otoritas
menunjuk RA sebagai agen
pemeriksa kargo udara di luar
bandara untuk melakukan
pemeriksaan terhadap kargo
udara dan pos yang diangkut
oleh pesawat sipil.
Direktorat Jenderal (Ditjen)
Perhubungan Udara
Kemenhub kemudian
menetapkan uji coba
kebijakan ini pada
10 November 2010
di Bandara Soekarno-Hatta dan
berlaku efektif per
1 Januari 2011.
“Tujuan utama
RA ini dibentuk agar
kargo dan pos dapat
diangkut dengan cepat di
tengah kondisi bandara yang
semakin sesak sehingga kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi,” ujar Kepala Bagian
Hukum dan Hubungan
Masyarakat Ditjen Perhubungan
Udara Rudi Richardo kepada
Bisnis pekan lalu.
Di lain pihak, operator jasa
ekspres dan forwarding mengkhawatirkan ketentuan baru ini
akan memicu tambahan biaya
operasional dan keterlambatan
pengiriman barang karena adanya tambahan prosedur pemeriksaan keamanan.
Berpotensi memperlambat
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres
Indonesia (Asperindo) M.
Kadrial menyatakan peraturan
yang mulai berlaku secara
penuh pada 2011 tersebut dapat
memperlambat proses pengiriman karena harus melalui RA
terlebih dahulu.
Kadrial menjelaskan dengan
adanya tambahan proses tersebut, otomatis terjadi
pula
penam bahan jalur
distribusi.
Pihak
ban dara
juga tidak
Indonesia (Gafeksi), menegaskan jangan sampai agen-agen
tersebut justru menambah panjang pengurusan kargo udara.
“Kargo udara sensitif dengan
waktu. Jangan sampai ini ada
RA ini justru memperpanjang
proses pengiriman dan menambah ongkos kirim.”
Dirjen Perhubungan Udara
Kementerian Perhubungan Herry
Bakti Singayuda Gumay menegaskan RA akan bertanggung
jawab terhadap pemeriksaan
kargo udara dan pos yang diangkut melalui pesawat sipil sehingga kargo yang telah melewati
pemeriksaan ini tidak perlu
Kinerja kargo udara 2010
Maskapai
Volume
Armada
(ton)
(unit)
Garuda
187.000
84
Lion Air
72.000
12*
9.500
4
Cardig Air
Keterangan: *) armada tambahan pada 2010
Sumber: diolah
menutup kemungkinan tetap
melakukan prosedur pemeriksaan barang. Selain memperlambat pengiriman barang, penambahan biaya operasional berpotensi terjadi.
Arman Yahya, Ketua Asosiasi
Logistik dan Forwader Indonesia
(ALFI) untuk Bandara SoekarnoHatta, yang dulu Gabungan
Forwarder dan Ekspedisi
BISNIS/HUSIN PARAPAT
diperiksa ulang di bandara.
Karena itu, pemerintah mengeluarkan izin provider RA
pada 7 September 2010 kepada
PT Duta Angkasa Prima Kargo,
PT Ghita Avia Trans, dan PT
Fajar Anugerah Semesta.
Sayangnya, hingga saat ini maskapai penerbangan sendiri masih
sangsi dengan kompetensi RA
yang telah ditunjuk pemerintah.
Terbukti, Direktur Umum Lion
Air Edward Sirait mengakui
pihaknya masih melakukan
pemeriksaan ulang. “Ini prosedur baru, masih tahap percobaan. Karena itu kita mau memastikan apakah kargo yang
diperiksa RA sudah memenuhi
standar atau belum.”
Arman sendiri mengaku tidak
begitu mengenal sepak terjang
provider yang telah ditunjuk itu
menyusul sosialisasi pemerintah
mengenai RA terhadap komunitas bisnis kargo di bandara
sangat kurang.
Dia juga tidak mendapatkan
surat Peraturan Dirjen Perhubungan Udara No.SKEP/47/IV/
2010 mengenai petunjuk teknis
dan tata cara pemberian sertifikat sebagai RA.
“Sebenarnya, kami sangat
mendukung ini untuk alasan
keamanan dan keselamatan penerbangan sipil. Asalkan jangan
ada tambahan biaya operasional
dan memperlambat pengiriman.
Kemenhub seharusnya mengajak bicara pengusaha forwarding, jasa ekspres, pengelola
gudang, serta eksportir dan
importir untuk meluruskan
masalah RA,” ujarnya.
Memang, tanpa sensitivisme
bisnis akan sulit bagi pemerintah untuk memahami sektor ini.
Cepat atau lambat, kebijakan
yang positif akan menjadi kerikil
tajam bagi sektor jasa ekspres
dan logistik. (aprika.hernanda@bisnis.co.id)
Apindo desak pengesahan cetak biru logistik
OLEH APRIKA R. HERNANDA
Bisnis Indonesia
JAKARTA: Asosiasi Pengusaha
Indonesia (Apindo) mendesak
Kementerian Koordinasi Perekonomian untuk segera menyelesaikan finalisasi cetak biru logistik
nasional demi efisiensi kegiatan
logistik.
Ketua Umum Apindo Sofjan
Wanandi mengatakan pihaknya
telah menanyakan kepada Menteri Koordinator Perekonomian
Hatta Rajasa perihal cetak biru
tersebut. Kata dia, saat ini Kemenko Perekonomian masih melakukan koordinasi dengan sejumlah menteri.
“Kami sudah serahkan kepada
Menko dan Menko mengoordinasikan dengan menteri-menteri yang
lain, tapi ini belum jalan,” ujarnya
seusai pelantikan Dewan Pengurus
Nasional Apindo kemarin.
Menurut Sofjan, cetak biru
nasional sudah sangat mendesak
untuk segera disahkan oleh
pemerintah. Apalagi, biaya logistik di Indonesia termasuk yang
paling mahal di dunia, akibatnya
Indonesia sulit bersaing dengan
negara-negara lain.
“Biasanya, tingkat nett cost
untuk logistik itu sekitar 5%,
sedangkan di Indonesia bisa
mencapai 15%, ini yang membuat kita semakin sulit bersaing,”
tuturnya.
Sofjan menjelaskan selama ini
kegiatan logistik di Indonesia
berjalan sendiri-sendiri antara
moda transportasi yang satu
dengan yang lain. Ia menambahkan hal serupa juga terjadi antara
perusahaan logistik dengan pemerintah.
“Antara perkapalan dengan
kereta api, begitupun dengan
trucking dan pelabuhan, jadi inilah yang membuat biaya logistik
jadi mahal,” paparnya.
Menteri Perdagangan Mari
Elka Pangestu mengatakan pihaknya telah menyerahkan draf
cetak biru logistik kepada Menko
Perekonomian untuk tahap final-
isasi menjadi Peraturan Presiden
(Perpres).
“Kalau dari Perdagangan sendiri sudah menyerahkan kepada
Menko dan nanti Menko yang
akan mengajukan ke RI 1,” ujarnya kepada Bisnis.
Dewan khusus
Pada kesempatan yang sama,
Anggota Komite Ekonomi
Nasional Chris Kanter yang juga
Dewan Pembina Asosiasi Logistik
dan Forwarder Indonesia (ALFI)
menyatakan usulan pembentukan dewan khusus logistik telah
disampaikan kepada presiden.
“Memang harus ada badan
khusus yang mengurusi logistik
karena sektor ini banyak keterkaitan dengan bidang lain. Kami
sudah usulkan kepada presiden
untuk ditindaklanjuti bagaimana
skemanya,” ujarnya kepada Bisnis.
Terkait rencana Kamar Dagang
dan Industri (Kadin) Indonesia
yang tengah menggodok rancangan usulan undang-undang logistik, Chris menuturkan ini diperlukan untuk mengimbangi cetak
biru logistik yang ada.
Sistem logistik nasional, kata
dia, cukup diatur dalam cetak
biru tersebut. Namun, dia menegaskan peraturan perundangan
perlu dibuat sebagai payung hukum untuk usaha terkait. (18)