Untitled - Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Transcription
Untitled - Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Liputan Informasi kefarmasian dan alat kesehatan PEREDARAN OBAT GENERIK DI PASARAN Pada Kamis 16 Januari 2014 Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Ke s e h a ta n D ra . M a u ra L i n d a Sitanggang, Apt., Ph.D diwawancarai oleh RCTI mengenai peredaran obat generik di pasaran. Dalam wawancara tersebut disinggung mengenai sosialisasi penggunaan obat generik yang sebenarnya sudah dilakukan pemerintah dengan diterbitkannya Permenkes RI No. HK.02.02/Menkes /068/2010 tentang Kewajiban Menggunakan Obat Generik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah. Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan setiap tahun juga melaksanakan berbagai program sosialiasi penggunaan obat generik kepada masyarakat bekerjasama dengan Pemerintah Daerah (Dinas Kesehatan Propinsi/Kabupaten /Kota). Program sosialisasi tersebut antara lain adalah penyebaran informasi tentang obat generik melalui berbagai media, antara lain media cetak seperti poster, leaflet, banner, buku saku, dll. Selain itu juga melalui media elektronik seperti program televisi, iklan layanan masyarakat, iklan radio, dan audio visual, bekerjasama dengan berbagai pihak yang terkait. Program pemberdayaan masyarakat melalui edukasi dengan metoda Cara Belajar Insan Aktif (CBIA) kepada tenaga kesehatan dan kader Posyandu, Tim Penggerak PKK, tokoh masyarakat dan unsur masyarakat lainnya. Penyebaran informasi melalui keikutsertaan dalam berbagai Pameran di bidang kesehatan. Sejauh ini program sosialisasi tersebut cukup efektif dalam meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang obat generik. Namun masih ada kendala yaitu adanya ketidakseimbangan informasi yang diperoleh masyarakat tentang obat, dimana pengetahuan masyarakat yang terbatas menyebabkan masyarakat sangat tergantung kepada tenaga kesehatan dalam pemilihan jenis obat, terutama untuk obat resep (ethical). Masih ada persepsi yang salah tentang obat generik, dimana obat generik dianggap sebagai obat “ m u r a h ”, s e h i n g g a m u t u n y a diragukan. Padahal hal ini tidak benar, mengingat obat generik bernama dagang memiliki kandungan zat aktif yang sama dengan obat generik Masih ada persepsi yang salah di masyarakat yang menganggap obat generik adalah “obat orang miskin”, sehingga sebagian masyarakat yang memiliki tingkat ekonomi menengah ke atas, merasa gengsi untuk membeli obat generik dan ada sugesti bahwa obat generik tidak efektif dalam pengobatan. Dalam hal aturan mengenai harga obat generik dan generik bermerk, sejak tahun 2013, harga obat ditetapkan melalui lelang harga satuan terkecil (E-catalogue). Ecatalogue adalah sistem informasi elektronik yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis dan harga barang tertentu dari berbagai penyedia barang/jasa pemerintah. Tujuan E-catalogue adalah agar proses pengadaan obat pemerintah lebih transparan, akuntabel, efektif dan efisien, dalam rangka menjamin tersedianya obat yang aman, bermutu dan berkhasiat. Harga obat generik jauh berbeda dengan obat paten dan generik bermerk hal ini dikarenakan Obat Paten dan Obat Generik bermerek harganya ditentukan oleh mekanisme pasar (Demand-Supply), sedangkan obat generik harganya dikendalikan oleh pemerintah, dengan dikeluarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan tentang Harga Eceran Tertinggi Obat Generik, sehingga terjadi perbedaan harga untuk produk dengan zat berkhasiat sejenis. Dalam hal pengawasan harga obat generik bermerk di pasaran Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan monitoring harga obat generik dan generik bermerk di apotik dan rumah sakit. Jika terdapat penjualan harga obat yang melebihi harga yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan tentang Harga Eceran Tertinggi Obat Generik akan ditindak lanjuti oleh ketentuan yang berlaku. Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 l Hal. 03 Liputan Informasi kefarmasian dan alat kesehatan PERESMIAN PABRIK OBAT ONKOLOGI PT KALBE FARMA Pada hari Kamis (23/01) Wakil Menteri Kesehatan Prof. Ali Ghufron Mukti meresmikan beberapa fasilitas p ro d u ks i p a b r i k o b at ka n ke r (onkologi) PT Kalbe Farma Tbk melalui anak usaha PT Dankos Farma bertempat di Pulogadung Jakarta. Wa m e n ke s d a l a m a ca ra i n i didampingi oleh Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dra. Maura Linda Sitanggang, Ph.D, Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Irawati Setiady dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Dr. Ir. Roy A. Sparringa. "Pabrik Onkologi ini meliputi pabrik obat, unit produksi injeksi nonbetalaktam, dan Kalbe Learning Centre," kata Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk, Irawati Setiady. Irawati mengatakan, pembangunan fasilitas pabrik merupakan upaya Kalbe menyediakan obat kanker yang bermutu, dan harga terjangkau, serta ditujukan untuk keperluan ekspor. Hal.04 l Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 Irawati menambahkan, pabrik di Pulogadung ini memiliki kapasitas 55 juta unit per tahun serta diharapkan dapat mensubtitusi obat kanker impor 30-40 persen. Pabrik yang dibangun sejak 31 Maret 2011 di atas lahan seluas 1.800 meter persegi dengan luas bangunan 3.800 meter persegi ini nantinya akan memproduksi obat kanker jenis tablet dan injeksi. Selain untuk kebutuhan dalam negeri, obat kanker Kalbe ini juga akan diekspor. Kalbe sendiri memasarkan obat kanker sejak 1988, kemudian perusahaan ini mengakuisisi salah satu perusahaan obat onkologi Indonesia pada tahun 1996, setelah itu pada tahun 2006 Kalbe mendirikan Institut Kanker dan Sel Punca dilanjutkan tahun 2009 Kalbe membangun Kalbe Genomics (KalGen) sebagai laboratorium molekuler pertama di Indonesia, s e r ta Ka l b e L e a r n i n g C e n t re merupakan pelatihan teknis bagi calon operator produksi di Kalbe. Irawati menjelaskan, Kalbe Learning Centre dilengkapi pelatihan "in-class" maupun menggunakan mesin-mesin produksi, alat-alat proses kontrol, dan alat-alat teknik lainnya. Setelah menjalani proses pelatihan diharapkan peserta/ calon operator dapat langsung bekerja karena dalam pelatihan tersebut menggunakan simulasi kerja sesuai produksi sebenarnya di pabrik, jelas Irawati. Liputan Informasi kefarmasian dan alat kesehatan Terkait peresmian pabrik onkologi, Wamenkes Prof. Ali Ghufron Mukti mengatakan, pemerintah sangat mengapresiasi upaya Kalbe mengingat penyakit kanker kini menempati peringkat nomor 3 di Indonesia setelah stroke dan jantung. Wamenkes menyatakan pada tahun 2013 terdapat 500.000 penderita kanker yang semuanya membutuhkan dukungan pengobatan, diharapkan produksi obat kanker Kalbe dapat segera dimasukkan ke dalam ecatalog agar dapat diakses berbagai pihak yang membutuhkan. Wamenkes mengatakan, pembangunan pabrik onkologi membutuhkan investasi yang sangat besar, seperti pada tahun 2013 investasi untuk obat onkologi mencapai Rp3 triliun. Wamenkes berharap Kalbe dapat memproduksi obat kanker yang berkualitas namun dengan harga terjangkau serta dapat diakses dengan mudah baik selama terapi maupun pasca terapi. Wamenkes mengakui bahan baku untuk obat kanker masih terbatas sebagian besar sekitar 95 persen masih impor, sedangkan obat kanker saat ini 90 persen sudah dapat diproduksi di Indonesia. Wamenkes mengatakan, pemerintah sendiri mentargetkan dapat menggunakan sumber daya di dalam negeri sehingga diharapkan dapat mengurangi 20 persen penggunaan bahan baku impor. "Investasi pabrik obat kanker tidak mudah membutuhkan waktu lama dan didukung SDM yang bagus," ujar dia. Sebagian produk obat kanker Kalbe ini akan dipasarkan di Vietnam, Kalbe sendiri di luar obat kanker telah memiliki pasar di Asia terutama Asia Tenggara, Afrika, dan Amerika Timur, jelas Irawati. PT Kalbe Farma Tbk ("Kalbe") berdiri sejak tahun 1966 dan merupakan salah satu perusahaan farmasi terbuka terbesar di Asia Tenggara. Kalbe memiliki empat divisi utama yang menangani portofolio merek yang handal dan beragam; divisi obat resep; divisi produk kesehatan yang menangani obat bebas dan minuman energi dan siap saji; divisi nutrisi dan divisi distribusi. Kalbe kini memiliki lebih dari 20 anak perusahaan dan 11 fa s i l i ta s p ro d u ks i b e rsta n d a r internasional, dan mempekerjakan lebih dari 15.000 karyawan serta 4.000 tenaga pemasaran dan penjualan, yang tersebar di lebih dari 65 cabang di seluruh Indonesia. Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 l Hal. 05 Liputan Informasi kefarmasian dan alat kesehatan PRESIDEN RESMIKAN BPJS KESEHATAN DAN JKN Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) mulai berlaku efektif tepat 1 Januari 2014. Presiden tidak ingin mendengar ada pekerja yang tidak terlindungi, atau rakyat kurang mampu ditolak oleh rumah sakit dan tidak bisa berobat karena alasan biaya. “Karena BPJS Kesehatan salah satunya adalah untuk memberikan perlindungan kesehatan pada rakyat miskin,” kata Presiden Susilo B a m b a n g Yu d h oyo n o s a at meresmikan BPJS dan meluncurkan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (31/12) pagi. Melalui BPJS, rakyat miskin harus dapat berobat dan dirawat secara gratis di Puskesmas dan Rumah Sakit. “Sekali lagi saya tekankan, rakyat miskin gratis berobat dan dijamin oleh BPJS,” tegas Presiden SBY. Saat diberlakukan besok, pada tahap awal akan diberikan pelayanan kesehatan kepada 121 juta peserta atau setara dengan 48 persen populasi Indonesia. “Ini merupakan lompatan besar yang dilakukan negara kita sejak Indonesia merdeka. Dengan cakupan pelayanan sebesar Hal.06 l Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 itu, program ini tidak akan tertandingi oleh lembaga asuransi manapun,” SBY menjelaskan. Pada tahap kedua, paling lambat 1 Januari 2019, seluruh rakyat Indonesia akan menjadi peserta BPJS Kesehatan, tambahnya. BPJS Kesehatan memberikan jaminan kesehatan yang layak bagi pesertanya berdasarkan prinsip kegotongroyongan, nirlaba, keterb u ka a n , keh at i- h at ia n , akuntabilitas, dan portabilitas. Kepesertaannya bersifat wajib serta dana amanat. “BPJS Kesehatan memiliki tingkat pelayanan yang lebih maju, lebih profesional, serta cakupan yang jauh lebih luas,” ujar SBY. Untuk BPJS Ketenagakerjaan baru mulai beroperasi pada 1 Juli 2015. Sebelum tanggal tersebut, PT. Jamsostek tetap memberikan pelayanan kepada peserta lama, kecuali jaminan pemeliharaan kesehatan yang telah dipindahkan ke BPJS Kesehatan. BPJS Ketenagakerjaan sebagai pelaksana empat program jaminan sosial, yakni jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, dan jaminan kematian. Secara khusus, Presiden juga meminta Menko Kesra Agung Laksono beserta para menteri terkait dan jajaran pengelola BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan untuk menyukseskan pelaksanaan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Pedomannya adalah Undang Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS Kesehatan. “Pastikan pula proses transisi menuju BPJS Kesehatan berlangsung lancar dan tidak menghambat layanan kesehatan yang berkualitas bagi peserta Askes, Jamsostek, Asabri, Jamkesmas, dan Jamkesda. Perluas manfaat bagi para peserta agar mereka dapat menikmati fasilitas yang sama di seluruh rumah sakit tanpa terkecuali,” SBY menandaskan. Hadir pula dalam acara peluncuran ini, antara lain, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Mendagri Gamawan Fauzi, Menkumham Amir Samsudin, Menakertrans Muhaimin Iskandar, dan Menteri BUMN Dahlan Iskan, Menkes Nafsiah Mboi, Menakertrans Muhaimin Iskandar, Kepala Bappenas Armida Alisjahbana. Liputan Informasi kefarmasian dan alat kesehatan BANTUAN KEMENKES UNTUK KORBAN BANJIR JAKARTA Kementerian Kesehatan RI siapkan bahan-bahan sosialisasi terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), pengendalian penyakit, dan pelayanan air bersih. Selanjutnya, berkoordinasi dengan Balai Teknologi Kesehatan Lingkungan (BTKL) untuk melakukan pencegahan penyakit melalui penilaian data lingkungan, serta memberikan bantuan jamban darurat dan Poly Aluminium Chloride (PAC) atau penjernih air. “Sampai saat ini permasalahan kesehatan akibat musibah banjir masih dapat diatasi oleh jajaran ke s e h ata n s ete m p at . N a m u n , Kemenkes RI bersama Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta terus melakukan pemantauan”, ujar Kepala P u s a t Pe n a n g g u l a n ga n Kr i s i s Kesehatan (PPKK) Kementerian Kesehatan RI, dr. Sri Henni Setiawati, MHA. Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta telah memobilisasi tim Rapid Health Assesment (RHA) untuk melakukan penilaian kesehatan cepat ke lokasi banjir. Selanjutnya, memberikan pelayanan kesehatan yang terdiri dari dua macam, yaitu: mendirikan Pos Kesehatan di lokasi pengungsian (jumlah pengungsi >300 orang) atau pelayanan kesehatan melalui tim ke s e h ata n m o b i l e d i l o ka s i pengungsian (jumlah pengungsi < 300 orang). Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Pemberantasan penyakit Menular (BBTKL-PPM) Jakarta, melakukan distribusi logistik, antara lain: Alat Reverse Osmosis 1 unit; Lysol 50 liter; Hygiene Kit 200 buah; dan Poly Bag 400 buah. I n t e n s i t a s c u ra h h u j a n ya n g berlangsung secara terus menerus selama sepekan terakhir memicu luapan sungai Ciliwung dan Pesanggrahan dan mengakibatkan beberapa wilayah ibukota menjadi tergenang. Berdasarkan informasi dari Pusat Pengendali Operasi (Pusdalop) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Pusat Penanggulangan Krisis (PPK) Regional DKI Jakarta, serta Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, hingga Minggu malam (19/1) pukul 24.00 WIB, mencatat jumlah pengungsi akibat musibah banjir berjumlah 40.057 jiwa, yang terdiri: Jakarta Timur (4.824 jiwa); Jakarta Selatan (16.434 jiwa); Jakarta Pusat (2.676 jiwa); Jakarta Barat (8.314 jiwa); Jakarta Utara (7.809 jiwa). Selanjutnya, data jumlah pelayanan kesehatan rawat jalan di Pos Kesehatan yang berada di wilayah terkena banjir sebanyak 5.979 pasien yang berobat di 74 pos kesehatan, yaitu: Jakarta Timur (1.673 pasien yang berobat di 20 pos kesehatan); Jakarta Selatan (1.196 pasien yang berobat di 21 pos kesehatan); Jakarta Pusat (492 pasien yang berobat di 8 pos kesehatan); Jakarta Barat (689 pasien yang berobat di 18 pos kesehatan); dan Jakarta Utara (1.929 pasien yang berobat di 7 pos kesehatan). Selain mengakibatkan 7 orang korban meninggal dalam musibah banjir kali ini, banjir di wilayah DKI Jakarta juga mengakibatkan salah satu fasilitas kesehatan milik Kemenkes yaitu RS Jiwa Soeharto Heerdjan mengalami kerusakan/terendam. Menteri Kesehatan, dr. Nafsiah Mboi, Sp. A , MPH juga memberikan apresiasi pada kesiapsiagaan tim, khususnya kepada sebagian anggota Tim Siaga Bencana sudah bekerja dan menolong masyarakat korban banjir di pos-pos pelayanan kesehatan di beberapa lokasi. “Saya bangga bahwa Kementerian Kesehatan selalu siap dan tanggap dalam bertindak menyikapi berbagai masalah kesehatan dan bencana. Terima kasih dan apresiasi saya sampaikan atas pengabdian dan karya terbaik yang saudara-saudara telah berikan sejak awal terjadinya bencana banjir, baik di Ibu Kota Jakarta maupun di bagian lain di Tanah Air,” kata Menkes Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 l Hal. 07 Liputan Informasi kefarmasian dan alat kesehatan PELANTIKAN PEJABAT ESELON III DAN IV DI LINGKUNGAN DITJEN BINFAR DAN ALKES Pada hari Selasa 18 Februari 2014 Direktur Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dra. Maura Linda Sitanggang, Apt., Ph.D melantik pejabat eselon III dan IV baru di lingkungan Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. “Perputaran dan promosi yang terjadi kali ini ini didasarkan pada kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja dan kebutuhan organisasi. Kompetensi yang dimaksud mencakup kompetensi teknis, kompetensi manajerial dan kompetensi sosial kultural” demikian ungkap Ibu Dirjen. Lebih lanjut Ibu Dirjen menyampaikan bahwa Undang-undang Nomor % tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah disahkan dan diundangkan pada 15 januari 2014. Undang-undang ini disusun sebagai dasar hukum untuk membangun aparatur sipil negara yang profesional, memiliki integritas, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari p r a k t e k ko r u p s i , ko l u s i d a n nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik. Hal.08 l Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 Untuk mewujudkan aparatur sipil negara sebagai bagian dari reformasi birokrasi, perlu ditetapkan aparatur sipil negara sebagai profesi yang menerapkan merit system dalam pelaksanaannya. Merit system adalah proses promosi dan rekrutmen pegawai pemerintah yang didasarkan pada kemampuan untuk melakukan pekerjaan, bukan pada hubungan politis. Implementasi dari sistem ini dapat mewujudkan transparansi dalam pembinaan karir pegawai. Aparatur Sipil negara akan dinilai kinerjanya berdasarkan kontrak kerja sehingga prestasi kerja pegawai dapat terlihat secara transparan. Selain itu, kompetisi sehat antar pegawai dalam organisasi akan terbangun sehingga tidak ada kesan like or dislike dalam mempromosikan pegawai untuk menduduki suatu jabatan. Salah satu prinsip dari merit system adalah rewarding. Pegawai yang dapat mencapai sasaran kinerja dan memenuhi kontrak kerja akan mendapatkan remunerasi. Prinsip dalam remunerasi adalah pemberian tunjangan kinerja kepada pegawai didasarkan pada jabatan dan kelas jabatan. Tunjangan kinerja melekat dengan seluruh tugas jabatan yang dimiliki oleh seorang pegawai. Penetapan besarnya tunjangan kinerja harus berbasis kinerja, bobot pekerjaan dan peringkat/grade masing-masing jabatan. Oleh karena itu, semua pegawai harus memahami hak dan kewajiban m a s i n g - m a s i n g d a l a m ra n g ka pencapaian kinerja. Tugas harus dilaksanakan sesuai dengan level jabatannya agar dikorelasikan dengan tunjangan kinerja secara proporsional. Pengembangan karir PNS dilakukan dengan mempertimbangkan integritas dan moralitas. Promosi dan mutasi merupakan cara alih tugas produktif, yaitu strategi untuk meningkatkan produktivitas lembaga dengan menempatkan karyawan ke j a b a t a n ya n g s e s u a i d e n ga n kecakapannya. Bagaimanapun, upaya peningkatan pelayanan kepada Liputan Informasi kefarmasian dan alat kesehatan masyarakat merupakan bagian terpenting dalam seluruh pergerakan yang terjadi dalam lingkup kerja pemerintah. Salah satu tujuan mutasi adalah agar seseorang dapat menguasai dan mendalami pekerjaan lain di bidang yang berbeda. Disamping itu, mutasi dapat menjadi pendorong agar spirit kerja meningkat melalui persaingan sehat dan sebagai perangsang agar pegawai yang bersangkutan berusaha meningkatkan karirnya. Para pejabat eselon III & IV Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan yang baru dilantik adalah: SETDITJEN BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN 1.Kamit Waluyo, SH, MM sebagai Kasubbag TU dan Gaji 2.Titien Suprihatin, S.Sos, MM sebagai Kasubbag Anggaran 3.Leo Simaremare, SH, M.Si sebagai Kasubbag Organisasi 4.Yudy Yudistira Adhimulya, SH, M.Hum sebagai Kasubbag Hukum 5.Ira Miranti, S.Si, MHSM, Apt sebagai Kasubbag Kepegawaian 6.Sri Suratini, S.Si, Apt sebagai Kasubbag Humas DIT BINA OBAT PUBLIK DAN PERBEKALAN KESEHATAN 1. Dra. Nadirah Rahim, Apt, M.Kes sebagai Kasubdit Penyediaan Obat Publik dan Perbekkes 2. Dra. Hidayati Mas'ud, Apt sebagai Kasubdit Pengelolaan Obat Publik dan Perbekkes 3. Dra. Sri Endah Suhartatik, Apt sebagai Kasubdit Pemantauan dan Evaluasi Program Obat Publik dan Perbekkes DIT BINA PELAYANAN KEFARMASIAN 1.Drs. Heru Sunaryo, Apt sebagai Kasubdit Penggunaan Obat Rasional 2.Drs. Ellon Sirait, Apt, M.Sc.PH sebagai Kasubdit Farmasi Komunitas 3.Dra. Dara Amelia, Apt, MM sebagai Kasubdit Farmasi Klinik 4.Erie Gusnellyanti, S.Si, Apt sebagai Kasie Promosi Penggunaan Obat Rasional 5.Dra. Ardiyani, Apt, M.Si sebagai Kasie Pemantauan dan Evaluasi Penggunaan Obat Rasional 6.Dra. Ema Viaza, Apt sebagai Kasie Standardisasi Penggunaan Obat Rasional DIT BINA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI ALAT KESEHATAN 1. Nur Hidayat, S.Si, Apt sebagai Kasie Alat Kesehatan Elektromedik 2. Hasnil Randa Sari, S.Si, Apt, sebagai Kasie Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga 3. Dra. Nurlaili Isnaini, Apt, M.Kes sebagai Kasie Inspeksi Produk 4. Siti Nurhasanah, S.Si, Apt sebagai Kasie Produk Diagnostik In Vitro 5. Eva Silvia, SKM sebagai Kasie Alat Kesehatan Non Elektromedik DIT BINA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN 1. Dra. Nur Ratih Purnama, Apt, M.Si sebagai Kasubdit Produksi dan Distribusi Obat dan Obat Tradisional 2. Dra. Vita Picola Haloho, Apt, sebagai Kasubdit Produksi Kosmetika dan Makanan Dalam acara pelantikan ini, para pejabat eselon III dan IV yang dilantik juga menandatangani Pakta Integritas sebagai bentuk komitmen untuk melaksanakan tugas dengan sebaikbaiknya dan penuh tanggungjawab. Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 l Hal. 09 Liputan Informasi kefarmasian dan alat kesehatan TATA LAKSANA PELAYANAN OBAT DALAM PROGRAM JKN Pada hari Rabu 26 Februari 2014 BPJS Ke s e h a ta n m e nye l e n g ga ra ka n konferensi pers bertajuk Tata Laksana Pelayanan Obat Dalam Program JKN. Konferensi pers ini bertujuan menjelaskan kembali seperti apa tata laksana pelayanan obat bagi peserta JKN kepada media, sehingga media diharapkan mampu menginformasikan lebih jauh kepada masyarakat (baik itu peserta maupun fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan) khusus terhadap tata laksana pelayanan obat. Dalam konferensi pers ini hadir sebagai nara sumber Direktur Pelayanan BPJS Kesehatan Fadjriadinur dan Direktur Bina Pelayanan Kefarmasian Drs. Bayu Teja Muliawan, Apt., M.Pharm. Selama hampir dua bulan pelaksanaan JKN oleh BPJS Kesehatan, masih terdapat keluhan dari peserta, terutama peserta lama (dahulu peserta Askes) mengenai pelayanan obat. Sewaktu BPJS Kesehatan masih bernama PT Askes, peserta yang terindikasi penyakit kronis bisa mendapatkan obat rutin yang harus dikonsumsi setiap hari untuk 30 hari. N a m u n d i ka re n a ka n te rd a p at perubahan terhadap pola Hal.10 l Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 pembayaran ke rumah sakit dengan menggunakan INA CBG's saat PT A s ke s b e r u b a h m e n j a d i B PJ S Kesehatan, peserta mendapatkan obat hanya untuk 3-7 hari. Dalam JKN cakupan pelayanan obat yang diperoleh oleh peserta BPJS Kesehatan adalah pemberian obat di Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP)/Rawat Inap Tingkat Pertama di fasilitas kesehatan tingkat primer, serta pemberian obat di Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL)/Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL) di fasilitas kesehatan tingkat lanjutan. Sedangkan acuan daftar dan harga obat dan bahan medis habis pakai (BMHP) mengacu pada daftar dan h a r ga o b a t d a n B M H P y a n g ditetapkan oleh Menkes. Untuk daftar obat dan BMHP mengacu kepada Formularium Nasional (Fornas) dan untuk daftar harga obat dan BMHP mengacu kepada e-catalogue.Untuk sistem pembiayaannya, pelayanan obat dan BMHP di fasilitas kesehatan tingkat pertama sudah termasuk dalam komponen kapitasi yang dibayarkan BPJS Kesehatan. Begitu pula dengan pelayanan obat, alat kesehatan dan BMHP pada fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan merupakan salah satu komponen yang dibayarkan dalam paket INA CBGs. Namun, di minggu-minggu awal implementasi JKN, terdapat evaluasi khususnya tentang pelayanan obat. Pasien dengan penyakit kronis tidak dapat memperoleh obat untuk kebutuhan 30 hari, selain itu pasien juga tidak diberikan pelayanan obat kemoterapi dan obat hemophilia karena tarif paket INA CBGs yang b e l u m m e n ga ko m o d a s i u nt u k penggunaan obat kemoterapi dan hemophilia yang harganya mahal. Selain itu juga terdapat rumah sakit Tipe B dan Tipe C yang memiliki unit onkologi tidak bersedia memberikan pelayanan kemoterapi karena di dalam Fornas obat kemoterapi dipetakan pada fasilitas kesehatan tersier (tingkat III). Serta rumah sakit mengalami kendala dalam proses pengadaan obat karena e-catalogue obat tahun 2014 belum ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Untuk mengakomodir kesulitan peserta karena hal tersebut di atas, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Menkes Nomor HK/Menkes/31/ I/2014 tentang Pelaksanaan Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dan SE Menkes Nomor HK/Menkes/32/ I/2014 tentang Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Bagi Peserta BPJS Kesehatan Pada Faskes Tingkat Pertama dan Tingkat Lanjutan Dalam Penyelenggaraan Program JKN. BPJS Kesehatan pun telah menerbitkan SE Direktur Pelayanan Nomor 32 tahun 2014 dan Nomor 38 Tahun 2014 sebagai penjelasan petunjuk teknis atas kedua SE Menkes tersebut. Sesuai SE Menkes Nomor HK/Menkes/32/I/2014 tersebut, pada masa transisi terdapat 3 jenis obat yang dapat ditagihkan diluar paket INA CBGs, yaitu pelayanan obat kronis Liputan Informasi kefarmasian dan alat kesehatan bagi pasien yang kondisinya belum stabil, pelayanan obat kronis bagi pasien yang kondisinya sudah stabil dan pelayanan obat kemoterapi. Untuk hemophilia dan Thalassemia akan ditambahkan tarif top up. Sementara itu untuk mengatasi permasalahan pengadaan obat, sesuai dengan surat Menteri Kesehatan Nomor KF/Menkes/ 50/I/2014, sebelum adanya ketetapan e-catalogue obat dan BMHP tahun 2014, maka untuk menjamin ketersediaan obat rujuk balik dan paket (obat dan BMHP) pelayanan CAPD dalam pelaksanaan JKN mengacu pada e-catalogue obat tahun 2013. Bila tidak tercantum dalam ecatalogue 2013, dapat digunakan Daftar dan Plafon Harga Obat (DPHO) tahun 2013 dan Peraturan Direksi PT Askes. Terhadap hal ini BPJS Kesehatan telah melakukan addendum perpanjangan waktu DPHO PT Askes Edisi XXXII Tahun 2013 sampai dengan 31 maret 2014. Teknis pelayanan 3 jenis obat yang bisa ditagihkan diluar paket INA CBGs adalah sebagai berikut: Pe l aya n a n o b a t k ro n i s ya n g kondisinya belum stabil Apabila kondisi penyakit kronisnya belum stabil, maka fasilitas kesehatan tingkat lanjutan dapat memberikan tambahan resep obat penyakit kronis (mengacu kepada Fornas) diluar paket INA CBGs sesuai indikasi medis sampai jadwal kontrol berikutnya. Peserta yang menderita penyakit kronis yang belum stabil diberikan resep obat untuk kebutuhan 30 hari sesuai indikasi medis yang pemberiannya terbagi dalam 2 (dua) resep: a. Kebutuhan obat untuk sekurangkurangnya 7 (tujuh) hari disediakan oleh rumah sakit, biaya sudah termasuk dalam komponen paket INA CBGs. b. Kebutuhan obat untuk sebanyakbanyaknya 23 (dua puluh tiga) hari diresepkan oleh dokter yang merawat, diambil di Instalasi farmasi Rumah Sakit atau Apotek/Depo Farmasi yang ditunjuk. Biaya obat ini ditagihkan secara fee for service kepada BPJS Kesehatan oleh IFRS/ Apotek/Depo Farmasi tersebut. Pe l aya n a n o b at k ro n i s ya n g kondisinya sudah stabil Obat untuk penyakit kronis yang kondisinya sudah stabil dapat diberikan oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama sebagai Program Rujuk Balik. Obat Program Rujuk Balik diresepkan oleh dokter fasilitas kesehatan tingkat pertama berdasarkan rekomendasi dari dokter spesialis/sub spesialis. Jenis penyakit yang termasuk di dalam cakupan Program Rujuk Balik adalah Diabetes Mellitus, Hipertensi, Jantung, Asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), Epilepsi, Schizophrenia, Stroke, Systemic Lupus Erythematosus (SLE) dan Sirosis Hepatis. Namun sesuai dengan rekomendasi perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) dan Komite Nasional Fornas, Sirosis Hepatis tidak dapat dilakukan rujuk balik ke fasilitas kesehatan tingkat pertama karena: a. Sirosis Hepatis merupakan penyakit yang tidak curable b. Tidak ada obat untuk Sirosis Hepatis c. Setiap gejala yang timbul mengarah kegawatdaruratan (misal: esophageal bleeding) harus ditangani di fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan d. Tindakan-tindakan medik untuk menangani gejala umumnya hanya dapat dilakukan di fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan. Resep obat Program Rujuk Balik dapat diberikan untuk kebutuhan 30 hari dan obat diambil di Apotek/Depo Farmasi yang melayani Program Rujuk Balik. Pe l aya n a n o b at Ke m o te ra p i , Thalassemia dan Hemophilia Disamping dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat III, pemberian obat ke m o te ra p i , t h a l a s s e m i a d a n hemophilia dapat juga dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat II denga mempertimbangkan kemampuan fasilitas kesehatan dan kompetensi SDM kesehatan. Pemberian obat kemoterapi dan thalassemia dapat diberikan pada pelayanan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan berdasarkan indikasi medis. Pada masa transisi: a. Pelayanan kemoterapi baik pada rawat jalan maupun rawat inap ditagihkan dengan paket INA CBGs dan obatnya dapat ditagihkan secara fee for service kepada BPJS Kesehatan b. Pelayanan obat mengacu kepada Fornas, Pedoman Pelaksanaan Fornas dan ketentuan lain yang berlaku c. Pasien thalassemia yang dilayani di ra wat j a l a n t i n g kat l a n j u ta n ditagihkan sebagai kasus rawat inap d . Pa s i e n h e m o p h i l i a A d a n Hemophilia B yang dirawat inap, pengajuan klaim berupa tarif INA CBGs ditambah tarif top up sesuai ketetapan Menkes, diajukan secara fee for service e. Tarif tambahan tersebut sama untuk semua tingkat keparahan dan kelas perawatan. Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 l Hal. 11 Liputan Informasi kefarmasian dan alat kesehatan KONGRES NASIONAL IKATAN APOTEKER INDONESIA Pada hari Jumat 21 Februari 2014 Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) menyelenggarakan Kongres Nasional dan Kongres Ilmiah IAI ke XX di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta. Menteri Kesehatan dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH berkenan memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi kegiatan ini melalui rekaman video. Turut hadir pula dalam kegiatan ini Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, SH, MM, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Dr. Ir. Roy A. Sparringa, Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dra. Maura Linda Sitanggang, Apt, Ph.D, dan Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Zainal Abidin, MH. Pelayanan kefarmasian adalah bagian penting dari pelayanan kesehatan dan merupakan bentuk pelayanan dan tanggungjawab langsung profesi ke fa r m a s i a n . S e j a l a n d e n ga n komitmen pelayanan kefarmasian yang Baik (Good Pharmacy Practice) untuk menjamin keselamatan pasien (patient safety), praktek pelayanan kefarmasian di dunia, dimana paradigma lama yang semula hanya berfokus pada pengelolaan obat Hal.12 l Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 sebagai komoditi, telah berkembang menjadi paradigma baru pelayanan kefarmasian yang komprehensif dengan tujuan meningkatkan: 1) penggunaan obat yang rasional, 2) keamanan penggunaan obat dan efisiensi biaya obat, serta 3) meningkatkan kualitas hidup pasien. D a l a m s a m b u t a n ny a M e n ke s menyatakan bahwa mutu pelayanan kefarmasian di Indonesia ditingkatkan dari waktu ke waktu oleh Pemerintah bersama organisasi profesi, agar masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan yang terbaik. Untuk m a ks u d te rs e b u t Pe m e r i nta h berusaha memenuhi kebutuhan tenaga kefarmasian di seluruh Indonesia. Sampai dengan tahun 2013, telah terdaftar lebih dari 40.000 orang apoteker di Indonesia. Jumlah ini sudah memenuhi standar kebutuhan - sebagai salah satu sumber daya di bidang kesehatan. Pemerintah sedang melakukan langkah-langkah agar pendayagunaan apoteker semakin maksimal. “Saya minta agar segenap apoteker di Indonesia dalam melakukan pekerjaan kefarmasian senantiasa melaksanakan dengan sungguh- sungguh semua standar yang berlaku baik dalam pelayanan kesehatan, industri farmasi maupun dalam distribusi sediaan farmasi” demikian ujar Menkes. Sementara itu, terkait dengan JKN yang pelaksanaannya telah dicanangkan oleh Presiden mulai 1 Januari 2014 lalu, Menkes meminta agar segenap tenaga kefarmasian di Indonesia untuk bahu membahu bersama seluruh SDM Kesehatan lainnya untuk menyukseskan pelaksanan JKN. Peran apoteker di era JKN adalah memastikan tercapainya ketersediaan, keterjangkauan, dan penggunaan obat yang rasional, yang dapat ditempuh melalui praktek pelayanan kefarmasian. Secara berkala, Pemerintah menerbitkan Formularium Nasional (Fornas) dan e-catalogue. Fornas yang memuat daftar dan harga obat serta bahan medis habis pakai sebagai acuan dalam pelayanan kesehatan di seluruh fasilitas kesehatan. Menkes yakin dan percaya bahwa seluruh tenaga kefarmasian di Tanah Air selalu mempedomaninya dengan cermat. Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Ke s e h a ta n D ra . M a u ra L i n d a Sitanggang, Apt, Ph.D juga m e nya m p a i ka n m a t e r i d a l a m Plennary Session II yang berjudul “Strategi dan Kebijakan Kefarmasian Pengembangan Apoteker Indonesia”. Kongres Nasional dan Kongres Ilmiah IAI ke XX berlangsung selama 3 hari dari tanggal 21 23 Februari 2014. Dalam kongres ini juga diselenggarakan pameran ilmiah yang diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, SH, MM dengan didampingi oleh Kepala BPOM Dr. Ir. Roy A. Sparringa, Ketua Umum PP IAI Periode 2009-2013 Drs. M. Dani Pratomo, MM, Apt., dan Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dra. Maura Linda Sitanggang, Apt, Ph.D. Artikel Informasi kefarmasian dan alat kesehatan ATTENTION DEFICIT HYPERACTIVITY DISORDER (ADHD) Definisi Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas, atau disebut juga sebagai ADHD (Attention Deficit/Hyperactivity Disorder), merupakan kondisi kronis yang mengenai jutaan anak di dunia dan seringkali menetap hingga masa dewasa. ADHD meliputi adanya kombinasi dari berbagai masalah, seperti kesulitan dalam memusatkan perhatian, hiperaktivitas, dan perilaku yang impulsif. ADHD sekitar 10 kali lebih sering terjadi pada anak laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan. ADHD sebelumnya disebut sebagai gangguan pemusatan perhatian (Attention Deficit Disorder A D D ) . N a m u n , s e r i n g te r j a d i hiperaktivitas pada anak-anak yang terkena, sehingga menyebabkan perubahan terminologi menjadi ADHD. Penyebab Penyebab pasti terjadinya ADHD belum diketahui. Banyak faktor yang terlibat dalam terjadinya ADHD, antara lain : Faktor genetik. ADHD dapat menurun dalam keluarga. Penelitian menunjukkan bahwa ada gen yang mungkin berperan dalam terjadinya gangguan ini yang diturunkan dalam keluarga. Ketidakseimbangan kimia otak (neurotransmitter), yaitu zat-zat yang menghantarkan impuls saraf di dalam otak. Perubahan pada otak. Daerah-daerah pada otak yang berperan dalam pemusatan perhatian kurang aktif pada anak-anak dengan ADHD dibandingkan dengan anak-anak tanpa ADHD. Selain itu, ada faktor-faktor lain yang dapat berkontribusi dalam terjadinya ADHD atau dapat memicu terjadinya gejala, yaitu : Infeksi, gizi buruk, dan penyalahgunaan zat-zat terlarang (termasuk rokok dan alkohol) saat kehamilan. Hal ini disebabkan oleh pengaruhnya pada perkembangan otak bayi. Paparan pada zat-zat beracun, misalnya timbal, saat awal masa kanak-kanak juga dapat mempengaruhi perkembangan otak anak. Cedera atau gangguan pada otak Mengkonsumsi terlalu banyak gula tidak menyebabkan anak mengalami ADHD, meskipun asupan diet yang seimbang penting untuk perkembangan normal anak. ADHD juga tidak disebabkan oleh terlalu banyak menonton televisi, kehidupan rumah tangga yang kurang baik, sekolah yang kurang baik, atau alergi terhadap makanan. Gejala ADHD pada dasarnya merupakan suatu gangguan dalam memusatkan perhatian, berkonsentrasi, dan kemampuan dalam menyelesaikan t u ga s ya n g d i b e r i ka n s e c a ra konsisten. Anak-anak yang terkena juga bisa menjadi sangat aktif dan impulsif. Anak-anak pra-sekolah bisa tampak gelisah, memiliki masalah dalam interaksi dan komunikasi, serta tidak berperilaku dengan baik. Sekitar 2060% anak dengan ADHD memiliki masalah dalam belajar, dan sekitar 80% memiliki masalah dalam prestasi akademis. Anak-anak dengan ADHD seringkali bertingkah laku seperti pikirannya kemana-mana dan mereka tidak mendengarkan orang yang berbicara kepadanya. Mereka juga seringkali tidak melakukan tugastugas yang diberikan. Sekitar 40% anak dengan ADHD memiliki masalah yang terkait dengan harga diri, depresi, kecemasan, atau adanya pelanggaran saat mereka memasuki masa remaja. Sekitar 60% anak kecil dengan ADHD memiliki masalah lain, seperti mudah marah (temper tantrums), dan sebagian besar anak yang lebih besar memiliki Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 l Hal. 13 Artikel Informasi kefarmasian dan alat kesehatan toleransi yang rendah terhadap rasa frustasi. ADHD lebih sering terjadi pada anak laki-laki dibanding anak perempuan, dan perilaku yang muncul bisa berbeda antara anak laki-laki dan anak perempuan. Misalnya, anak laki-laki mungkin lebih hiperaktif dan anak perempuan mungkin cenderung lebih diam dan tidak memperhatikan. Perilaku yang normal dibandingkan dengan ADHD Sebagian besar anak yang normal bisa bisa bersikap tidak perhatian, hiperaktif, atau impulsif pada suatu waktu. Singkatnya kemampuan untuk memperhatikan dan tidak mampu terus melakukan suatu aktivitas untuk waktu yang lama juga normal terjadi pada anak-anak pra-sekolah. Bahkan pada anak-anak yang lebih besar dan remaja, lamanya perhatian akan sesuatu tergantung dari seberapa besar ketertarikan mereka akan hal tersebut. Demikian juga dengan hiperaktivitas. Anak-anak yang masih kecil umumnya bersifat energik. Beberapa anak memang lebih aktif dibandingkan Hal.14 l Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 anak lainnya. Namun, anak-anak ini tidak dikatakan memiliki ADHD karena perbedaan tersebut. Anak-anak yang bermasalah di sekolah tetapi baik-baik saja saat di rumah atau saat bersama temantemannya kemungkinan mengalami sesuatu selain ADHD. Demikian juga halnya dengan anak-anak yang hiperaktif atau tidak perhatian di rumah, tetapi baik-baik saja dalam berteman atau mengerjakan tugas sekolah. Diagnosa Diagnosa gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD) didasarkan dari jumlah, frekuensi, dan keparahan gejala-gejala yang ada. Gejala harus ditemukan sedikitnya pada dua lingkungan yang berbeda, terutama di rumah dan di sekolah. Jika gejala-gejala hanya terjadi di rumah atau hanya terjadi di sekolah, dan tidak terjadi di tempat yang lain, maka keadaan ini tidak memenuhi kriteria ADHD. Gejala-gejala yang timbul juga harus sampai menyebabkan gangguan dalam fungsi sosial atau akademis anak. Gejala yang muncul meliputi adanya gangguan pemusatan perhatian, hiperaktivitas, dan perilaku impulsif. Tanda-tanda yang dapat muncul dari gangguan ini yaitu : Tanda-tanda adanya gangguan dalam pemusatan perhatian atau gangguan dalam berkonsentrasi : seringkali tidak dapat memperhatikan hal-hal yang detail memiliki kesulitan dalam m e m p e r ta h a n ka n ko n s e nt ra s i /perhatian saat bekerja dan bermain tampak tidak memperhatikan saat diajak berbicara seringkali tidak melakukan sesuatu sesuai petunjuk yang ada dan tidak dapat menyelesaikan tugas yang diberikan seringkali mengalami kesulitan dalam mengatur tugas dan aktivitas seringkali menghindari, tidak menyukai, atau enggan melakukan tugas yang membutuhkan perhatian secara terus menerus sering kehilangan barang perhatian mudah teralih oleh suatu stimulus seringkali meninggalkan suatu Artikel Informasi kefarmasian dan alat kesehatan kegiatan yang belum tuntas dan beralih pada kegiatan yang baru sering lupa Tanda-tanda adanya hiperaktivitas : sering meremas-remas tangan, memain-mainkan kaki, atau tampak suka menggeliat-geliat tidak dapat duduk diam, anak sering meninggalkan tempat duduk dan pergi ke tempat lain sulit bermain dengan tenang sering berlarian atau memanjatmanjat memiliki kesulitan dalam bermain atau terlibat dalam aktivitas yang tenang sering bertingkah laku seperti didorong oleh motor penggerak sering banyak berbicara Tanda-tanda adanya perilaku impulsif: sering langsung berbicara tanpa berpikir sebelum orang lain selesai berbicara, misalnya anak langsung menjawab sebelum pertanyaan selesai sering mengalami kesulitan untuk menunggu giliran, misalnya anak tidak dapat menunggu giliran saat bermain sering meyela percakapan atau mengganggu orang lain Tidak semua tanda harus muncul dalam menegakkan diagnosa ADHD. Namun, tanda-tanda adanya gangguan pemusatan perhatian harus selalu ada. PENGOBATAN ADHD tidak dapat disembuhkan. Tetapi banyak gejala yang bisa diatasi atau dikendalikan. Terapi untuk ADHD seringkali berupa kombinasi obatobatan dan berbagai terapi psikososial. Obat-obatan Obat-obat yang disebut sebagai stimulan (misalnya Methylphenidate, Amphetamine) bisa digunakan untuk membantu mengendalikan hiperaktivitas dan perilaku impulsif, serta membantu anak untuk dapat berkonsentrasi lebih lama. Terkadang obat-obat stimulan m e m i l i k i e fe k s a m p i n g ya n g mengkhawatirkan untuk anak-anak. Efek samping yang bisa terjadi antara lain : gangguan tidur (misalnya insomnia), tidak nafsu makan, depresi atau kesedihan, sakit kepala, sakit perut dan tekanan darah tinggi. Semua efek samping akan menghilang jika obat dihentikan. Pada kasus tersebut, dapat digunakan obat-obat yang bersifat non-stimulan untuk anak-anak ADHD yang berusia lebih dari 6 tahun. Selain itu, ada obat lain yang dapat digunakan untuk mengatasi gejalagejala gangguan pemusatan perhatian dan perilaku. Obat-obat ini antara lain clonidine, obat antidepresan, dan obat anti-cemas. Terapi Psikososial Terapi psikososial yang dapat digunakan untuk mengatasi ADHD berupa : Pendidikan khusus, yaitu pendidikan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak yang khusus. Anak-anak dengan ADHD umumnya sangat terbantu dengan mendapatkan lingkungan yang sangat teratur dan memiliki aktivitas rutin. Modifikasi perilaku, meliputi strategi untuk mendukung perilaku yang baik dan mengurangi perilaku anak yang bermasalah. Psikoterapi (konseling). Psikoterapi bisa membantu anak ADHD dalam mempelajari berbagai cara yang lebih baik untuk mengendalikan emosi mereka. Konseling juga dapat membantu anggota keluarga untuk bisa memahami anak ADHD dengan lebih baik. Latihan kemampuan sosial. Latihan ini bisa membantu anak untuk mempelajari perilaku yang baru, misalnya berbagi dan mengantri. Latihan ini akan membuat anak bisa beraktivitas lebih baik di dalam situasi sosial. Dukungan kelompok. Orang tua dari anak-anak dengan kebutuhan dan permasalahan yang sama d i k u m p u l ka n . Ke l o m p o k b i s a memberikan dukungan dan menjadi forum untuk bisa mengetahui lebih lanjut gangguan yang dialami oleh anak dan perkembangan terbaru dari terapi yang ada. Pencegahan Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya ADHD pada anak, yaitu : Saat kehamilan, hindari menggunakan sesuatu yang dapat berbahaya bagi perkembangan janin, misalnya minum alkohol, merokok, atau meng gunakan obat-obat terlarang. Hindari paparan zat beracun dari lingkungan, misalnya polychlorinated biphenyls. Lindungi anak dari paparan polutan dan bahan beracun, misalnya asap rokok, bahan-bahan kimia dari pertanian atau industri, dan cat yang mengandung timbal. Batasi paparan layar monitor. Meskipun masih belum terbukti, tetapi pada usia 5 tahun pertama, anak-anak perlu dihindarkan dari paparan TV atau video games yang berlebihan. Mmedicastore.com Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 l Hal. 15 Artikel Informasi kefarmasian dan alat kesehatan MENGHINDARI BAHAYA OBAT SUNTIK ANTIBIOTIK CEFTIZOXIME DENGAN PENGGUNAAN OBAT YANG RASIONAL Oleh: Drs. Jenry W.Badjongga H.T. Simanjuntak Apt., M.Si Bbadjongga@gmail.com PENGGUNAAN OBAT RASIONAL (POR) Penggunaan obat dikatakan rasional apabila pasien mendapatkan obat terpilih sesuai kebutuhan klinisnya yang aman, berkhasiat, adekuat, bermutu yang berbasis bukti ilmiah (Evidence Based Medicine) dengan biaya relatif rendah serta terjangkau bagi pasien maupun masyarakat. Adapun kriteria POR: tepat diagnosis; tepat indikasi penyakit; tepat pemilihan obat, tepat dosis (dewasa, anak, manula), tepat rute pakai (oral/mulut, parentera/injeksi, inhalasi melalui pernafasan, tetes mata, tetes hidung, bawah lidah untuk obat jantung atau pada gusi/sublingual, ovula pada vagina, suppositoria pada rectal/anus, melalui kulit, dan lainlain); tepat kepatuhan memenuhi interval waktu pemberian (setiap 6 jam, 8 jam, setiap hari); tepat lama pakai/pemberian obat (demam tifoid selama 10 - 14 hari, TBC dan kusta minimal 6 bulan); tepat informasi (obat diteruskan sekalipun urine warna merah akibat mengkonsumsi Rifampisin); tepat penilaian kondisi pasien (obat inflamasi non steroid/AINS dihentikan karena pencetus serangan asma, hentikan antibiotik Ceftizoxime pasien tifoid & DBD karena menurunkan trombosit); tepat penyerahan obat pada pasien (tertulis bayi “X” atau tuan/ny “Y”); tepat orientasi dengan tindak lanjut (pemeriksaan gula darah pasien pascapemberian obat diabetes mencegah hipoglikemia); tepat interaksi antar profesi (koordinasi yang baik antar profesi dokter, apoteker dan perawat); waspada Efek Samping Obat/ESO (dilarang mengendarai otomotif karena timbul kantuk pada pemberian CTM, penurunan trombosit pada antibiotik golongan Cephalosporins); kepatuhan pasien mengkonsumsi obat dan ketidaktaatan minum obat. Upaya pemerintah dalam peningkatan pelayanan obat dan kesehatan yang bermutu melalui Penggunaan Obat Rasional sesuai d e f i n i s i W H O ( Wo r l d H e a l t h Organization), telah diwujudkan 12 tepat yang semakin progresif berupa roda dan bergulir terus menerus tanpa terkotak-kotak dengan adanya tepat ke-13 yaitu tepat interaksi antar profesi yang mencakup semua profesi yang terlibat dalam pelayanan kesehatan (dapat dilihat pada Gambar 1) Gambar 1: Definisi Penggunaan Obat Rasional (POR) menurut WHO Hal.16 l Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 Artikel Informasi kefarmasian dan alat kesehatan PENGGUNAAN OBAT IRASIONAL: Seringkali terjadi medication error akibat Penggunaan Obat Irasional atau Tidak Rasional diantaranya ketidak jelasan dalam peresepan obat misalnya tanpa indikasi yang jelas, penentuan dosis cara dan lama pemberian obat, serta peresepan obat yang mahal, C iri-ciri Peng gunaan O bat Irasional: peresepan berlebih/over prescribing (pemberian antibiotik u n t u k I S PA n o n p n e u m o n i a , pemberian obat berlebih misalnya kotrimoksasol seharusnya tiap 12 jam atau dua kali sehari ditemui dilapangan tiap 8 jam atau 3 kali sehari) peresepan kurang / underprescribing dimana pemberian obat kurang dari yang seharusnya diperlukan dalam hal dosis, jumlah maupun lama pemberian serta tidak diresepkannya obat yang diperlukan untuk penyakit yang diderita (tidak diberikannya oralit pasien diare, pemberian amoksisilin sirup kering hanya 1 botol dari yang seharusnya 2 botol dan lain lain); peresepan majemuk/polifarmasi ditemukan dalam pemberian beberapa obat untuk satu indikasi yang sama sebagai contoh pemberian puyer pada pasien anak pilek dan batuk berisi atau Ɍ/: amoksisilin, parasetamol, gliseril guaiakolat/GG, deksametason, CTM dan luminal; peresepan salah/ incorrect prescribing mencakup pemberian obat untuk indikasi yang tidak tepat, kontra indikasi, resiko efek samping yang besar, informasi yang kurang memadai tentang obat. Contoh Tinjauan Kasus: Pasien X (♂ usia 17 tahun) kondisi demam tinggi, mual, muntah, diguyur dengan cairan elektrolit 2 kantung sekaligus @ 500 ml, diberikan antipiretik, analgetik, antiemetikum dengan hasil pemeriksaan laboratorium negative malaria, positif Salmonella thypi H dan juga positif Antidengue IgG serta jumlah trombosit pada hari pertama sebesar 156 X 103/µl berada dalam rentang normal: 150-400 X 103/µ l yang menurun pada hari ke-7 pagi hari dengan keadaan jumlah trombosit 23 X 103/µ l akibat pemberian Ceftizoxime (15g/5hari/iv) yang akhirnya dihentikan dan pasien pulang kerumah keesokan harinya setelah menaiknya jumlah trombosit 65 X 103/µl. Analisis Status Kondisi Pasien Keterangan Tabel: Pemberian antibiotik Ceftizoxime dihentikan pada hari ke-7 yang selanjutnya jumlah trombosit meningkat. Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 l Hal. 17 Artikel Informasi kefarmasian dan alat kesehatan Terdiagnosis Ganda Typhus dan Demam Berdarah: Berdasarkan tanda vital temperatur/suhu badan pasien tinggi, diberikan antibiotik Ceftizoxime dan di-support sesuai hasil dari laboratorium positif Salmonella typhy H tetapi suhu tubuh pasien tetap tinggi sampai hari ke-4 rawat inap. Pemberian antibiotik Ceftizoxime terus menunjukkan penurunan trombosit dan terlebih lagi berdasarkan test ELISA laboratorium pada hari ke-5 positif Antidengue IgG s e h i n g ga t ro m b o s i t m e n u r u n jumlahnya secara drastis yang satu akibat Efek Samping Ceftizoxime dan yang satu lagi akibat virus DBD. Sementara itu, pemberian guyuran 2 kantung cairan elektrolit berupa infuse terus dilakukan. Karena suhu badan berfluktuasi tetap tinggi sampai pada hari ke-5 perawatan pascapemberian Ceftizoxime, antipiretik dan analgetik serta menderita typhus sesuai hasil pemeriksaan laboratorium dihari pertama (test Widal) S.typhi: 1/80, maka diberikanlah antibiotik spesifik pilihan lini pertama yaitu kloramfenikol (the first drug choice) selama 5 hari. Sebagai hasilnya, temperatur tubuh normal kembali serta jumlah leukosit membaik tetapi trombosit menurun drastis (penurunan trombosit 50% sejak awal rawat inap). Pada pagi hari ke-7, bahwa karena Efek samping Ceftizoxime 3g secara suntikan intra vena/hari yang dapat menurunkan jumlah trombosit, maka pemberiannya dihentikan kecuali kloramfenikol. Akhirnya, jumlah trombosit menaik dari 23 X 103/µ l menjadi 30 X 103/µ l pada malam harinya. Pasien pulang kerumah pada hari ke-8 dimalam hari karena suhu tubuh dan jumlah leukosit telah normal Hal.18 l Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 kembali serta menaiknya jumlah trombosit sebesar 65 X 103/µl. Antibiotik Ceftizoxime: Rumus molekul, C12H12N5NaO5S2 dan Berat Molekul=405,38 Sebelum mengkonsumsi antibiotik ini dibutuhkan hal-hal berikut: masalah pendarahan Penyakit ginjal problem saluran pencernaan seperti radang kolik a l l e rg i te r h a d a p a nt i b i o t i k golongan cephalosporins atau penicillin atau obat-obatan lainnya, makanan dan kehamilan pada wanita hamil atau sedang merencanakan kehamilan. sedang menyusui interaksi dengan kloramfenikol , probenecid dan lainnya Kontak dokter bila diare lebih dari 2 hari Pemakaian obat ini terindikasi untuk septicemia, endokarditis bacteria, infeksi sekunder atau luka bakar, bronchitis, infeksi sekunder penyakit saluran pernafasan kronis, pneumonia, surpurasi pulmonary, pytorax, cholangitis, cholecystitis, peritonitis, cystitis, meningitis akibat H.influenzae, Pelvic inflammation disease by Neisseria gonorrhoeae. Dosis: dewasa 0,5 gram 2 gram intra muscular/intra vena dalam 2-4 dosis terbagi yang mungkin meningkat sampai 4 g/hari, anakanak ≥ 6 bulan 40-80 mg/kg/hari dalam 2-4 dosis terbagi yang mungkin meningkat sampai 120 mg/hari. Kontra Indikasi: Pasien yang pernah mengalami shock dan hipersensitif terhadap lidokaine, atau tipe anilide anestetika lokal. Khususnya pada pasien hipersensitif pada penicillins atau cephems, asthma bronkus, rash atau urticaria, disorder fungsi ginjal yang serius, poor oral nutrition, parenteral nutrition, manula atau debilated stress pregnancy. Efek samping: Shock anaphylactic, gangguan saluran pencernaan, defisiensi vitamin, sakit kepala, anemia aplastik, granulocytophenia, eosinophilia, Steven-Johnson Syndrome, penurunan jumlah trombosit dari hasil pemeriksaan darah! Interaksi Obat: Pemberian bersama diuretik kuat dan nephrotoxic antibiotic menyebabkan nephrotoxicity, delayed excretion with probenecid. Menurut FDA : perlu kehatihatian atau perhatian khusus pada wanita hamil dengan kategori: B Analisis Dampak Penggunaan Antibiotik Irasional Ceftizoxime dalam Terapi Pasien Terdiagnosis Ganda Typhus dan DBD: Kekhawatiran akan kemungkinan terjadinya resistensi/resistensi silang dan juga reaksi hipersensitif akibat efek samping dan efek lain yang tidak diharapkan. Lama rawat inap pasien diperpanjang sehingga semakin besar biaya yang ditanggung oleh keluarga pasien pada saat pembayaran pasien pulang kerumah. Terjadi efek psikososial akibat efek samping Ceftizoxime 3 gram/hari secara intra vena (i.v.) berupa sakit kepala dan gangguan saluran pencernaan. Untuk mengatasinya, maka diberikan tambahan obat analgetik dan antiemetikum sehingga menyumbang terjadinya polifarmasi dan berdampak beban biaya yang dikeluarkan keluarga pasien menjadi mahal, juga terjadi akumulasi bahan kimia yang tak perlu pada pasien tergolong masih muda dengan usia 17 tahun. Artikel Informasi kefarmasian dan alat kesehatan Keterangan Gambar: Tampilan Sumbu-X adalah Pemberian berulang Ceftizoxime 3 gram/hari/ i.v, setelah hari ke-6 dihentikan maka jumlah trombosit mulai menaik dihari ke-7 dan dihari ke-8 pasien pulang kerumah malam harinya sedangkan Sumbu-Y adalah Jumlah trombosit /µl, diperoleh grafik didasarkan atas hasil analisis data Seharusnya untuk pasien double diagnosed (thypus dan demam berdarah) tak perlu pemberian injeksi antibiotik Ceftizoxime saat pertama kali perawatan sampai hari ke-5 berdampak pada mutu pengobatan dan pelayanan kesehatan tidak terpenuhi, yang seharusnya obat antibiotik pilihan pertamanya adalah Kloramfenikol secara oral karena merupakan obat pilihan lini pertama (the first drug choice) untuk bakteri Salmonella thypi H (terlihat 4 hari pascaperawatan sebelum kloramfenikol diberikan, suhu t u b u h p asie n masih tetap berfluktuasi tinggi). Sebenarnya dengan perawatan yang intensif, melalui guyuran cairan infus elektrolit terus m e n e r u s d a p a t m e n ga ta s i penurunan jumlah trombosit seiring kembali-normalnya system imunitas tubuh pasien terdiagnosis demam berdarah. Saran dan kesimpulan: Penggunaan Obat Antibiotik Tidak Rasional/Irasional telah terjadi karena salah peresepan/incorrect prescribing dengan dilakukannya pemberian pertama kali Ceftizoxime akibat terpapar bakteri Salmonella thypi H yang seharusnya, antibiotik the first drug choice sebagai pilihan pertama kali adalah k l o ra m fe n i ko l . S e l a i n i t u , peresepan majemuk/polifarmasi d i j u m p a i a k i b a t keku ran gwas p ad aan efek samping obat pada pasien yang juga terpapar virus DBD dalam hal menurunkan jumlah trombosit, m u a l , m u nta h b e rd a m p a k pembiayaan meningkat, tidak efektif dan efisien, pelayanan obat dan kesehatan tidak bermutu/berkualitas karena jumlah dosis yang berlebih serta indikasi yang tidak tepat, tidak aman, tidak sesuai kebutuhan klinisnya sehingga mahal pada pemberian injeksi Ceftizoxime. Bahaya kematian pasien dapat dihindari dan bersyukur pada Tuhan Yang Maha Kasih, karena telah dilakukannya praktek Penggunaan Obat Rasional dengan tepat menilai kondisi pasien, tepat tindak lanjut, waspada efek samping obat dalam hal menurunkan jumlah trombosit dan juga tepat interaksi antar profesi (dokter, apoteker, perawat) melalui penghentian pemberian berulang Ceftizoxime 3 gram / hari secara intra vena (i.v.). - Penulis adalah Narasumber POR 2008 di Provinsi Kalimantan Tengah, mahasiswa pascasarjana S3 Asia University Taiwan Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 l Hal. 19 Artikel Informasi kefarmasian dan alat kesehatan GANGGUAN KESEHATAN AKIBAT UDARA DINGIN Akhir-akhir ini udara di sekitar kita terasa sangat dingin, terlebih jika malam hari sampai menjelang pagi. Hal ini bukan hanya terjadi di Indonesa saja, tapi juga di negara lainnya, di Vietnam misalnya udara dingin sudah menewaskan 8 orang dan ribuan ternak lainnya. Suhu dingin adalah adalah kondisi dimana suhu udara berada jauh di bawah normal, suhu dingin ini dapat memicu timbulnya berbagai gangguan kesehatan pada manusia, apalagi jika daya tahan tubuh sedang tidak fit. Berikut adalah beberapa gangguan kesehatan yang dapat diakibatkan oleh udara atau cuaca dingin: 1. Alergi Udara Dingin Alergi udara dingin sering kali dianggap sebagai flu. Anggapan yang salah ini dapat mengakibatkan kita meminum obat yang tidak tepat. Walaupun bahaya yang ditimbulkan oleh kekeliruan minum obat ini bisa dibilang cukup minor, akan tetapi jika ini berulang terus menerus tentu akan dapat mengakibatkan gangguan pada fungsi tubuh juga, dalam hal ini terutama memperberat kerja hepar. Hal. 20 l Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 Sebenarnya cukup gampang membedakan flu dan alergi dingin. Poin-poin perbedaan tersebut adalah sebagai berikut: !Demam: penderita alergi udara dingin biasanya tidak menunjukkan gejala demam, sedangkan penderita flu biasanya menunjukkan gejala demam. !Tenggorokan: penderita alergi cenderung merasa gatal pada tenggorokan, sedang penderita flu biasanya diikuti sakit tenggorokan. !Pembengkakan di sekitar leher: pembengkakan kecil diakibatkan oleh membengkaknya limfo nodi, biasanya dialami oleh penderita flu. !Lemas: penderita flu cenderung lebih terlihat lemas dibanding penderita alergi. !Mata merah dan berair: reaksi alergi juga dapat disertai mata merah dan berair krn alergi yg juga terjadi di area mata. !Bersin: penderita alergi biasanya bersin dalam waktu yg sering, dan diikuti rasa gatal-gatal dihidung. !Batuk: penderita alergi batuk lebih banyak daripada penderita flu. !Waktu: flu biasanya akan sembuh dengan sendirinya setelah beberapa minggu, sedangkan alergi terjadi terus menerus sepanjang penderita terpapar alergen (udara dingin). !Riwayat keluarga: penderita alergi biasanya juga memiliki keluarga yang menderita alergi sama. Pencegahan Alergi Cara yang paling mudah dan praktis untuk menghidari alergi udara dingin adalah menggunakan baju yang tebal ketika udara sedang dingin dan usahakan untuk berkumur-kumur dengan air hangat untuk menghilangkan gatal-gatal pada tenggorokan. 2. Hypotermia Penurunan suhu tubuh (kedinginan) dari suhu normal apabila tidak segera ditangani akan berakibat fatal atau gangguan medis yang terjadi dalam tubuh dimana terjadi penurunan temperatur tubuh secara tidak wajar disebabkan tubuh tidak mampu lagi memproduksi panas untuk mengimbangi dan menggantikan panas tubuh yang hilang dengan cepat karena pengaruh suhu rendah dari lingkungan sekitar. Situasi tersebut menjadikan temperatur tubuh turun dengan cepat dari 37° Celcius ( t e m p e ra t u r n o r m a l ) s e e c a ra keseluruhan turun hingga dibawah 35° C. Dan selanjutnya kematian bisa terjadi bila temperatur tubuh terus semakin turun drastis hingga dibawah 30° C. Kalau terus di situasi tersebut tanpa intervensi atau perubahan situasi, suhu tubuh akan terus menurun lagi sampai akhirnya tidak bisa membantu diri sendiri. Semangat saja tidak cukup dan bisa berbahaya. Pengetahuan dan persiapan lebih penting untuk melakukan pekerjaan di tempat dengan suhu rendah. Hipotermia digolongkan melalui Artikel Informasi kefarmasian dan alat kesehatan pengukuran suhu inti: !Ringan: 33°-36° : merasa dingin, menggigil, !Sedang: 30°-33° : gangguan berjalan, gangguan bicara, perasaan bingung, otot keras, !B e ra t : 2 7 ° - 3 0 ° : ga n g g u a n kesadaran, tidak bisa sembuh tanpa pertolongan, !Sangat berat: <30° : pingsan, mata terlihat tidak normal, nafas pelan, gang guan pada jantung , bisa meninggal, 3. Dehidrasi Gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih banyak dari pada pemasukan. Di daerah suhu dingin secara otomatis tubuh akan banyak mengeluarkan panas sehingga akan menyebabkan pemakaian energi dan cairan yang berlebih sehingga dapat menyebabkan dehidrasi. Selain itu udara yang dingin membuat rasa haus ingin minum pun menjadi berkurang sehingga tubuh bisa saja kekurangan a s u p a n c a i r a n . Berikut ini adalah berbagai gejala dehidrasi sesuai tingkatannya: Dehidrasi ringan !Muka memerah, !Rasa sangat haus, !Kulit kering dan pecah-pecah, !Volume urine berkurang dengan warna lebih gelap dari biasanya, !Pusing dan lemah, !Kram otot terutama pada kaki dan tangan, !Kelenjar air mata berkurang kelembabannya, !Sering mengantuk, !Mulut dan lidah kering dan air liur berkurang. Dehidrasi sedang !Tekanan darah menurun, !Pingsan, !Kontraksi kuat pada otot lengan, kaki, perut, dan punggung, !Kejang, !Perut kembung, !Gagal jantung, !Ubun-ubun cekung, !Denyut nadi cepat dan lemah. Dehidrasi Berat !Kesadaran berkurang, !Tidak buang air kecil, !Tangan dan khaki menjadi dingin dan lembab, !Denyut nadi semakin cepat dan lemah hingga tidak teraba, !Tekanan darah menurun drastis hingga tidak dapat diukur, !Ujung kuku, mulut, dan lidah berwarna kebiruan. 4. Memicu Kulit Bentol atau Biduran Bagi orang tertentu, udara dingin dapat memicu rasa gatal pada kulit, bentol-bentol dan kemerahan. Hal ini bisa terjadi jika udara lagi dingin atau agak lembab, juga bila sedang bepergian ke daerah yang bersuhu dingin. Bila bentol-bentol itu datang, kulit terasa sangat gatal dan agak sedikit terasa tebal. Untuk mengurangi gejala ini, dapat diatasi dengan menggunakan baju yang agak tebal bila anda berada di ruangan dingin atau udara dingin. Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 l Hal. 21 Artikel Informasi kefarmasian dan alat kesehatan 5. Bisa Menurunkan Berat Badan Bagi sebagian orang mungkin hal ini merupakan suatu kebaikan, dengan bantuan udara dingin, upaya untuk menurunkan berat badan semakin mudah dilakukan. Udara dingin memang membuat orang cepat lapar. Tapi udara dingin juga membuat kalori yang dibakar tubuh lebih banyak. Itulah sebabnya banyak ilmuwan percaya udara dingin bisa menurunkan berat badan. Rasa lapar saat udara dingin dipicu oleh perubahan suhu tubuh. Ketika suhu udara lebih dingin ketimbang suhu tubuh, maka tubuh akan berusaha untuk menormalkannya. Untuk menormalkan perubahan suhu tersebut, dibutuhkan bahan bakar atau energi yang besar berupa makanan. Karena itu, jika berada di daerah dingin tubuh akan lebih cepat membakar energi sehingga membuat orang cepat merasa lapar. Tubuh memiliki jaringan lemak yang disebut jaringan lemak coklat (brown adipose tissue atau BAT). Udara d i n g i n d a p a t m e m i c u B AT Hal. 22 l Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 menghasilkan panas dan membakar jaringan lemak. Temperatur dingin juga dapat mempercepat metabolisme tubuh seseorang. Dalam lingkungan yang ringan seperti 15,56 derajat Celsius, beberapa orang akan meningkatkan metabolisme sebanyak 20 persen. 6. Mimisan Mimisan adalah pendarahan dari hidung. Jika tidak ada penyakit lain, mimisan biasanya hanya merupakan kelainan pada pembuluh darah di hidung dan penyebabnya bervariasi. Salah satu penyebab mimisan adalah perubahan cuaca. Udara dingin dapat memicu alergi udara dingin pada anak yang menyebabkan hidung menjadi terasa gatal serta pembuluh darah di hidung melebar dan tipis. Ketika anak menggosok hidungnya, pembuluh darah ini gampang sekali pecah, dan darah pun langsung mengucur keluar. G a n g g u a n m i m i s a n u m u m nya berkurang sesuai dengan pertambahan usia. Semakin tambah usia, pembuluh darah dan selaput lendir di hidung sudah semakin kuat, hingga tidak mudah berdarah. Kendati begitu, orangtua tetap waspada jika frekuensi mimisan itu cukup sering setiap 1-2 hari karena indikasi kemungkinan si kecil mengidap penyakit berbahaya. Penyakit seperti ITP (Idiopathic Thrombocytopenic Purpura), demam berdarah, leukemia, talasemia berat, atau hemofilia. 7. Gangguan Syaraf Bell`s Palsy Bell`s Palsy berhubungan dengan suhu dan udara dingin. Meskipun data pendukung faktor ini masih sangat kurang, data (anamnesis) dari sekian banyak pasien yang mengalami Bell`s Palsy merujuk pada faktor itu. Misalnya, sopir kendaraan yang tibatiba merasa mulutnya bergeser atau menceng setelah membuka jendela kaca mobil. Orang yang sering tidur di lantai, pada saat bangun mulutnya langsung menceng. Atau biasanya kalau di daerah itu orang sering pergipergi ke tempat yang lembap seperti ke sumber mata air. Setelah itu, wajah mereka lumpuh dan mereka mengatakan itu karena ditampar Artikel Informasi kefarmasian dan alat kesehatan hantu. Padahal karena Bell`s Palsy. Dan semua contoh itu berhubungan dengan udara atau suhu yang dingin. Bell`s Palsy merupakan gejala klinis dari suatu penyakit mononeuropati (gangguan yang mengenai satu syaraf). Syaraf yang dimaksud adalah saraf no.7 (nervus fascialis). Saraf ini juga sering disebut syaraf fascialis. Ini saraf 7 yang terkena adalah saraf 7 yang tepi, inti dari saraf 7 berada di batang otak. Perlu diketahui, syaraf 7 berfungsi mengatur otot-otot pergerakan organ pada daerah wajah, antara lain di daerah mulut dan gerakan seperti meringis dan bibir maju ke depan. Pada daerah mata, syaraf ini juga mengatur seputar pergerakan kelopak seperti memejam, pergerakan kelopak bola mata, dan mengatur aliran air mata. Saraf 7 juga ada serabutnya yang menuju ke arah kelenjar ludah dan juga ke bagian pendengaran. Nah, pada kasus Bell`s Palsy, saraf ini mengalami gangguan. Saraf tidak dapat mengantar impuls motorik kepada otot karena terjerat akibat pembengkakan. Sekadar diketahui, susunan saraf 7 dari inti di bagian otak hingga ujung saraf itu sangat panjang. Bell`s Palsy, bila dibandingkan dengan stroke, bisa dikatakan tidak terlalu berbahaya. Malah penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya. 8. Kulit kering Cuaca dingin dapat menyebabkan kulit menjadi terasa kering dan keriput, hal ini dapat membuat rasa tidak nyaman dan tidak sedap dipandang, terutama bagi para wanita. Biasanya kulit kering ini hanya bersifat sementara saja, namun jika kejadiannya sering dan terus menerus, bekas-bekas kulit kering ini akan nampak jelas terlihat berupa keriput dan garis-garis halus pada kulit. 9. Frostbite Tangan dan kaki menjadi beku dengan pembekuan kristal es didalam jaringan tubuh, yang bila ringan akan dapat sembuh akan tetapi bisa kronis dengan gejala gejala sakit, pucat, perubahan warna kulit yang akhirnya timbul gangren yang harus diamputasi Frostbite dapat meningkatkan risiko penyakit lainnya antara lain : !Penyakit jantung, !Asma / bronkitis, !Diabetes. Wwww.smallcrab.com Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 l Hal. 23 Artikel Informasi kefarmasian dan alat kesehatan CLOPIDOGREL P r e va l e n s i p e nya k i t - p e nya k i t d e ge n e rat i f s e m a k i n b a nya k , termasuk penyakit jantung koroner. Gaya hidup sedentary dan pola diet tinggi kalori dan lemak akan meningkatkan risiko kardiometabolik, antara lain kadar glukosa darah yang tinggi, resistansi insulin, dislipidemia, merokok, dan hipertensi. Semuanya merupakan faktor risiko dominan bagi penyakit jantung koroner. Penyakit ini memiliki kesinambungan (continuum) yang sangat lebar dimulai dari resistansi insulin dan hipertensi, penyumbatan pembuluh darah koroner, gagal jantung, hingga kematian. Pada semua tingkat continuum terhadap aspek pencegahan yang paling sesuai untuk masing-masing keadaan. Salah satu obat yang dipakai dalam cardiac continuum sebagai antiplatelet adalah clopidogrel. Obat anti pembekuan Clopidogrel memiliki kemampuan untuk membantu mencegah stroke dan serangan jantung untuk pasien dengan kelainan irama jantung (aritmia) yang Hal. 24 l Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 meningkatkan kemungkinan stroke. Penelitian ini melibatkan sekitar 7500 orang dengan atrial fibrilasi. Dalam periode 4 tahun, pasien yang mengonsumsi Plavix dan Aspirin memiliki pengurangan nilai 11% untuk menderita 'ulangan' penyakit jantung, stroke, pembekuan darah, atau kematian berkaitan dengan gangguan kardiovaskular dibandingkan dengan mereka yang hanya mengonsumsi Aspirin saja. Penelitian yang disebut dengan ACTIVE-A ini, dipresentasikan di annual meeting of the American College of Cardiology (ACC) dan dipublikasikan online oleh New England Journal of Medicine. Apa itu Clopidogrel? Clopidogrel merupakan obat anti pembekuan darah yang menghambat pembentukan bekuan di pembuluh darah sehingga dapat mencegah terjadinya serangan jantung dan st ro ke ya n g d i a k i b at ka n d a r i penyumbatan pembuluh darah. Penggunaan clopidogrel dalam klinis adalah untuk mencegah agregasi t ro m b o s it ya n g m enyeb a b ka n penyumbatan pembuluh darah arteri pada otak (serebrovaskuler) dan jantung (kardiovaskuler). Clopidogrel merupakan prodrug yang bila masuk ke dalam darah akan bekerja dengan berikatan pada reseptor ADP di membrane trombosit. Mekanisme kerja obat ini dapat disederhanakan sebagai berikut: menghambat protein P2Y12, salah satu subtype dari reseptor ADP membrane trombosit. Subtipe tersebut sangat penting untuk agregasi trombosit dan ikatan silang dengan fibrin (mekanisme penggumpalan darah). Blokade reseptor ini akan menghambat agregasi trombosit dengan cara menghambat aktivasi jalur glikoprotein IIB/IIIA. Penggunaan clopidogrel diindikasikan bagi pencegahan iskemia vaskuler pada pasien aterosklerosis, STEMI (ST elevation myocardial infarction), dan NSTEMI (non- ST elevation myocardial infarction). Dengan Aspirin, clopidogrel merupakan obat yang kerap diresepkan untuk pencegahan Artikel Informasi kefarmasian dan alat kesehatan serangan jantung ulang pascastenting. Pada sebagian besar pasien, clopidogrel ditoleransi dengan lebih baik daripada Aspirin. Dengan demikian, pada pasien-pasien yang intoleransi Aspirin, dapat diberikan alternatif clopidogrel dengan manfaat yang sama. Umumnya, clopidogrel tidak memberikan keluhan efek samping yang berarti. Beberapa efek samping yang sebenarnya jarang adalah n e t ro p e n i a , T T P ( t h ro m b o t i c thrombocytopenic purpura), dan perdarahan ringan. Mengapa Clopidogrel Diberikan Setelah Implantasi Stent (ring)? Stent merupakan tabung yang terdiri atas anyaman kawat yang berukuran sangat kecil dengan fungsi membuka aliran pembuluh darah setelah selesai dilakukan angioplasti balloon dan pembukaan sumbatan. Stent yang terdiri dari kawat baja ini juga dapat pula tersumbat kembali. Stent yang terbaru atau dilapisi dengan obat (drug-eluting) juga terkdang tersumbat kembali meski frekuensinya tidak sesering stent tanpa obat. Sumbatan kembali ini akan meningkatkan risiko serangan jantung ulang atau bahkan kematian. Pemberian obat anti pembekuan darah kombinasi antara Clopidogrel dnegan Aspirin ini akan membantu mencegah kejadian pembekuan darah ulang di stent tersebut. Apakah Terapi Clopidogrel Berisiko? Risiko terbesar pemberian obat ini adalah terjadinya perdarahan. Perdarahan terkadang hanyalah perdarahan samar atau tersembunyi. Tanda-tanda terjadinya perdarahan yang harus segera dilaporkan adalah urin (air seni) yang berwarna hitam atau kemerahan, feses atau tinja hitam, dan kejadian memar-memar yang tidak biasa. Perdarahan dapat berujung menjadi anemia dengan gejala lemas dan lelah. Efek samping lainnya dari clopidogrel adalah diare dan reaksi alergi yang menyebabkan rash atau kemerahan. Berapa Lama Clopidogrel Harus Diminum Pasca Tindakan Stent? Terdapat perbedaan pendapat dalam hal ini, FDA merekomendasikan penggunaan Plavix dikombinasikan dengan Aspirin selama 3-6 bulan setelah implantasi stent. Namun terdapat studi lainnya yang menyebutkan bahwa menghentikan pemakaian clopidogrel dan Aspirin setelah 3-6 bulan pasca implantasi akan meningkatkan kemungkinan terjadinya serangan jantung ulang dibandingkan mereka yang meneruskan pemakaian obat tersebut. Sebagai kesimpulan, sebagian besar dokter akan merekomendasikan untuk terus mengonsumsi clopidogrel sampai didapatkan suatu alasan untuk menghentikannya. Penelitian terbaru menyarankan bahwa terapi clopidogrel dan Aspirin sebaiknya dilakukan selama 2-3 tahun setelah implantasi stent dilakukan. Setelah itu, dokter dapat menganjurkan untuk mengonsumsi salah satu saja, Aspirin atau clopidogrel. Risiko perdarahan akan lebih besar dengan pemberian kedua obat tersebut. Apabila pasien tersebut mampu, disarankan untuk melanjutkan Plavix karena studi besar yang melibatkan sekitar 20.000 peserta dengan penyakit jantung memberikan hasil bahwa Plavix, meskipun sedikit, memberikan perbaikan yang signifikan daripada Aspirin di dalam pencegahan serangan jantung ulang, stroke, atau kematian. www.jurnalmedika.com Kklikdokter.com Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 l Hal. 25 Artikel Informasi kefarmasian dan alat kesehatan MALARIA Malaria adalah suatu infeksi sel darah merah oleh Plasmodium. Malaria disebarkan melalui: Gigitan nyamuk betina Anopheles, transfusi darah yang terkontaminasi, s u nt i ka n d e n ga n j a r u m ya n g sebelumnya telah digunakan oleh penderita malaria. Setelah digunakan obat-obatan dan insektisida, malaria jarang ditemukan di AS dan negara berkembang lainnya, tetapi infeksi ini masih sering terjadi di negara-negara tropis. Pendatang dari daerah tropis atau pelancong yang baru kembali dari daerah tropis kadang membawa infeksi ini ke suatu negara atau ke negara asalnya dan kemungkinan menyebabkan wabah yang ringan. Penyebab Terdapat 4 spesies parasit malaria: Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, P l a s m o d i u m fa l c i p a r u m , d a n Plasmodium malariae. Plasmodium falciparum merupakan penyebab i nfe ks i te r b a nya k d a n p a l i n g berbahaya. Hal. 26 l Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 Siklus hidup parasit malaria berawal ketika seekor nyamuk betina menggigit penderita malaria. Nyamuk mengisap darah yang mengandung parasit malaria, yang selanjutnya akan berpindah ke dalam kelenjar liur nyamuk. Jika nyamuk ini kembali menggigit manusia, maka parasit akan ditularkan melalui air liurnya. Di dalam tubuh manusia, parasit masuk ke dalam hati dan berkembangbiak disana. Pematangan parasit berlangsung selama 2-4 minggu, setelah itu mereka akan meninggalkan hati dan menyusup ke dalam sel darah merah. Parasit berkembangbiak di dalam sel darah merah dan pada akhirnya menyebabkan sel yang terinfeksi ini pecah. Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale mungkin akan tetap berada di dalam sel-sel hati dan secara periodik akan melepaskan parasit yang matang ke dalam aliran darah, sehingga menyebabkan serangan dari gejalagejala malaria. Plasmodium falciparum dan Plasmodium malariae akan keluar dari hati. Jika infeksi tidak diobati atau diobati tidak sampai tuntas, maka bentuk Plasmodium falciparum dewasa akan tetap berada di dalam darah selama berbulan-bulan dan Plasmodium malariae dewasa tetap berada di dalam darah selama bertahun-tahun, menyebabkan serangan gejala malaria yang berulang-ulang. Gejala Gejala biasanya mulai timbul dalam waktu 10-35 hari setelah parasit masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk. Gejala awalnya seringkali berupa demam ringan yang hilang-timbul, sakit kepala, sakit otot dan menggigil, bersamaan dengan perasaan tidak enak badan (malaise). Kadang gejalanya diawali dengan menggigil yang diikuti oleh demam. Gejala ini berlangsung selama 2-3 hari dan sering diduga sebagai gejala flu. Gejala berikutnya dan pola Artikel Informasi kefarmasian dan alat kesehatan penyakitnya pada keempat jenis malaria ini berbeda: Pada malaria falciparum bisa terjadi kelainan fungsi otak, yaitu suatu komplikasi yang disebut malaria serebral. Gejalanya adalah demam minimal 40 derajat Celsius, sakit kepala hebat, mengantuk, delirium (mengigau) dan linglung. Malaria serebral bisa berakibat fatal. Paling sering terjadi pada bayi, wanita hamil dan pelancong yang baru datang dari daerah malaria. Pada malaria vivax, mengigau bisa terjadi jika demamnya tinggi, sedangkan gejala otak lainnya tidak ada. Pada semua jenis malaria, jumlah sel darah putih total biasanya normal tetapi jumlah limfosit dan monosit meningkat. Jika tidak diobati, biasanya akan timbul jaundice ringan (sakit kuning) serta pembesaran hati dan limpa. Kadar gula darah rendah dan hal ini lebih berat pada penderita yang di dalam darahnya mengandung lebih banyak parasit. Kadar gula darah bahkan bisa turun lebih rendah pada penderita yang diobati dengan kuinin. Jika sejumlah kecil parasit menetap di dalam darah, kadang malari bersifat menetap. Gejalanya adalah apati, sakit kepala yang timbul secara periodik, merasa tidak enak badan, nafsu makan berkurang, lelah disertai serangan menggigil dan demam. Gejala tersebut sifatnya lebih ringan dan serangannya berlangsung lebih pendek dari serangan pertama. Blackwater fever adalah suatu komplikasi malaria yang jarang terjadi. Demam ini timbul akibat pecahnya sejumlah sel darah merah. Sel yang pecah melepaskan pigmen merah (hemoglobin) ke dalam aliran darah. Hemoglobin ini dibuang melalui air kemih dan merubah warna air kemih menjadi gelap. Blackwater fever hampir selalu terjadi pada penerita malaria falciparum menahun, terutama yang mendapatkan pengobatan kuinin. Diagnosa Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya, dimana terjadi serangan demam dan menggigil secara periodik tanpa penyebab yang jelas. Dugaan malaria semakin kuat jika dalam waktu 1 tahun sebelumnya, penderita telah mengunjungi daerah malaria dan pada pemeriksaan fisik ditemukan pembesaran limpa. U nt u k m e m p e r ku at d i a g n o s i s dilakukan pemeriksaan darah guna menemukan parasit penyebabnya. Mungkin perlu dilakukan beberapa kali pemeriksaan karena kadar parasit di dalam darah bervariasi dari waktu ke waktu. Pengobatan, komplikasi dan prognosis dari malaria ditentukan oleh jenis parasit penyebabnya. Pengobatan Obat-obatan yang digunakan untuk pengobatan malaria sebagian besar d a p a t p u l a d i g u n a ka n u n t u k pencegahan penyakit malaria. Obatobatan ini akan menjadi lebih bermanfaat dan efektif apabila digunakan untuk pencegahan, karena p a ra s i t a ka n l a n g s u n g d a p a t dimatikan oleh obat sebelum sampai ke sistem hati (liver) manusia dan bersembunyi di sana. Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 l Hal. 27 Artikel Informasi kefarmasian dan alat kesehatan Penanganan dan pengobatan malaria umumnya menggunakan beberapa macam obat yaitu klorokuin, primakuin, dan quinacrine. Obatobatan ini menyerang parasit malaria dalam darah dan hati (liver) dapat merusakan sel hati yang sehat, sehingga kurang baik dan dapat membawa efek samping yang buruk pada pasien jika digunakan dalam dosis berat atau dalam waktu yang panjang. Obat malaria yang paling sering digunakan di Indonesia untuk menagani dan mengobati malaria adalah primakuin dan klorokuin. Primakuin umumnya digunakan pada pasien positif malaria vivax atau ovale dengan dosis 1 kali per hari selama 14 hari berturut-turut, sedangkan klorokuin lebih banyak digunakan untuk mengatasi malaria falciparum dengan dosis 2,5 gram yang dibagi selama 3 hari (1 gram penggunaan awal disusul dengan 500mg per 24 jam). Pengobatan dengan menggunakan Kina sering digunakan untuk Hal. 28 l Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 mengobati malaria atau juga kombinasi antara 2 parasit misalnya falciparum dan vivax, dengan dosis 650g per hari selama 7 hari berturutturut. Efek samping dari Kina adalah mengganggu pendengaran bahkan dapat merusak pendengaran. Pencegahan Orang-orang yang tinggal di daerah malaria atau yang mengadakan perjalanan ke daerah malaria bisa melakukan hal-hal berikut: Menggunakan semprotan pembasmi serangga di dalam dan di luar rumah, memasang tirai di pintu dan jendela, memasang kawat nyamuk, mengoleskan obat anti nyamuk di kulit, mengenakan pakaian yang menutupi tubuh sehingga mengurangi daerah tubuh yang digigit nyamuk. Obat-obatan bisa diminum untuk mencegah malaria selama melakukan perjalanan ke daerah malaria. Obat ini mulai diminum 1 minggu sebelum perjalanan dilakukan, dilanjutkan selama tinggal di daerah malaria dan 1 bulan setelah meninggalkan daerah malaria. Obat yang paling sering digunakan adalah klorokuin. Tetapi banyak daerah yang memiliki spesies Plasmodium falciparum yang sudah resisten terhadap obat ini. Obat lainnya yang bisa digunakan adalah meflokuin dan doksisiklin. Doksisiklin tidak boleh diberikan kepada anakanak dibawah usia 8 tahun dan wanita hamil. Beberapa hal yang perlu diingat mengenai malaria: ! Obat-obat yang digunakan dalam tindakan pencegahan tidak 100% efektif ! Gejalanya bisa timbul 1 bulan atau lebih setelah gigitan nyamuk ! Gejala awalnya tidak spesifik dan seringkali disalahartikan sebagai influenza ! Diagnosis dan pengobatan dini sangat penting, terutama pada malaria falciparum, yang bisa berakibat fatal pada lebih dari 20% penderita. Wwww.susukolostrum.com Kolom Hikmah Informasi kefarmasian dan alat kesehatan KETIKA JIWA LALAI DARI TUHAN DUHAI sang jiwa.. Mengapa aku melihatmu merasa tentram begitu saja, kegembiraan dan kesenangan telah menguasaimu. sementara gejala-gejala kemurkaan tampak tertuju kepadamu, dan tanda-tanda kernarahan Tuhan sangat jelas te rd a p at d a l a m d i r i m u p a d a peristiwa-peristiwa yang kau alami? Engkau begitu merasa tenang dan berdiam diri. Seringkali pengalamanpengalamanmu tersita dengan kegembiraan dan kesenangan. Sedang engkau sendiri melihat gejalagejala kemurkaan dari Allah pada dirimu, lalu engkau tidak menangisinya, dan atas alasan itu tidak merasa menderita, seolah-olah engkau sanggup menanggung kemurkaan Allah dan mengabaikan azab-Nya. Dari antara yang selain Allah, engkau itu (hai jiwa) begitu lemah Bahkan pada bencana dunia yang paling kecil s e ka l i p u n e n g ka u m e ra s a ka n kepedihan. Maka bagaimana dengan dahsyatnya kemurkaan Allah dan perihnya siksa-Nya? Justru sanksi-sanksi Allah itu tidak dapat menghalangimu untuk merasa gentar, maka bagaimanakah Tuhan akan memperlakukan orang yang tidak tergetar akan kemurkaanNya? T i d a k m e ra s a ka n s a k i t a ka n ke p e d i h a n a za b - N ya ? T i d a k memperbaiki tatakramanya kepadaNya, dan tidak menghadap kepadaNya dengan melepas diri dari semua itu, sebagai ungkapan syukur atas kesinambungan nikmat-nikmatNya? Serta tidak tergetar dan bergegas kepada-Nya, tatkala melihat akibat-akibat buruk dan sanksisanksi-Nya di dunia secara khusus, kepada baik dirinya sendiri maupun keluarganya? Celakalah engkau, wahai jiwa. Tidakkah engkau telah melihat sendiri, bahwa Tuhan Pelindung-mu telah menjauhkanmu dari apa yang dulu pernah diteguhkan dalam kalbumu, yakni, ketangkasan dalam kesiagaan, kokohnya kewaspadaan, kesinambungan dalam dzikir, juga kegelisahan tatkala lupa akan DiriNya dan azab-Nya yang pedih? Allah pernah menyukai kalbumu pada saat-saat pertama dan cobaan Allah kepada dirimu dulu adalah pembelajaran untukmu, bentuk dan kedekatan-Nya denganmu dan kelembutan kasih-Nya kepadamu. Kemudian tiba-tiba engkau berada pada jarak yang jauh dari Allah di pagi dan sore hari; terusir dari pintu-Nya, terlempar dari dekatNya: kehinaan dari-Nya telah menimpamu. Engkau selalu berlarut-larut dalam kelalaian demi kelalaian yang membuatmu tidak bangkit untuk sadar. Kealpaan yang ada padamu terus berlangsung lama tidak menyadarkanmu, engkau berada dalam ketergelinciran menuju ketergelinciran yang lain. Sehingga, kesedihan (karena dosa-dosa) tidak lagi menyelimutimu, tidak pula kegundahan hati ada lagi bersamamu, bahkan kewaspadaan yang bersamamu telah beralih, sehingga tidak lagi mampu menyadarkan dan memberimu peringatan. Kemudian Dia memberimu penghalang (hijab), sebagai sanksi dari-Nya, dan penerimaan terhadap peringatan dan kepatuhan pada teguran. Sehingga engkau terjerumus dalam keadaaan yang paling nista, yang kemudian diikuti dua keadaan: pengabaian yang berkepanjangan dan kelalaian yang berlarut-larut akan pengawasan dari Yang Maha Agung lagi Maha Perkasa, selanjutnya kecenderungan syahwatmu dalam keeng ganan pada penerimaan peringatan dan kepatuhan setelah teguran. Engkau tidak pernah merasa jemu. Engkau begitu bersemangat dan merasa memiliki kekuatan, jika engkau mendapat keuntungan yang lebih dalam kehidupanmu. Engkau merasa gundah ketika engkau melihat kekurangan, dan perasaan yang sama seperti itu tidak terjadi dalam hubunganmu dengan Tuhanmu, kecuali hanya sebentar saja. Engkau tidak merasa mendapatkan bencana dengan jauhnya jarakmu dariNya. Engkau menjalani hari-harimu di pagi dan sore hari, padahal Dia tidak mempedulikanmu dan tidak mendekatimu. Engkau jauh dan dijauhkan dari-Nya. Andaikan tidak ka re n a ka r u n i a a m p u n a n - N ya kepadamu, niscaya Dia akan menarik n i k m at a ga m a d a r i m u s e ca ra keseluruhan, namun Dia masih menyisakan, di samping sanksi hukuman danNya, karunia dan kebaikan. Oleh karena alasan inilah, cinta-Nya menyeluruh bagi semua manusia; yang taat maupun yang berbuat maksiat. Celakalah engkau, wahai jiwa! Mengapa engkau begitu dalam dan tenggelam dalam ketidakpedulian dan lebih terjerumus dalam cobaancobaan duniawi? Celakalah engkau, wahai jiwa! Tahukah engkau, kepada siapa engkau berbuat maksiat? Pernahkah engkau berpikir, dari siapa engkau memalingkan diri? Celakalah engkau, wahai jiwa! Engkau tidak jera dalam kelalaian, sehingga tidak membuatmu sadar, dan engkau selalu lupa, sehingga tidak membuatmu waspada. Wwww.sufinews.com Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 l Hal. 29 Back To Nature Informasi kefarmasian dan alat kesehatan ASPARAGUS Asparagus adalah suatu jenis sayuran dari satu spesies tumbuhan genus Asparagus. Asparagus telah digunakan sejak lama sebagai bahan makanan karena rasanya yang sedap dan sifat diuretiknya. Asparagus merupakan sumber terbaik asam folat nabati, sangat rendah kalori, tidak mengandung lemak atau kolesterol, serta mengandung sangat sedikit natrium. Asparagus banyak ditanam di Amerika, khususnya di Amerika utara, bahkan dari beberapa sumber Asparagus berasal dari sana. Daeradaerah yang banyak di tanamin asparagus antara lain Lembah California, Sacramento, New Jersey, Carolina Selatan, dan Illinois. Asparagus merupakan jenis sayuran yang dimakan rebungnya, rebung yang diambil adalah rebung yang besar berwarna putih mempunyai karakter lunak dan gemuk. Asparagus biasanya disajikan sebagai sayuran segar atau makanan dalam kaleng, pengolahan asparagus tergantung minat dan kesukaan penggunanya. Hal. 30 l Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 Walaupun asparagus belum begitu d i ke n a l d i I n d o n e s i a , ka re n a manfaatnya yang besar, tanaman ini memiliki prospek yang besar untuk dikembangkan sebagai peluang usaha pertanian. Asparagus juga perlu diperhatikan agar segala manfaat dan kandungan gizi di dalamnya tidak hilang. Cara pengolahan yang baik adalah dengan merebus asparagus sekitar 3-4 menit, lalu diolah menjadi sup atau kimlo. Selain sedap disantap, khasiatnya juga luar biasa untuk kesehatan tubuh. Selain lezat diolah menjadi beragam masakan, asparagus juga mempunyai kandungan gizi yang sangat baik. Beragam mineral, kalsium, potassium, vitamin A, D juga E ada di dalamnya. Sayuran ini juga rendah kalori, baik dikonsumsi bagi Anda yang sedang menjalani terapi diet. Kandungan seratnya (dietary fiber) sangat tinggi. Serat dalam asparagus mampu mengikat zat karsinogen p e nye b a b ka n ke r. S e rat j u ga membantu lancarnya proses pencernaan tubuh sehingga Anda terbebas dari gangguan sembelit atau susah buang air besar. Beberapa lembaga ilmiah telah melakukan uji klinis terhadap asparagus. Terbukti sayuran ini mampu meningkatkan kesuburan pria. Kandungan asam amino asparagines merangsang ginjal membuang sisa metabolisme tubuh. Zat aktif lain dipercaya meningkatkan sirkulasi darah dan membantu melepaskan deposit lemak dalam dinding pembuluh darah. Sangat baik d i ko n s u m s i b a g i A n d a ya n g b e r j e ra wat , p e n d e r i ta e ks i m , gangguan ginjal dan prostat. (OL-08) Asparagus yang biasanya direbus atau dibikin jus kaya kandungan gizi yaitu vitamin C, vitamin E, vitamin B6, kalsium, magnesium, seng, protein, vitamin A, vitamin K, tiamin, riboflavin, rutin, niasin, zat besi, fosfor, potassium, tembaga, mangan, dan selenium, serta kaya akan serat alami yang dapat melancarkan sistem pencernaan. Sayuran ini juga memiliki kandungan kalori yang rendah, tidak mengandung lemak atau kolesterol, dan memiliki kandungan sodium yang Back To Nature Informasi kefarmasian dan alat kesehatan sedikit. Dalam asparagus juga banyak terkandung asam folat Asam folat dapat membantu memudahkan mendapatkan kehamilan. Selain itu, asam folat sangat berguna bagi ibu hamil dan janin, untuk melindungi cacat tabung saraf bada bayi. Terus mengkonsumsi asparagus setelah kelahiran juga akan memperlancar produksi air susu Ibu (ASI). Berkhasiat bagi kesehatan tubuh Khasiat asparagus bagi tubuh antara lain mampu memperbaiki sistem kardiovaskuler dengan memperkuat fungsi hati, memperbaiki aliran darah, dan memperkuat kapiler tubuh. Sayuran ini juga berkhasiat untuk mencegah penyakit radang sendi, baik untuk penderita artritis, melindungi pecahnya pembuluh darah, mampu perbaiki kinerja ginjal, dan usus karena sifat diuretiknya (mengeluarkan cairan yang tak berguna dari tubuh dalam bentuk air seni). Kandungan asam amino asparagines merangsang ginjal membuang sisa metabolisme tubuh. Zat aktif lain dipercaya meningkatkan sirkulasi darah dan membantu melepaskan deposit lemak dalam dinding pembuluh darah. Sangat baik d i ko n s u m s i b a g i A n d a y a n g berjerawat, penderita eksim, gangguan ginjal dan prostat. Dengan kata lain akibat efek diuretik ini akan membuat saluran urin menjadi lebih lancar dan mampu menghilangkan kristal ginjal. Namun jangan heran b i l a s ete l a h m e n g ko n s u m s i asparagus, urin Anda agak sedikit berbau tajam seperti sehabis memakan petai. Serat dalam asparagus mampu mengikat zat karsinogen penyebab kanker. Serat juga membantu lancarnya proses pencernaan tubuh sehing ga Anda terbebas dari gangguan sembelit atau susah buang air besar. Beberapa lembaga ilmiah telah melakukan uji klinis terhadap asparagus. Terbukti sayuran ini mampu meningkatkan kesuburan pria. Penderita gout atau asam urat disarankan untuk tidak mengonsumsi asapargus secara berlebihan. Hal itu disebabkan kandungan purinnya yang cukup tinggi. Sahabat Hati Asparagus juga diunggulkan sebagai bahan pangan yang kaya akan triptofan, vitamin B1, B2, B3, B6, mangan, serat pangan, tembaga, fosfor, kalium, dan protein (kategori very good). Kandungan gizi lain yang cukup potensial adalah besi, seng, magnesium, selenium, dan kalsium (kategori good). Asparagus kaya akan triptofan yang biasanya banyak terdapat pada produk hewani, seperti daging dan telur. Triptofan merupakan asam amino penghasil serotonin, yaitu suatu hormon untuk mengendurkan saraf pada pusat otak. Itulah sebabnya, serotonin juga sering disebut sebagai hormon penidur. Sehingga sangat cocok untuk anda yang sering menderita gangguan sulit tidur (insomnia ). Triptofan juga berfungsi untuk mengubah suasana hati, yakni makanan yang masuk ke dalam tubuh memiliki reaksi kimia yang dapat m e m e n ga r u h i p e ra s a a n y a n g diproduksi otak. Bila perasaan positif, hidup pun jauh lebih bahagia. Selain itu, asparagus juga kaya akan vitamin B kompleks dan sejumlah mineral yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Kandungan seratnya juga tergolong dalam kategori sangat baik. Serat mempunyai manfaat untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah dengan menghambat penyerapan lemak atau kolesterol dalam usus besar, sehingga kadar kolesterol dalam darah tidak meningkat. Memiliki Zat Anti Kanker Sayuran ini memiliki senyawa yang berfungsi sebagai pemecah senyawa lainya seperti radikal bebas, dan memperkecil kemungkinan pembentukan berbagai macam kanker. Kkudunyahoo.com wwww.kompas.com Buletin INFARKES Edisi I - Februari 2014 l Hal. 31
Similar documents
Untitled - Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan
sama yang baik, agar penyuluhan dan informasi setiap program kesehatan dapat terlaksanan dan mencapai sasaran seperti yang diharapkan.
More information